soal dan jawaban tpm

13
Tanggapan soal GAMA 2015 1) Pengujian secara Statistik dan aturan perdagangan teknis dilakukan saat membuktikan pasar efisien bentuk lemah dimana harga saham tidak merefleksikan semua informasi yang tersedia bagi public. Pengujian scr statistic utk hipotesis random walk berdasarkan trend harga saham historis dan mengacu dari korfisien korelasi serta ditinjau dari tanda (positif-negatif) yang melekat pada koefisien/konstanta. Sementara untuk pengujian secara aturan perdagangan teknis hanya mengacu dari strategi hold dan buy yang dilakukan para investor di suatu pasar saham dimana strategi ini disesuaikan berdasarkan pergerakan harga saham dan volume perdagangan saham di masa lalu untuk menghasilkan perbandingan antara return dan biaya (cost brockerage) 2) Fenomena Anomali cenderung terjadi akibat asumsi-asumsi dasar suatu pasar modal tidak terpenuhi untuk membuktikan bentuk efisiensi pasar. Umumnya terjadi anomali akibat 1. terdapat sejumlah investor yang tidak rasional 2.terdapat pelaku pasar modal yang dapat mempengaruhi harga saham (price takers) 3.terdapat kesulitan memperoleh informasi bahkan menimbulkan biaya mahal dan tersedianya tidak secara bersamaan 4.terdapat ketersediaan informasi yang bersifat tidak random (berpola), (5) terdapat kondisi pasar yang tidak bereaksi ketika muncul sebuah informasi baru yang relevan. 1

Upload: mutya-armika

Post on 15-Sep-2015

1.308 views

Category:

Documents


50 download

DESCRIPTION

Teori Pasar Modal, Pertanyaan dan Jawaban Soal GAMA 2015 dan UAS 2013/2014

TRANSCRIPT

Tanggapan soal GAMA 2015

1)

Pengujian secara Statistik dan aturan perdagangan teknis dilakukan saat membuktikan pasar efisien bentuk lemah dimana harga saham tidak merefleksikan semua informasi yang tersedia bagi public. Pengujian scr statistic utk hipotesis random walk berdasarkan trend harga saham historis dan mengacu dari korfisien korelasi serta ditinjau dari tanda (positif-negatif) yang melekat pada koefisien/konstanta.Sementara untuk pengujian secara aturan perdagangan teknis hanya mengacu dari strategi hold dan buy yang dilakukan para investor di suatu pasar saham dimana strategi ini disesuaikan berdasarkan pergerakan harga saham dan volume perdagangan saham di masa lalu untuk menghasilkan perbandingan antara return dan biaya (cost brockerage)

2)

Fenomena Anomali cenderung terjadi akibat asumsi-asumsi dasar suatu pasar modal tidak terpenuhi untuk membuktikan bentuk efisiensi pasar. Umumnya terjadi anomali akibat

1. terdapat sejumlah investor yang tidak rasional

2. terdapat pelaku pasar modal yang dapat mempengaruhi harga saham (price takers)3. terdapat kesulitan memperoleh informasi bahkan menimbulkan biaya mahal dan tersedianya tidak secara bersamaan

4. terdapat ketersediaan informasi yang bersifat tidak random (berpola), (5) terdapat kondisi pasar yang tidak bereaksi ketika muncul sebuah informasi baru yang relevan. Penyebabnya secara umum dapat dinyatakan akibat

1. adanya penangguhan pembayaran

2. adanya kesalahan pengukuran

3. adanya perbedaan prilaku antara investor individual dan institusional ketika muncul informasi yang dianggap tidak menguntungkan

4. adanya prilaku investor yang cenderung emosional (moody)

Penyimpangan pasar efisien (anomali) dapat ditunjukkan dalam bentuk (1) size, (2) P/E, (3) MBV, (4) January effect, (5) holiday effect, (6) Intraday dan Weekly effect3)

Variabel yang diujikan untuk memprediksi return pada pasar efisien bentuk lemah meliputi stock split, perubahan metoda akuntansi, IPO, Good/bad news. Secara spesifik dapat ditunjukkan manfaat pengujian pasar efisien bentuk lemah dengan menggunakan variabel-variabel tsb adalah terbentuknya nilai/harga saham yang tidak mencerminkan semua informasi tsb yang dapat mempengaruhi return masa depan sehingga peran regulator pasar modal menjadi semakin dibutuhkan guna melindungi para pelaku pasar, khususnya bagi investor nave, dari potensi kerugian akibat motivasi oportunistik manajemen.4)

January effect cenderung diakibatkan oleh psikologis investor akibat suasana pergantian tahun dengan keyakinan rendah dalam menghadapi ketidakpastian masa depan, khususnya bagi saham-saham perusahaan yang berukuran kecil. Cenderung terdapat abnormal return yang lebih besar pada kelompok saham perusahaan kecil disbanding saham perusahaan besar. Banyak riset di Indonesia membuktikan adanya perbedaan return abnormal dan cenderung lebih tinggi yang terjadi pada kelompok saham perusahaan berukuran kecil dibanding kelompok saham perusahaan berukuran besar.5)

Apabila suatu peristiwa pengumuman informasi tertentu dari sebuah perusahaan yang terdaftar di bursa efek dan tidak menimbulkan abnormal return, itu berarti bahwa peristiwa tersebut tidak memiliki kandungan informasi (information content) dengan asumsi pasar efisien. Apabila suatu pengumuman yang secara umum akan berdampak kepada keseluruhan perusahaan yang terdaftar pada bursak efek tertentu dan ternaya pasar tidak bereaksi maka dikatakan pasar tidak efisien.

6) jawaban no 5 dapat diacu untuk menjelaskan pengujian kandungan informasi dan pengujian pasar bentuk setengah kuat.

7) Peristiwa yang dapat menunjukkan bahwa suatu pasar saham efisien atau tidak adalah

1. adanya pengumuman nilai tukar uang,

2. naik-turunnya tingkat suku bungan bank sentral,

3. adanya regulasi yang berdampak pada kinerja operasional kelompok industri tertentu yang sekaligus dapat mempengaruhi volatilitas dan volume perdagangan saham8) Tidak semua saham perusahaan yang terdaftar di bursa efek memiliki hak opsi. Suatu saham perusahaan tertentu dapat memiliki hak opsi bila,

1. terdaftar lebih dari 12 bulan,

2. terdapat frekuensi transaksi saham perusahaan yang melebihi dari 2000 transaksi,

3. terdapat volatilitas harga saham perusahaan bersangkutan yang tidak melebihi 0,5%,

4. harga saham harus lebih besar dari Rp500 per-lembar saham,

5. nilai kapitalisasi pasar atas perusahaan bersangkutan harus lebih besar dari 500Milyar

9) Untuk melakukan perdagangan opsi ada persyaratan yang harus dipenuhi yaitu:

Persyaratan Saham Induk

1. Tercatat di Bursa sekurang-kurangnya 12 bulan

2. Transaksi dalam 12 bulan terakhir menunjukkan:

Frekuensi transaksi per bulan >= 2.000 intraday volatility > 0,5% Harga saham > Rp 500,- kapitalisasi pasar > Rp 500 miliar

Hal-hal Umum1. Pelaksanaan perdagangan menggunakan fasilitas JATS (Jakarta Automated Trade System).2. Hanya dapat dilakukan oleh AB yang sudah menjadi AK Opsi Saham KPEI (Kliring Penjaminan Efek Indonesia)3. AB wajib terlebih dahulu menyetor agunan (Peraturan KPEI)4. AB wajib membuka rekening Opsi Saham untuk setiap nasabah5. AB dikenakan sanksi suspensi wajib:

melakukan Transaksi Saling Hapus

mengalihkan posisi terbuka tersebut kepada AB lain sesuai dengan peraturan KPEI

AB suspended dapat melakukan Exercise pada Hari Bursa yang sama dengan dikenakannya suspensi

10) Ilustrasi Put Options Pada SahamMisalkan A memperkirakan bahwa harga saham yang perusahaan bergerak dalam bisnis Emas yaitu Barrick Gold Corp (simbol : ABX), akan turun harganya. Oleh karena itu A membeli put option dari B, yang memberikan hak kepadanya untuk menjual saham ABX di harga US$ 40 per lembar selama jangka waktu satu tahun, untuk itu A membayar premi sebesar US$ 3 per lembar. Kontrak Put OptionsPembeli put options: A (hak jual)Penjual put options: B (wajib beli)Nama aset: Saham Barrick Gold Corp (ABX)Jumlah kontrak: 1 kontrak (100 lembar saham)Masa berlaku: 1 tahun dari sekarangA membayar premi kepada B sebesar: US$ 3 per lembar x 100 lembar = US$ 300Apa yang terjadi jika kemudian ABX naik ataupun turun?Skenario pertama: Harga ABX turun.Karena suatu alasan harga saham ABX turun menjadi US$ 20.Maka A sebagai put option buyer berhak menjual saham ABX di harga US$40, dimana saat ini saham di pasar hanya bernilai US$ 20. Dengan kata lain A dapat membeli saham ABX di harga US$ 20 dan kemudian menjualnya dengan harga US$ 40 (profit = US$ 20 per lembar). Keuntungan bersih A (net profit) adalah US$ 20 dikurangi premi yang telah dibayar sebesar US$ 3 per lembar = US$ 17 per lembar. Karena 1 kontrak option mewakili 100 lembar saham, maka total net profit = US$ 17 X 100 = US$ 1.700.Semakin turun harga saham ABX, A sebagai put option buyer akan semakin besar keuntungannya.Sedangkan B sebagai put option seller, yang menerima premi US$ 3 per lembar mempunyai kewajiban membeli ABX di harga US$ 40 per lembar. Semakin turun harga saham ABX, B akan menanggung kerugian semakin besar.Jika harga saham turun:Put options buyer semakin untung,Put options seller semakin rugi.Skenario kedua: Harga ABX naik.Misalkan tiba-tiba terjadi lonjakan tajam terhadap permintaan di bidang perhiasan yang terdapat dimana-mana, maka permintaan akan perhiasan dan pernak-perniknya meningkat tajam, sehingga membuat harga saham ABX sebagai perusahaan yang bergerak di bidang perhiasan naik tinggi sekali, misalkan menjadi US$ 100 per lembar.Jika A menggunakan haknya untuk menjual saham ABX di harga US$ 40 per lembar, sedangkan harga ABX sekarang di pasar bernilai US$ 100 per lembar, maka A akan mengalami kerugian sebesar US$ 60 per lembar. Maka A lebih baik memutuskan untuk membiarkan haknya hangus (Expired Worthless). Dapat disimpulkan maksimum kerugian A sebagai put option buyer adalah sebesar premi yang dibayarkan.Sebaliknya, keuntungan maksimum yang bisa diperoleh B adalah sebesar premi yang diterima, sedangkan potensi kerugiannya tak terbatas sampai harga saham ABX menjadi nol.Kita membeli put options jika memperkirakan harga saham akan turun11)Investor potensial (pemula), sebaiknya berinvestasi melalui pialang yang dapat dipercaya berbasis informasi kinerja historis. Secara umum, para investor berupaya menghindari risiko kerugian akibat penurunan harga saham, antara lain dengan (1) membentuk portofolio, (2) melaksanakan hedging, (3) membeli indeks saham saja.12)Berdasarkan data, investor ini pastinya membeli put option. Silahkan simak sesuai ilustrasi 10.Soal UAS 2013/2014 kls A3, A43) Fama (1970) membagi pengujian efisiensi pasar menjadi tiga kategori yang dihubungkan dengan bentuk-bentuk efisiensi pasar sebagai berikut : 1. Pengujian-pengujian bentuk lemah (weak-form tests), yaitu seberapa kuat informasi masa lalu dapat memprediksi return masa depan.2. Pengujian-pengujian bentuk setengah kuat (semi-strong-form tests), yaitu seberapa cepat harga sekuritas merefleksikan informasi yang dipublikasikan. 3. Pengujian-pengujian bentuk kuat (strong-form test), yaitu untuk menjawab pertanyaan apakah investor mempunyai informasi privat yang tidak terefleksi di harga sekuritas.

4)Anomali PasarJones (1996) (dalam Jogiyanto, 2000) mendefinisikan anomali pasar (market anomaly) sebagai teknik atau strategi yang tampaknya bertentangan dengan pasar efisien.Overreaction hypothesismerupakan reaksi yang berlawanan dengan kondisinormal. Overreaction hypothesismemprediksikan sekuritas yang masuk kategoriloserdan biasanya mempunyaireturnrendah justru akan mempunyaiabnormal returnyang tinggi (Sukmawati dan Daniel, 2002). Kebalikannya, sekuritas yangbiasanya mempunyaireturnyang masuk kategoriwinnerjustru akan mempunyai abnormal returnyang rendah.

Hal ini disebabkan adanya pengaruh perilaku investoryang memberikan bobot yang berlebihan untuk informasi terkini dalam memprediksikan apa yang akan terjadi di masa yang akan datang.

Jika investormemberikan bobot yang berlebihan untuk informasi terbaru maka investor akancenderung bereaksi berlebihan terhadap informasi. Hipotesis reaksi berlebihanbersandar pada asumsi perilaku pasar bereaksi berdasarkan penekanan pada informasiterakhir dalam melakukan koreksi pada periode berikut.

Apabila pemodalmendasarkan pada informasi terakhir, maka pemodal akan cenderungoverreactterhadap pengumuman. Secara psikologis, pelaku pasar akan bereaksi lebih dramatis terhadap informasi yang jelek.

Beberapa anomali yang terdapat di pasar modal antara lain:a.Price earning (P/E) effectadalah anomali dimana saham dengan P/E rendah menunjukkanrisk adjusted returnyang lebih tinggi dibandingkan dengan saham yang memiliki P/E tinggi (Jones, 1996). Anomali ini pertama kali ditemukan oleh Basu pada tahun 1977 dan 1983.

b.Size effectadalah anomali dimanarisk adjusted returndari perusahaan ukuran kecil lebih tinggi dari perusahaan dengan ukuran besar (Jones, 1996).

Anomali ini ditemukan oleh Banz (1981) dan Reinganum (1981).a.January effectmerupakan anomali pasar yang menyatakan bahwareturnsahamsaham di bulan Januari cenderung lebih tinggi dibanding bulan-bulan yang lalu (Kleim, 1986 dalam Jones, 1996).

b.Neglected firm effect, merupakan suatu kecenderungan bahwa investasi pasar saham pada perusahaan yang kurang dikenal dapat memberi tingkat keuntungan abnormal, karena perusahaan kecil cenderung diabaikan oleh investor besar maka informasi mengenai perusahaan ini cenderung tidak tersedia. Kurangnya informasi tersebut membuat perusahaan kecil menjadi lebih berisiko sehingga menimbulkan tingkat keuntungan yang lebih tinggi. Anomali ini ditemukan oleh Profesor keuangan Avner Arbel pada tahun 1982 (Jones, 1982).

c.Reversal effectadalah efek pembalikan rata-ratareturnyang merupakan sebutan lain untuk anomaliwinner-loseryaitu kecenderungan saham yang memiliki kinerja buruk (loser) akan berbalik menjadi saham yang memiliki kinerja baik (winner) pada periode berikutnya dan begitu juga sebaliknya. Anomali ini pertama kali ditemukan oleh DeBondt dan Thaler tahun 1983 (Yulianawati,2003).

Dampak Psikologis Anomali PasarEfek psikologis, pelaku pasar membuat persepsi atau opini krisis atau peristiwa yang terjadi melebihi keyakinan terhadap ekspektasi nilai fundamental yang dimiliki secara intrinsik dengan berbagai pendekatan yang lazim kita lakukan (sepertiDiscounted Free cash Flow,Relative valuationmaupun pendekatanReal Options). Sebagai akibatnya, pergerakan pasar terlihat tidak rasional (irrasional) dan bahkan memunculkan sejumlah anomali-anomali baru yang relatif sulit untuk dijelaskan dengan persepsi fundamental (rational perception, Efficient market Hypothesis).

Sebagai contohnya, pada saat Bursa saham AS (Dow Jones) mengalami penurunan yang tajam, maka secara psikologis, penurunan tersebut dapat berdampak pada penurunan tajam bursa-bursa di kawasan termasuk Bursa di Indonesia, kendati secara fundamental banyak informasi fundamental yang positif bagi saham-saham di Jakarta (seperti kenaikan laba bersih, informasi pembagian dividen, informasi pengembangan bisnis emiten dll), demikian pula dapat terjadi sebaliknya. Contoh lainnya adalah, pada saat ekspektasi fundamental terhadap suatu saham atau pasar sedang meningkat, kadang terjadi justru harga mengalami penurunan tajam karena ada institusional investor yang sedang melakukan aksi profit taking. Meskipun kondisi tersebut dapat dijelaskan secara rasional, yaitu kecenderungan lebih terintegrasinya seluruh pasar di dunia, namun banyak hal yang irrational yang tidak mampu dijelaskan oleh ekspektasi fundamental semata, sehingga seolah-olah prediksi kita selalu salah!

Soal UAS 2013/2014 kls A5, A6, A7

1)

CAPM adalah sebuah model yang menggambarkan hubungan antara risiko dan return yang diharapkan, model ini digunakan dalam penilaian harga sekuritas.Capital Asset Pricing Model (CAPM) merupakan model untuk menentukan harga suatu asset. Model ini mendasarkan diri pada kondisi ekuilibrium. Dalam keadaan ekuilibrium, tingkat keuntungan yang disyaratkan oleh pemodal untuk suatu saham akan dipengaruhi oleh risiko saham.

Asumsi:

1. Semua investor melakukan pengambilan keputusan investasi berdasarkan pertimbangan antara nilai return ekspetasi dan deviasi standar return dari portofolionya.

2. Tidak ada biaya transaksi. Penjualan atau pembelian aktiva tidak dikenai biaya transaksi.

3. Tidak terjadi inflasi.

4. Tidak ada pajak pendapatan pribadi. Karena tidak ada pajak pribadi, maka investor mempunyai pilihan yang sama untuk mendapatkan dividen atau capital gain.

5. Pasar modal dalam kondisi ekuilibrium.

2)Bentuk-bentuk efsiensi1. Efisiensi pasar bentuk lemah (weak form)Pasar dikatakan efisien dalam bentuk lemah jika harga-harga dari sekuritas mencerminkan secara penuh informasi masa lalu. Informasi masa lalu ini merupakan informasi yang sudah terjadi. Bentuk efisiensi pasar secara lemah ini berkaitan dengan teori langkah acak yang menyatakan bahwa data masa lalu tidak berhubungan dengan nilai sekarang. 2. Efisiensi pasar bentuk setengah kuat (semistrong form)Pasar dikatakan efisien setengah kuat juka harga-harga sekuritas secara penuh mencerminkan semua informasi yang dipublikasikan termasuk laporan-laporan keuangan perusahaan emiten.

3. Efisiensi pasar bentuk kuat (strong form)Pasar dikatakan efisien dalam bentuk kuat jika harga-harga sekuritas secara penuh mencerminkan semua informasi yang tersedia termasuk informasi yang privat. Jika pasar efisien dalam bentuk ini, maka tidak ada individual investor atau group dari investor yang dapat memperoleh keuntungan tidak normal karena mempunyai informasi privat.

Efisiensi Pasar secara KeputusanEfisiensi pasar secara keputusan juga merupakan efisiensi pasar bentuk setengah kuat yang didasarkan pada informasi yang didistribusikan.

Perbedaanya adalah jika efisiensi pasar secara informasi hanya mempertimbangkan sebuah faktor saja yaitu ketersediaan informasi saja, maka efisiensi pasar secara keputusan mempertimbangkan 2 buah faktor yaitu ketersediaan informasi dan kecanggihan pelaku pasar.

Karena melibatkan lebih banyak faktor dalam menentukan pasar yang efisien secara keputusan merupakan efisiensi pasar bentuk setengah kuat yang lebih tinggi dibandingkan efisiensi pasar bentuk setengah kuat secara informasi.

1