slide acara sosialisasi pajak

82
1 SOSIALISASI SOSIALISASI PENGAWASAN PENGAWASAN INSPEKTORAT THD INSPEKTORAT THD PEMUNGUTAN PAJAK PEMUNGUTAN PAJAK PADA PEMERINTAHAN PADA PEMERINTAHAN DESA TAHUN 2015 DESA TAHUN 2015 ( 11-24 ( 11-24 Agustus 2015 ) Agustus 2015 )

Upload: raden-muslichunalcharis-triatmaja

Post on 15-Apr-2016

228 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

perpajakan tahun 2015 kabupaten demak

TRANSCRIPT

1

SOSIALISASISOSIALISASIPENGAWASAN PENGAWASAN

INSPEKTORAT THD INSPEKTORAT THD PEMUNGUTAN PAJAK PEMUNGUTAN PAJAK PADA PEMERINTAHAN PADA PEMERINTAHAN

DESA TAHUN 2015DESA TAHUN 2015( 11-24( 11-24 Agustus 2015 ) Agustus 2015 )

PENGERTIAN PENGAWASANPenilikan dan penjagaan atas kegiatan untuk mengarahkan kebijakan dalam rangka mencapai tujuan.

16/03/2015 2

TUJUAN DAN SASARAN PENGAWASAN

TUJUAN :Hakikat pengawasan untuk mencegah sedini mungkin terjadinya penyimpangan, pemborosan, penyelewengan, hambatan, kesalahan dan kegagalan dalam pencapaian tujuan dan pelaksanaan tugas organisasi, serta menentukan cara yang lebih baik untuk mencapai tujuan.

16/03/2015 3

SASARAN PENGAWASAN• Pelaksanaan pemerintahan yang tertib,berhasil, tepat

dan berdaya guna berdasar peraturan perundangan yang berlaku,

• Pembangunan sesuai dengan rencana dan program agar tercapai sasaran,

• Memperoleh umpan balik atas pelaksanaan pembangunan.

• Mencegah penyimpangan agar tercipta aparatur yang tertib,bersih dan berwibawa.

(Unsur SPI, Kepatuhan thd Pe UUan & Prinsip 3 E)

16/03/2015 4

JENIS-JENIS PENGAWASAN

Berdasarkan Subyek Pemeriksa1. Waskat, (vertikan/horisontal)2. Fungsional,3. Legislatif,4. Masyarakat.

516/03/2015

PENGAWASAN INSPEKTORAT

1. RIK REGULER ... 2. RIK KHUSUS ...3. RIK INVESTIGASI (KASUS) ...

(SKPD DINAS/INSTANSI, UPTD DINAS, SEKOLAH, UPTD PUSKESMAS, UPTD PASAR, PEMERINTAHAN DESA, BUMD DST .......):

616/03/2015

DASAR PENGAWASAN INSPEKTORAT

• PP No. 79 Th 2005 ttg Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah.

• PP No. 60 Th 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP)

• Permendagri No. 7 Th 2008 tentang Pedoman Pengawasan atas Penyelenggaraan Pemerintah Desa.

• Perda Ka. Demak No. 7 Tahun 2008 tanggal 28 Mei 2008 tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah, Kantor Satpol PP dan Kantor Unit Pelayanan Perijinan Terpadu Kabupaten Demak.

• Perbub No. 47 Th. 2008 ttg Penjabaran Tupoksi Inspektorat Kab. Demak.

• Program Kerja Pengawasan Tahunan• Surat Tugas Inspektur

716/03/2015

8

LANDASAN HUKUMNYA, al.1. UU Nomor 6 Th 2014 ttg Desa 2. PP No. 43 Th 2014 ttg Peraturan Pelaksanaan UU No. 6

Th. 2014 ttg Desa 3. PP No. 60 Th 2014 ttg Dana Desa Yg Bersumber Dari

APBN4. Permendagri No. 112 tahun 2014 ttg Pemilihan Kepala

Desa5. Permendagri No. 113 tahun 2014 ttg Pengelolaan

Keuangan Desa

MATERI PEMERIKSAN DESA

1. ADMINISTRASI UMUM PEMERINTAHAN DESA

2. URUSAN PEMERINTAHAN DESA

916/03/2015

1. ADMINISTRASI PEMERINTAHAN DESA1. Kebijakan Desa 2. Kelembagaan Desa

Struktur Organisasi dan Uraian Tugas serta Wewenang3. Keuangan Desa.

- Perencanaan- Pelaksanaan- Penatausahaan- Pertanggungjawaban- Pelaporan- Pembinaan/Pengawasan

4. Kekayaan Desa a. Kebijakan pengelolaan kekayaan desa. b. Perencanaan Kebutuhan Kekayaan Desa.c. Inventarisasi Kekayaan Desa. ( Tanah desa, pasar, bangunan desa dll)

d. Lain-lain kekayaan milik Desa. (ABPDesa & Hibah => Inventaris)e. Pemanfaatan Kekayaan Desa (Sewa, Pinjam pakai, Kerjasama , BGS/BSG)f. Pelepasan hak kepemilikan atas tanah Desa. g. Pelaporan h. Kekayaan Desa akibat Penggabungan Desa. i. Pembagian Kekayaan Desa akibat Pemekaran Desa.

1016/03/2015

2. URUSAN PEMERINTAHAN DESA1. Urusan berdasarkan Hak Asal Usul Desa 2. Urusan Pemerintahan yang Diserahkan

Kepada Desa. (Dekonsentrasi)3. Tugas Pembantuan. (PBB)4. Penyelenggara Pemerintahan Desa. (Perda 2 & 3 /2007

&2011)

5. Lembaga Kemasyarakatan. (Perda No. 5/2010)

6. Kerjasama Desa. 7. Perencanaan Pembangunan Desa. 8. Laporan. 9. Pembinaan dan Pengawasan

1116/03/2015

12

1. PERENCANAAN

2. PELAKSANAAN

3. PENATAUSAHAAN

4. PELAPORAN

5. PERTANGGUNGJAWABAN

PENGELOLAAN KEUANGAN DESA

02

13

1. TRANSPARAN

2. AKUNTABEL

3. PARTISIPATIF

4. TERTIB

5. DISIPLIN ANGGARAN

AZAS2 PENGELOLAAN KEUANGAN DESA

02

14

1. Desa, adl kesatuan masyarakat hukum yg memiliki batas wilayah yg berwenang utk

mengatur & mengurus urusan pemerintahan, kepentingan masy. setempat berdasarkan prakarsa masy. , hak asal usul, dan/atau hak tradisional yg diakui dan dihormati dlm sistem pemerintahan NKRI.

2. Keuangan Desa adl semua hak dan kewajiban Desa yg dpt dinilai dgn uang

(uang dan barang yg berhubungan dgn pelaksanaan hak & kewajiban Desa).

3. Pengelolaan Keuangan Desa adl keseluruhan kegiatan yg meliputi

perencanaan, pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan, dan pertanggungjawaban keuangan desa.

4. RKPDesa, adl penjabaran dari RPJMD utk jangka waktu 1 (satu) tahun.

PENGERTIAN PENGELOLAAN KEUANGAN DESA

02

15

5. APBDesa, adl rencana keuangan tahunan PemDes.

6. Dana Desa adl dana yg bersumber dari APBN yg diperuntukkan bagi Desa yg

ditransfer melalui APBD Kab/Kota dan digunakan utk membiayai penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan pembangunan, pembinaan kemasyarakatan, dan pemberdayaan masyarakat

7. ADD, adl dana perimbangan yg diterima kab/kota dalam APBD setelah dikurangi

Dana Alokasi Khusus

8. PKPKD adl kewenangan menyelenggarakan keseluruhan pengelolaan keuangan

desa

9. PTPKD adl unsur perangkat desa yg membantu Kades utk melaksanakan

pengelolaan keuangan desa

PENGERTIAN PENGELOLAAN KEUANGAN DESA

02

16

10. SekDes adl bertindak selaku koordinator pelaksanaan pengelolaan

keuangan desa.

11. Kepala Seksi adl unsur dari pelaksana teknis kegiatan dgn bidangnya.

12. Bendahara adl unsur staf sekretariat desa yg membidangi urusan administrasi

keuangan utk menatausahakan keuangan desa.

13. Rekening Kas Desa adl rekening tempat menyimpan uang PemDes yg

menampung seluruh penerimaan Desa dan digunakan utk membayar seluruh pengeluaran Desa pd Bank yg ditetapkan.

PENGERTIAN PENGELOLAAN KEUANGAN DESA

02

17

TUGAS & TGGJWB PENGELOLA KEUANGAN DESA

• KEPALA DESA :Pemegang kekuasaan pengelolaan keuangan desa dan mewakili Pemerintah Desa dalam kepemilikan kekayaan milik desa yang dipisahkan.Kewenangan :– menetapkan kebijakan tentang pelaksanaan APBDesa;– menetapkan PTPKD;– menetapkan petugas yang melakukan pemungutan penerimaan

desa; – menyetujui pengeluaran atas kegiatan yang ditetapkan dalam

APBDesa; dan– melakukan tindakan yang mengakibatkan pengeluaran atas

beban APBDesa.

18

TUGAS & TGGJWB PENGELOLA KEUANGAN DESA

SEKRETARIS DESA :Koordinator pelaksana teknis pengelolaan keuangan desa.Tugas:• menyusun dan melaksanakan Kebijakan Pengelolaan APBDesa;• menyusun Rancangan Peraturan Desa tentang APBDesa, perubahan

APBDesa dan pertanggung jawaban pelaksanaan APBDesa;• melakukan pengendalian terhadap pelaksanaan kegiatan yang telah

ditetapkan dalam APBDesa;• menyusun pelaporan dan pertanggungjawaban pelaksanaan APBDesa; dan• melakukan verifikasi terhadap bukti-bukti penerimaan dan pengeluaran

APBDesa.

19

TUGAS & TGGJWB PENGELOLA KEUANGAN DESA

SEKRETARIS DESA :Pengajuan pelaksanaan pembayaran Sekdes wajib :• meneliti kelengkapan permintaan pembayaran di ajukan oleh pelaksana

kegiatan;• menguji kebenaran perhitungan tagihan atas beban APBdes yang tercantum

dalam permintaan pembayaran;• menguji ketersedian dana untuk kegiatan dimaksud; dan• menolak pengajuan permintaan pembayaran oleh pelaksana kegiatan apabila

tidak memenuhi persyaratan yang ditetapkan.

20

TUGAS & TGGJWB PENGELOLA KEUANGAN DESA

KEPALA SEKSI :Pelaksana kegiatan sesuai dengan bidangnyaTugas :• menyusun rencana pelaksanaan kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya;• melaksanakan kegiatan dan/atau bersama Lembaga Kemasyarakatan Desa

yang telah ditetapkan di dalam APBDesa;• melakukan tindakan pengeluaran yang menyebabkan atas beban anggaran

belanja kegiatan;• mengendalikan pelaksanaan kegiatan;• melaporkan perkembangan pelaksanaan kegiatan kepada Kepala Desa; dan• menyiapkan dokumen anggaran atas beban pengeluaran pelaksanaan

kegiatan.

21

TUGAS & TGGJWB PENGELOLA KEUANGAN DESA

BENDAHARA DESA :Dijabat oleh staf pada Urusan Keuangan.Tugas :

Menerima, menyimpan, menyetorkan/membayar, menatausahakan, dan mempertanggungjawabkan penerimaan pendapatan desa dan pengeluaran pendapatan desa dalam rangka pelaksanaan APBDesa.

wajib :-memungut pajak penghasilan (PPh) dan pajak lainnya, wajib menyetorkan seluruh penerimaan potongan dan pajak yang dipungutnya ke rekening kas negara sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan-melakukan pencatatan setiap penerimaan dan pengeluaran serta melakukan tutup buku setiap akhir bulan secara tertib.-mempertanggungjawabkan uang melalui laporan pertanggungjawaban. (tgl 10 bln berikutnya)

22

TUGAS & TGGJWB PENGELOLA KEUANGAN DESA

BENDAHARA DESA :• Penatausahaan penerimaan dan pengeluaran menggunakan:

-buku kas umum;-buku Kas Pembantu Pajak; dan-buku Bank.

23

APBDesa

Struktur APBDes terdiri dari :

a. Pendapatan Desa

b. Belanja Desa (Pajak)

c. Pembiayaan Desa.

24

Struktur APBDes terdiri dari : A. Pendapatan Desa a. Pendapatan Asli Desa (PADesa); Rp......................... b.Transfer Rp......................... c. Pendapatan Lain-Lain. Rp........................

Jumlah Pendapatan ............. Rp .......................

B. Belanja Desaa. Penyelenggaraan Pemerintahan Desa; Rp. .......................b. Pelaksanaan Pembangunan Desa; Rp. .......................c. Pembinaan Kemasyarakatan Desa; Rp. ........................d. Pemberdayaan Masyarakat Desa; Rp. ........................e. Belanja Tak Terduga. Rp. ........................Jumlah Belanja ...................... Rp. ........................Surplus/ Defisit ...................... Rp..........................

C. Pembiayaan Desa.Penerimaan Pembiayaana. SiLPA tahun sebelumnya Rp..........................b. Pencairan Dana Cadangan Rp..........................c. Hasil Penjualan Kekayaan Desa yang dipisahkan Rp. ........................Jumlah Penerimaan Pembiayaan Rp..........................Pengeluaran Pembiayaan a. Pembentukan Dana Cadangan Rp...........................b. Penyertaan Modal Desa Rp. .........................Jumlah Penerimaan Pembiayaan Rp...........................SILPA TA. Berjalan (A-B+C)................................. Rp. ---------------------

25

SUMBER PENDAPATAN DESA TERKENA PAJAK

PENDAPATAN DESA“ Semua penerimaan uang melalui rekening desa yg mrp hak desa dalam 1 (satu) TA yg tdk perlu dibayar kembali oleh desa”.

Pendapatan Desa a. Pendapatan Asli Desa (PADesa); b. Transfer ( dipungut Pajak) => APBN/APBD c. Pendapatan Lain-Lain.

26

PENDAPATAN DESA

B.Transfer 1. Dana Desa (APBN => APBD => Rek. Desa/APBDesa)

2. Bagian Hasil Pajak / Retribusi Kab.3. ADD (dana perimbangan diterima APBD – DAK)

4. Bantuan Keuangan APBD Prop/Kab (Umum dan Khusus)

27

BELANJA DESA

BELANJA “Semua pengeluaran dari rekening desa yang merupakan kewajiban desa dalam 1 (satu) TA. yang tidak akan diperoleh pembayarannya kembali oleh desa dan dipergunakan dalam rangka mendanai penyelenggaraan kewenangan Desa”.

Klasifikasi Belanja terdiri ; • Penyelenggaraan Pemerintahan Desa;• Pelaksanaan Pembangunan Desa;• Pembinaan Kemasyarakatan Desa;• Pemberdayaan Masyarakat Desa;• Belanja Tak Terduga.

28

BELANJA DESA

JENIS BELANJA

a.Belanja Pegawaib.Belanja Barang dan Jasac. Belanja Modal

29

BELANJA DESA1. BELANJA PEGAWAI

- Pengeluaran penghasilan tetap dan tunjangan bagi Kepala Desa

dan Perangkat Desa serta tunjangan BPD- Dianggarkan dalam kelompok Penyelenggaraan Pemerintahan

Desa, kegiatan pembayaran penghasilan tetap dan tunjangan- Pelaksanaannya dibayarkan setiap bulan.

30

BELANJA DESA2. BELANJA BARANG/ JASA

- Digunakan untuk pengeluaran pembelian/pengadaan barang yang nilai manfaatnya kurang dari 12 (dua belas) bulan.

- Alat tulis kantor; -benda pos; bahan/material; -pemeliharaan; cetak/penggandaan, -sewa kantor desa; -sewa perlengkapan dan peralatan kantor; -makanan dan minuman rapat; -pakaian dinas dan atributnya; -perjalanan dinas; -upah kerja; -honorarium narasumber/ahli; -operasional Pemerintah Desa & operasional BPD; -insentif Rukun Tetangga /Rukun Warga; dan -pemberian barang pada masyarakat/kelompok masyarakat.

31

BELANJA DESA

3. BELANJA MODAL“ Pengeluaran dalam rangka pembelian/pengadaan barang atau bangunan yang nilai manfaatnya lebih dari 12 (dua belas) bulan yang digunakan untuk kegiatan penyelenggaraan kewenangan desa. “

.

32

PerpajakanDasar :1. Pasal 21 UU No. 7 th 1983 ttg Pajak

Penghasilan sbgmn terakhir diubah dgn UU No. 36 th 2008Permenku RI No. 252/PMK.03/2008 Permenku RI No. 254/PMK.03/2008

2. Pasal 22 UU No. 7 th 1983 ttg Pajak Penghasilan sbgmn terakhir diubah dgn UU No. 36 th 2008 Kepmenku RI No 254/KMK.03/2001 sbgmn terakhir diubah dgn Permenku RI No 201/PMK.03/2008danPermenku RI No 154/KMK.03/2010

3. Pasal 23 UU No. 7 th 1983 ttg Pajak Penghasilan sbgmn terakhir diubah dgn UU No. 36 th 2008Permenku RI No 244/KMK.03/2008

4. UU No. 8 th 1983 ttg Pajak Pertambahan Nilai barang & Jasa sbgmn terakhir diubah dgn UU No. 18 th. 2000PP No. 12 th. 2001 sbgmn terakhir diubah dgn PP No. 31 th. 2007PP no. 38 th 2003Kepmenku RI No 563/KMK.03/2003

5. Peraturan Dirjen Pajak No. 31/PJ/2012 tgl 27 Desember 2012 ttg pedoman teknis tata cara pemotongan, penyetoran dan pelaporan pajak penghasilan pasal 21 dan/atau pajak penghasilan pasal 26 sehubungan dengan pekerjaan, jasa, dan kegiatan orang pribadi

33

PPh21Sumber dana APBN/APBD

Pungutan Honorarium kegiatan :

Gol. IV = 15% ber NPWP18% non NPWP

Gol. III = 5% ber NPWP 6% non NPWP

Gol II & I = Tdk terkena pungutan

Wiyata Bhakti = 5% ber NPWP6% non NPWP

Penghasilan berdasarkan upah harian/ mingguan/satuan/borongan :PTKP = Penghasilan tdk kena pajakRp. 150.000,- / hari > Rp. 200.000,-

Rp. . 2.025.000,- / bulan > Rp. 3.000.000,-

Rp. 24.300.000,- / tahun > Rp. 36.000.000

PPh 22Perhitungan :PPN = Nominal X 100/110X10%PPh22 = (Nominal-PPN)x 1,5%Misal : Pembelian Komputer Rp. 4.400.000Perhitungan :DPP = 100/110 x 4.400.000 = 4.000.000PPN = 10/110 x 4.000.000 = 400.000PPh22 =Ber NPWP = 1,5%x 4.000.000

= 60.000Non NPWP= 3% x 4.000.000 = 120.000=> Disetor per tgl terjadi transaksiPermenku No. 154/PMK.03/2010 tgl 31

Agustus 2010 PPh22 dipungut setelah pembelian diatas

Rp. 2.000.000,- tdk terpecah-pecah

34

PPh23Perhitungan :PPN = Nominal X 100/110X10% PPh23 = (Nominal-PPN)x 2% > berNPWP

(Nominal-PPN)x 4% > nonNPWP

Misal : Sewa Mesin kpd PT “X” = Rp. 5.500.000Perhitungan :DPP = 100/110 x 5.500.000 = 5.000.000PPN = 10/110 x 5.000.000 = 500.000PPh23 =Ber NPWP = 2%x 5.000.000

= 100.000Non NPWP= 4% x 5.000.000 = 200.000

Perhitungan :PD = Nominal X 10% (setor Kasda)PPh23 = (Nominal-PPN)x 2% > berNPWP

(Nominal-PPN)x 4% > nonNPWP

Misal :Membayar Jasa catering kpd Toko Bu Sarwono Rp. 990.000,- (termasuk PD)PD = 990.000 X 10% = 99.000 (setor

kasda) > penghasilan omset lebih dr 10 jt per bulan.

berNPWP = 2% x 990.000 = 18.000

nonNPWP = 4% x 990.000 = 36.000

(PPh23 disetor paling lambat tanggal 10 bulan berikutnya)

35

PPN

Misal :Pembelian Mesin di PT “X” = Rp. 5.500.000Perhitungan :DPP = 100/110 x 5.500.000 =

5.000.000PPN = 10/110 x 5.000.000 =

500.000 Jadi PPN yg dipungut Rp. 500.000

Pembelian Mesin di PT “X” = Rp. 5.500.000 (termasuk PPN)PPN = 10%x 5.500.000 = 550.000(Bukti SSP dari PT “X”)

Permenku No. 154/PMK.03/2010 tgl 31 Agustus 2010 (Ps. 3 ayat (1) huruf e angka 1)

Pajak Daerah (Perda No. 2 tahun 2011 ttg Pajak Daerah)

Pembelian makan Minum diwilayah kab. Demak Rp. 400.000,-Perhitungan := Rp. 400.000,- x 10%= Rp. 40.000,- (Setor Kasda melalui BPD) =

36

PERTANGGUNGJAWABAN Kepala Desa :

menyampaikan Lap. pertanggungjawaban realisasi pelaksanaan APBDesa kpd Bupati/Walikota setiap akhir TA yang terdiri dari pendapatan, belanja, dan pembiayaan ditetapkan dengan Perdes.

SANKSI-SANKSI DALAM PENGELOLAAN KEUANGAN DESA

1. SARAN (tertulis/ lisan)2. REKOMENDASI PERBAIKAN (tindaklanjut)3. SANGSI ADMINISTRATIF berupa : (Perbub 31/2012)

- Teguran ( I, II dan III )- Skorsing (Pemberhentian Sementara)- Pemberhentian dgn tdk hormat/ Pemecatan

4. Pelimpahan ke Lembaga Hukum. (APH)

37

KEPALA DESA :

1. Perda No. 2 th 2007 ttg Tata cara pencalonan, pemilihan, Pengesahan, Pelantikan pemberhentian Sementara & pemberhentian Kepala Desa.- Ps. 45 (Sumpah janji)- Ps. 50 (Wewenang)- Ps. 51 (Kewajiban)- Ps. 52 (Larangan)

2. Perda No. 6 th 2007 ttg pedoman penyusunan organisasi dan tata kerja Pemerintahan Desa.- Ps. 13 ayat (3) => Wewenang.- Ps. 14 ayat (1) => Kewajiban.

38

Sumpah janji Kepala Desa“ Demi Allah (Tuhan) saya bersumpah / berjanji

bahwa saya akan memenuhi kewajiban saya selaku Kepala Desa dengan sebaik-baiknya, sejujur-jujurnya dan seadil-adilnya, bahwa saya akan selalu taat dalam mengamalkan dan mempertahankan Pancasila sbg dsr negara dan bahwa saya akan menegakkan kehidupan demokrasi dan Undang-undang dasar 1945 serta melaksanakan segala per UU an dgn selurus-lurusnya yg belaku bagi desa, daerah dan NKRI”

39

Pelanggaran Kewajiban

Perda No. 2 th 2007 Ps. 51 ayat 1 :

Huruf e. : melaksanakan prinsip tata pemerintahan yang bersih dan bebas dari Kolusi, Korupsi dan Nepotisme.

Huruf g. : mentaati dan menegakkan seluruh Per UUanHuruf h : menyelenggarakan administrasi pemerintahan desa

yang baik.Huruf i : malaksanakan dan mempertanggungjawabkan

pengelolaan keuangan desa.Huruf J : melaksanakan urusan yang menjadi kewenangan

desa.

40

Larangan

Perda No. 2 th 2007 Ps. 52Huruf e. Merugikan kepentingan umum, meresahkan sekelompok masyarakat, dan mendiskriminasikan warga atau

golongan masyarakat lain.f. Melakukan kolusi, korupsi & nepotisme, menerima

uang, barang dan/atau jasa dari pihak lain yg dpt

mempengaruhi keputusan atau tindakan yang akan dilakukannya.

g. Menyalahgunakan wewenang.h. Melanggar sumpah/ janji jabatan

41

Pemberhentian Perda No. 2 th 2007 Ps. 56Ayat (1) : Kepala Desa berhenti karena :

c. Diberhentikan

Ayat (2) : Kepala desa Diberhentikan karena :d. Dinyatakan melanggar sumpah/janji jabatan e. Tidak melaksanakan kewajiban kepala desaf. Melanggar larangan bagi Kepala desa.

Pelaksanaan :PerBup No. 31 th 2012 ttg Perbub No. 1 th 2007 ttg

Pelaksanaan perda No. 2 th 2007

42

Pengangkatan & Pemberhentian Perangkat DesaPerda N0. 3 tahun 2007 diubah menjadi

No. 3 tahun 2011

Janji Perangkat Desa“ Demi Allah (Tuhan) saya bersumpah / berjanji bahwa

saya akan memenuhi kewajiban saya selaku Perangkat Desa dengan sebaik-baiknya, sejujur-jujurnya dan seadil-adilnya, bahwa saya akan selalu taat dalam mengamalkan dan mempertahankan Pancasila sbg dsr negara dan bahwa saya akan menegakkan kehidupan demokrasi dan Undang-undang dasar 1945 serta melaksanakan segala per UU an dgn selurus-lurusnya yg belaku bagi desa, daerah dan NKRI”

43

Pengangkatan & Pemberhentian Perangkat DesaPerda N0. 3 tahun 2007 diubah menjadi

No. 3 tahun 2011

Janji Perangkat Desa“ Demi Allah (Tuhan) saya bersumpah / berjanji bahwa

saya akan memenuhi kewajiban saya selaku Perangkat Desa dengan sebaik-baiknya, sejujur-jujurnya dan seadil-adilnya, bahwa saya akan selalu taat dalam mengamalkan dan mempertahankan Pancasila sbg dsr negara dan bahwa saya akan menegakkan kehidupan demokrasi dan Undang-undang dasar 1945 serta melaksanakan segala per UU an dgn selurus-lurusnya yg belaku bagi desa, daerah dan NKRI”

44

Pengangkatan & Pemberhentian Perangkat DesaPerda No. 3 tahun 2011

LARANGAN PERANGKAT DESA (ps. 21)

Perangkat Desa dilarang :a. Melakukan Tindakan atau perbuatan tercela yang dapat

menurunkan martabat perangkat desa atau kehormatan Pemerintahan desa.

b. Menyalahgunakan wewenange. Melakukan kerjasama bersama orang lain didalam maupun

diluar lingkungan kerjanya dengan tujuan untuk kepentingan pribadi dan golongan scr lngsung maupun tdk lngsung merugikan desa, daerah dan atau negara.

45

Pemberhentian Perangkat Desa1. Pemberhentian sementara (ps . 22)2. Indikasi Pidana ke APH (Aparat pngak hukum) ps.

23

3. Putusan hukum tetap => Kades memberhentikan Perangkat Desa tanpa persetujuan BPD & Camat (Ancaman sekurang2nya 5 th penjara dikurung sekurang-kurangnya 60 hr) ps. 29

4. Prngkt Ds diberhentikan Kades dgn prsetujuan BPD :c. melanggar sumpah janji (ps. 16)d. Melanggar 1 atau lbh larangan (ps. 21)

5. Prngkt Ds diberhenti Kades dgn prsetujuan BPD tanpa pengesahan Camat :c. Terbukti brsalah brdsrkan Putusan pengadilan krn melakukan tindak pidana dlm ps. 29 ay 1

46

Esti Adhi, SE MM

47

48

49

50

51

52

53

54

55

56

57

PENGELOLAAN KEUANGAN DESAPerencanaaPerencanaann

PelaksanaanPelaksanaan PenatausahaaPenatausahaann Pertgjwban PengawasanPengawasan

Sekdes menyusun :

• Raperdes ttg. Pertjwbn APBDes dan

• Pertngjjwbn Kades

Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBDes

Pemeriksaan Ekstern / Fungsional

• Pemberian Pedoman

• Bimbingan• Pelatihan dan• Fasilitas

Pembinaan:

Pengawasan terhadap pelaksanaan Perdes tentang APBDes

Pengendalian Intern dan Masyarakat

Dokumen :

SPPBKU

BKB (Rinc Obyek

Penerimaan/ Pengeluaran dan Harian )

Setiap Pengluaran Belanja atas Beban APBDes harus didukung dengan bukti yang lengkap dan sah dan mendapat pengesahan oleh Sekdes

•Kades mengelola keuangan desa dibantu oleh PTPKD

•PTPKD adalah Perangkat Desa

•Terdiri dari : Sekdes dan Perangkat lainnya

•Sekdes selaku Koordinator Pengelola Kudes dan bertanggungjawab kepada Kades

•Kades menetapkan Bendahara Desa

Pemdes dilarang melakukan

pungutan selaian dari yang ditetapkan

dalam Perdes.

Pelaks APBDesPenatausahaan

Belanja

BendaharaDesa

Penatausahaan Penerimaan

Bendahara Desa :Wajib SPJ

kepada Kades PL tgl 10 bln brkt

Lamp. Lap. SPJ: • Buku Kas Umum

• BKP PO Penerimaan / Pengeluaran• Bukti 2 yang sah• Bukti setor Pajak

RPJMDes(Musrendes)

RKPDesJan th sblm

PenyPeny--APBAPBDDeses

Pntpn Perdes APBDes

Pedoman Penyu.

APBDes

Evaluasi RAPB D es

( oleh Camat an,Bupati )

Pntpn RAPBDes( p7an bersm BPD

dg Kades )

Oleh Sekdes

• Sekdes menyampai. Raperdes PL 1 bln sth th ang berakhir

• Dengan Persetujuan Kades dengan BPD Raperdes ditetapkan menjadi Perdes

• Perdes disampaikan Bupati melalui Camat PL 7 hari kerja sth ditetapkan

58

PRINSIP-PRINSIP PENGANGGARAN

Semua penerimaan baik dalam bentuk uang, barang dan/atau jasa dianggarkan dalam APBDes. Seluruh pendapatan, belanja dan pembiayaan dianggarkan secara bruto. Jumlah pendapatan merupakan perkiraan terukur dan dapat dicapai serta berdasarkan ketentuan perundang-undangan. Penganggaran pengeluaran harus didukung dengan adanya kepastian tersedianya penerimaan dalam jumlah cukup dan harus didukung dengan dasar hukum yang melandasinya.

59

PENGELOLAAN KEUANGAN DESAPerencanaaPerencanaa

nnPelaksanaanPelaksanaan PenatausahaaPenatausahaa

nn Pertgjwban PengawasanPengawasan

Sekdes menyusun :

• Raperdes ttg. Pertjwbn APBDes dan

• Pertngjjwbn Kades

Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBDes

Pemeriksaan Ekstern / Fungsional

• Pemberian Pedoman

• Bimbingan• Pelatihan dan• Fasilitas

Pembinaan:

Pengawasan terhadap pelaksanaan Perdes tentang APBDes

Pengendalian Intern dan Masyarakat

Dokumen :

SPPBKU

BKB (Rinc Obyek

Penerimaan/ Pengeluaran dan Harian )

Setiap Pengluaran Belanja atas Beban APBDes harus didukung dengan bukti yang lengkap dan sah dan mendapat pengesahan oleh Sekdes

•Kades mengelola keuangan desa dibantu oleh PTPKD

•PTPKD adalah Perangkat Desa

•Terdiri dari : Sekdes dan Perangkat lainnya

•Sekdes selaku Koordinator Pengelola Kudes dan bertanggungjawab kepada Kades

•Kades menetapkan Bendahara Desa

Pemdes dilarang melakukan

pungutan selaian dari yang ditetapkan

dalam Perdes.

Pelaks APBDesPenatausahaan

Belanja

BendaharaDesa

Penatausahaan Penerimaan

Bendahara Desa :Wajib SPJ

kepada Kades PL tgl 10 bln brkt

Lamp. Lap. SPJ: • Buku Kas Umum

• BKP PO Penerimaan / Pengeluaran• Bukti 2 yang sah• Bukti setor Pajak

RPJMDes(Musrendes)

RKPDesJan th sblm

PenyPeny--APBAPBDDeses

Pntpn Perdes APBDes

Pedoman Penyu.

APBDes

Evaluasi RAPB D es

( oleh Camat an,Bupati )

Pntpn RAPBDes( p7an bersm BPD

dg Kades )

Oleh Sekdes

• Sekdes menyampai. Raperdes PL 1 bln sth th ang berakhir

• Dengan Persetujuan Kades dengan BPD Raperdes ditetapkan menjadi Perdes

• Perdes disampaikan Bupati melalui Camat PL 7 hari kerja sth ditetapkan

60

6161

Penyelenggaraan Otonomi DaerahPenyelenggaraan Otonomi Daerah

Pemerintah Pusat

Pemerintah Daerah

03

Penyerahan, pelimpahan,penugasan urusan

Pengaturan, Pembagian, dan Pemanfaatan Sumber Daya

Nasional secara adil, termasuk perimbangan keuangan antara

Pemerintah dan Pemerintah Daerah

62

63

64

RPJP Nas RPJP D

RPJM Nas RPJM D

APBN APBD

Instrumen Finansial Instrumen Politis Instrumen Sosial

Instrumen Finansial Instrumen Politis Instrumen Sosial

NKRINKRI04

65

Pemerintah Pusat, yang selanjutnya disebut Pemerintah, adalah Presiden Republik Indonesia yang memegang kekuasaan pemerintahan Negara Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

Pengertian Dasar (UU 33/2004, Pasal 1)

Pemerintah Daerah adalah gubernur, bupati, atau walikota, dan perangkat daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah.

Daerah otonom, selanjutnya disebut Daerah, adalah kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai batas-batas wilayah berwenang mengatur dan mengurus urusan pemrintahan dan kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia.

05

66

Pengertian Dasar (UU 33/2004, Pasal 1)

Desentralisasi adalah penyerahan wewenang pemerintahan oleh Pemerintah kepada daerah otonom untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Dekonsentrasi adalah pelimpahan wewenang dari Pemerintah kepada Gubernur sebagai perwakilan Pemerintah.

Tugas Pembantuan adalah penugasan dari Pemerintah kepada daerah dan/atau desa atau sebutan lain dengan kewajiban melaporkan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaannya kepada yang menugaskan.

06

67

Pengertian Dasar (UU 33/2004, Pasal 1)

Pendapatan Asli Daerah yang selanjutnya disebut PAD, adalah pendapatan yang diperoleh Daerah yang dipungut berdasarkan Peraturan Daerah sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Dana Perimbangan adalah dana yang bersumber dari pendapatan APBN yang dialokasikan kepada Daerah untuk mendanai kebutuhan Daerah dalam rangka pelaksanaan desentraliasi.

Dana Bagi Hasil adalah dana yang bersumber dari pendapatan APBN yang dialokasikan kepada Daerah berdasarkan angka presentase untuk mendanai kebutuhan Daerah dalam rangka pelaksanaan desentralisasi.

07

68

Pengertian Dasar (UU 33/2004, Pasal 1)

Dana Alokasi Khusus selanjutnya disebut DAK, adalah dana yang bersumber dari pendapatan APBN yang dialokasikan kepada Daerah tertentu dengan tujuan untuk membantu mendanai kegiatan khusus yang merupakan urusan Daerah dan sesuai dengan prioritas nasional.

08

Dana Alokasi Umum selanjutnya disebut DAU, adalah dana yang bersumber dari pendapatan APBN yang dialokasikan dengan tujuan pemerataan kemampuan keuangan antar Daerah untuk mendanai kebutuhan Daerah dalam rangka pelaksanaan desentralisasi.

Celah Fiskal adalah selisih antara kebutuhan fiskal Daerah dengan kapasitas fiskal Daerah.

69

Di luar 6 Urusan Absolut

6 Urusan (Absolut)1. Politik Luar Negeri2. Pertahanan3. Keamanan4. Yustisi5. Moneter dan Fiskal Nasional6. Agama

Urusan Wajib (Obligatory)Wajib diselenggarakan terkait dengan pelayanan dasar (basic services), seperti: Pendidikan, dan Kesehatan.

Urusan Pilihan (Optional) Terkait dengan potensi unggulan (core

competence) seperti: Pertambangan, Perikanan, Pertanian, Perkebunan, Kehutanan, Pariwisata.

PENGGUNAAN ANGGARAN UNTUK PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN

Penyelenggaraan Urusan

Pemerintahan

Yang Menjadi Kewenangan

Pusat

Yang Menjadi Kewenangan

Daerah

• Sebagian dapat diselenggarakan sendiri oleh Pemerintah;

• Sebagian dapat diselenggarakan melalui asas Dekonsentrasi;

• Sebagian dapat diselenggarakan melalui asas Tugas Pembantuan.

Diselenggarakan melalui asas Desentralisasi

dengan kriteria: eksternalitas,

akuntabilitas, dan efisiensi.

CONCURRENT

(Urusan Bersama)

09

70

I. PENDAPATANa. PENDAPATAN ASLI DAERAHb. PENDAPATAN TRANSFERc. LAIN-LAIN PENDAPATAN YANG SAH

1. Pendapatan Hibah2. Pendapatan Dana Darurat3. Pendapatan Lainnya

II. BELANJAa. Belanja Langsungb. Belanja Tidak Langsung

III. PEMBIAYAANa. PENERIMAAN PEMBIAYAAN

1. Penggunaan SiLPA2. Pencairan Dana Cadangan3. Hasil Penjualan Kekayaan Daerah yang

Dipisahkan4. Pinjaman5. Pen. Kembali Pinj. Kpd Peusahaan

Negara/Daerah/Pemda Lainnya

b. PENGELUARAN PEMBIAYAAN1. Pembentukan Dana Cadangan2. Penyertaan Modal Pemerintah Daerah3. Pembayaran Pokok Pinjaman Dalam Negeri4. Pemb. Pinj. Kpd Perusahaan

Negara/Daerah/Pemda Lainnya

PENDAPATAN Pajak PNBP HibahBELANJA NEGARAI. Pemerintah Pusat ● Belanja Pegawai ● Belanja Barang ● Belanja Modal ● Bantuan Sosial ● Pembayaran Bunga ● Subsidi ● Belanja Hibah ● Belanja Lain-lainII. Belanja Daerah ● Dana Perimbangan ● Dana Otsus & Penyesuaian ● Hibah Daerah (UU APBN Th. 2009)

PEMBIAYAANI. PENERIMAAN I. Penerimaan Pembiayaan Dalam Negeri

1. Penggunaan Silpa 2. Penerimaan Pinjaman Dalam Negeri3. Penerimaan Dari Investasi4. Penerimaan Kembali Pinjaman kpd Perus. Negara/Daerah

II. Penerimaan Pembiayaan Luar negeri (neto) 1. Penerimaan Pinjaman LN (bruto) 2. Penerimaan Kembali Pinj. Kpd Lemb. Intl.

II. PENGELUARAN :I. Pengeluaran Pembiayaan Dalam Negeri

1. Pembayaran Pokok Pinjaman DLN2. Pengeluaran Penyertaan Modal Pemerintah3. Pemberian Pinjaman kepada BUMN/BUMD/Pemda

II. Pengeluaran Pembiayaan Luar Negeri1. Pembayaran Pokok Pinjaman Luar Negeri2. Pemberian Pinjaman kepada Lembaga Intl

APBN APBD

10

71

Melalui Angg.K/L

BelanjaPemerintah

Pusat

DanaPerimbangan

Transferke

Daerah

Dana Ot-sus & Peny

DaerahDaerah

HibahDaerah

Pemerintah PusatPemerintah PusatAlur Dana Pemerintah Pusat (APBN) ke DaerahAlur Dana Pemerintah Pusat (APBN) ke Daerah

PenyelenggaraanDekonsentrasi & Tugas Pembantuan

Pajak SDA

• DBH• DAU• DAK

BelanjaBelanjaAPBNAPBN

Mendanai kegiatandi luar 6 Urusan

Mendanai kegiatan6 Urusan

Mendanai ProgramNasional

Melalui Angg.APP *)

Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan yang menjadi urusan Pemerintah

(Kantor Vertikal di Daerah)

Penyelenggaraan Desentralisasi(Masuk APBD):

-Pendapatan Transfer- Pendapatan Hibah

PNPM ; BOS ; Jamkesmas

BLT ; Subsidi

*) APP = Anggaran Pembiayaan dan Perhitungan 11

72

DBH

DBH PAJAK

DBH SDA

PBB

BPHTB

PPH

KEHUTANAN

PERTUM

PERIKANAN

MINYAK BUMI

GAS BUMI

PANAS BUMI

DAU

DAK

PENDIDIKAN

KESEHATAN

PERIKANAN

INFRASTRKTR

PERTANIAN

PRAS PEM

LING HIDUP

JALAN

IRIGASI

AIR BERSIH

DANA PERIMBANGAN

12

73

Mengurangi kesenjangan fiskal antara Pusat dan Daerah (vertical fiscal imbalance), dan antar daerah (horizontal fiscal imbalance);Mengurangi kesenjangan pelayanan publik antara daerah (public service provision gap);Mendukung kesinambungan fiskal (fiscal sustainability) dalam kebijakan ekonomi makro;Meningkatkan kapasitas daerah dalam menggali potensi Pendapatan Asli Daerah (PAD);Meningkatkan efisiensi sumber daya nasional.Meningkatkan transparansi dan akuntabilitas alokasi belanja daerah.

PRINSIP KEBIJAKAN DANA PERIMBANGAN

13

74

PRINSIPALOKASI

DAU PEMERATAAN KEMAMPUAN KEUANGAN ANTAR DAERAH

UNTUK MENGURANGI KETIMPANGAN KEMAMPUAN KEUANGAN ANTAR DAERAH

PENERAPAN FORMULA YANG ADIL DAN TRANSPARAN

MEMPERTIMBANGKAN KEBUTUHAN DAN POTENSI DAERAH

14

75

Melalui Angg. K/L :Dana Dekonsentrasi = 14.357Dana Tgs.Pembant = 6.280Dana Vertikal = 78.626

----------- 99.263

Mengalir ke Daerah = 666.412 (67,3%)

Melalui Angg. Transfer ke Daerah (Masuk APBD) :

DBH = 76.585 DAU = 179.507 DAK = 21.202 OTSUS = 8.180 Penyesuaian = 5.806 ------------- 291.281

Melalui Angg. APP : BBM = 135.145 Listrik = 82.321 Pangan = 11.622 Pupuk = 15.475 Benih = 83 Lainnya = 238 ----------- 244.885

Melalui Angg. K/L dan APP (Prog. Nasional) :

PNPM = 7.433 BOS = 12.587 Jamkes = 3.357 BLT = 7.607 ----------- 30.984

Total Belanja = 989.494Belanja APBN 2008(Miliar Rupiah)

Sumber : APBN-P 2008

*) APP = Anggaran Pembiayaan dan Perhitungan

Subsidi 244.885 ; 24,7%

15

76

Melalui Anggaran K/L : Dana Dekonsentrasi = 19.127 Dana Tgs.Pembant = 7.091 Dana Vertikal = 94.369 ----------- 120.588

Mengalir ke Daerah = 587.617 (56,7%)

Melalui Anggaran Transfer ke Daerah (Masuk APBD) :

DBH = 79.835 DAU = 186.414 DAK = 24.820 OTSUS = 8.857 Penyesuaian = 14.371 ------------- 314.296

Melalui Anggaran APP : BBM = 44.558 Listrik = 44.978 Pangan = 12.987 Pupuk = 15.098 Benih = 106 Lainnya = - ----------- 117.727

Melalui Angg. K/L dan APP (Prog. Nasional) :

PNPM = 7.493 BOS = 19.230 Jamkes = 4.584 BLT = 3.700 ----------- 35.006

Total Belanja = 1.037.067Belanja APBN 2009(Miliar Rupiah)

Sumber : APBN 2009

*) APP = Anggaran Pembiayaan dan Perhitungan

Subsidi 117.727 ; 11,3%

16

77

PENERIMAAN DALAM NEGERI (PDN)

DANA BAGI HASIL (DBH)

PENERIMAAN DALAM NEGERI NETTO

dikurangi

TOTAL DAU

DIBAGI KPD SEMUA KAB/KOTA

DIBAGI KPD SEMUA PROVINSI

TOTAL DAU

17

78

DAU

ALOKASI DASAR

ALOKASI BERDASAR

CELAH FISKAL

BELANJA PEGAWAI

PNSD

KEBUTUHAN FISKAL

KAPASITAS FISKAL

INDEKS PENDUDUK

INDEKS LUAS WILAYAH

INDEKS IKK

INDEKS IPM

INDEKS PDRB PER KAPITA

PENDAPATAN ASLI DAERAH

(PAD)

DANA BAGI HASIL PAJAK

DANA BAGI HASIL SUMBER

DAYA ALAM

VARIABEL DAU UU NO 33 TH 2004

18

79

020406080

100120140160180

2002 2003 2004 2005 2006 2007

DAUAD

48,0% 43,5% 39,0% 39,0% 50,0% 44,6%

PORSI ALOKASI DASAR TERHADAP DAU

19

BELANJA PNSD SEBAGAIALOKASIMINIMUM

80

TAHAP AKADEMISTim dari beberapa

universitas terpilihmemberikan

masukan mengenaiperhitungan

DAU TAHAP ADMINISTRATIFDepKeu melakukan perhitungan DAU

mempertimbangkan rekomendasi akademis, DPOD.

Rekonsiliasi Data BPS, &instansi lainnya.

TAHAP POLITISPem. bersama DPR-RI membahas formula &Simulasi perhitungan

DAU, dan cross check data dasar

DAU

TAHAP ALOKASIHasil kesepakatanPerhitungan DAU ant Pem & DPR

ditetapkan denganPeraturan Pres

TAHAP FORMULASI DAU

20

81

PENETAPAN DAK SUATU DAERAH

■ KONDISI DAERAH MEMENUHI KRITERIA SBB:■ KRITERIA UMUM■ KRITERIA KHUSUS■ KRITERIA TEKNIS

■ KESANGGUPAN DAERAH MENYEDIAKAN DANA PENDAMPING MINIMAL 10% DARI BESARAN DAK

■ KEGIATAN MENJADI KEWENANGAN DAERAH■ KEGIATAN FISIK■ MERUPAKAN PRIORITAS NASIONAL DALAM RKP

21

82