(skripsi) - universitas lampungdigilib.unila.ac.id/27905/3/skripsi tanpa bab pembahasan.pdffc u-19...

67
PENGARUH LATIHAN KELENTUKAN DAN LATIHAN KECEPATAN TERHADAP KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA PEMAIN MATARAM FC U-19 KECAMATAN MATARAM BARU KABUPATEN LAMPUNG TIMUR (Skripsi) Oleh M. IRFAN SYAHREZA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2017

Upload: others

Post on 06-Mar-2020

18 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: (Skripsi) - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/27905/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfFC U-19 East Lampung, still low level of skill and speed of Mataram player FCU-19 East Lampung

PENGARUH LATIHAN KELENTUKAN DAN LATIHAN KECEPATAN

TERHADAP KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA PEMAIN

MATARAM FC U-19 KECAMATAN MATARAM BARU

KABUPATEN LAMPUNG TIMUR

(Skripsi)

Oleh

M. IRFAN SYAHREZA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2017

Page 2: (Skripsi) - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/27905/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfFC U-19 East Lampung, still low level of skill and speed of Mataram player FCU-19 East Lampung

ABSTRAK

PENGARUH LATIHAN KELENTUKAN DAN LATIHAN KECEPATAN

TERHADAP KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA PEMAIN

MATARAM FC U-19 KECAMATAN MATARAM BARU

KABUPATEN LAMPUNG TIMUR

Oleh

M. Irfan Syahreza

Masalah dalam penelitian ini adalah masih kurangnya keterampilan menggiring bola

pemain Mataram FC U-19 Lampung Timur, masih rendahnya tingkat kelentukan dan

kecepatan pemain Mataram FCU-19 Lampung Timur. Tujuan penelitian ini untuk

mengetahui pengaruh latihan kelentukan dan latihan kecepatan terhadap keterampilan

menggiring bola. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode quasi

eksperimen. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu 20 pemain. Populasi

dalam penelitian ini adalah pemain Mataram Fc U-19. Penelitian ini dilakukan di Klub

sepakbola Mataram Fc Lampung Timur. Pengumpulan data yang digunakan berupa tes

dribbling bola. Berdasarkan hasil perhitungan Uji t di peroleh nilai t-hitung = 4.75 > t-

tabel = 2.26 dan hasil penelitian adalah (1) Latihan kelentukan terbukti berpengaruh

terhadap keterampilan menggiring bola. (2) Latihan kecepatan juga terbukti berpengaruh

terhadap keterampilan menggiring bola. (3) Latihan kelentukan lebih baik dibandingkan

dengan latihan kecepatan untuk meningkatkan keterampilan.

Kata Kunci : Kelentukan, Kecepatan, Menggiring bola

Page 3: (Skripsi) - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/27905/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfFC U-19 East Lampung, still low level of skill and speed of Mataram player FCU-19 East Lampung

ABSTRAC

PENGARUH LATIHAN KELENTUKAN DAN LATIHAN KECEPATAN

TERHADAP KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA PEMAIN

MATARAM FC U-19 KECAMATAN MATARAM BARU

KABUPATEN LAMPUNG TIMUR

Oleh

M. Irfan Syahreza

The problem in this research is still lack of skill of dribbling player of Mataram

FC U-19 East Lampung, still low level of skill and speed of Mataram player FCU-

19 East Lampung . This purpose of research was to determine whether there is an

effect of flexibility training and speed training to dribble skills. Method that used

in this research was experiment method. Samples that used were is population

samples that amount to 20 players. The population in this research was the players

of Mataram Fc U-19. This research was conducted at the Mataram football club

East Lampung. Data collection used was dribble test. Based on the result of

calculations of t test, it obtained t value = 4.75 > t table 2.26 and the results

research are (1) Flexibility training was proved to have an effect to the dribble

skills . (2) Speed training also was proved to have an effect on dribble skills on

Mataram FC U-19 players. (3) Flexibility training is better than with speed

training for intensify dribble skills.

Keywords: dribble, flexibility, speed,

Page 4: (Skripsi) - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/27905/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfFC U-19 East Lampung, still low level of skill and speed of Mataram player FCU-19 East Lampung

PENGARUH LATIHAN KELENTUKAN DAN LATIHAN KECEPATAN

TERHADAP KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA PEMAIN

MATARAM FC U-19 KECAMATAN MATARAM BARU

KABUPATEN LAMPUNG TIMUR

Oleh

M. Irfan Syahreza

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mendapatkan Gelar

SARJANA PENDIDIKAN

Pada

Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan

Program Studi Pendidikan Jasmani Dan Kesehatan

Jurusan Ilmu Pendidikan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2017

Page 5: (Skripsi) - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/27905/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfFC U-19 East Lampung, still low level of skill and speed of Mataram player FCU-19 East Lampung
Page 6: (Skripsi) - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/27905/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfFC U-19 East Lampung, still low level of skill and speed of Mataram player FCU-19 East Lampung
Page 7: (Skripsi) - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/27905/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfFC U-19 East Lampung, still low level of skill and speed of Mataram player FCU-19 East Lampung
Page 8: (Skripsi) - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/27905/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfFC U-19 East Lampung, still low level of skill and speed of Mataram player FCU-19 East Lampung

RIWAYAT HIDUP

Kemudian masuk (SMP) di SMP Negeri 1 Bandar Sribhawono pada tahun 2007

dan lulus pada tahun 2010. Kemudian masuk Sekolah Menengah Atas SMA

Negeri 1 Bandar Sribhawono tahun 2010 dan selesai pada tahun 2013.

Pada tahun 2013, penulis diterima sebagai mahasiswa pada Fakultas Keguruan

dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung pada Program Studi Pendidikan

Jasmani Dan Kesehatan melalui jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi

Negeri (SNMPTN). Selama menjadi mahasiswa penulis masuk ke dalam tim

UKM sepakbola Unila.

Pada tahun 2016 penulis melaksanakan KKN di Kecamatan Ulu Belu Kabupaten

Tanggamus dan PPL di SMP Negeri 2 Ulu Belu. Demikianlah riwayat hidup

penulis, yang telah dijalani selama perjalanan hidupnya,semoga apa yang

disampaikan dapat memberikan manfaat bagi pembaca.

Penulis bernama lengkap M. Irfan Syahreza dilahirkan

di Mataram Baru, pada tanggal 31 Oktober 1995

sebagai anak ke tiga dari lima bersaudara. Penulis

dilahirkan dari pasangan Bapak Sunaryo dan Ibu

Marhayati. Pendidikan formal yang telah ditempuh

penulis antara lain:

Taman Kanak-kanak (TK) Jami’atul Ikhwan Mataram

Baru. Sekolah Dasar (SD) di MI-NU Mataram Baru

dan selesai pada tahun 2007

Page 9: (Skripsi) - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/27905/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfFC U-19 East Lampung, still low level of skill and speed of Mataram player FCU-19 East Lampung

MOTTO

“Sukses bukan dinilai dari seberapa banyak harta yang kamu miliki, tapi sukses adalah saat kamu mampu mencapai apa yang kamu tuju selama ini”

. (Penulis)

“Kebahagiaan adalah saat kita bisa bermanfaat untuk orang-orang di sekitar kita dan membuatnya tersenyum karena kita”

(Penulis)

“Tidaklah kamu tahu bahwa Allah memiliki kerajaan langit dan bumi? Dan tidak ada

bagimu pelindung dan penolong selain Allah ” (QS. Al-Baqarah 107)

“Jika kau datang dengan tersenyum untuk belajar, maka ilmu akan membuat mu tertawa” (Andrea Hirata)

Page 10: (Skripsi) - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/27905/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfFC U-19 East Lampung, still low level of skill and speed of Mataram player FCU-19 East Lampung

PERSEMBAHAN

Puji syukur penulis ucapakan ke pada Allah SWT atas semua nugerah yang telah di berikan

kepadaku, karya tulis sederhana ini kupersembahkan kepada:

Ayahhanda Sunaryo dan Ibunda Marhayati yang telah memberikan cinta dan kasihnya dan

berjuang memberikan semua apa yang mereka miliki demi sekolah ku.

Kakakku yang kusayangi Rionika Fajar Ismail yang selalu memberikan dukungan moril dan

materil kepadaku.

Kakakku Riska Dwi Nurul Hikmah serta adikku Ariefa Hayati Nufus dan Muhammad Alief

Maulana yang selalu memberikan semangat kepadaku.

Terima kasih kepada seluruh pihak yang memberikan dukungan dan doanya yang memberikan

harapan serta menginginkan hal yang terbaik

untukku”.

Almamater Tercinta

Page 11: (Skripsi) - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/27905/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfFC U-19 East Lampung, still low level of skill and speed of Mataram player FCU-19 East Lampung

SANWACANA

Puji Syukur penulis haturkan ke pada ALLAH SWT yang telah melimpahkan

rahmat dan karunia-Nya sehingga penulisan skripsi yang berjudul“Pengaruh

latihan kelentukan dan latihan kecepatan terhadap keterampilan

menggiring bola pemain Mataram Fc U-19 Kecamatan Mataram Baru

Kabupaten Lampung Timur”

Dapat diselesaikan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana

Pendidikan di Unuversitas Lampung. Dalam proses penulisan skripsi ini penulis

banyak menuai hambatan baik yang datang dari luar dan dari dalam diri penulis.

Penulisan skripsi ini pun tidak lepas dari dukungan,bimbingan dan bantuan serta

petunjuk dari berbagai pihak yang telah memberikan kontribusi, oleh karena itu

penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Dr. H. Muhammad Fuad, M.Hum, selaku Dekan Fakultas Keguruan

dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

2. Dr. Riswati Rini, M.Si, selaku Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan dan

segenap dosen dan karyawan FKIP Universitas Lampung.

3. Drs. Ade Jubaedi, M.Pd, selaku Ketua Program Studi Penjaskesrek

Universitas Lampung

4. Drs. Suranto M.Kes, selaku pembimbing I dalam penulisan skripsi ini

yang telah memberikan pengarahan dan bimbingan kepada penulis

5. Drs. Wiyono, M.Pd, selaku pembimbing akademik dan pembimbing II

dalam penulisan skripsi ini yang telah memberikan pengarahan dan

bimbingan kepada penulis

Page 12: (Skripsi) - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/27905/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfFC U-19 East Lampung, still low level of skill and speed of Mataram player FCU-19 East Lampung

6. Bapak dosen Penjaskes yang telah membantu dalam proses perkuliahan,

pembimbingan, pembinaan dan atas segala ilmu yang telah diberikan,

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

7. Jajaran pengurus dan pelatih Mataram Fc Kecamatan Mataram Baru

Kabupaten Lampung Timur

8. Kepada Bapakku tersayang Sunaryo dan Ibuku terkasih Marhayati yang

setiap waktu selalu mendukunng dan mendoakanku dalam keadaan

apapun.

9. Kakakku yang selalu memberikan motivasi Rionika Fajar Ismail yang

senantiasa memberikan dukungan moril dan materil kepadaku

10. Kepada kakaku Riska Dwi Nurul Hikmah dan adikku Ariefa Hayati

Nufus dan Muhammad Alief Maulana yang selalu memberikan

semangat dan doanya kepadaku

11. Nenek ku tercinta Ibu Alm.Rubinah yang sempat merawat ku saat

masih kecil

12. Seluruh keluarga besar Ibu Rubinah dan Bapak Paijan yang selalu

mendoakan ku

13. Afida Afianingsih yang senantiasa memberikan doa dan semangatnya

kepadaku

14. Kepada keluarga besar Penjaskesrek khususnya Penjaskesrek angkatan

2013, yang selalu menemani penulisan ini dan teman-teman yang lainya

Page 13: (Skripsi) - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/27905/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfFC U-19 East Lampung, still low level of skill and speed of Mataram player FCU-19 East Lampung

yang telah memberikan dukungan dan bantuanya saya ucapkan

terimakasih.

15. Sahabat terdekat saya Dian Rizky, Afif Setiawan Risky Aditya, Arief

Jhon, Batara Togar, Bambang, Arya, Rizky Ariffian, Sule, Andi, Anna,

Fuad, Fitra, Fiko, Fibri Sucino, Ardi, Ferdiansyah, Wisnu, Ramadhan,

Dehrry, Apreza, Bagus, Joko, Rizky Adhi, Fikri, Felinda, Rena,

Arinuvirda, Arif Rizwan, Eko Wicaksono, Mas Erik, Mas Koko, dan

teman-teman yang lainya yang selalu menemani penulisan ini

terimakasih banyak.

16. Rekan-rekan KKN-KT 2016 Kabupaten Tanggamus Panji, Charlos,

Ade, Nurul, Siti, Yusan, Afida, Winda, Yuni yang selalu memberikan

semangat dan doa nya

17. Keluarga Besar Tim Sepakbola Mataram Fc Lampung Timur yang telah

memberikan dukungan dalam proses terselesainya skripsi ini.

Akhir kata penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan

akan tetapi penulis berharap semoga skripsi yang sederhana ini dapat berguna dan

bermanfaat bagi kita semua.

Bandar Lampung, 23 Maret2017

Penulis

M. Irfan Syahreza

Page 14: (Skripsi) - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/27905/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfFC U-19 East Lampung, still low level of skill and speed of Mataram player FCU-19 East Lampung

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR TABEL ... ...................................................................................... xvi

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xvii

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xviii

I. PENDAHULUAN ...................................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ....................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ............................................................................. 8

C. Batasan Masalah ................................................................................... 8

D. Rumusan Masalah ................................................................................ 8

E. Tujuan Penelitian .................................................................................. 9

F. Manfaat Penelitian ................................................................................ 9

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS ............................................ 11

A. Sepakbola ............................................................................................. 11

B. Teknik Dasar Sepakbola ....................................................................... 12

C. Keterampilan Gerak ............................................................................. 16

D. Definisi Kelentukan .............................................................................. 17

E. Definisi Kecepatan ............................................................................... 19

F. Keterampilan Menggiring Bola ............................................................ 22

1. Menggiring bola dengan kaki bagian dalam .................................. 23

2. Menggiring bola dengan kaki bagian luar ...................................... 24

3. Menggiring bola dengan punggung kaki........................................ 24

G. Metode Latihan .................................................................................... 26

1. Prinsip latihan ................................................................................ 27

2. Latihan kecepatan........................................................................... 28

3. Latihan kelentukan ......................................................................... 31

H. Program Latihan ................................................................................... 33

I. Penelitian Relevan ................................................................................ 33

J. Kerangka Pikir ...................................................................................... 34

K. Hipotesis .............................................................................................. 35

III. METODELOGI PENELITIAN ............................................................. 37

A. Desain Penelitian .................................................................................. 37

B. Variable Penelitian ............................................................................... 38

Page 15: (Skripsi) - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/27905/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfFC U-19 East Lampung, still low level of skill and speed of Mataram player FCU-19 East Lampung

C. Populasi ............................................................................................... 38

D. Sampel Dan Penarikan Sampel ............................................................ 39

E. Instrument Penelitian ............................................................................ 40

1. Tes menggiring bola ....................................................................... 40

F. Teknik Pengumpulan Data ................................................................... 42

G. Teknik Analisis Data ............................................................................ 42

1. Uji normalitas ................................................................................. 42

2. Uji homogenitas ............................................................................. 44

3. Uji t ................................................................................................ 44

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...................................... 46

A. Hasil Penelitian .................................................................................... 46

1. Deskripsi data pre test dan post test ............................................... 46

2. Uji prasyarat ................................................................................... 48

a. Uji normalitas .................................................................. 48

b. Uji homogenitas ....................................................................... 48

3. Hasil Analisis data.......................................................................... 49

a. Uji kesamaan data pre test eksperimen 1

dan kelompok eksperimen 2 ................................................ 49

b. Uji perbedaan data pre test dan post test

kelompok eksperimen 1 .......................................................... 50

c. Uji perbedaan data pre test dan post test

kelompok eksperimen 2 .......................................................... 51

d. Uji perbedaan hasil post test kelompok

eksperimen 1 dan eksperimen 2 .............................................. 52

B. Pembahasan ......................................................................................... 53

V. SIMPULAN DAN SARAN ....................................................................... 56

A. Simpulan .............................................................................................. 56

C. Saran .................................................................................................... 56

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 16: (Skripsi) - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/27905/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfFC U-19 East Lampung, still low level of skill and speed of Mataram player FCU-19 East Lampung

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Menggiring bola menggunakan kaki bagian dalam .................................. 23

2. Menggiring bola menggunakan kaki bagian luar ...................................... 24

3. Menggiring bola menggunakan punggung kaki ....................................... 25

4. Latihan file relay ....................................................................................... 30

5. Latihan the loop ........................................................................................ 31

6. Interumen tes menggiring bola ................................................................. 40

Page 17: (Skripsi) - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/27905/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfFC U-19 East Lampung, still low level of skill and speed of Mataram player FCU-19 East Lampung

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Hasil Pre Test Latihan kelentukan dan kecepatan .................................... 46

2. Hasil Post Test Latihan kelentukan dan kecepatan ................................... 47

3. Hasil uji normalitas data pre test............................................................... 48

4. Hasil uji normalitas data post test ............................................................. 48

5. Hasil perhitungan uji homogenitas kelompok eksperimen 1 .................... 49

6. Hasil perhitungan uji homogenitas kelompok eksperimen 2 .................... 49

7. Hasil uji perbedaan data pre test kelompok eksperimen 1 dan 2 ............ 50

8. Hasil perhitungan uji perbedaan data pre test dan

post test eksperimen 1 .............................................................................. 50

9. Hasil perhitungan uji perbedaan data pre test dan

post test eksperimen 2 .............................................................................. 51

10. Hasil perhitungan uji beda data post test eksperimen 1

dan eksperimen 2 ...................................................................................... 52

Page 18: (Skripsi) - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/27905/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfFC U-19 East Lampung, still low level of skill and speed of Mataram player FCU-19 East Lampung

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Surat Izin Penelitian Pendahuluan .............................................. ........ 60

2. Surat izin penelitian..................................................................... ........ 61

3. Surat balasan penelitian............................................................... ........ 62

4. Program latihan ........................................................................... ........ 63

5. Daftar nama sampel penelitian .................................................... ........ 80

6. Data hasil pre-test keterampilan menggiring bola ...................... ........ 81

7. Data kelompok eksperimen 1 dan 2 setelah tes awal (pre test) . ........ 82

8. Data hasil post test kelompok eksperimen 1 dan eksperimen 2 . ........ 83

9. Hasil pengolahan data ................................................................. ........ 84

a. Uji normalitas ....................................................................... ........ 84

b. Uji homogenitas .................................................................... ........ 86

c. Uji-t ....................................................................................... ........ 89

10. Dokumentasi penelitian ............................................................... ........ 94

Page 19: (Skripsi) - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/27905/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfFC U-19 East Lampung, still low level of skill and speed of Mataram player FCU-19 East Lampung

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Berdasarkan hasil obsevasi yang dilakukan oleh peneliti di Klub sepak bola

Mataram FC Kecamatan Mataram Baru, Kabupaten Lampung Timur, rata- rata

pemain sudah memilki keterampilan mengiring bola tetapi untuk menggiring bola

dengan tujuan melewati lawan, mencari kesempatan memberi umpan kepada

kawan dan untuk menahan bola tetap ada dalam penguasaannya belum memiliki

kemampuan yang diharapkan. Hasil observasi lainnya di klub sepak bola Mataram

FC Kecamatan Mataram Baru, Kabupaten Lampung Timur mengatakan bahwa

sebagian besar pemain memiliki tingkat kelentukan tubuh yang masih rendah serta

kecepatan berlari yang masih kurang, sehingga saat menggiring bola mudah di

hentikan oleh lawan.

Menggiring bola merupakan teknik dasar yang harus di kuasai oleh semua pemain

sepakbola, menggiring bola bertujuan untuk melewati lawan, memulai serangan

maupun untuk bertahan sehingga seorang pemain di tuntut untuk meenguasai

teknik dasar menggiring bola dengan baik dan benar. Menggiring bola dengan

baik harus terlebih dahulu bisa menendang dan mengontrol bola dengan baik.

Seorang pemain tidak akan bisa menggiring bola dengan baik apabila belum bisa

menendang dan mengontrol bola dengan baik. Keterampilan menggiring bola

Page 20: (Skripsi) - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/27905/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfFC U-19 East Lampung, still low level of skill and speed of Mataram player FCU-19 East Lampung

2

dapat di tingkatkan melalui peningkatan kemampuan menggunakan kedua kaki

untuk menguasai dan melindungi bola dari sergapan lawan.

Menggiring bola merupakan salah satu teknik dasar yang harus di kuasai oleh

seorang pemain sepakbola, seorang pemain yang memiliki keterampilan

menggiring bola yang baik tidak terlepas dari latihan yang di lakukan setiap hari.

Gerakan menggiring bola yang baik yakni yang mampu bergerak cepat serta dapat

meliuk-liuk untuk melewati lawan. Terdapat dua faktor yang bisa mempengaruhi

seorang pemain memiliki keterampilan menggiring bola yang baik, adalah faktor

kelentukan tubuh dan kecepatan.

Faktor kelentukan dan kecepatan sangat berpengaruh tehadap keterampilan

menggiring bola, karena pada saat menggiring bola gerakan yang luwes serta

cepat sangat berperan penting supaya pergerakan pemain akan sulit di hentikan

oleh lawan. Hasil observasi yang di temukan di lapangan menunjukan bahwa

pergerakan pemain Mataram FC saat menggiring bola terlihat kaku dan terkesan

lambat sehingga mudah untuk di hentikan oleh lawan dan sangat mudah untuk

kehilangan bola. Gerakan yang luwes cepat akan di dapatkan apabila pemain

memiliki tingkat kelentukan tubuh serta kecepatan yang baik, itulah yang menjadi

dasar mengapa tingkat kelentukan tubuh dan kecepatan sangat berpengaruh

terhadap keterampilan menggiring bola.

Seorang pemain saat menggiring bola kelentukan tubuh sangat di butuhkan.

Kelentukan penting bagi hampir semua cabang olahraga, karena kelentukan tubuh

menunjukkan kualitas yang memungkinkan suatu segmen perototan mampu

Page 21: (Skripsi) - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/27905/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfFC U-19 East Lampung, still low level of skill and speed of Mataram player FCU-19 East Lampung

3

bergerak semaksimal mungkin sesuai kemungkinan geraknya. Persendian dapat

bergerak secara luwes karena adanya kelentukan tubuh. Keterampilan menggiring

bola dalam permainan sepak bola membutuhkan gerakan-gerakan tungkai untuk

mempermainkan bola sambil bergerak cepat untuk melewati lawan atau berlari

cepat untuk merebut bola. Kelentukan tubuh pada tungkai yang baik, memberikan

kemampuan untuk bergerak dan berlari sambil menggiring bola dengan luwes

sehingga gerakan yang dilakukan lebih efisien karena ruang gerak persendian

tungkai dan otot-otot tungkai lebih elastis. Hal ini dapat menunjang kontrol bola

secara tepat pada saat menggiring bola.

Persendian dapat bergerak secara luwes karena adanya kelentukan tubuh.

Keterampilan menggiring bola dalam permainan sepak bola membutuhkan

gerakan-gerakan tungkai untuk memainkan bola sambil bergerak cepat untuk

melewati lawan atau berlari cepat untuk merebut bola. Kelentukan tubuh pada

tungkai yang baik, memberikan kemampuan untuk bergerak dan berlari sambil

menggiring bola dengan luwes sehingga gerakan yang dilakukan lebih efisien

karena ruang gerak persendian tungkai dan otot-otot tungkai lebih elastis. Hal ini

dapat menunjang kontrol bola secara tepat pada saat menggiring bola.

Berdasarkan fakta di atas dapat disimpulkan bahwa untuk bisa melakukan gerakan

menggiring bola yang benar, cepat dan efisien pemain Mataram Fc harus memiliki

tingkat kelentukan yang baik pula. Hal ini sangat berbeda dengan yang di temukan

di lapangan, dimana pemain rata-rata masih rendah tingkat kelentukannya

Page 22: (Skripsi) - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/27905/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfFC U-19 East Lampung, still low level of skill and speed of Mataram player FCU-19 East Lampung

4

sehingga saat melakukan gerakan menggiring bola terlihat sangat kaku dan sangat

mudah untuk dihentikan oleh lawan.

Terdapat faktor lain yang tidak kalah penting untuk meningkatkan keterampilan

menggiring bola yaitu kecepatan. Kecepatan adalah kemampuan untuk melakukan

gerakan-gerakan sejenis secara berturut-turut dalam waktu yang sesingkat-

singkatnya atau kemampuan untuk menempuh suatu jarak dalam waktu yang

sesingkat-singkatnya. Kecepatan adalah kemampuan bergerak yang dilakukan

dalam waktu yang singkat. Kecepatan dapat juga berarti berpindahnya badan

secepat-cepatnya ketempat lain. Kecepatan bukan hanya melibatkan seluruh

kecepatan tubuh, tetapi melibatkan waktu reaksi yang dilakukan oleh seseorang

pemain terhadap suatu stimulus.

Semua cabang olahraga, kecepatan merupakan komponen fisik yang mendasar,

sehingga kecepatan merupakan faktor penentu dalam cabang olahraga seperti

nomor lari jarak pendek, tinju, anggar, dan cabang olahraga permainan. Kecepatan

anggota tubuh seperti lengan atau tungkai adalah penting pula guna memberikan

akselerasi kepada obyek-obyek eksternal seperti sepakbola, bola basket, tenis

lapangan, lempar cakram, bola voli, dan sebagainya. Kecepatan tergantung dari

beberapa faktor yang mempengaruhinya yaitu strength, waktu reaksi, dan

fleksibilitas . Untuk melakukan gerakan kecepatan adalah hasil dari jarak per

satuan waktu (m/dt), misalnya 100 km per jam atau 120 meter per detik.

Kecepatan didefinisikan sebagai kemampuan berdasarkan kemudahan gerak

dalam suatu waktu tertentu.

Page 23: (Skripsi) - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/27905/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfFC U-19 East Lampung, still low level of skill and speed of Mataram player FCU-19 East Lampung

5

Kecepatan merupakan suatu keuntungan dalam bermain bila dilakukan dengan

benar terburu-buru atau tergesa-gesa berbeda dengan cepat. Permainan sepakbola

kecepatan sangat penting di butuhkan terutama saat menggiring bola, dengan

memiliki kecepatan yang baik seorang pemain akan sukar umtuk dihentikan

pergerakannya oleh lawan. Seorang pemain yang memiliki kecepatan berlari yang

baik sudah dapat di pastikan memiliki keterampilan olah bola yang baik juga,

kecepatan berlari dibutuhkan bukan hanya saat melakukan serangan, tetapi juga

saat bertahan pun kecepatan sangat di butuhkan terutama saat menghentikan bola.

Pernyataan di atas sangat berbanding terbalik dengan yang peneliti temukan di

lapangan, sebagian besar pemain Mataram FC rata-rata belum memiliki kecepatan

yang di harapkan, sehingga pergerakannya akan sangat mudah untuk di hentikan,

terutama saat menggiring bola. Hal tersebut tentunya sangat berpengaruh terhadap

peforma pemain, karena pemain akan jauh tertinggal dalam penguasaan teknik

daar menggiring bola dengan pemain lain yang memiliki tingkat kecepatan yang

baik. Bukan hanya individu, hal tersebut tentunya juga sangat berpengaruh

terhadap prestasi tim, dimana mereka akan sulit bersaing dengan tim-tim yang

memiliki teknik dasar menggiring bola yang lebih baik.

Sepak bola adalah olahraga yang indah, menegangkan, penuh dengan drama dan

kejutan, oleh sebab itu setiap point mengenai sepak bola tidak habis untuk

dikupas. Sepak bola merupakan cabang olahraga permainan yang sangat digemari

oleh semua lapisan masyarakat baik di kota-kota maupun di desa-desa. Bahkan

sekarang permainan sepak bola sudah digemari dan di mainkan oleh kaum wanita

Page 24: (Skripsi) - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/27905/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfFC U-19 East Lampung, still low level of skill and speed of Mataram player FCU-19 East Lampung

6

Indonesia. Seorang pemain sepakbola yang bermutu jelas membutuhkan beberapa

kemampuan. Beberapa kemampuan itu diantaranya adalah fisik dan teknik. Di

samping itu, faktor yang sangat menentukan permainan dari suatu kesebelasan

adalah penguasaan teknik-teknik dasar bermain sepak bola.

Seorang pemain sepakbola selalu dituntut untuk bergerak, baik berlari cepat

maupun lambat dengan bola. Karena dalam permainan sepak bola mencetak gol

ke gawang lawan merupakan bagian terpenting dalam setiap pertandingan.

Prestasi yang tinggi dapat dicapai apabila para pemain dapat menguasai teknik

dasar dalam bermain sepakbola. Teknik dasar merupakan pondasi bagi seorang

pemain untuk bermain sepakbola. Pengertian teknik dasar ini adalah semua

kegiatan yang mendasar, sehingga dengan modal teknik dasar yang baik seorang

pemain sepakbola akan dapat bermain dengan baik disegala posisinya.

Melihat kenyataan yang di temukan di lapangan, membuat peneliti tertarik untuk

melakukan sebuah penelitian yang tentunya akan akan sangat bermanfaat bagi

pelatih maupun pemain sepakbola. Tim Mataram FC Kecamatan Mataram Baru

Kabupaten Lampung Timur akan menjadi tempat untuk melakukan penelitian,

Mataram FC sendiri merupakan sebuah tim sepakbola yang sudah cukup lama

terkenal di Kecamatan Mataram Baru, ada banyak pemain yang ikut berlatih di

klub sepakbola Mataram FC ini dan terbagi pada berbagai kelompok usia di

antaranya ada pemain yang memiliki rataan usia di bawah 15 tahun, kemudian

kelompok usia 19 tahun, kelompok usia 23 tahun serta tim senior.

Page 25: (Skripsi) - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/27905/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfFC U-19 East Lampung, still low level of skill and speed of Mataram player FCU-19 East Lampung

7

Penelitian ini penulis akan mengambil sampel pada kelompok usia 19 tahun,

mengingat pembinaan pemain usia muda sangatlah penting guna meneruskan

generasi pemain sepakbola yang bermutu. Seperti yang sudah di uraikan di atas

bahwa penguasaan teknik dasar menggiring bola pemain Mataram FC yang masih

sangat rendah di pengaruhi oleh tingkat kelentukan dan kecepatan yang rendah,

sehingga peneliti akan lebih fokus terhadap peningkatan keterampilan menggiring

bola pemain Mataram FC.

Seorang pemain yang ingin memiliki keterampilan menggiring bola yang baik

tentunya harus di capai dengan latihan yang cukup, pada penelitian ini sudah di

rancang dan di buat program latihan yang nantinya akan di berikan kepada pemain

untuk meningkatkan keterampilan menggiring bola pemain Mataram FC

kelompok usia 19 tahun. Seperti yang sudah di tuliskan di awal bahwa faktor yang

bisa berpengaruh terhadap keterampilan menggiring bola yaitu tingkat kelentukan

dan kecepatan, sehingga menu latihan yang akan di berikan lebih banyak pada

peningkatan kelentukan dan kecepatan pemain.

Berdasarkan latar belakang dari uraian di atas, maka peneliti bermaksud

mengadakan penelitian yang berjudul ” pengaruh latihan kelentukan (flexibility)

dan latihan kecepatan terhadap keterampilan mengiring bola pada pemain

Mataram FC U-19, Kecamatan Mataram Baru, Kabupaten Lampung Timur”,

sehingga dapat mengetahui seberapa besar pengaruh kelentukan tubuh (flexibility)

dan kecepatan terhadap keterampilan mengiring bola pada pemain Mataram

FCU-19, Kecamatan Mataram Baru, Kabupaten Lampung Timur.

Page 26: (Skripsi) - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/27905/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfFC U-19 East Lampung, still low level of skill and speed of Mataram player FCU-19 East Lampung

8

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka masalah yang dapat di identifikasi

adalah sebagai berikut:

1. Kurangnya keterampilan pemain Mataram FC U-19 dalam penguasaannya

menggiring bola dengan tujuan melewati lawan, mencari kesempatan

memberi umpan kepada kawan dan untuk menahan bola

2. Rendahnya tingkat kelentukan dan kecepatan pemain Mataram FC U-19

sehingga mengurangi peforma pemain saat menggiring bola

C. Batasan Masalah

Mengingat keterbatasan peneliti, tenaga dan waktu serta untuk menghindari

penafsiran yang berbeda dalam penelitian ini, maka peneliti membatasi

permasalahan ini yaitu : ” pengaruh latihan kelentukan tubuh (flexibility) dan

latihan kecepatan terhadap keterampilan mengiring bola pada pemain Mataram

FC U-19 Kecamatan Mataram Baru, Kabupaten Lampung Timur.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, identifikasi masalah dan batasan masalah, maka

peneliti dapat merumuskan masalah sebagai berikut:

1. Apakah latihan kelentukan tubuh (flexibility) berpengaruh terhadap

keterampilan menggiring bola pemain Mataram FC U-19 Kecamatan

Mataram Baru Kabupaten Lampung Timur?

Page 27: (Skripsi) - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/27905/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfFC U-19 East Lampung, still low level of skill and speed of Mataram player FCU-19 East Lampung

9

2. Apakah latihan kecepatan berpengaruh terhadap keterampilan menggiring

bola pemain Mataram FC U-19 Kecamatan Mataram Baru Kabupaten

Lampung Timur?

3. Manakah yang lebih berpengaruh antara latihan kelentukan dan latihan

kecepatan terhadap keterampilan menggiring bola?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang, identifikasi masalah, batasan masalah, dan rumusan

masalah maka peneliti dapat memberikan tujuan penelitian sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui pengaruh latihan kelentukan tubuh (flexibility) terhadap

keterampilan menggiring bola pemain Mataram FC U-19 Kecamatan

Mataram Baru Kabupaten Lampung Timur

2. Untuk mengetahui pengaruh latihan kecepatan terhadap keterampilan

menggiring bola pemain Mataram FC U-19 Kecamatan Mataram Baru

Kabupaten Lampung Timur

3. Untuk mengetahui latihan mana yang lebih baik antara latihan kelentukan dan

latihan kecepatan terhadap keterampilan menggiring bola pemain Mataram

FC U-19 Kecamatan Mataram Baru Kabupaten Lampung Timur

F. Manfaat Penelitian

Manfaat yang dapat di ambil dari hasil penelitian ini bagi pemain, pelatih, dan

peminat olahraga sepakbola pada khususnya, di harapkan dapat digunakan sebagai

pedoman atau dasar untuk memberi informasi ilmiah dalam pelaksanaan

menggiring bola.Selain itu diharapkan dapat meningkatkan prestasi sepakbola

Page 28: (Skripsi) - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/27905/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfFC U-19 East Lampung, still low level of skill and speed of Mataram player FCU-19 East Lampung

10

terutama memilih latihan yang efektif dan efisien.Hasil penelitian ini dapat

digunakan sebagai perbandingan untuk melakukan penelitian yang ada kaitannya

dengan latihan meningkatkan keterampilan menggiring bola sehingga dapat

menghasilkan pemain yang berkualitas, dan di harapkan memberi sumbangan

yang positif pada pengembangan ilmu pengetahuan dan teori kepelatihan cabang

olahraga sepakbola, khususnya pada peningkatan keterampilan menggiring bola.

Page 29: (Skripsi) - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/27905/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfFC U-19 East Lampung, still low level of skill and speed of Mataram player FCU-19 East Lampung

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Sepak Bola

Sepak bola merupakan permainan yang dimainkan oleh dua regu yang masing-

masing regu terdiri dari sebelas orang pemain, yang lazim disebut kesebelasan.

Masing-masing regu atau kesebelasan berusaha memasukkan bola sebanyak-

banyaknya ke dalam gawang lawan dan mempertahankan gawangnya sendiri

agar tidak kemasukan. Didalam usaha-usaha untuk memasukkan atau mencetak

gol dan mempertahankan untuk tidak kemasukan bola serta ada peraturan-

peraturan permainan yang setiap pemain harus mentaati (Sarumpaet 2003:17).

Permainan sepak bola dikenal banyak teknik dasar yang biasa digunakan dan

merupakan hal penting yang harus dimiliki oleh setiap pemain sepak bola.

Teknik permainan sepak bola adalah suatu gerakan teknik yang dilakukan untuk

memainkan bola disertai gerak Teknik sepak bola adalah cara pegolahan bola

maupun pengolahan gerak tubuh dalam bermain, yang dimaksud dengan teknik

dalam permainan sepak bola adalah semua gerakan dengan atau tanpa bola yang

berguna dalam permainan.

Page 30: (Skripsi) - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/27905/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfFC U-19 East Lampung, still low level of skill and speed of Mataram player FCU-19 East Lampung

12

B. Teknik Dasar Sepakbola

Gerakan-gerakan tanpa bola dan gerakan-gerakan dengan bola yang diperlukan

dalam bermain sepakbola, teknik bermain sepakbola adalah terlepas dari

permainannya. Pemain sepakbola yang profesional harus menguasai teknik dasar

bermain sepakbola terlebih dahulu sebelum bermain sepakbola. Contoh

gerakan tanpa bola adalah lari secepat-cepatnya mencari posisi yang kosong

untuk menerima umpan atau operan dari teman yang menguasai bola, melompat

setinggi-tingginya untuk berebut bola dengan pemain lawan, lari zig-zag atau

gerakan tipu untuk menghindar dari hadangan lawan (Sukatamsi 1995:33).

Contoh gerakan dengan bola yaitu ketrampilan menendang bola dengan

menggunakan punggung kaki untuk menembak kegawang dengan keras atau

shooting. Faktor penting lain yang dapat mempengaruhi prestasi pemain

sepakbola adalah penguasaan teknik dasar sepakbola oleh para pemain,

olehkarena itu seorang pemain sepakbola harus menguasai teknik-teknik dasar

bermain sepakbola. Bermain sepakbola dengan baik pemain harus dibekali

teknik dasar yang baik, pemain yang memiliki teknik dasar yang baik cenderung

pemain tersebut dapat memainkan sepakbola yang baik pula. Beberapa teknik

dasar yang perlu dikuasai oleh seorang pemain adalah menendang,

menghentikan, menggiring, menyundul, merampas, lemparan ke dalam, dan

penjaga gawang (Sucipto dkk, 2000:17).

Page 31: (Skripsi) - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/27905/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfFC U-19 East Lampung, still low level of skill and speed of Mataram player FCU-19 East Lampung

13

1 Menghentikan Bola

Menghentikan bola merupakan salah satu teknik bermain sepakbola yang

penggunaannya bersamaan dengan teknk menendang bola.Tujuan

menghentikan bola untuk mengontrol bola, yang termasuk didalamnya

untuk mengatur tempo permainan, mengalihkan laju permainan, dan

memudahkan untuk melakukan passing.Dilihat dari perkenaan bagian badan

yang pada umumnya digunakan untuk menghentikan bola adalah kaki, paha,

dan dada.Bagian kaki yang biasanya untuk menghentikan bola adalah kaki

bagian luar, kaki bagian dalam, punggung kaki dan telapak kaki. (Sucipto

dkk, 2000:22).

2 Menggiring Bola

Pada dasarnya menggiring bola adalah menendang bola dengan terputus-

putus atau pelan-pelan, oleh karena itu kaki yang dipergunakan dalam

menggiring bola sama dengan kaki yang digunakan untuk menendang bola.

Menggiring bola bertujuan antara lain untuk mendekati jarak sasaran,

melewati lawan, dan menghambat permainan (Sucipto dkk, 2000:28).

3 Menyundul Bola

Menyundul bola pada hakekatnya memainkan bola dengan kepala. Tujuan

menyundul bola dalam permainan sepakbola adalah untuk mengumpan,

mencetak gol, dan untuk mematahkan serangan lawan atau membuang bola

back pass ke penjaga gawang. Ditinjau dari posisi tubuhnya, meyundul bola

dapat dilakukan dengan berdiri, atau sambil meloncat, dan banyak gol

Page 32: (Skripsi) - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/27905/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfFC U-19 East Lampung, still low level of skill and speed of Mataram player FCU-19 East Lampung

14

tercipta dalam permainan sepakbola dari hasil sundulan kepala. (Sucipto

dkk, 2000:32)

4 Merampas Bola

Merampas bola merupakan upaya untuk merebut bola dari paenguasaan

lawan. Merampas bola dapat dilakukan sambil berdiri (standing tackling)

dan sambil meluncur (sliding tackliing) (Sucipto dkk, 2000:34).

5 Lemparan Kedalam

Lemparan kedalam merupakan satu-satunya teknik dalam permainan

sepakbola yang dilakukan dengan lengan dari luar lapangan

permainan.Selain mudah untuk memainkan bola, dari lemparan kedalam off

side tidak berlaku.Lemparan kedalam dapat dilakukan dengan atau tanpa

awalan, baik dengan posisi sejajar atau salah satu kaki kedepan (Sucipto

dkk, 2000:36).

6 Penjaga gawang

Menjaga gawang merupakan pertahanan yang paling aktif dalam permainan

sepakbola. Teknik menjaga gawang meliputi: menangkap bola, melempar

bola dan menendang bola. Menangkap bola dapat dibedakan berdasarkan

datangnya arah bola, ada yang datangnya bola masih dalam jangkauan

penjaga gawang (tidak meloncat) dan ada yang diluar jangkauan penjaga

gawang (harus meloncat).Untuk melempar bola dapat dibedakan

berdasarkan jauh dekatnya sasaran (Sucipto dkk, 2000:38).

Page 33: (Skripsi) - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/27905/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfFC U-19 East Lampung, still low level of skill and speed of Mataram player FCU-19 East Lampung

15

7 Menendang Bola

Menendang bola merupakan salah satu karakteristik permainan sepakbola

yang paling dominan. Pemain yang memiliki teknik menendang baik akan

bermain dengan baik dan efisien. Tujuan menendang bola adalah

mengumpan (passing), menembak kegawang (shooting at the goal),

menyapu untuk menggagalkan serangan lawan (sweeping). Dan teknik

menendang bila sesuai dengan perkenaan sebaai berikut:

a) Menendang dengan kaki bagian dalam

b) Menendang dengan kaki bagian luar

c) Menendang dengan punggung kaki

d) Menendang dengan punggung kaki bagian dalam

e) Menendang dengan tumit (Sucipto dkk, 2000:17).

Teknik dasar tendangan dalam sepakbola adalah merupakan dasar dalam

permainan sepakbola. Seorang pemain yang tidak menguasai teknik

menendang bola dengan baik dan cermat, cepat dan tepat pada sasaran, baik

pada teman maupun sasaran untuk membuat gol. Prinsip-prinsip dalam

menendang bola adalah kaki tumpu, kaki yang menendang, bagian bola

yang ditendang, sikap badan dan pandangan mata pada saat menendang.

Saat melakukan gerakan menendang bola, posisi kaki dan badan harus

sangat di perhatikan untuk menghasilkan tendangan dengan arah dan power

yang maksimal (Sukatamsi, 1995:44).

Page 34: (Skripsi) - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/27905/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfFC U-19 East Lampung, still low level of skill and speed of Mataram player FCU-19 East Lampung

16

C. Keterampilan Gerak

Keterampilan, menurut para ahli adalah sebuah kecakapan atau tingkat

penguasaan terhadap suatu gerak atau pola gerak, yang dicirikan oleh tiga

indikator kualitas utama, yaitu efektif, efisien dan adaptable. Keterampilan itu

dapat juga dipahami sebagai indikator dari tingkat kemahiran atau penguasaan

suatu hal yang memerlukan gerak tubuh (Lutan 2005:95). Keterampilan gerak

adalah gerak yang mengikuti pola atau gerak tertentu yang memerlukan

koordinasi dan kontrol sebagian atau seluruh tubuh yang bisa dilakukan melalui

proses belajar. Semakin kompleks keterampilan gerak yang harus dilakukan,

makin kompleks juga koordinasi dan kontrol tubuh yang harus dilakukan, dan

ini berarti makin sulit juga untuk dilakukan.

Belajar keterampilan gerak berlangsung melalui beberapa tahap. Tahap-tahap

belajar motorik yakni: (a) tahap kognitif, (b) tahap asosiatif dan (c) tahap

otomatis (Lutan 2005:305)

1 Tahap Kognitif

Pada tahap ini seseorang yang baru mulai mempelajari keterampilan

motorik membutuhkan informasi bagaimana cara melaksanakan tugas

gerak yang bersangkutan. Karena itu, pelaksanaan tugas gerak itu diawali

dengan penerimaan informasi dan pembentukan pengertian, termasuk

bagaimana penerpan informasi atau pengetahuan yang diperoleh. Tahap

ini gerakan seseorang masih nampak kaku, kurang terkoordinasi, kurang

efisien, bahkan hasilnya tidak konsisten.

Page 35: (Skripsi) - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/27905/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfFC U-19 East Lampung, still low level of skill and speed of Mataram player FCU-19 East Lampung

17

2 Tahap Asosiatif

Permulaan dari tahap ini ditandai oleh semakin efektif cara-cara siswa

melaksanakan tugas gerak, dan dia mulai mampu menyesuaikan diri

dengan keterampilan yang dilakukan. Nampak penampilan yang

terkoordinasi dengan perkembangan yang terjadi secara bertahap, dan

lambat laun semakin konsisten.

3 Tahap Otomatis

Tahap ini, keterampilan motorik yang dilakukannya dikerjakan secara

otomatis. Pelaksanaan tugas gerak yang bersangkutan tak seberapa

terganggu oleh kegiatan lainnya.

D. Definisi Kelentukan

Kelentukan tubuh adalah kemampuan untuk melakukan gerakan dalam ruang

gerak sendi (Harsono 2001: 163). Fleksibilitas merupakan rentang gerakan

persendian yang ada pada satu atau sekelompok persendian.” Elastisitas otot

memungkinkan untuk menguasai keterampilan teknik dalam berbagai cabang

olahraga lebih cepat, oleh karena gerakan-gerakan yang sulit akan dapat

dilakukannya dengan memanfaatkan kualitas kelentukan tubuhnya. Teknik

gerakan cabang olahraga mempunyai perbedaan mengenai kebutuhan unsur

kelentukan tubuh dalam penampilan optimal. Menggiring bola dalam permainan

sepak bola, unsur kelentukan tubuh yang paling utama dibutuhkan adalah

kelentukan tubuh tungkai untuk menunjang sepakan dan gerakan-gerakan kaki

yang harus selalu berputar dan berbalik untuk menghindari lawan.

Page 36: (Skripsi) - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/27905/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfFC U-19 East Lampung, still low level of skill and speed of Mataram player FCU-19 East Lampung

18

Kesempurnaan seluruh gerakan tungkai pada saat menggiring bola ditentukan

oleh luas tidaknya persendian atau elastis tidaknya otot-otot tungkai. Kelentukan

tubuh sangat penting bagi hampir semua cabang olahraga, karena kelentukan

tubuh menunjukkan kualitas yang memungkinkan suatu segmen perototan

mampu bergerak semaksimal mungkin sesuai kemungkinan geraknya.

Persendian dapat bergerak secara luwes karena adanya kelentukan tubuh.

Keterampilan menggiring bola dalam permainan sepak bola membutuhkan

gerakan-gerakan tungkai untuk memainkan bola sambil bergerak cepat untuk

melewati lawan atau berlari cepat untuk merebut bola.

Kelentukan tubuh pada tungkai yang baik, memberikan kemampuan untuk

bergerak dan berlari sambil menggiring bola dengan luwes sehingga gerakan

yang dilakukan lebih efisien karena ruang gerak persendian tungkai dan otot-otot

tungkai lebih elastis. Hal ini dapat menunjang kontrol bola secara tepat pada saat

menggiring bola. Menggiring bola dalam permainan sepak bola dengan baik,

cepat, dan terkontrol, kelentukan tubuh seluruh tubuh sangat diperlukan.

Pemain saat menggiring bola, kelentukan tubuh tungkai adalah yang paling

utama diperlukan karena pemain senantiasa harus memutar persendian kaki dan

tungkai untuk membelokkan bola dengan gerakan yang cepat. Kelentukan tubuh

anggota tubuh lainnya tidak boleh diabaikan karena dapat menyebabkan gerakan

menjadi tidak sempurna, seperti gerak ayunan kaki, gerakan badan, dan gerakan

lengan untuk menjaga kelentukangerakan pada saat menggiring bola.

Page 37: (Skripsi) - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/27905/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfFC U-19 East Lampung, still low level of skill and speed of Mataram player FCU-19 East Lampung

19

E. Definisi Kecepatan

Kecepatan merupakan komponen fisik yang mendasar, sehingga kecepatan

merupakan faktor penentu dalam cabang olahraga seperti nomor lari jarak

pendek, tinju, anggar, dan cabang olahraga permainan. Kecepatan adalah

kemampuan untuk melakukan gerakan-gerakan sejenis secara berturut-turut

dalam waktu yang sesingkat-singkatnya atau kemampuan untuk menempuh

suatu jarak dalam waktu yang sesingkat-singkatnya (Harsono 2001 : 216).

Kecepatan adalah kemampuan bergerak yang dilakukan dalam waktu yang

singkat.

Kecepatan bukan hanya melibatkan seluruh kecepatan tubuh, tetapi melibatkan

waktu reaksi yang dilakukan oleh seseorang pemain terhadap suatu stimulus.

Kemampuan ini membuat jarak yang lebih pendek untuk memindahkan tubuh.

Kecepatan bukan hanya berarti menggerakkan seluruh tubuh dengan cepat, akan

tetapi dapat pula menggerakkan anggota-anggota tubuh dalam waktu yang

sesingkat-singkatnya.

Lari sprint dan kecepatan larinya ditentukan oleh gerakan berturut-turut dari

kaki yang dilakukan secara cepat, kecepatan menendang bola ditentukan oleh

singkat tidaknya tungkai dalam menempuh jarak gerak tendang. Kecepatan

anggota tubuh seperti lengan atau tungkai adalah penting pula guna memberikan

akselerasi kepada obyek-obyek eksternal seperti sepakbola, bola basket, tenis

lapangan, lempar cakram, bola voli, dan sebagainya. Kecepatan tergantung dari

beberapa faktor yang mempengaruhinya yaitu strength, waktu reaksi, dan

Page 38: (Skripsi) - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/27905/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfFC U-19 East Lampung, still low level of skill and speed of Mataram player FCU-19 East Lampung

20

fleksibilitas (Harsono 2001:216). Melakukan gerakan kecepatan adalah

merupakan hasil dari jarak per satuan waktu (m/dt), misalnya 100 km per jam

atau 120 meter per detik. Sedangkan menurut fisiologis kecepatan didefinisikan

sebagai kemampuan berdasarkan kemudahan gerak dalam suatu waktu tertentu..

Kecepatan merupakan suatu keuntungan dalam bermain bila dilakukan dengan

benar terburu-buru atau tergesa-gesa berbeda dengan cepat.

Kecepatan mengacu pada kecepatan gerak di dalam menampilkan keahlian

(bukan sekedar berlari cepat). Kecepatan dapat dibagi kedalam dua tipe : (1)

waktu reaksi yaitu kecepatan waktu reaksi muncul pada saat adanya stimulus

hinggga mulai terjadi gerakan, dan (2) waktu gerakan adalah waktu yang

digunakan atau dibutuhkan untuk melakukan kegiatan daripermulaan hingga

akhir. Beberapa pendapat diatas disimpulkan bahwa kecepatan gerakan dapat

dibagi menjadi tiga , yaitu : (1) waktu reaksi, (2) waktu gerakan , (3) waktu

respon yaitu merupakan kombinasi dari waktu reaksi dan waktu gerakan.

Kecepatan dalam hal ini dapat dibedakan menjadi tiga yaitu : (1) kecepatan

sprint, (2) kecepatan reaksi, (3) kecepatan bergerak.

Kecepatan sprint adalah kemampuan seseorang untuk bergerak ke depan dengan

kuat dan kecepatan maksimal untuk mencapai hasil yang sebaik-baiknya. Lari 40

yard adalah gerakan lari yang sepenuhnya masih menggunakan glikogen dalam

otot belum membutuhkan stamina untuk lari 40 yard belum mengalami

kelelahan dan jarak ini digunakan untuk melakukan fast break. Kecepatan

didefinisikan sebagai kemampuan organisme atlet melakukan gerakan-gerakan

Page 39: (Skripsi) - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/27905/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfFC U-19 East Lampung, still low level of skill and speed of Mataram player FCU-19 East Lampung

21

dengan waktu yang sesingkat-singkatnya untuk mencapai hasil yang sebaik-

baiknya (Suharno HP, 1993: 26).

Kecepatan seseorang ditentukan oleh berbagai faktor, secara umum yaitu : (1)

fibril otot yang dibawa sejak lahir (pembawaan ), fibril berwarna putih

baikuntuk gerakan kecepatan , (2) Pengaturan Nervous system, (3) Kekuatan

otot, (4)Kemampuan elastisitas dan relaksasi suatu otot, (5) Kemauan dan

disiplin individu (Suharno HP, 1993 :26). Kecepatan mengacu pada kecepatan

gerakan dalam melakukan suatu keterampilan bukan hanya sekedar kecepatan

lari. Menggerakkan kaki dengan cepat merupakan ketrampilan fisik terpenting

bagi pemain bertahan dan harus ditingkatkan kemampuan mengubah arah pada

saat terakhir merupakan hal yang terpenting lainnya.

Kecepatan merupakan salah satu dari komponen kondisi fisik. Kecepatan adalah

kemampuan seseorang untuk mengerjakan gerakan kesinambungan dalam waktu

yang sesingkat-singkatnya (M.Sajoto (1995 : 9). Kecepatan gerakan dan

kecepatan reaksi sering dianggap sebagai ciri dari atlet berprestasi, yang dapat

diamati dalam cabang-cabang olahraga yang membutuhkan mobilitas tinggi,

seperti kecepatan lari seseorang pemain sepak bola mengejar atau menggiring

bola, kecepatan pemain softball berari dari satu base ke base berikutnya. Kedua

gerak tipe tersebut diatas sangat diperlukan dalam kegiatan olahraga misalnya

seorang pemain sepak bola pada saat menggiring bola lalu mengoper kepada

kawan dan sesaat kemudian dikembalikan lagi kedepannya dan bola harus

Page 40: (Skripsi) - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/27905/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfFC U-19 East Lampung, still low level of skill and speed of Mataram player FCU-19 East Lampung

22

dikejar, artinya pemain tersebut sudah melakukan gerakan (movement) dengan

gerakan secara cepat, karena harus mendahului lawan yang menghadang.

Permainan sepak bola, kedua tipe gerak didepan banyak digunakan mulai dari

menggiring bola, memberikan umpan, kepada kawan, saat menendang bola

bahkan saat melakukan gerakan tanpa bola pun seorang pemain harus sesering

mungkin melakukan gerakan (movement). Bertolak dari teori yang telah

dikemukakan didepan, maka dapat disimpulkan bahwa kecepatan merupakan

kemampuan seseorang untuk melakukan reaksi, dengan bergerak secepat-

cepatnya ke arah sasaran yang telah ditetapkan adanya respon.

F. Keterampilan Menggiring Bola

Menggiring bola adalah menendang terputus-putus atau pelan-pelan, oleh karena

itu bagian kaki yang dipergunakan dalam menggiring bola sama dengan bagian

kaki yang dipergunakan untuk menendang bola Sucipto dkk., (2000: 28).

Menggiring bola adalah keterampilan dasar dalam sepakbola karena semua

pemain harus mampu menguasai bola saat sedang bergerak, berjalan, berlari,

berdiri, atau bersiap melakukan operan atau tembakan (Mielke 2007: 1). Bukan

suatu kejadian yang kebetulan, bahwa pemain yang mempesona adalah pemain-

pemain yang baik dalam menggiring bola. Macam-macam cara menggiring bola

(dribbling) dalam praktek bermain ada tiga yaitu: (1) dribbling menggunakan

sisi kaki bagian dalam; (2) dribbling dengan sisi kaki bagian luar; dan (3)

dribbling menggunakan kura-kura kaki Mielke (2007: 2-5). teknik dasar

menggiring bola dilakukan dengan tiga cara Sucipto, dkk. (2000: 28):

Page 41: (Skripsi) - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/27905/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfFC U-19 East Lampung, still low level of skill and speed of Mataram player FCU-19 East Lampung

23

1 Menggiring bola dengan kaki bagian dalam :

a) Posisi kaki menggiring bola sama dengan posisi menendang bola.

b) Kaki yang digunakan untuk menggiring bola tidak ditarik kebelakang

hanya diayunkan kedepan.

c) Diupayakan setiap melangkah, secara teratur bola disentuh/didorong

bergulir ke depan.

d) Bola bergulir harus selalu dekat dengan kaki, dengan demikian bola tetap

dikuasai.

e) Pada waktu menggiring bola kedua lutut sedikit ditekuk untuk

mempermudah penguasaan bola.

f) Pada saat kaki menyentuh bola, pandangan kearah bola dan selanjutnya

melihat situasilapangan.

g) Kedua lengan menjaga keseimbangan di samping badan.

Gambar 1. Menggiring Bola Menggunakan Kaki Bagian Dalam.

Sumber : Mielke (2007: 3).

Page 42: (Skripsi) - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/27905/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfFC U-19 East Lampung, still low level of skill and speed of Mataram player FCU-19 East Lampung

24

2 Menggiring bola dengan kaki bagian luar :

a) Posisi kaki menggiring bola sama dengan posisi menendang dengan

punggung kaki bagian luar.

b) Kaki yang digunakan menggiring bola hanya menyentuh/mendorong bola

bergulir kedepan.

c) Setiap melangkah secara teratur kaki menyentuh bola.

d) Bola selalu dekat dengan kaki agar bola tetap dikuasai.

e) Kedua lutut sedikit ditekuk agar mudah untuk menguasai bola.

f) Pada saat kaki menyentuh bola pandangan ke arah bola.

Gambar 2. Menggiring Bola MenggunakanKaki Bagian Luar.

Sumber : Mielke (2007: 4).

3 Menggiring bola dengan punggung kaki.

a) Posisi kaki menggiring bola sama dengan posisi menendang dengan

punggung kaki.

b) Kaki yang digunakan menggiring bola hanya menyentuh/mendorong bola

tanpa terlebih dahulu di tarik ke belakang dan diayun ke depan.

c) Setiap melangkah secara teratur kaki menyentuh bola.

Page 43: (Skripsi) - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/27905/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfFC U-19 East Lampung, still low level of skill and speed of Mataram player FCU-19 East Lampung

25

d) Bola bergulir harus selalu dekat dengan kaki.

e) Kedua lutut sedikit ditekuk agar mudah menguasai bola.

f) Pandangan melihat bola pada saat kaki menyentuh, kemudian lihat situasi

dan kemudian lengan menjaga disamping badan.

Gambar 3. Menggiring Bola Menggunakan Punggung Kaki.

Sumber : Mielke (2007: 3).

Cara melakukan dribbling adalah sebagai berikut:

1) Fokus terhadap bola dan keadaan sekitar dalam menentukankemana arah

yang akan kitatuju.

2) Saat dalam tekanan lawan perkenaan bola dengan kaki harus dekatdan

dilindungi oleh bagian tubuh yang lain. Dan sentuhan bolaharus sesering

mungkin atau banyak sentuhan agar lawan kesulitanmerebutnya. Faktor

kelincahan dalam melewati lawan sangatdibutuhkan disini.

3) Saat bebas dari tekanan lawan, pemain mempunyai banyak waktuuntuk

melihat kondisi sekitar dan memutuskan apa yang harusdilakukan. Biasanya

sentuhan dengan bola lebih sedikit.

Page 44: (Skripsi) - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/27905/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfFC U-19 East Lampung, still low level of skill and speed of Mataram player FCU-19 East Lampung

26

4) Dribbling cepat tanpa kawalan, pemain hanya menyodor bola kedepan yang

terukur, kemudian lari secepat mungkin dengan bola,kemudian menyodor

bola kembali sampai ke tempat tujuan.

Menggiring bola dapat diikuti oleh gerakan selanjutnya yaitu berupa passing

(mengoper) atau shooting (menembak).Salah satu filosofi dalam dribbling

adalah “pemain yang mengendalikan bola, bukan bola yang mengendalikan

pemain”.

G. Metode Latihan

Latihan merupakan usaha yang harus dilakukan untuk mencapai prestasi yang

maksimal, tanpa latihan seorang atlet tidak akan mampu mengarah pada prestasi

tinggi. Olahraga, diperlukan tidak hanya sekedar praktek tetapi harus merupakan

proses yang memerlukan pengalaman. Semakin atlet melakukan latihan maka

pengenalan terhadap teknik akan meningkat dan pengembangan penampilan di

lapangan pun juga akan meningkat.

Faktor yang menentukan dalam proses latihan adalah seorang pelatih dan teori-

teori ilmu keolahragaan. Seorang pelatih harus mengetahui teknik-teknik melatih

yaitu metode melatih. Metodologi pelatihan adalah suatu ilmu yang mempelajari

masalah cara-cara berlatih-melatih yang bersifat meningkatkan kualitas atlet

dalam rangka mencapai prestasi prima dan kemandirian (Suharno 1993 : 3).

Metode mengajar atau melatih adalah suatu cara tertentu, sistem kerja seorang

pelatih,atau olahragawan, sehubungan dengan pengetahuan dan kemampuan

yang cukup”.

Page 45: (Skripsi) - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/27905/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfFC U-19 East Lampung, still low level of skill and speed of Mataram player FCU-19 East Lampung

27

Berdasarkan dari pendapat tersebut maka dapat disimpulkan bahwa metode

latihan merupakan suatu ilmu yang mempelajari beberapa cara berlatih-melatih

yang harus dimiliki dan dikuasai oleh seorang pelatih yang bertujuan untuk

meningkatkan kemampuan kualitas atlet agar mencapai prestasi yang maksimal.

Seorang pelatih harus menerapkan metode latihan yang efektif dan efisien sesuai

tujuan yang ingin dicapai.

1 Prinsip-Prinsip Latihan

Pelaksanaan latihan harus berpedoman pada prinsip-prinsip latihan. Sebagai

dasar atau landasan prinsip-prinsip latihan adalah proses (adaptasi) manusia

terhadap lingkungan. Manusia memiliki daya adaptasi terhadap beban latihan

yang diterima saat latihan maupun dalam pertandingan. Adaptasi adalah

penyesuaian fungsi dan struktur organisme atlet akibat beban latihan yang

diberikan (Suharno 1993:7). Adaptasi atlet akan timbul apabila terkena

rangsangan beban latihan yang berat, keras dan teratur interval antara unit

latihan satu dengan latihan yang lain.

Melihat adaptasi manusia dalam melakukan latihan ada beberapa prinsip yang

harus diperhatikan, agar dalam pengembangan kondisi fisik dapat berjalan

secara efektif dan efisien. Prinsip dasar latihan fisik yang dapat digunakan

sebagai pedoman dalam pelaksanaan latihan antara lain:

a) Latihan harus sepanjang tahun tanpa terseling (kontinuitas).

b) Kenaikan beban latihan teratur dari sedikit demi sedikit.

c) Prinsip Stress.

Page 46: (Skripsi) - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/27905/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfFC U-19 East Lampung, still low level of skill and speed of Mataram player FCU-19 East Lampung

28

d) Prinsip Individual

e) Prinsip Interval

f) Prinsip Spesialisasi (spesifik)

g) Prinsip Ulangan (repetisi)

h) Prinsip Nutrisium (gizi makanan)

i) Prinsip Latihan Ekstensif dan Intensif dan

j) Prinsip Penyempurnaan Menyeluruh.

Prinsip-prinsip latihan tersebut sangat penting untuk diperhatikan dalam

pelaksanaan latihan fisik.Tujuan latihan dapat tercapai dengan baik, jika

berpedoman pada prinsip-prinsip latihan yang benar. Sebaliknya, jika latihan

tidak didasari dengan prinsip-prinsip latihan yang benar, maka tujuan latihan

tidak akan tercapai tujuan seperti yang dihendaki yaitu prestasi yang maksimal.

2 Latihan Kecepatan

Latihan kecepatan biasanya menuntut aktivitas maksimal dari otot, tendon

dan ligamen.Maka kemungkinan cedera sangat tinggi apalagi ketika atlet

kurang pemanasan atau mengalami kelelahan (Apta Mylsidayu dan Febi

Kurniawan, 2015:118).

Berikut ini ada 3 metode latihan khsus yang di gunakan untuk meningkatkan

kecepatan:

a) Latihan daya tahan kecepatan. Metode latihan ini dengan menambahkan

beban pada tubuh atlet saat bergerak secepat mungkin.Atlet dapat

memakai ropi atau sabuk yang di beri beban, mengikat tali pada tubuh

Page 47: (Skripsi) - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/27905/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfFC U-19 East Lampung, still low level of skill and speed of Mataram player FCU-19 East Lampung

29

kemudian menarik teman secara berlawanan (posisi bertolak belakang),

berlari di atas bukit, menaiki tanggga, dan berlari di atas pasir.

b) Meningkatkan bentuk lari. Melalui latihan atlet dapat meningkatkan kaki

dan gerakan lengan secara lebih efisien, dan belajar merilekskan otot yang

berlawanan ketika otot aktif bekerja.

c) Latihan kecepatan tinggi. Latihan di tekankan pada sistem neuromuscular

agar lari lebih cepat dan langkah kaki terus meningkat. Metode yang di

gunakan meliputi sprint di area turunan, dan latihan treadmill dengan

kecepatan lari yang tinggi.

Berikut ini metode latihan untuk melatih kecepatan menurut Apta Mylsidayu dan

Febi Kurniawan:

1). File Relay

a. Sasaran: Bentuk lari dan kecepatan

b. Prosedur: buat jarak 10 meter dan di tandai dengan cones, kemudian buat 2

kelompok terdiri 8-10 orang berbaris di belakang garis start, dan ketika ada

aba-aba dari pelatih orang pertama dalam kelompok berlari secepat mungkin

menuju cones di depannya, setelah mengitari cone, pemain srint kembali

menuju garis strat dan menyentuh tangan teman yang ada di belakang

garisbegitu seterusnya sampai semua atlet mendaat giliran.

Page 48: (Skripsi) - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/27905/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfFC U-19 East Lampung, still low level of skill and speed of Mataram player FCU-19 East Lampung

30

Gambar 4. Latihan File Relay.

Sumber : Apta Mylsidayu dan Febi Kurniawan (2015: 120).

2). Interval sprint

Interval sprint adalah metode latihan kecepatan dengan jarak tidak lebih dari 200

meter, dan faktor daya tahan tidak boleh terlalu besar terhadap kecepatan lari

(Harsono, 2001:36).

a. Sasaran : kecepatan dengan intensitas 90%

b. Prosedur : jarak lari tidak lebih dari 200 meter, irama langkah kontinyu dan

ajeg, rasio antara kerja dan istirahat 1:1 dan pengulangan sebanyak 10-12

kali.

3). Acceleration sprint

Acceleration sprint dilakukan dengan cara di mulai dari lari pelan, di tingkatkan

kecepatannya sampai dengan kecepatan penuh.

Sasaran : kecepatan lari

a. Prosedur : buat jarak 50 meter, latihan di mulai dengan joging 50 meter

kemudian lari sprint 50 meter dan di lanjutkan jalan 50 meter.

Page 49: (Skripsi) - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/27905/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfFC U-19 East Lampung, still low level of skill and speed of Mataram player FCU-19 East Lampung

31

4). Hollow sprint

Hollow sprint terdiri dari 2 sprint yang di selingi dengan suatu periode kosong

(hollow).Fase kosong ini bisa berupa joging atau jalan. Jarak yang di gunakan

bervariasi tetapi tidak lebih dari 200 meter (Harsono, 2001:37).

a. Sasaran : kecepatan lari

b. Prosedur : sprint 40 meter – joging 40 meter – sprint 40 meter- jalan 40

meter.

5). The loop

a. Sasaran : kecepatan

b. Prosedur :buat kelompok 6-8 orang saat ada aba-aba dari pelatih atlet berlari

mengitari cones dan kembali ke bariran belakang.

Gambar 5. Latihan The Loop.

Sumber : Apta Mylsidayu dan Febi Kurniawan (2015: 123).

3 Latihan kelentukan

Latihan kelentukan adalah dengan cara peregangan (stretching) (Apta Mylsidayu

dan Febi Kurniawan 2015:127). Berikut ini urutan serangkaian metode latihan

untuk kelentukan

Page 50: (Skripsi) - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/27905/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfFC U-19 East Lampung, still low level of skill and speed of Mataram player FCU-19 East Lampung

32

a) Peregangan balistik

Peregangan balistik yaitu bentuk dari peregangan pasif yang di lakukan

dengan cara gerakan yang aktif. Ciri-ciri peregangan balistik adalah

dillakukan secara aktif dengan cara gerakannya di pantul-pantulkan.

Artinya, gerakan pada otot yang sama dan pada persendian yang sama di

lakukan secara berulang-ulang (Apta Mylsidayu dan Febi Kurniawan

2015:127).

b) Peregangan statis

Peregangan statis adalah gerakan peregangan pada otot-otot yang di

lakukan secara perlahan-lahan hingga terjadi ketegangan dan mencapai rasa

nyeri atau rasa tidak nyaman pada otot tersebut. (Apta Mylsidayu dan Febi

Kurniawan 2015:129).

c) Peregangan dinamis

Peregangan dinamis adalah gerakan yang dilakukan dengan melibatkan otot-

otot dan persendian. Gerakan peregangan dinamis dilakukan secara perlahan

dan terkontrol dengan pangkal geraknya adalah persendian (Apta

Mylsidayu dan Febi Kurniawan 2015:132).

d) Peregangan di bantu pasangan/alat (PNF)

Peregangan carapropio neuromuscular facilities (PNF) diperlukan adanya

bantuan dari orang lain (pasangan) atau menggunakan peralatan lain untuk

membantu memudahkan gerakan peregangan agar mencapai target (Apta

Mylsidayu dan Febi Kurniawan 2015:134).

Page 51: (Skripsi) - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/27905/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfFC U-19 East Lampung, still low level of skill and speed of Mataram player FCU-19 East Lampung

33

H. Program Latihan

Program latihan adalah seperangkat kegiatan dalam berlatih yang di atur

sedemikian rupa sehingga dapat dilaksanakan oleh atlet, baik mengenai jumlah

beban latihan maupun intensitas latihannya (Apta Mylsidayu dan Febi

Kurniawan 2015:134). Penyusunan program latihan adalah proses merencanakan

dan menyusun materi, beban, sasaran, dan metode latihan pada setiap tahapan

yang akan dilakukan oleh setap atlet (Sukadiyanto, 2005:40). Penelitian ini

penulis akan membuat program latihanyang akan berjalan selama tiga bulan

yang di bagi menjadi 36 kali pertemuan. Lebih jelasnya program latihan ini bisa

di lihat pada tabel program latihan.

I. Penelitian Relevan

Hasil penelitian relevan sebelumnya yang sama dengan penelitian ini adalah

penelitian yang di lakukan Hauri Raka Wiendhi Asmara (2015) tentang

pengaruh latihan zig-zag terhadap keterampilan menggiring bola. Metode yang

di gunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan desain one

group pre test post test. One group pre test post test digunakan untuk melihat

perbedaan kelompok eksperimen sebelum diberikan perlakuan dan sudah di

berikan perlakuan. Penelitian ini bertujuan untuk melihat adakah pengaruh

latihan zig-zag terhadap keterampilan menggiring bola.

Hasil penelitian terealisasi bahwa dengan latihan zig-zag dapat meningkatkan

keterampilan menggiring bola. Dari hasil pre test dan post test terdapat

perbedaan hasil yang cukup signifikan sehingga dapat di simpulkan bahwa

Page 52: (Skripsi) - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/27905/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfFC U-19 East Lampung, still low level of skill and speed of Mataram player FCU-19 East Lampung

34

latihan zig-zag berpengaruh terhadap keterampilan menggiring bola. Persamaan

penelitian ini dan penelitian yang akan peneliti lakukan adalah terdapat pada

instrument penelitian yang di gunakan yaitu instrument tes keterampilan

menggiring bola yang d buat oleh Subagyo Irianto dkk yang memiliki validitas

0,779 dan reliabelitas sebesar 0,559.

Perbedaannya dalam penelitian ini dengan penelitian yang akan peneliti lakukan

adalah terletak pada desain penelitian, dimana pada penelitian ini menggunakan

desain one group pre test post sedangkan pada penelitian yang akan peneliti

lakukan menggunakan desain pre test post test group desain. Pre test post test

group desain adalah desain penelitian eksperimen yang menggunakan dua

kelompok eksperimen. Selain itu perbedaan yang lain terletak pada perlakuan

(treatmen) yang di berikan, pada penelitian ini menggunakan satu perlakuan

yaitu latihan zig-zag, sedangkan pada penelitian yang akan peneliti lakukan

menggunakan dua perlakuan yaitu latihan kelentukan dan latihan kecepatan.

J. Kerangka Pikir

Tujuan utama belajar keterampilan gerak adalah untuk meningkatkan

keterampilan gerak yaitu perubahan prilaku yang bersifat psikomotor, perubahan

penguasaan keterampilan gerak suatu cabang olahraga selain perubahan yang

sifatnya afektif dan kognitif. Diketahui bahwa dalam melakukan keterampilan

mengiring bola harus mengetahui teknik ataupun gerak dasar yang dapat

digunakan dalam mengiring bola sehingga dapat melakukan dengan maksimal

akibatnya hasil akan meningkat, selain mengetahui gerak dasar ataupun teknik

Page 53: (Skripsi) - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/27905/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfFC U-19 East Lampung, still low level of skill and speed of Mataram player FCU-19 East Lampung

35

pemain harus menggunakan kekuatan penuh serta pemain harus mengetahui

semua komponen yang memiliki hubungandengan keterampilan mengiring bola.

Secara singkat dapat digambarkan pengaruh dari komponen kecepatan dan

kelentukanterhadap keterampilan mengiring bola.

K. Hipotesis

Hipotesis adalah alat yang sangat besar kegunaannya dalam penyelidikan ilmiah,

karena merupakan petunjuk ke arah proses penelitian untuk menjelaskan

permasalahan yang harus dicari pemecahanya Arikunto (2004:67). Artinya

hipotesis adalah dugaan sementara yang belum tentu empiris. Penelitian

eksperimen keterampilan mengiring bola pada pemain Mataram FC U-19

Kecamatan Mataram Baru Kabupaten Lampung Timur hipotesis yang

dirumuskan yaitu :

H¹: Ada pengaruh latihan kelentukan terhadap keterampilan menggiring bola

pemain Mataram FC U-19 Kecamatan Mataram Baru Lampung Timur

H⁰: Tidak ada pengaruh latihan kelentukan terhadap keterampilan menggiring

bola pemain Mataram FC U-19 Kecamatan Mataram Baru Lampung

Timur

H¹: Ada pengaruh latihan kecepatan terhadap keterampilan menggiring bola

pemain Mataram FC U-19 Kecamatan Mataram Baru Lampung Timur

H⁰: Tidak ada pengaruh latihan kecepatan terhadap keterampilan menggiring

bola pemain Mataram FC U-19 Kecamatan Mataram Baru Lampung

Timur

Page 54: (Skripsi) - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/27905/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfFC U-19 East Lampung, still low level of skill and speed of Mataram player FCU-19 East Lampung

36

H¹: Ada perbedaan antara latihan kelentukan dan latihan kecepatan terhadap

keterampilan menggiring bola pemain Mataram FC U-19 Kecamatan

Mataram Baru Lampung Timur

H⁰: Tidak ada perbedaan antara latihan kelentukan dan latihan kecepatan

terhadap keterampilan menggiring bola pemain Mataram FC U-19

Kecamatan Mataram Baru Lampung Timur

Page 55: (Skripsi) - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/27905/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfFC U-19 East Lampung, still low level of skill and speed of Mataram player FCU-19 East Lampung

III. METODELOGI PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Desain atau pola yang digunakan dalam penelitian ini pre-test post-test grup

design, dengan pengertian : “pre-test post-test grup design ” yaitu eksperimen

yang menggunakan dua kelompok eksperimental. Penentuan kelompok

eksperimen 1 dan kelompok ekperimen 2 di tentukan secara random atau acak.

Kedua kelompok di berikan test awal atau pre-test untuk mengukur dan

memastikan kondisi awal masing-masing kelompok (Suharsimi arikunto : 2010).

Langkah berikutnya kedua kelas diberikan perlakuan (treatment), kelompok

eksperimen 1 di berikan perlakuan (treatmen) dengan latihan kelentukan,

sedangkan kelompok eksperimen 2 di berikan perlakuan dengan latihan

kecepatan. Setelah di berikan perlakuan kedua kelompok di berikan post test (tes

akhir) untuk mengetahui hasil dari penelitian. Berikut tabel pelaksanaan design

pre-test post-test grup design:

S PRE-TEST OP

KE 1

KE 2

TREATMENT A

TREATMENT B

POST

TEST

Page 56: (Skripsi) - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/27905/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfFC U-19 East Lampung, still low level of skill and speed of Mataram player FCU-19 East Lampung

38

Keterangan:

S : Sampel

Pre-test : Test awal

OP : Ordinal Pairing

K 1 : Kelompok eksperimen I

K 2 : Kelompok eksperimen II

Tretment A : Latihan kelentukan (flexibility)

Tretment B : Latihan kecepatan

Post test : Test akhir

B. Variabel Penelitian

Variabel adalah objek penelitian, atau apa yang menjadi titik perhatian suatu

penelitian (Suharsimi Arikunto, 1997 : 96). Dalam penelitian ini variabel yang

dimaksud adalah :

a) Variabel bebas yang terdiri dari : latihan kelentukan (flexibility)= X¹

latihan kecepatan= X²

b) Variabel terikat yaitu keterampilan menggiring bola pemain Mataram FC U-

19

C. Populasi

Seluruh penduduk yang dimaksudkan untuk diselidiki disebut populasi. Populasi

dibatasi sebagai sejumlah penduduk atau individu yang paling sedikit

mempunyai satu sifat yang sama (Sutrisno Hadi 2004:182),. Pengertian tersebut

maka yang dimaksud dengan populasi dalam penelitian ini adalah semua pemain

Page 57: (Skripsi) - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/27905/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfFC U-19 East Lampung, still low level of skill and speed of Mataram player FCU-19 East Lampung

39

Mataram FC U-19 , semua orang laki-laki yang berjumlah 20 orang. Pendapat

diatas dapat disimpulkan bahwa populasi adalah seluruh individu yang akan

dijadikan subjek penelitian dan dari seluruh individu paling sedikit mempunyai

satu sifat yang sama. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah

semua pemain Mataram FC U-19. Keseluruhan populasi dalam penelitian ini

memiliki beberapa kesamaan antara lain :

1. Berjenis kelamin sama yaitu laki-laki.

2. Sama-sama pemain yang sedang berlatih sepakbola di klub sepakbola

Mataram FC U-19

D. Sampel Dan Penarikan Sampel

Sampel adalah sebagian dari populasi. Sampel adalah sejumlah penduduk yang

jumlahnya kurang dari jumlah populasi (Sutrisno Hadi, 2004 : 182). Sampel

adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti (Suharsimi Arikunto, 2006 :

131). Mengenai besarnya sampel yang cukup untuk populasi, apabila subjeknya

kurang dari 100, lebih baik diambil semua.

Sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi (Suharsimi Arikunto,

2006:134). Karena peserta tidak lebih dari 100 orang, sehingga penelitian ini

merupakan penelitian populasi, dan sampel penelitian ini adalah pemain

Mataram FC U-19 Kecamatan Mataram Baru yang berjumlah 20 orang.

Page 58: (Skripsi) - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/27905/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfFC U-19 East Lampung, still low level of skill and speed of Mataram player FCU-19 East Lampung

40

E. Instrument Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti

dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih

baik (Suharsimi Arikunto 1997 : 136). Penelitian ini menggunakan satu

instrument penelitian yaitu Instrumen penelitian yang digunakan untuk

pengumpulan data dalam penelitian ini adalah tes.

1 Tes keterampilan menggiring bola

Alat bantu yang digunakan untuk mengukur teknik keterampilan

menggiring bola (dribbling) adalah stopwatch. Instrumen yang digunakan

dalam penelitian ini adalah instrument yang disusun oleh Subagyo Irianto,

dkk yang mempunyai validitas 0,779 dan reliabilitas sebesar 0,559.

Dibawah ini adalah gambar instrumen teknik keterampilan menggiring bola

(dribbling) Subagyo Irianto, dkk yang dikembangkan untuk mengukur

teknik drilbbling.. Tes tersebut terdiri dari tes awal (pre-test) dan tes akhir

(post-test) .

Gambar 6. InstrumenDribbling

Sumber: Subagyo Irianto, dkk.(2010: 3)

Page 59: (Skripsi) - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/27905/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfFC U-19 East Lampung, still low level of skill and speed of Mataram player FCU-19 East Lampung

41

Tahapan pelaksanaan tes menggiring bola /dribbling sebagai berikut

Subagyo Irianto, dkk. (2010: 4-5):

Keterangan :

1) Peralatan

a) Lapangan sepakbola

b) Pancang besi yang diberi peralon 8 buah dengan panjang minimal

1,5 meter.

c) 1 buah bola

d) Stopwatch

e) Kapur

f) Alat tulis

g) Meteran panjang

2) Pelaksanaan.

a) Bola diletakkan 1 meter dari pancang pertama (garis start).

b) pemain bersiap di posisi start.

c) Setelah mendengarkan aba-aba dari testor „ya”, pemain

memulai menggiring bola melewati kedelapan pancang,bila ada

kesalahan maka harus di ulangi dimana kesalahan terjadi, sehingga

testi menggiring bola melewati pancang berurutan dan kembali

menuju garis finish.

d) Diperkenakan menggiring bola dengan salah satu kaki atau kedua

kaki secara bergantian.

e) Stopwatch dihidupkan saat aba-aba atau tanda “ya” dan dimatikan

saat testi dan bola melewati garis finish

f) Setiap anak melakukan 2 kali dan diambil waktu yang terbaik.

Page 60: (Skripsi) - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/27905/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfFC U-19 East Lampung, still low level of skill and speed of Mataram player FCU-19 East Lampung

42

F. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan tes dribbling bola

melewati pancang. Data yang akan dikumpulkan dalam penelitian ini yaitu data

Pre-test mendribbling bola melewati pancang sebelum sampel diberikan

perlakuan/treatment, dan data Post-test setelah sampel diberikan

perlakuan/treatment dengan menggunakan latihan kelentukan untuk kelompok

eksperimen 1, dan latihan kecepatan untuk kelompok eksperimen 2. Program

latihan yang dilakukan selama tiga bulan, sebanyak 36 kali pemberian treatment,

latihan dilakukan tiga kali dalam satu minggu, yaitu hari senin, rabu, dan jumat

mulai pukul 15.00-17.00 WIB, di tambah hari minggu pagi pukul 6.30-09.00

WIB.

G. Teknik Analisis Data

Sebelum dilakukan pengujian hipotesis, maka perlu dilakukan uji prasyarat.

Pengujian terhadap data hasil pengukuran yang berhubungan dengan hasil

penelitian bertujuan untuk membantu dalam hal analisis agar menjadi lebih baik.

Untuk itu dalam penelitian ini akan dihitung normalitasnya dan penghitungan

homogenitas data.

1 Uji Normalitas

Uji normalitas adalah uji untuk melihat apakah data penelitian yang

diperoleh mempunyai distribusi atau sebaran normal atau tidak. Untuk

pengujian normalitas ini adalah menggunakan uji liliefors.

Langkah pengujiannya mengikuti produser Sudjana (2005 : 466) yaitu:

Page 61: (Skripsi) - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/27905/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfFC U-19 East Lampung, still low level of skill and speed of Mataram player FCU-19 East Lampung

43

a) Pengamatan X1, X2, …, Xn dijadikan bilangan baku Z1, Z2,…, Zn

dengan menggunakan rumus

Z1 = X1 - X2

S

SD : Simpangan Baku

Z : Skor Baku

X : Row Skor

X : Rata – rata

b) Untuk tiap bilangan baku ini dengan menggunakan daftar

distribusi normal baku. Kemudian di hitung peluang F (Zi) = P (Z

≤ Zi)

c) Selanjutnya dihitung Z1, Z2, …, Zn yang lebih kecil atau sama

dengan Z1 kalau proporsi ini dinyatakan dengan S (Zi) maka

S (Zi) = banyaknya..Z1 , Z 2 ,..., Z n...yang

Zi n

d) Hitung selisih F (Zi) – S(Zi) kemudian tentukan harga mutlaknya.

e) Ambil harga paling besar di antara harga mutlak selisih tersebut.

Sebutlah harga terbesar ini dengan L0. Setelah harga L0, nilai hasil

perhitungan tersebut dibandingkan dengan nilai kritis L0 untuk uji

Liliefors dengan taraf signifikan 0,05. bila harga L0 lebih kecil (<)

dari L tabel maka data yang akan di olah tersebut berdistribusi

normal sedangkan bila L0 lebihbesar (>) dari L tabel maka data

tersebut tidak berdistribusi normal. L0< Ltabel : normal L0> Ltabel :

normal.

Page 62: (Skripsi) - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/27905/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfFC U-19 East Lampung, still low level of skill and speed of Mataram player FCU-19 East Lampung

44

2 Uji Homogenitas

Uji homogenitas dilakukan untuk memperoleh informasi apakah kedua

kelompok sample memiliki varian yang homogen atau tidak. Menurut

Sudjana (2005 : 250) untuk pengujian homogenitas digunakan rumus

sebagai berikut :

Membandingkan nilai Fhitung dengan Ftabel dengan rumus

dk pembilang : n-1 (untuk varian terbesar)

dk penyebut :n-1 (untuk varian terkecil)

Taraf signifikan (0,05) maka dicari pada tabel F

Didapat dari tabel F Dengan kriteria pengujian

Jika : Fhitung ≥ Ftabel = tidak homogen

Fhitung < Ftabel = berarti homogen

Pengujian homogenitas ini bila F lebih kecil (<) dari Ftabel maka data

tersebut mempunyai varians yang homogen. Tapi sebaliknya bila Fhitung

(>) dari Ftabel maka kedua kelompok mempunyai varian yang berbeda.

3 Uji t test

Analisis data pada penelitian ini di lakukan dengan uji perbedaan dari

Suharsimi Arikunto (2010:394) sebagai berikut:

Page 63: (Skripsi) - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/27905/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfFC U-19 East Lampung, still low level of skill and speed of Mataram player FCU-19 East Lampung

45

√∑

Keterangan:

t = Uji perbedaan

Md = Mean perbedaan

d² = Jumlah deviasi kuadrat tiap sampel dari mean perbedaan

N = Jumlah pasangan sampel

Untuk mencari mean deviasi digunakan rumus sebagai berikut:

Keterangan :

D = Perbedaan masing-masing subyek

N = Jumlah paangan sampel

Page 64: (Skripsi) - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/27905/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfFC U-19 East Lampung, still low level of skill and speed of Mataram player FCU-19 East Lampung

V. SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian di atas dapat di simpulkan hal-hal sebagai berikut:

1. Latihan kelentukan terbukti berpengaruh terhadap keterampilan menggiring

bola pada pemain Mataram FC U-19 Lampung Timur.

2. Latihan latihan kecepatan juga terbukti berpengaruh terhadap keterampilan

menggiring bola pada pemain Mataram FC U-19 Lampung Timur.

3. Latihan kelentukan lebih baik dibandingkan dengan latihan kecepatan untuk

meningkatkan keterampilan menggiring bola pemain Mataram FC U-19

Lampung Timur.

B. Saran

Dari simpulan penelitian di atas penulis mengajukan saran :

1. Bagi pelatih sepakbola dalam melatih untuk meningkatakan keterampialan

menggiring bola sebaiknya meningkatkan kelentukan tubuh pemain terlebih

dahulu, karena dengan kelentukan tubuh yang baik seorang pemain akan

mempunyai ruang gerak sendi yang luas, dan tentunya di variasikan dengan

menu latihan yang lain supaya kegiatan latihan tidak terkesan monoton dan

membosankan.

2. Bagi peneliti lain yang tertarik melakukan penelitian yang sejenis dapat

menjadikan hasil penelitian ini sebagai bahan referensi dan di harapkan

Page 65: (Skripsi) - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/27905/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfFC U-19 East Lampung, still low level of skill and speed of Mataram player FCU-19 East Lampung

57

untuk dapat membandingkan metode latihan yang lain untuk meningkatkan

keterampilan menggiring bola agar di peroleh informasi yang semakin tepat

terkait bentuk latihan yang paling efektif untuk meningkatkan keterampilan

menggiring bola.

Page 66: (Skripsi) - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/27905/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfFC U-19 East Lampung, still low level of skill and speed of Mataram player FCU-19 East Lampung

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian. Rineka Cipta. Jakarta.

Depdikbud, 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Pn. Balai Pustaka. Jakarta

FIFA. 2008. Laws of The Game. Jakarta: PSSI.

Hadi, Sutrisno. 2004. Statistik Jilid 2. Andi Offset. Yogyakarta

Husaini, Usman dan Purnomo Setiady Akbar. 2009. Pengantar Statistika.

Jakarta: PT Bumi Aksara Harsono. 2001. Coaching Dan Aspek-Aspek Psikologi Dalam Coaching.

Cv. Tambuk Kusuma. Jakarta.

Iriyanto, Subagyo, Dkk. 2010. Penyusunan Tes Keterampilan Bermain Sepakbola

Bagi Siswa Sekolah Sepak Bola Puspor Ikip Yogyakarta. FIK UNY

Lutan, Rusli, 1998. Belajar Keterampilan Motorik, Pengantar Teori dan Metode.

Dirjen Dikti, PPLPTK. Jakarta.

__________2002. Supervisi Pendidik Jasmani. Dirjen Olahraga. Jakarta.

Mielke, Danny. 2007. Panduan Pembelajaran Sepakbola. Giri Surya. Surabaya

Mylsidayu, Apta. Kurniawan, Febi. 2015. Ilmu Kepelatihan Dasar. Alfabeta

Bandung.

Sajoto. 1995. Peningkatan Dan Pembinaan Kekuatan Kondisi Fisik Dalam

Olahraga. Dahara Prize. Semarang

Sarumpaet. Dkk. 2003. Permainan Bola Besar. Depdikbud. Padang

Sucipto, Dkk. 2000. Sepakbola. Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan.

Yogyakarta

Sudjana.2005. Metode Statistika. Bandung: Tarsito.

Page 67: (Skripsi) - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/27905/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfFC U-19 East Lampung, still low level of skill and speed of Mataram player FCU-19 East Lampung

59

Sugiyono.2012. Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

__________1992. Metode Penelitian Administrasi. Bandung: Alfabeta.

__________2012. Metode Penelitian Pendidikan. Alfabeta. Bandung

Suharno. 1993. Ilmu Kepelatihan Olahraga. Bandung. PT. Karya Ilmu.

Sukadiyanto. 2005. Pengantar Teori Dan Metodologi Melatih Fisik. FIK UNY.

Yogyakarta

Sukatamsi. 1995. Teknik Dasar Bermain SepakBola. Surakarta: Tiga Serangkai.

Tohar. 2008. Ilmu Kepelatihan. Fakultas Ilmu Keolahragaan Unnes. Semarang

Widiastuti. 2011. Tes Dan Pengukuran Olahraga. Pt Bumi Timur Jaya. Jakarta

Witarsa, Aang. 1984. Teknik Sepakbola. Pssi. Jakarta.