skripsi - unair repository | universitas...

88
SKRIPSI SKRINING PENYAKIT HIPERTENSI PADA PRAJURIT TNI-AD YANG BERTUGAS DI SATUAN TERITORIAL KODIM 08.08 BLITAR (Studi di Makodim 08.08 Blitar) Oleh : ANANG JUNAIDI FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA 2006 ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga Skripsi Skrining penyakit hipertensi pada... Anang Junaidi

Upload: lyhuong

Post on 02-Mar-2019

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: SKRIPSI - UNAIR REPOSITORY | Universitas …repository.unair.ac.id/23460/2/gdlhub-gdl-s1-2006-junai...dorongan kepada penulis dalam melanjutkan pendidikan S1 di Fakultas Kesehatan

SKRIPSI

SKRINING PENYAKIT HIPERTENSI PADA PRAJURIT TNI-AD YANG BERTUGAS DI SATUAN TERITORIAL

KODIM 08.08 BLITAR

(Studi di Makodim 08.08 Blitar)

Oleh :

ANANG JUNAIDI

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA

2006

ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi Skrining penyakit hipertensi pada... Anang Junaidi

Page 2: SKRIPSI - UNAIR REPOSITORY | Universitas …repository.unair.ac.id/23460/2/gdlhub-gdl-s1-2006-junai...dorongan kepada penulis dalam melanjutkan pendidikan S1 di Fakultas Kesehatan

SKRIPSI

SKRINING PENYAKIT HIPERTENSI PADA PRAJURIT TNI-AD YANG BERTUGAS DI SATUAN TERITORIAL

KODIM 08.08 BLITAR

(Studi di Makodim 08.08 Blitar)

Oleh :

ANANG JUNAIDI NIM :100431350

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA

2006

ii

ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi Skrining penyakit hipertensi pada... Anang Junaidi

Page 3: SKRIPSI - UNAIR REPOSITORY | Universitas …repository.unair.ac.id/23460/2/gdlhub-gdl-s1-2006-junai...dorongan kepada penulis dalam melanjutkan pendidikan S1 di Fakultas Kesehatan

PENGESAHAN

Dipertahankan di depan Tim Penguji Skripsi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga dan Diterima untuk memenuhi syarat guna memperoleh gelar

Sarjana Kesehatan Masyarakat (S.KM) Pada tanggal 3 Juli 2006

Mengesahkan Universitas Airlangga

Fakultas Kesehatan Masyarakat

Dekan,

Prof. Dr. H. Tjipto Suwandi, dr., M.OH,SpOkNip. 130517177

Tim Penguji :

1. Abdul Rhohim Tualeka, Drs., M.Kes 2. Fariani Syahrul, S.KM., M.Kes 3. Hadi Ismono, dr., M.Kes

iii

ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi Skrining penyakit hipertensi pada... Anang Junaidi

Page 4: SKRIPSI - UNAIR REPOSITORY | Universitas …repository.unair.ac.id/23460/2/gdlhub-gdl-s1-2006-junai...dorongan kepada penulis dalam melanjutkan pendidikan S1 di Fakultas Kesehatan

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat (S.KM)

Bagian Epidemilogi Fakultas Kesehatan Masyarakat

Universitas Airlangga.

Oleh :

ANANG JUNAIDI NIM. 100431350

Surabaya, Juli 2006 Mengetahui, Menyetujui, Ketua Bagian Pembimbing Dr. Chatarina U.W., dr.,M.S.,M.PH Fariani Syahrul, S.KM., M.Kes NIP. 131290054 NIP. 132087862

iv

ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi Skrining penyakit hipertensi pada... Anang Junaidi

Page 5: SKRIPSI - UNAIR REPOSITORY | Universitas …repository.unair.ac.id/23460/2/gdlhub-gdl-s1-2006-junai...dorongan kepada penulis dalam melanjutkan pendidikan S1 di Fakultas Kesehatan

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan Puji syukur Alhamdulillah kehadirat Tuhan Yang

Maha Esa atas limpahan rahmad dan karuniaNya sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi yang berjudul “ Skrining Penyakit Hipertensi Pada Prajurit

TNI-AD yang bertugas di satuan teritorial Kodim 08.08 Blitar“. Karena

mengingat hipertensi merupakan masalah kesehatan yang mengandung potensi

masalah yang cukup besar, maka untuk menghindari hal tersebut diperlukan suatu

upaya pencegahan salah satunya melalui Skrining agar penyakit hipertensi dapat

diketahui sejak dini. Skripsi ini merupakan salah satu mata kuliah di Fakultas

Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga Surabaya.

Ucapan terima kasih yang tak terhingga ditujukan kepada Ibu

Fariani Syahrul, S.KM.,M.Kes selaku dosen pembimbing yang dengan penuh

kesabaran telah memberikan bimbingan, masukan, koreksi dan saran-saran yang

bermanfaat bagi penyelesaian skripsi ini.

Pada kesempatan ini tak lupa penulis sampaikan ucapan terima kasih pula

kepada :

1. Bapak Prof. Dr. H. Tjipto Suwandi, dr., M.OH, SpOk selaku Dekan Fakultas

Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga Surabaya.

2. Bapak Pangdam III/Slw yang memberi ijin penulis untuk melanjutkan

pendidikan S1 di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga

Surabaya.

v

ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi Skrining penyakit hipertensi pada... Anang Junaidi

Page 6: SKRIPSI - UNAIR REPOSITORY | Universitas …repository.unair.ac.id/23460/2/gdlhub-gdl-s1-2006-junai...dorongan kepada penulis dalam melanjutkan pendidikan S1 di Fakultas Kesehatan

3. Bapak Kakesdam III/Slw selaku atasan penulis yang memberikan motifasi dan

dorongan kepada penulis dalam melanjutkan pendidikan S1 di Fakultas

Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga Surabaya.

4. Bapak Kakesdam V/Brawijaya yang telah mendukung dalam penyelesaiakan

skripsi ini.

5. Bapak Komandan Kodim 08.08 Blitar yang telah memberi ijin untuk

melakukan penelitian.

6. Isteri dan kedua anak saya tercinta yang selalu memberikan semangat baik

moril maupun materiil dalam mengikuti pendidikan di Fakultas Kesehatan

Masyarakat Universitas Airlangga Surabaya.

7. Kepada semua pihak yang telah membantu penulis sehingga skripsi ini dapat

diselesaikan.

Kami menyadari skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan dan belum

mencapai sasaran yang diharapkan, maka untuk itu kami memharapkan kritik dan

saran yang sifatnya membangun untuk perbaikan pada masa yang akan datang.

Semoga skripsi ini mempunyai arti dan bermamfaat untuk pelaksanaan program

kesehatan selanjutnya.

Surabaya , … . Juli 2006

Penulis

vi

ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi Skrining penyakit hipertensi pada... Anang Junaidi

Page 7: SKRIPSI - UNAIR REPOSITORY | Universitas …repository.unair.ac.id/23460/2/gdlhub-gdl-s1-2006-junai...dorongan kepada penulis dalam melanjutkan pendidikan S1 di Fakultas Kesehatan

ABSTRACT

Hypertension forms the health problem with relative covered but it is big enough problem potency. Hypertension forms early process to giving heavier damage to organ. To avoid the problem needed a prevention effort, one of them is through hypertension screening, especially for age ≥ 40 year, to find early hypertension case of Indonesia Army with the simple inspection. Indonesia Army soldier who have duty in territorial own have the big enough risk because its personnel majority have age ≥ 40 year.

This research type is observation design with cross sectional because monitoring to the subject done at the time or certain time period by sample is Indonesia Army soldier who have duty in territorial Kodim 08.08 Blitar with a responder amount 79 people.

Result from screening got prevalention of hypertension equal to 32,9%, and screening of validity obtained sensitivity value equal to 46,2%, specification equal to 98,1%, value of Positive Predictive Value (PPV) equal to 92,3%, and for the Negative Predictive Value (NPV) equal to 78,8%. Most responder which are positive hypertension from the factor of age, obese, smoking, while sport regularly show the result which on the contrary. While of each clinic symptom obtained the higher value of sensitivity is 46,2%, higher value of specificity is 98,1%, value of Positive Predictive Value (PPV) equal to 90% and negative Predictive Value (NPV) equal to 78,1%. Reliability value of the result of blood pressure inspection equal to 0,86 showing very good agreement.

From result screening can be suggested by minimize from three clinics symptom existing or one of the opistotonus, insomnia, tinitus hence to be taken heed the hypertension. Key Word : Hypertension, Screening.

vii

ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi Skrining penyakit hipertensi pada... Anang Junaidi

Page 8: SKRIPSI - UNAIR REPOSITORY | Universitas …repository.unair.ac.id/23460/2/gdlhub-gdl-s1-2006-junai...dorongan kepada penulis dalam melanjutkan pendidikan S1 di Fakultas Kesehatan

ABSTRAK

Hipertensi merupakan masalah kesehatan yang relatif terselubung tetapi mengandung potensi masalah yang cukup besar. Hipertensi merupakan awal untuk proses target organ untuk memberikan kerusakan yang lebih berat. Untuk menghindari hal tersebut diperlukan suatu upaya pencegahan salah satunya melalui Skrining hipertensi, terutama pada umur ≥ 40 tahun dengan tujuan untuk menemukan secara dini kasus hipertensi dikalangan prajurit TNI-AD dengan pemeriksaan yang cukup sederhana. Prajurit TNI-AD yang bertugas di satuan teritorial memiliki risiko cukup besar karena mayoritas personilnya berusia ≥ 40 tahun. Jenis penelitian adalah observasional dengan rancang bangun cross sectional karena pengamatan terhadap subyek dilakukan pada suatu saat atau periode waktu tertentu dengan sampel prajurit TNI-AD yang bertugas di satuan teritorial kodim 08.08 Blitar dengan jumlah responden 79 orang. Hasil dari skrining didapatkan prevalensi hipertensi sebesar 32,9 % dan uji validitas alat skrining diperoleh nilai sensitivitas sebesar 46,2 %, spesifisitas sebesar 98,1 %, Positive Prediktive Value (PPV) sebesar 92,3 % dan untuk Negative Prediktive Value (NPV) sebesar 78,8 %. Sebagian besar responden yang positif hipertensi mempunyai faktor risiko umur, obesitas, merokok, sedangkan pembinaan fisik / olah raga secara teratur menunjukan hasil yang sebaliknya. Sedangkan untuk masing-masing gejala klinis diperoleh nilai sensitivitas yang tertinggi sebesar 46,2 %, spesifisitas tertinggi sebesar 98,1 %, Positive Prediktive Value (PPV) sebesar 90 % dan untuk Negative Prediktive Value (NPV) sebesar 78,1 %. Nilai Reliabilitas hasil pemeriksaan tekanan darah sebesar 0,86 menunjukkan kesepakatan yang sangat baik.

Dari hasil skrining dapat disarankan bahwa bila didapatkan minimal tiga dari gejala klinis yang ada atau salah satu dari: kaku kuduk, susah tidur, telinga berdengung maka perlu diwaspadai hipertensi.

Kata kunci : Hipertensi, skrining.

viii

ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi Skrining penyakit hipertensi pada... Anang Junaidi

Page 9: SKRIPSI - UNAIR REPOSITORY | Universitas …repository.unair.ac.id/23460/2/gdlhub-gdl-s1-2006-junai...dorongan kepada penulis dalam melanjutkan pendidikan S1 di Fakultas Kesehatan

DAFTAR ISI

halaman HALAMAN JUDUL ............................................................................ i LEMBAR PENGESAHAN ............................................................. iii LEMBAR PERSETUJUAN ................................................................ iv KATA PENGANTAR .......................................................................... v ABSTRAK ........................................................................................... vii DAFTAR ISI ........................................................................................ ix DAFTAR TABEL ................................................................................ xi DAFTAR GAMBAR................................................................. ........... xii DAFTAR LAMPIRAN................................................................. ....... xiii DAFTAR ARTI LAMBANG DAN SINGKATAN....................... .... xiv BAB I PENDAHULUAN .................................................................

I.1 Latar Belakang ............................................................... 1 I.2 Identifikasi Masalah ...................................................... 2 I.3 Pembatasan dan Perumusan Masalah ............................ 3

BAB II TUJUAN DAN MANFAAT II.1 Tujuan Umum ............................................................... 5 II.2 Tujuan Khusus ............................................................. 5 II.3 Manfaat ....................................................................... 5

BAB III TINJAUAN PUSTAKA III.1 Hipertensi ..................................................................... 7 III.2 Screening...................................................................... 14

BAB IV KERANGKA KONSEPTUAL VI.1 Kerangka konsep.......................................................... 21 BAB V METODE PENELITIAN V.1 Rancang Bangun Penelitian .......................................... 23

V.2 Populasi Penelitian ........................................................ 23 V.3 Sampel dan Besar Sampel ............................................ 23

V.4 Lokasi dan Waktu Penelitian ........................................ 24 V.5 Uji Diagnostik dan Baku Emas .................................... 24 V.6 Variabel Penelitian ...................................................... 27

V.7 Kerangka Operasional .................................................. 28 V.8 Teknik Analisa Data ..................................................... 29

ix

ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi Skrining penyakit hipertensi pada... Anang Junaidi

Page 10: SKRIPSI - UNAIR REPOSITORY | Universitas …repository.unair.ac.id/23460/2/gdlhub-gdl-s1-2006-junai...dorongan kepada penulis dalam melanjutkan pendidikan S1 di Fakultas Kesehatan

BAB VI HASIL PENELITIAN VI.1 Gambaran Umum Kodim 08.08 ................................... 30

VI.2 Hasil Kegiatan Skrining ............................................... 32 VI.2.1 Jumlah Sampel Yang Diperiksa ...................... 32 VI.2.2 Prevalensi Hipertensi .................. .................... 33 VI.2.3 Persentase Hipertensi .................. .................... 33 VI.2.4 Validitas Skrining .................. ......................... 39 VI.2.5 Reliabilitas .................. .................................... 41

BAB VII PEMBAHASAN VII.1 Jumlah Sampel Yang Diperiksa .................. .............. 43

VII.2 Prevalensi Hipertensi .................. ............................... 43 VII.3 Persentase Hipertensi ................................................. 44 VII.4 Validitas Skrining .................. .................................... 45 VII.5 Reliabilitas .................. ............................................... 48

BAB VIII. KESIMPULAN DAN SARAN VIII.1 Kesimpulan ........................................................... 50 VIII.2 Saran ..................................................................... 51 DAFTAR PUSTAKA .......................................................................... 52 LAMPIRAN

x

ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi Skrining penyakit hipertensi pada... Anang Junaidi

Page 11: SKRIPSI - UNAIR REPOSITORY | Universitas …repository.unair.ac.id/23460/2/gdlhub-gdl-s1-2006-junai...dorongan kepada penulis dalam melanjutkan pendidikan S1 di Fakultas Kesehatan

DAFTAR TABEL

Nomor Judul Tabel Halaman

III.1.7. Perencanaan Pelayanan Masalah kesehatan ......... 12 III.2.4. Tabel 2X2 Untuk Menghitung Koefisien K Cohen 19 V.6. Variabel Penelitian................................................. 26 VI.1. Distribusi Personil Kodim 08.08 Blitar................. 29 VI.2.1. Distribusi Subyek Menurut Kelompok Umur ...... 31 VI.2.2. Distribusi Prevalensi Hipertensi........................... 32 VI.2.2.1. Distribusi Kejadian Hipertensi Menurut Umur..... 33 VI.2.3.2 Distribusi Kejadian Hipertensi Menurut IMT ...... 34 VI.2.3.3 Distribusi Kejadian Hipertensi Menurut Genetik. 34 VI.2.3.4 Distribusi Kejadian Hipertensi Menurut kebiasaan Rokok .................................................................. 35 VI.2.3.5 Distribusi Kejadian Hipertensi Menurut olah raga 36 VI.2.3.6 Distribusi Kejadian Hipertensi Menurut kebiasaa Mengkunsumsi garam .......................................... 36 VI.2.3.7 Distribusi Kejadian Hipertensi Menurut kebiasaan Minum-minuman beralkohol................................. 37 VI.2.4.1 Validitas Skrinig Hipertensi ................................. 38 VI.2.4.2 Validitas Masing-masing Gejala klinis ................ 38 VI.2.5 Reliabilitas Hasil Pemeriksaan Tekanan darar..... 41

xi

ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi Skrining penyakit hipertensi pada... Anang Junaidi

Page 12: SKRIPSI - UNAIR REPOSITORY | Universitas …repository.unair.ac.id/23460/2/gdlhub-gdl-s1-2006-junai...dorongan kepada penulis dalam melanjutkan pendidikan S1 di Fakultas Kesehatan

DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul Gambar Halaman

IV.1 Bagan Kerangka Konseptual Skrining Hipertensi 21 V.7 Bagan Kerangka Operasional Skrining Hipertensi 28

xii

ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi Skrining penyakit hipertensi pada... Anang Junaidi

Page 13: SKRIPSI - UNAIR REPOSITORY | Universitas …repository.unair.ac.id/23460/2/gdlhub-gdl-s1-2006-junai...dorongan kepada penulis dalam melanjutkan pendidikan S1 di Fakultas Kesehatan

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Judul Lampiran Halaman

1. Kuesioner untuk responden 2. Tabulasi data faktor risiko 3. Tabulasi data menurut gejala klinis 4. Perhitungan validitas 5. Surat-surat

xiii

ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi Skrining penyakit hipertensi pada... Anang Junaidi

Page 14: SKRIPSI - UNAIR REPOSITORY | Universitas …repository.unair.ac.id/23460/2/gdlhub-gdl-s1-2006-junai...dorongan kepada penulis dalam melanjutkan pendidikan S1 di Fakultas Kesehatan

DAFTAR ARTI LAMBANG, SINGKATAN DAN ISTILAH

Daftar Arti Lambang % = Persen mmHg = milimeter air raksa / = per + = Lebih kurang > = Lebih besar < = Lebih kecil ≥ = Lebih besar sama dengan ≤ = Lebih kecil sama dengan Tp = True positive Tn = True negative Fp = False positive Fn = False negative Daftar Singkatan TNI-AD = Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat PNS = Pegawai Negeri Sipil Kodim = Komando Distrik Militer Korem = Komando Resort Militer Kodam = Komando Daerah Militer Kesdam = Kesehatan Daerah Militer TOP = Tabel Organisasi Personil WHO = World Health Organization ISH = Isolated Syistolic Hypertension JNC = Joint National Committee PPV = Positive Prediktive Value NPV = Negative Prediktive Value IMT = Index Massa Tubuh ACSM = American College Of Sport Medicine Daftar Istilah K = Koefisien Kappa Po = Kesepakatan yang terobservasi Pe = Kesepakatan yang diharapkan

xiv

ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi Skrining penyakit hipertensi pada... Anang Junaidi

Page 15: SKRIPSI - UNAIR REPOSITORY | Universitas …repository.unair.ac.id/23460/2/gdlhub-gdl-s1-2006-junai...dorongan kepada penulis dalam melanjutkan pendidikan S1 di Fakultas Kesehatan

BAB I

PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang

Kebutuhan akan adanya tindakan pencegahan kini semakin banyak

diterima di masyarakat. Upaya pencagahan suatu penyakit dapat meliputi

pencegahan primordial, primer, sekunder dan tersier. Semua hal tersebut penting

dan saling melengkapi, meskipun tindakan pencegahan primordial dan primer

mempunyai kontribusi terbesar bagi kesehatan. Upaya pencegahan sekunder juga

sangat membantu dalam mengobati dan mengurangi akibat-akibat yang lebih

serius dari suatu penyakit yaitu melalui diagnosis dini dan pemberian pengobatan

(Beaglehole, 1993).

Hipertensi adalah masalah yang relatif terselubung tetapi mengandung

potensi masalah yang cukup besar. Hipertensi merupakan awal untuk proses target

organ untuk memberi kerusakan yang lebih berat, karena itu diperlukan

manajemen yang tepat dalam upaya pencegahan. Oleh karena itu diperlukan

menejemen hipertensi dalam komuniti dan salah satunya adalah melakukan

program skrining (Bustan, 1997). Upaya tersebut bertujuan untuk mendeteksi

orang-orang dengan penyakit yang dini, ringan dan asimtomatis. Dengan

keyakinan bahwa pengenalan penyakit dalam tahap dini akan menghasilan

pengobatan yang tepat dan pengobatan yang tepat selanjutnya akan mengurangi

kemungkinan cacat / kematian akibat penyakit (Friedman, G.D, 1993).

Hipertensi termasuk penyakit dengan kejadian (prevalensi) yang cukup

tinggi, dan dikaitkan dengan kematian dari hampir 14 ribu pria di Amerika setiap

1

ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi Skrining penyakit hipertensi pada... Anang Junaidi

Page 16: SKRIPSI - UNAIR REPOSITORY | Universitas …repository.unair.ac.id/23460/2/gdlhub-gdl-s1-2006-junai...dorongan kepada penulis dalam melanjutkan pendidikan S1 di Fakultas Kesehatan

2

tahunnya. Tanpa pengobatan, hipertensi ikut berperan dalam kematian ribuan

orang lain karena penyakit ikutannya yang lebih berbahaya, seperti stroke,

serangan jantung, gagal jantung dan gagal ginjal terminal, diperkirakan sekitar 64

juta lebih penduduknya berusia 18 – 75 tahun menderita hipertensi. Separo

diantaranya tidak menyadari bahwa dirinya sedang diicar oleh pembawa maut

bernama hipertensi(Sustrani dkk, 2005). Pada tahun 1995, survey Kesehatan

Rumah Tangga menunjukkan prevalensi hipertensi di Indonesia sudah mencapai

83 per 1.000 anggota rumah tangga. Survey yang sama tahun sebelumnya, tahun

1986 hipertensi disebut sebagai penyebab utama kematian pada penderita jantung

koroner di Indonesia, jumlah kasusnya 42,8 per 100.000

kematian.(www.google.CyberMen:Health,2005)

Dari data yang dihimpun oleh Kesdam V/Brawijaya prevalensi rate dari

penyakit jantung dan pembuluh darah tahun 2005 sebesar 13,98 %, dan laporan

tahunan Rumah Sakit Tingkat II Soepraun Malang tahun 2004, jumlah penderita

hipertensi 291 orang yang terdiri dari 195 orang prajurit berasal dari satuan

teritorial, 53 orang dari satuan tempur dan sisanya satuan lain. Dari data tersebut

kejadian hipertensi pada prajurit TNI-AD yang bertugas di satuan teritorial

sebesar 67 %.

Prajurit TNI khususnya Angkatan Darat yang sudah berdinas di satuan

teritorial memiliki risiko terkena hipertensi lebih tinggi karena personilnya banyak

yang tua dan untuk pembinaan fisiknya sudah mulai menurun dibanding yang

bertugas di satuan tempur. Hipertensi ini dapat menyerang siapa saja pada

seseorang yang mempunyai faktor risiko. Kegiatan yang tepat dan sederhana

ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi Skrining penyakit hipertensi pada... Anang Junaidi

Page 17: SKRIPSI - UNAIR REPOSITORY | Universitas …repository.unair.ac.id/23460/2/gdlhub-gdl-s1-2006-junai...dorongan kepada penulis dalam melanjutkan pendidikan S1 di Fakultas Kesehatan

3

untuk mengetahui adanya hipertensi adalah dengan skrining, sehingga skrining

hipertensi dipandang perlu untuk dilakukan pada prajurit TNI yang bertugas di

satuan teritorial.

I.2. Identifikasi Masalah

Penyakit hipertensi merupakan masalah yang perlu segera ditanggulangi

karena merupakan penyakit pembunuh utama manusia dewasa ini. Hipertensi

sering kali datang diam-diam tahu-tahu sudah merenggut nyawa. Kalaupun tidak

sefatal itu pasien bisa terkena efek lanjut berupa stroke,gagal ginjal, atau serangan

jantung. Penyakit ini tidak bisa disembuhkan, tapi jika terkendali semua

komplikasi dapat dihindari. Dari data yang dihimpun oleh Kesdam V/Brawijaya

prevalensi rate dari penyakit jantung dan pembuluh darah tahun 2005 sebesar

13,98 %, dan laporan tahunan Rumah Sakit Tingkat II Soepraun Malang tahun

2004, jumlah penderita hipertensi 291 orang yang terdiri dari 195 orang prajurit

berasal dari satuan teritorial, 53 orang dari satuan tempur dan sisanya satuan lain.

Dari data tersebut kejadian hipertensi pada prajurit TNI-AD yang bertugas di

satuan teritorial sebesar 67 %. Melihat hal tersebut perlu dilakukan upaya dini

agar tidak terjadi suatu penyakit yang serius dan kematian dan upaya yang paling

adalah dengan skrining.

I.3. Pembatasan dan Perumusan Masalah.

Berdasarkan berbagai hal yang telah diidentivikasi maka ditentukan

batasan masalah dalam penelitihan ini adalah mengenai skrining hipertensi pada

ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi Skrining penyakit hipertensi pada... Anang Junaidi

Page 18: SKRIPSI - UNAIR REPOSITORY | Universitas …repository.unair.ac.id/23460/2/gdlhub-gdl-s1-2006-junai...dorongan kepada penulis dalam melanjutkan pendidikan S1 di Fakultas Kesehatan

4

Prajurit TNI-AD yang bertugas di satuan teritorial dengan rumusan masalah

sebagai berikut:

1. Berapa angka prevalensi hipertensi pada prajurit TNI-AD yang bertugas di

satuan teritorial Kodim 0808 Blitar?

2. Bagaimana identifikasi faktor resiko hipertensi pada prajurit TNI-AD yang

bertugas di satuan teritorial Kodim 0808 Blitar?

3. Bagaimana validitas dan reliabilitas skrining hipertensi pada prajurit TNI-AD

yang bertugas di satuan teritorial Kodim 0808 Blitar?

4. Bagaimana reliabilitas dari pemeriksaan tekanan darah?

ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi Skrining penyakit hipertensi pada... Anang Junaidi

Page 19: SKRIPSI - UNAIR REPOSITORY | Universitas …repository.unair.ac.id/23460/2/gdlhub-gdl-s1-2006-junai...dorongan kepada penulis dalam melanjutkan pendidikan S1 di Fakultas Kesehatan

BAB II

TUJUAN DAN MANFAAT

II.1. Tujuan Umum

Menemukan secara dini kasus Hipertensi dikalangan prajurit TNI-AD

dengan pemeriksaan yang cukup sederhana.

II.2. Tujuan Khusus

1). Menghitung prevalensi hipertensi pada prajurit TNI-AD.

2). Mengidentifikasi faktor risiko hipertensi pada prajurit TNI-AD yang

bertugas di satuan teritorial Kodim 0808 Blitar..

3). Menilai validitas dari alat skrining dengan menghitung Sensitivitas,

Spesifisitas, Positive Predictive Value, dan Negative Predictive Value.

4). Menilai reliabilitas dari pemeriksaan tekanan darah.

II.3. Manfaat Penelitian

1). Bagi Peneliti

Untuk menambah pengetahuan dan pengalaman dalam melakukan

skrining

2). Bagi Institusi

a. Sebagai masukan untuk melakukan intervensi dalam menurunkan

angka kesakitan akibat hipertensi dan menurunkan penyakit

hipertensi itu sendiri.

5

ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi Skrining penyakit hipertensi pada... Anang Junaidi

Page 20: SKRIPSI - UNAIR REPOSITORY | Universitas …repository.unair.ac.id/23460/2/gdlhub-gdl-s1-2006-junai...dorongan kepada penulis dalam melanjutkan pendidikan S1 di Fakultas Kesehatan

6

b. Meningkatkan derajat kesehatan prajurit TNI-AD agar tetap

terjaga produktifitasnya

c. Sebagai dasar pertimbangan untuk melakukan penilaian status

kesehatan.

ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi Skrining penyakit hipertensi pada... Anang Junaidi

Page 21: SKRIPSI - UNAIR REPOSITORY | Universitas …repository.unair.ac.id/23460/2/gdlhub-gdl-s1-2006-junai...dorongan kepada penulis dalam melanjutkan pendidikan S1 di Fakultas Kesehatan

BAB III

TINJAUAN PUSTAKA

III.1. HIPERTENSI

III.1.1. Pengertian

Tekanan darah adalah kekuatan yang diperlukan agar darah dapat

mengalir di dalam pembuluh darah dan beredar mencapai semua jaringan

tubuh manusia (Gunawan, 2005). Hipertensi adalah keadaan peningkatan

tekanan darah yang memberi gejala yang akan berlanjut pada suatu target

organ seperti stroke, penyakit jantung koroner dan hipertropi otot jantung

(Bustan, 1997).

III.1.2. Batasan Hipertensi

Menurut WHO-ISH (1999) klasifikasi hipertensi menyerupai JNC

VI yang dikutip Joewono dan Prabowo(2003) yaitu definisi tekanan darah

optimal <120/80 mmHg dan tekanan darah normal bila tekanan darah

130/85 mmHg.

Klasifikasi Derajat Tekanan Darah menurut WHO-ISH 1999.

Tekanan Darah ( mmHg) No Kriteria Sistolik Diastolik

1 2 3 4

5 6 7

Optimal Normal Perbatasan (High normal) Hipertensi: Derajat 1 = Ringan (mild) Perbatasan Derajat 2 = Sedang (moderate) Derajat 3 = Berat (severe) Hipertensi Sistolik Perbatasan

<120 < 130

130 -139

140 -159 140 -149 160 -179

> 180 > 140

140 -149

<80 < 85

85 -89

90 -99 90 -94

100 -109 > 110 < 90 < 90

7

ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi Skrining penyakit hipertensi pada... Anang Junaidi

Page 22: SKRIPSI - UNAIR REPOSITORY | Universitas …repository.unair.ac.id/23460/2/gdlhub-gdl-s1-2006-junai...dorongan kepada penulis dalam melanjutkan pendidikan S1 di Fakultas Kesehatan

8

III.1.3. Epidemiologi Hipertensi

Hipertensi merupakan suatu gangguan pada pembuluh darah yang

cukup mengganggu kesehatan, pada umumnya terjadi pada manusia yang

sudah berusia setengah umur ( umur lebih dari 40 tahun ). Namun banyak

orang yang tidak menyadari bahwa dirinya menderita hipertensi hal ini

disebabkan gejalanya tidak nyata. Di Amerika data statistik tahun 1980

menunjukkan bahwa sekitar 20 % penduduk menderita hipertensi

(Gunawan,2005). Boedi Darmoyo dalam penelitiannya, seperti yang

dikutip oleh Gunawan(2005) menemukan bahwa antara 1,8 % - 28,6 %

penduduk dewasa adalah penderita hipertensi. Angka 1,8 5 berasal dari

penelitian di desa Kalirejo Jawa tengah, sedangkan nilai 28,6 % dilaporkan

dari hasil penelitian di Sukabumi, Jawa barat tahun 1990. Hipertensi di

Indonesia masih menduduki rangking pertama urutan penyakit

kardiovaskuler Penderita hipertensi di Indonesia diperkirakan 15% dari

jumlah penduduk dan hanya 4% yang terkontrol (Bustan, 1997).

III.2.4 Jenis Hipertensi

Hipertensi dapat didiagnosa sebagai penyakit yang berdiri sendiri,

tetapi lebih sering dijumpai terkait dengan penyakit lain, misalnya

obesitas, arterosklerosis, dan diabetes militus. Berdasar penyebab

hipertensi dapat dikelompokkan menjadi dua golongan, yaitu :

a. Hipertensi esensial atau hipertensi primer

ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi Skrining penyakit hipertensi pada... Anang Junaidi

Page 23: SKRIPSI - UNAIR REPOSITORY | Universitas …repository.unair.ac.id/23460/2/gdlhub-gdl-s1-2006-junai...dorongan kepada penulis dalam melanjutkan pendidikan S1 di Fakultas Kesehatan

9

Sebanyak 90-95 % kasus hipertensi yang terjadi tidak diketahui

dengan pasti penyebabnya. Para pakar menunjuk stress sebagai

tertuduh utama, setelah itu banyak faktor lain yang mempengaruhi, dan

para pakar juga menemukan hubungan antara riwayat keluarga

penderita hipertensi (genetik) dengan risiko untuk menderita penyakit

ini. Faktor-faktor lain yang dapat dimasukkan dalam daftar penyebab

hipertensi jenis ini adalah lingkungan, kelainan metabolisme intra

seluler, dan faktor-faktor yang meningkat risikonya seperti obesitas,

konsumsi alcohol, merokok, dan kelainan darah (polisetemia).

b. Hipertensi Renal atau hipertensi sekunder

Pada 5-10 persen kasus sisanya, penyebab sepesifinya sudah diketahui,

yaitu gangguan hormonal, penyakit jantung, diabetes, ginjal, penyakit

pembulu darah, atau berhubungan dengan kehamilan. Kasus yang

sering terjadi adalah karena tumor kelenjar adrenal. Garam dapur akan

memperburuk kondisi hipertensi, tetapi bukan faktor penyebab

(Sustrani dkk, 2004).

III.1.5. Gejala Klinis Hipertensi

Gejala klinis dari kenaikan tekanan darah yang tinggi diantaranya

berupa sakit kepala, perdarahan hidung, mudah marah, rasa berat di

tengkuk, telinga berdengung, sulit tidur, mata berkunang-kunang atau

mudah pusing (Sustrani dkk, 2004).

ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi Skrining penyakit hipertensi pada... Anang Junaidi

Page 24: SKRIPSI - UNAIR REPOSITORY | Universitas …repository.unair.ac.id/23460/2/gdlhub-gdl-s1-2006-junai...dorongan kepada penulis dalam melanjutkan pendidikan S1 di Fakultas Kesehatan

10

III.1.6. Faktor Risiko Hipertensi

Faktor risiko hipertensi yang dapat dihindari antara lain :

a. Urban/Rural

Masyarakat kota lebih berisiko menderita hipertensi dari pada

masyarakat desa (Bustan, 1997)

b. Geografis

Masayarakat daerah pantai lebih berisiko menderita hipertensi dari

masyarakat pegunungan. Hal ini berhubungan pola kebiasaan makan

tinggi garam (Bustan, 1997).

c. Gemuk

Orang gemuk lebih berisiko menderita hipertensi dibandingkan dengan

orang kurus. Mekanisme risiko kegemukan menyebabkan hipertensi

masih belum jelas, tetapi dimungkinkan karena dengan

peningkatanberat badan yang disebabkan kelebihan kalori akan

meningkatkan kadar sodium dalam darah sehingga menyebabkan

hipertensi (Bustan, 1997).

d. Diet tinggi garam

Garam mempunyai sifat menahan air, mengkonsumsi garam yang

berlebihan atau makan makanan yang diasinkan akan menaikkan

tekanan darah (Wijayakusuma dan Dalimartha,2004).

e. Olah raga

Penderita hipertensi memang perlu berolahraga akan tetapi penderita

yang sudah berumur, apalagi fungsi jantungnya sudah menurun,

ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi Skrining penyakit hipertensi pada... Anang Junaidi

Page 25: SKRIPSI - UNAIR REPOSITORY | Universitas …repository.unair.ac.id/23460/2/gdlhub-gdl-s1-2006-junai...dorongan kepada penulis dalam melanjutkan pendidikan S1 di Fakultas Kesehatan

11

memerlukan pemeriksaan tekanan darah terlebih dulu sebelum

memulainya, jangan sampai penderita terlanjur pingsan atau meninggal

di tempat latihan (Wijayakusuma dan Dalimartha, 2004).

f. Perokok

Merokok akan merangsang jantung, syaraf otak dan bagian tubuh

lainnya bekerja tidak normal. Nekotin juga merangsang pelepasan

adrenalin sehingga meningkatkan tekanan darah, denyut nadi dan

kontraksi otot jantung (Wijayakusuma dan Dalimartha, 2004).

g. Kopi

Pengaruh kopi terhadap kejadian hipertensi masih belum ditemukan,

tetapi kemungkinan besar kafein yang terkandung dalam kopi dapat

meningkatkan tekanan darah (Bustan, 1997).

h. Alkohol

Kadar alkohol dalam darah dapat menyebabkan peningkatan tekanan

darah (Bustan, 1997).

i. Pil KB

Pemakaian pil KB yang lama (lebih satu tahun) meningkatkan risiko

terkena hipertensi (Bustan, 1997).

j. Kolesterol

Kadar kolesterol darah yang tinggi dapat mengakibatkan terjadinya

endapan kolesterol pada dinding pembuluh darah lama kelamaan akan

ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi Skrining penyakit hipertensi pada... Anang Junaidi

Page 26: SKRIPSI - UNAIR REPOSITORY | Universitas …repository.unair.ac.id/23460/2/gdlhub-gdl-s1-2006-junai...dorongan kepada penulis dalam melanjutkan pendidikan S1 di Fakultas Kesehatan

12

menyumbat pembuluh nadi dan mengganggu peredaran darah, dengan

demikian akan memperberat kerja jantung dan secara tidak langsung

dapat memperparah hipertensi (Gunawan, 2005)

Faktor risiko yang tidak dapat dihindari :

a. Umur

Hipertensi meningkat sesuai dengan bertambahnya umur terutama saat

umur 40 tahun (Bustan,1997).

b. Ras/suku

Prevalensi hipertensi pada orang kulit hitam hampir dua kali lebih

banyak dibandingkan orang kulit putih (Gunawan, 2005). Peluang kulit

seorang laki-laki kulit hitam untuk mengindap hipertensi mendekati

40 % (Hoffman dan William, 1996)

c. Keturunan / Genetik

Genetik merupakan faktor risiko yang tidak dapat dikendalikan

Tekanan darah tinggi cenderung diturunkan atau ada riwayat keluarga

(Hoffman dan William, 1996). Dari data statistic terbukti bahwa

seseorang akan memiliki kemungkinan lebih besar untuk mendapatkan

hipertensi jika orang tuanya penderita hipertensi (Gunawan, 2005)

d. Seks

Tekanan darah pria umumnya lebih tinggi disbanding dengan tekanan

darah wanita (Gunawan, 2005)

ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi Skrining penyakit hipertensi pada... Anang Junaidi

Page 27: SKRIPSI - UNAIR REPOSITORY | Universitas …repository.unair.ac.id/23460/2/gdlhub-gdl-s1-2006-junai...dorongan kepada penulis dalam melanjutkan pendidikan S1 di Fakultas Kesehatan

13

III.1.7. Manajemen Pencegahan Hipertensi

Hipertensi adalah masalah yang relatif terselubung (silent) tapi

mengandung potensi menimbulkan masalah yang besar untuk kesehatan.

Upaya pencegahan hipertensi dalam komunitas dapat dilihat dalam tabel

berikut :

Tebel III.1.7 Perencanaan Pelayanan Masalah Kesehatan

BESAR MASALAH SURVEI POPULASI TEKANAN DARAH DAN KONTROL HIPERTENSI

Etiologi Penelitian ekologi (garam dan tekanan darah) Penelitian observasional (berat badan dan tekanan darah) Penelitian eksperimen (penurunan berat badan)

Efektifitas Randomized controlled trials Evaluation program screening Penelitian studi kepatuhan (compluiance)

Efisiensi Penelitian cost-effectiveness Implementasi Program kontrol nasional Monitoring Assessment personal dan peralatan Reassessment Efek kualitas hidup

Pengukuran kembali tingkat tekanan darah populasi

(Bustan,1997)

ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi Skrining penyakit hipertensi pada... Anang Junaidi

Page 28: SKRIPSI - UNAIR REPOSITORY | Universitas …repository.unair.ac.id/23460/2/gdlhub-gdl-s1-2006-junai...dorongan kepada penulis dalam melanjutkan pendidikan S1 di Fakultas Kesehatan

14

III.2. Skrining III.2.1. Pengertian

Upaya pencegahan primer merupakan upaya pencegahan yang

paling baik. Namun jika upaya pencegahan primer tidak memungkinkan,

dapat dilakukan pencegahan sekunder yaitu deteksi dini dan pengobatan

yang tepat. Ada dua pendekatan dalam diagnosis dini, yaitu memberi

perhatian yang seksama pada munculnya gejala dini suatu penyakit dan

yang kedua dengan melaksanakan deteksi penyakit pada seseorang yang

tidak mempunyai gejala.

Menurut Mausner dan Kramer, (1985) Skrining adalah usaha untuk

mengidentifikasi penyakit-penyakit yang secara klinis belum jelas, dengan

menggunakan pemeriksaan tertentu / prosedur lain yang dapat digunakan

untuk membedakan orang-orang yang kelihatannya sehat tetapi

mempunyai kemungkinan sakit atau betul-betul sehat. Pendapat

Beaglehole dkk, (1997) adalah suatu proses dengan maksud agar penyakit

atau kelainan yang tidak diketahui dapat diidentifikasi dengan

menggunakan uji-uji yang dapat diterapkan secara tepat dalam sebuah

skala yang besar. Sedangkan menurut Sutrisna, B, (1994) Skrining adalah

Penemuan penyakit secara aktif pada orang-orang yang tanpa gejala dan

nampak sehat

III.2.2. Tujuan Kegiatan Skrining:

1. Mendapatkan mereka yang menderita penyakit sedini mungkin

sehingga dapat dengan segara memperoleh pengobatan.

ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi Skrining penyakit hipertensi pada... Anang Junaidi

Page 29: SKRIPSI - UNAIR REPOSITORY | Universitas …repository.unair.ac.id/23460/2/gdlhub-gdl-s1-2006-junai...dorongan kepada penulis dalam melanjutkan pendidikan S1 di Fakultas Kesehatan

15

2. Mencegah meluasnya penyakit dalam masyarakat.

3. Mendidik dan membiasakan masyarakat untuk memeriksakan

diri sedini mungkin.

4. Mendidik dan memberikan gambaran kepada petugas

kesehatan tentang sifat penyakit dan untuk selalu waspada atau

melakukan pengamatan terhadap setiap gejala dini

5. Mendapat keterangan epidemiologis yang berguna bagi klinis

dan peneliti (Noor, 1997)

Dalam epidemiologi dikenal apa yang disebut program

penyaringan dengan tes penyaringan (Screening test). Tes penyaringan

memiliki dua kategori tujuan yang berbeda yaitu penemuan kasus dan

surveilans kesehatan masyarakat. Program penyaringan itu sendiri tidak

dimaksudkan untuk mendiagnosis penyakit. Orang-orang yang ditemukan

positif dalam tes penyaringan, selanjutnya akan dievaluasi dengan

test/prosedur diagnostik (diagnostic test), untuk mengkonfirmasikan

apakah mereka memang menderita penyakit (Murti, Bisma, 997).

Hal-hal utama yang melandasi program skrining dihubungkan

dengan karakteristik-karakteristik penyakit, pengobatan dan uji

penyaringannya. Sebaiknya dapat dibuktikan bahwa penyakit tersebut

merupakan penyakit yang serius bila tidak didiagnosis secara dini

(Beaglehole dkk, 1997). Kriteria untuk melaksanakan sebuah program

penyaringan adalah sebagai berikut :

ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi Skrining penyakit hipertensi pada... Anang Junaidi

Page 30: SKRIPSI - UNAIR REPOSITORY | Universitas …repository.unair.ac.id/23460/2/gdlhub-gdl-s1-2006-junai...dorongan kepada penulis dalam melanjutkan pendidikan S1 di Fakultas Kesehatan

16

1. Penyakit

a. Penyakit yang diskrining adalah penyakit yang serius bila tidak

didiagnosis secara dini

b. Prevalensi tinggi pada tahap pra klinik

c. Riwayat alamiah penyakit yang dimengerti

d. Periode yang panjang diantara tanda-tanda pertama dari timbulnya

penyakit

2. Uji diagnostik

a. Sensitif dan spesifik

b. Sederhana dan murah

c. Aman dan dapat diterima

d. Reliabilitas yang tinggi

3. Diagnosis dan Pengobatan

a. Fasilitas adekuat

b. Efektif dan dapat diterima serta aman

Kriteria melakukan penjaringan atau skrining yang baik antara lain

sebagai berikut :

1. Dapat dilakukan pada sejumlah besar orang dalam masyarakat dengan

cara yang mudah, cepat dan murah.

2. Mempunyai validitas, reabilitas dan hasil yang tinggi

3. Tes tersebut harus dapat diterima oleh masyarakat umum atau sasaran

(Beaglehole dkk, 1997).

ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi Skrining penyakit hipertensi pada... Anang Junaidi

Page 31: SKRIPSI - UNAIR REPOSITORY | Universitas …repository.unair.ac.id/23460/2/gdlhub-gdl-s1-2006-junai...dorongan kepada penulis dalam melanjutkan pendidikan S1 di Fakultas Kesehatan

17

III.2.3. Macam Skrining

Sedangkan untuk macam-macam penyaringan atau skrining adalah

sebagai berikut :

1. Mass Screening atau penyaringan masal yaitu penyaringan yang

melibatkan populasi secara keseluruhan.

2. Penyaringan multiple atau atau penyaringan multiphasic yaitu meliputi

penggunaan dari berbagai uji penyaringan yang diterapkan padasaat

yang sama

3. Penyaringan yang ditargetkan pada kelompok-kelompok yang terkena

paparan yang spesifik. Sebagai contoh adalah pada pekerja-pekerja

dalam pabrik yang menggunakan bahan-bahan timbal yang seringkali

digunakan dalam kesehatan lingkungan dan kesehatan kerja.

4. Penyaringan pada penemuan kasus adalah terbatas pada penderita-

penderita yang berkonsultasi pada seorang praktisi kesehatan untuk

beberapa tujuan lainnya. (Beaglehole dkk, 1997).

III.2.4. Uji Validitas

Uji (alat) skrining merupakan hal yang penting dalam suatu

program skrining. Karakteristik yang penting dalam penilaian suatu alat

skrining meliputi :

1. Validitas

Validitas suatu alat skrining merupakan suatu ukuran untuk menilai

kemampuan dalam menetukan individu yang mempunyai penyakit dan

ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi Skrining penyakit hipertensi pada... Anang Junaidi

Page 32: SKRIPSI - UNAIR REPOSITORY | Universitas …repository.unair.ac.id/23460/2/gdlhub-gdl-s1-2006-junai...dorongan kepada penulis dalam melanjutkan pendidikan S1 di Fakultas Kesehatan

18

tidak mempunyai penyakit. Indikator yang dipakai untuk menilai validitas

adalah nilai sensitifitas dan spesifitas. Sensitifitas adalah kemampuan dari

suatu tes untuk menidentifikasi secara benar orang-orang yang mempunyai

penyakit. sedangkan spesivisitas merupakan kemampuan dari suatu tes

untuk mengidentifikasi secara benar orang-orang yang tidak mempunyai

penyakit.

Perhitungan lain untuk menilai validitas adalah Predictive Value

(Nilai prediktif/nilai duga) yaitu probabilitas sakit terhadap suatu tes

meliputi :

a. Positive Predidtive Value (PPV) atau nilai prediktif positif yaitu

probabilitas menderita penyakit diantara mereka dengan hasil uji

positif.

b. Negative Predidtive Value (PPV) atau nilai prediktif negatif yaitu

probabilitas tidak menderita penyakit diantara mereka dengan hasil uji

negative (Syahrul dan Hidayah, 2002).

Rumus perhitungan adalah sebagai berikut:

Sensitivitas = TP X 100 % TP+FN

Spesifisitas = TN X 100 % TN+FP

PPV = TP X 100 % TP+FP

NPV = TN X 100 % TN+FN

ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi Skrining penyakit hipertensi pada... Anang Junaidi

Page 33: SKRIPSI - UNAIR REPOSITORY | Universitas …repository.unair.ac.id/23460/2/gdlhub-gdl-s1-2006-junai...dorongan kepada penulis dalam melanjutkan pendidikan S1 di Fakultas Kesehatan

19

2. Reliabilitas

Reliabilitas merupakan kemampuan tes untuk menghasilkan nilai

yang konsisten bila tes dilakukan lebih dari satu kali, pada individu dengan

kondisi yang sama.

Reliabilitas meliputi dun aspek, yaitu stabilitas dan kesamaan.

Stabilitas adalah konsistensi hasil suatu pengukuran lainnya oleh seorang

pengamat terhadap subyek penelitian yang sama dengan instrumen yang

sama atau disebut sebagai konsistensi intra pengamat. Sedangkan

kesamaan adalah konsistensi antara hasil pengukuran seorang pengamat

dan hasil pengukuran oleh pengamat lainnya terhadap subyek penelitian

yang sama dengan instrumen yang sama atau lebih populer disebut sebagai

konsistensi antara pengamat.

Reliabilitas dipengaruhi oleh variasi observasi (interobserver dan

intraobserver), variasi metode dan variasi instrument. Untuk mengurangi

variasi tersebut adalah dengan :

a. Standarisasi prosedur

b. Pelatihan secara periodik bagi observer

c. Pengecekan secara periodik kerja observer

d. Gunakan dua atau lebih observer yang bekerja sendiri-sendiri

Cara penilaian reabilitasdiukur dengan yang disebut Koefisien

Kesepakatan Kappa (K) Cohen. Koefisien kesepakatan kappa ini

mempunyai nilai maksimum satu berarti kesepakatan sempurna dan nilai

minimum nol berarti tidak ada kesepakatan sama sekali. Adapun untuk

ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi Skrining penyakit hipertensi pada... Anang Junaidi

Page 34: SKRIPSI - UNAIR REPOSITORY | Universitas …repository.unair.ac.id/23460/2/gdlhub-gdl-s1-2006-junai...dorongan kepada penulis dalam melanjutkan pendidikan S1 di Fakultas Kesehatan

20

interprestasi koefisien kesepakatan kappa Cohen menggunakan petunjuk

Landis dan Kock (1997), yaitu :

a. K > 0,75 : Menunjukkan kesepakatan yang sangat baik

b. 0,4 < K < 0,75 : Menunjukkan kesepakatan yang cukup baik

c. 0 < K < 0,75 : Menunjukkan kesepakatan lemah

Untuk menghitung koefisien kesepakatan K cohen maka kita

gunakan tabel 2X2 seperti pada tabel III.2.4.

Tabel III.2.4. Tabel 2X2 untuk menghitung koefisien kesepakatan K cohen

Pemeriksaan II

Positif Negatif

Total

Positif Tp (a) Fp (b) Tp + Fp Pemeriksaan

I Negatif Fn (c) Tn (d) Fn + Tn

Total Tp + Fn Fp + Tn Total

K = Po – Pe

1 – Pe

Po = sel a + sel b N Pe = ( a+b)(a+c)+(c+d)(b+d) (N)²

Keterangan :

K : Koefisien Kappa

Po : Kesepakatan yang terobservasi

Pe : Kesepakatan yang diharapkan

(Murti, Bhisma, 1997)

ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi Skrining penyakit hipertensi pada... Anang Junaidi

Page 35: SKRIPSI - UNAIR REPOSITORY | Universitas …repository.unair.ac.id/23460/2/gdlhub-gdl-s1-2006-junai...dorongan kepada penulis dalam melanjutkan pendidikan S1 di Fakultas Kesehatan

BAB IV

KERANGKA KONSEP

Keterangan :

: Diteliti

: Tidak diteliti

Kebiasaan Kegemukan Olah Raga Merokok Diet tinggi garam Alkohol

Urban Geografi Kopi Kolesterol

Hipertensi

Sex Ras/Suku

Pengetahuan

Karakteristik Umur Genetik

Bagan IV.1. Kerangka konseptual skrining penyakit Hipertensi pada prajurit TNI-AD kelompok umur 40 tahun ke atas di Kodim 0808 Blitar.

21

ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi Skrining penyakit hipertensi pada... Anang Junaidi

Page 36: SKRIPSI - UNAIR REPOSITORY | Universitas …repository.unair.ac.id/23460/2/gdlhub-gdl-s1-2006-junai...dorongan kepada penulis dalam melanjutkan pendidikan S1 di Fakultas Kesehatan

22

Kerangka konsep pada bagan VI.1 secara jelas dapat diuraikan sebagai

berikut:

Karakteristik hipertensi menurut faktor resiko yang tidak dapat di hindari

adalah umur, genetik / keturunan, sex, ras/suku, dan mengingat kondisi subyek yang

semuanya laki-laki dan mayoritas bersuku jawa maka peneliti hanya mengidentifikasi

menurut umur dan genetik. Sedangkan untuk faktor yang dapat diubah (kebiasaan)

karena keterbatasan yang dimiliki peneliti maka tidak semua faktor diidentifikasi

namun hanya sebagian dari faktor yakni olah raga, merokok, diet garam, obesitas dan

alkohol.

ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi Skrining penyakit hipertensi pada... Anang Junaidi

Page 37: SKRIPSI - UNAIR REPOSITORY | Universitas …repository.unair.ac.id/23460/2/gdlhub-gdl-s1-2006-junai...dorongan kepada penulis dalam melanjutkan pendidikan S1 di Fakultas Kesehatan

BAB V

METODE PENELITIAN

V.1 Rancang Bangun Penelitian

Penelitian ini termasuk studi obsevasional yang bertujuan untuk

memperoleh fakta dari gejala yang ada dan mencari keterangan secara faktual

sehingga mendapat gambaran tentang suatu kejadian dalam hal ini tentang

prevalensi, sedang data yang diperoleh melalui pengamatan terhadap gejala klinis

dari suatu subyek peneliti tanpa memberikan intervensi tetapi hanya mengukur

dan membandingkan alat ukur yang digunakan

Rancang bangun penelitian adalah Cross Sectional, karena pengamatan

terhadap variabel dilakukan pada suatu saat atau periode waktu tertentu saja.

(Murti, Bisma,1997 )

V.2 Populasi penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah semua prajurit TNI-AD yang bertugas

di Kodim 0808 Blitar dan yang berusia 40 tahun keatas yang bertugas dalam

wilayah kota Blitar sebanyak 99 orang.

V.3 Sampel dan Besar Sampel

a. Sampel dalam penelitian adalah prajurit TNI – AD yang bertugas di

Komando Distrik Militer 0808 Blitar. :

1) Responden yang berusia di atas 40 tahun.

2) Responden dalam keadaan sadar dan mampu berkomunikasi.

23

ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi Skrining penyakit hipertensi pada... Anang Junaidi

Page 38: SKRIPSI - UNAIR REPOSITORY | Universitas …repository.unair.ac.id/23460/2/gdlhub-gdl-s1-2006-junai...dorongan kepada penulis dalam melanjutkan pendidikan S1 di Fakultas Kesehatan

24

b. Besar Sampel dalam penelitian adalah

Pengambilan sampel dengan mengunakan rumus:

N n =

1 + N(d2)

Keterangan :

n : besar sampel

N : besar populasi

D : tingkat kepercayaan dan ketepatan yang diinginkan (0,05)

Jadi besar sampelnya adalah :

99 n =

1 + 99(0,052)

= 79 orang

(Notoadmojo, 2005 )

V.4 Lokasi dan Waktu Penelitian

a. Lokasi penelitian adalah di Kodim 0808 Blitar.

b. Waktu penelitian adalah dimulai dari pembuatan proposal sampai

penelitian yaitu mulai bulan september 2005 sampai bulan juli 2006.

V.5 Uji Diagnostik Dan Baku Emas ( Gold Standart )

1. Uji Diagnostik Skrining

Uji diagnostik skrining hipertensi dengan pendekatan sindrom yang

dilaksanakan dengan gejala klinis: Sakit kepala bagian samping, berat di

tengkuk, susah tidur, telinga berdengung, mata berkunang-kunang dan

mudah marah.

ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi Skrining penyakit hipertensi pada... Anang Junaidi

Page 39: SKRIPSI - UNAIR REPOSITORY | Universitas …repository.unair.ac.id/23460/2/gdlhub-gdl-s1-2006-junai...dorongan kepada penulis dalam melanjutkan pendidikan S1 di Fakultas Kesehatan

25

2. Baku Emas ( gold standart )

Baku Emas yang digunakan adalah pengukuran tekanan darah dengan

mengunakan alat Sphygmomanometer air raksa ( tensi meter ), sesuai

dengan batasan yang ditetapkan oleh WHO-ISH menyerupai JNC-VI yaitu

tekanan darah optimal <120/80 mmHg dan tekanan darah normal 130/85

mmHg.

3. Alat Ukur

a. Kuesioner

Alat ukur yang digunakan untuk memperoleh data karakteristik dan

gejala klinis hipertensi dilaksanakan dengan wawancara.

b. Pemeriksaan tekanan darah.

Untuk mengetahui hipertensi dilakukan pemeriksaan tekanan darah

dengan menggunakan tensimeter.

4. Cara Kerja

a. Kuesioner

Untuk memperoleh data karakteristik dan gejala klinis hipertensi

dari subyek.

b. Pemeriksaan tekanan darah

Pemeriksaan dilakukan oleh penguji dengan menggunakan alat ukur

(tensi meter).

Cara kerja :

1). Tensi meter harus bersih, tidak miring serta dalam keadaan baik

(tidak rusak).

2). Cuff (manset) tensi meter harus dipasang setinggi jantung pasien.

ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi Skrining penyakit hipertensi pada... Anang Junaidi

Page 40: SKRIPSI - UNAIR REPOSITORY | Universitas …repository.unair.ac.id/23460/2/gdlhub-gdl-s1-2006-junai...dorongan kepada penulis dalam melanjutkan pendidikan S1 di Fakultas Kesehatan

26

3). Pasien harus dalam keadaan tenang (relaks).

4). Sebagai nilai sistolik umumnya dipakai bunyi korokoff I (awal

terdengarnya bunyi bising aliran darah), sedangkan diastoliknya

dipergunakan bunyi korokoff V (saat hilangnya bunyi bising aliran

darah)

5. Pelaksanaan skrining

a. Pengumpulan data

Data yang dikumpulkan adalah meliputi identitas responden, faktor

risiko, gejala klinis dan hasil pemeriksaan tekanan darah

b. Cara mengumpulkan data

1) Wawancara dilakukan dengan cara mengisi kuesioner hasil

jawaban pertanyaan yang diberikan pada subyek skrining.

2) Pemeriksaan tekanan darah terhadap responden di tempat

dinasnya oleh peneliti dan satu orang tenaga kesehatan kesdam

V/ Brawijaya, dengan menggunakan 1 tensi meter.

ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi Skrining penyakit hipertensi pada... Anang Junaidi

Page 41: SKRIPSI - UNAIR REPOSITORY | Universitas …repository.unair.ac.id/23460/2/gdlhub-gdl-s1-2006-junai...dorongan kepada penulis dalam melanjutkan pendidikan S1 di Fakultas Kesehatan

27

V.6 Variabel Penelitian

Tabel V.6. Variabel penelitian

No Variabel Definisi operasional Kriteria operasional

Skala data

1 Hipertensi Suatu keadaan dimana tekanan darah seseorang melebihi batas normal yaitu 140/90 mmHg (WHO-ISH,1999. JNC-VI)

1. Hipertensi 2. Tidak hipertensi

Nominal

2 Gejala klinis hipertensi

Keluhan atau pernyataan verbal dari responden akan gejala hypertensi berupa : sakit kepala dibagian samping, berat ditengkuk, susah tidur,mata berkunang-kunang dan mudah marah (Sustrani dkk, 2005)

1. Positif bila terdapat minimal tiga gejala klinis yang ada.

2. Negatif bila kurang dari tiga gejala gajala klinis yang ada.

Nominal

3

Umur Usia responden yang terhitung sejak lahir sampai dengan saat melakukan wawancara yang dinyatakan dalam tahun

1. 40 – 44 tahun 2. 45 – 54 tahun 3. ≥55 tahun

Interval

4 Obesitas Kelebihan masa tubuh responden yang didapat berdasarkan perhitungan (BB/TB2x 100)

1. IMT > 27 (Obesitas) 2. IMT < 27

Nominal

5 Keturunan / Genetik

Karakteristik yang membedakan antara turunan yang menderita hipertensi

1. Ya 2. Tidak

Nominal

6 Perokok Kebiasaan responden merokok tiap harinya

1. Merokok 2. Tidak merokok

Nominal

7 Aktifitas Olahraga

Kebiasaan latihan jasmani secara teratur

1. Ya 2. Tidak

Nominal

8 Diet tinggi garam

Kebiasaan responden mengkonsumsi makanan yang rasanya asin

1. Suka makanan asin 2. Tidak suka makan

asin

Nominal

9 Alkohol Kebiasaan responden mengkonsumsi minuman yang beralkohol.

1. Minum alkohol 2. Tidak minum

alkohol

Nominal

ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi Skrining penyakit hipertensi pada... Anang Junaidi

Page 42: SKRIPSI - UNAIR REPOSITORY | Universitas …repository.unair.ac.id/23460/2/gdlhub-gdl-s1-2006-junai...dorongan kepada penulis dalam melanjutkan pendidikan S1 di Fakultas Kesehatan

28

V.7 Kerangka Operasional

Sampel

Alat Skrining Gejala Klinis

Hipertensi

Hasil skrining: Validitas 1.Sensitivitas 2.Spesifisitas 3.PPV 4.NPV

GOLD STANDART

Pemeriksaan II Pemeriksaan I

Hip

Tidak Hipertensi

Tdk Hip

Populasi > 40 thn

Reliabilitas

Bagan V.7 Kerangka Operasional skrining penyakit hipertensi pada prajurit TNI-

AD kelompok umur 40 tahun ke atas di Kodim 0808 Blitar.

ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi Skrining penyakit hipertensi pada... Anang Junaidi

Page 43: SKRIPSI - UNAIR REPOSITORY | Universitas …repository.unair.ac.id/23460/2/gdlhub-gdl-s1-2006-junai...dorongan kepada penulis dalam melanjutkan pendidikan S1 di Fakultas Kesehatan

29

V.8 Tehnik Analisis Data

Data dianalisis secara deskriptif dan disajikan dalam bentuk tabel dan

narasi. Untuk menilai validitas skrining dilakukan perhitungan sensitifitas dan

spesifisitas yang dilakukan sebagai alat skrining serta pemeriksaan hipertensi

sebagai gold standart. Sedangkan untuk reliabilitas hasil pemeriksaan tekanan

darah dihitung menggunakan koefisien kesepakatan Kappa cohen untuk melihat

konsistensi hasil pemeriksaan.

ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi Skrining penyakit hipertensi pada... Anang Junaidi

Page 44: SKRIPSI - UNAIR REPOSITORY | Universitas …repository.unair.ac.id/23460/2/gdlhub-gdl-s1-2006-junai...dorongan kepada penulis dalam melanjutkan pendidikan S1 di Fakultas Kesehatan

BAB VI

HASIL PENELITIAN

VI.1. Gambaran Umum Kodim 08.08 Blitar.

Komando Distrik Militer (Kodim) 08.08 Blitar merupakan satuan

Teritorial TNI-AD yang berada di bawah Komando Resort Militer (Korem) 081/

Dhirotsahajaya Madiun dan di bawah Komando Daerah Militer (Kodam) V/

Brawijaya. Kodim 08.08 dipimpin oleh seorang perwira berpangkat Letnan

Kolonel. Sesuai dengan TOP ( Tabel Organisasi Personil ) Satuan setingkat

Kodim membutuhkan personil sebanyak 472 orang yang terdiri dari 422 orang

personil militer dan 50 orang personil PNS.

Kodim 08.08 Blitar saat ini memiliki anggota melebihi dari TOP yang

seharusnya yakni 582 orang yang tersusun dalam distribusi sebagai berikut:

Tabel VI.1. Distribusi Kekuatan Personil Kodim 08.08 Blitar tahun 2006

Pangkat/ Gol Jumlah Persentase

Perwira

Bintara

Tamtama

PNS

30

347

158

47

5,2

59,6

27,1

8,1

Total 582 100

(Nominatif Personil, 2005)

30

ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi Skrining penyakit hipertensi pada... Anang Junaidi

Page 45: SKRIPSI - UNAIR REPOSITORY | Universitas …repository.unair.ac.id/23460/2/gdlhub-gdl-s1-2006-junai...dorongan kepada penulis dalam melanjutkan pendidikan S1 di Fakultas Kesehatan

31

VI.1.1. Kondisi Geografi

Letak geografis Kodim 08.08 berada pada koordinat 111º 40’

112,10 BT dan 07o58 8,9” 51” LS. Batas wilayah Kodim 08.08 berdasar

sistim geografis adalah sebagai berikut :

1) Batas barat = 109o50 53,8” BT

2) Batas timur = 110o26 15,7” BT

3) Batas utara = 06o12” 32,01” LS

4) Batas selatan = 08o23” 11,19” LS

Keadaan dari batas wilayah sebelah utara wilayah Kodim

08.10/Kediri merupakan dataran tinggi merupakan daerah perkebunan dan

pegunungan. Sebelah timur wilayah Kodim 0818/ Malang merupakan

dataran rendah dan perbatasan dengan waduk Karangkates kabupaten

Malang. Sebelah selatan merupakan garis pantai dari Samudera Indonesia

dan keadaan pantai sebagian besar terjal, berkarang dan berselang pantai

berpasir. Batas selatan merupakan wiilayah Kodim 08.07/ Tulungagung.

(Memorandum Kodim 08.08, 2006)

VI.1.2. Kondisi Demografi

Jumlah penduduk wilayah Kodim 08.08 Blitar per desember 2005

+ 1.238.345 jiwa terdiri dari penduduk laki-laki sebanyak 620.263 jiwa

dan perempuan sebanyak : 618.082 jiwa. Kepadatan penduduk rata-rata

487 km2 dan pertumbuhan penduduk rata-rata pertahun sebesar 465 jiwa.

(Memorandum Kodim 08.08, 2006)

ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi Skrining penyakit hipertensi pada... Anang Junaidi

Page 46: SKRIPSI - UNAIR REPOSITORY | Universitas …repository.unair.ac.id/23460/2/gdlhub-gdl-s1-2006-junai...dorongan kepada penulis dalam melanjutkan pendidikan S1 di Fakultas Kesehatan

32

VI.1.2. Sarana Kesehatan

Terdapat fasilitas pelayanan kesehatan yakni Poliklinik Bantuan

Kesdam V/ Brawijaya yang bertugas melayani kesehatan prajurit dan

keluarganya di wilayah Blitar.

VI.2. Hasil Kegiatan Skrining.

VI.2.1. Jumlah subyek yang diperiksa

Kodim 08.08 Blitar memiliki kekuatan sebanyak 582 orang dan

terdiri dari militer dan PNS yang tersebar diseluruh wilayah kodim 08.08

Blitar yakni wilayah kota Blitar dan wilayah Kabupaten Blitar. Subyek

Skrining hipertensi dibatasi pada anggota yang bertugas di wilayah kota

Blitar serta yang memenuhi syarat sebagai subyek skrining yaitu usia ≥ 40

tahun. Adapun subyek yang dilakukan skrining adalah sebanyak 79 orang.

Penilaian hasil terdapat pada tabel sebagai berikut

Tabel VI.2.1. Distribusi Subyek Menurut Kelompok Umur di Kodim 08.08 Blitar tahun 2006.

Kelompok Umur

( tahun )

Jumlah

subyek

Persentase

(%)

40-44

45-49

≥ 50

36

38

5

45,6

48,1

6,3

Total 79 100

ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi Skrining penyakit hipertensi pada... Anang Junaidi

Page 47: SKRIPSI - UNAIR REPOSITORY | Universitas …repository.unair.ac.id/23460/2/gdlhub-gdl-s1-2006-junai...dorongan kepada penulis dalam melanjutkan pendidikan S1 di Fakultas Kesehatan

33

VI.2.2. Prevalensi Hipertensi

Semua subyek dilakukan skrining dengan menggunakan gejala

klinis dari hipertensi dan tensimeter jenis Sphygmomanometer air raksa

sebagai Gold Standartnya. Dari 79 subyek yang diskrining terdapat 26

subyek yang hasilnya positif hipertensi. Sehingga prevalensi penyakit

hipertensi adalah sebesar 32,9%. Sedangkan prevalensi menurut kelompok

umur terlihat bahwa subyek yang positif hipertensi banyak terjadi pada

kelompok umur 45 – 49 tahun sebesar 15 orang. Namun bila dilihat dari

prevalensi kejadiannya hipertensi maka yang tertinggi adalah pada

kelompok umur ≥ 50 tahun sebanyak 60 %. Untuk lebih jelas lihat tabel

berikut:

Tabel VI.2.2. Distribusi Prevalensi Hipertensi menurut kelompok umur di Kodim 08.08 Blitar bulan Mei tahun 2006.

Hasil Pemeriksaan Kelompok

Umur (Tahun)

Jumlah

Subyek Positif Negatif

Prevalensi

(%)

40-44

45-49

≥ 50

36

38

5

8

15

3

28

23

2

22,2

39,5

60

Total 79 26 53 32,9

VI.2.3. Persentase Hipertensi Menurut Faktor Risiko

Dari skrining hipertensi yang dilakukan di Kodim 08.08 Blitar

dengan menggunakan alat skrining gejala klinis hipertensi, setelah

ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi Skrining penyakit hipertensi pada... Anang Junaidi

Page 48: SKRIPSI - UNAIR REPOSITORY | Universitas …repository.unair.ac.id/23460/2/gdlhub-gdl-s1-2006-junai...dorongan kepada penulis dalam melanjutkan pendidikan S1 di Fakultas Kesehatan

34

dilakukan analisis secara deskriptif maka ditemukan faktor risiko yang ada

pada subyek yang diteliti adalah sebagai berikut:

1. Umur.

Hasil pemeriksaan tekanan darah yang dilakukan memperoleh

hasil positif hipertensi sebesar 26 orang dan sebagian besar menyerang

umur 45-49 tahun yakni sebesar 57,8 % dan, untuk lebih jelas lihat

tabel berikut:

Tabel VI.2.3.1. Distribusi kejadian Hipertensi menurut kelompok umur di Makodim 08.08 Blitar, Mei 2006.

Hipertensi Tidak Hipertensi Kelompok

Umur ( Thn ) Jumlah % Jumlah % Total

40-44

45-49

≥ 50

8

15

3

30,8

57,7

11,5

28

23

2

52,8

43,4

3,8

36

38

5

26 100 53 100 79

2. Index Massa Tubuh (IMT)

Menurut hasil pemeriksaan tekanan darah yang positif

hipertensi pada subyek yang memiliki IMT > 27 adalah sebesar

34,6 %, dan tidak hipertensi sebesar 13,2%, sedangkan untuk positif

hipertensi pada subyek yang memiliki IMT < 27 adalah sebesar

65,4%, yang tidak hipertensi sebesar 86,8. Untuk lebih jelas lihat tabel

sebagai berikut:

ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi Skrining penyakit hipertensi pada... Anang Junaidi

Page 49: SKRIPSI - UNAIR REPOSITORY | Universitas …repository.unair.ac.id/23460/2/gdlhub-gdl-s1-2006-junai...dorongan kepada penulis dalam melanjutkan pendidikan S1 di Fakultas Kesehatan

35

Tabel VI.2.3.2. Distribusi Hipertensi menurut variable IMT di Makodim 08.08 Blitar, Mei 2006.

Hipertensi Tidak Hipertensi

IMT Jumlah % Jumlah %

Total

IMT > 27

IMT < 27

9

17

34,6

65,4

7

46

13,2

86,8

16

63

Total 26 100 53 100 79

3. Genetik / Keturunan.

Hasil pemeriksaan tekanan darah pada subyek yang positif

hipertensi pada mereka yang memiliki keturunan adalah sebesar

23,1 % dan yang tidak memiliki keturunan adalah sebesar 76,92 %.

Sedangkan untuk subyek yang tidak hipertensi pada subyek yang

memiliki faktor keturunan adalah sebesar 26,42 % dan yang tidak ada

faktor keturunan adalah sebesar 73,58 %. Lebih jelasnya lihat tabel

berikut:

Tabel VI.2.3.3 Distribusi kejadian Hipertensi menurut Genetik / Keturunan di Makodim 08.08 Blitar,Mei 2006.

Hipertensi Tidak Hipertensi Genetik/

Keturunan Jumlah % Jumlah % Total

Ada keturunan

Tidak ada

6

20

23,8

76,9

14

39

26,42

73,58

20

59

Total 26 100 53 100 79

ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi Skrining penyakit hipertensi pada... Anang Junaidi

Page 50: SKRIPSI - UNAIR REPOSITORY | Universitas …repository.unair.ac.id/23460/2/gdlhub-gdl-s1-2006-junai...dorongan kepada penulis dalam melanjutkan pendidikan S1 di Fakultas Kesehatan

36

4. Merokok.

Dari hasil pemeriksaan tekanan darah yang positif hipertensi

pada responden yang merokok adalah sebesar 50 % dan yang tidak

merokok adalah sebesar 50 %. Sedangkan yang tidak hipertensi pada

responden yang merokok adalah sebesar 49,1 % dan yang tidak

merokok adalah sebesar 50,9 %. Untuk lebih jelas lihat tabel berikut:

Tabel VI.2.3.4. Distribusi kejadian Hipertensi menurut variable merokok di Makodim 08.08 Blitar, Mei 2006.

Hipertensi Tidak Hipertensi

Merokok Jumlah % Jumlah %

Total

Merolok

Tidak merokok

13

13

50

50

26

27

49,1

50,9

39

40

Total 26 100 53 100 79

5. Olah raga.

Dari hasil pemeriksaan tekanan darah yang positif hipertensi

pada subyek yang melakukan olah raga dengan teratur adalah sebesar

42,3 % dan yang tidak melakukan olah raga adalah sebesar 57,7 %.

Sedangkan yang tidak hipertensi pada responden yang melakukan olah

raga secara teratur adalah sebesar 71,7 % dan yang tidak melakukan

olah raga adalah sebesar 28,3 %. Lebih jelasnya lihat tabel berikut:

ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi Skrining penyakit hipertensi pada... Anang Junaidi

Page 51: SKRIPSI - UNAIR REPOSITORY | Universitas …repository.unair.ac.id/23460/2/gdlhub-gdl-s1-2006-junai...dorongan kepada penulis dalam melanjutkan pendidikan S1 di Fakultas Kesehatan

37

Tabel VI.2.3.5. Distribusi kejadian Hipertensi menurut variable olah raga di Makodim 08.08 Blitar, Mei 2006.

Hipertensi Tidak Hipertensi

Olah raga Jumlah % Jumlah %

Total

Ya

Tidak

11

15

42,3

57,7

38

15

71,7

28,3

49

30

Total 26 100 53 100 79

6. Diet tinggi garam.

Hasil pemeriksaan tekanan darah yang positif hipertensi pada

subyek yang suka garam adalah sebesar 38,5 % dan yang tidak

suka garam adalah sebesar 61,5 %. Sedangkan yang tidak hipertensi

pada subyek yang suka garam adalah sebesar 26,4 % dan yang tidak

suka garam adalah sebesar 73,6 %. %. Lebih jelasnya lihat tabel

berikut:

Tabel VI.2.3.6. Distribusi kejadian Hipertensi menurut variable diet tinggi garam di Makodim 08.08 Blitar, Mei 2006.

Hipertensi Tidak Hipertensi

Suka Garam Jumlah % Jumlah %

Total

Ya

Tidak

10

16

38,5

61,5

14

39

26,4

73,6

24

55

Total 26 100 53 100 79

ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi Skrining penyakit hipertensi pada... Anang Junaidi

Page 52: SKRIPSI - UNAIR REPOSITORY | Universitas …repository.unair.ac.id/23460/2/gdlhub-gdl-s1-2006-junai...dorongan kepada penulis dalam melanjutkan pendidikan S1 di Fakultas Kesehatan

38

7. Alkohol.

Hasil pemeriksaan tekanan darah yang positif hipertensi pada

subyek yang minum minuman beralkohol adalah sebesar 7,7 % dan

yang tidak minum adalah sebesar 92,3 %. Sedangkan yang tidak

hipertensi pada subyek yang minum minuman beralkohol adalah

sebesar 13,2 % dan yang tidak minum adalah sebesar 86,8 %. Lebih

jelasnya lihat tabel berikut:

Tabel VI.2.3.7. Distribusi kejadian Hipertensi menurut variable minum alkohol di Makodim 08.08 Blitar, Mei 2006.

Hipertensi Tidak Hipertensi Minuman

beralkohol Jumlah % Jumlah % Total

Ya

Tidak

2

24

7,7

92,3

7

46

13,2

86,8

9

70

26 100 53 100 79

ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi Skrining penyakit hipertensi pada... Anang Junaidi

Page 53: SKRIPSI - UNAIR REPOSITORY | Universitas …repository.unair.ac.id/23460/2/gdlhub-gdl-s1-2006-junai...dorongan kepada penulis dalam melanjutkan pendidikan S1 di Fakultas Kesehatan

39

VI.2.4. Validitas Skrining

VI.2.4.1. Validitas alat skrining

Untuk mengetahui validitas dari alat skrining dibandingkan

dengan hasil pemeriksaan tekanan darah dengan menggunakan

tensimeter jenis Sphygmomanometer air raksa yang dilakukan oleh

seorang perawat anggota Poliklinik Bantuan Kesdam V/

Brawijaya. Maka didapatkan hasil pada tabel 2X2 sebagai berikut:

Tabel VI.2.4.1. Validitas skrining hipertensi dengan konsep sensitifitas dan Spesifisitas di Kodim 08.08 Blitar, Mei 2006.

Pemeriksaan Tekanan Darah

Positif Negatif Total

Positif 12 1 13 Gejala

Klinis Negatif 14 52 66

Total 26 53 79

Sensitivitas = TP X 100 % = 12 X 100 % = 46,2 %

TP+FN 12+14

Spesifisitas = TN X 100 % = 52 X 100 % = 98,1 % TN+FP 52 + 1

PPV = TP X 100 % = 12 X 100 % 92,3 %

TP+FP 12+1

NPV = TN X 100 %= 52 X 100 % = 78,8 %

TN+FN 52+14

ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi Skrining penyakit hipertensi pada... Anang Junaidi

Page 54: SKRIPSI - UNAIR REPOSITORY | Universitas …repository.unair.ac.id/23460/2/gdlhub-gdl-s1-2006-junai...dorongan kepada penulis dalam melanjutkan pendidikan S1 di Fakultas Kesehatan

40

VI.2.4.2. Validitas Masing-Masing Gejala Klinis.

Hasil dari penilaian pada masing-masing gejala klinis

menunjukkan bahwa sensitifitas paling tinggi adalah kaku kuduk,

susah tidur, dan telinga berdengung yakni sebesar 46,2 %, sedang

untuk Spesifisitas yang paling tinggi adalah semua dari gejala

klinis yaitu sakit kepala sebelah + kaku kuduk + susah tidur +

telinga berdengung + mata berkunang-kunang + mudah marah

yakni sebesar 98,1 %, sedangkan untuk PPV yang tertinggi

adalah kaku kuduk + telinga berdengung sebesar 90 %, dan untuk

NPV yang tertinggi adalah Susah tidur + Telinga berdengung

sebesar 78,1 %.

Untuk hasil validitas dari masing-masing gejala klinis

secara rinci terdapat pada tabel berikut:

Tabel VI.2.4.2 Analisis Hasil Uji Skrining Menggunakan Alat Gejala Klinis dengan Hasil Pemeriksaan Tekanan darah Dengan Tensimeter di Kodim 08.08 Blitar, bulan mei 2006.

Validitas ( % )

Gejala Klinis Sensitifitas (%)

Spesifisitas (%)

PPV (%)

NPV (%)

A B C D E F

A + B A + C A + D A + E A + F B + C B + D B + E

42,3 46,2 46,2 46,2 38,5 38,5 30,8 30,8 26,9 23,1 23,1 34,6 34,6 30,8

69,8 88,7 94,3 94,3 69,8 90,6 94,3 98,1 96,2 88,7 96,2 96,2 98,1 98,1

40,7 66,7 80 80

38,5 66,7 72,7 88,9 77,8 50 75

81,8 90

88,9

71,2 77

78,1 78,1 69,8 75

73,5 74,3 72,8 70,1 71,8 75

75,4 74,3

ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi Skrining penyakit hipertensi pada... Anang Junaidi

Page 55: SKRIPSI - UNAIR REPOSITORY | Universitas …repository.unair.ac.id/23460/2/gdlhub-gdl-s1-2006-junai...dorongan kepada penulis dalam melanjutkan pendidikan S1 di Fakultas Kesehatan

41

B + F C + D C + E C + F D + E D + F E + F

A+B+C A+B+D A+B+E A+B+F B+C+D B+C+E B+C+F C+D+E C+D+F D+E+F

A+B+C+D A+B+C+E A+B+C+F B+C+D+E B+C+D+F C+D+E+F

A+B+C+D+E A+B+C+D+F B+C+D+E+F

A+B+C+D+E+F

26,9 30,8 34,6 26,9 30,8 30,8 26,9 26,9 26,9 23,1 23,1 26,9 30,8 23,1 30,8 26,9 23,1 23,1 23,1 23,1 26,9 23,1 23,1 23,1 23,1 23,1 23,1

96,2 98,1 96,2 98,1 98,1 98,1 96,2 98,1 98,1 98,1 98,1 98,1 98,1 98,1 98,1 98,1 98,1 98,1 98,1 98,1 98,1 98,1 98,1 98,1 98,1 98,1 98,1

77,8 88,9 81,8 87,5 88,9 88,9 77,8 87,5 87,5 85,7 85,7 87,5 88,9 85,7 88,9 87,5 85,7 85,7 85,7 85,7 87,5 85,7 85,7 85,7 85,7 85,7 85,7

72,9 74,3 75

73,2 74,3 74,3 72,9 73,5 73,5 72,2 75,2 73,5 74,3 72,2 74,3 73,5 72,2 72,2 72,2 72,2 73,5 72,2 72,2 72,2 72,2 72,2 72,2

Keterangan :

A = Sakit kepala sebelah B = Kaku kuduk

C = Susah tidur D = Telinga berdengung E = Mata berkunang-kunang F = Mudah marah

VI.2.5. Reliabilitas Hasil Pemeriksaan Tekanan darah

Untuk mengetahui kesepakatan hasil ( Reliabilitas ) Pemeriksaan

tekanan darah dengan menggunakan tensimeter jenis Sphygmomanometer

air raksa yang dilakukan oleh peneliti ( pemeriksa I ) kemudian dilakukan

ulang oleh seorang perawat anggota Poliklinik Bantuan Kesdam V/

ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi Skrining penyakit hipertensi pada... Anang Junaidi

Page 56: SKRIPSI - UNAIR REPOSITORY | Universitas …repository.unair.ac.id/23460/2/gdlhub-gdl-s1-2006-junai...dorongan kepada penulis dalam melanjutkan pendidikan S1 di Fakultas Kesehatan

42

Brawijaya (pemeriksa II) dengan cara pemeriksa kedua tidak mengetahui

hasil dari pemeriksa pertama. Adapun hasil kesepakatan pemeriksaan

tekananan darah yang dilakukan oleh dua peneliti terdapat pada tabel

2 X 2 sebagai berikut:

Tabel VI.2.5. Reliabilitas Hasil Pemeriksaan Tekanan darah Dengan Tensimeter di Kodim 08.08 Blitar, Mei 2006

Pemeriksaan II

Positif Negatif Total

Positif 21 3 24 Pemeriksaan I

Negatif 2 53 55

Total 23 56 79

Koefisien Kappa = Po – Pe

1 – Pe

Po = sel a + sel b N

Po = 21+53 = 0,94 79

Pe = ( a+b)(a+c)+(c+d)(b+d) (N)²

Pe = (21+3)(21+2)+(53+3)(53+2) = 0,58 (79) ²

Koefisien Kappa = Po – Pe

1 – Pe

= 0,94 – 0,58 = 0,36 = 0,86 1 – 0,58 0,42

Kappa = 0,86 → kesepakatan yang sangat baik

ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi Skrining penyakit hipertensi pada... Anang Junaidi

Page 57: SKRIPSI - UNAIR REPOSITORY | Universitas …repository.unair.ac.id/23460/2/gdlhub-gdl-s1-2006-junai...dorongan kepada penulis dalam melanjutkan pendidikan S1 di Fakultas Kesehatan

BAB VII

PEMBAHASAN

VII.1. Jumlah Sampel yang di Skrining

Subyek dalam skrining ini adalah anggota TNI-AD yang bertugas di

satuan Teritorial Kodim 08.08 Blitar dan mereka yang memenuhi syarat sebagai

sampel yakni mereka yang berusia di atas 40 tahun, yaitu sebanyak 79 orang.

Persentase dari semua subyek yang ada paling banyak adalah pada kelompok

umur 45-49 tahun yakni sebesar 48,1 % dan yang paling sedikit adalah di atas 50

tahun yakni sebesar 6,3 % . Hal ini disebabkan karena mayoritas personil TNI

yang bertugas di satuan territorial adalah mereka yang sudah berusia pertengahan

dan yang paling sedikit 50 tahun keatas karena pada usia tersebut sudah

menghadapi masa pensiun.

VII.2. Prevalensi Hipertensi

Hasil dari pelaksanaan skrining, didapatkan prevalensi hipertensi sebesar

32,9 %. Tetapi untuk masing masing kelompok umur prevalensi tertinggi adalah

pada kelompok umur ≥ 50 tahun yakni sebesar 60 %. Hal ini disebabkan karena

hipertensi merupakan penyakit degeneratif dimana prevalensinya akan selalu

meningkat seiring dengan bertambahnya usia (Bustan,1997).

43

ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi Skrining penyakit hipertensi pada... Anang Junaidi

Page 58: SKRIPSI - UNAIR REPOSITORY | Universitas …repository.unair.ac.id/23460/2/gdlhub-gdl-s1-2006-junai...dorongan kepada penulis dalam melanjutkan pendidikan S1 di Fakultas Kesehatan

44

VII.3. Persentase Hipertensi Menurut Faktor Risiko

Sebanyak 79 subyek yang dilakukan skrining terlihat bahwa persentase

dari faktor risiko hipertensi yang digunakan sebagai alat skrining terhadap

terjadinya kejadian adalah sebagai berikut:

Faktor umur dari subyek yang diteliti terdapat 57,7 % kejadian hipertensi

menyerang pada mereka yang berusia diantara 45-49 tahun. Hal ini disebabkan

karena penyakit hipertensi meningkat sesuai dengan bertambahnya usia

(Bustan,1997). Sedangkan menurut Sustrani dkk (2005 dijelaskan dari lima pria

yang berusia antara 35-44 memiliki tekanan darah yang tinggi. Angka tersebut

menjadi 2X lipat pada usia antara 45-54 tahun.

Faktor kegemukan / Obesitas ( IMT ≥ 27 ) menurut hasil pemeriksaan

tekanan darah terhadap subyek, yang mengalami hipertensi sebesar 34,6 %, akan

tetapi diantara mereka yang obesitas yang terkena hipertensi adalah sebesar

56,3 %. Hal ini disebabkan karena orang yang gemuk lebih berisiko menderita

hipertensi karena kelebihan kalori sehingga menyebabkan peningkatan kadar

sodium dalam darah sehingga menyebabkan hipertensi (Bustan,1997). Dari

penelitian yang banyak dilaksanakan terbukti bahwa ada hubungan antara

kegemuken (obesitas) dan hipertensi dan penurunan berat badan juga bisa

menurunkan tekanan darah (Gunawan,2005).

Faktor merokok menurut hasil pemeriksaan tekanan darah terhadap

subyek, yang positif hipertensi adalah sebesar 50 %, hal ini disebabkan karena

nekotin juga merangsang pelepasan adrenalin sehingga meningkatkan tekanan

darah, denyut nadi dan tekanan kontraksi otot jantung (Wijayakusuma dan

Dalimartha, 2004)

ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi Skrining penyakit hipertensi pada... Anang Junaidi

Page 59: SKRIPSI - UNAIR REPOSITORY | Universitas …repository.unair.ac.id/23460/2/gdlhub-gdl-s1-2006-junai...dorongan kepada penulis dalam melanjutkan pendidikan S1 di Fakultas Kesehatan

45

Sedangkan faktor risiko yang lain seperti faktor keturunan, diet tinggi

garam, minum-minuman beralkohol menurut hasil pemeriksaan tekanan darah

terhadap subyek, yang positif hipertensi persentasinya relative kecil. Hal ini

dipengaruhi oleh adanya aktifitas fisik atau olah raga secara teratur yang

dilakukan subyek dan dari hasil pemeriksaan terhadap mereka yang melakukan

olah raga secara teratur persentasenya 71,7 % tidak terkena hipertensi, dan

persentase yang positif hipertensi 57,7 % tidak melakukan olah raga.

Aktifitas olah raga atau pembinaan fisik merupakan bagian dari tugas

prajurit TNI, di Kodim 08.08 Blitar dan satuan territorial yang lain dalam

melakukan pembinaan fisik disesuaikan dengan jadwal yang sudah ditetapkan

oleh Komando yaitu 2X seminggu yakni hari selasa digunakan pembinaan fisik

atau olah raga militer (Oramil) dan yang kedua yaitu pada hari jum’at dilakukan

olah raga umum (Oraum).

Sedangkan menurut penelitian, olah raga yang dilakukan secara teratur

dapat menyerap atau menghilangkan endapan kolesterol pada pembuluh darah

nadi, olah raga yang dimaksud adalah latian menggerakkan semua sendi atau otot

tubuh (latihan isotonik atau dinamik ) seperti gerak jalan, berenang, naik sepeda.

Tidak dianjurkan untuk olah raga yang berat dan menegangkan karena latihan

yang berat dan menegangkan justru akan dapat menimbulkan hipertensi, olah raga

yang teratur berguna untuk melancarkan peredaran darah dan menurunkan

tekanan darah (Gunawan,2005). WHO-ISH,1999 seperti yang dikutip oleh Boedi

dan Pramono tahun 2003 menjelaskan latihan fisik atau aerobic sedang secara

teratur ( jalan atau renang, selama 30-40 menit 3-4 X seminggu) mungkin lebih

efektif menurunkan tekanan darah dibanding dengan olah raga berat. Pada tahun

ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi Skrining penyakit hipertensi pada... Anang Junaidi

Page 60: SKRIPSI - UNAIR REPOSITORY | Universitas …repository.unair.ac.id/23460/2/gdlhub-gdl-s1-2006-junai...dorongan kepada penulis dalam melanjutkan pendidikan S1 di Fakultas Kesehatan

46

1993 American College Of Sport Medicine (ACSM) menganjurkan latihan aerobic

(olah raga ketahanan) yang teratur secara cukup takarannya untuk mencegah

risiko hipertensi dan olah raga yang dilakukan secara teratur sangat bermanfaat

bagi kesehatan Kardiovaskuler, juga mencegah munculnya darah tinggi (Sustrani

dkk,2005). Gerak fisik hingga taraf tertentu dibutuhkan oleh tubuh untuk menjaga

mekanisme pengatur tekanan darah agar tetap bekerja sebagai mana mestinya

(Hoffman dan William, 1996).

VII.4. Validitas Skrining

Validitas dari alat skrining ( dikatakan positif bila minimal ada tiga gejala

klinis yang muncul ) dibandingkan dengan gold standart didapatkan Sensitivitas

sebesar 46,2 %, hal ini berarti akurasi alat ukur (gejala klinis hipertensi) dalam

mengidentifikasi subyek yang dikategorikan positif oleh gold standart sebesar

46,2 %, untuk spesifisitas sebesar 98,1 %, berarti akurasi alat ukur (gejala klinis

hipertensi) dalam mengidentifikasi subyek yang dikategorikan negatif oleh gold

standart sebesar 88,1 %.

Sedangkan validitas dari masing-masing alat skrining dengan gejala klinis

hipertensi yang dibandingkan dengan gold standart diperoleh hasil gejala klinis

hipertensi yang mempunyai sensitivitas paling tinggi adalah kaku kuduk, susah

tidur, dan telinga berdengung yakni sebesar 46,2 %, hal ini berarti akurasi gejala

klinik tersebut untuk mengklasifikasikan subyek yang dikatagorikan positif oleh

goal standart adalah sebesar 46,2 %. Sedangkan untuk Spesifisitas yang paling

tinggi adalah sakit kepala sebelah+ kaku kuduk+ susah tidur+ telinga

berdengung+ mata berkunang-kunang+ mudah marah yakni sebesar 98,1 %,

ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi Skrining penyakit hipertensi pada... Anang Junaidi

Page 61: SKRIPSI - UNAIR REPOSITORY | Universitas …repository.unair.ac.id/23460/2/gdlhub-gdl-s1-2006-junai...dorongan kepada penulis dalam melanjutkan pendidikan S1 di Fakultas Kesehatan

47

berarti akurasi gejala klinis tersebut untuk mengklasifikasikan subyek yang

dikatakan negative adalah 98,1 %.

Hal tersebut di atas sesuai dengan pendapat Noor (1997) yaitu ada dua

kemempuan untuk menentukan validitas yakni sensitivitas dan spesifisitas, besar

nilai dari kedua parameter tersebut tentunya ditentukan dengan alat diagnostik di

luar tes penyaringan. Kedua nilai tersebut saling mempengaruhi satu dengan yang

lainnya, yakni bila sensitivitas meningkat maka spesifisitas akan menurun dan

begitu pula sebaliknya. Sedangkan menurut Murti, Bisma (1997) dijelaskan

bahwa konsep sensitivitas dan spesifisitas, tes penyaringan yang sahih adalah tes

yang sangat sensitif dan sangat spesifik, idealnya masing-masing bernilai 100

persen. Pada kenyataannya keadaan ini tidak mungkin dicapai, tetapi bisa

didekati.

Meningkatkan sensitivitas akan menurunkan spesifisitas, sebaliknya

meningkatkan spesifisitas akan menurunkan sensitivitas sebab pada umumnya tes

klinik tidak hanya menunjukkan subyek yang dengan jelas dikatagorikan normal

dan dikatagorikan abnormal, tetapi juga subyek-subyek yang berada di daerah

perbatasan (gray zone, borderline). Karena klasifikasi hanya dibuat secara

dikotomi, maka subyek-subyek yang ada diperbatasan dapat dimasukkan ke

dalam kategori normal atau sebaliknya tidak normal. Konkritnya, tatkala kita

melonggarkan kriteria positivitas, maka subyek-subyek diperbatasan akan

cenderung dklasifikasikan sebagai sakit (jadi meningkat sensitivitas). Sebaliknya

tatkala kita mengetatkan kriteria positivitas, maka subyek-subyek diperbatasan

akan cenderung diklasifikasikan sebagai tak sakit (jadi meningkat spesifisitas),

dan tidak diklasifikasikan sebagai sakit (jadi menurunkan sensitivitas).

ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi Skrining penyakit hipertensi pada... Anang Junaidi

Page 62: SKRIPSI - UNAIR REPOSITORY | Universitas …repository.unair.ac.id/23460/2/gdlhub-gdl-s1-2006-junai...dorongan kepada penulis dalam melanjutkan pendidikan S1 di Fakultas Kesehatan

48

Sedangkan untuk Positive Prediktive Value (PPV) untuk alat skrining

sebesar 92,3 %, hal ini berarti kemungkinan orang dengan gejala klinis hipertensi

akan menderita hipertensi sebesar 92,3 %, dan untuk masing-masing gejala klinis

yang memiliki nilai tertinggi adalah kaku kuduk + telinga berdengung sebesar

90 %, hal ini berarti akurasi dari gejala klinis tersebut untuk menentukan

kemungkinan menerita hipertensi antara mereka yang hasil uji positif sebesar

menurut gejala klinis 90 %. Untuk Negative Prediktive Value (NPV) dari alat

skrining sebesar 78,8 % berarti kemungkinan orang yang tidak mengalami gejala

klinis hipertensi tidak menderita hipertensi sebesar 78,8 % dan untuk masing-

masing gejala klinis yang memiliki nilai tertinggi adalah Susah tidur + Telinga

berdengung sebesar 78,1 %, berarti akurasi dari gejala klinis tersebut untuk

menentukan kemungkinan tidak hipertensi diantara mereka yang hasil uji negative

sebesar 78,1 %.

Nilai prediktif tersebut sangat di pengaruhi oleh besarnya prevalensi

penyakit dalam masyarakat dengan ketentuan makin tinggi nilai prevalensi

penyakit, makin tinggi pula nilai prediktif positif dan sebaliknya (Noor,

1997). PPV dan NPV merupakan parameter penting karena selain mempunyai

kegunaan praktis, juga mencerminkan sensitivitas dan spesifisitas, makin tinggi

sensitivitas tes, makin kecil kemungkinan subyek yang tes negative akan

berpenyakit, sehingga makin besar nilai prediktif negative, makin tinggi

spesifisitas tes, makin kecil kemungkinan subyek yang tes positif akan bebas dari

penyakit, sehingga makin besar nilai prediktif positif (Murti, Bisma, 1997)

ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi Skrining penyakit hipertensi pada... Anang Junaidi

Page 63: SKRIPSI - UNAIR REPOSITORY | Universitas …repository.unair.ac.id/23460/2/gdlhub-gdl-s1-2006-junai...dorongan kepada penulis dalam melanjutkan pendidikan S1 di Fakultas Kesehatan

49

VII.5. Reliabilitas Hasil Pemeriksaan Tekanan Darah

Pada skrining ini Uji Kappa digunakan untuk mengamati terhadap

kesepakatan antara dua peneliti terhadap obyek yang sama yaitu mencari

Reliabilitas ( keajekan ) hasil tekanan darah yang di ukur antara pemeriksa I dan

pemeriksa II didapatkan hasil 0,86. sedangkan interpretasi pengukuran yang

digunakan adalah koefisien kesepakatan Kappa Cohen, yaitu :

K > 0,75 = Menunjukkan kesepakatan sangat baik.

0,4 ≤ K< 0,75 = Menunjukkan kesepakatan cukup baik.

0 ≤ K < 0,4 = Menunjukkan kesepakatan lemah

Dengan demikian Kappa 0,86 dari hasil pemeriksaan tekanan darah yang

dilakukan oleh dua orang pemeriksa dengan menggunakan tabel 2X2

menunjukkan bahwa adanya kesepakatan yang sangat baik.

ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi Skrining penyakit hipertensi pada... Anang Junaidi

Page 64: SKRIPSI - UNAIR REPOSITORY | Universitas …repository.unair.ac.id/23460/2/gdlhub-gdl-s1-2006-junai...dorongan kepada penulis dalam melanjutkan pendidikan S1 di Fakultas Kesehatan

BAB VIII

KESIMPULAN DAN SARAN

VIII.1. Kesimpulan

Dalam skrining hipertensi yang dilakukan di Kodim 08.08 Blitar dapat

ditarik kesimpulan :

1. Prevalensi hipertensi prajurit TNI-AD yang bertugas di satuan territorial

Kodim 08.08 Blitar berdasarkan pemeriksaan tekanan darah terhadap

subyek adalah sebesar 32,9%. Namun bila dilihat dari kelompok umur

prevalensi yang tertinggi menurut kelompok umur adalah usia ≥50 tahun

sebesar 60%.

2. Sebagian besar prajurit TNI-AD yang bertugas di satuan territorial

mempunyai faktor resiko hiperetensi yaitu faktor umur, kebiasaan

merokok dan obesitas.

3. Validitas skrining hipertensi didapatkan hasil sensitivitas tertinggi sebesar

46,2 %, spesifisitas adalah sebesar 98,1%, nilai dari Positive Prediktive

Value (PPV) adalah sebesar 90 % dan untuk Negative Prediktive Value

(NPV) adalah sebesar 78,1 %.

4. Reliabilitas hasil pemeriksaan tekanan darah yang diukurantara peneliti

sebagai pemeriksa I dengan anggota Poliklinik Bantuan Kesdam V/

Brawijaya sebagai pemeriksa II didapatkan hasil 0,86, hal ini berarti

menunjukkan kesepakatan yang sangat baik.

50

ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi Skrining penyakit hipertensi pada... Anang Junaidi

Page 65: SKRIPSI - UNAIR REPOSITORY | Universitas …repository.unair.ac.id/23460/2/gdlhub-gdl-s1-2006-junai...dorongan kepada penulis dalam melanjutkan pendidikan S1 di Fakultas Kesehatan

51

VIII.2. Saran

a. Individu

1. Lakukan pemeriksaan tekanan darah bila minimal ada tiga dari

gejala klinis yang muncul atau satu dari kaku kuduk, susah tidur

dan telinga berdengung.

2. Kurangi konsumsi makanan atau kebiasaan yang bisa

menimbulkan hipertensi terutama usia sudah diatas 40 tahun.

3. Hindari kegemukan dengan menjaga berat badan tetap normal

sebab kelebihan kalori dapat menyebabkan peningkatan kadar

sodium dalam darah sehingga menyebabkan hipertensi.

4. Lakukan olah raga dan pembinaan fisik secara teratur untuk

mencegah hipertensi dan juga dapat menurunkan tekanan darah.

b. Bagi Kesatuan

1. Melakukan kegiatan skrining pada satuan-satuan lain baik satuan

tempur/ non tempur terutama pada komandan pasukan, mulai

tingkat regu sampai komandan satuan.

2. Tingkatkan derajat kesehatan prajurit TNI-AD agar tetap terjaga

produktifitasnya dengan melakukan Pembinaan fisik.

3. Hasil skrining dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam

memberikan dukungan dan pelayanan kesehatan prajurit.

ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi Skrining penyakit hipertensi pada... Anang Junaidi

Page 66: SKRIPSI - UNAIR REPOSITORY | Universitas …repository.unair.ac.id/23460/2/gdlhub-gdl-s1-2006-junai...dorongan kepada penulis dalam melanjutkan pendidikan S1 di Fakultas Kesehatan

DAFTAR PUSTAKA Beaglehole R., R.Bonita T. Kjellstrom, 1993, Dasar-Dasar Epidemiologi, Gajah

Mada University Press. Yogyakarta,; 154 –159. Bustan, MN., 1997, Epidemiologi Penyakit Tidak Menular, Rinika Cipta,

Yogyakarta. Friedman, G.D, 1993, Prinsip prinsip Epidemiologi, Elsentia Medica,

Yogyakarta. Gunawan, 2005, Hipertensi Tekanan darah Tinggi, Konisius, Yogyakarta,;7 – 25 Hoffman. William, 1996, Desease Free: How to prevent,treat and care more than

150 illnesses and conditions.Garamedia Pustaka Utama. Joewono, Boedi S dan. Prabowo, Hadi P, 2003, Ilmu Penyakit Jantung, Airlangga

University Press,; 42 - 48. Murti, Bhisma, 1997, Prinsip Metoda Riset Epidemiologi, Gajah Mada University

Press. Yogyakarta,; 49 – 65. Mausner and Bahn, 1985, Epidemiology- An Introductory Text, WB Sanders

Company Philadelpia. Noor, Nasri Noor,1997, Dasar Epidemiologi, Rinika Cipta Ujung Pandang,;

72 – 82. Notoadmojo,S, 2003, Metodologi Penelitihan Kesehatan, Rinika Cipta, Jakarta. Sutrisna, B,1994, Pengantar Metoda Epidemiologi, Dian Rakyat, Jakarta,; 60. Syahrul,F.S dan Hidajah, Atik C, 2002, Dasar-Dasar Epidemiologi, FKM Unair,

24 – 27,; 56. Sustrani, L dkk, 2005, Hipertensi, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta,; 8 – 57. Wijiyakusuma dan Dalimartha, 2004, Ramuan Tradisional Untuk Pengobatan

Darah Tinggi, Niaga Swadaya, Jakarta,; 8 – 10. Www.google.Cyber Men : Helth,2005, Jangan Biarkan Hipertensi Berkomplikasi,

Senior.

52

ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi Skrining penyakit hipertensi pada... Anang Junaidi

Page 67: SKRIPSI - UNAIR REPOSITORY | Universitas …repository.unair.ac.id/23460/2/gdlhub-gdl-s1-2006-junai...dorongan kepada penulis dalam melanjutkan pendidikan S1 di Fakultas Kesehatan

1.

(-) 14 47

TN+FP 47+6

12 66,70%

3.

TP+FN 12+14

50 94,30%TN+FP 50+3

X 100 % = X 100 % =

Susah tidur

X 100 % = X 100 % =

61

Perhitungan Validitas

A. Gejala klinis sakit kepala

Pemeriksaan Tekanan Darah Total

(+) (-)(+) 11 16 27(-)

Sakit kepala15 37 52

Total 26 53 79

Sensitivitas = TP X 100 % = 11 X 100 % = 42,30%TP+FN 11+15

Spesifisitas = TN X 100 % = 37 X 100 % = 69,80%TN+FP 37+16

PPV = TP X 100 % = 11 X 100 % = 40,70%TP+FP 11+16

TN 37 71,20%NPV = X 100 % = X 100 % =TN+FN 37+15

2. B. Kaku kuduk

Pemeriksaan Tekanan Darah Total

(+) (-)(+) 12 6Kaku kuduk 18

26Total 53 79

Sensitivitas = TP X 100 % = 12 X 100 % = 46,20%TP+FN 12+14

TNSpesifisitas = 47 88,70% X 100 % = X 100 % =

TPPPV =TP+FP 12+6

TNNPV = 47 77,00% X 100 % = X 100 % =TN+FN 47+14

C. Susah Tidur

Pemeriksaan Tekanan Darah Total

(+) (-)(+) 12 3 15(-) 14 50 64

26Total 53 79

Sensitivitas = TP X 100 % = 12 X 100 % = 46,20%

TNSpesifisitas =

ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi Skrining penyakit hipertensi pada... Anang Junaidi

Page 68: SKRIPSI - UNAIR REPOSITORY | Universitas …repository.unair.ac.id/23460/2/gdlhub-gdl-s1-2006-junai...dorongan kepada penulis dalam melanjutkan pendidikan S1 di Fakultas Kesehatan

26 53

TP 12 80,00%

50+14

5. E. Mata berkunang

(+) 10 16

10+16

69,80%

6.

(+) 10 5

26 53

TN+FP 48+5TP 10 66,70%

TP+FP 10+5

TN+FN 48+16

PPV = X 100 % = X 100 % =

Total 79

Darah Total

15

NPV = X 100 % =

26

PPV = X 100 % = X 100 % =

Total 79

Pemeriksaan Tekanan Darah Total

(+) (-)Telinga (+) 12 3 15

(-)berdengung 14 50 64

TPSensitivitas = 12 46,20% X 100 % = X 100 % =TP+FN 12+14

TNSpesifisitas = 50 94,30% X 100 % = X 100 % =TN+FP 50+3

TP+FP 12+3

TN 50 78,10%NPV = X 100 % = X 100 % =TN+FN

Pemeriksaan Tekanan Darah Total

(+) (-)

(-)Mata berkunang

16 37 5326Total 53 79

TPSensitivitas = 10 38,50% X 100 % = X 100 % =TP+FN 10+16

TNSpesifisitas = 37 69,80% X 100 % = X 100 % =TN+FP 37+16

TPPPV = 10 38,50% X 100 % = X 100 % =TP+FP

TN X 100 % = 37TN+FN 37+16

F. Mudah marah

Pemeriksaan Tekanan

(+) (-)

Mudah marah(-) 16 48 64

TPSensitivitas = 10 38,50% X 100 % = X 100 % =TP+FN 10+16

TNSpesifisitas = 48 90,60% X 100 % = X 100 % =

TN 48 75,00%NPV = X 100 % = X 100 % =

ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi Skrining penyakit hipertensi pada... Anang Junaidi

Page 69: SKRIPSI - UNAIR REPOSITORY | Universitas …repository.unair.ac.id/23460/2/gdlhub-gdl-s1-2006-junai...dorongan kepada penulis dalam melanjutkan pendidikan S1 di Fakultas Kesehatan

26 53

TN 50 73,50%

8. A + C

TN 52 98,10%

TP 8 88,90%

74,30%

9.

Darah Total

PPV = X 100 % = X 100 % =

NPV = X 100 % =

Spesifisitas = X 100 % = X 100 % =

PPV =

NPV = X 100 % = X 100 % =

Total 79

A11

TN 51 96,20%TN+FP 51+2

7+2

TN 51 72,80%TN+FN 51+19

NPV = X 100 % = X 100 % =

Spesifisitas = X 100 % = X 100 % =

A9

Pemeriksaan Tekanan Darah Total

(+) (-)

A + B + B11(+) 8 3

(-) 18 50 68

TPSensitivitas = 8 30,80% X 100 % = X 100 % =TP+FN 8+18

TNSpesifisitas = 50 94,30% X 100 % = X 100 % =TN+FP 50+3

TP X 100 % = 8 X 100 % = 72,70%TP+FP 8+3

TN+FN 50+18

Pemeriksaan Tekanan Darah Total

(+) (-)(+)

A + C8 1 9

(-) 18 52 70Total 26 53 79

TPSensitivitas = 8 30,80% X 100 % = X 100 % =TP+FN 8+18

TN+FP 52+1

TP+FP 8+1

TNTN+FN

X 100 % = 5252+18

A + D

Pemeriksaan Tekanan

(+) (-)(+) 7 2 9

A + D + D (-) 19 51 7026Total 53 79

TPSensitivitas = 7 26,90% X 100 % = X 100 % =TP+FN 7+19

TP 7 77,80%PPV = X 100 % = X 100 % =TP+FP

ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi Skrining penyakit hipertensi pada... Anang Junaidi

Page 70: SKRIPSI - UNAIR REPOSITORY | Universitas …repository.unair.ac.id/23460/2/gdlhub-gdl-s1-2006-junai...dorongan kepada penulis dalam melanjutkan pendidikan S1 di Fakultas Kesehatan

26 53

TN 47 88,70%

TN 47 70,10%

11. A + F

TP 6 23,10%

71,80%

12.

NPV = X 100 % =

X 100 % =Sensitivitas = X 100 % =

8

NPV = X 100 % = X 100 % =

Spesifisitas = X 100 % = X 100 % =

Total 79

A12

TP 9 34,60%

TN 51 96,20%

81,80%TP+FP 9+2

TN 51 75 00%

B11

Sensitivitas = X 100 % = X 100 % =

Spesifisitas = X 100 % = X 100 % =

PPV = X 100 % =

NPV X 100 % X 100 %

Pemeriksaan Tekanan Darah Total

(+) (-)

A + E + E(+) 6 6 12(-) 20 47 67

TPSensitivitas = 6 23,10% X 100 % = X 100 % =TP+FN 6+20

TN+FP 47+6

PPV = TP X 100 % = 6 X 100 % = 50,00%TP+FP 6+6

TN+FN 47+20

Pemeriksaan Tekanan Darah Total

(+) (-)(+)

A + F6 2

(-) 20 51 71Total 26 53 79

TP+FN 6+20Spesifisitas = TN X 100 % = 51 X 100 % = 96,20%

TN+FP 51+2

TP 6 75,00%PPV = X 100 % = X 100 % =TP+FP

TN X 100 % =6+251

TN+FN 51+20B + C

Pemeriksaan Tekanan Darah Total

(+) (-)

B + C + C(+) 9 2 11(-) 17 51 68

Total 26 53 79

TP+FN 9+17

TN+FP 51+2

TP X 100 % = 9

ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi Skrining penyakit hipertensi pada... Anang Junaidi

Page 71: SKRIPSI - UNAIR REPOSITORY | Universitas …repository.unair.ac.id/23460/2/gdlhub-gdl-s1-2006-junai...dorongan kepada penulis dalam melanjutkan pendidikan S1 di Fakultas Kesehatan

26 53

TN 52 75,40%

14. B + E

B10

Total 79

NPV = X 100 % = X 100 % =

9(+) 8 1

TP 8 88,90%

74,30%

15.

B9

PPV = X 100 % = X 100 % =

NPV = X 100 % =

Darah Total

9(+) 7 2

26 53

TP+FN 7+19

TN+FP 51+2

77,80%

TN 51 72,90%TN+FN 51+19

B9

Total 79

PPV = X 100 % =

NPV = X 100 % = X 100 % =

(+) (-)

B + D + D(+) 9 1 10(-) 17 52 69

TPSensitivitas = 9 23,10% X 100 % = X 100 % =TP+FN 9+17

TNSpesifisitas = 52 98,10% X 100 % = X 100 % =TN+FP 52+1

TPPPV = 9 90,00% X 100 % = X 100 % =TP+FP 9+1

TN+FN 52+17

Pemeriksaan Tekanan Darah Total

(+) (-)

B + E + E (-) 18 52 7026Total 53 79

TPSensitivitas = 8 30,80% X 100 % = X 100 % =TP+FN 8+18

TNSpesifisitas = 52 98,10% X 100 % = X 100 % =TN+FP 52+1

TP+FP 8+1TN

TN+FN X 100 % = 52

52+18

B + F

Pemeriksaan Tekanan

(+) (-)

B + F + F (-) 19 51 70

TPSensitivitas = 7 26,90% X 100 % = X 100 % =

TNSpesifisitas = 51 96,20% X 100 % = X 100 % =

TPTP+FP

X 100 % = 77+2

ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi Skrining penyakit hipertensi pada... Anang Junaidi

Page 72: SKRIPSI - UNAIR REPOSITORY | Universitas …repository.unair.ac.id/23460/2/gdlhub-gdl-s1-2006-junai...dorongan kepada penulis dalam melanjutkan pendidikan S1 di Fakultas Kesehatan

TP 8 88,90%

TN 52 74,30%

17. C + E

PPV = X 100 % = X 100 % =

NPV = X 100 % = X 100 % =

11(+) 9 2

26 53

TN 51 96,20%

TP 9 81,80%

75,00%

TP 7 26,90%

TN 52 98,10%

87,50%

73,20%TN+FN 52+19

C11

Total 79

Spesifisitas = X 100 % = X 100 % =

PPV = X 100 % = X 100 % =

NPV = X 100 % =

Sensitivitas = X 100 % = X 100 % =

Spesifisitas = X 100 % = X 100 % =

PPV = X 100 % =

X 100 % =

C + D(+) 8 1 9(-) 18 52 70

Total 26 53 79

TPSensitivitas = 8 30,80% X 100 % = X 100 % =TP+FN 8+18

TNSpesifisitas = 52 98,10% X 100 % = X 100 % =TN+FP 52+1

TP+FP 8+1

TN+FN 52+18

Pemeriksaan Tekanan Darah Total

(+) (-)

C + E + E (-) 17 51 68

TPSensitivitas = 9 34,60% X 100 % = X 100 % =TP+FN 9+17

TN+FP 51+2

TP+FP 9+2

TN X 100 % = 51TN+FN 51+17

18. C + F

Pemeriksaan Tekanan Darah Total

(+) (-)(+) 7 1 8(-) 19C + F 52 71

Total 26 53 79

TP+FN 7++19

TN+FP 52+1

TP X 100 % = 7TP+FP 7+1

NPV = TN X 100 % = 52

ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi Skrining penyakit hipertensi pada... Anang Junaidi

Page 73: SKRIPSI - UNAIR REPOSITORY | Universitas …repository.unair.ac.id/23460/2/gdlhub-gdl-s1-2006-junai...dorongan kepada penulis dalam melanjutkan pendidikan S1 di Fakultas Kesehatan

TP+FN 8+18

20. D + F

D + F

TP+FN 8+18

TN+FP 52+1

74,30%

21.

26 53

TN+FP 51+2

77,80%

72,90%

22. A + B + C

D + F 9

NPV = X 100 % =

Darah Total

Total 79

PPV = X 100 % =

X 100 % =

P ik T k

Total 26 53 79

Sensitivitas = TP X 100 % = 8 X 100 % = 30,80%

TNSpesifisitas = 52 98,10% X 100 % = X 100 % =TN+FP 52+1

TPPPV = 8 88,90% X 100 % = X 100 % =TP+FP 8+1

TNNPV = 52 74,30% X 100 % = X 100 % =TN+FN 52+18

Pemeriksaan Tekanan Darah Total

(+) (-)(+) 8 1 9(-) 18 52 70

26Total 53 79

Sensitivitas = TP X 100 % = 8 X 100 % = 30,80%

TNSpesifisitas = 52 98,10% X 100 % = X 100 % =

TPPPV = 8 88,90% X 100 % = X 100 % =TP+FP 8+1

TNTN+FN

X 100 % = 5252+18

E + F

Pemeriksaan Tekanan

(+) (-)(+) 7 2 9(-)E + F 19 51 70

TPSensitivitas = 7 26,90% X 100 % = X 100 % =TP+FN 7+19

TNSpesifisitas = 51 96,20% X 100 % = X 100 % =

TPTP+FP

X 100 % = 77+2

NPV = TN X 100 % = 51TN+FN 51+19

ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi Skrining penyakit hipertensi pada... Anang Junaidi

Page 74: SKRIPSI - UNAIR REPOSITORY | Universitas …repository.unair.ac.id/23460/2/gdlhub-gdl-s1-2006-junai...dorongan kepada penulis dalam melanjutkan pendidikan S1 di Fakultas Kesehatan

TN+FP 52+1

TN+FN 52+19

23. A + B + D

TP+FN 7+19

TN+FP 52+1

TP+FP 7+1

52 73,50%

TN+FP 52+1

6 85,70%

25. A + B + F

A8

X 100 % = X 100 % =

Darah Total

A + B + E

X 100 % = X 100 % =

Darah Total

Sensitivitas = TP X 100 % = 7 X 100 % = 26,90%TP+FN 7+19

Spesifisitas = TN 52 98,10% X 100 % = X 100 % =

TPPPV = 7 87,50% X 100 % = X 100 % =TP+FP 7+1

TNNPV = 52 73,50% X 100 % = X 100 % =

Pemeriksaan Tekanan Darah Total

(+) (-)(+) 7 1 8

A + B + D + B + D (-) 19 52 7126Total 53 79

Sensitivitas = TP X 100 % = 7 X 100 % = 26,90%

TNSpesifisitas = 52 98,10% X 100 % = X 100 % =

TPPPV = 7 87,50% X 100 % = X 100 % =

TNNPV =TN+FN 52+19

24. A + B + E

Pemeriksaan Tekanan

(+) (-)(+) 6 1 7(-) 20 52 72

26Total 53 79

Sensitivitas = TP X 100 % = 6 X 100 % = 23,10%TP+FN 6+20

Spesifisitas = TN X 100 % = 52 X 100 % = 98,10%

TPPPV =TP+FP 6+1

TNNPV = 52 72,20% X 100 % = X 100 % =TN+FN 52+20

Pemeriksaan Tekanan

ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi Skrining penyakit hipertensi pada... Anang Junaidi

Page 75: SKRIPSI - UNAIR REPOSITORY | Universitas …repository.unair.ac.id/23460/2/gdlhub-gdl-s1-2006-junai...dorongan kepada penulis dalam melanjutkan pendidikan S1 di Fakultas Kesehatan

TN+FP 52+1

TP+FP 6+1

TN+FN 52+20

26. B + C + D

B + C + D

TN+FP 52+1

TP+FP 7+1

73,50%

27.

(+) 8 1

TN+FP 52+1

8 88,90%

28. B + C + F

(+) ( )

B + C + D8

NPV = X 100 % =

Darah Total

9

X 100 % = X 100 % =

Darah Total

TP+FN 6+20

Spesifisitas = TN X 100 % = 52 X 100 % = 98,10%

TPPPV = 6 85,70% X 100 % = X 100 % =

TNNPV = 52 72,20% X 100 % = X 100 % =

Pemeriksaan Tekanan Darah Total

(+) (-)(+) 7 1 8(-) 19 52 71

26Total 53 79

Sensitivitas = TP X 100 % = 7 X 100 % = 26,90%TP+FN 7+19

Spesifisitas = TN X 100 % = 52 X 100 % = 98,10%

TPPPV = 7 87,50% X 100 % = X 100 % =

TNTN+FN

X 100 % = 5252+19

B + C + E

Pemeriksaan Tekanan

(+) (-)

(-)B + C + E 18 52 7026Total 53 79

Sensitivitas = TP X 100 % = 8 X 100 % = 30,80%TP+FN 8+18

TNSpesifisitas = 52 98,10% X 100 % = X 100 % =

TPPPV =TP+FP 8+1

TNNPV = 52 74,30% X 100 % = X 100 % =TN+FN 52+18

Pemeriksaan Tekanan

ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi Skrining penyakit hipertensi pada... Anang Junaidi

Page 76: SKRIPSI - UNAIR REPOSITORY | Universitas …repository.unair.ac.id/23460/2/gdlhub-gdl-s1-2006-junai...dorongan kepada penulis dalam melanjutkan pendidikan S1 di Fakultas Kesehatan

TP+FP 6+1

TN+FN 52+20

29. C + D + E

C + D + E

TP+FN 8+18

TP+FP 8+152 74,30%

30.

(-) 19 52

7 87,50%

31.

(+) (-)

C + D + E9

X 100 % = X 100 % =

+ F 71

X 100 % = X 100 % =

Darah Total

7(+) 6 1 7

Spesifisitas = TN X 100 % = 52 X 100 % = 98,10%TN+FP 52+1

TPPPV = 6 85,70% X 100 % = X 100 % =

TNNPV = 52 72,20% X 100 % = X 100 % =

Pemeriksaan Tekanan Darah Total

(+) (-)(+) 8 1 9(-) 18 52 70

26Total 53 79

Sensitivitas = TP X 100 % = 8 X 100 % = 30,80%

TNSpesifisitas = 52 98,10% X 100 % = X 100 % =TN+FP 52+1

TPPPV = 8 88,90% X 100 % = X 100 % =

TNNPV =TN+FN 52+18

C + D + F

Pemeriksaan Tekanan Darah Total

(+) (-)(+) 7 1

C + D8

26Total 53 79

Sensitivitas = TP X 100 % = 7 X 100 % = 26,90%TP+FN 7+19

Spesifisitas = TN X 100 % = 52 X 100 % = 98,10%TN+FP 52+1

PPV = TPTP+FP 7+1

TNNPV = 52 73,50% X 100 % = X 100 % =TN+FN 52+19

D + E + F

Pemeriksaan Tekanan

ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi Skrining penyakit hipertensi pada... Anang Junaidi

Page 77: SKRIPSI - UNAIR REPOSITORY | Universitas …repository.unair.ac.id/23460/2/gdlhub-gdl-s1-2006-junai...dorongan kepada penulis dalam melanjutkan pendidikan S1 di Fakultas Kesehatan

TP+FP 6+1

TN+FN 52+20

32. A + B + C + D

+C+D

TP+FP 6+1

52 72,20%

33.

(-) 20 52

TN+FP 52+1

6 85,70%

34. A + B + C + F

A+B+C+D7

X 100 % = X 100 % =

A+B+C+E 72

X 100 % = X 100 % =

A+B+C+F7(+) 6 1

(-) 20 52A+B+C+F772

TN+FP 52+1

PPV = TP X 100 % = 6 X 100 % = 85,70%

TNNPV = 52 72,20% X 100 % = X 100 % =

Pemeriksaan Tekanan Darah Total

(+) (-)

A+B(+) 6 1 7(-) 20 52 72

26Total 53 79

Sensitivitas = TP X 100 % = 6 X 100 % = 23,10%TP+FN 6+20

Spesifisitas = TN X 100 % = 52 X 100 % = 98,10%TN+FP 52+1

TPPPV = 6 85,70% X 100 % = X 100 % =

TNNPV =TN+FN 52+20

A + B + C + E

Pemeriksaan Tekanan Darah Total

(+) (-)(+) 6 1 7

26Total 53 79

Sensitivitas = TP X 100 % = 6 X 100 % = 23,10%TP+FN 6+20

Spesifisitas = TN X 100 % = 52 X 100 % = 98,10%

TPPPV =TP+FP 6+1

TNNPV = 52 72,20% X 100 % = X 100 % =TN+FN 52+20

Pemeriksaan Tekanan Darah Total

(+) (-)

ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi Skrining penyakit hipertensi pada... Anang Junaidi

Page 78: SKRIPSI - UNAIR REPOSITORY | Universitas …repository.unair.ac.id/23460/2/gdlhub-gdl-s1-2006-junai...dorongan kepada penulis dalam melanjutkan pendidikan S1 di Fakultas Kesehatan

TN+FN 52+20

35. B + C + D + E

(-) 19 52

TP+FP 7+1

(+) (-)

72,20%

(+) (-)

B+C+D+E871

NPV = X 100 % =

Pemeriksaan Tekanan

(-) 20 52

TP 6 23,10%TP+FN 6+20

C+D+E+F772

Sensitivitas = X 100 % = X 100 % =

PPV = TP X 100 % = 6 X 100 % = 85,70%TP+FP 6+1

NPV = TN 52 72,20% X 100 % = X 100 % =

Pemeriksaan Tekanan Darah Total

(+) (-)(+) 7 1 8

B+C+D+E

26Total 53 79

Sensitivitas = TP X 100 % = 7 X 100 % = 26,90%TP+FN 7+19

Spesifisitas = TN X 100 % = 52 X 100 % = 98,10%TN+FP 52+1

PPV = TP X 100 % = 7 X 100 % = 87,50%

TN 52 73,50%NPV = X 100 % = X 100 % =TN+FN 52+19

36. B + C + D + F

Pemeriksaan Tekanan Darah Total

(+) 6 1B+C+D+F

7(-) 20 52 72

26Total 53 79

Sensitivitas = TP X 100 % = 6 X 100 % = 23,10%TP+FN 6+20

Spesifisitas = TN X 100 % = 52 X 100 % = 98,10%TN+FP 52+1

TP 6 85,70%PPV = X 100 % = X 100 % =TP+FP

TN X 100 % =

6+1

52TN+FN 52+20

37. C + D + E + F

Darah Total

(+) 6 1 7C+D+E+F

Total 26 53 79

ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi Skrining penyakit hipertensi pada... Anang Junaidi

Page 79: SKRIPSI - UNAIR REPOSITORY | Universitas …repository.unair.ac.id/23460/2/gdlhub-gdl-s1-2006-junai...dorongan kepada penulis dalam melanjutkan pendidikan S1 di Fakultas Kesehatan

38.

TP 6 23,10%

(+) (-)

TP 6 23,10%

40.

A+B+C+D+E7

Sensitivitas = X 100 % = X 100 % =

Sensitivitas = X 100 % = X 100 % =

B+C+D+E+F

TP+FN 6+20

B+C+D+E+F7

NPV = TN X 100 % = 52 X 100 % = 72,20%TN+FN 52+20

A + B + C + D + E

Pemeriksaan Tekanan Darah Total

(+) (-)(+) 6 1 7

A+B+C+D+E (-) 20 52 72Total 26 53 79

TP+FN 6+20

Spesifisitas = TN X 100 % = 52 X 100 % = 98,10%TN+FP 52+1

PPV = TP X 100 % = 6 X 100 % = 85,70%TP+FP 6+1

TN 52 72,20%NPV = X 100 % = X 100 % =TN+FN 52+20

39. A + B + C + D + F

Pemeriksaan Tekanan Darah Total

(+) 6 1 7(-) 20A+B+C+D+F 52 72

Total 26 53 79

TP+FN 6+20

Spesifisitas = TN X 100 % = 52 X 100 % = 98,10%TN+FP 52+1

TP 6 85,70%PPV = X 100 % = X 100 % =TP+FP 6+1

TNNPV = 52 72,20% X 100 % = X 100 % =TN+FN 52+20

B + C + D + E + F

Pemeriksaan Tekanan Darah Total

(+) (-)(+) 6 1 7(-) 20 52 72

26Total 53 79

Sensitivitas = TP X 100 % = 6 X 100 % = 23,10%

ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi Skrining penyakit hipertensi pada... Anang Junaidi

Page 80: SKRIPSI - UNAIR REPOSITORY | Universitas …repository.unair.ac.id/23460/2/gdlhub-gdl-s1-2006-junai...dorongan kepada penulis dalam melanjutkan pendidikan S1 di Fakultas Kesehatan

A+B+C+D+E+F7

TN+FN 52+20

41. A + B + C + D + E + F

Pemeriksaan Tekanan Darah Total

(+) (-)

A+B+C+D+E+F(+) 6 1 7(-) 20 52 72

Total 26 53 79

Sensitivitas = TP X 100 % = 6 X 100 % = 23,10%TP+FN 6+20

Spesifisitas = TN X 100 % = 52 X 100 % = 98,10%TN+FP 52+1

PPV = TP X 100 % = 6 X 100 % = 85,70%TP+FP 6+1

NPV = TN X 100 % = 52 X 100 % = 72,20%TN+FN 52+20

ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi Skrining penyakit hipertensi pada... Anang Junaidi

Page 81: SKRIPSI - UNAIR REPOSITORY | Universitas …repository.unair.ac.id/23460/2/gdlhub-gdl-s1-2006-junai...dorongan kepada penulis dalam melanjutkan pendidikan S1 di Fakultas Kesehatan

LEMBAR KUESIONER

I. Identitas Diri Nama : ........................................................................................

Umur : ........................................................................................

Jenis kelamin : ........................................................................................

Pendidikan : ........................................................................................

Suku/Bangsa : ........................................................................................

Berat & Tinggi badan : ...................... Kg,......................Cm.

II. Riwayat Kesehatan 1. Apakah dalam keluarga ada yang menderita penyakit hipertensi sebelumnya.

a. Ya b. Tidak

2. Apakah bapak/ibu pernah menderita penyakit hipertensi

a. Ya b. Tidak

3. Apakah bapak/ibu merokok

a. Ya b. Tidak

4. Apakah bapak/ibu saat ini teratur melakukan pembinaan fisik atau olah raga.

a. Ya b. Tidak

5. Apakah bapak/ibu menyukai makanan yang rasanya asin.

a. Ya b. Tidak

6. Apakah bapak/Ibu mempunyai kebiasaan minum alkohol

a. Ya b. Tidak

1

ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi Skrining penyakit hipertensi pada... Anang Junaidi

Page 82: SKRIPSI - UNAIR REPOSITORY | Universitas …repository.unair.ac.id/23460/2/gdlhub-gdl-s1-2006-junai...dorongan kepada penulis dalam melanjutkan pendidikan S1 di Fakultas Kesehatan

III. Gejala Klinis

No Gejala klinis Ya Tidak

1.

2.

3.

4.

5.

6.

Apakah bapak/ibu pernah megalami sakit kepala di bagian samping.

Apakah bapak/ibu pernah mengalami atau merasakan berat di tengkuk

Apakah bapak/ibu susah tidur

Apakah bapak/ibu mengalami telinga berdengung

Apakah bapak/ibu pernah mengalami mata berkunang-kunang

Apakah bapak/ibu mudah marah

IV. Pemeriksaan Tekanan Darah. 1. Hasil pemeriksaan oleh mahasiswa sebagai penguji satu ?

TDS : .................

TDD : .................

2. Hasil pemeriksaan oleh anggota Kesdam V/BJW sebagai penguji dua ?

TDS : .................

TDD : .................

2

ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi Skrining penyakit hipertensi pada... Anang Junaidi

Page 83: SKRIPSI - UNAIR REPOSITORY | Universitas …repository.unair.ac.id/23460/2/gdlhub-gdl-s1-2006-junai...dorongan kepada penulis dalam melanjutkan pendidikan S1 di Fakultas Kesehatan

KET

TABULASI DATA FAKTOR RISIKO

NO FAKTOR RESIKO KETRES UMUR OBESITAS GENETIK MEROKOK OLAH RAGA DIET GARAM ALKOHOL

40-44 45-49 ≥ 50 > 27 < 27 ADA TIDAK ADA TIDAK YA TIDAK YA TIDAK YA TIDAK Rik I Rik II1 √ √ √ √ √ √ √ 170/100 170/110 2 √ √ √ √ √ √ √ 140/100 140/903 √ √ √ √ √ √ √ 150/100 150/1004 √ √ √ √ √ √ √ 120/80 120/855 √ √ √ √ √ √ √ 120/80 120/806 √ √ √ √ √ √ √ 120/85 120/807 √ √ √ √ √ √ √ 155/100 150/1008 √ √ √ √ √ √ √ 125/80 120/809 √ √ √ √ √ √ √ 120/80 120/80

10 √ √ √ √ √ √ √ 120/80 115/8011 √ √ √ √ √ √ √ 115/75 110/7012 √ √ √ √ √ √ √ 130/80 140/10013 √ √ √ √ √ √ √ 150/100 150/10014 √ √ √ √ √ √ √ 110/70 110/7015 √ √ √ √ √ √ √ 150/100 150/9016 √ √ √ √ √ √ √ 130/80 135/9017 √ √ √ √ √ √ √ 120/80 120/8018 √ √ √ √ √ √ √ 180/110 180/12019 √ √ √ √ √ √ √ 100/70 110/7020 √ √ √ √ √ √ √ 120/80 120/8021 √ √ √ √ √ √ √ 130/90 140/10022 √ √ √ √ √ √ √ 120/90 120/8023 √ √ √ √ √ √ √ 130/90 120/8024 √ √ √ √ √ √ √ 140/95 140/9025 √ √ √ √ √ √ √ 130/80 130/8026 √ √ √ √ √ √ √ 150/100 150/10027 √ √ √ √ √ √ √ 100/70 105/7028 √ √ √ √ √ √ √ 140/90 140/10029 √ √ √ √ √ √ √ 130/90 130/8030 √ √ √ √ √ √ √ 120/80 130/80NO FAKTOR RESIKO

ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi Skrining penyakit hipertensi pada... Anang Junaidi

Page 84: SKRIPSI - UNAIR REPOSITORY | Universitas …repository.unair.ac.id/23460/2/gdlhub-gdl-s1-2006-junai...dorongan kepada penulis dalam melanjutkan pendidikan S1 di Fakultas Kesehatan

RES

RES UMUR OBESITAS GENETIK MEROKOK OLAH RAGA DIET GARAM ALKOHOL KET40-44 45-49 ≥ 50 > 27 < 27 ADA TIDAK ADA TIDAK YA TIDAK YA TIDAK YA TIDAK Rik I Rik II

31 √ √ √ √ √ √ √ 100/70 100/6532 √ √ √ √ √ √ √ 100/70 100/6533 √ √ √ √ √ √ √ √ 185/120 190/12034 √ √ √ √ √ √ 160/100 160/10035 √ √ √ √ √ √ 120/90 120/8036 √ √ √ √ √ √ √ 120/70 120/8037 √ √ √ √ √ √ √ 150/100 150/10038 √ √ √ √ √ √ √ 140/90 140/8039 √ √ √ √ √ √ √ 120/80 120/8040 √ √ √ √ √ √ √ 120/80 120/8041 √ √ √ √ √ √ √ 150/100 150/10042 √ √ √ √ √ √ √ 110/70 110/7043 √ √ √ √ √ √ √ 100/70 110/7044 √ √ √ √ √ √ √ 150/100 150/10045 √ √ √ √ √ √ √ 120/80 120/8046 √ √ √ √ √ √ 150/100 150/9047 √ √ √ √ √ √ √ 120/80 120/8048 √ √ √ √ √ √ √ 120/80 120/8049 √ √ √ √ √ √ √ 130/80 145/9050 √ √ √ √ √ √ √ 150/100 145/10051 √ √ √ √ √ √ √ 140/100 130/9052 √ √ √ √ √ √ √ 130/80 130/8553 √ √ √ √ √ √ √ 125/80 130/9054 √ √ √ √ √ √ √ 125/90 120/8055 √ √ √ √ √ √ √ 135/90 140/9056 √ √ √ √ √ √ √ 120/70 120/8057 √ √ √ √ √ √ √ 110/70 100/7058 √ √ √ √ √ √ √ 120/80 130/8059 √ √ √ √ √ √ √ 150/100 150/9560 √ √ √ √ √ √ √ 120/70 120/8061 √ √ √ √ √ √ √ 130/80 130/8062 √ √ √ √ √ √ √ 110/70 100/70NO FAKTOR RESIKO

KETUMUR OBESITAS GENETIK MEROKOK OLAH RAGA DIET GARAM ALKOHOL

ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi Skrining penyakit hipertensi pada... Anang Junaidi

Page 85: SKRIPSI - UNAIR REPOSITORY | Universitas …repository.unair.ac.id/23460/2/gdlhub-gdl-s1-2006-junai...dorongan kepada penulis dalam melanjutkan pendidikan S1 di Fakultas Kesehatan

RES 40-44 45-49 ≥ 50 > 27 < 27 ADA TIDAK ADA TIDAK YA TIDAK YA TIDAK YA TIDAK Rik I Rik II63 √ √ √ √ √ √ √ √ 145/100 140/10064 √ √ √ √ √ √ √ √ 120/80 120/8065 √ √ √ √ √ √ √ 130/80 130/8566 √ √ √ √ √ √ √ √ 130/80 130/8067 √ √ √ √ √ √ √ 110/70 100/7068 √ √ √ √ √ √ √ √ 120/80 120/9069 √ √ √ √ √ √ √ √ 130/80 130/9070 √ √ √ √ √ √ √ √ 120/80 120/9071 √ √ √ √ √ √ √ 170/70 110/7072 √ √ √ √ √ √ √ 120/80 120/7073 √ √ √ √ √ √ √ 190/120 190/12074 √ √ √ √ √ √ √ 120/80 120/8075 √ √ √ √ √ √ √ 130/80 130/8576 √ √ √ √ √ √ √ 120/80 120/8077 √ √ √ √ √ √ √ 130/90 130/9078 √ √ √ √ √ √ √ 120/80 130/9079 √ √ √ √ √ √ √ 120/80 120/90

ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi Skrining penyakit hipertensi pada... Anang Junaidi

Page 86: SKRIPSI - UNAIR REPOSITORY | Universitas …repository.unair.ac.id/23460/2/gdlhub-gdl-s1-2006-junai...dorongan kepada penulis dalam melanjutkan pendidikan S1 di Fakultas Kesehatan

TABULASI DATA

NO GEJALA KLINIS KETRES SAKIT KEPALA KAKU KUDUK SUSAH TIDUR TELINGA BERDENGUNG MATA BERKUNANG MUDAH MARAH

YA TIDAK YA TIDAK YA TIDAK YA TIDAK YA TIDAK YA TIDAK Rik I Rik II1 ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ 170/100 170/110 2 ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ 140/100 140/903 ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ 150/100 150/1004 ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ 120/80 120/855 ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ 120/80 120/806 ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ 120/85 120/807 ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ 155/100 150/1008 ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ 125/80 120/809 ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ 120/80 120/80

10 ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ 120/80 115/8011 ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ 115/75 110/7012 ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ 130/80 140/10013 ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ 150/100 150/10014 ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ 110/70 110/7015 ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ 150/100 150/9016 ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ 130/80 135/9017 ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ 120/80 120/8018 ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ 180/110 180/12019 ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ 100/70 110/7020 ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ 120/80 120/8021 ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ 130/90 140/10022 ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ 120/90 120/8023 ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ 130/90 120/8024 ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ 140/95 140/9025 ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ 130/80 130/8026 ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ 150/100 150/10027 ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ 100/70 105/7028 ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ 140/90 140/10029 ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ 130/90 130/8030 ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ 120/80 130/80

ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi Skrining penyakit hipertensi pada... Anang Junaidi

Page 87: SKRIPSI - UNAIR REPOSITORY | Universitas …repository.unair.ac.id/23460/2/gdlhub-gdl-s1-2006-junai...dorongan kepada penulis dalam melanjutkan pendidikan S1 di Fakultas Kesehatan

NO GEJALA KLINIS KETRES SAKIT KEPALA KAKU KUDUK SUSAH TIDUR TELINGA BERDENGUNG MATA BERKUNANG MUDAH MARAH

YA TIDAK YA TIDAK YA TIDAK YA TIDAK YA TIDAK YA TIDAK Rik I Rik II31 ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ 100/70 100/6532 ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ 100/70 100/6533 ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ 185/120 190/12034 ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ 160/100 160/10035 ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ 120/90 120/8036 ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ 120/70 120/8037 ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ 150/100 150/10038 ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ 140/90 140/8039 ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ 120/80 120/8040 ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ 120/80 120/8041 ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ 150/100 150/10042 ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ 110/70 110/7043 ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ 100/70 110/7044 ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ 150/100 150/10045 ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ 120/80 120/8046 ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ 150/100 150/9047 ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ 120/80 120/8048 ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ 120/80 120/8049 ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ 130/80 145/9050 ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ 150/100 145/10051 ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ 140/100 130/9052 ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ 130/80 130/8553 ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ 125/80 130/9054 ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ 125/90 120/8055 ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ 135/90 140/9056 ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ 120/70 120/8057 ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ 110/70 100/7058 ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ 120/80 130/8059 ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ 150/100 150/9560 ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ 120/70 120/8061 ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ 130/80 130/8062 ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ 110/70 100/70

ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi Skrining penyakit hipertensi pada... Anang Junaidi

Page 88: SKRIPSI - UNAIR REPOSITORY | Universitas …repository.unair.ac.id/23460/2/gdlhub-gdl-s1-2006-junai...dorongan kepada penulis dalam melanjutkan pendidikan S1 di Fakultas Kesehatan

NO GEJALA KLINIS KETRES SAKIT KEPALA KAKU KUDUK SUSAH TIDUR TELINGA BERDENGUNG MATA BERKUNANG MUDAH MARAH

YA TIDAK YA TIDAK YA TIDAK YA TIDAK YA TIDAK YA TIDAK Rik I Rik II63 ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ 145/100 140/10064 ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ 120/80 120/8065 ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ 130/80 130/8566 ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ 130/80 130/8067 ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ 110/70 100/7068 ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ 120/80 120/9069 ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ 130/80 130/9070 ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ 120/80 120/9071 ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ 170/70 110/7072 ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ 120/80 120/7073 ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ 190/120 190/12074 ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ 120/80 120/8075 ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ 130/80 130/8576 ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ 120/80 120/8077 ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ 130/90 130/9078 ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ 120/80 130/9079 ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ 120/80 120/90

ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi Skrining penyakit hipertensi pada... Anang Junaidi