skripsi - unair repository | universitas...
TRANSCRIPT
SKRIPSI
SKRINING PENYAKIT HIPERTENSI PADA PRAJURIT TNI-AD YANG BERTUGAS DI SATUAN TERITORIAL
KODIM 08.08 BLITAR
(Studi di Makodim 08.08 Blitar)
Oleh :
ANANG JUNAIDI
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA
2006
ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Skrining penyakit hipertensi pada... Anang Junaidi
SKRIPSI
SKRINING PENYAKIT HIPERTENSI PADA PRAJURIT TNI-AD YANG BERTUGAS DI SATUAN TERITORIAL
KODIM 08.08 BLITAR
(Studi di Makodim 08.08 Blitar)
Oleh :
ANANG JUNAIDI NIM :100431350
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA
2006
ii
ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Skrining penyakit hipertensi pada... Anang Junaidi
PENGESAHAN
Dipertahankan di depan Tim Penguji Skripsi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga dan Diterima untuk memenuhi syarat guna memperoleh gelar
Sarjana Kesehatan Masyarakat (S.KM) Pada tanggal 3 Juli 2006
Mengesahkan Universitas Airlangga
Fakultas Kesehatan Masyarakat
Dekan,
Prof. Dr. H. Tjipto Suwandi, dr., M.OH,SpOkNip. 130517177
Tim Penguji :
1. Abdul Rhohim Tualeka, Drs., M.Kes 2. Fariani Syahrul, S.KM., M.Kes 3. Hadi Ismono, dr., M.Kes
iii
ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Skrining penyakit hipertensi pada... Anang Junaidi
SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat (S.KM)
Bagian Epidemilogi Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Airlangga.
Oleh :
ANANG JUNAIDI NIM. 100431350
Surabaya, Juli 2006 Mengetahui, Menyetujui, Ketua Bagian Pembimbing Dr. Chatarina U.W., dr.,M.S.,M.PH Fariani Syahrul, S.KM., M.Kes NIP. 131290054 NIP. 132087862
iv
ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Skrining penyakit hipertensi pada... Anang Junaidi
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan Puji syukur Alhamdulillah kehadirat Tuhan Yang
Maha Esa atas limpahan rahmad dan karuniaNya sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi yang berjudul “ Skrining Penyakit Hipertensi Pada Prajurit
TNI-AD yang bertugas di satuan teritorial Kodim 08.08 Blitar“. Karena
mengingat hipertensi merupakan masalah kesehatan yang mengandung potensi
masalah yang cukup besar, maka untuk menghindari hal tersebut diperlukan suatu
upaya pencegahan salah satunya melalui Skrining agar penyakit hipertensi dapat
diketahui sejak dini. Skripsi ini merupakan salah satu mata kuliah di Fakultas
Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga Surabaya.
Ucapan terima kasih yang tak terhingga ditujukan kepada Ibu
Fariani Syahrul, S.KM.,M.Kes selaku dosen pembimbing yang dengan penuh
kesabaran telah memberikan bimbingan, masukan, koreksi dan saran-saran yang
bermanfaat bagi penyelesaian skripsi ini.
Pada kesempatan ini tak lupa penulis sampaikan ucapan terima kasih pula
kepada :
1. Bapak Prof. Dr. H. Tjipto Suwandi, dr., M.OH, SpOk selaku Dekan Fakultas
Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga Surabaya.
2. Bapak Pangdam III/Slw yang memberi ijin penulis untuk melanjutkan
pendidikan S1 di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga
Surabaya.
v
ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Skrining penyakit hipertensi pada... Anang Junaidi
3. Bapak Kakesdam III/Slw selaku atasan penulis yang memberikan motifasi dan
dorongan kepada penulis dalam melanjutkan pendidikan S1 di Fakultas
Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga Surabaya.
4. Bapak Kakesdam V/Brawijaya yang telah mendukung dalam penyelesaiakan
skripsi ini.
5. Bapak Komandan Kodim 08.08 Blitar yang telah memberi ijin untuk
melakukan penelitian.
6. Isteri dan kedua anak saya tercinta yang selalu memberikan semangat baik
moril maupun materiil dalam mengikuti pendidikan di Fakultas Kesehatan
Masyarakat Universitas Airlangga Surabaya.
7. Kepada semua pihak yang telah membantu penulis sehingga skripsi ini dapat
diselesaikan.
Kami menyadari skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan dan belum
mencapai sasaran yang diharapkan, maka untuk itu kami memharapkan kritik dan
saran yang sifatnya membangun untuk perbaikan pada masa yang akan datang.
Semoga skripsi ini mempunyai arti dan bermamfaat untuk pelaksanaan program
kesehatan selanjutnya.
Surabaya , … . Juli 2006
Penulis
vi
ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Skrining penyakit hipertensi pada... Anang Junaidi
ABSTRACT
Hypertension forms the health problem with relative covered but it is big enough problem potency. Hypertension forms early process to giving heavier damage to organ. To avoid the problem needed a prevention effort, one of them is through hypertension screening, especially for age ≥ 40 year, to find early hypertension case of Indonesia Army with the simple inspection. Indonesia Army soldier who have duty in territorial own have the big enough risk because its personnel majority have age ≥ 40 year.
This research type is observation design with cross sectional because monitoring to the subject done at the time or certain time period by sample is Indonesia Army soldier who have duty in territorial Kodim 08.08 Blitar with a responder amount 79 people.
Result from screening got prevalention of hypertension equal to 32,9%, and screening of validity obtained sensitivity value equal to 46,2%, specification equal to 98,1%, value of Positive Predictive Value (PPV) equal to 92,3%, and for the Negative Predictive Value (NPV) equal to 78,8%. Most responder which are positive hypertension from the factor of age, obese, smoking, while sport regularly show the result which on the contrary. While of each clinic symptom obtained the higher value of sensitivity is 46,2%, higher value of specificity is 98,1%, value of Positive Predictive Value (PPV) equal to 90% and negative Predictive Value (NPV) equal to 78,1%. Reliability value of the result of blood pressure inspection equal to 0,86 showing very good agreement.
From result screening can be suggested by minimize from three clinics symptom existing or one of the opistotonus, insomnia, tinitus hence to be taken heed the hypertension. Key Word : Hypertension, Screening.
vii
ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Skrining penyakit hipertensi pada... Anang Junaidi
ABSTRAK
Hipertensi merupakan masalah kesehatan yang relatif terselubung tetapi mengandung potensi masalah yang cukup besar. Hipertensi merupakan awal untuk proses target organ untuk memberikan kerusakan yang lebih berat. Untuk menghindari hal tersebut diperlukan suatu upaya pencegahan salah satunya melalui Skrining hipertensi, terutama pada umur ≥ 40 tahun dengan tujuan untuk menemukan secara dini kasus hipertensi dikalangan prajurit TNI-AD dengan pemeriksaan yang cukup sederhana. Prajurit TNI-AD yang bertugas di satuan teritorial memiliki risiko cukup besar karena mayoritas personilnya berusia ≥ 40 tahun. Jenis penelitian adalah observasional dengan rancang bangun cross sectional karena pengamatan terhadap subyek dilakukan pada suatu saat atau periode waktu tertentu dengan sampel prajurit TNI-AD yang bertugas di satuan teritorial kodim 08.08 Blitar dengan jumlah responden 79 orang. Hasil dari skrining didapatkan prevalensi hipertensi sebesar 32,9 % dan uji validitas alat skrining diperoleh nilai sensitivitas sebesar 46,2 %, spesifisitas sebesar 98,1 %, Positive Prediktive Value (PPV) sebesar 92,3 % dan untuk Negative Prediktive Value (NPV) sebesar 78,8 %. Sebagian besar responden yang positif hipertensi mempunyai faktor risiko umur, obesitas, merokok, sedangkan pembinaan fisik / olah raga secara teratur menunjukan hasil yang sebaliknya. Sedangkan untuk masing-masing gejala klinis diperoleh nilai sensitivitas yang tertinggi sebesar 46,2 %, spesifisitas tertinggi sebesar 98,1 %, Positive Prediktive Value (PPV) sebesar 90 % dan untuk Negative Prediktive Value (NPV) sebesar 78,1 %. Nilai Reliabilitas hasil pemeriksaan tekanan darah sebesar 0,86 menunjukkan kesepakatan yang sangat baik.
Dari hasil skrining dapat disarankan bahwa bila didapatkan minimal tiga dari gejala klinis yang ada atau salah satu dari: kaku kuduk, susah tidur, telinga berdengung maka perlu diwaspadai hipertensi.
Kata kunci : Hipertensi, skrining.
viii
ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Skrining penyakit hipertensi pada... Anang Junaidi
DAFTAR ISI
halaman HALAMAN JUDUL ............................................................................ i LEMBAR PENGESAHAN ............................................................. iii LEMBAR PERSETUJUAN ................................................................ iv KATA PENGANTAR .......................................................................... v ABSTRAK ........................................................................................... vii DAFTAR ISI ........................................................................................ ix DAFTAR TABEL ................................................................................ xi DAFTAR GAMBAR................................................................. ........... xii DAFTAR LAMPIRAN................................................................. ....... xiii DAFTAR ARTI LAMBANG DAN SINGKATAN....................... .... xiv BAB I PENDAHULUAN .................................................................
I.1 Latar Belakang ............................................................... 1 I.2 Identifikasi Masalah ...................................................... 2 I.3 Pembatasan dan Perumusan Masalah ............................ 3
BAB II TUJUAN DAN MANFAAT II.1 Tujuan Umum ............................................................... 5 II.2 Tujuan Khusus ............................................................. 5 II.3 Manfaat ....................................................................... 5
BAB III TINJAUAN PUSTAKA III.1 Hipertensi ..................................................................... 7 III.2 Screening...................................................................... 14
BAB IV KERANGKA KONSEPTUAL VI.1 Kerangka konsep.......................................................... 21 BAB V METODE PENELITIAN V.1 Rancang Bangun Penelitian .......................................... 23
V.2 Populasi Penelitian ........................................................ 23 V.3 Sampel dan Besar Sampel ............................................ 23
V.4 Lokasi dan Waktu Penelitian ........................................ 24 V.5 Uji Diagnostik dan Baku Emas .................................... 24 V.6 Variabel Penelitian ...................................................... 27
V.7 Kerangka Operasional .................................................. 28 V.8 Teknik Analisa Data ..................................................... 29
ix
ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Skrining penyakit hipertensi pada... Anang Junaidi
BAB VI HASIL PENELITIAN VI.1 Gambaran Umum Kodim 08.08 ................................... 30
VI.2 Hasil Kegiatan Skrining ............................................... 32 VI.2.1 Jumlah Sampel Yang Diperiksa ...................... 32 VI.2.2 Prevalensi Hipertensi .................. .................... 33 VI.2.3 Persentase Hipertensi .................. .................... 33 VI.2.4 Validitas Skrining .................. ......................... 39 VI.2.5 Reliabilitas .................. .................................... 41
BAB VII PEMBAHASAN VII.1 Jumlah Sampel Yang Diperiksa .................. .............. 43
VII.2 Prevalensi Hipertensi .................. ............................... 43 VII.3 Persentase Hipertensi ................................................. 44 VII.4 Validitas Skrining .................. .................................... 45 VII.5 Reliabilitas .................. ............................................... 48
BAB VIII. KESIMPULAN DAN SARAN VIII.1 Kesimpulan ........................................................... 50 VIII.2 Saran ..................................................................... 51 DAFTAR PUSTAKA .......................................................................... 52 LAMPIRAN
x
ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Skrining penyakit hipertensi pada... Anang Junaidi
DAFTAR TABEL
Nomor Judul Tabel Halaman
III.1.7. Perencanaan Pelayanan Masalah kesehatan ......... 12 III.2.4. Tabel 2X2 Untuk Menghitung Koefisien K Cohen 19 V.6. Variabel Penelitian................................................. 26 VI.1. Distribusi Personil Kodim 08.08 Blitar................. 29 VI.2.1. Distribusi Subyek Menurut Kelompok Umur ...... 31 VI.2.2. Distribusi Prevalensi Hipertensi........................... 32 VI.2.2.1. Distribusi Kejadian Hipertensi Menurut Umur..... 33 VI.2.3.2 Distribusi Kejadian Hipertensi Menurut IMT ...... 34 VI.2.3.3 Distribusi Kejadian Hipertensi Menurut Genetik. 34 VI.2.3.4 Distribusi Kejadian Hipertensi Menurut kebiasaan Rokok .................................................................. 35 VI.2.3.5 Distribusi Kejadian Hipertensi Menurut olah raga 36 VI.2.3.6 Distribusi Kejadian Hipertensi Menurut kebiasaa Mengkunsumsi garam .......................................... 36 VI.2.3.7 Distribusi Kejadian Hipertensi Menurut kebiasaan Minum-minuman beralkohol................................. 37 VI.2.4.1 Validitas Skrinig Hipertensi ................................. 38 VI.2.4.2 Validitas Masing-masing Gejala klinis ................ 38 VI.2.5 Reliabilitas Hasil Pemeriksaan Tekanan darar..... 41
xi
ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Skrining penyakit hipertensi pada... Anang Junaidi
DAFTAR GAMBAR
Nomor Judul Gambar Halaman
IV.1 Bagan Kerangka Konseptual Skrining Hipertensi 21 V.7 Bagan Kerangka Operasional Skrining Hipertensi 28
xii
ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Skrining penyakit hipertensi pada... Anang Junaidi
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor Judul Lampiran Halaman
1. Kuesioner untuk responden 2. Tabulasi data faktor risiko 3. Tabulasi data menurut gejala klinis 4. Perhitungan validitas 5. Surat-surat
xiii
ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Skrining penyakit hipertensi pada... Anang Junaidi
DAFTAR ARTI LAMBANG, SINGKATAN DAN ISTILAH
Daftar Arti Lambang % = Persen mmHg = milimeter air raksa / = per + = Lebih kurang > = Lebih besar < = Lebih kecil ≥ = Lebih besar sama dengan ≤ = Lebih kecil sama dengan Tp = True positive Tn = True negative Fp = False positive Fn = False negative Daftar Singkatan TNI-AD = Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat PNS = Pegawai Negeri Sipil Kodim = Komando Distrik Militer Korem = Komando Resort Militer Kodam = Komando Daerah Militer Kesdam = Kesehatan Daerah Militer TOP = Tabel Organisasi Personil WHO = World Health Organization ISH = Isolated Syistolic Hypertension JNC = Joint National Committee PPV = Positive Prediktive Value NPV = Negative Prediktive Value IMT = Index Massa Tubuh ACSM = American College Of Sport Medicine Daftar Istilah K = Koefisien Kappa Po = Kesepakatan yang terobservasi Pe = Kesepakatan yang diharapkan
xiv
ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Skrining penyakit hipertensi pada... Anang Junaidi
BAB I
PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang
Kebutuhan akan adanya tindakan pencegahan kini semakin banyak
diterima di masyarakat. Upaya pencagahan suatu penyakit dapat meliputi
pencegahan primordial, primer, sekunder dan tersier. Semua hal tersebut penting
dan saling melengkapi, meskipun tindakan pencegahan primordial dan primer
mempunyai kontribusi terbesar bagi kesehatan. Upaya pencegahan sekunder juga
sangat membantu dalam mengobati dan mengurangi akibat-akibat yang lebih
serius dari suatu penyakit yaitu melalui diagnosis dini dan pemberian pengobatan
(Beaglehole, 1993).
Hipertensi adalah masalah yang relatif terselubung tetapi mengandung
potensi masalah yang cukup besar. Hipertensi merupakan awal untuk proses target
organ untuk memberi kerusakan yang lebih berat, karena itu diperlukan
manajemen yang tepat dalam upaya pencegahan. Oleh karena itu diperlukan
menejemen hipertensi dalam komuniti dan salah satunya adalah melakukan
program skrining (Bustan, 1997). Upaya tersebut bertujuan untuk mendeteksi
orang-orang dengan penyakit yang dini, ringan dan asimtomatis. Dengan
keyakinan bahwa pengenalan penyakit dalam tahap dini akan menghasilan
pengobatan yang tepat dan pengobatan yang tepat selanjutnya akan mengurangi
kemungkinan cacat / kematian akibat penyakit (Friedman, G.D, 1993).
Hipertensi termasuk penyakit dengan kejadian (prevalensi) yang cukup
tinggi, dan dikaitkan dengan kematian dari hampir 14 ribu pria di Amerika setiap
1
ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Skrining penyakit hipertensi pada... Anang Junaidi
2
tahunnya. Tanpa pengobatan, hipertensi ikut berperan dalam kematian ribuan
orang lain karena penyakit ikutannya yang lebih berbahaya, seperti stroke,
serangan jantung, gagal jantung dan gagal ginjal terminal, diperkirakan sekitar 64
juta lebih penduduknya berusia 18 – 75 tahun menderita hipertensi. Separo
diantaranya tidak menyadari bahwa dirinya sedang diicar oleh pembawa maut
bernama hipertensi(Sustrani dkk, 2005). Pada tahun 1995, survey Kesehatan
Rumah Tangga menunjukkan prevalensi hipertensi di Indonesia sudah mencapai
83 per 1.000 anggota rumah tangga. Survey yang sama tahun sebelumnya, tahun
1986 hipertensi disebut sebagai penyebab utama kematian pada penderita jantung
koroner di Indonesia, jumlah kasusnya 42,8 per 100.000
kematian.(www.google.CyberMen:Health,2005)
Dari data yang dihimpun oleh Kesdam V/Brawijaya prevalensi rate dari
penyakit jantung dan pembuluh darah tahun 2005 sebesar 13,98 %, dan laporan
tahunan Rumah Sakit Tingkat II Soepraun Malang tahun 2004, jumlah penderita
hipertensi 291 orang yang terdiri dari 195 orang prajurit berasal dari satuan
teritorial, 53 orang dari satuan tempur dan sisanya satuan lain. Dari data tersebut
kejadian hipertensi pada prajurit TNI-AD yang bertugas di satuan teritorial
sebesar 67 %.
Prajurit TNI khususnya Angkatan Darat yang sudah berdinas di satuan
teritorial memiliki risiko terkena hipertensi lebih tinggi karena personilnya banyak
yang tua dan untuk pembinaan fisiknya sudah mulai menurun dibanding yang
bertugas di satuan tempur. Hipertensi ini dapat menyerang siapa saja pada
seseorang yang mempunyai faktor risiko. Kegiatan yang tepat dan sederhana
ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Skrining penyakit hipertensi pada... Anang Junaidi
3
untuk mengetahui adanya hipertensi adalah dengan skrining, sehingga skrining
hipertensi dipandang perlu untuk dilakukan pada prajurit TNI yang bertugas di
satuan teritorial.
I.2. Identifikasi Masalah
Penyakit hipertensi merupakan masalah yang perlu segera ditanggulangi
karena merupakan penyakit pembunuh utama manusia dewasa ini. Hipertensi
sering kali datang diam-diam tahu-tahu sudah merenggut nyawa. Kalaupun tidak
sefatal itu pasien bisa terkena efek lanjut berupa stroke,gagal ginjal, atau serangan
jantung. Penyakit ini tidak bisa disembuhkan, tapi jika terkendali semua
komplikasi dapat dihindari. Dari data yang dihimpun oleh Kesdam V/Brawijaya
prevalensi rate dari penyakit jantung dan pembuluh darah tahun 2005 sebesar
13,98 %, dan laporan tahunan Rumah Sakit Tingkat II Soepraun Malang tahun
2004, jumlah penderita hipertensi 291 orang yang terdiri dari 195 orang prajurit
berasal dari satuan teritorial, 53 orang dari satuan tempur dan sisanya satuan lain.
Dari data tersebut kejadian hipertensi pada prajurit TNI-AD yang bertugas di
satuan teritorial sebesar 67 %. Melihat hal tersebut perlu dilakukan upaya dini
agar tidak terjadi suatu penyakit yang serius dan kematian dan upaya yang paling
adalah dengan skrining.
I.3. Pembatasan dan Perumusan Masalah.
Berdasarkan berbagai hal yang telah diidentivikasi maka ditentukan
batasan masalah dalam penelitihan ini adalah mengenai skrining hipertensi pada
ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Skrining penyakit hipertensi pada... Anang Junaidi
4
Prajurit TNI-AD yang bertugas di satuan teritorial dengan rumusan masalah
sebagai berikut:
1. Berapa angka prevalensi hipertensi pada prajurit TNI-AD yang bertugas di
satuan teritorial Kodim 0808 Blitar?
2. Bagaimana identifikasi faktor resiko hipertensi pada prajurit TNI-AD yang
bertugas di satuan teritorial Kodim 0808 Blitar?
3. Bagaimana validitas dan reliabilitas skrining hipertensi pada prajurit TNI-AD
yang bertugas di satuan teritorial Kodim 0808 Blitar?
4. Bagaimana reliabilitas dari pemeriksaan tekanan darah?
ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Skrining penyakit hipertensi pada... Anang Junaidi
BAB II
TUJUAN DAN MANFAAT
II.1. Tujuan Umum
Menemukan secara dini kasus Hipertensi dikalangan prajurit TNI-AD
dengan pemeriksaan yang cukup sederhana.
II.2. Tujuan Khusus
1). Menghitung prevalensi hipertensi pada prajurit TNI-AD.
2). Mengidentifikasi faktor risiko hipertensi pada prajurit TNI-AD yang
bertugas di satuan teritorial Kodim 0808 Blitar..
3). Menilai validitas dari alat skrining dengan menghitung Sensitivitas,
Spesifisitas, Positive Predictive Value, dan Negative Predictive Value.
4). Menilai reliabilitas dari pemeriksaan tekanan darah.
II.3. Manfaat Penelitian
1). Bagi Peneliti
Untuk menambah pengetahuan dan pengalaman dalam melakukan
skrining
2). Bagi Institusi
a. Sebagai masukan untuk melakukan intervensi dalam menurunkan
angka kesakitan akibat hipertensi dan menurunkan penyakit
hipertensi itu sendiri.
5
ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Skrining penyakit hipertensi pada... Anang Junaidi
6
b. Meningkatkan derajat kesehatan prajurit TNI-AD agar tetap
terjaga produktifitasnya
c. Sebagai dasar pertimbangan untuk melakukan penilaian status
kesehatan.
ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Skrining penyakit hipertensi pada... Anang Junaidi
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
III.1. HIPERTENSI
III.1.1. Pengertian
Tekanan darah adalah kekuatan yang diperlukan agar darah dapat
mengalir di dalam pembuluh darah dan beredar mencapai semua jaringan
tubuh manusia (Gunawan, 2005). Hipertensi adalah keadaan peningkatan
tekanan darah yang memberi gejala yang akan berlanjut pada suatu target
organ seperti stroke, penyakit jantung koroner dan hipertropi otot jantung
(Bustan, 1997).
III.1.2. Batasan Hipertensi
Menurut WHO-ISH (1999) klasifikasi hipertensi menyerupai JNC
VI yang dikutip Joewono dan Prabowo(2003) yaitu definisi tekanan darah
optimal <120/80 mmHg dan tekanan darah normal bila tekanan darah
130/85 mmHg.
Klasifikasi Derajat Tekanan Darah menurut WHO-ISH 1999.
Tekanan Darah ( mmHg) No Kriteria Sistolik Diastolik
1 2 3 4
5 6 7
Optimal Normal Perbatasan (High normal) Hipertensi: Derajat 1 = Ringan (mild) Perbatasan Derajat 2 = Sedang (moderate) Derajat 3 = Berat (severe) Hipertensi Sistolik Perbatasan
<120 < 130
130 -139
140 -159 140 -149 160 -179
> 180 > 140
140 -149
<80 < 85
85 -89
90 -99 90 -94
100 -109 > 110 < 90 < 90
7
ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Skrining penyakit hipertensi pada... Anang Junaidi
8
III.1.3. Epidemiologi Hipertensi
Hipertensi merupakan suatu gangguan pada pembuluh darah yang
cukup mengganggu kesehatan, pada umumnya terjadi pada manusia yang
sudah berusia setengah umur ( umur lebih dari 40 tahun ). Namun banyak
orang yang tidak menyadari bahwa dirinya menderita hipertensi hal ini
disebabkan gejalanya tidak nyata. Di Amerika data statistik tahun 1980
menunjukkan bahwa sekitar 20 % penduduk menderita hipertensi
(Gunawan,2005). Boedi Darmoyo dalam penelitiannya, seperti yang
dikutip oleh Gunawan(2005) menemukan bahwa antara 1,8 % - 28,6 %
penduduk dewasa adalah penderita hipertensi. Angka 1,8 5 berasal dari
penelitian di desa Kalirejo Jawa tengah, sedangkan nilai 28,6 % dilaporkan
dari hasil penelitian di Sukabumi, Jawa barat tahun 1990. Hipertensi di
Indonesia masih menduduki rangking pertama urutan penyakit
kardiovaskuler Penderita hipertensi di Indonesia diperkirakan 15% dari
jumlah penduduk dan hanya 4% yang terkontrol (Bustan, 1997).
III.2.4 Jenis Hipertensi
Hipertensi dapat didiagnosa sebagai penyakit yang berdiri sendiri,
tetapi lebih sering dijumpai terkait dengan penyakit lain, misalnya
obesitas, arterosklerosis, dan diabetes militus. Berdasar penyebab
hipertensi dapat dikelompokkan menjadi dua golongan, yaitu :
a. Hipertensi esensial atau hipertensi primer
ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Skrining penyakit hipertensi pada... Anang Junaidi
9
Sebanyak 90-95 % kasus hipertensi yang terjadi tidak diketahui
dengan pasti penyebabnya. Para pakar menunjuk stress sebagai
tertuduh utama, setelah itu banyak faktor lain yang mempengaruhi, dan
para pakar juga menemukan hubungan antara riwayat keluarga
penderita hipertensi (genetik) dengan risiko untuk menderita penyakit
ini. Faktor-faktor lain yang dapat dimasukkan dalam daftar penyebab
hipertensi jenis ini adalah lingkungan, kelainan metabolisme intra
seluler, dan faktor-faktor yang meningkat risikonya seperti obesitas,
konsumsi alcohol, merokok, dan kelainan darah (polisetemia).
b. Hipertensi Renal atau hipertensi sekunder
Pada 5-10 persen kasus sisanya, penyebab sepesifinya sudah diketahui,
yaitu gangguan hormonal, penyakit jantung, diabetes, ginjal, penyakit
pembulu darah, atau berhubungan dengan kehamilan. Kasus yang
sering terjadi adalah karena tumor kelenjar adrenal. Garam dapur akan
memperburuk kondisi hipertensi, tetapi bukan faktor penyebab
(Sustrani dkk, 2004).
III.1.5. Gejala Klinis Hipertensi
Gejala klinis dari kenaikan tekanan darah yang tinggi diantaranya
berupa sakit kepala, perdarahan hidung, mudah marah, rasa berat di
tengkuk, telinga berdengung, sulit tidur, mata berkunang-kunang atau
mudah pusing (Sustrani dkk, 2004).
ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Skrining penyakit hipertensi pada... Anang Junaidi
10
III.1.6. Faktor Risiko Hipertensi
Faktor risiko hipertensi yang dapat dihindari antara lain :
a. Urban/Rural
Masyarakat kota lebih berisiko menderita hipertensi dari pada
masyarakat desa (Bustan, 1997)
b. Geografis
Masayarakat daerah pantai lebih berisiko menderita hipertensi dari
masyarakat pegunungan. Hal ini berhubungan pola kebiasaan makan
tinggi garam (Bustan, 1997).
c. Gemuk
Orang gemuk lebih berisiko menderita hipertensi dibandingkan dengan
orang kurus. Mekanisme risiko kegemukan menyebabkan hipertensi
masih belum jelas, tetapi dimungkinkan karena dengan
peningkatanberat badan yang disebabkan kelebihan kalori akan
meningkatkan kadar sodium dalam darah sehingga menyebabkan
hipertensi (Bustan, 1997).
d. Diet tinggi garam
Garam mempunyai sifat menahan air, mengkonsumsi garam yang
berlebihan atau makan makanan yang diasinkan akan menaikkan
tekanan darah (Wijayakusuma dan Dalimartha,2004).
e. Olah raga
Penderita hipertensi memang perlu berolahraga akan tetapi penderita
yang sudah berumur, apalagi fungsi jantungnya sudah menurun,
ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Skrining penyakit hipertensi pada... Anang Junaidi
11
memerlukan pemeriksaan tekanan darah terlebih dulu sebelum
memulainya, jangan sampai penderita terlanjur pingsan atau meninggal
di tempat latihan (Wijayakusuma dan Dalimartha, 2004).
f. Perokok
Merokok akan merangsang jantung, syaraf otak dan bagian tubuh
lainnya bekerja tidak normal. Nekotin juga merangsang pelepasan
adrenalin sehingga meningkatkan tekanan darah, denyut nadi dan
kontraksi otot jantung (Wijayakusuma dan Dalimartha, 2004).
g. Kopi
Pengaruh kopi terhadap kejadian hipertensi masih belum ditemukan,
tetapi kemungkinan besar kafein yang terkandung dalam kopi dapat
meningkatkan tekanan darah (Bustan, 1997).
h. Alkohol
Kadar alkohol dalam darah dapat menyebabkan peningkatan tekanan
darah (Bustan, 1997).
i. Pil KB
Pemakaian pil KB yang lama (lebih satu tahun) meningkatkan risiko
terkena hipertensi (Bustan, 1997).
j. Kolesterol
Kadar kolesterol darah yang tinggi dapat mengakibatkan terjadinya
endapan kolesterol pada dinding pembuluh darah lama kelamaan akan
ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Skrining penyakit hipertensi pada... Anang Junaidi
12
menyumbat pembuluh nadi dan mengganggu peredaran darah, dengan
demikian akan memperberat kerja jantung dan secara tidak langsung
dapat memperparah hipertensi (Gunawan, 2005)
Faktor risiko yang tidak dapat dihindari :
a. Umur
Hipertensi meningkat sesuai dengan bertambahnya umur terutama saat
umur 40 tahun (Bustan,1997).
b. Ras/suku
Prevalensi hipertensi pada orang kulit hitam hampir dua kali lebih
banyak dibandingkan orang kulit putih (Gunawan, 2005). Peluang kulit
seorang laki-laki kulit hitam untuk mengindap hipertensi mendekati
40 % (Hoffman dan William, 1996)
c. Keturunan / Genetik
Genetik merupakan faktor risiko yang tidak dapat dikendalikan
Tekanan darah tinggi cenderung diturunkan atau ada riwayat keluarga
(Hoffman dan William, 1996). Dari data statistic terbukti bahwa
seseorang akan memiliki kemungkinan lebih besar untuk mendapatkan
hipertensi jika orang tuanya penderita hipertensi (Gunawan, 2005)
d. Seks
Tekanan darah pria umumnya lebih tinggi disbanding dengan tekanan
darah wanita (Gunawan, 2005)
ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Skrining penyakit hipertensi pada... Anang Junaidi
13
III.1.7. Manajemen Pencegahan Hipertensi
Hipertensi adalah masalah yang relatif terselubung (silent) tapi
mengandung potensi menimbulkan masalah yang besar untuk kesehatan.
Upaya pencegahan hipertensi dalam komunitas dapat dilihat dalam tabel
berikut :
Tebel III.1.7 Perencanaan Pelayanan Masalah Kesehatan
BESAR MASALAH SURVEI POPULASI TEKANAN DARAH DAN KONTROL HIPERTENSI
Etiologi Penelitian ekologi (garam dan tekanan darah) Penelitian observasional (berat badan dan tekanan darah) Penelitian eksperimen (penurunan berat badan)
Efektifitas Randomized controlled trials Evaluation program screening Penelitian studi kepatuhan (compluiance)
Efisiensi Penelitian cost-effectiveness Implementasi Program kontrol nasional Monitoring Assessment personal dan peralatan Reassessment Efek kualitas hidup
Pengukuran kembali tingkat tekanan darah populasi
(Bustan,1997)
ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Skrining penyakit hipertensi pada... Anang Junaidi
14
III.2. Skrining III.2.1. Pengertian
Upaya pencegahan primer merupakan upaya pencegahan yang
paling baik. Namun jika upaya pencegahan primer tidak memungkinkan,
dapat dilakukan pencegahan sekunder yaitu deteksi dini dan pengobatan
yang tepat. Ada dua pendekatan dalam diagnosis dini, yaitu memberi
perhatian yang seksama pada munculnya gejala dini suatu penyakit dan
yang kedua dengan melaksanakan deteksi penyakit pada seseorang yang
tidak mempunyai gejala.
Menurut Mausner dan Kramer, (1985) Skrining adalah usaha untuk
mengidentifikasi penyakit-penyakit yang secara klinis belum jelas, dengan
menggunakan pemeriksaan tertentu / prosedur lain yang dapat digunakan
untuk membedakan orang-orang yang kelihatannya sehat tetapi
mempunyai kemungkinan sakit atau betul-betul sehat. Pendapat
Beaglehole dkk, (1997) adalah suatu proses dengan maksud agar penyakit
atau kelainan yang tidak diketahui dapat diidentifikasi dengan
menggunakan uji-uji yang dapat diterapkan secara tepat dalam sebuah
skala yang besar. Sedangkan menurut Sutrisna, B, (1994) Skrining adalah
Penemuan penyakit secara aktif pada orang-orang yang tanpa gejala dan
nampak sehat
III.2.2. Tujuan Kegiatan Skrining:
1. Mendapatkan mereka yang menderita penyakit sedini mungkin
sehingga dapat dengan segara memperoleh pengobatan.
ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Skrining penyakit hipertensi pada... Anang Junaidi
15
2. Mencegah meluasnya penyakit dalam masyarakat.
3. Mendidik dan membiasakan masyarakat untuk memeriksakan
diri sedini mungkin.
4. Mendidik dan memberikan gambaran kepada petugas
kesehatan tentang sifat penyakit dan untuk selalu waspada atau
melakukan pengamatan terhadap setiap gejala dini
5. Mendapat keterangan epidemiologis yang berguna bagi klinis
dan peneliti (Noor, 1997)
Dalam epidemiologi dikenal apa yang disebut program
penyaringan dengan tes penyaringan (Screening test). Tes penyaringan
memiliki dua kategori tujuan yang berbeda yaitu penemuan kasus dan
surveilans kesehatan masyarakat. Program penyaringan itu sendiri tidak
dimaksudkan untuk mendiagnosis penyakit. Orang-orang yang ditemukan
positif dalam tes penyaringan, selanjutnya akan dievaluasi dengan
test/prosedur diagnostik (diagnostic test), untuk mengkonfirmasikan
apakah mereka memang menderita penyakit (Murti, Bisma, 997).
Hal-hal utama yang melandasi program skrining dihubungkan
dengan karakteristik-karakteristik penyakit, pengobatan dan uji
penyaringannya. Sebaiknya dapat dibuktikan bahwa penyakit tersebut
merupakan penyakit yang serius bila tidak didiagnosis secara dini
(Beaglehole dkk, 1997). Kriteria untuk melaksanakan sebuah program
penyaringan adalah sebagai berikut :
ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Skrining penyakit hipertensi pada... Anang Junaidi
16
1. Penyakit
a. Penyakit yang diskrining adalah penyakit yang serius bila tidak
didiagnosis secara dini
b. Prevalensi tinggi pada tahap pra klinik
c. Riwayat alamiah penyakit yang dimengerti
d. Periode yang panjang diantara tanda-tanda pertama dari timbulnya
penyakit
2. Uji diagnostik
a. Sensitif dan spesifik
b. Sederhana dan murah
c. Aman dan dapat diterima
d. Reliabilitas yang tinggi
3. Diagnosis dan Pengobatan
a. Fasilitas adekuat
b. Efektif dan dapat diterima serta aman
Kriteria melakukan penjaringan atau skrining yang baik antara lain
sebagai berikut :
1. Dapat dilakukan pada sejumlah besar orang dalam masyarakat dengan
cara yang mudah, cepat dan murah.
2. Mempunyai validitas, reabilitas dan hasil yang tinggi
3. Tes tersebut harus dapat diterima oleh masyarakat umum atau sasaran
(Beaglehole dkk, 1997).
ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Skrining penyakit hipertensi pada... Anang Junaidi
17
III.2.3. Macam Skrining
Sedangkan untuk macam-macam penyaringan atau skrining adalah
sebagai berikut :
1. Mass Screening atau penyaringan masal yaitu penyaringan yang
melibatkan populasi secara keseluruhan.
2. Penyaringan multiple atau atau penyaringan multiphasic yaitu meliputi
penggunaan dari berbagai uji penyaringan yang diterapkan padasaat
yang sama
3. Penyaringan yang ditargetkan pada kelompok-kelompok yang terkena
paparan yang spesifik. Sebagai contoh adalah pada pekerja-pekerja
dalam pabrik yang menggunakan bahan-bahan timbal yang seringkali
digunakan dalam kesehatan lingkungan dan kesehatan kerja.
4. Penyaringan pada penemuan kasus adalah terbatas pada penderita-
penderita yang berkonsultasi pada seorang praktisi kesehatan untuk
beberapa tujuan lainnya. (Beaglehole dkk, 1997).
III.2.4. Uji Validitas
Uji (alat) skrining merupakan hal yang penting dalam suatu
program skrining. Karakteristik yang penting dalam penilaian suatu alat
skrining meliputi :
1. Validitas
Validitas suatu alat skrining merupakan suatu ukuran untuk menilai
kemampuan dalam menetukan individu yang mempunyai penyakit dan
ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Skrining penyakit hipertensi pada... Anang Junaidi
18
tidak mempunyai penyakit. Indikator yang dipakai untuk menilai validitas
adalah nilai sensitifitas dan spesifitas. Sensitifitas adalah kemampuan dari
suatu tes untuk menidentifikasi secara benar orang-orang yang mempunyai
penyakit. sedangkan spesivisitas merupakan kemampuan dari suatu tes
untuk mengidentifikasi secara benar orang-orang yang tidak mempunyai
penyakit.
Perhitungan lain untuk menilai validitas adalah Predictive Value
(Nilai prediktif/nilai duga) yaitu probabilitas sakit terhadap suatu tes
meliputi :
a. Positive Predidtive Value (PPV) atau nilai prediktif positif yaitu
probabilitas menderita penyakit diantara mereka dengan hasil uji
positif.
b. Negative Predidtive Value (PPV) atau nilai prediktif negatif yaitu
probabilitas tidak menderita penyakit diantara mereka dengan hasil uji
negative (Syahrul dan Hidayah, 2002).
Rumus perhitungan adalah sebagai berikut:
Sensitivitas = TP X 100 % TP+FN
Spesifisitas = TN X 100 % TN+FP
PPV = TP X 100 % TP+FP
NPV = TN X 100 % TN+FN
ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Skrining penyakit hipertensi pada... Anang Junaidi
19
2. Reliabilitas
Reliabilitas merupakan kemampuan tes untuk menghasilkan nilai
yang konsisten bila tes dilakukan lebih dari satu kali, pada individu dengan
kondisi yang sama.
Reliabilitas meliputi dun aspek, yaitu stabilitas dan kesamaan.
Stabilitas adalah konsistensi hasil suatu pengukuran lainnya oleh seorang
pengamat terhadap subyek penelitian yang sama dengan instrumen yang
sama atau disebut sebagai konsistensi intra pengamat. Sedangkan
kesamaan adalah konsistensi antara hasil pengukuran seorang pengamat
dan hasil pengukuran oleh pengamat lainnya terhadap subyek penelitian
yang sama dengan instrumen yang sama atau lebih populer disebut sebagai
konsistensi antara pengamat.
Reliabilitas dipengaruhi oleh variasi observasi (interobserver dan
intraobserver), variasi metode dan variasi instrument. Untuk mengurangi
variasi tersebut adalah dengan :
a. Standarisasi prosedur
b. Pelatihan secara periodik bagi observer
c. Pengecekan secara periodik kerja observer
d. Gunakan dua atau lebih observer yang bekerja sendiri-sendiri
Cara penilaian reabilitasdiukur dengan yang disebut Koefisien
Kesepakatan Kappa (K) Cohen. Koefisien kesepakatan kappa ini
mempunyai nilai maksimum satu berarti kesepakatan sempurna dan nilai
minimum nol berarti tidak ada kesepakatan sama sekali. Adapun untuk
ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Skrining penyakit hipertensi pada... Anang Junaidi
20
interprestasi koefisien kesepakatan kappa Cohen menggunakan petunjuk
Landis dan Kock (1997), yaitu :
a. K > 0,75 : Menunjukkan kesepakatan yang sangat baik
b. 0,4 < K < 0,75 : Menunjukkan kesepakatan yang cukup baik
c. 0 < K < 0,75 : Menunjukkan kesepakatan lemah
Untuk menghitung koefisien kesepakatan K cohen maka kita
gunakan tabel 2X2 seperti pada tabel III.2.4.
Tabel III.2.4. Tabel 2X2 untuk menghitung koefisien kesepakatan K cohen
Pemeriksaan II
Positif Negatif
Total
Positif Tp (a) Fp (b) Tp + Fp Pemeriksaan
I Negatif Fn (c) Tn (d) Fn + Tn
Total Tp + Fn Fp + Tn Total
K = Po – Pe
1 – Pe
Po = sel a + sel b N Pe = ( a+b)(a+c)+(c+d)(b+d) (N)²
Keterangan :
K : Koefisien Kappa
Po : Kesepakatan yang terobservasi
Pe : Kesepakatan yang diharapkan
(Murti, Bhisma, 1997)
ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Skrining penyakit hipertensi pada... Anang Junaidi
BAB IV
KERANGKA KONSEP
Keterangan :
: Diteliti
: Tidak diteliti
Kebiasaan Kegemukan Olah Raga Merokok Diet tinggi garam Alkohol
Urban Geografi Kopi Kolesterol
Hipertensi
Sex Ras/Suku
Pengetahuan
Karakteristik Umur Genetik
Bagan IV.1. Kerangka konseptual skrining penyakit Hipertensi pada prajurit TNI-AD kelompok umur 40 tahun ke atas di Kodim 0808 Blitar.
21
ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Skrining penyakit hipertensi pada... Anang Junaidi
22
Kerangka konsep pada bagan VI.1 secara jelas dapat diuraikan sebagai
berikut:
Karakteristik hipertensi menurut faktor resiko yang tidak dapat di hindari
adalah umur, genetik / keturunan, sex, ras/suku, dan mengingat kondisi subyek yang
semuanya laki-laki dan mayoritas bersuku jawa maka peneliti hanya mengidentifikasi
menurut umur dan genetik. Sedangkan untuk faktor yang dapat diubah (kebiasaan)
karena keterbatasan yang dimiliki peneliti maka tidak semua faktor diidentifikasi
namun hanya sebagian dari faktor yakni olah raga, merokok, diet garam, obesitas dan
alkohol.
ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Skrining penyakit hipertensi pada... Anang Junaidi
BAB V
METODE PENELITIAN
V.1 Rancang Bangun Penelitian
Penelitian ini termasuk studi obsevasional yang bertujuan untuk
memperoleh fakta dari gejala yang ada dan mencari keterangan secara faktual
sehingga mendapat gambaran tentang suatu kejadian dalam hal ini tentang
prevalensi, sedang data yang diperoleh melalui pengamatan terhadap gejala klinis
dari suatu subyek peneliti tanpa memberikan intervensi tetapi hanya mengukur
dan membandingkan alat ukur yang digunakan
Rancang bangun penelitian adalah Cross Sectional, karena pengamatan
terhadap variabel dilakukan pada suatu saat atau periode waktu tertentu saja.
(Murti, Bisma,1997 )
V.2 Populasi penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah semua prajurit TNI-AD yang bertugas
di Kodim 0808 Blitar dan yang berusia 40 tahun keatas yang bertugas dalam
wilayah kota Blitar sebanyak 99 orang.
V.3 Sampel dan Besar Sampel
a. Sampel dalam penelitian adalah prajurit TNI – AD yang bertugas di
Komando Distrik Militer 0808 Blitar. :
1) Responden yang berusia di atas 40 tahun.
2) Responden dalam keadaan sadar dan mampu berkomunikasi.
23
ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Skrining penyakit hipertensi pada... Anang Junaidi
24
b. Besar Sampel dalam penelitian adalah
Pengambilan sampel dengan mengunakan rumus:
N n =
1 + N(d2)
Keterangan :
n : besar sampel
N : besar populasi
D : tingkat kepercayaan dan ketepatan yang diinginkan (0,05)
Jadi besar sampelnya adalah :
99 n =
1 + 99(0,052)
= 79 orang
(Notoadmojo, 2005 )
V.4 Lokasi dan Waktu Penelitian
a. Lokasi penelitian adalah di Kodim 0808 Blitar.
b. Waktu penelitian adalah dimulai dari pembuatan proposal sampai
penelitian yaitu mulai bulan september 2005 sampai bulan juli 2006.
V.5 Uji Diagnostik Dan Baku Emas ( Gold Standart )
1. Uji Diagnostik Skrining
Uji diagnostik skrining hipertensi dengan pendekatan sindrom yang
dilaksanakan dengan gejala klinis: Sakit kepala bagian samping, berat di
tengkuk, susah tidur, telinga berdengung, mata berkunang-kunang dan
mudah marah.
ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Skrining penyakit hipertensi pada... Anang Junaidi
25
2. Baku Emas ( gold standart )
Baku Emas yang digunakan adalah pengukuran tekanan darah dengan
mengunakan alat Sphygmomanometer air raksa ( tensi meter ), sesuai
dengan batasan yang ditetapkan oleh WHO-ISH menyerupai JNC-VI yaitu
tekanan darah optimal <120/80 mmHg dan tekanan darah normal 130/85
mmHg.
3. Alat Ukur
a. Kuesioner
Alat ukur yang digunakan untuk memperoleh data karakteristik dan
gejala klinis hipertensi dilaksanakan dengan wawancara.
b. Pemeriksaan tekanan darah.
Untuk mengetahui hipertensi dilakukan pemeriksaan tekanan darah
dengan menggunakan tensimeter.
4. Cara Kerja
a. Kuesioner
Untuk memperoleh data karakteristik dan gejala klinis hipertensi
dari subyek.
b. Pemeriksaan tekanan darah
Pemeriksaan dilakukan oleh penguji dengan menggunakan alat ukur
(tensi meter).
Cara kerja :
1). Tensi meter harus bersih, tidak miring serta dalam keadaan baik
(tidak rusak).
2). Cuff (manset) tensi meter harus dipasang setinggi jantung pasien.
ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Skrining penyakit hipertensi pada... Anang Junaidi
26
3). Pasien harus dalam keadaan tenang (relaks).
4). Sebagai nilai sistolik umumnya dipakai bunyi korokoff I (awal
terdengarnya bunyi bising aliran darah), sedangkan diastoliknya
dipergunakan bunyi korokoff V (saat hilangnya bunyi bising aliran
darah)
5. Pelaksanaan skrining
a. Pengumpulan data
Data yang dikumpulkan adalah meliputi identitas responden, faktor
risiko, gejala klinis dan hasil pemeriksaan tekanan darah
b. Cara mengumpulkan data
1) Wawancara dilakukan dengan cara mengisi kuesioner hasil
jawaban pertanyaan yang diberikan pada subyek skrining.
2) Pemeriksaan tekanan darah terhadap responden di tempat
dinasnya oleh peneliti dan satu orang tenaga kesehatan kesdam
V/ Brawijaya, dengan menggunakan 1 tensi meter.
ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Skrining penyakit hipertensi pada... Anang Junaidi
27
V.6 Variabel Penelitian
Tabel V.6. Variabel penelitian
No Variabel Definisi operasional Kriteria operasional
Skala data
1 Hipertensi Suatu keadaan dimana tekanan darah seseorang melebihi batas normal yaitu 140/90 mmHg (WHO-ISH,1999. JNC-VI)
1. Hipertensi 2. Tidak hipertensi
Nominal
2 Gejala klinis hipertensi
Keluhan atau pernyataan verbal dari responden akan gejala hypertensi berupa : sakit kepala dibagian samping, berat ditengkuk, susah tidur,mata berkunang-kunang dan mudah marah (Sustrani dkk, 2005)
1. Positif bila terdapat minimal tiga gejala klinis yang ada.
2. Negatif bila kurang dari tiga gejala gajala klinis yang ada.
Nominal
3
Umur Usia responden yang terhitung sejak lahir sampai dengan saat melakukan wawancara yang dinyatakan dalam tahun
1. 40 – 44 tahun 2. 45 – 54 tahun 3. ≥55 tahun
Interval
4 Obesitas Kelebihan masa tubuh responden yang didapat berdasarkan perhitungan (BB/TB2x 100)
1. IMT > 27 (Obesitas) 2. IMT < 27
Nominal
5 Keturunan / Genetik
Karakteristik yang membedakan antara turunan yang menderita hipertensi
1. Ya 2. Tidak
Nominal
6 Perokok Kebiasaan responden merokok tiap harinya
1. Merokok 2. Tidak merokok
Nominal
7 Aktifitas Olahraga
Kebiasaan latihan jasmani secara teratur
1. Ya 2. Tidak
Nominal
8 Diet tinggi garam
Kebiasaan responden mengkonsumsi makanan yang rasanya asin
1. Suka makanan asin 2. Tidak suka makan
asin
Nominal
9 Alkohol Kebiasaan responden mengkonsumsi minuman yang beralkohol.
1. Minum alkohol 2. Tidak minum
alkohol
Nominal
ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Skrining penyakit hipertensi pada... Anang Junaidi
28
V.7 Kerangka Operasional
Sampel
Alat Skrining Gejala Klinis
Hipertensi
Hasil skrining: Validitas 1.Sensitivitas 2.Spesifisitas 3.PPV 4.NPV
GOLD STANDART
Pemeriksaan II Pemeriksaan I
Hip
Tidak Hipertensi
Tdk Hip
Populasi > 40 thn
Reliabilitas
Bagan V.7 Kerangka Operasional skrining penyakit hipertensi pada prajurit TNI-
AD kelompok umur 40 tahun ke atas di Kodim 0808 Blitar.
ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Skrining penyakit hipertensi pada... Anang Junaidi
29
V.8 Tehnik Analisis Data
Data dianalisis secara deskriptif dan disajikan dalam bentuk tabel dan
narasi. Untuk menilai validitas skrining dilakukan perhitungan sensitifitas dan
spesifisitas yang dilakukan sebagai alat skrining serta pemeriksaan hipertensi
sebagai gold standart. Sedangkan untuk reliabilitas hasil pemeriksaan tekanan
darah dihitung menggunakan koefisien kesepakatan Kappa cohen untuk melihat
konsistensi hasil pemeriksaan.
ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Skrining penyakit hipertensi pada... Anang Junaidi
BAB VI
HASIL PENELITIAN
VI.1. Gambaran Umum Kodim 08.08 Blitar.
Komando Distrik Militer (Kodim) 08.08 Blitar merupakan satuan
Teritorial TNI-AD yang berada di bawah Komando Resort Militer (Korem) 081/
Dhirotsahajaya Madiun dan di bawah Komando Daerah Militer (Kodam) V/
Brawijaya. Kodim 08.08 dipimpin oleh seorang perwira berpangkat Letnan
Kolonel. Sesuai dengan TOP ( Tabel Organisasi Personil ) Satuan setingkat
Kodim membutuhkan personil sebanyak 472 orang yang terdiri dari 422 orang
personil militer dan 50 orang personil PNS.
Kodim 08.08 Blitar saat ini memiliki anggota melebihi dari TOP yang
seharusnya yakni 582 orang yang tersusun dalam distribusi sebagai berikut:
Tabel VI.1. Distribusi Kekuatan Personil Kodim 08.08 Blitar tahun 2006
Pangkat/ Gol Jumlah Persentase
Perwira
Bintara
Tamtama
PNS
30
347
158
47
5,2
59,6
27,1
8,1
Total 582 100
(Nominatif Personil, 2005)
30
ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Skrining penyakit hipertensi pada... Anang Junaidi
31
VI.1.1. Kondisi Geografi
Letak geografis Kodim 08.08 berada pada koordinat 111º 40’
112,10 BT dan 07o58 8,9” 51” LS. Batas wilayah Kodim 08.08 berdasar
sistim geografis adalah sebagai berikut :
1) Batas barat = 109o50 53,8” BT
2) Batas timur = 110o26 15,7” BT
3) Batas utara = 06o12” 32,01” LS
4) Batas selatan = 08o23” 11,19” LS
Keadaan dari batas wilayah sebelah utara wilayah Kodim
08.10/Kediri merupakan dataran tinggi merupakan daerah perkebunan dan
pegunungan. Sebelah timur wilayah Kodim 0818/ Malang merupakan
dataran rendah dan perbatasan dengan waduk Karangkates kabupaten
Malang. Sebelah selatan merupakan garis pantai dari Samudera Indonesia
dan keadaan pantai sebagian besar terjal, berkarang dan berselang pantai
berpasir. Batas selatan merupakan wiilayah Kodim 08.07/ Tulungagung.
(Memorandum Kodim 08.08, 2006)
VI.1.2. Kondisi Demografi
Jumlah penduduk wilayah Kodim 08.08 Blitar per desember 2005
+ 1.238.345 jiwa terdiri dari penduduk laki-laki sebanyak 620.263 jiwa
dan perempuan sebanyak : 618.082 jiwa. Kepadatan penduduk rata-rata
487 km2 dan pertumbuhan penduduk rata-rata pertahun sebesar 465 jiwa.
(Memorandum Kodim 08.08, 2006)
ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Skrining penyakit hipertensi pada... Anang Junaidi
32
VI.1.2. Sarana Kesehatan
Terdapat fasilitas pelayanan kesehatan yakni Poliklinik Bantuan
Kesdam V/ Brawijaya yang bertugas melayani kesehatan prajurit dan
keluarganya di wilayah Blitar.
VI.2. Hasil Kegiatan Skrining.
VI.2.1. Jumlah subyek yang diperiksa
Kodim 08.08 Blitar memiliki kekuatan sebanyak 582 orang dan
terdiri dari militer dan PNS yang tersebar diseluruh wilayah kodim 08.08
Blitar yakni wilayah kota Blitar dan wilayah Kabupaten Blitar. Subyek
Skrining hipertensi dibatasi pada anggota yang bertugas di wilayah kota
Blitar serta yang memenuhi syarat sebagai subyek skrining yaitu usia ≥ 40
tahun. Adapun subyek yang dilakukan skrining adalah sebanyak 79 orang.
Penilaian hasil terdapat pada tabel sebagai berikut
Tabel VI.2.1. Distribusi Subyek Menurut Kelompok Umur di Kodim 08.08 Blitar tahun 2006.
Kelompok Umur
( tahun )
Jumlah
subyek
Persentase
(%)
40-44
45-49
≥ 50
36
38
5
45,6
48,1
6,3
Total 79 100
ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Skrining penyakit hipertensi pada... Anang Junaidi
33
VI.2.2. Prevalensi Hipertensi
Semua subyek dilakukan skrining dengan menggunakan gejala
klinis dari hipertensi dan tensimeter jenis Sphygmomanometer air raksa
sebagai Gold Standartnya. Dari 79 subyek yang diskrining terdapat 26
subyek yang hasilnya positif hipertensi. Sehingga prevalensi penyakit
hipertensi adalah sebesar 32,9%. Sedangkan prevalensi menurut kelompok
umur terlihat bahwa subyek yang positif hipertensi banyak terjadi pada
kelompok umur 45 – 49 tahun sebesar 15 orang. Namun bila dilihat dari
prevalensi kejadiannya hipertensi maka yang tertinggi adalah pada
kelompok umur ≥ 50 tahun sebanyak 60 %. Untuk lebih jelas lihat tabel
berikut:
Tabel VI.2.2. Distribusi Prevalensi Hipertensi menurut kelompok umur di Kodim 08.08 Blitar bulan Mei tahun 2006.
Hasil Pemeriksaan Kelompok
Umur (Tahun)
Jumlah
Subyek Positif Negatif
Prevalensi
(%)
40-44
45-49
≥ 50
36
38
5
8
15
3
28
23
2
22,2
39,5
60
Total 79 26 53 32,9
VI.2.3. Persentase Hipertensi Menurut Faktor Risiko
Dari skrining hipertensi yang dilakukan di Kodim 08.08 Blitar
dengan menggunakan alat skrining gejala klinis hipertensi, setelah
ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Skrining penyakit hipertensi pada... Anang Junaidi
34
dilakukan analisis secara deskriptif maka ditemukan faktor risiko yang ada
pada subyek yang diteliti adalah sebagai berikut:
1. Umur.
Hasil pemeriksaan tekanan darah yang dilakukan memperoleh
hasil positif hipertensi sebesar 26 orang dan sebagian besar menyerang
umur 45-49 tahun yakni sebesar 57,8 % dan, untuk lebih jelas lihat
tabel berikut:
Tabel VI.2.3.1. Distribusi kejadian Hipertensi menurut kelompok umur di Makodim 08.08 Blitar, Mei 2006.
Hipertensi Tidak Hipertensi Kelompok
Umur ( Thn ) Jumlah % Jumlah % Total
40-44
45-49
≥ 50
8
15
3
30,8
57,7
11,5
28
23
2
52,8
43,4
3,8
36
38
5
26 100 53 100 79
2. Index Massa Tubuh (IMT)
Menurut hasil pemeriksaan tekanan darah yang positif
hipertensi pada subyek yang memiliki IMT > 27 adalah sebesar
34,6 %, dan tidak hipertensi sebesar 13,2%, sedangkan untuk positif
hipertensi pada subyek yang memiliki IMT < 27 adalah sebesar
65,4%, yang tidak hipertensi sebesar 86,8. Untuk lebih jelas lihat tabel
sebagai berikut:
ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Skrining penyakit hipertensi pada... Anang Junaidi
35
Tabel VI.2.3.2. Distribusi Hipertensi menurut variable IMT di Makodim 08.08 Blitar, Mei 2006.
Hipertensi Tidak Hipertensi
IMT Jumlah % Jumlah %
Total
IMT > 27
IMT < 27
9
17
34,6
65,4
7
46
13,2
86,8
16
63
Total 26 100 53 100 79
3. Genetik / Keturunan.
Hasil pemeriksaan tekanan darah pada subyek yang positif
hipertensi pada mereka yang memiliki keturunan adalah sebesar
23,1 % dan yang tidak memiliki keturunan adalah sebesar 76,92 %.
Sedangkan untuk subyek yang tidak hipertensi pada subyek yang
memiliki faktor keturunan adalah sebesar 26,42 % dan yang tidak ada
faktor keturunan adalah sebesar 73,58 %. Lebih jelasnya lihat tabel
berikut:
Tabel VI.2.3.3 Distribusi kejadian Hipertensi menurut Genetik / Keturunan di Makodim 08.08 Blitar,Mei 2006.
Hipertensi Tidak Hipertensi Genetik/
Keturunan Jumlah % Jumlah % Total
Ada keturunan
Tidak ada
6
20
23,8
76,9
14
39
26,42
73,58
20
59
Total 26 100 53 100 79
ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Skrining penyakit hipertensi pada... Anang Junaidi
36
4. Merokok.
Dari hasil pemeriksaan tekanan darah yang positif hipertensi
pada responden yang merokok adalah sebesar 50 % dan yang tidak
merokok adalah sebesar 50 %. Sedangkan yang tidak hipertensi pada
responden yang merokok adalah sebesar 49,1 % dan yang tidak
merokok adalah sebesar 50,9 %. Untuk lebih jelas lihat tabel berikut:
Tabel VI.2.3.4. Distribusi kejadian Hipertensi menurut variable merokok di Makodim 08.08 Blitar, Mei 2006.
Hipertensi Tidak Hipertensi
Merokok Jumlah % Jumlah %
Total
Merolok
Tidak merokok
13
13
50
50
26
27
49,1
50,9
39
40
Total 26 100 53 100 79
5. Olah raga.
Dari hasil pemeriksaan tekanan darah yang positif hipertensi
pada subyek yang melakukan olah raga dengan teratur adalah sebesar
42,3 % dan yang tidak melakukan olah raga adalah sebesar 57,7 %.
Sedangkan yang tidak hipertensi pada responden yang melakukan olah
raga secara teratur adalah sebesar 71,7 % dan yang tidak melakukan
olah raga adalah sebesar 28,3 %. Lebih jelasnya lihat tabel berikut:
ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Skrining penyakit hipertensi pada... Anang Junaidi
37
Tabel VI.2.3.5. Distribusi kejadian Hipertensi menurut variable olah raga di Makodim 08.08 Blitar, Mei 2006.
Hipertensi Tidak Hipertensi
Olah raga Jumlah % Jumlah %
Total
Ya
Tidak
11
15
42,3
57,7
38
15
71,7
28,3
49
30
Total 26 100 53 100 79
6. Diet tinggi garam.
Hasil pemeriksaan tekanan darah yang positif hipertensi pada
subyek yang suka garam adalah sebesar 38,5 % dan yang tidak
suka garam adalah sebesar 61,5 %. Sedangkan yang tidak hipertensi
pada subyek yang suka garam adalah sebesar 26,4 % dan yang tidak
suka garam adalah sebesar 73,6 %. %. Lebih jelasnya lihat tabel
berikut:
Tabel VI.2.3.6. Distribusi kejadian Hipertensi menurut variable diet tinggi garam di Makodim 08.08 Blitar, Mei 2006.
Hipertensi Tidak Hipertensi
Suka Garam Jumlah % Jumlah %
Total
Ya
Tidak
10
16
38,5
61,5
14
39
26,4
73,6
24
55
Total 26 100 53 100 79
ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Skrining penyakit hipertensi pada... Anang Junaidi
38
7. Alkohol.
Hasil pemeriksaan tekanan darah yang positif hipertensi pada
subyek yang minum minuman beralkohol adalah sebesar 7,7 % dan
yang tidak minum adalah sebesar 92,3 %. Sedangkan yang tidak
hipertensi pada subyek yang minum minuman beralkohol adalah
sebesar 13,2 % dan yang tidak minum adalah sebesar 86,8 %. Lebih
jelasnya lihat tabel berikut:
Tabel VI.2.3.7. Distribusi kejadian Hipertensi menurut variable minum alkohol di Makodim 08.08 Blitar, Mei 2006.
Hipertensi Tidak Hipertensi Minuman
beralkohol Jumlah % Jumlah % Total
Ya
Tidak
2
24
7,7
92,3
7
46
13,2
86,8
9
70
26 100 53 100 79
ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Skrining penyakit hipertensi pada... Anang Junaidi
39
VI.2.4. Validitas Skrining
VI.2.4.1. Validitas alat skrining
Untuk mengetahui validitas dari alat skrining dibandingkan
dengan hasil pemeriksaan tekanan darah dengan menggunakan
tensimeter jenis Sphygmomanometer air raksa yang dilakukan oleh
seorang perawat anggota Poliklinik Bantuan Kesdam V/
Brawijaya. Maka didapatkan hasil pada tabel 2X2 sebagai berikut:
Tabel VI.2.4.1. Validitas skrining hipertensi dengan konsep sensitifitas dan Spesifisitas di Kodim 08.08 Blitar, Mei 2006.
Pemeriksaan Tekanan Darah
Positif Negatif Total
Positif 12 1 13 Gejala
Klinis Negatif 14 52 66
Total 26 53 79
Sensitivitas = TP X 100 % = 12 X 100 % = 46,2 %
TP+FN 12+14
Spesifisitas = TN X 100 % = 52 X 100 % = 98,1 % TN+FP 52 + 1
PPV = TP X 100 % = 12 X 100 % 92,3 %
TP+FP 12+1
NPV = TN X 100 %= 52 X 100 % = 78,8 %
TN+FN 52+14
ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Skrining penyakit hipertensi pada... Anang Junaidi
40
VI.2.4.2. Validitas Masing-Masing Gejala Klinis.
Hasil dari penilaian pada masing-masing gejala klinis
menunjukkan bahwa sensitifitas paling tinggi adalah kaku kuduk,
susah tidur, dan telinga berdengung yakni sebesar 46,2 %, sedang
untuk Spesifisitas yang paling tinggi adalah semua dari gejala
klinis yaitu sakit kepala sebelah + kaku kuduk + susah tidur +
telinga berdengung + mata berkunang-kunang + mudah marah
yakni sebesar 98,1 %, sedangkan untuk PPV yang tertinggi
adalah kaku kuduk + telinga berdengung sebesar 90 %, dan untuk
NPV yang tertinggi adalah Susah tidur + Telinga berdengung
sebesar 78,1 %.
Untuk hasil validitas dari masing-masing gejala klinis
secara rinci terdapat pada tabel berikut:
Tabel VI.2.4.2 Analisis Hasil Uji Skrining Menggunakan Alat Gejala Klinis dengan Hasil Pemeriksaan Tekanan darah Dengan Tensimeter di Kodim 08.08 Blitar, bulan mei 2006.
Validitas ( % )
Gejala Klinis Sensitifitas (%)
Spesifisitas (%)
PPV (%)
NPV (%)
A B C D E F
A + B A + C A + D A + E A + F B + C B + D B + E
42,3 46,2 46,2 46,2 38,5 38,5 30,8 30,8 26,9 23,1 23,1 34,6 34,6 30,8
69,8 88,7 94,3 94,3 69,8 90,6 94,3 98,1 96,2 88,7 96,2 96,2 98,1 98,1
40,7 66,7 80 80
38,5 66,7 72,7 88,9 77,8 50 75
81,8 90
88,9
71,2 77
78,1 78,1 69,8 75
73,5 74,3 72,8 70,1 71,8 75
75,4 74,3
ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Skrining penyakit hipertensi pada... Anang Junaidi
41
B + F C + D C + E C + F D + E D + F E + F
A+B+C A+B+D A+B+E A+B+F B+C+D B+C+E B+C+F C+D+E C+D+F D+E+F
A+B+C+D A+B+C+E A+B+C+F B+C+D+E B+C+D+F C+D+E+F
A+B+C+D+E A+B+C+D+F B+C+D+E+F
A+B+C+D+E+F
26,9 30,8 34,6 26,9 30,8 30,8 26,9 26,9 26,9 23,1 23,1 26,9 30,8 23,1 30,8 26,9 23,1 23,1 23,1 23,1 26,9 23,1 23,1 23,1 23,1 23,1 23,1
96,2 98,1 96,2 98,1 98,1 98,1 96,2 98,1 98,1 98,1 98,1 98,1 98,1 98,1 98,1 98,1 98,1 98,1 98,1 98,1 98,1 98,1 98,1 98,1 98,1 98,1 98,1
77,8 88,9 81,8 87,5 88,9 88,9 77,8 87,5 87,5 85,7 85,7 87,5 88,9 85,7 88,9 87,5 85,7 85,7 85,7 85,7 87,5 85,7 85,7 85,7 85,7 85,7 85,7
72,9 74,3 75
73,2 74,3 74,3 72,9 73,5 73,5 72,2 75,2 73,5 74,3 72,2 74,3 73,5 72,2 72,2 72,2 72,2 73,5 72,2 72,2 72,2 72,2 72,2 72,2
Keterangan :
A = Sakit kepala sebelah B = Kaku kuduk
C = Susah tidur D = Telinga berdengung E = Mata berkunang-kunang F = Mudah marah
VI.2.5. Reliabilitas Hasil Pemeriksaan Tekanan darah
Untuk mengetahui kesepakatan hasil ( Reliabilitas ) Pemeriksaan
tekanan darah dengan menggunakan tensimeter jenis Sphygmomanometer
air raksa yang dilakukan oleh peneliti ( pemeriksa I ) kemudian dilakukan
ulang oleh seorang perawat anggota Poliklinik Bantuan Kesdam V/
ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Skrining penyakit hipertensi pada... Anang Junaidi
42
Brawijaya (pemeriksa II) dengan cara pemeriksa kedua tidak mengetahui
hasil dari pemeriksa pertama. Adapun hasil kesepakatan pemeriksaan
tekananan darah yang dilakukan oleh dua peneliti terdapat pada tabel
2 X 2 sebagai berikut:
Tabel VI.2.5. Reliabilitas Hasil Pemeriksaan Tekanan darah Dengan Tensimeter di Kodim 08.08 Blitar, Mei 2006
Pemeriksaan II
Positif Negatif Total
Positif 21 3 24 Pemeriksaan I
Negatif 2 53 55
Total 23 56 79
Koefisien Kappa = Po – Pe
1 – Pe
Po = sel a + sel b N
Po = 21+53 = 0,94 79
Pe = ( a+b)(a+c)+(c+d)(b+d) (N)²
Pe = (21+3)(21+2)+(53+3)(53+2) = 0,58 (79) ²
Koefisien Kappa = Po – Pe
1 – Pe
= 0,94 – 0,58 = 0,36 = 0,86 1 – 0,58 0,42
Kappa = 0,86 → kesepakatan yang sangat baik
ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Skrining penyakit hipertensi pada... Anang Junaidi
BAB VII
PEMBAHASAN
VII.1. Jumlah Sampel yang di Skrining
Subyek dalam skrining ini adalah anggota TNI-AD yang bertugas di
satuan Teritorial Kodim 08.08 Blitar dan mereka yang memenuhi syarat sebagai
sampel yakni mereka yang berusia di atas 40 tahun, yaitu sebanyak 79 orang.
Persentase dari semua subyek yang ada paling banyak adalah pada kelompok
umur 45-49 tahun yakni sebesar 48,1 % dan yang paling sedikit adalah di atas 50
tahun yakni sebesar 6,3 % . Hal ini disebabkan karena mayoritas personil TNI
yang bertugas di satuan territorial adalah mereka yang sudah berusia pertengahan
dan yang paling sedikit 50 tahun keatas karena pada usia tersebut sudah
menghadapi masa pensiun.
VII.2. Prevalensi Hipertensi
Hasil dari pelaksanaan skrining, didapatkan prevalensi hipertensi sebesar
32,9 %. Tetapi untuk masing masing kelompok umur prevalensi tertinggi adalah
pada kelompok umur ≥ 50 tahun yakni sebesar 60 %. Hal ini disebabkan karena
hipertensi merupakan penyakit degeneratif dimana prevalensinya akan selalu
meningkat seiring dengan bertambahnya usia (Bustan,1997).
43
ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Skrining penyakit hipertensi pada... Anang Junaidi
44
VII.3. Persentase Hipertensi Menurut Faktor Risiko
Sebanyak 79 subyek yang dilakukan skrining terlihat bahwa persentase
dari faktor risiko hipertensi yang digunakan sebagai alat skrining terhadap
terjadinya kejadian adalah sebagai berikut:
Faktor umur dari subyek yang diteliti terdapat 57,7 % kejadian hipertensi
menyerang pada mereka yang berusia diantara 45-49 tahun. Hal ini disebabkan
karena penyakit hipertensi meningkat sesuai dengan bertambahnya usia
(Bustan,1997). Sedangkan menurut Sustrani dkk (2005 dijelaskan dari lima pria
yang berusia antara 35-44 memiliki tekanan darah yang tinggi. Angka tersebut
menjadi 2X lipat pada usia antara 45-54 tahun.
Faktor kegemukan / Obesitas ( IMT ≥ 27 ) menurut hasil pemeriksaan
tekanan darah terhadap subyek, yang mengalami hipertensi sebesar 34,6 %, akan
tetapi diantara mereka yang obesitas yang terkena hipertensi adalah sebesar
56,3 %. Hal ini disebabkan karena orang yang gemuk lebih berisiko menderita
hipertensi karena kelebihan kalori sehingga menyebabkan peningkatan kadar
sodium dalam darah sehingga menyebabkan hipertensi (Bustan,1997). Dari
penelitian yang banyak dilaksanakan terbukti bahwa ada hubungan antara
kegemuken (obesitas) dan hipertensi dan penurunan berat badan juga bisa
menurunkan tekanan darah (Gunawan,2005).
Faktor merokok menurut hasil pemeriksaan tekanan darah terhadap
subyek, yang positif hipertensi adalah sebesar 50 %, hal ini disebabkan karena
nekotin juga merangsang pelepasan adrenalin sehingga meningkatkan tekanan
darah, denyut nadi dan tekanan kontraksi otot jantung (Wijayakusuma dan
Dalimartha, 2004)
ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Skrining penyakit hipertensi pada... Anang Junaidi
45
Sedangkan faktor risiko yang lain seperti faktor keturunan, diet tinggi
garam, minum-minuman beralkohol menurut hasil pemeriksaan tekanan darah
terhadap subyek, yang positif hipertensi persentasinya relative kecil. Hal ini
dipengaruhi oleh adanya aktifitas fisik atau olah raga secara teratur yang
dilakukan subyek dan dari hasil pemeriksaan terhadap mereka yang melakukan
olah raga secara teratur persentasenya 71,7 % tidak terkena hipertensi, dan
persentase yang positif hipertensi 57,7 % tidak melakukan olah raga.
Aktifitas olah raga atau pembinaan fisik merupakan bagian dari tugas
prajurit TNI, di Kodim 08.08 Blitar dan satuan territorial yang lain dalam
melakukan pembinaan fisik disesuaikan dengan jadwal yang sudah ditetapkan
oleh Komando yaitu 2X seminggu yakni hari selasa digunakan pembinaan fisik
atau olah raga militer (Oramil) dan yang kedua yaitu pada hari jum’at dilakukan
olah raga umum (Oraum).
Sedangkan menurut penelitian, olah raga yang dilakukan secara teratur
dapat menyerap atau menghilangkan endapan kolesterol pada pembuluh darah
nadi, olah raga yang dimaksud adalah latian menggerakkan semua sendi atau otot
tubuh (latihan isotonik atau dinamik ) seperti gerak jalan, berenang, naik sepeda.
Tidak dianjurkan untuk olah raga yang berat dan menegangkan karena latihan
yang berat dan menegangkan justru akan dapat menimbulkan hipertensi, olah raga
yang teratur berguna untuk melancarkan peredaran darah dan menurunkan
tekanan darah (Gunawan,2005). WHO-ISH,1999 seperti yang dikutip oleh Boedi
dan Pramono tahun 2003 menjelaskan latihan fisik atau aerobic sedang secara
teratur ( jalan atau renang, selama 30-40 menit 3-4 X seminggu) mungkin lebih
efektif menurunkan tekanan darah dibanding dengan olah raga berat. Pada tahun
ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Skrining penyakit hipertensi pada... Anang Junaidi
46
1993 American College Of Sport Medicine (ACSM) menganjurkan latihan aerobic
(olah raga ketahanan) yang teratur secara cukup takarannya untuk mencegah
risiko hipertensi dan olah raga yang dilakukan secara teratur sangat bermanfaat
bagi kesehatan Kardiovaskuler, juga mencegah munculnya darah tinggi (Sustrani
dkk,2005). Gerak fisik hingga taraf tertentu dibutuhkan oleh tubuh untuk menjaga
mekanisme pengatur tekanan darah agar tetap bekerja sebagai mana mestinya
(Hoffman dan William, 1996).
VII.4. Validitas Skrining
Validitas dari alat skrining ( dikatakan positif bila minimal ada tiga gejala
klinis yang muncul ) dibandingkan dengan gold standart didapatkan Sensitivitas
sebesar 46,2 %, hal ini berarti akurasi alat ukur (gejala klinis hipertensi) dalam
mengidentifikasi subyek yang dikategorikan positif oleh gold standart sebesar
46,2 %, untuk spesifisitas sebesar 98,1 %, berarti akurasi alat ukur (gejala klinis
hipertensi) dalam mengidentifikasi subyek yang dikategorikan negatif oleh gold
standart sebesar 88,1 %.
Sedangkan validitas dari masing-masing alat skrining dengan gejala klinis
hipertensi yang dibandingkan dengan gold standart diperoleh hasil gejala klinis
hipertensi yang mempunyai sensitivitas paling tinggi adalah kaku kuduk, susah
tidur, dan telinga berdengung yakni sebesar 46,2 %, hal ini berarti akurasi gejala
klinik tersebut untuk mengklasifikasikan subyek yang dikatagorikan positif oleh
goal standart adalah sebesar 46,2 %. Sedangkan untuk Spesifisitas yang paling
tinggi adalah sakit kepala sebelah+ kaku kuduk+ susah tidur+ telinga
berdengung+ mata berkunang-kunang+ mudah marah yakni sebesar 98,1 %,
ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Skrining penyakit hipertensi pada... Anang Junaidi
47
berarti akurasi gejala klinis tersebut untuk mengklasifikasikan subyek yang
dikatakan negative adalah 98,1 %.
Hal tersebut di atas sesuai dengan pendapat Noor (1997) yaitu ada dua
kemempuan untuk menentukan validitas yakni sensitivitas dan spesifisitas, besar
nilai dari kedua parameter tersebut tentunya ditentukan dengan alat diagnostik di
luar tes penyaringan. Kedua nilai tersebut saling mempengaruhi satu dengan yang
lainnya, yakni bila sensitivitas meningkat maka spesifisitas akan menurun dan
begitu pula sebaliknya. Sedangkan menurut Murti, Bisma (1997) dijelaskan
bahwa konsep sensitivitas dan spesifisitas, tes penyaringan yang sahih adalah tes
yang sangat sensitif dan sangat spesifik, idealnya masing-masing bernilai 100
persen. Pada kenyataannya keadaan ini tidak mungkin dicapai, tetapi bisa
didekati.
Meningkatkan sensitivitas akan menurunkan spesifisitas, sebaliknya
meningkatkan spesifisitas akan menurunkan sensitivitas sebab pada umumnya tes
klinik tidak hanya menunjukkan subyek yang dengan jelas dikatagorikan normal
dan dikatagorikan abnormal, tetapi juga subyek-subyek yang berada di daerah
perbatasan (gray zone, borderline). Karena klasifikasi hanya dibuat secara
dikotomi, maka subyek-subyek yang ada diperbatasan dapat dimasukkan ke
dalam kategori normal atau sebaliknya tidak normal. Konkritnya, tatkala kita
melonggarkan kriteria positivitas, maka subyek-subyek diperbatasan akan
cenderung dklasifikasikan sebagai sakit (jadi meningkat sensitivitas). Sebaliknya
tatkala kita mengetatkan kriteria positivitas, maka subyek-subyek diperbatasan
akan cenderung diklasifikasikan sebagai tak sakit (jadi meningkat spesifisitas),
dan tidak diklasifikasikan sebagai sakit (jadi menurunkan sensitivitas).
ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Skrining penyakit hipertensi pada... Anang Junaidi
48
Sedangkan untuk Positive Prediktive Value (PPV) untuk alat skrining
sebesar 92,3 %, hal ini berarti kemungkinan orang dengan gejala klinis hipertensi
akan menderita hipertensi sebesar 92,3 %, dan untuk masing-masing gejala klinis
yang memiliki nilai tertinggi adalah kaku kuduk + telinga berdengung sebesar
90 %, hal ini berarti akurasi dari gejala klinis tersebut untuk menentukan
kemungkinan menerita hipertensi antara mereka yang hasil uji positif sebesar
menurut gejala klinis 90 %. Untuk Negative Prediktive Value (NPV) dari alat
skrining sebesar 78,8 % berarti kemungkinan orang yang tidak mengalami gejala
klinis hipertensi tidak menderita hipertensi sebesar 78,8 % dan untuk masing-
masing gejala klinis yang memiliki nilai tertinggi adalah Susah tidur + Telinga
berdengung sebesar 78,1 %, berarti akurasi dari gejala klinis tersebut untuk
menentukan kemungkinan tidak hipertensi diantara mereka yang hasil uji negative
sebesar 78,1 %.
Nilai prediktif tersebut sangat di pengaruhi oleh besarnya prevalensi
penyakit dalam masyarakat dengan ketentuan makin tinggi nilai prevalensi
penyakit, makin tinggi pula nilai prediktif positif dan sebaliknya (Noor,
1997). PPV dan NPV merupakan parameter penting karena selain mempunyai
kegunaan praktis, juga mencerminkan sensitivitas dan spesifisitas, makin tinggi
sensitivitas tes, makin kecil kemungkinan subyek yang tes negative akan
berpenyakit, sehingga makin besar nilai prediktif negative, makin tinggi
spesifisitas tes, makin kecil kemungkinan subyek yang tes positif akan bebas dari
penyakit, sehingga makin besar nilai prediktif positif (Murti, Bisma, 1997)
ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Skrining penyakit hipertensi pada... Anang Junaidi
49
VII.5. Reliabilitas Hasil Pemeriksaan Tekanan Darah
Pada skrining ini Uji Kappa digunakan untuk mengamati terhadap
kesepakatan antara dua peneliti terhadap obyek yang sama yaitu mencari
Reliabilitas ( keajekan ) hasil tekanan darah yang di ukur antara pemeriksa I dan
pemeriksa II didapatkan hasil 0,86. sedangkan interpretasi pengukuran yang
digunakan adalah koefisien kesepakatan Kappa Cohen, yaitu :
K > 0,75 = Menunjukkan kesepakatan sangat baik.
0,4 ≤ K< 0,75 = Menunjukkan kesepakatan cukup baik.
0 ≤ K < 0,4 = Menunjukkan kesepakatan lemah
Dengan demikian Kappa 0,86 dari hasil pemeriksaan tekanan darah yang
dilakukan oleh dua orang pemeriksa dengan menggunakan tabel 2X2
menunjukkan bahwa adanya kesepakatan yang sangat baik.
ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Skrining penyakit hipertensi pada... Anang Junaidi
BAB VIII
KESIMPULAN DAN SARAN
VIII.1. Kesimpulan
Dalam skrining hipertensi yang dilakukan di Kodim 08.08 Blitar dapat
ditarik kesimpulan :
1. Prevalensi hipertensi prajurit TNI-AD yang bertugas di satuan territorial
Kodim 08.08 Blitar berdasarkan pemeriksaan tekanan darah terhadap
subyek adalah sebesar 32,9%. Namun bila dilihat dari kelompok umur
prevalensi yang tertinggi menurut kelompok umur adalah usia ≥50 tahun
sebesar 60%.
2. Sebagian besar prajurit TNI-AD yang bertugas di satuan territorial
mempunyai faktor resiko hiperetensi yaitu faktor umur, kebiasaan
merokok dan obesitas.
3. Validitas skrining hipertensi didapatkan hasil sensitivitas tertinggi sebesar
46,2 %, spesifisitas adalah sebesar 98,1%, nilai dari Positive Prediktive
Value (PPV) adalah sebesar 90 % dan untuk Negative Prediktive Value
(NPV) adalah sebesar 78,1 %.
4. Reliabilitas hasil pemeriksaan tekanan darah yang diukurantara peneliti
sebagai pemeriksa I dengan anggota Poliklinik Bantuan Kesdam V/
Brawijaya sebagai pemeriksa II didapatkan hasil 0,86, hal ini berarti
menunjukkan kesepakatan yang sangat baik.
50
ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Skrining penyakit hipertensi pada... Anang Junaidi
51
VIII.2. Saran
a. Individu
1. Lakukan pemeriksaan tekanan darah bila minimal ada tiga dari
gejala klinis yang muncul atau satu dari kaku kuduk, susah tidur
dan telinga berdengung.
2. Kurangi konsumsi makanan atau kebiasaan yang bisa
menimbulkan hipertensi terutama usia sudah diatas 40 tahun.
3. Hindari kegemukan dengan menjaga berat badan tetap normal
sebab kelebihan kalori dapat menyebabkan peningkatan kadar
sodium dalam darah sehingga menyebabkan hipertensi.
4. Lakukan olah raga dan pembinaan fisik secara teratur untuk
mencegah hipertensi dan juga dapat menurunkan tekanan darah.
b. Bagi Kesatuan
1. Melakukan kegiatan skrining pada satuan-satuan lain baik satuan
tempur/ non tempur terutama pada komandan pasukan, mulai
tingkat regu sampai komandan satuan.
2. Tingkatkan derajat kesehatan prajurit TNI-AD agar tetap terjaga
produktifitasnya dengan melakukan Pembinaan fisik.
3. Hasil skrining dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam
memberikan dukungan dan pelayanan kesehatan prajurit.
ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Skrining penyakit hipertensi pada... Anang Junaidi
DAFTAR PUSTAKA Beaglehole R., R.Bonita T. Kjellstrom, 1993, Dasar-Dasar Epidemiologi, Gajah
Mada University Press. Yogyakarta,; 154 –159. Bustan, MN., 1997, Epidemiologi Penyakit Tidak Menular, Rinika Cipta,
Yogyakarta. Friedman, G.D, 1993, Prinsip prinsip Epidemiologi, Elsentia Medica,
Yogyakarta. Gunawan, 2005, Hipertensi Tekanan darah Tinggi, Konisius, Yogyakarta,;7 – 25 Hoffman. William, 1996, Desease Free: How to prevent,treat and care more than
150 illnesses and conditions.Garamedia Pustaka Utama. Joewono, Boedi S dan. Prabowo, Hadi P, 2003, Ilmu Penyakit Jantung, Airlangga
University Press,; 42 - 48. Murti, Bhisma, 1997, Prinsip Metoda Riset Epidemiologi, Gajah Mada University
Press. Yogyakarta,; 49 – 65. Mausner and Bahn, 1985, Epidemiology- An Introductory Text, WB Sanders
Company Philadelpia. Noor, Nasri Noor,1997, Dasar Epidemiologi, Rinika Cipta Ujung Pandang,;
72 – 82. Notoadmojo,S, 2003, Metodologi Penelitihan Kesehatan, Rinika Cipta, Jakarta. Sutrisna, B,1994, Pengantar Metoda Epidemiologi, Dian Rakyat, Jakarta,; 60. Syahrul,F.S dan Hidajah, Atik C, 2002, Dasar-Dasar Epidemiologi, FKM Unair,
24 – 27,; 56. Sustrani, L dkk, 2005, Hipertensi, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta,; 8 – 57. Wijiyakusuma dan Dalimartha, 2004, Ramuan Tradisional Untuk Pengobatan
Darah Tinggi, Niaga Swadaya, Jakarta,; 8 – 10. Www.google.Cyber Men : Helth,2005, Jangan Biarkan Hipertensi Berkomplikasi,
Senior.
52
ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Skrining penyakit hipertensi pada... Anang Junaidi
1.
(-) 14 47
TN+FP 47+6
12 66,70%
3.
TP+FN 12+14
50 94,30%TN+FP 50+3
X 100 % = X 100 % =
Susah tidur
X 100 % = X 100 % =
61
Perhitungan Validitas
A. Gejala klinis sakit kepala
Pemeriksaan Tekanan Darah Total
(+) (-)(+) 11 16 27(-)
Sakit kepala15 37 52
Total 26 53 79
Sensitivitas = TP X 100 % = 11 X 100 % = 42,30%TP+FN 11+15
Spesifisitas = TN X 100 % = 37 X 100 % = 69,80%TN+FP 37+16
PPV = TP X 100 % = 11 X 100 % = 40,70%TP+FP 11+16
TN 37 71,20%NPV = X 100 % = X 100 % =TN+FN 37+15
2. B. Kaku kuduk
Pemeriksaan Tekanan Darah Total
(+) (-)(+) 12 6Kaku kuduk 18
26Total 53 79
Sensitivitas = TP X 100 % = 12 X 100 % = 46,20%TP+FN 12+14
TNSpesifisitas = 47 88,70% X 100 % = X 100 % =
TPPPV =TP+FP 12+6
TNNPV = 47 77,00% X 100 % = X 100 % =TN+FN 47+14
C. Susah Tidur
Pemeriksaan Tekanan Darah Total
(+) (-)(+) 12 3 15(-) 14 50 64
26Total 53 79
Sensitivitas = TP X 100 % = 12 X 100 % = 46,20%
TNSpesifisitas =
ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Skrining penyakit hipertensi pada... Anang Junaidi
26 53
TP 12 80,00%
50+14
5. E. Mata berkunang
(+) 10 16
10+16
69,80%
6.
(+) 10 5
26 53
TN+FP 48+5TP 10 66,70%
TP+FP 10+5
TN+FN 48+16
PPV = X 100 % = X 100 % =
Total 79
Darah Total
15
NPV = X 100 % =
26
PPV = X 100 % = X 100 % =
Total 79
Pemeriksaan Tekanan Darah Total
(+) (-)Telinga (+) 12 3 15
(-)berdengung 14 50 64
TPSensitivitas = 12 46,20% X 100 % = X 100 % =TP+FN 12+14
TNSpesifisitas = 50 94,30% X 100 % = X 100 % =TN+FP 50+3
TP+FP 12+3
TN 50 78,10%NPV = X 100 % = X 100 % =TN+FN
Pemeriksaan Tekanan Darah Total
(+) (-)
(-)Mata berkunang
16 37 5326Total 53 79
TPSensitivitas = 10 38,50% X 100 % = X 100 % =TP+FN 10+16
TNSpesifisitas = 37 69,80% X 100 % = X 100 % =TN+FP 37+16
TPPPV = 10 38,50% X 100 % = X 100 % =TP+FP
TN X 100 % = 37TN+FN 37+16
F. Mudah marah
Pemeriksaan Tekanan
(+) (-)
Mudah marah(-) 16 48 64
TPSensitivitas = 10 38,50% X 100 % = X 100 % =TP+FN 10+16
TNSpesifisitas = 48 90,60% X 100 % = X 100 % =
TN 48 75,00%NPV = X 100 % = X 100 % =
ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Skrining penyakit hipertensi pada... Anang Junaidi
26 53
TN 50 73,50%
8. A + C
TN 52 98,10%
TP 8 88,90%
74,30%
9.
Darah Total
PPV = X 100 % = X 100 % =
NPV = X 100 % =
Spesifisitas = X 100 % = X 100 % =
PPV =
NPV = X 100 % = X 100 % =
Total 79
A11
TN 51 96,20%TN+FP 51+2
7+2
TN 51 72,80%TN+FN 51+19
NPV = X 100 % = X 100 % =
Spesifisitas = X 100 % = X 100 % =
A9
Pemeriksaan Tekanan Darah Total
(+) (-)
A + B + B11(+) 8 3
(-) 18 50 68
TPSensitivitas = 8 30,80% X 100 % = X 100 % =TP+FN 8+18
TNSpesifisitas = 50 94,30% X 100 % = X 100 % =TN+FP 50+3
TP X 100 % = 8 X 100 % = 72,70%TP+FP 8+3
TN+FN 50+18
Pemeriksaan Tekanan Darah Total
(+) (-)(+)
A + C8 1 9
(-) 18 52 70Total 26 53 79
TPSensitivitas = 8 30,80% X 100 % = X 100 % =TP+FN 8+18
TN+FP 52+1
TP+FP 8+1
TNTN+FN
X 100 % = 5252+18
A + D
Pemeriksaan Tekanan
(+) (-)(+) 7 2 9
A + D + D (-) 19 51 7026Total 53 79
TPSensitivitas = 7 26,90% X 100 % = X 100 % =TP+FN 7+19
TP 7 77,80%PPV = X 100 % = X 100 % =TP+FP
ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Skrining penyakit hipertensi pada... Anang Junaidi
26 53
TN 47 88,70%
TN 47 70,10%
11. A + F
TP 6 23,10%
71,80%
12.
NPV = X 100 % =
X 100 % =Sensitivitas = X 100 % =
8
NPV = X 100 % = X 100 % =
Spesifisitas = X 100 % = X 100 % =
Total 79
A12
TP 9 34,60%
TN 51 96,20%
81,80%TP+FP 9+2
TN 51 75 00%
B11
Sensitivitas = X 100 % = X 100 % =
Spesifisitas = X 100 % = X 100 % =
PPV = X 100 % =
NPV X 100 % X 100 %
Pemeriksaan Tekanan Darah Total
(+) (-)
A + E + E(+) 6 6 12(-) 20 47 67
TPSensitivitas = 6 23,10% X 100 % = X 100 % =TP+FN 6+20
TN+FP 47+6
PPV = TP X 100 % = 6 X 100 % = 50,00%TP+FP 6+6
TN+FN 47+20
Pemeriksaan Tekanan Darah Total
(+) (-)(+)
A + F6 2
(-) 20 51 71Total 26 53 79
TP+FN 6+20Spesifisitas = TN X 100 % = 51 X 100 % = 96,20%
TN+FP 51+2
TP 6 75,00%PPV = X 100 % = X 100 % =TP+FP
TN X 100 % =6+251
TN+FN 51+20B + C
Pemeriksaan Tekanan Darah Total
(+) (-)
B + C + C(+) 9 2 11(-) 17 51 68
Total 26 53 79
TP+FN 9+17
TN+FP 51+2
TP X 100 % = 9
ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Skrining penyakit hipertensi pada... Anang Junaidi
26 53
TN 52 75,40%
14. B + E
B10
Total 79
NPV = X 100 % = X 100 % =
9(+) 8 1
TP 8 88,90%
74,30%
15.
B9
PPV = X 100 % = X 100 % =
NPV = X 100 % =
Darah Total
9(+) 7 2
26 53
TP+FN 7+19
TN+FP 51+2
77,80%
TN 51 72,90%TN+FN 51+19
B9
Total 79
PPV = X 100 % =
NPV = X 100 % = X 100 % =
(+) (-)
B + D + D(+) 9 1 10(-) 17 52 69
TPSensitivitas = 9 23,10% X 100 % = X 100 % =TP+FN 9+17
TNSpesifisitas = 52 98,10% X 100 % = X 100 % =TN+FP 52+1
TPPPV = 9 90,00% X 100 % = X 100 % =TP+FP 9+1
TN+FN 52+17
Pemeriksaan Tekanan Darah Total
(+) (-)
B + E + E (-) 18 52 7026Total 53 79
TPSensitivitas = 8 30,80% X 100 % = X 100 % =TP+FN 8+18
TNSpesifisitas = 52 98,10% X 100 % = X 100 % =TN+FP 52+1
TP+FP 8+1TN
TN+FN X 100 % = 52
52+18
B + F
Pemeriksaan Tekanan
(+) (-)
B + F + F (-) 19 51 70
TPSensitivitas = 7 26,90% X 100 % = X 100 % =
TNSpesifisitas = 51 96,20% X 100 % = X 100 % =
TPTP+FP
X 100 % = 77+2
ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Skrining penyakit hipertensi pada... Anang Junaidi
TP 8 88,90%
TN 52 74,30%
17. C + E
PPV = X 100 % = X 100 % =
NPV = X 100 % = X 100 % =
11(+) 9 2
26 53
TN 51 96,20%
TP 9 81,80%
75,00%
TP 7 26,90%
TN 52 98,10%
87,50%
73,20%TN+FN 52+19
C11
Total 79
Spesifisitas = X 100 % = X 100 % =
PPV = X 100 % = X 100 % =
NPV = X 100 % =
Sensitivitas = X 100 % = X 100 % =
Spesifisitas = X 100 % = X 100 % =
PPV = X 100 % =
X 100 % =
C + D(+) 8 1 9(-) 18 52 70
Total 26 53 79
TPSensitivitas = 8 30,80% X 100 % = X 100 % =TP+FN 8+18
TNSpesifisitas = 52 98,10% X 100 % = X 100 % =TN+FP 52+1
TP+FP 8+1
TN+FN 52+18
Pemeriksaan Tekanan Darah Total
(+) (-)
C + E + E (-) 17 51 68
TPSensitivitas = 9 34,60% X 100 % = X 100 % =TP+FN 9+17
TN+FP 51+2
TP+FP 9+2
TN X 100 % = 51TN+FN 51+17
18. C + F
Pemeriksaan Tekanan Darah Total
(+) (-)(+) 7 1 8(-) 19C + F 52 71
Total 26 53 79
TP+FN 7++19
TN+FP 52+1
TP X 100 % = 7TP+FP 7+1
NPV = TN X 100 % = 52
ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Skrining penyakit hipertensi pada... Anang Junaidi
TP+FN 8+18
20. D + F
D + F
TP+FN 8+18
TN+FP 52+1
74,30%
21.
26 53
TN+FP 51+2
77,80%
72,90%
22. A + B + C
D + F 9
NPV = X 100 % =
Darah Total
Total 79
PPV = X 100 % =
X 100 % =
P ik T k
Total 26 53 79
Sensitivitas = TP X 100 % = 8 X 100 % = 30,80%
TNSpesifisitas = 52 98,10% X 100 % = X 100 % =TN+FP 52+1
TPPPV = 8 88,90% X 100 % = X 100 % =TP+FP 8+1
TNNPV = 52 74,30% X 100 % = X 100 % =TN+FN 52+18
Pemeriksaan Tekanan Darah Total
(+) (-)(+) 8 1 9(-) 18 52 70
26Total 53 79
Sensitivitas = TP X 100 % = 8 X 100 % = 30,80%
TNSpesifisitas = 52 98,10% X 100 % = X 100 % =
TPPPV = 8 88,90% X 100 % = X 100 % =TP+FP 8+1
TNTN+FN
X 100 % = 5252+18
E + F
Pemeriksaan Tekanan
(+) (-)(+) 7 2 9(-)E + F 19 51 70
TPSensitivitas = 7 26,90% X 100 % = X 100 % =TP+FN 7+19
TNSpesifisitas = 51 96,20% X 100 % = X 100 % =
TPTP+FP
X 100 % = 77+2
NPV = TN X 100 % = 51TN+FN 51+19
ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Skrining penyakit hipertensi pada... Anang Junaidi
TN+FP 52+1
TN+FN 52+19
23. A + B + D
TP+FN 7+19
TN+FP 52+1
TP+FP 7+1
52 73,50%
TN+FP 52+1
6 85,70%
25. A + B + F
A8
X 100 % = X 100 % =
Darah Total
A + B + E
X 100 % = X 100 % =
Darah Total
Sensitivitas = TP X 100 % = 7 X 100 % = 26,90%TP+FN 7+19
Spesifisitas = TN 52 98,10% X 100 % = X 100 % =
TPPPV = 7 87,50% X 100 % = X 100 % =TP+FP 7+1
TNNPV = 52 73,50% X 100 % = X 100 % =
Pemeriksaan Tekanan Darah Total
(+) (-)(+) 7 1 8
A + B + D + B + D (-) 19 52 7126Total 53 79
Sensitivitas = TP X 100 % = 7 X 100 % = 26,90%
TNSpesifisitas = 52 98,10% X 100 % = X 100 % =
TPPPV = 7 87,50% X 100 % = X 100 % =
TNNPV =TN+FN 52+19
24. A + B + E
Pemeriksaan Tekanan
(+) (-)(+) 6 1 7(-) 20 52 72
26Total 53 79
Sensitivitas = TP X 100 % = 6 X 100 % = 23,10%TP+FN 6+20
Spesifisitas = TN X 100 % = 52 X 100 % = 98,10%
TPPPV =TP+FP 6+1
TNNPV = 52 72,20% X 100 % = X 100 % =TN+FN 52+20
Pemeriksaan Tekanan
ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Skrining penyakit hipertensi pada... Anang Junaidi
TN+FP 52+1
TP+FP 6+1
TN+FN 52+20
26. B + C + D
B + C + D
TN+FP 52+1
TP+FP 7+1
73,50%
27.
(+) 8 1
TN+FP 52+1
8 88,90%
28. B + C + F
(+) ( )
B + C + D8
NPV = X 100 % =
Darah Total
9
X 100 % = X 100 % =
Darah Total
TP+FN 6+20
Spesifisitas = TN X 100 % = 52 X 100 % = 98,10%
TPPPV = 6 85,70% X 100 % = X 100 % =
TNNPV = 52 72,20% X 100 % = X 100 % =
Pemeriksaan Tekanan Darah Total
(+) (-)(+) 7 1 8(-) 19 52 71
26Total 53 79
Sensitivitas = TP X 100 % = 7 X 100 % = 26,90%TP+FN 7+19
Spesifisitas = TN X 100 % = 52 X 100 % = 98,10%
TPPPV = 7 87,50% X 100 % = X 100 % =
TNTN+FN
X 100 % = 5252+19
B + C + E
Pemeriksaan Tekanan
(+) (-)
(-)B + C + E 18 52 7026Total 53 79
Sensitivitas = TP X 100 % = 8 X 100 % = 30,80%TP+FN 8+18
TNSpesifisitas = 52 98,10% X 100 % = X 100 % =
TPPPV =TP+FP 8+1
TNNPV = 52 74,30% X 100 % = X 100 % =TN+FN 52+18
Pemeriksaan Tekanan
ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Skrining penyakit hipertensi pada... Anang Junaidi
TP+FP 6+1
TN+FN 52+20
29. C + D + E
C + D + E
TP+FN 8+18
TP+FP 8+152 74,30%
30.
(-) 19 52
7 87,50%
31.
(+) (-)
C + D + E9
X 100 % = X 100 % =
+ F 71
X 100 % = X 100 % =
Darah Total
7(+) 6 1 7
Spesifisitas = TN X 100 % = 52 X 100 % = 98,10%TN+FP 52+1
TPPPV = 6 85,70% X 100 % = X 100 % =
TNNPV = 52 72,20% X 100 % = X 100 % =
Pemeriksaan Tekanan Darah Total
(+) (-)(+) 8 1 9(-) 18 52 70
26Total 53 79
Sensitivitas = TP X 100 % = 8 X 100 % = 30,80%
TNSpesifisitas = 52 98,10% X 100 % = X 100 % =TN+FP 52+1
TPPPV = 8 88,90% X 100 % = X 100 % =
TNNPV =TN+FN 52+18
C + D + F
Pemeriksaan Tekanan Darah Total
(+) (-)(+) 7 1
C + D8
26Total 53 79
Sensitivitas = TP X 100 % = 7 X 100 % = 26,90%TP+FN 7+19
Spesifisitas = TN X 100 % = 52 X 100 % = 98,10%TN+FP 52+1
PPV = TPTP+FP 7+1
TNNPV = 52 73,50% X 100 % = X 100 % =TN+FN 52+19
D + E + F
Pemeriksaan Tekanan
ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Skrining penyakit hipertensi pada... Anang Junaidi
TP+FP 6+1
TN+FN 52+20
32. A + B + C + D
+C+D
TP+FP 6+1
52 72,20%
33.
(-) 20 52
TN+FP 52+1
6 85,70%
34. A + B + C + F
A+B+C+D7
X 100 % = X 100 % =
A+B+C+E 72
X 100 % = X 100 % =
A+B+C+F7(+) 6 1
(-) 20 52A+B+C+F772
TN+FP 52+1
PPV = TP X 100 % = 6 X 100 % = 85,70%
TNNPV = 52 72,20% X 100 % = X 100 % =
Pemeriksaan Tekanan Darah Total
(+) (-)
A+B(+) 6 1 7(-) 20 52 72
26Total 53 79
Sensitivitas = TP X 100 % = 6 X 100 % = 23,10%TP+FN 6+20
Spesifisitas = TN X 100 % = 52 X 100 % = 98,10%TN+FP 52+1
TPPPV = 6 85,70% X 100 % = X 100 % =
TNNPV =TN+FN 52+20
A + B + C + E
Pemeriksaan Tekanan Darah Total
(+) (-)(+) 6 1 7
26Total 53 79
Sensitivitas = TP X 100 % = 6 X 100 % = 23,10%TP+FN 6+20
Spesifisitas = TN X 100 % = 52 X 100 % = 98,10%
TPPPV =TP+FP 6+1
TNNPV = 52 72,20% X 100 % = X 100 % =TN+FN 52+20
Pemeriksaan Tekanan Darah Total
(+) (-)
ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Skrining penyakit hipertensi pada... Anang Junaidi
TN+FN 52+20
35. B + C + D + E
(-) 19 52
TP+FP 7+1
(+) (-)
72,20%
(+) (-)
B+C+D+E871
NPV = X 100 % =
Pemeriksaan Tekanan
(-) 20 52
TP 6 23,10%TP+FN 6+20
C+D+E+F772
Sensitivitas = X 100 % = X 100 % =
PPV = TP X 100 % = 6 X 100 % = 85,70%TP+FP 6+1
NPV = TN 52 72,20% X 100 % = X 100 % =
Pemeriksaan Tekanan Darah Total
(+) (-)(+) 7 1 8
B+C+D+E
26Total 53 79
Sensitivitas = TP X 100 % = 7 X 100 % = 26,90%TP+FN 7+19
Spesifisitas = TN X 100 % = 52 X 100 % = 98,10%TN+FP 52+1
PPV = TP X 100 % = 7 X 100 % = 87,50%
TN 52 73,50%NPV = X 100 % = X 100 % =TN+FN 52+19
36. B + C + D + F
Pemeriksaan Tekanan Darah Total
(+) 6 1B+C+D+F
7(-) 20 52 72
26Total 53 79
Sensitivitas = TP X 100 % = 6 X 100 % = 23,10%TP+FN 6+20
Spesifisitas = TN X 100 % = 52 X 100 % = 98,10%TN+FP 52+1
TP 6 85,70%PPV = X 100 % = X 100 % =TP+FP
TN X 100 % =
6+1
52TN+FN 52+20
37. C + D + E + F
Darah Total
(+) 6 1 7C+D+E+F
Total 26 53 79
ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Skrining penyakit hipertensi pada... Anang Junaidi
38.
TP 6 23,10%
(+) (-)
TP 6 23,10%
40.
A+B+C+D+E7
Sensitivitas = X 100 % = X 100 % =
Sensitivitas = X 100 % = X 100 % =
B+C+D+E+F
TP+FN 6+20
B+C+D+E+F7
NPV = TN X 100 % = 52 X 100 % = 72,20%TN+FN 52+20
A + B + C + D + E
Pemeriksaan Tekanan Darah Total
(+) (-)(+) 6 1 7
A+B+C+D+E (-) 20 52 72Total 26 53 79
TP+FN 6+20
Spesifisitas = TN X 100 % = 52 X 100 % = 98,10%TN+FP 52+1
PPV = TP X 100 % = 6 X 100 % = 85,70%TP+FP 6+1
TN 52 72,20%NPV = X 100 % = X 100 % =TN+FN 52+20
39. A + B + C + D + F
Pemeriksaan Tekanan Darah Total
(+) 6 1 7(-) 20A+B+C+D+F 52 72
Total 26 53 79
TP+FN 6+20
Spesifisitas = TN X 100 % = 52 X 100 % = 98,10%TN+FP 52+1
TP 6 85,70%PPV = X 100 % = X 100 % =TP+FP 6+1
TNNPV = 52 72,20% X 100 % = X 100 % =TN+FN 52+20
B + C + D + E + F
Pemeriksaan Tekanan Darah Total
(+) (-)(+) 6 1 7(-) 20 52 72
26Total 53 79
Sensitivitas = TP X 100 % = 6 X 100 % = 23,10%
ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Skrining penyakit hipertensi pada... Anang Junaidi
A+B+C+D+E+F7
TN+FN 52+20
41. A + B + C + D + E + F
Pemeriksaan Tekanan Darah Total
(+) (-)
A+B+C+D+E+F(+) 6 1 7(-) 20 52 72
Total 26 53 79
Sensitivitas = TP X 100 % = 6 X 100 % = 23,10%TP+FN 6+20
Spesifisitas = TN X 100 % = 52 X 100 % = 98,10%TN+FP 52+1
PPV = TP X 100 % = 6 X 100 % = 85,70%TP+FP 6+1
NPV = TN X 100 % = 52 X 100 % = 72,20%TN+FN 52+20
ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Skrining penyakit hipertensi pada... Anang Junaidi
LEMBAR KUESIONER
I. Identitas Diri Nama : ........................................................................................
Umur : ........................................................................................
Jenis kelamin : ........................................................................................
Pendidikan : ........................................................................................
Suku/Bangsa : ........................................................................................
Berat & Tinggi badan : ...................... Kg,......................Cm.
II. Riwayat Kesehatan 1. Apakah dalam keluarga ada yang menderita penyakit hipertensi sebelumnya.
a. Ya b. Tidak
2. Apakah bapak/ibu pernah menderita penyakit hipertensi
a. Ya b. Tidak
3. Apakah bapak/ibu merokok
a. Ya b. Tidak
4. Apakah bapak/ibu saat ini teratur melakukan pembinaan fisik atau olah raga.
a. Ya b. Tidak
5. Apakah bapak/ibu menyukai makanan yang rasanya asin.
a. Ya b. Tidak
6. Apakah bapak/Ibu mempunyai kebiasaan minum alkohol
a. Ya b. Tidak
1
ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Skrining penyakit hipertensi pada... Anang Junaidi
III. Gejala Klinis
No Gejala klinis Ya Tidak
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Apakah bapak/ibu pernah megalami sakit kepala di bagian samping.
Apakah bapak/ibu pernah mengalami atau merasakan berat di tengkuk
Apakah bapak/ibu susah tidur
Apakah bapak/ibu mengalami telinga berdengung
Apakah bapak/ibu pernah mengalami mata berkunang-kunang
Apakah bapak/ibu mudah marah
IV. Pemeriksaan Tekanan Darah. 1. Hasil pemeriksaan oleh mahasiswa sebagai penguji satu ?
TDS : .................
TDD : .................
2. Hasil pemeriksaan oleh anggota Kesdam V/BJW sebagai penguji dua ?
TDS : .................
TDD : .................
2
ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Skrining penyakit hipertensi pada... Anang Junaidi
KET
TABULASI DATA FAKTOR RISIKO
NO FAKTOR RESIKO KETRES UMUR OBESITAS GENETIK MEROKOK OLAH RAGA DIET GARAM ALKOHOL
40-44 45-49 ≥ 50 > 27 < 27 ADA TIDAK ADA TIDAK YA TIDAK YA TIDAK YA TIDAK Rik I Rik II1 √ √ √ √ √ √ √ 170/100 170/110 2 √ √ √ √ √ √ √ 140/100 140/903 √ √ √ √ √ √ √ 150/100 150/1004 √ √ √ √ √ √ √ 120/80 120/855 √ √ √ √ √ √ √ 120/80 120/806 √ √ √ √ √ √ √ 120/85 120/807 √ √ √ √ √ √ √ 155/100 150/1008 √ √ √ √ √ √ √ 125/80 120/809 √ √ √ √ √ √ √ 120/80 120/80
10 √ √ √ √ √ √ √ 120/80 115/8011 √ √ √ √ √ √ √ 115/75 110/7012 √ √ √ √ √ √ √ 130/80 140/10013 √ √ √ √ √ √ √ 150/100 150/10014 √ √ √ √ √ √ √ 110/70 110/7015 √ √ √ √ √ √ √ 150/100 150/9016 √ √ √ √ √ √ √ 130/80 135/9017 √ √ √ √ √ √ √ 120/80 120/8018 √ √ √ √ √ √ √ 180/110 180/12019 √ √ √ √ √ √ √ 100/70 110/7020 √ √ √ √ √ √ √ 120/80 120/8021 √ √ √ √ √ √ √ 130/90 140/10022 √ √ √ √ √ √ √ 120/90 120/8023 √ √ √ √ √ √ √ 130/90 120/8024 √ √ √ √ √ √ √ 140/95 140/9025 √ √ √ √ √ √ √ 130/80 130/8026 √ √ √ √ √ √ √ 150/100 150/10027 √ √ √ √ √ √ √ 100/70 105/7028 √ √ √ √ √ √ √ 140/90 140/10029 √ √ √ √ √ √ √ 130/90 130/8030 √ √ √ √ √ √ √ 120/80 130/80NO FAKTOR RESIKO
ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Skrining penyakit hipertensi pada... Anang Junaidi
RES
RES UMUR OBESITAS GENETIK MEROKOK OLAH RAGA DIET GARAM ALKOHOL KET40-44 45-49 ≥ 50 > 27 < 27 ADA TIDAK ADA TIDAK YA TIDAK YA TIDAK YA TIDAK Rik I Rik II
31 √ √ √ √ √ √ √ 100/70 100/6532 √ √ √ √ √ √ √ 100/70 100/6533 √ √ √ √ √ √ √ √ 185/120 190/12034 √ √ √ √ √ √ 160/100 160/10035 √ √ √ √ √ √ 120/90 120/8036 √ √ √ √ √ √ √ 120/70 120/8037 √ √ √ √ √ √ √ 150/100 150/10038 √ √ √ √ √ √ √ 140/90 140/8039 √ √ √ √ √ √ √ 120/80 120/8040 √ √ √ √ √ √ √ 120/80 120/8041 √ √ √ √ √ √ √ 150/100 150/10042 √ √ √ √ √ √ √ 110/70 110/7043 √ √ √ √ √ √ √ 100/70 110/7044 √ √ √ √ √ √ √ 150/100 150/10045 √ √ √ √ √ √ √ 120/80 120/8046 √ √ √ √ √ √ 150/100 150/9047 √ √ √ √ √ √ √ 120/80 120/8048 √ √ √ √ √ √ √ 120/80 120/8049 √ √ √ √ √ √ √ 130/80 145/9050 √ √ √ √ √ √ √ 150/100 145/10051 √ √ √ √ √ √ √ 140/100 130/9052 √ √ √ √ √ √ √ 130/80 130/8553 √ √ √ √ √ √ √ 125/80 130/9054 √ √ √ √ √ √ √ 125/90 120/8055 √ √ √ √ √ √ √ 135/90 140/9056 √ √ √ √ √ √ √ 120/70 120/8057 √ √ √ √ √ √ √ 110/70 100/7058 √ √ √ √ √ √ √ 120/80 130/8059 √ √ √ √ √ √ √ 150/100 150/9560 √ √ √ √ √ √ √ 120/70 120/8061 √ √ √ √ √ √ √ 130/80 130/8062 √ √ √ √ √ √ √ 110/70 100/70NO FAKTOR RESIKO
KETUMUR OBESITAS GENETIK MEROKOK OLAH RAGA DIET GARAM ALKOHOL
ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Skrining penyakit hipertensi pada... Anang Junaidi
RES 40-44 45-49 ≥ 50 > 27 < 27 ADA TIDAK ADA TIDAK YA TIDAK YA TIDAK YA TIDAK Rik I Rik II63 √ √ √ √ √ √ √ √ 145/100 140/10064 √ √ √ √ √ √ √ √ 120/80 120/8065 √ √ √ √ √ √ √ 130/80 130/8566 √ √ √ √ √ √ √ √ 130/80 130/8067 √ √ √ √ √ √ √ 110/70 100/7068 √ √ √ √ √ √ √ √ 120/80 120/9069 √ √ √ √ √ √ √ √ 130/80 130/9070 √ √ √ √ √ √ √ √ 120/80 120/9071 √ √ √ √ √ √ √ 170/70 110/7072 √ √ √ √ √ √ √ 120/80 120/7073 √ √ √ √ √ √ √ 190/120 190/12074 √ √ √ √ √ √ √ 120/80 120/8075 √ √ √ √ √ √ √ 130/80 130/8576 √ √ √ √ √ √ √ 120/80 120/8077 √ √ √ √ √ √ √ 130/90 130/9078 √ √ √ √ √ √ √ 120/80 130/9079 √ √ √ √ √ √ √ 120/80 120/90
ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Skrining penyakit hipertensi pada... Anang Junaidi
TABULASI DATA
NO GEJALA KLINIS KETRES SAKIT KEPALA KAKU KUDUK SUSAH TIDUR TELINGA BERDENGUNG MATA BERKUNANG MUDAH MARAH
YA TIDAK YA TIDAK YA TIDAK YA TIDAK YA TIDAK YA TIDAK Rik I Rik II1 ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ 170/100 170/110 2 ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ 140/100 140/903 ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ 150/100 150/1004 ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ 120/80 120/855 ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ 120/80 120/806 ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ 120/85 120/807 ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ 155/100 150/1008 ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ 125/80 120/809 ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ 120/80 120/80
10 ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ 120/80 115/8011 ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ 115/75 110/7012 ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ 130/80 140/10013 ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ 150/100 150/10014 ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ 110/70 110/7015 ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ 150/100 150/9016 ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ 130/80 135/9017 ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ 120/80 120/8018 ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ 180/110 180/12019 ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ 100/70 110/7020 ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ 120/80 120/8021 ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ 130/90 140/10022 ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ 120/90 120/8023 ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ 130/90 120/8024 ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ 140/95 140/9025 ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ 130/80 130/8026 ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ 150/100 150/10027 ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ 100/70 105/7028 ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ 140/90 140/10029 ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ 130/90 130/8030 ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ 120/80 130/80
ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Skrining penyakit hipertensi pada... Anang Junaidi
NO GEJALA KLINIS KETRES SAKIT KEPALA KAKU KUDUK SUSAH TIDUR TELINGA BERDENGUNG MATA BERKUNANG MUDAH MARAH
YA TIDAK YA TIDAK YA TIDAK YA TIDAK YA TIDAK YA TIDAK Rik I Rik II31 ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ 100/70 100/6532 ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ 100/70 100/6533 ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ 185/120 190/12034 ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ 160/100 160/10035 ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ 120/90 120/8036 ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ 120/70 120/8037 ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ 150/100 150/10038 ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ 140/90 140/8039 ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ 120/80 120/8040 ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ 120/80 120/8041 ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ 150/100 150/10042 ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ 110/70 110/7043 ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ 100/70 110/7044 ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ 150/100 150/10045 ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ 120/80 120/8046 ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ 150/100 150/9047 ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ 120/80 120/8048 ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ 120/80 120/8049 ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ 130/80 145/9050 ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ 150/100 145/10051 ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ 140/100 130/9052 ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ 130/80 130/8553 ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ 125/80 130/9054 ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ 125/90 120/8055 ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ 135/90 140/9056 ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ 120/70 120/8057 ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ 110/70 100/7058 ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ 120/80 130/8059 ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ 150/100 150/9560 ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ 120/70 120/8061 ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ 130/80 130/8062 ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ 110/70 100/70
ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Skrining penyakit hipertensi pada... Anang Junaidi
NO GEJALA KLINIS KETRES SAKIT KEPALA KAKU KUDUK SUSAH TIDUR TELINGA BERDENGUNG MATA BERKUNANG MUDAH MARAH
YA TIDAK YA TIDAK YA TIDAK YA TIDAK YA TIDAK YA TIDAK Rik I Rik II63 ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ 145/100 140/10064 ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ 120/80 120/8065 ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ 130/80 130/8566 ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ 130/80 130/8067 ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ 110/70 100/7068 ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ 120/80 120/9069 ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ 130/80 130/9070 ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ 120/80 120/9071 ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ 170/70 110/7072 ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ 120/80 120/7073 ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ 190/120 190/12074 ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ 120/80 120/8075 ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ 130/80 130/8576 ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ 120/80 120/8077 ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ 130/90 130/9078 ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ 120/80 130/9079 ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ 120/80 120/90
ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Skrining penyakit hipertensi pada... Anang Junaidi