skripsi - uin syarif hidayatullah jakarta official website · 2016. 4. 21. · asuransi adira...
TRANSCRIPT
i
MEKANISME PENGELOLAAN DAN PENYELESAIAN KLAIM
PADA PRODUK AUTOCILLIN IKHLAS
(Studi Pada PT. Asuransi Adira Dinamika Unit Syariah)
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Syariah dan Hukum
untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy)
OLEH :
DELA AFNITA
109046200002
KONSENTRASI ASURANSI SYARIAH
PROGRAM STUDI MUAMALAT (EKONOMI ISLAM)
FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1435 H / 2014 M
ii
MEKANISME PENGELOLAAN DAN PENYELESAIAN KLAIM
PADA PRODUK AUTOCILLIN IKHLAS
(Studi Pada PT. Adira Dinamika Syariah Unit Syariah)
SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Syariah dan Hukum
untuk Memenuhi Persyaratan dalamMemperoleh Gelar
Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy)
Oleh:
DELA AFNITA
109046200002
Pembimbing
Hendra Pertaminawati, M.A
NIP. 197009282005012003
KONSENTRASI ASURANSI SYARIAH
PROGRAM STUDI MUAMALAT (EKONOMI ISLAM)
FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM
UIN SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1435 H/2014
iii
PENGESAHAN PANITIA UJIAN
Skripsi yang berjudul “Mekanisme Pengelolaan dan Penyelesaian Klaim Pada Produk
Autocillin Ikhlas (Studi Pada Unit Syariah PT. Asuransi Adira Dinamika)”, telah
diujikan dalam sidang munaqasyah Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta pada tanggal 21 Januari 2014. Skripsi ini telah diterima sebagai
salah satu syarat untuk memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy) Pada
Program Studi Muamalat (Ekonomi Islam).
Jakarta, 21 Januari 2014
Dekan Fakultas Syariah dan Hukum,
Prof. Dr. H. M. Amin Suma, SH., MA., MM.
NIP. 1955 0505 1982 03110 12
Panitia Ujian Munaqasyah
Ketua : Dr. H. A. Mukri Adji, MA. (……………………..)
NIP. 1957 0312 1985 0310 03
Sekretaris : Mu’min Roup, MA. (……………………..)
NIP. 1970 0416 1997 0310 04
Pembimbing I : Hendra Pertaminawati, MA. (……………………..)
NIP. 1970 0928 2005 0120 03
Penguji I : Dr. H. Zainul Arifin Yusuf, M.Pd. (……………………..)
NIP. 1956 0712 1981 0310 03
Penguji II : A.M. Hasan Ali, MA. (…………………......)
NIP. 1975 1201 2005 0110 05
iv
LEMBAR PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa:
1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu
persyaratan memperoleh gelar strata 1 di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif
Hidayatullah Jakarta.
2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai
dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif
Hidayatullah Jakarta.
3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya atau
merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi
yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 21Januari 2014
Dela Afnita
NIM. 109046200002
v
ABSTRAK
Dela Afnita, NIM: 109046200002, “Mekanisme Pengelolaan dan Penyelesaian Klaim
Pada Produk Autocillin Ikhlas” (Studi pada PT. Asuransi Adira Dinamika Unit
Syariah)”. Skripsi Strata satu (S1) Konsentrasi Asuransi Syariah, Program Studi
Muamalat (Ekonomi Islam), Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah Jakarta, 1435/2013 M.
Tujuan penulisan skripsi ini adalah untuk mengetahui mekanisme pengelolaan
dan penyelesaian klaim pada produk autocillin ikhlas, mengetahui perkembangan
jumlah polis, premi dan klaim produk autocillin ikhlas selama tahun 2009-2012, serta
mengetahui usaha perusahaan dalam meminimalisir jumlah klaim.
Dalam penelitian ini penulis menggunakan analisis kualitatif yang bersifat
deskriptif dengan cara mengumpulkan data melalui wawancara. Selain itu data
didapat juga melalui studi dokumen dan informasi yang aktual yang terkait dengan
klaim pada produk autocillin ikhlas. Data-data yang telah diperoleh akan dianalisis
dan dielaborasikan secara deskriptif hingga terbentuk penjelasan kritis tentang
mekanisme pengelolaan dan penyelesaian klaim pada produk autocillin ikhlas.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pertama, Dalam
mekanisme pengelolaan dan penyelesaian klaim yang ada berjalan secara signifikan.
Hal ini dapat dilihat pada unit manajemen klaim dalam memberikan informasi yang
benar, jelas dalam memberikan keterangan kepada tertanggung, serta adil dalam
penyelesaian klaim dengan kesepakatan bersama dan tidak ada tindak kezhaliman.
Perkembangan jumlah polis, premi dan klaim pada produk autocillin ikhlas selama
tahun 2009-2012 selalu berjalan dengan signifikan, dengan melihat perkembangan
jumlah polis, jumlah premi dan perkembangan penerimaan klaim yang dibayarkan
berkurang dari jumlah klaim yang masuk. Ini membuktikan bahwa proses
penanganan pengelolaan dan penyelesaian klaim berjalan dengan baik. Serta usaha
perusahaan dalam meminimalisir klaim dengan memberikan secara rutin
pengedukasian pada pemegang polis serta memperhatikan betul penerimaan klaim,
menetapkan adanya risiko sendiri, dan memperhatikan loss ratio dan claim ratio,
Kata Kunci : Mekanisme, Pengelolaan Klaim, Penyelesaian Klaim, dan Autocillin
Ikhlas.
Pembimbing : Hendra Pertaminawati, M.A
vi
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim,
Alhamdulillah, puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah
memberi berkah dan rahmat-Nya kepada penulis, serta sholawat dan salam
kepada junjungan besar kita Nabi Muhammad SAW, sehingga skripsi yang
berjudul “Mekanisme Pengelolaan dan Penyelesaian Klaim Pada Produk
Autocillin Ikhlas” (Studi Pada PT. Asuransi Adira Dinamika Unit Syariah)
dapat terselesaikan dengan sebaik-baiknya.
Pada kesempatan ini dengan penuh kerendahan hati, saya ucapkan
terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu saya dalam
menyelesaikan skripsi ini. Ucapan terima kasih saya sampaikan kepada:
1. Bapak Prof. Dr. H. Muhammad Amin Suma, SH, MA, MM selaku
Dekan Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri (UIN)
Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Ibu Dr. Euis Amalia, M.Ag, selaku Ketua Jurusan Muamalat dan
Bapak Mukmin Roup, M.Ag, selaku Sekretaris Jurusan Muamalat
Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif
Hidayatullah Jakarta yang telah memberi pengarahan dan membantu
penulis secara tidak langsung dalam menyiapkan skripsi ini.
3. Bapak Atep Abdurofiq, M.si, selaku dosen penasihat akademik selama
4 tahun yang telah memberi arahan dan motivasi
4. Ibu Hendra Pertaminawati, M.A, selaku dosen pembimbing skripsi
yang telah memberi arahan, membimbing dan memberi perhatian yang
sangat berarti dari awal hingga akhir penulisan skripsi ini.
vii
5. Bapak Iim Qoimuddin, dan Bapak Sutarno, yang telah bersedia untuk
diwawancarai dan diskusi bersama untuk untuk penelitian ini. Ibu Fafa
selaku pihak HR yang telah membantu proses birokrasi penelitian.
Serta Ibu Annisa Puspitasari selaku pihak Operation Support & Dev.
Dan Pak Fadli selaku pihak Support Officer terimaksih atas data – data
yang diberikan.
6. Orang Tua tercinta dan terhebat Ayahanda Afdal Gusnal (alm), Ibunda
Desi Yusnita serta keluarga besar terhebat Muhammad Devandrey D.
Andrea Oktavia, Nenek (almh) dan Pak Gaek (alm), Makdang,
Pakdang, Etek, Paetek, Uni dan Uda. Terima kasih atas segala kasih
sayang, perhatian dan motivasi baik moril dan materil yang sangat
berperan dalam hidup saya.
7. Terima kasih kepada rekan seperjuangan sarah zain dan siti masuko
yang telah memberikan semangat, motivasi serta membantu dari awal
penulisan hingga tahap akhir. Teruntuk tia, ica, windi, bella yang telah
memberikan support. Serta teman-teman di seluruh jurusan muamalat
(asuransi syariah, ziswaf, dan perbankan syariah).
8. Teruntuk sahabat sahabat dian ratna, adilla, novia, muthiarani, riski
satya, ka ryan, ka andri, ka sutan, ka farida, ka asiah, ka yuli, opi,
lanang, fikri, ka yosse, belladina, fia, ana, widya, mentari. Dan semua
pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu.
Akhir kata, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan
penelitian ini dapat dikembangkan menjadi lebih baik lagi.
Jakarta, Januari 2014
Dela Afnita
viii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN ……………………………………………………… ii
LEMBAR PENGESAHAN PANITIA UJIAN …………………………………. iii
LEMBAR PERNYATAAN ……………………………………………………… iv
ABSTRAK ………………………………………………………………………... v
KATA PENGANTAR …………………………………………………………… vi
DAFTAR ISI ……………………………………………………………………... viii
DAFTAR GRAFIK DAN TABEL ……………………………………………… xi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah……………………………………………... 1
B. Identifikasi Masalah…………………………………………………. 9
C. Pembatasan Masalah………………………………………………… 10
D. Perumusan Masalah…………………………………………………. 10
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian ………………………………….. .... 11
F. Metode Penelitian …………………………………………………... 12
G. Sistematika Penulisan ………………………………………………. 15
BAB II LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Umum Tentang Asuransi Kerugian Syariah ……………… 18
1. Pengertian Asuransi Kerugian Syariah …………………………. 18
2. Produk Asuransi Kerugian Syariah …………………………….. 22
3. Pengertian Kendaraan Bermotor ……………………………….. 23
4. Pengertian Asuransi Kendaraan Bermotor ……………………… 24
5. Berakhirnya Pertanggunggungan ……………………………….. 25
ix
B. Klaim ……………………………………………………………….. 27
1. Pengertian Klaim ……………………………………………….. 27
2. Bentuk Pertanggungan ………………………………………….. 28
3. Macam-macam Jaminan Risiko Kerugian ………………………. 30
4. Risiko yang Tidak Dijamin ……………………………………… 33
5. Mekanisme Pengelolaan Klaim …………………………………. 35
C. Review Studi Terdahulu …………………………………………….. 38
BAB III TINJAUAN UMUM TENTANG PT. ASURANSI ADIRA DINAMIKA
UNIT SYARIAH
A. Sejarah Perusahaan ………………………………………………….. 42
B. Visi, Misi, Nilai Perusahaan, Proposisi Nilai, dan Filosofi Layanan .. 44
C. Struktur Organisasi dan Penghargaan Perusahaan ................................ 46
D. Produk Autocillin Ikhlas ....................................................................... 49
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Mekanisme pengelolaan dan penyelesaian klaim pada produk
autocillin ikhlas……………………………………………………… 54
1. Gambaran umum unit manajemen klaim pada PT. Adira Dinamika
Unit Syariah ……………………………………………...……... 54
2. Alur pengelolaan klaim pada produk autocillin ikhlas………….. 56
3. Penyelesaian klaim pada produk autocillin ikhlas………………. 63
B. Perkembangan jumlah polis, premi dan klaim pada produk autocillin
ikhlas selama tahun 2009-2012 ……………………………………... 70
C. Usaha PT. Asuransi Adira Dinamika Unit Syariah dalam
meminimalisir klaim ………………………………………………… 75
x
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ………………………………………………………….. 79
B. Saran ………………………………………………………………… 80
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………………. 82
LAMPIRAN
xi
DAFTAR GRAFIK DAN TABEL
GRAFIK 4-1 Perkembangan Jumlah Polis Selama 2009-2012 …………………… 71
GRAFIK 4-2 Perkembangan Jumlah Premi Selama 2009-2012 …………………... 72
GRAFIK 4-3 Perkembangan Jumlah Klaim Selama 2009-2012 ............................... 73
TABEL 1-1 Faktor-Faktor Penyebab Kecelakaan Tahun 2010-2011…………….. 2
TABEL 1-2 Premi dan Klaim Bruto Produk Asuransi Kendaraan Bermotor di
Indonesia Kuartal 1 Tahun 2011-2012 ……………………………… 4
TABEL 4-1 Perkembangan Jumlah Polis Selama 2009-2012…………………….. 70
TABEL 4-2 Perkembangan Jumlah Premi Selama 2009-2012................................ 71
TABEL 4-3 Perkembangan Jumlah Klaim Selama 2009-2012 .............................. 73
TABEL 4-4 Pembebanan Risiko Sendiri Produk Autocillin Ikhlas ......………...... 76
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dalam dua tahun terakhir ini, kecelakaan lalu lintas di Indonesia oleh
Badan Kesehatan Dunia (WHO) dinilai menjadi pembunuh terbesar ketiga, di
bawah penyakit jantung koroner dan tuberculosis/TBC. Sebagaimana diketahui,
masyarakat modern menempatkan transportasi sebagai kebutuhan turunan, akibat
aktivitas ekonomi, sosial dan sebagainya. Bahkan dalam kerangka ekonomi
makro, transportasi menjadi tulang punggung perekonomian, baik di tingkat
nasional, regional dan lokal. Oleh karena itu, kecelakaan dalam dunia
transportasi memiliki dampak signifikan dalam berbagai bidang kehidupan
masyarakat. Data Kepolisian RI menyebutkan, pada 2012 terjadi 109.038 kasus
kecelakaan dengan korban meninggal dunia sebanyak 27.441 orang, dengan
potensi kerugian sosial ekonomi sekitar Rp 203 triliun - Rp 217 triliun per tahun
(2,9% - 3,1 % dari Pendapatan Domestik Bruto/PDB Indonesia).1 Secara umum
kecelakaan lalu lintas yang terjadi disebabkan oleh beberapa faktor, seperti
kelalaian manusia, kondisi jalan, kelayakan kendaraan dan belum optimalnya
penegakan hukum lalu lintas.
1 Artikel diakses pada tanggal 21 Maret 2013 http://www.badanintelijennegara.go.id
2
Tabel 1.1
Faktor-Faktor Penyebab Kecelakaan Tahun 2010-2011
Faktor Penyebab 2010 (%) 2011 (%) Fluktuasi
Lengah 35,82 37,1 22,37
Tidak Tertib 35,96 36,4 19,56
Tidak Terampil 22,39 15,81 16,56
Mengebut 1,78 3,61 138,93
Lelah 1,91 2,16 33,88
Mengantuk 1,83 1,94 25
Memegang HP 0,14 1,67 1288,88
Mabuk 0,17 1,31 790,9
100 100 10,12
Sumber: Wawan Muzakkir (2012)
Berdasarkan Outlook 2013 Transportasi Indonesia, terdapat empat faktor
penyebab kecelakaan, yakni kondisi sarana dan prasarana transportasi, faktor
manusia dan alam. Namun demikian, di antara keempat faktor tersebut, kelalaian
manusia menjadi faktor utama penyebab tingginya angka kecelakaan lalu lintas.2
Perkembangan jumlah kendaraan yang terus meningkat mengakibatkan
peluang terjadinya risiko juga akan semakin meningkat. Suatu antisipasi dapat
2Artikel diakses pada tanggal 21 Maret 2013 http://www.badanintelijennegara.go.id
3
diperlukan untuk mengurangi risiko yang terjadi serta tidak semua orang mampu
mengatasi risiko yang terjadi, maka usaha mengalihkan risiko itu baru dirasakan
sasarannya setelah tujuan mengalihkan risiko itu dilakukan melalui suatu
perjanjian yang khusus diadakan untuk itu, yaitu perjanjian pertanggungan atau
dalam praktek perusahaan pertanggungan lebih banyak dikenal dan dipakai
dengan kata asuransi.3
Di Negara-negara yang telah maju tingkat perekonomiannya, asuransi
sudah menyatu dengan kehidupan masyarakatnya. Hampir semua gerak dan
langkah masyarakat di dalam kehidupan sehari – hari diiringi dengan asuransi.
Menurut Sony Wahyu Brata Product Manager PT. Bank Danamon Indonesia
Tbk (BDMN) mengatakan bahwa tingkat penetrasi asuransi di Indonesia masih
rendah dibanding dunia. Tingkat penetrasi asuransi di Indonesia sebesar 1,3
persen hingga 1,4 persen, artinya masyarakat Indonesia yang memakai jasa
asuransi dari jumlah masyarakat Indonesia baru sebesar 1,3 persen hingga 1,4
persen. Angka ini lebih rendah dibandingkan dengan negara tetangga, Malaysia
yang sudah menunjukkan tingkat penetrasi asuransi lebih 3 persen. Begitu pula
dengan Singapura yang tingkat penetrasi asuransinya sudah mencapai 5 persen;
Taiwan sebesar 15 persen; dan Hongkong 10 persen.4 Hal ini sudah menjadi
bukti, bahwa asuransi merupakan hal penting dalam setiap langkah di dalam
hidup manusia. Maka dari itu, Perkembangan ekonomi masyarakat menjadi
3 Suparman Sastrawidjaja, Hukum Asuransi, (Bandung: PT. Alumni, 2004), h.16.
4 Artikel diakses pada tanggal 21 Maret 2013 http://www.tribunnews.com/bisnis
4
penentu dan penggerak bagi perkembangan usaha perasuransian. Makin tinggi
pendapatan per kapita masyarakat, maka makin dibutuhkan pula perlindungan
keselamatan harta, keluarga dan dirinya. Dengan demikian, semakin tinggi
pendapatan masyarakat, maka kemampuan pembayaran premi asuransi juga
meningkat. Hal ini yang menyebabkan usaha asuransi berkembang.5
Salah satu lini bisnis usaha asuransi umum yang berkembang pesat adalah
lini usaha asuransi kendaraan. Perkembangan industri asuransi kendaraan
bermotor di Indonesia khususnya untuk premi dan klaim dapat dilihat pada tabel
1.2 seperti berikut ini:
Tabel 1.2
Premi dan Klaim Bruto Asuransi Kendaraan Bermotor Di Indonesia
Kuartal 1 Tahun 2011-2012
S
Sumber: Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (aaui.or.id)
Dalam tabel 1.2 yang bersumber dari Asosiasi Asuransi Umum Indonesia
(AAUI) terlihat bahwa lini usaha kendaraan bermotor (Motor Vehicle) di
Indonesia mengalami peningkatan dari tahun 2011 hingga 2012 yaitu dari Rp
5 Muhammad Abdulkadir, Hukum Asuransi Indonesia, Cet.IV, (Bandar Lampung: PT.
Citra Aditya Bakti, 2006), h.5.
Lini
Usaha
Premi bruto
(Dalam Milyar Rupiah)
Klaim Bruto
(Dalam Milyar Rupiah)
April
2011
Mei
2012 Selisih %
April
2011
Mei
2012 Selisih %
(MV) 2319,92 3137,50 817,58 35,20% 1125,90 1355,36 229,46 20,40%
5
2.319.920.000.000 menjadi Rp 3.137.500.000.000. Hal ini menandakan bahwa
perkembangan asuransi kendaraan bermotor di Indonesia semakin meningkat.
Begitupula, klaim bruto yang tercatat oleh Asosiasi Asuransi Umum Indonesia
(AAUI) juga mengalami peningkatan sebesar 20,40 persen dari tahun 2011
hingga 2012 pada lini usaha kendaraan bermotor (Motor Vehicle).
Asuransi syariah pada hakikatnya merupakan pengembangan dari industri
keuangan yang berbasis syariah. Asuransi syariah sebagai perusahaan adalah
sebuah usaha atau bisnis yang menerapkan prinsip-prinsip syari’I sehingga jelas
kehalalannya. Salah satu keunggulan prinsip syari’I adalah terwujudnya keadilan
antarpihak yang bertransaksi sekaligus terdapatnya fleksibilitas atau kemudahan-
kemudahan dalam bertransaksi. Dua hal yang ditawarkan dalam perusahaan
asuransi syariah adalah sistem bagi hasil terhadap hasil pengelolaan dana dan
sistem bagi risiko (sharing of risk) diantara sesama tertanggung.6 Asuransi
syariah tidak hanya bersaing antar perusahaan asuransi syariah saja, namun juga
bersaing dengan perusahaan asuransi konvensional. Oleh karena itu, setiap
perusahaan asuransi syariah harus mencari strategi untuk menjaring nasabah
sebanyak mungkin dan menjadikan dirinya market leader.
PT. Asuransi Adira Dinamika merupakan salah satu pemain asuransi yang
fokus menggarap pasar asuransi kendaraan. Pada periode Januari – Oktober
2012, Adira Insurance telah memperoleh premi lebih dari 103 miliar untuk
6 Agus Edi Sumanto, Solusi Berasuransi: Lebih Indah dengan Syariah, (Bandung:
Salamadani, 2009), h.10.
6
produk asuransi syariahnya. Perolehan tersebut telah melebihi target untuk tahun
2012. Perolehan premi pada periode tersebut meningkat 108% dari perolehan
premi pada periode yang sama pada tahun 2011 yang mencapai sekitar 36
miliar.7 Kepala Divisi Syariah, Bimo Kustoro mengatakan bahwa tahun 2013 ini
PT. Asuransi Adira Dinamika (Adira Insurance) menargetkan menghimpun
premi dari bisnis asuransi syariah sebesar Rp 178 miliar. Pada dasarnya hal ini
dapat menjadi alternatif cara berasuransi yang menarik bagi para pelanggan
dengan prinsip bagi hasil yang dimilikinya. Akan Tetapi, hal yang harus
diwaspadai apabila melonjaknya bisnis kendaraan berpotensi menaikkan klaim
kendaraan.
Rata-rata untuk klaim asuransi produk kendaraan roda empat sepanjang
Januari-April 2012 meningkat 47% menjadi 126 unit dari rata-rata periode yang
sama tahun lalu 86 unit. Kenaikan klaim dipengaruhi penambahan jumlah
kendaraan yang hilang sebesar 45,95% menjadi 505 unit dari 346 unit.
Berdasarkan data Asosiasi Asuransi Umum yang berasal dari 20 perusahaan
asuransi umum di Indonesia, klaim untuk kendaraan roda empat naik 34,7%
menjadi Rp 64 miliar hingga April 2012 dari Rp 47,5 miliar pada periode yang
sama 2011.8 Klaim kehilangan dan bencana paling banyak terjadi di daerah Jawa
Barat, DKI Jakarta, dan Sumatera Utara. Meningkatnya klaim disebabkan oleh
melesatnya pertumbuhan bisnis kendaraan yang memang menjadi salah satu
7
Artikel diakses pada tanggal 09 Januari 2013 http://www.beritanusa.com
8 Artikel diakses pada tanggal 09 Januari 2013http://www.indonesiafinancetoday.com
7
fokus bisnis. Indonesia yang dinilai rawan bencana hendaknya juga menjadi
catatan tersendiri sehingga bisa lebih cermat dalam memperhitungkan risiko.
Klaim merupakan salah satu alasan yang paling menentukan ketika
seseorang memilih perusahaan asuransi, oleh karena itulah salah satu lembaga
pemeringkat perusahaan asuransi terkemuka di Negara-negara maju (Amerika
serikat, Inggris, Jepang, dan Singapura) Standard&Poor (S&P) menjadikan
pembayaran klaim asuransi sebagai salah satu indikator penilaiannya dalam
menetukan rangking suatu perusahaan asuransi.9 Berdasarkan hasil keputusan
menteri nomor 424/KMK.06/2003 mengatakan bahwa klaim dikategorikan
sebagai risiko dari suatu perusahaan asuransi. Jumlah klaim secara keseluruhan
bergantung pada besarnya klaim dan frekuensi klaim pada periode tertentu
dimana kedua permasalahaan tersebut dapat ditinjau.10
Lambatnya pembayaran klaim atau mekanisme klaim yang cukup berbelit-
belit sering kali menjadi pemicu masalah antara pemegang polis dan perusahaan
asuransi. Padahal teknik asuransi itu sendiri adalah menghimpun risiko. Fungsi
ini mengandung kewajiban penting untuk perusahan dalam membayar kerugian-
kerugian (klaim) yang diderita oleh peserta dari dana yang terhimpun tersebut.
Selain itu, yang lebih penting lagi bahwa klaim adalah hak peserta dan dananya
9 Sigit Riyarto, “Penetapan Premium Rate Benefit dalam Sistem Jaminan Kesehatan”,
Jurnal Manajemen Pelayanan Kesehatan, Fakultas Kedokteran Universitas Gajah Mada, Vol. 13,
No. 03, (November 2010). 10
Jaffarus Sodiq, Setiawan dan Sutikno, “Pengukuran Risiko pada Klaim Asuransi “X”
dengan Menggunakan Metode GeneralizedExtreme Value dan Generalized Pareto
Distribution”, Jurnal Sains Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Vol. 1, No. 1, (September
2012) ISSN: 2301-928X.
8
dari tabarru’ semua peserta. Karena itu, wajib bagi pengelola untuk melakukan
proses klaim secara cepat, tepat, dan efisien. Itu merupakan bagian dari amanat
yang harus dijanjikan oleh pengelola sebagaimana yang diperjanjikan.
Klaim yang sah tidak boleh kurang dibayarkan (underpaid) oleh
perusahaan asuransi. Kekurangan atas pembayaran klaim yang sah akan
menimbulkan reputasi yang buruk di mata publik. Sebaliknya adalah sama
berbahaya bagi perusahaan asuransi jika membayar klaim secara berlebihan
(overpaid). Apabila terus-menerus membayar klaim secara berlebihan, maka
pada akhirnya ia akan mengalami kesulitan keuangan.11
Oleh karena itu tujuan utama dari pengelolaan klaim (claims management)
adalah untuk memastikan bahwa semua pembayaran manfaat yang dibuat oleh
perusahaan asuransi adalah untuk klaim yang valid atau layak untuk dibayarkan.
Karena itu suatu klaim harus secara pasti memenuhi persyaratan dan definisi
yang ditetapkan di dalam polis.12
Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis menganggap penting untuk
melakukan penelitian lebih mendalam untuk menulis skripsi dengan judul
tentang “Mekanisme Pengelolaan Dan Penyelesaian Klaim Pada Produk
Autocillin Ikhlas” (Studi Pada PT. Asuransi Adira Dinamika Unit Syariah).
11 A. Hasyim Ali, Pengantar Asuransi, (Jakarta: Bumi Aksara, 2002), h. 265.
12 Ketut Sendra dkk, Klaim Asuransi Gampang Badan Mediasi Asuransi Indonesia,
(Jakarta: PT. BMAI/PPM 2009), h.35.
9
B. Identifikasi Masalah
Klaim merupakan salah satu alasan yang paling menentukan ketika
seseorang calon tertanggung memilih perusahaan asuransi syariah. Masalah
mekanisme pengelolaan klaim memerlukan penelitian tersendiri agar diketahui
apakah pengelolaan klaim tersebut berhasil dikelola dengan baik atau sebaliknya.
Biasanya pengelolaan klaim yang kurang optimal disebabkan pada bagaimana
manajemen PT. Asuransi Adira Dinamika Unit Syariah dalam melakukan proses
penanganan klaim. Apakah penanganan klaim yang terjadi pada PT. Asuransi
Adira Dinamika Unit Syariah sudah secara cepat, tepat, dan efisien. Berdasarkan
hasil keputusan menteri nomor 424/KMK.06/2003, mengatakan bahwa klaim
dikategorikan sebagai risiko dari suatu perusahaan asuransi. Jumlah klaim secara
keseluruhan bergantung pada besarnya klaim dan frekuensi klaim pada periode
tertentu dimana kedua permasalahaan tersebut dapat ditinjau. Maka dari itu,
perusahaan- perusahaan asuransi umum khususnya PT. Adira Dinamika Unit
Syariah yang memiliki penutupan relative besar di daerah bencana, akan
mengalami peningkatan klaim yang lumayan tinggi. Oleh karena itu, dengan
banyaknya aktivitas penanganan klaim di kelas bisnis asuransi kendaraan
menjadikan penaganan klaim harus dapat berjalan dengan baik.
Adapun masalah yang dapat diidentifikasi penulis yang nantinya akan
diteliti sesuai dengan batasan kemampuan penelitian adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana mekanisme pengelolaan dan penyelesaian klaim pada produk
autocillin ikhlas?
10
2. Bagaimana perkembangan jumlah polis, premi dan klaim pada produk
autocillin ikhlas di PT. Asuransi Adira Dinamika Unit Syariah selama
tahun 2009-2012?
3. Bagaimana usaha PT. Asuransi Adira Dinamika Unit Syariah dalam
meminimalisir klaim?
C. Pembatasan Masalah
Untuk memperjelas persoalan yang akan dibahas dalam penelitian ini,
maka perlu disampaikan batasan dan rumusan masalah pada penelitian ini.
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka masalah yang akan
dibahas dalam skripsi ini dibatasi pada:
1. Penelitian dilakukan pada PT. ASURANSI ADIRA DINAMIKA UNIT
SYARIAH
2. Penelitian ini dibatasi hanya untuk nasabah produk autocillin ikhlas
3. Penelitian dilakukan terhadap mekanisme pengelolaan dan penyelesaian
klaim pada produk autocillin ikhlas
4. Penelitian ini dilihat dari perkembangan polis, premi dan klaim autocillin
ikhlas dari tahun 2009-2012 yang merupakan data regional Jabodetabek
perusahaan asuransi adira dinamika unit syariah.
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, identifikasi dan pembatasan masalah yang
telah penulis paparkan sebelumnya, proses perumusan masalah menjadi tahapan
yang penting dalam sebuah penelitian sehingga permasalahan yang menjadi
11
pokok bahasan menjadi lebih jelas dan terfokus. Adapun secara spesifik
perumusan masalah yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimana mekanisme pengelolaan dan penyelesaian klaim pada produk
autocillin ikhlas?
2. Bagaimana perkembangan jumlah polis, premi dan klaim pada produk
autocillin ikhlas di PT. Asuransi Adira Dinamika Unit Syariah selama
tahun 2009-2012?
3. Bagaimana usaha PT. Asuransi Adira Dinamika Unit Syariah dalam
meminimalisir jumlah klaim?
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah yang telah ditentukan, maka ada beberapa
tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan skripsi ini, yaitu sebagai berikut:
a. Untuk mengetahui mekanisme dalam pengelolaan dan penyelesaian
klaim pada produk autocillin ikhlas.
b. Untuk mengetahui perkembangan jumlah polis, premi dan klaim
autocilin ikhlas di PT. Asuransi Adira Dinamika Unit Syariah selama
tahun 2009-2012.
c. Untuk mengetahui usaha apa saja yang sudah dilakukan PT. Asuransi
Adira Dinamika Unit Syariah dalam meminimalisir jumlah klaim
2. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang ingin diperoleh dari penelitian ini antara lain:
12
a. Manfaat bagi Penulis
Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai pelajaran berharga
terutama dalam merumuskan suatu masalah, menganalisa, menambah
wawasan berfikir, menambah ilmu pengetahuan dan menambah
pemahaman tentang mekanisme dalam pengelolaan dan penyelesaian
klaim, baik secara teoritis maupun secara praktek. Dengan adanya
penilitian ini tentunya membantu peneliti dalam meninjau kajian teoritis
dengan pengalaman aplikatif .
b. Manfaat bagi Kalangan Akademis
Penelitian ini diharapkan mampu memberikan kontribusi dan menambah
khazanah untuk pengembangan ilmu pengetahuan pada penelitian
selanjutnya atau penelitian lainnya yang terkait.
c. Manfaat bagi Perusahaan
Penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan kajian dalam rangka
optimalisasi pencapaian bisnis dari produk autocillin ikhlas.
F. Metode Penelitian
Adapun metode dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Jenis Penelitian
Jenis Penelitian ini adalah panduan dari penelitian kepustakaan dan
penelitian lapangan karena diawali dengan telaah bahan pustaka dan
literatur-literatur. Metode yang digunakan adalah metode analisis deskriptif
kualitatif, yaitu suatu proses penelitian dan pemahaman yang berdasarkan
13
pada metodologi yang menyelidiki suatu fenomena sosial dan masalah
manusia. Atau lainnya adalah mengemukakan prosedur penelitian yang
menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis maupun lisan dari
orang-orang dan perilaku yang diamati.
2. Pendekatan Penelitian
Pendekatan penelitian yang digunakan berupa penelitian langsung
pada internal perusahaan asuransi adira dinamika unit syariah yang
ditampilkan secara empiris, yaitu menggunakan data yang terjadi
dilapangan.
3. Jenis Data dan Sumber Data
Adapun dalam penulisan penelitian ini, penulis menggunakan jenis
data kualitatif yang berupa kata-kata adapun angka-angka hanya sebagai
penunjang. Selain itu penulis juga menggunakan dua sumber data yaitu:
a. Sumber data primer
Merupakan sumber data yang diperoleh secara langsung dari
sumber asli. Dalam hal ini, data yang diperoleh dari hasil
wawancara langsung oleh peneliti dengan menggunakan pedoman
wawancara yang telah disususun sebelumnya pada PT. Asuransi
Adira Dinamika Unit Syariah.
b. Sumber data sekunder
Merupakan sumber data yang diperoleh oleh suatu organisasi atau
perorangan dalam bentuk yang sudah jadi berupa publikasi (pihak
14
lain yang mengumpukan dan mengolahnya). Dalam hal ini data
yang diperoleh dari literatur-literatur seperti Laporan rekapitulasi
klaim yang masuk, laporan rekapitulasi pembayaran klaim yang
diterima, laporan rekapitulasi polis, laporan monitoring, buku-buku,
jurnal, internet, serta sumber lainnya yang berkaitan dengan
penulisan penelitian ini.
4. Teknik Pengumpulan Data
Untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam penulisan ini, maka
teknik pengumpulan data yang digunakan adalah sebagai berikut:
a. Penelitian kepustakaan (library research), yaitu penulis
mengadakan penelitian terhadap literatur-literatur yang berkaitan
dengan penelitian skripsi ini, berupa skripsi terdahulu, buku-buku,
surat kabar, artikel, buletin, brosur, internet dan sebagainya
b. Penelitian lapangan (field research), yakni penulis mengumpulkan
data secara langsung ke tempat objek penelitian yaitu PT. Asuransi
Adira Dinamika Unit Syariah. Teknik pengumpulan data dengan
melalui dua cara , yaitu :
1) Observasi, dilakukan dengan mengadakan pengamatan
langsung kelapangan dengan mendatangi narasumber, hal ini
berguna untuk mengetahui keadaan sebenarnya yang terjadi
pada penelitian yang berkaitan dengan mekanisme pengelolaan
dan penyelesaian klaim.
15
2) Wawancara, peneliti mengadakan tanya jawab secara langsung
dengan para fungsionaris perusahaan khususnya pihak
departemen klaim yang dianggap berkompeten dan
representatif dengan masalah yang dibahas untuk memperoleh
informasi.
5. Teknik Pengolahan dan Analisis Data
Adapun dalam mengolah data penulis menggunakan jenis penelitian
kualitatif yang bersifat deskriptif analitis, yakni penelitian yang
menggambarkan data dan informasi yang berlandaskan fakta-fakta yang
diperoleh dari lapangan mengenai mekanisme pengelolaan dan penyelesaian
klaim pada produk autocillin ikhlas.13
Untuk pengolahan data klaim, premi
dan polis produk autocillin ikhlas pada tahun 2009-2012 maka penulis
melakukan:
a. Merekap laporan pada tahun 2009-2012
b. Entry data yakni memasukkan data dalam rekapitulasi
c. Cleaning data, membersihkan data yang tidak diperlukan
d. Analisa data, mengelompokan data berdasarkan kategori yang
sesuai dengan definisi operasional. Analisis data yang dipakai
untuk menganalisa hasil wawancara adalah dengan analisis isi
(content analysis) menuliskan hasil wawancara secara keseluruhan.
13
Sugiyono, MetodePenelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta
Press, 2009), h.285.
16
G. Sistematika Penulisan
Penyusunan skripsi ini akan dipilah menjadi lima bab. Masing-masing bab
terdiri dari beberapa sub bab. Bab pertama diawali dengan pendahuluan dan
diakhiri dengan kesimpulan serta saran-saran yang dianggap perlu. Adapun
penyusunannya adalah sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Menyajikan pendahuluan yang memuat latar belakang, identifikasi
masalah, pembatasan masalah, perumusan masalah, tujuan dan
manfaat penelitian, metode penelitian, dan sistematika penulisan
skripsi ini.
BAB II LANDASAN TEORI
Menjelaskan tinjauan pustaka yang memuat tentang mekanisme
pengelolaan dan penyelesain klaim pada produk autocillin ikhlas,
dan review studi terdahulu.
BAB III TINJAUAN UMUM
Menyajikan mengenai tinjauan umum perusahaan dan gambaran
umum produk autocillin ikhlas.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Menjelaskan hasil dan pembahasan penelitian mengenai mekanisme
pengelolaan dan penyelesaian klaim pada produk autocillin ikhlas,
perkembangan jumlah polis, premi dan klaim autocilin ikhlas di PT.
Asuransi Adira Dinamika Unit Syariah Selama tahun 2009-2012,
17
serta usaha PT. Asuransi Adira Dinamika Unit Syariah dalam
meminimalisir jumlah klaim.
BAB V PENUTUP
Berisi uraian kesimpulan dari jawaban permasalahan yang didapat
dari hasil penelitian serta beberapa saran yang ditujukan kepada para
pihak terkait dan berkepentingan dengan tema yang diteliti.
18
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Umum tentang Asuransi Kerugian Syariah
1. Asuransi Kerugian Syariah
Asuransi Syariah menurut Fatwa Dewan Syariah Nasional No: 21/DSN-
MUI/X/2001 Asuransi Syariah (Ta’min, Takaful atau Tadhamun) adalah usaha
saling melindungi dan tolong-menolong di antara sejumlah orang/pihak melalui
investasi dalam bentuk aset dan atau tabarru’ yang memberikan pola
pengembalian untuk menghadapi risiko tertentu melalui akad (perikatan) yang
sesuai dengan syariah.1
Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 1992, pada
pasal 1 ayat (1) disebutkan bahwa yang dimaksud dengan asuransi atau
pertanggungan adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih dengan mana pihak
penanggung mengikatkan diri dengan tertanggung dengan menerima premi
asuransi untuk memberi pengganti kepada tertanggung karena kerugian,
kerusakan, atau kehilangan keuntungan yang diharapkan atau tanggung jawab
hukum kepada pihak ketiga yang mungkin akan diderita tertanggung, yang
timbul dari suatu peristiwa yang tidak pasti atau untuk memberikan suatu
1 DSN Majelis Ulama Indonesia, Himpunan Fatwa Dewan Syariah Nasional, (Jakarta:
PT. Intermasa, 2003), h. 135 No: 21/DSN-MUI/X/2001.
19
pembayaran yang didasarkan atas meninggal atau hidupnya seseorang yang
dipertanggungkan.2 Asuransi kerugian syariah yaitu usaha yang memberikan
jasa-jasa dalam penanggulangan risiko atas kerugian, kehilangan manfaat dan
tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga yang timbul dari peristiwa yang
tidak pasti.
Prinsip utama dalam asuransi kerugian syariah adalah ta’awanu ‘ala al birr
wa al-taqwa (tolong-menolonglah kamu sekalian dalam kebaikan dan takwa) dan
al-ta’min (rasa aman). Prinsip ini menjadikan para tertanggung atau peserta
asuransi sebagai sebuah keluarga besar yang satu dengan lainnya saling
menjamin dan menanggung risiko. Hal ini disebabkan transaksi yang dibuat
dalam asuransi adalah akad takafuli (saling menanggung), bukan akad tabaduli
(saling menukar) yang selama ini digunakan oleh perusahaan asuransi
konvensional, yaitu pertukaran pembayaran premi dengan uang pertanggungan.3
Dalam pengelolaan dan penanggungan risiko, asuransi syariah tidak
memperbolehkan adanya gharar (ketidakpastian/ spekulasi) dan maisir
(perjudian). Di dalam investasi atau manajemen pengelolaan dana tidak
diperkenakan adanya riba (bunga). Ketiga larangan ini, gharar, maisir, riba
adalah area yang harus dihindari dalam praktek asuransi syariah.4 Dalam hal
pembagian keuntungan pengelolaan dana peserta asuransi dilakukan dengan
2 Abdul Ghoni, Erni Arianty, Akuntansi Asuransi Syariah (Antara Teori dan Praktik),
(Jakarta: INSCO Consulting, 2007), h. 3.
3 Gemala Dewi, Aspek-Aspek Hukum Dalam Perbankan dan Perasuransian Syariah di
Indonesia, (Jakarta: Kencana, 2004), h.32.
4 Ahmad Dzajuli dan Yadi Janwari, Lembaga-lembaga Perekenomian Umat (sebuah
pengenalan), (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2002), h. 120.
20
prinsip bagi hasil (profit and loss sharing). Dalam hal ini perusahaan bertindak
sebagai pihak pengelola dana (mudharib) yang menerima pembayaran dari
peserta asuransi untuk dikelola dan diinvestasikan sesuai dengan prinsip syariah.
Sedangkan peserta asuransi bertindak sebagai pemilik dana (shahibul maal) yang
akan memperoleh manfaat jasa perlindungan, penjaminan dan bagi hasil dari
perusahaan asuransi. Proses hubungan peserta dan perusahaan dalam mekanisme
pertanggungan adalah saling menanggung risiko (sharing of risk). Dengan
demikian tidak terjadi transfer risiko dari peserta ke perusahaan.5
Dalam praktik asuransi kerugian syariah, pengembalian sebagian premi ke
tertanggung dalam bentuk surplus sharing sekilas mirip dengan mekanisme
dalam asuransi konvensional yang dikenal dengan istilah “No Claim Discount
(NCD)”. Sebagai contoh, seorang pemegang polis asuransi kendaraan disebuah
perusahaan asuransi konvensional akan mendapatkan diskon pada saat polis
tersebut diperpanjang di tahun berikutnya (dengan syarat selama masa
pertanggunggan tidak mengajukan klaim). Dari perspektif asuransi syariah
mekanisme diskon seperti ini tentu saja berbeda dengan mudharabah karena
NCD hanya diberlakukan apabila si pemegang polis hendak memperpanjang
polisnya. Dalam asuransi syariah, hak mudharabah tetap dibayarkan kepada
peserta meskipun tidak memperpanjang polisnya. Dengan demikian, NCD dan
5
Agus Edi, Sumanto, Solusi Berasuransi: Lebih Indah dengan Syariah, (Bandung: PT.
Karya Kita, 2009), h. 27.
21
bagi hasil bisa diterapkan sekaligus di asuransi syariah, namun tidak bagi
asuransi konvensional.
Karena jangka waktu pertanggunggan untuk produk-produk asuransi
kerugian (misalnya asuransi kebakaran, kendaraan bermotor, kecelakaan diri,
dan lain-lain) biasanya berlaku untuk periode satu tahun, maka produk ini tidak
mengandung unsur tabungan/ non saving sehingga seluruh premi yang akan
dimasukkan ke dalam satu pool/fund untuk kemudian dikelola oleh perusahaan
berdasarkan pronsip-prisip syariah. Dari total dana ditambah hasil investasi dan
dikurangi beban-beban asuransi, apabila kemudian terdapat surplus maka surplus
tersebut akan dibagihasilkan antara peserta dan perusahaan dengan nisbah yang
sudah ditentukan di awal perjanjian.
Perusahaan Keuntungan Perusahaan
Biaya Operasional
Bagian
Perusahaan
60% (contoh)
Surplus Sharing
40% (contoh)
Bagian Peserta
Surplus Beban
Asuransi
Total
Dana
Total
Dana
Pre
mi
Peserta
Hasil
Investasi Hasil
Investasi
22
2. Produk Asuransi Kerugian Syariah
Menurut Undang-undang No. 2 tahun 1992, perusahaan asuransi kerugian
tidak diperkenankan melakukan kegiatan diluar usaha asuransi kerugian dan
reasuransi. Usaha asuransi kerugian dalam praktiknya di Indonesia dapat dibagi
sebagai berikut:
a. Asuransi kebakaran
Luas jaminan yang diberikan sesuai dengan syarat-syarat atau kondisi polis
standar kebakaran Indonesia (PSKI), yaitu memberikan jaminan risiko kerugian
dan kepentingan yang dipertanggungkan yang disebabkan oleh kebakaran, petir,
peledakan, arus pendek, dan kejatuhan pesawat terbang.
b. Asuransi kendaraan bermotor
Memberikan jaminan kepada pemilik kendaraan bermoor atas kerugian
kerusakan yang timbul sebagai akibat suatu kecelakaan, dicuri, maupun
tanggung jawab pemilik terhadap pihak ketiga yang dirugikan.
c. Asuransi kecelakaan diri
Kecelakaan tidak diduga yang menimpa seseorang dan dapat menimbulkan
kerugian berupa kematian akibat kecelakaan bukan karena sakit, kehilangan dan
atau ketidakmampuan badan berfungsi sebagaimana mestinya yang
menimbulkan cacat tetap atau kehilangan anggota badan atau cacat sementara.
Jenis asuransi ini tidak menjamin kematian akibat dari penyakit yang diderita.
23
d. Asuransi pengangkutan transport laut, darat dan udara
Merupkan asuransi pengangkutan penanggung atau perusahaan asuransi
yang akan menjamin kerugian yang dialami tertanggung akibat terjadinya
kehilangan atau kerusakan yang diasuransikan meliputi alat pengangkutnya
sendiri maupun barang-barang muatannya, melalui laut, udara, dan darat serta
tanggung jawab para penumpangnya.
e. Asuransi peralatan berat
Memberikan jaminan ganti rugi terhadap tertanggung atas kerusakan atau
kerugian fisik dari alat berat yang dipertanggungkan karena kejadian yang
disebabkan oleh risiko yang dijamin. Alat berat yang dimaksudkan adalah alat
yang digunakan untuk melakukan pekerjaan berat/sulit yang tidak mungkin atau
tidak efektif jika dilakukan dengan tenaga manusia.
f. Asuransi konstruksi
Memberikan jaminan atas kerusakan atau kerugian objek yang
dipertanggungkan pada saat pelaksanaan pembangunan konstruksi dan selama
masa pemeliharaan. Selain itu, jaminan juga diberikan atas tanggung jawab
hukum terhadap pihak ketiga selama aktifitas pembangunan konstruksi tersebut
3. Pengertian Kendaraan Bermotor
Kendaraan adalah suatu alat yang dapat bergerak di jalan, terdiri dari
kendaraan bermotor atau kendaraan tidak bermotor. Yang dimaksud dengan
kendaraan bermotor adalah kendaraan yang digerakkan oleh peralatan teknik
untuk pergerakannya, dan digunakan untuk transportasi darat.
24
Umumnya kendaraan bermotor menggunakan mesin pembakaran dalam
(perkakas atau alat untuk menggerakkan atau membuat sesuatu yang dijalankan
dengan roda, digerakkan oleh tenaga manusia atau motor penggerak,
menggunakan bahan bakar minyak atau tenaga alam).6 Kendaraan bermotor
memiliki roda, dan biasanya berjalan di atas jalanan.
Berdasarkan UU No. 14 tahun 1992, yang dimaksud dengan peralatan
teknik dapat berupa motor atau peralatan lainnya yang berfungsi untuk
mengubah suatu sumber daya energi tertentu menjadi tenaga gerak kendaraan
bermotor yang bersangkutan. Pengertian kata kendaraan bermotor dalam
ketentuan ini adalah terpasang pada tempat sesuai dengan fungsinya. Termasuk
dalam pengertian kendaraan bermotor adalah kereta gandengan atau kereta
tempelan yang dirangkaikan dengan kendaraan bermotor sebagai penariknya.7
4. Pengertian Asuransi Kendaraan Bermotor
Dalam peraturan menteri keuangan No.74/PMK.010/2007 khususnya Pasal
1 ayat (2) “Asuransi kendaraan bermotor adalah produk asuransi kerugian yang
melindungi tertanggung dari risiko kerugian yang timbul sehubungan dengan
kepemilikan dan pemakaian kendaraan bermotor”.
Pengertian asuransi kendaraan bermotor merupakan suatu bentuk
pertanggungan yang dimaksudkan untuk memberikan perlindungan atau proteksi
kepada pemilik kendaraan bermotor atau pihak yang berkepentingan terhadap
6
Muhaimin, Iqbal, General Takaful Practice, (Jakarta: GemaInsani Press, 2005), h. 12.
7 Sentosa Sembiring, Himpunan Undang-Undang Lengkap Tentang Asuransi dan Jaminan
Sosial Disertai Peraturan Perundangan yang terkait, (Bandung: Nuansa Aulia, 2006), h. 6.
25
terjadinya risiko kerugian yang disebabkan oleh kerusakan atau kerugian dari
kendaraan bermotor tersebut serta kerugian akibat tuntutan hukum yang harus
dibayar oleh pemilik atau pemegang polis kendaraan bermotor terhadap pihak
ketiga.
Maka dari itu, asuransi kendaraan bermotor, yaitu asuransi yang menjamin
atas kerugian keuangan yang diderita oleh tertanggung sebagai akibat dari
kendaraan bermotor yang dimilikinya mengalami musibah atau kecelakaan yang
tidak diduga-duga sebelumnya dengan suatu batasan bahwa pihak penanggung
akan melakukan pembayaran ganti rugi apabila tertanggung telah melakukan
kewajibannya membayar premi asuransi.
5. Berakhirnya Pertanggungan
Pertanggungan asuransi kendaraan bermotor dapat berakhir dikarenakan
beberapa hal yaitu:
a. Pembatalan Polis
Penanggung dan tertanggung masing-masing berhak setiap waktu
mengehentikan kontrak pertanggungan tanpa diwajibkan memberitahukan
alasannya. Pemberitahuan penghentian tersebut harus dilakukan secara tertulis
yang dikirim oleh pihak yang menginginkan penghentian pertanggungan kepada
pihak penanggung yaitu perusahaan asuransi. Penanggung menjadi bebas dari
segala kewajiban berdasarkan pertanggungan termaksud sejak tiga hari kerja
terhitung mulai tanggal pengiriman surat pemberitahuan, yaitu pukul 12.00 siang
waktu setempat, dimana objek pertanggungan berada. Bila yang membatalkan
26
tertanggung, tertanggung wajib membayar premi yang sudah berjalan, yang
diperhitungkan menurut skala premi pertanggungan jangka pendek. Sedangkan
bila yang membatalkan penanggung, penanggung wajib mengembalikan premi
yang telah diterima untuk waktu pertanggungan yang belum berjalan pro rata.
b. Peralihan Hak Milik
Bila kendaraan bermotor yang dipertanggungkan pindah tangan baik
berdasarkan suatu perjanjian ataupun karena meninggal dunia, maka
menyimpang dari Pasal 263 KUHD yang menyebutkan bahwa: “Perjanjian
pertanggungan batal dengan sendirinya sejak sepuluh (10) hari kalender mulai
terjadinya pemindahan tangan tersebut, kecuali penanggung menyetujui
melanjutkan pertanggungan tersebut”.
c. Terjadi Kerugian Total/Total Loss
Pertanggungan juga akan berakhir dengan sendirinya sesudah dilakukan
penggantian kerugian atas dasar kehilangan/kerusakan seluruhnya (total loss)
atau yang dapat dipersamakan dengan itu tanpa pengembalian premi, walaupun
jangka waktu pertanggungannya belum habis (jangka panjang).
d. Berakhirnya Jangka Waktu Pertanggungan
Pertanggungan juga akan berakhir dengan sendirinya sesudah berakhir
jangka waktu pertanggungan yang telah ditentukan.8
8 Soeisno Djojosoedarso, Prinsip-prinsip Manajemen Risiko dan Asuransi, (Jakarta:
Salemba Empat, 1999), Cet I, h. 165.
27
B. Klaim
1. Pengertian Klaim
Dalam Kamus Ekonomi Islam klaim adalah “tuntutan keuangan pada
lembaga yang menyediakan berbagai polis asuransi untuk melindungi seseorang
atau perusahaan dari risiko kerugian dengan membayar premi secara teratur dan
dari hasil pendapatan premi kolektif digunakan untuk membayar klaim yang
ada.9 Dalam Kamus Asuransi, klaim berarti permohonan atau tuntutan pemilik
polis terhadap perusahaan asuransi untuk pembayaran santunan sesuai dengan
pasal-pasal dari sebuah polis. Klaim juga berarti aplikasi oleh peserta untuk
memperoleh pertanggungan atas kerugian yang tersedia berdasarkan perjanjian.10
Sedangkan dalam fatwa DSN No.21 tentang pedoman umum Asuransi Syari’ah,
klaim adalah hak peserta asuransi yang wajib diberikan oleh perusahaan asuransi
sesuai dengan kesepakatan dalam akad.11
Menurut Syakir Sula, klaim adalah
aplikasi oleh peserta untuk memperoleh pertanggungan atas kerugiannya yang
tersedia berdasarkan perjanjian.
Tidak ada alasan bagi perusahaan asuransi memperlambat pembayaran
klaim kepada tertanggung karena klaim adalah suatu proses yang telah
diantisipasi sejak awal oleh semua perusahaan asuransi dan yang lebih penting
9 Dwi Suwiknyo, Kamus Lengkap Ekonomi Islam, (Yogyakarta, Total Media, 2009), h.
137. 10
A. Hasyim Ali, Dkk, Kamus Asuransi, Cet.II, (Jakarta, Bumi Aksara,2002). h.55. 11
Fatwa Dewan Syariah Nasional No. 21/DSN-MUI/X/2001 Tentang Pedoman Umum
Asuransi Syariah.
28
lagi bahwa klaim adalah hak setiap peserta yang dananya diambil dari tabarru’
semua peserta. Allah SWT berfirman dalam surat Al-Anfaal (8) ayat 27, 12
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengkhianati Allah
dan Rasul (Muhammad) dan (juga) janganlah kamu mengkhianati amanat-
amanat yang dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahui”.
Maka dari itu, klaim merupakan proses permintaan resmi kepada
perusahaan asuransi yang mana peserta dapat memperoleh hak-hak
pertanggunggan atas kerugiannya yang tersedia berdasarkan ketentuan polis
asuransi. Tujuan dari klaim asuransi adalah untuk memberikan manfaat yang
sesuai dengan ketentuan dalam polis asuransi kepada pemegang polis
(tertanggung). Agar klaim asuransi dapat diproses dan dibayar oleh perusahaan
asuransi tersebut.
2. Bentuk Pertanggungan
a. Pertanggungan Gabungan (Comphrensive/All Risk)
yaitu, risiko yang menjamin semua kerugian, kerusakan atau kehilangan
yang terjadi pada kendaraan bermotor yang disebabkan oleh risiko-risiko yang
12 Syakir Sula, Asuransi Syariah Life and General, Konsep dan Sistem Operasional,
(Jakarta, Gema Insani Press, 2004), h. 259.
29
dijamin dalam polis. Risiko pertanggungan ini di pasar asuransi dikenal dengan
“All Risk Cover”, meliputi pertanggungan terhadap:
1) Kerugian dan kerusakan atas casco atau fisik kendaraan tersebut
(physical damage or material damage) yang diakibatkan oleh
kecelakaan, yaitu benturan, peledakan, tergelincir, tabrakan, terbalik,
dan seterusnya atau diakibatkan niat jahat orang lain (kecuali orang
yang termasuk keluarga atau bekerja kepada tertanggung) yang terjadi
di darat.
2) Kerusakan dan kerugian karena pencurian (theft) atau kehilangan atas
peralatan standar kendaraan bermotor atau pencurian secara
keseluruhan, termasuk pencurian yang didahului, disertai, diikuti,
dengan kekerasan atau ancaman kekerasan dengan tujuan
memudahkan pencurian.
3) Kerusakan dan kerugian karena kebakaran (fire) yang ditimbulkan
oleh petir, api, atau itikad jahat orang lain (kecuali orang yang
termasuk keluarga atau bekerja pada tertanggung).
4) Kerusakan atau kerugian yang diakibatkan oleh seperti yang
disebutkan dalam PSAKBI pasal 1 ayat 2 yang terjadi selama di atas
kapal feri atau alat penyebrangan resmi yang disediakan untuk lalu
lintas jalan.
30
5) Biaya-biaya untuk menjaga dan menarik atau mengangkut
kendaraan bermotor yang rusak (tidak dapat lagi berjalan sendiri)
ke bengkel terdekat atau bengkel yang ditunjuk tertanggung.
6) Tanggung Jawab Hukum Kepada Pihak Ketiga/ TJH Ketiga (Third
Party Liability/ TPL).
b. Pertanggungan Kerugian Total Semata (Total Loss Only/ TLO)
Risiko pertanggungan ini hanya memberikan ganti rugi apabila kendaraan
bermotor tersebut mengalami kerusakan total (keseluruhan). Yang dimaksud
kerugian total, yaitu apabila kendaraan tersebut hilang dicuri dan tidak
diketemukan dalam waktu 60 (enam puluh) hari kalender atau kendaraan
tersebut hancur total (habis terbakar) sehingga tidak mungkin untuk diperbaiki
lagi. Jenis kerugian ini sering disebut Actual Total Loss (ATL). Disamping
Actual Total Loss, jenis kerugian lainnya adalah Contructive Total Loss (CTL).
Constructive Total Loss terjadi apabila kendaraan tersebut mengalami kerusakan
akibat suatu kecelakaan dan biaya perbaikannya diperkirakan sama dengan atau
lebih besar dari 75 % dari harga pertanggungan bila diperbaiki.
3. Macam- macam Jaminan Risiko Kerugian
Asuransi kendaraan bermotor pada prinsipnya menjamin dua macam risiko
yaitu :
a. Kerugian atau kerusakan kendaraan bermotor
Dalam asuransi kendaraan bermotor risiko yang dipertanggungkan adalah:
31
1) Kerugian atau kerusakan kendaraan bermotor yang dipertanggungkan
yang disebabkan oleh:
a) Tabrakan, benturan, terbalik, tergelincir, dari jalan, termasuk juga
akibat dari kesalahan material, konstruksi, cacat sendiri atau sebab-
sebab lainnya dari kendaraan bermotor yang bersangkutan.
b) Perbuatan jahat orang lain.
c) Pencurian, termasuk pencurian yang didahului atau disertai atau
diikuti dengan kekerasan ataupun ancaman dengan kekerasan kepada
orang dan atau kendaraan bermotor yang dipertanggungkan, dengan
tujuan mempermudah pencurian kendaraan bermotor yang
dipertanggungkan.
d) Kebakaran atau tempat kebakaran benda atau kendaraan bermotor lain
yang berdekatan atau tempat penyimpanan atas perintah yang
berwenang dalam upaya pencegahan menjalarnya kebakaran.
e) Sambaran petir.
2) Kerugian atau kerusakan yang disebabkan oleh peristiwa sebagaimana
diuraikan pada poin diatas dan sebab-sebab lainnya selama
penyebrangan dengan kapal feri atau alat penyebrangan resmi lain
yang berada dibawah pengawasan Direktorat Jenderal Perhubungan
Darat.
3) Kerusakan roda, bila kerusakan tersebut mengakibatkan pula
kerusakan kendaraan bermotor tersebut yang disebabkan kecelakaan.
32
4) Biaya yang wajar yang dikeluarkan ke bengkel atau tempat lain guna
menghindari atau mengurangi kerugian atau kerusakan yang dijamin
dalam polis, setinggi-tingginya sebesar 0,5% dari jumlah
pertanggungan, tanpa diperhitungkan dengan risiko sendiri.
b. Tanggung gugat,
yaitu tanggung jawab hukum tertanggung terhadap pihak ketiga yang
berkaitan dengan penggunaan kendaraan bermotor. Dalam hal ini penanggung
akan memberikan penggantian kepada tertanggung atas:
1) Tanggung gugat tertanggung terhadap suatu kerugian yang diderita
pihak ketiga yang secara langsung disebabkan oleh kendaraan
bermotor yang dipertanggungkan, baik yang diselesaikan melalui
musyawarah maupun melalui pengadilan, yang kedua-duanya harus
mendapatkan persetujuan terlebih dahulu dari penanggung, setinggi-
tingginya sejumlah yang tercantum dalam ikhtisar pertangggungan
yang meliputi, kerusakan atas harta dan cedera badan atau kematian.
2) Biaya perkara atau biaya bantuan para ahli yang berkaitan dengan
tanggung gugat tertanggung,13
yang terlebih dahulu disetujui oleh
penanggung secara tertulis.
13
Soeisno Djojosoedarso, Prinsip-prinsip Manajemen Risiko dan Asuransi, h. 163-165.
33
4. Risiko yang tidak dijamin
Selain adanya jaminan risiko kerugian yang dijamin oleh perusahaan
asuransi, terdapat pula risiko yang tidak dijamin dalam asuransi kendaraan
bermotor. Yang meliputi:
a. Kehilangan keuntungan, kehilangan upah, berkurangnya nilai atau kerugian
keuangan lainnya yang diderita tertanggung sebagai akibat tidak dapat
dipergunakan kendaraan bermotor yang dipertanggungkan tersebut karena
suatu kecelakaan atau sebab lain.
b. Kerusakan atau kehilangan tambahan yang tidak disebutkan dalam ikhtisar
polis sebagai akibat suatu kecelakaan atau sebab lain.
c. Kerugian atau kehilangan kendaraan bermotor yang dipertanggungkan baik
sebagian maupun seluruhnya sebagai akibat penggelapan.
d. Kerugian atau kerusakan kendaraan bermotor yang dipertanggugkan
sebagai akibat perbuatan jahat yang dilakukan oleh tertanggung, suami atau
istri atau anak tertanggung, orang yang disuruh tertanggung, orang yang
bekerja pada tertanggung, orang yang sepengetahuan atau seizin
tertanggung/ orang yang tinggal bersama tertanggung.
e. Kehilangan atau kerusakan di bagian atau material kendaraan bermotor
yang dipertanggungkan karena sifat kekurangan sendiri pada bagian itu
atau pada mesinnya yang disebabkan oleh salah mempergunakannya.
f. Kerugian atau kerusakan kendaraan bermotor yang dipertanggungkan.
34
g. Kerugian atau kerusakan kendaraan bermotor yang dipertanggungkan
disebabkan oleh:
1) Perang, penyerbuan aksi musuh asing, permusuhan atau kegiatan yang
menyerupai suasana perang (baik dengan pernyataan perang maupun
tidak), perang saudara, pemberontakan, pergolakan sipil, yang
dianggap merupakan bagian atau menjurus pada pemberontakan
umum, pemberontakan militer, pengacauan, terorisme, penggunaaan
kekerasan, revolusi, penggunaan kekuatan militer atau pengambil
alihan kekuasaan atau perbuatan seseorang yang bertindak atas nama
atau sehubungan dengan suatu organisasi dengan kegiatan-kegiatan
yang bertujuan menggulingkan dengan kekerasan pemerintahan yang
sah secara de jure atau de facto.
2) Kerusuhan, pemogokan, atau gangguan ketertiban umum lain dan
semacamnya.
h. Kerugian yang dialami pihak ketiga yang secara langsung atau tidak
langsung disebabkan oleh kendaraan bermotor yang dipertanggungkan,
berupa:
1) Kerusakan harta benda milik atau dalam pengawasan tertanggung,
diangkut, dimuat, atau dibongkar dari kendaraan bermotor yang
dipertanggungkan.
35
2) Kerusakan jalan, jembatan, bangunan-bangunan yang terdapat di
bawah, di atas, atau disamping jalan sebagai akibat dari getaran, berat
kendaraan, atau muatannya.
i. Cedera badan/ kematian terhadap
1) Penumpang kendaraan bermotor yang dipertanggungkan.
2) Tertanggung, suami, istri, atau anak tertanggung bila tertanggung
adalah perorangan.
3) Pemegang saham atau pengurus bila tertanggung merupakan CV atau
Firma.
4) Pengurus bila tertanggung adalah badan hukum berbentuk perseroan
terbatas, yayasan atau usaha bersama dan bentuk lainnya.
5) Orang yang bekerja pada tertanggung dengan menerima imbalan jasa.
6) Orang yang tinggal bersama tertanggung
7) Hewan milik atau dalam pengawasan tertanggung, diangkut, dimuat,
atau dibongkar dari kendaraan bermotor yang dipertanggungkan.14
5. Mekanisme Pengelolaan klaim
Secara umum pengelolaan adalah pengurusan atau suatu proses melakukan
kegiatan tertentu dengan menggunakan tenaga orang lain. Sedangkan klaim
bertujuan untuk memberikan manfaat sesuai dengan ketentuan dalam polis
tertanggung. Klaim dapat diproses tentunya ada berbagai ketentuan penting
14
Soeisno Djojosoedarso, h. 166.
36
mengenai penanganan klaim. Sebelum penanganan klaim pastikan penanggung
melihat memiliki manfaat yang sesuai dengan yang tercatat didalam polis
tertanggung. Penanggung juga harus memperhatikan bahwa polis berada dalam
keadaan infoce/ berlaku aktif. Jika polis tertanggung mengalami lapse pastikan
pada saat tertanggung mengajukan klaim, status polis tertanggung sedang tidak
berada pada masa tunggu maupun mengalami pengecualian-pengecualian
tertentu. Klaim yang diajukan tertanggung juga wajib diperiksa dengan semua
persyaratan dan dokumen perlengkapan yang dibutuhkan.
Jadi mekanisme pengelolaan klaim adalah suatu rangkaian pekerjaan atau
usaha yang dilakukan oleh sekelompok orang yaitu departemen klaim untuk
memenuhi hak-hak pertanggunggan atas kerugiannya yang tersedia berdasarkan
ketentuan polis asuransi. Mengelola kewajiban pembayaran klaim perusahaan
asuransi syariah merupakan bagian operasi perusahaan asuransi syariah yang
penting karena perusahaan secara hukum dengan secara moral wajib untuk
memenuhi jani-janji sesuai dengan akadnya.15
Sistem operasional asuransi
syariah adalah saling bertanggung jawab, saling membantu, dan saling
melindungi antara para pesertanya. Perusahaan asuransi syariah diberi
kepercayaan atau amanah oleh peserta untuk mengelola dan mengembangkan
dengan jalan yang halal.
15
Bambang Lukito, dkk., LOMA (life office management association,inc), Penerjemah
Nurmansyah Taufik, (Jakarta: 2003).
37
a. Pengertian administrasi klaim
Administrasi klaim adalah proses dari pengumpulan bukti atau fakta yang
berkaitan dengan kesakitan, cidera karena kecelakaan atau kematian,
membandingkan fakta-fakta itu dengan kontrak asuransi, dan menentukan
manfaat asuransi yang dibayarkan kepada pemegang polis. Fungsi klaim
pada perusahaan asuransi syariah adalah alat untuk memenuhi perjanjian
kontrak asuransi untuk memberikan perlindungan keuangan pada saat
pemegang polis mengalami kerugian. Pada saat terjadi klaim, pemegang
polis menyatakan kerugian dengan memberikan bukti-bukti yang
diperlukan, dan perusahaan asuransi yang menerima klaim secara tertulis
akan membayarkan manfaat asuransi.
b. Tujuan administrasi klaim
Tujuan pertama dari administrasi klaim adalah untuk membayar semua
klaim yang valid dan sesuai dengan segera, bijaksana dan sesuai polis.
Tujuan kedua adalah untuk mengumpulkan data dan membuat data dari
klaim yang ada untuk perhitungan keuangan, statistik, analisis dan tujuan-
tujuan penelitian. Data klaim sangat penting untuk menentukan tarif premi,
pengendalian keuangan, dan perencanaan jangka panjang. Untuk
menentukan tujuan tersebut perusahaan asuransi syariah menggunakan
sistem proses klaim seperti juga analisis data dan sistem pelaporan.16
16
Sutrisno, kepuasan nasabah terhadap pembayaran klaim pada PT. Bringin Life Syariah,
(skripsi S1 jur. manajemen pelayanan kesehatan FKM UI) (Jakarta:FKM UI, 2008), h.78.
38
C. Review Studi Terdahulu
Sejauh yang peneliti ketahui, belum ada penelitian mengenai khusus dan
intensif mengenai masalah mekanisme pengelolaan dan penyelesaian klaim pada
produk autocillin ikhlas. Adapun penelitian terdahulu untuk menunjang
penelitian dalam mengumpulkan data, metode analisis, dan pengolahan data.
Berikut ini persamaan dan perbedaan yang ada antara peneliti dengan peneliti
terdahulu.
1. Skripsi Andri Nurman, Fakultas Hukum Universitas Diponegoro, Semarang,
tahun 2009
Judul Tinjauan Pelaksanaan Klaim Asuransi Kendaraan
Bermotor.
Objek Penelitian PT. Asuransi Intra Asia Cabang Semarang.
Pembahasan
Membahas tentang pelaksanaan klaim asuransi kendaraan
bermotor pada PT. Asuransi Intra Asia serta kendala-
kendala apa yang dihadapi serta bagaimana cara
mengatasi kendala tersebut.
Metode
Penelitian Yuridis Empiris
Perbedaan
dengan Penulis
Membahas tentang pelaksanaan klaim asuransi kendaraan
bermotor pada PT. Asuransi Intra Asia serta kendala-
kendala apa yang dihadapi serta bagaimana cara
mengatasi kendala. Sedangkan penulis membahas tentang
mekanisme pengelolaan dan penyelesaian klaim pada
produk autocillin ikhlas, perkembangan jumlah polis,
premi dan klaim selama tahun 2009-2012, serta usaha
39
perusahaan dalam meminimalisir klaim.
2. Skripsi Hidayatulloh, Fakultas Syariah Dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah,
Jakarta, tahun 2010
Judul Mekanisme Pembayaran Klaim Asuransi Ibadah Haji.
Objek Penelitian PT. Asuransi Syariah Mubarakah.
Pembahasan
Peneliti membahas mengenai prosedur pembayaran klaim
ahli waris jamaah haji Indonesia yang meninggal dunia
serta peranan perusahaan dalam menjamin jamaah haji
Indonesia.
Metode
Penelitian Kualitatif
Perbedaan
dengan Penulis
Membahas tentang prosedur pembayaran klaim ahli waris
jamaah haji Indonesia yang meninggal dunia serta
peranan perusahaan dalam menjamin jamaah haji
Indonesia. Sedangkan penulis membahas tentang
mekanisme pengelolaan dan penyelesaian klaim pada
produk autocillin ikhlas, perkembangan jumlah polis,
premi dan klaim selama tahun 2009-2012, serta usaha
perusahaan dalam meminimalisir klaim.
3. Skripsi Tety Anggraeni, Fakultas Syariah Dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah,
Jakarta, tahun 2010
Judul Mekanisme Pengajuan Klaim Produk Individu Asuransi
Jiwa.
Objek Penelitian PT. MAA Life Assurance Syariah.
40
Pembahasan
Penelitian ini membahas tentang prosedur pengajuan
klaim serta proses pengambilan keputusan klaim asuransi
jiwa produk individu sehingga klaim bisa diterima atupun
ditolak.
Metode
Penelitian Kualitatif
Perbedaan
dengan Penulis
Membahas tentang prosedur pengajuan klaim serta proses
pengambilan keputusan klaim asuransi jiwa produk
individu sehingga klaim bisa diterima atupun ditolak.
Sedangkan penulis membahas tentang mekanisme
pengelolaan dan penyelesaian klaim, perkembangan
jumlah polis, premi dan klaim selama tahun 2009-2012,
serta usaha perusahaan dalam meminimalisir klaim.
Produk dan Objek yang diteliti berbeda.
4. Skripsi Dayu Tyas Kameswari, Fakultas Hukum Universitas Indonesia, Depok,
tahun 2012
Judul
Tinjauan Yuridis Pengelolaan dan Penyelesaian Klaim
Pertanggungan “Run In Conjuction” Dalam Asuransi
Kendaraan Bermotor.
Objek Penelitian PT. Asuransi Bintang Tbk.
Pembahasan
Penelitian ini membahas tentang pengelolaan klaim
asuransi yang ditinjau dari bentuk perjanjiannya serta
penyelesaian kelalaian dalam pembayaran klaim asuransi
kepada pihak leasing yaitu PT. Garishindo Buana.
Metode
Penelitian Yuridis Empiris
41
Perbedaan
dengan Penulis
Membahas tentang pengelolaan klaim asuransi yang
ditinjau dari bentuk perjanjiannya serta penyelesaian
kelalaian dalam pembayaran klaim asuransi kepada pihak
leasing yaitu PT. Garishindo Buana. Sedangkan penulis
membahas tentang mekanisme pengelolaan dan
penyelesaian klaim, perkembangan jumlah polis, premi
dan klaim selama tahun 2009-2012, serta usaha
perusahaan dalam meminimalisir klaim.
5. Skripsi Dian Titis Sari, Fakultas Syariah Dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta, tahun 2012
Judul Mekanisme Penentuan Nilai Klaim Pada Asuransi
Pembiayaan.
Objek Penelitian PT. Asuransi Takaful Keluarga.
Pembahasan
Penelitian ini membahas tentang proses penentuan nilai
klaim pada asuransi pembiayaan dan serta prosedur
pengajuan klaim pada asuransi pembiayaan.
Metode
Penelitian Kuantitatif.
Perbedaan
dengan Penulis
Penelitian ini membahas tentang proses penentuan nilai
klaim pada asuransi pembiayaan dan serta prosedur
pengajuan klaim pada asuransi pembiayaan. Sedangkan
penulis membahas tentang mekanisme pengelolaan dan
penyelesaian klaim, perkembangan jumlah polis, premi
dan klaim selama tahun 2009-2012, serta usaha
perusahaan dalam meminimalisir klaim.
42
BAB III
TINJAUAN UMUM TENTANG PT. ASURANSI ADIRA DINAMIKA
UNIT SYARIAH
A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian
1. Sejarah Perusahaan
Asuransi Adira didirikan pada 24 Januari 2002, dan dikelola oleh
sekelompok professional yang memiliki kompetensi dan pengalaman panjang di
dunia asuransi dan otomotif, PT. Asuransi Adira Dinamika (ADIRA Insurance)
yang bergerak di bidang asuransi umum memfokuskan tahun-tahun pertamanya
di industri asuransi kendaraan bermotor, dan saat ini juga sedang
mengembangkan produk-produk asuransi non kendaraan bermotor, yang sesuai
dengan kebutuhan pelanggan, serta memberikan nilai tambah bagi tertanggung.
Dengan tekad menjadi perusahaan asuransi umum yang paling dikagumi,
Asuransi Adira meluncurkan produk unggulan pertamanya pada bulan
September 2003, yaitu asuransi mobil dengan merek dagang Autocillin, serta
asuransi sepeda motor dengan merek dagang Motopro pada bulan November
2007.
Beberapa produk yang menjadi unggulan Asuransi Adira adalah Autocilin
serta MOTOPRO. Selain produk-produk asuransi non kendaraan bermotor antara
lain, MEDICILLIN (asuransi kesehatan), asuransi kecelakaan diri, asuransi
43
property, asuransi alat berat, asuransi kerangka kapal, asuransi rekayasa, dan
asuransi lainnya. Seluruh produk tersebut didukung dengan proses yang mudah
bagi pelanggan, serta jaringan rekanan yang memiliki kualitas pekerjaan dan
layanan terbaik.
Sampai dengan 31 Desember 2012, Asuransi Adira memiliki 50 kantor
cabang (termasuk di Jabodetabek, Banda Aceh, Medan, Padang, Palembang,
Pekanbaru, Bangka Belitung, Makasar, Manado, Palu, Gorontalo, Banjarmasin,
Pontianak, Balikpapan, Ambon. Sorong, Papua). Serta, dengan didukung lebih
oleh ratusan perusahaaan dealer/ finance/ bank, saat ini Asuransi Adira dipercaya
untuk menangani lebih dari 4,5 juta unit yang dimiliki pelanggan yang tersebar
diseluruh pelosok Indonesia.
Selanjutnya pada 5 Maret 2004, sesuai dengan Keputusan Menteri
Keuangan RI No. Kep-092/KM.6/2004, perusahaan memperoleh izin membuka
Unit Syariah PT. Asuransi Adira Dinamika. Sejak tahun 2005, Perusahaan
menangani bisnis syariah di setiap cabang perusahaan. Melalui cara ini,
perusahaan dapat meningkatkan jangkauan pemasaran dan penjualan produk
syariah. Selain itu, pada tahun 2005, produk asuransi mobil berbasis syariah
merubah Autocillin Syariah menjadi Autocillin Ikhlas. Perubahan tersebut tidak
hanya merupakan program re-branding, tetapi juga terdapat perubahan struktur
produk. Kelebihannya yaitu pelanggan tidak perlu membayar 100% premi
asuransi dan terdapat bagi hasil diakhir periode apabila tidak melakukan klaim.
44
2. Visi, Misi, Nilai Perusahaan, Proposisi Nilai, dan Filosofi Layanan
Visi Asuransi Adira adalah “Menjadi Perusahaan Asuransi Umum yang
Paling Dikagumi diIndonesia”.
Misi Asuransi Adira adalah:
Untuk Pelanggan : Secara efisien memberikan rasa nyaman di hati
pelanggan dengan cara-cara yang belum
pernah dirasakan pelanggan sebelumnya.
Untuk Karyawan : Menyediakan ruang untuk tumbuh dan
berkembang
Untuk Pemegang Saham : Memberikan laba terbaik melalui pengelolaan
risiko yang jujur dan penuh kehati-hatian.
Untuk Masyarakat : Memberikan kontribusi untuk mencapai
kemakmuran bangsa.
Nilai Perusahaan (Corporate Value), Proposisi Nilai (Value Proposition),
dan Filosofi Layanan (Service Philosophy), merupakan sebagian bagian yang
tidak terpisahkan dari visi dan misi. PT. Asuransi Adira Dinamika memiliki nilai
perusahaan (corporate value) yang merupakan dasar dan berkembangnya
perusahaan serta yang membedakannya dengan perusahaan-perusahaan asuransi
lainnya. Berikut ini adalah nilai perusahaan:
45
a. Honesty
Kami menghargai integritas dan menganut standar etika yang tinggi,
memberikan laporan yang tepat dan lengkap, mendorong penyampaian berita
meskipun berita kurang menggembirakan, dan memperbolehkan adanya silang
pendapat.
b. Excellence
Kami terus menerus berupaya keras untuk meningkatkan hasil kerja agar
dapat melampaui harapan yang tinggi dari setiap pihak yang berkepentingan
dengan kami.
c. Respect
Kami menghargai setiap orang, mengakui perbedaan dan keragaman yang
ada, dan memperlakukan mereka dengan baik seperti kami ingin diperlakukan
dengan baik pula.
d. Enthuasiasm
Kami saling berbagi kegembiraan untuk menumbuhkan anthusiasme kerja.
PT. Asuransi Adira Dinamika menjalankan proposisi nilai (Value
Proposition) sebagai panduan kepada setiap orang di perusahaan dalam bekerja.
Berikut ini adalah proposisi nilai yang ada:
a. Caring
Memberikan pelayanan yang bersahabat, selalu siap membantu dengan
ramah dan sopan melalui sumber daya yang memiliki pengetahuan dan
46
keterampilan yang baik sehingga dapat memberikan kepercayaan kepada
pelanggan.
b. Simple
Persyaratan yang mudah dan fleksibel serta proses yang cepat dengan akses
yang mudah dihubungi sehingga dapat memberikan kenyamanan kepada
pelanggan.
c. Reliable
Menjadi teman yang dapat diandalkan, yang memberikan produk dan
pelayanan secara meyakinkan serta tepat janji sehingga menjadi pilihan utama
pelanggan dalam menangani permasalahannya.
Sedangkan Filosofi Layanan (Service Philosophy) yang ada pada PT.
Asuransi Adira Dinamika yaitu, “Your Family’s Best Friend” merupakan
kehadiran Asuransi Adira sebagai teman keluarga pelanggan dalam segala
situasi, terutama pada saat pelanggan dan keluarga mengalami masalah.
3. Struktur Organisasi dan Penghargaan Perusahaan
PT. Asuransi Adira Dinamika dalam mengoptimalisasikan pembagian
operasional perusahaannya dengan menyusun struktur organisasi secara garis
besar adalah sebagai berikut:
Dewan Komisaris
a. Stanley Setia Atmadja (Komisaris Utama)
b. Vera Eve Liem (Komisaris)
c. Manggi Taruna Habir (Komisaris Independen)
47
d. Suhandoko Tjondromuljo (Komisaris Independen)
Dewan Pengawas Syariah
a. Prof. Dr. H. Muhammad Amin Suma, SH, MA, MM (Ketua DPS)
b. Drs. H. Amidan (Anggota DPS)
c. H. Rachmat Hidayat SE, MT (Anggota DPS)
Direktur
President Director : Indra Baruna
Technical Director : Pratomo
Chief Finance Officer : Muljono Tjandra
Business Director : Donni G.
Support Director : Dedi Nathan
Operation Deputy Director : Auralusia R.
Technical Deputy Director : Rismauli Silaban
Enterprise Risk Management Deputy Director : Wayan Pariama
Kepala Divisi
Internal Audit Division Head : Rio Sundoro
Sharia Division Head : Bimo Kustoro
Health Division Head : Maya Pudjianto
Dealer, Leasing, Agency Division Head : Andika P.
Bank Non Group Division Head : Harmen
Corporate Business Division Head : Arif Cahyana
Business Support Division Head : Ernita Sari
48
NO Claim & Service Division Head : Andrianus S.
Finance & Accounting Division Head : Liani Chandra
Corporate Strategic Planning Division Head : Hardianto W.
IT Division Head : Bedy Kunady
Process & Service Division Head : Maria Indahwati
HCD & GA Division Head : Laura S.
Group Business Division Head : Paulus Agus S.
MV & HE Division Head : Susanto Halim
NO Policy & Billing Division Head : Adri Permana
Claim Non MV & Reinsurance Operation Division Head : Fauzan Arfianto
Dan untuk keberhasilan Unit Syariah Asuransi Adira Dinamika juga
dibuktikan melalui beberapa penghargaan yang telah diperoleh selama
beroperasinya, diantaranya:
a. Peringkat Pertama “Asuransi Cabang Umum Syariah Terbaik” untuk
kategori asuransi cabang syariah dengan Aset Lebih dari Rp100 Miliar
(Majalah Investor, 2013).
b. Peringkat Kedua "The Most Expansive Insurance" Kategori Islamic
General Insurance Asset lebih dari Rp 50 Milliar (Karim Business
Consulting, November 2011).
c. Peringkat Kedua “Second Best Islamic General Insurance 2010” untuk
Adira Insurance Sharia (Karim Business Consulting Awards, 2010).
49
d. Peringkat Kedua “Second Best Islamic General Insurance 2009” untuk
Adira Insurance Sharia (Karim Business Consulting Awards, 2009).
e. The Most Efficient Tabarru Fund Management 2009” untuk Adira
Insurance Sharia (Karim Business Consulting Awards, 2009).
f. “The Most Prudent Risk Management 2009” untuk Adira Insurance Sharia
(Karim Business Consulting Awards, 2009).
g. “Peringkat ketiga, Manajemen Risiko Terbaik” untuk kategori Asuransi
Umum Islami (Karim Business Consulting, 2007).
h. “Asuransi Cabang Umum Syariah Terbaik” untuk kategori asuransi cabang
syariah dengan aset di bawah Rp 10 Miliar (Majalah Investor, 2007).1
4. Produk Autocillin Ikhlas
Semua produk yang dimiliki Asuransi Adira merupakan strategi dan
kebijakan perusahaan asuransi adira dalam upaya mewujudkan peace of mind
yang tumbuh dan berkembang bersama para pelanggannya melalui cara-cara
yang unprecedented yang belum pernah dirasakan sebelumnya. Selain peace of
mind, asuransi adira menelurkan nilai-nilai dan perolehan hasil usaha yang
bermanfaat bagi para stakeholder guna memastikan stakeholder value yang
berkesinambungan dalam jangka panjang. Pengetahuan serta pemahaman yang
luas dan mendalam di bidang industri asuransi memungkinkan asuransi adira
untuk mencapai pertumbuhan yang pesat sejak didirikan, tanpa
1 Laporan Tahunan 2013 Asuransi Adira Dinamika
50
mengesampingkan aspek pengelolaan dan pengendalian risiko yang terkait
dengan pertumbuhan itu sendiri.
Produk-produk yang dihasilkan pada asuransi adira syariah harus sesuai dengan
prinsip syariah. Produk itu tidak mengandung elemen gharar (ketidakjelasan),
maysir (perjudian), Riba (bunga) dan elemen-elemen lain yang telah dilarang.
Berikut ini adalah produk autocillin ikhlas yang dikeluarkan oleh adira dinamika
syariah:
Autocillin Ikhlas, merupakan produk asuransi mobil autocillin yang
berbasis syariah dari Adira Insurance yang menawarkan produk dengan harga
lebih terjangkau melalui kebebasan memilih jumlah premi yang telah ditentukan,
dengan mengedepankan dua keunggulan yaitu:
a. Fleksibel dalam memilih jumlah premi yang dibayarkan baik untuk
perlindungan Comprehensive maupun Total Loss Only.
b. Mendapatkan bagi hasil apabila selama 1 (satu) tahun periode asuransi
tidak terjadi klaim.2
Produk autocillin ikhlas memberikan fitur-fitur seperti di bawah ini:
a. Premi ikhlas memberikan kemudahan bagi calon customer atau customer
untuk menentukan pilihan besarnya biaya premi yang harus dibayarkan
setiap bulannya mulai dari 60% sampai dengan 100%. Kondisi tersebut
juga berpengaruh dengan biaya pertanggungan yang diterima.
2 Hasil wawancara pribadi dengan Kepala Departemen Pengembangan Bisnis
Syariah, Bapak Iim Qoimuddin, di Kantor Graha Adira, Jl. MT. Haryono Kav.42 Lantai 7
51
Komprehensif (Comprehensive)
1) Pembayaran premi seikhlasnya (pelanggan dapat memilih untuk
membayar premi 60%, 70%, 80%, 90%, atau 100% dari premi
yang seharusnya dibayarkan).
2) Perbedaan membayar premi ikhlas 60% dengan 100%, terdapat
pada besar risiko sendiri yang ditanggung oleh pelanggan untuk
setiap kejadian.
Total Loss Only (TLO)
1) Flexibiltas menentukan besarnya premi yang disesuaikan dengan
batas ganti rugi yang di inginkan.
2) Bagi hasil ikhlas, merupakan bagi hasil untuk tertanggung yang tidak
melakukan klaim selama 1 (satu) tahun masa pertanggungan (besarnya
tingkat hasil bergantung pada keuntungan investasi dan tingkat klaim). 3
3) New for Old, Teruntuk mobil baru yang mengalami kondisi Total Loss
Accident pada 8 bulan pertama masa pertanggungan, diberikan penggantian
mobil baru
4) Personal Effect, Jaminan ganti rugi maksimum senilai Rp 2.000.000,00
terhadap kerusakan atau kehilangan barang pribadi yang terdapat dalam
kendaraan yang dipertanggungkan, yang mengalami kondisi Total Loss
Accident.
3 Buku Polis Autocillin Ikhlas, Asuransi Adira Dinamika h. 5-9
52
5) Car Rental/Transportation Fee, Penggantian biaya transportasi senilai
0.5% dari harga pertanggungan, maksimum Rp. 5 .000.000,00. Apabila
kendaraan yang dipertanggungkan mengalami kondisi Total Loss Only.
6) Direct Payment TPL, Pembayaran kerugian secara langsung (melalui
sistem transfer) terhadap tuntutan pihak ketiga akibat kecelakaan,
maksimum Rp. 2.000.000,00 (Comprehensive) dan Rp. 1.000.000,00 (Total
Loss Only). (Khusus yang mengambil Perluasan TPL)
7) STNK Renewal Service, Bantuan untuk mengurus perpanjangan STNK
tanpa dikenakan biaya jasa.
8) Autocillin garage, Dukungan bengkel rekanan disertai garansi 6 bulan
untuk seluruh pekerjaan dan garansi keaslian suku cadang (Adira Insurance
tidak dapat menjamin ketersediaan suku cadang di pasaran)
9) Autocillin Anchor Garage (berlaku di Jakarta, Bandung, dan Surabaya),
Bengkel rekanan utama autocillin yang memberikan layanan khusus
berupa:
1) Lifetime Guarantee, Jaminan seumur hidup untuk pengerjaan
pengecatan di Autocillin Anchor Garage selama masa
pertanggungan.
2) Pick Up Delivery, Layanan antar jemput mobil untuk pengerjaan
di Autocillin Anchor Garage.
3) Car Progress Monitoring Service, Informasi rutin mengenai
status pekerjaan mobil Anda di Autocillin Anchor Garage.
53
10) Autocillin Rescue
1) Mobil Derek (Towing Car), Fasilitas derek gratis bagi Anda
yang mengalami musibah saat berkendara atau memberikan
penggantian biaya derek maksimum 0,5% dari harga
pertanggungan (bagi kendaraan yang mengalami kecelakaan) dan
maksimum Rp 300 .000,- per kejadian. (bagi kendaraan yang
mengalami kerusakan mesin/mogok)
2) Ambulans (Ambulance)
Memberikan penggantian biaya untuk fasilitas ambulans bagi
pengemudi dan/atau penumpang yang mengalami musibah saat
berkendara, maksimum Rp. 300 ribu per kejadian.
3) Emergency Roadside Assistance (ERA), Bantuan darurat gratis
bagi kendaraan Anda yang mengalami gangguan ringan saat
berkendara di jalan. (Sementara berlaku untuk wilayah Jakarta)
11) Adira Care, Akses melalui telepon yang disediakan untuk mendapatkan
berbagai informasi produk & layanan, menangani keluhan & saran,
melakukan proses aplikasi, klaim & perpanjangan polis, serta melayani
permintaan layanan darurat.
12) SMS Channel, Akses melalui SMS yang disediakan untuk mendapatkan
berbagai informasi produk & layanan.4
4 Brosur Produk Autocillin Ikhlas
54
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Mekanisme Pengelolaan dan Penyelesaian Klaim Pada Produk Autocillin
Ikhlas.
1. Gambaran umum unit manajemen klaim pada PT. Adira Dinamika Unit Syariah
Pada departemen klaim yang ada di perusahaan asuransi adira dinamika
unit syariah, unit klaim terbagi menjadi dua personil yang bertugas sesuai
dengan fungsi masing-masing yakni klaim register dan klaim analisis. Klaim
register adalah orang yang dilatih untuk membuat arsip untuk setiap klaim, yang
berisi semua dokumen yang terkait dengan klaim yang diajukan, sedangkan
klaim analisis adalah orang yang dilatih untuk meneliti setiap klaim dan
menentukan besarnya kewajiban perusahaan yang timbul akibat dari klaim
tersebut. Dalam hal ini, sebagian besar klaim adalah klaim yang rutin diajukan
dan pembayarannya relatif cepat. Klaim analisis bekerja sama dengan bagian
fungsional lainnya dalam perusahaan asuransi adira dinamika unit syariah. Klaim
analisis juga sering berhubungan dengan para underwriter untuk meneliti
informasi yang diserahkan bersama dengan surat permohonan penutupan
asuransi (SPPA) atau informasi yang digunakan dalam membuat keputusan
underwriting. Perusahaan asuransi adira dinamika unit syariah juga memberikan
izin kepada klaim analisis untuk membuat keputusan klaim awal, sesuai dengan
faktor-faktor tertentu seperti:
55
a. Jenis produk
b. Wilayah geografis dari mana klaim tersebut diterima
c. Jumlah klaim
Klaim dalam jumlah yang lebih besar diserahkan kepada departemen klaim
kantor pusat. Dan meminta klaim analisis yang lebih senior untuk memeriksa
dan memberikan persetujuan kepada keputusan – keputusan tersebut. Dan cara-
cara penanganan pengelolaan dan penyelesaian klaim yang ada mencakup
komitmen-komitmen berikut:1
a. Menerapkan ketentuan-ketentuan polis secara konsisten
b. Menangani klaim serta memberitahu tertanggung jika pengumpulan
informasi yang diperlukan dalam mengambil suatu keputusan klaim
membutuhkan waktu yang lebih lama
c. Melakukan investigasi atas klaim yang meragukan
d. Memberi penjelasan yang secara lengkap kepada para tertanggung
mengenai klaim-klaim yang manfaatnya tidak bisa dibayarkan atau dibatasi
e. Mengizinkan tertanggung untuk menyerahkan informasi pendukung
tambahan atas suatu klaim yang ditolak atau dibatasi.
f. Menyediakan sarana yang memadai untuk pengajuan banding atas klaim-
klaim yang ditolak
1 Hasil wawancara pribadi dengan Kepala Departemen Klaim, Bapak Sutarno, di Kantor
Official Operational Claim Adira, Jl. Otto Iskandardinata No. 115, Lantai 1 Jakarta Timur
56
g. Melakukan proses klaim secara cepat, tepat, dan efisien karena bagian
amanat yang harus dijalankan oleh pengelola.
2. Alur pengelolaan klaim produk autocillin ikhlas
Alur pengelolaan klaim yang ada pada perusahaan asuransi adira dinamika
unit syariah dengan perusahaan asuransi lainnya secara umum hampir sama
merujuk pada polis. Dan yang membedakan adalah kecepatan dan kejujuran
yang ada dalam menilai suatu klaim. Dengan demikian, yang harus disadari
bahwa penyelesaian klaim tidak saja mempertimbangkan aspek bisnis yang
seringkali mengabaikan prinsip keadilan. Akan tetapi, yang harus diyakini bahwa
klaim merupakan ladang amal yang nantinya harus dipertanggungjawabkan ke
hadirat Allah SWT. Klaim yang masuk pada bagian klaim register nantinya akan
diproses sesuai standard operating procedure yang telah ditetapkan untuk di
analisis dan diidentifikasi kemungkinan terjadinya kecurangan, baik disengaja
(fraud) ataupun yang tidak disengaja (abuse) dalam melakukan klaim. Apabila
klaim yang diajukan tertanggung diterima maka tertanggung tidak memperoleh
bagi hasil sampai masa pertanggunggan berakhir, sebaliknya, tertanggung dalam
masa pertanggunggannya satu tahun tidak melakukan klaim maka tertanggung
memperoleh bagi hasil baik untuk perpanjangan polis maupun tidak
memperpanjang polis. Klaim yang masuk ke perusahaan adalah wewenang dari
departemen bagian klaim. Begitu pula pada prosedur pengelolaan klaim produk
autocillin ikhlas akan dilakukan dari pihak staff klaim hingga selesai.
57
Selanjutnya, dalam pengelolaan klaim produk autocillin ikhlas harus melalui
beberapa prosedur-prosedur yang telah ditetapkan.
a. Prosedur Baku dalam Polis Standar Kendaraan Bermotor Indonesia
Dalam mengajukan klaim asuransi pada perusahaan yang diikuti
penanggung, yakni PT. Asuransi Adira Dinamika Unit Syariah harus melihat
terlebih dahulu kontrak baku/kontrak standar isi perjanjian yang tertuang dalam
polis asuransi yang telah disepakati antara pihak tertanggung dengan
penanggung. Dalam kontrak baku/kontrak standar tersebut sebagian isinya telah
ditetapkan oleh pihak perusahaan yang tidak membuka kemungkinan untuk
dinegosiasikan lagi. Dan sebagian lagi sengaja dikosongkan untuk memberikan
kesempatan negosiasi dengan pihak tertanggung, yang baru diisi setelah
diperoleh kesepakatan. Pada dasarnya isi perjanjian kontrak baku/kontrak
standar/polis asuransi kerugian, khususnya polis asuransi kendaraan bermotor,
adalah sama. Demikian juga polis asuransi yang terdapat pada PT. Asuransi
Adira Dinamika Unit Syariah. Oleh karena itu, Dewan Asuransi Indonesia (DAI)
telah menerbitkan Polis Standar Kendaraan Bermotor Indonesia (PSAKBI) agar
dijadikan pedoman pembuatan perjanjian pertanggunggan antara perusahaan
asuransi adira dinamika unit syariah dengan calon tertanggung.
b. Penerimaan pelaporan klaim
Staff Klaim akan menerima pelaporan klaim dari tertanggung ketika
mengalami kecelakaan atau kehilangan kendaraan yang dipertanggungkan.
Untuk itu diberikan layanan fasilitas untuk tertanggung sehingga akan
58
mempermudah pelaporan klaim dalam waktu 3x24 Jam serta melayani
permintaan darurat untuk menangani keluhan dan saran melalui fasilitas yang
diberikan, yakni autocillin care dan sms channel yang disediakan. Staff klaim
juga menerima pelaporan klaim tertanggung secara langsung dengan mendatangi
representative office asuransi adira dinamika syariah di wilayah tertanggung.
Selanjutnya, proses penetapan klaim diawali dengan memberikan formulir
laporan kerugian yang telah disediakan kepada tertanggung dengan mengisi
seperti:
1) Data tertanggung
2) No. polis asuransi
3) Data unit kendaraan
4) Tempat dan tanggal kejadian
5) Penyebab kerugian
6) Deskripsi gambaran terjadinya kerugian
7) Data keterkaitan pihak ke-3 bila ada tanggung jawab hukum
pihak ketiga
c. Penelitian polis
Dalam hal ini pihak staff klaim akan melakukan penelitian polis.
Selanjutnya, yang perlu dipastikan adalah kerugian yang memang dijamin di
dalam polis dan beberapa kondisi, seperti tanggal masa berlakunya polis yang
masih berlaku, kondisi polis comprehensive atau total loss only, kondisi polis
untuk peralatan standar ataupun ada aksesoris tambahan yang memang telah di
59
cover sebelumnya, pelunasan premi (kontribusi), serta kecepatan pelaporan
klaim yang nantinya akan mempermudah proses klaim.
d. Penerimaan dokumen pengajuan klaim
1) Staff bagian klaim akan menerima dokumen-dokumen pengajuan klaim
dari tertanggung. Adapun dokumen – dokumen dalam pengajuan klaim
yang harus dilengkapi tertanggung ketika ingin mengajukan klaim
adalah:
Klaim Kerugian Partial
a) Surat pelaporan atau pengajuan klaim dari tertanggung
Surat pelaporan atau pengajuan klaim dari tertanggung ini
adalah surat permohonan klaim yang diajukan tertanggung
yang sedang mengalami musibah. Surat pelaporan ini harus
diisi dengan lengkap dan sudah ditandatangani
b) Foto Kopi KTP
Dokumen ini untuk mengetahui kesesuaian identitas diri
tertanggung
c) Foto Kopi SIM
Dokumen ini untuk mengetahui benar tidaknya tertanggung
sudah diizinkan oleh pihak kepolisian untuk mengendarai
kendaraan bermotor atau sebagai bukti kompetensi mengemudi
d) Foto Kopi STNK
60
Dokumen ini juga menjadi tanda bukti pendaftaran dan
pengesahan suatu kendaraan bermotor berdasarkan identitas
dan kepemilikannya yang telah didaftar
e) Foto Kopi Polis
Dokumen ini untuk bukti tertulis atas jaminan yang
diberikannya kepada tertanggung untuk membayar ganti rugi
yang mungkin di derita oleh tertanggung.
Klaim Kerugian Total Loss Only karena kecelakaan
a) Surat pelaporan atau pengajuan klaim dari tertanggung
b) Dokumen Asli (KTP, SIM, STNK, Polis, BPKB, Faktur)
c) Kunci kontak
d) Surat keterangan pengaduan kejadian dari polisi setempat
Klaim Kerugian Total Loss Only karena pencurian
a) Surat pelaporan atau pengajuan klaim dari tertanggung
b) Dokumen Asli (KTP, SIM STNK, Polis, Faktur, BPKB)
c) Kunci kontak
d) Surat keterangan pengaduan kejadian dari polisi setempat
e) Surat blokir STNK
f) Surat keterangan hilang dari polisi dan kaditserse pencurian
kendaraan
g) Surat Penyerahan Subrogasi (letter of subrogation)
61
Klaim Third Party Liability (TPL)
a) Surat pelaporan tuntutan
b) Foto Kopi (KTP, SIM STNK)
c) Surat keterangan polisi
2) Staff bagian klaim memeriksa dan meneliti kelengkapan dokumen
pengajuan klaim. Jika dokumen klaim tidak lengkap staff klaim akan
membuat dan memgirimkan surat permintaan kelengkapan dokumen
tambahan kepada tertanggung.
3) Staff bagian klaim mengagendakan dan membuat tanda terima dokumen
pengajuan klaim
e. Penelitian survei risiko lapangan
Penelitian survei risiko lapangan wajib dilakukan terhadap semua jenis
klaim. Petugas inspector klaim melakukan survei dengan mempelajari terlebih
dahulu mengetahui tahapan-tahapan proses yang dilakukan dalam registrasi
klaim oleh tertanggung. Selanjutnya, sampai dengan proses pembayaran klaim
melalui standar atau prosedur yang telah ditetapkan oleh manajemen klaim
perusahaan. Survei ini dilakukan dengan tujuan mengetahui terlebih dahulu lebih
dalam bagaimana proses dan prosedur sebelum melakukan wawancara dengan
tertanggung. Selain itu, survei risiko lapangan bertujuan untuk mengetahui
kebiasaan tertanggung dan memastikan kerugian yang terjadi bukan disebabkan
oleh moral hazard. Kemudian inspector klaim melakukan wawancara dengan
tertanggung serta saksi-saksi yang ada di tempat kejadian untuk memperoleh
62
informasi terhadap proses awal pengajuan klaim oleh tertanggung. Selanjutnya,
staff klaim, yakni inspector akan melakukan pengamatan cek fisik kendaraan
serta melakukan dokumentasi fisik kendaraan guna mengetahui tingkat risiko
dari obyek pertanggungan. Setelah melakukan survei risiko terhadap obyek
pertanggungan, inspector pada akhirnya mempersiapkan laporan survei risiko
untuk underwriting.
f. Pengambilan Keputusan Klaim Asuransi Kendaraan Produk Autocillin Ikhlas
Sebagai hasil dari tahap telaah dan verifikasi klaim tentunya dihasilkan
keputusan terhadap klaim. Bentuk dari keputusan dapat bervariasi, tergantung
temuan yang telah divalidasi oleh personil staff klaim.
1) Jika Menyetujui Klaim
Apabila tertanggung telah memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan
perusahaan, maka bagian staff klaim akan segera memproses klaim dengan
segera, dan tidak ada alasan perusahaan untuk menolak klaim yang sudah
masuk jika semua persyaratan telah dipenuhi. Kemudian akan dilakukan
survei risiko lapangan, yakni inspector akan melakukan pengamatan cek fisik
kendaraan serta melakukan dokumentasi fisik kendaraan guna mengetahui
tingkat risiko dari obyek pertanggungan.
2) Jika Menunda Klaim
Apabila tertanggung mengajukan klaim namun, ada beberapa persyaratan
yang kurang maka klaim akan ditunda sebelum semuanya lengkap. Untuk itu,
hal yang harus dilakukan adalah melengkapi persyaratan yang diminta
63
perusahaan untuk dipenuhi. Ketika semua sudah lengkap maka klaim akan
diproses kembali untuk dapat dibayarkan.
3) Jika Menolak Klaim
Apabila tertanggung mengajukan klaim namun ditemukan
ketidakwajaran dalam proses klaim serta ditemukan fakta yang tidak sesuai
dengan history dari tertanggung. Apabila tertanggung keberatan atas
penolakan klaim, tertanggung bisa mengajukan permohonan Ex Gratia. Ex
gratia merupakan pembayaran atas dasar kebaikan bukan atas dasar
kewajiban kontrak. Perusahaan asuransi adira dinamika unit syariah biasanya
memberikan permohonan ex gratia untuk menjaga nama baik perusahaan
dikarenakan, Loss ratio atau Loss Experience tertanggung relative kecil serta
tertanggung mempunyai reputasi yang baik. Akan tetapi, bila setelah
dianalisis tertanggung tidak berpengaruh terhadap perusahaan asuransi adira
dinamika unit syariah maka permohonan ex gratia bisa kemungkinan ditolak.
3. Penyelesaian klaim produk autocillin ikhlas
Klaim merupakan upaya salah satu dari dua pihak yang mempunyai ikatan
agar hak nya terpenuhi. Satu dari dua pihak yang melakukan ikatan tersebut akan
mengajukan klaimnya kepada pihak lainnya sesuai dengan perjanjian (akad)
yang telah disepakati bersama oleh kedua belah pihak. Pada sistem yang
dihimpun oleh PT. Asuransi Adira Dinamika Unit Syariah, klaim merupakan hak
peserta yang harus ditunaikan karena dananya diambil dari rekening tabarru’.
64
Maka dari itu, tindakan memperlambat penanganan klaim tidak boleh dilakukan
karena klaim merupakan suatu proses yang telah diantisipasi sejak awal.
Berdasarkan hasil penelitian yang penulis lakukan di PT. Asuransi Adira
Dinamika Unit Syariah, tercatat ada 1.858 kasus klaim asuransi dari sekitar
9.044 jumlah polis produk autocillin ikhlas yang diterbitkan selama tahun 2012
di Jabodetabek. Ganti rugi diberikan atas kerusakan/kehilangan kendaraan yang
dipertanggungkan berdasarkan harga yang sebenarnya sesaat sebelum terjadinya
atas kerusakan/kehilangan kendaraan atau atas tuntutan pihak ketiga setelah
dikurangi dengan risiko sendiri
1) Pembayaran ganti rugi untuk kendaraan under insured (dibawah harga
pasar)
Merupakan pertanggungan dibawah harga pasar, yakni suatu keadaan
dimana tertanggung mengasuransikan kendaraannya hanya sebagian dari
keseluruhan nilai. Bagian dari nilai atau harga yang tidak disuransikan
dianggap ditanggung oleh tertanggung sendiri. Dengan kata lain, pada
saat terjadi klaim, tertanggung akan menanggung selisih kerugian yang
dideritanya berdasarkan perhitungan.
Harga Pertanggungan mobil merk “Ford Fiesta”: Rp. 200.000.000,00
Harga pasar pada saat terjadinya risiko : Rp. 250.000.000,00
Klaim sebesar : Rp. 20.000.000,00
65
Maka pihak klaim akan membayar:
= Rp. 16.000.000,00
2) Pembayaran ganti rugi untuk kendaraan over insured (diatas harga pasar)
Merupakan keadaan di mana pada saat terjadi kerugian, harga
pertanggungan lebih tinggi dari harga pasar kendaraan (Sum Insured >
Market Value/Value at Risk/Value at the time of loss).
Harga Pertanggungan mobil merk “Suzuki Ertiga”: Rp. 150.000.000,00
Harga pasar pada saat terjadinya risiko : Rp. 100.000.000,00
Klaim sebesar : Rp. 50.000.000,00
Maka pihak klaim akan membayar:
Harga Pertanggunggan di Polis
Harga Pasar
x Nilai Kerugian
Rp. 200.000.000,00 Rp. 20.000.000,00 x
Rp. 250.000.000,00
Rp. 150.000.000,00
Rp. 100.000.000,00 x Rp. 50.000.000,00
= Rp. 75.000.000,00
66
Karena over insured, maksimum yang dibayar oleh perusahaan asuransi adira
dinamika unit syraiah adalah Rp 50.000.000,00
Dan untuk selisih Rp. 25.000,000,00 akan menjadi tanggungan tertanggung
sendiri.
Apabila ganti rugi klaim diterima (settled) maka staff klaim registrasi akan
membuat registrasi pembayaran untuk diserahkan ke bagian keuangan untuk
dilakukan pembayaran sesuai dengan kwintasi, maka hak tertanggung segera
dibayarkan. Jika perbaikannya melalui autocillin garage maka pembayaran
diberikan kepada bengkel. Apabila, tertanggung mengajukan bengkel yang
diinginkan maka pembayaran diberikan kepada tertanggung. Jika kendaraan
tidak bisa bergerak sama sekali karena kerusakan yang cukup parah misalnya
mengalami kerusakan mesin/mogok, maka perusahaan memfasilitasi mobil derek
(Towing Car). Pada saat tertanggung mengalami suatu kerugian dan
memasukkan mobilnya ke bengkel rekanan (autocillin garage) untuk proses
perbaikan, tidak serta merta pihak bengkel langsung mengadakan perbaikan.
Pihak bengkel mengajukan penawaran harga perbaikan kepada staff klaim.
Proses perbaikan baru dilaksanakan setelah bengkel mendapat WO (Work
Order). Sedangkan, penyelesaian pembayaran atas biaya perbaikan kendaran
diberikan setelah proses perbaikan selesai. Untuk penyelesaian ganti rugi lainnya
secara uang tunai, biasanya staff klaim akan membuat register pembayaran untuk
diserahkan ke bagian keuangan untuk melakukan pembayaran sesuai dengan
kwitansi, maka hak tertanggung segera dibayarkan. Ataupun penyelesaian ganti
67
rugi lainnya dengan melakukan penggantian suku cadang. PT. Asuransi Adira
Dinamika Unit Syariah dalam penyelesaian pembayaran klaim nasabah tidak
pernah melebihi batas waktu yang telah ditentukan. Dalam peraturan perundang-
undangan diisyaratkan bahwa pembayaran klaim tidak boleh lebih dari 30 hari
sejak terjadi kesepakatan pembayaran ganti rugi. Peraturan mengenai bentuk-
bentuk ganti rugi ini diatur dalam pasal 9 ayat 2 PSKBI yang berbunyi:
“Penanggung berhak untuk menentukan pilihannya untuk memperbaiki di
bengkel yang ditunjuk atau disetujuinya atau mengganti dengan kendaraan
bermotor yang sama atau mengganti dengan uang.”
Selain itu, apabila penyelesaian klaim munculnya suatu tuntutan klaim
dari pihak tertanggung karena suatu permasalahan dalam ganti rugi pada produk
autocillin ikhlas menyebabkan mekanisme penyelesaian ganti rugi klaim menjadi
tidak dapat berjalan seperti biasanya karena tidak terciptanya kesepakatan para
pihak mengenai ganti kerugian. Permasalahan dalam ganti rugi klaim bermula
muncul dari pihak tertanggung maupun pihak tertanggung. Adapun berbagai
permasalahan dari pihak penanggung antara lain:
a. Kurangnya keterbukaan dari pihak penanggung pada suatu jenis produk
asuransi yang dimilikinya. Seringkali terkadang pada prakteknya pihak
marketing dari perusahaan kurang memberikan penjelasan yang memadai
tentang produk yang dijual. Sedangkan pihak peserta membutuhkan
informasi yang sejelas-jelasnya terlebih lagi dalam produk autocillin ikhlas
68
b. Definisi dalam polis asuransi yang terlalu panjang dan sulit dimengerti
sehingga menimbulkan pemahaman ganda. pihak tertanggung sering kali
beranggapan bahwa perluasan jaminan yang ditanggung sudah sesuai
padahal kenyataannya sebaliknya.
c. Keterlambatan dalam penyelesaian pembayaran klaim yang diajukan
peserta. Permasalahan keterlambatan tersebut terjadi pada peserta yang
ingin meminta hakya atas klaim yang diajukan.
Adapun permasalahan dari pihak tertanggung antara lain:
a. Adanya unsur keterangan tidak benar, kurang lengkap atau palsu dalam
formulir aplikasi serta dokumen lainnya sehingga klaim tidak diberikan.
b. Tertanggung tidak melakukan pembayaran terhadap premi dalam jangka
waktu yang telah dittapkan atau jatuh tempo.
c. Kerugian yang terjadi diluar polis asuransi kendaraan. Hal ini terjadi
karena pihak tertanggung seringkali tidak membaca dengan seksama isi
polis. Maka dari itu menimbulkan prespsi yang salah pada batas kerugian
yang ditanggung
d. Tertanggung tidak menyerahkan bukti-bukti keterangan lengkap apabila
terjadi risiko sehingga memperlambat proses penyelesaian klaim
Segala permasalahan baik dari sisi pihak penanggung maupun
tertanggung dapat dihindari apabila dari kedua belah pihak mempunyai itikad
baik (utmost good faith) atau istilah lainnya mabda’ husn an-niyah. Itikad baik
69
dari pihak penanggung dapat ditunjukan melalui peranan pihak perusahaan adira
dinamika unit syariah yang sangat dibutuhkan dalam membantu memberikan
penjelasan secara detail kepada pihak tertanggung. Perananan penanggung harus
mempunyai sifat keterbukaan mengenai produk autocillin ikhlas yang dimilki.
Dengan ditujukan memberikan informasi yang benar dan jelas kepada pihak
tertentu untuk memudahkan penyelesaian klaim supaya terhindar dari
pembatalan pemberian ganti rugi dari pihak perusahaan.
Dalam perjalanan perusahaan asuransi adira dinamika syariah selama
beberapa tahun belakangan ini, jika timbul perselisihan atara pihak penanggung
dengan pihak tertanggung proses penyelesaian klaim akan ditempuh untuk
pertama kalinya dengan cara kekeluargaan atau jalan damai. Pihak penanggung
terlebih dahulu harus dilakukan melakukakan penelitian dan perundingan
kembali apabila diperlukan dapat dilakukan survey risiko kembali. Dalam
perdamaian yang dilakukan terdapat dua pihak yang sebelumnya terjadi
perselisihan memutuskan kesepakatan untuk saling melepaskan atau sebagian
dari tuntutannya. Terlebih lagi, perdamaian dalam syariat islam sangat
dianjurkan. Hal ini dianjurkan karena cara kekeluargaan atau perdamaian akan
terhindar dari kehancuran silaturrahmi sekaligus permusuhan dari pihak-pihak
yang berselisih.
70
B. Perkembangan jumlah polis, premi dan klaim pada produk autocillin ikhlas
di PT. Asuransi Adira Dinamika Unit Syariah selama tahun 2009-2012
Berdasarkan sumber data yang diperoleh penulis, dibawah ini akan
disajikan data perkembangan jumlah polis, premi dan klaim sejak tahun 2009-
2012, serta penjabaran mengenai hasil temuan penelitian yang mengambil objek
penelitian pada PT. Adira Dinamika Unit Syariah. Penulis hanya menggunakan
satu produk yaitu produk autocillin ikhlas. Pada dasarnya produk autocillin
ikhlas ini adalah salah satu produk asuransi mobil autocillin yang berbasis
syariah dari asuransi adira dinamika yang menawarkan produk dengan harga
lebih terjangkau melalui kebebasan memilih jumlah premi yang telah ditentukan.
Tabel 4.1
Perkembangan Jumlah Polis Asuransi Adira Dinamika Unit Syariah
Pada Produk Autocillin Ikhlas Tahun 2009-2012
Sumber: Report Polis PT. Adira Dinamika Unit Syariah Produk Autocillin Ikhlas Data
Regional JABODETABEK per Unit Kendaraan
Jumlah
Polis Growth
2009 2.271 -43%
2010 1.281
2011 2.562 100%
2012 9.044 250%
Total 15.158
Rata-Rata 3789,5 102%
71
Grafik 4.1
Perkembangan Jumlah Polis Asuransi Adira Dinamika Unit Syariah
Pada Produk Autocillin Ikhlas Tahun 2009-2012
Tabel dan grafik di atas adalah untuk mengetahui persentase perkembangan
banyaknya polis pada produk autocillin ikhlas. Berdasarkan pada tabel di atas
bahwa pada tahun 2009 sampai dengan 2010 terjadi penurunan jumlah polis
sebesar 43 % dengan jumlah polis 2.271 tahun 2009 menjadi 1.281. Selanjutnya,
tahun 2011 jumlah polis mengalami kenaikan sebesar 100% dari tahun
sebelumnya menjadi 2.562. Dan tahun 2012 persentase menunjukan angka
sebesar 250% yang berarti jumlah polis produk autocillin meningkat dari tahun
sebelumnya menjadi 9.044.
Tabel 4.2
Perkembangan Jumlah Premi Asuransi Adira Dinamika Unit Syariah
Pada Produk Autocillin Ikhlas Tahun 2009-2012
Sumber: Report Premi PT. Adira Dinamika Unit Syariah Produk Autocillin Ikhlas
0
2000
4000
6000
8000
10000
2009 2010 2011 2012
2271 1281
2562
9044
Tahun Premi
2009 5,996,920,603
2010 10,544,421,869
2011 15,553,142,224
2012 12,797,008,126
Total 44,891,492,822
72
Grafik 4.2
Perkembangan Jumlah Premi Asuransi Adira Dinamika Unit Syariah
Pada Produk Autocillin Ikhlas Tahun 2009-2012
Tabel dan grafik di atas diatas nampak bahwa pertumbuhan jumlah premi pada
tahun 2009 sebesar Rp. 5.996.920.603, pada tahun 2010 jumlah premi sebesar
Rp. 10.544.421.869. Selanjutnya, tahun 2011 jumlah premi mengalami kenaikan
sebesar Rp.15.553.142.224. Dan tahun 2012 jumlah premi mengalami penurunan
sebesar Rp. 12.797.008.126. Hal ini menunjukan bahwa perkembangan premi
dari tahun-ketahun berjalan signifikan.
0
2000000
4000000
6000000
8000000
10000000
12000000
14000000
16000000
2009 2010 2011 2012
5996920
10544421
15553142
12797008
Premi
(000)
73
Tabel 4.3
Perkembangan Jumlah Klaim Asuransi Adira Dinamika Unit Syariah
Pada Produk Autocillin Ikhlas “Inputted dan Settled” Tahun 2009-2012
Sumber: Report Klaim PT. Adira Dinamika Unit Syariah Produk Autocillin Ikhlas data
regional JABODETABEK per unit kendaraan
Grafik 4.3
Perkembangan Jumlah Klaim Asuransi Adira Dinamika Unit Syariah
Pada Produk Autocillin Ikhlas “Inputted dan Settled” Tahun 2009-2012
No. Tahun Jumlah Klaim
Inputted Growth
Jumlah Klaim
Settled Growth
1. 2009 886
62%
831
60%
2. 2010 1.440 1.330
3. 2011 1.737 20% 1.600 32%
4. 2012 1.858 7% 1.838 15%
Total 5.921 5.599
Rata-rata 1.480 30% 1.399 36%
0
200
400
600
800
1000
1200
1400
1600
1800
2000
20092010
20112012
Claim of Inputted
Claim Of settled
74
Berdasarkan pada tabel dan grafik di atas terlihat jelas bahwa dari tahun-
ketahun pertumbuhan jumlah klaim yang masuk “Inputted” dan jumlah klaim
yang diterima dan dibayarkan “Settled” mengalami kestabilan. Pada tahun 2009
jumlah klaim yang masuk terdapat 886 unit kendaraan dengan produk autocllin
ikhlas, sedangkan jumlah klaim yang dibayarkan sebanyak 831 unit kendaraan.
Pada tahun 2010 jumlah klaim yang masuk terdapat 1.440 unit kendaraan,
pertumbuhan jumlah klaim yang masuk mengalami kenaikan sebesar 62%. Dan
jumlah klaim yang dibayarkan sebanyak 1.330 unit kendaraan. Hal ini
dikarenakan pada tahun 2010 kenaikan klaim dipicu oleh bertambahnya
penjualan volume kendaraan bermotor serta lonjakan tingkat kecelakaan
kendaraan bermotor. Pada tahun 2011 jumlah klaim terdapat 1.737 unit
kendaraan dengan kenaikan 20% serta jumlah klaim yang dibayarkan sebanyak
1.600 unit kendaraan. Dan tahun 2012 jumlah klaim yang masuk terdapat 1.858
unit kendaraan dengan jumlah klaim yang dibayarkan 1.838 unit kendaraan.
Dapat disimpulkan bahwa klaim yang masuk (Inputted) akan dianalisa terlebih
dahulu untuk melihat kerugian yang ditanggung dalam polis, maka jumlah klaim
yang dinyatakan sah (settled) layak untuk dibayarkan serta tidak boleh kurang
dibayarkan (underpaid) selama tahun 2009-2012 sebanyak 5.599 unit kendaraan
dari jumlah klaim yang masuk sebanyak 5.921 unit kendaraan.
75
C. Usaha PT. Asuransi Adira Dinamika Unit Syariah dalam meminimalisir
klaim
Berdasarkan sifatnya, setiap klaim selalu timbul karena terjadinya risiko
yang mengandung ketidakpastian. Terjadi atau tidaknya risiko kerugian memang
tidak bisa dicegah oleh tangan manusia. Namun secara rasional, risiko dapat
diminimalkan kemungkinan terjadinya atau diperkecil dampak kerugian yang
ditimbulkan.
Dalam wawancara yang penulis lakukan terdapat banyak hal yang dapat
menyebabkan terjadinya klaim, apalagi dalam produk asuransi autocillin ikhlas.
Ketidakhati-hatian pengemudi, kondisi jalanan yang padat, sampai pada kondisi
dari kendaraan merupakan faktor luar yang dapat menyebabkan terjadinya
kecelakaan. Selain itu, moral hazard dari pengemudi atau pemilik kendaraan
dapat memperbesar risiko terjadinya klaim. Semakin banyak pertanggungan
yang diaksep oleh perusahaan adira dinamika unit syariah maka semakin besar
pula potensi klaimnya. Jika proses tersebut tidak selektif, maka hal tersebut akan
memperbesar terjadinya klaim.2
Oleh karena itu, perusahaan adira dinamika unit syariah memiliki usaha
dalam meminimalisir klaim diantaranya.
1. PT. Asuransi Adira Dinamika Unit Syariah memperhatikan betul penerimaan
klaim produk autocillin ikhlas dalam usaha mengurangi jumlah klaim yang
2 Hasil wawancara pribadi dengan Kepala Departemen Pengembangan Bisnis Syariah,
Bapak Iim Qoimuddin, di Kantor Graha Adira, Jl. MT. Haryono Kav.42 Lantai 7
76
masuk. PT. Asuransi Adira Dinamika Unit Syariah menganalisa klaim yang
masuk sebelum diaksep dilihat dari tanggal pelaporan klaim, penyebab
terjadinya klaim apakah termasuk risiko yang dijamin dalan polis serta
kelengkapan dokumen dari tertangung.
2. PT. Asuransi Adira Dinamika Unit Syariah juga menetapkan adanya risiko
sendiri yang harus ditanggung oleh tertanggung untuk mengurangi jumlah
klaim yang dideritanya. Risiko sendiri adalah sejumlah uang atau prosentase
tertentu lainnya dari harga pertangggungan yang menjadi beban tertanggung.
Jika kerugian nilainya sama atau lebih kecil maka penanggung bebas dari
ganti rugi. Besarnya risiko sendiri minimum sebesar Rp. 200.000,00 (Dua
Ratus Ribu Rupiah). Tujuan dari adanya risiko sendiri tersebut adalah agar
tertanggung dapat memperhatikan keselamatan kendaraannya karena adanya
risiko sendiri tertanggung ikut menanggung sebagian kerugian.
Tabel 4.4
Pembebanan Risiko Sendiri Produk Autocillin Ikhlas
Jenjang
premi yang
dibayarkan
OR untuk setiap
kejadian
comprehensive
OR untuk setiap kejadian
Flood, Windstorm,
Earthquake, Tsunami,
Volcanic Eruption
OR untuk setiap kejadian
Civil Commotion,
Malicious Damage,
Terrorism, & Sabotage
100% Rp. 200.000 5% dari klaim minimal Rp.
500.000
5% dari klaim minimal Rp.
500.000 (Parsial)
90% Rp. 300.000 6% dari klaim minimal Rp.
600.000
6% dari klaim minimal Rp.
600.000 (Parsial)
80% Rp. 425.000 7% dari klaim minimal Rp.
700.000
7% dari klaim minimal Rp.
700.000 (Parsial)
70% Rp. 625.000 8% dari klaim minimal Rp.
775.000
8% dari klaim minimal Rp.
775.000 (Parsial)
60% Rp. 850.000 9% dari klaim minimal Rp.
850.000
9% dari klaim minimal Rp.
850.000 (Parsial)
77
Pembebanan risiko sendiri hanya berlaku untuk kerugian/kerusakan atas:
a. Kerusakan atas fisik kendaraan/Casco (material damage)
b. Perbuatan jahat orang lain atas kendaraan (malicious damage) dan risiko
kecurian (theft)
c. Berlaku untuk setiap kejadian (any one accident/ a.o.a)
d. Tidak berlaku untuk kerugian atas tuntutan menurut hukum terhadap
pihak ketiga (TJH III/TPL)
3. Hal lain yang dapat dilakukan dengan memperhatikan loss ratio dan claim
ratio dari suatu pertanggungan. Loss ratio diperhatikan sebelum penerimaan
suatu objek pertanggungan, dilihat dari beberapa hal yang dapat memperbesar
terjadinya risiko atau memperbesar jumlah kerugian yang diderita jika terjadi
klaim. Hal tersebut dilihat dari jenis penutupan yang akan diambil, jenis
kendaraan, tahun pembuatan kendaraan, kondisi kendaraan, dan yang dapat
memperbesar jumlah kerugian yang diderita yaitu moral hazard dari calon
tertangung itu sendiri. Jika hal tersebut tidak memenuhi syarat yang tercantum
dalam polis, perusahaan asuransi adira dinamika unit syariah berhak
memutuskan untuk menolak pertanggunggan tersebut atau jika
memungkinkan untuk diaksep maka akan dikenakan premi tambahan. Claim
ratio diperhatikan pada saat suatu pertanggunggan akan diperpanjang
periodenya atau yang lebih dikenal dengan renewal. Jika polis terdahulu claim
ratio atau rasio klaimnya tinggi (banyak terjadi klaim) maka perusahaan
asuransi berhak untuk menolak perpanjangan polis tersebut.
78
4. PT. Asuransi Adira Dinamika Unit Syariah memberikan secara rutin
pengedukasian pada pemegang polis melalui sms dan media sosial (twitter,
instagram, dan youtube). Isi pengedukasiannya berupa apa yang harus
tertanggung persiapkan jikalau banjir terjadi. Misalnya, memberikan tips
terbaik berkaitan dengan derasnya intensitas hujan yang terjadi di Indonesia
secara intensif, himbauan untuk mematikan mesin, himbauan untuk
menyimpan kendaraan di tempat yang lebih tinggi, ataupun menyarankan agar
para pemilik kendaraan yang terkena musibah banjir menyerahkan kendaraan
kepada pihak asuransi adira dinamika unit syariah untuk mendereknya. Selain
itu, perusahaan asuransi adira dinamika menyediakan akses tambahan bagi
para tertanggung, di samping 24 jam call center, sms, website, dan outlet
yakni, “Autocillin Mobile Claim Application”. Autocillin Mobile Claim
Application merupakan aplikasi untuk pengajuan klaim melalui perangkat
telepon pintar (smartphone) dengan sistem operasi (operating system/OS)
Blackberry dan Android. Fitur dari autocillin mobile claim application
bertujuan untuk memudahkan pemegang polis mengajukan klaim serta usaha
untuk mengurangi jumlah klaim yang masuk. Tertanggung bisa secara
langsung mengunggah gambar kendaraan yang mengalami kerusakan sesuai
petunjuk. Melalui aplikasi, tertanggung dapat memilih bengkel dan car
handling sesuai keinginan. Program autocillin mobile claim application juga
menyediakan nomor telepon darurat dan daftar bengkel rekanan di Indonesia.3
3 Hasil wawancara pribadi dengan Kepala Departemen Klaim, Bapak Sutarno,
79
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan didalamnya yang
merupakan inti mengenai mekanisme pengelolaan dan penyelesain klaim pada
produk autocillin ikhlas di PT. Adira Dinamika Unit Syariah, maka penulis
dapat mengambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Mekanisme pengelolaan dan penyelesaian klaim yang ada berjalan secara
signifikan. Hal ini dapat dilihat pada unit manajemen klaim dalam
memberikan informasi yang benar, jelas dalam memberikan keterangan
kepada tertanggung, serta adil dalam penyelesaian klaim dengan kesepakatan
bersama dan tidak ada tindak kezhaliman.
2. Perkembangan jumlah polis selama tahun 2009 sampai 2012 mengalami
peningkatan (lebih dari 100%) sebesar 2.271 polis menjadi 9.044 polis.
Perkembangan jumlah premi selama tahun 2009-2012 mengalami
peningkatan sebesar Rp. 5.996.920.603 menjadi Rp. 12.797.008.126.
Sedangkan, perkembangan jumlah klaim yang dinyatakan sah (settled) layak
untuk dibayarkan serta tidak boleh kurang dibayarkan (underpaid) selama
tahun 2009-2012 sebanyak 5.599 unit kendaraan dari jumlah klaim yang
masuk sebanyak 5.921 unit kendaraan. Hal ini menunjukan bahwa
pengelolaan klaim pada PT. Asuransi Adira Dinamika Unit Syariah selama
80
tahun 2009-2012 selalu berjalan dengan signifikan, dengan melihat
pertumbuhan penerimaan klaim yang dibayarkan berkurang dari jumlah klaim
yang masuk. Ini membuktikan bahwa proses penanganan pengelolaan dan
penyelesaian klaim berjalan dengan baik.
3. Usaha PT. Asuransi Adira Dinamika Unit Syariah dalam meminimalisir klaim
memberikan secara rutin pengedukasian tips terbaik berkaitan dengan
derasnya intensitas hujan yang terjadi di Indonesia secara intensif, himbauan
untuk mematikan mesin, himbauan untuk menyimpan kendaraan di tempat
yang lebih tinggi, himbauan untuk berhati-hati dalam kendaraan, selain itu
menetapkan adanya risiko sendiri yang harus ditanggung oleh tertanggung
untuk mengurangi jumlah klaim yang dideritanya, memperhatikan betul
penerimaan klaim, memperhatikan loss ratio dan claim ratio dari suatu
pertanggungan
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian, penulis dapat memberikan masukan:
1. Penegakkan integritas kinerja dalam optimalisasi manajerial operasioanal
klaim dapat terus dipertahankan dan ditingkatkan
2. PT. Asuransi Adira Dinamika Unit Syariah harus menjalankan prinsip-prinsip
syariah sesuai dengan landasan hukum asuransi syariah
3. Tertangggung harus memahami dan mengetahui kondisi pertanggunggan yang
ditanggung sehingga keputusan klaim yang diputuskan atas klaim yang
diajukan bisa berjalan dengan cepat
81
4. PT. Asuransi Adira Dinamika Unit Syariah hendaknya mensosialisasikan
pengedukasian secara intensif kualitas produknya agar masyarakat tertarik
untuk memiliki produk autocillin ikhlas dengan memperluas berbagai jaringan
distribusi kerjasama dengan rekanan.
82
DAFTAR PUSTAKA
Al Quran dan Terjemahannya. Karya Yayasan Penyelenggara Penterjemah, Bandung:
Gema Risalah Press Bandung, 1999.
Brosur Produk Autocillin Ikhlas PT. Adira Dinamika Unit Syariah.
Djojosoedarso, Soesino. Prinsip-prinsip Manajemen dan Asuransi. Jakarta: Salemba
Empat, 1999.
Dewan Syariah Nasional (DSN) Himpunan Fatwa Dewan Syariah Nasional MUI.
Jakarta: DSN, 2001.
Dewi, Gemala. Aspek-Aspek Hukum Dalam Perbankan dan Perasuransian Syariah di
Indonesia. Jakarta: Kencana, 2004.
Dzajuli, Ahmad. Lembaga-lembaga Perekenomian Umat (sebuah pengenalan).
Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2002.
Hasyim, Ali. Kamus Asuransi, Jakarta, Bumi Aksara, 2002.
Iqbal, Muhaimin. General Takaful Practice. Jakarta: GemaInsani Press, 2005.
Jakarta Insurance Institute. Prinsip-prinsip & Praktek Asuransi. Jakarta: Yayasan
Pengembangan IlmuAsuransi, 2005.
Kameswari, Dayu Tyas. Tinjauan Yuridis Pengelolaan dan Penyelesaian Klaim
Pertanggungan “Run In Conjuction” Dalam Asuransi Kendaraan Bermotor.
Universitas Indonesia, 2012.
Lukito, Bambang. LOMA (life office management association,inc). Jakarta: 2003.
Polis Standar Asuransi Kendaraan Bermotor Indonesia SK No.06/AAUI/2007.
Purba, Radiks. Mengenal Asuransi Darat & Udara. Jakarta: Djambatan, 2000.
Sastrawidjaja, Suparman. Hukum Asuransi. Bandung: PT. Alumni, 2004.
Sendra, Ketut Klaim Asuransi Gampang Badan Mediasi Asuransi Indonesia, Jakarta:
PT. BMAI/PPM 2009.
83
Sembiring, Sentosa. Himpunan Undang-Undang Lengkap Tentang Asuransi dan
Jaminan Sosial Disertai Peraturan Perundangan yang terkait. Bandung:
Nuansa Aulia, 2006.
Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta
Press, 2009.
Sutrisno. Kepuasan Nasabah Terhadap Pembayaran Klaim Pada PT. Bringin Life
Syariah. Universitas Indonesia, 2008.
Sumanto, Agus Edi. Solusi Berasuransi: Lebih Indah dengan Syariah. Bandung: PT.
Karya Kita, 2009.
Suwiknyo, Dwi. Kamus Lengkap Ekonomi Islam. Yogyakarta: Total Media, 2009.
Syakir Sula, Muhammad. Asuransi Syariah (Life and General) Konsep dan
System Operasional. Jakarta: GemaInsani Press, 2004.
http://keuangan.kontan.co.id/news/aset-asuransi-syariah-tumbuh-
http://www.asuransisyariah.net/perkembangan-asuransi-syariah-
http://www.infobanknews.com/klaim-asuransi-umum-melambat/
http://www.komisikepolisianindonesia.com
http://www.sinarmas.com/en/news-and-events/pt-asuransi-sinar-mas-meraih-rating-
LAMPIRAN-LAMPIRAN
KEMENTERIAN AGAMAUNIYERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM
Jln. lr. H. Juanda No. 95 Ciputat Jakarla 1il12lndonesiqTelp. (62-21 ) 747 11537 , 7401925 Fax. (62-21) 7491821Website : www:uinjkt.ac.id E-mail : [email protected]
Nomor : Un.01, /F4 / PP.01.1 I 3L1'l / 20L3
Lamp : 1 (satu) Berkas Proposal
Hal : Mohon Kesediaan menjadi Pembimbing Skripsi
lakarta,2 Tuli 2013 M23 Sya'ban 7434H:
Yang Terhormat,Hendra Pertaminawati, MADosen Fakultas Syariah dan Hukum UIN iakarta
As s aI amtL al aikum ru nr altmattLll ah w ab ar qkatuh
Pimpinarr Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
rnengharapkan kesediaan Saudara untuk menjadi pembimbing skripsi mahasiswa:
Nama : Dela AfnitaNIM : 1.09046200002
Frodi/Konsentrasi : Muamalat/AsuransiSyariah
|udul Skripsi '. Keputusan lJnderwriting dalam Produk Ann-ansi Kendarsan
Bermotor Terludap KI&im (Studi pada Unit Srlariilt PT' ,Adira
Dinaruika Syariall
Beberapa hal yang dapat dipertimbangkan adalah sebagai berikut:
l. Topik bahasan dan out line dirnana periu dapat diadakan perubahari ctan
penyempurnaan2. Teknik penulisan supaya merujuk kepacla buku "Pedoman I'enriiisan Skripsi
Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Flidavatullah Jakarta"
Demikianlah atas kesediaan saudara kami ucapkan terima kasih'
t ut ar al tm atull uJi w qb nr ak ahilt
i Muamalat (Ekonomi Islam)/i. \
r€
Teir-rbusan
Disarnpaikan deugan hormat kepada:i' i{asr'rbag Akademik & Kemahasiswaan Fakultas S}'ariah dan Ilukum2. Sel<retaris Program Studi Muamalat Fakultas Syariah clan Iltrkrr m
l. Arsi;r
INSUFANCE
SURAT KETERANCAN
Nomor: 001/LR/I12014
Bersama surat ini, PT Asuransi Adira Dinamika menvatakan bahwa :
Telah melah*kan riset'porelitian di PT Asuransi Adira Dinamika pada bulan Oktober
November 2013 unruk keperluan penyBsunan skripsi dengan judul
"Mekanisme Pengelolaan Dan Penyelesaian Klaim Pada Produk Autocillin lkhlas'"
(Studi pada PTAsuransi Adira Dinamika).
Demikian surat keterangan ini dibuat dengan sebenar-benarnya untuk dapat dipergunakan
sebagaimana mestinya.
.Iakarta, 3 Januari 2014
'Jra
Asse
Sarah Yohda'Fitranie
(Leaming & Recruitment Dept Head)
W!aem*dgqj$*oaMM&drH
CIRTIFICATE NO 283?7
6,v^#.[**,-$gs-
Nama
Unir.ersitas
Fakultas
Prog. Studi
Jenjang Pendidikan
I.{IM
Dela Ainita
Universitas Islam Negeri (UiN) Syarif Hida,vafullah Jakarta
Fakultas Syariah dan Hukum
lv{uamalat I Asuransi Syariah
Strata 1
109046200002
PT Aiuranci Adira Dlnarnika
TRANSKIP WAWANCARA
Narasumber : Iim Qoimuddin S.E., M.Si., AAIK
Jabatan : Ka. Departemen Pengembangan Bisnis Syariah
Tempat : Graha Adira, Jl. MT. Haryono Kav.42 Lantai 7, Jakarta Selatan
Tanggal : 28 Oktober 2013
1) Asuransi Adira Dinamika Syariah bergerak di bidang asuransi umum yang
memfokuskan pada industri asuransi kendaraan bermotor, salah satu produk
unggulannya adalah autocillin ikhlas. Apakah yang dimaksud dengan produk autocillin
ikhlas ini?
Jawab:
Autocillin Ikhlas merupakan salah satu produk kebanggaan perusahaan kami yang
berbasis syariah dimana lebih mengedepankan dua macam keunggulan fitur, yaitu
fleksibel dalam memilih jumlah premi yang dibayarkan dan mendapatkan bagi hasil di
akhir periode apabila tidak ada klaim.
2) Adakah rencana perusahaan untuk melakukan pengembangan produk-produk yang
lainnya diluar asuransi kendaraan bermotor? Jika ada, dalam bentuk inovasi produk apa
yang akan dilakukan?
Jawab:
Ya tentunya ada, Adira Insurance Syariah juga selalu meningkatkan kualitas produknya
agar masyarakat tertarik untuk memiliki produk asuransi syariah. Pada umumnya,
seluruh produk asuransi konvensional di Adira Insurance juga dimiliki oleh Adira
Insurance Syariah. Namun, terdapat beberapa spesifikasi produk unggulan yang dimiliki
adira syariah. Seperti, asuransi personal accident dalam Infaq Card, asuransi personal
accident dan pemutusan hubungan kerja (Aqila), asuransi amanah micro, dan beberapa
produk lainnya.
3) Dalam melakukan penanganan klaim tentunya suatu perusahaan memberikan perhatian
sangat besar khususnya dalam taraf pelayanan yang terbaik. Bagaimana peran dari
departemen klaim yang ada pada perusahaan asuransi adira dinamika syariah, bisa
tolong dispesifikasikan?
Jawab:
Ya ada berbagai macam. Apalagi Kami memberikan perhatian sangat besar dalam
departemen klaim ini. Diantaranya dalam menyediakan pelayanan klaim yang cepat dan
efisien, memberikan ganti rugi sesuai jaminan polis, memastikan hanya klaim yang sah
(valid) yang dibayar, berhubungan dengan pihak ketiga untuk melindungi kepentingan
tertanggung, mencegah terjadinya overpayment, kecurangan klaim, atau berlebihannya
klaim akibat penangan klaim yang tidak efisien dan berbagai macam hal lainnya yang
tidak bisa saya spesifisikan.
4) Dalam beberapa kasus misalnya bencana alam dalam skala besar, merupakan salah satu
penyebab melonjaknya klaim di beberapa perusahaan asuransi kerugian. Langkah
seperti apa yang dilakukan perusahaan adira dinamika syariah untuk meminimalisir
klaim?
Jawab:
memberikan secara rutin pengedukasian pada pemegang polis melalui sms dan media
sosial melalui tips terbaik berkaitan dengan derasnya intensitas hujan yang terjadi di
Indonesia secara intensif, himbauan untuk mematikan mesin, himbauan untuk
menyimpan kendaraan di tempat yang lebih tinggi, ataupun menyarankan agar para
pemilik kendaraan yang terkena musibah banjir menyerahkan kendaraan kepada pihak
asuransi adira dinamika unit syariah untuk mendereknya.
5) Menurut Bapak/Ibu, apakah produk autocillin ikhlas tersebut dapat memenuhi
kebutuhan dasar masyarakat Indonesia dalam hal perlindungan kendaraan mereka?
Jawab:
Autocillin Ikhlas didesain untuk mengobati mobil sekaligus pemilik atau
pengendaranya. Bisa diartikan sebagai obat penawar. Bukan saja pada mobil yang
terkena musibah, tetapi juga ke pengendaranya. Kehadiran Autocillin Ikhlas diharapkan
membawa kenyamanan bagi hati dan pikiran pelanggan, serta obat penawar bagi
kekecewaan hati dan ketidaknyamanan yang dialami saat musibah.
DRAFT WAWANCARA
Narasumber : Sutarno
Jabatan : Ka. Divisi Klaim
Tempat : Adira Insurance Sharia Office. Jl. Otto Iskandardinata No. 115, Lantai 1, Jakarta
Timur
Tanggal : 6 November 2013
1) Bagaimana peran dari departemen klaim yang ada pada perusahaan asuransi adira
dinamika syariah, bisa tolong dispesifikasikan?
Jawab: Iya bisa, saya jabarkan secara garis besarnya bahwa departemen klaim yang ada
di perusahaan kami ini suatu bentuk fungsi manajemen dimana kegiatan yang dilakukan
berkaitan dengan klaim. Contoh rutin yang kami lakukan adalah menyediakan pelayanan
klaim secara cepat dan efisien, memberikan ganti rugi sesuai jaminan polis, memastikan
hanya klaim yang sah (valid) yang dibayar, berhubungan dengan pihak ketiga untuk
melindungi tertanggung, mencegah terjadinya pembayaran klaim overpayment,
kecurangan, ataupun berlebihan biaya klaim akibat penaganan klaim yang tidak efisien.
2) Apa saja risiko-risiko yang dijamin dan tidak dijamin dalam produk autocillin ikhlas?
Jawab: Semua ketentuan risiko yang dijamin dan tidak dijamin mengacu pada PSAKBI
3) Apa yang dimaksud dengan Risiko Sendiri (OR)?
Jawab: Jumlah tertentu yang menjadi tanggungan tertanggung dalam setiap kerugian
yang terjadi. Fungsi ini bertujuan untuk tertanggung bersikap lebih berhati-hati atas
objek pertanggungan tersebut.
4) Apa yang dimaksud dengan jaminan tanggung jawab hukum terhadap pihak ketiga dan
Jaminan Banjir?
Jawab: Keduanya itu adalah jaminan tambahan atau jaminan perluasan yaitu
risiko/bahaya yang dikecualikan dalam PSKBI. Jaminan tanggung jawab hukum
merupakan jaminan ganti rugi atas tuntutan pihak ketiga, yang disebabkan oleh
kecelakaan pada kendaraan yang dipertanggungkan. Sedangkan Jaminan Banjir
mierupakan ganti rugi atau biaya perbaikan terhadap kerusakan pada kendaraan yang
disebabkan oleh banjir, dan genangan air.
5) Bagaimana proses pengelolaan dan penyelesian klaim yang ada pada perusahaan
asuransi adira dinamika syariah?
Jawab: dilakukan dengan melihat terlebih dahulu kontrak baku, meninjau prosedur
penanganan klaim, diambilah pengambilan keputusan klaim, dan penyelesaian klaim
ganti rugi dilakukan secara tunai ataupun penyelesaian penggantian melalui perbaikan.
6) Apakah ada perbedaan proses penetapan klaim di perusahaan asuransi adira dinamika
syariah dengan asuransi syariah lainnya?
Jawab: Seluruh perusahaan asuransi syariah semuanya mengacu pada polis standar
asuransi yang digunakan perusahaan se-Indonesia.
7) Hal apa saja yang menyebabkan suatu kerugian diterima, ditangguhkan, atau ditolak
oleh pihak penanggung?
Jawab: Ketidaksesuaian pada polis dan dokumen dokumen pendukung tidak lengkap
yang menjadikan alasan utama beberapa klaim sempat ditangguhkan atau ditolak.
Sedangkan klaim itu diterima apabila kerugian sesuai dengan polis.
8) Dalam perjalanan perusahaan asuransi adira dinamika syariah selama beberapa tahun
belakangan ini, adakah kasus tertanggung (customers) yang tidak menerima keputusan
klaim dari perusahaan?
Jawab: Ya pernah untuk produk autocillin ikhlas yang ditolak klaimnya
9) Apa yang dimaksud dengan ketentuan Knock for knock Agreement? Pada saat apa
ketentuan ini berlaku? Apakah jenis kendaraan pada produk autocillin ikhlas masuk
dalam kategori Knock for knock Agreement?
Jawab: kesepakatan antar perusahaan asuransi untuk tidak saling meminta
pertanggungjawaban atas kerusakan pada kendaraan yang diakibatkan oleh tertanggung
mereka. Biasa kami sebut dengan perjanjian saling pikul risiko. Apabila Anda
mengalami kerugian akibat kelalaian atau kesalahan pihak ketiga maka setelah
memberikan ganti rugi kepada Anda, perusahaan asuransi akan menggantikan
kedudukan Anda dalam mengajukan tuntutan kepada pihak ketiga tersebut. Berlaku
untuk semua kendaraan terlepas dari peruntukannya, baik kendaraan pribadi, kendaraan
dinas, maupun kendaraan komersial.
10) Bagaimana mekanisme pembayaran klaim yang ada pada perusahaan asuransi adira
dinamika syariah dalam 4 tahun terakhir ini?
Jawab: Operasional Pembayaran klaim pada produk autocillin ikhlas diambil dari dana
tabarru’ (dana kebajikan) seluruh peserta yang sejak awal telah diikhlaskan bahwa ada
penyisihan dana yang akan dipakai sebagai dana tolong menolong di antara peserta bila
terjadi musibah. Sedangkan produk autocillin classic pembayaran klaim diambilkan dari
rekening dana perusahaan. Secara tekhnis penyelesaian pembayaran klaim dilakukan
oleh staff klaim administrasi yang nanti nya akan membuat registrasi pembayaran untuk
diserahkan kepada bagian keuangan untuk dilakukan pembayaran sesuai dengan
kwitansi. Apabila melalui bengkel maka pembayaran diberikan kepada autocillin garage.
11) Apa yang dimaksud dengan dengan pembayaran Ex-Gratia?
Jawab: Merupakan pembayaran atas dasar kebaikan dan bukan atas dasar kewajiban
kontrak. Tertanggung tidak memiliki hak untuk pembayaran klaim, karena penyebab
kerugian diluar jaminan polis. Dan biasanya Pembayaran ex-gratia diberikan untuk
menjaga nama baik penanggung.
12) Apakah pembayaran klaim pada tertanggung (customers) dapat ditarik kembali oleh
perusahaan asuransi adira dinamika syariah? Jika Iya, Hal apa saja yang menyebabkan?
Jawab: Bisa saja ditarik kembali tetapi Alhamdulillah belum pernah terjadi pada produk
autocillin ikhlas. Pada dasarnya banyak yang menyebabkan seperti pembayaran secara
ex gratia, pembayaran dilakukan oleh proses hukum, Ada kesalahan hukum ataupun ada
unsur penipuan yang kami ketahui dari tertanggug
13) Apakah semua jenis kendaraan bermotor dapat diasuransikan dalam produk autocillin
ikhlas?
Jawab: Iya, Baik kendaraan pribadi, kendaraan dinas, maupun kendaraan komersial
disini bisa di asuransikan. Tetapi ada ketentuan khususnya.
14) Ada berapa pilihan paket dalam produk autocillin ikhlas?
Jawab: Secara umum ada dua paket yang kami berikan yaitu paket ikhlas
comprehensive dan paket ikhlas total loss only. Disamping itu tertanggung bisa
menambahkan extention coverage dari paket yang kami berikan. Selain itu bagi
tertanggung membutuhkan perlindungan menyeluruh kami menyediakan paket khusus
autocillin ikhlas dengan perluasan Jaminan Ganti Rugi Pihak ke Tiga (Third Party
Liability) dan Jaminan Banjir (Flood). Paket khusus ini tentunya ditawarkan dengan rate
yang lebih rendah bila dibandingkan dengan perluasan secara terpisah.
15) Berapa usia kendaraan yang dapat diasuransikan dalam produk autocillin ikhlas?
Jawab: Untuk paket ikhlas comprehensive usia kendaraan maksimal 8 tahun sedangkan
paket ikhlas total loss only usia kendaraan maksimal 15 tahun.
16) Apakah kendaraan yang akan diklaim dalam produk autocillin ikhlas harus disurvei?
Apa yang dimaksud dengan laporan survey? Siapa yang diutus menjadi surveyor/
inspector?
Jawab: Iya harus disurvei, untuk proses penjadwalan survey kendaraan dapat
dijadwalkan sesuai dengan keinginan tertanggung. Kemudian tertanggung bisa mengisi
terlebih dahulu form konfirmasi survey autocillin ikhlas H-1 (H minus 1) dari tanggal
survei. Dan form ini bisa diisi secara online di website autocillin ikhlas. Untuk
kelengkapan dokumen kendaraan yang diperlukan adalah fotokopi KTP dan fotokopi
STNK kendaraan diberikan kepada petugas inspector yang akan datang. Namun, kalau
polis asuransi atas nama perusahaan untuk kelengkapan dokumen hanya fotokopi STNK
saja yang diberikan. Dan untuk kendaraan baru yang belum mempunyai STNK maka
kami hanya meminta fotokopi BSTK (Berita Acara Serah Terima Kendaraan) dan
fotokopi Faktur. Laporan survey merupakan laporan singkat mengenai laporan terhadap
kondisi obyek yang akan dipertanggungkan.
17) Berapa lama tertanggung (customers) dapat mengetahui bahwa kasus klaim yang
diajukan diterima atau ditolak?
Jawab: Untuk kerugian partial, tertanggung bisa mengetahui rentang waktu saat ketika
mengajukan klaim. Sedangkan untuk kehilangan (TLO) sekitar 6 bulan atau lebih kami
memberikan waktu untuk melengkapi berkas-berkas dari kepolisian.
18) Ada berapa jumlah bengkel rekanan yang ada pada perusahaan asuransi adira dinamika
syariah di Indonesia? Berapa jumlah bengkel rekanan di DKI Jakarta ini?
Jawab: Untuk Seluruh Indonesia lumayan banyak, tetapi untuk wilayah DKI Jakarta
sekitar 29 bengkel rekanan.
19) Pelayan apa saja yang diberikan bengkel rekanan terhadap tertanggung (customers)?
Jawab: Pick up service, Lifetime Guarantee, Car Progress Monitoring dsb.
=
s
!rG{t[ 5
$R $i:q Fn${ i td ? c,d5 -{tdE :rt
!t l$i| I r
{* { [\i.li I;
4 -_[
trry
q
lxb
ry I.Jud
*ts-{uu
i66UJJ
r;pflmlls$UJG
K*v-
cra
snE" LJ
*S r- d4 e
{; Efr $Iil; FI flb" v- E
E! *.k :| - F q 3ry x:
"S i:F*.\ [ 5 t,tft_ U
!uq(b
)blt
ails
E+
ti"r H
Ri6.95E$ft UFcott(7.stsL);llJd[ -"]uE€.'€qFd
.il €_tta6 *a6 b_r d
v do :
s: d'., s*: $S :b{ { B d
H' =r-
E* rd ud Hen\ i${slu a I I
ss$Is
$,4i
f{*s{Ej-{
ir;ti,s
{{HE
$::tsl!!$ss
s&
i1
II
I
'_t
*l
Flh_*
$$'
il
a
r
$s
fl
"l
"Q!
A
ts
5.,Jg
*:
"$
t.si1,F
$\
ti.l
l.i
t$tll
l:l;TIt:!
;jJt-lu
t$t{tfi_
lrttl15rRl:
tnl{}:1ts
IE
t$ta
{
i*$
$
st*gu$
$
I
$$N
tx
ht!
$.$
$*lii*b
$:l
$
$
*tS,*$J:
:t!4dr{i:l$9:,-iidi
s it .-'ri Irrli.b f
_"":;.$$4rilst{}s.d5tr1?tli0,g !d i.* t s r
s$j"ita'' -$
ti
:ls\
st
'a
$
u
s1{
ir:
t:${l1
g
F!:
H
&
s5
!
c
$
c:a
FtsE
x
H
t
*q
, il I lal+ lfl ll{l[t1'{ I ti.b F tr I t4l? 4 [ :{l-
lF $il iirIts itI t:t.\
$ -.3 lLlri $;* i:iI
I E FtI *1:'_ --ll*-l"r lk,En:l ! nlN tsllr..lqf { lqlal.:{::q l-iflf Eil h "-r: ilrlt afit ol h rl?.b
,l*utl 'l[rti;,$ f;;E trll$$_lr\ d{}rn ts"!lu Ir
rl'rl,xis n
ffiu**n*-
*EbE fii$rr
ti ii*ie:*nr:al
. ..............J. f.-..".. .":
t r;:
fuf4;:$6ip: .
In*prcr:tnr, fi,{{, Hengks} I TerianqqunE /w*il,i Tc.rrdrlc:Bqd;;
-" i'. *.5
{ . 1{fie fkurn{e I
Ketr*rangan :{}*ld ta*:i*lo d *;r#r h*rgi*n ,.+qirE *englal,*rlli k*r.rr*&ksr:r
F"$$!+;fe..1?.W$ RSr Ss*$.{lgie,:$ilffs*',lws}"{
f\**utac*f lln ffi
f Wtffi V*FW KHHII-&F{ rSA${KENDARIfu{N BERI4STSR
;.1 :lFr.j -
2. BinrunakOnder:alntfngbuthijrnq?{b.rr.r.nrt %
,..*'....,"'..#*;i*%Miffi
mgslr
fr*nn"n rl
{,fit4trlt{ *{.c"'--
3. 5rago y6nl o€nail]a lu8Ii m lqsll$q tt$. irN$*n twm$rd {|$wA /eefirra
**$ f.{.Sl_pL*t br,hw* k*ndermn r*r**b$r
r ur*i at*6;'fft"*-' ntuBlU+{rtar"{ f,W rtt. 19
Aps yanq A,nde l*uksn ratd!&h rrlar,ggtahrj bahwa l.qrdorsan tre:bu-, tll*.rqfffisffi-rm@".-..*---_-'r* iir';* "*g;FS nci:hsr, qreng*tshul Btru rnu,rdpr.lsi. bshwa krndrrrrt, r*, *i l,iawo /f*ruzd
k*ndsoan tfir$dhur? ' tJ/oy{,sb,r"s/ ftttJtl,'--g'-*gS*tS,#*St'qgq
!"*{:sh$"$ f sffi .k*xdm n b*sninrrns? &r{l{$trf{{Sl&\r.tr!s{$}, rt$e&#lrr f{$Hrvsu4#r#$. $s,s*at s*belurn hiY' boseat 58bgl-1m ,_{:T.lj5l.r,-1.:S 4tqkqb kvlt' kont"k d+'r / o;g9 Sl$[!r_1{yren itcur hitpirE? ffgd C7 Sifft^?&A
*&WfiI $drtr-,q$$ *t{,41t$o(
Je*xnll^--]j Al:Lllr A?{r nsngornudi arsu tro'nufi}orn$ drlar,, koffJd-':r.1t€rseb{?.14*11or*igidjjc,ad.^HFn*.ra,;"r"Jioi--Erufr..{,/si i f\"4c,,lg cd;;*-- : " "- .' .-,-
&rrdx quriEpl? tit&r sd*, ,*5 I,t1a,g.
"l$.$pg!pl ndn hnlrhnl y*rrg p*rlrr di*ernp*ikan?
f:, ri!
li
i:,:
i!
;
f:
i.
{il
l!:
htsrk KsfldsisflxNo. Pslisi
lr{el, RangF;,
*'R,
F*$ls tl&s"
Tlp.s iEff\ds.{asr}
IFni,ill
Nq. ldeuin
E.*,1
Kstenonfi*Fu&,S*ME&'T
$${s t ns$1X
&1*ll
*fl.$tsl-Ts31S
e,Iu$i ! 1$
p*:r-r*xrq.$ i ffiigN$ffiwxF af${lRrsi:{F
FT. A${N}EN st,&.Ff fi :{ {}t lltsr|;ss,r&Eil-T{i{: :
Alas *tavJo*unre ysfl$ bel}{, kr$r'rl ilsspk*n {s{jfflli ksc:itl
J+:ka$o, tlsJu$y *s1}
l'l$iilrRt h*ffit,,
serq$l"SEr#siisTru-s'Wsa4 Llst $ Ls$t + l*as'* Fi$r{l std
fil*nyetir!$t
itf
$fl
Sbls : 'tpl{ i'ii *e$nl",li f $t{r}gsnr
$$j$lf {sr}!l$$fr$;ot1efff$.fkerr,
jji
]i
i.
r-ii ---iNsr$rb Jetls
likbwc$sp?0s00,' r't .)0?0 f stYYA rpl
$r{Al-
$fi.JffislT FmRtHTem KEHde
tkien f,l*, ; 3$$*'t,E$$SS2l4
St*$ilr $\sf l'{s" : *'?SE{B|$0S*34
PT. A$URAfII $* ASIRA Sl NAN.ll{A
SH${GfiH{- : Fi'&STf,AS-AIHAIS$ CitH'Sl-lS { $ENGKEI $lEt$iiAN patm TJ$'l I
&uTt'{'s'NlJXEs }
At-&l',lEf I JL,b$S$SsKiqfiAft'{{$ifi'T"fl'N'fi'SS'sl]-Esu$TSMSG€ftA.I\{S
Karni F"irirnksn ftsfldgr3an untuk dilakukan PerbFlkefi deftgafi $atEd8ta sehagul b€nt{ut :
r€{$i1ss{.}i}s rr;il sii}rs ril "' g}**Hm$HiW#*TTH**: SE:$SXENIA r"S S{fi'{T
: rh iphl \,PttI Ir'{F{l{Vr$A}JeKS$ESEf. rurH gfr$,04$ (1$!
$$$$*ye{,
1.,.r
$b, u$$ {h,Si:fl r
Itlxnt* J,elA*
; r!s
i\jn:iir-ii'!a:r?l_.+,, : i : i?sirr. i;li:i ::\i;t;tii;l!;:i 1:; i;.:.:; ::::i...: ,1T ;!il;: a:::ri*i n ;i:iii;i:]:ii::tilil ,.
;I .l :r:: . ::::: {.
1
,,, ,r.'i r:r,r i :: ::a R :.. :.:..*'
;:: : ..:. :, .
::i i;*1i1li;.,!* l;ii:!;i;;n;r:1? + i"i.,pJ:i iji:r,fi.#,-j.ril! =i;iar:;! :i;iri:jr! l;:i:lj!-,iiit ii:i;*ij!i.,.... .:,.. .. -.. ... ...
i'ill$;.:i!!,:r,::n ;n,:i g;i;Ar ijlt it al :i::i:j::4j+ L1,':l: ja:i.:+g,.;iiiii llfi* *;:+;::i:-+*,
!i.ii.:n;:,;:5 ii:tj::i.tii at.i's::9r I ii.:*a::li iit+tii;:t .r;;;|i!;;t
' . .; - : - :. ... ..
:', .: -. ti l:r.::- .i..:.-,i... ....j .. .: ." ,":... .;.. ..,..
' iin:'''' ' "::'*'"' ;:: i.' .: i.::.. ;: j':":,.. ." * - : r,.. {-"::.......,.....j:..ri.j,... :-:.-...
; i+;i;n"i1."1is ti;,ri
!::;a\a :L.at!::
:i:i:i:ii;'r:;i.li i:,.,iii
+tt4;3r:i+ .1i:ri*r ,
i:,5iir.ii,:f.oji1..ir :i.r;r!,
ilrlilj,i:Jlfrr rili.S.'
r':,:];:ii'"' ""-'r:::;i1' :i:-!!:
it# :,i.t{i
asF: i.flli*
1!4i+!$ni.;li,lrir#]l
i ,"i":
. .. :....:: i .' : r. *;:;,
;.: :n::...t.: l;- .L:"::.. l:- :rr:::,..' :i1j:ifii.#r#,,ii::jjii:+j$tii:ir:r .r, , :
:.-:.- . . i::l;_-.-..:::....i.- :
'' 11: r-: -: , . :. ,'- . I rr: r .r :.,". .: ,-.:r. - ::";.:. :;;-i:. .,: .... .t;
f i;:;:.i".s;,. #$.!'11r il:li,st#tt i";srilici$5tsJ, F;s, :.i:::,:: r.i: i-::,li$f.*i.+ ,.,i
:i'iiirrtx:,:i!i,:i,r;iiiii*.++T.*lrl:?iir
iri:::*"+.v:ls$erqhi:i:i;i;;:1e.1t"+,*.,f::,i:r,i
!ne.:i!!,::, '::{'s1,q.ii}+ i.,"-'.u':..:.i!J1j
t:i{i . j::l:i5+.,
,i a
\i E
:|
'it4i I Ert1 ::i..i:{ +