skripsi peran komisi pemilihan umum dalam …

81
SKRIPSI PERAN KOMISI PEMILIHAN UMUM DALAM MENINGKATKAN PARTISIPASI PEMILIH PADA PEMILU PRESIDEN TAHUN 2019 DI KECAMATAN MINASATENE KABUPATEN PANGKAJENE DAN KEPULAUAN Disusun Dan Diajukan Oleh RESKY RAHMADANI Nomor Stambuk :105640231715 PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 2020

Upload: others

Post on 16-Oct-2021

9 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: SKRIPSI PERAN KOMISI PEMILIHAN UMUM DALAM …

SKRIPSI

PERAN KOMISI PEMILIHAN UMUM DALAM MENINGKATKAN

PARTISIPASI PEMILIH PADA PEMILU PRESIDEN TAHUN 2019 DI

KECAMATAN MINASATENE KABUPATEN PANGKAJENE DAN

KEPULAUAN

Disusun Dan Diajukan Oleh

RESKY RAHMADANI

Nomor Stambuk :105640231715

PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2020

Page 2: SKRIPSI PERAN KOMISI PEMILIHAN UMUM DALAM …

i

PERAN KOMISI PEMILIHAN UMUM DALAM MENINGKATKAN

PARTISIPASI PEMILIH PADA PEMILU PRESIDEN TAHUN 2019 DI

KECAMATAN MINASATENE KABUPATEN PANGKAJENE DAN

KEPULAUAN

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Ilmu Pemerintahan

Disusun dan Diajukan Oleh

Resky Rahmadani

Nomor Stambuk :105640231715

Kepada

PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2020

Page 3: SKRIPSI PERAN KOMISI PEMILIHAN UMUM DALAM …

ii

PERSETUJUAN

Menyetujui:

Pembimbing I

Dr. H. Samsir Rahim, S.Sos, M.Si

Pembimbing II

Hamrun, S.IP, M.Si

Mengetahui :

Dekan

Fisipol Unismuh Makassar

Dr. Hj. Ihyani Malik, S.Sos., M.Si

Ketua Jurusan

Ilmu Pemerintahan

Dr. Nuryanti Mustari, S.IP., M.Si

Judul Skripsi : Peran Komisi Pemilihan Umum Dalam

Meningkatkan Partisipasi Pemilih Pada Pemilu

Presiden Tahun 2019 Di Kecamatan Minasatene

Kabupaten Pangkajene Dan Kepulauan

Nama Mahasiswa : Resky Rahmadani

Nomor Stambuk : 105640231715

Program Studi

: Ilmu Pemerintahan

Fakultas : Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik

Page 4: SKRIPSI PERAN KOMISI PEMILIHAN UMUM DALAM …

iii

Page 5: SKRIPSI PERAN KOMISI PEMILIHAN UMUM DALAM …

iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH

Saya yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama Mahasiswa : Resky Rahmadani

Nomor Stambuk : 105640231715

Program Studi : Ilmu Pemerintahan

Menyatakan bahwa benar karya ilmiah ini adalah penelitian saya sendiri

tanpa bantuan dari pihak lain atau telah ditulis/dipublikasikan orang lain atau

melakukan plagiat. Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila

dikemudian hari pernyataan ini tidak benar, maka saya bersedia menerima sanksi

akademik sesuai aturan yang berlaku, sekalipun itu pencabutan akademik.

Makassar, 19 Agustus 2020

Yang Menyatakan

Resky Rahmadani

Page 6: SKRIPSI PERAN KOMISI PEMILIHAN UMUM DALAM …

v

ABSTRAK

RESKY RAHMADANI. 2020. Peran Komisi Pemilihan Umum Dalam

Meningkatkan Partisipasi Pemilih Pada Pemilu Presiden Tahun 2019 Di

Kecamatan Minasatene Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan. (dibimbing

oleh Samsir Rahim dan Hamrun)

Tujuan penelitian untuk mengetahui Peran Komisi Pemilihan Umum Dalam

Meningkatakan Partisipasi Pemilih Pada Pemilu Presiden Tahun 2019 Di

Kecamatan Minasatene Kabupaten Pangkajene Dan Kepulauan. Jumlah informan

dalam penelitian ini adalah 5 (lima) orang. Penelitian ini merupakan penelitian

kualitatif. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori Soerjono

Soekanto berdasarkan Peranan Normatif, Peranan Ideal, Peranan Faktual.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya (a) Peranan normatif yaitu

menunjukkan bahwa KPU sudah bekerja keras agar masyarakat di Kecamatan

Minasatene Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan mematuhi norma-norma dalam

pelaksanaan pemilu agar pelaksanaan pemilu berjalan dengan lancar. (b) Peranan

ideal menunujukan bahwa KPU menjalankan tugasnya dengan baik kepada

masyarakat sehingga masyarakat dapat menyalurkan aspirasinya melalui pemilihan

umum dengan menggunakan hak suaranya. (c) Peranan faktual menunjukkan

bahwa KPU terus berupaya melakukan sosialisasi baik tingkat kecamatan maupun

tingkat kelurahan dan melalui media. Sebagai penyelenggara pemilu harus

meningkatkan SDM yang kompoten sebagai cara untuk menciptakan

penyelenggara yang profesional, meningkatkan partisipasi dan kualitas pemilih.

Kata kunci : Peran , Partisipasi, Pemilu

Page 7: SKRIPSI PERAN KOMISI PEMILIHAN UMUM DALAM …

vi

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah

melimpahkan rahmat dan hidayah-nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi yang berjudul “Peran Komisi Pemilihan Umum Dalam Meningktkan

Partisipasi Pemilih Pada Pemilu Presiden Tahun 2019 Di Kecamatan Minasatene

Kabupaten Pangkajene Dan Kepulauan”.

Skripsi ini merupakan tugas akhir yang diajukan untuk memenuhi syarat

dalam memperoleh gelar sarjana Ilmu Pemerintahan pada Fakultas Ilmu Sosial dan

Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Makassar.

Pada lembaran ini penulis hendak menyampaikan terima kasih yang

sedalam-dalamnya kepada orang tua, ibunda Hj. Hasnah atas segala kasih sayang,

cinta, pengorbanan serta do’a yang tulus dan ikhlas yang senantiasa beliau

panjatkan kepada Allah SWT sehingga menjadi pelita terang dan semangat yang

luar biasa bagi penulis dalam menggapai cita-cita, serta seluruh keluarga besar

penulis yang selalu memberi semangat dan dukungan disertai segala pengorbanan

yang tulus dan ikhlas. Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak akan

terwujud tanpa adanya bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena itu

pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargan

yang sebesar-besarnya kepada yang terhormat, bapak Dr. H. Samsir Rahim, S.Sos.,

M. Si selaku pembimbing I dan bapak Hamrun, S. IP., M.Si selaku pembimbing II

yang telah berkenan meluangkan waktu dan tenaganya dalam membimbing dan

memberikan petunjuk yang begitu berharga dari awal persiapan penelitian hingga

selesainya skripsi ini.

Page 8: SKRIPSI PERAN KOMISI PEMILIHAN UMUM DALAM …

vii

Penulis juga tak lupa ucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. H. Abd Rahman Rahim, S.E, M.M selaku Rektor Universitas

Muhammadiyah Makassar.

2. Ibu Dr. Ihyani Malik, M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Muhammadiyah Makassar.

3. Ibu Dr. Nuryanti Mustari, S. IP., M. Si selaku Ketua Prodi Ilmu Pemerintahan

yang selama ini turut membantu dalam kelengkapan berkas hal-hal yang

berhubungan administrasi perkuliahan dan kegiatan akademik.

4. Bapak dan Ibu dosen Ilmu Pemerintahan yang telah menyumbangkan ilmunya

kepada penulis selama mengenyam pendidikan di bangku perkuliahan dan

seluruh staf Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah

Makassar yang telah banyak membantu penulis.

5. Para pihak Dinas/Instansi yang ada pada lingkup pemerintah Kabupaten Wajo

yang telah memberi izin kepada penulis untuk melakukan penelitian.

6. Kepada seluruh keluarga besar fisipol Universitas Muhammadiyah Makassar,

terutama kepada satu angkatan 2015 Ilmu Pemerintahan terkhusus kelas

G,.Janwar, Baso, Musakkar, Aswar, Ardi, Cahya, Ayu, Innah, Dillah, Elma,

Rifki, Fatma, Fahruddin, Rahma, Almukram, Siska, Riska, Aldi, Karmin, Dewi,

Egha, Nunu, Syakir, Fahrun, Wahyudi, Vista, Rizal, Wahdania, Akbar, Hamzah,

Fani, dan teman-teman kelas ku yang tidak bisa saya sebutkan semua namanya.

Sehubungan akhir tulisan ini penulis memohon maaf kepada semua pihak

atas segala kekurangan dan kehilafan, disadari maupun yang tidak disadari. Demi

kesempurnaan skripsi ini, saran dan kritik yang sifatnya membangun sangat penulis

Page 9: SKRIPSI PERAN KOMISI PEMILIHAN UMUM DALAM …

viii

harapkan. Semoga karya skripsi ini bermanfaat dan dapat memberikan sumbangan

yang berarti bagi pihak yang membutuhkan.

Makassar, 19 Agustus 2020

Resky Rahmadani

Page 10: SKRIPSI PERAN KOMISI PEMILIHAN UMUM DALAM …

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL...........................................................................................i HALAMAN PERSETUJUAN..........................................................................................ii

HALAMAN PENERIMAAN TIM..................................................................................iii

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH...............................................iv

ABSTRAK..............................................................................................................v

KATA PENGANTAR

................................................................................................................................ vi

s

DAFTAR ISI.........................................................................................................vii

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1

A. Latar Belakang ..............................................................................................1

B. Rumusan Masalah .........................................................................................7

C. Tujuan Penelitian ..........................................................................................7

D. Manfaat Penelitian ........................................................................................7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA .......................................................................... 8

A. Pengertian Peran ...........................................................................................8

B. Pengertian Kelembagaan (Institusi) ............................................................13

C. Pengertian Partisipasi Politik ......................................................................16

D. Konsep Pemilihan Umum ...........................................................................27

E. Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden .........................................30

F. Tahapan-tahapan pelaksanaan Pemiliham Umum di Indonesia.................31

G.. Kerangka Pikir ............................................................................................31

H. Fokus Penelitian ..........................................................................................32

I. Deskripsi Fokus Penelitian..........................................................................32

BAB III METODE PENELITIAN.....................................................................34

A. Waktu dan Lokasi Penelitian ......................................................................34

B. Jenis dan Tipe Penelitian.............................................................................34

C. Sumber Data ................................................................................................35

D. Informan Penelitian .....................................................................................35

E. Teknik Pengumpulan Data ..........................................................................36

F. Teknik Analisis Data ...................................................................................37

Page 11: SKRIPSI PERAN KOMISI PEMILIHAN UMUM DALAM …

x

G. Keabsahan Data ...........................................................................................38

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN....................................41

A. Deskripsi Objek Penelitian...........................................................................41

B. Peran Komisi Pemilihan Umum Dalam Meningkatkan Partisipasi Pemilih

Pada Pemilu Presiden Tahun 2019 DiKecamatan Minasatene Kabupaten

Pangkajene dan

Kepulauan..........................................................................................................53

BAB V PENUTUP................................................................................................60

A. Kesimpulan...................................................................................................60

B. Saran.............................................................................................................60

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................62

LAMPIRAN..........................................................................................................65

Page 12: SKRIPSI PERAN KOMISI PEMILIHAN UMUM DALAM …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sejarah mencatat Pemilu dan Pilpres 2004 merupakan tonggak

demokratisasi Indonesia pasca-Reformasi. Kala itu untuk pertama kalinya

masyarakat Indonesia dapat memilih langsung presiden dan wakil presiden, di

samping memilih calon anggota lesgislatif.

Sebelum 2004, pemilihan umum di Indonesia hanya untuk memilih wakil

rakyat di DPR, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota. Tradisi politik ini

sudah berlangsung sejak pemilu yang pertama di tahun 1955. Sepanjang pemilu

Orde Baru hingga 1999 pun rakyat tidak pernah mendapat kesempatan memilih

langsung calon kepala negara mereka. Dengan berpedoman kepada Undang-

Undang No.23 Tahun 2003 Tentang Pemilihan Umum Presiden dan Wakil

Presiden, Komisi Pemilihan Umum (KPU) berhasil menyelenggarakan pilpres

langsung pada pertengahan 2004.

Kinerja Komisi Pemilihan Umum dilaksanakan oleh sebuah Komisi

Pemiihan Umum (KPU) yang indenpenden dan non partisipan untuk mewujudkan

kedaulatan rakyat guna menghasilkan suatu pemerintahan yang bersifat

Demokratis. Penyelenggaraan Pemilu yang bersifat Luber Jurdil hanya dapat

terwujud apabila penyelenggara Pemilu integritas yang tinggi serta memahami dan

menghormati hak-hak sipil dan politik dari warga negara. Penyelenggara pemilu

lemah berpotensi menghambat pemilu yang berkualitas, sebagaimana hal tersebut

dituangkan dalam Undang-undang Nomor 15 Tahun 2011.

Page 13: SKRIPSI PERAN KOMISI PEMILIHAN UMUM DALAM …

2

Komisi Pemilihan Umum (KPU) merupakan satu-satunya lembaga yang

mempunyai kewenangan dalam menyelenggarakan pemilu Legislatif, Pemilu

Presiden dan pemilihan kepala daerah di Indonesia. Seluruh aspek yang berkaitan

dengan penyelenggaraan Pemilu menjadi tanggung jawab KPU dan bukan lembaga

lainnya. Sebagai lembaga negara yang bersifat nasional, tetap dan mandiri dalam

menyelenggarakan Pemilu, kedudukan KPU termaktub dalam pasal 22 e ayat (5)

UUD 1945 yang menyatakan bahwa pemilihan umum diselenggarakan oleh suatu

Komisi Pemilihan Umum yang bersifat nasional, tetap, dan mandiri. Hal tersebut

juga terdapat dalam pasal 1 angka 6 Undang-undang (UU) Nomor 10 Tahun 2008

tentang Pemilihan Umum dan untuk menyelenggarakan Pemilu.

Salah satu perubahan yang signifikasi sebagai akibat perubahan UUD

1945(1999-2002) adalah bahwa cara pengisian lembaga legislatif dan eksekutif,

baik ditataran nasional, maupun lokal, harus dilakukan dengan cara Pemilihan,

tidak boleh dengan cara penunjukan, pengankatan, atau warisan, tentunya dengan

asumsi akan lebih demokratis, sesuai dengan prinsip kedaulatan rakyat

sebagaimana yang tercantum dalam pasal 1 ayat (2) UUD 1945 yaitu bahwa “

kedaulatan berada ditangan rakyat dan dilaksanakan menurut Undang-Undang

Dasar”. Selain itu indonesia telah menganut bentuk pemerintahan republik

{videpasal 1 ayat (1) UUD 1945} dan pemilihan umum merupakan pranata

terpenting bagi pemenuhan tiga prinsip pokok demokrasi dalam pemerintahan yang

berbentuk republik, yaitu kedaulatan rakyat, keabsahan pemerintah, dan pergantian

pemerintah secara teratur.

Page 14: SKRIPSI PERAN KOMISI PEMILIHAN UMUM DALAM …

3

Perubahan UUD 1945 (1999-2002) salah satunya menyangkut perubahan

mengenai mekanisme Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden dalam sistem

presidensial yang kita anut, dari yang semula dipilih oleh Majelis Permusyawaratan

Rakyat (MPR) menjadi dipilih oleh rakyat secara langsung. Pasal 6 ayat (2) UUD

1945 sebelum perubahan menyebutkan, “Presiden dan Wakil Presiden dipilih oleh

Majelis Permusyawaratan Rakyat dengan suara terbanyak”. Setelah perubahan

UUD 1945, ketentuan tentang Konstitusi pemilihan Presiden dan Wakil Presiden

tercantum dalam pasal A6 ayat (1) yang berbunyi “ Presiden dan Wakil Presiden

dipilih dalam satu pasangan secara langsung oleh rakyat”. Pemilihan Presiden dan

Wakil Presiden secara langsung untuk pertama kali diadakan pada tanggal 6 juli

2004 sesudah selesainya Pemilihan Umum anggota DPR, DPD, DPRD (selanjutnya

disebut Pemilu Legislatif) Tahun 2004.

Undang-undang pemilu telah disahkan Presiden Joko Widodo pada tanggal

15 Agustus tahun 2017 dan di Undangkan pada tanggal 16 Agustus tahun 2017 oleh

Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Yasonna H.Laoly dalam lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 182.Undang-undang Republik Indonesia

Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum disetujui dalam rapat Paripurna

DPR-RI tanggal 21 Juli 2017 ini terdiri atas 573 Pasal, Penjelasan dan 4 lampiran.

414 Halaman Batang Tubuh UU Nomor 7 tahun 2017 tentang Pemilu.

UU Nomor 7 tahun 2017 tentang Pemilihan Umum Menyatakan dalam

Pasal 570 bahwa UU Nomor 7 tahun 2017 tentang Pemilihan Umum peraturan

sebelumnya yang masih berlaku sepanjang tidak bertentangan dengan UU 7/2017

tentang Pemilu.

Page 15: SKRIPSI PERAN KOMISI PEMILIHAN UMUM DALAM …

4

Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2008 tentang Pemilihan Umum Presiden

dan Wakil Presiden (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor

176, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4924), Undang-

Undang Nomor 15 Tahun 2011 Tentang Penyelenggaraan Pemilihan Umum

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 101, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5246), dan Undang-Undang Nomor

8 Tahun 2012 Tentang Pemilihan Umum Anggota DPR,DPD, dan DPRD

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 117, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5316)., dinyatakan masih tetap

berlaku sepanjang tidak bertentangan dengan ketentuan dalam Undang-Undang ini.

Ada banyak perbedaan UU Nomor 7 Tahun 2017 Tentang Pemilihan Umum

dengan Undang-Undang terkait yang berlaku sebelumnya. Seperti UU Nomor 42

Tahun 2008 Tentang Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden, UU Nomor

15 Tahun 2011 Tentang Penyelengaraan Pemilihan Umum dan UU Nomor 8 Tahun

2012 Tentang Pemilihan Umum Anggota DPR,DPD, dan DPRD. Perbedaan

mendasar adalah bahwa pelaksanaan Pemilu Presiden dan Wapres serta Pemilu

anggota DPR,DPD, dan DPRD yang dulunya terpisah sekarang dilaksanakan secara

bersamaan.

Perubahan juga terdapat dalam struktur Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK)

yang dulu 5 orang, sekarang 3 orang. Sementara untuk Panwaslu yang dulunya 3

orang, menjadi 5 orang. Selain ketentuan-ketentuan yang lebih rinci untuk KPU,

Bawaslu hingga ketentuan Partisipasi masyarakat dalam Pemilu.

Page 16: SKRIPSI PERAN KOMISI PEMILIHAN UMUM DALAM …

5

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2017 tentang

Pemilihan Umum menegaskan, Pemilu dilaksanakan berdasarkan asas Langsung,

umum, bebas, rahasia, jujur dan adil. Dalam penyelenggaraan Pemilu,

Penyelenggara Pemilu harus berdasarkan pada asas-asas tersebut dan

penyelengaraan Pemilu harus memenuhi prinsip: Mandiri, Jujur, Adil, Berkepastian

Hukum, Tertib, Terbuka, Proporsional, Profesional, Akuntabel, Efektif, dan

Efesien.

Partisipasi politik dalam negara demokrasi merupakan indikator

implementasi penyelenggaraan kekuasaan negara tertinggi yang absah oleh rakyat

(kedaulatan rakyat), yang dimanifestasikan keterlibatan mereka dalam pesta

demokrasi (Pemilu). Semakin tinggi tingkat partisipasi politik mengindikasikan

bahwa rakyat mengikuti dan memenuhi serta melibatkan diri dalam kegiatan

kenegaraan. Sebaliknya tingkat partisipasi politik yang rendah pada umumnya

mengindikasikan bahwa rakyat kurang menaruh apresiasi atau minat terhadap

masalah atau kegiatan kenegaraan. Rendahnya tingkat partisipasi politik rakyat

direfleksikan dalam sikap golongan putih (golput) dalam pemilu.

Diharapkan nantinya pada pemilu yang akan datang ini, baik itu pileg dan

pilpres bisa berjalan dengan lancar dan kondusif dari masalah-masalah yang

mempunyai kontribusi besar terhadap munculnya konflik dalam setiap tahapan

pemilu Presiden adalah profesional KPU Kabupaten/Kota selaku penyelenggaraan.

KPU Kabupaten/kota yang tidak profesional dalam proses setiap tahapan pemilu

Presiden dan yang terpenting adalah netralitas KPU Kabupaten/kota sebagai

penyelenggara.

Page 17: SKRIPSI PERAN KOMISI PEMILIHAN UMUM DALAM …

6

Masalah ini yang patut diperhatikan adalah kacaunya Daftar Pemilih Tetap

(DPT) ditambah dengan kurangnya partisipasi masyarakat dalam pemilihan

sehingga banyak yang tidak ikut memilih atau bisa dikatakan Golput. Mencermati

tahapan pemilu tahun 2014 silam, hanya meliputi dua tahapan saja yaitu masa

pelaksanaan dan tahap penyelesaian. Namun pemilu Presiden Kabupaten

Pangkajene dan Kepulauan Tahun 2019 ini ada tiga macam tahapan kegiatan

Pemilu Presiden yang meliputi tahap persiapan, pelaksanaan, dan penyelesaian,

tentu merupakan sebuah tugas yang amat rumit dan memerlukan banyak strategi

KPU Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan dalam melaksanakan tata kerja

program dan kegiatan dari ketiga tahapan Pemilu Presiden tersebut, yang pada

akhirnya nanti diharapkan dengan ketiga tahapan tersebut akan diperoleh hasil yang

maksimal dalam Pemilu Presiden. Dan terbukti tingkat partisipasi Pemilu Presiden

tahun 2019 ini meningkat, dibanding partisipasi Pemilu Presiden tahun 2014 yang

hanya sebesar 68% dan di tahun 2019 ini tingkat partisipasi mencapai 77,96%.

Melihat dari Kesuksesan peran KPU meningkatkan partisipasi pemilihdi

Kecamatan Minasatene Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan ini, penulis tertarik

untuk melakukan penelitian yang berjudul “Peran Komisi Pemilihan Umum

Dalam Meningkatkan Partisipasi Pemilih Pada Pemilu Presiden Tahun 2019 di

Kecamatan Minasatene Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalahnya adalah :

Page 18: SKRIPSI PERAN KOMISI PEMILIHAN UMUM DALAM …

7

Bagaimana Peran Komisi Pemilihan Umum dalam meningkatkan partisipasi

pemilih pada Pemilu Presiden tahun 2019 Di Kecamatan MinasateneKabupaten

Pangkajene dan Kepulauan?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini yaitu:

Untuk mengetahui bagaimana Upaya Komisi Pemilihan Umum dalam

meningkatkan partisipasi pemilih pada Pemilu Presiden tahun 2019 di Kecamatan

MinasateneKabupaten Pangkajene dan Kepulauan..

D. Manfaat Penelitian

1. Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan kajian

dan bahan evaluasi terhadap peran Komisi Pemilihan Umum dalam

meningkatkan partisipasi pemilih pada Pemilu Presiden tahun 2019 di

Kecamatan Minasatene Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan dan juga

dapat dijadikan acuan agar Komisi Pemilihan Umum dapat lebih

meningkatkan partisipasi.

2. Memberikan pendidikan politik khususnya pada peran Komisi

Pemilihan Umum Kecamatan Minasatene Kabupaten Pangkajene dan

Kepulauan dan partsipasi pemilih pada Pemilu Presiden.

Page 19: SKRIPSI PERAN KOMISI PEMILIHAN UMUM DALAM …

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Peran

Peran merupakan aspek dinamis dari kedudukan artinya, ketika seseorang

telah melaksanakan atau menjalankan hak-hak dan kewajiban-kewajibannya sesuai

dengan kedudukannya, maka orang tersebut telah melaksanakan suatu peran. Peran

sangat penting karena dapat mengatur perilaku seseorang, di samping itu peran

menyebabkan seseorang dapat meramalkan perbuatan oran lain pada batas-batas

tertentu. Sehingga orang dapat menyesuaikan perilakunya sendiri dengan perilaku

orang-orang sekelompoknya.

Menurut Soerjono Soekanto (2009:212-213), bahwasannya peran dapat di

artikan sebagai suatu aspek dinamis yang dapat berbentuk tindakan atau perilaku

yang dilakukan oleh seseorang yang menempati atau memangku suatu jabatan dan

melaksanakan hak-hak serta kewajibannya sesuai dengan kedudukannya tersebut.

Sementara itu, pengertian menurut The Ling adalah dinamisasi dari status atau

penggunaan hak-hak dan kewajiban, atau bisa juga disebut status subjektif.

Adapun cakupan dalam peranan menurut Levinson (Soerjono Soekanto),

(2012) adalah sebagai berikut :

1. Peranan meliputi norma-norma yang dihubungkan dengan posisi atau

tempat seseorang dalam masyarakat. Peranan dalam arti ini merupakan

rangkaian peraturan-peraturan yang membimbing seseorang dalam

kehidupan kemasyarakatan

Page 20: SKRIPSI PERAN KOMISI PEMILIHAN UMUM DALAM …

9

2. Peranan merupakan suatu konsep tentang apa yang dapat dilakukan oleh

individu dalam masyarakat sebagai organisasi

3. Peranan juga dapat dikatakan sebagai perilaku individu yang penting bagi

struktur sosial masyarakat

Menurut Marion, pembahasan terkait berbagai macam peranan yang

melekat pada individu-individu dalam masyarakat penting bagi hal-hal berikut:

1. Peranan tertentu harus dilaksanakan apabila struktur masyarakat hendak

dipertahankan kelangsungannya

2. Peranan tersebut seyogyanya dilekatkan pada individu-individu yang oleh

masyarakat dianggap mampu melaksanakannya. Mereka terlebih dahulu

berlatih dan mempunyai hasrat untuk melaksanakannya

3. Dalam masyarakat kadangkala dijumpai individu-individu yang tak mampu

melaksanakan peranannya sebagaimana diharapkan oleh masyarakat karena

mungkin pelaksanaannya memerlukan pengorbanan arti kepentingan-

kepentingan pribadi yang terlalu banyak

4. Apabila semua orang sanggup dan mampu melaksanakan peranannya,

belum tentu masyarakat akan dapat memberikan peluang-peluang yang

seimbang. Bahkan sering kali terlihat betapa masyarakat terpaksa

membatasi peluang-peluang tersebut (Soejono Soekanto,2012)

George Booeree (2010:106-107) menyatakan bahwa peranan kaitannya

dengan kompleks pengharapan manusia terhadap caranya individu harus bersikap

dan berbuat dalam situasi tertentu berdasarkan status dan fungsi sosialnya. Semisal

dalam perusahaan, peranan sosial dan pimpinan perusahaan ditentukan oleh

Page 21: SKRIPSI PERAN KOMISI PEMILIHAN UMUM DALAM …

10

pengharapan yang diminta orang lain padanya sebagai seorang pemimpin

perusahaan. Dalam hal ini, peranan dibedakan menjadi peranan sosial dan peranan

individual. Peranan sosial merupakan pengharapan kemasyarakatan (sosial) tentang

tingkah laku dan sikap yang dihubungkan dengan status tertentu tanpa

menghiraukan kekhususan orang yang mendukung status itu. Peranan perseorangan

yaitu pengharapan tingkah laku dalam status tertentu yang berhubungan erat dengan

sifat khusus dari individu itu sendiri, dimana bagian ini sesuai dengan status

individu didalam situasi tertentu. Peranan sosial baru timbul saat manusia tersebut

baru bisa diketahui oleh manusian kalau ia mempelajari atau mengalaminya.

Teori peran menurut Role Theoryadalah teori yang merupakan perpaduan

antara teori, orientasi, maupun disiplin ilmu. Istilah “peran” diambil dari dunia

teater. Dalam teater, seorang aktor harus bermain sebagai seorang tokoh tertentu

dan dalam posisinya dalam tokoh itu ia diharapkan untuk berperilaku secara

tertentu.

Posisi aktor dalam teater (sandiwara) itu kemudian dianalogikan dengan

posisi seseorang dalam masyarakat. Sebagaimana halnya dalam teater, posisi orang

dalam masyarakat sama dengan posisi aktor dalam teater, yaitu bahwa perilaku

yang diharapkan daripadanya tidak berdiri sendiri, melainkan selalu berada dalam

kaitan dengan adanya orang-orang lain yang berhubungan dengan orang atau aktor

tersebut. Dari sudut pandang inilah disusun teori-teori peran.

Makna Peran sendiri dapat dijalankan lewat beberapa cara yaitu:

Page 22: SKRIPSI PERAN KOMISI PEMILIHAN UMUM DALAM …

11

1. Penjelasan historis menyebutkan, konsep peran semula dipinjam dari kalangan

drama atau teater yang hidup subur pada zaman yunani kuno atau Romawi. Dalam

arti ini, peran menunjuk pada karakterisasi yang disanding untuk dibawakan oleh

seorang aktor dalam sebuah pentas drama.

2. Penjelasan peran merujuk pada konotasi ilmu sosial, yaitu pern sebagai suatu

fungsi yang dibawakan seseorang ketika menduduki suatu karakterisasi (posisi)

dalam struktur sosial.

3. Penjelasan yang lebih operasional, menyebutkan bahwa peran seorang aktor

adalah suatu batasan yang dirancang oleh aktor lain, yang kebetulan sama-sama

berada dalam satu penampilan.

Kahn et al mengenalkan teori peran pada literatur perilaku organisasi.

Mereka menyatakan bahwa sebuah lingkungan organisasi dapat mempengaruhi

harapan setiap individu mengenai perilaku peran mereka. Harapan tersebut meliputi

norma-norma atau tekanan untuk bertindak dalam cara tertentu. Individu akan

menerima pesan tersebut, menginterprestasikannya, dan merespon dalam berbagai

cara. Masalah akan muncul ketika pesan yang dikirim tersebut tidak jelas, tidak

secara langsung, tidak dapat diinterprestasikan dengan mudah, dan tidak sesuai

dengan daya tangkap si penerima pesan. Akibatnya, pesan tersebut dinilai ambigu

atau mengandung unsur konflik. Ketika hal itu terjadi, individu akan merespon

pesan tersebut dengan cara yang tidak diharapkan oleh si pengirim pesan.

Menurut Soerjono Soekanto Peran terbagi menjadi tiga jenis, diantaranya

yaitu:

Page 23: SKRIPSI PERAN KOMISI PEMILIHAN UMUM DALAM …

12

a. Peranan Normatif

Peranan Normatif adalah jenis peran yang dapat dilakukan oleh seseorang ataupun

lembaga yang didasarkan pada seperangkat norma yang berlaku dalam kehidupan

masyarakat.

b. Peranan Ideal

Peranan Ideal adalah jenis peran yang dilakukan oleh seseorang atau lembaga yang

didasarkan pada nilai-nilai ideal atau yang seharusnya dilakukan sesuai dengan

kedudukannya didalam suatu sistem.

c. Peranan Faktual

Peranan Faktual adalah peranan yang dilakukan oleh seseorang atau lembaga yang

didasarkan pada kenyataan secara kongkrit dilapangan atau kehidupan sosial yang

terjadi secara nyata.

Dalam penelitian ini jenis peran yang dijalankan oleh KPU kabupaten

Pangkajene dan Kepulauan di Kecamatan Minasatene adalah jenis peranan

normatif, yang mana KPU Pangkajene dan Kepulauan menjalankan peranananya di

dasarkan pada Undang-Undang Nomor 15 tahun 2011 tentang penyelenggara

Pemilu.

B. Pengertian Kelembagaan (Institusi)

Page 24: SKRIPSI PERAN KOMISI PEMILIHAN UMUM DALAM …

13

Kelembagaan umumnya banyak dibahas dalam sosiologi, antropologi,

hukum dan politik, organisasi dan manajemen, psikologi maupun ilmu lingkungan

yang kemudian berkembang kedalam ilmu ekonomi dan politik karena kini mulai

banyak pakar politik berkesimpulan bahwa kegagalan pembangunan ekonomi dan

politik pada umumnya karena kegagalan kelembagaan. Dalam bidang ilmu politik

kelembagaan banyak ditekankan pada aturan main (the rules) dan kegiatan kolektif

(collective action) untuk kepentingan bersama atau umum (public).

Tony Djogo (2003) Ada berbagai definisi kelembagaan yang disampaikan

oleh ahli dari berbagai bidang. Menurut Ruttan dan Hayami, (1984) Lembaga

adalah aturan didalam suatu kelompok masyarakat atau organisasi yang

memfasilitasi organisasi antara anggotanya untuk membantu mereka dengan

harapan di mana setiap orang dapat bekerjasama atau berhubungan satu dengan

yang lain untuk mencapai tujuan bersama yang diinginkan. Sedangkan menurut

Ostrom, (1985-1986) kelembagaan diidentikan dengan aturan dan rambu-rambu

sebagai panduan yang dipakai oleh para anggota suatu kelompok masyarakat untuk

mengatur hubungan yang saling mengikat atau saling tergantung satu sama lain.

Penataan institusi (institutional arrangements dapat ditentukan oleh beberapa unsur:

aturan operasional untuk pengaturan pemanfaatan sumber daya, aturan kolektif

untuk menentukan, menegakan hukum atau aturan itu senditi dan untuk merubah

aturan operasional serta mengatur hubungan kewenangan organisasi.

Dari definisi para ahli tersebut Djogo Dkk, menyimpulkan dan

mendefinisikan kelembagaan sebagai suatu tatanan dan pola hubungan antara

anggota masyarakat atau oraganisasi yang saling mengikat yang dapat menentukan

Page 25: SKRIPSI PERAN KOMISI PEMILIHAN UMUM DALAM …

14

bentuk hubungan antar manusia atau antara organisasi yang di wadahi dalam suatu

orgaisasi atau jaringan dan ditentukan oleh faktor-faktor pembatas dan pengikat

berupa norma, kode etik aturan formal maupun informal untuk pengendalian

perilaku sosial serta insentif untuk bekerja sama dan mencapai tujuan bersama.

Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia (1997) kelembagaan didefinisikan

sebagai suatu sistem badan sosial atau organisasi yang melakukan suatu usaha

untuk mencapai tujuan tertentu.

Pada umumnya Lembaga dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu

Lembaga formal dan lembaga non-formal. Menurut Sitti Bulkis (2011),

Kelembagaan lokal dan area aktifitasnya terbagi jadi tiga kategori, yaitu kategori

sektor publik (administrasi loka dan pemerintah lokal): kategori sektor sukarela

(organisasi keanggotaan dan koperasi); kategori sektor swasta (organisasi jasa dan

bisnis swasta). Bentuk resmi suatu lembaga yaitu lembaga garis (line organization,

military organization); lembaga garis dan staf (line and staff organization); lembaga

fungsi (functional organization). Jadi pengertian dari kelembagaan adalah suatu

sistem sosial yang melakukan usaha untuk mencapai tujuan tertentu yang

memfokuskan pada perilaku dengan nilai, norma dan aturan yang mengikutinya,

serta memiliki bentuk dan area aktifitas tempat berlangsungnya.

Dari berbagai elemen teori di atas dapat kita lihat bahwa definisi institusi

atau kelembagaan didominasi oleh unsur-unsur aturan, tingkah laku atau kode etik,

norma, hukum, dan faktor pengikat lainnya antar anggota masyarakat yang

membuat orang saling mendukung dan bisa berproduksi atau menghasilkan sesuatu

karena ada keamanan, jaminan akan penguasaan atas sumber daya alam yang

Page 26: SKRIPSI PERAN KOMISI PEMILIHAN UMUM DALAM …

15

didukung oleh peraturan dan penegakan hukum serta insentif untuk mentaati aturan

atau menjalankan institusi. Tidak ada manusia atau organisasi yang bisa hidup tanpa

interaksi dengan masyarakat atau organisasi lain yang saling mengikat.

Menurut Mariam Budiarjo dalam bukunya “Dasar-dasar Ilmu Politik”

institusional sering dinamakan pendekatan tradisional , mulai berkembang abad 19

sebelum Peran Dunia II. Dalam pendekatan ini negara menjadi fokus pokok,

terutama segi konstitusional dan yudirisnya. Bahasan tradisional menyangkit antara

lain sufat dari UUD, masalah kedaulatan, kedudukan dan kekuasaan formal serta

yudiris dari lembaga-lembaga kenegaraan seperti parlemen, badan eksekutif, dan

badan yudikatif. Bahasan ini lebih bersifat statis dan deksriptif dari pada analitis,

dan banyak memakai ulasan sejarah. Yang terjadi, pendekatan tradisional lebih

sering bersifat normatif (yaitu sesuai dengan ideal atau standar tertentu) dengan

mengamsumsikan norma-norma demokrasi Barat. Di samping itu, bahasan

biasanya terbatas pada negara-negara demokrasi Barat, seperti Inggris, Amerika,

Prancis, Belanda dan Jerman. Pendekatan ini cenderung untuk mendesak konsep

kekuasaan dari kedudukan sebagai satu-satunya faktor penentu, sehingga menjadi

hanya salah satu dari sekian banyak faktor (sekalipun mungkin penentu yang paling

penting) dalam proses membuat dan melaksanakan keputusan.

C. Pengertian Partisipasi Politik

Dalam khazanah ilmu sosial dan ilmu politik, terma partisipasi politik

menjadi salah satu terma yang cukup ramai di diskusikan oleh para ahli. Secara

umum, terma partisipasi politik sering dipakai untuk melihat aktifitas warga negara,

Page 27: SKRIPSI PERAN KOMISI PEMILIHAN UMUM DALAM …

16

baik sebagai perseorangan maupun yang tergabung dalam suatu kelompok untuk

ikut serta dalam bidang politik.

Partisipasi politik adalah adanya keterlibatan individu ataupun kelompok

dengan cara sukarela sebagai warga negara dalam proses politik yang berupa

kegiatan yang positif dan dapat juga yang negatif yang bertujuan untuk

berpartisipasi aktif dalam kehidupan politik dalam rangka mempengaruhi kebijakan

pemerintah.

Partisipasi politik memiliki pengertian yang beragam. Ada beberapa ahli

yang mengungkapkan pendapatnya tentang partisipasi politik. Menurut Ramlan

Surbakti yang dimaksud dengan partisipasi politik adalah keikutsertaan warga

negara biasa dalam menentukan segala keputusan yang menyangkut atau

memengaruhi hidupnya. Miriam Budiarjo secara umum mengartikan partisipasi

politik sebagai kegiatan seseorang atau kelompok orang untuk ikut serta secara aktif

dalam kehidupan politik yaitu dengan jalan memilih pimpinan negara secara

langsung atau tidak langsung memengaruhi kebijakan pemerintah (public policy).

Dari beberapa pendapat ahli tersebut maka yang dimaksud partisipasi politik adalah

adanya kegiatan atau keikutsertaan warga negara dalam proses pemerintahan.

Kemudian kegiatan tersebut diarahkan untuk memengaruhi jalannya pemerintahan.

Sehingga dengan adanya partisipasi politik tersebut akan berpengaruh terhadap

kehidupan mereka.

Menurut Fauls dalam Pengantar Sosiologi oleh (Damsar, 2010)

memberikan batasan partisipasi politik sebagai “keterlibatan secara aktif dari

Page 28: SKRIPSI PERAN KOMISI PEMILIHAN UMUM DALAM …

17

individu atau kelompok ke dalam proses pemerintahan”.Partisipasi politik

merupakan salah satu aspek penting dari demokrasi. Asumsi yang mendasari

demokrasi (partisipasi) adalah orang yang paling tahu tentang apa yang baik bagi

dirinya adalah orang itu sendiri. Karena keputusan politik yang dibuat dan

dilaksanakan oleh pemerintah menyangkut dan mempengaruhi kehidupan

warganegaramaka warga masyarakat berhak ikut serta menentukan isi keputusan

yang mempengaruhi hidupnya dalam keikutsertaan warganegara dalam

mempengaruhi proses pembuatan dan pelaksanaan keputusan politik.

Kegiatan warganegara biasa dibagi menjadi dua yaitu : mempengaruhi isi

kebijakan umum dan ikut menentukan pembuatan dan pelaksana keputusan politik.

Kegiatan politik yang tercakup dalam konsep partisipasi politik mempunyai

bermacam-macam bentuk dan intensitas. Jumlah orang yang mengikuti kegiatan

yang tidak intensif, yaitu kegiatan yang tidak banyak menyita waktu, seperti

memberikan suara dalam pemilu, besar sekali. Sebaliknya, kecil sekali jumlah

orang yang secara aktif dan sepenuh waktu melibatkan diri dalam politik. Kegiatan

sebagai aktivis politik ini mencakup antara lain menjadi pemimpin dari partai atau

kelompok kepentingan.

Samuel P. Huntington dan Johan M. Nelson dalam(Rama, 2010), no easy

choice: political participation in developing contries mengatakan bahwa

“partisipasi politik adalah kegiatan warganegara yang bertindak sebagai pribadi-

pribadi yang di maksud untuk mempengaruhi pembuatan keputusan oleh

pemerintah”.

Page 29: SKRIPSI PERAN KOMISI PEMILIHAN UMUM DALAM …

18

Menurut Nimmo (2005), Faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi

politik yaitu:

a) Peluang resmi yaitu peluang partisipasi yang terlibat dalam

partisipasi politik yang di dukung kebijakan yang dibuat oleh

negara.

b) Sumber daya sosial yang bermakna partisipasi ditentukan oleh kelas

sosial dan perbedaan geografis. Tidak ada orang yang memiliki

peluang yang sama berkenaan dengan sumber daya sosial dan

sumber daya ekonomi untuk terlibat dalam partisipasi politik.

Berkaitan dengan perbedaan demografis tersebut, ada juga

perbedaan dalam partisipasi misalnya usia, jenis kelamin, suku,

tempat tinggal, agama dan lain sebagainya.

c) Motivasi pribadai, yaitu motif yang mendasari kegiatan berpolitik

yang sangat bervariasi. Motif ini disengaja atau tidak disengaja,

rasional atau tidak, dipaham psikologis atau sosial, yang diarahkan

dari dalam diri sendiri atau dari luar dan dipikirkan atau tidak

dipikirkan.

Partisipasi politik adalah keikutsertaan warganegara dalam kegiatan politik

yang legal untuk mempengaruhi keputusan dan kebijakan yang dibuat oleh

pemerintah. Partisipasipolitikyang dimaksud adalah keterlibatanwargadalam

segalatahapan kebijakan,mulaidari sejak perencanaan,pembuatan keputusan

sampaidengan penilaian keputusan, termasuk juga peluang untuk ikut serta dalam

Page 30: SKRIPSI PERAN KOMISI PEMILIHAN UMUM DALAM …

19

pelaksanaan keputusan. Peran warga dalam partisipasi politik tersebut,selama

ini bisadikatakan masih sangat kurang(Sunandar, 2004).

Partisipasi politik adalah salah satu aspek penting

suatudemokrasi.Partisipasi politik merupakan ciri khas dari

modernisasipolitik.Adanya keputusan politik yang dibuat dan dilaksanakan

olehpemerintah menyangkut dan mempengaruhi kehidupan warga negara,maka

warga negara berhak ikut serta menentukan isi keputusanpolitik.Oleh karena itu

yang dimaksud dengan partisipasi politik.

Di negara-negara demokrasi padaumumnyadianggap bahwa partisipasi

masyarakatnya lebih banyak,maka akan lebih baik. Dalam implementasinya

tingginya tingkatpartisipasi menunjukkan bahwa warga negara mengikuti

danmemahami masalah politik dan ingin melibatkan diri dalam kegiatan-kegiatan

itu. Sebaliknya, tingkat partisipasi yang rendah padaumumnya dianggap sebagai

tanda yang kurang baik, karena dapatditafsirkan bahwa banyak warga tidak

menaruh perhatian terhadapmasalah kenegaraan (Budiarjo, 2007).

Selain itu ada faktor yang berdiri sendiri (bukan variableindependen).

Artinya bahwa rendah kedua faktor itu dipengaruhi olehfaktor-faktor lain, seperti

status sosial, afiliasi politik orang tua, danpengalamanberoganisasi. Yang dimaksud

status sosial yaitu kedudukanseseorang berdasarkan keturunan, pendidikan,

pekerjaan, dan lain-lain.Selanjutnya status ekonomi yaitu kedudukan seseorang

dalam lapisanmasyarakat, berdasarkan pemilikan kekayaan. Seseorang

yangmempunyai status sosial dan ekonomi tinggi diperkirakan tidak

Page 31: SKRIPSI PERAN KOMISI PEMILIHAN UMUM DALAM …

20

hanyamempunyai pengetahuan politik, akan tetapi memiliki minat sertaperhatian

pada politik dan kepercayaan terhadap pemerintah(Ramlan, 2006).

A.Rahman H.I (H.I, 2007) menyatakan bahwa secara umumtipologi

partisipasi sebagai kegiatan dibedakan menjadi:

a. partisipasi aktif, yaitu partisipasi yang berorientasi padaproses input dan

output.

b. partisipasi pasif, yaitu partisipasi yang berorientasi hanyapada output, dalam

arti hanya menaati peraturan pemerintah,menerima dan melaksanakan saja

setiap keputusanpemerintah.

c. golongan putih (golput) atau kelompok apatis, karenamengagapsistem politik

yang ada menyimpang dari yangdicita-citakan.

Menurut Ardial (2009:40), fungsi komunikasi politik sering diterapkan

dalam pembuatan dan pelaksanaan kebijakan pemerintah. Adapun fungsi

komunikasi poltik yang lainnya diantaranya yaitu:

1. Fungsi Artikulasi Kepentingan

Proses mengolah aspirasi masyarakat yang beraneka ragam untuk disaring

dan dirumuskan dalam bentuk rumusan yang teratur.

2. Fungsi Agregasi Kepentingan

Penggabungan berbagai kepentingan yang sama atau hampir sama untuk

disatukan dalam rumusan kebijakan yang lebih lanjut.

3. Fungsi Pembuat Kebijakan

Page 32: SKRIPSI PERAN KOMISI PEMILIHAN UMUM DALAM …

21

Dijalankan oleh lembaga legislatif dengan berbagai hak yang dimiliki

lembaga tersebut seperti inisiatif, angket, budget, interplasi, dan

amandemen melalui kerja sama dengan lembaga eksekutif.

4. Fungsi Penerapan Kebijakan

Dijalankan lembaga eksekutif dan jajaran birokrasinya, yang tidak hanya

sekadar pembuatan rincian dan pedoman pelaksanaan peraturan, namun

juga perlu membeberkan penafsiran atas aturan tersebut agar mudah

dipahami dan dilaksanakan warga negara.

5. Fungsi Penghakiman Kebijakan

Membuat keputusan dan menetapkan solusi terhadap pertikaian atau

persengketaan yang menyangkut persoalan peraturan, pelanggaran

peraturan, dan penegasan fakta yang perlu mendapatkan keadilan.

Menurut Cangara (2009:31), adapun unsur komunikasi politik diantaranya yaitu:

1. Komunikator Politik

Komunikator politik adalah individu yang ada dalam suatu institusi,

asosiasi, partai politik, lembaga pengelola media massa dan tokoh

masyarakat. Selain itu juga bisa berupa negara, badan internasional dan

mereka yang mendapat tugas atas nama negara.

2. Pesan Politik

Pesan politik adalah pernyataan yang disampaikan baik secara tertulis

maupun tidak tertulis, baik secara verbal maupun non verbal, tersembunyi

maupun terang terangan, baik disadari maupun tidak disadari yang isinya

Page 33: SKRIPSI PERAN KOMISI PEMILIHAN UMUM DALAM …

22

mengandung politik. Contohnya pidato politik, propogada dan lain

sebagainya.

3. Saluran atau Media Politik

Saluran atau media politik adalah alat atau sarana yang digunakan oleh para

komunikator politik dalam menyampaikan pesan politiknya.

4. Sasaran atau Target Politik

Sasaran atau target politik adalah anggota masyarakat yang diharapkan bisa

memberi dukungan dalam bentuk dukungan suara kepada partai atau

kandidat dalam pemilu.

5. Pengaruh dan Efek Komunikasi Politik

Efek komunikasi politik yang diharapkan yaitu terciptanya pemahaman

terhadap sistem pemerintah dan partai politik, dimana akan bermuara pada

pemberian suara dalam pemilu, dimana itu akan menentukan terpilih

tidaknya seorang kandidat untuk posisi.

Menurut Arifin (2003:65), bentuk-bentuk komunikasi politik diantaranya yaitu:

1. Retorika, yaitu seni berbicara yang banyak digunakan dalam perdebatan di

ruang sidang pengadilan untuk saling mempengaruhi sehingga bersifat

Page 34: SKRIPSI PERAN KOMISI PEMILIHAN UMUM DALAM …

23

kegiatan antar personal lalu berkembang menjadi kegiatan komunikasi

massa yakni berpidato pada khalayak.

2. Agitasi Politik, agitasi in bertujuan membangkitkan rakyat pada suatu

gerakan politik, baik lisan maupun tulisan dengan merangsang dan

membangkitkan emosi khalayak. Dimulai dengan cara membuat kontradiksi

dalam masyarakat dan menggerakkan khalayak untuk menentang kenyataan

hidup yang dialami.

3. Propaganda, ini berasal dari bahasa latinPropagare yang berarti menanam

tunas suatu tanaman. Orang yang melakukan propaganda (disebut

Propagandis) yang mampu menjangkau khalayak kolektif lebih besar,

biasanya ini dilakukan politikus atau kader partai politik yang memiliki

kemampuan mudah terkena sugesti.

4. Public Relations Politics, yaitu suatu upaya alternatif dalam mengimbangi

propaganda yang dianggap membahayakan kehidupan sosial dan politik.

Tujuannya yaitu untuk menciptakan hubungan saling percaya, harmonis,

terbuka atau akomodatif antara politikus, profesional atau aktivis

(komunikator) dengan khalayak (kader, simpatisan, masyarakat umum).

5. Kampanye Politik, yaitu bentuk komunikasi politik yang dilakukan orang

atau kelompok (organisasi) dalam waktu tertentu untuk memperoleh dan

memperkuat dukungan politik dari rakyat atau pemilih. Tujuan kampanye

Page 35: SKRIPSI PERAN KOMISI PEMILIHAN UMUM DALAM …

24

politik ini yaitu untuk menciptakan efek tertentu pada sejumlah besar

khalayak yang dilakukan secara berkelanjutan pada kurun waktu tertentu.

6. Lobi Politik, ini berpengaruh dari pribadi seorang politikus sangat

berpengaruh seperti kompetensinya, penguasaan masalah dan karisma. Lobi

politik merupakan gelanggang terpenting bagi pembicaraan para politikus

atau kader mengenai kekuasaan, pengaruh, otoritas, konflik dan konsensus.

7. Media Massa, ini berfungsi sebagai perluasan panca indera manusia dan

sebagai media dalam hal pesan politik untuk memperoleh pengaruh,

kekuasaan otoritas, membentuk dan mengubah opini publik atau dukungan

dan juga citra politik, bagi khalayak yang lebih luas atau yang tidak bisa

terjangkau oleh bentuk komunikasi yang lain.

Menurut Ramlan Surbakti partisipasi politik sebagai terbagi menjadi dua

yaitu partisipasi aktif dan partisipasi pasif. Partispasi aktif adalah mengajukan usul

mengenai kebijakan umum, mengajukan alternatif kebijakan umum yang berlainan

dengan kebijakan yang dibuat pemerintah, mengajukan kritik dan perbaikan untuk

meluruskan kebijakan, membayar pajak dan memilih pemimpin pemerintah.

Sebaliknya, kegiatan yang termasuk dalam kategori partisipasi pasif berupa

kegiatan-kegiatan yang menaati peraturan, menerima, dan melaksanakan saja setiap

keputusan pemerintah.

McClosky dalam wahyu (2007: 129), menyebut partisipasi politik adalah

kegiatan-kegiatan sukarela dari warga masyarakat melalui mana mereka

Page 36: SKRIPSI PERAN KOMISI PEMILIHAN UMUM DALAM …

25

mengambil bagian dalam proses pemilihan penguasa, dan secara langsung atau

tidak langsung, dalam proses pembentukan kebijakan umum.

Ada beberapa konsep partisipasi yaitu:

a. Partisipasi sebagai kebijakan, yaitu konsep yang memandang partisipasi

sebagai prosedur konsultasi para pembuat kebijakan kepada masyarakat

sebagai subjek keuangan daerah.

b. Partisipasi sebagai strategi, konsep ini melihat partisipasi sebagai salah satu

strategi untuk mendapatkan dukungan masyarakat demi kredibilitas

kebijakan yang dikeluarkan pemerintah.

c. Partisipasi sebagai alat komunikasi, konsep ini melihat partisipasi sebagai

alat komunikasi bagi pemerintah (sebagai pelayan masyarakat) untuk

mengetahui keinginan rakyat.

d. Partisipasi sebagai alat penyelesaian sengketa, konsep yang melihat

partisipasi sebagai alat penyelesaian sengketa dan toleransi atas ketidak

percayaan dan keracunan yang ada dimasyarakat.

Menurut Weimar, ada lima faktor yang dapat mempengaruhi tingkat

partisipasi politik, yakni:

a. Modernisasi

Modernisasi yang terjadi diberbagai aspek, berkaitan pada komersialisasi

pertanian, industrialisasi, meningkatnya laju urbanisasi, peningkatan

Page 37: SKRIPSI PERAN KOMISI PEMILIHAN UMUM DALAM …

26

kualitas pendidikan, meluasnya peran media massa dan komunikasi.

Kemajuan tersebut berdampak pada peningkatan partisipasi masyarakat,

terutama yang berada didaerah perkotaan, untuk berpartisipasi dalam

kegiatan politik.

b. Terjadinya perubahan struktur kelas esensial

Yang dimaksud disini adalah lahirnya kelas menengah dan pekerja baru

yang semakin meluas dalam masa industrialisasi. Kemunculan mereka tentu

saja bersamaan dengan adanya tuntutan-tuntutan baru yang pada akhirnya

akan berpengaruh terhadap kebijakan pemerintah.

c. Pengaruh kelompok intelektual dan meningkatnya komunikasi massa

Gagasan-gagasan mengenai nasionalisme liberalisme dan egalitarisme

memunculkan tuntutan-tuntutan untuk berpartisipasi dalam proses

penentuan kebijakan. Komunikasi yang semakin meluas mempermudah

maasyarakat untuk berpartisipasi dalam kegiatan politik.

d. Terjadinya konflik antar pemimpin politik

Para pemimpin politik yang saling memperebutkan kekuasaan, seringkali

memperoleh kemenangan dengan cara mencari dukungan massa. Dalam hal

ini, seringkali terjadi partisipasi yang dimobilisasi.

e. Adanya keterlibatan pemerintah yang semakin meluas dalam segi sosial,

ekonomi, dan kebudayaanMeluasnya ruang gerak pemerintah seringkali

menimbulkan tuntutan yang terorganisasi untuk turut serta dalam

mempengaruhi pengambilan kebijakan politik. Hal seperti itu merupakan

dampak dari aktifitas pemerintah dari berbagai aspek kehidupan.

Page 38: SKRIPSI PERAN KOMISI PEMILIHAN UMUM DALAM …

27

D. Konsep Pemilihan Umum

Pengertian pemilihan umum adalah suatu proses untuk memilih orang-

orang yang akan menduduki kursi pemerintahan. Pemilihan umum ini diadakan

untuk mewujudkan negara yang demokrasi, dimana para pemimpinnya dipilih

berdasarkan suara mayoritas terbanyak.

(Morissan: 2005) Pengertian pemilihan umum adalah cara atau sarana

untuk memahami keinginan rakyat mengenai arah dan kebijakan negara kedepan.

Jenis tujuan pemilihan umum adalah:

1. Sangat mungkin ada peralihan pemerintahan yang aman dan tertib

2. Untuk melakukan kedaulatan rakyat dalam rangka melakukan hak

asasi warga negara

Menurut Harris G.Warren, pemilu adalah kesempatan bagi para warga

negara untuk memilih pejabat-pejabat pemerintah dan memutuskan apakah yang

mereka inginkan untuk dikerjakan oleh pemerintah. Dan dalam membuat

keputusannya itu para warga negara menentukan apakah sebenarnyayang

mereka inginkan untuk dimiliki. Sedangkan menurut A.Sudiharto,pemilu adalah

sarana demokrasi yang penting dan merupakan perwujudan yang nyata untuk

keikut sertaan rakyat dalam kehidupan kenegaraan(Ramlan, 1992).

Menurut Ali Moertopo pengertian pemilu sebagai berikut: “Pada

hakekatnya, pemilu adalah sarana yang tersedia bagi rakyat untuk menjalankan

kedaulatannya sesuai dengan azas yang bermaktub dalam Pembukaan UUD 1945.

Pemilu itu sendiri pada dasarnya adalah suatu Lembaga Demokrasi yang memilih

anggota-anggota perwakilan rakyat dalam MPR, DPR, DPRD, yang pada

Page 39: SKRIPSI PERAN KOMISI PEMILIHAN UMUM DALAM …

28

gilirannya bertugas untuk bersama-sama dengan pemerintah, menetapkan politik

dan jalannya pemerintaan negara”.

Walaupun setiap warga negara Indonesia mempunyai hak untuk memilih,

namun Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 yang membahas tentang Pemilihan

Umum danpembahasan pembatasan umur untuk dapat ikut serta di dalam pemilihan

umum. Batas waktu untuk menetapkan batas umum ialah waktu pendaftaran

pemilih untuk pemilihan umum, yaitu: sudah genap berumur 17 tahun dan atau

sudah kawin. Adapun .

Adapun ketetapan batas umur 17 tahun yaitu berdasarkan perkembangan

kehidupan politik di Indonesia, bahwa warga negara Republik Indonesia yang telah

mencapai umur 17 tahun, ternyata sudah mempunyai pertanggung jawaban politik

terhadap negara dan masyarakat, sehingga seajarnya diberikan hak untuk memilih

wakil-wakilnya dalam pemilihan anggota badan-badan perwakilan rakyat.Dalam

pelaksanaan pemilihan umum asas-asas yang digunakan diantaranya sebagai

berikut:

a. Langsung

Langsung, berarti masyarakat sebagai pemilih memiliki hak untuk memilih

secara langsung dalam pemilihan umum sesuai dengan keinginan diri sendiri tanpa

ada perantara.

b. Umum

Page 40: SKRIPSI PERAN KOMISI PEMILIHAN UMUM DALAM …

29

Umum, berarti pemilihan umum berlaku untuk seluruh warga negara yang

memenuhi persyaratan, tanpa membeda-bedakan agama, suku, ras, jenis kelamin,

golongan, pekerjaan, kedaerahan, dan status sosial yang lain.

c. Bebas

Bebas, berarti seluruh warga negara yang memenuhi persyaratan sebagai

pemilih pada pemilihan umum, bebas menentukan siapa saja yang akan dicoblos

untuk membawa aspirasinya tanpa ada tekanan dan paksaan dari siapa pun.

d. Rahasia

Rahasia, berarti dalam menentukan pilihannya, pemilih dijamin kerahasiaan

pilihannya. Pemilih memberikan suaranya pada surat suara dengan tidak dapat

diketahui oleh orang lain kepada siapa pun suaranya diberikan.

e. Jujur

Jujur, berarti semua pihak yang terkait dengan pemilu harus bertindak dan juga

bersikap jujur sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

f. Adil

Adil, berarti dalam pelaksanaan pemilu, setiap pemilih dan peserta pemilihan

umum mendapat perlakuan yang sama, serta bebas dari kecurangan pihak manapun.

E. Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden

Presiden dan Wakil Presiden memiliki daya tarik yang berbeda

masyarakat/pemilih. Pilpres lebih banyak menyajikan informasi kepada masyarakat

berkaitan isu-isu nasional. Dimana isu-isu tersebut terkadang tidak terlalu relevan

dengan keadaan di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan. Seperti persoalan

kemiskinan, kelaparan, atau kurangnya lapangan pekerjaan. Persoalan tersebut

Page 41: SKRIPSI PERAN KOMISI PEMILIHAN UMUM DALAM …

30

relatif tidak terjadi di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan. Meski ada beberapa

isu yang berkaitan seperti pembangunan infrastruktur, ketersediaan listrik,

persoalan perkebunan dan lain-lain.

Pada PemiluTahun 2019 sangat berbeda jika dibandingkan dengan Pemilu

sebelumnya. Pada pemilu tahun 2019 Pemilu Presiden digabungkan dengan Pemilu

Legislatif berbeda jika dibandingkan denganPemilu 2004,2009, dan 2014.

Selain itu upaya untuk menarik perhatian sampai dengan masyarakat

berpartisipasi untuk mencoblos, antara Pilpres dan Pileg/Pilbup sangat berbeda.

Kalau Pilpres masyarakat hanya mendapat informasi dan dorongan dari media

massa, tapi kalau Pileg dan Pilbup peserta Pemilu mendatangi satu persatu

masyarakat untuk diajak memilih peserta Pemilu. Pada Pileg dan Pilbup masyarakat

“dirayu” sedemikian rupa oleh Tim Sukses untuk mau mencoblos. Dengan

demikian partisipasi politik masyarakat pada Pileg dan Pilbup kurang mandiri,

karena adanya dorongan lebih peserta dengan berbagai cara. Termasuk

kemungkinan terjadinya Money Politics. Pada Pilpres, sentuhan Tim Sukses tidak

terlalu besar, tidak sampai datang ke daerah seperti Kabupaten Pangkajene dan

Kepulauan.

F. Tahapan-Tahapan Pelaksanaan Pemilihan Umum Di Indonesia

Menurut Undang-undang No. 42 (2008) :

1. Penyusunan Daftar Pemilih

2. Pendaftaran Bakal Pasangan Calon

3. Penetapan Pasangan Calon

Page 42: SKRIPSI PERAN KOMISI PEMILIHAN UMUM DALAM …

31

4. Masa Kampanye

5. Masa Tenang

6. Pemungutan dan Penghitungan Suara

7. Penetapan Hasil Pemilu Presiden dan Wakil Presiden

8. Pengucapan Sumpah/janji Presiden dan Wakil Presiden

G. Kerangka Pikir

Peran adalah suatu aspek dinamis yang dapat berbentuk tindakan atau

perilaku yang dilakukan oleh seseorang yang menempati atau memangku suatu

jabatan dan melaksanakan hak-hak serta kewajibannya sesuai dengan

kedudukannya tersebut. Secara konvensional kegiatan ini mencakup tindakan

seperti : Peranan normatif, peranan ideal dan peranan faktual. Untuk lebih jelasnya

dapat dilihat melalui bagan kerangka pikir berikut :

Bagan Kerangka Pikir

Peran Komisi Pemilihan Umum dalam

meningkatkan partisipasi pemilih pada

pemilu presiden Tahun 2019

1. Peranan Normatif

2. Peranan Ideal

3. Peranan Faktual

(Soekanto, 2009:212-213)

Page 43: SKRIPSI PERAN KOMISI PEMILIHAN UMUM DALAM …

32

Gambar 2.1 Kerangka Pikir

H. Fokus Penelitian

Adapun yang menjadi fokus dalam penelitian ini adalah peran Komisi

Pemilihan Umum dalam meningkatkan partisipasi pemilih pada Pemilu Presiden

tahun 2019 di KecamatanMinasatene Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan dan

berdasarkan sketsa kerangka konseptual penelitian tersebut, yang menjadi fokus

penelitian ini adalah:

1. Peranan Normatif

2. Peranan Ideal

3. Peranan Faktual

I. Deskripsi Fokus Penelitian

1. Peranan Normatif

Peranan Normatif adalah yang berpegang teguh kepada norma,

aturan, dan ketentuan-ketentuan yang berlaku seperti mengacu kepada

sikap, loyalitas, dan kesetiaan seseorang terhadap aturan yang berada

dilingkungannya.

2. Peranan ideal

Agar terciptanya Partisipasi

Politik Masyarakat yang baik

Page 44: SKRIPSI PERAN KOMISI PEMILIHAN UMUM DALAM …

33

Peranan Ideal adalah peran yang diinginkan oleh masyarakat kepada

panitia Komisi Pemilihan Umum agar apa yang diharapkan oleh masyarakat

terwujud dan diimplementasikan sesuai dengan apa yang dicita-citakan atau

yang diangan-angankan.

3. Peranan Faktual

Peranan Faktual adalah peran yang dilakukan oleh seseorang atau

lembaga khusus yang didasarkan pada kenyataan secara nyata yang terjadi

di kehidupan sosial.

Page 45: SKRIPSI PERAN KOMISI PEMILIHAN UMUM DALAM …

34

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Waktu dan Lokasi Penelitian

Waktu yang dibutuhkan dalam pelaksanaan penelitian ini adalah 2 (dua)

bulan terhitung dari tanggal 20 April s.d 20 Juni 2020. Lokasi penelitian ini

dilakukan dikantor Komisi Pemilihan Umum di Kecamatan Minasatene Kabupaten

Pangkajene dan Kepulauan jalan Tumampua. Dengan pertimbangan bahwa

pengembangan peran dalam meningkatkan Partisipasi Masyarakat pada Pemilu

Presiden Perlu ditingkatkan lagi dengan para pegawai dan staf Komisi Pemilihan

Umum di Kecamatan Minasatene Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan.

B. Jenis dan Tipe Penelitian

1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian Kualitatif, yaitu penelitian

yang mendeskripsikan tentang peran Komisi Pemilihan Umum dalam

meningkatkan Partisipasi masyarakat pada Pemilu Presiden Tahun 2019 di

Kecamatan Minasatene Kabupaten Pangkejene dan Kepulauan.

2. Tipe Penelitian

Penelitian ini termasuk dalam penelitian deskriptif dimana dalam memperoleh

data dan informasi menggunakan landasan teori sebagai pemandu yang

merupakan bahan pembahasan dari penelitian agar fokus penelitian sesuai

dengan fakta dan keadaan lokasi penelitian tersebut.

C. Sumber Data

Page 46: SKRIPSI PERAN KOMISI PEMILIHAN UMUM DALAM …

35

Sumber data dalam penelitian ini ada 2 (dua) yaitu:

a. Data Primer yaitu data yang diperoleh secara langsung pada saat melakukan

penelitian, sumber data yang diperoleh secara langsung dari informan yang

bersangkutan dengan cara wawancara untuk mendapatkan informasi yang ada

relefansinya dengan permasalahan penelitian.

b. Data Sekunder yaitu data yang dikumpulkan dari litelature dan dokumen serta

data yang diambil dari sumber tertentu yang digunakan sebagai pendukung

data primer berupa seperangkat informasi dalam bentuk dokumen, laporan dan

informasi tertulis lainnya berkaitan dengan penelitian.

D. Informan Penelitian

Informan ialah orang yang diwawancarai, dimintai informasi oleh

pewawancara. Informan adalah orang yang dianggap menguasai dan memahami

bebagai data, informasi, maupun peristiwa yang terjadi dari subjek objek penelitian,

teknik penentuan informan dilakukan dengan puposive sampling melalui key

person, dengan menentukan kelompok orang menjadi informan sesuai dengan

kriteria yang dipilih terkait dengan masalah penelitian. Penentuan informan kunci

ditetapkan saat memasuki lapangan dari selama penelitian berlangsung atau dikenal

dengan desain emergent sampling karena sample atau informan dalam penelitian

kualitatif tidak dapat ditentukan sebelumnya.

Adapun informan penelitian yang terpilih yaitu pihak yang betul-betul

mengerti serta mengalami permasalahan penelitian tersebut. Informan tersebut

dalam penelitian ini terdiri dari beberapa orang yaitu:

Page 47: SKRIPSI PERAN KOMISI PEMILIHAN UMUM DALAM …

36

Tabel 1 : Informan Penelitian

No Nama Jabatan Inisial Jumlah

1 Burhan A., S.H Ketua KPU

Pangkajene Dan

Kepulauan

BR 1

2 Ridwan Nurhan, S.IP Sub Bagian

Teknis Pemilu

Dan Hupmas

RN 1

3 Samsir Salam, S.Ag Badan Pengawas

Pemilihan Umum

SS 1

4 Iqsan Masyarakat IQ 1

5 Hj. Mardiah Masyarakat MR 1

TOTAL INFORMAN 5

E. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini penulis menggunakan beberapa teknik pengumpulan data,

diantaranya sebagai berikut:

1. Observasi

Observasi merupakan penelitian dengan cara mengamati objek yang diteliti dalam

penelitian ini menempuh dua cara yaitu:

a. Pengamatan Langsung

Pengamatan langsung yang dilakukan tanpa perantara terhadap objek yang

diteliti.

b. Pengamatan Tidak Langsung

Pengamatan yang dilakukan terhadap suatu objek yang melalui perantara suatu

alat atau cara, baik yang dilaksanakan dalam situasi sebernarnya maupun buatan.

Page 48: SKRIPSI PERAN KOMISI PEMILIHAN UMUM DALAM …

37

2. Wawancara

Teknik Wawancara merupakan suatu teknik pengumpulan data secara

langsung dengan responden yang mengacu pada pedoman wawancara yang telah

dipersiapkan.

3. Dokumentasi

Dokumentasi, yaitu teknik pengumpulan data yang tidak langsung ditujukan

kepada subjek penelitian. Dokumentasi dapat dibedakan menjadi dokumen primer

( dokumen yang ditulis oleh orang yang langsung mengalami sesuatu peristiwa).

Dan dokumen sekunder (jika peristiwa dilaporkanda orang lain yang selanjutnya

ditulis oleh orang ini).

F. Teknik Analisis Data

Analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung terus

menerus sampai tuntas, sehingga datanya jenuh. Aktivitas tersebut adalah reduksi

data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan :

1. Data Reduction (Reduksi Data), reduksi data adalah analisis data yang dilakukan

dengan memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting,

dicari tema dan polanya.Data yang diperoleh di dalam lapangan dituliskan/diketik

dalam bentuk uraian atau laporan yang terperinci.

2. Data Display (Penyajian Data), selanjutnya penyajian data dalam bentuk uraian

singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart, dan sejenisnya.Yang paling

sering digunakan untuk menyajikan data dalam penelitian kualitatif adalah teks

yang bersifat narasi.

Page 49: SKRIPSI PERAN KOMISI PEMILIHAN UMUM DALAM …

38

3. Conclusion Drawing/Verification, langkah ketiga adalah penarikan kesimpulan

dan verifikasi. Dari data yang diperoleh, kemudian dikategorikan, dicari tema dan

polanya kemudian ditarik kesimpulan. Kesimpulan awal yang dikemukakan

masih bersifat sementara, dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang

kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya (Sugiyono,

2010).

G. Keabsahan Data

Dalam penelitian kualitatif, data bisa dikatakan akurat ketika terjadi

keselarasan antara yang di laporkan dengan apa yang perbedaan antara yang

sesungguhnya terjadi pada obyek penelitian. Untuk menguji kebenaran informasi

pada metodologi ini dapat digunakan uji kredibilitas. Untuk menguji kredibilitas

suatu penelitian kualitatif dapat dilakukan dengan berbagai cara yaitu :

1. Perpanjangan pengamatan

Hal ini dilakukan ketika peneliti masih menemukan kekeliruan dari hasil

penelitiannya sehingga mengharuskan untuk melakukan peninjauan kembali ke

lokasi penelitian sehingga bisa mendapatkan informasi yang lebih akurat lagi dari

apa yang sudah didapatkan sebelumnya.

2. Meningkatkan Ketekunan

Lebih mencermati hal yang ingin di teliti dengan cara lebih memfokuskan diri

pada hal yang ingin di teliti sehingga lebih sistematis dan lebih jelih lagi untuk

melihat apakah data yang di kumpulkan itu benar atau salah.

Page 50: SKRIPSI PERAN KOMISI PEMILIHAN UMUM DALAM …

39

3. Triangulasi

Pengujian kebenaran informasi dengan berbagai cara dan berbagai kondisi

berupa pengujian kebenaran serta akurasi data harus dengan berbagai cara.

Hal ini dilakukan dengan tiga triangulasi, yaitu :

a. Triangulasi sumber data adalah menggali kebenaran informasi tertentu

melalui berbagai metode dan sumber perolehan data. Misalnya, selain

melalui wawancara dan observasi, peneliti bisa menggunakan observasi

terlibat, dokumen tertulis, arsip, dokumen sejarah, catatan resmi, catatan

atau tulisan pribadi dan gambar atau foto. Masing-masing cara itu akan

menghasilkan bukti atau data yang berbeda, yang selanjutnya akan

memberikan pandangan yang berbeda pula mengenai fenomena yang

diteliti.

b. Triangulasi teknik berarti peneliti menggunakanteknik pengumpulan data

yang berbeda-beda untuk mendapatkan data dari sumber

datayangsama.Peneliti menggunakan observasi partisipatif,

wawancaramendalam, Sertadokumentasi untuk sumber data yang sama

secara serempak.

c. Triangulasi waktu yaitu data yang dikumpulkan dengan teknik melihat

kondisi sikologis informan yang dinilai berdasarkan waktu wawancara

antara pagi, siang ataupun sore hari.

4. Analisis Kasus Negatif

Analisis kasus yang tidak sesuai atau bertentangan dengan kasus yang

sebenarnya dalam jangka waktu tertentu apabila pada waktu itu tidak di temukan

Page 51: SKRIPSI PERAN KOMISI PEMILIHAN UMUM DALAM …

40

lagi data yang lain atau data yang bertentangan maka data yang diperoleh dianggap

benar dan di jadikan sebagai referensi.

5. Menggunakan Bahan Referensi

Hal ini dilakukan dengan cara memperlihatkan bukti berupa gambar ataupun

suara rekaman antara peneliti dan informan penelitian sehingga ada yang bukti yang

jelas atau kongkret bahwa peneliti betul-betul terjun langsung kelapangan atau

lokasi penelitian untuk melakukan penelitian dan data yang dikumpulkan adalah

data berdasarkan penelitian bukan hanya asumsi peneliti atau opini

6. Mengadakan membercheck

Hal ini dilakukan berupa pengevaluasian data kembali oleh peneliti atas data

yang diperoleh dari informan apakah jawaban yang diberikan informan sesuai

dengan pertanyaan peneliti atau tidak sehingga data yang terkumpul lebih kredibel

lagi sehingga data yang di peroleh adalah data akurat ( Sugiyono, 2013)

Page 52: SKRIPSI PERAN KOMISI PEMILIHAN UMUM DALAM …

41

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Objek Penelitian

Gambaran Umum Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan

Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan terletak di bagian barat dari Provinsi

Sulawesi Selatan, dengan Ibukota Pangkajene dan sebagai pusat pelayanan wilayah

bagi Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan, selain itu karena letaknya yang sangat

strategis dekat dengan Ibukota Provinsi Sulawesi Selatan. Berdasarkan letak

astronomi, Kabupaten pangkajene dan kepulauan berada pada 11.00’ Bujur Timur

dan 040. 40’ – 080. 00’ Lintang Selatan.

Secara Administratif Luas wilayah Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan

12.362,73 Km2 (setelah diadakan analisis Bakosurtanas) untuk wilayah laut seluas

11.464,44 Km2, dengan daratan seluas 898,29 Km2, dan panjang garis pantai di

Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan yaitu 250 Km, yang membentang dari barat

ke timur. Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan terdiri dari 13 kecamatan, dimana

9 kecamatan terletak pada wilayah daratan dan 4 kecamatan terletak di wilayah

kepulauan.

Batas administrasi dan batas fisik Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan

adalah sebagai berikut :

1. Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Barru.

2. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Maros.

3. Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Bone.

Page 53: SKRIPSI PERAN KOMISI PEMILIHAN UMUM DALAM …

42

4. Sebelah Barat berbatasan dengan Pulau Kalimantan, Pulau Jawa dan Madura,

Pulau Nusa Tenggara dan Pulau Bali.

Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan merupakan kabupaten yang struktur

wilayah terdiri atas 2 bagian utama yang membentuk kabupaten ini yaitu :

Wilayah Daratan

Secara garis besar wilayah daratan Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan

ditandai dengan bentang alam wilayah dari daerah dataran rendah sampai

pegunungan dengan luas wilayah daratan 898,29 Km² , dimana potensi cukup besar

juga terdapat pada wilayah daratan ditandai dengan terdapatnya sumber daya alam

berupa hasil tambang, seperti batu bara, marmer, dan semen. Disamping itu potensi

pariwisata alam yang mampu menambah pendapatan daerah.

Wilayah Kepulauan

Page 54: SKRIPSI PERAN KOMISI PEMILIHAN UMUM DALAM …

43

Wilayah kepulauan Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan dengan luas

wilayah laut 11.464,44 Km², dengan pulau sebanyak 115 pulau, 73 pulau

berpenghuni dan 42 yang tidak berpenghuni, merupakan wilayah yang memiliki

kompleksitas yang sangat urgen untuk dibahas, wilayah kepulauan Kabupaten

Pangkajene dan Kepulauan memiliki potensi wilayah yang sangat besar untuk

dikembangkan secara lebih optimal, untuk mendukung perkembangan wilayah

Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan.

Sumber: Pangkajene dan Kepulauan Dalam Angka 2019

Tabel 2 : Pembagian wilayah dan luas setiap Kecamatan

Page 55: SKRIPSI PERAN KOMISI PEMILIHAN UMUM DALAM …

44

Kecamatan Luas (km2)

Liukang Tangaya 12.000

Liukang Kalmas 9.150

Liukang Tumpabiring 5.444

Liukang Tumpabiring Utara 8.556

Pangkajene 4.739

Minasatene 7.648

Balocci 14.308

Tondong Tallasa 11.120

Bungoro 9.012

Labakkang 9.846

Ma’rang 7.522

Segeri 7.828

Mandalle 4.016

Pangkajene dan Kepulauan 1.112,29

Sumber: Pangkajene dan Kepulauan Dalam Angka 2019

Tabel 3 : Jumlah Desa dan Kelurahan

Page 56: SKRIPSI PERAN KOMISI PEMILIHAN UMUM DALAM …

45

No Kecamatan Desa/Kelurahan Jumlah

1 Liukang Tangaya 9 9

2 Liukang Kalmas 7 7

3 Liukang Tumpabiring 9 9

4 Liukang Tumpabiring Utara 7 7

5 Pangkajene 9 9

6 Minasatene 8 8

7 Balocci 5 5

8 Tondong Tallasa 6 6

9 Bungoro 8 8

10 Labakkang 13 13

11 Ma’rang 10 10

12 Segeri 6 6

13 Mandalle 6 6

JUMLAH 103 103

Sumber : Pangakejene dan Kepulauan Dalam Angka 2019

Visi dan Misi Pemerintah Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan sebagai berikut:

Page 57: SKRIPSI PERAN KOMISI PEMILIHAN UMUM DALAM …

46

Visi Pemerintah Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan adalah “Kabupaten

Pangkajene dan Kepulauan mewujudkan desa modernyang produktif dan

berkarakter menuju daerah yang lebih maju dan mandiri”

Misi adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan

untuk mewujudkan visi yang telah ditentukan. Rumusan misi membantu lebih jelas

penggambaran visi yang ingin dicapai dan menguraikan langkah-langkah yang

harus dilakukan. Misi pemerintah Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan Kedepan

sebagai berikut:

1. Mengembangkan ineterkoneksitas dan jejaring antar wilayah

ditingkat nasional, regionel dan internasional.

2. Menciptakan lingkungan yang kondusif.

3. Mencipatakan tata kepemerintahan yang back (good Governance).

4. Program Unggulan Membangun Desa/Kelurahan.

5. Bantuan Irigasi,kolam air, bibit, alsintam, alat tangkap untuk petani

dan nelayan.

6. Ketersediaan air bersih bagi masyarakat desa dan kelurahan.

7. Bantuan penerangan jalan umum didesa kelurahan.

8. Bantuan Sepra Kesehatan.

9. Bantuan SPP Mahasiswa Perguruan Tinggi.

10. Bantuan Bedah Rumah di desa/kelurahan.

11. Bantuan Sepra Olahraga.

12. Bantuan Keterampilan dan Pelatih Kerja.

13. Bantuan Pasar desa, bundes, dan permodalan.

Page 58: SKRIPSI PERAN KOMISI PEMILIHAN UMUM DALAM …

47

14. Bantuan sarana ibadah dan keagamaan.

15. Tambahan penghasilan PNS/Insentif Desa.

16. Percepatan Sapra:Penerangan, Telekomukasi, Transportasi, Air

bersih, Kelautan Perikan di Pulau.

1. Gambaran Umum Kecamatan Minasatene

Minasatene merupakan salah satu kelurahan dalam lingkup Kecamatan

Pangkajene, kemudian oleh Pemerintah Kabupaten Pangkep pada masa

pemerintahan Bupati HA Gaffar Patappe, tepatnya pada Tahun 2000 berdasarkan

Peraturan Daerah (Perda) No 13 Tahun 2000, Kecamatan Pangkajene dimekarkan

menjadi dua kecamatan, yaitu Kecamatan Pangkajene, meliputi kelurahan -

kelurahan sebelah barat dan Kecamatan Minasatene, meliputi kelurahan / desa di

sebelah timur Pangkajene, ibu kota kabupaten.

Pembentukan Kecamatan Minasatene ini merupakan bagian dari

pendekatan pelayanan pemerintah kepada rakyat. Sebelumnya berstatus sebagai

kecamatan pembantu / perwakilan berdasarkan Surat Keputusan ( SK ) Gubernur

Kepala Daerah Tk. I Sulawesi – Selatan Nomor SK 81 / II / 1995 tanggal 6 Februari

1995 dan SK. 953 / XI / Tahun 1998 tanggal 14 November 1998. Sebagai

penjabaran dari ketentuan Pasal 66 ( 6 ) UU No 22 Tahun 1999 tentang

Pemerintahan Daerah, maka telah ditetapkan Keputusan Menteri Dalam Negeri (

Kepmendagri ) No. 4 Tahun 2000. Keputusan inilah yang menjadi dasar hukum

peningkatan status kecamatan pembantu / perwakilan menjadi kecamatan definitif

dengan mempersyaratkan pembentukannya melalui Peraturan Daerah (Perda).

Pembentukannya mengacu pada ketentuan pasal 7 Kepmendagri No 4 Tahun 2000

Page 59: SKRIPSI PERAN KOMISI PEMILIHAN UMUM DALAM …

48

bahwa semua perwakilan kecamatan yang telah ada, dibentuk menjadi kecamatan

dan telah mendapatkan persetujuan DPRD Pangkep No 22 / KPTS / VI / 2000

tertanggal 14 Juni 2000. Kecamatan Minasa Te’ne sendiri meliputi wilayah

Kelurahan Minasa Te’ne, Kalabbirang, Bontoa, Biraeng, Bonto Kio, Kelurahan

Bonto Langkasa, Desa Kabba, dan Desa Panaikang (Pasal 1 Perda No 13 Tahun

2000 ).

Luas Wilayah Kecamatan Minasatene yaitu 96,479 km2, dengan batas

sebagai berikut:

• Sebelah utara : Kecamatan Bungoro

• Sebelah selatan : Kabupaten Maros

• Sebelah timur : Kecamatan Balocci

• Sebelah barat : Kecamatan Pangkajene

Jumlah penduduk di Kecamatan Minasatene sebanyak 36.479 orang dengan

rincian laki-laki sebanyak 17.668 orang, perempuan sebanyak 18.811

orang. Sedangkan jumlah Kelurahandi Kecamatan Minasatene terdapat 8

Kelurahan.

Daftar Kelurahan sebagai Berikut :

Page 60: SKRIPSI PERAN KOMISI PEMILIHAN UMUM DALAM …

49

1. Kelurahan Bonto Langkasa

2. Kelurahan Kabba

3. Kelurahan Panaikang

4. Kelurahan Bontokio

5. Kelurahan Biraeng

6. Kelurahan Minasatene

7. Kelurahan Kalabbirang

8. Kelurahan Bontoa

No Kelurahan Jumlah Pemilih Memilih Tidak Memilih

1 Bonto Langkasa 3293 2703 590

2 Kabba 3142

2674 468

3 Panaikang 2029

1589 440

4 Bontokio 3673

2797 876

5 Biraeng 4126

3308 818

6 Minasatene 3418

2754 664

7 Kalabbirang 3524

2907 617

8 Bontoa 3267

2666 601

JUMLAH 26.472 21.398 5.074

Tabel5: Jumlah Pemilih pada Kecamatan Minasatene 2019

Page 61: SKRIPSI PERAN KOMISI PEMILIHAN UMUM DALAM …

50

Sebagai data perbandingan daftar Pemilihan Umum di Kecamatan

Mnasatene Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan, Maka Penulis melampirkan data

Daftar Pemilihan Umum Tahun 2014.

No Kelurahan Jumlah Pemilih Memilih Tidak Memilih

1 Bonto Langkasa 3781 2678 1103

2 Kabba 3198

2391 807

3 Panaikang 3714

2658 1056

4 Bontokio 3281

2291 990

5 Biraeng 3159

2347 812

6 Minasatene 3175

2314 861

7 Kalabbirang 2919

2238 681

8 Bontoa 1876

1335 541

JUMLAH 25.103 18.252 6.851

Tabel6: Jumlah Pemilih pada Kecamatan Minasatene 2014

Page 62: SKRIPSI PERAN KOMISI PEMILIHAN UMUM DALAM …

51

2. Profil KPU Pangkajene dan Kepulauan

Sesuai Undang Undang Pemilu Nomor 3 Tahun 1999 Tentang Pemilihan

Pemilu, maka Visi dan Misi Komisi Pemilihan Umum KPU Kabupaten Pangkajene

dan Kepulauan adalah :

VISI

Terwujudnya Komisi Pemilihan Umum sebagai penyelenggara Pemilihan

Umum yang memiliki integritas, profesional, mandiri, transparan dan akuntabel,

demi terciptanya demokrasi Indonesia yang berkualitas berdasarkan Pancasila dan

UUD 1945 dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

MISI

1. Membangun lembaga penyelenggara Pemilihan Umum yang memiliki

kompetensi, kredibilitas dan kapabilitas dalam menyelenggarakan

Pemilihan Umum.

2. Menyelenggarakan Pemilihan Umum untuk memilih Anggota Dewan

Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, Dewan Perwakilan Rakyat

Daerah, Presiden dan Wakil Presiden serta Kepala Daerah dan Wakil

Kepala Daerah secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, adil,

akuntabel, edukatif dan beradab.

3. Meningkatkan kualitas penyelenggaraan Pemilihan Umum yang bersih,

efisien dan efektif.

Page 63: SKRIPSI PERAN KOMISI PEMILIHAN UMUM DALAM …

52

4. Melayani dan memperlakukan setiap peserta Pemilihan Umum secara adil

dan setara, serta menegakkan peraturan Pemilihan Umum secara konsisten

sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

5. Meningkatkan kesadaran politik rakyat untuk berpartisipasi aktif dalam

Pemilihan Umum demi terwujudnya cita-cita masyarakat Indonesia yang

demokratis.

Dalam Pasal 10 Undang-undang Nomor 3 Tahun 1999 tentang Pemilihan

Umum dan Pasal 2 Keputusan Presiden Nomor 16 Tahun 1999 tentang

Pembentukan Komisi Pemilihan Umum dan Penetapan Organisasi dan Tata Kerja

Sekretariat Umum Komisi Pemilihan Umum, dijelaskan bahwa untuk

melaksanakan Pemilihan Umum, KPU Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan

mempunyai tugas kewenangan sebagai berikut :

1. Merencanakan dan mempersiapkan pelaksanaan Pemilihan Umum.

2. Menerima, meneliti dan menetapkan Partai-partai Politik yang berhak

sebagai peserta Pemilihan Umum.

3. Membentuk Panitia Pemilihan Indonesia yang selanjutnya disebut PPI dan

mengkoordinasikan kegiatan Pemilihan Umum mulai dari tingkat pusat

sampai di Tempat Pemungutan Suara yang selanjutnya disebut TPS;

4. Menetapkan jumlah kursi anggota DPR, DPRD I dan DPRD II untuk setiap

daerah pemilihan. Menetapkan keseluruhan hasil Pemilihan Umum di

semua daerah pemilihan untuk DPR, DPRD I dan DPRD II.

Page 64: SKRIPSI PERAN KOMISI PEMILIHAN UMUM DALAM …

53

5. Mengumpulkan dan mensistemasikan bahan-bahan serta data hasil

Pemilihan Umum.

6. Memimpin tahapan kegiatan Pemilihan Umum.

Dalam Pasal 2 Keputusan Presiden Nomor 16 Tahun 1999 terdapat

tambahan huruf : tugas dan kewenangan lainnya yang ditetapkan dalam Undang-

undang Nomor 3 Tahun 1999 tentang Pemilihan Umum.

Sedangkan dalam Pasal 11 Undang-undang Nomor 3 Tahun 1999 tersebut juga

ditambahkan, bahwa selain tugas dan kewenangan KPU sebagai dimaksud dalam

Pasal 10, selambat-lambatnya 3 (tiga) tahun setelah Pemilihan Umum dilaksanakan,

KPU mengevaluasi sistem Pemilihan Umum.

STRUKTUR ORGANISASI KPU

KABUPATEN PANGKAJENE DAN KEPULAUAN

Page 65: SKRIPSI PERAN KOMISI PEMILIHAN UMUM DALAM …

54

B. Peran Komisi Pemilihan Umum Dalam Meningkatkan Partisipasi Pemilih

Pada Pemilu Presiden Tahun 2019 Di Kecamatan Minasatene Kabupaten

Pangkajene dan Kepulauan

Hasil penelitian ini menjelaskan tentang peran komisi pemilihan umum

dalam meningkatkan partisipasi pemilih pada pemilu presiden tahun 2019 di

kecamatan minasatene kabupaten pangkajene dan kepulauan yang mengaju pada

indikator Peran (Soekanto, 2009), yaitu peranan normatif, peranan ideal, dan

peranan faktual. Uraian penelitian ini dikemukakan sebagai berikut :

1. Peranan Normatif

Peranan Normatif adalah jenis peran yang dapat dilakukan oleh seseorang

ataupun lembaga yang didasarkan pada seperangkat norma yang berlaku dalam

kehidupan masyarakat.

Berikut wawancara penulis dengan anggota KPU, Terkait peranan normatif

:

“Norma-norma yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan pemilu harus

Mandiri, jujur, adil, berkepastian hukum, tertib, tranfaransi,

proposionalitas, akuntabilitas, profesionalitas, efisiensi dan efektifitas.

Semua norma dalam pelaksaan pemilu tidak boleh dilanggar oleh

penyelenggara pemilu. Kebiasaan masyarakat minasatene dalam

pelaksanaan pemilu mngikuti kegiatan-kegiatansosialisasi yang

dilaksanakan oleh KPU, menggunakan hak pilih pada hari pemungutan

suara, dan ikut menyaksikan perhitungan suara di TPS. (Informan SF, 28

April 2020)

Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat diketahui bahwa terkait peranan

Normatif menyatakan masyarakat harus mandiri, jujur, adil, berkepastian hukum,

tertib, tranfaransi, proposionalitas, akuntalibitas, profesionalitas, efisiensi dan

Page 66: SKRIPSI PERAN KOMISI PEMILIHAN UMUM DALAM …

55

efektifitas, dalam pelaksanaan pemilu masyarakat harus mengikuti semua aturan-

aturan yang telah ditetapkan oleh KPU setempat.

Adapun penjelasan dari anggota KPU mengemukakan bahwa :

“Norma yang perlu diperhatikan yaitu Pastikan anda terdaftar dalam

pemilih, tidak datang terlambat, jangan menggunakan atribut kampanye

dan memamerkan pilihan saat di TPS, tolak segala bentuk politik uang atau

serangan fajar, dan pastikan anda tau siapa yang akan dicoblos. Norma yang

tidak boleh dilanggar dalam pelaksanaan pemiliu seperti menghasut dan

mengadu domba perseorangan ataupun masyarakat, dan mengaggu

ketertiban umum. ”. (Informan NW, 20 April 2020)

Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat diketahui bahwa Pastikan

masyarakat terdaftar dalam pemilih, tidak datanga terlambat, tidak menggunakan

atribut kampanye dan memamerkan pilihan saat di TPS, menolak segala bentuk

politik uang atau serangan fajar, dan pastikan masyarakat tau siapa yang akan di

coblos.

Adapun penjelasan dari anggota KPU mengemukakan bahwa :

”Norma-norma yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan pemilu adalah

Luber Jurdil : Langsung, bebas, rahasia, jujur dan adil. Saya rasa semua

norma harus dipatuhi atau diikuti sehingga dalam pelaksanaan pemilu

berjalan dengan baik. Kebiasaan masyarakat Pangkep khususnya

dikecamatan Minasatene adalah ikut dalam pemilihan (ikut mencoblos salah

satu pasangan), mengawasi surat suara”. (Informan RN, 6 Mei 2020)

Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat diketahui bahwa terkait dengan

peranan normatif menyatakan dalam pelaksanaaan pemilu yang harus diperhatikan

adalah Luber Jurdil yaitu Langsung, bebas, rahasia, jujur dan adil.

Page 67: SKRIPSI PERAN KOMISI PEMILIHAN UMUM DALAM …

56

Selanjutnya untuk mengetahui norma-norma dalam pemilihan umum maka

kami melakukan wawancara dengan sejumlah informan masyarakat

mengemukakan bahwa :

“Kita perlu menghormati sesama pemilih. Sebagai masyarakat kita tidak

boleh menjelek-jelekan pilihan orang lain. Sebagian masyarakat

mengharapkan serangan fajar (materi)”. (Informan MR, 19 Mei 2020)

Berdasarkan hasil wawancara diatas menunjukkan bahwa toleransi antar

masyarakat masih tinggi, sebagian masyarakt mendambakan serangan fajar.

2. Peranan Ideal

Peranan Ideal adalah jenis peran yang dilakukan oleh seseorang atau

lembaga yang didasarkan pada nilai-nilai ideal atau yang seharusnya dilakukan

sesuai dengan kedudukannya didalam suatu sistem.

Berikut wawancara penulis dengan anggota KPU, Terkait peranan ideal :

“Peran KPU membantu penyusunan program dan anggaran pemilu di

Kabupaten/Kota. KPU dalam menjalankan tugasnya bertanggung jawab

sesuai dengan peraturan perundang-undangan.langkah-;angkah dilakukan

oleh KPU melalui proses perencanaan/penyusunan program KPU,

ketersediaan anggaran untuk melaksanakan program sosialisasi, dan

integritas.” (Informan SF, 28 April 2020)

Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat diketahui bahwa terkait dengan

peranan ideal menyatakan KPU membantu penyusunan program dan anggaran

pemilu di Kabupaten/Kota. Dan dalam menjalankan tugasnya KPU bertanggung

jawab sesuai dengan aturan perundang-undangan.

Page 68: SKRIPSI PERAN KOMISI PEMILIHAN UMUM DALAM …

57

Adapun penjelasan anggota KPU , mengemukakan bahwa :

“Peranan KPU yaitu memberikan pelayanan teknis pelaksanaan pemilu,

membantu peyusunan laporan penyelenggaraan pemilu dan pertanggung

jawaban KPU,salah satu peranan KPU yaitu memberikan informasi

pemilihan kepada masyarakat, sehingga masyarakat dapat menyalurkan

aspirasinya melalui pemilihan umum dengan menggunakan hak suaranya.

(Informaan NW, 28 April 2020)

Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat diketahui bahwa KPU meberikan

pelayanan teknis pelaksanaan pemilu, membantu penyusunan laporan

penyelnggaraan pemilu dan petanggung jawaban KPU, dalam menjalankan

peranannya KPU memberikan informasi pemilihan kepada masyarakat, sehingga

masyarakat dapat menyalurkan aspirasinya melalui pemilihan umum menggunakan

hak pilihnya.

Adapun penjelasan dari anggota KPU, mengatakan bahwa :

“Peran KPU pada masyarakat yaitu menyampaikan informasi dan kegiatan,

menjawab pertanyaan serta menampung dan memproses pengaduan,

memperlakukan masyarakat secara adil dan menyampaikan hasil

pemilihan.peran KPU dikecamatan Minasatene cukup baik. Dimana bila

terjadi kendala atau masalah, KPU langsung cepat merespon. Dalam

meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pemilu, KPU memberikan

informasi kepada masyarakat melalui media yang ada. (Informan RN, 6 Mei

2020)

Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat diketahui bahwa KPU

menyampaikan informasi dan kegiatan, menjawab pertanyaan serta menampung

dan memproses pengaduan, memperlakukan masyarakat secara adil dan

menyampaikan haasil pemilhan.

Page 69: SKRIPSI PERAN KOMISI PEMILIHAN UMUM DALAM …

58

Selanjutnya untuk mengetaui ideal dalam pemilihan umum maka kami

melakukan wawancara dengan sejumlah masyarakat mengemukakan bahwa :

“KPU mensosialisasikan cara-cara dan calon presiden yang akan dipilih.

KPU mensosialisasikan mulai tingkat desa sampai kabupaten”. (Informan

IQ, 26 Mei 2020)

Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat diketahui bahwa KPU

menjalankan tugasnya mensosialisasikan langkah-langkah pemilihan pada

masyarakat mulai tingkat desa sampai kabupaten.

3. Peranan Faktual

Peranan Faktual adalah peranan yang dilakukan oleh seseorang atau

lembaga yang didasarkan pada kenyataan secara kongkrit dilapangan atau

kehidupan sosial yang terjadi secara nyata.

Berikut wawancara penulis dengan anggota KPU,terkait peranan faktual :

“Dalam mensukseskan pelaksanaan pemilu, KPU memiliki 3 aspek utama

yakni, penataan akses informasi publik, menjaga hak konstitusional warga

negara, dan menjaga otentisitas suara rakyat. KPU sudah menjalankan

program yang sudah ditentukan berupa sosialisasi secara langsung

kemasyarakat.yang kerap terjadi misalnya kurangnya kertas suara dan tidak

siapnya penyelenggara”. (Informan SF, 28 April 2020)

Berdasarkan wawancara diatas dapat diketahui bahwa terkait peranan

faktual menyatakan KPU memiliki 3 aspek utama yakni, penataan akses informasi

publik, menjaga hak konstitusional warga negara, dan menjaga otentisitas suara

rakyat. KPU juga sudah menjalankan program yang sudah ditentukan berupa

sosialisasi secara langsung kemasyarakat. KPU menyatakan kerap terjadi masalah

seperti kurangnya kertas suara dan tidak siapnya penyelenggara.

Page 70: SKRIPSI PERAN KOMISI PEMILIHAN UMUM DALAM …

59

Adapun penjelasan dari anggota KPU mengemukakan bahwa :

“Untuk mensukseskan pemilu, KPU terus berupaya melakukan sosialisasi

baik ditingkat kecamatan maupun tingkat kelurahan dan melalui media.

KPU mencoba memkasimalkan agar dalam pemilihan umum ini berjalan

dengan baik akan tetapi dalam sosialisasi pada lansia dan orang yang

pendidikannya rendah, itu sulit. Jadi beberapa kali KPU mengadakan

sosialisasi agar paham. Kendala-kendala dalam pelaksanaan pemilu itu

kurangnya surat suara pada kecamatan Minasatene sehingga KPU

berkoordinasi dengan Tps-tps atau kecamatan lain yang mempunyai surat

suara yang lebih”. (Informan NW, 28 April 2020)

Berdasarkan wawancara diatas dapat diketahui bahwa terkait perananan

faktual menyatakan untuk mensukseskan pemilu, KPU harus terus berupaya

melakukan sosialisasi melalui media. Tapi adapun kendala KPU dalam

memaksimalkan pemilihan umum seperti sosialisaasi pada lansia, orang yang

berpendidikan rendah, dan kurangnya surat suara.

Adapun penjelasan dari anggota KPU mengemukakan bahwa :

“Sebagai penyelenggara pemilu yang profesional tentunya harus

meningkatkan SDM yang kompoten sebagai cara untuk menciptakan

penyelenggara yang profesional, meningkatkan partisipasi dan kualitas

pemilih. Tentunya pada saat ini, tujuan KPU belum tercapai secara

maksimal. Indonesia merupakan negara demokraasi tetapi masih kurangnya

kesadaran maasyarakat akan pentingnya terlibat dalam menentukan calon-

calon pemimpin.KPU masih kurang berintegrasi untuk mewujudkan pemilu

yang jujur dan adil. Kendala-kendala dalam pelaksanaan pemilu

problematika terkait distribusi logistik, susah mendapatkan formulir c6 saat

pelaksanaan pemilu, proses perhitungan suara yang harus melewati waktu

lama (tengah malam), dan gugatan atas haasil akhir suara”. (Informan RN,

6 Mei 2020)

Berdasarkan wawancara diatas dapat diketahui bahwa sebagai

penyelenggara pemilu yang profesional tentunya harus meningkatkan SDM yang

kompeten sebagai cara untuk menciptakan penyelenggra yang profesional,

meningkatkan partisipasi, dan kualitas pemilih meningkatkan partisipasi dan

kualitas pemilih.

Page 71: SKRIPSI PERAN KOMISI PEMILIHAN UMUM DALAM …

60

Selanjutnya untuk mengetahui faktual dalam pemilihan umum maka kami

melakukan wawancara dengan sejumlah masyarakat mengemukakan bahwa :

”Dalam mensukseskan pemilu KPU terus berupaya agar tertibnya pada saat

pelaksanaan pemilu dan jujur pada saat perhitungan suara. Kendala yang

biasanya terjadi, pelaksanaan pemilu selalu tidak tepat waktu dengan waktu

yang dijanjikan”. (Informan MR, 19 Mei 2020)

Berdasarkan wawancara diatas dapat diketahui bahwa KPU sudah berusaha

keras agar tertibnya pelaksanaan pemilu dan jujur pada saat perhitungan suara.

Sebagian masyarakat mengeluh tentang tidak tepat waktunya pelaksanaan pemilu.

Page 72: SKRIPSI PERAN KOMISI PEMILIHAN UMUM DALAM …

61

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang disajikan pada bab

sebelumnya tentang peran komisi pemilihan umum dalam meningkatkan partisipasi

pemilih pada pemilu presiden tahun 2019 di Kecamatan Minasatene Kabupaten

Pangkajene dan Kepulauan, maka dapat disimpulkan bahwa sudah cukup efektif.

KPU di Kecamatan Minasatene Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan harus terus

bekerja keras untuk meningkatkan partisipasi jumlah pemilih setiap perhelatan

pemilu dilaksanakan terutama setiap penyelenggaraan pemilihan presiden.

Mengingat data laporan KPU yang menyebutkan jumlah pemilih setiap

diselenggarakan pemilu jumlah pemilih selalu meningkat. KPU di Kecamatan

Minasatene Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan sudah berupaya semaksimal

mungkin untuk meningkatkan partisipasi pemilih. Upaya-upaya yang dilakukan

oleh KPU di Kecamatan Minasatene Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan dalam

meningkatkan partisipasi pemilih pada pemilu presiden tahun 2019 yaitu (1)

Peranan Normatif (2) Peranan Ideal (3) Peranan Faktual.

B. Saran

1. Masyarakat diharapkan untuk lebih sering mengikuti informasi baik dari media

atau mengikuti sosialisasi yang diadakan oleh KPU Kabupaten Pangkajene dan

Kepulauan. Agar tumbuh kesadaran akan pentingnya mengikuti Pemilihan

Presiden dan Pemilihan Umum lainnya.

61

Page 73: SKRIPSI PERAN KOMISI PEMILIHAN UMUM DALAM …

62

2. Pihak KPU Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan diharapkan lebih gencar lagi

dalam melakukan sosialisasi.

Page 74: SKRIPSI PERAN KOMISI PEMILIHAN UMUM DALAM …

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, Rozali.2011. Mewujudkan Pemilu yang Lebih Berkualitas, PT.

RajagrafindoPersada, Jambi

Ardial. 2009. Komunikasi Politik. Jakarta: Indeks.

Budiarjo, M. (2007). Dasar-Dasar Ilmu Politik. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka

Utama.

Boore, C. George. 2010. Psikologi Sosial. Jogjakarta: Prismashopie

Cangara, Hafied. 2009. Komunikasi Politik: Konsep, Teori dan Strategi. Jakarta:

Rajawali Pers.

Djogo, Tony, Dkk.2003. Kelembagaan Dan Kebijakan Dalam Pengembangan

Agroforestri,World Agroforestri Centre (ICRAF), Bogor.

Damsar. (2010). Pengantar Sosiologi Politik. Jakarta: Kencana Prenada Media

Grup.

Efriza. Political Explore: Sebuah Kajian Ilmu Politik. Bandung: Alphabeta. 2012.

Fauzia, Farida. 2010. Tugas, Wewenang Dan Kewajiban Sekretariat Jendral Kpu,

Sekretatiat Kpu Provinsi, dan Sekretriat Kpu Kabupaten/Kota, Jakarta

Hutami, Gartiria. 2011. Pengaruh Konflik Peran dan Ambiguitas Peran Terhadap

Komitmen Indenpendensi Auditor Internal Pemerintah Daerah (Studi Empiris

Pada Inspektorat Kota Semarang) (universitas Diponegoro, Jurnal:5

Karianga, Hendra. 2011. Partisipasi Masyarakat Dalam Pengelolaan Keuangan

Daerah (Perspektif Hukum dan Demokrasi), Bandung: PT.Alumni Bandung

Mukhtie, Fadjar. “Pemilu, Perselisihan Hasil Pemilu dan Demokrasi”, (Malang:

Setara Press, 2013:1)

Morisson. (2005). Hukum Tata Negara RI Era Reformasi. Jakarta: Ramdina

Prakoso

Nimmo, Dan. (2005). Komunikasi Politik Komunikator, Pesan, dan Media.

Bandung: PT Rempaja Rosdakarya

Rama, D. W. (2010). Partisipasi Politik Pemilih Pemula Dalam Pelaksanaan

Pemilu Tahun 2009 di Desa Puguh Kecamatan Boja Kabupaten Kenda.

Semarang: Unnes.

Ramlan, S. (2006). Memahami Ilmu Politik. Jakarta: Gramedia.

Page 75: SKRIPSI PERAN KOMISI PEMILIHAN UMUM DALAM …

Surbakti, Ramlan.Memahami Ilmu Politik, Jakarta: PT. Gramedia Widisarana

Indonesia, 2007:142-143

Siswo, Dkk.2014. Journa, Upaya Komisi Pemilihan Umum (Kpu) Dalam

Meningkatkan Partiipasi Masyarakat Dalam Pemilihan Kepala Daerah Dan

Wakil Kepala Daerah Di Kabupaten Kutai Katanegara, Kutai

Soekanto, Soerjono. 2012. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: PT Raja Grafindo

Persada

Soebagio.”Implikasi Golongan Putih dalam Perspektif Pembangunan Demokrasi

di Indonesia”, Universitas Islam Yusuf, Tangerang 2008:82

Sugiyono. 2013. Metodelogi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D. Bandung:

ALFABETA.

Sunandar, U. (2004). Pemerintah Desa Dan Kelurahan. Bandung: Tarsito.

Soekanto, Soerjono. Sosiologi Suatu Pengantar, (Jakarta: Rajawali Press, 2002),

242.

Undang-undang Nomor 42 tahun 2008 “tentang tahapan-tahapan pelaksanaan

pemilu”

Undan-undang 23 Tahun 2003 “Tentang Pemilihan Umum Presiden dan Wakil

Presiden”

Undang-undang Nomor 15 tahun 2011” tentang Penyelenggaraan Pemilihan

Umum” (Yogyakarta: PustakaMahardika, 2011:12)

Undang-undang Pemilu Nomor15Tahun 2011 “Tentang Penyelenggran

Pemilu”(Yogyakarta: PustakaMahardika, 2011:50-57)

R.I, Undang-undang Nomor 7 Tahun 2017 “Tentang Pemilihan Umum”

Page 76: SKRIPSI PERAN KOMISI PEMILIHAN UMUM DALAM …

LAMPIRAN

Foto dengan Anggota KPU Tgl 28 April 2020

Foto dengan Anggota KPU Tgl 28 April 2020

Page 77: SKRIPSI PERAN KOMISI PEMILIHAN UMUM DALAM …

Foto dengan Anggota KPU Tgl 6 Mei 2020

Foto dengan Anggota KPU Tgl 6 Mei 2020

Page 78: SKRIPSI PERAN KOMISI PEMILIHAN UMUM DALAM …

Foto dengan Masyarakat Tgl 19 Mei 2020

Foto dengan Masyarakat Tgl 26 Mei 2020

Page 79: SKRIPSI PERAN KOMISI PEMILIHAN UMUM DALAM …
Page 80: SKRIPSI PERAN KOMISI PEMILIHAN UMUM DALAM …
Page 81: SKRIPSI PERAN KOMISI PEMILIHAN UMUM DALAM …

RIWAYAT HIDUP

Nama Lengkap Resky Rahmadani Lahir di Minasatene,

Tanggal 30 Januari 1997. Alamat Jalan Pramuka,

Kelurahan Minasatene, Kecamatan Minasatene. Anak

Pertama dari dua bersaudara , dari pasangan Sahrir dan

H. Hasnah.

Penulis menempuh pendidikan Sekolah Dasar di SD 12 BIRAENG dan selesai

pada Tahun 2009, penulis melanjutkan pendidikan Sekolah Menengah Pertama

di SMP NEGERI 1 MINASATENE dan selesai pada tahun 2012, dan selanjutnya

penulis melanjutkan Sekolah Menengah Atas di SMA NEGERI 1 PANGKAJENE

dan selesai tahun 2015 dan kemudian penulis melanjutkan pendidikan pada

perguruan tinggi di Universitas Muhammadiyah Makassar (UNISMUH

MAKASSAR) pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik dengan Program Studi

Ilmu Pemerintahan. Pada tahun 2020 ini akan mengantarkan penulis untuk meraih

gelar Sarjana Strata Satu (S1) dengan menyusun karya ilmiah dengan judul “Peran

Komisi Pemilihan Umum Dalam Meningkatkan Partisipasi Pemilih Pada Pemilu

Presiden Tahun 2019 di Kecamatan Minasatene Kabupaten Pangkajene dan

Kepulauan”.