skripsi pengaruh sistem informasi akuntansi …
TRANSCRIPT
SKRIPSI
PENGARUH SISTEM INFORMASI AKUNTANSI BERBASIS
KOMPUTERISASI TERHADAP PENGELOLAAN KAS
PADA PT. KARYA ANUGERAH INMA
MAKASSAR
NURHALIFAH
10573 02377 11
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNISUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
MAKASSAR2015
SKRIPSI
PENGARUH SISTEM INFORMASI AKUNTANSI BERBASIS
KOMPUTERISASI TERHADAP PENGELOLAAN KAS
PADA PT. KARYA ANUGERAH INMA
MAKASSAR
NURHALIFAH
10573 02377 11
Diajukukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Muhammadiyah Makassar untuk Memenuhi Sebagai Persyratan
Guna Memperoleh Gelar Sarjana pada Jurusan Akuntansi
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNISUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
MAKASSAR2015
i
HALAMAN PERSETUJUAN
Judul Skripsi : PENGARUH SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
BERBASIS KOMPUTERISASI TERHADAP
PENGELOLAAN KAS PADA PT. KARYA
ANUGERAH INMAMAKASSAR
Nama Mahasiswa : NURHALIFAH
No. Stambuk/Nim : 10573 02377 11
Fakultas/Jurusan : EKONOMI DAN BISNIS / AKUNTANSI
Perguruan Tinggi : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
Telah diseminarkan pada tanggal 24 juni 2015
Makassar, juni 2015
Menyetujui :
Pembimbing I
H. Andi Arman, SE.,M.Si.Ak.CA
Pembimbing II
Samsul Rizal, SE., MM
Mengetahui:
Dekan Fakultas Ekonomi
Dr. H. Mahmud Nuhung, MA.
KTAM: 497794
Ketua Jurusan Akuntansi
Ismail Badollahi, SE., M.Si,Ak.
NBM:1073428
ii
KATA PENGANTAR
Assalamu ‘Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Dengan Rahmat Allah SWT, Segala puji dan Syukur Penulis Haturkan
Kehadirat Allah SWT telah melimpahkan berkat dan anugrah-Nya kepada penulis
sehingga dapat menyelesaikan penyusunan Skripsi yang berjudul “Pengaruh
Sistem Informasi Akuntansi Berbasis Komputerisasi Terhadap Pengelolaan Kas
Pada PT. Karya Anugerah Inma Makassar”. Penulisan Skripsi ini merupakan
salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan di Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar dan guna memperoleh gelar
Sarjana. Penulis menyadari bahwa Skripsi ini masih jauh dari sempurna. Karena
itu, Penulis sangat mengharapkan masukan demi kesempurnaan Skripsi ini.
Dalam menyusun dan menyelesaikan Skripsi ini, penulis telah banyak
menerima masukan, bimbingan, dan dukungan dari setiap pihak baik
bantuan dari segi moril maupun dari segi materil kepada penulis. Dalam
kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada :
1. Keluarga besar dan Terutama Kedua Orang tua bapak Arifin johan Abd.
Salam dan Ibu Kumula Dg. Puji dan Saudara-Saudaraku Suherni, Ardi,
Nurhasniah, St. Aminah Serta Adi saputra (Dhika Oktara Pratama
Muhammad Aidil) yang tak pernah berhenti mendoakan kemudahan dan
keberhasilan penulis.
2. Bapak Dr. H. Irwan Akib, M.Pd sebagai Rektor Universitas Muhammadiyah
Makassar.
iii
3. Bapak Dr. H. Mahmud Nuhung, MA sebagai Dekan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.
4. Bapak Ismail Badollahi, SE. M.Si,Ak sebagai Ketua Jurusan Akuntansi
Universitas Muhammadiyah Makassar.
5. Bapak H. Andi Arman, SE.,M.Si.Ak.CA, Selaku Dosen Pembimbing I dan
Bapak Samsul Rizal, SE., MM Selaku Pembimbing II yang telah bersedia
meluangkan waktu, memberikan pengarahan, bimbingan dan masukan
yang bermanfaat dalam penyelesaian skripsi ini.
6. Bapak Dr. H. Ansyarif Khalid, SE. M.Si, Ak, CA selaku Penasehat
Akademik.
7. Seluruh Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Makassar
Khususnya Jurusan Akuntansi yang telah memberikan Ilmu Pengetahuan
Kepada Penulis.
8. Seluruh Staff administrasi dan karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Makassar yang telah banyak membantu.
9. Bapak, selaku Manager Akuntan Pada perusahaan PT. Karya Anugerah Inma
Makassar yang telah memberikan Izin kepada penulis untuk melakukan
penelitian.
10. Seluruh Karyawan PT. Karya Anugerah Inma Makassar yang telah
meluangkan waktunya membantu penulis dalam menyusun dan
menyelesaikan skripsi ini Khususnya Indah Ariyani
11. Sahabat-Sahabatku di Exact one 2011 yang telah memberikan motivasi dan
dukungannya selama ini.
iv
12. Teman-teman Akuntansi 1 2011, yang telah mengutamakan kebersamaan,
kekompakan serta dukungannya selama ini.
13. Keluarga Besar Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) dan Badan
Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Muhammadiyah Makassar yang telah memberikan motivasi dan dukungannya
selama ini.
14. Kepada Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang
telah memberikan bantuan dalam penyusunan skripsi ini.
Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
semoga Allah SWT menerima dan membalas amal perbuatan baik dari semua
pihak yang telah membantu dan berpartisipasi dalam penulisan Skripsi ini dan
Semoga Skripsi ini bermanfaat bagi kita semua.
Penulis menyadari bahwa Skripsi ini belum begitu sempurna, oleh karena
itu penulis mengharapkan saran dan kritik dari pihak dalam menyempurnakan
dan memperbaiki Skripsi ini untuk tujuan kedepan. Semoga Skripsi ini
bermanfaat untuk menambah pengetahuan dan wawasan bagi kita semua.
Billahi Fii Sabilil Haq, Fastabiqul Khaerat
Makassar, April 2015
Penulis
v
ABSTRAK
Nurhalifah (2015) “Pengaruh Sistem Informassi Akuntansi BerbasisKomputerisasi Terhadap Pengelolaan Kas”. Pembimbing I. H. Andi Arman,Pembimbing II. Samsul Rizal
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Pengaruh Sistem InformasiAkuntansi Berbasis Komputerisasi Terhadap Pengelolaan Kas pada PT. KARYAANUGERAH INMA Makassar.
PT. KARYA ANUGERAH INMA adalah Perusahaan yang bergerak dibidangjasa konstruksi khususnya pada Pembangunan Dermaga/Pelabuhan danPengerukan Kolam/Alur Pelabuhan dan lain-lain. PT. KARYA ANUGERAHINMA pertama kali didirikan pada pada tanggal 26 Agustus 1982, di UjungPandang (Makassar).
Metode penilaian yang di terapkan PT. Karya Anugerah Inma Makassar yaituMetode analisis deskriptif dan Uji Regresi. Sedangkan Teknik Pengumpulan datayang dilakukan dalam penelitian ini adalah Observasi, Wawancara dan StudiDokumentasi dan Metode yang dipakai guna menganalisis data yang diperolehadalah dengan menggunakan Metode Kuantitatif.
Berdasarkan Hasil penelitian, maka dapat dikemukakan bahwa terdapat PengaruhAntara Sistem Informasi Akuntansi Terkomputerisasi Dengan Pengelolaan Kas.Pada perusahaan PT. Karya Anugerah Inma Makassar.
Kata Kunci : Sistem Informasi Akuntansi Berbasis Komputerisasi,Pengelolaan kas
vi
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL.......................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN .................................................................. ii
KATA PENGANTAR........................................................................... iii
ABSTRAK ............................................................................................. vi
DAFTAR ISI.......................................................................................... vii
BAB I. PENDAHULUAN..................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ....................................................................... 5
C. Tujuan Penulisan......................................................................... 5
D. Manfaat Penulisan....................................................................... 6
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA.......................................................... 7
A. Sistem Informasi Akuntansi ........................................................ 7
B. Prinsip-prinsip Sistem Informasi Akuntansi .............................. 13
C. Pembentukan Sistem Informasi Akuntansi ................................ 16
D. Tahapan Pengembangan SIA ..................................................... 18
E. Sistem Akuntansi Manual ......................................................... 19
F. SIA Berbasis Komputerisasi ....................................................... 20
G. Pengertian Kas ............................................................................ 24
H. Hubungan SIA Terhadap Pengelolaan Kas................................. 33
I. Kerangka Pikir ............................................................................ 35
J. Hipotesis...................................................................................... 36
BAB III. METODE PENELITIAN ..................................................... 37
A. Objek dan Waktu Penelitian........................................................ 37
B. Metode Pengumpulan Data ......................................................... 37
C. Jenis dan Sumber Data ................................................................ 38
D. Metode Analisis Data ................................................................. 38
BAB IV. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN.............................. 42
A. Profil Perusahaan ....................................................................... 42
B. Visi Dan Misi Perusahaan .......................................................... 43
C. Domisili Perusahaan ................................................................... 43
D. Stuktur Organisasi Dan Legalitas Perusahaan .......................... 44
BAB V. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ..................... 49
A. Hasil Penelitian .......................................................................... 49
B. Pembahasaan ............................................................................. 50
C. Pengujian Hipotesis .................................................................... 52
BAB V1. KESIMPULAN DAN SARAN ............................................. 77
A. Kesimpulan ................................................................................ 77
B. Saran ........................................................................................... 79
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................... 80
viii
DAFTAR TABEL
No. Judul Halaman
Tabel 1.1 Pernyataan Kuisioner Variable X ............................................ 56
Tabel 1.2 Pernyataan Kuisioner Variable X ............................................ 57
Tabel 1.3 Pernyataan Kuisioner Variable X ............................................ 57
Tabel 1.4 Pernyataan Kuisioner Variable X ............................................ 58
Tabel 1.5 Pernyataan Kuisioner Variable X ............................................ 58
Tabel 1.6 Pernyataan Kuisioner Variable X ............................................ 59
Tabel 1.7 Pernyataan Kuisioner Variable X ............................................ 59
Tabel 1.8 Pernyataan Kuisioner Variable X ............................................ 60
Tabel 1.9 Pernyataan Kuisioner Variable X ............................................ 61
Tabel 1.10 Pernyataan Kuisioner Variable X ............................................ 61
Tabel 1.11 Pernyataan Kuisioner Variable Y ............................................ 62
Tabel 1.12 Pernyataan Kuisioner Variable Y ............................................ 62
Tabel 1.13 Pernyataan Kuisioner Variable Y ............................................ 63
Tabel 1.14 Pernyataan Kuisioner Variable Y ............................................ 63
Tabel 1.15 Pernyataan Kuisioner Variable Y ............................................ 64
Tabel 1.16 Pernyataan Kuisioner Variable Y ............................................ 64
Tabel 1.17 Pernyataan Kuisioner Variable Y ............................................ 65
Tabel 1.18 Pernyataan Kuisioner Variable Y ............................................ 66
Tabel 1.19 Pernyataan Kuisioner Variable Y ............................................ 66
Tabel 1.20 Pernyataan Kuisioner Variable Y ............................................ 67
Tabel 1.21 Pernyataan Kuisioner Variable Y ............................................ 67
Tabel 1.22 Pernyataan Kuisioner Variable Y ............................................ 68
Tabel 1.23 Pernyataan Kuisioner Variable Y ............................................ 68
Tabel 1.24 Pernyataan Kuisioner Variable Y ............................................ 69
Tabel 1.25 Pernyataan Kuisioner Variable Y ............................................ 69
Tabel 1.26 Uji Variable X SIA Terkomputerisasi...................................... 70
Tabel 1.27 Uji Variable Y Pengelolaan Kas .............................................. 71
Tabel 1.28 Kofisien Determinan (R ) ........................................................ 72
Tabel 1.28 Anova ....................................................................................... 73
Tabel 1.28 Hasil Analisis Regresi Linear Sederhana ................................. 73
ix
DAFTAR GAMBAR
No. Judul Halaman
Gambar 2.1 Tahap Pengembangan SIA ................................................. 18
Gambar 2.2 Langkah dan Instrumen Sistem akuntansi manual ............. 19
Gambar 2.3 Model Sistem Akuntansi Secara Komputer ....................... 21
Gambar 2.4 Kerangka Pikir .................................................................... 36
Gambar 2.5 Model penelitian.................................................................. 41
Gambar 2.6 Struktur Organisasi Perusahaan .......................................... 45
x
1
.
BABI
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Pada masa sekarang ini perusahaan di Indonesia dihadapkan pada tantangan
masa depan yang cukup berat, salah satunya adalah era globalisasi yang semakin
pesat dan persaingan yang semakin tajam khususnya pada dunia usaha, untuk
menghadapi jalannya operasi usaha secara langsung maupun tidak langsung hal itu
membawa pengaruh terhadap situasi dan aktivitas perusahaan.
Perkembangan teknologi merupakan stimulus untuk dapat lebih Meningkatkan
kinerja pada suatu organisasi bisnis. Hal tersebut juga membuat perkembangan dunia
informasi saat ini menjadi semakin cepat, maka diperlukan system pengolah data
yang dapat menghasilkan informasi guna menunjang proses bisnis yang dimiliki.
Sistem informasi menjadi pengaruh penting karena membantu organisasi bisnis untuk
dapat menghasilkan informasi yang tepat dan cepat. Berkembangnya kebutuhan
informasi memicu perkembangan akuntansi sebagai suatu sistem informasi akuntansi.
Kemampuan sistem informasi akuntansi yang berkembang saat ini
memungkinkan adanya komputer sebagai alat bantu dalam pengolahan data menjadi
informasi yang berguna. Seluruh kegiatan yang berhubungandengan segala hal
termasuk sistem akuntansi di suatu organisasi bisnis mulai menggunakan sistem
secara terkomputerisasi. Hal ini ditujukan supaya mencapai tingkat efektivitas dan
efisiensi yang tinggi. Dengan adanya perkembangan teknologi informasi akan
menyebabkan perkembangan sistem basis data yang juga disebabkan karena tuntutan
1
2
.
kebutuhan dan permasalahan akan pengolahan data yang semakin banyak dan
kompleks.
Banyak organisasi bisnis yang sukses berkat teknologi informasi,contohnya
adalah Google. Perusahaan yang bergerak di bidang teknologi informasi ini memang
sangat digemari oleh kalangan pecinta browsing sebagai mesin pencari. Google
menawarkan layanan kecepatan dan kemudahan pencarian informasi untuk para
pengakses. Dibalik layanan tersebut, Google menyiasatinya dengan penggunaan
teknologi informasi yang bermutu tinggi. Tidak seperti mesin pencari yang lain,
berkat penggunaan teknologi informasi ini Google dapat menyajikan layanan yang
objektif dalam pencarian sumber informasi dengan kualitas terbaik melalui cara yang
mudah. Dapat disimpulkan bahwa penggunaan teknologi informasi memposisikan
organisasi bisnis menjadi lebih unggul secara kompetitif dibanding kompetitor.
Menurut pendapat Szajna dan Scammel (2004), kesuksesan pengembangan
sistem informasi sangat tergantung pada kesesuaian harapan antara system analyst,
pemakai (user), sponsor dan customer. Didukung analisis Bodnar dan Hopwood
(2006), perubahan dari sistem manual ke sistemkomputerisasi tidak hanya
menyangkut perubahan teknologi tetapi juga perubahan perilaku dan organisasional.
Oleh karena itu, suatu perkembangan system informasi memerlukan suatu
perencanaan dan implementasi yang matang.
Memberdayakan secara maksimal tiap fungsi dalam organisasi perusahaan
secara efektif memerlukan kebijaksanaan. Oleh karena itu, dengan adanya suatu
perencanaan dan strategi yang memadai, maka setiap kebijakan yang akan diambil
3
.
berhubungan dengan pengambilan keputusan berdasarkan kondisi riil yang terjadi
diperusahaan.
Perusahaan memberikan keyakinan bahwa apa yang dilaporkan benar dan
dapat dipercaya sehingga secara tidak langsung dapat meningkatkan efisiensi kerja
dan menjaga ketaatan dan kebijaksanaan pemimpin yang telah ditetapkan. Untuk itu,
didalam suatu perusahaan diperlukan sistem dan prosedur untuk memudahkan
melancarkan kegiatan operasional perusahaan. Begitupun didalam proses pengelolaan
kas, membutuhkan suatu sistem dan prosedur.
Sistem dan prosedur memiliki perbedaan, Menurut Mulyadi dalam bukunya,
Sistem Informasi Akuntansi (2001 : 1) “sistem adalah suatu jaringan prosedur yang
dibuat menurut pola yang terpadu untuk melaksanakan kegiatan pokok organisasi”.
Sedangkan “prosedur adalah suatu urutan kegiatan klerikal, biasanya melibatkan
beberapa orang dalam satu departemen atau lebih, yang dibuat untuk menjamin
penanganan secara seragam transaksi organisasi yang terjadi berulang-ulang”.Jadi,
suatu sistem terdiri dari jaringan prosedur, sedangkan prosedur merupakam urutan
kegiatan klerikal.
Sistem dan prosedur dapat dipenuhi apabila terdapat pola atau struktur
organisasi yang jelas yaitu adanya pembagian tugas dan penetapan fungsi yang
baik.Dengan adanya struktur organisasi, maka perusahaan memiliki tujuan yang jelas,
tujuan suatu perusahaan adalah mencari profit (keuntungan). Menurut Jeff Madura
dalam bukunya Introduction To Business/Pengantar Bisnis (2007 : 6) “tujuan suatu
4
.
usaha (perusahaan) adalah untuk melayani kebutuhan pelanggan oleh pemilik yang
mencoba untuk memperoleh laba”.
Dengan demikian, sistem akuntansi sangat dibutuhkan oleh perusahaan dalam
menjalankan kegiatan operasionalnya khususnya aktivitas yang berhubungan dengan
pengelolaan kas sehingga perusahaan dapat mengelolah kinerja keuangannya secara
maksimal. Setiap penerimaan kas ataupun pengeluaran kas yang dilakukan oleh
perusahaan, pada akhirnya akan ditunjukkan pada laporan keuangan sebagai bukti
pengelolaan kas yang baik.
Seiring berkembangnya suatu usaha/bisnis, maka persoalan – persoalan dalam
perusahaan juga semakin rumit sehingga hubungan pihak – pihak yang yang terlibat
didalamnya menjadi semakin kompleks.Dalam kondisi demikian, pimpinan
perusahaan dihadapkan pada masalah bagaimana melalukan pengelolaan yang baik.Di
dalam perusahaan sering terjadi kecurangan pencatatan transaksi yang berhubungan
dengan kas, maka diperlukan adanya sistem informasi akuntansi agar kecurangan
dalam prosedur pencatatan dapat diminimalkan.Para manajer dapat memperoleh
laporan yang berkaitan dengan kas secara cepat, tepat dan akurat.
Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik untuk menulis proposal dengan
topik sistem informasi akuntansi terkomputerisasi dengan judul “PENGARUH
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI BERBASIS KOMPUTERISASI
TERHADAP PENGELOLAAN KAS PADA PT. KARYA ANUGERAH INMA
MAKASSAR“
5
.
B. Rumusan Masalah
Dari uraian yang dikemukan sebelumnya dan mengingat begitu pentingnya
pengaruh sistem informasi akuntansi berbasis komputerisasi terhadap pengelolaan
kas, maka dalam penulisan ini dirumuskan masalah yang akan dibahas yaitu
“Bagaimanakah pengaruh sistem informasi akuntansi berbasis komputerisasi
terhadap pengelolaan kas pada PT. Karya Anugerah Inma Makassar ”
C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan identifikasi, batasan dan rumusan masalah yang penulis
ungkapkankan sebelumnya, maka penulis merumuskan tujuan penulisan ini, sebagai
berikut :
1. Mendeteksi permasalahan yang terjadi pada pengelolaan kas PT. Karya
Anugerah Inma Makassar.
2. Mengungkapkan bagaimana pengaruh sitem informasi berbasis komputerisasi
terhadap pengelolaan kas PT. Karya Anugerah Inma Makassar.
D. Manfaat Penulisan
Manfaat yang dapat diambil dari penulisan proposal ini, yaitu :
1. Memberikan usulan pengelolaan kas dimana didalamnya diterapkan suatu
pengendalian internal yang baik untuk dapat menyelesaikan atau
meminimalisasi permasalahan terjadinya kecurangan dalam pencatatan yang
dapat mengakibatkan kerugian.
6
.
2. Memberikan masukan dalam rangka menambah pengetahuan dan pemahaman
serta wawasan bagi para pembaca tulisan ini.
7
.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Sistem Informasi Akuntansi
Sistem informasi akuntansi merupakan bagian yang terpenting dari seluruh
informasi yang diperlukan manajemen.Sistem informasi akuntansi terutama
berhubungan dengan prosedur yang dilakukan dalam suatu perusahaan.Untuk itu,
sistem informasi akuntansi dirancang untuk menangani sesuatu yang berulangkali
atau rutin terjadi.
Dengan adanya sistem informasi yang memadai menjadikan akuntan
perusahaan dapat menyediakan informasi keuangan bagi setiap tingkatan
manajemen, para pemilik atau pemegang saham, kreditur dan para pemakai laporan
keuangannya lainnya.Sistem informasi akuntansi tersebut dapat digunakan oleh
manajemen untuk merencanakan dan mengendalikan operasi perusahaan sehingga
dapat mencapai sasarandan menjamin atau menyediakan laporan keuangan yang
tetap.Untuk mengetahui arti pentingnya sistem informasi akuntansi maka kita harus
memahami pengertian sistem informasi akuntansi tersebut. Berikut ini diuraikan
beberapa definisi dari beberapa dari istilah yang digunakan dalam sistem informasi
akuntansi :
Untuk mengenal pengertian sistem informasi akuntansi, berikut akan
dikemukan beberapa pendapat para ahli : Menurut Horngren, Harrison dan Bamber
(2002, p.227) "Sistem Informasi Akuntansi adalah kombinasi dari orang, catatan-
7
8
.
catatan, dan prosedur yang dipergunakan oleh perusahaan untuk menyediakan data
keuangan".
Menurut mulyadi (2001 : 3) “Sistem Informasi Akuntansi adalah organisasi
formulir, catatan dan laporan yang dikoordinasikan sedemikian rupa untuk
menyediakan laporan keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan
pengelolaan perusahaan”.
Sedangkan definisi lain dikemukan oleh Barry E. Chusing dalam buku
karangan Zaki Baridwan (2007 : 3) bahwa “Sistem Informasi Akuntansi adalah suatu
set sumber daya manusia dan modal dalam suatu organisasi yang bertugas untuk
menyiapkan laporan keuangan dan juga informasi yang diperoleh dari kegiatan
pengumpulan dan pengolahan data transaksi’.
Berdasarkan pengertian para ahli di atas, maka penulis dapat membuat
pengertian atau definisi sistem informasi akuntansi, yaitu suatu prosedur yang dapat
dikombinasikan dengan catatan keuangan dan sumber daya manusia dalam
pengelolaan suatu modal didalam suatu perusahaan untuk menyiapkan suatu
informasi dari laporan keuangan atas kegiatan pengumpulan dan pengolahan data
transaksi perusahaan. Sistem informasi akuntansi merupakan himpunan sumber
daya, seperti orang-orang dan kelengkapan, yang dirancang dengan
mentrasformasikan data keuangan dan data lainnya ke dalam informasi. Informasi itu
dikomunikasikan kepada berbagai pengambil keputusan.
9
.
1. Pengertian Sistem
Sistem dapat diartikan sebagai suatu kesatuan yang terdiri atas interaksi
elemen – elemen yang berusaha mencapai tujuan tertentu, agar dalam suatu
perusahaan dapat membuat suatu keputusan.
Untuk lebih mengetahui pentingnya sistem, berikut dikemukakan beberapa pendapat
para ahli :Mulyadi (2001 : 1) mengemukakan bahwa “sistem pada dasarnya adalah
sekolompok unsur yang erat berhubungan satu dengan yang lainnya yang berfungsi
bersama – sama untuk mencapai tujuan tertentu”.
Menurut Cole/neuschel dalam buku zakiBaridwan (2002 : 3), “Sistem adalah suatu
kerangka dari prosedur – prosedur yang saling berhubungan yang disusun sesuai
dengan skema yang menyeluruh untuk melaksanakan suatu kegiatan atau fungsi
perusahaan”.
Menurut Marom (2002 : 1) menyatakan bahwa “sistem adalah suatu jaringan
dari prosedur – prosedur yang disusun dalam rangkaian secara menyeluruh untuk
melaksanakan berbagai kegiatan atau fungsi pokok dalam suatu badan usaha”.
Dari pengertian yang dikemukan oleh para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa
“sistem adalah suatu prosedur-prosedur dan bagian-bagian yang disusun dan saling
berinterkasi antara satu dengan yang lainnya dalam satu rangkaian yang berfungsi
secara menyeluruh dan bersama-sama untuk mencapai suatu tujuan tertentu”.
10
.
2. Pengertian Informasi
Informasi berhubungan dengan data, informasi berasal dari data.Tapi, perlu
disadari bahwa sesungguhnya data tidak mempunyai nilai apa-apa untuk mengambil
keputusan, hanya informasi saja yang mempunyai nilai karena informasi
memudahkan seseorang untuk mengambil keputusan.
Menurut Gordon B. Davis (2003 : 27) “Information is data that has been
processed into a form that is meaningfull to the receipiet and is of real or perceived
value in current or prospective decision”. Bahwa Informasi merupakan data yang
diolah menjadi suatu bentuk yang penting bagi si penerima dan mempunyai nilai yang
nyata dapat dirasakan dalam keputusan – keputusan yang sekarang atau keputusan di
masa mendatang.
Dengan demikian, menurut penulis informasi adalah suatu bentuk data yang
dapat dikelolah sehingga dapat menghasilkan dan memiliki manfaat bagi penerima
yang dapat digunakan untuk mengambil suatu keputusan.
3. Pengertian Akuntansi
Akuntansi merupakan bahasa bisnis. Setiap perusahaan menerapkannya
sebagai alat komunikasi. Secara klasik akuntansi merupakan proses pencatatan
(recording), pengelompokkan (classifying), rangkuman (sumarrizing), dan pelaporan
(reporting) dari transaksi-transaksi perusahaan. Untuk lebih jelas, berikut ini
dikemukan pengertian akuntansi menurut beberapa para ahli : menurut American
Accounting Assosiation (AAA) dalam buku karya Soemarso S.R. dengan judul
11
.
Akuntansi Suatu Pengantar (2004:3) “Akuntansi adalah proses pengidentifikasian,
mengukur dan melaporkan informasi ekonomi, untuk memungkinnya adanya
penilaian dan keputusan yang jelas dan tegas bagi mereka yang menggunakan
informasi tersebut”.
Menurut buku karangan Horngren, dkk (2007 : 3) mengemukakan bahwa
“Akuntansi adalah suatu sistem yang mengukur aktivitas-aktivitas usaha, mengelola
informasi tersebut menjadi laporan keuangan dan menkomunikasikan hasil-hasilnya
kepada para pembuat keputusan”.
Dari definisi - definisi di atas dapat disimpulkan bahwa akuntansi mempunyai
peranan penting yang bersifat keuangan dalam kegiatan perusahaan dan kepada
pihak-pihak tertentu yang memerlukan untuk mengambil keputusan atau memilih
alternatif ekonomi.
Sedangkan menurut penulis “Akuntansi adalah suatu proses pengumpulan
transaksi keuangan perusahaan untuk dilakukan pengidentifikasian, pengelompokan
dan pengukuran serta pencatatan sehingga dapat menghasilkan suatu seni atau
keterampilan yang mempunyai informasi penting berupa laporan keuangan bagi
pihak-pihak yang berkepentingan terhadap perusahaan yang dapat digunakan untuk
membuat keputusan”.
12
.
4. Fungsi Sistem Informasi Akuntansi
Fungsi sistem informasi akuntansi menurut AzharSusanto (2007;9) adalah :
“Mendukung aktivitas sehari-hari perusahaan, mendukung proses
pengambilankeputusan, membantu dalam memenuhi tanggung jawab pengelolaan
perusahaan”.
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa fungsi sistem informasi
akuntansi adalah untuk mendukung aktivitas perusahaan, mendukung pimpinan dalam
mengambil keputusan, dan membantu dalam memenuhi pengelolaan perusahaan.
6. Tujuan Sistem Informasi Akuntansi
Didalam perusahaan pihak manajemen memerlukan sistem informasi
akuntansi untuk membantu dalam pencapaian tujuan perusahaannya. Dalam
memenuhi fungsinya, system informasi akuntansi harus mempunyai tujuan yang
dapat memberikan pedoman kepada pihak manajemen dalam merencanakan suatu
sistem yang dapat menghasilkan informasi yang berguna terutama dalam hal
pengelolaan penjualan.
Tujuan penyusunan Sistem Informasi Akuntansi menurut Bodnar dan
Hopwood (2006;19) adalah sebagai berikut :
“1. To improve the quality of information(untuk meningkatkan kualitas informasi
)
2. To improve internal control ( meningkatkan kontrol internal )
13
.
3. To minimize cost, where appropiate” ( untuk meminimalkan biaya, bagaimana
menyesuaikannya ) ”
Seluruh tujuan sistem informasi tersebut harus saling berhubungan,
peningkatan baik kualitas maupun kuantitas informasi yang diperlukanserta metode
internal check/pengendalian internal tidak dapat dilaksanakan apabila mendorong
kenaikan biaya yang lebih tinggi, sehingga harus meminimalisasikanbiaya tetapi
pengendalian internal dan kualitas informasi yang dihasilkan bisa diterima untuk
membantu dalam pengambilan keputusan.
B. Prinsip-prinsip Sistem Informasi Akuntansi
Untuk memiliki sistem informasi yang efektif, beberapa prinsip dasar tertentu
sebaiknya diikuti. Prinsip-prinsip ini antara lain adalah : kontrol, kompatibilitas,
fleksibilitas dan manfaat biaya.
1. Kontrol
Prinsip kontrol mensyaratkan bahwa system akuntansi menyediakan semua
ciri pengendalian internal yang dibutuhkan untuk melindungi aktiva perusahaan dan
memastikan bahwa datanya handal. Para manajer membutuhkan kendali atas beragam
kegiatan perusahaan. Pengendalian internal adalah langkah-langkh yang diambil
perusahaan guna memastikan kehandalan data akuntansinya, melindungi aktivanya
dari pencurian dan penyalagunaan, meyakinkan bahwa para karyawan mengikuti
prosedur dan kebijakan perusahaan, dan mengevaluasi para kinerja karyawan,
departemen, divisi, dan perusahaan secara menyeluruh. Perusahaan membentuk
14
.
pengendalian internal untuk meningkatkan kesempatan para karyawan berfungsi
menurut rencana yang sudah disusun oleh tim manajemen.
2. Kompatibilitas
Prinsip kompatibilitas menyatakan bahwa desain sistem akuntansi harus serasi
dengan faktor-faktor organisasional dan sumber daya manusia perusahaan. System
yang kompatibel adalah system yang selaras dengan kegiatan usaha, sumber daya
manusia dan struktur organisasional perusahaan. Faktor organisasioanl berkaitan erat
dengan sifat bisnis dan aturan formal yang dijalankan oleh unit-unit di dalamnya
unrtuk mencapai tujuan usahanya. Sebagai misal, sebuah perusahaan dapat
mengorganisasikan upaya pemasarannya menurut produk atau daerah pemasaran. Jika
sebuah perusahaan diorganisasikan menurut daerah pemasaran maka sistem
akuntansinya harus melaporkan pendapatan dan beban menurut produk. Sistem
informasi akuntansi yang kompatibelselaras dengan kebutuhan tertentu perusahaan.
3. Fleksibilitas
Prinsip fleksibitas menyatakan bahwa sebuah sistem informasi akuntansi
harus fleksibel sehingga memungkinkan transaksi bisnis bertumbuh dan diadakan
perubahan organisasional. System informasi akuntansi harus sanggup menampung
bermacam-macam kebutuhan pemakai dan kebutuhan informasi yang berubah.
Lingkungan bisnis berubah diakibatkan berlangsungnya kemajuan teknologi,
pertumbuhan organisasional, besarnya persaingan, peraturan pemerintah, atau
perubahan prinsip akuntansi. Perubahan di dalam perusahaan seringkali
15
.
membutuhkan perubahan sistem akuntansinya. Sistem informasi akuntansi yang
dirancang dengan baik memenuhi pedoman fleksibilitas dengan menampung
perubahan tanpa harus mengubah keseluruhan sistem.
Sistem informasi akuntansi mencerminkan pula struktur organisasi dan
kebutuhan informasi berbagai individu di dalamperusahaan. Baik individu ataupun
lini otoritas dan tanggungjawab di dalam perusahaan organisasi berubah, sistem
informasi akuntansi harus sanggup beradaptasi dan berubah. Supaya efektif, sistem
informasi akuntansi sepatutnya menopang semua jenjang manajemen.
4. Keseimbangan Biaya – Manfaat
Sistem informasi akuntansi harus efektif biaya-manfaat yang diperoleh dari
informasi yang desebarkan haruslah melebihi biaya untuk menghasilkannya. Manfaat
tambahan informasi dibandingkan dengan biaya berwujud dan biaya tidak berwujud
dari pengumpulan informasi tersebut. Biaya berwujud antara lain lain meliputi biaya-
biaya personalia, formulir, dan perlengkapan. Biaya tidak berwujud mencakup antara
lain biaya keputusan keliru yang menyebabnyan turunnya penjualan, kemacetan
produksi, atau hilangnya persediaan.
Keluaran yang berfaedah agar berguna, informasi harus dapat dimengerti,
relavan, handal, tepat waktu, dan akurat. Perancang system informasi akuntasi
mestilah mempertimbangkan kebutuhan dan pengetahuan dari beraneka macam
pemakai sehingga keluaran sistem tersebut akan bermanfaat bagi mereka. Sebagai
16
.
contoh, manajer penjualan barangkali membutuhkan laporan mingguan penjualan,
dan penyelia pabrik mungkin memerlukan laporan produksi harian.
C. Pembentukan Sistem Informasi Akuntansi
Sistem informasi akuntansi yang baik tidak terbentuk begitu saja. System ini
direncanakan, dirancang, dipasang, dikelola, dan disempurnakan secara matang.
Perancangan dan pemasangan system informasi akuntansi bagi sebuah perusahaan
memerlukan pengetahuan menyeluruh dari si analis system perihal aktifitas bisnis
perusahaan bersangkutan, selain itu, system informasi akuntansi perlu ditelaah secara
berkala guna melihat kemungkinan perlunya dilakukan revisi supaya system
senantiasa dapat mengikuti perubahan kebutuhan informasi di dalam perusahaan.
Pada hakikatnya, pengembangan sebuah sistem informasi akuntansi melibatkan 4
langkah berikut :
1. Analisis. Titik tolak analisis adalah menetukan kebutuhan informasi dari
pemakai eksternal dan pemakai internal. Analisis system perlu menentukan
jenis informasi dan laporan yang dibutuhkan oleh perusahaan. Proses ini
memerlukan pengajuan pertanyaan-pertanyaan kepada manajer perihal apa
yang mereka butuhkan dari suatu system informasi akuntansi. Tatkala
kebutuhan ini telah ditetapkan, maka analisis system kemudian melangkah
untuk mengidentifikasi sumber informasi, catatan, dan prosedur pengumpulan
dan pelaporan data. Analisis terhadap sistem yang ada harus mengidentifikasi
kekuatan dan kelemahan sistem. Selain menganalisis dan menalaah sistem
17
.
yang ada sekarang, analisis sistem perlu pula menilai rencana manajemen atas
perubahan kegiatan usaha perusahaan. Perubahan aktifitas bisnis perusahaan
biasa memerlukan pula perubahan system yang ada sekarang. Dari tahap
analisis ini selanjutnya akan muncul sasaran system informasi akuntansi.
2. Desain. Bagi sebuah sistem yang baru, formulir dan dokumen harus
dirancang, metode dan prosedur dipilih dari alternative yang ada, deskripsi
pekerjaan dipersiapkan, pengawasan diintegrasikan, laporan diformat dan
peralatan dipilih. Perancangan ulang sebuah sistem yng ada dapat melibatkan
hanya perubahan kecil, pmbongkaran lengkap, ataupun penggantian manual
dengan sistem yang yang terkomputerisasi. perancang sistem perlu menguasai
pengetahuan umum tentang sistem akuntansi yang berbeda dan metode
pengolahan transaksi, baik yang manual maupun yang terkomputerisai.
Prinsip dasar sistem akuntansi juga perlu bagi desain sistem. Desain sistem
yang berhasil sangatlah tergantung pada kreatifitas, imajinasi, dan
kemampuan perancang sistem untuk mengevaluasi berbagai alternative
sistem.
3. Implementasi. Implementasi sistem yang baru maupun sistem yang direvisi
mensyaratkan bahwa dokumen,prosedur, laporan, dan peralatan pemrosesan
haruslah dipasang dan dibuat oprasional. Analisis sistem yang berpengalaman
selalu menjalankan system yang baru pararel dengan sistem yang lama.
Mereka lalu membandingkan laporandan informasi lainnya yang dihasilkan
oleh kedua sistem tersebut dari data mentah yang sama guna menguji
18
.
efektifitas sistem informasi akuntansi yang baru. Selain itu, sistem yang lama
kadang kala berfungsi sebagai system cadangan bilamana sistem yang baru
gagal berfungsi.
4. Tindak lanjut. Setelah sistem berdiri dan beroprasi, maka sistem itu harus
dievaluasi dan dipantau seputar kelemahan dan kemacetannya. Selain itu
efektifitas dan efesiensinya harus pula dibandingkan dengan desain dan
sasaran organisasional. Perbaikan desain atau perubahan implementasinya
mungkin saja dibutuhkan.
D. Tahapan Pengembangan SIA
ImplementasiPemasangan sistem,
pelatihanpersonalia dan danpembuatan system yangseluruhnya operasional
AnalisisPengidentifikasian danperencanaan kebutuhan dan
sumber informasi
DesainPembuatan formulir, dokumen,
prosedur deskripsi,Pekerjaa, dan laporan
Tindak lanjutPengevaluasian dan pemantauan
efektivitas dan efesiensi sertapengoreksisian setiap kelemahan
19
.
E. Sistem Akuntansi Manual
Sistem akuntansi manual memeakai jurnal umum dan buku pembantu untuk
pencatatandan pembukuan transaksi dan penyesuaian. Dalam sistem akuntansi
manual, setiap langkah dalam siklus akuntansi dilakukan dengan tangan. Sebagai
contoh, semua transaksi akuntansi dimasukkan secara manual kejurnal dan dilakukan
sedara manual pula ke buku besar. Untuk mencapai saldo akun-akun buku besar dan
penyusun neraca saldo serta laporan keuangan hharus dilakukan komputasi manual.
Sistem akuntansi manual ini masih banyak perusahaan kecil yang memakai sistem
akuntansi manual. Selain itu untuk memahami apa dan bagaimana akuntansi
terkomputerisasi itu maka perlu diketahui terlebih dahulu bagaimana aplikasi sistem
akuntansi manual.
Langkah dan instrumen dalam sistem akuntansi manual
Dokumen sumber data masukan pengolahan infomasi keluara distribusi
1. Masukan. Dokumen sumber seperti faktur penjualan, bukti penerimaan, dan
formulir penerimaan barang dipakai untuk mengidentifikasi transaksi yang
Faktur dandokumenlainnya
Dimasukkankeddalam
jurnalumum atau
jurnalkhusus
Buku besar,neracasaaldo,jurnal
penyesuaian
Mendistribusikanlaporan
keuangankepada pemakai
Kertas kerjadan laporankeuangan
20
.
perlu dimasukkan ke dalam system akuntansi. Dokumen tersebut merupakan
sumber utama informasi untuk system akuntansi manual.
2. Pengelolaan. Dalam system akunransi manual, buku pertama entri transaksi
addalah jurnal. Dalam system akuntansi yang lengkap, disamping jurnal
umum terdapat juga jurnal khusus lainnya. Jurnal umum hanya dipakai untuk
transkasi-transaksi tidak biasa seperti, untuk entri-entri retur, penyesuaian, dan
tutup buku.
3. Keluaran. Informasi di dalam buku besar dipakai untuk menyusun laporan
keuangan dan berbagai jenis laporan akuntansi lainnya. Dalam system
akuntansi manual, penyusunan laporan tadi biasanya memakai waktu.
F. SIA Berbasis Komputerisasi
Semakin berkembangnya kemajuan teknologi maka semakin kompleks
permasalahan yang dihadapi oleh perusahaan baik dalam bidang penjualan, produksi,
keuangan, pembelian personalia maupun bidang akuntansi.Salah satu permasalahan
utamanya adalah sistem pengolahan data.Terutama dalam pengolahan data transaksi
yang semakin tinggi dan tidak mungkin dikerjakan secara manual.Perusahaan sangat
memerlukan suatu alat untuk mengolah data tersebut dan memiliki kemampuan yang
luar biasa dalam menghasilkan informasi yang cepat, relevan, lengkap, akurat.Alat
pengolahan data tersebut adalah komputer. Komputer merupakan unsur yang sangat
penting dalam mengolah data menjadi informasi yang digunakan oleh perusahaan
pada umumnya. Hal ini ditandai dengan semakin banyaknya perusahaan besar
21
.
maupun menengah yangtelah memasang perangkat komputer didalam perusahaannya
untuk mengolah data.
Model sistem informasi akuntansi secara komputer
1. Tujuan Pengolahan Data Dengan Menggunakan Komputer.
Tujuan pengolahan data elektronik adalah untuk menghasilkan data yang
bergunabagi yang pemakainya. AzharSusanto(2008;89) mengungkapkan mengenai
tujuan sistem pengolahan data elektronik antara lain :
“1. Relevansi
2. Jumlah data yang dapat dikumpulkan
3. Efisiensi
4. Ketepatan Waktu
Inputdi komputer
File data
Neraca danlaba rugi
Dokumensumber
Laporananalisis
Tampilanlayar
22
.
5. Fleksibilitas
6. Ketelitian dan Keamanan
7. Ekonomis”.
Hal tersebut dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Relevansi : Disebabkan adanya keterbatasan dalam mengolah dan menyimpan,
komputer tidak mempunyai kemampuan untuk menangani semua data yang
diperoleh. Oleh karena itu, hanya data yang sangat berhubungan dengan
pengolahan suatu transaksi pada suatu saat saja yang akandiperhtikan dan data
yang tidak ada relevansinya pada saat tersebut sebaiknya diabaikan.
2. Jumlah data yang dapat dikumpulkan : Merupakan ukuran dari jumlah data yang
dapat dikumpulkan, diolah dan disediakan untuk pemakai selama waktu tertentu.
Ukuran tersebut sangat penting diperhatikan sebagai salah satu tolak ukur dalam
menilai kemampuan system computer dalam menangani jumlah data, dalam
memasukan, mengolah dan menghasilkan informasi yang berasal dari sejumlah
transaksi.
3. Efisiensi:Dalam mengumpulkan dan mengolah data harus seefisien mungkin.
Efisien berhubungan dengan hasil yang dicapai dibandingkandengan
pemasukannya. Meningkatkan efisiensi dalam mengkonversi data pada umumnya
akan meningkatkan tolak ukur keberhasilan suatu sistem.
4. Ketepatan Waktu : Ketepatan waktu dalam mengumpulkan dan mengolah data dan
menghasilkan informasi kepada pemakai merupakan tujuan yang sangat penting
dalam situasi tertentu.
23
.
5. Fleksibilitas : Merupakan kemampuan untuk memenuhi kebutuhan untuk pemakai
akan informasi secara lancar dan serbaguna dan dihubungkan dengan perubahan
dalam mengkonversidata. Hal ini disebabkan oleh karena perusahaan dengan
berbagai kebutuhan akan sistem informasi memerlukan fleksibilitas yang tinggi.
6. Ketelitian dan Keamanan :Kesalahan dan kehilangan data merupakan faktor yang
menentukandalammenilai dapat dipercayanya konversi data. Oleh karena itu
dalam mengkonversi data perlu tindakan dan ukuran-ukuran pengamanan yang
cukup.
7. Ekonomis :Perlu dipertimbangkan manfaat yang dicapai dibandingkan dengan
biaya yang dikorbankan dalam mengkonversi data. Berdasarkan uraian diatas
dapat disimpulkan bahwa pengolahan
Dataelektronik mempunyai beberapa manfaat diantaranya adalah :
1. Mengumpulkan data yaitu data yang di dapatkan dari sistem pengolahan transaksi.
2. Memanipulasi data yaitu mengklasifikasikan, menyusun, memindah data dari
suatu tempat ke tempat lain, melakukan penghitungan, dan membuat inti sarinya.
3. Menyimpan data yaitu data dapat disimpan dengan menggunakan flashdisk atau
perangkat penyimpanan lainnya.
4. Penyiapan laporan yaitu data dapat dikeluarkan ke dalam beberapa macam bentuk
laporan yang sudah di program sebelumnya.
2. Metode Pengolahan Data komputer
24
.
Metode pengolahan data dalam sistem pengolahan data computer menurut Bodnar
dan Hopwood (2006;201) dapat dilakukan dengan dua cara yaitu :
“1. Paper – Based Processing System (Batch Processing)
2. Paperless Processing System (On-Line Processing)”.
Kedua cara metode pengolahan data diatas diuraikan sebagai berikut :
1. Sistem Pemrosesan Berbasis Kertas (Batch Processing)Pada dasarnya seluruh
sistem berdasarkan kertas untuk memproses transaksi akanbeorientasi batch.
Dalam system ini, transaksi-transaksidimasukan ke dalam komputer dalam bentuk
batch. Batch-batch ini kemudian diproses secara periodik.
2. Sistem Pemrosesan Tanpa Kertas (On-Line Processing) Pemrosesan batch maupun
real-time dapat digunakan dalam sistem pemrosesan tanpa kertas. Pada
pemrosesan real-time, kadang kala disebut pemrosesan real-time online, transaksi
diproses pada saat transaksi itu diinputkan ke dalam sistem.
3. Keterbatasan Menggunakan Komputer.
Keterbatasan Pengolahan Data Menggunakan komputer
Pengolahan data elektronik mempunyai keterbatasan, yaitu :
1.Membutuhkantenaga yang memiliki kemampuan atau professional dibidang
komputer.
2.Membutuhkan potensi manusia, tanpa adanya manusia yang menjalankan, komputer
adalah suatu benda mati yang tidak ada gunanya.
3.Komputer membutuhkan tenaga listrik, untuk pengoperasiannya.
25
.
4.Apabila terdapat kesalahan pada program atau proses pemasukan data maka hasil
yang akan diperoleh salah dan sangat sulit untuk melacaknya kembali.
5. Pemeliharaan terhadap komponen-komponennya sangat sulit untuk dilakukan dan
membutuhkan biaya yang tidak kecil.
G. Pengertian Kas
Kas merupakan komponen aktiva yang paling aktif dan sangat mempengaruhi
transaksi yang sedang terjadi, hal ini disebabkan setiap transaksi memerlukan suatu
dasar pengukuran yaitu kas, bahkan walaupun perkiraan kas tidak terlibat dalam
transaksi tersebut namun besarnya transaksi tersebut tetap di ukur dengan kas.
Menurut Basri (2005 : 61) “Kas dapat diartikan sebagai nilai uang kontan yang ada
dalam perusahaan beserta pos-pos lain yang dalam jangka waktu dekat dapat
diuangkan sebagai alat pembayaran kebutuhan financial yang mempunyai sifat paling
tinggi tingkat likuiditasnya”.
Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2008:2.2;3), “Kas terdiri dari saldo kas
(cash on hand), rekening giro. Setara kas (cash equivalent) adalah investasi yang
sifatnnya sangat likuid, berjangka pendek dan yang dengan cepat dijadikan kas dalam
jumlah tertentu tanpa menghadapi resiko perubahan nilai yang signifikan”.
Selanjutnya menurut Halim (2009:103) menyatakan bahwa, “Istilah kas
menunjukan uang tunai dan seluruh benda dan sumber-sumber lainnya yang segera
tersedia untuk memenuhi kewajiban, termasuk dalam pengetian benda dan sumber-
26
.
sumber lainnya antara lain simpanan dalam bentuk giro atau rekening koran di bank
dan surat-surat berharga”.
Kas meliputi saldo uang tunai yang dimiliki perusahaan dan saldo simpanan
perusahaan di bank yang dapat diambil setiap saat yang biasa disebut rekening giro
serta elemen-eleman lain yang bisa disamakan dengan kas.Setara kas adalah sekuritas
jangka pendek yang siap diubah menjadi kas yang umumnya mempunyai sisa
maturitas sedikitnya 3 bulan pada saat perolehannya.
Di dalam neraca kas dicantumkan pada urutan pertama dari berbagai pos yang
ada yang merupakan aktiva lancar dengan pengertian bahwa kas yang tersedia
ataupun simpanan komersil yang ada di bank atau dimana saja dapat siap dan bebas
dipergunakan kapan saja tanpa ada pembatasan serta dalam waktu singkat dapat
segera diolah menjadi uang tunai. Disamping itu, syarat sesuatu elemen dapat
disamakan dengan kas adalah:
1. Dapat diterima setiap saat sebagai alat pembayaran
2. Dapat disetor sebagai rekening giro di bank setiap saat sesuai dengan
nominalnya
3. Dapat dengan bebas digunakan dan diolah menjadi uang tunai tanpa
memerlukan jangka waktu yang lama.
Dengan adannya elemen yang mensyaratkan suatu elemen yang dapat disamakan
dengan kas tersebut maka yang tergolong dalam item kas yaitu sebagai berikut:
1. Kas pada perusahaan (cash on hand) yang terdiri dari uang tunai (kertas dan
logam), cek yang diterima tapi belum diuangkan atau disetorkan sebagai
27
.
rekening giro, serta elemen lain yang dapat dipersamakan dengan kas
misalnya money order.
2. Kas di bank (cash in bank), yaitu semua saldo rekening giro bank yang
dimiliki oleh perusahaan dan dapat dipergunakan setiap saat sebagai alat
pembayaran dengan menggunakan cek ataupun permintaan transfer uang.
1. Perencanaan Kas
Salah satu tanggungjawab yang penting manajemen adalah menyediakan kas
yang cukup untuk kegiatan perusahan secara efisien dalam periode akuntansi
tertentu.Menyediakan kas yang cukup berarti bahwa perusahan tidak mengalami
kekurangan kas yang mengganggu likuiditas perusahaan dan juga jangan sampai
perusahaan mengalami kelebihan kas yang mengakibatkan penggunaan kas tidak
efisien karena ada kas yang menganggur.
Pentingnya penyediaan kas yang cukup mengharuskan pihak manajemen
merencanakan dengan seksama terhadap kas perusahaan, yaitu menaksir atau
memperkirakan penerimaan dan pengeluaran kas yang diharapkan untuk periode yang
akan datang. Perencanaan kas harus ditetapkan sesuai dengan kebutuhan uang tunai
dalam perusahaan. Adapun perencanaan kas perusahaan dituangkan dalam bentuk
anggaran kas (cash budged).
Sebelum memasuki pengertian mengenai anggaran kas, sebaiknya harus
dipahami mengenai pengertian anggaran.Munandar (2005:1) memberikan pengertian
bahwa “Anggaran adalah suatu rencana yang disusun secara sistematis, yang
28
.
meliputi seluruh kegiatan perusahaan, yang dinyatakan dalam kesatuan moneter dan
berlaku untuk jangka waktu tertentu yang akan datang”
Menurut Nafarin (2004:12), definisi anggaran adalah sebagai berikut :
Anggaran adalah suatu rencana keuangan periodik yang disusun berdasarkan program
yang telah disahkan.Anggaran merupakan rencana tertulis mengenai kegiatan suatu
organisasai yang dinyatakan secara kuantitatif dan umumnya dinyatakan dalam satuan
uang untuk jangka waktu tertentu. Dari pengertian tersebut nampaklah bahwa suatu
anggaran (budget) mempunyai unsur rencana, meliputi kegiatan suatu perusahaan dan
dinyatakan dalam satuan moneter atau secara kuantitatif serta mempunyai jangka
waktu tertentu yang akan datang.
Menurut Adisaputro (2004:53) selain mempunyai kegunaan yang bermanfaaat
bagi perusahaan anggaran juga mempunyai kelemahan-kelemahan, yaitu sebagai
berikut :
1. Karena anggaran disusun berdasarkan estimasi maka terlaksananya dengan
baik kegiatan-kegiatan tergantung pada ketepatan dari estimasi tersebut.
2. Anggaran hanya merupakan rencana, dan rencana tersebut akan berhasil jika
dilaksanakan dengan sungguh-sungguh.
3. Anggaran hanya merupakan suatu alat yang dipergunakan untuk membantu
manajer dalam melaksanakan tugasnya bukan menggantikannya.
4. Kondisi yang terjadi tidak selalu seratus persen sama dengan yang diramalkan
sebelumnya, karena itu anggaran perlu mempunyai sifat yang fleksibel.
Adapun karakteristik penyusunan suatu anggaran adalah sebagai berikut :
29
.
1. Anggaran dinyatakan dalam satuan keuangan
2. Anggaran umumnya mencakup jangka waktu satu tahun
3. Anggaran berisikan suatu komitmen atau kesanggupan manajemen yang
berarti bahwa para manajer sutuju menerima tanggungjawab untuk mencapai
sasaran yang ditetapkan dalam anggaran
4. Usulan anggaran direview dan disetujui oleh pihak yang berwenang lebih
tinggi dari penyusun anggaran
5. Secara berkala kinerja keuangan sesungguhnya dibandingkan dengan
anggaran dan kemudian jika terjadi selisih maka selisih tersebut dianalisis dan
dijelaskan.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa anggaran kas merupakan bagian dari
anggaran keuangan. Anggaran kas merupakan suatu komponen anggaran yang
mempengaruhi suatu perusahaan dalam mencapai tingka tan laba yang direncanakan
karena anggaran kas meramalkan arus kas masuk sebagai penerimaan dan keluar
sebagai pengeluaran dalam suatu perusahaan.
2. Pengertian Anggaran Kas
Anggaran kas merupakan peramalan detail mengenai arus kas masuk dan
keluar untuk periode tertentu di masa yang akan datang, periode tersebut bisa berupa
bulanan, tahunan, atau periode yang lebih lama lagi. Anggaran kas tersebut bisa
bermanfaat untuk melihat kapan perusahaan membutuhkan kas dan kapan mempunyai
kelebihan kas.
30
.
Menurut Basri (2005:65) “Anggaran kas merupakan perkiraan atau estimasi
terhadap posisi kas pada suatu saat tertentu dalam satu periode tertentu yang akan
datang ”. Sedangkan Munandar (2005:311) memberikan pengertian bahwa ”Budget
kas adalah badget yang merencanakan secara lebih terperinci terhadap jumlah kas
beserta perubahan-perubahan dari waktu ke waktu selama periode yang ada, baik
perubahan yang berupa penerimaan kas maupun perubahan yang berupa
pengeluaran kas ”.
Dari pengertian tersebut dapatlah diketahui bahwa anggaran kas mancakupdua sektor,
yaitu :
1. Sektor penerimaan kas, yang pada umumnya berasal dari :
1. Penjualan tuani atas barang dagang
2. Penagihan piutang
3. Penjualan aktiva tetap
4. Penerimaan lain-lain (non operating), misalnya penghasilan bunga,
penghasilan sewa, penghasilan deviden, dan sebagainya
2. Sektor pengeluaran kas, yang pada umumnya berupa pengeluaran untuk biaya-
biaya, baik biaya-biaya utama (operating) maupun biaya-biaya bukan utama (non-
operating), seperti :
1. Pembelian tunai barang dagang
2. Pembayaran utang
3. Pembayaran upah tenaga kerja langsung
4. Pembayaran biaya administrasi
31
.
5. Pembayaran biaya penjualan
6. Pembelian aktiva tetap
7. Pembayaran lain-lain, seperti pembayaran bunga, pembayaran sewa
Menurut Shim (2001:61), anggaran kas biasanya terdiri dari empat bagian
utama :
1. Bagian penerimaan (receipts section), yaitu saldo kas awal, penagihan kas dari
pelanggan dan penerimaan lainnya
2. Bagian pengeluaran, yang terdiri dari semua pembayaran kas yang dikeluarkan
sesuai tujuan
3. Bagian surplus atau defisit kas yang hanya menunjukan perbedaan antara
penerimaan dan pengeluaran kas
4. Bagian pembiayaan yang memberikan catatan rinci mengenai pinjaman dan
pelunasan yang diperkirakan terjadi selama periode penganggaran.
3. Pengawasan Kas
Dalam melakukan pengawasan terhadap kas, maka harus terlebih dahulu
diketahui sifat-sifat khusus dari pada kas.Kas merupakan jenis aktiva yang sangat
mudah untuk diselewengkan karena bentuknya yang kecil dan sangat mudah untuk di
pindahtangankan, sehingga perlunnya pengawasan yang ketat agar tidak terjadi
penyelewengan atau penyalahgunaan atas kas.Sistem pengendalian dan pengawasan
terhadap kas sangat penting karena adannya konsekuensi yang mungkin
terjadi.Seringkali manajemen membuat keputusan atau mengubah kebijakan yang ada
32
.
sebagai posisi kas yang dinaikan, misalnya suatu perubahan yang tidak diperkirakan
dalam suatu operasi dapat menyebabkan kekurangan kas.
Suatu keadaan yang ideal mengenai kas adalah adannya pengaturan terhadap
arus kas masuk maupun arus kas keluar dan arus kas masuk dapat menutup segala
aliran kas keluar tanpa ada yang tersisa.Apabila terjadi surplus maka harus segera
digunakan untuk investasi sehingga dapat menimbulkan arus kas masuk yang lebih
besar dikemudian hari. Dengan demikian, pengawasan dan pengamanan terhadap arus
kas akan sangat penting terutama untuk menjaga terjadinya kebocoran-kebocoran
terhadap aliran kas. Kebocoran atas aliran kas masuk dapat terjadi dalam tiga bentuk,
yaitu :
a. Kurang pengamanan
Hasil penjualan tidak seluruhnya tercatat atau sengaja tidak dicatat merupakan
peristiwa yang seringkali terjadi dalam suatu perusahaan, hal ini berarti tidak seluruh
uang dimasukan dalam kas perusahaan.Oleh karena itu haruslah diusahakan
perbaikan sistem pengawasan dan pengamanan terhadap kas.
b. Kurangnya pengaturan pelayanan
Kondisi perusahaan yang sangat sibuk dan pelanggan yang antri terlalu lama untuk
menunggu pelayanan sering kali terjadi dalam suatu perusahaan. Hal ini dapat
menyebabkan ketidaksabaran pelanggan dan akhirnya akan pindah ke perusahaan
lain. Oleh karena itu pengaturan terhadap pelayanan kepada pelanggan harus
diperhatikan untuk menjamin timbulnya aliran kas masuk yang besar dan
berkelanjutan
33
.
c. Kesalahan pekerjaan
Semakin sibuknya seorang pekerja dalam menghadapi pekerjaannya dapat
menimbulkan kesalahan, misalnya kesalahan hitung dalam penerimaan kas dari
pelanggan, sehingga dapat menimbulkan hilangnya kas masuk bagi
perusahaan.Disamping kebocoran dalam aliran kas masuk maka kebocoran bisa saja
terjadi pada arus kas keluar yang berupa diperbesarnya laporan kas keluar dari
pengeluaran yang sebenarnya.Oleh karena itu perlu diciptakan sistem dan prosedur
yang dapat menjaga pengamanan terhadap kebocoran kas.
Menurut Skousen (2004:499), karakteristik dasar dari sistem pengawasan
penerimaan dan pengeluaran kas perusahaan dapat dikurangi dengan melakukan hal-
hal sebagai berikut :
1. Tanggungjawab yang diperankan secara khusus untuk menangani tanda terima
kas
2. Pemisahan penanganan dan pencatatan tanda terima kas
3. Penyimpanan harta semua kas yang diterima
4. Sistem voucher untuk pengendalian pembayaran kas
5. Audit internal dalam jangka waktu yang tidak tertentu
6. Catatan ganda untuk kas yaitu di bank dan di pembukuan perusahaan,
kemudian melakukan rekonsiliasi yang dilakukan oleh seseorang di luar
fungsi akuntansi.
34
.
G. Hubungan SIA Terhadap Pengelolaan Kas
Sistem informasi akuntansi menyiapkan informasi bagi manajemen dalam
melaksanakan operasi-operasi tertentu atas semua data sumber yang diterimanya dan
juga mempengaruhi hubungan organisasi perusahaan dan lingkungan sekitarnya.
Sistem informasi akuntansi mengumpulkan, mengklasifikasikan, memproses,
menganalisa dan mengkomunikasikan informasi keuangan, lebih kepada keuangan
pengambilan keputusan yang relavan bagi pihak internal dan pihak eksternal
perusahaan.
Sistem informasi akuntansi meliputi beragam aktifitas yang berkaitan
dengansiklus-siklus pemprosesan transaksi perusahaan yang erat kaitannya dengan
pengelolaan kas yaitu : Siklus pendapatan, siklus pengeluaran, siklus produksi dan
siklus keuangan. Sistem informasi inilah yang memproses semua yang berhubungan
dengan pengelolaan kas dalam perusahaan, segala sesuatu bentuk transaksi yang
berhubungan dengan pengelolaan kas.
1. Aplikasi siklus pendapatan.
Siklus pendapatan memproses transaksi akuntansi yang mencatat empat
peristiwa ekonomi : permintaan barang dan jasa oleh pelanggan, pengiriman
barang atau jasa, permintaan pembayaran, tanda terima pembayaran.
2. Aplikasi siklus pengeluaran.
Sisklus ini memproses transaksi yang menggambarkan peristiwa ekonomi:
permintaan barang, penerimaan barang mencatat kewajiban untuk menbayar
barang,dan membayar barang itu.
35
.
3. Aplikasi sistem produksi.
Siklus manajemen sumber daya manusia meliputi fungsi yang berhubungan
dengan jasa yang diberikan oleh sumber daya manusia suatu organisasi yang
sering juga disebut tenaga kerja atau personalia. Tujuan siklus ini melancarkan
pertukaran kas antara jasa karyawan yang dibutuhkan.
4. Aplikasi siklus keuangan.
Siklus ini memproses dua kejadian ekonomi perolehan capital dan
penggunaan capital untuk memperoleh pemilikan sistem aplikasi dalam sistem
keuangan yaitu : sistem catatan jurnal dan sistem pelaporan keuangan.
36
.
H. Kerangka pikir
Penelitian ini akan membahas tentang pengaruh sistem informasi akuntansi
berbasis komputerisasi terhadap pengelolaan kas. Berdasarkan latar belakang dan
tinjauan pustaka di atas, dapat ditarik sebuah kerngka pemikiran teoritis dari
penelitian ini seperti yang tampak pada gambar berikut:
PT.Karya Anugerah Inma Makassar
Sistem informasi akuntansi
Komputerisasi
Hasil pengelolaan data berbasiskomputerisasi
Perencanaan kas Realisasi
37
.
I. Hipotesis
Hipotesi merupakan suatu pertanyaan yang bersifat sementara atau dengan
anggapan, pendapat atau asumsi yang mungkin benar dan mungkin salah.
Berdasarkan uraian kerangka pemikiran diatas, maka hipotesis yang disajikan penulis
adalah“Terdapat Pengaruh Sistem Informasi Akuntansi Terkomputerisasi
Terhadap Pengelolaan Kas Pada PT.Karya Anugerah Inma Makassar".
38
.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Objek Dan WaktuPenelitian
Objek dalam penelian ini adalah PT. Karya Anugerah Inma Makassar yang
bergerak dibidang kontraktor. Waktu penelitian berlangsung pada tanggal 18 maret
sampai 17 april 2015 pada PT. Karya Anugerah Inma Makassar
B. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penulisan ini adalah sebagai
berikut:
1. Penelitian Pustaka (Library Research) adalah suatu metode pengumpulan data
dengan cara melakukan peninjauan pustaka dari berbagai literartur karya ilmiah,
majalah dan buku-buku yang menyangkut teori-teori yang relevan dengan masalah
yang dibahas.
2. Penelitian lapangan adalah metode pengumpulana data yang dilakukan dilokasi
(obyek penelitian) secara langsung, maupun di tempat lain yang kaitannya dengan
poko pembahasan.
Penelitian lapangan dilakukan dengan cara sebagai berikut:
a. Wawancara adalah metode untuk mendapatkan data dengan cara melakukan Tanya
jawab secara langsung dengan pihak-pihak yang bersangkutan guna mendapatkan
data dan keterangan yang menunjang analisis dalam penelitian.
38
39
.
b. Observasi adalah metode pengumpulan data dengan cara melakukan pengamatan
langsung pada obyek yang diteliti sehingga diperoleh gambaran yang jelas
mengenai masalah yang dihadapi oleh perusahaan.
C. Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan:
1. Data Kualitatif, analisis yang dilakukan terhadap data-data yang non-angka seperti
hasil wawancara, kuisoner dan bacaan dari buku-buku yang terkait dengan
penelitian.
2. Data Kuantitatif, yaitu data yang dapat dihitung atau data yang berupa angka-
angka, dalam hal ini data yang merupakan laporan keuangan PT.Karya Anugerah
Inma Makassar.
Sumber data yang digunakan yaitu:
1. Data Primer yaitu data yang diperoleh secara langsung dengan mengadakan
wawancara langsung pada perusahaan sebagai obyek penelitian.
2. Data Sekunder yaitu data yang diperoleh dari luar perusahaan berupa buku-buku,
majalah, dan literature yang berkaitan erat dengan masalah yang dibahas.
D. Metode Analisis Data
Untuk memecahkan permasalahan dalam penulisan proposal ini, Penulis
menggunakan metode analisisyakni teknik analisa data kuantitatif yang berpedoman
pada SahlamHadi (2005). Bahwa untuk menguji hipotesis dan menganalisa data
40
.
penelitian yang bersifat hubungan atau pengaruh maka dapat dianalisa dengan
metode-metode sebagai berikut :
1. Metode analisis deskriptif, yaitu metode penganalisa dan dengan cara menyusun
data, mengelompokkan, selanjutnya menginterprestasikannya, sehingga diperoleh
gambaran mengenai kondisi perusahaan.
2. Uji Regresi yaitu berpijak pada hipotesis yang telah dikemukakan diatas, maka
tekhnik analisa dan penelitian salah satunya menggunakan tekhnik analisa
persamaan regresi.Penggunaan tekhnik persamaan regresi bertujuan untuk
menjelaskan pola pengaruh variable bebas dengan variable terkait.
Persamaan regresi linear :
Y = a+bX
Dimana :
Y = Pengelolaan Kas
X = Sistem Informasi Akuntansi
a = Konstanta
b = Kofisien regresi besaran response yang ditimbulkan oleh predictor.
Nilai-nilai a dan b dapat dihitung dengan Rumus :
a = (Σy) (Σx²) - (Σx) (Σxy)
n(Σx²) - (Σx)²
b = n(Σxy) - (Σx) (Σy)
n(Σx²) - (Σx)²
41
.
Maka dalam penelitian ini :
X = Sistem informasi akuntansi berbasis komputerisasi
Y = Pengelolaan kas
a = Nilai Y jika X = 0
b = kofisien korelasi
n = jumlah pasangan data
Model Penelitian Bila dijabarkan secara sistematis hubungan antar dua variabel
adalah sebagai berikut:
Y = f (x)
Efektivitas Pengelolaan kas (Y) = f Sistem Informasi Akuntansi Berbasis
Komputerisasi artinya bahwa Y adalah fungsi dari X, atau Y dipengaruhi oleh X,
dimana:
X = Sistem Informasi Akuntansi Berbasis Komputerisasi
Y = Pengelolaan kas
f = Fungsi
Hal ini berarti bahwa Pengelolaan kas dipengaruhi oleh Sistem Informasi Akuntansi
Berbasis Komputerisasi.
Sistem informasi akuntansiberbasis komputerisasi
(x)
Pengelolaan datakas(Y)
42
.
Analisis Deskriptif
Analisis data deskriptif bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai
objek penelitian berdasarkan data dan variabel yang diperoleh dari kelompok
subjek yang diteliti.
1. Penulis melakukan pengumpulan data dengan cara sampling dimana yang
diselidiki adalah sampel yang merupakan sebuah subhimpunan dari
pengukuran-pengukuran yang dipilih dari populasi yang menjadi
perhatian dalam penelitian.
2. Setelah metode pengumpulan data ditentukan kemudian ditentukan alat
untuk memperoleh data dari elemen-elemen yang akan diselidiki, alat yang
digunakan dalam penelitian ini adalah daftar angket.
3. Kuesioner tersebut kemudian disebar ke bagian-bagian yang telah
ditentukan. Setiap item dari angket tersebut memiliki 5 jawaban dengan
masing-masing nilai yang berbeda, yaitu:
1. Jawaban “Sangat Setuju”, memiliki nilai = 5.
2. Jawaban “Setuju”, memiliki nilai = 4.
3. Jawaban “Ragu-ragu”, memiliki nilai = 3.
4. Jawaban “Tidak Setuju”, memiliki nilai = 2.
5. Jawaban “Sangat Tidak Setuju”, memiliki nilai = 1.
4. Apabila data terkumpul, kemudian dilakukan pengolahan data, disajikan
dan dianalisis. Dalam penelitian ini penulis menggunakan uji statistik.
Kemudian penulis menetukan nilai terendah dan nilai tertinggi dari hasil
43
.
kuesioner tersebut. Nilai terendah dan tertinggi itu masing-masing penulis
ambil dari banyaknya pertanyaan dalam angket (10 pertanyaan) dikalikan
dengan skor terendah (1) untuk nilai terendah dan skor tertinggi (5) untuk nilai
tertinggi. Untuk variabel X nilai terendahnya adalah (1 x 10) = 10 dan nilai
tertingginya adalah (5 x 10) = 50. Atas dasar nilai terendah dan tertinggi
tersebut maka kriteria untuk melihat Pengaruh sistem informasi akuntansi
terkomputerisasi (variabel X) penulis tentukan sebagai berikut:
1. Nilai 1 – 10, dirancang untuk kriteria “Tidak Berpengaruh”.
2. Nilai 11 – 22, dirancang untuk kriteria “Kurang Berpengaruh”.
3. Nilai 23 – 33, dirancang untuk kriteria “Cukup Berpengaruh”.
4. Nilai 34 – 44, dirancang untuk kriteria “Berpengaruh”.
5. Nilai 45 – 55, dirancang untuk kriteria “Sangat Berpengaruh”.
Selanjutnya untuk melihat Efektivitas pengelolaan kas (variabel Y), caranya
sama dengan penilaian variabel X, dimana nilai terendah dari variabel Y
adalah (1 x 15) = 15 dan nilai tertinggi adalah (5 x 15) = 75. Atas dasar nilat
terendah dan tertinggi tersebut maka criteria untuk melihat variabel Y,
ditentukan sebagai berikut:
1. Nilai 1 – 15, dirancang untuk kriteria “Tidak Efektif”.
2. Nilai 16 – 31, dirancang untuk kriteria “Kurang Efektif”.
3. Nilai 32 – 47, dirancang untuk kriteria “Cukup Efektif”.
4. Nilai 48 – 63, dirancang untuk kriteria “Efektif”.
5. Nilai 64 – 79, dirancang untuk kriteria “Sangat Efektif”.
44
.
Setelah adanya analisis data antara data lapangan dengan data kepustakaan
kemudian dilakukan perhitungan dari hasil angket agar hasil analisa dapa
teruji dan diandalkan.
Langkah-langkah dalam pengujian hipotesis ini dimulai dengan
menetapkan hipotesis nol (Ho) dan Hipotesis alternative (Ha) pemilihan
tes statistik dan penghitungan nilai statistik, dan penetapan tingkat
signifikansi (α) serta penetapan kriteria pengujian. Adapun penjelasannya
dari langkah-langkah tersebut adalah sebagai berikut:
1. Penetapan Hipotesis Nol (Ho) dan Hipotesis Alternatif (Ha). Penetapan hipotesis
nol (Ho)dan penetapan hipotesis alternative (Ha) digunakan dengan tujuan untuk
mengetahui ada tidaknya pengaruh antara dua variabel di atas. Hipotesis
penelitian yang diajukan adalah hipotesis alternative (Ha), sedangkan untuk
keperluan analisis statistik hipotesisnya berpasangan antara hipotesis nol (Ho)
denagn hipotesis alternativ (Ha). Hipotesis yang telah secara konseptual penulis
jelaskan pada bagian kerangka pemikiran, selanjutnya penulis uraikan ke dalam
hipotesis kerja menjadi sebagai berikut:
= 0 adalah tidak terdapat Pengaruh sistem informasi akuntansi berbasis
komputerisasi terhadap pengelolaan kas
≠ 0 adalah terdapat pengaruh sistem informasi akuntansi berbasis
komputerisasi terhadap pengelolaan kas
45
.
BAB IV
GAMBARAN UMUM PERUSAHAN
A. Profil Perusahaan.
PT. KARYA ANUGERAH INMA adalah Perusahaan yang bergerak dibidang
jasa konstruksi khususnyapada Pembangunan Dermaga/Pelabuhan dan Pengerukan
Kolam/Alur Pelabuhan dan lain-lain. PT. KARYA ANUGERAH INMA pertama kali
didirikan pada pada tanggal 26 Agustus 1982, di Ujung Pandang (Makassar) dan kala
itu masih bernama PT. KARYA ANUGERAH, seiring dengan semakin
berkembangnya perusahaan maka pada tahun 1983 PT. KARYA ANUGERAH
mengalami Perubahan nama menjadi PT. KARYA ANUGERAH INMA sampai
dengan sekarang. Baik Pemilik maupun karyawan pada Perusahaan ini adalah orang-
orang yang sudah berpengalaman selama puluhan tahun dan memiliki kompetensi
yang tinggi dibidang konstruksi
PT. KARYA ANUGERAH INMA memiliki komitmen yang besar untuk maju
dan berkembang, pada setiap proyek yang ditangani selalu memberikan yang terbaik
untuk mencapai tujuan yang diinginkan oleh pelanggan dari segi Biaya, Mutu, Waktu
dan Service yang memuaskan kepada pelanggan.
PT. KARYA ANUGERAH INMA menawarkan harga yang optimal,
kompetitif serta memberikan mutu yang baik sesuai dengan spesifikasi yang
disyaratkan dan menyelesaikan setiap pekerjaan tepat pada waktunya sesuai dengan
schedule yang ditetapkan. Kedepannya PT. KARYA ANUGERAH INMA
45
46
.
mempunyai tekad untuk menjadi yang terbaik di kelasnya sebagai sebuah Perusahaan
Jasa Konstruksi yang professional baik lokal maupun Nasional
B. Visi Dan Misi Perusahaan
Sebagai salah satu wujud komitmen PT. Karya Anugerah Inma dalam
berupaya memuaskan pelanggan dan melakukan perbaikan berkelanjutan pelanggan
dan melakukan perbaikan berkelanjutan maka manajemen PT. Karya Anugerah Inma
mempunyai Visi, Misi sebagai Berikut :
1. VISI
Menjadi Perusahaan yang unggul dan sanggup bersaing secara nasional
dengan menitik beratkan pada profesionalisme, ketepatan waktu, standarisasi mutu
dan kepuasan.
2. MISI
Memberikan Jasa pelayanan dengan komitmen kepercayaan dan kepuasan
pelanggan serta meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang professional
tangguh dan sejahtera
C. Domisili Perusahaan
PT. KARYA ANUGERAH INMAJln. Veteran Selatan No. 98 Lt. II Makassar
90131 Provinsi Sulawesi Selatan
Telp . +62411-8111038 / 831388 Telp . +62411-8111038 / 831388
Fax. +62411-875988
Email. [email protected]
47
.
D. Struktur Organisasi Dan Legalitas Perusahaan
Akte Pendirian Perusahaan : No. 117 / 26 – 08 – 1982
Notaris : Sitske Limowa, SH
Akte Perubahan : No. 23 / 19 – 09 - 2011
Notaris : Frederik Taka Waron, SH
Surat Kementerian Hukum dan Ham :AHU-03180.AH.01.02.Tahun
2013
NPWP : 01.142.050.2-804.000
Surat Izin Tempat Usaha (SITU)/ Izin Gangguan : 503/0062/IG-B/03/KPAP Surat
Izin Tempat Usaha (SITU)/ Izin Gangguan : 503/0062/IG-B/03/KPAP
Surat zin UsahaPerdagangan (SIUP) : 503/0658/SIUPK-B/03/KPAP
anda Daftar Perusahaan Terbatas (TDP) : 2022315110810
Izin Usaha Jasa Konstruksi (IUJK) : 503/0619/IUJK/KPAP/04/2013
Nomor Registrasi Gapensi : 02.2012.20.7371.001236
Nomor Sertifikasi ISO 9001 : 2008 : 54967/A/001/UK/En
Nomor Sertifikasi OHSAS 18001 : 2007 : 54967/B001/UK/En
1. Pengurus Perusahaan
Nama : Ir. Robby Sapari
Jabatan : Direktur
Alamat : Komp. Chrysant Blok H No.19 Makassar
48
.
Telp. : 0411-831388 0811414356
Email : [email protected]
2. Struktur Organisasi Perusahaan
Untuk mencapai tujuannya, maka perusahaan harus memiliki suatu
struktur organisasi yang baik. Struktur organisasi perusahaan disusun dengan
mempertimbangkan bahwa organisasi itu harus flexibel dalam arti memungkinkan
adanya penyesuaian tanpa harus mengadakan perubahan total, selain itu
pembagian tugas dan wewenang serta tanggung jawab harus jelas dan benar-benar
dapat dilaksanakan dengan baik tanpa terjadinya kesimpang-siuran dalam
pelaksanaan tugasnya masing-masing.
49
.
1. Direktur utama
Board of Director merupakan jajaran direksi yang berada di kantor
pusat (head office). Jajaran direksi adalah orang-orang yang memegang
saham pada perusahaan PT. Karya Anugerah Inma Makassar dan mereka
juga memegang kekuasaaan penuh terhadap arah kebijakan yang diambil.
Salah satu arah kebijakan dari jajaran direksi adalah membuat planning
bersama Direktur Eksekutif mengenai ruang lingkup master project (proyek
induk)yang akan dilaksanakan. Pada operasionalnya jajaran direksi
mengangkat seorang Direktur Eksekutif untuk memimpin perusahaan.
2. Direktur Umum
Menangani semua masalah yang menyangkut segi dana, dengan cara
merencanakan, mengatur dan mengawasi penerimaan dan pengeluaran dana
sehubungan dengan transaksi-transaksi yang terjadi.
Menyediakan informasi kepada bagian-bagian yang lain mengenai
kedudukan keuangan perusahaan. Dan Mengevaluasi laporan tahunan
3. Direktur tekhnik
ini memiliki tanggung jawab penuh terhadap segala pekerjaan
konstruksi dan pascakonstruksi mencakup keamanan dan keselamatan
pegawai.
4. Sekretaris
Tugas seorang sekretaris manager adalah bagaimana mengintegrasikan
berbagai macam variabel (karakteristik, budaya, pendidikan dan lain
50
.
sebagainya) kedalam suatu tujuan organisasi yang sama dengan cara
melakukan mekanisme penyesuaian sesuai yang dilimpahkan kepadanya.
5. DGA Personalia
Divisi terkait memiliki tugas mengurus masalah penyewaan gedung,
fasilitas dan utilitas gedung yang disewa, serta masalah maintenance
(perawatannya).
6. Devisi Keuangan
Tugas bagian keuangan adalah :
Bertanggung jawab atas penerimaan dan pembayaran yang terjadi.
Melakukan dan membuat laporan perhitungan pajak.
7. Divisi Pengembangan Usaha
Pelaksana mempunyai tugas dan wewenang sebagai berikut :
Bertanggung jawab atas kelancaran pekerjaan yang menjadi kewajibannya.
Mempelajari gambar dan spesifikasi proyek. Melakukan persiapan lapangan,
termasuk pengukuran. Membuat laporan realisasi quantity pekerjaan yang
telah dilaksanakan. Memberikan perintah kepada pembantu pelaksana /
mandor. Dapat membuat opname borongan. Membuat rekapitulasi kebutuhan
material di proyek.
Pelaksana juga berkewajiban memberikan usulan kepada pemilik
apabila menjumpai beberapa kesulitan dalam pelaksanaan.
51
.
8. Divisi Alat Berat
Bertanggung jawab atas semua pemakaian alat berat perusahaan.
Bertugas untuk melakukan pengukuran dan pemetaan tanah pada kawasan
yang akan dikembangkan, sehingga dihasilkan berbagai data yang diperlukan
dalam proses perencanaan baik berupa peta kontur tanah maupun bentuk
kawasan yang akan dikembangkan.
9. Logistik
Uraian tugas seorang staf logistik proyek adalah :
Mempelajari spesifikasi material dan jadual penggunaan material.
Membuat jadual pengadaan material, berdasarkan jadual penggunaannya.
Melakukan pengadaan material sesuai jadwal.
10. Monitoring
Mempunyai tugas dan wewenang sebagai berikut :
Mengawasi laju pelaksanaan pekerjaan konstruksi fisik dari segi kualitas
bahan bangunan serta pelaksanaaannya. Mengawasi ketepatan waktu dan
biaya pelaksanaan pekerjaan konstruksi fisik. Bertanggung jawab atas hasil
pekerjaan kepada Owner/pemilik proyek.
Memberikan persetujuan mengenai laporan harian, bulanan serta
laporan pekerjaan tambahan maupun pekerjaan kurang dan penyelesaian
keuangan yang diakibatkannya.
52
.
BAB V
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Berdasarkan data-data yang penulis peroleh dari PT. Karya Anugerah Inma
Makassar, maka diperoleh hasil penelitian mengenai pengaruh sistem Informasi
Akuntansi Berbasis Komputerisasi Terhadap Pengelolaan Kas.
Gambaran Umum Sistem Informasi Akuntansi PT. Karya Anugerah Inma
Makassar. Pada hakekatnya sistem akuntansi merupakan organisasi formulir, catatan,
dan laporan yang dikoordinasi sedemikian rupa untuk menyediakan informasi
keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan pengelolaan
perusahaan. Struktur sistem merupakan unsur-unsur yang membentuk sistem tersebut,
sedangkan proses sistem menjelaskan cara kerja setiap unsur sistem tersebut dalam
mencapai tujuan sistem. Setiap sistem merupakan bagian dari sistem lain yang lebih
besar dan terdiri dari berbagai sistem yang lebih kecil, yang disebut sebagai
subsistem. Pendekatan sistem memberikan banyak manfaat dalam memahami
lingkungan. Pendekatan sistem berusaha menjelaskan sesuatu dipandang dari sudut
pandangan sistem, yang berusaha menemukan struktur unsur yang membentuk sistem
tersebut dan mengidentifikasi proses bekerjanya setiap unsur yang membentuk sistem
tersebut.
Dengan memahamistruktur sistem dan proses sistem, seseorang akan dapat
menjelaskan mengapa tujuan suatu sistem tidak tercapai. Tugas pengolahan data
52
53
.
perusahaan dilaksanakan oleh sistem informasi akuntansi (SIA) yang mengumpulkan
data kegiatan perusahaan lalu memprosesnya menjadi informasi yang berguna bagi
pihak internal maupun eksternal perusahaan.
Dengan jenis kegiatan yang demikian, akhirnya dapat diketahui beberapa
karakteristik sistem informasi akuntansi yaitu melaksanakan tugas yang diperlukan,
berpegang pada prosedur standar, menanganidata yang rinci, berfokus pada data masa
lampau, dan menyediakan informasi pemecah masalah yang minimal.
B. Pembahasan
Sistem Informasi Akuntansi Berbasis Komputerisasi PT. Karya Anugerah Inma
Makassar
Informasi Akuntansi Berbasis Komputerisasi PT. Karya Anugerah Inma
Makassar yang dijalankan terdiri atas :
1. Hardware (perangkat keras)
Perangkat keras yang digunakan dalam mengolah data Akuntansi terhadap
penerimaan dan pengeluaran kas yaitu dengan menggunakan motherboard pentium
4 MSI, memori 256 MB DDR1, Monitor Samsung 14”, Printer Canon Pixma
IP.Hardware yang dimiliki oleh PT Karya Anugerah Inma Makassar dapat
memenuhi kebutuhan sistem pengolahan data akuntansi dalam mengolah data
menjadi informasi. Didukung dari kapasitas Hardisk seagate 500Gb, berdasarkan
hasil jawaban responden sebanyak 4 orang (80%) menyatakan sangat setuju
54
.
bahwa kapasitas hardiskseagate 500Gb yang digunakan perusahaan harus cukup
memadai.
Untuk menunjang kegiatan pengolahan data dan memperkecil kesalahan
yang terjadi bagian pengelolaan kas menggunakan jaringan sistem Local Area
Network (LAN), jadi input data hanya dilakukan satu kali, misalnya dibagian
penerimaan kas, cukup diinput dibagian penerimaan saja. Sampai saat ini Hardware
yang dimiliki oleh PT Karya Anugerah Inma Makassar dapat memenuhi
kebutuhan sistem pengolahan data kas dan telah disesuaikan dengan kemajuan
dan perkembangan teknologi. Hardware tersebut sudah diintegrasikan dengan
komputer, contohnya komputer sudah menggunakan bluetooth dan inframerah.
Dengan adanya perangkat keras yang sesuai dengan kebutuhan maka dapat dilihat
perangkat keras yang dimiliki PT. Karya Anugerah Inma Makassar yang memadai
dan dapat membantu perusahaan dalam melakukan proses pengolahan data kas
secara terkomputerisasi.
2. Software (perangkat lunak)
Perangkat lunak atau software merupakan perangkat yang bekerja didalam
komputer, berisi prosedur-prosedur atau sekumpulan instruksi untuk mengelola data
yang dimasukkan. Komponen software merupakan suatu set instruksi-instruksi yang
dijalankan dan mengontrol hardware komputer tersebut. Software yang digunakan
oleh PT. Karya Anugerah Inma Makassar untuk melakukan pengolahan data kas
telah memadai yaitu dengan menggunakan software visual basic, clipper dan
55
.
AMPRA. Cara penggunaan program ini tidak begitu sulit sekalipun karyawan tidak
begitu mengetahui seluk beluk komputer,
3. Brainware (Perangkat Pelaksana)
Semakin tinggi perangkat mesin sebagai tenaga pelaksana maka semakin
besar pula peranan komputer sebagai alat pengelolah data dalam perusahaan. Aspek
manusia yang berhubungan dengan system computer ini disebut brainware.
Setelah melakukan riset kebagian perangkat pelaksana ini terlihat bahwa PT.
Karya Anugerah Inma Makassar tenaga operatornya dalam pengelolaan kas sudah
memadai. Hal ini terlihat karena adanya penempatan tenaga operator yang sesuai
denagn keahlian yang dimiliki, tenaga penginputan data kas dilakukan olehh
karyawan S.1 ekonomi akuntansi yang usianya 24 Tahun sehingga kegiatan
pengelolaan data atau kegiatan operasional perusahaan telah berjalan dengan baik.
4. Desain SIA Terkomputerisasi
Suatu perusahaan yang telah menggunakan komputer sebagai alat pengelolaan
data, maka perusahaan telah mendesain softwarenya sedemikian rupa. Sehingga
memberikan hasil pengelolaan data kas yang terkomputerisasi.
C. Pengujian Hipotesis
Data penelitian adalah sejumlah skor yang diperoleh dari jawaban
responden atas pertanyaan atau pernyataan mengenai variabel penelitian, yaitu
variabel X (Pengaruh sistem Informasi Akuntansi berbasis komputerisasi) dan
56
.
variabel Y (Efektifitas pengelolaan kas). Variabel tersebut dianalisis dengan
menggunakan statistik deskriptif dan analisis korelasi.
1. Analisis Deskriptif
Analisis data deskriptif bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai
objek penelitian berdasarkan data dan variabel yang diperoleh dari kelompok
subjek yang diteliti.
1. Penulis melakukan pengumpulan data dengan cara sampling dimana yang
diselidiki adalah sampel yang merupakan sebuah subhimpunan dari
pengukuran-pengukuran yang dipilih dari populasi yang menjadi
perhatian dalam penelitian.
2. Setelah metode pengumpulan data ditentukan kemudian ditentukan alat
untuk memperoleh data dari elemen-elemen yang akan diselidiki, alat yang
digunakan dalam penelitian ini adalah daftar angket.
3. Kuesioner tersebut kemudian disebar ke bagian-bagian yang telah
ditentukan. Setiap item dari angket tersebut memiliki 5 jawaban dengan
masing-masing nilai yang berbeda, yaitu:
1. Jawaban “Sangat Setuju”, memiliki nilai = 5.
2. Jawaban “Setuju”, memiliki nilai = 4.
3. Jawaban “Ragu-ragu”, memiliki nilai = 3.
4. Jawaban “Tidak Setuju”, memiliki nilai = 2.
5. Jawaban “Sangat Tidak Setuju”, memiliki nilai = 1.
57
.
4. Apabila data terkumpul, kemudian dilakukan pengolahan data,disajikan
dan dianalisis. Dalam penelitian ini penulis menggunakan uji statistik.
Kemudian penulis menetukan nilai terendah dan nilai tertinggi dari hasil
kuesioner tersebut. Nilai terendah dan tertinggi itu masing-masing penulis
ambil dari banyaknya pertanyaan dalam angket (10 pertanyaan) dikalikan
dengan skor terendah (1) untuk nilai terendah dan skor tertinggi (5) untuk nilai
tertinggi. Untuk variabel X nilai terendahnya adalah (1 x 10) = 10 dan nilai
tertingginya adalah (5 x 10) = 50. Atas dasar nilai terendah dan tertinggi
tersebut maka kriteria untuk melihat Pengaruh sistem informasi akuntansi
terkomputerisasi (variabel X) penulis tentukan sebagai berikut:
1. Nilai 1 – 10, dirancang untuk kriteria “Tidak Berpengaruh”.
2. Nilai 11 – 22, dirancang untuk kriteria “Kurang Berpengaruh”.
3. Nilai 23 – 33, dirancang untuk kriteria “Cukup Berpengaruh”.
4. Nilai 34 – 44, dirancang untuk kriteria “Berpengaruh”.
5. Nilai 45 – 55, dirancang untuk kriteria “Sangat Berpengaruh”.
Selanjutnya untuk melihat Efektivitas pengelolaan kas(variabel Y), caranya
sama dengan penilaian variabel X, dimana nilai terendah dari variabel Y
adalah (1 x 15) = 15 dan nilai tertinggi adalah (5 x 15) = 75. Atas dasar nilat
terendah dan tertinggi tersebut maka criteria untuk melihat variabel Y,
ditentukan sebagai berikut:
1. Nilai 1 – 15, dirancang untuk kriteria “Tidak Efektif”.
2. Nilai 16 – 31, dirancang untuk kriteria “Kurang Efektif”.
58
.
3. Nilai 32 – 47, dirancang untuk kriteria “Cukup Efektif”.
4. Nilai 48 – 63, dirancang untuk kriteria “Efektif”.
5. Nilai 64 – 79, dirancang untuk kriteria “Sangat Efektif”.
Setelah adanya analisis data antara data lapangan dengan data
kepustakaankemudian dilakukan perhitungan dari hasil angket agar hasil
analisa dapa teruji dan diandalkan.
Langkah-langkah dalam pengujian hipotesis ini dimulai dengan
menetapkan hipotesis nol (Ho) dan Hipotesis alternative (Ha) pemilihan
tes statistik dan penghitungan nilai statistik, dan penetapan tingkat
signifikansi (α) serta penetapan kriteria pengujian. Adapun penjelasannya
dari langkah-langkah tersebut adalah sebagai berikut:
1. Penetapan Hipotesis Nol (Ho) dan Hipotesis Alternatif (Ha).Penetapan hipotesis
nol (Ho)dan penetapan hipotesis alternative (Ha)digunakan dengan tujuan untuk
mengetahui ada tidaknya pengaruh antara dua variabel di atas. Hipotesis
penelitian yang diajukan adalah hipotesis alternative (Ha), sedangkan untuk
keperluan analisis statistik hipotesisnya berpasangan antara hipotesis nol (Ho)
denagn hipotesis alternativ (Ha). Hipotesis yang telah secara konseptual penulis
jelaskan pada bagian kerangka pemikiran, selanjutnya penulis uraikan ke dalam
hipotesis kerja menjadi sebagai berikut:
= 0 adalah tidak terdapat Pengaruh sistem informasi akuntansi berbasis
komputerisasi terhadap pengelolaan kas
59
.
≠ 0 adalah terdapat Pengaruh sistem informasi akuntansi berbasis
komputerisasi terhadap pengelolaan kas
Pemilihan tes statistik dan penghitungan nilai tes statistik. Data yang
digunakan untuk pengujian hipotesis berasal dari variabel X dan variabel Y yang
pengukurannya menggunakan skala ordinal, yaitu tingkat ukuran yang
memungkinkan peneliti mengurutkan respondennya dari tingkat yang paling rendah
ke tingkat yang paling tinggi. Melalui pengukuran ini, peneliti dapat membagi
respondennya ke dalam urutan ranking atas dasar yang sesuai dengan pengamatan
pada objek atau tindakan tertentu.
1. Pertanyaan Variabel X
Tabel 1
CPU yang digunakan perusahaan harus dilengkapi dengan kapasitas memori
yang memadai
No Pilihan Jawaban F %1 Sangat setuju 4 80,02 Setuju 1 20,03 Ragu-ragu 0 0,04 Tidak setuju 0 0,05 Sangat tidak setuju 0 0,0
Jumlah 5 100,0
Sebanyak 4 responden (80,0%) menyatakan sangat setuju. Hal ini menunjukan
bahwa CPU yang digunakan perusahaan sudah memadai, dengan menggunakan
motherboard Pentium 4MSI yang dilengkapai memori 256MB DDR1 dapat
60
.
menyimpan data yang besar dan kecepatan proses pengolahan data yang tinggi
khususnya untuk mengolah data-data penerimaan dan pengeluaran kas.
Tabel 2
Kapasitas hardisk yang digunakan harus cukup memadai
No Pilihan Jawaban F %1 Sangat setuju 4 80,02 Setuju 1 20,03 Ragu-ragu 0 0,04 Tidak setuju 0 0,05 Sangat tidak setuju 0 0,0
Jumlah 5 100,0
Sebanyak 4 responden (80,0%) menyatakan sangat setuju. Hal ini
menunjukan bahwa kapasitas hardisk yang digunakan sudah cukup memadai yaitu
memakai hardisk seagate 500 Gb sudah memadai untuk menyimpan data yang
diperlukan dalam proses pengolahan data pengelolaan kas.
Tabel 3
Sistem LAN yang digunakan perusahaan menunjang dalam pengolahan data
berbasis komputerisasi
No Pilihan Jawaban F %1 Sangat setuju 4 80,02 Setuju 1 20,03 Ragu-ragu 0 0,04 Tidak setuju 0 0,05 Sangat tidak setuju 0 0,0
Jumlah 5 100,0
Sebanyak 4 responden (80,0%) menyatakan sangat setuju. Hal ini
menunjukan bahwa sistem LAN yang digunakan perusahaan sudah menunjang
61
.
dalam pengolahan data terkomputerisai yaitu dengan menggunakan sistem LAN,
input data hanya dilakukan satu kali, misalnya dibagian penerimaan kas cukup
diinput dibagian penerimaan kas saja.
Tabel 4
Hardware yang digunakan perusahaan telah disesuaikan dengan kemajuan
dan perkembangan
No Pilihan Jawaban F %1 Sangat setuju 4 80,02 Setuju 1 20,03 Ragu-ragu 0 0,04 Tidak setuju 0 0,05 Sangat tidak setuju 0 0,0
Jumlah 5 100,0
Sebanyak 4 responden (80,0%) menyatakan sangat setuju. Hal ini
menunjukan bahwa sebagian besar responden sangat setuju hardware yang
digunakan perusahaan telah disesuaikan dengan kemajuan dan perkembangan
teknologi yaitu dengan penggunaan bluetooth dan inframerah yang sudah
terintegrasi dengan komputer.
Tabel 5
Software yang digunakan oleh perusahaan visual basic, clipper dan AMPRA
harus memadai untuk pengolahan data kas berbasis komputerisasi
No Pilihan Jawaban F %1 Sangat setuju 4 80,02 Setuju 1 20,03 Ragu-ragu 0 0,04 Tidak setuju 0 0,05 Sangat tidak setuju 0 0,0
Jumlah 5 100,0
62
.
Sebanyak 4 responden (80,0%) menyatakan sangat setuju. Hal ini
menunjukan bahwa sebagian besar responden sangat setuju software yang
digunakan oleh perusahaan sudah memadai dalam mempercepat pembuatan
laporan pengelolaan kas perusahaan.
Tabel 6
Kinerja sebagai salah satu tolak ukur dalam menilai kemampuan sistem
informasi
No Pilihan Jawaban F %1 Sangat setuju 1 80,02 Setuju 1 20,03 Ragu-ragu 3 0,04 Tidak setuju 0 0,05 Sangat tidak setuju 0 0,0
Jumlah 5 100,0
Sebanyak 3 responden (60,0%) menyatakan ragu-ragu. Hal ini
menunjukan bahwa sebagian besar responden menilai ragu-ragu kinerja sebagai
salah satu tolak ukur dalam menilai kemampuan sistem informasi.
Tabel 7
Kinerja sistem informasi akuntansi harus ditingkatkan
No Pilihan Jawaban F %1 Sangat setuju 1 80,02 Setuju 4 20,03 Ragu-ragu 0 0,04 Tidak setuju 0 0,05 Sangat tidak setuju 0 0,0
Jumlah 5 100,0
63
.
Sebanyak 4 responden (80,0%) menyatakan. Hal ini menunjukan bahwa
sebagian besar responden setuju kinerja sistem informasi akuntansi harus
ditingkatkan. Diperusahaan salah satu cara yang dilakukan untuk meningkatkan
kinerja sistem informasi adalah secara harian bagian akuntansi selalu menutup
buku penerimaan kas, kemudian melakukan pengecekan ke bagian akuntansi.
Tabel 8
Sistem informasi akuntansi terkomputerisasi meningkatkan efisiensi
yaitu dengan meminimalkan jumlah sumber daya manusia yang melakukan
proses pengolahan kas
No Pilihan Jawaban F %1 Sangat setuju 1 80,02 Setuju 4 20,03 Ragu-ragu 0 0,04 Tidak setuju 0 0,05 Sangat tidak setuju 0 0,0
Jumlah 5 100,0
Sebanyak 4 responden (80,0%) menyatakan. Hal ini menunjukan bahwa
sebagian besar responden setuju sistem informasi akuntansi terkomputerisasi dapat
meningkatkan efisiensi yaitu dengan meminimalkan jumlah sumber daya
manusia yang melakukan proses pengolahan kas. Diperusahaan sebelum
menggunakan proses pengolahan data komputer sumber daya manusia yang
diperlukan sebanyak 3 orang tetapi setelah menggunakan sistem pengolahan data
elektronik perusahaan hanya memerluukan sumber daya manusia sebanyak 1
orang saja.
64
.
Tabel 9
Perusahaan menggunakan sistem informasi akuntansi terkomputerisasi untuk
menghasilkan informasi kas secara tepat waktu
No Pilihan Jawaban F %1 Sangat setuju 2 80,02 Setuju 2 20,03 Ragu-ragu 1 0,04 Tidak setuju 0 0,05 Sangat tidak setuju 0 0,0
Jumlah 5 100,0
Sebanyak 2 responden (40,0%) menyatakan setuju. Hal ini menunjukan
bahwa responden sangat setuju dan setuju perusahaan menggunakan sistem
informasi akuntansi terkomputerisasi untuk menghasilkan informasi pengelolaan kas
secara tepat waktu yaitu informasi penerimaan kas dan pengeluaran harus selesai
setiap hari.
Tabel 10
Perusahaan menggunakan sistem informasi akuntansi terkomputerisasi maka
keamanan informasi sudah terjamin
No Pilihan Jawaban F %1 Sangat setuju 2 80,02 Setuju 3 20,03 Ragu-ragu 0 0,04 Tidak setuju 0 0,05 Sangat tidak setuju 0 0,0
Jumlah 5 100,0
Sebanyak 3 responden (60,0%) menyatakan setuju. Hal ini menunjukan
bahwa sebagian besar responden setuju keamanan informasi sudah terjamin
65
.
karena hanya orang-orang dibagian akuntansi yang melakukan proses
pengelolaan kas dan keamanan pasword yang selalu diganti secara berkala.
2. Pertanyaan Variabel Y
Tabel 11
Dewan direksi dan komite audit bertanggung jawab untuk mengawasi proses
pelaporan keuangan yang mencakup pengelolaan kas
No Pilihan Jawaban F %1 Sangat setuju 2 80,02 Setuju 2 20,03 Ragu-ragu 1 0,04 Tidak setuju 0 0,05 Sangat tidak setuju 0 0,0
Jumlah 5 100,0
Sebanyak 2 responden (40,0%) menyatakan sangat setuju. Hal ini
menunjukan bahwa sebagian besar responden setuju dewan direksi dan komite
audit bertanggung jawab untuk mengawasi proses pelaporan keuangan yang
mencakup pengelolaan kas dan ketaatan terhadap peraturan yang ditetapkan.
Tabel 12
Perusahaan mempunyai ruang peyimpanan yang memadai untuk file dan
perangkat lunak agar tidak terjadi kehilangan data pengelolaan kas
No Pilihan Jawaban F %1 Sangat setuju 1 80,02 Setuju 4 20,03 Ragu-ragu 0 0,04 Tidak setuju 0 0,05 Sangat tidak setuju 0 0,0
Jumlah 5 100,0
66
.
Sebanyak 4 responden (80,0%) menyatakan setuju. Hal ini menunjukan
bahwa sebagian besar responden sangat setuju perusahaan mempunyai ruang
penyimpanan yang memadai untuk file dan perangkat lunak,
ruang penyimpanan tersebut adalah server khusus untuk menyimpan file data dan
perangkat lunak.
Tabel 13
Perusahaan harus melakukan pengendalian atas kekayaan dan catatan
Perusahaan data kas
No Pilihan Jawaban F %1 Sangat setuju 4 80,02 Setuju 1 20,03 Ragu-ragu 0 0,04 Tidak setuju 0 0,05 Sangat tidak setuju 0 0,0
Jumlah 5 100,0
Sebanyak 4 responden (80,0%) menyatakan sangat setuju. Hal ini
menunjukan bahwa sebagian besar responden sangat setuju perusahaan sudah
melakukan pengendalian atas kekayaan dan catatan perusahaan. Jadi perusahaan
selalu melakukan pengecekan terhadap data yang ada.
Tabel 14
Penerimaan dan pengeluaran harus diotorisasi oleh bagian keuangan untuk
mencegah adanya kehilangan
No Pilihan Jawaban F %1 Sangat setuju 4 80,02 Setuju 1 20,03 Ragu-ragu 0 0,0
67
.
4 Tidak setuju 0 0,05 Sangat tidak setuju 0 0,0
Jumlah 5 100,0
Sebanyak 4 responden (80,0%) menyatakan sangat setuju. Hal ini
menunjukan bahwa penerimaan dan pengeluaran diperusahaan sudah diotorisasi
oleh bagian keuangan dengan baik untuk mencegah kehilangan.
Tabel 15
Setiap pencatatan yang berhubungan dengan Kas dilakukan oleh karyawan
yang mempunyai latar belakang pendidikan S.1 Ekonomi Akuntansi
No Pilihan Jawaban F %1 Sangat setuju 3 80,02 Setuju 1 20,03 Ragu-ragu 1 0,04 Tidak setuju 0 0,05 Sangat tidak setuju 0 0,0
Jumlah 5 100,0
Sebanyak 3 responden (60,0%) menyatakan sangat setuju. Hal ini
menunjukan bahwa sebagian besar responden sangat setuju bahwa pemisahan
fungsi otorisasi, fungsi penyimpanan dan fungsi akuntansi sudah dilakukan oleh
perusahaan dengan baik.
Tabel 16
Informasi dan komunikasi di perusahaan sudah mengacu pada sistem
akuntansi yang terdiri dari metode pencatatan
No Pilihan Jawaban F %1 Sangat setuju 2 80,02 Setuju 1 20,03 Ragu-ragu 2 0,04 Tidak setuju 0 0,0
68
.
5 Sangat tidak setuju 0 0,0Jumlah 5 100,0
Sebanyak 2 responden (20,0%) menyatakan sangat setuju. Hal ini
menunjukan bahwa sebagian besar responden sangat setuju informasi dan
komunikasi di perusahaan sudah mengacu pada sistem akuntansi yang terdiri dari
metode dan pencatatan. Metode pencatatan yang digunakan perusahaan adalah
cash basis yaitu pendapatan dan beban diakui pada saat kas diterima, yaitu
pendapatan koran dan iklan, sedangkan bebannya berasal dari beban administrasi.
Tabel 17
Bagian akuntansi dan forum manajer selalu mengawasi proses penginputan
data kas
No Pilihan Jawaban F %1 Sangat setuju 1 80,02 Setuju 4 20,03 Ragu-ragu 0 0,04 Tidak setuju 0 0,05 Sangat tidak setuju 0 0,0
Jumlah 5 100,0
Sebanyak 4 responden (80,0%) menyatakan setuju. Hal ini menunjukan
bahwa sebagian besar responden sangat setuju bagian akuntansi dan
orum manajer selalu mengawasi proses pengelolaan data sehingga semua
kegiatan dapat terpantau dengan baik. Hal ini dilakukan pada saat rapat anggaran,
dengan cara mencocokan data yang ada dalam komputer dengan dokumen
69
.
yangberkaitan dengan kas seperti bukti kas masuk, bukti pengeluaran kas dan cek-
cek pembayaran relasi.
Tabel 18
Setiap transaksi yang terjadi dicatat secara benar dan lengkap
No Pilihan Jawaban F %1 Sangat setuju 4 80,02 Setuju 1 20,03 Ragu-ragu 0 0,04 Tidak setuju 0 0,05 Sangat tidak setuju 0 0,0
Jumlah 5 100,0
Sebanyak 4 responden (80,0%) menyatakan sangat setuju. Hal ini
menunjukan bahwa sebagian besar responden sangat setuju setiap transaksi yang
terjadi sudah dicatat dengan benar oleh bagian akuntansi.
Tabel 19
Perusahaan mengklasifikasikan transaksi kas secara tepat
No Pilihan Jawaban F %1 Sangat setuju 3 80,02 Setuju 2 20,03 Ragu-ragu 0 0,04 Tidak setuju 0 0,05 Sangat tidak setuju 0 0,0
Jumlah 5 100,0
Sebanyak 3 responden (60,0%) menyatakan sangat setuju. Hal ini
menunjukan bahwa sebagian besar responden sangat setuju perusahaan telah
mengklasifikasikan transaksi secara tepat.
70
.
Tabel 20
Dalam mengolah data kas cepat menggunakan pengolahan data
Elektronik komputer dibandingkan dengan manual
No Pilihan Jawaban F %1 Sangat setuju 1 80,02 Setuju 3 20,03 Ragu-ragu 1 0,04 Tidak setuju 0 0,05 Sangat tidak setuju 0 0,0
Jumlah 5 100,0
Sebanyak 3 responden (60,0%) menyatakan setuju. Hal ini menunjukan
bahwa sebagian besar responden sangat setuju dalam mengolah data
kas lebih cepat menggunakan pengolahan data komputer dibandingkan dengan
manual. Karena dengan menggunakan sistem pengolahan data elektronik laporan
yang dibutuhkan oleh perusahaan akan selesai tepat pada waktunya setiap akhir
bulan.
Tabel 21
Pencatatan data kas dilakukan oleh karyawan khusus yang memiliki keahlian
dibidang akuntansi
No Pilihan Jawaban F %1 Sangat setuju 3 80,02 Setuju 2 20,03 Ragu-ragu 0 0,04 Tidak setuju 0 0,05 Sangat tidak setuju 0 0,0
Jumlah 5 100,0
71
.
Sebanyak 3 responden (60,0%) menyatakan sangat setuju. Hal ini
menunjukan bahwa sebagian besar responden sangat setuju bahwa dokumen kas
memiliki nomor yang sesuai dengan data dikomputer untuk transaksi.
Tabel 22
Setiap karyawan yang bekerja dibagian penginputan data kas berusia 21 tahun
sampai dengan 30 tahun
No Pilihan Jawaban F %1 Sangat setuju 3 80,02 Setuju 1 20,03 Ragu-ragu 1 0,04 Tidak setuju 0 0,05 Sangat tidak setuju 0 0,0
Jumlah 5 100,0
Sebanyak 3 responden (60,0%) menyatakan sangat setuju. Hal ini
menunjukan bahwa sebagian besar responden sangat setuju setiap dokumen diberi
nomor urut yang tercetak sebelum digunakan. Dokumen-dokumen tersebut
diberinomor urut oleh bagian administrasi sirkulasi, yaitu dokumen order transaksi
dan nota kirim.
Tabel 23
Setiap transaksi yang berhubungan dengan kas selalu dibuatkan bukti
Kas masuk atau kas keluar
No Pilihan Jawaban F %1 Sangat setuju 2 80,02 Setuju 1 20,03 Ragu-ragu 1 0,04 Tidak setuju 1 0,05 Sangat tidak setuju 0 0,0
Jumlah 5 100,0
72
.
Sebanyak 2 responden (40,0%) menyatakan sangat setuju, dan 1
responden (20,0%) menyatakan setuju. Dan 1 lagi menjawab ragu- ragu (20,0%) Hal
ini menunjukan bahwa sebagian besar responden sangat setuju setiap transaksi yang
berhubungan dengan kas harus dibuatkan bukti misalnya bukti kas masuk dan bukti
kas keluar.
Tabel 24
Setiap pencatatan pengelolaan kas sesuai dengan bukti yang didapat
No Pilihan Jawaban F %1 Sangat setuju 1 80,02 Setuju 1 20,03 Ragu-ragu 3 0,04 Tidak setuju 0 0,05 Sangat tidak setuju 0 0,0
Jumlah 5 100,0
Sebanyak 1 responden (20,0%) menyatakan sangat setuju. Hal ini
menunjukan bahwa sebagian besar responden sangat setuju pencatatan dilakukan
sesuai dengan bukti sehingga tidak terjadi kecurangan tentang pengelolaan kas.
Tabel 25
Dengan sistem informasi yang memadai dan kemajuan teknologi yang pesat
dapat merubah penilaian resiko atas pengelolaan perusahaan
No Pilihan Jawaban F %1 Sangat setuju 1 80,02 Setuju 2 20,03 Ragu-ragu 1 0,04 Tidak setuju 0 0,05 Sangat tidak setuju 0 0,0
Jumlah 5 100,0
73
.
Sebanyak 2 responden (40,0%) menyatakan setuju. Hal ini menunjukan
bahwa sebagian besar responden sangat setuju dengan sistem informasi yang
memadai dan kemajuan teknologi yang pesat dapat merubah penilaian resiko
atas pengelolaan perusahaan jadi dengan kemajuan teknologi yang semakin maju
resiko perusahaan bisa dinilai memiliki resiko yg rendah.
2. Uji Variabel X (Sistem Informasi Akuntansi Terkomputerisasi)
Berdasarkan data yang diperoleh dari pelaksanaan penelitian di PT. Karya
Anugerah Inma Makassar maka data dari kuisioner yang diperoleh dapat dilihat pada
table-tabel diatas, kemudian dari data tersebut penulis menganalisis jumlah X
berikut :
Tabel 26
Pernyataan Pendapat Dari Kuisioner Variabel X sistem Informasi
Akuntansi Terkomputerisasi
No Pilihan Jawaban X Nilai1 Sangat setuju 135 13502 Setuju 76 7603 Ragu-ragu 12 1204 Tidak setuju 2 205 Sangat tidak setuju 1 10
Jumlah 226 2260
Dengan melihat table 21 di atas maka dapat diterangkan bahwa penggunaan
sistem informasi akuntansi terkomputerisasi sangat disetujui dan memberikan
kontribusi yang baik dalam perusahaan, dengan melihat tingkat jawaban dari
74
.
kuisioner yang telah disebar maka dilihat nilai sangat setuju adalah 27 x 5 = 135 x 10
= 1350, nilai setuju 19 x 5 = 76 x 10 = 760 dan ragu-ragu 4 x 3 = 12 x 10 = 120 tidak
setuju 2 x 10 = 20 dan sangat tidak setuju 1 x 10 =10.
3. Uji Variabel Y (Pengelolaan Kas)
Berdasarkan data yang diperoleh dari pelaksanaan penelitian di PT. Karya
Anugerah Inma Makassar maka data dari kuisioner yang diperoleh dapat dilihat pada
table-tabel diatas, kemudian dari data tersebut penulis menganalisis jumlah Y
berikut :
Tabel 27
Pernyataan Pendapat Dari Kuisioner Variabel X sistem Informasi
Akuntansi Terkomputerisasi
No Pilihan Jawaban Y Nilai1 Sangat setuju 175 26262 Setuju 108 16203 Ragu-ragu 33 4954 Tidak setuju 2 305 Sangat tidak setuju 1 15
Jumlah 319 4785
Dengan melihat table 22 di atas maka dapat diterangkan bahwa penggunaan
sistem informasi akuntansi terkomputerisasi sangat disetujui dan memberikan
kontribusi yang baik dalam perusahaan, dengan melihat tingkat jawaban dari
kuisioner yang telah disebar maka dilihat nilai sangat setuju adalah 35 x 5 = 175 x 15
75
.
= 2626, nilai setuju 27 x 4 = 108 x 15 = 1620 ragu-ragu 11 x 3 = 33 x 15 = 495 tidak
setuju 2 x 15 = 30 dan sangat tidak setuju 1 x 15 = 15.
4. Uji Regresi Linear Sederhana
Model analisis yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi
linear sederhana. Data yang diperoleh dari PT. Karya Anugerah Inma Makassar dari
penyebaran kuisioner diolah dengan menggunakan Software Statistical Product and
Service Solution (SPSS) versi 20.0. Analisis ini digunakan untuk menghitung
besarnya pengaruh sistem informasi akuntansi berbasis komputerisasi terhadap
pengelolaan kas. Adapun hasil dari pengolahan data dengan program SPSS 20 dapat
dilihat dari tabel berikut.
Tabel 28
Koefisien Determinan ( )
Model Summary
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the
Estimate
1 ,994a ,989 ,985 138,063
a. Predictors: (Constant), x
Tabel d iatas menjelaskan besarnya nilai korelasi hubungan (R) yaitu sebesar
0,994 dan dijelaskan besarnya persentase variabel bebas (sistem informasi akuntansi
terkomputerisasi) terhadap variabel terkait (koefisien) determinasi yang merupakan
hasil dari pengkuadratan R. Dari output tersebut diperoleh koefisien determinan (R2)
76
.
sebesar 0,989 yang mengandung pengertian bahwa pengaruh bebas (sistem informasi
akuntansi berbasis komputerisasi) terhadap variabel terkait (pengelolaan kas) adalah
sebesar 98,9 % sedangkan sisanya dipengaruhi oleh variabel yang lain.
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1
Regression 5128082,656 1 5128082,656 269,030 ,000b
Residual 57184,144 3 19061,381
Total 5185266,800 4
a. Dependent Variable: y
b. Predictors: (Constant), x
Dari output di atas terlihat bahwa F hitung = 269,030 dengan tingkat
signifikan 0,000 jauh lebih kecil dari 0.05
Tabel 29
Hasil Analisis Regresi Linear Sederhana sistem informasi akuntansi
berbasis komputerisasi terhadap pengelolaan kas
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized
Coefficients
T Sig.
B Std. Error Beta
1(Constant) 90,107 81,283 1,109 ,349
X 1,918 ,117 ,994 16,402 ,000
a. Dependent Variable: y
77
.
Pada penelitian ini digunakan model penelitian regresi linear sederhana sebagai
berikut:
Y = a + bX
Dari table di atas dengan memperhatikan angka yang ada pada kolom Unstandardized
Coeffisients Beta, maka dapat dibentuk persamaan regresi sebagai berikut:
Y = 90,107 + 1,918X
Dari persamaan regresi di atas, maka dapat diinterpretasikan beberapa hal antara lain
sebagai berikut:
a. Nilai koefisien (a) adalah 90,107
Koefisien konstanta sebesar 90,107artinya jika tingkat variabel X (SIA
Terkomputerisasi) sama dengan 0 (nol), maka besar variabel Y (pengelolaan
kas) akan sebesar 346.478.
b. Nilai koefisien regresi (b) adalah 1.918
Koefisien regresi margin sebesar 1.918 dan bertanda positif, berarti bahwa
setiap perubahan satu satuan pada (X), maka perubahan Y mengalami
peningkatan sebesar 1.918.
5. Uji Hipotesis
Sesuai dengan langkah-langkah pngujian hipotesis yang telah disebutkan
sebelumnya maka dapat dilakukan dengan menggunakan uji t, adapun langkah-
langkah uji t yaitu, sebagai berikut:
78
.
a. Menentukan HipotesisH : Tidak ada pengaruh secara signifikan antara Sistem Informasi Akuntansi
Terkomputerisasidengan Pengelolaan kasH : Ada pengaruh secara signifikan antara Sistem Informasi Akuntansi
Terkomputerisasidengan pengelolaan kas
b. Menentukan tingkat signifikan (α) yang digunakan, a = 5% (a = 0,05)
c. Menghitung nilai tBerdasarkan dari tabel diperoleh t sebesar 16,402
d. Menentukan tTaraf signifikan a = 5%, dengan derajat kebebasan (df) = n – k atau 5 – 2
= 3 (n adalah jumlah sampel dan k adalah jumlah variabel dependen dan
independen), dengan ketentuan tersebut, diperoleh angka t sebesar
2,160
e. Kriteria pengujian dengan membandingkan t dengan tJika t <t maka H diterima dan H ditolak
Jika t >t maka H ditolak dan H diterima
Nilai signifikan t >2,160 maka H diterima dan H ditolak
Nilai signifikan t < 0,05 maka H ditolak dan H diterima
Nilai t >t (16,402 >2,160) maka H ditolak dan H diterima
Nilai t <t (0,000< 0,05) maka H ditolak dan H diterima
79
.
f. Kesimpulan
Oleh karena t >t (16,402>2,160) atau t <t (0,000<
0,05) maka H ditolak dan H diterima artinya bahwa ada pengaruh yang
signifikan antara Informasi Akuntansi Terkomputerisasidengan
pengelolaan kas pada PT. Karya Anugerah Inma Makassar.
80
.
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dari PT Karya Anugerah Inma
Makassar maka penulis dapat mengambil kesimpulan :
Pengolahan data Informasi Akuntansi Terkomputerisasimemiliki pengaruh
terhadap pengelolaan kas. Hal ini dapat dilihat berdasarkan analisis korelasi
pearson dan diperoleh nilai koefisien determinasi sebesar 98,9 %, artinya bahwa
sistem informasi akuntansi berbasis komputerisasi memiliki pengaruh terhadap
pengelolaan kas sebesar 98,9 %, sedangkan sisanya sebesar 2 % merupakan
kontribusi variabel lain selain sistem pengolahan data elektronik. Hal ini dapat
dilihat sebagai berikut :
1. Adanya sistem pengolahan data elektronik yang memadai pada PT Karya
Anugerah Inma Makassar. Hal ini dapat terlihat dari unsur-unsur system
pengolahan data elektronik sebagai berikut :
a. Terdapat perangkat keras yang memadai, yaitu CPU motherboard
pentium 4 MSIdan hardisk seagate dengan kapasitas besar 500Gb, sistem
LAN yang menunjang pengolahan data elektronik, hardware yang
80
81
.
disesuaikan dengan kemajuan teknologi menggunakan infra merah
dan bluetooth.
b. Terdapat perangkat lunak yang memadai, yaitu software yang digunakan
mempercepat pembuatan laporan pengelolaan kas, software mudah
dimengerti oleh bagian yang terkait dengan penjualan yaitu bagian
pemasaran, administrasi sirkulasi, penjualan dan distribusi, aplication
software clipper, visual basic yang mudah dimengerti pemakaiannya
c. Brainware (Perangkat Pelaksana)Semakin tinggi perangkat mesin sebagai
tenaga pelaksana maka semakin besar pula peranan komputer sebagai alat
pengelolah data dalam perusahaan. Aspek manusia yang berhubungan
dengan sistem komputer ini disebut brainware.Hal ini terlihat karena
adanya penempatan tenaga operator yang sesuai denagn keahlian yang
dimiliki, sehingga kegiatan pengelolaan data atau kegiatan operasional
perusahaan telah berjalan dengan baik.
d. Desain SIA TerkomputerisasiSuatu perusahaan yang telah menggunakan
komputer sebagai alat pengelolaan data, maka perusahaan telah mendesain
softwarenya sedemikian rupa. Sehingga memberikan hasil pengelolaan
data kas yang terkomputerisasi
82
.
B. SARAN
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka penulis mengajukan
saran yang diharapkan dapat menjadi masukan yang berguna bagi pihak-pihak
kepentingan sebagai berikut:
1. Bagi PT. Karya Anugerah Inma Makassar
Brainware dibagian pengelolaan kas pada saat verifikasi data agar lebih teliti
dan menghindari keterlambatan penginputan data yang dikarenakan server
dalam keadaan penuh sehingga proses kerja sistem menjadi lambat.
2. Bagi peneliti selanjutnya
Penelitian selanjutnya dapat memperluas bahasan mengenai pengaruh
sistem informasi akuntansi berbasis komputerisasi terhadap pengelolaan kas
dengan beberapa perusahaan yang sejenis, sehingga dapat memberikan
perbandingan guna memperbaiki dan meningkatkan kinerja perusahaan
pada tahun berikutnya.
DAFTAR PUSTAKA
Arthur Aron, Elaine N. Aron dan ElliotJ. Coups, Statistics for Behavioral andSocial Sciences, 4 Edition, Prentice Hall, 2008.
Basri, Zaki. 2005. Intermediate Accounting. Edisi Kedelapan. BPFE –Yogyakarta
Bodnard, George H dan Hopwood, W.S. 2006. Sistem Informasi Akuntansi.Edisi Indonesia. Salemba Empat. Jakarta.
Bodnar, George H, and Hopwood, William S, 2006, AccountingInformation System, Ninth Edition, New Jersey: Prentice Hall ofInternational.
Hartono, Jogianto M. 2009 Sistem informasi berbasis komputer penerbit BPFE,Yogyakarta.
Ikatan Akuntan Indonesia. 2008. Standar Akuntansi Keuangan. SalembaEmpat. Jakarta.
Jumaili, Salman 2005 Kepercayaan terhadap teknologi sistem informasi.kumpulan materi simposium nasioanal akuntansi VIII, Solo
Kieso, E Donald. Weygandt, J Terry dan Warfield, D Terry. 2007. SistemAkuntansi Akuntansi. Edisi keduabelas. Jilid 2. Erlangga, Jakarta.
La Midjan, dan Azhar Susanto, 2007, Sistem Informasi Akuntansi I: PendekatanManual Penyusunan Metode dan Prosedur, Edisi ke-8, Lingga Jaya.
Mulyadi, 2001, Sistem akuntansi, BPFE UGM Yogyakarta.
Mohamad Nazir., 2003. Metode Penelitian. Ghalia Indonesia: Jakarta.
Mulyadi. 2001.,. Sistem Akuntansi, Edisi Ketiga, Cetakan Ketiga. Makassar :Salemba Empat.
Noviari, N. 2008, Pengaruh Kemajuan Teknologi Informasi TerhadapPerkembangan Akuntansi, Fakultas Ekonomi. Universitas Udayana.
Romney, Marshall B., Steinbart, Paul John, 2006, Accounting InformationSystem, Edisi Ke Sembilan, Salemba Empat, Jakarta.
Sugiyono., 2009. Metode Penelitian Bisnis. Alfabeta: Bandung.
Susanto, Azhar, 2007, Sistem Informasi Akuntansi; Konsep danPengembangan Berbasis Komputer, Bandung, Lingga Jaya.
Wahyono, T. 2010, Sistem Informasi Akuntansi Analisis, Desain murahpemprograman komputer. penerbit Andi, Yogyakarta.
http://skripsi-ilmiah-blogspot.com/2015/01/penarapan-sistem-informasi-akuntansi-html
LAMPIRAN
LAMPIRAN
KUESIONER
Daftar Pertanyaan :
Mohon Bapak/Ibu, saudara(i) memberi tanda checklist (√ ) pada kolom
(antara 1-5), sesuai dengan skala yang menurut anda paling mendekati.
Keterangan :
SS : Jika pernyataan tersebut Sangat Setuju dengan diri anda.
S : Jika pernyataan tersebut Setuju dengan diri anda.
RR : Jika pernyataan tersebut Ragu-Ragu dengan diri anda.
TS : Jika pernyataan tersebut Tidak Setuju dengan diri anda.
STS : Jika pernyataan tersebut Sangat Tidak Setuju dengan diri anda.
No PertanyaanJawaban
STS TS RR S SSSistem informasi akuntansi terkomputerisasi ( X )
1.CPU yang digunakan perusahaan harus dilengkapi
dengan kapasitas memori yang memadai
2.Kapasitas hardisk yang digunakan harus cukup
memadai
Nama : ..................................................................... (boleh tidak diisi)
Jenis Kelamin : Pria / Wanita
Umur :
Pendidikan : 1. SMA / Sederajat
2. Diploma / Sarjana Muda
3. Sarjana / Magister
Masa Kerja :
1. 20 s/d 30 tahun 3. 41 s/d 50 tahun
2. 31 s/d 40 tahun 4. 51 s/d 60 tahun
1. Dibawah 5 tahun 4. 16 s/d 20 tahun
2. 5 s/d 10 tahun 5. Lebih dari 20 tahun
3. 11 s/d 15 tahun
3.Sistem LAN yang digunakan perusahaan menunjangdalam pengolahan data berbasis komputerisasi
4.Hardware yang digunakan perusahaan telah
disesuaikan dengan kemajuan dan perkembangan
5.
Software yang digunakan oleh perusahaan visual
basic, clipper dan AMPRA harus memadai untuk
pengolahan data kas berbasis komputerisasi.
6.Kinerja sebagai salah satu tolak ukur dalam menilai
kemampuan sistem informasi
7.Kinerja sistem informasi akuntansi harusditingkatkan
8.
Sistem informasi akuntansi terkomputerisasi
meningkatkan efisiensi yaitu dengan meminim alkan
jumlah sumber daya manusia yang melakukan proses
pengolahan kas
9.
Perusahaan menggunakan sistem informasi akuntansi
terkomputerisasi untuk menghasilkan informasi kas
secara tepat waktu
10.
Perusahaan menggunakan sistem informasi akuntansi
terkomputerisasi maka keamanan informasi sudah
terjamin
No PertanyaanJawaban
STS TS RR S SSPengelolaan Kas ( Y )
1.
Dewan direksi dan komite audit bertanggung jawab
untuk mengawasi proses pelaporan keuangan yang
mencakup pengelolaan kas
2.
Perusahaan mempunyai ruang peyimpanan yang
memadai untuk file dan perangkat lunak agar tidak
terjadi kehilangan data pengelolaan kas
3. Perusahaan harus melakukan pengendalian atas
kekayaan dan catatan Perusahaan data kas
4.Penerimaan dan pengeluaran harus diotorisasi oleh
bagian keuangan untuk mencegah adanya kehilangan
5.
Setiap pencatatan yang berhubungan dengan Kas
dilakukan oleh karyawan yang mempunyai latar
belakang pendidikan S.1 Ekonomi Akuntansi.
6.
Informasi dan komunikasi di perusahaan sudah
mengacu pada sistem akuntansi yang terdiri dari
metode pencatatan
7.Bagian akuntansi dan forum manajer selalu
mengawasi proses penginputan data kas
8.Setiap transaksi yang terjadi dicatat secara benar dan
lengkap
9.Perusahaan mengklasifikasikan transaksi kas secara
tepat
10.
Dalam mengolah data kas cepat menggunakan
pengolahan data Elektronik komputer dibandingkan
dengan manual
11.Pencatatan data kas dilakukan oleh karyawan khusus
yang memiliki keahlian dibidang akuntansi.
12.Setiap karyawan yang bekerja dibagian penginputan
data kas berusia 21 tahun sampai dengan 30 tahun.
13.Setiap transaksi yang berhubungan dengan kas selalu
dibuatkan bukti Kas masuk atau kas keluar.
14.Setiap pencatatan pengelolaan kas sesuai dengan
bukti yang didapat.
15.
Dengan sistem informasi yang memadai dan
kemajuan teknologi yang pesat dapat merubah
penilaian resiko atas pengelolaan perusahaan.