skripsi pengaruh pendampingan suami terhadap …

106
SKRIPSI PENGARUH PENDAMPINGAN SUAMI TERHADAP PENGURANGAN RASA CEMAS PADA PROSES PERSALINAN IBU PRIMIGRAVIDA KALA I DI KLINIK PRATAMA JANNAH MEDAN TEMBUNG TAHUN 2018 MAIRIDA HASANAH P07524414028 POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES RI JURUSANKEBIDANAN MEDAN PRODI D-IVKEBIDANAN TAHUN 2018

Upload: others

Post on 18-May-2022

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: SKRIPSI PENGARUH PENDAMPINGAN SUAMI TERHADAP …

SKRIPSI

PENGARUH PENDAMPINGAN SUAMI TERHADAP PENGURANGAN RASA CEMAS PADA PROSES

PERSALINAN IBU PRIMIGRAVIDA KALA I DI KLINIK PRATAMA JANNAH

MEDAN TEMBUNG TAHUN 2018

MAIRIDA HASANAH

P07524414028

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES RI JURUSANKEBIDANAN MEDAN

PRODI D-IVKEBIDANAN TAHUN 2018

Page 2: SKRIPSI PENGARUH PENDAMPINGAN SUAMI TERHADAP …

SKRIPSI

PENGARUH PENDAMPINGAN SUAMI TERHADAP PENGURANGAN RASA CEMAS PADA PROSES

PERSALINAN IBU PRIMIGRAVIDA KALA I DI KLINIK PRATAMA JANNAH

MEDAN TEMBUNG TAHUN 2018

Sebagai Syarat Menyelesaikan Pendidikan Program Studi

Diploma IV Kebidanan

MAIRIDA HASANAH

P07524414028

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES RI JURUSANKEBIDANAN MEDAN

PRODI D-IVKEBIDANAN TAHUN 2018

Page 3: SKRIPSI PENGARUH PENDAMPINGAN SUAMI TERHADAP …
Page 4: SKRIPSI PENGARUH PENDAMPINGAN SUAMI TERHADAP …
Page 5: SKRIPSI PENGARUH PENDAMPINGAN SUAMI TERHADAP …

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MEDAN JURUSAN KEBIDANAN SKRIPSI, 24 JULI 2018 MAIRIDA HASANAH [email protected]

PENGARUH PENDAMPINGAN SUAMI TERHADAP PENGURANGAN RASA CEMAS PADA PROSES PERSALINAN IBU PRIMIGRAVIDA KALA I DI KLINIK PRATAMA JANNAH MEDAN TEMBUNG TAHUN 2018

ix + 49 halaman, 5 tabel, 2 gambar, 12 lampiran

ABSTRAK

Pada kala I persalinan banyak masalah yang terjadi pada ibu yang akan bersalin, terutama kecemasan dalam menghadapi persalinan. Untuk mengurangi kecemasan pada saat persalinan ialah dengan adanya pendampingan suami. Adanya kehadiran suami dapat memberikan kenyamanan pada saat bersalin. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh pendampingan suami terhadap pengurangan rasa cemas pada proses persalinan ibu primigravida kala I di Klinik Pratama Jannah Medan Tembung tahun 2018.

Penelitian ini adalah penelitian observasional dengan rancangan cross sectional yang dilakukan pada bulan Mei-Juli 2018. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik sampling jenuhterhadap 30 responden ibu inpartu kala I. Pengumpulan data menggunakan kuesioner kecemasan Taylor Manifest Anxiety Scale (T-MAS) dan kuesioner pendampingan suami. Data dianalisis menggunakan uji Fisher Exact.

Hasil penelitian menunjukkan pendampingan suami pada ibu bersalin kala I mayoritas dalam kategori baik sebanyak (90%), dan tingkat kecemasan ibu bersalin kala I mayoritas ringan sebanyak (60%). Hasil analisis dengan nilai p<0,05 sehingga disimpulkan ada pengaruh pendampingan suami terhadap pengurangan rasa cemas pada proses persalinan ibu primigravida kala I di Klinik Pratama Jannah Medan Tembung tahun 2018.

Maka diharapkan tenaga kesehatan dapat memfasilitasi pendampingan suami dan keluarga pada saat proses persalinan kala I.

Kata Kunci : Kecemasan, Persalinan, Pendampingan Suami Daftar bacaan : 25 (2012-2017)

Page 6: SKRIPSI PENGARUH PENDAMPINGAN SUAMI TERHADAP …
Page 7: SKRIPSI PENGARUH PENDAMPINGAN SUAMI TERHADAP …

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, yang telah

memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi yang berjudul “Pengaruh Pendampingan Suami Terhadap Pengurangan

Rasa Cemas Pada Proses Persalinan Ibu PrimigravidaKala Idi Klinik Pratama

Jannah Medan Tembung Tahun 2018”.

Dalam penyusunanskiripsi ini penulis banyak mendapat bimbingan dan

dukungan dari berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini penulis

menyampaikan rasa terimakasih yang tulus kepada:

1. Dra. Ida Nurhayati,M.Kes selaku Direktur Politeknik Kesehatan Kemenkes

RI Medan.

2. Betty Mangkuji, SST,M.Keb Selaku Ketua Jurusan Kebidanan Politeknik

Kesehatan Kemenkes RI Medan.

3. Yusniar Siregar, SST,M.Kes selaku Ketua Jurusan Jurusan Kebidanan D-

IV Politeknik Kesehatan Kemenkes RI Medan.

4. Tri Marini, SST,M.Keb selaku Pembimbing Akademik sekaligus

Pembimbing Skripsi yang telah meluangkan waktu dan kesempatan bagi

penulis untuk berkonsultasi dan bersedia memberikan masukan, kritik,

dan saran dalam menyelesaikan skiripsi ini.

5. Bebaskita Br. Ginting, S.SiT,MPH selaku Pembimbing Pendamping

sekaligus selaku penguji I yang telah meluangkan waktu dan kesempatan

bagi penulis untuk berkonsultasi dan memberikan kritikan serta saran

dalam penulisan skiripsi ini.

6. Yulina Dwi Hastuty, S.Kep, Ners, M.Biomed selaku Ketua penguji yang

telah memberikan kritikan dan masukan dalam penulisan skiripsi ini.

7. Bapak/ibu dosen dan staff Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes

Medan yang telah membantu dalam memenuhi kebutuhan skripsi penulis.

8. Satiani Aziz, STr, Keb, CHT selaku CI Klinik Bersalin yang telah

mengizinkan untuk melakukan penelitian dan membimbing dalam

pembuatan skiripsi ini.

Page 8: SKRIPSI PENGARUH PENDAMPINGAN SUAMI TERHADAP …

9. Seluruh ibu bersalin yang telah bersedia menjadi responden dalam

penelitian ini.

10. Hormat dan kasih sayang yang besar kepada kedua orang tua, ayahanda

tercinta Zulkarnain dan ibunda tersayang Suprihatin yang telah

membesarkan, membimbing dan mengasuh penulis dengan penuh cinta

dan kasih sayang yang selalu menjadi sumber inspirasi dan motivasi buat

penulis dan juga telah memberikan dukungan moril dan material sehingga

Skiripsi ini dapat diselesaikan.

11. Kepada Seluruh Keluarga termasuk Kakak dan Adik-adik tercinta : Tugi

Priani, Syah Putra, Ellysa, Nur Fazr Pentavia serta keponakan tersayang

Nadya Mufida yang selalu mendukung dan mendoa’akan penulis.

12. Kepada sahabat-sahabat dan teman-teman satu kost, yaitu Mahliza Lini,

Nadyah Wannahary Sitompul, Larasati Utami, Ayu, dan Ryskina Fatimah

Siregar yang juga mendukung dan memberikan semangat dalam

pembuatan skripsi

13. Kepada adik-adik tercinta Desy Simpan Hati Hasibuan, Rika Wita Sandi,

Welan Sari Tampubolon, Yolanda Risky Oktavien Ketaren yang selalu

bersama saya dalam suka maupun duka selama kuliah di D-IV Kebidanan

Poltekkes Medan.

14. Rekan-rekan Mahasiswa Program D-IV Kebidanan Poltekkes Medan

yang telah berbagi pengalaman, masukan dan memberikan dorongan

moril terhadap penulis dalam pembuatan skripsi ini, juga untuk

kebersamaan yang bermakna dan tak akan terlupakan selama

pendidikan.

Penulis menyadari bahwaskiripsi ini masih jauh dari sempurna. Baik

dari teknis penulisan maupun bahasanya. Untuk itu, penulis mengharapkan

kritik dan saran yang bersifat membangun dari berbagai pihak demi

sempurnanya skiripsi ini. Semoga dapat bermanfaat baik bagi penulis

maupun bagi pembacanya.

Medan, Juli 2018

Mairida Hasanah

Page 9: SKRIPSI PENGARUH PENDAMPINGAN SUAMI TERHADAP …

DAFTAR ISI

Halaman Sampul Lembar Persetujuan Lembar Pengesahan Abstrak. .............................................................................................. i Kata Pengantar.................................................................................. .. iii Daftar Isi ............................................................................................. v Daftar Tabel ........................................................................................ vii Daftar Gambar ................................................................................... viii Daftar Lampiran ................................................................................ ix BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ............................................................................... 1 B. Rumusan Masalah ........................................................................ 4 C. Tujuan Penelitian

C.1 Tujuan Umum .......................................................................... 4 C.2 Tujuan Khusus ......................................................................... 4

D. Manfaat Penelitian D.1 Manfaat Teoritis ................................................................. 4 D.2 Manfaat Praktis .................................................................. 5

E. Keaslian Penelitian ......................................................................... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori .............................................................................. 7

A.1 Kehamilan .......................................................................... 7 A.1.1 Pengertian Kehamilan .................................................... 7 A.2 Persalinan .......................................................................... 7 A.2.1 Pengertian Persalinan ................................................. 7 A.2.2Jenis Persalinan ........................................................... 8 A.2.3Teori Penyebab Persalinan .......................................... 9 A.2.4Tanda-Tanda Persalinan..... ......................................... 12 A.2.5Fase Dalam Persalinan Kala I ...................................... 14 A.2.6Perubahan Psikologis pada Ibu Bersalin ...................... 15 A.3 Kecemasan ........................................................................ 18 A.3.1Pengertian Kecemasan ................................................ 18 A.3.2Teori Kecemasan ......................................................... 19 A.3.3Tipe Kepribadian Pencemas ........................................ 19 A.3.4 Jenis Kecemasan. ....................................................... 20 A.3.5Gejala Klinis Cemas ..................................................... 20 A.3.6 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kecemasan .............. 21 A.3.7 Tingkat Kecemasan ..................................................... 21

A.3.8 Kecemasan Ibu Hamil Dalam Menghadapi Persalinan 22 A.3.9 Dampak Kecemasan Ibu Hamil Pada Proses Persalinan23

A.3.10 Kecemasan Dalam Persalinan .................................. 23 A.3.11 Penyebab Kecemasan Dalam Persalinan ................. 24

A.3.12 Skala Pengukur Tingkat Kecemasan.......................... 25

Page 10: SKRIPSI PENGARUH PENDAMPINGAN SUAMI TERHADAP …

A.4 Pendampingan Persalinan .......................................................... 25 A.4.1 Pengertian Pendampingan ................................................... 25

A.4.2 Syarat-Syarat Sebagai Pendampingan Persalinan ....... 26 A.4.3 Peran Pendamping Persalinan Kala I ........................... 27

A.4.4 Pendampingan Suami .................................................. 27 B. Kerangka Teori .............................................................................. 30

C. Kerangka Konsep ........................................................................... 31 D. Definisi Operasional ....................................................................... 31 E. Hipotesis ........................................................................................ 32

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Desain Penelitian ........................................................... 33 B. Lokasi dan Waktu Penelitian ......................................................... 33 C. Populasi dan Sampel Penelitian .................................................... 34 D. Jenis dan Cara Pengumpulan Data ................................................ 34 E. Alat Ukur/Instrumen dan Bahan Penelitian ..................................... 36 F. Prosedur Penelitian ........................................................................ 37 G. Pengolahan dan Analisis Data ....................................................... 37 H. Etika Penelitian. ............................................................................. 39

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian. ............................................................................. 40 A.1 Analisis Univariat. ............................................................... 41 A.2 Analisis Bivariat. ................................................................. 41

B. Pembahasan. ................................................................................. 42

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan. ................................................................................... 49 B. Saran. ............................................................................................ 49 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

Page 11: SKRIPSI PENGARUH PENDAMPINGAN SUAMI TERHADAP …

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 DefInisi Operasional ............................................................. 31 Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Karakteristik ......................................... 40 Tabel 4.2 Distribusi Pendampingan Suami. .......................................... 41 Tabel 4.3 Distribusi Kecemasan Ibu Inpartu Kala I. .............................. 41 Tabel 4.4 Pengaruh Pendampingan Suami Terhadap Kecemasan. .... 42

Page 12: SKRIPSI PENGARUH PENDAMPINGAN SUAMI TERHADAP …

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Teori Penelitian ................................................ 30 Gambar 2.2 Kerangka Konsep Penelitian ............................................ 31

Page 13: SKRIPSI PENGARUH PENDAMPINGAN SUAMI TERHADAP …

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Izin Survei Penelitian Lampiran 2 Surat Balasan Izin Survei Penelitian Lampiran 3 Surat Izin Penelitian Lampiran 4 Surat Balasan Izin Penelitian Lampiran 5 Etical Clearance Lampiran 6 Kuesioner Lampiran 7 Lembar Persetujuan Responden Lampiran 8 Master Tabel Lampiran 9 Output Komputerisasi Lampiran 10 Lembar Konsultasi Bimbingan Skripsi Lampiran 11 Dokumentasi Lampiran 12 Riwayat Hidup Peneliti

Page 14: SKRIPSI PENGARUH PENDAMPINGAN SUAMI TERHADAP …

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Persalinan atau melahirkan bayi adalah suatu proses normal pada wanita

usia subur. Persalinan merupakan peristiwa penting yang sangat ditunggu oleh

setiap pasangan suami-istri. Maka segala dukungan moral dan material

dicurahkan oleh suami, keluarga bahkan seluruh anggota masyarakat, demi

kesejahteraan ibu dan janinnya. Namun mendekati proses persalinan berbagai

perasaan akan campur-aduk dalam hati para ibu hamil. Selain tidak sabar ingin

melihat buah hatinya lahir ke dunia, rasa takut dan cemas menghadapi proses

persalinan berkecamuk dalam pikiran(Maryunani, 2015).

Berdasarkan data World Health Organization 2015 diperoleh 216

kematian ibu setiap 100.000 kelahiran hidup akibat komplikasi kehamilan dan

persalinan. Sedangkan Angka Kematian Ibu di Negara berkembang mencapai

239 per 100.000 kelahiran hidup, 20 kali lebih tinggi dibandingkan negara maju

(WHO, 2015).

Menurut data United Nations Children’s Fund mengatakan bahwa ibu

yang mengalami masalah dalam persalinan sekitar 12.230.142 juta jiwa dari 30%

diantaranya karena kecemasan sebab hamil pertama (Sitepu, 2016). Saat ini,

Angka Kematian Ibu di Indonesia masih tinggi. Berdasarkan Survei Penduduk

Antar Sensus Tahun 2015, AKI di Indonesia sebesar 305 per 100.000 kelahiran

hidup (Kemenkes RI, 2017). Kematian ibu di Indonesia disebabkan oleh tiga

penyebab utama yaitu perdarahan, hipertensi dalam kehamilan, dan infeksi

(Kemenkes RI, 2017). Di Indonesia terdapat 373.000.000 orang ibu hamil, dan

yang mengalami kecemasan dalam menghadapi persalinan ada sebanyak

107.000.000 orang (28,7 %) (Sitepu, 2016).

Pada kala I persalinan banyak masalah yang terjadi pada ibu yang akan

bersalin, seperti sulit tidur, ketakutan, kesepian, stres, marah, keletihan, kecewa,

perasaan putus asa, terutama kecemasan dalam menghadapi persalinan (Murray

dan Gayle, 2013).Menurut Hawari (2013)kecemasan adalah gangguan alam

perasaanyang ditandai dengan perasaan ketakutan atau kekhawatiran yang

Page 15: SKRIPSI PENGARUH PENDAMPINGAN SUAMI TERHADAP …

mendalam dan berkelanjutan, tidak mengalami gangguan dalam menilai realitas

(Reality Testing Ability/ RTA, masih baik), kepribadian masih tetap utuh (tidak

mengalami keretakan kepribadian/ splitting of personality), prilaku dapat

terganggu tetapi masih dalam batas-batas normal.

Kecemasan yang dialami oleh ibu bersalinsemakin lama akan semakin

meningkat seiring dengan semakin seringnya kontraksi pada abdomen sehingga

keadaan ini akan membuat ibustress pada saat persalinan. Stress psikologis

yang dialami ibu pada saat akan bersalin menyebabkan meningkatnya rasa nyeri

dan cemas (Kartikasari, 2015).

Untuk mengurangi kecemasan pada saat persalinan ialah dengan

adanya kehadiran pendamping, seperti suami, ibu kandung, saudara atau

sahabat perempuan ibu. Kehadiran orang kedua atau pendamping atau

penolong persalinan dapat memberi kenyamanan pada saat bersalin. Kehadiran

pendamping pada saat persalinan dapat menimbulkan efek positif terhadap

persalinan, yaitu dapat menurunkan morbiditas, mengurangi rasa sakit,

mempersingkat persalinan, dan menurunkan angka persalinan dengan operasi

termasuk bedah caesar (Marmi, 2016).

Suami adalah pendamping persalinan yang sangat penting dan

dianjurkan untuk melakukan peran aktif dalam mendukung ibu dan

mengidentifikasikan langkah-langkah yang mungkin untuk kenyamanan ibu(Sari

dan Kurnia, 2015). Kehadiran suami akan membawa ketenangan dan

menjauhkan sang ibu dari stres dan kecemasan yang dapat mempersulit proses

kelahiran dan persalinan, membawa pengaruh positif secara psikologis, dan

berdampak positif pula pada kesiapan ibu secara fisik (Marmi, 2016). Dukungan

suami dalam proses persalinan akan memberikan efek pada ibu yaitu dalam hal

emosi, emosi ibu yang tenang yang menyebabkan sel-sel sarafnya

mengeluarkan hormonoksitosin yang reaksinya akan menyebabkan kontraksi

pada rahim pada akhir kehamilan untuk mengeluarkan bayi (Sari dan Kurnia,

2015).

Dukungan suami dapat berupa dorongan, motivasi terhadap istri baik

secara moral maupun material serta dukungan fisik, psikologis, emosi, informasi,

penilaian dan finansial. Dukungan minimal berupa sentuhan dan kata-kata pujian

yang membuat nyaman serta memberi penguatan pada saat proses persalinan

berlangsung hasilnya akan mengurangi durasi kelahiran (Marmi, 2016).

Page 16: SKRIPSI PENGARUH PENDAMPINGAN SUAMI TERHADAP …

Menurut penelitian Primasnia, dkk (2013) bahwa ibu primigravida yang

mengalami proses persalinan kala I tanpa didampingi oleh suami mempunyai

peluang 6.750 kali untuk terjadi kecemasan dibanding ibu primigravida yang

menghadapi proses persalinan kala I dengan didampingi oleh suami.

Penelitian yang dilakukan oleh Nelisa, dkk (2013) pendampingan suami

pada persalinan istri dapat memberikan semangat serta motivasi bagi istri dalam

persalinan. Selain itu, dengan kehadiran suami disamping istri pada saat

persalinan akan memberikan rasa aman dan nyaman serta mengurangi

perasaan cemas istri saat bersalin.

Berdasarkan data profil kab/kota , AKIdi Sumatera Utara tahun 2014

mencapai 75 per 100.000 kelahiran hidup. Berdasarkan hasil Sensus Penduduk

2010, AKI di Sumatera Utara sebesar 328 per 100.000 kelahiran hidup.

Berdasarkan estimasi maka Angka Kematian Ibumengalami penurunan sampai

tahun 2013 (Kemenkes RI, 2014).

Berdasarkan survey awal yang telah dilakukan oleh peneliti pada tanggal

27 November 2017 di Klinik Bersalin Pratama Jannah didapatkan data jumlah ibu

bersalin primigravida pada bulan November 2017 sebanyak 30 orang. Diantara

30 orang pasien primigravida tersebut, telah dilakukan wawancara terhadap 18

orang pasien, yang mana 11 orang ibu primigravida pada saat akan melahirkan

tidak didampingi oleh suaminya. Tujuh orang ibu primigravida pada saat akan

melahirkan didampingi oleh suaminya. Hasil wawancara terhadap 18 orang ibu

primigravida menunjukkan bahwa kondisi psikologis ibu yang didampingi oleh

suami merasa lebih percaya diri dan tingkat kecemasannya tidak terlalu tinggi

dibandingkan dengan ibu yang melahirkan tanpa didampingi oleh suaminya.

Berdasarkan hal tersebut, maka penulis tertarik untuk melakukan

penelitian dengan judul ”Pengaruh pendampingan suami terhadap pengurangan

rasa cemas pada proses persalinan ibu primigravida kala Idi KlinikPratama

Jannah Medan Tembung Tahun 2018 ”.

Page 17: SKRIPSI PENGARUH PENDAMPINGAN SUAMI TERHADAP …

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka peneliti ingin mengetahui

”Apakah ada pengaruh pendampingan suami terhadap pengurangan rasa

cemas pada proses persalinan ibu primigravida kala Idi KlinikPratama

Jannah Medan Tembung Tahun 2018 ”.

C. Tujuan Penelitian

C.1 Tujuan Umum

Untuk mengetahui pengaruh pendampingan suami terhadap

pengurangan rasa cemas pada proses persalinan ibu primigravida kala Idi

KlinikPratama Jannah Medan Tembung Tahun 2018 ”.

C.2 Tujuan Khusus

1. Diperoleh gambaran distribusi frekuensi pendampingan suami pada

proses persalinan ibu primigravida kala Idi KlinikPratama Jannah

Medan Tembung Tahun 2018.

2. Untuk mendeskripsikan distribusi intensitas rasa cemas pada proses

persalinan ibu primigravida kala Idi Klinik Pratama Jannah Medan

Tembung Tahun 2018.

3. Untuk menganalisis pengaruh pendampingan suami terhadap

pengurangan rasa cemas pada proses persalinan ibu primigravida

kala I di KlinikPratama Jannah Medan Tembung Tahun 2018.

D. Manfaat Penelitian

D.1 Manfaat Teoritis

Data atau informasi hasil penelitian ini diharapkan dapat

menambah pengetahuan, memperluas wawasan dan pengalaman

peneliti tentang pengaruh pendampingan suami terhadap

Page 18: SKRIPSI PENGARUH PENDAMPINGAN SUAMI TERHADAP …

pengurangan rasa cemas pada proses persalinan ibu primigravida

kala I. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat dijadikan sebagai

sumber pustaka dan dapat mengembangkan penelitian ini.

D.2 Manfaat Praktis

Sebagai bahan masukan bagi klinik bersalin dalam melakukan

konseling untuk mencegah kecemasan pada ibu bersalin dan

meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan terhadap pasien,

khususnya ibu hamil, dan ibu bersalin dalam menghadapi proses

persalinan.

E. Keaslian Penelitian

Penelitian Pengaruh Pendampingan Suami Terhadap Pengurangan

Rasa Cemas pada Proses persalinan Ibu Primigravida Kala I di Klinik

Pratama Jannah Medan Tembung Tahun 2018 yang hampir serupa

dengan penelitian ini :

1. Dewi Susilowati (2012) “Pengaruh Dukungan Keluarga dan Paritas

Terhadap Kecemasan Ibu Hamil Trimester III Dalam Menghadapi

Persalinan Di RB Harapan Bunda Surakarta”. Jenis penelitian ini

adalah analitik observasional. Sedangkan rancangan penelitiannya

adalah cross sectional. Tehnik pengambilan sampel menggunakan

tehnik consecutive sampling. Analisa data menggunakan analisis

regresi linier ganda. Hasil penelitian menunjukkan terdapat pengaruh

yang secara statistik signifikan antara dukungan keluarga maupun

paritas terhadap kecemasan ibu hamil dalam menghadapi persalinan.

Persamaan dengan penelitian tersebut terletak pada jenis penelitian

dan rancangan penelitian. Perbedaan dengan penelitian tersebut

terletak pada variabel penelitian, tehnik pengambilan sampel dan

analisis data menggunakan Fisher Exact.

Page 19: SKRIPSI PENGARUH PENDAMPINGAN SUAMI TERHADAP …

2. Tefani Septya Nelisa dan Anggorowati (2013) “Hubungan Penda

mpingan Suami terhadap Tingkat Kecemasan Ibu pada Fase Aktif

Kala I Proses Persalinan Normal di Ruang Bersalin RSUD Kendal

2013”. Jenis penelitian ini adalah studi korelatif dengan pendekatan

cross sectional. Tekhnik pengambilan sampel menggunakan tehnik

accidental sampling. Analisa data dengan menggunakan uji Chi

Square. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada hubungan antara

pendampingan suami terhadap tingkat kecemasan terhadap tingkat

kecemasan ibu pada fase aktif kala I proses persalinan normal di

Ruang Bersalin RSUD Kendal. Persamaan dengan penelitian tersebut

terletak pada variabel penelitian yaitu pendampingan suami (variabel

bebas) dan kecemasan (variabel terikat) dan rancangan penelitian.

Perbedaan dengan penelitian tersebut terletak pada, jenis penelitian,

tehnik pengambilan sampel dan analisis data menggunakan Fisher

Exact.

3. Iin Prasetyani (2016) “Hubungan Pendampingan Suami dengan

Tingkat Kecemasan Pasien Pre Operasi Sectio Caesarea di Bangsal

Melati RSUD DR. Soediran Mangun Soemarso Wonogiri”. Jenis

penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dengan pendekatan cross

sectional. Tekhnik pengambilan sampel menggunakan tehnik total

sampling. Analisa data dengan menggunakan korelasi product

moment. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada hubungan

signifikan antara pendampingan suami dengan tingkat kecemasan

pasien pre operasi sectio caesarea, adapun kekuatan hubungan

adalah sangat kuat. Persamaan dengan penelitian tersebut terletak

pada variabel penelitian yaitu pendampingan suami (variabel bebas)

dan kecemasan (variabel terikat), rancangan penelitian dan tehnik

pengambilan sampel. Perbedaan dengan penelitian tersebut terletak

pada, jenis penelitian, dan analisis data menggunakan Fisher Exact.

Page 20: SKRIPSI PENGARUH PENDAMPINGAN SUAMI TERHADAP …

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

A.1 Kehamilan

A.1.1 Pengertian Kehamilan

Kehamilan adalah kondisi dimana seorang wanita memiliki janin yang

sedang tumbuh di dala tubuhnya (yang pada umumnya di dalam rahim).

Kehamilan pada manusia berkisar 40 minggu atau 9 bulan, dihitung dari awal

peroide menstruasi terakhir sampai melahirkan. Kehamilan merupakan suatu

proses reproduksi yang perlu perawatan khusus agar dapat berlangsung dengan

baik, karena kehamilan mengandung kehidupan ibu maupun janin. Resiko

kehamilan ini bersifat dinamis, karena ibu hamil yang pada mulanya normal,

secara tiba-tiba dapat menjadi berisiko tinggi (Walyani, 2015).

A.2 Persalinan

A.2.1 Pengertian Persalinan

Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan uri)

yang telah cukup bulan atau dapat hidup di luar kandungan melalui jalan lahir

dengan bantuan atau tanpa bantuan (kekuatan sendiri)(Sari dan Kurnia, 2015).

Persalinan normal adalah persalinan yang terjadi pada kehamilan aterm

(bukan premature atau postmatur), mempunyai onset yang spontan (tidak

diinduksi), selesai setelah 4 jam dan sebelum 24 jam sejak saat awitannya

(bukan partus presipitatus atau partus lama), mempunyai janin (tunggal) dengan

presentasi vertex (puncak kepala) dan oksiput pada bagian anterior pelvis

terlaksana tanpa bantuanartificial (seperti forsep), tidak mencakup komplikasi

(seperti perdarahan hebat), dan mencakup pelahiran plasenta yang normal(Sari

dan Kurnia, 2015).

Page 21: SKRIPSI PENGARUH PENDAMPINGAN SUAMI TERHADAP …

Persalinan adalah proses membuka dan menipisnya serviks, dari janin

turun ke dalam jalan lahir. Kelahiran adalah proses dimana janin dan ketuban

didorong keluar melalui jalan lahir(Saridan Kurnia 2015). Definisi persalinan

normal menurut WHO adalah persalinan yang dimulai secara spontan, beresiko

rendah pada awal persalinan dan tetap demikian selama prose persalinan. Bayi

dilahirkan secara spontan dalam presentasi belakang kepala pada usia

kehamilan antara 37 hingga 42 minggu lengkap. Setelah persalinan ibu maupun

bayi berada di dalam kondisi sehat.

Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan

plasenta) yang telah cukup bulan atau dapat hidup di luar kandungan melalui

jalan lahir atau melalui jalan lain, dengan bantuan atau tanpa bantuan (kekuatan

sendiri). Proses ini dimulai dengan adanya kontraksi persalinan sejati, yang

ditandai dengan perubahan serviks secara progresif dan diakhiri dengan

kelahiran plasenta(Sari dan Kurnia, 2015).

A.2.2Jenis Persalinan

Jenis persalinan dibagi dalam 2 kategori, yang pertama yaitu jenis

persalinan berdasarkan bentuk terjadinya dan jenis persalinan menurut lama

kehamilan dan berat janin. Jenis persalinan menurut berdasarkan bentuk

terjadinya di bagi menjadi persalinan spontan, persalinan buatan, dan persalinan

anjuran. Sedangkan jenis persalinan menurut lama kehamilan dan berat janin di

bagi menjadi abortus, partus immaturus, partrus prematurus, persalinan aterm,

partus serotinus, atau postmaturus, dan partus presipitatus.

1. Jenis persalinan berdasarkan bentuk terjadinya

a. Persalinan Spontan

Persalinan spontan adalah persalinan yang berlangsung dengan

kekuatan ibunya sendiri dan melalui jalan lahir (Sari dan Kurnia, 2015).

Persalinan normal disebut juga partus spontan yaitu proses lahirnya bayi

pada letak belakang kepala dengan tenaga ibu sendiri, tanpa bantuan

Page 22: SKRIPSI PENGARUH PENDAMPINGAN SUAMI TERHADAP …

alat-alat serta tidak melukai ibu dan bayi yang umumnya berlangsung

kurang dari 24 jam (Sari dan Kurnia, 2015).

b. Persalinan Buatan

Persalinan buatan adalah proses persalinan yang berlangsung

dengan bantuan tenaga dari luar, misalnya ekstraksi dengan forceps atau

dilakukan operasi section caesarea(Sari dan Kurnia, 2015).

c. Persalinan Anjuran

Persalinan anjuran adalah bila kekuatan yang diperlukan untuk

persalinan ditimbulkan dari luar dengan jalan rangsangan misalnya

pemberian pitocin dan prostaglandin(Sari dan Kurnia, 2015).

A.2.3 Teori Penyebab Persalinan

Menurut buku Obstetri Fisiologi Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran

(1985) dan Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan KB oleh Manuaba (1998)

dalam Sari dan Kurnia (2015) telah disebutkan beberapa teori yang menyatakan

kemungkinan proses persalinan, antara lain:

1. Teori Penurunan kadar Prostaglandin

Progesteron merupakan hormon penting untuk mempertahankan

kehamilan. Hormon ini meningkat sejak umur kehamilan 15 minggu, yang

dikeluarkan oleh desidua. Progesterone berfungsi menurunkan kontraktilitas

dengan cara meningkatkan potensi membrane istirahat pada sel miometrium

sehingga menstabilkan Ca membrane dan kontraksi berkurang, uterus rileks

dan tenang. Pada akhir kehamilan terjadi penurunan kadar progesterone yang

mengakibatkan peningkatan kontraksi uterus karena adanya sintesa

prostaglandin di uterus. Prostaglandin terbagi menjadi Prostaglandin E dan

Prostaglandin F (pE dan pF) yang bekerja di rahim wanita untuk merangsang

kontraksi selama kehamilan. Prostaglandin E2 menyebabkan kontraksi rahim

dan telah digunakan untuk menginduksi persalinan. Hasil darp percobaan

menunjukkan bahwa prostaglandin F2 atau E2 yang diberikan secara

intravena, intra dan extramnial menimbulkan kontraksi miometrium pada

setiap umur kehamilan, hal ini disokong dengan adanya kadar prostaglandin

Page 23: SKRIPSI PENGARUH PENDAMPINGAN SUAMI TERHADAP …

yang tinggi dalam air ketuban maupun darah periver pada ibu-ibu hamil

sebelum melahirkan atau selama persalinan.

2. Teori Penurunan Progesteron

Progesteron merupakan hormon penting dalam menjaga kehamilan

tetap terjadi hingga masa persalinan. Hormon ini dihasilkan oleh plasenta,

yang akan berkurang seiring terjadinya penuaan plasenta yang terjadi pada

usia hamil 28 minggu, dimana terjadi penimbun an jaringan ikat, pembuluh

darah mengalami penyempitan dan buntu. Ketika hormon ini mengalami

penurunan, sehingga otot rahim lebih sensitive terhadap oksitosin. Akibatnya

otot rahim mulai berkontraksi setelah tercapai tingkat penurunan progesteron

tertentu.

3. Teori Rangsangan Estrogen

Estrogen juga merupakan hormon yang dominan saat hamil. Hormon ini

memiliki dua fungsi, yaitu meningkatkan sensitivitas otot rahim dan

memudahkan penerimaan rangsangan dari luar seperti rangsangan oksitosin,

rangsangan prostaglandin, dan rangsangan mekanis. Hal ini mungkin

disebabkan karena peningkatan konsentrasi actin-myocin dan adenosine

tripospat (ATP).

4. Teori Reseptor Oksitosin dan Kontraksi Braxton Hicks

Kontraksi persalinan tidak terjadi secara mendadak, tetapi berlangsung

lama dengan persiapan semakin meningkatnya reseptor oksitosin. Oksitosin

adalah hormon yang dikeluarkan oleh kelenjar hipofisis parts posterior.

Distribusi reseptor oksitosin, dominan pada fundus dan korpus uteri, ia makin

berkurang jumlahnya dalam segmen bawah rahim dan praktis tidak banyak

keseimbangan dijumpai pada serviks uteri. Perubahan keseimbangan

esterogen dan progesteron dapat mengubah sensitivitas otot rahim. Sehingga

terjadi Braxton Hicks. Menurunnya konsentrasi progesteron akibat tuanya

kehamilan,menyebabkan oksitosin meningkat, sehingga persalinan dapat

dimulai.

5. Teori Keregangan Otot Rahim

Otot rahim mempunyai kemampuan meregang dalam batas tertentu.

Setelah melewati batas tertentu terjadi kontraksi sehingga persalinan dapat

Page 24: SKRIPSI PENGARUH PENDAMPINGAN SUAMI TERHADAP …

dimulai. Rahim menjadi besar dan meregang menyebabkan iskemia otot-otot

rahim, sehingga mengganggu sirkulasi utero plasenter. Misalnya ibu hamil

ganda sering terjadi kontraksi setelah peregangan tertentu sehingga

menimbulkan proses persalinan.

6. Teori Fetal Cortisol

Dalam teori ini diajukan sebagai “pemberi tanda” untuk dimulainya

persalinan dalah janin, diduga akibat peningkatan tiba-tiba kadar kortisol

plasma janin. Kortisol janin akan mempengaruhi plasenta sehingga produksi

progesteron berkurang dan memperbesar sekresi esterogen, selanjutnya

berpengaruh terhadap meningkatnya produksi prostaglandinn, yang

menyebabkan irritability miometrium meningkat. Pada cacat bawaan janin

seperti anensefalus, hipoplasia adrenal janin dan tidak adanya kelenjar

hipofisis pada janin akan menyebabkan kortisol janin tidak diproduksi dengan

baik sehingga kehamilan dapat berlangsung lewat bulan.

7. Teori Fetal Membran

Teori fetal membran phospolipid-arachnoid acid prostaglandin.

Meningkatnya hormone estrogen menyebabkan terjadinya esterified yang

menghasilkan arachnoid acid, yang membentukan prostaglandin dan

mengakibatkan kontraksi miometrium.

8. Teori Hipotalamus-Pituitari dan Glandula Suprarenalis

Teori ini menunjukkan pada kehamilan anensefalus, sehingga terjadi

keterlambatan dalam persalinan karena tidak terbentuk hipotalamus. Teori ini

dikemukakan oleh Linggin pada tahun 1973 dalam Sari dan Kurnia, 2015).

Sedangkan Malpar (1933) dalam Sari dan Kurnia, 2015, telah melakukan

percobaan dengan kelinci, dimana otak kelinci tersebut diambil, hasilnya

kehamilan kelinci berlangsung lebih lama. Dari hasil percobaan tersebut dapat

disimpulkan ada hubungan antara hipotalamus pituitari dengan mulainya

persalinan, dan glandula suprarenalis merupakan pemicu terjadinya

persalinan. Menurut Manuaba (1998) dalam Sari dan Kurnia (2015)

mengemukakan bahwa pemberian kortikosteroid dapat menyebabkan

maturitas pada janin.

9. Teori Iritasi Mekanik

Page 25: SKRIPSI PENGARUH PENDAMPINGAN SUAMI TERHADAP …

Dibelakang serviks terdapat ganglion servikale (fleksus frankenhauser).

Bila ganglion ini ditekan dan digeser, misalnya oleh kepala janin, maka akan

timbul kontraksi.

10. Teori Plasenta Sudah Tua

Menurut teori ini, plasenta yang menjadi tua dapat menyebabkan

menurunnya kadar estrogen dan progesteron yang menyebabkan kekejangan

pembuluh darah pada vili chorialis di plasenta, sehingga menyebabkan

kontraksi pada rahim.

11. Teori Tekanan Serviks

Fetus yang berpresentasi baik dapat merangsang akhiran saraf sehingga

serviks menjadi lunak dan terjadi dilatasi internum yang mengakibatkan SAR

(Segmen Atas Rahim) dan SBR (Segmen Bawah Rahim) bekerja berlawanan

sehingga terjadi kontraksi dan retraksi.

12. Induksi Partus (Induction of Labor)

Persalinan juga dapat ditimbulkan oleh:

a. Ganggang laminaria : Beberapa laminaria dimasukkan kedalam

kanalis servikalis dengan tujuan merangsang Fleksus Frankenhauser.

b. Amniotomi: yaitu pemecahan ketuban dengan sengaja.

c. Oksitosin Drips: Pemberian oksitosin melalui tetesan infuse per menit.

Syarat dilakukannya hal ini yang perlu diperhatikan adalah serviks

sudah matang (serviks sudah pendek dan lembek) dan kanalis

servikalis terbuka untuk 1 jari (Sari dan Kurnia, 2015).

A.2.4 Tanda-Tanda Persalinan

Menurut Manuaba(1998)dalam oleh Sari dan Kurnia (2015) telah

disebutkan bahwa tanda-tanda persalinan dibagi menjadi dua fase, yaitu tanda

bahwa persalinan sudah dekat dan tanda timbulnya persalinan (inpartu).

1. Tanda-Tanda Bahwa Persalinan Sudah dekat

a. Terjadi Lightening

Menjelang minggu ke 36 kehamilan, tanda pada primigravida adalah

terjadinya penurunan fundus uteri karena kepala bayi sudah masuk pintu

Page 26: SKRIPSI PENGARUH PENDAMPINGAN SUAMI TERHADAP …

atas panggul yang disebabkan: kontraksi Braxton Hicks, ketegangan dinding

perut, ketegangan ligamentum rotundum, dan gaya berat janin dimana

kepala ke arah bawah. Masuknya bayi ke pintu atas panggul menyebabkan

ibu merasakan:

• Ringan di bagian atas perut, dan rasa sesaknya berkurang.

• Bagian bawah perut ibu terasa penuh dan mengganjal.

• Kesulitan berjalan.

• Sering buang air kecil (follaksuria).

Gambaran Lightening pada primigravida menunjukkan hubungan normal

antara ketiga P, yaitu Power, Passege, Passenger.Sedangkan pada

multipara gambarannya tidak begitu jelas, karena kepala janin baru masuk

pintu atas panggul menjelang persalinan.

b. Terjadinya his permulaan

Pada sewaktu umur kehamilan masih muda, yaitu sejak trimester

pertama kehamilan uterus akan sering mengalami kontraksi ringan. Pada

trimester kedua dapat dideteksi dengan pemeriksaan bimanual. Fenomena

ini dikemukakan pertama kali oleh Braxton Hicks pada tahun 1872 sehingga

disebut sebagai Kontraksi Braxton Hicks. Sampai bulan terakhir kehamilan

biasanya kontraksi ini sangat jarang dan meningkat pada satu atau dua

minggu sebelum persalinan. Kontraksi ini terjadi karena adanya perubahan

keseimbangan estrogen dam progesteron sehingga terjadi peningkatan

jumlah reseptor oksitosin dan gap junction diantara sel-sel miometrium (Sari

dan Kurnia, 2015).

Dengan semakin tuanya kehamilan, pengeluaran estrogen dan

progesteron semakin berkurang, sehingga oksitosin dapat menimbulkan

kontraksi yang lebih sering, yang dikenal sebagai his palsu, dengan sifat

sebagai berikut:

• Rasa nyeri ringan dibagian bawah.

• Datangnya tidak teratur.

• Tidak ada perubahan pada serviks atau pembawa tanda.

• Durasinya pendek.

• Tidak bertambah bila beraktivitas.

2. Tanda- Tanda Timbulnya Persalinan (inpartu)

Page 27: SKRIPSI PENGARUH PENDAMPINGAN SUAMI TERHADAP …

Pada fase ini sudah memasuki tanda-tanda inpartu:

a. Terjadinya His Persalinan

His adalah kontraksi rahim yang dapat diraba menimbulkan rasa nyeri

diperut serta dapat menimbulkan pembukaan serviks kontraksi rahim yan

dimulai pada 2 face maker yang letaknya di dekat cornu uteri. His yang

menimbulkan pembukaan serviks dengan kecepatan tertentu disebut his

efektif. His efektif mempunyai sifat adanya dominan kontraksi uterus pada

fundus uteri (fundal dominance), kondisi berlangsung secara sinkron dan

harmonis, adanya intensitas kontraksi yang maksimal diantara dua

kontraksi, irama teratur dan frekuensi yng kian sering, lama his berkisar

45-60 detik.

Pengaruh his ini dapat menimbulkan desakan didaerah uterus

(meningkat) terjadi penurunanjanin, terjadi penebalan pada dinding

korpus uteri, terjadi peregangan dan penipisn pada istmus uteri, serta

terjadinya pembukaan pada kanalis servikalis.

His persalinan memiliki sifat sebagai berikut:

• Pinggang terasa sakit dan mulai menjalar ke depan.

• Teratur dengan interval yang makin pendek dan kekuatannya makin

besar.

• Mempunyai pengaruh terhadap perubahan serviks.

• Penambahan aktivitas (seperti berjalan) maka his tersebut semakin

meningkat,

b. Keluarnya lendir becampur darah (show)

Lendir ini berasal dari pembukaan kanalis servikalis.

Sedangkan pengeluaran darahnya disebabkan oleh robeknya pembuluh

darah waktu serviks membuka.

c. Terkadang disertai ketuban pecah

Sebagian ibu hamil mengeluarkan air ketuban akibat pecahnya

selaput ketuban menjelang persalinan. Jika ketuban sudah pecah, maka

ditargetkan persalinan dapat berlngsung dalam 24 jam. Namun, apabila

persalinan tidak tercapai, maka persalinan harus diakhiridengan tindakan

tertentu, misalnya ekstraksi vakum atau sectio caesarea.

d. Dilatasi dan Effacement

Page 28: SKRIPSI PENGARUH PENDAMPINGAN SUAMI TERHADAP …

Dilatasi adalah terbukanya kanalis servikalis secara

berangsur-angsur akibat pengaruh his. Effacemenet adalah pendataran

atau pemendekan kanalis servikalis yang semula panjang 1-2 cm menjadi

hilang sama sekali, sehingga tinggal hanya ostium yang tipis seperti

kertas.

A.2.5 Fase Dalam Persalinan Kala I

Kala I disebut juga sebagai kala pembukaan yang berlangsung antara

pembukaan nol sampai pembukaan lengkap (10 cm). Pada permulaan his, kala

pembukaan berlangsung tidak begitu kuat sehingga parturien masih dapat

berjalan-jalan (Sari dan Kurnia, 2015). Proses pembukaan serviks sebagai akibat

his dibagi menjadi 2 fase, yaitu:

a. Fase Laten

Berlangsung selama 8 jam. Pembukaan terjadi sangat lambat samapi

mencapai ukuran 3 cm.

b. Fase Aktif, dibagi dala 3 fase lagi, yaitu:

1. Fase Akselerasi, dalam waktu 2 jam pembukaan 3 cm tadi menjadi 4

cm.

2. Fase Dilatasi Maksimal, dalam waktu 2 jam pembukaan berlangsung

sangat cepat, dari 4 cm menjadi 9 cm.

3. Fase Deselerasi, pembukaan menjadi lambat sekali. Dalam waktu 2

jam pembukaan dari 9 cm menjadi lengkap.

Namun, lamanya kala I untuk primigravida dan multigravida berbeda.

Untuk primigravida berlangsung 12 jam, sedangkan multigravida berlangsung 8

jam. Berdasarkan hitungan Friedman, pembukaan primigravida 1 cm/jam dan

pembukaan multigravida 2cm/jam. Dengan perhitungan tersebut maka waktu

pembukaan lengkap dapat diperkirakan. Fase-fase diatas dialami oleh

primigravida juga multigravida. Namun mekanisme pembukaan serviks berbeda

antara primigravida dan multigravida. Pada primigravida ostium uteri internum

akan membuka lebih dahulu, sehingga serviks akan mendatar dan menipis, baru

kemudian ostium uteri eksternum. Pada multigravida ostium uteri internum sudah

sedikit terbuka. Kemudian ostium uteri internum dan eksternum serta penipisan

dan pendataran serviks terjadi pada saat yang sama. Kala I selesai apabila

Page 29: SKRIPSI PENGARUH PENDAMPINGAN SUAMI TERHADAP …

pembukaan serviks telah lengkap. Pada primigravida kala I berlangsung kira-kira

12 jam, sedangkan multigravida 7 jam (Sari dan Kurnia, 2015).

Dalam beberapa buku, proses membukanya serviks disebut dengan

berbagai istilah: melembek (softening), menipis (thinned out), obliterasi atau

pendataran (obliterated), mendatar dan tertarik ke atas (effaced and taken up),

dan membuka (dilatation).

A.2.6 Perubahan Psikologis pada Ibu Bersalin

Bentuk-bentuk perubahan psikologis:

1. Perasaan takut ketika hendak melahirkan. Hal ini merupakan hal yang

wajar, apalagi bagi ibu yang pertama kali akan melahirkan.

2. Perasaan cemas pra-melahirkan. Menjelang proses persalinan, tidak

sedikit calaon ibu yang mengalami rasa takut saat proses kelahiran.

Padahal rasa cemas itulah yang justru memicu rasa sakit saat

melahirkan.

3. Rasa sakit. Muncul karena mau melahirkan, mereka merasa tegang

dan takut, akibat telah mendengar berbagai cerita seram seputar

melahirkan. Perasaan ini selanjutnya membuat jalur lahir menjadi

mengeras dan menyempit. Pada saat kontraksi alamiah mendorong

kepala bayi untuk mulai melewati jalur lahir, terjadi resistensi yang

kuat. Ini yang menyebabkan rasa sakit yang dialami seorang ibu.

4. Depresi. Dikarenakan keadaan ini cukup berbahaya, disarankan agar

ibu yang ingin melahirkan agar tidak depresi, sehingga ia harus

ditemani anggota keluarga karena ibu yang melahirkan rawan depresi.

5. Perasaan sedih jika persalinan tidak berjalan sesuai denagan harapan

ibu dan keluarga.

6. Ragu-ragu dalam menghadapi persalinan dan ragu akan

kemampuannya dalam merawat bayinya kelak.

7. Perasaan tidak enak, sering berpikir apakah persalinan akan berjalan

normal.

8. Menganggap persalinan sebagai cobaan.

Page 30: SKRIPSI PENGARUH PENDAMPINGAN SUAMI TERHADAP …

9. Sering berpikir apakah penolong persalinan dapat sabar dan bijaksana

dalam menolongnya.

10. Sering berpikir apakah bayinya akan normal atau tidak.

Perubahan-perubahan psikologis dalam persalinan, dapat diatasi

dengan berbagai cara sebagai berikut:

a. Teknik relaksasi

Diharapkan ibu telah memperoleh pengetahuan tentang teknik

relaksasi pada saat pemeriksaan kehamilan ritinatau Antenatal

Care/ANC, bila ibu belum mendapatkan, ibu harus diajarkan dahulu

teknik relaksasi dengan tepat.

b. Hypnobirthing

Untuk mendapatkan proses melahirkan dengan alami, nyaman,

dan lancar, tentunya memerlukan persiapan secara holistikdan

dilakukan sejak proses kehamilan. Ibu hamil dan pasangannya yang

mengikuti pelatihan hypnobirthing berperan sebagai subjek aktif,

sedangkan petugas kesehatan berperan sebagai fasilitator untuk

memandu sang subjek mencapai keadaan alfa. Disini ibu diajarkan

untuk berpikir tenang dan positif sehingga proses melahirkan bisa

dihadapi dengan tenang.

c. Dukungan fisik dan psikologis dari keluarga dan tenaga

kesehatan (Asuhan Sayang Ibu).

Dalam hal ini, keluarga sang ibu diminta untuk terus mendukung

dan menemani ibu dan membantu memenuhi kebutuhannya, hal ini

baik untuk keadaan psikologisnya, dengan begitu ibu tidak merasa

sendirian.

d. Senam Hamil

Pada saat calon ibu mengandung, disarankan untuk mengikuti

senam hamil. Pada senam hamil ini diajarkan teknik pernapasan, cara

meneran saat mengeluarkan bayi, dan keterampilan dalam

menenangkan diri atau kecemasan saat proses melahirkan.

e. Mobilitas

Diusahakan ibu untuk tetap tegar dan bergerak, dengan berjalan-

jalan atau mengubah posisi tidur, itu akan memungkinkan ibu dapat

Page 31: SKRIPSI PENGARUH PENDAMPINGAN SUAMI TERHADAP …

menguasai keadaan dan proses persalinan sendiri dapat berjalan

dengan baik.

f. Memberi Informasi

Ibu dan keluarga harus diberi informasi yang selengkap-

lengkapnya tentang semua perkembangan dan kemajuan selama

proses persalinan. Setiap tindakan dan intervensi yang dilakukan

harus di antisipasi dan dijelaskan, dan ibu diikutsertakan dalam

pengambilan keputusan klinis.

g. Percakapan

Saat inpartu, ibu membutuhkan waktu untuk bercakap-cakap

atau diam. Jika proses persalinan sedang berlangsung, maka

kesunyian, simpatik, dan keakraban yang disukainya. Pada tahap ini,

ibu akan merasa lelah, setiap kontraksi akan memerlukan konsentrasi

penuh dan semua cadangan emosional dan fisik dikerahkannya.

Kesunyian yang sangat dibutuhkan, bisa diberikan dalam bentuk

sentuhan atau ekspresi wajah dari orang-orang sekitarnya.

h. Dorongan Semangat

Adakalanya ibu merasa putus asa. Bidan harus berusaha

memberikan dorongan dan semangat pada ibu selama persalinan.

Dengan beberapa kata yang diucapkan secara lembut setelah

kontraksi atau beberapa pujian non verbal pada saat terjadi kontraksi

akan sangat memberi semangat atau dorongan pada ibu. Bidan harus

berusaha untuk dapat berkomunikasi dengan memberi respon yang

hangat dan antusias, maka kemungkinan besar persalinan akan

berjalan lancar.

i. Menghadirkan Pendamping Saat Persalinan

Penelitian menunjukkan bahwa kehadiran seseorang pendamping

pada saat persalinan dapat menimbulkan efek positif terhadap

persalinan, antara lain dapat menurunkan angka morbiditas,

mengurangi rasa sakit, persalinan lebih singkat, dan menurunnya

persalinan dengan tindakan (Hodnett, 1997, Klau dan Kennel, 1993

dalam Sari dan Kurnia, 2015).

A.3 Kecemasan

Page 32: SKRIPSI PENGARUH PENDAMPINGAN SUAMI TERHADAP …

A.3.1 Pengertian Kecemasan

Menurut Taylor (1995) dalam Solehati dan Cecep (2015), kecemasan

adalah pengalaman manusia yang bersifat universal, suatu respons emosional

yang tidak menyenangkan, penuh kekhawatiran, suatu rasa takut yang tidak

terekspresikan dan tidak terarah karena suatu sumber ancaman atau pikiran

sesuatu yang akan datang tidak jelas dan tidak teridentifikasi. Menurut Sarafino

(1994) dalam Solehati dan Cecep (2015), kecemasan merupakan suatu

ketakutan terhadap ketidakberdayaan dirinya dan respons terhadap kehidupan

yang hampa dan tidak berarti.

Pengertian lain tentang kecemasan dikemukakan oleh Selye (1996)

dalam oleh Solehati dan Cecep (2015) yang menyatakan bahwa kecemasan

adalah gangguan alam perasaan yang ditandai dengan perasaan ketakutan atau

kekhawatiran yang mendalam dan berkelanjutan, tidak mengalami gangguan

dalam menilai realitas, kepribadian masih utuh, serta perilaku terganggu tetapi

masih dalam batas normal. Berdasarkan ketiga pengertian tersebut, bahwa

kecemasan adalah suatu respons emosional di mana seseorang merasa takut

pada suatu sumber ancaman yang belum jelas dan tidak teridentifikasi.

Sedangkan menurut Hawari (2013), kecemasan (ansietas/ anxiety)

adalah gangguan alam perasaan (affective) yang ditandai dengan perasaan

ketakutan atau kekhawatiran yang mendalam dan berkelanjutan, tidak

mengalami gangguan dalam menilai realitas (Reality Testing Ability/ RTA, masih

baik), kepribadian masih tetap utuh (tidak mengalami keretakan kepribadian/

splitting of personality), prilaku dapat terganggu tetapi masih dalam batas-batas

normal.

A.3.2 Teori Kecemasan

Konsep kecemasan ini berkembang dari zaman dahulu sampai sekarang.

Tiap-tiap model mengembangkan teori mengenai segi tertentu dari fenomena

kecemasan. Beberapa teori mengenai kecemasan menurut Kaplan dan Saddock

(1996) dalam Solehati dan Cecep (2015) , adalah sebagai berikut.

1. Teori Genetik

Page 33: SKRIPSI PENGARUH PENDAMPINGAN SUAMI TERHADAP …

Pada sebagian manusia yang menunjukkan kecemasan, riwayat hidup,

dan riwayat keluarga merupakan predisposisi untuk berperilaku cemas.

Penelitian mengenai riwayat keluarga dari anak kembar menetukan, bahwa

faktor genetik ikur berperan dalam gangguan kecemasan.

2. Teori Katekolamin

Teori ini menyatakan, bahwa reaksi cemas berkaitan dengan

peningkatan kadar katekolamin yang beredar dalam tubuh.

3. Teori Psikoanalisa

Kecemasan berasal dari diri sendiri, ketakutan berpisah, kecemasan

kastrasi, dan ketakutan terhadap perasaan dosa yang menyiksa diri.

4. Teori Sosial

Kecemasan sebagai suatu respons terhadap sensor lingkungan, seperti

pengalaman-pengalaman hidup yang penuh dengan ketegangan dan

respons terhadap kehidupan hampa yang tidak berarti.

A.3.3 Tipe Kepribadian Pencemas

Seseorang akan menderita gangguan cemas manakala yang

bersangkutan tidak mampu mengatasi stresor psikososial yang dihadapinya.

Tetapi pada orang-orang tertentu meskipun tidak ada stresor psikososial, yang

bersngkutan menunjukkan kecemasan juga, yang ditandai dengan corak atau

tipe kepribadian pencemas, yaitu antara lain:

a. Cemas, khawatir, tidak tenang, ragu dan bimbang;

b. Memandang masa depan dengan rasa was-was (khawatir);

c. Kurang percaya diri, gugup apabila tampil di muka umum (demam panggung);

d. Sering merasa tidak bersalah, menyalahkan orang lain;

e. Tidak mudah mengalah, suka “ ngotot”;

f. Gerakan sering serba salah, tidak tenang bila duduk, gelisah;

g. Seringkali mengeluh ini dan itu (keluhan-keluhan somatik), khawatir

berlebihan terhadap penyakit;

h. Mudah tersinggung, suka membesar-besarkan masalah yang kecil

(dramatisasi);

i. Dalam mengambil keputusan sering diliputi rasa bimbang dan ragu;

Page 34: SKRIPSI PENGARUH PENDAMPINGAN SUAMI TERHADAP …

j. Bila mengemukakan sesuatu atau bertanya seringkali diulang-ulang;

k. Kalau sedang emosi seringkali bertindak histeris.

Orang dengan tipe kepribadian pencemas tidak selamanya mengeluh

hal-hal yang sifatnya psikis tetapi sering juga disertai dengan keluhan-keluhan

fisik (somatik) dan juga tumpang tindih dengan ciri-ciri kepribadian depresif atau

dengan kata lain batasannya seringkali tidak jelas (Hawari, 2013).

A.3.4 Jenis Kecemasan

Menurut Kaplan dan Sadock (1997) dalam Susilowati (2012),

kecemasan dibagi menjadi dua yaitu:

1. Kecemasan normal

Kecemasan adalah suatu penyerta yang normal dari pertumbuhan,

perubahan, pengalaman sesuatu yang baru dan belum dicoba dan

penemuan identitasnya sendiri dan arti hidup.

2. Kecemasan patologi

Kecemasan patologi adalah respon yang tidak sesuai terhadap stimulus

yang diberikan berdasarkan pada intensitas dan durasinya.

A.3.5 Gejala Klinis Cemas

Keluhan-keluhan yang sering dikemukakan oleh orang yang mengalami

gangguan kecemasan antara lain sebagai berikut:

1. Cemas,khawatir, firasat buruk, takut akan pikirannya sendiri, mudah

tersinggung;

2. Merasa tegang, tidak tenang, gelisah,mudah terkejut;

3. Takut sendirian, takut pada keramaian dan banyak orang;

4. Gangguan pola tidur,mimpi-mimpi yang menegangkan;

5. Gangguan konsentrasi dan daya ingat;

6. Keluhan-keluhan somatik, misalnya rasa sakit pada otot dan tulang,

pendengaranberdenging (tinitus), berdebar-debar, sesak nafas, gangguan

percernaan,ganguan perkemihan, sakit kepala dan lain sebagainya.

Page 35: SKRIPSI PENGARUH PENDAMPINGAN SUAMI TERHADAP …

Selain keluhan-keluhan cemas secara umum di atas, ada lagi kelompok

cemas yang lebih berat yaitu gangguan cemas menyeluruh,gangguan panik,

gangguan phobik dan gangguanobsesif-kompulsif (Hawari, 2013).

A.3.6 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kecemasan

Menurut Shives (1998) dalam Solehati dan Cecep (2015) mengatakan,

bahwa faktor yang berkontribusi pada terjadinya kecemasan meliputi ancaman

pada:

1. Konsep diri,

2. Personal security system,

3. Kepercayaan, lingkungan,

4. Fungsi peran, hubungan interpersonal, dan

5. Status kesehatan.

Menurut Direktorat Kesehatan Jiwa Depkes RI (1994) dalam Solehati

dan Cecep (2015), faktor-faktor yang mempengaruhi kecemasan antara lain

sebagai berikut.

1. Perkembangan kepribadian

2. Tingkat maturasi

3. Tingkat pengetahuan

4. Karakteristik stimulus

5. Karakteristik individu

A.3.7 Tingkat Kecemasan

Seorang individu mengalami kecemasan yang bervariasi, mulai dari cemas

ringan sampai dengan panik. Menurut Stuart dan Sundeen (1998) dalam Solehati

dan Cecep (2015), kecemasan dapat digolongkan dalam beberapa tingkat, yaitu

sebagai berikut.

1. Kecemasan ringan

Page 36: SKRIPSI PENGARUH PENDAMPINGAN SUAMI TERHADAP …

Kecemasan ringan berhubungan dengan ketegangan kehidupan

seharihari. Ketegangan dalam kehidupan sehari-hari akan menyebabkan

seseorang menjadi waspada dan meningkatkan lahan persepsinya. Individu

terdorong untuk belajar yang akan menghasilkan pertumbuhan dan

kreativitas.

2. Kecemasan sedang

Kecemasan pada tingkat ini lahan persepsi terhadap lingkungan

menurun. Individu lebih memfokuskan pada hal-hal yang dianggapnya

penting saat itu dan mengesampingkan hal-hal lain sehingga seseorang

mengalami perhatian yang selektif, namun dapat melakukan sesuatu yang

lebih terarah.

3. Kecemasan berat

Kecemasan ini sangat mengurangi lahan persepsi seseorang.

Sseseorang cenderung untuk memusatkan pada ssesuatu yang terinci dan

spesifik dan tidak dapat berpikir tentang hal lain. Individu tak mampu berpikir

lagi dan membutuhkan banyak pengarahan atau tuntunan.

4. Panik

Tingkat panik ditandai dengan lahan persepsi yang sudah terganggu

sehingga individu sudah tidak dapat mengendalikan diri lagi dan tidak dapat

melakukan apa-apa walaupun sudah diberikan pengarahan atau tuntunan,

serta terjadinya peningkatan aktivitas motorik, menurunnya kemampuan

untuk berhubungan dengan orang lain, persepsi menyimpang, dan

kehilangan pemikiran yang rasional. Tingkatan ini tidak sejalan dengan

kehidupan seseorang jika berlangsung terus-menerus dalam waktu yang

lama sehingga terjadi kelelahan yang sangat, bahkan kematian (Solehati dan

Cecep, 2015).

A.3.8 Kecemasan Ibu Hamil Dalam Menghadapi Persalinan

Proses persalinan merupakan peristiwa yang melelahkan sekaligus

beresiko. Tidak mengherankan, calon ibu yang akan melahirkan diselimuti

perasaan takut, panik, dan gugup. Ibu menanti kehadiran bayinya sebagai

bagian dari dirinya. Terdapat perasaan tidak menyenangkan ketika bayinya tidak

lahir tepat pada waktunya. Ibu takut terhadap hidupnya dan bayinya dan tidak

Page 37: SKRIPSI PENGARUH PENDAMPINGAN SUAMI TERHADAP …

tahu kapan akan melahirkan. Ibu merasa takut akan rasa sakit dan bahaya yang

akan timbul pada saat melahirkan (Adelina, 2014).

Menurut Musbikin dalam Adelina, 2014, kecemasan menjelang

persalinan tak kalah hebatnya ibu harus menghadapi rasa sakit saat bersalin,

gangguan saat melahirkan, dan aneka kekhawatiran lainnya. Sikap tenang

sangat membantu kelancaran persalinan. Untuk itu, lakukan persiapan berikut:

1. Memilih tempat bersalin yang memadai

2. Pendampingan oleh pasangan

3. Hindari kisah buruk

A.3.9 Dampak Kecemasan Ibu Hamil Pada Proses Persalinan

Kecemasan yang dialami ibu saat persalinan, ibu akan merasakan

nyeri atau rasa sakit yang berlebihan. Rasa takut akan menghalangi proses

persalinan karena ketika tubuh manusia mendapatkan sinyal rasa takut, tubuh

akan mengaktifkan pusat siaga dan pertahanan. Akibatnya rahim hanya

mendapatkan sedikit aliran darah sehingga menghalangi proses persalinan dan

mengakibatkan rasa nyeri serta menyebabkan waktu melahirkan menjadi lebih

panjang (Wiknjosastro dalam Adelina, 2014).

Ibu akan menjadi lebih lelah, kehilangan kekuatan, pembukaan jadi

lebih lama. Perasaan takut selama proses persalinan dapat mempengaruhi his

dan kelancaran pembukaan, sehingga dapat mengganggu proses persalinan

(Adelina, 2014).

A.3.10 Kecemasan Dalam Persalinan

Proses kelahiran anak adalah alami asalkan kondisi fisik memadai

tidak akan mengalami banyak kesulitan, akan tetapi proses kelahiran ini masih

sering diselimuti misteri, ketidaktahuan dan rasa takut dalam pikiran banyak

orang. Ada kalanya hal in disebabkan oleh informasi dan pengertian yang salah

tentang berfungsinya tubuh secara normal. Akhirnya proses kelahiran itu sendiri

Page 38: SKRIPSI PENGARUH PENDAMPINGAN SUAMI TERHADAP …

mungkin menjadi lebih sulit pada ibu yang ketakutan, sehingga ketegangannya

menghambat proses alami dan justru mengakibatkan rasa sakit yang

dicemaskan(Susilowati, 2012).

A.3.11 Penyebab Kecemasan Dalam Persalinan

Menurut kartono (2006) dalam Prasetyani (2016) penyebab kecemasan

dalam menghadapi persalinan adalah:

1. Takut mati

Sekalipun peristiwa kelahiran itu adalah fenomena fisiologis yang normal,

namun tidak terlepas diri risiko-risiko dan bahaya kematian. Bahkan pada

proses kelahiran yang normal sekalipun senantiasa disertai pendarahan dan

kesakitan-kesakitan yang hebat. Peristiwa inilah yang menimbulkan

ketakutan-ketakutan, khususnya takut mati, baik kematian dirinya sendiri

maupun anak bayi yang akan di lahirkan.

2. Trauma kelahiran

Berkaitan dengan perasaan takut mati yang ada pada wanita pada saat

melahirkan bayinya dan ketakutan lahir (takut dilahirkan di dunia ini) pada

bayi, yang d kenal sebagai trauma kelahiran. Trauma kelahiran ini berupa

ketakutan akan berpisahnya bayi dari rahim ibunya. Ketakutan ini merupakan

ketakutan “hipotetis” untuk dilahirkan di dunia takut terpisah dari ibunya.

3. Perasaan bersalah

Wanita banyak melakukan identifikasi terhadap ibunya dalam semua

aktivitas reproduksinya. Jika identifikasi ini menjadi salah dan wanita tersebut

banyak mengembangkan mekanisme rasa bersalah dan rasa berdosa

terhadap ibunya. Maka peristiwa tadi membuat dirinya menjadi tidak mampu

berfungsi sebagai ibu yang bahagia sebab selalu saja dibebani atau dikejar-

Page 39: SKRIPSI PENGARUH PENDAMPINGAN SUAMI TERHADAP …

kejar rasa berdosa. Perasaan berdosa terhadap ibu ini erat hubungannya

dengan ketakutan akan mati pada saat wanita tersebut melahirkan bayinya.

4. Ketakutan riil

Pada setiap wanita hamil, kecemasan untuk melahirkan bayinya bisa

diperkuat oleh sebab-sebab konkret lainnya. Misalnya, takut bayinya lahir

cacat atau lahir dalam kondisi patologis, takut kalau bayinya akan bernasib

buruk disebabkan oleh dosa-dosa ibu itu sendiri di masa silam. Takut kalau

beban hidupnya akan menjadi semakin berat oleh lahirnya sang bayi,

munculnya elemen ketakutan yang sangat mendalam dan tidak disadari, kalau

tidak dipisahkan dari bayinya, takut kehilangan bayinya yang sering muncul

sejak masa kehamilan sampai waktu melahirkan bayinya.

A.3.12 Skala Pengukur Tingkat Kecemasan

Persepsi kecemasan dapat diukur menggunakan alat pengukur

kecemasan berupa skala kecemasan, contohnya adalah skala Hamilton Rating

Scale for Anxiety (HRS-A) yang dikemukakan oleh Hamilton (1959), Self-Rating

Anxiety Scale (SAS) yang dikembangkan oleh Zung (1971)

(Solehati dan Cecep, 2015) dan The Taylor Minnesota Anxiety Scale (TMAS)

(Hawari dalam Wijaya, 2014).

A.4 Pendampingan Persalinan

A. 4. 1 Pengertian Pendampingan

Pendampingan adalah perbuatan mendampingi, menemani dan

menyertai dalam suka dan duka (Sari dan Kurnia, 2015). Keluarga adalah dua

individu atau lebih yang tergabung menjadi satu hubungan darah, hubungan

perkawinan, hidup dalam satu rumah tangga, saling berinteraksi serta

mempertahankan kebudayaan (Sari dan Kurnia, 2015).

Kehadiran dan dukungan dari pendamping akan membantu proses

persalinan berjalan lancar karena pendamping dapat berbuat banyak untuk

membantu ibu saat persalinan. Berbagai penelitianpun mendukung kehadiran

pendamping pada saat persalinan, diantaranya adalah:

Page 40: SKRIPSI PENGARUH PENDAMPINGAN SUAMI TERHADAP …

1. Kehadiran seorang pendamping persalinan dapat memberikan rasa nyaman,

aman, semangat, dukungan emosional dan dapat membesarkan hati ibu

(Maryunani, 2015).

2. Kehadiran seorang pendamping pada saat persalinan dapat menimbulkan

efek positif terhadap hasil persalinan dalam arti dapat menurunkan

morbiditas, mengurangi rasa sakit, persalinan yang lebih singkat, dan

menurunnya persalinan dengan operasi termasuk bedah sesar (Maryunani,

2015).

3. Kehadiran seorang pendamping persalinan atas pilihannya sendiri

merupakan salah satu rekomendasi dalam buku pedoman perawatan

kelahiran normal (Care in Normal Birth; A Practical Guide, WHO dalam

Maryunani, 2015).

4. Ibu merasakan kehadiran orang kedua sebagai pendampinga penolong

persalinan, akan memberikan kenyamanan pada saat bersalin

(Maryunani, 2015).

5. Penelitian secara random (Randomized Controlled Trials) memperlihatkan

efektifnya dukungan fisik, emosional, dan psikologis selama persalinan dan

kelahiran (Maryunani, 2015).

6. Cochrane Database, yaitu suatu kajian ulang sistematik dari 14 percobaan

yang melibatkan 5000 wanita memperlihatkan bahwa kehadiran pendamping

secara terus-menerus selama persalinan dan kelahiran akan menghasilkan:

a. Kelahiran dengan bantuan vakum dan forceps semakin sedikit/kecil.

b. Seksio sesarea untuk membantu kelahiran menjadi berkurang.

c. Apgar Score < 7 lebih sedikit.

d. Lamanya persalinan yang semakin

e. Kepuasan ibu yang semakin besar dalam pengalaman melahirkan

mereka (Maryunani, 2015).

Apabila petugas pemberi asuhan kesehatan yang akan menolong

persalinan seorang ibu yang bersalin sibuk, maka petugas harus

memastikan bahwa ada seorang pendukung atau pendamping yang hadir

dan membantu wanita/ibu yang sedang dalam persalinan. Apabila ada

anggota keluarga yang hadir untuk melayani sebagai

pendukung/pendamping ibu, maka petugas pemberi asuhan kesehatan bisa

menawarkan dukungan pada orang yang mendukung ibu tersebut.

Page 41: SKRIPSI PENGARUH PENDAMPINGAN SUAMI TERHADAP …

A.4.2 Syarat-Syarat Sebagai Pendampingan Persalinan

Sebagai pendamping ibu yang akan bersalin, maka suami/keluarga

seharusnya membekali dirinya dengan hal-hal berikut ini:

a. Siap mengajukan pertanyaan

b. Membawa bekal untuk diri sendiri

c. Mengetahui hal yang akan dihadapi

d. Bersikap fleksibel

e. Menemukan pengalihan perhatian

f. Menjadi suporter ibu

g. Mengetahui kapasitas sebagai pendamping

h. Bersiap mengambil alih

i. Siap menunggu

j. Selalu di samping ibu

A.4.3 Peran Pendamping Persalinan Pada Kala I Persalinan

1. Pendamping persalinan bisa membantu ibu mengalihkan perhatian dari rasa

nyeri yang sudah mulai muncul. Misalnya, menemani ibu berjalan-jalan,

bercerita atau menonton televisi.

2. Pendamping persalinan bisa membuatkan minuman segar yang nantinya

berguna untuk memberi ekstra energi dan mencegah dehidrasi. Pendamping

persalinan bisa selalu mengingatkan ibu untuk minum setiap beberapa jam

sekali dan buang air kecil setiap dua jam sekali.

3. Pada saat nyeri atau kontraksi timbul, pendamping persalinan bisa mengajak

ibu berbicara sambil memberikan pujian bila ibu berhasil melewati setiap

kontraksi yang terjadi.

4. Pendamping persalinan bisa membantu ibu untuk mengganti posisi tubuh

ketika ibu mulai terlihat stres atau lelah.

5. Pendamping persalinan bisa memberikan pijatan lembut di punggung kaki

atau pundak ibu (Maryunani, 2015).

A.4.4 Pendampingan Suami

Page 42: SKRIPSI PENGARUH PENDAMPINGAN SUAMI TERHADAP …

1. Pengertian

Pendampingan suami adalah suami yang mendampingi atau menemani

istri dalam proses persalinan (Bobak, dkk, dalam Marmi, 2016). Secara

psikologis, istri sangat membutuhkan pendampingan suami selama proses

persalinan. Proses persalinan merupakan masa yang cukup berat bagi ibu,

dimana ibu membutuhkan dukungan dan pendampingan suami dalam

proses persalinan sampai melahirkan dengan aman dan nyaman

(Prasetyani, 2016).

2. Peran suami dalam pendampingan

Kehadiran pendamping pada saat persalinan dapat menimbulkan efek

positif terhadap persalinan, dalam arti dapat menurunkan morbiditas,

mengurangi rasa sakit, mempersingkat persalinan, dan menurunkan angka

persalinan dengan operasi termasuk bedah besar. Selain itu, kehadiran

pendamping perslinan dapat memberikan rasa nyaman, semangat,

dukungan emosional, dan dapat membesarkan hati ibu (Jannah, 2017).

Menurut Chapman (1992), Bobak, dkk (2005) dalam Prasetyani, 2016

terdapat tiga peran yang dilakukan oleh suami selama proses persalinan dan

melahirkan, yaitu:

a. Sebagai pelatih

Suami secara aktif membantu ibu selama dan sesudah kontraksi

persalinan. Seorang pelatih menunjukkan keinginan yang kuat untuk

mengendalikan diri mereka dan mengontrol persalinan. Ibu menunjukkan

keinginan yang kuat agar suami terlibat secara fisik selama persalinan.

b. Sebagai teman satu tim

Suami bertindak sebagai teman satu tim akan membantu ibu selama

proses persalinan dan melahirkan dengan berespon terhadap permintaan

ibu akan dukungan fisik atau dukungan emosi atau keduanya.

c. Sebagai saksi

Sebagai saksi, suami bertindak sebagai teman dan memberi

dukungan emosi dan moral.

3. Jenis Dukungan Suami

Menurut Nursalam dan Kurniawati (2007) dalam Adelina (2014),

jenis dukungan pendampingan persalinan yaitu:

Page 43: SKRIPSI PENGARUH PENDAMPINGAN SUAMI TERHADAP …

a. Dukungan Emosional

Dukungan emosional mencakup ungkapan empati, kepedulian dan

perhatian terhadap orang yang bersangkutan.

b. Dukungan Penghargaan/Penilaian

Dukungan penghargaan terjadi melalui ungkapan hormat atau

penghargaan positif untuk orang lain, dorongan maju atau persetujuan

dengan perasaan individu dan perbandingan positif orang itu dengan

orang lain.

c. Dukungan Instrumental

Dukungan instrumental mencakup dukungan langsung. Dukungan

instrumental yaitu keluarga merupakan sumber pertolongan praktis dan

konkrit. Bantuan instrumental bertujuan untuk mempermudah seseorang

dalam melakukan aktivitasnya berkaitan dengan persoalan-persoalan

yang dihadapinya atau menolong secara langsung kesulitan yang

dihadapinya misalnya dengan menyediakan peralatan lengkap dan

memadai bagi penderita (Adelina, 2014).

d. Dukungan informatif

Dukungan informatif mencakup pemberian nasehat, saran,

pengetahuan dan informasi. Dukungan ini meliputi memberikan nasehat,

petunjuk, masukan atau penjelasan bagaimana seseorang bersikap dan

bertindak dalam menghadapi situasi yang dianggap membebani

(Adelina, 2014).

4. Manfaat pendampingan suami

a. Memberi rasa tenang dan penguat psikis pada istri

Suami adalah orang terdekat yang dapat memberikan rasa aman dan

tenang yang diharapkan istri selama proses persalinan. Ditengah kondisi

yang tidak nyaman, istri memerlukan pegangan, dukungan dan semangat

untuk mengurangi kecemasan dan ketakukannya.

b. Selalu ada bila dibutuhkan

Dengan berada di samping istri, suami siap membantu apa saja

yang dibutuhkan istri.

c. Kedekatan emosi suami-istri bertambah

Page 44: SKRIPSI PENGARUH PENDAMPINGAN SUAMI TERHADAP …

Suami akan melihat sendiri perjuangan hidup dan mati sang istri saat

melahirkan anak sehingga membuatnya semakin sayang kepada istrinya.

d. Menumbuhkan naluri kebapakan

e. Suami akan lebih menghargai istri

Melihat pengorbanan istri saat persalinan suami akan dapat lebih

menghargai istrinya dan menjaga perilakunya. Karena dia akan

mengingat bagaimana besarnya pengorbanan istrinya.

f. Membantu keberhasilan IMD

IMD merupakan Inisiasi Menyusui Dini yang akan digalakkan oleh

pemerintah untuk meningkatkan kesehatan ibu dan bayi. IMD akan

tercapai dengan adanya dukungan dari suami terhadap istrinya.

g. Pemenuhan nutrisi

Nutrisi ibu saat melahirkan akan terpenuhi karena tugas pendamping

adalah memenuhi kebutuhan nutrisi dan cairan tubuh ibu yaitu dengan

cara pemberian makan dan minum saat kontraksi rahim ibu mulai

melemah.

h. Membantu mengurangi rasa nyeri saat persalinan

Dengan adanya pendamping maka akan memberikan rasa nyaman

dan aman bagi ibu yang sedang mengalami persalinan karena adanya

dukungan dari orang yang paling di sayang sehingga mampu mengurangi

rasa sakit dan nyeri yang dialami (Sari dan Kurnia, 2015).

5. Faktor-faktor yang mempengaruhi peran pendamping persalinan

Menurut Hamilton dalam Sari dan Kurnia (2015) faktor-faktor yang

mempengaruhi peran pendampingan persalinan antara lain: sosial, ekonomi,

budaya, lingkungan, pengetahuan, umur dan pendidikan.

Page 45: SKRIPSI PENGARUH PENDAMPINGAN SUAMI TERHADAP …

B. Kerangka Teori

Faktor-faktor yang mempengaruhi kecemasan:

1. Perkembangan kepribadian 2. Tingkat maturasi 3. Tingkat pengetahuan 4. Karakteristik stimulus 5. Karakteristik individu

Keterangan :

Diteliti

Tidak diteliti

Gambar 2.1. Kerangka Teori Penelitian

(Solehati dan Cecep, 2015; Marmi, 2016)

C. Kerangka Konsep

Variabel Independen variabel dependen

Tingkat kecemasan:

1. Cemas ringan 2. Cemas sedang 3. Cemas berat 4. Panik

Pendampingan suami

Kecemasan ibu

bersalin

Page 46: SKRIPSI PENGARUH PENDAMPINGAN SUAMI TERHADAP …

Pendampingan suami

Gambar 2.2. Kerangka Konsep Penelitian

(Hawari, 2013; Marmi, 2016)

D. Definisi Operasional

Tabel 2.1. Definisi Operasional

No Variabel Definisi

Operasional

Alat Ukur Indikator

Penilaian

Skala

1. Pendampingan

Suami

Pendampingan

suami adalah

suatu tindakan

yang dilakukan

suami dalam

bentuk

dukungan

emosional,

instrumental,

penilaian dan

informatif

untuk

mendampingi

istrinya ketika

akan

melahirkan

Kuesioner

tertutup

dengan 20

pertanyaan

1. Baik =

14-20

2. Cukup =

7-13

3. Kurang =

0-6

Ordinal

2. Kecemasan Kecemasan

adalah respon

psikologis

yang dialami

oleh ibu saat

proses

persalinan

Kuesioner

tertutup

yang

berasal

dari T-

MASH

Taylor Test

1. Ringan: 0 -

16

2. Sedang:

17 - 33

3. Berat: 34-

50

Ordinal

Kecemasan

dalam persalinan

Page 47: SKRIPSI PENGARUH PENDAMPINGAN SUAMI TERHADAP …

dengan 50

pertanyaan

E. Hipotesis

Ada pengaruh pendampingan oleh suami terhadap pengurangan rasa

cemas pada proses persalinan ibu primigravida kala Idi Klinik Pratama

Jannah Medan Tembung Tahun 2018.

Page 48: SKRIPSI PENGARUH PENDAMPINGAN SUAMI TERHADAP …

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Desain Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian analitik

observasional dengan pendekatan cross sectional. Penelitian cross sectional

adalah suatu penelitian dimana variabel-variabel yang termasuk faktor resiko dan

variabel-variabel yang termasuk efek diobservasi sekaligus pada waktu yang

sama (Notoatmodjo, 2012). Dipilihnya cross sectional karena peneliti ingin

mengetahui perbedaan intensitas kecemasan pada pasien antara yang

mengalami pendampingan suami dengan yang tidak mengalami pendampingan

suami pada pasien inpartu kala I di Klinik Pratama Jannah.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

B.1Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini dilakukan di Klinik Pratama Jannah. Alasan

pemilihan Klinik Pratama Jannah sebagai tempat penelitian karena

jumlah ibu bersalin primipara di klinik tersebut cukup banyak,

diperkirakan 30 orang perbulan, sehingga memungkinkan peneliti

untuk mendapatkan sampel yang sesuai dengan kriteria.

B.2 Waktu Penelitian

Penelitian ini dimulai dari penyusunan proposal s/d rencana

publikasi naskah penelitian sejak November 2017 s/d Juli 2018.

Page 49: SKRIPSI PENGARUH PENDAMPINGAN SUAMI TERHADAP …

C. Populasi dan Sampel Penelitian

C.1 Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu bersalin di Klinik

Pratama Jannah yang berjumlah 30 responden dari bulan Mei-Juni

2018..

C.2 Sampel

Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh ibu

primigravida yang bersalin di Klinik Pratama Jannah sebanyak 30

orang.

Metode pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan

metode sampling jenuhyaitu tehnik penentuan sampel bila semua

anggota populasi digunakan sebagai sampel(Sugiyono, 2017).

Kriteria dalam menentukan sampel memenuhi:

Kriteria Inklusi :

1. Ibu bersalin primipara

2. Persalinan normal pervaginam

3. Didampingi suami dalam masa persalinan

4. Bersedia menjadi responden

Kriteria Eksklusi :

Ada riwayat penyakit yang menyertai selama hamil.

D. Jenis dan Cara Pengumpulan Data

1. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data

skunder. Data primer merupakan data yang didapatkan dari hasil

wawancara kepada ibu bersalin primigravida. Data sekunder

merupakan data yang didapatkan dari rekam medik, yaitu data ibu

bersalin di Klinik Pratama Jannah Medan Tembung yang bersalin pada

bulan Mei-Juni 2018.

2. Pengumpulan data ini dilakukan dengan cara membagikan kuesioner

kepada responden yaitu pasien bersalin di Klinik Pratama

Page 50: SKRIPSI PENGARUH PENDAMPINGAN SUAMI TERHADAP …

Jannah.Adapun dalam proses pengumpulan data dalam penelitian ini,

peneliti dibantu oleh kakak pegawai yang sebelumnya terlebih dahulu

diberi penjelasan bagaimana cara mengambil data. Adapun langkah-

langkah untuk memperoleh data dan informasi tersebut adalah sebagai

berikut:

a. Mengucapkan salam

b. Memperkenalkan diri (menyebutkan nama dan asal institusi)

c. Menyampaikan tujuan (‘’Tujuan: melakukan penelitian tentang

pengaruh pendampingan suami terhadap pengurangan rasa cemas

pada proses persalinan kala I dan meminta bantuan pasien tersebut

untuk membantu mengisi kuesioner yang peneliti bagikan’’)

d. Melakukan klarifikasi kepada pasien, apakah bersedia atau tidak

untuk mengisi kuesioner tersebut.

e. Bila pasien tidak bersedia peneliti tidak memaksa dan beralih ke

pasien lain.

f. Bila pasien bersedia maka dilanjutkan dengan penjelasan prosedur

pengisian sebagai berikut:

1. Mengisi surat pernyataan menjadi responden

2. Untuk kolom nama cukup ditulis initial saja

3. Mengisi kuesioner dengan cara mencentang pada kolom yang

disediakan. Untuk pendampingan suami dengan:

a. Melakukan tindakan, kode 1

b. Tidak melakukan tindakan, kode 0

Untuk tingkat kecemasan, pasien dengan mencentang

kuesioner T-MASH dengan pilihan jawaban : ya diberi skor 1

dan jawaban tidak diberi skor 0 pada pernyataan favorable.

Pada pernyataan unfavorable bernilai 1 untuk jawaban ‘’tidak’’

dan bernilao 0 untuk jawaban ”ya”. Untuk pasien yang mengisi

sendiri, peneliti tidak melakukan pendampingan saat mengisi

kuesioner tersebut.

g. Untuk pasien yang tidak memungkinkan mengisi sendiri, pengisian

dilakukan oleh peneliti dengan menanyakan seperti apa yang

tertera pada lembar kuesioner yang tersedia.

Page 51: SKRIPSI PENGARUH PENDAMPINGAN SUAMI TERHADAP …

h. Pengisian diberi batas waktu 1x24 jam

i. Langkah berikutnya peneliti mengumpulkan kuesioner yang telah

dibagikan.

j. Mengucapkan salam dan terima kasih.

E. Alat Ukur/ Instrumen dan Bahan Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan

kuesioner, yaitu :

1. Kuesioner data identitas pribadi

2. Kuesioner pendampingan suami berbentuk pertanyaan tertutup

dengan 20 pertanyaan, dengan pilihan jawaban dikotomi choice yaitu :

apabila suami mendampingi ketika istrinya akan melahirkan dengan

melakukan tindakan (skor 1) dan apabila suami mendampingi ketika

istrinya akan melahirkan dengan tidak melakukan tindakan (skor 0).

Indikator penilaian : - Melakukan tindakan, kode 1

-Tidak melakukan tindakan, kode 0

3. Kuesioner kecemasan menghadapi persalinan diukur dengan

kuesioner yang berasal dari T-MASH (Taylor Manifest AnxietyScale).

T-Mash berisi 50 butir pernyataan dengan bentuk pernyataan-

pernyataan yang menggambarkan kecenderungan mengalami

kecemasan, yang ditandai dengan kata-kata “sering”,”jarang”, dan

“tidak pernah”. Responden diminta untuk memilih jawaban “Ya” bila

pernyataan tersebut sesuai dengan keadaan dirinya dan jawaban

“Tidak” apabila pernyataan tersebut tidak sesuai dengan keadaan

dirinya. Tinggi atau rendahnya kecemasan ditentukan oleh tinggi

rendahnya total nilai yang diperolehnya. Semakin tinggi total nilai yang

diperoleh maka tingkat kecemasannya juga semakin tinggi. Kuesioner

T-MASH terdiri atas 13 pernyataan unfavorable dan 37 pernyataan

favorable. Setiap jawaban dari pernyataan favorable bernilai 1 untuk

jawaban “Ya” dan 0 untuk jawaban “tidak”. Pada pernyataan

unfavorable bernilai 1 untuk jawaban “tidak” dan bernilai 0 untuk

jawaban “Ya”. Dari sejumlah kuesioner yang telah memenuhi syarat

dan bisa digunakan untuk penelitian, kemudian dihitung dan hasilnya

dalam bentuk skala, yaitu:

Page 52: SKRIPSI PENGARUH PENDAMPINGAN SUAMI TERHADAP …

Skor 0 – 16 = kecemasan ringan,

Skor 17- 33 = kecemasan sedang,

Skor 34 - 50 = kecemasan berat,

F. Prosedur Penelitian

Dalam penelitian ini pertama-tama peneliti meminta surat ijin dari

program studi D-IV Kebidanan Poltekkes Kemenkes Medan tentang

rekomendasi data penelitian dan mengajukan ijin ke Kaprodi D-IV

Kebidanan untuk meminta data awal (survey awal) di Klinik Pratama

Jannah Medan Tembung. Setelah peneliti memperoleh data dalam survey

awal untuk penelitian dan sampel yang dibutuhkan terpenuhi di lokasi

survey awal maka peneliti meminta surat ijin dari program studi D-IV

Kebidanan Poltekkes Medan untuk melakukan penelitian di Klinik

Pratama Jannah Medan Tembung. Kemudian peneliti meminta surat izin

penelitian kepada ibu klinik untuk meminta ijin melakukan penelitian di

klinik tersebut. Setelah mendapat persetujuan dari ibu Klinik Pratama

Jannah Medan Tembung, peneliti melakukan penelitian terhadap

responden dengan terlebih dahulu memberikan penjelasan tentang

maksud dan tujuan penelitian. Setelah itu peneliti memberikan lembar

persetujuan untuk menjadi responden. Setelah responden setuju dan

menandatangani lembar persetujuan maka peneliti menyebarkan

kuesioner yang meliputi kecemasan dan pendampingan suami dan

menjelaskan bagaimana cara mengisi kuesioner dan peneliti menunggu

sampai responden menyelesaikan pengisian kuesioner, responden bisa

bertanya bila ada pertanyaan yang belum dipahami. Lalu selanjutnya

setelah data terkumpul maka dilakukan pengolahan dan analisis data.

Kemudian dimasukkan ke dalam komputer dan dianalisis dengan SPSS

22.0 for Windows.Setelah itu hasil dari analisis komputer kemudian ditarik

kesimpulan.

Page 53: SKRIPSI PENGARUH PENDAMPINGAN SUAMI TERHADAP …

G. Pengolahan dan Analisis Data

G.1 Pengolahan Data

Data yang telah terkumpul dalam tahap pengumpulan data,

perlu diolah dulu. Pengolahan data dalam penelitian ini dilakukan

melalui suatu proses dengan tahapan yaitu, Editing dilakukan di

tempat pengumpulan data, sehingga apabila ada kekurangan dapat

segera dilengkapi. Coding yaitu, Setelah semua kuesioner diedit atau

disunting, selanjutnya dilakukan peng’’kodean’’ atau ‘’coding’’, yakni

mengubah data berbentuk kalimat atau huruf menjadi data angka

atau bilangan. Pada variabel independen yaitu tingkat kecemasan,

peneliti menggunakan kode jawaban berupa 1 = kecemasan ringan, 2

= kecemasan sedang, 3 = kecemasan berat. Koding atau pemberian

kode ini sangat berguna dalam dalam memasukkan data (data

entry).Entry Datayakni jawaban-jawaban dari masing-masing

responden yang dalam bentuk “kode” (angka atau huruf) dimasukkan

ke dalam program atau “software” komputer. Salah satu paket

program yang paling sering digunakan untuk “entry data” penelitian

adalah paket program SPSS 22.0 for windows.Cleaning Data, apabila

semua data dari setiap sumber data atau responden selesai

dimasukkan, perlu dicek kembali untuk melihat kemungkinan-

kemungkinan adanya kesalahan-kesalahan kode, ketidaklengkapan,

dan sebagainya, kemudian dilakukan pembetulan atau koreksi.

Proses ini disebut pembersihan data (data cleaning). Tabulating,

yakni kegiatan memasukkan data-data hasil penelitian ke dalam

tabel-tabel sesuai kriteria sehingga didapatkan jumlah data sesuai

dengan kuesioner.

G.2 Analisis Data

Page 54: SKRIPSI PENGARUH PENDAMPINGAN SUAMI TERHADAP …

Analisa data merupakan data yang telah terkumpul telah diolah

dengan bantuan komputer menggunakan program SPSS 22.0 for

windows.

Adapun analisis data yang di gunakan antara lain :

a. Analisis univariate

Analisis univariate merupakan analisis yang dilakukan terhadap

tiap variabiel darihasil penelitian, yaitu variabel bebas

(pendampingan suami) dan variabel terikat (kecemasan dalam

persalinan). Analisis ini bertujuan untuk menjelaskan dan

mendeskripsikan karakteristik setiap variabel yang diteliti, dimana

gambaran distribusi dijelaskan sesuai dengan skala pengukuran

datanya.

Gambaran distribusi frekuensi untuk masing-masing variabel

disajikan dalam bentuk tabel dan narasi.

Rumus distribusi frekuensi yaitu :

f x100%

N

b. Analisis Bivariate

Analisis ini digunakan untuk melihat pengaruh 2 variabel, yaitu

pengaruh pendampingan suami terhadap pengurangan rasa cemas

pada proses persalinan ibu primigravida kala I. Dalam menganalisis

data secara bivariat, pengujian data dilakukan dengan

menggunakan uji statistik Fisher Exact, dengan taraf signifikan 95%

(α=0,05).

H. ETIKA PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan setelah mendapat persetujuan dari komite

etika penelitian Poltekkes Kemenkes RI Medan.

Page 55: SKRIPSI PENGARUH PENDAMPINGAN SUAMI TERHADAP …

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Klinik Pratama Jannah Medan Tembung yang

terletak di jalan Makmur Pasar VII Medan Tembung. Klinik Pratama Jannah

memberikan pelayanan kesehatan ibu dan anak yang meliputi pemeriksaan

kehamilan (ANC), persalinan, nifas, keluarga berencana, imunisasi, dan

pengobatan ringan pada bayi dan balita.

Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan pada bulan Mei-Juni

2018. Melalui penyebaran kuesioner pada 30 orang ibu inpartu kala I yang

bersalin di Klinik Pratama Jannah Medan Tembung. Adapun deskripsi

karakteristik responden adalah sebagai berikut :

Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Karakteristik Responden

di Klinik Pratama Jannah Medan Tembung Tahun 2018

No Karakteristik Responden

Jumlah

N Persen (%)

1 Umur (tahun)

- < 20 tahun 7 23,33 - 20-24 tahun 13 43,33 - >24 tahun 10 33,34

Jumlah 30 100

2 Pendidikan - SD 3 10 - SMP 10 33,33 - SMA 16 53,34 - Perguruan

Tinggi 1 3,33

Jumlah 20 100

3 Pekerjaan

- Bekerja 4 13,33 - Tidak Bekerja 26 86,67

Jumlah 30 100

Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa mayoritas responden

berumur 20-24 tahun yaitu sebanyak 13 responden (43,33%), tingkat

Page 56: SKRIPSI PENGARUH PENDAMPINGAN SUAMI TERHADAP …

pendidikan responden adalah SMA sebanyak 16 responden (53,34%),

mayoritas tidak bekerja sebanyak 26 responden (86,67%).

A.1 Analisis Univariat

a. Pendampingan Suami

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Pendampingan Suami pada ibu

inpartu kala I di Klinik Pratama Jannah Medan Tembung Tahun 2018

No Pendampingan Suami

Jumlah Persen (%)

1 Baik 27 90 2 Cukup 3 10 Jumlah 30 100

Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa sebagian besar (90%)

ibu inpartu kala I mendapatkan pendampingan yang baik dari suami.

b. Kecemasan

Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Kecemasan ibu inpartu kala I

di Klinik Pratama Jannah Medan Tembung Tahun 2018

No Kecemasan Jumlah Persen (%)

1 Ringan 18 60 2 Sedang 11 36,67 3 Berat 1 3,33 Jumlah 30 100

Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa sebagian besar

(36,67%) ibu inpartu kala I mengalami kecemasan ringan.

A.2 Analisis Bivariat

Pengaruh pendampingan suami terhadap pengurangan rasa

cemas pada proses persalinan ibu primigravida kala I di Klinik Pratama

Jannah Medan Tembung dapat dilihat pada tabel berikut :

Page 57: SKRIPSI PENGARUH PENDAMPINGAN SUAMI TERHADAP …

Tabel 4.4 Pengaruh pendampingan suami terhadap pengurangan rasa

cemas pada proses persalinan ibu primigravida kala I di Klinik Pratama Jannah Medan Tembung

Tahun 2018

Pendampingan Suami

Kecemasan Jumlah p-value

Ringan Sedang

N % N % N %

Baik 16 59,26 11 40,74 27 100 0,041

Cukup 2 66,67 1 33,33 3 100

Berdasarkan tabel diatas didapat 27 responden mendapatkan

pendampingan baik, sebanyak 59,26% mengalami kecemasan ringan.

Sedangkan dari 3 responden mendapatkan pendampingan cukup. Dari uji

Fisher exact diperoleh nilai signifikan 0,041 yang berarti p < 0,05, sehingga

Ho ditolak dan Ha diterima artinya ada pengaruh antara pendampingan

suami terhadap pengurangan rasa cemas pada proses persalinan ibu

primigravida kala I di Klinik Pratama Jannah Medan Tembung.

B. Pembahasan

B.1 Pendampingan suami pada ibu inpartu kala I

Hasil penelitian diketahui sebagian besar responden mendapat

pendampingan suami dengan kategori baik sebanyak 27 orang (90%) dan

yang mendapat pendampingan suami dengan kategori cukup sebanyak 3

orang (10%). Adanya pendampingan suami yang diberikan terhadap istri

saat menghadapi perslinan tentunya akan memberi kontribusi yang baik,

seperti rasa tenang dan nyaman sehingga dapat mengurangi tingkat

kecemasan pada ibu inpartu kala I.

Suami adalah pendamping persalinan yang sangat penting dan

dianjurkan untuk melakukan peran aktif dalam mendukung ibu dan

mengidentifikasikan langkah-langkah yang mungkin untuk kenyamanan

ibu(Sari dan Kurnia, 2015). Kehadiran suami akan membawa ketenangan

dan menjauhkan sang ibu dari stres dan kecemasan yang dapat mempersulit

proses kelahiran dan persalinan, membawa pengaruh positif secara

psikologis, dan berdampak positif pula pada kesiapan ibu secara fisik

Page 58: SKRIPSI PENGARUH PENDAMPINGAN SUAMI TERHADAP …

(Marmi, 2016). Dukungan suami dalam proses persalinan akan memberikan

efek pada ibu yaitu dalam hal emosi, emosi ibu yang tenang yang

menyebabkan sel-sel sarafnya mengeluarkan hormonoksitosin yang

reaksinya akan menyebabkan kontraksi pada rahim pada akhir kehamilan

untuk mengeluarkan bayi (Sari dan Kurnia, 2015).

Dukungan suami dapat berupa dorongan, motivasi terhadap istri

baik secara moral maupun material serta dukungan fisik, psikologis, emosi,

informasi, penilaian dan finansial. Dukungan minimal berupa sentuhan dan

kata-kata pujian yang membuat nyaman serta memberi penguatan pada saat

proses persalinan berlangsung hasilnya akan mengurangi durasi kelahiran

(Marmi, 2016).

B.2 Kecemasan Ibu Inpartu Kala I

Kecemasan ibu inpartu kala I di Klinik Pratama Jannah Medan

Tembung berdasarkan tabel 4.3 diketahui bahwa dari 30 responden

sebagian besar ibu dengan kecemasan ringan sebanyak 18 orang (60%),

kecemasan sedang sebanyak (36,67%) dan kecemasan berat 1 orang

(3,33%). Hasil tersebut memberikan gambaran bahwa sebagian besar ibu

memiliki tingkat kecemasan dengan kategori ringan.

Hasil ini didukung oleh penelitian Tefani (2013) menyatakan

bahwa 37,5% ibu hamil menghadapi persalinan berada pada kategori

kecemasan ringan. Persentase tingkat kecemasan yang ringan lebih banyak

dari pada tingkat kecemasan yang sedang. Ini disebabkan oleh

pendampingan suami yang baik pada ibu inpartu kala I. Keluarga bertindak

sebagai sebuah bimbingan umpan balik, membimbing dan menangani

pemecahan masalah. Bentuk dukungan ini berupa penghargaan positif pada

individu, pemberian semangat, dan perhatian. Selain itu faktor usia dan

pendidikan juga mempengaruhi tingkat kecemasan. Semakin tua umur ibu

inpartu maka tingkat kecemasan akan semakin ringan karena ibu yang

umurnya lebih tua memiliki pengetahuan dan pengalaman lebih banyak

dibandingkan dengan ibu yang berusia lebih muda. Tingkat pendidikan

Page 59: SKRIPSI PENGARUH PENDAMPINGAN SUAMI TERHADAP …

mempengaruhi kecemasan ibu karena semakin tinggi jenjang pendidikan

yang ditamatkan ibu maka tingkat pengetahuannya akan semakin bertambah

untuk mengatasi kecemasan itu sendiri (Fitriana, 2013 dalam Adelina, 2014).

Dari hasil penelitian ini yang mengalami kecemasan berat yaitu 1

orang (3,33%) yang berumur 17 tahun dan berpendidikan SMP. Adanya

tingkat kecemasan berat disebabkan kurangnya dukungan dari keluarga

khususnya suami, sehingga membuat individu memiliki perasaan tidak

nyaman, individu yang merasa kurang dicintai, kurang diperhatikan oleh

keluarga dan suami sehingga individu merasa takut, cemas dan khawatir

dalam menghadapi persalinan. Individu membutuhkan penghargaan,

perhatian dan kepercayaan yang menandakan bahwa seseorang dicintai dan

diperhatikan (Fitriana, 2013 dalam Adelina, 2014).

Proses persalinan merupakan peristiwa yang melelahkan

sekaligus beresiko. Tidak mengherankan, calon ibu yang akan melahirkan

diselimuti perasaan takut, panik, dan gugup. Ibu menanti kehadiran bayinya

sebagai bagian dari dirinya. Terdapat perasaan tidak menyenangkan ketika

bayinya tidak lahir tepat pada waktunya. Ibu takut terhadap hidupnya dan

bayinya dan tidak tahu kapan akan melahirkan. Ibu merasa takut akan rasa

sakit dan bahaya yang akan timbul pada saat melahirkan (Adelina, 2014).

Proses kelahiran anak adalah alami asalkan kondisi fisik memadai

tidak akan mengalami banyak kesulitan, akan tetapi proses kelahiran ini

masih sering diselimuti misteri, ketidaktahuan dan rasa takut dalam pikiran

banyak orang. Ada kalanya hal in disebabkan oleh informasi dan pengertian

yang salah tentang berfungsinya tubuh secara normal. Akhirnya proses

kelahiran itu sendiri mungkin menjadi lebih sulit pada ibu yang ketakutan,

sehingga ketegangannya menghambat proses alami dan justru

mengakibatkan rasa sakit yang dicemaskan(Susilowati, 2012).

Kecemasan yang dialami ibu saat persalinan, ibu akan merasakan

nyeri atau rasa sakit yang berlebihan. Rasa takut akan menghalangi proses

persalinan karena ketika tubuh manusia mendapatkan sinyal rasa takut,

tubuh akan mengaktifkan pusat siaga dan pertahanan. Akibatnya rahim

Page 60: SKRIPSI PENGARUH PENDAMPINGAN SUAMI TERHADAP …

hanya mendapatkan sedikit aliran darah sehingga menghalangi proses

persalinan dan mengakibatkan rasa nyeri serta menyebabkan waktu

melahirkan menjadi lebih panjang (Wiknjosastro dalam Adelina, 2014).Ibu

akan menjadi lebih lelah, kehilangan kekuatan, pembukaan jadi lebih lama.

Perasaan takut selama proses persalinan dapat mempengaruhi his dan

kelancaran pembukaan, sehingga dapat mengganggu proses persalinan

(Adelina, 2014).

Tingkat kecemasan dalam menghadapi kelahiran bayi pada wanita

yang hamil untuk pertama kali lebih tinggi daripada wanita yang sudah hamil

untuk kedua kalinya. Timbulnya kecemasan tersebut dipengaruhi oleh

perubahan fisik yang terjadi selama kehamilannya. Ibu hamil tidak terbiasa

dengan perut yang semakin membesar dan badan yang bertambah gemuk.

Perubahan fisik tersebut menyebabkan kondisi psikis dan emosi menjadi

tidak stabil sehingga menumbuhkan kekhawatiran yang terus menerus

sampai akhir kehamilannya. Selain itu kurangnya perhatian dan dukungan

dari suami, membuat ibu merasa takut, cemas dan khawatir dalam

menghadapi persalinan. Ibu dalam kondisi cemas yang berlebihan, khawatir

dan takut tanpa sebab sehingga pada akhirnya berujung pada stress

(Hidayatul, 2007 dalam Adelina, 2014).

Untuk itu perlu adanya orang yang memberikan dukungan

khususnya suami. Kehadiran pendamping pada saat persalinan dapat

menimbulkan efek positif terhadap persalinan, dalam arti dapat menurunkan

morbiditas, mengurangi rasa sakit, mempersingkat persalinan, dan

menurunkan angka persalinan dengan operasi termasuk bedah besar.

Selain itu, kehadiran pendamping perslinan dapat memberikan rasa nyaman,

semangat, dukungan emosional, dan dapat membesarkan hati ibu (Jannah,

2017).

B.3 Pengaruh pendampingan suami terhadap pengurangan rasa

cemas pada proses persalinan ibu primigravida kala I

Page 61: SKRIPSI PENGARUH PENDAMPINGAN SUAMI TERHADAP …

Berdasarkan uji Fisher exact diperoleh nilai signifikansi p-value

sebesar 0,041 (p<0,05) maka dapat diartikan bahwa ada pengaruh antara

pendampingan suami terhadap pengurangan rasa cemas pada proses

persalinan ibu primigravida kala I di Klinik Pratama Jannah Medan

Tembung.

Ibu hamil yang mengalami kecemasan saat menghadapi

persalinan dapat menyebabkan kadar hormon stress meningkat dan

menghambat dilatasi serviks normal, sehingga dapat meningkatkan

persepsi nyeri dan mengakibatkan persalinan lama sehingga dapat

mengganggu proses persalinan (Sari, 2010 dalam Adelina, 2014).

Dukungan keluarga khususnya suami sangat berperan dalam

menjaga atau mempertahankan integritas seseorang baik secara fisik

ataupun psikologis. Seseorang dalam keadaan stres akan mencari

dukungan dari orang lain sehingga dengan adanya dukungan tersebut,

maka diharapkan dapat mengurangi kecemasan. Selain berperan dalam

melindungi seseorang terhadap sumber stres, dukungan suami juga

memberikan pengaruh positif terhadap kondisi kesehatan ibu hamil.

Seseorang dengan dukungan keluarga yang tinggi akan dapat mengatasi

stresnya dengan baik (Aprinawati, 2007 dalam Adelina, 2014).

Kehadiran orang kedua atau pendamping atau penolong

persalinan dapat memberi kenyamanan pada saat bersalin. Kehadiran

pendamping terutama suami pada saat persalinan dapat menimbulkan efek

positif terhadap persalinan, yaitu dapat menurunkan morbiditas,

mengurangi rasa sakit, mempersingkat persalinan, dan menurunkan angka

persalinan dengan operasi termasuk bedah caesar (Marmi, 2016).

Dukungan suami secara langsung sangat bermanfaat bagi kesehatan dan

kesejahteraan ibu bersalin serta dapat mengurangi kecemasan dan

ketidakberdayaan ibu bersalin yang sedang mengalami stres dan cemas

akan mendapatkan perasaan dan pengalaman positif bahwa kehidupan

dapat berjalan stabil bila mendapat dukungan dari lingkungan sekitarnya.

Dukungan suami dapat memodifikasi reaksi ibu bersalin tentang stressor

kecemasan setelah melakukan penilaian sebelumnya. Ibu bersalin yang

Page 62: SKRIPSI PENGARUH PENDAMPINGAN SUAMI TERHADAP …

tidak mendapatkan dukungan dari keluarga terutama suaminya mempunyai

kecenderungan tinggi mengalami dampak negatif dari stres dan cemas

(Jannatun, 2010 dalam Adelina, 2014).

Adanya dukungan yang diberikan suami pada saat ibu akan

bersalin maka akan berpengaruh terhadap fisik dan psikis baik pada ibu

maupun janin. Adanya dukungan keluarga terutama dukungan yang

didapatkan dari suami akan menimbulkan ketenangan batin dan perasaan

senang dalam diri ibu (Rahmat, 2013 dalam Adelina, 2014).

Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian yang pernah dilakukan

oleh Nelisa (2013) hasil penelitian diketahui ada hubungan antara

pendampingan suami terhadap tingkat kecemasan ibu pada fase aktif kala I

proses persalinan normal di Ruang Bersalin RSUD Kendal. Hasil penelitian

yang dilakukan oleh Kartikasari, Hernawily, dan Abdul Halim (2015) juga

mendukung penelitian ini, bahwa didapatkan ada hubungan pendampingan

keluarga dengan tingkat kecemasan ibu primigravida dalam menghadapi

proses persalinan di RB Kartini Bandar Lampung. Penelitian yang

dilakukan oleh Adelina (2014) juga mendapatkan hasil ada hubungan

dukungan suami dengan tingkat kecemasan ibu hamil menghadapi

persalinan di Puskesmas Turi Sleman.

Menurut asumsi peneliti, kehadiran pendampingan suami terhadap

ibu yang akan bersalin dapat memberikan pengaruh yang positif terhadap

ibu, dengan adanya pendampingan suami, ibu dapat berbagi rasa sakit

dan suami dapat menghibur istri dengan memegang tangan istri dan

memberikan motivasi agar istri lebih kuat dalam menjalani proses

persalinan. Ibu bersalin dengan pendampingan suami baik memiliki

kecemasan yang lebih rendah dibandingkan dengan ibu bersalin dengan

pendampingan cukup. Hal ini karena dengan pendampingan yang baik dari

suami membawa dampak yang sangat positif bagi ibu bersalin.

Keberadaan suami tidak cukup hanya sekedar menemani ibu

bersalin, melainkan dukungan yang bersifat positif dan melakukan peran

untuk meningkatkan kenyamanan ibu, mengurangi nyeri serta kecemasan

Page 63: SKRIPSI PENGARUH PENDAMPINGAN SUAMI TERHADAP …

yang sedang dialami ibu. Dukungan yang membawa dampak positif bagi

ibu bersalin adalah dukungan yang bersifat fisik dan emosioanl, seperti

menggosok punggung ibu, memegang tangannya, mempertahankan

kontak mata, ditemani oleh orang-orang yang ramah, dan diyakinkan

bahwa ibu berada dalam proses persalinan tidak akan ditinggal sendirian.

Dengan adanya pendampingan suami pada saat bersalin akan

menimbulkan ketenangan batin dan perasaan senang dalam diri ibu.

Pendampingan suami dapat menimbulkan emosi (senang) dari

ibu, yang akan menjadi impuls ke neurotransmitter ke sistem limbik dan

diteruskan ke amigdala kemudian ke hipotalamus sehingga terjadi

perangsangan pada nukleus ventromedial dan area disekelilingnya

sehingga menimbulkan perasaan tenang dan akhirnya kecemasanpun

menurun. Kecemasan ibu bersalin dipengaruhi banyak faktor selain dari

adanya pendampingan suami. Faktor-faktor tesebut antara lain, yaitu

ekonomi, pendidikan, umur, dukungan keluarga, paritas, kekerasan fisik

oleh suami, dan depresi sebelumnya dari riwayat kesehatan.

Page 64: SKRIPSI PENGARUH PENDAMPINGAN SUAMI TERHADAP …

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. SIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat ditarik

kesimpulan sebagai berikut :

1. Pendampingan suami pada proses persalinan ibu primigravida

kala I di Klinik Pratama Jannah Medan Tembung Tahun 2018

mayoritas pendampingan suaminya baik.

2. Tingkat kecemasan pada ibu bersalin kala I di Klinik Pratama

Jannah Medan Tembung Tahun 2018 mayoritas kecemasan

ringan.

3. Terdapat pengaruh pendampingan suami terhadap pengurangan

rasa cemas pada proses persalinan ibu primigravida kala I di Klinik

Pratama Jannah Medan Tembung Tahun 2018 dengan nilai

p<0,05.

B. SARAN

1. Disarankan kepada Institusi pendidikan agar lebih memperbanyak

sumber-sumber pustaka khususnya buku tentang kecemasan ibu

bersalin dan kepada peneliti selanjutnya agar dapat

mengembangkan penelitian ini bukan hanya mengukur

pendampingan suami, namun juga bisa pendampingan keluarga.

Selain itu, untuk waktu penelitiannya juga bisa diperpanjang, serta

jumlah sampel yang lebih diperbanyak. Agar penelitian yang

dihasilkan lebih akurat dan lebih baik lagi.

2. Disarankan kepada pelayanan kesehatan dapat memfasilitasi

pendampingan suami dan keluarga pada saat proses persalinan

kala I dan lebih memperhatikan kecemasan ibu bersalin kala I.

Dengan memberikan bantuan dan dukungan pada ibu agar

seluruh rangkaian proses persalinan berlangsung dengan aman

baik bagi ibu maupun bagi bayi yang dilahirkan.

Page 65: SKRIPSI PENGARUH PENDAMPINGAN SUAMI TERHADAP …

DAFTAR PUSTAKA

Adelina, E. 2014. Hubungan Dukungan Suami dengan Tingkat Kecemasan Ibu Hamil Menghadapi Persalinan Di Puskesmas Turi Sleman. Skripsi. Program Studi Ners STIKES Alma Ata. Yogyakarta (diunduh 07 November 2017).

Hawari, D. 2013. Manajemen Stress, Cemas dan Depresi. Jakarta: Badan Penerbit FKUI.

Jannah, N. 2017. Askeb II Persalinan Berbasis Kompetensi. Jakarta: EGC.

Kartikasari, E, dkk. 2015. Hubungan Pendampingan Keluarga dengan Tingkat Kecemasan Ibu Primigravida dalam Menghadapi Proses Persalinan. Jurnal Keperawatan 11(2): 250-257 (diunduh 06 November 2017).

Kementrian Kesehatan RI. 2014. Profil Kesehatan Provinsi Sumatera Utara. 2014.http://www.depkes.go.id/resources/download/profil/PROFIL_KES_PROVINSI_2014/02_Sumut_2014.pdf#page=7&zoom=auto,-104,755 (diunduh 28 November 2017).

. 2017. www.pusdatin.kemkes.go.id (diunduh 31 Januari 2018).

Marmi. 2016. Intranatal Care Asuhan Kebidanan pada Persalinan. Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Maryunani, A. 2015. Nyeri Dalam Persalinan, Teknik dan Cara Penanganannya. Jakarta: TIM.

Page 66: SKRIPSI PENGARUH PENDAMPINGAN SUAMI TERHADAP …

Murray, M.L, dan Gayle. 2013. Persalinan dan Melahirkan. Jakarta: EGC.

Nelisa, T.F, dan Anggorowati. 2014. Hubungan Pendampingan Suami Terhadap Tingkat Kecemasan Ibu Pada Fase Aktif Kala I Proses Persalinan Normal Di Ruang Bersalin RSUD Kendal. Jurnal Keperawatan Maternitas 2(1): 1-6.

Notoatmodjo, S. 2012. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

Prasetyani, I. 2016. Hubungan Pendampingan Suami dengan Tingkat Kecemasan Pasien Pre Operasi Sectio Caesarea di Bangsal Melati RSUD Dr. Soediran Mangun Sumarso Wonogiri. Skripsi. Program S1 Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kusuma Husada (STIKESKH). Surakarta (diunduh 06 November 2017).

Primasnia, P, dkk. 2013. Hubungan Pendampingan Suami dengan Tingkat Kecemasan Ibu Primigravida dalam Menghadapi Proses Persalinan Kala I di Rumah Bersalin Wilayah Kota Ungaran. Jurnal Keperawatan (diunduh 06 November 2017).

Rukiah, A.Y, dkk. 2013a. Asuhan Kebidanan I (Kehamilan). Jakarta: TIM.

. 2013b. Asuhan Kebidanan II (Persalinan). Jakarta: TIM.

Sari, E.P dan Kurnia. 2015. Asuhan Kebidanan Persalinan (Intranatal Care). Jakarta: TIM.

Sitepu, S. 2016. Hubungan Dukungan Suamidengan Tingkat Kecemasan Ibu Bersalin Kala I Primigravida DI Klinik Pratama Niar Marendal II Medan. Jurnal Kebidanan 9(1) (diunduh 13 Desember 2017).

Page 67: SKRIPSI PENGARUH PENDAMPINGAN SUAMI TERHADAP …

Solehati, T dan Cecep. 2015. Konsep dan Aplikasi Relaksasi dalam Keperawatan Maternitas. Bandung: Rafika Aditama.

Sugiyono. 2017. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Susilowati, Dewi. 2012. Pengaruh Dukungan Keluarga dan Paritas Terhadap Kecemasan Ibu Hamil Trimester III Dalam Menghadapi Persalinan Di RB Harapan Bunda. Tesis. Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret. Surakarta.

Walyani, E.S. 2015. Perawatan Kehamilan dan Menyusui Anak Pertama Agar Bayi Lahir dan Tumbuh Sehat. Yogyakarta: Pustaka Baru Press.

WHO. 2015. Angka Kematian Ibu di Dunia dan di Indonesia.http://scholar.unand.ac.id/12059/2/Pendahuluan.pdf.2015 (diunduh 23 November 2017).

Widiarini, A dan Adinda. 2017. Penyebab Tingginya Angka Kematian Ibu dan Bayi di Indonesia. https://www.viva.co.id (diunduh 07 Desember 2017).

Wijaya, R. 2014. Perbedaan Kejadian Kecemasan Siswa Kelas Akselerasi dan Kelas Reguler Di SMAN 1 Padang. Skripsi. Fakultas Kedokteran Universitas Andalas. Padang (diunduh 17 Februari 2018).

Yanti. 2015. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Persalinan. Yogyakarta: Pustaka

Page 68: SKRIPSI PENGARUH PENDAMPINGAN SUAMI TERHADAP …
Page 69: SKRIPSI PENGARUH PENDAMPINGAN SUAMI TERHADAP …
Page 70: SKRIPSI PENGARUH PENDAMPINGAN SUAMI TERHADAP …
Page 71: SKRIPSI PENGARUH PENDAMPINGAN SUAMI TERHADAP …
Page 72: SKRIPSI PENGARUH PENDAMPINGAN SUAMI TERHADAP …
Page 73: SKRIPSI PENGARUH PENDAMPINGAN SUAMI TERHADAP …
Page 74: SKRIPSI PENGARUH PENDAMPINGAN SUAMI TERHADAP …
Page 75: SKRIPSI PENGARUH PENDAMPINGAN SUAMI TERHADAP …

KUESIONER PENELITIAN

Petunjuk pengisian kuesioner

1. Kuesioner ini terdiri dari 2 bagian, yaitu :

• Bagian A berkaitan dengan data demografi responden yang terdiri dari

3 pernyataan dan bentuk pengisiannya dalam bentuk pilihan dan

bentuk isian.

• Bagian B yang berkaitan dengan karakteristik tingkat kecemasan yang

terdiri dari 50pernyataan dalam bentuk pilihan ya atau tidak.

2. Seluruh pernyataan harus diisi dan dijawab sesuai dengan keadaan

Anda.

3. Bacalah terlebih dahulu setiap petunjuk cara menjawab pernyataan yang

ada.

Page 76: SKRIPSI PENGARUH PENDAMPINGAN SUAMI TERHADAP …

Kuesioner Penelitian

Pengaruh Pendampingan Suami Terhadap Pengurangan

Rasa Cemas pada Proses Persalinan Ibu Primigravida Kala I di

Klinik Bersalin Pratama Jannah

Nomor Kode Responden :

Tanggal Wawancara :

Karakteristik Responden

A. Data Demografi

1. Umur : tahun

2. Pendidikan :

1. SD 2. SMP 3. SMA

4. Perguruan tinggi

3. Pekerjaan :

1. IRT 2. Wiraswasta 3. PNS

3. Peg. Swasta

Page 77: SKRIPSI PENGARUH PENDAMPINGAN SUAMI TERHADAP …

B. Skala Kecemasan T-MASH Taylor Test

Petunjuk pengisian :

Berilah tanda centang pada kolom jawaban (YA) bila Anda setuju pada

pertanyaan tersebut atau bila Anda merasa bahwa pernyataan itu berlaku atau

mengenai diri Anda. Sebaliknya berilah tanda centang pada kolom jawaban

(TIDAK) bila Anda tidak setuju dengan pernyataan tersebut atau bila Anda

merasa bahwa pernyataan itu tidak berlaku atau tidak mengenai diri Anda.

Kuesioner ini merupakan kondisi-kondisi dimana keadaan pada saat-saat

persalinan kala I.

No Pertanyaan Ya Tidak

1. Saya tidak cepat lelah

2. Saya sering sakit

3. Saya tidak lebih gugup bila dibandingkan dengan orang lain

4. Saya jarang sakit kepala

5. Saya sering merasa tegang pada waktu sakit kepala

6. Saya merasa bahagia karena saya menjadi seorang ibu

7. Saya cemas dengan keadaan keluarga saya saat ini

8. Tangan saya sering gemetar apabila saya mengerjakan sesuatu

9. Muka saya merah

10. Jika saya cemas saya sering mengalami diare

11. Saya sering khawatir akan kemungkinan terjadi hal-hal yang tidak mengenankan

12. Saya biasanya tenang dan tidak mudah marah

13. Saya merasa cemas karena kulit saya bertambah gelap

14. Saya merasa cemas karena akhir-akhir ini sering melamun

15. Tangan dan kaki saya biasanya cukup hangat

16 Saya mudah berkeringat meskipun hari tidak panas

17. Ketika saya memikirkan kehamilan ini saya menjadi berkeringat dan mengganggu konsentrasi keseharian saya

18. Saya jarang merasa jantung saya berdebar-debar

19. Saya cemas karena setiap saat saya sering lapar

20. Pada waktu–waktu tertentu saya tidak dapat buang air besar

21. Saya sering mengalami gangguan pada perut

22. Saya sering tidak bisa tidur karena mengkhawatirkan sesuatu

23. Tidur saya tidak nyenyak dan sering terganggu

24. Saya sering bermimpi tentang proses persalinan

25. Saya mudah merasa kikuk

Page 78: SKRIPSI PENGARUH PENDAMPINGAN SUAMI TERHADAP …

26. Perasaan saya tidak enak dan mudah sensitif dari pada kebanyakan orang

27. Saya sering merasa bahwa saya kurang disayang, dimanja dan diperhatikan oleh keluarga

28. Saya berharap bahwa saya dapat bahagia seperti orang lain

29. Saya biasanya tenang dan tidak mudah marah

30. Saya mudah menangis

31. Saya merasa cemas apakah saya bisa melahirkan bayi secara normal

32. Saya hampir selalu bahagia

33. Saya cemas jika terjadi sesutu dengan bayi saya

34. Saya sering gelisah pada waktu-waktu tertentu

35. Saya merasa khawatir karena mengalami gangguan tidur

36. Saya lebih senang menyendiri di kamar daripada melakukan aktivitas

37. Saya takut jika pada saat melahirkan tidak didampingi suami

38. Suami memberikan semangat kepada saya agar tidak putus asa menghadapi persalinan

39. Saya merasa takut dengan datangnya tanda-tanda persalinan

40. Saya takut karena kaki saya mulai bengkak

41. Saya merasa sulit untuk memusatkan perhatian

42. Saya lebih pemalu dari kebanyakan orang

43. Saya takut jika melahirkan tidak ditolong oleh tenaga kesehtan

44. Saya sering merasa gugup

45. Saya merasa menjadi beban dalam keluarga

46. Pada waktu tertentu saya merasa tidak berguna

47. Saya benar-benar tidak percaya terhadap diri saya sendiri

48. Saya merasa kesulitan dalam melakukan aktivitas pada waktu-waktu tertentu

49. Saya tidak bisa menghadapi kesulitan atau membuat keputusan yang penting

50. Saya sangat percaya diri pada diri saya sendiri

Total skor

Page 79: SKRIPSI PENGARUH PENDAMPINGAN SUAMI TERHADAP …

KUESIONER PENELITIAN

Pengaruh Pendampingan Suami Terhadap Pengurangan

Rasa Cemas pada Proses Persalinan Ibu Primigravida Kala I

di Klinik Pratama Jannah

No. Responden :

Identitas Suami

Petunjuk :

Jawablah pertanyaan di bawah ini sesuai dengan keadaan suami

1. Umur :

2. Pendidikan :

a. SD

b. SMP

c. SMA

d. Perguruan Tinggi

3. Pekerjaan :

a. Pegawai swasta

b. Pegawai negeri

c. Wiraswasta

Page 80: SKRIPSI PENGARUH PENDAMPINGAN SUAMI TERHADAP …

Kuesioner Pendampingan Suami

Petunjuk :

Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan memberi tanda cheklist pada

kolom jawaban yang telah disediakan sesuai dengan tindakan yang saudara

lakukan sebagai pendamping persalinan.

No. Peran Suami Dilakukan Tidak dilakukan

1. Memberikan minum atau makan

kepada istri selama proses bersalin

2. Memegang tangan istri

3. Mengelus perut ibu dengan lembut

4. Selalu berada disamping istri selama

proses persalinan

5. Membantu merubah atau mengatur

posisi yang nyaman saat merasa sakit

6. Memijat atau menggosok punggung ibu

7. Membantu dan mengajarkan ibu agar

menarik nafas secara perlahan-lahan

8. Menyanggah pinggang ibu ketika

mengejan

9. Mengusap keringat istri

10. Membimbing istri jalan-jalan

(mobilisasi)

11. Memberikan semangat kepada istri

selama proses persalinan

12. Menenangkan istri saat rasa sakit

kontraksi ada

13. Membimbing istri untuk mengucapkan

do’a selama proses persalinan

14. Melaporkan gejala-gejala sakit yang

Page 81: SKRIPSI PENGARUH PENDAMPINGAN SUAMI TERHADAP …

dirasakan istri kepada bidan

15. Menahan emosi ketika istri teriak atau

marah karena kesakitan

16. Membantu dan menganjurkan ibu agar

beristirahat/rileks diantara waktu

kontraksi

17. Bertanya kepada istri tentang masalah

apa yang dirasakannya

18. Memberi dorongan semangat

mengedan saat kontraksi

19. Memanggil istri dengan sapaan yang

lembut

20. Menentramkan dan membesarkan hati

istri dengan memuji usaha yang

dilakukannya dalam proses bersalin

Total skor

Page 82: SKRIPSI PENGARUH PENDAMPINGAN SUAMI TERHADAP …

FORMULIR PERSETUJUAN MENJADI PESERTA PENELITIAN

PENGARUH PENDAMPINGAN SUAMI TERHADAP PENGURANGAN RASA CEMAS PADA PROSES PERSALINAN IBU PRIMIGRAVIDA KALA I DI

KLINIK BERSALIN PRATAMA JANNAH

TAHUN 2018

Oleh : Mairida Hasanah

Nim : P07524414028

Saya adalah mahasiswi Prodi D IV Kebidan Medan Poltekkes Kemenkes

RI Medan. Ingin melakukan penelitian di Klinik Bersalin Pratama Jannah Medan

dengan tujuan untuk mengetahui Pengaruh Pendampingan Suami Terhadap

Pengurangan Rasa Cemas Pada Proses Persalinan Ibu PrimigravidaKala Idi

Klinik Bersalin Pratama Jannah. Penelitian ini salah satu kegiatan dalam

menyelesaikan tugas skripsi di Prodi D IV Kebidanan Poltekkes Kemenkes RI

Medan.

Saya mengharapkan kesediaan ibu-ibu untuk menjadi responden dalam

penelitian ini. Informasi yang saya dapatkan ini hanya akan digunakan untuk

pengembangan ilmu kebidanan dan tidak akan dipergunakan untuk maksud lain.

Partisipasi ibu-ibu dalam penelitian ini bersifat bebas untuk menjadi responden

penelitian atau menolak tanpa ada sanksi apapun. Jika ibu-ibu bersedia untuk

mengizinkan menjadi responden silahkan ibu-ibu menandatangani formulir

persetujuan ini.

Medan, Mei 2018

No. responden :

Tanda tangan :

Page 83: SKRIPSI PENGARUH PENDAMPINGAN SUAMI TERHADAP …

FORMULIR PERSETUJUAN MENJADI PESERTA PENELITIAN

PENGARUH PENDAMPINGAN SUAMI TERHADAP PENGURANGAN RASA CEMAS PADA PROSES PERSALINAN IBU PRIMIGRAVIDA KALA I DI

KLINIK BERSALIN PRATAMA JANNAH

TAHUN 2018

Oleh : Mairida Hasanah

Nim : P07524414028

Saya adalah mahasiswi Prodi D IV Kebidan Medan Poltekkes Kemenkes

RI Medan. Ingin melakukan penelitian di Klinik Bersalin Pratama Jannah Medan

dengan tujuan untuk mengetahui Pengaruh Pendampingan Suami Terhadap

Pengurangan Rasa Cemas Pada Proses Persalinan Ibu PrimigravidaKala Idi

Klinik Bersalin Pratama Jannah. Penelitian ini adalah salah satu kegiatan dalam

menyelesaikan tugas skripsi di Prodi D IV Kebidanan Poltekkes Kemenkes RI

Medan.

Saya mengharapkan kesediaan Bapak untuk memberikan izin kepada istri

Bapak yang bernama: Umur:

untuk menjadi responden dalam penelitian ini. Informasi yang saya dapatkan

ini hanya akan digunakan untuk pengembangan ilmu kebidanan dan tidak akan

dipergunakan untuk maksud lain. Partisipasi ibu-ibu dalam penelitian ini bersifat

bebas untuk menjadi responden penelitian atau menolak tanpa ada sanksi

apapun. Jika Bapak bersedia untuk mengizinkan istri Bapak menjadi responden

silahkan Bapak menandatangani formulir persetujuan ini.

Medan, 2018 No. responden : Tanda tangan

Suami/ Wali

Page 84: SKRIPSI PENGARUH PENDAMPINGAN SUAMI TERHADAP …

INFORMED CONSENT MENJADI RESPONDEN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini

Nama :

No. Responden :

Umur :

Alamat :

Dengan ini menandatangani lembaran ini, saya memberikan persetujuan

untuk mengisi kuesioner yang diberikan peneliti. Saya mengerti bahwa penelitian

ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pendampingan suami terhadap

pengurangan rasa cemas pada proses persalinan ibu primigravidakala Idi Klinik

Bersalin Pratama Jannah tahun 2018.

Saya mengerti bahwa penelitian ini tidak mengandung resiko yang berarti

dan saya telah memberitahu bahwa kuesioner ini bersifat rahasia dan

jawabannya hanya untuk penelitian.

Saya telah diberi kesempatan bertanya mengenai penelitian atau peran saya

dalam penelitian ini. Saya secara sukarela berperan serta dalam penelitian ini.

Tanda Tangan, Medan, Mei 2018

Responden Peneliti

( ) (Mairida Hasanah)

Page 85: SKRIPSI PENGARUH PENDAMPINGAN SUAMI TERHADAP …
Page 86: SKRIPSI PENGARUH PENDAMPINGAN SUAMI TERHADAP …

MASTER TABE

Descriptive Statistics

N

Minim

um

Maxi

mum

Me

an

Std.

Deviation

Umur 30 17 34

22,

90 4,405

pendidikan 30 1 4

2,5

0 ,731

pekerjaan 30 1 4

1,3

3 ,922

pendampin

gan 30 1 3

1,6

3 ,556

kecemasa

n 30 1 2

1,1

0 ,305

Valid N

(listwise) 30

Page 87: SKRIPSI PENGARUH PENDAMPINGAN SUAMI TERHADAP …

Statistics

pendidikan

N Valid 30

Missing 0

Mode 3

Range 3

Minimum 1

Maximum 4

Page 88: SKRIPSI PENGARUH PENDAMPINGAN SUAMI TERHADAP …

Pendidikan

Frequ

ency

Perce

nt

Vali

d

Percent

Cumul

ative

Percent

Valid "SD" 3 10,0

10,

0 10,0

"SMP" 10 33,3

33,

3 43,3

"SMA" 16 53,3

53,

3 96,7

"Pergur

uan Tinggi" 1 3,3 3,3 100,0

Total 30 100,0

100

,0

Page 89: SKRIPSI PENGARUH PENDAMPINGAN SUAMI TERHADAP …

Statistics

pekerjaan

N Valid 30

Missing 0

Mode 1

Range 3

Minimum 1

Maximum 4

Page 90: SKRIPSI PENGARUH PENDAMPINGAN SUAMI TERHADAP …

Pekerjaan

Frequ

ency

Perce

nt

Vali

d

Percent

Cumul

ative

Percent

Valid "Tidak

Bekerja" 26 86,7

86,

7 86,7

"Bekerj

a" 4 13,3

13,

3 100,0

Total 30 100,0

100

,0

Page 91: SKRIPSI PENGARUH PENDAMPINGAN SUAMI TERHADAP …

Statistics

pendampin

gan

N Valid 30

Missing 0

Mode 2

Range 2

Minimum 1

Maximum 3

Page 92: SKRIPSI PENGARUH PENDAMPINGAN SUAMI TERHADAP …

Kecemasan

Frequ

ency

Perce

nt

Vali

d

Percent

Cumul

ative

Percent

Valid "Ringa

n" 18 60,0

60,

0 60,0

"Sedan

g" 11 36,7

36,

7 96,7

"Berat" 1 3,3 3,3 100,0

Total 30 100,0

100

,0

Statistics

Page 93: SKRIPSI PENGARUH PENDAMPINGAN SUAMI TERHADAP …

kecemasa

n

N Valid 30

Missing 0

Mode 1

Range 1

Minimum 1

Maximum 2

pendampingan

Frequ Perce Vali Cumul

Page 94: SKRIPSI PENGARUH PENDAMPINGAN SUAMI TERHADAP …

ency nt d

Percent

ative

Percent

Valid "Baik" 27 90,0

90,

0 90,0

"Cukup

" 3 10,0

10,

0 100,0

Total 30 100,0

100

,0

Analisis bivariat

Page 95: SKRIPSI PENGARUH PENDAMPINGAN SUAMI TERHADAP …

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Perc

ent

N Perc

ent

N Perc

ent

tingkat kecemasan

* didampingi suami 30

100,

0% 0 0,0% 30

100,

0%

tingkat kecemasan * didampingi suami Crosstabulation

Page 96: SKRIPSI PENGARUH PENDAMPINGAN SUAMI TERHADAP …

didampingi

suami

Total

baik cuku

p

tingkat

kecemasan

ring

an

Count 16 2 18

Expected Count 16,2 1,8 18,0

% within tingkat

kecemasan

88,9

%

11,1

%

100,

0%

sed

ang

Count 11 1 12

Expected Count 10,8 1,2 12,0

% within tingkat

kecemasan

91,7

% 8,3%

100,

0%

Total

Count 27 3 30

Expected Count 27,0 3,0 30,0

% within tingkat

kecemasan

90,0

%

10,0

%

100,

0%

Chi-Square Tests

Page 97: SKRIPSI PENGARUH PENDAMPINGAN SUAMI TERHADAP …

Valu

e

df Asymp.

Sig. (2-sided)

Exact

Sig. (2-sided)

Exact

Sig. (1-sided)

Pearson Chi-

Square

1,48

5a 1 ,020

Continuity

Correctionb

3.22

5 1 ,073

Likelihood Ratio 2.28

3 1 ,016

Fisher's Exact Test ,041 ,027

Linear-by-Linear

Association

2.15

6 1 ,143

N of Valid Cases 30

a. 2 cells (50,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is

1,20.

b. Computed only for a 2x2 table

Page 98: SKRIPSI PENGARUH PENDAMPINGAN SUAMI TERHADAP …

DOKUMENTASI

Page 99: SKRIPSI PENGARUH PENDAMPINGAN SUAMI TERHADAP …
Page 100: SKRIPSI PENGARUH PENDAMPINGAN SUAMI TERHADAP …
Page 101: SKRIPSI PENGARUH PENDAMPINGAN SUAMI TERHADAP …
Page 102: SKRIPSI PENGARUH PENDAMPINGAN SUAMI TERHADAP …
Page 103: SKRIPSI PENGARUH PENDAMPINGAN SUAMI TERHADAP …
Page 104: SKRIPSI PENGARUH PENDAMPINGAN SUAMI TERHADAP …
Page 105: SKRIPSI PENGARUH PENDAMPINGAN SUAMI TERHADAP …
Page 106: SKRIPSI PENGARUH PENDAMPINGAN SUAMI TERHADAP …