skripsi oleh: meri yantirepository.utu.ac.id/615/1/bab i_v.pdfb. menambah khasanah keilmuan dalam...

54
DAMPAK PEMBANGUNAN PLTU TERHADAP PERUBAHAN MATA PENCAHARIAN MASYARAKAT SUAK PUNTONG KECAMATAN KUALA PESISIR KABUPATEN NAGAN RAYA SKRIPSI OLEH: MERI YANTI NIM: 09C20210002 PROGRAM STUDI ILMU SOSIOLOGI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS TEUKU UMAR MEULABOH ACEH BARAT 2013

Upload: others

Post on 13-May-2020

6 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: SKRIPSI OLEH: MERI YANTIrepository.utu.ac.id/615/1/BAB I_V.pdfb. Menambah khasanah keilmuan dalam kajian sosiologi di fakultas ilmu sosial dan ilmu politik Universitas Teuku Umar

DAMPAK PEMBANGUNAN PLTU TERHADAPPERUBAHAN MATA PENCAHARIAN MASYARAKAT

SUAK PUNTONG KECAMATAN KUALA PESISIRKABUPATEN NAGAN RAYA

SKRIPSI

OLEH:

MERI YANTINIM: 09C20210002

PROGRAM STUDI ILMU SOSIOLOGIFAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS TEUKU UMARMEULABOH – ACEH BARAT

2013

Page 2: SKRIPSI OLEH: MERI YANTIrepository.utu.ac.id/615/1/BAB I_V.pdfb. Menambah khasanah keilmuan dalam kajian sosiologi di fakultas ilmu sosial dan ilmu politik Universitas Teuku Umar

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Perubahan bisa terjadi setiap saat, dan merupakan proses yang dinamik

serta tidak dapat dielakkan. Berubah berarti beranjak dari keadaan yang semula.

Tanpa berubah tidak ada pertumbuhan dan tidak ada dorongan. Namun dengan

berubah terjadi ketakutan, kebingungan dan kegagalan dan kegembiraan. Setiap

orang dapat memberikan perubahan pada orang lain. Merubah orang lain bisa

bersifat implisit dan eksplisit atau bersifat tertutup dan terbuka.

Disisi lain yang dominan dalam perubahan itu sendiri, tidak boleh

dipungkiri karena adanya penemuan baru (invention), pertumbuhan penduduk dan

kebudayaan (culture). Aspirasi seorang individu atau kelompok dalam

melaksanakan perubahan sangat dipengaruhi oleh inovasi dan adaptasi dari setiap

teknologi yang baru muncul, atau nampak ditengah-tengah masyarakat, baik

teknologi yang berasal dari dalam (intern) maupun luar (ekstren) negeri.

Fenomena ini menggambarkan bahwa betapa pentingnya inovasi bagi kemajuan

dan perubahan dalam suatu masyarakat, sehingga pada akhirnya dapat dijadikan

sebagai bagian dari peradaban masyarakat.

Pembangkit Listrik Tenaga Uap yang disingkat (PLTU). Pembangkit ini

memiliki alat pembakaran yang dinamakan dengan boiler sehingga menghasilkan

uap panas kering (steam) yang akan digunakan untuk memutar sudu-sudu turbin.

Sudu-sudu turbin yang berputar akan memutar poros turbin yang terhubung

langsung dengan poros generator, sehingga akan menghasilkan energi listrik.

Page 3: SKRIPSI OLEH: MERI YANTIrepository.utu.ac.id/615/1/BAB I_V.pdfb. Menambah khasanah keilmuan dalam kajian sosiologi di fakultas ilmu sosial dan ilmu politik Universitas Teuku Umar

2

Seperti yang kita ketahui bahwa generator berfungsi untuk mengubah energi

mekanik (poros turbin yang berputar) menjadi energi listrik yang nantinya akan

disalurkan ke gardu induk melalui transformator (scribd.-PLTU. 24 Feb 2011.

Nadya Alfa).

Masuknya industri PLTU di Gampong Suak Puntong menyebabkan

perubahan sosial khususnya perubahan mata pencaharian dalam meningkatkan

ekonomi pada masyarakat Suak Puntong yang dulunya petani dengan adanya

pembangunan PLTU masyakat memanfaatkan momen untuk bejualan di sekitar

PLTU, bagi masyarakat yang dulu bekerja sebagai petani dan nelayan kini mereka

banyak yang bekerja di PLTU, begitu juga lahan mereka digunakan untuk

penampungan barang dari PLTU.

Perubahan yang terjadi pada masyarakat Suak Puntong disebabkan oleh

pembangunan PLTU pada kawasan pembangkit listrik tenaga uap tersabut.

Dengan adanya rangsangan dari lingkungan ini maka masyarakat berusaha

menyesuaikan diri dengan kondisi lingkungan yang ada dengan cara merubah

aktivitas dan perilaku yang sesuai dengan kondisi seperti berubahnya mata

pencaharian yang disebabkan karena adanya lowongan kerja yang baru atau

kesempatan untuk membuka usaha baru, seperti berdagang. Bila dibandingkan

sebelum masuknya industri PLTU perekonomian masyarakat sangat minim,

pendapatan yang dihasilkan oleh masyarakat Suak Puntong dari hasil bertani tidak

mampu mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari, masuknya PLTU di Gampong

Suak Puntong jelas terlihat beralihnya pekerjaan membuat masyarakat Suak

Puntong mengalami perubahan baik sosial dan ekonomi mereka. Sesuai dengan

permasalahan yang ada maka penulis tertarik membuat penelitian dengan judul

Page 4: SKRIPSI OLEH: MERI YANTIrepository.utu.ac.id/615/1/BAB I_V.pdfb. Menambah khasanah keilmuan dalam kajian sosiologi di fakultas ilmu sosial dan ilmu politik Universitas Teuku Umar

3

dampak Pembangunan PLTU terhadap perubahan mata pencaharian Masyarakat

Gampong Suak Puntong.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah:

1. Bagaimana dampak pembangunan PLTU terhadap perubahan mata

pencaharian Masyarakat di Gampong Suak Puntong.?

2. Faktor apa saja yang mempengaruhi perubahan bagi masyarakat Suak

Puntong yang ditimbulkan oleh PLTU.?

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penulisan skripsi ini adalah:

1. Untuk mengetahui dampak pembangunan PLTU terhadap perubahan mata

pencaharian masyarakat di Gampong Suak Puntong

2. Untuk mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhi perubahan mata

pencaharian bagi masyarakat Gampong Suak Puntong.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Teoritis

a. Manfaat teoritis dalam penulisan skripsi ini adalah menerapkan teori yang

ada dalam mengkaji suatu fenomena di masyarakat, selain itu juga

merupakan bentuk pengembangan ilmu pengetahuan dan teori yang telah

ada.

Page 5: SKRIPSI OLEH: MERI YANTIrepository.utu.ac.id/615/1/BAB I_V.pdfb. Menambah khasanah keilmuan dalam kajian sosiologi di fakultas ilmu sosial dan ilmu politik Universitas Teuku Umar

4

b. Menambah khasanah keilmuan dalam kajian sosiologi di fakultas ilmu

sosial dan ilmu politik Universitas Teuku Umar.

1.4.2 Manfaat Praktis

a. Bagi peneliti penelitian ini bermanfaat untuk memenuhi salah satu

persyaratan dalam rangka penyelesaian studi program Strata Satu (S.1)

pada Universitas Teuku Umar (UTU) Meulaboh Aceh Barat.

b. Dengan adanya penelitian ini yang mengkaji tentang perubahan mata

pencaharian masyarakat yang berdampak dari PLTU, maka masyarakat

bisa melakukan perubahan mata pencaharian maupun perubahan sosial

yang terjadi dalam masyarakat untuk menuju perubahan yang

diinginkan, masyarakat juga bisa mengetahui bahwa PLTU tidak hanya

memberikan dampak postif bagi mereka akan tetapi juga memberikan

dampak yang negatif.

1.5 Sistematika Pembahasan

Bab I : Pendahuluan.

Bab ini membahas mengenai latar belakang masalah, rumusan

masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian serta sistematika

pembahasan.

Bab II : Tinjauan Pustaka.

Bab ini membahas mengenai Dampak PLTU Pengertian PLTU,

Pengertian Perubahan, Teori-Teori Perubahan, Teori Evolusioner,

Page 6: SKRIPSI OLEH: MERI YANTIrepository.utu.ac.id/615/1/BAB I_V.pdfb. Menambah khasanah keilmuan dalam kajian sosiologi di fakultas ilmu sosial dan ilmu politik Universitas Teuku Umar

5

Teori Sistem, Pengertian industrialisasi, Perilaku perubahan mata

pencaharian, Pengertian Masyarakat.

Bab III : Metodologi Penelitian.

Bab ini menerangkan tentang Metode Penelitian, Sumber Data

dan Teknik Pengumpulan Data, Instrumen Penelitian, Teknik

Analisis Data, Pengujian Kredibilitas Data, Teknik penentuan

Informan.

Bab IV : Hasil Penelitian dan Pembahasan

Bab ini membahas mengenai hasil penelitian yang ditemui

dilapangan, yang menyangkut dengan penelitian serta relevansi

dengan landasan teori sebagai pijakan serta pembahasan

mengenai hasil penelitian keseluruhan.

Bab V : Kesimpulan dan Saran.

Bab ini membahas mengenai kesimpulan dari hasil penelitian

secara keseluruhan dan berisi saran-saran untuk ke depan.

Page 7: SKRIPSI OLEH: MERI YANTIrepository.utu.ac.id/615/1/BAB I_V.pdfb. Menambah khasanah keilmuan dalam kajian sosiologi di fakultas ilmu sosial dan ilmu politik Universitas Teuku Umar

6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Perubahan

Proses perubahan masyarakat pada dasarnya merupakan perubahan pola

perilaku kehidupan dari seluruh norma-norma sosial yang baru secara seimbang,

berkemajuan dan berkesinambungan. Pola-pola kehidupan masyarakat lama yang

dianggap sudah usang dan tidak relevan lagi akan diganti dengan pola-pola

kehidupan baru yang tidak sesuai dengan kebutuhan sekarang dan masa

mendatang. Pendapat lain mengatakan bahwa perubahan itu juga terjadi dalam

suatu masyarakat dapat disebabkan oleh terganggunya keseimbangan atau tidak

adanya sinkronisasi, terganggunya keseimbangan ini akan mengakibatkan

terjadinya ketegangan-ketegangan dalam tubuh manusia, di samping itu juga

adanya ketidakpuasan suatu masyarakat terhadap kondisi budaya yang ada.

Di sisi lain yang dominan dalam perubahan itu sendiri, tidak boleh

dipungkiri karena adanya penemuan baru (invention), pertumbuhan penduduk

yang semakin banyak dan kebudayaan (culture). Aspirasi seorang individu atau

kelompok dalam melaksanakan perubahan sangat dipengaruhi oleh inovasi dan

adaptasi dari setiap teknologi yang baru muncul, atau nampak ditengah-tengah

masyarakat, baik teknologi yang berasal dari dalam (intern) maupun luar (ekstren)

negeri. Fenomena ini menggambarkan bahwa betapa pentingnya inovasi bagi

kemajuan dan perubahan dalam suatu masyarakat, sehingga pada akhirnya dapat

dijadikan sebagai bagian dari peradaban masyarakat.

Page 8: SKRIPSI OLEH: MERI YANTIrepository.utu.ac.id/615/1/BAB I_V.pdfb. Menambah khasanah keilmuan dalam kajian sosiologi di fakultas ilmu sosial dan ilmu politik Universitas Teuku Umar

7

Perubahan dapat berupa perubahan yang tidak menarik, perubahan yang

pengaruhnya terbatas maupun luas, perubahan yang lambat atau pun berjalan

cepat. Perubahan–perubahan masyarakat dapat mengenai nilai–nilai sosial, norma-

norma sosial, pola-pola perilaku organisasi, susunan lembaga kemasyarakatan,

lapisan-lapisan dalam masyarakat, kekuasaan dan wewenang, interaksi sosial, dan

lain sebagainya (Soekanto, 2009 , h . 268).

Faktor penyebab terjadinya proses perubahan. Faktor-faktor penyebabnya

bisa bersifat internal maupun eksternal. Internal adalah pertambahan dan

penyusutan penduduk, penemuan-penemuan baru, konflik ataupun pemberontakan

yang terjadi dalam masyarakat itu sendiri. Sedangkan yang eksternal adalah

peristiwa fisik (bencana alam yang besar), peperangan, dan kontak dengan atau

pengaruh budaya lain (Raharjo, 2004, h. 191).

Perubahan-perubahan itu juga telah menciptakan terjadinya diferensiasi-

diferensiasi di kalangan masyarakat desa. Dengan semakin menyempitnya lahan

pertanian, semakin merasuknya sistem ekonomi uang, semakin meluasnya

jaringan transportasi serta komunikasi, dan semakin intensifnya kontak dengan

desa lain, maka telah mengakibatkan terjadinya diferensiasi dalam struktur mata

pencaharian masyarakat desa. Mereka tidak lagi sangat tergantung kepada

pertanian. Sektor-sektor di luar pertanian seperti perdagangan, industri kecil atau

kerajinan, dan lainnya, menjadi semakin berkembang (Raharjo, 2004, h.194).

2.1.1 Perubahan Struktural

Menurut Paul H. Landis keberadan pola kebudayaan tradisional

ditentukan oleh tiga faktor. Ketiga Faktor itu adalah: sejauh mana ketergantungan

masyarakat terhadap alam, bagaimana tingkat teknologi yang rendah, dan

Page 9: SKRIPSI OLEH: MERI YANTIrepository.utu.ac.id/615/1/BAB I_V.pdfb. Menambah khasanah keilmuan dalam kajian sosiologi di fakultas ilmu sosial dan ilmu politik Universitas Teuku Umar

8

produksi yang hanya ditujukan untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Ini berarti

ketergantungan terhadap alam berkurang atau bahkan hilang, tingkat teknologinya

tinggi, dan produksi ditujukan untuk mengejar keuntungan, maka pola

kebudayaan tradisional menjadi kehilangan dasar eksistensinya.

Masuknya sistem ekonomi uang, terlebih dalam kerangka sistem

kapitalisme modern, tidak saja mengakibatkan berkurangnya ketergantungan

masyarakat desa terhadap sektor pertanian, melainkan juga mengubah orientasi

produksi para petaninya. perubahan orientasi perubahan orientasi itu adalah dari

produksi yang semula ditujukan untuk memenuhi kebutuhan keluarga berubah

menjadi demi keuntungan (Raharjo, 2004, h. 204).

2.1.2 Perubahan Kecil dan Perubahan Besar

Perubahan kecil merupakan perubahan-perubahan yang terjadi pada unsur-

unsur struktur sosial yang tidak membawa pengaruh langsung atau berarti bagi

masyarakat. Perubahan mode pakaian, misalnya, tidak akan membawa pengaruh

apa-apa bagi masyarakat secara keseluruhan karena tidak mengakibatkan pada

lembaga-lembaga kemasyarakatan. Sebaliknya, suatu proses industrialisasi yang

berlangsung pada masyarakat agraris, misalnya, merupakan perubahan yang akan

membawa pengaruh besar pada masyarakat. Pelbagai lembaga kemasyarakatan

akan ikut terpengaruh misalnya hubungan kerja, sistem milik tanah, hubungan

kekeluargaan, stratifikasi masyarakat, dan seterusnya (Soerjono Soekanto, 2009,

h. 271).

Page 10: SKRIPSI OLEH: MERI YANTIrepository.utu.ac.id/615/1/BAB I_V.pdfb. Menambah khasanah keilmuan dalam kajian sosiologi di fakultas ilmu sosial dan ilmu politik Universitas Teuku Umar

9

2.1.3 Perubahan Lambat dan Perubahan Cepat

Perubahan-perubahan yang memerlukan waktu lama, dan rentetan-rentetan

perubahan kecil yang saling mengikuti dengan lambat dinamakan evolusi. Pada

evolusi perubahan terjadi dengan sendirinya tanpa rencana atau kehendak tertentu.

Perubahan tersebut terjadi karena usaha-usaha masyarakat untuk menyesuaikan

diri dengan keperluan-keperluan, keadaan-keadaan, dan kondisi-kondisi baru,

yang timbul sejalan dengan pertumbuhan masyarakat. Rentetan perubahan-

perubahan tersebut tidak perlu sajalan dengan rentetan peristiwa-peristiwa

didalam sejarah masyarakat yang bersangkutan. Ada bermacam-macam teori

tentang evolusi, yang pada umumnya dapat digolongkan ke dalam beberapa

kategori sebagai berikut:

a. Unilinear theories of evolution

Teori ini pada pokoknya berpendapat bahwa manusia dan masyarakat

(termasuk kebudayaannya) mengalami perkembangan sesuai dengan

tahap-tahap tertentu, bermula dari bentuk yang sederhana, kemudian

bentuk yang kompleks sampai pada tahap yang sempurna. Suatu variasi

dari teori tersebut adalah Cyclical theories, yang dipelopori Vilfredo

Pareto, yang berpendapat bahwa masyarakat dan kebudayaan mempunyai

tahap-tahap perkembangan yang merupakan lingkaran, di mana suatu

tahap tertentu dapat dilalui berulang-ulang.

b. Universal theory of evolution

Teori ini menyatakan bahwa perkembangan masyarakat tidaklah perlu

melalui tahap-tahap tertentu yang tepat. Teori ini mengemukakan bahwa

kebudayaan manusia telah mengikuti suatu garis evolusi yang tertentu.

Page 11: SKRIPSI OLEH: MERI YANTIrepository.utu.ac.id/615/1/BAB I_V.pdfb. Menambah khasanah keilmuan dalam kajian sosiologi di fakultas ilmu sosial dan ilmu politik Universitas Teuku Umar

10

Prinsip-prinsip teori ini diuraikan oleh Herbert Spencer yang antara lain

mengatakan bahwa masyarakat merupakan hasil perkembangan dari

kelompok homogen ke kelompok yang heterogen, baik sifat maupun

susunannya.

c. Multilined Theories of evolution

teori ini lebih menekankan pada penelitian-penelitian terhadap tahap-tahap

perkembangan tertentu dalam evolusi masyarakat, misalnya, mengadakan

penelitian perihal pengaruh perubahan sistem pencaharian dari sistem

berburu ke pertanian, terhadap sistem kekeluargaan dalam masyarakat

yang bersangkutan dan seterusnya (Soerjono Soekanto, 2009, h. 269).

2.1.4 Teori-Teori Perubahan

Beberapa pengarang–ahli ilmu sosial, agama, dan bahkan pengarang

novel, telah mengembangkan teori-teori besar tentang perubahan sosial. Sebuah

teori besar merupakan teori yang cakupannya sangat luas dan meliputi beberapa

fenomena penting yang terjadi pada semua kurun waktu dan tempat. Kita akan

menyinggung beberapa teori besar tersebut (Paul B. Horton dan Chester L. Hnt.

1984, h. 208).

2.1.2.1 Teori Evolusi

Semua teori evolusi menilai bahwa perubahan sosial memiliki arah tetap

yang dilalui oleh semua masyarakat. Semua masyarakat itu melalui urutan

pertahapan yang sama dan bermula dari tahap perkembangan yang sama dan

bermula dari tahap perkembangan awal dan menuju ke tahap perkembangan akhir.

Page 12: SKRIPSI OLEH: MERI YANTIrepository.utu.ac.id/615/1/BAB I_V.pdfb. Menambah khasanah keilmuan dalam kajian sosiologi di fakultas ilmu sosial dan ilmu politik Universitas Teuku Umar

11

Di samping itu, teori-teori evolusi menyatakan bahwa manakala tahap terakhir

telah dicapai, maka pada saat itu perubahan evolusi pun berakhir.

Aguste Comte (1798-1857), seorang sarjana perancis yang kadangkala

disebut sebagai pendiri sosiologi, melihat adanya tiga tahap perkembangannya

yang dilakukan oleh masyarakat: (1) tahap teologis (Theological Stage) yang

diarahkan nilai-nilai dialami (supranatural); (2). tahap metafisik (Methaphysical

Stage), yakni tahap peralihan di mana kepercayaan terhadap unsur adikodrati

digeser oleh prinsip-prinsip abstrak yang berperan sebagai dasar perkembangan

budaya, dan (3). tahap positif atau tahap ilmiah (positive or scientific stage), di

mana masyarakat diarahkan oleh kenyataan yang didukung oleh prinsip-prinsip

ilmu pengetahuan (Paul B. Horton dan Chester L. 1989, h. 209).

Karl marx (1813-1881), adalah seorang ahli filsafat Jerman yang banyak

melewatkan masa hidupnya di Inggris. Meskipun Karl marx dikategorikan sebagai

penganut teori konflik, namun teori perubahannya sangat jelas bersifat evolusi.

Sebagaimana halnya penganut teori evolusi lainnya Karl marx melihat adanya

serangkaian tahap perubahan yang kompleksitas teknologinya semakin meningkat

dari tahap masyarakat pemburu primitif ke masyarakat industri modern (Paul B.

Horton dan Chester L. 1989, h. 209).

Menurut Max Weber yang menjadi tujuan adalah perjuangan nilai yang

berasal dari tradisi kehidupan masyarakat (sehingga ada yang menyebut sebagai

tindakan yang non-rational). Disetiap kehidupan masyarakat seringkali dikenal

adanya aplikasi nilai, setiap kegiatan selalu berhubungan dengan orientasi nilai

kehidupan. sehingga norma hidup bersama tampak lebih kokoh berkembang

(Salim Agus 2002, h. 25).

Page 13: SKRIPSI OLEH: MERI YANTIrepository.utu.ac.id/615/1/BAB I_V.pdfb. Menambah khasanah keilmuan dalam kajian sosiologi di fakultas ilmu sosial dan ilmu politik Universitas Teuku Umar

12

2.1.2.2 Teori Sistem

Pemikiran tentang sistem merupakan satu kesatuan yang kompleks, terdiri

dari berbagai antar hubungan dan dipisahkan dari lingkungan sekitarnya oleh

batas tertentu. Organisme jelas merupakan contoh sebuah sistem, begitu pula

molekul, bangunan, planet, dan galaksi. Pemikiran Umum seperti ini dapat pula

diterapkan kepada masyarakat manusia dengan berbagai tingkat kompleksitasnya.

Pada tingkat makro, keseluruhan masyarakat dunia (kemanusiaan) dapat

dibayangkan sebagai sebuah sistem, pada tingkat menengah (mezo) negara bangsa

(nation-state) dan kesatuan politik regional atau aliasi militer pun dapat dipandang

sebagai sebuah sistem. pada tingkat mikro, komunikasi lokal, asosiasi,

perusahaan, keluarga, atau ikatan pertemanan dapat diperlakukan sebagai sebuah

sistem kecil. Begitu pula, segmen tertentu dari masyarakat seperti aspek ekonomi,

politik, dan budaya secara kualitatif juga dapat dibayangkan sebagai sebuah

system. Begitulah, ditangan pakar teori sistem seperti Talcott Parsons (1902-

1979) pemikiran tentang sistem sosial itu menemukan bentuknya yang umum dan

dapat diterapkan secara universal (Piotr Sztompka. 2010, h. 2).

Dalam penelitian skripsi ini penulis menggunakan teori evolusi dan sistem.

Teori evolusi untuk menjelaskan perubahan dan Teori sistem untuk menjelaskan

dampak.

2.2 Pengertian PLTU

Pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) adalah pembangkit yang

mengandalkan energi kinetik dari uap untuk menghasilkan energi listrik. Bentuk

utama dari pembangkit listrik jenis ini adalah Generator yang dihubungkan

Page 14: SKRIPSI OLEH: MERI YANTIrepository.utu.ac.id/615/1/BAB I_V.pdfb. Menambah khasanah keilmuan dalam kajian sosiologi di fakultas ilmu sosial dan ilmu politik Universitas Teuku Umar

13

ke turbin yang digerakkan oleh tenaga kinetik dari uap panas/kering. Pembangkit

listrik tenaga uap menggunakan berbagai macam bahan bakar terutama batu bara

dan minyak bakar serta MFO untuk Start Up Awal (scribd- PLTU. Nadia alfa. 24

Febuari 2011).

2.2.1 Industrialisasi

Menurut Undang-Undang No.5 Tahun 1984, industri adalah kegiatan

ekonomi yang mengolah bahan mentah, bahan baku, barang setengah jadi, dan/

atau barang jadi menjadi barang dengan nilai yang lebih tinggi untuk

penggunaannya, termasuk kegiatan rancang bangun dan perekayasaan industri.

Dari definisi tersebut, istilah industri sering disebut sebagai kegiatan manufaktur

(manufacturing).

Pengertian industri sendiri sangat luas, yaitu menyangkut semua kegiatan

manusia dalam bidang ekonomi yang produktif dan komersial. Oleh karena

kegiatan ekonomi yang luas maka jumlah dan macam industri berbeda-beda untuk

tiap negara atau daerah. Pada umumnya, makin maju tingkat perkembangan

perindustrian di suatu negara atau daerah, makin banyak jumlah dan macam

industri, dan makin kompleks pula sifat kegiatan dan usaha tersebut.

Adapun istilah industrialisasi dalam suatu masyarakat berarti adanya

pergantian teknik produksi dari cara yang masih tradisional ke cara modern,

dalam segi ekonomi, industrialisasi berarti munculnya kompleks industri yang

besar dimana produksi barang-barang konsumsi dan barang-barang sarana

produksi, diusahakan secara missal (Dharmawan dikutip Soesilowati, 1988, h. 67)

Industrialisasi merupakan salah satu strategi yang harus ditempuh untuk

Page 15: SKRIPSI OLEH: MERI YANTIrepository.utu.ac.id/615/1/BAB I_V.pdfb. Menambah khasanah keilmuan dalam kajian sosiologi di fakultas ilmu sosial dan ilmu politik Universitas Teuku Umar

14

mendukung proses pembangunan ekonomi guna mencapai tingkat pendapatan per

kapita yang tinggi (Riedel dikutip Tambunan 2001, h . 45 ).

Akibat-akibat yang disebabkan oleh industrialisasi dapat dibedakan

kedalam tiga segi (Moor dikutip Soesilowati 1988,h. 88), yaitu organisasi

produksi, struktur, ekonomi dan struktur ekologi demografi. Penjelasan singkat

mengenai ketiganya sebagai berikut.

1. Organisasi produksi, dari sudut organisasi produksi, akibat industrialisasi

dapat dilihat dalam hubungan kerja dan organisasi unit-unit produksi.

2. Struktur ekonomi, dari sudut struktur ekonomi, akibat industrialisasi dapat

dilihat dari jenis pekerjaan, tabungan, serta distribusi dan konsumsi.

Perubahan juga terjadi pada aktivitas pertanian ke non pertanian.

3. Struktur ekologi-demografi dari sudut struktur ekologi-demografi, akibat

industrialisasi lebih ditekankan pada perubahan ukuran dan pertumbuhan

penduduk.

Jenis-jenis perubahan sistem stratifikasi sosial ketika masyarakat menuju

industrialisasi antara lain: Pembagian kerja semakin rumit sejalan dengan

meningkatnya spesialisasi status cenderung berdasarkan atas prestasi sebagai

pengganti status berdasarkan atas asal usul (ascription). Alat yang memadai untuk

mengukur pelaksanaan pekerjaan orang yang terlibat dalam produksi menjadi

perhatian umum pekerjaan bergeser dari kegiatan yang memberikan kepuasan

hakiki, keperanan sebagai alat untuk meningkatkan kesejahteraan, artinya

mendapat ganjaran itu sendiri ganjaran yang tersedia untuk didistribusikan

meningkat ganjaran didistribusikan atas dasar yang lebih kecil terjadi pergeseran

dalam peluang hidup di berbagai status sosial, terjadinya pergeseran dalam

Page 16: SKRIPSI OLEH: MERI YANTIrepository.utu.ac.id/615/1/BAB I_V.pdfb. Menambah khasanah keilmuan dalam kajian sosiologi di fakultas ilmu sosial dan ilmu politik Universitas Teuku Umar

15

distribusi gengsi sosial meskipun keuntungan masyarakat modern dibanding

masyarakat tradisional dan pergeseran masalah serupa terdapat juga dalam

distribusi kekuasaan (Huntington, 1986, h. 37), menjelaskan mengenai

perubahan masyarakat tradisional ke masyarakat industri.

Berikut pernyataan Setyawati, pembangunan industri telah memberikan

pengaruh secara langsung dan tidak langsung, pengaruh langsungnya adalah

berkurangnya lahan pertanian, sedangkan pengaruh tidak langsungnya

adalah bergesernya mata pencaharian penduduk setempat ke bidang industri dan

jasa/perdagangan. Pengaruh langsung dan tidak langsung tersebut juga ada yang

positif dan negatif. Pengaruh positifnya adalah menciptakan keanekaragaman

kehidupan ekonomi dan menciptakan lapangan kerja baru yang dapat

meningkatkan taraf hidup masyarakat. Sedangkan pengaruh negatifnya adalah

munculnya kecemburuan sosial, polusi udara, kebisingan, berkurangnya lahan

pertanian yang menyebabkan petani yang hanya memiliki sedikit lahan dan tidak

memiliki keterampilan serta tingkat pendidikan yang rendah menjadi tersingkir

(Setyawati, 2002, h. 67).

Dalam pengembangan kawasan industri, akan dijumpai beberapa

permasalahan baik yang bersifat strategik, manajerial dan teknikal. Permasalahan

strategik berkaitan dengan aspek-aspek yang berkaitan dengan perlu dibangunnya

kawasan industri, peran maupun fungsi yang diharapkan dari kawasan industri di

masa yang akan datang sekaligus dampak jangka panjang pengembangan industri.

Permasalahan manajerial berkaitan dengan aspek penataan ruang dan pengarahan

lokasi industri yang meliputi aspek perencanaan wilayah suatu daerah dan

penyediaan sarana internal. Sementara permasalahan teknikal berkaitan dengan

Page 17: SKRIPSI OLEH: MERI YANTIrepository.utu.ac.id/615/1/BAB I_V.pdfb. Menambah khasanah keilmuan dalam kajian sosiologi di fakultas ilmu sosial dan ilmu politik Universitas Teuku Umar

16

bagaimana tata letak, luas lahan yang disediakan untuk industri besar, sedang

maupun kecil.

Ketiga permasalahan tersebut, akan berkaitan dengan penggunaan

sumberdaya berupa lahan yang sebelumnya telah memiliki fungsi lain, dan

pengubahan fungsinya akan mempengaruhi kondisi dan kualitas seluruh

ekosistem di lokasi terkait.

2.3 Dampak

Dampak merupakan sesuatu yang muncul setelah adanya suatu kejadian.

Dampak secara sederhana bisa diartikan sebagai pengaruh atau akibat. Dampak

juga bisa merupakan proses lanjutan dari sebuah pelaksanaan internal.

Menurut Budiono (2005, h. 130) dampak adalah pengaruh kuat yang

mendatangkan akibat (baik negatif maupun positif), benturan yang cukup hebat

antara dua benda sehingga menyebabkan perubahan yang berarti dalam

momentum sistem yang mengalami benturan itu

Pengertian dampak atau pengaruh dalam kamus besar Bahasa Indonesia

(2002, h. 849) pengaruh adalah daya yang ada atau yang timbul dari sesuatu

(orang, benda) yang ikut membentuk watak, kepercayaan atau perbuatan

seseorang.

Sedangkan pengertian pengaruh yaitu sebagai berikut pengaruh adalah:

1 daya yang menyebabkan sesuatu yang terjadi

2 sesuatu yang dapat membentuk atau mengubah sesuatu yang lain

3 tunduk atau mengikuti karena suatu kekuasaan atau kekutatan orang

lain.”

Page 18: SKRIPSI OLEH: MERI YANTIrepository.utu.ac.id/615/1/BAB I_V.pdfb. Menambah khasanah keilmuan dalam kajian sosiologi di fakultas ilmu sosial dan ilmu politik Universitas Teuku Umar

17

2.4 Pengertian Mata Pencaharian

Mata pencaharian merupakan aktivitas manusia untuk memperoleh taraf

hidup yang layak dimana antara daerah yang satu dengan daerah lainnya berbeda

sesuai dengan taraf kemampuan penduduk dan keadaan demografinya.

Mata pencaharian dibedakan menjadi dua yaitu mata pencaharian pokok

dan mata pencaharian sampingan. Mata pencaharian pokok adalah keseluruhan

kegiatan untuk memanfaatkan sumber daya yang ada yang dilakukan sehari-hari

dan merupakan mata pencaharian utama untuk memenuhi kebutuhan hidup. Mata

pencaharian pokok di sini adalah sebagai bakul. Mata pencaharian sampingan

adalah mata pencaharian di luar mata pencaharian pokok (Susanto. 1993, h.183).

Mata pencaharian adalah keseluruhan kegiatan untuk mengeksploitasi dan

memanfaatkan sumber-sumber daya yang ada pada lingkungan fisik, sosial dan

budaya yang terwujud sebagai kegiatan produksi, distribusi dan konsumsi (http://

learning-of.slametwidodo.com)

2.5 Pengertian Masyarakat

Masyarakat adalah kelompok manusia yang saling berinteraksi, yang

memiliki perasaan untuk kegiatan tersebut dan adanya saling keterikatan untuk

mencapai tujuan bersama. Masyarakat adalah tempat kita bisa melihat dengan

jelas proyeksi individu sebagai (input) bagi keluarga, keluarga sebagai tempat

terprosesnya dan masyarakat adalah tempat kita melihat hasil (output) dari

proyeksi tersebut (Hartomo dan Arnicun Aziz. 2001, h. 88).

Menurut Hendropuspito mendefinisikan masyarakat sebagai pertama,

masyarakat diartikan sebagai kesatuan terbesar dari manusia yang saling

Page 19: SKRIPSI OLEH: MERI YANTIrepository.utu.ac.id/615/1/BAB I_V.pdfb. Menambah khasanah keilmuan dalam kajian sosiologi di fakultas ilmu sosial dan ilmu politik Universitas Teuku Umar

18

bekerjasama untuk memenuhi kebutuhan bersama atas dasar kebudayaan yang

sama. Definisi ini diberikan untuk membedakan lingkup kajian masyarakat

dengan kelompok sosial. Masyarakat membahas mengenai kelompok-kelompok.

Sedangkan kelompok, fokus kajiannya peda indifidu-indifidu. Kedua, masyarakat

adalah jalinan kelompok-kelompok sosial yang saling mengait dalam kesatuan

yang lebih besar, berdasarkan kebudayaan yang sama. Yang ingin kebudayaan

yang sama dengan alasan bahwa orang yang memiliki kebudayaan yang sama

akan lebih mudah untuk bekerjasama. Ketiga dalah, masyarakat adalah kesatuan

yang tetap dari orang-orang yang tinggal di daerah tertentu dan bekerjasama

dalam kelompok-kelompok, berdasarkan kebudayaan yang sama untuk mencapai

kepentingan yang sama (Yusron Rozak, 2008, h. 128).

J.L. Gilin dan J.P. Gillin mengatakan, bahwa masyarakat itu adalah

kelompok manusia yang terbesar mempunyai kebiasaan, tradisi, sikap dan

perasaan persatuan yang sama. Masyarakat itu meliputi pengelompokan-

pengelompokan yang kecil. Jadi yang menjadi unsur dari masyarakat ialah:

1. Harus ada kelompok (Pengumpulan) manusia, dan harus banyak

jumlahnya, dan bukan mengumpulkan binatang.

2. Telah berjalan dalam waktu yang lama dan bertempat tinggal dalam

daerah yang tertentu.

Page 20: SKRIPSI OLEH: MERI YANTIrepository.utu.ac.id/615/1/BAB I_V.pdfb. Menambah khasanah keilmuan dalam kajian sosiologi di fakultas ilmu sosial dan ilmu politik Universitas Teuku Umar

19

19

BAB III

METODELOGI PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

Metode penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif, menurut Creswel

(1998), menyatakan penelitian kualitatif sebagai suatu gambaran kompleks,

meneliti kata-kata, laporan terinci dari pandangan responden, dan melakukan studi

pada situasi yang alami. Penelitian kualitatif merupakan riset yang bersifat

deskriptif dan cenderung menggunakan analisis dengan pendekatan induktif.

Proses dan makna (perspektif subjek) lebih ditonjolkan dalam penelitian kualitatif.

Landasan teori dimanfaatkan sebagai pemandu agar fokus penelitian sesuai

dengan fakta di lapangan (Juliansyah Noor. 2011, h. 34).

3.2 Sumber Data danTeknik Pengumpulan Data

3.2.1 Sumber data

a. Data Primer

Data primer yaitu data yang diperoleh langsung dari obyek yang akan diteliti

(responden). Pengumpulan data primer dengan menggunakan instrument

penelitian, yaitu kuesioner dan interview guied (Bagong Suyanto dan Satinah.

2008, h. 55). Data yang diperoleh dari penelitian di antaranya jawaban yang di

dapat dari informan yaitu hasil wawancara mengenai dampak PLTU, faktor yang

mempengaruhi perubahan bagi masyarakt, dan perubahan mata pencaharian.

b. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber kedua atau sumber

sekunder dari data yang kita butuhkan misalnya melalui dokumen (Burhan

Page 21: SKRIPSI OLEH: MERI YANTIrepository.utu.ac.id/615/1/BAB I_V.pdfb. Menambah khasanah keilmuan dalam kajian sosiologi di fakultas ilmu sosial dan ilmu politik Universitas Teuku Umar

20

Bungin. 2008, h. 122). Data sekunder adalah data yang di dapat dari Geucik

seperti, Jumlah penduduk, luas wilayah, letak gampong, batas gampong, jenis

pekerjaan masyarakat dan sosial budaya.

3.2.2 Teknik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian ini, penulis

menggunakan beberapa tehnik pengumpulan data yaitu melalui, wawancara

mendalam (in depth interview), dokumentasi dan observasi (pengamatan).

Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian ini, penulis

menggunakan beberapa tehnik pengumpulan data yaitu :

a. Wawancara

Wawancara merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang

dilakukan dengan berhadapan secara langsung dengan yang diwawancarai tetapi

juga dapat diberikan daftar pertanyaan dahulu untuk dijawab pada kesempatan

lain. Wawancara adalah alat re-cheking atau pembuktian terhadap informasi atau

keterangan yang diperoleh sebelumnya. wawancara dalam penelitian kualitatif

adalah wawancara mendalam.

Wawancara mendalam (in-depth interview) adalah proses memperoleh

keterangan untuk tujuan penelitian dan cara tanya jawab sambil bertatap muka

antar pewawancara dengan informan atau orang yang diwawancarai, dengan

tanpa menggunakan pedoman (guide) wawancara, berlangsung sampai terakhir di

mana pewawancara terlibat dalam kehidupan sosial yang relatif lama (Juliansyah

Noor. 2011, h. 138).

Page 22: SKRIPSI OLEH: MERI YANTIrepository.utu.ac.id/615/1/BAB I_V.pdfb. Menambah khasanah keilmuan dalam kajian sosiologi di fakultas ilmu sosial dan ilmu politik Universitas Teuku Umar

21

b. Dokumentasi

Sejumlah besar fakta dan data tersimpan dalam bahan yang berbentuk

dokumentasi, sebagian besar data yang tersedia yaitu berbentuk surat, catatan

harian, laporan, dan foto. Sifat utama data ini tak terbatas pada ruang dan waktu

sehingga memberi peluang kepada peneliti untuk mengetahui hal-hal yang pernah

terjadi di waktu silam (Juliansyah Noor. 2011, h. 141).

b. Observasi

Teknik ini menuntut adanya pengamatan dari peneliti baik secara langsung

maupun tidak langsung terhadap objek penelitian. Instrument yang dapat

digunakan yaitu lembar pengamatan, panduan pengamatan: ruang (tempat),

pelaku, kegiatan, objek, perbuatan, kejadian atau peristiwa, waktu, dan perasaan

(Juliansyah Noor, 2011, h.140). Observasi dilakukan untuk mengumpulkan data

dengan jalan melakukan pengamatan dan keterlibatan langsung di lokasi yang

diteliti (Participan observasi).

3.2.3 Teknik Penentuan Informan

Teknik penentuan informan dalam penelitian ini menggunakan metode

Purposive Sampling, teknik sampling ini digunakan pada penelitian- penelitian

yang lebih mengutamakan tujuan penelitian daripada sifat populasi dalam

menentukan sampel penelitian. Walaupun demikian, untuk menggunakan teknik

ini peneliti seharusnya orang yang pakar terhadap karakteristik populasi.

berdasarkan pengetahuan yang jeli terhadap populasi, maka unit populasi yang

dianggap “kunci”, diambil sebagai sampel penelitian (Burhan Bungin. 2008, h.

115).

Adapun yang menjadi informan dalam penelitian ini ini adalah:

Page 23: SKRIPSI OLEH: MERI YANTIrepository.utu.ac.id/615/1/BAB I_V.pdfb. Menambah khasanah keilmuan dalam kajian sosiologi di fakultas ilmu sosial dan ilmu politik Universitas Teuku Umar

22

a. Geucik Suak Puntong

b. Masyarakat Gampong Suak Puntong.

3.2.4 Jadwal Penelitian

Penelitian tentang dampak pembangunan PLTU terhadap perubahan

matapencaharian masyarakat Gampong Suak Puntong Kecamatan Kuala Pesisir

Kabupaten Nagan Raya. Selama enam bulan atau satu semester.

TABEL JADWAL PENELITIAN

No KegiatanBulan5 6 7 8 9 10

1 Persiapan Kebutuhan untuk proses di lapanganPerizinan √Pemilihan beberapa orang sebagai informan √Pemilihan instrumen yang digunakan dalampenelitian √

2 PenelitianMengamati dampak pembangunan PLTU √ √ √

Mengamati perubahan pekerjaan dalammasyarakat √ √Mengamati proses interaksi di dalamkeseharian. √ √

3Pengolahan data dan pembuatan laporan hasilpenelitian √ √ √

4 Persiapan Ujian √

3.3 Instrumen Penelitian

Pentingnya peneliti menggunakan sebagai instrumen penelitian guna

mendapatkan data yang valid dan realible. Namun untuk membantu kelancaran

dalam pelaksanaannya dan peneliti juga didukung oleh instrumen pembantu

seperti panduan wawancara. Di sini penulis mengunakan metode kualitatif, adalah

Page 24: SKRIPSI OLEH: MERI YANTIrepository.utu.ac.id/615/1/BAB I_V.pdfb. Menambah khasanah keilmuan dalam kajian sosiologi di fakultas ilmu sosial dan ilmu politik Universitas Teuku Umar

23

suatu metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang

alami, maka peneliti adalah sebagai instrumen kunci (Moleong, 2002, h. 4).

Penelitian yang menggunakan metode kualitatif, adalah suatu metode

penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alami, maka

peneliti adalah sebagai instrumen kunci (Moleong, 2002, h. 4).

Penggunaan peneliti sebagai instrumen penelitian guna mendapatkan data

yang valid dan realible. Namun untuk membantu kelancaran dalam

pelaksanaannya, peneliti juga didukung oleh instrumen pembantu seperti panduan

wawancara. Adapun langkah-langkah penyusunan wawancara yaitu, peneliti

melakukan hal- hal sebagai berikut:

Menetapkan informan yang ingin diwawancarai

Mempersiapkan alat untuk wawancara, buku, alat tulis, alat perekam.

Menyiapkan topik-topik masalah yang akan jadi pembicaraan

Membuka atau mengawali wawancara

Melangsungkan wawancara.

Mengkonfirmasikan intisari dari wawancara dan mengakhirinya

Menuliskan wawancara ke dalam catatan lapangan

Mengindentifikasi tindak lanjut hasil wawancara yang telah peneliti

peroleh.

dalam instrumen penelitian ini alat bantu yang digunakan antara lain:

kamera, alat perekam, data lapangan dan interview guide (pedoman wawancara).

Page 25: SKRIPSI OLEH: MERI YANTIrepository.utu.ac.id/615/1/BAB I_V.pdfb. Menambah khasanah keilmuan dalam kajian sosiologi di fakultas ilmu sosial dan ilmu politik Universitas Teuku Umar

24

3.4 Teknik Analisis Data

Setelah pengumpulan data dilaksanakan, data diolah dengan cara

mereduksi data, penyajian data serta penarikan kesimpulan dan verifikasi data

yang diperoleh dari hasil pengumpulan data. Setelah pengumpulan data

dilaksanakan, data diolah dengan cara menggunakan teknik analisa data deskriptif

kualitatif, yaitu:

a. Reduksi Data

Reduksi data berunjuk pada proses pemilihan, penyederhanaan, abstraksi

dan pentranformasian” data mentah” yang terjadi dalam catatan-catatan tertulis.

Reduksi data terjadi secara berkelanjutan melalui kehidupan suatu proyek yang

diorientasikan secara kualitatif (Emzir, 2010, h. 129). Yaitu merangkum, memilih

hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan

polanya dan membuang yang tidak perlu. Dengan demikian data yang telah

direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas. Dari penyebaran

kuesioner akan dianalisa menggunakan tabel, sedangkan data dari hasil

wawancara akan diuraikan melalui petikan wawancara dengan informan kunci.

b. Penyajian Data

Setelah data direduksi, selanjutnya adalah memasukkan data, data teks

yang bersifat naratif. Model data. Model sebagai suatu kumpulan informasi yang

tersusun yang memperbolehkan gambaran kesimpulan dan pengambilan tindakan.

Sedangkan model dalam kehidupan sehari-hari berbeda-beda, dari pengukur

bensin, surat kabar, sampai layar komputer. Melihat sebuah tayangan membantu

kita memahami apa yang terjadi dan melakukan sesuatu analisis lanjutan atau

tindakan didasarkan pada pemahaman tersebut. Penyajian data melalui uraian

Page 26: SKRIPSI OLEH: MERI YANTIrepository.utu.ac.id/615/1/BAB I_V.pdfb. Menambah khasanah keilmuan dalam kajian sosiologi di fakultas ilmu sosial dan ilmu politik Universitas Teuku Umar

25

singkat dalam bentuk teks naratif sehingga memudahkan peneliti untuk

memahami yang sedang terjadi saat ini (Emzir 2010, h. 131)

c. Kalkulasi dan verifikasi data

Langkah ketiga dari aktivitas analisis data adalah penarikan dan verifikasi

kesimpulan. Dari permulaan pengumpulan data, peneliti mulai memutuskan

apakah makna sesuatu, mencatat keteraturan, pola-pola, penjelasan, konfigurasi

yang mungkin, alur kursal dan proposisi-proposisi ( Emzir 2010, h.133).

Penarikan kesimpulan dan verifikasi yang diperoleh dari hasil pengumpulan

data. Mereduksi data, menyajikan data dan kesimpulan yang diperoleh baik

berupa hasil observasi, data primer dan data sekunder, sumber tertulis, yang

diakhiri dengan membuat laporan akhir.

3.5 Pengujian Kredibilitas Data

Uji kredibilitas data atau kepercayaan data hasil penelitian kualitatif antara

lain dilakukan dengan, perpanjangan pengamatan, peningkatan ketekunan dalam

penelitian, triangulasi, diskusi dengan teman sejawat, analisis kasus negatif serta

membercheck. Digunakan uji ini dimaksudkan untuk mendapatkan data yang lebih

mendalam mengenai subyek penelitian (Sugiyono: 2008, h. 270).

a. Perpanjangan pengamatan

Perpanjangan pengamatan perlu dilakukan, dirasakan data yang diperoleh

masih kurang memadai. Menurut Moleong (2001, h. 327), perpanjangan

pengamatan berarti peneliti tinggal di lapangan penelitian sampai titik kejenuhan

pengumpulan data tercapai.

Page 27: SKRIPSI OLEH: MERI YANTIrepository.utu.ac.id/615/1/BAB I_V.pdfb. Menambah khasanah keilmuan dalam kajian sosiologi di fakultas ilmu sosial dan ilmu politik Universitas Teuku Umar

26

b. Pengecekan teman sejawat

Adalah pemeriksaan yang dilakukan dengan jalan mengumpulkan rekan-

rekan yang sebaya, yang memiliki pengetahuan umum yang sama tentang apa

yang sedang diteliti, sehingga bersama mereka peneliti dapat me-review persepsi,

pandangan dan analisis yang sedang dilakukan (Lexy J. Moleong. 2011, h. 334)

perlibatan teman sejawat untuk berdiskusi, memberikan masukan dan kritik

dalam proses penelitian menggunakan bahan reverensi untuk meningkatkan nilai

kepercayaan akan kebenaran data yang diperoleh, dalam bentuk rekaman, tulisan,

copy-an dan lain-lain.

c. Trianggulasi

Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang

memanfaatkan sesuatu yang lain. Diluar data itu untuk keperluan pengecekan atau

sebagainya pembanding terhadap data itu.

Proses atau teknik trianggulasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah

menggunakan triangulasi dengan sumber, membandingkan dan mengecek balik

derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang

berbeda dalam penelitian kualitatif. Hal itu dapat dicapai dengan jalan

membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara.

membandingkan apa yang didapatkan orang di depan umum dengan apa yang

dikatakannya secara pribadi. Membandingkan apa yang dikatakan orang-orang

tentang situasi penelitian dengan apa yang dikatakannya sepanjang waktu.

Membandingkan keadaan dan persfektif seseorang dengan berbagai pendapat dan

pandangan orang seperti rakyat biasa, orang yang berpendidikan menengah atau

tinggi, orang berada, orang pemerintahan, membandingkan hasil wawancara

Page 28: SKRIPSI OLEH: MERI YANTIrepository.utu.ac.id/615/1/BAB I_V.pdfb. Menambah khasanah keilmuan dalam kajian sosiologi di fakultas ilmu sosial dan ilmu politik Universitas Teuku Umar

27

dengan isu suatu dokumen yang berkaitan. Tujuannya adalah agar didapatkan

hasil penelitian yang diharapkan sesuai dengan fokus penelitian (Lexy J.

Moleong. 2011, h. 335).

Page 29: SKRIPSI OLEH: MERI YANTIrepository.utu.ac.id/615/1/BAB I_V.pdfb. Menambah khasanah keilmuan dalam kajian sosiologi di fakultas ilmu sosial dan ilmu politik Universitas Teuku Umar

28

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Dalam melaksanakan penelitian ini, mengetahui kondisi lingkungan yang

akan diteliti merupakan hal yang sangat penting yang harus diketahui oleh

peneliti. Adapun lokasi penelitian yang diambil peneliti adalah Gampong Suak

Puntong Kecamatan Kuala Pesisir Kabupaten Nagan Raya. Sehubungan dengan

penelitian ini, maka perlu diketahui kondisi geografis, sarana dan prasarana serta

kondisi sosial ekonomi gampong.

4.1.1 Kondisi geografis Gampong Suak Puntong

1. Letak Gampong

Gampong Suak Puntong adalah salah satu Gampong yang terdapat di

Kabupaten Nagan Raya tepatnya di Kecamatan Kuala Pesisir. Gampong ini

memiliki luas wilayah kurang lebih 4000M × 6000M/ Segi yang terdiri 4 dusun

yaitu 1 Dusun Permai, II Dusun Simpanga, III Dusun Klambe, IV Dusun

Gelanggang Merak,

2. Batas Gampong

Adapun batas-batas wilayah Gampong Suak Puntong adalah sebagai

berikut:

a. Sebelah utara berbatasan dengan Meulaboh Dua

b. Sebelah timur berbatasan dengan Kuala Baro dan Luk.

c. Sebelah barat berbatasan dengan Penagacut Ujong

d. sebelah Selatan berbatasan dengan Laut Samudera Hindia

Page 30: SKRIPSI OLEH: MERI YANTIrepository.utu.ac.id/615/1/BAB I_V.pdfb. Menambah khasanah keilmuan dalam kajian sosiologi di fakultas ilmu sosial dan ilmu politik Universitas Teuku Umar

29

3. Luas Gampong

Gampong Suak Puntong mempunyai luas tanah secara keseluruhan

mencapai kurang lebih 4000M × 6000M / Segi, yang terbagi menjadi:

a. Dusun Permai.

b. Dusun Simpanga.

c. Dusun Klambe.

d. Dusun Gelanggang Merak.

4.1.2 Deskripsi Gampong Suak Puntong

Gampong Suak Puntong terletak di Kecamatan Kuala Pesisir Kabupaten

Nagan Raya dengan jumlah penduduk sebanyak 835 jiwa, 253 kepala keluarga

dan 260 rumah. Adapun bahasa yang mereka pergunakan sehari-hari adalah

bahasa Aceh, selain itu mereka juga dapat berkomunikasi dengan menggunakan

bahasa Indonesia apabila mereka berhadapan dengan etnis lain.

Secara umum masyarakat Gampong Suak Puntong telah menggunakan

listrik dan peralatan rumah tangga yang modern untuk memenuhi kebutuhan

rumah tangga sehari-hari, selain itu letak Gampong Suak Puntong yang strategis

sangat memudahkan masyarakat dalam mendapatkan informasi dan transportasi

untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, juga terdapat areal persawahan dan

perkebunan (karet, sawet, dan sawah-sawah masyarakat) serta terdapat

perindustrian yang baru dibangun pada awal tahun 2011.

Page 31: SKRIPSI OLEH: MERI YANTIrepository.utu.ac.id/615/1/BAB I_V.pdfb. Menambah khasanah keilmuan dalam kajian sosiologi di fakultas ilmu sosial dan ilmu politik Universitas Teuku Umar

30

Tabel. 1 Klasifikasi penduduk berdasarkan tingkat pekerjaanNo Jenis pekerjaan Jumlah

1 Petani 3252 Pedagang 1503 Buruh 954 PNS 55 Nelayan 406 Belum bekerja 220

Jumlah 835Sumber: data Gampong Suak Puntong.

Tabel. 2 Klasifikasi penduduk berdasarkan sosial budayaNo Sosial dan budaya Jumlah Kelompok

1 Wirityasin 3 Kelompok2 Majelis taqlim 1 Kelompok3 Kesenian 1 Kelompok

4 Berzanzi 1 Kelompok

Sumber: data Gampong Suak Puntong

4.1.3 Karakteristik Informan

Dalam karakteristik informan akan diklasifikasi berdasarkan jenis

kelamin.

Tabel 3. Data Klasifikasi informan berdasarkan jenis kelaminNo Jenis Kelamin Jumlah1 Laki-laki 72 Perempuan 3

Total 10Sumber: survei penelitian 2013

Data jumlah informan berdasarkan jenis kelamin, laki-laki sebanyak 7

(tujuh) orang sedangkan perempuan sebanyak 3 (tiga) orang.

Page 32: SKRIPSI OLEH: MERI YANTIrepository.utu.ac.id/615/1/BAB I_V.pdfb. Menambah khasanah keilmuan dalam kajian sosiologi di fakultas ilmu sosial dan ilmu politik Universitas Teuku Umar

31

4.2 Hasil Penelitian

4.2.1 Tanggapan informana terhadap dampak pembangunan PLTUterhadap perubahan mata pencaharian Masyarakat di GampongSuak Puntong.

Penelitian ini dilakukan di Gampong Suak Puntong Kecamatan Kuala

Pesisir Kabupaten Nagan Raya. Masuknya industrialisasi dalam suatu daerah

menandakan bahwa suatu daerah itu akan mengalami perubahan, perubahan yang

terjadi di tengah-tengah masyarakat, baik itu perubahan secara cepat maupun

lambat, seiring dengan pola kehidupan masyarakat yang mengikuti perubahan

yang terjadi di sekitar mereka, yang ditandai dengan berubahnya mata

pencaharian.

Dalam kehidupan bermasyarakat, sering kali ditemui perubahan-

perubahan dalam segala segi kehidupan, termasuk perubahan pada masyarakat itu

sendiri, karena pada dasarnya tidak ada masyarakat yang statis. Selalu ada

perubahan-perubahan dalam masyarakat secara dinamis. Perubahan tersebut

membangun dalam artian berdampak positif kedepannya bagi masyarakat atau

sebaliknya malah membawa dampak buruk bagi masyarakat. Perubahan tersebut

salah satunya yaitu adanya inovasi teknologi.

Masuknya industri yang berdampak terhadap ekonomi masyarakat sekitar

kawasan industri merupakan sebuah peluang untuk meningkatkan taraf hidup

masyarakat, kehidupan yang diharapkan adalah kehidupan yang cukup dalam

kehidupan, dan mendapatkan kehidupan yang lebih baik dari kehidupan yang

dulu.

Masuknya indrustrialisasi di tengah-tengah masyarakat merupakan sesuatu

yang berdampak di dalam kehidupan masyarakat itu sendiri, bagi yang

Page 33: SKRIPSI OLEH: MERI YANTIrepository.utu.ac.id/615/1/BAB I_V.pdfb. Menambah khasanah keilmuan dalam kajian sosiologi di fakultas ilmu sosial dan ilmu politik Universitas Teuku Umar

32

memanfaatkan industri untuk meningkatkan ekonomi itu bisa dilakukan dengan

memanfaatkan lahan disekitar industri sebagai tempat berjualan, begitu juga

dengan masyarakat yang mau bekerja di industri tersebut masyarakat bisa

memanfaatkan peluang untuk bekerja.

Masyarakat Gampong Suak Puntong merupakan salah satu gampong yang

merasakan perubahan dalam kehidupannya, banyak masayarakat Gampong Suak

Puntong beralih mata pencaharian, banyak diantaranya meningkatkan

perekonomian mereka dengan berbagai cara baik yang membuka usaha berjualan

ada juga diantaranya memanfaatkan industri PLTU untuk menjadi pekerja.

Masyarakat Gampong Suak Puntong merasakan perubahan didalam

perekonomiannya, perubahan yang terjadi pada masyarakat Suak Puntong yang

dulunya bertani tidak meningkat dalam hal perekonomian mereka kini merasakan

peningkatan dalam ekonomi mereka, begitu juga dengan masyarakat yang beralih

pekerjaan sebagai pekerja di PLTU juga sangat merasakan perubahan dalam

ekonomi.

Berikut tanggapan informan Alian Bismi mengenai dampak pembangunan

PLTU terhadap perubahan mata pencaharian.

“Dampak pembangunan PLTU di Gampong Suak Puntong banyaksekali dirasakan apa lagi masalah berpindahnya pekerjaanmasyarakat disini, yang dulunya petani sekarang banyak yangbekerja di PLTU, keputusan itu diambil Oleh beberapa masyarakatkarena bekerja di PLTU dapat mencukupi biyaya kehidupanmasyakat di Gampong Suak Puntong, begitu juga dengan peluangbuka usaha berjualan di sekitar PLTU merupakan sesuatu yangamat dirasakan oleh masyarakat dampak dari pembangunan PLTUdalam perubahan mata pencaharian masyarakat, dampak negatifjuga di rasakan oleh masyarakat diantaranya, polusi udara,kebisingan yang di sebabkan oleh PLTU.”Wawancara : 2013 Pkl 10 : 30 Wib

Page 34: SKRIPSI OLEH: MERI YANTIrepository.utu.ac.id/615/1/BAB I_V.pdfb. Menambah khasanah keilmuan dalam kajian sosiologi di fakultas ilmu sosial dan ilmu politik Universitas Teuku Umar

33

Hal tersebut juga diungkapkan oleh Saifudin salah satu informan Warga

Gampong Suak Puntong.

“Semenjak PLTU dibangun banyak sekali perubahan yangdirasakan oleh masyarakat Gampong Suak Puntong, antaralainPLTU banyak menyerap tenaga kerja baik yang bekerja di kantormaupun yang menjadi buruh, hal ini menjadikan masyarakat lebihmapan dalam hal perekonomian mereka, apalagi banyakmasyarakat yang pendapatannya kurang dari hasil bertani dannelayan masyarakat memanfaatkan PLTU sebagai tempat bekerjadampak lain yang meresahkan masyarakat juga terjadi sepertibanyaknya debu yang dihasilkan oleh pengangkutan truk ketikaberoperasi,.”Wawancara, 2013 Pkl 10 : 54 Wib

Begitu juga yang diungkapkan oleh Murdani terhadap dampak yang

dirasakan oleh masyarakat dengan berdirinya PLTU terhadap perubahan mata

pencaharian.

“Yang dirasakan sekarang sangat berbeda sebelum berdiri PLTUdi Gampong kami, saya yang dulu bekerja sebagai nelayansekarang saya beralih pekerjaan sebagai pedagang yang berjualandi sekitar PLTU, dalam hal ekonomi yang saya rasakan sangat jauhberbeda ketika saya masih sebagai nelayan pendapatan yang sayarasakan juga meningkat selama saya berjualan di sekitar PLTU,Pembangkit Listrik Tenaga Uap juga berdampak negatif sepertibanyaknya debu, kebisingan truk angkutan proyek .”Wawancara 2013 Pkl 14 : 35 Wib

Dari bererapa jawaban informan dapat disimpulkan banyak sekali

perubahan yang dirasakan oleh masyarakat Gampong Suak Puntong dari

pembangunan PLTU seperti meningkatnya perekonomian akibat dari

berpindahnya pekerjaan, dampak dari berdirinya PLTU di Gampong Suak

Puntong yang menjadikan masyarakat lebih merasakan perubahan dalam hidup

mereka.

Perubahan mata pencaharian yang dilakukan oleh masyarakat Gampong

Suak Puntong, merupakan pilihan untuk mendapatkan penghasilan yang bisa

Page 35: SKRIPSI OLEH: MERI YANTIrepository.utu.ac.id/615/1/BAB I_V.pdfb. Menambah khasanah keilmuan dalam kajian sosiologi di fakultas ilmu sosial dan ilmu politik Universitas Teuku Umar

34

memenuhi kebutuhan hidup mereka, perubahan mata pencaharian masyarakat

yang memanfaatkan PLTU sebagai tempat untuk menggantungkan hidup sebagian

masyarakat di Gampong Suak Puntong.

Masyarakat Gampong Suak Puntong juga merasakan perubahan mata

pencaharian seperti memanfaatkan lahan yang ada di sekitar PLTU untuk

dijadikan sebagai tempat berjualan dan untuk penampungan alat dari PLTU,

dengan hasil yang didapat oleh masyarakat Gampong Suak Puntong sangat

mencukupi.

Seperti berikut tanggapan informan Sabirin.S warga Gampong Suak

Puntong yang dulunya bekerja sebagai petani.

“Perubahan mata pencaharian yang saya lakukan diakibatkan karenapendapatan bekerja di PLTU lebih banyak dibandingkan denganpendapatan saya ketika bertani, dampak dari PLTU sangatdirasakan oleh masyarakat bukan hanya yang bekerja di PLTU sajatetapi juga dirasakan oleh masyarakat yang tinggal di sekitar PLTUmereka banyak yang membuka usaha warung, toko kelontongbahkan ada juga yang jasa rumah sewa, dan kami juga merasaperubahan di gampong kami karena banyak orang asing sepertiorang Korea dan China.”Wawancara, 2013 Pkl 11 : 34 Wib

Hal tersebut juga didukung oleh salah satu informan Rusli.A yang bekerja

di PLTU

“Yang saya rasakan dampak dari berdirinya PLTU cukup banyak,saya yang dulunya bertani sekarang saya bisa bekerja di PLTUberpindahnya pekerjaan saya dari petani ke PLTU disebabkanpendapatan dari hasil bertani sangat kurang dikarenakan kamisering gagal panen dan harga tanaman yang kami tanam sangatmurah, dan dampak lainnya Gampong Suak Puntong lebih majudari gampong lain karena ada perusahaan besar yang menampungbanyak pekerja.”Wawancara, 2013 Pkl 12 : 30 Wib

Hal senada juga diungkapkan oleh salah satu informan Samsuar yang

berfrofesi sebagai pedagang

Page 36: SKRIPSI OLEH: MERI YANTIrepository.utu.ac.id/615/1/BAB I_V.pdfb. Menambah khasanah keilmuan dalam kajian sosiologi di fakultas ilmu sosial dan ilmu politik Universitas Teuku Umar

35

“Sangat terasa dampak dari pembangunan PLTU di Gampongkami, banyak yang berpindah pekerjaan dari bertani ke berdagangdan ada yang menganggur kini bekerja di PLTU walaupun itusebagai buruh kasar namun itu cukup membantu masyarakat yangada di Gampong Suak Puntong, mengingat sulitnya ekonomi yangdirasakan oleh masyarakat sekarang, PLTU memang sangat banyakmembantu masyarakat dan membuka peluang kerja baru untukmasyarakat.”Wawancara, 2013 Pkl 14: 30 Wib

Begitu juga yang diungkapkan oleh T. Acem salah satu warga Gampong

Suak Puntong.

“Dengan adanya pembangunan PLTU di Gampong kami, kamisangat merasa terbantu begitu juga dengan saya, dulu saya bekerjasebagai nelayan pancing kini saya berpindah bekerja di PLTU, itudikarenakan hasil yang saya dapatkan dari hasil memancing sangatsedikit bahkan pernah tidak dapat sama sekali ketika berdirinyaPLTU saya bekerja di tempat tersebut dan hasil yang saya dapatkancukup untuk kebutuhan hidup keluarga saya.”Wawancara , 2013 Pkl 13 : 57 Wib

Dari hasil tanggapan informan dapat disimpulkan bahwa dampak dari

pembangunan PLTU di Gampong Suak Puntong sangat mempengaruhi

masyarakat, perubahan mata pencaharian terhadap penduduk yang dulunya bertani

kini beralih berdagang, dengan peralihan mata pencaharian ini sangat dirasakan

dari sisi ekonomi masyarakat, ekonomi masyarakat lebih meningkat dibandingkan

ketika bertani.

Masyarakat di Gampong Suak Puntong perubahan dalam mata pencaharian

yang dulunya bekerja sebagai petani memanfaatkan PLTU sebagai lahan

pekerjaan, karena di PLTU banyak sekali membutuhkan tenaga kerja lapangan

dan buruh.

Masyarakat di Gampong Suak Puntong banyak yang melakukan perubahan

mata pencaharian yaitu bekerja di PLTU, karena di PLTU penghasilannya lebih

baik dibandingkan dengan hasil ketika bertani, bertani yang mereka dilakukan

Page 37: SKRIPSI OLEH: MERI YANTIrepository.utu.ac.id/615/1/BAB I_V.pdfb. Menambah khasanah keilmuan dalam kajian sosiologi di fakultas ilmu sosial dan ilmu politik Universitas Teuku Umar

36

sering gagal panen dan hasil kebun yang telah ditanam harganya cukup murah

sehingga masyarakat Gampong Suak Puntong banyak yang merubah pekerjaan

dari bertani ke pedagang, dan juga dari petani bekerja di PLTU sebagai pekerja

lapangan dan buruh. Dampak dari pembangunan PLTU memang dirasakan oleh

masyarakat Suak Puntong.

Pembangunan yang terjadi di dalam masyarakat melalui industrialisasi

banyak memanfaatkan sumber daya alam dan manusia, masyarakat juga yang

akhirnya mengalami perubahan baik secara lambat maupun cepat, itu juga terjadi

seiring cepatnya gerak antara industrialisasi serta masyarakat itu sendiri.

Pembangunan yang diharapkan oleh masyarakat bukan hanya di dalam

infrastruktur seperti berdirinya perusahaan berkelas internasional, lebih dari itu

masyarakat lebih membutuhkan peningkatan pada diri masyarakat untuk

mendapatkan kesejahteraan dalam kehidupan melalui peningkatan ekonomi

melalui pekerjaan yang mereka lakukan.

Perubahan mata pencaharian yang dilakukan oleh masyarakat Gampong

Suak Puntong merupakan perubahan yang dilakukan akibat ekonomi yang

didapatkan dengan pekerjaan dahulu tidak cukup memenuhi kebutuhan hidup

sehari-hari, maka pembangunan PLTU yang dilakukan di Gampong Suak Puntong

digunakan sebagai tempat untuk mencari nafkah agar ekonomi mereka lebih baik

dari sebelumnya. Masuknya industri yang besar seperti PLTU di Gampong Suak

Puntong bukan hanya dirasakan oleh para kaum lelaki saja tetapi juga dirasakan

oleh ibu-ibu rumah tangga di Gampong Suak Puntong.

Berikut tanggapan salah satu informan Nurhayati yang berprofesi sebagai

pedagang.

Page 38: SKRIPSI OLEH: MERI YANTIrepository.utu.ac.id/615/1/BAB I_V.pdfb. Menambah khasanah keilmuan dalam kajian sosiologi di fakultas ilmu sosial dan ilmu politik Universitas Teuku Umar

37

“Selama ada PLTU di Gampong Suak Puntong banyak sekalimengalami perubahan terutama dalam hal ekonomi, seperti sayayang semula petani sekarang berubah pekerjaan sebagai pedagang,membuka rumah makan, peningkatan ekonomi yang kami rasakansangat signifikan karena orang asing seperti Korea dan Cina yangbekerja di PLTU umumnya belanja di tempat kami, dalam halekonomi kami sekarang cukup meningkat bila dibandingkansebelum adanya PLTU.”Wawancara, 2013 Pkl 11 : 33 Wib

Hal senada juga diungkapkan oleh ibu Jamaliah salah satu informan yang

bekerja sebagai ibu rumah tangga.

“Sebelum adanya PLTU masyarakat di Gampong Suak Puntongsangat sulit dalam memenuhi kebutuhan hidup mereka sehari-hari,tidak adanya pertukaran ekonomi di kawasan ini namun setelahberdirinya PLTU berdampak pada perekonomian masyarakatmelalui proses perubahan mata pencaharian dan perubahan yangterjadi pada masyarakat bermacam-macam ada yang dari petani kepedagang ada juga yang sopir bus kini pindah ke supir truk PLTUada juga yang dulunya menganggur kini menjadi pekerja diPLTU.”Wawancara, 2013 Pkl 12 : 8 Wib

Begitu juga ungkapan Qhatijah ibu rumah tangga mengenai perubahan

mata pencaharian pada masyarakat di Gampong Suak Puntong.

“Perpindahan mata pencarian yang dilakukan oleh masyarakatSuak Puntong yang dikarenakan oleh adanya PLTU membuatmasyarakat sekarang memiliki pendapatan yang cukup, tidak lagisusah seperti dulu sebelum adanya PLTU banyak masyarakat yangmemanfaatkan tanah mereka di sekitar PLTU untuk dijadikantempat berjualan dan didirikan rumah sewa, kalau dilihat sekarangekonomi masyarakat di Suak Puntong sudah baik.”Wawancara, 2013 Pkl 13 : 30 Wib

Dari jawaban informan dapat disimpulkan bahwa selama dibagunnya

PLTU ekonomi masyarakat di Gampong Suak Puntong mengalami perubahan,

perubahan itu terjadi karena masyarakat Gampong Suak Puntong melakukan

perubahan pekerjaan dari petani beralih ke pedagang dari nelayan bekerja di

PLTU. Masyarakat sekarang merasa hidupnya lebih baik dari sebelumnya.

Page 39: SKRIPSI OLEH: MERI YANTIrepository.utu.ac.id/615/1/BAB I_V.pdfb. Menambah khasanah keilmuan dalam kajian sosiologi di fakultas ilmu sosial dan ilmu politik Universitas Teuku Umar

38

4.2.2 Tanggapan informan mengenai faktor yang mempengaruhi perubahanbagi masyarakat Suak Puntong yang ditimbulkan oleh PLTU.

Industrialisasi menepati posisi sentral dalam ekonomi masyarakat

modern dan merupakan motor penggerak yang memberikan dasar bagi

peningkatan kemakmuran dan mobilitas perorangan yang belum pernah terjadi

sebelumnya pada sebagian besar penduduk, industri sangat esensial untuk

memperluas landasan pembangunan dan memenuhi kebutuhan masyarakat yang

terus meningkat.

Banyak kebutuhan umat manusia hanya dapat dipenuhi oleh barang dan

jasa yang disediakan dari sektor industri. Pembinaan dan penyiapan masyarakat

menjadi masyarakat industri, hanya dimungkinkan oleh pengetahuan yang luas

dan mendalam tentang perubahan-perubahan yang terjadi dalam masyarakat

tersebut.

Namun lebih dari itu, industri membutuhkan kesiapan sosial budaya dari

masyarakat untuk menerima, mendukung serta untuk melestarikan keberadaan

fisik suatu industri di tengah masyarakat bahkan justru kesiapan sosial budaya ini

merupakan faktor penting dalam penunjang lajunya proses industri dalam suatu

masyarakat.

Berdirinya PLTU di Gampong Suak Puntong ini telah menimbulkan daya

tarik tersendiri bagi masyarakat sekitar, dan banyak menimbulkan pengaruh di

tengah-tengah masyarakat banyaknya lahan pertanian yang dijual karena

berdirinya PLTU, maka PLTU menjadi pilihan masyarakat dalam pekerjaannya.

Sebelum adanya industri mata pencaharian masyarakat Gampong Suak

Puntong adalah petani, nelayan dan berkebun. Seiring tumbuhnya industri

Page 40: SKRIPSI OLEH: MERI YANTIrepository.utu.ac.id/615/1/BAB I_V.pdfb. Menambah khasanah keilmuan dalam kajian sosiologi di fakultas ilmu sosial dan ilmu politik Universitas Teuku Umar

39

masyarakatnya pun secara perlahan beralih mata pencaharian ke bidang lain

seperti industri dan bidang wiraswasta lainnya.

Perubahan mata pencaharian ini juga disebabkan pekerjaan dahulu

dirasakan tidak menjanjikan lagi, akibat berkurangnya lahan pertanian dan

penghasilan yang tidak tetap. Selain mempengaruhi lapangan pekerjaan

tumbuhnya kawasan industri juga mempengaruhi masyarakat untuk melakukan

inisiatif untuk membuka peluang baru dalam usaha meningkatkan taraf hidup

masyarakat.

Masyarakat Gampong Suak Puntong banyak mengalami perubahan akibat

dari pembangunan PLTU, perubahan yang terjadi bukan hanya peralihan

pekerjaan saja tetapi juga terjadi pada pembangunan Gampong dan perubahan

dalam kehidupan masyarakat dalam hal perekonomian yang lebih baik.

Berikut tanggapan informan Alian Bismi mengenai faktor yang

mempengaruhi perubahan bagi masyarakat.

“Yang mempengaruhi perubahan pada masyarakat adalahmasyarakat banyak yang kehilangan lahan pertanian karenatanahnya dijual disebabkan berdirinya PLTU sehingga masyarakatbanyak yang tidak bertani lagi, masyarakat banyak yang bekerja diPLTU perubahan juga terjadi pada pembangunan infrastrukturgampong yang didirikan oleh PLTU.”Wawancara, 2013 Pkl 10 : 30 Wib

Hal tersebut juga didukung oleh salah satu informan Murdani mengenai

faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan di Gampong Suak Puntong.

“Perubahan yang dialami oleh masyarakat terutama diakibatkanoleh PLTU, pengangguran di Gampong Suak Puntong semakinberkurang terbukanya lapangan kerja, baik di PLTU begitu jugausaha dagang di sekitar lokasi PLTU, peningkatan ekonomi jugadirasakan oleh masyarakat karena banyak yang memanfaatkanPLTU sebagai lahan ekonomi”.Wawancara, 2013 Pkl 12 : 00 Wib

Page 41: SKRIPSI OLEH: MERI YANTIrepository.utu.ac.id/615/1/BAB I_V.pdfb. Menambah khasanah keilmuan dalam kajian sosiologi di fakultas ilmu sosial dan ilmu politik Universitas Teuku Umar

40

Begitu juga yang diungkapkan oleh Saifudin warga Gampong Suak

Puntong

“Faktor yang mempengaruhi perubahan di dalam masyarakat yangdisebabkan oleh berdirinya PLTU, yang sangat kami rasakanpengangguran di Gampong Suak Puntong semakin berkurangkarena banyak yang bekerja di PLTU, banyaknya usaha yangdibuka oleh masyarakat yang berdampak pada pembangunan didalam gampong, masyarakat yang memiliki tanah di kawasanpesisir yang sebelumnya tidak laku terjual sekarang terjual denganharga yang lumayan”.Wawancara, 2013 Pkl 12 : 5 Wib

Dari tanggapan informan dapat disimpulkan bahwa pengaruh perubahan

pada masyarakat disebabkan oleh berdirinya PLTU, faktor lain yang

menyebabkan perubahan banyaknya tanah kawasan pesisir yang dijual yang

sebelumnya tidak ada yang membeli, begitu juga perubahan dirasakan adanya

pembangunan di Gampong Suak Puntong pembangunan infrastruktur yang

dibangun oleh PLTU dan pembangunan yang dilakukan oleh masyarakat

Gampong Suak Puntong disebabkan karena berdirinya PLTU.

Perubahan yang dirasakan oleh masyarakat Gampong Suak Puntong bukan

hanya di sisi positifnya saja tetapi juga sisi negatif, hal itu dirasakan dari PLTU ,

perubahan itu mengakibatkan polusi udara, begitu juga dengan kebisingan suara

ketika PLTU beroperasi.

Sabirin.S salah satu warga Gampong Suak Puntong mengungkapkan

tentang perubahan yang terjadi pada masyarakat Gampong Suak Puntong

“Perubahan yang terjadi di tengah-tengah masyarakat SuakPuntong bukan hanya perubahan yang mengarah ke positif sajatetapi juga perubahan negatif, perubahan negatif yang dirasakanoleh masyarakat Gampong Suak Puntong masyarakat merasa yangtegangan tinggi yang disebabkan oleh aktifitas PLTU dan kondisidi sekitar PLTU terasa panas dan banyaknya debu sehinggamembuat polusi udara,”Wawancara, 2013 Pkl 11 : 23 Wib

Page 42: SKRIPSI OLEH: MERI YANTIrepository.utu.ac.id/615/1/BAB I_V.pdfb. Menambah khasanah keilmuan dalam kajian sosiologi di fakultas ilmu sosial dan ilmu politik Universitas Teuku Umar

41

Hal senada juga diungkapkan oleh salah satu warga Gampong Suak

Puntong Rusli.A.

“Memang perubahan yang terjadi di tengah-tengah masyarakatbanyak yang kehidupan mereka lebih mapan dibandingkan sebelumPLTU di dirikan, juga pembangunan gampong baik masyarakatyang membangun untuk membuka usaha mereka yangmemanfaatkan PLTU sebagai sumber perekonomian mereka,namun dampak negatif juga dirasakan perubahan tersebut dulusuasana tidak sebising sekarang, suara itu muncul ketika PLTUberoperasi, polusi udara juga sudah terasa sekarang akibatbanyaknya debu yang berasal dari PLTU,”Wanwancara, 2013 Pkl 13 : 30 Wib

Begitu juga ungkapan salah satu informan T. Acem terhadap perubahan

tersebut.

“Banyak sekali perubahan yang kami alami saat ini perubahandalam hal ekonomi itu sudah pasti, karena PLTU banyak menerimapekerja dan pengangguran semakin berkurang pembagunangampong pun terus dilakukan, namun dibalik perubahan yang baikjuga ada perubahan yang tidak baik, faktor penyebabnya adalahPLTU, polusi udara juga menjadi permasalahan dalam masyarakat,terkadang PLTU juga menimbulkan kebisingan ketika beroperasi,”Wawancara, 2013 Pkl 14 : 12 Wib

Hal tersebut juga didukung oleh salah satu informan Samsuar mengenai

perubahan yang dialami oleh masyarakat.

“Perubahan yang dirasakan oleh masyarakat Gampong SuakPuntong memang ada suasana gampong yang dulunya tidak ramaidengan pendatang baik dari negara luar maupun luar daerahsekarang sudah kami alami dan banyaknya suara mesin sekarangmemadati Gampong kami, perubahan yang kami rasakan jugaanak-anak kami sekarang tidak bebas lagi bermain seperti dulukarena banyaknya truk dari PLTU yang lalulalang di jalan.”Wawancara, 2013 Pkl 10 : 44 Wib

Dari tanggapan informan perubahan yang terjadi di dalam masyarakat

Gampong Suak Puntong bukan hanya dalam hal positif saja namun juga dalam hal

negatif, yang dirasakan oleh masyarakat Gampong Suak Puntong, dulu sebelum

berdirinya PLTU debu yang ada tidak separah sekarang debu yang berasal dari

Page 43: SKRIPSI OLEH: MERI YANTIrepository.utu.ac.id/615/1/BAB I_V.pdfb. Menambah khasanah keilmuan dalam kajian sosiologi di fakultas ilmu sosial dan ilmu politik Universitas Teuku Umar

42

PLTU mengganggu masyarakat Suak Puntong, begitu juga dengan suara yang

ditimbulkan oleh PLTU juga sangat mengganggu masyarakat baik yang tinggal di

sekitar PLTU juga yang tinggal tidak jauh dari PLTU.

Berikut ungkapan informan salah satu warga Gampong Suak Puntong

Nurhayati yang berprofesi sebagai pedagang.

‘Perubahan yang kami rasakan terutama saya sekarang berdagangdalam hal ekonomi terasa berubah dan meningkat, kurangnyapengangguran di dalam gampong namun di sisi lain perubahanyang dirasakan adalah suara yang berasal dari PLTU sangattergangu, apa lagi jarak tempat saya berjualan cukup dekat denganPLTU, terkadang kami juga resah banyaknya truk pengangkutandari PLTU membuat anak-anak kami tidak bebas bermain sepertidulu harus diawasi agar tidak terjadi yang tidak kita inginkan.”Wanwancara, 2013 Pkl 12 : 10 Wib

Begitu juga yang diungkapkan oleh salah satu warga Gampong Suak

Puntong Jamaliah mengenai perubahan pada masyarakat yang diakibatkan oleh

PLTU.

“Perubahan yang terjadi di Gampong Suak Puntong faktornyaselain PLTU juga disebabkan banyak lahan yang terjual untukPLTU, sehingga masyarakat banyak yang bekerja di PLTU,perubahan lain juga dirasakan yang disebabkan PLTU suasanagampong sangat berbeda seperti sebelum ada PLTU, suasanadidalam gampong dipenuhi dengan suara mesin, banyaknya debuakibat pengangkutan yang dilakukan oleh PLTU dan itu membuatpolusi udara di sekitar PLTU”.Wawancara, 2013 Pkl 14 : 45 Wib

Hal senada juga diungkapkan oleh Qhatijah salah satu informan sebagai

berikut

“Faktor yang pertama yang mempengaruhi perubahan dalammasyarakat adalah faktor PLTU, karena PLTU banyak yangberubah dalam hidup masyarakat suak puntong terutama dalam halekonomi, pekerjaan begitu juga dengan pembangunan di dalamgampong sendiri, banyak tanah masyarakat di sini dijual ke PLTUyang mengakibatkan berubahnya mata pencaharian bagi yangtanahnya sudah dijual ke PLTU, perubahan yang di timbulkan oleh

Page 44: SKRIPSI OLEH: MERI YANTIrepository.utu.ac.id/615/1/BAB I_V.pdfb. Menambah khasanah keilmuan dalam kajian sosiologi di fakultas ilmu sosial dan ilmu politik Universitas Teuku Umar

43

PLTU juga terlihat pada kondisi lingkungan sekitar kami, suarabising, juga polusi udara itu salah satu perubahan yang tidak baik,”Wawancara, 2013 Pkl 13: 21 Wib

Faktor yang menyebabkan terjadinya perubahan di Gampong Suak

Puntong misalnya, pola pendidikan, sistem ekonomi, politik pemerintahan dan

banyak hal yang tak mungkin dipisahkan dari faktor-faktor individual yang

berpengaruh dengan tanpa disadari mampu mempengaruhi individu lainnya.

Faktor yang penting dalam Perubahan yang dialami oleh masyarakat Suak

Puntong akibat pembangunan PLTU adalah hilangnya lahan pertanian atau tanah

masyarakat yang dijual ke perusahaan PLTU dan menjadikan banyak masyarakat

yang tidak bertani dan sebagian masyarakat berpindah pekerjaan sebagai pekerja

di PLTU.

Perubahan yang terjadi akibat pembangunan PLTU adalah terjadinya

polusi udara yang dihasilkan oleh PLTU ketika beroperasi dan truk angkutan dari

PLTU yang selalu beraktifitas di jalan, polusi yang terjadi juga dirasakan oleh

para pedagang yang dekat dengan jalan yang dilalui oleh truk angkutan dari

PLTU.

Kondisi yang ditakuti oleh masyarakat yang lainnya adalah anak-anak

bermain tidak bebas seperti sebelum adanya PLTU, truk yang beroperasi sangat

dekat dengan tempat masyarakat tinggal, sehingga masyarakat harus selalu

menjaga anak-anak mereka agar tidak bermain di jalan yang dilalui truk

Page 45: SKRIPSI OLEH: MERI YANTIrepository.utu.ac.id/615/1/BAB I_V.pdfb. Menambah khasanah keilmuan dalam kajian sosiologi di fakultas ilmu sosial dan ilmu politik Universitas Teuku Umar

44

4.3 Pembahasan

4.3.1 Dampak Pembangunan PLTU Terhadap Perubahan Mata Pencaharianmasyarakat di Gampong Suak Puntong.

Pembangunan sektor industri sebagai bagian dari proses pembangunan

dalam menigkatkan pertumbuhan ekonomi telah membawa perubahan terhadap

kehidupan masyarakat. Perubahan tersebut meliputi dampak pembangunan

industri terhadap sosial ekonomi masyarakat dan lingkungan sekitar industri.

Dampak pembangunan industri PLTU di Gampong Suak Puntong sangat

berdampak terhadap aspek sosial ekonomi meliputi berpindahnya mata

pencaharian penduduk dari sektor pertanian menjadi sektor industri dan

perdagangan, dampak lain terbukanya kesempatan kerja yang lebih luas baik bagi

masyarakat setempat maupun masyarakat pendatang. Hal ini membuka peluang

usaha bagi masyarakat di sekitar industri.

Manusia sebagai mahluk sosial yang sekaligus juga makhluk individual,

terdapat perbedaan antara individu yang satu dengan yang lainnya. Salah satu

perbedaan adalah kebutuhan akan kehidupan sehari-hari. Uang merupakan isu

besar kehidupan manusia, sehingga berbagai cara dilakukan agar mendapatkan

uang. Dalam hal ini, tinggi rendahnya pendapatan masyarakat sangat ditentukan

oleh aktivitas yang dikerjakan oleh masyarakat tersebut. Munculnya lapangan

pekerjaan dapat mengurangi angka pengangguran..

Pembangunan sebuah industri memberi konstribusi dan merupakan salah

satu faktor pendukung untuk mengurangi angka pengangguran, di mana

munculnya lapangan pekerjaan baru. Hal tersebut sangat disyukuri oleh

masyarakat Gampong Suak Puntong, apalagi masyarakat yang berada di sekitar

Page 46: SKRIPSI OLEH: MERI YANTIrepository.utu.ac.id/615/1/BAB I_V.pdfb. Menambah khasanah keilmuan dalam kajian sosiologi di fakultas ilmu sosial dan ilmu politik Universitas Teuku Umar

45

kawasan pembangunan industri tersebut. Dengan harapan di jadikan bagian dari

program aktivitas mereka.

Suasana yang demikian mungkin memberikan beberapa manfaat bagi

masyarakat yang berada di sekitar lokasi pembangunan PLTU tersebut, sehingga

peran pembangunan industri PLTU memberikan manfaat yang besar bagi

pendapatan masyarakat sekitar terutama masyarakat Suak Puntong

Masuknya industrialisasi PLTU di Gampong Suak Puntong salah satu

pembangunan yang bermanfaat dan berdampak terhadap pertumbuhan

perekonomian masyarakat Suak Puntong. Hal ini terlihat banyaknya

pembangunan yang dilakukan oleh masyarakat sebagai tempat berjualan di sekitar

industri menandakan salah satu dampak yang ditimbulkan oleh PLTU. Peralihan

mata pencaharianpun terjadi seperti membuka tempat berjualan di sekitar industri

karena industri mendatangkan pekerja baik dari dalam maupun luar daerah,

PLTU di Gampong Suak Puntong telah merubah mata pencaharian masyarakat,

karena bekerja di PLTU lebih menjanjikan dari pada bertani.

Berikut daftar perubahan mata pencaharian masyarakat suak puntong

setelah adanya PLTU.

Tabel 4: Perubahan mata pencaharian masyarakat Gampong Suak Puntong

setelah ada PLTU dan sebelum ada PLTU

No Jenis mata pencaharianSebelum ada PLTU

Jenis mata pencaharianSesudah ada PLTU

1 Petani Buruh di PLTU2 Nelayan Berdagang dan Buruh3 Penganguran Sopir dan buruh

Sumber: Hasil penelitian 2013

Hal tersebut sesuai dengan yang diungkapkan oleh (Setyawati, 2002)

sebagai berikut. Pembangunan industri telah memberikan pengaruh secara

Page 47: SKRIPSI OLEH: MERI YANTIrepository.utu.ac.id/615/1/BAB I_V.pdfb. Menambah khasanah keilmuan dalam kajian sosiologi di fakultas ilmu sosial dan ilmu politik Universitas Teuku Umar

46

langsung dan tidak langsung, pengaruh langsungnya adalah berkurangnya lahan

pertanian, sedangkan pengaruh tidak langsungnya adalah bergesernya mata

pencaharian penduduk setempat ke bidang industri dan jasa/perdagangan.

Pengaruh langsung dan tidak langsung tersebut juga ada yang positif dan negatif.

Pengaruh positifnya adalah menciptakan keanekaragaman kehidupan ekonomi

dan menciptakan lapangan kerja baru yang dapat meningkatkan taraf hidup

masyarakat. Sedangkan pengaruh negatifnya adalah munculnya kecemburuan

sosial masyarakat. Pengaruh negatif lainnya adalah polusi udara, kebisingan,

berkurangnya lahan pertanian yang menyebabkan petani yang hanya memiliki

sedikit lahan dan tidak memiliki keterampilan serta tingkat pendidikan yang

rendah menjadi tersingkir (Setyawati, 2002, h. 67 ).

Sesuai dengan yang diungkapakan oleh (Setyawati, 2002) industrialisasi

sangat mempengaruhi sosial ekonomi masyarakat begitu juga yang terjadi di

Gampong Suak Puntong di mana PLTU sangat mempengaruhi perekonomian

masyarakat baik yang tinggal di sekitar industri maupun yang tinggal jauh dari

kawasan industri. masyarakat Suak Puntong juga sangat merasakan perubahan

yang terjadi pada diri meraka dan kondisi di sekelilingnya seperti adanya

pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah gampong juga pembangunan yang

dilakukan oleh PLTU untuk Gampong Suak Puntong.

Berdirinya PLTU sangat berdampak bagi masyarakat Gampong Suak

Puntong dengan adanya industri terbukanya lapangan kerja yang menjadi peluang

bagi masyarakat dalam meningkatkan perekonomian masyarakat, PLTU juga

dimanfaatkan oleh masyarakat untuk berjualan di sekitar PLTU dan perubahan

Page 48: SKRIPSI OLEH: MERI YANTIrepository.utu.ac.id/615/1/BAB I_V.pdfb. Menambah khasanah keilmuan dalam kajian sosiologi di fakultas ilmu sosial dan ilmu politik Universitas Teuku Umar

47

mata pencarian terjadi pada masyarakat Gampong Suak Puntong dari petani

beralih ke berdagang.

Perubahan mata pencaharian masyarakat Suak Puntong membuat

masyarakat lebih mapan dalam ekonomi mereka, masyarakat dapat hidup lebih

baik dari kehidupan mereka dahulu yang disebabkan oleh berdirinya PLTU di

Gampong Suak Puntong sehingga masyarakat dapat menikmati pembangunan

yang dilakukan di Gampong Suak Puntong.

4.3.2 Faktor yang Mempengaruhi Perubahan Bagi Masyarakat GampongSuak Puntong yang Ditimbulkan Oleh PLTU.

Pembangunan industri di Gampong Suak Puntong mempengaruhi sosial

masyarakat, termasuk aspek lingkungan. Perkembangan dan pembangunan

Gampong membutuhkan ruang sebagai tempat hidup penduduk dengan

aktifitasnya, maka yang terjadi adalah perubahan penggunaan lahan. Industri

telah membuka lapangan pekerjaan baru. Tumbuhnya kawasan perindustrian,

maka akan membuka lapangan pekerjaan baru di pabrik yang dapat menyerap

ribuan buruh/tenaga kerja.

Dengan bertambahnya lapangan kerja tersebut yang disebabkan berdirinya

PLTU, maka pendapatan masyarakat jadi meningkat yang disertai juga dengan

peningkatan SDM-nya. Masyarakat akan memiliki pengalaman dan peningkatan

pengetahuan dengan bekerja di pabrik–pabrik perindustrian. Penambahan

lapangan pekerjaan, tidak saja hanya berasal dari kebutuhan industri akan tenaga

kerja, tetapi juga berasal dari pembukaan lapangan kerja baru dari sektor–sektor

ekonomi informal. Misalnya semakin bertumbuhnya warung–warung makan

untuk tempat makan pekerja PLTU, munculnya kebutuhan akan transportasi yang

Page 49: SKRIPSI OLEH: MERI YANTIrepository.utu.ac.id/615/1/BAB I_V.pdfb. Menambah khasanah keilmuan dalam kajian sosiologi di fakultas ilmu sosial dan ilmu politik Universitas Teuku Umar

48

menghidupkan usaha ojek, rumah kontrakan, toko-toko kelontong, bengkel, jasa

transportasi dan lain sebagainya. Sektor-sektor ekonomi informal yang

dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan para pekerja di kawasan industri.

Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya perubahan mata pencaharian

masyarakat Gampong Suak Puntong adalah karena adanya PLTU yang banyak

menyerap tenaga kerja sehingga banyak masyarakat yang memilih untuk bekerja

di industri tersebut. Faktor lain yang dirasakan oleh masyarakat adalah karena

banyaknya lahan pertanian atau tanah yang dijual oleh masyarakat untuk

meningkatkan perekonomian masyarakat, akhirnya masyarakat beralih pekerjaan,

ada yang bekerja di industri sebagai buruh maupun sopir, dari hasil penjualan

tanah banyak masyarakat yang memanfaatkan hasil dari penjualan tersebut untuk

membuka usaha baru seperti berjualan baik rumah makan maupun toko

kelontong.

Berikut daftar faktor perubahan mata pencaharian masyarakat Gampong

Suak Puntong

Tabel 5: Faktor penyebab perubahan mata pencaharian masyarakat

Gampong Suak Puntong.

No Faktor penyebab Jenis perubahan / dampak1 Adanya PLTU Polusi udara, terbukanya lapangan

kerja, terjadinya pembangunan,banyak truk angkutan,

Hilangnya Lahan Pertanian Berkurangnya pengangguran,terjadinya pembangunan infrastuktur.

Sumber : hasil penelitian 2013

Peningkatan sektor–sektor ekonomi informal ini merupakan perubahan

yang meningkatkan penghasilan masyarakat Gampong Suak Puntong yang

tinggal di kawasan industri tersebut, selain memberikan dampak–dampak positif,

Page 50: SKRIPSI OLEH: MERI YANTIrepository.utu.ac.id/615/1/BAB I_V.pdfb. Menambah khasanah keilmuan dalam kajian sosiologi di fakultas ilmu sosial dan ilmu politik Universitas Teuku Umar

49

pengembangan kawasan Industri juga memiliki dampak–dampak yang negatif

yang ditimbulkan oleh PLTU. Dampak yang negatif / kerugian ini kebanyakan

berkaitan dengan aspek lingkungan.

Hal tersebut sesuai yang diungkapkan oleh (Setya wati, 2002) sabagai

berikut. Pembangunan industri telah memberikan pengaruh secara langsung dan

tidak langsung, pengaruh langsung adalah berkurangnya lahan pertanian,

sedangkan pengaruh tidak langsung adalah bergesernya mata pencaharian

penduduk setempat ke bidang industri dan perdagangan. Pengaruh langsung dan

tidak langsung tersebut juga ada yang positif dan negatif.

Pengaruh positifnya adalah menciptakan keanekaragaman kehidupan

ekonomi dan menciptakan lapangan kerja baru yang dapat meningkatkan taraf

hidup masyarakat. Sedangkan pengaruh negatifnya adalah munculnya

kecemburuan sosial. Pengaruh negatif lainnya adalah polusi udara, kebisingan,

berkurangnya lahan pertanian yang menyebabkan petani yang hanya memiliki

sedikit lahan dan tidak memiliki keterampilan serta tingkat pendidikan yang

rendah menjadi tersingkir (Setyawati, 2002, h. 67).

Munculnya industri akan menimbulkan pengaruh misalnya saja

terjadinya pencemaran dan kerusakan lingkungan akibat polusi dari kawasan

industri. Polusi dari pabrik–pabrik di kawasan industri berupa polusi udara,

kebisingan, atau tanah yang umumnya menerima dampak negatif dari polusi ini

adalah warga yang tinggal di kawasan industri dan di sekitar kawasan industri.

Page 51: SKRIPSI OLEH: MERI YANTIrepository.utu.ac.id/615/1/BAB I_V.pdfb. Menambah khasanah keilmuan dalam kajian sosiologi di fakultas ilmu sosial dan ilmu politik Universitas Teuku Umar

50

50

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Setelah melakukan penelitian maka dapat disimpulkan bahwa dampak

yang terjadi akibat dari adanya PLTU:

1. Ada dua dampak yaitu positif dan negatif

a. Dampak positifnya adalah

- Perekonomian masyarakat meningkat,

- Terjadinya pembangunan di Gampong Suak Puntong baik yang di bangun

oleh PLTU maupun pembangunan yang dilakukan oleh masyarakat

Gampong Suak Puntong sendiri, seperti tempat berjualan di sekitar industri,

- Terbukanya lapangan kerja baru bagi masyarakat,

- Berkurangnya pengangguran.

b. Dampak negatif dari pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap adalah:

- Terjadinya polusi udara yang berasal dari operasi PLTU

- Banyaknya truk angkutan proyek dan ketidaknyamanan anak-anak bermain

karena banyaknya truk yang lalulalang di sekitar PLTU,

- Terjadinya kebisingan yang diakibatkan oleh suara pembangkit listrik.

2. Faktor yang mempengaruhi perubahan mata pencaharian pada Masyarakat

Suak Puntong adalah :

- Berdirinya PLTU masyarakat banyak berpindah pekerjaan sebagai pekerja

di PLTU.

Page 52: SKRIPSI OLEH: MERI YANTIrepository.utu.ac.id/615/1/BAB I_V.pdfb. Menambah khasanah keilmuan dalam kajian sosiologi di fakultas ilmu sosial dan ilmu politik Universitas Teuku Umar

51

- Banyaknya lahan pertanian yang hilang karena masyarakat telah menjual

ke PLTU sehinga masyarakat banyak beralih pekerjaan dari petani ke

pekerja di PLTU.

5.2 Saran.

Semoga tulisan ini menjadi pertimbangan Pihak PLTU juga harus melihat

dampak negatif yang ditimbulkan oleh PLTU, begitu juga dengan masyarakat

Gampong Suak Puntong peka terhadap lingkungan sekitar terhadap gejala-gejala

yang ditimbulkan oleh PLTU, yang bisa merugikan masyarakat.

Berdirinya PLTU dapat dimanfaatkan bukan hanya sebagai tempat untuk

menunjang perekonomian saja, tetapi bisa di jadikan sebagai modal sosial bagi

masyarakat Gampong Suak Puntong dalam hal pendidikan seperti pendanaan

beasiswa untuk anak-anak di Gampong Suak Puntong

Page 53: SKRIPSI OLEH: MERI YANTIrepository.utu.ac.id/615/1/BAB I_V.pdfb. Menambah khasanah keilmuan dalam kajian sosiologi di fakultas ilmu sosial dan ilmu politik Universitas Teuku Umar

52

DAFTAR PUSTAKA

Bagong Suyanto, Sutinah. 2008. Metode Penelitian Sosial: Berbagai AlternatifPendekatan. Kencana. Jakarta.

Burhan Bungin. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif: Komunikasi, Ekonomi, danKebijakan Publik Serta Ilmu-Ilmu Sosial Lainnya. Kencana. Jakarta.

Budiono, 2005.Kamus Bahasa Indonesia. Karya Agung. Surabaya.

Emzir. 2010. Metode Penelitian Kualitatif, Analisis Data. Raja Grafindo Persada.Jakarta.

Hartomo, Arnicun Aziz. 2001. Ilmu Sosial Dasar. Bumi Aksara. Jakarta.

Huntington, Sammuel P. 1986. Political Order in Changing Societies. NewHoven: YaleUniversity Press.

Juliansyah Noor. 2011. Metodelogi Penelitian: Skripsi, Tesis, Disertase, dankarya Ilmiah. Edisi Pertama. Kencana Prenada Media Group. Jakarta.

Lexy J. Moleong. 2011. Metodologi Penelitian Kualitatif. Remaja Rosdakarya.Bandung.

Luqman Ali, 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai Pustaka: Jakarta

Moleong, Lexy J. 2002. Metodologi penelitian kualitatif. Remaja Rosdakarya.Bandung

Moor, Wilbert E. 1988. Social Change. Englewood Cliffs: Prentice Hall.

Paul B. Horrton and Chester L. Hunt. 1984. Sociologi, Sixth Edition. Erlangga .

Piotr Szotompka. 2010. Sosiologi Perubahan Sosial. Prenada Media. Jakarta.

Soekanto, Soerjono. 2009. Sosiologi Suatu Pengantar. Raja Grafindo Persada.Jakarta.

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Alfabeta:Bandung.

Salim Agus: 2002. Sosiologi Perubahan Sosial. Raja Grafindo Persada. Jakarta.

Setyawati, 2002 perubahan sosial dan masyarakat industri. Media.Jakarta.

Page 54: SKRIPSI OLEH: MERI YANTIrepository.utu.ac.id/615/1/BAB I_V.pdfb. Menambah khasanah keilmuan dalam kajian sosiologi di fakultas ilmu sosial dan ilmu politik Universitas Teuku Umar

53

Susanto, Astrid S. (1995). Sosiologi Pembangunan; Bandung: Penerbit PTBina Cipta

Raharjo, 2004. Pengantar Sosiologi Pedesaan dan Pertanian. Gajah MadaUniversity Press. Yogyakarta.

Tambunan, Tulus T.H. 2001. Perekonomian Indonesia Teori. karya cipta.Indonesi

Yusron Razak. 2008. Sosiologi Sebuah Pengantar: Tinjauan Pemikiran SosiologiPerspektif Islam. Laboratorium Sosiologi Agama. Jakarta.

syair79. Wordpress perubahan sosial/.17 April 2009. www.scribd.com. PLTU.Nadia alfa. 24 Febuari 2011.

(http://learning-of.slametwidodo.com)