skripsi oleh: meri yantirepository.utu.ac.id/615/1/bab i_v.pdfb. menambah khasanah keilmuan dalam...
TRANSCRIPT
DAMPAK PEMBANGUNAN PLTU TERHADAPPERUBAHAN MATA PENCAHARIAN MASYARAKAT
SUAK PUNTONG KECAMATAN KUALA PESISIRKABUPATEN NAGAN RAYA
SKRIPSI
OLEH:
MERI YANTINIM: 09C20210002
PROGRAM STUDI ILMU SOSIOLOGIFAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS TEUKU UMARMEULABOH – ACEH BARAT
2013
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Perubahan bisa terjadi setiap saat, dan merupakan proses yang dinamik
serta tidak dapat dielakkan. Berubah berarti beranjak dari keadaan yang semula.
Tanpa berubah tidak ada pertumbuhan dan tidak ada dorongan. Namun dengan
berubah terjadi ketakutan, kebingungan dan kegagalan dan kegembiraan. Setiap
orang dapat memberikan perubahan pada orang lain. Merubah orang lain bisa
bersifat implisit dan eksplisit atau bersifat tertutup dan terbuka.
Disisi lain yang dominan dalam perubahan itu sendiri, tidak boleh
dipungkiri karena adanya penemuan baru (invention), pertumbuhan penduduk dan
kebudayaan (culture). Aspirasi seorang individu atau kelompok dalam
melaksanakan perubahan sangat dipengaruhi oleh inovasi dan adaptasi dari setiap
teknologi yang baru muncul, atau nampak ditengah-tengah masyarakat, baik
teknologi yang berasal dari dalam (intern) maupun luar (ekstren) negeri.
Fenomena ini menggambarkan bahwa betapa pentingnya inovasi bagi kemajuan
dan perubahan dalam suatu masyarakat, sehingga pada akhirnya dapat dijadikan
sebagai bagian dari peradaban masyarakat.
Pembangkit Listrik Tenaga Uap yang disingkat (PLTU). Pembangkit ini
memiliki alat pembakaran yang dinamakan dengan boiler sehingga menghasilkan
uap panas kering (steam) yang akan digunakan untuk memutar sudu-sudu turbin.
Sudu-sudu turbin yang berputar akan memutar poros turbin yang terhubung
langsung dengan poros generator, sehingga akan menghasilkan energi listrik.
2
Seperti yang kita ketahui bahwa generator berfungsi untuk mengubah energi
mekanik (poros turbin yang berputar) menjadi energi listrik yang nantinya akan
disalurkan ke gardu induk melalui transformator (scribd.-PLTU. 24 Feb 2011.
Nadya Alfa).
Masuknya industri PLTU di Gampong Suak Puntong menyebabkan
perubahan sosial khususnya perubahan mata pencaharian dalam meningkatkan
ekonomi pada masyarakat Suak Puntong yang dulunya petani dengan adanya
pembangunan PLTU masyakat memanfaatkan momen untuk bejualan di sekitar
PLTU, bagi masyarakat yang dulu bekerja sebagai petani dan nelayan kini mereka
banyak yang bekerja di PLTU, begitu juga lahan mereka digunakan untuk
penampungan barang dari PLTU.
Perubahan yang terjadi pada masyarakat Suak Puntong disebabkan oleh
pembangunan PLTU pada kawasan pembangkit listrik tenaga uap tersabut.
Dengan adanya rangsangan dari lingkungan ini maka masyarakat berusaha
menyesuaikan diri dengan kondisi lingkungan yang ada dengan cara merubah
aktivitas dan perilaku yang sesuai dengan kondisi seperti berubahnya mata
pencaharian yang disebabkan karena adanya lowongan kerja yang baru atau
kesempatan untuk membuka usaha baru, seperti berdagang. Bila dibandingkan
sebelum masuknya industri PLTU perekonomian masyarakat sangat minim,
pendapatan yang dihasilkan oleh masyarakat Suak Puntong dari hasil bertani tidak
mampu mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari, masuknya PLTU di Gampong
Suak Puntong jelas terlihat beralihnya pekerjaan membuat masyarakat Suak
Puntong mengalami perubahan baik sosial dan ekonomi mereka. Sesuai dengan
permasalahan yang ada maka penulis tertarik membuat penelitian dengan judul
3
dampak Pembangunan PLTU terhadap perubahan mata pencaharian Masyarakat
Gampong Suak Puntong.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah:
1. Bagaimana dampak pembangunan PLTU terhadap perubahan mata
pencaharian Masyarakat di Gampong Suak Puntong.?
2. Faktor apa saja yang mempengaruhi perubahan bagi masyarakat Suak
Puntong yang ditimbulkan oleh PLTU.?
1.3 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penulisan skripsi ini adalah:
1. Untuk mengetahui dampak pembangunan PLTU terhadap perubahan mata
pencaharian masyarakat di Gampong Suak Puntong
2. Untuk mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhi perubahan mata
pencaharian bagi masyarakat Gampong Suak Puntong.
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Manfaat Teoritis
a. Manfaat teoritis dalam penulisan skripsi ini adalah menerapkan teori yang
ada dalam mengkaji suatu fenomena di masyarakat, selain itu juga
merupakan bentuk pengembangan ilmu pengetahuan dan teori yang telah
ada.
4
b. Menambah khasanah keilmuan dalam kajian sosiologi di fakultas ilmu
sosial dan ilmu politik Universitas Teuku Umar.
1.4.2 Manfaat Praktis
a. Bagi peneliti penelitian ini bermanfaat untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam rangka penyelesaian studi program Strata Satu (S.1)
pada Universitas Teuku Umar (UTU) Meulaboh Aceh Barat.
b. Dengan adanya penelitian ini yang mengkaji tentang perubahan mata
pencaharian masyarakat yang berdampak dari PLTU, maka masyarakat
bisa melakukan perubahan mata pencaharian maupun perubahan sosial
yang terjadi dalam masyarakat untuk menuju perubahan yang
diinginkan, masyarakat juga bisa mengetahui bahwa PLTU tidak hanya
memberikan dampak postif bagi mereka akan tetapi juga memberikan
dampak yang negatif.
1.5 Sistematika Pembahasan
Bab I : Pendahuluan.
Bab ini membahas mengenai latar belakang masalah, rumusan
masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian serta sistematika
pembahasan.
Bab II : Tinjauan Pustaka.
Bab ini membahas mengenai Dampak PLTU Pengertian PLTU,
Pengertian Perubahan, Teori-Teori Perubahan, Teori Evolusioner,
5
Teori Sistem, Pengertian industrialisasi, Perilaku perubahan mata
pencaharian, Pengertian Masyarakat.
Bab III : Metodologi Penelitian.
Bab ini menerangkan tentang Metode Penelitian, Sumber Data
dan Teknik Pengumpulan Data, Instrumen Penelitian, Teknik
Analisis Data, Pengujian Kredibilitas Data, Teknik penentuan
Informan.
Bab IV : Hasil Penelitian dan Pembahasan
Bab ini membahas mengenai hasil penelitian yang ditemui
dilapangan, yang menyangkut dengan penelitian serta relevansi
dengan landasan teori sebagai pijakan serta pembahasan
mengenai hasil penelitian keseluruhan.
Bab V : Kesimpulan dan Saran.
Bab ini membahas mengenai kesimpulan dari hasil penelitian
secara keseluruhan dan berisi saran-saran untuk ke depan.
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Perubahan
Proses perubahan masyarakat pada dasarnya merupakan perubahan pola
perilaku kehidupan dari seluruh norma-norma sosial yang baru secara seimbang,
berkemajuan dan berkesinambungan. Pola-pola kehidupan masyarakat lama yang
dianggap sudah usang dan tidak relevan lagi akan diganti dengan pola-pola
kehidupan baru yang tidak sesuai dengan kebutuhan sekarang dan masa
mendatang. Pendapat lain mengatakan bahwa perubahan itu juga terjadi dalam
suatu masyarakat dapat disebabkan oleh terganggunya keseimbangan atau tidak
adanya sinkronisasi, terganggunya keseimbangan ini akan mengakibatkan
terjadinya ketegangan-ketegangan dalam tubuh manusia, di samping itu juga
adanya ketidakpuasan suatu masyarakat terhadap kondisi budaya yang ada.
Di sisi lain yang dominan dalam perubahan itu sendiri, tidak boleh
dipungkiri karena adanya penemuan baru (invention), pertumbuhan penduduk
yang semakin banyak dan kebudayaan (culture). Aspirasi seorang individu atau
kelompok dalam melaksanakan perubahan sangat dipengaruhi oleh inovasi dan
adaptasi dari setiap teknologi yang baru muncul, atau nampak ditengah-tengah
masyarakat, baik teknologi yang berasal dari dalam (intern) maupun luar (ekstren)
negeri. Fenomena ini menggambarkan bahwa betapa pentingnya inovasi bagi
kemajuan dan perubahan dalam suatu masyarakat, sehingga pada akhirnya dapat
dijadikan sebagai bagian dari peradaban masyarakat.
7
Perubahan dapat berupa perubahan yang tidak menarik, perubahan yang
pengaruhnya terbatas maupun luas, perubahan yang lambat atau pun berjalan
cepat. Perubahan–perubahan masyarakat dapat mengenai nilai–nilai sosial, norma-
norma sosial, pola-pola perilaku organisasi, susunan lembaga kemasyarakatan,
lapisan-lapisan dalam masyarakat, kekuasaan dan wewenang, interaksi sosial, dan
lain sebagainya (Soekanto, 2009 , h . 268).
Faktor penyebab terjadinya proses perubahan. Faktor-faktor penyebabnya
bisa bersifat internal maupun eksternal. Internal adalah pertambahan dan
penyusutan penduduk, penemuan-penemuan baru, konflik ataupun pemberontakan
yang terjadi dalam masyarakat itu sendiri. Sedangkan yang eksternal adalah
peristiwa fisik (bencana alam yang besar), peperangan, dan kontak dengan atau
pengaruh budaya lain (Raharjo, 2004, h. 191).
Perubahan-perubahan itu juga telah menciptakan terjadinya diferensiasi-
diferensiasi di kalangan masyarakat desa. Dengan semakin menyempitnya lahan
pertanian, semakin merasuknya sistem ekonomi uang, semakin meluasnya
jaringan transportasi serta komunikasi, dan semakin intensifnya kontak dengan
desa lain, maka telah mengakibatkan terjadinya diferensiasi dalam struktur mata
pencaharian masyarakat desa. Mereka tidak lagi sangat tergantung kepada
pertanian. Sektor-sektor di luar pertanian seperti perdagangan, industri kecil atau
kerajinan, dan lainnya, menjadi semakin berkembang (Raharjo, 2004, h.194).
2.1.1 Perubahan Struktural
Menurut Paul H. Landis keberadan pola kebudayaan tradisional
ditentukan oleh tiga faktor. Ketiga Faktor itu adalah: sejauh mana ketergantungan
masyarakat terhadap alam, bagaimana tingkat teknologi yang rendah, dan
8
produksi yang hanya ditujukan untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Ini berarti
ketergantungan terhadap alam berkurang atau bahkan hilang, tingkat teknologinya
tinggi, dan produksi ditujukan untuk mengejar keuntungan, maka pola
kebudayaan tradisional menjadi kehilangan dasar eksistensinya.
Masuknya sistem ekonomi uang, terlebih dalam kerangka sistem
kapitalisme modern, tidak saja mengakibatkan berkurangnya ketergantungan
masyarakat desa terhadap sektor pertanian, melainkan juga mengubah orientasi
produksi para petaninya. perubahan orientasi perubahan orientasi itu adalah dari
produksi yang semula ditujukan untuk memenuhi kebutuhan keluarga berubah
menjadi demi keuntungan (Raharjo, 2004, h. 204).
2.1.2 Perubahan Kecil dan Perubahan Besar
Perubahan kecil merupakan perubahan-perubahan yang terjadi pada unsur-
unsur struktur sosial yang tidak membawa pengaruh langsung atau berarti bagi
masyarakat. Perubahan mode pakaian, misalnya, tidak akan membawa pengaruh
apa-apa bagi masyarakat secara keseluruhan karena tidak mengakibatkan pada
lembaga-lembaga kemasyarakatan. Sebaliknya, suatu proses industrialisasi yang
berlangsung pada masyarakat agraris, misalnya, merupakan perubahan yang akan
membawa pengaruh besar pada masyarakat. Pelbagai lembaga kemasyarakatan
akan ikut terpengaruh misalnya hubungan kerja, sistem milik tanah, hubungan
kekeluargaan, stratifikasi masyarakat, dan seterusnya (Soerjono Soekanto, 2009,
h. 271).
9
2.1.3 Perubahan Lambat dan Perubahan Cepat
Perubahan-perubahan yang memerlukan waktu lama, dan rentetan-rentetan
perubahan kecil yang saling mengikuti dengan lambat dinamakan evolusi. Pada
evolusi perubahan terjadi dengan sendirinya tanpa rencana atau kehendak tertentu.
Perubahan tersebut terjadi karena usaha-usaha masyarakat untuk menyesuaikan
diri dengan keperluan-keperluan, keadaan-keadaan, dan kondisi-kondisi baru,
yang timbul sejalan dengan pertumbuhan masyarakat. Rentetan perubahan-
perubahan tersebut tidak perlu sajalan dengan rentetan peristiwa-peristiwa
didalam sejarah masyarakat yang bersangkutan. Ada bermacam-macam teori
tentang evolusi, yang pada umumnya dapat digolongkan ke dalam beberapa
kategori sebagai berikut:
a. Unilinear theories of evolution
Teori ini pada pokoknya berpendapat bahwa manusia dan masyarakat
(termasuk kebudayaannya) mengalami perkembangan sesuai dengan
tahap-tahap tertentu, bermula dari bentuk yang sederhana, kemudian
bentuk yang kompleks sampai pada tahap yang sempurna. Suatu variasi
dari teori tersebut adalah Cyclical theories, yang dipelopori Vilfredo
Pareto, yang berpendapat bahwa masyarakat dan kebudayaan mempunyai
tahap-tahap perkembangan yang merupakan lingkaran, di mana suatu
tahap tertentu dapat dilalui berulang-ulang.
b. Universal theory of evolution
Teori ini menyatakan bahwa perkembangan masyarakat tidaklah perlu
melalui tahap-tahap tertentu yang tepat. Teori ini mengemukakan bahwa
kebudayaan manusia telah mengikuti suatu garis evolusi yang tertentu.
10
Prinsip-prinsip teori ini diuraikan oleh Herbert Spencer yang antara lain
mengatakan bahwa masyarakat merupakan hasil perkembangan dari
kelompok homogen ke kelompok yang heterogen, baik sifat maupun
susunannya.
c. Multilined Theories of evolution
teori ini lebih menekankan pada penelitian-penelitian terhadap tahap-tahap
perkembangan tertentu dalam evolusi masyarakat, misalnya, mengadakan
penelitian perihal pengaruh perubahan sistem pencaharian dari sistem
berburu ke pertanian, terhadap sistem kekeluargaan dalam masyarakat
yang bersangkutan dan seterusnya (Soerjono Soekanto, 2009, h. 269).
2.1.4 Teori-Teori Perubahan
Beberapa pengarang–ahli ilmu sosial, agama, dan bahkan pengarang
novel, telah mengembangkan teori-teori besar tentang perubahan sosial. Sebuah
teori besar merupakan teori yang cakupannya sangat luas dan meliputi beberapa
fenomena penting yang terjadi pada semua kurun waktu dan tempat. Kita akan
menyinggung beberapa teori besar tersebut (Paul B. Horton dan Chester L. Hnt.
1984, h. 208).
2.1.2.1 Teori Evolusi
Semua teori evolusi menilai bahwa perubahan sosial memiliki arah tetap
yang dilalui oleh semua masyarakat. Semua masyarakat itu melalui urutan
pertahapan yang sama dan bermula dari tahap perkembangan yang sama dan
bermula dari tahap perkembangan awal dan menuju ke tahap perkembangan akhir.
11
Di samping itu, teori-teori evolusi menyatakan bahwa manakala tahap terakhir
telah dicapai, maka pada saat itu perubahan evolusi pun berakhir.
Aguste Comte (1798-1857), seorang sarjana perancis yang kadangkala
disebut sebagai pendiri sosiologi, melihat adanya tiga tahap perkembangannya
yang dilakukan oleh masyarakat: (1) tahap teologis (Theological Stage) yang
diarahkan nilai-nilai dialami (supranatural); (2). tahap metafisik (Methaphysical
Stage), yakni tahap peralihan di mana kepercayaan terhadap unsur adikodrati
digeser oleh prinsip-prinsip abstrak yang berperan sebagai dasar perkembangan
budaya, dan (3). tahap positif atau tahap ilmiah (positive or scientific stage), di
mana masyarakat diarahkan oleh kenyataan yang didukung oleh prinsip-prinsip
ilmu pengetahuan (Paul B. Horton dan Chester L. 1989, h. 209).
Karl marx (1813-1881), adalah seorang ahli filsafat Jerman yang banyak
melewatkan masa hidupnya di Inggris. Meskipun Karl marx dikategorikan sebagai
penganut teori konflik, namun teori perubahannya sangat jelas bersifat evolusi.
Sebagaimana halnya penganut teori evolusi lainnya Karl marx melihat adanya
serangkaian tahap perubahan yang kompleksitas teknologinya semakin meningkat
dari tahap masyarakat pemburu primitif ke masyarakat industri modern (Paul B.
Horton dan Chester L. 1989, h. 209).
Menurut Max Weber yang menjadi tujuan adalah perjuangan nilai yang
berasal dari tradisi kehidupan masyarakat (sehingga ada yang menyebut sebagai
tindakan yang non-rational). Disetiap kehidupan masyarakat seringkali dikenal
adanya aplikasi nilai, setiap kegiatan selalu berhubungan dengan orientasi nilai
kehidupan. sehingga norma hidup bersama tampak lebih kokoh berkembang
(Salim Agus 2002, h. 25).
12
2.1.2.2 Teori Sistem
Pemikiran tentang sistem merupakan satu kesatuan yang kompleks, terdiri
dari berbagai antar hubungan dan dipisahkan dari lingkungan sekitarnya oleh
batas tertentu. Organisme jelas merupakan contoh sebuah sistem, begitu pula
molekul, bangunan, planet, dan galaksi. Pemikiran Umum seperti ini dapat pula
diterapkan kepada masyarakat manusia dengan berbagai tingkat kompleksitasnya.
Pada tingkat makro, keseluruhan masyarakat dunia (kemanusiaan) dapat
dibayangkan sebagai sebuah sistem, pada tingkat menengah (mezo) negara bangsa
(nation-state) dan kesatuan politik regional atau aliasi militer pun dapat dipandang
sebagai sebuah sistem. pada tingkat mikro, komunikasi lokal, asosiasi,
perusahaan, keluarga, atau ikatan pertemanan dapat diperlakukan sebagai sebuah
sistem kecil. Begitu pula, segmen tertentu dari masyarakat seperti aspek ekonomi,
politik, dan budaya secara kualitatif juga dapat dibayangkan sebagai sebuah
system. Begitulah, ditangan pakar teori sistem seperti Talcott Parsons (1902-
1979) pemikiran tentang sistem sosial itu menemukan bentuknya yang umum dan
dapat diterapkan secara universal (Piotr Sztompka. 2010, h. 2).
Dalam penelitian skripsi ini penulis menggunakan teori evolusi dan sistem.
Teori evolusi untuk menjelaskan perubahan dan Teori sistem untuk menjelaskan
dampak.
2.2 Pengertian PLTU
Pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) adalah pembangkit yang
mengandalkan energi kinetik dari uap untuk menghasilkan energi listrik. Bentuk
utama dari pembangkit listrik jenis ini adalah Generator yang dihubungkan
13
ke turbin yang digerakkan oleh tenaga kinetik dari uap panas/kering. Pembangkit
listrik tenaga uap menggunakan berbagai macam bahan bakar terutama batu bara
dan minyak bakar serta MFO untuk Start Up Awal (scribd- PLTU. Nadia alfa. 24
Febuari 2011).
2.2.1 Industrialisasi
Menurut Undang-Undang No.5 Tahun 1984, industri adalah kegiatan
ekonomi yang mengolah bahan mentah, bahan baku, barang setengah jadi, dan/
atau barang jadi menjadi barang dengan nilai yang lebih tinggi untuk
penggunaannya, termasuk kegiatan rancang bangun dan perekayasaan industri.
Dari definisi tersebut, istilah industri sering disebut sebagai kegiatan manufaktur
(manufacturing).
Pengertian industri sendiri sangat luas, yaitu menyangkut semua kegiatan
manusia dalam bidang ekonomi yang produktif dan komersial. Oleh karena
kegiatan ekonomi yang luas maka jumlah dan macam industri berbeda-beda untuk
tiap negara atau daerah. Pada umumnya, makin maju tingkat perkembangan
perindustrian di suatu negara atau daerah, makin banyak jumlah dan macam
industri, dan makin kompleks pula sifat kegiatan dan usaha tersebut.
Adapun istilah industrialisasi dalam suatu masyarakat berarti adanya
pergantian teknik produksi dari cara yang masih tradisional ke cara modern,
dalam segi ekonomi, industrialisasi berarti munculnya kompleks industri yang
besar dimana produksi barang-barang konsumsi dan barang-barang sarana
produksi, diusahakan secara missal (Dharmawan dikutip Soesilowati, 1988, h. 67)
Industrialisasi merupakan salah satu strategi yang harus ditempuh untuk
14
mendukung proses pembangunan ekonomi guna mencapai tingkat pendapatan per
kapita yang tinggi (Riedel dikutip Tambunan 2001, h . 45 ).
Akibat-akibat yang disebabkan oleh industrialisasi dapat dibedakan
kedalam tiga segi (Moor dikutip Soesilowati 1988,h. 88), yaitu organisasi
produksi, struktur, ekonomi dan struktur ekologi demografi. Penjelasan singkat
mengenai ketiganya sebagai berikut.
1. Organisasi produksi, dari sudut organisasi produksi, akibat industrialisasi
dapat dilihat dalam hubungan kerja dan organisasi unit-unit produksi.
2. Struktur ekonomi, dari sudut struktur ekonomi, akibat industrialisasi dapat
dilihat dari jenis pekerjaan, tabungan, serta distribusi dan konsumsi.
Perubahan juga terjadi pada aktivitas pertanian ke non pertanian.
3. Struktur ekologi-demografi dari sudut struktur ekologi-demografi, akibat
industrialisasi lebih ditekankan pada perubahan ukuran dan pertumbuhan
penduduk.
Jenis-jenis perubahan sistem stratifikasi sosial ketika masyarakat menuju
industrialisasi antara lain: Pembagian kerja semakin rumit sejalan dengan
meningkatnya spesialisasi status cenderung berdasarkan atas prestasi sebagai
pengganti status berdasarkan atas asal usul (ascription). Alat yang memadai untuk
mengukur pelaksanaan pekerjaan orang yang terlibat dalam produksi menjadi
perhatian umum pekerjaan bergeser dari kegiatan yang memberikan kepuasan
hakiki, keperanan sebagai alat untuk meningkatkan kesejahteraan, artinya
mendapat ganjaran itu sendiri ganjaran yang tersedia untuk didistribusikan
meningkat ganjaran didistribusikan atas dasar yang lebih kecil terjadi pergeseran
dalam peluang hidup di berbagai status sosial, terjadinya pergeseran dalam
15
distribusi gengsi sosial meskipun keuntungan masyarakat modern dibanding
masyarakat tradisional dan pergeseran masalah serupa terdapat juga dalam
distribusi kekuasaan (Huntington, 1986, h. 37), menjelaskan mengenai
perubahan masyarakat tradisional ke masyarakat industri.
Berikut pernyataan Setyawati, pembangunan industri telah memberikan
pengaruh secara langsung dan tidak langsung, pengaruh langsungnya adalah
berkurangnya lahan pertanian, sedangkan pengaruh tidak langsungnya
adalah bergesernya mata pencaharian penduduk setempat ke bidang industri dan
jasa/perdagangan. Pengaruh langsung dan tidak langsung tersebut juga ada yang
positif dan negatif. Pengaruh positifnya adalah menciptakan keanekaragaman
kehidupan ekonomi dan menciptakan lapangan kerja baru yang dapat
meningkatkan taraf hidup masyarakat. Sedangkan pengaruh negatifnya adalah
munculnya kecemburuan sosial, polusi udara, kebisingan, berkurangnya lahan
pertanian yang menyebabkan petani yang hanya memiliki sedikit lahan dan tidak
memiliki keterampilan serta tingkat pendidikan yang rendah menjadi tersingkir
(Setyawati, 2002, h. 67).
Dalam pengembangan kawasan industri, akan dijumpai beberapa
permasalahan baik yang bersifat strategik, manajerial dan teknikal. Permasalahan
strategik berkaitan dengan aspek-aspek yang berkaitan dengan perlu dibangunnya
kawasan industri, peran maupun fungsi yang diharapkan dari kawasan industri di
masa yang akan datang sekaligus dampak jangka panjang pengembangan industri.
Permasalahan manajerial berkaitan dengan aspek penataan ruang dan pengarahan
lokasi industri yang meliputi aspek perencanaan wilayah suatu daerah dan
penyediaan sarana internal. Sementara permasalahan teknikal berkaitan dengan
16
bagaimana tata letak, luas lahan yang disediakan untuk industri besar, sedang
maupun kecil.
Ketiga permasalahan tersebut, akan berkaitan dengan penggunaan
sumberdaya berupa lahan yang sebelumnya telah memiliki fungsi lain, dan
pengubahan fungsinya akan mempengaruhi kondisi dan kualitas seluruh
ekosistem di lokasi terkait.
2.3 Dampak
Dampak merupakan sesuatu yang muncul setelah adanya suatu kejadian.
Dampak secara sederhana bisa diartikan sebagai pengaruh atau akibat. Dampak
juga bisa merupakan proses lanjutan dari sebuah pelaksanaan internal.
Menurut Budiono (2005, h. 130) dampak adalah pengaruh kuat yang
mendatangkan akibat (baik negatif maupun positif), benturan yang cukup hebat
antara dua benda sehingga menyebabkan perubahan yang berarti dalam
momentum sistem yang mengalami benturan itu
Pengertian dampak atau pengaruh dalam kamus besar Bahasa Indonesia
(2002, h. 849) pengaruh adalah daya yang ada atau yang timbul dari sesuatu
(orang, benda) yang ikut membentuk watak, kepercayaan atau perbuatan
seseorang.
Sedangkan pengertian pengaruh yaitu sebagai berikut pengaruh adalah:
1 daya yang menyebabkan sesuatu yang terjadi
2 sesuatu yang dapat membentuk atau mengubah sesuatu yang lain
3 tunduk atau mengikuti karena suatu kekuasaan atau kekutatan orang
lain.”
17
2.4 Pengertian Mata Pencaharian
Mata pencaharian merupakan aktivitas manusia untuk memperoleh taraf
hidup yang layak dimana antara daerah yang satu dengan daerah lainnya berbeda
sesuai dengan taraf kemampuan penduduk dan keadaan demografinya.
Mata pencaharian dibedakan menjadi dua yaitu mata pencaharian pokok
dan mata pencaharian sampingan. Mata pencaharian pokok adalah keseluruhan
kegiatan untuk memanfaatkan sumber daya yang ada yang dilakukan sehari-hari
dan merupakan mata pencaharian utama untuk memenuhi kebutuhan hidup. Mata
pencaharian pokok di sini adalah sebagai bakul. Mata pencaharian sampingan
adalah mata pencaharian di luar mata pencaharian pokok (Susanto. 1993, h.183).
Mata pencaharian adalah keseluruhan kegiatan untuk mengeksploitasi dan
memanfaatkan sumber-sumber daya yang ada pada lingkungan fisik, sosial dan
budaya yang terwujud sebagai kegiatan produksi, distribusi dan konsumsi (http://
learning-of.slametwidodo.com)
2.5 Pengertian Masyarakat
Masyarakat adalah kelompok manusia yang saling berinteraksi, yang
memiliki perasaan untuk kegiatan tersebut dan adanya saling keterikatan untuk
mencapai tujuan bersama. Masyarakat adalah tempat kita bisa melihat dengan
jelas proyeksi individu sebagai (input) bagi keluarga, keluarga sebagai tempat
terprosesnya dan masyarakat adalah tempat kita melihat hasil (output) dari
proyeksi tersebut (Hartomo dan Arnicun Aziz. 2001, h. 88).
Menurut Hendropuspito mendefinisikan masyarakat sebagai pertama,
masyarakat diartikan sebagai kesatuan terbesar dari manusia yang saling
18
bekerjasama untuk memenuhi kebutuhan bersama atas dasar kebudayaan yang
sama. Definisi ini diberikan untuk membedakan lingkup kajian masyarakat
dengan kelompok sosial. Masyarakat membahas mengenai kelompok-kelompok.
Sedangkan kelompok, fokus kajiannya peda indifidu-indifidu. Kedua, masyarakat
adalah jalinan kelompok-kelompok sosial yang saling mengait dalam kesatuan
yang lebih besar, berdasarkan kebudayaan yang sama. Yang ingin kebudayaan
yang sama dengan alasan bahwa orang yang memiliki kebudayaan yang sama
akan lebih mudah untuk bekerjasama. Ketiga dalah, masyarakat adalah kesatuan
yang tetap dari orang-orang yang tinggal di daerah tertentu dan bekerjasama
dalam kelompok-kelompok, berdasarkan kebudayaan yang sama untuk mencapai
kepentingan yang sama (Yusron Rozak, 2008, h. 128).
J.L. Gilin dan J.P. Gillin mengatakan, bahwa masyarakat itu adalah
kelompok manusia yang terbesar mempunyai kebiasaan, tradisi, sikap dan
perasaan persatuan yang sama. Masyarakat itu meliputi pengelompokan-
pengelompokan yang kecil. Jadi yang menjadi unsur dari masyarakat ialah:
1. Harus ada kelompok (Pengumpulan) manusia, dan harus banyak
jumlahnya, dan bukan mengumpulkan binatang.
2. Telah berjalan dalam waktu yang lama dan bertempat tinggal dalam
daerah yang tertentu.
19
19
BAB III
METODELOGI PENELITIAN
3.1 Metode Penelitian
Metode penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif, menurut Creswel
(1998), menyatakan penelitian kualitatif sebagai suatu gambaran kompleks,
meneliti kata-kata, laporan terinci dari pandangan responden, dan melakukan studi
pada situasi yang alami. Penelitian kualitatif merupakan riset yang bersifat
deskriptif dan cenderung menggunakan analisis dengan pendekatan induktif.
Proses dan makna (perspektif subjek) lebih ditonjolkan dalam penelitian kualitatif.
Landasan teori dimanfaatkan sebagai pemandu agar fokus penelitian sesuai
dengan fakta di lapangan (Juliansyah Noor. 2011, h. 34).
3.2 Sumber Data danTeknik Pengumpulan Data
3.2.1 Sumber data
a. Data Primer
Data primer yaitu data yang diperoleh langsung dari obyek yang akan diteliti
(responden). Pengumpulan data primer dengan menggunakan instrument
penelitian, yaitu kuesioner dan interview guied (Bagong Suyanto dan Satinah.
2008, h. 55). Data yang diperoleh dari penelitian di antaranya jawaban yang di
dapat dari informan yaitu hasil wawancara mengenai dampak PLTU, faktor yang
mempengaruhi perubahan bagi masyarakt, dan perubahan mata pencaharian.
b. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber kedua atau sumber
sekunder dari data yang kita butuhkan misalnya melalui dokumen (Burhan
20
Bungin. 2008, h. 122). Data sekunder adalah data yang di dapat dari Geucik
seperti, Jumlah penduduk, luas wilayah, letak gampong, batas gampong, jenis
pekerjaan masyarakat dan sosial budaya.
3.2.2 Teknik Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian ini, penulis
menggunakan beberapa tehnik pengumpulan data yaitu melalui, wawancara
mendalam (in depth interview), dokumentasi dan observasi (pengamatan).
Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian ini, penulis
menggunakan beberapa tehnik pengumpulan data yaitu :
a. Wawancara
Wawancara merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang
dilakukan dengan berhadapan secara langsung dengan yang diwawancarai tetapi
juga dapat diberikan daftar pertanyaan dahulu untuk dijawab pada kesempatan
lain. Wawancara adalah alat re-cheking atau pembuktian terhadap informasi atau
keterangan yang diperoleh sebelumnya. wawancara dalam penelitian kualitatif
adalah wawancara mendalam.
Wawancara mendalam (in-depth interview) adalah proses memperoleh
keterangan untuk tujuan penelitian dan cara tanya jawab sambil bertatap muka
antar pewawancara dengan informan atau orang yang diwawancarai, dengan
tanpa menggunakan pedoman (guide) wawancara, berlangsung sampai terakhir di
mana pewawancara terlibat dalam kehidupan sosial yang relatif lama (Juliansyah
Noor. 2011, h. 138).
21
b. Dokumentasi
Sejumlah besar fakta dan data tersimpan dalam bahan yang berbentuk
dokumentasi, sebagian besar data yang tersedia yaitu berbentuk surat, catatan
harian, laporan, dan foto. Sifat utama data ini tak terbatas pada ruang dan waktu
sehingga memberi peluang kepada peneliti untuk mengetahui hal-hal yang pernah
terjadi di waktu silam (Juliansyah Noor. 2011, h. 141).
b. Observasi
Teknik ini menuntut adanya pengamatan dari peneliti baik secara langsung
maupun tidak langsung terhadap objek penelitian. Instrument yang dapat
digunakan yaitu lembar pengamatan, panduan pengamatan: ruang (tempat),
pelaku, kegiatan, objek, perbuatan, kejadian atau peristiwa, waktu, dan perasaan
(Juliansyah Noor, 2011, h.140). Observasi dilakukan untuk mengumpulkan data
dengan jalan melakukan pengamatan dan keterlibatan langsung di lokasi yang
diteliti (Participan observasi).
3.2.3 Teknik Penentuan Informan
Teknik penentuan informan dalam penelitian ini menggunakan metode
Purposive Sampling, teknik sampling ini digunakan pada penelitian- penelitian
yang lebih mengutamakan tujuan penelitian daripada sifat populasi dalam
menentukan sampel penelitian. Walaupun demikian, untuk menggunakan teknik
ini peneliti seharusnya orang yang pakar terhadap karakteristik populasi.
berdasarkan pengetahuan yang jeli terhadap populasi, maka unit populasi yang
dianggap “kunci”, diambil sebagai sampel penelitian (Burhan Bungin. 2008, h.
115).
Adapun yang menjadi informan dalam penelitian ini ini adalah:
22
a. Geucik Suak Puntong
b. Masyarakat Gampong Suak Puntong.
3.2.4 Jadwal Penelitian
Penelitian tentang dampak pembangunan PLTU terhadap perubahan
matapencaharian masyarakat Gampong Suak Puntong Kecamatan Kuala Pesisir
Kabupaten Nagan Raya. Selama enam bulan atau satu semester.
TABEL JADWAL PENELITIAN
No KegiatanBulan5 6 7 8 9 10
1 Persiapan Kebutuhan untuk proses di lapanganPerizinan √Pemilihan beberapa orang sebagai informan √Pemilihan instrumen yang digunakan dalampenelitian √
2 PenelitianMengamati dampak pembangunan PLTU √ √ √
Mengamati perubahan pekerjaan dalammasyarakat √ √Mengamati proses interaksi di dalamkeseharian. √ √
3Pengolahan data dan pembuatan laporan hasilpenelitian √ √ √
4 Persiapan Ujian √
3.3 Instrumen Penelitian
Pentingnya peneliti menggunakan sebagai instrumen penelitian guna
mendapatkan data yang valid dan realible. Namun untuk membantu kelancaran
dalam pelaksanaannya dan peneliti juga didukung oleh instrumen pembantu
seperti panduan wawancara. Di sini penulis mengunakan metode kualitatif, adalah
23
suatu metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang
alami, maka peneliti adalah sebagai instrumen kunci (Moleong, 2002, h. 4).
Penelitian yang menggunakan metode kualitatif, adalah suatu metode
penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alami, maka
peneliti adalah sebagai instrumen kunci (Moleong, 2002, h. 4).
Penggunaan peneliti sebagai instrumen penelitian guna mendapatkan data
yang valid dan realible. Namun untuk membantu kelancaran dalam
pelaksanaannya, peneliti juga didukung oleh instrumen pembantu seperti panduan
wawancara. Adapun langkah-langkah penyusunan wawancara yaitu, peneliti
melakukan hal- hal sebagai berikut:
Menetapkan informan yang ingin diwawancarai
Mempersiapkan alat untuk wawancara, buku, alat tulis, alat perekam.
Menyiapkan topik-topik masalah yang akan jadi pembicaraan
Membuka atau mengawali wawancara
Melangsungkan wawancara.
Mengkonfirmasikan intisari dari wawancara dan mengakhirinya
Menuliskan wawancara ke dalam catatan lapangan
Mengindentifikasi tindak lanjut hasil wawancara yang telah peneliti
peroleh.
dalam instrumen penelitian ini alat bantu yang digunakan antara lain:
kamera, alat perekam, data lapangan dan interview guide (pedoman wawancara).
24
3.4 Teknik Analisis Data
Setelah pengumpulan data dilaksanakan, data diolah dengan cara
mereduksi data, penyajian data serta penarikan kesimpulan dan verifikasi data
yang diperoleh dari hasil pengumpulan data. Setelah pengumpulan data
dilaksanakan, data diolah dengan cara menggunakan teknik analisa data deskriptif
kualitatif, yaitu:
a. Reduksi Data
Reduksi data berunjuk pada proses pemilihan, penyederhanaan, abstraksi
dan pentranformasian” data mentah” yang terjadi dalam catatan-catatan tertulis.
Reduksi data terjadi secara berkelanjutan melalui kehidupan suatu proyek yang
diorientasikan secara kualitatif (Emzir, 2010, h. 129). Yaitu merangkum, memilih
hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan
polanya dan membuang yang tidak perlu. Dengan demikian data yang telah
direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas. Dari penyebaran
kuesioner akan dianalisa menggunakan tabel, sedangkan data dari hasil
wawancara akan diuraikan melalui petikan wawancara dengan informan kunci.
b. Penyajian Data
Setelah data direduksi, selanjutnya adalah memasukkan data, data teks
yang bersifat naratif. Model data. Model sebagai suatu kumpulan informasi yang
tersusun yang memperbolehkan gambaran kesimpulan dan pengambilan tindakan.
Sedangkan model dalam kehidupan sehari-hari berbeda-beda, dari pengukur
bensin, surat kabar, sampai layar komputer. Melihat sebuah tayangan membantu
kita memahami apa yang terjadi dan melakukan sesuatu analisis lanjutan atau
tindakan didasarkan pada pemahaman tersebut. Penyajian data melalui uraian
25
singkat dalam bentuk teks naratif sehingga memudahkan peneliti untuk
memahami yang sedang terjadi saat ini (Emzir 2010, h. 131)
c. Kalkulasi dan verifikasi data
Langkah ketiga dari aktivitas analisis data adalah penarikan dan verifikasi
kesimpulan. Dari permulaan pengumpulan data, peneliti mulai memutuskan
apakah makna sesuatu, mencatat keteraturan, pola-pola, penjelasan, konfigurasi
yang mungkin, alur kursal dan proposisi-proposisi ( Emzir 2010, h.133).
Penarikan kesimpulan dan verifikasi yang diperoleh dari hasil pengumpulan
data. Mereduksi data, menyajikan data dan kesimpulan yang diperoleh baik
berupa hasil observasi, data primer dan data sekunder, sumber tertulis, yang
diakhiri dengan membuat laporan akhir.
3.5 Pengujian Kredibilitas Data
Uji kredibilitas data atau kepercayaan data hasil penelitian kualitatif antara
lain dilakukan dengan, perpanjangan pengamatan, peningkatan ketekunan dalam
penelitian, triangulasi, diskusi dengan teman sejawat, analisis kasus negatif serta
membercheck. Digunakan uji ini dimaksudkan untuk mendapatkan data yang lebih
mendalam mengenai subyek penelitian (Sugiyono: 2008, h. 270).
a. Perpanjangan pengamatan
Perpanjangan pengamatan perlu dilakukan, dirasakan data yang diperoleh
masih kurang memadai. Menurut Moleong (2001, h. 327), perpanjangan
pengamatan berarti peneliti tinggal di lapangan penelitian sampai titik kejenuhan
pengumpulan data tercapai.
26
b. Pengecekan teman sejawat
Adalah pemeriksaan yang dilakukan dengan jalan mengumpulkan rekan-
rekan yang sebaya, yang memiliki pengetahuan umum yang sama tentang apa
yang sedang diteliti, sehingga bersama mereka peneliti dapat me-review persepsi,
pandangan dan analisis yang sedang dilakukan (Lexy J. Moleong. 2011, h. 334)
perlibatan teman sejawat untuk berdiskusi, memberikan masukan dan kritik
dalam proses penelitian menggunakan bahan reverensi untuk meningkatkan nilai
kepercayaan akan kebenaran data yang diperoleh, dalam bentuk rekaman, tulisan,
copy-an dan lain-lain.
c. Trianggulasi
Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang
memanfaatkan sesuatu yang lain. Diluar data itu untuk keperluan pengecekan atau
sebagainya pembanding terhadap data itu.
Proses atau teknik trianggulasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah
menggunakan triangulasi dengan sumber, membandingkan dan mengecek balik
derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang
berbeda dalam penelitian kualitatif. Hal itu dapat dicapai dengan jalan
membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara.
membandingkan apa yang didapatkan orang di depan umum dengan apa yang
dikatakannya secara pribadi. Membandingkan apa yang dikatakan orang-orang
tentang situasi penelitian dengan apa yang dikatakannya sepanjang waktu.
Membandingkan keadaan dan persfektif seseorang dengan berbagai pendapat dan
pandangan orang seperti rakyat biasa, orang yang berpendidikan menengah atau
tinggi, orang berada, orang pemerintahan, membandingkan hasil wawancara
27
dengan isu suatu dokumen yang berkaitan. Tujuannya adalah agar didapatkan
hasil penelitian yang diharapkan sesuai dengan fokus penelitian (Lexy J.
Moleong. 2011, h. 335).
28
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Dalam melaksanakan penelitian ini, mengetahui kondisi lingkungan yang
akan diteliti merupakan hal yang sangat penting yang harus diketahui oleh
peneliti. Adapun lokasi penelitian yang diambil peneliti adalah Gampong Suak
Puntong Kecamatan Kuala Pesisir Kabupaten Nagan Raya. Sehubungan dengan
penelitian ini, maka perlu diketahui kondisi geografis, sarana dan prasarana serta
kondisi sosial ekonomi gampong.
4.1.1 Kondisi geografis Gampong Suak Puntong
1. Letak Gampong
Gampong Suak Puntong adalah salah satu Gampong yang terdapat di
Kabupaten Nagan Raya tepatnya di Kecamatan Kuala Pesisir. Gampong ini
memiliki luas wilayah kurang lebih 4000M × 6000M/ Segi yang terdiri 4 dusun
yaitu 1 Dusun Permai, II Dusun Simpanga, III Dusun Klambe, IV Dusun
Gelanggang Merak,
2. Batas Gampong
Adapun batas-batas wilayah Gampong Suak Puntong adalah sebagai
berikut:
a. Sebelah utara berbatasan dengan Meulaboh Dua
b. Sebelah timur berbatasan dengan Kuala Baro dan Luk.
c. Sebelah barat berbatasan dengan Penagacut Ujong
d. sebelah Selatan berbatasan dengan Laut Samudera Hindia
29
3. Luas Gampong
Gampong Suak Puntong mempunyai luas tanah secara keseluruhan
mencapai kurang lebih 4000M × 6000M / Segi, yang terbagi menjadi:
a. Dusun Permai.
b. Dusun Simpanga.
c. Dusun Klambe.
d. Dusun Gelanggang Merak.
4.1.2 Deskripsi Gampong Suak Puntong
Gampong Suak Puntong terletak di Kecamatan Kuala Pesisir Kabupaten
Nagan Raya dengan jumlah penduduk sebanyak 835 jiwa, 253 kepala keluarga
dan 260 rumah. Adapun bahasa yang mereka pergunakan sehari-hari adalah
bahasa Aceh, selain itu mereka juga dapat berkomunikasi dengan menggunakan
bahasa Indonesia apabila mereka berhadapan dengan etnis lain.
Secara umum masyarakat Gampong Suak Puntong telah menggunakan
listrik dan peralatan rumah tangga yang modern untuk memenuhi kebutuhan
rumah tangga sehari-hari, selain itu letak Gampong Suak Puntong yang strategis
sangat memudahkan masyarakat dalam mendapatkan informasi dan transportasi
untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, juga terdapat areal persawahan dan
perkebunan (karet, sawet, dan sawah-sawah masyarakat) serta terdapat
perindustrian yang baru dibangun pada awal tahun 2011.
30
Tabel. 1 Klasifikasi penduduk berdasarkan tingkat pekerjaanNo Jenis pekerjaan Jumlah
1 Petani 3252 Pedagang 1503 Buruh 954 PNS 55 Nelayan 406 Belum bekerja 220
Jumlah 835Sumber: data Gampong Suak Puntong.
Tabel. 2 Klasifikasi penduduk berdasarkan sosial budayaNo Sosial dan budaya Jumlah Kelompok
1 Wirityasin 3 Kelompok2 Majelis taqlim 1 Kelompok3 Kesenian 1 Kelompok
4 Berzanzi 1 Kelompok
Sumber: data Gampong Suak Puntong
4.1.3 Karakteristik Informan
Dalam karakteristik informan akan diklasifikasi berdasarkan jenis
kelamin.
Tabel 3. Data Klasifikasi informan berdasarkan jenis kelaminNo Jenis Kelamin Jumlah1 Laki-laki 72 Perempuan 3
Total 10Sumber: survei penelitian 2013
Data jumlah informan berdasarkan jenis kelamin, laki-laki sebanyak 7
(tujuh) orang sedangkan perempuan sebanyak 3 (tiga) orang.
31
4.2 Hasil Penelitian
4.2.1 Tanggapan informana terhadap dampak pembangunan PLTUterhadap perubahan mata pencaharian Masyarakat di GampongSuak Puntong.
Penelitian ini dilakukan di Gampong Suak Puntong Kecamatan Kuala
Pesisir Kabupaten Nagan Raya. Masuknya industrialisasi dalam suatu daerah
menandakan bahwa suatu daerah itu akan mengalami perubahan, perubahan yang
terjadi di tengah-tengah masyarakat, baik itu perubahan secara cepat maupun
lambat, seiring dengan pola kehidupan masyarakat yang mengikuti perubahan
yang terjadi di sekitar mereka, yang ditandai dengan berubahnya mata
pencaharian.
Dalam kehidupan bermasyarakat, sering kali ditemui perubahan-
perubahan dalam segala segi kehidupan, termasuk perubahan pada masyarakat itu
sendiri, karena pada dasarnya tidak ada masyarakat yang statis. Selalu ada
perubahan-perubahan dalam masyarakat secara dinamis. Perubahan tersebut
membangun dalam artian berdampak positif kedepannya bagi masyarakat atau
sebaliknya malah membawa dampak buruk bagi masyarakat. Perubahan tersebut
salah satunya yaitu adanya inovasi teknologi.
Masuknya industri yang berdampak terhadap ekonomi masyarakat sekitar
kawasan industri merupakan sebuah peluang untuk meningkatkan taraf hidup
masyarakat, kehidupan yang diharapkan adalah kehidupan yang cukup dalam
kehidupan, dan mendapatkan kehidupan yang lebih baik dari kehidupan yang
dulu.
Masuknya indrustrialisasi di tengah-tengah masyarakat merupakan sesuatu
yang berdampak di dalam kehidupan masyarakat itu sendiri, bagi yang
32
memanfaatkan industri untuk meningkatkan ekonomi itu bisa dilakukan dengan
memanfaatkan lahan disekitar industri sebagai tempat berjualan, begitu juga
dengan masyarakat yang mau bekerja di industri tersebut masyarakat bisa
memanfaatkan peluang untuk bekerja.
Masyarakat Gampong Suak Puntong merupakan salah satu gampong yang
merasakan perubahan dalam kehidupannya, banyak masayarakat Gampong Suak
Puntong beralih mata pencaharian, banyak diantaranya meningkatkan
perekonomian mereka dengan berbagai cara baik yang membuka usaha berjualan
ada juga diantaranya memanfaatkan industri PLTU untuk menjadi pekerja.
Masyarakat Gampong Suak Puntong merasakan perubahan didalam
perekonomiannya, perubahan yang terjadi pada masyarakat Suak Puntong yang
dulunya bertani tidak meningkat dalam hal perekonomian mereka kini merasakan
peningkatan dalam ekonomi mereka, begitu juga dengan masyarakat yang beralih
pekerjaan sebagai pekerja di PLTU juga sangat merasakan perubahan dalam
ekonomi.
Berikut tanggapan informan Alian Bismi mengenai dampak pembangunan
PLTU terhadap perubahan mata pencaharian.
“Dampak pembangunan PLTU di Gampong Suak Puntong banyaksekali dirasakan apa lagi masalah berpindahnya pekerjaanmasyarakat disini, yang dulunya petani sekarang banyak yangbekerja di PLTU, keputusan itu diambil Oleh beberapa masyarakatkarena bekerja di PLTU dapat mencukupi biyaya kehidupanmasyakat di Gampong Suak Puntong, begitu juga dengan peluangbuka usaha berjualan di sekitar PLTU merupakan sesuatu yangamat dirasakan oleh masyarakat dampak dari pembangunan PLTUdalam perubahan mata pencaharian masyarakat, dampak negatifjuga di rasakan oleh masyarakat diantaranya, polusi udara,kebisingan yang di sebabkan oleh PLTU.”Wawancara : 2013 Pkl 10 : 30 Wib
33
Hal tersebut juga diungkapkan oleh Saifudin salah satu informan Warga
Gampong Suak Puntong.
“Semenjak PLTU dibangun banyak sekali perubahan yangdirasakan oleh masyarakat Gampong Suak Puntong, antaralainPLTU banyak menyerap tenaga kerja baik yang bekerja di kantormaupun yang menjadi buruh, hal ini menjadikan masyarakat lebihmapan dalam hal perekonomian mereka, apalagi banyakmasyarakat yang pendapatannya kurang dari hasil bertani dannelayan masyarakat memanfaatkan PLTU sebagai tempat bekerjadampak lain yang meresahkan masyarakat juga terjadi sepertibanyaknya debu yang dihasilkan oleh pengangkutan truk ketikaberoperasi,.”Wawancara, 2013 Pkl 10 : 54 Wib
Begitu juga yang diungkapkan oleh Murdani terhadap dampak yang
dirasakan oleh masyarakat dengan berdirinya PLTU terhadap perubahan mata
pencaharian.
“Yang dirasakan sekarang sangat berbeda sebelum berdiri PLTUdi Gampong kami, saya yang dulu bekerja sebagai nelayansekarang saya beralih pekerjaan sebagai pedagang yang berjualandi sekitar PLTU, dalam hal ekonomi yang saya rasakan sangat jauhberbeda ketika saya masih sebagai nelayan pendapatan yang sayarasakan juga meningkat selama saya berjualan di sekitar PLTU,Pembangkit Listrik Tenaga Uap juga berdampak negatif sepertibanyaknya debu, kebisingan truk angkutan proyek .”Wawancara 2013 Pkl 14 : 35 Wib
Dari bererapa jawaban informan dapat disimpulkan banyak sekali
perubahan yang dirasakan oleh masyarakat Gampong Suak Puntong dari
pembangunan PLTU seperti meningkatnya perekonomian akibat dari
berpindahnya pekerjaan, dampak dari berdirinya PLTU di Gampong Suak
Puntong yang menjadikan masyarakat lebih merasakan perubahan dalam hidup
mereka.
Perubahan mata pencaharian yang dilakukan oleh masyarakat Gampong
Suak Puntong, merupakan pilihan untuk mendapatkan penghasilan yang bisa
34
memenuhi kebutuhan hidup mereka, perubahan mata pencaharian masyarakat
yang memanfaatkan PLTU sebagai tempat untuk menggantungkan hidup sebagian
masyarakat di Gampong Suak Puntong.
Masyarakat Gampong Suak Puntong juga merasakan perubahan mata
pencaharian seperti memanfaatkan lahan yang ada di sekitar PLTU untuk
dijadikan sebagai tempat berjualan dan untuk penampungan alat dari PLTU,
dengan hasil yang didapat oleh masyarakat Gampong Suak Puntong sangat
mencukupi.
Seperti berikut tanggapan informan Sabirin.S warga Gampong Suak
Puntong yang dulunya bekerja sebagai petani.
“Perubahan mata pencaharian yang saya lakukan diakibatkan karenapendapatan bekerja di PLTU lebih banyak dibandingkan denganpendapatan saya ketika bertani, dampak dari PLTU sangatdirasakan oleh masyarakat bukan hanya yang bekerja di PLTU sajatetapi juga dirasakan oleh masyarakat yang tinggal di sekitar PLTUmereka banyak yang membuka usaha warung, toko kelontongbahkan ada juga yang jasa rumah sewa, dan kami juga merasaperubahan di gampong kami karena banyak orang asing sepertiorang Korea dan China.”Wawancara, 2013 Pkl 11 : 34 Wib
Hal tersebut juga didukung oleh salah satu informan Rusli.A yang bekerja
di PLTU
“Yang saya rasakan dampak dari berdirinya PLTU cukup banyak,saya yang dulunya bertani sekarang saya bisa bekerja di PLTUberpindahnya pekerjaan saya dari petani ke PLTU disebabkanpendapatan dari hasil bertani sangat kurang dikarenakan kamisering gagal panen dan harga tanaman yang kami tanam sangatmurah, dan dampak lainnya Gampong Suak Puntong lebih majudari gampong lain karena ada perusahaan besar yang menampungbanyak pekerja.”Wawancara, 2013 Pkl 12 : 30 Wib
Hal senada juga diungkapkan oleh salah satu informan Samsuar yang
berfrofesi sebagai pedagang
35
“Sangat terasa dampak dari pembangunan PLTU di Gampongkami, banyak yang berpindah pekerjaan dari bertani ke berdagangdan ada yang menganggur kini bekerja di PLTU walaupun itusebagai buruh kasar namun itu cukup membantu masyarakat yangada di Gampong Suak Puntong, mengingat sulitnya ekonomi yangdirasakan oleh masyarakat sekarang, PLTU memang sangat banyakmembantu masyarakat dan membuka peluang kerja baru untukmasyarakat.”Wawancara, 2013 Pkl 14: 30 Wib
Begitu juga yang diungkapkan oleh T. Acem salah satu warga Gampong
Suak Puntong.
“Dengan adanya pembangunan PLTU di Gampong kami, kamisangat merasa terbantu begitu juga dengan saya, dulu saya bekerjasebagai nelayan pancing kini saya berpindah bekerja di PLTU, itudikarenakan hasil yang saya dapatkan dari hasil memancing sangatsedikit bahkan pernah tidak dapat sama sekali ketika berdirinyaPLTU saya bekerja di tempat tersebut dan hasil yang saya dapatkancukup untuk kebutuhan hidup keluarga saya.”Wawancara , 2013 Pkl 13 : 57 Wib
Dari hasil tanggapan informan dapat disimpulkan bahwa dampak dari
pembangunan PLTU di Gampong Suak Puntong sangat mempengaruhi
masyarakat, perubahan mata pencaharian terhadap penduduk yang dulunya bertani
kini beralih berdagang, dengan peralihan mata pencaharian ini sangat dirasakan
dari sisi ekonomi masyarakat, ekonomi masyarakat lebih meningkat dibandingkan
ketika bertani.
Masyarakat di Gampong Suak Puntong perubahan dalam mata pencaharian
yang dulunya bekerja sebagai petani memanfaatkan PLTU sebagai lahan
pekerjaan, karena di PLTU banyak sekali membutuhkan tenaga kerja lapangan
dan buruh.
Masyarakat di Gampong Suak Puntong banyak yang melakukan perubahan
mata pencaharian yaitu bekerja di PLTU, karena di PLTU penghasilannya lebih
baik dibandingkan dengan hasil ketika bertani, bertani yang mereka dilakukan
36
sering gagal panen dan hasil kebun yang telah ditanam harganya cukup murah
sehingga masyarakat Gampong Suak Puntong banyak yang merubah pekerjaan
dari bertani ke pedagang, dan juga dari petani bekerja di PLTU sebagai pekerja
lapangan dan buruh. Dampak dari pembangunan PLTU memang dirasakan oleh
masyarakat Suak Puntong.
Pembangunan yang terjadi di dalam masyarakat melalui industrialisasi
banyak memanfaatkan sumber daya alam dan manusia, masyarakat juga yang
akhirnya mengalami perubahan baik secara lambat maupun cepat, itu juga terjadi
seiring cepatnya gerak antara industrialisasi serta masyarakat itu sendiri.
Pembangunan yang diharapkan oleh masyarakat bukan hanya di dalam
infrastruktur seperti berdirinya perusahaan berkelas internasional, lebih dari itu
masyarakat lebih membutuhkan peningkatan pada diri masyarakat untuk
mendapatkan kesejahteraan dalam kehidupan melalui peningkatan ekonomi
melalui pekerjaan yang mereka lakukan.
Perubahan mata pencaharian yang dilakukan oleh masyarakat Gampong
Suak Puntong merupakan perubahan yang dilakukan akibat ekonomi yang
didapatkan dengan pekerjaan dahulu tidak cukup memenuhi kebutuhan hidup
sehari-hari, maka pembangunan PLTU yang dilakukan di Gampong Suak Puntong
digunakan sebagai tempat untuk mencari nafkah agar ekonomi mereka lebih baik
dari sebelumnya. Masuknya industri yang besar seperti PLTU di Gampong Suak
Puntong bukan hanya dirasakan oleh para kaum lelaki saja tetapi juga dirasakan
oleh ibu-ibu rumah tangga di Gampong Suak Puntong.
Berikut tanggapan salah satu informan Nurhayati yang berprofesi sebagai
pedagang.
37
“Selama ada PLTU di Gampong Suak Puntong banyak sekalimengalami perubahan terutama dalam hal ekonomi, seperti sayayang semula petani sekarang berubah pekerjaan sebagai pedagang,membuka rumah makan, peningkatan ekonomi yang kami rasakansangat signifikan karena orang asing seperti Korea dan Cina yangbekerja di PLTU umumnya belanja di tempat kami, dalam halekonomi kami sekarang cukup meningkat bila dibandingkansebelum adanya PLTU.”Wawancara, 2013 Pkl 11 : 33 Wib
Hal senada juga diungkapkan oleh ibu Jamaliah salah satu informan yang
bekerja sebagai ibu rumah tangga.
“Sebelum adanya PLTU masyarakat di Gampong Suak Puntongsangat sulit dalam memenuhi kebutuhan hidup mereka sehari-hari,tidak adanya pertukaran ekonomi di kawasan ini namun setelahberdirinya PLTU berdampak pada perekonomian masyarakatmelalui proses perubahan mata pencaharian dan perubahan yangterjadi pada masyarakat bermacam-macam ada yang dari petani kepedagang ada juga yang sopir bus kini pindah ke supir truk PLTUada juga yang dulunya menganggur kini menjadi pekerja diPLTU.”Wawancara, 2013 Pkl 12 : 8 Wib
Begitu juga ungkapan Qhatijah ibu rumah tangga mengenai perubahan
mata pencaharian pada masyarakat di Gampong Suak Puntong.
“Perpindahan mata pencarian yang dilakukan oleh masyarakatSuak Puntong yang dikarenakan oleh adanya PLTU membuatmasyarakat sekarang memiliki pendapatan yang cukup, tidak lagisusah seperti dulu sebelum adanya PLTU banyak masyarakat yangmemanfaatkan tanah mereka di sekitar PLTU untuk dijadikantempat berjualan dan didirikan rumah sewa, kalau dilihat sekarangekonomi masyarakat di Suak Puntong sudah baik.”Wawancara, 2013 Pkl 13 : 30 Wib
Dari jawaban informan dapat disimpulkan bahwa selama dibagunnya
PLTU ekonomi masyarakat di Gampong Suak Puntong mengalami perubahan,
perubahan itu terjadi karena masyarakat Gampong Suak Puntong melakukan
perubahan pekerjaan dari petani beralih ke pedagang dari nelayan bekerja di
PLTU. Masyarakat sekarang merasa hidupnya lebih baik dari sebelumnya.
38
4.2.2 Tanggapan informan mengenai faktor yang mempengaruhi perubahanbagi masyarakat Suak Puntong yang ditimbulkan oleh PLTU.
Industrialisasi menepati posisi sentral dalam ekonomi masyarakat
modern dan merupakan motor penggerak yang memberikan dasar bagi
peningkatan kemakmuran dan mobilitas perorangan yang belum pernah terjadi
sebelumnya pada sebagian besar penduduk, industri sangat esensial untuk
memperluas landasan pembangunan dan memenuhi kebutuhan masyarakat yang
terus meningkat.
Banyak kebutuhan umat manusia hanya dapat dipenuhi oleh barang dan
jasa yang disediakan dari sektor industri. Pembinaan dan penyiapan masyarakat
menjadi masyarakat industri, hanya dimungkinkan oleh pengetahuan yang luas
dan mendalam tentang perubahan-perubahan yang terjadi dalam masyarakat
tersebut.
Namun lebih dari itu, industri membutuhkan kesiapan sosial budaya dari
masyarakat untuk menerima, mendukung serta untuk melestarikan keberadaan
fisik suatu industri di tengah masyarakat bahkan justru kesiapan sosial budaya ini
merupakan faktor penting dalam penunjang lajunya proses industri dalam suatu
masyarakat.
Berdirinya PLTU di Gampong Suak Puntong ini telah menimbulkan daya
tarik tersendiri bagi masyarakat sekitar, dan banyak menimbulkan pengaruh di
tengah-tengah masyarakat banyaknya lahan pertanian yang dijual karena
berdirinya PLTU, maka PLTU menjadi pilihan masyarakat dalam pekerjaannya.
Sebelum adanya industri mata pencaharian masyarakat Gampong Suak
Puntong adalah petani, nelayan dan berkebun. Seiring tumbuhnya industri
39
masyarakatnya pun secara perlahan beralih mata pencaharian ke bidang lain
seperti industri dan bidang wiraswasta lainnya.
Perubahan mata pencaharian ini juga disebabkan pekerjaan dahulu
dirasakan tidak menjanjikan lagi, akibat berkurangnya lahan pertanian dan
penghasilan yang tidak tetap. Selain mempengaruhi lapangan pekerjaan
tumbuhnya kawasan industri juga mempengaruhi masyarakat untuk melakukan
inisiatif untuk membuka peluang baru dalam usaha meningkatkan taraf hidup
masyarakat.
Masyarakat Gampong Suak Puntong banyak mengalami perubahan akibat
dari pembangunan PLTU, perubahan yang terjadi bukan hanya peralihan
pekerjaan saja tetapi juga terjadi pada pembangunan Gampong dan perubahan
dalam kehidupan masyarakat dalam hal perekonomian yang lebih baik.
Berikut tanggapan informan Alian Bismi mengenai faktor yang
mempengaruhi perubahan bagi masyarakat.
“Yang mempengaruhi perubahan pada masyarakat adalahmasyarakat banyak yang kehilangan lahan pertanian karenatanahnya dijual disebabkan berdirinya PLTU sehingga masyarakatbanyak yang tidak bertani lagi, masyarakat banyak yang bekerja diPLTU perubahan juga terjadi pada pembangunan infrastrukturgampong yang didirikan oleh PLTU.”Wawancara, 2013 Pkl 10 : 30 Wib
Hal tersebut juga didukung oleh salah satu informan Murdani mengenai
faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan di Gampong Suak Puntong.
“Perubahan yang dialami oleh masyarakat terutama diakibatkanoleh PLTU, pengangguran di Gampong Suak Puntong semakinberkurang terbukanya lapangan kerja, baik di PLTU begitu jugausaha dagang di sekitar lokasi PLTU, peningkatan ekonomi jugadirasakan oleh masyarakat karena banyak yang memanfaatkanPLTU sebagai lahan ekonomi”.Wawancara, 2013 Pkl 12 : 00 Wib
40
Begitu juga yang diungkapkan oleh Saifudin warga Gampong Suak
Puntong
“Faktor yang mempengaruhi perubahan di dalam masyarakat yangdisebabkan oleh berdirinya PLTU, yang sangat kami rasakanpengangguran di Gampong Suak Puntong semakin berkurangkarena banyak yang bekerja di PLTU, banyaknya usaha yangdibuka oleh masyarakat yang berdampak pada pembangunan didalam gampong, masyarakat yang memiliki tanah di kawasanpesisir yang sebelumnya tidak laku terjual sekarang terjual denganharga yang lumayan”.Wawancara, 2013 Pkl 12 : 5 Wib
Dari tanggapan informan dapat disimpulkan bahwa pengaruh perubahan
pada masyarakat disebabkan oleh berdirinya PLTU, faktor lain yang
menyebabkan perubahan banyaknya tanah kawasan pesisir yang dijual yang
sebelumnya tidak ada yang membeli, begitu juga perubahan dirasakan adanya
pembangunan di Gampong Suak Puntong pembangunan infrastruktur yang
dibangun oleh PLTU dan pembangunan yang dilakukan oleh masyarakat
Gampong Suak Puntong disebabkan karena berdirinya PLTU.
Perubahan yang dirasakan oleh masyarakat Gampong Suak Puntong bukan
hanya di sisi positifnya saja tetapi juga sisi negatif, hal itu dirasakan dari PLTU ,
perubahan itu mengakibatkan polusi udara, begitu juga dengan kebisingan suara
ketika PLTU beroperasi.
Sabirin.S salah satu warga Gampong Suak Puntong mengungkapkan
tentang perubahan yang terjadi pada masyarakat Gampong Suak Puntong
“Perubahan yang terjadi di tengah-tengah masyarakat SuakPuntong bukan hanya perubahan yang mengarah ke positif sajatetapi juga perubahan negatif, perubahan negatif yang dirasakanoleh masyarakat Gampong Suak Puntong masyarakat merasa yangtegangan tinggi yang disebabkan oleh aktifitas PLTU dan kondisidi sekitar PLTU terasa panas dan banyaknya debu sehinggamembuat polusi udara,”Wawancara, 2013 Pkl 11 : 23 Wib
41
Hal senada juga diungkapkan oleh salah satu warga Gampong Suak
Puntong Rusli.A.
“Memang perubahan yang terjadi di tengah-tengah masyarakatbanyak yang kehidupan mereka lebih mapan dibandingkan sebelumPLTU di dirikan, juga pembangunan gampong baik masyarakatyang membangun untuk membuka usaha mereka yangmemanfaatkan PLTU sebagai sumber perekonomian mereka,namun dampak negatif juga dirasakan perubahan tersebut dulusuasana tidak sebising sekarang, suara itu muncul ketika PLTUberoperasi, polusi udara juga sudah terasa sekarang akibatbanyaknya debu yang berasal dari PLTU,”Wanwancara, 2013 Pkl 13 : 30 Wib
Begitu juga ungkapan salah satu informan T. Acem terhadap perubahan
tersebut.
“Banyak sekali perubahan yang kami alami saat ini perubahandalam hal ekonomi itu sudah pasti, karena PLTU banyak menerimapekerja dan pengangguran semakin berkurang pembagunangampong pun terus dilakukan, namun dibalik perubahan yang baikjuga ada perubahan yang tidak baik, faktor penyebabnya adalahPLTU, polusi udara juga menjadi permasalahan dalam masyarakat,terkadang PLTU juga menimbulkan kebisingan ketika beroperasi,”Wawancara, 2013 Pkl 14 : 12 Wib
Hal tersebut juga didukung oleh salah satu informan Samsuar mengenai
perubahan yang dialami oleh masyarakat.
“Perubahan yang dirasakan oleh masyarakat Gampong SuakPuntong memang ada suasana gampong yang dulunya tidak ramaidengan pendatang baik dari negara luar maupun luar daerahsekarang sudah kami alami dan banyaknya suara mesin sekarangmemadati Gampong kami, perubahan yang kami rasakan jugaanak-anak kami sekarang tidak bebas lagi bermain seperti dulukarena banyaknya truk dari PLTU yang lalulalang di jalan.”Wawancara, 2013 Pkl 10 : 44 Wib
Dari tanggapan informan perubahan yang terjadi di dalam masyarakat
Gampong Suak Puntong bukan hanya dalam hal positif saja namun juga dalam hal
negatif, yang dirasakan oleh masyarakat Gampong Suak Puntong, dulu sebelum
berdirinya PLTU debu yang ada tidak separah sekarang debu yang berasal dari
42
PLTU mengganggu masyarakat Suak Puntong, begitu juga dengan suara yang
ditimbulkan oleh PLTU juga sangat mengganggu masyarakat baik yang tinggal di
sekitar PLTU juga yang tinggal tidak jauh dari PLTU.
Berikut ungkapan informan salah satu warga Gampong Suak Puntong
Nurhayati yang berprofesi sebagai pedagang.
‘Perubahan yang kami rasakan terutama saya sekarang berdagangdalam hal ekonomi terasa berubah dan meningkat, kurangnyapengangguran di dalam gampong namun di sisi lain perubahanyang dirasakan adalah suara yang berasal dari PLTU sangattergangu, apa lagi jarak tempat saya berjualan cukup dekat denganPLTU, terkadang kami juga resah banyaknya truk pengangkutandari PLTU membuat anak-anak kami tidak bebas bermain sepertidulu harus diawasi agar tidak terjadi yang tidak kita inginkan.”Wanwancara, 2013 Pkl 12 : 10 Wib
Begitu juga yang diungkapkan oleh salah satu warga Gampong Suak
Puntong Jamaliah mengenai perubahan pada masyarakat yang diakibatkan oleh
PLTU.
“Perubahan yang terjadi di Gampong Suak Puntong faktornyaselain PLTU juga disebabkan banyak lahan yang terjual untukPLTU, sehingga masyarakat banyak yang bekerja di PLTU,perubahan lain juga dirasakan yang disebabkan PLTU suasanagampong sangat berbeda seperti sebelum ada PLTU, suasanadidalam gampong dipenuhi dengan suara mesin, banyaknya debuakibat pengangkutan yang dilakukan oleh PLTU dan itu membuatpolusi udara di sekitar PLTU”.Wawancara, 2013 Pkl 14 : 45 Wib
Hal senada juga diungkapkan oleh Qhatijah salah satu informan sebagai
berikut
“Faktor yang pertama yang mempengaruhi perubahan dalammasyarakat adalah faktor PLTU, karena PLTU banyak yangberubah dalam hidup masyarakat suak puntong terutama dalam halekonomi, pekerjaan begitu juga dengan pembangunan di dalamgampong sendiri, banyak tanah masyarakat di sini dijual ke PLTUyang mengakibatkan berubahnya mata pencaharian bagi yangtanahnya sudah dijual ke PLTU, perubahan yang di timbulkan oleh
43
PLTU juga terlihat pada kondisi lingkungan sekitar kami, suarabising, juga polusi udara itu salah satu perubahan yang tidak baik,”Wawancara, 2013 Pkl 13: 21 Wib
Faktor yang menyebabkan terjadinya perubahan di Gampong Suak
Puntong misalnya, pola pendidikan, sistem ekonomi, politik pemerintahan dan
banyak hal yang tak mungkin dipisahkan dari faktor-faktor individual yang
berpengaruh dengan tanpa disadari mampu mempengaruhi individu lainnya.
Faktor yang penting dalam Perubahan yang dialami oleh masyarakat Suak
Puntong akibat pembangunan PLTU adalah hilangnya lahan pertanian atau tanah
masyarakat yang dijual ke perusahaan PLTU dan menjadikan banyak masyarakat
yang tidak bertani dan sebagian masyarakat berpindah pekerjaan sebagai pekerja
di PLTU.
Perubahan yang terjadi akibat pembangunan PLTU adalah terjadinya
polusi udara yang dihasilkan oleh PLTU ketika beroperasi dan truk angkutan dari
PLTU yang selalu beraktifitas di jalan, polusi yang terjadi juga dirasakan oleh
para pedagang yang dekat dengan jalan yang dilalui oleh truk angkutan dari
PLTU.
Kondisi yang ditakuti oleh masyarakat yang lainnya adalah anak-anak
bermain tidak bebas seperti sebelum adanya PLTU, truk yang beroperasi sangat
dekat dengan tempat masyarakat tinggal, sehingga masyarakat harus selalu
menjaga anak-anak mereka agar tidak bermain di jalan yang dilalui truk
44
4.3 Pembahasan
4.3.1 Dampak Pembangunan PLTU Terhadap Perubahan Mata Pencaharianmasyarakat di Gampong Suak Puntong.
Pembangunan sektor industri sebagai bagian dari proses pembangunan
dalam menigkatkan pertumbuhan ekonomi telah membawa perubahan terhadap
kehidupan masyarakat. Perubahan tersebut meliputi dampak pembangunan
industri terhadap sosial ekonomi masyarakat dan lingkungan sekitar industri.
Dampak pembangunan industri PLTU di Gampong Suak Puntong sangat
berdampak terhadap aspek sosial ekonomi meliputi berpindahnya mata
pencaharian penduduk dari sektor pertanian menjadi sektor industri dan
perdagangan, dampak lain terbukanya kesempatan kerja yang lebih luas baik bagi
masyarakat setempat maupun masyarakat pendatang. Hal ini membuka peluang
usaha bagi masyarakat di sekitar industri.
Manusia sebagai mahluk sosial yang sekaligus juga makhluk individual,
terdapat perbedaan antara individu yang satu dengan yang lainnya. Salah satu
perbedaan adalah kebutuhan akan kehidupan sehari-hari. Uang merupakan isu
besar kehidupan manusia, sehingga berbagai cara dilakukan agar mendapatkan
uang. Dalam hal ini, tinggi rendahnya pendapatan masyarakat sangat ditentukan
oleh aktivitas yang dikerjakan oleh masyarakat tersebut. Munculnya lapangan
pekerjaan dapat mengurangi angka pengangguran..
Pembangunan sebuah industri memberi konstribusi dan merupakan salah
satu faktor pendukung untuk mengurangi angka pengangguran, di mana
munculnya lapangan pekerjaan baru. Hal tersebut sangat disyukuri oleh
masyarakat Gampong Suak Puntong, apalagi masyarakat yang berada di sekitar
45
kawasan pembangunan industri tersebut. Dengan harapan di jadikan bagian dari
program aktivitas mereka.
Suasana yang demikian mungkin memberikan beberapa manfaat bagi
masyarakat yang berada di sekitar lokasi pembangunan PLTU tersebut, sehingga
peran pembangunan industri PLTU memberikan manfaat yang besar bagi
pendapatan masyarakat sekitar terutama masyarakat Suak Puntong
Masuknya industrialisasi PLTU di Gampong Suak Puntong salah satu
pembangunan yang bermanfaat dan berdampak terhadap pertumbuhan
perekonomian masyarakat Suak Puntong. Hal ini terlihat banyaknya
pembangunan yang dilakukan oleh masyarakat sebagai tempat berjualan di sekitar
industri menandakan salah satu dampak yang ditimbulkan oleh PLTU. Peralihan
mata pencaharianpun terjadi seperti membuka tempat berjualan di sekitar industri
karena industri mendatangkan pekerja baik dari dalam maupun luar daerah,
PLTU di Gampong Suak Puntong telah merubah mata pencaharian masyarakat,
karena bekerja di PLTU lebih menjanjikan dari pada bertani.
Berikut daftar perubahan mata pencaharian masyarakat suak puntong
setelah adanya PLTU.
Tabel 4: Perubahan mata pencaharian masyarakat Gampong Suak Puntong
setelah ada PLTU dan sebelum ada PLTU
No Jenis mata pencaharianSebelum ada PLTU
Jenis mata pencaharianSesudah ada PLTU
1 Petani Buruh di PLTU2 Nelayan Berdagang dan Buruh3 Penganguran Sopir dan buruh
Sumber: Hasil penelitian 2013
Hal tersebut sesuai dengan yang diungkapkan oleh (Setyawati, 2002)
sebagai berikut. Pembangunan industri telah memberikan pengaruh secara
46
langsung dan tidak langsung, pengaruh langsungnya adalah berkurangnya lahan
pertanian, sedangkan pengaruh tidak langsungnya adalah bergesernya mata
pencaharian penduduk setempat ke bidang industri dan jasa/perdagangan.
Pengaruh langsung dan tidak langsung tersebut juga ada yang positif dan negatif.
Pengaruh positifnya adalah menciptakan keanekaragaman kehidupan ekonomi
dan menciptakan lapangan kerja baru yang dapat meningkatkan taraf hidup
masyarakat. Sedangkan pengaruh negatifnya adalah munculnya kecemburuan
sosial masyarakat. Pengaruh negatif lainnya adalah polusi udara, kebisingan,
berkurangnya lahan pertanian yang menyebabkan petani yang hanya memiliki
sedikit lahan dan tidak memiliki keterampilan serta tingkat pendidikan yang
rendah menjadi tersingkir (Setyawati, 2002, h. 67 ).
Sesuai dengan yang diungkapakan oleh (Setyawati, 2002) industrialisasi
sangat mempengaruhi sosial ekonomi masyarakat begitu juga yang terjadi di
Gampong Suak Puntong di mana PLTU sangat mempengaruhi perekonomian
masyarakat baik yang tinggal di sekitar industri maupun yang tinggal jauh dari
kawasan industri. masyarakat Suak Puntong juga sangat merasakan perubahan
yang terjadi pada diri meraka dan kondisi di sekelilingnya seperti adanya
pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah gampong juga pembangunan yang
dilakukan oleh PLTU untuk Gampong Suak Puntong.
Berdirinya PLTU sangat berdampak bagi masyarakat Gampong Suak
Puntong dengan adanya industri terbukanya lapangan kerja yang menjadi peluang
bagi masyarakat dalam meningkatkan perekonomian masyarakat, PLTU juga
dimanfaatkan oleh masyarakat untuk berjualan di sekitar PLTU dan perubahan
47
mata pencarian terjadi pada masyarakat Gampong Suak Puntong dari petani
beralih ke berdagang.
Perubahan mata pencaharian masyarakat Suak Puntong membuat
masyarakat lebih mapan dalam ekonomi mereka, masyarakat dapat hidup lebih
baik dari kehidupan mereka dahulu yang disebabkan oleh berdirinya PLTU di
Gampong Suak Puntong sehingga masyarakat dapat menikmati pembangunan
yang dilakukan di Gampong Suak Puntong.
4.3.2 Faktor yang Mempengaruhi Perubahan Bagi Masyarakat GampongSuak Puntong yang Ditimbulkan Oleh PLTU.
Pembangunan industri di Gampong Suak Puntong mempengaruhi sosial
masyarakat, termasuk aspek lingkungan. Perkembangan dan pembangunan
Gampong membutuhkan ruang sebagai tempat hidup penduduk dengan
aktifitasnya, maka yang terjadi adalah perubahan penggunaan lahan. Industri
telah membuka lapangan pekerjaan baru. Tumbuhnya kawasan perindustrian,
maka akan membuka lapangan pekerjaan baru di pabrik yang dapat menyerap
ribuan buruh/tenaga kerja.
Dengan bertambahnya lapangan kerja tersebut yang disebabkan berdirinya
PLTU, maka pendapatan masyarakat jadi meningkat yang disertai juga dengan
peningkatan SDM-nya. Masyarakat akan memiliki pengalaman dan peningkatan
pengetahuan dengan bekerja di pabrik–pabrik perindustrian. Penambahan
lapangan pekerjaan, tidak saja hanya berasal dari kebutuhan industri akan tenaga
kerja, tetapi juga berasal dari pembukaan lapangan kerja baru dari sektor–sektor
ekonomi informal. Misalnya semakin bertumbuhnya warung–warung makan
untuk tempat makan pekerja PLTU, munculnya kebutuhan akan transportasi yang
48
menghidupkan usaha ojek, rumah kontrakan, toko-toko kelontong, bengkel, jasa
transportasi dan lain sebagainya. Sektor-sektor ekonomi informal yang
dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan para pekerja di kawasan industri.
Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya perubahan mata pencaharian
masyarakat Gampong Suak Puntong adalah karena adanya PLTU yang banyak
menyerap tenaga kerja sehingga banyak masyarakat yang memilih untuk bekerja
di industri tersebut. Faktor lain yang dirasakan oleh masyarakat adalah karena
banyaknya lahan pertanian atau tanah yang dijual oleh masyarakat untuk
meningkatkan perekonomian masyarakat, akhirnya masyarakat beralih pekerjaan,
ada yang bekerja di industri sebagai buruh maupun sopir, dari hasil penjualan
tanah banyak masyarakat yang memanfaatkan hasil dari penjualan tersebut untuk
membuka usaha baru seperti berjualan baik rumah makan maupun toko
kelontong.
Berikut daftar faktor perubahan mata pencaharian masyarakat Gampong
Suak Puntong
Tabel 5: Faktor penyebab perubahan mata pencaharian masyarakat
Gampong Suak Puntong.
No Faktor penyebab Jenis perubahan / dampak1 Adanya PLTU Polusi udara, terbukanya lapangan
kerja, terjadinya pembangunan,banyak truk angkutan,
Hilangnya Lahan Pertanian Berkurangnya pengangguran,terjadinya pembangunan infrastuktur.
Sumber : hasil penelitian 2013
Peningkatan sektor–sektor ekonomi informal ini merupakan perubahan
yang meningkatkan penghasilan masyarakat Gampong Suak Puntong yang
tinggal di kawasan industri tersebut, selain memberikan dampak–dampak positif,
49
pengembangan kawasan Industri juga memiliki dampak–dampak yang negatif
yang ditimbulkan oleh PLTU. Dampak yang negatif / kerugian ini kebanyakan
berkaitan dengan aspek lingkungan.
Hal tersebut sesuai yang diungkapkan oleh (Setya wati, 2002) sabagai
berikut. Pembangunan industri telah memberikan pengaruh secara langsung dan
tidak langsung, pengaruh langsung adalah berkurangnya lahan pertanian,
sedangkan pengaruh tidak langsung adalah bergesernya mata pencaharian
penduduk setempat ke bidang industri dan perdagangan. Pengaruh langsung dan
tidak langsung tersebut juga ada yang positif dan negatif.
Pengaruh positifnya adalah menciptakan keanekaragaman kehidupan
ekonomi dan menciptakan lapangan kerja baru yang dapat meningkatkan taraf
hidup masyarakat. Sedangkan pengaruh negatifnya adalah munculnya
kecemburuan sosial. Pengaruh negatif lainnya adalah polusi udara, kebisingan,
berkurangnya lahan pertanian yang menyebabkan petani yang hanya memiliki
sedikit lahan dan tidak memiliki keterampilan serta tingkat pendidikan yang
rendah menjadi tersingkir (Setyawati, 2002, h. 67).
Munculnya industri akan menimbulkan pengaruh misalnya saja
terjadinya pencemaran dan kerusakan lingkungan akibat polusi dari kawasan
industri. Polusi dari pabrik–pabrik di kawasan industri berupa polusi udara,
kebisingan, atau tanah yang umumnya menerima dampak negatif dari polusi ini
adalah warga yang tinggal di kawasan industri dan di sekitar kawasan industri.
50
50
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Setelah melakukan penelitian maka dapat disimpulkan bahwa dampak
yang terjadi akibat dari adanya PLTU:
1. Ada dua dampak yaitu positif dan negatif
a. Dampak positifnya adalah
- Perekonomian masyarakat meningkat,
- Terjadinya pembangunan di Gampong Suak Puntong baik yang di bangun
oleh PLTU maupun pembangunan yang dilakukan oleh masyarakat
Gampong Suak Puntong sendiri, seperti tempat berjualan di sekitar industri,
- Terbukanya lapangan kerja baru bagi masyarakat,
- Berkurangnya pengangguran.
b. Dampak negatif dari pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap adalah:
- Terjadinya polusi udara yang berasal dari operasi PLTU
- Banyaknya truk angkutan proyek dan ketidaknyamanan anak-anak bermain
karena banyaknya truk yang lalulalang di sekitar PLTU,
- Terjadinya kebisingan yang diakibatkan oleh suara pembangkit listrik.
2. Faktor yang mempengaruhi perubahan mata pencaharian pada Masyarakat
Suak Puntong adalah :
- Berdirinya PLTU masyarakat banyak berpindah pekerjaan sebagai pekerja
di PLTU.
51
- Banyaknya lahan pertanian yang hilang karena masyarakat telah menjual
ke PLTU sehinga masyarakat banyak beralih pekerjaan dari petani ke
pekerja di PLTU.
5.2 Saran.
Semoga tulisan ini menjadi pertimbangan Pihak PLTU juga harus melihat
dampak negatif yang ditimbulkan oleh PLTU, begitu juga dengan masyarakat
Gampong Suak Puntong peka terhadap lingkungan sekitar terhadap gejala-gejala
yang ditimbulkan oleh PLTU, yang bisa merugikan masyarakat.
Berdirinya PLTU dapat dimanfaatkan bukan hanya sebagai tempat untuk
menunjang perekonomian saja, tetapi bisa di jadikan sebagai modal sosial bagi
masyarakat Gampong Suak Puntong dalam hal pendidikan seperti pendanaan
beasiswa untuk anak-anak di Gampong Suak Puntong
52
DAFTAR PUSTAKA
Bagong Suyanto, Sutinah. 2008. Metode Penelitian Sosial: Berbagai AlternatifPendekatan. Kencana. Jakarta.
Burhan Bungin. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif: Komunikasi, Ekonomi, danKebijakan Publik Serta Ilmu-Ilmu Sosial Lainnya. Kencana. Jakarta.
Budiono, 2005.Kamus Bahasa Indonesia. Karya Agung. Surabaya.
Emzir. 2010. Metode Penelitian Kualitatif, Analisis Data. Raja Grafindo Persada.Jakarta.
Hartomo, Arnicun Aziz. 2001. Ilmu Sosial Dasar. Bumi Aksara. Jakarta.
Huntington, Sammuel P. 1986. Political Order in Changing Societies. NewHoven: YaleUniversity Press.
Juliansyah Noor. 2011. Metodelogi Penelitian: Skripsi, Tesis, Disertase, dankarya Ilmiah. Edisi Pertama. Kencana Prenada Media Group. Jakarta.
Lexy J. Moleong. 2011. Metodologi Penelitian Kualitatif. Remaja Rosdakarya.Bandung.
Luqman Ali, 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai Pustaka: Jakarta
Moleong, Lexy J. 2002. Metodologi penelitian kualitatif. Remaja Rosdakarya.Bandung
Moor, Wilbert E. 1988. Social Change. Englewood Cliffs: Prentice Hall.
Paul B. Horrton and Chester L. Hunt. 1984. Sociologi, Sixth Edition. Erlangga .
Piotr Szotompka. 2010. Sosiologi Perubahan Sosial. Prenada Media. Jakarta.
Soekanto, Soerjono. 2009. Sosiologi Suatu Pengantar. Raja Grafindo Persada.Jakarta.
Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Alfabeta:Bandung.
Salim Agus: 2002. Sosiologi Perubahan Sosial. Raja Grafindo Persada. Jakarta.
Setyawati, 2002 perubahan sosial dan masyarakat industri. Media.Jakarta.
53
Susanto, Astrid S. (1995). Sosiologi Pembangunan; Bandung: Penerbit PTBina Cipta
Raharjo, 2004. Pengantar Sosiologi Pedesaan dan Pertanian. Gajah MadaUniversity Press. Yogyakarta.
Tambunan, Tulus T.H. 2001. Perekonomian Indonesia Teori. karya cipta.Indonesi
Yusron Razak. 2008. Sosiologi Sebuah Pengantar: Tinjauan Pemikiran SosiologiPerspektif Islam. Laboratorium Sosiologi Agama. Jakarta.
syair79. Wordpress perubahan sosial/.17 April 2009. www.scribd.com. PLTU.Nadia alfa. 24 Febuari 2011.
(http://learning-of.slametwidodo.com)