skripsi oleh - digilib.uns.ac.id... · gelar sarjana pendidikan program studi pendidikan ekonomi...

113
PENDEKATAN KONTRUKTIVISTIK UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN KOMPUTER AKUNTANSI KELAS XII IPS 1 PADA SISWA SMA NEGERI 7 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2009 / 2010 SKRIPSI Oleh: EKO SULISTYO NIM K7404070 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2010

Upload: lamtu

Post on 07-Feb-2018

238 views

Category:

Documents


8 download

TRANSCRIPT

Page 1: SKRIPSI Oleh - digilib.uns.ac.id... · gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi ... Hal tersebut ditunjukkan dengan kenaikan dari 21 siswa ... Kelas XII IPS 1 SMA

PENDEKATAN KONTRUKTIVISTIK UNTUK MENINGKATKAN

KUALITAS PEMBELAJARAN KOMPUTER AKUNTANSI

KELAS XII IPS 1 PADA SISWA SMA NEGERI 7 SURAKARTA

TAHUN AJARAN 2009 / 2010

SKRIPSI

Oleh:

EKO SULISTYO NIM K7404070

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2010

Page 2: SKRIPSI Oleh - digilib.uns.ac.id... · gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi ... Hal tersebut ditunjukkan dengan kenaikan dari 21 siswa ... Kelas XII IPS 1 SMA

PENDEKATAN KONTRUKTIVISTIK UNTUK MENINGKATKAN

KUALITAS PEMBELAJARAN KOMPUTER AKUNTANSI

KELAS XII IPS 1 PADA SISWA SMA NEGERI 7 SURAKARTA

TAHUN AJARAN 2009 / 2010

Oleh:

EKO SULISTYO NIM K7404070

Skripsi

Ditulis dan diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan mendapatkan

gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi

Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi

Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2010

Page 3: SKRIPSI Oleh - digilib.uns.ac.id... · gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi ... Hal tersebut ditunjukkan dengan kenaikan dari 21 siswa ... Kelas XII IPS 1 SMA

HALAMAN PERSETUJUAN

Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji

Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

Persetujuan Pembimbing,

Pembimbing I Pembimbing II

Drs. Wahyu Adi, M. Pd Jaryanto, S. Pd, M. Si

NIP. 19630520 198903 1 005 NIP. 19760909 200501 1 001

Page 4: SKRIPSI Oleh - digilib.uns.ac.id... · gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi ... Hal tersebut ditunjukkan dengan kenaikan dari 21 siswa ... Kelas XII IPS 1 SMA

PENGESAHAN

Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima

untuk memenuhi persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.

Pada hari : Kamis

Tanggal : 29 Juli 2010

Tim Penguji Skripsi:

Nama Terang Tanda Tangan

Ketua : Dra. Sri Witirachmi, M.M .......................

Sekretaris : Sri Sumaryati, S.Pd, M.Pd .......................

Anggota I : Drs. Wahyu Adi, M.Pd .......................

Anggota II : Jaryanto, S.Pd, S.E, M.Si .......................

Disahkan oleh

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sebelas Maret

Dekan,

Prof. Dr. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd

NIP. 19600727 198702 1 001

Page 5: SKRIPSI Oleh - digilib.uns.ac.id... · gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi ... Hal tersebut ditunjukkan dengan kenaikan dari 21 siswa ... Kelas XII IPS 1 SMA

ABSTRAK

Eko Sulistyo. K7404070. PENDEKATAN KONTRUKTIVISTIK UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN KOMPUTER AKUNTANSI KELAS XII IPS 1 PADA SISWA SMA NEGERI 7 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2009 / 2010. Skripsi, Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Sebelas Maret Surakarta, Juni 2010.

Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan kualitas

pembelajaran komputer akuntansi kelas XII IPS 1 pada siswa SMA Negeri 7

Surakarta setelah adanya implementasi pendekatan kontruktivistik.

Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian tindakan kelas

(classroom action research). Obyek penelitian pada penelitian tindakan kelas ini

adalah berbagai kegiatan yang terjadi didalam kelas selama berlangsungnya

proses belajar mengajar. Penelitian ini dilaksanakan dengan kolaborasi antara

peneliti, guru kelas dan melibatkan partisipasi siswa. Sumber data yang digunakan

dalam penelitian tindakan kelas ini antara lain informan, tempat atau lokasi,

peristiwa, dokumen dan arsip. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan

observasi, wawancara, dan tes. Prosedur penelitian meliputi tahap: (1) identifikasi

masalah, (2) persiapan, (3) penyusunan rencana tindakan, (4) implementasi

tindakan, (5) pengamatan, dan (6) penyusunan laporan. Proses penelitian ini

dilaksanakan dalam tiga siklus, masing-masing siklus terdiri dari empat tahap,

yaitu: (1) perencanaan tindakan, (2) pelaksanaan tindakan, (3) observasi dan

interpretasi, dan (4) analisis dan refleksi. Setiap siklus dilaksanakan dalam tiga

kali pertemuan, masing-masing pertemuan selama 2 x 45 menit.

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa

terdapat peningkatan kualitas pembelajaran komputer akuntansi kelas XII IPS 1

SMA Negeri 7 Surakarta melalui implementasi pendekatan kontruktivistik. Hal

tersebut terefleksi dari beberapa indikator sebagai berikut: (1) Siswa terlihat

makin antusias dan bersemangat dalam mengikuti kegiatan apersepsi. Hal tersebut

ditunjukkan dengan adanya peningkatan jumlah siswa dari 13 siswa atau 49,37%

pada siklus I dan 17 siswa atau 62,19% pada siklus II menjadi 24 siswa atau

Page 6: SKRIPSI Oleh - digilib.uns.ac.id... · gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi ... Hal tersebut ditunjukkan dengan kenaikan dari 21 siswa ... Kelas XII IPS 1 SMA

80,00% pada siklus III, (2) Siswa terlihat makin antusias dan bersemangat dalam

mengikuti pembelajaran mata diklat komputer akuntansi. Persentase kenaikannya

dari 13 siswa atau 50,00% pada siklus I dan 18 siswa atau 64,28% pada siklus II

menjadi 27 siswa atau 85,26% pada siklus III, (3) Selama mengerjakan soal,

siswa terlihat teliti dan tepat dalam menyelesaikan soal yang diberikan oleh guru.

Hal tersebut ditunjukkan dengan kenaikan dari 21 siswa atau 71,59% pada siklus I

dan 22 siswa atau 75,86% pada siklus II menjadi 91,83% atau 30 siswa pada

siklus III, (4) Adanya peningkatan hasil belajar mata diklat komputer akuntansi

dari 65,70% atau sebanyak 23 siswa pada siklus I meningkat menjadi 24 siswa

atau 86,57% pada siklus II dan meningkat lagi pada siklus III yaitu sebanyak 30

siswa atau 91,83%. Peningkatan tesebut terjadi setelah guru melakukan beberapa

upaya, antara lain: (1) Penerapan metode pembelajaran Ceramah plus Demostrasi

dan latihan (CPDL) dengan pendekatan kontruktivistik, (2) Guru membuat

Rencana Pembelajaran terlebih dahulu sebelum mengajar sehingga kegiatan

belajar mengajar dapat berlangsung secara terarah dan terprogram, (3) Guru

mengadakan diskusi antar siswa disampingnya ketika membahas latihan soal

untuk memperjelas materi yang diajarkan, (4) Guru melakukan evaluasi setelah

pelaksanaan pembelajaran untuk meningkatkan prestasi belajar berikutnya.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dengan penerapan/implementasi

pendekatan kontruktivistik dapat meningkatkan keaktifan siswa dan kualitas

pembelajaran siswa.

Page 7: SKRIPSI Oleh - digilib.uns.ac.id... · gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi ... Hal tersebut ditunjukkan dengan kenaikan dari 21 siswa ... Kelas XII IPS 1 SMA

MOTTO

”Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami

memohon pertolongan. Tunjukilah kami jalan yang lurus”.

(Q.S.Al-Fatihah : 5-6)

”Disaat-saat sekarang ini, orang sebaiknya tidak mengatakan apa pun bila tak

ingin bertanggung jawab atas apa yang dikatakan sepanjang waktu dan untuk

selama-lamanya”.

(Abraham Lincoln)

”Mulailah dengan S.U.K.S.E.S

(Semangat, Usaha, Konsekuensi, Saran, Evaluasi, Smart)”.

(Penulis)

”Waktu adalah pedang, gunakanlah waktu itu sebelum kamu terluka karenanya”.

(Penulis)

Page 8: SKRIPSI Oleh - digilib.uns.ac.id... · gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi ... Hal tersebut ditunjukkan dengan kenaikan dari 21 siswa ... Kelas XII IPS 1 SMA

PERSEMBAHAN

Skripsi ini penulis persembahkan sebagai wujud rasa sayang,

cinta kasih penulis dan terima kasih penulis kepada :

Abi dan ummi tersayang yang telah memberikan doa

restu.

Istriku Tri Agustin Indriani dan putriku Annisa May

Anitya Nurjannah tercinta yang telah memberikan do’a,

cinta, kasih sayang dan semangat.

Rekan-rekan kerja FIF yang memberikan dorongan.

Semua keluarga yang tidak dapat disebutkan satu per

satu.

Almamater UNS.

Page 9: SKRIPSI Oleh - digilib.uns.ac.id... · gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi ... Hal tersebut ditunjukkan dengan kenaikan dari 21 siswa ... Kelas XII IPS 1 SMA

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas rahmat,

taufik dan hidayah-Nya, skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik oleh penulis

untuk memnuhi sebagian persyaratan untuk mendapatkan gelar Sarjana

Pendidikan.

Hambatan dan kesulitan yang penulis hadapi dalam menyelesaikan

penulisan skipsi ini dapat diatasi berkat bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu,

atas segala bentuk bantuannya penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd., selaku Dekan Fakultas Keguruan

dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Drs. Saiful Bachri, M.Pd., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan

Sosial yang telah memberikan ijin penulisan skripsi ini.

3. Drs. Wahyu Adi, M.Pd., selaku Ketua Bidang Keahlian Khusus Akuntansi

dan pembimbing I yang telah memberikan bimbingan dan arahan.

4. Jaryanto, S.Pd, M.Si, selaku pembimbing II yang telah memberikan dorongan,

arahan dan bimbingan dengan baik.

5. Dra. Hj. Endang Sri Kusumaningsih, M.Pd selaku Kepala SMA Negeri 7

Surakarta, serta guru, karyawan dan siswa-siswa kelas XII IPS 1 yang telah

banyak memberikan bantuan bagi penulis dalam penyusunan skripsi ini.

6. Drs. Joko Budi Santosa, selaku Wakasek Bidang Kurikulum yang telah

memberikan ijin untuk melaksanakan penelitian.

7. Dona Wijayanto, S.Pd , selaku guru mata diklat akuntansi yang telah

memberikan bantuan dan kerja sama bagi penulis dalam penyusunan skripsi

ini.

8. Bapak, Ibu dan Adikku tersayang yang selalu memberikan dorongan dan do’a.

9. Istriku Tri Agustin Indriani dan Putriku Annisa May Anitya Nurjannah

tercinta yang telah memberikan do’a, cinta, kasih sayang dan semangat untuk

menyelesaikan skripsi ini.

Page 10: SKRIPSI Oleh - digilib.uns.ac.id... · gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi ... Hal tersebut ditunjukkan dengan kenaikan dari 21 siswa ... Kelas XII IPS 1 SMA

10. Rekan – rekan kerja di FIF yang selalu memberikan dorongan untuk

menyelesaikan skripsi ini.

11. Semua keluarga dan semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu

persatu yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

12. Semua teman-teman penulis dibangku kuliah yang sudah lulus, Fuad, Arifin,

Yoke, Bambang dan Dina. Akhirnya bisa menyusul kalian.

13. Teman-teman baruku saat konsultasi, Kartika, Harjani, Nani,Umam dan yang

lain, yang dengan sabar menemani penulis.

Semoga amal kebaikan semua pihak tersebut mendapatkan imbalan dari

Allah SWT. Amin.

Penulis menyadari dalam penulisan skripsi ini masih banyak kekurangan,

namun penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca pada

umumnya dan perkembangan ilmu pengetahuan pada khususnya.

Surakarta, Juni 2010

Penulis

Page 11: SKRIPSI Oleh - digilib.uns.ac.id... · gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi ... Hal tersebut ditunjukkan dengan kenaikan dari 21 siswa ... Kelas XII IPS 1 SMA

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i

HALAMAN PENGAJUAN .......................................................................... ii

HALAMAN PERSETUJUAN ..................................................................... iii

HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... iv

HALAMAN ABSTRAK ............................................................................... v

HALAMAN MOTTO ................................................................................... vii

HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................... viii

KATA PENGANTAR.................................................................................... ix

DAFTAR ISI .................................................................................................. xi

DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xiv

DAFTAR TABEL ......................................................................................... xv

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xvi

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ............................................................. 1

B. Identifikasi Masalah ................................................................... 9

C. Pembatasan Masalah ................................................................... 10

D. Perumusan Masalah .................................................................... 10

E. Tujuan Penelitian ........................................................................ 10

F. Manfaat Penelitian ...................................................................... 11

BAB II. LANDASAN TEORI ...................................................................... 12

A. Tinjauan Pustaka ........................................................................ 12

1. Pengertian Pendekatan Konstruktivistik ................................ 12

a. Pengertian Pendekatan ..................................................... 12

b. Filsafat Konstruktivistik ................................................... 13

c. Pengertian Belajar Kontruktivistik..................................... 15

d. Pengertian Mengajar Kontruktivistik................................. 16

e. Keunggulan Pendekatan Kontruktivistik............................ 17

Page 12: SKRIPSI Oleh - digilib.uns.ac.id... · gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi ... Hal tersebut ditunjukkan dengan kenaikan dari 21 siswa ... Kelas XII IPS 1 SMA

f. Pentingnya Implementasi Pendekatan Kontruktivistik dengan

Metode CPDL dalam Meningkatkan Kualitas Pembelajaran.. 18

g. Rancangan Pembelajaran Kontruktivistik dengan Metode

CPDL.................................................................................... 22

2. Hakikat Proses Belajar Mengajar ........................................... 23

a. Hakikat Belajar................................................................. 23

b. Hakikat Mengajar............................................................. 24

c. Pengertian Pembelajaran .................................................. 25

d. Hakikat Komputer Akuntansi............................................ 27

e. Kualitas Pembelajaran Komputer Akuntansi..................... 29

f. Rancangan Pembelajaran Komputer Akuntansi Melalui

Pendekatan Kontruktivistik Dengan Metode CPDL................ 30

B. Penelitian Yang Relevan ............................................................. 32

C. Kerangka Pemikiran .................................................................... 33

D. Hipotesis Tindakan ...................................................................... 35

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ................................................... 36

A. Tempat dan Waktu Penelitian ..................................................... 36

B. Pendekatan Penelitian.................................................................. 37

C. Teknik Pengumpulan Data ......................................................... 41

D. Prosedur Penelitian...................................................................... 42

E. Proses Penelitian ......................................................................... 43

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.............................. 46

A. Deskripsi Lokasi Penelitian.......................................................... 46

B. Identifikasi Masalah Pembelajaran Komputer Akuntansi Kelas XII

IPS 1 di SMA Negeri 7 Surakarta ................................................. 51

C. Deskripsi Hasil Penelitian ........................................................... 54

1. Siklus I ........................................................................... 54

a. Perencanaan Tindakan Siklus I ................................. 54

b. Pelaksanaan Tindakan Siklus I ................................... 57

c. Observasi dan Interpretasi Siklus I ............................ 60

d. Analisis dan Refleksi Tindakan Siklus I ................... 62

Page 13: SKRIPSI Oleh - digilib.uns.ac.id... · gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi ... Hal tersebut ditunjukkan dengan kenaikan dari 21 siswa ... Kelas XII IPS 1 SMA

2. Siklus II ......................................................................... 64

a. Perencanaan Tindakan Siklus II ................................ 64

b. Pelaksanaan Tindakan Siklus II ................................. 68

c. Observasi dan Interpretasi Siklus II ............................ 71

d. Analisis dan Refleksi Tindakan Siklus II ................... 73

3. Siklus III ......................................................................... 74

a. Perencanaan Tindakan Siklus III .............................. 74

b. Pelaksanaan Tindakan Siklus III ................................ 77

c. Observasi dan Interpretasi Siklus III .......................... 80

d. Analisis dan Refleksi Tindakan Siklus III .................. 82

D. Pembahasan.................................................................................. 83

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN ...................................... 88

A. Simpulan ...................................................................................... 88

B. Implikasi ...................................................................................... 90

C. Saran ............................................................................................ 92

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 93

LAMPIRAN ................................................................................................... 95

Page 14: SKRIPSI Oleh - digilib.uns.ac.id... · gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi ... Hal tersebut ditunjukkan dengan kenaikan dari 21 siswa ... Kelas XII IPS 1 SMA

DAFTAR GAMBAR

halaman

Gambar 1. Skema Kerangka Pemikiran....................................................... 35

Gambar 2. Siklus Kegiatan Penelitian Tindakan Kelas .............................. 45

Gambar 3. Denah SMA Negeri 7 Surakarta................................................ 53

Gambar 4. Grafik Hasil Penelitian Pada Siklus I........................................ 62

Gambar 5. Grafik Hasil Penelitian Pada Siklus II....................................... 72

Gambar 6. Grafik Hasil Penelitian Pada Siklus III....................................... 82

Gambar 7. Grafik Hasil Penelitian Pada Siklus I, Siklus II, Siklus III......... 85

Page 15: SKRIPSI Oleh - digilib.uns.ac.id... · gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi ... Hal tersebut ditunjukkan dengan kenaikan dari 21 siswa ... Kelas XII IPS 1 SMA

DAFTAR TABEL

halaman

Tabel 1. Perbedaan pandangan kontruktivistik dan behavioristik .............. 17

Tabel 2. Jadwal Pelaksanaan Penelitian....................................................... 37

Tabel 3. Indikator Ketercapaian Belajar Siswa .......................................... 44

Tabel 4. Hasil Penelitian Aktifitas Siswa Selama Siklus I ......................... 62

Tabel 5. Hasil Penelitian Aktifitas Siswa Selama Siklus II ........................ 72

Tabel 6. Hasil Penelitian Aktifitas Siswa Selama Siklus III .................... 82

Tabel 7. Hasil Penelitian Siklus I, Siklus II, dan Siklus III ........................ 84

Page 16: SKRIPSI Oleh - digilib.uns.ac.id... · gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi ... Hal tersebut ditunjukkan dengan kenaikan dari 21 siswa ... Kelas XII IPS 1 SMA

DAFTAR LAMPIRAN

halaman Lampiran 1. Silabus Mata Diklat Komputer Akuntansi

Kelas XII IPS 1 SMA Negeri 7 Surakarta............................. 95

Lampiran 2. Catatan Lapangan 1 (Survey Awal) ……………………...... 97

Lampiran 3. Daftar Nilai Siswa XII IPS 1 (Skor Dasar)............................ 99

Lampiran 4. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I ....................... 101

Lampiran 5. Jawaban Soal Latihan Siklus I .............................................. 112

Lampiran 6. Jawaban Soal Kuis Siklus I ................................................... 114

Lampiran 7. Catatan Lapangan 2 Siklus I ................................................. 116

Lampiran 8. Daftar Observasi Keaktifan Selama Apersepsi....................... 120

Lampiran 9. Daftar Observasi Keaktifan dalam mengikuti pembelajaran... 121

Lampiran 10. Daftar Observasi Ketelitian dan Ketepatan dalam

menyelesaikan soal.................................................................. 122

Lampiran 11. Lembar Observasi Siklus I..................................................... 123

Lampiran 12. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II ...................... 125

Lampiran 13. Jawaban Soal Latihan Siklus II ........................................... 137

Lampiran 14. Jawaban Soal Kuis Siklus II ................................................ 139

Lampiran 15. Catatan Lapangan 3 Siklus II ............................................. 144

Lampiran 16. Daftar Observasi Keaktifan Selama Apersepsi..................... 148

Lampiran 17. Daftar Observasi Keaktifan dalam mengikuti pembelajaran. 149

Lampiran 18. Daftar Observasi Ketelitian dan Ketepatan dalam

menyelesaikan soal.................................................................. 150

Lampiran 19. Lembar Observasi Siklus II.................................................... 151

Lampiran 20. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus III .................... 153

Lampiran 21. Jawaban Soal Latihan Siklus III .......................................... 179

Lampiran 22. Jawaban Soal Kuis Siklus III ............................................... 186

Lampiran 23. Catatan Lapangan 4 Siklus III ............................................ 198

Page 17: SKRIPSI Oleh - digilib.uns.ac.id... · gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi ... Hal tersebut ditunjukkan dengan kenaikan dari 21 siswa ... Kelas XII IPS 1 SMA

Lampiran 24. Daftar Observasi Keaktifan Selama Apersepsi..................... 202

Lampiran 25. Daftar Observasi Keaktifan dalam mengikuti pembelajaran. 203

Lampiran 26. Daftar Observasi Ketelitian dan Ketepatan dalam

menyelesaikan soal.................................................................. 204

Lampiran 27. Lembar Observasi Siklus II.................................................... 205

Lampiran 28. Pedoman Wawancara Guru dan Siswa ................................ 207

Lampiran 29. Hasil Wawancara Guru dan Siswa

(Catatan Lapangan 5-9)........................................................ 211

Lampiran 30. Perijinan …………………………………………………… 223

Page 18: SKRIPSI Oleh - digilib.uns.ac.id... · gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi ... Hal tersebut ditunjukkan dengan kenaikan dari 21 siswa ... Kelas XII IPS 1 SMA

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi telah membuat arus informasi

mengalir begitu cepat sehingga kejadian di satu belahan bumi dapat dengan cepat

diketahui di belahan bumi lainnya dalam waktu singkat. Era globalisasi

menjanjikan masa depan yang semakin cerah bagi Negara yang telah sungguh-

sungguh mempersiapkan diri menghadapinya. Di sisi lain globalisasi menuntut

adanya persaingan semakin nyata dan ketat yang berimplikasi kepada tuntutan

demokrasi dan penghargaan terhadap martabat serta hak asasi manusia, sekaligus

tuntutan keterbukaan yang berarti tak terelakannya iklim kompetisi terbuka selain

menimbulkan persaingan yang semakin ketat antar bangsa dan dalam berbagai

bidang kehidupan, termasuk dibidang ilmu dan profesi.

Indonesia sebagai bagian dari dunia tidak dapat terlepas dari pengaruh

globalisasi. Era globalisasi menuntut Indonesia untuk bersaing ketat dengan

negara-negara lain didunia terutama dalam hal ilmu pengetahuan, teknologi dan

bisnis.Untuk menghadapi persaingan tersebut maka diperlukan sumber daya

manusia yang berkualitas tinggi. Pembangunan sumber daya yang berkualitas

tinggi pada dasarnya adalah untuk menciptakan dan mengembangkan ilmu dan

teknologi yang modern sebagai sarana untuk mewujudkan suatu masyarakat yang

maju, mandiri, dan sejahtera. Pembangunan sumber daya manusia perlu dilakukan

peningkatan agar dapat menciptakan iklim perubahan yang lebih baik dan dapat

berpartisipasi aktif terhadap pelaksanaan program-program pembangunan yang

telah direncanakan. Peningkatan sumber daya manusia dapat dilakukan dengan

salah satunya melalui proses pendidikan.

Proses pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk

menumbuhkembangkan sumber daya manusia dalam proses belajar mengajar agar

peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki,

kecerdasan, pengendalian diri, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan yang

diperlukan dirinya dan masyarakat. Melalui proses pendidikan akan terbentuk

Page 19: SKRIPSI Oleh - digilib.uns.ac.id... · gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi ... Hal tersebut ditunjukkan dengan kenaikan dari 21 siswa ... Kelas XII IPS 1 SMA

sosok–sosok individu sebagai Sumber Daya Manusia (SDM) yang akan berperan

besar dalam proses pembangunan bangsa dan negara. Manusia hidup tidak cukup

hanya tumbuh dan berkembang dengan dorongan instingnya saja, tetapi perlu

bimbingan terhadap perkembangan pribadi yang bersifat menyeluruh dan

pengarahan dari luar dirinya (pendidikan) agar ia menjadi manusia yang berhasil.

Oleh karena itu peran pendidikan demikian sangat penting sebab pendidikan

merupakan kunci utama untuk menciptakan SDM yang berkualitas sesuai dengan

nilai-nilai didalam masyarakat dan kebudayaan.

Tuntutan dihasilkannya SDM yang berkualifikasi sesuai dengan

permintaan pasar kerja, sebagai konsekuensi logis dari era persaingan kualitas

tersebut tampaknya tidak dapat ditunda-tunda lagi. Dengan demikian tidaklah

berlebihan jika dikatakan bahwa untuk menghadapi era globalisasi, SDM yang

mampu bersaing memang mutlak diperlukan. Untuk memenuhi tuntutan tersebut,

hampir setiap pihak yang berkepentingan menyandarkan harapannya pada institusi

yang menyelenggarakan pendidikan. Indra Bastian (2006: 184) juga

mengemukakan bahwa ”Agar pendidikan dapat memainkan perannya untuk

meningkatkan kualitas SDM, keterkaitan dengan dunia kerja harus difokuskan,

artinya lulusan pendidikan harus memiliki kemampuan dan keterampilan yang

relevan dengan tuntutan dunia kerja”. Jadi, secara umum SDM dianggap memiliki

kompetensi kerja jika yang bersangkutan memiliki kemampuan kerja yang

mencakup aspek pengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja yang sesuai dengan

standar yang ditetapkan.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang

Sistem Pendidikan Nasional (2003: 2), menyatakan bahwa:

1. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

2. Pendidikan nasional adalah pendidikan yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang berakar pada nilai-nilai agama, kebudayaan nasional Indonesia dan tanggap terhadap tuntutan perubahan zaman.

Page 20: SKRIPSI Oleh - digilib.uns.ac.id... · gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi ... Hal tersebut ditunjukkan dengan kenaikan dari 21 siswa ... Kelas XII IPS 1 SMA

3. Sistem pendidikan nasional adalah keseluruhan komponen pendidikan yang saling terkait secara terpadu untuk mencapai tujuan pendidikan nasional.

Hubungan antara proses pendidikan dengan tersedianya sumber daya

manusia yang berkualitas merupakan suatu hubungan logis yang tidak dapat

dipisahkan. Salah satu kebutuhan hidup yang terpenting adalah pendidikan. Hal

ini sangat berdasar mengingat pendidikan dijadikan sebagai salah satu tolok ukur

tingkat kesejahteraan manusia. Tentu saja berkualitas atau tidaknya tingkat

kesejahteraan seseorang dipengaruhi oleh sejauh mana kualitas pendidikan yang

diperolehnya di bangku sekolah. Dari keseluruhan proses pendidikan di sekolah

kegiatan belajar mengajar merupakan kegiatan yang paling pokok. Ini berarti

bahwa berhasil tidaknya pencapaian tujuan pendidikan banyak bergantung kepada

bagaimana proses belajar yang dilalui oleh siswa sebagai anak didik. Untuk

meningkatkan kualitas pada bidang pendidikan dipengaruhi oleh banyak faktor,

seperti kualitas masukan pendidikan, kualitas sumber daya pendidikan, kualitas

guru dan pengelola pendidikan, kualitas proses pembelajaran, sistem ujian dan

pengendalian kualitas, serta kemampuan pengelola pendidikan untuk

mengantisipasi dan menangani berbagai pengaruh lingkungan pendidikan.

Salah satu faktor yang akan dibahas selanjutnya yaitu peningkatan kualitas

proses pembelajaran. Mulyasa (2004: 58-59) menyatakan bahwa dalam

pelaksanaan pembelajaran Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) perlu

memperhatikan hal-hal sebagai berikut:

Pertama, pembelajaran harus lebih menekankan pada praktek, baik di laboratorium maupun di masyarakat. Dalam hal ini guru harus mampu memilih serta menggunakan strategi dan metode pembelajaran yang memungkinkan peserta didik mempraktekkan apa-apa yang dipelajarinya. Kedua, pembelajaran harus dapat menjalin hubungan sekolah dengan masyarakat. Dalam hal ini setiap guru harus mampu dan jeli melihat berbagai potensi masyarakat yang bisa didayagunakan sebagai sumber belajar dan menjadi penghubung antar sekolah dengan lingkungannya. Ketiga, perlu dikembangkan iklim pembelajaran yang demokratis dan terbuka, melalui pembelajaran terpadu. Keempat, pembelajaran perlu ditekankan pada masalah-masalah aktual yang secara langsung berkaitan dengan kehidupan nyata yang ada di masyarakat.

Page 21: SKRIPSI Oleh - digilib.uns.ac.id... · gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi ... Hal tersebut ditunjukkan dengan kenaikan dari 21 siswa ... Kelas XII IPS 1 SMA

Proses pembelajaran yang ada sekarang ini umumnya hanya bersifat satu

arah, dimana pihak guru yang aktif sedangkan siswa hanya sebagai pendengar

saja. Pembentukan pengetahuan siswa sangat dipengaruhi oleh guru. Telah

ditemukan di berbagai studi lapangan, bahwa sebagian besar dari guru SMA

dalam memberikan materi pelajaran dengan cara ekspositorik, yaitu sebagian

besar waktu mengajarnya digunakan untuk ceramah, memberikan informasi dan

menjelaskan dan hanya sebagian kecil waktu belajar mengajar yang digunakan

untuk kegiatan peserta didik. Peserta didik hanya mencatat dan melaksanakan

tugas/evaluasi yang diberikan guru. Padahal ada kecenderungan bahwa anak akan

belajar lebih baik jika lingkungan diciptakan secara alamiah. Belajar akan lebih

bermakna jika anak mengalami sendiri apa yang dipelajarinya, bukan

mengetahuinya. Pembelajaran yang berorientasi target penguasaan materi terbukti

berhasil dalam kompetensi mengingat jangka pendek, tetapi gagal dalam

membekali anak memecahkan persoalan dalam kehidupan jangka panjang. Dan

itulah yang terjadi di kelas-kelas kita.

Berbicara mengenai keterpurukan kualitas pendidikan di Indonesia dengan

berbagai indikatornya, memang tidak akan habis-habisnya. Hal ini antara lain

terbukti bahwa sistem pendidikan Indonesia merupakan yang terburuk dan berada

di bawah Vietnam dari 12 negara di Asia yang disurvei oleh Political and

Economic Risk Consultancy (PERC). Tetapi yang lebih penting dari pada itu

adalah bagaimana cara mengatasinya. Oleh karena itu, peneliti akan membahas

upaya peningkatan kualitas proses dan hasil dari pembelajaran khususnya kualitas

pembelajaran komputer akuntansi.

Sekolah Menengah Atas merupakan instansi/lembaga pendidikan yang

menghasilkan lulusan dengan berorientasikan untuk meneruskan pendidikan ke

jenjang yang lebih tinggi yaitu perguruan tinggi, baik itu perguruan tinggi negeri

maupun perguruan tinggi swasta. Beda dengan lulusan dari SMK yang

berorientasi langsung terjun ke lapangan usaha atau dunia kerja dengan berbekal

ilmu pengetahuan dan ketrampilan/keahlian yang didapatkan di bangku

sekolahnya. Lulusan yang mampu menembus dunia kerja adalah mereka yang

bukan hanya memiliki pengetahuan saja, tetapi juga memiliki kemampuan,

Page 22: SKRIPSI Oleh - digilib.uns.ac.id... · gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi ... Hal tersebut ditunjukkan dengan kenaikan dari 21 siswa ... Kelas XII IPS 1 SMA

ketrampilan dan kreatifitas yang tinggi. Salah satu faktor yang menyebabkan

kemampuan dan kreatifitas siswa rendah adalah kurangnya penekanan

pengetahuan dan penerapan praktek dalam kehidupan nyata. Sehingga siswa tidak

dapat mengetahui secara langsung gejala yang sebenarnya mereka alami dalam

hubungannya dengan pengetahuan yang mereka peroleh yang sesungguhnya

terdapat hubungan yang erat antara pengetahuan dengan gejala tersebut. Oleh

karena itu, banyak lulusan yang ingin bekerja yang hanya mengandalkan ijazah

dan sedikit pengetahuan tanpa melihat dan memahami hal tersebut.

Sekolah Menengah Umum (SMA) biasanya terbagi menjadi tiga kelas

yaitu Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), dan Bahasa

Indonesia. Untuk IPS sendiri ada salah satu mata pelajaran yang sebagian siswa

menggangap cukup sulit yaitu pelajaran akuntansi. Akuntansi merupakan

pelajaran yang berstruktur jelas dan memiliki kesulitan cukup tinggi dalam

mempelajarinya serta merupakan salah satu mata pelajaran yang dianggap momok

oleh sebagian besar siswa. Apalagi dalam kurun 2 tahun terakhir ini sudah mulai

adanya peningkatan dengan memasukkan mata pelajaran komputer akuntansi

kedalam kurikulum maupun hanya sebagai muatan lokal saja. Selain siswa harus

menguasai konsep dasar akuntansi, mereka juga harus mengusai pengoperasian

komputer akuntansi. Tidak sedikit siswa yang masih merasa kesulitan dalam

mengikuti pembelajaran komputer akuntansi. Hal ini bisa terjadi akibat beberapa

faktor, mungkin karena kualitas sumber daya manusia siswa atau mungkin juga

pendekatan atau metode pembelajaran yang kurang sesuai dengan karakteristik

pelajaran komputer akuntansi dan bisa diterima oleh siswa.

Berdasarkan hal tersebut maka perlu dilakukan pembenahan dalam

pembelajaran komputer akuntansi, sehingga konsep-konsep dalam pelajaran

komputer akuntansi lebih mudah dipahami oleh siswa. Pembenahan tersebut

antara lain dengan diterapkannya pendekatan kontruktivitis di sekolah. Pada

kenyataannya masih banyak guru yang belum menggunakan metode atau

pendekatan pembelajaran yang sesuai, pendekatan pembelajaran yang digunakan

adalah pendekatan pembelajaran tradisional atau konvensional. Dalam pendekatan

konvensional, metode pembelajaran yang masih banyak digunakan adalah dengan

Page 23: SKRIPSI Oleh - digilib.uns.ac.id... · gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi ... Hal tersebut ditunjukkan dengan kenaikan dari 21 siswa ... Kelas XII IPS 1 SMA

metode ceramah dan demostrasi yang dilakukan oleh guru tanpa melibatkan siswa

untuk aktif, dalam metode tersebut merupakan kombinasi antara menguraikan

materi pelajaran dengan memperagakan. Sehingga memposisikan guru sebagai

subjek dan instruktur dan siswa sebagai objek sehingga membuat siswa jenuh dan

malas dalam menerima pelajaran, kreativitas dan ketertarikan siswa dalam

mempelajari pelajaran komputer akuntansi pun sangat kurang. Keaktifan siswa

dengan menggunakan metode ceramah dan demostrasi sangat kurang karena siswa

terkondisikan untuk mendengarkan dan menirukan apa yang diperintahkan guru,

tanpa tahu konsep yang ada didalam pembelajaran komputer akuntansi. Sehingga

setiap kali diberikan latihan, siswa merasa bingung dalam mengerjakannya. Hal

inilah yang dapat menyebabkan rendahnya prestasi belajar siswa.

Salah satu mata pelajaran yang juga dimasukkan dalam muatan lokal

pendidikan yang diberikan pada siswa SMA, seperti SMA Negeri 7 Surakarta

khususnya program IPS kelas XII adalah komputer akuntansi. Dalam

pembelajaran yang biasa dilakukan, terdapat berbagai permasalahan yang

mengakibatkan tujuan dari pembelajaran tidak berjalan seperti apa yang

diharapkan.

Pada saat pembelajaran komputer akuntansi, siswa menunjukkan sikap

yang kurang berminat dan kurang antusias terhadap mata pelajaran komputer

akuntansi. Siswa terlihat bosan dan jenuh terhadap pelajaran komputer akuntansi

serta tidak memperhatikan pelajaran dengan seksama, hal ini dikarenakan :1)

Siswa lebih cenderung bermain internet dan game, 2) Kurangnya sarana dan

prasarana terutama buku pedoman praktek komputer akuntansi, 3) Guru belum

menguasai sepenuhnya tentang komputer akuntansi, 4) Metode yang digunakan

metode ceramah dan demonstrasi yang dilakukan oleh guru. Guru sudah mencoba

membangkitkan minat siswa dengan memberikan pendekatan secara langsung

dengan memotivasi dan menegur siswa yang tidak mau memperhatikan pelajaran.

Namun, cara ini ternyata belum mampu membangkitkan semangat dan minat

belajar siswa.

Kejenuhan siswa pada pembelajaran komputer akuntansi salah satunya

disebabkan karena penggunaan metode ceramah yang terlalu sering dibandingkan

Page 24: SKRIPSI Oleh - digilib.uns.ac.id... · gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi ... Hal tersebut ditunjukkan dengan kenaikan dari 21 siswa ... Kelas XII IPS 1 SMA

dengan metode demonstrasi oleh guru, siswa hanya diminta untuk mendengarkan

dan mencatat apa yang dijelaskan guru, serta mengerjakan apa yang diperintahkan

guru, sehingga siswa kurang memahami konsep dan proses pengerjaannya. Oleh

karena itu siswa menjadi bosan dan mengabaikan mata pelajaran komputer

akuntansi. Dampaknya, siswa akan mengalami kesulitan dalam menyelesaikan

tugas yang diberikan guru karena selain pemahaman siswa kurang, dalam mata

pelajaran komputer akuntansi melibatkan perhitungan dan berkaitan dengan

kejadian sehari-hari. Hal tersebut dapat diatasi apabila siswa dilibatkan secara

aktif dalam proses pembelajaran, sehingga siswa akan aktif mengungkapkan

pendapatnya tentang materi yang sedang dibahas dan bertanya disaat mereka

mengalami kesulitan.

Siswa cenderung malu untuk mengungkapkan pendapatnya jika diadakan

tanya jawab, pada waktu pelajaran teori komputer akuntansi dikelas. Mereka

memilih diam tidak bertanya meskipun sebenarnya mereka belum paham tentang

materi yang sedang dibahas. Sebagian siswa juga masih malu untuk maju ke

depan jika diminta guru untuk menjelaskan kembali apa yang mereka terima

setelah mendengarkan penjelasan guru.

Selain itu, berdasarkan survei awal yang dilakukan peneliti menunjukkan

bahwa kualitas pembelajaran komputer akuntansi di SMA Negeri 7 Surakarta

dapat dikatakan rendah, karena dalam pengamatan yang dilakukan peneliti pada

siswa kelas XII IPS 1 SMA Negeri 7 Surakarta, dari beberapa hasil pekerjaan

siswa, rata-rata nilai yang mereka peroleh adalah 5,75. Rata-rata tersebut masih

sangat jauh dibawah standar normal yaitu 7 dan hal itu mengindikasikan bahwa

pembelajaran komputer akuntansi yang selama ini dilakukan belum berhasil.

Muhibbin syah (1995: 213) mengemukakan bahwa ”Metode yang sesuai

untuk pembelajaran di laboraturium salah satunya adalah dengan metode ceramah

plus demostrasi dan latihan (CPDL)”. Metode CPDL merupakan perpaduan atau

kombinasi antara kegiatan menguraikan materi pelajaran dengan kegiatan

memperagakan dan juga adanya latihan. Sehingga metode CPDL ini sangat

berguna bagi proses belajar mengajar bidang studi atau materi pelajaran yang

berorientasi pada ketrampilan jasmaniah siswa dan juga metode ini cukup efektif

Page 25: SKRIPSI Oleh - digilib.uns.ac.id... · gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi ... Hal tersebut ditunjukkan dengan kenaikan dari 21 siswa ... Kelas XII IPS 1 SMA

karena membantu para murid untuk memperoleh jawaban dengan mengamati

suatu proses atau peristiwa tertentu, dimana keaktifan biasanya lebih banyak dari

pihak guru. Dengan latihan dimaksudkan bahwa guru atau siswa mencoba

mengerjakan sesuatu serta mengamati proses dan hasil percobaan dari

pembelajaran komputer akuntansi.

Secara umum peneliti ingin mengkaji dampak dari penerapan pendekatan

pengajaran komputer akuntansi yang baru pada SMA Negeri 7 Surakarta yaitu

pendekatan pengajaran pembentukan pengetahuan (konstruktivistik) dengan

metode ceramah plus demonstrasi dan latihan (CPDL). Alasan mengapa peneliti

ingin menerapkan pendekatan konstruktivistik dengan metode ceramah plus

demonstrasi dan latihan (CPDL), antara lain karena pendekatan tersebut

diharapkan dapat membentuk pengetahuan dan ketrampilan berlatihan dari peserta

didik serta dapat mengembangkan, memperbaiki dan mengubah konsep lama

melalui pengalaman yang mereka peroleh pada saat guru mendemonstrasikan

suatu materi atau permasalahan yang berkaitan dengan komputer akuntansi. Hal

ini didasarkan pada pemikiran bahwa konsep konstruktivistik merupakan

pendekatan pembentukan pengetahuan yang tidak diterima secara pasif melainkan

secara aktif dibangun dengan daya nalar subyektif.

Pendekatan konstruktivistik menekankan pada kemampuan mengkonstruk

pengetahuan dengan berdasarkan pengetahuan dan pengalaman sebelumnya, serta

guru bertindak mengarahkan ke tujuan tersebut. Dalam metode ceramah plus

demonstrasi dan latihan (CPDL) ini guru atau siswa menunjukkan dan

memperlihatkan suatu proses sehingga seluruh siswa dalam kelas dapat melihat

dan mengamati proses yang dipertunjukkan tersebut. Dengan metode demonstrasi,

siswa ikut aktif mencoba mengerjakan sesuatu serta mengamati gejala proses yang

terjadi dan akhirnya dapat menyimpulkan sendiri hal-hal yang dipelajari.

Oleh karena itu, melalui pendekatan konstruktivistik dengan metode

ceramah plus demonstrasi dan latihan (CPDL) dalam pembelajaran ini,

diharapkan dapat mendorong siswa untuk mengembangkan diri melalui belajar.

Bukan pembelajar yang hanya puas setelah materi yang ditargetkan telah dikuasai,

serta terciptanya proses pembelajaran komputer akuntansi yang efektif dan

Page 26: SKRIPSI Oleh - digilib.uns.ac.id... · gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi ... Hal tersebut ditunjukkan dengan kenaikan dari 21 siswa ... Kelas XII IPS 1 SMA

efisien. Dengan demikian diharapkan dapat mendorong pula terciptanya iklim

proses pendidikan dan pengajaran di kelas yang dapat memperlancar pencapaian

tujuan yang diharapkan, yaitu output yang bermutu di SMA Negeri 7 Surakarta.

Hal inilah yang menjadi faktor dilakukannya penelitian di SMA Negeri 7

Surakarta dengan judul ”PENDEKATAN KONSTRUKTIVISTIK UNTUK

MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN KOMPUTER

AKUNTANSI KELAS XII IPS 1 PADA SISWA SMA NEGERI 7

SURAKARTA TAHUN AJARAN 2009/2010”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan survei awal, peneliti menemukan beberapa permasalahan yang

timbul yang terkait dengan mata pelajaran komputer akuntansi antara lain :

1. Sarana dan prasarana pembelajaran kurang memadai (terbatasnya buku

pedoman praktek untuk siswa).

2. Siswa tidak terlalu antusias dan kurang berminat terhadap pelajaran komputer

akuntansi karena mereka merasa pembelajaran komputer akuntansi yang

selama ini dilaksanakan kurang menarik, sehingga mereka untuk mempelajari

komputer akuntansi juga kesulitan.

3. Guru merasa kesulitan dalam menerapkan metode pembelajaran yang tepat

untuk meningkatkan minat dan pemahaman siswa terhadap mata pelajaran

komputer akuntansi.

4. Siswa kurang aktif dalam pembelajaran komputer akuntansi yang biasa

dilakukan. Siswa cenderung tidak mempergunakan kesempatan untuk

bertanya tentang kesulitan yang mereka hadapi.

5. Hasil belajar yang tercermin dari prestasi siswa belum menunjukkan hasil

yang maksimal, dengan ditandai nilai rata-rata kelas untuk mata pelajaran

komputer akuntansi sangat rendah atau masih dibawah standar.

Page 27: SKRIPSI Oleh - digilib.uns.ac.id... · gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi ... Hal tersebut ditunjukkan dengan kenaikan dari 21 siswa ... Kelas XII IPS 1 SMA

C. Pembatasan Masalah

Untuk menjawab dan mengkaji permasalahan yang ada secara mendalam,

maka perlu adanya pembatasan masalah. Adapun pembatasan masalah dalam

penelitian ini yaitu untuk mengatasi kesulitan guru dalam menerapkan metode

pembelajaran yang tepat adalah dengan:

1. Penggunaan pendekatan konstruktivistik pada pembelajaran komputer

akuntansi dalam penelitian ini dilakukan dengan metode ceramah plus

demonstrasi dan latihan (CPDL).

2. Penilaian dilakukan dengan menilai proses dan hasil dari pembelajaran. Proses

pembelajaran yang dimaksudkan adalah proses kegiatan belajar mengajar

yang dilaksanakan di dalam kelas. Sedangkan hasil yang ditingkatkan adalah

prestasi belajar siswa setelah mengikuti pembelajaran dalam satu siklus.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan pada latar belakang dan pembatasan masalah yang

dikemukakan di atas, maka perumusan masalah dalam penelitian ini sebagai

berikut: ”Apakah pendekatan konstruktivistik dengan metode ceramah plus

demonstrasi dan latihan (CPDL) dapat meningkatkan kualitas proses dan hasil

pembelajaran komputer akuntansi kelas XII IPS 1 pada siswa SMA Negeri 7

Surakarta?”

E. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian merupakan pemandu dalam kegiatan penelitian agar

sesuai dengan perencanaan serta berjalan secara terarah. Dalam penelitian ini yang

menjadi tujuannya adalah untuk mendeskripsikan penerapan pendekatan

konstruktivistik dengan metode ceramah plus demonstrasi dan latihan (CPDL)

dalam upaya meningkatkan kualitas proses dan hasil pembelajaran komputer

akuntansi kelas XII IPS 1 pada siswa SMA Negeri 7 Surakarta.

Page 28: SKRIPSI Oleh - digilib.uns.ac.id... · gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi ... Hal tersebut ditunjukkan dengan kenaikan dari 21 siswa ... Kelas XII IPS 1 SMA

F. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Manfaat Teoritis

a. Bagi siswa

Mendapatkan kemudahan dalam menemukan pengetahuan dan

mengimplementasikan pengetahuannya dalam kehidupan sehari-hari.

b. Bagi guru

Sebagai motivasi untuk dapat menerapkan pendekatan konstruktivistik

dalam pembelajaran dalam rangka menghasilkan output yang bermutu

melalui proses pembelajaran bermutu pula. Selain itu guru juga dapat

membantu siswa dalam mengatasi kesulitan belajar komputer akuntansi.

c. Bagi Peneliti

Sebagai penerapan ilmu pengetahuan yang diterima di bangku perkuliahan

yang berupa teori terutama yang berkaitan dengan komputer akuntansi,

serta sebagai calon guru dapat berusaha sejak sekarang untuk belajar

menerapkan metode pembelajaran yang tepat untuk menyampaikan bahan

ajar sesuai dengan kondisi yang diinginkan siswa dalam proses

pembelajaran yang akan dilakukan.

2. Manfaat Praktis

a. Hasil penelitian ini dapat dipergunakan untuk referensi penelitian

selanjutnya yang berhubungan dengan hal yang sama.

b. Dapat dipergunakan sebagai media alternatif bagi guru dalam mengajarkan

materi yang lebih menyenangkan dan mudah dipahami.

Page 29: SKRIPSI Oleh - digilib.uns.ac.id... · gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi ... Hal tersebut ditunjukkan dengan kenaikan dari 21 siswa ... Kelas XII IPS 1 SMA

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

1. Pengertian Pendekatan Konstruktivistik

a. Pengertian Pendekatan

Setiap proses pembelajaran akan menampakkan permasalahan-

permasalahan yang harus dicarikan solusinya. Oleh karena itu, untuk

menyelesaikan suatu permasalahan pokok dalam memilih strategi belajar

mengajar yang benar maka diperlukan suatu pendekatan tertentu. Membahas

masalah pendekatan terutama dalam proses belajar mengajar tidak terlepas

dari pengertian pendekatan itu sendiri. Arif Rohman (2009:180)

mengungkapkan bahwa ”Pendekatan merupakan strategi yang dipakai guru

atau pengajar agar murid atau pembelajar bisa dengan mudah belajar dalam

rangka menyerap materi ajar secara lebih cepat. Rini Budiharti (2002: 2)

mengatakan bahwa:

Pendekatan adalah cara umum dalam memandang permasalahan atau obyek kajian, sehingga berdampak. Ibarat seorang mengenakan kacamata dengan warna tertentu di dalam memandang alam sekitar, kacamata yang berwarna hijau akan menyebabkan dunia kelihatan kehijau-hijauan, kacamata berwarna coklat membuat dunia kelihatan kecoklat-coklatan dan seterusnya.

W. Gulo (2004: 4) menyatakan bahwa ”Pendekatan merupakan titik

tolak atau sudut pandang kita dalam memandang seluruh masalah yang ada

dalam program belajar mengajar”. Selain itu Suwarna (2005:101) juga

menyatakan bahwa ”Pendekatan merupakan salah satu komponen

pembelajaran yang menentukan situasi belajar yang akan berlangsung”.

Berdasarkan definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa pendekatan

merupakan sudut (cara) pandang terhadap suatu persoalan yang muncul dalam

proses pembelajaran dan khususnya dalam konteks belajar mengajar. Cara

pandang tersebut menggambarkan cara bagaimana berpikir dan sikap

seseorang dalam menyelesaikan suatu permasalahan pembelajaran.

Page 30: SKRIPSI Oleh - digilib.uns.ac.id... · gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi ... Hal tersebut ditunjukkan dengan kenaikan dari 21 siswa ... Kelas XII IPS 1 SMA

Bagaimana kita melihat dan memecahkan permasalahan yang terjadi berdasar

cara pandang kita.

Pendekatan adalah salah satu komponen pembelajaran yang sangat

menentukan terhadap situasi dan pelaksanaan strategi belajar mengajar yang

akan berlangsung. Dalam melaksanakan strategi belajar mengajar harus

digunakan suatu pendekatan tertentu. Pilihan pendekatan akan menentukan

variasi metode, media, dan pola pengelompokan subyek belajar. Oleh karena

itu, pendekatan sangat penting dalam setiap proses belajar mengajar karena

dengan adanya pendekatan yang tepat dalam proses belajar mengajar akan

meningkatkan hasil belajar.

b. Filsafat Konstruktivistik

Filsafat konstruktivistik merupakan salah satu bagian dari filsafat

yang membahas mengenai pengetahuan dan juga bagaimana kita dapat

mengetahui sesuatu. Menurut Arif Rohman (2009:180) bahwa ”Pengetahuan

tidak bersumber dari luar akan tetapi dari dalam dan pengetahuan timbul

akibat dari kontruksi kognitif atas kenyataan melalui kegiatan manusia, yaitu

pengalaman”. Menurut Udin Saefudin Saud (2008 : 169) menyatakan bahwa

”Dalam proses memperoleh pengetahuan diawali dengan terjadinya konflik

kognitif, yang hanya dapat diatasi melalui pengetahuan diri. Pada akhirnya

proses belajar, pengetahuan akan dibangun sendiri oleh anak didik melalui

pengalamannya dari hasil interaktif dengan lingkungannya”.

Suwarna (2005: 120) mengatakan bahwa ”pengetahuan dibangun

oleh manusia sedikit demi sedikit, yang hasilnya diperluas melalui konteks

yang terbatas dan tidak dengan tiba-tiba. Arnie Fajar (2005: 22)

mengungkapkan bahwa ”Berdasarkan pandangan konstruktivisme,

pengetahuan tidak pernah dapat diobservasi secara independen. Pengetahuan

harus diperoleh secara personal dalam perasaan; tidak dapat ditransfer dari

seseorang ke orang lain seperti mengisi air ke dalam gelas”. Asri Budiningsih

(2005: 56) mengungkapkan gagasan konstruktivistik mengenai pengetahuan

adalah sebagai berikut :

Page 31: SKRIPSI Oleh - digilib.uns.ac.id... · gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi ... Hal tersebut ditunjukkan dengan kenaikan dari 21 siswa ... Kelas XII IPS 1 SMA

1) Pengetahuan bukanlah kumpulan fakta dari suatu kenyataan yang sedang dipelajari, melainkan sebagai konstruksi kognitif seseorang terhadap obyek, pengalaman, maupun lingkungannya.

2) Pengetahuan bukanlah sesuatu yang yang sudah ada dan tersedia dan sementara orang lain tinggal menerimanya.

3) Pengetahuan adalah sebagai suatu pembentukan yang terus menerus oleh seseorang yang setiap saat mengalami reorganisasi karena adanya pemahaman-pemahaman baru.

4) Pengetahuan bukanlah suatu barang yang dapat dipindahkan dari pikiran seseorang yang telah mempunyai pengetahuan kepada pikiran orang lain yang belum memiliki pengetahuan tersebut.

Berdasarkan ringkasan tersebut di atas, dapat dinyatakan bahwa

konstruktivistik adalah salah satu filsafat pengetahuan yang menekankan

bahwa pengetahuan kita adalah konstruksi (bentukan) kita sendiri. Maka

pengetahuan bukanlah tentang dunia lepas dari pengamatan tetapi merupakan

ciptaan manusia yang dikonstruksikan dari pengalaman atau dunia sejauh

dialaminya. Proses pembentukan ini berjalan terus menerus dengan setiap kali

mengadakan reorganisasi karena adanya suatu pemahaman yang baru.

Sedangkan pengalaman itu sendiri tidak harus diperhatikan sebagai

pengalaman fisik, tetapi juga sebagai pengalaman kognitif dan mental.

Proses pembentukan pengetahuan bukanlah hal yang sangat mudah

untuk diterima oleh peserta didik, dikarenakan membutuhkan ketrampilan

yang ditentukan dalam penerapan pendekatan pembentukan pengetahuan itu.

Pengetahuan tidak dapat dipindahkan begitu saja dari pikiran guru ke pikiran

siswa, tetapi juga bagi peserta didik untuk bisa menerima pengetahuan yang

dipindahkan guru, Artinya, bahwa siswa harus aktif secara mental

membangun struktur pengetahuannya berdasarkan kematangan kognitif yang

dimilikinya. Dengan kata lain, terbukti semakin kecilnya persentase peserta

didik yang mengerti pengetahuan yang diberikan apalagi persentase penerapan

pengetahuannya dalam kehidupan nyata. Proses pembentukan pengetahuan

merupakan hal yang tidak mudah, tidak hanya disebabkan oleh peserta didik

tetapi juga oleh guru itu sendiri. Siswa tidak diharapkan sebagai botol-botol

kecil yang siap diisi dengan berbagai ilmu pengetahuan sesuai dengan

kehendak guru.

Page 32: SKRIPSI Oleh - digilib.uns.ac.id... · gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi ... Hal tersebut ditunjukkan dengan kenaikan dari 21 siswa ... Kelas XII IPS 1 SMA

c. Pengertian Belajar Konstruktivistik

Belajar menurut pandangan konstruktivistik adalah proses

mengasimilasi dan menghubungkan pengalaman atau bahan yang dipelajari

dengan pengetahuan yang telah dimiliki siswa, sehingga pengetahuan yang

dimiliki siswa semakin berkembang. Arif Rohman (2009:181) mengatakan

bahwa “ Belajar merupakan proses aktif pembelajar atau pelajar dalam

mengkontruksi pengetahuan melalui pemaknaan teks, pemaknaan fisik,

dialog, dan perumusan pengetahuan”. Menurut Hudoyo (1990: 4) mengatakan

bahwa seseorang akan lebih mudah mempelajari sesuatu bila belajar itu

didasari kepada apa yang telah diketahui orang lain. Oleh karena itu, untuk

mempelajari suatu materi yang baru, pengalaman belajar yang lalu dari

seseorang akan mempengaruhi terjadinya proses belajar tersebut.

Sardiman (2007: 37-38) mengatakan bahwa ”Belajar merupakan

proses mengasimilasikan dan menghubungkan pengalaman atau bahan yang

dipelajarinya dengan pengertian yang sudah dimiliki, sehingga pengertiannya

menjadi berkembang”. Proses tersebut menurut Paulina Pannen (2001: 19)

memiliki ciri antara lain :

1) Belajar berarti membentuk makna. 2) Proses konstruksi membentuk pengetahuan berlangsung terus

menerus. 3) Belajar bukanlah kegiatan mengumpulkan fakta, melainkan lebih

suatu pengembangan pemikiran dengan membuat pengertian yang baru.

4) Belajar bukanlah hasil dari perkembangan tetapi merupakan perkembangan itu sendiri.

5) Perkembangan memerlukan penemuan baru dan rekontruksi pemikiran.

6) Proses belajar yang sebenarnya terjadi pada waktu skema seseorang dalam keraguan yang merangsang pemikiran lebih lanjut.

7) Hasil belajar dipengaruhi oleh pengalaman belajar dengan dunia fisik dan lingkungannya.

Berdasarkan uraian di atas jelas sekali bahwa makna belajar bagi

kaum konstruktivis adalah suatu proses organik untuk menemukan sesuatu,

bukan suatu proses mekanik untuk mengumpulkan fakta. Belajar itu suatu

Page 33: SKRIPSI Oleh - digilib.uns.ac.id... · gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi ... Hal tersebut ditunjukkan dengan kenaikan dari 21 siswa ... Kelas XII IPS 1 SMA

perkembangan pemikiran dengan membuat kerangka pengertian yang

berbeda. Peserta didik harus punya pengalaman dengan membuat hipotesis,

mengetes hipotesis, memanipulasi obyek, memecahkan persoalan, mencari

jawaban, mengilustrasikan, meneliti, berdialog, mengadakan refleksi,

mengungkapkan pertanyaan dan mengekspresikan gagasan untuk membentuk

konstruksi yang baru. Dapat pula hasil belajar merupakan tanggung jawab

bagi diri peserta didik yang meliputi pengalaman, ketrampilan, pengetahuan

yang telah dimiliki, kemampuan kognitif dan lingkungannya.

d. Pengertian Mengajar Konstruktivistik

Mengajar bukanlah memindahkan pengetahuan dari guru ke murid,

melainkan suatu kegiatan yang memungkinkan siswa membangun sendiri

pengetahuannya menurut pandangan kontruktivistik. Guru merangsang siswa

untuk menggunakan apa yang telah dimiliki, baik pengetahuan maupun

pengalamannya, agar dapat memahami dan menginterpretasi pengetahuan dan

pengalaman belajar yang baru. Mengajar berarti berprestasi dengan pelajar

dalam membentuk pengetahuan, membuat makna, mencari penjelasan dan

bersikap kritis.

Asri Budiningsih (2005: 59) mengungkapkan peranan kunci guru

dalam interaksi pendidikan adalah pengendalian, yang meliputi :

1) Menumbuhkan kemandirian dengan menyediakan kesempatan untuk mengambil keputusan dan bertindak.

2) Menumbuhkan kemampuan mengambil keputusan dan bertindak, dengan meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan siswa.

3) Menyediakan sistem dukungan yang memberikan kemudahan belajar agar siswa mempunyai peluang optimal untuk berlatih.

Dina Gasong (2007) mengungkapkan bahwa ”Mengajar berarti

menata lingkungan agar si belajar termotivasi dalam menggali makna serta

menghargai ketidakmenentuan. Atas dasar ini maka si belajar akan memiliki

pemahaman yang berbeda terhadap pengetahuan tergantung pada

pengalamannya, dan perspektif yang dipakai dalam menginterpretasikannya”.

Berdasar pengertian tersebut, mengajar berdasar pandangan

konstruktivistik merupakan suatu kegiatan membantu proses belajar siswa

Page 34: SKRIPSI Oleh - digilib.uns.ac.id... · gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi ... Hal tersebut ditunjukkan dengan kenaikan dari 21 siswa ... Kelas XII IPS 1 SMA

dengan menyediakan kesempatan untuk memperoleh pengalaman belajar dan

memberikan kegiatan-kegiatan yang merangsang pembentukan pengetahuan.

Guru atau pengajar hanya berperan sebagai mediator atau fasilitator yang

membantu agar proses belajar siswa berjalan dengan baik.

e. Keunggulan Pendekatan Konstruktivistik

Alasan penerapan pendekatan konstruktivistik dalam meningkatkan

kualitas pembelajaran yang sudah ada adalah karena pendekatan ini memiliki

keunggulan dibandingkan dengan pembelajaran yang sudah sering

dilaksanakan di dunia pendidikan kita yaitu pendekatan behavioristik.

Pembelajaran konstruktivistik dan pembelajaran behavioristik yang

dikemukakan oleh Asri Budiningsih (2005: 63) dapat dilihat pada tabel

berikut.

Tabel 1. Perbedaan Pandangan Konstruktivistik dan behavioristik

Konstruktivistik Behavioristik

1. Kurikulum disajikan mulai dari

keseluruhan menuju bagian-bagian,

dan lebih mendekatkan pada

konsep-konsep yang lebih luas.

2. Pembelajaran lebih menghargai

pada pemunculan pertanyaan ide-

ide siswa.

3. Siswa dipandang sebagai pemikir-

pemikir yang dapat memunculkan

teori-teori tentang dirinya.

4. Pengetahuan adalah kegiatan aktif

siswa yang berinteraksi dengan

lingkungannya.

1. Kurikulum disajikan dari bagian-

bagian menuju keseluruhan dengan

menekankan pada ketrampilan-

ketrampilan dasar.

2. Pembelajaran sangat taat pada

kurikulum yang telah ditetapkan.

3. Siswa dipandang sebagai ”kertas

kosong” yang dapat digoresi

informasi oleh guru, dan guru-guru

umumnya menggunakan cara

didaktik dalam menyampaikan

informasi kepada siswa.

4. Pengetahuan itu statis dan

merupakan kumpulan pasif dari

subyek dan obyek yang diperkuat

oleh lingkungannya.

Page 35: SKRIPSI Oleh - digilib.uns.ac.id... · gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi ... Hal tersebut ditunjukkan dengan kenaikan dari 21 siswa ... Kelas XII IPS 1 SMA

Konstruktivistik Behavioristik

5. Pengukuran proses dan hasil

belajar siswa terjalin dalam

kesatuan kegiatan pembelajaran,

dengan cara guru mengamati hal-

hal yang sedang dilakukan siswa,

serta melalui tugas-tugas pekerjaan.

6. Tujuan pembelajaran ditekankan

pada belajar bagaimana belajar

(learn how to learn)

7. Siswa-siswa banyak belajar dan

bekerja di dalam group process.

5. Penilaian hasil belajar atau

pengetahuan siswa dipandang

sebagai bagian dari pembelajaran,

dan biasanya dilakukan pada akhir

pelajaran dengan cara testing.

6. Tujuan belajar ditekankan pada

penambahan pengetahuan.

7. Siswa biasanya bekerja sendiri-

sendiri tanpa ada group process

dalam belajar.

Dari tabel 2.1 dapat diambil kesimpulan bahwa terdapat beberapa

keunggulan pendekatan konstruktivistik yaitu:

1) Pembelajaran konstruktivistik dikemas dalam proses ”konstruksi” bukan

”menerima” pengetahuan.

2) Pembelajaran memusatkan perhatian pada berpikir atau proses mental

siswa, tidak sekedar pada hasilnya. Disamping kebenaran atas jawaban,

proses yang digunakan siswa sehingga sampai pada jawaban tersebut juga

perlu dipahami oleh guru. Pendekatan ini lebih memfokuskan pada

kesuksesan siswa dalam mengorganisasikan pengalaman mereka.

3) Peran siswa lebih diutamakan dalam berinisiatif sendiri dan keterlibatan

aktif dalam kegiatan pembelajaran di dalam kelas.

4) Pendekatan konstruktivistik lebih menekankan pengajaran top down dari

pada bottom up.

f. Pentingnya Implementasi Pendekatan Konstruktivistik dengan Metode

Ceramah Plus Demonstrasi dan Latihan (CPDL) dalam Meningkatkan

Kualitas Pembelajaran

Page 36: SKRIPSI Oleh - digilib.uns.ac.id... · gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi ... Hal tersebut ditunjukkan dengan kenaikan dari 21 siswa ... Kelas XII IPS 1 SMA

Beraneka ragam persoalan yang dihadapi dalam pembelajaran yang

semakin rumit, seperti kurangnya perolehan pengetahuan yang bermakna bagi

siswa, sehingga banyak siswa yang menganggap bahwa pola pembelajaran

yang diterapkan kurang memberikan kebebasan berpikir, hanya mengejar

kurikulum semata, mengajarkan pengetahuan yang sulit dimengerti, tidak

mengajarkan keterampilan praktis dan banyak mengasah kognitif saja.

Sedangkan ranah afektif dan psikomotorik jarang dilibatkan. Selain itu,

banyak guru yang cenderung memberikan tugas-tugas yang banyak, dengan

hanya menuntut mereka agar mengerjakan secara maksimal tanpa memahami

keadaan fisik dan psikis mereka sebagai potensi yang harus dikembangkan.

Metode-metode pembelajaran yang kurang menarik, menyebabkan semangat

belajar siswa pun kurang termotivasi dengan baik, kurangnya keterampilan

yang dimiliki siswa, kurang optimalnya penggunaan media pembelajaran,

sehingga siswa merasa gaptek (gagap teknologi) terhadap perkembangan

teknologi dan sebagainya. Maka pembelajaran behavioristik yang selama ini

telah digunakan selama bertahun-tahun, tampaknya tidak mampu lagi

menjawab semua persoalan pembelajaran. Oleh karena itu, perlu dicari

alternatif pembelajaran yang lebih mampu mengatasi semua persoalan

pembelajaran yang ada, salah satunya adalah pendekatan konstruktivistik.

Selama beberapa dekade terakhir ini terjadi pergeseran dalam dunia

pendidikan, yaitu pergeseran dari teori behavioristik menuju ke teori

konstruktivistik. Menurut teori behavioristik tingkah laku adalah sesuatu yang

dapat dipelajari atau dilatihkan. Penekanan teori behavioristik adalah

perubahan tingkah laku setelah terjadi proses belajar dalam diri siswa. Selain

itu, menurut Arnie Fajar (2005: 21) bahwa ”Penelitian yang berkaitan dengan

konstruktivisme dapat meyakinkan dan tepat untuk dikatakan sebagai

terobosan untuk menjawab tantangan dalam mengembangkan sumber daya

manusia yang bermutu menjelang tahun 2020”.

Yatim Riyanto (2007) menyatakan bahwa pada dasarnya ada

beberapa tujuan yang ingin diwujudkan dalam pembelajaran konstruktivistik

antara lain:

Page 37: SKRIPSI Oleh - digilib.uns.ac.id... · gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi ... Hal tersebut ditunjukkan dengan kenaikan dari 21 siswa ... Kelas XII IPS 1 SMA

1) Memotivasi siswa bahwa belajar adalah tanggung jawab siswa itu sendiri.

2) Mengembangkan kemampuan siswa untuk mengajukan pertanyaan dan mencari sendiri jawabannya.

3) Membantu siswa untuk mengembangkan pengertian atau pemahaman konsep secara lengkap.

4) Mengembangkan kemampuan siswa untuk menjadi pemikir yang mandiri.

Salah satu upaya guru dalam menanggulangi hal tersebut diatas

dengan menggabungkan beberapa metode pengajaran, salah satu diantaranya

yakni metode Ceramah Plus Demonstrasi dan Latihan (CPDL). Metode

Ceramah Plus Demonstrasi dan Latihan (CPDL) merupakan salah satu metode

yang digunakan dalam pendekatan ini. Metode ini merupakan perpaduan atau

kombinasi antara kegiatan menguraikan materi pelajaran/ceramah dengan

kegiatan memperagakan/demostrasi dan juga adanya latihan. Menurut

Suprijanto (2005:88) mengemukakan bahwa” Metode ceramah adalah metode

dengan penyajian secara lisan oleh pembicara dengan menggunakan

pemikiran dan ide yang terorganisasi”. Menurut Mulyani Sumatri (2001: 133)

bahwa:

Metode demonstrasi diartikan sebagai cara penyajian pelajaran dengan memperagakan dan mempertunjukkan kepada peserta didik suatu proses, situasi atau benda tertentu yang sedang dipelajari baik dalam bentuk sebenarnya maupun dalam bentuk tiruan yang dipertunjukkan oleh guru atau sumber belajar lain yang memahami atau ahli dalam topik bahasan yang didemonstrasikan.

Nurmurtomo berpendapat bahwa metode latihan adalah metode yang

penyajiannya untuk memperoleh suatu ketangkasan, keterampilan tentang

sesuatu yang dipelajari anak dengan melakukannya secara praktis

pengetahuan-pengetahuan yang pelajari dan siap digunakan bila sewaktu-

waktu diperlukan”.( Error! Hyperlink reference not valid. 21 Desember

2009. Menurut Muhibbin syah (1995: 213) mengemukakan bahwa ”Metode

yang sesuai untuk pembelajaran di laboraturium salah satunya adalah dengan

metode ceramah plus demostrasi dan latihan (CPDL)”. Berdasarkan pendapat

diatas, dapat disimpulkan bahwa metode Ceramah Plus Demonstrasi dan

Page 38: SKRIPSI Oleh - digilib.uns.ac.id... · gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi ... Hal tersebut ditunjukkan dengan kenaikan dari 21 siswa ... Kelas XII IPS 1 SMA

Latihan (CPDL) merupakan cara mengajar di mana seorang pengajar

menjelaskan, mempertunjukkan, dan memperlihatkan serta melakukan

percobaan suatu proses, sehingga seluruh siswa dalam kelas melihat,

mengamati dan mencoba proses yang diberikan. ini sangat berguna bagi

proses belajar mengajar bidang studi atau materi pelajaran yang berorientasi

pada ketrampilan jasmaniah siswa dan juga metode ini cukup efektif karena

membantu para murid untuk memperoleh jawaban dengan mengamati suatu

proses atau peristiwa tertentu, dimana keaktifan biasanya lebih banyak dari

pihak guru. Dengan latihan dimaksudkan bahwa guru atau siswa mencoba

mengerjakan sesuatu serta mengamati proses dan hasil percobaan dari

pembelajaran komputer akuntansi.

Salah satu hal yang melatarbelakangi perlunya penggunaan metode

ceramah plus demonstrasi dan latihan (CPDL) dalam proses belajar mengajar,

yakni belajar adalah proses melakukan dan mengalami sendiri (learning by

doing and experiencing) apa-apa yang dipelajari. Dengan melakukan dan

mengalami sendiri, siswa diharapkan dapat menyerap kesan yang mendalam

ke dalam pikirannya.

Muhibbin Syah (2005: 210) mengemukakan bahwa ”Penggunaan

metode Ceramah plus demonstrasi dan latihan (CPDL) dalam proses belajar

mengajar memiliki arti penting yang strategis dalam memberantas penyakit

”verbalisme” (aliran pandangan yang berorientasi pada kemampuan hafalan di

luar kepala walaupun tak mengerti artinya)”.

Pendapat Darajat yang dikutip Muhibbin Syah (2005: 210), banyak

keuntungan psikologis paedagosis yang dapat diraih dengan menggunakan

metode ceramah plus demonstrasi dan latihan, antara lain yang terpenting

ialah:

1) Perhatian siswa dapat lebih dipusatkan

2) Proses belajar siswa lebih terarah pada materi yang sedang dipelajari

3) Pengalaman dan kesan sebagai hasil pembelajaran lebih melekat dalam

diri siswa.

Page 39: SKRIPSI Oleh - digilib.uns.ac.id... · gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi ... Hal tersebut ditunjukkan dengan kenaikan dari 21 siswa ... Kelas XII IPS 1 SMA

Kelebihan/kekuatan metode ceramah plus demonstrasi dan

latihan(CPDL) menurut Mulyani Sumantri (2001: 134) antara lain:

1) Kekuatan pelajaran menjadi lebih jelas dan lebih kongkrit dan menghindari verbalisme;

2) Memudahkan peserta didik memahami bahan pelajaran; 3) Proses pengajaran akan lebih menarik; 4) Merangsang peserta didik untuk lebih aktif mengamati dan dapat

mencobanya sendiri; 5) Dapat disajikan bahan pelajaran yang tidak dapat dilakukan dengan

menggunakan metode yang lain.

Kelemahan/keterbatasan metode ceramah plus demonstrasi dan

latihan menurut Mulyani Sumantri (2001: 134) adalah:

1) Memerlukan keterampilan guru secara khusus; 2) Keterbatasan dalam sumber belajar, alat pelajaran, situasi yang harus

dikondisikan dan waktu untuk mendemonstrasikan sesuatu; 3) Memerlukan waktu yang banyak; 4) memerlukan kematangan dalam perancangan atau persiapan.

Pentingnya penerapan metode ini dalam meningkatkan kualitas

pembelajaran adalah karena selain siswa menjadi lebih aktif dalam proses

pembelajaran, pengetahuan yang diterima oleh siswa juga lebih kekal dan

rasional, yang nantinya akan berdampak pada prestasi belajar siswa yang lebih

baik. Hal itu dikarenakan siswa membangun pengetahuannya dengan melihat

secara langsung prosedur/proses nyata (sebagai pengalaman), sehingga

pengetahuan yang sudah dimiliki siswa menjadi lebih kuat dan siswa merasa

yakin bahwa pengetahuannya benar-benar dapat dipahami. Pengetahuan yang

dimiliki bukanlah pengetahuan abstrak yang tidak jelas untuk dipahami.

g. Rancangan Pembelajaran Konstruktivistik Dengan Metode Ceramah Plus

Demonstrasi dan Latihan (CPDL)

Pendapat kaum konstruktivis, pembelajaran berarti partisipasi guru

bersama siswa dalam membentuk pengetahuan, membuat makna, mencari

kejelasan, bersikap kritis, dan mengadakan justifikasi. Jadi pembelajaran

adalah membantu seseorang berpikir secara benar dengan membiarkannya

berpikir sendiri. Berpikir yang baik lebih penting daripada mempunyai

jawaban yang benar atas suatu persoalan. Jika seseorang mempunyai cara

Page 40: SKRIPSI Oleh - digilib.uns.ac.id... · gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi ... Hal tersebut ditunjukkan dengan kenaikan dari 21 siswa ... Kelas XII IPS 1 SMA

berpikir yang baik, berarti cara pikirnya dapat digunakan untuk menghadapi

suatu fenomena baru, dan akan dapat menemukan pemecahan dalam

menghadapi persoalan yang lain. Sementara itu, siswa yang sekedar

menemukan jawaban benar belum pasti dapat memecahkan persoalan baru

karena mungkin ia tidak mengerti bagaimana menemukan jawaban itu.

Implikasi teori konstruksional terhadap pembelajaran menurut Zainal

Aqib (2007: 131) adalah sebagai berikut:

1) Dorong munculnya diskusi terhadap pengetahuan baru yang dipelajari.

2) Dorong munculnya berfikir divergent, kaitan dan pemecahan ganda, bukan hanya ada satu jawaban yang benar.

3) Dorong munculnya berbagai jenis luapan pikiran/aktivitas, seperti main peran, debat dan pemberian penjelasan kepada teman.

4) Tekanlah pada berfikir kritis seperti analisis, membandingkan, generalisasi, memprediksi dan menghipotesis.

5) Kaitan informasi baru ke pengalaman pribadi atau ke pengetahuan yang telah dimiliki oleh siswa.

6) Berikan kesempatan untuk menerapkan cara berfikir yang paling cocok dengan dirinya.

Akhmad Sudrajat (2008) bahwa langkah-langkah pembelajaran dengan

metode ceramah plus demonstrasi dan latihan yaitu:

1) Guru menyampaikan Tujuan Instruksional Khusus (TIK); 2) Guru menyajikan gambaran sekilas materi yang akan disampaikan 3) Siapkan bahan atau alat; 4) Menunjuk salah seorang siswa untuk mendemonstrasikan sesuai

skenario yang telah dipersiapkan; 5) Seluruh siswa memperhatikan demonstrasi dan menganalisa; 6) Tiap siswa atau kelompok mengemukakan hasil analisanya dan juga

pengalaman siswa yang didemonstrasikan; 7) Guru membuat kesimpulan.

2. Hakikat Kualitas Pembelajaran Komputer Akuntansi

a. Hakikat Belajar

Belajar merupakan kegiatan orang sehari-hari yang kompleks dan

meliputi banyak hal. Ada beberapa pengertian yang dikemukakan oleh para

ahli seperti M Sobry Sutikno (2003: 10) mendefinisikan bahwa ”belajar ialah

upaya pengajar dalam memberikan pengetahuan, baik afektif, kognitif,

Page 41: SKRIPSI Oleh - digilib.uns.ac.id... · gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi ... Hal tersebut ditunjukkan dengan kenaikan dari 21 siswa ... Kelas XII IPS 1 SMA

maupun psikomotorik kepada peserta didik”. Muhibbin Syah (2005: 89)

bahwa:

Belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang sangat fundamental dalam setiap penyelenggaraan jenis dan jenjang pendidikan, perubahan sebagai hasil dari proses belajar dapat ditunjukkan dalam berbagai bentuk seperti berubahnya pengetahuan, pemahaman, sikap dan tingkah laku, ketrampilan, kecakapan, kebiasaan serta perubahan aspek-aspek lain yang ada pada individu yang belajar.

Oemar Hamalik (2004: 194) ”Belajar pada hakikatnya adalah suatu

interaksi antara individu dan lingkungan”. Menurut Slameto (2003: 2) bahwa

“Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk

memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan,

sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya”.

Berdasarkan dari berbagai definisi tersebut, secara umum belajar

dapat dipahami sebagai suatu proses usaha yang dilakukan oleh setiap

individu untuk menumbuhkan dan meningkatkan pengetahuan (kognitif,

afektif, dan psikomotorik) dalam dirinya sebagai hasil dari pengalaman dan

interaksi dengan lingkungannya, sehingga dapat menciptakan suatu

perubahan tingkah laku secara keseluruhan baik yang dapat diamati secara

langsung maupun tidak langsung.

b. Hakikat Mengajar

Para ahli pendidikan memberikan batasan mengenai pengertian

mengajar karena adanya perbedaan sudut pandang terhadap makna mengajar.

Nana Sudjana (2001: 19) mengemukakan, “Mengajar adalah membimbing

kegiatan siswa belajar, mengajar adalah mengatur dan mengorganisasikan

lingkungan yang ada disekitar siswa, sehingga dapat mendorong dan

menumbuhkan siswa melakukan kegiatan belajar”. Muhibbin Syah (2005:

219) berpendapat bahwa ”Mengajar pada asasnya adalah kegiatan

mengembangkan seluruh potensi ranah psikologis melalui penataan

lingkungan sebaik-baiknya dan menghubungkannya dengan sswa agar terjadi

proses belajar”. Sardiman (2001: 47) ”Mengajar adalah sebagai suatu aktivitas

Page 42: SKRIPSI Oleh - digilib.uns.ac.id... · gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi ... Hal tersebut ditunjukkan dengan kenaikan dari 21 siswa ... Kelas XII IPS 1 SMA

mengorganisasi atau mengatur lingkungan sebaik-baiknya dan

menghubungkan dengan siswa, sehingga terjadi proses belajar”.

Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa mengajar

adalah aktivitas yang dilakukan untuk memfasilitasi pembelajaran dalam

artian sebagai petunjuk bagi pembelajar (siswa) untuk merubah dan

meningkatkan kemampuan, pengetahuan dan tingkah laku. Mengajar itu tidak

hanya proses menyampaikan materi kepada peserta didik saja, melainkan juga

proses membentuk nalar dan sikap siswa, sehingga siswa mampu

memecahkan setiap masalah yang mungkin dihadapinya. Guru juga dituntut

untuk dapat menciptakan suasana belajar dimana peserta didik dapat

mengkonstruksi pengetahuan mereka sendiri dengan dasar yang telah mereka

miliki.

c. Pengertian Pembelajaran

Pembelajaran adalah proses interaksi kegiatan belajar mengajar

(learning-teaching) antara peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar

pada suatu lingkungan belajar. Kegiatan belajar mengajar adalah suatu kondisi

yang dengan sengaja diciptakan oleh guru guna membelajarkan anak

didiknya, dimana guru sebagai pengajar dan siswa sebagai anak didik.

Kesatuan atau perpaduan kedua unsur ini maka lahirlah interaksi yang

edukatif dengan memanfaatkan bahan sebagai mediumnya.

Keberhasilan guru dalam melaksanakan pembelajaran dikelas adalah

jika guru dapat mengidentifikasi tujuan pembelajarannya dengan baik, yang

kemudian menggunakan strategi yang efektif untuk mencapai tujuan-tujuan

pembelajaran tersebut. Untuk itu guru harus membantu siswa untuk

memperoleh pemahaman yang mendalam tentang topik yang disajikannya.

Guru juga harus memicu siswa untuk terlibat secara aktif dalam pembelajaran

yang dilakukannya, sehingga siswa akan ikut terlibat secara aktif jika guru

membantu mereka dengan memberikan orientasi positif berdasarkan

kepercayaan dan keyakinan guru bahwa seluruh siswa akan dapat berhasil

dalam pembelajaran tersebut. Oleh karena itu, pembelajaran merupakan

aktivitas yang paling utama dalam kegiatan belajar mengajar.

Page 43: SKRIPSI Oleh - digilib.uns.ac.id... · gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi ... Hal tersebut ditunjukkan dengan kenaikan dari 21 siswa ... Kelas XII IPS 1 SMA

Proses belajar mengajar (pembelajaran) merupakan suatu kegiatan

yang komponennya bekerja sama sejak awal kegiatan sampai dengan kegiatan

berakhir. Hendaknya pembelajaran yang terjadi dapat dipersiapkan dan

dilaksanakan dengan sungguh-sungguh agar tujuan dari setiap pembelajaran

mencapai hasil akhir yang memuaskan. A. Syamsuddin (2004: 156)

menyatakan bahwa ” Proses belajar mengajar dapat diartikan sebagai suatu

rangkaian interaksi antara siswa dan guru dalam rangka mencapai tujuannya”.

Sedangkan menurut Andrias Harefa (2001: 66) mengemukakan bahwa ”

Pembelajaran berarti belajar bagaimana belajar atau learning how to lean dan

belajar bagaimana berpikir atau learning how to think sesuai dengan prinsip-

prinsip keilmuan tertentu”.

Oemar Hamalik (2003: 57) berpendapat bahwa ”Pembelajaran

merupakan suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi,

material, fasilitas, perlengkapan, dan prosedur yang saling mempengaruhi

dalam mencapai tujuan pembelajaran”. Beliau juga mengemukakan bahwa ada

tiga pengertian pembelajaran berdasarkan teori belajar, yaitu :

1) Pembelajaran adalah upaya mengorganisasi lingkungan untuk menciptakan kondisi belajar para peserta didik.

2) Pembelajaran adalah upaya mempersiapkan anak didik untuk menjadi warga masyarakat yang baik.

3) Pembelajaran adalah suatu proses membantu siswa menghadapi kehidupan masyarakat sehari-hari.

Berdasar pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran

adalah proses suatu interaksi tindak belajar dari peserta didik dengan tindak

mengajar dari pendidik yang dituntut keaktifannya dalam menciptakan dan

menumbuhkan kegiatan peserta didik melalui tahap rancangan, pelaksanaan

dan evaluasi serta sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran

merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar dapat terjadi proses

pemerolehan ilmu dan pengetahuan, serta proses pembentukan sikap dan

kepercayaan pada peserta didik.

Hal utama yang harus diperhatikan dalam penyelenggaraan proses

belajar mengajar (pembelajaran) adalah motivasi siswa, kurikulum, guru,

Page 44: SKRIPSI Oleh - digilib.uns.ac.id... · gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi ... Hal tersebut ditunjukkan dengan kenaikan dari 21 siswa ... Kelas XII IPS 1 SMA

strategi-metode-teknik pembelajaran dan pengajaran, media pendidikan,

waktu, tempat yang diperlukan untuk penyelenggaraan proses belajar

mengajar sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai. Tanpa dukungan dari

unsur-unsur tersebut, tujuan pembelajaran pun tidak akan bisa berjalan dengan

baik. Jadi, pembelajaran yang efektif harus dapat diciptakan dalam rangka

pencapaian tujuan pembelajaran tersebut. Karena sesungguhnya pembelajaran

efektif merupakan pembelajaran yang mengaktifkan seluruh komponen

pembelajaran secara seimbang dalam pelaksanaannya.

d. Hakikat Komputer Akuntansi

Komputer adalah serangkaian ataupun sekelompok mesin elektronik

yang terdiri dari ribuan bahkan jutaan komponen yang dapat saling bekerja

sama, serta membentuk sebuah sistem kerja yang rapi dan teliti. Sistem ini

kemudian dapat digunakan untuk melaksanakan serangkaian pekerjaan secara

otomatis, berdasar urutan instruksi ataupun program yang diberikan

kepadanya. Menurut Oemar Hamalik (1989:5) bahwa ”Komputer adalah

suatu teknologi canggih untuk memproses informasi secara cermat, cepat

dengan hasil yang akurat, sehingga memungkinkan para pengelola dan

pelaksana mengambil keputusan yang akurat pula”.

Akuntansi merupakan suatu siklus yaitu suatu proses kegiatan

akuntansi mulai dari terjadinya transaksi yang terjadi dalam perusahaan

sampai dengan penyusunan laporan keuangan yang terjadi secara terus

menerus dan berulang pada setiap periode akuntansi untuk menghasilkan

informasi berkenaan dengan transaksi keuangan. Informasi tersebut dapat

digunakan dalam rangka pengambilan keputusan dan tanggung jawab di

bidang keuangan baik oleh pelaku ekonomi swasta (Akuntansi perusahaan),

pemerintah (Akuntansi pemerintah), ataupun organisasi masyarakat lainnya

(Akuntansi publik). Maka, komputer akuntansi adalah suatu program

akuntansi yang memberikan kemudahan secara otomatis untuk menghasilkan

informasi berkaitan dengan transaksi keuangan. Sehingga seluruh aspek yang

dikelola dapat diukur dengan tepat waktu, tanpa harus menunggu selesainya

Page 45: SKRIPSI Oleh - digilib.uns.ac.id... · gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi ... Hal tersebut ditunjukkan dengan kenaikan dari 21 siswa ... Kelas XII IPS 1 SMA

laporan yang harus dibuat secara manual dan memakan waktu lama dalam

rangka pengambilan keputusan.

. Salah satu program akuntansi adalah komputer akuntansi yang

merupakan alat manajemen yang memonitor dan merekam transaksi keuangan

secara sistematis dengan menggunakan seperangkat komputer, serta

menyajikan informasi keuangan dalam bentuk laporan keuangan. MYOB

adalah program akuntansi yang didesain untuk memenuhi kebutuhan

penyediaan informasi akuntansi, sekaligus sebagai alat pengolah laporan

keuangan.

Duwi Priyatno (2009: 7) Mengungkapkan bahwa “dengan adanya

program komputer akuntansi, pencatatan akan lebih efektif dan efisien”. Salah

satu program komputer akuntansi, yaitu MYOB Accounting. MYOB

Acounting adalah program paket yang digunakan untuk data akuntansi, mulai

dari pencatatan profil perusahaan, membuat daftar rekening, mencatat saldo,

mencatat data pelanggan dan pemasok, mencatat transaksi lewat jurnal umum

atau menggunakan faktur, sampai laporan keuangan dan proses tutup buku.

Salah satu mata pelajaran yang diajarkan pada siswa kelas XII IPS 1

SMA Negeri 7 Surakarta adalah Komputer Akuntansi, yang mana Komputer

Akuntansi dimasukkan kedalam muatan lokal. Pada semester ganjil terdapat

pokok bahasan yang membahas tentang transaksi keuangan perusahaan

dagang dengan program MYOB Accounting versi 12. Fungsi mata pelajaran

komputer akuntansi di SMA adalah untuk mengembangkan pengetahuan,

ketrampilan, sikap rasional, teliti, jujur, dan bertanggung jawab melalui

prosedur pencatatan dan pengelolaan transaksi keuangan, penyusunan laporan

keuangan, dan penafsiran perusahaan berdasarkan Standar Akuntansi

Keuangan (SAK). Sedangkan tujuan diberikannya mata pelajaran komputer

akuntansi adalah untuk menghasilkan lulusan yang memiliki keunggulan

kompetitif dan komparatif sesuai standar mutu nasional dan internasional.

Sehingga bangsa ini tidak menjadi bangsa yang tertinggal dalam dunia global,

karena sesungguhnya bangsa yang berhasil adalah bangsa yang berpendidikan

dengan standar mutu yang tinggi.

Page 46: SKRIPSI Oleh - digilib.uns.ac.id... · gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi ... Hal tersebut ditunjukkan dengan kenaikan dari 21 siswa ... Kelas XII IPS 1 SMA

Khusus pada kelas XII pada semester ganjil terdapat pokok bahasan

yang membahas tentang transaksi keuangan perusahaan dagang dengan

program MYOB Accounting versi 12.

Berdasar uraian diatas, maka pada proses belajarnya diharapkan dapat

mendorong siswa untuk memanfaatkan berbagai program belajar, dan tidak

hanya di dalam kelas; artinya dalam proses pembelajarannya dapat

menggunakan lingkungan di luar kelas dan luar sekolah (masyarakat). Oleh

karena itu, dalam penerapan pendekatan konstruktivistik dengan metode

ceramah plus demonstrasi dan latihan (CPDL) ini diharapkan siswa mampu

membangun pengetahuannya melalui pembelajaran yang difokuskan pada

pengalaman mereka.

e. Kualitas Pembelajaran Komputer Akuntansi

Kualitas pembelajaran merupakan sebuah istilah yang mengandung

nilai yang terkait dengan tujuan, proses, dan standar pendidikan. Pembelajaran

yang berkualitas adalah pembelajaran yang baik secara moral, epistimologis,

maupun edukatif memiliki tujuan, proses, dan capaian dengan standar tinggi

sesuai dengan kriteria yang ditetapkan. Menurut Mulyasa (2006: 161)

menyatakan, ”Guru yang kreatif, profesional, dan menyenangkan harus

memiliki berbagai konsep dan cara untuk mendongkrak kualitas

pembelajaran”. Terdapat jurus jitu untuk mendongkrak kualitas pembelajaran,

antara lain:

a) Mengembangkan kecerdasan emosional (emosional quotient). b) Mengembangkan kreatifitas (creativity quotient). c) Mendisipilnkan peserta didik dengan kasih sayang. d) Mendayagunakan sumber belajar. e) Melibatkan masyarakat dalam pembelajaran.

Pembelajaran yang berkualitas menuntut keefektifan dan efisiensi

dalam penyelenggarannnya. Keefektifannya dan efisiensi menggunakan

penilaian berdasarkan kualitas tertentu.

Penilaian terhadap proses belajar dan mengajar sering diabaikan,

setidak-tidaknya kurang mendapat perhatian dibandingkan dengan penilaian

hasil belajar. Nana Sudjana (2008: 56) menyatakan bahwa “Penilaian kualitas

Page 47: SKRIPSI Oleh - digilib.uns.ac.id... · gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi ... Hal tersebut ditunjukkan dengan kenaikan dari 21 siswa ... Kelas XII IPS 1 SMA

pembelajaran tidak hanya berorientasi pada hasil semata-mata, tetapi juga

kepada proses”. Oleh sebab itu, penilaian terhadap hasil dan proses belajar

harus dilaksanakan secara seimbang. Penilaian terhadap hasil belajar semata-

mata, tanpa menilai proses, cenderung melihat faktor siswa sebagai kambing

hitam kegagalan pembelajaran pada khususnya dan pendidikan pada

umumnya. Padahal tidak mustahil kegagalan siswa itu disebabkan oleh

lemahnya proses belajar-mengajar dimana guru berperan sebagai

penanggungjawabnya. Di lain pihak, pembelajaran dikatakan berhasil apabila

perubahan-perubahan pada siswa sebagai akibat dari proses yang ditempuhnya

melalui program dan kegiatan yang dirancang dan dilaksanakan oleh guru

dalam proses mengajarnya.

Proses pembelajaran tahun-tahun sebelumnya, proses pembelajaran

masih menggunakan pendekatan behavioristik. Oleh karena itu, dalam

penerapan pendekatan konstruktivistik yang akan dilakukan oleh guru

bersama peneliti diharapkan pembelajaran akan memberikan kontribusi yang

lebih baik. Dampak dari penerapan tersebut dapat kita lihat tidak hanya dari

hasil akhir pembelajaran saja tetapi juga terhadap proses pelaksanaannnya.

Penilaian/evaluasi pembelajaran komputer akuntansi dengan pendekatan yang

baru akan dilakukan dengan menilai proses belajar mengajar dan hasil dari

pembelajaran yang dilaksanakan. Melalui penerapan pendekatan

konstruktivistik dengan menggunakan metode ceramah plus demonstrasi dan

latihan (CPDL) diharapkan kualitas pembelajaran baik proses maupun hasil

dapat menunjukkan peningkatan. Arnie Fajar ( 2005: 23) berpendapat bahwa:

Bagi kaum konstruktivis, pengajaran efektif menghendaki agar guru mengetahui bagaimana siswa memandang fenomena yang menjadi subyek pembelajaran. Pembelajaran selanjutnya dikembangkan dari gagasan yang telah ada itu, berakhir pada gagasan yang telah mengalami penguatan atau modifikasi.

f. Rancangan Pembelajaran Komputer Akuntansi Melalui Pendekatan

Konstruktivistik Dengan Metode Ceramah Plus Demonstrasi dan Latihan

(CPDL)

Page 48: SKRIPSI Oleh - digilib.uns.ac.id... · gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi ... Hal tersebut ditunjukkan dengan kenaikan dari 21 siswa ... Kelas XII IPS 1 SMA

Sebelum kegiatan belajar mengajar dilakukan, maka perlu disusun

rancangan pembelajaran komputer akuntansi melalui pendekatan

konstruktivistik dengan metode ceramah plus demonstrasi dan latihan adalah

sebagai berikut :

1) Guru menciptakan pembelajaran yang kondusif dan menyenangkan,

kemudian memberikan materi yang akan dibahas dengan didahului

pemberian apersepsi yang menyangkut materi sebelumnya agar siswa

dapat mengingat kembali,

2) Guru mendemonstrasikan tentang materi dan siswa diberi kesempatan

untuk mempelajari, memahami dan mengembangkan materi yang sudah

diterima siswa,

3) Siswa dibantu untuk mengungkapkan ide atau gagasan tentang gejala-

gejala yang mereka amati dalam kegiatan pemahaman yang telah

dilakukan secara jelas melalui demonstrasi.

4) Dalam demonstrasi, siswa akan menemukan ide-ide lain yang dapat

merangsang pikirannya untuk merekonstruksi gagasan awal jika tidak

cocok dan sebaliknya, menjadi lebih yakin bila gagasannya cocok. Dalam

tahap ini guru berperan sebagai mediator.

5) Ide yang sudah terbentuk diaplikasikan ke dalam permasalahan. Guru

memberikan soal latihan untuk dipecahkan oleh siswa secara individu.

6) Penilaian terhadap pembelajaran ini meliputi penilaian proses dalam

mengikuti pembelajaran dan penilaian hasil.

7) Melalui pembelajaran ini diharapkan kontribusi pelaksanaan pembelajaran

akan meningkat sehingga belajar yang bermakna akan didapatkan oleh

siswa.

Suatu proses pembelajaran dapat dinyatakan meningkat kualitasnya,

antara lain, apabila unsur-unsur yang terdapat di dalamnya menjadi lebih

sesuai (relevan) dengan karakteristik pribadi siswa, tuntutan masyarakat, serta

perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Page 49: SKRIPSI Oleh - digilib.uns.ac.id... · gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi ... Hal tersebut ditunjukkan dengan kenaikan dari 21 siswa ... Kelas XII IPS 1 SMA

B. Penelitian Yang Relevan

1. Teguh Tedi Budiyanto (2006) dalam penelitiannya yang berjudul Penerapan

Metode Pengajaran Pembentukan Pengetahuan (Constructivism) Sebagai

Upaya Meningkatkan Keaktifan Peserta Didik Untuk Mencapai Prestasi

Belajar Pada Mata Diklat Ekonomi Di SMK Kanisius Surakarta Tahun Diklat

2005/2006, menyimpulkan bahwa penerapan metode pembentukan

pengetahuan (constructivism) pada proses pembelajaran dapat meningkatkan

aktivitas belajar peserta didik, dan aktivitas belajar peserta didik dapat

meningkatkan hasil belajar/prestasi belajar peserta didik.

2. Srini M. Iskandar (2001) dalam penelitiannya yang berjudul Penerapan

Konstruktivisme dalam Pembelajaran Kimia di SMU, menjelaskan bahwa

metode pembelajaran yang mengacu kepada Teori Konstruktivisme lebih

menjanjikan daripada yang mengacu pada Teori Behaviorisme agar para siswa

dapat bertahan dan mampu bersaing di era globalisasi ini berdasarkan hasil-

hasil penelitian yang membandingkan keduanya.

3. Mohammad Masrur (2009) dalam penelitiannya yang berjudul Efektifitas

Metode Ceramah Plus Demonstrasi Dan Latihan (CPDL) Dalam

Meningkatkan Kompetensi Psikomotorik Siswa Pada Mata Pelajaran

Pendidikan Agama Islam (PAI) di SMP Negeri 11 Surabaya, menyatakan

bahwa efektifitas penggunaan metode Ceramah Plus Demonstrasi dan Latihan

(CPDL) memberikan pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan

kompetensi psikomotorik siswa pada mata pelajaran pendidikan agama Islam

di SMP Negeri 11 Surabaya diterima atau disetujui.

4. Sri Katun (2009) dalam penelitiannya yang berjudul Pengembangan Model

Pembelajaran Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang Berbasis Proyek Yang

Berorientasi Konstruktivistik Berbantuan Komputer Di SMA Negeri

Kabupaten Jember. (Disertasi), menjelaskan bahwa model pembelajaran siklus

akuntansi perusahaan dagang berbasis proyek yang berorientasi

konstruktivistik berbantuan komputer ini efektif dan efisien untuk mencapai

tujuan pembelajaran dan memiliki daya tarik untuk dikembangkan.

Page 50: SKRIPSI Oleh - digilib.uns.ac.id... · gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi ... Hal tersebut ditunjukkan dengan kenaikan dari 21 siswa ... Kelas XII IPS 1 SMA

Berdasar uraian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa ada persamaan dan

perbedaan antara penelitian ini dengan penelitian sebelumnya, Persamaannya

adalah :

a) Menggunakan model pembelajaran kontruktivistik,

b) Bertujuan untuk meningkatkan hasil prestasi belajar siswa, dan

c) Lebih mengutamakan latihan mandiri kepada siswa / siswa lebih aktif.

Perbedaannya adalah bahwa metode pembelajaran dan materi / bidang

ilmu yang digunakan berbeda. Sehingga dengan adanya persamaan dan perbedaan

ini, memberikan penelitian baru yang dapat berguna bagi keberhasilan proses

pembelajaran di sekolah.

C. Kerangka Pemikiran

Kerangka pemikiran merupakan arah penalaran yang sesuai dengan tema

dan masalah penelitian, serta didasarkan pada kajian teoritis untuk dapat sampai

kepada pemberian jawaban sementara atas masalah yang dirumuskan. Kerangka

berfikir dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. Belajar pada dasarnya

merupakan suatu proses pemerolehan informasi dan pengembangan potensi yang

dimiliki seseorang. Keberhasilan dalam pembelajaran berhubungan dengan peran

guru dan siswa yang menjalaninya. Oleh karena itu, komunikasi dan interaksi

sangat diperlukan agar apa yang dipelajari pada setiap pertemuan dapat

tersampaikan dengan baik. Demikian pula dengan penggunaan pendekatan

pembelajaran yang juga mempengaruhi keberhasilan dalam proses pembelajaran.

Pendekatan pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran mata

pelajaran komputer akuntansi, umumnya saat ini masih menggunakan pendekatan

konvensional, dimana kegiatan pembelajaran terpusat kepada guru, guru

mendominasi seluruh kegiatan pembelajaran dengan memberikan tumpukan

informasi yang bersifat teoritis walaupun ada praktek, namun masih mengikuti

apa yang dikatakan guru tanpa mengaitkan dan menyesuaikan dengan

pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki oleh siswa, sementara siswa hanya

menerima dan mencatat informasi dari guru. Sehingga siswa cenderung

Page 51: SKRIPSI Oleh - digilib.uns.ac.id... · gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi ... Hal tersebut ditunjukkan dengan kenaikan dari 21 siswa ... Kelas XII IPS 1 SMA

beranggapan bahwa dalam mempelajari komputer akuntansi hanya semata-mata

menghafal, bukan memahami konsep dan prinsip.

Waktu atau jam pelajaran yang diberikan dalam mata pelajaran komputer

akuntansi di SMA terbatas, sehingga dalam kegiatan belajar mengajar harus

berjalan secara efektif dan efisien. Kondisi kelas dalam kegiatan pembelajaran

dengan menggunakan pendekatan konvensional juga cenderung kurang kondusif,

siswa merasa jenuh karena hanya mendengarkan uraian materi atau ceramah guru

tanpa dilibatkan secara aktif, mereka lebih asyik dengan aktivitasnya sendiri

seperti berbincang-bincang dengan temannya maupun mengerjakan tugas

pelajaran lain tanpa memperhatikan penjelasan dari guru. Sehingga kelas menjadi

ramai dan tidak terkondisi dengan baik, waktu atau jam pelajaran tidak

dimanfaatkan dengan efisien, sebagian jam pelajaran digunakan oleh guru untuk

mengingatkan siswa agar tidak ramai. Dengan demikian penerapan metode

konvensional mengakibatkan kondisi siswa cenderung terlihat kurang termotivasi

dan kurang aktif dalam mengikuti proses pembelajaran sehingga prestasi belajar

yang dicapai siswa tidak maksimal.

Dilihat dari kondisi yang telah disebutkan di atas, peneliti berusaha

mencari alternatif yang dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas proses

pembelajaran. Peneliti bekerja sama dengan guru mencoba mencari strategi

pembelajaran yang sekiranya sesuai. Pendekatan kontruktivistik merupakan suatu

pendekatan yang dipilih untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Dengan

pendekatan kontruktivistik, peran dan potensi yang ada dalam diri siswa secara

aktif dapat dikembangkan dengan baik. Proses pembelajaran menjadi lebih

optimal, dengan pembelajaran yang berpusat kepada siswa sehingga terjadi

komunikasi yang baik antara guru dan siswa dalam proses pembelajaran. Alokasi

waktu/jam pelajaran menjadi lebih lebih efektif dan efisien, sehingga kegiatan

pembelajaran pun menjadi lebih kondusif, siswa lebih aktif dan bersemangat

dalam pembelajaran. Kondisi seperti ini mengakibatkan kualitas proses

pembelajaran komputer akuntansi menjadi lebih baik. Dengan demikian

penerapan pendekatan kontruktivistik dalam pembelajaran komputer akuntansi

diharapkan dapat menghasilkan kualitas pembelajaran komputer akuntansi

Page 52: SKRIPSI Oleh - digilib.uns.ac.id... · gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi ... Hal tersebut ditunjukkan dengan kenaikan dari 21 siswa ... Kelas XII IPS 1 SMA

meningkat atau tinggi. Untuk memperjelas kerangka pemikiran tersebut, dapat

dilihat dalam bagan sebagai berikut:

Gambar 1. Skema Kerangka Berpikir Peningkatan Kualitas Pembelajaran

Komputer Akuntansi Melalui Pendekatan Kontruktivistik

D. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan keterangan diatas, dapat dirumuskan hipotesis bahwa

pendekatan konstruktivistik dapat meningkatkan kualitas pembelajaran komputer

akuntansi kelas XII IPS 1 pada siswa SMA Negeri 7 Surakarta.

Pembelajaran terpusat pada guru

Guru kesulitan metode pembelajaran

yang tepat

Siswa kurang aktif dan kurang

bersemangat

Kualitas Pembelajaran Komputer Akuntansi Rendah

Pendekatan Konvensional

Kualitas Pembelajaran Akuntansi meningkat (Siswa lebih aktif, bersemangat, dan prestasi belajar meningkat)

Kondisi awal

Tindakan Kelas Pendekatan Kontruktivistik

Proses pembelajaran optimal, pembelajaran berpusat kepada siswa.

Siswa lebih aktif dan bersemangat

dalam pembelajaran

Guru menggunakan metode pembelajaran

yang tepat

Page 53: SKRIPSI Oleh - digilib.uns.ac.id... · gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi ... Hal tersebut ditunjukkan dengan kenaikan dari 21 siswa ... Kelas XII IPS 1 SMA

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 7 Surakarta, yang beralamat di

Jalan Mr. Muhammad Yamin No. 79 Surakarta, merupakan salah satu sekolah

milik pemerintah yang lahir dan berkembang sesuai dengan perkembangan waktu.

Sekolah ini dibawah pimpinan Ibu Dra. Hj. Endang Sri Kusumaningsih, M.Pd

yang bertindak sebagai kepala sekolah. Sekolah ini memiliki 24 ruang kelas yaitu

yang terdiri atas:

a) Kelas X terdiri dari 8 kelas,

b) Kelas XI terdiri dari 8 kelas,

c) Kelas XII terdiri dari 8 kelas ( 3 kelas IPA, 5 kelas IPS ).

Adapun yang menjadi subyek penelitian ini adalah siswa kelas XII IPS 1

dengan jumlah siswa 35 siswa. Alasan pemilihan sekolah ini sebagai tempat

penelitian adalah:

a) Menurut pendapat beberapa siswa (khususnya kelas XII IPS 1) bahwa dalam

pembelajaran komputer akuntansi yang dilakukan saat ini kurang menarik

dan belum menunjukkan hasil yang maksimal;

b) Lokasi penelitian yaitu letak SMA Negeri 7 Surakarta yang dekat dengan

tempat tinggal peneliti serta mudah dijangkau sehingga memudahkan untuk

memperoleh informasi yang dibutuhkan;

c) SMA Negeri 7 Surakarta memberikan ijin kepada peneliti untuk

mengadakan penelitian serta bersedia memberikan data-data yang

diperlukan;

d) Sekolah tersebut belum pernah dipergunakan sebagai objek penelitian

sejenis, sehingga terhindar dari kemungkinan penelitian ulang.

Pelaksanaan penelitian ini dilakukan secara kolaborasi dengan guru mata

pelajaran komputer komputer akuntansi yaitu Bapak Dona Wijayanto, S.Pd, yang

membantu dalam pelaksanaan observasi dan refleksi selama penelitian

Page 54: SKRIPSI Oleh - digilib.uns.ac.id... · gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi ... Hal tersebut ditunjukkan dengan kenaikan dari 21 siswa ... Kelas XII IPS 1 SMA

berlangsung, sehingga secara tidak langsung kegiatan penelitian bisa terkontrol

sekaligus menjaga kevalidan hasil penelitian.

2. Waktu Penelitian

Penulis merencanakan pelaksanaan penelitian dari bulan Oktober 2009

sampai dengan bulan April 2010. Waktu ini meliputi kegiatan persiapan sampai

penyusunan laporan penelitian, dengan jadwal sebagai berikut:

Tabel 2. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Dalam Penelitian

1. Persiapan Penelitian

a. Penyusunan Judul

b. Penyusunan Proposal

c. Perijinan

2. Perencanaan Tindakan

3. Implementasi Tindakan

a. Siklus I

b. Siklus II

c. Siklus III

4. Review

5. Penyusunan Laporan

Apr 2010

Jan 2010

Feb 2010

Mar 2010

Jenis Kegiatan

Okt 2009

Nov 2009

Des 2009

B. Pendekatan Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan dengan pendekatan Penelitian Tindakan

Kelas (PTK) yang dilakukan pada suatu obyek dan mengkondisikannya seperti

apa adanya. Menurut pendapat Kemmis dan Carr sebagaimana dikutip Kasihani

Kasbolah (2001: 9), “Penelitian tindakan kelas merupakan suatu bentuk penelitian

yang yang bersifat reflektif yang dilakukan oleh pelaku dalam masyarakat sosial

dan bertujuan untuk memperbaiki pekerjaannya, memahami pekerjan ini serta di

mana pekerjaan ini dilakukan”. Kegiatan penelitian berangkat dari permasalahan

riil yang dihadapi guru dalam proses belajar mengajar, kemudian direfleksikan

alternatif pemecahan masalahnya dan ditindaklanjuti dengan tindakan-tindakan

nyata yang terencana dan terukur. Hal penting dalam PTK adalah tindakan nyata

Page 55: SKRIPSI Oleh - digilib.uns.ac.id... · gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi ... Hal tersebut ditunjukkan dengan kenaikan dari 21 siswa ... Kelas XII IPS 1 SMA

(Action) yang dilakukan oleh guru (dan bersama pihak lain) untuk memecahkan

masalah yang dihadapi dalam proses belajar mengajar. Tindakan itu harus

direncanakan dengan baik dan dapat diukur tingkat keberhasilannya dalam

pemecahan masalah tersebut. Jika ternyata program tersebut belum dapat

memecahkan masalah yang ada, maka perlu dilakukan penelitian siklus

berikutnya (siklus kedua) untuk mencoba tindakan lain (alternatif pemecahan lain

sampai permasalahan dapat teratasi). Untuk lebih memahami apa yang dimaksud

PTK, perlu diketahui karakteristik dari PTK itu sendiri.

Karakteristik Penelitian Tindakan Kelas (PTK) menurut Zainal Aqib

(2007: 128) meliputi:

1) Didasarkan pada masalah yang dihadapi guru dalam instruksional. 2) Adanya kolaborasi dalam pelaksanaannya. 3) Peneliti sekaligus sebagai praktisi yang melakukan refleksi. 4) Bertujuan memperbaiki dan atau meningkatkan kualitas praktik

instruksional. 5) Dilaksanakan dalam rangkaian langkah dengan beberapa siklus. 6) Pihak yang melakukan tindakan adalah guru sendiri, sedangkan yang

melakukan pengamatan terhadap berlangsungnya proses tindakan adalah peneliti, bukan guru yang sedang melakukan tindakan.

Berdasarkan definisi tersebut penelitian tindakan kelas dapat diartikan

bahwa penelitian tindakan kelas merupakan suatu bentuk penelitian yang

memerlukan tindakan untuk menanggulangi masalah dalam bidang pendidikan

dan dilaksanakan dalam kawasan kelas atau sekolah tujuan untuk memperbaiki

dan atau meningkatkan kualitas pembelajaran. Sedangkan menurut Hopkins yang

dikutip Zainal Aqib (2007: 17) PTK mempunyai prinsip-prinsip yaitu:

1) Pekerjaan utama guru adalah mengajar, dan apapun metode PTK yang diterapkan seyogianya tidak mengganggu komitmen sebagai pengajar.

2) Metode pengumpulan data yang digunakan tidak menuntut waktu yang berlebihan dari guru sehingga berpeluang mengganggu proses pembelajaran.

3) Metodologi yang digunakan harus reliable, sehingga memungkinkan guru mengidentifikasi serta merumuskan hipotesis secara meyakinkan, mengembangkan strategi yang dapat diterapkan pada situasi kelasnya, serta memperoleh data yang dapat digunakan untuk menjawab hipotesis yang dikemukakannya.

Page 56: SKRIPSI Oleh - digilib.uns.ac.id... · gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi ... Hal tersebut ditunjukkan dengan kenaikan dari 21 siswa ... Kelas XII IPS 1 SMA

4) Masalah program yang diusahakan oleh guru seharusnya merupakan masalah yang cukup merisaukan, dan bertolak dari tanggungjawab profesional.

5) Dalam penyelenggaraan PTK, guru harus selalu bersikap konsisten menaruh kepedulian tinggi terhadap proses dan prosedur yang berkaitan dengan pekerjaannya.

6) Dalam pelaksanaan PTK sejauh mungkin harus digunakan clasroom excerding perspective, dalam arti permasalahan tidak dilihat terbatas dalam konteks kelas dan atau mata pelajaran tertentu, me;lainkan perspektif misi sekolah secara keseluruhan.

Siklus pelaksanaan PTK dilakukan melalui empat tahap, yakni: (1)

perencanaan tindakan, (2) pelaksanaan tindakan, (3) observasi dan interpretasi,

dan (4) analisis dan refleksi tindakan yang dapat digambarkan sebagai berikut :

Siklus I

Siklus II

Gambar 2. Siklus Penelitian Tindakan

(Suhardjono dalam Suharsimi Arikunto, Suhardjono, dan Sapardi, 2007: 74)

Keterangan:

1. Rencana Tindakan

Berdasarkan hasil pengidentifikasian dan penetapan masalah, peneliti

kemudian mengajukan suatu solusi alternatif yang berupa penerapan

Permasalahan

Permasalahan baru hasil refleksi

Perencanaan Tindakan I

Perencanaan Tindakan II

Refleksi I

Pelaksanaan Tindakan I

Pengamatan/ Pengumpulan Data I

Pelaksanaan Tindakan II

Refleksi II Pengamatan/

Pengumpulan Data II

Apabila permasalahan belum

terselesaikan

Dilanjutkan ke siklus

berikutnya

Page 57: SKRIPSI Oleh - digilib.uns.ac.id... · gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi ... Hal tersebut ditunjukkan dengan kenaikan dari 21 siswa ... Kelas XII IPS 1 SMA

pendekatan konstruktivistik dengan menggunakan metode ceramah plus

demonstrasi dan latihan (CPDL).

2. Pelaksanaan Tindakan

Keseluruhan tindakan yang dilaksanakan dalam penelitian ini

bertujuan untuk mengadakan perbaikan terhadap proses dan hasil

pembelajaran komputer akuntansi yang sebelumnya dirasakan kurang menarik

dan kurang efektif. Tindakan dalam penelitian ini berupa pembelajaran

komputer akuntansi dengan metode ceramah plus demonstrasi dan latihan

(CPDL) agar dapat menarik minat belajar siswa sekaligus mengaktifkan peran

siswa dalam pembelajaran komputer akuntansi. Setiap tindakan yang

dilaksanakan tersebut selalu diikuti dengan pemantauan dan evaluasi serta

analisis dan refleksi.

Dalam tahap ini peneliti melakukan observasi untuk mengetahui

apakah tindakan yang dilakukan sudah sesuai dengan rencana dan telah dapat

mengatasi permasalahan yang ada. Selain itu, peneliti juga melakukan

observasi untuk mengumpulkan data yang akan diolah untuk mengetahui

segala kelemahan yang mungkin muncul. Data yang telah dikumpulkan

tersebut diolah untuk menentukan tindakan penelitian berikutnya.

3. Pemantauan dan Evaluasi Tindakan

Kegiatan pemantauan yang dilakukan untuk memonitor tindakan

yang terjadi di dalam kelas. Dalam tahap ini, peneliti mengadakan observasi

sebagai partisipasi pasif, dimana peneliti berada dalam lokasi penelitian

namun tidak berperan aktif dalam kegiatan yang sedang berlangsung. Peneliti

hanya mengamati jalannya proses pembelajaran yang terjadi di dalam kelas

yang dipandu oleh guru sambil mencatat segala sesuatu yang terjadi selama

proses pembelajaran berlangsung. Setelah itu, peneliti mengadakan sharing

idea dengan guru yang bersangkutan mengenai hasil pengamatan peneliti.

Dalam forum sharing idea tersebut, diungkapkan kelemahan dan kelebihan

proses pembelajaran yang telah berlangsung dengan memfokuskan pada

penampilan guru di kelas dan respon siswa terhadap stimulan dari guru.

Page 58: SKRIPSI Oleh - digilib.uns.ac.id... · gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi ... Hal tersebut ditunjukkan dengan kenaikan dari 21 siswa ... Kelas XII IPS 1 SMA

Dalam tahap ini, peneliti bertindak sebagai partisipan pasif yang

mengamati jalannya peristiwa kegiatan pembelajaran di kelas. Setelah data

terkumpul, peneliti mengolah data tersebut hingga dapat disajikan pada guru

agar dapat dicari solusi untuk berbagai permasalahan yang muncul.

4. Analisis dan Refleksi Tindakan

Hasil evaluasi kemudian dianalisis untuk menentukan langkah-

langkah perbaikan apa yang bisa ditempuh, sehingga didapatkan suatu solusi

untuk semua permasalahan yang dialami oleh guru dan siswa dalam proses

pembelajaran komputer akuntansi.

Pada tahap ini, peneliti menganalisis atau mengolah data yang telah

dikumpulkan, kemudian menyajikannya dalam pertemuan dengan guru yang

bersangkutan. Setelah dilakukan diskusi dan bertukar pikiran dengan guru,

diambil suatu kesimpulan yang berupa hasil dari pelaksanaan penelitian. Dari

hasil penarikan kesimpulan ini, dapat diketahui apakah penelitian ini berhasil

atau tidak, sehingga dapat ditentukan langkah selanjutnya.

Hasil dari evaluasi digunakan untuk menentukan langkah-langkah lebih

lanjut atau tindak lanjut. Pelaksanaan tindakan kelas yang dihadapi tidak langsung

dapat diselesaikan dalam satu tindakan atau satu siklus, sehingga perlu adanya

satu tindakan perbaikan lanjutan terhadap masalah yang belum terselesaikan.

C. Teknik Pengumpulan Data

Sesuai dengan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini, maka

teknik pengumpulan data yang digunakan:

1. Wawancara

Wawancara dilakukan oleh interviewer kepada guru pamong dan siswa

terhadap kegiatan belajar mengajar yang dimaksudkan untuk memperoleh

informasi yang berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran komputer

akuntansi, penentuan tindakan dan respon yang timbul sebagai akibat dari

tindakan yang dilakukan. Jenis wawancara yang dilakukan adalah

wawancara bebas terpimpin dimana pengintervew membawa kerangka

Page 59: SKRIPSI Oleh - digilib.uns.ac.id... · gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi ... Hal tersebut ditunjukkan dengan kenaikan dari 21 siswa ... Kelas XII IPS 1 SMA

pertanyaan untuk disajikan, tetapi cara bagaimana pertanyaan itu diajukan

sesuai kebijaksanaan interviewer.

2. Observasi

Observasi merupakan proses perekaman data yang berasal dari kegiatan

belajar mengajar di dalam kelas yang berasal dari guru dan siswa dengan

mengamati semua kejadian yang ada selama berlangsungnya proses

pembelajaran. Jenis observasi yang peneliti lakukan adalah observasi

partisipan, artinya peneliti ikut terlibat dalam proses pembelajaran. Teknik

ini bertujuan untuk mengamati pelaksanaan dan perkembangan kegiatan

pembelajaran di dalam kelas dengan menerapkan metode pembelajaran

ceramah plus demonstrasi dan latihan (CPDL).

3. Tes

Tes merupakan pengumpulan data pada setiap akhir penyajian bahan ajar

atau akhir siklus. Pemberian tes dimaksudkan untuk mengetahui seberapa

jauh hasil belajar yang diperoleh siswa setelah kegiatan pemberian tindakan

dan untuk mengetahui tingkat keberhasilan pelaksanaan tindakan.

D. Prosedur Penelitian

Prosedur Penelitian merupakan tahapan-tahapan yang ditempuh dalam

penelitian dari awal sampai akhir. Prosedur penelitian ini terdiri dari beberapa

tahap kegiatan yaitu:

1. Tahap Pengenalan Masalah

Kegiatan yang dilakukan oleh peneliti pada tahap ini adalah :

a. Mengidentifikasi masalah

b. Menganalisis masalah secara mendalam dengan mengacu pada teori-teori

yang relevan

c. Menyusun bentuk tindakan yang sesuai dengan siklus pertama

d. Menyusun alat monitoring dan evaluasi

2. Tahap Persiapan Tindakan

Pada tahap ini peneliti melakukan persiapan yang meliputi :

a. Penyusunan jadwal penelitian

Page 60: SKRIPSI Oleh - digilib.uns.ac.id... · gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi ... Hal tersebut ditunjukkan dengan kenaikan dari 21 siswa ... Kelas XII IPS 1 SMA

b. Penyusunan rencana pembelajaran

c. Penyusunan soal evaluasi

3. Tahap Penyusunan Rencana Tindakan

Rencana tindakan disusun dalam tiga siklus, yaitu : siklus I, siklus II dan

siklus III. Setiap siklus terdiri dari empat tahap, yaitu tahap perencanaan

tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi dan interpretasi, serta tahap analisis

dan refleksi.

4. Tahap Implementasi Tindakan

Dalam tahap ini peneliti melaksanakan hipotesis tindakan, yakni untuk

meningkatkan kualitas proses dan hasil pembelajaran komputer akuntansi

melalui penerapan pendekatan konstruktivistik dengan metode ceramah plus

demonstrasi dan latihan (CPDL) dalam proses pembelajaran komputer

akuntansi. Hipotesis tindakan ini dimaksudkan untuk menguji kebenarannya

melalui tindakan yang telah direncanakan.

5. Tahap Pengamatan

Pada tahap ini peneliti melakukan pengamatan terhadap siswa yang sedang

melakukan kegiatan belajar-mengajar dibawah bimbingan guru.

6. Tahap Penyusunan Laporan

Pada tahap ini peneliti menyusun laporan dari semua kegiatan yang telah

dilakukan selama penelitian.

E. Proses Penelitian

Indikator yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah meningkatnya

kualitas pembelajaran komputer akuntansi pada siswa kelas XII IPS 1 SMA

Negeri 7 Surakarta melalui pengoptimalan penerapan pendekatan konstruktivistik

dengan metode ceramah plus demonstrasi dan latihan (CPDL). Setiap tindakan

upaya peningkatan indikator tersebut dirancang dalam satu unit sebagai satu

siklus. Setiap siklus terdiri dari empat tahap, yaitu: (1) Perencanaan Tindakan, (2)

Pelaksanaan Tindakan, (3) Observasi dan Interpretasi, dan (4) Analisis dan

Refleksi untuk perencanaan siklus berikutnya. Dalam penelitian ini, direncanakan

dalam tiga siklus.

Page 61: SKRIPSI Oleh - digilib.uns.ac.id... · gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi ... Hal tersebut ditunjukkan dengan kenaikan dari 21 siswa ... Kelas XII IPS 1 SMA

1. Rancangan Siklus I

a. Tahap Perencanaan

Pada tahap ini peneliti dan guru kelas menyusun:

1) Skenario pembelajaran sebagai berikut :

a) Guru menjelaskan materi pelajaran yang lampau yaitu transaksi

akuntansi pada perusahaan dagang dan mengaitkan dengan

pelajaran yang akan dipelajari yaitu komputer akuntansi.

b) Guru mendemonstrasikan mengenai fitur yang ada dalam MYOB.

c) Guru memberi tugas kepada siswa agar siswa menyelesaikan soal

latihan mengenai perusahaan dagang pada MYOB.

d) Siswa membahas jawaban soal latihan yang sudah dikerjakan.

2) Instrumen untuk evaluasi yang berupa soal tes tertulis.

3) Menetapkan indikator ketercapaian.

Tabel 3. Indikator Ketercapaian Belajar Siswa

Aspek yang diukur Target Capaian

Cara mengukur

Keaktifan siswa

selama apersepsi

70% Diamati saat guru memberikan apersepsi

kepada siswa pada awal pembelajaran

Keaktifan siswa

dalam mengikuti

pembelajaran

70% Diamati saat pembelajaran dengan

menggunakan lembar observasi dan dihitung

dari jumlah siswa yang menunjukkan perhatian

dan kesungguhan dalam KBM

Ketelitian dan

ketepatan siswa

dalam

menyelesaikan

persoalan/soal

80% Diamati saat pembelajaran dengan

menggunakan lembar observasi oleh peneliti

dan dihitung dari jumlah siswa yang diteliti dan

benar (tepat) dalam menyelesaikan soal

Ketuntasan hasil

belajar (standar

nilai 7)

80% Dihitung dari jumlah siswa yang mendapatkan

nilai 7 ke atas, untuk siswa yang mendapat nilai

7 dianggap telah mencapai ketuntasan belajar.

Page 62: SKRIPSI Oleh - digilib.uns.ac.id... · gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi ... Hal tersebut ditunjukkan dengan kenaikan dari 21 siswa ... Kelas XII IPS 1 SMA

b. Tahap pelaksanaan, dilakukan dengan melaksanakan skenario

pembelajaran yang telah direncanakan yang dilakukan bersamaan dengan

observasi terhadap dampak tindakan

c. Tahap observasi dan interpretasi, dilakukan dengan mengamati dan

menginterpretasikan aktivitas penerapan pendekatan konstruktivistik

dengan metode ceramah plus demonstrasi dan latihan (CPDL) pada proses

pembelajaran komputer akuntansi tentang kekurangan dan kemajuan

aplikasi tindakan pertama untuk mendapatkan data.

d. Tahap analisis dan refleksi, dilakukan dengan menganalisis hasil observasi

dan interpretasi sehingga diperoleh kesimpulan bagian mana yang perlu

diperbaiki/disempurnakan dan bagian mana yang telah memenuhi target.

2. Rancangan Siklus II dan Siklus III

Pada siklus II perencanaan tindakan dikaitkan dengan hasil yang

telah dicapai pada tindakan siklus I. Begitu pula pada siklus III perencanaan

tindakan dikaitkan dengan hasil yang telah dicapai pada tindakan siklus II

sebagai upaya perbaikan dari siklus tersebut dengan materi pembelajaran

sesuai dengan silabus mata pelajaran komputer akuntansi, termasuk

perwujudan tahap pelaksanaan, observasi dan interpretasi, serta analisis dan

refleksi yang juga mengacu pada siklus sebelumnya.

Page 63: SKRIPSI Oleh - digilib.uns.ac.id... · gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi ... Hal tersebut ditunjukkan dengan kenaikan dari 21 siswa ... Kelas XII IPS 1 SMA

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Lokasi Penelitian

1. Riwayat Singkat

SMA Negeri 7 Surakarta yang berdiri megah dan strategis di Jalan Mr.

Muhammad Yamin No. 79 Surakarta, merupakan salah satu sekolah milik

pemerintah. Berikut ini uraian sejarah berdirinya SMA Negeri 7 Surakarta

yang melalui beberapa periode, yaitu :

1. Periode I

Pada bulan Juli 1984 SMA Negeri 7 Surakarta berdiri dengan gedung

yang masih menginduk di SMA Negeri 3 Surakarta. Siswa-siswinya masuk

siang dan guru-guru yang mengajar juga guru SMA Negeri 3 Surakarta. Kepala

Sekolah SMA Negeri 7 Surakarta yang pertama adalah Bapak Soeyono, B.A.

Beliau menjabat kepala sekolah sejak bulan Juli 1984 sampai dengan tanggal

10 Juli 1985. Dasar penegerian SMA Negeri 7 Surakarta yaitu Keputusan

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 0558/1984

tanggal 20 Nopember 1984.

2. Periode II

Mulai tanggal 10 Juli 1985, Kepala Sekolah di jabat oleh Bapak Drs.

Soewandhi. Beliau menjabat sebagai Kepala Sekolah sampai dengan tanggal

21 Januari 1992.

3. Periode III

Pada tanggal 22 Januari 1986, SMA Negeri 7 Surakarta menempati

gedung baru yang terletak di Jalan Mr. Muhammad Yamin No. 79 Surakarta.

Pada saat itu memiliki 6 kelas, yaitu tiga ruangan untuk kelas I dan tiga

ruangan untuk kelas II. Tahun berikutnya bertambah tiga kelas sehingga

jumlahnya menjadi sembilan kelas. Dari tahun ke tahun SMA Negeri 7

Surakarta terus berkembang. Mulai tahun 1996 sekolah ini mempunyai 20

kelas yang terdiri dari 7 kelas I, 7 kelas II, dan 6 kelas III serta memiliki ruang

Page 64: SKRIPSI Oleh - digilib.uns.ac.id... · gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi ... Hal tersebut ditunjukkan dengan kenaikan dari 21 siswa ... Kelas XII IPS 1 SMA

guru seluas 200 m3. Mulai tahun 1997 sampai tahun 2001 sekolah mempunyai

22 kelas yang terdiri dari 7 kelas I dari IA sampai IG, 7 kelas II dari kelas IIA

sampai IIG dan 7 kelas III dari kelas III IPA1, III IPA 2, III IPS 1 sampai III

IPS 5 serta 1 ruang kelas khusus untuk pelajaran agama. Mulai tahun 2001

sampai sekarang sekolah ini memiliki 24 ruang kelas. Ruangan ini terdiri dari 8

kelas I, 8 kelas II, dan 8 kelas III dengan 3 IPA dan 5 IPS serta 1 ruang agama.

4. Periode IV

Bulan Januari 1992, Drs. Soewandhi selaku kepala sekolah SMA

Negeri 7 Surakarta pada waktu itu pensiun dan digantikan oleh Bapak Drs. Sri

Waloejo Mangoendoro. Beliau menjabat mulai tanggal 21 Januari 1992 sampai

tanggal 14 April 1992. Pada tanggal 14 April 1992 sampai dengan 1 Juli 1993

jabatan Kepala Sekolah dipegang oleh Bapak Soegiman, BSc. Pada tanggal 15

Juli 1993 sampai 1 September 1993 jabatan Kepala Sekolah di pegang oleh

Bapak Ibnu Soewarso, BA. Tanggal 1 September 1993 sampai dengan tanggal

1 Desember 1993 jabatan kepala sekolah di pegang oleh Bapak Widagdo, BA.

5. Periode V

Pergantian kepala sekolah kembali terjadi, tanggal 1 Desember 1993

sampai dengan 28 Juli 1995 dipegang oleh Bapak Soekiman. Dengan adanya

Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 7 tahun 1994 maka nama

SMA berganti menjadi SMU termasuk SMA Negeri 7 Surakarta. Kemudian

sejak tanggal 28 Juli 1995 Kepala SMA Negeri 7 Surakarta di jabat oleh Bapak

Ignatius Sutarjo sampai dengan 1997. Pada tanggal 1 Pebruari 1997 sampai

dengan tanggal 12 April 1997 jabatan kepala sekolah kembali dipegang oleh

Bapak Soekiman.

6. Periode VI

Pada tanggal 12 April 1997 sampai 7 April 1999 jabatan kepala

sekolah dipegang oleh Bapak Drs. Soediyono, MM. Kemudian pada tanggal 7

April 1999 sampai dengan Agustus 2002 jabatan kepala sekolah dipegang oleh

Bapak Drs. S. Saraswoto.

Page 65: SKRIPSI Oleh - digilib.uns.ac.id... · gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi ... Hal tersebut ditunjukkan dengan kenaikan dari 21 siswa ... Kelas XII IPS 1 SMA

7. Periode VII

Pada tanggal 7 Agustus 2002, jabatan kepala sekolah di pegang oleh

Bapak Drs. Edy Pudiyanto sampai sekarang. Dan sampai saat ini SMA Negeri

7 Surakarta telah memiliki 24 ruang kelas yaitu 8 kelas untuk kelas X, 8 kelas

untuk kelas XI dan 8 kelas untuk kelas III, yang meliputi 3 kelas untuk kelas III

IPA dan 5 kelas untuk kelas III IPS.

8. Periode VIII

Pada tanggal 16 November 2007 jabatan kepala sekolah dipegang

oleh Dra. Hj. Endang Sri Kusumaningsih, M.Pd sampai sekarang. Dan

sampai saat ini SMA Negeri 7 Surakarta telah memiliki 27 ruang kelas

yaitu kelas X berjumlah 9 kelas, dan 4 kelas untuk kelas XI IPA, 5 kelas

untuk kelas XI IPS. Untuk kelas XII sendiri terdiri dari 9 kelas yaitu 4

kelas untuk kelas XII IPA, 5 kelas untuk kelas XII IPS, serta terdapat juga

3 ruangan baru yang saat ini belum digunakan. Ruangan ini terletak

dilantai 2.

2. Keadaan Lingkungan Belajar

1. Jenis Bangunan yang Mengelilingi Sekolah

Jenis bangunan yang mengelilingi bangunan sekolah SMA Negeri 7 Surakarta terletak di Jalan Mr. Muhammad Yamin no. 79, Tipes, Kodya Surakarta. SMA Negeri 7 Surakarta terletak di tengah kota dengan batas-batas sebagai berikut :

Timur : Perkampungan penduduk.

Selatan : Lembaga Pendidikan Pratama Mulia.

Barat : Jl. Bhayangkara.

Utara : Jl. Mr. Muh. Yamin, Asrama Polisi.

U

T

S

B

Perk

ampu

ngan

Pen

dudu

k

Hotel Indah Palace

SMA N 7 SKA

Pratama Mulia

Kampung Tipes

Jl. B

haya

ngka

ra

mak

ro

Asrama Polisi

Jl. Mr. Muh. Yamin

Page 66: SKRIPSI Oleh - digilib.uns.ac.id... · gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi ... Hal tersebut ditunjukkan dengan kenaikan dari 21 siswa ... Kelas XII IPS 1 SMA

Gambar 3. Denah SMA Negeri 7 Surakarta

2. Kondisi Fisik

Kondisi fisik SMA Negeri 7 Surakarta sebagai berikut :

Luas tanah 7700 m2 yang terdiri dari : a. Tanah untuk bangunan sekolah : 3531 m2

b. Tanah untuk bangunan penjaga sekolah : 124 m2

c. Tanah untuk lapangan olah raga : 487 m2

d. Tanah untuk parkir : 1300 m2

e. Tanah untuk kebun : 294 m2

f. Tanah untuk halaman : 228 m2

g. Tanah untuk taman : 736 m2

Jumlah ruang kelas 24 kelas

Luas seluruh bangunan kelas 1928 m2

Luas per kelas 80 m2.

Luas bangunan lain : a. Lab. Fisika : 154 m2

b. Lab. Kimia : 154 m2

c. Lab. Biologi : 80 m2

d. Kantor TU : 127 m2

e. Ruang BP 3 : 12 m2

f. Gudang alat : 20 m2

g. Perpustakaan : 153 m2

h. Ruang UKS : 18 m2

Page 67: SKRIPSI Oleh - digilib.uns.ac.id... · gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi ... Hal tersebut ditunjukkan dengan kenaikan dari 21 siswa ... Kelas XII IPS 1 SMA

i. Ruang BK : 80 m2

j. Ruang Stensil : 24 m2

k. Ruang Serba Guna : 108 m2

l. Mushola : 250 m2

m. Gedung Olah Raga : 12 m2

n. Ruang Kepala Sekolah : 35 m2

o. Ruang Tamu : 40 m2

p. Ruang OSIS : 30 m2

q. Ruang Koperasi : 36 m2

r. Ruang Komputer : 42 m2

s. Ruang Transit : 21 m2

t. Ruang Ketrampilan : 31 m2

u. Ruang Guru : 200 m2

v. Gapura : 14 m2

w. Ruang Satpam : 12 m2

x. Bak Air : 6 m2

y. Ruang Ganti : 16 m2

z. WC. Kepala Sekolah : 6 m2

aa. WC. Guru : 16 m2

bb. WC siswa Pa : 24 m2

cc. WC sisa Pi : 24 m2

dd. Tempat parkir : 486 m2

ee. Bangunan seleser :1189 m2

ff. Pagar : 360 m2

gg. Bangunan tempat tinggal :

- Ruang penjaga : 85 m2

- Ruang ganti : 36 m2 hh. Monumen : 1.5 x 1.5 m

3. Visi dan Misi

Page 68: SKRIPSI Oleh - digilib.uns.ac.id... · gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi ... Hal tersebut ditunjukkan dengan kenaikan dari 21 siswa ... Kelas XII IPS 1 SMA

1. Visi : Unggul dalam Meraih Pendidikan Tinggi

2. Misi : Disiplin dan Budi Luhur Menuju Prestasi

4. Pelaksanaan Kurikulum

Kurikulum adalah seperangkat rencana-rencana pengeluaran isi dan

bahan mengajar serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan

Kegiatan Belajar Mengajar (KBM). Dengan demikian kurikulum dalam

pendidikan mempunyai kedudukan yang sangat penting dan berfungsi untuk

mewujudkan tujuan pendidikan. Kurikulum yang digunakan SMA Negeri 7

Surakarta sejak tahun ajaran 2008/2009 adalah Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan (KTSP).

B. Identifikasi Masalah Pembelajaran Komputer Akuntansi Kelas XII

IPS 1 di SMA Negeri 7 Surakarta

Sebelum melaksanakan proses penelitian, terlebih dahulu peneliti

melakukan kegiatan identifikasi masalah (observasi awal) dengan bertanya kepada

guru dengan tujuan untuk mengetahui keadaan nyata yang ada di lapangan.

Observasi awal dilakukan tanggal 31 Oktober 2009 di SMA Negeri 7 Surakarta.

Hasil dari identifikasi masalah tersebut adalah sebagai berikut :

1. Ditinjau dari Segi Siswa

a. Sarana dan prasarana pembelajaran kurang memadai (terbatasnya buku

paket untuk siswa).

Proses pembelajaran komputer akuntansi di SMA Negeri 7

Surakarta ini didukung dengan buku yang mana masing-masing siswa

berhak untuk meminjam tiap buku yang tersedia di perpustakaan sekolah.

Namun, kenyataan yang terjadi adalah tidak semua siswa bisa

mendapatkan buku tersebut. Hal itu dikarenakan jumlah buku yang

tersedia sangat terbatas, sehingga siswa terpaksa menggunakan satu buku

untuk dua orang. Keterbatasan tersebut berdampak pada terhambatnya

proses belajar siswa (baik belajar di rumah maupun di sekolah).

b. Siswa tidak terlalu antusias dan kurang berminat terhadap pelajaran

komputer akuntansi.

Page 69: SKRIPSI Oleh - digilib.uns.ac.id... · gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi ... Hal tersebut ditunjukkan dengan kenaikan dari 21 siswa ... Kelas XII IPS 1 SMA

Kejenuhan siswa pada pembelajaran komputer akuntansi salah

satunya disebabkan karena penggunaan metode ceramah yang terlalu

sering dan hanya sedikit metode demonstrasi yang dilakukan oleh guru.

Siswa hanya diminta untuk mendengarkan dan mencatat apa yang

dijelaskan guru, serta mengerjakan apa yang diperintahkan guru, sehingga

siswa menjadi bosan dan mengabaikan mata pelajaran komputer akuntansi.

Dampaknya, siswa mengalami kesulitan dalam menyelesaikan tugas yang

diberikan guru karena pemahaman siswa kurang terhadap pelajaran

komputer akuntansi. Hal tersebut dapat diatasi apabila siswa dilibatkan

secara aktif dalam proses pembelajaran, sehingga siswa akan aktif

mengungkapkan pendapatnya tentang materi yang sedang dibahas dan

bertanya disaat mereka mengalami kesulitan.

c. Siswa kurang aktif dalam pembelajaran komputer akuntansi yang biasa

dilakukan. Siswa cenderung tidak mempergunakan kesempatan untuk

bertanya tentang kesulitan yang mereka hadapi.

Siswa cenderung malu untuk mengungkapkan pendapatnya jika

diadakan tanya jawab. Mereka memilih diam tidak bertanya meskipun

sebenarnya mereka belum paham tentang materi yang sedang dibahas.

Sebagian siswa juga masih malu untuk maju ke depan jika diminta guru

untuk menjelaskan kembali apa yang mereka terima setelah mendengarkan

penjelasan guru. Siswa cenderung bermasalah dalam menuangkan ide,

gagasan dan kreatifitas. Mereka cenderung tidak memiliki kesempatan

untuk berkreasi.

d. Siswa lebih tertarik pada kebebasan dan keleluasaan.

Hal ini didasarkan pada hasil pengamatan peneliti pada saat survei

awal, bahwa mereka lebih senang belajar dengan serius tetapi santai,

dalam artian mereka belajar dengan serius, namun dalam pembelajaran

mereka menghendaki keleluasaan (tidak ada paksaan/rileks). Menurut

pendapat beberapa siswa, mereka akan mudah dalam belajar apabila

mereka langsung diminta untuk praktek. Misalnya, memperbanyak latihan

soal, pembahasan, diskusi dan survei atau melakukan penelitian/observasi

Page 70: SKRIPSI Oleh - digilib.uns.ac.id... · gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi ... Hal tersebut ditunjukkan dengan kenaikan dari 21 siswa ... Kelas XII IPS 1 SMA

ke tempat-tempat yang masih terkait dengan materi pembelajaran siswa

SMA.

2. Ditinjau dari Segi Guru

a. Guru kurang menguasai materi dan merasa kesulitan dalam menerapkan

metode pembelajaran yang tepat untuk meningkatkan minat dan

pemahaman siswa terhadap mata pelajaran komputer akuntansi.

Pada saat pembelajaran komputer akuntansi, siswa menunjukkan

sikap yang kurang berminat dan kurang antusias terhadap mata pelajaran

komputer akuntansi. Siswa terlihat bosan dan jenuh terhadap pelajaran

komputer akuntansi serta kurang memperhatikan pelajaran dengan

seksama. Guru sudah mencoba membangkitkan minat siswa dengan

memberikan pendekatan secara langsung dan dengan memotivasi serta

menegur siswa yang tidak mau memperhatikan pelajaran. Namun, cara ini

ternyata belum mampu membangkitkan semangat dan minat belajar siswa.

b. Hasil belajar yang tercermin dari prestasi siswa belum menunjukkan hasil

yang maksimal.

Berdasarkan survei awal yang dilakukan peneliti menunjukkan

bahwa kualitas pembelajaran komputer akuntansi di SMA Negeri 7

Surakarta dapat dikatakan rendah, karena dalam pengamatan yang

dilakukan peneliti pada siswa kelas XII IPS 1 SMA Negeri 7 Surakarta,

dari hasil pekerjaan siswa menunjukkan rata-rata nilai yang mereka

peroleh adalah 5,75. Rata-rata tersebut masih sangat jauh dibawah standar

normal yaitu 7, serta siswa yang mendapatkan nilai 7 ke atas hanya 16

siswa dan hal itu mengindikasikan bahwa pembelajaran komputer

akuntansi yang selama ini dilakukan belum berhasil.

C. Deskripsi Hasil Penelitian

Proses penelitian ini dilakukan dalam tiga siklus yang masing-masing

siklus terdiri dari 4 tahapan, yaitu : (1) perencanaan tindakan, (2) pelaksanaan

tindakan, (3) observasi dan interpretasi, dan (4) analisis dan refleksi tindakan.

1. Siklus I

Page 71: SKRIPSI Oleh - digilib.uns.ac.id... · gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi ... Hal tersebut ditunjukkan dengan kenaikan dari 21 siswa ... Kelas XII IPS 1 SMA

Penerapan pembelajaran komputer akuntansi pada siklus I melalui

pendekatan konstruktivistik dengan metode ceramah plus demonstrasi dan

latihan (CPDL) adalah :

a. Perencanaan Tindakan Siklus I

Kegiatan perencanaan Tindakan I dilaksanakan pada hari jumat, 6

November 2009 di ruang Tata Usaha SMA Negeri 7 Surakarta. Guru

bersama peneliti mendiskusikan rancangan tindakan yang akan dilakukan

dalam penelitian ini. Peneliti mengungkapkan bahwa siswa menemui

permasalahan dalam menuangkan ide, gagasan dan kreatifitas serta

kurangnya minat mengikuti pelajaran komputer akuntansi. Kemudian

disepakati bahwa pelaksanaan tindakan pada siklus I akan dilaksanakan

selama 2 kali pertemuan dan 1 kali kuis, yakni setiap hari Sabtu, pada

tanggal 7, 14, dan kuis pada 21 November 2009.

Tahap perencanaan tindakan I meliputi kegiatan sebagai berikut :

1) Peneliti bersama guru mendiskusikan skenario pembelajaran komputer

akuntansi menggunakan metode ceramah plus demonstrasi dan latihan,

dengan skenario pembelajaran sebagai berikut:

a) Pertemuan pertama

(1) Salam pembuka, mengecek kehadiran siswa

(2) Menciptakan situasi pembelajaran yang kondusif untuk

membangkitkan minat siswa dengan mengecek kondisi baik

siswa maupun kelas.

(3) Mengulangi sedikit materi yang terdahulu yang masih ada

kaitannya dengan materi yang akan diajarkan dengan cara

memberikan pertanyaan kepada siswa (tanya jawab) agar guru

tahu seberapa jauh pemahaman siswa.

(4) Guru menekankan tentang materi apa yang akan dipelajari

siswa dan memotivasi rasa ingin tahu siswa tentang arti

pentingnya menguasai ketrampilan komputer akuntansi.

(5) Guru ceramah dan mendemonstrasikan kembali cara membuka

program MYOB dan menjelaskan fitur-fitur yang ada dalam

Page 72: SKRIPSI Oleh - digilib.uns.ac.id... · gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi ... Hal tersebut ditunjukkan dengan kenaikan dari 21 siswa ... Kelas XII IPS 1 SMA

MYOB 12 serta pengisian nomor akun, nama akun dan saldo

awal. Siswa memperhatikan guru dengan seksama.

(6) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk memahami

materi yang telah disampaikan dan membuka kesempatan

untuk tanya jawab. Kegiatan ini disebut asimilasi, dimana

siswa diharapkan mampu mengintegrasikan antara konsep atau

pengalaman baru yang mereka lihat pada saat guru

berdemonstrasi ke dalam skema atau pola yang sudah ada di

pikirannya.

(7) Guru memberikan contoh soal latihan pengisian nomor, nama

akun, dan saldo awal kedalam program MYOB. Siswa

mengerjakan melalui diskusi dengan teman sebangkunya agar

terjadi interaksi dalam penyatuan konsepsi.

(8) Siswa mencermati tugas yang diberikan oleh guru dan dapat

bertanya apabila mengalami kesulitan yang dihadapinya dalam

mengerjakan tugas tersebut.

(9) Guru memberitahukan bahwa soal latihan tersebut diharapkan

dapat didemonstrasikan siswa pada pertemuan berikutnya dan

siswa juga bisa membuat soal latihan sendiri. Hal ini bertujuan

agar siswa tidak hanya sekedar tahu dan dapat mengerjakan,

tetapi juga agar siswa mampu memahami materi sepenuhnya

sehingga pengetahuan yang mereka peroleh akan bertahan

lama.

(10) Guru membuat kesimpulan dari materi yang sudah

diajarkan sebelum menutup pelajaran dengan salam penutup.

b) Pertemuan Kedua

(1) Salam pembuka, mengecek kehadiran siswa

(2) Guru menyampaikan rencana kegiatan yang akan dilakukan

dalam pembelajaran.

Page 73: SKRIPSI Oleh - digilib.uns.ac.id... · gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi ... Hal tersebut ditunjukkan dengan kenaikan dari 21 siswa ... Kelas XII IPS 1 SMA

(3) Membahas sedikit materi yang terdahulu dengan tanya jawab

kepada siswa untuk menilai pemahaman/konsepsi yang ada

pada diri siswa.

(4) Guru memonitor semua pekerjaan siswa dan meminta beberapa

siswa untuk menjelaskan (mendemonstrasikan) pekerjaannya di

depan kelas. Hal ini dilakukan siswa baik secara sukarela

maupun ditunjuk oleh guru.

(5) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk

mendemonstrasikan tugas yang diberikan oleh guru pada

pertemuan sebelumnya, tentang cara membuka program

MYOB dan fungsi fitur serta membuat nomor dan nama akun

sendiri kedalam program MYOB. Siswa yang belum

mendapatkan kesempatan mendemonstrasikan pekerjaannya

ataupun siswa yang kurang paham dapat bertanya kepada siswa

yang sedang demonstrasi.

(6) Sebelum kegiatan pembelajaran diakhiri, guru membuat

kesimpulan dari materi dan tugas yang sudah dibahas dan

mereview pelaksanaan demonstrasi. Siswa akan berpikir

apakah jawaban mereka sudah sesuai dengan konsep yang

diharapkan oleh kompetensi dasar.

c) Pertemuan Ketiga.

(1) Salam pembuka, mengecek kehadiran siswa.

(2) Guru menyampaikan indikator tentang kegiatan yang akan

dilakukan.

(3) Siswa mempersiapkan diri untuk mengerjakan evaluasi akhir

atas materi yang telah dibahas.

(4) Guru membagikan soal untuk evaluasi akhir berupa soal data

baru dan perkiraan rekening yang dimasukkan kedalam

program MYOB dan meminta agar siswa dalam mengerjakan

tidak saling bekerja sama.

Page 74: SKRIPSI Oleh - digilib.uns.ac.id... · gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi ... Hal tersebut ditunjukkan dengan kenaikan dari 21 siswa ... Kelas XII IPS 1 SMA

(5) Guru mengawasi dengan baik agar hasil dari evaluasi dapat

mencerminkan kemampuan mereka dan memberikan

kesempatan kepada siswa untuk mengerjakan soal dengan tertib

dan tenang.

(6) Guru meminta lembar soal yang telah dibagikan

(7) Sebelum jam pelajaran berakhir guru memberitahukan untuk

belajar latihan sendiri dirumah.

2) Guru menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) untuk

materi komputer akuntansi mencatat data baru dan data rekening yang

digunakan ke dalam program MYOB Acounting 12 dengan metode

ceramah plus demonstrasi dan latihan (CPDL).

3) Peneliti dan guru menyusun instrumen penelitian, yang berupa tes dan

nontes. Instrumen tes dinilai dari hasil pekerjaan siswa (evaluasi akhir

siklus) dan instrumen nontes dinilai berdasarkan pedoman observasi

yang dilakukan oleh peneliti dengan mengamati keaktifan dan sikap

siswa selama proses belajar mengajar berlangsung.

b. Pelaksanaan Tindakan I

Pelaksanaan tindakan I dilaksanakan selama 3 kali pertemuan,

seperti yang telah direncanakan, yaitu pada hari Sabtu, tanggal 7, 14, dan

21 November 2009 di ruang laboratorium komputer. Pertemuan

dilaksanakan selama 6 x 45 menit sesuai dengan skenario pembelajaran

dan RPP.

Materi pada pelaksanaan tindakan I ini adalah cara membuka

program MYOB Accounting 12 dan menjelaskan fitur-fitur yang ada pada

MYOB 12 serta pengisian nomor akun, nama akun dan saldo awal serta

kode pajak. Pada pertemuan pertama, guru ceramah dan

mendemonstrasikan materi, pada pertemuan kedua, siswa diminta untuk

dapat mendemonstrasikan kembali materi yang masih berhubungan

dengan materi yang didemonstrasikan oleh guru dan, kemudian pada

pertemuan ketiga siswa diberikan latihan soal-soal. Pertemuan yang ketiga

diisi dengan evaluasi belajar atau kuis dari siklus I.

Page 75: SKRIPSI Oleh - digilib.uns.ac.id... · gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi ... Hal tersebut ditunjukkan dengan kenaikan dari 21 siswa ... Kelas XII IPS 1 SMA

Urutan pelaksanaan tindakan tersebut adalah sebagai berikut :

1) Pertemuan Pertama (Sabtu, 7 November 2009)

a) Guru mengawali pembelajaran dengan salam dan sedikit

perkenalan, kemudian melakukan presensi siswa yang mengikuti

pelajaran.

b) Guru memberikan pengantar materi yang akan dipelajari kepada

siswa.

c) Guru memotivasi siswa sebelum memulai pelajaran dengan

memberi pertanyaan tentang fungsi fitur-fitur dan langkah-langkah

yang ada pada program MYOB 12. Guru menunjuk 4 siswa,

namun ada beberapa siswa yang tidak memperhatikan dan akhirnya

guru menunjuk lagi 3 siswa untuk menjawab dari masing-masing

pertanyaan. Suasana kelas kembali tegang karena tidak biasanya

guru memberikan pertanyaan di awal pembelajaran. Banyak siswa

yang protes karena guru melakukan perubahan yang membuat

siswa menjadi berdebar hatinya. Namun perubahan tersebut

berdampak positif bagi siswa, siswa menjadi lebih memperhatikan

guru meskipun ada beberapa siswa yang masih tetap tidak

memperhatikan.

d) Guru memberikan ceramah dan langsung mendemonstrasikan

materi tentang fungsi fitur dan pengisian akun pada program

MYOB. Guru mengambarkan fungsi dan cara mengisi akun dan

dari contoh yang akan diberikan .

e) Guru mempersilakan para siswa untuk menanyakan hal-hal yang

mereka rasa belum jelas. Pada awalnya tidak ada siswa yang mau

bertanya, namun akhirnya guru memberikan beberapa pertanyaan

secara bergilir dan apabila siswa tidak dapat menjawab maka akan

dilemparkan ke siswa yang lain. Selanjutnya sekitar 30 siswa dapat

mempergunakan kesempatan tanya jawab tersebut.

Page 76: SKRIPSI Oleh - digilib.uns.ac.id... · gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi ... Hal tersebut ditunjukkan dengan kenaikan dari 21 siswa ... Kelas XII IPS 1 SMA

f) Guru segera meminta siswa untuk mengerjakan latihan soal dan

diperbolehkan dikerjakan secara bersama-sama (berdiskusi) dengan

teman disampingnya.

2) Pertemuan Kedua (Sabtu, 14 November 2009)

a) Guru meminta siswa untuk menunjukkan hasil pekerjaannya

masing-masing, kemudian guru berkeliling untuk mengecek

pekerjaan siswa. Sebagian besar siswa sudah mengerjakan dengan

benar meskipun ada beberapa siswa (kurang lebih 10 siswa) yang

mengerjakan tetapi masih salah.

b) Guru meminta siswa secara sukarela untuk maju ke depan kelas

mendemonstrasikan hasil pekerjaannya. Sebelumnya para siswa

tidak ada yang berani mengajukan dirinya.

c) Guru memberikan sedikit motivasi kepada siswa, akhirnya salah

satu siswa yang berani mengajukan diri untuk mencoba

mendemonstrasikan hasil pekerjaannya, Nurrochmah Septin K.

adalah salah satu siswa yang dengan sukarela mau

mendemonstrasikan hasil pekerjaannya ke depan kelas.

d) Hampir semua siswa (30 siswa dari 35 siswa) bertanya mengenai

cara mengganti tipe, level, dan menghapus rekening pada saat guru

mendekati mereka.

e) Pada saat demonstrasi berlangsung, banyak dari siswa bertanya

kepada Septin.

f) Setelah jam pelajaran berakhir dan waktu untuk demonstrasi

selesai, siswa masih banyak yang berdiskusi seputar materi yang

baru saja dibahas. Demonstrasi hanya dapat dilakukan oleh satu

orang siswa karena waktu yang tersedia untuk mata pelajaran

komputer akuntansi sudah habis. Guru memberikan tugas untuk

membuat data baru dan nama akun sendiri, untuk dibahas

pertemuan selanjutnya dan memberi gambaran sebagai kesimpulan

materi yang telah dibahas.

3) Pertemuan Ketiga (Sabtu, 21 November 2009)

Page 77: SKRIPSI Oleh - digilib.uns.ac.id... · gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi ... Hal tersebut ditunjukkan dengan kenaikan dari 21 siswa ... Kelas XII IPS 1 SMA

a) Guru memberikan evaluasi/ulangan dalam bentuk tes tertulis

mengenai materi membuat data baru, pengisian akun, dan saldo

awal yang digunakan kedalam program MYOB 12.

b) Kegiatan evaluasi juga berlangsung dengan tenang. Hasil evaluasi

diselesaikan pada saat itu juga.

c. Observasi dan Interpretasi

Peneliti mengamati proses pembelajaran komputer akuntansi

dengan menggunakan metode ceramah plus demonstrasi dan latihan

(CPDL) diruang laboratorium komputer. Peneliti mengambil posisi di

dalam kelas, sebab guru kelas menginginkan agar peneliti dapat secara

jelas melihat (mengamati) jalannya proses belajar mengajar pelajaran pada

hari itu juga. Pada pertemuan pertama tanggal 7 November 2009, guru

menyampaikan materi tentang membuat data perusahaan baru, menyusun

nomor akun dan nama rekening dan kode pajak yang digunakan dengan

metode ceramah plus demonstrasi dan latihan (CPDL). Sedangkan pada

pertemuan kedua, siswa diminta untuk mendemonstrasikan materi yang

masih berhubungan dengan materi yang disampaikan guru dalam

demonstrasi pelajaran kemarin. Pertemuan yang ketiga digunakan oleh

guru dan peneliti untuk melakukan evaluasi/tes tertulis akhir dari siklus I

agar hasil belajar dari siklus I dapat segera diketahui. Dari kegiatan

pembelajaran tersebut, dapat dideskripsikan tentang jalannya proses

pembelajaran komputer akuntansi dengan menggunakan metode ceramah

plus demonstrasi dan latihan (CPDL) sudah dijelaskan secara rinci dalam

pelaksanaan tindakan I.

Berdasarkan hasil pengamatan terhadap pelaksanaan proses belajar

mengajar komputer akuntansi, diperoleh gambaran tentang motivasi dan

aktivitas siswa selama kegiatan belajar mengajar berlangsung, yaitu

sebagai berikut:

1) Siswa yang aktif selama pemberian apersepsi sebesar 49,37%,

sedangkan 50,63% lainnya masih belum dapat memusatkan perhatian

Page 78: SKRIPSI Oleh - digilib.uns.ac.id... · gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi ... Hal tersebut ditunjukkan dengan kenaikan dari 21 siswa ... Kelas XII IPS 1 SMA

pada awal pembelajaran. Hasil ini masih jauh dari target yang

diharapkan yaitu 70%.

2) Siswa yang aktif selama kegiatan belajar mengajar berlangsung juga

belum bisa mencapai target yang diinginkan sebesar 70%. Hasil yang

dicapai sebesar 50%, sedangkan 50% lainnya kurang memperhatikan

penjelasan dari guru. Hal ini disebabkan karena banyak dari siswa

lebih menyukai suasana pembelajaran yang melibatkan siswa dalam

proses pembelajaran, sehingga pembelajaran tidak terasa

membosankan.

3) Siswa yang dapat mengerjakan tugas dari guru dengan tepat dan teliti

sebesar 71,59%, hasil ini belum bisa capai target sebesar 80%,

sedangkan yang lainnya hanya mengerjakan sebisa mereka, sehingga

masih ada yang salah.

4) Berdasarkan hasil pekerjaan siswa dapat diidentifikasi bahwa siswa

yang sudah mampu membuat data baru dan menyusun data rekening

kedalam program MYOB mendapatkan nilai 7 ke atas sebesar 65,7%,

sedangkan 34,3% siswa lainnya belum sempurna dalam menyelesaikan

soal yang diberikan. Hal ini disebabkan mereka masih kesulitan

memahami langkah-langkah pengisian suatu tipe rekening yang

digunakan dan kurang mampu menguasai program MYOB. Hal ini

dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 4. Hasil Penelitian Aktifitas siswa selama siklus I

Aspek yang diukur Aktif Pasif Target

capaian

Keaktifan siswa selama apersepsi 49,37 % 50,63% 70 %

Keaktifan siswa dalam mengikuti

pembelajaran

50,00 % 50,00% 70 %

Ketelitian/ketepatan siswa dalam

menyelesaikan persoalan/soal

71,59 % 28,41 % 80 %

Ketuntasan hasil belajar (standar nilai 7) 65,70 % 34,30% 80 %

Page 79: SKRIPSI Oleh - digilib.uns.ac.id... · gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi ... Hal tersebut ditunjukkan dengan kenaikan dari 21 siswa ... Kelas XII IPS 1 SMA

Data tersebut disajikan dalam diagram sebagai berikut :

Gambar 4. Hasil Penelitian Pada siklus I

d. Analisis dan Refleksi Tindakan Siklus I

Berdasarkan hasil observasi dan interpretasi tindakan pada siklus I,

peneliti melakukan analisis sebagai berikut:

1) Beberapa kelemahan guru dalam siklus I ini adalah:

a) Guru belum memberitahukan materi yang akan dibahas atau

kegiatan yang akan dilakukan pada pertemuan selanjutnya,

sehingga siswa sudah siap untuk mengikuti pelajaran.

b) Guru kurang dalam hal pengawasan, masih banyak siswa yang

cenderung malah bermain internet daripada harus memperhatikan

pelajaran.

c) Guru dalam mendemonstrasikan materi terlalu cepat sehingga sulit

untuk diikuti. Waktu yang disediakan guru untuk tanya jawab juga

sangat terbatas, hanya 5 menit, sehingga siswa merasa tidak ada

Page 80: SKRIPSI Oleh - digilib.uns.ac.id... · gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi ... Hal tersebut ditunjukkan dengan kenaikan dari 21 siswa ... Kelas XII IPS 1 SMA

kesempatan siswa untuk bertanya mengenai materi kepada guru,

karena mereka merasa guru kurang antusias dalam membuka sesi

tanya jawab.

d) Guru juga belum dapat memahami kondisi konsentrasi siswa pada

saat itu sehingga masih banyak siswa yang kurang paham terhadap

materi, mereka hanya mengetahui tanpa memahami, jadi siswa

hanya memiliki pengetahuan sesaat saja (tidak bersifat kekal).

2) Sedangkan dari segi siswa ditemukan beberapa kekurangan, yaitu

sebagai berikut:

a) Siswa masih belum berani untuk mengungkapkan pendapatnya di

depan guru. Siswa masih cenderung berani jika berhadapan dengan

teman sebayanya.

b) Siswa hanya akan bertanya kepada guru apabila guru melakukan

pendekatan. Oleh karena itu, peran guru sebagai fasilitator

sangatlah dibutuhkan dalam konteks seperti ini.

c) Dari segi nilai yang diperoleh siswa, nilai tertinggi adalah 9, nilai

terendah adalah 5 dan nilai rata-rata kelas yaitu 7,20. Siswa yang

sudah mencapai standar nilai 7 ke atas sebanyak 23 siswa (65,7%

dari 35 siswa) dan siswa tersebut dapat dinyatakan sudah mencapai

ketuntasan hasil belajar. Meskipun masih belum mencapai target

yang diharapkan yaitu 70% dari total siswa, jumlah tersebut sudah

dapat menunjukkan peningkatan bila dibandingkan sebelumnya,

dengan nilai rata-rata kelas yaitu 5,25 dan hanya dicapai 3 siswa

(7,5% dari 35 siswa).

Berdasarkan observasi dan analisis diatas, maka tindakan refleksi

yang dapat dilakukan adalah :

1) Sebaiknya guru memberitahukan kegiatan yang akan dilakukan pada

pertemuan berikutnya, sehingga siswa akan lebih siap dalam mengikuti

pelajaran.

2) Guru memberikan teguran atau memberikan sanksi pengurangan nilai

jika dalam proses pembelajaran ada siswa bermain internet.

Page 81: SKRIPSI Oleh - digilib.uns.ac.id... · gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi ... Hal tersebut ditunjukkan dengan kenaikan dari 21 siswa ... Kelas XII IPS 1 SMA

3) Guru lebih banyak melakukan pendekatan, selain sebagai pengawasan,

juga sebagai wujud pengabdian dalam mendidik siswa-siswa.

4) Guru menambah waktu untuk tanya jawab, sehingga kesempatan untuk

bertanya mengenai materi kepada guru lebih luas.

5) Guru akan lebih dapat memahami kondisi konsentrasi siswa pada saat

pembelajaran berlangsung.

2. Siklus II

Penerapan pembelajaran komputer akuntansi pada siklus II melalui

pendekatan konstruktivistik dengan metode ceramah plus demonstrasi dan

latihan (CPDL) adalah :

a. Perencanaan Tindakan Siklus II

Kegiatan perencanaan Tindakan II dilaksanakan pada hari Senin

tanggal 23 November 2009 di ruang guru SMA Negeri 7 Surakarta. Guru

bersama peneliti mendiskusikan rancangan tindakan yang akan dilakukan

dalam penelitian ini. Peneliti mengungkapkan bahwa berdasarkan hasil

analisis dan refleksi dari siklus I, kemudian disepakati bahwa pelaksanaan

tindakan pada siklus I akan dilaksanakan selama 3 kali pertemuan, yakni

pada setiap hari sabtu tanggal 28 November, 5 dan 12 Desember 2009

dengan rancangan sebagi berikut:

1) Peneliti bersama guru mendiskusikan skenario pembelajaran komputer

akuntansi dengan menggunakan metode ceramah plus demonstrasi dan

latihan (CPDL), yaitu dengan skenario pembelajaran sebagai berikut:

a) Pertemuan Pertama

(1) Salam pembuka, mengecek kehadiran siswa

(2) Menciptakan situasi pembelajaran yang kondusif untuk

membangkitkan minat siswa dengan mengecek kondisi baik

siswa maupun kelas.

(3) Sebelum melanjutkan materi guru mengulangi sedikit materi

yang terdahulu yang masih ada kaitannya dengan materi

membuat data baru perusahaan, menyusun data rekening yang

Page 82: SKRIPSI Oleh - digilib.uns.ac.id... · gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi ... Hal tersebut ditunjukkan dengan kenaikan dari 21 siswa ... Kelas XII IPS 1 SMA

digunakan, dan kode pajak dengan sedikit membahas hasil dari

evaluasi akhir yang telah dilakukan pada pertemuan

sebelumnya.

(4) Guru mendemonstrasikan secara perlahan agar siswa dapat

memahami dengan baik tentang cara membuat data pelanggan

(customer), data pemasok (supplier) dan daftar persediaan

barang dagangan. Siswa memperhatikan penjelasan guru

dengan seksama.

(5) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk memahami

materi yang telah disampaikan dan membuka kesempatan lebih

banyak dari siklus I untuk melakukan tanya jawab. Kegiatan ini

disebut asimilasi, dimana siswa diharapkan mampu

mengintegrasikan antara konsep atau pengalaman baru yang

mereka terima pada saat guru berdemonstrasi ke dalam skema

atau pola yang sudah ada di pikirannya. Dalam kesempatan ini

guru meluangkan waktu untuk siswa, agar proses tanya jawab

dapat berjalan dengan baik. Waktu dalam kegiatan tanya jawab

diberikan sekitar 10 menit yang biasanya hanya 5 menit. Jika

tidak ada siswa yang bertanya, maka guru berusaha untuk

membangkitkan siswa agar mereka mau mengungkapkan

kegalauannya.

(6) Guru memberikan contoh soal latihan. Siswa mengerjakan

melalui diskusi dengan teman kiri-kanannya agar terjadi

interaksi dalam penyatuan konsepsi. Pada saat siswa

mengerjakan, guru mendekati siswa-siswa yang masih

membutuhkan bantuan dalam mengerjakan soal latihan.

(7) Siswa mencermati tugas yang diberikan guru dan bertanya

tentang kesulitan yang dihadapinya dalam mengerjakan tugas.

(8) Guru memberitahukan bahwa setiap pertemuan siswa harus

mendemonstrasikannya pada pertemuan berikutnya.

(9) Salam penutup

Page 83: SKRIPSI Oleh - digilib.uns.ac.id... · gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi ... Hal tersebut ditunjukkan dengan kenaikan dari 21 siswa ... Kelas XII IPS 1 SMA

b) Pertemuan Kedua

(1) Salam pembuka, mengecek kehadiran siswa

(2) Guru menyampaikan rencana kegiatan yang akan dilakukan

dalam pembelajaran.

(3) Guru memonitor semua pekerjaan siswa dan membuka

kesempatan tanya jawab sebelum guru meminta beberapa siswa

untuk menjelaskan (mendemonstrasikan) pekerjaannya di

depan kelas. Demonstrasi ini dapat dilakukan siswa baik secara

sukarela maupun ditunjuk oleh guru.

(4) Guru memberikan kesempatan siswa untuk mendemonstrasikan

tugas yang diberikan oleh guru pada pertemuan sebelumnya,

tentang cara membuat data pelanggan (customer), data

pemasok (supplier) dan daftar persediaan barang dagangan

kedalam program MYOB. Siswa yang belum mendapatkan

kesempatan mendemonstrasikan pekerjaannya ataupun siswa

yang kurang paham dapat bertanya kepada siswa yang sedang

demonstrasi.

(5) Guru membuat kesimpulan dari materi dan tugas yang sudah

dibahas dan mereview pelaksanaan demonstrasi. Siswa akan

berpikir apakah jawaban mereka sudah sesuai dengan konsep

yang diharapkan oleh kompetensi dasar.

(6) Salam penutup

c) Pertemuan Ketiga

(1) Salam pembuka, mengecek kehadiran siswa

(2) Guru menyampaikan indikator tentang kegiatan yang akan

dilakukan

(3) Siswa mempersiapkan diri untuk mengerjakan evaluasi/tes

tertulis atas materi yang telah dibahas.

(4) Guru membagikan soal untuk evaluasi berupa soal dan

meminta siswa agar dalam mengerjakan tidak saling bekerja

sama.

Page 84: SKRIPSI Oleh - digilib.uns.ac.id... · gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi ... Hal tersebut ditunjukkan dengan kenaikan dari 21 siswa ... Kelas XII IPS 1 SMA

(5) Guru mengawasi dengan baik agar hasil dari evaluasi dapat

mencerminkan kemampuan mereka dan memberikan

kesempatan kepada siswa untuk mengerjakan soal dengan tertib

dan tenang.

(6) Guru meminta lembar soal yang telah diberikan kepada tiap

siswa.

(7) Guru membuat kesimpulan dari soal yang sudah berikan agar

siswa mengetahui letak kesalahannya.

(8) Salam penutup.

2) Guru menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) untuk

materi membuat data pelanggan (customer), data pemasok dan daftar

persediaan barang dagangan dengan metode ceramah plus demonstrasi

dan latihan (CPDL).

3) Peneliti dan guru menyusun instrumen penelitian, yang berupa tes dan

nontes. Instrumen tes dari hasil pekerjaan siswa (evaluasi akhir siklus).

sedangkan instrumen nontes dinilai berdasarkan pedoman observasi

yang dilakukan oleh peneliti dengan mengamati keaktifan dan sikap

siswa selama proses belajar mengajar berlangsung.

b. Pelaksanaan Tindakan II

Pelaksanaan tindakan II dilaksanakan selama 3 kali pertemuan,

seperti yang telah direncanakan, yaitu tanggal 28 November, 5 dan 12

Desember 2009 di ruang Laboratorium komputer. Pertemuan dilaksanakan

selama 6 x 45 menit sesuai dengan skenario pembelajaran dan RPP.

Pelaksanaan tindakan II hampir sama dengan pelaksanaan tindakan I,

hanya pada pelaksanaan tindakan II ini terdapat penguatan yang masih

diperlukan dari tindakan I. Materi yang disampaikan pada pelaksanaan

tindakan II juga berbeda dengan pelaksanaan tindakan I.

Materi pada pelaksanaan tindakan II ini adalah kelanjutan dari

materi siklus I. Pada pertemuan pertama, guru masih harus ceramah dan

mendemonstrasikan materi secara jelas, kemudian pada pertemuan kedua,

siswa diminta untuk dapat membuat soal latihan sendiri walaupun

Page 85: SKRIPSI Oleh - digilib.uns.ac.id... · gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi ... Hal tersebut ditunjukkan dengan kenaikan dari 21 siswa ... Kelas XII IPS 1 SMA

sederhana dan mendemonstrasikan kembali materi yang masih

berhubungan dengan materi yang didemonstrasikan oleh guru. Pertemuan

yang ketiga diisi dengan evaluasi belajar siswa dari siklus II.

Urutan pelaksanaan tindakan tersebut adalah sebagai berikut :

1) Pertemuan Pertama (Sabtu, 28 November 2009)

a) Sebelum guru memulai pelajaran, seperti biasanya guru

memberikan salam dan mengabsen siswa-siswa.

b) Guru membahas sedikit materi yang telah disampaikan pada

pertemuan sebelumnya. kurang lebih 32 siswa sudah

memperhatikan dan berkonsentrasi untuk menerima pelajaran.

c) Guru berperan sebagai penyampai materi (guru ceramah dan

mendemonstrasikan materi) tentang membuat data pelanggan

(customer), data pemasok (supplier), dan daftar persediaan barang

dagangan. Guru menggambarkan bagaimana cara memasukkan

data yang sudah ada kedalam program MYOB. Siswa mulai

memperhatikan guru dengan seksama, hal ini terbukti pada saat

guru memberikan pertanyaan, sebagian siswa ada yang bisa

menjawab dengan benar.

d) Setelah guru selesai mendemonstrasikan materi, siswa segera

mencatat langkah-langkah yang telah didemonstrasikan guru.

e) Pada saat siswa mencatat, guru berkeliling agar siswa mau

bertanya apabila mereka masih mengalami kesulitan atau merasa

kurang paham dari penjelasan guru.

f) Guru membuka sesi tanya jawab dan memberikan motivasi kepada

siswa untuk bertanya langkah-langkah yang belum dipahami.

Banyak siswa yang mempergunakan kesempatan tanya jawab,

sekitar 20 siswa melontarkan beberapa pertanyaan baik pada saat

guru keliling maupun pada saat sesi tanya jawab.

g) Setelah kurang lebih 20 menit tanya jawab dilakukan dan siswa

merasa sudah paham, guru segera meminta siswa untuk

Page 86: SKRIPSI Oleh - digilib.uns.ac.id... · gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi ... Hal tersebut ditunjukkan dengan kenaikan dari 21 siswa ... Kelas XII IPS 1 SMA

mengerjakan latihan soal dengan diskusi. Seiring siswa

mengerjakan, guru juga memberitahukan bahwa pada pertemuan

berikutnya, siswa harus mendemonstrasikan jawaban dari soal

tersebut.

2) Pertemuan Kedua (Sabtu, 5 Desember 2009)

a) Guru meminta siswa untuk menunjukkan hasil pekerjaannya

masing-masing, kemudian guru berkeliling untuk mengecek

pekerjaan siswa sebagai kegiatan monitoring.

b) Sebagian siswa sudah mengerjakan dengan benar dan sebagian

siswa lagi mengerjakan tetapi masih kurang lengkap dan masih

bingung.

c) Guru meminta siswa secara sukarela untuk maju ke depan kelas

mendemonstrasikan hasil pekerjaannya. Terdapat 3 siswa yang

mengajukan diri untuk mencoba mendemonstrasikan hasil

pekerjaannya.

d) Setelah guru memberi motivasi agar berani maju kedepan, ada 4

siswa (Dessy, Dian, Rois, Dwi) yang mengajukan diri meskipun

siswa tersebut masih ragu, namun karena semangat dan dorongan

dari guru dan teman-teman yang lain akhirnya Dessy tersebut

maju, dan ternyata dia juga bisa mendemonstrasikan walaupun

agak gugup.

e) Kemudian Dian juga maju untuk menegaskan penjelasan Dessy.

Siswa-siswa yang lain pun memperhatikan dengan seksama.

Bahkan, tanya jawab pun juga terjadi dengan sangat menarik.

Banyak siswa (kurang lebih 35 siswa) yang bertanya tentang

mencatat termin pelanggan dan pemasok serta menginput saldo

awal pelanggan dan pemasok.

f) Guru segera menegaskan materi tersebut sudah dipahami betul oleh

siswa atau belum, dan ternyata banyak siswa yang mengangguk.

3) Pertemuan Ketiga (Sabtu, 12 Desember 2009)

Page 87: SKRIPSI Oleh - digilib.uns.ac.id... · gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi ... Hal tersebut ditunjukkan dengan kenaikan dari 21 siswa ... Kelas XII IPS 1 SMA

a) Sebelum siswa memulai mengerjakan soal evaluasi akhir dari

siklus II, tempat duduk siswa diacak secara bebas.

b) Siswa cukup tenang dalam mengerjakan soal evaluasi, meskipun

ada yang masih bertanya kanan kiri, namun hal tersebut masih

dalam batas kewajaran.

c) Guru mengawasi dengan ketat, sehingga siswa cenderung takut

dengan guru dan mengerjakan secara mandiri sesuai

kemampuannya.

d) Lima belas menit sebelum jam pelajaran berakhir, seluruh siswa

selesai atau tidak selesai segera meninggalkan ruangan.

c. Observasi dan Interpretasi

Peneliti mengambil posisi di dalam kelas, sebab guru kelas

menginginkan agar peneliti dapat mengamati langsung proses belajar

mengajar komputer akuntansi pada hari itu. Pada pertemuan pertama yaitu

hari Sabtu 28 November 2009, guru menyampaikan materi membuat data

pelanggan, pemasok, dan daftar persediaan barang dagangan dengan

metode ceramah plus demonstrasi dan latihan (CPDL) secara jelas.

Sedangkan pada pertemuan kedua, siswa diminta untuk

mendemonstrasikan materi yang masih berhubungan dengan materi

kemarin. Pertemuan yang ketiga digunakan untuk melakukan evaluasi

akhir dari siklus II. Dari kegiatan tersebut, diperoleh deskripsi tentang

jalannya proses pembelajaran komputer akuntansi. Berdasarkan hasil

observasi terhadap pelaksanaan proses belajar mengajar komputer

akuntansi, diperoleh informasi tentang motivasi dan aktivitas siswa selama

kegiatan belajar mengajar berlangsung, yaitu sebagai berikut:

1) Siswa yang aktif selama apersepsi sebesar 62,19%, sedangkan 37,81%

lainnya belum secara optimal dalam persiapan mengikuti pelajaran.

2) Siswa yang aktif selama KBM sebesar 64,28%, sedangkan 35,72%

masih kurang konsentrasi dalam mengikuti proses pembelajaran.

Page 88: SKRIPSI Oleh - digilib.uns.ac.id... · gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi ... Hal tersebut ditunjukkan dengan kenaikan dari 21 siswa ... Kelas XII IPS 1 SMA

3) Siswa yang dapat mengerjakan tugas dari guru dengan tepat dan teliti

sebesar 75,86%, sedangkan yang lainnya hanya mengerjakan sebisa

mereka, hal ini dikarenakan, siswa tersebut tidak mau bertanya.

4) Adapun berdasarkan hasil pekerjaan siswa dapat diidentifikasi bahwa

siswa yang sudah mampu membuat data pelanggan, pemasok, dan

daftar persediaan barang dagangan dan mendapatkan nilai 7 ke atas

sebesar 68,57%, sedangkan 31,43% siswa lainnya belum sempurna

dalam menyelesaikan data yang diberikan. Hal ini disebabkan mereka

masih kesulitan memahami pengisian data dengan benar.

Tabel 5. Hasil Penelitian Aktifitas Siswa selama siklus II

Aspek yang diukur Aktif Pasif Target

capaian

Keaktifan siswa selama apersepsi 62,19 % 37,81% 70 %

Keaktifan siswa mengikuti

pembelajaran

64,28 % 35,72% 70 %

Ketelitian/ketepatan siswa dalam

menyelesaikan persoalan/soal

75,86 % 24,14% 80 %

Ketuntasan hasil belajar (standar nilai 7) 65,70 % 34,30% 80 %

Data diatas disajikan dalam bentuk diagram sebagai berikut :

Page 89: SKRIPSI Oleh - digilib.uns.ac.id... · gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi ... Hal tersebut ditunjukkan dengan kenaikan dari 21 siswa ... Kelas XII IPS 1 SMA

Gambar 5. Hasil Penelitian pada Siklus II

d. Analisis dan Refleksi Tindakan Siklus II

Berdasarkan hasil observasi dan interpretasi tindakan pada siklus

II, peneliti melakukan analisis sebagai berikut:

1) Beberapa kelemahan guru dalam siklus II ini adalah:

a) Siswa mengeluh karena tulisan guru masih sulit untuk dibaca,

namun hal tersebut dapat mereka atasi dengan memperhatikan

secara seksama pada saat guru mendemonstrasikan materi.

b) Suara guru yang terlalu pelan, sehingga siswa yang paling jauh

kurang bisa mendengarkan dengan baik.

c) Guru sudah dapat memahami kondisi konsentrasi siswa meskipun

masih dirasa kurang bagi siswa.

Page 90: SKRIPSI Oleh - digilib.uns.ac.id... · gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi ... Hal tersebut ditunjukkan dengan kenaikan dari 21 siswa ... Kelas XII IPS 1 SMA

d) Sebelum pembelajaran sebaiknya guru tidak melupakan pengantar

untuk melanjutkan materi (apersepsi). siswa mengharapkan guru

lebih banyak bergurau. Siswa kurang menyukai keadaan

pembelajaran yang serius dan monoton.

e) Setelah evaluasi berakhir guru tidak memberikan jawaban yang

benar kepada siswa, sehingga siswa tidak mengetahui letak

kesalahannya.

2) Sedangkan dari segi siswa ditemukan beberapa kekurangan, yaitu

sebagai berikut:

a) Siswa masih kurang berani untuk mengungkapkan pendapatnya di

depan guru, apabila tidak dimotivasi terlebih dahulu. Siswa masih

cenderung berani jika berhadapan dengan teman sebayanya.

b) Dari segi hasil belajar, siswa yang mendapatkan nilai 7 ke atas,

sudah mencapai 24 siswa dan nilai rata-rata kelas juga sudah

mengalami kenaikan. Dari hasil perhitungan, nilai rata-rata kelas

mencapai 7,25. Nilai ini belum juga mencapai nilai standar.

Sehingga proses pembelajaran perlu dilanjutkan kembali untuk

mencapai titik ketuntasan yang ditargetkan.

Tindakan refleksi yang dapat diambil berdasarkan pengamatan dan

analisis yang telah dilakukan adalah :

1) Guru masih harus meluangkan waktu untuk melakukan pendekatan

terhadap anak, sehingga setiap anak mengalami kesulitan akan

mudah teratasi.

2) Guru lebih kreatif dalam menciptakan suasana pembelajaran yang

kondusif sehingga siswa memiliki motivasi belajar yang tinggi.

3) Guru memberikan gambaran jawaban yang benar setelah selesai

evaluasi akhir, sehingga siswa dapat langsung mengetahui letak

kesalahannya.

3. Siklus III

Page 91: SKRIPSI Oleh - digilib.uns.ac.id... · gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi ... Hal tersebut ditunjukkan dengan kenaikan dari 21 siswa ... Kelas XII IPS 1 SMA

Penerapan pembelajaran komputer akuntansi pada siklus II melalui

pendekatan konstruktivistik dengan metode ceramah plus demonstrasi dan

latihan adalah :

a. Perencanaan Tindakan Siklus III

Kegiatan perencanaan Tindakan III dilaksanakan pada hari Senin

tanggal 21 Desember 2009 di ruang guru SMA Negeri 7 Surakarta. Guru

bersama peneliti mendiskusikan rancangan tindakan yang akan dilakukan

dalam penelitian ini. Peneliti mengungkapkan bahwa berdasarkan hasil

analisis dan refleksi dari siklus II, kemudian disepakati bahwa pelaksanaan

tindakan pada siklus III akan dilaksanakan selama 3 kali pertemuan, yakni

pada setiap hari Sabtu tanggal 9, 16 dan 23 Januari 2010 dengan rancangan

sebagai berikut:

1) Peneliti bersama guru mendiskusikan skenario pembelajaran komputer

akuntansi dengan menggunakan metode ceramah plus demonstrasi dan

latihan (CPDL), yaitu dengan skenario pembelajaran sebagai berikut:

a) Pertemuan Pertama

(1) Salam pembuka, mengabsen kehadiran siswa

(2) Menciptakan situasi pembelajaran yang kondusif untuk

membangkitkan minat belajar siswa dengan mengecek kondisi

baik siswa maupun kelas.

(3) Mengulangi sedikit materi yang terdahulu yang masih ada

kaitannya dengan materi membuat data pelanggan, pemasok,

dan daftar persediaan barang dagangan dengan sedikit

membahas hasil dari evaluasi yang telah dilakukan pada

pertemuan sebelumnya.

(4) Guru mendemonstrasikan contoh pengisian transaksi secara

perlahan dengan suara yang jelas agar siswa dapat memahami

dan mendengar dengan baik tentang cara mencatat transaksi

kedalam jurnal yang terjadi pada periode tertentu serta

menganalisis laporan keuangan. Siswa memperhatikan

penjelasan guru dengan baik.

Page 92: SKRIPSI Oleh - digilib.uns.ac.id... · gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi ... Hal tersebut ditunjukkan dengan kenaikan dari 21 siswa ... Kelas XII IPS 1 SMA

(5) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk memahami

materi yang telah disampaikan dan membuka kesempatan lebih

luas untuk melakukan tanya jawab. Dalam kesempatan ini guru

lebih banyak meluangkan waktu untuk siswa, agar proses tanya

jawab dapat berjalan dengan baik. Waktu dalam kegiatan tanya

jawab diberikan lebih banyak, yaitu sekitar 15 menit yang

biasanya hanya 5-10 menit. Jika tidak ada siswa yang bertanya,

seperti biasanya guru tetap berusaha untuk membangkitkan

siswa agar mengutarakan kesulitan yang dihadapi.

(6) Guru memberikan soal-soal latihan. Siswa diperbolehkan untuk

mengerjakan melalui diskusi dengan teman disampingnya agar

terjadi interaksi dalam penyatuan konsepsi. Pada saat siswa

mengerjakan, guru masih mendekati siswa-siswa yang

dianggap masih membutuhkan bantuan dalam mengerjakan

soal latihan.

(7) Siswa mencermati tugas yang diberikan guru dan bertanya

tentang kesulitan yang dihadapinya dalam mengerjakan tugas.

(8) Guru memberitahukan bahwa siswa harus bisa membuat soal

latihan sendiri walaupun secara spontan, tanpa harus disuruh

dan mendemonstrasikan-nya pada pertemuan berikutnya.

(9) Salam penutup

b) Pertemuan Kedua

(1) Salam pembuka, mengabsen kehadiran siswa

(2) Guru menyampaikan rencana kegiatan yang akan dilakukan

dalam pembelajaran.

(3) Guru memonitor semua pekerjaan siswa dan membuka

kesempatan tanya jawab sebelum guru meminta beberapa siswa

untuk menjelaskan (mendemonstrasikan) pekerjaannya di

depan kelas. Demonstrasi ini dapat dilakukan siswa baik secara

sukarela maupun ditunjuk oleh guru.

Page 93: SKRIPSI Oleh - digilib.uns.ac.id... · gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi ... Hal tersebut ditunjukkan dengan kenaikan dari 21 siswa ... Kelas XII IPS 1 SMA

(4) Guru memberikan kesempatan siswa untuk mendemonstrasikan

tugas yang diberikan oleh guru pada pertemuan sebelumnya,

tentang cara mencatat transaksi kedalam jurnal yang terjadi

pada periode tertentu serta menganalisis laporan keuangan

kedalam program MYOB. Siswa yang belum

mendemonstrasikan pekerjaannya ataupun siswa yang kurang

paham tetap dapat bertanya kepada siswa yang sedang

demonstrasi.

(5) Guru membuat kesimpulan dari materi dan tugas yang sudah

dibahas dan mereview pelaksanaan demonstrasi. Siswa akan

berpikir apakah jawaban mereka sudah sesuai dengan konsep

yang diharapkan oleh kompetensi dasar.

(6) Salam penutup

c) Pertemuan Ketiga

(1) Salam pembuka, mengecek kehadiran siswa

(2) Guru menyampaikan indikator tentang kegiatan yang akan

dilakukan

(3) Siswa mempersiapkan diri untuk mengerjakan evaluasi/tes

tertulis atas materi yang telah dibahas.

(4) Guru membagikan soal untuk evaluasi akhir berupa soal dan

meminta siswa agar dalam mengerjakan tidak saling bekerja

sama.

(5) Guru mengawasi dengan baik agar hasil dari evaluasi dapat

mencerminkan kemampuan mereka dan memberikan

kesempatan kepada siswa untuk mengerjakan soal dengan tertib

dan tenang.

(6) Guru meminta lembar soal yang telah diberikan kepada tiap

siswa.

(7) Guru membuat kesimpulan dari soal yang sudah berikan agar

siswa mengetahui letak kesalahannya.

(8) Salam penutup.

Page 94: SKRIPSI Oleh - digilib.uns.ac.id... · gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi ... Hal tersebut ditunjukkan dengan kenaikan dari 21 siswa ... Kelas XII IPS 1 SMA

2) Guru menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) untuk

materi cara mencatat transaksi kedalam jurnal yang terjadi pada

periode tertentu serta menganalisis laporan keuangan dengan metode

ceramah plus demonstrasi dan latihan (CPDL).

3) Peneliti dan guru menyusun instrumen penelitian, yang berupa tes dan

nontes. Instrumen tes dinilai dari hasil pekerjaan siswa (evaluasi akhir

siklus) dan instrumen nontes dinilai berdasarkan pedoman observasi

yang dilakukan oleh peneliti dengan mengamati keaktifan dan sikap

siswa selama proses belajar mengajar berlangsung.

b. Pelaksanaan Tindakan III

Pelaksanaan tindakan III dilaksanakan selama 3 kali pertemuan,

seperti yang telah direncanakan, yaitu 9, 16 dan 23 Januari 2010 di ruang

Laboratorium komputer. Pertemuan dilaksanakan selama 6 x 45 menit

sesuai dengan skenario pembelajaran dan RPP. Pelaksanaan tindakan III

hampir sama dengan pelaksanaan tindakan II, hanya pada pelaksanaan

tindakan III ini masih terdapat penguatan yang masih diperlukan dari

tindakan II. Materi yang disampaikan pada pelaksanaan tindakan III juga

berbeda dengan pelaksanaan tindakan II.

Materi pada pelaksanaan tindakan III ini adalah kelanjutan dari

materi siklus II. Pada pertemuan pertama, guru lebih sedikit ceramah dan

harus mendemonstrasikan materi secara jelas, kemudian pada pertemuan

kedua, siswa diminta untuk dapat mendemonstrasikan kembali materi

yang masih berhubungan dengan materi yang didemonstrasikan oleh guru

dan berlatih untuk membuat soal latihan sendiri. Pertemuan yang ketiga

diisi dengan evaluasi belajar siswa dari siklus II.

Urutan pelaksanaan tindakan tersebut adalah sebagai berikut :

1) Pertemuan Pertama (Sabtu, 9 Januari 2010)

a) Sebelum guru memulai pelajaran memberikan salam, seperti

biasanya guru juga mengabsen siswa-siswa.

Page 95: SKRIPSI Oleh - digilib.uns.ac.id... · gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi ... Hal tersebut ditunjukkan dengan kenaikan dari 21 siswa ... Kelas XII IPS 1 SMA

b) Guru membahas sedikit materi yang telah disampaikan pada

pertemuan sebelumnya. kurang lebih 34 siswa sudah

memperhatikan dan berkonsentrasi untuk menerima pelajaran.

c) Guru kembali berperan sebagai penyampai materi (guru

mendemonstrasikan materi) tentang cara mencatat transaksi

kedalam jurnal yang terjadi pada periode tertentu serta

menganalisis laporan keuangan. Guru menggambarkan bagaimana

cara memasukkan data yang sudah ada kedalam program MYOB.

Siswa-siswa cukup antusias memperhatikan guru, hal ini terbukti

pada saat guru memberikan pertanyaan, banyak siswa yang dapat

menjawab dengan tepat dan sebagian besar pertanyaan dijawab

secara serempak.

d) Setelah guru selesai mendemonstrasikan materi, siswa segera

mencatat langkah-langkah yang telah didemonstrasikan guru.

e) Pada saat siswa mencatat, guru berkeliling agar siswa mau

bertanya apabila mereka masih mengalami kesulitan atau merasa

kurang paham dari penjelasan guru.

f) Guru membuka sesi tanya jawab dan memberikan motivasi kepada

siswa agar mereka dapat lebih kritis dalam menanggapi suatu

permasalahan. Banyak siswa yang mempergunakan kesempatan

tanya jawab, sekitar 30 siswa dari 35 siswa melontarkan beberapa

pertanyaan baik pada saat guru keliling maupun pada saat sesi

tanya jawab.

g) Setelah kurang lebih 25 menit tanya jawab dilakukan dan siswa

merasa sudah paham, guru segera meminta siswa untuk

mengerjakan latihan soal dengan diskusi bersama teman

disampingnya. Seiring siswa mengerjakan, guru juga

memberitahukan bahwa pada pertemuan berikutnya, siswa harus

bisa membuat soal latihan sendiri dan mendemonstrasikan jawaban

dari soal tersebut.

2) Pertemuan Kedua (Sabtu, 16 Januari 2010)

Page 96: SKRIPSI Oleh - digilib.uns.ac.id... · gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi ... Hal tersebut ditunjukkan dengan kenaikan dari 21 siswa ... Kelas XII IPS 1 SMA

a) Guru meminta siswa untuk menunjukkan hasil pekerjaannya

masing-masing, kemudian guru berkeliling untuk mengecek

pekerjaan siswa sebagai kegiatan monitoring.

b) Sebagian besar siswa sudah mengerjakan dengan benar meskipun

ada 4 siswa yang mengerjakan tetapi masih kurang lengkap.

c) Guru meminta siswa secara sukarela untuk maju ke depan kelas

mendemonstrasikan hasil pekerjaannya. Namun siswa yang

sukarela tersebut adalah siswa yang kemarin sudah mengajukan

diri, meskipun belum mendapat kesempatan ke depan.

d) Dalam pertemuan kali ini, guru menginginkan siswa yang biasanya

kurang aktif untuk menjadi berani maju ke depan.

e) Akhirnya guru memberi motivasi kembali kepada siswa akan

pentingnya melatih mental dan menceritakan sedikit pengalaman

yang guru alami , kurang lebih ada 7 siswa yang mengajukan diri

dengan penuh percaya diri, meskipun ada juga siswa tersebut

masih ragu-ragu, Dessy, Luthfi dan Dwi secara bergantian mereka

maju, dan ternyata mereka juga bisa mendemonstrasikan dengan

baik.

c) Kemudian Septin juga memberikan masukkan kepada Luthfi dalam

memberikan penjelasan materi. Siswa-siswa yang lain pun

memperhatikan dengan seksama.

d) Guru segera menegaskan materi tersebut sudah dipahami betul oleh

siswa atau belum, dan ternyata banyak siswa yang mengangguk.

3) Pertemuan Ketiga (Sabtu, 23 Januari 2010)

a) Sebelum siswa memulai mengerjakan soal evaluasi/tes tertulis dari

siklus III, tempat duduk siswa diacak secara bebas.

b) Siswa cukup tenang dan percaya diri dalam mengerjakan soal

evaluasi, meskipun ada juga yang masih bertanya kanan kiri,

namun hal tersebut masih dalam batas kewajaran.

Page 97: SKRIPSI Oleh - digilib.uns.ac.id... · gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi ... Hal tersebut ditunjukkan dengan kenaikan dari 21 siswa ... Kelas XII IPS 1 SMA

c) Guru mengawasi dengan ketat, sehingga siswa cenderung takut

dengan guru dan mengerjakan secara mandiri sesuai

kemampuannya.

d) Lima belas menit sebelum jam pelajaran berakhir, seluruh siswa

harus sudah selesai mengerjakan.

e) Guru dapat mempergunakan waktu yang tersisa untuk mengulas

sedikit jawaban dari evaluasi tersebut sehingga siswa akan

mengetahui letak kesalahannya.

c. Observasi dan Interpretasi

Peneliti mengamati proses pembelajaran komputer akuntansi

dengan menggunakan metode ceramah plus demonstrasi dan latihan

(CPDL) di laboratorium komputer. Peneliti mengambil posisi di dalam

kelas, sebab guru kelas menginginkan agar peneliti dapat mengamati

langsung proses belajar mengajar komputer akuntansi pada hari itu. Pada

pertemuan pertama yaitu hari Sabtu 9 Januari 2010, guru menyampaikan

materi cara mencatat transaksi kedalam jurnal yang terjadi pada periode

tertentu serta menganalisis laporan keuangan kedalam program MYOB.

Sedangkan pada pertemuan kedua, siswa diminta untuk

mendemonstrasikan materi yang masih berhubungan dengan materi yang

disampaikan guru dalam demonstrasinya kemarin. Pertemuan yang ketiga

digunakan guru dan peneliti untuk melakukan evaluasi akhir dari siklus

III. Dari kegiatan tersebut, diperoleh deskripsi tentang jalannya proses

pembelajaran komputer akuntansi dengan menggunakan metode ceramah

plus demonstrasi dan latihan (CPDL) seperti yang telah diungkapkan

dalam pelaksanaan tindakan III.

Berdasarkan hasil observasi terhadap pelaksanaan proses belajar

mengajar komputer akuntansi, diperoleh informasi tentang motivasi dan

aktivitas siswa selama KBM berlangsung, yaitu sebagai berikut:

1) Siswa yang aktif selama pemberian apersepsi sebesar 80%

melebihi target yang diharapkan, sedangkan 20% lainnya masih belum

secara optimal dalam persiapan mengikuti pelajaran.

Page 98: SKRIPSI Oleh - digilib.uns.ac.id... · gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi ... Hal tersebut ditunjukkan dengan kenaikan dari 21 siswa ... Kelas XII IPS 1 SMA

2) Siswa yang aktif selama kegiatan belajar mengajar berlangsung

sebesar 85,26%, sedangkan 14,74% lainnya masih kurang konsentrasi

dalam mengikuti proses pembelajaran.

3) Siswa yang dapat mengerjakan tugas dari guru dengan tepat

dan teliti sebesar 91,83%, sedangkan yang lainnya hanya mengerjakan

sebisa mereka, hal ini dikarenakan siswa tidak mau bertanya.

4) Adapun berdasarkan hasil pekerjaan siswa dapat diidentifikasi

bahwa siswa yang sudah mampu membuat data pelanggan, pemasok,

dan daftar persediaan barang dagangan dan mendapatkan nilai 7 ke

atas sebesar 85,71%, sedangkan 14,29% siswa lainnya belum

sempurna dalam menyelesaikan data yang diberikan. Hal ini

disebabkan mereka masih juga kesulitan memahami pengisian data

dengan benar. Data tersebut dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 6. Hasil Penelitian Aktifitas Siswa Selama Siklus III

Aspek yang diukur Aktif Pasif Target

capaian

Keaktifan siswa selama apersepsi 80,00% 20,00% 70%

Keaktifan siswa dalam mengikuti

pembelajaran

85,26% 14,74% 70%

Ketelitian/ketepatan siswa dalam

menyelesaikan persoalan/soal

91,83% 8,17% 80%

Ketuntasan hasil belajar (standar nilai 7) 85,71% 14,29% 80%

Data diatas disajikan dalam diagram sebagai berikut :

Page 99: SKRIPSI Oleh - digilib.uns.ac.id... · gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi ... Hal tersebut ditunjukkan dengan kenaikan dari 21 siswa ... Kelas XII IPS 1 SMA

Gambar 6. Hasil Penelitian pada Siklus III

d. Analisis dan Refleksi Tindakan Siklus III

Berdasarkan hasil observasi dan interpretasi tindakan pada siklus

II, peneliti melakukan analisis sebagai berikut:

1) Beberapa kelemahan guru dalam siklus III ini adalah:

a) Siswa mengeluh karena ada satu unit komputer yang tidak bisa

digunakan, namun hal tersebut dapat mereka atasi dengan

menggunakan satu unit komputer untuk berdua.

b) Guru tidak mempergunakan fasilitas internet atau email untuk

mengoreksi tugas.

2) Sedangkan dari segi siswa ditemukan beberapa kekurangan, yaitu

sebagai berikut:

a) Siswa masih kurang berani untuk mengungkapkan pendapatnya di

depan guru, apabila tidak dimotivasi terlebih dahulu. Siswa masih

cenderung berani jika berhadapan dengan teman sebayanya.

Page 100: SKRIPSI Oleh - digilib.uns.ac.id... · gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi ... Hal tersebut ditunjukkan dengan kenaikan dari 21 siswa ... Kelas XII IPS 1 SMA

b) Dari segi hasil belajar, siswa yang mendapatkan nilai 7 ke atas,

sudah mencapai 30 siswa dan nilai rata-rata kelas juga sudah

mengalami kenaikan. Dari hasil perhitungan, nilai rata-rata kelas

mencapai 7,44. Nilai ini sudah diatas nilai standar. Sehingga

dianggap pembelajaran sudah mencapai titik ketuntasan, meskipun

belum 100% siswa dinyatakan tuntas belajar.

Tindakan refleksi yang dapat diambil berdasarkan pengamatan dan

analisis yang telah dilakukan adalah :

1) Guru masih harus mengecek kondisi komputer sebelum

kegiatan belajar mengajar dimulai sehingga siswa dapat

menggunakan komputer sendiri.

2) Guru lebih kreatif dalam menggunakan fasilitas internet atau

email sehingga waktu yang digunakan lebih efektif .

D. Pembahasan

Berdasarkan hasil pelaksanaan tindakan pada siklus I, II dan III dapat

dinyatakan bahwa terjadi peningkatan kualitas pembelajaran komputer akuntansi

melalui penggunaan pendekatan konstruktivistik dengan metode ceramah plus

demonstrasi dan latihan (CPDL) dari siklus satu ke siklus berikutnya. Dari aspek

yang diukur tiap siklus, menunjukkan bahwa kemampuan siswa dalam memahami

komputer akuntansi menjadi meningkat. Dari aspek keaktifan siswa dalam

apersepsi mengalami peningkatan mulai dari 49,37% (13 siswa), 62,19% (17

siswa), menjadi 80% (24 siswa). Kemudian aspek keaktifan selama pembelajaran

mulai dari 50% (13 siswa), 64,28% (18 siswa), menjadi 85,26% (27 siswa).

Selanjutnya aspek ketepatan dan ketelitian dalam menyelesaikan soal mulai dari

71,59% (21 siswa), 75,86% (22 siswa), menjadi 91,83% (30 siswa). Sedangkan

dari aspek ketuntasan hasil belajar dapat dilihat dari nilai akhir dan nilai rata-rata

kelas yang mengalami peningkatan dari siklus I, siklus II, dan siklus III dengan

capaian siswa tuntas belajar sebesar 65,7% (23 siswa), 86,57% (24 siswa), dan

91,83% yang dicapai 30 siswa dari total 35 siswa.

Hal tersebut dapat dilihat dari tabel 7 berikut ini:

Page 101: SKRIPSI Oleh - digilib.uns.ac.id... · gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi ... Hal tersebut ditunjukkan dengan kenaikan dari 21 siswa ... Kelas XII IPS 1 SMA

Tabel 7. Hasil Penelitian Siklus I, Siklus II, Siklus III

Aspek yang diukur Siklus Jumlah

siswa

Hasil

Capaian

Target

Capaian

Keterangan

I 13 siswa 49,37% Belum Tercapai

II 17 siswa 62,19% Belum Tercapai Keaktifan siswa

dalam apersepsi III 24 siswa 80%

70%

Tercapai

I 13 siswa 50% Belum Tercapai

II 18 siswa 64,28% Belum Tercapai Keaktifan selama

pembelajaran III 27 siswa 85,26%

70%

Tercapai

I 21 siswa 71,59% Belum Tercapai

II 22 siswa 75,86% Belum Tercapai

Ketepatan dan

Ketelitian dalam

menyelesaikan soal III 30 siswa 91,83%

80%

Tercapai

I 23 siswa 65,7% Belum Tercapai

II 24 siswa 86,57% Tercapai Ketuntasan hasil

belajar III 30 siswa 91,83%

80%

Tercapai

Page 102: SKRIPSI Oleh - digilib.uns.ac.id... · gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi ... Hal tersebut ditunjukkan dengan kenaikan dari 21 siswa ... Kelas XII IPS 1 SMA

Gambar 7. Hasil Penelitian Siklus I, Siklus II, dan Siklus III

Adapun deskripsi hasil penelitian dari siklus I sampai siklus III dapat

dijelaskan sebagai berikut:

Sebelum melaksanakan siklus I, peneliti melakukan survei awal untuk

mengetahui kondisi yang ada di SMA Negeri 7 Surakarta. Dari hasil survei ini,

peneliti menemukan bahwa kualitas pembelajaran komputer akuntansi pada siswa

IPS 1 kelas XII SMA Negeri 7 Surakarta masih tergolong rendah. Oleh karena itu,

peneliti mengadakan diskusi dengan guru kelas dan mencari solusi untuk

mengatasi masalah tersebut, yaitu dengan menerapkan pendekatan

konstruktivistik dengan metode ceramah plus demonstrasi dan latihan (CPDL).

Kemudian guru kelas dibantu peneliti menyusun Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP) guna melaksanakan kegiatan siklus I. Materi pada

pelaksanaan tindakan siklus I ini adalah membuat data baru dan menyusun data

rekening. Setelah guru mendemonstrasikan materi, siswa diminta untuk dapat

mendemonstrasikan juga, sehingga pengetahuan yang diperoleh siswa tidak hanya

Page 103: SKRIPSI Oleh - digilib.uns.ac.id... · gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi ... Hal tersebut ditunjukkan dengan kenaikan dari 21 siswa ... Kelas XII IPS 1 SMA

dari melihat guru, melainkan juga dari menyaksikan secara langsung proses yang

didemonstrasikan siswa. Namun, dari hasil pengamatan terhadap proses belajar

mengajar komputer akuntansi pada siklus I masih terdapat kekurangan dan

kelemahan, yaitu siswa kurang aktif dalam mengikuti pembelajaran komputer

akuntansi. Hal ini dapat dilihat dari respon siswa pada saat apersepsi. Selain itu,

kesempatan tanya jawab yang diberikan guru juga cukup terbatas. Karena itu,

peneliti mencari solusi dan menyusun rencana pembelajaran siklus II untuk

mengatasi kekurangan dan kelemahan dalam pembelajaran komputer akuntansi

pada siklus I.

Materi pembelajaran pada siklus II adalah melanjutkan materi pada siklus

I yaitu membuat data pelanggan, pemasok, dan daftar persediaan barang dagangan

kedalam program MYOB. Namun, dari hasil pengamatan terhadap proses belajar

mengajar komputer akuntansi pada siklus II masih terdapat kekurangan dan

kelemahan juga, yaitu siswa masih kurang aktif dalam mengikuti pembelajaran

komputer akuntansi. Hal ini dapat juga dilihat dari respon siswa pada saat

apersepsi. Selain itu, kesempatan tanya jawab yang diberikan guru juga cukup

terbatas. Karena itu, peneliti mencari solusi kembali dan menyusun rencana

pembelajaran siklus II untuk mengatasi kekurangan dan kelemahan dalam

pembelajaran komputer akuntansi pada siklus I.

Materi pembelajaran pada siklus III adalah melanjutkan materi pada siklus

II yaitu cara mencatat transaksi kedalam jurnal yang terjadi pada periode tertentu

serta menganalisis laporan keuangan kedalam program MYOB. Pada saat peneliti

melakukan wawancara dengan siswa, siswa merasa cukup tertarik dengan

pembelajaran menggunakan metode ceramah plus demonstrasi dan latihan

(CPDL), selain siswa menjadi aktif, siswa juga merasa tidak segan bertanya

dengan teman yang sedang mendemonstrasikan materi di depan.

Berdasarkan hasil pengamatan terhadap proses belajar mengajar komputer

akuntansi pada siklus II, kualitas pembelajaran baik hasil maupun proses sudah

menunjukkan peningkatan. Siswa yang sebelumnya kurang aktif saat

pembelajaran, sekarang menjadi lebih antusias dan lebih merespon apersepsi guru.

Meskipun begitu, masih diperlukan juga motivasi dari guru dan pendekatan dari

Page 104: SKRIPSI Oleh - digilib.uns.ac.id... · gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi ... Hal tersebut ditunjukkan dengan kenaikan dari 21 siswa ... Kelas XII IPS 1 SMA

guru untuk mendukung berhasilnya proses belajar mengajar komputer akuntansi.

Namun, kekurangan tersebut dirasa dapat dilakukan guru. Oleh sebab itu masalah

yang dihadapi pada pembelajaran komputer akuntansi sudah dapat teratasi dengan

cara penerapan metode ceramah plus demonstrasi dan latihan yang secara

langsung mengaktifkan siswa dalam proses pembelajaran.

Berdasarkan tindakan tersebut, guru berhasil melaksanakan pembelajaran

komputer akuntansi yang dapat menarik perhatian siswa, sehingga berakibat pada

meningkatnya kualitas proses dan hasil pembelajaran komputer akuntansi. Selain

itu, peneliti juga dapat meningkatkan kinerja guru dalam melaksanakan

pembelajaran yang efektif dan menarik. Keberhasilan pembelajaran komputer

akuntansi dengan menggunakan metode ceramah plus demonstrasi dan latihan

(CPDL) dapat dilihat dari indikator-indikator sebagai berikut:

1) Siswa terlihat antusias dan bersemangat dalam mengikuti pembelajaran

komputer akuntansi.

2) Siswa merasa mendapatkan pencerahan dalam pembelajaran, karena selain

alur pembelajaran jelas, siswa juga mempunyai kesempatan untuk aktif dalam

proses pembelajaran.

3) Siswa sudah tidak malu dan berani untuk maju ke depan kelas

mendemonstrasikan tugas yang diberikan guru. Hal ini dikarenakan siswa

sudah paham tentang materi yang akan didemonstrasikannya, karena

sebelumnya sudah melihat secara langsung guru berdemonstrasi.

4) Siswa sudah mampu memahami materi komputer akuntansi.

5) Pada setiap penyampaian materi, guru selalu memberikan pertanyaan-

pertanyaan yang dapat membangkitkan minat siiswa untuk belajar. Nilai dari

hasil pekerjaan yang telah diberikan guru menunjukkan peningkatan dari

siklus I sampai siklus III.

Page 105: SKRIPSI Oleh - digilib.uns.ac.id... · gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi ... Hal tersebut ditunjukkan dengan kenaikan dari 21 siswa ... Kelas XII IPS 1 SMA

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI, SARAN

A. Simpulan

Penelitian Tindakan Kelas yang dilaksanakan di kelas XII IPS 1 SMA

Negeri 7 Surakarta ini dilakukan dalam tiga siklus. Setiap siklus meliputi empat

tahap, yaitu : (1) perencanaan tindakan, (2) pelaksanaan tindakan, (3) observasi

dan interpretasi, dan (4) analisis dan refleksi tindakan.

Berdasarkan analisa hasil penelitian tindakan dari siklus I sampai dengan

siklus III, maka dapat disimpulkan bahwa dengan pendekatan kontruktivistik

dapat meningkatkan kualitas pembelajaran komputer akuntansi kelas XII IPS 1

pada siswa SMA Negeri 7 Surakarta. Peningkatan kualitas pembelajaran

komputer akuntansi tersebut terjadi setelah guru melakukan beberapa upaya yang

dikemas dalam tiga siklus tindakan diantaranya :

1. Penerapan pendekatan konstruktivistik dengan metode ceramah plus

demonstrasi dan latihan (CPDL) dalam melaksanakan pembelajaran.

2. Guru membuat inovasi baru dalam menyampaikan pelajaran komputer

akuntansi dengan menggunakan metode ceramah plus demonstrasi dan latihan

(CPDL) yang diikuti oleh siswa.

3. Siswa diminta untuk mengulang pelajaran yang diberikan guru melalui

kegiatan demonstrasi dan latihan pada waktu pelajaran berikutnya.

Upaya tersebut terbukti meningkatkan kualitas pembelajaran komputer

akuntansi pada siswa kelas XII IPS 1 SMA Negeri 7 Surakarta. Hal tersebut dapat

terlihat dari beberapa temuan di kelas, baik yang ditunjukkan dalam proses

maupun hasil dari pembelajaran. Dari segi proses, menunjukkan bahwa :

1. Siswa tampak antusias dan bersemangat dalam mengikuti pelajaran komputer

akuntansi.

2. Siswa terlihat memperhatikan pelajaran yang diberikan oleh guru dengan

motivasi tinggi dan terlihat aktif dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar.

Page 106: SKRIPSI Oleh - digilib.uns.ac.id... · gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi ... Hal tersebut ditunjukkan dengan kenaikan dari 21 siswa ... Kelas XII IPS 1 SMA

3. Siswa berani maju ke depan kelas untuk mendemonstrasikan hasil

pekerjaannya.

4. Guru mampu memberikan metode pembelajaran komputer akuntansi dengan

nuansa baru. Hal ini antara lain diinformasikan oleh beberapa siswa melalui

kegiatan wawancara setelah semua siklus tercapai.

Sedangkan dari segi hasil, menunjukkan bahwa kemampuan siswa dalam

memahami komputer akuntansi menjadi meningkat. Hal ini dapat dilihat dari nilai

akhir dan nilai rata-rata kelas yang mengalami peningkatan dari siklus I, siklus II,

dan siklus III dengan capaian siswa tuntas belajar sebesar 65,7%, 86,57%, dan

91,83% yang dicapai 30 siswa dari total 35 siswa.

Selain itu, terdapat beberapa manfaat dari penggunaan metode ceramah

plus demonstrasi dan latihan (CPDL) dalam pembelajaran, antara lain :

1. Membantu siswa dalam memahami materi.

2. Melibatkan siswa dalam pembelajaran, sehingga siswa menjadi lebih aktif.

3. Siswa dapat menambah pengalaman dan pengetahuan melalui melihat guru

pada saat mendemonstrasikan materi secara langsung.

4. Mempercepat siswa dalam memahami konsep-konsep dari materi pendidikan

dengan lebih konkret.

5. Menumbuhkan minat belajar mandiri dan menumbuhkan antusiasme siswa

dalam mengikuti pelajaran komputer akuntansi.

Unsur penting dalam pembelajaran ini adalah penggunaan ragam motode

dan pendekatan pembelajaran yang dipilih. Pemilihan metode dan pendekatan

tertentu akan mempengaruhi berhasil tidaknya suatu pembelajaran. Pengetahuan

yang diterima siswa juga sangat dipengaruhi oleh metode dan pendekatan yang

diterapkan guru dalam pembelajaran. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa

penerapan metode dan pendekatan pembelajaran yang tepat akan berpengaruh

terhadap proses dan hasil dari pembelajaran. Dalam pembelajaran komputer

akuntansi ini diterapkan pendekatan konstruktivistik dengan metode ceramah plus

demonstrasi dan latihan (CPDL). Dengan menerapkan metode ceramah plus

demonstrasi dan latihan (CPDL), kualitas pembelajaran komputer akuntansi dapat

meningkat. Hal ini dikarenakan dalam penerapannya, selain guru yang melakukan

Page 107: SKRIPSI Oleh - digilib.uns.ac.id... · gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi ... Hal tersebut ditunjukkan dengan kenaikan dari 21 siswa ... Kelas XII IPS 1 SMA

ceramah dan demonstrasi, siswa juga diberi kesempatan untuk

mendemonstrasikan kembali materi yang telah didemonstrasikan guru

sebelumnya. Sehingga pengetahuan yang diperoleh siswa tidak hanya berasal dari

pengalaman pada saat melihat guru demonstrasi, tetapi juga diperoleh dari siswa

itu sendiri. Pengetahuan dibangun atas dasar konsep yang diterima siswa yang

dikembangkan berdasarkan pengalaman yang telah mereka dapat. Pengetahuan

tersebut bersifat lebih kekal (bertahan lama) dalam pikiran siswa.

Jadi, dapat dirumuskan bahwa fungsi pendekatan konstruktivistik dengan

metode ceramah plus demonstrasi dan latihan (CPDL) dalam pembelajaran adalah

untuk membangkitkan motivasi belajar siswa dalam rangka membangun

pengetahuan melalui pengalaman.

B. Implikasi

1. Implikasi Teoritis

Pelaksanaan pembelajaran komputer akuntansi dengan menggunakan

pendekatan kontruktivistik terbukti dapat meningkatkan keaktifan siswa selama

apersepsi, keaktifan dalam mengikuti pelajaran, ketepatan dan ketelitian siswa

dalam menyelesaikan soal, serta dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.

Menurut Asri Budiningsih (2005: 63) keunggulan pendekatan konstruktivistik

yaitu: 1) Pembelajaran konstruktivistik dikemas dalam proses ”konstruksi” bukan

”menerima” pengetahuan. 2) Pembelajaran memusatkan perhatian pada berpikir

atau proses mental siswa, tidak sekedar pada hasilnya. Disamping kebenaran atas

jawaban, proses yang digunakan siswa sehingga sampai pada jawaban tersebut

juga perlu dipahami oleh guru. Pendekatan ini lebih memfokuskan pada

kesuksesan siswa dalam mengorganisasikan pengalaman mereka. 3) Peran siswa

lebih diutamakan dalam berinisiatif sendiri dan keterlibatan aktif dalam kegiatan

pembelajaran di dalam kelas.Sehingga dengan menggunakan pendekatan

kontruktivistik menjadikan kemampuan berpikir siswa yang tidak hanya

berdasarkan hafalan suatu teori saja melainkan berdasarkan dari sesuatu yang

mereka pahami dan alami. Siswa yang biasanya hanya menerima transfer

Page 108: SKRIPSI Oleh - digilib.uns.ac.id... · gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi ... Hal tersebut ditunjukkan dengan kenaikan dari 21 siswa ... Kelas XII IPS 1 SMA

pengetahuan dari guru, dituntut untuk belajar memecahkan suatu permasalahan

dan menemukan sendiri pengetahuan mereka.

Peran guru dalam pendekatan kontruktivistik hanya sebagai fasilitator

siswa dalam mencapai tujuan belajarnya, sehingga pengetahuan tersebut benar-

benar bermakna, dapat bertahan lama dan bukan hanya sekedar teori yang harus

dihafalkan saja. Dalam pendekatan kontrukivistik, peran dan potensi yang ada

dalam diri siswa secara aktif dapat dikembangkan dengan baik. Proses

pembelajaran menjadi lebih optimal, dengan pembelajaran yang berpusat kepada

siswa sehingga terjadi komunikasi yang baik antara guru dan siswa dalam proses

pembelajaran. Alokasi waktu/jam pelajaran menjadi lebih lebih efektif dan efisien,

sehingga kegiatan pembelajaran pun menjadi lebih kondusif, siswa lebih aktif dan

bersemangat dalam pembelajaran.

2. Implikasi Praktis

Penelitian ini juga memberikan gambaran secara jelas bahwa melalui

penerapan pendekatan kontruktivistik dengan metode Ceramah plus Demostrasi

dan Latihan (CPDL) dalam pembelajaran komputer akuntansi dapat meningkatkan

kualitas pembelajaran komputer akuntansi. Hal ini dapat dilihat dari nilai akhir

dan nilai rata-rata kelas yang mengalami peningkatan dari siklus I, siklus II, dan

siklus III dengan capaian siswa tuntas belajar sebesar 65,7%, 86,57%, dan 91,83%

yang dicapai 30 siswa dari total 35 siswa. Bagi guru bidang studi komputer

akuntansi, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai alternatif pilihan dalam

meningkatkan kualitas proses dan hasil pembelajaran. Disamping itu dapat

menjadikan siswa lebih aktif dan menghapus pandangan siswa terhadap

pembelajaran yang membosankan menjadi pembelajaran yang menarik dan

menyenangkan. Apalagi bagi guru yang memiliki kemampuan dalam mengajak

siswa untuk dapat berkomunikasi dengan baik, sehingga siswa menjadi tidak malu

untuk bertanya atau maju kedepan kelas menyampaikan pendapatnya dan hasil

pekerjaannya.

Pemberian tindakan dari siklus I, siklus II, sampai siklus III memberikan

deskripsi bahwa terdapat kekurangan dan kelemahan yang terjadi selama proses

Page 109: SKRIPSI Oleh - digilib.uns.ac.id... · gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi ... Hal tersebut ditunjukkan dengan kenaikan dari 21 siswa ... Kelas XII IPS 1 SMA

pembelajaran komputer akuntansi berlangsung. Namun, kekurangan-kekurangan

tersebut dapat diatasi pada pelaksanaan tindakan pada siklus selanjutnya. Dari

pelaksanaan tindakan yang kemudian dilakukan refleksi terhadap proses

pembelajaran, dapat dideskripsikan terdapatnya peningkatan kualitas baik proses

maupun hasil dari pembelajaran komputer akuntansi.

C. Saran

Berkaitan dengan simpulan di atas, maka peneliti dapat mengajukan saran-

saran sebagai berikut :

1. Bagi guru

a. Guru harus selalu meningkatkan kemampuannya dalam mengembangkan

dan menyampaikan materi, serta dalam mengelola kelas, sehingga kualitas

pembelajaran yang dilakukan dapat terus meningkat seiring dengan

peningkatan kemampuan yang dimilikinya. Selain itu, guru hendaknya

mau membuka diri untuk menerima berbagai bentuk masukan, saran, dan

kritikan agar dapat lebih memperbaiki kualitas mengajarnya.

b. Guru hendaknya lebih inovatif dalam menerapkan metode untuk

menyampaikan materi pembelajaran.

2. Bagi siswa

Siswa lebih meningkatkan kemampuan dalam berdemonstrasi dan lebih

berani bertanya dalam menerima materi pelajaran.

3. Bagi sekolah

a. Kepala sekolah harus lebih mengusahakan fasilitas yang dapat mendukung

kelancaran kegiatan belajar mengajar dengan pendekatan konstruktivistik.

b. Kepada guru yang belum menerapkan pendekatan konstruktivistik dengan

metode ceramah plus demonstrasi dan latihan (CPDL) dapat menerapkan

metode tersebut dalam pembelajaran komputer akuntansi agar pemahaman

siswa menjadi lebih meningkat.

Page 110: SKRIPSI Oleh - digilib.uns.ac.id... · gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi ... Hal tersebut ditunjukkan dengan kenaikan dari 21 siswa ... Kelas XII IPS 1 SMA

c. Penelitian ini dapat diterapkan di kelas lain maupun di sekolah lain. Namun,

dalam penerapannya harus diikuti penyesuaian dengan konteks kelas

maupun sekolah masing-masing. Hal ini disebabkan sekolah yang ada di

Indonesia pada dasarnya mempunyai pola pengajaran yang hampir sama,

namun memiliki karakteristik khusus yang berbeda-beda. maka dari itu,

perlu adanya pengembangan pola-pola pengajaran yang baru dan lebih baik.

Page 111: SKRIPSI Oleh - digilib.uns.ac.id... · gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi ... Hal tersebut ditunjukkan dengan kenaikan dari 21 siswa ... Kelas XII IPS 1 SMA

DAFTAR PUSTAKA

Abin Syamsuddin Makmun. 2004. Psikologi Kependidikan Perangkat Sistem Pengajaran Modul. Bandung : PT Remaja Rosdakarya

Akhmad Sudrajat. 2008. Model Pembelajaran Inovatif. http://akhmad

sudrajat.wordpress.com/2008/01/21/ Model-Pembelajaran-Inovatif/. Diakses 11 Januari 2008 jam 13.30 WIB.

Andreas Harefa. 2001. Pembelajaran di Era Serba Otonomi. Jakarta : PT kompas Media Nusantara.

Arif Rohman. 2009. Memahami Pendidikan dan Ilmu Pendidikan. Yogyakarta :

Lakbang Mediatama Arnie Fajar, dkk. 2005. Portofolio dalam pembelajaran IPS. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya. Asri Budiningsih. 2005. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : PT Asdi Mahasatya.

Dina Gasong. 2007. Model Pembelajaran Konstruktivistik Sebagai Alternative Mengatasi Masalah Pembelajaran. http://www.gerejatoraja.com/- downloads/MODEL_PEMBELAJARAN_KONSTRUKTIVISTIK.doc. Diakses 5 Desember 2007 jam 16.15 WIB.

Kasihani Kasbolah. 2001.Penelitian Tindakan Kelas Untuk Guru. Malang :

Universitas Negeri Malang. Muhibbin Syah. 2005. Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru. Bandung :

PT Remaja Rosdakarya. Mulyani Sumantri., Johar Permana. 2001. Strategi Belajar Mengajar. Bandung :

CV Maulana. Mulyasa. 2004. Menjadi Kepala Sekolah Profesional (Dalam Konteks

Menyukseskan MBS dan KBK). Bandung: PT Remaja Rosdakarya. _______. 2005. Implementasi Kurikulum 2004 Panduan Pembelajaran KBK.

Bandung : PT Remaja Rosdakarya. Nana Sudjana. 1991. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung : PT

Remaja Rosdakarya.

Page 112: SKRIPSI Oleh - digilib.uns.ac.id... · gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi ... Hal tersebut ditunjukkan dengan kenaikan dari 21 siswa ... Kelas XII IPS 1 SMA

Oemar Hamalik. 2003. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.

.1989. Komputerisasi Pendidikan Nasional. Bandung : PT Mandar Maju.

Paulina Pannen. 2001. Konstruktivisme Dalam Pembelajaran. Jakarta : PAU - PPAI Universitas Terbuka

Rini Budiharti. 2002. Strategi Belajar Mengajar. Surakarta : UNS Press

Rohadi Wicaksono. 2007. Mengapa Harus Konstruktivistik. http://rohadi-education.wordpress.com/2007/07/19/mengapa-harus-konstruktivistik/. Diakses 19 Desember 2007 jam 13.30 WIB

Sardiman AM. 2007. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Raja

Grafindo Persada. Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta : PT

Rineka Cipta. Srini M. Iskandar. 2001. Penerapan Konstruktivisme dalam Pembelajaran Kimia

di SMU. http://www.malang.ac.id/jurnal/fmipa/kim/2001a.htm. Diakses 19 Desember 2007 jam 13.30 WIB

Suharsimi Arikunto,dkk. 2007. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : PT Bumi

Aksara. Teguh Tedi Budiyanto. 2006. Penerapan Metode Pengajaran Pembentukan

Pengetahuan (Constructivism) Sebagai Upaya Meningkatkan Keaktifan Peserta Didik Untuk Mencapai Prestasi Belajar Pada Mata Diklat Ekonomi Di SMK Kanisius Surakarta Tahun Diklat 2005/2006. Skripsi Penelitian Tindakan Kelas Jurusan P.IPS/BKK PTN.

W. Gulo. 2004. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Gramedia.

Yatim Riyanto. 2007. Pembelajaran Konstruktifistik Menuju Kehidupan Kognitif. http://guru-beasiswa.com/2007/12/pembelajaran-konstruktifistik-menuju.html. Diakses 27 Desember 2007 jam 10.30 WIB.

Zainal Aqib. 2007. Penelitian Tindakan Kelas Untuk Guru. Bandung: CV Yrama

Widya.

Page 113: SKRIPSI Oleh - digilib.uns.ac.id... · gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi ... Hal tersebut ditunjukkan dengan kenaikan dari 21 siswa ... Kelas XII IPS 1 SMA