skripsi - umpalangkaraya.ac.id · universitas muhammadiyah palangkaraya palangka raya 2015 . ii ......
TRANSCRIPT
i
SKRIPSI
FORECASTING LALU LINTAS PENUMPANG DAN PERENCANAAN
TERMINAL BUILDING BANDAR UDARA TJILIK RIWUT
KOTA PALANGKA RAYA 20 TAHUN YANG AKAN DATANG
Oleh:
DARA NUR RAHMAH
NPM. 10.51.11938
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALANGKARAYA
PALANGKA RAYA
2015
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkat, rahmat,
taufik dan hidayah-Nya, penyusunan skripsi yang berjudul “FORECASTING LALU LINTAS
PENUMPANG BANDAR UDARA TJILIK RIWUT DAN PERENCANAAN TERMINAL BUILDING
(PENUMPANG) KOTA PALANGKA RAYA PADA 20 TAHUN YANG AKAN DATANG” dapat
diselesaikan dengan baik.
Penulis menyadari bahwa dalam proses penulisan skripsi ini banyak mengalami kendala,
namun berkat bantuan, bimbingan, kerjasama dari berbagai pihak dan berkah dari Allah SWT
sehingga kendala-kendala yang dihadapi tersebut dapat diatasi. Untuk itu penulis
menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan kepada Bapak Ir. Hudan Rahmani ,MT.
Selaku pembimbing I dan Ibu Nirwana Puspasari, ST, MT. Selaku pembimbing II yang telah
dengan sabar, tekun, tulus dan ikhlas meluangkan waktu, tenaga dan pikiran memberikan
bimbingan, motivasi, arahan, dan saran-saran yang sangat berharga kepada penulis selama
menyusun skripsi.
Selanjutnya ucapan terima kasih penulis sampaikan pula kepada:
1. Bapak Ir. Anwar Muda, MT. Selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah
Palangka Raya.
2. Ibu Rida Respati, ST, MT. Selaku Ketua Jurusan Fakultas Teknik Universitas
Muhammadiyah Palangka Raya.
3. Seluruh Bapak/Ibu Dosen Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Palangka Raya
yang telah banyak membimbing dan memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis
sehingga Tugas Akhir ini dapat diselesaikan dan diajukan dalam ujian Tugas Akhir.
4. Kepada Orang Tua dan seluruh Keluarga Besar saya yang telah membantu dan selalu
mendoakan keberhasilan dan keselamatan selama menempuh pendidikan.
5. Rekan-rekan Mahasiswa Program Studi Teknik sipil angkatan 2010 yang telah banyak
memberikan masukan kepada penulis baik selama dalam mengikuti perkuliahan maupun
dalam penulisan skripsi ini.
6. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebut satu persatu yang telah membantu dalam
penyelesaian penulisan skripsi ini.
Semoga segala bantuan yang tidak ternilai harganya ini mendapat imbalan di sisi Allah
SWT sebagai amal ibadah, Aamiin.
iii
Akhirnya, dengan segala kerendahan hati penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh
dari kesempurnaan dan masih banyak terdapat kekurangan-kekurangan, sehingga penulis
mengharapkan adanya saran dan kritikyang bersifat membangun demi kesempurnaan skripsi
ini.
Palangka Raya, 2014
Penulis,
Dara Nur Rahmah NIM. 10.51.11938
iv
ABSTRAK
Dara Nur Rahmah, Teknik Sipil, Forecasting Lalu Lintas Penumpang Dan Perencanaan
Terminal Building Bandar Udara Tjilik Riwut Kota Palangka Raya 20 Tahun yang Akan Datang
Dengan adanya konsep “low cost carrier” dan deregulasi penerbangan niaga dari pemerintah,
industry jasa penerbangan di Indonesia telah mengalami pertumbuhan yang sangat pesat
sehingga memperparah kondisi bandara yang kian padat sekarang ini dan kedepannya.
Terminal penumpang yang ada saat ini memperbesar kemungkinan bandara tidak mampu lagi
menampungnya. Dengan melakukan pelamalan jumlah penumpang pesawat 20 tahun kedepan
menggunakan metode indek’s perbandingan, aritmatik, geometric dan last square dan
menghitung jam puncak dapat ditentukan perencanaan terminal penumpang sesuai dengan
tujuan penelitian. Pada akhirnya akan didapatkan bahwa perlu untuk menambah luas terminal
penumpang ataupun merencanakan pembangunan ulang pada saat 20 tahun kedepan.
Kata kunci:
forecasting, low cost carrier, indek’s perbandingan, aritmatik, geometrik, last square, terminal
building.
v
ABSTRACT
Dara Nur Rahmah, TeknikSipil, ForecastingLaluLintasPenumpang Dan Perencanaan Terminal
Building Bandar UdaraTjilik Riwut Kota Palangka Raya 20 Tahun yang Akan Datang
With the concept “low cost carrier” and deregulation by the government’s commercial aviation,
aviation services industry in Indonesia has been growing very rapidly and thus aggravate the
conditions of an increasingly crowded airport today and the future. With the amount of the
existing passenger terminal (terminal building passenger) increasingly the possibility of the
airport that can no longer accommodate it. By forecasting the number of passengers the next 20
year using methodindex’s comparison, aritmatic, geometric , last square and calculate the peak
hour the planning passenger terminal can be determined in accordance with the purpose of
research. It will eventually be found that it take increase the area of the passenger terminal or
the planned redevelopment during the next 20 years.
Keywords:
forecasting, low cost carrier, index’s comparison, aritmatic, geometric, last square, terminal
building.
vi
LEMBAR PERSEMBAHAN
Yang Utama Dari Segalanya...
Sembah sujud serta syukur kepada Allah SWT. Taburan cinta dan kasih sayang-Mu telah memberikanku
kekuatan, membekaliku dengan ilmu serta memperkenalkanku dengancinta. Atas karunia serta
kemudahan yang Engkau berikan akhirnya skripsi yang sederhana ini dapat terselesaikan. Sholawat dan
salam selalu terlimpahkan keharibaan Rasullah Muhammad SAW.
Keluarga ku “My Home”….
Kupersembahkan karya sederhana ini kepada orang yang sangat ulun kasihi, sayangi dan cintai Mama &
Abah, dua adik ku terlucu dan termanis rafi dan muhiddin, nenek turi tergaul yang pernah ada, dan
keluarga besar lainnya. Sebagai tanda bakti, hormat, dan rasa terimakasih yang tiada terhingga ulun
persembahkan karya kecil ini buat mama, abah dan adik-adik ku, dan keluarga yang telah memberikan
kasih sayang, segala dukungan, materi, dan cinta kasih dan saying yang tiada terhingga yang tiada
mungkin dapat ulun balas hanya dengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan.
Ulun sadar selama ini belum bisa berbuat yang lebih untuk mama dan abah, terima kasih untuk doa yang
tak henti-henti di berikan untuk anak perempuan satu-satunya ini, dan maaf belum bisa memberikan yang
terbaik. Semoga ini menjadi langkah awal yang baik untuk membuat mama dan abah bangga lawan ulun.
Untuk abah dan mama yang selalu membuat ulun termotivasi dan selalu menyirami kasih sayang, selalu
mendoakan ulun, selalu menasehati ulun menjadi lebih baik,
Terima Kasih Abah, Terima Kasih mama, Terima Kasih untuk semuanya.
Best friend’s “chingudeul my Doushi”
Buat sahabatku “sariah (sayonk) yang selalu mengingatkan, membantu dan meyemangati saat mulai terasa
bosan dan jengah untuk semua keadaan, Agung Sedayu Rafsanjani (oppa ndut) yang selalu traktir2 xixixi
(^_^), Widya Selviana (jomblo) yang selalu punya ide buat ngajak liburan dan have fun bareng, M.Khanafi
(bang bon) yang selalu menasehati sesuatu yg gak penting jadi penting hahahah :D , Dodi Riyanto (oppa
vii
dody) yang selalu bikin aku tertawa, tersenyum, terimakasih oppa selalu ngelucu dimanapun kamu berada,
M. Safii Panggabean (kakak lay) yang duluan ST makasih udah ngelahkahin aku duluan hahah , Harun
Al Rasyid (om Al) thank u buat semuanya antar jemput kkn, begadang bikin tugas, dan lainnya (^_^) ,
Rizky Usman Nurafiqun (bang iky) cepat selesaikan kuliahnya jangan lupa ikut Mosnyaa ,Wahyudi (bang
kodok) terima kasih buat semuanya, maksih buat pengalaman naik motor metiknya #kapok , Alfian m.
Afandi (mas bro) mas yang selalu otewe taunya masih turu, sukses terus mas (^_^), Arya Ifananda Henang
(henang) makasih buat kopinya hahhaha v(^_^) peace, Danni abdi (danni) org yg selalu curhat hahaha
#mendokusai :p dan semua teman2 angkatan 2010 yang tidak bisa disebutkan satu2 karena terlalu banyak
dan kalau di sebut kan sebenarnya bisa, tapi udah kaya mau absen aza, terima kasih kawan atas bantuan,
doa, nasehat, hiburan, traktiran, ejekkan, pelukkan dan semangat yang kalian berikan selama aku kuliah,
aku tak akan melupakan semua yang telah kalian berikan selama ini.
Almost forget, buat teman pertamaku di teknik rista yunita (pittenk) makasih buat semuanya, buat baim,
difa, agus, parsi, solikin, dayat, dan ahmad fahrurrazi teman seperjuangan untuk sidang skripsi juga buat
adek tingat aku semangat terus sukses buat kita semuaa…. #angkat_teh_gelas
“Daisensei”& Pembimbing Tugas Akhirku...
Bapak Ir. Hudan Rahmani, MT. IbuNirwana Puspasari, ST, Mt. selaku dosen pembimbing tugas akhir
dara, terimakasih banyak pak, ibu.., dara sudah dibantu selama ini, sudah dinasehati, sudah diajari, dan
terima kasih untuk sidang yang berkesan (^_^) dan dara sudah gak mau pingsan lagii.. J
Dara tidak akan lupa atas bantuan dan kesabaran dari bapak dan ibu.
Terima kasih banyak bapak ,ibu.., ibu adalah dosen favorit saya J..
Terima kasih banyak untuk dekan ku Ir. Anwar Muda, MT dan kaprodi bu Rida Respati, ST,MT.
Seluruh Dosen Pengajar S1.Teknik Sipil UMP Terimakasih banyak untuk semua ilmu, didikan dan
pengalaman yang sangat berarti dan berkesan yang telah kalian berikan kepada dara selama 5 tahun ini.
Akan saya kenang jasa-jasa bapak ibu semua sekali lagi terima kasih …
xi
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ............................................................................................ i
LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................. ii
LEMBAR PERNYATAAN .................................................................................. iv
ABSTRAK ......................................................................................................... v
ABSTRACT ....................................................................................................... vi
KATA PENGANTAR ......................................................................................... vii
DAFTAR ISI ...................................................................................................... xi
DAFTAR TABEL ............................................................................................... xiv
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xv
DAFTAR GRAFIK ............................................................................................. xvi
DAFTAR PERSAMAAN ................................................................................... xvii
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xix
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ........................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ..................................................................... 2
1.3 Tujuan Penelitian ........................................................................3
1.4 Batasan Masalah ........................................................................ 3
1.5 Manfaat Penelitian ......................................................................4
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Konsep “Low Cost Carrier” ..........................................................5
2.2 Bandar Udara ………………… ...................................................6
2.2.1 Gambaran Umum Mengenai Bandar Udara ....................6
2.2.2 Layout Bandara ..............................................................8
2.3 Terminal Building ........................................................................9
2.3.1 Fungsi ............................................................................10
2.4 Sistem Terminal Penumpang Bandar Udara ............................... 11
2.4.1 Sistem Pengoperasian ................................................... 13
2.5 Konsep Desain Terminal Penumpang Bandar Udara .................. 14
2.5.1 Konsep Distribusi Horisontal .......................................... 14
2.5.2 Konsep Distribusi Vertikal ............................................. 18
2.5.3 Aktifitas Pada Terminal Penumpang Bandar Udara ....... 19
xii
2.5.4 Sistem Sirkulasi............................................................... 19
2.5.5 Fasilitas .........................................................................34
2.5.6 Pembagian Sifat Kelompok Ruang Terminal ...................34
2.5.7 Persyaratan, Ketentuan Dan Peraturan Terminal ............37
2.6 Peramalan ..................................................................................40
2.6.1 Defenisi Peramalan .........................................................40
2.6.2 Aturan Peramalan .........................................................40
2.6.3 Klasifikasi Peramalan ......................................................41
2.6.4 Analisa Metode ...............................................................37
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Subyek Dan Obyek Penelitian ....................................................47
3.2 Data Penelitian ........................................................................... 47
3.3 Cara Pengumpulan Data ............................................................47
3.4 Metode Analisis ...........................................................................47
3.5 Tahapan Penelitian .....................................................................47
BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN
4.1 Data Lalu Lintas Penumpang .....................................................49
4.2 Metode Indeks Perbandingan .....................................................51
4.2.1 Mencari Angka Pertumbuhan Penduduk Nasional ..........52
4.2.2 Mencari Angka Pertumbuhan Penumpang Datang ..........52
4.2.3 Mencari Angka Pertumbuhan Penumpang Berangkat .....53
4.2.4 Mencari Angka Pertumbuhan Penumpang Transit ..........53
4.3 Metode Aritmatik .........................................................................54
4.4 Metode Geometrik....................................................................... 64
4.5 Metode Last Square ....................................................................73
4.6 Kesimpulan .................................................................................82
4.7 Forecasting Pergerakan Penumpang Pada Jam Sibuk ...............120
4.7.1 Komposisi Penumpang ...................................................120
4.7.2 Perhitungan Pergerakan Penumpang Pada Jam Sibuk ...121
4.8 Perencanaan Terminal Penumpang ...........................................122
4.8.1 Latar Belakang ................................................................122
4.8.2 Eksisting Bandar Udara Tjilik Riwut Palangka Raya .......124
4.9 Konsep Kebutuhan Dan Besaran Ruang ....................................130
4.9.1 Kerb ..............................................................................131
xiii
4.9.2 Hall Kedatangan Dan Keberangkatan .............................131
4.9.3 Check-In Area ................................................................132
4.9.4 Pemeriksaan Security (Terpusat) ...................................132
4.9.5 Pemeriksaan Security (Gate Hold Room) ........................133
4.9.6 Gate Hold Room ............................................................133
4.9.7 Ruang Tunggu Keberangkatan ......................................133
4.9.8 Baggage Claim ...............................................................134
4.9.9 Fasilitas Konsesi Terminal Domestik ...............................134
4.9.10 Luas Kotor Gedung Terminal ..........................................135
4.9.11 HVAC .............................................................................135
4.9.12 Struktur Gedung .............................................................136
4.9.13 Luas Total Desain Terminal ............................................136
4.9.14 Luas Aktual Terminal ......................................................136
4.9.15 Denah Perencanaan Terminal Domestik .........................136
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan .................................................................................140
5.2 Saran ..........................................................................................142
DAFTAR PUSTAKA
xiv
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Standart Luas Terminal Domestik ......................................................38
Tabel 2.2 Perhitungan Kebutuhan Ruang Terminal Bandar Udara.....................39
Tabel 2.3Perhitungan MetodeIndeks Perbandingan...........................................43
Tabel 2.4Hasil Perhitungan Metode Indeks Perbandingan ...............................43
Tabel 2.5 Perhitungan Metode Aritmatik ............................................................44
Tabel 2.6 Hasil Perhitungan Metode Aritmatik ...................................................44
Tabel 2.7 Perhitungan Metode Geometrik..........................................................45
Tabel 2.8 Hasil Perhitungan Metode Geometrik .................................................45
Tabel 2.9 Faktor-Faktor Forecasting Untuk Penumpang Datang Dan Berangkat.46
Tabel 2.10 Hasil Perhitungan Metode Last Square ............................................46
Tabel 4.1 Data Statistikjumlah Penduduk Dan Jumlah Penumpang ...................49
Tabel 4.2 Data Jumlah Penumpang Datang. .....................................................49
Tabel 4.3 Data Jumlah Penumpang Berangkat. .................................................50
Tabel 4.4 Data Jumlah Penumpang Transit. ......................................................50
Tabel 4.5 Indeks Perbandingan Untuk Jumlah Penumpang. ..............................51
Tabel 4.6 Hasil Perhitungan Dengan Indeks Perbandingan Untuk Perkiraan Jumlah
Penumpang Dan Jumlah Penduduk. ..................................................................54
Tabel 4.7 Perhitungan Metode Aritmatik Untuk Jumah Penduduk......................55
Tabel 4.8 Hasil Perhitungan Metode Aritmatik Untuj Jumlah Penduduk. ............56
Tabel 4.9 Perhitungan Metode Aritmatik Untuk Penumpang Datang..................57
Tabel 4.10 Hasil Perhitungan Metode Aritmatik Untuk Penumpang Datang. ......58
Tabel 4.11 Perhitungan Metode Aritmatik Untuk Penumpang Berangkat ...........59
Tabel 4.12 Hasil Perhitungan Metode Aritmatik Untuk Penumpang Berangkat ..60
Tabel 4.13 Perhitungan Metode Aritmatik Untuk Penumpang Transit ................61
Tabel 4.14 Hasil Perhitungan Metode Aritmatik Untuk Penumpang Transit .......62
Tabel 4.15. Hasil Perhitungan Dengan Metode Aritmatik Untuk Perkiraan Jumlah
Penumpang Dan Jumlah Penduduk. ..................................................................63
Tabel 4.16 Perhitungan Metode Geometrik Untuk Jumah Penduduk. ................64
Tabel 4.17 Hasil Perhitungan Metode Geometrik Untuk Jumah Penduduk. .......65
Tabel 4.18 Perhitungan Metode Geometrik Untuk Penumpang Datang. ............66
Tabel 4.19 Hasil Perhitungan Metode Geometrik Untuk Penumpang Datang ...67
Tabel 4.20 Perhitungan Metode Geometrik Untuk Penumpang Berangkat. .......68
xv
Tabel 4.21 Hasil Perhitungan Metode Geometrik Untuk Penumpang Berangkat. 69
Tabel 4.22 Perhitungan Metode Geometrikk Untuk Penumpang Transit ............70
Tabel 4.23 Hasil Perhitungan Metode Geometrikk Untuk Penumpang Transit ...71
Tabel4.24. Hasil Perhitungan Dengan Metode Geometrik Untuk Perkiraan Jumlah
Penumpang Dan Jumlah Penduduk. ..................................................................72
Tabel 4.25 Faktor-Faktor Forecasting Untuk Pertumbuhan Penduduk Nasional 73
Tabel 4.26 Hasil Perhitungan Metode Last Square Untuk Jumlah Penduduk ....74
Tabel 4.27 Faktor-Faktor Untuk Penumpang Datang ........................................75
Tabel 4.28 Hasil Perhitungan Metode Last Square Untuk Penumpang Datang..76
Tabel 4.29 Faktor-Faktor Untuk Penumpang Berangkat ....................................77
Tabel 4.30 Hasil Perhitungan Metode Last Square Penumpang Berangkat .......78
Tabel 4.31 Faktor-Faktor Untuk Penumpang Transit .........................................79
Tabel 4.32 Hasil Perhitungan Metode Last Square Untuk Penumpang Transit ..80
Tabel 4.33Hasil Perhitungan Dengan Metode Geometrik Untuk Perkiraan Jumlah
Penumpang Dan Jumlah Penduduk. ..................................................................81
Tabel 4.34 Hasil Perhitungan Forecasting Dari Metode Indeks Perbandingan Untuk
ProyeksiJumlah Penumpang .............................................................................82
Tabel 4.35 Hasil Perhitungan Forecasting Dari Metode Aritmatik Untuk Proyeksi
Jumlah Penumpang ...........................................................................................87
Tabel 4.36 Hasil Forecasting Dari Metode Geometric Perhitungan Untuk Proyeksi
Jumlah Penumpang ..........................................................................................92
Tabel 4.37 Hasil Forecasting Dari Metode Last Square Perhitungan Untuk Proyeksi
Jumlah Penumpang ..........................................................................................97
Tabel 4.38 Hasil Forecasting Yang Akan Di Gunakan Sebagai Perencanaan
Terminal Penumpang Adalah Metode Geometrik ..............................................102
Tabel 4.39 Hasil Forecasting Dari Berbagai MetodePerhitungan Untuk Proyeksi
Jumlah Penumpang ..........................................................................................104
Tabel 4.40 Hasil Forecasting Dari Berbagai MetodePerhitungan Untuk Proyeksi
Jumlah Penduduk Nasional ..............................................................................105
Tabel 4.41 Hasil Forecasting Yang Akan Di Gunakan Sebagai Perencanaan
Terminal Penumpang Adalah Metode Geometrik ..............................................118
Tabel 4.42 Hasil Perhitungan Metode Geometrik Untuk Jumlah Penduduk Nasional,
Jumlah Penumpang Datang, Berangkat Dan Transit .........................................120
Tabel 4.43 Lalu Lintas Penumpang Angkutan Udara ........................................123
Tabel 4.44 Luas Aktual Terminal Domestik ........................................................136
xvi
Daftar Gambar
Halaman
Gambar 2.1 Skema Bagian-Bagian Dari System Terminal Building ..................12
Gambar 2.2 Konsep Sentralisasi.......................................................................13
Gambar 2.3 Konsep Konsolidasi .......................................................................13
Gambar 2.4 Konsep Desentralisasi ...................................................................14
Gambar 2.5 Konsep Terminal Linear ................................................................14
Gambar 2.6 Konsep Terminal Dengan Dermaga Jari........................................15
Gambar 2.7 Konsep Terminal Dengan Dermaga Jarak Jauh ............................15
Gambar 2.8Konsep Terminal Satelit . ................................................................16
Gambar 2.9Konsep Terminal Transpoter ...........................................................16
Gambar 2.10Konsep Terminal Transpoter Dengan Mobile Langue ....................17
Gambar 2.11Konsep Unit Terminal ....................................................................17
Gambar 2.12Konsep Satu Level ........................................................................18
Gambar 2.13Konsep Satu Setengah Level ........................................................18
Gambar 2.14Konsep Dua Level .........................................................................18
Gambar 2.15 Konsep Multi Level .......................................................................19
Gambar 2.16Sistem Pemindahan Penumpang Dengan Berjalan Kaki ...............20
Gambar 2.17Sistem Pemindahan Penumpang Dengan Kendaraan Darat ........ 20
Gambar 2.18Sistem Pemindahan Penumpang Dengan Garbarata .................... 20
Gambar 2.19Sistem Keamanan Langsung ........................................................ 21
Gambar 2.20Sistem Keamanan Bersilang ......................................................... 21
Gambar 2.21Sistem Check-In Linier .................................................................. 22
Gambar 2.22Sistem Check-In Langsung ........................................................... 22
Gambar 2.23Sistem Check-In Tanah Lapang .................................................... 23
Gambar 2.24Sistem Cart ................................................................................... 23
Gambar 2.25Sistem Diverter.............................................................................. 23
Gambar 2.26Sistem Carouser ........................................................................... 24
Gambar 2.27Sistem Race Track ........................................................................ 24
Gambar 2.28 Sistem Pod ................................................................................... 24
Gambar 2.29Sistem Amoeba ............................................................................. 25
Gambar 2.30 Sistem Autometed ........................................................................ 25
Gambar 2.31 Skema Sirkulasi Terminal Penumpang Udara .............................. 26
Gambar 2.32 Skema Sirkulasi Keberangkatan Penumpang Domestik ............... 27
xvii
Gambar 2.33Skema Sirkulasi Kedatangan Penumpang Domestik ..................... 28
Gambar 2.34Skema Sirkulasi Kedatangan Bagasi ............................................. 29
Gambar 2.35Skema Sirkulasi Penumpang Dan Bagasi Pada Terminal
Penumpang Udara .............................................................................................. 30
Gambar2.36Skema Sirkulasi Keberangkatan Penumpang Dengan
Fasilitas-Fasilitas Terminal ................................................................................ 31
Gambar 2.37 Skema Sirkulasi Kedatangan Penumpang Dengan Fasilitas-
Fasilitas Terminal ............................................................................................... 31
Gambar 2.38 Sirkulasi Transit ............................................................................32
Gambar 2.39Skema Sirkulasi Pengelola Terminal Penumpang .........................32
Gambar 2.40Skema Sirkulasi Karyawan Maskapai Penerbangan......................32
Gambar 2.41Skema Jalur Sirkulasi Karyawan Instansi Pemerintah ...................33
Gambar 2.42Skema Jalur Sirkulasi Karyawan Pelayanan Jasa .........................33
Gambar 2.43 Skema Jalur Sirkulasi Karyawan Pengunjung Atau
Pengantar ........................................................................................................... 33
Gambar 2.44 Bagan Hubungan Kelompok Ruang,Berdasarkan Jenis Kegiatan
Dengan Sifat Kelompok Ruang Dan Hubungannya Dengan Pihak Luar ............. 35
Gambar 2.45Zona Tata Ruang Internasional ...................................................... 36
Gambar 2.46Persyaratan Ketinggian Bangunan Disekitar Bandar Udara ........... 37
Gambar 3.1Diagranm Alir Metodologi Penelitian ................................................. 48
Gambar 4.1 Restaurant Terminal Kedatangan Tjilik Riwut .................................125
Gambar 4.2 Wrapping Bagage Terminal Kedatangan Tjilik Riwut .....................125
Gambar 4.3 Pintu Pemeriksaan Terminal Keberangkatan Tjilik Riwut ................125
Gambar 4.4 Ruang Tunggu Penumpang Terminal Keberangkatan Tjilik
Riwut .................................................................................................................127
Gambar 4.5 Check In Counter Terminal Keberangkatan Tjilik Riwut ..................127
Gambar 4.6 Kondisi Ruang Terminal Kedatangan Tjilik Riwut ...........................129
Gambar 4.7Kondisi Ruang Terminal Keberangkatan .........................................129
Gambar 4.8 Konsep Pembagian Rauang Terminal Penumpang ........................137
Gambar 4.9 Konsep Organisasi Ruang Antar Kebutuhan Penerbangan ............137
Gambar 4.10 Konsep Organisasi Ruang Vertikal Antar Kebutuhan
Penerbangan .....................................................................................................138
Gambar 4.11 Konsep Kantor Pengelola Sebagai Penghubung Kedua
Gedung Terminal ...............................................................................................139
xviii
DAFTAR GRAFIK
Halaman
Grafik 4.1 Hasil Forecasting Dari Metode Indeks Perbandingan
Perhitungan Untuk Proyeksi Penduduk Nasional ...............................................83
Grafik 4.2 Hasil Forecasting Dari Metode Indeks Perbandingan
Perhitungan Untuk Proyeksi Penumpang Datang ..............................................84
Grafik 4.3 Hasil Forecasting Dari Metode Indeks Perbandingan
Perhitungan Untuk Proyeksi Penumpang Berangkat..........................................85
Grafik 4.4 Hasil Forecasting Dari Metode Indeks Perbandingan
Perhitungan Untuk Proyeksi Penumpang Transit ...............................................86
Grafik 4.5 Hasil Perhitungan Forecasting Metode Aritmatik Untuk
Proyeksi Jumlah Penduduk Nasional .................................................................88
Grafik 4.6 Hasil Perhitungan Forecasting Metode Aritmatik Untuk
Proyeksi Jumlah Penumpang Datang ................................................................89
Grafik 4.7 Hasil Perhitungan Forecasting Metode Aritmatik Untuk
Proyeksi Jumlah Penumpang Berangkat ...........................................................90
Grafik 4.8 Hasil Perhitungan Forecasting Metode Aritmatik Untuk
Proyeksi Jumlah Penumpang Transit .................................................................91
Grafik 4.9 Hasil Forecasting Metode Geometrik Perhitungan Untuk
Proyeksi Jumlah Penduduk................................................................................93
Grafik 4.10 Hasil Forecasting Metode Geometric Perhitungan Untuk
Proyeksi Jumlah Penumpang Datang ...............................................................94
Grafik 4.11 Hasil Forecasting Metode Geometrik Perhitungan Untuk
Proyeksi Jumlah Penumpang Berangkat ...........................................................95
Grafik 4.12 Hasil Forecasting Metode Geometric Untuk Proyeksi Jumlah
Penumpang Transit ...........................................................................................96
Grafik 4.13 Hasil Forecasting Metode Last Square Perhitungan Untuk
Proyeksi Jumlah Penduduk................................................................................98
Grafik 4.14 Hasil Forecasting Metode Last Square Perhitungan Untuk
Proyeksi Jumlah Penumpang Datang ...............................................................99
Grafik 4.15 Hasil Forecasting Metode Last Square Perhitungan Untuk
Proyeksi Jumlah Penumpang Berangkat ...........................................................100
xix
Grafik 4.16 Hasil Forecasting Metode Last Square Perhitungan Untuk
Proyeksi Jumlah Penumpang Transit .................................................................101
Grafik 4.17 Hasil Hubungan Forecasting Metode Geometrik Perhitungan
Untuk Proyeksi Jumlah Penumpang ..................................................................103
Grafik 4.18 Hasil Hubungan Forecasting Metode Indeks Perbandinagn
Perhitungan Untuk Proyeksi Jumlah Penumpang Datang Dan Jumlah
Penduduk ..........................................................................................................106
Grafik 4.19 Hasil Hubungan Forecasting Metode Indeks Perbandinagn
Perhitungan Untuk Proyeksi Jumlah Penumpang Berangkat Dan Jumlah
Penduduk ..........................................................................................................107
Grafik 4.20 Hasil Hubungan Forecasting Metode Indeks Perbandinagn
Perhitungan Untuk Proyeksi Jumlah Penumpang Transit Dan Jumlah
Penduduk ..........................................................................................................108
Grafik 4.21 Hasil Hubungan Forecasting Metode Aritmatik Perhitungan
Untuk Proyeksi Jumlah Penumpang Datang Dan Jumlah Penduduk .................111
Grafik 4.22 Hasil Hubungan Forecasting Metode Aritmatik Perhitungan
Untuk Proyeksi Jumlah Penumpang Berangkat Dan Jumlah Penduduk.............112
Grafik 4.23 Hasil Hubungan Forecasting Metode Aritmatik Perhitungan
Untuk Proyeksi Jumlah Penumpang Transit Dan Jumlah Penduduk ..................113
Grafik 4.24 Hasil Hubungan Forecasting Metode Geometrik Perhitungan
Untuk Proyeksi Jumlah Penumpang Transit Dan Jumlah Penduduk ..................114
Grafik 4.25 Hasil Hubungan Forecasting Metode Geometrik Perhitungan
Untuk Proyeksi Jumlah Penumpang Berangkat Dan Jumlah Penduduk.............115
Grafik 4.28 Hasil Hubungan Forecasting Metode Last Square
Perhitungan Untuk Proyeksi Jumlah Penumpang Berangkat Dan Jumlah
Penduduk ..........................................................................................................116
Grafik 4.29 Hasil Hubungan Forecasting Metode Last Square
Perhitungan Untuk Proyeksi Jumlah Penumpang Transit Dan Jumlah
Penduduk ..........................................................................................................117
Grafik 4.30 Hasil Hubungan Forecasting Metode Geometrik Perhitungan
Untuk Proyeksi Jumlah PenumpangDan Jumlah Penduduk...............................119
5
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada era globalisai perkembangan zaman dalam berbagai bidang
mengalami kemajuan yang signifikan. Salah satunya adalah pada bidang
transportasi, seperti pada transportasi udara.Sebelum tahun 1992, penggunaan
fasilitas jasa transportasi udara hanya dilakukan oleh masyarakat kelas atas.
Namun seiring berjalannya waktu, ditambah lagi dengan adanya Undang-
Undang Nomor 15 Tahun 1992 tentang penerbangan dan lahirnya konsep baru
di dunia penerbangan yaitu “low cost carrier”, industri jasa penerbangan di
indonesia telah mengalami pertumbuhan yang sangat pesat.
Pertumbuhan penumpang angkutan udara dalam negeri sudah mengalami
peningkatan, dimana terjadi lonjakan konsumen yang memilih transportasi udara
karena adanya tiket pesawat murah. Selain itu ada pula pengaruh dari arus
globalisasi terhadap meningkatnya demand pengguna pesawat terbang sebagai
sarana untuk menunjang aktivitas masyarakat dalam berbagai bidang seperti
bisnis, pariwisata, keperluan pemerintah maupun keperluan pribadi. Hal ini
dialami oleh kota Palangka Raya dengan peningkatan jumlah penduduk maka
permintaan sarana moda transportasi akan mengalami peningkatan.
Peningkatan jumlah penduduk ini bukan hanya disebabkan oleh kelahiran saja,
tapi juga di sebabkan oleh faktor migrasi penduduk, terutama yang mencari
kerja. Karena tingginya arus globalisasi dan gaya hidup cosmopolitan yang ada
menyababkan tingginya kebutuhan bandar udara yang dapat memenuhi
permintaan tersebut. Yang di maksud bandar udara disini adalah, semua hal
yang berkaitan denganya termasuk fasilitas,terminal, landasan pacu dan bahkan
lahan parkir untuk pesawat.
Terminal bandar udara merupakan sebuah bangunan di bandar udara
dimana penumpang berpindah antara transportasi darat dan fasilitas yang
membolehkan mereka menaiki dan meninggalakan pesawat (wikipedia). Karena
kota Palangka Raya memiliki bandara kecil yaitu bandara Tjilik Riwut yang hanya
mempunyai sebuah terminal. Di bandara kecil bangunan terminal tunggal
melayani semua fungsi sebuah terminal dan concourse.Berkaitan dengan hal
tersebut, pengembangan land side pada bandara Tjilik Riwut, Palangka Raya
1
6
tentu mendapatkan pengaruh yaitu harus mampu menampung permintaan
penumpang pesawat udara.
Agar pelayanan berjalan lancar, kegiatan pelayanan memerlukan sebanyak
mungkin hubungan terbuka dari land side ke air side sebagai bagian dari bandar
udara. Dengan demikian tentu terjadi pengembangan dalam lingkungan bandar
udara, melingkupi areal bandar udara baik di dalam maupun di luar, di sekitar
operasi penerbangan dan tata guna lahan sekitarnya.Untuk itu, diperlukan
rencana induk bandar udara.
Rencana induk bandar udara di kembangkan berdasarkan kepada ramalan
dan permintaan (forecast and demand), yang di bagi dalam 3 bagian yaitu:
1. Ramalan jangka pendek (± 5 tahun)
2. Ramalan jangka menengah (± 10 tahun)
3. Ramalan jangka panjang (±20 tahun)
Teknik ramalan yang paling sederhana adalah meramal kecenderungan volume
lalu lintas di masa depan.
Bertitik dari potensi yang dimiliki oleh angkutan transportasi udara, sebagai
mana yang sudah diuraikan di atas, maka dipandang perlu untuk dilakukan
analisa yang berjudul“ FORECASTING LALU LINTAS PENUMPANG DAN
PERENCANAAN TERMINAL BUILDING BANDAR UDARA TJILIK RIWUT
KOTA PALANGKA RAYA PADA 20 TAHUN YANG AKAN DATANG”
1.2 Rumusan Masalah
Dari latar belakang yang telah diutarakan di atas dapat ditarik beberapa
permasalahan :
1. Bagaimana lalu lintas penumpang di bandara Tjilik Riwut Palangka Raya 20
tahun yang akan datang?
2. Bagaimana model peramalan jumlah kedatangan dan keberangkatan
penumpang domestik di bandara Tjilik Riwut di Palangka Raya dengan
menggunakan metode indek perbandingan, metode aritmatik, metode
geometrik, dan metode last square?
7
3. Apakah perlu dilakukan Perancangan terminal building yang baru untuk
menampung penumpang di bandar udara Tjilik riwut Palangka Raya pada
saat 20 tahun yang akan datang?
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penulisan dan penelitian ini adalah :
1. Mengetahui lalu lintas penumpang di Bandar Udara Tjilik Riwut Palangka
Raya 20 tahun yang akan datang.
2. Mengetahui model peramalan jumlah kedatangan dan keberangkatan
penumpang domestik di Bandar Udara Tjilik Riwut di Palangka Raya dengan
menggunakan metode indek perbandingan, metode aritmatik, metode
geometrik, dan metode last square.
3. Mengetahui Apakah perlu dilakukan Perencanaan terminal building yang
baru untuk menampung penumpang di Bandar Udara Tjilik riwut Palangka
Raya pada saat 20 tahun yang akan datang.
1.4 Batasan Masalah
Agar tidak menyimpang jauh dari tema yang diangkat, maka perlu di lakukan
pembatasan masalah, yaitu :
1. Forecast dalam penelitian ini adalah ramalan jangka panjang (± 20 tahun),
yang mana hanya akan berusaha untuk mengidentifikasi lalu lintas
penumpang pada saat 20 tahun yang akan datang.
2. Moda transportasi yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah pesawat
yang datang maupun yang berangkat dan juga transit dari kota Palangka
Raya.
3. Pengguna jasa yang menjadi objek penelitian ini adalah masyarakat yang
menggunakan jasa pesawat baik yang datang maupun yang berangkat
ataupun transit dari kota Palangka Raya.
4. Metode yang digunakan untuk penelitian ini adalah metode indeks
perbandingan, metode aritmatik, metode geometrik, dan metode last square.
5. Perencanaan terminal building baru hanya perlu di lakukan jika jumlah
penumpang meningkat drastis di Bandar Udara Tjilik Riwut Palangka Raya.
8
1.5 Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharap dapat memberikan manfaat antara lain :
1. Dapat membantu bandar udara Tjilik Riwut Palangka Raya dalam
meramalkan jumlah kedatangan ataupun keberangkatan penumpang
domestik untuk periode ke depan, dan dapat membantu pengambilan
kebijakkan untuk mengatasi peningkatan penumpang.
2. Menambah wawasan dan juga berguna bagi kalangan akademis untuk
melakukan penelitian lebih lanjut.
9
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Konsep “Low Cost Carrier”
Industri jasa penerbangan di Indonesia telah mengalami pertumbuhan yang
sangat pesat setelah lahirnya konsep baru di dunia penerbangan yaitu“low cost
carrier”. Konsep “low cost carrier” adalah konsep dimana maskapai penerbangan
yang memiliki tarif lebih rendah namun kenyamanan kurang. Untuk menutupi
pemasukkan yang rendah akibat harga tiket menurun, maskapai ini mungkin
mengenakan biaya untuk extra seperti makanan, asrama prioritas, alokasi kursi,
bagasi, dan lain-lain. Istilah ini berasal dari dalam industri penerbangan merujuk
pada maskapai penerbangan dengan struktur biaya operasional yang lebih
rendah dari pesaing mereka. Konsep ini dilakukan dengan mengurangi biaya-
biaya seperti terbang ke bandara sekunder yang lebih murah namun kurang
padat dan atau terbang pagi-pagi atau larut malam untuk menghindari
penundaan lalu lintas udara dan mengambil keuntungan dari biaya parker dan
pendaratan yang lebih rendah.
Dengan ke dua hal tersebut, jumlah perusahan jasa penerbangan meningkat
tajam. Banyaknya pemain dalam industri jasa penerbangan ini antara lain di
sebabkan kerena relatif tingginya potensi keuntungan yang dapat diraih. Sebagai
mana diketahui dalam jangka pendek, meskipun pada kondisi merugi
keuntungan dari penjualan tiket pesawat masih mampu untuk membayar variable
cost. Apalagi dalam kondisi perusahaan dalam keadaan untung, kondisi harga
tiket masih lebih tinggi dari average cost, keuntungan yang diperoleh perusahan
jasa penerbangan akan berada di atas keuntungan normal. Kondisi ini
merupakan daya tarik bagi insvestor atau pelaku usaha dalam bisnis jasa
penerbangan.
Pertumbuhan penumpang anguktan udara dalam negri sudah terjadi
beberapa kali lipat, di mana terjadi lonjakan konsumen yang memilih transportasi
udara ini karena adanya tiket murah. Selain itu ada pula pengaruh dari arus
globasi terhadap meningkatnya demand pengguna jasa penerbangan.
5
10
2.2 Bandar Udara
2.2.1 Gambaran Umum Mengenai Bandar Udara
Pada masa awal penerbangan, bandara hanyalah sebuah tanah lapang
berumput yang bisa didarati pesawat dari arah mana saja tergantung arah
angin.Namun dimasa Perang Dunia I, bandara mulai dibangun permanen seiring
meningkatnya penggunaan pesawat terbang dan landas pacu mulai terlihat
seperti sekarang. Setelah perang, bandara mulai ditambahkan fasilitas komersial
untuk melayani penumpang. Dimasa modern, bandara bukan hanya tempat
untuk naik dan turun pesawat. Dalam perkembangannya, berbagai fasilitas
ditambahkan seperti toko-toko, restoran, pusat kebugaran, dan butik-butik merek
ternama apalagi di bandara-bandara baru.
Dalam Undang-Undang Republik Indonesia nomor 15 tahun 1992 tanggal
25 mei 1992, tentang penerbangan, dan peraturan pemerintah Nomor 71 Tahun
1996, tanggal 4 Desember 1996, tentang kebandarudaraan, diperbaharui dengan
peraturan pemerintah nomor 2001, tentang kebandarudaraan, yang dimaksud
dengan Bandar udara adalah lapangan terbang yang digunakan untuk mendarat
dan lepas landas pesawat udara, naik atau turun penumpang, dan bongkar muat
kargo atau pos serta dilengkapi dengan keselamatan penerbangan dan sebagai
tempat perpindahan antar moda trasportasi. Pelabuhan atau Bandar udara
merupakan sebuah fasilitas tempat pesawat terbang dapat lepas landas dan
mendarat. Bandara yang paling sederhana minimal memiliki sebuah landas pacu
namun bandara-bandara besar biasanya dilengkapi berbagai fasilitas lain, baik
untuk operator layanan penerbangan maupun penggunanya.
Bandara atau bandar udara yang juga populer disebut dengan istilah
airport merupakan sebuah fasilitas di mana pesawat terbang seperti pesawat
udara dan helikopter dapat lepas landas dan mendarat. Suatu bandar udara
yang paling sederhana minimal memiliki sebuah landasan pacu atau helipad
(untuk pendaratan helikopter), sedangkan untuk bandara-bandara besar
biasanya dilengkapi berbagai fasilitas lain, baik untuk operator layanan
penerbangan maupun bagi penggunanya seperti bangunan terminal dan
hanggar. Definisi bandar udara menurut PT (Persero) Angkasa Pura I adalah
lapangan udara, termasuk segala bangunan dan peralatan yang merupakan
11
kelengkapan minimal untuk menjamin tersedianya fasilitas bagi angkutan udara
untuk masyarakat.
Menurut Annex 14 dari ICAO(International Civil Aviation Organization):
Bandar udara adalah area tertentu didaratan atau perairan (termasuk bangunan,
instalasi dan peralatan) yang diperuntukkan baik secara keseluruhan atau
sebagian untuk kedatangan, keberangkatan dan pergerakan pesawat. Dan
dalam Document 4444 Air Traffic Management, ICAO (International Civil Aviation
Organization), Bandar udara di definisikan sebagai suatu tempat atau daerah, di
darat atau di perairan dengan batas-batas tertentu, termasuk bangunan dan
instalasi, yang dibangun untuk keperluan pergerakkan pesawat terbang lepas
landas (take-off), pendaratan (landing), atau pergerakan di permukkan (taxiing).
Sedangkan menurut Annex 9, Facilitation Bab I, Defenisi dan Penerapan,
Bandar Udara Internasional adalah: “Any Airport designated by the contracting
state in whose territory it is situated as an airport of entry and departure for
internasional air traffic, where are formalities incident to customs, immigration,
public health, animal, and plant quarantine and similar procedur and carried out”
Suatu bandara mencakup suatu kumpulan kegiatan yang luas yang
mempunyai kebutuhan-kebutuhan yang berbeda dan terkadang saling
bertentangan antar satu kegiatan dan kegiatan lainnya, misalnya kegiatan
keamanan membatasi sedikit mungkin hubungan (pintu-pintu) antara sisi darat
(land side) dan sisi udara (air side), sedangkan kegiatan pelayanan memerlukan
sebanyak mungkin pintu terbuka dari land side ke air side agar pelayanan
berjalan lancar. Kegiatan- kegiatan itu saling tergantung sama lainnya sehingga
suatu kegiatan tunggal dapat membatasi kapasitas dari keseluruhan kegiatan,
agar usaha-usaha perencanaan bandara untuk masa depan berhasil dengan
baik, usaha-usaha itu harus di dasarkan kepada pedoman-pedoman yang dibuat
berdasarkan pada rencana induk dan sistem bandara yang menyeluruh, baik
berdasarkan peraturan FAA, ICAO ataupun Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia Nomor 70 Tahun 2001 tentang Kebandarudaraan dan Kepmen
Perhubungan No KM 44 Tahun 2002 tentang Tatanan Kebandarudaraan
Nasional.
12
Beberapa istilah kebandarudaraan yang perlu di ketahui adalah sebagai
berikut (Basuki, 1996; sartono, 1996 dan PP No. 70 thn 2001):
1. Airport
2. Kebandarudaraan
3. Airfield
4. Aerodrome
5. Aerodrome reference point
6. Landing area
7. Landing strip
8. Runway (r/w)
9. Taxiway (t/w)
10. Apron
11. Holding apron
12. Holding bay
13. Terminal building
14. Turning area
15. Over run (o/r)
16. Fillet
17. Shoulders
1
Menurut keputusan menteri perhubungan nomor: KM 11 tahun 2010 tentang
tatanan kebandarudaraan nasional, bandar udara adalah kawasan di daratan
atau perairan dengan batas-batas tertentu yang digunakan sebagai tempat
pesawat udara mendarat dan lepas landas, naik turun penumpang, bonkar muat
barang, dan tempat perpindahan intra dan antar moda transportasi, yang
dilengkapi dengan fasilitas keselamatan dan keamanan penerbangan, serta
fasilitas pokok dan fasilitas penujang lainnya, yang terdiri atas bandar udara
umum dan bandar udara khusus.
2.2.2 Layout Bandar Udara
Transportasi udara umumnya dibagi menjadi tiga golongan, yakni
angkutan udara, penerbangan umum, dan militer. Kategori penerbangan swasta
dan umum selain penerbangan terjadwal yang dilaksanakan penerbangan
(airlines) meliputi juga penerbangan pribadi dan yang digunakan oleh industri
swasta dan komersial untuk mengirimkan barang ataupun alat–alat dan hasil
pruduksi. Dalam kategori penerbangan juga termasuk kegiatan penerbangan
non–transport, misalnya untuk keperluan inspeksi penerbangan, pemadam
kebakaran, dan lain–lain. Adapun istilah yang berkaitan dengan operasi
penerbangan adalah:
a. Penerbangan terjadwal
Penerbangan secara teratur dan tetap pada jalur-jalur tertentu untuk
mengangkut penumpang, barang, dan pos.
b. Penerbangan tidak terjadwal
Penerbangan sewaktu-waktu pada jalur-jalur yang diperlukan untuk
pengangkutan penumpang, barang, dan pos termasuk penerbangan
carteran.
Secara umum tata letak suatu bandara terbagi dalam 3 bagian yaitu:
a. Airside (sisi udara)
Sisi udara biasanya berada di luar stasiun keamanan penyaringan dan
perimeter membatasi (pagar, dinding atau batas lainnya) dan termasuk
landasan pacu (runway, taxiway, apron, parkir pesawat dan area
pementasan dan fasilitas lainnya yang berhubungan dengan pelayanan dan
pemeliharaan pesawat. Sisi udara adalah wilayah aman atau non public.
2
b. Landside (sisi darat)
Sisi darat bandara adalah wilayah bandara dan bangunan yang baik
penumpang yang bepergian dan orang-orang yang tidak bepergian harus
memiliki akses terbatas. Biasanya, fasilitas dari sisi darat meliputi patron dan
tempat parkir umum, jalan raya akses, taksi dan area akses public, fasilitas
sewa mobil, taksi dan area transportasi darat, dan fasilitas hotel di bandara.
c. Terminal
Terminal bandara adalah bangunan yang dirancang untuk mengakomodasi
kegiatan operator pesawat penumpang. Lokasi terminal umumnya terletak
di perbatasan dari sisi land side dan air side, karena utilitas dan persyaratan
khusus yang berlaku untuk terminal bandara.
Setiap bidang utama dari bandara memiliki persyaratan khusus sendiri.
Persyaratan sisi udara atau sisi darat dan parameter operasional harus
dipertimbangkan dengan cermat ketika merencanakan dan merancang sebuah
bandar udara baru atau fasilitas.
2.3 TERMINAL BUILDING
Terminal building adalah bagian dari aeroderom di fungsikan untuk
memenuhi berbagai keperluan penumpang dan barang, mulai dari tempat
pelaporan tiket, imigrasi, penjualan tiket, ruang tunggu, cafeteria, penjualan
aouvenir, informasi, komunikasi dan sebagainya.
Bandar yang lebih besar biasanya sering memiliki lebih dari satu terminal.
Dalam hal ini, istilah “terminal” biasanya merujuk pada bangunan utama atau
kelompok bangunan tempat dijadwalkan pesawat komersial terjadi atau dari
mana orang-orang yang telah melewati proses penyaringan keamanan yang
akan melanjut kan ke fasilitas yang berada di tempat lain pada sisi udara
tersebut. Terminal biasanya area bandara yang paling tinggi tingkat keamanan,
keselamatan, dan persyaratan operasionalnya.Ini disebabkan karena terminal
biasanya melintasi batas antara sisis udara dan sisi darat, bagian-bagian tertentu
harus memenuhi persyaratan dari kedua daerah.
Ketika merancang sebuah fasilitas baru, terminal harus terletak di pusat kota
di situs bnadara bila memungkinkan. Hal ini tidak hanya berguna untuk
menyediakan akses efisien untuk kebanyakkan landasan pacu pesawat dan dan
3
fasilitasnya, tetapi dapat memperoleh manfaat keamanan terminal juga. Terminal
terpusat menanggapi terminal dari ancaman luar bandara dan resiko keamanan
karena jarak. Konsep dasar dalam perencanaan keamanan, yaitu jarak,
menyediakan fleksibilitas bagi operator Bandar untuk di masukkan ke dalam
system untuk mendeteksi, delay, dan merespon (DDR) untuk penetrasi yang
tidak sah. Terminal terpusat juga dapat meminimalakan gangguan komunikasi
yang mungkin disebabkan oleh fasilitas non-bandara yang berdekatan.
Secara umum fasilitas suatu bandara terbagi dalam 3 bagian yaitu:
a. Landing Movement (LM)
Landing Movement merupakan suatu areal utama dari bandara yang terdiri
dari: runway, taxiway dan apron.
b. Terminal area (TA)
Terminal area merupakan suatu area utama yang mempunyai interface
antara lapangan udara dan bagian-bagian dari bandara yang lain. Yang
terdiri dari fasilitas-fasilitas pelayanan penumpang (passenger handling
system), penanganan barang kiriman (cargo handling), perawatan dan
administrasi bandara.
c. Terminal traffic control (TTC)
TTC merupakan fasilitas pengatur lalu lintas udara dengan berbagai
peralatan seperti sistem radar dan navigasi.
2.3.1 Fungsi
Bandara berfungsi sebagai suatu tempat dengan segala
perlengkapan beserta gedungnya, dipakai untuk pemberangkatan,
pendaratan dan pelayanan bagi pesawat terbang dengan segala muatannya,
berupa penumpang dan barang. Artinya, bandara merupakan tempat
perpindahan dari sub sistem angkutan udara ke udara, udara ke darat atau
udara ke air. fungsi bandar udara telah banyak bergeser dibeberapa belahan
dunia. Pergeseran dimaksud adalah pengelolaan bandar udara yang semula
berfungsi sebagai tempat tujuan (destination airport) berubah atau
bertambah menjadi tempat transit (transit airport) yang sekaligus merupakan
kawasan bisnis (aerometropolitan).
Pentingnya pengembangan sektor transportasi udara :
4
1. Merupakan urat nadi pembangunan nasional untuk melancarakan arus
manusia barang maupu informasi sebagai penunjang tercapainya
pengalokasian sumber-sumber perekonomian secara optimal untuk itu
jasa transportasi harus cukup tersedia secara merata dan terjangkau
daya beli masyarakat.
2. Mempercepat arus lalu lintas penumpang, kargo servis.
3. Peran transportasi udara dalam integrasi nasional: penunjang dan
pendorong stabilitas wilayah perbatasan Indonesia.
Terminal penumpang merupakan salah satu fasilitas pelayanan
dalam suatu bandar udara, yang mempunyai fungsi sebagai berikut :
a. Fungsi Operasional yaitu kegiatan pelayanan penumpang dan barang
dari dan ke transportasi udara. Yang termasuk dalam fungsi operasional
antara lain :
1. Pertukaran Moda yaitu perjalanan udara merupakan perjalanan
kelanjutan dari berbagai moda, mencakup akses perjalanan darat
dan perjalanan udara. Sehingga dalam rangka pertukaran moda
tersebut penumpang melakukan pergerakan di kawasan terminal
penumpang.
2. Pelayanan penumpang yaitu proses pelayanan penumpang pesawat
udara antara lain: layanan tiket, pendaftaran penumpang dan bagasi,
memisahkan bagasi dari penumpang dan kemudian
mempertemukannya kembali. Fungsi ini terjadi dalam kawasan
terminal penumpang.
3. Pertukaran tipe pergerakan yaitu proses perpindahan penumpang
dan atau barang/ bagasi dari dan ke pesawat.
b. Fungsi Komersil yaitu bagian ruang tertentu yang terdapat di dalam
terminal penumpang dapat disewakan antara lain untuk : restoran, toko,
ruang pamer, iklan, pos giro, telepon, bank dan asuransi, biro wisata dan
lain-lain.
2.4 SISTEM TERMINAL PENUMPANG
Sistem terminal penumpang merupakan penghubung utama antara jalan
masuk darat dan pesawat. Tujuan sistem ini adalah untuk memberikan daerah
pertemuan antar penumpang dan cara jalan masuk bandara, guna memproses
5
penumpang yang memulai ataupun mengakhiri suatu perjalanan udara untuk
mengangkut bagasi dan penumpang ke pesawat ataupun sebaliknya.
Menurut Robert Horrenjeff dan Francis X Mckelvey dalam bukunya
Perencanaan dan Perancangan Bandar Udara jilid ke dua, ada tiga bagian
utama dari sistem terminal penumpang, yaitu:
1. Jalan masuk (access interface)
Daerah pertemuan dengan jalan masuk dimana penumpang berpindah
dari cara berjalan pada jalan masuk ke bagian pemprosesan
penumpang, sirkulasi, parker, dan naik turunnya penumpang di
pelataran.
2. Sistem pengoperasian
Merupakan bagian di mana penumpang dip roses dalam persiapan
untuk memulai dan mengakhiri suatu perjalanan udara, kegiatan-
kegiatan utama dalam bagian ini adalah penjualan tiket, lapor masuk
bagasi, pengambilan bagasi, pemesanan tetmapat duduk, pelayanan
pengawasan federal keamanan.
3. Pertemuan dengan pesawat (filght interface)
Merupakan bagian dimana penumpang diproses dalam persiapan untuk
memulai atau mengakhiri suatu perjalanan udara, kegiatan-kegian yang
terjadi di sini meliputi pemindahan pesawat, pemindahan muatan ke atau
dari pesawat, serta naik dan turunnya penumpang dan barang ke atau
dari pesawat.
Gambar 2.1 skema bagian-bagian dari sistem terminal penumpang
Sumber: Perencanaan dan Perancanagn Bandar Udara jilid 2
Robert Horronjeff dan Franciss X Mckelvey
2.4.1 Sistem Pengoperasian
Sistem pengoperasian terminal lalu lintas internasional dipisahkan
dari arus lalu lintas dalam negeri, karena perlu penanganan khusus.
6
Berdasarkan pengoperasian maskapai penerbangan ada tiga macam,
konsep terminal penumpang, yaitu:
1. Konsep terpusat (centralized consept)
Pada sistem ini, semua aktifitas pelayanan dari pengelolaan
penumpang , serta barang diproses dalam suatu banguna, hanya
penanganannya dilakukan oleh masih-masing maskapai
penerbangan yang ada
Gambar 2.2 konsep sentralisasi atau terpusat
Sumber: Time Saver Strandard For Building Type, Joseph de Chiara
2. Konsep konsolidasi (consolidated consept)
Pada sistem ini pemprosesan penumpang, dan barang berada
dalam suatu bangunan yang ditangani oleh suatu badan
pengelola
Gambar 2.3 konsep konsolidasi
Sumber: Time Saver Strandard For Building Type, Joseph de Chiara
3. Konsep desentralisasi (desentralized concept)
pada sistem ini, pemprosesan penumpang dan barang ditangani
oleh masing-masing maskapai penerbangan yang menempati
bagian bangunan (unit) yang terpisah serta memiliki fasilitas
tersendiri dalam mengurus penumpang, barang, bagasi, air cargo,
seta pengunjung.
Gambar 2.4 konsep desentralisasi
Sumber: Time Saver Strandard For Building Type, Joseph de Chiara
7
2.5 KONSEP DESAIN TERMINAL PENUMPANG BANDAR UDARA
2.5.1 Konsep Distribusi Horisontal
1. Konsep terminal linear
Pada konsep ini terminal terdiri dari sebuah ruang tunggu
bersama dan daerah tiket dengan pintu keluar menuju apron
parkir pesawat. Konsep ini menawarkan kemudahan jalan masuk
dan jarak berjalan kaki yang relatife pendek apabila penumpang
diankut kesuatu tempat dekat pintu (gate) keberangkatan oleh
sistem sirkulasi kendaraan
Gambar 2.5 konsep terminal linear
Sumber: Time Saver Strandard For Building Type, Joseph de Chiara
4. Konsep terminal satelit (remote satellite)
Konsep satelit terdiri dari sebuah gedung yang dikelilingi oleh pesawat
terpisah dari terminal dan biasanya dicapai melalui penghubung yang
terletak pada permukaan tanah, di bawah tanah atau di atas tanah yang
terpisah dari terminal dan biasanya diparkir dalam posisi melingkar atau
sejajar mengelilingi satelit.
Gambar 2.8 konsep terminal satelit
8
Sumber: Time Saver Standard For Building Type, Joseph de Chiara
5. Konsep terminal transpoter (mobil/kendaraan)
Pada konsep ini pesawat dan fungsi-fungsi pelayanan pesawat letaknya
terpisah dari terminal. Untuk mengangkut penumpang yang akan naik ke
pesawat atau yang baru turun dari pesawat dari dan ke terminal, disediakan
kendaraan. Sedangkan pemprosesan tiket penumpang, dan barang
dipusatkan di terminal utama.
Gambar 2.9 konsep terminal transpoter
Sumber: Time Saver Standard For Building Type, Joseph de Chiara
2.6 PERAMALAN (FORECASTING)
2.4.1 Defenisi Peramalan
Peramalan merupakan bagian awal dari suatu proses pengambilan
keputusan. Sebelum melakukan peramalaan harus diketahui terlebih dahulu apa
sebenarnya persoalan di dalam pengambilan keputusan tersebut.
Peramalan (gitosudarmo, 1998) adalah suatu usaha yang dilakukan
perusahaan untuk dapat meramalkan, memprediksi keadaan masa datangnya
dengan menggunakan data historis (data masa lalu) yang telah dimiliki untuk
diproyeksikan kedalam sebuah model dan menggunakan model ini untuk
memperkirakan keadaan di masa mendatang. Hal ini serupa dengan pernyataan
dari www.insvestopedia.com mengenai defenisi dari peramaran menyatakan
bahwa “ The process of analyzing current and historical data to determine future
trends”
Adapula pendapat menurut www.businessdictionary.com mengenai
defenisi dari peramalan yaitu “planning tool which help management in its
attempts to cope with the uncertainty of the future. It starts with certain
9
assumtions based on the management’s experience, knowledge, and judgment”
peramalan ini berbeda dengan rencana, dikarnakan rencana merupakan
penentuan apa yang akan dilakukan pada waktu yang akan dating. Peramalan
menjadi sangat penting karena penyusunan suatu rencana diantaranya
didasarkan pada suatu proyeksi atau peramalan.
2.4.2 Aturan Peramalan
Semua penentuan di dalam melakukan peramaran yang baik dari
menajer yang dapat menafsirkan pendugaan serta membuat keputusan yang
tepat.(Makridakis dan wheelwright, 1995). Peramalan yang baik tersebut
mempunyai beberapa kriteria yang penting antara lain akurasi, biaya, dan
kemudahan. Penjelasan dari kriteria-kriteria tersebut adalah sebagi berikut
(Hakim Nasution, 1999):
a. Akurasi
Akurasi dari suatu hasil peramalan diukur dengan kebiasaan dan
kekonsistensian peramalan tersebut. Hasil peramalan di katakan biasa
apabila peramalan tersebut terlalu tinggi atau terlalu rendah di bandingkan
dengan kenyataan yang sebenarnya terjadi. Hasil peramalan dikatakan
2.4.3 Analisis Metode
1. Metode indek perbandingan
Metode ini membandingkan kondisi lalu lintas setempat terhadap kondisi
lalu lintas udara nasional.
Mencari angka pertumbuhan penduduk nasional.
( )ni1PoPn += 1
Po
Pn
Po
Pn n
1
1 ni −
= =−
Dimana:
Pn = Jumlah penduduk nasional pada tahun ke - n
Po = Jumlah penduduk nasional pada tahun ke - n - 1
i = Pertumbuhan penduduk nasional
n = Tahun
2. Metode aritmatik
Perhitungan dari Metode Aritmatik adalah sebagai berikut:
n.rPoPn += ( )
n
PnPor
−=
n
Sr' r =
10
Dimana:
Pn = Jumlah penumpang yang diproyeksikan pada tahun ke – n
Po = Jumlah penumpang pada (awal tahun) tahun ke - 0
r = Pertumbuhan penumpang dalam 1 tahun
n = Jumlah tahun/banyak tahun penelitian
3. Metode geometrik
Perhitungan dari Metode geometrik adalah sebagai berikut:
( )nr1 PoPn += 1
Po
Pnr
1/n
−=
n
Sr' r =
Dimana:
Pn = Jumlah penumpang yang diproyeksikan pada tahun ke – n
Po = Jumlah penumpang pada (awal tahun) tahun ke - 0
r = Pertumbuhan penumpang dalam 1 tahun
n = Jumlah tahun/banyak tahun penelitian
4. Metode last square.
Perhitungan dari Metode Least Square adalah sebagai berikut:
bxay' +=
n
Sya = dan
2Sx
Sxyb =
Sehingga persamaan di atas menjadi:
y = a + b x
Dimana:
y’ = Jumlah penumpang yang diproyeksikan pada tahun ke – n
x = Parameter
n = Tahun pengamatan
a + b = Konstanta
11
BAB III
METODELOGI PENELITIAN
3.1 Subyek Dan ObyekPenelitian
Subyekpenelitianiniadalahanalisisdanperencanaan terminal
penumpangBandar UdaraTjilikRiwutPalangka
Raya.Obyekpenelitianadalahjumlahpenumpang yang berangkat, datangataupun
transit di Bandar UdaraTjilikRiwutPalangka Raya.
Gambar 3.1 lokasipenelitianBandar UdaraTjilikRiwutPalangka Raya.
12
3.2 Data Penelitian
Data penelitian yang digunakanadalah:
1. Data jumlahpenduduknasionaldaritahun 2005 sampaidengantahun2013
2. Data jumlahpenumpang yang datang, berangkat, dan transit di Bandar
UdaraTjilikRiwutPalangka Raya daritahun
2005sampaidengantahun2013
3.3 Cara Pengumpulan Data
Cara pengumpulan data
yaitumemperolehdokumenlangsungdariPemerintahProvinsi Kalimantan Tengah
DinasPerhubungan, KomunikasidanInformatika
(KementrianPerhubunganDiktoratJendralPerhubunganUdara Kantor Bandar
UdaraTjilikRiwutPalangka Raya). Dan Katalog BPS: 3101015.
3.4 MetodeAnalisis
Metode yang
digunakandalampenelitianiniadalah:MetodeIndekPerbandingan, MetodeAritmatik,
MetodeGeometrik, danMetodeLast Square.
3.5 TahapanPenelitian
1. Pengumpulan data
Mencari data-data yang di perlukanpenulisuntukpenelitianini.
2. Perhitunganataupengolahanperamalanuntuk
20tahunkedepanberdasarkan data yang sudah di
dapatdenganperhitunganmengunakanmetode yang
sudahditentukandanmenggunakabantuankomputerisasidanMicrosoft
exel.
3. Merencanakan terminal penumpang di Bandar
UdaraTjilikRiwutPalangka Raya.
13
3.6 BaganAlir
Gambar3.2diagram alirmetodologipenelitian
PENGUMPULAN
DATA
ANALISISdanPENGOLAHAN DATA
ANALISIS DATA MENGGUNAKAN METODE:
1. METODE INDEK PERBANDINGAN
2. METODE ARITMATIK
3. METODE GEOMETRIK
4. METODE LAST SQUARE
DENGAN BANTUAN KOMPUTERISASI DAN MICROSOFT
OFFICE EXCEL
MERENCANAKAN TERMINAL PENUMPANG BANDARA
DENGAN MENGGUNAKAN HASIL ANALISA DARI SATU
METODE YANG DIPILIH
MULAI
SELESAI
14
BAB IV
ANALISA DAN PEMBAHASAN
4.1 DATA DAN FORECASTING LALU LINTAS PENUMPANG
Forecasting merupakan suatu cara untuk memperkirakan kondisi fisik
bandar udara pada waktu yang akan datang. Berikut ini adalah data jumlah
penduduk nasional dan jumah penumpang baik yang datang, berangkat dan
transit dari tahun 2005 sampai dengan tahun 2013:
Tabel 4.1
Data Statistik Jumlah Penduduk Nasional dan Jumlah Penumpang
datang,berangkat dan transit
Tahun Jumlah Penduduk
Nasional
Penumpang
(Datang)
Penumpang
(Berangkat)
Penumpang
(Transit)
2005 219.852.000 85.923 86.966 0
2006 222.747.000 109.191 107.820 0
2007 225.642.000 128.358 126.309 288
2008 228523000 137.994 138.467 173
2009 231370000 162.656 164.456 50
2010 238518800 272.675 292.146 2.067
2011 241452952 301.740 303.703 6.042
2012 244775796 353.740 326.934 45.449
2013 251160124 368.257 326.683 52.717
Sumber: Dinas Perhubungan Provinsi Kalimantan Tengah Kota Palangka Raya
Mencari jumlah penumpang datang per 1.000 penduduk dapat dihitung
dengan: Jumlah penumpang datang per 1.000 penduduk = (jumlah penumpang
datang pada tahun n / jumlah penduduk nasional pada tahun n) X 1.000
Mencari jumlah penumpang datang per 1.000 penduduk pada tahun 2005 =
(85.923 / 219.852.000) x 1.000 = 0,3908. jumlah enumpang datang per 1.000
penduduk pada tahun 2005 adalah sebesar 0,390.
48
15
Tabel 4.2 adalah hasil perhitungan jumlah penumpang datang per 1.000
penduduk dari tahun 2005 sampai dengan tahun 2013.
Tabel 4.2
Data Jumlah Penumpang Datang
Tahun Jumlah Penduduk
Jumlah Penumpang
(Datang)
Jumlah Per 1000 Penduduk
2005 219.852.000 85.923
0,3908
2006 222.747.000 109.191
0,4902
2007 225.642.000 128.358
0,5689
2008 228.523.000 137.994
0,6039
2009 231.370.000 162.656
0,7030
2010 238.518.800 272.675
1,1432
2011 241.452.952 301.740
1,2497
2012 244.775.796 353.740
1,4452
2013 251.160.124 368.257
1,4662
Sumber: Analisa Penulis
Mencari jumlah penumpang berangkat per 1.000 penduduk dapat dihitung
dengan: Jumlah penumpang berangkat per 1.000 penduduk = (jumlah
penumpang berangkat pada tahun n / jumlah penduduk nasional pada tahun n) X
1.000.
Mencari jumlah penumpang berangkat per 1.000 penduduk pada tahun
2005 = (86.966 / 219.852.000) x 1.000 = 0,3956. Jumlah penumpang berangkat
per 1.000 penduduk pada tahun 2005 adalah sebesar 0,3956.
16
Tabel 4.3 adalah hasil perhitungan jumlah penumpang berangkat per 1.000
penduduk dari tahun 2005 sampai dengan tahun 2013.
Tabel 4.3
Data Jumlah Penumpang Berangkat
TAHUN
DATA STATISTIK
Jumlah Penduduk
jumlah Penumpang (Berangkat)
Jumlah Per 1000 Penduduk
2005 219.852.000 86.966 0,3956
2006 222.747.000 10.,820 0,4840
2007 225.642.000 126.309 0,5598
2008 228.523.000 138.467 0,6059
2009 231.370.000 164.456 0,7108
2010 238.518.800 292.146 1,2248
2011 241.452.952 303.703 1,2578
2012 244.775.796 326.934 1,3356
2013 251.160.124 326.683 1,3007
Sumber: Analisa Penulis
Mencari jumlah penumpang transit per 1.000 penduduk dapat dihitung
dengan: Jumlah penumpang transit per 1.000 penduduk = (jumlah penumpang
transit pada tahun n / jumlah penduduk nasional pada tahun n) X 1.000.
Mencari jumlah penumpang transit per 1.000 penduduk pada tahun 2007 =
(288 / 225.642.000) x 1.000 = 0,0013. Jumlah penumpang transit per 1.000
penduduk pada tahun 2005 adalah sebesar 0,0013.
17
Tabel4.4 adalah hasil perhitungan jumlah penumpang transit per 1.000
penduduk dari tahun 2005 sampai dengan tahun 2013.
Tabel 4.4
Data Jumlah Penumpang Transit
TAHUN
DATA STATISTIK
Jumlah
Penduduk
jumlah Penumpang (Berangkat)
Jumlah Per 1000 Penduduk
2005 219.852.000 0 0,0000
2006 222.747.000 0 0,0000
2007 225.642.000 288 0,0013
2008 228.523.000 173 0,0008
2009 231.370.000 50 0,0002
2010 238.518.800 2.067 0,0087
2011 241.452.952 6.042 0,0250
2012 244.775.796 45.449 0,1857
2013 251.160.124 52.717 0,2099
Sumber: Analisa penulis
4.1 Metode Indeks Perbandingan
Mencari jumlah indeks kumulatif (%) jumlah penumpang per 1.000
penduduk dapat dihitung dengan: indeks = jumlah penumpang datang per 1.000
penduduk pada tahun n+ jumlah penumpang berangkat per 1.000 penduduk
pada tahun n + jumlah penumpang transit per 1.000 penduduk pada tahun n) X
100
Mencari jumlah indeks penumpang per 1.000 penduduk pada tahun 2005 =
(0,3908 + 0,3956 + 0,0000) x 100 = 78,6388 %. Jumlah jumlah indeks
penumpang per 1.000 penduduk pada tahun 2005 adalah sebesar 78,6388 %.
18
Tabel4.5 adalah hasil perhitungan jumlah indeks kumulatif (%) jumlah
penumpang per 1.000 penduduk dari tahun 2005 sampai dengan tahun 2013.
Tabel 4.5
Tabel Indeks Perbandingan untuk jumlah penumpang datang,
penupangberangkat, dan penumpang transit
Tahun
Penumpang Datang, Berangkat dan Transit Indeks
(%) Per 1000 Jumlah Penduduk
DATANG BERANGKAT TRANSIT
2005 0,3908 0,3956 0,0000 78,6388
2006 0,4902 0,4840 0,0000 97,4249
2007 0,5689 0,5598 0,0013 112,9909
2008 0,6039 0,6059 0,0008 121,0530
2009 0,7030 0,7108 0,0002 141,4021
2010 1,1432 1,2248 0,0087 237,6702
2011 1,2497 1,2578 0,0250 253,2522
2012 1,4452 1,3356 0,1857 296,6482
2013 1,4662 1,3007 0,2099 297,6814
Indek Pembanding : 1.636,7618
Indek Pembanding
Rata-Rata : 181,8624
Sumber: Analisa Penulis
Rumus :
( )ni1PoPn += 1
Po
Pn
Po
Pn n
1
1 ni −
= =−
Dimana:
Pn = Jumlah penduduk nasional pada tahun ke - n
Po = Jumlah penduduk nasional pada tahun ke - n - 1
i = Pertumbuhan penduduk nasional
n = Tahun
19
4.1.1 Mencari Angka Pertumbuhan Penduduk Nasional
222,747,000 1/1
219,852,000
225,642,000 1/1
222,747,000
228,523,000 1/1
225,642,000
i4 = 231,370,000 1/1 - 1 = 0.0125
228,523,000
i5 = 238,518,800 1/1 - 1 = 0.0309
231,370,000
i6 = 241,452,952 1/1 - 1 = 0.0123
238,518,800
i7 = 244,775,796 1/1 - 1 = 0.0138
241,452,952
i8 = 251,160,124 1/1 - 1 = 0.0261
244,775,796
0.1346
8
=
= 0.0132
i2 = - 1 = 0.013
i1 = - 1
0.0168
8
Si=Jadi =
- 1 = 0.0128i3 =
i
4.1.2 MencariAngka Pertumbuhan Penumpang Datang
109,191 1/1
85,923
128,358 1/1
109,191
137,994 1/1
128,358
i4 = 162,656 1/1 - 1 = 0.1787
137,994
i5 = 272,675 1/1 - 1 = 0.6764
162,656
301,740 1/1
272,675
i7= 353,740 '1/1 - 1 = 0.1723
301,740
368,257 1/1
353,740
1.6964
8
=
i6 =
i1 = 0.2708
i2 = - 1 =
- 1 =
0.2121
i8 = - 1
Jadi =Si
=8
i
= 0.041
i3 = 1-
- 1
=
=
0.1755
0.0751
0.1066
20
4.1.3 Mencari Angka Pertumbuhan Penumpang Berangkat
107,820 1/1
86,966
126,309 1/1
107,820
138,467 1/1
126,309
164,456 1/1
138,467
292,146 1/1
164,456
303,703 1/1
292,146
326,934 1/1
303,703
326,683 1/1
326,934
1.5870
8
=
0.1715-
1 =
1 =
1
i7 = - 1 = 0.0765
i4 =
i6 =
i5 =
i3 = - 0.0963
- 1 =
- 1
i8 = - =
i1 =
0.1984
i =Si
=8
i2 =
1 =
0.0396
0.7764
- 1 = 0.1877
Jadi
-0.0008
-
= 0.2398
4.1.4 Mencari Angka Pertumbuhan Penumpang Transit
0 1/1
288
173 1/1
288
i4 = 50 1/1 - 1 = -0.711
173
i5 = 2,067 1/1 - 1 = 40.34
50
i6 = 6,042 1/1 - 1 = 1.9231
2,067
i7 = 45,449 1/1 - 1 = 6.5222
6,042
i8 = 52,717 1/1 - 1 = 0.1599
45,449
0.4683
7
=
i2 = - 1 = -1
i3 = - 1 = -0.3993
Jadi i =Si
=7
0.0585
Sehingga:
Untuk perkiraan jumlah penduduk nasional: n) 0,0168Po(1Pn +=
Untuk perkiraan jumlah penumpang datang: n) 0,2121Po(1Pn +=
Untuk perkiraan jumlah penumpangberangkat: n) 0,1984Po(1Pn +=
Untuk perkiraan jumlah penumpang transit: n) 0,0585Po(1Pn +=
21
Perhitungan dengan metode Indeks Perbandingan untuk perkiraan jumlah
penduduk nasional dan penumpang yang datang, berangkat, dan transit.
1. Untuk perkiraan jumlah penduduk nasional:
n) 0,0168Po(1Pn +=
Pn = 251.160.124 x (1+0,0168)¹
Pn = 265.852.991 orang/tahun
2. Untuk perkiraan jumlah penumpang datang:
n) 0,2121Po(1Pn +=
Pn = 368.257 x (1+0,2121)¹
Pn = 446.346 orang/tahun
3. Untuk perkiraan jumlah penumpangberangkat:
n) 0,1984Po(1Pn +=
Pn = 326.683 x (1+0,1984)¹
Pn = 391.489 orang/tahun
4. Untuk perkiraan jumlah penumpang transit:
n) 0,0585Po(1Pn +=
Pn = 52.717 x (1+0,0585)¹
Pn = 55.801 orang/tahun
22
Tabel 4.6 adalah tabel hasil Perhitungan dengan metode indeks
perbandingan untuk perkiraan jumlah penduduk nasional dan penumpang yang
datang, berangkat, dan transit dari tahun 2014 sampai dengan tahun 2033.
Tabel 4.6
Hasil Perhitungan dengan Indeks Perbandingan untuk Perkiraan jumlah
Penduduk Nasional dan Penumpang yang Datang
NO TAHUN INDEKS JUMLAH
PENDUDUK DATANG BERANGKAT TRANSIT
1 2014 181,8624 265.852.991 446.346 391.489 55.801
2 2015 181,8624 281.405.391 540.994 469.150 59.065
3 2016 181,8624 297.867.607 655.711 562.218 62.521
4 2017 181,8624 315.292.862 794.755 673.748 66.178
5 2018 181,8624 333.737.494 963.283 807.403 70.049
6 2019 181,8624 353.261.137 1.167.547 967.571 74.147
7 2020 181,8624 373.926.914 1.415.125 1.159.513 78.485
8 2021 181,8624 395.801.638 1.715.202 1.389.532 83.076
9 2022 181,8624 418.956.034 2.078.911 1.665.180 87.936
10 2023 181,8624 443.464.962 2.519.744 1.995.510 93.081
11 2024 181,8624 469.407.663 3.054.055 2.391.369 98.526
12 2025 181,8624 496.868.011 3.701.668 2.865.757 104.290
13 2026 181,8624 525.934.789 4.486.606 3.434.252 110.391
14 2027 181,8624 556.701.975 5.437.991 4.115.522 116.848
15 2028 181,8624 589.269.040 6.591.117 4.931.938 123.684
16 2029 181,8624 623.741.279 7.988.764 5.910.312 130.920
17 2030 181,8624 660.230.144 9.682.781 7.082.770 138.578
18 2031 181,8624 698.853.607 11.736.015 8.487.814 146.685
19 2032 181,8624 739.736.543 14.224.637 10.171.584 155.266
20 2033 181,8624 783.011.131 17.240.971 12.189.372 164.349
Sumber: Analisa Penulis
23
4.2 Metode Aritmatik
Perhitungan dari Metode Aritmatik adalah sebagai berikut:
n.rPoPn += ( )
n
PnPor
−=
Dimana:
P = Jumlah penumpang/penduduk yang diproyeksikan tahun ke-n
Po= Jumlah penumpang/penduduk pada (awal tahun) tahun ke - 0
r = Pertumbuhan penumpang/penduduk dalam 1 tahun
n = Jumlah tahun/banyak tahun penelitian
Mencari nilair¹ jumlahpenduduk nasional dapat dihitung dengan:
r¹ = jumlah penumpang penduduk tahun n - jumlah penduduk tahun n-1
Mencari r¹ penduduk nasional untuk metode aritmatik adalah
r¹ = jumlah penduduk pada tahun 2006 - jumlah penduduk pada tahun 2005
r¹ = 222.747.000 – 219.852.000
r¹ = 2.895.000
Tabel 4.7 adalah tabel hasil Perhitungan dengan metode aritmatik untuk
jumlah r¹ nasionaldari tahun 2005 sampai dengan tahun 2013.
Tabel 4.7
Perhitungan Metode Aritmatik untuk Jumlah Penduduk Nasional
Tahun Jumlah Penduduk
r' nasional
2005 219.852.000
2.895.000
2006 222.747.000
2.895.000
2007 225.642.000
2.881.000
2008 228.523.000
2.847.000
2009 231.370.000
7.148.800
2010 238.518.800
Lanjutan tabel pada halaman berikutnya
24
Lanjutan tabel 4.7
2.934.152
2011 241.452.952
3.322.844
2012 244.775.796
6.384.328
2013 251.160.124
Jumlah 31.308.124
Sumber: Analisa Penulis
Sr' 31,308,124
8 8r = = = 3,913,515.500
Perhitungan Metode Aritmatik untuk jumlah Penduduk Nasional adalah
n.rPoPn +=
Pn = 251.160.124 + (1 x 31.308.124)
Pn = 255.073.640
Tabel 4.8 adalah tabel hasil Perhitungan dengan metode aritmatik untuk
jumlah penduduk nasional dari tahun 2014 sampai dengan tahun 2033.
Tabel 4.8
Hasil Perhitungan Metode Aritmatik untuk jumlah Penduduk Nasional
No Tahun r Pn
1 2014 3,913,515.500 255,073,640
2 2015 3,913,515.500 258,987,155
3 2016 3,913,515.500 262,900,671
4 2017 3,913,515.500 266,814,186
5 2018 3,913,515.500 270,727,702
6 2019 3,913,515.500 274,641,217
7 2020 3,913,515.500 278,554,733
8 2021 3,913,515.500 282,468,248
9 2022 3,913,515.500 286,381,764
Lanjutan tabel pada halaman berikutnya
25
Lanjutan tabel 4.8
10 2023 3,913,515.500 290,295,279
11 2024 3,913,515.500 294,208,795
12 2025 3,913,515.500 298,122,310
13 2026 3,913,515.500 302,035,826
14 2027 3,913,515.500 305,949,341
15 2028 3,913,515.500 309,862,857
16 2029 3,913,515.500 313,776,372
17 2030 3,913,515.500 317,689,888
18 2031 3,913,515.500 321,603,403
19 2032 3,913,515.500 325,516,919
20 2033 3,913,515.500 329,430,434
Sumber: Analisa Penulis
Mencari jumlah r¹ jumlahpenumpang datang dapat dihitung dengan: r¹ =
jumlah penumpang datang tahun n - jumlah penumpang datang tahun n-1.
Mencari r¹ penumpang datang untuk metode aritmatik adalah:
r¹ = jumlah penumpang datang pada tahun 2006 - jumlah penumpang
datangpada tahun 2005
r¹ = 109.191 – 85.923
r¹ = 23.268
Tabel 4.9 adalah tabel hasil Perhitungan dengan metode aritmatik untuk
jumlah r¹ penumpang datang dari tahun 2005 sampai dengan tahun 2013.
Tabel 4.9
Perhitungan Metode Aritmatik untuk penumpang datang
Tahun Jumlah Penumpang
r' Datang
2005 85.923
23.268
2006 109.191
19.167
2007 128.358
9.636
Lanjutan tabel pada halaman berikutnya
26
Lanjutan tabel 4.9
2008 137.994
24.662
2009 162.656
110.019
2010 272.675
29.065
2011 301.740
52.000
2012 353.740
14.517
2013 368.257
Jumlah 282.334
Sumber: Analisa Penulis
Sr' 282,334
8 8= 35,291.750r = =
Perhitungan Metode Aritmatik untuk jumlah penumpang datang adalah
n.rPoPn +=
Pn = 368.257 + (1 x 35.292)
Pn = 403.549
Tabel 4.10 adalah tabel hasil Perhitungan dengan metode aritmatik untuk
jumlah penumpang datangdari tahun 2014 sampai dengan tahun 2033.
Tabel 4.10
Hasil Perhitungan Metode Aritmatik untuk jumlah Penumpang datang
No Tahun r Pn
1 2014 35.292 403.549
2 2015 35.292 438.841
3 2016 35.292 474.132
4 2017 35.292 509.424
5 2018 35.292 544.716
Lanjutan tabel pada halaman berikutnya
27
Lanjutan tabel 4.10
6 2019 35.292 580.008
7 2020 35.292 615.299
8 2021 35.292 650.591
9 2022 35.292 685.883
10 2023 35.292 721.175
11 2024 35.292 756.466
12 2025 35.292 791.758
13 2026 35.292 827.050
14 2027 35.292 862.342
15 2028 35.292 897.633
16 2029 35.292 932.925
17 2030 35.292 968.217
18 2031 35.292 1.003.509
19 2032 35.292 1.038.800
20 2033 35.292 1.074.092
Sumber: Analisa Penulis
Mencari jumlah r¹ jumlahpenumpang berangkat dapat dihitung dengan: r¹ =
jumlah penumpang berangkat pada tahun n - jumlah penumpang berangkat pada
tahun n-1.
Mencari r¹ penumpang berangkat untuk metode aritmatik adalah:
r¹ = jumlah penumpang berangkat pada tahun 2006 - jumlah penumpang
berangkat pada tahun 2005
r¹ = 107.820 – 86.966
r¹ = 20.854
28
Tabel 4.11 adalah tabel hasil Perhitungan dengan metode aritmatik untuk
jumlah r¹ penumpang berangkatdari tahun 2005 sampai dengan tahun 2013.
Tabel 4.11
Perhitungan Metode Aritmatik untuk jumlah penumpang berangkat
Tahun Jumlah Penumpang
r' Berangkat
2005 86.966
20.854
2006 107.820
18.489
2007 126.309
12.158
2008 138.467
25.989
2009 164.456
127.690
2010 292.146
11.557
2011 303.703
23.231
2012 326.934
-251
2013 326.683
Jumlah 239.717
Sumber: Analisa Penulis
Sr' 239,717
8 8r = = = 29,964.625
Perhitungan Metode Aritmatik untuk jumlah penumpang datang adalah
n.rPoPn +=
Pn = 326.683 + (1 x 29.965)
Pn = 356.648
29
Tabel 4.12 adalah 29able hasil Perhitungan dengan metode aritmatik untuk
jumlah penumpang berangkatdari tahun 2014 sampai dengan tahun 2033.
Tabel 4.12
Hasil Perhitungan Metode Aritmatik untuk penumpang berangkat
No Tahun r Pn
1 2014 29.965 356.648
2 2015 29.965 386.612
3 2016 29.965 416.577
4 2017 29.965 446.542
5 2018 29.965 476.506
6 2019 29.965 506.471
7 2020 29.965 536.435
8 2021 29.965 566.400
9 2022 29.965 596.365
10 2023 29.965 626.329
11 2024 29.965 656.294
12 2025 29.965 686.259
13 2026 29.965 716.223
14 2027 29.965 746.188
15 2028 29.965 776.152
16 2029 29965 806.117
17 2030 29.965 836.082
18 2031 29.965 866.046
19 2032 29.965 896.011
20 2033 29.965 925.976
Sumber: Analisa Penulis
Mencari jumlah r¹ jumlahpenumpang transit dapat dihitung dengan: r¹ =
jumlah penumpang transit tahun n - jumlah penumpang transit tahun n-1.
30
Mencari r¹ penumpang transit untuk metode aritmatik adalah:
r¹ = jumlah penumpang transit pada tahun 2007 - jumlah penumpang transit pada
tahun 2006
r¹ = 288 – 0
r¹ = 288
Tabel 4.13 adalah tabel hasil Perhitungan dengan metode aritmatik untuk
jumlah r¹ penumpang transitdari tahun 2005 sampai dengan tahun 2013.
Tabel 4.13
Perhitungan Metode Aritmatik untuk jumlah penumpang transit
Tahun Jumlah Penumpang
r' Transit
2005 0
0
2006 0
288
2007 288
-115
2008 173
-123
2009 50
2.017
2010 2.067
3.975
2011 6.042
39.407
2012 45.449
7.268
2013 52.717
Jumlah 52.717
Sumber: Analisa Penulis
31
r = Sr'
= 52,717
= 6.589,625 8 8
Perhitungan Metode Aritmatik untuk jumlah penumpang datang adalah
n.rPoPn +=
Pn = 326.683 + (1 x 29.965)
Pn = 356.648
Tabel 4.14 adalah tabel hasil Perhitungan dengan metode aritmatik untuk
jumlah penumpang transitdari tahun 2014 sampai dengan tahun 2033.
Tabel 4.14
Hasil Perhitungan Metode Aritmatik untuk penumpang transit
No Tahun r Pn
1 2014 6,590 59,307
2 2015 6,590 65,896
3 2016 6,590 72,486
4 2017 6,590 79,076
5 2018 6,590 85,665
6 2019 6,590 92,255
7 2020 6,590 98,844
8 2021 6,590 105,434
9 2022 6,590 112,024
10 2023 6,590 118,613
11 2024 6,590 125,203
12 2025 6,590 131,793
13 2026 6,590 138,382
14 2027 6,590 144,972
Lanjutan tabel pada halaman berikutnya
32
15 2028 6,590 151,561
16 2029 6,590 158,151
17 2030 6,590 164,741
18 2031 6,590 171,330
19 2032 6,590 177,920
20 2033 6,590 184,510
Sumber: Analisa Penulis
Tabel 4.15 adalah tabel hasil Perhitungan dengan metode aritmatik untuk
perkiraan jumlah penduduk nasional dan penumpang yang datang, berangkat,
dan transit dari tahun 2014 sampai dengan tahun 2033.
Tabel 4.15
Hasil Perhitungan dengan metode aritmatik untuk Perkiraan jumlah Penduduk
Nasional dan Penumpang yang Datang danBerangkat
No Tahun
jumlah
penumpang
jumlah
penumpang
jumlah
penumpang
jumlah
penduduk
datang berangkat transit nasional
1 2014 333,375 388,263 59,307 255,073,640
2 2015 340,067 408,269 65,896 258,987,155
3 2016 346,759 428,274 72,486 262,900,671
4 2017 353,452 448,280 79,076 266,814,186
5 2018 360,144 468,286 85,665 270,727,702
6 2019 366,836 488,292 92,255 274,641,217
7 2020 373,528 508,297 98,844 278,554,733
8 2021 373,528 508,297 105,434 282,468,248
9 2022 373,528 508,297 112,024 286,381,764
10 2023 373,528 508,297 118,613 290,295,279
Lanjutan tabel 4.14
Lanjutan tabel pada halaman berikutnya
33
11 2024 373,528 508,297 125,203 294,208,795
12 2025 373,528 508,297 131,793 298,122,310
13 2026 373,528 508,297 138,382 302,035,826
14 2027 373,528 508,297 144,972 305,949,341
15 2028 373,528 508,297 151,561 309,862,857
16 2029 373,528 508,297 158,151 313,776,372
17 2030 373,528 508,297 164,741 317,689,888
18 2031 373,528 508,297 171,330 321,603,403
19 2032 373,528 508,297 177,920 325,516,919
20 2033 373,528 508,297 184,510 329,430,434
Sumber: Analisa Penulis
4.3 Metode Geometrik
Perhitungan dari Metode geometrik adalah sebagai berikut.
( )nr1 PoPn += 1Po
Pnr
1/n
−=
Dimana:
Pn = Jumlah penumpang yang diproyeksikan pada tahun ke – n
Po = Jumlah penumpang pada (awal tahun) tahun ke - 0
r = Pertumbuhan penumpang dalam 1 tahun
n = Jumlah tahun/banyak tahun penelitian
Mencari nilairdapat dihitung dengan:
1Po
Pnr
1/n
−=
1222747000
219852000r
1/1
−=
r = 0,0132
Lanjutan tabel 4.15
34
Tabel 4.16 adalah nilai r yang dihitung menggunakan metode geometric
Tabel 4.16
Perhitungan Metode Geometrik untuk Jumlah Penduduk Nasional
Tahun Jumlah Penduduk
R Nasional
2005 219.852.000
0,0132
2006 222.747.000
0,0130
2007 225.642.000
0,0042
2008 228.523.000
0,0031
2009 231.370.000
0,0061
2010 238.518.800
0,0024
2011 241.452.952
0,0027
2012 244.775.796
0,0052
2013 251.160.124
Jumlah 0,0500
Sumber: Analisa Penulis
Sr' 0.0500
8 8r = = = 0.0062
Mencari nilai Pn adalah sebagai berikut:
( )nr1 PoPn +=
Pn = 251.160.124 x (1+0,0059)¹
Pn = 252.630.210
35
Tabel 4.17 adalah hasil perhitungan Pn pada perhitungang yang
menggunakan metode geometrik
Tabel 4.17
Hasil Perhitungan Metode Geometrik untuk Jumlah Penumpang Nasional
No Tahun r Pn
1 2014 0,0059 252.630.210
2 2015 0,0059 254.108.900
3 2016 0,0059 255.596.245
4 2017 0,0059 257.092.296
5 2018 0,0059 258.597.104
6 2019 0,0059 260.110.719
7 2020 0,0059 261.633.194
8 2021 0,0059 263.164.581
9 2022 0,0059 264.704.931
10 2023 0,0059 266.254.297
11 2024 0,0059 267.812.731
12 2025 0,0059 269.380.287
13 2026 0,0059 270.957.019
14 2027 0,0059 272.542.979
15 2028 0,0059 274.138.223
16 2029 0,0059 275.742.803
17 2030 0,0059 277.356.776
18 2031 0,0059 278.980.195
19 2032 0,0059 280.613.116
20 2033 0,0059 282.255.596
Sumber: Analisa penulis
36
Untuk mencari nilai rdapat dihitung dengan:
1Po
Pnr
1/n
−=
1109.191
85.923r
1/1
−=
r = 0.2708
Tabel 4.18 adalah hasil nilai r yang dihitung menggunakan metode geometrik
Tabel 4.18
Perhitungan Metode Geometrik untuk jumlah penumpang datang
Tahun Jumlah Penumpang
R Datang
2005 85.923
0,2708
2006 109.191
0,0842
2007 128.358
0,0244
2008 137.994
0,0420
2009 162.656
0,1089
2010 272.675
0,0170
2011 301.740
0,0230
2012 353.740
0,0050
2013 368.257
Jumlah 0,5753
Sumber: Analisa Penulis
37
Sr' 0.6824
8 8r = = = 0.0853
Mencari nilai Pn adalah sebagai berikut:
( )nr1 PoPn +=
Pn = 368.257 x (1+0,0719)¹
Pn = 394.739
Tabel 4.19 adalah hasil perhitungan Pn pada metode geometrik
Tabel 4.19
Hasil Perhitungan Metode Geometrik untuk jumlah penumpang datang
No Tahun r Pn
1 2014 0,0719 394.739
2 2015 0,0719 423.126
3 2016 0,0719 453.554
4 2017 0,0719 486.171
5 2018 0,0719 521.132
6 2019 0,0719 558.609
7 2020 0,0719 598.780
8 2021 0,0719 641.839
9 2022 0,0719 687.996
10 2023 0,0719 737.471
11 2024 0,0719 790.505
12 2025 0,0719 847.352
13 2026 0,0719 908.288
14 2027 0,0719 973.605
15 2028 0,0719 1.043.620
16 2029 0,0719 1.118.669
17 2030 0,0719 1.199.116
18 2031 0,0719 1.285.348
19 2032 0,0719 1.377.781
20 2033 0,0719 1.476.860
Sumber: Analisa Penulis
38
Untuk mencari nilai rdapat dihitung dengan:
1Po
Pnr
1/n
−=
1107.820
86.966r
1/1
−=
r = 0.2398
Tabel 4.120 adalah hasil nilai r yang dihitung menggunakan metode geometrik
Tabel 4.20
Perhitungan Metode Geometrik untuk jumlah penumpang berangkat
Sumber: Analisa Penulis
Tahun Jumlah Penumpang
R Berangkat
2005 86.966
0,2398
2006 107.820
0,0000
2007 126.309
0,0311
2008 138.467
0,0439
2009 164.456
0,1218
2010 292.146
0,0078
2011 303.703
0,0149
2012 326.934
-0,0001
2013 326.683
Jumlah 0,4591
39
Sr' 0.4591
8 8r = = = 0.0574
Mencari nilai Pn adalah sebagai berikut:
( )nr1 PoPn +=
Pn = 326.683 x (1+0,0670)¹
Pn = 394.739
Tabel 4.21 adalah hasil perhitungan Pn pada perhitungan menggunakan
metode geometrik
Tabel 4.21
Hasil Perhitungan Metode Geometrik untuk jumlah penumpang berangkat
No Tahun r Pn
1 2014 0,0670 348.569
2 2015 0,0670 371.921
3 2016 0,0670 396.838
4 2017 0,0670 423.424
5 2018 0,0670 451.791
6 2019 0,0670 482.058
7 2020 0,0670 514.353
8 2021 0,0670 548.812
9 2022 0,0670 585.579
10 2023 0,0670 624.810
11 2024 0,0670 666.669
12 2025 0,0670 711.332
13 2026 0,0670 758.987
14 2027 0,0670 809.835
15 2028 0,0670 864.089
16 2029 0,0670 921.978
17 2030 0,0670 983.746
18 2031 0,0670 1.049.651
19 2032 0,0670 1.119.972
20 2033 0,0670 1.195.004
Sumber: Analisa Penulis
40
Untuk mencari nilai rdapat dihitung dengan:
1Po
Pnr
1/n
−=
1173
288r
1/3
−=
r = -0,1562
Tabel 4.120 adalah hasil nilai r yang dihitung menggunakan metode geometrik
Tabel 4.22
Perhitungan Metode Geometrik untuk jumlah penumpang transit
Tahun Jumlah Penumpang
R transit
2005 0
0,0000
2006 0
-1,0000
2007 288
-0,1562
2008 173
-0,3388
2009 50
2,4577
2010 2.067
0,4298
2011 6.042
0,9594
2012 45.449
0,0507
2013 52.717
Jumlah 2,4025
Sumber: Analisa Penulis
41
Sr' 2.4025
8 8r = = = 0.3003
Mencari nilai Pn adalah sebagai berikut:
( )nr1 PoPn +=
Pn = 52.717 x (1+0,9666)¹
Pn = 57.811
Tabel 4.23 adalah hasil perhitungan Pn pada metode geometrik
Tabel 4.23
Hasil Perhitungan Metode Geometrik untuk jumlah penumpang transit
No Tahun r Pn
1 2014 0,0966 57.811
2 2015 0,0966 115.623
3 2016 0,0966 173.434
4 2017 0,0966 231.246
5 2018 0,0966 289.057
6 2019 0,0966 346.869
7 2020 0,0966 404.680
8 2021 0,0966 462.492
9 2022 0,0966 520.303
10 2023 0,0966 578.115
11 2024 0,0966 635.926
12 2025 0,0966 693.738
13 2026 0,0966 751.549
14 2027 0,0966 809.361
15 2028 0,0966 867.172
16 2029 0,0966 924.984
17 2030 0,0966 982.795
18 2031 0,0966 1.040.607
19 2032 0,0966 1.098.418
20 2033 0,0966 1.156.230
Sumber: Analisa Penulis
42
Tabel 4.24 adalah tabel hasil Perhitungan dengan metode geometric
untuk perkiraan jumlah penduduk nasional dan penumpang yang datang,
berangkat, dan transit dari tahun 2014 sampai dengan tahun 2033.
Tabel 4.24
Hasil Perhitungan Metode Geometrik untuk jumlah penumpang datang,
berangkat, transit dan jumlah penduduk nasional
No Tahun penduduk
nasional
penumpang
transit
penumpang
datang
penumpang
berangkat
1 2014 252.630.210 57.811 394.739 348.569
2 2015 254.108.900 115.623 423.126 371.921
3 2016 255.596.245 173.434 453.554 396.838
4 2017 257.092.296 231.246 486.171 423.424
5 2018 258.597.104 289.057 521.132 451.791
6 2019 260.110.719 346.869 558.609 482.058
7 2020 261.633.194 404.680 598.780 514.353
8 2021 263.164.581 462.492 641.839 548.812
9 2022 264.704.931 520.303 687.996 585.579
10 2023 266.254.297 578.115 737.471 624.810
11 2024 267.812.731 635926 790.505 666.669
12 2025 269.380.287 693.738 847.352 711.332
13 2026 270.957.019 751.549 908.288 758.987
14 2027 272.542.979 809.361 973.605 809.835
15 2028 274.138.223 867.172 1.043.620 864.089
16 2029 275.742.803 924.984 1.118.669 921.978
17 2030 277.356.776 982.795 1.199.116 983.746
18 2031 278.980.195 1.040.607 1.285,348 1.049.651
19 2032 280.613.116 1.098.418 1.377.781 1.119.972
20 2033 282.255.596 1.156.230 1.476.860 1.195.004
Sumber: Analisa Penulis
43
4.4 Metode Least Square
Perhitungan dari Metode Least Square adalah sebagai berikut.
bxay' += n
Sya = dan
2Sx
Sxyb =
Dimana:
y’ = Jumlah penumpang yang diproyeksikan pada tahun ke – n
x = Parameter
n = Tahun pengamatan
a + b = Konstanta
Tabel 4.25
Faktor-Faktor Forecasting untuk penduduk Nasional
Sumber: Analisa Penulis
Sy = 233,782,408
n
Sxy = 3,882,276
Sx2b =
a = =2,104,041,672
=232,936,588
60
9
TAHUN Y x x2 xy
2005 219.852.000 -4 16 -879.408.000
2006 222.747.000 -3 9 -668.241.000
2007 225.642.000 -2 4 -451.284.000
2008 228.523.000 -1 1 -228.523.000
2009 231.370.000 0 0 0
2010 238.518.800 1 1 238.518.800
2011 241.452.952 2 4 482.905.904
2012 244.775.796 3 9 734.327.388
2013 251.160.124 4 16 1.004.640.496
TOTAL 2.104.041.672 0 60 232.936.588
44
Sehingga persamaan di atas menjadi:
y = + 3,882,276.4667 x233,782,408.0000
Maka proyeksi pada tahun 2014
Y = 233.782.408.0000 + 3.882.276.4667 x 4
Y = 249.311.531.8666
tabel 4.26 adalah hasil perhitungan penduduk nasional yang di hitung
menggunakan metode last square.
Tabel 4.26
Hasil Perhitungan Metode Least Square untuk penduduk Nasional
Tahun x penduduk nasional
2014 4 249.311.513,8668
2015 5 253.193.790,3335
2016 6 257.076.066,8002
2017 7 260.958.343,2669
2018 8 264.840.619,7336
2019 9 268.722.896,2003
2020 10 272.605.172,6670
2021 11 276.487.449,1337
2022 12 280.369.725,6004
2023 13 284.252.002,0671
2024 14 288.134.278,5338
2025 15 292.016.555,0005
2026 16 295.898.831,4672
2027 17 299.781.107,9339
2028 18 303.663.384,4006
2029 19 307.545.660,8673
2030 20 311.427.937,3340
2031 21 315.310.213,8007
2032 22 319.192.490,2674
2033 23 323.074.766,7341
Sumber: Analisa Penulis
45
Tabel 4.27
Faktor-Faktor Forecasting untuk Penumpang Datang
TAHUN y x x2 xy
2005 85.923 -4 16 -343.692
2006 109.191 -3 9 -327.573
2007 128.358 -2 4 -256.716
2008 137.994 -1 1 -137.994
2009 162.656 0 0 0
2010 272.675 1 1 272.675
2011 301.740 2 4 603.480
2012 353.740 3 9 1.061.220
2013 368.257 4 16 1.473.028
TOTAL 1.920.534 0 60 2.344.428
Sumber: Analisa Penulis
Sy
n
Sxy
Sx2
a =
b = = = 39,073.8063
= 213,392.7086
60
2,344,428
9
1,920,534=
Sehingga persamaan di atas menjadi:
y = + 39,073.8063 x213,392.7086
Maka proyeksi pada tahun 2014
Y = 213.392.7086 + 39.073.8063 x 4
Y = 369.688
46
tabel 4.28 adalah hasil perhitungan penduduk nasional yang di hitung
menggunakan metode last square.
Tabel 4.28
Hasil Perhitungan Metode Least Square penumpang datang
Tahun x Penumpang Datang
2014 4 369.688
2015 5 408.762
2016 6 447.836
2017 7 486.909
2018 8 525.983
2019 9 565.057
2020 10 604.131
2021 11 643.205
2022 12 682.278
2023 13 721.352
2024 14 760.426
2025 15 799.500
2026 16 838.574
2027
2028
17
18
877.647
916.721
2029 19 955.795
2030 20 994.869
2031 21 1.033.943
2032 22 1.073.016
2033 23 1.112.090
Sumber: Analisa Penulis
47
Tabel 4.29
Faktor-Faktor Forecasting untuk Penumpang berangkat
TAHUN Y x x2 xy
2005 86.966 -4 16 -347.864
2006 107.820 -3 9 -323.460
2007 126.309 -2 4 -252.618
2008 138.467 -1 1 -138.467
2009 164.456 0 0 0
2010 292.146 1 1 292.146
2011 303.703 2 4 607.406
2012 326.934 3 9 980.802
2013 326.683 4 16 1.306.732
TOTAL 1.873.484 0 60 2.124.677
Sumber: Analisa Penulis
Sy
n
Sxy
Sx2b = =
2,124,677= 35,411.2800
60
a = =1,873,484
= 208,164.86699
Sehingga persamaan di atas menjadi:
y = + 35,411.2800 x208,164.8669
Maka proyeksi pada tahun 2014
Y = 208.164.8669 + 35.411.2800 x 4
Y = 349.810
48
tabel 4.30 adalah hasil perhitungan penduduk nasional yang di hitung
menggunakan metode last square.
Tabel 4.30
Hasil Perhitungan Metode Least Square penumpang berangkat
Tahun x Penumpang
Berangkat
2014 4 349.810
2015 5 385.221
2016 6 420.633
2017 7 456.044
2018 8 491,455
2019 9 526.866
2020 10 562.278
2021 11 597.689
2022 12 633.100
2023 13 668.512
2024 14 703.923
2025 15 739.334
2026 16 774.745
2027 17 810.157
2028 18 845.568
2029 19 880.979
2030 20 916.390
2031 21 951.802
2032 22 987.213
2033 23 1.022.624
Sumber: Analisa Penulis
49
Tabel 4.31
Faktor-Faktor Forecasting untuk Penumpang transit
Sumber: Analisa penulis
Sy
n
Sxy
Sx2
a = =106,786
= 15,255.14297
b = =253,831
= 9,065.392928
Sehingga persamaan di atas menjadi:
y = + 9,065.3929 x15,255.1429
Maka proyeksi pada tahun 2014
Y = 15.255.1429 + 9.065.3929 x 4
Y = 88.979
TAHUN y x x2 xy
2007 288 -3 9 -864
2008 173 -2 4 -346
2009 50 -1 1 -50
2010 2.067 0 0 0
2011 6.042 1 1 6.042
2012 45.449 2 4 90.898
2013 52.717 3 9 158.151
TOTAL 106.786 0 28 253.831
50
tabel 4.32 adalah hasil perhitungan penduduk nasional yang di hitung
menggunakan metode last square.
Tabel 4.32
Hasil Perhitungan Metode Least Square penumpang transit
Tahun x Penumpang
transit
2014 4 88.979
2015 5 98.044
2016 6 107.109
2017 7 116.175
2018 8 125.240
2019 9 134.306
2020 10 143.371
2021 11 152.436
2022 12 161.502
2023 13 170.567
2024 14 179.633
2025 15 188.698
2026 16 197.763
2027 17 206.829
2028 18 215.894
2029 19 224.959
2030 20 234.025
2031 21 243.090
2032 22 252.156
2033 23 261.221
Sumber: Analisa Penulis
51
Tabel 4.33 adalah tabel hasil Perhitungan dengan metodeuntuk perkiraan
jumlah penduduk nasional dan penumpang yang datang, berangkat, dan transit
dari tahun 2014 sampai dengan tahun 2033.
Tabel 4.33
Hasil Perhitungan Metode Least Square untuk jumlah pendududk nasional,
jumlah penumpang datang, berangkat dan transit
Tahun x Penduduk
nasional
penumpang Penumpang
Datang
Penumpang
Berangkat transit
2014 4 249.311.513,8668 88.978,5716 369.687,9338 349.809,9869
2015 5 253.193.790,3335 98.043,9645 408.761,7401 385.221,2669
2016 6 257.076.066,8002 107.109,3574 447.835,5464 420.632,5469
2017 7 260.958.343,2669 116.174,7503 486.909,3527 456.043,8269
2018 8 264.840.619,7336 125.240,1432 525.983,1590 491.455,1069
2019 9 268.722.896,2003 134.305,5361 565.056,9653 526.866,3869
2020 10 272.605.172,6670 143.370,9290 604.130,7716 562.277,6669
2021 11 276.487.449,1337 152.436,3219 643.204,5779 597.688,9469
2022 12 280.369.725,6004 161.501,7148 682.278,3842 633.100,2269
2023 13 284.252.002,0671 170.567,1077 721.352,1905 668.511,5069
2024 14 288.134.278,5338 179.632,5006 760.425,9968 703.922,7869
2025 15 292.016.555,0005 188.697,8935 799.499,8031 739.334,0669
2026 16 295.898.831,4672 197.763,2864 838.573,6094 774.745,3469
2027 17 299.781.107,9339 206.828,6793 877.647,4157 810.156,6269
2028 18 303.663.384,4006 215.894,0722 916.721,2220 845.567,9069
2029 19 307.545.660,8673 224.959,4651 955.795,0283 880.979,1869
2030 20 311.427.937,3340 234.024,8580 994.868,8346 916.390,4669
2031 21 315.310.213,8007 243.090,2509 1.033.942,6409 951.801,7469
2032 22 319.192.490,2674 252.155,6438 1.073.016,4472 987.213,0269
2033 23 323.074.766,7341 261.221,0367 1.112.090,2535 1.022.624,3069
Sumber: Analisa Penulis
52
Tabel 4.34
Hasil Perhitungan Forecasting Dari Metode IndeksPerbandinganUntuk Proyeksi
JumlahPenumpang
Tahun
MetodeIndeksPerbandingan
JumlahPenduduk JumlahPenumpangBerangkat JumlahPenumpangDatang JumlahPenumpang
Transit
2005 219,852,000 86,966 85,923 0
2006 222,747,000 107,820 109,191 0
2007 225,642,000 126,309 128,358 288
2008 228,523,000 138,467 137,994 173
2009 231,370,000 164,456 162,656 50
2010 238,518,800 292,146 272,675 2,067
2011 241,452,952 303,703 301,740 6,042
2012 244,775,796 326,934 353,740 45,449
2013 251,160,124 326,683 368,257 52,717
2014 265,852,991 391,489 446,346 55,801
2015 281,405,391 469,150 540,994 59,065
2016 297,867,607 562,218 655,711 62,521
2017 315,292,862 673,748 794,755 66,178
2018 333,737,494 807,403 963,283 70,049
2019 353,261,137 967,571 1,167,547 74,147
2020 373,926,914 1,159,513 1,415,125 78,485
2021 395,801,638 1,389,532 1,715,202 83,076
2022 418,956,034 1,665,180 2,078,911 87,936
2023 443,464,962 1,995,510 2,519,744 93,081
2024 469,407,663 2,391,369 3,054,055 98,526
2025 496,868,011 2,865,757 3,701,668 104,290
2026 525,934,789 3,434,252 4,486,606 110,391
2027 556,701,975 4,115,522 5,437,991 116,848
2028 589,269,040 4,931,938 6,591,117 123,684
2029 623,741,279 5,910,312 7,988,764 130,920
2030 660,230,144 7,082,770 9,682,781 138,578
2031 698,853,607 8,487,814 11,736,015 146,685
2032 739,736,543 10,171,584 14,224,637 155,266
2033 783,011,131 12,189,372 17,240,971 164,349
53
Grafik4.1 Hasil Forecasting Dari
MetodeIndeksPerbandinganPerhitunganUntukProyeksiPendudukNasional
219,852,000222,747,000
225,642,000228,523,000
231,370,000
238,518,800241,452,952
244,775,796
251,160,124
265,852,991
281,405,391
297,867,607
315,292,862
333,737,494
y = 814,840.30x2 - 3,269,899,481.36x + 3,280,694,965,193.32R² = 0.99
200,000,000
220,000,000
240,000,000
260,000,000
280,000,000
300,000,000
320,000,000
340,000,000
360,000,000
jum
lah
pe
nd
ud
uk
tahun
HASIL PERHITUNGAN FORECASETING UNTUK JUMLAH PENDUDUK NASIONAL DENGAN MENGGUNAKAN METODE
INDEKS PERBANDINGAN
54
Grafik4.2 Hasil Forecasting Dari MetodeIndeksPerbandinganPerhitunganUntukProyeksiPenumpangDatang
85,923109,191128,358
137,994162,656272,675301,740353,740368,257446,346540,994655,711794,755963,2831,167,5471,415,125
1,715,2022,078,911
2,519,744
3,054,055
3,701,668
4,486,606
5,437,991
6,591,117
7,988,764
9,682,781
11,736,015
14,224,637
17,240,971
y = 1.2001E-159e0.188176649x
R² = 0.998467355
0
2,000,000
4,000,000
6,000,000
8,000,000
10,000,000
12,000,000
14,000,000
16,000,000
18,000,000
20,000,000
jum
lah
pe
nu
mp
ang
dat
ang
tahun
HASIL PERHITUNGAN FORECASETING UNTUK JUMLAH PENUMPANG DATANG DENGAN MENGGUNAKAN
METODE INDEKS PERBANDINGAN
55
Grafik4.3 Hasil Forecasting Dari
MetodeIndeksPerbandinganPerhitunganUntukProyeksiPenumpangBerangkat
86,966107,820126,309138,467164,456292,146303,703326,934326,683391,489469,150562,218673,748807,403967,571
1,159,5131,389,532
1,665,1801,995,510
2,391,369
2,865,757
3,434,252
4,115,522
4,931,938
5,910,312
7,082,770
8,487,814
10,171,584
12,189,372y = 1.8949E-147e0.17418118x
R² = 0.996707709
0
2,000,000
4,000,000
6,000,000
8,000,000
10,000,000
12,000,000
14,000,000ju
mla
h p
enu
mp
ang
ber
angk
at
tahun
HASIL PERHITUNGAN FORECASETING UNTUK JUMLAH
PENUMPANG BERANGKAT DENGAN MENGGUNAKAN METODE INDEKS PERBANDINGAN
56
Grafik4.4 Hasil Forecasting Dari
MetodeIndeksPerbandinganPerhitunganUntukProyeksiPenumpang Transit
0 0 288173502,0676,042
45,449
52,71755,801
59,06562,521
66,17870,049
74,14778,485
83,07687,936
93,081
98,526
104,290
110,391
116,848
123,684
130,920
138,578
146,685
155,266
164,349
y = 5970.673988x - 11981457.57R² = 0.972885384
-20,000
0
20,000
40,000
60,000
80,000
100,000
120,000
140,000
160,000
180,000
jum
lah
pen
du
du
k tr
an
sit
tahun
HASIL PERHITUNGAN FORECASETING UNTUK JUMLAH PENUMPANG TRANSIT DENGAN MENGGUNAKAN METODE
INDEKS PERBANDINGAN
57
Tabel 4.35
Hasil Perhitungan Forecasting Dari MetodeAritmatikUntuk
ProyeksiJumlahPenumpang
Tahun
MetodeAritmatik
JumlahPenduduk JumlahPenumpangBerangkat JumlahPenumpangDatang JumlahPenumpang
Transit
2005 219,852,000 86,966 85,923 0
2006 222,747,000 107,820 109,191 0
2007 225,642,000 126,309 128,358 288
2008 228,523,000 138,467 137,994 173
2009 231,370,000 164,456 162,656 50
2010 238,518,800 292,146 272,675 2,067
2011 241,452,952 303,703 301,740 6,042
2012 244,775,796 326,934 353,740 45,449
2013 251,160,124 326,683 368,257 52,717
2014 255,073,640 356,648 403,549 59,307
2015 258,987,155 386,612 438,841 65,896
2016 262,900,671 416,577 474,132 72,486
2017 266,814,186 446,542 509,424 79,076
2018 270,727,702 476,506 544,716 85,665
2019 274,641,217 506,471 580,008 92,255
2020 278,554,733 536,435 615,299 98,844
2021 282,468,248 566,400 650,591 105,434
2022 286,381,764 596,365 685,883 112,024
2023 290,295,279 626,329 721,175 118,613
2024 294,208,795 656,294 756,466 125,203
2025 298,122,310 686,259 791,758 131,793
2026 302,035,826 716,223 827,050 138,382
2027 305,949,341 746,188 862,342 144,972
2028 309,862,857 776,152 897,633 151,561
2029 313,776,372 806,117 932,925 158,151
2030 317,689,888 836,082 968,217 164,741
2031 321,603,403 866,046 1,003,509 171,330
2032 325,516,919 896,011 1,038,800 177,920
2033 329,430,434 925,976 1,074,092 184,510
58
Grafik4.5 HasilPerhitungan Forecasting
MetodeAritmatikUntukProyeksiJumlahPendudukNasional
219,852,000222,747,000
225,642,000228,523,000
231,370,000
238,518,800241,452,952
244,775,796
251,160,124255,073,640
258,987,155262,900,671
266,814,186270,727,702
274,641,217278,554,733
282,468,248286,381,764
290,295,279294,208,795
298,122,310302,035,826
305,949,341309,862,857
313,776,372317,689,888321,603,403325,516,919329,430,434
y = 3,989,010.34x - 7,779,705,579.40R² = 1.00
200,000,000
220,000,000
240,000,000
260,000,000
280,000,000
300,000,000
320,000,000
340,000,000
jum
lah
pe
nd
ud
uk
tahun
HASIL PERHITUNGAN FORECASETING UNTUK JUMLAH PENDUDUK NASIONAL DENGAN MENGGUNAKAN METODE
ARITMATIK
59
Grafik4.6 HasilPerhitungan Forecasting
MetodeAritmatikUntukProyeksiJumlahPenumpangDatang
85,923109,191
128,358137,994162,656
272,675301,740
353,740368,257
403,549
438,841
474,132
509,424
544,716
580,008
615,299
650,591
685,883
721,175
756,466
791,758
827,050
862,342
897,633
932,925
968,217
1,003,509
1,038,800
1,074,092y = 36,010.80x - 72,130,056.64
R² = 1.00
0
200,000
400,000
600,000
800,000
1,000,000
1,200,000
jum
lah
pe
nu
mp
ang
dat
ang
tahun
HASIL PERHITUNGAN FORECASETING UNTUK JUMLAH PENUMPANG DATANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE
ARITMATIK
60
Grafik 4.7 HasilPerhitungan Forecasting
MetodeAritmatikUntukProyeksiJumlahPenumpangBerangkat
86,966107,820
126,309138,467
164,456
292,146303,703
326,934326,683
356,648
386,612
416,577
446,542
476,506
506,471
536,435
566,400
596,365
626,329
656,294
686,259
716,223
746,188
776,152
806,117
836,082
866,046
896,011
925,976
y = 30066.18474x - 60196740.27R² = 0.995069559
0
100,000
200,000
300,000
400,000
500,000
600,000
700,000
800,000
900,000
1,000,000
jum
lah
pen
um
pan
g b
eran
gkat
tahun
HASIL PERHITUNGAN FORECASETING UNTUK JUMLAH PENUMPANG BERANGKAT DENGAN MENGGUNAKAN
METODE ARITMATIK
61
Grafik 4.8 HasilPerhitungan Forecasting
MetodeAritmatikUntukProyeksiJumlahPenumpang Transit
0 0 288173502,0676,042
45,449
52,717
59,307
65,896
72,486
79,076
85,665
92,255
98,844
105,434
112,024
118,613
125,203
131,793
138,382
144,972
151,561
158,151
164,741
171,330
177,920
184,510
y = 7,215.07x - 14,479,460.73R² = 0.98
0
20,000
40,000
60,000
80,000
100,000
120,000
140,000
160,000
180,000
200,000
jum
lah
pen
du
du
k tr
an
sit
tahun
HASIL PERHITUNGAN FORECASETING UNTUK JUMLAH PENUMPANG TRANSIT DENGAN MENGGUNAKAN METODE
ARITMATIK
62
Tabel 4.36
Hasil Forecasting Dari MetodeGeometric Perhitungan Untuk
ProyeksiJumlahPenumpang
Tahun
Metode Geometric
JumlahPenduduk JumlahPenumpangBerangkat JumlahPenumpangDatang JumlahPenumpang
Transit
2005 219,852,000 86,966 85,923 0
2006 222,747,000 107,820 109,191 0
2007 225,642,000 126,309 128,358 288
2008 228,523,000 138,467 137,994 173
2009 231,370,000 164,456 162,656 50
2010 238,518,800 292,146 272,675 2,067
2011 241,452,952 303,703 301,740 6,042
2012 244,775,796 326,934 353,740 45,449
2013 251,160,124 326,683 368,257 52,717
2014 252,630,210 348,569 394,739 57,811
2015 254,108,900 371,921 423,126 115,623
2016 255,596,245 396,838 453,554 173,434
2017 257,092,296 423,424 486,171 231,246
2018 258,597,104 451,791 521,132 289,057
2019 260,110,719 482,058 558,609 346,869
2020 261,633,194 514,353 598,780 404,680
2021 263,164,581 548,812 641,839 462,492
2022 264,704,931 585,579 687,996 520,303
2023 266,254,297 624,810 737,471 578,115
2024 267,812,731 666,669 790,505 635,926
2025 269,380,287 711,332 847,352 693,738
2026 270,957,019 758,987 908,288 751,549
2027 272,542,979 809,835 973,605 809,361
2028 274,138,223 864,089 1,043,620 867,172
2029 275,742,803 921,978 1,118,669 924,984
2030 277,356,776 983,746 1,199,116 982,795
2031 278,980,195 1,049,651 1,285,348 1,040,607
2032 280,613,116 1,119,972 1,377,781 1,098,418
2033 282,255,596 1,195,004 1,476,860 1,156,230
63
Grafik4.9 Hasil Forecasting
MetodeGeometrikPerhitunganUntukProyeksiJumlahPenduduk
219,852,000
222,747,000
225,642,000
228,523,000
231,370,000
238,518,800
241,452,952
244,775,796
251,160,124252,630,210
254,108,900255,596,245
257,092,296258,597,104
260,110,719261,633,194
263,164,581264,704,931
266,254,297267,812,731
269,380,287270,957,019
272,542,979274,138,223
275,742,803277,356,776278,980,195280,613,116282,255,596
y = 2106282.377x - 3995766399R² = 0.951911098
200,000,000
220,000,000
240,000,000
260,000,000
280,000,000
300,000,000
jum
lah
pe
nd
ud
uk
tahun
HASIL PERHITUNGAN FORECASETING UNTUK JUMLAH PENDUDUK DENGAN MENGGUNAKAN METODE GEOMETRIK
64
Grafik4.10 Hasil Forecasting Metode Geometric
PerhitunganUntukProyeksiJumlahPenumpangDatang
85,923109,191
128,358137,994162,656
272,675301,740
353,740368,257394,739
423,126453,554
486,171521,132
558,609598,780
641,839
687,996
737,471
790,505
847,352
908,288
973,605
1,043,620
1,118,669
1,199,116
1,285,348
1,377,781
1,476,860
y = 46541.62064x - 93331494.25R² = 0.966498282
-200,000
0
200,000
400,000
600,000
800,000
1,000,000
1,200,000
1,400,000
1,600,000
jum
lah
pen
um
pan
g d
ata
ng
tahun
HASIL PERHITUNGAN FORECASETING UNTUK JUMLAH PENUMPANG DATANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE GEOMETRIK
65
Grafik4.11 Hasil Forecasting
MetodeGeometrikPerhitunganUntukProyeksiJumlahPenumpangBerangkat
86,966107,820
126,309138,467164,456
292,146303,703326,934326,683
348,569371,921
396,838423,424
451,791482,058
514,353548,812
585,579
624,810
666,669
711,332
758,987
809,835
864,089
921,978
983,746
1,049,651
1,119,972
1,195,004
y = 36765.67469x - 73688417.88R² = 0.968642354
0
200,000
400,000
600,000
800,000
1,000,000
1,200,000
1,400,000
jum
lah
pe
nu
mp
ang
be
ran
gka
t
tahun
HASIL PERHITUNGAN FORECASETING UNTUK JUMLAH PENUMPANG BERANGKAT DENGAN
MENGGUNAKAN METODE GEOMETRIK
66
Grafik4.12 Hasil Forecasting Metode Geometric
UntukProyeksiJumlahPenumpang Transit
0 0 288173502,0676,042
45,44952,71757,811
115,623
173,434
231,246
289,057
346,869
404,680
462,492
520,303
578,115
635,926
693,738
751,549
809,361
867,172
924,984
982,795
1,040,607
1,098,418
1,156,230
y = 1,262.04x2 - 5,050,613.87x + 5,052,994,303.27R² = 0.99
-200,000
0
200,000
400,000
600,000
800,000
1,000,000
1,200,000
1,400,000
jum
lah
pe
nd
ud
uk
tra
nsi
t
tahun
HASIL PERHITUNGAN FORECASETING UNTUK JUMLAH PENUMPANG TRANSIT DENGAN MENGGUNAKAN METODE GEOMETRIK
67
Tabel 4.37
Hasil Forecasting Dari MetodeLast SquarePerhitungan Untuk
ProyeksiJumlahPenumpang
Tahun Metode Last Square
JumlahPenduduk JumlahPenumpangBerangkat JumlahPenumpangDatang JumlahPenumpang
Transit
2005 219,852,000 86,966 85,923 0
2006 222,747,000 107,820 109,191 0
2007 225,642,000 126,309 128,358 288
2008 228,523,000 138,467 137,994 173
2009 231,370,000 164,456 162,656 50
2010 238,518,800 292,146 272,675 2,067
2011 241,452,952 303,703 301,740 6,042
2012 244,775,796 326,934 353,740 45,449
2013 251,160,124 326,683 368,257 52,717
2014 249,311,514 349,810 369,688 88,979
2015 253,193,790 385,221 408,762 98,044
2016 257,076,067 420,633 447,836 107,109
2017 260,958,343 456,044 486,909 116,175
2018 264,840,620 491,455 525,983 125,240
2019 268,722,896 526,866 565,057 134,306
2020 272,605,173 562,278 604,131 143,371
2021 276,487,449 597,689 643,205 152,436
2022 280,369,726 633,100 682,278 161,502
2023 284,252,002 668,512 721,352 170,567
2024 288,134,279 703,923 760,426 179,633
2025 292,016,555 739,334 799,500 188,698
2026 295,898,831 774,745 838,574 197,763 2027 299,781,108 810,157 877,647 206,829
2028 303,663,384 845,568 916,721 215,894
2029 307,545,661 880,979 955,795 224,959
2030 311,427,937 916,390 994,869 234,025
2031 315,310,214 951,802 1,033,943 243,090
2032 319,192,490 987,213 1,073,016 252,156
2033 323,074,767 1,022,624 1,112,090 261,221
68
Grafik4.13 Hasil Forecasting Metode Last Square
PerhitunganUntukProyeksiJumlahPenduduk
219,852,000222,747,000
225,642,000228,523,000
231,370,000
238,518,800241,452,952
244,775,796
251,160,124249,311,514
253,193,790
257,076,067
260,958,343
264,840,620
268,722,896
272,605,173
276,487,449
280,369,726
284,252,002
288,134,279
292,016,555
295,898,831
299,781,108
303,663,384
307,545,661
311,427,937
315,310,214
319,192,490
323,074,767y = 3710155.835x - 7220876891R² = 0.998257345
200,000,000
220,000,000
240,000,000
260,000,000
280,000,000
300,000,000
320,000,000
340,000,000ju
mla
h p
en
du
du
k
tahun
HASIL PERHITUNGAN FORECASETING UNTUK JUMLAH PENDUDUK DENGAN MENGGUNAKAN METODE LAST
SQUARE
69
Grafik4.14 Hasil Forecasting Metode Last Square
PerhitunganUntukProyeksiJumlahPenumpangDatang
85,923109,191
128,358137,994162,656
272,675301,740
353,740368,257369,688
408,762
447,836
486,909
525,983
565,057
604,131
643,205
682,278
721,352
760,426
799,500
838,574
877,647
916,721
955,795
994,869
1,033,943
1,073,016
1,112,090
y = 37341.47006x - 74815244.73R² = 0.996698812
0
200,000
400,000
600,000
800,000
1,000,000
1,200,000ju
mla
h p
en
um
pan
g d
atan
g
tahun
HASIL PERHITUNGAN FORECASETING UNTUK JUMLAH PENUMPANG DATANG DENGAN MENGGUNAKAN
METODE LAST SQUARE
70
Grafik4.15 Hasil Forecasting Metode Last Square
PerhitunganUntukProyeksiJumlahPenumpangBerangkat
86,966107,820
126,309138,467164,456
292,146303,703
326,934 326,683349,810
385,221
420,633
456,044
491,455
526,866
562,278
597,689
633,100
668,512
703,923
739,334
774,745
810,157
845,568
880,979
916,390
951,802
987,213
1,022,624
y = 33841.32177x - 67787772.57R² = 0.9956735
0
200,000
400,000
600,000
800,000
1,000,000
1,200,000ju
mla
h p
en
um
pan
g b
era
ngk
at
tahun
HASIL PERHITUNGAN FORECASETING UNTUK JUMLAH PENUMPANG BERANGKAT DENGAN
MENGGUNAKAN METODE LAST SQUARE
71
Grafik4.16 Hasil Forecasting Metode Last Square
PerhitunganUntukProyeksiJumlahPenumpang Transit
0 0 288173502,0676,042
45,44952,717
88,979
98,044
107,109
116,175
125,240
134,306
143,371
152,436
161,502
170,567
179,633
188,698
197,763
206,829
215,894
224,959
234,025
243,090
252,156
261,221
y = 10384.34761x - 20841557.07R² = 0.978757363
-50,000
0
50,000
100,000
150,000
200,000
250,000
300,000
jum
lah
pen
du
du
k tr
an
sit
tahun
HASIL PERHITUNGAN FORECASETING UNTUK JUMLAH PENUMPANG TRANSIT DENGAN MENGGUNAKAN METODE LAST
SQUARE
72
Tabel4.38
Hasil Forecasting Yang Akan Di GunakanSebagaiPerencanaan Terminal Building Atau Terminal PenumpangAdalah Dari MetodeGeometrik
Tahun
MetodeGeometrik
JumlahPenduduk JumlahPenumpangBerangkat JumlahPenumpangDatang JumlahPenumpang
Transit
2005 219,852,000 86,966 85,923 0
2006 222,747,000 107,820 109,191 0
2007 225,642,000 126,309 128,358 288
2008 228,523,000 138,467 137,994 173
2009 231,370,000 164,456 162,656 50
2010 238,518,800 292,146 272,675 2,067
2011 241,452,952 303,703 301,740 6,042
2012 244,775,796 326,934 353,740 45,449
2013 251,160,124 326,683 368,257 52,717
2014 252,630,210 348,569 394,739 57,811
2015 254,108,900 371,921 423,126 115,623
2016 255,596,245 396,838 453,554 173,434
2017 257,092,296 423,424 486,171 231,246
2018 258,597,104 451,791 521,132 289,057
2019 260,110,719 482,058 558,609 346,869
2020 261,633,194 514,353 598,780 404,680
2021 263,164,581 548,812 641,839 462,492
2022 264,704,931 585,579 687,996 520,303
2023 266,254,297 624,810 737,471 578,115
2024 267,812,731 666,669 790,505 635,926
2025 269,380,287 711,332 847,352 693,738
2026 270,957,019 758,987 908,288 751,549
2027 272,542,979 809,835 973,605 809,361
2028 274,138,223 864,089 1,043,620 867,172
2029 275,742,803 921,978 1,118,669 924,984
2030 277,356,776 983,746 1,199,116 982,795
2031 278,980,195 1,049,651 1,285,348 1,040,607
2032 280,613,116 1,119,972 1,377,781 1,098,418
2033 282,255,596 1,195,004 1,476,860 1,156,230
73
y = 36765.67469x - 73688417.88R² = 0.968642354
y = 46541.62064x - 93331494.25R² = 0.966498282
y = 2.24357E-10x2 - 0.103747867x + 11980853.98
R² = 0.9334
-400,000
-200,000
0
200,000
400,000
600,000
800,000
1,000,000
1,200,000
1,400,000
1,600,000ju
mla
h p
en
um
pan
g
TAHUN
HASIL FORECASTING JUMLAH PENUMPANG MENGGUNAKAN METODE GEOMETRIK YANG AKAN DI
GUNAKAN SEBAGAI TIMBANGAN UNTUK PERENCANAAN TERMINAL PENUMPANG
jumlah penumpang berangkat
jumlah penumpang datang
jumlah penumpang transit
Linear (jumlah penumpang berangkat)
Linear (jumlah penumpang datang)
Linear (jumlah penumpang transit)
74
Grafik4.18 HasilHubungan Forecasting
MetodeIndeksPerbandinagnPerhitunganUntukProyeksiJumlahPenumpangDatan
g Dan JumlahPenduduk
85,923109,191128,358137,994162,656272,675301,740353,740368,257446,346540,994655,711794,755963,2831,167,5471,415,1251,715,2022,078,911
2,519,7443,054,055
3,701,6684,486,606
5,437,991
6,591,117
7,988,764
9,682,781
11,736,015
14,224,637
17,240,971
y = 34744.93747e8.76444E-09x
R² = 0.925979289
80,000
5,080,000
10,080,000
15,080,000
20,080,000
jum
lah
pe
nd
ud
uk
dat
ang
jumlah penduduk nasionala
HASIL HUBUNGAN FORECASTING JUMLAH PENUMPANG DATANG DAN JUMLAH
PENDUDUK NASIONAL MENGGUNAKAN METODE INDEKS PERBANDINGAN
75
Grafik4.19 HasilHubungan Forecasting
MetodeIndeksPerbandinagnPerhitunganUntukProyeksiJumlahPenumpangBeran
gkat Dan JumlahPenduduk
86,966107,820126,309138,467164,456292,146303,703326,934326,683391,489469,150562,218673,748807,403967,5711,159,5131,389,5321,665,1801,995,510
2,391,3692,865,757
3,434,2524,115,522
4,931,938
5,910,312
7,082,770
8,487,814
10,171,584
12,189,372
y = 37911.44514e8.1306E-09x
R² = 0.928454067
0
5,000,000
10,000,000
15,000,000
20,000,000
25,000,000ju
mla
h p
end
ud
uk
ber
angk
at
jumlah penduduk
HASIL HUBUNGAN FORECASTING JUMLAH PENUMPANG BERANGKAT DAN JUMLAH PENDUDUK
NASIONAL MENGGUNAKAN METODE INDEKS PERBANDINGAN
76
Grafik4.20 HasilHubungan Forecasting
MetodeIndeksPerbandinagnPerhitunganUntukProyeksiJumlahPenumpang
Transit Dan JumlahPenduduk
225,642,000238,518,800241,452,952244,775,796251,160,124
265,852,991281,405,391297,867,607315,292,862333,737,494
353,261,137373,926,914
395,801,638
418,956,034
443,464,962
469,407,663
496,868,011
525,934,789
556,701,975
589,269,040
623,741,279
660,230,144
698,853,607
739,736,543
783,011,131
y = 0.020589932x2 + 265.3221075x + 221394519R² = 0.986787835
200,000,000
300,000,000
400,000,000
500,000,000
600,000,000
700,000,000
800,000,000
900,000,000
jum
lah
pen
du
du
k n
asio
nal
jumlah penumpang transit
HASIL HUBUNGAN FORECASTING JUMLAH PENUMPANG TRANSIT DAN JUMLAH
PENDUDUK NASIONAL MENGGUNAKAN METODE INDEKS PERBANDINGAN
77
Grafik4.21HasilHubungan Forecasting
MetodeAritmatikPerhitunganUntukProyeksiJumlahPenumpangDatang Dan
JumlahPenduduk
85,923109,191
128,358137,994162,656
272,675301,740
353,740368,257
403,549438,841
474,132509,424
544,716580,008
615,299650,591
685,883721,175
756,466791,758
827,050862,342
897,633932,925
968,2171,003,509
1,038,8001,074,092
y = 0.009029222x - 1899209.87R² = 0.99843007
0
200,000
400,000
600,000
800,000
1,000,000
1,200,000
jum
lah
pe
nu
mp
ang
dat
ang
jumlah penduduk
HASIL HUBUNGAN FORECASTING JUMLAH PENUMPANG DATANG DAN JUMLAH PENDUDUK NASIONAL MENGGUNAKAN METODE ARITMATIK
78
Grafik4.22HasilHubungan Forecasting
MetodeAritmatikPerhitunganUntukProyeksiJumlahPenumpangBerangkat Dan
JumlahPenduduk
86,966107,820
126,309138,467
164,456
292,146303,703
326,934326,683
356,648
386,612
416,577
446,542
476,506
506,471
536,435
566,400
596,365
626,329
656,294
686,259
716,223
746,188
776,152
806,117
836,082
866,046
896,011
925,976y = 0.007536423x - 1558894.153
R² = 0.995536825
0
100,000
200,000
300,000
400,000
500,000
600,000
700,000
800,000
900,000
1,000,000ju
mla
h p
enu
mp
ang
ber
angk
at
jumlah penduduk
HASIL HUBUNGAN FORECASTING JUMLAH PENUMPANG BERANGKAT DAN JUMLAH
PENDUDUK NASIONAL MENGGUNAKAN METODE ARITMATIK
79
Grafik4.23HasilHubungan Forecasting
MetodeAritmatikPerhitunganUntukProyeksiJumlahPenumpang Transit Dan
JumlahPenduduk
00288173502,0676,042
45,44952,71759,307
65,89672,48679,076
85,66592,25598,844
105,434112,024
118,613125,203131,793
138,382144,972
151,561158,151164,741
171,330177,920184,510
y = 0.001811472x - 408779.0518R² = 0.98525066
-50,000
0
50,000
100,000
150,000
200,000ju
mla
h p
enu
mp
ang
tran
sit
jumlah penduduk
HASIL HUBUNGAN FORECASTING JUMLAH PENUMPANG TRANSIT DAN JUMLAH
PENDUDUK NASIONAL MENGGUNAKAN METODE ARITMATIK
80
Grafik4.24HasilHubungan Forecasting
MetodeGeometrikPerhitunganUntukProyeksiJumlahPenumpang Transit Dan
JumlahPenduduk
288173502,0676,04245,44952,71757,811
115,623
173,434
231,246
289,057
346,869
404,680
462,492
520,303
578,115
635,926
693,738
751,549
809,361
867,172
924,984
982,795
1,040,607
1,098,418
1,156,230y = 5.15835E-10x2 - 0.237262515x + 27257683.08
R² = 0.991675145
-200,000
0
200,000
400,000
600,000
800,000
1,000,000
1,200,000
1,400,000
200,000,000220,000,000240,000,000260,000,000280,000,000300,000,000
jum
lah
pe
nu
mp
ang
tra
nsi
t
jumlah penduduk
HASIL HUBUNGAN FORECASTING JUMLAH PENUMPANG TRANSIT DAN JUMLAH
PENDUDUK NASIONAL MENGGUNAKAN METODE GEOMETRIK
81
Grafik4.25HasilHubungan Forecasting
MetodeGeometrikPerhitunganUntukProyeksiJumlahPenumpangBerangkat Dan
JumlahPenduduk
86,966107,820
126,309138,467164,456
292,146303,703326,934326,683
348,569371,921396,838423,424451,791482,058514,353548,812585,579624,810666,669711,332
758,987
809,835
864,089
921,978
983,746
1,049,651
1,119,972
1,195,004y = 19.23936868e3.90671E-08x
R² = 0.983490266
0
200,000
400,000
600,000
800,000
1,000,000
1,200,000
1,400,000
jum
lah
pe
nu
mp
ang
be
ran
gka
t
jumlah penduduk
HASIL HUBUNGAN FORECASTING JUMLAH PENUMPANG BERANGKAT DAN JUMLAH PENDUDUK NASIONAL MENGGUNAKAN
METODE GEOMETRIK
82
Grafik4.26HasilHubungan Forecasting
MetodeGeometrikPerhitunganUntukProyeksiJumlahPenumpangDatang Dan
JumlahPenduduk
85,923109,191128,358137,994
162,656
272,675301,740
353,740368,257394,739423,126453,554486,171521,132558,609598,780641,839687,996737,471790,505
847,352
908,288
973,605
1,043,620
1,118,669
1,199,116
1,285,348
1,377,781
1,476,860y = 7.478557283e4.32146E-08x
R² = 0.992194849
0
200,000
400,000
600,000
800,000
1,000,000
1,200,000
1,400,000
1,600,000
jum
lah
pen
um
pan
g d
atan
g
jumlah penduduk
HASIL HUBUNGAN FORECASTING JUMLAH PENUMPANG DATANG DAN JUMLAH
PENDUDUK NASIONAL MENGGUNAKAN METODE GEOMETRIK
83
Grafik4.27HasilHubungan Forecasting Metode Last Square
PerhitunganUntukProyeksiJumlahPenumpangDatang Dan JumlahPenduduk
85,923109,191
128,358137,994162,656
272,675301,740
353,740368,257369,688408,762
447,836486,909
525,983565,057
604,131643,205
682,278721,352
760,426799,500
838,574877,647
916,721955,795
994,8691,033,943
1,073,0161,112,090
y = 0.010067268x - 2140251.602R² = 0.998955567
0
200,000
400,000
600,000
800,000
1,000,000
1,200,000
jum
lah
pe
nu
mp
ang
dat
ang
penduduk nasional
HASIL HUBUNGAN FORECASTING JUMLAH PENUMPANG DATANG DAN JUMLAH
PENDUDUK NASIONAL MENGGUNAKAN METODE LAST SQUARE
84
Grafik4.28HasilHubungan Forecasting Metode Last Square
PerhitunganUntukProyeksiJumlahPenumpangBerangkat Dan JumlahPenduduk
86,966107,820126,309138,467
164,456
292,146303,703326,934326,683
349,810385,221
420,633456,044
491,455526,866
562,278597,689
633,100668,512
703,923739,334
774,745810,157
845,568880,979
916,390951,802
987,2131,022,624
y = 0.009122736x - 1924623.402R² = 0.997732936
0
200,000
400,000
600,000
800,000
1,000,000
1,200,000
jum
lah
pe
nu
mp
ang
ber
angk
at
jumlah penduduk
HASIL HUBUNGAN FORECASTING JUMLAH PENUMPANG BERANGKAT DAN
JUMLAH PENDUDUK NASIONAL MENGGUNAKAN METODE LAST SQUARE
85
Grafik4.29HasilHubungan Forecasting Metode Last Square
PerhitunganUntukProyeksiJumlahPenumpang Transit Dan JumlahPenduduk
0028817350 2,0676,042
45,44952,717
88,97998,044
107,109116,175
125,240134,306
143,371152,436
161,502170,567
179,633188,698
197,763206,829
215,894224,959
234,025243,090
252,156261,221
y = 0.002785567x - 627461.1411R² = 0.971148679
-50,000
0
50,000
100,000
150,000
200,000
250,000
300,000ju
mla
h p
en
um
pan
g tr
an
sit
jumlah penduduk
HASIL HUBUNGAN FORECASTING JUMLAH PENUMPANG TRANSIT DAN JUMLAH
PENUMPANG TRANSIT NASIONAL MENGGUNAKAN METODE LAST SQUARE
86
Tabel4.41
Hasil Forecasting Yang Akan Di GunakanSebagaiPerencanaan Terminal
Building Atau Terminal PenumpangAdalah Dari MetodeGeometrik
Tahun
MetodeGeometrik
JumlahPenduduk JumlahPenumpangBerangkat JumlahPenumpangDatang JumlahPenumpang
Transit
2005 219,852,000 86,966 85,923 0
2006 222,747,000 107,820 109,191 0
2007 225,642,000 126,309 128,358 288
2008 228,523,000 138,467 137,994 173
2009 231,370,000 164,456 162,656 50
2010 238,518,800 292,146 272,675 2,067
2011 241,452,952 303,703 301,740 6,042
2012 244,775,796 326,934 353,740 45,449
2013 251,160,124 326,683 368,257 52,717
2014 252,630,210 348,569 394,739 57,811
2015 254,108,900 371,921 423,126 115,623
2016 255,596,245 396,838 453,554 173,434
2017 257,092,296 423,424 486,171 231,246
2018 258,597,104 451,791 521,132 289,057
2019 260,110,719 482,058 558,609 346,869
2020 261,633,194 514,353 598,780 404,680
2021 263,164,581 548,812 641,839 462,492
2022 264,704,931 585,579 687,996 520,303
2023 266,254,297 624,810 737,471 578,115
2024 267,812,731 666,669 790,505 635,926
2025 269,380,287 711,332 847,352 693,738
2026 270,957,019 758,987 908,288 751,549
2027 272,542,979 809,835 973,605 809,361
2028 274,138,223 864,089 1,043,620 867,172
2029 275,742,803 921,978 1,118,669 924,984
2030 277,356,776 983,746 1,199,116 982,795
2031 278,980,195 1,049,651 1,285,348 1,040,607
2032 280,613,116 1,119,972 1,377,781 1,098,418
2033 282,255,596 1,195,004 1,476,860 1,156,230
87
Grafik4.30HasilHubungan Forecasting
MetodeGeometrikPerhitunganUntukProyeksiJumlahPenumpangDanJumlahPend
uduk
y = 19.23936868e3.90671E-08x
R² = 0.983490266
y = 7.478557283e4.32146E-08x
R² = 0.992194849
y = 5.18895E-10x2 -0.241613816x + 28079815.87
R² = 0.988455899
-200,000
0
200,000
400,000
600,000
800,000
1,000,000
1,200,000
1,400,000
1,600,000
jum
lah
pe
nu
mp
ang
jumlah penduduk nasional
HASIL HUBUNGAN FORECASTING JUMLAH PENUMPANG DAN JUMLAH PENDUDUK
NASIONAL MENGGUNAKAN METODE GEOMETRIK YANG AKAN DI GUNAKAN
SEBAGAI TIMBANGAN UNTUK PERENCANAAN TERMINAL PENUMPANG
jumlah penumpang berangkat
jumlah penumpang datang
jumlah penumpang transit
88
4.5 Forecasting Pergerakan Penumpang Pada Jam Sibuk/Puncak
4.5.1 Komposisi Penumpang
Lalu lintas pada jam-jam sibuk ditentukan oleh forecasting pergerakan
penumpang pada jam-jam sibuk pula. data forecasting lalu lintas penumpang
yang akan di gunakan dapat dilihat pada tabel 4.24 halaman 75.
4.5.2 Perhitungan Pergerakan Penumpang Pada Jam Sibuk
Jadi untuk pergerakan penumpang pada bulan sibuk adalah:
a. Pergerakan penumpang untuk keberangkatan pada jam sibuk:
1. Pergerakan penumpang pada bulan sibuk
bulan 12
orang 1,195,004
bulan 12
berangkat penumpangjumlah =
pergerakan penumpang pada bulan sibuk = 99,584 Orang
2. Pergerakan penumpang pada minggu sibuk
minggu 4
orang 99,584
minggu 4
sibuk bulan pada penumpangjumlah =
pergerakan penumpang pada minggu sibuk = 24,896Orang
3. Pergerakan penumpang pada hari sibuk
hari 7
orang 24,896
hari 7
sibuk minggu pada penumpangjumlah =
pergerakan penumpang pada hari sibuk = 3,557 Orang
4. Pergerakan penumpang pada jam sibuk
jam 15
orang 3,557
jam 15
sibuk hari pada penumpangjumlah =
pergerakan penumpang pada minggu sibuk = 238 Orang
b. Pergerakan penumpang untuk kedatangan pada jam sibuk:
1. Pergerakan penumpang pada bulan sibuk
bulan 12
orang 1,156,230
bulan 12
datang penumpangjumlah =
pergerakan penumpang pada bulan sibuk = 123,072 Orang
2. Pergerakan penumpang pada minggu sibuk
minggu 4
orang 123,072
minggu 4
sibuk bulan pada penumpangjumlah =
pergerakan penumpang pada minggu sibuk = 30,768 Orang
3. Pergerakan penumpang pada hari sibuk
hari 7
orang 30,768
hari 7
sibuk minggu pada penumpangjumlah =
89
pergerakan penumpang pada hari sibuk = 4,396 Orang
4. Pergerakan penumpang pada jam sibuk
jam 15
orang 4,396
jam 15
sibuk hari pada penumpangjumlah =
pergerakan penumpang pada minggu sibuk = 293 Orang
c. Pergerakan penumpang untuk transit pada jam sibuk:
1. Pergerakan penumpang pada bulan sibuk
bulan 12
orang 1,476,860
bulan 12
transit penumpangjumlah =
pergerakan penumpang pada bulan sibuk = 96,353Orang
2. Pergerakan penumpang pada minggu sibuk
minggu 4
orang 96,353
minggu 4
sibuk bulan pada penumpangjumlah =
pergerakan penumpang pada minggu sibuk = 24,089Orang
3. Pergerakan penumpang pada hari sibuk
hari 7
orang 24,089
hari 7
sibuk minggu pada penumpangjumlah =
pergerakan penumpang pada hari sibuk = 3,442Orang
4. Pergerakan penumpang pada jam sibuk
jam 15
orang 3,442
jam 15
sibuk hari pada penumpangjumlah =
pergerakan penumpang pada minggu sibuk = 230Orang
4.6 Perencanaan Terminal Penumpang Di Bandara Tjilik Riwut Palangka
Raya
4.6.1 Latar Belakang
Kemudahaan terjadinya mobilisasi dengan menggunakan pesawat terbang
saat ini sedang diupayakan Pemerintah Kota Palangka Raya dalam menghadapi
arus kemajuan dunia yang bergerak sangat cepat. Hal ini juga menyebabkan
terjadinya peningkatan permintaan dalam penggunaan sarana transportasi
udara. Kemudahan dalam menggunakan sarana transportasi udara ini sangat
kemungkinan dalam meningkatkan kunjungan dari berbagai kota dan negara
mengingat banyak sektor yang ingin dikembangkan salah satunya adalah sektor
parawisata.
Selain itu di kota Palangka Raya tidak terdapat laut, maka penumpang
yang menggunakan kapal laut harus berangkat terlebih dulu ke Sampit atau
melalui kota Banjarmasin Kalimantan Selatan dan jarak yang ditempuh lumayan
90
cukup lama, karena hal ini hanya akan sangat membuang waktu bagi
masyarakat yang hanya memiliki waktu singkat. Kendati demikian cara ini juga
masih ditempuh mengingat minimnya armada pesawat terbang yang beroperasi
di Bandar Udara Tjilik Riwut Palangka Raya. Namun, selama tahun 2010
kegiatan angkutan di Bandara Tjilik Riwut mengalami peningkatan kumulatif
sebesar 29.09% peningkatan ini bertujuan untuk memenuhi tuntutan lonjakan
permintaan penumpang dan kebutuhan alat transpotasi udara. Meskipun begitu
terminal penumpang tidak mengalami peningkatan baik dari segi fasilitas
maupun kapasitas.
Peningkatan jumlah penumpang ini mengakibatkan terminal menjadi
sangat padat pada jam-jam tertentu, misalnya saat terjadi dua penerbangan yang
akan take off pada jam yang berdekatan, hal ini mengakibatkan ketidak
nyamanan penumpang saat berada di dalam gedung terminal baik terminal
kedatangan maupun terminal keberangkatan, ini semua di karenakan jumlah
penumpang meningkat dan ruang terminal menjadi padat dan sesak. Karena
ketidak nyamanan ini membuat sejumlah penumpang memilih untuk menunggu
di luar gedung atau area yang ada di luar ruang tunggu. Semestinya ruang gerak
penumpang di gedung terminal perlu ditingkatkan mengingat meningkatnya
jumlah lalu lintas penumpang di Banadar Udara Tjilik Riwut Palangkaraya.
4.6.2 Eksisting Bandar Udara Tjilik Riwut Palangaka Raya
Bandar udara Kota Palangka Raya ini memiliki luas ± 3.882,950 Ha
dengan total luas lantai gedung terminal 5.734 m². Bandara ini beroperasi dari
pukul 06.00 hingga pukul 21.00 waktu lokal dan pada saat–saat tertentu dapat
beroperasi apabila dibutuhkan. Bandara yang beralamat di Jalan Adonia Samad
Palangka Raya ini memiliki fasilitas pelayanan penunjang usaha bandara anta
lain: restaurant, kios kerajinan rakyat, kios majalan dan koran, mushola, parkir
kendaraan, taxi service, pelayanan porter, dan pelayanan ground handling.
a. Kondisi Gedung Terminal
Pada terminal keberangkatan, baik penumpang ataupun pengantar berhenti
tepat di depan terminal dan kemudian menurunkan barang dari kendaraan baru
menuju ke lobby utama bandara. Beberapa diantaranya langsung menuju ke
pintu pemeriksaan dan beberapa lainnya menuju ke pusat informasi untuk
menanyakan arah tujuannya ketika ingin melakukan proses check in.
91
Penumpang yang akan melakukan perjalanan harus memasuki pintu
pemeriksaan terlebih dahulu baru dapat melakukan proses check in, selanjutnya
penumpang akan menuju meja counter check ini sesuai dengan jenis pesawat
yang akan digunakan. Kemudian beberapa diantaranya adanya yang ke toilet,
ada pula yang menuju ke restaurant, toko souvenir, dan ada yang langsung
menuju ke ruang tunggu. Sementara yang menghantarkan penumpang tidak
diperbolehkan masuk sehingga ada yang langsung pulang dan ada pula yang
menunggu di depan hingga penumpang yang dihantarkan dipastikan sudah
berangkat.
Sementara di terminal kedatangan ketika pesawat mendarat, penumpang
berpindah dari pesawat menuju gedung terminal melalui apron tunggu kemudian
berjalan memasuki bagian pemrosesan penumpang yakni terminal kedatangan.
Di dalam gedung terminal ini, penumpang akan melakukan beberapa kegiatan,
yang pertama beberapa penumpang akan menuju ke arah pengambilan barang ,
beberapa diantaranya mencari tempat pemesanan taksi dan penginapan, ada
yang duduk dan sisanya mencari kamar kecil/toilet. Beberapa kegiatan tersebut
sering terjadi di bagian ini dan kendala yang dialami adalah para pelaku kesulitan
melakukan pergerakan yang nyaman di area ini karena ruang yang terlalu sempit
sehingga harus berdesakan. Perilaku antar kepentingan harus berusaha menuju
ke tempatnya masing–masing dengan harus berdempetan dengan penumpang
yang lain.
Proses–proses ini sering menemukan kendala terutama bagi pengguna
yang baru pertama kali berada di Bandara Tjilik Riwut. Tidak adanya petunjuk
yang mengarahkan penumpang menjadi salah satu kendala bagi penumpang
untuk melakukan proses–proses keberangkatan. Misalnya pada gedung terminal
keberangkatan, penumpang kebingungan menentukan arah menuju ruang
tunggu karena selain jaraknya yang jauh, petunjuk arahan bagi penumpangpun
kurang memadai.
92
Gambar 4.5 Ruang Tunggu Penumpang Terminal Keberangkatan Tjilik Riwut
Beberapa kendala yang terjadi pada terminal kedatangan dan
keberangkatan merupakan permasalahan mengenai luasan ruang yang kurang
memadai bagi pengguna serta petunjuk arahan yang menyusahkan penumpang
ketika harus melakukan proses-proses baik keberangkatan ataupun kedatangan.
Kondisi ini diakibatkan selain karena space yang tersedia tidak cukup besar
untuk menampung penumpang.
b. Fasilitas
Apabila dilihat dari segi fasilitas, bandara ini tergolong cukup lengkap karena
mampu memenuhi kebutuhan penumpang yang berada di dalam gedung
terminal tersebut. Hanya saja letak dari beberapa fasilitas yang ada di terminal ini
kurang tepat sehingga kerap kali menghambat aktivitas pengguna yang tidak
menggunakan fasilitas. Misalnya kios souvenir yang diletakkan di dalam ruang
check in dan menghalangi counter check-in. Sehingga penumpang yang
mengantri harus berbelok haluan.
c. Utilitas
Dari segi utilitas, hal yang paling menonjol yang dapat terlihat adalah
minimnya proteksi kebakaran misalnya seperti springkler yang tidak ditemukan di
dalam gedung terminal. Pada gedung ini hanya dilengkapi dengan bound pad
yang dimanfatkan sebagai pengganti springkler. Dan selanjutnya akan ditangani
oleh petugas pemadam kebakaran unit bandara yang akan menangani apabila
terjadikebakaran pada gedung terminal.
Dalam berarsitektur idealnya diperlukan pemahaman terhadap
penggunanya, mengingat perancangannya ditujukan untuk manusia atau
pengguna, maka diperlukan pemahaman terhadap perilaku pengguna itu sendiri.
Perancangan ini pun terkait dengan kebutuhan meruang pengguna untuk
93
memperoleh rasa nyaman dan ruang–ruang yang dirancangpun akan digunakan
sesuai dengan fungsinya. Beberapa permasalahan meruang pada gedung
terminal udara Tjilik Riwut yang antara lain seperti terbatasnya ruang gerak di
beberapa area yakni ruang kedatangan dan ruang tunggu keberangkatan, pada
saat landing, penumpang memasuki gedung terminal kedatangan, aktivitas yang
berlansung pada ruangan ini beragam, yakni beberapa diantara penumpang
yang ada menuju ke tempat pemesanan taksi, ada pula yang, menuju ke toilet,
duduk di kursi, dan sisanya adalah menunggu barang–barangnya masuk ke
gedung kedatangan.
Beberapa aktivitas ini berlangsung dalam satu area, seperti tempat
pemesanan hotel, taksi dan tempat menunggu barang, sehingga setiap
penumpang yang memiliki kepentingan masing–masing akan berdesakan serta
terjadi penggunaan area yang bersamaan dengan kepentingan yang berbeda.
Hal ini menjadikan ruang terminal kedatangan ini menjadi terlihat sangat penuh
dan setiap penumpang harus berdesakan untuk dapat melakukan
kepentingannya masing – masing.Ditambah lagi pemesanan taksi ini berada di
satu area dengan ruang lost and found, sehingga terlihat sangat padat di area ini.
Gambar 4.7 Kondisi Ruang Terminal Kedatangan Tjilik Riwut
Sementara pada terminal keberangkatan, terdapat beberapa
permasalahan yang ditemui, yakni pada ruang check in tiket, space yang ada
berdekatan dengan souvenir boutique, sehingga pada saat calon penumpang
memasuki area ini dan mengantri untuk check in tiket, maka penumpang harus
berbelok arah atri karena bertabrakan dengan souvenir boutique tersebut. Ruang
tunggu di terminal keberangkatan ini juga kurang memadai untuk menampung
94
calon penumpang yang akan boarding, sehingga sebagian dari penumpang lebih
memilih menunggu di luar ruang tunggu utama.
Selain itu, setiap penumpang yang baru pertama kali masuk ke terminal
udara ini mengalami kebingungan saat mengakses ke beberapa bagian ruang
yang berada di dalam ruang terminal .Untuk mengawali prosedur penebangan
ini, penumpang harus berjalan mencari pusat informasi terlebih dahulu, dan
setiap kali menuju terminal kedatangan karena pintu masuk terminal kedatangan
yang berjejeran dengan pintuk keberangkatan. Walaupun jarak kedua pintu ini
terpisah cukup jauh namun tetap membuat beberapa penumpang terminal
khususnya yang baru pertamakali berada di bandara ini menjadi kebingungan.
4.7 Konsep Kebutuhan dan Besaran Ruang
Kebutuhan ruang suatu terminal didasarkan pada jumlah penumpang
tahunan yang akan dilayani oleh bandara tersebut pada tahun perencanaan.
Pada tahun 2033, jumlah penumpang tahunan yang akan dilayani oleh bandara
ini adalah sebesar 3.828.094 orang penumpang domestik. Dari jumlah
penumpang tersebut, serta menggunakan beberapa asumsi pendukung, dapat di
tentukan kebutuhan ruang untuk setiap fasilitas yang harus tersedia pada
bandara tersebut.
Asumsi yang akan digunakan dalam melakukan perhitungan kebutuhan
ruang terminal penumpang ini menggunakan beberapa asumsi pendukung yang
didasarkan atas nilai yang biasa digunakan oleh industri penerbangan dalam
perencanaan suatu bandara.
Adapun asumsi-asumsi yang akan digunakan adalah sebagai berikut:
a. Jumlah forecasting penumpang tahunan domestik pada tahun 2033 (x) =
3.828.094 penumpang
b. Jumlah penumpang domestik berangkat pada waktu sibuk (a) = 238
penumpang
c. Jumlah penumpang domestik datang pada waktu sibuk (c) = 293
penumpang
d. Jumlah penumpang domestik transit pada waktu sibuk (b) = 230
penumpang
e. Jumlah pengunjung perpenumpang per penumpang (f) = 4 orang (asumsi
berdasarkan kondisi sosial budaya indonesia)
f. Waktu pemprosesan check-in per penumpang (t) = 2 menit (horonjeff,
1994)
g. Proporsi penumpang yang menggunakan mobil/taksi (p) = 0.94
(masterplan)
h. Rata-rata waktu tunggu terlama (u) = 120 menit
i. Rata-rata waktu tunggu tercepat (v) = 60 menit
j. Proporsi penumpang menunggu lama (i) = 0.4
95
k. Proporsi penumpang menunggu tercepat (k) = 0.6
l. Maksimum jumlah kursi pesawat terbesar yang di layani = 400 kursi
m. Waktu kedatangan penumpang pertama sebelum boarding di gate hold
(g) = 120 menit
n. Waktu kedatangan penumpang terakhir sebelum boarding di gate hold (g)
= 60 menit
o. Kebutuhan ruang per penumpang (s) = 1 m2 (IATA, 1995)
p. Proporsi penumpang datang dengan menggunakan wide body aircraft (q)
= 0.4 (masterplan)
q. Proporsi penumpang datang dengan menggunakan narrow body aircraft
(r) = 0.6 (masterplan)
r. Jumlah gate terminal domestik = 10 gate
4.7.1 Kerb
celukan yang digunakan sebagai ruang untuk menaikkan dan
menurunkan penumpang dari kendaraan. untuk menentukan pajang dari kerb
digunakan rumus berikut:
d. kerb kedatangan = (0.095 x c x p) + 10%
e. kerb keberangkatan = (0.095 xa x p) + 10%
berdasarkan rumus tersebut dan asumsi yang telah disebutkan diatas,
didapatkan panjang kerb sebagai berikut:
a. kerb kedatangan domestik
= (0.095 x c x p) + 10%
= (0.095 x293 x 0.94) + 10%
= 28.78139 m = 29 m
b. kerb keberangkatan domestik
= (0.095 xa x p) + 10%
= (0.095 x238 x 0.94) + 10%
= 23.37874 m = 24 m
4.7.2 Hall kedatangan dan Keberangkatan
Ruang tunggu umum dapat dipergunakan baik oleh penumpang,
pengantar, maupun pengunjung bandara pada umumnya. Pada area ini biasanya
terdapat toko dan restoran yang di gunakan untuk meningkatkan kenyamanan
pengguna bandara. Luas hall keberangkatan dan kedatanagn ini ditentukan
dengan menggunakan rumus:
a. Hall kedatangan = [0.375 x ( b + c ( 2 x c x f ))] + 10%
b. Hall keberangkatan = 0.75 x (a x ( 1+ f ) + b)
berdasarkan rumus tersebut dan asumsi yang telah disebutkan diatas,
didapatkan luas hall kedatangan dan keberangkatan sebagai beikut:
a. Hall kedatangan
= [0.375 x ( b + c + ( 2 x c x f ))] + 10%
= [0.375 x ( 230 + 293 + ( 2 x 293 x 4 ))] + 10%
= 1182.64m2 = 1200 m2
b. Hall keberangkatan
= 0.75 x ( a x ( 1+ f ) + b)
= 0.75 x ( 238 x ( 1+ 4 ) + 230) = 1064m2 =1100 m2
96
4.7.3 Check-in area
Tempat bagi penumpang untuk menyelesaikan administrasi
penerbangan, menukarkan tiket dengan boarding pass, serta melakukan
pemeriksaan bagasi. Jumlah counter check-in yang dibutuhkan di tentukan
dengan rumus:
10% 60
t)(+
+
xba
Sedangkan luas area yang dibutuhkan untuk mengakomodasi jumlah
counter check-in tersebut ditentukan dengan menggunakan rumus:
(0.25 x (a+b))+10%
Berdasarkan rumus tersebut dan asumsi yang telah disebutkan diatas,
didapatkan jumlah counter check-in sebagai berikut:
a. Counter check-in domestic
10% 60
t)(a+
+
=
xb
10% 60
2)230(238+
+
=
x
= 17,16 buah = 18 buah
b. Area check-in domestic
= (0.25 x (a+b))+10%
= (0.25 x (238+230))+10%
=128.7m2= 130 m2
4.7.4 Pemeriksaan Securty (terpusat)
Meliputi pemeriksaan x-ray terhadap penumpang dan barang bawaan
mereka jumlah x-ray yang dibutuhkan untuk pemeriksaan Securty (terpusat)
dapat ditentukan dengan menggunakan rumus berikut:
+
300
)(a b
Berdasarkan rumus tersebut dan asumsi yang telah disebutkan di atas,
didapatkan jumlah x-ray yang dibutuhkan sebagai berikut:
a. Pemeriksaan security (terpusat) domestic,
=
+
300
)(a b
=
+
300
)230(238
=1.56unit = 2 unit
97
4.7.5 Pemeriksaan security (gate hold room)
Meliputi pemeriksaan x-ray terhadap penumpang dan barang bawaan
mereka jumlah x-ray yang dibutuhkan untuk pemeriksaan Securty (gate hold
room) dapat ditentukan dengan menggunakan rumus berikut:
0.2 x h-g
m
Berdasarkan rumus tersebut dan asumsi yang telah disebutkan di atas,
didapatkan jumlah x-ray yang dibutuhkan sebagai berikut:
a. Pemeriksaan security (gate hold room) domestic
= 0.2 x h-g
m
= 0.2 x 60-120
400
= 1.3 unit = 2 unit
4.7.6 Gate hold room
Luas gate hold room dapat ditentukan dengan rumus:
m x s
Berdasarkanrumus tersebut dan asumsi yang telah disebutkan diatas,
didapatkan luas gate hold room yang dibutuhkan sebagai berikut:
a. Terminal domestic
= m x s
= 400 x 1
= 400 m2
Sedangkan luas total dari gate hold room adalah 400 m2 x jumlah gate
yang diasumsikan, sehingga luas total gate hold room adalah:
a. Terminal domestic
= 400 m2 x 10 = 4000 m2
4.7.7 Ruang tunggu keberangkatan
Ruang tunggu khusus bagi penumpang stelah melewati proses check in
dan pemeriksaan security. Pada area ini, terdapat beberapa fasilitas berupa toko
maupun restoran untuk meningkatkan kenyamanan penumpang selama
menunggu pesawat meraka. Luas ruang tunggu keberangkatan dapat di
tentukan dengan rumus:
%10))()((30
++
vxkuxix
b
Berdasarkanrumus tersebut dan asumsi yang telah disebutkan diatas,
didapatkan ruang tunggu keberangkatan yang dibutuhkan sebagai berikut:
a. Ruang tunggu keberangkatan domestic
%10))()((30
++=
vxkuxix
b
%10))6.060()4.0120((30
293++=
xxx
= 902.378 M2 = 1000 m2
4.7.8 Baggage claim
98
Luas area dan jumlah baggage claim devices yang dibutuhkan untuk
melayani kedatangan domestic dan internasional. Rumus untuk menentukan luas
area dan jumlah baggage claim devaces adalah sebagai berikut:
a. Luas area = [ 0.9 x c] + 10%
b. Jumlah baggage claim devices = 425
cxq+
300
cxr
Berdasarkan rumus tersebut dan asumsi yang telah disebutkan diatas,
didapatkanluas area dan jumlah baggage claim devices yang dibutuhkan sebagai
berikut:
a. Luas area baggage claim domestic
=[ 0.9 x c ] + 10%
=[ 0.9 x 293 ] + 10%
= 290m2
b. Jumlah baggage claim devices domestic
=425
cxq+
300
cxr
=425
0293 x+
300
1293x
= 0.9766 buah = 1 buah
4.7.9 Fasilitas konsesi terminal domestic
Fasilitas tambahan dalam suatu bandara. Umumnya dibangun untuk
menambah kenyamanan penumpang selama melakukan pergerakan di dalam
terminal. Fasilits konsesi ini dapat meliputi, executife lounge, café, restorant, toko
buku, toko cendramata, dan lain-lain.
Adapaun fasilitas konsesi yang disediakan dalam perencanaan terminal
penumpang ini , berdasarkan standart ICAO, adalah:
a. Toko buku
Luas area = 1,000,000
65 xX=
1,000,000
3.828.09465 x= 248.826 M2 = 249 M2
b. Ghift shop
Luas area = 1,000,000
65 xX=
1,000,000
3.828.09465 x= 248.826 M2 = 249 M2
c. Salon dan pangkas rambut
Luas area = 1,000,000
10 xX=
1,000,000
3.828.09410 x= 38.28094 M2 = 39 M2
d. Penyewaan mobil dan reservasi hotel
Luas area = 1,000,000
35 xX =1,000,000
3.828.09435 x = 133.983 M2 = 134 M2
e. Display
Luas area = 1,000,000
8xX=
1,000,000
3,828,948x= 30.624 M2 = 31 M2
f. Kios asuransi
99
Luas area = 1,000,000
14 xX=
1,000,000
3,828,09414 x= 53.5933 M2 = 54 M2
g. Lost and found
Luas area = 1,000,000
5.6 xX =1,000,000
3,828,0945.6 x = 24.88M2 = 25 M2
h. Telepon umum
Luas area = 1,000,000
9 xX=
1,000,000
3,828,0949x= 34.452M2 = 35 M2
i. Toilet umum
Luas area = 1,000,000
120 xX =1,000,000
3,828,094120 x = 459.37128= 460 M2
j. Restorant dan cafe
Luas area = 1,200 M2 (asumsi dari bandara lain)
k. Executive lounge
Luas area = 1,000 M2 (asumsi dari bandara lain)
l. Business centre
Luas area = 500 M2 (asumsi dari bandara lain)
m. Showroom hasil industri kalteng
Luas area = 500 M2 (asumsi dari bandara lain)
n. Kantor airlines
Luas area = 500 M2 (asumsi dari bandara lain)
o. Nursery room
Luas area = 100 M2 (asumsi dari bandara lain)
p. Port health authority
Luas area = 200M2 (asumsi dari bandara lain)
q. security
Luas area = 300 M2 (asumsi dari bandara lain)
r. pengelola bandara
Luas area = 500 M2 (asumsi dari bandara lain)
s. lift dan eskalator
Luas area = 200 M2 (asumsi dari bandara lain)
Adapun luas total dari fasilitas konsesi terminal domestic adalah 6,276 M2
4.7.10 Luas kotor gedung terminal
Dari beberapa luas area yang telah didapatkan, dapat menentukan luas
kotor dari gedung terminal
a. Terminal domestic
53 M2+1,200 M2 + 1,100 M2 +130 M2 + 4,000 M2 +1,000 M2 +290 M2
+6,276 M2= 14,049 M2
4.7.11 HVAC (heating, ventilation, air conditioning)
Ruangan tempat meletakkan mesin-mesin yang diperlukan untuk
mengoperasikan generator, ac, dan peralatan listrik lainnya. Rumus untuk
menentukan luas area yang di butuhkan untuk HVAC adalah sebagai berikut:
15% x luas kotor gedung
Berdasarkan rumus tersebut dan perhitungan yang telah didapatkan di
atas, di dapatkan luas area HVAC yang di butuhkan sebagai berikut:
100
a. Terminal bandara domestic
= 15% x luas kotor gedung
= 15 % x 14,049 M2
= 2107,35 M2 = 2,110 M2
4.7.12 Struktur gedung
Untuk penempatan dinding serta kolom, diasumsikan sebesar 5% dari
luas kotor total gedung. Berdasarkan rumus tersebut, maka luas yang di
peruntukkan bagi struktur gedung adalah sebesar:
a. terminal domestic
= 5% x (14,049M2+ 2,110 M2)
= 807,95M2 = 810 M2
4.7.13 Luas total desain terminal
Berdasarkan perhitungan atas luas berbagai fasilitas terminal yang di
butuhkan, dapat ditentukan luas total dari terminal sebagai berikut:
a. Terminal domestic
= 14,049 M2 + 2,110 M2 + 810 M2
= 16,969 M2
4.7.14 Luas aktual terminal
Dalam melakukan penempatan fasilitas-fasilitas terminal yang telah
direncanakan diatas kedalam layout gedung terminal. Adapun luas actual
masing-masing fasilitas terminal yang telah di direncanakan dapat dilihat pada
tabel 4.26
Tabel 4.26
Luas aktual terminal domestic
Fasilitas Luas aktual
kerb 53 M2
Hall keberangkatan 1.100 M2
Hall kedatangan 1.200 M2
Check-in area 130 M2
Ruang sirkulasi dan tunggu 1.000 M2
Baggage claim area 290 M2
Gate hold room 4.000 M2
Fasilitas konsesi 6,276 M2
Total 14.49 2 Sumber: Analisa Penulis
4.7.15 Denah perencanaan terminal domestic
Konsep Organisasi Ruang Antar Kebutuhan Penerbangan di Gedung
Terminal Melalui proses analisis tapak tentang jalur sirkulasi masuk halaman
terminal, maka posisi masuk menuju gedung terminal akan menyesuaikan arah
masuk menuju halaman terminal dan juga mengikuti pola tatanan pembagian
ruang terminal penumpang yang lama, yakni terminal keberangkatan yang
terlebih dahulu di akses melalui gerbang masuk, dan baru kemudian diikuti oleh
terminal kedatangan.
101
Pengorganisasian ruang secara horizontal ini terbagi atas 3 zona ruang
utama yakni zona terminal keberangkatan, kantor pengelola, dan zona terminal
kedatanagn penumpang dan barang. Untuk kantor pengelola berada di tengah
agar dapat lebih memudahkan dalam mengakses kesegala bagian gedung
terminal
Rumah betang memanjang sudah dapat terlihat dari konsep organisasi
ruang secara vertical di atas dimana ke tiga inti dari ruang atau zona utama ini
digabungkan, maka akan Nampak seperti rumah betang besar. Hal ini
mengisyaratkan bahwa rumah betang sebagai rumah suku dayak di kota
Palangka Raya.
Dilihat dari pengorganisasian ruang secara vertikal, gedung ini dibagi atas
tiga lantai, yakni lantai 1 merupakan area check in atau sebagai area access
interface dan proessing pada terminal keberangkatan, dan pada terminal
kedatangan, lantai 1 merupakan area pengambilan bagasi yang seterusnya
langsung menuju keluar bangunan. Sedangkan untuk lantai dua pada terminal
keberangkatan difungsikan sebagai area flight interface yang mana segala
macam kegiatan akhir menuju pesawat terdapat di sini, sementara untuk
terminal kedatangan, lantai 2 difungsikan sebagai ruang penerimaan
penumpang atau arrival hall. Untuk lantai 3 berfungsi sebagai ruang pengelola
atau kantor. Posisi kantor ini tidak menyeluruh menutupi lantai 2 namun hanya
sebagian saja karena letaknya akan berada di tengah–tengah bangunan di
bagian paling atas.
102
BAB V
PENUTUP
5.1 KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian perhitungan analisis forecasting yang telah
dilakukan maka dapat di ambil beberapa kesimpulan sesuai dengan tujuan
penelitian yang ingin dicapai, antara lain:
4. Lalu lintas penumpang yang akan dilayani di Bandar UdaraTjilik Riwut
Palangka Raya pada tahun 2033 adalah sebesar 3.328.004 orang
penumpang. Peningkatan jumlah penumpang ini mengakibatkan terminal
menjadi padat pada jam-jam tertentu dan ini mengakibatkan ketidak
nyamanan penumpang saat berada di dalam gedung terminal.
5. Setelah dilakukan analisis dengan menggunakan berbagai macam metode
maka model peramalan yang akan digunakan adalah hasil perhitungan
peramalan dengan menggunakan metode geometrik kerena memiliki nilai
yang lebih stabil dibandingkan dengan metode lainya. Dengan jumlah
penumpang kedatangan 1,476,860 orang/tahun dan penumpang
keberangkatan 1,195,004 orang/tahun dan penumpang transit 1,156,230
orang/tahun penumpang domestik di Bandar Udara Tjilik Riwut di Palangka
Raya dengan jumlah penduduk nasional sebanyak 323,074,766.7341 jiwa.
6. Untuk 20 tahun yang akan datang kerena perkembangan penumpang pada
point 2 jumlah kedatangan penumpang kedatangan 1,476,860 orang/tahun,
penumpang keberangkatan 1,195,004 orang/tahun, dan penumpang transit
1,156,230 orang/tahun. Maka luas terminal building yang baru hasil analisa
penulis dapat di lihat pada tabel 5.1 dibawah ini dan gambar denah dapat di
lihat pada lampiran 1.
Tabel 5.1
Luas Aktual Terminal Domestik
Fasilitas Luas aktual kerb 53 M2 Hall keberangkatan 1,100 M2 Hall kedatangan 1,200 M2 Check-in area 130 M2 Ruangsirkulasidantunggu 1,000 M2
Baggage claim area 290 M2
Gate hold room 4,000 M2 Fasilitaskonsesi 6,276 M2
Total 14,049 M2 (Sumber: Analisa Penulis, 2015)
102
103
5.2 SARAN
Setelah mengambil kesimpulan dari analisis sebelumnya, selanjutnya
diuraikan saran sebagai berikut:
1. Pada masa yang akan datang kegiatan angkutan di Bandar Udara Tjilik
Riwut Palangka Raya mengalami peningkatan kumulatif sebesar 3.328.004
orang penumpang peningkatan ini bertujuan untuk memenuhi tuntutan
lonjakan permintaan penumpang dan kebutuhan alat transportasi udara
karena alasan tersebut maka perlu sebuah terminal penumpang yang
mempunyai peningkatan baik dari segi fasilitas maupun kapasitas.
2. Semoga skripsi ini dapat membantu pengambilan kebijakkan dalam
mengatasi peningkatan penumpang di masa yang akan datang.
3. Menambah wawasan dan juga berguna bagi kalangan akademis untuk
melakukan penelitian lebih lanjut.