skripsi muamallah
TRANSCRIPT
-
8/6/2019 skripsi muamallah
1/37
ANALISIS KONSEP DAN IMPLEMENTASI MUDHARABAHMUQAYADAH DALAM PENGELOLAAN DANA INVESTASI
TERIKAT(Studi Kasus Pada Bank Muamalat Indonesia)
SKRIPSI
Oleh:
FESTI KURNIA SEPTININGSIH30.01.3.5.002
Program StudiKeungan dan Perbankkan Syariah
JURUSAN EKONOMI ISLAM
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)
SURAKARTA
2006
-
8/6/2019 skripsi muamallah
2/37
ABSTRACT
Financing of Mudharabah muqayadah is best alternative to vanish interest
in financing. Muqayadah mudharabah there is two kinds of that is sheet balance
on muqayadah mudharabah which have this product is BMI. One of the bank wich
have this product is Bank Muamalat Indonesia.
Research which is have location in Bank Muamalat Indonesia, studying
about Konsep dan Implementasi Mudharabah Dalam Pemgelolaan Dana Investasi
Terikat Study Kasus Pada Bank Muamalat Indonesia what have as according to
Fatwa Dewan Syariah Nasional.
Used Techique data collecting is documentation study and interview.
While used analysis is descriptive analysis, that is analyzed financing ofmuqayadah mudharabah at Bank Muamalat Indonesia and then compared to
Fatwa Dewan Syariah Nasional related to financing of mudharabah.
Result of this research indicate that PT Bank Muamalat Indonesia Tbk. In
executing its product always reference at Fatwa Dewan Syariah Nasional beside
always consulted beforehand to Council Dewan Syariah Nasional. Even though,
in giving of financing muqayadah mudharabah which there is still disagree with
Fatwa Dewan Syariah Nasional. What not yet as according to Fatwa Dewan
Syariah Nasional for example sharing holder system and asked guarantee too big.
Keyword: Mudharabah Muqayadah
-
8/6/2019 skripsi muamallah
3/37
-
8/6/2019 skripsi muamallah
4/37
C. Produk Dana Investasi Terikat .............................................. 29
D. Penetapan Bagi Hasil ............................................................ 29
E. Fatwa DSN tentang Mudharabah........................................... 31
F. Kerangka Berpikir 31
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ...................................................... 33
A. Waktu dan Tempat Penelitian .............................................. 33
B. Data dan Sumber Data ........................................................ 33
C. Metode Pengumpulan Data ................................................. 35
D. Teknik Analisis Data ... 35
BAB IV ANALIS DAN PEMBAHASAN...................................................... 37
A. Profil Bank Muamalat Indonesia .......................................... 37
1. Sejarah Singkat Berdirinya Bank Muamalat Indonesia .. 37
2. Visi dan Misi .................................................................. 39
3. Keunggulan Bank Muamalat Indonesia.......................... 40
4. Produk Penyaluran Dana............................................... 41
B. Deskripsi Hasil Penelitian .................................................... 42
1. Konsep Mudharabah Muqayadah pada
Bank Muamalat Indonesia .. 452. Implementasi Mudharabah Muqayadah pada
Bank Muamalat Indonesia .. 48
C. Analisis Data . 56
1. Analisis Konsep Mudharabah Muqayadah
pada Bank Muamalat Indonesia.................................... 56
2. Analisis Implementasi Mudharabah Muqayadah pada
Bank Muamalat Indonesia...... 58
D. Tabulasi Kesesuaian Konsep dan Implemantasi
Mudharabah Muqayadah ... 59
E. Hasil Wawancara . 62
BAB V PENUTUP.................................................................................... 65
A. Kesimpulan ........................................................................... 65
B. Saran..................................................................................... 66
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
-
8/6/2019 skripsi muamallah
5/37
DAFTAR TABEL
HalamanTabel 1 : Tabulasi Konsep dan Implementasi Mudharabah Muqayadah .... 60
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1 : Mudharabah Muqayadah ......................................................... 21
Gambar 2 : Flowchart Pembiayaan Mudharabah Muqayadah .................... 22
Gamba 3 : Kerangla Berpikir...................................................................... 31
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Surat Ijin Penelitian
Lampiran 2 : Keputusan Komite Pembiayaan
Lampiran 3 : Usulan Pembiayaan
Lampiran 4 : Syarat-syarat Perjanjian Pembiayaan
Lampiran 5 : Memorandum Pembiayaan
Lampiran 6 : Struktur Organisasi
Lampiran 7 :Daftar Pertanyaan
Lampiran 8 : Daftar Riwayat Hidup
-
8/6/2019 skripsi muamallah
6/37
BAB IV
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Profil
1. Sejarah Berdirinya Bank Muamalat Indonesia
Bank Muamalat Indonesia adalah initiator, pionir dan bank
pertama murni Syariah di Indonesia. PT. Bank Syariah Muamalat
Indonesia Tbk (Bank) didirikan di Republik Indonesia pada tanggal 1
November 1991 berdasarkan akta Notaris Yudo Paripurno, S.H, No. 1
Akta Pendirian ini telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik
Indonesia dalam Surat Keputusan No. C2-2413.HT.01.01.Th.92 tanggal
21 Maret 1992 dan diumumkan dalam Berita Negara No. 34 tanggal 28
April 1992, Tambahan No. 1919A. Anggaran dasar Bank telah mengalami
perubahan dari waktu ke waktu, terakhir dengan akta Notaris Yudo
Paripurno, S.H, No. 24 tanggal 18 September 2003, khususnya mengenai
perubahan modal dasar Bank Perubahan tersebut telah disahkan oleh
Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan
surat keputusan No. C-03065. HT.01.04.Th.2004 tanggal 10 Februari
2004.
Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar Bank yang terakhir,
ruang lingkup kegiatan Bank adalah menyelenggarakan usaha perbankan
dengan prinsip Syariah. Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan
Republik Indonesia No. 430/KMK.013/1992 tanggal 24 April 1992,
Perseroan telah memperoleh izin untuk beroperas sebagai bank umum.
Bank memulai aktivitas operasinya sebagai bank pada tanggal 1 Mei
-
8/6/2019 skripsi muamallah
7/37
1992. Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan No.
131/KMK.017/1995 tanggal 30 Maret 1995, Perseroan dinyatakan
sebagai Bank yang beroperasi dengan sistem bagi hasil. Perseroan
secara resmi mulai beroperasi sebagai Bank Devisa sejak tanggal 27
Oktober 1994 berdasarkan Surat Keputusan Direksi Bank Indonesa No.
27/76/KEP/DIR
Sebagai upaya meningkatkan kemakmuran bersama melalui
pengamalan perbankan yang sesuai kaidah syariah. Bank ini didirikan
dengan dukungan Majelis Ulama Indonesia (MUI), para cendekiawan
Muslim, tokoh-tokoh Pengusaha Indonesia serta pemerintah Indonesia
dan dimiliki oleh lebih dari 800.000 pemegang saham perorangan di
Indonesia, Islamic Development Bank (IDB) sebagai representasi
masyarakat dan negara anggota Organisasi Konferensi Islam (OKI), serta
lemnbaga-lembaga kuangan Islam Internasional.
ALhamdulillah, BMI merupakan satu-satunya bank syariah yang
berhasil melewati krisis ekonomi pada tahun 1997-1998, tanpa
membebani Negara, tanpa memperoleh obligasi dan atau program
rekapitulasi. Bank ini memberikan pelayanan perbankan nasional dan
internasional, melalui produk dan jasa layanan yang aman, nyaman,
inovatif dan menguntungkan, serta terus tumbuh secara sehat, dengan
kinerja dan reputasi positif. Misinya adalah untuk menjadi role model
Lembaga Kuangan Syariah dunia dengan penekanan pada semangat
kewirausahaan, keunggulan manajemen dan orientasi investasi yang
inovatif untuk memaksimumkan nilai bagi para stakeholders.
-
8/6/2019 skripsi muamallah
8/37
Pada tanggal 16 Juni 2000, Bank mendirikan yayasan Baitul Mal
Muamalat yang kemudian disahkan berdasarkan akta Notaris Atrino
Leswara, SH, No. 76 tanggal 22 Desember 2000. Salah satu unit usaha
yayasan tersebut adalah Lembaga Amil Zakat (LAZ) yang telah disahkan
sebagai Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) pada tanggal 7 November
2001 oleh Departemen Agama dengan No. 48/2001, dengan tujuan untuk
mendorong terwujudnya manajemen Zakat, Infaq dan Shadaqah yang
lebih efektif sebagai cerminan kepedulian sosial. Bank menyalurkan
penerimaan zakat kepada Lembaga Amil Zakat tersebut, sehingga Bank
tidak secara langsung menjalankan fungs pengelolaan dana zakat, infaq
dan shadaqah dan dana qardhul hasan.
Kantor pusat Bank berlokasi di Gedung Arthaloka, Jalan Jenderal
Sudirman No. 2, Jakarta 10220. Sampai dengan tanggal 31 Desember
2004, Bank memiliki 47 cabang, 13 cabang pembantu, 83 kantor kas dan
47 gerai.
2. Visi dan Misi
Visi Bank Muamalat Indonesia adalah :
"Menjaadi bank syariah utama di Indonesia, dominan di pasar spiritual,
dikagumi di pasar rasional."
Misi Bank Muamalat Indonesia adalah :
"Menjadi Role Model Lembaga Keuangan Syariah dunia dengan
penekanan pada semangat kewirausahaan, keunggulan manajemen dan
orientasi investasi yang inovatif untuk memeksimumkan nilai baik
stakeholder."
-
8/6/2019 skripsi muamallah
9/37
3. Keunggulan Utama
Bank Muamalat Indonesia memiliki 7 keunggulan yaitu :
a. Murni syariah dalam kepemilikan, dan bank akar rumput (grass
rooted bank) yang dimiliki lebih dari 800.000 pemegang saham
perorangan, Islamic Development Bank (IDB), dengan jaringan
kepemilikan masyarakat muslim internasional.
b. Aman: Sebagai Inspirator dan satu-satunya bank syariah yang
mampu melewati krisis, Bank Muamalat Indonesia menjadi jaminan
sebagai mitra yang Aman, mengingat bank ini merupakan bank publik
(public company), serta merupakan bank yang dijamin pemerintah.
Bank Muamalat telah menjadi inspirator bagi tumbuhnya industri
Perbankan Syariah di Indonesia.
c. Nyaman: anti riba, anti bunga bank (interest) dan nyaman
pelayanannya, mengingat sebagai inovator mampu mengembangkan
Akses, melalui :
1) 8.888 ATM
2) 18.000 Merchant Debit
3) 1000 SOPP Pos Indonesia
4) Shar-E, sebagai akses mudah investasi syariah, yang
memungkinkan para penganut fatwa bahwa bunga bank adalah
riba dan haram hukumnya. Dengan sharE, para nasabah memiliki
kemudahan akses dan layanan bank syariah tanpa harus datang
ke kantor bank syariah
d. Jaringan Kantor Layanan: Hingga akhir Mei 2005: 47 Cabang, 14
Capem, 85 Kantor Kas, 47 Gerai Muamalat.
-
8/6/2019 skripsi muamallah
10/37
-
8/6/2019 skripsi muamallah
11/37
jual beli terdiri dari murabahah, salam, istishna' dan pembiayaan sewa
beli yaitu ijarah muntahiyyah bi tamlik. Sedangkan pembiayaan dengan
metode bagi hasil juga mempunyai 2 (dua) produk yaitu musyarakahdan
mudharabahtermasuk mudharabah muqayyadah(restricted investment).
Berikut ini produk-produk penyaluran dana PT. Bank Muamalat Indonesia,
Tbk :
a. Pembiayaan Murabahah
Pembiayaan Murabahah adalah pembiayaan dengan sistem jual beli,
dimana Bank Muamalat membiayai pembelian barang yang
dibutuhkan nasabah. Harga jual kepada nasabah adalah sebesar
harga pokok barang ditambah marjin keuntungan yang disepakati
antara Bank Muamalat dengan nasabah.
Teknis pelaksanaannya adalah sebagai berikut :
1) Bank Muamalat membeli barang yang dibutuhkan nasabah pada
supplier atau menunjuk nasabahnya sebagai agen pembelian
barang dimaksud atas nama bank, dan bank membayar harga
barang. Pembayaran harga beli hanya sah bila dilengkapi dengan
kwitansi, tagihan, atau dokumen-dokumen sejenis;
2) Bank Muamalat selanjutnya menjual barang ke nasabahnya pada
harga yang telah disepakati bersama, yaitu harga pembelian
ditambah marjin keuntungan;
3) Nasabah membayar harga barang dengan cara angsuran selama
jangka waktu yang disepakati.
b. Istisna
-
8/6/2019 skripsi muamallah
12/37
Jual beli antara nasabah dan Bank Muamalat, dimana kebutuhan
barang nasabah tersebut dilakukan berdasarkan pesanan (order atau
barang belum jadi) dengan kriteria tertentu seperti jenis, tipe atau
model, kualitas dan jumlah barangnya. Bank Muamalat memesan
barang pesanan nasabah kepada produsen sesuai dengan perjanjian
yang mengikat. Setelah barang sudah jadi maka Bank Muamalat
menjual barang tersebut kepada nasabah dengan kesepakatan yang
ditentukan sebelumnya.
c. Pembiayaan Musyarakah
Kerjasama perkongsian dana yang dilakukan oleh Bank Muamalat
dengan nasabah dalam suatu usaha yang dijalankan oleh pelaksana
usaha. Dimana pembagian keuntungan dibagikan sesuai dengan
kesepakatan bersama. Pelaksana usaha itu boleh dilakukan oleh
salah satu dari masing-masing anggota penyerta dana atau boleh
juga pihak lain yang disepakati bersama. Dalam pembiayaan ini,
pemilik dana boleh melakukan intervensi manajemen dalam usaha
tersebut.
d. Pembiayaan Mudharabah
Pembiayaan mudharabah (pembiayaan bagi hasil) adalah
pembiayaan dimana Bank Muamalat (sebagai shahibul-maal)
menyediakan modal dan nasabah (sebagai mudharib)
mengelola/mengusahakan modal tersebut. Selanjutnya antara Bank
Muamalat dan nasabah akan berbagi hasil atas pendapatan nasabah
dalam mengelola usahanya dengan porsi yang telah disepakati
bersama. Bila terjadi kerugian, maka kerugian dalam bentuk uang
-
8/6/2019 skripsi muamallah
13/37
akan ditanggung oleh bank, sedangkan nasabah akan menanggung
kerugian dalam bentuk kehilangan usaha, nama baik (reputasi), dan
waktu.
Pengembangan dari skim mudharabah adalah mudharabah
muqayyadah(restricted invesment). Dalam mudharabah muqayyadah
deposan mensyaratkan, dananya hanya untuk membiayai proyek
tertentu. Bank Muamalat akan mencarikan proyek yang dimaksud,
dan mempertemukannya dengan deposan tersebut. Bank Muamalat
dalam hal ini akan mendapatkan fee atas jasa administrasi dan
collectionyang dilakukan.
e. Pembiayaan Investasi Al Bai Bithaman Ajil
Didasarkan atas prinsip jual beli (ba'i) dimana Bank Muamalat
Indonesia bertindak sebagai penjual (ba'i) dan nasabah bertindak
sebagai pembeli (musytari). Bank Muamalat akan membeli komoditas
dan menjualnya kepada nasabah pada tingkat harga yang disepakati
kedua belah pihak. Bank Muamalat dalam hal ini memperoleh
keuntungan dari harga jual tersebut yang harus diangsur oleh
nasabah secara bulanan.
f. Pembiayaan Kebajikan Al-Qordhul Hasan
Bank Muamalat dalam hal ini sebagai muqridhmenyediakan fasilitas
dana kepada nasabah, dalam hal ini muqtaridh untuk pengelolaan
usaha tanpa mengharapkan imbalan dari nasabah. Fasilitas ini
biasanya merupakan fasilitas pembiayaan lunak yang diberikan
kepada nasabah dalam rangka pelaksanaan kewajiban sosial
terhadap nasabah yang betul-betul membutuhkan dan berhak
-
8/6/2019 skripsi muamallah
14/37
menerimanya. Sistem pembayarannya dapat dilakukan baik secara
tunai maupun angsuran.
g. Pembiayaan pada Bank Lain
Bank Muamalat menyalurkan pembiayaan secara musyarakah pada
bank lain, dalam hal ini merupakan Bank Perkreditan Rakyat Syariah
(BPRS) dimana pada akhirnya Bank Muamalat akan bersama-sama
menyalurkan dana pembiayaan tersebut kepada nasabah BPRS
dengan ditambah dana dari BPRS tersebut dengan porsi dana
pembiayaan sesuai dengan kesepakatan bersama.1
B. Deskripsi Hasil Penelitian
1. Konsep Mudharabah Muqayadah Bank Muamalat Indonesia
a. Pengertian Mudharabah Muqayadah Bank Muamalat Indonesia
"Mudharabah Muqayadah yaitu akad kerjasama antara pemiliak
modal khusus atau nasabah dengan bank muamalat, modal tersebut
akan dikelola Bank untuk diinvestasikan dalam proyek yang telah
ditentukan oleh pemilik modal. Pembagian bagi hasil keuntungan
dilakukan sesuai nisbah yang disepakati bersama.2
b. Tujuan Mudharabah Muqayadah Bank Muamalat Indonesia
Tujuan produk pembiayaan Mudharabah Muqayadah dapat
diterapkan untuk investasi jangka pendek adan menengah dalam
bentuk investasi khusus akepada proyek tertentu yang dilakukan oleh
bank dengan dana dari nasabah adalam rekening ainvestasi khusus.
Pada investasi untuk proyek khusus bank dapat mengeluarkan paper
1
Anuaal Report Bank Muamalat Indonesia, 2004, hlm2 Handout Training Finacing 1, Bank Muamalat Indonesia, Hlm 48
-
8/6/2019 skripsi muamallah
15/37
yang didasarkan proyek itu (asset based) dan bisa dipertukarkan
diantara pemengangnya melalui bank deangan demikian fungsi bank
disini sebagai intermediary muraani. Resiko investasi ditanggung
langsung pleh nasabah.
c. Persyaratan Pengajuan Pembiayaan Mudharabah Muqayadah pada
Bank Muamalat Indonesia
Persyaratan administrasi yang diperlukan yaitu :
1) Mengisi formulir pengajuan pembiayaan
2) Menyerahkan KTP dan kartu tanda penduduk
3) Melampirkan proposal yang memuat gambaran umum usaha,
rencana/prospek usaha, rincian dan rencana penggunaan dana,
jumlah kebutuhan dana dan jangka waktu penggunaan dana
4) Legalitas usaha meliputi akta pendirian usaha, surat ijin
perusahaan dan tanda daftar perusahaan
5) Laporan keuangan seperti neraca dan laporan laba rugi data
persediaan terakhir data penjualan dan foto copy rekening bank
d. Karakteristik Produk Mudharabah Muqayadah
1. Shahibul maal memberikan batasan kepada mudharib mengenai
tempat cara dan obyek investasi
2. Mudharib diperintahkan untuk :
a. Tidak mencampurkan dana dengan dana lainnya
b. Tidak menginvestasikan dananya pada transaksi penjualan,
cicilan, tanpa jaminan
c. Mengharuskan mudharib untuk melakukan investasi sendiri
tanpa melalui pihak ketiga
-
8/6/2019 skripsi muamallah
16/37
e. Jangka Waktu Pembiayaan
Jangka waktu pembiayaan mudharabah muqayadah pada Bank
Muamalat Indonesia selama satu tahun sampai dengan dua tahun
atau menurut kesepakatan dalam perjanjian di awal. Tapi di Bank
Muamalat Indonesia pembiayaan mudharabah muqayadah ini
berjangka waktu maksimum dua tahun. Para pengurus proyek harus
melaporkan perkembangan usahanya kepada bank minimum satu
bulan sekali.
f. Argumen
Objek argumen adalah berupa tanah, rumah dan barang-barang
berharga lainnya yang nilainya minimal 120% dari plafon
pembiayaan.
2. Implementasi Mudharabah Muqayadah Bank Muamalat Indonesia
a. Prosedur Pembiayaan Mudharabah Muqayadah Bank Muamalat
Indonesia
Prosedur-prosedur yang dilakukan oleh nasabah dalam
pengajuan pembiayaan mudharabah muqayadah pada Bank
Muamalat Indonesia
1. Nasabah yang selanjutnya disebut sebagai mudharib mengajukan
usulan pembiayaan dengan mengisi formulir permohonan
pembiayaan mudharabah muqayadah yang berisi nama, alamat,
kode pos, telepon, nomer, KTP/SIM, melampirkan proposal yang
membuat gambaran umum usaha rencana/prospek usaha, rincian
dan rencana penggunaan dana, jumlah kebutuhan dana dan
jangka waktu penggunaan dana, jaminan
-
8/6/2019 skripsi muamallah
17/37
2. Dengan mengacu pada keterangan yang ditulis pada permohonan
pembiayaan mudharabah muqayadah customer service
memeriksa identitas mudharib dan proposal.
3. Account officer atau marketing menganalisa kelayakan proposal
yang diajukan pemilik proyek, historis usaha pemilik proyek baik
dari segi kualitatif dan kuantitatif,
4. Bagian administrasi pembiayan akan menganalisa badan hukum
pemilik proyek dari segi yuridis, kelengkapan atau perizinan,
keabsaan proyek dan bank checking. Hasil pemeriksaan
(checking) bagian administrasi pembiayaan akan disampaikan
kepada account officer. Selanjutnya bersamaan dengan analisa
kualitatif dan kuantitatif account officer akan melakukan presentasi
pada shahibul maal.
5. Komite pembiayaan untuk memperoleh persetujuan.
Bila proyek nasabah dianggap tidak layak, dan tidak memenuhi
kriteria untuk dibiayai, maka proposal beserta seluruh dokumen
harus dikembalikan pada pemilik proyek, dan account officer
menyampaikan penolakan tersebut kepada pemilik proyek.
Bila komite mengagap proposal tersebut layak untuk dibiayai
maka komite akan memberikan persetujuan khususnya
menyangkut
a. Jangka waktu
b. Mekanisme untuk mencari pemilik modal atau investor
c. Bagi hasil antara pemilikan proyek modal atau investor
d. Jasa pengelolaan untuk bank
-
8/6/2019 skripsi muamallah
18/37
e. Kewajiban pemilik proyek
f. Kewajiban pemilik modal / investor
g. Kewajiban bank
h. Risiko yang harus diantisipasi oleh pemilik modal
i. Risiko yang dihadapi oleh pemilik proyek
j. Risiko yang dihadapi oleh bank
Berdasarkan persetujuan komite, account officer akan mengirimkan
6. Surat Persetujuan Dari Pemilik Proyek. Surat ini menyatakan
pendapat bank bahwa proyek ini cukup feasible, dan bank
bersedia membantu pemilik proyek untuk mencarikan pemilik
modal investor. Inti surat ini adalah meminta izin dari pemilik
proyek untuk menawarkan proyek tersebut kepada pemilik
modal/investor.
7. Surat ini dapat diajukan kepada beberapa pemilik modal / investor
seperti Yayasan Dana Pensiun, Dana Pensiun Lembaga
Keuangan (DPLK) atau Dana Pensiun Pemberi Kerja (DPPK) atau
lembaga asuransi yang menawarkan direct investment pada suatu
proyek tertentu. Account officer akan melakukan presentasi
(mewakili pemilik proyek) di hadapan para pemilik modal.
8. Bila pemilik modal menganggap bahwa proposal tersebut feasible
dan menarik maka pemilik modal dan account officer akan
meninjau dan bertemu dengan pemilik proyek. Dalam hal ini bila
pemilik modal masih membutuhkan beberapa informasi
tambahan, maka pemilik modal dapat melakukan analisa ulang
atas proyek tersebut. Bila setelah meninjau proyek tersebut maka
-
8/6/2019 skripsi muamallah
19/37
proposal merasa kurang puas dan tidak tertarik pada proyek
tersebut maka proposal yang diajukan oleh account officer dapat
ditolak oleh pemilik modal, dan account officer dapat mencari
pemilik modal lain/pemilik modal baru.
9. Sebaliknya pemilik proyek juga dapat menyampaikan kepada
account officer, bahwa pemilik proyek merasa kurang cocok
(dalam berbagai hal) dengan pemilik modal. Dalam hal ini maka
account officer dapat mencari pemilik modal llain/pemilik modal
baru. Saat ini proses persetujuan baik dari pemilik proyek maupun
dari pemilik modal sangat penting. Tercapainya kesepakatan
kedua belah pihak banyak bergantung pada keterlibatan account
officer untuk menjelaskan keuntungan maupun risiko yang akan
dihadapi oleh kedua belah pihak.
10. Pemilik proyek setuju dengan modal yang diberikan shahibul maal
maka akad pembiayaan mudharabah muqayadah telah terjadi.
11. Shahibul maal akan menanggung kerugian yang timbul secara
proporsional dari pembiayaan yang dititipkan kepada mudharib,
kecuali disebabkan karena mudharib melanggar akad perjanjian.
Shahibul maal akan menerima dan mengakui kerugian tersebut
setelah menerima, menilai, kembali dan menyampaikan hasil
penilaiannya secara tertulis kepada mudharib. Shahibul maal
hanya menanggung kerugian maksimum sebesar komitmen
shahibul maal.
-
8/6/2019 skripsi muamallah
20/37
12. Mudharib dan shahibul maal sepakat dan setuju melakukan
perhitungan margin dalam pembiayaan pelaksanaan proyek yang
disepakati antara mudharib dan shahibul maal
13. Keterlambatan pembayaran bagi hasil mudharib wajib membayar
denda kepada shahibul maal sebesar 0,03% dari kewajiban yang
harus dibayar
14. Mudharib hanya dapat melakukan penarikan pertama atas fasilitas
pembiayaan sesuai dengan syarat yang ditentukan yaitu seluruh
syarat-syarat akad telah dipenuhi dan mudharib telah
menandatangani dokumen jaminan. Menyerahkan dokumen-
dokumen pembuktian sehubungan dengan proyek tetapi tidak
terbatas dokumen-dokumen pembuktian dari kontraktor/pihak
ketiga, kecuali dokumen-dokumen sehubungan dengan
pembayaran uang muka kepada kontraktor sehubungan dengan
proyek. Menyerahkan kepada BMI bukti-bukti yang dapat diterima
baik berupa invoice atau kuitansi atas pelaksanaan pekerjaan
sehubungan dengan proyek yang sedang dan akan diselesaikan
oleh kontraktor yang dilampiri dengan laporan-laporan kemajuan
proyek dari kontraktor dan laporan kemajuan proyek yang
ditandatangani oleh direksi. Syarat penarikan selanjutnya
mudharib dapat melakukan penarikan selanjutnya apabila telah
memenuhi syarat-syarat dan ketentuan seperti syarat penarikan
pertama telah dipenuhi mengikat dan berlaku bagi mudharib tanpa
ada suatu pengurangan, dan syarat-syarat tersebut senantiasa
akan dianggap telah dikonfirmasikan oleh mudharib mengenai
-
8/6/2019 skripsi muamallah
21/37
kelengkapannya untuk setiap penarikan fasilitas pembiayaan yang
dilakukan berdasarkan ketentuan-ketentuan dalam akad
15. Waktu penarikan para pihak sepakat dan setuju dan selanjutnya
mudharib menyanggupi bahwa seluruh ketentuan persyaratan
penarikan pertama sudah dipenuhi dalam waktu sepuluh hari kerja
terhitung sejak tanggal penandatanganan akad
16. Mudharib hanya dapat melakukan penarikan fasilitas pembiayaan
apabila syarat dan ketentuan sudah terpenuhi yaitu :
a. Mudharib telah memenuhi kebutuhan pra syarat
b. Pemberitahuan penarikan harus menyebutkan jumlah dari
setiap penarikan fasilitas pembangunan yang dikehendaki
oleh mudharib disertai dengan alasan dan rincian
penggunaan fasilitas pembiayaan dan dokumen-dokumen
lainnya
c. Setelah Bank Muamalat Indonesia memeriksa dan
memasukan bahwa pemberitahuan penarikan telah sesuai
dengan ketentuan akad maka BMI selambat-lambatnya pada
pukul 16.00 dalam waktu 3 hari kerja sebelum tanggal
penggunaan fasilitas sebagaimana disebutkan dalam
pemberitahuan penarikan
d. Pemberitahuan penarikan yang diterima BMI tidak dapat
ditarik kembali atau dibatalkan sehingga pemberitahuan
penarikan yang telah diterima BMI akan mengikat mudharib
e. Selanjutnya shahibul maal akan mentransfer dana pada
tanggal penggunaan fasilitas melalui kuring untuk dikreditkan
-
8/6/2019 skripsi muamallah
22/37
ke dalam rekening yang ditunjuk oleh mudharib pada BMI,
dana tersebut akan aktif pada hari kerja berikutnya
f. Mudharib akan membayar ganti rugi kepada BMI dan kepada
shahibul maal untuk ongkos-ongkos dan biaya-biaya serta
kerugian yang diderita BMI dan shahibul maal sebagai akibat
dibatalkan ditarik atau dicabutnya pemberitahuan penarikan
oleh mudharib.
g. Setelah berakhirnya masa penarikan,
kewajiban shahibul maal untuk memberikan fasilitas
pembiayaan berakhir.
17. Shahibul maal dan BMI akan memuat dan memelihara pada
pembukuannya suatu catatan/administrasi atas nama mudharib
mengenai/sehubungan dengan penyediaan fasilitas catatan yang
termaksud dalam akad. Dalam catatan/administrasi mana akan
dicatat fasilitas pembiayaan yang telah diberikan pembayaran
kembali pembiayaan pokok dan bagian pendapatan yang menjadi
bagian shahibul maal atau kewajiban lainnya sehubungan dengan
fasilitas pembiayaan yang telah diberikan, pembayaran kembali
pembiayaan pokok dan bagian pendapatan yang menjadi bagian
shahibul maal atau kewajiban lainnya sehubungan dengan
fasilitas pembiayaan tersebut, serta perhitungan dan pembayaran
jasa kepada BMI dan lain jumlah uang yang wajib dibayar oleh
mudharib dan shahibul maal.
-
8/6/2019 skripsi muamallah
23/37
Catatan administrasi yang dibuat oleh shahibul maal adalah
merupakan buku sah dan mengikat terhadap mudharib mengenai
jumlah pembiayaan pokok yang telah diterima mudharib.
Catatan administrasi mempunyai kekuatan bukti sempurna dan
mengikat di muka badan peradilan yang berwenang serta akan
menjadi dasar bagi shahibul maal dalam menjalankan hak dan
wewenangnya
18. Mudharib wajib melakukan pembayaran kepada shahibul maal
seluruh jumlah pembiayaan pokok dan bagian pendapatan yang
menjadi bagian shahibul maal sampai lunas.
Semua pembayaran oleh mudharib kepada shahibul maal harus
dilakukan seutuhnya sesuai dengan kesepakatan tanpa ada
potongan dalam bentuk apapun.
Pembayaran berdasarkan akad ini harus ditransfer ke rekening
Bank Muamalat Indonesia dan harus aktif selambat-lambatnya 1
hari kerja sebelum tanggal jatuh tempo.
19. Apabila mudharib terlambat melakukan pembayaran kepada
shahibul maal, maka pembayaran tersebut harus dilakukan dalam
kurun waktu yang disetujui oleh shahibul maal
20. Mudharib melakukan pembayaran pembiayaan lebih awal dari
tanggal jatuh tempo pembayaran. Pembayaran pembiayaan lebih
awal ini akan mempersingkat jangka waktu pembiayaan
21. Segala biaya berkenaan dengan penyiapan pembuatan dokumen
transaksi, dokumen jaminan serta penandatanganan akad,
publikasi tetapi tidak terbatas pada biaya konsultan hukum,
-
8/6/2019 skripsi muamallah
24/37
notaris, biaya perjalanan, dan biaya komunikasi, sehubungan
dengan akad ini menjadi beban mudahrib
b. Akad-akad dalam Bank Muamalat Indonesia yang di Pakai dalam
Implementasi Mudharabah Muqayadah Bank Muamalat Indonesia
Akad investasi khusus yang ditetapkan dalam proposal pembiayaan
yang telah disetujui adalah sebagai berikut :
1. Seluruh biaya-biaya yang timbul dengan adanya pembiayaan ini
menjadi beban mudharib.
2. Pengikatan jaminan dilakukan dengan sempurna.
3. Jaminan minimal 120% dari plafond
4. Jaminan diasuransikan oleh bankier's Clause.
5. Seluruh aktifitas rekening harus melalui Bank Muamalat
Indonesia
6. Seluruh aktifitas pembayaran hasil penjualan harus diketahui
oleh shahibul maal dan melalui Bank Muamalat Indonesia
7. Dari setiap pembayaran oleh hasil penjualan dan setelah
dikurangi angsuran, mudharib wajib mengendapkan dananya
sebesar 10%
C. Analisa Data
Konsep dan implemantasi mudharabah muqayadah yang dimiliki dan
telah dilaksanakan oleh Bank Muamalat Indonesia mengacu pada rambu-
rambu peraturan Bank Muamalat Indonesia. Bank Muamalat Indonesia bagi
bank syariah di Indonesia memegang peranan tertinggi sebagai dewan
pertimbangan dalam pengambilan keputusan terkait dengan kemurnian dan
kehalalan dalam melakukan setiap transaksi perbankkan, maksudnya seluruh
-
8/6/2019 skripsi muamallah
25/37
bank di Indonesia harus benar-benar bebas dari tramsaksi-transaksi yang
haram.
1. Analisis Konsep Mudharabah Muqayadah Pada Bank Muamalat
Indonesia.
Konsep mudharabah muqayadah pada Bank Muamalat Indonesia
ditetapkan berdasarkan Fatwa Dewan Syariah Nasional. Penulis akan
membahas konsep mudharabah muqayadah pada Bank Muamalat
Indonesia antara lain :
a. Proyek yang dibiayai oleh Bank Muamalat Indonesia adalah proyek
yang hegiatannya tidak melanggar syriat Islam. Hal ini sudah sesuai
dengan Fatwa Dewan Syariah Nasional No. 07/DSN-MUI/IV/2000.
"Dimana mudharib berhak mengelola dana yang diterima dari bank
tanpa campur tangan shahibul maal."
b. Pembiayaan mudharabah muqayadah yang diberikan Bank
Muamalat Indonesia khususnya penyerahan modal kepada mudharib
yang diserahkan dalam bentuk uang tunai. Jadi modal yang diterima
oleh mudharib jelas bentuknya dan wujudnya. Hal ini telah sesuai
dengan Fatwa Dewan Syariah Nasional No. 07/DSN-MUI/IV/2000.
Tentang pembiayaan mudharabah pada ketentuan umum yang
menyatakan jumlah dana pembiayaan harus dinyatakan dengan jelas
dalam bentuk tunai dan bukan piutang.
c. Semua kerugian yang terjadi dalam proyek karena unsur ketidak
sengajaan, lalai, menyalahi perjanjian ditanggung shahibul maal. Hal
ini sudah sesuai dengan Fatwa Dewan Syariah Nasional No. 07/DSN-
-
8/6/2019 skripsi muamallah
26/37
MUI/IV/2000. Tentang pemniayaan mudharabah pada ketentuan
umum point enam.
d. Pembiayaan mudharabah muqayadah yang diberikan Bank
Muamalat Indonesia mudharib harus memberikan jaminan minimal
120% dari total plafond. Hal ini tidak sesuai dengan Fatwa Dewan
Syariah Nasional No. 07/DSN-MUI/IV/2000. Tentang pembiayaan
mudharabah pada ketentuan umum point tujuh. "Pada prinsipnya
dalam pembiayaan mudharabah tidak ada jaminan namun agar
mudharib tidak melakukan penyimpangan LKS meminta jaminan dari
mudharib atau pihak ketiga. Jaminan ini hanya dapat dicairkan
apabila mudharib terbukti melakukan pelanggaran terhadap hal-hal
yamg telah disepakati bersama dalam akad."
Pada dasarnya diperbolehkan meminta jaminan kepada
mudharib dalam kondisi situasi tertentu. Jadi shahibul maal dapat
meminta jaminan sebagai jaminan modal mudharabah dari mudharib
dalm bentuk rumah, tanah, dan surat-surat berharga lainnya. Tapi
pada pembiayaan mudharabah muqayadah ini jaminan yang diminta
oleh bank melebihi pinjaman yang diberikan oleh bank kepada
mudharib.
e. Pembagian bagi hasil pada pembiayaan mudharabah muqayadah
sudah ditentukan berdasarkan akad awal dalam bentuk nominal. Hal
ini tidak sesuai dengan Fatwa Dewan Syariah Nasional No. 07/DSN-
MUI/IV/2000. Tentang pembiayaan mudharabah pada ketentuan
umum point tiga dan delapan serta dalam rukun dan syarat
pembiayaan mudharabah point empat butir b. Ketentuan bagi hasil
-
8/6/2019 skripsi muamallah
27/37
pada pembiayaan mudharabah muqayadah yang seharusnya
berdasarkan kesepakatan dalam bentuk prosentase.
f. Biaya opersional pada pembiayaan mudharabah muqayadah
dibabankan kepada mudharib. Hal imi sudah sesuai dengan Fatwa
Dewan Syariah Nasional No. 07/DSN-MUI/IV/2000. Tentang
pembiayaan mudharabah pada ketentuan umum point sembilan.
2. Analisis Implementasi Mudharabah Muqayadah Pada Bank Muamalat
Indonesia
Sehubungan dengan peraturan yang ada di dalam Perbankan
bahwa nasabah pembiayaan bersifat rahasia, maka Bank Muamalat
Indonesia tidak dapat memberikan data nasabah pembiayaan. Guna
memperoleh data riil tentang pembiayaan Mudharabah Muqayadah maka
penulis menghubungi secara langsung salah satu nasabah pembiayaan
Mudharabah Muqayadah.
Berdasarkan data yang diperoleh dari nasabah tersebut, maka
penulis akan melakukan analisis dengan teori yang ada. Sehubungan
dengan keterbatasan waktu, maka penulis melakukan wawancara pada
nasabah dan dari hasil wawancara penulis akan membahas tiga point
yang menurut penulis ini sangat penting untuk mengetahui implementasi
Mudharabah Muqayadah pada Bank Muamalat Indonesia.
Dari hasil wawancara tersebut, penulis mendapat informasi dari
nasabah bahwa bagi hasil yang harus dibayar oleh nasabah terlalu tinggi
dan ditentukan dengan nominal pada awal terjadi akad. Hal ini sangat
tidak sesuai karena seharusnya bagi hasil ditentukan berdasarkan
prosentase dari laba bersih proyek usaha.
-
8/6/2019 skripsi muamallah
28/37
Bank mendapatkan fee yang harus dibayar oleh nasabah sebesar
2% dari nominal pembiayaan atau plafond dan dicicil selama 10 bulan
pada tahun pertama. Jadi apabila nasabah memperoleh realisasi
pembiayaan sebesar Rp. 500.000.000,- maka fee yang harus dibayar
oleh nasabah adalah Rp. 10.000.000,- (2% x Rp. 500.000.000,-).
Menurut wacana penulis pembebanan fee ini tidak sesuai dengan
apa yang telah dijelaskan dalam AAOIFI dan keempat madzab yang
membolehkan adanya pembebanan fee tersebut dengan syarat
memberikan manfaat pada transaksi. Apabila fee ditetapkan dalam
bentuk prosentase 2% fee di sini sama saja dengan provisi kredit yang
dibebankan oleh Bank Konvensional pencairan kredit. Berdasarkan
ketentuan AAOIFI, bank tidak boleh menerima commitment fee dari
nasabah atas penggandaan atau penyediaan fasilitas piutang
Mudharabah Muqayadah.
D. Tabulasi Kesesuaian Konsep dan Implementasi Mudharabah
Muqayadah Pada Bank Muamalat Indonesia
Tabel kesesuaian konsep dan implementasi Mudharabah Muqayadah
pada Bank Muamalat Indonesia dengan Fatwa Dewan Syariah Nasional.
NO
ITEM DALAM
MUDHARABAHMUQAYADAH
FATWA DEWAN
SYARIAH NASIONAL
IMPLEMENTASI
MUDHARABAHMUQAYADAH
KESESUAI-
AN
1. Jenis usaha Fatwa Dewan SyariahNasional No. 7/DSN-MUI/IV/2000 tentangPembiayaanMudharabah PadaKetentuan UmumPembiayaanMudharabah point ke 4,yaitu Mudharibbolehmelakukan berbagai
macam usaha yang
Usaha sesuaidengansyariah dandisepakatibersama
Sesuai
-
8/6/2019 skripsi muamallah
29/37
telah disepakatibersama dan sesuai
dengan syariah; danLKS tidak ikut sertadalam managemenperusahaan atau proyektetapi mempunyai hakuntuk melakukanpembinaan danpengawasan
2. Modal Fatwa Dewan SyariahNasional No. 7/DSN-MUI/IV/2000 tentangPembiayaan
Mudharabah PadaKetentuan UmumPembiayaanMudharabah point ke 5,yaitu Jumlah danapembiayaan harusdinyatakan dengan jelasdalam bentuk tunai danbukan piutang
Modal dalambentuk tunai
Sesuai
3. Kerugian Fatwa Dewan SyariahNasional No. 7/DSN-MUI/IV/2000 tentangPembiayaanMudharabah PadaKetentuan UmumPembiayaanMudharabah point ke 6,yaitu LKS sebagaipenyedia danamenanggung semuakerugian akibat darimudharabah kecuali jikamudharib (nasabah)
melakukan kesalahanyang disengaja, lalai,atau menyalahiperjanjian.
Ditanggungoleh shahibulmaal
Sesuai
4. Jaminan Fatwa Dewan SyariahNasional No. 7/DSN-MUI/IV/2000 tentangPembiayaanMudharabah PadaKetentuan UmumPembiayaanMudharabah point ke 7,
yaitu Pada prinsipnya,
Minimaljaminansebesar 120%daripembiayaan
Tidaksesuai
-
8/6/2019 skripsi muamallah
30/37
dalampembiayaanmudharabah tidak ada
jaminan, namun agarmudharib tidakmelakukanpenyimpangan, LKSdapat meminta jaminandari mudharibataupihak ketiga. Jaminanini hanya dapatdicairkan apabilamudharibterbuktimelakukan pelanggaranterhadap hal-hal yang
telah disepakatibersama dalam akad.
5. Bagi hasil Fatwa Dewan SyariahNasional No. 7/DSN-MUI/IV/2000 tentangPembiayaanMudharabah PadaKetentuan UmumPembiayaanMudharabah point ke 3yang didalamnya berisiJangka waktu usaha,tatacara pengembaliandana, dan pembagiankeuntungan ditentukanberdasarkankesepakatan keduabelah pihak (LKS danpengusaha dan point 8yaitu Kriteriaperusahaan, prosedurpembiayaan, danmekanisme pembagian
keuntungan diatur olehLKS denganmemperhatikan fatwaDSN dan selainketentuan umum padarukun dan syaratpembiayaanmudharabahmuqayadah point 4 butirb juga ada ketentuanyang menyatakan bagihasil harus dalam
bentuk prosentase, yaitu
Bagi hasilditentukan diawal akaddalam bentuknominal
Tidaksesuai
-
8/6/2019 skripsi muamallah
31/37
bagian keuntunganproposional bagi setiap
pihak harus diketahuidan dunyatakan padawaktu kontrakdisepakati dan harusdalam bentuk prosentasi(nisbah) darikeuntungan sesuaikesepakatan.Perubahan nisbah harussesuai kesepakatan.
6. Biaya Fatwa Dewan SyariahNasional No. 7/DSN-
MUI/IV/2000 tentangPembiayaanMudharabah PadaKetentuan UmumPembiayaanMudharabah point ke 9yang menyatakan biayaoperasional dibebankankepada midharib.
Biayaoperasional
ditanggungmudharib
Sesuai
E. Hasil Wawancara
Penulis wawancara dengan karyawan Bank Muamalat Indonesia
bagian marketing dan produk. Dari hasil wawancara dengan bapak Danni
Budianto, MCL dapat penulis laporkan sebagai berikut :
1. Prosedur pembiayaan mudharabah muqayadah pada Bank
Muamalat Indonesia diperuntukan bagi nasabah yang memenuhi
persyaratan dan dengan tujuan untuk mengembangkan usaha.
Sebelum memperoleh pembiayaan nasabah harus memenuhi syarat sebagai
berikut :
a. Mengisi formulir pengajuan pembiayaan
b. Menyerahkan KTP dan kartu tanda penduduk
-
8/6/2019 skripsi muamallah
32/37
c. Melampirkan proposal yang memuat gambaran umum usaha,
rencana/prospek usaha, rincian dan rencana penggunaan dana,
jumlah kebutuhan dana dan jangka waktu penggunaan dana
d. Legalitas usaha meliputi akta pendirian usaha, surat ijin perusahaan
dan tanda daftar perusahaan
e. Laporan keuangan seperti neraca dan laporan laba rugi data
persediaan terakhir data penjualan dan foto copy rekening bank
2. Pokok-pokok yang diperjanjinkan dalam akad :
a. Seluruh biaya-biaya yang timbul dengan adanya pembiayaan ini
menjadi beban mudharib.
b. Pengikatan jaminan dilakukan dengan sempurna.
c. Jaminan minimal 120% dari plafond
d. Jaminan diasuransikan oleh bankier's Clause.
e. Seluruh aktifitas rekening harus melalui Bank Muamalat Indonesia
f. Seluruh aktifitas pembayaran hasil penjualan harus diketahui oleh
shahibul maal dan melalui Bank Muamalat Indonesia
g. Dari setiap pembayaran oleh hasil penjualan dan setelah dikurangi
angsuran, mudharib wajib mengendapkan dananya sebesar 10%
3. Produk mudharabah muqayadah yang ada di Bank Muamalat Indonesia
ada 2 yaitu mudharabah muqayadah on balance sheet dan
mudharabah muqayadah off balance sheet.
4. Bank meminta jaminan sebesar 120% dari batas pembiayaan.
5. Sistem bagi hasil dalam bentuk prosentase sesuai dengan kesepakatan
antara pemilik dana dengan shahibul maal.
-
8/6/2019 skripsi muamallah
33/37
6. Apabila dalam usaha terjadi kerugian dengan faktor secara tidak
sengaja semua kerugian di tanggung oleh pemilik dana.
7. Kriteria usaha ditentukan nasabah, namun prosedur pembiayaan
mudharabah muqayadah yang menentukan bank.
8. Biaya operasional di bebankan mudharib.
9. Dalam pembiayaan mudharabah muqayadah jangka waktu yang
ditentukan 1 sampai dengan 2 tahun atau sesuai dengan kesepakatan.
Selain dengan pihak bank penulis juga wawancara dengan
nasabah hasil dari wawancara tersebut adalah sebagai berikut :
1. Menurut nasabah prosedur pembiayaan mudharabah muqayadah
mudah tidak dipersulit.
2. Menurut nasabah akadnya tidak membebankan tapi jaminan yang
diminta oleh bank terlalu besar di atas jumlah pembiayaan.
3. Fee 2% dari plafon yang dibayarkan pada 10 bulan pertama itu terlalu
tinggi karena dihitung sebelum laba bersih.
4. Apabila terjadi kerugian karena faktor tidak sengaja semua ditanggung
pemilik dana.
5. Sistem bagi hasil menurut nasabah masih sama dengan bank
konvensional karena bagi hasil sudah ditentukan dalam bentuk nominal
itu juga di awal perjanjian bukan setelah mudharib mendapatkan laba
bersih.
Belum begitu syariah karena masih ada yang condong dengan kredit di bank
konvesional
-
8/6/2019 skripsi muamallah
34/37
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah penulis mengadakan penelitian, penelaahan, dan
pembahasan secukupnya terhadap masalah-masalah yang ditarik pada
konsep dan implementasi Mudharabah Muqayadah pada pengelolaan dana
investasi terikat di Bank Muamalat Indonesia maka dapat diambil kesimpulan
bahwa :
1. Konsep dan implememtasi mudharabah muqayadah pada pengelolaan
dana investasi terikat di Bank Muamalat Indonesia berpedoman pada
Fatwa Dewan Syariah Nasional dan dalam menjalankan produknya Bank
Muamalat Indonesia selalu berkonsultasi pada Dewan Pengawas
Syariah.
2. Konsep dan implememtasi udharabah muqayadah pada pengelolaan
dana investasi terikat di Bank Indonesia Tbk. diliat dari jenis usaha di
tentukan oleh pemilik modal, modal yang diberikan dalam bentuk tunai,
kerugian di tanggung oleh pemilik dana, biaya operasional dibebankan
pada mudharib, dan prosedur pengajuan pembiayaan sudah sesuai
dengan Fatwa Dewan Syariah Nasional No. 07/DSN-MUI/IV/2000. Tapi
berdasarkan hasil penelitian masih ada yang tidak sesuai dengan Fatwa
Dewan Syariah Nasional No. 07/DSN-MUI/IV/2000 antara lain adalah
sistem bagi hasil dan jaminan.
-
8/6/2019 skripsi muamallah
35/37
B. Saran
Sebelum penulis mengakiri skripsi ini, agar PT Bank Muamalat
Indonesia Tbk dapat mengimplementasikan dengan optimal transaksi
pembiayaan mudharabah muqayadah sehingga lebih produktif efektif, efisien
dan sesuai dengan Fatwa Dewan Syariah Nasional No. 07/DSN-
MUI/IV/2000 khususnya dalam melayani nasabah pembiayaan mudharabah
muqaydah, maka penulis perlu memberikan saran-saran sebagai berikut :
1. Bank dalam menetapkan kebijakan hendaknya selalu berpedoman pada
Fatwa Dewan Syariah Nasional agar dalam pelaksanaan operasional
tidak menyimpang dari prinsip-prinsip syariah.
2. Agar tidak ada pihak yang merasa dizhalimin dalam menentukan bagi
hasil hendaknya disepakati antara kedua belah pihak dan berbentuk
prosentase. Sistem bagi hasilnya dihitung setelah proyek mendapat
keuntungan yang dikurangi dengan biaya-biaya yang dikeluarkan
mudharib.
3. Dalam menetapkan fee sebaiknya ditentukan berdasarkan prosentase
dari hasil laba bersih yang diterima mudharib dari proyek.
4. Bank dalam mengambil jaminan hendaknya jangan melebihi jumlah
pembiayaan yang diterima mudharib.
-
8/6/2019 skripsi muamallah
36/37
DAFTAR PUSTAKA
Depag RI, Al-Qur'an dan Terjemahan, Asy-Syifa, Semarang.
Adiwarman Karim, S.E., M.B.A, M.A.E.P., Bank Islam Analisis Fiqih danKeuangan, Edisi Kedua, PT Raja Grafindo persada, Jakarta, 2004.
Affandi Khozin, Kualitatif Dasar-dasar Penelitian, Surabaya, Usaha OffsetPrinting, 1993.
Agus Harjito dan Martono, Manajemen Keuangan, Ediasi empat, Ekonosia,
Jogjakarta, 2004.
Antonio, Syafii Bank Syariah Suatu Pengenalan Umum, Tazkia Institute, Jakarta,2000.
Bank Syariah Wacana Ulama dan Cendikiawan, BI-Tazkia Institute,Jakarta, 1999.
Bank Syariah, Tazkia Institute, Jakarta, 1999.
Bank Syariah Dari Teori Ke Praktek, Gema Insani, Jakarta.
Annual Report Bank Muamalat Indonesia, 2005.
Himpunan Fatwa Dewan Syariah Nasional Untuk Lembaga Untuk LembagaKeuangan Syariah, 2000, Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Nasionaldan Bank Indonesia, Jakarta.
Ikatan Akuntansi Indonesia, PSAK No 59-Pernyataan Standar AkuntasiKeuangana-Akuntasi Perbankan Syariah.
Muhammad, Sistem dan Prosedur Opersional Bank Syariah, UII Press,Yogyakarta, 2003.
Kontruksi Mudharabah, Pusat Studi Ekonomi Islam Muhamad,STISYogyakarta, Yogyakarta, 2003.
Dasar-dasar Teori Keuangan Islami, UII Pres, Jogjakarta, 2002.
Moleong L.J., Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung, PT Remaja Rosdakarya,2000.
Sunarto Zulkifli, Panduan Praktis Transaksi Perbankan Syariah, Edisi Kedua,Zikrul Hakim, Jakarta, 2004.
Sutopo, HB., Metodologi Penelitian Kualitif II, Surakarta, UNS Press, 1990.
-
8/6/2019 skripsi muamallah
37/37
Training Financing 1, Muamalat Institute, Jakarta.
Tim pengembangan perbankann syariah Insititute Bankir Indonesia, BankSyariah: Konsep, Produk dan Implementasi Opersional, Djambatan,Jakarta, 2003.
www.medanbisnisonline.com 30 Des 2005.
www.pikiran rakyat.com.
Wahbah Zuahaily, Al-Fiqh Al-Islami wa adiollatuhu, 1989.
www.bankmuamalat.co.id
www.muamalatinsiturte.com