skripsi muamallah

Upload: wahid-abdulrahman

Post on 07-Apr-2018

222 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/6/2019 skripsi muamallah

    1/37

    ANALISIS KONSEP DAN IMPLEMENTASI MUDHARABAHMUQAYADAH DALAM PENGELOLAAN DANA INVESTASI

    TERIKAT(Studi Kasus Pada Bank Muamalat Indonesia)

    SKRIPSI

    Oleh:

    FESTI KURNIA SEPTININGSIH30.01.3.5.002

    Program StudiKeungan dan Perbankkan Syariah

    JURUSAN EKONOMI ISLAM

    SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)

    SURAKARTA

    2006

  • 8/6/2019 skripsi muamallah

    2/37

    ABSTRACT

    Financing of Mudharabah muqayadah is best alternative to vanish interest

    in financing. Muqayadah mudharabah there is two kinds of that is sheet balance

    on muqayadah mudharabah which have this product is BMI. One of the bank wich

    have this product is Bank Muamalat Indonesia.

    Research which is have location in Bank Muamalat Indonesia, studying

    about Konsep dan Implementasi Mudharabah Dalam Pemgelolaan Dana Investasi

    Terikat Study Kasus Pada Bank Muamalat Indonesia what have as according to

    Fatwa Dewan Syariah Nasional.

    Used Techique data collecting is documentation study and interview.

    While used analysis is descriptive analysis, that is analyzed financing ofmuqayadah mudharabah at Bank Muamalat Indonesia and then compared to

    Fatwa Dewan Syariah Nasional related to financing of mudharabah.

    Result of this research indicate that PT Bank Muamalat Indonesia Tbk. In

    executing its product always reference at Fatwa Dewan Syariah Nasional beside

    always consulted beforehand to Council Dewan Syariah Nasional. Even though,

    in giving of financing muqayadah mudharabah which there is still disagree with

    Fatwa Dewan Syariah Nasional. What not yet as according to Fatwa Dewan

    Syariah Nasional for example sharing holder system and asked guarantee too big.

    Keyword: Mudharabah Muqayadah

  • 8/6/2019 skripsi muamallah

    3/37

  • 8/6/2019 skripsi muamallah

    4/37

    C. Produk Dana Investasi Terikat .............................................. 29

    D. Penetapan Bagi Hasil ............................................................ 29

    E. Fatwa DSN tentang Mudharabah........................................... 31

    F. Kerangka Berpikir 31

    BAB III METODOLOGI PENELITIAN ...................................................... 33

    A. Waktu dan Tempat Penelitian .............................................. 33

    B. Data dan Sumber Data ........................................................ 33

    C. Metode Pengumpulan Data ................................................. 35

    D. Teknik Analisis Data ... 35

    BAB IV ANALIS DAN PEMBAHASAN...................................................... 37

    A. Profil Bank Muamalat Indonesia .......................................... 37

    1. Sejarah Singkat Berdirinya Bank Muamalat Indonesia .. 37

    2. Visi dan Misi .................................................................. 39

    3. Keunggulan Bank Muamalat Indonesia.......................... 40

    4. Produk Penyaluran Dana............................................... 41

    B. Deskripsi Hasil Penelitian .................................................... 42

    1. Konsep Mudharabah Muqayadah pada

    Bank Muamalat Indonesia .. 452. Implementasi Mudharabah Muqayadah pada

    Bank Muamalat Indonesia .. 48

    C. Analisis Data . 56

    1. Analisis Konsep Mudharabah Muqayadah

    pada Bank Muamalat Indonesia.................................... 56

    2. Analisis Implementasi Mudharabah Muqayadah pada

    Bank Muamalat Indonesia...... 58

    D. Tabulasi Kesesuaian Konsep dan Implemantasi

    Mudharabah Muqayadah ... 59

    E. Hasil Wawancara . 62

    BAB V PENUTUP.................................................................................... 65

    A. Kesimpulan ........................................................................... 65

    B. Saran..................................................................................... 66

    DAFTAR PUSTAKA

    LAMPIRAN

  • 8/6/2019 skripsi muamallah

    5/37

    DAFTAR TABEL

    HalamanTabel 1 : Tabulasi Konsep dan Implementasi Mudharabah Muqayadah .... 60

    DAFTAR GAMBAR

    Halaman

    Gambar 1 : Mudharabah Muqayadah ......................................................... 21

    Gambar 2 : Flowchart Pembiayaan Mudharabah Muqayadah .................... 22

    Gamba 3 : Kerangla Berpikir...................................................................... 31

    DAFTAR LAMPIRAN

    Lampiran 1 : Surat Ijin Penelitian

    Lampiran 2 : Keputusan Komite Pembiayaan

    Lampiran 3 : Usulan Pembiayaan

    Lampiran 4 : Syarat-syarat Perjanjian Pembiayaan

    Lampiran 5 : Memorandum Pembiayaan

    Lampiran 6 : Struktur Organisasi

    Lampiran 7 :Daftar Pertanyaan

    Lampiran 8 : Daftar Riwayat Hidup

  • 8/6/2019 skripsi muamallah

    6/37

    BAB IV

    ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

    A. Profil

    1. Sejarah Berdirinya Bank Muamalat Indonesia

    Bank Muamalat Indonesia adalah initiator, pionir dan bank

    pertama murni Syariah di Indonesia. PT. Bank Syariah Muamalat

    Indonesia Tbk (Bank) didirikan di Republik Indonesia pada tanggal 1

    November 1991 berdasarkan akta Notaris Yudo Paripurno, S.H, No. 1

    Akta Pendirian ini telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik

    Indonesia dalam Surat Keputusan No. C2-2413.HT.01.01.Th.92 tanggal

    21 Maret 1992 dan diumumkan dalam Berita Negara No. 34 tanggal 28

    April 1992, Tambahan No. 1919A. Anggaran dasar Bank telah mengalami

    perubahan dari waktu ke waktu, terakhir dengan akta Notaris Yudo

    Paripurno, S.H, No. 24 tanggal 18 September 2003, khususnya mengenai

    perubahan modal dasar Bank Perubahan tersebut telah disahkan oleh

    Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan

    surat keputusan No. C-03065. HT.01.04.Th.2004 tanggal 10 Februari

    2004.

    Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar Bank yang terakhir,

    ruang lingkup kegiatan Bank adalah menyelenggarakan usaha perbankan

    dengan prinsip Syariah. Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan

    Republik Indonesia No. 430/KMK.013/1992 tanggal 24 April 1992,

    Perseroan telah memperoleh izin untuk beroperas sebagai bank umum.

    Bank memulai aktivitas operasinya sebagai bank pada tanggal 1 Mei

  • 8/6/2019 skripsi muamallah

    7/37

    1992. Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan No.

    131/KMK.017/1995 tanggal 30 Maret 1995, Perseroan dinyatakan

    sebagai Bank yang beroperasi dengan sistem bagi hasil. Perseroan

    secara resmi mulai beroperasi sebagai Bank Devisa sejak tanggal 27

    Oktober 1994 berdasarkan Surat Keputusan Direksi Bank Indonesa No.

    27/76/KEP/DIR

    Sebagai upaya meningkatkan kemakmuran bersama melalui

    pengamalan perbankan yang sesuai kaidah syariah. Bank ini didirikan

    dengan dukungan Majelis Ulama Indonesia (MUI), para cendekiawan

    Muslim, tokoh-tokoh Pengusaha Indonesia serta pemerintah Indonesia

    dan dimiliki oleh lebih dari 800.000 pemegang saham perorangan di

    Indonesia, Islamic Development Bank (IDB) sebagai representasi

    masyarakat dan negara anggota Organisasi Konferensi Islam (OKI), serta

    lemnbaga-lembaga kuangan Islam Internasional.

    ALhamdulillah, BMI merupakan satu-satunya bank syariah yang

    berhasil melewati krisis ekonomi pada tahun 1997-1998, tanpa

    membebani Negara, tanpa memperoleh obligasi dan atau program

    rekapitulasi. Bank ini memberikan pelayanan perbankan nasional dan

    internasional, melalui produk dan jasa layanan yang aman, nyaman,

    inovatif dan menguntungkan, serta terus tumbuh secara sehat, dengan

    kinerja dan reputasi positif. Misinya adalah untuk menjadi role model

    Lembaga Kuangan Syariah dunia dengan penekanan pada semangat

    kewirausahaan, keunggulan manajemen dan orientasi investasi yang

    inovatif untuk memaksimumkan nilai bagi para stakeholders.

  • 8/6/2019 skripsi muamallah

    8/37

    Pada tanggal 16 Juni 2000, Bank mendirikan yayasan Baitul Mal

    Muamalat yang kemudian disahkan berdasarkan akta Notaris Atrino

    Leswara, SH, No. 76 tanggal 22 Desember 2000. Salah satu unit usaha

    yayasan tersebut adalah Lembaga Amil Zakat (LAZ) yang telah disahkan

    sebagai Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) pada tanggal 7 November

    2001 oleh Departemen Agama dengan No. 48/2001, dengan tujuan untuk

    mendorong terwujudnya manajemen Zakat, Infaq dan Shadaqah yang

    lebih efektif sebagai cerminan kepedulian sosial. Bank menyalurkan

    penerimaan zakat kepada Lembaga Amil Zakat tersebut, sehingga Bank

    tidak secara langsung menjalankan fungs pengelolaan dana zakat, infaq

    dan shadaqah dan dana qardhul hasan.

    Kantor pusat Bank berlokasi di Gedung Arthaloka, Jalan Jenderal

    Sudirman No. 2, Jakarta 10220. Sampai dengan tanggal 31 Desember

    2004, Bank memiliki 47 cabang, 13 cabang pembantu, 83 kantor kas dan

    47 gerai.

    2. Visi dan Misi

    Visi Bank Muamalat Indonesia adalah :

    "Menjaadi bank syariah utama di Indonesia, dominan di pasar spiritual,

    dikagumi di pasar rasional."

    Misi Bank Muamalat Indonesia adalah :

    "Menjadi Role Model Lembaga Keuangan Syariah dunia dengan

    penekanan pada semangat kewirausahaan, keunggulan manajemen dan

    orientasi investasi yang inovatif untuk memeksimumkan nilai baik

    stakeholder."

  • 8/6/2019 skripsi muamallah

    9/37

    3. Keunggulan Utama

    Bank Muamalat Indonesia memiliki 7 keunggulan yaitu :

    a. Murni syariah dalam kepemilikan, dan bank akar rumput (grass

    rooted bank) yang dimiliki lebih dari 800.000 pemegang saham

    perorangan, Islamic Development Bank (IDB), dengan jaringan

    kepemilikan masyarakat muslim internasional.

    b. Aman: Sebagai Inspirator dan satu-satunya bank syariah yang

    mampu melewati krisis, Bank Muamalat Indonesia menjadi jaminan

    sebagai mitra yang Aman, mengingat bank ini merupakan bank publik

    (public company), serta merupakan bank yang dijamin pemerintah.

    Bank Muamalat telah menjadi inspirator bagi tumbuhnya industri

    Perbankan Syariah di Indonesia.

    c. Nyaman: anti riba, anti bunga bank (interest) dan nyaman

    pelayanannya, mengingat sebagai inovator mampu mengembangkan

    Akses, melalui :

    1) 8.888 ATM

    2) 18.000 Merchant Debit

    3) 1000 SOPP Pos Indonesia

    4) Shar-E, sebagai akses mudah investasi syariah, yang

    memungkinkan para penganut fatwa bahwa bunga bank adalah

    riba dan haram hukumnya. Dengan sharE, para nasabah memiliki

    kemudahan akses dan layanan bank syariah tanpa harus datang

    ke kantor bank syariah

    d. Jaringan Kantor Layanan: Hingga akhir Mei 2005: 47 Cabang, 14

    Capem, 85 Kantor Kas, 47 Gerai Muamalat.

  • 8/6/2019 skripsi muamallah

    10/37

  • 8/6/2019 skripsi muamallah

    11/37

    jual beli terdiri dari murabahah, salam, istishna' dan pembiayaan sewa

    beli yaitu ijarah muntahiyyah bi tamlik. Sedangkan pembiayaan dengan

    metode bagi hasil juga mempunyai 2 (dua) produk yaitu musyarakahdan

    mudharabahtermasuk mudharabah muqayyadah(restricted investment).

    Berikut ini produk-produk penyaluran dana PT. Bank Muamalat Indonesia,

    Tbk :

    a. Pembiayaan Murabahah

    Pembiayaan Murabahah adalah pembiayaan dengan sistem jual beli,

    dimana Bank Muamalat membiayai pembelian barang yang

    dibutuhkan nasabah. Harga jual kepada nasabah adalah sebesar

    harga pokok barang ditambah marjin keuntungan yang disepakati

    antara Bank Muamalat dengan nasabah.

    Teknis pelaksanaannya adalah sebagai berikut :

    1) Bank Muamalat membeli barang yang dibutuhkan nasabah pada

    supplier atau menunjuk nasabahnya sebagai agen pembelian

    barang dimaksud atas nama bank, dan bank membayar harga

    barang. Pembayaran harga beli hanya sah bila dilengkapi dengan

    kwitansi, tagihan, atau dokumen-dokumen sejenis;

    2) Bank Muamalat selanjutnya menjual barang ke nasabahnya pada

    harga yang telah disepakati bersama, yaitu harga pembelian

    ditambah marjin keuntungan;

    3) Nasabah membayar harga barang dengan cara angsuran selama

    jangka waktu yang disepakati.

    b. Istisna

  • 8/6/2019 skripsi muamallah

    12/37

    Jual beli antara nasabah dan Bank Muamalat, dimana kebutuhan

    barang nasabah tersebut dilakukan berdasarkan pesanan (order atau

    barang belum jadi) dengan kriteria tertentu seperti jenis, tipe atau

    model, kualitas dan jumlah barangnya. Bank Muamalat memesan

    barang pesanan nasabah kepada produsen sesuai dengan perjanjian

    yang mengikat. Setelah barang sudah jadi maka Bank Muamalat

    menjual barang tersebut kepada nasabah dengan kesepakatan yang

    ditentukan sebelumnya.

    c. Pembiayaan Musyarakah

    Kerjasama perkongsian dana yang dilakukan oleh Bank Muamalat

    dengan nasabah dalam suatu usaha yang dijalankan oleh pelaksana

    usaha. Dimana pembagian keuntungan dibagikan sesuai dengan

    kesepakatan bersama. Pelaksana usaha itu boleh dilakukan oleh

    salah satu dari masing-masing anggota penyerta dana atau boleh

    juga pihak lain yang disepakati bersama. Dalam pembiayaan ini,

    pemilik dana boleh melakukan intervensi manajemen dalam usaha

    tersebut.

    d. Pembiayaan Mudharabah

    Pembiayaan mudharabah (pembiayaan bagi hasil) adalah

    pembiayaan dimana Bank Muamalat (sebagai shahibul-maal)

    menyediakan modal dan nasabah (sebagai mudharib)

    mengelola/mengusahakan modal tersebut. Selanjutnya antara Bank

    Muamalat dan nasabah akan berbagi hasil atas pendapatan nasabah

    dalam mengelola usahanya dengan porsi yang telah disepakati

    bersama. Bila terjadi kerugian, maka kerugian dalam bentuk uang

  • 8/6/2019 skripsi muamallah

    13/37

    akan ditanggung oleh bank, sedangkan nasabah akan menanggung

    kerugian dalam bentuk kehilangan usaha, nama baik (reputasi), dan

    waktu.

    Pengembangan dari skim mudharabah adalah mudharabah

    muqayyadah(restricted invesment). Dalam mudharabah muqayyadah

    deposan mensyaratkan, dananya hanya untuk membiayai proyek

    tertentu. Bank Muamalat akan mencarikan proyek yang dimaksud,

    dan mempertemukannya dengan deposan tersebut. Bank Muamalat

    dalam hal ini akan mendapatkan fee atas jasa administrasi dan

    collectionyang dilakukan.

    e. Pembiayaan Investasi Al Bai Bithaman Ajil

    Didasarkan atas prinsip jual beli (ba'i) dimana Bank Muamalat

    Indonesia bertindak sebagai penjual (ba'i) dan nasabah bertindak

    sebagai pembeli (musytari). Bank Muamalat akan membeli komoditas

    dan menjualnya kepada nasabah pada tingkat harga yang disepakati

    kedua belah pihak. Bank Muamalat dalam hal ini memperoleh

    keuntungan dari harga jual tersebut yang harus diangsur oleh

    nasabah secara bulanan.

    f. Pembiayaan Kebajikan Al-Qordhul Hasan

    Bank Muamalat dalam hal ini sebagai muqridhmenyediakan fasilitas

    dana kepada nasabah, dalam hal ini muqtaridh untuk pengelolaan

    usaha tanpa mengharapkan imbalan dari nasabah. Fasilitas ini

    biasanya merupakan fasilitas pembiayaan lunak yang diberikan

    kepada nasabah dalam rangka pelaksanaan kewajiban sosial

    terhadap nasabah yang betul-betul membutuhkan dan berhak

  • 8/6/2019 skripsi muamallah

    14/37

    menerimanya. Sistem pembayarannya dapat dilakukan baik secara

    tunai maupun angsuran.

    g. Pembiayaan pada Bank Lain

    Bank Muamalat menyalurkan pembiayaan secara musyarakah pada

    bank lain, dalam hal ini merupakan Bank Perkreditan Rakyat Syariah

    (BPRS) dimana pada akhirnya Bank Muamalat akan bersama-sama

    menyalurkan dana pembiayaan tersebut kepada nasabah BPRS

    dengan ditambah dana dari BPRS tersebut dengan porsi dana

    pembiayaan sesuai dengan kesepakatan bersama.1

    B. Deskripsi Hasil Penelitian

    1. Konsep Mudharabah Muqayadah Bank Muamalat Indonesia

    a. Pengertian Mudharabah Muqayadah Bank Muamalat Indonesia

    "Mudharabah Muqayadah yaitu akad kerjasama antara pemiliak

    modal khusus atau nasabah dengan bank muamalat, modal tersebut

    akan dikelola Bank untuk diinvestasikan dalam proyek yang telah

    ditentukan oleh pemilik modal. Pembagian bagi hasil keuntungan

    dilakukan sesuai nisbah yang disepakati bersama.2

    b. Tujuan Mudharabah Muqayadah Bank Muamalat Indonesia

    Tujuan produk pembiayaan Mudharabah Muqayadah dapat

    diterapkan untuk investasi jangka pendek adan menengah dalam

    bentuk investasi khusus akepada proyek tertentu yang dilakukan oleh

    bank dengan dana dari nasabah adalam rekening ainvestasi khusus.

    Pada investasi untuk proyek khusus bank dapat mengeluarkan paper

    1

    Anuaal Report Bank Muamalat Indonesia, 2004, hlm2 Handout Training Finacing 1, Bank Muamalat Indonesia, Hlm 48

  • 8/6/2019 skripsi muamallah

    15/37

    yang didasarkan proyek itu (asset based) dan bisa dipertukarkan

    diantara pemengangnya melalui bank deangan demikian fungsi bank

    disini sebagai intermediary muraani. Resiko investasi ditanggung

    langsung pleh nasabah.

    c. Persyaratan Pengajuan Pembiayaan Mudharabah Muqayadah pada

    Bank Muamalat Indonesia

    Persyaratan administrasi yang diperlukan yaitu :

    1) Mengisi formulir pengajuan pembiayaan

    2) Menyerahkan KTP dan kartu tanda penduduk

    3) Melampirkan proposal yang memuat gambaran umum usaha,

    rencana/prospek usaha, rincian dan rencana penggunaan dana,

    jumlah kebutuhan dana dan jangka waktu penggunaan dana

    4) Legalitas usaha meliputi akta pendirian usaha, surat ijin

    perusahaan dan tanda daftar perusahaan

    5) Laporan keuangan seperti neraca dan laporan laba rugi data

    persediaan terakhir data penjualan dan foto copy rekening bank

    d. Karakteristik Produk Mudharabah Muqayadah

    1. Shahibul maal memberikan batasan kepada mudharib mengenai

    tempat cara dan obyek investasi

    2. Mudharib diperintahkan untuk :

    a. Tidak mencampurkan dana dengan dana lainnya

    b. Tidak menginvestasikan dananya pada transaksi penjualan,

    cicilan, tanpa jaminan

    c. Mengharuskan mudharib untuk melakukan investasi sendiri

    tanpa melalui pihak ketiga

  • 8/6/2019 skripsi muamallah

    16/37

    e. Jangka Waktu Pembiayaan

    Jangka waktu pembiayaan mudharabah muqayadah pada Bank

    Muamalat Indonesia selama satu tahun sampai dengan dua tahun

    atau menurut kesepakatan dalam perjanjian di awal. Tapi di Bank

    Muamalat Indonesia pembiayaan mudharabah muqayadah ini

    berjangka waktu maksimum dua tahun. Para pengurus proyek harus

    melaporkan perkembangan usahanya kepada bank minimum satu

    bulan sekali.

    f. Argumen

    Objek argumen adalah berupa tanah, rumah dan barang-barang

    berharga lainnya yang nilainya minimal 120% dari plafon

    pembiayaan.

    2. Implementasi Mudharabah Muqayadah Bank Muamalat Indonesia

    a. Prosedur Pembiayaan Mudharabah Muqayadah Bank Muamalat

    Indonesia

    Prosedur-prosedur yang dilakukan oleh nasabah dalam

    pengajuan pembiayaan mudharabah muqayadah pada Bank

    Muamalat Indonesia

    1. Nasabah yang selanjutnya disebut sebagai mudharib mengajukan

    usulan pembiayaan dengan mengisi formulir permohonan

    pembiayaan mudharabah muqayadah yang berisi nama, alamat,

    kode pos, telepon, nomer, KTP/SIM, melampirkan proposal yang

    membuat gambaran umum usaha rencana/prospek usaha, rincian

    dan rencana penggunaan dana, jumlah kebutuhan dana dan

    jangka waktu penggunaan dana, jaminan

  • 8/6/2019 skripsi muamallah

    17/37

    2. Dengan mengacu pada keterangan yang ditulis pada permohonan

    pembiayaan mudharabah muqayadah customer service

    memeriksa identitas mudharib dan proposal.

    3. Account officer atau marketing menganalisa kelayakan proposal

    yang diajukan pemilik proyek, historis usaha pemilik proyek baik

    dari segi kualitatif dan kuantitatif,

    4. Bagian administrasi pembiayan akan menganalisa badan hukum

    pemilik proyek dari segi yuridis, kelengkapan atau perizinan,

    keabsaan proyek dan bank checking. Hasil pemeriksaan

    (checking) bagian administrasi pembiayaan akan disampaikan

    kepada account officer. Selanjutnya bersamaan dengan analisa

    kualitatif dan kuantitatif account officer akan melakukan presentasi

    pada shahibul maal.

    5. Komite pembiayaan untuk memperoleh persetujuan.

    Bila proyek nasabah dianggap tidak layak, dan tidak memenuhi

    kriteria untuk dibiayai, maka proposal beserta seluruh dokumen

    harus dikembalikan pada pemilik proyek, dan account officer

    menyampaikan penolakan tersebut kepada pemilik proyek.

    Bila komite mengagap proposal tersebut layak untuk dibiayai

    maka komite akan memberikan persetujuan khususnya

    menyangkut

    a. Jangka waktu

    b. Mekanisme untuk mencari pemilik modal atau investor

    c. Bagi hasil antara pemilikan proyek modal atau investor

    d. Jasa pengelolaan untuk bank

  • 8/6/2019 skripsi muamallah

    18/37

    e. Kewajiban pemilik proyek

    f. Kewajiban pemilik modal / investor

    g. Kewajiban bank

    h. Risiko yang harus diantisipasi oleh pemilik modal

    i. Risiko yang dihadapi oleh pemilik proyek

    j. Risiko yang dihadapi oleh bank

    Berdasarkan persetujuan komite, account officer akan mengirimkan

    6. Surat Persetujuan Dari Pemilik Proyek. Surat ini menyatakan

    pendapat bank bahwa proyek ini cukup feasible, dan bank

    bersedia membantu pemilik proyek untuk mencarikan pemilik

    modal investor. Inti surat ini adalah meminta izin dari pemilik

    proyek untuk menawarkan proyek tersebut kepada pemilik

    modal/investor.

    7. Surat ini dapat diajukan kepada beberapa pemilik modal / investor

    seperti Yayasan Dana Pensiun, Dana Pensiun Lembaga

    Keuangan (DPLK) atau Dana Pensiun Pemberi Kerja (DPPK) atau

    lembaga asuransi yang menawarkan direct investment pada suatu

    proyek tertentu. Account officer akan melakukan presentasi

    (mewakili pemilik proyek) di hadapan para pemilik modal.

    8. Bila pemilik modal menganggap bahwa proposal tersebut feasible

    dan menarik maka pemilik modal dan account officer akan

    meninjau dan bertemu dengan pemilik proyek. Dalam hal ini bila

    pemilik modal masih membutuhkan beberapa informasi

    tambahan, maka pemilik modal dapat melakukan analisa ulang

    atas proyek tersebut. Bila setelah meninjau proyek tersebut maka

  • 8/6/2019 skripsi muamallah

    19/37

    proposal merasa kurang puas dan tidak tertarik pada proyek

    tersebut maka proposal yang diajukan oleh account officer dapat

    ditolak oleh pemilik modal, dan account officer dapat mencari

    pemilik modal lain/pemilik modal baru.

    9. Sebaliknya pemilik proyek juga dapat menyampaikan kepada

    account officer, bahwa pemilik proyek merasa kurang cocok

    (dalam berbagai hal) dengan pemilik modal. Dalam hal ini maka

    account officer dapat mencari pemilik modal llain/pemilik modal

    baru. Saat ini proses persetujuan baik dari pemilik proyek maupun

    dari pemilik modal sangat penting. Tercapainya kesepakatan

    kedua belah pihak banyak bergantung pada keterlibatan account

    officer untuk menjelaskan keuntungan maupun risiko yang akan

    dihadapi oleh kedua belah pihak.

    10. Pemilik proyek setuju dengan modal yang diberikan shahibul maal

    maka akad pembiayaan mudharabah muqayadah telah terjadi.

    11. Shahibul maal akan menanggung kerugian yang timbul secara

    proporsional dari pembiayaan yang dititipkan kepada mudharib,

    kecuali disebabkan karena mudharib melanggar akad perjanjian.

    Shahibul maal akan menerima dan mengakui kerugian tersebut

    setelah menerima, menilai, kembali dan menyampaikan hasil

    penilaiannya secara tertulis kepada mudharib. Shahibul maal

    hanya menanggung kerugian maksimum sebesar komitmen

    shahibul maal.

  • 8/6/2019 skripsi muamallah

    20/37

    12. Mudharib dan shahibul maal sepakat dan setuju melakukan

    perhitungan margin dalam pembiayaan pelaksanaan proyek yang

    disepakati antara mudharib dan shahibul maal

    13. Keterlambatan pembayaran bagi hasil mudharib wajib membayar

    denda kepada shahibul maal sebesar 0,03% dari kewajiban yang

    harus dibayar

    14. Mudharib hanya dapat melakukan penarikan pertama atas fasilitas

    pembiayaan sesuai dengan syarat yang ditentukan yaitu seluruh

    syarat-syarat akad telah dipenuhi dan mudharib telah

    menandatangani dokumen jaminan. Menyerahkan dokumen-

    dokumen pembuktian sehubungan dengan proyek tetapi tidak

    terbatas dokumen-dokumen pembuktian dari kontraktor/pihak

    ketiga, kecuali dokumen-dokumen sehubungan dengan

    pembayaran uang muka kepada kontraktor sehubungan dengan

    proyek. Menyerahkan kepada BMI bukti-bukti yang dapat diterima

    baik berupa invoice atau kuitansi atas pelaksanaan pekerjaan

    sehubungan dengan proyek yang sedang dan akan diselesaikan

    oleh kontraktor yang dilampiri dengan laporan-laporan kemajuan

    proyek dari kontraktor dan laporan kemajuan proyek yang

    ditandatangani oleh direksi. Syarat penarikan selanjutnya

    mudharib dapat melakukan penarikan selanjutnya apabila telah

    memenuhi syarat-syarat dan ketentuan seperti syarat penarikan

    pertama telah dipenuhi mengikat dan berlaku bagi mudharib tanpa

    ada suatu pengurangan, dan syarat-syarat tersebut senantiasa

    akan dianggap telah dikonfirmasikan oleh mudharib mengenai

  • 8/6/2019 skripsi muamallah

    21/37

    kelengkapannya untuk setiap penarikan fasilitas pembiayaan yang

    dilakukan berdasarkan ketentuan-ketentuan dalam akad

    15. Waktu penarikan para pihak sepakat dan setuju dan selanjutnya

    mudharib menyanggupi bahwa seluruh ketentuan persyaratan

    penarikan pertama sudah dipenuhi dalam waktu sepuluh hari kerja

    terhitung sejak tanggal penandatanganan akad

    16. Mudharib hanya dapat melakukan penarikan fasilitas pembiayaan

    apabila syarat dan ketentuan sudah terpenuhi yaitu :

    a. Mudharib telah memenuhi kebutuhan pra syarat

    b. Pemberitahuan penarikan harus menyebutkan jumlah dari

    setiap penarikan fasilitas pembangunan yang dikehendaki

    oleh mudharib disertai dengan alasan dan rincian

    penggunaan fasilitas pembiayaan dan dokumen-dokumen

    lainnya

    c. Setelah Bank Muamalat Indonesia memeriksa dan

    memasukan bahwa pemberitahuan penarikan telah sesuai

    dengan ketentuan akad maka BMI selambat-lambatnya pada

    pukul 16.00 dalam waktu 3 hari kerja sebelum tanggal

    penggunaan fasilitas sebagaimana disebutkan dalam

    pemberitahuan penarikan

    d. Pemberitahuan penarikan yang diterima BMI tidak dapat

    ditarik kembali atau dibatalkan sehingga pemberitahuan

    penarikan yang telah diterima BMI akan mengikat mudharib

    e. Selanjutnya shahibul maal akan mentransfer dana pada

    tanggal penggunaan fasilitas melalui kuring untuk dikreditkan

  • 8/6/2019 skripsi muamallah

    22/37

    ke dalam rekening yang ditunjuk oleh mudharib pada BMI,

    dana tersebut akan aktif pada hari kerja berikutnya

    f. Mudharib akan membayar ganti rugi kepada BMI dan kepada

    shahibul maal untuk ongkos-ongkos dan biaya-biaya serta

    kerugian yang diderita BMI dan shahibul maal sebagai akibat

    dibatalkan ditarik atau dicabutnya pemberitahuan penarikan

    oleh mudharib.

    g. Setelah berakhirnya masa penarikan,

    kewajiban shahibul maal untuk memberikan fasilitas

    pembiayaan berakhir.

    17. Shahibul maal dan BMI akan memuat dan memelihara pada

    pembukuannya suatu catatan/administrasi atas nama mudharib

    mengenai/sehubungan dengan penyediaan fasilitas catatan yang

    termaksud dalam akad. Dalam catatan/administrasi mana akan

    dicatat fasilitas pembiayaan yang telah diberikan pembayaran

    kembali pembiayaan pokok dan bagian pendapatan yang menjadi

    bagian shahibul maal atau kewajiban lainnya sehubungan dengan

    fasilitas pembiayaan yang telah diberikan, pembayaran kembali

    pembiayaan pokok dan bagian pendapatan yang menjadi bagian

    shahibul maal atau kewajiban lainnya sehubungan dengan

    fasilitas pembiayaan tersebut, serta perhitungan dan pembayaran

    jasa kepada BMI dan lain jumlah uang yang wajib dibayar oleh

    mudharib dan shahibul maal.

  • 8/6/2019 skripsi muamallah

    23/37

    Catatan administrasi yang dibuat oleh shahibul maal adalah

    merupakan buku sah dan mengikat terhadap mudharib mengenai

    jumlah pembiayaan pokok yang telah diterima mudharib.

    Catatan administrasi mempunyai kekuatan bukti sempurna dan

    mengikat di muka badan peradilan yang berwenang serta akan

    menjadi dasar bagi shahibul maal dalam menjalankan hak dan

    wewenangnya

    18. Mudharib wajib melakukan pembayaran kepada shahibul maal

    seluruh jumlah pembiayaan pokok dan bagian pendapatan yang

    menjadi bagian shahibul maal sampai lunas.

    Semua pembayaran oleh mudharib kepada shahibul maal harus

    dilakukan seutuhnya sesuai dengan kesepakatan tanpa ada

    potongan dalam bentuk apapun.

    Pembayaran berdasarkan akad ini harus ditransfer ke rekening

    Bank Muamalat Indonesia dan harus aktif selambat-lambatnya 1

    hari kerja sebelum tanggal jatuh tempo.

    19. Apabila mudharib terlambat melakukan pembayaran kepada

    shahibul maal, maka pembayaran tersebut harus dilakukan dalam

    kurun waktu yang disetujui oleh shahibul maal

    20. Mudharib melakukan pembayaran pembiayaan lebih awal dari

    tanggal jatuh tempo pembayaran. Pembayaran pembiayaan lebih

    awal ini akan mempersingkat jangka waktu pembiayaan

    21. Segala biaya berkenaan dengan penyiapan pembuatan dokumen

    transaksi, dokumen jaminan serta penandatanganan akad,

    publikasi tetapi tidak terbatas pada biaya konsultan hukum,

  • 8/6/2019 skripsi muamallah

    24/37

    notaris, biaya perjalanan, dan biaya komunikasi, sehubungan

    dengan akad ini menjadi beban mudahrib

    b. Akad-akad dalam Bank Muamalat Indonesia yang di Pakai dalam

    Implementasi Mudharabah Muqayadah Bank Muamalat Indonesia

    Akad investasi khusus yang ditetapkan dalam proposal pembiayaan

    yang telah disetujui adalah sebagai berikut :

    1. Seluruh biaya-biaya yang timbul dengan adanya pembiayaan ini

    menjadi beban mudharib.

    2. Pengikatan jaminan dilakukan dengan sempurna.

    3. Jaminan minimal 120% dari plafond

    4. Jaminan diasuransikan oleh bankier's Clause.

    5. Seluruh aktifitas rekening harus melalui Bank Muamalat

    Indonesia

    6. Seluruh aktifitas pembayaran hasil penjualan harus diketahui

    oleh shahibul maal dan melalui Bank Muamalat Indonesia

    7. Dari setiap pembayaran oleh hasil penjualan dan setelah

    dikurangi angsuran, mudharib wajib mengendapkan dananya

    sebesar 10%

    C. Analisa Data

    Konsep dan implemantasi mudharabah muqayadah yang dimiliki dan

    telah dilaksanakan oleh Bank Muamalat Indonesia mengacu pada rambu-

    rambu peraturan Bank Muamalat Indonesia. Bank Muamalat Indonesia bagi

    bank syariah di Indonesia memegang peranan tertinggi sebagai dewan

    pertimbangan dalam pengambilan keputusan terkait dengan kemurnian dan

    kehalalan dalam melakukan setiap transaksi perbankkan, maksudnya seluruh

  • 8/6/2019 skripsi muamallah

    25/37

    bank di Indonesia harus benar-benar bebas dari tramsaksi-transaksi yang

    haram.

    1. Analisis Konsep Mudharabah Muqayadah Pada Bank Muamalat

    Indonesia.

    Konsep mudharabah muqayadah pada Bank Muamalat Indonesia

    ditetapkan berdasarkan Fatwa Dewan Syariah Nasional. Penulis akan

    membahas konsep mudharabah muqayadah pada Bank Muamalat

    Indonesia antara lain :

    a. Proyek yang dibiayai oleh Bank Muamalat Indonesia adalah proyek

    yang hegiatannya tidak melanggar syriat Islam. Hal ini sudah sesuai

    dengan Fatwa Dewan Syariah Nasional No. 07/DSN-MUI/IV/2000.

    "Dimana mudharib berhak mengelola dana yang diterima dari bank

    tanpa campur tangan shahibul maal."

    b. Pembiayaan mudharabah muqayadah yang diberikan Bank

    Muamalat Indonesia khususnya penyerahan modal kepada mudharib

    yang diserahkan dalam bentuk uang tunai. Jadi modal yang diterima

    oleh mudharib jelas bentuknya dan wujudnya. Hal ini telah sesuai

    dengan Fatwa Dewan Syariah Nasional No. 07/DSN-MUI/IV/2000.

    Tentang pembiayaan mudharabah pada ketentuan umum yang

    menyatakan jumlah dana pembiayaan harus dinyatakan dengan jelas

    dalam bentuk tunai dan bukan piutang.

    c. Semua kerugian yang terjadi dalam proyek karena unsur ketidak

    sengajaan, lalai, menyalahi perjanjian ditanggung shahibul maal. Hal

    ini sudah sesuai dengan Fatwa Dewan Syariah Nasional No. 07/DSN-

  • 8/6/2019 skripsi muamallah

    26/37

    MUI/IV/2000. Tentang pemniayaan mudharabah pada ketentuan

    umum point enam.

    d. Pembiayaan mudharabah muqayadah yang diberikan Bank

    Muamalat Indonesia mudharib harus memberikan jaminan minimal

    120% dari total plafond. Hal ini tidak sesuai dengan Fatwa Dewan

    Syariah Nasional No. 07/DSN-MUI/IV/2000. Tentang pembiayaan

    mudharabah pada ketentuan umum point tujuh. "Pada prinsipnya

    dalam pembiayaan mudharabah tidak ada jaminan namun agar

    mudharib tidak melakukan penyimpangan LKS meminta jaminan dari

    mudharib atau pihak ketiga. Jaminan ini hanya dapat dicairkan

    apabila mudharib terbukti melakukan pelanggaran terhadap hal-hal

    yamg telah disepakati bersama dalam akad."

    Pada dasarnya diperbolehkan meminta jaminan kepada

    mudharib dalam kondisi situasi tertentu. Jadi shahibul maal dapat

    meminta jaminan sebagai jaminan modal mudharabah dari mudharib

    dalm bentuk rumah, tanah, dan surat-surat berharga lainnya. Tapi

    pada pembiayaan mudharabah muqayadah ini jaminan yang diminta

    oleh bank melebihi pinjaman yang diberikan oleh bank kepada

    mudharib.

    e. Pembagian bagi hasil pada pembiayaan mudharabah muqayadah

    sudah ditentukan berdasarkan akad awal dalam bentuk nominal. Hal

    ini tidak sesuai dengan Fatwa Dewan Syariah Nasional No. 07/DSN-

    MUI/IV/2000. Tentang pembiayaan mudharabah pada ketentuan

    umum point tiga dan delapan serta dalam rukun dan syarat

    pembiayaan mudharabah point empat butir b. Ketentuan bagi hasil

  • 8/6/2019 skripsi muamallah

    27/37

    pada pembiayaan mudharabah muqayadah yang seharusnya

    berdasarkan kesepakatan dalam bentuk prosentase.

    f. Biaya opersional pada pembiayaan mudharabah muqayadah

    dibabankan kepada mudharib. Hal imi sudah sesuai dengan Fatwa

    Dewan Syariah Nasional No. 07/DSN-MUI/IV/2000. Tentang

    pembiayaan mudharabah pada ketentuan umum point sembilan.

    2. Analisis Implementasi Mudharabah Muqayadah Pada Bank Muamalat

    Indonesia

    Sehubungan dengan peraturan yang ada di dalam Perbankan

    bahwa nasabah pembiayaan bersifat rahasia, maka Bank Muamalat

    Indonesia tidak dapat memberikan data nasabah pembiayaan. Guna

    memperoleh data riil tentang pembiayaan Mudharabah Muqayadah maka

    penulis menghubungi secara langsung salah satu nasabah pembiayaan

    Mudharabah Muqayadah.

    Berdasarkan data yang diperoleh dari nasabah tersebut, maka

    penulis akan melakukan analisis dengan teori yang ada. Sehubungan

    dengan keterbatasan waktu, maka penulis melakukan wawancara pada

    nasabah dan dari hasil wawancara penulis akan membahas tiga point

    yang menurut penulis ini sangat penting untuk mengetahui implementasi

    Mudharabah Muqayadah pada Bank Muamalat Indonesia.

    Dari hasil wawancara tersebut, penulis mendapat informasi dari

    nasabah bahwa bagi hasil yang harus dibayar oleh nasabah terlalu tinggi

    dan ditentukan dengan nominal pada awal terjadi akad. Hal ini sangat

    tidak sesuai karena seharusnya bagi hasil ditentukan berdasarkan

    prosentase dari laba bersih proyek usaha.

  • 8/6/2019 skripsi muamallah

    28/37

    Bank mendapatkan fee yang harus dibayar oleh nasabah sebesar

    2% dari nominal pembiayaan atau plafond dan dicicil selama 10 bulan

    pada tahun pertama. Jadi apabila nasabah memperoleh realisasi

    pembiayaan sebesar Rp. 500.000.000,- maka fee yang harus dibayar

    oleh nasabah adalah Rp. 10.000.000,- (2% x Rp. 500.000.000,-).

    Menurut wacana penulis pembebanan fee ini tidak sesuai dengan

    apa yang telah dijelaskan dalam AAOIFI dan keempat madzab yang

    membolehkan adanya pembebanan fee tersebut dengan syarat

    memberikan manfaat pada transaksi. Apabila fee ditetapkan dalam

    bentuk prosentase 2% fee di sini sama saja dengan provisi kredit yang

    dibebankan oleh Bank Konvensional pencairan kredit. Berdasarkan

    ketentuan AAOIFI, bank tidak boleh menerima commitment fee dari

    nasabah atas penggandaan atau penyediaan fasilitas piutang

    Mudharabah Muqayadah.

    D. Tabulasi Kesesuaian Konsep dan Implementasi Mudharabah

    Muqayadah Pada Bank Muamalat Indonesia

    Tabel kesesuaian konsep dan implementasi Mudharabah Muqayadah

    pada Bank Muamalat Indonesia dengan Fatwa Dewan Syariah Nasional.

    NO

    ITEM DALAM

    MUDHARABAHMUQAYADAH

    FATWA DEWAN

    SYARIAH NASIONAL

    IMPLEMENTASI

    MUDHARABAHMUQAYADAH

    KESESUAI-

    AN

    1. Jenis usaha Fatwa Dewan SyariahNasional No. 7/DSN-MUI/IV/2000 tentangPembiayaanMudharabah PadaKetentuan UmumPembiayaanMudharabah point ke 4,yaitu Mudharibbolehmelakukan berbagai

    macam usaha yang

    Usaha sesuaidengansyariah dandisepakatibersama

    Sesuai

  • 8/6/2019 skripsi muamallah

    29/37

    telah disepakatibersama dan sesuai

    dengan syariah; danLKS tidak ikut sertadalam managemenperusahaan atau proyektetapi mempunyai hakuntuk melakukanpembinaan danpengawasan

    2. Modal Fatwa Dewan SyariahNasional No. 7/DSN-MUI/IV/2000 tentangPembiayaan

    Mudharabah PadaKetentuan UmumPembiayaanMudharabah point ke 5,yaitu Jumlah danapembiayaan harusdinyatakan dengan jelasdalam bentuk tunai danbukan piutang

    Modal dalambentuk tunai

    Sesuai

    3. Kerugian Fatwa Dewan SyariahNasional No. 7/DSN-MUI/IV/2000 tentangPembiayaanMudharabah PadaKetentuan UmumPembiayaanMudharabah point ke 6,yaitu LKS sebagaipenyedia danamenanggung semuakerugian akibat darimudharabah kecuali jikamudharib (nasabah)

    melakukan kesalahanyang disengaja, lalai,atau menyalahiperjanjian.

    Ditanggungoleh shahibulmaal

    Sesuai

    4. Jaminan Fatwa Dewan SyariahNasional No. 7/DSN-MUI/IV/2000 tentangPembiayaanMudharabah PadaKetentuan UmumPembiayaanMudharabah point ke 7,

    yaitu Pada prinsipnya,

    Minimaljaminansebesar 120%daripembiayaan

    Tidaksesuai

  • 8/6/2019 skripsi muamallah

    30/37

    dalampembiayaanmudharabah tidak ada

    jaminan, namun agarmudharib tidakmelakukanpenyimpangan, LKSdapat meminta jaminandari mudharibataupihak ketiga. Jaminanini hanya dapatdicairkan apabilamudharibterbuktimelakukan pelanggaranterhadap hal-hal yang

    telah disepakatibersama dalam akad.

    5. Bagi hasil Fatwa Dewan SyariahNasional No. 7/DSN-MUI/IV/2000 tentangPembiayaanMudharabah PadaKetentuan UmumPembiayaanMudharabah point ke 3yang didalamnya berisiJangka waktu usaha,tatacara pengembaliandana, dan pembagiankeuntungan ditentukanberdasarkankesepakatan keduabelah pihak (LKS danpengusaha dan point 8yaitu Kriteriaperusahaan, prosedurpembiayaan, danmekanisme pembagian

    keuntungan diatur olehLKS denganmemperhatikan fatwaDSN dan selainketentuan umum padarukun dan syaratpembiayaanmudharabahmuqayadah point 4 butirb juga ada ketentuanyang menyatakan bagihasil harus dalam

    bentuk prosentase, yaitu

    Bagi hasilditentukan diawal akaddalam bentuknominal

    Tidaksesuai

  • 8/6/2019 skripsi muamallah

    31/37

    bagian keuntunganproposional bagi setiap

    pihak harus diketahuidan dunyatakan padawaktu kontrakdisepakati dan harusdalam bentuk prosentasi(nisbah) darikeuntungan sesuaikesepakatan.Perubahan nisbah harussesuai kesepakatan.

    6. Biaya Fatwa Dewan SyariahNasional No. 7/DSN-

    MUI/IV/2000 tentangPembiayaanMudharabah PadaKetentuan UmumPembiayaanMudharabah point ke 9yang menyatakan biayaoperasional dibebankankepada midharib.

    Biayaoperasional

    ditanggungmudharib

    Sesuai

    E. Hasil Wawancara

    Penulis wawancara dengan karyawan Bank Muamalat Indonesia

    bagian marketing dan produk. Dari hasil wawancara dengan bapak Danni

    Budianto, MCL dapat penulis laporkan sebagai berikut :

    1. Prosedur pembiayaan mudharabah muqayadah pada Bank

    Muamalat Indonesia diperuntukan bagi nasabah yang memenuhi

    persyaratan dan dengan tujuan untuk mengembangkan usaha.

    Sebelum memperoleh pembiayaan nasabah harus memenuhi syarat sebagai

    berikut :

    a. Mengisi formulir pengajuan pembiayaan

    b. Menyerahkan KTP dan kartu tanda penduduk

  • 8/6/2019 skripsi muamallah

    32/37

    c. Melampirkan proposal yang memuat gambaran umum usaha,

    rencana/prospek usaha, rincian dan rencana penggunaan dana,

    jumlah kebutuhan dana dan jangka waktu penggunaan dana

    d. Legalitas usaha meliputi akta pendirian usaha, surat ijin perusahaan

    dan tanda daftar perusahaan

    e. Laporan keuangan seperti neraca dan laporan laba rugi data

    persediaan terakhir data penjualan dan foto copy rekening bank

    2. Pokok-pokok yang diperjanjinkan dalam akad :

    a. Seluruh biaya-biaya yang timbul dengan adanya pembiayaan ini

    menjadi beban mudharib.

    b. Pengikatan jaminan dilakukan dengan sempurna.

    c. Jaminan minimal 120% dari plafond

    d. Jaminan diasuransikan oleh bankier's Clause.

    e. Seluruh aktifitas rekening harus melalui Bank Muamalat Indonesia

    f. Seluruh aktifitas pembayaran hasil penjualan harus diketahui oleh

    shahibul maal dan melalui Bank Muamalat Indonesia

    g. Dari setiap pembayaran oleh hasil penjualan dan setelah dikurangi

    angsuran, mudharib wajib mengendapkan dananya sebesar 10%

    3. Produk mudharabah muqayadah yang ada di Bank Muamalat Indonesia

    ada 2 yaitu mudharabah muqayadah on balance sheet dan

    mudharabah muqayadah off balance sheet.

    4. Bank meminta jaminan sebesar 120% dari batas pembiayaan.

    5. Sistem bagi hasil dalam bentuk prosentase sesuai dengan kesepakatan

    antara pemilik dana dengan shahibul maal.

  • 8/6/2019 skripsi muamallah

    33/37

    6. Apabila dalam usaha terjadi kerugian dengan faktor secara tidak

    sengaja semua kerugian di tanggung oleh pemilik dana.

    7. Kriteria usaha ditentukan nasabah, namun prosedur pembiayaan

    mudharabah muqayadah yang menentukan bank.

    8. Biaya operasional di bebankan mudharib.

    9. Dalam pembiayaan mudharabah muqayadah jangka waktu yang

    ditentukan 1 sampai dengan 2 tahun atau sesuai dengan kesepakatan.

    Selain dengan pihak bank penulis juga wawancara dengan

    nasabah hasil dari wawancara tersebut adalah sebagai berikut :

    1. Menurut nasabah prosedur pembiayaan mudharabah muqayadah

    mudah tidak dipersulit.

    2. Menurut nasabah akadnya tidak membebankan tapi jaminan yang

    diminta oleh bank terlalu besar di atas jumlah pembiayaan.

    3. Fee 2% dari plafon yang dibayarkan pada 10 bulan pertama itu terlalu

    tinggi karena dihitung sebelum laba bersih.

    4. Apabila terjadi kerugian karena faktor tidak sengaja semua ditanggung

    pemilik dana.

    5. Sistem bagi hasil menurut nasabah masih sama dengan bank

    konvensional karena bagi hasil sudah ditentukan dalam bentuk nominal

    itu juga di awal perjanjian bukan setelah mudharib mendapatkan laba

    bersih.

    Belum begitu syariah karena masih ada yang condong dengan kredit di bank

    konvesional

  • 8/6/2019 skripsi muamallah

    34/37

    BAB V

    PENUTUP

    A. Kesimpulan

    Setelah penulis mengadakan penelitian, penelaahan, dan

    pembahasan secukupnya terhadap masalah-masalah yang ditarik pada

    konsep dan implementasi Mudharabah Muqayadah pada pengelolaan dana

    investasi terikat di Bank Muamalat Indonesia maka dapat diambil kesimpulan

    bahwa :

    1. Konsep dan implememtasi mudharabah muqayadah pada pengelolaan

    dana investasi terikat di Bank Muamalat Indonesia berpedoman pada

    Fatwa Dewan Syariah Nasional dan dalam menjalankan produknya Bank

    Muamalat Indonesia selalu berkonsultasi pada Dewan Pengawas

    Syariah.

    2. Konsep dan implememtasi udharabah muqayadah pada pengelolaan

    dana investasi terikat di Bank Indonesia Tbk. diliat dari jenis usaha di

    tentukan oleh pemilik modal, modal yang diberikan dalam bentuk tunai,

    kerugian di tanggung oleh pemilik dana, biaya operasional dibebankan

    pada mudharib, dan prosedur pengajuan pembiayaan sudah sesuai

    dengan Fatwa Dewan Syariah Nasional No. 07/DSN-MUI/IV/2000. Tapi

    berdasarkan hasil penelitian masih ada yang tidak sesuai dengan Fatwa

    Dewan Syariah Nasional No. 07/DSN-MUI/IV/2000 antara lain adalah

    sistem bagi hasil dan jaminan.

  • 8/6/2019 skripsi muamallah

    35/37

    B. Saran

    Sebelum penulis mengakiri skripsi ini, agar PT Bank Muamalat

    Indonesia Tbk dapat mengimplementasikan dengan optimal transaksi

    pembiayaan mudharabah muqayadah sehingga lebih produktif efektif, efisien

    dan sesuai dengan Fatwa Dewan Syariah Nasional No. 07/DSN-

    MUI/IV/2000 khususnya dalam melayani nasabah pembiayaan mudharabah

    muqaydah, maka penulis perlu memberikan saran-saran sebagai berikut :

    1. Bank dalam menetapkan kebijakan hendaknya selalu berpedoman pada

    Fatwa Dewan Syariah Nasional agar dalam pelaksanaan operasional

    tidak menyimpang dari prinsip-prinsip syariah.

    2. Agar tidak ada pihak yang merasa dizhalimin dalam menentukan bagi

    hasil hendaknya disepakati antara kedua belah pihak dan berbentuk

    prosentase. Sistem bagi hasilnya dihitung setelah proyek mendapat

    keuntungan yang dikurangi dengan biaya-biaya yang dikeluarkan

    mudharib.

    3. Dalam menetapkan fee sebaiknya ditentukan berdasarkan prosentase

    dari hasil laba bersih yang diterima mudharib dari proyek.

    4. Bank dalam mengambil jaminan hendaknya jangan melebihi jumlah

    pembiayaan yang diterima mudharib.

  • 8/6/2019 skripsi muamallah

    36/37

    DAFTAR PUSTAKA

    Depag RI, Al-Qur'an dan Terjemahan, Asy-Syifa, Semarang.

    Adiwarman Karim, S.E., M.B.A, M.A.E.P., Bank Islam Analisis Fiqih danKeuangan, Edisi Kedua, PT Raja Grafindo persada, Jakarta, 2004.

    Affandi Khozin, Kualitatif Dasar-dasar Penelitian, Surabaya, Usaha OffsetPrinting, 1993.

    Agus Harjito dan Martono, Manajemen Keuangan, Ediasi empat, Ekonosia,

    Jogjakarta, 2004.

    Antonio, Syafii Bank Syariah Suatu Pengenalan Umum, Tazkia Institute, Jakarta,2000.

    Bank Syariah Wacana Ulama dan Cendikiawan, BI-Tazkia Institute,Jakarta, 1999.

    Bank Syariah, Tazkia Institute, Jakarta, 1999.

    Bank Syariah Dari Teori Ke Praktek, Gema Insani, Jakarta.

    Annual Report Bank Muamalat Indonesia, 2005.

    Himpunan Fatwa Dewan Syariah Nasional Untuk Lembaga Untuk LembagaKeuangan Syariah, 2000, Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Nasionaldan Bank Indonesia, Jakarta.

    Ikatan Akuntansi Indonesia, PSAK No 59-Pernyataan Standar AkuntasiKeuangana-Akuntasi Perbankan Syariah.

    Muhammad, Sistem dan Prosedur Opersional Bank Syariah, UII Press,Yogyakarta, 2003.

    Kontruksi Mudharabah, Pusat Studi Ekonomi Islam Muhamad,STISYogyakarta, Yogyakarta, 2003.

    Dasar-dasar Teori Keuangan Islami, UII Pres, Jogjakarta, 2002.

    Moleong L.J., Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung, PT Remaja Rosdakarya,2000.

    Sunarto Zulkifli, Panduan Praktis Transaksi Perbankan Syariah, Edisi Kedua,Zikrul Hakim, Jakarta, 2004.

    Sutopo, HB., Metodologi Penelitian Kualitif II, Surakarta, UNS Press, 1990.

  • 8/6/2019 skripsi muamallah

    37/37

    Training Financing 1, Muamalat Institute, Jakarta.

    Tim pengembangan perbankann syariah Insititute Bankir Indonesia, BankSyariah: Konsep, Produk dan Implementasi Opersional, Djambatan,Jakarta, 2003.

    www.medanbisnisonline.com 30 Des 2005.

    www.pikiran rakyat.com.

    Wahbah Zuahaily, Al-Fiqh Al-Islami wa adiollatuhu, 1989.

    www.bankmuamalat.co.id

    www.muamalatinsiturte.com