skripsi kemampuan kognitif

116
UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF MENGKLASIFIKASI MELALUI MEDIA BOLA PADA ANAK USIA DINI KELOMPOK B USIA 4 TAHUN DI PAUD BHAKTI PERTIWI BOJA KECAMATAN BOJA KABUPATEN KENDAL TAHUN AJARAN 2012/2013 SKRIPSI Disusun Oleh : ELOK ILMA 10159061 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ANAK USIA DINI FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN IKIP PGRI SEMARANG 2013

Upload: kikey-wulans

Post on 22-Nov-2015

326 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF MENGKLASIFIKASI MELALUI MEDIA BOLA PADA ANAK USIA DINI BY ELOK ILMA

TRANSCRIPT

  • UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF MENGKLASIFIKASI MELALUI MEDIA BOLA PADA ANAK USIA DINI KELOMPOK B

    USIA 4 TAHUN DI PAUD BHAKTI PERTIWI BOJA KECAMATAN BOJA KABUPATEN KENDAL

    TAHUN AJARAN 2012/2013

    SKRIPSI

    Disusun Oleh :

    ELOK ILMA 10159061

    PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

    FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

    IKIP PGRI SEMARANG

    2013

  • 2

    UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF MENGKLASIFIKASI MELALUI MEDIA BOLA PADA ANAK USIA DINI KELOMPOK B

    USIA 4 TAHUN DI PAUD BHAKTI PERTIWI BOJA KECAMATAN BOJA KABUPATEN KENDAL

    TAHUN AJARAN 2012/2013

    SKRIPSI

    Ditujukan Kepada Fakultas Ilmu Pendidikan IKIP PGRI Semarang

    Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Dalam Menyelesaikan

    Program Sarjana Pendidikan Anak Usia Dini

    Disusun Oleh :

    ELOK ILMA 10159061

    PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

    FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

    IKIP PGRI SEMARANG

    2013

  • 3

    HALAMAN PERSETUJUAN

    SKRIPSI Skripsi dengan judul Upaya Meningkatkan Kemampuan Kognitif Mengklasifikasi Melalui Media Bola Pada Anak Usia Dini Kelompok B Usia 4 Tahun di PAUD Bhakti Pertiwi Boja Kecamatan Boja Kabupaten Kendal Tahun Ajaran 2012/2013.

    Yang disusun dan diajukan oleh

    ELOK ILMA

    10159061

    Telah disetujui oleh pembimbing

    Pada tanggal : 18 Juli 2013

    Pembimbing I Pembimbing II

    Kristanto, S.Pd., M.Pd. Dwi Prasetiyawati D.H, S.Pd. M.Pd.

    NPP. 0472021160 NPP.108401280

    ii

  • 4

    HALAMAN PENGESAHAN

    SKRIPSI

    Skripsi dengan judul Upaya Meningkatkan Kemampuan Kognitif Mengklasifikasi Melalui Media Bola Pada Anak Usia Dini Kelompok B Usia 4 Tahun di PAUD Bhakti Pertiwi Boja Kecamatan Boja Kabupaten Kendal Tahun Ajaran 2012/2013, disusun oleh Elok Ilma, NPM 10159061 telah diujikan dihadapan Sidang Panitia Ujian Skripsi Fakultas Ilmu Pendidikan IKIP PGRI Semarang.

    Pada Hari : Jumat

    Tanggal : 26 Juli 2013

    Panitia Ujian,

    Ketua, Sekretaris,

    Dra. M Th. S.R. Retnaningdyastuti, M.Pd Agung Prasetyo, S.Psi., M.Pd.,Psi NIP. 195306031981032001 NPP. 046901158

    Penguji I : Kristanto, S.Pd., M.Pd (..) NPP. 0472021160

    Penguji II : Dwi Prasetiyawati D.H, S.Pd.,M.Pd (..) NPP.108401280

    Penguji II : Agung Prasetyo, S.Psi., M.Pd.,Psi (..) NPP. 04690115

    iii

  • 5

    PERNYATAAN KEASLIAN PENULISAN

    Yang bertanda tangan dibawah ini :

    Nama : Elok Ilma

    NPM : 10159061

    Fakultas / Program studi : FIP / PG PAUD

    Menyatakan bahwa yang ditulis didalam skripsi yang berjudul Upaya

    Meningkatkan Kemampuan Kognitif Mengklasifikasi Melalui Media Bola Pada

    Anak Usia Dini Kelompok B Usia 4 Tahun di PAUD Bhakti Pertiwi Boja

    Kecamatan Boja Kabupaten Kendal Tahun Ajaran 2012/2013 benar-benar hasil

    karya sendiri, bukan merupakan pengambilan tulisan dan pikiran orang lain yang

    saya akui sebagai tulisan atau pikiran saya.

    Apabila dikemudian hari terbukti atau dibuktikan skripsi ini hasil jiplakan, saya

    bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut.

    Boja, 17 Juli 2013

    Elok Ilma

    NPM. 10159061

    iv

  • 6

    MOTTO DAN PERSEMBAHAN

    MOTTO

    1. Tidak ada perjuangan yang sia-sia.

    2. Kegagalan adalah kesuksesan yang tertunda.

    3. Pendidikan anak usia dini adalah fondasi yang kuat bagi perkembangan anak

    dalam mengarungi samudra kehidupan.

    PERSEMBAHAN

    Skripsi ini dipersembahkan kepada:

    1. Kedua orang tua saya, Alm. Bpk. Samani dan Ibu Yunichah serta saudaraku

    yang selalu memberikan dorongan dan doa kepada saya.

    2. Kakakku Chalifah dan Achmad Novian Fajri yang selalu memberi semangat

    dalam membuat skripsi.

    3. Pamanku tercinta Pak oteh Muhyar Dinet, yang telah memberikan bantuan

    bayak sekali baik moril maupun materiil untuk belajar.

    4. Keluarga Besar KH. Abdul Hamid dan Datuk H. Achmad Busri yang selalu

    memberikan perhatian dan dukungan dalam menyelesaikan skripsi.

    5. Rekan-rekan semua senasib dan seperjuangan FIP PG PAUD IKIP Semarang

    Tahun 2013.

    6. Almamater yang tercinta, IKIP PGRI Semarang.

    7. Pembaca yang budiman.

    v

  • 7

    KATA PENGANTAR

    Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kekuatan pada

    penulis dan tidak satupun ungkapan yang bisa menggambarkan rasa syukur atas

    terselesainya skripsi dengan judul Upaya Meningkatkan Kemampuan Kognitif

    Mengklasifikasi Melalui Media Bola Pada Anak Usia Dini Kelompok B Usia 4

    Tahun di PAUD Bhakti Pertiwi Boja Kecamatan Boja Kabupaten Kendal Tahun

    Ajaran 2012/2013, sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar

    sarjana Pendidikan Anak Usia Dini IKIP PGRI Semarang.

    Penyusun skripsi ini tidak lepas dari bantuan dan bimbingan dari berbagai

    pihak, untuk itu dalam kesempatan ini penulis mengungkapkan terimakasih yang

    sebesar-besarnya kepada :

    1. Dr. Muhdi, SH, M.Hum, Selaku Rektor IKIP PGRI Semarang yang telah

    member kesempatan dan peluang bagi penulis untuk menuntut ilmu di

    lembaga ini.

    2. Dra. M. Th. S.R. Retnaningdyastuti, M.Pd, Selaku Dekan FIP PAUD IKIP

    PGRI Semarang yang telah memberikan ijin melakukan penelitian.

    3. Agung Prasetyo, S.Psi, M.Pd.,Psi Selaku Ketua Progdi PG PAUD FIP IKIP

    PGRI Semarang yang telah menyetujui judul penelitian ini.

    4. Kristanto,S.Pd.,M.Pd. Selaku Pembimbing I yang telah memberikan motivasi

    dalam menyusun skripsi ini serta memberikan bimbingan pengarahan serta

    dorongan hingga terselesainya penulisan skripsi ini.

    5. Dwi Prasetiyawati D.H, S.Pd.,M.Pd Selaku Pembimbing II yang telah

    memberikan motivasi dan saran dalam menyusun skripsi ini serta

    memberikan bimbingan dan pengarahan serta dorongan hingga terselesainya

    penulisan skripsi ini.

    6. Tim Penguji Ujian Penelitian Tindakan Kelas Fakultas Ilmu Pendidikan IKIP

    PGRI Semarang.

    vi

  • 8

    7. Seluruh Dosen IKIP PGRI Semarang yang telah memberikan bekal ilmu

    selama ini.

    8. Kepala PAUD Bhakti Pertiwi yang telah memberi ijin dan bantuan suport /

    materi dalam penyusunan PTK.

    9. Pak Oteh Muhyar Dinet yang telah memberikan bantuan bayak sekali baik

    moril maupun materiil untuk belajar.

    10. Semua teman fakultas ilmu pendidikan khususnya PG PAUD Tahun 2013

    11. Semua pihak yang telah membantu selama proses pembuatan skripsi ini yang

    tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

    Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam menyusun skripsi ini belum

    sempurna masih banyak kekurangannya, oleh karena itu penulis mengharap kritik

    dan saran yang bersifat membangun dari siapapun untuk perbaikan dan

    kesempurnaan penyusunan skripsi ini.

    Semarang, Juli 2013

    Penulis

    vii

  • 9

    ABSTRAK

    ELOK ILMA, 10159061. Upaya Meningkatkan Kemampuan Kognitif

    Mengklasifikasi Melalui Media Bola Pada Anak Usia Dini Kelompok B Usia 4 Tahun di PAUD Bhakti Pertiwi Boja Kecamatan Boja Kabupaten Kendal Tahun Ajaran 2012/2013. Pembimbing I Kristanto,S.Pd.,M.Pd. M.Pd, Pembimbing II Dwi Prasetiyawati D.H, S.Pd., M.Pd.

    Penelitian ini dibuat karna pembelaran yang dilakukan masih mengunakan media lembar kerja sehingga membuat anak minat belajarnya rendah. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan kognitif mengklasifikasi benda pada anak karena melalui kegiatan kognitif mengklasifikasi benda anak dapat belajar secara langsung dan nyata. Kemampuan kognitif mengklasifikasi benda pada Anak Usia Dini umumnya relative kurang karena kegiatan kognitif mengklasifikasi benda jarang dilakukan sehingga pembelajaran kognitif mengklasifikasi belum optimal. Seperti yang terjadi pada anak PAUD Bhakti Pertiwi Boja Kecamatan Boja, kegiatan mengklasifikasi benda jarang dilakukan, metode yang digunakan masih monoton.Dengan mengunakan media bola adalah salah satu alternatif yang dapat digunakan untuk pembelajaran kognitif mengklasifikasi benda, karena melalui kegiatan kognitif mengklasifikasi benda, anak bisa menemukan hal-hal yang baru dan rasa ingin tahu anak bertambah besar sehingga pengetahuan anak akan lebih banyak.

    Penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas yang terdiri dari dua siklus, terdiri dari 4 tahapan : 1) perencanaan, 2) pelaksanaan tindakan, 3) observasi, 4) refleksi. Subyek dalam penelitian ini adalah anak kelompok B PAUD Bhakti Pertiwi Boja Kecamatan Boja. Metode yang digunakan adalah metode pemberian tugas, observasi, dan alat untuk pengumpulan data adalah lembar observasi.

    Berdasarkan hasil penelitian, setelah dilakukan tindakan dengan menerapkan strategi mengklasifikasi melalui media bola, dapat diketahui bahwa kemampuan kognitif mengklasifikasi benda anak PAUD Bhakti Pertiwi Boja Kecamatan Boja terbukti mengalami peningkatan. Berdasarkan hasil tindakan yang dilakukan dapat dinyatakan bahwa upaya meningkatkan kemampuan kognitif mengklasifikasi melalui media bola. Sebelum tindakan rata-rata yang diperoleh 20% anak yang mampu, pada siklus 1 57% anak yang mampu dan pada siklus II meningkat menjadi 81% anak yang mampu.

    Kata kunci : kognitif, megklasifikasi benda, media bola.

    viii

  • 10

    DAFTAR ISI

    Cover Judul Dalam .................................................................................. i

    Lembar Persetujuan ................................................................................. ii

    Lembar Pengesahan ................................................................................. iii

    Surat Pernyataan Keaslian Tulisan ........................................................... iv

    Motto dan Persembahan ........................................................................... v

    Kata Pengantar ......................................................................................... vi

    Abstrak .................................................................................................... viii

    Daftar Isi .................................................................................................. ix

    Daftar Tabel ............................................................................................. xii

    Daftar Grafik ........................................................................................... xiii

    Daftar Gambar ......................................................................................... xiv

    BAB I PENDAHULUAN ................................................................... 1

    A. Latar Belakang .................................................................. 1

    B. Identifikasi Masalah ........................................................... 3

    C. Pembatasan Masalah .......................................................... 4

    D. Perumusan Masalah............................................................ 4

    E. Tujuan Penelitian ............................................................... 4

    F. Manfaat Penelitian ............................................................. 5

    BAB II KAJIAN TEORI DAN HEPOTESIS TINDAKAN .................. 7

    A. Kajian Teori ....................................................................... 7

    1. Hakikat Kognitif ........................................................... 7

    ix

  • 11

    a. Pengertian Kognitif ................................................. 7

    b. Tahapan Perkembangan Kognitif ............................ 8

    c. Karakteristik Perkembangan Kognitif 4-6 tahun ...... 9

    d. Faktor yang mempengaruhi perkembangan kognitif 10

    e. Pendekatan kognitif 4-6 tahun ................................. 11

    f. Upaya meningkatkan kognitif klasifikasi benda ...... 12

    2. Hakikat AUD ............................................................... 13

    a. Pengertian AUD ..................................................... 13

    b. Karakteristik Perkembangan AUD .......................... 14

    c. Faktor yang mempengaruhi perkembangan AUD .... 16

    d. Tahapan Perkembangan Anak 4-6 tahun ................. 19

    3. Hakikat Madia Bola ...................................................... 20

    a. Pengertian Media .................................................... 20

    b. Media Bola ............................................................ 21

    c. Fungsi dan Tujuan Penerapan dalam Perkembangan

    Kognitif .................................................................. 22

    d. Syarat-syarat dalam perkembangan kognitif ........... 23

    B. Penelitian yang Relevan ..................................................... 24

    C. Korelasi Variabel ............................................................... 25

    D. Kerangka Berfikir............................................................... 27

    E. Hepotesis Tindakan ............................................................ 27

    BAB III METODE PENELITIAN ......................................................... 28

    A. Setting Penelitian ............................................................... 26

    1. Waktu Penelitian .......................................................... 26

    2. Tempat Penelitian ......................................................... 26

    B. Subjek Penelitian ................................................................ 26

    C. Sumber Data ...................................................................... 27

    D. Teknik dan Alat Pengumpulan Data ................................... 27

    E. Validasi Data ...................................................................... 29

    x

  • 12

    F. Analisis Data ...................................................................... 32

    G. Indikator Kinerja ................................................................ 32

    H. Prosedur Penelitian ............................................................. 33

    BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ......................... 36

    A. Deskripsi Hasil Penelitian ................................................. 36

    1. Gambaran Umum ........................................................ 36

    a. Profil Sekolah .................................................. 36

    b. Sarana dan Prasarana ...................................... 37

    c. Kondisi Guru .................................................. 37

    d. Kondisi Siswa ................................................. 38

    e. Proses Pembelajaran ....................................... 38

    2. Deskripsi Pra Siklus .................................................... 39

    3. Deskripsi Siklus I ........................................................ 40

    a. Perencanaan ..................................................... 40

    b. Pelaksanaan ..................................................... 41

    c. Observasi ......................................................... 46

    d. Refleksi ........................................................... 48

    4. Deskripsi Siklus II ....................................................... 48

    a. Perencanaan ..................................................... 49

    b. Pelaksanaan ..................................................... 49

    c. Observasi ......................................................... 55

    d. Refleksi ............................................................ 57

    B. Pembahasan ..................................................................... 57

    BAB V PENUTUP ............................................................................. 62

    A. Simpulan ..................................................................... 62

    B. Saran ........................................................................... 63

    DAFTAR PUSTAKA ............................................................................. 64

    LAMPIRAN

    xi

  • 1

    DAFTAR TABEL

    Tabel 3.1 Tabel Skor ........................................................................ 30

    Tabel 3.2 Tabel Prosedur Penelitian .................................................. 34

    Tabel 4.1 Hasil Kemampuan Kognitif Mengklasifikasi Anak

    Kondisi Awal ................................................................... 39

    Tabel 4.2 Hasil Prosentase Kemampuan Kognitif Mengklasifikasi

    Anak Siklus I .................................................................... 46

    Tabel 4.3 Hasil Prosentase Aktifitas Guru dan Anak Siklus I ............ 48

    Tabel 4.4 Hasil Prosentase Kemampuan Kognitif Mengklasifikasi

    Anak Siklus II ................................................................... 55

    Tabel 4.5 Hasil Prosentase Aktifitas Guru dan Anak Siklus II ........... 57

    Tabel 4.6 Hasil Prosentase Kemampuan Kognitif Mengklasifikasi

    Anak Prasiklus,Siklus I,Siklus II ....................................... 60

    xii

  • 2

    DAFTAR GRAFIK

    Grafik 4.1 Hasil Siklus I Kognitif Mengklasifikasi Siklus I ................ 46

    Grafik 4.1 Hasil Siklus I I Kognitif Mengklasifikasi Siklus II ............ 55

    Grafik 4.3 Hasil Siklus Perbandingan Tingkat Kemampuan Kognitif

    Mengklasifikasi Bola Anak Prasiklus,Siklus I,Siklus II ..... 60

    xiii

  • 3

    DAFTAR GAMBAR

    Gambar 4.1 Kegiatan Siklus I tidakan I Anak Mengelompokan Bola

    Dalam Kranjang ............................................................. 41

    Gambar 4.2 Kegiatan Siklus I tidakan 2 Anak Mengelompokan Bola

    Dalam Kranjang Warna yang Sama ................................ 42

    Gambar 4.3 Kegiatan Siklus I tidakan 3 Anak Mengelompokan Bola

    Dengan Menaruh dikranjang Warna yang Sama ............. 43

    Gambar 4.4 Kegiatan Siklus I tidakan 4 Anak Mengambil Bola yang

    Akan dikelompokan dikranjang warna............................ 44

    Gambar 4.5 Kegiatan Siklus I tidakan 5 Anak Membawa Bola

    Mengelompokan dikranjang ........................................... 45

    Gambar 4.6 Kegiatan Siklus II tidakan 1 Anak Mengelompokan Bola

    Sesuai Ukurannya........................................................... 50

    Gambar 4.7 Kegiatan Siklus II tidakan 2 Anak Mengelompokan Bola

    Sesuai Ukurannya........................................................... 51

    Gambar 4.8 Kegiatan Siklus II tidakan 3 Anak Mengelompokan Bola

    di Holahop Sesuai Ukurannya ........................................ 52

    Gambar 4.9 Kegiatan Siklus II tidakan 4 Anak Mengelompokan Bola

    Dari yang Terbesar sampai yang Terkecil ....................... 53

    Gambar 4.10 Kegiatan Siklus II tidakan 5 Anak Mengelompokan Bola

    Dari yang Terbesar sampai yang Terkecil ....................... 54

    xiv

  • 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    Sistem Pendidikan Nasional UU pasal 28 No. 20/2003 ayat 1 bahwa yang

    termasuk anak usia dini adalah anak yang masuk dalam rentang usia 0-6 tahun

    yang dilakukan melalaui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu

    pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan

    dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.

    Usia dini atau prasekolah merupakan usia yang efektif untuk

    mengembangkan berbagai potensi yang dimiliki anak-anak, upaya pengembangan

    ini dapat di lakukan berbagai cara, termasuk melalui permainan-permainan,

    aktivitas pembelajaran dengan kegiatan menklasifikasikan benda berdasarkan

    warna. Kegiatan ini tidak hanya terkait dengan kemampuan kognitif saja, tetapi

    juga kesiapan mental sosial dan emosional, karena itu dalam pelaksanaannya

    harus di lakukan secara menarik, bervariasi dan menyenangkan.

    Dalam bidang pengembangan kemampuan dasar kognitif anak mampu

    mengembangkan kemampuan berpikir untuk mengolah perolehan belajarnya

    sehingga mampu mengklasifikasi benda berdasarkan bentuk, warna dan ukuran,

    mengklasifikasikan benda kedalam kelompok yang sama atau sejenis.

    Pada kenyataannya yang terjadi di sekolah peneliti bahwa objek penelitiannya

    berasal dari berbagai macam latar belakang yang berbeda, ada yang buruh tani,

  • 2

    pedagang dipasar. Pengetahuan tentang pendidikan Anak Usia Dini masih rendah

    sehingga pengasuhan, perhatian dan tanggung jawab pendidikannya seakan

    dibebankan pada sekolah dan ibu gurunya, melaksanakan kegiatan belajar

    mengajar bukanlah hal yang mudah karena masih banyak anak yang enggan

    dalam belajar. Dalam hal ini peneliti melakukan pengamatan terhadap

    permasalahan yang terjadi di PAUD Bhakti Pertiwi Boja Kendal, bahwa salah

    satu kemampauan yang harus digali adalah kemampuan daya pikir. Dalam

    kelompok B usia 4 tahun berjumlah 20 anak, terlihat kemampuan kognitifnya

    masih sangat rendah,hal ini dapat dilihat dari salah satu indikator yaitu

    mengelompokkan benda berdasarkan bentuk, warna dan ukuran hanya 7 anak

    yang mendapatkan nilai baik. Berdasarkan data di atas dapat disimpulkan

    kemampuan kognitif di PAUD Bhakti Pertiwi Boja dalam hal mengklasifikasikan

    benda berdasarkan warna dan ukuran belum mencapai ketuntasan belajar, oleh

    karena itu sebagai pendidik harus mampu meningkatkan kemampuan anak

    khususnya bidang kemampuan kognitif.

    Selanjutnya berbagai kendala yang ada di karenakan kegiatan

    pembelajaran yang masih bersifat teacher centered (pembelajaran berpusat pada

    guru),sehingga minat belajar peserta didik kurang, sering bercakap-cakap sendiri,

    kondisi kelas ramai, dari hal itu kemampuan untuk memahami konsep klasifikasi

    benda berdasarkan bentuk warna dan ukuran peserta didik masih belum sesuai

    harapan guru maupun orang tua bila masalah ini tidak segera mendapatkan solusi

  • 3

    maka sangatlah sulit hasil belajar peserta didik mencapai prestasi yang

    memuaskan.

    Berdasarkan permasalahan yang ada peneliti merasa tertarik untuk

    menerapkan media bola untuk meningkatkan kemampuan kognitif klasifikasi

    benda sehingga dapat diimplementasikan pada pembelajaran kognitif anak, karena

    pada dasarnya anak menyukai berbagai macam alat permainan salah satunya

    media bola, misalnya untuk mengenal konsep bulat dan tidak bulat, yang

    merupakan salah satu pengenalan bentuk geometris dasar.keberagaman warna

    juga dapat dikenalkan melalui media bola dengan uru memberi warna-warna pada

    bola sehingga anak mampu membedakan konsep warna. Media bola juga bisa

    dapat dimanfaatkan untuk pembelajan mengenal konsep besar dan kecil, dalam

    hal ini guru dapat memngajarkan dengan mengelompokan bola sesuai ukuran

    besar dan kecil.

    Dari uraian latar belakang masalah diatas, maka peneliti membuat

    penelitian dengan judul untuk meningkatkan kemampuan kognitif mengklasifikasi

    melalui media bola pada anak usia dini kelompok B usia 4 tahun di PAUD Bhakti

    Pertiwi Boja Kecaatan Boja Kabupaten Kendal..

    B. Identifikasi Masalah

    Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat di identifikasi masalah

    sebagai berikut :

    1. Peserta didik kurang semangat belajar karna pembelajaran yang masih

    berpusat dengan guru.

  • 4

    2. Kemampuan klasifikasi benda pada umumnya rendah karena masih

    mengunakan media lembar kerja/majalah.

    3. Kemampuan kognitif yang kurang karena alat pembelajaran masih sering

    mengunakan lembar kerja sehingga membuat minat anak rendan dalam

    belajar.

    C. Pembatasan Masalah

    Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah diatas, maka

    penelitian ini hanya membatasi pada upaya meningkatkan kemampuan kognitif

    klasifikasi benda menurut bentuk, warna, dan ukuran melalui media bola.

    D. Rumusan Masalah

    Dari latar belakang dan identifikasi masalah dapat dirumuskan masalah

    sebagai berikut: Bagaimana meningkatkan kemampuan kognitif klasifikasi

    benda melalui media bola dapat pada anak usia dini kelompok B usia 4 tahun

    PAUD Bhakti Pertiwi Boja Kendal Tahun Ajaran 2012/2013?.

    E. Tujuan Penelitian

    Penelitian ini mempunyai tujuan :

    a. Tujuan Umum

    Untuk meningkatkan kemampuan kognitif Anak Usia Dini

    b. Tujuan Khusus

  • 5

    Untuk meningkatkan kemampuan kognitif mengklasifikan benda melalui

    media bola pada Anak Usia Dini kelompok B usia 4 tahun PAUD Bhakti

    Pertiwi Boja Kabupaten Kendal.Tahun Ajaran 2012/2013

    F. Manfaat Penelitian

    Dari penelitian tersebut, maka penulis berharap dapat memberikan

    manfaat:

    1. Secara Teoritis

    a) Menambah wawasan dan mengembangkan ilmu yang berkaitan dengan

    kemampuan kognitif anak dalam mengklasifikasikan benda melalui

    media bola.

    b) Sebagai dasar pertimbangan untuk melaksanakan penelitian

    selanjutnya khususnya yang berkaitan dengan kemampuan kognitif

    dalam mengklasifikasikan benda melalui media bola.

    2. Secara Praktis

    a. Bagi peneliti

    Dapat menambah wawasan dan pengalaman khususnya dalam upaya

    meningkatkan kemampuan kognitif klsifikasi benda melalui media

    bola.

    b. Bagi Guru

    Meningkatkan kreativitas guru dalam rangka menciptakan media

    media kreatif untuk meningkatkan kemampuan kognitif klasifikasi

    benda Anak Usia Dini.

  • 6

    c. Bagi Siswa

    Agar siswa lebih termotivasi dalam belajar dan mengembangkan

    kemampuan kognitif klasifikasi benda melalui media bola.

    d. Bagi Sekolah

    Agar sekolah memiliki mutu pendidikan yang dapat dipertanggung

    jawabkan setelah kualitasnya terjamin.

  • 7

    BAB II

    KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS

    A. Kajian Teori

    1. Hakikat Kognitif

    a. Pengertian Kognitif

    Perkembangan kognitif pada hakikatnya merupakan hasil dari

    proses asimilasi berkaitan dengan penyerapan informasi baru ke dalam

    informasi yang telah ada didalam skema (struktur kognitif

    anak),akomodasi adalah proses penyatuan informasi daru dengan

    informasi yang telah ada dalam skemata, sehingga perpaduan informasi

    tersebut memperluas skemata anak, dan ekluibirumberkaitan dengan usaha

    anak mengatasi konflik yang ada pada dirinya ( Pedak dan Sudrajat

    ,2009:29 ).

    Menurut teori kognitif Piage adalah salah satu teori yang

    menjelaskan bagaimana anak beradaptasi dengan menginterpretasikan

    objek dan kejadian-kejadian disekitarnya ( Desmita, 2008:46 ).

    Vygotsky berpandangan bahwa budaya anak membentuk

    perkembangan kognitif anak dengan menentukan apa dan bagaimana anak

    belajar tentang dunia (Ramli,2005:96). Dari beberapa teori kognitif diatas

    maka peneliti dapat menyimpulkan bahwa kognitif merupakan suatu

    proses berpikir untuk memecahkan masalah dari yang abstrak ke yang

    kongrit dengan melihat keadaan lingkungan sekitar.

    7

  • 8

    b. Tahapan Perkembangan Kognitif

    1) Tahapan Perkembangan Kognitif Menurut Piaget.

    Piaget percaya bahwa pemikiran anak-anak berkembang

    menurut tahap-tahap atau periode-periode yang terus bertambah

    kompleks. Tahap-tahap perkembangan menurut piaget perkembangan

    kognitif tersebut dibagi menjadi empat tahap, yaitu :

    a) Tahap Sensori-Motor 0-2 tahun.

    Pada tahapan ini anak sangat bergantung pada informasi yang

    didapat melalui panca indra dan gerakan-garakan tubuhnya.

    b) Tahap Pra Oprasional 2-7 tahun.

    Pada tahapan ini anak representasikan dunia dengan kata-kata dan

    gambar.

    c) Tahap Oprasional Kongkret 7-11 tahun.

    Pada tahapan ini anak dapat berfikir secra logis mengenai peristiwa-

    peristiwa yang kongrit dan mengklasifikasikan benda kedalam

    bentuk yang berbeda

    d) Tahap Oprasional Formal 11-15 tahun.

    Pada tahapan ini anak remaja berfikir dengan cara lebih abstrak dan

    logis. Pemikiran lebih idealistik (Desmita 2008:46-47)

    2) Tahapan Perkembangan kognitif

    Dimensi karakteristik perkembangan kognitif, antara lain:

    a) Dapat memahami konsep makna yang berlawanan seperti kosong-

    penuh, ringan-berat, atas-bawah, dan sebagainya.

  • 9

    b) Dapat memadankan bentuk geometri (lingkaran, persegi dan

    segitiga) dengan obyek nyata atau melalui visualisasi gambar,

    c) Dapat menumpuk balok atau gelang-gelang sesuai ukurannya

    secara berurutan.

    d) Dapat mengelompokkan benda yang memiliki persamaan warna,

    bentuk, dan ukuran.

    e) Dapat menyebutkan pasangan benda, mampu memahami sebab

    akibat.

    f) Dapat merangkai kegiatan sehari-hari dan menunjukkan kapan

    setiap kegiatan dilakukan.

    g) Menceritakan kembali 3 gagasan utama dari suatu cerita.

    h) Mengenali dan membaca tulisan melalui gambar yang sering

    dilihat di rumah atau di sekolah.

    i) Mengenali dan menyebutkan angka 1-10 ( Depdiknas 2007:9 ).

    c. Karakteristik Perkembangan Kognitif Usia 4-6 Tahun

    Perkembangan kognitif anak usia 4-6 tahun masuk kedalam

    perkembangan praoprasional (preoperational period). Apa yang

    sebelumnya diperoleh oleh anak dikembangkan kembali dalam bentuk

    representasi mental (mental representasion). Anak mentrasfer gagasan

    tentang objek,hubungan,sebab-akibat,ruangan dan waktu kedalam

    perantara baru (representasi mental) dan struktur terorganisasi yang

    lebih tinggi. Kemampuan untuk merepresentasi objek dan kejadian

    secara mental misal berfikir simbolis. Memungkinkan anak berada pada

  • 10

    tahap praoprasional melakukan cara pandang yang lebih lus

    dibandingkan dengan yang telah mereka miliki sebelumnya (tahap

    sensorimotor). Pada tahap praorasional anak dapat mengingat kembali

    kejadian-kejadian yang telah lewat, memimpikan masa depan, dan juga

    merangkai pengalaman-pengalaman yang telah dilalui untuk

    menumbuhkan pengertian yang lebih kompleks mengenai dunia

    (Hildayani 2006:3.11).

    d. Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Kognitif

    Faktor yang mempengaruhi perkembangan kognitif, sebagai

    berikut:

    1) Faktor Hereditas/Keturunan

    Teori hereditas atau Nativisme pertama kali yang

    dipelopori seorang ahli filsafat Sechoper Haner, dia

    berpendapat bahwa manusia lahir sudah membawa potensi-

    potensi tertentu yang tidak dapat dipengaruhi lingkungan.

    2) Faktor lingkungan

    Locke berpendapat bahwa manusia dilahirkan

    sebenarnya suci tabularasa, maka perkembangan saraf

    intelegensi sangatlah ditentukan oleh pengalaman dan

    pengetahuan yang diperolehnya dari lingkungan.

  • 11

    3) Kematangan

    Tiap organ (fisik maupun psikis) dapat dikatakan telah

    matang jika ia telah mencapai kesanggupan menjalankan

    fungsinya masing-masing.

    4) Pembentukan

    Pembentukan ialah segala keadaan diluar diri seseorang

    yang mempengaruhi perkembangan intelegensi.

    5) Minat dan bakat

    Minat mengarahkan perbuatan kepada suatu tujuan dan

    merupakan dorongan bagi perbuatan itu. Bakat artinya

    seseorang yang memiliki bakat tertentu maka akan semakin

    mudah dan cepat ia mempelajari hal tersebut.

    6) Kebebasan

    Kebebasan yaitu kebebasan menusia berpikir divergen

    (menyebar), bahwa manusia itu dapat memilih metode-metode

    yang tertentu dalam memecahkan masalah ( Sujiono, dkk

    2007:1.25-1.27 )

    e. Pendekatan Kognitif Usia 4 6 Tahun.

    Kemampuan Kognisi pada usia ini merupakan awal penting bagi

    perkembangan selanjutnya,maka perlu pendekatan yang sesuai,agar anak

    dapat belajar dengan baik. Adapun salah satu pendekatan Kognitif tersebut

    adalah pendekatan Kognitif Klasifikasi benda.

  • 12

    Klasifikasi adalah kemampuan untuk memilih dan mengelompokan

    benda berdasarkan kesamaan yang dimiliki untuk dapat melakukan

    klasifikasi,Anak harus mempunyai kemampuan dalam melihat persamaan

    dan perbedaan benda. Klasifikasi ini melibatkan dua kegiatan yaitu memilih

    benda dan mengelompokan benda kedalam keolompok yang sesuai.

    Adapun fungsi dari kemampuan klasifikasi ini Anak dapat

    mengembangkan kemampuanya dalam menyatukan beberapa informasi

    yang berbeda yang didapat dari lingkungan maupun yang ada dalam akal

    fikiranya ( Hildayani, dkk. 2006: 9.40 ).

    f. Upaya Meningkatkan Kognitif Klasifikasi Benda

    Untuk meningkatkan kemampuan kognitif klasifikasi benda

    sebagai guru perlu metode yang tepat bagi usia 4-5 tahun. Metode tersebut

    adalah:

    1) Metode pemberian tugas

    Metode pemberian tugas adalah metode yang

    memberikan kesempatan kepada anak melaksanakan tugas

    berdasarkan petunjuk langsung dari guru, apa yang harus

    dikerjakan, sebagai anak dapat memahami tugasnya secara nyata

    agar dapat dilaksanakan seacara tuntas (Sujiono, 2007:7.7).

    Tujuan aktivitas ini adalah anak dapat membedakan

    bentuk, ukuran dan warna, anak dapat menyebutkan bentuk,

    ukuran dan warna, anak dapat mengelompokkan benda.

  • 13

    berdasarkan bentuk, ukuran, dan warna. Dalam hal ini kegiatan

    mengelompokan bola.

    2) Sarana atau alat

    Macam-macam bentuk dan ukuran dari bola. bola bekel,bola

    tenis,bola sepak sedang dan besar.

    3) Tugas

    Anak melakukan pengelompokkan bola yang sama ukurannya.

    4) Langkah-langkah pelaksanaan

    a) Guru menyiapkan berbagai macam bola sesuai dengan warna

    dan ukurannya.

    b) Guru mengadakan tanya jawab mengenal bentuk, warna dan

    ukurannya.

    c) Guru memberi tugas kepada anak-anak mengelompokkan

    benda dengan berbagai warna dan ukuran ( Sujiono, dkk,

    2007:7.27 ).

    Dari uraian diatas dapat disimpulkan dengan kegiatan pemberian

    tugas tersebut, anak dapat meningkatkan kemampuan kognitif klasifikasi

    benda melalui media bola.

    2. Hakikat Anak Usia Dini

    a. Pengertian Anak usia Dini

    Anak usia dinimemiliki karakteristik yang khas, baik secara fisik,

    psikis, sosial,moraldan sebagainya. Masa kanak-kanak juga masa yang

    paling penting untuk sepanjang usia hidupnya. Sebab masa kanak-kanak

  • 14

    adalah masa pembentukan fondasi dan dasar kepribadian yang akan

    menentukan pengalaman anak selanjutnya (Rahman, 2005:31).

    Menurut NAEYC (National Association Education for Young

    Children) bahwa Anak Usia Dini adalah sekelompok individu yang berada

    pada rentang usia antara 0-8 tahun, pada usia ini anak memiliki pola

    pertumbuhan dan perkembangan dalam aspek fisik, kognitif, sosial

    emosional, kreativitas, bahasa dan komunikasi yang khusus sesuai dengan

    tahapan yang sedang dilalui anak tersebut ( Hartati, 2005:7 ).

    Maria Montessori (dalam Hurlock, 1978) berpendapat bahwa usia

    3-6 tahun merupakan periode sensitif atau masa peka pada anak yaitu suatu

    fungsi tertentu perlu dirangsang, diarahkan sehingga tidak terhambat

    perkembangannya ( Syaodih, 2011:2.3-2.4 ).

    Dari beberapa teori diatas dapat disimpulkan bahwa anak Usia Dini

    adalah anak yang berada pada rentang usia 0-8 tahun, para ahli memandang

    masa usia dini adalah masa yang paling fundamental bagi perkembangan

    anak selanjutnya, maka perlu diberikan stimulasi yang bermakna agar dapat

    berkembang secara maksimal.

    b. Karakteristik Perkembangan Anak Usia Dini

    Anak pada masa usian dini memiliki karakteristik tertentu. Kamtini

    Kartono berpendapat bahwa ciri khas anak usia dini adalah sebagai berikut.

    1) Bersifat egosentris naif

  • 15

    memandang bahwa dunia luar dari pandangannya sendiri sesuai

    dengan pengetahuan dan pemahamannya sendiri serta dibatasi

    oleh perasaan pikirannya yang masih sempit.

    2) Relasi sosial yang primitif

    anak belum dapat memisahkan antara keadaan dirinya dengan

    keadaan lingkungan sosial sekitarnya.

    3) Kesatuan jasmani dan rohani yang hampir tidak terpisahkan,.

    Anak terhadap sesuatu yang dikeluarkan atau diekspresikan

    secara bebas,spontan,dan jujur baik dalam mimik, tingkah laku

    maupun bahasanya.

    4) Sifat hidup yang fisiognamis

    Anak bersifat fisiognamis terhadap dunianya, artinya secara

    langsung memberi atribut/sifat lahiriyah atau sifat konret,nyata

    terhadap apa yang dihayatinya (Syaodih,2011:2.6-2.9)

    Adapun menurut Rahman ada beberapa karakteristik

    perkembangan anak usia 4-6 tahun meliputi:

    1) Perkembangan fisik, anak sangat aktif melakukan berbagai

    kegiatan.

    2) Perkembangan bahasa juga semakin baik.

    3) Perkembangan kognitif (daya fikir) sangat pesat ditunjukkan

    dengan rasa ingin tahu anak yang luar biasa terhadap

    lingkungan sekitar.

  • 16

    4) Bentuk permainan anak masih bersifat individu bukan

    permainan sosial (Rahman, 2005:35 ) .

    Berdasarkan uraian diatas maka peneliti menyimpulkan bahwa

    karakteristik perkembangan anak usia dini sebagai berikut: Anak usia dini

    dalam melakukan tindakannya belum banyak mengunakan daya pikirnya

    karna masih mengunakan apa yang diinginkannya tanpa ada paksaan dan

    dorongan dari orang lain dan dalam perkembangnnya, perkembangan

    fisik,perkembangan bahasa,perkembangan kognitif sangat baik dan rasa

    ingin tahu anak sangat besar untuk mengetahui sesuatu serta dalam

    permainan sosialnya anak masih individu belum mampu untuk bersosial

    c. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Anak Usia Dini

    Hastuti, ( 2005:120-123 ) berpendapat bahwa faktor yang

    mempengaruhi perkembangan Anak Usia Dini adalah :

    1) Faktor Intrinsik

    Faktor intrinsik yang mempengaruhi kegagalan

    berkembang terutama berkaitan dengan terjadinya penyakit pada

    anak, yaitu:

    a) Kelainan kromosom (misal: Sindroma Down dan Sindroma

    Turner)

    b) Kelainan pada sistem endokrin (misal: kekurangan hormon

    tiroid, kekurangan hormon pertumbuhan/kekurangan hormon

    lainnya)

  • 17

    c) Kerusakan otak atau sistem saraf pusat yang bisa menyebabkan

    kesulitan dalam pemberian makanan pada bayi dan

    menyebabkan keterlambatan pertumbuhan.

    d) Kelainan pada sistem jantung dan pernafasan.

    e) Anemia atau penyakit darah lainnya

    f) Kelainan pada sistem pencernaan yang bisa menyebabkan

    malabsorbsi atau hilangnya enzim pencernaan, sehingga

    kebutuhan gizi anak tidak terpenuhi.

    2) Faktor Hereditas

    Hereditas merupakan keseluruhan karakteristik individu

    yang merupakan warisan orang tua atau nenek moyang, atau segala

    kemampuan sifat-sifat yang dimiliki individu sejak masa konsepsi

    sebagai warisan dari pihak orang tua atau nenek moyang melalui

    plasma pembawa sifat (gen-gen).

    3) Faktor Lingkungan

    Lingkungan adalah salah satu faktor penting yang ikut

    mempengaruhi perkembangan anak. Lingkungan merupakan

    segala aspek yang berada diluar diri anak dalam proses

    perkembangannya. Lingkungan telah mempengaruhi

    perkembangan anak sejak dalam kandungan. Jika anak

    memperoleh lingkungan yang kondusif bagi perkembangannya

    maka ia akan berkembang menjadi individu yang berkembang

    oktimal (Ramli,2005:49)

  • 18

    Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa

    faktor yang mempengaruhi perkembangan Anak Usia Dini

    adalah : 1. Faktor Intrinsik yaitu gagalnya perkembangan yang

    berkaitan dengan terjadinya penyakit pada anak antara lain

    kelainan kromosom, kelainan pada sistem endokoin, kerusakan

    otak, kelainan jantung, anemia, kelainan pada sistem

    pencernaan. 2. Faktor Hereditas, merupakan keseluruhan

    karakteristik individu yang merupakan warisan orang tua atau

    nenek moyang. 3. Faktor Lingkungan yaitu Lingkungan

    merupakan segala aspek yang berada diluar diri anak dalam

    proses perkembangannya.

    d. Tahapan Perkembangan Usia 4-6 Tahun

    1) Tahap pencapaian perkembangan nilai-nilai dan moral agama

    meliputi: anak dapat mengenal Tuhan melalui agama yang

    dianutnya, meniru gerakan beribadah, membiasakan diri

    berperilaku sopan dan baik, mengucapkan salam dan

    membalas salam.

    2) Perkembangan fisik motorik kasar meliputi: menirukan

    gerakan binatang, pohon tertiup angina, pesawat terbang dan

    sebagainya, melakukan gerakan melompat, meloncat dan

    berlaris ecara terkoordinasi,

    3) Perkembangan aspek fisik motorik halus meliputi: menjiplak

    bentuk, mengkoordinasikan mata dan tangan, melakukan

  • 19

    gerakan manipulatif untuk menghasilkan suatu bentuk yang

    menggunakan berbagai media.

    4) Perkembangan Aspek Kesehatan Fisik meliputi: memiliki

    kesesuaian antara usia dan berat badan, memiliki kesesuaian

    antara tinggi dan berat badan.

    5) Perkembangan Aspek Kognitif konsep bentuk, warna, ukuran

    dan pola, meliputi: mengklasifikasikan benda berdasarkan

    bentuk warna dan ukuran, mengklasifikasikan benda kedalam

    kelompok yang sama atau kelompok yang sejenis atau

    kelompok yang berpasangan dengan 2 variasi, mengenal pola

    AB-AB dan ABC-ABC, mengurutkan benda berdasarkan 5

    variasi ukuran atau warna.

    6) Perkembangan Aspek Bahasa, meliputi: menyimak perkataan

    orang lain (bahasa ibu atau bahasa lainnya), mengerti dua

    perintah yang diberikan bersamaan, mengulang kalimat

    sederhana, menjawab pertanyaan sederhana, mengenal

    simbol-simbol, mengenal suara-suara hewan/benda yang ada

    disekitarnya.

    7) Perkembangan Aspek Sosial Emosional, meliputi:

    menunjukkan sikap mandiri dalam memilih kegiatan, mau

    berbagi, menolong, dan membantu teman, menunjukkan

    antusiasme dalam melakukan permainan kompetitif secara

  • 20

    positif, mengendalikan perasaan ( Permendiknas Nomor 58,

    2009:8-11 ).

    3. Hakikat Media Bola

    a. Pengertian Media

    Kata Media berasal dari beberapa bahasa Latin Medius

    yang secara harfiah berarti tengah, perantara atau pengantar.

    Sedangkan Briggs berpendapat bahwa media adalah

    segala alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta mendorong

    anak untuk belajar.

    Menurut Gagne dalam Sujiono dkk (2007:8.4), media

    adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan anak yang

    dapat mendorong anak untuk belajar

    Gerlach dan Ely Mengatakan bahwa media apabila di

    pahami secara garis besar adalah manusia, materi atau kejadian

    yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu

    memperoleh pengetahuan, ketrampilan atau sikap

    (Arsyad,2006:3)

    Menurut pendapat beberapa ahli diatas dapat

    disimpulkan bahwa media adalah segala sesuatu yang dapat

    dipakai atau dimanfaatkan untuk merangsang daya pikir,

    perasaan, perhatian, dan mampu membangun kondisi yang

    membuat siswa memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau

  • 21

    sikap sehingga mendorong terjadinya proses belajar mengajar

    pada diri anak.

    b. Media Bola

    Media pengajaran dapat mempertinggi proses belajar

    siswa dalam pembelajaran yang pada gilirannya diharapkan dapat

    mempertinggi hasil belajar yang dicapainya (Sudjana, 2007:2).

    Bola adalah mainan yabg cukup merespresentatif untuk

    memuaskan keinginan anak untuk bereksplorasi. Bola dapat

    ditendang,dilempar,dipantulkan, dan sebagainya. Bola bentuknya

    bulat, sehingga mudah mengelinding ukuranya ada yank besar

    ada yang kecil, warna-warninya juga menambah daya tarik main

    ini (Hasan,2012:106).

    Sumber belajar merupakan semua hal yang dapat

    memberikan masukan dan informasi maupun pengertian pada

    anak yaitu hal-hal yang dapat memudahkan proses belajar anak.

    dan dapat pula berupa hal-hal yang menarik bagi anak sehingga

    anak berminat dan dapat menimbulkan rasa ingin tahunya

    (Eliyawati, 2005: 27).

    c. Fungsi dan Tujuan Penerapan Media dalam Pengembangan

    Kognitif Anak

    Fungsi dan tujuan penerapan media adalam

    pengembangan kognitif anak antara lain: marangsang anak

    melakukan kegiatan, pikiran, perasaan, perhatian, dan minat,

  • 22

    bereksperimen, menyelidiki atau meneliti, alat bantu, mencapai

    tujuan pendidikan yang maksimal, alat peraga untuk memperjelas

    seseuatu (menghilangkan verbalisme), mengembangkan imajinasi

    (kreativitas) ( Sujiono, dkk, 2007:8.6-8.8 ).

    Dari beberapa uraian diatas dapat disimpulkan bahwa

    fungsi dan tujuan media dalam pengembangan kognitif adalah

    untuk merangsang anak, bereksperimen, menyelidiki atau

    meneliti, dan sebagai alat bantu untuk mencapai tujuan

    pendidikan yang maksimal.

    d. Syarat-Syarat Media Dalam Pengembangan Kognitif

    1) Menarik atau menyenangkan bagi warna maupun bentuk

    Pemilihan warna perlu memperhatikan kekontrasan dan

    keharmonisan dengan tujuan agar mudah dibaca yang dilihat

    oleh anak.

    2) Tumpul atau tidak tajam bentuknya

    Hindari segala macam media yang berbentuk lancip, runcing,

    tajam untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.

    3) Ukuran disesuaikan anak usia PAUD

    Gunakanlah ukuran yang bisa dipegang atau digenggam oleh

    anak PAUD.

    4) Tidak membahayakan anak

    Jauhkan mereka dari listrik dan api.

    5) Dapat dimanipulasi

  • 23

    Alat permainan sebaiknya yang bisa dimanipulasi sehingga

    bisa meningkatkan kreativitas dan kemampuan kognitif anak.

    Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa

    media pembelajaran yang baik sangat diperlukan untuk mencapai

    pembelajaran yang berkualitas tinggi. Media yang digunakan

    untuk mengembangkan kemampuan kognitif harus berdasarkan

    asumsi bahwa kondisi pembelajaran dan tujuan pembelajaran

    yang berbeda menggunakan media yang berbeda pula. Begitu

    juga dengan syarat-syarat media pengembangan kognitif harus

    memperhatikan sesuatu yang membuat anak tertarik, tumpul

    sesuai ukuran anak, dan aman bagi anak serta dapat dimanipulasi.

    B. Penelitian Yang Relevan

    1 Penelitian tentang peningkatan kemampuan kognitif anak usia dini

    dilakukan oleh Lilil Maryatin, tahun 2012 dalam penelitiannya

    yang berjudul Upaya Meningkatkan Kemampuan Kognitif Anak

    melalui Metode Kooperatif pada Kelompok B di TK Aisyah 1

    Kacangan, Andong Boyolali Tahun Pelajaran 2011-2012.

    Data dianalisis dengan teknik membandingkan data

    kemampuan kognitif anak dengan indikator setiap siklus. Dari hasil

    observasi prasiklus, kemampuan berhitung menunjukkan 59%,

    siklus I 75%, siklus II 81%, siklus III 95%. Ini berarti kemampuan

  • 24

    berhitung anak mengalami peningkatan melalui metode kooperatif

    dengan teknik mencari pasangan

    2 Penelitian dengan mengunakan media bola pada anak usia dini dilakukan

    oleh Siti Alkomah pada tahun 2011 dengan penelitiannya Penerapan

    permainan bola tangan untuk meningkatkan kemampuan kognitif anak

    kelompok B TK Dharma Wanita Mangliawan Pakis Malang

    Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa peningkatan kemampuan

    kognitif yaitu bermain bola dapat meningkatkan kualitas dan hasil

    pembelajaran kemampuan kognitif yang dilihat dengan terjadinya

    peningkatan : membilang/menyebut urutan bilangan dari 1 sampai 20

    (1,0), membilang (mengenal konsep bilangan dengan benda-benda) sampai

    10 (0,55), membuat urutan bilangan 1-10 dengan benda-benda (0,4), dan

    menyebutkan hasil penambahan dan pengurangan dengan benda sampai 10

    (0,5). Rata-rata kemampuan kognitif anak yaitu 0,6.

    Berdasarkan penelitian diatas, peneliti berkeyakinan bahwa

    kemampuan kognitif klasifikasi benda dapat meningkat melalui

    media bola.

    C. Korelasi Variabel

    Dalam hal ini peneliti mengambil judul Upaya

    Meningkatkan Kemampuan Kognitif Mengklasifikasi Melalui

    Media Bola Pada Anak Usia Dini Kelompok B Usia 4 Tahun di

  • 25

    PAUD Bhakti Pertiwi Boja Kecamatan Boja Kabupaten Kendal

    Tahun Ajaran 2012/2013.

    Media bola selain berguna untuk pembelajarn fisik namun

    media bola sangat bisa untuk pembelajaran kognif karna dalam

    pembelajarannya bola itu berwarna-wana itu dapat dimanfaatkan

    sebagai media untuk pembelajaran kognitif dalam mengenalkan

    warna pada anak dengan mengelompokan bola-bola yang sama

    warna. Bola juga memiliki ukran yang berbeda-beda oleh karnanya

    bola bisa digunakan dalam pembelajaran kognitif mengklasifikasi

    benda sesuai dengan ukurannya dari variabel itu peneliti

    mengunakan media bola untuk dapat meningkatkan kognitif anak

    dalam mengklasifikasi benda.

  • 26

    Bagan 2.1. Korelasi Variabel

    Kognitif mengklasifikasi

    kemampuan berfikir anak dari yang abstrak ke yang kongrit

    Media bola

    Bola memiliki jenis ukuran, warna yang berbeda beda.

    Kognitif mengklasifikasi pembelajaran yang dari abstrak pembelajaran yang mengunakan hayal diubah menjadi pembelajaran mengunakan media yang nyata yaitu bola. anak dapat mengelompokan bola sesuai warna dan ukurannya.

    1. Kegiatan mengelompokan bola sesuai dengan warna

    2. Kegiatan mengklasifikasi bola sesuai dengan ukrannya

    3. Kegiatan mengelompokan bola sesai jenisnya.

  • 27

    D. Kerangka Berpikir

    Bagan 2.2. Kerangka Berfikir

    E. Hipotesis Tindakan

    Berdasarkan pada kerangka berpikir diatas dapat diajukan

    hipotesis tindakan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah melalui

    media bola dapat meningkatkan kemampuan kognitif mengklasifikasi

    benda.

    Kondisi Awal

    Guru : Belum menggunakan media bola

    Siswa : - Kemampuan

    kognitif klasifikasi benda anak kurang.

    Tindakan Menggunakan media

    bola.

    Siklus I Siswa menggunakan media bola dengan indikator: mengelompokkan benda berdasarkan warna.

    Siklus II Siswa menggunakan media bola dengan indikator: mengklasifikasikan benda ke dalam kelompok yang sejenis berdasarkan ukurannya.

    Kondisi Akhir Kemampuan kognitif klasifikasi benda anak meningkat.

  • 28

    BAB III

    METODE PENELITIAN

    A. Setting Penelitian

    1. Waktu Penelitian

    Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilakukan di

    dalam kelasnya sendiri dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sebagai

    guru, yang dilaksanakan pada semester 2 tahun ajaran 2012/2013 selama 3

    bulan dari bulan Mei,Juni dan Juli. Penelitian ini untuk mengetahui

    kemampuan kognitif mengklasifikasikan benda melalui media bola. Peneliti

    ingin mencoba melakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) di kelas tersebut

    2. Tempat Penelitian

    Penelitian dilakukan di PAUD Bhakti Pertiwi di Jln Pahlawan Dusun

    Gentan Lor Kecamatan Boja Kabupaten Kendal.

    B. Subyek Penelitian

    Dalam penelitian ini yang menjadi subyek adalah peserta didik PAUD

    Bhakti Pertiwi Boja Kendal, kelompok B Usia 4 Tahun dengan jumlah

    murid 20 yang terdiri dari 7 laki-laki dan 13 perempuan. Dari latar

    belakang keluarga yang berbeda-beda dan kemampuan anak yang berbeda-

    beda pula.

    28

  • 29

    C. Sumber Data

    Adapun sumber data dari anak-anak kelompok B usia 4 tahun

    PAUD Bhakti Pertiwi Boja Kecamatan Boja Kabupaten Kendal, ada 20

    anak yang terdiri dari 9 anak laki-laki dan 11 anak perempuan. Sumber

    data melalui lembar observasi dan foto-foto kegiatan.

    D. Teknik dan Alat Pengumpulan Data

    Teknik dan alat pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan

    Dokumentasi, Observasi, dan wawancara. Hal ini digunakan oleh peneliti

    untuk mendapatkan data yang akurat dan valid sehingga penelitian tindakan

    kelas ini dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Rincian Teknik dan alat

    pengumpulan datanya sebagai berikut :

    1. Teknik Pengumpulan Data

    a. Dokumentasi yaitu dipergunakan untuk mengumpulkan data tentang

    kegiatan yang berlagsung selama penelitian.

    b. Observasi adalah kegiatan pengamatan (pengambilan data) untuk memotret

    seberapa jauh efek tindakan telah mencapai sasaran (Suharsimi Arikunto,

    2010: 127). Dan dipergunakan untuk mengumpulkan data tentang partisipasi

    anak dalam peningkatan kemampuan kognitif klasifikasi bernda melalui

    media kulit kerang.h.

    c. Wawancara adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk

    memperoleh informasi dari terwawancara (Suharsimi Arikunto, 2010: 190).

    Dan dipergunakan untuk mendapatkan data tentang tingkat keberhasilan

  • 30

    implementasi pembelajaran melalui media bola untuk meningkatkan

    kemampuan kognitif klasifikasi benda.

    2. Alat Pengumpulan Data

    a. Lembar observasi

    Merupakan lembar yang digunakan untuk menilai selama pengamatan

    berlangsung.

    Lembar observasi tersebut :

    1) Anak dapat mengelompokan bola sesuai warna.

    2) Anak dapat mengelompokan bola sesuai ukurannya.

    3) Anak dapat membedakan warna.

    4) Anak dapat membedakan ukuran.

    5) Anak tanggap dengan aba-aba guru.

    Untuk mempermudah dalam melakukan analisis, maka peneliti membuat

    skor sebagai berikut :

    3.1 Tabel Skor

    Nomor Tanda Skor Keterangan 1 3 Baik 2 V 2 Cukup 3 O 1 Kurang

    Kemudian dinilai dengan teknik :

    1 Apabila kemampuan anak dalam belajar kognitif seperti : anak dapat

    mengelompokan bola sesuai warna, anak dapat mengelompokan bola

    sesuai ukurannya, anak dapat membedakan warna, anak dapat

    membedakan ukuran. sudah bisa mandiri tanpa bantuan guru berarti

    kemampuannya sudah baik maka diberi tanda ( ).

  • 31

    2 Apabila kemampuan anak dalam belajar kognitif seperti : anak dapat

    mengelompokan bola sesuai warna, anak dapat mengelompokan bola

    sesuai ukurannya, anak dapat membedakan warna, anak dapat

    membedakan ukuran. masih membutuhkan arahan dan bantuan guru

    berarti kemampuannya cukup maka diberi tanda ( ).

    3 Apabila kemampuan anak dalam belajar kognitif seperti : anak dalam

    mengelompokan bola sesuai warna, anak dalam mengelompokan bola

    sesuai ukurannya, anak dalam membedakan warna, Anak dalam

    membedakan ukuran belum mampu berarti kemampuannya masih kurang

    maka diberi tanda ( ).

    E. Validasi Data

    Agar data valid dan terpercaya, perlu dilakukan dengan cara

    triangulasi yaitu proses memastikan sesuatu (getting a fix) dari berbagai

    sudut pandang. Istilah ini berkembang dengan fungsi utama untuk

    meningkatkan ketajaman hasil pengamatan melalui berbagai cara dalam

    pengumpulan data (Suharsimi Arikunto, Suhardjono, dan Supardi, 2007: 128

    129). Keabsahan data yang diperoleh menggunakan triangulasi antara lain :

    1. Triangulasi sumber merupakan keabsahan data menggunakan beberapa

    sumber yang telah diperoleh, yaitu bersumber dari guru dan anak didik.

    2. Triangulasi metode merupakan pemeriksaan keabsahan data dengan

    menggunakan metode yang ada dalam penelitian, yaitu menggunakan

    metode observasi, Tanya jawab dan penugasan.

  • 32

    3. Triangulasi alat merupakan pemeriksaan keabsahan data dengan

    menggunakan alat (sketsa) yaitu menggunakan lembar observasi.

    F. Analisis Data

    Untuk mengetahui efektifitas suatu metode dalam kegiatan

    pembelajaran perlu dilakukan analisis data yang berkaitan dengan

    menjumlah, merata-rata, mencari presentase. Pada penelitian ini yang

    digunakan data kualitatif bisa berupa pengamatan berdasarkan observasi dan

    refleksi. Metode perolehan yang bersifat menggambarkan kenyataan atau

    fakta sesuai dengan data yang diperoleh dengan tujuan untuk meningkatkan

    kemampuan kognitif mengklasifikasi benda anak juga untuk mengetahui

    peningkatan perkembangan ketrampilan guru dalam kegiatan kognitif

    mengklasifikasikan melalui media bola.

    G. Indikator Kinerja

    Indikator kinerja adalah suatu kriteria yang digunakan untuk melihat

    tingkat keberhasilan dari kegiatan penelitian tindakan kelas dalam

    meningkatkan kemampuan atau memperbaiki mutu proses belajar mengajar

    di kelas (Kunandar, 2008: 126), atau juga disebut indikator keberhasilan

    karena merupakan tolak ukur keberhasilan kinerja dari tindakan yang

    dilakukan oleh peneliti untuk meningkatkan kemampuan kognitif

    menklasifikasi benda melalui media bola anak usia dini di PAUD Bhakti

    Pertiwi Boja Kendal. Dalam penelitian tindakan kelas ini dapat dikatakan

    berhasil dengan baik apabila:

  • 33

    1. Guru trampil dan kreatif dalam melaksanakan proses kegitan

    pembelajaran kognitif mengklasifikasi guru minimal baik.

    2. Dalam penelitian ini indikator yank digunakan adalah

    mengklasifikasikan kedalam kelompok yang sama atau kelompok

    yang sejenis.

    3. dalam penelitian belajar anak mencapai 80 % keberhasilannya, jika

    hanya mencapai 60 % maka harus mengulang kembali, apabila

    penelitian tindakan kelas ini mencapai angka 80 % maka penelitian

    tindakan kelas dapat dikatakan berhasil.

    H. Prosedur Penelitian

    Pada penelitian tindakan kelas ini menggunakan dua siklus, masing

    masing siklus melalui empat tahap, yaitu (1) perncanaan (planning), (2)

    pelaksanaan (acting), 3 pengamatan (observing), dan (4) refleksi

    (reflecting). (Arikunto, Suhardjono, dan Supardi, 2007:74-75) peneliti

    melaksanakan masing masing siklus sebagai berikut :

  • 34

    3.2 Tabel Prosedur Penelitian

    Kegiatan Siklus I Siklus II

    1. Perencanaan (planning)

    a. Guru menyusun Satuan Kegiatan Harian (SKH) dengan indikator mengelompokkan benda berdasarkan warna, dan ukuran.

    b. Guru menyiapakan media bola dengan warna yang berbeda.

    c. Guru menyiapkan peralatan yang akan digunakan dalam proses pembelajaran.

    a. Guru menyusun SKH dengan indiktor mengklasifikasikan kedalam kelompok yang sama atau kelompok yang sejenis berdasarkan ukurannya.

    b. Guru menyiapkan media bola dengan jenis ukuran yang berbeda.

    c. Guru menyiapkan alat obsevasi, evaluasi dan instrumen penelitian.

    2. Pelaksanaan (acting)

    a. Guru memberi salam. b. berdoa bersama. c. Guru mengkondisikan peserta

    didik.

    d. Guru menjelaskan Warna-warna bola.

    e. guru dan anak membuat aturan main

    f. guru menjelaskan cara bermain menggunakan media bola.

    g. guru memberikan tugas kepada anak untuk mengelompokkan bola menurut warna

    a. Guru memberi salam. b. Berdoa bersama. c. Guru mengkondisikan peserta

    didik.

    d. Guru dan peserta didik membuat aturan main.

    e. guru dan anak membuat aturan main

    f. Guru memberikan apersepsi/pengantar untuk mengaitkankan materi.

    g. Guru memberikan arahan dalam penggunaan media bola, cara mengklasifikasikan kedalam kelompok sejenis.

    h. Guru memberikan kesempatan peserta didik untuk bertanya.

    i. Guru memberikan tugas.

    3. Pengamatan (observing)

    Observasi dilakukan dengan melibatkan teman sejawat/Kepala Sekolah dengan menggunakan lembar observasi.

    Observasi dilakukan dengan melibatkan teman sejawat/Kepala Sekolah, dengan menggunakan lembar

  • 35

    observasi.

    Kegiatan Siklus I Siklus II

    4. Refleksi (reflecting)

    Peneliti (penulis) mengoreksi keberhasilan. Penelitian tindakan kelas berdasarkan ketercapaian indikator kinerja, maka dilakukan siklus berikutnya.

    Peneliti (penulis) mengoreksi keberhasilan penelitian tindakan kelas berdasarkan ketercapaian indikator kinerjanya. Apabila sudah sesuai dengan indikator kinerja, maka penelitian tindakan kelas dinyatakan berhasil.

  • 36

    BAB IV

    HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

    A. Deskripsi Hasil Penelitian

    1. Gambaran Umum

    a. Profil Sekolah

    PAUD Bhakti Pertiwi adalah sekolah swasta yang didirikan oleh

    kelurahan Boja melalui dana PNPM Mandiri. Berdiri sejak tanggal

    13 Juni 2012, sekolah ini mempunyai 1 ruang kelas dan 1 ruang

    kepala sekolah. PAUD Bhakti Pertiwi beralamat di Jl. Pahlawan,

    RT.07 / RW.03, Kelurahan Boja, Kecamatan Boja. PAUD Bhakti

    Pertiwi terletak di tengah desa dan mudah dijangkau oleh masyarakat

    setempat dan sekitarnya.

    Kondisi sekolah PAUD Bhakti Pertiwi keadaan lingkungannya

    dikelilingi pesawahan sehingga masih sangat alami. Sosial ekonomi

    orang tua murid semua buruh yaitu sebagai petani, pedangang, dan

    para ibu-ibu bekerja pabrik. Rata-rata pendidikan orang tua murid

    hanya Sekolah Menengah Pertama (SMP), sehingga pengetahuan dan

    pengalaman anak masih sangat kurang sekali.

    Visi, Misi, dan tujuan PAUD Bhakti Pertiwi yaitu :

    Visi :

    Cerdas dalam berkreatif, Ceria dalam belajar, Sehat dalam

    beraktifitas.

    36

  • 37

    Misi :

    Mewujudkan anak yang cerdas dengan pembelajaran melalui

    pengembangan kognitif, anak yang kreatif, anak yang sehat jasmani

    (melatih motorik kasar), anak yang berbudi pekerti luhur dan

    menumbuhkan sikap soial.

    Tujuan :

    a) Agar menjadi anak yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan

    Yang Maha Esa serta berahlak mulia.

    b) Anak-anak keluar dari PAUD Bhakti Pertiwi bisa mandiri dan

    bertanggung jawab terhadap tugasnya.

    c) Anak-anak lulusan dari PAUD Bhakti Pertiwi siap diterima dan

    mampu melanjutkan kejenjang pendidikan yang lebih tinggi.

    b. Sarana dan Prasarana

    Sarana dan prasarana PAUD Bhakti Pertiwi masih sangat

    kurang. Alat permainan anak yang berada dihalaman atau di luar

    kelas berupa : 2 ayunan, dan 1 Jungkat-jungkit.

    Alat permainan yang berada didalam kelas berupa : 2 ranjang

    bola kecil, 2 ranjang balok, 4 holahop (simpai), 1 buah panggung

    boneka, 1 buah pohon berhitung, 4 buah bola besar, 4 bola sedang

    dan beberapa bola kecil serta beberapa puzzel.

    c. Kondisi Guru

    PAUD Bhakti Pertiwi yang dipimpin oleh kepala sekolah

    bernama Nursari yang mengabdi di PAUD Bhakti Pertiwi sejak

  • 38

    berdiri tanggal 13 juni 2012 yang berijazah SMA dan mempunyai 2

    guru kelas dan 4 guru bantu, yang berijazah DII PG TK 1 guru

    bernama Elok Ilma, yang berijazah SMA 5 guru bernama Sofiarti,

    Mujinem, Biarsi dan Sugiyarti, Eko Sukarti.

    d. Kondisi Siswa

    Anak didik PAUD Bhakti Pertiwi pada tahun ajaran 2012 / 2013

    secara keseluruhan berjumlah 45 anak dibagi menjadi 2 kelas yaitu :

    kelompok A usia 2-3 tahun berjumlah 25 anak, Laki : 9, Perempuan :

    16.

    Kelompok B Usia 3-4 Tahun berjumlah 20 anak, Laki : 9,

    Perempuan : 11

    e. Proses pembelajaran

    Anak masuk sekolah 3 hari seminggu yaitu kelmpok A usia 2-3

    Tahun masuk hari senin,rabu, dan jumat. Kelompok B usia 3-4

    Tahun masuk hari selasa, kamis, dan sabtu. Anak masuk dimulai

    pukul 07.30 10.00 Wib. kecuali hari Jumat dan sabtu anak-anak

    pulang lebih awal untuk kelompok A dan B anak pulang pukul 09.30

    Wib. Dalam proses pembelajarannya sesuai dengan Rencana

    Kegiatan Harian (RKH) yang sudah disusun atau yang sudah

    disiapkan setiap hari yaitu : kegiatan awal selama 30 menit, kegiatan

    inti selama 60 menit, istirahat selama 30 menit, kegiatan akhir

    selama 30 menit.

  • 39

    2. Deskripsi Pra Siklus

    Berdasarkan data hasil kondisi awal sebelum dilakukan penelitian

    tindakan kelas diperoleh keterangan bahwa ketuntasan belajar dalam

    upaya peningkatkan kemampuan kognitif klasifikasi benda melalui

    media bola pada anak usia dini kelompok B usia 4 tahun di PAUD

    Bhakti Pertiwi Boja Kecaatan Boja Kabupaten Kendal.

    Pada kondisi awal sebelum penelitian dapat dilihat dalam tabel

    sebagai berikut:

    Tabel 4.1. Hasil Kemampuan kognitif mengklasifikasi Anak Kondisi Awal

    Tingkat Pencapaian Perkemangan

    (Indikator)

    Nilai Jumlah Siswa

    Prosentase Keterangan

    Anak menjawab pertanyaan dari guru tentang warna dan ukuran besar kecil dengan gambar.

    O

    4 6 10

    20% 30% 50%

    Baik Cukup Kurang

    Jumlah 20 100%

    Dari hasil tabel di atas dapat diperoleh kemampuan kognitif mengklasifikasi

    anak kelompok B sebgai berikut :

    (Baik) = 20%

    (Cukup) = 30%

    o (kurang) = 50%

    Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa kemampuan

    kognitif anak mengklasifikasi anak hanya 20% yang termasuk anak baik.

    Rendahnya aspek ketuntasan anak dalam pembelajaran sains disebabkan

  • 40

    karena guru masih mengunakan media lember kerja. Menurut data yang

    diperoleh tersebut masih sangat kurang sehingga masih perlu ditingkatkan.

    3. Deskripsi Siklus I

    Pada siklus I, penulis menggunakan metode pemberian tugas pada

    anak melalui kegitan mengelompokan bola sesuai warnanya. Adapun

    kegiatan pada siklus I antara lain sebagai berikut :

    a. Perencanaan

    Dalam siklus I diawali dengan perencanaan. Pada kesempatan

    tersebut peneliti berdiskusi dengan kepala sekolah dan guru terutama

    hal-hal yang akan dilakukan pada kegiatan pelaksanaan tindakan siklus

    I, yaitu membuat rencana yang akan dilaksanakan saat kegiatan

    mengelompokan bola sesuai warna. Tujuan utama tahapan ini adalah

    agar dalam kegiatan yang dilaksanakan berjalan secara terarah untuk

    meningkatkan kemampuan kogniitif mengklasifikasi bola, dengan

    langkah-langkah sebgai berikut :

    a) Peneliti mempersiapkan instrumen penelitian dan seperangkat

    pembelajaran berupa RKH (Rencana Kegitan Harian), lembar

    observasi, dan alat penilaian.

    b) Menetapkan materi pembelajaran, yaitu: mengelompokan bola

    sesuai dengan warna.

    c) Guru menyiapkan media bola dengan warna yang berbeda.

    d) Guru menyiapkan peralatan yang akan digunakan dalam proses

    pembelajaran.

  • 41

    b. Pelaksanaan

    Pelaksanaan kegiatan pembelajaran pada siklus I sebanyak 5

    kali tahapan dengan tema Alam semesta. Berpedoman pada Rencana

    Kegiatan Harian (RKH) yang telah disusun, guru melaksanakan

    siklus I

    a) Pelaksananaan siklus I tindakan ke 1

    Dimulai dengan guru memberi salam,Guru mengkondisikan

    peserta didik. Guru menjelaskan warna pada bola yaitu merah

    dan kuning. Guru membuat aturan main. Guru menjelaskan

    cara bermain mengunakan media bola. Guru memberikan

    tugas kepada anak untuk mengelompokan bola menurut

    warna.

    Adapun kegiatan mengelompokan bola pada siklus I

    pertemuan 1 terlihat pada foto-foto dibawah ini :

    Gambar 4.1 kegiatan siklus 1 tindakan 1 anak

    mengelompokan bola kedalam kranjang

  • 42

    Dari kegiatan mengelompokan bola pada siklus 1 tindakan

    pertama diperoleh hasil 9 anak mendapat hasil baik ()

    dengan nilai prosentase 45% , 6 anak mendapatkan hasil

    cukup () dengan nilai prosentase 30%, dan 5 anak

    mendapat hasil kurang () dengan nilai prosentase 25%.

    b) Pelaksanaan siklus I tindakan ke 2

    Guru memberi salam,Guru mengkondisikan peserta didik.

    Guru menjelaskan warna pada bola dengan menyuruh anak

    untuk mengambil bola yang ada di kranjang merah,kuning

    dan hijau. Guru memberi kesempatan bertanya anakdengan

    membawa bola yang anak belum tahu, Guru membuat aturan

    main. Guru menjelaskan cara bermain mengunakan media

    bola. Guru memberikan tugas kepada anak untuk

    mengelompokan bola menurut warna.

    Adapun kegiatan mengelompokan bola pada siklus I tindakan

    ke 2 pada foto dibawah ini

    Gambar 4.2 kegiatan siklus 1 tindakan 2 anak membawa bola yang

    akan dibwa ke kranjang warna yang sama

  • 43

    Dari kegiatan mengelompokan bola pada siklus 1 tindakan

    kedua diperoleh hasil 10 anak mendapat hasil baik ()

    dengan nilai prosentase 50% , 5 anak mendapatkan hasil

    cukup () dengan nilai prosentase 25%, dan 5 anak

    mendapat hasil kurang () dengan nilai prosentase 25%.

    c) Pelaksanaan siklus I tindakan ke 3

    Guru memberi salam,Guru mengkondisikan peserta didik.

    Guru menjelaskan warna bola dengan memakai bola sedang

    yang berwana hijau kuning dan merah dan biru. Guru

    memberi kesempatan bertanya anak dengan membawa bola

    yang sudah disiapkan guru, Guru membuat aturan main. Guru

    menjelaskan cara bermain mengunakan media bola. Guru

    memberikan tugas kepada anak untuk mengelompokan bola

    dengan menyesuaikan warna bola dengan kranjangnya.

    Adapun kegiatan mengelompokan bola pada siklus I tindakan

    ke 3 pada foto dibawah ini

    Gambar 4.3 kegiatan siklus 1 tindakang 3 anak

    mengelompokan bola dengan menaruh di kranjang yang sama

  • 44

    Dari kegiatan mengelompokan bola pada siklus 1 tindakan

    ketiga diperoleh hasil 11 anak mendapat hasil baik ()

    dengan nilai prosentase 55% , 5 anak mendapatkan hasil

    cukup () dengan nilai prosentase 25%, dan 4 anak

    mendapat hasil kurang () dengan nilai prosentase 20%.

    d) Pelaksanaan siklus I tindakan ke 4

    Guru memberi salam,Guru mengkondisikan peserta didik.

    Guru menjelaskan warna bola dengan memakai bola sedang

    yang ada dalam kranjang yang sesuai dengan warna bola.

    Guru memberi kesempatan bertanya anak dengan membawa

    bola yang sudah disiapkan guru, Guru membuat aturan main.

    Guru menjelaskan cara bermain mengunakan media bola.

    Guru memberikan tugas kepada anak untuk mengelompokan

    bola dengan menyesuaikan warna bola dengan kranjangnya.

    Adapun kegiatan mengelompokan bola pada siklus I tindakan

    ke 4 pada foto dibawah ini

    Gambar 4.4 kegiatan siklus 1 tindakan 4 anak sedang

    berlali mengambil bola yang akan dikelompokan di kranjang warna

  • 45

    Dari kegiatan mengelompokan bola pada siklus 1 tindakan

    keempat diperoleh hasil 13 anak mendapat hasil baik ()

    dengan nilai prosentase 65% , 4 anak mendapatkan hasil

    cukup () dengan nilai prosentase 20%, dan 3 anak

    mendapat hasil kurang () dengan nilai prosentase 15%.

    e) Pelaksanaan siklus I tindakan ke 5

    Guru memberi salam,Guru mengkondisikan peserta didik.

    Guru menjelaskan warna bola dengan memakai bola sedang

    yang ada dalam kranjang yang sesuai dengan warna bola.

    Guru memberi kesempatan bertanya anak dengan membawa

    bola yang sudah disiapkan guru, Guru membuat aturan main.

    Guru menjelaskan cara bermain mengunakan media bola.

    Guru memberikan tugas kepada anak untuk mengelompokan

    bola dengan menyesuaikan warna bola dengan kranjangnya.

    Adapun kegiatan mengelompokan bola pada siklus I tindakan

    ke 5 pada foto dibawah ini

    Gambar 4.5 Kegiatan siklus 1 tindakan 5 Anak membawa

    bola mengelompokan di kranjang

  • 46

    Dari kegiatan mengelompokan bola pada siklus 1 tindakan

    kelima diperoleh hasil 11 anak mendapat hasil baik ()

    dengan nilai prosentase 55% , 4 anak mendapatkan hasil

    cukup () dengan nilai prosentase 20%, dan 4 anak

    mendapat hasil kurang () dengan nilai prosentase 20%.

    Tabel 4.2. Tabel Hasil Prosentase Kemampuan kognitif mengklasifikasi Anak

    Siklus 1

    Grafik 4.1 Hasil Siklus I Kognitif Mengklasifikasi siklus I

    c. Observasi

    Dari hasil observasi peneliti yaitu tentang upaya meningkatkan

    kognitif mengklasifikasikan melalui media bola pada kelompok B

    0%10%20%30%40%50%60%70%80%

    baik cukup kurang

    kurang

    cukup

    baik

    Tingkat Pencapaian

    Perkembangan (Indikator)

    Tindakan Ke -

    Hasil Prosentase

    Baik

    Cukup

    Kurang

    Baik

    Cukup

    Kurang

    Kegiatan anak Mengelompokan

    benda berdasarkan

    warna

    V 14 3 3 70% 15% 15%

    Total 70% 15% 15%

  • 47

    usia 4 tahun di PAUD Bhakti Pertiwi kecamatan Boja Kabupaten

    Kendal dari mulai tahapan 1 sampai 5 diperoleh data sebagai

    berikut:

    Dari hasil tabel diatas dapat diperoleh tentang upaya

    meningkatkan kognitif mengklasifikasikan melalui media bola pada

    kelompok B usia 4 tahun di PAUD Bhakti Pertiwi kecamatan Boja

    Kabupaten Kendal, dari hasil analisa dengan rata-rata keberhasilan

    anak sebagai berikut :

    (Baik) = 57 %

    (Cukup) = 23 %

    o (kurang) = 20 %

    Berdasarkan rata-rata diatas dapat diketahui bahwa tentang

    upaya meningkatkan kognitif mengklasifikasikan melalui media bola

    pada kelompok B usia 4 tahun di PAUD Bhakti Pertiwi kecamatan

    Boja Kabupaten Kendal hanya 57% anak yang sudah termasuk

    kategori baik sehingga perlu dilaksanakan siklus selanjutnya.

    Selama pembelajaran berlangsung pada siklus 1 perlu

    pengamatan terhadap aktifitas guru dan anak. Observasi ini

    dilakukan oleh rekan sejawat dengan menggunakan lembar

    observasi. Hasil observasi dapat dilihat pada tabel berikut :

  • 48

    Tabel 4.3.Tabel Hasil Prosentase Aktifitas Guru Dan Anak

    Siklus 1

    No Tindakan Jumlah Skor Prosentase 1 2 3 4 5

    I II III IV V

    14 15 16 15 16

    58,3% 62,5% 66,6% 62,5% 66,6%

    Total 316,5% Rata-Rata 63,3%

    Berdasarkan tabel diatas diperoleh data bahwa aktifitas guru

    dan anak pada siklus 1 mencapai 63,3% sehingga termasuk kategori

    cukup.

    d. Refleksi

    Hasil dari pelaksanaan tindakan kelas siklus 1 adalah kegiatan tentang

    upaya meningkatkan kognitif mengklasifikasikan melalui media bola pada

    kelompok B usia 4 tahun di PAUD Bhakti Pertiwi kecamatan Boja

    Kabupaten Kendal sesuai dengan indikator yang sudah ditentukan. Hasil

    observasi didapatkan bahwa kemampuan kognitif mengklasifikasi anak

    setelah dilaksanakan siklus 1 masih rendah, oleh karena itu perlu

    dilaksanakan siklus selanjutnya.

    4. Deskripsi Siklus II

    Pada siklus II, penulis menggunakan metode pemberian tugas pada

    anak melalui kegiatan mengklasifikasikan benda kedalam kelompok yang

    sama atau kelompok sejenis berasarkan ukurannya . Adapun kegiatan pada

    siklus II antara lain sebagai berikut :

  • 49

    a. Perencanaan

    Dalam siklus II diawali dengan perencanaan. Pada kesempatan

    tersebut peneliti berdiskusi dengan kepala Sekolah dan guru terutama

    hal-hal yang akan dilaksanakan pada kegiatan tindakan siklus II, yaitu

    membuat rencana yang dilaksanakan saat kegiatan mengklasifikasikan

    benda kedalam kelompok yang sama atau kelompok sejenis berasarkan

    ukurannya. Tujuan utama untuk tahapan ini adalah agar dalam kegiatan

    yang dilaksanakan berjalan secara terarah untuk meningkatkan

    kemampuan kognitif megklasifikasi, dengan langkah-langkah sebagai

    berikut :

    a) Peneliti menyusun RKH dengan indikator mengklasifikasikan

    kedalam kelompok yang sama atau kelompok yang sejenis

    berdasarkan ukurannya.

    b) Peneliti menyiapkan media bola dengan jenis ukuran yang berbeda.

    c) Peneliti menyiapkan alat observasi,evaluasi dan instrumen penelitian.

    b. Pelaksanaan

    Pelaksanaan kegiatan pembelajaran pada siklus II sebanyak 5 kali

    tahapan dilaksanakan dengan berpedoman pada Rencana Kegiatan Harian

    (RKH) yang telah disusunguru.

    a) Guru melaksanakan siklus II yang dimulai dengan Guru memberi

    salam. Berdoa bersama. Guru mengkondisikan peserta didik. Guru

    dan peserta didik membuat aturan main. guru dan anak membuat

    aturan main. Guru memberikan apersepsi/pengantar untuk

  • 50

    mengaitkankan materi. Guru memberikan arahan dalam

    penggunaan media bola, cara mengklasifikasikan kedalam

    kelompok sejenis. Guru memberikan kesempatan peserta didik

    untuk bertanya. Guru memberikan tugas. Adapun kegiatan

    mengklasifikasikan kedalam kelompok yang sama atau kelompok

    yang sejenis berdasarkan ukurannya. terlihat pada foto-foto

    kegiatan mengelompokan bola pada siklus II tindakan I dibawah

    ini :

    Gambar 4.6 kegiatan anak siklus 2 tindakan 1 anak mengelompokan bola

    sesuai ukurannya

    Dari kegiatan mengelompokan bola pada siklus 1 tindakan satu

    diperoleh hasil 15 anak mendapat hasil baik () dengan nilai

    prosentase 75% , 2 anak mendapatkan hasil cukup () dengan nilai

    prosentase 10%, dan 3 anak mendapat hasil kurang () dengan

    nilai prosentase 15%

    b) Guru memberi salam. Berdoa bersama. Guru mengkondisikan

    peserta didik. Guru dan peserta didik membuat aturan main. Guru

    memberikan apersepsi/pengantar untuk mengaitkankan materi.

  • 51

    Guru memberikan arahan dalam penggunaan media bola, cara

    mengklasifikasikan kedalam kelompok sejenis dari bola terbesar

    samapai bola terkecil. Guru memberikan kesempatan peserta didik

    untuk bertanya. Guru memberikan tugas.

    Adapun kegiatan mengklasifikasikan kedalam kelompok yang

    sama atau kelompok yang sejenis berdasarkan ukurannya. terlihat

    pada foto-foto dibawah ini :

    Gambar 4.7 kegiatan siklus 2 tindakan 2 anak membawa bola dengan

    mengelompokan sesuai ukurannya.

    Dari kegiatan mengelompokan bola pada siklus 1 tindakan dua

    diperoleh hasil 15 anak mendapat hasil baik () dengan nilai

    prosentase 75% , 3 anak mendapatkan hasil cukup () dengan nilai

    prosentase 15%, dan 2 anak mendapat hasil kurang () dengan

    nilai prosentase 10%

    c) Guru memberi salam. Berdoa bersama. Guru mengkondisikan

    peserta didik. Guru memberikan apersepsi/pengantar untuk

    mengaitkankan materi. Guru memberikan arahan dalam

    penggunaan media bola cara mengklasifikasikan kedalam

    kelompok sejenis dari bola terbesar samapai bola terkecil dengan

  • 52

    menyesuaikan dengan bola kecil dikasihkan di holahop kecil, bola

    sedang dikasihkan di holahop sedang dan holahop besar untuk

    mengelompokan bola besar. Guru memberikan kesempatan peserta

    didik untuk bertanya. Guru memberikan tugas. Adapun kegiatan

    mengklasifikasikan kedalam kelompok yang sama atau kelompok

    yang sejenis berdasarkan ukurannya. terlihat pada foto-foto

    dibawah ini :

    Gambar 4.8 kegitan siklus 2 tindakan 3 anak mengelompokan bola di

    holahop sesuai ukurannya.

    Dari kegiatan mengelompokan bola pada siklus 1 tindakan tiga

    diperoleh hasil 16 anak mendapat hasil baik () dengan nilai

    prosentase 80% , 3 anak mendapatkan hasil cukup () dengan nilai

    prosentase 15%, dan 1 anak mendapat hasil kurang () dengan

    nilai prosentase 5%

    d) Guru memberi salam. Berdoa bersama. Guru mengkondisikan

    peserta didik. Guru memberikan apersepsi/pengantar untuk

    mengaitkankan materi. Guru memberikan arahan dalam

  • 53

    penggunaan media bola cara mengklasifikasikan kedalam

    kelompok sejenis dari bola terbesar samapai bola terkecil dengan

    menyesuaikan dengan tempat yang sudah disediakan guru anak

    mengelompokan bola dengan disusun dari bola terbesar samapi

    bola terkecil. bola sedang dikasihkan di holahop sedang dan

    holahop besar untuk mengelompokan bola besar. Guru

    memberikan kesempatan peserta didik untuk bertanya. Guru

    memberikan tugas.Adapun kegiatan mengklasifikasikan kedalam

    kelompok yang sama atau kelompok yang sejenis berdasarkan

    ukurannya. terlihat pada foto-foto dibawah ini :

    Gambar 4.9 kegitan siklus 2 tindakan 4 anak menegelompokan bola dari

    yang terbesar samapi yang terkecil.

    Dari kegiatan mengelompokan bola pada siklus 1 tindakan empat

    diperoleh hasil 17 anak mendapat hasil baik () dengan nilai

    prosentase 85% , 2 anak mendapatkan hasil cukup () dengan nilai

  • 54

    prosentase 10%, dan 1 anak mendapat hasil kurang () dengan

    nilai prosentase 5%

    e) Guru memberi salam. Berdoa bersama. Guru mengkondisikan

    peserta didik. Guru memberikan apersepsi/pengantar untuk

    mengaitkankan materi. Guru memberikan arahan dalam

    penggunaan media bola cara mengklasifikasikan kedalam

    kelompok sejenis dari bola terbesar samapai bola terkecil dengan

    menyesuaikan dengan tempat yang sudah disediakan guru anak

    mengelompokan bola dengan disusun dari bola terbesar samapi

    bola terkecil, Guru dan peserta didik membuat aturan main. bola

    sedang dikasihkan di holahop sedang dan holahop besar untuk

    mengelompokan bola besar. Guru memberikan kesempatan peserta

    didik untuk bertanya. Guru memberikan tugas.

    Adapun kegiatan mengklasifikasikan kedalam kelompok yang

    sama atau kelompok yang sejenis berdasarkan ukurannya. terlihat

    pada foto-foto dibawah ini :

    Gambar 4.10 kegitan siklus 2 tindakan 5 anak menegelompokan bola

    dari yang terbesar samapi yang terkecil.

  • 55

    Dari kegiatan mengelompokan bola pada siklus 1 tindakan lima

    diperoleh hasil 18 anak mendapat hasil baik () dengan nilai

    prosentase 90% , 1 anak mendapatkan hasil cukup () dengan nilai

    prosentase 5%, dan 1 anak mendapat hasil kurang () dengan nilai

    prosentase 5%

    Tabel 4.4. Tabel hasil prosentase kemampuan kognitif mengklasifikasi bola

    berdasar ukuran siklus II

    Tingkat pencapaian perkembangan

    (indikator)

    Tindakan ke -

    Hasil Prosentase Baik ()

    Cukup ()

    Kurang ()

    Baik ()

    Cukup ()

    Kurang ()

    Kegiatan anak

    mengklasifikasi bola sesuai ukuranya

    V

    18

    1

    1

    90%

    5%

    5%

    Total 90% 5% 5%

    Grafik 4.2 Hasil Siklus II Kognitif Mengklasifikasi siklus II

    c. Observasi

    Dari hasil observasi peneliti yaitu tentang upaya meningkatkan

    kognitif mengklasifikasikan melalui media bola pada kelompok B usia 4

    0%10%20%30%40%50%60%70%80%90%

    100%

    baik cukup kurang

    kurang

    cukup

    baik

  • 56

    tahun di PAUD Bhakti Pertiwi kecamatan Boja Kabupaten Kendal pada

    anak dari mulai tahapan 1 sampai 5 diperoleh data sebagai berikut :

    Dari kemampuan kognitif mengklasifikasi bola berdasarkan ukurannya

    di siklus II dapat diperoleh kemampuan meningkatkan kognitif

    mengklasifikasikan melalui media bola pada kelompok B usia 4 tahun di

    PAUD Bhakti Pertiwi kecamatan Boja Kabupaten Kendal, dari hasil

    analisa dengan rata-rata keberhasilan anak sebagai berikut:

    (Baik) = 81 %

    (Cukup) = 11 %

    o (Kurang) = 8 %

    Berdasarkan hasil prosentase diatas, sudah dapat dikatakan

    berhasil karena upaya meningkatkan kognitif mengklasifikasikan melalui

    media bola pada kelompok B usia 4 tahun di PAUD Bhakti Pertiwi

    kecamatan Boja Kabupaten Kendal anak mencapai 81% yang termasuk

    kategori baik, sehingga penelitian sudah berhenti.

    Selama pembelajaran berlangsung pada siklus II perlu

    pengamatan terhadap aktifitas guru dan anak. Observasi ini dilakukan

    oleh rekan sejawat dengan menggunakan lembar observasi, dapat dilihat

    pada tabel berikut :

  • 57

    Tabel4.5.Tabel Hasil Prosentase Aktifitas Guru Dan Anak Siklus II

    No Tindakan Jumlah skor Prosentase 1 2 3 4 5

    I II III IV V

    19 20 20 21 21

    79,1% 83,3% 83,3% 87,5% 87,5%

    Total 420,7% Rata-Rata 84,1%

    Berdasarkan tabel diatas diperoleh data bahwa aktifitas guru dan

    anak pada siklus II mencapai 84,1% sehingga termasuk kategori baik.

    d. Refleksi

    Hasil dari pelaksanaan tindakan kelas siklus II adalah untuk

    meningkatkan kemampuan kognitif mengklasifikasikan melalui media

    bola pada kelompok B usia 4 tahun di PAUD Bhakti Pertiwi kecamatan

    Boja Kabupaten Kendal. Dalam hal ini dapat dilihat dari angka

    keberhasilan anak dalam menyelesaikan tugas atau kegiatan yang

    diberikan oleh guru mengalami kenaikan atau peningkatan dalam

    kemampuan upaya meningkatkan kognitif mengklasifikasikan melalui

    media bola pada kelompok B usia 4 tahun di PAUD Bhakti Pertiwi

    kecamatan Boja Kabupaten Kendal sudah berhasil. Hasil dari refleksi

    siklus 1 dari 57% meningkat pada siklus II menjadi 81%.

  • 58

    B. Pembahasan

    Dalam kondisi awal peneliti melakukan observasi, guru sebagai

    kunci keberhasilan dalam suatu proses pembelajaran belum menggunakan

    media pembelajaran yang tepat. Hal tersebut dikarenakan guru masih

    jarang yang melakukan kegiatan dengan media langsung tentang upaya

    meningkatkan kognitif mengklasifikasikan melalui media bola pada anak

    yang selama ini guru hanya menggunakan media gambar atau teori

    sehingga dalam pembelajaran kognitif mengklasifikasi pada anak hasilnya

    kurang.

    Pada siklus I, penulis menggunakan metode pemberian tugas pada

    anak melalui kegitan mengelompokan bola sesuai warnanya. guru

    melaksanakan siklus I yang dimulai dengan guru memberi salam. Guru

    mengkondisikan peserta didik. Guru menjelaskan warna-warna pada bola.

    Guru membuat aturan main. Guru menjelaskan cara bermain mengunakan

    media bola dengan anak berlari mengelompokan bola sesuai warna dari

    tempat satu ke yang satunya yang sudah disediakan guru. Guru memberikan

    tugas kepada anak untuk mengelompokan bola menurut warna dengan

    berlari mengelomopkan warna dari tepat satu ketempat satunya yang sesuai

    dengan warna bola yang sudah disediakan guru.

    Dengan media ini digunakan dengan maksud menggantikan media

    yang selama ini hanya menggunakan media gambar atau teori, sehingga

    anak merasa bosan dan kemampuan kognitif mengklasifikasi kurang.

    Setelah anak melakukan kegiatan kognitif mengklasifikasi bola anak sangat

  • 59

    antusias, rasa ingin tahu anak bertambah besar. Saat kegiatan berlangsung

    kemampuan tentang kognitif mengklasifikasi bola sesuai warna pada anak

    mulai tampak, misalnya anak dapat mengetahui macam-macam warna, dapat

    mengelompokan bola yang sesuai dengan warna bola, tahu membedakan

    warna. Terbukti pada siklus I setelah anak melakukan kegiatan kognitif

    mengklasifikasi bola sesuai warnanya anak mengalami peningkatan

    dibandingkan pada prasiklus. Dalam siklus I ini kegiatan kognitif

    mengklasifikasi bola sesuai warnanya anak masih kurang percaya diri dalam

    mengelompokan bola sehingga masih perlu adanya perbaikan pada siklus II.

    Pada siklus II yaitu guru memberikan tugas pada anak kognitif