skripsi kec. kediri sebagai bentuk konservasi pohon …etheses.uinmataram.ac.id/996/1/bayu...

82
i SKRIPSI ANALISIS KEARIFAN LOCAL MASYARAKAT JAGARAGA KEC. KEDIRI SEBAGAI BENTUK KONSERVASI POHON MENGGUNAKAN SIMBOL-SIMBOL YANG DIKERAMATKAN Bayu Surya Babullah NIM:151.145.026 FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MATARAM 2017

Upload: others

Post on 07-Jan-2020

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: SKRIPSI KEC. KEDIRI SEBAGAI BENTUK KONSERVASI POHON …etheses.uinmataram.ac.id/996/1/Bayu Surya... · 2018-10-15 · i skripsi analisis kearifan local masyarakat jagaraga kec. kediri

i

SKRIPSI

ANALISIS KEARIFAN LOCAL MASYARAKAT JAGARAGA KEC. KEDIRI SEBAGAI BENTUK KONSERVASI POHON

MENGGUNAKAN SIMBOL-SIMBOL YANG DIKERAMATKAN

Bayu Surya Babullah

NIM:151.145.026

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)

MATARAM

2017

Page 2: SKRIPSI KEC. KEDIRI SEBAGAI BENTUK KONSERVASI POHON …etheses.uinmataram.ac.id/996/1/Bayu Surya... · 2018-10-15 · i skripsi analisis kearifan local masyarakat jagaraga kec. kediri

ii

ANALISIS KEARIFAN LOCALMASYARAKAT JAGARAGA KEC. KEDIRI SEBAGAI BENTUK KONSERVASI POHON

MENGGUNAKAN SIMBOL-SIMBOL YANG DIKERAMATKAN

Skripsi

Diajukan kepada Universitas Islam Negeri Mataram untuk melengkapi persyaratan mencapai gelar sarjana.

Bayu Surya Babullah

NIM:151.145.026

JURUSAN PENDIDIKAN IPA BIOLOGI

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)

MATARAM

2017

Page 3: SKRIPSI KEC. KEDIRI SEBAGAI BENTUK KONSERVASI POHON …etheses.uinmataram.ac.id/996/1/Bayu Surya... · 2018-10-15 · i skripsi analisis kearifan local masyarakat jagaraga kec. kediri

iii

Page 4: SKRIPSI KEC. KEDIRI SEBAGAI BENTUK KONSERVASI POHON …etheses.uinmataram.ac.id/996/1/Bayu Surya... · 2018-10-15 · i skripsi analisis kearifan local masyarakat jagaraga kec. kediri

iv

Page 5: SKRIPSI KEC. KEDIRI SEBAGAI BENTUK KONSERVASI POHON …etheses.uinmataram.ac.id/996/1/Bayu Surya... · 2018-10-15 · i skripsi analisis kearifan local masyarakat jagaraga kec. kediri

v

Page 6: SKRIPSI KEC. KEDIRI SEBAGAI BENTUK KONSERVASI POHON …etheses.uinmataram.ac.id/996/1/Bayu Surya... · 2018-10-15 · i skripsi analisis kearifan local masyarakat jagaraga kec. kediri

vi

Page 7: SKRIPSI KEC. KEDIRI SEBAGAI BENTUK KONSERVASI POHON …etheses.uinmataram.ac.id/996/1/Bayu Surya... · 2018-10-15 · i skripsi analisis kearifan local masyarakat jagaraga kec. kediri

vii

MOTTO

Asy Syarh ayat 5-6,

Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, "

"sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.

Page 8: SKRIPSI KEC. KEDIRI SEBAGAI BENTUK KONSERVASI POHON …etheses.uinmataram.ac.id/996/1/Bayu Surya... · 2018-10-15 · i skripsi analisis kearifan local masyarakat jagaraga kec. kediri

viii

PERSEMBAHAN

Alhamdulillahirobbil‟alamin… sujud dan Syukur pada-MU Ya Allah atas nikmat kesehatan dan kesempatan yang telah engkau berikan sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan sebagaimana mestinya.

Kedua orang tua tercintaku (A. Saehu Babullah & Jawahir) Terimakasih ku atas semua bimbingan, do‟a dan kasih sayang tiada duanya yang telah kalian berikan begitu tulus untuk anakmu ini, kalian penyemangat dan hal terindah yang ada dalam dalam hidupku. Sekali lagi terimakasih yang tiada tara untuk ayah dan ibu untuk segalanya.

Saudara ku tersayang (Imam Rifqi & Muhammad Al-Fatih Babullah) Terimakasih atas perhatian dan senyum penyemangat yang telah kalian berikan kepada saudara mu ini, semoga kalian kelak menjadi orang-orang besar dan berguna untuk keluarga,agama da bangsa.

Keluarga Besar ku Terimakasih untuk semua keluargaku yang telah mendukung ku selama ini. Terimakasih atas bimbingan, motivasi dan sarannya sehingga kami bisa seperti sekarang ini, wabilkhusus untuk Alm. Kakek dan paman ku tercinta Alm. Ridwanullah, Jaelani Ridwan dan Kamaruddin) semoga di tempatkan ditempat yang terbaik. Amin

Tercinta dan Tersayang (Umi Rahmatul Andini) Terimakasih atas kesabaran, perhatian dan segala yang telah engau berikan baik itu dalam senang dan susah. Sekali lagi terimakasih yang terdalam untuk pengorbanan yang telah di berikan.

Saudara 5 cm Seperjuangan Aff an Gaffar, Laeli Indana Zulfa Hasanah, Ervan Jayadi, Awaluddin dan Septiawan Putranto. Semoga kita bisa tetap bersama dalam menggapai cita-cita bersama.

Pak Husnawadi MA. TESOL & Keluarga Terimakasih atas Motivasi dan arahan-arahan serta pelajaran yang bapak berikan sehingga tujuan-tujuan kami untuk belajar semakin kuat dan terimakasih atas segalanya yang keluarga bapak berikan.

Sahabat-sahabatku di kelas VIIA angkatan 2014 Terimakasih untuk kenang-kenangan indah yang telah kita ukir bersama dalam memperoleh gelar S.Pd, semoga kalian semua tetap berada dalam lindungannya, dimudahkan urusannya. Amin

Kampus UIN Mataram dan Almamaterku tercinta.

Page 9: SKRIPSI KEC. KEDIRI SEBAGAI BENTUK KONSERVASI POHON …etheses.uinmataram.ac.id/996/1/Bayu Surya... · 2018-10-15 · i skripsi analisis kearifan local masyarakat jagaraga kec. kediri

ix

KATA PENGANTAR

Puji syukur di panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala limpahan

rahmat dan karunia-Nya yang telah memberikan kesehatan dan kesempatan

sehingga dapat menyelesaikan proposal ini yang berjudul “Pengaruh Pemberian

Dosis Ekstrat Tanaman Ciplukan (Physalis angulata L.) Terhadap

Peningkatan Leukosit Mencit (Mus musculus) secara In Vitro ” dapat penulis

selesaikan tepat waktu. Tak lupa pula kita layangkan shalawat beserta salam

kepada junjungan alam Nabi besar Nabi Muhammad SAW, yang telah membawa

kita dari alam kegelapan menuju alam yang terang benderang yakni Agama Islam.

Penulis menyadari bahwa proposal ini masih jauh dari kesempurnaan dan

banyak kekurangan. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran

yang membangun dari para pembaca demi perbaikan dan kesempurnaan skripsi

nanti. Semoga proposal ini dapat bermanfaat bagi penulis dan para pembaca.

Amin.

Proposal ini dapat diselesaikan atas bantuan dan dukungan dari beberapa

pihak yang ikut serta membimbing dalam pembuatan proposal ini. Oleh karena

itu penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada:

1. Bapak Dr.Ir. Edi M Jayadi. MP selaku dosen pembimbing I. Ibu Lutvia

Krismayanti M, Kes selaku pembimbing II. Berkat bimbingan dan saran dari

beliau proposal ini dapat diselesaikan pada waktunya.

2. Bapak dosen dan ibu dosen yang telah membimbing dalam menimba ilmu di

IAIN Mataram.

3. Ketua jurusan dan sekertaris jurusan IPA Biologi Ibu Dwi Wahyudiati, M.Pd

dan Bapak Alwan Mahsul, M.Pd.

Mataram, 05 Juni 2017

Penulis

Page 10: SKRIPSI KEC. KEDIRI SEBAGAI BENTUK KONSERVASI POHON …etheses.uinmataram.ac.id/996/1/Bayu Surya... · 2018-10-15 · i skripsi analisis kearifan local masyarakat jagaraga kec. kediri

x

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ….. ............................................................................... i

HALAMAN JUDUL….. ................................................................................... ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING.................................................................... iii

NOTA DINAS PEMBIMBING ........................................................................ iv

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI .......................................................... v

PENGESAHAN DEWAN PENGUJI .............................................................. vi

HALAMAN MOTTO ....................................................................................... vii

HALAMAN PERSEMBAHAN........................................................................ viii

KATA PENGANTAR ....................................................................................... x

DAFTAR ISI ...................................................................................................... xii

ABSTRAK ......................................................................................................... xiv

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ….. ................................................................................. 1

B. Fokus Kajian ........................................................................................... 6

C. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian ............................................. 7

D. Ruang Lingkup dan Setting Penelitian .................................................... 8

E. Telaah Pustaka ........................................................................................ 10

F. Kerangka Teori........................................................................................ 13

G. Metode Penelitian.................................................................................... 25

H. Sistematika Pembahasan ......................................................................... 27

BAB II PAPARAN DATA DAN TEMUAN

A. Gambaran umum lokasi penelitian….. .................................................... 29

Page 11: SKRIPSI KEC. KEDIRI SEBAGAI BENTUK KONSERVASI POHON …etheses.uinmataram.ac.id/996/1/Bayu Surya... · 2018-10-15 · i skripsi analisis kearifan local masyarakat jagaraga kec. kediri

xi

B. Keterkaitan Kearifan lokal, kain poleng dan Alam ................................. 31

C. Peranan Kearifan lokal dan kain poleng terhadap konservasi alam

khususnya pohon ..................................................................................... 36

D. Hasil paparan data dan temuan ................................................................ 39

BAB III PEMBAHASAN

A. Keterkaitan Kearifan lokal, kain Poleng dan Alam ................................. 42

B. Pohon yang disakralkan ditinjau dari segi Biologi serta bagaimana

dekatnya manusia dengan pohon ............................................................. 47

C. Peranan kearifan lokal dan Kain Poleng dalam mengkonservasi Alam

khusus Pohon ........................................................................................... 53

BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................................................. 58

B. Saran ........................................................................................................ 58

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 59

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 12: SKRIPSI KEC. KEDIRI SEBAGAI BENTUK KONSERVASI POHON …etheses.uinmataram.ac.id/996/1/Bayu Surya... · 2018-10-15 · i skripsi analisis kearifan local masyarakat jagaraga kec. kediri

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Gambar-gambar penelitian

Lampiran 2 Ayat-ayat dari kitab Veda tentang menjaga lingkungan

Lampiran 3 Foto asli hasil penelitian.

Lampiran 4 Surat ijin penelitian

Page 13: SKRIPSI KEC. KEDIRI SEBAGAI BENTUK KONSERVASI POHON …etheses.uinmataram.ac.id/996/1/Bayu Surya... · 2018-10-15 · i skripsi analisis kearifan local masyarakat jagaraga kec. kediri

xiii

Analisis Kearifan Lokal Masyarakat Jagaraga Kecamatan Kediri Sebagai Bentuk Konservasi Pohon Menggunakan Simbol-Simbol

yang Dikeramatkan

Oleh

BAYU SURYA BABULLAH 151.145.026

Abstrak

Kearifan lokal adalah semua bentuk pengetahuan, keyakinan, pemahaman, atau wawasan serta adat kebiasaan atau eika yang menuntut perilaku manusia dalam kehidupan dai dalam komunitas ekologi. Kearifan lokal adalah suatu sistem yang mengatur tatanan masyarakat berupa nilai yang dianggap benar yang menghasilkan suatu konservasi lingkungan khususnya pohon secara tidak langsung serta kearifan lokal akan dapat menghasilkan sifat konservatif.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan dan bagaimana pengaruh antara kearifan lokal yang menghasilkan simbol-simbol yang digunakan untuk proses atau acara-acara keagamaan. Kearifan lokal nantinya akan menghasilkan sifat konservatif dan akan mempengaruhi seseorang tersebut dalam melakukan konservasi lingkungan atau alam khususnya pohon secara tidak langsung. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan teknik pengumpulan data yaitu menggunakan tiga tahapan. Pertama adalah observasi atau pengamatan yang dilakukan sebagai langkah awal yang dimana pengamatan yang dilakukan adalah melihat simbol-simbol yang ada di tempat penelitian dengan melakukan pencatatan sehingga didapat pertimbangan seperti apa langkah selanjutnya yang akan diambil. Kedua adalah wawancara yang dimana peneliti menggunkan teknik informan kuci yang disebut dengan tipe wawancara Snowballing yang artinya pewawancara akan mewawncarai informan secara bebas dan akan berhenti ketika tidak ada jawaban yang berbeda. Ketiga adalah Dokumentasi yang berisikan catatan-catatan, rekaman dan foto hasil wawancara atau interview. Analisa data yang digunakan adalah Deskriptif Kualitatif yang artinya data yang sudah didapat akan dirangkai, disistematiskan dan dijelaskan menggunkan kata-kata dan gambaran-gambaran untuk menemukan makna dari penggunaan simbol yang akan menghasilkan konservasi lingkungan khususnya pohon. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kearifan lokal akan menghasilkan simbol-simbol yang biasanya dijadikan sarana dalam proses melakukan kearifan lokal yang akan menghsilakn sifat konservasi secara tidak langsung dari sipelaku. Salah satu sifat konservasi secara tidak langsung yang dimaksudkan ini adalah setiap masyarakat akan lebih menghormati, menghargai dan menjaga pohon Kata Kunci : Kearifan lokal, Kain poleng dan Konservasi.

Page 14: SKRIPSI KEC. KEDIRI SEBAGAI BENTUK KONSERVASI POHON …etheses.uinmataram.ac.id/996/1/Bayu Surya... · 2018-10-15 · i skripsi analisis kearifan local masyarakat jagaraga kec. kediri

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Lingkungan adalah seluruh faktor luar yang mempengaruhi suatu

organisme, faktor-faktor ini dapat berupa organisme hidup (biotic factor)

atau variabel-variabel tidak hidup (abiotic factor) misalnya suhu, curah

hujan, panjangnya siang, angin. Interaksi-interaksi antar organisme-

organisme dengan kedua faktor biotik dan abiotik membentuk suatu

ekosistem.1 Lingkungan sangat berpengaruh bagi organisme-organisme

atau makhluk hidup yang ada di dalamnya karena lingkungan dapat

mempengaruhi perkembangan kehidupannya. Lingkungan memiliki

variabel biotik yang memiliki fungsi sebagai konsumen yaitu manusia dan

hewan sedangkan variabel biotik sebagai produsen adalah tumbuhan.

Tumbuhan dapat dibedakan berdasarkan penampakannya menjadi:

perdu, pohon, semak dan herba.

Tetapi penulis memfokuskan pembahasan pada pohon.

Pohon (/po·hon/ n) adalah tumbuhan yang berbatang keras dan

besar.2 Indiryanto (2005) mendefenisikan pohon sebagai kelompok

1 Mulyanto. (2006). Ilmu lingkungan. Semarang: Graha Ilmu

2 Ebda setiawan. ( 2013 ). Kamus besar bahasa indonesia.jakarta: Pusat bahasa ( http://kbbi.web.id/pohon/Kemdikbud)

Page 15: SKRIPSI KEC. KEDIRI SEBAGAI BENTUK KONSERVASI POHON …etheses.uinmataram.ac.id/996/1/Bayu Surya... · 2018-10-15 · i skripsi analisis kearifan local masyarakat jagaraga kec. kediri

2

tumbuhan berkayu, berukuran besar dengan tinggi lebih dari 5 meter.3

menurut Baker (1979) dalam (artikel pohon dan klasifikasinya), pohon

adalah tumbuhan berkayu yang mempunyai satu batang yang jelas

bentuk dan tingginya tidak kurang dari 5 meter.4 Berdasarkan pendapat

diatas yang dikatakan pohon adalah tumbuhan yang berukuran besar

berkayu yang jelas akar, batang dan daunnya.

Pohon sangat penting dalam kehidupan, dilihat dari

fungsinya yang begitu besar yakni sebagai produsen, penjaga

keseimbangan oksigen, sebagai penyeimbang kesuburan tanah, menahan

laju air dan erosi serta membuat rasa nyaman, sehingga dari sini perlu

menjaga pohon untuk kehidupan yang lebih baik dan sejahtera. Dalam

kehidupan begitu banyak cara untuk menjaga lingkungan khususnya

pohon, baik secara langsung yang disebut dengan konservasi dan juga

secara tidak langsungnya atau yang lebih dikenal dengan istilah

konservatif dan kearifan lokal. Konservasi adalah

suatu upaya yang dilakukan oleh manusia untuk dapat melestarikan alam,

konservasi bisa juga disebut dengan pelestarian ataupun perlindungan.

Secara harfiah konservasi berasal dari bahasa Inggris yaitu dari kata

conservation yang berati pelestarian atau perlindungan.5 Konservasi

adalah upaya-upaya pelestarian lingkungan, akan tetapi tetap

3 Indriyanto, Pengantar Budidaya Hutan ( Jakarta, Bumi aksara, 2005) 32 4 Perdian F. Telelay, Pohon dan Klasifikasinya ( Artikel of google books, 19 Mei 2017 ) 5 Reif, J.A. Levy, Y. Kamus Bahasa Inggris Untuk Pelajar (Bekasi, PT. Kesaint Blanc Indah Corp, 1993 )

Page 16: SKRIPSI KEC. KEDIRI SEBAGAI BENTUK KONSERVASI POHON …etheses.uinmataram.ac.id/996/1/Bayu Surya... · 2018-10-15 · i skripsi analisis kearifan local masyarakat jagaraga kec. kediri

3

memperhatikan manfaat yang bisa didapatkan pada saat itu dengan cara

tetap mempertahankan keberadaan setiap komponen lingkungan untuk

pemanfaatan dimasa yang akan datang, sedangkan konservatif adalah

konsep dimana seseorang selalu menjaga tradisi lama dan hal tradisional

serta menentang moderenisasi.

Kearifan lokal adalah semua bentuk pengetahuan, keyakinan,

pemahaman, atau wawasan serta adat kebiasaan atau etika yang

menuntun perilaku manusia dalam kehidupan di dalam komunitas

ekologis. Gobyah (2003) menyatakan bahwa kearifan lokal didefinisikan

sebagai kebenaran yang telah mentradisi atau ajeg dalam suatu daerah.6

Dengan demikian kearifan lokal pada suatu masyarakat dapat dipahami

sebagai nilai yang dianggap baik dan benar yang berlangsung secara turun

temurun dan dilaksanakan oleh masyarakat yang bersangkutan sebagai

akibat dari adanya interaksi antara manusia dan lingkungannya.

Bentuk-bentuk kearifan lokal dalam masyarakat dapat berupa:

nilai, norma, etika, kepercayaan, adat-istiadat, hukum adat, dan aturan-

aturan khusus. Berkaitan dengan hal tersebut, Ernawi 2009 (dalam

Nindya, 2013) menjelaskan bahwa secara substansi kearifan lokal dapat

berupa aturan mengenai: 1) kelembagaan dan sanksi sosial, 2) ketentuan

tentang pemanfaatan ruang dan perkiraan musim untuk bercocok tanam,

3) pelestarian dan perlindungan terhadap kawasan sensitif, serta

6 Gobyah (2003) „‟Cara berpijak dikearifan lokal „‟ ( http:// balipos.co.id 21 november 2011 )

Page 17: SKRIPSI KEC. KEDIRI SEBAGAI BENTUK KONSERVASI POHON …etheses.uinmataram.ac.id/996/1/Bayu Surya... · 2018-10-15 · i skripsi analisis kearifan local masyarakat jagaraga kec. kediri

4

4) bentuk adaptasi dan mitigasi tempat tinggal terhadap iklim, bencana

atau ancaman lainnya.7 Salah satu kearifan lokal yang sering dilakukan

adalah pengguanaan simbol-simbol. Simbol adalah suatu bentuk

ungkapan seorang individu terhadap sesuatu yang dianggap besar, suci

dan keramat serta harus dihormati. Bentuk dan arti dari simbol sangat

dipengaruh oleh pemikirian seseorang dan dari sudut pandangnya, yaitu

dalam agama dan sistem ilmu pengetahuan (logika). Dalam agama,

simbol dipandang sebagai ungkapan inderawi atas realitas yang

transenden (luar biasa), sementara dalam sistem logika atau ilmu

pengetahuan, simbol atau lambang memiliki arti sebagai tanda yang

abstrak.8

Simbol juga dapat mewakili sesuatu untuk menyatakan hal lain

secara kodrati, misalnya bendera sebagai lambang negara dan hal yang

luar dari kodrati manusia adalah misalnya gambar-gambar dewa dengan

berbagai senjatanya dan keunikannya yang menyatakan kekuatan dan

tingkatannya dari para dewa lain. Dengan menghadirkan sesuatu seperti

makna atau arti, simbol masuk ke dalam imajinasi seseorang,

mempengaruhi perasaan dan tingkah laku seseorang. Simbol-simbol

keagamaan memperlihatkan ciri umum dari segala macam simbol dan

merupakan gambaran penting yang berfungsi membantu pikiran dan jiwa

7 Nindya Helvy Pramita, dkk. „‟Etnobotani upacara kasada masyarakat Tegger, didesa Ngadas, kec. Poncokusumo, kab. Malang. Journal Of Indonesian Tourism and Developmen Studies. 2(1).2013. hal: 53 8 Tri Hastutiningsih, Disertasi S1: „‟Simbol-simbol gama Hindu di Candi Sukuh‟‟ ( Yogyakarta: Universitas Sunan Kalijaga, 2008) 1

Page 18: SKRIPSI KEC. KEDIRI SEBAGAI BENTUK KONSERVASI POHON …etheses.uinmataram.ac.id/996/1/Bayu Surya... · 2018-10-15 · i skripsi analisis kearifan local masyarakat jagaraga kec. kediri

5

orang yang sedang melakukan pemujaan untuk memahami realitas

spiritual.9 Penggunaan simbol-simbol paling banyak dilakukan oleh orang-

orang yang beragama Hindu.10

Salah satu contoh penggunaan simbol-simbol pengkeramatan ini

adalah penggunaan kain Poleng yang diselimutkan pada batang pohon

untuk menunjukan penghormatannya pada leluhur. Kain poleng adalah

kain kotak-kotak berwarna hitam putih yang memiliki jumlah yang setara

atau sama. Kain ini menandakan keseimbangan antara kehidupan yang

digunakan sebagai penangkal bala atau mara bahaya yang akan

ditimbulkan oleh seisi pohon tersebut.11

Penganut agama Hindu sudah

jelas larangan-larangan untuk pohon tersebut sehingga pasti akan

menjaganya, sedangkan untuk non Hindu pasti akan tersugesti untuk

menjaga adab yang pada akhirnya akan menjaga pohon tersebut.

Konservasi pohon adalah upaya menjaga dan melindungi pohon

dari kerusakan yang disebabkan oleh faktor manuisa dan alam itu sendiri

yakni dengan cara langsung. Kearifan lokal sebagai bentuk sarana

konservasi tidak langsung pada pohon, akan terciptanya pemeliharaan,

penjaga dan perlindungan lingkungan khususnya pohon guna

menciptakan kehidupan yang lebih baik untuk masa sekarang dan masa

9 Tri Hastuningsih, Disertasi S1: „‟ simbol-simbol agama hindu di candi sukuh ( Studi Simbol Agama Hindu diDususn Sukuh, kec angaargoyoso, Kabupaten Karanganyar Jawa Tenga ) (Yogyakarta, UIN Sunan Kalijaga, 2008) 1-2 10 I Gde Jaman, TRI HITA KARANA (Bali: Pustaka Bali Post, 2006) 11 „‟ Kain Poleng “ Open Dictionari Wikipedia, ( http: wikipedia. Edu/ com, accessed on Mei 14, 2017)

Page 19: SKRIPSI KEC. KEDIRI SEBAGAI BENTUK KONSERVASI POHON …etheses.uinmataram.ac.id/996/1/Bayu Surya... · 2018-10-15 · i skripsi analisis kearifan local masyarakat jagaraga kec. kediri

6

mendatang yang akan dinikmati bukan hanya kita sendiri akan tetapi

generasi-generasi selanjutnya kelak. Penelitian terdahulu yang cukup

mendekati dengan penelitian ini adalah penelitian tentang simbol-simbol

di Candi Sukuh oleh Tri Hastutiningsih, jurusan perbandingan Agama,

Fakultas Ushuluddin, Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Bedanya dengan penelitian yang penulis lakukan ini adalah simbol yang

diteliti ini dikaitkan dengan ilmu biologi yaitu tentang konservasi atau

pelestarian, sehingga penelitian ini belum pernah dilakukan terdahulu

dan sangat penting untuk dikembangkan karena dengan mnegetahui arti

dari penggunaa simbol-simbol pada suatu lingkungan khususnya pada

pohon akan membuat seseorang dapat menjaga pohon tersebut

walaupun mereka bukan termasuk ke dalam penganut simbol-simbol

yang digunakan pada lingkungan atau pohon tersebut. Berdasarkan

uraian dan penjabaran tentang alasan diatas, maka dari itu peneliti

bermaksud melakukan penelitian yang bersifat kualitatif mengenai

Analisis kearifan lokal (local wisdom) masyarakat Jagaraga Kecamatan

Kediri sebagai bentuk konservasi pohon menggunakan simbol-simbol

ya g dikera atka asyarakat sete pat’’.

B. Fokus Kajian

Berdasarkan dari latar belakang tersebut, maka diformulasiakn secara

khusus fokus kajian ini sebagai berikut:

Page 20: SKRIPSI KEC. KEDIRI SEBAGAI BENTUK KONSERVASI POHON …etheses.uinmataram.ac.id/996/1/Bayu Surya... · 2018-10-15 · i skripsi analisis kearifan local masyarakat jagaraga kec. kediri

7

1. Bagaimana simbol (kain poleng) yang dikeramatkan dapat menjadi

saranan konservasi lingkungan khususnya pohon?

2. Bagaimana pendapat masyarakat dan para tokoh masyarakat Jagaraga

dengan adanya simbol-simbol yang dikeramatkan sesuai dengan kasta-

kasta yang berlaku?

3. Bagaimana manfaat pohon yang diselimuti simbol-simbol bagi

kehidupan masyarakat ?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

a. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kearifan lokal

masyarakat Jagaraga Kecamatan Kediri sebagai bentuk konservasi

pohon menggunakan simbol-simbol yang dikeramatkan.

b. Menganalisis pendapat tokoh masyarakat Hindu Jagaraga dengan

adanaya simbol-simbol yang dikeramatkan sesuai dengan kasta-

kasta yang berlaku.

c. Mengetahui dampak bagi konservasi pohon.

2. Manfaat penelitian

Manfaat penelitian yang akan dilaksanakan terdiri dari:

a. Manfaat Teoritis

1. Dapat dijadikan sebagai informasi ilmiah dan menambah

wawasan tentang simbol-simbol yang diguanakan pada

acara adat tertentu, oleh agama tertentu dapat bermanfaat

sebagai alat konservatis pohon.

Page 21: SKRIPSI KEC. KEDIRI SEBAGAI BENTUK KONSERVASI POHON …etheses.uinmataram.ac.id/996/1/Bayu Surya... · 2018-10-15 · i skripsi analisis kearifan local masyarakat jagaraga kec. kediri

8

2. Dapat memberi kontribusi pengetahuan tentang konservasi

lingkungan khususnya pohon dapat dilakukan dengan

langsung dan tidak langsung atau terstimulus oleh kearifan

lokal yang ada atau adat-adat yang digunakan oleh

kelompok masyarakat tertentu.

b. Manfaat praktis

1. Bagi mahasiswa jurusan pendidikan Biologi UIN Mataram,

dapat lebih memahami bahwa menjaga pohon atau yang

sering disebut dengan konservasi pohon bisa dilakukan

dengan menggunakan simbol-simbol yang dikeramatkan

2. Bagi Lembaga Pendidikan atau Instansi Pendidikan UIN

Mataram dapat dijadikan sebagai penunjang pendidikan

dalam kegiatan belajar mengajar, sehingga dapat

menghasilkan sumber daya manusia yang bepikiran luas.

D. Ruang Lingkup dan Setting Penelitian

1. Ruang Lingkup

Untuk membatasi penelitian ini agar tidak meluas dan tetap pada

pengertian yang dimaksud, maka perlu diberikan batasan konsep fokus

penelitian sebagai berikut:

a. Penelitian hanya berpusat di desa Jagaraga kecamatan Kediri

wilayah perkampungan masyarakat Hindu.

Page 22: SKRIPSI KEC. KEDIRI SEBAGAI BENTUK KONSERVASI POHON …etheses.uinmataram.ac.id/996/1/Bayu Surya... · 2018-10-15 · i skripsi analisis kearifan local masyarakat jagaraga kec. kediri

9

b. Simbol-simbol yang diteliti adalah simbol yang berupa kain poleng

yang digunakan pada acara-acara adat atau keagamaan yang

digunakan desa Jagaraga Kecamatan Kediri Lombok Barat.

c. Meneliti pendapat-pendapat dari masyarakat Jagaraga sesuai

dengan kasta-kasta sehingga terdapat hasil pemahaman yang

berbeda sesuai dengan tingkatan kastanya.

2. Setting Penelitian

Penelitian ini dilakukan dalam upaya memperoleh informasi

terkait pengaruh simbol (kain poleng) yang digunakan oleh masyarakat

Jagaraga Kecamatan Kediri Kabupaten Lombok Barat. Desa Jagaraga

adalah salah satu desa di Kecamatan Kediri yang merupakan satu-

satunya desa yang memiliki hampir keseluruhannya adalah umat

beragama Hindu. Itulah sebabnya peneliti memilih Jagaraga sebagai

lokasi penelitiannya karena merupakan tempat yang paling

representatif dan strategis dengan penelitian ini.

Jagaraga adalah desa yang berada di sebelah selatan Desa

Tumpeng Kecamatan Kediri, sebelah utara Desa Tegal Kecamatan

Kuripan dan sebelah barat Desa lamper Kecamatan Kuripan dan

Sebelah Timur Desa Adeng Kecamatan Kuripan.

E. Telaah Pustaka

1. Penelitian terdahulu:

Page 23: SKRIPSI KEC. KEDIRI SEBAGAI BENTUK KONSERVASI POHON …etheses.uinmataram.ac.id/996/1/Bayu Surya... · 2018-10-15 · i skripsi analisis kearifan local masyarakat jagaraga kec. kediri

10

a. Nama peneliti: Tri Hastutiningsih, NIM: 02521098, jurusan

perbandingan Agama, Fakultas Ushuluddin, Universitas Islam

Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, dengan judul „‟ Simbol-simbol

Agama Hindu di Candi Sukuh “. Pada penelitian ini dibahas

tentang simbol-simbol yang ada di Candi Sukuh, baik dari segi

bentuk dan makna-makna yang ada di dalamnya bertempat di

Dusun Sukuh Kecamatan Ngargoyoso Kabupaten Karanganyar

Jawa Tengah.

b. Nama: Rohana Sufia, Pendidikan Geografi Pascasarjana,

Universitas Negeri Malang, dengan judul „‟ Kearifan local dalam

melestarikan lingkungan hidup. „‟ Pada penelitian ini dibahas

tentang kearifan lokal pada masyarakat Desa Kemiren Kecamatan

Glagah Kabupaten Banyuwangi terkait peranan kearifan lokal

dalam hubungan antara sesama manusia dan manusia dengan alam.

c. Nama: Rusmin Tumanggor, Guru Besar Antropologi Kesehatan,

Universitas Islam Negeri Jakarta, dengan judul „‟ Pemberdayaan

kearifan lokal memacu kesetaraan komunitas adat terpencil. „‟

Pada penelitian ini dibahas bagaimana kearifan lokal dapat

meningkatkan keharmonisan dan kesetaraan komunitas adat

terpencil.

1. Adapun fokus penelitian dari Tri Hastutiningsih diatas adalah:

a. Bagaimana bentuk-bentuk dari simbol-simbol agama Hindu di

Candi Sukuh?

Page 24: SKRIPSI KEC. KEDIRI SEBAGAI BENTUK KONSERVASI POHON …etheses.uinmataram.ac.id/996/1/Bayu Surya... · 2018-10-15 · i skripsi analisis kearifan local masyarakat jagaraga kec. kediri

11

b. Apa makna dari simbol-simbol yang terdapat di sana?

2. Sementara temuan penelitian dari judul diatas, antara lain adalah:

a. Candi Sukuh merupakan tempat yang disucikan oleh umat Hindu

sehingga pada hari-hari tertentu digunakan untuk beribadah

b. Simbol-simbol yang terdapat dalam Candi merupakan manifestasi

dari Dewa-dewa yang dianggungkan oleh umat Hindu sehingga

sangat disakralkan.

c. Simbol-simbol yang didapat antara lain adalah: Lingga dan Yoni,

Relief Garuda, Kepala Kala dan Kura-kura

d. Simbol yang paling menonjol adalah Lingga dan Yoni sebagai

Dewa Shywa dan saktinya.

3. Adapun Fokus penelitian dari Rohana Sufia

a. Pengkelompokan informasi mengenai kearifan lokal menurut

sebagian masyarakat.

b. Informasi diambil hanya dari masyarakat adat setempat.

4. Temuan penelitian adalah:

a. Masyarakat adat setempat percaya terhadap situs-situs yang

dianggap keramat, seperti salah satu contoh adalah Situs Buyut

Cili.

b. Masyarakat percaya jika tidak berkelakan baik dan sopan terhadap

situs tersebut maka akan mendapatkan bala

5. Adapun fokus penelitian dari Rusmin Tumanggor:

Page 25: SKRIPSI KEC. KEDIRI SEBAGAI BENTUK KONSERVASI POHON …etheses.uinmataram.ac.id/996/1/Bayu Surya... · 2018-10-15 · i skripsi analisis kearifan local masyarakat jagaraga kec. kediri

12

a. Bagaimana kearifan lokal memperbaiki kehidupan masyarakat di

daerah-daerah berbeda?

b. Bagaimana kearifan lokal memacu kesetaraan komunitas adat

terpencil?

6. Temuan penelitiannya adalah:

a. Kearifan lokal sangat berbeda di daerah-daerah berbeda.

b. Kearifan lokal dapat memacu kesetaraan komunitas adat terpencil.

2. Perbedaan dengan penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti adalah: a. Penelitian yang dilakukan oleh Tri Hastutiningsih mengenai

simbol-simbol yang berupa relief yang ada pada Candi Sukuh,

sedangkan penelitian yang akan dilaksanakan penulis adalah

simbol yang digunakan pada acara keagamaan agama Hindu dan

dapat dipasang dan dibuka.

b. Penelitian yang telah dilakukan oleh Tri Hastutiningsih hanya

mengenai simbol-simbol saja dan tidak ada pengaitan dengan ilmu

apapun, sedangkan peneitian yang akan dilakukan oleh penulis

adalah tentang simbol-simbol yang dikaitkan dengan ilmu Biologi

yaitu konservasi.

c. Penelitian yang akan dilakukan hanya tentang satu simbol yaitu

berupa kain poleng sedangkan penelitian di atas membahasa

tentang simbol yang lebih dari satu.

d. Penelitian dari Rohana Sufian dan Rusmin Tumanggor hanya

mengenai peranan kearifan lokal dalam kehidupan masyarakat dan

Page 26: SKRIPSI KEC. KEDIRI SEBAGAI BENTUK KONSERVASI POHON …etheses.uinmataram.ac.id/996/1/Bayu Surya... · 2018-10-15 · i skripsi analisis kearifan local masyarakat jagaraga kec. kediri

13

tidak ada unsur menjaga, melestarikan lingkungan khususnya

pohon.

3. Hal yang baru dari penulis:

a. Judul yang diangkat oleh peneliti adalah: Analisis kearifan lokal

masyarakat Jagaraga kecamatan Kediri sebagai bentuk Konservasi

pohon menggunakan simbol berupa kain poleng yang

dikeramatkan.

b. Mengkombinasikan peranan kearifan lokal dengan simbol serta

Ilmu Biologi berupa konservasi terhadap pohon.

c. Menawarkan suatu cara konservasi yang selama ini tidak disadari

oleh masyarakat.

F. Kerangka Teoritik

1. Kearifan Lokal

Kearifan lokal adalah semua bentuk pengetahuan, keyakinan,

pemahaman, atau wawasan serta adat kebiasaan atau etika yang

menuntun perilaku manusia dalam kehidupan di dalam komunitas

ekologis. Kearifan lokal didefinisikan sebagai kebenaran yang telah

mentradisi pada suatu daerah. Dengan demikian kearifan lokal pada

suatu masyarakat dapat dipahami sebagai nilai yang dianggap baik dan

benar yang berlangsung secara turun-temurun dan dilaksanakan oleh

Page 27: SKRIPSI KEC. KEDIRI SEBAGAI BENTUK KONSERVASI POHON …etheses.uinmataram.ac.id/996/1/Bayu Surya... · 2018-10-15 · i skripsi analisis kearifan local masyarakat jagaraga kec. kediri

14

masyarakat yang bersangkutan sebagai akibat dari adanya interaksi

antara manusia dan lingkungannya.12

Zakaria (1994) dalam Fauzi (2013) mendefinisikan kearifan

lokal tradisional sebagai pengetahuan kebudayaan yang dimiliki suatu

masyarakat tertentu yang mencakup sejumlah pengetahuan

kebudayaan. Sebagaimana kearifan lokal di berbagai daerah memiliki

kesamaan fungsi yaitu sebagai pedoman, pengontrol, dan rambu-

rambu untuk berperilaku dan berinteraksi dengan alam.13

Qardi (2013) dalam Paramita (2013) kearifan lokal merupakan

suatu bentuk warisan budaya Indonesia. Kearifan lokal terbentuk

sebagai proses interaksi antara manusia dengan lingkungannya dalam

rangka memenuhi berbagai kebutuhannya dan interaksi dengan alam.14

Seperti yang dikatakan kearifan lokal adalah budaya Indonesia yang

tidak lepas dari adat istiadat, agama serta interaksinya dengan

lingkungan yang berlaku di setiap daerah masing-masing. Seperti

contoh di desa Jagaraga, Kecamatan Kediri yang beragama Hindu

selalu melakukan kegiatan keagamaan yang berkaitan dengan

lingkungan atau unsur lingkungan di dalamnya seperti pohon yang

sudah tertera dalam ajaran mereka yang dikenal dengan „‟ Tri Hita

Karana „‟, yakni 3 bentuk hubungan manusia: manuisa dengan

12 Nindya Helvy Pramita, et.al. „‟etnobotani upacara kasada didesa ngades kec. Poncokusumo, kabupaten malang‟‟. Journal of Indonesia Tourism and Developmen Studies vol 1 no 2. 2013. 53- 54 13 Fauzi, Hamdani. Pembangunan Hutan Berbasis Kehuitanan Sosial. ( Bandung: Karya Putra Darwati, 2013) 84 14 Nindya Helvy Pramita, et.al. „‟etnobotani upacara kasada didesa ngades kec. Poncokusumo, kabupaten malang‟‟. Journal of Indonesia Tourism and Developmen Studies vol 1 no 2. 2013. 84

Page 28: SKRIPSI KEC. KEDIRI SEBAGAI BENTUK KONSERVASI POHON …etheses.uinmataram.ac.id/996/1/Bayu Surya... · 2018-10-15 · i skripsi analisis kearifan local masyarakat jagaraga kec. kediri

15

manusia, manusia dengan Tuhan dan manusia dengan

lingkungannya.15

Setiap kegiatan masyarakat yang berbau kearifan lokal yang

mencangkup kegiatan adat istiadat serta keagamaan menuntut untuk

menggunakan alat-alat yang terkait dengan kegiatan tersebut salah

satunya adalah bunga, kain atau benang sebagai simbol-simbol yang

menandakan jati diri dari kegiatan tersebut (berdasarkan hasil

wawancara tokoh agama Hindu, Desak Nyoman Suantika).

2. Simbol

Simbol merupakan sesuatu yang dengan persetujuan bersama

dianggap sebagai gambaran atas realitas dan pemikiran. Simbol tidak

menunjuk langsung pada yang ditandakan. Simbol itu banyak memiliki

arti, merangsang perasaan dan berpartisipasi dalam dirinya. Bagi

manusia, membuat simbol adalah aktivitas primer. Menciptakan

simbol merupakan proses berpikir yang fundamental dan berlangsung

sepanjang waktu. Sepanjang hidupnya manusia selalu berdampingan

dengan simbol dan tanda. Simbol merupakan bagian integral dari

hidup dan kehidupan.16 Menurut Cassirer dalam Rahmanto (1992)

cenderung untuk menandai manusia sebagai "animal symbolicum" atau

hewan yang bersimbol. Ia menyatakan bahwa manusia itu tidak pernah

15 Edi Muhammad Jayadi, „‟ Peranan tokoh agama dalam upaya rehabilitasi lingkungan hidup pasca pertimbangan emas tampa izin. 2006. 10 16 B. Rahmanto, “ Simbolisme Dalam Seni “, Basis Edisi Maret XLI. No.03, (Yogyakarta: Andi Offset, 1992), hlm.106

Page 29: SKRIPSI KEC. KEDIRI SEBAGAI BENTUK KONSERVASI POHON …etheses.uinmataram.ac.id/996/1/Bayu Surya... · 2018-10-15 · i skripsi analisis kearifan local masyarakat jagaraga kec. kediri

16

melihat, menemukan dan mengenal dunia secara langsung tetapi

melalui berbagai simbol.17

Senada dengan Cassirer, Mircea Eliade (1976) menyatakan

bahwa manusia pada dasarnya adalah "homo symbolicus". Oleh karena

itu, semua aktivitas manusia mengandung nilai simbolis. Tidak ada

dugaan yang lebih tepat daripada pernyataan bahwa setiap perilaku

keagamaan dan setiap objek pemujaan memiliki tujuan meta empiris.

Sebuah pohon atau batu yang menjadi objek pemujaan umpamanya,

dia bukanlah disembah sebagai pohon atau batu semata, melainkan

sebagai sesuatu yang suci. Demikian pula setiap perilaku manusia yang

didasarkan atas semangat keagamaan, adalah merupakan simbol

selama perilaku tersebut menunjuk kepada nilai-nilai supernatural.18

Mircea Eliade (1976) menekankan ciri-ciri simbol yang

multivalen dan metaempiris. Simbol menunjuk lebih jauh daripada

dirinya sendiri kepada yang kudus, dunia realitas tertinggi, hidup yang

lebih mendalam, lebih misterius dari apa yang diketahui melalui

pengalaman sehari-hari. Sebuah simbol selalu tertuju kepada suatu

realitas atau situasi yang melibatkan eksistensi manusia dan dengan

demikian memberikan arti atau makna ke dalam eksistensi manusia.19

3. Kain Poleng

17 Budiono Herusatoto, Simbolisme dalam Budaya Jawa(Yogyakarta: PT. Hanindita, 1984), hlm.10 18 Mircea Eliade, Myth, Rites and Symbol (London: Harper and Row Publisher, 1976), hlm.376 19 Tri Hastuningsih, Disertasi S1: „‟ simbol-simbol agama hindu di candi sukuh ( Studi Simbol Agama Hindu di Dususn Sukuh, kec angaargoyoso, Kabupaten Karanganyar Jawa Tenga ) ( Yogyakarta, UIN Sunan Kalijaga, 2008) 12

Page 30: SKRIPSI KEC. KEDIRI SEBAGAI BENTUK KONSERVASI POHON …etheses.uinmataram.ac.id/996/1/Bayu Surya... · 2018-10-15 · i skripsi analisis kearifan local masyarakat jagaraga kec. kediri

17

Kain Poleng adalah kain kotak-kotak berwarna hitam dan putih

yang memiliki jumlah warna sama. Kain poleng ini memiliki makna,

warna yang putih bermakna kebaikan dan yang hitam bermakna

keburukan. Arti dari kain poleng ini adalah kebaikan dan keburukan di

dunia ini pastinya ada, oleh karena itu kita harus memberikan

keseimbangan dalam hidup antara sifat baik dan buruk yang ada di

dalam diri kita sebagai manusia.20

Motif poleng hitam putih yang menjadi bagian dari budaya

masyarakat Bali sehingga kain poleng ini menjadi salah satu ikon ciri

khas Bali. Tidak saja digunakan untuk keperluan religius yang sifatnya

sakral, kain poleng juga banyak digunakan untuk hal-hal yang sifatnya

profan atau sekuler. Demikian pula halnya dalam kesenian Bali, baik

itu seni drama, dramatari, maupun pewayangan. Kain poleng dalam

budaya Bali merupakan pencetusan ekspresi penghayatan konsep rwa

bhineda, suatu konsep keseimbangan antara baik dan buruk dengan

menjaga keseimbangan hidup dapat menciptakan kebijaksanaan dalam

kehidupan.21

4. Agama Hindu

Agama Hindu sangat kaya dengan berbagai simbol,

penampilannya sangat indah dan menarik hati setiap orang yang

melihatnya. Bagi umat Hindu simbol-simbol tersebut menggetarkan

20 Desak Nyoman Suantika „‟ Berdasarkan hasil Observasi awal didesa Jagaraga kecamatan Kediri Lombok Barat „‟ Sabtu 8 April 2017 21 Irfa‟in Rohana Salman, et,al. Dianamika kerajinan dan Batik. Pengembangan motif batik khas bali. Vol 32 no 1, 2015. 28

Page 31: SKRIPSI KEC. KEDIRI SEBAGAI BENTUK KONSERVASI POHON …etheses.uinmataram.ac.id/996/1/Bayu Surya... · 2018-10-15 · i skripsi analisis kearifan local masyarakat jagaraga kec. kediri

18

kalbu dan mereka berusaha memahami makna yang terkandung di

balik simbol-simbol tersebut. Simbol-simbol tersebut merupakan

media bagi umat Hindu untuk mendekatkan diri dengan Sang Pencipta,

mengadakan dialog dengan Yang Maha Kuasa dan memohon

perlindungan-Nya.22

Agama Hindu sebagai sudut pandang terpenting dalam

pembahasan tulisan ini tampak memiliki aspek simbolis keagamaan

yang sangat melimpah, bahkan dapat dikatakan sangat berlebihan bila

dibandingkan dengan aspek simbolis dalam agama-agama lain. Agama

Hindu dapat diibaratkan sebagai rimba raya yang penuh dengan

pepohonan dan tanam-tanaman yang beraneka ragam. Satu sama lain

dari pepohonan dan tanam-tanaman tersebut ada kalanya tidak

diketahui darimana jenis dan asalnya. Pendek kata, agama Hindu dapat

dikatakan sebagai kemajemukan kehidupan spiritual yang sangat

dalam dan luas. Sebab agama Hindu dalam kesehariannya

menampakkan berbagai macam bentuk gejala-gejala keagamaan.

Agama Hindu lebih tepat dikatakan sebagai suatu sistim sosial

yang diperkuat oleh cita dan semangat keagamaan, sehingga dengan

demikian memiliki tendensi keagamaan. Selanjutnya kepercayaan

yang merupakan rasa takut terhadap kekuatan-kekuatan gaib yang

dapat menampakkan diri dalam benda-benda yang menarik perhatian

seperti batu, pohon, binatang yang berbahaya ataupun berguna, masih

22 I Made Titib, Teologi dan Simbol dalam Agama Hindu(Surabaya: Paramita, 2003), hlm. 1.

Page 32: SKRIPSI KEC. KEDIRI SEBAGAI BENTUK KONSERVASI POHON …etheses.uinmataram.ac.id/996/1/Bayu Surya... · 2018-10-15 · i skripsi analisis kearifan local masyarakat jagaraga kec. kediri

19

dipegang teguh sampai saat ini oleh orang Hindu. Sesuatu yang

ditakuti tersebut bukan sekedar disegani dan dihormati, melainkan

sebagai bagian dari mereka kekuatan gaib yang dimiliki.23 Dalam

kegiatan menggunakan simbol-simbol ini diadakan dalam kegiatan-

kegiatan adat atau upacara keagamaan.

5. Upacara Adat

Upacara adat adalah salah satu tradisi masyarakat tradisional

yang masih dianggap memiliki nilai-nilai yang masih cukup relevan

bagi kebutuhan masyarakat pendukungnya. Selain sebagai usaha

manusia untuk dapat berhubungan dengan arwah para leluhur, juga

merupakan perwujudan kemampuan manusia untuk menyesuaikan diri

secara aktif terhadap alam atau lingkungannya dalam arti luas.

Hubungan antara alam dan manusia adalah sebuah keharusan

yang tidak dapat ditolak, karena hubungan tersebut memiliki nilai-nilai

sakral yang sangat tinggi. Hal ini diungkapkan dalam personifikasi

mistik kekuatan alam, yakni kepercayaan pada makhluk gaib,

kepercayaan pada dewa pencipta, atau dengan mengkonseptualisasikan

hubungan antara berbagai kelompok sosial sebagai hubungan antara

binatang-binatang, burung-burung, atau kekuatan-kekuatan alam.24

23 Tri Hastuningsih, Disertasi S1: „‟ Simbol-simbol agama hindu di candi sukuh ( Studi Simbol Agama Hindu diDususn Sukuh, kec angaargoyoso, Kabupaten Karanganyar Jawa Tenga ) ( Yogyakarta, UIN Sunan Kalijaga, 2008) 16-17 24 Keesing, Roger M. Antropologi Budaya Suatu Perspektif Kontemporer. Jilid II. Terjemahan dari buku “Cultural Anthropology A Contemporary Perspective” oleh R.G. Soekadijo. (Jakarta: Erlangga, 1992)

Page 33: SKRIPSI KEC. KEDIRI SEBAGAI BENTUK KONSERVASI POHON …etheses.uinmataram.ac.id/996/1/Bayu Surya... · 2018-10-15 · i skripsi analisis kearifan local masyarakat jagaraga kec. kediri

20

6. Pohon

Menurut KBBI, pohon (/po·hon/ n) adalah tumbuhan yang

berbatang keras dan besar.25 Sedangkan menurut Indiryanto (2005)

mendefenisikan pohon sebagai kelompok tumbuhan berkayu,

berukuran besar dengan tinggi lebih dari 5 meter.26

Klasifikasi pohon dalam sebuah hutan sangat berguna untuk

keperluan pengelolaan hutan itu sendiri. Klasifikasi pohon berdasarkan

Tingkat hidup pohon atau ukuranberdasarkan tingkat hidup pohon

maupun ukuran pohon, Baker (1979) dalam Perdian F. Telelay, 2017

mengklasifikasikan pohon menjadi:

1. Semai anakan pohon (seedlings), sejak mulai berkecambah sampai mencapai tinggi 3 feet (± 0, 9 meter)

2. Sapihan kecil (sapling, small), tinggi antara 3 sampai 10 feet (± 0,9 – 3 meter)

3. Sapihan besar (sapling,large), tinggi 10 feet sampai diameter 4 inci (±10 cm)

4. Tiang kecil (pole, small), diameter 4 sampai 8 inci (±10 – 20 cm) 5. Tiang besar (pole,large), diameter 8 sampai 12 inci (±20 – 30cm) 6. Pohon standar (standard), diameter 12 sampai 24 inci (±30 – 60

cm) 7. Pohon veteran (veteran) diameter 24 inci ke atas (> 60 cm).27

Menurut Direktorat Jenderal Kehutanan, (1990) klasifikasi pohon

berdasarkan ukuran dibedakan atas:

a. Semai (seedlings), yaitu pohon yang tingginya kurang dari atau sama dengan 1, 5 meter

b. Sapihan atau pancang (saplings), yaitu pohon yang tingginya lebih dari 1, 5 meter dengan diameter batang kurang dari 10 cm

c. Tiang (poles), yaitu pohon dengan diameter batang 10 – 19 cm d. Pohon inti (nucleus trees), yaitu pohon dengan diameter batang 20-

49 cm 25 ibid 26 ibid 27 Perdian F. Telelay, Pohon dan klasifikasinya (Artikel of google books, 19 mei 2017)

Page 34: SKRIPSI KEC. KEDIRI SEBAGAI BENTUK KONSERVASI POHON …etheses.uinmataram.ac.id/996/1/Bayu Surya... · 2018-10-15 · i skripsi analisis kearifan local masyarakat jagaraga kec. kediri

21

e. Pohon besar (trees), yaitu pohon dengan diameter batang lebih dari 50 cm28

Mengingat kedudukan pohon di dalam tegakan hutan, pohon-

pohon dapat dikelompokan dalam kelas-kelas sebagai berikut

Darjadi dan Hardjono, 1976 ; Baker dkk, 1979:

a. Pohon dominan (dominant trees), yaitu pohon yang tajuknya menonjol paling atas dalam hutan sehingga mendapat cahaya matahari penuh dari atas dan sebagian dari samping. Pohon dominan merupakan pohon-pohon yang lebih besar dari pada rata-rata pohon di dalam tegakan dan mempunyai bentuk tajuk yang bagus. Kadang-kadang pohon dominan memiliki percabangan yang besar dan mendesak pohon-pohon lain sehingga pertumbuhan pohon lain tertekan, pohon ini dinamakan pohon serigala (wolf trees).

b. Pohon kodominan (codominant trees). Pohon yang tidak setinggi pohon dominan, tetapimasih mendapatkan cahaya matahari penuh dari atas meskipun cahaya dari samping terganggu oleh pohon dominan. Pohon kodominan bersama-sama dengan pohon dominan merupakan penyusun tajuk utama dalam suatu tegakan hutan.

c. Pohon pertengahan (intermediate trees). Pohon yang tajuknya menempati posisi lebih rendah dibandingkan pohon dominan dan pohon kodominan. Pohon ini masih mendapatkan cahaya dari atas tetapi tidak lagi dari samping,dengan demikian pohon dari kelas ini mengalami persaingan yang keras dengan pepohonan lainnya.

d. Pohon tertekan (suppressed trees), yaitu pohon yang sama sekali ternaungi oleh pepohonan lain di dalam suatu tegakan hutan, sehingga tidak menerima cahaya matahari yang cukup baik dari atas maupun dari samping. Pepohonan demikian , biasanya lemah dan tumbuh lambat.

e. Pohon mati (dead trees), yaitu pepohonan yang mati atau dalam proses menuju kematian. Pada tegakan hutan yang memiliki banyak permudaan, tetapi tidak dikelola dengan baik, lambat laun sejumlah besar pohon mengalami tekanan dan akhirnya mati.29

28 Direktorat Jendral tinggi Kehutanan, Kehutanan, Klasifikasi Pohon (1990) 29 Pengklasifikasian Pohon dan Jenis Pohon (Artikel of Google books, 19 mei 2017)

Page 35: SKRIPSI KEC. KEDIRI SEBAGAI BENTUK KONSERVASI POHON …etheses.uinmataram.ac.id/996/1/Bayu Surya... · 2018-10-15 · i skripsi analisis kearifan local masyarakat jagaraga kec. kediri

22

7. Konservasi

Setiap kegiatan ini akan menghasilkan suatu proses penjagaan

dan perlindungan terhadap suatu lingkungan khususnya pohon secara

langsung yang disebut dengan konservasi. Menurut kamus Bahasa

Inggris kata konservasi yaitu berasal dari kata “conservation” yang

berati pelestarian atau perlindungan.30 Menurut Allaby (2010)

konservasi adalah pengelolaan biosfer secara aktif demi menjamin

kelangsungan keanekaragaman spesies maksimum serta dapat

melakukan pemeliharaan keragaman genetik dalam suatu spesies,

termasuk di dalamnya adalah pemeliharaan fungsi biosfer yang

misalkan mencangkup siklus nutrisi dan fungsi ekosistem.31

Menurut Undang-undang No 5 tahun 1990 tentang Konservasi

Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistem Konservasi adalah

pengelolaan sumber daya alam hayati yang pemanfaatannya dilakukan

secara bijaksana untuk menjamin kesinambungan persediannya

kualitas keanekaragam dan nilai yang sudah ada serta terkandung di

dalamnya.32

Penelitian Dunia yakni UNEP (United Enviromen

Programme) istilah konservasi mengcangkup pula konsep pemnfaatan

sumberdaya secara bekelanjutan dengan demikian lingkungan dapat

memberikan manfaat terbesar, berkelanjutan untuk generasi sekarang,

30 Reif, J.A. Levy, Y. Kamus Bahasa Inggris Untuk Pelajar (Bekasi, PT. Kesaint Blanc Indah Corp, 1993 ) 31 Allaby, A Dictionary of Ecology( Oxford, Oxford University press, 2010) 32 Undang-undang Dasar 1945 no 5 tahun 1990

Page 36: SKRIPSI KEC. KEDIRI SEBAGAI BENTUK KONSERVASI POHON …etheses.uinmataram.ac.id/996/1/Bayu Surya... · 2018-10-15 · i skripsi analisis kearifan local masyarakat jagaraga kec. kediri

23

sekaligus menjaga potensi agar memenuhi kebutuhan hidup generasi

mendatang.33

Pada dasarnya konservasi merupakan suatu perlindungan

terhadap alam dan makhluk hidup lainnya. Sesuatu yang mendapat

perlindungan maka dengan sendiri akan terwujud kelestarian Manfaat-

manfaat konservasi diwujudkan dengan:

a. Terjaganya kondisi alam dan lingkungannya, berarti upaya konservasi dilakukan dengan memelihara agar kawasan konservasi tidak rusak.

b. Terhindarnya bencana akibat perubahan alam, yang berarti gangguan-gangguan terhadap flora fauna dan ekosistemnya pada khususnya serta sumber daya alam pada umumnya menyebabkan perubahan berupa kerusakan maupun penurunan jumlah dan mutu sumber daya alam tersebut.

c. Terhindarnya makhluk hidup dari kepunahan, berarti jika gangguan-gangguan penyebab turunnya jumlah dan mutu makhluk hidup terus dibiarkan tanpa upaya pengendalian akan berakibat makhluk hidup tersebut menuju kepunahan bahkan punah sama sekali.

d. Mampu mewujudkan keseimbangan lingkungan baik mikro maupun makro, berarti dalam ekosistem terdapat hubungan yang erat antara makhluk hidup maupun dengan lingkungannya.

e. Mampu memberi kontribusi terhadap ilmu pengetahuan, berarti upaya konservasi sebagai sarana pengawetan dan pelestarian flora fauna merupakan penunjang budidaya, sarana untuk mempelajari flora fauna yang sudah punah maupun belum punah dari sifat, potensi maupun penggunaannya.

f. Mampu memberi kontribusi terhadap kepariwisataan, berarti ciri-ciri dan objeknya yang karakteristik merupakan kawasan ideal sebagai saran rekreasi atau wisata alam.34 Strategi Konservasi nasional yaitu: Perlindungan Sistem

Penyangga Kehidupan Berdasarkan fungsi utama kawasan dalam

33 UNEP.1992. Global Biodiversity Strategi World Resources Institute the World. ( Conservation Union and United Nation Enviromen Programme Wasington, USA) 34 Kehati, Materi Kursus Inventarisasi flora dan fauna Taman Nasional Meru Betiri (Malang:2000) h.10

Page 37: SKRIPSI KEC. KEDIRI SEBAGAI BENTUK KONSERVASI POHON …etheses.uinmataram.ac.id/996/1/Bayu Surya... · 2018-10-15 · i skripsi analisis kearifan local masyarakat jagaraga kec. kediri

24

penataan ruang, maka kawasan hutan lindung, kawasan bergambut,

kawasan resapan air, sempadan pantai, sempadan sungai, kawasan

sekitar danau atau waduk, kawasan sekitar mata air, kawasan suaka

alam, hutan bakau, taman nasional, cagar alam, taman wisata alam dan

kawasan rawan bencana alam termasuk dalam kawasan lindung yang

keberadaanya perlu dijaga dan dilindungi.35

G. Metode Penelitian

1. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan peneletian Kualitatif. Menurut Bogdan

dan Tylor dalam Nurhaidah, 2013 mendefinisikan penelitian kualitatif

sebagai penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata

tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat

diamati.36Penelitian ini sangat bertolak belakang dengan penelitian

Kuantitatif yang notabenenya menggunakan perhitungan dan angka-

angka statistik tentang suatu yang dibahas didalamnya, Penelitian jenis

Kualitatif ini tidak melakukan Perhitungan-perhitungan terhadap

angka-angka melainkan penelitian kualitatif adalah penelitian tentang

riset yang bersifat deskriptif dan cenderung menggunakan analisis.

Di dalamnya memuat tentang pemberian makna suatu probandus yang

diteliti dengan kata-kata tersistematis. Proses dan makna (perspektif

subjek) lebih ditonjolkan dalam penelitian kualitatif.

35 Bambang Pamulardi, Hukum Kehutanan dan Pembangunan Bidang Kehutanan, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2000) cet.2, h. 179

36 Nurhaidah, „‟ Pelaksanaan pendidikan agama islam dalam membentuk karakter siswa di SDN 02 kelurahan Simpasai Kec. Woja Kabupaten Dompu Tahun Pelajaran 2012/2013

Page 38: SKRIPSI KEC. KEDIRI SEBAGAI BENTUK KONSERVASI POHON …etheses.uinmataram.ac.id/996/1/Bayu Surya... · 2018-10-15 · i skripsi analisis kearifan local masyarakat jagaraga kec. kediri

25

2. Teknik Pengumpulan Data

Data yang didapat dari penelitian ini adalah data primer yang

diperoleh secara langsung pada objeknya, sehingga teknik

pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

Pengamatan awal atau observasi, wawancara atau interview dan

dokumentasi.

a. Observasi (Pengamatan)

Observasi adalah pengamatan dan pencatatan yang sistematis

terhadap gejala-gejala yang diteliti, yaitu melakukan pengamatan

dan pencatatan terhadap objek yang dijadikan penelitian dan

menilainya, sehingga didapat pertimbangan dari reaksi yang

ditimbulkan oleh objek, dan diharapkan dapat diambil sebuah

kesimpulan dari fenomena yang diselidiki.37 Adapun objek yang

akan diobservasi adalah alat berupa simbol yang digunakan pada

acara adat dan keagamaan yang disematkan pada pohon. Dengan

metode ini penulis berusaha memperhatikan tempat, peletakan

simbol-simbol tersebut.

b. Interview ( Wawancara)

Teknik yang digunakan untuk menentukan informasi adalah

teknik Informan kunci yang disebut dengan wawancara Snow

balling , yang artinya penulis akan mewawancarai dan orang yang

diwawancarai akan bebas menjawab sesuai dengan

37 Husaini Usman dan Purnomo Setiady Akbar, Metodologi Penelitian Sosial (Jakarta: Bumi Aksara, 1996), hlm. 54.

Page 39: SKRIPSI KEC. KEDIRI SEBAGAI BENTUK KONSERVASI POHON …etheses.uinmataram.ac.id/996/1/Bayu Surya... · 2018-10-15 · i skripsi analisis kearifan local masyarakat jagaraga kec. kediri

26

pengetahuannya dan akan berhenti ketika tidak ada lagi muncul

jawaban atau informasi yang berbeda. Adapun yang akan

diwawancarai adalah orang-orang Jagaraga yang dibagi menjadi

beberapa golongan sesuai dengan kasta-kasta yang berlaku di

agama mereka.

c. Dokumentasi

Dokumentasi adalah pengumpulan data berupa dokumen-

dokumen.38 Dokumen-dokumen ini berupa buku-buku, esiklopedi,

foto-foto dll. Dalam metode ini penulis mencoba memberikan

gambaran desa tempat penelitian, masyarakatnya dan gambaran

asli dari bentuk, rupa dan tempat di mana simbol-simbol ini

diletakkan, pada acara apa dan cara-cara peletakanya.

3. Analisis Data

Langkah selanjutnya yang dilakukan peneliti adalah menganalisis

data. Menurut Patton dalam Nurhaidah (2013), analisis data adalah

proses mengatur urutan-urutan data, mengorganisasikan ke dalam pola,

kategori dan satuan uraian dasar.39 Langkah yang digunakan dalam

menganalisis data adalah deskriptif kualitatif, yang artinya data yang

sudah didapat akan dirangkai, disistimatisasikan, dijelaskan

38 Husein Usman dan Purnomo Setiady Akbar, Metodologi Penelitian Sosial, hlm. 73

39 Nurhaidah, „‟ Pelaksanaan pendidikan agama islam dalam membentuk karakter siswa di SDN 02 kelurahan Simpasai Kec. Woja Kabupaten Dompu Tahun Pelajaran 2012/2013. hal 31

Page 40: SKRIPSI KEC. KEDIRI SEBAGAI BENTUK KONSERVASI POHON …etheses.uinmataram.ac.id/996/1/Bayu Surya... · 2018-10-15 · i skripsi analisis kearifan local masyarakat jagaraga kec. kediri

27

menggunkan kata-kata dan gambaran-gambaran sehingga penulis

dapat merumuskan kesimpulan.40

H. Sistematika Pembahasan

Bab I, Meliputi konteks penelitian, latar belakang (membahas tentang

pengertian konservasi, pohon, kearifan lokal, simbol, kain poleng

dan agama Hindu serta upacara yang dilakukan), focus penelitian

( Pada simbol yang digunakan pada acara keagamaan masyarakat

Jagaraga yang beragama Hindu), tujuan dan manfaat penelitian

(Berisikan manfaat teoritis dan praktis), ruang lingkup dan setting

penelitian (bertempat di Desa Jagaraga yang beragama Hindu),

telaah pustaka, kerangka teoritik (di dalamnya memberikan

penjelasan tentang kearifan local, pohon, konservasi, agama

Hindu dan upacara keagamaan), metode penelitian, sistematika

pembahasan, rencana awal kegiatan penelitian dan tinjauan

pustaka.

Bab II, Meliputi gambaran umum penelitian dan gambaran spesifik

terhadap simbol (kain Poleng) yang digunakan pada acara-acara

adat dan acara-acara keagamaan tertentu masyarakat Jagaraga

yang beragama Hindu.

Bab III, Berisikan pembahasan yang terdiri dari bentuk, rupa dan makna

dari simbol-simbol yang digunakan pada pohon di acara-acara

adat dan keagamaan tertentu oleh masyarakat Jagaraga yang 40 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendektan Praktek (Jakarta: Rineka Cipta, 1998), hlm. 245

Page 41: SKRIPSI KEC. KEDIRI SEBAGAI BENTUK KONSERVASI POHON …etheses.uinmataram.ac.id/996/1/Bayu Surya... · 2018-10-15 · i skripsi analisis kearifan local masyarakat jagaraga kec. kediri

28

beragama Hindu dan peranannya sebagai konservasi pohon di

daerah tersebut.

Bab IV, Penutup, terdiri dari kesimpulan dan saran.

I. Rencana Jadwal Kegiatan Penelitian

No Kegiatan

2017 /2018

Mei Jun Jul agt Sep Okt Nov Des Jan feb mart apr Mei Jun

1 Pengajuan

judul

2 Konsul bab

I-III

3 Seminar

4 Penelitian

5 Penyelesaian

bab IV-V

6 Penyelesaian bimbingan

7 Sidang Skripsi

Page 42: SKRIPSI KEC. KEDIRI SEBAGAI BENTUK KONSERVASI POHON …etheses.uinmataram.ac.id/996/1/Bayu Surya... · 2018-10-15 · i skripsi analisis kearifan local masyarakat jagaraga kec. kediri

29

BAB II

PAPARAN DATA DAN TEMUAN

Data dan temuan yang didapat dalam penelitian ini merupakan hasil dari

wawancara bebas terbuka yaitu wawancara yang tidak merahasiakan informasi

mengenai narasumbernya dan juga memiliki pertanyaan-pertanyaan yang tidak

terbatas atau tidak terikat jawabanya serta metode yang peneliti lakukan adalah

wawancara dengan cara mencatat dan merekam hasil wawancara yang bertujuan

untuk menguatkan hasil temuan.

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

1. Sekilas Tentang Desa Jagaraga

Jagaraga adalah desa dengan jumlah penduduk yang mayoritas

adalah beragama Hindu.

Desa Jagaraga memiliki 7 Dusun yang yaitu Dusun Tegal,

Lamper, Tambang Eleh, Dasan Geres, Beremi dan Adeng serta Karang

Bucu. Desa jagaraga adalah Desa yang memiliki jumlah jiwa atau

penduduk sebesar 708.236 orang yang sebagian besar merupakan

beragama Hindu dengan persentase 85%.41

2. Letak Geografis Desa Jagaraga

Jagaraga adalah salah satu Desa di Kecamatan Kediri Kabupaten

Lombok Barat Nusa Tenggara Barat dengan luas wilayah 896,56 km2,

dengan kode pos 883362 dengan ketinggian 50 m dan diatas

41

Perda pemerintah Kabupaten Lombok Barat dan BPS 2016

Page 43: SKRIPSI KEC. KEDIRI SEBAGAI BENTUK KONSERVASI POHON …etheses.uinmataram.ac.id/996/1/Bayu Surya... · 2018-10-15 · i skripsi analisis kearifan local masyarakat jagaraga kec. kediri

30

permukaan laut serta curah hujan rata-rata 20-320C. Adapun batas

wilayah desa Jagaraga sebagai berikuta:

a. Sebelah selatan Desa Tumpeng Kecamatan Kediri,

b. Sebelah utara Desa Tegal Kecamatan Kuripan

c. Sebelah barat Desa Adeng Kecamatan Kuripan

d. Sebelah Timur Desa Lamper Kecamatan Kuripan.

Gambar2.1 Peta Desa Jagarag (Pemerintahan Desa jagaraga)

B. Responden

Jumlah responden yang digunakan berjumlah delapan orang yang

mewakili semua kasta yang ada diagama Hindu. Kasta di agama hindu ada

Page 44: SKRIPSI KEC. KEDIRI SEBAGAI BENTUK KONSERVASI POHON …etheses.uinmataram.ac.id/996/1/Bayu Surya... · 2018-10-15 · i skripsi analisis kearifan local masyarakat jagaraga kec. kediri

31

empat jenis sesuai dengan tingkatannya. Adapun kasta yang empat ini

adalah Kasta Brahmana, Ksatria, Waisia dan Sudra.

Responden yang delapan selain mewakili semua kasta, juga

memiliki propesi dan juga umur yang berbeda-beda sehingga peneliti

menemukan hasil respon atau jawaban yang bervariasi. Adapun biodata

respondenya sebagai berikut:

a. Desak Nyoman Suantika S.Ag yang merupakan guru Agama Hindu di

SMAN 1 Kuripan dengan umur 40 tahun dan beliau memiliki kasta

yakni kasta Ksatria yang merupakan kasta yang kedua.

b. I Da Wayan Suteja yang merupakan pengusaha dengan umur 23 tahun

dan beliau memiliki kasta Brahmana yakni kasta pertama atau

merupakan kasta tertinggi.

c. (Anonim) adalah Pedande atau Pendeta yang merupakan atu-satunya

pendeta yang ada di desa Jagaraga, umur 46 tahun dan merupakan

keturunan dari kasta Brahmana.

d. I Gde Subah adalah penceramah dan Guru Agama dengan umur 45

tahun yang merupakan keturunan dari kasta Ksatria.

e. I Dewa Nyoman Alit adalah Palisade atau Badan pemberi hukum,

fatwa untuk agama Hindu untuk kabupaten Lombok Barat Kecamatan

Kediri yang berumur 50 tahun dengan kasta adalah Ksatria.

f. Ni Made Ayu Sulastri merupakan kkasta Waisia dengan umur 21 tahun

dan seorang Mahasiswa di STIKES Yarsi

Page 45: SKRIPSI KEC. KEDIRI SEBAGAI BENTUK KONSERVASI POHON …etheses.uinmataram.ac.id/996/1/Bayu Surya... · 2018-10-15 · i skripsi analisis kearifan local masyarakat jagaraga kec. kediri

32

g. Ni Luh Rijek adalah ibu rumah tangga dengan umur 35 tahun dan

merupakan kasta Waisia.

h. I Nengah Mertayasa adalah keturunan dengan kasta Sudra dengan

umur 23 tahun dan seorang buruh

C. Keterkaitan Kearifan Lokal, Kain Poleng dan Alam

1. Kearifan Lokal

Setiap daerah memiliki kearifan lokal yang berbeda-beda baik

dari segi pemahamannya, bagaimana cara pelaksanaanya serta

kegiatannya akan berbeda walaupun daerah tersebut memiliki

kesamaan agama dan tujuan dalam pelaksaanaan kearifan lokal

tersebut.hal ini sebagaimana diungkapkan oleh Pedande atau Pendeta

yang ada di Desa Jagaraga:

„‟Daerah Jagaraga memiliki kearifan lokal yang berbeda dengan daerah lain walaupun memiliki agama yang sama, walaupun sama- sama mempercayai Yang Widi sebagai Tuhan serta walaupun memiliki tujuan persembahan yang sama akan tetapi pasti berbeda contohnya di Bali.‟‟42

Kearifan lokal adalah semua adalah semua bentuk pengetahuan,

keyakinan, pemahaman, atau adat kebiasaan atau etika yang menuntun

perilaku manusia dalam komunitas ekologi. Kearifan lokal didefinisikan

sebagai kebenaran yang mentradisi atau ajeg dalam suatu daerah.43

Kebenaran ini akan selalu diyakini oleh masyarakat di daerah tersebut

sehingga akan menghasilkan sikap konservatif. Sikap konservatif adalah

42

Wawancara, (Anonim), Pendeta desa Jagaraga, 08 Desember 2017 43

Ibid, 14 juli 2014

Page 46: SKRIPSI KEC. KEDIRI SEBAGAI BENTUK KONSERVASI POHON …etheses.uinmataram.ac.id/996/1/Bayu Surya... · 2018-10-15 · i skripsi analisis kearifan local masyarakat jagaraga kec. kediri

33

sikap tidak mempertahankan kebudayaan dan ketradisionalan da

menentang moderenisasi.

„‟Nilai dalam kearifan lokal akan diyakini oleh kita dan anak cucu kita karena merupakan hasil dari turun-temurun yang akan mempertahankan sampai kapanpun, tidak akan tergerus oleh zaman dan waktu serta kami akan selalu meghormati serta menghargainya.‟‟44

Memang kearifan lokal adalah sesuatu yang dilakukan dan diyakini

oleh masyarakat desa tertentu dalam menjalankan adat-istiadat serta nilai-

nilai yang dianggap benar yang dalam pelaksanaan kegiatan keagamaan

pula, kearifan lokal ini akan berpengaruh baik dari segi penggunaan

sarana-sarananya serta cara pemujaannya. Dalam melaksanakan kegiatan

keagamaan khususnya masyrakat Hindu akan menggunakan simbol-

simbol dalam pelaksanaannya.

Simbol adalah suatu bentuk ungkapan seorang individual terhadap

sesuatu yang dianggap benar, suci keramat serta harus dihormati oleh

setiap orang. Simbol juga dapat mewakili sesuatu untuk menyatakan hal

lain secara kodrati maupun hal diluar kodrati. Bentuk dan arti simbol

sangat dipengaruhi oleh pemikiran orang dari sudut pandangnya yaitu

dalam agama serta kearifan lokal yang berlaku.

Simbol-simbol keagamaan memperlihatkan ciri umum dari segala

macam simbol yang berfungsi menenagkan bati dan pemikiran individual

serta membantu dalam hal pemujaan dan memahami realitas spiritual.45

44

Weancara, Desak Nyoman Suantika, 10 Desember 2017 45

Ibid, 14 juli 2017

Page 47: SKRIPSI KEC. KEDIRI SEBAGAI BENTUK KONSERVASI POHON …etheses.uinmataram.ac.id/996/1/Bayu Surya... · 2018-10-15 · i skripsi analisis kearifan local masyarakat jagaraga kec. kediri

34

Simbol banyak digunakan oleh agama Hindu salah satu simbol yang

digunakan adalah kain poleng.

2. Kain Poleng

Dalam melakukan pemujaan kepada Tuhan dan kegiatan

keagamaan lainnya dalam agama Hindu banyak menggunakan simbol

sebagai sarana yang membuat batiniah menjadi lebih tenang dan

khusuk.46Penggunaan simbol adalah hal yang wajar dan lumrah

dilakukan oleh Agama Hindu baik simbol yang bersifat sementara

yakni seperti dupa dan sesajen maupun simbol yang permanen seperti

kain poleng.

„‟Simbol adalah sesuatu yang wajib kami buat dan laksanakan karena bentuk hormat dan segan kami kepada apa yang kami percayai.‟‟47

Kain poleng adalah adalah kain kotak-kotak yang memiliki warna

dengan jumlah sama yang menandakan kesemimbangan antara yang

baik dan buruk, keseimbangan antara yang hak dan batil. Kain poleng

adalah kain yang digunakan dalam setiap upacara keagamaan yang

memiliki pilosofi sebagai kain yang menjaga sehingga nama lain dari

kain poleng adalah kain penjaga.

„‟Kain poleng adalah simbol dari Dewi Yurga yang disebut juga dengan Ngerurah yakni simbol suci yang berfungsi sebagai penjaga karena Dewi Yurga adalah dewi penjaga.‟‟48

Kain di agama hindu memiliki banyak jenis yang bisa

dibedakan dari warnanya dan warnya akan mempengaruhi fungsi kain 46

Desak Nyoman Suantika, 10 Desember 2017 47

I Da Wayan Suteja, 13 Desember 2017 48

Desak Nyoan Suantika, 10 Desember 2017

Page 48: SKRIPSI KEC. KEDIRI SEBAGAI BENTUK KONSERVASI POHON …etheses.uinmataram.ac.id/996/1/Bayu Surya... · 2018-10-15 · i skripsi analisis kearifan local masyarakat jagaraga kec. kediri

35

itu sendiri, khusus untuk kain yang berbentuk kotak-kotak di sebut

dengan kain poleng. Kain poleng memiliki dua jenis yang dibedakan

dari jumlah warna yang ada didalamnya sehingga memiliki makna

yang berbeda-beda, kain poleng dengan motif warna hitam dan putih

memiliki warna keseimbangan antara yang baik dan buruk.

Kain poleng yang kedua ialah kain poleng yang memiliki tiga

warna yakni merah, hitam dan putih yang memiliki makna „‟Trimurti‟‟

yang berarti mewakili ketiga dewa besar agama Hindu. Merah artinya

keberanian, Putih Kesucian dan Hitam artinya Ketenangan.

„‟Kain poleng yang memiliki tiga jenis ini memiliki makna yang berbeda-beda nak, yakni Hitam yang berarti ketenangan mewakili Dewa Wisnu, Putih yang berarti kesucian yang mewakili Dewa Siwa dan yang merah berati keberanian yang mewakili Dewa Brahmana‟‟49

Sejarah penggunaan kain poleng adalah digunakan pada masa

kerajaan Hindu Budha yakni tepatnya pada masa-masa kerajaan. Kain

poleng dulunya digunakan oleh para patih yang bertugas sebagai

penjaga kerajaan dan semua perangkat kerajaan serta yang bertugas

mengawal Raja. Kain poleng biasanya digunakan di kepala, motiv baju

dan juga sebagai sarung.

Jaman dahulu leluhur juga menggunakan kain poleng sebagai

penjagaan tempat-tempat yang dianggap sakral dan patut untuk dijaga

karena dipercayai dan diyakini sbagai stana jiwa para Dewa yang di

sembah dan sangat disegani. Tempat-tempat yang biasanya di

49

(Anonim), Pedande Desa Jagaraga. 10 Desember 2017

Page 49: SKRIPSI KEC. KEDIRI SEBAGAI BENTUK KONSERVASI POHON …etheses.uinmataram.ac.id/996/1/Bayu Surya... · 2018-10-15 · i skripsi analisis kearifan local masyarakat jagaraga kec. kediri

36

selimutkan kain poleng adalah tempat ibadah (tempat dupa), patung

dan juga pohon.

„‟Kain poleng sangat sakral dan bermanfaat serta kain ini juga multifungsi yang artinya penggunaan penjagaan yang maksudkan bukan hanya pada pohon saja akan tetapi benda mati seperti patung dan juga manusia yang bertugas dalam menjaga‟‟50

3. Alam

Alam sangatlah dekat dengan agama hindu, sehingga dalam

melaksankan kegiatan keagamaan serta ritual suci penyembahan

terhadap dewa-dewa semua bahannya atau saranya berasal dari alam

tidak hanya itu selain bahan yang digunakan untuk penyembahan

berasalkan dari alam, tempat pemujaannya pula tidak hanya didalam

pura akan tetapi juga di alam seperti penyembahan yang dilakukan

pada stana jiwa dewa yang bersemayam di dalam pohon pada hal ini

pohon yang sering digunakan sebagai tempat penyembahan adalah

pohon Bringin.

Tidak hanya secara agamis akan tetapi juga secara ilmu

pengetahuan dan saint. Pohon beringin adalah pohon yang keramat

yang dijadikan persemayaman oleh leluhur adalah pemahamnnya

secara agamis, sedangkan pemahaman masyarakat agama Hindu secara

ilmu pengetahuan dan saint adalah bahwasanya pohon beringin adalah

pohon yang memiliki sejuta fungsi yakni sebagai perimbun manusia,

benda, hewan dan bahkan pohon yang ada dibawahnya (Kanopi

50I Gde Subah, Penceramah dan guru agama, 13 Desember 2017

Page 50: SKRIPSI KEC. KEDIRI SEBAGAI BENTUK KONSERVASI POHON …etheses.uinmataram.ac.id/996/1/Bayu Surya... · 2018-10-15 · i skripsi analisis kearifan local masyarakat jagaraga kec. kediri

37

pohon), pohon beringin meiliki akar yang sangat besar dan sangat

bermanfaat dalam mencegah banjir.

„‟Umat manusia tidak akan bahagia dalam hidup jika tidak menjadikan pohon sebagaia teman, kami agama Hindu sangat menghargai Tuhan dari segala arah dan sudut pandang yakni dengan menjaga dan menghormati pohon yaitu sebagai perwujutan Dewa Sangkara sebagai Dewa Pohon serta denagn adanya pohon keseimbangan oksigen menjadi stabil sehingga menjadikan keadaan alam dan iklim menjadi lebih sejuk, sehingga kami bukan hanya dari segi agamis saja memaknai pohon akan tetapi dari segi ilmu pengetahuan pula‟‟51

Perspektif tentang menjadikan pohon sebagai teman dan

memaknai poho sebagai mahluk yang harus dijaga dan di hormati juga

tertuang pada kitab agama mereka yakni „‟TRI HITA KARANA‟‟

yang berarti tiga sebab hidup bahagia. Konsep ini menjelaskan pada

pemeluk agama Hindu tentang konsep kebahagiaan yang bisa di dapat

dengan menjalin hubungan baik dengan Tuhan, Manusia dan Alam.

D. Peranan Kearifan lokal dan kain poleng dalam mengkonservasi alam

khususnya pohon

Kearifan lokal bagi kegiatan keagamaan menggunakan kain poleng

sangat memberikan warna tersendiri bagi pelaksanaannya baik dari segi

sarana dan tempat pemujaannya sehingga dari satu sisi kearifan lokal

dengan kain poleng akan menghasilkan sikap konservasi alam khususnya

pohon secara tidak langsung.

Kegiatan mengkonservasi yang dilakukan masyarakat biasanya

dilakukan dengan cara langsung, yakni mengerti dan memahami begitu

51

I Gde Subah, Penceramah dan gur agama, 13 Desember 2017.

Page 51: SKRIPSI KEC. KEDIRI SEBAGAI BENTUK KONSERVASI POHON …etheses.uinmataram.ac.id/996/1/Bayu Surya... · 2018-10-15 · i skripsi analisis kearifan local masyarakat jagaraga kec. kediri

38

pentingnya pohon sebagai penyeimbang kehidupan dan pemberi

kehidupan di dunia sehingga sebagian orang melakukan konservasi pohon.

Salah satu kegiatan yang dilakukan adalah dengan cara penghijauan atau

penanaman pohon dan pemberian sanksi bagi penebang pohon secara liar.

Seperti yang diketahui konservasi pohon adalah upaya menjaga

dan melindungi pohon dari kerusakan. Secara harfiah konservasi berasal

dari bahasa inggris yaitu dari kata „‟Conservation‟‟ yang berarti

pelestarian atau perlindungan.52 Dengan adanya kearifan lokal sebagai

bentuk sarana konervasi secara tidak langsung pada pohon, akan

terciptanya pemeliharaan, penjagaan dan perlindungan alam khususnya

pohon untuk kehidpan yang lebih baik.

1. Respon Masyarakat

a. Masyarakat Hindu

Sebagian masyarakat sangat menjaga pohon dan sebagian

pula tidak. Dengan penggunaan kain poleng dalam kegiatan

keagamaan sangat memberikan dampak yang berbeda pada pohon

itu sendiri. Adanya penyematan kain poleng memberikan pengaruh

positif kepada masyarakat Hindu karena sudah jelas larangan-

larangan yang ada pada pohon tersebut yang bisa dilihat dari

penyematan kain poleng padanya.

„‟Dengan adanya kain poleng pada sesuatu khususnya pohon sangat memberikan dampak besar bagi kami, karena dengan

52

ibid

Page 52: SKRIPSI KEC. KEDIRI SEBAGAI BENTUK KONSERVASI POHON …etheses.uinmataram.ac.id/996/1/Bayu Surya... · 2018-10-15 · i skripsi analisis kearifan local masyarakat jagaraga kec. kediri

39

adanya kain poleng membuat kami semakin segan, semakin menghormati dan juga menjaga pohon tersebut.‟‟53

Bagi umat Hindu atau masyarakat Hindu khususnya di

Jagaraga sudah memiliki larangan-larangan yang jelas akan pohon

tersebut ditambah dengan adanya penyelimutan menggunakan kain

poleng akan menambah nuasa agamis dan sakral terhadapnya

sehingga masyarakat hindu sangat menjaga dan menghormati

pohon terebut.

Pengaruh kearifan lokal dan kain poleng terhadap

konservasi pohon bisa diliat dari perangaian masyarakt sekitar,

yakni akan lebih sopan dan lebih santun lagi ketika melihat dan

melewati pohon yang terdapat padanya kain poleng sehingga

jangankan menebang atau merusak pohon tersebut, berkata

kotorpun sangat dihindari karena kepercayaan adanya roh leluhur

dan stana jiwa dewa didalamnya sehingga terjadinya konservasi

terhadap pohon tersebut.

„‟klo ada pohon yang diselimutin dengan kain poleng, kami tidak berani melakukan hal-hal yang buruk dengan berkata kotor dan tidak baik karena kain dan pohon tersebut kami hargai dan hormati seakan ia melihat kami dan ketika kami melakukan hal buruk maka akan terjadi pula hal buruk yang akan menimpa kami‟‟54

53

Wawancara Ni Luh Rejek, 15 Desember 2017 54

Wawancara I Nengah Mertayasa dan Ni luh Ayu Sulastri , 15 Desember 2017

Page 53: SKRIPSI KEC. KEDIRI SEBAGAI BENTUK KONSERVASI POHON …etheses.uinmataram.ac.id/996/1/Bayu Surya... · 2018-10-15 · i skripsi analisis kearifan local masyarakat jagaraga kec. kediri

40

2. Masyarakat Non Hindu

Bukan saja pada masyarakat Hindu semata akan tetapi sifat

konservasi ini akan dilakukan oleh masyarakat yang bukan pemeluk

agama Hindu (Non Hindu). Sifat konservasi akan dilakukan secara

terstimulus oleh otak karena rasa takut dan perasaan was-was yang

dirasakan kerika melihat adanya seimbol berupa kain poleng yang

diselimutkan di pohon.

Sifat ini biasanya akan hadir pada otak seseorang sebagai reaksi

awal terhadap sesuatu yang menurutnya besar, sakral, menakutkan dan

ketidak tahuan dari makna dan penggunaannya walaupun adanya sifat

tidak percaya akan nilai dari kain poleng tersebut. Sehingga sifat ini

wajar akan dirasakan oleh masyarakat Non Hindu ketika menjumpai

pohon dengan kain polengnya.

„‟Jangankan melakukan hal buruk atau tidak baik, mendekatinya saja saya rasa akan sangat menakutkan dan menggangu pikiran saya sehingga lebih baik saya bersikap sewajarnya dan bahkan melakukana hal baik walaupun saya tidak percaya dengan maksud dari kain yang ditaruh dipohon tersebut.‟‟55

E. Hasil Data dan Temuan

Adapun hasil data dan temuan setelah melakukan wawancara adalah:

Didesa Jagaraga terdapat satu pendande atau pendeta. Didesa Jagaraga

juga terdapat palisade atau dalam agama islam di sebut dengan MUI untuk

kecamatan Kediri kabupaten Lombok Barat. Pendeta atau pedande adalah

keturunan Brahmana yaitu Kasta tertinggi yang melakukan tugas sebagai

55

Wawancara Umi Rahmatu Andini, 15 Desember 2017

Page 54: SKRIPSI KEC. KEDIRI SEBAGAI BENTUK KONSERVASI POHON …etheses.uinmataram.ac.id/996/1/Bayu Surya... · 2018-10-15 · i skripsi analisis kearifan local masyarakat jagaraga kec. kediri

41

pemuka Agama, akan tetapi pemuka agama hanya dalam acara kematian

(Ngaben), Pernikahan dan Acara-acara besar keagamaan yang

mencangkup persembahan sedangkan Palisadelah yang bertugas

memberikan ceramah keagamaan dan juga pencerahan agama.

Dalam agama islam Pemuka Agama bisa mencangkup segalanya

dalam kegiatan agama akan tetapi dalam agama Hindu yang melakukan

acara-acara keagamaan tentang pemujaan ke Tuhan hanya boleh dilakukan

oleh Pedande atau Pendeta dan melakukan ceramah dilakukan oleh

palisade karena sudah ada tugas masing-masing sesuai dengan kasta.

Kasta yang ada dalam agama Hindu itu ada empat yang yang

berfungsi sebagai pengatur umat sesuai dengan keturunan-keturunan

yang berlaku dari zama nenek moyang yang didalamnya tidak dapat

dibalik. Dibalim artinya keturunan paling bawah sepeti Sudra tidak

dapat menjadi pemimpin untuk keturunan tertinggi yaitu Brahmana.

Kasta pun berfungsi sebagai tingkatan-tingkatan yang akan

memberikan tugas-tugas tertentu sesuai dengan tingkatannya.

Hasil dari data dan temuan ini adalah beda kasta akan berbeda

berbeda jawaban yang akan diberikan, artinya dari segi jumlah dan

volume jawannya katrena beda kasta akan berbeda juga pemahaman

yang dimilikinya. Sehingga adapun jawab yang sama dari setiap

responden adalah hanya mengenai tentang mengenai pengertian kasta

dan pembagiannya serta bagaimana hubungan agama mereka dengan

alam selebihnya mengenai pertanyaan yaitu tentang kain poleng serta

Page 55: SKRIPSI KEC. KEDIRI SEBAGAI BENTUK KONSERVASI POHON …etheses.uinmataram.ac.id/996/1/Bayu Surya... · 2018-10-15 · i skripsi analisis kearifan local masyarakat jagaraga kec. kediri

42

maknanya peneliti mendapatkan jawaban yang beragam dari segi

jumlah dan volume jawabannya.

Page 56: SKRIPSI KEC. KEDIRI SEBAGAI BENTUK KONSERVASI POHON …etheses.uinmataram.ac.id/996/1/Bayu Surya... · 2018-10-15 · i skripsi analisis kearifan local masyarakat jagaraga kec. kediri

43

BAB III

PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

Berdasarkan paparan data dan temuan penelitian sebagaimana telah

diuraikan pada bab II, maka langkah selanjutnya adalah pembahasan atau analisis

hasil temuan penelitian dengan mengacu pada teori-teori yang tersedia dan

relevan. Adapun hal yang akan dianalisis ada dua hal pada bab ini yaitu: 1).

Keterkaitan Kearifan Lokal, Kain Poleng, dan Alam 2). Peranan Kearifan Lokal

dan Kain Poleng dalam Mengkonservasi Alam khususnya pohon.

1). Keterkaitan Kearifan Lokal, Kain Poleng dan Alam

Penelitian ini adalah penelitian sosial yang mengarah kepada kearifan

lokal di suatu daerah karena beda daerah akan berbeda pula kearifan lokal yang

berlaku. Penelitian sosial yang dikembangkan ini adalah tentang bagaimana

kearifan lokal yang menghasilkan suatu alat atau bahan yang dapat digunakan

sebagai konservasi lingkungan khususnya pohon demi kelestarian pohon dan alam

yang menggunakan konservasi tidak langsung karena dari kearifan lokal ini akan

berkembang pemikiran konservatif.

Pemikiran konservatif adalah konsep atau pemikiran atau kepercayaan

dalam diri sesorang yang selalu menjaga tradisi lama dan hal tradisional serta

menentang moderenisasi yang sekali lagi merupakan dampak tidak langsung dari

kearifan lokal. Bentuk-bentuk kearifan lokal dalam masyarakat dapat berupa nilai,

norma, etika, kepercayaan, adat-istiadat, hukum adat dan aturan-aturan khusus.

Salah satu kearifan lokal yang sering ditemukan dimasyarakat khususnya

Page 57: SKRIPSI KEC. KEDIRI SEBAGAI BENTUK KONSERVASI POHON …etheses.uinmataram.ac.id/996/1/Bayu Surya... · 2018-10-15 · i skripsi analisis kearifan local masyarakat jagaraga kec. kediri

44

masyarakat yang beragama Hindu adalah penggunaan simbol-simbol yang

digunakan untuk mengungkapkan sesuatu yang dianggap suci, tinggi dan tidak

dapat dijelaskan dengan kata-kata dan ungkapan kalimat semata. Dengan

menggunakan simbol, seorang individu sudah merasa mewakili pemikirannya

tersebut untuk menunjukan sesuatu tadi yang dianggap suci dan tinggi serta

keramat.

Simbol juga dapat mewakili sesuatu yang diluar kodrati manusia tersebut

misalkan seperti manispestasi pemikiran manusia tentang Dewa-dewa dengan

berbagai senjata dan keunikan serta kekuatan yang dimilikinya.56 Agama Hindu

adalah salah satu agama yang menggunakan simbol-simbol dalam setiap kegiatan

keagamaan dan ritual-ritual pemujaan yang dilakukan, salah satunya adalah Kain

Poleng.

Kearifan lokal memiliki berbagai terminologi lain, seperti kearifan

tradisional, pengetahuan tradisional, kearifan ekologi tradisional, kearifan

pribumi, kearifan etnosains, kearifan rakyat, sains lokal dan pengetahuan

nonformal. Akan tetapi semua istilah tersebut mengacu pada satu pengertian, yaitu

pengetahuan lokal, tradisional dan unik, yang dipelihara dan dikembangkan oleh

komunitas tertentu melalui sejarah interaksi yang panjang dengan lingkungan

alam sekitarnya (Sukarata, 1999). Kearifan lokal menjadi dasar pengambilan

keputusan pada tingkat lokal dalam berbagai aspek kehidupan sehari-hari.

Kearifan itu diimbaskan antar generasi melalui pendidikan tradisional dalam

berbagai bentuk seperti upacara, peniruan, hafalan, pertemuan desa, cerita rakyat,

56

Ibid

Page 58: SKRIPSI KEC. KEDIRI SEBAGAI BENTUK KONSERVASI POHON …etheses.uinmataram.ac.id/996/1/Bayu Surya... · 2018-10-15 · i skripsi analisis kearifan local masyarakat jagaraga kec. kediri

45

tabu, dan mitologi. Kebudayaan masyarakat Hindu Bali memiliki berbagai macam

kearifan lokal dengan berbagai kontribusi dan potensinya yang perlu tetap

dipertahankan dan dilestarikan. Kemajuan sains dan teknologi memberikan

perubahan yang luar biasa.

Kemajuan IPTEK sebagai hasil kajian ilmiah tentang fenomena alam tidak

terlepas dari adanya kontribusi besar kearifan lokal, berupa pengetahuan informal

masyarakat tradisional berdasarkan pengalaman mereka sehari-hari. Hal tersebut

membuka pemahaman akan besarnya potensi kearifan lokal dalam turut

menyumbangkan baik gagasan, data awal, bahkan sumber inspirasi dalam upaya

menguak rahasia alam. Masyarakat tradisional secara turun temurun selalu

mengembangkan kearifan lokal tentang pengetahuan nonformal yang bermanfaat

praktis bagi kelangsungan hidup dan perkembangan budaya mereka.57 Kearifan

tradisional/lokal (traditional wisdom) adalah sistem sosial, politik, budaya,

ekonomi dan lingkungan dalam lingkup komunitas lokal. Sifatnya dinamis,

berkelanjutan dan dapat diterima.

Pattinama (2009) menjelaskan bahwa kearifan lokal mengandung norma

dan nilai sosial yang mengatur bagaimana seharusnya membangun keseimbangan

antara daya dukung lingkungan alam dengan gaya hidup dan kebutuhan manusia.

Lebih lanjut dijelaskan bahwa kearifan tradisional lahir dari learning by

experience yang tetap dipertahankan dan diturunkan dari generasi ke generasi.

Kearifan tradisional digunakan untuk menciptakan keteraturan dan keseimbangan

57

I Ketut Surata, „‟ Studi Etnobotanik Tanaman Upacara Hindu Bali sebagai Upaya Pelestarian Kearifan Lokal‟‟. Jurnal Kajian Bali Vol 05 no (02). 2015. Hal. 265-284

Page 59: SKRIPSI KEC. KEDIRI SEBAGAI BENTUK KONSERVASI POHON …etheses.uinmataram.ac.id/996/1/Bayu Surya... · 2018-10-15 · i skripsi analisis kearifan local masyarakat jagaraga kec. kediri

46

antara kehidupan sosial, budaya dan kelestarian sumberdaya alam. Dalam

penerapannya, kearifan tradisional/lokal bisa dalam bentuk hukum, pengetahuan,

keahlian, nilai dan sistem sosial dan etika yang hidup dan berkembang dari satu

generasi ke generasi berikutnya.58

Berdasarkan hasil peneiltian yang telah dilakukan menggunakan metode

Snowbolling kepada lima orang yang masing-masing berasalkan dari kasta

Brahmana, Ksatria dan Waisia serta tambahan satu kali menggunakan kelompok

diskusi bersama (KDB) yang berjumlah tiga orang. Kain poleng adalah simbol

yang berbentuk kain yang biasanya digunakan di pohon, patuh, dan tempat ibadah

agama hindu atau yang disebut sanggah. Kain poleng disebut pula „‟Ngerurah‟‟

yaitu simbol Dewi Yurga yang merupakan simbol suci, agung dan sakral yang

biasanya digunakan untuk menjaga (penjaga) tempat-tempat yang dianggap

tempat bersemayamnya jiwa dari dewa atau leluhur.

Kain Poleng memiliki berbagai jenis sesuai dengan warna dan juga jumlah

warna yang ada di dalamnya, seperti kain poleng yang warnanya berjumlah dua

yaitu hitam dan putih yang bermakna keseimbangan antara baik dan buruk atau

antara suci dan kotor didunia ini sehingga jumlah warna dari putih dan hitam

adalah sama. Adapun kain poleng yang warnanya berjumlah tiga jenis yaitu

merah, putih dan hitam yang bermakna trimurti atau tiga dewa.

Kain poleng memiliki pilosofi makna yang begitu mendalam adapun

warna putih melambangkan kesucian, merah melambangkan keberanian dan

sedangkan yang hitam melambangkan ketenangan. Selain melambangkan bentuk

58

Feddy Pattiselanno, „‟Kearifan Tradisional Suku Maybrat dalam perburuan satwa sebagai penunjang pelestarian satwa‟‟ Journal Makara Sosial Maniora Vol 14 no (2).2010. hal.75-82

Page 60: SKRIPSI KEC. KEDIRI SEBAGAI BENTUK KONSERVASI POHON …etheses.uinmataram.ac.id/996/1/Bayu Surya... · 2018-10-15 · i skripsi analisis kearifan local masyarakat jagaraga kec. kediri

47

batiniah yang ada pada diri manusia, kain poleng juga melambangkan dewa-dewa

yang yang ada pada agama Hindu, yakni: Merah mewakili Dewa Brahmana,

Hitam mewakili Dewa Wisnu dan Putih mewakili Dewa Siwa. Kain poleng selain

sebagai penjaga, juga digunakan sebagai sarana dan alat persembahyangan

khususnya ketika acara-acara besar yang merajuk ke Alam seperti Acara

Galungan atau sukuran atas semua rizki yang telah diberikan oleh Alam.

Alam semesta sebagai ibu pertiwi merupakan tmpat semua mahluk hidup

mengembangkan hidup dan kehidupannya. Oleh karena itu, alam ini disebut

dengan istilah Bhumi Mata. Tumbuhan-tumbuhan sebagai stana para Dewa yang

merupakan juru selamat mahluk hidup dan juga sebagai pemberi makan dan

pelindung alam semesta, maka tumbuhan-tumbuhan juga disebut sebagai ibu.

Bhumi Mata adalah penghormatan alam semesta sebagai ibu pertiwi

sebagai tempat semua mahluk hidup dapat menjalankan kehidupannya. Dari ibu

pertiwi ini lahir berbgai benda yang dibutuhkan mahluk hidup. Makanan,

minuman, pakaian, tempat tinggal dan semua bahan-bahan yang bersumber dari

ibu pertiwi. Karena itu ibu pertiwi dapat memenuhi segala keinginan semua

mahluk hidup.59

Sehingga keterkaitan antara Kearifan, kain poleng dan Alam adalah setiap

manusia khususnya masyarakat Hindu yang akan melakukan atau menjalankan

kearifan lokal yang berlaku didaerahnya baik dari segi nilai keagamaan ataupun

adat istiadat seperti salah satu contoh penggunaan kain poleng akan menunjukkan

kepada benda-benda yang sesuai dengan ajarannya yang salah satunya adalah

59

I Gde Jaman, Tri Hita Karana (Bali: Bali Post, 2006)

Page 61: SKRIPSI KEC. KEDIRI SEBAGAI BENTUK KONSERVASI POHON …etheses.uinmataram.ac.id/996/1/Bayu Surya... · 2018-10-15 · i skripsi analisis kearifan local masyarakat jagaraga kec. kediri

48

Alam yaitu khususnya Pohon untuk menunjukan rasa hormat, bersukur serta

berterimakasih atas semua limpahan nikmat yang diberikan oleh alam khususnya

pohon.

Masyarakat Hindu percaya bahwasanya pohon adalah tempat stananya

jiwa dewa dan leluhur dari segi kepercayaan akan tetapi lebih dari kepercayaan

yang dilihat dari segi ilmu pendidikan bahwa agama Hindu sangat dekat dengan

pohon dan lingkungan karena pohon dan lingkungan adalah bagian dari hidup

sehingga patut untuk dihormati dan dijaga dengan menggunakan simbol yang

merupakan kearifan lokal yang berlaku di daerah tersebut dan simbol yang

dimaksud di sini adalah kain poleng yang disematkan pada pohon.

2). Pohon yang dikeramatkan atau disakralkan ditinjau dari sudut pandang

Biologi serta kedekatan manusia dengan Alam Khususnya pohon.

Dalam kehidupan sehari-hari tidak bisa terlepas dari alam karena kita

sebagai manusia sangat membutuhkan alam. Salah satu komponen yang ada

dialam adalah pohon. Pohon sangatlah penting untuk kehidupan binatang dan

manusia. Pohon begitu kompleks dan multifungsi dan dimensi. Selain dikenal

sebagai komponen alam yang begitu penting untuk kehidupan umat manusia,

ternyata pohon juga bagi sebagian agama atau selompok penganut agama tertentu,

digunakan sebagai media atau alat untuk peribadatan dan menyebah Tuhan

mereka sesuai dengan kepercayaannya.

Agama Hindu adalah salah satu agama yang menjadikan pohon sebagai

media peribadatan serta menggunakan pohon sebagai penghasil bahan-bahan yang

digunakan untuk melakukan peribadatan tersebut seperti bunga, buah dan daun.

Page 62: SKRIPSI KEC. KEDIRI SEBAGAI BENTUK KONSERVASI POHON …etheses.uinmataram.ac.id/996/1/Bayu Surya... · 2018-10-15 · i skripsi analisis kearifan local masyarakat jagaraga kec. kediri

49

Ada beberapa pohon yang digunakan untuk dijadikan media peribadatan serta

bahan untuk melakukan sesembahan kepada Tuhan (sesuai kepercayaan) mereka

salah satunya adalah pohon Beringin (Ficus benjamina Linn).

Pohon beringin (Ficus benjamina Linn.) merupakan salah satu jenis

tanaman yang banyak dijumpai diberbagai wilayah Indonesia. Pohon beringin

yang merupakan tanaman asli Asia Tenggara termasuk dari Indonesia dan

sebagian Australia ini banyak ditanam sebagai tanaman dekoratif di fasilitas

umum sepertialun-alun, lapangan umum, perindang jalan maupun tanaman

dekoratif di halaman kantor dan rumah(Heyne 1987, Bauer & Speck 2012). Ficus

benjamina termasuk salah satu tanaman dari famili Moraceaeyang mudah tumbuh

di berbagai kondisi lahantermasuk lahan kering. (Veneklaas et al. 2002)

Pertumbuhan pohon beringin dapat mencapai tinggihingga 40-50 m

dengan diameter batang mencapai100-190cm. Veneklaas menyebutkan bahwa

pohon beringin termasuk tanaman cepat tumbuh dengan kecepatan pertumbuhan

65 mg-1/hari.Tumbuh di lingkungan terbuka, pohon beringin memiliki banir

tinggi yang cukup keras dan menyebar keberbagai arah, kadang tidak tampak di

bawah tanah kemudian muncul kembali di atas permukaan tanah (Boer & Sosef

1998).

Pohon beringin yang secara internasional dikenal dengan nama Benjamin‟s

fig atau weeping fig ini juga dikembangkan sebagai tanaman hias di dalam

ruangan dalam pot atau tanaman bonsai. Dalam bentuk tanaman kecil beringin

sedikit menghasilkan getah,sehingga mengurangi resiko alergi kulit dan

pernafasan akibat terkontaminasi getah pohon beringin. Pengembangan tanaman

Page 63: SKRIPSI KEC. KEDIRI SEBAGAI BENTUK KONSERVASI POHON …etheses.uinmataram.ac.id/996/1/Bayu Surya... · 2018-10-15 · i skripsi analisis kearifan local masyarakat jagaraga kec. kediri

50

beringin untuk di luar ruangan relatiflebih disukai, karena bentuk tajuknya

menarik dan mampu berfungsi sebagai peneduh dan perbanyakan tanamannya

relatif mudah dengan mengandalkan penyerbukan dari lebah. Namun demikian,

perbanyakan alami Ficus benjamina telah dilaporkan tidak terkendali di beberapa

negara dan menggolongkan tanaman ini sebagai tanaman yang bersifat

invasif(invasive species) (Starr et al. 2003).

Pohon beringin memiliki ciri khas berupa akar gantung yang menjulur dari

atas ke bawah dalam jumlah banyak, sehingga tampak seperti garis-garis

vertikalyang menopang pohon tersebut (Hemmer etal. 2004). Akar gantung yang

berasal dari cabang pohon beringin ini bervariasi diameternya menjuntai menutupi

batang utama. Akar gantung yang semula berdiameter kecil ini tumbuh

berkembang menjadi besar menutupi batang utama. Akar yang berada paling

dekat dengan batang utama berdiameter lebih besar dibandingkan dengan akar

gantung yang tumbuh kemudian dan terletak jauh dari batang utama(Boer & Sosef

1998).

Akar gantung yang besar dan terletak dekat batang utama ini kadang

menempel dan menyatu dengan batang utama, sehingga dalam pertumbuhannya

menyatu dengan batang utama,sehingga batang utama pohon beringin tampak

tidak beraturan. Ficus benjamina banyak tumbuh tersebar di berbagai lokasi di

Indonesia baik di tempat umum maupun milik pribadi. Masyarakat beranggapan

Page 64: SKRIPSI KEC. KEDIRI SEBAGAI BENTUK KONSERVASI POHON …etheses.uinmataram.ac.id/996/1/Bayu Surya... · 2018-10-15 · i skripsi analisis kearifan local masyarakat jagaraga kec. kediri

51

pohon beringin merupakan pohon yang sakral, sehingga pohon beringin jarang

ditebang untuk dimanfaatkan kayunya. 60

Beringin (Ficus spp.) yang tersebar di Ruang Terbuka Hijau Jalan (RTHJ)

dapat dijadikan sebagai salah satu upaya dalam mitigasi pencemaran udara. Hal

tersebut didukung oleh dendrologi beringin (Ficus spp.) yang memiliki bentuk

tajuk rapat dan tebal sehingga dapat mereduksi polutan dalam jumlah yang relatif

tinggi. Aktivitas kendaraan bermotor merupakan salah satu sumber pencemaran

udara di perkotaan. Logam berat timbal (Pb) merupakan salah satu emisi

kendaraan bermotor yang berbahaya bagi kesehatan manusia. Selain timbal, debu

juga merupakan komponen yang ikut serta dalam mencemari udara

(Kusminingrum & Gunawan, 2008: 3).

Perlu dilakukan program pengelolaan dan pengendalian pencemaran udara

di daerah perkotaan. Sebagai langkah awal dapat dilakukan kegiatan observasi

untuk mengetahui kemelimpahan distribusi beringin (Ficus spp.)dan

efektivitasnya dalam menyerap komponen pencemar udara khususnya timbal (Pb)

dan debu. Sejauh mana masyarakat memandang pohon beringin (Ficus spp.) dari

perspektif lingkungan, mitologi dan sejarah juga perlu dilakukan.Dengan

demikian, dapat ditentukan prioritas pengelolaan dan pengendalian yang tepat.61

Sehingga tidak heran jika beringin sangatlah di sakralkan bagi sebagian

orang karena dilihat dari bentuk batang, akar serta daunya dan juga ternyata

beringin begitu besar fungsinya jika ditinjau dari segi biologi. Akantetapi

60

Krisdianto. „‟ Struktur Anatomi dan Kualitas serat kayu dan akar gantung beringin‟‟. Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia vol 21 no 1. 2016. 13-19 61

Lain Miftahul Suad, et.al. „‟ Eksistensi dan distribusi beringin (Ficus Spp.) sebagai mitigasi Pencemaran udara di kota yogyakarta. Jurnal Prodi Biologi. Vol 6 no 3.2017. 166

Page 65: SKRIPSI KEC. KEDIRI SEBAGAI BENTUK KONSERVASI POHON …etheses.uinmataram.ac.id/996/1/Bayu Surya... · 2018-10-15 · i skripsi analisis kearifan local masyarakat jagaraga kec. kediri

52

Sebenarnya bukan hanya beringin saja, akan tetapi semua pohon sangatlah di

hargai dan dijaga oleh semua manusia khususnya orang-orang yang beragama

Hindu. Hal ini bisa dilihat dari bagaimana mereka (Orang Hindu) dalam menata

lingkungan rumah mereka. Kadangkala kita akan melihat rumah yang kecil akan

tetapi pekarangan yang sangat luas yang biasanya ditanami dengan berbagai

macam pohon seperti pohon kamboja dan bungsai. Orang-orang ini sangatlah

dekat dengan alam khususnya pohon karena mereka meiliki pemahaman akan

pohon yang begitu dalam yakni tentang adanya roh yang bersemayam disana,

akan tetapi dari segi konsumtif kita tidak bisa terlepas dari kebutuhan akan hasil-

hasil dari pohon seperti misalnya buah-buahan yang kita konsumsi.

Selain itu ada beberapa faktor yang dapat membuat manusia khususnya

orang-orang yang beragama hindu sangatlah dekat dengan Alam khususnya

pohon. Selain dijadikan sebagai sarana peribadatan, ternyata bahan-bahan yang

digunakan dalam upacara-upacara dalam kegiatan peribadatan mereka adalah

semua berasal dari alam khususnya pohon, seperti halnya Bunga, daun dan buah

yang akan dijadikan sesembahan. Sehingga dari segi konsumtif inilah yang

membuat manusia khususnya orang-orang yang beragama hindu sangatlah dekat

dengan pohon

Sebagaimana hasil wawancara saya dengan salah satu informan yang

beragama hindu yakni Ide Koman Gde (38tahun), menagatakan:

„‟Kami sangatlah dekat dengan alam karena kita mengambil manfaat dari alam khususnya pohon serta khusus agam kami mempercayai tentang adanya roh leluhur didalam pohon serta kami menggunakan bahan-bahan yang dihasilkan dari alam khususnya pohon untuk melakukan peribadatan serta tidak hanya itu pohon pula kami jadikan media kami untuk melakukan peribadatan‟‟

Page 66: SKRIPSI KEC. KEDIRI SEBAGAI BENTUK KONSERVASI POHON …etheses.uinmataram.ac.id/996/1/Bayu Surya... · 2018-10-15 · i skripsi analisis kearifan local masyarakat jagaraga kec. kediri

53

Dari penjelasan ini kita bisa melihat bahwasanya keluar dari kepercayaan,

kita sangatlah membutuhkan alam khususnya pohon seperti memanfaatkan hasil-

hasilnya untuk kehidupan kita apalagi ditambah lagi pemanfaatna pohon yang

digunakan untuk saranan keagamaan oleh salah satu agama tertentu maka akan

sangatlah dijaga dan dihargainya pohon dalam setiap kehidupan. Kemudian dari

hasil wawancara ternyata diketahui bahwasanya pohon juga memiliki fungsi yang

sangatlah kompleks dan multifungsi dari segi konsumtif serta dari segi

kepercayaan kan nilai-nilai keagamaan yang diyakini oleh sebagian orang atau

individu.

Ada beberapa bukti juga bagaimana kedekatan manusia khususnya agama

hindu dengan alam khususnya pohon sehingga pohon tersebut dalam penjagaanny,

perawatannya kadangkala dilakukan dengan menggunakan nilai-nilai keagamaan

ataupun nilai-nilai kearifan lokal yang berlaku. Seperti hasil wawancara dari salah

seorang pendeta yang tdk disebutkan namanya (Anonime),Mengatakan:

„‟Secara umum kami menjaga pohon layaknya orang lain pada umumnya, dengan tidak menebang dan merusaknya sehingga kami bisa memanfaatkan hasilnya kelak. Akan tetapi kami juga disatu sisi sangatlah menghargai pohon karena kami berasal dari alam sehingga kami melakukan hal-hal lebih dalam menjaganya seperti memagarinya serta menggunkan kain poleng sebagai simbol suci dan menghargai sehingga terjaganya pohon tersebut‟‟

Dari penjelasanya kita bisa melihat bagaimana dekatnya mereka dengan

alam khususnya pohon sehingga mereka mengatakan, kami menghargai pohon

sehingga penjagannya begitu spesifik sperti memagari sampai dengan kadang kala

menggunakan simbol-simbol suci dalam menjaganya.

Page 67: SKRIPSI KEC. KEDIRI SEBAGAI BENTUK KONSERVASI POHON …etheses.uinmataram.ac.id/996/1/Bayu Surya... · 2018-10-15 · i skripsi analisis kearifan local masyarakat jagaraga kec. kediri

54

3). Peranan Kearifan Lokal dan Kain Poleng dalam Mengkonservasi Alam

khususnya pohon

Agama Hindu mengenal yang namanya kasta. Kasta adalah tingkatan yang

ada di agama Hindu yang menunjukan tatanan masyarakat yang juga

memperlihatkan keturunan seseorang. Kasta akan memiliki fungsi yang sangat

besar sekali dari pemilikinya dikarenakan kasta adalah tingkatan yang diberikan

oleh nenek moyang yang memiliki empat jenis dari tertinggi hingga yang paling

rendah dengan makna pilosofi yang sangat mendalam serta dengan fungsinya

yang berbeda-beda dari setiap kasta.

Adapun jenis-jenis dari kasta tersebut adalah: Kasta Brahmana, Kasta

Ksatria, Kasta Waisia dan Kasta Sudra. Kasta Brahmana adalah kasta tertinggi

dan yang paling agung, yang memiliki fungsi dan peranan yang sangat penting

dan dominan di dalam masyarakat hindu. Kasta Brahmana biasanya akan menjadi

pemuka agama dan tokoh agama yang sangat disegani dan dihormati yang

biasanya akan menjadi Pedande atau pendeta yang melakukan kegiatan upacara-

upacara keagamaan seperti ngaben atau upacara kematian, nikah dan kegiatan-

kegiatan pemujaan atau sembahyang suci serta kegiatan acara-acara besar agama

hindu. Selain menjadi pedande atau pendeta keturunan brahmana ini akan menjadi

Palisade yang akan memberikan pencerahan atau ceramah-ceramah tentang

permasalahan dan kegiatan agama yang sedang berlaku.

Kasta yang kedua adalah kasta Ksatria, yaitu kasta yang memiliki peran

dalam pemerintahan dan menjaga keamanan negara pada zaman dahulunya. Kasta

ini adalah kasta yang yang biasanya menjadi patih-patih kerajaan pada zaman

Page 68: SKRIPSI KEC. KEDIRI SEBAGAI BENTUK KONSERVASI POHON …etheses.uinmataram.ac.id/996/1/Bayu Surya... · 2018-10-15 · i skripsi analisis kearifan local masyarakat jagaraga kec. kediri

55

kerajaan dahulu. Sedangkan kasta yang ketiga adalah kasta Waisia yaitu yang

berfungsi pada perekonomian negara yang biasanya menjadi pedagang dan yang

terakhir adalah kasta Sudra yaitu kasta yang paling bawah yang tidak dapat

menjadi pemimpin ditokoh masyarakat Hindu karena kasta ini adalah kasta yang

ada pada orang yang menjadi petani, buruh dan pembantu.

Kasta adalah salah satu Bagian dari agama hindu yang nilai dan

pengaplikasiannya mengarah kepada kearifan lokal. Menurut Gobyah (2003)

menyatakan bahwa kearifan lokal didefinisikan sebagai kebenaran yang telah

mentradisi atau ajeg dalam suatu daerah.62Dengan demikian dengan adanya

kearifan lokal atau jika suatu kelompok masyarakat melakukan dan menjalankan

kearifan lokal adalah sebagai akibat dari adanya interaksi antara manusia dan alam

atau lingkungan. Kearifan lokal adalah suatu nilai yang dianggap baik dan benar

yang berlangsung secara turun-temurun.

Selain itu salah satu hasil dari kearifan lokal adalah adanya penggunaan

kain poleng yang secara pilosofi kain poleng adalah kain suci agama hindu yang

digunakan sebagai penjaga tempat-tempat yang diistimewakan. Salah satu

perananya adalah dapat mengkonservasi pohon dan lingkungan. Konservasi

adalah suatu upaya yang dilakukan oleh manusia untuk dapat melestarikan alam,

upaya-upaya yang dimaksud disini adalah memelihara pelestarian alam khususnya

pohon dengan tetap memperhatikan manfaat yang bisa didapatkan untuk masa

jangka panjang.

62

ibid

Page 69: SKRIPSI KEC. KEDIRI SEBAGAI BENTUK KONSERVASI POHON …etheses.uinmataram.ac.id/996/1/Bayu Surya... · 2018-10-15 · i skripsi analisis kearifan local masyarakat jagaraga kec. kediri

56

Konservasi bisa dilakukan dengan dua cara yaitu ada konservasi yang

bersifat langsung dan tidak langsung. Pelestarian alam yang bersifat langsung

adalah dengan cara program penanaman seribu pohon yang digalangkan oleh

pemerintah serta dengan memberikan undang-undang tentang sangki yang akan

diberikan kepada seseorang yang merusak dan menebang pohon, sedangkan salah

satu konservasi yang bersifat tidak langsung adalah dengan penggunaan kain

poleng di suatu pohon seperti yang dilakukan oleh masyarakat desa Jagaraga yang

beragama Hindu.

Sehingga bagaimana peranan kearifan lokal dan kain poleng dalam

mengkonservasi pohon adalah ketika seseorang memasangkan kain poleng

disebuah pohon yang bermaksud untuk menghormati jiwa yang ada didalam

pohon tersebut, secara tidak langsung akan terciptanya konservasi yang bersifat

tidak langsung baik untuk dirinya ataupun untuk orang yang melihatnya baik yang

beragama Hindu ataupun yang non Hindu. Karena sesuai dengan hasil wawancara

yang telah dilakukan, penggunaan kain poleng ini akan memberikan manfaat

meningkatkan nilai spiritual dan nilai keimanan sehingga akan lebih menjaga

pohon tersebut, sedangkan untuk orang lain yang non Hindu ataupun yang tidak

mengerti tentang hal ini akan ikut melkukan penjagaan terhadap pohon tersebut

karena terstimulus secara tidak langsung ke otaknya bahwa ini adalah benda yang

dikeramatkan.

Tidak hanya itu, Berdasarkan hasil penelitian yang sudah dilakukan ketika

suatu kelompok masyarakat melakukan atau menjalankan kearifan lokal seperti

contoh penghormatan kepada nilai leluhur yang ada pada pohon dengan cara

Page 70: SKRIPSI KEC. KEDIRI SEBAGAI BENTUK KONSERVASI POHON …etheses.uinmataram.ac.id/996/1/Bayu Surya... · 2018-10-15 · i skripsi analisis kearifan local masyarakat jagaraga kec. kediri

57

penyelimutan menggunakan kain poleng yang dianggap keramat maka akan

masuk keimajinasi seseorang, mempengaruh perasaan dan tingkah laku seseorang

sehingga akan melahirkan konservasi yang bersifan tidak langsung. Seperti data

yang ditemukan setelah melakukan wawancara, kain poleng adalah kain suci dan

sakral yang digunakan oleh pembantu raja dan para patih yang melakukan

penjagaan terhadap raja sehingga kain poleng juga disebut sebagai kain sakral

penjaga sehingga secara tidak langsung kearifan lokal dan alam adalah sesuatu

yang saling menjaga.

Dengan kearifan lokal akan mendorong manusia untuk lebih arif dan

bijaksana lagi kealam dan disisi lain dengan alam akan membantu manusia untuk

menjalankan kearifan lokal yang berupa adat-istiadat karena menggunakan bahan-

bahan dari alam. Seperti hasil penelitian kami, yang mana semua informan kami

mengatakan bahwasanya ketika dipakaikanya kain poleng ini pada pohon kami

menjadi lebih menghargai dan sifat konservasi kami lebih bertambah karena

merupakan simbol suci. Tidak hanya itu orang yang non Hindupun akan menjauhi

dan tidak melakukan hal yang buruk terhadap pohon tersebut karena melihat

adanya simbol suci agama lain

Jagaraga adalah salah satu pemukiman agama Hindu yang masih kental

dengan kearifan lokal yang berupa penggunaan kain poleng berupa penyematan

dipohon serta di tempat-tempat yang disucikan. Alhasil dari kegiatan ini atau

manfaat dari kearifan lokal ini bagi kelestarian pohon di Jagaraga masih sangat

terjaga baik dari segi pohon dan lingkungannya. Masyarakat Jagaraga ketika akan

melakukan persembahyangan tidak pernah membeli bahan-bahan yang akan

Page 71: SKRIPSI KEC. KEDIRI SEBAGAI BENTUK KONSERVASI POHON …etheses.uinmataram.ac.id/996/1/Bayu Surya... · 2018-10-15 · i skripsi analisis kearifan local masyarakat jagaraga kec. kediri

58

digunakan akan tetapi bahan-bahan yang akan digunakan itu langsung dari

lingkungan mereka sendiri bahkan sebagian dari mereka menjual sebagian

hasilnya ke pasar Kediri. Ini adalah salah satu manfaat kearifan lokal yang peneliti

titik beratkan pada desa Jagaraga.

Page 72: SKRIPSI KEC. KEDIRI SEBAGAI BENTUK KONSERVASI POHON …etheses.uinmataram.ac.id/996/1/Bayu Surya... · 2018-10-15 · i skripsi analisis kearifan local masyarakat jagaraga kec. kediri

59

BAB IV

PENUTUP

A. Simpulan

Berdasarkan hasil pengumpulan data, hasil analisis data, dan

pembahasan yang telah disajikan pada bab sebelumnya, dapat disimpulkan

sebagai berikut:

1. Kearifan lokal yang dilakukan akan menghasilkan simbol yang akan

dimaknai oleh masyarakat sebagai sesuatu yang keramat yang akan

menghasilkan sifat konservasi pohon secara tidak langsung, sehingga

salah satu manfaat nyatanya adalah di Desa Jagaraga yaitu setiap

melakukan persembhyangan mereka mengambil dari lingkungan dan

alam mereka sendiri.

2. Kearifan lokal akan menghasilkan sifat koservatif yang berdampak

pada terjaganya adat-istiadat dan segala sesuatu yang ada di dalamnya

yang berpengaruh pula pada kelestarian lingkungan khususnya pohon.

3. Konservasi lingkungan khususnya pada pohon bukan hanya dilakukan

dengan langsung akan tetapi juga secara tidak langsung yakni dengan

menerapkan kearifan lokal contohnya kearifan lokal yang dilakukan

oleh saudara kita yang beragama Hindu menggunakan simbol.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, ada bebrapa

saran yang dapat penelitian sampaikan, yaitu:

Page 73: SKRIPSI KEC. KEDIRI SEBAGAI BENTUK KONSERVASI POHON …etheses.uinmataram.ac.id/996/1/Bayu Surya... · 2018-10-15 · i skripsi analisis kearifan local masyarakat jagaraga kec. kediri

60

1. Diharapkan kepada mahasiswa IPA Biologi untuk berpikirlah „‟ Out

Of The Box „‟ artinya jangan terpaku dengan penelitian yang harus di

LAB dan harus tentang Bakteri atau Virus, akan tetapi berpikirlah luas

dengan melakukan penelitian-penelitian yang baru.

2. Ambillah penelitian yang tidak memberatkan kita sebagai mahasiswa

dari segi biaya, waktu dan tempat. Lakukanlah sebisa mungkin dan

sehemat dan tidak terlalu memakan waktu terlalu banyak.

3. Melakukan penelitian tentang agama lain, bukan berarti kita

meninggalkan agama kita ataupun melakukan penelitian asal-asalan

akan tetapi lakukan penelitian yang memang kemampuan dan sesuai

dengan keinginan diri sendiri.

Page 74: SKRIPSI KEC. KEDIRI SEBAGAI BENTUK KONSERVASI POHON …etheses.uinmataram.ac.id/996/1/Bayu Surya... · 2018-10-15 · i skripsi analisis kearifan local masyarakat jagaraga kec. kediri

61

Daftar Pustaka

Allaby, M. 2010. A Dictionary Of Ecology. Oxford. Oxford University Press

Eliade, M. Myth, Rites and Symbol. London: Harper and Row Publisher,

1976, hal.376 Fauzi, H. Pembangunan Hutan Berbasis Kehutanan Sosial. Bandung:

Karya Putra Darwati, 2013 Gobiah. Cara Berpijak kearifan lokal. Denpasar: Balipost, 2003 Hastutiningsih, T. 2008. Simbol-simbol Agama Hindu di Candi Sukuh

(skripsi). Yogyakarta. UIN Sunan Kalijaga

Herusatoto, B. Simbolisme dalam Budaya Jawa. Yogyakarta: PT Hanindita, 1984, hal. 106

Hidayat, K. & Nafis, M. W. Agama Masa Depan Perspektif Filsafat Perenial. Jakarta: Paramadina, 1995, hal.30

Husaini U dan Purnama S. A. Metodelogi Penelitian Sosial. Jakarta: Bumi

Aksara, 1996, hal. 73 Indrianto. Pengantar Budibaya Hutan. Yogyakarta: Bumi Aksara, 2005

Jaman, I Gede. Tri Hita Karana. Bali: Pustaka Bali Post, 2001, hal.47-49

Jayadi, M, E. 2016. Peran tokoh agama dalam upaya rehabilitasi lingkungan hidup pasca pertambangan emas tanpa izin(peti) desa Peangan Kecamatan Sekotong. (Artikel Penelitian). Mataram. IAIN Mataram

Kahmad, D. Metode Penelitian Agama: Perspektif Ilmu Perbandingan Agama. Bandung: Pustaka Setia, 2000

Kessing, R. Antropologi Budaya Suatu Persfektof Kontenporer. Jakarta:

Erlangga, 1992

Kehati. Materi Kursus Inventarisasi Flora Fauna Taman Nasional. Malang: Aksara, 2000

Mulyanto. Ilmu Lingkungan. Semarang: Graha Ilmu, 2006

Nindya Helvy Pramita. 2013. Etnobotani Upacara Kosada Masyarakat Tengger di desa Ngadas Kecamatan Ponokusumo Kabupaten Malang. (Jurnal Pendidikan) 1 (3). Malang. Hal. 52-61

Page 75: SKRIPSI KEC. KEDIRI SEBAGAI BENTUK KONSERVASI POHON …etheses.uinmataram.ac.id/996/1/Bayu Surya... · 2018-10-15 · i skripsi analisis kearifan local masyarakat jagaraga kec. kediri

62

Nurhaida. 2013. Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam Dalam Membentuk Karakter Siswa di SDN 02 Kelurahan Simpasai Kecamatan Woja Kabupaten Dompu tahun 2012/2013. (skripsi). Mataram: IAIN Mataram

Rahmanto, B. Simbol-simbol dalam Seni. Yogyakarta: Andi Offset, 1992, hal. 106

Reif, J.A Levy. Kamus Bahasa Inggris. Bekasi: PT Kesan Blanc Indah Corp, 1993

Suharsismi, Arikunto. Prosedur Penelitian Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta, 1998, hal. 245

Titib, I Made. Teologi dan Simbol-simbol dalam Agama Hindu. Surabaya: Paramita, 2003

Pamuladi, B. Hukum Kehutanan dan Pembangunan Bidang Kehutanan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2000

UNEP. 1992. Global Biodiversity Strategy ( World Resource Institute)// Converation Union and United Enviromen Programme Wasington USA (Seminar Internasional)

Page 76: SKRIPSI KEC. KEDIRI SEBAGAI BENTUK KONSERVASI POHON …etheses.uinmataram.ac.id/996/1/Bayu Surya... · 2018-10-15 · i skripsi analisis kearifan local masyarakat jagaraga kec. kediri

63

LAMPIRAN

Page 77: SKRIPSI KEC. KEDIRI SEBAGAI BENTUK KONSERVASI POHON …etheses.uinmataram.ac.id/996/1/Bayu Surya... · 2018-10-15 · i skripsi analisis kearifan local masyarakat jagaraga kec. kediri

64

Ayat veda tentang Alam

‘’ Alam adalah pemberi segala kebaikan, alam adalah sapi yang bisa

memenuhi segala keinginan (Kamadhuk) ‘’ Bom-bay Vi.9.76 ( Kitab

Mahabharata)

‘’ Tumbuhan-tumbuhan sebagai stana para Dewa merupakan juru selamat

umat manusia. ‘’ (Virudho vaisva sevir, ugrah purusa jivanih, Atharva Veda.

VIII. 7.4)

‘’Tumbuhan juga sebagai pemberi makan dan pelindung alam semesta ,

maka tumbuhan jaga disebut sebagai ibu.’’ ( Osadhir iti mataras ta vi devir-

upa bruve, RG. Veda X. 97,4)

Singha raksakaning Halas ikangrakseng hari nityaca

Singha mwang wana patut pada wirhodangadoh tikang kecari Rug brasta ng wana denikang jana

Tinor wreksaanya cirnapadang Singhanghtri jurangnikam tegal aykn sampun dinon drbala

Artinya: Singa adalah penjaga hutan , akan tetapi juga selalu dijaga oleh

hutan. Jika Singa dan hutan berselisih, mereka marah, lalu sinag

meninggalkan hutan. Hutanya dibinasakan oleh orang, pohon-pohonya

ditebangi sampai menjadi terang. Singa yang berlari bersembunyi dijurang

di tengah-tengah lading diserbu orang dan dibinasakan. ( Niti Sastra Sargah

I.10)

Page 78: SKRIPSI KEC. KEDIRI SEBAGAI BENTUK KONSERVASI POHON …etheses.uinmataram.ac.id/996/1/Bayu Surya... · 2018-10-15 · i skripsi analisis kearifan local masyarakat jagaraga kec. kediri

65

Page 79: SKRIPSI KEC. KEDIRI SEBAGAI BENTUK KONSERVASI POHON …etheses.uinmataram.ac.id/996/1/Bayu Surya... · 2018-10-15 · i skripsi analisis kearifan local masyarakat jagaraga kec. kediri

66

Page 80: SKRIPSI KEC. KEDIRI SEBAGAI BENTUK KONSERVASI POHON …etheses.uinmataram.ac.id/996/1/Bayu Surya... · 2018-10-15 · i skripsi analisis kearifan local masyarakat jagaraga kec. kediri

67

Page 81: SKRIPSI KEC. KEDIRI SEBAGAI BENTUK KONSERVASI POHON …etheses.uinmataram.ac.id/996/1/Bayu Surya... · 2018-10-15 · i skripsi analisis kearifan local masyarakat jagaraga kec. kediri

68

Page 82: SKRIPSI KEC. KEDIRI SEBAGAI BENTUK KONSERVASI POHON …etheses.uinmataram.ac.id/996/1/Bayu Surya... · 2018-10-15 · i skripsi analisis kearifan local masyarakat jagaraga kec. kediri

69