skripsi - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/11379/9/bab i, v, daftar pustaka.pdf · ii...
TRANSCRIPT
ASPEK PIDANA DAN PERDATA DALAM PENERBITAN
BILYET GIRO KOSONG
(STUDI KASUS PUTUSAN NO 01/Pid.B/2004/PN.YK
JO NO 16/PID/2004/PTY JO NO 1827K/Pid/2004)
SKRIPSI
DIAJUKAN KEPADA FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA
UNTUK MEMENUHI SEBAGIAN SYARAT-SYARAT MEMPEROLEH
GELAR SARJANA STRATA SATU DALAM ILMU HUKUM
OLEH:
RIZKA NURUL IZZATI
NIM: 10340092
PEMBIMBING:
1. BUDI RUHIATUDIN, S.H., M.Hum.
2. M. MISBAHUL MUJIB, S.Ag., M.Hum.
ILMU HUKUM
FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA
YOGYAKARTA
2014
ii
ABSTRAK
Bilyet giro merupakan surat perintah dari nasabah kepada bank penyimpan
dana untuk memindahbukukan sejumlah dana dari rekening yang bersangkutan
kepada rekening pemegang yang disebutkan namanya dan tertera dalam Undang-
Undang Nomor 7 Tahun 1992 sebagaimana diubah dengan Undang-Undang
Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perbankan. Perkembangan penggunaan bilyet giro
sudah merajalela di lalu lintas perdagangan dengan tujuan untuk memudahkan
dalam transaksi ekonomi, akan tetapi tidak menutup kemungkinan penggunaan
bilyet giro membawa masalah yang cukup serius. Salah satu kasus yang terjadi
adalah kasus mengenai bilyet giro kosong, dimana ketika seorang pembeli
membayar seluruh barang yang dibeli dengan menggunakan bilyet giro tetapi
ketika penjual memindahkan sejumlah dana dari rekening penarik kepada
rekening penerima bilyet giro tersebut di bank, ternyata bilyet giro yang diberikan
pembeli tersebut tidak ada dananya dan tidak bisa dipindahbukukan.
Penyusun tertarik untuk mengkaji lebih jauh dan mendalam mengenai aspek
pidana dalam penerbitan bilyet giro kosong yang di dalam kasus tersebut terdapat
putusan Hakim yang berbeda di tingkat pertama, tingkat banding dan tingkat
kasasi. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah Untuk mengetahui bentuk tindak
pidana penerbitan bilyet giro kosong dalam Putusan Hakim No 01/Pid.B/2004/
PN.YK., Putusan No 16/PID/2004/PTY, serta Putusan No 1827K/Pid/2004/MA
dan Untuk mengetahui perbedaan putusan hakim pada tingkat pertama, banding,
dan kasasi. Untuk menjawab permasalahan di atas, penulis menggunakan
pendekatan pendekatan yuridis. Analisis data hasil penelitian diimplementasi
dengan menggunakan metode pendekatan kualitatif yang artinya penyusun telah
mempertajam analisis yang memahami kualitas dari data yang diperoleh. Selain
itu juga memakai penulis menggunakan metode penelitian deskriptif analisis,
yaitu menggunakan uraian secara jelas, sistematis, nyata, dan tepat mengenai
fakta-fakta yang ada kemudian dianalisis untuk mendapatkan fakta yang
diinginkan. Dalam penelitian ini penulis menggunakan penelitian kepustakaan
(library research).
Adapun hasil analisis dari Putusan Hakim No 01/Pid.B/2004/ PN.YK.,
Putusan No 16/PID/2004/PTY, serta Putusan No 1827K/Pid/2004/MA yang
intinya terjadi perbedaan putusan pada tingkat pertama,yang mana Hakim
Pengadilan Negeri Yogyakarta memutuskan bahwasanya penerbitan bilyet giro
kosong merupakan tindak pidana penipuan, lain halnya dengan Hakim Pengadilan
Tinggi Yogyakarta memutuskan bahwasanya penerbitan bilyet giro kosong bukan
merupakan perbuatan tindak pidana. Putusan Mahkamah Agung menolak
permohonan kasasi.
vii
MOTTO
Bahagia itu sederhana, saat orang tua
tersenyum
dan
bangga melihat keberhasilan anaknya...
viii
KATA PENGANTAR
حيم حمن الر بسم للا الر
د هلل رب العالميه وبه وستعيه على أمىرالدويا والديه. أشهد أن ال إله إال هللا وأشهد أن محمدا رسىل هللا. ألحم
والصالة والسالم على أشرف األوبياء والمرسليه سيدوا محمد وعلى أله وصحبه أجمعيه. أمابعد.
Segala puji bagi Allah yang telah menciptakan manusia secara
berpasang-pasangan dan daripada keduanya melahirkan laki-laki dan
perempuan yang banyak. Shalawat serta salam semoga senantiasa tetap
tercurahkan kepada Nabi Muhammad saw serta para sahabat beserta
keluarganya yang telah memperjuangkan keadilan dan membawa kesejahteraan
di dunia ini.
Alhamdulillah dengan izin dan hidayah dari Allah SWT, segala usaha
dan upaya maksimal telah penyusun lakukan untuk menjadikan skripsi ini
sebuah karya tulis ilmiah yang baik, namun karena keterbatasan kemampuan
yang penyusun miliki, baik dalam pemilihan bahasa, penyusunan kalimat
maupun teknik analisanya, sehingga dalam skripsi ini masih banyak terdapat
kekurangan. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati, penyusun
mengharapkan saran dan kritik guna memenuhi target dan tujuan yang
dikehendaki.
Tentunya penyusun sadar sepenuhnya bahwa skripsi ini tidak mungkin
akan terwujud tanpa adanya bimbingan, motivasi, koreksi pembenahan dan
dukungan dari berbagai pihak, maka tidak lupa penyusun haturkan terimakasih
sedalam-dalamnya kepada:
ix
1. Yang terhormat Bapak Prof. Dr. Musa Asy’ari, selaku Rektor Universitas
Islam Negeri Sunan kalijaga Yogyakarta.
2. Yang terhormat Bapak Noorhaidi Hasan, M.A., M.Phil., Ph.D., selaku
Dekan Fakultas Syari’ah dan Hukum Universitas Islam Negeri Sunan
Kalijaga Yogyakarta.
3. Bapak Udiyo Basuki, S.H., M.Hum., selaku Ketua Jurusan Ilmu Hukum
Fakultas Syari’ah dan Hukum Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga
Yogyakarta.
4. Bapak Ach. Tahir, S.H.I., L.L.M., M.A., selaku Sekretaris Program Studi
Ilmu Hukum Fakultas Syari’ah dan Hukum Universitas Islam Negeri
Sunan Kalijaga Yogyakarta .
5. Ibu Lindra Darnela, S.Ag., M.Hum., selaku Pembimbing Akademik yang
sudah membimbing penulis dari semester I sampai saat ini.
6. Bapak Budi Ruhiatudin, S.H., M.Hum. dan Bapak Misbahul Mujib, S.Ag.,
M.Hum., selaku Dosen Pembimbing skripsi yang telah tulus ikhlas
meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran dalam memberikan pengarahan,
dukungan, masukan, serta kritik-kritik yang membangun selama proses
penulisan skripsi ini.
7. Bapak Moelyadi, S.H. selaku Advokat yang telah membantu
memperlancar penulis menyelesaikan penelitian skripsi ini.
8. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen serta Pegawai Fakultas Syari’ah dan
Hukum Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta yang
tidak dapat penulis sebut satu persatu, yang telah tulus ikhlas membekali
x
dan membimbing penulis untuk memperoleh ilmu yang bermanfaat
sehingga penulis dapat menyelesaikan studi di Program Studi Ilmu
Hukum Fakultas Syari’ah dan Hukum Universitas Islam Negeri (UIN)
Sunan Kalijaga Yogyakarta tepat pada waktunya.
9. Ayahanda Rijadi tercinta dan Ibunda Suyati tersayang yang selalu penulis
banggakan. Terima kasih atas perhatian, curahan kasih sayangnya kepada
penulis, memberikan semangat, memberikan pengorbanan tulus ikhlas,
serta memberikan bantuan moril dan materiil yang diberikan selama ini
dengan tulus ikhlas sehingga penulis dapat menyelesaikan studi di
Program Studi Ilmu Hukum Fakultas Syari’ah dan Hukum Universitas
Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta.
10. Adikku tercinta Rienzy Kholifatur Ririanti, yang selalu memberikan
keceriaan dalam hidupku, mendoakan, dan menyayangi penulis.
11. Sahabat-sahabatku keluarga besar “Simbok’e”, Nurfi Usmianti, Rani
Novita S, Nina Mustika S, Novia Trisiana R, Latifa Mustafida, Nur
Sulaiha, Zulfatin Khuriyah, Lenny Putri S, Amanda Tikha S,
Miftachurrohmah, Cempaka Indah, Winda Septiani kalian memang
sahabat yang memberi keceriaan di kampus yang tak kan penulis lupakan,
dan seluruh teman-teman Program Studi Ilmu Hukum Angkatan 2010
yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
12. Sahabat-sahabatku keluarga besar “Ikawana 2”, Ayu, Meyta, Mela, ibu
Parni (ibu kost), dan pak Suwarto (bapak kost) kalian memang sahabat
sekaligus saudara yang selalu bisa mengerti keadaan satu sama lain, canda
xi
tawa kalian di kost tak kan penulis lupakan, serta terima kasih buat
seseorang yang selalu memberikan motivasi, memberikan keceriaan dan
menemani dalam keadaan suka duka.
13. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam penulisan skripsi ini
baik secara langsung maupun tidak langsung yang tidak dapat penulis
sebutkan satu persatu.
Meskipun skripsi ini merupakan hasil kerja maksimal penulis, namun
penulis menyadari skripsi ini jauh dari sempurna. Untuk itu dengan kerendahan
hati penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca
sekalian. Penulis berharap semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat dan
kontribusi positif bagi pengembangan ilmu pengetahuan pada umumnya dan
untuk perkembangan hukum pidana dan hukum acara pidana khususnya.
Yogyakarta, 11 Januari 2014
Yang menyatakan
RIZKA NURUL IZZATI NIM : 10340092
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN COVER .......................................................................................i
ABSTRAK ........................................................................................................ii
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN ...........................................................iii
SURAT PERSETUJUAN SKRIPSI ...............................................................iv
HALAMAN PENGESAHAN ..........................................................................vi
HALAMAN MOTTO ......................................................................................vii
KATA PENGANTAR ......................................................................................viii
DAFTAR ISI .....................................................................................................xii
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah ....................................................................1
B. Rumusan Masalah ..............................................................................2
C. Tujuan dan Kegunaan ........................................................................3
D. Telaah Pustaka ...................................................................................4
E. Kerangka Teoretik .............................................................................5
F. Metode Penelitian ..............................................................................10
G. Sistematika Penulisan ........................................................................12
BAB II. TINJAUAN UMUM PENERBITAN BILYET GIRO ..................14
A. Gambaran Umum tentang Perbankan .............................................14
1. Pengertian Perbankan ..................................................................14
2. Pengertian Surat-Surat Berharga .................................................17
3. Macam-Macam Surat Berharga ...................................................19
xiii
B. Gambaran Umum tentang Bilyet Giro .............................................24
1. Pengertian Bilyet Giro .................................................................24
2. Persyaratan Bilyet Giro ...............................................................25
3. Tenggang Waktu Penawaran dan Tanggal Efektif ......................26
4. Kewajiban Penerbit Bilyet Giro dan Tata Cara Perhitungan Bilyet
Giro ..............................................................................................27
BAB III. TINJAUAN UMUM TINDAK PIDANA PENERBITAN BILYET
GIRO KOSONG DAN PUTUSAN PENERBITAN BILYET GIRO
KOSONG ...........................................................................................30
A. Tindak Pidana Penerbitan Bilyet Giro Kosong ...........................30
1. Pengertian Tindak Pidana .......................................................30
2. Pengertian Tindak pidana Penggelapan ..................................31
3. Pengertian Tindak Pidana Penipuan .......................................36
B. Putusan Pengadilan ......................................................................39
1. Putusan No 01/Pid.B/2004/ PN.Yk. .......................................39
2. Putusan No 16/Pid/2004/PTY. ................................................58
3. Putusan No 1827k/Pid/2004/MA. ...........................................67
BAB IV. ANALISIS TERHADAP PUTUSAN No 01/Pid.B/2004/ PN.YK JO
No 16/PID/2004/PTY JO No 1827K/Pid/2004/MA TENTANG
PENERBITAN BILYET GIRO KOSONG. ...................................75
A. Analisis Putusan No 01/Pid.B/2004/ PN.Yk. ..............................75
B. Analisis Putusan No 16/Pid/2004/PTY. ......................................81
C. Analisis Putusan No 1827k/Pid/2004/MA. ................................85
xiv
D. Perbedaan dan Persamaan antara Putusan No 01/Pid.B/2004/
PN.YK., Putusan No 16/PID/2004/PTY, serta Putusan No
1827K/Pid/2004/MA. ..................................................................86
BAB V PENUTUP .............................................................................................88
A. Kesimpulan ..................................................................................88
B. Saran ............................................................................................89
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................90
LAMPIRAN
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dalam lalu lintas perdagangan, pihak-pihak dapat melakukan bermacam-
macam transaksi, lalu timbullah hak dan kewajiban para pihak itu antara satu
sama lain. Transaksi juga dapat terjadi antara kedua belah pihak, di mana pihak
yang satu akan menyerahkan sejumlah uang dan pihak lainnya mendapatkan
perintah untuk menyimpan sejumlah uang tersebut.1 Untuk memudahkan
transaksi tersebut diciptakanlah surat-surat berharga yang bernilai uang yang
diakui dan dilindungi oleh hukum untuk keperluan transaksi perdagangangan,
pembayaran, penagihan dan lain-lain.2
Salah satu surat berharga tersebut adalah bilyet giro. Istilah “bilyet giro”
mulai digunakan secara tegas dalam pengertian tentang “giro”, yang ditetapkan
oleh Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 sebagaimana diubah dengan
Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perbankan. Giro adalah
simpanan dana yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan
menggunakan cek, bilyet giro, sarana perintah pembayaran lainnya atau dengan
pemindahbukuan.3 Sedangkan bilyet giro adalah surat perintah dari nasabah
kepada bank penyimpan dana untuk memindahbukukan sejumlah dana dari
1 Farida Hasyim, Hukum Dagang, (Jakarta: Sinar Grafikaa, 2011), hlm. 265.
2 C.S.T Kansil dan Christine S.T.Kansil, Pokok-Pokok Pengetahuan Hukum Dagang
Indonesia, (Jakarta: Sinar Grafika, 2002), hlm. 153. 3 Pasal 1 angka (6) Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 jo Undang-Undang Nomor 7
Tahun 1992 tentang Perbankan.
2
rekening yang bersangkutan kepada rekening pemegang yang disebutkan
namanya.4
Maksud dikeluarkannya bilyet giro adalah untuk memudahkan dalam
transaksi ekonomi, akan tetapi tidak menutup kemungkinan penggunaan bilyet
giro membawa masalah yang cukup serius. Salah satu kasus yang terjadi adalah
kasus mengenai bilyet giro kosong, di mana ketika seorang pembeli membayar
seluruh barang yang dibeli dengan menggunakan bilyet giro tetapi ketika
penjual memindahkan sejumlah dana dari rekening penarik kepada rekening
penerima bilyet giro tersebut di bank, ternyata bilyet giro yang diberikan
pembeli tersebut tidak ada dananya dan tidak bisa dipindahbukukan.
Berangkat dari kasus itulah penyusun tertarik untuk mengkaji lebih jauh
dan mendalam mengenai aspek pidana dan aspek perdata dalam penerbitan
bilyet giro kosong yang di dalam kasus tersebut ketika dibawa ke ranah hukum
terdapat putusan Hakim yang berbeda di tingkat pertama, tingkat banding dan
tingkat kasasi.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana tindak pidana penerbitan bilyet giro kosong dalam putusan
hakim No 01/Pid.B/2004/ PN.YK., putusan No 16/PID/2004/PTY, serta
putusan No 1827K/Pid/2004/MA?
2. Bagaimana perbedaan putusan hakim pada tingkat pertama, banding dan
kasasi?
4 Tri Widiyono, Aspek Hukum Operasional Transaksi Produk Perbankan di Indonesia,
(Bogor: Ghalia Indonesia, 2006), hlm.160.
3
C. Tujuan Dan Kegunaan
1. Tujuan
Adapun yang akan menjadi tujuan dari penelitian ini adalah sebagai
berikut:
a. Untuk mengetahui bentuk tindak pidana penerbitan bilyet giro kosong
dalam putusan hakim No 01/Pid.B/2004/ PN.YK., putusan No
16/PID/2004/PTY, serta putusan No 1827K/Pid/2004/MA.
b. Untuk mengetahui perbedaan putusan Hakim pada tingkat pertama,
banding, dan kasasi.
2. Kegunaan
Adapun kegunaan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah:
a. Secara Teoritis
1) Secara teoritis, penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi
pengembangan Ilmu Hukum pada umumnya, Hukum Dagang dan
Hukum Perbankan serta Hukum Pidana pada khususnya tentang
pertimbangan Hakim sebagai lembaga yang berkuasa di Pengadilan.
2) Menjadi bahan pembelajaran para dosen, asisten, staf pengajar dan
mahasiswa dan masyarakat umumnya yang lebih banyak berpikir dan
berprilaku sebagai pengamat terhadap kehidupan hukum sebagai
gejala masyarakat. Tentunya golongan ini akan mendapat banyak
sekali manfaat dari mempelajari keilmuan ini terutama yang berkaitan
dengan aspek pidana penerbitan bilyet giro kosong.
4
b. Secara Praktis
1) Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi semua
orang yang dalam perbuatan dan prilakunya berperan dalam arena
ruang lingkup hukum pidana, baik yang duduk dalm posisi menjadi
penegak hukum di dalam lembaga-lembaga organisasi mengenai
hukum pidana yang menyangkut kasus mengenai tindak pidana
2) Menjadi bahan pertimbangan hukum bagi para Hakim, Jaksa Penuntut
Umum dan Penasihat Hukum serta para praktisi yang mengkaji
mengenai hukum pidana sehingga hukum itu dapat dilaksanakan
dengan benar dan adil.
D. Telaah Pustaka
Setelah penyusun melakukan telaah pustaka, ditemukan beberapa
penelitian dan literatur yang secara tidak langsung berkaitan dengan penelitian
penyusun, maka penelitian tersebut dijadikan rujukan dalam penulisan skripsi
ini, yaitu sebagai berikut:
Diambil dari skripsi karya, Mubalegh, Penelitian tentang “Tinjauan
Hukum Islam terhadap Jual Beli Cek (Bilyet Giro) (Study Kasus di Dusun
Mlangi Nogotirto Gamping Sleman Yogyakarta).5 Skripsi ini berisi tentang
tinjauan hukum Islam terhadap jual beli cek (bilyet giro) yang terfokus
melakukan penelitian atau studi kasus di Dusun Mlangi Nogotirto Gamping
5Mubalegh, “Tinjauan Hukum Islam Terhadap Jual Beli Cek (Bilyet Giro) (Study Kasus di
Dusun Mlangi Nogotirto Gamping Sleman Yogyakarta)”, Skripsi tidak diterbitkan, Fakultas
Syariah, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2004.
5
Sleman Yogyakarta. Perbedaan dengan skripsi yang penulis susun yakni
penulis lebih terfokus dengan hasil putusan hakim di tingkat Pengadilan
Negeri, Pengadilan Tinggi dan Mahkamah Agung serta tidak menggunakan
tinjauan hukum islam. Tetapi skripsi yang disusun oleh Mubalegh, lebih fokus
langsung terjun ke lapangan dan terfokus menggunakan tinjauan hukum Islam.
Diambil dari skripsi karya, Nurhayati, penelitian tentang “Praktek Jual
Beli Bilyet Giro (Piutang) di Desa Menganti Kedung Jepara dalam Pendapat
Imam Malik dan Imam Syafi’i.6 Skripsi ini berisi tentang praktek jual beli bilyet
giro (piutang) di Desa Menganti Kedung Jepara menurut pendapat Imam Malik
dan Imam Syafi’i. Perbedaan dengan skripsi yang penulis susun yakni, skripsi
yang penulis susun tidak membahas mengenai pendapat Imam Malik dan Imam
Syafi’i tetapi penulis lebih fokus membahas mengenai 3 putusan hakim di
tingkat Pengadilan Negeri, Pengadilan Tinggi dan Mahkamah Agung. Tetapi
skripsi yang disusun oleh Nurhayati lebih fokus langsung terjun ke lapangan
dan terfokus menurut pendapat Imam Malik dan Imam Syafi’i.
E. Kerangka Teoretik
Tindak pidana di bidang perbankan merupakan salah satu bentuk dari
tindak pidana di bidang ekonomi. Tindak pidana di bidang perbankan
dilakukan dengan menggunakan bank sebagai sarana dan sasarannya. Suatu
perbuatan dapat dikatakan suatu tindak pidana apabila perbuatan yang
6 Nurhayati, “Praktek Jual Beli Bilyet Giro(Piutang) di Desa Menganti Kedung Jepara
dalam Pendapat Imam Malik dan Imam Syafi’i”, Skripsi tidak diterbitkan, Fakultas Syariah, UIN
Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2007.
6
dilakukan itu mengandung unsur melawan hukum, dalam arti melanggar
larangan yang oleh aturan hukum perbuatan itu dilarang, dan atas pelanggaran
itu dikenakan sanksi.7
Adapun bentuk tindak pidana perbankan atau pelanggaran tindak pidana
ekonomi seperti bilyet giro kosong antara lain:
1. Penggelapan (Pasal 372 KUHP)
Dalam KUHP, penggelapan masuk dalam Pasal 372 yang berisi:
” Barangsiapa dengan sengaja dan melawan hukum memiliki barang
sesuatu yang seluruhnya atau sebagian adalah kepunyaan orang lain,
tetapi yang ada dalam kekuasaannya bukan karena kejahatan diancam
karena penggelapan, dengan pidana penjara paling lama empat tahun
atau pidana denda paling banyak sembilan ratus rupiah”.
Unsur-unsur Pasal 372 KUHP terdiri dari:
a. Unsur pertama: “Barangsiapa”
b. Unsur kedua: “Sengaja melawan hukum memiliki barang sesuatu”.
c. Unsur ketiga: “Seluruh atau sebagian adalah kepunyaan orang lain”.
d. Unsur keempat: “Ada dalam kekuasaannya bukan karena kejahatan”.
2. Penipuan (Pasal 378 KUHP)
Dalam KUHP, penipuan masuk dalam Pasal 378 yang berisi:
“Barangsiapa dengan maksud untuk menguntungkan diri sendiri atau
orang lain secara melawan hukum dengan memakai nama palsu atau
martabat (hoedanigheid) palsu; dengan tipu muslihat, ataupun
rangkaian kebohongan, menggerakkan orang lain untuk
menyerahkan barang sesuatu kepadanya, atau supaya memberi utang
maupun menghapus piutang, diancam, karena penipuan, dengan
pidana penjara paling lama empat tahun.”
7 Hermansyah, Hukum Perbankan Nasional Indonesia, (Jakarta: Kencana, 2007), hlm. 151.
7
Unsur-unsur Pasal 378 KUHP terdiri dari:
a. Unsur pertama: “Barangsiapa”.
b. Unsur kedua: “Dengan maksud untuk menguntungkan diri sendiri atau
orang lain secara melawan hukum”.
c. Unsur ketiga: “Dengan memakai nama palsu, dengan tipu muslihat
ataupun rangkaian kebohongan, menggerakkan orang lain untuk
menyerahkan barang sesuatu kepadanya atau supaya memberi utang
maupun menghapus piutang”.
Selain mengenai unsur-unsur tindak pidana yang terdapat dalam KUHP,
terdapat pula aturan hukum mengenai pertimbangan hukum ditentukan dalam
Pasal 197 ayat (1) huruf d KUHAP. Pasal tersebut menentukan bahwa putusan
pengadilan di antaranya memuat “ Pertimbangan yang disusun secara ringkas
mengenai fakta dan keadaan beserta alat pembuktian yang diperoleh dari
pemeriksaan di sidang yang menjadi dasar penentu kesalahan terdakwa. Tidak
dipenuhinya ketentuan Pasal 197 Ayat (1) huruf d KUHAP menyebabkan
putusan pengadilan batal demi hukum. Hal ini ditentukan dalam Pasal 187
Ayat (2) KUHAP. Berdasarkan ketentuan ini, maka pertimbangan hukum
berkenaan dengan penentuan tindak pidana dan kesalahan terdakwa dalam
putusan pengadilan, ditambah hal-hal lain, mempunyai konsekuensi
signifikan.8
8 Chairul Huda, Dari Tiada Pidana Tanpa Kesalahan Menuju Kepada Tiada
Pertanggungjawaban Pidana Tanpa Kesalahan, (Jakarta: Kencana, 2008), hlm. 167-168.
8
Adapun teori yang mengatur tentang putusan mengenai penerbitan bilyet
giro kosong di Pengadilan yakni:
1) Teori Penjatuhan Pidana
Dalam menjatuhkan sanksi pidana hakim perlu mengetahui beberapa
teori penjatuhan pidana. Ada 3 (tiga) golongan utama teori untuk
membenarkan penjatuhan pidana, yaitu:
a. Teori Retributive, teori ini juga dikenal dengan teori absolut/teori
pembalasan. Menurut pandangan teori ini, pidana haruslah haruslah
disesuaikan dengan tindak pidana yang dilakukan, karena tujuan
pemidanaan menurut mereka yang menganut aliran teori ini adalah
memberikan penderitaan yang setimpal dengan tindak pidana yang
dilakukan.
b. Teori Utilitarian, teori ini disebut juga teori relatif/teori tujuan.
Menurut pandangan teori ini, pemidanaan itu harus dilihat dari segi
manfaatnya. Artinya, pemidanaan jangan semata-mata dilihat sebagai
pembalasan belaka seperti Teori Retributive, melainkan dilihat pula
manfaatnya bagi terpidana di masa yang akan datang, oleh karena itu,
teori ini melihat dasar pembenaran pemidanaan itu ke depan, yakni para
perbaikan para pelanggar hukum (terpidana) di masa yang akan datang.
c. Teori Integratif, teori ini dikenal sebagai teori gabungan. Teori ini
didasarkan pada tujuan pembalasan dan mempertahankan ketertiban
9
masyarakat, sehubungan dengan masalah pidana sebagai sarana untuk
mencapai tujuan.9
2) Teori Kepastian Hukum
Dalam penegakkan hukum harus memenuhi unsur-unsur mengenai
kepastian hukum, karena dengan adanya kepastian hukum maka
masyarakat akan menjadi tertib dan aman. Unsur lain dalam penegakkan
hukum adalah kemanfaatan dan keadilan di mana kedua unsur tersebut
mempunyai fungsi yakni unsur tersebut bermanfaat bagi masyarakat
sehingga masyarakat merasa terlindungi di mata hukum dan di setiap
peraturan perundang-undangan.
Menurut Sudikno Mertokusumo, kepastian hukum adalah jaminan
bahwa hukum dijalankan, bahwa yang berhak menurut hukum dapat
memperoleh haknya dan bahwa putusan dapat dilaksanakan. Walaupun
kepastian hukum erat kaitannya dengan keadilan, namun hukum tidak
identik dengan keadilan. Hukum bersifat umum, mengikat setiap orang,
bersifat menyamaratakan, sedangkan keadilan bersifat subjektif,
individualistis, dan tidak menyamaratakan.
Jadi aparat penegak hukum dalam menjatuhkan putusan pidana
harus mempunyai dasar yang jelas untuk mengetahui seseorang itu
bersalah harus disertai dengan pembuktian, sehingga dengan adanya
pembuktian seseorang itu terbukti bersalah atau tidak.10
9 Nelwitis Elwi Deniel, Hukum Penitensier, (Padang: Bagian Hukum Pidana Fakultas
Hukum Universitas Andalas, 2002), hlm. 28. 10
Sudikno Mertokusumo dan A.Pitlo, Bab-Bab tentang Penemuan Hukum, (Bandung:
Citra Aditya Bakti, 1993), hlm. 2.
10
F. Metode Penelitian
Penelitian yang akan dilakukan adalah:
1. Jenis Penelitian
Dalam penelitian ini penulis menggunakan penelitian kepustakaan
(library research) yaitu penelitian yang dilakukan dengan menggunakan
literatur (kepustakaan), baik beberapa putusan, beberapa buku, catatan
maupun laporan hasil penelitian dari penelitian terdahulu.
2. Sifat Penelitian
Dalam metode penelitian ini, penulis menggunakan metode penelitian
deskriptif analisis, yaitu menggunakan uraian secara jelas, sistematis, nyata,
dan tepat mengenai fakta-fakta yang ada kemudian dianalisis untuk
mendapatkan fakta yang diinginkan.11
3. Pendekatan yang Digunakan
Pendekatan yang digunakan dalam memahami dan mendekati obyek
penelitian menggunakan pendekatan yuridis, yaitu pendekatan dari sudut
pandang ketentuan hukum atau perundang-undang yang berlaku.12
4. Sumber Data
a. Data primer
Data primer yaitu data yang mempunyai kekuatan hukum
mengikat, peraturan perundang-undangannya mengikat penelitian ini,
data-data tersebut antara lain:
1) Putusan Pengadilan Negeri Yogyakarta NO 01/Pid.B/2004/PN.YK.
11
Saifuddin Azwar, Metode Penelitian, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010), hlm. 6. 12
Bambang Sunggono, Metode Penelitian Hukum, (Jakarta: Rajawali Press, 1997), hlm. 42.
11
2) Putusan Pengadilan Tinggi Yogyakarta NO 16/PID/2004/PTY.
3) Putusan Mahkamah Agung NO 1827K/Pid/2004.
b. Data sekunder
Data sekunder adalah bahan yang memberikan penjelasan
mengenai data primer, misalnya :
1) Buku-buku literatur yang berkaitan dengan permasalahan.
2) Makalah-makalah khususnya yang berkaitan dengan tindak pidana
bilyet giro kosong.
3) Hasil-hasil penelitian para pakar hukum yang berkaitan dengan
permasalahan yang diteliti.
4) Surat kabar.
5) Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (Burgerlijk Wetboek,
Staatsblad 1847 No. 23).
6) Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (Wetboek Van Strafrecht,
Staatsblad 1915 No. 732).
7) Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia Nomor 28/32/KEP/DIR
tanggal 4 Juli 1995 tentang Bilyet Giro.
c. Data tersier
Data tersier yaitu bahan hukum yang memberikan penjelasan bagi
data primer dan sekunder, yang terdiri dari :
1) Kamus hukum.
2) Kamus Bahasa Indonesia.13
13
Saifuddin Azwar, Metode Penelitian, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010), hlm. 91.
12
5. Analisis Data
Analisis data hasil penelitian diimplementasi dengan menggunakan
metode pendekatan kualitatif yang artinya penyusun telah mempertajam
analisis yang memahami kualitas dari data yang diperoleh.14
G. Sistematika Penulisan
Sistematika pembahasan yang akan digunakan dalam penulisan ini adalah
sebagai berikut :
Pada bab pertama, berisi pendahuluan yang meliputi latar belakang
masalah, rumusan masalah, tujuan dan kegunaan, telaah pustaka, kerangka
teoretik, metode penelitian, serta sistematika pembahasan.
Pada bab kedua, pembahasan ditujukan pada teori mengenai tinjauan
umum tindak pidana bilyet giro kosong, yang meliputi pengertian perbankan,
pengertian surat-surat berharga, pengertian bilyet giro, persyaratan bilyet giro,
tenggang waktu penawaran dan tanggal efektif, kewajiban penerbit bilyet giro,
tata cara perhitungan bilyet giro.
Pada bab ketiga, pembahasan ditujukan pada teori tentang tinjauan
umum mengenai tindak pidana penerbitan biyet giro kosong dan putusan
pengadilan tentang bilyet giro kosong, yang meliputi pengertian tindak pidana,
pengertian tindak pidana penggelapan, pengertian tindak pidana penipuan,
putusan No 01/Pid.B/2004/ PN.YK., putusan No 16/PID/2004/PTY, serta
putusan No 1827K/Pid/2004/MA.
14
Ibid, hlm. 5.
13
Pada bab keempat, pembahasan ditujukan pada analisis putusan No
01/Pid.B/2004/ PN.YK, putusan No 16/PID/2004/PTY, serta putusan No
1827K/Pid/2004/MA. Perbedaan dan persamaan antara putusan No
01/Pid.B/2004/ PN.YK., putusan No 16/PID/2004/PTY, serta putusan No
1827K/Pid/2004/MA.
Pada bab kelima, bab ini merupakan bagian akhir dari penelitian yang
berisikan kesimpulan dan saran. Dalam bab ini penulis akan menguraikan
mengenai kesimpulan dan saran terkait permasalahan yang ada.
88
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian penulis di atas, maka penulis dapat berkesimpulan
sebagai berikut:
1. Tindak pidana penerbitan bilyet giro kosong terdapat dalam putusan
Hakim NO 01/Pid.B/2004/ PN.YK, yang mana Hakim Pengadilan Negeri
Yogyakarta memutuskan kasus mengenai bilyet giro kosong merupakan
tindak pidana penipuan yang terdapat dalam Pasal 378 KUHP. Penerbitan
bilyet giro kosong dalam Putusan Hakim NO 16/PID/2004/PTY dan putusan
NO 1827K/Pid/2004/MA mengatakan bahwa penerbitan bilyet giro kosong
bukan merupakan perbuatan pidana melainkan masalah keperdataan.
2. Perbedaan putusan di tingkat Pengadilan Negeri Yogyakarta, dengan
Pengadilan Tinggi Yogyakarta dan Mahkamah Agung, menyebutkan
bahwasanya Putusan Pengadilan Negeri Yogyakarta menyatakan di mana
putusan tersebut yang telah diuraikan sebelumnya yakni dalam penafsiran
Pasal 378 KUHP terdakwa Harjo Mulyo Pawiro alias Achen dinyatakan
melakukan tindak pidana penipuan. Putusan Pengadilan Tinggi Yogyakarta
yang menyatakan bahwa terdakwa terbukti melakukan tindak pidana
penipuan akan tetapi perbuatan terdakwa tersebut bukan merupakan
perbuatan pidana dan terdakwa tersebut dilepaskan dari segala tuntutan
hukum dikarenakan di dalam pertimbangan Hakim perbuatan yang
dilakukan oleh terdakwa merupakan masalah keperdataan bukan merupakan
89
perbuatan pidana. Putusan Mahkamah Agung menolak permohonan kasasi
dari Jaksa Penuntut Umum dan terdakwa. Penulis sependapat dengan
Putusan Pengadilan Negeri Yogyakarta dikarenakan:
a. Terdakwa pernah dipidana selama 5 tahun dikarenakan terdakwa korupsi
di BRI Katamso pada tahun 1980.
b. Terdakwa tidak jera dengan sanksi pidana yang diberikan Hakim
sehingga terdakwa ketagihan untuk melakukan tindak pidana lagi.
c. Unsur-unsur mengenai i’tikad baik yang dibuktikan terdakwa tidak
terbukti di persidangan ketika di Pengadilan Negeri Yogyakarta.
d. Unsur-unsur mengenai tindak pidana penipuan yang terbukti di
persidangan sehingga terdakwa dipidana penjara selama 1 tahun.
B. Saran
Adapun saran yang dapat penulis berikan sehubungan dengan
penulisan skripsi ini adalah :
1. Pemberian sanksi pidana harus diberikan lebih maksimal, fokus dan
tertuju yang tidak hanya berupa dalam landasan teori, melainkan dalam
praktek sebagai salah satu upaya riil yang dilakukan oleh penegak
hukum dalam mencegah dan memberantas tindak pidana, supaya
seseorang yang melakukan tindak pidana jera akan sanksi yang
diberikan oleh penegak hukum.
2. Penulis menghimbau kepada masyarakat agar lebih berhati-hati dalam
melakukan transaksi menggunakan bilyet giro atau surat berharga
lainnya, dikarenakan kejahatan dapat dilakukan kapan saja dan di mana
saja.
90
DAFTAR PUSTAKA
Undang-Undang
Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana.
Kitab Undang-Undang Hukum Perdata.
Kitab Undang-Undang Hukum Pidana.
Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia Nomor 28/32/KEP/DIR tanggal 4 Juli
1995.
Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perbankan.
Buku
Ananda S. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Surabaya: Kartika. 2009
Andi Hamzah. Asas-Asas Hukum Pidana. Jakarta: Rineka Cipta. 2010
Anwar, Moch. Hukum Pidana Bagian Khusus. Bandung: Citra Aditya Bakti.
1994.
Azwar, Saifuddin. Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010.
Barda Nawawi Arief. Kapita Selekta Hukum Pidana. Bandung: Citra Aditya
Bakti. 2010.
Deniel, Nelwitis Elwi. Hukum Penitensier. Padang: Bagian Hukum Pidana
Fakultas Hukum Universitas Andalas. 2002.
Djumhana, Muhammad. Hukum Perbankan di Indonesia. Bandung: Alumni.
1993.
91
Hadikusuma, Hilman. Bahasa Hukum Indonesia. Bandung: Alumni, 2010.
Fuady, Munir. Pengantar Hukum Bisnis. Bandung: Aditya Bakti. 2002.
Gazali, Djoni S. dan Rahmadi Usman. Hukum Perbankan. Jakarta: Sinar Grafika.
2010.
Hermansyah. Hukum Perbankan Nasional Indonesia. Cetakan Ke-3. Jakarta:
Kencana. 2007.
Khairandy, Ridwan .Pengantar Hukum Dagang I. Yogyakarta: Gama Media.
2011.
Lamintang dan Jisman Samosir. Delik-Delik Khusus Tindak Pidana. Bandung:
Tarsito. 1990.
Leden Marpaung. Proses Penanganan Perkara Pidana (Di Kejaksaan Agung dan
Pengadilan Negeri Upaya Hukum dan Eksekusi). Jakarta: Sinar Grafika.
2010.
Mahmoeddin. Tanya Jawab dan Kamus Surat Berharga. Jakarta: Pustaka Sinar
Harapan. 1995.
Mertokusumo, Sudikno. dan A. Pitlo. Bab-Bab Tentang Penemuan Hukum.
Bandung: Citra Aditya Bakti. 1993.
Moeljatno. Asas-Asas Hukum Pidana. Jakarta: Rineka Cipta. 2008.
Muhammad, Abdulkadir. Hukum Dagang tentang Surat-Surat Berharga.
Bandung: Alumni. 1984.
--------------------, Pengantar Hukum Perusahaan Indonesia. Bandung: Citra
Aditya Bakti.1993.
92
Prodjodikoro, Wirjono. Hukum Wesel, Cek dan Aksep di Indonesia. Bandung:
Sumur. 1992.
R. Sugandhi. Kitab Undang-undang Hukum Pidana dan Penjelasannya.
Surabaya: Usaha Nasional. 1980.
Rahmadi, Usman. Dimensi Hukum Surat Berharga:Warkat Perbankan dan Pasar
Uang. Jakarta: Djambatan. 2001.
Sudarsono. Kamus Hukum.Jakarta: Rineka Cipta 2002.
Sunggono, Bambang. Metode Penelitian Hukum. Jakarta: Rajawali Press, 1997.
------------ . Pengantar Hukum Perbankan. Bandung: Mandar Maju. 1995.
Tri Widiyono. Aspek Hukum Operasional Transaksi Produk Perbankan Di
Indonesia. Bogor: Ghalia Indonesia. 2006.
Widjanarto. Hukum dan Ketentuan Perbankan di Indonesia. Jakarta: Grafiti
Press.1993.
Skripsi
Mubalegh. “Tinjauan Hukum Islam Terhadap Jual Beli Cek (Bilyet Giro) (Study
Kasus di Dusun Mlangi Nogotirto Gamping Sleman Yogyakarta)”.Skripsi
tidak diterbitkan. Fakultas Syariah. UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. 2004.
Nurhayati. “Praktek Jual Beli Bilyet Giro (Piutang) di Desa Menganti Kedung
Jepara dalam Pendapat Imam Malik dan Imam Syafi’i”.Skripsi tidak
diterbitkan. Fakultas Syariah. UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. 2007.
Curricullum Vitae
Nama : RIZKA NURUL IZZATI
TTL : JOMBANG, 12 MARET 1992
Alamat Asal : Ds. Sumbermiri, Dsn Bugasur Kedaleman, Gudo- Jombang-
Jawa Timur
Alamat Kost : Jl. Ngelarensari No 144A, Condong Catur Depok Sleman YK.
Riwayat Pendidikan :
MI Mualimat Perguruan Tinggi Tebuireng Jombang, Lulus
Pada Tahun, 2004
MTsN Tambak Beras Jombang, Lulus Pada Tahun, 2007
MAN Tambak Beras Jombang, Lulus Pada Tahun, 2010
UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Lulus Pada Tahun 2014.