skripsi -...

33
SKRIPSI MAYA DWI WULAN SARI FORMULASI DAN UJI AKTIVITAS LOSION REPELAN KOMBINASI MINYAK BUNGA LAVENDER DAN KULIT BUAH JERUK NIPIS 1% DENGAN FASE MINYAK VCO 2,5% (Mengandung Minyak Bunga Lavandula angustifolia 2,5%, 5%, dan 7,5%) PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2017

Upload: doankhuong

Post on 02-Jul-2019

236 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: SKRIPSI - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/43053/1/jiptummpp-gdl-mayadwiwul-51046-1-pendahul-n.pdf · Hasil evaluasi karakteristik kimia sediaan losion repelan menunjukkan bahwa

SKRIPSI

MAYA DWI WULAN SARI

FORMULASI DAN UJI AKTIVITAS LOSION

REPELAN KOMBINASI MINYAK BUNGA

LAVENDER DAN KULIT BUAH JERUK NIPIS

1% DENGAN FASE MINYAK VCO 2,5%

(Mengandung Minyak Bunga Lavandula angustifolia 2,5%, 5%, dan 7,5%)

PROGRAM STUDI FARMASI

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

2017

Page 2: SKRIPSI - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/43053/1/jiptummpp-gdl-mayadwiwul-51046-1-pendahul-n.pdf · Hasil evaluasi karakteristik kimia sediaan losion repelan menunjukkan bahwa

ii

Lembar Pengesahan

FORMULASI DAN UJI AKTIVITAS LOSION

REPELAN KOMBINASI MINYAK BUNGA

LAVENDER DAN KULIT BUAH JERUK NIPIS 1%

DENGAN FASE MINYAK VCO 2,5% (Mengandung Minyak Bunga Lavandula angustifolia 2,5%, 5%, dan 7,5%)

SKRIPSI

Dibuat Untuk Memenuhi Syarat Mencapai Gelar Sarjana Farmasi Pada

Program Studi Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan

Universitas Muhammadiyah Malang

2017

Oleh:

MAYA DWI WULAN SARI

NIM: 201310410311186

Disetujui Oleh:

Pembimbing I Pembimbing II

Dian Ermawati, M. Farm., Apt Dra. Uswatun Chasanah, M. Kes., Apt

NIP. 11209070481 NIP. 11407040448

Page 3: SKRIPSI - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/43053/1/jiptummpp-gdl-mayadwiwul-51046-1-pendahul-n.pdf · Hasil evaluasi karakteristik kimia sediaan losion repelan menunjukkan bahwa

iii

Lembar Pengujian

FORMULASI DAN UJI AKTIVITAS LOSION

REPELAN KOMBINASI MINYAK BUNGA

LAVENDER DAN KULIT BUAH JERUK NIPIS 1%

DENGAN FASE MINYAK VCO 2,5% (Mengandung Minyak Bunga Lavandula angustifolia 2,5%, 5%, dan 7,5%)

SKRIPSI

Telah diuji dan dipertahankan di depan tim penguji

Pada tanggal 18 Oktober 2017

Oleh:

MAYA DWI WULAN SARI NIM: 201310410311186

Tim Penguji

Penguji I Penguji II

Dian Ermawati, M. Farm., Apt Dra. Uswatun Chasanah, M. Kes., Apt

NIP. 11209070481 NIP. 11407040448

Penguji III Penguji IV

Siti Rofida, S.Si., M.Farm., Apt Engrid Juni Astuti, M.Farm., Apt

NIP:11408040453 NIP:11216120589

Page 4: SKRIPSI - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/43053/1/jiptummpp-gdl-mayadwiwul-51046-1-pendahul-n.pdf · Hasil evaluasi karakteristik kimia sediaan losion repelan menunjukkan bahwa

iv

KATA PENGANTAR

Dengan penuh rasa syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT

yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga skripsi yang berjudul

“FORMULASI DAN UJI AKTIVITAS LOSION REPELAN KOMBINASI

MINYAK BUNGA LAVENDER DAN KULIT BUAH JERUK NIPIS 1%

DENGAN FASE MINYAK VCO 2,5% (Mengandung Minyak Bunga

Lavandula angustifolia 2,5%, 5%, dan 7,5%)” dapat diselesaikan tepat pada

waktunya. Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat akademik dalam

menyelesaikan Program Sarjana Farmasi di Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas

Muhammadiyah Malang.

Penulis menyadari selama penelitian dan proses penyusunan skripsi masih

jauh dari kata sempurna, masih banyak kekurangan baik dalam penulisan, dan

materi yang ditulis. Namun, penulis berharap semoga skripsi ini dapat

memberikan manfaat bagi penulis dan pembaca. Terutama bagi pengembangan

penelitian di masa yang akan datang.

Penulis juga menyadari sepenuhnya bahwa selama penelitian dan proses

penyusunan skripsi tidak terlepas dari berbagai pihak yang memberikan

bimbingan, bantuan serta do’a sehingga penulis dapat menyelesaikannya dengan

baik. Untuk itu penulis menyampaikan rasa terimakasih yang sebesar besarnya

kepada:

1. Ibu Dian Ermawati, M.Farm., Apt. selaku pembimbing I dan Ibu Dra.

Uswatun Chasanah. M.Kes., Apt. selaku pembimbing II yang telah

bersedia meluangkan waktunya ditengah kesibukan untuk membimbing

dengan ikhlas dan penuh kesabaran, memberikan masukan-masukan, dan

memberikan dukungan untuk selalu berusaha sehingga skripsi ini dapat

diselesaikan dengan baik.

2. Ibu Siti Rofida, S.Si., M.Farm., Apt. dan Ibu Enggrid Juni Astuti, M.Farm.,

Apt. selaku dosen penguji yang memberikan saran, masukan, dan kritik

yang membangun terhadap skripsi yang telah saya kerjakan.

3. Bapak Faqih Ruhyanudin, M.Kep., Sp. Kep. MB. selaku dekan Fakultas

Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.

Page 5: SKRIPSI - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/43053/1/jiptummpp-gdl-mayadwiwul-51046-1-pendahul-n.pdf · Hasil evaluasi karakteristik kimia sediaan losion repelan menunjukkan bahwa

v

4. Ibu Nailis Syifa’, S.Farm., M.Sc., Apt. selaku ketua Program Studi Farmasi

Universitas Muhammadiyah Malang.

5. Ibu Siti Rofida, S.Si., M.Farm., Apt. selaku wali kelas penulis yang selalu

memberikan bimbingan, dukungan, dan motivasi selama menempuh studi

di Farmasi Universitas Muhammadiyah Malang

6. Seluruh staf pengajar Program Studi Farmasi Universitas Muhammadiyah

Malang yang telah mendidik dan mengajarkan ilmu pengetahuan selama

penulis mengikuti program sarjana.

7. Pada laboran Laboratorium Teknologi Sediaan Farmasi Mas Dhani, Mas

Ferdi dan Mbak Susi yang telah banyak membantu.

8. Ibu, ayah, kak Prap, mba Dwi, Tama dan Faeza yang tersayang, yang tiada

henti-hentinya memberikan do’anya, dukungan, nasehat, bimbingan dan

kesabarannya.

9. Pada teman terdekat penulis selama kuliah di Farmasi “Teman Hidup”

yaitu Alfian Iryanto, Inge Rahmawati, Luluk Finurikha, dan Raisa Fatmala

Putri yang selalu menghibur, memerikan dukungan, saran dan motivasi.

10. Teman satu tim penelitian skripsi penulis yaitu Mbak Fiqe, Dona dan

Wulan yang selalu memberi dukungannya, bersama pada saat suka duka

selama masa perjuangan, saran, dan kritikan.

11. Teman-teman farmasi angkatan 2013 UMM terimakasih atas persahabatan

kita selama ini.

12. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu, terimakasih atas

bantuan, dukungan, semangat, dan do’a yang telah diberikan dalam

penyelesaian skripsi ini.

Akhir kata, semoga Allah S.W.T membalas kebaikan Bapak, Ibu, dan

Saudara sekalian. Semoga skripsi ini dapat memberikan sumbangan bagi

perkembangan ilmu pengetahuan dan kita semua. Amin. Terimakasih.

Malang, 18 Oktober 2017

Maya Dwi Wulan Sari

Page 6: SKRIPSI - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/43053/1/jiptummpp-gdl-mayadwiwul-51046-1-pendahul-n.pdf · Hasil evaluasi karakteristik kimia sediaan losion repelan menunjukkan bahwa

vi

RINGKASAN

FORMULASI DAN UJI AKTIVITAS LOSION REPELAN KOMBINASI

MINYAK BUNGA LAVENDER DAN KULIT BUAH JERUK NIPIS 1%

DENGAN FASE MINYAK VCO 2,5%

(Mengandung Minyak Bunga Lavandula angustifolia 2,5%, 5%, dan 7,5%)

Di Indonesia Penyakit DBD merupakan salah satu masalah kesehatan

masyarakat yang utama dan terus mengalami penigkatan setiap tahunnya (DepKes

RI, 2016). Minyak atsiri tanaman berpotensi sebagai penolak gigitan nyamuk

yang berasal dari alam yang tidak membahayakan bagi kesehatan serta lingkungan

karena efek toksisitas yang rendah pada mamalia serta cepat terurai di lingkungan

(Govindarajan, 2011; R V Geetha et al., 2014). Beberapa tanaman yang diketahui

mempunyai daya paten penolak nyamuk adalah tanaman lavender dan jeruk nipis

(Pohlit AM et al., 2011). Lavender mengandung senyawa linalool, α-terpineol,

geranyl acetate, serta terpinen-4-ol dan jeruk nipis mengandung senyawa d-

limonene serta α-terpineol yang merupakan senyawa aktif utama yang

bertanggung jawab sebagai repelan (Kardinan, 2003; Meessen et al., 2015).

Minyak atsiri bunga lavender mampu memberikan perlindungan pada Aedes

aegypti hingga 120-180 menit Amer (2006). Minyak atsiri kulit buah jeruk nipis

memiliki aktivitas sebagai repelan tertinggi dalam famili Rutaceae dan efektif

terhadap Aedes aegypti dengan perlindungan sebesar 98,5%. Minyak atsiri

memiliki sifat mudah menguap pada suhu ruang, sehingga dibuat dalam sediaan

losion yang mengandung fiksatif yaitu VCO yang sekaligus dapat berfungsi

sebagai emolien (Siriporn Phasomkusolsil et al., 2011). Pemilihan sediaan repelan

dalam bentuk losion dinilai lebih efektif dan tidak terlalu mengganggu sistem

pernafasan dikarenakan aplikasinya langsung pada kulit, tidak meninggalkan noda

pada penggunanya, berbentuk cair, sehingga memfasilitasi bahan aktif dalam

losion yang akan merata diserap melalui kulit dan memberikan perlindungan bagi

penggunanya (Widawati & Riandi, 2015).

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh peningkatan

konsentrasi minyak atsiri bunga lavender (2,5%, 5%, dan 7,5%) yang

dikombinasikan dengan minyak atsiri kulit jeruk nipis (1%) dengan fase minyak

VCO (2,5%) terhadap sifat fisik (organoleptis, tipe emulsi, viskositas dan daya

sebar), sifat kimia (pH) serta aktivitas repelan terhadap nyamuk betina Aedes

aegypti.

Berdasarkan hasil evaluasi karakteristik fisik organoleptis sediaan losion

repelan ketiga formulasi memiliki tekstur yang lembut, berwarna putih, dan

berbau khas bunga lavender dan kulit buah jeruk nipis. Namun, konsistensinya

berbeda berdasarkan peningkatan konsentrasi minyak atsiri bunga lavender maka

konsistensinya semakin cair. Pada evaluasi karakteristik fisik homogenitas

sediaan sediaan losion repelan ketiga formulasi menunjukkan sediaan yang

homogen (tidak ada partikel-partikel, tidak memisah dan tidak berubah warna).

Berdasarkan hasil evaluasi karakteristik fisik tipe emulsi sediaan losion

repelan menggunakan 2 metode yaitu pengenceran dan metode pewarnaan sediaan

menggunakan pereaksi sudan III menunjukkan sediaan termasuk dalam tipe M/A.

Page 7: SKRIPSI - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/43053/1/jiptummpp-gdl-mayadwiwul-51046-1-pendahul-n.pdf · Hasil evaluasi karakteristik kimia sediaan losion repelan menunjukkan bahwa

vii

Hal ini dibuktikan bahwa sediaan dapat diencerkan dengan menggunakan air dan

tidak dapat melarut dalam pereaksi sudan III yang merupakan pewarna larut

dalam minyak serta pengamatan dibawah mikroskop perbesaran 100 kali

memberikan hasil tidak homogen yaitu bintik-bintik merah yang merupakan

droplet dari sudan III sehingga fase pendispersinya adalah air dan fase

terdispersinya adalah minyak.

Kemudian hasil evaluasi karakteristik fisik viskositas sediaan losion

repelan ketiga formulasi yang dihasilkan masuk dalam rentang perstaratan SNI

(2.000-50.000 cPs). Pada formulasi 1 menunjukkan nilai rata-rata viskositas

terbesar yaitu 23.500 cPs, formulasi 2 sebesar 20.666,67 cPs dan formulasi 3 yang

terkecil yaitu 17.333,33 cPs. Uji statistik viskositas dengan metode One-Way

Anova diperoleh hasil p < α (0,05) menunjukkan bahwa terdapat perbedaan

signifikan yang bermakna sehingga kenaikan konsentrasi minyak atsiri bunga

lavender mempengaruhi viskositas losion.

Selanjutnya hasil evaluasi karakteristik fisik daya sebar sediaan losion

repelan terjadi peningkatan nilai slope yang merupakan daya sebar dari formula 1

hingga formula 3 seiring dengan penambahan minyak atsiri bunga lavender

kedalam sediaan losion. formula 1 menghasilkan penyebaran 0,1541 ± 0,0093

g/cm, Formula 2 sebesar 0.2023 ± 0.0081 g/cm, dan formula 3 sebesar 0.2348 ±

0.0128 g/cm. Uji statistik metode One-Way Anova diperoleh hasil p < α (0,05)

yang menunjukkan bahwa terdapat perbedaan signifikan yang bermakna, sehingga

kenaikan konsentrasi minyak atsiri bunga lavender mempengaruhi daya sebar

losion. Losion yang paling baik penyebarannya adalah pada konsentrasi 7,5 %

sebab semakin besar nilai penyebaran sediaan maka semakin mudah sediaan

tersebut untuk dioleskan.

Hasil evaluasi karakteristik kimia sediaan losion repelan menunjukkan

bahwa dengan penambahan minyak atsiri pada basis losion menyebabkan pH

losion meningkat dibandingkan dengan pH basis losion sebesar 7,37. Formula 1

mengasilkan pH sebesar 7,75 ± 0,03; formula 2 mengasilkan 7,75 ± 0,02 dan

formla 3 yaitu sebesar 7,84 ± 0,04. Namun pada uji uji statistik metode One-Way

Anova diperoleh hasil p (0,19) > α (0,05) sehingga tidak ada perbedaan bermakna

dengan adanya peningkatan konsentrasi minyak atsiri bunga lavender.

Hasil uji stablitas sediaan losion repelan menggunakan metode freeze and

thaw menunjukkan perubahan suhu yang ekstrim tidak mempengaruhi warna, bau

dan tekstur sediaan. Namun, perubahan suhu yang ekstrim mempengaruhi pH

sediaan menjadi menurun. Formula 1 menghasilkan pH 7,26; formula 2

mengasilkan pH 7,23 dan formla 3 yaitu sebesar 7,27.

Kemudian pada hasil uji aktivitas repelan menujukkan semakin tinggi

konsentrasi minyak atsiri bunga lavender dalam basis losion maka daya tolak

nyamuk yang dihasilkan semakin besar dan waktu perlindungan semakin lama.

Namun, ketiga formulasi tidak memenuhi persyaratan dari Komisi Pestisida

dimana, suatu repelan atau penolak serangga dapat dikatakan efektif dan optimal

apabila memiliki persen daya proteksi paling rendah mampu mencapai 90%

selama 6 jam (Widoyono 2005). Waktu perlindungan yang diberikan dari formula

1 hingga mencapai 0% adalah 1,5 jam, sedangkan untuk formula 2 dan 3

memberikan waktu perlindungan hingga 2 jam.

Page 8: SKRIPSI - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/43053/1/jiptummpp-gdl-mayadwiwul-51046-1-pendahul-n.pdf · Hasil evaluasi karakteristik kimia sediaan losion repelan menunjukkan bahwa

x

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PENGESAHAN................................................................................ ii

LEMBAR PENGUJIAN ................................................................................... iii

KATA PENGANTAR ....................................................................................... iv

RINGKASAN.................................................................................................... vi

ABSTRAK ...................................................................................................... viii

DAFTAR ISI ...................................................................................................... x

DAFTAR GAMBAR....................................................................................... xiii

DAFTAR TABEL ............................................................................................ xv

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xvi

DAFTAR SINGKATAN ................................................................................ xvii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1

1.1. Latar Belakang ......................................................................................... 1

1.2. Rumusan Masalah .................................................................................... 5

1.3. Tujuan Penelitian ..................................................................................... 5

1.3.1. Tujuan Umum ............................................................................. 5

1.3.2. Tujuan Khusus ............................................................................ 5

1.4. Hipotesa Penelitian................................................................................... 6

1.5. Manfaat Penelitian ................................................................................... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................ 7

2.1. Demam Berdarah ..................................................................................... 7

2.1.1. Perkembangan Penyakit Demam Berdarah Dengue ..................... 7

2.1.2. Penularan Demam Berdarah Dengue ........................................... 7

2.2. Krakteristik Nyamuk Aedes aegypti.......................................................... 8

2.2.1. Klasifikasi Nyamuk Aedes aegypti .............................................. 8

2.2.2. Morfologi Nyamuk Aedes aegypti ............................................... 8

2.2.3. Siklus Hidup Nyamuk Aedes aegypti ........................................... 9

2.2.4. Pengendalian Vektor ................................................................. 11

2.3. Repelan .................................................................................................. 12

2.3.1. Repelan Kimia .......................................................................... 13

2.3.2. Mekanisme Kerja Repelan......................................................... 14

Page 9: SKRIPSI - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/43053/1/jiptummpp-gdl-mayadwiwul-51046-1-pendahul-n.pdf · Hasil evaluasi karakteristik kimia sediaan losion repelan menunjukkan bahwa

xi

2.3.3. Repelan Alami .......................................................................... 16

2.3.4. Mekanisme Minyak Atsiri sebagai Repelan ............................... 16

2.4. Minyak Atsiri Lavender ......................................................................... 17

2.4.1. Kandungan Kimia ..................................................................... 18

2.4.2. Manfaat Minyak Atsiri Lavender ............................................... 19

2.5. Minyak Atsiri Jeruk Nipis ...................................................................... 20

2.5.1. Kandungan Kimia ..................................................................... 21

2.5.2. Manfaat Minyak Atsiri Jeruk Nipis ........................................... 21

2.6. Losion .................................................................................................... 22

2.6.1. Losion Bentuk Emulsi ............................................................... 24

2.6.2. Bahan-Bahan Pembentuk Losion ............................................... 25

2.6.3. Evaluasi Fisik – Kimia Sediaan Losion ..................................... 28

2.6.4. Uji Stabilitas Sediaan Losion..................................................... 30

2.7. Monografi Bahan Tambahan .................................................................. 32

BAB III KERANGKA KONSEPTUAL .......................................................... 40

BAB IV METODE PENELITIAN .................................................................. 42

4.1. Rancangan Penelitian ............................................................................. 42

4.2. Variabel Penelitian ................................................................................. 42

4.2.1. Variabel Bebas .......................................................................... 42

4.2.2. Variabel Terikat ........................................................................ 42

4.3. Populasi Peneltian .................................................................................. 42

4.4. Definisi Operasional ............................................................................... 42

4.5. Sampel Penelitian ................................................................................... 43

4.6. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................................. 44

4.7. Prosedur Penelitian................................................................................. 44

4.7.1. Persiapan Nyamuk .................................................................... 44

4.7.2. Bahan ........................................................................................ 44

4.7.3. Alat ........................................................................................... 44

4.7.4. Metode kerja ............................................................................. 45

4.7.5. Skema Metode Kerja ................................................................. 45

4.8. Rancangan Formula ............................................................................... 46

4.8.1. Komposisi Formula ................................................................... 46

Page 10: SKRIPSI - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/43053/1/jiptummpp-gdl-mayadwiwul-51046-1-pendahul-n.pdf · Hasil evaluasi karakteristik kimia sediaan losion repelan menunjukkan bahwa

xii

4.8.2. Cara pembuatan losion .............................................................. 46

4.8.3. Skema Kerja Pembuatan Losion ................................................ 47

4.9. Evaluasi sediaan ..................................................................................... 48

4.9.1. Evaluasi Fisik-Kimia Sediaan .................................................... 48

4.9.2. Uji Stabilitas (Freeze-thaw cycle) .............................................. 49

4.9.3. Uji Aktivitas Losion Repelan .................................................... 50

4.10. Analisis Data .......................................................................................... 52

BAB V HASIL PENELITIAN ......................................................................... 53

5.1. Evaluasi Sifat Fisik Sediaan Losion Repelan .......................................... 53

5.1.1. Hasil Pemeriksaan Organoleptis ................................................ 54

5.1.2. Hasil Pemeriksaan Homogenitas ............................................... 55

5.1.3. Hasil Pemeriksaan Tipe Emulsi ................................................. 56

5.1.4. Hasil Pemeriksaan Viskositas .................................................... 58

5.1.5. Hasil Pemeriksaan Daya Sebar .................................................. 59

5.2. Evaluasi Sifat Kimia Sediaan Losion Repelan ........................................ 60

5.3. Hasil Pengamatan Stabilitas Sediaan Losion Repelan ............................. 61

5.4. Uji Aktivitas Repelan ............................................................................. 63

5.5. Analisis Data .......................................................................................... 65

5.5.1. Hasil Pengukuran Viskositas Sediaan ........................................ 65

5.5.2. Hasil Pengukuran Daya Sebar Sediaan ...................................... 66

5.5.3. Hasil Pengukuran pH Sediaan ................................................... 66

5.5.4. Hasil Uji Aktivitas Losion Repelan ........................................... 66

BAB VI PEMBAHASAN ................................................................................. 67

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN ......................................................... 80

7.1. Kesimpulan ............................................................................................ 80

7.2. Saran ...................................................................................................... 80

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 81

LAMPIRAN ..................................................................................................... 99

Page 11: SKRIPSI - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/43053/1/jiptummpp-gdl-mayadwiwul-51046-1-pendahul-n.pdf · Hasil evaluasi karakteristik kimia sediaan losion repelan menunjukkan bahwa

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Nyamuk Aedes aegypti .............................................................................. 8

2.2. Perbedaan Nyamuk Jantan dan Betina ....................................................... 8

2 3. Daur Hidup Nyamuk Aedes aegypti........................................................... 9

2 4. Larva Aedes aegypti ................................................................................ 10

2.5. Penginderaan Kimia pada Nyamuk Betina Aedes aegypti ........................ 15

2 6. Morfologi Lengkap Tumbuhan Lavender ................................................ 18

2.7. Struktur Kimia dari Linalool ................................................................... 19

2 8. Morfologi Jeruk Nipis ............................................................................. 20

2.9. Struktur Kimia d-limonene ...................................................................... 21

2.10. Struktur Kimia Setil Alkohol. .................................................................. 33

2 11. Struktur Kimia Asam Stearat. .................................................................. 34

2 12. Struktur Kimia Triethanolamine. ............................................................. 34

2.13. Struktur Kimia Nipasol. .......................................................................... 35

2.14. Struktur Kimia Nipagin. .......................................................................... 36

2.15. Struktur Kimia Gliserin. .......................................................................... 36

2.16. Struktur Kimia BHA. .............................................................................. 37

2.17. Struktur Kimia BHT. ............................................................................... 38

2.18. Struktur Kimia Na-EDTA. ...................................................................... 39

3.1. Kerangka Konseptual .............................................................................. 41

4.1. Skema Metode Kerja ............................................................................... 45

4.2. Skema Kerja Pembuatan Losion .............................................................. 47

5.1. Minyak atsiri Bunga Lavender dan Kulit Buah Jeruk Nipis ..................... 53

5. 2. Hasil pembuatan Sediaan Losion Repelan ............................................... 54

5. 3. Hasil Pemeriksaan Homogenitas Sediaan Losion Repelan ....................... 55

5. 4. Hasil Pemeriksaan Tipe Emulsi Sediaan Losion Repelan......................... 56

5. 5. Pemeriksaan Tipe Emulsi Sediaan Losion Repelan pada Mikroskop........ 57

5. 6. Histogram Nilai Viskositas Sediaan Losion Repelan ............................... 58

5. 7 Histogram Hasil Uji Daya Sebar Sediaan Losion Repelan ....................... 60

5. 8. Histogram Nilai pH Sediaan Losion Repelan. .......................................... 61

Page 12: SKRIPSI - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/43053/1/jiptummpp-gdl-mayadwiwul-51046-1-pendahul-n.pdf · Hasil evaluasi karakteristik kimia sediaan losion repelan menunjukkan bahwa

xiv

5. 9. Histogram Pengukuran pH Uji Stabilitas Sediaan Losion Repelan ........... 62

5. 10. Histogram Daya Proteksi Losion Repelan. .............................................. 65

Page 13: SKRIPSI - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/43053/1/jiptummpp-gdl-mayadwiwul-51046-1-pendahul-n.pdf · Hasil evaluasi karakteristik kimia sediaan losion repelan menunjukkan bahwa

xv

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

II. 1 Macam-macam Metode Pengendalian Nyamuk ....................................... 12

IV.1 Formulasi Losion Repelan dengan Modifikasi ........................................ 46

V. 1. Hasil Pengamatan Organoleptis Sediaan Losion Repelan ........................ 54

V. 2. Hasil Pemeriksaan Homogenitas Sediaan Losion Repelan ....................... 55

V. 3. Hasil Pemeriksaan Tipe Emulsi Sediaan Losion Repelan......................... 56

V. 4. Hasil Pengukuran Viskositas Sediaan Losion Repelan ............................. 58

V. 5. Hasil Pengukuran Daya Sebar Sediaan Losion Repelan ........................... 59

V. 6. Hasil Pengukuran pH Sediaan Losion Repelan ........................................ 60

V. 7. Hasil Pengukuran pH Uji Stabilitas Sediaan Losion Repelan ................... 61

V. 8. Pergeseran pH Uji Stabilitas Sediaan Losion Repelan ............................. 62

V.9. Hasil Pengamatan Uji Stabilitas Organoleptis Losion Repelan ............... 63

V.10. Hasil Uji Aktifitas Losion Repelan .......................................................... 64

Page 14: SKRIPSI - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/43053/1/jiptummpp-gdl-mayadwiwul-51046-1-pendahul-n.pdf · Hasil evaluasi karakteristik kimia sediaan losion repelan menunjukkan bahwa

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Daftar Riwayat Hidup ............................................................................. 99

2. Surat Pernyataan ................................................................................... 100

3. Perhitungan Penggunaan Bahan ............................................................ 101

4. Hasil Pemeriksaan Organoleptis Losion Repelan ................................... 104

5. Hasil Pemeriksaan Homogenitas Losion Repelan .................................. 105

6. Hasil Pemeriksaan Tipe Emulsi Metode Pewarnaan .............................. 106

7. Hasil Pemeriksaan Tipe Emulsi Metode Pengenceran............................ 107

8. Hasil Pengamatan Organoleptis Stabilitas Losion Repelan .................... 108

9. Data Jumlah Nyamuk yang Hinggap pada Lengan Probandus ............. 110

10. Perhitungan Persentase Daya Proteksi ................................................... 111

11. Data Pengukuran Daya Sebar Sediaan Losion Repelan .......................... 113

12. Hasil Statistik Anova One Way Uji Daya Sebar ..................................... 122

13. Hasil Statistik Anova One Way Uji Viskositas ....................................... 123

14. Hasil Statistik Anova One Way Uji pH .................................................. 124

15. Hasil Statistik Anova One Way pH Setelah Uji Freeze Thaw ................. 125

16. Hasil Statistik Two Way Anava Uji Aktivitas Repelan ........................... 126

17. Surat Keterangan Pengambilan Larva Nyamuk Aedes aegypti ............... 126

18. Certificate of Analysis (COA) ............................................................... 134

19. Dokumentasi Uji Aktivitas Losion Repelan. .......................................... 146

Page 15: SKRIPSI - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/43053/1/jiptummpp-gdl-mayadwiwul-51046-1-pendahul-n.pdf · Hasil evaluasi karakteristik kimia sediaan losion repelan menunjukkan bahwa

xvii

DAFTAR SINGKATAN

A/M : Air dalam Minyak

BHA : Butylated Hydroxyanisole

BHT : Butylated hydroxytoluene

BPOM RI : Badan Pengawasan Obat dan Makanan Republik Indonesia

CFR : Case Fatality Rate

cm : Centimeter

CO2 : Karbondioksida

cPs : Centipoise

DBD : Demam Berdarah Dengue

DEET : N,N-diethyl-meta-toluamide

DEPA : N, N-dietil phenylacetamide

DepKes RI : Departemen Kesehatan Republik Indonesia

g : Gram

GC-MS : Gas Chromatography-Mass Spectrometry

GRN : Gustatory Receptor Neuron

IR : Incidence Rate

M/A : Minyak dalam Air

ml : Mililiter

Na-EDTA : Disodium EDTA

O/W : Oil in Water

ORN : Olfactory Receptor Neuron

pH : Pangkat Hidrogen

SNI : Standar Nasional Indonesia

TEA : Trietanolamin

VCO : Virgin Coconut Oil

WHO : World Health Organization

Page 16: SKRIPSI - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/43053/1/jiptummpp-gdl-mayadwiwul-51046-1-pendahul-n.pdf · Hasil evaluasi karakteristik kimia sediaan losion repelan menunjukkan bahwa

81

DAFTAR PUSTAKA

Afifah, N., & Mirwan, A. K. 2008. Uji Stabilitas Emulsi Body Losion

Menggunakan Cetearyl Alcohol/Ceteareth 20 sebagai Self Emulsifier. In

Di dalam Prosiding Seminar Nasional Sains dan Teknologi Universitas

Lampung. Hlm (pp. 481-488).

Amelia Sari, Novira Ahada Putri . 2015. Studi Formulasi Sediaan Lotion Anti

Nyamuk dari Minyak Atsiri Daun Legundi (Vitex trifolia Linn).

Prosiding Seminar Nasional & Workshop “ Perkembangan Terkini

Sains Farmasi & Klinik 5.

Ameliana, L., Winarti L. 2011. Uji Aktivitas Antinyamuk Lotion Minyak Kunyit

Sebagai Alternatif Pencegah Penyebaran Demam Berdarah Dengue. J.

Trop. Phar. Chem, 1 (02) : 137-145

Amer A, Mehlhorn. 2006. Repellency effect of forty-one essential oils against

Aedes, Anopheles, and Culex mosquitoes. Parasitol Research; 99:478-490.

Anief, Moh. 1997. Formulasi Obat Topika Dengan Dasar Penyakit Kulit.

Cetakan Pertama.Yogyakarta: Penerbit Gadjah Mada University Press

Ansari, M. A. and Razdam, R. K. (1995). Relative efficacy of various oils in

repelling mosquitoes. Indian Journal of Malariology, 32:104.

Ansel, H.C. 1989. Pengantar Sediaan Farmasi. Jakarta : UI Press.

Bakkali F, Averbeck S, Averbeck D, IdaomarM. 2008. Biological effects of

essential oils: a review. Food Chem Toxicol 46:446–475

Balsam, M.S. and Sagarin,E. 1970. Cosmetics, Science and Technology 2nd

ed

volume 1. John Wiley and sons inc., New York. P 181-211

Barat, Shooshtari M, Galandari R. 2012. Comparative study on Repellent Effect

of Extracts and Essential Oils of Melissa officinalis, Rosmarinus officinalis

and Lavandula angustifolia Against Main Malaria Vector, Anophele

stephensi (Diptera: Culicidae). Iran. J. Med. Aromatic Plant. 27(4): 606-

613

Barel Ao, Poye M, Malbach HI. 2002. Handbook of Cosmetics Science and

Technology. Marcel Dekker Inc. New York. P 151-153

Page 17: SKRIPSI - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/43053/1/jiptummpp-gdl-mayadwiwul-51046-1-pendahul-n.pdf · Hasil evaluasi karakteristik kimia sediaan losion repelan menunjukkan bahwa

82

Barel, A. O., M. Paye, and H. I. Maibach. 2009. Handbook of Cosmetic Science

and Technology. Third Edition. New York: Informa Healthcare USA, Inc.

Pp. 233, 261-262.

Barnett G. 1962. Cosmetics and Science Technology. Volume 1. Willey

Interscience, New York.

Barocelli E, F. C. (2004). Antinociceptive and Gastroprotective Effect of Inhaled

and Orally Administered Lavandula hybrida. Reverchon “Grosso” Atsiri

oil. Science Direct.

Bell, J.W., Veltri, J.C., and Page, B.C. 2002. Human Exposures to N,N-Diethyl-

m-Toluamide Insect Repellents. International Journal of Toxicol: 21:

341-352.U.S Environmental Protection Agency. 2009. “D-Limonene:

Exposure and Risk Assesment on Bottom Risk Pesticide Chemicals”.

United State of America

Benner JP.1993. Pesticidal compounds from higher plants. Pestic Sci 39: 95-102.

Bera, D., Lahiri, D., & Nag, A. 2006. Studies on a natural antioxidant for

stabilization of edible oil and comparison with synthetic antioxidants.

Journal of Food engineering, 74(4), 542-545.

Biradar, S.V., Dhumal, R.S. dan Paradkar, A. 2009. Rheological Investigation of

Self-Emulsification Process, J. Pharm. Pharmaceut. Sci., 1, 12, 17-31.

Block, L. H. 1996. Mixing, in Lieberman, H. A., Lachman, L., and Schwartz,

J B., Pharmaceutical Dosage Forms Disperse System, Vol. 2, 2nd Ed

Marcel Dekker, Inc, New York, pp. 75.

Boylan, J.C. dan Swarbrick, J. 2002. Encyclopedia of Pharmaceutical

Technology. Marcel Dekker, Inc., New York.

BPOM RI. 2008. Taksonomi Koleksi Tanaman Obat Kebun Tanaman Obat

Citeureup. Direktorat Obat Asli Indonesia. Jakarta. Hal. 26.

Cahyadi, W. 2006. Analisis dan Aspek Kesehatan Bahan Tambahan Pangan.

Bumi Aksara,Jakarta.

Cannell, John S. 1985. Review paper : Fundamentals of stability testing.Warner-

Lambert (UK) Ltd., Eastleigh Operations Division, Eastleigh.Hampshire

SO5 320, UK. International Journal of Cosmetic Science 7, p 291-303.

Page 18: SKRIPSI - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/43053/1/jiptummpp-gdl-mayadwiwul-51046-1-pendahul-n.pdf · Hasil evaluasi karakteristik kimia sediaan losion repelan menunjukkan bahwa

83

Chaiyasit,W., R.J. Elias, D.J. McClements, E.A. Decker. 2007. Role of Physical

Structures in Bulk Oils on Lipid Oxidation. Critical Reviews in Food

Science and Nutrition 47: 3. ProQuest.

Changmann Yoon, Sang-Rae Moon, Jin-Won Jeong, Youn-Ho Shin, Sun-Ran

Cho, Ki-Su Ahn, Jeong-Oh Yang a, Gil-Hah Kim. 2011. Repellency of

lavender oil and linalool against spot clothing wax cicada, Lycorma

delicatula (Hemiptera: Fulgoridae) and their electrophysiological

responses. Journal of Asia-Pacific Entomology 14 p : 411–416.

Chew A., Maibach H.I. 2006. Irritant Dermatitis. Springer, 435.

Choochote, W., Chaithong, U., Kamsuk, K., Jitpakdi, A., Tippawangkosol, P.,

Tuetun, B.,Champakaew, D., and Pitasawat, B. 2007. Repellent Activity of

Darmoyuwono, W. (2006). Gaya hidup Sehat Dengan Virgin Coconut Oil.

Jakarta: PT. Indeks. hal. 2, 9, 47

Das, N.G., Baruah, I., Talukdar, P.K. and Das, S.C. 2003. Evaluation of

Botanicals as repellents against mosquitoes. J. Vector. Borne. Dis. 49-53.

Das, N.G., Dhiman, S., Talukdar, P.K., Rabha, B., Goswami, D., Veer, V., 2015.

Synergistic mosquitorepellent activity of Curcuma longa, Pogostemon

heyneanus and Zanthoxylum limonella essential oils. J. Infect. Public

Health.

Davis EE, Bowen MF. 1994. Sensory physiological basis for attraction in

mosquitoes. J Am Mosq Control Assoc 1994, 10:316-325.

Debboun, M., Frances, S.P., and Strickman, D.A., 2015. Insect Repellent

Handbook, 2nd Ed. Boca Raton: CRC Press

Departemen Kesehatan RI. 1993. Kodeks Kosmetik Indonesia Volume I. Edisi

II. P 52, 357,429, 481, 545, 564.

Departemen Kesehatan RI. 2007. Demam Berdarah. Jakarta:

Departemen Kesehatan RI. 2008. Profil Kesehatan Indonesia. Jakarta

Departemen Kesehatan RI. 2010. Demam Berdarah Dengue di Indonesia tahun

1968-2009, Buletin Jendela Epidemiologi, Volume 2, Agustus 2010.

Jakarta : Kementerian Kesehatan RI. ISSN- 2087-1546.

Page 19: SKRIPSI - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/43053/1/jiptummpp-gdl-mayadwiwul-51046-1-pendahul-n.pdf · Hasil evaluasi karakteristik kimia sediaan losion repelan menunjukkan bahwa

84

Departemen Kesehatan RI. 2010. Jendela Epidemiologi. Pusat Data dan

Surveilance Epidemiologi Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.

Jakarta : Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.

Departemen Kesehatan RI. 2011. Modul Pengendalian Demam Berdarah

Dengue. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Direktorat Jenderal

Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan.

Departemen Kesehatan RI.2016. Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2015.

Jakarta : Kementerian Kesehatan RI.

Dewi, R. K. 2012. Studi Awal Pemanfaatan Minyak Biji Mangga (Mangifera

indica L. Var Arumanis) sebagai Bahan Pembuatan Losion Preliminary

Study of Mango (Mangifera indica L. Var Arumanis) Seed Oil as the

Ingredient of Losion. Doctoral dissertation, Program Studi Kimia FSM-

UKSW.

Dhiman, S., Rabha, B., Chattopadhyay, P., Das, N.G., Hazarika, S., Bhola, R.K.,

Veer, V.,Singh, L., 2012. Field evaluation of repellency of a polyherbal

essential oil against blackflies and its dermal toxicity using rat model.

Trop. Biomed. 29, 391–397.

Ditjen POM. 1985. Formularium Kosmetika Indonesia. Jakarta : Depkes RI;.

Dremova VP, Markina VV, Kamennov NA: 1971. How evaporation and

absorption affect the formulation of various insect repellents. Int Pest

Cont 1971,13:13-16.

Eiras AE, Jepson 1994. PC: Responses of female Aedes aegypti (Diptera:

Culicidae) to host odours and convection currents using an olfactometer

bioassay. Bull Entomol Res, 84:207-211.

Erlina, Ria. 2015. Uji Efektivitas Ekstrak Daun Zodia (Evodia suaveolens) Dalam

Sediaan Losion Dengan Basis Peg 400 Sebagai Repellent Terhadap Aedes

aegypti. Skripsi. Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat. Universitas Negeri

Semarang

Fajarini, Dias Anita & Mimiek Murrukmihadi. 2015. Repellent Activity Test Of

Essential Oil Of Basil Leaves (Ocimum basilicum (L.) f. Citratum Back)

Against Aedes aegypti Losion And Physical Characteristics Tests Of The

Losion.Traditional Medicine Journal, 20(2). P. 96-102 ISSN : 1410-5918

Page 20: SKRIPSI - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/43053/1/jiptummpp-gdl-mayadwiwul-51046-1-pendahul-n.pdf · Hasil evaluasi karakteristik kimia sediaan losion repelan menunjukkan bahwa

85

Febrianna Suryaningtyas. 2015. Formulasi Lotion Anti Nyamuk Dari Minyak

Atsiri Nilam (Pogostemon Cablin B.) Skripsi. Fakultas Farmasi.

Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Fife, B. 2009. The Healing Miracles of Coconut Oil, (diterjemahkan oleh

Setiaji, B.), Menyingkap Keajaiban Minyak Kelapa Virgin. Media Ilmu,

Yogyakarta.

Flynn, T. C., Petros, J., Clark, R. E. Viehman, G. E. 2001. Dry Skin and

Moisturizers. Clin Dermatol. 19: 387–392.

Foster, S. and Duke, J. A. (1990). “Naptalactose , a mild sedative compound in

Catnip , also possesses herbicidal and insect-repellent properties”. In:

Peterson Field Guides, Eastern/Central Medicinal plants. Houghton

Mifflin Co. New York.

Gandahusada, S., Ilahude, H.D., dan Pribadi, W.,1998. Parasitologi Kedokteran.

Jakarta: Balai Penerbit FKUI.

Gillot, Cedric. 2005. Entomology Third Edition. Dipublikasikan oleh Springer.

Govindarajan, M. 2011. Larvicidal and repellent properties of some essential oils

against Culex tritaeniorhynchus Giles and Anopheles subpictus Grassi

(Diptera: Culicidae). Asian Pac. J. Trop. Med. 4: 106-111.

Gubler, D.J., 2009. Vector-Borne Diseases. Rev. sci. tech. Off. int. Epiz.,28 (2),

583-588.

Gul, S., Ibrahim, S., Wasif, N., Zafar, A., Syed, R., 2013. Mosquito repellents:

killing mosquitoes or yourselves. J. Sci. Innov. Res. 2, 1052–1057.

Gupta RK, Rutledge LC. Role of repellents in vector control and disease

prevention. Am J Trop Med Hyg 1994; 50: 82-86.

H. M. A. Cavanagh AND J. M. Wilkinson. 2002. Review article : Biological

Activities of Lavender Essential Oil. Phytotherapy Research. Phytother.

Res. 16, 301–308

Hamisi M. Malebo et al. 2013. Repellence effectiveness of essential oils from

some Tanzanian Ocimum and Hyptis plant species against afrotropical

vectors of malaria and lymphatic filariasis, Journal of Medicinal Plants

Research Vol. 7 (11), pp.653-660

Page 21: SKRIPSI - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/43053/1/jiptummpp-gdl-mayadwiwul-51046-1-pendahul-n.pdf · Hasil evaluasi karakteristik kimia sediaan losion repelan menunjukkan bahwa

86

Harmely, Fifi. 2014. FormulasiI dan Evaluasi Sediaan Edible Film dari Ekstrak

Daun Kemangi (Ocimum americanum L.) sebagai Penyegar Mulut.

Jurnal Sains Farmasi & Klinis (ISSN: 2407-7062) Vol. 01 No. 01.

Harmely, Fifi. 2014. FormulasiI dan Evaluasi Sediaan Edible Film dari Ekstrak

Daun Kemangi (Ocimum americanum L.) sebagai Penyegar Mulut. Jurnal

Sains Farmasi & Klinis (ISSN: 2407-7062) Vol. 01 No. 01

Hasibuan, S.S. 2011. Pengggunaan Minyak Kelapa Murni (VCO) Sebagai

Pelembab dalam Sediaan Krim. Skripsi. Fakultas Farmasi, Universitas

Sumatera Utara, Medan.

Hasyimi M, Sukowati S, Kusriastuti R, Muchla striningsih E. 2005. Situasi vektor

demam berdarah saat kejadian luar biasa (KLB) di Kecamatan Pasar Rebo,

Jakarta Timur. Media Litbang Kesehatan. 2005; XV (2); 32-8.

Hazarika, S., Dhiman, S., Rabha, B., Bhola, R.K., Singh, L., 2012. Repellent

Activity Of Some Essential Oils Against Simulium Species In India. J.

Insect Sci. 12, 5.

Helmiyetti, Manaf, syafinaf and Juliana. 2009. Uji Efektivitas Campuran Ekstrak

Daun Serai Wangi (Andropogon nardus L.) dan Minyak Atsiri Bunga

Kenanga (Cananga odorata) sebagai Bahan Aktif Repellent Terhadap

Nyamuk Aedes aegypti L. Jurnal Ilmiah Konservasi Hayati, pp. 7-12.

Hutasoit, A.S. 2002. Panduan Praktik Pijat Aromaterapi Untuk Pemula.

Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Isman, M.B. 2006. Botanical Insecticides, Deterrents And Repellents In Modern

Agriculture And An Increasing Regulated World. Ann. Rew. Entomol.

51:45-66.

Jacobson, M. 1990. Glossary of Plantderived Insect Deterents. CRC Press, Inc.,

Boca Raton, Florida.

James, M. T., Harwood, R. F. 1969. Herm’s medical entomology. 6th ed. New

York: Macmillan Publishing Co., Inc, dalam Bagus Uda Palgunadi dan

Asih Rahayu. 2011. Aedes aegypti Sebagai Vektor Penyakit Demam

Berdarah Dengue. Jurnal Ilmiah Kedokteran. Dosen Fakultas

Kedokteran Universitas Wijaya Kusuma Surabaya.

Page 22: SKRIPSI - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/43053/1/jiptummpp-gdl-mayadwiwul-51046-1-pendahul-n.pdf · Hasil evaluasi karakteristik kimia sediaan losion repelan menunjukkan bahwa

87

Jellinek JS. 1970. Formulation and Function Of Cosmetics. Willey

Interscience, New York.

Kaiser, Nancy E. Pontoon Beach, IL (US); Denise K. Pretzer, Webster Groves;

Kevin A. Tibbs, St. Louis, both of MO (US). 2002. Fast-Acting

Antimicrobial Losion with Enhanced Efficacy. United States Patent.

Patent N0.: US 6,383,505 B1.

Kalita B., Somi Bora S., Sharma A.K. 2013. Plant essential oils as mosquito

repellent-A Review. Int. J. Res. Dev. Pharm. L. Sci.,2013, 3(1), pp. 741-

747.

Kardinan, A. 2007. Potensi Selasih sebagai Repellent terhadap Nyamuk Aedes

aegypti. Jurnal Littri , 13(2), 39-42.

Kardinan, A. 2007. Tanaman Penghasil Minyak Atsiri. Jakarta: Agro Media

Pustaka.

Kardinan, Agus. 2003. Tanaman dan Pembunuh Nyamuk. Agromedia Pustaka.

Jakarta. Hal. 1-5, 39.

Karoui, I. J. and Marzouk, B. 2013. Characterization of bioactive compounds in

Tunisian bitter orange (citrus aurantium) peel and juice and determination

of their antioxidant activities. Biomed research international.

Karr, L. L. and Coats, J. R.. 1988. Insecticidal properties of d-limonene. j.

pesticide sci. 13; 287-290.

Ketaren, S. 1986. Pengantar teknologi minyak dan lemak pangan. UI Press,

Jakarta.

Koreng G, Matsui D, Bailey. 2003. DEET based insect repellent safety

implications for children pregnant and lactating women. Canada :

Canadian Medical Association Journal 169; p 209-212.

Koul, O., Walia, S. and Dhaliwa, G.S. 2008. Essential Oils As Green Pesticides:

Potential And Constraints. biopestic.int. 4; 63–84.

Kranthi, K.K., Sasikanth, K., Sabareesh, K. & Dorababu, N. 2011. Formulation

and Evaluation of Diacerein Cream. Asian Journal of Pharmaceutical

and Clinical Research. 4(2), 93-98.

Page 23: SKRIPSI - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/43053/1/jiptummpp-gdl-mayadwiwul-51046-1-pendahul-n.pdf · Hasil evaluasi karakteristik kimia sediaan losion repelan menunjukkan bahwa

88

Kumar, S., Wahab, N. and Wankoo, R. (2011). Bioefficacy of Mentha piperita

essential oil against dengue fever mosquito Aedes aegypti L. Asian Pacific

J. of Tropical Biomed. 1: 90-93.

Kurniawan Pambudi. 2013. Formulasi dan Uji Stabilitas Fisik Sediaan Emulsi

Minyak Biji Jinten Hitam (Nigella sativa Linn.). Skripsi. Lab. Teknologi

Farmasi Fakultas Farmasi. Universitas Indonesia.

Kurniawan, Fredi. 2016. Klasifikasi dan Morfologi Bunga Lavender. Pusat

Infomasi Pertanian Masa Kini. Diakses pada 12 Desember 2016.

Kurpiewska, Joanna & Liwkowicz, Jolanta. 2012. The composition of waterproof

barrier creams ingredients and their barrier properties. CHEMIK 66, 9,

991-996. Research Institute, Warsaw; Kamila Padlewska- Academy of

Cosmetics and Health Care, Warsaw.

Lachman L., and Herbert A Lieberman. 2008. Pharmaceutical Dosage Form

New York: Pharmaceutical Press.

Lachman, L, Lieberman, H, A, et al. 1994. Teori dan Praktek Farmasi Industri,

Edisi III. Penerbit Universitas Indonesia, UI - Press, Jakarta, hal 643 - 645.

Laverius M.F. 2011. Opimasi Tween 80 dan Span 80 sebgai Emulsifying Agent

serta Carbopol sebagai Gelling Agent dalam Sediaan Emulgel

Photoprotector Ekstrak Teh Hijau (Camelia sinensis L.): Aplikasi Desain

Faktorial, Skripsi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

Levin dan Maibach, 2007; Levin, J., dan Maibach, H. 2007. Human Skin

Buffering Capacity. Journal of Skin Research and Technology. 14(3):

121-126.

Lu Hui, Li He , Lu Huan, Li XiaoLan and Zhou Ai Guo. 2010. Chemical

composition of lavender essential oil and its antioxidant activity and

inhibition against rhinitis related bacteria. African Journal of

Microbiology Research Vol. 4 (4), pp. 309-313, 18.

Luthfiasari Amatullah, Tri Nur Cahyaningrum, Anisa Nur Fidyaningsih. 2017.

Efektifitas Antioksidan Pada Formulasi Skin Lotion Ekstrak Mesocarp

Buah Lontar (Borassus flabellifer) Terhadap Tikus Putih Jantan Galur

Wistar Secara In-Situ. Journal of Pharmaceutical Science and Clinical

Research. 02. 25 – 34.

Page 24: SKRIPSI - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/43053/1/jiptummpp-gdl-mayadwiwul-51046-1-pendahul-n.pdf · Hasil evaluasi karakteristik kimia sediaan losion repelan menunjukkan bahwa

89

Madhavi DL, Deshpande SS, Salunkhe DK. 1996. Butylated hydroxyanisole

(BHA; tert-butyl-4- hydroxyanisole) and butylated hydroxytoluene (BHT;

2,6-di-tert-butyl-pcresol) in food anti-oxidants: Technological,

Toxicological, and health perspectives.

Mahdi Jufri, Evita Irmayanti, Misri Gozan. 2016. Formulation of Tobacco Based

Mosquito Repellent to Avoid Dengue Fever. International Journal of

PharmTech Research, 2016,9(7),pp 140-145. ISSN: 0974-4304

Mandasari, Vini. Syariful Anam, Yonelian Yuyun. 2016. Analisis Penetapan

Kadar Nipagin Dalam Sediaan Body Lotion Tie (Tanpa Izin Edar) yang

Beredar Di Pasar Tradisional Kota Palu. KOVALEN, 2(3):73-79. ISSN:

2477-5398

Marina, A. M.; Y. B. Che Man, S. A. H. Nazimah, I. Amin. 2009. Chemical

Properties of Virgin Coconut Oil. J Am Oil Chem Soc 86:301–307

Marta Ferreira, Maia. & Sarah J Moore. 2011. Review : Plant-based insect

repellents: a review of their efficacy, development and testing. Malaria

Journal 2011, 10(Suppl 1):S11

Martin, A., J. Swarbrick, and A Cammarata. 1993. Farmasi Fisik: Dasar-dasar

Farmasi Fisik dalam Ilmu Farmasetik. Edisi Ketiga. Penerjemah:

Yoshita. Jakarta: UI Press. Hal. 1124-1187.

Martin, A.. 1993. Farmasi Fisik. Edisi Ketiga Jilid Dua, UI Press: Jakarta.

McLain DE. 2009. Chronic Health Effects Assessment of Spike Lavender Oil.

Walker Doney and Associates. Inc 2009; 1-18

Meessen, Laurence Lesage & Marine Bou & Jean-Claude Sigoillot & Craig B.

Faulds & Anne Lomascolo. 2015. Essential oils and distilled straws of

lavender and lavandin: a review of current use and potential application in

white biotechnology. Appl Microbiol Biotechnol. 99:3375–3385

Müller, R.H., Radtke, M. and Wissing, S. A. 2002. Solid Lipid Nanoparticles

(SLN) and Nanostructured Lipid Carriers (NLC) In Cosmetic And

Dermatological Preparations. Adv Drug Deliv Rev. (54: Suppl 1): S131–

S155.

Page 25: SKRIPSI - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/43053/1/jiptummpp-gdl-mayadwiwul-51046-1-pendahul-n.pdf · Hasil evaluasi karakteristik kimia sediaan losion repelan menunjukkan bahwa

90

Murdani, Agus Putra. Santi Martini, Windhu Purnomo. 2017. Pemetaan Kejadian

Dbd Berdasarkan Angka Bebas Jentik Dan Jenis Infeksi Virus Dengue.

Jurnal Keperawatan & Kebidanan,Stikes Dian Husada Mojokerto. P 32.

Mutalikah, Titis. 2015. Formulasi Lotion Repelan Minyak Atsiri Bunga Mawar

(Rosa domascena Mill.) Dengan Kombinasi Setil Alkohol-asam Stearat

terhadap sifat fisik dan uji akyivitasnya. Skripsi. Fakultas Frmasi,

Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Nasry Noor, Nur.2009. Pengantar Epidemiologi Penyakit Menular. PT.

Jakarta: Rineka Cipta.

Ngurah, K. 2005. Uji Efektivitas Daya Tolak Repellent Bentuk Losion di Pasaran

dalam Berbagai Tingkat Konsentrasi terhadap Nyamuk Aedes aegyptidi

Laboratorium. Skripsi, Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas

Diponegoro.

Ningrum, A. A. 2011. Optimasi Proses Pencampuran Hand Losion dengan Kajian

Kecepatan Putar Mixer, Suhu, dan Waktu Pencampuran Menggunakan

Metode Desain Faktorial. Skripsi. Universitas Sanata Dharma,

Yogyakarta.

Nofiandi, Dedi., Wida Ningsih, Asa Sofie Liandana Putri. 2016. Pembuatan dan

Karakterisasi Edible Film dari Poliblend Pati Sukun-Polivinil Alkohol

dengan Propilenglikol sebagai Plasticizer. Kementerian Riset Teknologi

Dan Pendidikan Tinggi. Jurnal Katalisator Kopertis Wilayah X.

Norhayati Mohamed Noora*, Azila Abd. Aziza, Mohamad Roji Sarmidia,

Ramlan Aziza. 2013. The Effect of Virgin Coconut Oil Loaded Solid Lipid

Particles (VCO-SLPs) on Skin Hydration and Skin Elasticity. Jurnal

Teknologi (Sciences & Engineering) 62:1 (2013), 39–43

Norhayati Mohamed Noora, Azila Abd. Aziza, Mohamad Roji Sarmidia, Ramlan

Aziza. 2013. The Effect of Virgin Coconut Oil Loaded Solid Lipid

Particles (VCO-SLPs) on Skin Hydration and Skin Elasticity. Jurnal

Teknologi (Sciences & Engineering) 62:1 (2013), 39–43

Normalina Arpi. 2014. Kombinasi Antioksidan Alami Α-Tokoferol Dengan Asam

Askorbat Dan Antioksidan Sintetis Bha Dengan Bht Dalam Menghambat

Page 26: SKRIPSI - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/43053/1/jiptummpp-gdl-mayadwiwul-51046-1-pendahul-n.pdf · Hasil evaluasi karakteristik kimia sediaan losion repelan menunjukkan bahwa

91

Ketengikan Kelapa Gongseng Giling (U Neulheu) Selama Penyimpanan.

Jurnal Teknologi dan Industri Pertanian Indonesia Vol. (6) No.2.

Novitasari, Christin. 2010. Pembuatan Lotion Repelan Minyak Kedelai Injauan

Terhadap Sifat Fisis, Stabilitas Dai Aktivitas Repelan. Skripsi. Fakultas

Farmasi. Universitas Sanata Dhsma-Yogyakarta.

Nurani, Rahayu Endah. 2013. Pengaruh Waktu Fermentasi Saccharomyces

cerevisiae terhadap Ketengikan dan Ketidakjenuhan pada Virgin Coconut

Oil (VCO). Skripsi, Fakultas Pendidikan Matematika Dan Ilmu

Pengetahuan Alam, Program Studi Pendidikan Biologi, Ikip PGRI

Semarang.

Onyilofe Sunday Enejoh, Ibukun Oladejo Ogunyemi, Madu Smart Bala, Isaiah

Sotonye Oruene, Mohammed Musa Suleiman, Suleiman Folorunsho

Ambali. 2015. Ethnomedical Importance of Citrus Aurantifolia (Christm)

Swingle. The Pharma Innovation Journal 2015; 4(8): 01-06

Pappayee, Nagappan & Saraswathy, Gomathinayagam. 2015. Nano-

Phytochemicals from the Leaves of Plumbago Zeylanica for Mosquito

Control. International Journal of Pharm Tech Research 8, 648-652

Pati, Jaiprakash R., G.K. Jayaprakasha, K.N. Chidambara Murthy, Shane E.

Tichy, Mahadev B. Chetti. Bhimanagouda S. Patil. 2009. Apoptosis-

mediated proliferation inhibition of human colon cancer cells by volatile

principles of Citrus aurantifolia. Food Chemistry 114 (2009) 1351–1358.

Peterson, C. J. 2001. Insect Repellents Of Natural Origin: Catnip And Osage

Orange. Ph.D. Dissertation, Iowa State University, Ames, IA.

Phukerd, U., M Soonwera and O. Wongnet. 2013. Repellent activity of essential

oils from rutaceae plants against Aedes aegypti (Linn.) and Culex

quinquefasciatus (Say). Journal of Agricultural Technology 2013, Vol.

9(6):1585-1594

Pohlit, Adrian Martin. Norberto Peporine Lopes, Renata Antonaci Gama,Wanderli

Pedro Tadei,Valter Ferreira de Andrade Neto. 2011. Patent Literature on

Mosquito Repellent Inventions which Contain Plant Essential Oils – A

Review. Planta Med 2011; 77: 598–617. ISSN 0032‑0943.

Page 27: SKRIPSI - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/43053/1/jiptummpp-gdl-mayadwiwul-51046-1-pendahul-n.pdf · Hasil evaluasi karakteristik kimia sediaan losion repelan menunjukkan bahwa

92

Purwaningsih, S., Salamah, E., Budiarti, T. A. 2014. Formulasi Skin Losion

dengan Penambahan Karagenan dan Antioksidan Alami dari Rhizophora

mucronata Lamk. Departemen Hasil Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu

Kelautan, Institusi Pertanian Bogor. Jurnal Akuatika Vol. V No.I. p : 55-

62.

Putra, M.M., Dewantara, G.N.A., Swastini, D. A. 2017. Pengaruh Lama

Penyimpanan Terhadap Nilai ph Sediaan Cold Cream Kombinasi Ekstrak

Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L.), Herba Pegagan (Centella

asiatica) dan Daun Gaharu (Gyrinops versteegii (gilg) Domke). Jurusan

Farmasi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas

Udayana.

Qiu H, Jun HW and McCall JW. 1998. Pharmacokinetics, formulation, and safety

of insect repellent N,N-diethyl-3-methylbenzamide (deet): a review. J Am

Mosq Control Assoc 14:12–27.

R V Geetha, Anitha Roy. 2014. Essential Oil Repellents- A short Review. Int. J.

Drug Dev. & Res., April - June 2014, 6 (2): 20-27. ISSN 0975-9344.

R.H. Müllera, M. Radtke, S.A. Wissing. 2002. Solid lipid nanoparticles (SLN)

and nanostructured lipid carriers (NLC) in cosmetic and dermatological

preparations. Advanced Drug Delivery Reviews 54 Suppl. 1 p S131–S155

Rabha, B., Gopaiakrishnan, R., Baruah, I. and Sigh, L. 2012. Larvicidal activity of

some essential oil hydrolates against dengue and filariasis vectors. J. of

Med Res. 1: 14-16.

Rahmawanty, Dina. Nita Yulianti, Mia Fitriana. Formulasi Dan Evaluasi Masker

Wajah Peel-Off Mengandung Kuersetin Dengan Variasi Konsentrasi

Gelatin Dan Gliserin. Media Farmasi Vol 12 No.1 Maret 2015 : 17-32.

Rawlins, E.A. 2003. Bentley’s Textbook of Pharmaceutics. Edisi Kedelapan

belas. London: Bailerre Tindal. Hal 335.

Razak, T.A.,1989. A Brief Report in Toxicity of an Insect Repellent : N, N diethyl

m-toluamide, Journal perubahan UKM, 11: 73-75.

Rieger, M. 1994. Emulsion in Lachman, L., Lieberman, H.A., and Kanig, J.L.,

The Theory and Practice od Industrial Pharmacy. Lea & Febiger,

Philadelphia, hal. 11029–1087.

Page 28: SKRIPSI - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/43053/1/jiptummpp-gdl-mayadwiwul-51046-1-pendahul-n.pdf · Hasil evaluasi karakteristik kimia sediaan losion repelan menunjukkan bahwa

93

Rindengan, B, dan Novarianto, H. 2004. Pembuatan dan Pemanfaatan Minyak

Kelapa Murni. Jakarta: Penebar Swadaya. Hal. 6, 9, 64-65.

Rindengan, B. dan Novarianto, H. 2005. Pembuatan dan Pemanfaatan Minyak

Kelapa Murni. Seri Agritekno. Cetakan Keempat. Jakarta: Penebar

Swadaya. Hal. 22-23.

Rowe, G.R., P.J.Sheskey, S.C.Owen. 2006. Handbook of PHarmaceutical

Excipients 5th Edition, Pharmaceutical Press: London.

Rowe, R.C., Sheskey, P.J. and Quinn M., E. (2009). Handbook of

Pharmaceutical Excipients. Lexi-Comp: American Pharmaceutical

Association, Inc. Page 418, 685.

Sangeetha D, Ray Saikat Sinha. 2015. Analysis of Metallic Contamination and

Toxicity Exposure by Different Branded Cigarettes in India. International

Journal of Chem Tech Research 7, 2474-2477

Sari, Tika Novita. Lucia Vita Inandha Dewi, dan Dyah Susilowati. 2014. Uji

Aktivitas Minyak Atsiri Bunga Kamboja (Plumeira acuminate Ait)

sebagai Repellent terhadap Nyamuk Aedes aegypti Activity Test of

Essential Oil of Frangipani (Plumeira acuminate Ait) as Repellent to

Aedes aegypti. Jurnal Farmasi Indonesia Vol. 11 No. 2. p : 175-180

Sekar Puji Utami. 2015. Formulasi Sediaan Krim Tipe M/A Dari Minyak Atsir i

(Pogostemon cablin B.) Dan Uji Aktivitas Repelan. Skripsi. Fakultas

Farmasi, Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Selected Essential Oils Against Aedes aegypti. Fitoterapia 78 359–364

Sembel DT, 2009. Entomologi Kedokteran. Penerbit ANDI, Yogyakarta. dalam

Bagus Uda Palgunadi dan Asih Rahayu. 2011. Aedes aegypti Sebagai

Vektor Penyakit Demam Berdarah Dengue. Jurnal Ilmiah Kedokteran.

Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Wijaya Kusuma Surabaya.

Seppanen, C.M., Q. Shong, A.S. Csaliany. 2010. Review: The antioxidant

functions of tocopherol and tocotrienol homologues in oils, fats, and food

systems. J Am Oil Chem Soc (2010) 87:469-481.

Setiaji, B, dan Prayugo, S. ( 2006). Membuat VCO Berkualitas Tinggi. Jakarta:

Penebar Swadaya. hal. 8

Page 29: SKRIPSI - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/43053/1/jiptummpp-gdl-mayadwiwul-51046-1-pendahul-n.pdf · Hasil evaluasi karakteristik kimia sediaan losion repelan menunjukkan bahwa

94

Shinta. 2012. Potensi Minyak Atsiri Daun Nilam (Pogostemon Cablin B.), Daun

Babadotan (Ageratum Conyzoides L), Bunga Kenanga (Cananga Odorata

Hook F & Thoms) Dan Daun Rosemarry (Rosmarinus Officinalis L )

Sebagai Repelan Terhadap Nyamuk Aedes Aegypti L. Media Litbang

Kesehatan Volume 22 Nomor 2.

Shooshtari, Mohammad Barat, Hamed Haddad Kashani, Siamak Heidari and

Ruhollah Ghalandari. 2013. Comparative mosquito repellent efficacy of

alcoholic extracts and essential oils of different plants against Anopheles

Stephensi. African Journal of Pharmacy and Pharmacology Vol. 7(6),

pp. 310-314

Shri J.N. Mathur. 2003. Prospect Of Using Herbal Products In The Control Of

Mosquito Vectors. New Delhi. ICMR Bulletin. Vol.33, No.1 p:1-12.

Silalahi, J. dan C. Surbakti. 2015. Burn Wound Healing Activity Of Hydrolyzed

Virgin Coconut Oil. International Journal Of Pharmtech Research. 8(1)

: 67-73.

Silva. 2006. Microencapsulation of hemoglobin in chitosan-coeted alginate

microspheres prepared by emulsification internal gelation._AAPS

Journal 7:E903-E912

Siriporn Phasomkusolsil, Mayura Soonwera. 2011. Comparative mosquito

repellency of essential oils against Aedes aegypti (Linn.), Anopheles dirus

(Peyton and Harrison) and Culex quinquefasciatus (Say). Asian Pacific

Journal of Tropical Biomedicine. S113-S118

Skinner WA, Tong HC, Maibach HI, Skidmore DL. Human skin surface lipid

fatty acids - mosquito repellents. Cell Mol Life Sci 1970, 26:728-730.

SNI 16-4399-1996. Syarat Mutu Pelembab Kulit. Jakarta.

SNI. 2008. Minyak Kelapa virgin (VCO). SNI 7381-2008. Jakarta : Badan

Standarisasi Nasional. Halamanl. 1-3.

Soedarto. 1992. Dasar-dasar virologi kedokteran. jakarta : ECG.

Soegijanto, S. 2006. Demam Berdarah Dengue. Edisi 2. Airlangga University

Press.

Page 30: SKRIPSI - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/43053/1/jiptummpp-gdl-mayadwiwul-51046-1-pendahul-n.pdf · Hasil evaluasi karakteristik kimia sediaan losion repelan menunjukkan bahwa

95

Soonwera, M. 2015. Efficacy of essential oils from Citrus plants against mosquito

vectors Aedes aegypti (Linn.) and Culex quinquefasciatus (Say). Journal

of Agricultural Technology 2015 Vol. 11(3):669-681

Sri Mulyani, Annas Putro Senu Prasojo, Mufrod. 2012. Pengaruh Lama

Penyimpanan Terhadap Stabilitas Fisik Dan Kimia Lotion Penumbuh

Rambut Ekstrak Biji Kemiri (Aleurites Moluccana L. Willd.). Majalah

Obat Tradisional, 17(1), 1 – 7.

Sri Rahayu. 2016. Hubungan Perbedaan Konsentrasi Ekstrak Kunyit Putih

(Curcuma mangga Val) Terhadap Sifat Fisik Lotion. Prosiding Rakernas

dan Pertemuan Ilmiah Tahunan Ikatan Apoteker Indonesia 2016 e-

ISSN : 2541-0474.

Sritabutra D, Soonwera M, Sirirat S, Poungjai S. 2011. Evaluation of herbal

essential oil as repellents against Aedes aegypti(L.) and Anopheles dirus

Peyton & Harrion. Asian Pacific Journal of Tropical Biomedicine; 1(1):

124-128.Sritabutra et al., 2013

Steinberg D.C. 2006. Preservatives Use: Frequency Report and Registration,

Cosmetics & Toiletries. Thailand: Ueno Fine Chemicals Industry LTD.

Steuer, H. Schulz, and E. L¨ager. 2001. Classification and analysis of citrus oils

by NIR spectroscopy. Food Chemistry. vol. 72, no. 1,pp. 113–117

Supartono. 2014. Ekstraksi Minyak Kenanga (Cananga odorata) Untuk

Pembuatan Skin Lotion Penolak Serangga. Jurnal MIPA 37 (1): 62-70.

ISSN 0215-9945.

Sutriningsih, Zuraida Sagala, Meliana. 2017. Uji Efektivitas Dan Uji Iritasi Gel

Pewarna Rambut Dari Ekstrak Biji Buah Pepaya (Carica papaya L.)

Jurnal Muara Sains, Teknologi, Kedokteran, dan Ilmu kesehatan Vol. 1,

No. 1, April: hlm 59-66.

Swanepoel, K M & Alberts, W G. 2009. Lavender production. Department of

Agriculture, Forestry and Fisheries. Republic Of South Africa.

Swastika, A.N.S.P., Mufrod & Purwanto. 2013. Aktivitas Antioksidan Krim

Ekstrak Sari Tomat (Solanum lycopersicum L.). Traditional Medicine

Journal. 18(3), 132-140.

Page 31: SKRIPSI - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/43053/1/jiptummpp-gdl-mayadwiwul-51046-1-pendahul-n.pdf · Hasil evaluasi karakteristik kimia sediaan losion repelan menunjukkan bahwa

96

Syah, A.N.A. 2005. Perpaduan Sang Penakluk Penyakit. Jakarta: Penerbit

Agro Media Pustaka. Halaman. 5-6, 14-18, 22-23.

Syed Z and Leal WS. 2008. Mosquitoes Smell and Avoid the Insect Repellent

DEET. PNAS .105(36). p3598–13603

Tiran, F.A. and Nastiti, C.M., 2016. Aktivitas Antibakteri Losion Minyak Kayu

Manis Terhadap Staphylococus epidermis Penyebab Bau Kaki. Jurnal

Farmasi Sains dan Komunitas., Vol. 11 No 2, pp. 72-80

Tripathi AK, Upadhyay S, Bhuiyan M, Bhattacharya PR. 2009. A review on

prospects of essential oils as biopesticide in insect-pest management.

Journal of Pharmacognosy and Phytotherapy; 1(5): 52-63.

Tripathi, A., Prajapati, V., Khanuja, S. P. S. and Kumar, S., 2003. Effect of d-

Limonene on Three Stored-Product Beetles. J. of Eco. Ento. 96:990-995.

Trongtokit Y, Rongsriyam Y, Komalamisra N, Apiwathnasorn C. 2005.

Comparative repellency of 38 essential oils against mosquito bites.

Phytother Res. 19:303-309.

Vijay Veer, A. Uniyal, S. N. Tikar, R. Singh, Shakti V. Shukla, O. P. Agrawal,

and D. Sukumaran. 2014. Reppellent Effect, Knonkdown Study And

Electrophysiological Responses Of Essential Oils Against Aedes aegypti.

Journal of Entomology and Zoology Studies. p 134- 140. ISSN 2320-

7078.

Voight, 1995 Voight, R. 1995. Buku Pelajaran Teknologi Farmasi,

diterjemahkan oleh Soendari Noerono, Gajah Mada University Press,

Yogyakarta, 566- 567.

Voigt, R., 1984. Buku Pelajaran Teknologi Farmasi. diterjemahkan oleh

Soewandi, S. N., 416, 512-513, Yogyakarta, Gadjah Mada University

Press.

WHOPERS. 2009. Guidelines for Efficacy testing of Mosquito Repllents for

Human Skin. World Health Organization Pesticide Evaluation

Scheme. p : 30.

Widawati, M., 2014. Sediaan Losion Minyak Atsiri Piper betle Dengan

Penambahan Minyak Nilam sebagai Repelan Nyamuk Aedes aegypti.

BALABA Vol. 10, No. 02: 77-82.

Page 32: SKRIPSI - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/43053/1/jiptummpp-gdl-mayadwiwul-51046-1-pendahul-n.pdf · Hasil evaluasi karakteristik kimia sediaan losion repelan menunjukkan bahwa

97

Widawati, Mutiara, & Riandi , M. Umar. 2015. Preliminary Study Of Herbal

Topical Losion Repellent Made Of Betel Leaves (Piper betle) And

Patchouli Oil (Pogostemon cablin) Mixture Against Yellow Fever

Mosquito (Aedes aegypti). BIOTROPIA Vol. 22 No. 1, 2015: 45 – 5.

DOI: 10.11598/btb.2015.22.1.378

Widoyono. 2005. Penyakit Tropis, Epidemiologi, Penularan, Pencegahan, dan

Pemberantasan. Jakarta: Erlangga

World Health Organization. 2004. Pencegahan dan Pengendalian Dengue dan

Demam Berdarah Dengue: panduan Lengkap WHO. Alih bahasa

Widyastuti. EGC. Jakarta.

World Health Organization. 2016. Dengue and Dengue Hemorrhagic Fever.

Online : (http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs117/en/). Diakses

14 Maret 2017

World Health Organization. 2016. Dengue Vaccine: WHO Position Paper – July

2016. Weekly Epidemiological Record. No 30, p 349–364. ISSN 0049-

8114

World Health Organization. 2016. The World Population And The Top Ten

Countries With The Highest Population. Online :

(http://www.internetworldstats.com/stats8.htm) Diakses 25 Januari 2017

Wright RH, Kellogg FE: Response of Aedes aegypti to moist convection currents.

Nature 1962, 194:402-403.

Xue, R.D., Barnard, D.R., & Ali, A. 2003. Laboratory evaluation of 18 repellent

compounds as oviposition deterrents of Aedes albopictus and as larvicides

of Aedes aegypti, Anopheles quadrimaculatus, and Culex

quinquefasciatus. J Am Mosq Control Assoc , 19(4), 397-403.

Young, Anne. 2002. Practical Cosmetic Science. 39-40, Mills and Boon Limited.

Yudhastuti, R. dan Vidiyani, A. 2005. Hubungan Kondisi Lingkungan, Kontainer,

dan Perilaku Masyarakat dengan Keberadaan Jentik Nyamuk Aedes

aegypti di Daerah Endemis Demam Berdarah Dengue Surabaya. Jurnal

Kesehatan Lingkungan Vol 1 no 2 Januari 2005: 170-182.

Zaim, M & Guillet P. 2002. Alternative insecticides: An urgent

need.TrendsParasitol 18(4): 1613.

Page 33: SKRIPSI - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/43053/1/jiptummpp-gdl-mayadwiwul-51046-1-pendahul-n.pdf · Hasil evaluasi karakteristik kimia sediaan losion repelan menunjukkan bahwa

98

Zainulabeuddin Syed. Chap : 3. How Repellents Work Neurophysiological and

Behavioral Analyses dalam Debboun, M., Frances, S.P., and Strickman,

D.A., 2015. Insect Repellent Handbook, 2nd Ed. Boca Raton: CRC Press

Zakaria, Al –Naser. Al –Younis Fadia, Al- Hakim Wassim. 2015. Chemical

composition of Lavandula angustifolia Miller and Rosmarinus officinalis

L. essential oils and fumigant toxicity against larvae of Ephestia

kuehniella Zeller. International Journal of Chem Tech Research 8 ,

1382-1390

Zulkarnain, A.K., Erbawati, N. And Sukardani, N.I., 2013. Aktivitas Amilum

Bengkuang (Pachyrrizuz erosus L.Urban) Sebagai Tabir Surya Pada

Mencit dan Penganruh Kenaikan Kadarnya Terhadap Viskositas Sediaan.

Trad Med.J., Vol.4 No.2, pp. 2-225