skripsi geologi dan model pengendapan formasi brani...

23
SKRIPSI GEOLOGI DAN MODEL PENGENDAPAN FORMASI BRANI DAN SANGKAREWANG DAERAH RAJO DANI DAN SEKITARNYA Oleh: RIFKO LISMONO 03071281320010 PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI FAKULTAS TEKNIK, UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2018

Upload: others

Post on 15-Feb-2021

13 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • SKRIPSI

    GEOLOGI DAN MODEL PENGENDAPAN FORMASI BRANI DAN

    SANGKAREWANG DAERAH RAJO DANI DAN SEKITARNYA

    Oleh:

    RIFKO LISMONO

    03071281320010

    PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI

    FAKULTAS TEKNIK, UNIVERSITAS SRIWIJAYA

    2018

  • SKRIPSI

    GEOLOGI DAN MODEL PENGENDAPAN FORMASI BRANI DAN

    SANGKAREWANG DAERAH RAJO DANI DAN SEKITARNYA

    Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mendapatkan Gelar Sarjana

    Teknik Pada Program Studi Teknik Geologi

    Universitas Sriwijaya

    Oleh:

    RIFKO LISMONO

    03071281320010

    PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI

    FAKULTAS TEKNIK, UNIVERSITAS SRIWIJAYA

    2018

  • i

    HALAMAN PENGESAHAN

    1. Judul Penelitian : Geologi dan Model Pengendapan Formasi Brani dan

    Sangkarewang Daerah Rajo Dani dan Sekitarnya.

    2. Biodata Peneliti

    a. Nama lengkap : Rifko Lismono

    b. Jenis kelamin : Laki-laki

    c. NIM : 03071281320010

    d. Alamat rumah : Jl. Pembangunan No 14 RT 2 RW 9 Kel.Siring Agung, Pakjo

    Ujung, Palembang

    e. hp/e-mail : 0822 8153 8135/[email protected]

    3. Nama Penguji I : Prof. Ir Edy Sutriyono, M.Sc, Ph.D. ( )

    4. Nama Penguji II : Elisabet Dwi Mayasari, S.T., M.T. ( )

    5. Nama Penguji III : Harnani, S.T., M.T. ( )

    6. Jangka Waktu Penelitian : Tujuh Belas Bulan

    a. Persetujuan lapangan : 23 Desember 2016

    b. Sidang sarjana : 19 Maret 2018

    7. Pendanaan

    a. Sumber dana : Mandiri

    b. Besar dana : Rp. 4.800.000 (Empat Juta Delapan Ratus Ribu Rupiah)

    Palembang, 19 Mei 2018

    Menyetujui,

    Pembimbing Peneliti,

    Dr. Budhi Kuswan Susilo, S.T., M.T. Rifko Lismono

    NIP. 197111101999031005 NIM 03071281320010

  • ii

    HALAMAN PERNYATAAN INTEGRITAS

    Yang bertanda tangan dibawah ini:

    Nama : Rifko Lismono

    NIM : 03071281320010

    Judul : Geologi dan Model Pengendapan Formasi Brani dan Sangkarewang Daerah

    Rajo Dani dan Sekitarnya

    Menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa sepanjang sepengatahuan saya di dalam

    naskah skripsi ini tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan oleh pihak lain untuk

    mendapatkan karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali

    yang secara tertulis diikuti dalam naskah ini dan disebut dalam sumber kutipan dan daftar

    pustaka.

    Apabila ternyata di dalam naskah skripsi ini dibuktikan terdapat unsur-unsur jiplakan,

    saya bersedia skripsi ini digugurkan dan gelar akademik yang telah saya peroleh (S1)

    dibatalkan, serta di proses sesuai dengan peraturan yang berlaku (UU No. 20 Tahun 2003

    Pasal 25 Ayat 2 dan Pasal 70).

    Palembang, Mei 2018

    Rifko Lismono

    NIM 03071281320010

  • iii

    HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI

    Yang bertanda tangan dibawah ini:

    Nama : Rifko Lismono

    NIM : 03071281320010

    Judul : Geologi dan Model Pengendapan Formasi Brani dan Sangkarewang

    Daerah Rajo Dani dan Sekitarnya

    Memberikan izin kepada Pembimbing dan Universitas Sriwijaya untuk

    mempublikasikan hasil penelitian saya untuk kepentingan akademik apabila dalam waktu 1

    (satu) tahun tidak mempublikasikan karya penelitian saya. Dalam kasus ini saya setuju

    untuk menempatkan Pembimbing sebagai penulis korespondesi (corresponding author).

    Demikian pernyataan ini saya buat dalam keadaan sadar dan tanpa ada paksaan dari

    siapapun.

    Palembang, Mei 2018

    Rifko Lismono

    NIM 03071281320010

  • iv

    KATA PENGANTAR

    Laporan tugas akhir ini memberikan pengetahuan geologi yang ada di daerah

    Rajo Dani dan Sekitarnya, Kecamatan Padang Ganting, Sumatera Barat mencangkup

    kondisi geomorfologi saat ini, karakteristik dan sebaran batuan hingga urut-urutan

    batuan dari tua ke muda, dan struktur geologi apa saja yang bekerja. Laporan tugas

    akhir ini juga secara terkhusus membahas model pengendapan Formasi dan

    Sangkarewang.

    Kemudian semoga laporan tugas akhir ini dapat menjadi refrensi dan acuan

    dalam melakukan penelitian di daerah Rajo Dani dan sekitarnya atau daerah dengan

    kondisi geologi yang hampir serupa. Sehingga dengan membaca laporan tugas akhir ini

    dapat berguna dan memberikan manfaat bagi kemajuan penelitian dan ilmu

    pengetahuan khususnya dalam kajian bidang ilmu kegeologian.

    Disadari sepenuhnya bahwa di dalam laporan ini terdapat kekurangan dan jauh

    dari kata sempurna. Oleh sebab itu, sebelumnya disampaikan permohonan maaf apabila

    terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dalam penulisannya.Semoga

    laporan sederhana ini dapat dipahami serta bermanfaat bagi siapapun yang

    membacanya.

    Palembang, Mei 2018

    Penulis,

    Rifko Lismono

    NIM 03071281320010

  • v

    UCAPAN TERIMAKASIH

    Penulis ucapkan puji dan syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa keran

    berkat rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini dengan

    judul “Geologi dan Model Pengendapan Formasi Brani dan Sangkarewang Daerah

    Rajo Dani dan Sekitarnya”. Selama tahap penyusunan tugas akhir ini penulis banyak

    menerima bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis

    ingin menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

    1. Dr. Budhi Kuswan Susilo, ST., MT. selaku pembimbing tugas akhir yang telah

    memberikan bimbingan dan masukan yang sangat berguna bagi penulis dalam

    penyelesaian tugas akhir ini.

    2. Staf dosen Program Studi Teknik Geologi UNSRI atas semua ilmu dan pelajaran

    yang didapat penulis sehingga dapat diaplikasikan dalam menyelesaikan tugas

    akhir ini.

    3. Orang tua dan keluarga penulis yang selalu memberikan dukungan moral dan

    materil.

    4. Jajaran pejabat dan segenap warga Desa Rajo Dani dan sekitarnya yang telah

    memberikan bantuan tenaga dan fasilitas kepada penulis dalam melakukan

    penelitian tugas akhir.

    5. Keluarga Uda Yos dan Yanti yang telah memberikan tempat bernaung selama

    melakukan penelitian tugas akhir.

    6. Avi, Addin, Ray, Edo, Diego, Eko, Hafiz, Mei, Mega, dan Dewi yang bersama-

    sama telah melewati 1 bulan 22 hari di Bumi Ombilin yang penuh canda tawa serta

    duka.

    7. Husnul khotila yang selalu membantu dalam pembuatan draft laporan.

    Penulis sangat berharap semoga tulisan ini dapat bermanfaat bagi rekan-rekan

    pembaca dan dapat dipergunakan sebagai sarana dan penunjang ilmu pengetahuan

    khususnya dalam bidang geologi.

    Palembang, Mei 2018

    Penulis,

    Rifko Lismono

    NIM 03071281320010

  • vi

    ABSTRAK

    Daerah penelitian secara administratif berada pada daerah Rajo Dani dan

    sekitarnya, Kecamatan Padang Ganting, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat.

    Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kondisi dan proses geomorfologi, urut-

    urutan stratigrafi, aspek kinematika dan dinamika struktur geologi dan terkhusus pada

    proses dan lingkungan pengendapan Formasi Brani dan Sangkarewang. Metode yang

    digunakan meliputi Studi Pendahuluan, tahap geologi lapangan, pengolahan data, dan

    sintesis. Daerah penelitian terbagi menjadi tiga satuan bentuk lahan geomorfologi yaitu

    dataran antar perbukitan berlereng datar – miring sedang terdenudasi, Perbukitan –

    perbukitan tinggi berlereng curam – sangat curam terdenudasi, dan Kanal Sungai.

    Stratigrafi daerah penelitian terbagi menjadi Satuan Konglomerat Formasi Brani (Teb)

    berumur Eosen, Satuan Batuserpih (Tes) Formasi Sangkarewang berumur Eosen, dan

    Satuan Batupasir Formasi Swahtambang (Tmst) berumur Miosen. Struktur geologi yang

    terdapat dalam daerah penelitian, yaitu Sesar Rajo Dani dan Sesar Bukit Tunggang yang

    merupakan lateral fault, Sesar Bukit Ponte yang merupakan normal slip fault, antiklin

    Talago Gunung, serta Sinklin Selo. Pembentukan struktur geologi tersebut diperkirakan

    terbentuk pada saat fase kompresi pada kala Miosen dengan tegasan berarah timurlaut-

    baratdaya. Pengendapan Formasi Brani dan Formasi Sangkarewang diketahui melalui

    analisis stratigrafi yang disusun berdasarkan hukum superposisi. Karakteristik lithifacies

    Formasi Brani memiliki litologi bertekstur kasar khas endapan aluvial fan mulai dari

    konglomerat berfragmen batuan beku ukuran granule-boulder hingga pasir sangat kasar

    dan Formasi Sangkarewang memiliki litologi khas endapan danau yang dijumpai berupa

    perselingan batupasir dan serpih, dengan sisipan karbon. Berdasarkan beberapa peneliti

    terdahulu (Koesoemadinata dan Matasak, 1981 ; Koning, 1985 ; Mulyana, 2005)

    mengatakan bahwa Formasi Brani dan Sangkarewang memiliki pola hubungan beda

    facies menjemari. Kemudian dalam proses pengendapannya, di daerah penelitian Formasi

    Brani sebagai endapan alluvial fan masuk dan menggerus Formasi Sangkarewang sebagai

    endapan danau melalaui gaya luncuran pengaruh gravitasi dan pengaruh arus turbidit

    sehingga hubungan keduanya membentuk pola beda facies menjemari.

    Kata kunci: Rajo Dani, Formasi Brani, Lateral Fault, Cekungan Ombilin, Alluvial Fan

    .

  • vii

    ABSTRACT

    The study area administratively is located in the Rajo Dani Region, Padang

    Ganting Sub-District, Tanah Datar District, West Sumatra Province. This study aims to

    identify condition and process geomorphology, stratigraphic sequence, kinematic and

    dinamic of geology structure, and especially process and depositional environment of

    Brani and Sangkarewang Formation. Methods include literature study, field

    observation, processing data, and synthesis. The study area is divided into three

    geomorphology units namely Land Between Hills denudation with gently-moderately

    steep slope, Hills – High Hills denudation with steep-very steep slope, River Channel.

    Stratigraphy of study area is divided into Eocene age Brani Formation Conglomerate

    sedimentary unit (Teb), Eocene age Sangkarewang Formation Shalestone unit (Tes),

    Miocene age Sawahtambang Formation Sandstone unit (Tmst). Geological structures

    contained in the research areas, namely Rajo Dani Fault and Tunggang Hill Fault which

    are lateral fault, Ponte Hill Fault which is normal slip fault, Telago Gunung Anticline

    and Selo Sincline. Formation of structure in the study area is estimated to result from

    compressive phase with northeast-southwest main stress in Miocene. Deposition of

    Brani Formation and Sangkarewang Formation is known by lithostratigraph

    compilation based on superposition law. Lithofcies charactersitic of Brani Formation is

    with coarse texture lithology typical of alluvial fan deposite, begining with

    Conglomerate to sandstone, have volcanic rock fragment with granule to boulder size

    and Sangkarewang Formation have lacustrine typical lithology which is intercalation of

    sandstone and shalestone with karbon. Based on earlier researchers (Koesoemadinata

    and Matasak, 1981 ; Koning, 1985 ; Mulyana, 2005) explain of Brani and

    Sangkarewang Formation have different facies interfingering cantact. Then in the

    deposition process in study area, Brani Formation as alluvial fan deposit eroded

    Sangkarewang formation as lacustrine deposit with sliding energy by gravity and

    turbidite current with the result that the relation of the both make different facies

    interfingering.

    Keywords: Rajo Dani, Brani Formation, Lateral Fault, Ombilin Basin, Alluvial Fan

  • viii

    DAFTAR ISI

    HALAMAN JUDUL

    HALAMAN PENGESAHAN i

    HALAMAN PERNYATAAN INTEGRITAS ii

    HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI iii

    KATA PENGANTAR iv

    UCAPAN TERIMAKASIH v

    ABSTRAK vi

    ABSTRACT vii

    DAFTAR ISI viii

    DAFTAR TABEL xi

    DAFTAR GAMBAR xii

    DAFTAR LAMPIRAN xv

    BAB I PENDAHULUAN 1

    1.1 Latar Belakang Penelitian 1

    1.2 Rumusan Masalah 1

    1.3 Batasan Masalah 2

    1.4 Maksud dan Tujuan Penelitian 2

    1.5 Lokasi dan Kesampaian Daerah Penelitian 3

    BAB II GEOLOGI REGIONAL 4

    2.1 Tatanan Tektonika 4

    2.2 Stratigrafi 6

    2.3 Struktur Geologi 11

    BAB III METODE PENELITIAN 15

    3.1 Tahap Pra-Lapangan 15

    3.1.1 Penentuan Lokasi Penelitian 16

    3.1.1 Geomorfologi Pendahuluan 16

    3.1.2 Stratigrafi Pendahuluan 16

    3.1.3 Struktur Geologi Pendahuluan 17

  • ix

    3.1.4 Konsep Dasar Studi Khusus Pendahuluan 17

    3.1.5z.6 Rencana Lintasan dan Pengamatan 17

    3.2 Tahap Geologi Lapangan 17

    3.2.1.1.11 Pengambilan Data Geomorfologi 18

    3.2.2 Pengambilan Data Stratigrafi 18

    3.2.3 Pengambilan Data Struktur Geologi 18

    3.2.4 Pengambilan Data Studi Khusus 18

    3.2.5 Pemerconto 19

    3.3 Tahap Pengolahan Data dan Analisis 19

    3.3.1 Analisis Laboratorium 19

    3.3.1.1 Analisis Petrografi 19

    3.3.1.2 Analisis Paelontologi (Pollen) 20

    3.3.2 Analisis Studio dan Kartografi 20

    3.3.2.1 Pembuatan Peta 20

    3.3.2.2 Analisis Stratigrafi 21

    3.3.2.3 Analisis Struktur Geologi 21

    3.4 Sintesis 22

    3.5 Pelaporan 22

    BAB IV GEOLOGI DAERAH PENELITIAN 23

    4.1 Geomorfologi 23

    4.1.1 Morfologi 23

    4.1.1 .1 Morfografi 23

    4.1.1 .2 Morfometri 25

    4.1.2.1.11 Proses Geomorfik Daerah Penelitian 26

    4.1.3.1 Satuan Geomorfik 28

    4.1.3.11 .1 Dataran Antar Perbukitan Berlereng Datar-Miring Sedang Terdenudasi 28

    4.1.3.. .2 Perbukitan – perbukitan tinggi Berlereng Curam-Sangat Curam

  • x

    4.2 Stratigrafi 31

    4.2.1 Satuan Konglomerat Formasi Brani 31

    4.2.2 Satuan Batuserpih Formasi Sangkarewang 34

    4.2.3 Satuan Batupasir Formasi Sawahtambang 35

    4.3 Struktur Geologi 39

    4.3.11.11 Struktur Lipatan 39

    4.3.1.1.11 1 Antiklin Talago Gunung 40

    4.3.1.1.11 2 Sinklin Selo 42

    4.3.21.11 Struktur Sesar 43

    4.3.2.1.11 1 Sesar Rajo Dani 44

    4.3.2.1.11 2 Sesar Bukit Tunggang 45

    4.3.2.1.11 3 Sesar Bukit Ponte 46

    Terdenudasi 29

    4.1.3 .3 Kanal Sungai 30

    BAB V MODEL PENGENDAPAN FORMASI BRANI DAN

    SANGKAREWANG 48

    5.1 Sebaran Formasi dan Lokasi Pengukuran Stratigrafi 48

    5.2 Karakteristik Lithofacies 49

    5.3 Interpretasi Pengendapan Formasi Brani dan Formasi

    Sangkarewang 50

    BAB VI SEJARAH GEOLOGI 52

    6.1 Zaman Tersier (Eosen) 52

    6.2 Zaman Tersier (Miosen) 54

    6.3 Zaman Kuarter (Resen) 55

    BAB VII KESIMPULAN 56

    DAFTAR PUSTAKA 58

  • xi

    DAFTAR TABEL

    Tabel 4.1 Klasifikasi Relief menurut Widyatmanti, dkk (2016) 24

    Tabel 4.2 Klasifikasi Lipatan Menurut Leyshon dan Lisle (2004) 40

  • xii

    DAFTAR GAMBAR

    Gambar 1.1 Peta Lokasi Penelitian Daerah Rajo Dani dan Sekitarnya 3

    Gambar 2.1 Penampang Tektonofisiografi Pembentukan Cekungan Ombilin

    (Noeradi, dkk., 2005) 5

    Gambar 2.2 Stratigrafi Cekungan Ombilin berdasarkan Kompilasi Koesoemadinata

    dan Matasak (1981), Situmorang, et. al., (1991), Yarmanto dan

    Fletcher (1993) 7

    Gambar 2.3. Sebaran Pola Struktur Cekungan Ombilin (Situmorang et al.,1991) 12

    Gambar 3.1. Diagram Alir Penelitian 15

    Gambar 4.1. Pengamatan morfologi daerah penelitian dari Bukit Gading

    menghadap kearah baratlaut 24

    Gambar 4.2 Pengamatan morfologi daerah penelitian dari Bukit Tunggang

    menghadap kearah tenggara 25

    Gambar 4.3. Diagram roset arah aliran sungai DAS Sungai Selo 27

    Gambar 4.4. Diagram roset arah aliran sungai DAS Saruaso Timur dan DAS

    Pasilihan 27

    Gambar 4.5. (A) Longsoran di tepi Sungai Selo; (B) Longsoran pada lereng

    Bukit Gading; (C) Keterdapatan longsoran pada lereng Bukit Ponte ;

    (D)Longsoran pada tepian Sungai Selo pada sisi gerusan. 28

    Gambar 4.6. (A) Dataran antar perbukitan berupa area bekas persawahan Rajo

    Dani; (B) Dataran antar perbukitan Tunggang dan Perbukitan Ponte;

    (C) Dataran antar Bukit Ponte dan Bukit Gading; (D) Dataran antar

    perbukitan berupa area persawahan daerah Saruaso Timur 29

    Gambar 4.7. (A) Perbukitan – perbukitan tinggi berlereng curam - sangat curam

    terdenudasi pada perbukitan Ponte; (B) Perbukitan – perbukitan tinggi

    berlereng curam - sangat curam terdenudasi pada perbukitan

    Tunggang 30

    Gambar 4.8. (A) Kenampakan satuan geomorfik sungai berkelok berupa aliran utama

    Sungai Selo berstadia dewasa; (B) Kelokan Sungai Selo pada bagian

    Tenggara daerah penelitian; (C) Kelokan Sungai Selo pada bagian

    baratlaut daerah penelitian. 31

    Gambar 4.9. Singkapan Konglomerat di Bukit Tunggang pada LP 19, dengan

    imbrikasi berarah baratlaut, foto menghadap ke arah utara 32

    Gambar 4.10. Analisis petrografi berupa fragmen granit satuan Konglomerat Formasi

    Brani dari pemerconto LP 52 dengan K-Feldspar yang dominan 32

  • xiii

    Gambar 4.11. Singkapan yang menunjukan pola perulangan antara barupasir

    sangat kasar Formasi Brani dengan satuan batuserpih Formasi

    Sangkarewang sebagai indikasi hubungan menjemari 33

    Gambar 4.12. Singkapan Batuserpih berselingan dengan batupasir sedang di

    bagian belakang Bukit Tunggang pada LP 26, foto mengahadap

    ke arah barat daya 34

    Gambar 4.13. Jenis Pollen, (1) Polyadosporites sp., (2) Polypodaceaesporites

    Sp., (3) Polypodiaceoisporites ideneous, (4) Gramindites media,

    (5) Psiloshisosporis punctata pada pemerconto LP 10 35

    Gambar 4.14. Singkapan Satuan Batupasir, berada pada dinding gawir Desa

    Talago Gunung di LP 70, foto menghadap relatif ke arah utara. 36

    Gambar 4.15. Singkapan Satuan Batupasir Formasi Sawahtambang dengan

    Kenampakan trough cross bedding yang membawa material lebih kasar

    dengan arus lebih kuat pada LP 07 36

    Gambar 4.16. Singkapan Formasi Sawahtambang dengan hubungan

    ketidakselarasan berupa erosional terhadap Formasi Brani pada

    LP 53, foto menghadap relatif ke arah baratdaya 37

    Gambar 4.17. Analisis petrografi dari satuan batupasir Formasi Sawahtambang

    Pada pemerconto LP 57 berupa quartz arenite dengan komposisi kuarsa

    yang dominan 38

    Gambar 4.18. Jenis Pollen, (1) Gramindites media, (2) Laevigatosporites sp.,

    (3) Monoporopollenites sp., (4) Polypodiaceoisporites sp., (5) Pinus

    Type pada pemerconto di LP 42 38

    Gambar 4.19. Kolom Stratigrafi daerah penelitian 39

    Gambar 4.20. Analisa lipatan Talago Gunung menggunakan model stereografis

    pada zona 1 dengan arah hinge surface N 117o E / 88 40

    Gambar 4.21. Analisa lipatan Talago Gunung menggunakan model stereografis

    pada zona 2 dengan arah hinge surface N 103o E / 88 41

    Gambar 4.22. Analisis arah sumbu Antiklin Talago Gunung menggunakan 2

    penampang 41

    Gambar 4.23. Analisa lipatan Sinklin Selo menggunakan model stereografis pada

    zona 1 dengan nilai hinge surface N 328o E / 86. 42

    Gambar 4.24.

    Analisa lipatan Sinklin Selo menggunakan model stereografis pada

    zona 2 dengan nilai hinge surface N 328o E / 86. 42

    Gambar 4.25. Analisis arah sumbu Sinklin Selo menggunakan 2 penampang 43

  • xiv

    Gambar 4.26. Penamaan sesar berdasarkan arah tegasan mengadaptasi modeL

    Anderson menurut Groshong (2006) 43

    Gambar 4.27. (A) Bidang sesar dan zona hancuran Sesar Rajo Dani pada LP 01, (B)

    Offset morfologi Sesar Rajo Dani antara Bukit Tunggang dan Bukit

    Pagie, foto diambil dari Bukit Ponte menghadap ke utara 44

    Gambar 4.28. (A) Analisis stereografis Sesar Rajo Dani menggunakan Win-Tensor

    dengan hasil tegasan utama berarah N 011o E / 08 (B) Penamaan

    Sesar Rajo Dani menurut Groshong (2006) yaitu Left Lateral Fault

    (Sinestral) 44

    Gambar 4.29. Penarikan Sesar Rajo Dani didukung oleh offset morfologi dari

    diagram blok 3D dan analisis kekar pada LP 07 dan LP 29. 45

    Gambar 4.30. (A) Bidang sesar dan zona hancuran Sesar Bukit Tunggang pada LP

    01, (B) Offset morfologi Sesar Bukit Tunggang, Foto diambil dari’

    Bukit Gading menghadap ke arah baratlaut 45

    Gambar 4.31. (A) Analisis stereografis Sesar Bukit Tungang menggunakan Win-

    Tensor dengan hasil tegasan utama berarah N 41o E / 09, (B)

    Penamaan Sesar Bukit Tunggang menurut Groshong (2006) yaitu

    Right Lateral Fault (Dextral) 46

    Gambar 4.32. Offset Sesar Normal Bukit Ponte dengan indikasi berupa air terjun

    pada aliran anak Sungai Selo, foto daimbil menghadap ke arah barat. 46

    Gambar 4.33. (A) Analisis stereografis Sesar Bukit Ponte menggunakan Win-

    Tensor dengan hasil tegasan utama berarah N 300o E / 62, (B)

    Penamaan Sesar Bukit Ponte menurut Groshong (2006) yaitu

    Normal Fault. 47

    Gambar 6.1. Model Geologi Inisiasi Pembentukan Cekungan Ombilin pada

    Kala Eosen di daerah penelitian dalam skala regional 52

    Gambar 6.1. Model Geologi pengendapan Formasi Brani dan Formasi

    Sangkarewang (modifikasi Koesoemadinata dan Matasak, 1981) 53

    Gambar 6.3. Model geologi pengangkatan Formasi Brani dan Sangkarewang yang

    kemudian mengalami proses erosi yang intensif didaerah penelitian 54

    Gambar 6.4. Model geologi pengendapan Formasi Sawahtambang dengan

    lingkungan sistem sungai teranyam.di daerah penelitian 54

    Gambar 6.4. Model pembentukan struktur geologi pada Kala Miosen di daerah 55

    penelitian

    Gambar 6.5. Model geologi kondisi daerah penelitian saat ini. 55

  • xv

    DAFTAR LAMPIRAN

    Lampiran A-1 Tabulasi

    Lampiran A-2 Peta Lintasan dan Pengamatan

    Lampiran B-1 Peta Elevasi Morfologi

    Lampiran B-2 Peta Kemiringan Lereng

    Lampiran B-3 Peta Pola Pengaliran

    Lampiran B-4 Peta Geomorfologi

    Lampiran C Peta Geologi

    Lampiran D-1 Analisis Petrografi Fragmen Granit Satuan Konglomerat Formasi Brani

    Lampiran D-2 Analisis Petrografi Satuan Batupasir Formasi Sawahtambang

    Lampiran E-1 Analisis Polen Formasi Sangkarewang

    Lampiran E-2 Analisis Polen Formasi Sawahtambang

    Lampiran F-1 Penampang Stratigrafi Terukur 01

    Lampiran F-2 Penampang Stratigrafi Terukur 02

    Lampiran G Analisis Stratigrafi Pengendapan Formasi Brani dan Sangkarewang

    Lampiran H Model pengendapan Formasi Brani dan Sangkarewang

  • 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    Penelitian Tugas Akhir berupa pemetaan geologi beserta studi khusus yang

    dikaji. Dimulai dengan mempelajari data sekunder dari peneliti terdahulu ditambah

    dengan pengambilan data primer di lapangan yang kemudian diolah dan dianalisis.

    Hasil dari pengolahan dan analisis data yang kemudian menghasilkan interpretasi

    geologi akan ditampilkan sebagai lapoan akhir dan dipresentasikan.

    1.1 Latar Belakang

    Pulau Sumatera sebagai hasil dari penunjaman Lempeng Indo-Australia di

    bawah Lempeng Eurasia dengan tipe penunjaman oblique memiliki tatanan tektonik

    yang kompleks. Faktor inilah yang memberikan bentuk kondisi geologi yang bervariasi

    di Pulau Sumatera, meliputi kondisi geomorfologi, stratigrafi, dan struktur geologi.

    Kemudian dalam perkembangan tektonik Pulau Sumatera memiliki implikasi terhadap

    pembentukan cekungan-cekungan yang ada di Pulau Sumatera, salah satunya adalah

    Cekungan Ombilin yang merupakan lokasi dilakukannya penelitian.

    Secara regional daerah Rajo Dani dan sekitarnya termasuk kedalam Cekungan

    Ombilin yang merupakan intramontain basin atau cekungan yang berada diantara

    jajaran pegunungan di Pulau Sumatera. Akibat dari posisinya, Cekungan Ombilin juga

    memiliki kenampakan morfologi permukaan yang menarik dengan pelamparan

    pegunugan dan perbukitan. Cekungan Ombilin memiliki karakteristik geologi yang

    beragam meliputi batuan-batuan tua berumur Pra-Tersier yang menjadi tepian dan

    basement dari Cekungan Ombilin kemudian mengalami gaya struktur yang kompleks

    serta pola endapan Tersier menurut Koesoemadinata dan Matasak (1981) yang dapat

    dijadikan model untuk mengetahui dan memahami lingkungan pengendapan yang

    terjadi di Pulau Sumatra selama Tersier Awal.

    Satuan konglomerat Formasi Brani dan satuan batuserpih Formasi

    Sangkarewang memiliki karakteristik yang khas serta memiliki pola hubungan

    menjemari antara keduanya. Karakteristik yang khas, hubungan dan pola pengendapan

    akan memberikan gambaran mengenai proses pengendapan berlangsung serta

    lingkungan terjadinya pengendapan. Indikator tersebut yang melatar belakangi peneliti

    dalam melakukan studi khusus sehingga dapat dibangun analisis model lingkungan

    pengendapan dari Formasi Brani dan Formasi Sangkarewang berdasarkan analisis

    litostratigrafi di daerah penelitian.

    1.2 Rumusan Masalah

    Permasalahan dalam penelitian ini, yaitu pada kondisi geologi yang ada pada

    Daerah Rajo Dani dan Sekitarnya. Digunakan skala 1:10.000 untuk mendapatkan data

    geologi yang lebih mendetail. Berikut permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian

    ini, yaitu:

  • 2

    (1) Apakah satuan geomorfik dan bagaimana proses geomorfologi yang terjadi di

    daerah penelitian ?

    (2) Apakah unit stratigrafi di daerah penelitian dan bagaimana proses sedimentasi yang

    membentuknya ?

    (3) Apakah jenis struktur geologi dan bagaimana proses deformasi tektonik yang

    berkembang pada daerah penelitian ?

    (4) Bagaimana proses dan apakah lingkungan pengendapan Formasi Brani dan

    Sangkarewang di daerah penelitian ?

    (5) Bagaimana rangkaian sejarah geologi daerah penelitian ?

    1.3 Batasan Masalah

    Batasan Masalah dari penelitian ini mengacu kepada permasalahan yang akan

    dibahas, yaitu:

    (1) Geomorfologi, terdiri atas pembagian bentuk lahan berdasarkan aspek morfologi

    yang meliputi morfografi dan morfometri, aspek morfogenesa yang meliputi

    morfogenesa aktif, morfogenesa pasif dan morfodinamik, sehingga dapat diketahui

    kondisi geomorfologi daerah penelitian.

    (2) Stratigrafi, terdiri atas hubungan antar satuan batuan yang meliputi urut-urutan

    pengendapan, karakteristik fisik batuan secara megaskopis dan mikroskopis, umur

    batuan, dan lingkungan pengendapan dari setiap satuan batuan.

    (3) Struktur geologi, terdiri atas pemahaman aspek kinematika dan dinamika dari

    struktur geologi, yang meliputi pendeskripsian struktur geologi, penentuan gaya

    tektonik yang bekerja dan penentuan umur relatif pembentukan struktur geologi

    pada daerah penelitian.

    (4) Analisis pengendapan Formasi Brani dan Formasi Sangkarewang yang diangkat

    sebagai studi khusus, meliputi karakteristik batuan, pola sebaran dan hubungan

    antar batuan melalui analisis litostratigrafi, dan model geologi.

    (5) Sejarah geologi, meliputi pengumpulan data lapangan berupa data geomorfologi,

    stratigrafi, dan struktur geologi. Ketiga data tersebut dijadikan dasar dalam

    menjelaskan skema pembentukan daerah penelitian.

    1.4 Maksud dan Tujuan

    Maksud dari penelitian ini adalah untuk melakukan pemetaan geologi pada

    daerah yang telah ditentukan sebelumnya. Berikut tujuan dari dilakukannya penelitian

    ini, yaitu:

    (1) Untuk mengidentifikasikan satuan geomorfik dan proses geomorfik yang terjadi di

    daerah penelitian.

    (2) Untuk mengidentifikasikan unit stratigrafi dan proses sedimentologi di daerah

    penelitian

    (3) Untuk mengidentifikasikan struktur geologi yang berkembang di daerah penelitian.

    (4) Untuk mengidentifikasikan proses dan lingkungan pengendapan Formasi Brani dan

    Sangkarewang yang dibangun dalam bentuk model geologi.

    (5) Untuk mengidentifikasikan rangkaian sejarah geologi daerah penelitian

  • 3

    1.5 Lokasi dan Kesampaian Daerah

    Lokasi daerah penelitian secara administratif berada pada daerah Rajo Dani dan

    sekitarnya, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat meliputi Desa Rajo Dani, Desa

    Sungai Ameh, dan Desa Telago Gunuan. Secara geografis daerah penelitian terletak

    pada 00 29’ 34” LS – 0

    0 32’ 19” LS dan 100

    0 37’ 23” BT - 100

    0 40’ 08” BT. Luas daerah

    penelitian 25 km2 (5 x 5 km) dan termasuk kedalam peta geologi lembar Solok

    (Kastowo dan Silitonga, 1995). Daerah penelitian terletak sekitar 15 km ke arah utara

    dari pusat kota Sawahalunto dan 10 km kearah selatan dari kota Batusangkar (Gambar

    1.1). Daerah penelitian dapat dicapai dengan transportasi darat sekitar 45 menit dari

    pusat kota Sawahlunto dan sekitar 30 menit dari kota Batusangkar melalui jalan utama.

    Sarana transportasi untuk mencapai daerah penelitian cukup memadai, berupa jalan

    aspal, jalan setapak yang menghubungkan desa - desa, jalan tanah, dan jalan dengan

    berbatu.

    Gambar 1.1. Peta Lokasi Penelitian Daerah Rajo Dani dan Sekitarnya

  • 58

    DAFTAR PUSTAKA

    Anggayana, Komang., Widayat, H.Agus., dan Widodo, Sri. (2014). Depositional

    Environtment of the Sangkarewang Oil Shale, Ombilin Basin, Indonesia.

    J.Eng.Technol. Sci.,Vol.46, No.3. p 420-435.

    Baas, J.H., vanKesteren, W., dan Postma, G., 2004, Deposits of Depletive high-density

    turbidity currents : a Flume analogue of bed geometry, structure and texture,

    International association of sedimentologist, 51, pp 1053 – 1088.

    Bachri, Syaiful. ((2001). Pengukuran Stratigrafi Formasi Brani di Padangganting, Kabupaten

    Tanah Datar, Sumatera Barat. Departemen Energi dan Sumberdaya Mineral. Bandung.

    Buffington, J.M., Montgomery, D.R., 2013, Geomorphic Classification of Rivers.In: Shroder,

    J. (Editor in Chief), Wohl, E. (Ed), Trestise Geomorphology. Academic Press, San

    Diego, CA, v.9 Fluvial Geomorphology, p.730 – 767.

    Evans, I.S., 2011, Geomorphometry Landform Mapping: What is a Landform?: Journal of

    Geomorphology, v.137, p.94 – 106, doi:10.1016/j.geomorph.2010.09.029.

    Guoan, T., Strobl, J., Jianya, G., Mudan, Z., Zhenjiang, C., 2001, Evaluation on The

    Accuracy of Digital Elevation Models: Journal of Geographical Sciences, v.11, no.2.

    Groshong, J.R.H., 2006, 3-D Structural Geology Second Edition: Netherland, p.191.

    Harding, T.P., 1974, Petroleum Trap Associated with Wrench Fault. Bulletin Am. Assn.

    Petroleum Geology 58, 1290-1304pp.

    Hastuti, Sulistya, Sukandarrumidi, dan Subagyo Pramumijoyo, 2001, Kendali Tektonik

    Terhadap Perkembangan Cekungan Ekonomi Tersier Ombilin, Sumatera Barat,

    Teknosains, 14(1).

    Higgins, C.G., 1962, Reconstruction of Flexure Fold by Concentric Arc Method. AAPG

    Bulletin, 46, pp. 1737-1739.

    Hugget, R.J., 2007, Fundamentals of Geomorphology Second Edition: Taylor and Francis e-

    library, p. 1 – 15.

    Kastowo D., dan Silitonga P.H., 1975, Geological Map of the Solok Quadrangle, Sumatra,

    Direktorat Geologi Bandung.

    Kastowo dan Silitonga, P.H., 1995, Peta Geologi Lembar Solok, Sumatera: Direktorat

    Geologi, Bandung, Edisi 2.

    Koesoemadinata, R.P., dan Matasak, Th., 1981, Stratigraphy and Sedimentation Ombilin

    Basin Central Sumatera (West Sumatra Province). Proceeding IPA 10th

    Annual

    Convention.

  • 59

    Koning, T., 1985, Petroleum Geology of The Ombilin Intermontane Basin, West Sumatra,

    Proceedings IPA Annual Convention 14th

    , pp 117 – 137.

    Lyshon, P. R. dan Lisle, R. J., 2004, Stereographic Projection Techniques for Geologist and

    Civil Engineers 2nd Edition, United States of America by Cambridge Universuty, New

    York

    Mulyana, B., 2005, Tektonostratigrafi Cekungan Ombilin Sumatera Barat. Bulletin of Science

    Contribution, Volume 3 : pp 92 – 102.

    Mulyana, Budi dan Gani, Reza, M.G. (2015). Litostratigrafi Cekungan Ombilin dalam

    Kerangka Tectono-Sedimentation Rift Basin. Bulletin of Scienctific Contribution,

    volume 13, No.2. p 93-99.

    Nichols, G., 2009, Sedimentology and Stratigraphy, 2nd edition: Willey Blackwell, Ithaca,

    New York, pp 1 - 398.

    Noeradi, D., Djuhaeni, Simanjuntak, B., 2005, Rift Play in Ombilin Basin Outcrop, West

    Sumatra. Proceeding IPA 30th

    Annual Convention and Exhibition, pp 39 – 51.

    Pettijon, F.J., 1987, Sedimentary Rocks, Harper and Row Publisher Inc., New York

    Pike, R.J., Evans, I.S., Hengl, T., 2009, Chapter 1 Geomorhometry: A Brief Guide,

    Development in Soil Sciences, v.33, p.3 – 30, doi: 10.1016/S0166-2481(08)00001-9.

    Pulunggono, A., and Cameron, N.R., 1984. Sumatran Microplates, Their Characteristic and

    Their Role in The Evolution of The Central and South Sumatera Basin. Proceeding IPA

    13th

    Annual Convention, pp 121 – 143.

    Ruiz, J.M.G., 2015, Why Geomorphology is a Global Sciences: Journal of Cuadernos de

    Investigation Geografica, v.41, p.87 – 105, doi: 10.18172/cig.2652.

    Saxena, R.K., 1987, Palynology of the Siwalik Sediments of Kala Amb-Nahan Area in

    Sirmaur District, Himachal Pradesh. The Palaeobotanist 35(2): pp. 187–195.

    Schmidt, J. dan Andrew, R., 2005, Multi-scale Landform Characterization, Journal of Royal

    Geographic Society, v.37, issue 3, p.341 – 350, doi: 10.1111/j.1475-

    4762.2005.00638.x.

    Scholle, P.A. dan Spearing, D., 1982, Sandstone Depositional Environment, The American

    Association of Petroleum Geologist, Tulsa, Oklahoma, U.S.A.

    Situmorang, B., Yulihanto, B., Guntur, A., Himawan, R., Jacob, T.G., 1991, Structural

    Development of the Ombilin Basin West Sumatra. Proceeding IPA 20th

    Annual

    Convention, pp 1 – 15.

    Twidale, C.R., 2004, River Patterns and Their Meaning: Journal of Earth Science Reviews,

    v.67, issues 3 – 4, p. 159 – 218, doi:10.1016/j.earscirev.2004.03.001.

  • 60

    Wheaton, J.M., Fryirs, K., Brierley, G., Bangen, S.G., Bouwes, N., dan O’Brien., G., 2015,

    Geomorphic Mapping and Taxonomy of Fluvial Landforms: Journal of

    Geomorphology, v.248, p.273 – 295, doi:

    dx.doi.org/10.1016/j.geomorph.2015.07.010.

    Widayat, A.H., Anggayana, K., Khoiri, I., 2015, Precipitation of Calcite During The

    Deposition of Paleogene Sangkarewang Oil Shale, Ombilin Basin, West Sumatra,

    Indonesia: Indonesian Journal on Geoscience, v.3, no.3, p.185 – 197, e-ISSN 2355-

    9306.

    Widyatmanti, W., Wicaksono, I., Syam, P.D.R., 2016, Identification of Topographic

    Elements Composition Based on Landform Boundaries From Radar Interferometry

    Segmentation (Prelimenary Study on Digital Landform Mapping). IOP Publishing 8th

    IGRSM International Conference and Exhibition on Remote Sensing & GIS (IGRMS

    2016), v.37, doi: 10.1088/1755-1315/37/1/012008.

    Williams, H., Turner, F.J., dan Gilbert, C.M., 1954, Petrography, An Introduction to the

    Study of Rock in Thin Sections, W.H. Freeman and Company, New York

    Yarmanto dan Fletcher, G., 1993, Field Trip Guide Book. Proceedings IPA, Post Convention

    Field Trip, Ombilin Basin, West Sumatra.

    Yeni, Y.F., 2011. Perkembangan sedimentasi Formasi Brani, Formasi Sawahlunto dan

    Formasi Ombilin ditinjau dariprovenance dan komposisi batupasir Cekungan Ombilin.

    Proceeding JCM Makassar. The 36th

    HAGI and 40th

    IAGI Annual Convention and

    Exhebition.

    Zonneveld, J.P., Zaim, Y., Rizal, Y., Ciochon, R.I., Bettis, E.A., Aswan, Gunneii, G.F., 2011,

    Ichnological Constrains on The Depositional Environment of The Sawahlunto

    Formation, Kandi, Northwest Ombilin Basin, West Sumatra, Indonesia: Journal of

    Asian Earth Sciences, v.45, p.106 – 113, doi:10.1016/j.jseaes.2011.06.017.