skripsi edit.doc2003
TRANSCRIPT
5/9/2018 Skripsi Edit.doc2003 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-editdoc2003-559bf8dd001bf 1/40
GAMBARAN MUTU PELAYANAN PASIEN PADA
BAGIAN RADIOLOGI RUMAH SAKIT
DR. WAHIDIN SUDIROHUSODO
MAKASSAR
Z A K I A H
07.61.173
Skripsi ini diajukan sebagai salah satu
syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat
JURUSAN ADMINISTRASI KEBIJAKAN KESEHATAN
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS VETERAN INDONESIA
MAKASSAR
2009
1
5/9/2018 Skripsi Edit.doc2003 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-editdoc2003-559bf8dd001bf 2/40
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kesehatan dipandang sebagai sumber daya yang memberikan kemampuan
pada individu, kelompok, dan masyarakat untuk meningkatkan kemampuan
mengelola bahkan merubah pola hidup, kebiasaan dan lingkungan. Hal ini sesuai
dengan arah pembangunan kesehatan kita yang meninggalkan paradigma lama
menuju paradigma sehat, dalam rangka menuju Indonesia Sehat 2010 (Ahmad
Djojosugitjo, 2001).
Terwujudnya keadaan sehat merupakan kehendak semua pihak. Tidak
hanya individu atau keluarga, akan tetapi juga oleh kelompok dan bahkan oleh
seluruh anggota masyarakat. Adapun yang dimaksudkan dengan sehat adalah
keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan setiap orang
hidup produktif secara sosial dan ekonomis (U.U No 23 tahun 1992).
Tujuan pelayanan kesehatan adalah tercapainya derajat kesehatan
masyarakat yang memuaskan harapan dan kebutuhan derajat masyarakat
(consumer satisfaction), melalui pelayanan yang efektif oleh pemberi pelayanan
yang memuaskan harapan dan kebutuhan pemberi pelayanan (provider
satisfaction), pada institusi pelayanan yang diselenggarakan secara efisien
(institutional satisfaction). Interaksi ketiga pilar utama pelayanan kesehatan yang
serasi, selaras dan seimbang, merupakan paduan dari kepuasan tiga pihak, dan ini
2
5/9/2018 Skripsi Edit.doc2003 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-editdoc2003-559bf8dd001bf 3/40
merupakan pelayanan kesehatan yang memuaskan (satisfactory healty care)
(Ahmad Djojosugitjo, 2001).
Dalam meningkatkan mutu pelayanan kesehatan di rumah sakit
Departemen Kesehatan RI telah mengeluarkan kebijakan yang menjadi pedoman
bagi penyelenggaraan pembangunan kesehatan yang dilaksanakan oleh pemerintah
maupun swasta. Sistem informasi rumah sakit merupakan salah satu komponen
yang penting dalam mewujudkan upaya peningkatan mutu tersebut. Sistem
informasi rumah sakit secara umum bertujuan untuk mengintegrasikan sistem
informasi dari berbagai subsistem dan mengolah informasi yang diperlukan
sebagai pengambilan keputusan.
Upaya peningkatan mutu pelayanan kesehatan adalah langkah terpenting
untuk meningkatkan daya saing usaha Indonesia di sektor kesehatan. Hal ini tidak
ringan karena peningkatan mutu tersebut bukan hanya untuk rumah sakit saja
tetapi berlaku untuk semua tingkatan pelayanan kesehatan mulai dari Puskesmas
Pembantu dan Puskesmas, baik di fasilitas pemerintahan maupun swasta (Ahmad
Djojosugitjo, 2001).
Perkembangan terakhir menunjukkan bahwa masyarakat pengguna
pelayanan kesehatan pemerintah dan swasta semakin menuntut pelayanan yang
bermutu. Tak dapat dipungkiri bahwa kini pasien semakin kritis terhadap
pelayanan kesehatan dan menuntut keamanannya (Sulastomo, 2005).
Berbagai fakta menunjukkan adanya masalah serius dalam mutu pelayanan
kesehatan di Indonesia. Hal ini disebabkan karena belum adanya sistem
3
5/9/2018 Skripsi Edit.doc2003 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-editdoc2003-559bf8dd001bf 4/40
pengendali mutu yang terbaik yang dapat diterapkan. Pemahaman secara lebih
mendalam tentang good governance merupakan salah satu upaya terhadap
perwujudan pelayanan kesehatan yang lebih bermutu (Laksono, 2005).
Upaya peningkatan mutu adalah aksioma yang lemah capaian individunya,
pada umumnya mencerminkan kegagalan sistem atau ketidakmampuan dari suatu
organisasi memandang dan mengimprovisasikan sistem jaminan mutu. Gagasan
peningkatan kualitas mutu merupakan tantangan di dalam suatu organisasi
pelayanan kesehatan (Sulastomo, 2006).
Rumah sakit merupakan suatu tempat untuk melakukan upaya
meningkatkan kesehatan, mencegah dan menyembuhkan penyakit, serta
memulihkan kesehatan. Masyarakat telah menganggap bahwa rumah sakit adalah
harapan terakhir bagi orang yang sedang sakit. Bahkan ada sebagian masyarakat
yang berperilaku untuk cepat-cepat berobat ke rumah sakit, jika mereka menderita
suatu penyakit tertentu. Agar dicapai tingkat pelayanan kesehatan yang
berkualitas, rumah sakit mengupayakan itu dengan meningkatkan berbagai
fasilitas pelayanan (Sudarwanto, 1995).
Peningkatan mutu sebagai salah satu upaya merupakan tujuan fundamental
dari pelayanan kesehatan, yakni melindungi pasien, tenaga kesehatan, dan
organisasi tersebut. Hal ini merupakan suatu proses dengan output yang baru akan
dapat terlihat pada program jangka menengah ataupun program jangka panjang
(Sulastomo, 2006).
4
5/9/2018 Skripsi Edit.doc2003 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-editdoc2003-559bf8dd001bf 5/40
Pelayanan kesehatan di rumah sakit merupakan bentuk pelayanan yang
diberikan kepada klien oleh suatu tim multi disiplin. Pelayanan kesehatan pada
masa kini sudah merupakan industri jasa kesehatan utama dimana setiap rumah
sakit bertanggungjawab terhadap penerima jasa pelayanan kesehatan. Keberadaan
dan kualitas pelayanan kesehatan yang diberikan ditentukan oleh nilai-nilai dan
harapan dari penerima jasa pelayanan tersebut. Disamping itu, penekanan
pelayanan kepada kualitas yang tinggi tersebut harus dapat dicapai dengan biaya
yang dapat dipertanggungjawabkan (Ely Nurachma, 2007).
Radiologi adalah ilmu kedokteran untuk melihat bagian dalam tubuh
manusia menggunakan pancaran atau radiasi gelombang, baik gelombang
elektromagnetik maupun gelombang mekanik . Pada awalnya frekuensi yang
dipakai berbentuk sinar-x ( x-ray) namun kemajuan teknologi modern memakai
pemindaian ( scanning ) gelombang sangat tinggi (ultrasonic) seperti
ultrasonography (USG) dan juga MRI (magnetic resonance imaging ). Radiologi
adalah cabang khusus atau obat-obatan yang berkaitan dengan penelitian dan
penerapan teknologi imaging seperti x-ray dan radiasi ke diagnosing dan merawat
penyakit.
Radiologists langsung array imaging teknologi (seperti ultrasound,
computed Tomography (CT) Computed Tomography aksial, obat nuklir, Emisi
Positron Tomography (PET) dan magnetis resonansi imaging (MRI)) untuk
mendiagnosa atau mengobati penyakit. Interventional radiology adalah kinerja
(biasanya minimal invasi) prosedur medis dengan bimbingan teknologi imaging.
5
5/9/2018 Skripsi Edit.doc2003 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-editdoc2003-559bf8dd001bf 6/40
Akuisisi medis imaging biasanya dilakukan oleh radiographer atau radiologic
teknologis.
Di luar bidang medis, radiology juga meliputi pemeriksaan dari struktur
batin obyek menggunakan sinar X atau radiasi lainnya. Radiology awalnya adalah
aspek kedokteran yang berhubungan dengan penggunaan electromagnetic energy
emitted oleh X-ray komputer atau perangkat lainnya seperti radiasi untuk tujuan
mendapat informasi visual sebagai bagian dari imaging medis. Radiologi yang
melibatkan penggunaan x-ray disebut ilmu sinar X. Modern hari Radiological
imaging tidak lagi terbatas pada penggunaan foto sinar-x, dan sekarang termasuk
teknologi intensif imaging dengan gelombang suara frekuensi tinggi, medan
magnet, dan radioaktivitas.[1] Wilhelm Conrad Röntgen (ejaan Inggris Roentgen)
menemukan x-radiasi pada tanggal 8 November 1895 di Institut Fisik Universitas
Würzburg. [2] Dia dinamakan radiasi dia telah menemukan "X-radiasi". Istilah ini
masih digunakan hari ini di wilayah Anglo-Amerika. Karyanya pertama kali
diterbitkan dalam rapat protokol yang Würzburg Fisik-Kedokteran Masyarakat
dalam volume 1895; artikel telah disampaikan oleh WC Röntgen pada tanggal 28
Desember 1895. Rontgen diterima pertama Nobel untuk Fisika untuk penemuan
Sinar X di 1901.
Profesi kedokteran dituntut untuk dapat memberikan pelayanan kesehatan
yang terbaik, apalagi kini cakupan ilmu telah berkembang luas. Ilmu kedokteran
gigi dan psikologi, walaupun sering dipisahkan dari kedokteran umum, tetap
menjadi bagian satu kesatuan ilmu kedokteran. Seorang dokter dapat memiliki
6
5/9/2018 Skripsi Edit.doc2003 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-editdoc2003-559bf8dd001bf 7/40
kemampuan spesialisasi (sudah menjalani pendidikan lanjut pasca sarjana) dan
subspesialisasi yang disebut sebagai dokter spesialis. Penentuan spesialiasi dan
gelarnya beragam di tiap negara.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis tertarik untuk meneliti
“Bagaimana gambaran mutu pelayanan bagi kunjungan pasien pada bagian
radiologi ditinjau dari aspek empati petugas, ketanggapan petugas, kehandalan
petugas, dan ketersediaan/kelengkapan fasilitas di RS. Dr. Wahidin
Sudirohusodo ?”
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Diketahuinya gambaran mutu pelayanan pada kunjungan pasien bagian
radiologi di RS Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar.
2. Tujuan Khusus
a. Diketahui gambaran mutu pelayanan kesehatan pasien pada bagian radiologi
RS Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar dari aspek Petugas Rumah Sakit.
b. Diketahui gambaran mutu pelayanan kesehatan pasien pada bagian radiologi
RS Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar dari aspek Prosedur Pelayanan.
7
5/9/2018 Skripsi Edit.doc2003 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-editdoc2003-559bf8dd001bf 8/40
c. Diketahui gambaran mutu pelayanan kesehatan pasien pada bagian
radiologi di RS Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar dari aspek
ketersediaan/kelengkapan.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Ilmiah
Menambah bahan referensi ilmiah pengetahuan kesehatan terhadap mutu
pelayanan pasien pada bagian radiologi Rumah Sakit Dr. Wahidin
Sudirohusodo Makassar.
2. Manfaat Bagi Masyarakat
Memberikan masukan/informasi baru bagi masyarakat tentang bagaimana
mutu pelayanan pasien pada bagian radiologi Rumah Sakit Dr. Wahidin
Sudirohusodo.
3. Manfaat Bagi Pemerintah
Memberi masukan bagi pemerintah dalam peningkatan mutu pelayanan pasien
pada bagian radiologi Rumah Sakit Dr. Wahidin Sudirohusodo
8
5/9/2018 Skripsi Edit.doc2003 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-editdoc2003-559bf8dd001bf 9/40
BAB II
GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
A. Letak dan Kondisi Geografis RS. Dr. Wahidin Sudirohusodo
RS. Dr. Wahidin Sudirohusodo terletak di Kecamatan Tamalanrea (d/h
Kecamatan Biringkanaya), batas wilayah kerja Rumah Sakit Umum Dr. Wahidin
Sudirohusodo adalah sebagai berikut:
1. Bagian Utara : Kampus Univeristas Hasanuddin
Fakultas Ilmu Budaya dan Ilmu Sosial.
2. Bagian Selatan : Gedung Resque Universitas Hasanuddin
3. Bagian Timur : Koperasi Mahasiswa Universitas
Hasanuddin
4. Bagian Barat : Kantor PKP Universitas Hasanuddin
Letak geografis Rumah sakit DR. Wahidin Sudirohusodo Makassar terlihat
seperti pada gambar citra satelit berikut:
9
5/9/2018 Skripsi Edit.doc2003 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-editdoc2003-559bf8dd001bf 10/40
Gambar Denah RS. DR. Wahidin Sudirohusodo Makassar
Pada tahun 1974 didirikan Rumah Sakit dengan meminjam 2 ( dua )
bangsal Rumah Sakit Jiwa yang telah berdiri sejak tahun 1942 sebagai bangsal
bedah dan penyakit dalam yang merupakan cikal bakal berdirinya Rumah Sakit
Umum ( RSU ) Dadi.
Pada Tahun 1957 RSU Dadi yang berlokasi di jalan lanto Dg. Pasewang
No. 43 Makassar sebagai Rumah Sakit Pemda Tingkat I Sulawesi Selatan dan
pada tahun 1993 menjadi Rumah Sakit dengan klasifikasi B. pengembangan RSU
di pindahkan ke Jl. Perintis Kemerdekaan Km. 11Makassar, berdekatan dengan
Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin.
Pada Tahun 1994 RSU Dadi berubah menjadi Rumah Sakit vertikal milik
Depertemen Kesehatan dengan nama Rumah Sakit Umum Pusat ( RSUP ) Dr.
Wahidin Sudirohusodo berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan R.I.
No.540 / SK / VI / 1994 sebagai Rumah Sakit kelas A dan sebagai Rumah Sakit
Pendidikan serta sebagai Rumah Sakit Rujukan Tertinggi di Kawasan Timur
Indonesia.
Pada tanggal 10 Desember 1995 RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo
ditetapkan manjadi Rumah Sakit Unit Swadana dan pada Tahun 1998 dikeluarkan
Undang – Undang No. 30 tahun 1997 berubah menjadi unit pengguna Pendapatan
Negara Bukan Pajak ( PNBP ).
10
5/9/2018 Skripsi Edit.doc2003 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-editdoc2003-559bf8dd001bf 11/40
Dengan terbitnya Peraturan Pemerintah R.I. No. 125 tahun 2000, RSUP
Dr. Wahidin Sudirohusodo beralih status kelembagaan menjadi Perusahaan
jawatan ( Perjan ).
Rumah Sakit Dadi Makassar pada bulan September 2002 telah berubah nama
sesuai dengan PERDA No.7 Tahun 2002 tentang Pembentukan Organisasi dan
Tata Kerja Badan Pengelola Rumah Sakit Dadi Propinsi Sulawesi Selatan.
1. Dewan Pengawas
2. Direktur Utama, terdiri dari :
a. Dir. Administrasi dan Keuangan.
b. Dir. Pelayanan dan Pendidikan
c. Dir. Sarana dan SDM
d. Dir. Perencanaan Pengembangan Dan Farmasi
B. Visi dan Misi RS. Dr. Wahidin Sudirohusodo
Visi
Menjadi Rumah Sakit bertaraf Internasional pada tahun 2015
Misi
1. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan paripurna, berkualitas dan
terjangkau.
2. Menyelenggarakan pendidikan dan penelitian yang berkualitas.
3. Menyelenggarakan usaha lain yang menunjang kegiatan pelayanan dan
pendidikan.
11
5/9/2018 Skripsi Edit.doc2003 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-editdoc2003-559bf8dd001bf 12/40
Penyakit-penyakit yg sering ada di radiologi :
1. TBC foto toraks pa & lateral
2. Akut abdomen foto polos abdomen 3 posisi : supine, lld
3. Nyeri epigastrium usg, oesophagus/md
4. Batu traktus urinarius usg ginjal, ureter & vesica urinaria, foto polos
abdomen & intravenous pielografi
5. Osteoarthritis foto genu, articulatio decubiti
6. Patah tulang foto tulang 2 posisi (anteroposterior & lateral)
7. Trauma kepala CT SCAN, MRI
8. Ca. Mammae foto mammografi, toraks, USG, bone survey
9. Ca. Cerviks IVP, toraks, radioterapi
10. Ca. Rekti colon inloop, toraks, CT SCAN, MRI, USG
C. Ketenagakerjaan dan Struktur Organisasi RS. Dr. Wahidin Sudirohusodo
Ketenagakerjaan dan Struktur Organisasi pada bagian Radiologi RS. Dr. Wahidin
Sudirohusodo adalah sebagai berikut (skema terlampir):
1) Direktur Pelayanan Medik dan Perawatan : Dr. Abdul Kadir, Ph.D. Sp.THT
(K), MARS
12
5/9/2018 Skripsi Edit.doc2003 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-editdoc2003-559bf8dd001bf 13/40
2) Kepala SMF Radiologi : Prof. DR.Dr. Bachtiar Murtala, Sp. Rad
3) Kepala Instalasi Radiodiagnostik : Dr. Nurlaily Idris, Sp. Rad
4) Koordinator Pelayanan : Dr. Luthfy Attamimi, Sp. Rad
5) Kepala Ruangan : Drs. Patar Sihotang
6) Bagian Loket : Nahlang, Amd
7) Kolektor : Halifah Djiwang
8) MRI : Wahidin A.S, AMR
9) USG : Martina B
10) Eko Atmojo, AMR
11) Mammografi : St. Rumaisah R, AMR
12) CT SCAN : Purwanto, AMR
13) Pelayanan UGD : Yulianti TN, AMR
14) Radiologi Interventional : Aris Haryanto, AMR
15) Logistik : Ridwan.
13
5/9/2018 Skripsi Edit.doc2003 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-editdoc2003-559bf8dd001bf 14/40
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
D. Tinjauan Umum Tentang Mutu Pelayanan Kesehatan
Kualitas pelayanan adalah salah satu unsur penting dalam organisasi jasa.
Hal ini disebabkan oleh kualitas pelayanan merupakan salah satu alat yang
digunakan untuk mengukur kinerja organisasi jasa (Hope dan Muhlemann,
1997). Oleh karena itu, kualitas pelayanan harus mendapat perhatian yang serius
dari manajemen organisasi jasa. Untuk menetapkan kualitas pelayanan yang
ingin dicapai oleh sebuah organisasi jasa, terlebih dahulu organisasi tersebut
harus mempunyai tujuan yang jelas Berbagai definisi diberikan para ahli
terhadap kualitas pelayanan. Parasuraman at. al (1988) mengartikan kualitas
sebagai suatu bentuk sikap, berhubungan namun tidak sama dengan kepuasan,
yang merupakan hasil dari perbandingan antara harapan dengan kinerja aktual.
Namun kualitas pelayanan dan kepuasan dibentuk dari hal yang berbeda.
Selanjutnya disebutkan bahwa pengertian yang paling umum dari perbedaan
kualitas pelayanan dan kepuasan adalah bahwa kualitas pelayanan merupakan
satu bentuk sikap, penilaian dilakukan dalam waktu lama, sementara kepuasan
14
5/9/2018 Skripsi Edit.doc2003 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-editdoc2003-559bf8dd001bf 15/40
merupakan ukuran dari transaksi yang spesifik. Perbedaan antara kualitas
pelayanan dan kepuasan mengarah pada cara diskonfirmasi yang
dioperasionalkan. Dalam mengukur kualitas pelayanan yang dibandingkan
adalah apa yang seharusnya didapatkan, sementara dalam mengukur kepuasan
yang diperbandingkan adalah apa yang pelanggan mungkin dapatkan
(Parasuraman, at al., 1998). Menurut Ovreveit (dalam Ester Saranga, 2000)
kualitas dalam jasa kesehatan terdiri dari kualitas konsumen (yang berkaitan
dengan apakah pelayanan yang diberikan sesuai dengan yang dikehendaki
pasien), kualitas professional (yang berkaitan apakah pelayanan yang diberikan
memenuhi kebutuhan pasien sesuai dengan yng didiagnosa oleh para
professional), dan kualitas manajemen (yang berkaitan dengan apakah jasa yang
diberikan dilakukan tanpa pemborosan dan kesalahan, pada harga yang
terjangkau, dan memenuhi peraturan-peratuan resmi dan peraturan lainnya).
Dari berbagai pendapat tentang kualitas pelayanan di atas, dapat
disimpulkan bahwa definisi kualitas pelayanan secara umum adalah bahwa
kualitas harus memenuhi harapan-harapan pelanggan dan memuaskan kebutuhan
mereka. Namun demikian meskipun definisi ini berorientasi pada konsumen,
tidak berarti bahwa dalam menentukan kualitas pelayanan penyedia jasa harus
menuruti semua keinginan konsumen. Dengan kata lain, dalam menetapkan
kualitas pelayanan, perusahaan harus mempertimbangkan selain untuk memenuhi
harapan-harapan pelanggan, juga tersedianya sumberdaya dalam perusahaan.
15
5/9/2018 Skripsi Edit.doc2003 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-editdoc2003-559bf8dd001bf 16/40
Banyak penelitian yang telah dilakukan oleh para ahli dalam upaya untuk
menemukan definisis penilaian kualitas. Parasuraman, (1985;1988)
mendefinisikan penilaian kualitas pelayanan sebagai pertimbangan global atau
sikap yang berhunbungan dengan keunggulan ( superiority) dari suatu pelayanan
(jasa). Dengan kata lain, penilaian kualitas pelayanan adalah sama dengan sikap
individu secara umum terhadap kinerja perusahaan. Selanjutnya mereka
menambahkan bahwa penilaian kualitas pelayanan adalah tingkat dan arah
perbedaan antara persepsi dan harapan pelanggan. Dari penelitian ini ditemukan
bahwa penilaian kualitas pelayanan didasarkan pada empat dimensi kualitas yaitu
emphaty, tangibility, reliability, dan responsiveness. Salah satu point penilaian
kualitas suatu rumah sakit dapat dilihat dari pelayanan yang diberikan kepada
para pasiennya. Jika pelayanan yang diberikan tidak sesuai dengan harapan para
pasiennya, maka orang akan menganggap bahwa mutu yang dimiliki oleh rumah
sakit tersebut tidak baik atau kurang berkualitas. Sistem manajemen pelayanan
pasien yang selama ini masih dilakukan secara manual atau sistem yang berdiri
sendiri (stand alone) yang mencakup sistem pendaftaran pasien, pencatatan
tindakan medis pasien, pengambilan obat dan pemeriksaan laboratorium hingga
sistem pembayaran biaya rumah sakit pasien, menyebabkan data-data yang ada
dalam rumah sakit ini belum terintegrasi.
Kualitas pelayanan adalah salah satu unsur penting dalam organisasi jasa.
Hal ini disebabkan oleh kualitas pelayanan merupakan salah satu alat yang
digunakan untuk mengukur kinerja organisasi jasa (Hope dan Muhlemann,
16
5/9/2018 Skripsi Edit.doc2003 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-editdoc2003-559bf8dd001bf 17/40
1997). Oleh karena itu, kualitas pelayanan harus mendapat perhatian yang serius
dari manajemen organisasi jasa. Untuk menetapkan kualitas pelayanan yang
ingin dicapai oleh sebuah organisasi jasa, terlebih dahulu organisasi tersebut
harus mempunyai tujuan yang jelas Berbagai definisi diberikan para ahli
terhadap kualitas pelayanan. (Parasuraman 1988) mengartikan kualitas sebagai
suatu bentuk sikap, berhubungan namun tidak sama dengan kepuasan, yang
merupakan hasil dari perbandingan antara harapan dengan kinerja aktual. Namun
kualitas pelayanan dan kepuasan dibentuk dari hal yang berbeda. Selanjutnya
disebutkan bahwa pengertian yang paling umum dari perbedaan kualitas
pelayanan dan kepuasan adalah bahwa kualitas pelayanan merupakan satu bentuk
sikap, penilaian dilakukan dalam waktu lama, sementara kepuasan merupakan
ukuran dari transaksi yang spesifik. Perbedaan antara kualitas pelayanan dan
kepuasan mengarah pada cara diskonfirmasi yang dioperasionalkan. Dalam
mengukur kualitas pelayanan yang dibandingkan adalah apa yang seharusnya
didapatkan, sementara dalam mengukur kepuasan yang diperbandingkan adalah
apa yang pelanggan mungkin dapatkan (Parasuraman, 1998).
Menurut Ovreveit (dalam Ester Saranga, 2000) kualitas dalam jasa
kesehatan terdiri dari kualitas konsumen (yang berkaitan dengan apakah
pelayanan yang diberikan sesuai dengan yang dikehendaki pasien), kualitas
professional (yang berkaitan apakah pelayanan yang diberikan memenuhi
kebutuhan pasien sesuai dengan yng didiagnosa oleh para professional), dan
kualitas manajemen (yang berkaitan dengan apakah jasa yang diberikan
17
5/9/2018 Skripsi Edit.doc2003 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-editdoc2003-559bf8dd001bf 18/40
dilakukan tanpa pemborosan dan kesalahan, pada harga yang terjangkau, dan
memenuhi peraturan-peraturan resmi dan peraturan lainnya). Dari berbagai
pendapat tentang kualitas pelayanan di atas, dapat disimpulkan bahwa definisi
kualitas pelayanan secara umum adalah bahwa kualitas harus memenuhi harapan-
harapan pelanggan dan memuaskan kebutuhan mereka. Namun demikian
meskipun definisi ini berorientasi pada konsumen, tidak berarti bahwa dalam
menentukan kualitas pelayanan penyedia jasa harus menuruti semua keinginan
konsumen. Dengan kata lain, dalam menetapkan kualitas pelayanan, perusahaan
harus mempertimbangkan selain untuk memenuhi harapan-harapan pelanggan,
juga tersedianya sumberdaya dalam perusahaan.
D. Tinjauan Umum Tentang Rumah Sakit
Rumah sakit adalah suatu organisasi yang melalui tenaga medis
profesional yang terorganisir serta sarana kedokteran yang parmanen
menyelenggarakan pelayanan kesehatan, asuhan keperawatan yang
berkesinambungan, diagnosis serta pengobatan penyakit yang diderita oleh
pasien.
Fungsi Rumah sakit merupakan pusat pelayanan rujukan medik spsialistik
dan sub spesialistik dengan fungsi utama menyediakan dan menyelenggarakan
upaya kesehatan yang bersifat penyembuhan (kuratif) dan Pemulihan
(rehabilitatisi pasien) ( Depkes R.I. 1989 ) maka sesuai dengan fungsi utamanya
tersebut perlu pengaturan sedemikian rupa sehingga rumah sakit mampu
18
5/9/2018 Skripsi Edit.doc2003 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-editdoc2003-559bf8dd001bf 19/40
memanfaatkan sumber daya yang dimiliki dengan berdaya guna dan berhasil
guna Menurut surat keputusan Menteri Kesehatan RI no. 983/ Menkes / 17/ 1992
tentang pedoman organisasi rumah sakit umum adalah rumah sakit yang
memberikan pelayanan kesehatan yang bersifat dasar, spesialistik, dan sub
spesialistik, sedangkan klasifikasi didasarkan pada perbedaan tingkat menurut
kemampuan pelayanan kesehatan yang dapat disediakan yaitu Rumah Sakit
Kelas A, Kelas B, (Pendidikan dan Non Pendidikan) Kelas C dan Kelas D.
Adanya kemajuan teknologi disertai dengan penggunaan cara-cara baru
dibidang diagnostik dan terapeutik mengharuskan rumah sakit mempekerjakan
berbagai profesi kedokteran dan profesi lain sehingga rumah sakit menjadi
organisasi padat karya spesialis dan merupakan tempat dimana terjadi proses
pengubahan dari masukan menjadi luaran. Masukan utama adalah dokter,
perawat personil lainnya, prasarana, sarana peralatan dan sebagainya merupakan
bagian dari rumah sakit. (http://astaqauliyah.com/2008/01/01/pengertian-dan-
fungsi-rumah-sakit/ diakses melalui internet tanggal 5 Maret 2009, pukul 8.00
wita).
D. Tinjauan Umum Tentang Variabel yang Diteliti
Gedung rumah sakit pemerintah maupun swasta kebanyakan dirancang
tidak tuntas dan banyak yang belum mengikuti kaidah-kaidah rumah sakit, seperti
zoning yang baik, flow of patients yang efisien dan etis, pembuangan limbah,
erosi, dan lain sebagainya. Selain itu, lingkungan rumah sakit banyak yang masih
19
5/9/2018 Skripsi Edit.doc2003 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-editdoc2003-559bf8dd001bf 20/40
kotor terutama di rumah sakit pemerintah. Hal ini menurunkan citra pelayanan
pada banyak rumah sakit. Diharapkan secara bertahap citra ini akan menjadi lebih
baik. Alat-alat di rumah sakit sangat bervariasi. Perbaikan social ekonomi dan
kemajuan iptek kedokteran akan mempengaruhi perkembangan rumah sakit
seperti misalnya penyediaan fasilitas dan alat di rumah sakit. Dengan
berkembangnya iptek kedokteran, maka banyak ditemukan alat-alat canggih.
Walaupun alat canggih tersebut dapat meningkatkan mutu pelayanan, namun
banyak masalah yang dihadapi dengan banyaknya alat canggih yang ada misalnya
biaya kesehatan yang dapat meningkat. Selain itu, diperlukan tenaga yang
profesional untuk dapat menerapkan teknologi tersebut.
Alat canggih, macam dan jenisnya sangat banyak. Departemen Kesehatan
mencoba menginventarisir alat-alat canggih dan didapatkan data sementara (tahun
1990) bahwa alat canggih lebih banyak di rumah sakit swasta dari pada rumah
sakit pemerintah.
Sebagai contoh di rumah sakit pemerintah MRI = 1, CT scan = 5 dan
ESWL = 1, sedangkan di rumah sakit swasta MRI = 2, CT scan = 10, ESWL = 9.
Ternyata utilisasi (pemanfaatan) alat-alat canggih tersebut masih cukup rendah
(35%). Pada umumnya rumah sakit telah memiliki perangkat kemampuan
maupun pengetahuan teknis untuk memberikan pelayanan kesehatan sesuai
dengan kelasnya, meskipun perangkat di rumah sakit tersebut masih sederhana.
Pelayanan dengan menggunakan alat-alat kadang-kadang terganggu, sebab-sebab
gangguan adalah :
20
5/9/2018 Skripsi Edit.doc2003 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-editdoc2003-559bf8dd001bf 21/40
1. Pemeliharaan sarana tidak memadai, diantara rumah sakit yang dikaji,
tidak satupun yang melaksanakan preventive maintenance.
2. Keterpaduan antara tenaga dan peralatan kurang serasi.
3. Alat pembantu seperti reagensia tidak tersedia pada waktunya.
Pengkajian ini juga menemukan bahwa kemampuan manajemen sangat
menentukan mutu pelayanan yang dicerminkan dari lama tunggu untuk
memperoleh pelayanan. Contohnya ialah lama perawatan pra-bedah di rumah
sakit kelas B ditemukan berkisar antara 5,8 dan 9,4 hari. Lama perawatan
prabedah ini menunjukkan kurangnya koordinasi antara pelayanan penunjang
seperti laboratorium, radiologi, ruang rawat dan ruang bedah. Selain itu,
pengkajian diagnosis rumah sakit juga mendapatkan data bahwa kelengkapan
catatan medik masih terbatas sekali. Misalnya catatan mengenai penyakit
terdahulu yang pernah diderita dan working diagnosis sering tidak ada. Telah
dicoba untuk menilai mutu pelayanan terhadap penyakit-penyakit tertentu (tracer
conditions). Upaya ini tidak berhasil karena tidak lengkapnya catatan medik.
Berdasarkan temuan tersebut dapat disimpulkan bahwa mutu catatan medik belum
memadai untuk dapat digunakan sebagai alat penilai mutu pelayanan medik di
rumah sakit. (Cermin Dunia Kedokteran, Edisi Khusus No. 90, 1994).
Spesialiasi diagnostik
• Laboratorium klinik adalah layanan diagnostik klinis yang mengaplikasikan
teknik laboratorium untuk membuat diagnosis dan manajemen pasien. Di
21
5/9/2018 Skripsi Edit.doc2003 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-editdoc2003-559bf8dd001bf 22/40
Amerika Serikat, layanan ini berada di bawah pengawasan seorang patologis
(ahli patologi).
• Radiologi berkonsentrasi pada pencitraan atau penggambaran tubuh manusia,
misalnya dengan sinar-X, CT-scan, USG (ultrasonografi), tomografi resonansi
magnetik nuklir .
Disiplin ilmu pre-klinis
• Anatomi adalah ilmu yang mempelajari struktur dan organisasi tubuh manusia
• Fisiologi adalah ilmu yang mempelajari fungsi berbagai organ dan sistem
organ serta interaksinya dalam tubuh manusia
• Biokimia adalah ilmu yang mempelajari proses-proses kimia yang terjadi
dalam tubuh manusia
• Histologi adalah ilmu yang mempelajari struktur mikroskopik dan fungsi
jaringan pembentuk dan penyusun organ dan sistem organ dalam tubuh
manusia
• Farmakologi adalah ilmu yang mempelajari obat-obatan, interaksi dan
efeknya terhadap tubuh manusia
• Patologi anatomi adalah ilmu yang mempelajari kelainan struktur
mikroskopik dan makroskopik berbagai organ dan jaringan yang disebabkan
penyakit atau proses lainnya
• Patologi klinik adalah ilmu yang mempelajari kelainan yang terjadi pada
berbagai fungsi organ atau sistem organ
22
5/9/2018 Skripsi Edit.doc2003 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-editdoc2003-559bf8dd001bf 23/40
• Parasitologi adalah ilmu yang mempelajari penyakit-penyakit yang
disebabkan parasit
• Mikrobiologi adalah ilmu yang mempelajari penyakit-penyakit yang
disebabkan mikroba.
Disiplin ilmu klinis
• Anestesiologi adalah disiplin ilmu yang mempelajari penggunaan anestesi.
• Dermatologi adalah ilmu yang mempelajari kulit dan penyakitnya. Di Inggris,
dermatologi adalah subspesialis dari kedokteran umum. Di Indonesia,
spesialisasi ini digabungkan dengan ilmu penyakit kelamin. Dokter dengan
spesialisasi ini diberi gelar SpKK (Spesialisasi Kulit dan Kelamin).
• Kedaruratan medis adalah ilmu yang memusatkan pada diagnosis dan
perawatan dari penyakit akut seperti trauma. Ilmu ini juga berhubungan
dengan ilmu bedah, pediatri, dan lainnya.
• Kedokteran umum atau kedokteran keluarga menangani pertolongan pertama
untuk pasien dengan masalah darurat, memantau dan membina pasien dengan
masalah kronis. Dokter keluarga biasanya dapat menangani 90% dari masalah
kesehatan keluarga (anak, dewasa, manula baik pria maupun wanita) tanpa harus
merujuk ke dokter spesialis, baik masalah acute dan kronis( penyakit luar(kulit , THT,
mata dll),dan penyakit dalam(jantung, paru dll)). Di U.S.A dokter yang tergolong
generalist meliputi, pediatri: masalah anak, internis(ahli Penyakit dalam): dewasa,
Family physician(Dokter keluarga): untuk segala golongan umur.
23
5/9/2018 Skripsi Edit.doc2003 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-editdoc2003-559bf8dd001bf 24/40
• Ilmu penyakit dalam berpusat pada masalah penyakit sistemik terutama pada
pasien dewasa seperti masalah penyakit yang dapat merusak seluruh tubuh. Ilmu ini
banyak menurunkan subspesialis: (Tidak semua spesialisasi ini ada di Indonesia, lihat
artikel dokter spesialis)
o Endokrinologi
o Gastroenterologi
o Hematologi
o Kardiologi
o Kedokteran perawatan intensif
o Nefrologi
o Onkologi
o Penyakit infeksi
o Pulmonologi
o Rheumatologi
• Neurologi adalah ilmu yang memepelajari tentang penyakit saraf. Di Inggris,
spesialisasi ini berada di bawah kedokteran umum.
• Obstetrik dan ginekologi (di kalangan dokter sering disingkat obgin). Dalam
bahasa Indonesia disebut ilmu kebidanan dan penyakit kandungan. Masalah
obat reproduksi dan obat kesuburan secara umum ditangani oleh spesialis
ginekologi.
24
5/9/2018 Skripsi Edit.doc2003 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-editdoc2003-559bf8dd001bf 25/40
• Perawatan penenangan pasien adalah cabang baru dari ilmu kedokteran yang
menangani perawatan dan pemberian dukungan emosional pasien dengan
penyakit yang parah seperti kanker dan gagal jantung.
• Pediatri adalah ilmu yang mempelajari masalah penyakit pada bayi dan anak.
Seperti pada ilmu penyakit dalam, disiplin ini memiliki banyak subspesialis
seperti untuk bidang kardiologi, endokrinologi, gastroenterologi, hematologi,
onkologi, oftalmologi, dan neonatologi.
• Telinga Hidung Tenggorok Bedah Kepala Leher (THT-KL): ilmu kedokteran
yang mempelajari kesehatan telinga, pendengaran, keseimbangan, hidung,
pernafasan, tenggorok, kelaianan suara, gangguan menelan, dan adanya tumor
di daerah leher dan wajah.
• Kedokteran rehabilitasi medis atau disebut juga fisiatri mempelajari
perbaikan fungsional tubuh dari cedera atau kelainan kongenital.
• Kedokteran preventif adalah cabang dari ilmu kedokteran yang memusatkan
pada pencegahan penyakit.
• Psikiatri atau ilmu kedokteran jiwa.
• Terapi radiasi memusatkan pada penggunaan radiasi untuk terapi.
• Radiologi mempelajari interpretasi dari pencitraan medis dari berbagai media
seperti sinar X. Di Indonesia, dokter dengan spesialiasi radiologi diberi gelar
SpRad.
• Spesialisasi bedah mempelejarai ilmu bedah. Ilmu ini memiliki cabang
spesialisasi seperti bedah ortopedik , bedah urologi, bedah saraf dan lainnya.
25
5/9/2018 Skripsi Edit.doc2003 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-editdoc2003-559bf8dd001bf 26/40
• Ilmu kedokteran berdasarkan gender , mempelajari sisi perbedaan biologi dan
fisiologi dari jenis kelamin dan bagaimana pengaruhnya pada penyakit.
Berdasarkan hal tersebut di atas maka peneliti merasa tertarik untuk meneliti dan
menganalisis beberapa aspek yang mempengaruhi mutu pelayanan kesehatan di
RS Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar, khusunya pafa bagia radiologi.
Adapun beberapa aspek yang mempengaruhi mutu pelayanan kesehatan
akan dijelaskan sebagai berikut:
1. Petugas Radiologi
a. Empati petugas
Empati petugas merupakan salah satu aspek yang menunjang pelayanan
kepada pasien di rumah sakit. Keadaan petugas yang kurang menyebabkan
penyelenggaraan pelayanan dilaksanakan tidak maksimal dan kurang
memenuhi kepuasan pasien atas pelayanan yang diberikan. Selain itu,
petugas sendiri akan mengalami kewalahan dalam menjalankan tugasnya
yang pada nantinya akan menurunkan tingkat kemampuan kerja yang
diberikan petugas kepada pasien di rumah sakit.
b. Ketanggapan petugas
Ketanggapan petugas berhubungan dengan aspek kesigapan dari petugas
dalam memenuhi kebutuhan pasien akan pelayanan yang dinginkan.
Tingkat kesigapan dari petugas kesehatan dalam memberikan pelayanan
26
5/9/2018 Skripsi Edit.doc2003 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-editdoc2003-559bf8dd001bf 27/40
merupakan salah satu aspek yang mempengaruhi penilaian pasien atas
mutu pelayanan yang diselenggarakan.
c. Kehandalan petugas
Kehandalan berhubungan dengan tingkat kemampuan dan keterampilan
yang dimiliki petugas dalam menyelenggarakan dan memberikan
pelayanan kepada pasien di rumah sakit. Tingkat kemampuan dan
keterampilan yang kurang dari tenaga kesehatan tentunya akan
memberikan pelayanan yang kurang memenuhi kepuasan pasien sebagai
standar penilaian terhadap mutu pelayanan.
Ketiga sub variabel tersebut menjadi bahagian dari variabel Petugas
Rumah Sakit.
2. Prosedur Pelayanan
Penilaian tentang standar pelayanan rumah sakit melalui kepatuhan prosedur
kerja di RS. Dr. Wahidin Sudirohusodo khususnya bagian Radiologi
merupakan salah satu upaya evaluasi hasil karya tenaga kerja dengan
membandingkan terhadap standar. Penilaian prestasi harus melibatkan seluruh
jajaran organisasi, penilaian harus mengetahui benar aspek yang berkaitan
dengan tugas, tanggung jawab tenaga kerja dan mengetahui kriteria yang akan
dinilai, terlebih dahulu harus ditetapkan instrumen penilaian prestasi kerja
(Darmanto, 1997).
3. Ketersediaan dan kelengkapan fasilitas
27
5/9/2018 Skripsi Edit.doc2003 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-editdoc2003-559bf8dd001bf 28/40
Fasilitas merupakan sarana bantu bagi instansi dan tenaga kesehatan dalam
menyelenggarakan pelayanan kepada pasien di rumah sakit. Keadaan fasilitas
yang memadai akan membantu terhadap penyelenggaraan pelayanan kepada
pasien.
D. Denah dan Alur Penerimaan Pasien Pada Bagian Radiologi RS. Dr.
Wahidin Sudirohusodo
Alur pelayanan di radiologi
1. Seluruh rujukan / konsul masuk ke loket pendaftaran (kamar 6)
2. Kemudian pasien masuk keruang pemeriksaan yang dibutuhkan sesuai
penyakit yang akan diperiksa, yakni :
a) USG (kamar 1)
b) Pemeriksaan kontras (colon, IVP, HSG, RPG, dll) (kamar 2)
c) Pemeriksaan thorax, tulang, MD (kamar 3)
d) Pemeriksaan Foto Torax, Mammografi, dental & panoramik (kamar 5)
e) Pemeriksaan CT Scan (kamar 7 & 8)
3. Setelah foto dibuat sesuai jenis pemeriksaan hasil foto dimasukkan ke ruang
dokter untuk diberikan expertise (hasil baca)
4. Hasil pemeriksaan yang telah ada expertise dibawa keruang kamar
pengambilan hasil (kamar 4)
5. Hasil pemeriksaan paling lambat dapat diambil 1X 24 jam sesuai jenis
pemeriksaan.
28
5/9/2018 Skripsi Edit.doc2003 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-editdoc2003-559bf8dd001bf 29/40
Prosedur Pendaftaran, Pe,bayaran dan Pengambilan Hasil Pemeriksaan Pasien :
.1 Pasien menyerahkan surat pengantar/surat konsul ke loket penerimaan pasien
bagian Radiologi
.2 Pemeriksaan rutin dapat langsung dibuat foto tapi pemeriksaan khusus
dijadwalkan dan dipersiapkan terlebih dahulu.
.3 Bagi pasien umum dipungut biaya di loket radiologi sesuai ketentuan yang
berlaku, sedangkan bagi peserta ASKES harus menandatangani klaim PT.
ASKES.
.4 Kolektor memasukkan data pasien ke dalam komputer dan nomor
pemeriksaan.
.5 Pasien membawa lembaran nomor pemeriksaan beserta surat konsul ke ruang
pemeriksaan sesuai jenis pemeriksaannya atas petunjuk petugas loket.
.6 Setelah membaca surat konsul dengan teliti, kemudian memberi nomor dan
kode foto pada kaset foto menentukan posisi pemeriksaan kemudian membuat
foto. Bila posisi foto meragukan, harus berkonsultasi dengan dokter
Residen/Dokter Spesialis yang bertugas.
.7 Petugas membawa kaset film yang sudah diekspose ke kamar gelap untuk
diproses.
.8 Petugas mengidentifikasi foto, menulis data pasien pada amplop foto.
.9 Foto yang sudah lengkap datanya dibawa ke ruang Residen/Dokter Spesialis
untuk diekspertise (dibuat diagnosa).
.10 Pengambilan hasil pada loket pengambilan hasil kamar 5
29
5/9/2018 Skripsi Edit.doc2003 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-editdoc2003-559bf8dd001bf 30/40
Pelaksanaan prosedur tersebut di atas adalah sebagai acuan penerapan langkah-
langkah pelayanan di Unit Radiologi dengan unit terkait : Poliklinik RS. Dr.
Wahidin Sudirohusodo, EDP dan PPRS.
Daftar alat yang ada di Radilogi
1. MRI (magnetic resonance imaging) = 1 buah
2. CT Scan = 1 buah
3. Pesawat Ronsen = 4 (3 terpasang paten & 1 mobile)
4. USG = 1 buah
5. Pesawat Mammografi = 1 buah
6. Pesawat Panoramik = 1 buah
7. Pesawat Roentgen Intra-oral = 1 buah
Alat yang seharusnya ada tapi tidak terdapat dibagian radiologi
1. Pesawat Nuklir Medicine (untuk melakukan pemeriksaan nuclear/skintigrasi)
Alur pelayanan di radiologi
2. Seluruh rujukan / konsul masuk ke loket pendaftaran (kamar 6)
3. Kemudian pasien masuk keruang pemeriksaan yang dibutuhkan sesuai
penyakit yang akan diperiksa, yakni :
- USG (kamar 1)
- Pemeriksaan kontras (colon, IVP, HSG, RPG, dll) (kamar 2)
30
5/9/2018 Skripsi Edit.doc2003 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-editdoc2003-559bf8dd001bf 31/40
- Pemeriksaan thorax, tulang, MD (kamar 3)
- Pemeriksaan Foto Torax, Mammografi, dental & panoramik (kamar 5)
- Pemeriksaan CT Scan (kamar 7 & 8)
4. Setelah foto dibuat sesuai jenis pemeriksaan hasil foto dimasukkan ke ruang
dokter untuk diberikan expertise (hasil baca)
5. Hasil pemeriksaan yang telah ada expertise dibawa keruang kamar
pengambilan hasil (kamar 4)
6. hasil pemeriksaan paling lambat dapat diambil 1X 24 jam sesuai jenis
pemeriksaan
Adapun denah dan alur pelayanan pada bagian radiologi RS. Dr. Wahidin
Sudirohusodo adalah sebagai berikut:
Keterangan
KM 1. Pemeriksaan USG
2. Pemeriksaan Kontras (COLON,IVP,HSG,RPG,DLL)
31
KORIDOR PETUGAS
RUANG TUNGGU
KORIDOR
UMUM
KM.1USG
KM.2RD.GRAFI
I
KM.3RD.GRAFI
II
KM.4RD.GRAFI III
AMBILHASIL
KM.5RD.GRAFI
IV
KM.6LOKET
KM.7 & 8CT-SCAN
CT-SCAN
IRD/UGD
MRI
= Pasien Datang= Pasien menuju kamar pemeriksaan
5/9/2018 Skripsi Edit.doc2003 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-editdoc2003-559bf8dd001bf 32/40
3. Pemeriksaan THORAX,TULANG,MD
4. Pemeriksaan Hasil Foto
5. Pemeriksaan Foto Torax, Mammografi, Dental dan Panoramik
6. Loket Pendaftaran
7. Pemeriksaan CT-SCAN
8. Pemeriksaan CT-SCAN
BAB IV
KERANGKA KONSEP
C. Variabel Penelitian
1. Variabel Dependent
Variabel dependent dalam penelitian ini adalah mutu pelayanan kesehatan.
2. Variabel Independent
Variabel independent dalam penelitian ini adalah: Petugas Radiologi,
Prosedur Pelayanan, dan Kelengkapan Fasilitas.
C. Dasar Pemikiran Variabel Penelitian
Berdasarkan dasar pemikiran yang telah dijelaskan sebelumnya di atas
maka dapat disusun bagan pemikiran variabel penelitian sebagai berikut:
32
PETUGAS
RADIOLOGI
PROSEDUR
PELAYANAN
MUTU PELAYANAN
KESEHATAN
5/9/2018 Skripsi Edit.doc2003 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-editdoc2003-559bf8dd001bf 33/40
Keterangan
: Variabel independen
: Variabel dependen
C. Definisi Operasional dan Kriteria Objektif
.a Petugas radiologi adalah orang – orang yang bertugas dan bertanggung
jawab menjalankan alat – alat radiologi baik konfensional maupun
intervensional yang terdiri dari dokter ahli radiologi dan peñata ronsen
(radiografer), hal ini dilihat dari segi empati, kehandalan & ketanggapan
petugas radiologi.
Kriteria Objektif Tiap Variabel :
Skala pengukuran : ordinal
Kategori hasil : sangat baik, baik, kurang baik dan tidak baik
Jumlah skor tertinggi – jumlah skor terendah = 100 % - 25 % = 75 %
Sangat Baik : 81,25 % - 100 % atau skor 16,25 - 20
Baik : 62,5% - <81,25 % atau skor 12,5 - <16,25
Kurang baik : 43,75% - <62,5% atau skor 8,75-<12,5
Tidak baik : 25% - 43,75% atau skor 5-<8,75
33
KELENGKAPANFASILITAS
5/9/2018 Skripsi Edit.doc2003 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-editdoc2003-559bf8dd001bf 34/40
B. Prosedur Pelayanan adalah upaya pelayanan berbentuk alur yang dilakukan
pada bagian radiologi untuk memudahkan proses serta ketertiban dalam
melayani pasien.
34
5/9/2018 Skripsi Edit.doc2003 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-editdoc2003-559bf8dd001bf 35/40
Skala pengukuran : ordinal
Kategori hasil : sangat baik, baik, kurang baik dan tidak baik
Jumlah skor tertinggi – jumlah skor terendah = 100 % - 25 % = 75 %
Sangat Baik : 81,25 % - 100 % atau skor 16,25 - 20
Baik : 62,5% - <81,25 % atau skor 12,5 - <16,25
Kurang baik : 43,75% - <62,5% atau skor 8,75-< 12,5
Tidak baik : 25% - 43,75% atau skor 5-<8,75
C. Kelengkapan Fasilitas; adalah peralatan kedokteran yang dimiliki pada
bagian radiologi dan sarana penjang berupa ruang tunggu kebersihan
ruangan, dan penampilan petugas radiologi .
Skala pengukuran : ordinal
Kategori hasil : sangat baik, baik, kurang baik dan tidak baik
Jumlah skor tertinggi – jumlah skor terendah = 100 % - 25 % = 75 %
Sangat Baik : 81,25 % - 100 % atau skor 16,25 - 20
Baik : 62,5% - <81,25 % atau skor 12,5 - <16,25
Kurang baik : 43,75% - <62,5% atau skor 8,75-< 12,5
Tidak baik : 25% - 43,75% atau skor 5-<8,75
35
5/9/2018 Skripsi Edit.doc2003 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-editdoc2003-559bf8dd001bf 36/40
BAB V
METODE PENELITIAN
A. Jenis/Disain Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan
pendekatan deskriptif.
B. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian yaitu pada Bagian radiologi Rumah Sakit Umum
Dr. Wahidin Sudirohusudo, Jl. Perintis Kemerdekaan Makassar.
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi pada penelitian ini adalah seluruh pasien yang datang berkunjung
pada bagian instalasi radiologi di RSU Dr Wahidin Sudirohusodo Makassar
yang sedang dan telah mendapatkan perawatan dengan jumlah populusi 270.
2. Sampel
Sampel pada penelitian ini adalah sebahagian dari populasi yang ditentukan
berdasarkan teknik pengambilan sampel.
36
5/9/2018 Skripsi Edit.doc2003 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-editdoc2003-559bf8dd001bf 37/40
D. Cara Pengambilan Sampel
Teknik sampling yang digunakan untuk meneliti kualitas pelayanan
adalah teknik accidential sampling . Hal ini dilakukan karena sampel akan dipilih
pasien sedang dirawat, berobat jalan dan pernah dirawat.
E. Cara Pengumpulan Data
1. Data Primer
Data primer diperoleh dengan melaksanakan wawancara langsung
2. Data Sekunder
Data sekunder diperoleh melalui instansi terkait.
F. Cara Pengolahan Data
Data yang diperoleh secara manual dengan bantuan elektronik (komputer).
Pengolahan data (kuesioner) sebagai berikut:
1. Tahap editing dilakukan dengan tujuan agar data yang
diperoleh merupakan informasi yang benar. Pada tahap ini dilakukan dengan
memperhatikan kelengkapan jawaban dan jelas tidaknya jawaban.
2. Pengkodean dimaksudkan untuk menyingkat data yang
diperoleh agar memudahkan dalam pengolahan dan menganalisis data dengan
memberikan kode dalam bentuk angka. Berdasarkan perhitungan Skala Ordinal
dimana setiap jawaban terdiri atas empat interval dan nilainya yaitu :
Sangat Baik = 4
37
5/9/2018 Skripsi Edit.doc2003 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-editdoc2003-559bf8dd001bf 38/40
Baik = 3
Kurang baik = 2
Tidak baik = 1
3. Pembuatan/pemindahan hasil koding kuesioner ke daftar koding (master tabel).
G. Penyajian Data
Data yang telah diolah kemudian disajikan dalam bentuk narasi deskriptif.
38
5/9/2018 Skripsi Edit.doc2003 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-editdoc2003-559bf8dd001bf 39/40
DAFTAR PUSTAKA
Aditama. Tjandra Yoga. Manajemen Administrasi Rumah Sakit . Universitas
Indonesia Press. Jakarta, 2002.
Ahmad Djojosugito, Kebijakan Pemerintah Dalam Pelayanan Kesehatan
Menyongsong AFTA 2003, Pusat Data dan Informasi PERSI, Jakarta, 2001.
Azwar. Azrul. Pengantar Administrasi Kesehatan. Binarupa Aksara. Jakarta. 1996.
Boy S, Sabarguna, Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit , Penerbit
Konsorsium Rumah Sakit Islam Jateng DI Yogyakarta, 2004.
Depkes RI, Rancangan Pembangunan Kesehatan 2005, Jakarta, 2005.
Depkes RI, Standar Pelayanan Rumah Sakit , Cetakan IV, Jakarta, 1996.
Effendy. Nasrul. Dasar-Dasar Keperawatan Kesehatan Masyarakat . Edisi Kedua.EGC : Jakarta, 1998.
Eli Nurachma, Asuhan Keperawatan Bermutu Di Rumah Sakit , Jurnal Keperawatandan Penelitian Kesehatan, Jakarta, 2007.
Entjang. I.. Ilmu Kesehatan Masyarakat . PT. Citra Aditya Bakti. Jakarta, 2003.
Guwandi. Pelayanan Kesehatan Rumah Sakit . Rineka Cipta. Jakarta, 1991.
Laksono Trisantoro, Good Governance dan Sistem Menjaga Mutu Pelayanan
Kesehatan, Surabaya, 2005.
Muninjaya, I Gede, Manajemen Kesehatan, Penerbit Buku Kedokteran EGC,Jakarta, 2003.
Riyadi, Slamet, Manajemen Pelayanan Kesehatan, Rhineka Cipta, Jakarta, 1982.
Rusli Ngatimin, Upaya Menciptakan Masyarakat Sehat Di Pedesaan, Pascasarjana
UNHAS, Makassar, 1987.
39
5/9/2018 Skripsi Edit.doc2003 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-editdoc2003-559bf8dd001bf 40/40
Siti Fadilah Supari, Indonesia Masih Menghadapi Mutu Pelayanan Kesehatan
Yang Rendah, Gizinet, Jakarta, 2005.
Soekidjo Notoatmodjo, Metodologi Penelitian Kesehatan , Penerbit Rineka Cipta,
Jakarta, 1997.
Sugiono, Metode Penelitian Administrasi , CV Alfabeta, Bandung, 2000.
Sudarmono, Mutu Harus Ditingkatkan, Kompas Cyber Media, Jakarta, 01 Juli 2005.
Wijono. Djoko, Manajemen Mutu Pelayanan Kesehatan, Vol. 1. Airlangga
University Press, Surabaya, 1999.
Departemen KesehatanR.I. 1999. Standar Pelayanan Rumah Sakit, Direktorat JendralPelayanan Medik, Edisi ke 2, Jakarta..
Engel, James F., al 1994,. Perilaku Konsumen Jilid 2, Edisi keenam. Binarupa
Aksara, Jakarta.
_________, Cermin Dunia Kedokteran , Edisi Khusus No. 90, 1994.Departemen Kesehatan RI, (2005). Visi dan Misi Pembangunan Kesehatan,
Departemen Kesehatan RI, (Internet: http://www.depkes.go.id/Ministry_of Health, Indonesia.htm )
http://astaqauliyah.com/2008/01/01/ pengertian-dan-fungsi-rumah-sakit/ diakses
melalui internet tanggal 5 Maret 2009, pukul 8.00 wita
40