skripsi - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2600/1/m...

102
SEJARAH PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN AL-MANAR DESA BENER, KECAMATAN TENGARAN, KABUPATEN SEMARANG (1983-2016) SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Humaniora Oleh Muhammad Qosim Maghfur NIM: 216 13 019 JURUSAN SEJARAH PERADABAN ISLAM FAKULTAS USHULUDDIN ADAB DAN HUMANIORA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA 2017

Upload: others

Post on 19-Oct-2020

1 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2600/1/M QOSIM M 216 13 019 … · Keluarga besar PMII yang sudah banyak memberikan ilmu dan

SEJARAH PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN

AL-MANAR DESA BENER, KECAMATAN

TENGARAN, KABUPATEN SEMARANG (1983-2016)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Humaniora

Oleh

Muhammad Qosim Maghfur

NIM: 216 13 019

JURUSAN SEJARAH PERADABAN ISLAM

FAKULTAS USHULUDDIN ADAB DAN HUMANIORA

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA

2017

Page 2: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2600/1/M QOSIM M 216 13 019 … · Keluarga besar PMII yang sudah banyak memberikan ilmu dan

ii

Page 3: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2600/1/M QOSIM M 216 13 019 … · Keluarga besar PMII yang sudah banyak memberikan ilmu dan

iii

Page 4: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2600/1/M QOSIM M 216 13 019 … · Keluarga besar PMII yang sudah banyak memberikan ilmu dan

iv

Page 5: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2600/1/M QOSIM M 216 13 019 … · Keluarga besar PMII yang sudah banyak memberikan ilmu dan

v

Page 6: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2600/1/M QOSIM M 216 13 019 … · Keluarga besar PMII yang sudah banyak memberikan ilmu dan

vi

MOTTO

”yakinlah ada sesuatu yang menantimu selepas banyak kesabaran (yang kau

jalani) yang akan membuatmu terpana hingga kau lupa pedihnya rasa sakit”

(Ali Bin Abi Thalib)

Page 7: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2600/1/M QOSIM M 216 13 019 … · Keluarga besar PMII yang sudah banyak memberikan ilmu dan

vii

PERSEMBAHAN

Puji syukur kehadirat Allah Stw. atas limpahan rahmat serta karuniaNya,

skripsi ini penulis persembahkan untuk:

1. Bapak dan Ibuku, Muhjudi dan Siti Maemanah yang senantiasa

membimbing, merawat, mendidik dan memberikan kasih sayang sedari

kecil sampai sekarang, semoga Allah SWT memberikan kesehatan, umur

panjang dan rezeki yang barokah dan bermanfaat untuk beliau.

2. Dua saudara kandungku, Faridatul Maghfiroh dan juga kakak iparku

Suyuti, tak lupa ponakanku, Dzul Fahmi dan juga Lailatussyarifah yang

selalu memberikan motivasi tiada hentinya kepadaku sehingga proses

penempuhan gelar sarjana ini bisa tercapai.

3. Seluruh keluargaku, Bani Jauhari, yang tidak bisa saya sebutkan satu

persatu.

4. Bapak Dr. Sidqon Maesur, Lc., MA. selaku dosen Pembimbing Skripsi.

5. Bapak Haryo Aji Nugroho, S. Sos, M. A. selaku Ketua Jurusan SPI,

yang selalu mendengarkan keluh kesahku.

6. Bapak dan Ibu dosen yang selalu membimbing dengan penuh kesabaran.

7. Keluarga besar PMII yang sudah banyak memberikan ilmu dan tidak

lupa Sahabat-sahabatku yang selalu memotivasi, menyemangati,

mendukung, Pujek, Tengki, wahyudi dan masih banyak lagi yang tidak

bisa saya tuliskan semuanya.

8. Teman-teman seperjuangan angkatan 2013, khususnya jurusan SPI yang

sudah mendo‟akan dan membantu terselesainya skripsi ini.

9. Seeorang yang selalu ada di hati ini, Shinta Amalia, yang selalu

membantu, menemani, menyemangati, memotivasi dan mendo‟akan

untuk segera menyelesaikan skripsi ini.

Pihak-pihak lain yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, yang selalu

mendo‟akan terselesaikannya skripsi ini.

Page 8: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2600/1/M QOSIM M 216 13 019 … · Keluarga besar PMII yang sudah banyak memberikan ilmu dan

viii

ABSTRAK

Penelitian ini berusaha membahas tentang Sejarah Perkembangan

Pondok Pesantren Al-Manar Desa Bener, Kecamatan Tengaran Kabupaten

Semarang tahun 1983-2016 M. Penelitian ini juga akan memaparkan

bagaimana sejarah berdirinya Pondok Pesantren Al-Manar, Periodesasi masa

kepemimpinan dan juga perkembangan Pondok Pesantren Al-Manar. Dalam

penelitian ini juga berusaha mengangkat tentang kontribusi Pondok Pesantren

Al-Manar dan peranannya bagi masyarakat Desa Bener, Kecamatan

Tengaran, Kabupaten Semarang.

Penelitian ini bersifat deskriptif analitis dan menggunakan empat

tahapan metode sejarah yaitu heuristik, verifikasi, interpretasi dan

historiografi. Berdasarkan metode tersebut maka dapat diambil kesimpulan

bahwa (1) Pondok Pesantren Al-Manar merupakan Pondok Pesantren yang

berada di Desa Bener, Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang yang

didirikan oleh K. H. Djalal Suyuthi pada tahun 1926 M, (2) Pondok Pesantren

Al-Manar mulai mengalami perkembangan pada tahun 1983 ditandai dengan

banyaknya pembaharuan-pembaharuan di Pondok Pesantren Al-manar, (3)

Pondok Pesantren Al-Manar mempunyai pengaruh terhadap masyarakat Desa

Bener Kecamatan Tengaran yang ditandai dengan adanya kontribusi dalam

bidang sosial, pendidikan, dan keagamaan.

Kata kunci : Perkembangan Pondok Pesantren Al-Manar Desa Bener, Sejarah.

Page 9: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2600/1/M QOSIM M 216 13 019 … · Keluarga besar PMII yang sudah banyak memberikan ilmu dan

ix

KATA PENGANTAR

بسم هللا الرحمن الرحيم

لهّم صّل على سيدنا محّمدال

Alhamdulillahi robbil „alamin penulis ucapkan sebagai rasa syukur

kehadirat Alloh SWT atas segala ni‟mat dan rahmat-NYA yang telah

diberikan kepada penulis sehingga penulis mampu menyelesaikan penulisan

skripsi ini dengan tiada suatu halangan apapun. Sholawat serta salam

senantiasa terlimpahkan kepada junjungan kita nabi Muhammad SAW yang

senantiasa kita nantikan syafaatnya di hari kiamat nanti. Sekripsi ini berjudul:

“SEJARAH PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN AL-MANAR DESA

BENER, KECAMATAN TENGARAN, KABUPATEN SEMARANG (1983-

2016)”.

Penulisan penelitian ini tidak dapat terselesaikan tanpa bantuan dari

berbagai pihak yang telah berkenan membantu penulis menyelesaikan

penulisan skripsi ini. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih yang

setinggi-tingginya kepada:

1. Bapak Dr. Rahmat Hariadi, M. Pd. Selaku Rektor IAIN Salatiga.

2. Bapak Dr. Benni Ridwan, M. Hum. Selaku Dekan Fakultas Usuluddin

Adab dan Humaniora IAIN Salatiga.

3. Bapak Haryo Aji Nugroho, S. Sos., MA. Selaku Ketua Jurusan Sejarah

Peradaban Islam IAIN Salatiga. Serta yang telah membimbing penulis

Page 10: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2600/1/M QOSIM M 216 13 019 … · Keluarga besar PMII yang sudah banyak memberikan ilmu dan

x

untuk menyelesaikan Skripsi ini. Dan selaku pendengar setia segala

keluh kesah penulis selama menyusun skripsi ini dan membantu

memberikan banyak masukan yang sangat berguna bagi penulis.

4. Bapak dan ibu Dosen serta karyawan IAIN Salatiga yang telah

memberikan ilmu, semangat, dan inspirasinya kepada penutis.

5. Seluruh Keluarga Besar Bani Jauhari yang memberikan bantuan do‟a

untuk kesuksesan skripsi ini.

6. Untuk segenap teman-teman Sejarah Peradaban Islam yang memberikan

do‟a dan dukungan untuk menyelesaikan skripsi ini.

7. Dan semua pihak yang telah membantu terselesaikannya skripsi ini yang

tidak bisa kami sebutkan satu per satu semoga semua amal bantuan

dalam bentuk apapun mendapat balasan yang sebaik-baiknya di sisi

Alloh SWT.

Kami menyadari penelitian ini masih jauh dari sempurna, maka penulis

mengharapkan saran dan kritik yang membangun dan semoga hasil penelitian

ini bermanfaat bagi penulis dan pembaca umumnya.

Salatiga, 25 September 2017

Penyusun

Muhammad Qosim Maghfur

Page 11: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2600/1/M QOSIM M 216 13 019 … · Keluarga besar PMII yang sudah banyak memberikan ilmu dan

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ..................................................................................................... i

HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................................... iii

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ............................................... iv

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................................... v

HALAMAN MOTTO ................................................................................................... vi

HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................................... vii

ABSTRAK .................................................................................................................... viii

KATA PENGANTAR ................................................................................................... ix

DAFTAR ISI ................................................................................................................. xi

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................................. xiv

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ................................................................................. 1

B. Rumusan Masalah .......................................................................................... 8

C. Tujuan Penelitian............................................................................................ 8

D. Ruang Lingkup ............................................................................................... 9

E. Tinjauan Pustaka ............................................................................................ 9

F. Kerangka Konseptual ..................................................................................... 12

G. Metode Penelitian ........................................................................................... 15

H. Sistematika Pembahasan ................................................................................ 22

Page 12: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2600/1/M QOSIM M 216 13 019 … · Keluarga besar PMII yang sudah banyak memberikan ilmu dan

xii

BAB II. GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SEKITAR PONDOK

PESANTREN AL-MANAR DESA BENER, KECAMATAN TENGARAN,

KABUPATEN SEMARANG

A. Kondisi Geografis dan Demografis Desa Bener, Kecamatan Tengaran,

Kabupaten Semarang ........................................................................................ 25

B. Kondisi Sosial Keagamaan Desa Bener, Kecamatan Tengaran,

Kabupaten Semarang ........................................................................................ 28

C. Kondisi Pendidikan Desa Bener, Kecamatan Tengaran, Kabupaten

Semarang

.......................................................................................................................... 30

D. Lokasi Pondok Pesantren Al Manar Desa Bener, Kecamatan

Tengaran, Kabupaten Semarang ....................................................................... 32

E. Pondok Pesantren di Desa Bener, Kecamatan Tengaran, Kabupaten

Semarang

.......................................................................................................................... 33

BAB III. PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN AL-MANAR DESA

BENER, KECAMATAN TENGARAN, KABUPATEN SEMARANG

A. Sejarah Berdirinya Pondok Pesantren Al-Manar Desa Bener,

Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang .................................................... 36

B. Periodisasi Kepemimpinan Pondok Pesantren Al-Manar Desa Bener,

Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang .................................................... 38

C. Perkembangan Pondok Pesantren Al Manar 1983-2016 .................................. 43

a. Tradisi yang dapat dipertahankan Pondok Pesantren Al-Manar ............... 45

b. Tradisi yang tidak dapat dipertahankan Pondok Pesantren Al-

Manar ......................................................................................................... 48

D. Metode Pendidikan dan Pengajaran Pondok Pesantren Al-Manar ................... 51

Page 13: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2600/1/M QOSIM M 216 13 019 … · Keluarga besar PMII yang sudah banyak memberikan ilmu dan

xiii

BAB IV. EKSISTENSI PONDOK PESANTREN AL-MANAR DI

MASYARAKAT

A. Kontribusi Pondok Pesantren Al-Manar dalam Bidang Pendidikan ................ 57

B. Peran Pondok Pesantren Al-Manar terhadap Keagamaan di

Masyarakat........................................................................................................ 62

C. Respon Masyarakat Desa Bener terhadap Pondok Pesantren Al Manar .......... 65

BAB V. PENUTUP

A. Kesimpulan ....................................................................................................... 67

B. Saran ................................................................................................................. 69

DAFTAR PUSAKA ..................................................................................................... 71

LAMPIRAN-LAMPIRAN

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Page 14: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2600/1/M QOSIM M 216 13 019 … · Keluarga besar PMII yang sudah banyak memberikan ilmu dan

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1: Data Statistik Desa Bener, Kecamatan Tengaran, Kabupaten

Semarang

Lampiran 2: Transkrip Wawancara

Lampiran 3: Foto-foto Pondok Pesantren Al-Manar

Page 15: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2600/1/M QOSIM M 216 13 019 … · Keluarga besar PMII yang sudah banyak memberikan ilmu dan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sejarah pondok pesantren di Indonesia berawal dari persoalan

riil kemasyarakatan. Hal ini dapat ditelusuri dari perjuangan wali

songo di pulau jawa yang secara hitoris dianggap sebagai tonggak

sejarah berdirinya pesantren di Indonesia. Perjuangan mereka diawali

dengan proses penataan masyarakat untuk menuju pada tatanan

sosial politik yang damai. Pada tahapan ini mereka membuka kursus

keagamaan yang menitik beratkan pada persoalan-persoalan aqidah,

akhlak dan tasawuf.1

Sejarah perkembangan pesantren di Indonesia terus

berkembang sejalan dengan perkembangan zaman di negara-negara

yang mayoritas Islam, khususnya di Indonesia sendiri. Di mana

pesantren ini oleh para ulama Indonesia selalu menjadi kajian-kajian

yang menarik dalam menghasilkan generasi-generasi yang Islami,

yang mampu menghadapi perubahan sosial.2

1 Marwan Saridjo dkk, sejarah pondok Pesantren di Indonesia (Jakarta: Darma Bakti,

1982), hlm 22.

2 Mohammad Said dan Junimar Affan, Mendidik dari Zaman ke Zaman, (Bandung,

Jemmars, 1987). hlm. 7.

Page 16: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2600/1/M QOSIM M 216 13 019 … · Keluarga besar PMII yang sudah banyak memberikan ilmu dan

2

Di Indonesia belakangan ini penelitian sejarah pesantren

mulai dirasakan penting, khususnya perkembangan dan peranannya

bagi masyarakat disekitarnya. Paling tidak, karena perubahan

pertumbuhan dan perkembangan pesantren menunjukan pada suatu

dinamika pemikiran keagamaan itu sendiri dan menggambarkan pola

agama dengan perkembangan sosial budaya masyarakat. Dinamika

hal tersebut merupakan persoalan yang tidak pernah usai dimanapun

dan kapanpun, terutama masyarakat Indonesia yang mayoritas

beragama Islam yang sedang mengalami modernisasi. Evolusi

historikal dari perkembangan pesantren secara sungguh-sungguh

telah menyediakan lapangan ijtihad bagi para pemikir Islam di

Indonesia. Sebab, lembaga pesantren ini sebenarnya sudah ada sejak

masa kekuasaan Hindu-Budha, sehingga Islam tinggal meneruskan

dan mengislamkan lembaga pendidikan yang sudah ada. Tentunya ini

tidak berarti mengecilkan peranan Islam dalam mempelopori

pendidikan di Indonesia.3

Pondok pesantren berdiri sebagai jawaban terhadap panggilan

keagamaan untuk menegakkan ajaran dan nilai-nilai agama Islam,

melalui pendidikan keagamaan dan pengayoman serta dukungan

kepada kelompok-kelompok yang bersedia menjalankan perintah

agama dan mengatur hubungan antara mereka. Secara perlahan-lahan

3 Bisri Affandi, Syaikh Ahmad Syurkati (1874-1943) Pembaharu dan Pemurni Islam di

Indonesia, (Jakarta, Pustaka Al-Kautsar, 1999). hlm. 20.

Page 17: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2600/1/M QOSIM M 216 13 019 … · Keluarga besar PMII yang sudah banyak memberikan ilmu dan

3

pesantren berupaya berubah dan memperkembangkan cara hidup

masyarakat yang mampu menampilkan sebuah pola kehidupan yang

menarik diikuti, meskipun hal ini sulit diterapakan karena berat dan

banyaknya unsur ideal didalamnya yang tidak mungkin diterapakan

secara praktis dalam masyarakat. Podok pesantren pada dasarnya

memiliki empat syarat utama, yaitu kyai, santri atau murid, masjid

dan system pendidikan. Keberadaan atau eksistensi pondok pesantren

beserta perangkatnya yang ada adalah sebagai lembaga pendidikan

serta lembaga kemasyarakatan yang telah memberikan warna pada

daerahnya dimana ia berdiri.4

Pondok pesantren sebagaimana diketahui secara sosiologis

keagamaan erat kaitanya dengan masyarakat secara luas. Dinamika

masyarakat yang berada di sekitar ponndok pessantren tidak bisa

menutupi adanya perubahan sesuai dengan tuntutan zaman, maka

secara perlahan berbagai tuntutan baru dalam pola hidup, tingkah

laku, bahkan tuntutan kualitas keyakinan keagamaan tidak bisa

terelakkan. Pesantren tidak diam mengingat dirinya merupakan

panutan dan sentral pengembangan ajaran keagamaan yang didorong

oleh symbol karismatik seorang kyai. Pondok pesantren dalam hal ini

4 Khoirudin Bukhori,Problem Psikologis Kaum Santri: Resiko Insekuritas Kelekatan,

(Yogyakarta: FKKB, 2000), hlm 77.

Page 18: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2600/1/M QOSIM M 216 13 019 … · Keluarga besar PMII yang sudah banyak memberikan ilmu dan

4

lebih berperan sebagai inspirator yang mampu mewarnai corak

kehidupan dan budaya masyarakat sekitarnya.5

Pada awalnya, pesantren diselenggarakan untuk mendidik

santri agar menjadi taat menjalankan agamanya dan berakhlak mulia.

Tetapi dalam perkembangan selanjutnya, santri dituntut memiliki

kejelasan profesi. Maka banyak pesantren yang membuka pendidikan

kejuruan dan umum dari sekolah, madrasah bahkan perguruan

tinggi.6

Seiring dengan perkembangannya, pesantren harus mampu

mengadaptasikan dirinya dengan alam global, yang ditandai dengan

adanya perubahan-perubahan struktural dalam seluruh kehidupan

Negara bangsa yang mempengaruhi fundamen-fundamen dasar

pengaturan hubungan antar manusia, organisasi-organisasi sosial dan

pandangan-pandangan dunia.

Pesantren sudah saatnya mengadopsi hal-hal yang baru baik

menyangkut system maupun bentuk kelembagaanya, namun tetap

mempertahankan nilai-nilai otentik kepesantrenan (salafiyah).

Pondok pesantren merupakan sebuah institusi pendidikan yang mana

nilai-nilai moral islam diajarkan, dipahami, dihayati dan diamalakan

5 Abdurrahman Wahid, Pesantren sebagai Subkultural, dalam M. Dawam Raharjo (ed),

Pesantren dan Pembaruan (Jakarta: LP3S, 1995), hlm. 43.

6 Mastuhu, Dinamika Sistem pendidikan Pesantren: Suatu Kajian Tenteng Unsur dan

Nilai Sistem Pendidikan Pesantren (Jakarta: INS, 1994), hlm. 136.

Page 19: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2600/1/M QOSIM M 216 13 019 … · Keluarga besar PMII yang sudah banyak memberikan ilmu dan

5

serta dijadikan pedoman dalam berprilaku sehari-hari.7 Ada suatu

kaidah yang menjadikan pegangan pesantren, yaitu: Almuhafadzoh

„alal Qadimis Sholih, wal ahdzu bil Jadidil Ashlah.8 (melestarikan

nilai-nilai lama yang baik dan mengambil nilai-nilai baru yang lebih

baik).

Melihat fungsi dan peranan pondok pesantren dalam

pendidikan maupun kemasyarakatan, maka penulis tertarik meneliti

tentang keberadaan Pondok Pesantren Al-Manar salah satunya yang

terletak di Desa Bener, Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang,

yang mampu mengembangkan keberadaanya dengan membawa

kemajuan baik intern maupun eksteren, disamping itu masih mampu

menjaga tradisi lamanya.

Pondok Pesantren Al-Manar yang pada awalnya berorientasi

pada pengajaran salafiyah, maka secara otomatis pendidikan yang

dilakukan oleh pesantren tersebut masih bersifat tradisional, yaitu

hanya mempelajari ilmu keagamaan saja. Metode yang digunakan

masih menekankan Statik View, yaitu peserta didik (santri) yang

berposisi sebagai obyek semata, tanpa ada dialog yang terbuka antara

pengajar (ustadz) dan peserta didik (santri).

7 Ibid, hlm. 55.

8 Zamakhsyari Dhofier, Tradisi Pesantren: Studi Tentang Pandangan Hidup Kyai dan

Visinya Mengenai Masa Depan Indonesia (Jakarta: LP3ES, 2015), hlm. 72.

Page 20: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2600/1/M QOSIM M 216 13 019 … · Keluarga besar PMII yang sudah banyak memberikan ilmu dan

6

Seiring berjalanya waktu dan perkembangannya, pondok

pesantren Al-Manar mengalami beberapa pergantian periode, hal ini

menyebabkan berkembangnya pendidikan keagamaan di pondok

pesantren Al-Manar meliputi pendidikan dan pengajaran serta

ditambahnya metode pembelajaran untuk menunjang dalam

pendidikan Islam.

Hubungan dan kerjasama antara masyarakat dan pondok

pesantren meliputi berbagai aspek kehidupan yaitu, di bidang agama,

pendidikan dan sosial. Perkembangan di berbagai bidang tersebut

sebagai upaya aktif pondok pesantren dalam menyesuaikan

perkembangan zaman agar kemajuan dapat lebih baik.9

Kehidupan uniknya pondok pesantren Al-Manar ini yaitu

adanya hubungan pesantren dengan masyarakat sekitar yang tidak

dapat dipisahkan dengan segala aktivitasnya. Hubungan simbiosis

mutualisme yaitu saling memberi manfaat dan penuh rasa

kekeluargaan. Sehingga masyarakat dapat memonitoring secara

langsung terhadap aktivitas Pondok Pesantren bersinggungan

langsung dengan tradisi dan adat masyarakat.10

9 Wawancara dengan Bapak As‟ad Haris Nasution (Pengasuh), pada tanggal 22 Desember

2016. Pukul 16.00 wib.

10 Ibid.

Page 21: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2600/1/M QOSIM M 216 13 019 … · Keluarga besar PMII yang sudah banyak memberikan ilmu dan

7

Dalam segi perekonomian masyarakat, pondok pesantren Al-

Manar memperbolehkan para santri khususnya santri putra untuk

keseharianya makan dilingkungan masyarakat sekitar, dengan tujuan

untuk mempererat silaturrahmi antara santri dan masyarakat

sekitarnya. Oleh karena itu boleh dikatakan bahwa pondok pesantren

Al-Manar sama sekali tidak mempunyai pemisah antara pondok

pesantren dengan masyarakat sekitarnya sehingga hal ini menjadikan

keunikan tersendiri dalam perkembangan pondok pesantren Al-

Manar.11

Dengan mengembangkan komponen-komponen di pondok

pesantren, maka peranan pondok pesantren sebagai lembaga

pendidikan dan lembaga kemasyarakatan akan segera terwujud.

Berdasarkan pemaparan di atas, penulis merasa tertarik untuk

meneliti dan mengkaji lebih mendalam tentang perkembangan

pondok pesantren Al Manar dan kontribusinya dimasyarakat desa

Bener, kecamatan Tengaran, kabupaten Semarang dalam bidang

Agama, Pendidikan, dan Sosial kemasyarakatan dengan judul

“SEJARAH PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN AL-

MANAR DESA BENER, KECAMATAN TENGARAN,

KABUPATEN SEMARANG (TAHUN 1983-2016)”

11

Ibid.

Page 22: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2600/1/M QOSIM M 216 13 019 … · Keluarga besar PMII yang sudah banyak memberikan ilmu dan

8

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian singkat mengenai latar belakang masalah

yang telah disebutkan diatas, maka secara rinci permasalahan-

permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini dapat dirumuskan

sebagai berikut:

1. Bagaimana latar belakang berdirinya pondok pesantren Al-

Manar Desa Bener, Kec. Tengaran, Kab. Semarang?

2. Bagaimana perkembangan pondok pesantren Al-Manar Desa

Bener, Kec. Tengaran, Kab. Semarang tahun 1983-2016?

3. Kontribusi apa yang diberikan Pondok Pesantren Al-Manar

Desa Bener, Kec. Tengaran, Kab. Semarang kepada Masyarakat

tahun 1983-2016?

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan dan

menganalisis masalah yang yang berkaitan dengan pondok pesantren

Al Manar. Dalam penelitian ini penulis mempunyai beberapa tujuan,

diantaranya:

1. Untuk mengetahui latar belakang berdirinya pondok pesantren

Al Manar Desa Bener, Kec. Tengaran, Kab. Semarang.

Page 23: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2600/1/M QOSIM M 216 13 019 … · Keluarga besar PMII yang sudah banyak memberikan ilmu dan

9

2. Untuk mengetahui perkembangan pondok pesantren Al Manar

Desa Bener, Kec. Tengaran, Kab. Semarang kepada Masyarakat

tahun 1983-2016.

3. Untuk mengetahui Kontribusi apa yang diberikan Pondok

Pesantren Al manar kepada Masyarakat Desa Bener, Kec.

Tengaran, Kab. Semarang kepada Masyarakat tahun 1983-2016.

D. Tinjauan Pustaka

Penelitian ini adalah penelitian yang berkaitan dengan dunia

pesantren yang tentunya bukan merupakan penelitian yang baru.

Dunia pesantren dengan segala pernak-pernik kehidupanya

merupakan kancah penelitian yang tidak pernah kering dari ide-ide

dan fenomena yang menarik untuk digali. Oleh karenanya para

peneliti telah melakukan berbagai penelaah dunia pesantren dari

beberapa aspek yaitu: historis, sosiologis, pendidikan dan aspek

lainya.

Penelitian-penelitian tentang pondok pesantren telah banyak

dituangkan baik dalam buku, jurnal ilmiah, skripsi, tesis, dan

disertasi. Dengan demikian penelitian inipun yang mengambil subjek

penelitian dilingkungan pesantren, bukanlah penelitian yang baru

karena telah ada penelitian-penelitian sebelumnya.

Page 24: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2600/1/M QOSIM M 216 13 019 … · Keluarga besar PMII yang sudah banyak memberikan ilmu dan

10

Buku yang berjudul Tradisi Pesantren: Studi tentang

pandangan hidup kiai yang ditulis oleh Zamakhsyari Dhofier, dalam

buku ini penulis mengulas tentang tradisi pesantren dengan focus

utama pada peran kyai dalam memelihara dan mengembangkan

faham islam tradisional dijawa yaitu Islam yang masih terkait dengan

pikiran para ulama. Buku ini bermaksut pula mengembangkan dan

mengamati perubahan-perubahan yang terjadi dalam lingkungan

pesantren dan islam tradisional di jawa yang dalam periode Indonesia

modern sekarang ini tetap menunjukan vitalitasnya sebagai kekuatan

sosial, kultural dan keagamaan yang turut membentuk bangunan

kebudayaan Indonesia modern. Buku ini diterbitkan oleh LP3ES di

Jakarta tahun 1985.12

Buku yang berjudul Menelusuri Jejak Pesantren yang ditulis

oleh Suismanto, dalam buku ini penulis memaparkan mengenai

pesantren dan kebangkitanya Islam di Indonesia serta peran

pesantren dalam kebangkitan Islam di Indonesia. Buku ini di

terbitkan oleh Alif Press di Yogyakarta tahun 2000.13

Buku yang berjudul Dinamika system Pendidikan Pesantren:

suatu kajian tentang unsur dan nilai system pendidikan pesantren

oleh Mastuhu, dalam buku ini penulis memaparkan tentang problema

12

Zamakhsyari Dhofier, Tradisi Pesantren: Studi tentang pandangan hidup kiai (Jakarta:

LP3ES, 1985)

13 Suismanto, Menelusuri Jejak Pesantren, (Yogyakarta: Alif Press, 2000).

Page 25: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2600/1/M QOSIM M 216 13 019 … · Keluarga besar PMII yang sudah banyak memberikan ilmu dan

11

dan dinamika system pendidikan pesantren. Dari kajian yang termuat

pada buku ini, kita bisa mengetahui kelebihan dan kekurangan yang

ada pada system pendidikan pesantren. Buku ini diterbitkan oleh

INIS di Jakarta tahun 1994.14

Tulisan tentang pondok pesantren Al-Manar pernah

dilakukan oleh Yeyen Epta, Jurusan Tarbiyah Program Studi

Pendidikan Agama Islam STAIN Salatiga 2012 dalam bentuk skripsi

dengan judul Pendidikan Kemandirian Berbasis Pondok Pesantren

di Pondok Pesantren Al-Manar Salatiga: studi pada pondok

pesantren Al-Manar Bener kecamatan Tengaran Kabupaten

Semarang Tahun 2011-2012. Dalam skripsi ini penulis lebih

menekankan pada pembahasan bagaimana pendidikan kemandirian

pada pondok pesantren.15

Dari karya-karya yang dikemukakan di atas, tidak secara

khusus membahas tentang sejarah perkembangan pondok pesantren

Al-Manar di Desa Bener, Kecamatan Tengaran, Kabupaten

Semarang tahun 1983-2016 M, sedangkan dalam penulisan ini

ditekankan secara khusus membahas tentang sejarah perkembangan

pondok pesantren Al-Manar di Desa Bener, Kecamatan Tengaran,

14

Mastuhu, Dinamika system Pendidikan Pesantren: suatu kajian tentang unsur dan nilai

system pendidikan pesantren, (Jakarta: INIS, 1994).

15 Yeyen Epta, Pondok Pesantren di Pondok Pesantren Al-Manar Salatiga: studi pada

pondok pesantren Al-Manar Bener kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang Tahun 2011-2012

(Salatiga: STAIN Salatiga, 2012).

Page 26: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2600/1/M QOSIM M 216 13 019 … · Keluarga besar PMII yang sudah banyak memberikan ilmu dan

12

Kabupaten Semarang tahun 1983 sampai dengan tahun 2016 M.

karya-karya yang dilakukan di atas hanya memberikan gambaran

secara singkat tentang pondok pesantren Al Manar. Poin-poin

bahasan yang dikemukakan di atas, namun ada beberapa bahasan

atau pemikiran yang akan dipergunakan sebagai bahan acuan dan

pendukung dalam penulisan penelitian ini.

E. Kerangka Konseptual

Pada masa sekarang ini, pondok pesantren dituntut untuk

lebih menunjukkan perananya bersama seluruh rakyat dalam

membangun bangsa, negara dan agama. Dalam hal ini pondok

pesantren sebagai sebuah institusi pendidikan keagamaan

mempunyai tekat untuk memberikan pengabdian kepada masyarakat

dalam bidang keagamaan, bahwa suatu saat nanti santri yang telah

lulus dari pondok pesantren dapat memberikan manfaat kepada

masyarakat secara umum, terutama peranannya dalam sosial

keagamaan.

Pondok pesantren sebagaimana diketahui secara sosiologis

keagamaan erat kaitanya dengan masyarakat secara luas. Dinamika

masyarakat yang berada di sekitar pondok pesantren tidak bisa

menutupi adanya perubahan sesuai dengan tuntutan zaman, maka

secara perlahan berbagai tuntutan baru dalam pola hidup, tingkah

laku, bahkan tuntutan kualitas keyakinan keagamaan tidak bisa

Page 27: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2600/1/M QOSIM M 216 13 019 … · Keluarga besar PMII yang sudah banyak memberikan ilmu dan

13

terelakkan. Pesantren tidak diam mengingat dirinya merupakan

panutan dan sentral pengembangan ajaran keagamaan yang didorong

oleh symbol karismatik seorang kyai. Pondok pesantren dalam hal ini

lebih berperan sebagai inspirator yang mampu mewarnai corak

kehidupan dan budaya masyarakat sekitarnya.16

Sebuah pesantren pada dasarnya adalah sebuah asrama

pendidikan islam tradisional dimana siswanya tinggal bersama dan

belajar di bawah bimbingan seorang (atau lebih) guru yang lebih

dikenal dengan sebutan “Kyai”. Asrama untuk para santri berada

dalam lingkungan kompleks pesantren di mana kyai bertempat

tinggal yang juga menyediakan sebuah masjid untuk beribadah,

ruangan untuk belajar dan kegiatan-kegiatan keagamaan yang lain.17

Kesadaran kita saat ini bahwa pesantren merupakan salah

satu wadah yang sangat mempengaruhi perkembangan masyarakat

maka sudah sepantasnya kita mengembangkan tradisi pesanten

sesuai dengan kemajuan zaman. Faktor yang sangat berpengaruh

dalam hal ini adalah guru/kyai dan murid/santri.18

16

Abdurrahman Wahid, Pesantren sebagai Subkultural, dalam M. Dawam Raharjo (ed),

Pesantren dan Pembaruan (Jakarta: LP3S, 1995), Hlm. 43.

17 Zamakhsyari Dhofier, Tradisi Pesantren: Studi Tentang Pandangan Hidup Kyai dan

Visinya Mengenai Masa Depan Indonesia (Jakarta: LP3ES, 2015), Hlm 79-80.

18 Ibid. Hlm. 125.

Page 28: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2600/1/M QOSIM M 216 13 019 … · Keluarga besar PMII yang sudah banyak memberikan ilmu dan

14

Kehidupan di lingkungan pesantren sebagian besar

dilaksanakan secara bersama-sama. Santri satu dengan santri yang

lain saling bekerjasama dalam melaksanakan kegiatan yang bersifat

akademis maupun non akademis. Hal ini membuktikan bahwasanya

manusia adalah makhluk sosial, makhluk yang tidak bisa hidup

sendiri tanpa bantuan dari orang lain.

Sebagai makhluk sosial tentunya penting untuk melakukan

kontak dan komunikasi bagi terwujudnya interaksi sosial. Interaksi

sosial adalah hubungan yang dinamis antar perorangan, antar

kelompok, dan antar perorangan dengan kelompok masyarakat.

Hubungan yang dimaksud adalah saling mempengaruhi, mengubah,

memperbaiki anatara individu dan kelompok.19

Adapun pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini

adalah pendekatan sejarah sosial yaitu pendekatan yang mengkaji

tentang hubungan sosial antara individu satu dengan individu yang

lain atau dengan kelompok. Ilmu Sejarah Sosial juga digunakan

untuk mengetahui sejauh mana peran dan pengaruh dari suatu

institusi terhadap perkembangan komunitas yang mengitarinya.20

19

Garungan, W.A, Psikologi sosial (Bandung: Gunung Agung, 1978), hlm. 61.

20 Sartono Kartodirjo, Pendekatan Ilmu Sosial dalam Metodologi Sejarah (Jakarta:

Gramedia, 1993), hlm. 4.

Page 29: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2600/1/M QOSIM M 216 13 019 … · Keluarga besar PMII yang sudah banyak memberikan ilmu dan

15

F. Metode Penelitian

Metode penelitian secara terminologi terdiri dari dua kata

metode dan penelitian. Kata metode pada awalnya berasal dari

bahasa Yunani yaitu methodos yang berarti cara atau jalan menuju,

sedangkan penelitian yaitu suatu proses pengumpulan dan analisis

data yang dilakukan secara sistematis guna untuk memperoleh suatu

informasi untuk tujuan tertentu. Metode penelitian menurut

Sugiyono21

adalah cara-cara ilmiah untuk mendapatkan data yang

valid, dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan, dan

dibuktikan menjadi suatu pengetahuan tertentu sehingga dalam

gilirannya dapat digunakan untuk memahami, memecahkan, dan

mengantisipasi masalah.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

sejarah. Metode sejarah adalah proses menguji dan menganalisa

secara kritis rekaman dan peninggalan masa lampau.22

Menurut

Gilbert J. Garragan, S.J., metode penelitian sejarah yaitu seperangkat

asa dan aturan yang sistematik yang di desain guna membantu secara

efektif untuk mengumpulkan sumber-sumber sejarah, menilainya

21

Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, kualitatif, R&D

(Bandung: alfabeta, 2009). Hlm. 6

22 Louist, Gottschalk, Mengerti Sejarah (Jakarta: UI Presss, 1986) Hlm. 32

Page 30: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2600/1/M QOSIM M 216 13 019 … · Keluarga besar PMII yang sudah banyak memberikan ilmu dan

16

secara kritis, dan menyajikan sintesis hasil-hasil yang dicapainya,

yang pada umumnya dalam bentuk tertulis.23

Penelitian ini akan penulis tempuh dengan melakukan

prosedur penelitian sejarah yang terdiri dari 4 (empat) langkah

kegiatan yang saling berurutan, sehingga yang satu dengan yang

lainnya saling berkaitan. Keempat langkah tersebut, yaitu Heuristik

(pencarian atau penemuan sumber), kritik sumber, interpretasi

(penafsiran) dan historiografi (penyajian dalam bentuk cerita

sejarah).24

1. Heuristik (pencarian atau penemuan sumber)

Tahap pertama adalah heuristik atau pengumpulan sumber.

Menurut Carrard, Heruristik adalah sebuah kegiatan mencari

sumber-sumber atau mendapatkan data-data, atau materi sejarah,

atau evidensi sejarah.25

Sumber sejarah dapat berupa bukti yang

ditinggalkan manusia yang menunjukkan segala aktifitasnya di

masa lampau, baik berupa peninggalan-peninggalan maupun

catatan-catatan. Sumber ini dapat ditemukan di perpustakaan-

23

Gilbert J. Garragan, S.J.. A Guide to Historical Method. (New York.Fordham

Univercity Press, 1957). Hlm 33.

24 Kuntowijoyo, Pengantar Ilmu Sejarah (Yogyakarta: Tiara Wacana, 2013). Hlm. 83.

25 Philippe carrard, Poetics The New History. Frenchhistorical Discourse From Braudel

To Chartier, (London : the johns Hopkins university Press, Baltimore. 1992). Hlm. 2-4

Page 31: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2600/1/M QOSIM M 216 13 019 … · Keluarga besar PMII yang sudah banyak memberikan ilmu dan

17

perpustakan, dari internet, dan untuk arsip dapat diperoleh di

kantor-kantor atau instansi-instansi tertentu. Dalam penelitian ini,

peneliti menggunakan sumber yang berupa buku-buku dan internet.

Menurut Lucey26

, sebuah sumber sejarah dapat berupa

suatu produk dari kegiatan-kegiatan manusia yang memuat

informasi tentang kehidupan manusia, meskipun produk ini

awalnya tidak dimaksudkan untuk memberikan informasi kepada

generasi kemudian, serta dapat juga sumber itu direncanakan untuk

memberikan informasi kepada generasi selanjutnya. Metode ini

digunakan untuk memperoleh data tentang gambaran umum

pondok pesantren Al Manar.

Adapun langkah untuk mendapatkan data mengenai hal-hal

yang berkaitan dengan Pondok Pesantren Al-Manar, maupun Desa

Bener, penulis mengadakan penelitan kepustakaan. Yang dimaksud

penelitian kepustakaan adalah penelitian yang dilakukan hanya

berdasarkan atas karya tertulis, termasuk hasil penelitian, baik yang

telah maupun yang belum dipublikasikan. Melalui penelitian

kepustakaan, sumber-sumber buku dapat dijadikan sebagai

referensi dalam Penelitian ini. sumber perpustakaan yang akan

dikaji adalah Perpustakaan Umum Daerah Kota Salatiga,

26

William Lucey, 1984. History : Method And Interpretation, Garland Publishing,Inc, (new York

and London:). Hal.27-43.

Page 32: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2600/1/M QOSIM M 216 13 019 … · Keluarga besar PMII yang sudah banyak memberikan ilmu dan

18

Perpustakaan Kampus IAIN Salatiga, dan juga Perpustakaan Badan

Pusat Statistik Kabupaten Semarang.

Penulis juga mengadakan penelitian lapangan untuk

mendapatkan informasi dan bukti-bukti sejarah yang sesuai dengan

masalah yang diteliti. Studi lapangan yang dilakukan sebagai upaya

untuk menghimpun jejak sejarah dengan cara terjun langsung ke

lapangan. Dalam penelitian ini studi lapangan yang akan dilakukan

adalah observasi di Desa Bener, Kecamatan Tengaran Kabupaten

Semarang, dimana daerah ini merupakan tempat pondok pesantren

Al Manar.

Penulis juga mencari sumber lisan yaitu melakukan

wawancara. Wawancara adalah suatu teknik yang dilakukan dalam

pengumpulan data dengan mencermati penuturan-penuturan

informasi yang sifatnya turun-temurun dan dapat memberikan

keterangan terhadap masalah yang akan diteliti untuk membantu

mengungkap bukti-bukti sejarah untuk kemudian dijadikan fakta-

fakta dalam rangka penyusunan penelitian ini, peneliti mengadakan

wawancara langsung dengan narasumber yang mengetahui tentang

hal-hal yang berkenaan sejarah Pondok Pesantren Al-Manar, yaitu

Kyai As‟ad Haris Nasution selaku pengasuh Pondok Pesantren Al-

Manar, Ustad Lutfi Maulana selaku ketua Pondok Pesantren Al-

Manar, Bapak Saefudin selaku kepala Desa Bener, Kecamatan

Page 33: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2600/1/M QOSIM M 216 13 019 … · Keluarga besar PMII yang sudah banyak memberikan ilmu dan

19

Tengaran Kabupaten Semarang, dan juga Ibu Jaim selaku warga

sekitar Pondok Pesantren Al-Manar.

2. Kritik Sumber

Kritik Sumber adalah tahap penilaian atau pengujian

terhadap sumber-sumber sejarah yang telah dikumpulkan, dilihat

dari sudut pandang nilai kebenarannya. Kebenaran dari sumber-

sumber sejarah ini dapat diteliti secara otentisitas maupun

kredibilitasnya, sehingga benar-benar dapat teruji keasliannya.27

Dalam kritik sumber ini peneliti melakukan 2 (dua) cara, yaitu

kritik ekstern dan intern.

a. Kritik Ekstern

Kritik Eksteren dapat digunakan untuk menentukan

keaslian dan keautentikan suatu sumber sejarah. Menurut Helius

Sjamsuddin28

kritik eksternal ialah cara melakukan verifikasi

atau pengujian terhadap aspek-aspek luar dari sumber sejarah.

Apakah fakta peninggalan atau dokumen itu merupakan yang

sebenarnya, bukan palsu. Berbagai tes dapat dipergunakan untuk

menguji keaslian tersebut, misalnya untuk menetapkan umum

27 Kuntowijoyo, Pengantar Ilmu Sejarah (Yogyakarta: Tiara Wacana, 2013). Hlm. 77.

28 Helius Sjamsuddin. Metodologi Sejarah, (Yogyakarta : ombak, 2012). Hlm. 104

Page 34: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2600/1/M QOSIM M 216 13 019 … · Keluarga besar PMII yang sudah banyak memberikan ilmu dan

20

dokumen melibatkan tanda tangan, tulisan tangan, kertas, cat,

bentuk huruf, penggunaan bahasa, dan lain-lain. Dalam

penulisan skripsi ini penulis melakukan kritik ekstern terhadap

sumber yang berupa dokumen, arsip dan laporan hasil

musyawarah. Hal ini berusaha menjawab pertanyaan keaslian

sumber sejarah, misalnya: kapan dan di mana serta dari bahan

apa sumber tersebut ditulis. Sumber utamanya merupakan

sumber sejarah yang sejaman.

b. Kritik Intern

Setelah memperoleh suatu dokumen diuji melalui kritik

eksternal, berikutnya dilakukan kritik internal. Menurut

Daliman, kritik internal adalah uji kebenaran informasi suatu

dokumen.29

Penulis melakukan kritik intern dengan tujuan untuk

mencari nilai pembuktian yang sebenarnya dari isi sumber

sejarah. Kritik dalam dilakukan terutama untuk menentukan

apakah sumber itu dapat memberikan informasi yang dapat

dipercaya atau tidak.

c. Interpretasi

Langkah selanjutnya adalah interpretasi yaitu usaha

untuk mewujudkan rangkaian fakta yang bersesuaian satu

29

A. Daliman. 2012. Metode Penelitian Sejarah, (Yogyakarta : ombak).. Hlm. 73.

Page 35: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2600/1/M QOSIM M 216 13 019 … · Keluarga besar PMII yang sudah banyak memberikan ilmu dan

21

dengan yang lain dan menetapkan artinya. Atau usaha untuk

menetapkan makna yang saling berhubungan dari fakta yang

satu dengan fakta yang lain.30

d. Historiografi

Historiografi merupakan langkah terakhir dari metode

sejarah yang penulis lakukan. Tahap ini merupakan langkah

penulisan sejarah yang disusun secara logis, menurut urutan

kronologis dan tema yang jelas serta mudah dimengerti yang

dilengkapi dengan pengaturan bab atau bagian-bagian yang

dapat membangun urutan kronologis dan tematis. Penelitian ini

berdasarkan fakta-fakta yang semula merupakan pikiran fakta-

fakta yang terpisah-pisah antara satu dengan yang lain menjadi

satu rangkaian cerita yang masuk akal dan mendekati kebenaran.

Artinya dalam suatu kegiatan penelitian yang dimulai dengan

proses Heuristik, kritik dan interpretasi tidak akan terungkap

tanpa dibuat suatu kesimpulan dalam bentuk cerita yang siap

disajikan.31

Proses penulisan dilakukan agar fakta-fakta yang

sebelumnya terlepas satu sama lain dapat disatukan, sehingga

30

Ibid. hlm. 81.

31 Kuntowijoyo, Pengantar Ilmu Sejarah (Yogyakarta: Tiara Wacana, 2013), hlm. 81.

Page 36: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2600/1/M QOSIM M 216 13 019 … · Keluarga besar PMII yang sudah banyak memberikan ilmu dan

22

menjadi satu perpaduan yang logis dan sistematis dalam

bentuk narasi kronologis. Menulis sejarah merupakan suatu

kegiatan intelektual dan ini suatu cara yang utama untuk

memahami sejarah.32

G. Sistematika Pembahasan

Dalam pembahasan skripsi diperlukan suatu rangkaian yang

sistematis, karena dalam pembahasan tersebut tentu akan berkaitan

satu dengan yang lain, maka untuk mencapai hasil yang maksimal

diperlukan sistematika pembahasan yang disajikan dalam bentuk

bab-bab, adapun sitematika pembahasan tersebut adalah:

Bab I, Pendahuluan yang memaparkan Latar Belakang

Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Ruang Lingkup

Penelitian, Tinjauan Pustaka, Kerangka Konseptual, Metode

Penelitian,dan Sistematika Pembahasan. Bab ini dimaksudkan untuk

memberikan penjelasan secara umum mengenai skripsi.

Bab II, menjelasakan gambaran umum masyarakat sekitar

pondok pesantren al-manar Desa bener, Kecamatan Tengaran,

Kabupaten semarang antara lain, Lokasi Pondok Pesantren Al

Manar, Kondisi Sosial Keagamaan, Kondisi Pendidikan serta

32

Paul Veyne, Writing History. 1984. Essay on Epistemology, terj. Bhs. Prancis ,mina

moore-rinvolucri, Middletown,connect,( Wesleyan Univercity Press). Hal. 121.

Page 37: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2600/1/M QOSIM M 216 13 019 … · Keluarga besar PMII yang sudah banyak memberikan ilmu dan

23

pondok-pondok pesantren yang ada di Desa Bener. Pada bab ini

bertujuan untuk mengetahui latar belakang kondisi masyarakat

sekitar pondok pesantren Al-Manar.

Bab III, mambahas tentang dinamika perkembangan pondok

pesantren Al-manar Desa bener, Kecamatan Tengaran, Kabupaten

semarang, meliputi sejarah berdirinya pondok pesantren Al-Manar,

masa perkembangan pondok pesantren Al-Manar tahun 1983-2016,

tradisi yang dapat dipertahankan pondok pesantren Al-Manar, tradisi

yang tidak dapat dipertahankan pondok pesantren Al-Manar, dan

masa periodisasi kepemimpinan pondok pesantren, serta metode

pendidikan dan pengajaran. Bab ini dimaksud untuk mengetahui

perkembangan pondok pesantren Al-Manar pada tahun 1983 sampai

tahun 2016.

Bab VI, dalam bab ini menjelaskan mengenai kontribusi

pondok pesantren Al-Manar dalam bidang pendidikan di masyarakat,

peran pondok pesantren Al-Manar terhadap keagamaan di

masyarakat, serta respon masyarakat Desa Bener terhadap pondok

pesantren Al-Manar. Bab ini dimaksudkan untuk mengetahui

eksistensi pondok pesantren Al-Manar di masyarakat Desa Bener,

Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang.

Bab V, bab ini merupakan penutup yang berisi kesimpulan

dan saran. Dalam kesimpulan diuraikan kesimpulan dari

Page 38: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2600/1/M QOSIM M 216 13 019 … · Keluarga besar PMII yang sudah banyak memberikan ilmu dan

24

pembahasan-pembahasan dari bab-bab di atas agar lebih

memudahkan dalam memahami bab-bab yang di atasnya. Dalam bab

ini juga disampaikan saran dengan harapan dapat memberikan

masukan bagi penulis-penulis selanjutnya.

Page 39: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2600/1/M QOSIM M 216 13 019 … · Keluarga besar PMII yang sudah banyak memberikan ilmu dan

25

BAB II

GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SEKITAR PONDOK

PESANTREN AL-MANAR DESA BENER, KECAMATAN

TENGARAN, KABUPATEN SEMARANG

F. Kondisi Geografis dan Demografis Desa Bener, Kecamatan

Tengaran, Kabupaten Semarang

1. Keadaan Geografis Desa Bener, Kecamatan Tengaran,

Kabupaten Semarang

Berdasarkan data tertua yaitu pada tahun 1996 yang penulis

peroleh dari Badan Pusat Statistik Kabupaten Semarang, penulis

memperoleh hasil bahwa Desa Bener merupakan dataran yang

merupakan salah satu dari 15 Desa di Kecamatan Tengaran yang

ada di kabupaten semarang, dan mempunyai jarak kurang lebih 5,5

Km dari Kecamatan Tengaran, dengan koordinat garis lintang

7,2247 dan garis bujur 110,3056, dan mempunyai luas wilayah

kurang lebih 272,500 Ha.33

Dengan rincian menurut desa dan

pengggunaan tanah yaitu 103,500 Ha tanah sawah, 107,250 Ha

33

Bapeda Kantor Statistik Kabupaten Semarang, Kecamatan Tengaran dalam Angka

1996 (Kantor Statistik Kabupaten Semarang, 1997). Hlm. 2.

Page 40: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2600/1/M QOSIM M 216 13 019 … · Keluarga besar PMII yang sudah banyak memberikan ilmu dan

26

tanah kering, 44,250 bangunan pekarangan, serta penggunaan lainya

yaitu 17,500 Ha .34

Adapun batas-batas Desa Bener, Kecamatan Tengaran,

Kabupaten Semarang yaitu:

1. Batas bagian utara : Desa Tingkir, Kecamatan

Tingkir, Kota Madya Salatiga

2. Batas bagian timur : Desa Tegal Waton,

Kecamatan Tengaran, Kabupaten

Semarang.

3. Batas bagian selatan : Dusun Cabean, Desa Karang

Duren, Kecamatan Tengaran,

Kabupaten Semarang.

4. Batas bagian barat : Jalan Raya Solo-Semarang / Desa

Noborejo, Kecamatan Argomulyo,

Kota Madya Salatiga.

34

Bapeda Kantor Statistik Kabupaten Semarang, Kecamatan Tengaran dalam Angka

1996 (Kantor Statistik Kabupaten Semarang, 1997). Hlm. 11.

Page 41: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2600/1/M QOSIM M 216 13 019 … · Keluarga besar PMII yang sudah banyak memberikan ilmu dan

27

2. Keadaan Demografis Desa Bener, Kecamatan Tengaran,

Kabupaten Semarang

Penduduk merupakan factor penting dalam proses

pembangunan bangsa, untuk itu tingkat perkembangan penduduk

sangat penting diketahui dalam menentukan langkah pembangunan.

Jumlah penduduk Desa Bener yang penulis ambil dari data

statistik daerah yang tertua yaitu pada tahun 1996 adalah 3.296

Jiwa. Penduduk laki-laki berjumlah 1.610 jiwa dan perempuan

1.686 jiwa. Dengan selisih penduduk antara laki-laki dan

perempuan berjumlah 76 jiwa.35

Sedangkan jumlah penduduk yang ada di Desa Bener pada

tahun 2015-2016 atau data terbaru yang penulis dapatkan yaitu

berjumlah 6.035 Jiwa. Penduduk laki-laki berjumlah 3.072 jiwa dan

perempuan 2.963 jiwa. Perbandingan jumlah penduduk antara laki-

laki dan perempuan mempunyai selisih 109 jiwa.36

Pertumbuhan penduduk di Desa Bener, Kecamatan

Tengaran, Kabupaten Semarang tergolong normal, terbukti

peningkatan yang terjadi dari tahun ke tahun tidaklah begitu cepat.

35

Bapeda Kantor Statistik Kabupaten Semarang, Kecamatan Tengaran dalam Angka

1996 (Kantor Statistik Kabupaten Semarang, 1997). Hlm. 10.

36 Bapeda Kantor Statistik Kabupaten Semarang, Data Strategis Kecamatan Tengaran

2016 (Kantor Statistik Kabupaten Semarang, 2016). Hlm. 16.

Page 42: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2600/1/M QOSIM M 216 13 019 … · Keluarga besar PMII yang sudah banyak memberikan ilmu dan

28

Penulis sendiri mengambil perbandingan pertumbuhan penduduk

dengan kurun waktu 10 tahun, yaitu dari data yang paling tua pada

tahun 1996 dan selanjutnya pada tahun 2006 serta terakhir pada

tahun 2016.

Di tahun 1996 jumlah penduduk Desa Bener berjumlah

5.998 jiwa, di tahun 2006 penduduk Desa Bener memiliki

peningkatan penduduk yaitu berjumlah 5.462 jiwa, dengan rincian

penduduk yang berjenis kelamin laki-laki berjumlah 2.799 jiwa dan

penduduk yang berjenis kelamin perempuan berjumlah 2.663 jiwa.37

Serta pada tahun 2015-2016 jumlah penduduk di Desa Bener juga

mengalami peningkatan menjadi 6.035 jiwa.

G. Kondisi Sosial Keagamaan Desa Bener, Kecamatan Tengaran,

Kabupaten Semarang

Dalam menjalani kehidupanya, agama merupakan kebutuhan

yang sangat penting bagi manusia, karena tanpa agama manusia tidak

akan mengetahui arah hidupnya. Jadi dengan adanya agama, maka

manusia akan mengetahui arah hidupnya dan akan merasakan kenikmatan

dalam hidupnya.

37

Bapeda Kantor Statistik Kabupaten Semarang, Kecamatan Tengaran dalam Angka

2006 (Kantor Statistik Kabupaten Semarang, 2007). Hlm. 14.

Page 43: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2600/1/M QOSIM M 216 13 019 … · Keluarga besar PMII yang sudah banyak memberikan ilmu dan

29

Di dalam lingkungan Desa Bener, Kecamatan Tengaran,

Kabupaten Semarang, rata-rata masyarakatnya menganut agama islam,

pada tahun 1996, jumlah warga yang menganut agama islam yaitu

sebanyak 2.940 jiwa, namun tidak hanya agama islam saja yang berada di

Desa Bener, Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang, terdapat juga

warga yang menganut agama kristen protestan dengan jumlah 356 jiwa.38

Pada tahun 2006, jumlah warga yang menganut agama Islam

sejumlah 5.083 jiwa, dan juga warga yang menganut Kristen Protestan

berjumlah 377 jiwa.39

Sedangkan pada tahun 2016, jumlah warga yang menganut agama

islam yaitu sebanyak 5.381 jiwa, namun tidak hanya agama Islam saja

yang berada di Desa Bener, Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang,

ada juga yang menganut agama kristen protestan sejumlah 579 jiwa,

kristen katholik sejumlah 65 jiwa, serta yang menganut agama budha

sejumlah 7 jiwa, dan juga agama khonghuchu sejumlah 3 jiwa.40

Adapun tempat ibadah di Desa Bener, Kecamatan Tengaran,

Kabupaten Semarang ini hanya terdapat Masjid, Mushola dan Gereja

38

Bapeda Kantor Statistik Kabupaten Semarang, Kecamatan Tengaran dalam Angka

1996 (Kantor Statistik Kabupaten Semarang, 1997). Hlm. 33.

39 Bapeda Kantor Statistik Kabupaten Semarang, Kecamatan Tengaran dalam Angka

2006 (Kantor Statistik Kabupaten Semarang, 2007). Hlm. 29-31.

40 Bapeda Kantor Statistik Kabupaten Semarang, Data Strategis Kecamatan Tengaran

2016 (Kantor Statistik Kabupaten Semarang, 2016). Hlm. 36-39

Page 44: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2600/1/M QOSIM M 216 13 019 … · Keluarga besar PMII yang sudah banyak memberikan ilmu dan

30

saja. Jumlah tempat Ibadah di Desa Bener, Kecamatan Tengaran,

Kabupaten Semarang pada tahun 1996 terdapat 3 masjid, dan juga

terdapat 12 Langgar Surau atau sekarang lebih dikenal dengan sebutan

Mushola, serta di Desa Bener, Kecamatan Tengaran, Kabupaten

Semarang terdapat 1 Gereja Kristen.41

Pada tahun 2006, terdapat 5 masjid, dan pada tahun ini mushola

mengalami peningkatan pembangunan yaitu menjadi 25 mushola, serta

terdapat 1 gereja katholik dan juga 1 gereja kristen.42

Sedangkan pada tahun 2016, Jumlah tempat Ibadah di Desa

Bener, Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang masi sama dengan

tahun 2006, yaitu terdapat 2 masjid, serta terdapat 25 Mushola, dan di

Desa Bener, Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang yang pada

tahun 2006 terdapat gereja katholik, pada tahun 2016 hanya terdapat 1

Gereja Kristen.43

H. Kondisi Pendidikan

Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam

menjalani kehidupan manusia, baik kehidupan perorangan, keluarga,

41

Bapeda Kantor Statistik Kabupaten Semarang, Kecamatan Tengaran dalam Angka

1996 (Kantor Statistik Kabupaten Semarang, 1997). Hlm. 31.

42 Bapeda Kantor Statistik Kabupaten Semarang, Kecamatan Tengaran dalam Angka

2006 (Kantor Statistik Kabupaten Semarang, 2007). Hlm. 32.

43 Bapeda Kantor Statistik Kabupaten Semarang, Data Strategis Kecamatan Tengaran

2016 (Kantor Statistik Kabupaten Semarang, 2016). Hlm. 75.

Page 45: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2600/1/M QOSIM M 216 13 019 … · Keluarga besar PMII yang sudah banyak memberikan ilmu dan

31

maupun kehidupan berbangsa, bernegara dan beragama. Hal ini terlihat

dari pembangunan sekolah yang ada di kawasan Desa Bener, Kecamatan

Tengaran, Kabupaten Semarang. Karena dengan adanya pendidikan ini,

maka dapat dilihat maju atau mundurnya suatu Bangsa, Negara atau

Agama.

Pada tahun 1996, di Desa Bener sendiri terdapat sarana

pendidikan yang yang di bawah DEPDIKBUD atau Departemen

Pendidikan dan Kebudayaan di Kecamatan Tengaran yaitu hanya

terdapat 4 sarana pendidikan, yaitu 2 Taman Kanak-kanak (TK), 2

Sekolah Dasar Negeri (SDN), 2 Madrasah Ibtidaiyah (MI), 1 Madrasah

Tsanawiyah (MTs) serta 1 Madrasah Aliyah (MA).44

Pada tahun 2006, sarana pendidikan di Desa Bener mengalami

penurunan yang sebelumnya Madrasah Ibtidaiyah (MI) terdapat 2 namun

pada tahun 2006 hanya terdapat 1 Madrasah Ibtidaiyah (MI), selanjutnya

masih sama dengan tahun 1996 yaitu 2 Taman Kanak-kanak (TK), 2

Sekolah Dasar (SD), 1 Madrasah Tsanawiyah (MTs) serta 1 Madrasah

Aliyah (MA).45

Sedangkan pada tahun 2016, masih sama dengan tahun 2006,

yaitu 2 Taman Kanak-kanak (TK), 2 Sekolah Dasar (SD), dan juga 1

44

Bapeda Kantor Statistik Kabupaten Semarang, Kecamatan Tengaran dalam Angka

1996 (Kantor Statistik Kabupaten Semarang, 1997). Hlm. 22-23.

45 Bapeda Kantor Statistik Kabupaten Semarang, Kecamatan Tengaran dalam Angka

2006 (Kantor Statistik Kabupaten Semarang, 2007). Hlm. 38.

Page 46: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2600/1/M QOSIM M 216 13 019 … · Keluarga besar PMII yang sudah banyak memberikan ilmu dan

32

Madrasah Ibtidaiyah (MI), 1 Madrasah Tsanawiyah (MTs) serta 1

Madrasah Aliyah (MA).46

I. Lokasi Pondok Pesantren Al Manar Desa Bener, Kecamatan

Tengaran, Kabupaten Semarang

Pondok Pesantren Al-Manar dibangun di atas tanah seluas 4.500

M. tananh tersebut diperoleh dari sesepuh Desa Bener yang mewakafkan

tanahnya kepada Pondok Pesantren Al-Manar.

Pondok Pesantren Al Manar merupakan Pondok Pesantren yang

berada di Desa Bener yang beralamatkan di:

1. Desa : Bener

2. Kecamatan : Tengaran

3. Kabupaten : Semarang

4. Provinsi : Jawa Tengah

5. Kode Pos : 50775

Adapun lokasi Pondok Pesantre Al-Manar adalah sebagai

berikut:

1. Batas bagian barat : Perumahan Penduduk

2. Batas bagian utara : Jalan Projo

46

Bapeda Kantor Statistik Kabupaten Semarang, Data Strategis Kecamatan Tengaran

2016 (Kantor Statistik Kabupaten Semarang, 2016). Hlm. 45.

Page 47: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2600/1/M QOSIM M 216 13 019 … · Keluarga besar PMII yang sudah banyak memberikan ilmu dan

33

3. Batas bagian timur : Sawah Penduduk

4. Batas bagian selatan : Sawah Penduduk

Jadi Pondok Pesantre Al-Manar ini berada diantara rumah

penduduk dan sebelah paling timur dari Desa Bener, Kecamatan

Tengaran, Kabupaten Semarang, secara jelasnya Pondok Pesantren Al-

Manar terletak di pinggir persawahan.

J. Pondok Pesantren di Desa Bener, Kecamatan Tengaran,

Kabupaten Semarang

Jauh sebelum ada lembaga pendidikan modern, sudah berdiri

beberapa pondok pesantren di Desa Bener. Adanya pondok pesantren di

Desa Bener dikarenakan dulunya masyarakat yang tinggal di Desa Bener

belum sepenuhnya memeluk agama islam, dan juga sangat awam dengan

ilmu-ilmu yang berkaitan dengan ajaran agama Islam. Maka dari itu,

beberapa warga masyarakat Desa Bener yang berstatus muslim mencari

Kyai untuk mensyiarkan ajaran agama Islam di Desa Bener.

Dalam penyebaran ajaran agama Islam, di Desa Bener terdapat

beberapa Pondok Pesantren yang mengajarkan ilmu-ilmu agama islam.

Beda dengan desa-desa yang lain, di Desa Bener pada dewasa ini

terdapat 3 Pondok Pesantren, diantaranya yaitu:

Page 48: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2600/1/M QOSIM M 216 13 019 … · Keluarga besar PMII yang sudah banyak memberikan ilmu dan

34

1. Pondok Pesantren Al-Manar

Pondok Pesantren Al-Manar merupakan Pondok Pesantren yang

paling tua di Desa Bener, dan di Pondok Pesantren ini pula yang

perkembanganya sangat terlihat, seperti didirikanya sekolah-sekolah

formal didalam pondok pesantren tanpa meninggalkan keaslian

pondok pesantren Al-Manar yang bersifat tradisional atau salaf.

Pondok Pesantren Al-Manar ini juga merupakan Pondok Pesantren

yang terbesar dan paling banyak peserta didiknya atau santrinya dari

awal didirikanya sampai sekarang di desa Bener, Kecamatan

Tengaran, Kabupaten Semarang.

2. Pondok Pesantren Bustanul Usysyaqil Qur‟an (BUQ)

Pondok Pesantren Bustanul Usysyaqil Qur‟an atau lebih dikenal

dengan sebutan BUQ, merupakan pondok tahfidz Al-Qur‟an yang

berada di desa Bener, Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang.

Banyak peserta didik atau santri yang belajar tahfidz al-Qur‟an di

Pondok Pesantren ini. Beda dengan Pondok Pesantren Al-Manar,

Pondok Pesantren BUQ tidak memfokuskan pendidikan layaknya

pondok pesantren salaf atau tradisional pada umumnya. Pondok

Pesantren BUQ lebih menyondong pembelajaran dan pengajaran

Al-Qur‟an saja.

Page 49: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2600/1/M QOSIM M 216 13 019 … · Keluarga besar PMII yang sudah banyak memberikan ilmu dan

35

3. Pondok pesantren Qudusissalam

Pondok pesantren Qudusissalam merupakan Pondok Pesantren

yang berada di Desa Bener yang juga mengajarkan tentang Al-

Qur‟an juga hampir seperti Pondok Pesantren BUQ. Namun,

Pondok Pesantren Qudusissalam tidak terkhusus kepada

pembelajaran Al-Qur‟an saja, akan tetapi juga banyak mengajarkan

ilmu-ilmu keagamaan lainnya seperti Pondok Pesantren Al-Manar.

Dari kedua Pondok Pesantren di Desa Bener, Pondok Pesantren

Qudusissalam merupakan Pondok Pesantren yang tidak terlalu

banyak santrinya dibandingkan dengan Pondok Pesantren Al-Manar

dan juga Pondok Pesantren Bustanul Usysyaqil Qur‟an (BUQ).

Page 50: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2600/1/M QOSIM M 216 13 019 … · Keluarga besar PMII yang sudah banyak memberikan ilmu dan

36

BAB III

PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN AL-MANAR DESA

BENER, KECAMATAN TENGARAN, KABUPATEN SEMARANG

E. Sejarah Berdirinya Pondok Pesantren Al-Manar Desa Bener,

Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang

Dengan mengambil data dari profil Pondok Pesantren Al-Manar

Desa Bener, Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang tahun

2015/2016, Al-Manar adalah sebuah Pondok Pesantren putra putri yang

terletak di Jalan Raya Solo-Semarang. Tepatnya di Desa Bener,

Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang, 3 Km sebelah selatan Kota

Salatiga. Nama Al-Manar secara resmi muncul pada masa

kepemimpinan Kyai Fatkhurrohman yaitu tahun 1983, yang merupakan

perkembangan dari Pondok Pesantren As Suyuthiyyah yang didirikan

dan dirintis oleh Kyai Djalal Suyuthi pada tahun 1913.

Pondok pesantren Al-Manar merupakan sebuah Lembaga

pendidikan Islam yang didalamnya mengajarkan ilmu keagamaan dan

juga ilmu pengetahuan umum. Pondok Pesantren Al-Manar mempunyai

Misi “menciptakan generasi yang berakhlakul Karimah yang mampu

menghadapi tantangan pada zaman modern”. Misi itu dituangkan dalam

kurikulum yang menerapkan sistem klasik (sorogan dan bandongan)

yang bertitik berat pada kajian-kajian kitab kuning karangan Ulama

Page 51: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2600/1/M QOSIM M 216 13 019 … · Keluarga besar PMII yang sudah banyak memberikan ilmu dan

37

Syafi‟iyah. Oleh karena itu, substansi yang ditekankan adalah Nahwu,

Sorof, Fiqih, Ushul Fiqih, Hadist, Tafsir, Tauhid, Tasawuf dan Tarikh.47

Desa Petungsari adalah sebuah Desa yang sekarang bernama

“Bener”. Karena penjajahan yang dialaminya, kesulitan dalam

mengembangkan Syiar Islam dirasakan sekali oleh masyarakat Desa

Bener. Hanya satu dua orang yang mengenal ajaran Islam, bahkan

masyarakat Desa Bener dikenal sebagai masyarakat rusak yang akrab

dengan sebutan mo limo dan jauh dari agama serta banyak nonmuslinya.

Bapak Juwahir, salah satu warga Desa Petungsari atau sekarang

dikenal dengan nama Desa Bener yang memimpin sebuah Mushola,

merasa tergugah untuk memperdalam ajaran Agama Islam dengan

menjadi santri dari Kyai Naim, Kyai dari Desa Cabean yang berada di

selatan Desa Petungsari atau sekarang dikenal dengan nama Desa Bener.

Semakin hari jama‟ah di Musholanya semakin bertambah sehingga

terjadilah sebuah kesepakatan anatara Bapak Juwahir dengan Kyai Naim

untuk mendatangkan seorang Kyai untuk mengasuh jama‟ah yang

semakin bertambah. Beberapa bulan kemudian, Kyai Na‟im meminta

kepada Kyai Haji Djalal Suyuthi untuk memikul tugas tersebut karena

mushola sudah tidak mampu menampung jama‟ah, maka Bapak Juwahir

47

profil Pondok Pesantren Al-Manar Desa Bener, Kecamatan Tengaran, Kabupaten

Semarang, 2016.

Page 52: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2600/1/M QOSIM M 216 13 019 … · Keluarga besar PMII yang sudah banyak memberikan ilmu dan

38

pun mewakafkan sebagian tanahnya untuk dijadikan Masjid untuk

mensyiarkan dakwah islamiyahnya.

Pondok Pesantren Al-Manar merupakan Pondok Pesantren yang

awal mulanya mempunyai nama “As Suyuthiyah” yang diambil dari

nama pendirinya yaitu K. H. Djalal Suyuthi dan didirikan pada tahun

1926 M. Pondok Pesantren Al-Manar bertempat di Desa Bener,

Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang. Namun setelah masa

kepemimpinan Kyai Fatkhurrohman, digantilah nama Pondok Pesantren

menjadi Al-Manar.48

F. Periodisasi Kepemimpinan Pondok Pesantren Al Manar Manar

Desa Bener, Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang

Salah satu komponen terpenting dalam dunia pesantren adalah

Kyai, kyai mempunyai peranan penting dalam dunia pesantren maupun

masyarakat karena seorang kyai adalah public figure bagi golongan tersebut,

hampir semua perkataannya dianggap sebagai sabda yang harus ditaati dan

dipercaya sepenuh hati. Kyai adalah seorang pemimpin pondok dan seorang

muslim yang “alim”, berpendidikan maju, yang mampu membaca,

menafsirkan, serta mengajarkan Al- Qur‟an dan juga memberikan ulasan-ulasan

terpenting dari bahasa arab.49

48

Wawancara dengan Bapak As’ad Haris Nasution (Pengasuh), pada tanggal 22 Desember 2016. Pukul 16.00 wib.

49 Binder, I. 1960. Islamic “Tradition And Politics The Kyaji And The Alim”.Comperative

Studies In Society And History. January. Hlm. 250.

Page 53: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2600/1/M QOSIM M 216 13 019 … · Keluarga besar PMII yang sudah banyak memberikan ilmu dan

39

Dalam kepemimpinan Pondok Pesantren, pastilah terdapat

periodesasi dalam masa kepemimpinan di Pondok Pesantren. Begitu juga

dengan Pondok Pesantren Al-Manar yang berada di Desa Bener

Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang. Adapun periodesasi masa

kepemimpinan Pondok Pesantren Al-Manar antara lain sebagai berikut:

1) Kyai Haji Djalal Suyuthi (Tahun 1913-1950)

Kyai Haji Djalal Suyuthi merupakan pendiri pertama kali yang

awal mula didirikanya yaitu pada tahun 1913 M. Pada masa

kepemimpinan Kyai Haji Djalal Suyuthi, yaitu pada tahun 1942-1946

dimana pada masa itu Desa Bener dalam masa penjajahan Jepang.

Pondok Pesantren mengalami kemacetan total karena mendapatkan

tekanan dari penjajah Jepang. Baru pada tahun 1950, kehidupan kembali

normal dan pada tahun itu pula Kyai Haji Djalal Suyuthi di panggil oleh

Allah SWT atau meninggal dunia.50

2) Kyai Haji Duri (Tahun 1950-1963)

Sepeninggal Kyai Haji Djalal Suyuthi, kepemimpinan pondok

Pesantren di pegang oleh Kyai Haji Duri (putra Kyai Haji Djalal

Suyuthi), dan Pondok Pesantren ini diberi nama “As Sututhiyyah”,

diambil dari nama pendiri Pondok Pesantren yaitu Kyai Haji Djalal

50

Ibid,

Page 54: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2600/1/M QOSIM M 216 13 019 … · Keluarga besar PMII yang sudah banyak memberikan ilmu dan

40

Suyuthi. Kyai Haji Duri memegang kepemimpina hingga tahun 1963,

dengan Santri sekitar 50-70 orang.51

3) Kyai Haji Suhudi (Tahun 1963-1983)

Setelah Kyai Haji Duri meninggal pada tahun 1963, Pondok

Pesantren dipimpin oleh adik beliau yang bernama Kyai Haji Suhudi.

Pada masa kepemimpinan Kyai Haji Suhudi, Pondok Pesantren banyak

mengalami goncangan karena pengaruh suhu politik di Indonesia.

Sebagai puncak Resesi/goncangan itu, pada tahun 1975 jumlah Santri

menurun menjadi 23 orang. Tetapi pada tahun itu pula didirikan TK

(taman kanan-kanak) dan fasilitas pendidikan ditambah untuk mendidik

anak-anak usia dini.52

4) Kyai Fatkhurrohman (Tahun 1983-1993)

Pada tahun 1983, kepemimpinan Pondok Pesantren digantikan

oleh keponakan Kyai Haji Duri yang bernama Kyai Fatkhurrohman.

Pada saat masa kepemimpinan Kyai Fatkhurrohman, keadaan Pondok

Pesantren telah normal kembali. Kyai Fatkhurrohman juga banyak

mengadakan pembaharuan-pembaharuan. Antara lain perubahan nama

Pondok Pesantren yang sebelumnya mempunyai nama As Suyuthiyyah

menjadi “Al-Manar” yang mengambil dari nama grup musik gambus di

51

Ibid,

52 Ibid,

Page 55: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2600/1/M QOSIM M 216 13 019 … · Keluarga besar PMII yang sudah banyak memberikan ilmu dan

41

Desa Bener yang saat itu ketenaranya sampai ke Jawa Timur sekitar

tahun 1960-1975.

Pada masa kepemimpinan Kyai Fatkhurrohman, Masjid lama

yang dibangun oleh Kyai Haji Djalal Suyuthi dipugar, bangunan Pondok

Pesantren ditambah dan juga pendidikan formal dimasukan ke dalam

kurikulum Pondok Pesantren. Pada tahun 1985, didirikanlah Madrasah

Tsanawiyah, menyusul pada tahun 1989 didirikan pula Madrasah Aliyah.

Terakhir pada tahun 1992, Kyai Fatkhurrohman mendirikan Yayasan Al-

Manar sebagai wadah yang lebih formal dan legitimit. Namun Kyai

Fatkhurrohman pada tanggal 28 Juli 1993 belum sempat melihat

perkambangan Pondok Pesantren Al-Manar karena dipanggil oleh Allah

SWT.

5) Kyai Muhammad Imam Fauzi (Tahun 1993-2000)

Sepeninggal Kyai Fatkhurrohman pada tahun 1993, masa

kepemimpinan Kyai Fatkhurrohman dilanjutkan oleh menantu Kyai

Fatkhurrohman yang bernama Kyai Muhammad Imam Fauzi. Pada masa

kepemimpinan Kyai Muhammad Imam Fauzi, Madrasah Aliyah diubah

menjadi Madrasah aliyah Keagamaan (1994/1995). Pada masa

kepemimpinan Kyai Muhammad Imam Fauzi ini pula jumlah Santri

meningkat mencapai 537 orang yang dari Jawa dan juga luar Jawa.

Page 56: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2600/1/M QOSIM M 216 13 019 … · Keluarga besar PMII yang sudah banyak memberikan ilmu dan

42

Namun pada tanggal 11 Mei 2000 M, atau pada tanggal 6 Shofar 1421

H, Kyai Muhammad Imam Fauzi meninggal dalam usia 35 tahun.53

6) Kyai As‟ad Haris Nasution (Tahun 2000-sekarang)

Sepeninggal Kyai Muhammad Imam Fauzi, masa kepemimpinan

Pondok Pesantren digantikan oleh Kyai As‟ad Haris Nasution sampai

saat ini, Kyai As‟ad Haris Nasution merupakan putra dari Kyai

Fatkhurrohman.

Pada masa periode Kyai As‟ad Haris Nasution perkembangan

Pondok Pesantren Al-Manar mengalami kemajuan semakin pesat.

Disamping jumlah santri yang semakin bertambah, dinamika intern juga

menunjukan suatu kemajuan dengan tetap berpedoman pada tradisi

salafi. Pada periode Kyai As‟ad Haris Nasution lembaga pendidikan

yang telah ada dikembangkan baik dari segi kurikulum ataupun sistem

pengajarannya. Seperti halnya dalam bidang life skill atau keterampilan

para santri, dalam periode Kyai As‟ad Haris Nasution yang berhasil

didirikan seperti: keterampilan dalam bidang ilmu teknologi, bengkel

atau mekanik, las, tata boga atau memasak, sablon, musik, bela diri atau

pencak silat dan juga lembaga-lembaga pendidikan lain yang telah

53

Ibid,

Page 57: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2600/1/M QOSIM M 216 13 019 … · Keluarga besar PMII yang sudah banyak memberikan ilmu dan

43

berdiri sejak periode-periode sebelumnya pada periode Kyai As‟ad Haris

Nasution lembaga-lembaga yang telah ada lebih dikembangkan lagi.54

Dari uraian di atas, dapat diketahui bahwa tokoh-tokoh yang

pernah mengasuh Pondok Pesantren Al-Manar adalah sebagai berikut:

Daftar Nama-nama Pengasuh Pondok Pesantren Al-Manar

No Nama Periode

1 Kyai Haji Djalal Suyuthi Tahun 1913-1950

2 Kyai Haji Duri Tahun 1950-1963

3 Kyai Haji Muh. Suhudi Tahun 1963-1983

4 Kyai Fatkhurrohman Tahun 1983-1993

5 Kyai M. Imam Fauzy Tahun 1993-2000

6 Kyai As‟ad Haris Nasution Tahun 2000-

Sekarang

G. Perkembangan Pondok Pesantren Al Manar 1983-2016

Sebagai salah satu lembaga pendidikan dan kemasyarakatan

pondok pesantren mempunyai peranan dalam mengembangkan santri

yang akan berguna nanti ketika sudah terjun di masyarakat. Pesantren

adalah milik masyarakat luas sekaligus menjadi panutan berbagai

keputusan sosial, politik, agama dan etika.

54

profil Pondok Pesantren Al-Manar Desa Bener, Kecamatan Tengaran, Kabupaten

Semarang, 2016.

Page 58: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2600/1/M QOSIM M 216 13 019 … · Keluarga besar PMII yang sudah banyak memberikan ilmu dan

44

Pada tahun 1983, merupakan masa dimana Pondok Pesantren Al-

Manar di Desa Bener, Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang mulai

normal kembali dan mulai berkembang serta melakukan pembaharuan-

pembaharuan, yang sebelumnya Pondok Pesantren mengalami goncangan

karena pengaruh suhu politik di Indonesia.

Pada masa kepemimpinan Kyai Fatkhurrohmanlah Pondok

Pesantren Al-Manar mulai mengalami banyak perkembangan. Diantarnya

yaitu pembaharuan nama Pondok Pesantren menjadi nama “Al-Manar”

yang sebelumnya Pondok Pesantren mempunyai nama “As Suyuthiyyah”.

Dan juga Pada masa kepemimpinan Kyai Fatkhurrohman, Masjid lama

yang dibangun oleh Kyai Haji Djalal Suyuthi dipugar, bangunan Pondok

Pesantren ditambah dan juga pendidikan formal dimasukan ke dalam

kurikulum Pondok Pesantren. Pada tahun 1985, didirikanlah Madrasah

Tsanawiyah, menyusul pada tahun 1989 didirikan pula Madrasah Aliyah.

Terakhir pada tahun 1992, Kyai Fatkhurrohman mendirikan Yayasan Al-

Manar sebagai wadah yang lebih formal.

Sepeninggal Kyai Fatkhurrohman pada tanggal 28 Juli 1993, masa

kepemimpinan Kyai Fatkhurrohman dilanjutkan oleh menantu Kyai

Fatkhurrohman yang bernama Kyai Muhammad Imam Fauzi. Pada masa

kepemimpinan Kyai Muhammad Imam Fauzi, Madrasah Aliyah diubah

menjadi Madrasah aliyah Keagamaan (1994/1995). Pada masa

kepemimpinan Kyai Muhammad Imam Fauzi ini pula jumlah Santri

Page 59: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2600/1/M QOSIM M 216 13 019 … · Keluarga besar PMII yang sudah banyak memberikan ilmu dan

45

mengalami peningkatan yang berasal dari Jawa dan juga luar Jawa.

Namun pada tanggal 11 Mei 2000, Kyai Muhammad Imam Fauzi

meninggal dalam usia 35 tahun. Sepeninggal Kyai Muhammad Imam

Fauzi, masa kepemimpinan Pondok Pesantren digantikan oleh Kyai As‟ad

Haris Nasution sampai saat ini, Kyai As‟ad Haris Nasution merupakan

putra dari Kyai Fatkhurrohman.55

Pada masa kepemimpinan Kyai As‟ad Haris Nasution juga banyak

mengalami perkembangan, baik di bidang pendidikan, life skill maupun

pembangunan.

c. Tradisi yang dapat dipertahankan Pondok Pesantren Al

Manar

Sejarah telah menunjukkan bahwa pada awalnya Pondok

Pesantren Al-Manar berperan sebagai lembaga pendidikan tradisional

yang relatif mapan. Hal ini menunjukkan bahwa Pondok Pesantren

Al-Manar pada awalnya lebih banyak mempertahankan bagaimana

kesinambungan pemurnian ajaran Islam dari tarikan akulturatif

berbagai unsur sistem kepercayaan lokal ataupun asing, yang

dianggap dapat menyimpangkan Islam dari keasliannya.

55

Wawancara dengan Bapak As’ad Haris Nasution (Pengasuh), pada tanggal 22 Desember 2016. Pukul 16.00 wib.

Page 60: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2600/1/M QOSIM M 216 13 019 … · Keluarga besar PMII yang sudah banyak memberikan ilmu dan

46

Pemeliharaan kesinambungan tradisi ini diwujudkan Pondok

Pesantren Al-Manar pada kajian pengajaran yang terfokus pada

bidang Al-Qur‟an dan kitab kuning. Pengajaran dilakukan dengan

metode yang bersifat tradisional dan sangat sederhana, untuk

pengajaran Al-Qur‟an dilakukan secara langsung yaitu tiap santri

mengaji dihadapan pengasuh atau pemimpin Pondok Pesantren Al-

Manar. Sedangkan untuk kitab kuning dilakukan dengan metode

bandongan dan sorogan. Untuk pengajaran kitab kuning ini

pengelolaannya dipercayakan pada pengurus Pondok, santri senior

dan juga para santri yang sudah menyelesaikan pendidikan di Pondok

Pesantren Al-Manar.

Pemeliharaan tradisi tidak hanya diwujudkan pada sistem

pengajaran, akan tetapi juga pada gaya hidup yang terlihat dalam

kegiatan rutinitas keseharian yang dilakukan para santri. Salah satu

ciri dari gaya hidup pesantren salaf atau tradisional adalah adanya

sekat dengan dunia luar Pesantren, kalaupun ada kegiatan yang berada

di luar Pondok hanya sebatas untuk mengadakan ziarah ke makam

dan makan sehari-hari untuk santri putra. Hal ini dikarenakan dunia

luar dianggap sebagai dunia yang penuh dengan kemaksiatan,

sedangkan kemaksiatan akan menghambat kecerdasan seorang santri

dalam penerimaan ilmu. Oleh karena itu Pondok Pesantren Al-Manar

memiliki aturan yang berkaitan dengan aktivitas santri diluar Pondok

Pesantren untuk para santrinya. Bentuk aturan itu antara lain tidak

Page 61: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2600/1/M QOSIM M 216 13 019 … · Keluarga besar PMII yang sudah banyak memberikan ilmu dan

47

diperbolehkan bagi para santri berada di luar lingkungan Pondok

Pesantren tanpa seizin dari pihak pengasuh atau pengurus pondok,

tidak diperbolehkan keluar malam hari, serta apabila akan pulang ke

rumah harus terlebih dahulu meminta izin kepada pengasuh.

Untuk menegakkan peraturan tersebut Pondok Pesantren Al-

Manar menerapkan sanksi bagi santri yang melanggar peraturan-

peraturan tersebut. Sanksi tersebut antara lain, dimasukan kedalam

air, didenda dengan jumlah nominaltertentu, dan sanksi yang paling

berat adalah dikeluarkan dari Pondok Pesantren Al-Manar.

Disatu sisi peran penting pesantren adalah penerjemah dan

penyebar ajaran-ajaran Islam dalam masyarakat. Oleh karena itu

pesantren berkepentingan menyeru masyarakat dengan berlandaskan

komitmen amar ma‟ruf nahi munkar. Adapun wujud dari pengabdian

Pondok Pesantren Al-Manar terhadap masyarakat adalah didirikanya

majlis taklim. Pendirian majlis taklim ini mendapat sambutan positif

dari masyarakat luar, karena peluang dan kesempatan bagi kaum

muslimin dan muslimat untuk memperdalam ilmu keagamaan. Tujuan

utama didirikanya majlis taklim selain untuk meningkatkan

pengetahuan keilmuan tentang keagamaan bagi warga masyarakat

juga mempunyai tujuan agar dapat memperkuat persatuan dan

Page 62: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2600/1/M QOSIM M 216 13 019 … · Keluarga besar PMII yang sudah banyak memberikan ilmu dan

48

kesatuan antara warga masyarakat dengan keluarga besar Pondok

Pesantren Al-Manar serta terjalinya ukhuwah islamiyah yang kokoh.56

Beberapa tradisi di atas merupakan tradisi yang masih

dipertahankan hingga sekarang oleh Pondok Pesantren Al-Manar

Desa Bener, Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang yang

merupakan Pondok Pesantren Salaf.

d. Tradisi yang tidak dapat dipertahankan Pondok Pesantren Al

Manar

Dari pemaparan di atas bahwa tradisi yang dapat

dipertahankan ketika dikombinasikan dengan perubahan zaman tidak

selamanya utuh dan murni sebagaimana ketika tradisi tersebut

dilahirkan ada aspek dari tradisi tersebut yang hilang atau menjadi

satu bentuk yang lain. Selain itu terdapat juga tradisi yang

keberadaanya dilingkungan pondok pesantren Al-Manar perlu

dipertanyakan kembali eksistensinya. Seperti halnya peran Kyai atau

pengasuh dalam aktifitas para santri Pondok Pesantren Al-Manar

sedikit demi sedikit mulai memudar. Dari pengamatan penulis,

kegiatan-kegiatan inti yang melibatkan Kyai atau pengasuh seperti

sorogan, bandongan dan pengajian al-Qur‟an hanya ditangani oleh

pengurus pondok, santri senior serta para alumni Pondok Pesantren

56

Ibid.

Page 63: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2600/1/M QOSIM M 216 13 019 … · Keluarga besar PMII yang sudah banyak memberikan ilmu dan

49

Al-Manar. Peran Kyai atau Pengasuh Pondok Pesantren hanya

berkisar pada penentu keputusan akhir suatu kegiatan atau peraturan

yang diperbolehkan atau tidaknya untuk dilaksanakan di Pondok

Pesantren Al-manar.

Pemaparan penulis tersebut memberikan gambaran bahwa

meskipun peran Kyai atau pengasuh cenderung memudar dan

mempercayakan perananya pada pengurus pondok, akan tetapi

kepercayaan yang diberikan tersebut tidak bersifat penuh dalam

artian, ada koridor dimana dalam beberapa hal seperti penentu aturan-

aturan dan keputusan akhir kegiatan-kegiatan yang ada di Pondok

Pesantren Al-Manar Kyai atau Pengasuh menjadi pihak yang berperan

penuh.

Pemeliharaan tradisi yang tidak dapat dipertahankan lainya

yaitu mengenai masa belajar seorang santri. Pada awal didirikanya

pesantren, para santri yang datang karena ingin belajar agama dan

materi-materi lain yang diajarkan Pondok Pesantren Al-Manar hingga

betul-betul memahami dan menguasai apa yang ingin dipelajari

setelah pengasuh menganggap seorang santri menguasai apa yang

dipelajarinya baru santri tersebut berhenti belajar di Pondok Pesantren

Al-Manar.

Seiring berjalanya waktu dimana sebagian santri Pondok

Pesantren Al-Manar berstatus sebagai pelajar ataupun mahasiswa hal

Page 64: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2600/1/M QOSIM M 216 13 019 … · Keluarga besar PMII yang sudah banyak memberikan ilmu dan

50

tersebut hilang ditelan sistem yang memiliki aturan yang jelas,

sehingga rata-rata masa belajar santri di Pondok Pesantren Al-Manar

banyak yag menyesuaikan dengan masa belajar di sekolah ataupun di

kampus. Dalam pemaparan tersebut dapat disimpulkan bahwa saaat

ini santri datang ke Pondok Pesantren Al-Manar adalah untuk

bersekolah ataupun berkuliah sehingga Pondok Pesantren Al-Manar

hanyalah sebagai tujuan kedua yang sekaligus dimanfaatkan sebagai

tempat tinggal yang ekonomis yang tidak terlalu mahal untuk

kalangan menengah kebawah, untuk itu para santri lebih

mengutamakan pendidikan formal dan mengesampingkan pendidikan

yang terdapat di Pondok Pesantren Al-Manar sehingga santri

bertindak seenaknya untuk masuk dan keluar Pondok Pesantren Al-

Manar.

Disatu sisi mengenai kebebasan santri, pada beberapa dekade

silam santri identic dengan hidup yang penuh keprihatinan dan jauh

dari kebebasan dalam artian keterbatasan dalam melakukan aktifitas

diluar lingkungan Pondok Pesantren Al-Manar. Dalam keseharianya

santri disibukkan dengan kegiatan mengaji dan kegiatan lain yang

berkaitan dengan pemenuuhan kebutuhan hidup sehari-hari seperti,

mencuci, makan dan lain sebgainya. Aktifitas santri di luar pondok

hanya diperbolehkan setiap sebulan sekali dengan seizin pengasuh

pondok dan tidak semua santri mendapatkan izin dari pengasuh

Page 65: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2600/1/M QOSIM M 216 13 019 … · Keluarga besar PMII yang sudah banyak memberikan ilmu dan

51

pondok. Izin diberikan jika kebutuhan santri betul-betul mendesakdan

hanya terdapat di luar lingkungan pondok.

Berdasarkan pengamatan penulis di lapangan saat ini keadaan

tersebut tidak lagi terlihat di lingkungan pondok pesantren Al-Manar,

yang terlihat justru keadaan yang sangat kontras, setiap hari santri

diberi kebebasan sepenunya untuk melakukan aktifitas diluar pondok.

Beberapa pemaparan mengenai tradisi di Pondok Pesantren

Al-Manar di atas merupakan tradisi yang saat ini sudah tidak dapat

dipertahankan oleh Pondok Pesantren Al-Manar Desa Bener,

Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang.

H. Metode Pendidikan dan Pengajaran

1. Metode Pendidikan

Pendidikan keagamaan di Pondok Pesantren Al-Manar

berkiblat kepada Pondok Pesantren Lirboyo (MHM) Jawa Timur

dan Pondok Pesantren Al-Ittihad yang berada di Desa Poncol,

Kecamatan Bringin, Kabupaten Semarang. Yaitu menggunakan

sistem Klasik (Sorogan dan Bandongan) dan menggunakan sistem

Klasikal.

Adapun kitab-kitab yang dikaji yaitu kitab Klasik yang

bermazhab Syafi‟iyah. Kitab-kitab hasil karya Ulama‟ Klasik

Page 66: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2600/1/M QOSIM M 216 13 019 … · Keluarga besar PMII yang sudah banyak memberikan ilmu dan

52

tersebut digolongkan kepada Nahwu, Sorof, Fiqih, Hadist, Tafsir

Tauhid, Tasawuf dan Tarikh.

Untuk lebih rincinya, kitab-kitab yang diajarkan di Pondok

Pesantren Al-Manar adalah sebagai berikut:

a. Nahwu

1) Jurumiyah

2) Sulam Munawarah

3) Matan Jurumiyah

4) Matan dan Syarah al-Imriti

5) Matan dan Syarah al-Fiyah

b. Sorof

1) Qowa‟idul I‟lal

2) Amtsilatu Tasrifiyah

3) Qowa‟idusy-shorofiyah

c. Fiqih

1) Mabadi‟ul Fiqih dan Wadhih

2) Kasifatu Saja

3) Safinatun-najah

4) Fath-hul Qorib

5) Fath-hul Muin

Page 67: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2600/1/M QOSIM M 216 13 019 … · Keluarga besar PMII yang sudah banyak memberikan ilmu dan

53

6) Fath-hul Wahab

d. Ushul Fikih

1) Mabadi‟ul fiqiyah

2) Asyulami

3) Al-Bayan

4) Al-Lumak

5) „Irsyadul Fukhul

e. Hadist

1) Arbain Nawawi

2) Abi Jamroh

3) Bulughul Marom

4) Musnad Syafi‟i

5) Jawahirul Bukhori

f. Tafsir

1) Tafsir Juz‟ama

2) Tafsir Jalalain

3) Tafsir al-Itqon

Page 68: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2600/1/M QOSIM M 216 13 019 … · Keluarga besar PMII yang sudah banyak memberikan ilmu dan

54

g. Tauhid

1) Badi‟ul Amali

2) Aqidatul Awam

3) Jawahirul Kalamiyah

4) As-Sanusiyah

h. Akhlak dan Tasawuf

1) Nashoikhul Ibad

2) Ta‟limul Muta‟alim

3) Al-Fath-hus Sholawah

4) Bidayatul Hidayah

5) „Irs Yadul Ibad

6) Tanbihul Ghofilin

i. Tarikh

1) Khulasof Nurul Yaqin

2) Tarikhul Islami

Sedangkan pendidikan life skill para santri di Pondok

Pesantren Al-Manar merujuk pada pendidikan pendidikan sekolah

kejuruan yang ada. Yaitu mengutamakan praktek studi banding

dalam penyampaian materinya. Adaun pendidikan peningkatan skill

para santri tersebut adalah Otomotif, Las, IT, Menjahit dan

Page 69: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2600/1/M QOSIM M 216 13 019 … · Keluarga besar PMII yang sudah banyak memberikan ilmu dan

55

Memasak. Data tersebut diambil dari Profil Pondok Pesantren Al-

Manar Desa Bener, Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang

tahun ajaran 2015-2016.57

2. Metode Pengajaran

Sistem pengajaran di Pondok Pesantren Al-Manar

menerapkan sistem Klasikal. Yang dimaksud dengan sistem klasikal

adalah: “Cara belajar dalam kelas pada suatu robongan murid-murid

yang sebaya dan mempunyai tingkat pengetahuan yang sama diajar

oleh seorang guru dalam waktu yang sama dan bahan pelajaran yang

sama pula”.58

Sistem klasikal ini berbeda dengan sistem yang lama yaitu

sistem Sorogan ataupun Bandongan, dimana masing-masing santri

mempunyai tingkat pengetahuan yang berbeda, dan bahan yang

diajarkan sesusai dengan permintaan santri.

Guru pada sistem Klasikal wajib memperhatikan kemajuan

kelas secara keseluruhan di samping memperhatikan tiap-tiap santri

secara perseorangan. Tempat belajar yang digunakan ruang yang

dilengkapi dengan meja dan tempat duduk santri, papan tulis dan

57

Profil Pondok Pesantren Al-Manar Desa Bener, Kecamatan Tengaran, Kabupaten

Semarang, 2016.

58 Wawancara dengan Bapak As’ad Haris Nasution (Pengasuh), pada tanggal 22

Desember 2016. Pukul 16.00 wib.

Page 70: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2600/1/M QOSIM M 216 13 019 … · Keluarga besar PMII yang sudah banyak memberikan ilmu dan

56

meja kursi guru. Tentang hasil dari sistem ini memang lebih efisien

dan tidak banyak waktu yang terbuang, dan nilai pelajaran secara

minimal bagi santri yang keluar dari Pondok Pesantren dapat

diukur.

Page 71: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2600/1/M QOSIM M 216 13 019 … · Keluarga besar PMII yang sudah banyak memberikan ilmu dan

57

BAB IV

EKSISTENSI PONDOK PESANTREN AL-MANAR DESA BENER,

KECAMATAN TENGARAN, KABUPATEN SEMARANG DI

MASYARAKAT

D. Kontribusi Pondok Pesantren Al Manar dalam Bidang Pendidikan

Pendidikan selama ini sering kita percayai dengan pola

kepercayaan yang sama, dipandang sebagai sesuatu hal yang amat

penting serta mesti ada dalam keberlangsungan hidup manusia

dimanapun. Kepercayaan ini begitu klasik dari waktu kewaktu sehingga

sulit bagi siapapun untuk mengetahui sejak kapan manusia menaruh

optimis dan kepercayaannya terhadap pendidikan.59

Dalam konteks kehidupan berbangsa dan bernegara, pendidikan

sering disebut sebagai aset bangsa yang paling berharga. Setiap tanggal 2

Mei, seantero nusantara merayakan Hari Pendidikan Nasional, seakan

ingin menegaskan bahwa pendidikan benar-benar merupakan modal

membangun negri ini. Pendidikan nasional sebagaimana tercanutm pada

ketentuan umum pasal I adalah pendidikan yang berdasarkan Pancasila

dan Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 yang

59

Teguh Wangsa Gandhi, Filsafat Pendidikan, (Yogyakarta: Ar-Ruzmedia, 2010). Hlm.

03.

Page 72: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2600/1/M QOSIM M 216 13 019 … · Keluarga besar PMII yang sudah banyak memberikan ilmu dan

58

berakar pada nilai-nilai Agama, kebudayaan Nasional Indonesia dan

tanggap terhadap tuntunan perubahan zaman.60

Menurut para ahli sosiologi pendidikan, terdapat relasi antara

dunia pendidikan dengan kondisi masyarakat. Relasi ini bermakna

bahwa apa yang berlangsung dalam dunia pendidikan merupakan

gambaran dari kondisi yang sesungguhnya di dalam kehidupan

masyarakat yang kompleks. Demikian juga sebaliknya, kondisi

masyarakat, baik dalam aspek kemajuan, peradaban dan sejenisnya

tercermin dalam kondisi pendidikan. Oleh karena itu data tingkat

pendidikan dijadikan cermin majunya masyarakat, dan dunia pendidikan

yang amburadul juga dapat menjadi cermin terhadap kondisi masyarakat

nya yang penuh persoalan. Pendidikan dalam kerangka ini merupakan

proses dari upaya manusia untuk mengembangkan segenap potensi baik

jasmani maupun rohaninya agar menjadi pribadi yang serba seimbang,

sebagai warga Negara yang baik dan siap untuk menerima dan

melestarikan serta mengembangkan budaya bangsa (sosialisasi).61

Di Indonesia, salah satu ujung tombak dalam membentuk

manusia yang berkualitas adalah pesantren. Pesantren adalah salah satu

tiyang penyangga eksistensi pendidikan di Indonesia yang berbasis nilai-

60

Tim Redaksi Nuansa aulia, Sistem Pendidikan Nasional, (Bandung: PT. Al Maarif,

1980), Hlm. 9.

61 Hasan Langgunung, Tujuan Pendidikan Dalam Islam, (Jakarta: Hikmah Syahid Indah

1988). Hlm. 189.

Page 73: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2600/1/M QOSIM M 216 13 019 … · Keluarga besar PMII yang sudah banyak memberikan ilmu dan

59

nilai ke islaman, dalam melaksanakan sistem dan proses pengajara

pendidikan pondok pesantren dalam perspektif pendidikan Islam

Indonesia mempunyai peran serta memiliki unsur-unsur atau kontribusi

pemikiran terhadap berkembang dan tumbuh pendidikan Islam.

Sebagai lembaga pendidikan, pesantren telah eksis ditengah

masyarakat selama ratusan tahun dan menawarkan pendidikan kepada

mereka yang masih buta huruf. Pesantren pernah menjadi satu-satunya

institusi pendidikan milik masyarakat pribumi yang memberikan

konribusi yang amat besar dalam membentuk masyarakat yang melek

huruf (literacy) dan melek budaya (cultural literacy).62

Sebagai mana tertulis dalam peraturan pemerintah nomor 55

tahun 2007, pesantren memiliki tujuan untuk menanamkan keimanan dan

ketakwaan kepada Allah SWT, Akhlak mulia, serta tradisi pesantren

untuk mengembangkan kemampuan pengetahuan, dan keterampilan

peserta didik untuk menjadi ahli ilmu agama Islam (mutafaqqih fiddin)

atau menjadi muslim yang memiliki keterampilan atau keahlian untuk

membangun kehidupan islami di masyarakat.

Dalam upaya mengerahkan segala sumber yang ada dalam

bidang pendidikan untuk memecahkan berbagai masalah tersebut, maka

eksistensi pondok pesantren akan lebih disorot. Karena masyarakat dan

62

Mujamil Qomar, Pesantren: Dari TransformasiMetodologi Menuju Demokratisasi

Institusi, (Surabaya: Erlangga, 2009). Hlm 03.

Page 74: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2600/1/M QOSIM M 216 13 019 … · Keluarga besar PMII yang sudah banyak memberikan ilmu dan

60

pemerintah mengharapkan pondok pesantren memiliki potensi yang

besar dalam bidang pendidikan. Pesantren sebagai cikal bakal system

pendidikan di Indonesia dengan corak dan karakter yang khas dianggap

telah menjadi ikon masyarakat pribumi dalam memancangkan ideology

pendidikan di Indonesia.63

Kini paradigma bahwa belajar di pesantren hanya

mengeksploitasi ilmu agama islam sudah mulai tergeser sejalan dengan

perkembangan zaman. Perubahan ini ditandai dengan berdirinya

sekolah-sekolah formal dalam lingkungan pesantren. Bahkan dengan

adanya perubahan paradigma ini pesantren menjadi lembaga khas karena

mentransformasi pendidikan umum layaknya lembaga-lembaga

pendidikan yang lain.

Sebagai sebuah lembaga pendidikan, pondok pesantren Al-Manar

memiliki tugas untuk mendidik dan mencerdaskan dalam bidang

pendidikan agama ataupun umum bagi santri pondok pesantren Al-

Manar sendiri dan juga masyarakat sekitar yang ikut serta dalam belajar

ilmu agama di pondok Al-Manar. Dalam bidang pendidikan agama dan

umum, pondok pesantren Al-Manar sudah cukup baik dalam

memerankan tugasnya.

63

Ridlwan Nasir, Mencari Tipologi Format Pendidikan Pesantren, (Yogyakarta: Pustaka

Pelajar. 2005) .Hlm. 13.

Page 75: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2600/1/M QOSIM M 216 13 019 … · Keluarga besar PMII yang sudah banyak memberikan ilmu dan

61

Pondok pesantren Al-Manar disamping menerapkan sistem

pendidikan formal juga menerapkan sistem life skill kemandirian para

santrinya sehingga menarik minat masyarakat setempat menitipkan anak-

anaknya untuk belajar di pondok pesantren Al-Manar. Pendidikan life

skill bagi santri bertujuan untk meningkatkan minat dan bakat santri

dalam mengembangkan kreativitas mereka dengan lebih intensif. Namun

pendidikaan life skill ini tidak terkhusus kepada santri yang menetap di

pondok pesantren AL-Manar saja, namun juga terbuka untuk masyarakat

sekitar yang minat untuk mengikuti pendidikan skill tersebut, sehingga

dapat memepererat hubungan yang baik antara pondok pesantren dengan

masyarakat setempat.64

Dalam pendidikan life skill yang ada di pondok

pesantren Al-Manar antara lain seperti:

a) Otomotif Sepeda Motor

Diajarkan kepada para peserta didik agar menjadi montir yang

handal sehingga setelah lulus dari pondok pesantren dapat masuk

dalam dunia kerja otomotif, bahkan dapat membuka bengkel sendiri.

b) Las Listrik

Diajarkankepada para santri agar selain santri memiliki keahlian

dalam ilmu agama juga memiliki keahlian dalam mengelas sehingga

64

Profil Pondok Pesantren Al-Manar Desa Bener, Kecamatan Tengaran, Kabupaten

Semarang, 2016.

Page 76: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2600/1/M QOSIM M 216 13 019 … · Keluarga besar PMII yang sudah banyak memberikan ilmu dan

62

setelah santri lulus dari pondok pesantren dapat masuk dalam dunia

kerja di bidang pengelasan bahkan dapat membuka industri sendiri.

c) Menjahit

Diajarkan kepada para santriwati karena kebanyakan dari santri

perempuan yang berminat, agar selain santriwati tersebut memiliki

keahlian dalam ilmu agama juga memiliki keahlian dalam menjahit

sehingga setelah santri lulus dari pondok pesantren dapat masuk

dalam dunia kerja bidang garmen bahkan dapat tailor yang membuka

usaha sendiri.

d) Memasak

Diajarkan kepada para santri agar santri dapat memenuhi

kebutuhan makanya sendiri tanpa tergantung pada orang lain.

E. Peran Pondok Pesantren Al Manar terhadap Keagamaan di

Masyarakat

Seperti yang telah diuraikan dalam bahasan sebelumnya,

pesantren yang merupakan lembaga pendidikan Islam yang mula-mula

muncul di nusantara, berperan penting sebagai sarana pembangunan dan

pengembangan religiusitas masyarakat sekitar, dalam hal ini Indonesia

secara umum (karena seiiriing berkembangnya waktu, pesantren mulai

meluas bukan hanya di jawa).

Page 77: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2600/1/M QOSIM M 216 13 019 … · Keluarga besar PMII yang sudah banyak memberikan ilmu dan

63

Pada masa perkembangannya, pesantren dijadikan sebagai

pilihan terakhir bagi masyarakat tak mampu untuk “menitipkan”

anaknya pada kyai, dengan tujuan agar setidaknya anaknya nanti

mendapat pendidikan, walaupun sekedar pendidikan agama, karena

keadaan yang tidak memungkinkan dibawanya anak tersebut pada

lembaga pendidikan umum. Dalam lingkup pendidikanya pada saat itu,

pesantren mendidik anak-anak titipan ini dengan berbagai macam kitab

kuning, mendidiknya untuk menghafal al-Qur‟an, mendidiknya untuk

berdisiplin ilmu, yang setelah sekembalinya dari pesantren, anak ini akan

menjadi guru agama, sekaligus membuktikan bahwa lulusan pesantren

bukanya tanpa ilmu yang berarti.

Berkaitan dengan hal di atas, dengan keberadaan pesantren secara

tidak langsung juga membawa pengaruh yang signifikan terhadap

perubahan kehidupan keagamaan di lingkungan sekitar pesantren (bukan

hanya titipan anak bagi masyarakat sekitarnya untuk belajar).

Dengan berdirinya pondok pesantren Al-Manar di Desa Bener,

Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang, masyarakat yang awalnya

awam terhadap hal-hal yang berkaitan dengan ajaran Agama Islam

sedikit demi sedikit mulai mengenal dan menjalankannya. Hal ini

didukung oleh adanya interaksi yang terjalin dengan baik antara pondok

pesantren Al-Manar dengan masyarakat setempat.

Page 78: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2600/1/M QOSIM M 216 13 019 … · Keluarga besar PMII yang sudah banyak memberikan ilmu dan

64

Untuk kehidupan keberagaman masyarakat Desa Bener dapat

dikatakan sangat dinamis. Banyak kegiatan-kegiatan keagamaan yang

dikontribusikan oleh pondok pesantren Al-Manar khususnya tentang

keagamaan islam yang diadakan di Desa Bener dalam kehidupan sehari-

hari. Hal ini tentu mempunyai dampak yang cukup baik dan kondusif

terhadap perkembangan masyarakat muslim di Desa Bener.

Adapun peran pondok pesantren Al-Manar di Desa Bener,

Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang antara lain, seperti:

1. Kegiatan Bapak-Bapak

a. Pengajian rutin tingkat RT yang diadakan setiap malam jum‟at

setiap minggunya. Adapun pelaksanaanya dilakukan secara

berpindah-pindah.

b. Pengajian dan tahlilan yaitu pembacaan ayat-ayat suci Al-

Qur‟an dan berdzikir yang diadakan secara kondidional setiap

ada orang meninggal dari masyarakat Desa Bener. Adapun

pelaksanaanya setelah sholat Isya‟ selama tujuh malam

berturut-turut.

c. Pengajian jamaah di Pondok Pesantren Al-Manar yang diikuti

oleh masyarakat Desa Bener. Adapun pelaksanaanya setiap

hari selasa wage selapanan (35 hari) sekali.

Page 79: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2600/1/M QOSIM M 216 13 019 … · Keluarga besar PMII yang sudah banyak memberikan ilmu dan

65

2. Kegiatan ibu-ibu

a. Pengajian ibu-ibu tingkat desa yang diadakan setiap satu bulan

sekali. Adapun pelaksanaanya setiap minggu kliwon setelah

Isya‟.

b. Pengajian ibu-iu tingkat RT dan juga pembacaan sholawat Al-

Berjanji yang diadakan setiap selapan sekali (35 hari) sekali.

c. Pengajian dan kegiatan dzikir bersama yang diadakan juga

secara kondisional setiap ada orang yang meninggal dunia.

3. Kegiatan anak-anak

a. Pembacaan Shalawat dan Al-Barjanji yang dilakukan pada

masing-masing RT. Adapun pelaksanaanya setiap malam

jum‟at setelah shalat maghrib.

b. Pelatihan Rebana atau music yang bernuansa islami. Adapun

pelaksanaanya setiap minggunya.65

F. Respon Masyarakat Desa Bener terhadap Pondok Pesantren Al

Manar

Respon adalah perilaku yang muncul dikarenakan adanya

rangsang dari lingkungan. Respon seseorang dapat berbentuk baik atau

malah sebaliknya yakni buruk, positif atau negative. Apabila respon

65

Wawancara dengan Bapak As’ad Haris Nasution (Pengasuh), pada tanggal 22 Desember 2016. Pukul 16.00 wib.

Page 80: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2600/1/M QOSIM M 216 13 019 … · Keluarga besar PMII yang sudah banyak memberikan ilmu dan

66

positif maka orang yang bersangkutan cenderung untuk menyukai atau

mendekati objek, sedangkan respon negatif cenderung untuk menjauhi

objek tersebut.

Manusia adalah makhluk sosial yang selalu membutuhkan

bantuan orang lain dan tidak bisa hidup sendiri. Setiap manusia akan

tinggal berkelompok dan hidup saling berdampingan. Didalam ilmu

sosiologi, sekumpulan manusia yang hidup berkelompok dan saling

bekerja sama dalam waktu yang cukup lama di tempat tertentu disebut

dengan masyarakat. Hal ini senada dengan pendapat Selo Soemardjan

yang menyatakan bahwa masyarakat adalah orangorang yang hidup

bersama menghasilkan kebudayaan.66

Dengan demikian, biasanya suatu masyarakat ada yang

menunjukkan respon negatif atau positif terhadap suatu pondok

pesantren yang ada di desanya, namun masyarakat yang ada di Desa

Bener, Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang responya sangat

positif terhadap adanya pondok pesantren Al-Manar di Desa Bener,

Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang.

66

Soerjono Soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar (Jakarta: Universitas Indonesia, 1978).

Hlm. 28.

Page 81: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2600/1/M QOSIM M 216 13 019 … · Keluarga besar PMII yang sudah banyak memberikan ilmu dan

67

BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Dari pembahasan mengenai sejarah perkembangan pondok

pesantren Al-Manar di Desa Bener, Kecamatan Tengaran, Kabupaten

Semarang dari tahun 1983 samapi dengan 2016, kiranya dapat ditarik

kesimpulan penting yang berkaitan dengan rumusan masalah pada

skripsi ini, diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Pondok Pesantren Al-Manar merupakan Pondok Pesantren yang awal

mulanya mempunyai nama “As Suyuthiyah” yang diambil dari nama

pendirinya yaitu K. H. Djalal Suyuthi dan didirikan pada tahun 1926

M. Pondok Pesantren Al-Manar bertempat di Desa Bener,

Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang. Adapun yang melatar

belakangi didirikanya Pondok Pesantren Al-Manar adalah karena

pada masa sebelum didirikanya Pondok Pesantren Al-Manar,

masyarakat muslim di Desa Bener sangatlah kesulitan dalam

mengembangkan Syiar Islam karena tekanan penjajah pada masa itu,

dan hanya ada satu dua orang yang mengenal ajaran Islam, bahkan

masyarakat Desa Bener dikenal sebagai masyarakat yang rusak dan

sering melakukan hal-hal yang dilarang oleh ajaran agama Islam

serta pada masa itu banyak yang belum beragama Islam.

Page 82: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2600/1/M QOSIM M 216 13 019 … · Keluarga besar PMII yang sudah banyak memberikan ilmu dan

68

2. Pada tahun 1983, Pondok Pesantren Al-Manar mulai banyak

perkembangan. Pada tahun 1983 pondok pesantren Al-Manar

dipimpin oleh Kyai Fatkhurrohman, beliau banyak mengadakan

pembaharuan. Antara lain perubahan nama dari As Suyuthiyah

menjadi nama Al-Manar yang di ambil dari nama group orkes

gambus di Desa Bener itu sendiri. Dan pada masa Kyai

Fatkhurrohman banyak mengadakan pemugaran dan penambahan

bangunan pondok pesantren dikarenakan banyaknya santri yang

belajar ilmu Agama Islam di pondok pesantren Al-Manar, dan juga

dimasukanya pendidikan formal di dalam kurikulum Pondok

Pesantren Al-Manar, serta menjadikan Pondok Pesantren Al-Manar

menjadi Yayasan Al-Manar agar lebih formal dan mampu

menghadapi tantangan zaman modern.

3. Berdirinya Pondok Pesantren sudah pasti akan memberikan

kontribusi yang besar untuk kemaslahatan umat, begitu juga dengan

Pondok Pesantren Al-Manar memberikan kontribusi yang cukup

besar terhadap masyarakat sekitar. Kontribusi yang diberikan Pondok

Pesantren Al-Manar kepada masyarakat adalah sebagai berikut:

a. Kontribusi Pondok Pesantren Al-Manar dalam bidang Pendidikan

di Masyarakat, diantaranya didirikanya sekolah formal yang tidak

hanya terkhusus kepada santri yang menetap di Pondok Pesantren

Al-Manar namun bersifat umum, sehingga masyarakat disekitar

dapat ikut serta menitipkan putra didiknya dalam belajar di

Page 83: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2600/1/M QOSIM M 216 13 019 … · Keluarga besar PMII yang sudah banyak memberikan ilmu dan

69

sekolah-sekolah yang berada di Pondok Pesantren Al-Manar

tanpa jauh-jauh belajar atau sekolah ke luar daerah, dan juga

menambahkan ekstra kulikuler atau life skill agar minat bakat

peserta didik dapat terealisasikan dan dapat mengikuti

perkembangan zaman.

b. Peran Pondok Pesantren Al-Manar dalam bidang keagamaan di

Masyarakat, diantaranya diadakanya kegiatan-kegiatan

keagamaan seperti, didirikanya pengajian-pengajian di Desa

Bener yang pesertanya merupakan masyarakat Desa Bener, dari

orang tua, bapak-bapak, ibuk-ibuk sampai anak-anak yang berada

di Desa bener itu sendiri.

B. SARAN

1. Dalam perkembanganya pondok pesantren Al-Manar adalah

pondok pesantren yang dapat dibilang usianya cukup tua di daerah

Kabupaten Semarang khusunya di Desa Bener, kecamatan

Tengaran yang didirikan pada tahun 1926 M. Dalam

perkembanganya tahun 1983 hingga tahun 2016 M, Pondok

Pesanten Al-Manar merupakan pondok pesantren yang masih

memegang pendidikan tradisional (Salafiyah) namun juga tidak

meninggalkan pendidikan modern. Dalam masa perkembanganya

pondok pesantren Al-Manar banyak mengalami pasang surut

mulai dari perkembangan agama hingga transisi kepemimpinan

sampai saat ini.

Page 84: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2600/1/M QOSIM M 216 13 019 … · Keluarga besar PMII yang sudah banyak memberikan ilmu dan

70

2. Untuk lebih meningkatkan fugsinya sebagai pusat pendidikan di

Desa Bener, Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang, demi

menyangkut kemaslahatan ummat, alangkah baiknya pondok

pesantren Al-Manar dalam menjalankan programnya agar lebih

istiqomah, dan tidak monoton di dalam menjalankan peranya

sebagai ujung tombak keberagaman masyarakat, terutama

masyarakat Desa Bener, Kecamatan Tengaran, Kabupaten

Semarang. Serta menjadikan pondok pesantren Al-Manar sebagai

pesantren yang mempunyai nilai tawar maupun kualitas yang

lebih.

3. Guna merealisasikan segala bentuk program yang telah disusun

Pondok Pesantren Al-Manar, hendaknya masyarakat lebih

meningkatkan dukunganya dibidang apapun. Karena semua

program yang dijalankan pondok pesantren bertujuan untuk

kepentingan umat, yaitu mrnciptakan kondisi masyarakat yang

Islami, aman dan sejahtera.

Page 85: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2600/1/M QOSIM M 216 13 019 … · Keluarga besar PMII yang sudah banyak memberikan ilmu dan

71

DAFTAR PUSTAKA

Buku

Affandi, Bisri, Syaikh Ahmad Syurkati (1874-1943) Pembaharu dan Pemurni

Islam di Indonesia, Jakarta: Pustaka Al-Kautsar, 1999.

Bapeda Kantor Statistik Kabupaten Semarang, Kecamatan Tengaran dalam

Angka 1996, Kantor Statistik Kabupaten Semarang, 1997.

Bapeda Kantor Statistik Kabupaten Semarang, Kecamatan Tengaran dalam

Angka 2006, Kantor Statistik Kabupaten Semarang, 2007.

Bapeda Kantor Statistik Kabupaten Semarang, Data Strategis Kecamatan

Tengaran 2016, Kantor Statistik Kabupaten Semarang, 2016.

Binder, I, Islamic Tradition And Politics The Kyaji And The Alim, Comperative

Studies In Society And History, 1960.

Bukhori, Khoirudin, Problem Psikologis Kaum Santri: Resiko Insekuritas

Kelekata,Yogyakarta: FKKB, 2000.

Daliman, A, Metode Penelitian Sejarah, Yogyakarta: Ombak, 2012

Dhofier, Zamakhsyari, Tradisi Pesantren: Studi Tentang Pandangan Hidup Kyai

dan Visinya Mengenai Masa Depan Indonesia, Jakarta: LP3ES, 2015.

Gandhi, Teguh Wangsa, Filsafat Pendidikan, Yogyakarta: Ar-Ruzmedia, 2010.

Garungan, W.A, Psikologi social, Bandung: Gunung Agung, 1978.

Gottschalk, Louist, Mengerti Sejarah, Jakarta:UI Presss, 1986.

Kartodirjo, Sartono, Pendekatan Ilmu Sosial dalam Metodologi Sejarah, Jakarta:

Gramedia, 1993.

Kuntowijoyo, Pengantar Ilmu Sejarah, Yogyakarta: Tiara Wacana, 2013.

Langgunung, Hasan, Tujuan Pendidikan Dalam Islam, Jakarta: Hikmah Syahid

Indah, 1988.

Mastuhu, Dinamika Sistem pendidikan Pesantren: Suatu Kajian Tenteng Unsur

dan Nilai Sistem Pendidikan Pesantren, Jakarta: INS, 1994.

Nasir, Ridlwan, Mencari Tipologi Format Pendidikan Pesantren, Yogyakarta:

Pustaka Pelajar. 2005.

Page 86: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2600/1/M QOSIM M 216 13 019 … · Keluarga besar PMII yang sudah banyak memberikan ilmu dan

72

Nuansa Aulia, Tim Redaksi, Sistem Pendidikan Nasional, Bandung: PT. Al

Maarif, 1980.

Qomar, Mujamil, Pesantren: Dari Transformasi Metodologi Menuju

Demokratisasi Institusi, Surabaya: Erlangga, 2009.

Said, Mohammad &Junimar Affan, Mendidik dari Zaman ke Zaman, Bandung:

Jemmars, 1987.

Saridjo, Marwan dkk., Sejarah pondok Pesantren di Indonesia, Jakarta: Darma

Bakti, 1982.

Sarosa, Sumiaji, Penelitian Kualitatif: dasar-dasar, Jakarta: PT Indeks, 2012.

Sjamsudin, Helius, Metodologi Sejarah, Yogyakarta: Ombak, 2007.

, Metodologi Sejarah, Yogyakarta: Ombak, 2012.

Soekanto, Soerjono, Sosiologi Suatu Pengantar, Jakarta: Universitas Indonesia,

1978.

Veyne, Paul, Writing History: Essay on Epistemology, terj. Bhs. Prancis ,mina

moore-rinvolucri, Middletown, connect, Wesleyan Univercity Press, 1982.

Wahid, Abdurrahman, Pesantren sebagai Subkultural, dalam M. Dawam Raharjo

(ed): Pesantren dan Pembaruan, Jakarta: LP3S, 1995.

Wawancara

Wawancara dengan Bapak As‟ad Haris Nasution (Pengasuh), pada tanggal 22

Desember 2016. Pukul 16.00 wib.

Page 87: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2600/1/M QOSIM M 216 13 019 … · Keluarga besar PMII yang sudah banyak memberikan ilmu dan

73

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Lampiran 1 : Data Statistik Desa Bener, Kecamatan Tengaran,

Kabupaten Semarang

Page 88: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2600/1/M QOSIM M 216 13 019 … · Keluarga besar PMII yang sudah banyak memberikan ilmu dan

74

Page 89: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2600/1/M QOSIM M 216 13 019 … · Keluarga besar PMII yang sudah banyak memberikan ilmu dan

75

Page 90: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2600/1/M QOSIM M 216 13 019 … · Keluarga besar PMII yang sudah banyak memberikan ilmu dan

76

Page 91: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2600/1/M QOSIM M 216 13 019 … · Keluarga besar PMII yang sudah banyak memberikan ilmu dan

77

Page 92: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2600/1/M QOSIM M 216 13 019 … · Keluarga besar PMII yang sudah banyak memberikan ilmu dan

78

Page 93: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2600/1/M QOSIM M 216 13 019 … · Keluarga besar PMII yang sudah banyak memberikan ilmu dan

79

Page 94: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2600/1/M QOSIM M 216 13 019 … · Keluarga besar PMII yang sudah banyak memberikan ilmu dan

80

Page 95: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2600/1/M QOSIM M 216 13 019 … · Keluarga besar PMII yang sudah banyak memberikan ilmu dan

81

Lampiran 2 : Transkrip Wawancara

A. Nama Informan : Bapak Kyai As’ad Haris Nasution

Status : Pengasuh Pondok Pesantren Al-Manar

1. Bagaimana Latar Belakang berdirinya Pondok Pesantren AL-Manar?

Jawaban: Yang melatar belakangi berdirinya pondok ini adalah

dahulu di Desa Bener ini masyarakatnya banyak yang

bukan Islam, banyak yang melakukan maksiat, bahkan

Desa Bener ini terkenal dengan masyarakat yang ahli

molilo (Maen: Judi, Medok: berhubungan bebas dengan

perempuan, Maling: Mencuri, Mateni: Membunuh, Mabuk:

Mabuk), dan masih awam dengan agama Islam, hanya ada

beberapa warga saja yang beragama Islam, sehingga pada

zaman dahulu, ada warga yang tergugah untuk

mendatangkan seorang ulama‟ untuk menyebarkan agama

Islam di Desa ini (Desa Bener), dahulu nama Desa Bener

itu bernama Petungsari, namun setelah berkembangnya

zaman nama petungsari diganti menjadi Desa Bener.

2. Apa tujuan Utama didirikanya Pondok Pesantren ini?

Jawaban: Tujuan utama didirikan Pondok Pesantren ini tidak lain

yaitu untuk menyebarkan agama Islam, untuk dakwah

agama Islam di Desa Bener ini. Dan untuk mengislamkan

masyarakat khususnya di Desa Bener ini.

3. Dari tahun berapakah Pondok Pesantren ini di rintis?

Jawaban: Sebenarnya, Pondok Pesantren ini sudah berdiri sejak tahun

1913 M atau pada masa kepemimpinan Kyai Djalal

Suyuthi, namun ada yang bilang juga pondok pesantren ini

berdiri dari tahun 1926 M, namun pada masa itu, Pondok

Pesantren ini namanya bukan Al-Manar, tapi mempunyai

nama As Suyuthiyyah, yang diambil dari nama pendiri

Pondok Pesantren ini yaitu Kyai Djalal Suyuthi, dan yang

memberikan nama As Suyuthiyyah itu sendiri yaitu Kyai

Duri atau anak dari Kyai Djalal Suyuthi itu sendiri. Nama

Al-Manar itu sendiri muncul pada masa kepemimpinan

Page 96: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2600/1/M QOSIM M 216 13 019 … · Keluarga besar PMII yang sudah banyak memberikan ilmu dan

82

Abah (Bapak) atau Kyai Fathurrahman, yaitu sekitar pada

tahun 1983.

4. Apa visi dan misi Pondok Pesantren ini?

Jawaban: untuk mewujudkan visi dan misi di Pondok Pesantren Al-

Manar ini, yaitu untuk menambah wawasan pengetahuan

dan penguasaan baik dalam pengetahuan keagamaan yang

ada pada santri. dan dengan adanya pendidikan

kemandirian juga akan meningkatkan minat dan bakat

santri dalam belajar agama dengan lebih intensif lagi seperti

baca al-Qur‟an, kitab-kitab kuning, kajian keislaman,

shalawat dan lain sebagainya.

5. Bagaimana masa periodesasi kepemimpinan Pondok Pesantren Al-

Manar?

Jawaban: Masa periodesasi kepemimpinan Pondok Pesantren ini

mempunyai 6 masa periodesasi, yaitu dimulai dari masa

kepemimpinan Kyai Haji Djalal Suyuthi yaitu dari tahun

1913 sampai dengan tahun 1950, selanjutnya dilanjutkan

oleh anaknya yaitu Kyai Haji Duri yaitu dari tahun 1950

sampai tahun 1963, selanjutnya oleh Kyai Haji Muh Suhudi

dari tahun 1963 sampai dengan tahun 1983, setelah itu

masa kepemimpinan dipimpin oleh Kyai Fathurrohman

yaitu dari tahun 1983 sampai dengan tahun 1993,

selanjutnya dipimpin oleh Kyai Imam Fauzi yaitu dari

tahun 1993 sampai tahun 2000, dan terakhir masa

kepemimpinan digantikan oleh saya sendiri (Kyai As‟ad

Haris Nasution) yaitu sejak tahun 2000 sampai saat ini.

6. Pada kepemimpinan siapa yang mencapai kemajuan atau

perkembangan paling menonjol? Hal-hal apa yang dikembangkan di

Pondok Pesantren Al-Manar ini?

Jawaban: Pondok Pesantren ini sendiri mulai berkembang paling

menonjol yaitu pada masa kepemimpinan Abah (Bapak)

atau Kyai Fathurrahman yaitu dari tahun 1983, dimana pada

masa itu banyaknya pembaharuan-pembahauran yang

dilakukan seperti digantinya nama Pondok Pesantren yang

sebelumnya mempunyai nama As Suyuthiyyah menjadi

Page 97: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2600/1/M QOSIM M 216 13 019 … · Keluarga besar PMII yang sudah banyak memberikan ilmu dan

83

nama Al-Manar, ditambahnya bangunan-bangunan Pondok

Pesantren, dipugarnya masjid yang awalnya dibangun sejak

dari masa Kyai Haji Djalal Suyuthi, dimasukanya

kurikulum pendidikan formal kedalam Pondok Pesantren

seperti Madrasah Aliyah atau setara SMA, Madrasah

Tsanawiyah atau setara SMP, dan Madrasah Ibtidaiyah atau

setara SD.

7. Bagaimana dengan sistem pendidikan disini? Apakah termasuk

modern atau salaf?

Jawaban: Pendidikan di Pondok Pesantren ini sebenarnya salaf atau

tradisional, namun setelah dimasukan kurikulum

pendidikan formal di sini, sistem pendidikan di Pondok

Pesantren ini menjadi semi modern, karna sistem salaf atau

tradisionalnya masih dijalankan sampai saat ini, namun

tidak menutup kemungkinan sistem pendidikan modern

juga bakal dijadikan sistem dalam Pondok Pesantren ini.

8. Bagaimana pandangan Pondok Pesantren terhadap kehidupan

masyarakat?

Jawaban: kahidupan masyarakat dalam pandangan kita yaitu keluarga,

karena tanpa masyarakat khususnya warga sekitar kita atau

pondok pesantren ini tidaklah bisa menjadi seperti ini atau

dalam kata lain tidaklah menjadi maju atau berkembang

seperti saat ini.

9. Bagaimana pandangan masyarakat mengenai Pondok Pesantren Al-

Manar sepengetahuan Bapak?

Jawaban: Sepengetahuan saya (Kyai As‟ad Haris Nasution),

pandangan masyarakat terhadap Pondok Pesantren ini

sangatlah baik, karena saling adanya memberikan manfaat

satu sama lain anatara Pondok Pesantren dengan

Masyarakat bahkan sebaliknya. Sehingga hubungan

masyarakat menjadi sangatlah baik dengan Pondok

Pesantren ini.

Page 98: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2600/1/M QOSIM M 216 13 019 … · Keluarga besar PMII yang sudah banyak memberikan ilmu dan

84

10. Apakah ada kontribusi yang diberikan Pondok Pesantren terhadap

masyarakat?

Jawaban: Kontribusi yang diberikan Pondok Pesantren terhadap

masyarakat yang jelas pasti ada, adapun seperti didirikanya

majlis taklim atau pengajian-pengajian di masyarakat yang

itu awal mulanya dirintis dan dipimpin langsung oleh pihak

Pondok Pesantren, didirikanya rutinan-rutinan pengajian di

warga sekitar, di adakanya pelatihan-pelatihan untuk

masyarakat oleh Pondok Pesantren.

Page 99: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2600/1/M QOSIM M 216 13 019 … · Keluarga besar PMII yang sudah banyak memberikan ilmu dan

85

Lampiran 3 : Foto-foto Pondok Pesantren Al-Manar

Gambar Logo Pondok Pesantren dan Yayasan Al-Manar

Foto Depan Pondok Pesantren Al-manar

Page 100: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2600/1/M QOSIM M 216 13 019 … · Keluarga besar PMII yang sudah banyak memberikan ilmu dan

86

Foto Masjid Pondok Pesantren Al-manar

Foto Belakang Pondok Pesantren Al-manar

Page 101: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2600/1/M QOSIM M 216 13 019 … · Keluarga besar PMII yang sudah banyak memberikan ilmu dan

87

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Curriculum Vitae

I. Data Pribadi

1. Nama : Muhammad Qosim Maghfur

2. Tempat dan Tanggal Lahir : Kab. Semarang, 25 Maret 1995

3. Jenis Kelamin : Laki-Laki

4. Agama : Islam

5. Status Pernikahan : Belum Kawin

6. Warga Negara : Indonesia

7. Alamat KTP : RT: 02/RW: 02 Dusun Bawang, Desa

Truko Kecamatan Bringin, Kabupaten

Semarang.

8. Alamat Sekarang : RT: 02/RW: 02 Dusun Bawang, Desa

Truko Kecamatan Bringin, Kabupaten

Semarang.

9. Nomor Telepon / HP : 085 326 839 443

10. e-mail : [email protected]

11. Kode Pos : 50772

Page 102: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2600/1/M QOSIM M 216 13 019 … · Keluarga besar PMII yang sudah banyak memberikan ilmu dan

88

II. Pendidikan Formal :

Periode

(Tahun)

Sekolah / Institusi Alamat Jenjang

Pendidikan

2000 - 2001 RA Raudlotul Atfal Truko, Bringin, Semarang TK

2001 - 2007 MI Miftahul Huda Truko, Bringin, Semarang SD

2007 - 2010 Mts. Sudirman Truko, Bringin, Semarang SMP

2010 - 2013 MA Al-Manar Bener, Tengaran, Semarang SMA

2013 - 2017 IAIN Salatiga Salatiga S1

Demikian Daftar Riwayat Hidup ini saya buat dengan sebenar-benarnya.

Salatiga,25 September 2017

Muhammad Qosim Maghfur