skripsi - digital library uns/upaya... · membantu dan memberikan warna selama menjadi mahasiswa....

83
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH MELALUI PENGGUNAAN ALAT BANTU PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 02 MERENG KECAMATAN WARUNGPRING KABUPATEN PEMALANG TAHUN PELAJARAN 2011 / 2012 SKRIPSI Oleh: SRI KANGENINGSIH X4711168 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012

Upload: dinhkiet

Post on 14-Mar-2019

228 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: SKRIPSI - Digital Library UNS/Upaya... · membantu dan memberikan warna selama menjadi mahasiswa. 10. Siswa-siswa kelas V SD Negeri 02 Mereng kecamatan Warungpring kabupaten Pemalang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

i

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH

MELALUI PENGGUNAAN ALAT BANTU PEMBELAJARAN

PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 02 MERENG

KECAMATAN WARUNGPRING KABUPATEN PEMALANG

TAHUN PELAJARAN 2011 / 2012

SKRIPSI

Oleh:

SRI KANGENINGSIH

X4711168

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2012

Page 2: SKRIPSI - Digital Library UNS/Upaya... · membantu dan memberikan warna selama menjadi mahasiswa. 10. Siswa-siswa kelas V SD Negeri 02 Mereng kecamatan Warungpring kabupaten Pemalang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini

Nama : Sri Kangeningsih

NIM : X4711168

Program Studi : PENJASKESREK

Menyatakan bahwa skripsi berjudul “ UPAYA PENINGKATAN HASIL

BELAJAR LOMPAT JAUH MELALUI PENGGUNAAN ALAT BANTU

PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 02 MERENG

KECAMATAN WARUNGPRING KABUPATEN PEMALANG “ ini adalah

benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri yang penulis ambil dari

pengalaman selama kegiatan pelaksanaan tindakan kelas. Selain itu diambil pula

sumber informasi dan pengalaman kerja selama menjadi guru di Sekolah Dasar

yang lain.

Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan bahwa skripsi ini

hasil jiplakan orang lain, saya bersedia menerima sanksi atas perbuatannya.

Surakarta Juli 2012

Yang membuat pernyataan

Sri Kangeningsih

Page 3: SKRIPSI - Digital Library UNS/Upaya... · membantu dan memberikan warna selama menjadi mahasiswa. 10. Siswa-siswa kelas V SD Negeri 02 Mereng kecamatan Warungpring kabupaten Pemalang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH

MELALUI PENGGUNAAN ALAT BANTU PEMBELAJARAN

PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 02 MERENG

KEC.AMATAN WARUNGPRING KABUPATEN PEMALANG

TAHUN PELAJARAN 2011/ 2012.

Oleh

SRI KANGENINGSIH

X4711168

Skripsi

Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi

Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

SURAKARTA

2012

Page 4: SKRIPSI - Digital Library UNS/Upaya... · membantu dan memberikan warna selama menjadi mahasiswa. 10. Siswa-siswa kelas V SD Negeri 02 Mereng kecamatan Warungpring kabupaten Pemalang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

PERSETUJUAN

Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Pemguji Skripsi

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Surakarta Juli 2012

Pembimbing I Pembimbing II

Drs.Agus Margono,MKes Pomo Warih Adi,Spd.M.Or

NIP.19580822 198403 1 002 NIP.198212225 200812 1 002

Page 5: SKRIPSI - Digital Library UNS/Upaya... · membantu dan memberikan warna selama menjadi mahasiswa. 10. Siswa-siswa kelas V SD Negeri 02 Mereng kecamatan Warungpring kabupaten Pemalang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

PENGESAHAN

Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret dan diterima untuk

memenuhi persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.

Pada hari ....................

Tanggal......................

Tim Penguji Skripsi

( Nama Terang ) (Tanda tangan)

Ketua : Drs.Heru Suranto.M.Pd. ...................................

Sekretaris : Singgih Hendarto.S.Pd. M.Pd ...................................

Anggota I : Drs.Agus Margono,M.Kes. ...................................

Anggota II : Pomo Warih Adi,S.Pd.M.Or. ...................................

Disahkan oleh:

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sebelas Maret Surakarta

a.n. Dekan

Pembantu Dekan I

Prof. Dr. Rer. Nat. Sajidan, M. Si.

NIP : 19600727 198702 1 001

Page 6: SKRIPSI - Digital Library UNS/Upaya... · membantu dan memberikan warna selama menjadi mahasiswa. 10. Siswa-siswa kelas V SD Negeri 02 Mereng kecamatan Warungpring kabupaten Pemalang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

ABSTRAK

Sri Kangeningsih. UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR LOMPAT

JAUH MELALUI ALAT BANTU PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS V

SD NEGERI 02 MERENG KECAMATAN WARUNGPRING KABUPATEN

PEMALANG TAHUN PELAJARAN 2011/2012.

Skripsi. Surakarta, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas

Maret Surakarta, Juni 2012.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: peningkatan hasil belajar

teknik lompat jauh melalui penggunaan alat bantu dengan penerapan pendekatan

bermain pada siswa kelas V SD Negeri 02 Mereng Kecamatan Warungpring

Kabupaten Pemalang Tahun Pelajaran 2011/2012.

Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dua

siklus. Setiap siklusnya terdiri atas empat langkah,yaitu : Perencanaan,

Pelaksanaan Tindakan, Observasi dan Refleksi. Sumber data penelitian ini adalah

siswa kelas V SD Negeri 02 Mereng kecamatan Warungpring kabupaten

Pemalang tahun pelajaran2011/2012 dengan jumlah siswa 22 siswa terdiri dari 13

siswa putra dan 9 siswa putri. Instrumen pengumpulan data yang digunakan

adalah :lembar pengamatan, kartu ceria, tes unjuk kerja siswa, sedang analisa data

yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptip.

Dari hasil analisis yang diperoleh, terdapat peningkatan pada hasil belajar

siswa dari kondisi awal ke siklus I dan siklus II, baik dari peningkatan nilai rata-

rata pembelajaran teknik lompat jauh maupun nilai ketuntasan hasil belajar. Nilai

rata-rata pembelajaran teknik lompat jauh kondisi awal ( 50 % ) atau ketuntasan

nilai rata-rata siswa hanya 11 siswa dari jumlah 22, nilai rata-rata siklus I ( 64 % )

atau ketuntasan nilai rata-rata 14 siswa dari jumlah 22, dan nilai rata-rata siklus II

( 86% ) atau ketuntasan nilai rata-rata 19 siswa dari jumlah 22 siswa, sehingga

peningkatan dari kondisi awal ke siklus II sebesar ( 36 % ) bila diukur dari KKM

sebesar 70.00

Kata kunci : hasil belajar, teknik lompat jauh, pendekatan bermain.

Page 7: SKRIPSI - Digital Library UNS/Upaya... · membantu dan memberikan warna selama menjadi mahasiswa. 10. Siswa-siswa kelas V SD Negeri 02 Mereng kecamatan Warungpring kabupaten Pemalang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

MOTTO

Dan sesungguhnya Kami (Allah ) telah menurunkan kepadamu (

Muhammad ) ayat-ayat yang jelas dan tidak ada yang ingkar kepadaNya

melainkan orang-orang yang fasik ( Terjemahah, Q S Albaqarah 99 )

Pengetahuan adalah warisan yang masih mulia, budi pekerti ibarat pakaian

yang baru dan pikiran ibarat cermin yang bening ( Ali bin Abi Thalib )

Jangan pernah menyerah mesti terus menerus kalah dan jangan pernah

merasa letih mesti badan terus merintih, tetap semangat karena masa depan

ada ditangan kita (Mutiara hikmah)

Surga dan Neraka diciptakan Allah sebagai cerminan tidak ada manusia

yang sempurna punya kebaikan juga keburukan(Mutiara syair)

Page 8: SKRIPSI - Digital Library UNS/Upaya... · membantu dan memberikan warna selama menjadi mahasiswa. 10. Siswa-siswa kelas V SD Negeri 02 Mereng kecamatan Warungpring kabupaten Pemalang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

PERSEMBEHAN

Puji syukurku padamu ya Allah

Ku persembahkan karya tulis ini

Bapak dan ibu

Yang telah merawat membimbing dan mendidik dengan hati yang bening tulus

ikhlas agar menjadi manusia yang berguna bagi nusa bangsa dan Agama

Ahmad Faizin,HS suami

Yang selalu mendampingi, mendukung dan memberiku motivasi serta semangat

untuk terus menerus berkarya

Ajie Harits Faka, Alliza Nur Iqlima Faka

Anak-anakku tercinta , terima kasih atas ketulusan hati doamu

Sababat Guru di Warungpring

Terima kasih yang telah senantiasa mendorong langkahku dengan

perhatian dan semangat serta selalu ada di lubuk hatiku baik saat ku tegur

berdiri maupun saat aku jatuh dan terluka

Dwiko Raharjo, Darti sahabat

Terima kasih atas dorongan semangat dan perjuangan

serta bantuannya.

Page 9: SKRIPSI - Digital Library UNS/Upaya... · membantu dan memberikan warna selama menjadi mahasiswa. 10. Siswa-siswa kelas V SD Negeri 02 Mereng kecamatan Warungpring kabupaten Pemalang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang yang

telah memberikan ilmu, inspirasi dan kemuliaan .Atas kehendak-Nya penulis

dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “ Upaya peningkatan hasil belajar

lompat jauh melalui penggunaan alat bantu pembelajaran pada siswa kelas v SD

Negeri 02 Mereng kecamatan Warungpring kabupaten Pemalang tahun pelajaran

2011 / 2012”.

Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mendapatkan

gelar Sarjana Pendidikan, Program Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi,

Jurusan Pendidikan Jasmani dan Kesehatan Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Penulis menyadari bahwa terselesainya skripsi ini tidak lepas dari bantuan,

bimbingan dan pengarahan dari berbagai pihak.Untuk itu penulis menyampaikan

terima kasih kepada :

1. Prof.Dr.H.Furqon Hidayatullah,M.Pd. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Drs. H.Mulyono,M.M, Ketua Pendidikan Jurusan Olahraga dan Kesehatan

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

3. Waluyo,S.Pd.M.Or, Ketua Program Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan

Rekreasi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

4. Drs.H.AgusMargono, M. Kes , sebagai dosen pembimbing I yang telah

memberikan motivasi dan arahan dalam penyusunan skripsi.

5. Pomo Warih Adi,S.Pd.M.Or,sebagai dosen pembimbing II yang telah

memberikan bimbingan dan pengarahan dalam penyusunan skripsi.

6. Bapak dan Ibu Dosen FKIP JPOK UNS Surakarta yang telah menularkan

ilmu secara tulus dan masukan-masukan kepada penulis.

7. Kepala SD N 02 Mereng yang telah memberi kesempatan dan tempat guna

pengambilan data dalam penelitian.

Page 10: SKRIPSI - Digital Library UNS/Upaya... · membantu dan memberikan warna selama menjadi mahasiswa. 10. Siswa-siswa kelas V SD Negeri 02 Mereng kecamatan Warungpring kabupaten Pemalang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

8. Bapak dan Ibu serta keluarga tersayang yang telah mencurahkan segenap

kepercayaan, kasih sayang, doa,dukungan moral dan material serta yang tak

henti-hentinya memberi yang terbaik kepada penulis.

9. Sahabat-sahabat yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah

membantu dan memberikan warna selama menjadi mahasiswa.

10. Siswa-siswa kelas V SD Negeri 02 Mereng kecamatan Warungpring

kabupaten Pemalang yang telah berpartisipasi dalam penelitian ini.

Sebagai penutup semoga semua pihak yang membantu terselesainya skripsi

ini, mendapat balasan yang setimpal serta mendapat pahala dari Allah SWT.

Penulis,sebagai peneliti sangat menerima saran-saran dari teman-teman demi

untuk perbaikan pada langkah-langkah selanjutnya.

Puji syukur pada Allah SWT. karena penyusunan skripsi ini, telah

terselesaikan atas bantuan semua pihak dan teman-teman. Saya ucapkan terima

kasih pada yang membantu dan mudah-mudahan saja penulisan skripsi ini dapat

sebagai sampel serta bermanfaat bagi yang membaca.

Surakarta , Juli 2012

Penulis

Sri Kangeningsih

Page 11: SKRIPSI - Digital Library UNS/Upaya... · membantu dan memberikan warna selama menjadi mahasiswa. 10. Siswa-siswa kelas V SD Negeri 02 Mereng kecamatan Warungpring kabupaten Pemalang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

DAFTAR ISI

Halaman

JUDUL ............................................................................................................ i

PERNYATAN................................................................................................. ii

PENGAJUAN ................................................................................................. iii

PERSETUJUAN............................................................................................. iv

PENGESAHAN .............................................................................................. v

ABSTRAK ...................................................................................................... vi

MOTTO .......................................................................................................... vii

PERSEMBAHAN........................................................................................... viii

KATA PENGANTAR .................................................................................... ix

DAFTAR ISI ................................................................................................... xi

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xiv

DAFTAR TABEL .......................................................................................... xv

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xvi

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1

A. Latar Belakang Masalah ................................................................. 1

B. Perumusan Masalah ....................................................................... 6

C. Tujuan Penelitian ........................................................................... 6

D. Manfaat Penelitian ......................................................................... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA ........................................................................ 8

A. Kajian Teori ................................................................................... 8

1. Belajar dan Pembelajaran ......................................................... 8

a. Tujuan Belajar ................................................................... 9

b. Tujuan Pembelajaran.......................................................... 10

c. Hasil Belajar ....................................................................... 11

1. Pengertian Hasil Belajar................................................. 11

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi Hasil Belajar ........... 13

Page 12: SKRIPSI - Digital Library UNS/Upaya... · membantu dan memberikan warna selama menjadi mahasiswa. 10. Siswa-siswa kelas V SD Negeri 02 Mereng kecamatan Warungpring kabupaten Pemalang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

2. Pendekatan Pembelajaran ........................................................ 14

a. Jenis pendekatan ................................................................ 14

b. Metode dalam pembelajaran ............................................. 16

3. Lompat Jauh....... ...................................................................... 19

a. Pengertian Lompat Jauh ..................................................... 19

b. Teknik Lompat Jauh........................................................... 19

4. Modifikasi Media Pembelajaran .............................................. 22

a. Kegiatan Belajar Media1 ................................................... 22

b. Kegiatan Belajar Media 2 .................................................. 23

c. Kegiatan Belajar Media 3 .................................................. 23

B. Kerangka Berpikir ......................................................................... 24

C. Hipotesis......................................................................................... 25

BAB III METODE PENELITIAN ............................................................. 26

A. Tempat dan Waktu Penelitian ........................................................ 26

1. Tempat Penelitian .................................................................... 26

2. Waktu Penelitian ...................................................................... 26

B. Subyek Penelitian ........................................................................... 27

C. Data dan Sumber Data ................................................................... 27

1. Jenis Data ................................................................................. 27

2. Jenis Variable ........................................................................... 27

D. Pengumpulan Data ......................................................................... 28

1. Tes ............................................................................................ 28

2. Observasi .................................................................................. 28

E. Uji Faliditas Data ........................................................................... 28

F. Analisis Data .................................................................................. 29

G. Prosedur Penelitian ........................................................................ 30

1. Tahap Pengenalan Masalah ...................................................... 31

2. Tahap Persiapan Tindakan ....................................................... 31

3. Tahap Penyusunan Rencana Tindakan .................................... 31

H. Indikator Pencapaian Penelitian ..................................................... 33

Page 13: SKRIPSI - Digital Library UNS/Upaya... · membantu dan memberikan warna selama menjadi mahasiswa. 10. Siswa-siswa kelas V SD Negeri 02 Mereng kecamatan Warungpring kabupaten Pemalang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.............................. 34

A. Deskripsi Kondisi Awal ................................................................. 34

B. Deskripsi Hasil Penelitian .............................................................. 35

1. Siklus 1 ......................................................................................... 36

a. Perencanaan Tindakan 1 .......................................................... 36

b. Pelaksanaan Tindakan 1 ........................................................... 37

Siklus 1 pertemuan 1..................................................... ........... 37

Siklus 1 pertemuan 2..................................................... ........... 40

Siklus 1 pertemuan 3.................................................... ............ 42

C. Observasi ........................................................................................ 45

D. Analisis dan Refleksi Tindakan ..................................................... 49

2. Siklus 2 .......................................................................................... 50

a. Perencanaan Tindakan 2 .......................................................... 50

b. Pelaksanaan Tindakan 2 ........................................................... 51

Siklus 2 pertemuan 1 ............................................................... 52

Siklus 2 pertemuan 2 ............................................................... 54

Siklus 2 pertemuan 3 ............................................................... 56

E. Pembahasan ................................................................................... 61

BAB V SIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN ........................................ 64

A. Simpulan ........................................................................................ 64

B. Implikasi......................................................................................... 65

C. Saran............................................................................................... 66

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 68

Lampiran .......................................................................................................... 69

Page 14: SKRIPSI - Digital Library UNS/Upaya... · membantu dan memberikan warna selama menjadi mahasiswa. 10. Siswa-siswa kelas V SD Negeri 02 Mereng kecamatan Warungpring kabupaten Pemalang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiv

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Kerangka Berfikir .......................................................................... 25

Gambar 2. Penetapan Fokus Masalah .............................................................. 30

Page 15: SKRIPSI - Digital Library UNS/Upaya... · membantu dan memberikan warna selama menjadi mahasiswa. 10. Siswa-siswa kelas V SD Negeri 02 Mereng kecamatan Warungpring kabupaten Pemalang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xv

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1 .Data Kondisi Awal.............................................................................. 3

Tabei 2 .Ekspresi Siswa ................................................................................... 5

Tabel 3 .Pengumpulan Data ............................................................................. 28

Tabel 4. Presentase Target ............................................................................... 33

Tabel 5. Hasil Presentase Penilaian Ketuntasan KKM Siklus I ....................... 44

Tabel 6. Hasil Presentase Penilaian Efektif Lompat Jauh Siklus I .................. 46

Tabel 7. Hasil Presentase Penilaian Kognitif Lompat Jauh Siklus I ................ 46

Tabel 8. Hasil Presentase Penilaian Psikomotor Siklus I................................. 47

Tabel 9. Hasil Presentase Penilaian Lompat Jauh Siklus I .............................. 47

Tabel 10 Hasil Presentase Penilaian Lompat Jauh Siklus II............................ 59

Tabel 11.Hasil Presentase Peninaian Efektif Lompat Jauh Sikluis II .............. 58

Tabel 12 Hasil Presentase Penilaian Kognitif Lompat Jauh Siklus II ............. 59

Tabel 13 Hasil Presentase Penilaian Psikomotor Lompat Jauh Siklus II ....... 60

Tabel 14 Hasil Presentase Penilaian Ketuntasan KKM Siklus II .................... 60

Tabel 15 Hasil Presentase Perbandingan Awal, Siklus I dan Siklus II ............ 61

Tabel 16 Grafik Peningkatan Ketuntasan ........................................................ 62

Tabel 17 Grafik Presentase Ketuntasan ........................................................... 63

Page 16: SKRIPSI - Digital Library UNS/Upaya... · membantu dan memberikan warna selama menjadi mahasiswa. 10. Siswa-siswa kelas V SD Negeri 02 Mereng kecamatan Warungpring kabupaten Pemalang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1.RPP Siklus I ................................................................................. 69

Lampiran 2.RP P Siklus II .............................................................................. 82

Lampiran 3.Daftar Nama Siswa ...................................................................... 95

Lampiran 4.Lembar Observasi Kegiatan Belajar Siswa I .............................. 96

Lampiran 5.Format Observasi Pembelajaran Lompat Jauh Siklis I ............... 97

Lampiran 6. Absen Siswa Pertemuan Siklus I dan siklus II .......................... 98

Lampiran 7.Rekapitulasi Kondisi Awal ......................................................... 99

Lampiran 8. Lembar Penilaian Kondisi Awal Siswa ..................................... 100

Lampiran 9.Lembar Hasil Penilaian Efektif Siklus I ...................................... 101

Lampiran 10.Lembar Hasil Penilaian Kobnitif Siklus I ................................ 102

Lampiran 11.Lembar Hasil Penilaian Psikomotor Siklus I ............................. 103

Lampiran 12.Rekapitulasi Hasil Penilaian Siklus I ....................................... 104

Lampiran 13.Rekapitulasi Kepuasan Siswa Siklus I ..................................... 105

Lampiran 14.Lembar Observasi Kegiatan Belajar Siswa Siklus II ............... 106

Lampiran 15.Format Obsevasi Pembelajaran Lompat Jauh Siklus II ............. 107

Lamoiran 16.Lembar Hasil Penilaian Efektif Siklus II .................................. 108

Lampiran 17.Lembar Hasil Penilaian Kognitif Siklus II ................................ 109

Lampiran 18.Lembar Hasil Penilaian Psikomotor Siklus II ........................... 110

Lampiran 19.Rekapitulasi Hasil Penilaian Siklus II ...................................... 111

Lampiran 20.Rekapitulasi Kepuasan Siswa Siklus II ..................................... 112

Lampiran 21.Surat Ijin Penelitian .................................................................. 113

Lampiran 22.Surat Keterangan ...................................................................... 114

Lampiran 23.Foto-foto Kegiatan Pembelajaran Siswa ................................... 115

Lampiran 24.Surat Keputusan Dekan Fakultas ............................................... 119

Lampiran 25.Surat Permohonan Observasi .................................................... 120

Page 17: SKRIPSI - Digital Library UNS/Upaya... · membantu dan memberikan warna selama menjadi mahasiswa. 10. Siswa-siswa kelas V SD Negeri 02 Mereng kecamatan Warungpring kabupaten Pemalang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang.

Pada hakikatnya manusia diberi akal, pikiran jiwa dan raga oleh Tuhan

untuk melakukan kegiatan sehari – hari, sesuai dengan fungsinya masing-masing.

Didalam melakukan kegiatannya manusia membutuhkan proses agar jiwa dan

raga berfungsi dengan baik sesuai dengan tingkat pertumbuhan. Untuk

mewujudkan hal tersebut diperlukan perilaku hidup sehat salah satunya adalah

melakukan olahraga, kebugaran jasmani. Dalam dunia pendidikan jasmanilah

yang tepat untuk membenahi jasmani dan rohani sebab didalam pendidikan

jasmani terdapat beberapa unsur seperti :kejujuran, disiplin, percaya diri,

kerjasama, sportifitas dan semangat. Pendidikan jasmani akan terwujud bila

seorang guru dalam memberikan pengajarannya mampu menerapkan berbagai

macam strategi, metode, dan alat peraga. Yang terpenting dalam pengajarannya

guru dapat mengembangkan aktivitas dan kreatifitas siswanya. Ini semua akan

bermakna atau berarti bila hasil belajar siswa sesuai dengan apa yang diharapkan

dan ditetapkan.

Oleh karena itu guru dituntut harus lebih kreatif, inovatif dalam

menciptakan pembelajaran yang akan diberikan pada siswanya, sehingga tercipta

pembelajaran yang aktif, menyenangkan, tanpa meninggalkan tujuan

pembelajaran. Penggunaan metode, media pembelajaran yang sesuai dengan

karakteristik siswa, maka akan berdampak pada hasil yang diperoleh.

Dari hasil pengamatan peneliti ternyata pembelajaran yang banyak variasi,

modifikasi dalam pendidikan jasmani akan lebih banyak diikuti siswa dari pada

pembelajaran yang monoton atau kurang variatif. Hal ini juga terlihat dari hasil

belajar siswa yang belum mencapai seperti apa yang diharapkan. Jadi secara

umum siswa kelas V SD Negeri 02 Mereng Kecamatan Warungpring Kabupaten

Pemalang belum berhasil dalam mata pelajaran penjaskes terutama pada

Kompetensi Dasar “Mempraktikkan variasi gerak dasar kedalam modifikasi

atletik serta nilai semangat sportifitas dan kejujuran dalam materi gerak dasar

lompat jauh melalui penggunaan alat bantu pembelajaran”.

Page 18: SKRIPSI - Digital Library UNS/Upaya... · membantu dan memberikan warna selama menjadi mahasiswa. 10. Siswa-siswa kelas V SD Negeri 02 Mereng kecamatan Warungpring kabupaten Pemalang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

Beberapa faktor yang mempengaruhi tingkat ketrampilan gerak dasar

lompat jauh yaitu faktor internal dan eksternal dari siswa.Faktor internal misalnya,

motivasi belajar, intelgensi, kebiasaan, dan rasa percaya diri yang kurang dari

siswa–siswi terhadap meteri pembelajaran, sedangkan faktor eksternal disebabkan

karena faktor guru, strategi pembelajaran, sarana dan prasarana serta lingkungan

yang kurang mendukung.

Dari permasalahan – permasalahan yang dikemukakan diatas maka perlu

dicari strategi atau solusi pembelajaran yang berorientasi pada siswa sebagai

subjek belajar, seperti yang tertuang didalam PP No. 19 Tahun 2005 tentang

standar nasional pendidikan pasal 19 ayat 1, bahwa proses pembelajaran pada

satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan,

menantang, dan memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif serta

memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa kreatifitas dan kemandirian sesuai

dengan bakat, minat dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.

Kegiatan yang dapat meningkatkan ketrampilan gerak dasar, minat, atau

partisipasi siswa dalam mengikuti pembelajaran adalah dengan memodifikasi

seperti materi, alat, ukuran, lapangan, bentuk, dan jumlah pemain. Salah satu

pendekatan pembelajaran yang dapat untuk meningkatkan ketrampilan gerak

dasar lompat jauh adalah alat bantu berupa media ( kardus sarimie, tali rafia dan

ban bekas sepeda bagian luar ). Dengan alat bantu tersebut dapat mengubah

suasana pembelajaran menjadi lebih santai dan menyenangkan bahkan siswa

tertarik untuk berkompetisi melalui alat bantu tersebut. Dari permasalahan umum

yang dihadapi oleh guru penjas dalam menyampaikan materi khususnya gerak

dasar lompat jauh maka peneliti merasa tertarik untuk melakukan Penelitian

Tindakan Kelas (PTK) pada siswa Kelas V SD Negeri 02 MerengKecamatan

Warungpring Kabupaten Pemalang dengan Judul ” Upaya Peningkatan Hasil

Belajar Lompat Jauh Melalui Penggunaan Alat Bantu Pembelajaran Pada Siswa

Kelas V SD Negeri 02 Mereng Kecamatan Warungpring Kabupaten Pemalang

Tahun Ajaran 2011/2012”.

Page 19: SKRIPSI - Digital Library UNS/Upaya... · membantu dan memberikan warna selama menjadi mahasiswa. 10. Siswa-siswa kelas V SD Negeri 02 Mereng kecamatan Warungpring kabupaten Pemalang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

Berdasarkan hasil observasi pra penelitian di SD Negeri 02 Mereng

Kecamatan Warungpring Kabupaten Pemalang masih mengalami kesulitan

dalamteknik gerak dasar lompat jauh.Mereka belum mampu melakukan gerakan

secara keseluruan.

Tabel 1.Deskripsi data awal hasil belajar gerak dasar lompat jauh pada siswa

kelas V SD Negeri 02 Mereng Kecamatan Warungpring Kabupaten Pemalang

Tahun Pelajaran 2011/2012

TABEL 1 Data kondisi awal

Rentang

Nilai Ket Kriteria Jml Siswa

Presentase

(%)

80 – 85 Baik Sekali Tuntas 0 0

76 – 79 Baik Tuntas 5 23

70 – 75 Cukup Tuntas 6 27

66 – 69 Kurang Tidak Tuntas 8 36

60 – 65 Kurang Sekali Tidak Tuntas 3 14

∑ 22 100

Hal ini menunjukkan bahwa dalam proses pelaksanaan pembelajaran,model

mengajar atau media pembelajarannya masih kurang untuk mencapai target atau

tujuan pembelajaran. Kurangnya partisipasi siswadalam mengikuti pembelajaran

akan menurunkan tingkat keberhasilan dalam belajar. Oleh karena itu diperlukan

adanya tindakan yang mampu melibatkan peran aktif siswa dalam mengikuti

pembelajaran untuk mencapai tujuan yang telah ditargetkan.

Modifikasi media alat bantu pembelajaran pendidikan jasmani sangat

diperlukan untuk proses kelancaran dalam proses belajar mengajar. Dari hasil

pengalaman lapangan, guru pendidikan jasmani mengetrapkan materi–

materipembelajaran masih banyak mendapat kendala-kendala dikarenakan tidak

adanya alat bantu, sehingga dalam mengajarkan teknik gerak dasar lompat jauh

masih secara personal.

Melihat pengalaman itulah menurut penulis perlu adanya pemikiran dan

tindakan yang inovatif dan kreatif dari seorang guru pendidikan jasmani.Alat

Page 20: SKRIPSI - Digital Library UNS/Upaya... · membantu dan memberikan warna selama menjadi mahasiswa. 10. Siswa-siswa kelas V SD Negeri 02 Mereng kecamatan Warungpring kabupaten Pemalang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

bantu pembelajaran bukan harus standar,sebab tujuan utama dalam pembelajarn

adalah sekedar mengerti apa gerak -dasar lompat jauh. Dengan tidak adanya suatu

usaha dalam pengadaan alat bantu, penulis percaya akan berdampak buruk bagi

siswa dan secara otomatis siswa tidak akan tahu apa gerak dasar lompat jauh dan

bagaimana cara melakukannya. Padahal dalam silabus materi gerak dasar lompat

jauh dimasukkan kedalam salah satu materi yang harus diterima siswa dalam

pembelajaran baik dalam bentuk teori maupun praktek.

Jadi hal ini perlu dikaji dan benar–benar diperhatikan karena sangat besar

manfaatnya baik untuk kelancaran proses kegiatan belajar mengajar maupun

pengembangan pengetahuan siswa secara keseluruan dalam materi pendidikan

jasmani. Untuk itu penulis berniat berkreasi dalam melancarkan proses

pembelajaran pendidikan jasmani yang efektif dan efesien dengan memanfatkan

barang bekas sebagai media alat bantu pembelajaran pada materi gerak dasar

lompat jauh.

Tujuan modifikasi alat bantu pembelajaran tersebut dalam kegiatan belajar

mengajar, agar siswa suka, senang dan termotifikasi dalam mengikuti proses

kegiatan pembelajaran. Dengan rasa yang demikian itu membuat siswa akan lebih

mudah dan tidak merasa jemu serta takut bahkan akan menjadi aktif untuk

mengikuti pelajaran. Dari permasalahan yang dihadapi guru pendidikan jasmani

dalam menyampaikan dan mempraktekkan materi gerak dasar lompat jauh, maka

penulis timbul gagasan untuk melakukan Penelitian Tindakan Kelas pada siswa

kelas V SD Negeri 02 Mereng Kecamatan Warungpring Kabupaten Pemalang

Upaya Peningkatan Hasil Belajar Lompat Jauh Melalui Penggunaan Alat

Bantu Pembelajaran pada Siswa Kelas V SD Negeri 02 Mereng Kecamatan

Warngpring Kabupaten Pemalag Tahun Pelajaran 2011/2012.

Hasil pembelajaran pada kondisi awal yang diperoleh untuk pembelajaran

gerak dasar lompat jauh pada siswa kelas V SD Negeri 02 Mereng Kecamatan

Warungpring Kabupaten Pemalang tahun pelajaran 2011 – 2012 adalah 50 % atau

11 siswa yang tuntas dari nilai ketuntasan belajar dengan jumlah 22 siswa.

Sedangkan standar Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan 70.

Page 21: SKRIPSI - Digital Library UNS/Upaya... · membantu dan memberikan warna selama menjadi mahasiswa. 10. Siswa-siswa kelas V SD Negeri 02 Mereng kecamatan Warungpring kabupaten Pemalang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

Disamping itu dapat dilihat dari rekap hasil kepuasan siswa terhadap proses

pembelajaran gerak dasar lompat jauh adalah :

Tabel 2 Ekspresi Siswa

No Ekspresi Siswa Keterangan Jumlah Siswa

1 J Siswa senang 11

2 K Siswa biasa-biasa saja 8

3 K Siswa tidak senang 3

Jumlah 22

Pada pembelajaran yang dilakukan diatas kurang berhasil, ini disebabkan

siswa selalu meniru apa yang dikatakan dan/diperbuat/dicontohkan guru dalam

pembelajaran sehingga siswa kurang mengeksplorasi kemampuan pada dirinya

dalam mengembangkan sebuah materi sesuai dengan bakat atau pengetahuan yang

dimilikinya dan siswa merasa kesulitan mengemilinasi rasa takut dan malu dalam

mengungkapkan pendapat yang siswa miliki sehingga menghambat dalam proses

pembelajaran mengakibatkan proses komunikasi pembelajaran berlangsung dalam

satu arah saja yaitu hanya menyampaikan materi yang dibutuhkan dalam

kompetensinya tetapi tidak mau menerima masukan yang datangnya dari luar,

siswa atau orang lain sehingga siswa hanya menerima apa yang diinformasikan

atau disampaikan oleh guru.

Perihal diatas yang menjadi permasalahan peneliti bagaimana upaya

meningkatkan pembelajaran gerak dasar lompat jauh dengan metode mengajar

yang bervariasi menurut situasi dan kondisi serta kemampuan yang ada dalam

satuan pendidikan.Yang sangat perlu diperhatikan sekali dalam pembelajaran

gerak dasar lompat jauh adalah unsur yang terkandung harus mempunyai dasar

yang baik melalui pendekatan permainan yang menyenangkan, agar siswa tidak

jenuh dan cepat merasa bosan.

Page 22: SKRIPSI - Digital Library UNS/Upaya... · membantu dan memberikan warna selama menjadi mahasiswa. 10. Siswa-siswa kelas V SD Negeri 02 Mereng kecamatan Warungpring kabupaten Pemalang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan permasalahan latar belakang diatas maka peneliti dapat

merumuskan sebagai berikut :

“Bagaimanakah meningkatkan hasil belajar gerak dasar lompat jauh melalui

penggunaan alat bantu pembelajaran pada siswa Kelas V SD Negeri 02

MerengKecamatan Warungpring Kabupaten Pemalang Tahun Pelajaran 2011 / 2012” .

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan diatas, tujuan penelitian

ini adalah : Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar gerak dasar lompat jauh

melalui penggunaan alat bantu pembelajaran pada siswa kelas V SD Negeri 02

Mereng Kecamatan Warungpring Kabupaten Pemalang Tahun Pelajaran 2011 /

2012

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Guru.

a. Memotifasi kreatifitas guru Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan

dalam rangka menciptakan suasana pembelajaran menjadi efektif dan

berkualitas.

b. Untuk meningkatkan kinerja guru Penjasorkes dalam membuat dan

mengembangkan metode pembelajaran yang mempermudah dalam

memberikan materi ilmu pengetahuan

c. Menambah wawasan dan pengetahuan guru untuk mengatasi masalah

kesulitan belajar siswa.

2. Bagai Siswa.

a. Meningkatkan minat siswa terhadap pembelajaran gerak dasar lompat jauh.

b. Meningkatkan peran aktif siswa dalam mengikuti pembelajaran Penjaskes.

c. Meningkatkan belajar siswa.

d. Menguasai tehnik dasar lompat jauh melalui media alat bantu dalam

pembelajaran.

Page 23: SKRIPSI - Digital Library UNS/Upaya... · membantu dan memberikan warna selama menjadi mahasiswa. 10. Siswa-siswa kelas V SD Negeri 02 Mereng kecamatan Warungpring kabupaten Pemalang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

3. Bagi Sekolah.

Bagi sekolah akan memiliki guru Penjaskes yang terampil dalam mengatasi

masalah kesulitan belajar siswa sehingga ketrampilan belajar siswa meningkat.

Page 24: SKRIPSI - Digital Library UNS/Upaya... · membantu dan memberikan warna selama menjadi mahasiswa. 10. Siswa-siswa kelas V SD Negeri 02 Mereng kecamatan Warungpring kabupaten Pemalang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

1. Belajar dan Pembelajaran

Menurut Slavin dalam Catharina Tri Anni ( 2004 ), “ belajar merupakan

proses perolehan kemampuan yang berasal dari pengalaman “.Sedang menurut

Gagne dalam Catharia Tri Anni ( 2004 ), “belajar merupakan sebuah system yang

didalamnya terdapat berbagai unsur yang saling terkait sehingga menghasilkan

perubahan perilaku “.

Sedangkan menurut Bell – Gredler dalam Udin S. Winataputra (2008)

pengertian belajar adalah proses yang dilakukan oleh manusia untuk mendapatkan

aneka ragam competencies, skills dan attitude. Kemampuan (competencies),

ketrampilan (skills) dan sikap (attitude) tersebut diperoleh secara bertahap dan

berkelanjutanmulai dari masa bayi sampai masa tua memalui rangkaian proses

belajar sepanjang hayat.

Ciri – ciri belajar adalah : (1). Belajar harus memungkinkan terjadinya

perubahan perilaku pada diri individu. Perubahan tersebut tidak hanya pada aspek

pengetahuan atau kognitif saja tetapi juga meliputi aspek sikap dan nilai (afektif)

serta ketrampilan (psikomotor); (2).Perubahan itu merupakan buah dari

pengalaman.Perubahan perilaku yang terjadi pada individu karena adanya

interaksi antara dirinya dengan lingkungan.Interaksi ini dapat berupa interaksi

fisik dan psikis; (3). Perubahan perilaku akibat belajar akan bersifat cukup

permanen.

Menurut Gagne, Briggs dan Wagner dalam Udin S. Winataputra (2008)

pengertian pembelajaran adalah “serangkaian kegiatan yang dirancang untuk

memungkinkan terjadinya proses belajar pada siswa”. Menurut UU nomor 20

tahun 2003 tentang Sisdiknas, “Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik

dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar”.

Page 25: SKRIPSI - Digital Library UNS/Upaya... · membantu dan memberikan warna selama menjadi mahasiswa. 10. Siswa-siswa kelas V SD Negeri 02 Mereng kecamatan Warungpring kabupaten Pemalang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

Ciri utama dari pembelajaran adalah inisiasi, fasilitasi dan peningkatan

proses belajar siswa. Sedangkan komponen – komponen dalam pembelajaran

adalah tujuan, matrei kegiatan dan evaluasi pembelajaran.

Menurut Thursan Hakim, “Belajar adalah suatu proses perubahan didalam

kepribadian manusia dan perubahan tersebut ditampakkan dalam bentuk

peningkatan kualitas dan kuantitas tingkah laku seperti peningkatan kecakapan,

pengetahuan, sikap, kebiasaan, pemahaman, ketrampilan, daya piker dan lain –

lain kemampuan.

Berdasarkan pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa belajar

adalah perubahan serta peningkatan kualitas dan kuantitas tingkah laku seseorang

diberbagai bidang yang terjadi akibat melakukan interaksi terus menerus dengan

lingkungannya. Jika dalam proses belajar tidak mendapatkan peningkatan kualitas

dan kuantitas kemampuan, dapat dikatakan bahwa orang tersebut mengalami

kegagalan didalam proses belajar.

a.Tujuan Belajar

Tujuan belajar adalah sejumlah hasil belajar yang menunjukkan bahwa

siswa telah melakukan tugas belajar, yang umumnya meliputi pengetahuan,

ketrampilan, dan sikap – sikap yang baru, yang diharapkan tercapai oleh siswa.

Tujuan belajar adalah suatu deskripsi mengenai tingkah laku yang diharapkan

tercapai oleh siswa setelah berlangsungnya proses belajar. Komponen tujuan

belajar terdiri tiga komponen yaitu :

- Tingkah laku terminal adalah komponen tujuan belajar yang menentukan

tingkah laku siswa setelah belajar. Tingkah laku itu merupakan bagian

dari tujuan yang menunjuk pada hasil yang diharapkan dalam belajar.

- Kondisi – kondisi tes, komponen ini menentukan situasi dimana siswa

dituntut untuk mempertunjukkan tingkah laku terminal. Kondisi – kondisi

tersebut perlu disiapkan oleh guru, karena sering terjadi ujian yang

diberikan oleh guru tidak sesuai dengan materi pelajaran yang telah

diberikan sebelumnya.

Page 26: SKRIPSI - Digital Library UNS/Upaya... · membantu dan memberikan warna selama menjadi mahasiswa. 10. Siswa-siswa kelas V SD Negeri 02 Mereng kecamatan Warungpring kabupaten Pemalang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

Ada tiga kondisi yang dapat mempengaruhi perilaku tes. Pertama, alat

dan sumber yang harus digunakan oleh siswa dalam upaya

mempersiapkan diri untuk menempuh suatu tes, misalnya buku sumber.

Kedua, tantangan yang disediakan terhadap siswa, misalnya pembatasan

waktu untuk mengerjakan tes. Ketiga, cara menyajikan informasi,

misalnya dengan tulisan atau dengan rekaman, dan lain – lain. Tujuan

belajar yang lengkap seharusnya memuat kondisi – kondisi dimana

perilaku akan diuji.

- Ukuran – ukuran perilaku, komponen ini merupakan suatu pernyataan

tentang ukuran yang digunakan untuk membuat pertimbangan mengenai

prilaku siswa, suatu ukuran menentukan tingkat minimal perilaku yang

dapat diterima sebagai bukti, bahwa siswa telah mencapai tujuan,

misalnya; siswa telah dapat memecah suatu masalah dalam waktu 10

menit. Ukuran-ukuran perilaku tersebut dirumuskan dalam bentuk tingkah

laku yang harus dikerjakan sebagai lambang tertentu atau ketepatan

tertentu atau jumlah kesalahan atau kedapatan melakukan tindakan atau

kesesuainnya dengan terori tertentu.

b.Tujuan Pembelajaran.

Yang menjadi kunci dalam rangka menentukan tujuan pembelajaran adalah

kebutuhan siswa, mata ajaran dan guru itu sendiri. Berdasarkan kebutuhan siswa

dapat ditetapkan apa yang hendak dicapai dan dikembangkan serta diapresiasikan,

berdasarkan mata ajaran yang ada dalam petunjuk kurikulum dapat ditentukan

hasil-hasil pendidikan yang diinginkan. Guru sendiri adalah sumber utama bagi

para siswa dan dia harus mampu memilih tujuan yang bermakna dan dapat diukur.

Tujuan pembelajaran seyogyanya mempunyai kriteria sebagai berikut:

1) Menyediakan situasi dan kondisi untuk belajar,misalnya dalam situasi

bermain peran.

2) Mendefinisisikan tingkah laku siswa dalam bentuk dapat diukur dan dapat

diamati.

Page 27: SKRIPSI - Digital Library UNS/Upaya... · membantu dan memberikan warna selama menjadi mahasiswa. 10. Siswa-siswa kelas V SD Negeri 02 Mereng kecamatan Warungpring kabupaten Pemalang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

3) Menyatakan tingkat minimal perilaku yang dikehendaki , misalnya pada peta

pulo Jawa, siswa dapat mewarnai dan memberi label pada sekurang-

kurangnya tiga nama kota.

c. Hasil Belajar

1.Pengertian Hasil Belajar.

Hasil belajar adalah sebuah kalimat yang terdiri atas dua kata yaitu “

hasil “ dan “ kata “ yang memiliki arti yang berbeda. Oleh karena itu untuk

memahami lebih mendalam makna hasil belajar, akan dibahas dulu pengertian

kata “ hasil “ dan “ belajar “

a) Menurut Djamarah (2000, 45), hasil adalah prestasi dari suatu

kegiatan yang telah dikerjakan diciptakan baik secara individu

maupun kelompok. Hasil tidak akan pernah dihasilkan selama orang

tidak melakukan sesuatu. Untuk menghasilkan sebuah prestasi

dibutuhkan perjuangan dan pengorbanan yang sangat besar. Hanya

dengan keuletan, sungguh – sungguh, kemauan yang tinggi dan rasa

optimisme dirilah yang mampu untuk mencapainya.

b) Sementara itu, Arikunto (1990, 133) mengatakan bahwa hasil

belajar adalah hasil akhir setelah mengalami proses belajar,

perubahan itu tampak dalam perbuatan yang dapat diamati dan

dapat diukur. Nasution (1995, 25) mengemukakan bahwa hasil

adalah suatu perubahan pada diri individu. Perubahan yang

dimaksud tidak hanya perubahan pengetahuan dan penghargaan diri

pada individu tersebut.

c) Hasil belajar yang dicapai siswa melalui proses belajar mengajar

yang optimal cenderung menunjukkan hasil sebagai berikut:

1) Kepuasan dan kebanggaan yang dapat menumbuhkan motivasi

pada diri siswa

2) Menambah keyakinan akan kemampuan dirinya

3) Hasil belajar yang dicapai bermakna bagi dirinya ssperti akan

tahan lama ingatannya, membentuk perilakunya, bermanfaat

Page 28: SKRIPSI - Digital Library UNS/Upaya... · membantu dan memberikan warna selama menjadi mahasiswa. 10. Siswa-siswa kelas V SD Negeri 02 Mereng kecamatan Warungpring kabupaten Pemalang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

untuk mempelajari aspek lain, dapat digunakan sebagai alat

untuk memperoleh informasi dan pengetahuan lainnya.

4) Kemampuan siswa untuk mengontrol atau menilai dan

mengendalikan dirinya terutama dalam menilai hasil yang

dicapainya maupun menilai dan mengendalikan proses dan

usaha belajarnya.

d) Hasil belajar dalam kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah

ia menerima pengalaman belajarnya. Individu yang belajar akan

memberoleh hasil dari apa yang telah dipakai selama proses belajar itu.

Hasil belajar yaitu suatu perubahan yang terjadi pada individu yang

belajar, bukan hanya perubahan mengenai pengetahuan, tetapi juga untuk

membentuk kecakapan, kebiasaan, pengertian, penguasaan dan

penghargaan dalam diri seseorang yang belajar.

e) Menurut Purwanto (1990, 3), evaluasi dalam pendidkan adalah penafsiran

atau penilaian terhadap pertumbuhan dan perkembangan siswa menuju

kearah tujuan – tujuan dan nilai – nilai yang ditetapkan dalam kurikulum.

f) Hasil penilaian ini pada dasarnya adalah hasil yang diukur. Hasil penilaian

dan evaluasi ini merupakan umpan balik untuk mengetahui sampai dimana

proses belajar mengajar yang telah dilaksanakan.

g) Berdasarkan kesimpulan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa perubahan

tingkah laku yang diperoleh sebagai hasil dari belajar adalah sebagai

berikut :

1) Perubahan yang terjadi secara sadar

2) Maksudnya adalah bahwa individu yang menyadari dan

merasakan telah terjadi adanya perubahan yang terjadi pada

dirinya

3) Perubahan yang terjadi relatif lama. Perubahan yang terjadi

akibat belajar atau hasil belajar bersifat menetap atau

permanen, maksudnya adalah bahwa tingkah laku yang terjadi

setelah belajar bersifat menetap.

4) Perubahan yang terjadi mencakup seluruh aspek tingkah laku

Page 29: SKRIPSI - Digital Library UNS/Upaya... · membantu dan memberikan warna selama menjadi mahasiswa. 10. Siswa-siswa kelas V SD Negeri 02 Mereng kecamatan Warungpring kabupaten Pemalang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

5) Perubahan yang diperoleh individu dari hasil belajar adalah

meliputi perubahan keseluruhan tingkah laku baik dalam sikap

kebiasaan, ketrampilan dan pengetahuan.

2.Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar

Hasil belajar siswa dipengaruhi oleh dua factor utama yaitu faktor dari

dalam diri siswa dan faktor yang datang dari luar diri siswa atau faktor

lingkungan.

1. Faktor – faktor internal

Ø Jasmaniah (kesehatan, cacat tubuh)

Ø Psikologis (intelegensi, perhatian, minat, bakat, motof, kematangan

dan kesiapan)

Ø Kelelahan

2. Faktor – faktor eksternal

Ø Keluarga (cara orang tua mendidik, relasi antar anggota keluarga,

suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang tua, latar

belakang kebudayaan).

Ø Sekolah (metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa,

relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat pelajaran, waktu

sekolah, standar pelajaran diatas ukuran, keadaan gedung, metode

belajar dan tugas rumah).

Ø Masyarakat (kegiatan siswa dalam masyarakat, mass media, teman

bergaul dan bentuk kehidupan masyarakat).

Menurut Caroll dalam R. Angkowo dan A. Kosasih (2007, 51) bahwa

hasil belajar siswa dipengaruhi oleh lima faktor yaitu (1). Bakat belajar,

(2).Waktu yang tersedia untuk belajar, (3). Kemampuan individu,(4). Kualitas

pengajaran dan (5).Lingkungan.

Carl dalam nana Sudjana dan Ahmad Rivai (2001, 39) mengungkapkan

bahwa hasil belajar siswa disekolah 70 % dipengaruhi oleh kemampuan siswa

dan 30 % dipengaruhi oleh lingkungan.Sedangkan menurut Sudirman (2007,

39 – 47), faktor – faktor yang mempengaruhi belajar adalah faktor intern diri

siswa dan faktor ekstern siswa.berkaitan dengan faktor dari dalam diri siswa,

Page 30: SKRIPSI - Digital Library UNS/Upaya... · membantu dan memberikan warna selama menjadi mahasiswa. 10. Siswa-siswa kelas V SD Negeri 02 Mereng kecamatan Warungpring kabupaten Pemalang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

selain faktor kemampuan ada juga faktor lain yaitu motifasi, minat, perhatian,

sikap, kebiasaan belajar, ketekunan, kondisi sosial ekonomi, kondisi fisik dan

psikis. Kehadiran faktor psikologis dalam belajar akan memberikan andil yang

cukup penting. Faktor – faktor psikologis akan senantiasa memberikan

landasan dan kemudahan upaya mencapai tujuan belajar secara optimal.

Thomas F. Staton dalam Sadirman (2007, 39) menguraikan enam macam

faktor psikologis yaitu : (1). Motivasi, (2). Konsentrasi, (3) Rekasi, (4).

Organisasi, (5). Pemahaman, (6). Ulangan. Dari beberapa pendapat para ahli

diatas dapat disimpulkan bahwa faktor – faktor yang mempengaruhi hasil

belajar siswa adalah faktor internal siswa antara lain kemampuan yang

dimiliki siswa tentang materi yang akan dissampaikan, sedangkan faktor

eksternal antara lain strategi pembelajaran yang digunakan guru didalam

proses belajar mengajar.

2.PendekatanPembelajaran

Metode dibedakan dari pendekatan.Pendekatan lebih menekankan pada

strategi dalam perencanaan, sedang metode lebih menekankan pada teknik

pelaksanaan. Satu pendekatan yang direncakan untuk satu pembelajaran

dalam pelaksanaan dapat digunakan beberapa metode. Pendekatan yang

digunakan dalam pembelajaran dapat dipilih yang dari beberapa pendekatan

yang sesuai.

a. Jenis Pendekatan Pembelajaran

1) Pendekatan tujuan

Pendekatan ini berorientasi pada tujuan akhir yang akan dicapai.

Sebenarnya pendekatan ini mencakup juga ketika seorang guru

merencanakan pendekatan lainnya, karena suatu pendekatan itu dipilih

untuk mencapai tujuan dalam pembelajaran.

2) Pendekatan Konsep.

Pembelajaran dengan menggunakan pendekatan konsep berarti siswa

dibimbing memahami suatu materi bahasan melalui pemahaman

konsep yang terkandung didalamnya. Dalam pendekatan ini

Page 31: SKRIPSI - Digital Library UNS/Upaya... · membantu dan memberikan warna selama menjadi mahasiswa. 10. Siswa-siswa kelas V SD Negeri 02 Mereng kecamatan Warungpring kabupaten Pemalang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

penguasaan konsep dan sub konsep yang menjadi fokus. Dengan

beberapa metode siswa dibimbing untuk memahami konsep.

3) Pendekatan Lingkungan.

Penggunaan pendekatan lingkungan pendekatan yang mengkaitkan

lingkungan dalam proses belajar mengajar. Lingkungan digunakan

sebagai sumber belajar. Untuk memahami materi yang erat dengan

lingkungan dibutuhkan suatu kecermatan.

4) Pendekatan inkuiri.

Penggunaan pendekatan inkuiri yang berarti pendekatan untuk

membelajarkan siswa dalam mengendalikan situasi yang dihadapi

ketika berhubungan dengan dunia fisik yaitu dengan menggunakan

teknik yang digunakan oleh para ahli peneliti. Pendekatan inkuiri

dibedakan menjadi inkuiri terpimpin dan inkuiri bebas atau inkuiri

terbuka. Perbedaan antara keduanya terletak pada siapa yang

mengajukan pertanyaan dan apa tujuan dari kegiatan ini.

5) Pendekataan proses.

Pada pendekatan proses, tujuan utama pembelajaran adalah

mengembangkan kemampuan siswa dalam ketrampilan proses seperti

untuk mengamati , berhipotesa, merencanakan, menafsirkan dan

mengkomunisasikan. Dalam kurikulum 1984 digunakan pendekatan

ketrampilan proses. Penggunaan pedekatan ketrampilan proses

menuntut terlibat langsung dalam kegiaatan belajar.

6) Pendekatan interaktif.

Pendekatan ini memberi kesempatan pada siswa untuk mengajukan

pertanyaan kemudian melakukan penyelidikan yang berkaitan dengan

dengan petanyaan yang mereka ajukan. Pertanyaan yang diajukan

siswa dapat bervariasi sehingga guru perlu melakukan langkah-

langkah untuk mengumpulkan, memilih dan mengubah pertanyaan

tersebut menjadi suatu kegiatan yang spesifik, sehingga dalam

pelaksanaan pembelajaran tidak akan mengalami hambatan-hambatan

yang mengganggu proses kegiatan pembelajaran.

Page 32: SKRIPSI - Digital Library UNS/Upaya... · membantu dan memberikan warna selama menjadi mahasiswa. 10. Siswa-siswa kelas V SD Negeri 02 Mereng kecamatan Warungpring kabupaten Pemalang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

b. Metode dalam Pembelajaran.

Dalam kegiatan pembelajaran metode yang digunakan bervariasi,

tergantung materi yang akan disampaikan. Namun pada kegiatan

pembelajaran olahraga yang sering dipakai antara lain

1.) Metode Ceramah.

Metode ceramah adalah metode penyampaian bahan ajar/ materi yang

akan dilaksanakan secara lisan dan langsung dihadapan siswa dan

disampaikan sebelum materi inti dimulai. Dalam pengajaran yang

menggunakan metode ceramah terdapat unsur paksaan. Siswa

diharuskan melihat, mendengarkan dan mencatat tanpa komentar.

Informasi dari guru semua dianggap benar, padahal dalam diri siswa

tedapat mekanisme psikologis yang memungkinksn untuk menolak,

disamping menerima informasi. Inilah yang disebut kemampuan

bagaimana untuk mengatur dan mengarahkan siswa agar bisa

menerima dan memahami materi yang disampaikan.

2.) Metode Tanya Jawab.

Metode tanya jawab bisa menarik dan memusatkan perhatian siswa .

Dengan mengajukan pertanyaan yang terarah, siswa akan tertarik

dalam mengembangkan daya pikir siswa. Kemampuan berpikir siswa

dan keruntutan dalam mengemukakan pokok-pokok pikirannya dapat

terdeteksi ketika menjawab pertanyaan. Metode ini dapat menjadi

pendorong bagi siswa untuk mengadakan penyelusuran lebih

lanjutpada berbagai sumber belajar. Metode ini akan lebih efektif

dalam mencapai tujuan dan apabila sebelum proses pembelajaran

siswa ditugasi membaca materinya.

3.) Metode diskusi.

Metode diskusi adalah cara pembelajaran dengan memunculkan

masalah. Dalam diskusi terjadi tukar menukar gagasan atau pendapat

untuk memperoleh kesamaan pendapat. Dengan metode diskusi

keberanian dan kreativitas siswa dalam mengemukakan gagasan

menjadi terangsang, siswa terbiasa bertukar pikiran dengan teman, bisa

Page 33: SKRIPSI - Digital Library UNS/Upaya... · membantu dan memberikan warna selama menjadi mahasiswa. 10. Siswa-siswa kelas V SD Negeri 02 Mereng kecamatan Warungpring kabupaten Pemalang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

saling menhargai dan menerima pendapat orang lain dan yang lebih

penting melalui diskusi mereka akan belajar punya rasa tanggung

jawab terhadap hasil pikiran bersama.

4.) Metode Kooperatif.

Dalam metode ini akan terjadi interaksi antar kelompok. Semua

anggota kelompok harus turut terlibat karena keberhasilan kelompok

ditunjang oleh aktivitas anggotanya, sehingga anggota kelompok

saling membantu. Model belajar kooperatif yang sering digunakan/

dipebincangkan adalah setiap anggota kelompok mempelajari materi

yang berbeda untuk disampaikan atau diajarkan pada teman

kelompoknya.

5.) Metode Demonstrasi.

Metode demonstrasi adalah cara penyajian dengan memperagakan

suatu proses materi dalam kegiatan pembelajaran. Metode demonstrasi

sering diaplikasikan dengan alat bantu dalam pembelajaran. Akan

tetapi alat demonstrasi dalam kegiatan pembelajaran yang paling

pokok adalah papan tulis dan white board karena fungsinya sangat

komplek. Dengan alat bantu papan tulis , guru dan siswa dapat

menggambarkan obyek seperti membuat skema, peragaan konsep serta

menuliskan fakta-fakta yang kemungkinan akan terjadi.

6.) Metode Penugasan.

Metode penugasan berati guru memberi tugas tertentu pada siswa agar

siswa melakukan kegiatan belajar. Metode ini dapat mengembangkan

kemandirian siswa untuk merangsang belajar lebih banyak, membina

disiplin dan rasa tanggung jawab dan membina kebiasaan mencari

serta mengolah informasi sendiri. Tetapi guru kesulitan dalam

mengawasi semua kegiatan siswa bilamana ada kemungkinan-

kemungkinan siswa tidak bekerja secara mandiri.

7.) Metode Eksperimen.

Metode eksperimen adalah cara penyajian pembelajaran dengan bentuk

percobaan. Dengan melakukan eksperimen , siswa menjadi lebih yakin

Page 34: SKRIPSI - Digital Library UNS/Upaya... · membantu dan memberikan warna selama menjadi mahasiswa. 10. Siswa-siswa kelas V SD Negeri 02 Mereng kecamatan Warungpring kabupaten Pemalang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

atas sesuatu hal dari pada hanya menerima dari guru dan buku, serta

dapat memperkaya pengalaman, pengembangan, sehingga hasil

belajarnya akan bertahan lebih lama dalam ingatan siswa. Metode ini

paling tepat apabila digunakan untuk merealisasikan pembelajaran

dengan pendekatan inkuiri atau pendekatan penemuan.

8.) Metode bermain peran.

Pembelajaran dengan metode bermain peran adalah pembelajaran

dengan cara seolah-olah berada dalam suatu situasi untuk memperoleh

suatu pemahaman tentang suatu konsep. Dalam metode ini siswa

berkesempatan terlibat secara aktif sehingga akan lebih memahami

konsep dan lebih lama mengingat .

9.) Metode Ekspositori.

Metode ekspositori adalah cara penyajian pelajaran secara visual

dengan menggunakan benda dua dimensi atau tiga dimensi, dengan

maksud mengemukakan gagasan atau sebagai alat untuk membantu

menyampaikan informasi yang diperlukan.

10.)Metode karyawisata / widyawisata.

Metode karyawisata/ widyawiisata adalah cara penyajian dengan

membawa siswa membelajari materi pelajaran di luar kelas.

Karyawsata bisa.memanfatkan lingkungan sekitar sebagai sumber

belajar,untuk dapat merangsang kreatifitas siswa, informasi dapat lebih

luas dan aktual. Siswa dapat mencari dan mengolah sendiri . Tetapi

karyawisata memerlukan waktu yang panjang, biaya, perencanaan dan

persiapan yang tidak sedikit.

Page 35: SKRIPSI - Digital Library UNS/Upaya... · membantu dan memberikan warna selama menjadi mahasiswa. 10. Siswa-siswa kelas V SD Negeri 02 Mereng kecamatan Warungpring kabupaten Pemalang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

3.Lompat Jauh.

a.Pengertian lompat jauh.

Lompat jauh adalah suatu gerakan mengangkat tubuh dari suatu titik

ketitik lain yang lebih jauh dengan ancang-ancang lari cepat atau lambat

dengan menumpu satu kaki yang terkuat, melayang di udara serta mendarat

dengan dua kaki dengan keseimbangan yang baik. Gerak lompat jauh

merupakan gerakan dari perpaduan antara kecepatan (speed), kekuatan

(atenght)kelenturan (flexibility), daya tahan (endurance),dan ketepatan

(acuration ). Namun para peneliti telah membuktikan bahwa prestasi olahraga

lompat jauh tergantung kecepatan awal.

b.Teknik Lompat Jauh.

1.) Awalan (Ancang-ancang)

Tujuan awalan/ ancang adalah untuk mendapatkan kecepatan yang

setinggi-tinggnya agar dorongan massa ke depan lebih besar. Jarak

awalan/ ancang-ancang tergantung kematangan dan kemampuan

berakserasi atas kecepatan.dan untuk meningkatkan kecepatan diperlukan

program latihan yang baik dan teratur serta kontinyu. Fungsi awalan untuk

mendapat kecepatan maksimal pada waktu akan melompat. Tujuan awalan

adalah untuk meningkatkan percepatan horisontal secara maksimum tanpa

menimbulkan hambatan sewaktu take off Awalan lompat jauh dilakukan

dengan lari secepat-cepatnya sebelum salah satu kaki menumpu pada

balok tumpuan untuk mendapatkan dorongan ke depan pada waktu

melompat sebagaimana pelari mendapat kecepatan tertinggi sebelum salah

satu kaki menolak, panjang awalan yang dipergunakan harus

memungkinkan pelompat memperoleh kecepatan yang maksimal dan pada

saat saat melakukan tolakan. Dengan salah satu kaki yang terkeuat

Panjang langkah jumlah langkah serta persepsi kinestetik dalam

mengambil awalan harus selalu sama, menjelang 3 atau 4 langkah sebelum

balok tumpu, tanpa mengurangi kecepatan pelompat harus berkosentrasi

untuk melakukan tumpuan dengan kuat , baik dan benar.

Page 36: SKRIPSI - Digital Library UNS/Upaya... · membantu dan memberikan warna selama menjadi mahasiswa. 10. Siswa-siswa kelas V SD Negeri 02 Mereng kecamatan Warungpring kabupaten Pemalang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

2.) Tumpuan.

Menumpu merupakan suatu gerakan yang penting untuk menentukan hasil

lompatan yang sempurna..Tumpuan atau tolakan adalah gerakan

menjejakan kaki sekuat mungkin pada balok tumpu yang bertujuan untuk

memperoleh kecepatan vertikal sebesar mungkin..Sewaktu menumpu

badan jangan terlalu condong seperti halnya melakukan lari/ ancang-

ancang.. Menurut Aip Syarifudin (1992, 91) bahwa “ Tolakanperalihan

dari gerakan lari (awalan) ke gerakan melayang di udara.” Tumpuan harus

kuat , cepat dan aktif keseimbangan badan harus dijaga agar jangan terjadi

goyang.Berat badan sedikit ke depan dengan titik tumpu, gerakan kaki

menelapak ke tumit ke ujung kaki,dengan tempo yang cepat. Gerakan

ayunan tangan sangat membantu menambah ketinggian dan juga menjaga

keseimbangan badan. Tolakan lompat jauh adalah menjejakkan salah satu

kaki untuk menumpu tanpa langkah melebihi papan tumpuan/ balok

tumpu. Untuk mendapatkan tolakan yang lebih besar, diperlukan power

otot tungkai disertai kecepatan menumpu untuk melompat.Kaki yang

digunakan untuk melakukan tolakan harus kaki yang terkuat, agar dapat

menghasilkan daya dorong kedepan dan ke atas yang maksimum.Dalam

hal ini pelompat harus atau menentukan kaki tumpu yang terkuat, selain

itu juga harus menempatkan kaki tumpu sebagai tolakan dengan tepat pada

balok tumpu.

3.) Melayang di Udara.

Gerakan atau sikap tubuh yang dilakukan pada saat melompat melayang di

udara disebut gaya lompat jauh. Sikap melayang di udara pada lompat jauh

gaya jongkok yaitu seperti duduk jongkok di udara. Pelaksanaan teknik

lompat jauh gaya jongkok menurut Aip Syarifudin (1993, 93) adalah

“Pada waktu lepas dari tanah (papan tolakan), keadaan sikap badan di

udara jongkok dengan membulatkan badan, kedua lutut ditekuk, tangan ke

depan. Pada waktu akan mendarat kedua kaki dijulurkan ke depan,

kemudian mendarat kepada kedua kaki dengan bagian tumit lebih dahulu,

kedua tangan ke depan.”

Page 37: SKRIPSI - Digital Library UNS/Upaya... · membantu dan memberikan warna selama menjadi mahasiswa. 10. Siswa-siswa kelas V SD Negeri 02 Mereng kecamatan Warungpring kabupaten Pemalang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

4.) Mendarat.

Prinsip mendarat adalah untuk menjaga agar badan anak tidak jatuh

kebelakang. Setelah mendarat segera di bawa kedepan, pada waktu akan

mendarat, kedua kaki dibawa kedepan lurus dengan jalan mengangkat

paha keatas, badan dibungkukkan ke depan, kedua tangan lurus ke depan.

Pada saat mendarat dengan kedua kakidalam posisi jongkok dan mengeper

serta badan condong kedepan dengan kedua lutut ditekuk, badan dibawa

ke depan supaya tidak jatuh ke belakang, kepala ditundukkan, kedua

tangan diayun kedepan. Pada prinsipnya pelaksanaan mendarat adalah

untuk menjaga agar badan tidak jatuh kebelakang. Segera setelah kaki

mendarat, menekuk (melipat) lutut untuk mengurangi tekanan. Badan

segera dibawa ke depan sebelum mendarat kedua kaki harus dijatuhkan ke

depan untuk menambah hasil jangkauan jarak lompatan. Gerakan kedua

tangan harus, berimbang dengan. gerakan badan.

Dasar lompat jauh (awalan, tumpuan, melayang, dan mendarat) bila

dikoordinasikan menjadi suatu gerakan yang baik dan sempurna maka

akan menghasilkan prestasi yang kita dambakan namun dalam hal ini

peneliti tidak akan membahas tentang prestasi lompat jauh tetapi peneliti

akan membahas tentang peningkatan ketrampilan gerak dasar lompat jauh

melalui penerapan bermain dengan media alat bantu pembelajaran yang

dimodifikasi. Sedangkan gaya lompat jauh dibedakan menjadi tiga, yaitu:

a) Gaya Jongkok yaitu gaya sewaktu melayang di udara bersikap

jongkok.

b) Gaya Lenting yaitu gaya sewaktu di udara badan dilentingkan atau

disebut juga gaya menggantung.

c) Gaya Berjalan di Udara yaitu Gaya sewaktu di udara kaki bergerak

seolah-olah berjalan di udara.

Page 38: SKRIPSI - Digital Library UNS/Upaya... · membantu dan memberikan warna selama menjadi mahasiswa. 10. Siswa-siswa kelas V SD Negeri 02 Mereng kecamatan Warungpring kabupaten Pemalang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

4.Modifikasi MediaPembelajaran.

Memodifikasi media alat bantu dalam pembelajaran adalah merupakan

salah satu usaha yang diperbolehkan oleh seorang guru untuk mencapai tujuan

dalam pembelajaran. Dalam tugas mengajar harus memperhatikan perubahan

kemampuan siswa . Dengan demikian tugas ajar harus sesuai dengan tingkat dan

kemampuan siswa itu sendiri. Tugas ajar yang sesuai harus mampu

mengkomodasikan setiap perubahan dan perbedaan karakteristik individu siswa

untuk mendorong kearah yang lebih baik.

Penerapan pendekatan dengan modifikasi alat bantu pembelajaran gerak

dasar lompat jauh adalah untuk meningkatkan kemampuan gerak dasar yang

fundamental banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari, walaupun sifatnya

sangat alamiyah, namun bagi anak normal biasanya sudah menguasai gerak dasar

ini pada usia awal. Hal ini bukan berarti bahwa gerakan dasar tersebut tidak perlu

diberikan, namun ketika dieksplorasikan oleh guru pada siswa, maka secara

langsung atau tidak langsung akan berpengaruh pada struktur kognitif siswa

semakin banyak menerima rangsang gerak, sehingga semakin memperkaya

pengetahuan siswa.sendiri.

Penerapan media bantu untuk gerak dasar Lompat Jauh.antara lain :

a. Kegiatan Belajar Media

Kegiatan belajar lompat melalui tali yaitu dengan satu persatu siswa

melompati tali yang direntangkan.Tanpa menetukan tumpuan namun

dibidang pendaratan diberi tanda agar siswa dapat menjadikan tanda

tersebut sebagai tingkat keberhasilan dalam lompatan. Demikian juga

halnya untuk awalan dapat diajarkan mulai dari awalan satu langkah, dua

langkah , tiga langkah dan seterusnya.

Pelajaran berikutnya adalah siswa dirangsang agar badan siswa

terangkat keatas dengan cara melewati tali yang dibentangkan dengan

ketinggian ± 30cm - 50cm sehingga anak-anak tidak merasa jenuh dalam

mengikuti proses pembelajaran lompat terutama pembelajaran lompat jauh

dengan penerapan media bantu yang di modifikasi.

Page 39: SKRIPSI - Digital Library UNS/Upaya... · membantu dan memberikan warna selama menjadi mahasiswa. 10. Siswa-siswa kelas V SD Negeri 02 Mereng kecamatan Warungpring kabupaten Pemalang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

b. Kegiatan Belajar Media 2

Kegiatan belajarnya sama dengan yang diatas, hanya alat yang

digunakan adalah lingkaran-lingkaran atau ban bekas sepeda. Para siswa

disuruh melakukan lompatan dan mendarat pada lingkaran yang dimaksud,

tujuan pembelajaran adalah melatih kecermatan dalam mengatur tempo /

kecepatan hingga kedua kaki mampu mendarat dilingkaran tersebut.

Selajutnya guru menyebar lingkaran atau ban bekas tersebut dengan jarak

yang beragam kemudian ditawarkan pada siswa, “siapa yang mampu

melompat dan mendarat pada lingkaran yang siswa pilih”, tujuannya

adalah untuk memberikan kemampuan siswa menerka tingkat ketrampilan

yang dimiliki. Kemudian guru menyusun lingkaran-lingkaran tersebut

dengan jarak yang berurutan tujuannya adalah untuk mengatur tempo atau

kecepatan pada lompatan-lompatan yang mana siswa harus semangat dan

seterusnya.

c. Kegiatan Belajar Media 3

Kegiatan belajar mengajar lompat jauh menggunakan alat berupa

kotak atau kardus yang disusun dua lapis keatas dan kedepan, kemudian

mendarat pada lingkaran ban.Berikutnya kotaknya ditambah menjadi

beberapa lapis, agar anak dapat merasakan sikap melayang. Selanjutnya

untuk melatih kaki dan variasi dalam melompati kotak pembelajarannya

beberapa kardus/kotak di urut kedepan kemudian beberapa kotak yang

paling depan disusun keatas.

Page 40: SKRIPSI - Digital Library UNS/Upaya... · membantu dan memberikan warna selama menjadi mahasiswa. 10. Siswa-siswa kelas V SD Negeri 02 Mereng kecamatan Warungpring kabupaten Pemalang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

B.Kerangka Berfikir.

Proses pembelajaran pendidikan jasmani di Sekolah bisa berlangsung

dengan efektif dan oftimal tergantung oleh beberapa faktor antara lain faktor guru,

faktor fasilitas, faktor metode mengajar, sehingga peneliti dalam melaksanakan

penelitian menggunakan modifikasi media pembelajaran sebagai sarana mengajar

yang dibuat untuk memperlancar dalam proses kegiatan belajar mengajar dengan

materi gerak dasar lompat jauh pada usia anak Sekolah Dasar.

Memodifikasi media pembelajaran sangat membantu siswa untuk belajar

secara oftimal, karena proses pembelajaran lebih intensif disebabkan interaksi

langsung antara siswa dengan guru. Media atau alat bantu dalam pembelajaran

gerak dasae lompat jauh diharapkan bisa mengoptimalkan hasil belajar siswa,

karena siswa menjadi aktif dan termomotifasi dalam mengikutiproses kegiatan

belajar mengajar, sehingga tujuan pembelajaran akan tercapai dengan mudah.

Hasil belajar siswa kelas V SD Negeri 02 Mereng Kecamatan Warungpring

Kabupaten Pemalang Tahun 2011/2012 pada materi gerak dasar lompat jauh

masih dibawah seperti apa yang diharapkan pada KKM. Ini disebabkan dalam

pembelajaran guru masih menggunakan gaya belajar lama (jadul) dalam arti guru

belum bisa memanfaatkan alam sekitar alat bantu sederhana dan lainya, dalam

istilah kerennya guru belum bisa memodifikasi suatu alat sehingga anak akan

merasa jenuh dan tidak antusias dalam mengikuti pembelajaran. Berdasarkan teori

belajar dan pembelajaran maka untuk mengatasi pembelajaran tersebut guru

(peneliti) melakukan tindakan dengan menerapkan media bantu pembelajaran

yang dimodifikasi untuk meningkatkan ketrampilan gerak dasar lompat jauh.

Dalam melakukan tindakan peneliti akan melakukan tindakan perlakuan sebanyak

dua siklus setiap tindakan (siklus) akan diadakan refleksi terhadap penelitian yang

telah dilakukan, selanjutnya akan disampaikan pula hasil perbaikan masing-

masing siklus. Penyampaian hasil penelitian pada masing-masing siklus

akanmencakup penilaian penampilan perbaikan pembelajaran, dan hasil belajar

siswa.

Page 41: SKRIPSI - Digital Library UNS/Upaya... · membantu dan memberikan warna selama menjadi mahasiswa. 10. Siswa-siswa kelas V SD Negeri 02 Mereng kecamatan Warungpring kabupaten Pemalang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Gambaran tentang kerangka berfikir pen

berikut :

Dengan media alat bantu pembelajaran yang dimodifikasi

kemampuan siswa dalam lompat jauh dapat lebih meningkat.

Dalam pelaksanaan penelitian tindakan kelas i

penggunaan alat bantu pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan hasil

belajar gerak dasar lompat jauh pada siswa kelas V SD Negeri 02 Mereng

Kecamatan Warrungpring Kabupaten Pemalang Tahun Pelajaran 2011/2012.

KONDISI AWAL

PEMBELAJARAN

KONDISI AKHIR

TINDAKAN

Gambaran tentang kerangka berfikir penelitian tersebut adalah sebagai

Gambar 1 Kerangka Berfikir

Dengan media alat bantu pembelajaran yang dimodifikasi diharapkan

kemampuan siswa dalam lompat jauh dapat lebih meningkat.

C.Hipotesis

Dalam pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini,peneliti menerapkan

penggunaan alat bantu pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan hasil

belajar gerak dasar lompat jauh pada siswa kelas V SD Negeri 02 Mereng

Kecamatan Warrungpring Kabupaten Pemalang Tahun Pelajaran 2011/2012.

PEMBELAJARAN HASIL BELAJAR RENDAH

PEMBELAJARAN DENGAN

MODIFIKASI

PEMBELAJARAN INOVATIF

HASIL BELAJAR MENINGKAT

SIKLUS I

SIKLUS II

25

elitian tersebut adalah sebagai

diharapkan

ni,peneliti menerapkan

penggunaan alat bantu pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan hasil

belajar gerak dasar lompat jauh pada siswa kelas V SD Negeri 02 Mereng

Kecamatan Warrungpring Kabupaten Pemalang Tahun Pelajaran 2011/2012.

Page 42: SKRIPSI - Digital Library UNS/Upaya... · membantu dan memberikan warna selama menjadi mahasiswa. 10. Siswa-siswa kelas V SD Negeri 02 Mereng kecamatan Warungpring kabupaten Pemalang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

BAB III

METODE PENELITIAN.

A. Tempat dan Waktu Penelitian.

1. Tempat Penelitian.

Lokasi Penelitian adalah di lapangan/halaman SD Negeri 02 Mereng

Kecamatan Warungpring Kabupaten Pemalang dengan alasan :

a) Lapangan/Halaman olahraga desa Mereng cukup luas dan representatif untuk

mengadakan penelitian dan dekat dengan sekolah.

b) Pada tahun pelajaran 2011/2012 belum pernah ada guru di sekolah ini yang

mengadakan penelitian serupa.

2. Waktu Penelitian.

Waktu pelaksanaan penelitian selama tiga bulan, yaitu mulai bulan April sampai

dengan Juni 2012

No Jenis Kegiatan Bulan

Maret April Mei

1.

Persiapan V a. Pemelihan Masalah V b. Studi Literatur V c. Analisis Dokumen V

2.

Pelaksanaan Siklus I a. Pembuatan RPP V b. Pelaksanaan Tindakan V c. Pengumpulan Data V d. Analisis dan Refleksi V

3.

Pelaksanaan Siklus II V a. Pembuatan RPP V b. Pelaksanaan Tindakan V c. Pengumpulan Data V d. Analisis dan Refleksi V

4. Penyusunan Draff V 5. Membuat Laporan V 6. Seminar V

Page 43: SKRIPSI - Digital Library UNS/Upaya... · membantu dan memberikan warna selama menjadi mahasiswa. 10. Siswa-siswa kelas V SD Negeri 02 Mereng kecamatan Warungpring kabupaten Pemalang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

B. Subjek Penelitian.

Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah seluruh siswa Kelas V SD

Negeri 02 Mereng yang berjumlah 22 siswa, terdiri dari 13 anak laki-laki dan 9

anak perempuan.

C. Data Sumber Data.

1. Jenis Data.

Jenis data yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah data :

Primer, yaitu data yang diperoleh melalui observasi langsung lokasi pada saat

proses pembelajaran gerak dasar lompat jauh melalui penggunaan alat bantu

pembelajaran pada siswa kelas V SD Negeri 02 Mereng KecamatanWarungpring

Kabupaten Pemalang Tahun Pelajaran 2011/2012,berupa data aktifitas dan hasil

belajar siswa

2. Jenis Variabel

Dalam penilaian terdapat satu variabel bebas (independent) dan satu

variabel terikat (dependent).

a. Variabel bebas (independent), yakni variabel yang mempengaruhi variabel

lain,variabel bebas dalam penelitian ini adalah : penggunaan alat bantu

pembelajaran.

b. Variabel terikat (dependent), yakni variabel yang dipengaruhi oleh variabel

lain, variabel terikat dalam penelitian ini adalah : gerak dasar.

Data yang paling penting untuk dikumpulkan dan dikaji dalam penelitian ini

sebagian besar berupa data kualitatif. Pengumpulan data diperoleh dari; antara lain

a) Guru Kelas V SD Negeri 02 Mereng Kecamatan Warungpring Kabupaten

Pemalang sebagai nara sumber.

- Nara sumber terdiri dari guru penjaskes kelas V SD Negeri 02 Mereng

Kecamatan Warungpring, Kabupaten Pemalang.

- Refleksi guru dari setiap hasil pembelajaran.

- Hasil pengamatan/observasi pelaksanaan pembelajaran.

b) Siswa Kelas V SD Negeri 02 Mereng Kecamatan Warungpring

- Hasil belajar siswa.

- Hasil observasi

Page 44: SKRIPSI - Digital Library UNS/Upaya... · membantu dan memberikan warna selama menjadi mahasiswa. 10. Siswa-siswa kelas V SD Negeri 02 Mereng kecamatan Warungpring kabupaten Pemalang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

D. Pengumpulan Data.

Sesuai dengan bentuk dan sumber data yang dimanfaatkan dalam penelitian

tindakan kelas, maka teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian

ini adalah :

1. Tes

Tes digunakan untuk mengetahui taraf seraf siswa terhadap hasil pembelajaran

dengan menggunakan penerapan media alat bantu dalam pembelajaran yang

dimodifikasi pada gerak dasar lompat jauh.

2. Observasi

Dalam penelitian ini observasi digunakan untuk mengetahui keaktifan peserta

didik dan kinerja guru selama proses pembelajaran dengan modifikasi media

tali, kotak / kardus, dan ban bekas sepeda bagian luar pada siswa Kelas V SD

Negeri 02 Mereng Kecamatan Warungpring Kabupaten Pemalang. Instrumen

penelitian yang digunakan adalah lembar observasi.

Tabel 3 Pengumpulan Data

No Sumber Data

Jenis Data Teknik Pengumpulan

Instrumen

1. Siswa Hasil pembelajaran ketrampilan gerak dasar lompat jauh, dengan pendekatan media bantu pembelajaran lompat jauh

Tes Praktik Tes ketrampilan gerak

2. Siswa Kemampuan melakukan gerakan lompat jauh, dengan pendekatan media bantu pembelajaran ketrampilan gerak dasar lompat jauh

Tes praktik dan unjuk kerja

Melalui lembar observasi

E. Uji Validitas Data.

Pada penelitian ini data yang di analisa adalah data primer(hasil belajar

siswa) dan data sekunder (observasi pengalaman langsung) . Analisa data primer

Page 45: SKRIPSI - Digital Library UNS/Upaya... · membantu dan memberikan warna selama menjadi mahasiswa. 10. Siswa-siswa kelas V SD Negeri 02 Mereng kecamatan Warungpring kabupaten Pemalang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

yaitu analisa hasil belajar mata pelajaran penjaskes dengan kopetensi dasar sesuai

dengan kopetensi dasar kade RPP.

Dalam pelaksanaan penelitian menggunakan analisis Deskriptip Koperatif yaitu

analisa yang membandingkan nilai awal hasil yang di capai dengan target.

Sedangkan data sekunder di analisa dengan mengamati perubahan-perubahan

yang terjadi pada setiap siklus dalam pelaksanaan pembelajaran.

Falidasi data pada penelitian ini menggunakan Deskripsip Kuantitatip, yang di

maksud adalah untuk menganalisa perkembangan dalam pembelajaran dengan

membandingkan kondisi awal dengan hasil yang di capai

F. Analisis Data

Dalam penelitian tindakan kelas ini, teknik analisis data yang digunakan

adalah teknik deskriptif. Data yang dianalisis berupa rata-rata dan presentase

ketrampilan gerak dasar siswa , data yang diperoleh disajikan dalam bentuk tabel

dan diagram.

Berikut adalah hasil belajar ketrampilan gerak dasar lompat jauh sebelum

dilakukan pembelajaran dengan penerapan media alat bantu pembelajaran yang

dimodifikasi pada siswa kelas V SD Negeri 02 Mereng Kecamatan Warungpring

1. Hasil ketrampilan gerak dasar lompat jauh yaitu dengan menganalisa nilai rata-

rata tes kegiatan pembelajaran ketrampilan gerak dasar lompat jauh.Kemudian

dikategorikan dalam klasifikasi skor yang telah ditentukan.

2. Kemampuan melakukan rangkaian gerak keterampilan gerak dasar lompat jauh

yaitu dengan menganalisa rangkaian gerak dasar lompat jauh dengan

mengkategorikan klasifikasi skor yang telah ditentukan.

Sedangkan dalam penelitian ini melalui angka-angka yang diperoleh saat unjuk

kerja ketrampilan gerak dasar lompat jauh dengan modifikasi tali, kotak /

kardus, dan ban bekas sepeda bagian luar.Data yang dikumpulkan pada setiap

kegiatan observasi dari pelaksanaan siklus PTK dianalisis secara deskriptif

dengan menggunakan Persentase untuk melihat kecenderungan yang terjadi

dalam kegiatan pembelajaran.

Page 46: SKRIPSI - Digital Library UNS/Upaya... · membantu dan memberikan warna selama menjadi mahasiswa. 10. Siswa-siswa kelas V SD Negeri 02 Mereng kecamatan Warungpring kabupaten Pemalang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

G .Prosedur Penelitian

Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

yakni penelitian tindakan yang diawali dengan perencanaan (planning),penerapan

tindakan,mengobservasi dan mengevaluasi tindakan, dan melakukan refleksi dan

seterusnya sampai perbaikan atau peningkatan yang diharapkan tercapai.

Penjelasan mengenai PTK didalamnya perencanaan adalah tahap dimana

dijelaskan apa,mengapa,kapan, dimana, oleh siapa dan bagaimana penelitian itu

dilaksanakan.

Penerapan tindakan adalah tahap implementasi atau pelaksanaan rencana

yang telahdisusun pada tahap perencanaan sebelumnya. Observasi dan evaluasi

dalam tindakan adalah tahap pengamatan dan evaluasi atas tindakan yang

dilakukan selama kegiatan penelitian berlangsung. Refleksi merupakan tahap

pengungkapan kembali hasil kegiatan observasi dan evaluasi dalam penerapan

tindakan dalam diskusi untuk merancang program berikutnya.

Tahapan siklus pada PTK ini dapat diterangkan melalui tabel sebagai berikut :

Gambar 2.PENETAPAN POKUS MASALAH

Pelaksanaan Siklus II Refleksi

Perencanaan

Pelaksanaan Siklus I Refleksi

Perencanaan

Tindak lanjut Pengamatan

Pengamatan

Apakah indikator SUDAH tercapai?

Sudah, peneliti bisa diakhiri

Belum, perlu diadakan siklus III

Page 47: SKRIPSI - Digital Library UNS/Upaya... · membantu dan memberikan warna selama menjadi mahasiswa. 10. Siswa-siswa kelas V SD Negeri 02 Mereng kecamatan Warungpring kabupaten Pemalang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

Penelitian dipusatkan pada pelaksanaan serangkaian pembelajaran yang di

pilah kedalam beberapa siklus tindakan. Pada setiap siklus tindakan diobservasi,

dievaluasi,dan direfleksi data-data atau temuan yang berhubungan dengan kinerja

guru dalam menggunakan media pembelajaran yang dimodifikasi melalui

aktivitas atau tingkah laku peserta didik dalam mengikuti pembelajaran yang

meliputi :

1. Tahap pengenalan masalah

Kegiatan yang dilakukan oleh peneliti pada tahap ini adalah :

a. Mengidentifikasi masalah

b. Menganalisis masalah secara mendalam dengan mengacu pada teori-teori

yang relefan

c. Menyusun bentuk tindakan yang sesuai dengan siklus I

d. Menyusun alat monitoring dan penilaian

2. Tahap persiapan tindakan

Pada tahap ini peneliti melakukan persiapan yang meliputi :

a. Penyusunan jadwal penelitian

b. Penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)

c. Penyusunan tes evaluasi

3. Tahap penyusunan rencana tindakan

Rencana tindakan disusun dalam 2 siklus, yaitu siklus I dan II. Setiap siklus

terdiri dari empat tahapan, yaitu : perencanaan, pelaksanaan tindakan,

observasi, dan refleksi

a. Tahap perencanaan

1) Menentukan kelas yang akan menjadi subyek penelitian

2) Menyusun alat evaluasi untuk pengambilan data

3) Menyusun lembar observasi

4) Menyusun angket

b. Tahap pelaksanaan tindakan

1) Pendahuluan

Kegiatan pendahuluan meliputi menyiaokan siswa berbaris,

berdoaPresensi, menginformasikan kopetensi dasar, tujuan yang

Page 48: SKRIPSI - Digital Library UNS/Upaya... · membantu dan memberikan warna selama menjadi mahasiswa. 10. Siswa-siswa kelas V SD Negeri 02 Mereng kecamatan Warungpring kabupaten Pemalang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

hendak Dicapai,indikator keberhasilan,materi pembelajaran, kemudian

dilanjutkan dengan melakukan pemanasan dan perenggangan.

2) Penilaian awal ( pra siklus )

Untuk mengetahui kondisi awal dalam penelitian ini adalah siswaKelas

V tentang prestasi gerak dasar lompat jauh,yaitu :awalan, Tumpuan,

melayang di udara dan pendaratan.Kemudian aspek-aspek tersebut

yang dinilai dengan nilai skor 1 sampai 4, adapun nilainya adalah

jumlah skor dibagi 12. Skor maksimal adalah 12.

3) Kegiatan inti

Dalam kegiatan inti siswa dikumpulkan ,dibariskan kemudian

diberitahu hasil tes penilaian yang telah dilakukan , agar mereka

mengetahui kemampuan yang telah dicapai. Dan siswa disuruhmengisi

angket sikap dan menjawab pertanyaan yang diberikan.

4) Tahap implementasi tindakan

Dalam tahap ini peneliti melaksanakan hipotesis tindakan yakni untuk

meningkatkan ketrampilan gerak dasar lompat jauh pada siswa kelas V

SD Negeri 02 MerengKecamatan Warungpring Kabupaten Pemalang

dengan menerapkan media / alat bantu pembelajaran yang

dimodifikasi. Hipotesis ini dimaksudkan untuk menguji kebenarannya

melalui tindakan yang direncanakan.

5) Tahap pengamatan

a. Pada tahap ini peneliti melakukan pengamatan lapangan terhadap

siswa yang melakukan kegiatan belajar mengajar dibawah

bimbingan guru.

b. Hasil kondisi awal

c. Kemampuan siswa terhadap proses pembelajaran

d. Selama proses pelaksanaan pembelajaran

e. Partisipasi dan keaktipan siswa selama proses pembelajaran

6) Tahap penyusunan laporan

Peneliti menyususn laporan dari semua kegiatan penelitian yang telah

dilakukan.

Page 49: SKRIPSI - Digital Library UNS/Upaya... · membantu dan memberikan warna selama menjadi mahasiswa. 10. Siswa-siswa kelas V SD Negeri 02 Mereng kecamatan Warungpring kabupaten Pemalang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

H. Indikator capaian penelitian

Presentase indikator pencapaian keberhasilan penelitian adalah sebagai berikut :

1. Rata-rata nilai tes hasil belajar siswa kemampuan dalam melakukan

ketrampilan gerak dasar lompat jauh adalah diatas nilai kriteria ketuntasan

minimum (KKM) yaitu 70.

2. Siswa yang mendapat nilai diatas KKM, minimal sebanyak 70 %.

Tabel 4 Presentase Target Keberhasilan

Aspek yang

diukur

Presentase Target Keberhasilan

Cara mengukur Kondisi

awal Siklus I Siklus II

Hasil belajar

ketrampilan

gerak dasar

lompat jauh

36 % 70 % - Diamati saat guru peneliti

memberikan ketrampilan

gerak dasar lompat jauh

dengan penerapan

pendekatan media / alat

bantu yang dimodifikasi

Page 50: SKRIPSI - Digital Library UNS/Upaya... · membantu dan memberikan warna selama menjadi mahasiswa. 10. Siswa-siswa kelas V SD Negeri 02 Mereng kecamatan Warungpring kabupaten Pemalang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A.Deskripsi Kondisi Awal ( Pra Siklus )

Sebelum melaksanakan proses penelitian tindakan kelas, terlebih dahulu

peneliti melakukan kegiatan serve awal untuk mengetahui keadaan yang

sebenarnya di lapangan. Hasil kegiatan serve awal tersebut adalah sebagai berikut

:

1 Siswa kelas V SD Negeri 02 Mereng Kecamatan Warungpring

Kabupaaten Pemalang tahun pelajaran 2011/ 2012 berjumlah 22 siswa

terdiri dari 13 laki-laki dan 9 putri. 2

2 Dilihat dari proses pemelajaran dalam kategori kurang berhasil,karena

terbatasnya sarana dan prasarana yang digunakan untuk mendukung

pelaksanaan pembelajaran.

3 Siswa tidak mengembangkan berbagai kemampuan dalam melakukan

teknik dasar lompat jauh, sehingga dalam melakukan lompat jauh masih

monoton dan kurang semangat.

4 Guru kurang kreatif dan merasa kesulitan dalam menemukan model

pembelajaran lompat jauh yang baik dan benar. Seringkali contoh yang

diberikan oleh guru melalui peragaan/demonstrasi langsung,kurang dapat

dicermati oleh siswa secara baik, sebab siswa kurang dapat melihat

kondisi gerakan teknik dasar lompat jauh yang diperagakan oleh guru, baik

karena kurangnya antusiasme siswa atau contoh gerakan kurang dapat

dipahami oleh siswa.

5 Guru merasa kesulitan memodifikasi alat bantu untuk membantu proses

pembelajaran pendidikan jasmani. Hal itu dapat dilihat dari sarana dan

prasarana yang dipakai pada saat pembelajaran penjas dilakukan guru

hanya dengan alat seadanya,sehingga pada saat proses pembelajar banyak

siswa yang menganggur,sehingga mengakibatkan motivasi siswa dalam

belajar kurang antusias.

Page 51: SKRIPSI - Digital Library UNS/Upaya... · membantu dan memberikan warna selama menjadi mahasiswa. 10. Siswa-siswa kelas V SD Negeri 02 Mereng kecamatan Warungpring kabupaten Pemalang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

6 Guru merasa kesulitan dalam menemukan model pebelajaran yang tepat

untuk meningkatkan gerak dasar lompat jauh pada siswa dalam mengikuti

pembelajaran.

7 Guru sedikit kesulitan menemukan pendekatan pembelajaran yang baik

dan tepat pada siswa. Pembelajaran yang monoton atau konvensional

mengakibatkan motivasi belajar siswa menurun, sehingga akan berdampak

pada rendahnya hasil kemampuan siswa dalam materi teknik dasar lompat

jauh, pada pelaksanaan pembelajaran lompat jauh.

B.Deskripsi Hasil Penelitian

Sebelum melakukan pelaksanaan tindakan maka peneliti dan kolaborator

melakukan pengambilan data awal penelitian. Hal ini dikandung maksud untuk

mengetahui kondisi awal materi dasar lompat jauh pada siswa kelas V SD Negeri

02 Mereng Kecamatan Warungpring Kabupaten Pemalangtahun pelajaran

2011/2012.

Kondisi awal hasil belajar siswa marei teknik dasar lompat jauh pada kelas

V SD Negeri 02 Mereng Kecamatan Warungpring Kabupaten Pemalang tahun

pelajaran 2011/2012, sebebum diberikan tindakan dengan memodifikiasi alat

bantu pembelajaran dapat dilihat dalam bentuk tabel 1 pada bab I halaman 3.

Berdasarkan hasil deskripsi rekapitulasi data awal sebelum diberikan

tindakan maka dapat dijelaskn bahwa mayoritas siswa belum menunjukkan hasil

belajar yang baik, dengan presentase ketuntasan KKM 70.00

Melalui deskripsi data awal yang telah diperoleh tersebut masing-masing

aspek menunjukkan kriteria keberhasilan pembelajaran masih kurang. Maka

disusun sebuah tindakan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran materi teknik

dasar lompat jauh pada siswa kelas V SD Negeri 02 Mereng Kecamatan

Warungpring Kabupaten Pemalang tahun pelajaran 2011/2012, melalui penerapan

modifikasi pembelajaran. Pelaksanaan tindakan dilakukan dalam 2 siklus, yang

masing-masing siklus terdiri atas 4 tahapan, yaitui : (1) Perencanaan, (2)

pelaksanaan Tindakan, (3) Observasi dan interprestasi, (4) Analisis dan Refleksi.

Page 52: SKRIPSI - Digital Library UNS/Upaya... · membantu dan memberikan warna selama menjadi mahasiswa. 10. Siswa-siswa kelas V SD Negeri 02 Mereng kecamatan Warungpring kabupaten Pemalang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

1. Siklus I

a. Perencanaan Tindakan 1

Kegiatan perencanaan tindakan dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 12

Mei 2012 di SD Negeri 02 Mereng Kecamatan Warungpring Kabupaten

Pemalang.Peneliti sekaligus sebagai guru pendidikan jasmani dan guru mitra

sebagai kolaborasi mendiskusikan Rancangan Tindakan pada siklus I akan

dilaksanakan dalam tiga kali pertemuan Senen tanggal 17 Mei 202, Kamis

tanggal 17 Mei 2012 dan Senen tanggal 21 Mei 2912.

Pada tahap sebelumnya peneliti mengukur kemampuan dan kesiapan

siswa sebagai tes awal. Berdasarkan hasil pengukuran kemampuan dan

kesiapan siswa peneliti merencanakan kegiatan I meliputi kegiatan sebagai

berikut :

1. Peneliti bersama guru merancang skenario pembelajaran teknik dasar

lompat jauh untuk mengoptimalkan hasil belajar dengan langkah-

langkah sebagai berikut :

a.) Peneliti menjelaskan materi yang akan diajarkan.

b.) Peneliti memberikan contoh gerakan dasar lompat jauh kedada siswa

c.) Peneliti dan siswa melakukan refleksi terhadap proses belajar mengajar

yang telah dilakukan

2. Peneliti menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang memuat

pembelajaran yang akan dilaksanakan.

3. Peneliti mempersiapkan alat-alat yang akan digunakan dalam

pembelajaran dalam materi lompat jauh melalui media alat bantu.

Peneliti menyusun instrumen penelitian berupa tes dan non tes.

Instrumen di mulai dari hasil tes awalan, cara melaksanakan tumpuan, cara

melayang di udara dan saat mendarat. Sedang instrumen non tes dinilai

berdasarkan pedoman observasi yang dilakukan dengan mengamati keaktifan

dan sikap siswa selama kegiatan pemelajaran berlangsung.

Page 53: SKRIPSI - Digital Library UNS/Upaya... · membantu dan memberikan warna selama menjadi mahasiswa. 10. Siswa-siswa kelas V SD Negeri 02 Mereng kecamatan Warungpring kabupaten Pemalang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

b. Pelaksanaan Tindakan 1.

Pelaksanaan tindakan ini direncanakan tiga kali pertemuan yakni: Senin

tanggal 14 Mei 2012, Kamis tangga 17 Mei 2912, dan Senin tanggal 21 Mei 2012

di SD Negeri 02 Mereng Kecamatan Warungpring Kabupaten Pemalang dan

masing-masing pertemuan dilaksanakan dalam waktu 2 x 35 menit, sesuai dengan

skenario pada pembelajaran siklus I yang dilakukan oleh peneliti dan peneliti

sekaligusmelakukan observasi terhadap proses pembelajaran dan wawancara

kepada beberapa siswa setelah pembelajaran berakhir.

Siklus I pertemuan 1

Adapun urutan pelaksanaan tindakan adalah sebagai berikut :

1) Peneliti memberikan gerakan pemanasan yang berkaitan materi yamg akan

diberikan yaitu lompat jauh.

2) Peneliti menjelaskan materi lompat jauh. Sebelum mengarah pada teknik dasar

lompat jauh , peneliti menjelaskan materi gerak dasar lompat jauh yaitu

awalan, tumpuhan, melayang di udara dan pendaratan

3) Siswa mendapat penjelasan dari guru dan dipersilahkan menanyakan hal hal

yang belum dipahami.

4) Peneliti memberi contoh

a) Bagaimana melekukan awalan

b) Bagaimana melakukan tumpuhan

c) Bagaimana melakukan saat melayang di udara

d) Bagaiana melakukan pendaratan

5) Peneliti menyuruh salah satu siswa untuk melakukan gerakan –gerakan yang

dicontohkan gurusebagai sampel teman-temannya.

6) Siswa melakukan gerakan-gerakan dicontohkan guru satu demi satu secara

berurutan / bergantian.

7) Peneliti memotifasi siswa agar bersemangat dalammengikuti pembelajaran

8) Di akhir pembelajaran siswa diberi kartu cria oleh peneliti untuk mengetahui

bagaimana pelaksanaan tindakan tersebut..

Page 54: SKRIPSI - Digital Library UNS/Upaya... · membantu dan memberikan warna selama menjadi mahasiswa. 10. Siswa-siswa kelas V SD Negeri 02 Mereng kecamatan Warungpring kabupaten Pemalang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

Uraian pelaksanaan pembelajaran tindakan siklus I putaran I adalah

dilaksanakan pada hari Senentanggal 14 Mei 2012 pukul 15.30 WIB sampai pukul

16,40 di SD Negeri 02 Mereng Kecamatan Warungpring Kabupaten

Pemalang.Siswa dibariskan dengan formasi tiga bersap, guru memimpin doa

kemudian guru melakukan apersensi dengan memanggil siswa satu demi satu, dari

jumlah siswa 22 anak ternyata hadir semua mengikuti pembelajaran. Setelah guru

melakukan apersensi, lalu menanyakan kepada siswa tentang materi lompat jauh,

ternyata kebanyakan siswa belum memahami tentang tehnik dasar lompat

jauh.Pembelajaran dilanjutkan dengan guru menjelaskan materi lompat jauh,

penjelasan dimulai dari tehnik dasar lompat jauh berupa awalan, tumpuhan,

melayang di udara dan pendaratan.Saat menjelaskan materi guru sekali-kali

menajukan pertanyaan kepada siswa ternyata sebagian besar siswa salah

menjawab. Guru dalam menyampaikan materi gerak dasar lompat jauh diselingi

peragakan dengan memberikan contoh gerakan praktek melakukan awalan,

tumpuan . melayang di udara dan saat mendarat.Sehingga selama berlangsungnya

pembelajaran siswa antusias dalam mengikutinya.

Pembelajaran dilanjutkan gerakan pemanasan yaitu lari-lari kecil diselingi

loncat keatas dengan satu kaki kanan dan bergantian dengan kaki kiri.Kemudian

berjalan dengan kaki engklek masuk pada lobang ban bekas dan dimulai dari

siswa yang berada di sap paling depan dan diikuti oleh siswa yang berada disap

berikutnya dan diulang sampai alokasi waktu pemanasan 15 menit

Kemudian kegiatan inti. Alokasi waktu yang dibutuhkan 45 menit. Kegiatan

inti siklus I pertemuan I dengan materi lompat jauh adalah awalan, tumpuan,

melayang di udara dan mendarat. Guru menjelaskan materi lompat jauh poin demi

poin sambil memberikan contoh gerakan yang benar. Guru menyuruh salah satu

siswa melaksanakan gerakan yang dipraktekkan sebagai sampel siswa yang lain.

Setelah itu menyuruh siswa satu per satu mempraktekan gerakan yang

dicontohkan guru maupun salah satu siswa sebagai sampel tadi dimulai dari siswa

yang berada disap paling depan kemudian diikuti siswa sap berikutnya sampai

pada siswa yang berada disap paling akhir.Kemudian guru pada saat siswa

melaksanakan kegiatan awalan, tumpuan,melayang di udara danpada saat

Page 55: SKRIPSI - Digital Library UNS/Upaya... · membantu dan memberikan warna selama menjadi mahasiswa. 10. Siswa-siswa kelas V SD Negeri 02 Mereng kecamatan Warungpring kabupaten Pemalang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

mendarat,memperhatikan dan mengamati setiap gerakan siswa sudah sesuai atau

belum dengan gerakan yang dicontohkan oleh guru maupun siswa yang menjadi

sampel,dan bilamana ada kesalahan siswa dalam melaksanakan kegiatan, guru

secepatnya membetulkan agar tidak menjadi kebiasaan sebab materi kunci dari

lompat jauh adalah pada gerakan awalan, tumpuan, melayang di udara maupun

gerakan pada saat mendarat.Setelah itu guru menyuru siswa untuk melakukan

putaran yang pertama sampai pada siswa yang berada disap paling akhir.

Kemudian melanjutkan putaran yang kedua dengan sistim dan cara yan sama

seperti yang dilakukan pada putaran pertama yaitu siswa melaksanakan lompatan

satu persatu dimulai dari siswa yang berada disap paling depan sampai siswa yang

berada disap paling akhir dan bagi yang melakukan kesalahan dalam gerakan

setelah putaran kedua selesai siswa disuruh mengulang gerakan yang salah sampai

gerakannya betul. Setelah roling putaran yang kedua selasai siswa untuk

mempersiapkan roling putaran yang ketiga yang dimulai dari siswa yang berada

disap paling depan dan selanjutnya diikuti oleh siswa berikutnya sampai pada

siswa yang berada dibaris yang paling akhir. Dalam putaran yang ketiga ini guru

mulai memasukkan catatan-catatan pada lembar catatan sebagai bahan acuan

diskusi untuk pelaksanaan kegiatan pada pertemuan siklus satu pertemuan ke dua.

Setelah semua siswa melakukan kegiatan pembelajaran lompat jauh pada

putaran yang ketiga maka dilanjutkan dengan kegiatan penutup. Dalam kegiatan

penutup siswa dibariskan menjadi tiga bersap. Guru memberikan koreksi

pembelajaran yang baru saja dilaksanakan terutama pada kesalahan siswa dalam

melakukan kegiatan. Guru juga memberikan penguatan berupa pujian untuk siswa

yang tidak melakukan kesalahan. Kemudian pembelajaran dilanjutkan dengan doa

dan guru membubarkan siswa.Dalam kegiatan akhir pembelajaran (penutup )

dialokasikan waktu 10 menit.

Page 56: SKRIPSI - Digital Library UNS/Upaya... · membantu dan memberikan warna selama menjadi mahasiswa. 10. Siswa-siswa kelas V SD Negeri 02 Mereng kecamatan Warungpring kabupaten Pemalang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

Siklus I pertemuan 2

Urutan pelaksanaan pada siklus I putaran 2 adalah sebagai berikut :

1. Peneliti memberikan gerakan pemanasan yang berkaitan dengan materi

pembelajaran lompat jauh.

2. Peneliti menjelaskan materi lompat jauh, awalan, tumpuan,melayang diudara

dan pendaratan.

3. Siswa mendapat penjelasan dari gusu.

4. Guru memberi contoh bagaimana cara melakukan sikap awalan.tumpuan,

melayang diuara dan mendarat.

5. Peneliti menyuruh siswa melakukan gerakan dasar-dasar lompat jauh

6. Siswa melakukan gerakan –gerakan lompat jauh yang diperagakan guru

maupun siswa sebagai sampel.

7. Peneliti memotivasi siswa agar mempunyai semangat dalam melakukan

pembelajaran.

Uraian pelaksanaan pembelajaran tindakan siklus I pertemuan ke 2

dilaksanakan hari Kamis tanggal 17 Mei 2012 , waktu pelaksanaan pembelajaran

dilaksanakan sore hari tepatnya pukul 15.30 WIB sampai pukul 16.40 WIB.

Materi pembelajaran siklus I pertemuan kedua berupa melompati tali yang

ditarik membentuk empat persegi panjang dengan ukuran 6 x 9 meter dan dibagi

menjadi tiga bagian masing-masing bagian berukuran 2 x 9 meter. Batas akhir dari

9 meter, merupakan tempat tumpuan, sehingga dari batas 9 meter ditambah 1

meter sebagai batas mendarat. Lokasi/tempat yang menjadi media pembelajaran

disiapkan sebelum pembelajaran dimulai. Kemudian setelah semua media

pembelajaran sudah siap, guru mulai melakukan kegiatan pembelajaran.

Selanjutnya guru menyiapkan siswa menjadi 3 bersap, dan siswa disiapkan oleh

ketua kelas kemudian berdoa dipimpin oleh guru. Kegiatan pembelajaran

dilanjutkan dengan melalukan absensi siswa, guru memanggil nama siswa satu

persatu, ternyata jumlah 22 siswa hadlir semua untuk mengikuti pembelajaran.

Guru melakukan apersepsi dengan menanyakan materi yang diajarkan

sebelumnya, pertanyaannya seputar teknik dasar lompat jauh meliputi : awalan,

tumpuan, sikap melayang diudara dan pendaratan.Dari pertanyaan yang diajukan

Page 57: SKRIPSI - Digital Library UNS/Upaya... · membantu dan memberikan warna selama menjadi mahasiswa. 10. Siswa-siswa kelas V SD Negeri 02 Mereng kecamatan Warungpring kabupaten Pemalang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

oleh guru ternyata sebagian besar siswa dapat menjawab dengan baik. Bagi siswa

yang berani menjawab pertanyaan dari guru diberi poin nilai satu, hal ini untuk

merangsang keberanian siswa dalam menjawab pertanyaan dari guru sehingga

pembelajaran lebih aktif.

Pembelajaran dilanjutkan dengan pemanasan. Dalam kegiatan pemanasan

melakukan gerakan yang statis dan gerakan yang dinamis serta berorientasi pada

tumpuan, yaitu melakukan lompat katak. Untuk gerakan lompat katak siswa

dalam posisi jongkok dan tangan diangkat lalu lompat dengan kedua kaki.Waktu

yang dialokasikan15 menit untuk melakukan kegiatan awal dan kegiatan

pemanasan.

Tahap pembelajaran selanjutnya adalah kegiatan inti. Alokasi waktunya 45

menit. Dalam pembelajaran inti siklus I pertemuan ke 2 adalah satu pembelajaran

yaitu pembelajaran melompati tali yang ditarik dengan jarak 1 meter dari batas

tumpuan. Sebelum melakukan pembelajaran guru menjelaskan cara bermain,

aturan bermain dan memberi contoh kegiatannya.

Sebelum siswa melakukan pembelajaran lompat tali, guru membariskan

kembali menjadi tiga bersap. Baris satu menempati posisipetak satu, baris dua

menempati posisi petak dua dan baris tiga menempati posisi petak tiga. Jarak

antara petak satu, petak dua dan petak tiga masing-masing lebar 2 meter,

sehingga pada saat pemelajaran berjalan/ berlangsung tidak terjadi tabrakan antara

siswa yang satu dengan siswa yang lain. Adapun panjang petak dari batas awal

sampai batas akhir masing-masing 9 meter. Dari batas akhir ( 9 meter )

merupakan batas awal sebagai tumpuan/tolakan.Pembelajaran dilakukan dengan

cara : siswa melakukan lari dari garis batas awal sampai pada garis batas tumpuan,

kemudian di garis batas tumpuan inilah siswa melakukan gerakan tumpuan

dengan salah satu kaki yang terkuat dan melayang di udara dengan posisi badan

tegak condong kedepan, kedua tangan diayun kebelakang terus kedepan dan

waktu mendarat dengan kedua kaki melewati batas tali yang akhir dalam posisi

jongkok.

Setelah guru menjelaskan materi pembelajaran satu demi satu siswa

melakukan kegiatan gerakan tumpuan, melayang diudara dan mendarat.

Page 58: SKRIPSI - Digital Library UNS/Upaya... · membantu dan memberikan warna selama menjadi mahasiswa. 10. Siswa-siswa kelas V SD Negeri 02 Mereng kecamatan Warungpring kabupaten Pemalang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

Selanjutnya siswa paling depan untuk melakukan gerakan dalam posisi tumpuan.

Dilanjutkan siswa berikutnya melakukan secara bergantian sampai siswa

melakukan semua dan tidak ada yang melakukan kesalahan, dan bagi yang

melakukan tumpuan dengan kesalahan, maka yang bersangkutan untuk

mengulang gerakan tumpuhan yang kedua. Tujuan dari gerakan tumpuan ini

adalah untuk melatih kekuatan otot tungkai, dimana otot tungkai merupakan kunci

tumpuan yang kuat. Pada saat siswa melaksanakan gerakan dimulai dari awalan,

tumpuan, melayang di udara dan pendaratan guru mengawasi siswa, barangkali

ada yang melakukan kesalahan dalam kegiatan. Bagi siswa yang melakukan

kesalahan untuk mengulangi kegiatan ulang. Bagi semua siswa diberi kesempatan

melompati tali sebanyak lima kali. Dalam permainan ini dilakukan dalam waktu

45 menit. Setelah semua siswa melakukan lompatan kegiatan pembelajaran

dilanjutkan dengan kegiatan penutup.

Dalam kegiatan akhir pembelajaran (penutup) siswa dibariskan kembali

dalam posisi 2 bersap.Guru memberikan koreksi terhadap pembelajaran yang baru

dilakukan terutatama pada kesalahan siswa dalam melakukan gerakan, guru

memberikan penguatan berupa pujian untuk siawa yang tidak melakukan

kesalahan. Kemudian pembelajaran dilanjutkan dengan guru memimpin doa dan

membubarkan siswa.Dalam kegiatan akhir pembelajaran dialokasikan waktu

selama 10 menit.

Siklus I pertemuan 3

Urutan pelaksanaan tindakan siklus I putaran 3 adalah :

1. Peneliti memberikan gerakan pemanasan yang berkaitan dengan materi lompat

jauh

2. Peneliti menjelaskan materi lompat jauh

3. Siswa mendapat penjelasan materi lompat jauh

4. Peneliti memberikan contoh bagaiman cara melakukan sikap melaksanakan

gerak dasar lompat jauh

5. Peneliti menyuruh siswa melakukan gerakan yang dicontohkan

6. Siswa melakukan gerakan yang diperagakan guru maupun siswa

Page 59: SKRIPSI - Digital Library UNS/Upaya... · membantu dan memberikan warna selama menjadi mahasiswa. 10. Siswa-siswa kelas V SD Negeri 02 Mereng kecamatan Warungpring kabupaten Pemalang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

7. Peneliti memotivasi siswa agar mempunyai semangat dalam melaksanaakan

kegiatan pembelajaran.

8. Selesai pembelajaran siswa diberi kartu ceria.

Uraian pelaksanaan pembelajaran tindakan siklus I pertemuan 3

dilaksanakan pada hari Senin tanggal 21 Mei 2012 pukul 15.30 WIB sampai 16.40

WIB. Pembelajaran pada siklus ini berupa kegiatan melompati ban bekas, yang

dipasang sebagai tempat tumpuan kaki dan mendarat. Tujuan permainan ini

adalah sebagai target sasaran lompatan.Setelah media pembelajaran siap untuk

digunakan, guru membariskan dan menyiapkan siswa dalam formasi 2

bersap.Guru memimpin doa dan melanjutkan presensi siswa. Jumlah 22 anak

hadlir semua namun yang satu tidak mengikuti pembelajaran karena sakit.

Selanjutnya guru menjelaskan pembelajaran dengan media alat bantu ban

bekas. Sesuai dengan pormasi barisan siswa ( 2 bersap ) ban bekas sebagai alat

bantu pembelajaran dipasang dua pasang masing-masing sebagai tempat tumpuan

dan sebagai tempat sasaran. Cara bermainnya dalam pembelajaran ini adalah

siswa pada saat melaksanakan tumpuan kaki yang untuk melaksanakan tumpuan

harus masuk pada lobang ban dan jangan sampai melewati batas tali yang

dipasang sebagai batas tumpuan dan dengan jarak satu meter kemudian melayang

diudara dengan badan tegak agak condong kedepan dan mendarat dengan dua kaki

usahankan masuk pada lobang ban yang digunakan sebagai sasaran target

mendarat. Guru menyuruh satu siswa sebagai sampel siswa yang lain melakukan

sebagaimana yang dijelaskan. Setelah itu siswa dipersilahkan melaksanakan

kegiatan lompatan dengan mengabsen satu persatu karena pada kegiatan ini guru

melaksanakan penilaian pada siswa meliputi materi awalan, materi tumpuan,

materi saat melayang di udara dan materi saat mendarat. Dalam kegiatan

penilaian masing-masing siswa diberi kesempatan tiga kali lompatan dan bagi

siswa yang melakukan lompatan salah atau tidak pada sasaran target yaitu lobang

ban yang digunakan sebagai sasaran untuk mendarat, maka mengulang dan diberi

kesempatan dua tiga kali lompatan,tapi bagi yang sudah memenuhi sasaran cukup

satu atau dua kali lompatan.

Page 60: SKRIPSI - Digital Library UNS/Upaya... · membantu dan memberikan warna selama menjadi mahasiswa. 10. Siswa-siswa kelas V SD Negeri 02 Mereng kecamatan Warungpring kabupaten Pemalang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

Namun pada penilaian psikomotor siswa hanya diberi kesempatan hanya

satu kali.Nilai siswa adalah nilai akumulatif atau nilai rata-rata dari keempat

keempat teknik dasar lompat jauh. Selain nilai ranah psikomotor guru juga

menilai siswa dari ranah afeksi dan kognisi. Penilaian afeksi siswa dilakukan

dengan cara mengamati siswa selama proses pembelajaran dengan mengisi lembar

penilaian afeksi, sedang penilaian kognitif siswa dilakukan dengan memberi tugas

berupa pertanyaan yang dijawab siswa sebagai tugas ranah. Nilai akhir siswa

adalah rata-rata nilai dari ketiga ranah tersebut yaitu penilaian awalan, penilaian

pada saat melakukan tumpuan, penilaian saat melayang diudara dan penilaian

pada saat mendarat. Hasil dari penilaian yang dilakukan guru tertera pada table

berikut :

Tabel 5 Hasil Penilaian lompat jauh siklus I

siswa Kelas V SD Negeri 02 Mereng

Rentang Nilai Jumlah siswa Jumlah

Putra Putri

80-89 - - -

70-79 9 3 12

60-69 4 6 10

Jumlah 13 9 22

Tertinggi 78

Terendah 64

Rata - rata 71

Berdasarkan pada tabel diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa tindakan

pertama pada siklus pertama yang dilakukan guru terhadap siswa kelas V SD

Negeri 02 Mereng,dengan jumlah siswa 22 anak dengan KKM nilai penjas kelas

V sebesar 70 , sebanyak 12 ( 54 % ) siswa telah mencapai KKM dan 10 siswa

belum mencapai KKM. Dari kondisi awal siswa yang nilainya mencapai KKM

sebanyak 12( 54 % ) siswa. Setelah guru melakukan tindakan pada siklus I

sebanyak 22 ( 70 %) dari jumlah siswa telah mencapai KKM.Nilai tertingggi

lompat jauh yang diraih siswa tertinggi 78 diperoleh oleh 1 siswa dan nilai

Page 61: SKRIPSI - Digital Library UNS/Upaya... · membantu dan memberikan warna selama menjadi mahasiswa. 10. Siswa-siswa kelas V SD Negeri 02 Mereng kecamatan Warungpring kabupaten Pemalang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

terendah 64 diperoleh oleh 2 siswa. Hal ini bisa ditarik kesimpulan bahwa

penguasaan teknik lompat jauh pada siswa kelas V SD Negeri 02 Mereng

mengalami peningkatan.Jika dibanding dengan pembelajaran lompat jauh tanpa

menggunakan alat bantu pembelajaran.

Setelah melakukan permainan guru mengimpormasikan nilai yang diraih

oleh siswa untuk koreksi siswa sendiri. Kemudian pembelajaran dilanjutkan

dengan memberikan tugas rumah. Pembelajaran ditutup dengan membariskan

siswa, menghitung siswa dan memimpin doa, lalu guru membubarkan tanda

pembelajaran telah selesai.Alokasi waktu dalam pembelajaran penutup 10 menit.

C.Observasi.

Observasi dilakukan selama proses pembelajaran. Observasi dilakukan

oleh guru pamong dan guru observer. Observasi dilakukan untuk menemukan

kelemahan dalam pembelajaran yang nantinya akan dijadikan acuan untuk

memperbaiki pembelajaran pada siklus berikutnya. Secara umum pembelajaran

dilakukan cukup antusias dalam mengikuti permainan pembelajaran.Kegiatan

observasi dilakukan selama pembelajaran berlangsung. Pengisian lembar

observasi meliputi beberapa aspek dari kegiatan awal sampai pada kegiatan

penutup,, yaitu mengenai sikap siswa selama mengikuti pembelajaran, keadaan

selama pembelajaran dan ketrampilan siswa dalam menyerap materi

pembelajaran. Gambaran-gambaran tersebut dapat dilihat pada tabel-tabel berikut:

d.) Selama pembelajaran peneliti melaksanakan penilaian untuk mengetahui

keberhasilan pelaksanaan pembelajaran yang diberikan pada siswa kelas V SD

Negeri 02 Mereng.

Page 62: SKRIPSI - Digital Library UNS/Upaya... · membantu dan memberikan warna selama menjadi mahasiswa. 10. Siswa-siswa kelas V SD Negeri 02 Mereng kecamatan Warungpring kabupaten Pemalang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

.Tabel 6 Hasil Presentase Ketuntasan KKM Materi Lompat Jauh

Penilaian Afektif pada siswa kelas V SD Negeri 02 Mereng siklus I

No. Rentang Nilai Jml siswa Presentase Krieteria

penilaian

1 85 - 90 - -

Tuntas 2 80 - 84 2 9 %

3 75 - 79 5 23 %

4 70 - 74 7 32 %

5 65 - 69 8 36 % Tidak tuntas

6 60 - 64 - -

Jumlah 22 100 % 100 %

Keterangan : 14 siswa aktif/tuntas dan 8 siswa tidak aktif/tidak tuntas

1. Setelah peneliti melaksanakan kegiatan pembelajaran, mencoba melakukan tes

untuk melakukan kemampuan lompat jauh. Hasil kemampuannya 14 siswa

(64%) sedang yang 8 siswa (36 %) belum mampu dan perlu peningkatan.

Tabel 7 Hasil Presentase Ketuntasan KKM Materi Lompat Jauh

Penilaian Kognitif siswa kelas V SD Negeri 02 Mereng Siklus 1

No. Rentang Nilai Jml siswa Presentase Krieteria

penilaian

1 85 - 90 - -

Tuntas 2 80 - 84 2 9 %

3 75 - 79 10 45 %

4 70 - 74 2 9 %

5 65 - 69 8 36 % Tidak tuntas

6 60 - 64 - -

Jumlah 22 100 % 100 %

Keterangan : 14(64 %) siswa tuntas dan 8 (36 %) siswa tidak tuntas.

Page 63: SKRIPSI - Digital Library UNS/Upaya... · membantu dan memberikan warna selama menjadi mahasiswa. 10. Siswa-siswa kelas V SD Negeri 02 Mereng kecamatan Warungpring kabupaten Pemalang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

2. Namun secara keseluruhan selama kegiatan pembelajaran baik pada saat

pemberian materi pembelajaran, keaktipan selama pembelajaran penulis juga

melakukan tes ketrampilan materi lompat jauh.

Tabel 8 Hasil Presentase Ketuntasan KKM Materi lompat jauh

Penilaian Psikomotor siswa kelas V SD Negeri 02 Mereng siklus 1

No. Rentang Nilai Jml siswa Presentase Krieteria

penilaian

1 85 - 90 - -

Tuntas 2 80 - 84 3 14 %

3 75 - 79 8 36 %

4 70 - 74 7 32 %

5 65 - 69 4 18 % Tidak tuntas

6 60 - 64 - -

Jumlah 22 100 % 100 %

Keterangan : 18 (82 %) siswa mampu/tuntas dan 4 ( 18 %) siswa belum tuntas.

3. Adapun hasil keseluruhan selama kegiatan yang meliputi Afektif, Kognitif dan

Psisikomotor pada siklus I adalah sebagai berikut:

Tabel 9 Hasil Presentase Ketuntasan KKM Materi lompat jauh

pada siswa kelas V SD Negeri 02 Mereng siklus I

No. Rentang Nilai Jml siswa Presentase Krieteria

penilaian

1 85 - 90 - -

Tuntas 2 80 - 84 4 18 %

3 75 - 79 7 32 %

4 70 - 74 3 14 %

5 65 - 69 8 36 % Tidak tuntas

6 60 - 64 - -

Jumlah 22 100 % 100 %

Page 64: SKRIPSI - Digital Library UNS/Upaya... · membantu dan memberikan warna selama menjadi mahasiswa. 10. Siswa-siswa kelas V SD Negeri 02 Mereng kecamatan Warungpring kabupaten Pemalang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

Namun demikian penulis mencoba melakukan kegiatan untuk mengetahui

apa yang menjadi penyebab atau kendala ketidak tuntasan kegiatan hasil belajar

mengajar yang dilaksanakan. Hasil angket kartu ceria menunjukkan bahwa dari

Jumlah 22 siswa adalah 13 siswa ( 59 % ) merasa senang, 7siswa ( 32 % ) biasa

saja dan 2siswa ( 9 % ) tidak senang. Hal ini membuktikan bahwa dalam kegiatan

belajar mengajar ada peningkatan dari semua aspek dalam pembelajaran.

Untuk itu peneliti mempunyai catatan-catatan tersendiri sebagai bahan

pembelajaran yang berikutnya dan semestinya hasil analisis inilah yang menjadi

titik pemikiran serta solusi apa yang harus ditrapkan pada pembelajaran berikut.

Untuk itu peneliti mengakui ada beberapa kelemahan yang dimiliki yaitu

1) Peneliti kurang memperhatikan siswa yang berada disap belakang karena lebih

banyak berada didepan, sehingga siswa yang dibelakang kurang jelas dalam

menerima penjelasan guru baik materi maupun kegiatan praktek yang guru

contohkan tentang cara melaksanakan gerak dasar lompat jauh.

2) Peralatan yang dipersiapkan tidak .mencukupi bahkan kurang memadai,

sehingga siswa lama menunggu giliran yang berakibat siswa merasa jenuh

3) Peneliti kurang mengkondisikan siswa dalam pembagian kelompok sehingga

siswa banyak yang kurang perhatian dan kurang aktif.

4) Peneliti kurang membangkitkan semangat siswa, untuk aktif berlatih

melakukan gerak dasar lompat jauh dengan benar.

Disamping itu, peneliti menenukan juga beberapa kekurangan dari siswa:

1) Pada awalnya siswa sangat antusias dengan materi gerak dasar lompat jauh

melalui alat bantu pembelajaran, tetapi lama kelamaan siswa merasa bosan

karena materi yang diberikan terlalu banyak.

2) Masih banyak siswa yang merasa kesulitan dalam melakukan gerak dasar

lompat jauh terutama pada saat tumpuan , melayang diudara dan mendarat

terutama saat mendarat rata-rata masih dengan satu kaki,

3) Kondisi siswa rata-rata kurang siap

4) Siswa lebih menyukai materi pembelajaran olahraga yang dikerjakan secara

tim seperti sepak bola, volli ball, dari pada materi pembelajaran yang

dikerjakan secara individu.

Page 65: SKRIPSI - Digital Library UNS/Upaya... · membantu dan memberikan warna selama menjadi mahasiswa. 10. Siswa-siswa kelas V SD Negeri 02 Mereng kecamatan Warungpring kabupaten Pemalang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

D.Analisis dan Refleksi Tindakan

Berdasarkan hasil analisis observasi ditemukan hal-hal sebagai berikut :

1. Agar siswa tidak bosan, sebaiknya siswa diberikan permainan yang berbeda-

beda dengan peralatan yang berbeda pula dengan peralatan sebelumnya.

2. Agar siswa tidak merasa asing dengan pembelajaran lompat jauh, maka

peneliti memberikan penjelasan teknik lompat jauh dengan cara lain untuk

meningkatkan hasil belajar pada materi selanjutnya.

3. Pada saat memberikan penjelasan pada siswa, peneliti tidak hanya di depan

saja, tetapi peneliti harus selalu memonitor siswa yang berada di baris

belakang agar mereka menjadi aktif dan semangat dalam kegiatan belajar

mengajar.

4. Peneliti sebaiknya membagi tugas dalam bentuk kelompok yang sesuai

dengankegiatan pembelajaran yang akan disampaaikan.

5. Peneliti harus lebih banyak lagi menyiapkan peralatan yang akan digunakan

dalam pelaksanaan pembelajaran, sehingga siswa tidak terlalu lama dalam

menunggu gilirannya.

6. Peneliti harus lebih banyak memberikan pemahaman dan motivasi sistem

pembelajaran yang berorientasi pada materi pembelajaran lompat jauh.

7. Peneliti dalam memberikan penjelasan sebaiknya dengan suara yang keras dan

jelas agar siswa mendengar dan memahami penjelasan materi yang

disampaikan oleh peneliti.

8. Untuk mendorong siswa lebih aktif dalam melakukan kegiatan pembelajaran

terutama materi lompat jauh, sebaiknya peneliti memberikan hadiah kepada

siswa yang mempunyai prestasi yang tinggi agar lebih aktif misalnya pujian

atau tambahan nilai kepada siswa yang aktif’

Page 66: SKRIPSI - Digital Library UNS/Upaya... · membantu dan memberikan warna selama menjadi mahasiswa. 10. Siswa-siswa kelas V SD Negeri 02 Mereng kecamatan Warungpring kabupaten Pemalang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

2.Siklus II

a.Perencanaan Tindakan 2.

Perencanaan pada siklus II putaran satu dilaksanakan pada hari Rabu

tanggal 30 Mei 2012 pukul 15.30 WIB sampai 16.40 WIB. Pada saat penrliti

menyampaikan analisis hasil observasi terhadap siswa kelas V SD Negeri 02

Mereng yang dilakukan pada putaran-putaran siklus satu, peneliti menyampaikan

segala kelebihan dan kekurangan selama berlangsungnya proses pembelajaran

lompat jauh.Untuk mengatasi berbagai kekurangan yang ada, peneliti bersama

guru penjas mengambil keputusan sebagai berikut :

a) Peneliti memberikan permainan yang mengarah pada materi lompat jauh tetapi

berbeda dengan dengan permainan pada siklus yang lalu.

b) Peneliti dalam menyampaikan penjelasan materi dengan suara yang keras agar

siswa dapat mendengar dan memahami penjelasan dari peneliti.

c) Peneliti pada saat memberikan penjelasan materi harus disertai contoh,

sehingga siswa lebih cepat mengerti apa yang harus dilakukan dalam

pembelajaran tersebut.

d) Peneliti mengubah posisi saat melaksanakan pembelajaran dari posisi satu ke

yang lain, khususnya mendekat pada posisi siswa yang kurang memperhatikan

atau berpindah-pindah dari satu tempat ketempat yang lain. Misalnya didepan,

dibelakang, samping kiri, samping kanan.

1) Peneliti membagi kelompok agar aktif dan tidak bemain sendiri.

2) Peneliti harus lebih banyak memberi semangat dan motivasi kepada siswa

agar lebih giat.

3) Peneliti harus mempersiapkan alat bantu yang lebih banyak sehingga

siswa tidak merasa bosan karena lama menunggu giliran untuk

melaksanakan kegiatan dalam pembelajaran.

Page 67: SKRIPSI - Digital Library UNS/Upaya... · membantu dan memberikan warna selama menjadi mahasiswa. 10. Siswa-siswa kelas V SD Negeri 02 Mereng kecamatan Warungpring kabupaten Pemalang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

Adapun tahap perencanaan dalam tindakan meliputi kegiatan sebagai

berikut:

a) Peneliti bersama guru memegang scenario pembelajaran lompat jauh untuk

meningkatkan hasil pembelajaran dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1) Peneliti menjelaskan mengenai materi lompat jauh yang akan diajarkan

pada hari itu, dan siswa memperhatikan.

2) Peneliti memberhatikan contoh gerakan lompat jauh dengan alat bantu.

3) Peneliti dan siswa melakukan refleksi terhadap proses belajar mengajar

yang telah dilakukan.

b) Peneliti dan guru menyusun RPP

c) Guru bersama peneliti membuat media yang diperlukan dalam pembelajaran

lompat jauh. Media sebagai alat bantu berupa kardus bekas dan tali rapia.

d) Peneliti dan guru menyusun instrumen penelitian berupa test dan non test,

instrument test dinilai berdasarkan observasi yang dilakukan oleh peneliti

dengan mengamati keaktifan dan sikap siswa selama kegiatan pembelajaran

berlangsung.

b.Pelaksanaan Tindakan 2.

Pelaksanaan tindakan direncanakan berlangsung tiga kali pertemuan yaitu

Rabu 30 Mei 2012,Sabtu 2 Juni 2012 dan Jum at 8 Jubi 2012 dengan waktu pukul

15.30 WIB sampai 16.40 di SD Negeri 02 Mereng masing-masing pertemuan 70

menit. Dalam kegiatan ini peneliti menerapkan solusi untuk mengatasi

kekurangan pada proses pelaksanaan kegiatan pembelajaran lompat jauh pada

siklus I. sesuai dengan scenario pada siklus II ini pembelajaran dilakukan oleh

peneliti. Dalam hal ini peneliti sekaligus melakukan observasi terhadap proses

pembelajaran dan wawancara kepada beberapa siswa setelah pembelajaran

berakhir. Materi pelaksanaan tindakan II pada pertemuan pertama (Rabu 30 Mei

2012 pukul 15.30 sampai 16.40 WIB) adalah lompat jauh untuk meningkatkan

hasil pembelajaran.

Page 68: SKRIPSI - Digital Library UNS/Upaya... · membantu dan memberikan warna selama menjadi mahasiswa. 10. Siswa-siswa kelas V SD Negeri 02 Mereng kecamatan Warungpring kabupaten Pemalang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

Siklus II pertemuan 1

Urutan pelaksanaan tindakan tersebut adalah.

1. Peneliti memberikan gerakan pemanasan yang berkaitan dengan materi

lompat jauh.

2. Peneliti menjelaskan materi lompat jauh, cara melakukan sikap awalan, sikap

tumpuhan, sikap melayang diudara dan sikap pada saat pendaratan.

3. Siswa mendapat penjelasan dari guru dan siswa mendengarkan dengan

antusias.

4. Peneliti dalam menyampaikan penjelasan disertai memberi contoh:

a) Bagaimana melakukan lompat jauh pada awalan yang benar.

b) Bagaimana melakukan lompat jauh pada saat tumpuan yang benar.

c) Bagaimana melakuakan lompat jauh pada saat badan melayang diudara.

d) Dan bagaimana melakukan pendaratan yangbenar.

5. Peneliti menyuruh siswa melakukan gerakan lompat jauh dengan baik dan

benar.

6. Siswa melakukan gerakan lompat jauh sesuai dengan apa yang disampaikan

dan dicontohkan oleh peneliti.

7. Peneliti memotivasi agar semangat dalam melakukan pembelajaran lompat

jauh.

8. Di akhir pembelajaran siswa diberi kartu ceria oleh peneliti.

Uraian pelaksanaan siklus II pertemuan pertama adalah Rabu 30 mei 2012

pukul 15.30 sampai 16.30 WIB. Pembalajaran dapat dimulai dengan tepat waktu

karena15 menit sebelum pembelajaran guru sudah mempersiapkan media yang

dipakai dalam pembelajaran. Pembelajaran diawali dengan membariskan siswa

menjadi tiga bersap, guru mempimpin doa keselamatan dilanjutkan dengan

persensi siswa satu persatu, semua hadir 22 siswa. Pada putaran pertama silklus 2

ini peneliti lebih banyak memperjelaskan permasalahan- permasalahan yang

terjadi pada siswa pada saat pelaksanaan pembelajaran yang pada siklus

sebelumnya. Dalam memberikan penjelasan materi guru mrmbrikan contoh

gerakan dari tahap menentukan langkah awalan, guru brlari berlahan-lahan sampai

pada papan tumpuhan. Tahap tolakan, guru menolak dengan tumpuan salah satu

Page 69: SKRIPSI - Digital Library UNS/Upaya... · membantu dan memberikan warna selama menjadi mahasiswa. 10. Siswa-siswa kelas V SD Negeri 02 Mereng kecamatan Warungpring kabupaten Pemalang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

kaki yang terkuat, dimulai dari mengangkat paha dan menghentakkan kaki

kepapan tumpuan dan melompat vertikal, tahap sikap diudara, guru melommpat

dan melayang diudara dengan posisi badan tegak dan sedikit condong

kedepan.Setelah itu mencontohkan gerakan mendarat dengan mengeper, guru

melompat melakukan sikap melayang diudara dan mendarat dengan kedua kaki

badan ditarik kedepan dan mengeper. Pada kegiatan berikutnya adalah pemanasan

dimulai dari lari – lari kecil dengan sikap tangan digerak – gerakkan sambil kepala

digeleng – gelengkan. Semua untuk meregangkan otot – otot baik tangan, kepala

maupun kaki, guru mengawasi gerakan pemanasan pada siswa, bagi anak yang

kurang serius guru menegur disamping itu menjelaskan manfaat dari gerakan

pemanasan sebelum melaksanakan aktivitas. Pemanasan berlanjut dengan lari

jangkit atau kejang. Pemanasan membutuhkan waktu 15 menit.

Selesai pemanasan siswa melakukan kegiatan inti selama 45 menit berupa

lompat kardus, permainan dilakukan dengan cara kardus dipasang pada area

lapangan yang dibatasi tali rapia, siswa melakukan kegiatan melompati kardus

sebanyak satu kali lompatan, setelah melakukan lompatan langsung berotasi dan

bergantian siswa yang selanjutnya melompat. Dalam lompatan pertama awalan

sebanyak 1 langkah. Namun pada lompatan kedua awalan sebanyak 5 langkah dan

pada lompatan 3 awalan sebanyak 10 langkah. Semua siswa diberi kesempatan

tiga kali lompatan.

Permainan dilanjutkan dengan permainan lompat target. Posisi siswa

kembali pada barisan semula tiga bersaf. Siswa melompati kardus namun kedua

kaki harus masuk pada lobang yang dipasang setelah kardus. Permainan dimulai

satu persatu, siswa melakukan loncatan pertama dengan awalan 1 langkah dan

pendaratan pada lobang ban dan lompatan ke 2 dengan awalan 5 langkah terus

lompatan ke 3 dengan awalan 10 langkah. Kegiatan ini dijalankan berurutan

sampai semua siswa selesai melakukan kegiatan pembelajaran dan giliran habis.

Bilamana dalam kegiatan pemelajaran ini siswa banyak yang melakukan

kesalahan, guru langsung melakukan koreksi kesalahan – kesalahan siswa yang

dilakukan, evaluasi kesalahan sambil guru mempraktekkan kesalahan – kesalahan

yang terjadi dan memberi pujian bagi siswa yang melakukannya dengan benar.

Page 70: SKRIPSI - Digital Library UNS/Upaya... · membantu dan memberikan warna selama menjadi mahasiswa. 10. Siswa-siswa kelas V SD Negeri 02 Mereng kecamatan Warungpring kabupaten Pemalang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

Setelah itu siswa disiapkan dan dihitung kembali serta penenangan serta berdoa

kemudian kegiatan pembelajaran selesai dan dibubarkan.

Siklus II pertemuan ke 2

Pelaksanaan siklus II pertemuan ke 2 hari Sabtu 2 januari 2012 pukul 15.30

– 16.40 WIB si SD Negeri 02 Mereng. Materi dalam pembelajaran lompat jauh

untuk meningkatkan pembelajaran.

Urutan pelaksanaan tindakan tersebut adalah :

1. Peneliti memberikan gerakan pemanasan yang berkaitan dengan materi

lompat jauh.

2. Peneliti menjelaskan materi lompat jauh, cara melakukan sikap awalan, sikap

tumpuan, sikap melayang diudara dan sikap pada saat mendarat.

3. Siswa mendapat penjelasan dari guru dan siswa mendengarkan dengan

antusias.

4. Peneliti dalam menyampaikan penjelasan disertai memberi contoh:

a. Bagaimana melakukan lompat jauh pada awalan yang benar.

b. Bagaimana melakukan lompat jauh pada saat tumpuan yang benar.

c. Bagaimana melakukan lompat jauh pada saat badan melayang diudara.

d. Dan bagaimana melakukan pendaratan yang benar.

5. Peneliti menyuruh siswa melakukan gerakan lompat jauh dengan baik dan

benar.

6. Siswa melakukan gerakan lompat jauh sesuai dengan apa yang disampaikan

dan dicontohkan oleh peneliti.

7. Peneliti memotivasi agar semangat dalam melakukan pembelajaran lompat

jauh.

8. Di akhir pembelajaran siswa diberi kartu ceria oleh peneliti.

Proses pembelajaran dimulai dengan membariskan siswa dalam formasi 2

bersaf, guru memimpin berdoa, setelah itu dilakukan presensi dengan memanggil

nama siswa satu persatu. Setelah presensi, guru menjelaskan materi pembelajaran.

Penjelasan materi pembelajaran difokuskan pada awalan dan mendarat.Sebagian

Page 71: SKRIPSI - Digital Library UNS/Upaya... · membantu dan memberikan warna selama menjadi mahasiswa. 10. Siswa-siswa kelas V SD Negeri 02 Mereng kecamatan Warungpring kabupaten Pemalang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

siswa antusias mendengarkan penjelasan guru, namun ada beberapa siswa yang

masih bercanda dengan teman yang ada disebelahnya.

Setelah memberikan penjelasan materi, guru memberikan contoh rangkaian

gerakan yang menentukkan langkah awalan, guru berlari perlahan sampai pada

ban bekas sebagai tempat tumpuan. Tahap tumpuan, guru menolak dengan

tunpuan kaki terkuat, dimulai dari mengangkat paha dan menghentakkan kaki

pada lobang ban sebagai papan tumpu guru melompat dan melayang dengan sikap

badan diudara, badan tegak dan sedikit condong ke depan. Setelah itu

mencontohkan gerakan mendarat dengan mengeper, guru melompat, melakukan

sikap badan di udara tegak dan sedikit condong ke depan. Setelah itu

mencontohkan gerakan mendarat dengan mengeper,guru melompat melakukan

sikap badan di udara dan mendarat dengan dua kaki, badan ditarik kedepan dan

mengeper.

Kemudian berikutnya pemanasan, pemanasan dipimpin oleh guru dimulai

dari meregangkan otot leher, otot lengan dan otot kaki. Gerakan pemanasan

berupa gerakan yang statis dan dinamis. Guru memimpin pemanasan sambil

mengawasi siswa yang masih kurang serius dalam mengikuti kegiatan. Pemanasan

berlanjut ke gerakan lari jangkit atau kijang yaitu teknik lari yang biasa digunakan

dalam awalan lompat jauh, siswa dibariskan membentuk lingkaran dan melakukan

lari jangkit kearah kebalikan dengan arah jarum jam. Alokasi waktu pemanasan

15 menit.

Setelah pemanasan siswa melakukan kegiatan inti. Dalam kegiatan inti pada

siklus II pertemuan ke 2 ini, melakukan melompati ban dan kardus yang

digunakan sebagai media alat bantu pembelajaran. Cara melakukan permainan ini

adalah siswa berbaris lurus dua bersap, kemudian melakukan lompatan dengan

cara kaki tumpu masuk pada lingkaran ban dengan salah satu kaki terkuat dan

melompat, melompati kardus. Dalam melompat kaki diangkat setinggi-tingginya

dan kedua tangan kedepan lalu ditarik ke belakang saat diudara badan tegak

condong kedepan kemudian mendarat dengan dua kaki dan saat melompat kaki

jangan sampai menyentuh pada kardus. Bagi yang lompatannya menyentuh

kardus, diulang. Kemudian siswa melakukan kegiatan satu persatu dimulai dari

Page 72: SKRIPSI - Digital Library UNS/Upaya... · membantu dan memberikan warna selama menjadi mahasiswa. 10. Siswa-siswa kelas V SD Negeri 02 Mereng kecamatan Warungpring kabupaten Pemalang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

siswa yang berada pada baris paling depan, lalu diikuti siswa berikutnya. Semua

siswa diberi kesempatan lompatan tiga kali lompatan. Fokus pembelajaran adalah

membetulkan teknik awalan dan tumpuan. Guru saat siswa melaksanakan

kegiatan harus mengamati dengan cermat. Dan bagi siswa yang mempraktekkan

gerakan secara langsung ternyata ada kesalahan secepatnya melakukan koreksi

dan membetulkan letak kesalahannya itu. Setelah siswa mempraktekkan dengan

benar, kemudian dilanjutkan dengan penutup. Dalam kegiatan inti ini waktu yang

dibutuhkan 45 menit.

Siswa dibariskan, guru melakukan penghitungan kembali keberadaannya,

guru memimpin doa kemudian siswa dibubarkan. Kegiatan penutupan

membutuhan waktu selama 10 menit.

Siklus II pertemuan 3

Pelaksanaan siklus II pertemuan ke 3 dilaksanakan hari Jum at tanggal 8

Juni 2012 di SD Negeri 02 Mereng Kecamatan Warungpring Kabupaten

Pemalang, proses pembelajarannya pada pukul 15.30 sampai dengan pukul 16.40

WIB. Materi pembelajaran lompat jauh untuk meningkatkan pembelajaran.

Urutan pelaksanaan tindakan tesebut adalah :

1. Peneliti memberikan memberikan gerakan pemanasan

2. Peneliti menjelaskan materi pembelajaran yang akan dilaksanakan

3. Siswa menerima penjelasan dari peneliti

4. Peneliti melakukan penilaian materi yang dilaksanakan siklus II.

5. Siswa melakukan pembelajaran dalam penilaian

6. Penelititi memotivasi siswa agar tetap semangat mengikuti pembelajaran

7. Diakhir pembelajaran siswa diberi kartu ceria.

Uraian pelaksanaan pembelajaran siklus II pertemuan 3 dilaksanakan,

proses pembelajarannya dimulai dengan membariskan siswa dalam formasi 2

bersaf, guru memimpin berdoa, setelah itu dilakukan presensi dengan memanggil

nama siswa satu persatu. Setelah presensi, guru menjelaskan materi

pembelajaran.Penjelasan materi pembelajaran difokuskan pada awalan dan

Page 73: SKRIPSI - Digital Library UNS/Upaya... · membantu dan memberikan warna selama menjadi mahasiswa. 10. Siswa-siswa kelas V SD Negeri 02 Mereng kecamatan Warungpring kabupaten Pemalang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

mendarat. Sebagian siswa antusias mendengarkan penjelasan guru, namun ada

beberapa siswa yang masih bercanda dengan teman yang ada disebelahnya.

Setelah memberikan penjelasan materi, guru memberikan contoh rangkaian

gerakan yang menentukkan langkah awalan, guru berlari perlahan sampai pada

ban bekas sebagai tempat tumpuan. Tahap tumpuan, guru menolak dengan

tunpuan kaki terkuat, dimulai dari mengangkat paha dan menghentakkan kaki

pada lobang ban sebagai papan tumpu guru melompat dan melayang dengan sikap

badan diudara.badan tegak dan sedikit condong ke depan. Setelah itu

mencontohkan gerakan mendarat dengan mengeper,guru melompat, melakukan

sikap badan di udara tegak dan sedikit condong ke depan. Setelah itu

mencontohkan gerakan mendarat dengan mengeper, guru melompat melakukan

sikap badan di udara dan mendarat dengan dua kaki, badan ditarik kedepan dan

mengeper.

Kemudian berikutnya pemanasan, pemanasan dipimpin oleh guru dimulai

dari meregangkan otot leher, otot lengan dan otot kaki. Gerakan pemanasan

berupa gerakan yang statis dan dinamis. Guru memimpin pemanasan sambil

mengawasi siswa yang masih kurang serius dalam mengikuti kegiatan. Pemanasan

berlanjut ke gerakan lari jangkit atau kijang yaitu teknik lari yang biasa digunakan

dalam awalan lompat jauh, siswa dibariskan membentuk lingkaran dan melakukan

lari jangkit kearah kebalikan dengan arah jarum jam. Alokasi waktu pemanasan

15 menit.

Setelah pemanasan siswa melakukan kegiatan inti. Dalam kegiatan inti pada

siklus II pertemuan ke 3, melakukan melompati ban dan kardus serta ban yang

digunakan sebagai media alat bantu pembelajaran.Cara melakukan permainan ini

adalah siswa berbaris lurus dua bersap, kemudian melakukan lompatan dengan

cara kaki tumpu masuk pada lingkaran ban dengan salah satu kaki terkuat dan

melompat, melompati kardus dan mendarat dilingkaran ban berikutnya. Dalam

melompat kaki diangkat setinggi-tingginya dan kedua tangan kedepan lalu ditarik

ke belakang saat diudara badan tegak condong kedepan kemudian mendarat

dengan dua kaki dan saat melompat kaki jangan sampai menyentuh pada kardus.

Bagi yang lompatannya menyentuh kardus, diulang. Kemudian siswa melakukan

Page 74: SKRIPSI - Digital Library UNS/Upaya... · membantu dan memberikan warna selama menjadi mahasiswa. 10. Siswa-siswa kelas V SD Negeri 02 Mereng kecamatan Warungpring kabupaten Pemalang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

kegiatan satu persatu dimulai dari siswa yang berada pada baris paling depan, lalu

diikuti siswa berikutnya. Semua siswa diberi kesempatan lompatan tiga kali

lompatan.Fokus pembelajaran adalah membetulkan teknik awalan dan tumpuan.

Guru saat siswa melaksanakan kegiatan harus mengamati dengan cermat. Dan

pada saat mengamati i siswa yang mempraktekkan gerakan, gurusambil

melakukan penilaian dengan unsur-unsur afektif, kognitif dan psikomotor.secara

langsung. Semua siswa diberi kesempatan tiga lompatan. Baik yang melakukan

kesalahan maupun bagi yang berhasil .

Untuk mengetahui keberhasilan dari proses pembelajaran setelah diberikan

tindakan dengan memodifikasi alat bantu pembelajaran , maka dapat peneliti

sajikan dalam bentuk tabel-tabel sebagaimana berikut ini :

Tabel 10 Hasil Penilaian lompat jauh Siklus II

Siswa Kelas V SD Negeri Mereng

No. Rentang nilai Jumlah siswa Jumlah

Putra Putri

1 80 - 89 7 5 12

2 70 - 79 6 2 8

3 60 - 69 1 1 2

4 Jumlah 14 8 22

Tertinggi 86

Terendah 65

Rata - rata 75

Dalam kegiatan penutup,Siswa dibariskan, guru melakukan menghitung

kembali keberadaan siswa, guru memimpin doa kemudian siswa dibubarkan.

Kegiatan penutupan membutuhan waktu selama 10 menit.

a).Hasil penilaian pembelajaran lompat jauh ranah afektif melalui penggunaan alat

bantu pada siswa kelas V SD Negeri 02 Mereng kecamatan Warungpring

kabupaten Pemalang

Page 75: SKRIPSI - Digital Library UNS/Upaya... · membantu dan memberikan warna selama menjadi mahasiswa. 10. Siswa-siswa kelas V SD Negeri 02 Mereng kecamatan Warungpring kabupaten Pemalang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

Tabel 11 Hasil Presentase Ketuntasan KKM materi lompat jauh

Penilaian Afektif siswa kelas V SD Negeri 02 MerengSiklus II

No. Rentang Nilai Jml siswa Presentase Krieteria

penilaian

1 85 - 90 - -

Tuntas 2 80 - 84 6 27 %

3 75 - 79 7 32 %

4 70 - 74 6 27 %

5 65 - 69 3 14 % Tidak tuntas

6 60 - 64 - -

Jumlah 22 100 % 100 %

Keterangan; Nilai siswa KKM semua mencapai target diatas 70.

b)Hasil penilaian pembelajaran lompat jauh ranah kognitif pada kelas v SD Negeri

02 Mereng kecamatan Warungpring kabupaten Pemalang adalah :

Tabel 12 Hasil Presentase Ketuntasan KKM materi lompat jauh

Penilaian Kognitif siswa kelas V SD Negeri 02 Mereng siklus II

No. Rentang Nilai Jml siswa Presentase Krieteria

penilaian

1 85 - 90 - -

Tuntas 2 80 - 84 8 36 %

3 75 - 79 6 27 %

4 70 - 74 5 23 %

5 65 - 69 3 14 % Tidak tuntas

6 60 - 64 - -

Jumlah 22 100 % 100 %

Keterangan : Nilai siswa KKM 19 tuntas dan 3 tidak tuntas.

Page 76: SKRIPSI - Digital Library UNS/Upaya... · membantu dan memberikan warna selama menjadi mahasiswa. 10. Siswa-siswa kelas V SD Negeri 02 Mereng kecamatan Warungpring kabupaten Pemalang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

c).Hasil penilaian ranah pembelajaran lompat jauh ranah Psikomotor pada siswa

kelas V SD Negeri 02 Mereng kecamatan Warungpring kabupaten Pemalang

adalah :

Tabel 13 Hasil Presentase Ketuntasan KKM materi lompat jauh

Penilaian Psikomotor siswa kelas V SD Negeri 02 Mereng siklus II

No. Rentang Nilai Jml siswa Presentase Krieteria

penilaian

1 85 - 90 - -

Tuntas 2 80 - 84 7 32 %

3 75 - 79 10 45 %

4 70 - 74 2 9 %

5 65 - 69 3 14 % Tidak tuntas

6 60 - 64 - -

Jumlah 22 100 % 100 %

Keterangan : Nilai KKM 22 tuntas

d).Adapun hasil persentase rekapitulasi ketuntasan KKM materi lompat jauh pada

siswa kelas V SD Negeri 02 Mereng adalah tertera pada tabel berikut:

Tabel 14 Hasil Presentase Ketuntasan KKM materi lompat jauh

pada siswa kelas V SD Negeri 02 Mereng siklus II

No. Rentang Nilai Jml siswa Presentase Krieteria

penilaian

1 85 - 90 - -

Tuntas 2 80 - 84 8 36 %

3 75 - 79 6 27 %

4 70 - 74 5 23 %

5 65 - 69 3 14 % Tidak tuntas

6 60 - 64 - -

Jumlah 22 100 % 100 %

Page 77: SKRIPSI - Digital Library UNS/Upaya... · membantu dan memberikan warna selama menjadi mahasiswa. 10. Siswa-siswa kelas V SD Negeri 02 Mereng kecamatan Warungpring kabupaten Pemalang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

E.Pembahasan

Pada dasarnya pembelajaran melalui pendekatan modifikasi alat bantu

pembelajaran cukup memberikan gairah dan semangat baru dalam pembelajaran .

Hal itu bisa dilihat hasil pelaksanaan tindakan pada kondisi awal, siklus I dan

siklus II, ternyata mengalami peningkatan kualitas pembelajaran ( baik proses

maupun hasil ) pada materi lompat jauh . Adapun keberhasilan yang diperoleh

selama pemelajaran, saat kondisi awal, siklus Idan siklusII dapat dilihat pada tabel

berikut ini :

Tabel 15. Hasil Presentase Perbandingan Peningkatan Ketuntasan KKM

Kondisi awal, siklus I dan siklus II

Keterangan Presentase

Kondisi awal Siklus 1 Siklus 2

Tuntas 11 14 19

Presentase ketuntasan 50 % 64 % 86 %

Tidak tuntas 11 8 3

Presentase tidak tuntas 50 % 36 % 14 %

Penelitian Tindakan Kelas ( Classroom Action Research ) dilaksanakan

selama dua silkus, tiap siklus dilaksanakan 4 tahapan, yakni perencanaan

tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi dan implimentasi serta analisis dan

repleksi.

Sebelum melaksanakan siklus I, peneliti menemukan kondisi yang ada di

lapangan. Dari hasil kegiatan serve di lapangan peneliti menemukan bahwa

kualitas proses dan hasil pembelajaran lompat jauh masih sangat rendah.

Kemudian peneliti berkolaborasi dengan guru penjas dan dosen pembimbing

berupaya untuk mengatasi masalah tersebut dengan menerapkan model

pembelajaran lompat jauh dengan memodifikasi alat bantu pembelajaran untuk

meningkatkan hasil pembelajaran. Kemudian peneliti menyusun rencana sebagai

pedoman untuk melaksanakan siklus I. Dalam siklus I penerapan pembelajaran

dengan memodifikasi alat bantu pembelajaran. Ternyata terdapat beberapa

kekurangan dan kelemahan pada pelaksanaan siklus I. Untuk itu pada pelaksanaan

siklus II merupakan siklus yang menguatkan hasil penerapan pembelajaran siklus

Page 78: SKRIPSI - Digital Library UNS/Upaya... · membantu dan memberikan warna selama menjadi mahasiswa. 10. Siswa-siswa kelas V SD Negeri 02 Mereng kecamatan Warungpring kabupaten Pemalang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

I materi lompat jauh memlalui media alat bantu pembelajaran. Berdasar pada

tindakan tersebut peneliti memodifikasi alat bantu untuk mengoptimalkan dan

meningkatkan hasil pembelajaran pada siklus berikutnya. Peningkatan hasil

pembelajarannya dapat dilihat pada

1. Siswa sudah tahu materi dasar lompat jauh.

2. Siswa bisa melakukan gerak dasar lompat jauh, yang pada awalnya siswa

merasa kesulitan untuk melakukannya.

3. Guru penjas mampu membangkitkan semangat dan minat. Hal ini terlihat

pada saat proses pembelajaran siswa antusian dalam mengikutinya.

4. Siswa lebih tertarik dan aktif dalam mengikuti proses pembelajaran

dengan rasa ceria.

5. Pelaksanaan pembelajaran materi lompat jauh pada siswa dengan

pendekatan bermain mendapat nilai positif dari siswa itu sen

6. Peningkatan hasil presentase penilaian maupun target ketuntasan KKM

bisa dilihat dalam grafik berikut.

Berikut peningkatan nilai ketuntasan hasil belajar siswa

Kondisi Awal, Siklus 1 , dan Siklus 2 jika di sajikan dalam bentu

02468

101214161820

Data AwalTuntas

Tidak Tuntas

Peningkatan Nilai Ketuntasan Hasil Belajar Siswa dari Kondisi Awal, Siklus I, dan Siklus II

teri lompat jauh memlalui media alat bantu pembelajaran. Berdasar pada

tindakan tersebut peneliti memodifikasi alat bantu untuk mengoptimalkan dan

meningkatkan hasil pembelajaran pada siklus berikutnya. Peningkatan hasil

pembelajarannya dapat dilihat pada indicator berikut.

Siswa sudah tahu materi dasar lompat jauh.

Siswa bisa melakukan gerak dasar lompat jauh, yang pada awalnya siswa

merasa kesulitan untuk melakukannya.

Guru penjas mampu membangkitkan semangat dan minat. Hal ini terlihat

pembelajaran siswa antusian dalam mengikutinya.

Siswa lebih tertarik dan aktif dalam mengikuti proses pembelajaran

Pelaksanaan pembelajaran materi lompat jauh pada siswa dengan

pendekatan bermain mendapat nilai positif dari siswa itu sendiri.

Peningkatan hasil presentase penilaian maupun target ketuntasan KKM

bisa dilihat dalam grafik berikut.

Berikut peningkatan nilai ketuntasan hasil belajar siswa materi lompat jauh

Kondisi Awal, Siklus 1 , dan Siklus 2 jika di sajikan dalam bentuk grafik.

Data Awal Siklus I Siklus II11 14 19

11 8 3

1114

19

118

3

Peningkatan Nilai Ketuntasan Hasil Belajar Siswa dari Kondisi Awal, Siklus I, dan Siklus II

62

teri lompat jauh memlalui media alat bantu pembelajaran. Berdasar pada

tindakan tersebut peneliti memodifikasi alat bantu untuk mengoptimalkan dan

meningkatkan hasil pembelajaran pada siklus berikutnya. Peningkatan hasil

Siswa bisa melakukan gerak dasar lompat jauh, yang pada awalnya siswa

Guru penjas mampu membangkitkan semangat dan minat. Hal ini terlihat

pembelajaran siswa antusian dalam mengikutinya.

Siswa lebih tertarik dan aktif dalam mengikuti proses pembelajaran

Pelaksanaan pembelajaran materi lompat jauh pada siswa dengan

Peningkatan hasil presentase penilaian maupun target ketuntasan KKM

materi lompat jauh dari

Peningkatan Nilai Ketuntasan Hasil Belajar Siswa dari

Page 79: SKRIPSI - Digital Library UNS/Upaya... · membantu dan memberikan warna selama menjadi mahasiswa. 10. Siswa-siswa kelas V SD Negeri 02 Mereng kecamatan Warungpring kabupaten Pemalang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Berikut peningkatan nilai ketuntasan hasil belajar siswa

Awal, Siklus 1 , dan Siklus 2 jika di sajikan dalam bentuk grafik.

0%10%20%30%40%50%60%70%80%90%

Data AwalTuntas

Tidak Tuntas

50%

Presentase Peningkatan Ketuntasan Hasil Belajar Siswa dari Kondisi Awal, Siklus I, dan Siklus II

Berikut peningkatan nilai ketuntasan hasil belajar siswa lompat jauh dari Kondisi

Awal, Siklus 1 , dan Siklus 2 jika di sajikan dalam bentuk grafik.

Data Awal Siklus I Siklus II50% 64% 86%

50% 36% 14%

50%

64%

86%

50%

36%

14%

Presentase Peningkatan Ketuntasan Hasil Belajar Siswa dari Kondisi Awal, Siklus I, dan Siklus II

63

dari Kondisi

Page 80: SKRIPSI - Digital Library UNS/Upaya... · membantu dan memberikan warna selama menjadi mahasiswa. 10. Siswa-siswa kelas V SD Negeri 02 Mereng kecamatan Warungpring kabupaten Pemalang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A.Simpulan

Berdsarkan hasil pembahasan pada bab-bab sebelumnya, maka dapat

disimpulkan, bahwa penerapan pembelajaran melalui alat bentu pembelajaran

dengan materi lompat jauh yang dilaksanakan di kelas V SD Negeri 02 Mereng

Kecamatan Warungpring Kabupaten Pemalang , dapat meningkatkan minat dan

motivasi siswa, suasana kelas pun menjadi lebih menyenangkan, serta siswa tidak

menjadi bosan dengan pembelajaran lompat jauh, sehingga menjadikan

kemampuan siswa dalam pembelajaran meningkat.

Namun demikian pula, guru juga dihadapkan dengan berbagai masalah dan

hambatan-hambatan yang terjadi secara tiba-tiba. Hambatan-hambatan yang

terjadi bisa berupa kondisi siswa, keterbatasan media pembelajaran dan lain

sebagainya. Oleh karena itu menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ( RPP

) merupakan satu cara untuk menanggulangi timbulnya permasalahan dan

hambatan tersebut.

Proses pelaksanaan penelitian dilaksanakan dimilai dari kondisi awal,

siklus I dan siklus II yang masing-masing siklus 3 pertemuan serta 4 tahapan yaitu

: ( 1 ) Perencanaan ( 2 ) Pelaksanaan ( 3 ) Observasi dan Interpretasi ( 4 ) Analisis

dan Refleksi. Hasil penelitiannya secara singkat dapat dilihat adanya peningkatan

pembelajaran lompat jauh baik proses maupun hasilnya pada kelas V SD Negeri

02 Mereng Kecamatan Warungpring Kabupaten Pemalang. Peningkatan tersebut

terjadi setelah peneliti melakukan upaya yaitu:

1. Memodifikasi penggunaan alat bantu pembelajaran

2. Penerapan pembelajaran dilakukan bervariasi, agar siswa tidak merasa jenuh

dan bosan.

3. Memberikan motivasi kepada siswa agar semangat dalam pelaksanaan

kegiatan pembelajaran.

Page 81: SKRIPSI - Digital Library UNS/Upaya... · membantu dan memberikan warna selama menjadi mahasiswa. 10. Siswa-siswa kelas V SD Negeri 02 Mereng kecamatan Warungpring kabupaten Pemalang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65

4. Menjelaskan kesulitan-kesulitan yang terjadidan dialami siswa disaat

pelaksanaan kegiatan pembelajaran berlangsung , sehingga siswa mengerti

kesalahannya dalam melakukan gerakan

Upaya yang dilakukan dalam penelitian ini adalah memodifikasi media

alat bantu pembelajaran untuk meningkatkan kegiatan hasil belajar mengajar di

kelas V SD Negeri 02 Mereng Kecamatan Warungpring Kabupaten Pemalang.

Pelaksanaan tersebut dapat dibuktikan dengan perolehan hasil belajar mengajar

dari jumlah 22 siswa, yang berhasil pada kegiatan kondisi awal siswa tuntas 11 (

50 % ) dan tidak tuntas 11 ( 50 % ), pada kegiatan pelaksanaan siklus I ( 14 = 64

% ). Sedangkan pada kegiatan siklus II siswa tuntas 19 ( 86 % ) dan tidak tuntas 3

( 14 % ). Hal tersebut diukur dengan prosentase target keberhasilan minimal 70

pada prosentase target KKM, sehingga dapat dikatakan pelaksanaan pembelajaran

lompat jauh di Sekolah Dasar Negeri 02 Mereng kecamatan Warungpring berhasil

dengan baik.

B.Implikasi

Kemampuan guru dalam mengembangkan, menyampaikan, mengelola

kelas/ruangan/ lapangan dan metode serta teknik yang digunakan guru sebagai

sarana untuk menyampaikan materi dalam kegiatan pembelajaran. Faktor siswa

yaitu minat dan motivasi dalam proses mengikuti pembelajaran berlangsung.

Kesediaan alat/media pembelajaran yang menarik dapat membantu siswa dalam

mengikuti pembelajaran sehingga akan diperoleh hasil yang optimal.

Peneliti juga memberikan deskripsi yang jelas bahwa dengan

menggunakan alat bantu dapat meningkatkan motivasi belajar siswa baik

prosespembelajaran maupun hasilnya, sehingga penelitian dapat digunakan sebagi

suatu pertimbangan bagi guru yang ingin menggunakan media alat bantu berupa

peralatan yang sederhana seperti tali rapia, ban bekas maupun kardus. Bagi guru

bidang studi pendidiksn jasmani dan olahraga, penelitian ini dapat digunakan

sebagai suatu alternatif dalam melaksanakan proses pembelajaran penjaskes

khususnya yang berkaitan dengan peningkatan hasil pembelajaran yang efektif

Page 82: SKRIPSI - Digital Library UNS/Upaya... · membantu dan memberikan warna selama menjadi mahasiswa. 10. Siswa-siswa kelas V SD Negeri 02 Mereng kecamatan Warungpring kabupaten Pemalang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

66

dan menarik yang membuat siswa lebih aktif serta menghapus persepsi siswa

tentang pembelajran penjaskes yang pada awalnya membosankan menjadi

pembelajaran yang menyenangkan.

C. Saran

Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disarankan beberapa hal. Guru

ternyata merupakan kunci keberhasilan dalam dunia pendidikan keaktifan dan

keuletan guru memecahkan masalah dan hambatan dalam proses pembelajaran

akan menjadikan pembelajaran berjalan dengan baik, sehingga tujuan

pembelajaran dapat dicapai dengan baik pula. Saran dari praktika demi kemajuan

pendidikan sebagai berikut.

1. Bagi guru

a. Ketepatan memilih metode pembelajaran dan pendekatan

pembelajaran serta beraktifitas yang tinggi akan dapat menjadikan

pembelajaran aktif dan bersemangat sehingga tujuan pembelajaran

akan mudah tercapai.

b. Hendaknya terus berusaha untuk meningkatakan kemampuannya

dalam mengembangkan materi, menyampaikan materi, serta

mengelola kelas/ lapangan, sehingga kualitas pembelajaran yang

dilakuakan meningkat seiring dengan peningkatan yang dimilikinya.

Disamping itu membuka diri untuk menerima bentuk masukan,saran,

kritikan dari orang lain.

c. Guru hendaknya lebih inovatif dalam menerapkan metode untuk

menyampaikan materi pembelajaran sehingga siswa timbul rasa

senang dan tidak merasa bosan.

2. Bagi Siswa

Siswa bersikap serius dan aktif dalam mengikuti pembelajaran

sehingga menjadikan.siswa dalam menyerap materi pembelajaran akan

menjadi mudah.

3. Bagi sekolah

Alat dan fasilitas yang mendukung pembelajaran dilengkapi sehingga

guru dapat mengajar dengan baik.

Page 83: SKRIPSI - Digital Library UNS/Upaya... · membantu dan memberikan warna selama menjadi mahasiswa. 10. Siswa-siswa kelas V SD Negeri 02 Mereng kecamatan Warungpring kabupaten Pemalang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

67

4. Bagi Pemerintah

Keberadaan sekolah yang ada di daerah sangat membutuhkan peran

serta pemerintah terutama dalam hal pemenuhan media pembelajaran.