skripsi diajukan kepada fakultas ekonomi dan bisnis guna...
TRANSCRIPT
PENGARUH PENDAPATAN BAGI HASIL, PENDAPATAN
MARGIN MURABAHAH, DAN GIRO WADI’AH TERHADAP
BONUS WADI’AH PADA BANK SYARIAH MANDIRI DI
INDONESIA (Periode 2014-2017)
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Guna Memenuhi Syarat-syarat untuk Meraih Gelar Sarjana Ekonomi (SE)
Oleh
Arvina Ayu Damayanti
NIM. 11140850000069
JURUSAN PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1439 H/2018 M
ii
PENGARUH PENDAPATAN BAGI HASIL, PENDAPATAN
MARGIN MURABAHAH, DAN GIRO WADI’AH TERHADAP
BONUS WADI’AH PADA BANK SYARIAH MANDIRI DI
INDONESIA
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Guna Memenuhi Syarat-syarat untuk Meraih Gelar Sarjana Ekonomi (SE)
Oleh
Arvina Ayu Damayanti
NIM. 11140850000069
Pembimbing
Yuke Rahmawati, S.Ag., MA
NIP. 197509032007012023
JURUSAN PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1439 H/2018 M
iii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF
Hari ini Selasa, 7 Maret 2018 telah dilakukan Ujian Komprehensif atas
mahasiswa:
1. Nama : Arvina Ayu Damayanti
2. NIM : 11140850000069
3. Jurusan : Perbankan Syariah
4. Judul Skripsi : Pengaruh Pendapatan Bagi Hasil, Pendapatan Margin
Murabahah, dan Giro Wadi‟ah terhadap Bonus Wadi‟ah
( Studi Kasus Bank Syariah Mandiri Periode 2014-2017 )
Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan serta kemampuan
yang bersangkutan selama proses Ujian Komprehensif, maka diputuskan bahwa
mahasiswa tersebut di atas dinyatakan LULUS dan diberi kesempatan untuk
melanjutkan ke tahap Ujian Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh
gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 7 Maret 2018
1. Ay Maryani, SE., M.Si
NIDN. 2019057902 (…………………………….)
Penguji I
2. Umiyati, SE,i., M.Si
NIDN. 2020047903 (…………………………….)
Penguji II
iv
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI
Hari ini Rabu, Tanggal 29 bulan Agustus 2018 telah dilaksanakan Ujian Skripsi
atas mahasiswa :
Nama : Arvina Ayu Damayanti
NIM : 11140850000069
Jurusan : Perbankan Syariah
Judul Skripsi : Pengaruh Pendapatan Bagi Hasil, Pendapatan Margin
Murabahah dan Giro Wadi‟ah terhadap Bonus Wadi‟ah pada
Bank Syariah Mandiri di Indonesia (Periode 2014-2017)
Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan serta kemampuan yang
bersangkutan selama proses Ujian Skripsi, maka diputuskan bahwa mahasiswa
tersebut di atas dinyatakan LULUS dan skripsi ini diterima sebagai salah satu
syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Islam Negeri Jakarta.
Jakarta, 29 Agustus 2018
1. Fitri Damayanti, SE., M.Si. (........................................)
NIP. 198107312006042003 Ketua
2. Yuke Rahmawati S.Ag., MA (........................................)
NIP. 197509032007022023 Sekertaris
3. Yuke Rahmawati S.Ag., MA (........................................)
NIP. 197509032007022023 Pembimbing I
4. Dr. Herni Ali HT, SE, MM (........................................)
NIDN. 0422125902 Penguji Ahli
v
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH
Yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama : Arvina Ayu Damayanti
NIM : 11140850000069
Fakultas : Ekonomi dan Bisnis
Program Studi : Perbankan Syariah
Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya:
1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan
dan mempertanggung jawabkannya
2. Tidak melakukan plagiat terhadap naskah karya orang lain
3. Tidak menggunakan karya orang lain tanpa menyebut sumber asli
atau tanpa ijin pemilik karya
4. Tidak melakukan pemanipulasian dan pemalsuan data
5. Mengerjakan sendiri karya ini dan mampu bertanggung jawab atas
karya ini
Jikalau di kemudian hari ada tuntutan dari pihak lain atas karya saya, dan telah
melalui pembuktian yang dapat dipertanggung jawabkan, ternyata memang
ditemukan bukti bahwa saya telah melanggar pernyataan di atas, maka saya siap
untuk dikenai sanksi berdasarkan aturan yang berlaku di Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya.
Jakarta, Agustus 2018
Yang menyatakan,
(Arvina Ayu Damayanti)
vi
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
I. IDENTITAS PRIBADI
1. Nama : Arvina Ayu Damayanti
2. Tempat Tanggal Lahir : Jakarta, 08 Mei 1996
3. Alamat : Jl. Kertamukti, Gg Buni RT.05/09,
Cireundeu Ciputat Timur,
Tangerang Selatan, Banten, 15419
4. Email : [email protected]
II. PENDIDIKAN
1. TK Islam Nurfaidah, Bekasi : 2001-2002
2. SD Islam Ba’aniatul Kholidiah, Bekasi : 2002 - 2008
3. SMP Islam Al- Ikhlas, Bekasi : 2008 - 2011
4. SMK Nusantara 1, Ciputat : 2011 - 2014
5. S1 Ekonomi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta : 2014 – 2018
III. PENGALAMAN ORGANISASI
1. Wakil Bendahara Saman Fakultas Ekonomi dan Bisnis
2. Koordinator Div. Kewirausahaan HMJ Perbankan Syariah UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta
vii
ABSTRACT
Arvina Ayu Damayanti. The Effect of Profit Sharing Income, Murabahah
Margin, Wadi’ah Deposit on Wadi’ah Rewards, 2018.
This study aims to analyze the influence of profit sharing income and
murabahah margin income obtained by the bank, and the wadi‟ah deposit account
which is the deposit of customer funds to Islamic banks for the provision of
wadi‟ah rewards to customers. The sample in this study is Bank Syariah Mandiri
in Indonesia with the period 2014-2017. The analysis technique used in this study
is multiple linear regression analysis using SPSS version 24. The results of this
study indicate that all independent variables (profit sharing, murabahah margin
income, and wadi‟ah deposit) in this study have significant influence on the
dependent variable (wadi'ah rewards) with a significance level of 0,005 < 0,05.
While partially obtained results that only wadi'ah deposit with murabahah margin
income has a significant influence on wadi'ah rewards level of 0,017 < 0,05,
while profit sharing income has insignificant influence on wadi'ah rewards with a
significance level of 0,442 > 0,05.
Keywords : Profit sharing income, murabahah margin, wadi‟ah rewards, wadi‟ah
viii
ABSTRAK
Arvina Ayu Damayanti. Pengaruh Pendapatan Bagi Hasil, Margin
Murabahah, dab Giro Wadi’ah terhadap Bonus Wadi’ah, 2018.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pendapatan bagi
hasil dan pendapatan margin murabahah yang didapat oleh bank, dan giro
wadi‟ah yang merupakan titipan dana nasabaha kepada bank syariah terhadap
pemberian bonus wadi‟ah kepada nasabah. Sampel dalam penelitian ini adalah
Bank Syariah Mandiri di Indonesia dengan periode tahun 2014-2017. Teknik
analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linier
berganda dengan menggunakan program SPSS versi 24. Hasil dari penelitian ini
menunjukan bahwa secara simultan seluruh variebel independen (pendapatan bagi
hasil, pendapatan margin murabahah, dan giro wadi‟ah) dalam penelitian ini
memiliki pengaruh signifikan terhadap variabel dependen (bonus wadi‟ah) dengan
nilai signifikansi sebesar 0,005 > 0,05. Sedangkan secara parsial bahwa variabel
giro wadi‟ah berpengaruh signifikan terhadap bonus wadi‟ah hal tersebut telah
dibuktikan dengan nilai signifikansi sebesar 0,017 > 0,05, variabel pendapatan
margin murabahah berpengaruh signifikan terhadap bonus wadi‟ah hal tersebut
telah dibuktikan dengan nilai signifikansi sebesar 0,017 > 0,05, sedangkan
pendapatan bagi hasil tidak berpengaruh signifikan terhadap bonus wadi‟ah hal
tersebut telah dibuktikan dengan nilai signifikansi sebesar 0,442 > 0,05.
Kata Kunci : Pendapatan Bagi Hasil, Margin Murabahah, Bonus Wadi‟ah,
Akad Wadi‟ah
ix
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb.
Segala puji dan syukur atas kehadirat Allah Swt. yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan
judul “Pengaruh Pendapatan Bagi Hasil, Pendapatan Margin Murabahah,
dan Giro Wadi’ah terhadap Bonus Wadi’ah pada Bank Mandiri Syariah di
Indonesia periode 2014-2017”. Shalawat serta salam semoga selalu tercurah
kepada baginda kita Nabi Muhammad Saw. beserta keluarga dan para sahabat-
Nya.
Penyusunan skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh
gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta. Pasa saat proses pembuatan skripsi ini penulis tidak luput
dari berbagai hambatan-hambatan dan berbagai kendala yang harus dilewati,
maka penulis menyadari bahwa keberhasilan yang diperoleh semata-mata bukan
hasil kerja keras penulis sendiri, tetapi berkat bantuan, dorongan, bimbingan, dan
arahan dari pihak lain kepada penulis. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan
terimaksih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Dr. Arief Mufraini, Lc., M.Si selaku Dekan FEB, Dr. Amilin, SE.,
Ak., M.Si., Ca., QIA., BKP sekalu Wakil Dekan I Bid. Akademik, Dr. Ade
Sofyan Mulazid, S.Ag., M.H selaku Wakil Dekan II Bid. Administrasi
Umum dan Dr. Desmadi Saharuddin, M.A selaku Wakil Dekan III Bid.
Kemahasiswaan.
2. Ibu Cut Erika Ananda Fatimah, S.E., M.B.A. selaku Ketua Program Studi
Perbankan Syariah dan Ibu Fitri Damayanti, S.E., M.Si. selaku Sekretaris
Jurusan Program Studi Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Bapak Adhitya Ginanjar, M.Si. selaku Dosen Pembimbing Akademik
yang telah membimbing selama masa studi.
x
4. Ibu Yuke Rahmawati, S.Ag., M.A. selaku Dosen Pembimbing Skripsi
yang telah meluangkan waktu, tenaga, dan ilmu untuk membimbing
penulis selama proses pengerjaan skripsi dari awal hingga selesai.
5. Seluruh Bapak/Ibu Dosen yang telah mencurahkan dan mengamalkan ilmu
yang tak ternilai hingga penulis menyelesaikan studi di Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Univesitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
6. Seluruh Staff Tata Usaha dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah membantu
penulis dalam mengurus segala kebutuhan administrasi dan lain-lain.
7. Kedua Orang tua tercinta, Bapak Ary Buntoro dan Ibu Atiqoh, yang telah
mendidik dan membesarkan penulis serta tak lupa selalu memberikan
semangat, kasih sayang, dan doa yang terbaik untuk anak-anaknya.
8. Kedua adik saya, Shinta Arnanda dan Galih Raka Siwi, yang selalu
menemani dan meemberikan dukungan dalam menyelesaikan skripsi ini,
dan terimakasih telah mewarnai kehidupan saya.
9. Sahabat dan teman seperjuangan dari waktu semasa masuk perkuliahan
hingga sekarang yaitu, Hani dan Rara yang selalu menemani, memotivasi
dan selalu memberikan semangat serta dukungan dalam pengerjaan skripsi
ini.
10. Sahabat dan teman seperjuangan khususnya, Rizka, Yasmin, Rita, Sarah,
Heva, Evi, Anggi, Ica, Irfan, dan Agung terimakasih atas kebersamaannya,
selalu menjadi tempat sharing, dan menjadi keluarga baru bagi penulis.
Kalian luar biasa.
11. Teman-teman seperjuangan dari semester satu khususnya, Lita, Almira,
Vicka, Zulisa yang telah menemani hari-hari penulis dari semester satu
hingga saat ini.
12. Teman-teman Seisdance khususnya, Vivi, Nadiya, dan Wida yang telah
mewarnai disetiap hari jum’at, dan memberikan pelajaran akan
kekompakan dan tanggung jawab.
13. Teman-teman perbankan syariah 2014 yang selalu kompak dan
memberikan warna dan penuh cerita pada masa perkuliahan.
xi
14. Seluruh pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-satu yang telah
membantu penulis selama masa studi hingga menyelesaikan skripsi ini.
Semoga Allah Swt. memberikan balasan pahala yang berlimpah kepada
semua pihak diatas atas bantuan dan amal baik yang dierikan kepada penulis.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, penulis mengharapkan saran, masukan, araham maupun kritikan untuk
menjadi lebih baik lagi. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak yang
membutuhkannya.
Wassalamualaikum, Wr. Wb.
Jakarta, Agustus 2018
Penulis,
Arvina Ayu Damayanti
xii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI ………………………………………………….ii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF .................................................... iii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI ..................................................................... iv
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH .............................................. v
DAFTAR RIWAYAT HIDUP .............................................................................................. vi
ABSTRACT ............................................................................................................................ vii
ABSTRAK ............................................................................................................................ viii
KATA PENGANTAR ............................................................................................................ ix
DAFTAR ISI.......................................................................................................................... xii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................................. xv
DAFTAR TABEL ................................................................................................................ xvi
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................................... xvii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................................... 1
A. Latar Belakang ......................................................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ................................................................................................ 8
C. Batasan Masalah ...................................................................................................... 9
D. Rumusan Masalah ................................................................................................... 9
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian ................................................................................ 9
F. Penelitian Terdahulu ................................................................................................ 10
BAB II TINJAUAN PUSTAKA .......................................................................................... 19
A. Landasan Teori ................................................................................................................ 19
1. Bonus Wadi’ah ...................................................................................................... 19
2. Aplikasi Akad Wadi‟ah dalam Perbankan Syariah ............................................... 23
3. Giro Wadi’ah ......................................................................................................... 25
4. Prinsip Bagi Hasil .................................................................................................. 28
5. Prinsip Margin Murabahah .................................................................................... 31
6. Bank Syariah ......................................................................................................... 34
xiii
a. Produk Perbankan Syariah ................................................................................ 35
b. Peranan Perbankan Syariah ............................................................................... 37
c. Prinsip Perbankan Syariah ................................................................................ 38
d. Sumber Dana Bank Syariah .............................................................................. 40
e. Tujuan dan Fungsi Bank Syariah ...................................................................... 42
B. Kerangka Pemikiran ........................................................................................................ 43
C. Keterkaitan Antar Variabel dan Pengembangan Hipotesis ............................................. 45
BAB III METODE PENELITIAN ..................................................................................... 49
A. Ruang Lingkup Penelitian ..................................................................................... 49
B. Metode Penentuan Sampel .................................................................................... 49
C. Tempat dan Waktu Penelitian ............................................................................... 50
D. Sumber Data .......................................................................................................... 51
E. Teknik Pengumpulan Data .................................................................................... 52
F. Metode Analisis Data ............................................................................................ 52
1. Analisis Statistik Deskriptif .............................................................................. 53
2. Uji Asumsi Klasik ............................................................................................. 53
3. Uji Regresi Linier Berganda ............................................................................. 56
4. Uji Hipotesis ..................................................................................................... 57
5. Uji Koefisien Determinasi (Adjusted R2) .......................................................... 59
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ..................................................... 61
A. Gambaran Umum Objek Penelitian ....................................................................... 61
1. Deskripsi Objek Penelitian................................................................................ 61
2. Profil Lembaga .................................................................................................. 61
B. Analisis Statistik Deskriptif ................................................................................... 64
C. Uji Asumsi Klasik ................................................................................................. 66
1. Uji Normalitas ................................................................................................... 66
2. Uji Multikolinieritas .......................................................................................... 68
3. Uji Heteroskedastisitas ...................................................................................... 70
4. Uji Autokorelasi ................................................................................................ 72
D. Uji Hipotesis .......................................................................................................... 73
1. Uji t (Parsial) ..................................................................................................... 73
2. Uji F (Simultan) ................................................................................................ 74
E. Uji Koefisien Determinasi (Adjusted R2) .............................................................. 75
xiv
F. Uji Regresi Linier Berganda .................................................................................. 76
G. Pembahasan Hasil Penelitian ................................................................................. 77
BAB V PENUTUPAN ........................................................................................................... 81
A. Kesimpulan ............................................................................................................ 81
B. Saran ...................................................................................................................... 82
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................ 83
LAMPIRAN........................................................................................................................... 87
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Grafik Bonus Wadi‟ah PT. BANK SYARIAH MANDIRI ................... 4
Gambar 1.2 Pendapatan Bagi Hasil PT. BANK SYARIAH MANDIRI ....................... 5
Gambar 1.3 Margin Murabahah PT. BANK SYARIAH MANDIRI ............................ 6
Gambar 1.4 Giro Wadi‟ah PT. BANK SYARIAH MANDIRI ...................................... 7
Gambar 2.1 Skema Wadi‟ah Yad Amanah ...................................................................... 24
Gambar 2.2 Skema Wadi‟ah Yad Dhamanah .................................................................. 25
Gambar 2.3 Kerangka Berpikir ......................................................................................... 44
Gambar 4.1 Grafik Hasil Uji Normalitas ......................................................................... 66
Gambar 4.2 Hasil Uji Normalitas Plot ............................................................................. 67
Gambar 4.3 Hasil Uji Heteroskedatisitas Metode Grafik Sccaterplot.......................... 71
xvi
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Penelitian Terdahulu .............................................................................................. 14
Tabel 2.1 Produk Pendanaan pada Bank Syariah................................................................... 36
Tabel 2.2 Produk Pembiayaan pada Bank Syariah ................................................................ 36
Tabel 2.3 Produk Jasa pada Bank Syariah ............................................................................. 37
Tabel 3.1 Perincian waktu Penelitian ..................................................................................... 51
Tabel 4.1 Statistik Deskriptif Masing-masing Variabel ......................................................... 64
Tabel 4.2 Hasil Uji Multikolinieritas ..................................................................................... 69
Tabel 4.3 Hasil Uji Multikolinieritas Setelah Transformasi Data .......................................... 70
Tabel 4.4 Uji Normalitas Kolmogorov Smirnov .................................................................... 68
Tabel 4.5 Hasil Uji Autokorelasi ........................................................................................... 72
Tabel 4.6 Hasil Uji Regresi Linier Berganda ......................................................................... 76
Tabel 4.7 Hasil Uji t (Parsial) ................................................................................................ 73
Tabel 4.8 Hasil Uji F (Simultan) ............................................................................................ 74
Tabel 4.9 Hasil Uji Koefisien Determinasi ............................................................................ 75
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1: Data Variabel…………………………………………………...85
Lampiran 2: Uji Asumsi Klasik………………………………………………85
Lampiran 3: Uji Regresi Linier Berganda……………………………………89
Lampiran 4: Uji Hipotesis……………………………………………………89
Lampiran 5: Tabel t…………………………………………………………..90
Lampiran 6: Tabel F...………………………………………………………..91
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di Indonesia saat ini perbankan syariah menduduki posisi cukup
strategis, terlebih lagi didukung oleh negara yang mayoritasnya orang
islam. Perbankan Syariah merupakan suatu sistem perbankan yang
dikembangkan berdasarkan syariah (hukum) islam. Usaha pembentukan
sistem ini didasari oleh larangan dalam agama islam untuk memungut
maupun meminjam dengan tambahan dari nilai pokok (bunga) atau yang
disebut dengan riba.
Perbankan Syariah berfungsi sebagai intermediary agent. Dengan
adanya perbankan syariah diharapkan masyarakat dapat berinvestasi sesuai
dengan syariah. Sama dengan halnya bank konvensional, bank syariah
berfungsi sebagai penghimpun dana dari masyarakat yang kelebihan dana
dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat yang kekurangan dana.
Penghimpunan dana dari masyarakat dapat dilakukan dalam beberapa
bentuk, diantaranya adalah dalam bentuk tabungan, deposito dan giro yang
secara total disebut dengan dana pihak ketiga.
Dalam Undang-Undang no 21 tahun 2008 pasal 19 ayat 1 tentang
perbankan syariah yang mengatur tentang kegiatan usaha Bank Umum
Syariah, bank Pembiayaan Rakyat Syariah dan Unit Usaha Syariah
disebutkan bahwa kegiatan Usaha Bank Umum Syariah adalah
menghimpun dana dalam bentuk simpanan dalam bentuk giro, tabungan
atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu berdasarkan akad
wadiah atau dengan akad lain yang tidak bertentangan dengan prinsip
syariah. (Undang – Undang Perbankan 2008, 2009:23).
Transaksi jasa penyimpanan yang terdapat dalam bank syariah
biasanya dengan menggunakan produk tabungan akad mudharabah dan
akad wadi‟ah. Perbedaan yang mendasar antara simpanan wadi‟ah dengan
mudharabah terdapat pada resiko safety. Jika pada simpanan mudharabah
2
muncul kerugian, maka kerugian tersebut ditanggung oleh pemilik dana,
sehingga kemungkinan dana simpanan dapat berkurang. Dalam tabungan
wadi‟ah tidak demikian, dana yang dititipkan nasabah kepada bank
sepenuhnya dapat kembali 100%. Apabila terdapat kerugian investasi dana
wadi‟ah, maka kerugian tersebut ditanggung pihak bank. Namun apabila
ada keuntungan yang timbul akibat kegiatan investasi yang berasal dari
dana wadiah, maka sepenuhnya keuntungan tersebut milik bank.
(Sudarsono, 2007:65).
Produk simpanan dengan akad wadi‟ah cukup menarik bagi para
nasabah, karena merupakan salah satu bentuk produk yang memberikan
rasa aman, dan tidak ada biaya administrasi untuk menggunakan produk
ini, sehingga mendapatkan perhatian dari masyarakat. Simpanan wadi‟ah
dapat diartikan sebagai akad titipan, dari satu pihak ke pihak lain, baik
secara individu maupun secara badan hukum yang harus dijaga dan
dapat dikembalikan kapan saja pada saat penyimpan menghendakinya.
Tujuan dari akad wadiah ini adalah untuk menjaga keselamatan barang
yang dititipkan dari hal yang tidak di inginkan seperti, kehilangan,
kerusakan, pencurian, dan lain sebagainya. Barang yang dapat di titipkan
disini adalah suatu benda berharga seperti uang, barang atau dokumen
penting, maupun surat berharga dalam pandangan Islam.(Wiroso,
2005:113).
Akad wadi‟ah memiliki dua konsep yaitu al-wadi‟ah yad al-
Amanah dan al-wadi‟ah yad adh-dhamanah. Konsep al-wadi‟ah yad
amanah yaitu pihak yang menerima (bank) tidak boleh menggunakan dan
memanfaatkan uang atau barang yang dititipkan, tetapi harus benar-benar
menjaganya sesuai kelaziman. Pihak menerima juga tidak boleh
membebankan biaya kepada penitip sebagai biaya penitipan (Antonio,
2001:87). Sedangkan, konsep al-wadi‟ah yad adh-dhamanah, pihak yang
menerima titipan boleh menggunakan dan memanfaatkan uang atau barang
yang dititipkan. Tentunya, pihak bank dalam hal ini akan mendapatkan
keuntugan berupa bagi hasil dari penggunaan dana tersebut. Bank dapat
3
memberikan insentif kepada penitip dana dalam bentuk bonus (Antonio,
2001:89).
Bonus wadiah adalah bonus yang diberikan pada nasabah
simpanan wadiah sebagai return atau insentif berupa uang kepada nasabah
tabungan wadi‟ah, sebagai bentuk imbalan jasa karena telah menitipkan
dananya di bank tersebut. Pembagian bonus tidak diperjanjikan di awal,
maka sepenuhnya hal ini menjadi kebijakan pihak manajemen bank.
(Sudarsono, 2007:65). Konsep pemberian bonus dalam simpanan wadi‟ah
diambil dari keuntungan pihak bank syariah dalam menjalankan usahanya
dalam mengelola dana. Keuntungan yang dimaksud adalah keuntungan
atau pendapatan bank syariah yang berasal dari pendapatan operasional
dan pendapatan dari dana simpanan yang dialokasikan untuk pembiayaan
maupun investasi. (Parastuti, 2013:6)
Dengan adanya bonus wadiah tersebut maka diharapkan
masyarakat akan tertarik untuk menyimpan dananya pada bank syariah.
Asumsinya, tinggi rendahnya bonus dapat menggambarkan kinerja
keuangan di perbankan. Semakin tinggi insentif bonusnya maka kinerja
perbankan semakin baik. Semakin tinggi tingkat pendapatan bank maka
akan berpengaruh pada porsi bonus simpanan wadiah (Uyun, 2015).
Berikut ini adalah grafik bonus wadiah Bank Syariah Mandiri yang
tercatat dalam triwulan periode 2014-2017 :
4
Gambar 1.1
Grafik Bonus Wadiah PT. BANK SYARIAH MANDIRI
Sumber : Laporan Keuangan Triwulanan PT. Bank Syariah Mandiri
Pada gambar 1.1 menjelaskan bahwa pemberian bonus wadiah
kepada nasabah tertinggi diperoleh pada tahun 2017 triwulan IV sebesar
66.692 dalam jutaan rupiah. Dan pemberian bonus wadiah yang diberikan
kepada nasabah terendah ada pada tahun 2016 pada triwulan I sebesar
13,326 dalam jutaan rupiah, hal tersebut terjadi karena adanya penurunan
pendapatan yang diperoleh oleh bank. Dan masih banyak kemungkinan
beberapa faktor lainnya yang mempengaruhi besarnya bonus wadiah.
Pada bank syariah produk simpanan selain menggunakan akad
wadi‟ah juga terdapat akad mudharabah. Bentuk simpanan dari akad
mudharabah berupa tabungan investasi. Tujuan dari mudharabah adalah
kerjasama antara pemilik dana (shahibul maal) yaitu nasabah dan
pengelola dana (mudharib) yaitu bank. Pada tabungan investasi ini bank
akan memberikan bagi hasil kepada nasabah karena telah menyimpan
dananya kepada bank untuk dijadikan modal usaha (Antonio, 2001:150).
16
,24
6
13
,47
1
13
,32
6
14
,71
1
32
,91
6
28
07
4
27
65
8
33
07
6
47
02
5
43
86
0
44
43
3 50
76
0
63
76
4
58
57
7
60
33
9 66
69
2
2 0 1 4 2 0 1 5 2 0 1 6 2 0 1 7
Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV
5
Bagi hasil yang diberikan dalam tabungan investasi selain
didasarkan pada kesepakatan pengelola dan pemilik dana, bagi hasil juga
didasarkan pada pendapatan dan kemampuan bank dalam mendapatkan
keuntungan. Adanya peningkatan pendapatan bank menyebabkan bagi
hasil yang akan diterima nasabah (Parastuti, 2013). Berikut ini adalah
grafik pendapatan bagi hasil Bank Syariah Mandiri yang tercatat dalam
triwulan dari 2014-2017 :
Gambar 1.2
Pendapatan Bagi Hasil PT. BANK SYARIAH MANDIRI
Sumber :Laporan Keuangan Triwulanan PT. bank Muamalat Indonesia
Dari gambar 1.2 menjelaskan bahwa pada tahun 2014 sampai
dengan tahun 2017 terjadi kenaikan pendapatan bagi hasil secara
signifikan. Kenaikan pendapatan bagi hasil diperoleh dari meningkatnya
aktivitas pembiayaan yang diberikan bank oleh nasabah. Dengan demikian
kenaikan tingkat bagi hasil menimbulkan naiknya pendapatan operasional
bank.
30
2,5
67
29
3,9
52
33
97
45
39
97
22
61
22
87
62
36
04
70
15
08
77
75
91
91
57
32
95
96
63
10
98
98
4
12
34
11
9
11
71
07
3
12
21
54
1
14
01
88
4
16
69
75
7
2 0 1 4 2 0 1 5 2 0 1 6 2 0 1 7
Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV
6
Selain produk simpanan, pada bank syariah juga terdapat produk
pembiayaan salah satunya yaitu pembiayaan menggunakan akad
murabahah. Akad murabahah adalah jual beli barang antara kedua belah
pihak atau lebih yang dimana harga jual berasal dari harga pokok ditambah
keuntungan, bank wajib memberitahu kepada nasabah nilai harga pokok
pada barang tersebut. Keuntungan yang didapat oleh bank tersebut
dinamakan margin (Antonio, 2001).
Margin murabahah merupakan keuntungan yang didapatkan oleh
bank sesuai dengan kesepakatan antara bank syariah dengan nasabah.
Besarnya margin yang didapat oleh bank sudah diperhitungkan dan atas
kesepakatan pihak nasabah atas transaksi jual beli yang dilakukan antara
nasabah dengan bank. Berikut ini adalah grafik pendapatan margin
murabahah Bank Syariah Mandiri yang tercatat dalam triwulan dari 2014-
2017 :
Gambar 1.3
Pendapatan margin Murabahah PT. BANK SYARIAH MANDIRI
Sumber : Laporan Keuangan Triwulanan PT.Bank Syariah Mandiri
97
6,2
87
92
1,4
38
93
1,2
42
1,0
05
,88
3
1,9
53
,35
8
1,7
50
,90
1
1,8
85
,09
8
2,0
98
,33
0 2
,88
2,9
17
2,6
75
,80
7
2,8
37
,84
4
3,1
47
,49
4 3
,87
3,0
16
3,6
35
,09
6
3,8
98
,91
8
4,2
16
,44
7
2 0 1 4 2 0 1 5 2 0 1 6 2 0 1 7
Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV
7
Pada gambar 1.3 dapat diketahui bahwa pendapatan margin
murabahah pada tahun 2014 sampai dengan tahun 2017 mengalami
kenaikan sebesar 3,240,160, walaupun pada tahun 2015 sempat mengalami
penurunan sebesar 921.438. Hal ini akan mempengaruhi naik turunnya
pendapatan bank dan besar kecilnya bonus wadiah yang diberikan kepada
nasabah.
Giro wadiah adalah simpanan dana yang bersifat titipan yang
penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek, bilyet
giro, sarana perintah pembayaran lainnya, atau dengan pemindah bukuan,
dan terhadap titipan tersebut tidak dipersyaratkan imbalan kecuali dalam
bentuk pemberian sukarela (athaya’) (Burhanuddin S, 2010:58).
Gambar 1.4
Giro Wadi’ah PT. BANK SYARIAH MANDIRI
Sumber : Laporan Keuangan PT. Bank Syariah Mandiri
Dari gambar 1.4 dapat diketahui bahwa simpanan dana giro wadiah
mengalami fluktuatif setiap tahunnya. Meskipun begitu, terjadi lonjakan
kenaikan simpanan dana giro wadiah pada tahun 2017. Dapat kita lihat
dana giro wadi‟ah tertinggi diperoleh pada tahun 2017 triwulan ke-2
sebesar 8.751.773, dan dana giro wadi‟ah terendah pada tahun 2014 pada
4,7
79
,36
2
6,4
20
,50
3
5,6
20
,69
7 7
,53
0,3
15
5,1
16
,75
4
6,6
73
,56
6
7,0
91
,73
2
8,7
51
,77
3
5,1
96
,06
8
5,8
67
,39
9
6,4
94
,91
5
8,6
85
,43
5
5,1
86
,57
1
5,8
18
,70
8
6,8
60
,85
0 8,4
35
,77
6
2 0 1 4 2 0 1 5 2 0 1 6 2 0 1 7
Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV
8
triwulan ke-1 sebesar 4.779.362. Hal tersebut menggambarkan bahwa pada
setiap tahun dana giro wadi‟ah terdapat peningkatan walaupun ada
beberapa penurunan di setiap triwulannya. Walaupun begitu, nasabah tetap
mempercayai dananya disimpan pada giro wadi’ah Bank Syariah Mandiri.
Berdasarkan fenomena diatas maka dirasa perlu untuk melakukan
penelitian yang akhirnya akan menghasilkan output yang dapat
dipertimbangkan. Penelitian ini dilakukan pada Bank Syariah Mandiri
periode 2014-2017. Alasan memilih Bank Syariah Mandiri karena
merupakan salah satu bank syariah terbaik dan tercepat perkembangannya
dalam menghimpun dana masyarakat.
Berdasarkan pada penjelasan diatas maka, penulis akan meneliti
suatu kajian yang mendalam untuk mengetahui tentang seberapa besarnya
pengaruh pendapatan bank, pendapatan margin murabahah, dan giro
wadiah terhadap bonus wadiah pada bank syariah mandiri. Dengan
demikian judul yang diambil oleh penulis dalam melakukan penelitian ini
adalah “Pengaruh Pendapatan Bagi Hasil, Pendapatan Margin
Murabahah, dan Dana Simpanan Giro Wadiah Terhadap Bonus
Wadiah. (Studi Kasus PT. Bank Syariah Mandiri tahun 2014-2017) “.
B. Identifikasi Masalah
Dari penjelasan diatas penulis dapat mengidentifikasikan beberapa
masalah sebagai berikut :
1. Bonus wadiah yang diberikan pada nasabah mengalami kenaikan
dan penurunan.
2. Pendapatan bagi hasil terus meningkat hingga pada tahun 2017
mengalami peningkatan yang cukup jauh dibandingkan dengan
tahun-tahun sebelumnya, mengalami berbanding terbalik dengan
bonus wadi‟ah.
3. Pendapatan margin murabahah mengalami penurunan pada tahun
2015.
9
4. Giro wadi‟ah mengalami naik turun dari jumlah pergerakan giro
wadi‟ah yang tidak stabil.
C. Batasan Masalah
Berdasarkan permasalahan diatas maka penulis melakukan
pembatasan masalah sebagai berikut :
1. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data laporan
keuangan triwulanan Bank Syariah Mandiri periode 2014-2017.
2. Variabel yang di gunakan dalam penelitian ini adalah variabel
pendapatan bagi hasil, margin murabahah, giro wadi’ah dan bonus
wadi’ah.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah maka penulis mengidentifikasi
beberapa rumusan masalah sebagai berikut:
1. Apakah pengaruh pendapatan bagi hasil berpengaruh terhadap
bonus wadi‟ah?
2. Apakah pendapatan margin murabahah berpengaruh terhadap
bonus wadi‟ah?
3. Apakah giro wadi‟ah berpengaruh terhadap bonus wadi‟ah?
4. Apakah pengaruh pendapatan bagi hasil, pendapatan margin
murabahah, dan giro wadi‟ah berpengaruh secara bersama-sama
terhadap bonus wadi‟ah?
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
a. Untuk menjelaskan pengaruh pendapatan bagi hasil terhadap bonus
wadi‟ah.
b. Untuk menjelaskan pengaruh pendapatan margin murabahah
terhadap bonus wadi‟ah
c. Untuk menjelaskan pengaruh giro wadi‟ah terhadap bonus
wadi‟ah.
10
d. Untuk menjelaskan pengaruh secara bersama-sama pendapatan
bagi hasil, pendapatan margin murabahah, dan giro wadi‟ah
terhadap bonus wadi‟ah.
2. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaan bagi pihak-pihak yang
bersangkutan seperti:
a. Untuk Peneliti
1) Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai sumber
informasi dan refrensi untuk penelitian selanjutnya
2) Hasil penelitian ini diharaplan dapat menambahkan
pengetahuan mengenai yang berkaitan dengan ekonomi
khususnya tentang bonus wadiah.
b. Untuk Akademisi
Dapat memberikan referensi dan kontribusi dalam hal
tersedianya bukti empiris tentang faktor-faktor yang
mempengaruhi porsi bonus di tabungan wadiah Bank Syariah
Mandiri.
c. Untuk Masyarakat (Nasabah)
Memberikan informasi dan pengetahuan sehingga nasabah
dapat mempertimbangkan dana terkait yang akan disimpan
menggunakan akad wadiah dengan melihat jumlah bonus yang
didapatkan oleh nasabah.
d. Untuk Lembaga Perbankan Syariah
Sebagai salah satu masukan untuk memecahkan masalah
dalam pelaksanaan menentukan nilai bonus wadiah yang diberikan,
untuk menarik minat masyarakat menabung di Bank Syariah
Mandiri.
F. Penelitian Terdahulu
Untuk menghindari adanya kesamaan dengan penelitian
sebelumnya, maka penulis akan memaparkan beberapa kajian-kajian
11
penelitian terdahulu baik oleh praktisi maupun mahasiswa mengenai
fenomena yang berkaitan dengan penelitian.
1. Anistya Fitri Larasati, Analisis Pengaruh DPK, NPF, dan BOPO
terhadap Bonus Wadiah
Penelitian yang dilakukan oleh Anistya ini menggunakan metode
kuantitatif dengan analisis data yang dilakukan menggunakan uji asumsi
klasik, sedangkan pengujian hipotesis dilakukan dengan analisis regresi
linier berganda. Perbedaan pada yang terdapat pada peneliti penulis
terdapat dari variabel bebasnya yaitu pendapatan bagi hasil dengan
pendapatan margin murabahah. Penelitian tersebut kemudian
menghasilkan DPK dan BOPO secara simultan mempengaruhi bonus
simpanan wadiah. Sedangkan secara parsial variabel DPK dan NPF
berpengaruh signifikan negatif terhadap bonus simpanan wadiah dan
BOPO berpengaruh signifikan positif terhadap bonus simpanan wadiah.
2. Zaenudin (Jurnal Etikonomi Vol. 13 No. 1 April 2014), pengaruh
pendapatan bagi hasil mudharabah, musyarakah dan murabahah
terhadap bagi hasil tabungan.
Dalam penelitian ini Zaenudin menggunakan metode kuantitatif,
dengan menggunakan analisis pendekatan regresi berganda sederhana, uji
normalitas, dan uji asumsi klasik. Perbedaan yang tedapat pada penelitian
ini dengan penelitian penulis yaitu variabel terikatnya, penelitian ini
menggunakan variabel terikat bagi hasil tabungan sedangkan penelitian
penulis menggunakan variabel terikat bonus wadi‟ah. Penelitian tersebut
kemudian menghasilkan ketiga variabel yaitu pendapatan bagi hasil
mudharabah, musyarakah, dan murabahah secara simultan mempengaruhi
bagi hasil tabungan mudharabah. Sedangkan secara parsial pendapatan
bagi hasil mudharabah, musyarakah dan murabahah berpengaruh positif
terhadap bagi hasil tabungan mudharabah.
12
3. Dian Pramana (Jurnal Universitas Negeri Surabaya), Analisis
Komparatif perhitungan bonus antara produk tabungan (suku
bunga) dan tabungan mudharabah serta tabungan wadi‟ah.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan antara
tabungan konvensional dengan tabungan syariah, sehingga akan
mengetahui bagaimana cara perhitungan pembagian keuntungan atau
bonus yang diberikan oleh tabungan (suku bunga), dan tabungan
mudharabah serta tabungan wadi‟ah. Perbedaan penelitian dengan peneliti
penulis yaitu terdapat pada variabelnya, penelitian ini menjelaskan
mengenai perhitungan bonus wadi‟ah sedangkan peneliti penulis
menjelaskan pengaruh antara pendapatan bank dan giro wadi‟ah terhadap
bonus wadi‟ah. Perbedaan selanjutnya yaitu metode penelitian, pada
peneliti yang dilakukan penulis menggunakan metode kuantitatif dengan
uji asumsi klasik, uji koefisien determinasi dan uji hipotesis. Sedangkan,
penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan
menggunakan objek data primer dan sekunder. Kemudian menghasilkan
kesimpulan bahwa pada bank konvensional pemberian bunga berdasarkan
dengan suku bunga yang berlaku, dengan menggunakan saldo harian yang
berlaku. Sedangkan pada bank syariah bonus yang diberikan berdasarkan
pada bagi hasil atas akad wadi‟ah dan akad mudharabah.
4. Muhammad Luthfi (Jurnal Riset Akuntansi dan Manajemen, Vol.
2, Desember 2013), Pengaruh Dana Pihak Ketiga dan SWBI
terhadap Return pada Bank Syariah Mandiri, periode 2009-2013.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dana pihak
ketiga dan SWBI terhadap Return (pendapatan mudharabah dan
musyarakah). Perbedaan dengan peneliti penulis terdapat pada variabel
bebasnya yaitu SWBI dan variabel terikatnya membahas tentang Return.
Pada penelitian ini Muhammad Luthfi meggunakan metode kuantitatif,
dengan menggunakan uji analisis data berupa analisis statistic deskriptif,
uji asumsi kelasik, uji hipotesis, dan uji regresi linier berganda. Penelitian
tersebut kemudian menghasilkan secara simultan variabel independen
13
(DPK dan SWBI) secara bersama-sama mempengaruhi variabel dependen
(Return), sedangkan secara parsial bahwa variabel dana pihak ketiga
(DPK) berpengaruh positif signifikan terhadap pendapatan mudharabah
dan musyarakah (Return), dan variabel SWBI berpengaruh negative
signifikan terhadap pendapatan mudharabah dan musyarakah (Return).
5. Dimas Muhammad Fajar (Jurnal, Vol. 1 No. 2 Desember 2016),
Pengaruh Pendapatan Bagi Hasil dan Margin Murabahah terhadap
Profitabilitas Bank Syariah.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh antara
pendapatan bagi hasil dan margin murabahah dengan profitabilitas bank
syariah. Perbedaan penelitian Dimas dengan penelitian penulis terdapat
pada variabel terikatnya yaitu pada penelitian Dimas membahas tentang
profitabilitas, sedangkan penelitian penulis variabel terikatnya membahas
tentang pengaruh bonus wadi‟ah. Penelitian ini penulis menggunakan
metode kuantitatif, dengan sumber data yang diperoleh yaitu data
sekunder. Hasil dari penelitian ini yaitu bahwa secara parsial variabel
pendapatan bagi hasil mudharabah berpengaruh positif dan signifikan
terhadap profitabilitas (ROA), variabel pendapatan bagi hasil musyarakah
berpengaruh negative dan tidak signifikan terhadap profitabilitas (ROA),
dan variabel independen lainnya yaitu margin murabahah secara parsial
berpengaruh negative signifikan terhadap profitabilitas (ROA). Sedangkan
secara simultan variabel independen (pendapatan bagi hasil, margin
murabahah) secara bersama-sama berpengaruh terhadap tingkat
profitabilitas (ROA).
6. Ayu Setyani, (Jurnal Universitas Islam Bandung 2013), Pengaruh
Bonus Giro Wadi’ah dan Tabungan Wadi’ah terhadap Peningkatan
Jumlah Tahun 2008-2012.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh
bonus wadi‟ah yang ditimbulkan dalam peningkatan jumlah nasabah.
Perbedaan dengan peneliti ini dengan peneliti penulis bahwa pada
penelitian penulis bonus wadi‟ah sebagai variabel terikatnya sedangkan
14
pada penelitian ini bonus wadi‟ah sebagai variabel bebas. Perbedaan
selanjutnya terdapat pada metode penelitiannya, metode penelitian yang
digunakan pada penulis adalah metode kuantitatif dengan uji asumsi klasik
dan uji hipotesis. Sedangkan, metode yang digunakan pada penelitian ini
adalah metode penelitian deskriptif analisis dengan pendekatan kuantitatif.
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan
sekunder. Dengan menggunakan teknik analisis data uji normalitas, uji
linieritas, uji hipotesis dengan bantuan pengolah data menggunakan SPSS.
Hasil dari penelitian ini yaitu tidak terdapat pengaruh antara giro wadi‟ah
dan tabungan wadi‟ah dengan peningkatan jumlah nasabah. Bahwa
perkembangan bonus wadi‟ah dan tabungan wadi‟ah terhadap peningkatan
jumlah nasabah mengalami kenaikan dan penurunan.
Tabel 1.1
Penelitian Terdahulu
Peneliti
(Tahun)
Judul
Penelitian
Penelitian Hasil Penelitian
Persamaan Perbedaan
Dr.
Moh.
Adam
dan
Leonita
Putri,
SE,
MBA
(2012)
Analysis
Calculatio
n of
Interest on
Conventio
nal Bank
and Profit
Sharing
on Islamic
Bank
Data
sekunder
dan cara
perhitungan
imbalan
kepada
nasabah
bank
Variabel
profit
sharing and
interest
Objek
penelitian
BRI Syariah
Hasil yang didapat dari penelitian
ini adalah : (1) dalam bank
syariah menggunakan sistem bagi
hasil dimana semua DPK
dicampur dan didistribusikan
pada pembiayaan dan
menghasilkan pendapatan dan
dimasukan kedalam pendapatan
operasional yang dihitung
berdasarkan (FDR). (2) dalam
bank konvensional menggunakan
sistem 3 metode perhitungan
bunga, saldo terendah, saldo rata-
rata, dan saldo harian. (3) dalam
bank syariah pendapatan dibagi
adalah pendapatan dari
pembiayaan yang bersumber dari
DPK, tetapi hanya sebagian DPK.
(4) bank konvensional bunga
telah ditentukan.
15
(Lanjutan)
Penelitian Terdahulu
Peneliti
(Tahun)
Judul
Penelitian
Penelitian Hasil Penelitian Persamaan Perbedaan
Ayu
Setyani,
(Jurnal
Universitas
Islam
Bandung
2013)
Pengaruh
Bonus Giro
Wadi’ah dan
Tabungan
Wadi’ah
terhadap
Peningkatan
Jumlah
Tahun 2008-
2012
Variabel
yang
digunakan
adalah
Bonus
Wadi‟ah
Variabel
bonus
wadi‟ah
sebagai
variabel
bebas
Menggunaka
n data primer
dan skunder
Metode
deskriptif
anasilis
dengan
pendekatan
kuantitatif
Hasil yang didapata dari
penelitian ini yaitu tidak
terdapat pengaruh antara
giro wadi‟ah dan
tabungan wadi‟ah dengan
peningkatan jumlah
nasabah mengalami
kenaikan ataupun
penurunan.
Dian
Pramana
(2013)
Analisis
Komparatif
perhitungan
bonus antara
produk
tabungan
(suku bunga)
dan tabungan
mudharabah
serta tabungan
wadi‟ah
Variabel
yang
digunakan
adalah
Bonus
Wadi‟ah
penelitian ini
membahas
tentang
perbandingan
bonus
wadi‟ah
dengan suku
bunga.
Menggunaka
n data
Primer dan
Sekunder
Metode
kualitatif
deskriptif
Penelitian ini
menghasilkan
kesimpulan bahwa pada
bank konvensional
pemberian bunga
berdasarkan dengan suku
bunga yang berlaku,
dengan menggunakan
saldo harian yang
berlaku. Sedangkan, pada
bank syariah bonus yang
diberikan berdasarkan
pada bagi hasil atas akad
wadi‟ah dan akad
mudharabah
16
(Lanjutan)
Penelitian Terdahulu
Peneliti
(Tahun)
Judul
Penelitian
Penelitian Hasil Penelitian
Persamaan Perbedaan
Muhammad
Luthfi
(2013)
Pengaruh
Dana Pihak
Ketiga dan
SWBI
terhadap
Return pada
Bank
Syariah
Mandiri
Variabel
yang
digunakan
adalah
dana pihak
ketiga (giro
wadi‟ah)
Metode
kuantitatif
uji analisis
linier
berganda
dan uji
asumsi
klasik.
Objek
Bank
Syariah
Mandiri
Variabel bebas
terdapat DPK
dan SWBI
Variabel
terikan return
Jangka waktu
2009-2013
Penelitian ini
menghasilkan
kesimpulan bahwa,
variabel independen
secara simultan
berpengaruh signifikan
terhadap variabel
dependen. Sedangkan
secara parsial variabel
DPK berpengaruh
positif signifikan
terhadap Return, dan
variabel SWBI
berpengaruh negative
tidak signifikan
terhadap Return.
Anistya Fitri
Larasati
(2014)
analisi
pengaruh
DPK, NPF,
dan BOPO
terhadap
Bonus
Simpanan
Wadi‟ah
pada Bank
Umum
Syariah
Indonesia
Variabel
bebas DPK
(giro
wadi’ah)
Variabel
terikat bonus
wadi‟ah
Metode
regresi linier
berganda
Variabel bebas
NPF dan
BOPO
Objek
penelitian
pada bank
umum syariah
Jangka waktu
2008-2012
Hasil penelitian
menunjukkan bahwa
variable independen
yaitu DPK dan BOPO
secara simultan
mempengaruhi bonus
simpanan wadi‟ah.
Sedangkan secara
parsial variabel DPK
dan NPF berpengaruh
signifikan negative
terhadap bonus
simpanan wadi‟ah dan
BOPO berpengaruh
signifikan positif
terhadap bonus
simpanan wadi‟ah.
17
(Lanjutan)
Penelitian Terdahulu
Peneliti
(Tahun)
Judul
Penelitian
Penelitian Hasil Penelitian
Persamaan Perbedaan
Zaenudin
(2014)
Pengaruh
Pendapatan
Bagi Hasil
Mudharabah,
Musyarakah,
dan Murabahah
terhadap bagi
hasil tabungan”
/ Jurnal
Etikonomi
Vol.13 No.1
Variabel
pendapatan
bagi hasil
Metode
regresi
linier
berganda
Variabel terikat
bagi hasil
tabungan
Objek
penelitian bank
umum syariah
Penelitian menunjukkan
bahwa secara simultan
variabel pendapatan bagi
hasil mudharabah,
musyarakah, dan
murabahah berpengaruh
signifikan terhadap bagi
hasil tabungan
mudharabah. Sedangkan
secara paarsial
menunjukkan bahwa
ketiga variabel tbebas
berpengaruh positif
terhadap bagi hasil
tabungan mudharabah.
Dimas
Muham
mad
Fajar
(2016)
Pengaruh
Pendapatan
Bagi Hasil dan
Margin
Murabahah
terhadap
Profitabilitas
Bank Syariah
Variabel
bebas
pendapatan
bagi hasil
dan margin
murabahah
Metode
analisis
regresi
linier
berganda
Variabel
terikat
profitabilitas
Objek
penelitian
bank umum
syariah
Hasil dari penelitian ini
adalah bahwa secara
parsial variabel
pendapatan bagi hasil
mudharabah
berpengaruh positif dan
signifikan terhadap
profitabilitas (ROA),
pendapatan bagi hasil
musyarakah berpengaruh
negative dan tidak
signifikan terhadap
profitabilitas (ROA), dan
variabel margin
murabahah berpengaruh
negative signifikan
terhadap profitabilitas
(ROA). Secara simultan
variabel pendapatan bagi
hasil, margin murabahah
berpengaruh terhadap
tingkat profitabilitas
(ROA).
18
(Lanjutan)
Penelitian Terdahulu
Peneliti
(Tahun)
Judul
Penelitian
Penelitian Hasil Penelitian
Persamaan Perbedaan
Inten
Meutia
(2016)
Empirical
Research on
Rate of
Return,
Interest Rate
and
Mudharabah
Deposit
(International
Journal of
Accounting
Research,
Vol.5, Issue
1)
Metode
analisis
regresi
linier.
Variabel
tingkat
pengembal
ian kepada
nasabah
(bonus
wadiah)
Variabel
interenst
rate, and
mudharaba
h deposit
Objek
penelitian
laporan
bulanan
Bank
Indonesia
Jangka
waktu
2012-2015
Hasil dari penelitian ini
menunjukan bahwa secara
simultan variabel tingkat
pengembalian dan tingkat
suku bunga berpengaruh
signifikan terhadap
deposito mudharabah.
Secara parsial, variabel
tingkat pengembalian
berpengaruh signifikan
terhadap deposito
mudharabah, sedangka
variabel tingkat suku
bunga tidak berpengaruh
signifikan terhadap
deposito mudharabah
19
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Bonus Wadi’ah
Bonus wadiah merupakan imbal hasil yang diberikan kepada
nasabah simpanan wadiah sebagai return atau insentif berupa uang,
sebagai bentuk balas jasa bank kepada nasabah karena telah
menitipkan dananya. Pembagian bonus tidak diperjanjikan di awal,
maka sepenuhnya hal ini menjadi kebijakan pihak bank (Sudarsono,
2008 : 65).
Penentuan besar kecilnya nominal bonus yang diberikan kepada
nasabah tergantung dari kebijakan masing-masing pada setiap Bank
Syariah. Perhitungan bonus tabungan dan giro wadiah hampir sama,
namun pada umumnya Bank Syariah memberikan bonus untuk
tabungan lebih tinggi dibandingkan dengan bonus giro wadi‟ah. Hal
ini disebabkan karena stabilitas dana yang diperoleh dari giro lebih
labil dibandingkan dengan dana tabungan, sehingga menyebabkan
nominal bonusnya lebih kecil. Giro wadiah dapat dicairkan melalui
bank manapun dengan menggunakan cek atau bilyet giro, sehingga
sangat labil. Sedangkan tabungan wadiah, meskipun dapat ditatarik di
mesin ATM bank lain, atau ATM bersama, namun jumlah
penarikannya dibatasi telah dibatasi sesuai dengan ketentuan bank
masing-masing (Ismail,2011:79)
a. Cara Perhitungan Bonus Wadiah pada Simpanan Wadiah.
Dalam perhitungan bonus wadiah terdapat beberapa rumus
yang dapat dilakukan oleh bank syariah, sebagai berikut (Karim,
2006):
20
1) Bonus wadiah atas dasar saldo terendah, yakni tarif bonus
wadiah dikalikan dengan saldo terendah bulan yang
bersangkutan.
2) Bonus wadiah atas dasar saldo rata-rata harian, yakni tarif
bonus wadiah dikalikan dengan saldo rata-rata harian bulan
yang bersangkutan.
3) Bonus wadiah atas dasar saldo harian, yakni tarif bonus
wadiah dikalikan dengan saldo harian yang bersangkutan
dikali hari efektif.
Dalam memperhitungkan pemberian bonus wadiah
tersebut, hal-hal yang harus diperhatikan adalah (Karim, 2006).
a) Tarif bonus wadiah merupakan besarnya tarif yang
diberikan bank sesuai ketentuan.
b) Saldo terendah adalah saldo terendah dalam satu bulan.
c) Saldo rata-rata harian adalah total saldo dalam satu bulan
dibagi hari bagi hasil sebenarnya menurut bulan kalender.
Misalnya, bulan Januari 31 hari, bulan Februari 28/29 hari,
dengan catatan satu tahun 365 hari.
Tarif bonus wadiah X saldo terendah bulan ke-x
Tarif bonus wadiah X saldo rata-rata harian ke-x
Tarif bonus wadiah X saldo harian ke-x X hari efektif
21
d) Saldo harian adalah saldo pada akhir hari.
e) Hari efektif adalah hari kalender tidak termasuk hari
tanggal pembukaan atau tanggal penutupan, tapi termasuk
hari tanggal tutup buku.
f) Dana tabungan yang mengendap kurang dari satu bulan
karena rekening baru dibuka awal bulan atau ditutup
tidak pada akhir bulan tidak mendapatkan bonus
wadiah, kecuali apabila perhitungan bonus wadiahnya atas
dasar saldo harian.
b. Cara Perhitungan Bonus Wadiah pada Giro Wadiah
Pada prinsipnya, teknik perhitungan bonus wadiah dihitung
dari saldo terendah dalam satu bulan. Namun demikian bonus
wadiah dapat diberikan kepada giran sebagai berikut (Karim,
2004):
1) Saldo terendah dalam satu bulan terakhir di atas Rp
1.000.000,- (bagi rekening yang bonus wadiahnya dihitung
dari saldo terendah).
2) Saldo rata-rata harian dalam satu bulan terakhir diatas Rp
1.000.000,- (bagi rekening yang bonus gironya dihitung
dari saldo rata-rata harian).
3) Saldo hariannya diatas Rp 1.000.000,- (bagi rekening yang
bonus wadiahnya dihitung dari saldo harian).
Besarnya saldo giro yang mendapatkan bonus wadiah dapat
diklasifikasikan menjadi tiga kelompok.
1) Rp 1 juta s.d Rp 50 juta
2) Di atas Rp 50 juta s.d 100 juta
3) Di atas Rp 100 juta.
Rumus yang digunakan dalam memperhitungkan bonus
giro wadiah adalah sebagai berikut:
22
a) Bonus wadiah atas dasar saldo terendah, yakni tarif bonus
wadiah dikalikan dengan saldo terendah bulan yang
bersangkutan.
b) Bonus wadiah atas dasar saldo rata-rata harian, yakni
tariff bonus wadiah dikalikan dengan saldo rata-rata harian
bulan yang bersangkutan.
c) Bonus wadiah atas dasar saldo harian, yakni tarif
bonus wadiah dikalikan dengan saldo harian yang
bersangkutan dikali hari efektif.
Dalam memperhitungkan pemberian bonus wadiah
tersebut, hal-hal harus diperhatikan adalah (Karim, 2004:266-267) :
a) Tarif bonus wadiah merupakan besarnya tarif yang
diberikan bank sesuai ketentuan.
b) Saldo terendah adalah saldo terendah dalam satu bulan.
c) Saldo rata-rata harian adalah total saldo dalam satu
bulan dibagi hari bagi hasil sebenarnya menurut bulan
kalender. Misalnya, bulan Januari 31 hari, bulan Februari
28/29 hari, dengan catatan satu tahun 365.
Tarif bonus wadiah X saldo terendah bulan ke-x
Tarif bonus wadiah X saldo rata-rata bulanan ke-x
Tarif bonus wadiah X saldo harian ke-x X hari efektif
23
d) Saldo harian adalah saldo pada akhir hari.
e) Hari efektif adalah hari kalender tidak termasuk hari
tanggal pembukaan atau tanggal penutupan, tapi termasuk
hari tanggal tutup buku.
f) Dana giro yang mengendap kurang dari satu bulan
karena rekening baru dibuka awal bulan atau ditutup tidak
pada akhir bulan tidak mendapat bonus wadiah, kecuali
apabila perhitungan bunus wadiahnya atas dasar saldo
harian (Karim, 2004:266-267).
2. Aplikasi Akad Wadi’ah dalam Perbankan Syariah
Pada dasarnya akad wadiah merupakan akad titipan suatu barang.
Terdapat beberapa jenis akad wadiah yaitu :
a. Akad Wadi’ah Yad Al-Amanah
Secara umum wadi’ah adalah titipan murni dari pihak penitip
(muwaddi‟) yang mempunyai barang/aset kepada pihak penyimpanan
(mustawda) yang diberi amanah atau kepercayaan, baik individu
maupun badan hukum, tempat barang yang dititipkan harus dijaga
dari kerusakan, kerugian, keamanan, dan keutuhannya, dan
dikembalikan kapan saja penyimpan menghendaki (Ascarya, 2015).
Dalam aplikasi perbankan syariah menurut Ismail, pada produk
akad wadiah yad al-amanah biasanya dengan menggunakan save
deposit box. Bank syariah perlu tempat dan petugas untuk menjaga
dan memelihara titipan nasabah, sehingga bank syariah akan
membebani biaya administrasi yang besarnya sesuai dengan ukuran
kotak itu. Pendapatan atas jasa save deposit box termasuk dalam fee
based income. Barang atau aset yang dititipkan adalah sesuatu yang
berharga yang berupa uang, barang, dokumen, surat berharga,
sertifikat tanah, sertifikat deposito, saham, ijazah, BPKB, perhiasan,
berlian, emas dan lain sebagainya (Ascarya, 2015).
Karakteristik Wadiah Yad-Amanah (Ismail, 2011:63) :
24
1) Barang yang dititipkan nasabah tidak boleh dimanfaatkan oleh
pihak penerima titipan atau pihak bank.
2) Pihak penerima titipan atau bank berfungsi sebagai penerima
amanah yang harus menjaga dan memelihara barang titipan,
sehingga memerlukan tempat dan petugas untuk menjaganya.
3) Pihak penerima titipan berhak membebankan biaya atas barang
yang dititipkannya. Hal ini prlu karena adanya untuk tempat dan
membayar gaji petugas yang telah menjaganya maka hal tersebut
dibolehkan untuk meminta imbal jasa.
Gambar 2.1
Skema Wadi’ah Yad Amanah
1. Titipan Barang
2. Bebankan Biaya Pentitipan
Sumber : Bank Syariah (Muhammad Syafi‟I Antonio)
b. Wadiah Yad Dhamanah
Wadiah yad dhamanah adalah akad antara dua pihak, yang
dimana satu pihak sebagai pihak yang menitipkan (nasabah) dan
pihak lain sebagai pihak yang menerima titipan (bank). Pihak
penerima titipan dapat memanfaatkan dan menggunakan barang yang
dititipkan. Pihak penerima titipan wajib mengembalikan barang yang
dititipkan dalam keadaan sesuai pada saat awal penitipan barang.
Pihak penerima titipan diperbolehkan memberikan imbalan dalam
bentuk bonus yang tidak diperjanjikan diawal, akan tetapi tergantung
dengan kebijakan bank syariah. Bila bank syariah memperoleh
keuntungan, maka bank akan memberikan bonus kepada pihak
nasabah.
Nasabah
Muwaddi‟
(Penitip)
Bank
Mustawda‟
(Penyimpan)
25
Pihak penyimpan boleh mencampuri aset yang dititipkan dengan
penitip lainnya, dan kemudian dapat digunakan untuk tujuan
produktif memcari keuntungan dalam perputaran aset yang dititipkan.
Pihak penyimpan berhak atas keuntungan yang diperoleh, dan
bertanggung jawab atas resiko kerugian yang mungkin terjadi.
Gambar 2.2
Skema Wadi’ah Yad Dhamanah
1. Titipan Dana
4. Beri Bonus
3. Bagi Hasil 2. Pemanfaatan
Dana
Sumber : Bank Syariah (Muhammad Syafi‟I Antonio)
3. Giro Wadi’ah
Fatwa DSN No 01/DSN-MUI/IV/2000 tanggal 1 April 2000
tentang Giro. Pengelola dana masyarakat yang dihimpun pada bank
syariah yang dalam bentuk giro bisa menggunakan akad wadiah
yadh dhamanah dengan prinsip titipan bagi hasil (mudharabah).
Penarikannya dapat dilakukan seiap saat dengan menggunakan
sarana cek atau bilyet giro ataupun sarana perintah pembayaan
Nasabah
Muwaddi‟
(Penitip)
Bank
Mustawda‟
(Penyimpanan
a)
Users Of Fund
(Dunia Usaha)
26
lainnya sesuai dengan ketentuan bank dan persyaratan bank. Ikatan
bankir Indonesia, (2014:84)
Jenis Giro :
a. Giro yang tidak dibenarkan secara syariah adalah giro yang
berdasarkan perhitungan bunga.
b. Giro yang dibenarkan secara syariah merupakan giro yang
berdasarkan prinsip wadiah dan mudharabah.
Giro wadi‟ah adalah simpanan dana yang bersifat titipan
yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan
menggunakan cek, bilyet giro, saran perintah pembayaran lainnya,
atau dengan pemindah bukuan, dan dalam titipan tersebut tidak
dipersyaratkan pemberian imbalan kecuali dalam bentuk
pemberian sukarela („athaya) (Burhanuddin, 2010:58).
Beberapa fasilitas giro wadi‟ah yang disediakan bank untuk
nasabah antara lain:
1) Buku cek;
2) Bilyet giro;
3) Kartu ATM;
4) Fasilitas pembayaran;Traveller‟s cheques;
5) Wesel bank;
6) Wesel penukaran;
7) Kliring; dan
8) Traveller‟s cheques;
9) Lainnya.
Simpanan giro pada bank syariah tidak selalu menggunakan
prinsip wadi‟ah yad dhamanah, tetapi secara konsep dapat juga
menggunakan prinsip wadi‟ah yad amanah dan prinsip qardh.
Simpanan giro dapat menggunakan prinsip wadi‟ah yad
amanah karena pada dasarnya giro dapat dianggap sebagai suatu
kepercayaan dari nasabah kepada bank untuk menjaga dan
27
mengamankan asset/dananya. Dengan prinsip ini nasabah deposan
tidak menerima imbalan atau bonus pada apapun dari bank karena
asset/dana yang dititipkan tidak dapat dimanfaatkan untuk tujuan
apapun.
Pada prinsip qard, ketika bank dianggap sebagai penerima
pinjaman tanpa Bungan dari nasabah deposan. Bank dapat
memanfaatkan dana pinjaman dari nasabah deposan untuk tujuan
apa saja, termasuk untuk kegiatan produktif mencari keuntungan.
Sementara itu nasabah deposan dijamin akan memperoleh kembali
dananya secara penuh, sewaktu-waktu nasabah akan menarik
dananya (Ascarya, 2007:114-115).
Dari pemaparan di atas, dapat disimpulkan beberapa
ketentuan umum giro wadiah sebagai berikut (Karim, 2004:265) :
a) Dana simpanan wadi‟ah dapat digunakan oleh bank untuk
kegiatan komersial dengan syarat bank harus menjamin
pembayaran kembali nominal dana wadi‟ah dengan utuh.
b) Keuntungan atau kerugian dari penyaluran dana menjadi
tanggung jawab bank, sedang pemilik dana tidak dijanjikan
imbalan dan tidak menanggung kerugian. Bank
dimungkinkan memberikan imbalan berupa bonus kepada
pemilik dana sebagai suatu insentif untuk menarik dana
masyarakat tapi tidak boleh diperjanjikan diawal.
Ketentuan teknis untuk membuka rekening giro wadi‟ah
memiliki beberapa syarat-syarat bank teknik, misalnya fotokopi
identitas (KTP), Nomor Pokok Wajib Pajak, Akte Pendirian
Perusahaan/Yayasan, dan sebagainya. Demikiam pula sifat-sifatnya
seperti kewajiban bank dalam membayar yang tidak lebih dari
tujuh puluh hari, saldo minimum, ketentuan pemindahaan dana,
harus ada cek sebagai medianya, dan sebagainya.
Ketika terjadi krisis tahun 1997, salah satu bank syariah
pernah mengumumkan kepada nasabahnya bahwa tidak ada
28
pembagian bonus untuk produk giro berakad wadi‟ah. Kondisi ini
sempat menurunkan jumlah nasabah walaupun sedikit yang
kemudian mulai normal kembali. Hal ini menunjukan bahwa
adanya bonus pada produk giro syariah tidak berpengaruh
signifikan terhadap keinginan nasabah untuk menggunakan produk
tersebut. Nasabah menggunakan giro wadi‟ah pada umumnya
karena feature-nya yang bisa diambil- sewaktu-waktu, bukan
karena mengharapkan bonus dari giro wadiah tersebut (Darsono
dkk, 2017)
4. Prinsip Bagi Hasil
Sebagaimana yang telah kita ketahui, dalam perbankan
syariah tidak menerapkan sistem bunga pada aktivitas
perbankannya, karena bunga dianggap bagian dari riba dan haram
dalam agama Islam. Sebagai gantinya, perbankan yang dilandaskan
syariah ini menerapkan sistem bagi hasil atau nisbah yang menurut
Islam sah untuk dilakukan (Karim, 2004).
Penetapan nisbah bagi hasil pembiayaan ditentukan dengan
mempertimbangkan sebagai berikut (Karim, 2004):
a. Referensi Tingkat (Marjin) Keuntungan, yaitu referensi
tingkat (marjin) keuntungan yang ditetapkan oleh rapat
ALCO.
b. Perkiraan Tingkat Keuntungan Bisnis yang Dibiayai,
dihitung dengan mempertimbangkan sebagai berikut :
1) Perkiraan Penjualan
2) Lama Cash to cash cycle : lama proses barang,
lama persedian, lama piutang.
3) Perkiraan biaya-biaya langsung.
4) Perkiraan biaya-biaya tidak langsung
29
5) Delay Factor, yaitu tambahan waktu yang
ditambahkan pada cash to cash cycle untuk
mengantisipasi timbulnya keterlambatan
pembayaran dari nasabah kepada bank.
Mekanisme penghitungan bagi hasil menurut ekonomi
islam idealnya terdapat dua macam :
1) Profit sharing atau bagi hasil, merupakan total pendapatan
usaha dikurangi biaya operasional untuk mendapatkan
profit atau keuntungan bersih.
2) Revenue sharing, yaitu laba yang didapatkan berdasarkan
total pendapatan usaha sebelum dikurangi biaya operasional
atau pendapatan kotor.
Pada perbankan syariah perhitungan bagi hasil dengan
menggunakan profit sharing, yaitu dengan membagi keuntungan
bersih usaha atau investasi yang telah dijalankan. Nilai besar
keuntungannya sudah ditentukan pada saat awal akad
ditandatangangi. Sehingga, tidak menimbulkan selisih paham pada
saat bisnis atau usaha dijalankan.
1. Akad Al-Musyarakah
Al-Musyarakah adalah akad kerja sama antara kedua belah
pihak atau lebih untuk suatu usaha tertentu dimana masing-
masing pihak memberikan kontribusi dana (atau
amal/expertise) dengan kesepakatan bahwa keuntungan dan
risiko akan ditanggung bersama sesuai dengan kesepakatan
(Darsono dkk, 2017:152).
Secara fikih, akad musyarakah adalah akad yang digunakan
dalam perjanjian diantara para pemilik dana atau modal untuk
mencampur dana atau model mereka pada suatu usaha tertentu,
dengan pembagian keuntungan berdasarkan nisbah yang telah
disepakati sebelumnya, sedangkan apabila terjadi kerugian
30
ditanggung semua pemilik modal berdasarkan porsi modal
masing-masing. Secara teknis perbankan, pembiayaan
musyarakah adalah pembiayaan yang menggunakan akad
musyarakah dalam rupiah maupun valuta asing yang bersifat
kemitraan. Kerugian akan ditanggung sesuai dengan porsi
modal . kesepakatan porsi modal, pembagian keuntungan dan
kerugian harus dituangkan pada saat akad. Nisbah bagi hasil
yang disepakati tidak dapat diubah sepanjang jangka waktu
investasi, kecuali atas dasar kesepakatan para pihak dan tidak
berlaku surut. Nisbah bagi hasil dapat ditetapkan secara
berjenjang (tiering) yang besarnya berbeda-beda berdasarkan
kesepakatan pada awal akad. Pembagian keuntungan bagi hasil
berdasarkan laporan realisasi hasil usaha dari usaha nasabah
(Darsono dkk, 2017:153).
2. Akad Al-Mudharabah
Menurut Muhammad Rawas Qal”aii, yang terdapat pada
buku Antonio, Mudharabah berasal dari kata dharb, berarti
memukul atau berjalan. Pengertian memukul atau berjalan ini
lebih tepatnya adalah proses seseorang memukulkan kakinya
dalam menjalankan usaha. Secara istilah mudharabah adalah
akad perjanjian antara dua belah pihak atau lebih untuk
melakukan suatu usaha, yang dimana satu pihak memberikan
modal sebesar 100% yang disebut sebagai shahibul mal, dan
pihak lainnya sebagai pengelola usaha atau bisa disebut
mudharib. Bagi hasil yang berikan sesuai dengan nisabah yang
telah disepakati diawal perjanjian. Apabila terjadi kerugian
maka akan ditanggung oleh pemilik modal selama kerugian itu
bukan akibat dari kelalaian pengelola usaha. Seandainya
apabila terbukti adanya kerugiaan diakibatkan oleh kelalaian
31
pengelola usaha, maka si pengelola harus bertanggung jawab
atas kerugian tersebut (Antonio, 2009)
Faktor-faktor yang harus ada dalam akad mudharabah
adalah :
a. Pelaku (pemilik modal maupun pelaksana usaha)
b. Objek mudharabah (modal dan kerja)
c. Persetujuan kedua belah pihak (ijab qabul)
d. Nisbah keuntungan
Dalam perbankan syariah dengan menggunakan akad
mudharabah bank berfungsi sebagai intermesdiasi
keuanganyang dimana bank menerima dana dari masyarakat
(shahibul mal) dalam bentu dana pihak ketiga sebagai sumber
dananya dalam bentuk tabungan atau simpanan deposito.
Selanjutnya, dana0dana yang terkumpul ini disalurkan kembali
oleh pihak bank kedalam bentuk pembiayaan-pembiayaan yang
menghasilkan. Keuntungan yang didapat dari penyaluran
tersebut maka akan dibagi hasilkan antara bank dan nasabah
pemelik dana pihak ketiga (Karim, 2014).
Dalam Fatwa DSN-MUI Nomor 7 tahun 2000 tentang
pembiayaan mudharabah, disebut bahwa pembiayaan berbagi
hasil berakad mudharabah boleh dibatasi pada periode tertentu.
Namun, pada kontrak dengan akad tersebut tidak boleh
dikaitkan (mu‟allaq) dengan sebuah kejadian dimasa depan
yang belum terjadi. Pada dasarnya, dalam mudharabah tidak
ada ganti rugi, karena dasar dari akad ini bersifat amanah (yad
al amanah), kecuali akibat dari kesalahan disengaja, kelalaian,
atau pelanggaran kesepakatan (Darsono dkk, 2017:150)
5. Prinsip Margin Murabahah
Akad murabahah adalah akad jual beli barang dengan
harga pokok ditambahkan dengan margin keuntungan yang telah
32
disepakati antara penjual dan pembeli. Pada akad murabahah
penjual wajib memberi tahu berapa harga pokok dari barang
tersebut. Pembelian dengan akad ini dapat dilakukan secara
pemesanan (Antonio,2009).
Akad ini merupakan salah satu bentuk natural certainly
contracts karena dalam murabahah ditentukan beberapa required of
profit-nya (keuntungan yang ingin diperoleh). Karakteristik
murabahah adalah si penjual harus memberi tahu pembeli tentang
harga pembelian barang dan menyatakan jumlah keuntungan yang
ditambahkan pada biaya tersebut (Karim,2006).
Bank syariah menetapkan margin keuntungan terhadap
produk-produk pembiayaann yang berbasis Natural Certaintly
Contracts (NCC), yakni akad bisnis yang memberikan kepastian
pembayaran, baik dari segi jumlah maupun waktu, seperti
pembiayaan murabahah, ijarah, ijarah mutahia bit tamlik, dan
istishna (Karim, 2014:279).
Referensi marjin keuntungan adalah marjin keuntungan
yang ditetapkan dalam rapat ALCO Bank Syariah. Penetapan
marjin keuntungan pembiayaan berdasarkan rekomendasi, usul dan
saran dalam Tim ALCO Bank Syariah, dengan mempertimbangkan
beberapa hal berikut (Karim, 2014:280) :
a. Direct Competitor‟s Market Rate (DCMR)
Yaitu tingkat marjin keuntungfan rata-rata perbankan
syariah, atau tingkat marjin keuntungab rata-rata beberapa
bank syariah yang ditetapkan dalam ALCO sebagai
kelompok competitor langsung, atau tingkat marjin
keuntungan bank syariah tertentu yang ditetapkan dalam
rapat ALCO sebagai kompetitor langsung terdekat.
b. Indirect Comprtitor Market Rate (ICMR)
Yaitu tingkat suku bunga rata-rata perbankan konvensional,
atau tingkat rata-rata suku bunga beberapa bank
33
konvensional yang dalam rapat ALCO ditetapkan sebagai
kelompok kompetitor tidak langsung, atau tingkat rata-rata
suku bunga bank konvensional tertentu yang dalam rapat
ALCO ditetapkan sebagai kompetitor tidak langsung yang
terdekat.
c. Expected Competitive Return for Investor (ECRI)
Yaitu target bagi hasil kompetitif yang di harapkan dapat
diberikan kepada dana pihak ketiga.
d. Overhead Cost
Yaitu biaya yang dikeluarkjan oleh bank yang tidak
langsung terkait dengan upaya untuk memperoleh dana
pihak ketiga.
Dalam penetapan perhitungan margin murabahah terdapat
rumus yang berkaitan dengannya yaitu (Antonio,2009):
1) Menentukan Harga Jual Bank
2) Menentukan Cost Recovery
3) Menentukan Margin
Harga jual bank = harga beli bank + ( jangka waktu x cost
recovery ) + Margin
Cost recovery = Nilai pembiayaan / Total pembiayaan X
Estimasi biaya operasi 1thn
Margin = Presentase X Pembiayaan Bank
34
Dalam daftar istilah himpunan fatwa DSN (Dewan Syariah
Nasional) dijelaskan bahwa yang dimaksud dengan murabahah
adalah menjual suatu barang dengan menegaskan harga belinya
kepada pembeli dan pembeli membayarnya dengan harga yang
lebih sebagai laba. Murabahah merupakan bagian terpenting dari
jual beli dan prinsip akad ini mendominasi pendapatan bank dari
produk-produk yang ada disemua Bank Islam. Dalam Islam, jual
beli sebagai sarana tolong menolong antara sesama umat manusia
yang diridhai oleh Allah swt (Wiroso, 2005).
6. Bank Syariah
Menurut Undang Undang No. 21 Tahun 2008 Perbankan
syariah adalah segala sesuatu yang menyangkut tentang bank
syariah dan unit usaha syariah, mencakup kelembagaan, kegiatan
usaha, serta cara dan proses dalam melaksanakan kegiatan
usahanya. Dalam pasal 1 ayat 7 UU No.21/2008 dijelaskan Bank
Syariah adalah bank yang menjalankan kegiatan usahanya
berdasarkan prinsip syariah dan menurut jenisnya terdiri atas bank
umum syariah dan bank pembiayaan rakyat syariah. Selanjutnya
dalam UU yang sama dijelaskan dalam pasal 1 ayat 12 bahwa yang
dimaksud dengan prinsip syariah adalah prinsip hukum Islam
dalam kegiatan perbankan berdasarkan fatwa yang dikeluarkan
oleh lembaga yang memiliki kewenangan dalam penetapan fatwa
di bidang Syariah (UU RI No.6 Tahun 2009 tentang Bank
Indonesia & UU RI No.21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah)
Di Indonesia, bank syariah yang pertama kali didirikan
adalah Bank Muamalat Indonesia pada tahun 1992, walaupun
perkembangannya terlambat dibandingkan dengan negara-negara
muslim lainnya. Perbankan syariah di Indonesia akan terus
berkembang walaupun pada tahun 1992-1998 hanya terdapat satu
unit Bank Syariah, Maka pa da tahun 2005, Jumlah bank syariah
bertambah menjadi 20 unit, yaitu 3 bank umum syariah dan 17 unit
35
usaha syariah. Dan sementara itu bank perkreditan rakyat syariah
(BPRS) hingga akhir 2004 bertambah menjadi 88 unit (Karim,
2013).
a. Produk Perbankan Syariah
Produk-produk yang ditawarkan pada perbankan syariah
sudah tentu sangat sesuai dengan syariat islam, termasuk
dalaam memberikan pelayanan kepada nasabahnya. Jenis-jenis
produk bank syariah sebagai berikut (Kasmir, 2014):
1) Simpanan (Wadi‟ah)
Akad wadi‟ah merupakan akad titipan murni dari satu
pihak ke pihak lainnya dalam bentuk simpanan yang dapat
diambil sewaktu-waktu oleh pihak penitip. Produknya
berupa tabungan dan giro.
2) Pembiayaan dengan Bagi Hasil
Secara umum, prinsip bagi hasil dalam perbankan Syariah
dapat dilakukan dalam empat akad utama yaitu:
Musyarakah, Mudharabah, Muzara‟ah, dan Musaqah.
3) Jual Beli (Bai‟)
Terdapat tiga jenis jual beli yang dapat dijadikan sandaran
pokok dalam pembiayaan modal kerja dan investasi dalam
perbankan yaitu : Bai‟ Al Murabahah , Bai‟ As Salam, Bai‟
Al Istisna‟.
4) Sewa
Terdapat dua jenis akad sewa yang ada pada bank Syariah
yaitu : Al Ijarah dan Al Ijarah Muntahia Bit Tamlik
(IMBT).
5) Jasa
Terdapat lima jenis akad jasa yang ada pada bank syariah,
yaitu : Al Wakalah, Al Kafalah, Al Hawalah, Ar Rahn, dan
Al Qard.
36
Tabel 2.1
Produk Pendanaan pada Bank Syariah
Produk / Jasa Akad
Giro (Rp/USD/SD)
Tabungan Kurban
Tabungan Haji
Tabungan Umum (RP/USD)
Tabungan Investasi Pendidikan
Deposito Umum (Rp/USD)
Deposito Khusus (Rp/USD)
Program Dana Pesiun
Obligasi
Wadi‟ah yad Dhamanah
Wadi‟ah yad Dhamanah
Wadi‟ah / Mudharabah
Mudharabah
Mudharabah
Mudharabah
Mudharabah
Mudharabah Muqayyadah
Mudharabah wal Murabahah
Sumber : M. Sadi Is 2015 (Ascarya, 2011)
Tabel 2.2
Produk Pembiayaan pada Bank Syariah
Produk / Jasa Akad
Modfal Kerja
Investasi
Pembiayaan Proyek
Pengadaan Barang Investasi
Pembiayaan peralatan
Pembiayaan Aset Tetap
Pembiayaan stok barang
Pengadaan barang konsumsi
Pembiayaan property
Pertanian
Pinjaman kebajikan
Takeover/transfer service
Gadai
Mudharabah, musyarakah, murabahah
Mudharabah, musyarakah, murabahah
Mudharabah, musyarakah, murabahah
Murabahah
Murabahah
Murabahah
Murabahah
Murabahah
Murabahah
Salam
Qardhul Hasan
Hawalah
Rahn/Qard
Sumber : M. Sadi Is, 2015 (Ascarya, 2011)
37
Tabel 2.3
Produk Jasa pada Bank Syariah
Produk / Jasa Akad
Kartu ATM
Kartu Haji/Umrah
SMS Banking
Pembayaran Tagihan
Pembayaran Gaji Elektronik
Jual Beli Valuta Asing
Bank Garansi
L/C
Setoran Kliring
Inkaso
Transfer
Inkaso
Ujr
Ujr
Ujr
Ujr
Ujr
Sharf
Kafalah
Wakalah
Wakalah
Wakalah
Wakalah
Wakalah
Sumber : M. Sadi Is, 2015 (Ascarya, 2011)
b. Peranan Perbankan Syariah
Perbankan memiliki penanan penting dalam pemberian
akses kepada unbankable people. Sektor perbankan indonesia
mengalami perkembangan dari tahun ke tahun. Hal ini dapat
dilihat dari meningkatnya jumlah kantor cabang, dana pihak
ketiga yang dihimpun oleh bank, dan pembiayaan atau kredit
yang disalurkan oleh bank kepada nasabah yang kekurangan
dana. Seiring berkembang sektor perbankan, layanan
perbankan harus menjangkau ke seluruh Indonesia. Distribusi
layanan perbankan ini daoat diukur dengan tingkat financial
inclusion (Novia, 2015).
Untuk mewujudkan peran bank syariah terhadap
pertumbuhan ekonomi masyarakat Indonesia maka terdapat
aspek-aspek sebagai berikut (Antonio, 2009):
1) Menjadi perekat nasionalisme baru, yaitu bank syariah
dapat menjadi fasilitator aktif bagi terbentuknya
jaringan usaha ekonomi kerakyatan.
38
2) Memberdayakan ekonomi umat dan beroperasi secara
transparan. Artinya, pengelolaan bank syariah harus
didasarkan pada visi ekonomi kerakyatan, dan upaya ini
terwujud jika ada mekanisme operasi yang transparan.
3) Memberikan keuntungan yang lebih baik. Artinya
investasi di bank syariah tidak memberikan janji yang
pasti mengenai keuntungan yang diberikan kepada
investor.
4) Mendorong penurunan spekulasi di pasar keuangan.
5) Mendorong pemerataan pendapatan. Artinya bank
syariah tidak hanya mengumpulkan dana pihak ke tiga
tetapi juga mengumpulkan dana zakat, infaq, dan
sadaqah (ZIS).
6) Meningkatkan efisiensi mobilisasi dana.
7) Uswah hasanah implementasi moral dalam
penyelenggaraan usaha bank.
8) Salah satu sebab terjadinya krisis adalah adanya
korupsi, kolusi, dan nepotisme.
c. Prinsip Perbankan Syariah
Prinsip perbankan syariah dapat dimaksud juga dengan
prinsip kehati-hatian yang dijelaskan pada Pasal 2 UU no.21
tahun 2008 tentang perbankan syariah adalah pedoman
pengelolaan bank bank yang wajib dianut guna mewujudkan
perbankan yang sehat, kuat, dan efisien sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan. Prinsip kehati-
hatian ini dapat diatur dalam pasal 35-37 UU no. 21 tahun
2008 tentang perbankan syariah sebagai berikut (M. Sadi Is,
2015) :
1) Bank syariah dan UUS dalam melakukan kegiatan
usahanya wajib menerapkan prinsip kehati-hatian.
39
2) Bank syariah dan UUS wajib menyampaikan kepada
Bank Indonesia laporan keuangan berupa neraca tahunan
dan perhitungan laba rugi tahunan serta penjelasannya
yang disusun sesuai dengan prinsip akuntansi syariah.
3) Neraca dan perhitungan laba rugi tahunan sebagaiman
yang dimaksud pada ayat (2) wajib terlebih dahulu
diaudit oleh kantor akuntansi public.
4) Bank Indonesia dapat menetapkan pengecualian
terhadap kewajiban sebagaimana dimaksud pada ayat (3)
bagi Bank Pembiayaan Rakyat Syariah.
5) Bank Syariah wajib mengumumkan neraca dan laporan
keuangan kepada publik dalam waktu dan bentuk yang
ditentukan oleh Bank Indonesia.
Pada bank syariah menerapkan nilai-nilai islam
sebagai acuan dalam setiap transaksi perbankan syariah
adalah sebagai berikut (A. Ghofur Anshori, 2009):
1) Shidiq
Merupakan pengelolaan bank syariah dengan
menjunjung tinggi nilai kejujuran. Melalui
pengelolaan halal ini dapat dipastikan bank syarih
menjauhi cara-cara yang mengandung unsur-unsur
meragukan terlebih yang bersifat dilarang (haram).
2) Tabligh
Bank syariah berupaya melakukan sosialisasi dan
edukasi mengenai prinsip-prinsip, produk jasa
perbankan syariah dan manfaatnya secara
berkesinambungan.
3) Amanah
Penerapan prinsip kehati-hatian dan kejujuran bank
syariah dalam mengelola dana yang diperoleh dari
40
dana, sehingga timbul rasa saling percaya antar
pemilik dana dan pihak pengelola dana investasi.
4) Fathanah
Pengelolaan bank yang dilakukan secara
professional dan kompetitif sehingga menghasilkan
keuntungan maksimum dalam tingkat resiko yang
ditetapkan oleh bank.
d. Sumber Dana Bank Syariah
Dana adalah uang tunai yang dimiliki atau dikuasai oleh
bank dalam bentuk tunai, atau aktiva lain yang dapat segera
diubah menjadi uang tunai. Uang tunai yang dimiliki atau
dikuasai oleh bank tidak hanya berasal dari para pemilik bank
itu sendiri, tetapi juga berasal dari titipan atau penyertaan dana
orang lain atau pihak lain yang sewaktu-waktu atau pada suatu
saat tertentu akan ditarik kembali, baik sekaligus ataupun
secara berangsur-angsur. Berdasarkan data empiris selama ini,
dana yang berasal dari para pemilik bank itu sendiri, ditambah
cadangan modal yang berasal dari akumulasi keuntungan yang
ditanam kembali pada bank. Bahkan di Indonesia belum pernah
memelih 4% dari total aktiva. Ini berarti sebagian besar modal
kerja bank berasal dari masyarakat, lembaga keuangan lain dan
pinjaman likuiditas dari bank sentral (Zainal Arifin, 2009).
Sumber dana bank syariah berasal berasal dari modal
disetor dan hasil mobilisasi kegiatan penghimpun dana melalui
rekening giro, rekening tabungfan, rekening investasi umum
dan rekening invests khusus. Disamping itu bank syariah juga
dapat menerbitkan obligasi syariah sebagai alternative
pembiayaan jangka panjang (Andri Soemitra, 2009).
41
1) Modal Inti
Modal inti adalah dana modal sendiri, yaitu dana
yang berasal dari pemegang saham bank syariah
sebagai pemilik bank. Modal inti ini terbagi 3, yaitu
(Zainal Arifin, 2009):
a) Modal yang disetor oleh para pemegang saham.
Sumber dana ini hanya timbul apabila pemilik
menyertakan dananya pada bank melalui pembelian
saham, dan untuk penambahan dana berikut dapat
dilakukan oleh bank dengan mengeluarkandan
menjual tambah saham baru. Setiap tahun pemegang
saham akan mendapatkan bagian bagi hasil usaha
dalam bentuk dividen. Bentuk penyertaan modal
dapat dilakukan dengan akad musyarakah.
b) Cadangan, yaitu sebagian laba yang tidak dibagi,
disisihkan untuk menutup timbulnya risiko kerugian
dikemudian hari;
c) Laba ditahan, yaitu sebagian laba yang seharusnya
dibagikan kepada para pemegang saham, tetapi oleh
pemegang saham sendiri melalui RUPS diputuskan
untuk ditanam kembali sebagai cara untuk
menambah dana modal.
2) Simpanan dan Investasi
Simpanan adalah dana yang dipercayakan oleh
nasabah kepada bank syarian dan/atau UUS
berdasarkan akad wadi‟ah atau akad lain yang tidak
bertentangan dengan prinsip syariah dalam bentuk giro,
tabungan, atau bentuk lainnya yang dipersamakan
dengan itu. menurut UU No. 24 tahun 2004 tentang
lembaga penjaminan, simpanan, setiap bank wajib
menjadi anggota LPS, termauk bank syariah.
42
Sedangkan investasi adalah dana yang dipercayakan
oleh nasabah kepda bank syariah dan/atau UUS
berdasarkan akad mudharabah atau akad lain yang
tidak bertentangan dengan prinsip syariah dalam bentuk
deposito, tabungan, atau bentuk lainnya yang
dipersamakan dengan itu.
e. Tujuan dan Fungsi Bank Syariah
Tujuan bank syariah dijelaskan didalam pasal 3 UU No. 21
tahun 2008 tentang oerbankan syariah yaitu “Bank syariah
bertujuan menunjang pelaksanaan pembangunan nasional
dalam rangka meningkatkan keadilan, kebersamaan, dan
pemerataan kesejahteraan rakyat” (M. Sadi Is, 2015).
Tujuan bank syariah yang dijelaskan didalam pasal 4 UU
No. 21 tahun 2008 tentang perbankan syariah, yaitu (M. Sadi
Is, 2015):
1) Bank syariah dan UUS wajib menjalankan fungsi
menghimpun dan menyalurkan dan masyarakat.
2) Bank syariah dan UUS dapat menjalankan fungsi social
dalam bentuk lembaga baitul mal, yaitu menerima dana
yang berasal dari zakat, infak, sedekah, hibah, atau dana
social lainnya dan menyalurkannya kepada organisasi
pengelola zakat.
3) Bank syariah dan UUS dapat menghimpun dana social
yang berasal dari wakaf uang dan menyalurkannya
kepada pengelola wakaf (nazhir) sesuai dengan
kehendak pemberi wakaf (wakif).
4) Pelaksanaa fungsi social sebagaimana dimaksud pada
ayat (2) dan ayat (3) sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
43
Sedangkan tujuan dari pengembangan perbankan syariah di
indonesia adalah sebagai berikut (Gemala Dewi, 2007)
a) Untuk memenuhi kebutuhan jasa perbankan bagi
masyarakat yang tidak dapat menerima konsep bunga.
Mobilisasi dana masyarakat dapat dilakukan lebih
optimal bagi segmen masyarakat yang selama belum
dapat disentuh oleh system perbankan konvensional.
b) Peluang pembiaayaan bagi pengembangan usaha
berdasarkan prinsip kemitraan (mutual investor
relationship).
c) Kebutuhan akan produk dan jasa perbankan syariah
yang memiliki keunggulan yang unik berlandaskan
kepada nilai-nilai moral.
B. Kerangka Pemikiran
Berdasarkan pada permasalahan yang telah dikemukakan, maka
disajikan kerangka berpikir yang digunakan dalam model penelitian pada
gambar berikut ini :
44
Gambar 2.3
Kerangka Berpikir
45
Penelitian ini mengukur variabel bebas pendapatan bagi hasil,
margin murabahah, giro wadi‟ah terhadap variabel terikat bonus wadi‟ah
untuk melakukan penelitian ini data yang digunakan yaitu data sekunder
berupa laporan keuangan Bank Syariah Mandiri yang didapat dari dari
website Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan, dan website resmi Bank
Mandiri Syariah. Selanjutnya data yang didapat dari laporan keuangan
diambil sesuai dengan variabel independen (pendapatan bagi hasil,
pendapatan margin murabahah, dan giro wadi‟ah), dan variabel dependen
(bonus wadi‟ah).
Selanjutnya setelah mendapatkan data dari laporan keuangan maka
akan dilakukan penelitian dengan menggunakan uji asumsi klasik yaitu uji
normalitas, uji multikolinieritas, uji heteroskedesitas, dan uji auto korelasi.
Setelah melakukan uji asumsi klasik maka dilakukan uji t (parsial),
yaitu untuk mengetahui hubungan masing-masing variabel independen
dengan variabel dependen. Dan melakukan uji F (simultan), yaitu untuk
mengetahui hubungan antara semua variabel independen dengan variabel
dependen. Selanjutnya dilakukan uji koefisien determinasi yaitu untuk
mengukur seberapa jauh hubungan antara variabel independen dengan
variabel dependen.
Setelah semua uji dilakukan maka terdapat hasil dari penelitian ini
yang akan dijelaskan melalui hasil pengujian dan pembahasan dan
dituangkan kedalam kesimpulan yang akan menjawab rumusan masalah
yang telah dibuat.
C. Keterkaitan Antar Variabel dan Pengembangan Hipotesis
1. Pengaruh Pendapatan Bagi Hasil terhadap Bonus Wadi’ah
Pendapatan bagi hasil merupakan pendapatan bank syariah yang
diperoleh dari produk yang menggunakan akad mudharabah dan akad
musyarakah. Sistem bagi hasil menjadi karakteristik tersendiri yang
memiliki keunggulan di banding bunga. Keunggulan ini tidak saja
46
karena telah sesuai dengan kaidah Islam, tetapi secara ekonomi juga
memiliki keunggulan. Dalam mekanisme keuangan syariah model bagi
hasil berhubungan dengan usaha pengumpulan dana (Funding) maupun
penyaluran dana/pembiayaan (Financing) (Ridwan, 2011). Pada sistem
funding dana yang dikumpulkan dari nasabah lalu disalurkan kembali
kepada masyarakat dalam bentuk pembiayaan kepada yang
membutuhkan yang tentunya dengan menggunakan sistem bagi hasil
sesuai dengan kesepakatan. Kemudian bagi hasil yang didapat oleh
bank menjadi pendapatan operasional bank yang nantinya akan
memberikan imbalan atau balas jasa kepada pemilik dana tersebut
(Zaenudin, 2014)
Penelitian yang dilakukan oleh Nugroho (2010) yang menyatakan
bahwa pendapatan bagi hasil berpengaruh signifikan terhadap bonus
wadi‟ah, selain itu pada penelitian Parastuti (2013) menyatakan bahwa
pendapatan bank berpengaruh signifikan terhadap bonus wadi‟ah.
Berdasarkan uraian tersebut, maka hipotesis pertama (H1) pada
penelitian ini adalah sebagai berikut :
H1 : Pendapatan bagi hasil berpengaruh signifikan terhadap
bonus wadi’ah.
2. Pengaruh Margin Murabahah terhadap Bonus Wadi’ah
Margin murabahah merupakan besarnya keuntungan yang
disepakati antara Bank Syariah dengan nasabah atas transaksi
pembiayaan dengan akad jual beli (murabahah) (Ridwan, 2011). Harga
barang yang dijual merupakan bagian keuntungan yang telah disepakati
antara pihak bank dan pihak pembeli (nasabah) pada saat awal
perjanjian. Keuntungan inilah yang akan menjadi pendapatan bank
syariah. Dengan diperolehnya pendapatan bank syariah maka akan
meningkatkan laba perbankan syariah tersebut. Laba yang didapatkan
oleh bank kemudian diberikan kembali kepada nasabah yang telah
menyimpan dananya sebagai reward atau hadiah dengan nilai yang
47
tidak diperjanjikan diawal dan sesuai dengan kebijakan bank. (Sany,
2014).
Penelitian yang dilakukan oleh Nugroho (2010) dan Uyun (2015)
menunjukan bahwa margin murabahah memiliki pengaruh signifikan
terhadap bonus wadi‟ah. Berdasarkan uraian tersebut maka hipotesis
kedua (H2) adalah sebagai berikut :
H2 : Margin murabahah berpengaruh signifikan terhadap bonus
wadi’ah
3. Pengaruh Giro Wadi’ah terhadap Bonus Wadi’ah
Giro wadi‟ah adalah simpanan dana yang bersifat titipan yang
penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek,
bilyet giro, saran perintah pembayaran lainnya, atau dengan pemindah
bukuan, dan dalam titipan tersebut tidak dipersyaratkan pemberian
imbalan kecuali dalam bentuk pemberian sukarela („athaya)
(Burhanuddin, 2010:58). Kenaikan dan penurunan bonus wadi‟ah
sangat dipengaruhi oleh dana simpanan wadi‟ah. Semakin besar dana
simpanan wadi‟ah yang terkumpul maka akan semakin besar pula
bonus wadi‟ah yang diberikan kepada nasabah. Karena dana giro
wadi‟ah bank akan mengelolanya untuk mendapatkan keuntungan
(Khikmatul, 2015)
Penelitian yang dilakukan oleh Larasati (2012), Nugroho (2010),
dan Parastuti (2013) menunjukan bahwa giro wadi‟ah memiliki
pengaruh signifikan terhadap bonus wadi‟ah. Berdasarkan uraian
tersebut maka hipotesis ketiga (H3) adalah sebagai berikut :
H3 : Giro wadi’ah berpengaruh terhadap bonus wadi’ah
4. Pengaruh Pendapatan Bagi Hasil, Pendapatan Margin Murabahah
dan Giro Wadi’ah terhadap Bonus Wadi’ah.
Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan, menurut penelitian
Nugroho (2010), dan Uyun (2015) bahwa variabel pendapatan bagi
48
hasil, pendapatan margin murabahah, dan dana simpanan wadi‟ah
secara simultan berpengaruh signifikan terhadap bonus wadi‟ah.
H4 : Pendapatan bagi hasil, pendapatan margin murabahah dan
giro wadi’ah berpengaruh secara simultan terhadap bonus wadi’ah
49
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian
Pada penelitian ini menganalisis pengaruh pendapatan bagi hasil,
pendapatan margin murabahah, dan giro wadi‟ah terhadap bonus wadi‟ah,
yang dimana penulis ingin mengetahui adakah hubungan antara ketiga
variabel independent dalam perhitungan atau nilai yang dikeluarkan untuk
variabel dependent. Dalam penelitian ini bertujuan untuk memperoleh
bukti secara empiris antara variabel dependen pengaruh bonus wadiah,
terhadap 3 variabel independen yaitu, pendapatan bagi hasil, pendapatan
margin murabahah, dan giro wadi‟ah .
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data
sekunder, yakni data yang diperoleh secara tidak langsung melalui media
perantara atau diperoleh dan dicatat oleh pihak lain. Data sekunder yang
berasal dari laporan keuangan bank yang telah dipublikasi pada website
Bank Indonesia (www.bi.go.id), Otoritas Jasa Keuangan (www.ojk.go.id),
dan website dari Bank Syariah Mandiri (www.syariahmandiri.co.id).
B. Metode Penentuan Sampel
Populasi adalah seluruh kumpulan elemen yang menunjukan ciri-
ciri tertentu yang dapat digunakan untuk membuat kesimpulan. Kumpulan
elemen itu menunjukan jumlah, sedangkan ciri-ciri tertentu menunjukan
karakteristik dari kumpulan itu. Elemen adalah subjek-subjek dimana
pengukuran itu dilakukan (Anwar Sanusi, 2011:87).
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah Bank Syariah
Mandiri di Indonesia yang laporan keuangannya telah dilaporkan dan di
publikasikan kepada Bank Indonesia ataupun Otoritas Jasa Keuangan,
dengan rentan waktu penelitian yaitu tahun 2014-2017.
50
Sampel adalah sebagian dari populasi yang terpilih dan mewakili
populasi tersebut. Menurut Warwick (1975:69) sampel adalah sebagian
dari suatu hal yang luas, yang khusus dipilih untuk mewakili keseluruhan
(A. Muri Yusuf 2014:150). Teknik pengambilan sampel pada penelitian
ini yaitu dengan jenis purposive sampling yaitu cara pengambilan sampel
yang didasarkan pada pertimbangan-pertimbangan tertentu atau dengan
maksud dan tujuan tertentu (Anwar Sanusi 2011:95).
Dengan demikian, penelitian ini menggunakan sampel berupa
laporan keuangan yang telah dipublikasi oleh Bank Syariah Mandiri dan
menggunakan teknis pengambilan sampling secara purposive sampling,
yang dikarenakan terdapat beberapa keterbatasan data pada laporan
keuangan publikasi triwulan pada Bank Syariah Mandiri dan dari
pertimbangan kelengkapan data yang menyajikan mengenai variabel
independent yaitu pendapatan bagi hasil, pendapatan margin murabahah,
giro wadi‟ah dan variabel dependent bonus wadi‟ah.
C. Tempat dan Waktu Penelitian
Pada penelitian ini yang dijadikan objek tempat penelitian
merupakan bank Syariah Mandiri di Indonesia. Pengambilan data pada
penelitian ini berupa data laporan keuangan yang telah di publikasi
oleh bank Syariah Mandiri melalui website bank tersebut maupun
website Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan. Tahap-tahapan
dalam pelaksanaa kegiatan ini dimulai dari tahapan persiapan,
observasi sampai dengan tahapan penulisan laporan penelitian. Secara
keseluruhan semua kegiatan penelitian ini dilakukan dalam kurun
waktu kurang lebih 6 bulan. Berikut tahap-tahap perimcian kegiatan
yang dilaksanakan adalah sebagai berikut :
51
Tabel 3.1
Perincian waktu Penelitian
No Jadwal Bulan Pelaksanaan Tahun 2018
Penelitian Februari April Mei Juni Juli
1 Tahap
v v v v v v V Persiapan
Penyusunan v v v
Proposal
Perizinan v v V
Judul
Menyusun v V
Instrumen
2 Tahap
v v v v v v v v Pelaksanaan
Penyusunan
v v v v v v v v Bab I-III
Pengumpulan
v v v v Data
3 Tahap
v v v v v Penyelesaian
Penyelesaian
v v v v Kerangka
Skripsi
Penulisan v v v v
Skripsi
Revisi dan v v v v v
Editing
Penyerahan
Skripsi
Sumber : Output Excel, 2018
D. Sumber Data
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data
sekunder yaitu, data yang diperoleh dari sumber yang sudah ada.
Misalnya, buku mengenai variabel dependent maupun independent dan
penelitian terdahulu sesuai variabel yang terdapat pada penelitian ini, dan
data laporan keuangan yang didapat dari website resmi Bank Indonesia,
52
Otoritas Jasa Keuangan dan website bank Syariah Mandiri. Dari judul
penelitian “pengaruh pendapatan bagi hasil, Pendapatan margin
murabahah, dan giro wadi‟ah terhadap bonus wadi‟ah pada Bank Syariah
Mandiri di Indonesia”, jenis variable penelitian dapat diuraikan sebagai
berikut :
a. Variabel Bebas (X) : Pendapatan Bagi Hasil (X1)
Pendapatan Margin Murabahah (X2)
Giro Wadi‟ah (X3)
b. Variabel Terikat (Y) : Bonus Wadi‟ah (Y)
E. Teknik Pengumpulan Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data
kuantitatif. Data yang dikumpulkan menggunakan kuantitatif dengan
menghitung atau mengukur. Analisis data kuantitatif dilakukan dengan
menggunakan statistik, baik statistik diferensial maupun inferensial (A.
Muri Yusuf 2014:58).
Penelitian ini juga dilakukan melalui library research dan internet
research. Library research yang merupakan hasil pencarian dan
poengumpulan data dari beberapa literature, buku-buku, jurnal ilmiah, dan
tulisan-tulisan lain yang terkait dengan penelitian ini. Sedangkan internet
research merupakan pencarian data yang akan diolah berupa laporan
keuangan bank yang di publikasi melalui website Bank Indonesia
(www.bi.go.id), Otoritas Jasa Keuangan (www.ojk.go.id), dan website
resmi bank Syariah Mandiri (www.syariahmandiri.co.id).
F. Metode Analisis Data
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
dengan menggunakan uji regresi sederhana. Uji regresi sederhana ini
dilakukan untuk mengetahui sejauh mana pengaruh antara satu variabel
terhadap variabel lainnya dengan tujuan untuk mngetahui hubungan antara
53
variabel bebas ( pendapatan bagi hasil, pemdapatan margin murabahah,
dan giro wadi‟ah) dengan variabel terikat (bonus wadi‟ah).
Pengujian hipotesis dilakukan secara parsial (Uji t) dan pengujian
secara simultan (Uji F). pengolahan data dalam penelitian ini dilakukan
dengan menggunakan program SPSS versi 24 dan Ms. Excel 2013.
Tugas dari penulis untuk penelitian ini hanyalah mendesain
variabel yang akan dianalisis, menginput data, dan melakukan perhitungan
data dengan menggunakan tahapan yang terdapat di SPSS. Setalah
perhitungan selesai penulis melakukan penafsiran atau analisis data dari
output yang dihasilkan. Berikut adalah langkah-langkah dalam pengujian
hipotesis adalah sebagai berikut :
1. Analisis Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif dipergunakan untuk memberikan
gambaran data yang kita punyai secara deskriptif. Nilai-nilai
umum dalam analisis deskriptif diantaranya ialah rata-rata,
simpangan baku, nilai minimal, nilai maksimal, dan jumlah
(sum) (Jonathan, 2016:53). Statistik Deskriptif dapat digunakan
untuk menggambarkan data secara khusus dalam statistic.
Deskripsi data yang diperoleh dapat memberikan gambaran
umum yang bisa dijadikan acuan untuk melihat karakteristik
sampel yang digunakan dalam penelitian ini.
2. Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik bertujuan untuk mengetahui apakah
model regresi benar-benar menunjukan hubungan yang
signifikan atau tidak. Pada penelitian ini uji asumsi klasik yang
dilakukan adalah uji normalitas, uji multikolinieritas, uji
heteroskedatisitas dan uji autokorelasi.
a. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi, variabel pengganggu atau residual mempunyai distribusi
normal (Ghozali, 2013:168). Uji normalitas pada model regresi
54
digunakan untuk menguji apakah nilai residualnya terdistribusi
secara normal atau tidak. Model regresi yang baik dapat dilihat
dari nilai residualnya terdistribusi secara normal atau
mendekati normal. Terdapat dua cara mendeteksi apakah
residual memiliki distribusi normal atau tidak yaitu dengan
analisis grafik dan uji statistik (Ghozali, 2013:166).
H0 : residual terdistribusi normal
Ha : residual tidak terdistribusi normal
1) Analisis Grafik. Salah satu cara termudah untuk melihat
normalitas residual adalah dengan melihat grafik histogram
yang membandingkan antara data observasi dengan
distribusi yang mendekati distribusi normal. Pengujian
normalitas dalam penelitian ini menggunakan diagram
histogram dan grafik p-p plot untuk memprediksi apakah
data berdistribusi normal atau tidak.
2) Analisis Statistik. Uji Normalitas dengan grafik dapat
menyesatkan jika tidak hati-hati secara visual kelihatan
normal, padahal secara statistik bisa sebaliknya. Oleh sebab
itu dianjurkan disamping uji grafik dilengkapi dengan uji
statistik. Salah satu uji statistik yang dapat digunakan untuk
menguji normalitas residual adalah uji statistik non-
parametik Kolmogorov-Smirnov (K-S) pada alpha sebesar
5%. Jika nilai signifikan dari pengujian Kolmogorov-
Smirnov lebih besar dari 0,05 berarti data normal, jika tidak
maka data tidak berdistribusi normal.
b. Uji Multikolinieritas
Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji
apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar
variabel bebas (independen). Model regresi yang baik
55
seharusnya tidak terjadi korelasi antar variabel (Ghazali,
2013). Untuk mendeteksi ada atau tidaknya
multikolinieritas didalam model regresi ini dapat dilihat
dari nilai VIF (Variance Inflatin Factor). Apabila nilai VIF
> 0.9, maka model regresi diduga terjadi multikolinieritas,
sedangkan jika nilai VIF < 0.9, maka diduga tidak terjadi
multikolinieritas dalam model.
c. Uji Heteroskedastisitas
Uji heterokesdastisitas bertujuan untuk menguji
apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance
dari residual satu penelitian ke penelitian yang lain Jika
variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain
tetap, maka disebut Homoskedastisitas dan jika berbeda
disebut Heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah
tidak terjadi Heteroskedastisitas (Ghozali, 2016:134).
Berikut beberapa cara dalam mendeteksi adanya
heterokedastisitas (Hengky, 2013):
1) Metode Grafik Scatterplot
Dikatakan terjadi heterokedetisitas apabila titik-titik
yang terdapat didalam grafik terdapat pola membentuk
sesuatu atau pola secara teratur (bergelombang) pada
grafik scatterplot. Jika titik-titik tidak membentuk pola
yang jelas dan titik-titik tersebut menyebar diatas dan
dibawah angka 0 pada sumbu Y maka tidak terjadi
heterokedastisitas.
2) Uji Glejser
Pada uji ini apabila nilai signifikannya < 0.05 maka
dapat dikatakan terjadi heterokedastisitas. Begitupun
sebaliknya jika nilai signifikannya > 0.05 maka variabel
56
tersebut dapat dikatakan tidak terjadi
heteroskedastisitas.
d. Uji Autokorelasi
Autokorelasi adalah keadaan dimana terjadinya
korelasi dari residual untuk pengamatan satu dengan yang
lain disusun menurut runtut waktu. Model regresi yang baik
mengisyaratkan tidak adanya masalah autokorelasi.
Panduan mengenai pengujian ini dapat dinilai dalam
besaran nilai Durbin Watson atau D-W (Santoso, 2011).
Pedoman pengujian menurut (Ghozali, 2009) adalah
sebagai berikut :
1) Nilai DU < DW < 4 – DU artinya tidak terjadi
autokorelasi.
2) Nilai DU < DW < DL artinya tidak dapat
disimpulkan.
3) Nilai DW < DL artinya terjadi autokorelasi positif
4) Nilai DW > 4 – DL artinya terjadi autokorelasi
negatif
3. Uji Regresi Linier Berganda
Regresi linier berganda merupakan perluasan dari regresi
linier sederhana, yaitu menambahkan jumlah variabel bebas
yang sebelumnya hanya satu menjadi dua atau lebih variabel
bebas (Anwar, 2011). Pada penelitian ini yang berjudul
pengaruih oendapatan bank, pendapatan margin murabahah,
dan giro wadiah terhadap bonus wadiah, dalam hal ini terdapat
tiga variabel bebas dan satu variabe terikat.dengan demikian,
rumus regresi linier berganda adalah sebagai berikut:
Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + e
Penjelasan :
Y = Bonus Wadi‟ah
57
a = Konstanta
X1 = Pendapatan Bank
X2 = Pendapatan Margin Murabahah
X3 = Giro Wadi‟ah
b1, b2, b3 = Koefisien regresi linier berganda
e = nilai eror
4. Uji Hipotesis
a. Uji t ( Parsial)
Uji statistik t pada dasarnya menunjukan seberapa
jauh pengaruh satu variabel independen terhadap variabel
dependen dengan menganggap variabel independen lainnya
konstanta (Ghozali, 2013).
Pengujian dilakukan dengan uji t atau t-test, yaitu
membandingkan antara thitung dengan ttabel. Uji ini dilakukan
dengan syarat:
1) Jika thitung < ttabel, maka variabel independen tidak
berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.
2) Jika thitung > ttabel, maka variabel independen
berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.
Pengujian juga dapat dilakukan melalui pengamatan
nilai signifikansi t pada tingkat α yang digunakan
(penelitian ini menggunakan tingkat α sebesar 5%).
Analisis didasarkan pada perbandingan antara nilai
signifikansi t dengan nilai signifikansi 0,05, dimana syarat-
syaratnya adalah sebagai berikut:
1) Jika signifikansi t < 0,05 maka variabel independen
berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.
2) Jika signifikansi t > 0,05 maka variabel independen
tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel
dependen.
58
Uji parsial menggunakan SPSS versi 24 dapat
diketahui pada hasil estimasi model terpilih dengan melihat
probabilitas dari setiap variabel independen, sehingga tidak
perlu lagi dilakukan pengujian dengan menggunakan
metode hitung lain. Hipotesis yang digunakan dalam uji ini
adalah
1) H0 : β1 = 0; Pendapatan bagi hasil memiliki
pengaruh tidak signifikan terhadap bonus wadi‟ah.
Ha : β1 ≠ 0; Pendapatan bagi hasil memiliki
pengaruh signifikan terhadap bonus wadi‟ah.
2) H0 : β1 = 0; Pendapatan margin murabahah
memiliki pengaruh tidak signifikan terhadap bonus
wadi‟ah.
Ha : β1 ≠ 0; Pendapatan margin murabahah
memiliki pengaruh signifikan terhadap bonus
wadi‟ah.
3) H0 : β1 = 0; Giro wadi‟ah memiliki pengaruh tidak
signifikan terhadap bonus wadi‟ah.
Ha : β1 ≠ 0; Giro wadi‟ah memiliki pengaruh
signifikan terhadap bonus wadi‟ah.
b. Uji F ( Simultan)
Uji statistik F pada dasarnya menunjukan apakah
semua variabel independen yang dimasukan dalam model
mempunyai pengaruh secara bersama-sama atau simultan
terhadap variabel dependen (Ghozali, 2013). Apabila nilai
probabilitas lebih kecil dari signifikansi (0.05), maka dapat
disimpulkan bahwa H0 ditolak atau variabel bebas terdapat
pengaruh terhadap variabel terikat. Sedangkan, apabila nilai
probabilitas leih besar dari nilai signifikansi (0.05), maka
59
dapat disimpulkan H0 diterima atau terdapat pengaruh
antara variabel bebas dengan variabel terikat.
Untuk membandingkan dengan uji F hitung dengan
F table maka terdapat syarat sebagai berikut :
1) Jika Fhitung < Ftabel maka semua variabel bebas secara
simultan tidak berpengaruh signifikan terhadap
variabel terikat.
2) Jika Fhitung > Ftabel , maka semua variabel bebas
secara simultan berpengaruh terhadap variabel
terikat.
Uji simultan menggunakan SPSS dapat diketahui
pada hasil estimasi model terpilih dengan melihat
probabilitas F-statistic, sehingga tidak perlu lagi dilakukan
pengujian dengan menggunakan metode hitung lain.
Hipotesis yang digunakan dalam uji ini adalah:
H0: β1: β2 : β3 : β4 : β5 = 0; Pendapatan bagi hasil,
Pendapatan margin murabahah,
dan giro wadi‟ah berpengaruh
tidak signifikan terhadap bonus
wadi‟ah
Ha: β1: β2 : β3 : β4 : β5 ≠ 0; Pendapatan bagi hasil,
pendapatan margin murabahah,
dan giro wadi‟ah berpengaruh
signifikan terhadap bonus
wadi‟ah.
5. Uji Koefisien Determinasi (Adjusted R2)
Koenfien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa
jauh kemanapun model dalam menerangkan variasi variabel
dependen (Ghozali, 2013). Nilainya adalah antara nol sampai
dengan satu. Nilai yang mendekati satu berarti variabel bebas
memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk
60
memprediksi variabel terikat. Namun, penggunaan koefisien
determinasi memiliki kelemahan jika dalam model
ditambahkan variabel independen maka nilai R2 akan terus
meningkat bahkan tidak perduli bahwa variabel tersebut
signifikan atau tidak. Berbeda dengan R2, nilai Adjusted R
2
dapat naik atau turun apabila satu variabel independen
ditambahkan kedalam model (Ghozali, 2013).
61
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Objek Penelitian
1. Deskripsi Objek Penelitian
Pada bab ini penulis akan menjelaskan mengenai hasil penelitian
dan pembahasan data yang berkaitan antara pendapatan bagi hasil,
margin murabahah, dan giro wadi‟ah dengan bonus wadi‟ah. Pada bab
ini juga akan menjelaskan mengenai analisis deskriptif, pengujian
hipotesis, dan interpretasi hasil pengujian yang telah peneliti lakukan.
Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis
regresi data sederhana time series dengan menggunakan bantuan
program Microsoft Excel 2013 dan SPSS versi 24.
Objek yang digunakan dalam penelitian ini adalah Bank Syariah
Mandiri di Indonesia. Penelitian ini menggunakan data sekunder
berupa laporan keuangan triwulanan Bank Syariah Mandiri selama
periode 2014 - 2017. Data sekunder tersebut diperoleh dari website
Bank Syariah Mandiri (www.syariahmandiri.co.id), maupun website
Otoritas Jasa Keuangan (www.ojk.go.id) dan website Bank Indonesia
(www.bi.go.id) .
2. Profil Lembaga
Sejak awal pendirian, Bank Syariah Mandiri (BSM) telah
menanamkan dan menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dan integritas.
Hadirnya Bank Syariah Mandiri pada tahun 1999, merupakan hikmah
setelah terjadinya krisis ekonomi dan moneter pada tahun 1997-1998.
Dimana ketika terjadi krisis ekonomi dan moneter pada tahun tersebut,
dilanjutkan dengan krisis multi dimensi yang banyak menimbulkan
adanya dampak negatif terhadap keadaan kehidupan masyarakat,
termasuk dunia usaha. Dalam keadaan tersebut, industri perbankan
nasional yang didominasi dengan adanya bank-bank konvensional juga
mengalami krisis. Kemudian akhirnya pemerintah mengambil tindakan
62
dengan cara merestrukturisasi dan merekapitulasi sebagian bank-bank
di Indonesia.
PT Bank Susila Bakti (BSB) merupakan salah satu bank
konvensional milik Yayasan Kesejahteraan Pegawai (YKP) PT Bank
Dagang Negara dan PT Mahkota Prestasi yang terkena dampak adanya
krisis. Salah satu cara yang dilakukan BSB untuk mengatasi atau
keluar dari keadaan tersebut dengan melakukan cara bergabung dengan
beberapa bankdan juga mengundang investor lain. Pada tanggal 31 Juli
1999, pemerintah melakukan penggabungan empat bank (Bank
Dagang Negara, Bank Bumi Daya, Bank Exim, dan Bapindo) menjadi
satu Bank baru yaitu PT Bank Mandiri. Dengan adanya kebijakan
penggabungan tersebut juga menempatkan dan menetapkan PT Bank
Mandiri (Persero) Tbk. sebagai pemilik mayoritas baru BSB.
Dari adanya keputusan penggabungan bank tersebut, sebagai
tindakan selanjutnya yaitu Bank Mandiri melakukan konsolidasi serta
membentuk Tim Pengembangan Pebankan Syariah. Tujuan
dibentuknya tim ini yaitu untuk mengembangkan layanan perbankan
syariah di kelompok perusahaan Bank Mandiri, sebagai respon atas
diberlakukannya UU No. 10 tahun 1998, yang member peluang bank
umum untuk melayani transaksi syariah (dual banking system).
Tim Pengembangan Perbankan Syariah bahwa dengan adanya
diberlakukan UU, merupakan saat yang tepat untuk melakukan
perubahan PT Bank Susila Bakti dari Bank Konvensional menjadi
Bank Syariah. Oleh sebab itu, Tim pengembangan Perbankan Syariah
segera mempersiapkan system dan infrastruktur. Kegiatan usaha BSB
berubah yang asal mula Bank Konvensional menjadi perbankan yang
beroperasi bedasarkan dengan prinsip syariah. Bank tersebut berubah
menjadi PT Bank Syariah Mandiri yang sebagaimana terdapat di dalam
Akta Notaris: Sutjipto, SH, No. 23 tanggal 8 September 1999.
Pada tanggal 25 Oktober 1999, perubahan yang terjadi pada
kegiatan usaha BSB menjadi bank umum syariah dikukuhkan oleh
63
Gubernur Bank Indonesia melalui SK Gubernur BI No. 1/24/
KEP.BI/1999. Kemudian, melalui adanya surat Keputusan Deputi
Gubernur Senior Bank Indonesia No.1/1/KEP.DGS/1999, Bank
Indonesia menyetujui perubahan nama tersebut. Setelah adanya
pengukuhan serta pengakuan tersebut, pada senin tanggal 25 Rajab
1420 H atau pada tanggal 1 November 1999, PT Bank Syariah Mandiri
secara resmi beroperasi.
PT Bank Syariah Mandiri berkembang sebagai bank yang mampu
memadukan antara idealism usaha dengan nilai-nilai rohani. Dimana
hal tersebut merupakan yang melandasi kegiatan operasional Bank
Syariah Mandiri. Salah satu keunggulan dari Bank Syariah Mandiri
yaitu harmoni antara idealisme usaha dan nilai-nilai rohani
(www.syariahmandiri.co.id).
1. Visi dan Misi
a. Visi
Bank Syariah Terdepan dan Modern
1) Untuk nasabah : BSM merupaka bank pilihan yang
memberikan manfaat, menenteramkan dan
memakmurkan.
2) Untuk pegawai : BSM merupakan bank yang
menyediakan kesempatan untuk beramanah sekaligus
professional.
3) Untuk investor : Institusi keuangan syariah Indonesia
yang terpecaya yang terus memberikan value
berkesinambungan.
b. Misi
1) Mewujudkan pertumbuhan dan keuntungan diatas rata-
rata industry yang berkesinambungan.
2) Meningkatkan kualitas produk dan layanan berbasis
teknologi yang melampaui harapan nasabah.
64
3) Mengutamakan penghimpunan dana murah dan
penyaluran pembiayaan pada segmen ritel.
4) Mengembangkan bisnis atas dasar nilai nilai syariah
universal.
5) Mengembangkan manajemen talenta dan lingkungan
kerja sehat.
6) Meningkatkan kepedulian terhadap masyarakat dan
lingkungan.
B. Analisis Statistik Deskriptif
Statistic deskriptif ini memberikan gambaran suatu data yang dapat
dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian, maksimum,
minimum, sum, range, kurtosis, dan skewness (kemencengan distribusi)
(Ghozali,2013:19). Deskripsi dalam penelitian ini meliputi 4 variabel yaitu
: pendapatan bagi hasil, pendapatan margin murabahah, giro wadi‟ah
terhadapt bonus wadi‟ah. Perhitungan data variabel pada penilitian ini
adalah sebagai berikut :
Tabel 4.1
Statistik Deskriptif Masing-masing Variabel
Sumber : Data diolah (2018)
Berdasarkan hasil perhitungan pada table 4.1 menjelaskan bahwa
jumlah total (N) data setiap variabel adalah 16 yang merupakan sampel
data laporan keuangan triwulan pada Bank Syariah Mandiri periode 2014-
2017.
Variabel N Mean Minimum Maximum Std. Deviation
Pendapatan Bagi Hasil 16 857733.1 293952.0 1669757. 420291.7
Margin Murabahah 16 2418130. 921438.0 4216447. 1142711.
Giro Wadi'ah 16 6533139. 4779362. 8751773. 1293352.
Bonus Wadi'ah 16 38436.75 13326.00 66692.00 18628.43
65
Pada variabel bebas bonus wadi‟ah memiliki nilai terendah
(minimum) sebesar 13,326 pada tahun 2016 dan nilai tertinggi
(maksimum) sebesar 66,692 pada tahun 2017, sedangkan nilai mean
sebesar 38,436.75 dan nilai standar deviasinya sebesar 18,628.43, hal ini
menandakan bahwa nilai mean lebih besar dari nilai standar deviasi,
sehingga mengindikasikan bahwa terdapat hasil yang cukup baik. Hal
tersebut dikarenakan standar deviasi merupakan cerminan penyimpangan
yang cukup tinggi, sehingga penyebaran data menunjukan hasil yang
normal dan tidak menyebabkan bias.
Variabel terikat pendapatan bagi hasil memiliki nilai terendah
(minimum) sebesar 293952.0 yaitu pada tahun 2015, dan nilai terbesar
(maksismum) 1669757 pada tahun 2017, dengan nilai mean 857733.1 dan
nilai standar deviasi 420291.7, hal ini menandakan bahwa nilai mean lebih
besar dari nilai standar deviasi, sehingga mengindikasikan bahwa terdapat
hasil yang cukup baik, dan pendapatan bagi hasil yang didapatkan oleh
bank syariah mandiri tergolong cukup tinggi, yaitu sebesar 85,8%. Hal
tersebut dikarenakan standar deviasi merupakan cerminan penyimpangan
yang cukup tinggi, sehingga penyebaran data menunjukan hasil yang
normal dan tidak menyebabkan bias.
Variabel terikat margin murabahah memiliki nilai terendah mean
sebesar 2418130 dan nilai standar deviasi sebesar 1142711. hal ini
menandakan bahwa nilai mean lebih besar dari nilai standar deviasi,
sehingga mengindikasikan bahwa terdapat hasil yang cukup baik. Hal
tersebut dikarenakan standar deviasi merupakan cerminan penyimpangan
yang cukup tinggi, sehingga penyebaran data menunjukan hasil yang
normal dan tidak menyebabkan bias.
Variabel terikat giro wadi‟ah memiliki nilai mean sebesar
6,533,139 dan nilai standar deviasi sebesar 1,293,352, hal ini menandakan
bahwa nilai mean lebih besar dari nilai standar deviasi, sehingga
mengindikasikan bahwa terdapat hasil yang cukup baik. Hal tersebut
dikarenakan standar deviasi merupakan cerminan penyimpangan yang
66
cukup tinggi, sehingga penyebaran data menunjukan hasil yang normal
dan tidak menyebabkan bias.
C. Uji Asumsi Klasik
Pada pembahasan ini uji asumsi klasik dilakukan dalam penelitian
ini untuk menguji apakah data memenuhi asumsi klasi atau tidak. Hal ini
dapat meminimalisir atau menghindai terjadinya estimasi yang bisa
mengingat tidak semua data dapat diterapkan menggunakan metode
perhitungan regresi. Berikut ini adalah hasil uji asumsi klasik yang telah
dilakukan oleh penulis, sebagai berikut:
1. Uji Normalitas
Jika angka probabilitas kurang dari 0,05 maka variabel ini tidak
terdistribusi secara normal. Dan sebaliknya, bila angka profitabilitas
lebih dari 0,05 maka Ha ditolak yang berarti variabel terdistribusi
secara normal (Ghozali, 2013). Adapun hasil dari uji normalitas adalah
sebagai berikut :
Gambar 4.1
Grafik Hasil Uji Normalitas
Sumber : Output SPSS (data diolah 2018)
67
Berdasarkan gambar 4.1 diatas dapat diketahui bahwa membentuk
kurve normal dan sebagian besar bar/batang berada dibawah kurve,
maka variabel tersebut dikatakan terdistribusi secara normal.
Gambar 4.2
Hasil Uji Normalitas PP Plot
Sumber : Output SPSS (diolah 2018)
Berdasarkan gambar 4.2 diatas dapat diketahui bahwa plot-plot
mengikuti garis fit line, maka variabel tersebut dikatakan terdistribusi
secara normal.
68
Tabel 4.4
Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 15
Normal Parametersa,b
Mean ,0000000
Std. Deviation 862,96773171
Most Extreme Differences Absolute ,153
Positive ,134
Negative -,153
Test Statistic ,153
Asymp. Sig. (2-tailed) ,200c,d
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
d. This is a lower bound of the true significance.
Sumber : Output SPSS (data diolah 2018)
Berdasarkan tabel 4.4 menjelaskan bahwa nilai Asymp. Sig. (2-
tield) variabel pendapatan bagi hasil, pendapatan margin murabahah,
dan giro wadi‟ah mendapatkan hasil rata-rata sebesar 0.200 yang
nilainya lebih dari 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel
tersebut berdistribusi secara normal karna nilai sig. > 0.05.
2. Uji Multikolinieritas
Pendeteksian dalam nilai uji multikolinioeritas ini dapat dilihat dari
nilai VIF dari hasil analisis regresi. Jika nilai VIF > 0.9, maka terdapat
gejala multikolinieritas yang tinggi (Anwar, 2011:142). dibawah ini
adalah hasil uji multikolinieritas adalah sebagai berikut :
69
Tabel 4.2
Hasil Uji Multikolinieritas Coefficients
a
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardiz
ed
Coefficient
s
T Sig.
Collinearity
Statistics
B Std. Error Beta
Toleran
ce VIF
1 (Constant) 72,310 2389,667 ,030 ,976
Bagi Hasil -,006 ,005 -,142 -1,204 ,252 ,018 54,508
Margin
Murabahah ,019 ,002 1,138 10,133 ,000 ,020 49,735
Giro Wadiah ,000 ,000 -,012 -,459 ,654 ,380 2,629
a. Dependent Variable: Bonus Wadiah
Sumber : Output SPSS (data diolah 2018)
Berdasarkan table 4.2 menjelaskan bahwa hubungan antara
variabel independen yaitu pendapatan bagi hasil sebesar 54.508,
margin murabahah sebesar 49.735, giro wadi‟ah sebesar 2,629,
menunjukan hanya variabel giro wadi‟ah yang tidak terjadi
multikolinieritas karna nilai VIF < 0.9. Sedangkan variabel pendapatan
bagi hasil dan margin murabahah menunjukan nilai VIF > 0.9 yang
menyatakan bahwa terjadi multikolinieritas. Apabila terjadi
multikolinieritas maka tidak bisa melanjutkan ke uji selanjutnya.
Melihat dari hasil uji diatas, untuk mengatasi bahwa terjadi adanya
multikolinieritas maka akan dilakukan uji multikolinieritas dengan
transformasi data menggunakan cara first difference.
70
Tabel 4.3
Hasil Uji Multikolinieritas setelah Transformasi first difference Coefficients
a
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardi
zed
Coefficien
ts
t Sig.
Collinearity
Statistics
B
Std.
Error Beta
Tolera
nce VIF
1 (Constant) 3310,53
5
3677,21
8 ,900 ,387
Bagi Hasil ,004 ,005 ,152 ,797 ,442 ,820 1,220
Margin
Murabahah ,012 ,004 ,538 2,804 ,017 ,813 1,231
Giro Wadiah ,000 ,000 -,491 -2,819 ,017 ,985 1,015
a. Dependent Variable: Bonus Wadiah
Sumber : Output SPSS 24 (data diolah 2018)
Setelah melakukan transformasi data menggunakan first difference
maka memperoleh hasil pendapatan bagi hasil sebesar 1,220, margin
murabahah sebesar 1,231, dan giro wadi‟ah sebesar 1,015, maka dapat
disimpulkan variabel bebas tidak terjadi multikolinieritas dan dapat
dilanjutkan ke uji selanjutnya.
3. Uji Heteroskedastisitas
Uji heterokedastisitas digunakan untuk mengetahui perbedaan
terjadinya varian residual suatu periode pengamatan ke periode
pengamatan lainnya. Pada penelitian ini untuk mengetahui terjadi atau
tidaknya heteroskedastisitas maka akan dilakukan dengan uji grafik
scatterplot dan uji glejser.
71
Gambar 4.3
Hasil Uji Heteroskedastisitas Metode Grafik Scatterplot
Sumber : Output SPSS (data diolah 2018)
berdasarkan gambar 4.3 diatas maka dapat dilihat bahwa titik-titik
menyebar dan tidak membentuk pola tertentu yang terlihat jelas.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak teradi hubungan
heteroskendastisitas.
Tabel 4.5
Hasil Uji Heteroskedastisitas Metode Glesjer
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) -
1499,411 1241,163 -1,208 ,252
Bagi Hasil -,001 ,002 -,080 -,316 ,758
Margin Murabahah ,003 ,001 ,467 1,845 ,092
Giro Wadiah -6,210E-
5 ,000 -,439 -1,910 ,082
a. Dependent Variable: RES_2
Sumber : Output SPSS (data diolah 2018)
72
Berdasarkan tabel 4.5 menjelaskan bahwa hasil variabel
pendapatan bagi hasil memiliki nilai signifikansi (0,758 > 0,05),
pendapatan margin murabahah memiliki nilai signifikansi ( 0,092 >
0,05), dan giro wadi’ah memiliki nilai signifikansi (0,082 > 0,05).
Hasil tersebut menjelaskan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas,
maka bisa dilanjutkan ke penelitian selanjutnya.
4. Uji Autokorelasi
Autokorelasi merupakan korelasi yang terjadi antara anggota
observasi yang terletak berderetan, yang biasanya terjadi pada data
runtun waktu (time series) (Priyatno, 2009). Adapun hasil uji
autokorelasi adalah sebagai berikut :
Tabel 4.5
Hasil Uji Autokorelasi
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate Durbin-Watson
1 ,819a ,671 ,581 973,55890 2,157
a. Predictors: (Constant), Giro Wadiah, Bagi Hasil, Margin Murabahah
b. Dependent Variable: Bonus Wadiah
Sumber : Output SPSS (data diolah 2018)
Berdasarkan tabel 4.5 menjelaskan bahwa nilai Durbin Watson
2,157. Selanjutnya nilai tersebut akan dibandingkan dengan nilai
signifikansi 5% pada tabel Durbin Watson terdapat nilai du sebesar
1.538. Maka nilai DW 2.157 lebih besar dari batas atas nilai (du) 1.537
dan kurang dari (4-du) 4 – 1.537 yaitu 2.463 sehingga dapat
disimpulkan bahwa tidak terdapat autokorelasi. Hasil yang baik yaitu
hasil yang tidak terdapat atau tidak terjadi autokorelasi sehingga dapat
dilanjutkan ke uji selanjutnya.
73
D. Uji Hipotesis
1. Uji t (Parsial)
Tujuan dari pengujian ini adalah untuk mengetahui besarnya
pengaruh variabel pendapatan bagi hasil, margin murabahah, dan giro
wadi‟ah tsecara signifikan atau tidak terhadap bonus wadi‟ah.
Tabel 4.7
Hasil Uji t (Parsial)
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 3310,535 3677,218 ,900 ,387
Bagi Hasil ,004 ,005 ,152 ,797 ,442
Margin Murabahah ,012 ,004 ,538 2,804 ,017
Giro Wadiah ,000 ,000 -,491 -2,819 ,017
a. Dependent Variable: Bonus Wadiah
Sumber : Outpu SPSS 24 (data diolah), 2018
Berdasarkan hasil uji t pada tabel 4.5 diatas hipotesisnya adalah
sebagai berikut :
a. Pengaruh pendapatan bagi hasil terhadap bonus wadi‟ah.
Hasil pengujian regresi parsial menunjukkan bahwa thitung <
ttabel (0,797 < 2.262), dan nilai probabilitas < nilai signifikansi
(0.442 > 0.05). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa H0
diterima dan H1 ditolak, maka variabel pendapatan bagi hasil
tidak berpengaruh signifikan terhadap bonus wadi‟ah.
b. Pengaruh pendapatan margin murabahah terhadap bonus
wadi‟ah.
Hasil pengujian regresi parsial menunjukkan bahwa thitung >
ttabel (2.804 > 2.262), dan nilai probabilitas < nilai signifikansi
(0.017 < 0.05). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa H0
ditolak dan H2 diterima, maka variabel pendapatan margin
74
murabahah memiliki pengaruh signifikan terhadap bonus
wadi‟ah.
c. Pengaruh giro wadi‟ah (GW) terhadap bonus wadi‟ah.
Hasil pengujian regresi parsial menunjukkan bahwa thitung >
ttabel (-2,819 > 2.262), dan nilai probabilitas < nilai signifikansi
(0.017 < 0.05). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa H0
ditolak dan H3 diterima, maka variabel giro wadi‟ah memiliki
pengaruh dan signifikan terhadap bonus wadi‟ah.
2. Uji F (Simultan)
Pada Uji F ini bertujuan untuk menentukan apakah variabel
independen secara bersama-sama berpengaruh signifikan atau tidak
pada variabel dependen.
Tabel 4.8
Hasil Uji F
ANOVAa
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 21240032,650 3 7080010,883 7,470 ,005b
Residual 10425986,284 11 947816,935
Total 31666018,933 14
a. Dependent Variable: Bonus Wadiah
b. Predictors: (Constant), Giro Wadiah, Bagi Hasil, Margin Murabahah
Sumber : Output SPSS (data diolah 2018)
Berdasarkan tabel 4.6 menjelaskan bahwa hasil uji f dapat dilihat
nilai Fhitung > Ftabel (7,470 > 3.49) dan Probabilitas F-statistic < nilai
signifikansi (0.005 < 0.05), sehingga dapat disimpulkan bahwa H0
ditolak dan H1 diterima maka variabel bebas (Pendapatan bagi hasil,
margin murabahah, giro wadi‟ah) secara simultan berpengaruh
signifikan terhadap variabel terikat (bonus wadi‟ah).
75
E. Uji Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi (R2) dapat digunakan untuk mengetahui
pengukuran seberapa jauh kemampuan model dalam penelitian
menjelaskan variabel dependen. Pada uji determinasi ini untuk mengetahui
seberapa besar pengaruh variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y).
hasil uji koefisien determinasi dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 4.9
Hasil Uji Koefisien Determinasi
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 ,819a ,671 ,581 973,55890
a. Predictors: (Constant), Giro Wadiah, Bagi Hasil, Margin Murabahah
Sumber : Output SPSS 24(data diolah), 2018
Berdasarkan tabel 4.7 menjelaskan bahwa hasil uji koefisien
determinasi diatas dapat dilihat nilai Adjusted R-squared 0.581. Hal ini
menunjukkan bahwa variabel bonus wadi‟ah dapat dijelaskan oleh variabel
bebas (Pendapatan bagi hasil, margin murabahah, dan giro wadi‟ah)
sebesar 58,1% yang artinya ada hubungan sangat kuat antara variabel
bebas dengan variabel terikat. Sedangkan sisanya (100% - 58,1% = 41,9%)
bisa diterangkan oleh faktor-faktor lain diluar model regresi yang
dianalisis yaitu pendapatan operasional bank lainnya seperti pendapatan
sewa ijaroh, dan dana simpanan wadi‟ah seperti tabungan wadi‟ah dan
lainnya.
76
F. Uji Regresi Linier Berganda
Tabel 4.6
Hasil Uji Regresi Linier Berganda
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 3310,535 3677,218 ,900 ,387
Bagi Hasil ,004 ,005 ,152 ,797 ,442
Margin Murabahah ,012 ,004 ,538 2,804 ,017
Giro Wadiah ,000 ,000 -,491 -2,819 ,017
a. Dependent Variable: Bonus Wadiah
Sumber : Output SPSS (data diolah 2018)
Berdasarkan tabel 4.8 diatas dapat digunakan untuk
menggambarkan persamaan regresi sebagai berikut :
Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + e
Penjelasan :
Y = Bonus Wadi‟ah
a = Konstanta
X1 = Pendapatan Bank
X2 = Pendapatan Margin Murabahah
X3 = Giro Wadi‟ah
b1, b2, b3 = Koefisien regresi linier berganda
e = nilai eror
Y = α + β1 (Pendapatan Bagi Hasil) + β2 (Margin Murabahah) + β3 (Giro
Wadiah)
atau
Y = 3310,535 + 0,004 (Pendapatan Bagi Hasil) + 0,012 (Margin
Murabahah) + 0.000 (Giro Wadi‟ah)
77
Keterangan :
1) Konstanta (α) sebesar 3310,535, artinya apabila pendapatan bagi
hasil, margin murabahah dan giro wadi‟ah memiliki nilai tetap,
maka bonus wadi‟ah akan naik sebesar 3310,535
2) Koefisien regresi β1 (Pendapatan Bagi Hasil) sebesar 0,004, artinya
setiap penambahan (karena hasil positif) 1, pendapatan bagi hasil
akan mengalami kenaikan nilai bonus wadiah sebesar 0,004.
Begitupun sebaliknya, jika pendapatan bank menurun, sebesar 1,
maka bonus wadiah akan diprediksikan mengalami penurunan
sebesar 0.004 dengan anggapan bahwa nilai β2 dan β3 tetap.
3) Koefisien regresi β2 (Margin Murabahah) sebesar 0.012, artinya
setiap penambahan (karena hasil positif) 1, margin murabahah
akan mengalami kenaikan bonus wadiah sebesar 0.012. Begitupun
sebaliknya, jika pendapatan bank turun sebesar 1, maka bonus
wadiah akan diprediksikan mengalami penurunan sebesar 0.012
dengan anggapan bahwa nilai β1 dan β3 tetap.
4) Koefisien regresi β3 (Giro wadi‟ah) sebesar 0.000, artinya setiap
penambahan (karena hasil positif) 1, giro wadi‟ah akan mengalami
kenaikan bonus wadi‟ah sebesar 0.000. Begitupun sebaliknya, jika
pendapatan bank turun sebesar 1, maka bonus wadiah akan
diprediksikan mengalami kenaikan sebesar 0.000 dengan anggapan
bahwa nilai β1 dan β2 tetap.
G. Pembahasan Hasil Penelitian
1. Pengaruh Pendapatan Bagi Hasil terhadap Bonus Wadi’ah
Berdasarkan hasil analisa data dan pengujian hipotesis yang
dilakukan oleh penulis pada penelitian ini menunjukan bahwa variabel
pendapatan bagi hasil memiliki pengaruh tidak signifikan terhadap
bonus wadi‟ah. Dengan demikian pada penelitian ini menolak
hipotesis pertama (H1) yang menyatakan bahwa pendapatan bagi hasil
78
tidak berpengaruh signifikan terhadap bonus wadi‟ah. Hal ini telah
dibuktikan dengan hasil uji hipotesis dengan nilai probabilitas
pendapatan bagi hasil lebih kecil dari nilai signifikansi (0.442 < 0.05).
Penelitian ini menunjukan tidak adanya hubungan antara
pendapatan bagi hasil dengan bonus wadi‟ah, yang artinya pendapatan
bagi hasil tidak mempengaruhi nilai bonus wadi‟ah yang dikeluarkan
bank kepada nasabah. Kenaikan ataupun penurunan bonus wadi‟ah
tidak dipengaruhi oleh pendapatan bagi hasil. Sistem bagi hasil tidak
hanya keuntungan saja yang dibagi antara bank dengan nasabah, tetapi
pada saat nasabah mengalami kerugian dalam mengelola usahanya
maka bank juga ikut serta menanggung kerugian sesuai persentase
nisbah bagi hasil yang telah ditentukan pada saat akad berlangsung
(Uyun, 2015).
Hasil penelitian ini didukung penelitian yang dilakukan oleh Shinta
B. Parastuti (2013) yang menyatakan bahwa konsep pemberian bonus
wadi‟ah diambil dari keuntungan pihak bank syariah dalam
menjalankan usahanya untuk memproduksi dana. Penelitian yang
dilakukan oleh EK Uyun (2015) yang menyatakan bahwa pendapatan
bagi hasil tidak berpengaruh signifikan terhadap bonus wadi‟ah.
2. Pengaruh Pendapatan Margin Murabahah terhadap Bonus
Wadi’ah.
Berdasarkan hasil analisa data dan pengujian hipotesis yang
dilakukan oleh penulis pada penelitian ini meninjukan bahwa variabel
margin murabahah memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap
bonus wadi‟ah. Dengan demikian pada penelitian ini menerima
hipotesis kedua (H2) yang menyatakan bahwa margin murabahah
berpengaruh signifikan terhadap bonus wadi‟ah. Hal ini telah
dibuktikan dengan hasil uji hipotesis dengan nilai probabilitas margin
murabahah lebih kecil dari nilai signifikansi (0.017 < 0.05).
Penelitian ini menunjukan bahwa adanya hubungan antara
pendapatan margin murabahah terhadap pemberian bonus wadiah,
79
yang artinya pendapatan margin murabahah yang diperoleh oleh bank
sangat di pengaruhi nilai besar kecilnya bonus wadi‟ah yang
diberikan bank kepada nasabah. Semakin tinggi nilai pendapatan
margin murabahah yang diperoleh bank syariah maka akan semakin
tinggi pula bonus wadi‟ah yang diberikan kepada nasabah, begitupun
sebaliknya.
Hasil penelitian ini didukung penelitian yang dilakukan oleh shinta
(2013) yang menyatakan bahwa pendapatan margin murabahah
berpengaruh signifikan terhadap bonus wadi‟ah. Penelitian yang
dilakukan oleh Fawziah (2017) yang menyatakan bahwa pendapatan
bank berpengaruh positif dan signifikan terhadap bonus wadi‟ah.
3. Pengaruh Giro Wadi’ah terhadap Bonus Wadi’ah
Berdasarkan hasil analisa data dan pengujian hipotesis yang
dilakukan oleh penulis pada penelitian ini meninjukan bahwa variabel
giro wadi‟ah memiliki pengaruh signifikan terhadap bonus wadi‟ah.
Dengan demikian pada penelitian ini menerima hipotesis ketiga (H3)
yang menyatakan bahwa giro wadi‟ah berpengaruh signifikan terhadap
bonus wadi‟ah. Hal ini telah dibuktikan dengan hasil uji hipotesis
dengan nilai probabilitas giro wadi‟ah lebih kecil dari nilai signifikansi
(0.017 > 0.05).
Penelitian ini menunjukan bahwa terdapat adanya hubungan antara
giro wadi‟ah terhadap pemberian bonus wadiah. Dana giro wadi‟ah
yang didapat dari titipan nasabah memiliki jumlah yang besar hal itu
menunjukan bahwa dana yang dititipkan bisa digunakan oleh bank
untuk memutar dananya dengan melakukan usaha pembiayaan agar
mendapatkan keuntungan atau laba sehingga dari keuntungan tersebut
dapat diberikan kembali kepada nasabah berupa bonus wadi‟ah.
Penelitian yang dilakukan oleh EK Uyun (2015) yang menyatakan
bahwa dana simpanan berpengaruh dan signifikan terhadap bonus
80
wadi‟ah, yang dimana giro wadi‟ah termasuk didalam dana simpanan
wadi‟ah.
4. Pengaruh Pendapatan Bagi Hasil, Pendapatan Margin
Murabahah, Giro Wadi’ah terhadap Bonus Wadi’ah
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis yang dilakukan oleh penulis
dalam penelitian ini. Berdasarkan hasil uji F yang menunjukan bahwa
semua variabel bebas yaitu pendapatan bagi hasil, pendapatan margin
murabahah, giro wadi‟ah secara simultan berpengarus signifikan
terhadap variabel terikan yaitu bonus wadi‟ah pada Bank Syariah
Mandiri. Sehingga, untuk meningkatkan besarnya bonus wadi‟ah pada
Bank Syariah mandiri maka letoga variabel tersebut sangat dibutuhkan
untuk meningkatkan bonus wadi‟ah.
Berdasarkan nilai Adjusted R-squared 0.581. Hal ini menunjukkan
bahwa variabel bonus wadi‟ah dapat dijelaskan oleh variabel bebas
(Pendapatan bagi hasil, margin murabahah, dan giro wadi‟ah) sebesar
58,1% yang artinya ada hubungan sangat kuat antara variabel bebas
dengan variabel terikat. Sedangkan sisanya 41,9% bisa dijelaskan oleh
variabel lain diluar penelitian ini. Pada ketiga variabel bebas memiliki
satu kesatuan yang dapat meningkatkan nilai bonus wadi‟ah yang
dikeluarkan oleh bank, jika salah satu dari ketiga variabel bebas
berkurang atau menurun maka nilai bonus wadi‟ah yang diberikan oleh
nasabah juga akan berkurang atau menurun.
81
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan mengenai pengaruh
pendapatan bagi hasil, pendapatan margin murabahah, dan giro wadi‟ah
terhadap bonus wadi‟ah pada Bank Syariah Mandiri, maka dapat
disimpulkan sebagai berikut :
1. Berdasarkan hasil uji regresi linier berganda secara parsial (uji t)
diketahui bahwa pengaruh antara masing-masing variabel bebas
yaitu pendapatan bagi hasil, pendapatan margin murabahah, dan
giro wadi‟ah.terhadap bonus wadi‟ah adalah sebagai berikut :
a) Variabel pendapatan bagi hasil tidak berpengaruh
signifikan terhadap bonus wadi‟ah pada Bank Syariah
Mandiri. Hal tersebut telah dibuktikan dengan hasil nilai
koefisien 0,442 > 0,05.
b) Variabel pendapatan margin murabahah berpengaruh
signifikan terhadap bonus wadi‟ah pada Bank Syariah
Mandiri.hal tersebut telah dibuktikan dengan hasil nilai
koefisien 0.017 < 0.05.
c) Variabel giro wadi‟ah berpengaruh signifikan terhadap
bonus wadi‟ah pada Bank Syariah Mandiri. Hal tersebut
telah dibuktikan dengan hasil nilai koefisien 0.017 > 0.05.
2. Berdasarkan hasil uji regresi linier berganda secara simultan (uji F)
diketahui bahwa secara bersama-sama variabel bebas yaitu
pendapatan bagi hsil, pendapatan margin murabahah, dan giro
wadi‟ah berpengaruh dan signifikan terhadap bonus wadi‟ah pada
Bank Syariah Mandiri. Hal tersebut dibuktikan dengan hasil nilai
Probability (F-statistic) 0.005 < 0.05.
82
B. Saran
Berdasarkan hasil yang telah diperoleh dalam penelitian ini,
adapun saran penulis adalah sebagai berikut :
1. Berdasarkan hasil penelitian pada Bank Syariah Mandiri bahwa
variabel margin murabahah dan giro wadi‟ah berpengaruh
signifikan terhadap bonus wadi‟ah, sedangkan pendapatan bagi
hasil berpengaruh tidak signifikan terhadap bonus wadi‟ah. Maka,
dengan meningkatnya pendapatan bank dan dana yang disimpan
oleh masyarakat kepada bank akan meningkat pula bonus wadi‟ah
yang diberikan kepada nasabah, dengan begitu penulis
menyarankan agar meningkatkan pendapatan bank demi
kelangsungan hidup lembaga keuangan bank syariah mandiri akan
berlangsung dan bertahan lama serta dapat menarik nasabah untuk
menggunakan produk yang terdapat di Bank Syariah Mandiri.
2. Untuk penelitian selanjutnya dengan menggunakan tema yang
sama yaitu pengaruh bonus wadi‟ah diharapkan menambahkan
jumlah variabel seperti seluruh pendapatan yang didapat oleh Bank
Syariah serta menambahkan jumlah sampel Bank Umum Syariah
serta memperpanjang waktu penelitian agar mendapatkan hasil
yang lebih maksimal dan akurat.
3. Bagi pembaca, penulis mengharapkan agar menambah ilmu
pengetahuan mengenai pendapatan bagi hasil, pendapatan margin
murabahah, giro wadi‟ah, serta bonus wadi‟ah.
83
DAFTAR PUSTAKA
Antonio, M. Syafi’I, “Bank Syariah: dari Teori ke Praktik “ edisi revisi 2006.
Jakarta, Gema Insani press, 2009.
Anshori, A. Ghofur. “Perbankan Syariah di Indonesia”, Yogyakarta, Gadjah
Mada
University Press, 2009.
Arifin, Zainal. “Dasar-dasar Manajemen Bank Syariah”, Jakarta: Azkia
Publisher,
2009.
Ascarya, “Akad dan Produk bank Syariah”, Jakarta: Raja Grafindo : 2015.
Darsono, Ali Sakti, dkk. “Dinamika Produk dan Akad Keuangan Syariah di
Indonesia”, Depok : Rajawali Press, 2017.
Dewi, Gemala. “Aspek-aspek Hukum dalam Perbankan dan Peransuransian
Syariah di Indonesia”, Jakarta: Prenada, 2007.
Fajar, Dimas Muhammad. “Pengaruh Pendapatan Bagi Hasil dan Margin
Murabahah terhadap Profitabilitas Bank Syariah”, Jurnal, Vol. 1 No. 2
Desember 2016.
Grafika, Redaksi Sinar ”Undang-Undang Perbankan 2008”, Jakarta: Sinar
Grafika 2009.
Ghozali, Imam. “Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS”,
Semarang: Badan Penerbit, 2013.
_____________ “Ekonometrika – Teori, Konsep dan Aplikasi dengan SPSS 17”,
84
Semarang: Badan Penerbit, 2009
Ikatan Bankir Indonesia, “Memahami Bisnis bank Syariah”, Jakarta: Gramedia
Pustaka Utama, 2014.
Is, M. Sadi. “Konsep Hukum Perbankan Syariah”, Malang: Setara Press, 2015.
Ismail, “Perbankan Syariah”, Jakarta : Kencana Prenada Media Group, 2011.
Karim, Adiwarman A. “Bank Islam Analisis Fiqih dan Keuangan”, Jakarta: Raja
Grafindo : 2016.
Kasmir, “Manajemen Perbankan”, Jakarta: raja Grafindo Persada, 2007.
Larasati, Anistya Fitri. “Analisis Pengaruh DPK, NPF, dan Bopo terhadap Bonus
Wadi‟ah “, Jurnal, Kajian Ilmiah akuntansi Fakultas Ekonomi Untan, Vol
3, No.4 2014.
Luthfi, Muhammad. “Pengaruh Dana Pihak Ketiga dan SWBI terhadap Return
pada Bank Syariah Mandiri (periode 2009-2013)”, Jurnal Riset Akuntansi
dan Manajemen, Vol. 2, Desember 2013.
Parastuti, Shinta B. “Pengaruh Pendapatan Bagi Hasil, Pendapatan Margin
Murabahah, Pendapatan Sewa Ijaroh, dan SWBI terhadap Bonus Wadi‟ah
(Studi kasus bank Umum Syariah, periode tahun 2008-2012)”, Skripsi
UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta, 2013.
Pramana, Dian. “Analisis Komparatif perhitungan bonus antara produk tabungan
(suku bunga) dan tabungan mudharabah serta tabungan wadi‟ah”. Jurnal
Universitas Negeri Surabaya
Priyatno, Duwi. “SPSS untuk Analisis Korelasi Regresi dan Multivariate”.
85
Yogyakarta: Gava Media, 2009
S, Burhanudin. “Aspek Hukum Lembaga Keuangan Syariah”, Yogyakarta: Graha
Ilmu 2010.
Sanusi, Anwar. “Metodelogi Penelitian Bisnis”, Jakarta: Salemba Empat, 2011.
Sany, Ibrahim, Prasetiono. “Analisis Pengaruh Penghimpunan Dana dan
Pembiayaan terhadap Falah Laba (Studi pada Bank Umum Syariah di
Indonesia Periode 2009-2013”. Jurnal Manajemen Diponegoro, Vol 4
tahun 2014.
Sarwono, Jonathan. “Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif”, Yogyakarta:
Graha Ilmu, 2016.
Setyani, Ayu. “Pengaruh Bonus Giro Wadi‟ah dan Tabungan Wadi‟ah terhadap
Peningkatan Jumlah Tahun 2008-2012”, Jurnal Universitas Islam
Bandung
2013.
Soematri. Andri. “Bank dan Lembaga Keuanga Syariah”, Jakarta: Kencana, 2009.
Sudarsono, Heri. “Bank dan Lembaga Keuangan Syariah Deskripsi dan Ilustrasi”,
Yogyakarta: Ekonomisia, 2008.
Uyun, Eni Khikmatul “Pengaruh Pendapatan Bagi hasil, Margin Murabahah,
dan Dana Simpanan Wadi‟ah terhadap Bonus Wadi‟ah (studi kasus Bank
Syariah Mansiri periode April 2011 – Maret 2014). Skripsi UIN Sunan
Ampel Surabaya, 2015.
Wiroso, “Jual Beli Murabahah”, Yogyakarta: UII Press Yogyakarta, 2005.
www.syariahmandiri.co.id
86
Yusuf, A. Muri. “Metode Penelitian, Kuantitatif, Kualitatif & Penelitian
Gabungan”, Jakarta: Prenada Media, 2014.
Zaenudin. “pengaruh pendapatan bagi hasil mudharabah, musyarakah dan
murabahah terhadap bagi hasil tabungan”. Jurnal Etikonomi Vol. 13 No.1
April 2014
87
LAMPIRAN
Lampiran 1 : Data Variabel
Laporan Keuangan Triwulanan Bank Syariah Mandiri
(dalam jutaan rupiah)
Lampiran 2 : Uji Asumsi Klasik
1. Uji Multikolinieritas
a. Sebelum Transformasi Data
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardize
d
Coefficients
T Sig.
Collinearity
Statistics
B Std. Error Beta
Toleranc
e VIF
1 (Constant) 72,310 2389,667 ,030 ,976
Bagi Hasil -,006 ,005 -,142 -1,204 ,252 ,018 54,508
Margin
Murabahah ,019 ,002 1,138 10,133 ,000 ,020 49,735
Giro Wadiah ,000 ,000 -,012 -,459 ,654 ,380 2,629
a. Dependent Variable: Bonus Wadiah
Pendapatan Bagi Hasil Margin Murabahah Giro Wadiah Bonus Wadiah
2014 3 302,567 976,287 4,779,362 16,246
6 612,287 1,953,358 5,116,754 32,916
9 915,732 2,882,917 5,196,068 47,025
12 1,171,073 3,873,016 5,186,571 63,764
2015 3 293,952 921,438 6,420,503 13,471
6 623,604 1,750,901 6,673,366 28,074
9 959,663 2,675,807 5,867,399 43,860
12 1,221,541 3,635,096 5,818,708 58,577
2016 3 339,745 931,242 5,620,697 13,326
6 701,508 1,885,098 7,091,732 27,658
9 1,098,984 2,837,844 6,494,915 44,433
12 1,401,884 3,898,918 6,860,850 60,339
2017 3 399,722 1,005,883 7,530,315 14,771
6 777,591 2,098,330 8,751,773 33,076
9 1,234,119 3,147,494 8,685,435 50,760
12 1,669,757 4,216,447 8,435,776 66,692
88
b. Sesudah Transformasi Data
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardi
zed
Coefficient
s
t Sig.
Collinearity
Statistics
B
Std.
Error Beta
Toleran
ce VIF
1 (Constant) 3310,535 3677,218 ,900 ,387
Bagi Hasil ,004 ,005 ,152 ,797 ,442 ,820 1,220
Margin
Murabahah ,012 ,004 ,538 2,804 ,017 ,813 1,231
Giro Wadiah ,000 ,000 -,491 -2,819 ,017 ,985 1,015
a. Dependent Variable: Bonus Wadiah
2. Uji Normalitas
89
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 15
Normal Parametersa,b
Mean ,0000000
Std. Deviation 862,96773171
Most Extreme Differences Absolute ,153
Positive ,134
Negative -,153
Test Statistic ,153
Asymp. Sig. (2-tailed) ,200c,d
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
d. This is a lower bound of the true significance.
90
3. Uji Heteroskedesitas
Hasil Uji Heteroskedetisitas Glejser
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) -1499,411 1241,163 -1,208 ,252
Bagi Hasil -,001 ,002 -,080 -,316 ,758
Margin Murabahah ,003 ,001 ,467 1,845 ,092
Giro Wadiah -6,210E-5 ,000 -,439 -1,910 ,082
a. Dependent Variable: RES_2
91
4. Uji Autokorelasi
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 ,819a ,671 ,581 973,55890 2,157
a. Predictors: (Constant), Giro Wadiah, Bagi Hasil, Margin Murabahah
b. Dependent Variable: Bonus Wadiah
Lampiran 3 : Uji Regresi Linier Berganda
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 3310,535 3677,218 ,900 ,387
Bagi Hasil ,004 ,005 ,152 ,797 ,442
Margin Murabahah ,012 ,004 ,538 2,804 ,017
Giro Wadiah ,000 ,000 -,491 -2,819 ,017
a. Dependent Variable: Bonus Wadiah
Lampiran 4: Uji Hipotesis
1. Uji t (Parsial)
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 3310,535 3677,218 ,900 ,387
Bagi Hasil ,004 ,005 ,152 ,797 ,442
Margin Murabahah ,012 ,004 ,538 2,804 ,017
Giro Wadiah ,000 ,000 -,491 -2,819 ,017
a. Dependent Variable: Bonus Wadiah
92
2. Uji F (Simultan)
ANOVAa
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 21240032,650 3 7080010,883 7,470 ,005b
Residual 10425986,284 11 947816,935
Total 31666018,933 14
a. Dependent Variable: Bonus Wadiah
b. Predictors: (Constant), Giro Wadiah, Bagi Hasil, Margin Murabahah
Lampiran 5 : Tabel t
93
Lampiran 6 : Tabel F