skripsi bab 3 tentang faktor-faktor penyebab terjadinya kekerasan pada anak dalam perspektif...
TRANSCRIPT
7/21/2019 SKRIPSI BAB 3 TENTANG FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA KEKERASAN PADA ANAK DALAM PERSPEKTIF BIMBIN…
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-bab-3-tentang-faktor-faktor-penyebab-terjadinya-kekerasan-pada-anak 1/6
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Pendekatan Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif karena diperoleh dianalisis
dan ditafsirkan secara objektif dan deskripsi sesuai dengan tujuan penelitian yakni
memusatkan pemecahan masalah yang dibahas yaitu faktor-faktor penyebab
terjadinya kekerasan pada anak dalam perspektif bimbingan dan konseling data
dideskripsikan dan dianalisis secara kualitatif. Adapun pendekatan yang dilakukan
dalam penelitian ini melalui 2 (dua) cara, yaitu:
3.1.1 Pendekatan Normatif
Pendekatan normatif yaitu suatu pendekatan yang dilakukan dengan cara menelaah,
menelusuri, mempelajari dan mengkaji serta mencatat berbagai Peraturan perundang-
undangan, Peraturan Pemerintah, Peraturan Menteri, teori-teori, konsep-konsep, serta
pendapat para pakar konseling yang ada dan berhubungan dengan proses
perlindungan dan bantuan pada anak yang mengalamu kekerasan dalam penelitian ini.
3.1.2 Pendekatan Empiris .
Pendekatan empiris yaitu suatu pendekatan yang dilakukan dengan melakukan
penelitian langsung dilapangan, dengan cara melihat praktek, kenyataan dan fakta-
7/21/2019 SKRIPSI BAB 3 TENTANG FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA KEKERASAN PADA ANAK DALAM PERSPEKTIF BIMBIN…
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-bab-3-tentang-faktor-faktor-penyebab-terjadinya-kekerasan-pada-anak 2/6
46
fakta yang ada dilapangan mengenai pelaksanaan perlindungan anak sebagai korban
kekerasan dalam keluarga.
3.2 Setting Penelitian
Dalam penelitian Kualitatif tidak menggunakan istilah populasi, tetapi oleh spradley
dinamakan “ Sosial Situastion ” atau situasi sosial yang terdiri atas tiga elemen yaitu :
tempat (place), pelaku (Activity) yang berinteraksi secara sinergis.
Situasi sosial tersebut, dapat di rumah berikut keluarga dan aktivitasnya, atau orang-
orang di sudut-sudut jalan yang sedang ngobrol, atau ditempat kerja, di kota, di desa,
di sekolah atau wilayah suatu negara, situasi sosial tersebut dapat dinyatakan sebagai
objek penelitian yang ingin dipahami secara lebih mendalam “ apa yang terjadi”
didalamnya. Penelitian kualitatif ini yang menjadi subjek penelitian pelaku (actor)
anak yang menjadi korban kekerasaan penganiyaan ( activity ) yang berjumlah 1 orang
anak bertempat (place) di Lembaga Perlindungan Anak Bandar Lampung.
3.3 Sampel dan Instrumen Penelitian
3.3.1. Sampel Penelitian
Sampel dalam pnelitian ini didapatkan dari LPAI Lampung, yaitu seorang anak
dengan inisial nama AI, berumur 7 tahun dan mengalami kekerasan dalam keluarga
oleh ibu tirinya. AI sebagai sampel penelitian dalam kasus ini saat ini tinggal dengan
pamannya, adik dari almarhum bapak SI (inisial).
7/21/2019 SKRIPSI BAB 3 TENTANG FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA KEKERASAN PADA ANAK DALAM PERSPEKTIF BIMBIN…
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-bab-3-tentang-faktor-faktor-penyebab-terjadinya-kekerasan-pada-anak 3/6
47
3.3.2. Instrumen Penelitian
Karena pendekatan penelitian yang dipilih dalam penelitian ini adalah pendekatan
kualitatif dengan strategi penelitian case study research (CSR), maka tekhniksampling penelitian adalah menggunakan non probabillity sampling (teknik
pengambilan sampel yang tidak memberi peluang/kesempatan sama bagi setiap
unsur/anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel) (Sugiyono,2005), sedangkan
tekhnik pengambilannya menggunakan purposive sampling (tekhnik pengambilan
sampel dengan pertimbangan atau tujuan tertentu).
Jadi yang menjadi sampel (objek) penelitian adalah 1 orang anak korban kekerasan,
menurut para ahli penelitian kualitatif, sering sampel penelitian dalam CSR disebut
objek penelitian, karena sebenarnya dalam CSR kualitatif tidak mengenal istilah
populasi, oleh karena itu apabila menggunakan istilah sampel maka yang dimaksud
adalah sampel purposive. Jadi boleh menggunakan istilah sampel/objek penelitian,
dalam penelitian kualitatif, khususnya CSR yang menjadi instrumen penelitian adalah
peneliti sendiri. Sebagai instrumen penelitian maka peneliti betul-betul harus : (a)
memahami model analisis CSR, (b) menguasai wawasan/konsep yang diteliti, (c)
kematangan dan kesiapan melakukan CSR, (d) selalu melakukan evaluasi diri.
3.4 Metode Pengumpulan Data
3.4.1 Metode Pokok
1. Metode Observasi (Pengamatan)
Observasi (pengamatan) merupakan cara yang sangat baik untuk meneliti tingkah
laku manusia, tekhnik observasi yang digunakan oleh penulis yaitu observasi
7/21/2019 SKRIPSI BAB 3 TENTANG FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA KEKERASAN PADA ANAK DALAM PERSPEKTIF BIMBIN…
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-bab-3-tentang-faktor-faktor-penyebab-terjadinya-kekerasan-pada-anak 4/6
48
partisipatif moderat, didalam observasi (pengamatan) ini terdapat kesinambungan
tekhnik ini digunakan untuk memperoleh data tentang teori yang berhubungan
dengan masalah yang dihadapi dalam penelitian yaitu dengan cara meneliti danmengamati baik dengan cara sehingga penulis bisa menjadi orang dalam dan
orang luar, didalam mengumpulkan data penulis ikut melakukan observasi ini
dalam beberapa kegiatan tetapi tidak semuanya.
Langkah-langkah dalam melakukan observasi adalah sebagai berikut:
1. Harus diketahui dimana observasi itu dapat dilakukan.
2. Harus ditentukan dengan pasti siapa saja yang akan diobservasi.
3. Harus diketahui dengan jelas data-data apa saja yang diperlukan.
4. Harus diketahui bagaimana cara mengumpulkan data agar berjalan mudah dan lancar.
5. Harus diketahui tentang cara mencatat hasil observasi, seperti telah
menyediakan buku catatan, kamera, tape recorder, dan alat-alat tulis lainnya.
2. Metode Wawancara ( I n ter view )
Didalam mengumpulkan data, penulis menggunakan tekhnik wawancara untuk
menggali keterangan yang lebih jelas dari anak yang menjadi korban kekerasan
orang tua dan pihak dari Lembaga Perlindungan Anak. tekhnik wawancara yang
penulis gunakan yaitu wawancara seni struktur adalah suatu wawancara dapat
menemukan permasalahan secara lebih terbuka, dimana pihak yang diajak
wawancara diminta pendapat dan ide-idenya dan wawancara tak berstruktur
adalah merupakan wawancara yang sangat bebas, dimana seorang peneliti tidak
harus menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis
7/21/2019 SKRIPSI BAB 3 TENTANG FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA KEKERASAN PADA ANAK DALAM PERSPEKTIF BIMBIN…
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-bab-3-tentang-faktor-faktor-penyebab-terjadinya-kekerasan-pada-anak 5/6
49
dan lengkap untuk pengumpulan datanya, sehingga dari kedua tekhnik wawancara
tersebut maka penulis dapat memperoleh data yang lebih akurat.
Tahap-tahap wawancara meliputi:1. Menentukan siapa yang diwawancarai
2 .Mempersiapkan wawancara
3. Gerakan awal
4. Melakukan wawancara dan memelihara agar wawancara produktif
5. Menghentikan wawancara dan memperoleh rangkuman hasil wawancara.
3.4.2 Metode Pelengkap
1. Metode Dokumentasi
Didalam melaksanakan metode dokumentasi, penelitian menyelidiki benda-benda
tertulis seperti buku-buku, internet, acara televisi, foto dan sebagainya mengenai
kekerasan anak di Lembaga Perlindungan Anak Bandar Lampung 2012
3.5 Analisis Data
Speadley (1980) membagi analisis data adalah penelitian kualitatif berdasarkan
tahapan dalam penelitian kualitatif bahwa proses penelitian kualitatif setelah
memasuki lapangan dimulai dengan menetapkan seseorang informasi kunci „‟key
informani” yang merupakan informan yang berwibawa dan dipercaya mampu
membukakan pintu kepada peneliti untuk memasuki objek penelitian, setelah itu
peneliti melakukan wawancara kepada informan tersebut. Dan mencatat hasil