skripsi awaluddin 105720528815telah memberikan semangat, kesabaran, motivasi, dan dukungannya...
TRANSCRIPT
i
PENGARUH TURNOVER KARYAWAN TERHADAP KINERJA
KARYAWAN DI PT. MIDI UTAMA INDONESIA Tbk
CABANG MAKASSAR
SKRIPSI
AWALUDDIN
105720528815
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2020
ii
PENGARUH TURNOVER KARYAWAN TERHADAP KINERJA
KARYAWAN DI PT. MIDI UTAMA INDONESIA Tbk
CABANG MAKASSAR
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
pada Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Makassar
AWALUDDIN
105720528815
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2020
iii
HALAMAN PERSEMBAHAN
PERSEMBAHAN
Skripsi ini adalah bagian dari ibadahku kepada Allah SWT, karena
kepada-Nya kami menyembah dan kepadanya kami memohon pertolongan.
Sekaligus sebagai ungkapan terima kasihku kepada kedua orang tua, Bapak
dana ibu yang selalu mendoakan dalam sujud, dan memberikan motivasi,
kakak dan adik-adikku yang menjadi penyemangatku, teman-teman sejawat
terutama teman kelasku, Bapak dan ibu dosen, Semoga kita semua selalu
dalam lindungan Allah SWT.
MOTTO
“Belajar mengerti proses, setidaknya saat terjatuh, tau cara bangun kembali”
“awalprozpeck”
“Ketika kau melakukan usaha mendekati cita-citamu, di waktu yang bersamaan
cita-citamu juga sedang mendekatimu,Semesta bekerja seperti itu”
”
“fiersa Besari”
iv
v
vi
vii
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas
segala rahmat dan hidayah yang tiada henti diberikan kepada hamba-Nya.
Shalawat dan salam talk upa penulis kirimkan kepada Rasulullah Muhammad
SAW beserta para keluarga, sahabat dan para pengikutnya. Merupakan
nikmat yang tiada ternilai mana kala penulisan skripsi yang berjudul
“Pengaruh Turnover Karyawan Terhadap Kinerja Karyawan di PT. Midi
Utama Indonesia tbk Cabang Makassar”
Skripsi yang penulis buat ini bertujuan untuk memenuhi syarat dalam
menyelesaikan Program Sarjana (S1) pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Makassar.
Teristimewa dan terutama penulis sampaikan ucapan terimakasih
kepada ibu Hamsinar dan ayah bapak Amiruddin orang tua penulis yang
senantiasa memberi harapan, semangat, perhatian, kasih sayang dan doa
tulus tak pamrih. Dan adik - adiku tercinta yang senantiasa mendukung dan
memberikan semangat hingga akhir studi ini. Dan seluruh keluarga besar
atas segala pengorbanan, dukungan dan doa restu yang telah diberikan demi
keberhasilan penulis dalam menuntut ilmu. Semoga apa yang telah mereka
viii
berikan kepada penulis menjadi ibadah dan cahaya penerang kehidupan di
dunia dan di akhirat.
Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak akan terwujud
tanpa adanya bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Begitu pula
penghargaan yang setinggi-tingginya dan terimakasih banyak disampaikan
dengan hormat kepada :
1. Bapak Prof. Dr. H. Abd Rahman rahim, SE., MM., Rektor Universitas
Muhammadiyah Makassar.
2. Bapak Ismail Rasullong, SE., MM, Dekan Fakultas Ekonomi Universitas
Muhammadiyah Makassar.
3. Bapak Muh. Nur Rasyid, S.E., M.M., selaku ketua program studi Manajemen
Universitas Muhammadiyah Makassar.
4. Bapak Abdul Muttalib, SE., MM., selaku Pembimbing I yang senantiasa
meluangkan waktunya membimbing dan mengarahkan penulis, sehingga skripsi
dapat diselesaikan.
5. Bapak Ismail Rasullong, SE., MM, selaku Pembimbing II yang telah berkenan
membantu selama dalam penyusunan skripsi hingga ujian skripsi.
6. Bapak/ibu dan asisten Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Muhammadiyah Makassar yang tak kenal lelah banyak menuangkan ilmunya
kepada penulis selama mengikuti kuliah.
7. Para staf karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah
Makassar.
ix
8. Rekan-rekan mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis program studi manajemen
angkatan 2015 yang selalu belajar bersama yang tidak sedikit bantuannya dan
dorongan salama aktivitas studi penulis.
9. Terima kasih teruntuk semua kerabat yang tidak bisa saya tulis satu persatu yang
telah memberikan semangat, kesabaran, motivasi, dan dukungannya sehingga
penulis dapat merampungkan penulisan Skripsi ini.
10. Terimakasih yang sebasar-besarnya kepada Kedua orang tua yaitu Bapak dan
Ibu atas jasa-jasa membiayai dan memotivasi terhadap cita-cita yang akan saya
capai.
Akhirnya, sungguh penulis sangat menyadari bahwa Skripsi ini masih
sangat jauh dari kesempurnaan oleh karena itu, kepada semua pihak
utamanya para pembaca yang budiman, penulis senantiasa
mengharapkan saran dan kritikannya demi kesempurnaan Skripsi ini.
Mudah-mudahan Skripsi yang sederhana ini dapat bermanfaat bagi semua
pihak utamanya kepada Almamater Kampus Biru Universitas
Muhammadiyah Makassar.
BillahifiiSabililHaq, FastabiqulKhairat, Wassalamu’alaikumWr.Wb.
Makassar, 03 Februari 2020
Awaluddin
x
ABSTRAK
AWALUDDIN. 2019. Pengaruh Turnover Karyawan Terhadap Kinerja
Karyawan di PT. Midi Utama Indonesia tbk Cabang Makassar. Jurusan
Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah
Makassar Dibimbing Oleh Pembimbing I Abdul Muttalib, Pembimbing II
Ismail Rasulong.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Turnover Karyawan
Terhadap Kinerja Karyawan di PT. Midi Utama Indonesia tbk Cabang
Makassar. Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan dengan jumlah
populasi sebanyak 88 responden dan sampel yang diambil dalam penelitian
ini adalah sebanyak 47 orang. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan
teknik simple random sampling yang mengandung makna bahwa tiap
elemen populasi memiliki kesempatan yang sama menjadi sampel. Penelitian
ini menggunakan metode kuantitatif, metode pengumpulan data yang
digunakan adalah dengan cara observasi, Kuesioner, serta dokumentasi. Uji
kualitas data menggunakan uji validitas, dan reliabilitas. Dan uji asusmsi
klasik menggunakan uji normalitas, multikolinearitas dan heteroskedastisitas.
Metode analisis yang digunakan adalah analisis regresi sederhana dan uji t (
uji parsial ).
Hasil penelitian menunjukan bahwa variabel Turnover Karyawan
berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel Kinerja Karyawan uji
persial ( uji t ) dengan nilai koefisien 0,561, nilai signifikan 0,000.
Kata Kunci : Turnover Karyawan, Kinerja Karyawan
xi
ABSTRACT
AWALUDDIN. 2019. The Effect of Employee Turnover on Employee
Performance at PT. Midi Utama Indonesia, Makassar Branch.
Department of Management, Faculty of Economics and Business,
Muhammadiyah University Makassar Supervised by Supervisor I Abdul
Muttalib, Supervisor II Ismail Rasulung.
This study aims to determine the effect of employee turnover on employee
performance at PT. Midi Utama Indonesia, Makassar Branch. The population
in this study were employees with a total population of 88 respondents and
the sample taken in this study were 47 people. The sampling technique is
done by simple random sampling technique which implies that each element
of the population has an equal chance of being sampled. This research uses
quantitative methods, data collection methods used are by observation,
questionnaires, and documentation. Data quality testing uses validity and
reliability tests. And the classic asusmsi test uses the test for normality,
multicollinearity and heteroscedasticity. The analytical method used is a
simple regression analysis and t test (partial test).
The results showed that the Employee Turnover variable had a positive and
significant effect on the Persian Employee Performance variable (t test) with a
coefficient value of 0.561, a significant value of 0,000.
Keywords: Employee Turnover, Employee Performance
xii
DAFTAR ISI
SAMPUL ..................................................................................................... ..i
HALAMAN JUDUL...................................................................................... .ii
HALAMAN PERSEMBAHAN ..................................................................... .iii
HALAMAN PERSETUJUAN ....................................................................... .iv
LEMBAR PENGESAHAN ………………………………………………………..v
SURAT PERNYATAAN………………………………………………….….…….vi
KATA PENGANTAR ....................................................................................ix
ABSTRAK BAHASA INDONESIA ...............................................................x
ABSTRACT ..................................................................................................xi
DAFTAR ISI ................................................................................................xii
DAFTAR TABEL………………………………………………………………….xiv
DAFTAR GAMBAR/BAGAN .......................................................................xv BAB I. PENDAHULUAN ........................................................................... 1
A. Latar Belakang .................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ..................................................................6
C. Tujuan Penelitian ............................................................................... 7
D. Manfaat Penelitian ............................................................................. 7
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ..............................................................1 A. Tinjauan Pustaka ............................................................................... 8
B. Kerangka Pikir ................................................................................... 18
C. Tinjauan Empiris...............................................................................20
D. Hipotesis ........................................................................................... 24
BAB III. METODE PENELITIAN .............................................................25
A. Jenis Penelitian .................................................................................. 25
B. Lokasi dan Waktu Penelitian ............................................................. 25
C. Definisi Operasional Variabel dan Pengukuran ................................ 25
D. Populasi dan Sampel ........................................................................ 26
E. Data dan Sumber Data ...................................................................... 28
F. Teknik Pengumpulan Data ................................................................ 28
G. Teknik Analisis Data .......................................................................... 29
xiii
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................................ 37
A. Gambaran Umum Perusahaan ......................................................... 37
B. Hasil Penelitian .................................................................................. 41
C. Pembahasan...................................................................................... 56
BAB V. PENUTUP .....................................................................................60
A. Kesimpulan .............................................................................60
B. Saran ......................................................................................60
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................62
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................64
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Persaingan industri kini semakin lama semakin ketat. Dengan
banyaknya persaingan tidak menutup kemungkinan bahwa perusahaan akan
mengalami kegagalan. Untuk itu perusahaan haruslah memperhatikan faktor-
faktor yang mungkin dapat menyebabkan kegagalan bagi perusahaan itu
sendiri dengan serius. Salah satu penyebab kegagalan ini adalah faktor
pengelola sumber daya manusia. Untuk mengantisipasi hal tersebut maka
diperlukan adanya pengelolaan sumber daya manusia dengan baik.
Sumber daya manusia merupakan salah satu penentu keberhasilan bagi
suatu perusahaan dalam mencapai tujuannya. Sumber daya manusia
berperan penting dalam organisasi, tanpa didukung dengan sumber daya
manusia yang baik maka suatu organisasi akan menghadapi masalah dalam
pencapaian tujuannya.
Tujuan suatu organisasi merupakan hasil akhir, titik akhir, atau segala
sesuatu yang akan dicapai. Jadi tujuan organisasi merupakan suatu kegiatan
organisasi dimana keadaan atau situasi yang tidak terdapat di waktu sekarang
tetapi dimaksudkan untuk dicapai diwaktu yang akan datang. Tujuan
organisasi sendiri dicapai dengan meningkatnya kinerja individu. Diharapkan
dengan semakin baiknya kinerja karyawan maka akan memberikan dampak
positif bagi kinerja organisasi.
Manurung dan Ratnawati (2012) mengatakan bahwa kinerja suatu
perusahaan ditentukan oleh kondisi serta perilaku karyawan yang dimiliki oleh
perusahaan itu sendiri. Fenomena saat ini yang seringkali terjadi adalah
1
2
dimana kinerja suatu perusahaan yang telah demikian bagusnya dapat
terganggu akibat perilaku karyawan yang sulit untuk dicegah. Salah satu
bentuk perilaku karyawan tersebut adalah keinginan berpindah (turnover
intention) yang nantinya akan berujung pada keputusan karyawan untuk
meninggalkan pekerjaannya.
Meningkatnya turnover kini telah menjadi masalah yang serius bagi
suatu perusahaan, bahkan beberapa perusahaan dapat mengalami frustasi
ketika mengetahui proses rekruitmen yang selama ini mereka lakukan sia-sia
ketika karyawan memilih untuk pindah ke perusahaan lain. Dengan tingginya
tingkat turnover dapat menimbulkan berbagai potensi biaya, mulai dari biaya
pelatihanyang pada awalnya telah diinvestasikan pada karyawan, tingkat
kinerja yang mesti dikorbankan, sampai dengan biaya perekrutan serta
pelatihan kembali para karyawan baru.
Turnover merupakan tingkat dimana karyawan berhenti dan
meninggalkanperusahaan (Dessler, 2013). Sementara menurut Cascio (2003)
turnover adalah keluarnya karyawan dari perusahaan secara permanen.
Turnover dapat berupa pengunduran diri, perpindahan keluar unit organisasi,
pemberhentian atau kematian anggota organisasi. Fenomena turnover
menjadi masalah bagi perusahaan ketika karyawan berprestasi tinggilah yang
keluar perusahaan. Dampak negatif yang dirasakan akibat terjadinya turnover
pada perusahaan yaitu pada kualitas dan kemampuan untuk menggantikan
karyawan yang keluar dari perusahaan, sehingga butuh waktu serta biaya
baru.
Selain berdampak terhadap organisasi, turnover juga berdampak
terhadap karyawan yang masih bertahan. Banyaknya rekan kerja yang keluar
3
dari perusahaan secara sukarela (voluntary turnover), membuat karyawan
yang masih bertahan untuk mengevaluasi kembali pekerjaannya lalu
menentukan apakah ia akan keluar mengikuti jejak rekan-rekannya atau tetap
bertahan di perusahaan. Akan tetapi jika yang banyak terjadi adalah
involuntary turnover sedangkan karyawan masih ingin tetap bertahan, maka ia
akan berusaha meningkatkan kinerjanya agar tidak diberhentikan oleh
perusahaan.
Gejala awal terjadinya turnover biasanya ditandai dengan adanya
keinginan untuk pindah yang biasa disebut turnover intentions (intensi keluar).
Turnover intention adalah kecenderungan atau niat karyawan untuk berhenti
bekerja dari pekerjaannya. Keinginan untuk meninggalkan suatu organisasi
umumnya didahului oleh niat karyawan yang dipicu antara lain oleh
ketidakpuasan karyawan terhadap pekerjaan serta rendahnya komitmen
karyawan untuk mengikatkan diri pada organisasi (Jimad, 2011).
Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya turnover dibagi menjadi
faktor eksternal dan internal. Faktor eksternal meliputiaspek lingkungan dan
aspek individu. Sedangkan faktor internal meliputi budaya organisasi, gaya
kepemimpinan, kompensasi, kepuasan kerja, dan karir.
Dalam situasi organisai atau perusahaan yang semakin kompetitif ini,
salah satu tingkah laku dalam organisasi yang banyak disoroti adalah
komitmen karyawan pada perusahaan. Berdasarakan paparan teori diatas
bahwa semangat dan disiplin kerja adalah salah satu komintmen yang
diperlukan untuk setiap karayawan agar perusahaan mencapai tujuan yang
telah ditetapkan perusahaan.
4
Dengan demikian salah satu perusahaan yang mengalami peningkatan
yang cepat diakhir-akhir ini adalah perusahaan ritel. Secara umum retailing
dapat didefinisikan sebagai kegiatan bisnis yang terlibat dalam penjualan
barang atau jasa kepada konsumen yang hanya digunakan untuk kebutuhan
pribadi, keluarga atau rumah tangga (Ghozali, 2008:1).
Salah satu perusahaan ritel di Indonesia yang mengalami
perkembangan pesat di daerah - daerah adalah PT. Midi Utama Indonesia.
Perusahaan ini merupakan operator jaringan ritel Alfamidi, Alfaexpress,
lawson dan Alfasupermarket yang didirikan pada bulan juni 2007
(Alfamidi.com, 2017).PT. Midi Utama Indoneisa Tbk di daerah kota makasar
yang berjumlah 1154 karyawanyang dibagi kedalam dua shift yaitu pagi dan
malam. Sumberdaya manusia merupakan aset penting dalam sebuah
organisasi karena juga menyangkut desain sistem perencanaan, penyusunan
karyawan, pengembangan karyawan, pengelolaan karier, evaluasi kinerja,
kompensasi karyawan dan hubungan ketenagakerjaan yang baik. Oleh karena
itu, sumberdaya manusia harus selalu diperhatikan, dikembangkan dan
dipertahankan.
Produktivitas perusahaan ditentukan oleh kondisi dan perilaku
karyawannya. Fenomena yang sering terjadi adalah produktivitas suatu
perusahaan dapat menurun, baik secara langsung maupun tidak langsung
disebabkan karyawan perusahaan. Faktor-faktor yang mempengaruhi intensi
turnover, yaitu faktor pribadi, organisasi, dan karakteristik pekerjaan.
Faktororganisasi yang telah banyak diteliti oleh banyak ahli riset, misalnya gaji
yang diberikan oleh perusahaan, kesempatan promosi dan sejauh mana kerja
dalam suatu jabatan adalah rutin. Khususnya tentang gaji yang diberikan
5
perusahaan dapat memuaskan karyawan cenderung untuk bertahan dalam
organisasi. Sebaliknya, karyawan yang mempersepsikan gaji secara negatif
membuat karyawan merasa kurang terpuaskan akan memilih untuk keluar dan
organisasi. Evaluasi terhadap berbagai alternatif pekerjaan, pada akhirnya
akan mewujudkan terjadinya turnover karena individu yang memilih keluar
organisasi akan mengharapkan hasil yang lebih memuaskan di tempat lain.
Berbagai perilaku karyawan yang sulit dicegah adalah penyebab
penurunan produktivitas tersebut. Salah satu bentuk perilaku tersebut adalah
stres kerja karyawan dan turnover karyawan.Stres kerja dengan berbagai
kondisi yang memicunya dalam sebuah organisasi sudah menjadi gejala yang
sering kali menjadi masalah, baik bagi karyawan itu sendiri atau perusahaan.
Stres kerja muncul seiring adanya tuntutan efektivitas dan efisiensi kerja dan
akan tetap muncul dalam kurun waktu yang panjang, mengingat manusia
secara umum dominan berkecimpung di tempat kerjanya dari sekian waktu
yang tersedia. Setiap karyawan bekerja sesuai tugasnya dengan aturan yang
berlaku dan dalam koridor yang diharapkan oleh atasannya. Namun demikian,
sering kali karyawan tidak selalu berhasil menjalankan tugasnya tanpa
menimbulkan masalah. Permasalahan seperti inilah yang terkadang
menimbulkan stres kerja yang dikenal dengan istilah role ambiguity atau peran
yang tidak maksimal dan terkadang menimbulkan konflik, mengganggu
kesehatan, baik fisik maupun emosional, sehingga dapat menurunkan
produktivitasnya. Bentuk lain perilaku karyawan yang dapat menurunkan
produktivitas dan citra perusahaan adalah keinginan berpindah (turnover
intentions), maka perusahaan dapat mengalami hambatan dalam mencapai
kinerja dan produktivitasnya.
6
Ditengah kontribusi karyawan dalam memberikan yang terbaik bagi
perusahaan, diketahui setiap tahunnya ada kecenderungan turnover karyawan
mengakibatkan adanya issue keluar masuk karyawan lama dan baru,
sehingga membuat pihak manajemen merasa sulit dalam mengatur pola
kerjadan hal ini diduga karena faktor stres kerja yang dialami karyawan. Data
jumlah turnover karyawan 3 tahun terakhir yaitu pada tahun 2016 sebanyak
1.292 karyawan, 2017 sebanyak 1.003 karyawan, dan 2018 sebanyak 999
karyawan. Berdasarkan data jumlah trunover karyawan PT. Midi Utama
Indoneisa Tbk cabang Makasar dapat dikatakan sangat signifikan.
Berdasarkan obsevasi di perusahaan Midi Utama Indonesia cabang
Makassar maka didapat fenomena adalah masih ditemukannya beberapa
karyawan yang sulit terpusat pada pekerjaannya dan sikap yang tidak disiplin
dilihat dari masih adanya beberapa pegawai yang saat pada jam kerja tetapi
mereka tidak bekerja, hal ini cukup menggangu aktivitas dari perusahaan,
sehingga dalam menyelesaikan tugas pun tidak sesuai dengan jumlah dan
waktu yang telah ditentukan dan berdampak pada visi dan misi perusahaan
pun akan tercapai lebih lama dari yang diinginkan.
Dari alasan dan kondisi tersebut di atas maka peneliti tertarik untuk
mengangkat suatu penelitian dengan judul “Pengaruh Turnover Karyawan
Terhadap Kinerja Karyawan di PT. Midi Utama Indonesia tbk Cabang
Makassar”
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, maka masalah penelitian adalah apakah
Turnover karyawan berpengaruh terhadap kinerja karyawan di PT. Midi Utama
Indonesia Tbk Cabang Makassar ?
7
C. Tujuan
Sehubungan dengan rumusan masalah, maka tujuan penelitian adalah
untuk mengetahui pengaruh Turnover Karyawan Terhadap Kinerja Karyawan
di PT. Midi Utama Indonesia tbk Cabang Makassar.
D. Manfaat
1. Instansi/perusahaan, Memberi masukan/dorongan kepada PT. Midi
Utama Indonesia, Tbk. untuk mengambil langkah - langkah yang tepat
dalam upaya meningkatkan produktivitas kinerja melalui semangat dan
disiplin kerja yang berguna bagi karyawan kantor.
2. Akademik, Sebagai tambahan pengetahuan dan pengalaman di dunia
kerja yang sesungguhnya dan sebagai gambaran sampai dimana teori -
teori yang penulis terima di bangku kuliah bila diterapkan di
lapangan/perusahaan.
3. Publik, menjadi bahan tambahan referensi dan bahan pengembangan
penelitian selanjutnya mengenai pengaruh turnover karyawan terhadap
kinerja karyawan di suatu perusahaan.
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Pustaka
1. Pengertian Turnover
Menurut Robbins dan Judge (2009:38) Turnover adalah tindakan
pengunduran diri secara permanen yang dilakukan oleh karyawan baik secara
sukarela atau pun tidak secara sukarela. Turnover dapat berupa pengunduran diri,
perpindahan keluar unit organisasi, pemberhentian atau kematian anggota
organisasi.
Ronald dan Milkha (2014)mengemukakan Turnover adalah kecenderungan
atau intensitas individu untuk meninggalkan organisasi dengan berbagai alasan
dan diantaranya keinginan untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih
baik.Simamora (2004) Turnover adalah pemisahan diri secara sukarela oleh
seorang karyawan dari organisasi.
Menurut Jewell dan Siegall (1998) Turnover adalah fungsi dari ketertarikan
individu yang kuat terhadap berbagai alternatif pekerjaan lain di luar organisasi
atau sebagai penarikan diri dari pekerjaan yang sekarang yang tidak memuaskan.
Menurut Rivai (2009:238) Turnover adalah keinginan karyawan untuk
berhenti kerja dari perusahaan secara sukarela atau pindah dari satu tempat ke
tempat kerja yang lain menurut pilihannya sendiri.
Pembahasan turnover adalah mengenai faktor-faktor motivasional yang
akan dapat mengurangi niat atau keinginan karyawan untuk meninggalkan
organisasi, karena niat untuk pindah sangat kuat pengaruhnya dalam menjelaskan
turnover itu sendiri. Adanya karyawan yang keluar dari organisasi memerlukan
biaya yang besar dalam bentuk kerugian yang besar akan kehilangan tenaga ahli
yang mungkin juga memindahkan pengetahuan spesifik perusahaan kepada
pesaing (Carmeli dan Weisberg, 2006).
8
9
Abelson (1987) juga menyatakan bahwa sebagian besar karyawan yang
meninggalkan organisasi karena alasan sukarela dapat dikategorikan atas
perpindahan kerja sukarela yang dapat dihindarkan (avoidable voluntary turnover)
dan perpindahan kerja sukarela yang tidak dapat dihindarkan (unavoidable
voluntary turnover).
AvoidableVoluntary Turnover dapat disebabkan karena alasan berupagaji,
kondisi kerja, atasan atau ada organisasi lain yang dirasakan lebih baik,
sedangkan Unavoidable Voluntary Turnover dapat disebabkan oleh perubahan
jalur karir atau faktor keluarga. Turnover Intention yang dibahas dalam penelitian
ini adalah dalam konteks model AvoidableVoluntary Turnover. Faktor-faktor yang
mempengaruhi terjadinya turnover cukup kompleks dan saling berkait satu sama
lain. Ferry Novladi (2007) menyimpulkan beberapa hal yang diasumsikan sebagai
faktor tersebut diantaranya adalah:
a. Usia
Karyawan yang lebih muda lebih tinggi kemungkinan untuk keluar.
Hal ini mungkin disebabkan pekerja yang lebih tua enggan berpindah-
pindah tempat kerja karena berbagai alasan seperit tanggung jawab
keluarga, mobilitas yang menurun, tidak mau atau perusahaan itu
berbeda dengan kenyataan yang didapat. Disamping itu, umumnya
pekerja-pekerja baru itu masih muda usianya, masih punya keberanian
untuk berusaha mencari perusahaan dan repot pindah kerja dan
memulai pekerjaan di tempa kerja baru, atau karena energi yang sudah
berkurang dan lebih lagi karena senioritas yang belum tentu diperoleh di
tempat kerja yang baru walaupun gaji dan fasilitasnya lebih besar.
b. Lama Kerja
Karyawan sering menemukan harapan-harapan mereka terhadap
pekerjaan pekerjaan yang sesuai dengan yang diharapkan. Sebaliknya pekerja-
10
pekerja yang lebih dapat bertahan lama bekerja di suatu perusahaan,
merupakan pekerja yang berhasil menyesuaikan dirinya dengan perusahaan
dan pekerjaannya. Senioritas lah yang menjadi faktor utama mereka enggan
untuk berpindah pekerjaan atau perusahaan.
c. Keikatan terhadap Organisasi
Semakin tinggi keikatan seseorang terhadap perusahaannya akan
semakin kecil ia mempunyai intensi untuk berpindah pekerjaan dan
perusahaan, dan sebaliknya karena pekerja mempunyai dan membentuk
perasaan memiliki (sense of belonging), rasa aman, efikasi, tujuan dan arti
hidup, serta gambaran diri yang positif.
d. Kepuasan Kerja
Semakin puas seseorang terhadap pekerjaannya akan semakin kuat
dorongannya untuk melakukan turnover. Ketidakpuasan yang menjadi
penyebab turnover memiliki banyak aspek, diantara aspek-aspek tersebut
adaah ketidakpuasan terhadap manajemen perusahaan, kondisi kerja, mutu
pengawasan, penghargaan, gaji, promosi dan hubungan interpersonal.
e. Budaya Perusahaan
Budaya yang sehat dalam perusahan termasuk didalamnya
kenyamanan, hubungan baik, kekeluargaan dan lainnya akan membentuk
kohesivitas, kesetiaan, dan komitmen terhadap perusahaan pada para
karyawannya, yang tentunya akan mengurangi keinginan karyawan untuk
meninggalkan organisasi atau perusahaan. Variasi budaya dapat memberikan
nuansa dan warna yang berbeda dalam sebuah organisasi.
f. Tingkat Pendidikan dan Intelegensi
Pekerja yang mempunyai tingkat intelegensi rendah cenderung tetap
bertahan dalam pekerjaannya. Sebaliknya, pekerja yang mempunyai tingkat
intelegensi yang lebih tinggi akan merasa cepat bosan dengan pekerjaan-
11
pekerjaan yang monoton. Mereka akan lebih berani keluar dan mencari
pekerjaan baru daripada mereka yang tingkat pendidikannya terbatas, karena
kemampuan intelegensinya terbatas.
2. Jenis-Jenis Turnover
Menurut Mathis dan Jackson (2000:125),turnover karyawan
diklasifikasikan menjadi beberapa jenis, diantaranya yaitu:
a. Berdasarkan kesediaan karyawan, turnover dibagi menjadi:
1) Turnover secara tidak sukarela
Turnover ini berupa pemecatan karena kinerja yang buruk dan
pelanggaran peraturan kerja. Turnover secara tidak sukarela dipicu
oleh kebijakan organisasional, peraturan kerja dan standar kinerja
yang tidak dipenuhi oleh karyawan.
2) Turnover secara sukarela
Karyawan meninggalkan perusahaan karena keinginannya sendiri.
Turnover secara sukarela bisa disebabkan banyak faktor, termasuk
peluang karier, gaji, pengawasan, geografi dan alasan
pribadi/keluarga.
b. Berdasarkan tingkat fungsionalnya, turnover dibagi menjadi:
1) Turnover fungsional
Karyawan yang memiliki kinerja lebih rendah, individu yang kurang
dapat diandalkan, atau mereka yang mengganggu rekan kerja
meninggalkan organisasi.
2) Turnover disfungsional
Karyawan penting dan memiliki kinerja tinggi meninggalkan
organisasi pada saat yang genting.
12
c. Berdasarkan bentuk pengendalian, turnover dibagi menjadi:
1) Turnover yang tidak dapat dikendalikan
Ini muncul karena alasan di luar pengaruh pemberi kerja. Banyak
alasan karyawan yang berhenti tidak dapat dikendalikan organisasi
contohnya seperti adanya perpindahan karyawan dari daerah
geografis, karyawan memutuskan untuk tinggal di daerah karena
alasan keluarga, suami atau istri yang dipisahkan dan karyawan
adalah mahasiswa yang baru lulus dari perguruan tinggi.
2) Turnover yang dapat dikendalikan
Ini muncul karena faktor yang bisa dipengaruhi oleh pemberi kerja. Dalam
turnover yang bisa dikendalikan, organisasi lebih mampu memelihara
karyawan jika mereka menangani persoalan karyawan yang dapat
menimbulkan turnover.
3. Proses Terjadinya Turnover
Adapun fase atau tahapan proses terjadinta turnover, yaitu:
a. Tahap pertama dimulai ketika karyawan mengevaluasi pekerjaannya
yang sekarang, lalu mereka menyadari bahwa mereka puas atau tidak
puas dengan pekerjaannya.
b. Tahap kedua diawali dari penurunan tingkat kepuasan yang kemudian
mempengaruhi penurunan motivasi yang dicirikan dengan stres, sakit
fisik, malas bekerja, kualitas rendah, komunikasi personal kurang, masa
bodoh dengan tugas pekerjaannya.
c. Tahap ketiga karyawan mulai memutuskan untuk berfikir dan berniat
keluar untuk mencari pekerjaan baru.
d. Tahap keempat karyawan membandingkan pekerjaan alternatif dengan
pekerjaannya sekarang serta membuat suatu keputusan untuk tinggal
13
atau keluar dan tahap kelima adalah tindakan untuk tinggal atau keluar
dari organisasi.
4. Faktor Penyebab Turnover
Adapun faktor yang dapat menyebabkan turnover diantaranya:
a. Usia
Karyawan yang lebih muda memiliki kemungkinan lebih tinggi untuk
keluar. Tingkat turnover yang cenderung tinggi pada karyawan berusia
muda disebabkan karena mereka masih memiliki keinginan untuk
mencoba pekerjaan.
b. Lama kerja
Turnover lebih banyak terjadi pada karyawan dengan masa kerja lebih
singkat. Interaksi dengan usia dan kurangnya sosialisasi awal adalah
keadaan yang memungkinkan untuk terjadinya turnover.
c. Beban kerja
Akibat beban kerja yang terlalu berat bisa mengakibatkan seorang
pekerja menderita gangguan atau penyakit akibat kerja.
d. Faktor lingkungan
Lokasi yang menyenangkan akan menarik bagi karyawan, demikian pula
dengan lingkungan fisik yang bisa berpengaruh pada turnover
karyawan.
e. Kepuasan kerja
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat turnover
dipengaruhi oleh kepuasan kerja seseorang.
f. Kepuasan gaji
14
Kepuasan kerja karyawan dianggap sebagai penyebab turnover, tapi persepsi
karyawan terhadap perlakuan tidak adil dalam hal kompensasi menjadi
penyebab lebih kuat.
g. Faktor organisasi
Saat pendatang baru memiliki profil nilai mendekati profil nilai organisasi, maka
kemungkinan untuk tetap bertahan di tempat kerja lebih besar.
5. Rumus Turnover Karyawan
Turnover dalam suatu perusahaan bisa diukur berdasarkan indeks
laju turnover secara kuantitatif dan dinyatakan dalam persentase
berdasarkan jangka waktu tertentu (biasanya dalam 1 tahun). Persentase
turnover karyawan dihitung dengan rumus berikut ini:
Keterangan:
TO = Persentase Turnover.
Jumlah yang diterima = jumlah karyawan yang diterima dalam suatu perusahaan.
Jumlah yang keluar = jumlah karyawan yang keluar dalam suatu perusahaan.
Jumlah karyawan awal = jumlah karyawan yang diterima pada awal sebelum
adanya perekrutan dan keluarnya karyawan.
Jumlah karyawan akhir = jumlah karyawan yang keluar pada akhir setelah
adanya karyawan yang keluar.
6. Pengertian KinerjaKaryawan
Kinerja karyawan Lazim juga disebut prestasi kerja. Kinerja (prestasi
kerja) adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang
pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang
diberikan kepadanya. Anwar Prabu Mangkunegara.Menurut Mangkunegara
(2012:9), Kinerja Karyawan adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang
15
dicapai oleh seseorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan
tanggung jawab yang diberikan kepadanya.
Adapun aspek-aspek standar kinerja menurut Anwar Prabu Mangkunegara
(2005:18-19) terdiri dari aspek kuantitatif dan aspek kualitatif.
a. Aspek kuantitatif meliputi:
1) Proses kerja dan kondisi pekerjaan
2) Waktu yang dipergunakan atau lamanya melaksanakan pekerjaan,
3) Jumlah kesalahan dalam melaksanakan pekerjaan, dan
4) Jumlah dan jenis pemberian pelayanan dalam bekerja.
b. aspek kualitatif meliputi:
1) Ketepatan kerja dan kualitas pekerjaan
2) Tingkat kemampuan dalam bekerja,
3) Kemampuan menganlisis data/informasi, kemampuan/kegagalan
menggunakan mesin/peralatan, dan
4) Kemampuan mengevaluasi (keluhan/keberatan konsumen).
Menurut Prawirosentono, (1999 : 2) performance atau kinerja adalah
hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau sekelompok orang dalam
suatu organisasi, sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing-
masing dalam rangka upaya mencapai tujuan organisasi yang bersangkutan
secara legal, tidak melanggar hukum dan sesuai dengan moral maupun etika.
Agar tujuan perusahaan tercapai secara optimal, maka perusahaan
harus
berusahamendorongkaryawannyauntukmencapaikinerjayangbaik.Sebaliknya
kinerja sangat dipengaruhi oleh beberapa. faktor yang menunjang. Adapun faktor-
faktoryangrnempengaruhikinerjakaryawanantaralain:
a. Faktor dalam dirikaryawan.
1) Faktor-faktor seperti bakat, kemampuan, kepribadian, kecerdasan,minat.
16
2) Faktorfisiksepertikesehatan,jeniskelamin,usiadanlainsebagainya.
b. FaktordiluardirikaryawanmenurutHandoko(1993:256)
1) Gaji
2) Kondisikerja.
3) Hubungankerja.
4) Kebijaksanaan perusahaan tentang kenaikanpangkat.
5) DelegasiWewenang
Prestasi kinerja atau unjuk kerja karyawan merupakan fokus utama dalam
manajemen kinerja. Hal ini dapat diperhatikan dengan jumlah kualitas dan
kuantitas pekerjaan yang dapat diselesaikan individu dalam kurun waktu
tertentu. Jansen (2001) dalam Fuad Mas’ud (2004) menyatakan dimensi yang
digunakan untuk mengukur kinerja karyawan secara individu, antara lain
sebagai berikut :
a. Kualitas
Tingkat dimana hasil aktivitas yang dilakukan mendekati sempurna dalam arti
menyesuaikan beberapa cara ideal dari penampilan aktivitas ataupun
memenuhi tujuan yang diharapkan dari suatu aktivitas.
b. Kuantitas
Jumlah yang dihasilkan dinyatakan dalam istilah sejumlah unit, jumlah siklus
aktivitas yang diselesaikan.
c. Ketepatan Waktu
Tingkat suatu aktivitas diselesaikan pada waktu awal yang diinginkan dilihat
dari sudut koordinasi dengan hasil output serta memaksimalkan waktu yang
tersedia untuk aktivitas yang lain.
d. Efektivitas
17
Tingkat pengguna sumber daya organisasi dengan maksud menaikkan
keuntungan atau mengurangi kerugian dari setiap unit dalam penggunaan
sumber daya.
e. Komitmen Kerja
Tingkat dimana karyawan mempunyai komitmen kerja dengan perusahaan dan
tanggung jawab kerja dengan perusahaan.
B. Kerangka Pikir
PT. Midi Utama Indonesia Tbk Cabang Makassar dalam menjalankan kegiatan
usahanya menginginkan pendapatan laba yang semaksimal mungkin. Tidak lepas dari
itu sebagai penunjang untuk memeroleh laba, maka kinerja karyawan diharapkan
dapat ditingkatkan mengingat tingginya tingkat persaingan. Meskipun pengaruh
turnover dapat mempengaruhi kinerja karyawan maka hal itu sebisa mungkin dihindari
atau diminimalkan.
Turnover adalah sikap atau tingkat dimana seorang karyawan memiliki
kemungkinan untuk meninggalkan organisasi atau mengundurkan diri secara sukarela
dari pekerjaanya. Namun demikian apabila kesempatan untuk pindah kerja tersebut
tidak tersedia atau yang tersedia tidak lebih menarik dari yang sekarang dimiliki maka
secara emosional dan mental karyawan akan keluar dari perusahaan yaitu dengan
sering datang terlambat, sering bolos, kurang antusias atau kurang memiliki keinginan
untuk berusaha atau bekerja dengan baik (Russ dan McNeilly, 1995). Hasil studi
empiris mengenai dampak turnover terhadap kinerja karyawan yang dilakukan oleh
Muhamad Widodo (2010) pada PLN Persero APJ Jogjakarta juga menghasilkan
kesimpulan bahwa turnover sendiri berpengaruh negatif terhadap kinerja karyawan.
Berdasarkan uraian tersebut tentang turnover, maka hal tersebut sangat
berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Untuk lebih jelasnya, maka penulis
menggambarkannya dalam suatu kerangka pikir seperti gambar dibawah ini.
18
Turrnover Karyawan (X) Kinerja Karyawan (Y)
Indikator
a. Usia
b. Lama Kerja
c. Beban Kerja
d. Kepuasan Kerja
e. Kepuasan Gaji
f. Faktor Organisasi
Indikator
a. Kualitas
b. Kuantitas
c. Ketepatan waktu
d. Efektivitas
e. Komitmen Kerja
Gambar 2.1
Kerangka Pemikiran
C. Tinjauan Empiris
Beberapa penelitian terdahulu yang terkait dengan topik penelitian ini dapat
diiktisarkan dalam Tabel 2.1 :
Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
No
. Peneliti
Judul
Penelitian
Variabel Penelitian
Hasil Penelitian Independen Dependen
1. Ria Chandra
Kartika (2018)
Upaya
Menurunkan
Turnover
Kepuasan kerja
intention to
leave
karyawan
kepuasan kerja
memiliki pengaruh
negatif terhadap
PT. Midi Utama Indonesia Tbk.
Cabang Makassar
19
Melalui
Peningkatan
Kepuasan
Kerja
Pegawai di
Rumah Sakit
intention to leave
pegawai di RSIA NUN
Surabaya
2.
Revilia Dian
Rismayanti
dkk. (2018)
Pengaruh
Kepuasan
Kerja
Terhadap
Turnover
Intention
Serta
Dampaknya
Pada Kinerja
Karyawan
1. Kepuasan
Kerja
Karyawan
2. Turnover
Intention
Karyawan
Kinerja
Karyawan
1. Kepuasan Kerja
Karyawan
berpengaruh negatif
signifikan terhadap
Turnover Intention
Karyawan
2. Kepuasan Kerja
Karyawan (X)
berpengaruh positif
signifikan terhadap
Kinerja Karyawan
3. Turnover Intention
Karyawan
berpengaruh negatif
signifikan terhadap
Kinerja Karyawan
3. Ni Made
Nurcahyani
dan
I.G.A. Dewi
Adnyani
Pengaruh
Kompensasi
Dan Motivasi
Terhadap
Kinerja
1. Kompensasi
,
2. Motivasi,
3. kepuasan
kerja
kinerja
karyawan
1. kompensasi
berpengaruh positif
terhadap kepuasan
kerja,
2. motivasi
20
(2016) Karyawan
Dengan
Kepuasan
Kerja
Sebagai
Variabel
Intervening
berpengaruh positif
dan signifikan
terhadap kepuasan
kerja,
3. kompensasi
berpengaruh positif
dan signifikan
terhadap kinerja
karyawan,
4. motivasi
berpengaruh positif
dan signifikan
terhadap kinerja
karyawan,
5. kepuasan kerja
berpengaruh positif
dan signifikan
terhadap kinerja
karyawan dan
kepuasan kerja
memediasi
pengaruh
kompensasi dan
motivasi terhadap
kinerja karyawan
4. Agi Syarif
Hidayat
Pengaruh
Kepuasan
1. Kepuasan
2. komitmen
turnover
intention
pengaruh positif
kepuasan dan
21
(2018) Kerja
Terhadap
Komitmen
Organisasi
Dan
Turnover
Intention
komitmen terhadap
turnover intention
5.
Alfatania
Pandu
Asmara
(2017)
Pengaruh
Turnover
Intention
terhadap
Kinerja
Karyawan di
Rumah Sakit
Bedah
Surabaya
turnover
intention
kinerja
karyawan
turnover intention
berpengaruh terhadap
kinerja karyawan.
22
D. Hipotesis
Hipotesis dalam penelitian ini adalah didugaTurnover karyawan berpengaruh
positifdan signifikan terhadap kinerja karyawan di PT. Midi Utama Indonesia Tbk
Cabang Makassar.
23
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah kuantitatif. Dilaksanakan dalam praktik
Eksplanatori yang bertujuan untuk menganalisis pengaruh antara satu variabel
dengan variabel lainnya atau bagaimana suatu variabel mempengaruhi variabel
lainnya. Penelitian ini menggunakan variabel independen (variabel yang
mempengaruhi) dan dependen (dipengaruhi). Pada penelitian ini yang menjadi
variabel bebas adalah turnover karyawan dan variabel terikat adalah kinerja
karyawan.
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada PT. Midi Utama Indonesia Tbk yang berlokasi di
Jl. Kima 8 Blok ss No. 23 Makassar. Target waktu penelitian yaitu pada bulan Agustus
– September tahun 2019.
C. Definisi Operasional Variabel dan Pengukuran
Definisi Operasional Variabel dan Pengukuran yang digunakan adalah dalam
tabel berikut:
Tabel 3.1.Definisi Operasional Variabel dan Pengukuran
Variabel Definisi Indikator Skala
Pengukuran
Turnover
(X)
Tindakan pengunduran diri
secara permanen yang dilakukan
oleh karyawan baik secara
sukarela atau pun tidak secara
sukarela. Turnover dapat berupa
pengunduran diri, perpindahan
keluar unit organisasi,
g. Usia
h. Lama Kerja
i. Beban Kerja
j. Lingkungan Kerja
k. Kepuasan Kerja
l. Kepuasan Gaji
Skala Likert
23
24
pemberhentian atau kematian
anggota karyawan
Kinerja
karyawan
(Y)
Kinerja atau prestasi kerja
karyawan adalah perban-dingan
terbaik antara hasil yang di
peroleh (output) dengan jumlah
sumber kerja yang
dipergunakan (input).
f. Kualitas kerja
g. Kuantitas kerja
h. Ketepatan waktu
i. Tingkat kesalahan
j. Tingkat absensi
Skala Likert
D. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Menurut Sugiyono (2013: 119) populasi adalah wilayah generalisasi yang
terdiri atas obyek/ subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah karyawan PT. Midi
Utama Indoneisa Tbk di daerah kota makassar yang berjumlah 88 karyawan.
2. Sampel
Menurut Sugiyono (2013: 120) Sampel adalah bagian dari jumlah
karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Untuk pengambilan sampelnya peneliti
menggunakan teknik probability sampling, yaitu simple random sampling. Menurut
Sugiyono (2011: 64) simple random sampling yaitu pengambilan anggota sampel
dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam
populasi itu.
25
Salah satu metode yang digunakan untuk menentukan jumlah sampel
adalah menggunakan rumus slovin, sebagai berikut :
( )
( )
( )
n = 46,8 dibulatkan menjadi 47
n = jumlah sampel
N =jumlah populasi
e = error level (tingkat kesalahan)
Jadi sampel dalam penelitian ini sebanyak 47 responden, N = 88 dan e = 10%
atau 0,10.
E. Data dan sumber data
Data adalah bahan mentah yang perlu diolah sehingga menghasilkan informasi
atau keterangan, baik kualitatif maupun kuantitatif yang menunjukkan fakta (siregar,
2013).
1. Data primer
Data primer adalah data yang di kumpulkan sendiri oleh peneliti langsung dari
sumber pertama atau tempat objek penelitian di lakukan (siregar, 2013). Data
primer yang ada dalam penelitian ini merupakan data dari penyebaran kuesioner
yang bersumber pada responden yang berjumlah 154 karyawan PT. Midi utama
indonesia Tbk.
2. Data sekunder
26
26
Data sekunder adalah data yang diterbitkan atau digunakan oleh organisasi yang
bukan pengolahanya (Siregar, 2013). Dalam penelitian ini yang menjadi sumber
data sekunder adalah buku-buku, literatur, serta situs di internet yang berkaitan
dengan penelitian yang dilakukan.
F. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data bertujuan untuk mendapatkan data secara objektif dan
akurat sesuai dengan keperluan penelitian. Dalam penelitian ini teknik pengumpulan
data yang digunakan adalah:
1. Kuesioner
Kuesioner atau angket yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan
dengan cara memberikan seperangkat pernyataan atau pertanyaan yang tertulis
kepada responden untuk dijawabnya. Peneliti mengajukan daftar pertanyaan yang
bersifat tertutup dan terbuka kepada responden.Pertanyaan - pertanyaan yang
bersifat tertutup diukur dengan menggunakan skala interval 1-5 dari sangat tidak
setuju hingga setuju.
Dalam penelitian ini jawaban yang diberikan oleh responden kemudian diberi
skor dengan mengacu pada skala likert. Dengan menggunakan skala likertini,
peneliti dapat mengetahui bagaimana respon yang diberikan masing-masing
responden. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan skala likert yang dibuat
dalam bentuk silang, dimana responden tinggal memberikan tanda (X/√)
padakolom alternatif jawaban yang diinginkan Kemudian setiapjawaban
yangdiperoleh masing-masing akan diberi skor :
STS = Sangat Tidak Setuju (1)
TS = Tidak Setuju (2)
N = Netral (3)
S = Setuju (4)
SS = Sangat Setuju (5)
27
2. Studi Pustaka
Teknik ini melakukan pencarian informasi atau data-data dari buku-buku,
literature, jurnal - jurnal, referensi yang berkaitan dengan penelitian yang sedang
dilakukan.
G. Teknik Analisis Data
1. Analisis Kuantitatif
a. Uji Reliabilitas
Menurut Ghozali ( 2005: 42) dalam penelitian Nunally mengemukakan
bahwa uji reabilitas merupakan alat untuk mengukur suatu kuesioner yang
merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan
reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan konsisten
atau stabil dari waktu ke waktu. Suatu variabel dikatakan realibel jika nilai ᾱ >
0,60.
Pengukuran relibitas dalam penelitian ini dilakukan dengan caraone shot
atau pengukuran sekali saja. Disini pengukuran hanya sekali saja dan
kemudian hasilnya dibandingkan dengan pertanyaan lain atau mengukur
relibilitas dengan uji statistik Cronbach Alpha (ᾱ ).
b. Uji Validitas
Menurut Ghozali (2015: 103) uji ini digunakan untuk mengukur sah atau
valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan
dan kuesioner mampu untuk mengungkap sesuatu yang akan diukur oleh
kuesioner tersebut.
c. Uji Asumsi Klasik
1) Uji Multikolinieritas
Menurut Ghozali (2015: 103) uji ini bertujuan untuk menguji
apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel
28
bebas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antara
variabel bebas.Jika variabel bebas saling berkorelasi, maka variabel ini
tidak ortogonal. Variabel ortogonal adalah variabel bebas yang nilai
korelasinya antar sesama variabel bebas lain sama dengan nol.
Dalam penelitian ini teknik untuk mendeteksi ada tidaknya
multikolinearitas didalam model regresi dapat dilihat dari nilai tolerance
dan variance inflation faktor (VIF), nilai tolerance yang besarnya diatas
0,1 dan nilaiVIF dibawah 10 menunjukkan bahwa tidak ada
multikonelinearitas diantara variabel bebasnya.
2) Uji Normalitas
Menurut Ghozali (2015: 156) uji normalitas bertujuan untuk
menguji apakah dalam model, variabel penggangu atau residual memiliki
distribusi normal.Untuk menguji suatu data berdistribusi normal atau
tidak, dapat diketahuidengan menggunakan grafik normal plot. Pada
grafik normal plot, dengan asumsi:
(a) Apabila data menyebar disekitar garis diagonal dan megikuti arah garis
diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi normal,
maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.
(b) Apabila data menyebar jauh dari diagonal dan atau tidak mengikuti
garis diagonal atau grafik histogram tidak menunjukkan pola distribusi
normal, maka model regresi tidak memenuhi uji asumsi normalitas.
Menurut Ghozali (2015: 107) uji Autokorelasi bertujuan menguji
apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan
penganggu pada periode t dengan kesalahan penganggu pada periode t-1
(Sebelumnya). Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari
autokorelasi (Ghozali, 2015: 107). Dalam penelitian ini cara yang digunakan
untuk menguji ada atau tidaknya korelasi antar variabel adalah Uji Durbin -
Watson (DW test) yang dimana hipotesis yang akan di uji adalah:
29
a) H0: tidak ada autokorelasi ( r = 0 )
b) Ha: ada autokorelasi (r≠0)
Tabel 3.2 Pengambilan keputusan ada tidaknya autokorelasi:
Hipotesis nol Keputusan Jika
Tidak ada autokorelasi positif Tolak 0<d<dl
Tidak ada autokorelasi positif No Decision dl ≤ d ≤ du
Tidak ada autokorelasi negatif Tolak 4-dl < d < 4
Tidak ada autokorelasi negative No Decision 4-du ≤ d ≤ 4-dl
Tidak ada autokorelasi Tidak ditolak du < d < 4-du
Positif atau negative
3) Uji Heteroskedastisitas
Menurut Ghozali (2015: 134) uji heteroskedastisitas adalah untuk
menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari
residual satu pengamatan kepengamatan lain. Jika varians dari residual
satu pengamatan kepengamatan lain tetap, maka disebut
homoskedastisitas dan jika varians berbeda disebut heteroskedastisitas.
Model regresi yang baik adalah yang homokedastisitas atau tidak terjadi
heteroskedastisitas.
Cara untuk mengetahui ada tidaknya heteroskedastisitas adalah
dengan melihat grafik plot antara nilai variabel terikat yaitu ZPRED
dengan residualnya SRESID. Deteksi ada tidaknya heteroskedastisitas
dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik
scatterplot antara SRESID dan ZPRESID dimana sumbu Y adalah Y
yang telah diprediksi, dan sumbu X adalah residual (Y prediksi-Y
sesungguhnya) yang telah di studentized. Dasar analisisnya adalah:
30
(a) Apabila terdapat pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk
pola tertentu (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka
mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas.
(b) Apabila tidak terdapat pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas
dan di bawah angka nol pada sumbu Y, maka tidak terjadi
heteroskedastisitas.
4) Pengujian Hipotesis
Menurut Ghozali (2015: 95) ketetapan fungsi regresi sampel
dalam menaksir nilai aktual dapat dinilai dengan godness of fit-nya.
Secara statistik setidaknya ini dapat diukur dari nilai koefisien determinasi
(R2), nilai statistik F dan nila statistik t. Perhitungan statistik disebut
signifikan secara statistik apabila
nilai uji statistiknya berada dalam daerah kritis (daerah dimana Ho
ditolak), sebaliknya disebut tidak signifikan bila nilai uji statistiknya
berada dalam daerah dimana Ho diterima.
(a) Koefisien Determinasi (R2)
Menurut Ghozali (2015: 95) pada intinya mengukur seberapa jauh
kemampuan sebuah model menerangkan variasi variabel dependen.Nilai
koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R2 yang kecil
berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan
variabel dependensangat terbatas.Nilai yang mendekati satu berarti
variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang
dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen.
Kelemahan mendasar penggunaan koefisien determinasi R2
adalah bisa terhadap jumlah variabel independen yang dimasukkan ke
dalam model. Setiap penambahan satu variabel independen, maka R2
pasti meningkat tidak peduli apakah variabel tersebut berpengaruh
31
signifikan terhadap variabel dependen atau tidak. Karena itu, banyak
penelitian menganjurkan untuk menggunakan nilai adjusted R2agar tidak
terjadi bias dalam mengukur seberapa jauh kemampuanmodel dalam
menerangkan variasi variabel dependen. (b) Koefisien Korelasi (R).
Menurut Sugiyono (2013: 242) koefisien korelasi merupakan suatu
alat yang digunakan untuk mengukur tingkat keeratan hubungan antara
variabel independen dengan variabel dependen. Nila R akan berkisar
antara 0-1, semakin mendekati 1 hubungan antara variabel independen
secara bersama-sama dengan variabel dependen semakin
kuat. Berikut adalah tabel pedoman untuk memberikan
interprestasi koefisien korelasi.
Tabel 3.3 Pedoman interprestasi koefisien korelasi
Inteval Koefisien Tingkat Hubungan
0.00-0.199 Sangat Rendah
0.20-0.399 Rendah
0.40-0.599 Sedang
0.60-0.799 Kuat
0.80-0.999 Sangat Kuat
1 Sempurna
(b) Uji Parsial (Uji t)
Menurut Ghozali 2015: 97) untuk menentukan koefisien spesifik
yang mana yang tidak sama dengan nol, uji tambahan diperlukan yaitu
dengan menggunakan uji t. Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan
seberapa jauh pengaruh satu variabel dependen. Hipotesis nol (Ho)
yang hendak diuji adalah apakah suatu parameter (bi) sama dengan
nol, atau:
32
Ho : bi = 0
Artinya apakah suatu variabel independen bukan merupakan
penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen. Hipotesis
alternatifnya (Ha) parameter suatu variabel tidak sama dengan nol,
atau:
Ha : bi ≠ 0
Artinya, variabel tersebut merupakan penjelas yang signifikan
terhadap variabel dependen.
Cara melakukan uji adalah sebagai berikut:
(1) Quick look: bila jumlah degree of freedom (df) adalah 20 ataulebih, dan
derajat kepercayaan sebesar 5% maka Ho yang menyatakan bi = 0
dapat ditolak apabila nilai t lebih besar dari 2 (dalam nilai absolut).
Dengan kata lain menerima hipotesis alternatif, yang menyatakan
bahwa suatu variabel independen secara individual mempengaruhi
variabel dependen.
(2) Membandingkan nilai statistik t dengan titik kritis menurut tabel. Apabila
nilai statistik t hasil perhitungan lebih tinggi dibandingkan nilai t tabel,
kita menerima hipotesis alternatif yang menyatakan bahwa suatu
variabel dependen.
33
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Perusahaan
1. Sejarah Singkat PT. Midi Utama Indonesia, Tbk
Alfamidi adalah swalayan yang memiliki banyak sekali cabang diseluruh
indonesia, Alfamidi sendiri adalah salah satu swalayan yang dimiliki oleh PT. Midi
Utuama Indonesia, Tbk. Sejarah dari perusahaan ini adalah bermula didirikan pada
bulan Juni 2007 oleh keluarga Djoko Susanto yang telah berkecimpung dalam
industri ritel sejak tahun 1960- an. Perseroan didirikan dengan nama PT Midimart
Utama, dengan gerai pertama “Alfamidi” di Jl. Garuda, Jakarta Pusat.
Konsep Alfamidi dikembangkan untuk menyesuaikan perubahan belanja
konsumen dari belanja bulanan menjadi belanja mingguan dan belanja ke toko
yang terdekat. Alfamidi dikembangkan sebagai konsep “supermarket mini” yang
menempati luas area penjualan dari 200 - 400 meter persegi; dimana sekitar 20%
luasnya digunakan untuk memajang produk fresh- food (buah, sayur dan makanan
beku). Bauran produk yang dijual di Alfamidi mencapai 7.000 SKU dan dilengkapi
dengan produk-produk fresh-food, seperti: buah, sayur mayur, dan daging
olahan/makanan beku yang dibutuhkan oleh masyarakat serta tidak dijumpai di
gerai minimarket-minimarket yang sudah ada. Alfamidi dengan tagline “Belanja
Puas Harga Hemat” diposisikan untuk dapat memberikan pelayanan dan
pengalaman belanja pelanggan agar terpenuhi kebutuhannya dan dengan harga
yang hemat. Alfamidi sebagai “gerai komunitas”, berlokasi di wilayah pemukiman
agar dapat melayani dengan cepat dan mudah dijangkau masyarakat dari rumah.
Sebagai gerai komunitas, Alfamidi juga mengajak masyarakat sekitar gerai untuk
dapat berusaha/berdagang dengan menempati area depan samping gerai. Pada
akhir tahun 2007, Perseroan memiliki 3 gerai Alfamidi di Jabodetabek dan 1
Distribution Center (DC) di Serpong. Dalam perkembangannya pada bulan April
2008 nama Perseroan berubah menjadi PT Midi Utama Indonesia.
33
34
Pada akhir tahun 2008, Perseroan telah berhasil mengoperasikan
Distribution Center (DC) di Surabaya dan mengoperasikan 60 gerai Alfamidi di
Jabodetabek dan Surabaya. Pada tahun 2009, Perseroan mengembangkan
konsep “convenience store” dengan nama “Alfaexpress” dengan tagline “Cepat
dan Nyaman”; dimana konsepnya adalah mengutamakan kecepatan dan
kenyamanan berbelanja pelanggan dalam memilih produk dan menyelesaikan
transaksi pembayaran.
Pada akhir tahun 2009, Perseroan telah mempunyai 2 Distribution Center
(DC) dan mengoperasikan 121 gerai Alfamidi dan 35 gerai Alfaexpress. Pada
tahun 2010 Perseroan mengoperasikan DC Bekasi, sehingga pada akhir tahun
2010 Perseroan telah mempunyai 3 istribution Center (DC), mengoperasikan 248
gerai Alfamidi dan 161 gerai Alfaexpress. Tahun 2010 juga merupakan tonggak
penting bagi Perseroan dimana, pada tanggal 30 November 2010, Perseroan telah
mencatatkan seluruh saham Perseroan pada Bursa Efek Indonesia dengan kode
MIDI.
2. Visi dan Misi Perusahaan
VISI
“Menjadi jaringan ritel yang menyatu dengan masyarakat, mampu memenuhi
harapan dan kebutuhan pelanggan serta memberikan kualitas pelayanan yang
terbaik”.
MISI
a. Memberikan kepuasan kepada pelanggan dengan berfokus pada produk
dan pelayanan yang berkualitas unggul.
b. Menegakkan tingkah laku/ etika bisnis yang tertinggi.
c. Menumbuh-kembangkan jiwa wiraswasta dan kemitraan usaha.
d. Membangun organisasi yang terpercaya, tersehat, terus bertumbuh dan
bermanfaat bagi pelanggan, pemasok, karyawan, dan pemegangsaham.
35
3. Struktur Organisasi Perusahaan
Gambar 4.1 Bagan Struktur Organisasi PT. Midi Utama Indonesia, Tbk Cabang Makasar
B. Hasil Penelitian
1. Karakteristik Responden
Dari penelitian ini telah di tentukan sebanyak 47 responden yang akan kami
pilih menjadi sampel untuk mengisi kuesioner penelitian kami. Kuesioner ini kami
bagikan secara acak kepada pegawai PT. Midi Utama Indonesia, Tbk Cabang
Makassar untuk meperoleh data yang valid dan teruji kebenarannya. Dari
kuesioner yang telah kami sebarkan kepada responden maka 47 orang telah
mengembalikan kuesioner yang telah di isi dengan benar dan sesuai dengan
petunjuk dalam pengisian kuesioner ini.
BRANCH MANAGER (BM)
DEBUTI B.M (DBM)
AREA MANAGER (AM)
AREA COORDINATOR (AC)
KEPALA TOKO
MERCHANDISER (MD)
ASISTEN KEPALA TOKO
PRAMU/KASIR
36
a. Umur
Karakteristik responden berdasarkan umur responden yang dapat
dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.1 Karakteristik Responden berdasarkan umur
Sumber : Data primer, 2019 (telah diolah)
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa rata-rata umur reponden paling
besar berkisar pada umur 21-30 tahun dengan jumlah 22 orang kemudian
disusul oleh responden yang berumur antara 31-40 tahun dengan jumlah 11
orang. Dari data diatas terlihat bahwa karyawan terbanyak pada PT. Midi
Utama Indonesia, Tbk Cabang Makassar, didominasi oleh karyawan pada
usia produktif yakni berkisar antara 21-30 tahun.
b. Jenis kelamin
Pada penelitian ini kami menyebarkan kuesioner secara acak pada
karyawan PT. Midi Utama Indonesia, Tbk Cabang Makassar, tanpa
membedakan jenis kelamin dengan maksud untuk memperoleh data yang
tepat sasaran dan akurat sesuai kondisi dilapangan. Berikut adalah tabel
karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin:
Umur Responden Persentase (%)
21-30 Tahun 22 47%
31-40 Tahun 11 23%
41-50 Tahun 9 19%
>50 Tahun 5 11%
Total 47 100%
37
Tabel 4.2 Karakteristik Responden berdasarkan Jenis Kelamin
Sumber : Data primer, 2019 (telah diolah)
Dari tabel diatas terlihat bahwa persentasi jumlah responden laki-laki yang
telah mengisi data kuesioner kami jumlah lebih banyak dari persentasi
jumlah responden wanita dimana jumlah responden laki-laki sebesar 62%
dan jumlah responden wanita sebasar 38%. Hal ini mengindikasikan bahwa
pada PT. Midi Utama Indonesia, Tbk Cabang Makassar lebih didominasi
oleh kaum laki-laki dikarenakan core pekerjaan yang lebih bersifat Teknik
dan Lapangan.
c. Tingkat Pendidikan
Tabel 4.3
Karakteristik Responden berdasarkan Tingkat Pendidikan
Tingkat Pendidikan Responden Persentase
SMA 26 55%
Diploma I/II/III/IV 13 28%
Strata satu (S1) 8 17%
Total 47 100%
Sumber : Data primer, 2019 (telah diolah)
tabel diatas dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa kuesioner yang
telah dikumpulkan merupakan hasil jawaban dari beberapa tingkat
Pendidikan dan yang didominasi pada level tingkat Pendidikan SMA dengan
jumlah persentase sebasar 55% kemudian disusul diurutan kedua pada
level Pendidikan Diploma dengan presentase 28%.
d. Masa Kerja
Jenis Kelamin Responden Persentase (%)
Laki-laki 29 62%
Wanita 18 38%
Total 47 100%
38
Tabel 4.4
Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Kerja
Masa Kerja Responden Persentase (%)
Kurang dari 10 tahun 29 62%
Lebih dari 10 tahun 18 38%
Jumlah 47 100%
Sumber : Data primer, 2019 (telah diolah)
Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa responden terbanyak
adalah karyawan dengan masa kerja kerja kurang dai 10 tahun sedangkan
jumlah responden dengan masa kerja lebih dari 10 tahun lebih sedikit.
Artinya pegawai yang masa kerjanya lebih dari 10 tahun lebih mempunyai
pengalaman dan pengetahuan yang memadai terkait dengan penelitian,
serta sudah banyak mengetahui kondisi real persoalan-persoalan yang
terjadi pada organisasi.
2. Penentuan Range
Survey ini menggunakan skala Likert dengan bobot tertinggi ditiap
pertanyaan adalah 5 dan bobot terendah adalah 1. Dengan jumlah responden
sebanyak 47 orang maka range dapat dirumuskan sebaga berikut:
Skor Tertinggi = 47×5 =235
Skor Terendah = 47×1 = 47
Sehingga range untuk hasil survey yaitu:
39
Maka range skor:
47–84,6 = Sangat Rendah
84,6–122,2 =Rendah
122,2-159,8 =Cukup
159,8-197,4 =Tinggi
197,4-235 =Sangat Tinggi
3. Deskripsi Variabel Turnover Karyawan (X) dan perhitungan skor
Untuk dapat melihat tanggapan responden terhadap indikator-indikator dan
juga perhitungan skor untuk variabel Turnover Karyawan dapat di lihat pada tabel
dibawal ini:
Tabel 4.5 Tanggapan Responden terhadap Turnover Karyawan
No. Pertanyaan
Jawaban Responden
Jumlah STS TS N S SS
1 2 3 4 5
1 X.1 0 0 10 32 5 184
2 X.2 0 2 7 31 7 184
3 X.3 0 0 8 30 9 189
4 X.4 0 0 3 40 4 189
5 X.5 0 0 10 34 3 181
6 X.6 0 0 7 37 3 184
7 X.7 0 0 10 32 5 183
8 X.8 0 2 9 29 7 182
9 X.9 0 0 10 27 10 188
10 X.10 0 1 16 26 4 174
Rata-rata 183,8
Sumber : Data primer, 2019 (telah diolah)
Dari hasil datas diatas dapat disimpulkan bahwa tanggapan responden
terhadap Turnover Karyawan berada pada range ketiga dan keempat yakni
sangat tinggi. Hal ini berarti responden setuju dengan pernyataan-pernyataan yang
tertuang didalam kuesioner terkait dengan Turnover Karyawan .
40
4. Deskripsi Kinerja Karyawan (Y) dan perhitungan skor
Untuk dapat melihat tanggapan responden terhadap indikator-indikator dan
juga perhitungan skor untuk variabel Kinerja Karyawan yang terdiri dari beberapa
pertanyaan dapat dilihat pada table dibawah ini:
Tabel 4.6
Tanggapan Responden terhadap Kinerja Karyawan
No. Pertanyaan
Jawaban Responden
Jumlah STS TS N S SS
1 2 3 4 5
1 Y.1 0 0 4 36 7 191
2 Y.2 0 2 4 37 4 184
3 Y.3 0 0 3 40 4 189
4 Y.4 0 0 10 34 3 181
5 Y.5 0 0 7 37 3 184
6 Y.6 0 2 7 31 7 184
7 Y.7 0 0 8 30 9 189
8 Y.8 0 0 5 38 4 184
9 Y.9 0 0 10 34 3 181
10 Y.10 0 0 9 35 3 182
Rata-rata 184,9
Sumber : Data primer, 2019 (telah diolah)
Dari hasil datas diatas dapat disimpulkan bahwa tanggapan responden
terhadap Kinerja Karyawan berada pada range pertama yakni sangat tinggi. Hal ini
berarti responden sangat setuju dengan pernyataan-pernyataan yang tertuang
dalam kuesioner terkait dengan Kinerja Karyawan.
5. Uji Kualitas Data
a. Uji Validitas
Uji Validitas digunakan untuk menguji sejauh mana ketepatan alat
pengukur dan juga untuk mengukur sah atau tidaknya suatu kuesioner, untuk
suatu kuesioner dapat dikatakan Valid jika suatu pernyataan atau item pada
kuesioner mampu mengungkap suatu yang akan diukur terhadap kuesioner
41
tersebut. Dalam uji validitas dihitung dengan membandingkan nilai r hitung
dengan nilai r table. Jika r hitung > dari r table dengan taraf signifikansi 0,05
maka indicator dari variable penelitian tersebut dapat dikatakan Valid. Nilai r
table untuk n = 47 adalah sebesar 0,242. Berikut ini adalah tabel uji validitas
menggunakan aplikasi SPSS (Statistical Product and Service Solutions) :
Tabel 4.7
Hasil Uji Validitas
Variabel Item Nilai Nilai Nilai
Keterangan R tabel R hitung Sig
Turnover Karyawan ( X )
X. 1 0,242 0,785 0,000 Valid
X. 2 0,242 0,880 0,000 Valid
X. 3 0,242 0,887 0,000 Valid
X. 4 0,242 0,592 0,000 Valid
X. 5 0,242 0,638 0,000 Valid
X. 6 0,242 0,697 0,000 Valid
X. 7 0,242 0,785 0,000 Valid
X. 8 0,242 0,837 0,000 Valid
X. 9 0,242 0,840 0,000 Valid
X.10 0,242 0,713 0,000 Valid
Kinerja Karyawan (Y)
Y.1 0,242 0,796 0,000 Valid
Y.2 0,242 0,765 0,000 Valid
Y.3 0,242 0,785 0,000 Valid
Y.4 0,242 0,847 0,000 Valid
Y.5 0,242 0,775 0,000 Valid
Y.6 0,242 0,739 0,000 Valid
Y.7 0,242 0,715 0,000 Valid
Y.8 0,242 0,682 0,000 Valid
Y.9 0,242 0,564 0,000 Valid
Y.10 0,242 0,709 0,000 Valid
Sumber: Output SPSS 21 ( Oktober 2019)
Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa, seluruh nilai Rhitung
untuk item pernyataan kuesioner pada varian penelitian yang digunakan
menghasilkan nilai R hitung yang lebih besar dari nilai R tabel dimana nilai R
42
tabel untuk jumlah sampel (N=47) adalah sebesar 0,242 sehingga seluruh item
pertanyaan pada masing-masing kuesioner dapat dinyatakan valid.
b. Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah tingkat seberapa besar suatu alat ukur mengukur
dengan stabil dan konsisten. Besarnya tingkat reliabilitas ditunjukkan oleh
koefisiennya, yaitu koefisien reliabilitas. Pengujian reliabilitas dilakukan dengan
menggunakan cronbach alpha. Jika nilai hitung cronbach alpha>0,60 maka
reliabilitas dapat diterima atau dengan kata lain pengujian tersebut bisa
dikatakan reliabel. Pengujian dari reliabilitas untuk masing-masing variabel
diperoleh data sebagai berikut:
Table 4.8
Hasil Uji Reliabilitas
Variabel Cronbach Alpha
N of items Keterangan
Turnover Karyawan 0,922 10 Reliabel
KinerjaKaryawan 0,908 10 Reliabel
Sumber: Data diolah dari SPSS 21 (2019)
Tabel 4.8 menunjukkan bahwa nilai Cronbach Alphadari masing-masing
variabel sudah lebih besar dari 0,60 sehingga dapat dikataan bahwa reliabilitas
untuk kuesioner sudah dapat diterima.
7. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas
Uji normalitas dalam penelitian ini dilakukan dengan cara analisis grafik.
Normalitas dapat dideteksi dengan melihat penyebaran data (titik) pada sumbu
diagonal dari grafik atau dengan melihat histogram dan residualnya. Adapun
dasar pengambilan keputusannya yaitu sebagai berikut:
1) Jika data ,menyebar disekitar garis diagonal atau grafik histogram
menunjukkan pola distribusi normal, regresi memenuhi asumsi
normalitas
2) Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan atau tidak mengikuti
arah garis diagonal atau grafik histogram tidak menunjukkan pola
43
distribusi normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi
normalitas
Gambar 4.2
Hasil Uji Normalitas
Sumber: Data diolah dari SPSS 21 (2019)
Berdasarkan grafik p-plot pada gambar 4.2 diatas ini memperlihatkan
penyebaran (titik) disekitar garis regresi (diagonal) dan penyebaran titik-titik
data searah mengkuti garis diagonal, maka dapat disimpulakan bahwa model
regresi layak digunakan karena memenuhi asumsi normalitas.
b. Uji Multikolinearitas
Uji Multikolinearitas diperlukan untuk memperoleh korelasi yang
sebenarnya, yang murni tidak dipengaruhi variabel-variabel lain yang mungkin
saja berpengaruh.
44
Table 4.9
Hasil Uji Multikolineritas
Collinearity Statistics
Variabel Independen Tolerance VIF
Turnover Karyawan 1,000 1,000
Dependent Variabel : Kinerja Karyawan
Sumber : Data diolah dari SPSS 21 (2019)
Berdasarkan table 4.9 diatas, dari hasil Uji Variance Inflation Factor (VIF)
pada hasil output SPSS 21, tabel coefficient, masing-masing variabel
independen VIF dari <10,00 yaitu untuk variable Turnover Karyawan 1,000
dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi multikolinearitas. Sedangkan nilai
Tolerance > 0,10 Maka dapat dinyatakan model regresi linear berganda tidak
dapat multikolinearitas antara variabel dependen dengan variabel independen
sehingga dapat digunakan dalam penelitian ini.
c. Uji Heteroskedastisitas
Uji heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam regresi
ketidak variance dari residual suatu pengamatan yang lain. Pada
heteroskedastisitas kesalahan yang terjadi tidak secara acak tetapi
menunjukkan hubungan yang sistematis sesuai dengan besarnya satu lebih
variabel. Uji heteroskedastisitas yang digunakan adalah secara grafik.
45
Gambar 4.3
Hasi Uji Heteroskedastisitas Secara Grafis
Sumber : Data diolah dari SPSS 21 (2019)
Dari data diatas grafik scatterplot dapat dilihat bahwa titik-titik menyebar
secara acak, serta tersebar diatas maupun dibawah angka nol pada sumbu Y.
Hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model
regresi.
8. Uji Analisis Regresi Linear Sederhana
Analisis regresi linear sederhana adalah hubungan secara linear antara satu
variabel independen (Turnover Karyawan) dengan variabel dependen (Kinerja
Karyawan). Analisis ini untuk mengetahui arah hubungan antara variabel
independen dengan variabel dependen apakah positif atau negatif dan untuk
memprediksi nilai dari variabel dependen apabila nilai dari variabel dependen
mengalami kenaikan atau penurunan. Penelitian ini dilanjutkan dengan melakukan
pengujian signifikan model dan interprestasi model regresi. Secara ringkas hasil
analisis regresi linear sederhana terdapat dalam tabel berikut:
46
Table 4.10
Rekapitulasi Analisis Regresi Linear Sederhana Pengaruh Turnover Karyawan
terhadap Kinerja Karyawan
Variable B (Koefisien
Regresi) Beta T hitung Sig t
Konstanta 5,769 3,315 0,002
Turnover Karyawan 0,561 0,884 12,688 0,000
N = 47
F hitung = 160,979 R = 0,884
Rsquare = 0,782
Adjusted Rsquatre = 0,777 Sig = 0,000
Sumber : Data diolah dari SPSS versi 21 (2019)
Berdasarkan hasil data yang telah diperoleh dari koefisien regresi diatas dapat
dibuat suatu persamaan regresi sebagai berikut:
Y = 5,769+ 0,561X
Dimana: Rumus:
Y = Kinerja Karyawan y = a + bx
X = Turnover Karyawan y = 5.769 + 0,561 x
Interpretasi dari persamaan tersebut adalah :
a. 5,769
Persamaan regresi di atas terdapat nilai konstanta sebesar 5,769. Hal ini
menunjukkan angka yang positif yang artinya Turnover Karyawan akan
mengalami kenaikan jika variabel X (Turnover Karyawan) bernilai konstan atau
sama dengan nol.
b. 0,561
Nilai koefisien dari variabel X adalah positif dan memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap variabel Y. Hal ini dapat dilihat dari nilai X sebesar 0,561
dan signifikansi menunjukkan angka lebih kecil yaitu 0,000 dari α = 0,05.
47
Hal ini menunjukan bahwa semakin baik kegiatan Turnover yang dilakukan oleh
PT. Midi Utama Indonesia, Tbk maka Kinerja Karyawan pada PT. Midi Utama
Indonesia, Tbk juga akan meningkat.
9. Uji Hipotesis
Pengujian Hipotesis digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya
pengaruh antar variabel independen terhadap variablel dependen adapun hasil
pengujian adalah sebagai berikut:
a. Hasil Uji Signifikan Persial (Uji t)
Pengujian ini secara persial dimaksudkan untuk mengetahui ada atau
tidaknya pengaruh variabel bebas secara persial terhadap variabel terikat. Hasil
Hipotesis dalam pengujian ini adalah sebagai berikut
Table 4.11
Hasil Uji Signifikan Persial (Uji t)
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) 5.769 1.740
3.315 .002
Turnover Karyawan .561 .044 .884 12.688 .000
a. Dependent Variable: Kinrja Karyawan Sumber : Data dioleh dari SPSS 21 (2019)
Pengaruh Variabel Turnover Karyawan (X) terhadap Kinerja Karyawan
(Y). Tabel 4.11 diatas nilai t hitung untuk Turnover karyawan sebesar 12,688
sedangkan nilai t tabel sebesar 1.679. Maka dapat disimpulkan t hitung 12,688>
t tabel 1.679 dan nilai signifikan 0,000 lebih kecil dari 0.05. Sehingga hipotesis
yang berbunyi Turnover Karyawan berpengaruh positif dan signifikan terhadap
Kinerja Karyawan diterima.
48
b. Hasil Uji Determinasi (R²)
Koefisien determinasi (R²) bertujuan mengukur sebarapa jauh
kemampuan variable independen (Turnover Karyawan) dalam menjelaskan
variasi variabel dependen (Kinerja Karyawan). Nilai koefisien determinasi
adalah anata nol dan satu. Nilai yang mendekati satu berarti adalah variabel
independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk
meningkatkan variabel dependen.
Table 4.12
Hasil Koefisien Determinasi
Sumber : Data diolah dari SPSS 21 (2019)
Dari tabel koefisien determinasi 4.12 diatas, dapat dilihat bahwa angka
koefiesien korelasi (R) sebesar 0,884. Hal ini berarti hubungan antar variabel
independen dengan variabel dependen sebesar 88,4%. Dari angka tersebut
dapat diambil kesimpulan bahwa pengaruh hubungan antar variabel Turnover
Karyawan dengan variabel Kinerja Karyawan memiliki pengaruh yang sangat
kuat.
Besarnya (Adjusted R Square) adalah 0,777. Hasil perhitungan statistik
ini berarti bahwa kemampuan variabel Turnover Karyawan dalam menerangkan
variasinya perubahan variabel komunikasi pemasaran sebesar 77,7%
sedangkan sisanya yang sebesar 22,3% diterangkan oleh variabel lain diluar
model ini.
Model Summary
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .884
a .782 .777 1.35437
a. Predictors: (Constant), Turnover Karyawan
49
C. Pembahasan
1. Hasil pembahasan
Penelitian ini menggunakan dua variabel yaitu variabel tekait Turnover
Karyawan dan variabel bebas yaitu Kinerja Karyawan. Menurut Robbins dan Judge
(2009:38) Turnover adalah tindakan pengunduran diri secara permanen yang
dilakukan oleh karyawan baik secara sukarela atau pun tidak secara sukarela.
Turnover dapat berupa pengunduran diri, perpindahan keluar unit organisasi,
pemberhentian atau kematian anggota organisasi. Turrnover Karyawan diukur
dengan menggunakan kuesioner yang terdiri dari 10 item pernyataan dengan
indikator Tingkat ketertarikan (Lama Kerja), tingkat kesesuaian (Beban Kerja), dan
tingkat kemanfaatan (Lingkungan Kerja), (Kepuasan Kerja), dan (Kepuasan Gaji)
Menurut Mangkunegara (2012:9), Kinerja Karyawan adalah hasil kerja
secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang karyawan dalam
melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan
kepadanya.
Dalam menentukan analisis sederhana terlebih dahulu dilakukan uji
validitas yang dimana semua angket pernyataan dari variabel yaitu Turrnover
Karyawan dan variabel Kinerja Karyawan dinyatakan valid setelah data yang
diperoleh dan dianalisis dengan menggunakan SPSS. Untuk meyakinkan item-
item Turrnover Karyawan dan variabel Kinerja Karyawan terpercaya kembali
dilakukan uji Reliabilitas yang akan terbukti bahwa item-item angket variabel
Turrnover Karyawan dan variabel Kinerja Karyawan dikatakan reliabel karena
nilai alpha lebih besar dari r tabel.
Hasil regresi sederhana yang diolah dan dianalisis menggunakan
metode SPSS maka diperoleh persamaannya adalah Y = 5,769 + 0,561X dimana
angka tersebut menunjukan a = 5,769 angka tersebut menunjukkan Kinerja
Karyawan mengalami peningkatan. Sedangkan b = 0,561 artinya jika nilai
50
Turrnover Karyawan mangalami peningkatan maka nilai Kinerja Karyawan akan
meningkat.
Sehingga dapat dijelaskan bahwa Turrnover Karyawan mempunyai
pengaruh dan signifikan terhadap Kinerja Karyawan pada PT. Midi Utama
Indonesia Tbk Cabang Makassar. Kemudian dari analisis yang dilakukan juga
menjelaskan bahwa Turrnover Karyawan dalam perusahaan berpengaruh positif
dan signifikan terhadap Kinerja Karyawan sudah sangat baik.
2. teori yang mendukung
Hasil penelitian ini hampir sama dengan penelitian yang dilakukan oleh
(Nimade Nurcahyani dan I.G.A Dewi annyani 2016) yakni dengan judul
Pengaruh Kompensasi Dan Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan Dengan
Kepuasan Kerja Sebagai Variabel Intervening. Hasil penelitian ini bahwa variabel
(Kompensasi) menunjukan hasil yang berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kepuasan kerja, motivasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap
kepuasan kerja, kompensasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja
karyawan, motivasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan,
kepuasan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan dan
kepuasan kerja memediasi pengaruh kompensasi dan motivasi terhadap kinerja
karyawan.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh (Revilia Dian Rismayanti Dkk 2018)
dengan judul Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Turnover Intention Serta
Dampaknya Pada Kinerja Karyawan. Hasil penelitian ini menunjukkan Kepuasan
Kerja Karyawan berpengaruh signifikan terhadap Turnover Intention Karyawan.
Dan kepuasan kerja karyawan (X) berpengaruh positif signifikan terhadap Kinerja
Karyawan. Kemudian turnover Intention karyawan berpengaruh negatif signifikan
terhadap Kinerja Karyawan
Hasil penelitian yang dilakukan oleh (Alfatania Pandu Asmara 2017)
dengan judul Pengaruh Turnover Intention terhadap Kinerja Karyawan di Rumah
51
Sakit Bedah Surabaya. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa turnover intention
berpengaruh terhadap kinerja karyawan.
Hasil penelitian yang di lakukan oleh ( Agi Syarif Hidayat 2018 )
Dengan judul Pengaruh kepuasan kerja terhadap komitmen organisasi dan
Turnover Intention. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa turnover intention
berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Berpengaruh positif kepuasan dan
komitmen terhadap Turnover Intention
Hasil penelitian yang di lakukan oleh ( Ria Chandra Kartika 2018 )
Dengan judul upaya menurunkan Turnover melalui peningkatan kepuasan
Kerja pegawai di RSIA NUN Surabaya.
52
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, kesimpulan dari penelitian ini
didasarkan pada hasil analisis data yang telah dilakukan dan dikaitkan dengan
masalah penelitian yang telah dirumuskan dari berbagai pembahasan yang dibahas
sebelumnya, maka dapat di simpulkan sebagai berikut:
Secara persial pengaruh Turnover Karyawan berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kinerja karyawan di PT. Midi Utama Indonesia tbk Cabang Makassar. Hal
ini ditunjukkan dari hasil perhitungan yaitu nilai koefisien regresi Turnover Karyawan
sebesar 0,561 dan nilai signifikan yang berada dibawah 0,05 yaitu sebesar 0,000.
Koefisien determinasi menunjukkan bahwanilai R² sebesar 0.777. hal ini berarti
bahwa 77,7% yang menunjukkan bahwa kinerja karyawan dipengaruhi oleh variabel
Turnover Karyawan sedangkan sisanya sebesar 22,3% dipengaruhi oleh variabel lain
yang belum diteliti dalam penelitian ini
B. Saran
1. Perusahaan
Berdasarkan kesimpulan yang telah diuraikan, maka saran atau rekomendasi
yang dapat diberikan sehubungan dengan judul yaitu Pengaruh Beban Kerja dan
Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan pada PT. Midi Utama Indonesia tbk Cabang
Makassar.adalah sebagai berikut:
53
53
Perusahaan agar kiranya memberikan jam kerja sesuai dengan waktu yang
telah ditentukan demi kenyamanan karyawan maupun untuk perusahaan tersebut.
2. Peneliti Selanjutnya
Hasil penelitian ini dapat dipakai sebagai acuan bagi peneliti selanjutnya untuk
mengembangkan penelitian dengan mempertimbangkan variabel-variabel lain diluar
variabel yang ada dalam penelitian ini. Misalnya kemampuan kerja. Dengan demikian
hasil yang diharapkan dapat mengungkap lebih banyak permasalahan dan
memberikan temuan-temuan penelitian yang lebih berarti dan bermanfaat bagi banyak
pihak,
54
DAFTAR PUSTAKA
Ableson.1987. Examination of Avoidable and Unavoidable Turnover: Journal of
Apllied Psychology. Cascio. WF. (2003). Managing Human Resources. Productivity Quality of Work. New
York: McGraw-Hill/Irwin. Dessler, (2013). Organizational Behavior.FithEdition.Irwin McGraw-Hill. Ghozali, (2008). Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 21(Ed. Ke-7).
Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro Ghozali, Imam. (2015). Apilikasi Analisis Multivariate IBM SPSS 23 (edisi 8). Semarang:
BP Undip. Siregar, Syofian 2013. Metode penelitian kuantitatif. Jakarta: PT. Fajar interpratama
mandiri. Handoko, T. H. (2001). Manajemen Personalia & Sumber Daya Manusia (Ed.Ke-2).
Yogyakarta: BPFE.A Handoko, T. Hani. 2005. Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia. Penerbit
BPFE. Yogyakarta. Harnoto, (2002). Intensitas Turnover Ditinjau dari Budaya Perusahaan. Medan (ID): USU
Repository. Manurung, M.T., dan Ratnawati, I. (2012). Analisis Pengaruh Stres Kerja da Kepuasan
Kerja Terhadap Turnover Intention Karyawan (Studi Pada STIKES Widya Husada Semarang). Diponegoro Journal of Management, Vol. 1, No. 2, 145-157.
Mangkunegara. (2012). Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung: PT.Remaja
Rosdakarya.
Mangkunegara, Anwar Prabu. 2001. Manajemen Sumber Daya ManusiaPerusahaan. Penerbit PT Remaja Rosdakarya. Bandung
Mathis dan Jackson (2000). Manajemen Sumber DayaManusia. Gahlia Indonesia. Jakarta.
Mobley. (2011). Organizational Comunication: Relationship toOrganizational Climate and Job Satisfaction. Academy Of ManagementJournal. Vol.20,No.4,592 – 607.
Moeheriono. (2012). "Pengaruh Kinerja Berbasis Kompetensi". Jakarta: Raja Grafindo
Persada.
Novliadi F. 2007. Intensitas Turnover Ditinjau dari Budaya Perusahaan. Medan (ID): USU Repository.
Prawirosentono, (1999). Manajemen Mutu Terpadu (Total QualityManajemen).Ghalia Indonesia, Bogor.
Rivai, (2009).Manajemen sumber daya manusia untukperusahaan.Jakarta: PT Raja Gravindo Persada.
Robbins, S.P. (2006). Perilaku Organisasi (Diana Angelica, Penerjemah). Jakarta:PT. Indeks Kelompok Gramedia
Robbins, S.P dan Judge, T.A. (2009). Perilaku Organisasi:Organizational Behavior (Diana Angelica, Penerjemah). Jakarta: Salemba Empat.
Ronald dan Milkha (2014). Pelajaran, pengertian, jenis proses, penyebab turnover
karyawan diakses ("https://www.pelajaran.id/2018/12/pengertian-jenis-proses-faktor-penyebab-dan-rumus-turnover-karyawan.html")
Saeka, A.P., dan Suana. (2016). Pengaruh Kepuasan Kerja, Komitmen Organisasional dan Stres Kerja Terhadap Turnover Intention Karyawan PT. Indonusa Algaemas Prima Bali. E-Jurnal Manajemen Unud, Vol. 5, No. 6, 3736-3760.
Simamora H. (2004). Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta (ID): STIE YKPN. Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Cetakan Ke-8.
Bandung (ID): Alfabeta. Sugiyono. (2016). Statistika untuk penelitian. Bandung: Alfabeta.
55
BIOGRAFI PENULIS
AWALUDDIN, Lahir di SINJAI Pada Tanggal 07
JANUARI 1990 dari pasangan suami istri Bapak
AMIRUDDIN dan Ibu HAMSINAR. Peneliti adalah
anak ke 1 dari 3 bersaudara. Peneliti sekarang
bertempat tinggal di Jalan Pajjaiang,Sudiang Raya,
Kota Makassar, Sulawesi Selatan
Pendidikan yang telah ditempuh oleh peneliti yaitu SD Negeri 125
Karampue lulus tahun 2003, SMP Negeri 1 Sinjai Utara lulustahun 2006,
SMK Negeri 1 Sinjai Utaralulus tahun 2011, dan mulai tahun 2015 penulis
terdaftar sebagai Mahasiswa di Universitas Muhammadiyah Makassar
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Jurusan Manajemen melalui seleksi
penerimaan mahasiswa baru dan sementara menjalani perkuliahan di
kampus yang Insyaa Allah tahun ini mengantarkan penulis untuk
mendapatkan gelar Sarjana Ekonomi Strata Satu (S1).
Atas berkah dan rahmat Allah subhanahu Wa Ta’ala dan Do’a dari orang
tua dan Alhmandulillah Biidzniillaah, penulis berhasil dengan tersusunnya
skripsi yang berjudul “Pengaruh Turnover karyawan Terhadap Kinerja
Karyawan Di PT. MIDI UTAMA INDONESIA TBK Cabang Makassar”.