skripsi analisis akuntansi persediaan barang …

96
SKRIPSI ANALISIS AKUNTANSI PERSEDIAAN BARANG DAGANGAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE PERPETUAL PADA PERUSAHAAN MISI PASARAYA KABUPATEN JENEPONTO ASTUTI SYAM 10573 02766 11 FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR MAKASSAR 2015

Upload: others

Post on 04-Oct-2021

9 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: SKRIPSI ANALISIS AKUNTANSI PERSEDIAAN BARANG …

i

SKRIPSI

ANALISIS AKUNTANSI PERSEDIAAN BARANG DAGANGAN DENGAN

MENGGUNAKAN METODE PERPETUAL PADA PERUSAHAAN

MISI PASARAYA KABUPATEN JENEPONTO

ASTUTI SYAM

10573 02766 11

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

MAKASSAR

2015

Page 2: SKRIPSI ANALISIS AKUNTANSI PERSEDIAAN BARANG …

i

SKRIPSI

ANALISIS AKUNTANSI PERSEDIAAN BARANG DAGANGAN DENGAN

MENGGUNAKAN METODE PERPETUAL PADA PERUSAHAAN

MISI PASARAYA KABUPATEN JENEPONTO

ASTUTI SYAM

10573 02766 11

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana

Ekonomi pada Prodi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Muhammadiyah Makassar

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

MAKASSAR

2015

Page 3: SKRIPSI ANALISIS AKUNTANSI PERSEDIAAN BARANG …

ii

Page 4: SKRIPSI ANALISIS AKUNTANSI PERSEDIAAN BARANG …

iii

Page 5: SKRIPSI ANALISIS AKUNTANSI PERSEDIAAN BARANG …

iv

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

Yang bertanda tangan dibawah ini,menyatakan :

Nama : Astuti Syam

Nim : 10573 02766 11

Tempat/Tanggal Lahir : pamisorang, 28 Oktober 1992

Jenis Kelamin : perempuan

Program Studi : Akuntansi

Fakultas : Ekonomi dan Bisnis

Perguruan tinggi : Universitas Muhammadiyah Makassar

Skripsi yang berjudul : Analisis Akuntansi Persediaan Barang Dagangan

Dengan Menggunakan Metode Perpetual pada Perusahaan Misi Pasaraya

Kabupaten Jeneponto.

Dengan Pembimbing masing-masing:

1. Dr. Hj. Ruliaty, MM

2. Abd. Salam HB, SE,.M.Si, Ak,CA

Benar adalah hasil karya sendiri,bebas dari unsur ciplakan/plagiat.Pernyataan

ini dibuat dalam keadaan sadar dan apabila dikemudian hari ditemukan

ketidakbenaran,maka saya bersedia dituntut didalam/luar pengadilan dan

menanggung segala resiko yang diakibatkannya.

Demikian surat pernyataan ini dibuat sebagai tanggung jawab formal untuk

dipergunakan sebagaimana mestinya.

Makassar, Agustus 2015

Yang membuat pernyatan

Astuti Syam

Nim : 10573 02766 11

Page 6: SKRIPSI ANALISIS AKUNTANSI PERSEDIAAN BARANG …

v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Persembahan

Ayahanda dan ibundaku, beserta Keluargaku tersayang

terima kasih atas segenap ketulusan cinta & kasih sayangnya selama ini.

Do’a, nasehat, motivasi dan semangat, perjuangan dan pengorbanan

untuk ananda...

Semoga limpahan karunia-Nya senantiasa tercurah kepada kalian

semua. Aamiin..

Pengetahuan yang benar tidak diukur dari seberapa banyak anda menghafal dan

seberapa banyak yang mampu anda jelaskan, melainkan, pengetahuan yang benar

adalah ekspresi kesalehan (melindungi diri dari apa yang Allah larang dan

bertindak atas apa yang Allah amanatkan)

(Abu Na’im)

Jika seseorang bepergian dengan tujuan mencari ilmu, maka Allah akan

menjadikan perjalanannya seperti perjalanan menuju surge.

(Nabi Muhammad SAW)

Page 7: SKRIPSI ANALISIS AKUNTANSI PERSEDIAAN BARANG …

vi

ABSTRAK

Astuti Syam. 2015. Analisis Akuntansi Persediaan Barang Dagangan Dengan

Menggunakan Metode Perpetual pada Perusahaan Misi Pasaraya Kabupaten

Jeneponto. Pembimbing Dr. Hj. Ruliaty dan Abd. Salam HB.

Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui apakah pencatatan dan

penilaian persediaan dapat mengurangi kesalahan perhitungan persediaan dan

dengan dengan menggunakan metode perpetual dapat menghasilkan harga pokok

persediaan yang tepat pada perusahaan Misi Pasaraya.

Metode analisis data yang digunakan adalah dengan menggunakan analisis

kuantitatif dan kualitatif yaitu analisis yang berdasarkan perhitungan dan

pembahasan.

Dari hasil penelitian yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa dalam

proses pencatatan dan penilaian persediaan barang dagangan pada perusahaan

Misi Pasaraya setelah menggunakan metode perpetual dapat mengurangi

kesalahan perhitungan persediaan barang dagangan dan dapat menghasilkan

harga pokok penjualan yang tepat setiap kali penjualan untuk mengantisipasi

resiko kerugian akibat kesalahan pencatatan barang yang ada di perusahaan Misi

Pasaraya.

Kata Kunci : Akuntansi Persediaan Barang Dagangan, Metode Perpetual.

Page 8: SKRIPSI ANALISIS AKUNTANSI PERSEDIAAN BARANG …

vii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahi Rabbil Alamin puji syukur sedalam-dalamnya penulis

panjatkan kehadirat Allah SWT yang maha pengasih lagi maha penyayang karena

dengan rahmat dan hidayah-nyalah sehingga skripsi ini yang berjudul “Analisis

Akuntansi Persediaan Barang Dagangan Dengan Menggunakan Metode

Perpetual pada Perusahaan Misi Pasaraya Kabupaten Jeneponto” dapat

diselesaikan, meskipun dalam bentuk yang sangat sederhana. Penulis menyadari

sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan disebabkan karena

kemampuan dan pengalaman penulis masih sangat terbatas. Dengan ini, kritik dan

saran yang bersifat konstruktif demi kesempurnaannya senantiasa diharapkan.

Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat untuk melaksanakan

penelitian program studi fakultas ekonomi dan bisnis, jurusan akuntansi

Universitas Muhammadiyah Makassar.

Dalam penyusunan skripsi ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih

yang sebesar-besarnya kepada:

1. Ayah (Muh. Zainal) dan Ibu (Sumiati) yang tanpa henti mengalirkan doa

untuk keselamatan dan keberhasilan penulis serta memberikan semangat dan

motivasi.

2. Bapak Dr. H. irwan Akib, M.Pd selaku rektor Universitas Muhammadiyah

Makassar.

Page 9: SKRIPSI ANALISIS AKUNTANSI PERSEDIAAN BARANG …

viii

3. Bapak Dr. H. Mahmud Nuhung, SE, MA selaku dekan fakultas ekonomi dan

bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.

4. Bapak Ismail Badollahi, SE,. M.Si, Ak, CA selaku ketua jurusan atas saran,

bimbingan dan arahannya dalam penyusunan skripsi ini.

5. Ibu Dr. Hj. Ruliaty, MM selaku dosen pembimbing I, dan bapak Abd. Salam

HB, SE. M.Si, Ak, CA selaku pembimbing II atas bimbingan dan arahannya.

6. Seluruh dosen, karyawan dan staf fakultas ekonomi dan bisnis Universitas

Muhammadiyah Makassar yang telah memberikan bantuan tak ternilai dalam

menyelesaikan studi penulis.

7. Pimpinan Misi Pasaraya beserta karyawannya yang senantiasa meluangkan

waktunya dalam membantu penulis.

8. keluargaku tercinta yang selama ini membantu orang tuaku membiayai penulis

serta senantiasa memberikan dorongan, dukungan dan motivasi dalam

berjuang mendapatkan gelar sarjana.

9. Buat sahabatku sandra, rahma, riski, wulan dan darmi, terima kasih atas

bantuan, kebersamaan serta dukungan dalam menyelesaikan skripsi ini.

10. Buat teman-teman risna, dwi, iin, nurul, ika dan ipul serta seluruh teman-

teman angkatan 2011 khususnya jurusan akuntansi yang tidak bisa penulis

sebutkan satu persatu.

11. Tanpa menjadikan urutan terakhir makasih banyak khusus dan special yang

selalu di hati “Dhika” yang selalu memacu penulis mengejar gelar sarjana.

Page 10: SKRIPSI ANALISIS AKUNTANSI PERSEDIAAN BARANG …

ix

Penulis juga mendoakan agar Allah SWT berkenang membalas amal

kebaikan dan senantiasa memberikan lindungan, rahmat dan hidayah-Nya

kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam penyeselesaian

skripsi ini, amin.

Makassar, Agustus 2015

ASTUTI SYAM

Page 11: SKRIPSI ANALISIS AKUNTANSI PERSEDIAAN BARANG …

x

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................. ii

HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI ......................................................... iii

SURAT PENYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ............................................. iv

MOTTO DA PERSEMBAHAN ..................................................................... v

ABSTRAK ...................................................................................................... vi

KATA PENGANTAR .................................................................................... vii

DAFTAR ISI ........................................................................ ........................... x

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xiii

DAFTAR TABEL ........................................................................................... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ......................................................................... 1

B. Rumusan Masalah .................................................................... 5

C. Tujuan Penelitian ..................................................................... 6

D. Manfaat Penelitian ................................................................... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Persediaan ................................................................................ 8

B. Metode Pencatatan Persediaan ................................................ 17

C. Perbedaan Sistem Pencatatan Perpetual dan Periodik/fisik ..... 23

D. Penilaian Persediaan dengan Metode Perpetual ...................... 24

Page 12: SKRIPSI ANALISIS AKUNTANSI PERSEDIAAN BARANG …

xi

E. Penyesuaian atas Persediaan Barang Dagangan ..................... 25

F. Kesalahan dalam Perhitungan Persediaan ............................... 26

G. Penyajian Persediaan dalam Laporan Keuangan ..................... 26

H. Estimasi Persediaan ................................................................. 27

I. Kerangka Pikir ......................................................................... 28

J. Hipotesis .................................................................................. 29

BAB III METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Waktu Penelitian ................................................... 30

B. Metode Pengumpulan Data ..................................................... 30

C. Jenis dan Sumber Data ............................................................ 31

D. Metode Analisis Data ............................................................... 31

BAB IV GAMBARAN UMUN LOKASI PENELITIAN

A. Sejarah Singkat Perusahaan ..................................................... 32

B. Visi dan Misi Perusahaan ........................................................ 35

C. Struktur Organisasi Perusahaan ............................................... 35

D. Proses Penyaluran dan Aspek Pemasaran Barang Dagangan

Pada PT Mega Indah Sari Makassar ........................................ 40

E. Mekanisme Kerja Unit Usaha ................................................... 42

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Jenis-jenis Persediaan pada Misi Pasaraya .............................. 44

B. Prosedur Pembelian dan Penjualan pada Misi Pasaraya ......... 45

C. Akuntansi Persediaan Barang Dagangan pada Misi Pasaraya 46

D. Metode Penilaian Persediaan Barang Dagangan pada

Page 13: SKRIPSI ANALISIS AKUNTANSI PERSEDIAAN BARANG …

xii

Misi Pasaraya ........................................................................... 55

E. Analisis Pembahasan Metode Perpetual dan Rata-rata ............ 66

BAB VI PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................................... 68

B. Saran ......................................................................................... 69

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 70

LAMPIRAN

RIWAYAT HIDUP

Page 14: SKRIPSI ANALISIS AKUNTANSI PERSEDIAAN BARANG …

xiii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Kerangka Pikir ........................................................................ 28

Gambar 4.1 Struktur Organisasi Perusahaan .............................................. 37

Page 15: SKRIPSI ANALISIS AKUNTANSI PERSEDIAAN BARANG …

xiv

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Perbedaan Sistem Pencatatan Perpetual dan Periodik ................... 23

Tabel 4.1 Setoran Modal Pemilik .................................................................... 32

Tabel 5.1 Daftar Persediaan Barang Dagangan .............................................. 47

Tabel 5.2 Jurnal Umum ................................................................................... 49

Tabel 5.3 Buku Besar ...................................................................................... 51

Tabel 5.4 Kartu Persediaan ABC Kecap Manis 275 ml................................... 56

Tabel 5.5 Kartu Persediaan Bakso .................................................................. 57

Tabel 5.6 Kartu Persediaan Appel Merah 1 kg ................................................ 58

Tabel 5.7 Kartu Persediaan Buavita Jeruk Mandarin 1000 ml ........................ 59

Tabel 5.8 Kartu Persediaan Lifeboy ................................................................ 60

Tabel 5.9 Kartu Persediaan Minyak Goreng Bimoli 1 liter ............................. 61

Tabel 5.10 Kartu Persediaan Gulaku 1 kg ....................................................... 62

Tabel 5.11 Kartu Persediaan Clear Men SHP Hairfall 70 ml ......................... 63

Tabel 5.12 Kartu Persediaan Lux BTY White Glamour 85 gr ........................ 64

Tabel 5.13 Kartu Persediaan ABC Sambal Asli 135 ml .................................. 65

Page 16: SKRIPSI ANALISIS AKUNTANSI PERSEDIAAN BARANG …

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Jenis-jenis Barang Dagangan Misi pasaraya pada Bulan

Maret 2015 ........................................................................... 72

Lampiran 2 Prosedur Penerimaan Barang Dagangan Misi Pasaraya

Kabupaten Jeneponto ............................................................. 80

Lampiran 4 Persuratan .............................................................................. 81

Dokumentasi ...........................................................................................

Page 17: SKRIPSI ANALISIS AKUNTANSI PERSEDIAAN BARANG …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada masa sekarang ini, dimana situasi dan kondisi perekonomian semakin

banyak persaingan dan para pelaku ekonomi akan bergelut didalamnya tanpa

pengenalan batas waktu, bangsa, rentang waktu dan budaya. Keadaan ini

disebabkan adanya arus informasi dan komunikasi yang semakin didapat,

sehingga mendorong para pelaku ekonomi untuk membuat suatu terobosan dan

kiat tersendiri dalam memperbaiki dan memantapkan aktivitasnya dalam dunia

usaha.

Era globalisasi telah menuntut adanya perubahan paradigma lama dalam

segala bidang, salah satunya adalah bidang perdagangan. Semakin tingginya

tingkat persaingan dan bisnis lokal maupun global dan kondisi ketidakpastian

memaksa perusahaan untuk mencapai keunggulan kompetitif (competitive

edvantage) agar mampu memenangkan persaingan dibisnis global.

Setiap perusahaan, baik itu perusahaan perdagangan ataupun perusahaan

pabrik serta perusahaan jasa selalu mengadakan persediaan. Perusahaan dagang

adalah perusahaan yang menjual produk (barang jadi), akan tetapi perusahaan

tidak membuat atau menghasilkan sendiri produk yang akan dijualnya melainkan

memperolehnya dari perusahaan lain. (Hery, 2013:2).

Setiap perusahaan mempunyai kendala dalam menjalankan usahanya,

kendala yang melanda mayoritas perusahaan-perusahaan perdagangan adalah

masalah keuangan, saat ini sudah banyak perusahaan yang gulung tikar karena

1

Page 18: SKRIPSI ANALISIS AKUNTANSI PERSEDIAAN BARANG …

2

kondisi keuangan yang tidak sehat sehingga tidak mampu bertahan menghadapi

perdagangan bebas. Meskipun banyak perusahaan perdagangan yang masih

bermasalah dengan keterbatasan modal namun banyak hal yang dapat dilakukan

perusahaan perdagangan agar tetap dapat bertahan dalam persaingan usaha yang

semakin ketat tanpa harus menambah modal usahanya, yaitu dengan menerima

persediaan barang dagang dari perusahaan industri yang memproduksi barang

jadi. Tanpa adanya persediaan, para pengusaha akan dihadapkan pada resiko

bahwa perusahaannya pada suatu waktu tidak dapat memenuhi keinginan

pelanggan yang memerlukan atau meminta barang atau jasa. Persediaan diadakan

apabila keuntungan yang diharapkan dari persediaan tersebut hendaknya lebih

besar daripada biaya-biaya yang ditimbulkannya.

Persediaan merupakan kekayaan perusahaan yang memiliki peranan

penting dalam operasi bisnis, maka persediaan perlu melakukan manajemen

persediaan proaktif, artinya perusahaan harus mampu mengantisipasi keadaan

maupun tantangan yang ada dalam manajemen persediaan untuk mencapai sasaran

akhir dalam manajemen persediaan, yaitu untuk memanimasi total biaya yang

harus dikeluarkan oleh perusahaan untuk penanganan persediaan (Yamit,

2002:47).

Misi Pasaraya merupakan perusahaan swasta yang bergerak dibidang

perdagangan yang bertujuan untuk memperoleh laba. Perusahaan ini terletak di

jalan turi No.2 (samping lapangan passamaturukang), Kabupaten Jeneponto.

Kegiatan utama Misi Pasaraya adalah membeli barang dagangan dari pemasok

kemudian menjualnya kembali kepada konsumen. Barang dagangan adalah barang

Page 19: SKRIPSI ANALISIS AKUNTANSI PERSEDIAAN BARANG …

3

yang dibeli dalam keadaan jadi dan di simpan di gudang untuk dijual kembali

seperti, makanan, minuman, pakaian dan sebagainya. Perusahaan dagang harus

mampu mengadakan persediaan barang dagangannya karena tanpa adanya

persediaan barang dagangan akan mengakibatkan terganggunya proses

perdagangan dan berarti pula bahwa pengusaha akan kehilangan kesempatan

memperoleh keuntungan yang seharusnya dia dapatkan. perusahaan juga tidak

akan berjalan sesuai yang diinginkan dan perusahaan juga akan bangkrut jika

persediaan tidak tersedia pada saat diperlukan.

Akuntan haruslah ekstra hati-hati terutama pada waktu berurusan dengan

metode pencatatan dan penilaian atas persediaan. Sebuah kesalahan yang terjadi

dalam metode pencatatan dan penilaian atas persediaan akan berakibat fatal, baik

pada neraca maupun laporan laba rugi. Dalam neraca dari sebuah perusahaan

dagang, nilai persediaan sering kali merupakan komponen yang sangat signifikan

(material) dibanding dengan nilai keseluruhan aktiva lancar. Sedangkan dalam

laporan laba rugi, besarnya harga pokok persediaan (yang dijual) merupakan

komponen utama penentu kinerja atau hasil kegiatan operasional perusahaan

selama periode (Hery, 2013:153).

Persediaan seharusnya disimpan dalam gudang yang di mana aksesnya

dibatasi hanya untuk karyawan tertentu saja. Setiap pengeluaran barang dari

gudang seharusnya dilengkapi atau didukung dengan formulir permintaan barang,

yang telah diotorisasi sebagaimana mestinya. Suhu tempat dimana barang

disimpan juga seharusnya diatur sedemikian rupa untuk menhindari terjadinya

kerusakan atas barang dagangan. Perusahaan dagang secara sistematis akan selalu

Page 20: SKRIPSI ANALISIS AKUNTANSI PERSEDIAAN BARANG …

4

menyelenggarakan catatan persediaan untuk menentukan berapa besarnya barang

dagangan yang tersedia untuk dijual dan juga berapa yang telah laku terjual.

Terdapat dua jenis metode akuntansi yang lazim dipakai dalam mencatat

persediaan barang dagangan, yaitu metode atau sistem pencatatan perpetual dan

metode atau sistem pencatatan periodik/fisik.

Sistem pencatatan perpetual adalah suatu sistem yang menyelenggarakan

pencatatan terus-menerus yang menelusuri persediaan dan harga pokok penjualan

atas dasar harian. Sedangkan sistem pencatatan periodik adalah metode pencatatan

persediaan yang tidak mengikuti mutasi persediaan sehingga untuk mengetahui

jumlah persediaan pada saat tertentu dengan menggunakan sistem pencatatan

persediaan barang (Zaki Baridwan, 2004:253). Dalam sistem perpetual, catatan

mengenai harga pokok dari masing-masing barang dagangan yang dibeli maupun

yang dijual diselenggarakan secara terperinci.

Sistem pencatatan ini akan secara terus menerus menunjukkan berapa

besarnya saldo persediaan barang dagangan yang ada di gudang untuk masing-

masing jenis persediaan. Dengan sistem pencatatan perpetual, harga pokok dari

barang yang dijual ditentukan setiap kali penjualan terjadi. Dengan sistem

periodik, pembelian barang dagangan akan dicatat dengan menggunakan akun

pembelian bukan akun persediaan barang dagangan seperti yang dilakukan pada

sistem pencatatan perpetual.

Penggunaan sistem pencatatan perpetual mampu memberikan infomasi

yang efektif atas persediaan. Informasi mengenai jumlah atas masing-masing jenis

barang dagangan dapat segera tersedia dalam buku besar pembantu untuk masing-

Page 21: SKRIPSI ANALISIS AKUNTANSI PERSEDIAAN BARANG …

5

masing persediaan. Untuk menjamin keakuratan besarnya persediaan yang

dilaporkan dalam laporan keuangan, perusahaan dagang seharusnya melakukan

pemeriksaan perpetual agar dapat membandingkan dengan data persediaan yang

tercatat dalam buku besar untuk menentukan besarnya kekurangan yang ada atas

saldo fisik persediaan. Jadi dapat dikatakan bahwa dalam sistem pencatatan

perpetual, pemeriksaan fisik dilakukan bukan untuk menghitung saldo akhir

persediaan melainkan sebagai menganalisis mengenai keabsahan atas saldo

persediaan yang dilaporkan dalam buku besar persediaan.

Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis tertarik untuk mengambil

judul “Analisis Akuntansi Persediaan Barang Dagangan dengan

Menggunakan Metode Perpetual Pada Perusahaan MISI PASARAYA

Kabupaten Jeneponto”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis merumuskan

permasalahan dalam penelitian yaitu :

1. Apakah pencatatan dan penilaian persediaan dapat mengurangi kesalahan

perhitungan persediaan barang dagangan pada perusahaan Misi Pasaraya.

2. Apakah pencatatan dan penilaian persediaan dengan menggunakan metode

perpetual dapat menghasilkan harga pokok persediaan yang tepat pada

perusahaan Misi Pasaraya.

Page 22: SKRIPSI ANALISIS AKUNTANSI PERSEDIAAN BARANG …

6

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang ingin dicapai oleh penulis berdasarkan rumusan

masalah diatas yaitu :

1. Untuk mengetahui apakah pencatatan dan penilaian persediaan dapat

mengurangi kesalahan perhitungan persediaan barang dagangan pada

perusahaan Misi Pasaraya.

2. Untuk mengetahui apakah pencatatan dan penilaian persediaan dengan

menggunakan metode perpetual dapat menghasilkan harga pokok

persediaan yang tepat pada perusahaan Misi Pasaraya.

D. Manfaat Penelitian

Dari penelitian diharapkan akan memperoleh informasi yang dapat

digunakan oleh :

1. Penulis

Agar dapat memahami masalah barang dagang khususnya perusahaan

yang menggunakan metode pencatatan dan juga sebagai sarana

menerapkan teori mengenai persediaan yang diperoleh dari bangkuh kuliah

kedalam lingkungan perusahaan yang sesungguhnya.

2. Perusahaan

Dalam digunakan sebagai bahan evaluasi mengenai analisis persediaan

yang diterapkan selama ini. Selain itu, sebagai masukan dalam

memperbaiki kinerja perusahaan terutama dalam hal menganalisis

persediaan.

Page 23: SKRIPSI ANALISIS AKUNTANSI PERSEDIAAN BARANG …

7

3. Pihak-pihak lain

Sebagai bahan pertimbangan dalam memecahkan masalah mengenai

analisis persediaan dalam perusahaan dan diharapkan dapat berguna untuk

menambah pengetahuan sekaligus sebagai bahan acuan untuk

perbandingan dalam penelitian.

Page 24: SKRIPSI ANALISIS AKUNTANSI PERSEDIAAN BARANG …

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Persediaan

1. Pengertian Persediaan

Persediaan adalah bagian utama dalam neraca dan seringkali

merupakan perkiraan yang nilainya cukup besar yang melibatkan modal kerja

yang besar. Tanpa adanya persediaan barang dagangan, perusahaan akan

menghadapi resiko dimana pada suatu waktu tidak dapat memenuhi keinginan

dari pada pelanggannya.

Tentu saja kenyataan ini dapat berakibat buruk bagi perusahaan,

karena secara tidak langsung perusahaan menjadi kehilangan kesempatan

untuk memperoleh keuntungan yang seharusnya didapatkan. Persediaan

didefenisikan sebagai barang dagang jadi yang disimpan atau digunakan

untuk dijual pada periode mendatang, yang dapat berbentuk bahan baku yang

disimpan untuk diproses, barang dalam proses manufaktur dan barang jadi

yang disimpan untuk dijual maupun diproses.

Menurut pernyataan standar akuntansi keuangan (PSAK) No. 14 butir

4 (revisi 2009) pengertian persediaan adalah asset :

a. Tersedia untuk dijual dalam kegiatan usaha biasa.

b. Dalam proses produksi untuk penjualan tersebut, dan

c. Dalam bentuk bahan baku atau perlengkapan untuk digunakan dalam

proses produksi atau pemberian jasa.

8

Page 25: SKRIPSI ANALISIS AKUNTANSI PERSEDIAAN BARANG …

9

Persediaan menurut para ahli yaitu :

a. Menurut Hamizar dan Muhammad Nuh (2009:91), persediaan adalah

barang-barang yang dibeli dan dijual oleh perusahaan yang

bersangkutan tanpa mengadakan perubahan yang berarti terhadap orang

bersangkutan.

b. Rangkuti (2004:1), persediaan merupakan bahan-bahan, bagian yang

disediakan dan bahan-bahan dalam proses terdapat dalam perusahaan

untuk proses produksi, serta barang-barang jadi dan prosuk yang

disediakan untuk memenuhi permintaan dari komsumen atau pelanggan

setiap waktu.

c. Menurut Hery (2009:298), persediaan barang dagangan (hanya ada satu

klasifikansi), dimana barang dagangan ini dimiliki oleh perusahaan dan

sudah langsung dalam bentuk siap untuk dijual dalam kegiatan bisnis

normal perusahaan sehari-hari.

Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa persediaan

adalah barang-barang yang dibeli untuk dijual oleh perusahaan tanpa

mengadakan perubahan serta dijual kembali kepada konsumen untuk dipakai

dalam kehidupan sehari-hari.

2. Jenis-jenis Persediaan

Setiap jenis persediaan memiliki karakteristik tersendiri dan cara

pengelolaan yang berbeda. Rangkuti (2007:15) memaparkan persediaan dapat

dibedakan menjadi beberapa jenis yaitu :

Page 26: SKRIPSI ANALISIS AKUNTANSI PERSEDIAAN BARANG …

10

a. Persediaan bahan mentah (raw material), yaitu persediaan barang-

barang berwujud, seperti: besi, kayu serta komponen-komponen lain

yang digunakan dalam proses produksi.

b. Persediaan komponen-komponen rakitan (purchased parts

components), yaitu persediaan barang dagangan yang diperoleh dari

perusahaan lain yang secara langsung dapat dirakit menjadi suatu

produk.

c. Persediaan bahan pembantu atau penolong (supplies), yaitu persediaan

barang-dagang yang diperlukan dalam proses produksi, tetapi bukan

merupakan bagian atau komponen barang jadi.

d. Persediaan barang dalam proses (work in process), yaitu persediaan

barang-barang yang merupakan keluaran dari tiap-tiap bagian dalam

proses produksi atau yang telah diolah menjadi suatu bentuk, tetapi

masih perlu diproses lebih lanjut menjadi barang jadi.

e. Persediaan barang jadi (finished goods), yaitu persediaan barang-barang

yang telah selesai diproses atau diolah dalam pabrik dan siap dijual atau

dikirim kepada pelanggan.

Persediaan barang baik dalam usaha barang maupun dalam

perusahaan manufaktur merupakan jumlah yang akan memengaruhi neraca

laporan laba rugi. Oleh karena itu, persediaan barang yang dimiliki selama

satu periode harus dapat dipisahkan mana yang akan sudah dibebankan

sabagai biaya (harga pokok penjualan) yang akan dilaporkan dalam laporan

Page 27: SKRIPSI ANALISIS AKUNTANSI PERSEDIAAN BARANG …

11

laba rugi dan mana yang masih belum terjual yang akan menjadi persediaan

dalam neraca.

3. Tujuan Persediaan

Ada 3 dasar tujuan persediaan yang dapat diuaraikan adalah sebagai

berikut :

a. Tujuan keuangan (financial objective) maksudnya adalah modal atau

dana yang tertanam dalam persediaan selalu dalam batas-batas yang

diinginkan.

b. Tujuan perlindungan hak milik/kekayaan (property protection

objective) :

1) Menghindari dan melindungi persediaan terhadap kerusakan

pemborosan dan pemakaian yang tidak perlu.

2) Memberikan jaminan dalam batas tertentu bahwa modal yang

tertanam dalam persediaan sesuai dalam pembukuan persediaan.

c. Tujuan praktis dalam operasi/pelaksanaan (operating objective)

1) Untuk memperoleh suatu hubungan yang seimbang antara produksi

dan biaya penyimpanan di gudang serta pelayanan terhadap

konsumen.

2) Untuk mencapai kerugian yang minimum akibat barang yang

disimpan menjadi rusak atau harga yang menurun.

Page 28: SKRIPSI ANALISIS AKUNTANSI PERSEDIAAN BARANG …

12

4. Fungsi Persediaan

Pada prinsipnya persediaan mempermudah atau memperlancar

jalannya operasi perusahaan/pabrik yang harus dilakukan secara berturut-turut

untuk memproduksi barang-barang serta menyampaikan pada para pelanggan

atau konsumen.

Rangkuti (2007:15) menjelaskan adapun fungsi-fungsi persediaan oleh

suatu perusahaan/pabrik adalah sebagai berikut :

a. Fungsi decoupling adalah persediaan yang memungkinkan perusahaan

dapat memenuhi permintaan pelanggan tanpa tergantung pada supplier.

Persediaan bahan mentah diadakan agar perusahaan tidak akan

sepenuhnya tergantung pada pengadaannya dalam hal kuantitas dan

waktu pengiriman. Persediaan barang dalam proses diadakan agar

departemen-departemen dan proses-proses individual perusahaan

terjaga ”kebiasaannya”. Persediaan barang jadi diperlukan untuk

memenuhi permintaan produk yang tidak pasti daripada pelanggan.

Persediaan yang diadakan untuk menghadapi fluktuasi permintaan

konsumen yang tidak dapat diperkirakan atau diramalkan disebut

fluctuation stock.

b. Fungsi economic lot sizing perlu mempertimbangkan penghematan atau

potongan pembelian, biaya pengangkutan per unit menjadi lebih murah

dan sebagainya. Hal ini disebabkan perusahaan melakukan pembelian

dalam kuantitas yang telah besar dibanding biaya-biaya karena besarnya

persediaan (biaya sewa gudang, investasi, resiko, dan sebagainya).

Page 29: SKRIPSI ANALISIS AKUNTANSI PERSEDIAAN BARANG …

13

c. Fungsi antisipasi, apabila perusahaan menghadapi fluktuasi permintaan

yang dapat diperkirakan dan diramalkan berdasarkan pengalaman atau

data-data masa lalu, yaitu permintaan musiman.

Terdapat 4 faktor yang dijadikan sebagai fungsi perlunya

persediaan (Yamit, 2003:6), yaitu:

a. Faktor waktu yaitu menyangkut lamanya proses produksi dan

distribusi sebelum barang jadi sampai kepada konsumen

b. Faktor ketidakpastian waktu barang datang dari supplier

menyebabkan perusahaan memerlukan persediaan agar tidak

terhambat proses produksi maupun keterlambatan pengiriman

kepada konsumen

c. Faktor ketidakpastian penggunaan dari dalam perusahaan

disebabkan oleh kesalahan peramalan permintaan, kerusakan

mesin, keterlambatan operasi, bahan cacat, dan kondisi-kondisi

lainnya.

d. Faktor ekonomis adalah adanya keinginan perusahaan untuk

mendapatkan alternatif biaya rendah untuk memproduksi atau

membeli barang dalam menentukan jumlah yang paling ekonomis.

5. Faktor yang Menentukan Persediaan

Persediaan barang dagangan dalam suatu perusahaan dipengaruhi oleh

berbagai macam faktor yang saling berhubungan, seperti:

Page 30: SKRIPSI ANALISIS AKUNTANSI PERSEDIAAN BARANG …

14

a. Lead time

Jika perusahaan ingin berjalan dengan lancar maka faktor lead time

harus dipertimbangkan dengan sebaik-baiknya mengingat adanya tenggang

waktu pada saat pemesanan dan saat penerimaan barang sehingga dengan

adanya persediaan yang baik maka jumlah persediaan yang ada akan selalu

cukup memenuhi kebutuhan-kebutuhan operasi. Dengan kata lain

perusahaan harus menetapkan suatu jumlah minimum untuk saat

pemesanan, sehingga pada saat barang diterima jumlah persediaan masih

tetap barada pada titik yang memungkinkan perusahaan berproduksi dan

beroperasi secara normal.

b. Jumlah Penjualan

Frekuensi atau jumlah penjualan barang dagangan juga

mempengaruhi tingkat persediaan, semakin sering atau semakin banyak

barang dijual dalam operasi perusahaan maka akan semakin besar jumlah

persediaan yang dibutuhkan.

c. Karakteristik Fisik

Karakteristik barang yang mudah rusak atau tidak mempengaruhi

banyaknya persediaan. Contohnya saja roti mempunyai waktu kadaluwarsa

yang pendek akan memiliki waktu persediaan yang sedikit dibandingkan

dengan persediaan besi yang tidak memiliki batas kadaluwarsa.

d. Biaya-biaya yang timbul

Dengan adanya persediaan selain menguntungkan juga akan

menimbulkan biaya. Oleh karena itu dalam menentukan jumlah persediaan

Page 31: SKRIPSI ANALISIS AKUNTANSI PERSEDIAAN BARANG …

15

harus juga mempertimbangkan biaya-biaya yang akan ditimbulkan. Ada 4

jenis biaya persediaan (Rangkuti, 2004:16) yaitu:

1) Biaya penyimpanan (holding cost atau carrying cost)

Biaya terdiri atas biaya-biaya yang bervariasi secara langsung

dengan kualitas persediaan. Biaya penyimpanan per periode akan

semakin besar apabila barang yang dipesan semakin banyak atau

rata-rata persediaan semakin tinggi. Yang termasuk biya ini adalah:

a) Biaya fasilitas penyimpanan, seperti: pendingin ruangan dan

penerangan.

b) Biaya modal (opportunity cost of capital) yaitu alternatif

pendapatan atas dana yang diinvestasikan dalam perusahaan.

c) Biaya keusangan

d) Dan sebagainya.

2) Biaya pemesanan atau Pembelian (Ordering cost atau procurement

cost)

Pada umumnya biaya pemesanan tidak naik apabila kuantitas

pesanan bertambah besar. Tetapi semakin banyak komponen yang

dipesan, jumlah pesanan per periode semakin turun maka biaya

pemesanan total per periode sama dengan jumlah pesanan setiap

periode dikalikan dengan biaya yang dikeluarkan setiap kali pesan.

Biaya ini meliputi:

a) Biaya pemesanan dan biaya ekspedisi

b) Biaya telepon

Page 32: SKRIPSI ANALISIS AKUNTANSI PERSEDIAAN BARANG …

16

c) Biaya pengepakan dan penimbangan

d) Dan sebagainya

3) Biaya Penyiapan (set up cost)

Hal ini terjadi apabila barang yang dijual diproduksi sendiri dalam

pabrik perusahaan. Perusahaan menghadapi biaya persiapan untuk

memproduksi komponen tertentu. Biaya ini terdiri dari:

a) Biaya mesin yang menganggur

b) Biaya penyiapan tenaga kerja langsung

c) Biaya ekspedisi

d) Dan sebagainya

4) Biaya kehabisan atau kekurangan bahan (shortage cost)

Biaya ini adalah biaya yang timbul apabila persediaan tidak

mencukupi permintaan dari barang yang terjadi. Biaya-biaya yang

termasuk biaya ini adalah:

a) Kehilangan penjualan

b) Kehilangan pelanggan

c) Biaya pemesanan khusus

d) Dan sebagainya.

6. Penyebab Persediaan

Persediaan merupakan suatu hal yang tak terhindarkan. Menurut

Baroto (2002:53) mangatakan bahwa penyebab timbulnya persediaan adalah

sebagai berikut :

a. Makanisme pemenuhan atas permintaan

Page 33: SKRIPSI ANALISIS AKUNTANSI PERSEDIAAN BARANG …

17

Permintaan terhadap suatu barang tidak dapat dipenuhi seketika bila

barang tersebut tidak tersedia sebelumnya. Untuk menyiapkan barang

ini diperlukan waktu untuk pembuatan dan pengiriman, maka adanya

persediaan merupakan hal yang sulit dihindarkan.

b. Keinginan untuk meredam ketidakpastian

Ketidakpastian terjadi akibat permintaan yang bervariasi dan tidak pasti

dalam jumlah maupun waktu kedatangan, waktu pembuatan yang

cenderung tidak konstan antara satu produk dengan produk berikutnya,

waktu tenggang (leat time) yang cenderung tidak pasti karena banyak

faktor yang tidak dapat dikendalikan, ketidakpastian ini dapat diredam

dengan menggunakan persediaan.

c. Keinginan melakukan spekulasi yang bertujuan mandapatkan

keuntungan besar dari kenaikan di masa mendatang.

B. Metode Pencatatan Persediaan

1. Sistem Pencatatan Perpetual

Sistem pencatatan perpetual adalah suatu sistem yang

menyelenggarakan pencatatan terus-menerus yang menelusuri persediaan dan

harga pokok penjualan atas dasar harian. Dalam sistem perpetual, catatan

mengenai harga pokok dari masing-masing barang dagangan yang dibeli

maupun yang dijual diselanggarakan secara terperinci. Sistem pencatatan ini

akan terus-menerus menunjukan berapa besarnya saldo persediaan barang

dagangan yang ada di gudang untuk masing-masing persediaan.

Page 34: SKRIPSI ANALISIS AKUNTANSI PERSEDIAAN BARANG …

18

Harga pokok dijual ditentukan setiap kali penjualan terjadi, yang perlu

di perhatikan dalam mencatat transaksi barang dagangan dengan

menggunakan metode/sistem perpetual ini adalah bahwa akun pembelian,

retur pembelian, potongan pembelian, dan akun ongkos angkut tidak akan

pernah digunakan, seluruh akun-akun tersebut digantikan dengan akun

persediaan barang dagangan.

Menurut Hamizar dan Muhammad Nuh (2009:93), pencatatan

transaksi persediaan dengan metode ini akan langsung mempengaruhi

persediaan barang dagangan misalnya untuk mencatat transaksi pembelian

barang dagangan langsung dicatat pada rekening persediaan disebelah debet

dan penjualan barang dagangan dicatat pula pada rekening persediaan

disebelah kredit. Metode pencatatan ini dibantu dengan buku pembantu

persediaan barang dagangan dengan membuat kartu persediaan barang (stock

card).

Menurut Zaki Baridwan (2008:151), mengemukakan bahwa dalam

metode perpetual setiap jenis persediaan dibuatkan rekening sendiri-sendiri

yang merupakan buku pembantu persediaan. Rincian dalam buku pembantu

bisa dirawat dalam rekening kontrol persediaan yang digunakan untuk

mencatat persediaan ini terdiri dari beberapa kolom yang dapat dipakai untuk

mencatat pembelian, penjualan, dan saldo persediaan.

Penggunaan metode perpetual akan memudahkan penyusunan naraca

dan laporan laba rugi jangka pendek, karena tidak perlu lagi mengadakan

perhitungan fisik untuk mengetahui jumlah persediaan akhir. Walapun neraca

Page 35: SKRIPSI ANALISIS AKUNTANSI PERSEDIAAN BARANG …

19

dan laporan laba rugi dapat segera disusun tanpa mengadakan perhitungan

fisik atas barang. Setidak-tidaknya setahun sekali perlu diadakan pengecekan

apakah jumlah barang dalam gudang sesuai dengan jumlah dalam rekening

persediaan.

a. Mencatat pembelian

Pembelian barang dagangan dari pemasok dapat dilakukan baik

secara tunai maupun kredit. Transaksi pembelian pada umumnya baru

akan dicatat ketika barang sudah di terima dari pemasok (penjual).

Setipa pembelian seharusnya didukung/dilengkapi dengan dokumen

yang akan memberikan bukti tertulis dari adanya transaksi tersebut.

Pembelian tunai dicatat dengan menaikkan saldo akun persediaan

barang dagangan dan mengurangi saldo akun kas, sedangkan pembelian

secara kredit tentu saja akan menambah saldo akun utang usaha bagi

perusahaan yang membeli.

Sedangkan untuk pembelian secara kredit akan didukung dengan

faktur pembelian (purchase invoice). Faktur pembelian ini merupakan

salinan faktur penjualan yang dikirim oleh penjual. Jadi si pembeli tidak

perlu menyiapkan faktur pembelian, karena salinan faktur penjualan

yang disiapkan dan dikirim oleh si penjual akan menjadi faktur

pembelian bagi si pembeli.

2. Sistem pencatatan periodik/fisik (physical/periodic inventory system)

sistem penacatatan periodik/fisik adalah sistem dimana harga pokok

penjualan dihitung secara periodik dengan mengadakan semata-mata pada

Page 36: SKRIPSI ANALISIS AKUNTANSI PERSEDIAAN BARANG …

20

perhitungan fisik tanpa menyelenggarakan catatan hari ke hari atas unit yang

terjual atau yang ada ditangan. Dengan sistem ini, pembelian barang

dagangan akan dicatat dengan menggunakan akun pembelian bukan akun

persediaan barang dagangan seperti yang dilakukan pada sistem pencatatan

perpetual. Juga, dengan sistem periodik, akun-akun berikut ini secara terpisah

(masing-masing) akan digunakan potongan pembelian, retur pembelian dan

penyesuaian harga beli, dan ongkos angkut masuk.

Dalam sistem periodik/fisik maupun perpetual tidak ada perbedaan

dalam hal pencatatan atas akun ongkos angkut keluar dan potongan

penjualan, hal ini dikarenakan bahwa ongkos angkut keluar dan potongan

penjualan bukanlah merupakan komponen dalam menghitung besarnya harga

pokok penjualan.

Menurut Hamizar dan Muhammad Nuh (2009:92), pencatatan

transaksi persediaan barang dagangan dengan metode ini tidak langsung

berkaitan dengan barang dagangan yang bersangkutan. Misalnya bila terjadi

pembelian barang dagangan akan dicatat pada rekening khusus yaitu

pembelian (purchase) dan penjualan barang dagangan dicatat rekening

penjualan. Dengan cara ini bertambahnya barang dagang atau berkembangnya

barang dagangan atau keluar masuknya barang dagangan tidak bisa dideteksi

secara langsung. Akibat dari cara ini adalah barang dagang yang tercatat

dalam pembukuan perusahaan pada akhir periode adalah barang dagang pada

awal periode sehingga pada akhir periode nilainya harus dihitung kembali dan

disesuaiakan kembali dengan persediaan akhir periode.

Page 37: SKRIPSI ANALISIS AKUNTANSI PERSEDIAAN BARANG …

21

Barang dagang akhir periode harus dihitung fisknya secara langsung

agar dapat menggambarakan nilai persediaan barang dagang yang

sesungguhnya dalam laporan keuangan. Dengan demikian agar nilai

persediaan barang dagangan yang akan dilaporkan dalam keuangan tercatat

sama dengan nilai persediaan dagangan akhir, maka harus dibuat jurnal

penyesuaian pada akhir periode akuntansi.

a. Mencatat pembelian

Akun pembelian yang digunakan untuk mencatat transaksi

pembelian dalam sistem periodik merupakan akun/perkiraan sementara

yang memiliki saldo normal di sebelah debet. Pembelian ini akan

menambah besarnya nilai barang yang tersedia untuk dijual.

Pengurangan nilai barang yang tersedia untuk dijual dengan nilai

persediaan akhir akan diperoleh besarnya harga pokok penjualan.

Karena pembelian merupakan akun sementara, maka akun ini nantinya

pada akhir tahun haruslah ditutup ke perkiraan ikhtisar laba rugi agar

supaya salda akhir menjadi nol dan tidak dibawa ke periode akuntansi

tahun berikutnya.

3. Kelebihan dan Kelemahan Sistem penacatatan Perpetual dan

Periodik/fisik

a. Kelebihan dan kelemahan sistem pencatatan perpetual

Ada beberapa kelebihan sistem pencatatan perpetual yaitu :

1) Entitas mengetahui nilai saldo persediaan lebih cepat dibanding

periodik yang dihitung hanya pada akhir periode, dikarenakan

Page 38: SKRIPSI ANALISIS AKUNTANSI PERSEDIAAN BARANG …

22

transaksi persediaan diperbarui secara terus-menerus terhadap

persediaan didalam laporan naraca.

2) Cocok untuk perusahaan besar dikarenakan SDM sudah siap untuk

melakukan input setiap saat.

Adapun beberapa kelemahan sistem pencatatan periodik/fisik yaitu :

1) Memerlukan SDM untuk melakukan penjurnalan terus-menerus

untuk aktivitas persediaan.

2) Tetap melakukan stok opname untuk menverifikasi nilai saldo

persediaan di laporan neraca di banding fisiknya.

b. Kelebihan dan kelemahan sistem pencatatan periodik/fisik

Adapun beberapa kelebihan sistem pencatatan periodik/fisik

1) Tidak memerlukan SDM untuk melakukan penjurnalan terhadap

aktivitas persediaan, dikarenakan penjurnalan dilakukan satu sampai

dua caliper periode. Jika dilakukan sering, namanya bukan sistem

periodik tetapi perpetual.

2) Cocok untuk perusahaan berskala kecil

Adapun beberapa kelemahan sistem pencatatan periodik/fisisk

1) Informasi tentang persediaan tidak terus-menerus diperbarui, oleh

karena itu informasi dan data hanya bisa diketahui pada akhir

periode.

2) Tetap melakukan stok opname untuk mengklarifikasi nilai saldo

persediaan di laporan neraca dan di banding terhadap fisiknya.

Page 39: SKRIPSI ANALISIS AKUNTANSI PERSEDIAAN BARANG …

23

3) Setiap transaksi, seperti retur, diskon, barang rusak dan lain-lain

tidak terlihat dengan jelas karena digabungkan menjadi satu

transaksi dalam akhir periode.

C. Perbedaan Sistem Pencatatan Perpetual dan Periodik/fisik

Berikut perbedaan sistem pencatatan perpetual dan periodik/fisik. Dari

perbandingan dibawah ini terlihat bahwa jurnal yang digunakan untuk mencatat

transaksi pembelian, penjualan, dan retur pada metode periodik/fisik berbeda

dengan jurnal pada sistem perpetual.

Table 2.1 Perbedaan Sistem Pencatatan Perpetual dan Periodik

No Transaksi Perpetual Periodik

1 Pembelian Persediaan barang dagang xxx

Kas/utang usaha xxx

Pembelian xxx

Kas/utang usaha xxx

2 Retur

pembelian

Utang usaha xxx

Persediaan barang dagang xxx

Utang usaha xxx

Retur pembelian xxx

3 Penjualan Piutang usaha xxx

Penjualan xxx

HPP xxx

Persediaan barang dagang xxx

Piutang usaha xxx

Penjualan xxx

4 Retur

penjualan

Retur penjualan xxx

Piutang usaha xxx

Persediaan barang dagang xxx

HPP xxx

Retur penjualan xxx

Piutang usaha xxx

5 Ayat

penyesuaian

Ihktisar laba rugi xxx

Persediaan barang dagang xxx

Persediaan barang dagang xxx

Ihktisar laba rugi xxx

Tidak perlu dibuat jurnal

penyesuaian.

Page 40: SKRIPSI ANALISIS AKUNTANSI PERSEDIAAN BARANG …

24

D. Penilaian Persediaan dengan Metode Perpetual

Menurut Hamizar dan Muhammad Nuh (2009:97) pencatatan persediaan

dengan sistem perpetual, setiap terjadi transaksi penjualan barang dagangan

diadakan perhitungan dan pencatatan harga pokok penjualan. Penilaian persediaan

akhir dengan sistem perpetual dapat dilakukan dengan metode sebagai berikut :

1. Metode FIFO (first in first out)

Metode ini dapat dipakai untuk menentukan harga pokok dari barang yang

sudah terjual. Bila harga pokok penjualan dihitung dengan metode masuk

pertama keluar pertama (MPKP) atau first in first out (FIFO), maka

dianggap barang yang dibeli pertama harus dijual (dikeluarkan) lebih

dahulu. Bila penjualan (pengeluaran) barang yang terakhir melebihi

jumlah pembelian barang dagangan yang pertama tadi, maka diambilkan

dari pembelian berikutnya.

2. Metode LIFO (last in first out)

Metode ini dipakai untuk menetukan harga pokok dari barang yang sudah

terjual. Bila harga pokok penjualan dihitung dengan metode masuk

terakhir keluar pertama (MTKP) atau last in first out (LIFO), maka

dianggap barang yang dibeli terakhir harus dijual (dikeluarkan) lebih

dahulu. Bila penjualan (pengeluaran) barang yang terakhir melebihi

jumlah pembelian barang dagangan yang tadi, maka diambilkan dari

pembelian sebelumnya.

Page 41: SKRIPSI ANALISIS AKUNTANSI PERSEDIAAN BARANG …

25

3. Metode rata-rata (everage method)

Dalam metode ini, barang-barang yang dikeluarkan akan dibebani harga

pokok pada akhir periode, karena harga pokok rata-rata baru dihitung pada

akhir periode dan akibatnya, jurnal untuk mencatat berkurangnya

persediaan barang juga dibuat pada akhir periode. Apabila harga pokok

rata-rata dicatat setiap ada pengeluaran barang maka diperlukan untuk

menghitung harga pokok rata-rata setiap kali pembelian barang. Sehingga

dalam satu periode akan terdapat beberapa harga pokok rata-rata.

E. Penyesuaian atas Persediaan Barang Dagangan

Apabila perusahaan menggunakan metode atau sistem periodik/fisik dalam

mencatat barang dagangannya, maka pada setiap akhir periode akuntansi setelah

dilakukan perhitungan fisik atas besarnya persediaan barang dagangan yang ada,

bagian akuntansi akan membuat ayat jurnal penyesuaian untuk mencatat besarnya

persediaan akhir yang ada digudang (posisi persediaan per tanggal laporan).

Ayat jurnal penyesuaian yang perlu dibuat adalah sebagai berikut :

Menghapus saldo persediaan awal :

Ihktisar laba rugi xxx

Persediaan barang dagangan xxx

Mencatat persediaan barang dagangan akhir :

Persediaan barang dagangan xxx

Ihktisar laba rugi xxx

Page 42: SKRIPSI ANALISIS AKUNTANSI PERSEDIAAN BARANG …

26

F. Kesalahan dalam Perhitungan Persediaan

Persediaan awal maupun persediaan akhir digunakan untuk menghitung

besarnya harga pokok penjualan dalam sistem pencatatan periodik. Persediaan

akhir di periode berjalan akan secara otomatis menjadi persediaan awal di tahun

berikutnya. Kesalahan yang terjadi dalam melakukan penghitungan atas

persediaan akan mempengaruhi baik neraca maupun laporan laba rugi.

Kesalahan dalam mencatat besarnya fisik persediaan ini akan

menyebabkan salah saji dalam saldo persediaan akhir. Karena persediaan

merupakan aktiva lancar, maka besarnya aktiva lancar maupun total aktiva

perusahaan secara keseluruhan juga akan menjadi salah saji di neraca. Di samping

itu, kesalahan dalam melakukan perhitungan atas persediaan ini juga akan

mengakibatkan besarnya harga pokok penjualan, laba kotor, dan laba bersih yang

tersaji dalam laporan laba rugi menjadi keliru.

Efeknya terhadap harga pokok penjualan dapat ditentukan dengan

menggunakan rumus sebagai berikut :

G. Penyajian Persediaan dalam Laporan Keuangan

Menurut soemarso (2009:384), dalam laporan keuangan persediaan barang

dagang disajikan baik dalam neraca maupun dalam perhitungan laba rugi.

Persediaan barang dagang tercantum dalam neraca, yang biasanya juga

merupakan akhir dari suatu periode akuntansi. Dalam perhitungan laba rugi

persediaan barang dagang muncul dalam harga pokok penjualan.

Persediaan awal + harga pokok pembelian – persediaan akhir = harga pokok

penjualan

Page 43: SKRIPSI ANALISIS AKUNTANSI PERSEDIAAN BARANG …

27

Di neraca, persediaan disajikan dalam kelompok aktiva lancar setelah akun

piutang, sehingga besar kecilnya nilai saldo persediaan yang disajikan

berpengaruh terhadap besar kecilnya nilai aktiva (asset) secara keseluruhan. Di

laporan laba rugi, besar kecilnya penggunaan persediaan menentukan besar

kecilnya harga pokok penjualan (HPP), yang juga akan menentukan besar

kecilnya laba atau rugi yang disajikan di dalam laporan laba rugi.

H. Estimasi Persediaan

Teknik estimasi persediaan digunakan untuk menentukan nilai persediaan

ketika catatan perpetual tidak diselanggarakan dan perhitungan fisik atas

persediaan dirasakan tidak praktis atau tidak memungkinkan untuk dilakukan.

Ketika catatan persediaan perpetual diselanggarakan, teknik estimasi persediaan

ini juga dapat digunakan sebagai alat pengecekan yang independen mengenai

keabsahan nilai persediaan yang dihasilkan oleh sistem akuntansi perpetual

tersebut. Dalam akuntansi, besarnya nilai persediaan dapat diestimasi dengan

menggunakan metode yaitu :

1. Metode Laba Kotor (gross profit method)

Metode laba kotor menggunakan estimasi laba kotor untuk mengestimasi

besarnya persediaan pada akhir periode. Metode laba kotor ini didasarkan

pada observasi bahwa hubungan antara penjualan bersih dengan harga

pokok penjualan biasanya relatif cukup stabil dari satu periode ke periode

berikutnya. Jadi, besarnya persentase laba kotor untuk periode berjalan

diasumsikan sama dengan besarnya persentase laba kotor yang dihasilkan

dalam periode-periode sebelumnya.

Page 44: SKRIPSI ANALISIS AKUNTANSI PERSEDIAAN BARANG …

28

2. Metode Harga Ecer (retail method).

Metode harga ecer banyak dipakai oleh perusahaan pengecer untuk

menghitung nilai persediaan akhir menurut estimasi harga pokok (harga

perolehan). Sama seperti metode laba kotor, metode harga ecer ini dapat

digunakan untuk menentukan besarnya estimasi persediaan kapan pun

diinginkan, dan memungkinkan untuk mengestimasi nilai persediaan fisik

atas persediaan atau untuk menyelenggarakan catatan persediaan

perpetual.

I. Kerangka Pikir

Berdasarkan latar belakang dan tinjauan pustaka yang telah dikemukakan

diatas, maka untuk memudahkan penulis dalam membahas lebih lanjut disusunlah

kerangka pikir, dapat digambarkan bentuk skema sebagai berikut:

Page 45: SKRIPSI ANALISIS AKUNTANSI PERSEDIAAN BARANG …

29

Gambar : 2.1 kerangka pikir

Sumber : olahan dari peneliti

J. Hipotesis

Dalam kaitannya dengan permasalahan yang telah dikemukakan

sebelumnya maka hipotesis yang diajukan adalah: “Diduga bahwa dalam

pencatatan dan penilaian persediaan barang dagangan dengan menggunakan

metode perpetual dapat mengurangi kesalahan perhitungan persediaan barang

dagangan dan dapat menghasilkan harga pokok persediaan akhir yang tepat pada

perusahaan Misi Pasaraya”.

Persediaan Barang Dagangan

(Aktiva Perusahaan)

Metode Pencatatan

Perpetual

Metode Sistem

pencatatan (Rata-rata)

HPP

MISI PASARAYA

Page 46: SKRIPSI ANALISIS AKUNTANSI PERSEDIAAN BARANG …

30

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi ini dilakukan di Misi Pasaraya yang beralamatkan di jalan Turi

No.2 (samping lapangan passamaturukang), Kabupaten Jeneponto. Perusahaan ini

bergerak dibidang perdagangan. Pemilihan lokasi ini dilakukan secara sengaja

(purposive) dengan menimbang bahwa perusahaan merupakan salah satu pusat

perdagangan yang berkembang dan produktif di kota jeneponto. Penelitian ini

dimulai pada bulan maret sampai april 2015.

B. Metode Pengumpulan Data

Dalam penulisan proposal ini, penulis mengadakan penelitian dengan

mengumpulkan data-data dengan menggunakan dua macam metode yaitu :

1. Penelitian pustaka (library research), yaitu penelitian yang dilakukan

melalui penelahan buku-buku literatur yang relevan dengan topik dan

masalah yang diteliti.

2. Penelitian lapangan (field research), adalah penelitian yang dilakukan

dengan mengamati langsung objek penelitian dalam hal ini adalah Misi

Pasaraya kabupaten jeneponto dengan melakukan serangkaian kegiatan,

diantaranya wawancara dengan pihak perusahaan yang ada kaitannya

dengan penulisan.

30

Page 47: SKRIPSI ANALISIS AKUNTANSI PERSEDIAAN BARANG …

31

C. Jenis dan Sumber Data

1. Jenis data dari penelitian ini adalah :

a. Data kualitatif, yaitu data yang diperoleh dari perusahaan berupa

informasi baik secara lisan maupun tulisan.

b. Data kuantitatif, yaitu data yang diperoleh secara langsung dari

perusahaan sebagai hasil observasi dan wawancara, yang

diselanjutnya data tersebut dapat disesuaikan dengan bahasa laporan.

2. Sumber data :

a. Data primer, yaitu data yang diperoleh secara langsung dari

perusahaan sebagai hasil observasi dan wawancara, yang selanjutnya

data tersebut dapat disesuaikan dengan bahasan laporan.

b. Data Sekunder, yaitu data yang diperoleh dari dokumentasi objek

penelitian, berupa laporan tertulis yang dibuat secara periodik dan

berskala.

D. Metode Analisis Data

Untuk menganalisis data yang diperoleh kemudian disajikan berdasarkan

analisis, maka dilihat dari data yang diperoleh dan digunakan dalam penelitian ini.

Analisis data yang digunakan adalah analisis kuantitatif dan kualitatif yaitu

analisis yang berdasarkan perhitungan dan pembahasan.

Page 48: SKRIPSI ANALISIS AKUNTANSI PERSEDIAAN BARANG …

32

BAB IV

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

A. Sejarah Singkat Perusahaan

PT Mega Indah Sari didirikan berdasarkan Akta Notaris No.40, tanggal 29

Agustus 1995 dihadapan Mohammad Rifat Tajoeddin, SH, Notaris Dili Timor-

Timur yang telah mendapatkan pengesahaan dari Menteri Kehakiman RI

berdasarkan surat keputusan No. C2-2560 HT. 01. 01 th. 96, tanggal 26 februari

1996 dengan nomor daftar perusahaan 503/3202/Diskom/II/1996. Selanjutnya

berdasarkan berita acara rapat dan perubahan anggaran dasar No. 42 tanggal 26

April 2000 dihadapan Abdul Muis, SH. Notaris makassar, tempat dan kedudukan

perseroan mengalami perubahan dari Kabupaten Dili, Provinsi Timor-Timur ke

Kotamadya Makassar Provinsi Sulawesi Selatan.

Berdasarkan BA rapat dan perubahan anggaran dasar tersebut diatas

dijelaskan bahwa modal dasar perseroan berjumlah Rp 5.000.000.000,- (lima

milyar rupiah) yang terbagi dalam 50.000,- (lima puluh ribu) lembar saham

masing-masing bernilai nominal Rp 100.000- sedangkan modal disetor adalah

sebanyak Rp 1.250.000.000,- dengan komposisi kepemilikan sebagai berikut :

Tabel 4.1 Setoran Modal Pemilik

No Pemegang Saham Jumlah saham Nilai Saham (Rp)

1 M. yasin Azis, SE 7.250 lembar 750.000.000

2 Dirman Sube 1.250 lembar 125.000.000

3 Amir Kamaruddin 1.250 lembar 125.000.000

4 Hj. Naya 1.250 lembar 125.000.000

5 Hj. Jumriah 1.250 lembar 125.000.000

Jumlah 12.500 lembar 1.250.000.000

32

Page 49: SKRIPSI ANALISIS AKUNTANSI PERSEDIAAN BARANG …

33

Key Person dalam perusahaan ini adalah H.M. Yasin Azis, SE, usahawan

sulawesi selatan dengan latar belakang pendidikan Sarjana Ekonomi Universitas

Muslim Indonesia yang telah merintis di Timor-Timur pada tahun 1987 sejak

usaha masih bersifat perorangan sampai berkembang seperti saat ini.

PT Mega Indah Sari adalah perusahaan yang bergerak dibidang General

Kontraktor, perdagangan dan distributor bahan bangunan dan usahanya

supermarket yang pada awalnya merupakan usaha perorangan yang dirintis sejak

tahun 1987 oleh H.M. Yasin Azis, SE. Pada awalnya perusahaan ini berkantor

pusat di Dili, Timor-Timur dimana proyek-proyek yang ditangani umumnya

berlokasi di Timor-Timur dengan berbagai macam proyek baik proyek swasta

maupun proyek dibawah naungan pemerintah dengan jumlah 148 kontrak yang

mengalami selama 8 tahun yakni mulai dari tahun 1989 sampai dengan 1997.

Begitu pula perusahaan telah memiliki supermarket dan toko bahan bangunan atau

material di Dili Timor-Timur. Namun sejak provinsi Timor-Timur memisahkan

diri dari negara kesatuan RI maka perusahaan memindahkan usahanya ke

makassar, begitu pula dengan seluruh asset yang dimiliki.

Sejak memindahkan usahanya di makassar tahun 1998, perusahaan telah

berkembang dengan baik yakni membuka lokasi usaha dan kantor pusat di Jl.

Antang Raya No. 49 A, dengan beberapa unit usaha, antara lain :

1. General Kontraktor, berpengalaman menangani berbagai proyek swasta

maupun proyek dibawah naungan pemerintah.

Page 50: SKRIPSI ANALISIS AKUNTANSI PERSEDIAAN BARANG …

34

2. Distributor, dan toko bahan bangunan (material) yang melayani penjualan

partai maupun eceran di 5 Outlet yakni Makassar, Jeneponto, Barru, Sinjai

dan Sidrap.

3. 6 Outlet Supermarket, penjualan elektronik dan alat listrik yang dikenal

sebagai Supermarket Misi Pasaraya (Mega Indah Sari Timor) di Jl. Antang

Raya No. 49-51, Jl. Sultan Hasanuddin No. 23 Kabupaten Barru, Jl. Turi

No. 2 Bonto Sunggu kabupaten Jeneponto, dan Jl. K.H.A. Dahlan No. 30

Palopo, Jl. K.H. Agus Salim Plaza BTC lantai 3 Kab. Bone dan Jl. Jend.

Sudirman Kab. Sidrap.

4. Perdagangan dan pengelolaan kayu dengan lokasi pabrik sungguminasa

Gowa.

Dengan operasinya PT Mega Indah Sari telah menyerap tenaga kerja

sekitar 800 orang yang terdiri dari berbagai latar belakang dan tingkat pendidikan

mulai dari SMU sampai dengan Sarjana. Seiring dengan prioritas pengembangan

kawasan Indonesia Timur untuk mengejar ketinggian dari kawasan barat baik

tingkat kesejahteraan, peningkatan sarana dan prasarana maupun saluran distribusi

maka pemerintah terus membangun dan memperbaiki infrastruktur di wilayah ini.

Mengingat hal tersebut diatas maka PT Mega Indah Sari yang bergerak

dibidang bisnis jasa kontruksi, distribusi dan potensi untuk berkembang lebih

besar dengan dibarengi dengan perencanaan dan manajemen yang baik dan

memadai.

Page 51: SKRIPSI ANALISIS AKUNTANSI PERSEDIAAN BARANG …

35

B. Visi dan Misi Perusahaan

Kegiatan usaha yang dijalankan oleh perusahaan tidak terlepas dari visi

dan misi. Visi dan misi tersebut memiliki tujuan agar kelangsungan hidup

perusahaan berjalan terus-menerus tanpa adanya batasan waktu.

1. Visi

Menjadikan perusahaan lebih berkembang dengan mengutamakan

kepuasan pelanggan dan menjadikan perusahaan yang dapat

diperhitungkan khususnya dengan bidang perdagangan yang sama.

2. Misi

Menjual barang dagangan yang sesuai dengan keinginan pelanggan,

menjaga dan memperbaiki produk yang dijual dengan mngutamakan

barang dagangan yang berkualitas, terus mngembangkan barang dagangan

dengan perubahan pasar dan teknologi yang ada.

C. Struktur Organisasi Perusahaan

Perkembangan kegiatan dalam suatu perusahaan, tidaklah dapat berjalan

dengan baik tanpa adanya korelasi antar masing-masing unit dengan baik dalam

perusahaan suatu organisasi yang baik selalu menjelaskan tentang tugas-tugas,

wewenang dan tanggungjawab sekaligus mengatur hubungan kerja diantara

orang-orang secara horizontal. Dalam suatu perusahaan kerja sama ini diperlukan

karena pelaksana-pelaksana kegiatan yang sangat kompleks sering berkaitan

sehingga keberhasilan dari suatu sistem yang lain dan kemungkinan tujuan

organisasi perusahaan dapar tercapai.

Page 52: SKRIPSI ANALISIS AKUNTANSI PERSEDIAAN BARANG …

36

Dalam usaha pencapaian tujuan perusahaan, maka diperlukan adanya

struktur organisasi yang memegang peran penting dan ditunjang pula dengan

personil yang ada, yang mana melalui srtuktur organisasi ini dapat membantu

pencapaian tujuan perusahaan secara efektif dan efisien, karena dalam suatu

struktur ada tata pembagian kerja dan hubungan kerja antara sekolompok orang

yang bergabung dalam organisasi tersebut. Struktur organisasi yang baik akan

mendorong kerjasama yang baik didalam perusahaan, selain itu juga menaikan

modal dari para karyawan untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawab dengan

baik.

Misi Pasaraya merupakan suatu perusahaan juga mempunyai struktur

organisasi yang menggambarkan dengan jelas susunan dan tanggung jawab yang

ada di dalamnya. Adapun bentuk struktur yang dimiliki oleh Misi Pasaraya adalah

berbentuk organisasi garis. Untuk lebih jelasnya menyangkut dengan struktur

organisasi Misi Pasaraya dilihat pada gambar berikut ini:

Page 53: SKRIPSI ANALISIS AKUNTANSI PERSEDIAAN BARANG …

37

Gambar 4.1 Struktur Organisasi Misi Pasaraya

Berdasarkan struktur organisasi di atas, maka uraian tugas dan tanggung

jawab masing-masing bagian sebagai tanggung jawab berikut:

1. Tugas dan Tanggungjawab Site Manager

a. Memberikan instruksi kerja pada pelaksanaan untuk melaksanakan

pekerjaan sesuai dengan peraturan yang telah dibuat.

b. Melakukan kontrol dan pengecekan pekerjaan apakah telah memenuhi

waktu yang telah ditetapkan dalam time schedule.

c. Melakukan koordinasi dengan pelaksana dalam pengadaan kebutuhan

tenaga kerja.

Site Manager

Ka. Personalia

Bendahara

Pramuniaga

Koordinasi Staf Administrasi

Kasir

Gudang

Security Cleaning Service

Konsumsi

Page 54: SKRIPSI ANALISIS AKUNTANSI PERSEDIAAN BARANG …

38

2. Tugas dan Tanggungjawab Ka. Personalia

a. Membuat perencanaan pegawai sesuai kebutuhan dari setiap

departemen bertanggungjawab dalam memilih dan mendapatkan

pegawai yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan.

b. Memberikan pelatihan kepada pegawai agar mempunyai motivasi kerja

dan menemukan solusi untuk setiap personalia yang dihadapi oleh

perusahaan.

3. Tugas dan Tanggungjawab Bendahara

a. Melakukan penelitian dan analisa keuangan termasuk masalah pajak.

b. Melakukan verifikasi ulang atas semua bukti kas, penerimaan dan

pengeluaran kas.

c. Melakukan verifikasi atas semua buku penjualan tunai, faktur penjualan

dan nota pembelian serta bukti barang dari perusahaan ke konsumen.

4. Tugas dan Tanggungjawab Koordinasi

a. Mengkoordinasi pekerjaan staf administrasi dan keuangan.

b. Memeriksa setiap transaksi setoran kas masuk dan transaksi kas keluar.

c. Bertanggungjawab atas administrasi dan saldo transaksi bank.

d. Memeriksa kebenaran transaksi dan saldo kartu rekeningkredit,

tabungan, deposito berjangka, register deposito berjangka.

e. Memeriksa laporan kredit dan tabungan hariandan bulanan.

5. Tuga dan Tanggungjawab Staf Administrasi

a. Input pelunasan

b. Memonitor pelunasan cabang

Page 55: SKRIPSI ANALISIS AKUNTANSI PERSEDIAAN BARANG …

39

c. Filling faktur dan,

d. Mendorong kenaikan collection cabang.

6. Tugas dan Tanggungjawab Pramuniaga

a. Memajang barang dengan mendahulukan mengisi rak/display yang

stoknya kosong sesuai dengan sistem FIFO (first in first out) dan

tanggal kadaluarsa (Exp. Date) terutama untuk produk makanan,

minuman, dan obat-obatan.

b. Memajang sesuai dengan pengolompokan barang (grouping) dan

disesuaikan dengan ukuran, warna, besar packing/barang yang ada

didekatnya.

c. Memajang barang sesuai dengan besarnya ruang pajang yang disiapkan

dan dilakukan pengontrolan dengan teliti secara terus-menerus untuk

menghindari kehilangan (srinkage).

d. Menjaga kebersihan dan kerapian atas barang dan tempat display.

7. Tugas dan Tanggungjawab Bagian Gudang

a. Mempersiapkan barang yang akan dikirim bertanggungjawab atas

penyimpanan kembali barang yang diterima dari retur penjualan.

b. Bertanggungjawab menyerahkan surat order penjualan dan barangnya

kebagian pengiriman.

c. Mengajukan permintaan pembelian sesuai dengan posisipersediaan

yang ada di gudang.

8. Tugas dan Tanggungjawab Kasir

a. Ambil modal di supervisor.

Page 56: SKRIPSI ANALISIS AKUNTANSI PERSEDIAAN BARANG …

40

b. Menempati lokasi kasir masing-masing yang telah ditentukan oleh

supervisor.

c. Menyiapkan struk penjualan, karet gelang, spon air, form pengisian

uang hasil transaksi.

d. Membersihkan mesin dan meja POS (point of sales).

e. Hidupkan PC dan program POS (point of sales).

D. Proses Penyaluran dan Aspek Pemasaran Barang Dagangan Pada PT

Mega Indah Sari Makassar

Proses penyaluran dan aspek pemasaran pada PT Mega Indah Sari

Makassar sebagai berikut :

1. Suplai langsung dari produsen

Pada dasarnya setiap perusahaan-perusahan yang bergerak

dibidang penjualan bahan bangunan selalu berupaya menjaga ketersediaan

barang (ready stock), hal ini dimaksudkan memperoleh kepercayaan dari

konsumen. Guna menjamin ketersediaan barang, PT Mega Indah Sari

Makassar melakukan suplai langsung dari produsen. beberapa keuntungan

yang diperoleh dari sistem suplai langsung dari produsen antara lain:

a. Untuk pembelian banyak tentu memperoleh discount langsung.

b. Biaya angkut yang timbul lebih kecil.

c. Frekuensi suplai yang dibutuhkan lebih efektif.

Kondisi seperti ini yang terjadi pada PT. Megah Indah Sari

Makassar, yang sudah memperoleh kesepakatan antara produsen. Namun

bilamana belum memiliki hubungan langsung dengan produsen, pemilik

Page 57: SKRIPSI ANALISIS AKUNTANSI PERSEDIAAN BARANG …

41

toko bahan bangunan PT Mega Indah Sari maupun kontraktor bisa

mengakses ke pusat perdagangan yang dituju.

Beberapa bahan bangunan yang disuplai langsung dengan skala

harian/mingguan adalah pasir dan kayu, besi beton & semen. Kondisi ini

tergantung omzet dan stok yang bisa ditampung. Sedangkan untuk bahan

bangunan pendukung seperti cat, kawat, pipa pvc, perlengkapan instalasi

air dan listrik maupun aksesori rumah rata-rata di suplai sebulan sekali.

2. Suplai dari agen/distributor/salesman

Berkaitan dengan angaran operasional perusahan, PT. Mega Indah

Sari Makassar juga memakai jasa agen/distributor/salesmen. Kondisi ini

tidak lain adalah untuk persiapan barang sebelum habis. Beberapa produk

yang ditawarkan tentu berkaitan dengan skala perioritas pengadaan barang

dan kemampuan usahanya, serta fasilitas menguntungkan yang ditawarkan

para sales tersebut.

3. Bahan bangunan yang dipasarkan

Bahan bangunan yang dijual pada PT Mega Indah Sari berasal dari

bahan bangunan yang langsung merupakan hasil alam seperti pasir dan

batu maupun yang sudah diproses oleh pengusaha kecil yaitu batu bata,

batako, genteng dan kayu olahan (wood working) dan semen.

PT Mega Indah Sari juga memasarkan bahan bangunan mulai dari

ubin keramik, besi beton, seng, kawat, segala macam paku, kaca, plywood,

cat kayu dan cat tembok, meni, plamur, tiner, plywood, pipa pvc.

Termasuk bahan bangunan sebagai bagian sistem pabrikasi komponen dan

Page 58: SKRIPSI ANALISIS AKUNTANSI PERSEDIAAN BARANG …

42

perlengkapan peralatan bahan bangunan, seperti perlengkapan kunci pintu

dan jendela, perlengkapakan instalasi air dan listrik, kuas, amplas kayu dan

besi, serta berbagai komponen dan perlengkapan peralatan bahan

bangunan lainnya.

4. Cara pembayaran

Adapun sistem pembayaran yang dilakukan pada PT Mega Indah

Sari rata-rata produsen menerapkan pembayaran diundur satu bulan.

Namun untuk toko yang baru didirikan atau kontraktor yang masih baru

harus membayar tunai kepada produsen atau distributornya. Untuk

pelanggan yang sudah lama berlangganan jika membutuhkan bahan-bahan

untuk keperluan rumah hanya tinggal menelpon dan barang tersebut dapat

diantarkan kerumah yang dituju dan pembayarannya pun dapat dilakukan

dirumah konsumen secara tunai.

E. Mekanisme Kerja Unit Usaha

Secara garis besar PT Mega Indah Sari Timor memiliki unit usaha di

berbagai daerah, khusunya di area sulawesi selatan yang saling berkaitan antara

unit usaha satu dengan unit usaha yang lain. Bentuk pengawasan yang dilakukan

dalam unit usaha yaitu pengawasan stock barang usaha sampai dengan

pengawasan keuangan (finance). Dalam kurung waktu pengawasan yang

dilakukan yaitu 3 kali dalam setahun.

1. Pengawasan Stock Barang Usaha

Guna menjaga stock barang usaha, perusahaan melakukan evaluasi

barang yang laku terjual dalam kurung waktu yaitu 6 bulan. Evaluasi ini

Page 59: SKRIPSI ANALISIS AKUNTANSI PERSEDIAAN BARANG …

43

dimaksudkan untuk menjamin stock material 6 bulan kedepan. Namun jika

pengiriman stock mengalami keterlambatan dari makassar tentu peran unit

usaha di daerah yang memiliki jarak dekat berperan penting. Contoh untuk

unit usaha di daerah Barru, Sidrap, dan Palopo. unit usaha kota barru tentu

berperan penting untuk mensuplai langsung ke daerah sidrap dan palopo

tanpa harus menunggu pengiriman dari makassar. Kondisi ini

dimaksudkan untuk menekan biaya operasional perusahaan.

2. Pengawasan Keuangan Perusahaan

Schedule pengawasan keuangan perusahaan dilakukan 3 kali dalam

setahun (/4 bulan) yang dimkasudkan dalam menjamin saldo kas

perusahaan. Untuk triwulan I s/d II cukup dilakukan penyampaian laporan

ke unit (makassar), kondisi ini berlaku untuk unit-unit usaha. Sedangkan

untuk final triwulan atau III setiap site manager menyampaikan laporan

keuangan dan kendala-kendala yang dihadapi dilapangan serta melakukan

perencanaan usaha tahun mendatang.

Page 60: SKRIPSI ANALISIS AKUNTANSI PERSEDIAAN BARANG …

44

BAB V

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Jenis-jenis Persediaan pada Misi Pasaraya

Misi Pasaraya memiliki beraneka ragam persediaan untuk kebutuhan

sehari-hari antara lain :

1. Fresh yang terdiri dari buah-buahan (produce), roti (bakery), produk sosis

(Dairy dan Daily, dan daging (meat).

2. Grocery yang terdiri dari berbagai produk makanan (food), non makanan

(non food), alat rumah tangga dan elektronik (GMS).

Jenis-jenis persediaan yang dimiliki Misi Pasaraya menurut kondisinya

adalah :

1. Persediaan digudang yaitu persediaan yang disimpan sementara digudang

penyimpanan sebelum di pajang di toko.

2. Persediaan ditoko yaitu persediaan langsung dijual kepada pembeli secara

pelayanan sendiri yang dipajang ditoko dan ditata sedemikian rupa

pemajangannya.

3. Persediaan rusak yaitu persediaan yang mutunya tidak sama seperti semula

atau habis masa kadaluwarsanya yang tidak dapat dijual yang dicadangkan

dalam persediaan rusak dan persediaan yang rusak tersebut dikembalikan

ke perusahaan dimana ada beberapa perusahaan yang dapat mengganti

barang yang rusak tersebut dan adapun yang tidak sesuai dengan kebijakan

yang diberikan oleh perusahaan tersebut.

44

Page 61: SKRIPSI ANALISIS AKUNTANSI PERSEDIAAN BARANG …

45

B. Prosedur Pembelian dan Penjualan pada Misi Pasaraya

Prosedur pembelian yang dilakukan oleh Misi Pasaraya adalah 80%

pembelian kredit, dalam hal ini transaksi pembelian dalam Misi Pasaraya ini di

tandai atau diawali dari adanya permintaan dari masing-masing konsumen untuk

meminta barang yang sudah habis kepada fungsi gudang yang kemudian fungsi

gudang mengecek persediaan barang tersebut melalui data persediaan yang ada di

dalam komputer dan jika persediaan telah mencapai batas minimum maka secara

otomatis fungsi pembelian akan membuat surat permintaan pembelian barang

yang akan diotorisasi oleh kepala bagian pembelian kemudian akan dilakukan

pemesanan kepada pemasok barang yang akan di pesan.

Misi Pasaraya menggunakan dokumen order pembelian untuk memesan

barang kepada pemasok yang telah dipilih. Dokumen ini berisi nama barang, jenis

barang, jumlah barang yang dipesan, ukuran, harga perunit, harga eceran, total

harga (net), tempo pembayaran, dan tanggal pengiriman,. Surat order pembelian

ini terdiri dari tiga rangkap. Rangkap pertama berwarna putih dipegang oleh

pemasok, rangkap kedua berwarna merah dipegang oleh bagian pembelian, dan

rangkap yang ketiga berwarna kuning dipegang oleh bagian keuangan.

Prosedur penjualan pada Misi Pasaraya merupakan urutan kegiatan

penjualan mulai dari diterimanya barang dagang dari konsumen sebagai bukti

adanya transaksi penjualan sampai pada pencatatan penjualan.

Misi Pasaraya merupakan perusahaan retail yang melakukan kegiatan penjualan

secara langsung. Artinya, barang-barang yang dijual tersedia di rak-rak yang

diklasifikasikan sesuai dengan jenis barang, merk, ukuran, warna dan harga. Konsumen

tinggal memilih dan mengambil sendiri barang yang diinginkan untuk kemudian dibawa

Page 62: SKRIPSI ANALISIS AKUNTANSI PERSEDIAAN BARANG …

46

ke kasir yang tersedia untuk dilakukan proses pembayaran, ia akan mendapatkan tanda

bukti pembayaran berupa struk penjualan sehingga barang pun beralih pemilikan menjadi

milik konsumen dan transaksi pun selesai.

C. Akuntansi Persediaan Barang Dagangan pada Misi Pasaraya

1. Kondisi Persediaan Barang Dagangan

Misi Pasaraya merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang

perdagangan. Persediaan barang yang terdapat di Misi Pasaraya terhitung

begitu banyak ini dapat dilihat karena persediaan yang dimiliki Misi

Pasaraya tidak hanya yang ada di toko yang terpajang tetapi juga Misi

Pasaraya memiliki gudang yang di mana gudang ini menyimpan

persediaan barang, yang jika suatu saat barang yang di pajang di toko

sudah habis maka barang yang sama dapat diganti dengan mengmbil

barang yang baru yang ada ditoko. Jumlah persediaan barang dagang yang

saat ini di miliki Misi Pasaraya lebih dari 4 Milyar. Karena persediaan

barang yang dimiliki Misi Pasaraya sangat banyak maka beberapa sampel

persediaannya adalah sebagai berikut :

Page 63: SKRIPSI ANALISIS AKUNTANSI PERSEDIAAN BARANG …

47

Tabel 5.1

Daftar Persediaan Barang Dagangan

Awal Bulan Maret 2015

Misi Pasaraya

No Nama Barang Kuantitas Harga Perunit Jumlah

1 ABC kecap manis 275 ml 250 11.200 1.680.000

2 Bakso 50 38.000 1.900.000

3 Appel merah 1 kg 50 39.000 1.950.000

4 Buavita jeruk mandarin 1000

ml

50 6.500 325.000

5 Lifeboy sabun cair 450 ml 50 13.700 685.000

6 Minyak goreng bimoli 1 liter 200 11.500 2.300.000

7 Gulaku 1 kg 157 11.500 1.805.500

8 Clear men SHP hairfall 70 ml 265 20.300 5.379.500

9 Lux bty white glamour 85 gr 300 2.300 690.000

10 ABC sambal asli 135 ml 200 4.900 980.000

Jumlah 17.695.000

Sumber : Misi Pasaraya (2015)

2. Penerapan Metode Perpetual pada Misi Pasaraya

Metode pencatatan persediaan yang digunakan perusahaan adalah

metode perpetual yaitu setiap penjualan akan langsung diketahui harga

pokok penjualannya. Dalam metode ini perusahaan tidak mengenal akun

pembelian maupun akun penjualan dalam pencatatanya. Namun akun

pembelian dan penjualan diganti dengan akun persediaan barang

Page 64: SKRIPSI ANALISIS AKUNTANSI PERSEDIAAN BARANG …

48

dagangan. Dalam metode pencatatan perpetual, setiap pembelian barang

dagangan dari pemasok akan dicatat oleh perusahaan dengan cara

mendebet persediaan barang dagang dan mengkredit akun kas atau hutang

dagang. Demikian juga, pada setiap transaksi penjualan barang dagangan

ke pelanggan, harga pokok dari barang yang dijual akan dicatat dengan

cara mendebet akun harga pokok penjualan dan mengkredit akun

persediaan barang dagang.

Penerapan metode pencatatan perpetual di Misi Pasaraya di dukung

dengan penggunaan sistem komputerisasi sehingga pencatatan dapat

dilakukan dengan cepat dan efektif, sistem ini dapat menyimpan data-data

barang dagangan hasil pembelian dan penjualan serta menyimpan data-

data barang dagangan yang tersisa setelah adanya penjualan.

Adapun transaksi yang dilakukan oleh Misi Pasaraya pada bulan

maret 2015 dengan barang ABC Kecap Manis 275 ml adalah sebagai

berikut :

Tgl 5, dibeli barang dagangan seharga Rp 2.240.000.

Tgl 5, dijual barang dagangan seharga Rp 1.000.000

Tgl 9, dibeli barang dagangan secara kredit seharga Rp 560.000.

Tgl 9, dijual barang dagangan seharga Rp 1.750.000.

Tgl 12, dijual barang dagangan seharga Rp 1.725.000.

Tgl 15, dijual barang dagang seharga Rp 780.000.

Tgl 17, dijual barang dagangan seharga Rp 1.780.000.

Tgl 19, dijual barang dagangan seharga Rp 2.200.000.

Page 65: SKRIPSI ANALISIS AKUNTANSI PERSEDIAAN BARANG …

49

Tgl 20, dibeli barang dagangan secara kredit dari PT. Kima seharga Rp

560.000.

Tgl 20, dijual barang dagangan seharga Rp 1.200.000.

Tgl 23, dijual barang dagangan seharga Rp 2.500.000.

Tgl 25, dijual barang dagangan seharga Rp 2.000.000.

Tgl 27, dijual barang dagangan seharga Rp 570.000.

Tgl 30, dijual barang dagangan seharga Rp 1.500.000.

Dari transaksi di atas dapat di jurnal sebagai berikut :

Tabel 5.2 Misi Pasaraya

Jurnal umum

Per 31 Desember 2015

Tgl Keterangan Debet Kredit

5 Persediaan barang dagang

Hutang dagang

Rp 2.240.000

Rp 2.240.000

5 Kas

Penjualan

Hpp

Persediaan barang dagang

Rp 1.000.000

Rp 280.000

Rp 1.000.000

Rp 280.000

9 Persediaan barang dagang

Utang dagang

Rp 560.000

Rp 560.000

9 Kas

Penjualan

Hpp

Persediaan barang dagang

Rp 1.750.000

Rp 392.000

Rp 1.750.000

Rp 392.000

12 Kas

Penjualan

Rp 1.725.000

Rp 1.725.000

Page 66: SKRIPSI ANALISIS AKUNTANSI PERSEDIAAN BARANG …

50

Hpp

Persediaan barang dagang

Rp 224.000

Rp 224.000

15 Kas

Penjualan

Hpp

Persediaan barang dagang

Rp 780.000

Rp 156.800

Rp 780.000

Rp 156.800

17 Kas

Penjualan

Hpp

Persediaan barang dagang

Rp 1.780.000

Rp 224.000

Rp 1.780.000

Rp 224.000

19 Kas

Penjualan

Hpp

Persediaan barang dagang

Rp 2.200.000

Rp 280.000

Rp 2.200.000

Rp 280.000

20 Persediaan barang dagang

Hutang dagang

Rp 560.000

Rp 560.000

20 Kas

Penjualan

Hpp

Persediaan barang dagang

Rp 1.200.000

Rp 268.800

Rp 1.200.000

Rp 268.800

23 Kas

Penjualan

Hpp

Persediaan barang dagang

Rp 2.500.000

Rp 168.800

Rp 2.500.000

Rp 168.800

25 Kas

Penjualan

Hpp

Persediaan barang dagang

Rp 2.000.000

Rp 190.400

Rp 2.000.000

Rp 190.400

27 Kas

Penjualan

Rp 570.000

Rp 570.000

Page 67: SKRIPSI ANALISIS AKUNTANSI PERSEDIAAN BARANG …

51

Hpp

Persediaan barang dagang

Rp 313.600

Rp 313.600

30 Kas

Penjualan

Hpp

Persediaan barang dagang

Rp 1.500.000

Rp 347.200

Rp 1.500.000

Rp 347.200

Jumlah Rp 23.210.600 Rp 23.210.600

Tabel 5.3

Buku Besar

No Akun : 101 Nama Akun : Kas

tgl Kas Ref Debet Kredit Saldo

Debet kredit

05/03/2015 dijual barang dagang 1.000.000 1.000.000

9 dijual barang dagang 1.750.000 2.750.000

12 dijual barang dagang 1.725.000 4.475.000

15 dijual barang dagang 780.000 5.255.000

17 dijual barang dagang 1.780.000 7.035.000

19 dijual barang dagang 2.200.000 9.235.000

20 dijual barang dagang 1.200.000 10.435.000

23 dijual barang dagang 2.500.000 12.935.000

25 dijual barang dagang 2.000.000 14.935.000

27 dijual barang dagang 570.000 15.505.000

30 dijual barang dagang 1.500.000 17.005.000

Page 68: SKRIPSI ANALISIS AKUNTANSI PERSEDIAAN BARANG …

52

No Akun : 103 Nama Akun : Persediaan Barang Dagang

tgl perkiraan ref Debet kredit Saldo

Debet kredit

5/03/2015 dibeli barang dagang 2.240.000 2.240.000

5 dijual barang dagang 280.000 1.960.000

9 dibeli barang dagang 560.000 2.520.000

9 dijual barang dagang 392.000 2.128.000

12 dijual barang dagang 224.000 1.904.000

15 dijual barang dagang 156.800 1.747.200

17 dijual barang dagang 224.000 1.523.200

19 dijual barang dagang 280.000 1.243.200

20 dibeli barang dagang 560.000 1.803.200

20 dijual barang dagang 268.800 1.534.400

23 dijual barang dagang 168.800 1.365.600

25 dijual barang dagang 190.400 1.175.200

27 dijual barang dagang 313.600 861.600

30 dijual barang dagang 347.200 514.400

No Akun : 301 Nama Akun : Hutang dagang

tgl perkiraan Ref Debet Kredit saldo

debet kredit

5/03/2015 dibeli barang dagang 2.240.000 2.240.000

9 dibeli barang dagang 560.000 2.800.000

20 dibeli barang dagang 560.000 3.360.000

Page 69: SKRIPSI ANALISIS AKUNTANSI PERSEDIAAN BARANG …

53

No Akun : 501 Nama Akun : Penjualan

tgl perkiraan ref Debet Kredit saldo

debet kredit

5/03/2015 dijual barang dagang 1.000.000 1.000.000

9 dijual barang dagang 1.750.000 2.750.000

12 dijual barang dagang 1.725.000 4.475.000

15 dijual barang dagang 780.000 5.255.000

17 dijual barang dagang 1.780.000 7.035.000

19 dijual barang dagang 2.200.000 9.235.000

20 dijual barang dagang 1.200.000 10.435.000

23 dijual barang dagang 2.500.000 12.935.000

25 dijual barang dagang 2.000.000 14.935.000

27 dijual barang dagang 570.000 15.505.000

30 dijual barang dagang 1.500.000 17.005.000

No Akun : 602 Nama Akun : Hpp

tgl perkiraan ref Debet Kredit saldo

debet kredit

5/03/2015 dijual barang dagang 280.000 280.000

9 dijual barang dagang 392.000 672.000

12 dijual barang dagang 224.000 896.000

15 dijual barang dagang 156.800 1.052.800

17 dijual barang dagang 224.000 1.276.800

19 dijual barang dagang 280.000 1.556,800

20 dijual barang dagang 268.800 1.825.600

23 dijual barang dagang 168.800 1.994.400

25 dijual barang dagang 190.400 2.184.800

27 dijual barang dagang 313.600 2.498.400

30 dijual barang dagang 347.200 2.845.600

Pada dasarnya proses pembukuan merupakan suatu hal yang penting

dilakukan oleh perusahaan yang bergerak dibidang perindustrian maupun

dibidang perdagangan. Salah satu bagian dalam pembukuan adalah

pencatatan atas setiap transaksi yang terkait dengan persediaan barang

Page 70: SKRIPSI ANALISIS AKUNTANSI PERSEDIAAN BARANG …

54

dagang. Itu dikarenakan persediaan merupakan salah satu unsur yang paling

aktif dalam operasi perusahaan yang secara berlanjut diperoleh, diubah, dan

yang kemudian dijual kembali. Pencatatan dimulai dari pencatatan terhadap

adanya barang masuk (barang yang dibeli dari supplier) dan barang keluar

(barang yang dijual kepada customer). Transaksi ini paling sering terjadi

dalam operasi perusahaan.

Penggunaan metode perpetual ini dapat memudahkan pihak

perusahaan untuk mengetahui persediaan barang dagang dengan cepat jika

sewaktu-waktu dibutuhkan tanpa harus menghitung persediaan barang dagang

yang ada digudang. Selain itu penggunaan metode perpetual juga

memberikan pengendalian yang efektif atas persediaan. Informasi mengenai

jumlah atas masing-masing jenis barang dagangan dapat segera tersedia

dalam buku besar pembantu untuk masing-masing persediaan. Untuk

menjamin keakuratan besarnya persediaan yang dilaporkan dalam laporan

keuangan. Dalam metode perpetual perusahaan tidak mencatat secara khusus

adanya biaya angkut barang dan potongan pembelian. Namun nilai persediaan

barang dagang dapat berubah sewaktu-waktu sebagai pengaruh dari adanya

transaksi yang terjadi.

Metode pencatatan yang digunakan oleh Misi Pasaraya cukup

sederhana, bagian administrasi hanya mencatat keluar masuknya barang.

Sehingga menghasilkan laporan pembelian dan penjualan perhari dan

perbulan. Kemudian data tersebut digunakan dalam pembuatan laporan laba

rugi yang dilakukan setiap bulan.

Page 71: SKRIPSI ANALISIS AKUNTANSI PERSEDIAAN BARANG …

55

D. Metode Penilaian Persediaan Barang Dagangan pada Misi Pasaraya

Sama halnya dengan pencatatan, penilaian persediaan barang dagangan

dalam sebuah perusahaan juga sangat penting dilakukan. Karena dengan

dilakukannya penilaian ini, perusahaan akan mengetahui berapa nilai barang

dagangan yang masih tersisa di akhir periode. Selain itu penilaian persediaan

diperlukan untuk menghitung persediaan akhir yang akan dimasukkan di neraca

dan harga pokok penjualan yang akan dilaporkan dalam laporan laba rugi.

Misi pasaraya menggunakan metode penilaian persediaan dengan

menggunakan metode rata-rata (everage), dimana dalam metode ini barang yang

keluar akan dibebani harga pokok pada akhir periode, karena metode rata-rata

baru dihitung pada akhir periode, apabila harga pokok rata-rata dicatat setiap ada

pengeluaran barang maka diperlukan untuk menghitung harga pokok rata-rata

setiap pembelian barang. Sehingga dalam satu periode akan terdapat beberapa

harga pokok rata-rata.

Penilaian terhadap barang dagangan dilakukan dengan melihat informasi

jumlah persediaan yang ada di sistem komputerisasi karena disanalah tersimpan

data-data stok barang dagangan yang masih tersisa setelah adanya transaksi

penjualan pada satu bulan periode. Berikut ini adalah kartu persediaan selama

bulan maret 2015 perusahaan dagang Misi Pasaraya melakukan transaksi yang

berkaitan dengan persediaan barang dagang dengan metode rata-rata sebagai

berikut :

Page 72: SKRIPSI ANALISIS AKUNTANSI PERSEDIAAN BARANG …

56

Tabel 5.4 Kartu Persediaan

Misi Pasaraya

Nama Barang : ABC Kecap Manis 275 ml

Kode Barang : 010

tgl

Masuk Keluar saldo

unit harga Jumlah unit Harga Jumlah Unit Harga jumlah

01-Mar-15 250 11200 2800000

05-Mar-15 200 11200 2240000 450 11200 5040000

05-Mar-15 25 11200 280000 425 11200 4760000

09-Mar-15 50 11.200 560000 475 11200 5320000

09-Mar-15 35 11200 392000 440 11200 4928000

12-Mar-15 20 11200 224000 420 11200 4704000

15-Mar-15 14 11200 156800 406 11200 4547200

17-Mar-15 20 11200 224000 386 11200 4323200

19-Mar-15 25 11200 280000 361 11200 4043200

20-Mar-15 50 11.200 560000 411 11200 4603200

20-Mar-15 24 11200 268800 387 11200 4334400

23-Mar-15 15 11200 168000 372 11200 4166400

25-Mar-15 17 11200 190400 355 11200 3976000

27-Mar-15 28 11200 313600 327 11200 3662400

30-Mar-15 31 11200 347200 296 11200 3315200

Sumber : PT. Misi Pasaraya (2015)

Dari tabel 5.4 dapat diketahui bahwa nilai persediaan akhir sebanyak 296

pcs dengan nilai sebesar Rp 11.200. Sedangkan harga pokok penjualannya adalah

sebagai berikut :

Persediaan awal Rp 2.800.000

Pembelian bersih Rp 3.360.000

Barang siap dijual Rp 6.160.000

Persediaan akhir (Rp 3.315.200)

Harga pokok penjualan (HPP) Rp 2.844.800

Page 73: SKRIPSI ANALISIS AKUNTANSI PERSEDIAAN BARANG …

57

Tabel 5.5 Kartu Persediaan

Misi Pasaraya

Nama Barang : Bakso

Kode Barang : 020

Tgl Masuk Keluar Saldo

Unit Harga Jumlah Unit Harga Jumlah Unit Harga Jumlah

01-Mar-15 50 38000 1900000

05-Mar-15 5 38000 190000 45 38000 1710000

10-Mar-15 4 38000 152000 41 38000 1558000

14-Mar-15 50 38000 1900000 91 38000 3458000

17-Mar-15 10 38000 380000 81 38000 3078000

20-Mar-15 3 38000 114000 78 38000 2964000

23-Mar-15 6 38000 228000 72 38000 2736000

27-Mar-15 20 38000 760000 102 34274,51 3496000

29-Mar-15 10 34274,51 342745,1 92 34274,51 3153255

31-Mar-15 5 34274,51 171372,6 87 34274,51 2981882

Sumber : PT. Misi Pasaraya (2015)

Dari tabel 5.5 dapat diketahui bahwa nilai persediaan akhir sebanyak 87

pcs dengan nilai sebesar Rp 34.274,51. Sedangkan harga pokok penjualannya

adalah sebagai berikut :

Persediaan awal Rp 1.900.000

Pembelian bersih Rp 2.660.000

Barang siap dijual Rp 4.560.000

Persediaan akhir (Rp 2.981.882)

Harga pokok penjualan (HPP) Rp 1.578.118

Page 74: SKRIPSI ANALISIS AKUNTANSI PERSEDIAAN BARANG …

58

Tabel 5.6 Kartu Persediaan

Misi Pasaraya

Nama Barang : Appel Merah 1 kg

Kode Barang : 030

Tgl

Masuk Keluar Saldo

Unit Harga Jumlah Unit Harga Jumlah Unit Harga Jumlah

01-Mar-15 50 39000 1950000

03-Mar-15 2 39000 78000 48 39000 1872000

07-Mar-15 5 39000 195000 43 39000 1677000

10-Mar-15 3 39000 117000 40 39000 1560000

15-Mar-15 7 39000 273000 33 39000 1287000

20-Mar-15 30 39000 1170000 63 39000 2457000

24-Mar-15 6 39000 234000 57 39000 2223000

27-Mar-15 3 39000 117000 54 39000 2106000

29-Mar-15 10 39000 390000 44 39000 1716000

31-Mar-15 50 39000 1950000 94 39000 3666000

31-Mar-15 10 39000 390000 84 39000 3276000

Sumber : Misi Pasaraya (2015)

Dari tabel 5.6 dapat diketahui bahwa nilai persediaan akhir sebanyak 84

pcs dengan nilai sebesar Rp 39.000. Sedangkan harga pokok penjualannya adalah

sebagai berikut :

Persediaan awal Rp 1.950.000

Pembelian bersih Rp 3.120.000

barang siap dijual Rp 5.070.000

Persediaan akhir (Rp 3.276.000)

Harga pokok penjualan (HPP) Rp 1.794.000

Page 75: SKRIPSI ANALISIS AKUNTANSI PERSEDIAAN BARANG …

59

Tabel 5.7 Kartu Persediaan

Misi pasaraya

Nama Barang : Buavita Jeruk Mandarin 1000 ml

Kode Barang : 040

Tgl Masuk Keluar Saldo

Unit Harga Jumlah Unit Harga Jumlah Unit Harga Jumlah

01-Mar-15 50 6500 325000

03-Mar-15 5 6500 32500 45 6500 292500

07-Mar-15 10 6500 65000 35 6500 227500

10-Mar-15 5 6500 32500 30 6500 195000

15-Mar-15 50 6500 325000 80 6500 520000

15-Mar-15 5 6500 32500 75 6500 487500

24-Mar-15 30 6500 195000 105 6500 682500

24-Mar-15 12 6500 78000 93 6500 604500

29-Mar-15 10 6500 65000 83 6500 539500

31-Mar-15 8 6500 52000 75 6500 487500

Sumber : Misi Pasaraya (2015)

Dari tabel 5.7 dapat diketahui bahwa nilai persediaan akhir sebanyak 75

pcs dengan nilai sebesar Rp 6.500. Sedangkan harga pokok penjualannya adalah

sebagai berikut :

Persediaan awal Rp 325.000

Pembelian bersih Rp 520.000

Barang siap dijual Rp 845.000

Persediaan akhir (Rp 487.500)

Harga pokok penjualan (HPP) Rp 357.500

Page 76: SKRIPSI ANALISIS AKUNTANSI PERSEDIAAN BARANG …

60

Tabel 5.8 Kartu Persediaan

Misi Pasaraya

Nama Barang : Lifeboy

kode Barang : 050

Tgl Masuk Keluar Saldo

Unit Harga Jumlah Unit Harga Jumlah Unit Harga Jumlah

01-Mar-15 50 13700 685000

05-Mar-15 4 13700 54800 46 13700 630200

07-Mar-15 7 13700 95900 39 13700 534300

10-Mar-15 5 13700 68500 34 13700 465800

16-Mar-15 2 13700 27400 32 13700 438400

15-Mar-15 8 13700 109600 24 13700 328800

24-Mar-15 30 13700 411000 54 13700 739800

24-Mar-15 5 13700 68500 49 13700 671300

29-Mar-15 3 13700 41100 46 13700 630200

31-Mar-15 6 13700 82200 40 13700 548000

Sumber : Misi Pasaraya (2015)

Dari tabel 5.8 dapat diketahui bahwa nilai persediaan akhir sebanyak 40

pcs dengan nilai sebesar Rp 13.700. Sedangkan harga pokok penjualannya adalah

sebagai berikut :

Persediaan awal Rp 685.000

Pembelian Rp 411.000

Barang siap dijual Rp 1.096.000

Persediaan akhir (Rp 548.000)

Harga pokok penjualan (HPP) Rp 548.000

Page 77: SKRIPSI ANALISIS AKUNTANSI PERSEDIAAN BARANG …

61

Tabel 5.9 Kartu Persediaan

Misi Pasaraya

Nama Barang : Minyak goreng Bimoli 1 liter

Kode Barang : 060

Tgl Masuk Keluar Saldo

Unit Harga Jumlah Unit Harga Jumlah Unit Harga Jumlah

01-Mar-15 200 11500 2300000

06-Mar-15 15 11500 172500 185 11500 2127500

07-Mar-15 7 11500 80500 178 11500 2047000

10-Mar-15 4 11500 46000 174 11500 2001000

15-Mar-15 8 11500 92000 166 11500 1909000

18-Mar-15 100 11500 1150000 266 11500 3059000

18-Mar-15 20 11500 230000 246 11500 2829000

24-Mar-15 10 11500 115000 236 11500 2714000

26-Mar-15 7 11500 80500 229 11500 2633500

31-Mar-15 10 11500 115000 219 11500 2518500

Sumber : Misi Pasaraya (2015)

Dari tabel 5.9 dapat diketahui bahwa nilai persediaan akhir sebanyak 219

pcs dengan nilai sebesar Rp 11.500. Sedangkan harga pokok penjualannya adalah

sebagai berikut :

Persediaan awal Rp 2.300.000

Pembelian Rp 1.150.000

Barang siap dijual Rp 3.450.000

Persediaan akhir (Rp 2.518.500)

Harga pokok penjualan (HPP) Rp 931.500

Page 78: SKRIPSI ANALISIS AKUNTANSI PERSEDIAAN BARANG …

62

Tabel 5.10 Kartu Persediaan

Misi Pasaraya

Nama Barang : Gulaku 1 kg

Kode Barang : 070

Tgl Masuk Keluar Saldo

Unit Harga Jumlah Unit Harga Jumlah Unit Harga Jumlah

01-Mar-15 157 11500 1805500

06-Mar-15 10 11500 115000 147 11500 1690500

07-Mar-15 5 11500 57500 142 11500 1633000

10-Mar-15 4 11500 46000 138 11500 1587000

15-Mar-15 9 11500 103500 129 11500 1483500

17-Mar-15 20 11500 230000 109 11500 1253500

20-Mar-15 50 11600 580000 159 11531,45 1833500

20-Mar-15 8 11531,45 92251,6 151 11531,45 1741248

26-Mar-15 7 11531,45 80720,15 144 11531,45 1660528

31-Mar-15 50 11500 575000 194 11523,34 2235528

Sumber : Misi Pasaraya (2015)

Dari tabel 5.10 dapat diketahui bahwa nilai persediaan akhir sebanyak 194

pcs dengan nilai sebesar Rp 11.523,34. Sedangkan harga pokok penjualannya

adalah sebagai berikut :

Persediaan awal Rp 1.805.500

Pembelian bersih Rp 1.155.000

Barang siap dijual Rp 2.960.500

Persediaan akhir (Rp 2.235.528)

Harga pokok penjualan (HPP) Rp 724.972

Page 79: SKRIPSI ANALISIS AKUNTANSI PERSEDIAAN BARANG …

63

Tabel 5.11 Kartu Persediaan

Misi Pasaraya

Nama Barang : Clear Men SHP Hairfall 70 ml

Kode Barang : 080

Tgl Masuk Keluar Saldo

Unit Harga Jumlah Unit Harga Jumlah Unit Harga Jumlah

01-Mar-15 265 20300 5379500

05-Mar-15 12 20300 243600 253 20300 5135900

07-Mar-15 50 20300 1015000 303 20300 6150900

07-Mar-15 15 20300 304500 288 20300 5846400

13-Mar-15 10 20300 203000 278 20300 5643400

17-Mar-15 35 20300 710500 243 20300 4932900

20-Mar-15 30 20300 609000 273 20300 5541900

20-Mar-15 20 20300 406000 253 20300 5135900

24-Mar-15 15 20300 304500 238 20300 4831400

26-Mar-15 50 20300 1015000 288 20300 5846400

26-Mar-15 21 20300 426300 267 20300 5420100

31-Mar-15 12 20300 243600 255 20300 5176500

Sumber : Misi Pasaraya (2015)

Dari tabel 5.11 dapat diketahui bahwa nilai persediaan akhir sebanyak 255

pcs dengan nilai sebesar Rp 20.300. Sedangkan harga pokok penjualannya adalah

sebagai berikut :

Persediaan awal Rp 5.379.500

Pembelian Rp 2.639 .000

Barang siap dijual Rp 8.018.500

Persediaan akhir (Rp 5.176.500)

Harga pokok penjualan (HPP) Rp 2.842.000

Page 80: SKRIPSI ANALISIS AKUNTANSI PERSEDIAAN BARANG …

64

Tabel 5.12 Kartu Persediaan

Misi Pasaraya

Nama Narang : Lux BTY White Glamour 85 gr

Kode Barang : 090

Tgl Masuk Keluar Saldo

Unit Harga Jumlah Unit Harga Jumlah Unit Harga Jumlah

01-Mar-15 300 2300 690000

05-Mar-15 10 2300 23000 290 2300 667000

06-Mar-15 25 2300 57500 265 2300 609500

09-Mar-15 15 2300 34500 250 2300 575000

13-Mar-15 28 2300 64400 222 2300 510600

17-Mar-15 35 2300 80500 187 2300 430100

19-Mar-15 100 2300 230000 287 2300 660100

19-Mar-15 21 2300 48300 266 2300 611800

24-Mar-15 8 2300 18400 258 2300 593400

27-Mar-15 50 2300 115000 208 2300 478400

29-Mar-15 50 2300 115000 258 2300 593400

29-Mar-15 35 2300 80500 223 2300 512900

Sumber : Misi Psaraya (2015)

Dari tabel 5.12 dapat diketahui bahwa nilai persediaan akhir sebanyak 223

pcs dengan nilai sebesar Rp 2.300. Sedangkan harga pokok penjualannya adalah

sebagai berikut :

Persediaan awal Rp 690.000

Pembelian Rp 345.000

Barang siap dijual Rp 1.035.000

Persediaan akhir (Rp 512.900)

Harga pokok penjuualan (HPP) Rp 522.100

Page 81: SKRIPSI ANALISIS AKUNTANSI PERSEDIAAN BARANG …

65

Tabel 5.13 Kartu Persediaan

Misi Pasaraya

Nama Barang : ABC Sambal Asli 135 ml

Kode Barang : 0100

Tgl Masuk Keluar Saldo

Unit Harga Jumlah Unit Harga Jumlah Unit Harga Jumlah

01-Mar-15 200 4900 980000

05-Mar-15 23 4900 112700 177 4900 867300

08-Mar-15 20 4900 98000 157 4900 769300

11-Mar-15 17 4900 83300 140 4900 686000

15-Mar-15 100 4900 490000 240 4900 1176000

15-Mar-15 30 4900 147000 210 4900 1029000

19-Mar-15 18 4900 88200 192 4900 940800

23-Mar-15 50 4900 245000 242 4900 1185800

23-Mar-15 24 4900 117600 218 4900 1068200

25-Mar-15 16 4900 78400 202 4900 989800

30-Mar-15 15 4900 73500 187 4900 916300

Sumber : Misi pasaraya (2015)

Dari tabel 5.13 dapat diketahui bahwa nilai persediaan akhir sebanyak 187

pcs dengan nilai sebesar Rp 4.900. Sedangkan harga pokok penjualannya adalah

sebagai berikut :

Persediaan awal Rp 980.000

Pembelian bersih Rp 735.000

Barang siap dijual Rp 1.715.000

Persediaan akhir (Rp 916.300)

Harga pokok penjualan (HPP) Rp 798.700

Page 82: SKRIPSI ANALISIS AKUNTANSI PERSEDIAAN BARANG …

66

E. Analisis Pembahasan Metode Perpetual dan Rata-rata

Dari hasil analisis di atas, pihak Misi Pasaraya dapat mengetahui berapa

jumlah barang yang tersedia dan berapa harga pokoknya. Misi Pasaraya ini

termasuk perusahaan ritel yang menjual barang dagangan dengan cara mengecer.

Sehingga dalam penentuan harga pokoknya di pasang perunit barang. Dengan

demikian dalam penilaian persediaan barang dagangan akhir pihak Misi Pasaraya

menggunakan metode rata-rata (everage), di mana metode ini mampu

memberikan beberapa harga pokok penjualan yang bisa membantu perusahaan

dalam menjual barang dagangannya.

Misi Pasaraya menggunakan metode perpetual dalam proses pencatatan

persediaan barang dagangan. Metode ini cocok diaplikasikan di perusahaan

seperti Misi Pasaraya dimana terdapat beragam jenis barang dagangan yang

nilainya relatif kecil dan metode ini dapat memberikan infomasi mengenai

pembelian dan penjualan barang dagangan, sistem ini juga akan memudahkan

bagian pembukuan dalam penyusunan laporan keuangan jangka pendek, sehingga

tidak perlu lagi melakukan perhitungan fisik untuk mengetahui jumlah persediaan

akhir. Juga dapat dengan segera diketahui jika terjadi kekeliruan atau kesalahan

perhitungan dan adanya kekurangan stok maupun kelebihan ataupun penumpukan

stok barang dagangan.

Perhitungan harga pokok penjualan yang tepat dan akurat merupakan hal

yang perlu dilakukan oleh setiap perusahaan, karena tanpa adanya perhitungan

harga pokok penjualan perusahaan tersebut akan mengalami masalah dalam

penentuan harga pokok suatu barang. Jadi dapat disimpulkan bahwa dengan

Page 83: SKRIPSI ANALISIS AKUNTANSI PERSEDIAAN BARANG …

67

menggunakan metode pencatatan dan penilaian persediaan yang diterapkan pada

perusahaan Misi Pasaraya dapat mengurangi kesalahan perhitungan persediaan

barang dagangan dan dapat menghasilkan harga pokok penjualan yang tepat pada

perusahaan Misi Pasaraya.

Page 84: SKRIPSI ANALISIS AKUNTANSI PERSEDIAAN BARANG …

68

BAB VI

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pembahasan mengenai persediaan barang dagangan

dengan menggunakan metode perpetual pada Misi Pasaraya, maka penulis dapat

menarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Bahwa dalam proses pencatatan dan penilaian persediaan pada Misi

Pasaraya setelah menggunakan metode perpetual dapat mengurangi

kesalahan perhitungan persediaan barang dagangan dan sebagai alat

informasi untuk mengetahui proses pembelian dan penjualan yang

dilakukan oleh Misi Pasaraya.

2. Dengan menggunakan metode perpetual dapat menghasilkan harga pokok

penjualan yang tepat setiap kali penjualan untuk mengantisipasi resiko

kerugian akibat kesalahan percatatan persediaan barang yang ada di

perusahaan Misi Pasaraya, dimana dengan menggunakan metode ini juga

dapat memberikan informasi dan manfaat bagi perusahaan. Sedangkan

Metode penilaian yang diterapkan oleh Misi Pasaraya yaitu metode rata-

rata, metode ini mampu memberikan beberapa harga pokok penjualan

yang tepat untuk digunakan pada perusahaan sehingga dapat diketahui

proses pembelian dan penjualan yang terjadi pada perusahaan Misi

Pasaraya.

68

Page 85: SKRIPSI ANALISIS AKUNTANSI PERSEDIAAN BARANG …

69

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan yang telah dikemukakan, maka disarankan

berikut ini:

1. Untuk lebih menyempurnakan fungsi pencatatan dan penilaian persediaan

barang dagangan digudang, sebaiknya dilaksanakan/difungsikan

sebagaimana mestinya dan pemilik perusahaan sebaiknya melakukan

pemeriksaan secara mendadak terhadap kegiatan penjualan tanpa adanya

pemberitahuan kepada pihak atau bagian-bagian yang yang akan di

periksa, dengan jadwal yang tidak teratur di setiap bagian. Hal ini

dilakukan agar setiap karyawan atau bagian yang terkait dapat

melaksanakan tugasnya sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan.

2. Dalam menjalankan aktivitasnya, hendaknya perusahaan memperhatikan

perkembangan dan perubahan yang terjadi dalam dunia usaha terutama

yang menyangkut proses pencatatan dan penilaian persediaan barang

dagangan.

Page 86: SKRIPSI ANALISIS AKUNTANSI PERSEDIAAN BARANG …

70

DAFTAR PUSTAKA

Baridwan, Zaki. 2008. Intermediate Accounting. Edisi ke-8. Yogyakarta: BPFE-

yogyakarta.

____________ . 2004. Intermediate accounting. Edisi ke-8. Yogyakarta: BPFE-

yogyakarta.

Baroto, Teguh. 2002. Akuntansi Suatu Pengantar. (http:/www.

kajianpustaka.com);

Hery. 2013. Akuntansi perusahaan jasa dan dagang. bandung: CV. Alfabeta.

____ . 2009. Pengantar akuntansi 1. Universitas Indonesia. Jakarta.

Hamizar, Nuh Muhammad. 2009. Intermediate accounting. Jakarta: CV. Fajar

Ikatan Akuntansi Indonesia.2009. Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta: Salemba

Empat.

Keiso, D.E., Weygandt, J.J dan Warfield T.D. 2004, Intermediate Accounting.

Edisi 11. Jakarta:Salemba Empat.

Nasution, Arman Hakim. 2003. Perencanaan dan Pengendalian Produksi. Edisi

pertama. Surabaya: Guna widya.

Rangkuti, Freddy. 2007. Manajemen persediaan: aplikasi di bidang bisnis.

Jakarta: RajaGrafindo persada.

_____________ . 2004. Manajemen Persediaan. Jakarta : RajaGranfindo persada.

S.R, Soemarso. 2009. Akuntansi Suatu Pengantar. Edisi ke 5. Jakarta: Salemba

Empat.

Walter T. Harrison Jr, Charles T. horngren. 2011. Akuntansi Keuangan. Edisi ke-8

IFRS. Jakarta: Erlangga.

Yamit, Zulian. 2002. Manajemen Persediaan. Jakarta: Ekonisia.

___________ . 2003. Manajemen Persediaan. Jakarta : Ekonisia

Page 87: SKRIPSI ANALISIS AKUNTANSI PERSEDIAAN BARANG …

71

LAMPIRAN

Page 88: SKRIPSI ANALISIS AKUNTANSI PERSEDIAAN BARANG …

72

Lampiran 1

Jenis-jenis Barang Dagangan Misi Pasaraya

Bulan Maret 2015

No Nama Barang Harga Satuan Kelompok

1 Cafela Latte 250 mL Rp 4,290.00 mL Food

2 Frisian Flag Susu Kental Manis Coklat pouch 220 g Rp 6,990.00 g Food

3 Okky koko anggur pet 320 mL Rp 4,790.00 mL Food

4 Buavita Jeruk Mnadarin 1000 ml Rp 6,500.00 ml Food

5 Nutrisari jeruk peras sachet 5*12 g Rp 6,190.00 G Food

6 Produgen Hi-cal Gold 245 g Rp 27,990.00 g Food

7 Entrasol active vanila latte Rp 51,490.00 g Food

8 Biskuat cocopandan 157,5 g Rp 7,490.00 g Food

9 Good Time mini choco chip 45 g Rp 5,390.00 g Food

10 Mayumi Mayonaise Yummy 100 g Rp 5,990.00 g Food

11 Morin selai stroberi 330 g Rp 23,490.00 g Food

12 Marine boy hot shrimp/tomato 30 g Rp 8,790.00 g Food

13 Jack'n jill piattos snack kentang rasa BBQ/sapi 85 g Rp 7,690.00 g Food

14 Nusantara madu murni 250 mL Rp 45,990.00 mL Food

15 Delmonte Sambal 340 mL Rp 10,790.00 mL Food

16 Milna biskuit bayi original/jeruk/pisang 6+130 g Rp 13,990.00 g Food

17 Haan Delima Puding Mix Cokelat 165 g Rp 15,190.00 g Food

18 Aneka Beras 5/10 kg Rp 79,990.00 kg Food

19 Mi Instant 70 g Rp 1,490.00 g Food

20 Gulaku 1 kg Rp 11.500.00 kg Food

21 Naget Ayam 500 g Rp 32,990.00 g Meat

22 Chicken Rolade/Beef Rolade Rp 40,990.00 Bungkus Food

23 Pembersih lantai 800 mL Rp 7,790.00 mL Non Food

24 Tisu toilet emboss 1/6/10's Rp 15,990.00 Bungkus Non Food

25 Baby pull up pants m20/L20/XL20's Rp 34,990.00 Bungkus Non Food

26 Popok alas XL8's Rp 33,990.00 Bungkus Non Food

27 Sunripe jus apel/jeruk 1 Lt Rp 11,990.00 Lt Food

28 Nutrive benecol 6*100 mL Rp 36,690.00 mL Food

29 Diamond keju cheddar 180 g Rp 21,490.00 g Non Food

30 Euro gourmet thousand island/wasabi 290 mL Rp 24,990.00 mL Food

31 Kanzler Garlic frankfurter 300 g Rp 42,990.00 g Food

32 Oceans king Pangsit ikan/naget ikan/cumi stik 200 g Rp 14,250.00 g Meat

33 Bernardi Sosis sapi delicious 12's Rp 39,890.00 Bungkus

Dairy dan

dayli

Page 89: SKRIPSI ANALISIS AKUNTANSI PERSEDIAAN BARANG …

73

34 Fiesta Seafood Shrimp 200 g Rp 36,190.00 g Food

35 Topi koki Beras setra ramos 10 kg Rp 189,990.00 kg Food

36 La fonte fettucine 450 g Rp 13,990.00 g Food

37 Clear Men SHP Hairfall 70 ml Rp 20,300.00 g Food

38 Paseo tisu wajah Essential Softpack 250's Rp 12,390.00 Bungkus Non Food

39 Bango Bumbu Bacem tahu&tempe/Ayam 60 g Rp 2,490.00 g Food

40 Pond's Face Scrub White Boost 100 mL Rp 26,990.00 mL Non Food

41 Pond's White Beauty Light Cream 50 g Rp 45,990.00 g Non Food

42 Shinzu'I Skin Lightening Body Lotion 210 mL Rp 24,090.00 mL Non Food

43 Lefebuoy Sabun cair 450 mL Rp 13,700.00 mL Non Food

44 Rejoice shampo & kondisioner 320 mL Rp 27,990.00 mL Non Food

45

Mamy poko popok celana ekstra Dry

M32/L30/XL26/XXl22's Rp 87,890.00 Bungkus Non Food

46 OTO Popok Dewasa M10/L8/Xl6's Rp 56,990.00 Bungkus Non Food

47 Charm night Wing pelindung samping 16's Rp 15,990.00 Bungkus Non Food

48 SOS karbol wangi clasic pine/Lemon pine pouch 800 mL Rp 10,290.00 mL Non Food

49 SO klin pembersih lantai refill 800 mL Rp 8,890.00 mL Non Food

50 Molto softener ultra pure 900 mL Rp 24,790.00 mL Non Food

51 Bagus kamper with case w 3337 Rp 13,790.00 Bungkus Non Food

52 Torabika Cappucino bag 10*25 g Rp 15,990.00 g Food

53 Frisian flag susu UHT 1 Lt Rp 14,490.00 Lt Food

54 Frisian flag suprima jelajah 1-3 tahun vanila 800 g Rp 81,890.00 g Food

55 Morinaga child kid 3 vanila/madu 800 g Rp 137,190.00 g Food

56 s26 Procal Gold 3 vanila box 700 g Rp 206,790.00 g Food

57 Blue Band cake & cookies sachet 200 g Rp 5,290.00 g Food

58 Filma minyak goreng non kolestrol 1 Lt Rp 15,790.00 Lt Food

59 Fiesta Happy star Nugget 500 g Rp 51,990.00 g Food

60 Segitiga Biru 1 kg Rp 8,990.00 kg Food

61 Merries popok celana good skin M34/L30/XL25's Rp 60,990.00 Bungkus Non Food

62 Rexona invsible roll on men/women 40 mL Rp 14,990.00 mL Non Food

63 Pepsodent pasta gigi herbal 190 g Rp 13,190.00 g Non Food

64 Bakso Rp 38,000.00 bungkus Food

65 Hit aerosol anti nyamuk dan kecoa wangi lemon 600 mL Rp 34,390.00 mL Non Food

66 Attack easy deterjen bubu 1,2 kg Rp 23,490.00 kg Non Food

67 Head&shoulders shampo 165/170 mL Rp 20,990.00 mL Non Food

68 Lux sabun cair 450 mL Rp 23,490.00 mL Non Food

69 Mentos pure fres gum mint/spearmint 52,5 g Rp 17,390.00 g Food

70 Taro net potato BBQ/seaweed 70 g Rp 6,090.00 g Food

71 Jack'n jill piatos snack kentang 50 g Rp 5,290.00 g Food

Page 90: SKRIPSI ANALISIS AKUNTANSI PERSEDIAAN BARANG …

74

72 Kusuka kripik kentang 60 g Rp 4,390.00 g Food

73 MR.Potato crips oroginal 100 g Rp 13,890.00 g Food

74 You C 100 isotonik drink water orang/lemon 500 mL Rp 6,290.00 mL Food

75 Fatigon hydro+natural 6*250 mL Rp 29,390.00 mL Food

76 MR.P roasted peanuts honey/chili 80 g Rp 8,990.00 g Food

77 Floridina orange 360 mL Rp 2,590.00 mL Food

78 Mayasi kacang 70 g Rp 7,890.00 g Food

79 ABC kopi susu 20*31 g Rp 21,990.00 g Food

80 Happytoss kripik mexico/tortilla chips green 160 g Rp 9,990.00 g Food

81 Pia 100 150 g Rp 7,190.00 g Food

82 Cadbury dairy milk 65 g Rp 14,490.00 g Food

83 Maitos 90 g Rp 4,590.00 g Food

84 2 Tang jasmine premium envelope 25's Rp 11,290.00 Bungkus Food

85 Oreo kraft 137 g Rp 8,490.00 g Food

86 Qtela tempe rasa rumput laut 60 g Rp 5,190.00 g Food

87 snickers chocolate 35 g Rp 4,190.00 g Food

88 Lux bty White Glamour 85 gr Rp 2,300.00 gr Non Food

89 Shinzui sabun batang 90 g Rp 3,790.00 g Non Food

90 Dream body wash refill450 mL Rp 29,990.00 mL Non Food

91 My baby powder fresh fruity/sweet floral 350 g Rp 15,190.00 g Non Food

92 My baby fabric softener original/sweet floral 700 mL Rp 10,790.00 mL Non Food

93 Johnson baby powder blossoms 300 g Rp 15,290.00 g Non Food

94 Scott's Emulsion Vita 200 mL Rp 30,490.00 mL Non Food

95 Jescool tablet effervescent 6's Rp 11,990.00 Bungkus Non Food

96 Soho curcuma plus emulsion B/CR 200 mL Rp 24,990.00 mL Non Food

97 Enzim pasta gigi 40 plus Rp 40,490.00 Bungkus Non Food

98 Omica sikat gigi+helm 1's Rp 3,290.00 Bungkus Non Food

99 Axe deo Body spray dark/gold temptation 150 mL Rp 33,990.00 mL Non Food

100 Sunsilk shampo 340 mL Rp 32,990.00 mL Non Food

101 Dove shampo & kondisioner 320 mL Rp 37,990.00 mL Non Food

102 Pepsodent sikat gigi double care clean mp3 Rp 19,990.00 Bungkus Non Food

103 Pepsodent obat kumur herbal 500 mL Rp 30,990.00 mL Non Food

104 Zwitsal baby bath hair & body 500 mL Rp 28,690.00 mL Non Food

105 Citra body lotion bengkoang 250 mL Rp 18,990.00 mL Non Food

106 Vaseline healthy white perfect 10 200 mL Rp 34,990.00 mL Non Food

107 Masako penyedap rasa ayam/sapi 100 g Rp 3,490.00 g Food

108 Appel Merah 1 kg Rp 39,000.00 g Food

109 forvita minyak goreng 900 mL Rp 13,190.00 mL Food

110 Sipulen beras lng grain crystal 10 kg Rp 248,890.00 kg Food

Page 91: SKRIPSI ANALISIS AKUNTANSI PERSEDIAAN BARANG …

75

111 Sania minya goreng 1 L Rp 13,190.00 Lt Food

112 Kunci mas minyak goreng 2 L Rp 25,790.00 Lt Food

113 ABC sambal asli 135 ml Rp 4.900.00 g Food

114 ABC Kecap Manis 275 ml Rp 11,200.00 ml Food

115 Dua belibis sambal 340 mL Rp 15,990.00 mL Food

116 Bango kecap manis 600 mL Rp 17,990.00 mL Food

117 Royco bumbu komplit Rp 1,190.00 Bungkus Food

118 Ayam jago beras wangi long grain 5 kg Rp 109,690.00 Kg Food

119 Bamboe bumbu instants Rp 5,190.00 Bungkus Food

120 Mama suka tepung roti 200 g Rp 15,490.00 G Food

121 Delmonte tomato ketchup LKL 340 mL Rp 8,890.00 mL Food

122 Garuda kacang garing istimewa asli pati 450 g Rp 25,890.00 G Food

123 Garuda kacang kulit rasa bawang putiih 250 g Rp 16,290.00 G Food

124 Garuda rosta kacang oven rasa bawang 100 g Rp 5,290.00 G Food

125 Garuda kacang telur 100 g Rp 4,990.00 G Food

126 Mirai Ocha 500 mL Rp 4,390.00 mL Food

127 Dua kelinci kacang sukro/polong 140 g Rp 5,490.00 G Food

128 Dua kelinci tic tac 100 g Rp 3,490.00 G Food

129 Dua kelinci kacang garing 250 g Rp 14,390.00 G Food

130 Deka crepes chocowi 90 g Rp 6,990.00 G Food

131 Milo 240 mL Rp 6,490.00 mL Food

132 Nescafe Ice coffe 240 mL Rp 6,490.00 mL Food

133 Nescafe smoovlatte 190 mL Rp 5,990.00 mL Food

134 Nissin lemonia cookies/coklat 130 g Rp 4,790.00 G Food

135 Nissin biscuit kelapa ijo 280 g Rp 13,390.00 G Food

136 Monde serena egg roll 168 g Rp 5,390.00 G Food

137 Khong guan malkist abon sapi creackers 145 g Rp 4,990.00 G Food

138 Caladine lotion 60 mL Rp 10,990.00 mL Non Food

139 Emeron shampoo 340 mL Rp 18,390.00 mL Non Food

140 NR hair reactive 200 mL Rp 73,790.00 mL Non Food

141 Pantene shampoo 670 mL Rp 49,990.00 mL Non Food

142 Mitu Baby soft care wipes pink/blue 50's Rp 8,890.00 Bungkus Non Food

143 Mamypoko wipes non alkohol perfume 52's Rp 7,990.00 Bungkus Non Food

144 Pierre Cardin Deo Body Spray 150 mL Rp 49,990.00 mL Non Food

145 Adidas deo body sprau 150 mL Rp 24,890.00 mL Non Food

146 Minyak Goreng Bimoli 1 liter Rp 11,500.00 Lt Non Food

147 selsun shampoo 7 flower/herbal 120 mL Rp 26,990.00 mL Non Food

148 Dettol sabun batang 4+1 110 g Rp 18,990.00 mL Non Food

149 Medicare sabun batang 90 g Rp 1,890.00 G Non Food

Page 92: SKRIPSI ANALISIS AKUNTANSI PERSEDIAAN BARANG …

76

150 Aizhuka sabun batang 85 g Rp 3,990.00 G Non Food

151 Mustika ratu shower gel 245 mL Rp 18,990.00 mL Non Food

152 Charm Body fit extra maxi wing 20's Rp 9,990.00 Bungkus Non Food

153 Nina anion Softcare 24 cm 10's Rp 11,890.00 Bungkus Non Food

154 Kotex Soft & smooth overnight wing 16's Rp 15,990.00 Bungkus Non Food

155 Softex super deluxe maxi fit wing 24's Rp 14,490.00 Bungkus Non Food

156 Luwak White koffie 20*20 g Rp 19,790.00 G Food

157 Nyam-nyam fantasi stick 25 g Rp 2,690.00 G Food

158 Arnotts good time 80 g Rp 7,490.00 G Food

159 Tini wini biti creakers 20/25 g Rp 1,490.00 G Food

160 Sobisco choco mania 90 g Rp 6,490.00 G Food

161 Ichi Ocha green tea/madu 500 mL Rp 2,990.00 mL Food

162 Nutrisari jeruk perasa 5*14 g Rp 6,190.00 G Food

163 L-men water 350 mL Rp 4,790.00 mL Food

164 Tic tac candy 15 g Rp 5,490.00 G Food

165 Kinder joy chocolate 20 g Rp 9,990.00 G Food

166 Relaxa mint candy 135 g Rp 5,390.00 G Food

167 Richese/Richocho 75 g Rp 3,990.00 G Food

168 Citoku 50 g Rp 4,490.00 G Food

169 Panther energy power red/lava blast 250 mL Rp 4,390.00 mL Food

170 Poci the celup vanila 25*2 g Rp 4,790.00 G Food

171 Tomorion custas 276 g Rp 29,490.00 G Food

172 Biskuat energi original/coklat Rp 7,490.00 Bungkus Food

173 Glico pocky milk/choco banana 27,5 g Rp 4,990.00 G Food

174 Lifree light popok celana deawas M20/L16/XL 12's Rp 162,890.00 Bungkus Non Food

175 Rinso anti noda 1,4 kg Rp 20,490.00 Kg Non Food

176 Rinso matic liquid top load pouch 800 mL Rp 14,490.00 mL Non Food

177 Molto perfume essence 900 mL Rp 19,790.00 mL Non Food

178 Sunlight anti bakteri new ref 800 mL Rp 10,890.00 mL Non Food

179 CIF cream lemon/cream reg ref 325 g Rp 4,990.00 G Non Food

180 Wipol ultra PTCN 750 mL Rp 8,490.00 mL Non Food

181 Domestos toilet green,blue,pink leh 500 mL Rp 9,490.00 mL Non Food

182 Tessa tisu toilet Rp 33,990.00 Bungkus Non Food

183 Coca cola 1,5 L Rp 11,850.00 Lt Food

184 Fanta 1,5 L Rp 11,850.00 Lt Food

185 Sprite 1,5 L Rp 11,850.00 Lt Food

186 Frestea jasmine/green tea 750 mL Rp 5,990.00 mL Food

187 Minute Maid Pulpy 1 L Rp 10,800.00 Lt Food

188 Beng beng maxx 32 g Rp 2,890.00 G Food

Page 93: SKRIPSI ANALISIS AKUNTANSI PERSEDIAAN BARANG …

77

189 Roma sari gandum 149 g Rp 4,990.00 G Food

190 Roma sari gandum family 290 g Rp 8,490.00 G Food

191 Roma marie biskuit 115 g Rp 5,390.00 G Food

192 Roma slai olai biskuit susu 240 g Rp 8,990.00 G Food

193 Roma coffejoy 142 g Rp 6,290.00 G Food

194 Roma cheeskreess keju 200 g Rp 7,790.00 G Food

195 Aqua air minum click and go 750 mL Rp 4,390.00 mL Food

196 Mizone fresh in crispy apple/juice strawbery 500 mL Rp 4,790.00 mL Food

197 Sosro joy tea 500 mL Rp 3,990.00 mL Food

198 Fruit tea 500 mL Rp 4,790.00 mL Food

199 Happy jus 200 mL Rp 1,890.00 mL Food

200 Tebs 500 mL Rp 5,790.00 mL Food

201 Kispray 3 in 1 pouch 300 mL Rp 3,490.00 mL Non Food

202 Nice genuine tisu wajah 900 g Rp 20,290.00 G Non Food

203 Merries pants good skin M34/L30/XL26's Rp 49,990.00 Bungkus Non Food

204 Attack deterjen bubuk 800 g Rp 15,490.00 G Non Food

205 Goon eco junior pants friend L 20 Rp 34,990.00 Bungkus Non Food

206 Downy pelembut/pewangi 900 mL Rp 19,990.00 mL Non Food

207 Soklin Liquid softergen 800 mL Rp 10,490.00 mL Non Food

208 Selmat wafer chocolate cream 198 g Rp 11,490.00 G Food

209 Silverqueen chunky bar 100 g Rp 20,390.00 G Food

210 Delfi top X-tra Large 38 g Rp 2,990.00 G Food

211 Delfi cha cha milk chocolate 40 g Rp 4,490.00 G Food

212 Loacker Quadratii 125 g Rp 26,490.00 G Food

213 Meiji hello panda coklat/strowber 45 g Rp 6,490.00 g Food

214 Pringles potato crips 110 g Rp 14,790.00 g Food

215 Tao kae noi crispy seeweed 15 g Rp 19,490.00 g Food

216 Tango wafer 76 g Rp 4,890.00 g Food

217 Tango kraffel orange sweet 80 g Rp 4,490.00 g Food

218 Tango crunch cake 80 g Rp 6,790.00 g Food

219 Klop milk & Chocolate 128 g Rp 3,990.00 g Food

220 Fullo blasto 18 g Rp 1,390.00 g Food

221 Oops hotsa abon pedas/BBQ manis pedas 103 g Rp 4,490.00 g Food

222 Kaya king Roasted peanut 40 g Rp 3,290.00 g Food

223 Vita puding 110 g Rp 2,690.00 g Food

224 Kiranti datang bulan Rp 3,790.00 Botol Food

225 Teh gelas original 330 mL Rp 2,390.00 mL Food

226 Blaster choco/naepoliton 140 g Rp 3,790.00 g Food

227 Station Rainbow 96 g Rp 3,190.00 g Food

Page 94: SKRIPSI ANALISIS AKUNTANSI PERSEDIAAN BARANG …

78

228 Formula sikat gigi platinum protector extreme clean 2+1 Rp 17,990.00 Bungkus Non Food

229 Formula obat kumur 250 mL Rp 11,790.00 mL Non Food

230 Formula pasta gigi sparkling white 190 g Rp 7,990.00 g Non Food

231 SGM Eksplor 3 vanila 900 g Rp 69,290.00 g Food

232 Ultra milk UHT cuklat/plain 1 L Rp 12,890.00 Lt Food

233 Promina nasi tim ayam,tomat,wortel 200 g Rp 12,790.00 g Food

234 Nutrilon royal 4 vanila 800 g Rp 156,290.00 g Food

235 Pediasure complate coklat/vanila 900 g Rp 265,890.00 g Food

236 Ensure natural powder probiotik coklat/vanila 400 g Rp 100,890.00 g Food

237 Nutrijel myvla vanila/coklat 60 g Rp 4,890.00 g Food

238 Nutrijell puding lapis cocopandan/gula jawa 100 g Rp 8,790.00 g Food

239 Quaker instants oats/cooking 800 g Rp 29,990.00 g Food

240 Energen instans nutritious cereal choco/vanila 10*29 g Rp 11,590.00 g Food

241 Budy jam coklat kacang/coklat cup 150 g Rp 6,490.00 g Food

242 Morin Twin chocolate peanut spread 300 g Rp 28,490.00 g Food

243 Indofood bumbu instant 45/50 g Rp 3,990.00 g Food

244 Indofood sambal 340 mL Rp 8,990.00 mL Food

245 Chesa tepung premiks untuk saos 435 g Rp 16,790.00 g Food

246 cap 3 ayam mie super merah/kuning 200 g Rp 3,490.00 g Food

247 Indomie soto mie soto special Rp 1,790.00 g Food

248 Sunco minyak goreng sawit 2 L Rp 24,490.00 Lt Food

249 ABC pack Rp 1,890.00 Bungkus Food

250 Sedaap mie cup Rp 3,190.00 Bungkus Food

251 SaSa tepung bumbu original/kentucky 225 g Rp 4,490.00 g Food

252 Ayam Brand tuna 185 g Rp 21,490.00 g Meat

253 Pronas corned beef 340 g Rp 24,490.00 g Food

254 CIP corned beef 198 g Rp 15,990.00 g Food

255 Senna kerupuk udang 380 g Rp 25,990.00 g Food

256 Finna kerupuk nusantara 380 g Rp 24,490.00 g Food

257 Haan pancake mix chese/choco 150 g Rp 8,690.00 g Food

258 Tropicana slim no calorie swetener daibetics 50*2 g Rp 38,290.00 g Food

259 Dancaw madu 1,5 kg Rp 129,490.00 kg Food

260 Dancaw nutrigold madu 3 1500 g Rp 186,490.00 g Food

261 Kidzee platinum choco rich milk/vanilla delight 350 g Rp 48,490.00 g Food

262 Entrasol gold 370 g Rp 53,990.00 G Food

263 Prenagen lactamom ibu menyesui vanila/coklat Rp 32,990.00 G Food

264 Prenagen mommy ibu hamil 600 g Rp 90,990.00 G Food

265 Diabetasol stick pack 10*30 g Rp 75,590.00 G Food

Page 95: SKRIPSI ANALISIS AKUNTANSI PERSEDIAAN BARANG …

79

Lampiran 3

PROSEDUR PENERIMAAN BARANG DAGANGAN MISI PASARAYA

KAB. JENEPONTO

Keterangan :

Pemasok (supplier) melakukan pengiriman barang ke Misi Pasaraya dan

langsung di terima oleh petugas gudang. Selanjutnya petugas gudang melihat nota

order yang mencocokkannya dengan barang, baik dari segi kualitas dan kuantitas.

Proses selanjutnya, supplier membawa nota order kepada bagian

administrasikeuangan untuk menyelesaikan masalah pembayaran.

SUPPLIER

(PEMASOK)

CEK NOTA &

TANGGAL KIRIM

PETUGAS GUDANG

FISIK BARANG NOTA ORDER

SIAPKAN TEMPAT

BERI NOMOR URUT

PADA BARANG

CEK KUANTITAS

CEK MUTU

CEK PERIODE

Page 96: SKRIPSI ANALISIS AKUNTANSI PERSEDIAAN BARANG …

80

RIWAYAT HIDUP

Astuti Syam, Lahir di Pamissorang Desa Maccini Baji,

Kecamatan Batang, Kabupaten Jeneponto, Provinsi Sulawesi

Selatan, pada tanggal 28 Oktober 1992. Anak pertama dari

dua bersaudara pasangan Muh. Zainal dan Sumiati. Penulis

mulai masuk ke jenjang Pendidikan Dasar Tahun 1999 dan

lulus pada Tahun 2005 di SD Negeri 87 Pamissorang. Dan

pada tahun yang sama masuk ke SMPN 1 Turatea dan lulus pada Tahun 2008.

Pada tahun yang sama pula penulis melanjutkan pendidikan di SMKN 1

Jeneponto dan lulus pada tahun 2011. Kemudian penulis melanjutkan studi ke

Universitas Muhammadiyah Makassar tahun 2011 jurusan Akuntansi Program

Strata Satu (S1).

87