skripsi

Upload: sarisimanjuntak14

Post on 17-Oct-2015

6 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

aaaa

TRANSCRIPT

  • BAB 2

    LANDASAN TEORI

    2.1 Mikrokontroller AT89S51

    Didalam pembuatan alat ini peran penting mikrokontroller sangat berpengaruh dalam

    menentukan hasil akhir /output dari fungsi alat ini , yang mana hasil akhir/ouput dari

    alat ini adalah hasil perhitungan waktu yang dihitung oleh mikrokontroller yang

    digunakan didalam pembuatan alat ini, sehingga dalam pembuatan alat ini

    mikrokontroller adalah otak dari semua system yang digunakan didalam membentuk

    fungsi dari alat ini. Di pasaran terdapat banyak jenis mikrokontroller yang beredar

    luas dengan fungsi dan spesifikasi bentuk yang berbeda-beda sebagai contoh :

    Mikrokontroller AT89S51, Mikrokontroller AT89S52, Mikrokontroler AT89S53, AT

    Mega 8353, AT Mega 8252 dan masih banyak lagi yang beredar luas dipasaran

    dengan fungsi dan spesifikasi yang berbeda-beda.

    Adapun jenis mikrokontroller yang digunakan didalam pembuatan alat ini

    adalah jenis Mikrokontroller AT89S51, dimana mikrokontroller jenis ini adalah salah

    satu keluarga dari mikrokontroller MCS 51 keluaran ATMEL, yang mana didalam

    penggunaannya mikrokontroller AT89S51 dapat mengolah data per bit ataupun secara

    8 bit sekaligus yang dimasukkan oleh bagian input dan langung mengolahnya secara

    per bit ataupun secara bersamaan. Mikrokontroller AT8951 yang digunakan didalam

    pembuatan alat ini adalah mikrokontroller yang memiliki spesifikasi secara umum

    berikut :

    Universitas Sumatera Utara

  • 6

    Terdapat Sebuah Central Processing Unit 8 bit yang berfungsi untuk mengolah

    data masukan yang diberikan oleh bagian input yakni Dipswitch/Saklar secara

    8 bit sekaligus ataupun secara per bit.

    Rangkaian pewaktu yang berfungsi untuk melakukan perhitungan waktu

    dalam melakukan suatu proses eksekusi data.

    RAM ( Random Acess Memory ) yang bersifat internal yang berkapasitas

    sebesar 128 byte, yang mempunyai tugas sebagai memory data masukan

    didalam pembuatan alat ini.

    Flash memori yang berkapasitas sebesar 4 Kbyte.

    Lima buah jalur interupsi (dua buah interupsi eksternal dan tiga buah interupsi

    internal).

    Empat buah programable port I/0 yang masing-masing terdiri dari delapan

    buah jalur I/0.

    Sebuah port serial dengan kontrol serial full duplex UART.

    Kemampuan untuk melaksanakan operasi aritmatika dan operasi logika.

    Kecepatan dalam melaksanakan instruksi per siklus 1 mikrodetik pada

    frekuensi 12 MHz.(www.google.com/ tutorial mikrokontroller AT89S51)

    Universitas Sumatera Utara

  • 7

    Gambar 2.1 IC Mikrokontroller AT89S51

    Dari gambar 2.1 diatas dapat dilihat spesifikasi dari pin/kaki dari IC

    mikrokontroller AT89S51 yang mana IC Mikrokontroller AT89S51 yang digunakan

    didalam pembuatan alat ini memiliki 40 buah kaki/pin yang mana ke 40 buah kaki/pin

    tersebut terdapat pada 4 buah port yang masing-masing port terdiri atas 8 buah kaki.

    Tidak semua kaki/pin pada IC Mikrokontroller AT89S51 itu digunakan, terdapat 8

    buah kaki yang mempunyai fungsi tetap didalam IC Mikrokontroller AT89S51 ini.

    Universitas Sumatera Utara

  • 8

    Mikrokontroller AT89S51 digunakan sebagai pengontrol dari semua system

    yang digunakan untuk membentuk fungsi dari alat ini. Fungsi mikrokontroller

    AT89S51 disini menerima data input/masukan yang diberikan oleh bagian input dan

    kemudian menanggapinya untuk mulai mengolah data masukan (untuk mulai

    menghitung waktu ) dan memberikan perintah kebagian output untuk menampilkan

    hasil dari perintah sesuai yang diprogramkan ke IC Mikrokontroller AT89S51 ini.

    Didalam kenyataannya fungsi dari IC Mikrokontroller AT89S51 disini dapat

    juga digantikan dengan beberapa jenis mikrokontroller jenis lain yang memiliki seri

    dan tipe yang lain. Dimana fungsi utama dari IC Mikrokontroller AT89S51 didalam

    pembuatan alat ini adalah untuk menghitung waktu. Adapun jenis mikrokontroller

    jenis lain yang telah dicoba untuk menggantikan fungsi dari IC Mikrokontroller

    AT89S51 ini adalah jenis mikrokontroller AT89S52, mikrokontroller AT89C51 yang

    memiliki fungsi yang berbeda namun dapat dimasukkan program yang sama dengan

    program yang dimasukkan kedalam IC Mikrokontroller AT89S51 yang digunakan

    didalam percobaan untuk melihat perbedaan waktu yang dihasilkan oleh masing-

    masing mikrokontroller tersebut. Adapun spesifikasi dari masing-masing IC

    Mikrokontroller ditinjau dari material penyusun dari IC mikrokontroller yang

    digunakan untuk menggantikan fungsi dari IC Mikrokontroller AT89S51 didalam

    pembuatan alat ini adalah :

    Mikrokontroller AT89S51 dengan bahan/materi pembuatannya adalah terbuat

    dari bahan silikon, dengan beberapa spesifikasi sebagai berikut :

    Universitas Sumatera Utara

  • 9

    Memiliki kapasistas flash memory sebesar 4 Kbyte, sehingga isi memorynya

    dapat diisi dan dihapus sesuai dengan kebutuhan sebanyak 1000 kali

    penggunaan.

    Tegangan operasi dari IC ini berkisar diantara 4.0 5.5 volt DC.

    Besar nilai frekwensi dari IC ini berkisar antara 0 33 MHz.

    Memiliki kapasitas internal RAM ( Random Access Memory ) sebesar 128 x 8

    bit.

    Memiliki 2 timer/counter dengan nilai sebesar 16 bit.

    Memiliki 6 jalur interupt . ( www.google.com/ datasheet IC Mikrokontroller

    AT89S51)

    Gambar 2.2 IC Mikrokontroller AT89S51

    Universitas Sumatera Utara

  • 10

    2. Mikrokontroller AT89S52 dengan bahan/materi pembuatnya adalah terbuat dari

    bahan silikon, dengan beberapa spesifikasi berikut :

    Memiliki kapasitas flash memory sebesar 8 Kbyte, sehingga isi memorynya

    dapat diisi dan dihapus sesuai dengan kebutuhan sebanyak 10.000 kali

    penggunaan.

    Tegangan operasi dari IC ini berkisar diantara 4.0 5.5 volt DC.

    Besar nilai frekwensi dari IC ini berkisar antara 0 33 MHz.

    Memiliki kapasitas internal RAM ( Random Access Memory ) sebesar 256 x 8

    bit.

    Memiliki 3 timer/counter dengan nilai sebesar 16 bit.

    Memiliki 8 jalur interupt. ( www.google.com/ datasheet IC Mikrokontroller

    AT89S52 )

    Gambar 2.3 IC Mikrokontroller AT89S52

    Universitas Sumatera Utara

  • 11

    3. Mikrokontroller AT89C51 dengan bahan/materi pembuatannya adalah terbuat dari

    bahan karbon, dengan beberapa spesifikasi berikut :

    Memiliki kapasitas flash memory sebesar 4 Kbyte, sehingga isi memorynya

    dapat diisi dan dihapus sesuai dengan kebutuhan sebanyak 1000 kali

    penggunaan.

    Tegangan operasi dari IC ini berkisar diantara 4.0 5.5 volt DC.

    Besar nilai frekwensi dari IC ini berkisar antara 0 24 MHz.

    Memiliki kapasistas internal RAM ( Random Access Memory ) sebesar 128 x

    8 bit.

    Memiliki 2 timer/counter dengan nilai sebesar 16 bit.

    Memiliki 6 jalur interupt. ( www.google.com/ datasheet IC Mikrokontroller

    AT89C51 )

    Gambar 2.4 IC Mikrokontroller AT 89C51

    Universitas Sumatera Utara

  • 12

    Dari hasil percobaan dengan menggantikan fungsi dari IC Mikrokontroller

    AT89S51 didalam pembuatan alat ini dengan menggunakan beberapa jenis IC

    Mikrokontroller seperti mikrokontroller AT89S51, Mikrokontroller AT89S52,

    Mikrokontroller AT89C51, dan Mikrokontroller AT mega 8535. Yang mana didalam

    melakukan percobaan ini dilakukan untuk melihat perbedaan waktu antara satu jenis

    IC Mikrokontroller dengan jenis yang lainnnya, maka didapatkan data sebagai

    berikut:

    Jenis Mikrokontroller Perbedaan Waktu dengan Jam Biasa

    Mikrokontroller AT89S51 3 menit

    Mikrokontroller AT89S52 2 menit

    Mikrokontroller AT89C51 5 menit

    Tabel 2.1 Perbedaan Waktu Untuk Masing-Masing IC

    Dari hasil data pada tabel 2.1 yang didapat setelah melakukan percobaan

    dengan menggantikan fungsi dari IC Mikrokontroller AT89S51 dengan jenis IC

    Mikrokontroller jenis lain, dapat ditarik kesimpulan bahwa perhitungan waktu untuk

    setiap jenis IC mikrokontroller berbeda beda dikarenakan oleh beberapa faktor,

    yakni :

    1. Besar nilai frekwensi untuk tiap-tiap IC mikrokontroller, dimana :

    IC mikrokontroller AT89S51, besar nilai frekwensi pada IC ini adalah sebesar

    0 33 MHz ( www.google.com/datasheet ic mikrokontroller AT89S51 ).

    IC mikrokontroller AT89S52, besar nilai frekwensi pada IC ini adalah sebesar

    0 33 MHz. ( www.google.com/datasheet ic mikrokontroller AT89S52 ).

    Universitas Sumatera Utara

  • 13

    IC mikrokontroller AT89C51, besar nilai frekwensi pada IC ini adalah sebesar

    0 24 MHz. ( www.google.com/datasheet ic mikrokontroller AT89C51 ).

    2. Besar internal memory data internal RAM ( Random Access Memory ) pada

    masing-masing IC mikrokontroller, dimana :

    IC mikrokontroller AT89S51, besar nilai RAM nya sekitar 128 byte.

    ( www.google.com/datasheet ic mikrokontroller AT89S51 )

    IC mikrokontroller AT89S52, besar nilai RAM nya sekitar 256 byte.

    (www.google.com/datasheet ic mikrokontroller AT89S52 )

    IC mikrokontroller AT89C51, besar nilai RAM nya sekitar 128 byte.

    ( www.google.com/datasheet ic mikrokontroller AT89C51 )

    Rangkaian pewaktu untuk masing-masing rangkaian sistem minimum yang digunakan

    untuk tiap-tiap IC mikrokontroller yang berfungsi untuk menetukan kecepatan dalam

    mengolah data. Yang mana komponen utama dari rangkaian pewaktu tersebut adalah

    sebuah kristal yang besarnya sangat tergantung dalam menentukan siklus pulsa yang

    dihasilkan.

    Universitas Sumatera Utara

  • 14

    2.2 Beberapa Jenis Aplikasi dari Mikrokontroller AT89S51

    Didalam perkembangan dunia elektronika pada saat ini banyak dibuat alat-alat

    yang dapat membantu pekerjaan manusia. Pada umumnya alat tersebut dibuat dengan

    alasan untuk mempermudah pekerjaan manusia yang dianggap sulit dilakukan,

    memperbaharui alat-alat yang sudah ada sebelumnya dengan fungsi dan bentuk yang

    berbeda, dan juga menciptakan alat-alat yang sebelumnya belum pernah dibuat.

    Adapun dari kesemua alat yang dibuat tersebut sudah pastilah membutuhkan sebuah

    komponen utama yang dapat mengolah dan mengatur fungsi dari alat yang akan atau

    yang ingin dibuat tersebut. Salah satu komponen utama dari alat-alat yang akan dibuat

    tersebut adalah sebuah IC yang mampu menampung, menyimpan dan mengeksekusi

    hasil dari keputusan alat tersebut yang pada akhirnya untuk mendapatkan tujuan akhir

    dari alat tersebut. Adapun IC yang digunakan adalah IC Mikrokontroller yang dapat

    menampung, menyimpan, dan mengeksekusi data. Dipasaran banyak terdapat jenis-

    jenis IC Mikrokontroller seperti AT89S51,AT89S52,AT mega 8535,IC 74LS244 dan

    masih banyak lagi. Yang mana dari kesemua jenis IC tersebut mempunyai spesifikasi

    dan fungsi yang berbeda-beda. Namun untuk beberapa aplikasi yang ditemukan

    banyak digunakan penggunanaan IC Mikrokontroller AT89S51 dikarenakan jenis IC

    ini sangat familiar dengan para pengguna yang biasa menciptakan atau membuat

    rangkaian-rangkaian otomatisasi dan logika digital. Dikarenakan IC ini mempunyai

    harga yang cukup murah namun IC ini mempunyai spesifikasi dan fungsi yang tidak

    kalah pentingnya dengan jenis IC yang lainnya. Beberapa aplikasi dengan

    menggunakan IC jenis AT89S51 yang telah ada dibuat adalah :

    Universitas Sumatera Utara

  • 15

    1. Thermometer Digital dengan menggunakan LM35 berbasis mikrokontroller

    AT89S51, dimana cara kerja dari alat ini adalah LM 35 sebagai sensor suhu

    yang berfungsi untuk mendeteksi suhu ruangan yang inigin dideteksi, yang

    sebelumnya pada IC mikrokontroller AT89S51 telah diisikan program untuk

    nilai batas-batas suhu yang dapat dideteksi oleh alat tersebut. Data tersebut

    kemudian diumpankan ke LM35 tersebut untuk mendeteksi suhu yang terdapat

    pada suatu ruangan.

    2. Robot pengikut garis ( linefollower ) berbasis mikrokontroller AT89S51,

    dimana pada robot ini IC mikrokontroller AT89S51 adalah otak untuk

    menyimpan semua data yang ingin dikerjakan oleh robot tesebut.

    Dan masih banyak lagi aplikasi dari penggunaan IC mikrokontroller AT89S51

    yang telah dibuat didalam dunia elektronika digital pada saat ini.

    2.3 Hubungan Pin Pin pada Mikrokontroller AT89S51

    Didalam pembuatan alat ini mikrokontroller AT89S51 sangat memegang peranan

    penting didalam menerima, mengolah dan mengeksekusi data yang diberikan untuk

    menjadi tujuan akhir didalam pembuatan alat ini. Mikrokontroller AT89S51 yang

    digunakan adalah jenis mikrokontroller yang memiliki 40 kaki/pin yang pada masing-

    masing kaki tersebut mempunyai fungsi dan tugas tertentu. Kaki/pin pada

    mikrokontroller AT89S51 ini terbagi didalam 4 buah port yang terdapat didalam IC

    mikrokontroller ini, yang mana port-port itu adalah P0, P1, P2, P3 yang pada masing-

    masing port terdiri atas 8 buah kaki/pin. Dalam alat ini masing-masing kaki/pin

    mempunyai hubungan dan fungsi sebagai berikut :

    Universitas Sumatera Utara

  • 16

    Gambar 2.6 Pin/kaki IC mikrokontroller AT89S51

    Port 0 ( kaki 34 39 )

    Pada port ini juga terdapat 8 buah kaki/pin dari ic mikrokontroller, port ini merupakan

    port yang digunakan untuk bagian output, yang berfungsi untuk menampilkan

    tampilan akhir dari fungsi alat ini. Pada port ini dihubungkan 6 buah LED yang

    membentuk suatu gabungan menjadi display LED, keenam buah LED tersebut

    dihubungkan di kaki 34 39 atau diport P3.0 P3.5, yang sebelumnya rangkaian

    display LED tersebut dihubungkan dengan 6 buah resistor dengan nilai tahanan 100

    ohm, yang berfungsi untuk menjaga kestabilan arus yang masuk ke rangkaian display

    LED tersebut.

    Universitas Sumatera Utara

  • 17

    Port 1 ( kaki 1 8 )

    Pada port ini terdapat 8 buah kaki/pin ic dari mikrokontroller, didalam

    penggunaannya hanya akan digunakan 6 buah kaki/pin saja, sedangkan yang 2 kaki

    lagi tidak digunakan. Port 1 ini merupakan port input yang berhubungan dengan

    sebuah dipswitch/saklar yang mempunyai 6 buah saklar yang bertugas untuk

    memberikan input ke bagian mikrokontroller. Keenam buah saklar tersebut terhubung

    dengan kaki P1.0 P1.5 yang sebelumnya dihubungkan terlebih dahulu dengan

    sebuah resistor dengan nilai tahanan sebesar 4K7 ohm.

    Port 2 ( kaki 21 28 )

    Pada port ini juga terdapat 8 buah kaki/pin dari ic mikrokontroller, port ini merupakan

    port yang digunakan untuk bagian output, yang berfungsi untuk menampilkan

    tampilan akhir dari fungsi alat ini. Pada port ini dihubungkan 6 buah LED yang

    membentuk suatu gabungan menjadi display LED, keenam buah LED tersebut

    dihubungkan di kaki 23 28 atau diport P2.0 P2.5, pada port ini juga terdapat

    sebuah buzzer yang digunakan sebagai bagian ouput yang bertugas untuk memberikan

    output berupa suara, buzzer ini dihubungkan di kaki 22 atau pada port P2.6.

    Port 3 ( kaki 10 17 )

    Pada port ini terdapat 8 buah kaki/pin ic dari mikrokontroller, didalam

    penggunaannya hanya akan digunakan 6 buah kaki/pin saja, sedangkan yang 2 kaki

    lagi tidak digunakan. Port 3 ini merupakan port input yang berhubungan dengan

    sebuah dipswitch/saklar yang mempunyai 6 buah saklar yang bertugas untuk

    memberikan input ke bagian mikrokontroller. Keenam buah saklar tersebut terhubung

    Universitas Sumatera Utara

  • 18

    dengan kaki P3.0 P3.5 yang sebelumnya dihubungkan terlebih dahulu dengan

    sebuah resistor dengan nilai tahanan sebesar 4K7 ohm.

    Terlepas dari ke 4 port tersebut, terdapat 8 buah kaki/pin yang mempunyai fungsi

    tetap didalam rangkaian mikrokontroller AT89S51, yakni :

    Kaki/pin 9

    Pada kaki/pin ini berfungsi sebagai bagian reset, yang mana pada bagian ini terhubung

    dengan sebuah resistor dengan nilai sebesar 10 kilo ohm.

    Kaki 18 19

    Pada kaki/pin ini berfungsi sebagai bagian pembangkit pulsa, yang berperan penting

    dalam kecepatan mengolah data. Pada bagian ini kaki 18 19 dihubungkan dengan

    sebuah kristal dengan nilai 12 MHz dan 2 buah kapasitor dengan nilai 30 piko-farad.

    Kaki 20 ( ground )

    Pada kaki ini berfungsi sebagai kaki ground pada rangkaian mikrokontroller

    AT89S51.

    Kaki 40 ( VCC )

    Pada kaki ini diberikan tegangan sebesar 5 volt DC ( direct current ), yang mana pada

    kaki ini merupakan kaki input untuk tegangan pada IC mikrokontroller AT89S51.

    Namun secara umum kaki/pin dari mikrokontroller AT89S51 dapat dituliskan sebagai

    berikut :

    VCC (Pin 40)

    Suplai tegangan DC.

    Universitas Sumatera Utara

  • 19

    GND (Pin 20)

    Ground.

    Port 0 (Pin 39-Pin 32)

    Port 0 dapat berfungsi sebagai I/O biasa, low order multiplex address/data ataupun

    penerima kode byte pada saat flash progamming Pada fungsi sebagai I/O biasa port ini

    dapat memberikan output sink ke delapan buah TTL input atau dapat diubah sebagai

    input dengan memberikan logika 1 pada port tersebut.

    Pada fungsi sebagai low order multiplex address/data, port ini akan mempunyai

    internal pull up.

    Pada saat flash progamming diperlukan eksternal pull up, terutama pada saat

    verifikasi program.

    Port 2 (Pin 21 pin 28)

    Port 2 berfungsi sebagai I/O biasa atau high order address, pada saat mengakse

    memori secara 16 bit. Pada saat mengakses memori 8 bit, port ini akan mengeluarkan

    isi dari P2 special function register. Port ini mempunyai internal pull up dan

    berfungsi sebagai input dengan memberikan logika 1. Sebagai output, port ini dapat

    memberikan output sink keempat buah input TTL.

    Port 3 (Pin 10 pin 17)

    Port 3 merupakan 8 bit port I/O dua arah dengan internal pullup. Port 3 juga

    mempunyai fungsi pin masing-masing, yaitu sebagai berikut :

    Universitas Sumatera Utara

  • 20

    Nama Pin Fungsi

    P3.0 (pin 10)

    P3.1 (pin 11)

    P3.2 (pin 12)

    P3.3 (pin 13)

    P3.4 (pin 14)

    P3.5 (pin 15)

    P3.6 (pin 16)

    P3.7 (pin 17)

    RXD (Port input serial)

    TXD (Port output serial)

    INTO (interrupt 0 eksternal)

    INT1 (interrupt 1 eksternal)

    T0 (input eksternal timer 0)

    T1 (input eksternal timer 1)

    WR (menulis untuk eksternal data memori)

    RD (untuk membaca eksternal data memori)

    Tabel 2.2 fungsi dari port 3

    RST (pin 9)

    Reset akan aktif dengan memberikan input high selama 2 cycle.

    ALE/PROG (pin 30)

    Address latch Enable adalah pulsa output untuk me-latch byte bawah dari alamat

    selama mengakses memori eksternal. Selain itu, sebagai pulsa input progam (PROG)

    selama memprogam Flash.

    PSEN (pin 29)

    Progam store enable digunakan untuk mengakses memori progam eksternal.

    EA (pin 31)

    Pada kondisi low, pin ini akan berfungsi sebagai EA yaitu mikrokontroler akan

    menjalankan progam yang ada pada memori eksternal setelah sistem direset. Jika

    Universitas Sumatera Utara

  • 21

    kondisi high, pin ini akan berfungsi untuk menjalankan progam yang ada pada

    memori internal. Pada saat flash progamming, pin ini akan mendapat tegangan 12

    Volt.

    XTAL1 (pin 19)

    Input untuk clock internal.

    XTAL2 (pin 18)

    Output dari osilator. ( www.google.com/tutorial mikrokontroller AT89S51 )

    2.4 Komponen Pendukung

    2.4.1 Dipswitch/Saklar

    Dipswitch/saklar didalam pembuatan alat ini digunakan sebagai bagian input yang

    memberikan data input ke bagian mikrokontroller AT89S51, yang kemudian pada

    bagian mikrokontroller AT89S51 data tersebut diolah sesuai dengan yang telah

    diprogramkan. Saklar digunakan untuk mengontrol aliran arus kedalam rangkaian.

    Arus mengalir ketika kontak-kontak saklar saling bersentuhan ( saklar dinaikkan

    kedalam keadaan ON ). Dalam keadaan seperti ini, saklar dikatakan membuka atau

    sambungan ( atau kontak ) dilakukan yang mengakibatkan arus masuk kebagian

    mikrokontroller sebagai input data masukan. Arus tidak dapat mengalir kedalam

    rangkaian apabila kontak-kontak tidak saling bersentuhan. Dalam keadaan ini saklar

    dikatakan menutup atau sambungan diputuskan ( dalam keadaan ini saklar dalam

    keadaan OFF ). ( Owen Bishop,dasar-dasar elektronika,2002,hal 52 )

    Universitas Sumatera Utara

  • 22

    Gambar 2. 7 Dipswitch/Saklar

    Pada gambar 2.7 diatas tampak bahwa dipswitch/saklar yang digunakan

    memiliki 6 buah saklar yang merupakan bagian yang memberikan data masukan

    kebagian mikrokontroller AT89S51. Didalam pembuatan alat ini digunakan sebanyak

    8 buah dipswitch/saklar yang pada masing-masing dipswitch/saklar terdapat 6 buah

    saklar pada masing-masing dipswitch/saklar.

    2.4.2 LED ( Light Emitting Diode )

    Didalam pembuatan alat ini LED sangat berperan penting, dikarenakan LED

    digunakan sebagai penampil dari data yang ingin ditampilkan yang merupakan tujuan

    akhir dari pembuatan alat ini. Didalam pembuatan alat ini dibutuhkan sebanyak 48

    buah LED yang kemudian digabungkan menjadi satu yang akhirnya membentuk

    display LED yang berfungsi sebagai penampil dari data akhir yang diinginkan

    didalam pembuatan alat ini. Secara umum Light emitting diode atau yang biasa

    disingkat dengan nama LED menghasilkan cahaya ketika arus mengalir melewatinya.

    Pada sebuah LED terdapat 2 buah kaki atau yang sering dikenal dengan nama katoda

    dan anoda. Untuk membedakan kaki anoda dan katoda adalah dengan memperhatikan

    bagian rim dari LED tersebut. Bagian rim ini terletak disamping dari LED tersebut,

    biasanya rim ini dibuat berbentuk datar pada sisi yang berdekatan dengan kaki katoda,

    yang sekaligus menandakan bahwa kaki tersebut adalah kaki katoda dan kaki

    Universitas Sumatera Utara

  • 23

    selebihnya adalah kaki anoda yang merupakan kutub postif dari LED tersebut. Sebuah

    LED membutuhkan arus sekitar 20 mA untuk memancarkan cahaya dengan kecerahan

    maksimum. ( Owen Bishop,dasar-dasar elektronika,2002,hal 60)

    Gambar 2. 8 Simbol LED

    2.4.3 Buzzer/Alarm

    Didalam penggunaannya buzzer/alarm digunakan sebagai pemberi output berupa

    suara, suara yang dihasilkan oleh buzzer/alarm tersebut berfungsi untuk memberikan

    peringatan jikalau ada komputer yang waktunya telah habis/selesai digunakan.

    Buzzer/alarm yang digunakan didalam pembuatan alat ini adalah buzzer/alarm jenis

    piezo elektris, buzzer jenis ini beroperasi pada tegangan 6 volt dan membutuhkan arus

    sebesar 20mA, yang mana kabel dayanya diberi warna merah dan hitam. Sambungan

    kabel merah ke jalur negatif yang pada pembuatan alat ini terhubung pada port 2,

    tepatnya pada kaki 22 pada mikrokontroller. Intensitas suara yang dihasilkannya

    berkisar antara 100 dB hingga 110 dB. Suara yang dihasilkannya bersifat kontinu

    namun dapat dimodifikasi untuk menghasilkan bunyi dengan periode-periode

    pendek.( Owen Bishop,dasar-dasar elektronika,2002,hal 158)

    Universitas Sumatera Utara

  • 24

    Gambar 2.9 Simbol Buzzer/Alarm

    Dari gambar 2.9 diatas terlihat simbol buzzer/alarm yang digunakan didalam

    rangkaian skematik didalam pembuatan alat ini.

    2.5. Perangkat Lunak

    2.5.1 Bahasa Pemrograman dengan Menggunakan BASCOM-8051

    Bahasa yang digunakan untuk memprogram IC AT89S51 yang digunakan didalam

    pembuatan alat ini adalah Bahasa BASCOM-8051.

    BASCOM-8051 adalah program BASIC compiler berbasis Windows untuk

    mikrokontroler keluarga 8051 seperti AT89C51, AT89C2051, dan yang lainnya.

    BASCOM-8051 merupakan bahasa pemrograman tingkat tinggi ayng menggunakan

    bahasa BASIC yang dikembangkan dan dikeluarkan oleh MCS Elektronik sebagai

    perusahaan yang mempunyai hak paten atas software tersebut. Berikut dijelaskan

    spesifikasi dari BASCOM 8051:

    1.Tipe Data

    Setiap variabel dalam BASCOM memiliki tipe data yang menunjukkan daya

    tampungnya. Hal ini berhubungan dengan penggunaan memori mikrokontroler.

    Berikut adalah tipe data pada BASCOM berikut keterangannya.

    Universitas Sumatera Utara

  • 25

    Tipe Data Ukuran (byte) Range

    Bit 1/8 -

    Byte 1 0 255

    Integer 2 -32,768 - +32,767

    Word 2 0 65535

    Long 4 -214783648 - +2147483647

    Single 4 -

    String Hingga 254 byte -

    Tabel 2.3 Tipe data BASCOM

    2. Variabel

    Variabel dalam sebuah pemrograman berfungsi sebagai tempat penyimpanan

    data atau penampungan data sementara, misalnya menampung hasil perhitungan,

    menampung data hasil pembacaan register, dan lainnya. Variabel merupakan pointer

    yang menunjukkan pada alamat memori fisik dan mikrokontroler.

    Sebelum digunakan, maka variabel harus dideklarasikan terlebih dahulu.

    Dalam BASCOM, ada beberapa cara untuk mendeklarasikan sebuah variabel. Cara

    pertama adalah menggunakan pernyataan DIM diikuti nama tipe datanya. Contoh

    pendeklarasian menggunakan DIM sebagai berikut:

    Dim nama as byte

    Dim tombol1 as integer

    Dim tombol2 as word

    Dim tombol3 as word

    Dim tombol4 as word

    Universitas Sumatera Utara

  • 26

    Dim Kas as string*1

    3. Alias

    Dengan menggunakan alias, variabel yang sama dapat diberikan nama yang

    lain. Tujuannya adalah mempermudah proses pemrograman. Umumnya, alias

    digunakan untuk mengganti nama variabel yang telah baku, seperti port

    mikrokontroler.

    LEDBAR alias P1

    Tombol1 alias P0.1

    Tombol2 alias P0.2

    Dengan deklarasi seperti diatas, perubahan pada tombol akan mengubah

    kondisi P0.1. Selain mengganti nama port, kita dapat pula menggunakan alias untuk

    mengakses bit tertentu dari sebuah variabel yang telah dideklarasikan.

    Dim LedBar as byte

    Led1 as LedBar.0

    Led2 as LedBar.1

    Led3 as LedBar.2

    4. Konstanta

    Dalam BASCOM, selain variabel kita mengenal pula konstanta. Konstanta

    merupakan variabel pula. Perbedaannya dengan variabel biasa adalah nilai yang

    dikandung tetap. Dengan konstanta, kode program yang kita buat akan lebih mudah

    dibaca dan dapat mencegah kesalahan penulisan pada program kita. Misalnya, kita

    akan lebih mudah menulis phi daripada menulis 3,14159867. Sama seperti variabel,

    agar konstanta bias dikenali oleh program, maka harus dideklarasikan terlebih dahulu.

    Berikut adalah cara pendeklarasian sebuah konstanta.

    Universitas Sumatera Utara

  • 27

    Dim A As Const 5

    Dim B1 As Const &B1001

    Cara lain yang paling Mudah:

    Const Cbyte = &HF

    Const Cint = -1000

    Const Csingle = 1.1

    Const Cstring = test

    5. Array

    Dengan array, kita bisa menggunakan sekumpulan variabel dengan nama dan

    tipe yang sama. Untuk mengakses variabel tertentu dalam array, kita harus

    menggunakan indeks. Indeks harus berupa angka dengan tipe data byte, integer, atau

    word. Artinya, nilai maksimum sebuah indeks sebesar 65535.

    Proses pendeklarasian sebuah array hampir sama dengan variabel, namun

    perbedaannya kita pun mengikutkan jumlah elemennya. Berikut adalah contoh

    pemakaian array;

    Dim kelas(10) as byte

    Dim c as Integer

    For C = 1 To 10

    a(c) = c

    p1 = a(c)

    Next

    Universitas Sumatera Utara

  • 28

    Program diatas membuat sebuah array dengan nama kelas yang berisi 10

    elemen (1-10) dan kemudian seluruh elemennya diisikan dengan nilai c yang

    berurutan. Untuk membacanya, kita menggunakan indeks dimana elemen disimpan.

    Pada program diatas, elemen-elemen arraynya dikeluarkan ke Port 1 dari

    mikrokontroler. ( BASCOM- MCS 51 )

    2.5.2 Software Downloader

    Untuk mengeksekusi program-program yang telah dimasukkan kedalam IC

    mikrokontroller dibutuhkan sebuah software yang berfungsi untuk mengkompile

    program-program yang telah dimasukkan. Software yang digunakan untuk

    mengkompile program-program yang dimasukkan tersebut digunakan software ISP-

    Flash Programmer 3.0a yang dapat didownload dari internet. Tampilannya seperti

    gambar di bawah ini

    Gambar 3.0 ISP- Flash Programmer 3.a

    Cara menggunakannya adalah dengan meng-klik Open File untuk mengambil

    file dan kemudian dengan menekan write untuk mengisikan program kedalam IC

    mikrokontroller.

    Universitas Sumatera Utara