skripsi

Upload: iradatul-arat-siharis

Post on 11-Jul-2015

16 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

BAB1 PENDAHULUAN A. LatarBelakang Tujuan Utama pembangunan nasional adalah meningkatkan kualitas sumber dayamanusiayangdilakukansecaraberkelanjutan.salahsatuupayapeningkatan kualitassumberdayamanusiaadalahmelaluipembangunankesehatan.Upaya perbaikankesehatanantaralaindilakukanmelaluipencegahandanpemberantasan penyakitmenular.penyehatanlingkungandanpemakimandanperbaikangizi masyarakat. Saat ini di Indonesia, masalah gizi kurang masi menjadi salah satumasalah giziutama,terjadinyagizikurangdipengaruhiolehberbagaiIactoryangsaling terkait baik secara langsungmaupuntidak langsung. secara langsungdi pengaruhiolehtidakcukupnyaasupangizisecarakuantitasmaupunkualitasdanpenyakitinIeksi,sedangkansecaratidaklangsungdipengaruhiolehjangkawanpelayanankesehatan, pola asuhyang kurangk memadaipendidikan dan tingkatpengetahuan, tingkatpendapatankeluarga, kurangbaiknyakondisisanitasilingkunganserta rendahnyaketersediaanpanganpadatingkatrumahtangga(Anonim , 2005) Masabalitamerupakanmasakritisdalamrangkamendapatkansumber dayamanusia(SDM)yangberkulitas,utamanyapadaperiodeduatahunpertama merupakanmasaemasuntukpertumbuhandan perkembanganotakyangoptimal, setiapanakyangberstatusgizikurangakanberpengaruhpadapenurunankecerdasan(IQ)memperhambatpertumbuhandanperkembanganmentalnya.Di Indonesiagambarankeadaangizibalitadiwilayadengancukupbanyaknyabayi denganberatlahirrendah(BBLR)dimanainimerupakansalahsatupenyebab utamanyatingginyakuranggizidankematianpadaanakbalitapadatahun2000 preIalensigizikurang24,9dangiziburuk7,1terjadipeningkatanpreIalensigizikurangpadabalitasebesar 27,5padapopulasi 18.608.762balita(Anonim, 2005)Untuk provinsi sulawesi tenggara pada tada tahun 2000, diperoleh gambaran keadaan gizi balita yang berstatus gizi kurangsebesar 19,23 dan sratus gizi buruk sebesar7,64gunamencapaikualitas sumberdayamanusia,diprovinsi Sulawesi tenggarapadatahun2008diharapkanstatusgizikurangdanburukmenurundari 6,2 menjadi 3 dan pada tahun 2009 (Anonim,2004). Diwilayakerjapuskesmaslorakecamatanmataoleokabupatenbombana tahun2011padapopulasi822anakbalitaterdapatsebanyak44anakbalitayang bestatus gizi kurang dan 9 anak balita yang berstatus gizi buruk atau. apa bila diliat dari preIalensinya masimerupakan angkayang kecil, namun inimerupakan sinyal bagi kita semua bahwa gizi kurang pada balita didaera ini memerlukan penangananlebih lanjut. sebagai langka awal untukmenanggulagi hal inimaka perlu di adakan penelitianmengenaistuditentangasupanenergy,protein,polaAsuhdan pendidikanibuanakbalitadiwilayakerjapuskesmaslorakecamatanmataoleo kabupaten bombana pada tahun2011. B. RumusanMasalah Masalahkekurangangizimerupakanmasalahyang sedangdihadapiNegara sedang berkembang termasuk Indonesia terutama asupan gizi dan penyakit inIeksi. Kurang gizi timbul bila terjadi ketidak seimbangan zat gizi yang dibutuhkan dengan jumlahzatgiziyang tersediadalam tubuh. Pada anakbalitayangkuranggizi akan menyebabkan hambatan perkembangan gizi, kecerdasan, dan penurunan daya tahan tubuhterhadappenyakityangakhirnyaakanmenimbulkankematian.Anak-anak yangtetapbertahanbiasanyamenderitabermacam-macampenyakitinIeksiserta berada dalam status gizi kurang atau status gizi buruk. DaribanyakIactoryangdapatmempengaruhistatusgizi,polaasuh, pendapatan dan tingkat pendidikan cukup berperan di dalamnya. Dari semua Iactor tersebut bilasemuanyabaikdiharapkandapatmencerminkanstatusgiziyangbaik pula. Berdasarkanbeberapahalyangdikemukakan,makamasalahyangakan dikaji dalam penelitian ini adalah bagaimana gambaran tentang: 1. Asupanproteinpadaanakbalitagizikurangdiwiliyahkerjapuskesmaslora kecamatan mataoleo kabupaten bombana tahun 2011 2. Polaasuhibuanakbalitakurangdiwilayahkerjapuskesmaslorakecamatan mataoleo kabupaten bombana tahun 2011 3. Tingkat pendidikan ibu anak balita gizi kurang di wiliyah kerja Puskesmas Lora Kecamatan Mataoleo Kabupaten Bombana tahun 2011. 4. Tingkat pendidikanibu anak balita gizi kurang diwilayah kerja Puskesmas Lora Kecamatan Mataoleo Kabupaten Bombana 2011. %ujuan Penelitian Tujuanyanghendakdicapaidalampenelitianiniadalahuntukmemperoleh gambaran tentang: 1. AsupanenergianakbalitagizikurangdiwilayahkerjaPuskesmasLora Kecamatan Mataoleo Kabupaten Bombana 2. AsupanproteinanakbalitakuranggizidiwilayahkerjaPuskesmasLora Kecamatan Mataoleo Kabupaten Bombana tahun 2011. 3. PolaasuhibuanakbalitagizikurangdiwilayahPuskesmasLoraKecamatanMataoleo Kabupaten Bombana tahun 2011. 4. Tingkat pendidikan ibu anak balita gizi kurang di wilayah kerja Puskesmas Lora Kecamatan Mataoleo Kabupaten Bombana tahun 2011. D. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini di harapkan dapat memberikan manIaat : 1. Bagi pemerintah khususnya puskesmas lora dalam upaya peningkatan status gizi masyarakatdandapatmemberikangambarandalammenyusunrencana peningkatan status gizi masyarakat kedepan. 2. BagimasyarakatsebagaibahaninIormasiuntukpeningkatandanperbaikan statusgizidenganmemperhatikanasupanzatgizidanpengasuhanyangbaik bagi anak balita. 3. Bagipeneliti,merupakansuatumasukanyangsangatberhargadalamupaya mengaplikasikan ilmu yang diperoleh pada waktu kuliah. BAB 11 %N1AUAN PUS%AKA A%injauan %entang %erjadinya Gizi Kurang Konsepdasartimbulnyamasalahgizikurangtidakpernaterlepasdari permasalahanmasyarakatdanlingkunganyakarnamasalahgizikurangmerupakan hal yang mendasar dalam masyarakat dimana menggambarkan keadaan dan kondisi kesehatanmasyarakatitusendirisertaintraksidalamlingkunganya.untuk mengetahui konsep dasar timbulnya masalah gizi kurang, maka terlebi dahulu harus di pahami pengertian masing-masing. 1pengertian Giziadalahsuatuprosesorganismemenggunakanmakananyangdi konsumsi secara normalmelalui proses digesti, absorsi, transportasi, penyimpanan, metabolisme dan pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan untuk mempertahankan kehidupan,pertumbuhandanIungsinormaldariorgan-organ,sertamenghasilkan energy(supariasa,dkk.2010),sedangkanmenurutAlmatsier(2007),giziadalah ikatan kimia yang diperlukan tubuh untuk melakukan Iungsinya yaitu menghasilkan energy,membagundanmemeliharajaringansertamengaturproses-proses kehidupan. MenurutAlmatsier (2004), status gizi adalah keadaan tubuh sebagai akibat konsumsimakanandanpenggunaanzat-zatgizidibedakananatarastatusgizi buruk,kurang,baikdanlebih.statusgizikurangadalahbilatumbuhmengalami kekurangansatuataulebih.zatgiziesnsial.sedangkanmenurutsupariasa,dkk., (2002) kekurangan gizi adalah keadaan patologisakibat kekurangan secara relative maupun absolute satu atau lebi zat gizi. 2 Faktor Faktor Penyebab Gizi Kurang MenurutSupariase,dkk.,(2002)penelitiandanpengalamandiNegaraberkembang bahwa penyebab terjadinya gizi kurang akibat dariIaktorlingkungandanmanusiayangdidukungolehkekuranganasupanzat-zatgizi.akibat kekuranganzatgizi,makasimpananzatgizipadatubuhdigunakanuntuk memenuhi kebutuhan. Apabilahkeadaan iniberlangsunglamah,makasimpanan zatgiziakanhabisdanakhirnyaterjadikemorosotanjaringan.padasaatiniorangsudadapat di katakkan gizi kurangwalaupunbaruhanya ditandai denganpenurunan berat badan dan pertumbuhan terhambat. Dengan meningkatnya deIisiensi zat gizi maka munculperubahanbiokimiadanrendahnyazat-zatgizidalamdarah,beruparendahnyatingkathemoglobin serum,vitaminAdankaroten.dapatpulaterjadimeningkatnyabeberapahasil metabolismesepertiasamlaktatdanasampiruIatpadakekurangantiamin. Apabilahkeadaanitu berlangsung lamah, makaakan menjadiperubahanIungsitubuhsepertitanda-tanda saraIyaitu kelemahan, pusing, kelelahan, naIas pendek, danlain-lain.Keadaaniniakanberkembangyangdiikutiolehtanda-tanda klasikdarikekurangangizisepertikebutaandanIotoIobia,ngerilidahpadapenderitakekuranganriboIlaIin,kakupadakakipadadeIisiensitiamin. KeadaaniniakansegrahdiikutilukapadaanatomisepertiseroItalmiadan keratomalasiapadakekuranganvitaminA.angularstomatitispadakekurangan ribiIlaIin, edema, dan luka kulit pada penderitakwashiorkor (supariasa,dkk., 2002). Almatsier (2004)memnyebabkan konsumsimakanan berpengaruh terhadap statusgiziseseorang.Statusgizibaikataustatusgizioptimalterjadibilatubuh memperolehcukupzat-zatgiziyangdigunakansecaraeIisien,sehinggamemungkinkanpertumbuhanIisik,perkembanganotak,kemampuankerjadan kesehatansecaraumumpadatingkatsetinggimungkin.Statusgizikurangterjadi bilatubuhmengalamikekurangansatuataulebihzat-zatgiziesensial,baikpada status gizi kurang maupun sratus gizi lebihterjadi gangguan gizi. Gangguan gizi di sebabkanolehIaktorprimeratausekunder.Faktorprimeradalahbilasusunan makananseseorang salah dalam kuantitas dan ataukualitas yangdisebabkanoleh kurangnya penyediaanpangan, kurang baiknya distribusi pangan , kemiskinan atau tingkat pendapatan yang rendah, kebiasaanmakan yang salah dan sebagainya. Fakktor sekunder meliputi semua Iaktor yang menyebabkan zat-zat giziyangsama disel-seltubuhsetelahmakanandikonsumsi.misalnyaIaktor-Iaktoryang menyebabkantergangguanyasepertigigigeligiyangtidakbaik.Kelainanstruktur salurancernadankekuranganenzim. Faktor-Iaktoryangmengganggu apsorpsizat gizi adalah parasit, penggunaan laksan/obat cuci perut. Pudjiadi(2000)jugamengemukakanmasalahgizikurangtidakhanyadi sebabkanolehsatuIaktor akantetapidapatdisebabkanolehberbagaiIaktoryang salingberhubuganantarasatudenganyanglainyadanmerupakansatugambaran yangkomplek.Timbulnyagizikurangataugiziburukdapatdisebabkanolehdua Iaktorutamayaitu Iaktor langsung dan tidak langsung sebagai berikut :1. Faktor LansungPenyebab timbulnya masalah gizi kurang pada anak balita meliputi : a.Faktorkonsumsi,merupakansalahsatudariduaIactoryangberpengarusecara langsungterhadaptimbulnyagizikurangatauburuk.seoranganakbalitayang kekurangankonsumsi,mula-mulaakanberubahberatbadanya,namunjika berlangsungdalamjangkawaktuyanglamamakaakanberpengaruterhadap pemecahanproteinpadajaringan.kekurangankonsumsizatgizisumberenergi berdampakpadatimbulnyakasusmarasmusdankurangmengkonsumsizatgizisumberproteinakanmenderitakwashiorkor.bilakurangmengkosusmsizatgizi sumber energy dan protein akan menderita marasmickwashiorkor. b. Faktor inIeksi adalah salah satu Iactor yang berpengaruh secara langsungterhadaptimbulnya gizikurang atau buruk. Iaktor inIeksi sering menjadiIactor penyerta dan juga seringmenjadiIaktorutama. Penyakit inIeksi menjadiIaktorpenyerta dapatdijelaskanbahwaanakyangmengalamikonsumsiakanmengalamipenurunan dayatahantubuhsehinggapenyakitinIeksidapat dengan muda menyerang anak. SedangankanpenyakitbinIeksimenjadiIaktorpertamaapabilaanaktersebut mulanyamengkonsumsimakananyangcukuptetapisetelahmenderitasakit, konsumsi anak tersebutmenjadirendah. Hal ini di sebabkan karena penyakit inIeksi lainyangdapatmeningkatkanpemecahanzatgiziakibatpanasyangdihasilkan, jika hal iniberlagsunglamaanaktersebutmengalami gizi kurang atauburuk. 2.Faktor Tidak Langsung Faktor tidak langsung timbulnya gizi kurang atau buruk meliputipersediaan panganyangtidakcukup,polaasuhyangtidakmmemadai,Iactorekonomi, pendidikanumumdanpendidikangiziyangrendah,produksipanganyangtidak mencukupikebutuhan,kondisihigenisyangkurangbaikdanjumlahanakyang terlalubanyak.Khususpolapengasuhanpadaprinsipnyaadalahsikapatauprilaku ibuataupengasuhanlaindalamkedekatandengananak,memberikanmakan ,merawat,kebersihan,memberikasihsayangdansebagainya.Kesemuanyamempunyaihubumngandangankeadaanibudalamhalkesehatan(Iisikdan mental) ,status gizi, pendidikan umum, pengetahuan tentang pengasuhan anak, peran dalamkeluarga, adatkebiasaan keluarga,danmasyarakat dansebagainya darisi ibuataupengasuh anak (Soekirman , 2002) . Makananyangidealharusmengandungcukupbahanbakar(energi)dan semuazatgizienensial(komponenbahanmakananyangtidakdapatdisintesis olehtibuhsendiriakantetapidiperlukanbagikesehatandanpertubuhan)harus dalam jumlah yang cukup pula. Sebaliknya pemberian energy yang kurang daripadakebutuhan untukjangka waktuyang lama akan menghambat pertumbuhanbahkanakan mengurangi cadangan energidalam tubuh , hinggaterjadikeadaan gizi kurang maupunburuk(marasmus).kekuranganzatgiziesensialpadaakhirnyameninmbulkangejalahdeIisiensidengangejalah-gejalahyanghasuntuktiapkekurabganzatgiziesensialnya,sepertixeroktamiapadakekuranganvitaminA, rakitis pada kekurangan vitamin Ddan sebagainya( pudjiadi., 2000 ). 3.Gejala-Gejala Akibat Terjadinya Gizi Kurang Akibatkekurangangizisecaraumum(makanankurangdalamkuantitas dalam kualitas ) menyebabkan gangguan pada proses-proses1. Pertumbuhan Anak-anak tidak tumbuh potensialnya. Protein digunakan sebagai zat pembakar sehingga otot-otot menjadi lembek dan rambut muda rontok. Anak-anak yang berasal dari tingkat sosial ekonomi rendah. 2. produksi tenaga Kekuranganenergiberasaldarimakanan,menyebabkanseseorangkekurangan tenagauntukbergerak,bekerja,danmelakukanaktiIitas.orangmenjadimalas, merasa lemah, dan produktivitas kerja menurun 3. Daya Tahan Tubuh Dayatahanterhadaptekananataustresmenurun.sistimimunitasdanantibody berkurangsehinggaorangmudahterseranginIeksisepertipilek,batukdandiare. Pada anak-anak hal ini dapat membawa kematian4. Struktur dan Iungsi otak Kuranggizipadausiamudadapatberpengaruterhadapperkembanganmental, dengandemikiankemampuanberpikir.Otakmencapaibentukmaksimalpadausia duatahun.KekurangangizidapatberakibatterganggunyaIungsiotaksecara permanen. 5. Perilaku Baikanak-anakmaupunorangdewasayangkuranggizimenunjukanprilaku tidak tenang. Merekamuda tersinggung, cengeng, dan apatis. Dari keterangan diatas tampak,bahwagiziyangbaikmerupakanmodalbagipengembangansumberdaya manusia (Almatsier., 2004). 4. Cara Penilaian Status Gizi Penilaianstatusgizianakatauseseorangpadabatasanya,merupakanhasil kesepakatannasionalyangtercantumdalamsuratdirjenKesehatanMasyarakatN0 KM.03.1.4.1298. tanggal 31 juli 2000 tentang kartu Menuju Sehat (KMS) Balita dan penilaian status gizi (PSG). Lebi jelasnya dapat di liat pada tabel di bawah ini : Tabel 1. Antropometri Menurut Standar WHO-NCHS Indikator Status gizi Keterangan BeratBadanMenurut umur (BB/U) Gizi lebih Gizi Baik Gizi Kurang Gizi Buruk 2 SD -2 SD sampai 2 SD -2 SD sampai -3 Sd -3 SDTinggiBadanmenurut Umur (TB/U) Gizi Lebih Gizi Baik Gizi Kurang Gizi Buruk 2 SD -2 SD sampai 2 SD -2 SD sampai -3 Sd -3 SD BeratBadanmenurutGizi Lebih 2 SD Tinggi Badan (BB/TB)Gizi Baik Gizi Kurang Gizi Buruk -2 SD sampai 2 SD -2 SD sampai -3 Sd -3 SD Sumber WHO NCHS dalam Supariasa, dkk.,(2002). Penilaian status gizi diatas berguna untuk memperoleh gambaran tentang : 1.PenilaianstatusgizianakberdasarkanindikatorbaikberatbadanmenurutUmur (BB/U),TinggiBadanMenurutUmur(TB/U)atauBeratbadanmenuruttinggibadan (BB/TB) Sehinggadapatdiketahui apakah anakperludiberikanintervensibila terjadi kekurangan gizidegan pemberian makanan tambahan ataupun pengobatan. 2.Besarnyamasalahgiziyangdapatdisajikandalamprevalensikuranggizi.dengan memperoleh gambaran tentang besaran masalah gizi dikaitkan dengan masalah-masalah lainya,(misalanyainsidenpenyakitinIeksi,kemiskinantingkatpengetahuan,prilaku), sehingga dapat di rumuskan kebijakan program gizi masyarakat. Supariasa,dkk.,(2000)mengemukakanpenilaianstatusgizidapatdilakukan deganduacarayaitupenilaianstatusgizisecaralangsungdanpenilaianstatusgizi secara tidak langsung. a Penilaian Status Gizi Secara Langsungpenilaian status gizi secara langsung dapat di bagi menjadi empat penilaian yaitu1.Antropometri Secaraumumantropometriartinyaukurantubuhmanusia.Ditinjaudarisudut pandanggizi,makaantropometrigiziberhubungandenganberbagaimacam pengukurandimensitubuhdankomposisitubuhdariberbagaitingkatumurdan tingkatgizi.Antropometridigunakanuntukmelihatketidakseimbanganasupan energi dan protein. Ketidak seimbangan initerlihat pada pola pertumbuhan Iisik dan proporsi jaringan tubuh seperti lemak, otot, dan jumlah air dalam tubuh. 2. Klinis Pemeriksaan klinis adalahmetode yang sangat penting untukmenilai status gizi masyarakat.Metodeinididasarkanatasperubahan-perubahanyangterjadiyangdi hubungkan degan ketidak cukupan zat gizi. Hal ini dapat dilihat pada jaringanepitel sepertikulit,mata,rambut,danmukosaoralataupadaorgan-organyangdekat denganpermukaantubuhsepertikelenjartiroid.Penggunaanmetodeiniumumnya untuksurveyklinissecaracepatuntukmendeteksisecaracepatuntukmendeteksi secaracepattanda-tandaklinisumumdarikekurangansalahsatuataulebihzatgizi jugadigunakanuntukmgetahui statusgiziseseorangdalammelakukanpemerisaan Iisik yaitu tanda dan gejalah atau riwayat penyakit. 3. Biokimia Penilaianstatusdenganbiokimiaadalahpemeriksaanspesimenyangdiuji secaralaboratorimyangdilakukanpadaberbagaimacamjaringantubuh.Jaringan tubuhyangdigunakanantaralaindarah,urine,tinjadanjugabeberapajaringan tubuhsepertihatidanotot.metodeinidigunakanuntuksuatuperingatanbahwa kemungkinanakanterjadikeadaanmalnutrisiyanglebihparahlagi.Banyakgejala klinis yang kurang spesiIik. 4. BioIisik Penentuan statusgizi secara bioIisik adalahmetodepenentuan statusgizidegan melihatkemampuanIungsi(khususnyajaringan)danmelihatperubahanstruktur dari jaringan. Umumnya dapat digunakan dalam situasi tertentu sepertikejadian buta senja Epidemik. B. Penilaian Status Gizi Secara Tidak Langsung Penilaianstatusgizisecaratidaklangsungdapatdibagimenjaditigaadalah sebagai berikut : 1. Survey konsumsi makananSurveykonsumsimakananadalahmetodepenentuanstatusgizisecaratidak langsungdenganmelihatjumlahdanjeniszatgiziyangdikonsumsi. Pengumpulandatakonsumsimakananyangmemberikangambarantentang konsumsi berbagai zat gizi pada masyarakat, keluarga, dan individu. 2. Statistik vital Pengukuranstatusgizidenganpengukuranstatistikvitaladalahdengan menganalisisdatabeberapastatistikkesehatansepertiangkakematian berdasarkanumur,angkakesakitandankematianakibatpenyebabtertentudan data lainya yang berhubungan dengan gizi. 3. Faktor Ekologi Kekurangan gizi merupakan masalah ekologi sebagai hasil interaksi beberapa IaktorIisik,biologisdanlingkunganbudaya.Jumlahmakananyangtersedia sangattergantungdarikeadaanekologidipandangsangatpentinguntuk mengetahuipenyebabkekurangangizidisuatumasyarakatsebagaidasar melakukan program intervensi gizi. Konsumsi Makanan Dan PengkuranyaKonsumsi makanan oleh masyrakat atau keluarga tergantung pada jumlah dan jenispanganyangdibeli,pemasakandistribusidalamkeluarga,dankebiasaan makansecaraperorangan,halinitergantungpulapadapendapatan,agama,adat kebiasaan,danpendidikanmasyarakatbersangkutan (Almatsier, 2002). Di samping ituadatemuanbahwaIaktormakanandapatsalingmendukungdanmenjelaskan masalahyangberhubungandenganpenyelidikanklinikmaupunlaboratoriumgizi. Banyakpengalamanmembuktikanbahwapenilaiankonsumsimakanan(Survey Dietetik)banyakterjadibiasahasilyangdiperoleh.Halinidisebabakanoleh beberapaIaktorantaralainketidaksesuaiandalammengunakanalatukur,waktu pengambilandatayangtidaktepat,instrumentidaksesuaidengantujuan,ketelitian alattimbangmakanan,kemamapuanpetugasmengumpulkandata,dayaingat responden,daItarkomposisibahanmakananyangdigunakantidaksesuaidengan makanan yang di kosumsi responden. Secaraumumsurveykonsumsimakanandimaksutkanuntukmengetahui kebiasaan makan dan gambaran tingkat kecukupan bahan makanan dan zat gizi pada tingkatkelompok,rumahtanggadanperorangansertaIaktor-Iaktoryang berpengaruh terhadap konsumsi makanan tersebut (supariasa,dkk.,2002). Metode pengukuran konsumsi makanan dapat di lakukan dengan melalui dua pendekatanyaituberdasarkanjenisdatayangdiperolehdansasaranpengamatan atau pengguna. Lebih jelasnya dapt di lihat pada uraian berikut ini: 1. berdasarkan jenis data yang di peroleh a.metodekualitatiI,yaitumetodeyangbiasanyauntukmengetahuiIrekuensi makanan,dankonsumsimenurutjenisbahanmakanandanmenggaliinIormasi tentangkebiasaanmakan(Ioodhabits)sertacara-caramemperolehbahanmakanan tersebut. Metode pengukuran konsumsi makanan secara kualitatiI antara lain: 1. metode Irekuensi (food frekuency) 2. metode dietary history 3. metode telepon 4. metode pendaItaran makanan (food list) b.metodekuantitatiI,dimaksudkanuntukmengetahuijumlahmakananyangdi konsumsisehinggadapatdihitungkonsumsizatgizidenganmenggunakandaItar komposisibahanmakananataudaItarlainnyayangdiperlukan.Metode-metode pengukuran konsumsi secara kuantitatiI antara lain: 1. metode recall 24 fam 2. perkiraan makanan 3. penimbangan makanan 4.metode food account 5. metode investaris 6. pencatatan c. metode kualitatiI dan kuantitatiI, dimana dalam pengukurannya memadukan antara dua datayang bersiIat kualitatiI dan kuantitatiI, yaitu: 1. metode recall 24 fam 2. metode riwayat makanan 2. Berdasarkan sasaran pengamatan atau penggunaBerdasarkansasaranpeengamatan,makapengukurankonsumsimakanan dapat dibedakan atas tiga tingkatan data konsumsi (supariasa.dkk.,2002) yaitu: a.tingkatnasional,untukmenghitungtingkatkonsumsimasyarakatdanperkiraan kecukupan persediaan makanan secaranasional pada wilayah atau negara di lakukan dengan ood Balance Sheet (FBS). b.tingkatrumahtangga,konsumsimakananrumahtanggaadalahmakanandan minumanyangtersediauntukdikonsumsiolehanggotakeluargaatauinstitus. Metode pengukuran konsumsi makanan untuk keluarga/rumah tangga adalah : 1. pencatatan (food account) 2. emtode pendaItaran 3. metode investaris 4. pencatatan makanan rumah tangga5. metode telepon c. tingkat individu atau perorangan, metode pengukurannya antara lain: 1. metode recall 24 fam 2.perkiraan makanan 3.penimbangan makanan 4. metode dietari histary 5. metode Irekuensi makanan Usaha-Usaha Penanggulangan Makanan Gizi Kurang MenurutSediaoetama(2004)upayaterhadappenaggulangankuranggizi masyarakat merupakan tindakan-tindakan preventiI. Perbaikan harus di tujukan pada Iaktor-Iaktorpenyebablapisterdalam(pertama)maupunlapiskedua(luar). Perbaikanekonominegara,pendidikanumumdanpendidkangizi,peneranganserta penyuluhangizi,peningkatanproduksibahanmakanandanpenigkatanupaya-upaya pascapanenuntukmenghindarkankelebihanbahanmakanandanpeningkatan higienelingkunganmaupunperoranganjugamengaturkeluargaberencana merupakanIaktoryangpengaruhnyasigniIikanterhadappreIalensikuranggizi dalammasyarakat.Jelasbahwapenaggulanganinimerupakanupayayangharusdi laksanaknserempakolehberbagaiinstansiyangmemerlukankoordinasi.Bahkan mungkin di perlukan bantuan atau kerja sama dengan negara lain. Penaggulanganbersangkutandenganperbaikankondisikeluargadanpara anggotakeluarga.Faktor-Iaktorpenyebabkuranggizidisiniadalahkonsumsigizi yangkurang,dayabelikeluargayangrendah,penyakitinIeksi,pendidikanumum danpendidikangiziyangrendah,danterlalubanyakanakdalamkeluarga.Faktor-IaaktoriniharusditinjausasatupersatudandicarialternatiIperbaikandan pemecahannya. Pengetahuanilmukesejahteraankeluargaakandapatmembantubanyak dalam mencari berbagai alternatiI pemecahan soal-soal perbaikan kondisi keluarga di sini.Untukmenaggulangikekurangankonsumsiyangbiasanyadisebabkanoleh daya beli keluarga yang rendah, perlu di usahakan peningkatan penghasilan keluarga. Penyediaanbahanmakanankeluargadapatpuladitingkatkandenganjelas memproduksisebagianbahanmakananyangdiperlukan,denganmemanIaatkan tanah kebun atau perkarangan sekitar rumah. Penambahanpersediaanbahanmakanankeluargasekitarrumahdapatdi lakukanolehparaanggotakeluargasecarabergotongroyong.Sayurdanbuahserta bumbudapurdapatditanamdilahanpekarangansekitarrumah.Dipilihtanaman yangsesuaidenganlingkungandantidakterlalubanyakmemerlukanwaktudan pengurusan, tetapi memberikan hasil yang lumayan. Distribusimakanandiantaraparaanggotakeluargaharusdiaturmenurut kebutuhanIisikgizimasing-masinganggotakeluarga.Kebiasaantradisionalyang mementingkandanmendahulukanayahdalamdistribusimakanandan membelakangkan anak-anak, terutama balita adalah tindakan yang tidak di benarkan. PengadaankegiatangizikurangbalitaUPGKDansebagainyamerupakan upayapenanggulangangizikurangyangcukupmemberikandampak,meskipun memerlukanpwaktudankesabarandarisemuapihakyangbesangkutan.pendidikan danpeneranganmaupunpenyuluhangizimerupakansalahsatukomponendari kegiatan penanggulngan gizi kurang. (Sediaoetama., 2004).B Asupan gizi, Pola Asuh, dan %ingkat Pendidikan dengan Kejadian Gizi Kurang 1 Asupan Gizi (Energi dan Protein) dengan Kejadian Gizi Kurang Nency,dkk.,2005mengemukakansalahsatupenyebabterjadinyakuranggizi diakibatkanolehasupanmakananyangkuraang.Asupanmakananatauzatgizi disebabkan oleh banyak Iaktor antara lain : 1 Tidaktersedianyamakanansecaracukup.Tidaktersedianyamakananyang cukupterkaitlangsungdengankondisisocialekonomi.Kadang-kadang berencanaalam,perang,maupunkebijaksanaanpolitikmaupunekonomiyang memberatkanrakyatakanmenyebabkanhalini.Kemiskinansangatidentik dengantidaktersedianyamakanyangcukup.DataIndonesiadanNegaralain menunjukanbahwaadanyahubungantimbalbalikantarakuranggizidan kemiskinan.Kemiskinanmerupakanpenyebabpokokatauakarmasalahgizi buruk.Proporsianakmalnutrisiberbandingterbalikdenganpendapatan.Makin kecil pendapatan penduduk, makin tinggi presentasi anak yang kekurangan gizi. Anaktidakcukupmendapatmakananbergizi.Makananalamiahterbaikbagi bayiyaituairsusuibu(ASI),dansesudahusia6bulananaktidakmendapat makananpendampingASI(MP-ASI)yangtepat,baikjumlahdankualitasnya akan berkonsekuenssi terhadapstatus gizi bayi. MP-ASI yangbaik tidak hanya cukupmengandungenergydanprotein,tetapijugamengandungzatbesi, vitaminA,asamIolat,vitaminBsertavitamindanminerallainnya.MP-ASI yangtepatdanbaikdapatdisiapkansendiridirumah.Padakeluargadengan tingkat pendidikandan pengetahuanyang rendahseringkali anaknya harus puas denganmakananseadanyayangtidakmemenuhikebuutuhangizibalitakarena ketidaktahuan. Polamakanyangsalah.Padastudi'positivedeviancemempelajarimengapa darisekianbanyakbayidanbalitadisuatudesamiskinhanyasebagiankecil yanggiziburuk,padahalorangtuamerekasemuanyapetanimiskin.Daristudi inidiketahuipolapengasuhananakberpengaruhpadatimbulnyagiziburuk. Anakyangdiiasuhibunyasendiridengankasihsaying,apalagiibunya berpendidikan,mengertisoalpentingnyaASI.ManIaatposyandudan kebersihan,meskipunsama-samamiskin,ternyataanaknyalebihsehat.Unsur pendidikanperempuanberpengaruhpadakualitas pengasuhan anak. Sebaliknya sebagiananakyanggiziburukternyatadiasuholehnenekataupengasuhyang jugamiskindantidakberpendidikan.Banyakperempuanyangmeninggalkan desauntukmencarikerjadikotabahkanmenjadiTKI,kemungkinanjugadapat menyebabkananakmenderitagiziburuk.Kebiasaan,mitosataupun kepercayaan/adat istiadat masyarakat tertentu yang tidak benar dalam pemberian makanakansangatmerugikananak.Misalnyakebiasaanmemberminumbayi hanyadenganairputih,memberikanmakananpadatterlaludini,berpantang pada makanan tertentu (misalnya tidak memberi anak-anak daging, telur, santan, dll), hal inimenghilangkan kesempatan anak untukmandapatkan asupan lemak, protein maupun kalori yang cukup. a Kecukupan energiManusiamembutuhkanenergyuntukmempertahankanhidup,menunjang pertumbuhandanmelakukanaktivitasIisik.Energydiperolehdarikarbohidrat, lemakdanproteinyangadadidalambahanmakanan.Kandungankarbohidrat, lemakdanproteinpadasuatubahanmakananmenentukannilaienerginya (Almatsier,2003).SedangkanmenuurutErna,dkk.,(2005)menyatakanbahwa makronutrien sebagai sumber energi dapat diuraikan timbal balik karena dari lemak yangdihasilkan9kkal/grdariproteindankarbohidratmenghasilkan4kkal/gr. Kecukupandietanjuranuntukproteinmenurunkira-kira29/kgberaqtbadanpada usia 3 bulan menjadi 1 gr/kg pada usia anak-anak dan sekitar 0,79 gr/kg berat badan pada usia dewasa mengingat komposisi berbeda-beda gr/kg pada setiap sumber. KebutuhanenergidanproteinseseorangmenuruutAlmatsier(2002)adalah konsumsienergiyangberasaldarimakananyangdiperlukanuntukmenutupi pengeluaranenergiseseorangbilaiamempunyaiukurandankomposisitubuh dengantingkataktivitasyangsesuaidengankesehatanjangkapanjangyang memungkinkanpemilihaanaktivitasyangdibutuhkansecarasocialekonomi.Pada anak-anaktermaksudkebutuhanenergiuntukpembentukanjaringanbarusesuai dengan kesehatan. Penggunaankecukupanenergybagibayidananak-anakselainuntuk pertumbuhanadalahuntukbermaindansegalanya.Untukmempermudah penentuankalori(energi)perhari.Departemenkesehatantelahmembuattabel kebutuhankaloriatauenergi.Tabletersebutakandiperbaharuipadakurunwaktu tertentu jika ternyata dalam sasaran aplikasinya didapatkan hasil implikasinya yang tidak memuaskan (Budianto, 2002). Angka kecukupan energy untuk usia anak-anak untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada table 2 berikut : Tabel 2. Angka Kecukupan Energi Untuk Usia Balita Golongan UmurBeratBadan (kg) TinggiBadan (cm) Energi (kkaL) 06 bulan660550 712 bulan8,571650 13 tahun12901000 46 tahun171101550 Sumber Widya Karya Nasional Pangan dan Gizi (2004). b Kecukupan Protein Proteinmerupakanzatgiziyangsangatpenting,karenayangpalingerat hubungannya dengan proses kehidupan. Namun protein dari bahasa yunani !rotebos yang artinya yang pertama atau yang penting. Didalam sel protein terdapat structural maupunproteinmetabolik.SelainituproteinjugaberIungsisebagaipenggatur proses-proses metabolisme dalam bentuk enzim dan hormon (Erna, dkk., 2005).KebutuhanproteinmenurutFAO/WHO(1985)adalahkonsumsiyang diperlukanuntukmencegahkehilanganproteintubuhdanmemungkinkanproduksi proteinyangdiperlukandalammasapertumbuhan,kehamilan,ataumenyusui (Almatsier,2002).AngkaKecukupanProtein(AKP)orangdewasamenuruthasil-hasilpenelitiankeseimbangannitrogenadalah0,75gr/kgberatbadan,berupa protein patokan tinggi yaitu protein telur (mutu cerna dan daya manIaat adalah 100). Angka kecukupan protein yang dianjurkan (perorang perhari) menurut kelompok umur anak balita dapat dilihat pada Tabel 3 berikutTabel 3 : Angka Kecukupan Protein Bagi Usia Balita Golongan UmurBeratBadan (kg) TinggiBadan (cm) Protein (kkal) 06 bulan66010 712 bulan8,57116 Sumber Widya Karya Nasional Pangan dan Gizi (2004) 2Pola Asuh dengan Kejadian Gizi Kurang pada Anak Balita Polapengasuhananakpadaprinsipnyameliputipolaasuhbermain,polaasuh sosialdanpolaasuhmakan.Polapengasuhananakberupasikapdanprilakuibuatau pengasuhhanlaindalamkedekatannyadengananak,memberikanmakan,merawat, kebersihan,memberikankasihsayangdansebagainya.Kesemuanyamempunyai hubungandengankeadaanibudalamhalkesehatan(Iisikdanmental),statusgizi, pendidikanumum,pengetahuantentangpengasuhananakyangbaik,perandalam keluargaataumasyarakatdansebagainyadarisiibuataupengasuhanak(Soekirman, 2002). Peranibusangatdominansebagaipengasuhanakharusberusahasemaksimal mungkin.Untukmeluangkanwaktunyagunamerawatdanmendidikanak-anaknya sehinggadapattumbuhsebagaimanamestinyaanak-anakmemerlukanyaitumakanan yangbaik,perlindungandaripenyakit sertakasihsayangdan rasa aman(Biddulphdan Stace, 1999). Polaasuhmemilikiketerkaitaneratdengantingkatpendidikanibuyang merupakansalahsatuIaktoryangmenentukanpenyerapaninIormasi.Kurangnya pengetahuanorangtuabahwaanakmemerlukanbanyakmakanuntuktumbuhdengan baik.Olehkarenaitusemakintinggitingkatpendidikanseseorangakansemakinbaik pengetahuannyaterhadapstatusgizi.Dengandemikianpolaasuhdengantingkat pendidikanibuyangbaikmempunyaihubunganeratterhadapstatusgizianak (Notoatmodjo, 2003). 3 %ingkat Pendidikan dengan Kejadian Gizi Kurang Pendidikanadalahprosesperubahansikapdantingkahlakuseseorangatau sekelompok orang dalam usahamendewasakanmanusiamelalui upaya penyadaran dan pelatihan.SelanjutnyadijelaskanadaduabentukpendidikanIormaldanpendidikan nonIormal. PendidikanIormal adalah segenap bentuk pendidikan yang diberikan secara terorganisir dan berjenjang, baik yang bersiIat umum maupun yang bersiIat khusus. 13 tahun129025 46 tahun1711039 PendidikannonIormaladalahpendidikanataupelatihanyangterdapatdidalam keluarga dalam bentuk yang tidak terorganisir (Sciartino, 1999). Pendidikanyangcukupmerupakandasardalampengembanganwawasanserta saranayangmemudahkanuntukdimotivasisertaturutmenentukancaraberpikir seseorang dalammenerima pengetahuan, sikap dan prilaku. Olehkarena itu pendidikan dianggappentinguntukmengikatkankualitaspelayanan.Pendidikanyangbaikadalah mengarah pada pelaksanaan manajemen kesehatan yang baik (Sciartino, 1999). Kontekspendidikankesehatantentanggizipadaumumnyadapatdipahami melaluipendekatankeluarga.Pentinggizi(dalamhalinipangan)sebagaikebutuhan pokokdalamkeluargaharusdapatditerapkansecaraproporsional,khususnyapangan keluarga sebagai salah satu kebutuhan pokok dalam keluarga. Pendidikan umum tentang gizimeliputiIungsimakanan,susunanmakanan,kombinasimakananyangdapat menghindari kebosanan, cara mengelola dan memilih serta cara menilai kesehatan yang berhubungan dengan Iaktor gizi harus benar-benar diiketahui oleh keluarga (Erna, dkk., 2002). Kerangka Konsep Penelitian Status gizi dipengaruhi oleh berbagai Iaktor baik secara langsung maupun secara tidaklangsung.Secaralangsungdipengaruhiolehtingkatasupangizi(energydan protein)danpenyakitinIeksiyangmungkindideritaoleh anak. SedangkanIaktor tidak langsungantaralainIaktorpolaasuh.Pendidikan,keadaanekonomikeluargaatau pendapatan,sosialbudaya,ketersediaanpangansertaIasilitaspelayanankesehatan lingkungan.Untuklebihjelasnyadapatdilihatpadauraiankerangkakonsepsebagai berikut :

Gambar 1. Kerangka Konsep Penelitian Keterangan : Variabel yang diteliti Variabel yang tidak diteliti ola Asuh endldlkan orang Lua 1lngkaL endapaLan Soslal 8udaya Clzl kurang Anak 8allLa Asupan Clzl (energl dan proLeln) enyaklL lnfeksl keLersedlaan angan elayanan kesehaLan Llngkungan ME%DE PENEL%AN A Waktu dan %empat Penelitian Penelitian ini di laksanakan pada Bulan april sampai dengan juni adapun tempatpelaksanaanpenelitianiniadalahdiPuskesmasLoraKecamatanMataoleo Kabupaten Bombana. B 1enis Penelitian PenelitianinimerupakanpenelitindeskriptiIuntukmemberikangambaran keadaangizikurangpadaanakbalitadiwilayahkerjaPuskesmasLorakecamatan Mataoleo Kabupaten Bombana. Populasi dan Sampel 1. PopulasiPopulasidalampenelitianiniadalahkeluargayangmemilikianakbalita dengan statusgizikurangyang tercatatdiPuskesmas LoraKecamatanMataoleo Kabupen Bombana yang berjumlah 44 anak balita 2. Sampel Sampeldalampenelitianiniadalahkeluargayangmempunyaianakbalita gizikurangyangberjumlah44anakbalitagizikurangditentukandengantotal sampling. D Variabel Adapun varibel yang diteliti dalam penelitian ini adalah : Asupangizi(energydanprotein),polaasuh,dantingkatpendidikanibuanak balita. E nstrumen Penelitian Instrumental pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: a.Untukmengecekdatastatusgizikuranganakbalitasaatpenelitiandengan melakukanpenimbangandenganmenggunakandacinyangdimilikiketelitian0,1 kg.SedangkandataumuranakbalitadiperolehdengancaramelihatKMSatau menanyakan langsung kepada keluarga yang bersangkutan. b.Untukmemperolehdatatentangpolaasuhdantingkatpendidikanorangtua dilakuka dengan observasi terstruktur. c.Untukmemperolehdataasupangizi(energydanprotein)menggunakanIormulir recall 24 fam selama 3 hari. FDefinisi perasional dan Kriteria byektif DeIinisi operasional dalam penelitian ini sebagai berikut: 1. Gizikurangadalahkeadaan anakbalitayangkuranggiziyangdiketahuidengan denganmelakukanpengukuranantropometriditentukandenganmenggunakan indeksbaratbadanmenurutumur(BB/U)sesuaistandarbakuWHO-NCHSyang berada padastandar -2 SD sampai -3 SD (supariasa, dkk., 2002). Dengan kriteria obyektiI sebagai berikut: a. Gizi Lebih : Z-skor~ 2SD b. Gizi Baik : Z-skor -2 SD sampai 2SD c. Gizi Kurang: Z-skor -2 SD sampai -3 SD d. Gizi Buruk : Z-skor - 3 SD Untuk menghitung Standar Devisa (SD) denggan mengguunakan parameter Z-skor yang tujuannya untuk mengetahui status gizi pada anak balita dengan rumus : Nilai Individu SubyekNilai Median Buku Rujukan Zskor Nilai Simpangan Buku Rujukan 2.Asupangizi(energydanprotein)adalahjumlahasupan/konsumsigizi(energydan protein) pada anak balita yang teridentiIikasi status gizi yang kurang selama 3 hari yang diperolehmelaluirecall24famdimulaisejakbangunpagikemarinsampaiistrhat malamnantinya.KemudiandianalisisdengandaItarkomposisibahanmakanan kemudiandisesuaikandenganAngkaKecukupanGizi(DepkesRI(1990)dalam Suparisa, 2002). Dengan obyektiI sebagai berikut: a. Lebih : _ 110 AKG b. Baik/ Cukup : 90-110 AKG c. Kurang : 90 AKG 3.PolaAsuhadalahbentukumumpengasuhangiziyangdilakukanolehibuatau pengasuhsehari-hari.Polaasuhyangdimaksutdalampenelitianinimeliputicara pemberian makanan, merawat dan mendidik agar terhindar dari kurang (Sayogjo, 1994). Total nilai kuisioner adalah 80. Dengan criteria obyektiI sebagai berikut : 4. Tingkat pendidikan ibu yang dimaksut dalam penelitian ini adalah pendidikan Iormal yangterakhirpernahdilaluiolehibuanakbalitagizikurang(responden)yangdi dasarkanatasjenjangpendidikanIormalyangadasesuaidenganprogramDepdiknasyaitupendidikanwajibbelajar9tahun(Anonim,2005).KriteriaobyektiIpengukuran tingkat pendidikan yakni : a. Tinggibila : Pendidikan terakhirresponden tamat SLTA ke atas b. Rendah bila: Pendidikan terakhir responden tamat SLTP ke bawah GProsedur Penelitian/Pengumpulan DataLangkah-langkah pengumpulan data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Dataprimeryaituberupadataasupangiziselama3haridengancara melakukanrecall24famyaknidenganmelakukanpencatatanjenisdanjumlah bahanmakananyangdikonsumsiselama24jamyanglalu.Responden,ibuatau pengasuhdisuruhmenceritakansemuayangdimakandandiminumselama24jam yanglalu.ibuataupengasuhdisuruhmenceritakansemuayangdimakandan diminumselama24jamyanglalu(kemarin),biasanyadimulaisejakbangunpagi kemarin sampai dia istrahat tidur malam harinya, atau dapat juga dimulai dilakukan wawancaramundurkebelakangsampai24jampenuhselama3haridanharinya tidakberturut-turut,sehinggadapatmemberikangambaranasupanzatgizilebih optimaldanmemberikandanmemberikanvariasiyanglebihbesartentangintake harian individu (Supariasa,.2002). Data pola asuh,dan tingkat pendidikan orang tua diperolehdengancaramemberikankuesioneryangdiisiolehrespondensendiri, data berat badan diperoleh dengan menggunakan dacin yang memiliki ketelitian 0,1 kg.Sedangkandatasekundermeliputikarakteristiksampelsepertinama.umur ,jenis kelamin, berasal dari pencatatan puskesmas Lora. Pengumpulandataprimerdilakukandengancaraterlebihdahulumendata keluarga yangmempunyai anak balita gizi kurang yang tercatatdipuskesmasLora kemudianmelakukanwawancarasecaratatapmukadenganresponden.Untuk mengecekkembalidatastatusgizianakbalitagizikurangdenganmelakukan penimbanganberatbadanpadasaatanakbalitaberkunjungkepuskesmas.Bagi anak balita yang tidak datang pada saat penimbangan akan di kunjungi di rumahnya langkahselanjutnyamengunjungisetiaprumahkeluargayangmenjadisampel untukmemperolehdataasupangiziselama3hari,sedangdatapolahasu,dan tingkatpendidikanorang tuadiperolehdengancaramemberikankuisioneryangdi isi oleh responden sendiri.H Pengolahan Data Prosedurpengolahandatadalampenelitianinidilakukansecaramanual denganmenggunakankalkulatordanelektronikdengansoItwareyaitumicrosoIt word, untuk pengolahan data kuantitatiI adalah sebagai berikut : 1.MelihatkembalikeadaanstatusgizianakbalitayangteridentiIikasigizikurang deengacaramembandingkanantaraBB/UsesuaidenganstandarbukussWHO NCHS. 2.untukmenentukanjumlahasupangizi(energidanprotein)perhariyangdi konsumsi anak balita dengan cara : a.Recall24jamselama3hariuntukmengetahuiselamaasupangiziyangdikonsumsi oleh anak balita b. melakukan analisis data yang mengacu pada daItar komposisi bahan makanan (DKBM) yang di sesuaikan dengan AKG c.melakukankoreksiterhadapberatbadannyataperorangdeganberatbadan standar yang ada pada tabel AKG d.Menentukankategorijumlahasupangiziyangdikonsumsiolahsetiapanak balita. 3.Untukpolaasuh,dantingkatpendidikanorangtuadengacaramelakukan kategoripadasetiapalternatiIjawabanrespondenataspertanyaandarikuisioner yang telah di jawab oleh responden. Analisis Data Datayang terkumpuldi analisissecaradeskriptiIdandi sajikandalambentuk tabel distribusi, Irekuensi dan diagram.