skill lab

33
 Buku Pegangan Mahasiswa MODUL LABORATORY SKILL  III  Tim Modul Laboratory Skill  III Diberikan Pada Mahasiswa Semester 4 Tahun Ajaran 2014/2015 Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Unit Pendidikan Kedokteran (Medical Education Unit/MEU) Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado 2015

Upload: tiankaunang

Post on 06-Oct-2015

91 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

LABORATORY SKILL

TRANSCRIPT

  • Buku Pegangan Mahasiswa

    MODUL LABORATORY SKILL III

    Tim Modul Laboratory Skill III

    Diberikan Pada Mahasiswa Semester 4 Tahun Ajaran 2014/2015 Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi

    Unit Pendidikan Kedokteran (Medical Education Unit/MEU)

    Fakultas Kedokteran

    Universitas Sam Ratulangi

    Manado 2015

  • 2 BPM Modul Laboratory Skill III, 2015

    TIM MODUL LABORATORY SKILL III 2014

    Koordinator: dr. Glady Rambert, SpPK

    Sekretaris:

    dr. Maya Fane Memah, M.Pd.Ked

    Anggota: dr. Ferdine Rares, MKes dr. Victor Pijoh, MKes dr. Firginia P. Manoppo, MpdKed dr. MCP. Wongkar, SpPD dr. Anita Dundu, SpKJ dr. Christilia Wagiu

  • 3 BPM Modul Laboratory Skill III, 2015

    KATA PENGANTAR

    Puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha kuasa atas penyertaanNya sehingga Buku Pegangan Mahasiswa (BPM) modul Laboratory Skill III dapat diselesaikan. Modul ini diberikan kepada mahasiswa semester 4 Program Studi Pendidikan Dokter. Modul ini difokuskan pada keterampilan laboratorium, antara lain pembuatan sediaan hapusan darah tipis, pemeriksaan jumlah dan morfologi sel-sel darah, profil pembekuan dan golongan darah. Keterampilan ini dianggap perlu dipelajari oleh dokter layanan primer sehingga untuk beberapa keterampilan diharapkan mahasiswa mampu untuk melakukan secara mandiri.

    Banyak pihak yang telah membantu dalam penyusunan modul ini. Oleh karena itu Tim Penyusun Modul mengucapkan terima kasih atas segala masukan yang diberikan sehingga modul ini dapat terselesaikan.

    Sangat diharapkan bahwa modul ini dapat memberikan cukup bekal bagi para mahasiswa baik secara komprehensif maupun integratif. Untuk itu Tim penyusun Modul mengharapkan agar buku ini dapat membantu para instruktur dan mahasiswa dalam pelaksanaan pembelajaran modul sehingga dapat berjalan dengan baik.

    Tim Penyusun Modul menyadari masih terdapat banyak kekurangan dalam penyusunan modul ini. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan demi penyempurnaan buku modul ini.

    Manado, Februari 2015

    Tim Penyusun Modul

  • 4 BPM Modul Laboratory Skill III, 2015

    DAFTAR ISI

    PENGANTAR BAB I PENDAHULUAN BAB II TUJUAN PEMBELAJARAN BAB III SASARAN PEMBELAJARAN BAB IV LINGKUP BAHASAN BAB V STRATEGI PENGAJARAN BAB VI SARANA PENUNJANG BAB VII EVALUASI LAMPIRAN JADWAL KEGIATAN

  • 5 BPM Modul Laboratory Skill III, 2015

    BAB I

    PENDAHULUAN

    Pada Buku Standar Kompetensi Dokter Indonesia (SKDI), terdapat 7 area kompetensi yang harus dikuasai oleh lulusan. Modul Laboratory Skill III merupakan modul yang diberikan pada mahasiswa semester 4 dan terutama berkaitan dengan area keterampilan klinis yaitu dalam melakukan prosedur laboratorium. Keterampilan klinis yang dipilih untuk modul ini disesuaikan dan diambil berdasarkan daftar keterampilan klinis pada SKDI terbaru (2012). Dalam hal ini antara lain pembuatan sediaan hapusan darah tipis, pemeriksaan jumlah dan morfologi sel-sel darah, pemeriksaan profil pembekuan dan golongan darah.

    Selain itu dalam latihan keterampilan klinik di modul ini, komunikasi dan sikap profesional ikut berperan penting.

    Pada modul ini juga mahasiswa akan belajar atau didemonstrasikan dan melatih cara melakukan prosedur pemeriksaan laboratorium yang benar. Karakteristik mahasiswa

    Modul ini dirancang untuk mahasiswa semester 4. Mahasiswa yang akan mengikuti modul ini telah melalui modul-modul dan juga beberapa latihan keterampilan klinik dasar di semester 1 sampai dengan 3. Latihan keterampilan klinik dasar yang wajib telah dikuasai tiap peserta adalah modul Laboratory Skill 1 terutama mengenai teknik pengambilan darah vena (vena punctie) yang akan digunakan kembali dalam latihan keterampilan klinik pada modul ini untuk memperoleh spesimen yang akan digunakan dalam pemeriksaan. Beberapa keterampilan juga merupakan kelanjutan dari keterampilan laboratorium yang telah dilakukan pada modul Laboratory Skill 1. Peraturan dan tata tertib dalam praktek Skill Lab Setiap peserta/mahasiswa diwajibkan untuk mematuhi seluruh peraturan/tata tertib yang telah ditentukan baik oleh fakultas maupun oleh tim modul secara khusus, yaitu: 1. Wajib memakai jas/baju lab selama berada dalam laboratorium. 2. Wajib hadir tepat waktu, sesuai jadwal yang ditentukan tim modul, serta mengisi daftar

    hadir. Setiap peserta diwajibkan hadir pada seluruh kegiatan yang ditentukan dalam modul.

    3. Wajib mengikuti pengarahan awal sebelum melakukan prosedur keterampilan laboratorium.

    4. Wajib membawa buku penuntun modul dan mempelajarinya terlebih dahulu sebelum mengikuti kegiatan.

    5. Wajib menjaga ketertiban selama kegiatan skill lab.

  • 6 BPM Modul Laboratory Skill III, 2015

    6. Wajib menjaga kebersihan laboratorium, membuang sampah pada tempatnya, merapikan dan membersihkan kembali alat-alat yang telah digunakan selama kegiatan.

    7. Wajib bekerja dengan hati-hati dan penuh tanggung jawab, tidak boleh merusak alat-alat yang dipinjam/digunakan dalam laboratorium. Jika alat-alat tersebut rusak oleh karena kelalaian peserta maka akan dikenakan sanksi, yaitu wajib mengganti alat yang rusak tersebut.

    8. Wajib membawa sendiri beberapa alat//bahan yang tidak dapat disediakan oleh laboratorium, antara lain sarung tangan, masker, tisu, kapas, kaca objek, spuit injeksi steril, torniket, botol/tabung berisi EDTA, lanset steril. (Sesuai yang akan disampaikan tim modul sebelumnya).

    8. Wajib bekerja dengan memperhatikan aspek profesionalisme, termasuk keamanan diri sendiri, misalnya mencuci tangan, menggunakan sarung tangan dan masker (jika diperlukan). Berhati-hati dalam menggunakan berbagai zat kimia, reagen, maupun specimen yang berpotensi infeksius.

    9. Wajib membuat laporan hasil kegiatan keterampilan laboratorium yang dilakukan dan dikumpulkan pada tim modul sesuai waktu yang ditentukan.

    Jika peserta melanggar salah satu atau beberapa peraturan yang telah ditetapkan tersebut, maka peserta tersebut wajib menerima sanksi sesuai keputusan tim modul.

  • 7 BPM Modul Laboratory Skill III, 2015

    BAB II

    TUJUAN PEMBELAJARAN

    Setelah selesai mempelajari modul Laboratory Skill III, mahasiswa diharapkan mampu melakukan keterampilan pemeriksaan profil pembekuan darah, membuat dan memeriksa sediaan hapusan darah tipis meliputi jumlah dan morfologi sel-sel darah, dan pemeriksaan golongan darah sesuai dengan teknik yang benar dan standar yang ditetapkan.

    Level kompetensi pada keterampilan laboratorium modul Laboratory Skill III ini adalah: NO Keterampilan Klinis dan Prosedural Level Kompetensi 1 Persiapan dan pemeriksaan morfologi sel darah 4 2 Pemeriksaan darah lengkap (Hb, Hematokrit, Leukosit,

    Trombosit) 4

    3 Pemeriksaan profil pembekuan (Bleeding Time, Clotting Time)

    4

    4 Pemeriksaan golongan darah 4 Keterangan: Keterampilan pemeriksaan kadar Hb (hemoglobin) dan hematokrit telah dilakukan pada modul Lab Skill 1.

  • 8 BPM Modul Laboratory Skill III, 2015

    BAB III

    SASARAN PEMBELAJARAN

    Mahasiswa diharapkan mampu:

    1. Melakukan pembuatan sediaan hapusan darah tipis dan memeriksa/menilai jumlah serta morfologi sel-sel darah sesuai dengan teknik yang benar dan standar yang ditetapkan serta sikap profesionalisme yang baik.

    2. Melakukan pemeriksaan profil pembekuan darah yang meliputi pemeriksaan masa perdarahan (bleeding time), masa pembekuan (clotting time) serta melakukan interpretasinya sesuai dengan teknik yang benar dan standar yang ditetapkan serta sikap profesionalisme yang baik.

    3. Melakukan pemeriksaan golongan darah dan interpretasinya sesuai dengan teknik yang benar dan standar yang ditetapkan serta sikap profesionalisme yang baik.

  • 9 BPM Modul Laboratory Skill III, 2015

    BAB IV

    LINGKUP BAHASAN 1. MEMBUAT dan MEMERIKSA SEDIAAN HAPUS DARAH TEPI (SHDT) /thin blood smear

    Prinsip: Darah dihapus di atas kaca objek, dikeringkan dan diwarnai / dipulas dengan zat pewarna (teknik Romanowsky), lalu sel-sel darah diperiksa berdasarkan karakteristiknya. Tujuan: Menilai berbagai komponen sel darah tepi yaitu eritrosit, leukosit, trombosit, (dan mencari apabila adanya parasit seperti malaria, tripanosoma, microfilaria). (Syarat untuk mendapatkan hasil pemeriksaan yang baik adalah sediaan dengan mutu hapusan dan pulasan yang baik) Alat yang digunakan: 1. Kaca objek ukuran 25 x 75 mm. Kaca objek yang digunakan harus betul-betul bersih dan

    kering. Sebaiknya kaca objek dicuci dengan deterjen dan dibilas dengan air, disimpan kering atau dalam alcohol 95%. Sebelum dipakai kaca objek yang disimpan kering, dihapus dengan alcohol 70%, kemudian dibiarkan kering.

    2. Spreader (kaca penghapus) 3. Rak kaca objek 4. Pipet Pasteur Reagen: 1. Larutan dapar pH 6.4 (akuades 1L + 1 tablet bufferweiss) 2. Zat warna Giemsa 3. Zat warna Wright 4. Metanol absolute CARA KERJA: A. CARA MEMBUAT : 1. SEDIAAN HAPUS DARAH TEPI (SHDT) / thin blood smear 2. (dilanjutkan) PEWARNAAN CARA WRIGHT atau CARA GIEMSA B. CARA MEMERIKSA dan MELAPORKAN : 1. PENILAIAN ERITROSIT 2. PENILAIAN LEUKOSIT

  • 10 BPM Modul Laboratory Skill III, 2015

    CARA KERJA Tahapan GAMBAR

    A.1. CARA MEMBUAT SEDIAAN HAPUS DARAH TEPI (SHDT) / thin blood smear:

    1. Ambil spreader/kaca penghapus (yang dibuat dari kaca objek dengan memotong/kikis rata keempat sudutnya menurut garis diagonalnya agar dapat menghasilkan sediaan hapus darah yang tidak mencapai tepi kaca objek. Sisi lebar kaca yang juga dibuat betul-betul rata).

    2. Letakkan satu tetes kecil darah, pada 2-3 mm dari ujung kaca objek didepan tetes darah.

    3. Tarik spreader ke belakang sehingga menyentuh tetes darah, tunggu sampai darah menyebar rata sampai pada sudut tersebut.

    4. Dengan gerak yang mantap doronglah spreader sehingga terbentuk hapusan darah sepanjang 3-4 cm pada kaca objek. Darah harus habis sebelum spreader mencapai ujung lain dari kaca objek. Hapusan darah tidak boleh terlalu tipis atau terlalu tebal, ketebalan ini dapat diatur dengan mengubah sudut antara kedua kaca objek dan kecepatan menggeser. Makin kecil sudut atau makin cepat menggeser makin tipis hapusan darah yang dihasilkan.

    5. Biarkan hapusan darah mengering diudara. Tuliskan identitas pasien pada bagian tebal hapusan dengan pensil.

    PILIHLAH sediaan yang baik untuk diwarnai, yaitu sediaan yang mempunyai cirri-ciri: 1. Tidak melebar sampai tepi kaca objek, panjangnya setengah sampai 2/3 panjang kaca 2. Mempunyai bagian yang cukup tipis untuk diperiksa, dimana pada bagian itu eritrosit terletak berdekatan

    tanpa bertumpukan. 3. Hapusan rata tidak berlubang-lubang dan tidak bergaris-garis 4. Mempunyai penyebaran leukosit yang baik, tidak berhimpun pada pinggir-pinggir atau ujung-ujung sediaan.

  • 11 BPM Modul Laboratory Skill III, 2015

    A.2. PEWARNAAN CARA WRIGHT atau CARA GIEMSA a. PEWARNAAN CARA WRIGHT 1. Letakkan sediaan hapus di atas bak tempat pewarnaan. 2. Fiksasi sediaan hapus dengan methanol absolute selama 2-3 menit. 3. Genangi sediaan hapus dengan zat warna Wright. Biarkan selama 3-5 menit. 4. Tambahkan larutan dapar dalam jumlah yang sama dengan zat warna. Tiup agar larutan dapar

    tercampur rata dengan zat warna. Biarkan selama 5-10 menit. 5. Bilas dengan air ledeng, mula-mula dengan aliran lambat kemudian lebih kuat dengan tujuan

    menghilangkan semua kelibahan zat warna. Letakkan sediaan hapus dalam rak dengan posisi tegak dan biarkan mengering.

    b. PEWARNAAN GIEMSA 1. Letakkan sediaan hapus di atas bak

    tempat pewarnaan

    2. Fiksasi sediaan hapus dengan methanol absolute selama 2-3 menit

    3. Genangi sediaan hapus dengan zat warna Giemsa yang baru diencerkan sebanyak 3 mL. (larutan Giemsa yang dipakai adalah 5%, diencerkan dulu dengan larutan dapar) Biarkan selama 20-30 menit.

  • 12 BPM Modul Laboratory Skill III, 2015

    4. Bilas dengan air ledeng, mula-mula dengan aliran lambat kemudian lebih kuat dengan tujuan menghilangkan semua kelibahan zat warna. Letakkan sediaan hapus dalam rak dengan posisi tegak dan biarkan mengering.

    B. CARA MEMERIKSA dan MELAPORKAN : 1. Letakkan satu tetes minyak emersi pada

    bagian sediaan hapus yang baik untuk diperiksa dan tutup dengan kaca tutup.

    2. Lihat dengan pembesaran lemah (lensa objektif 10 x dan lensa okuler 10x) untuk mendapatkan gambaran menyeluruh. Perhatikan apakah penyebaran sel-sel darah cukup merata; perhatikan pula jumlah leukosit dan kelompok trombosit. (apabila ada microfilaria telah dapat diketahui dengan pembesaran ini)

    3. Selanjutnya lihat dengan lensa objektif 40x: dengan pembesaran ini nilailah keadaan eritrosit

  • 13 BPM Modul Laboratory Skill III, 2015

    CARA MEMERIKSA dan MELAPORKAN : 1. PENILAIAN ERITROSIT Penilaian eritrosit berdasarkan :

    1. UKURAN (SIZE), 2. BENTUK (SHAPE), 3. WARNA (STAINING)

    eritrosit normal Eritrosit normal

    Kelainan ukuran SIZE: Mikrosit Makrosit Anisositosis

    Contoh gambaran eritrosit anisositosis

    Contoh gambaran Makrosit

    Gambaran eritrosit hipokrom mikrositik pada anemia def. besi

    Kelainan bentuk SHAPE: Ovalosit Sferosit Schistocytes atau fragmentosit Sel Burr Sel target atau sel sasaran

    atau leptosit Sel sabit atau sickle cell Crenation Akantosit Tear drop cells Poikilositosis Beda formasi reloux dan

    aglutinasi

    Gambaran Ovalosit Poikilositosis Mikrosferosit

    Sel sabit sel target sel Burr

    Akantosit

  • 14 BPM Modul Laboratory Skill III, 2015

    Kelainan warna STAINING: Hipokrom Eritosit Polikromatik

    Polychromatic erythrocytes Hipokrom mikrositik pada an. Def besi

    Benda Inklusi dalam Eritrosit: Benda Howel Jolly Parasit malaria Titik Basofil Eritrosit berinti

    Parasit plasmodium berbagai stadium dalam eritrosit Benda Howel Jolly Titik Basofil

    CARA MEMERIKSA dan MELAPORKAN : 2. PENILAIAN LEUKOSIT Penilaian LEUKOSIT: Berdasarkan KESAN JUMLAH (normal, meningkat atau menurun) dalam persen, HITUNG JENIS (DIFFERENTIAL TELLING, DT) yaitu, menurut urutan yang sudah dibakukan adalah:

    BASOFIL EOSINOFIL NEUTROFIL BATANG

    NEUTROFIL - SEGMEN

    LIMFOSIT MONOSIT

    Keenam jenis leukosit darah tepi ini berbeda baik ukuran, bentuk inti, warna sitoplasma, maupun granula didalamnya. Pelajari ciri-ciri masing-masing jenis leukosit tersebut. Selain itu proporsi jumlah masing-masing jenis leukosit (DT) tersebut dapat mempunyai arti klinis yang penting. Untuk melakukan hitung jenis leukosit, sediaan digerakkan sedemikian rupa (pola battlement/zig-zag) sehingga satu lapangan pandang tidak dinilai dan dihitung lebih dari satu kali. Catatlah semua jenis leukosit yang dijumpai. Pada praktikum ini buatlah kolom-kolom seperti di bawah ini.

  • 15 BPM Modul Laboratory Skill III, 2015

    Membuat table perhitungan Jenis Leukosit JENIS 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 % Basofil Eosinofil Batang Segmen Limfosit Monosit JUMLAH SEL 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 100

    (dapat ditambahkan baris bila di jumpai eritrosit berinti) Atas : Neutrofil batang memiliki dameter hamper 2x diameter eritrosit 15m. perhatikan bagian inti yang menyempit belum memebentuk gambaran filament/filiform seperti segmen. Bawah: Neutrofil segmen disebut juga Polymorphonuclear Neutrophils (PMN), biasanya memiliki 3-5 lobus yang dihubungkan dengan filament. Lebih dari 5 lobus hipersegmen.

  • 16 BPM Modul Laboratory Skill III, 2015

  • 17 BPM Modul Laboratory Skill III, 2015

    Kelainan morfologi pada LEUKOSIT: 1. Kelainan SITOPLASMA

    Granulasi toksik Agrnulasi polimorfonuklear Vakuolisasi Batang Auer Limfosit plasma biru/

    plasmacytoid lymphocyte Smugde cells Badan dari Dohle

    2. Kelainan INTI SEL

    Hipersegmentasi Anomali Pelger Huet Piknosis

    Granulasi Toksik

    Limfosit plasma biru Alder Reilly

  • 18 BPM Modul Laboratory Skill III, 2015

    Batang Auer

    PENILAIAN TROMBOSIT: berdasarkan KESAN JUMLAH (normal, meningkat atau menurun) dan kelainan KELAINAN MORFOLOGI. Dalam keadaan normal, untuk setiap lapangn pandangdengan pembesaran 10x45 dapat dijumpai 4-8 trombosit per 100 eritrosit. KELAINAN MORFOLOGI TROMBOSIT:

    Trombosit raksasa atau giant platelet Bentuk bizarre

    Giant Platelet LAIN-LAIN: Dilaporkan pula hal lain yang abnormal seperti adanya parasit malaria, microfilaria, tripanosoma, dll.

  • 19 BPM Modul Laboratory Skill III, 2015

    Tugas:

    1. Tentukan nama sel-sel darah di atas! (A sampai J) 2. Peningkatan atau penurunan pada masing-masing jenis leukosit (basofil, eosinofil,

    batang, segmen, limfosit, monosit) terdapat pada keadaan klinis apa? 3. Sebutkan semua kelainan pada eritrosit dan leukosit kemudian, kelainan tersebut

    terdapat pada keadaan klinis apa! 4. Apa yang dimaksud dengan keadaan shift to the left? Jelaskan!

  • 20 BPM Modul Laboratory Skill III, 2015

    2. PEMERIKSAAN PROFIL PEMBEKUAN DARAH

    A. Masa Perdarahan (Bleeding Time)

    Tujuan: Menguji reaksi / dinding vascular dan trombosit. Prinsip: Menentukan lamanya perdarahan pada luka yang mengenai kapiler. Alat dan Bahan:

    Kapas Alkohol 70% Lancet Kertas saring Stopwatch Sfigmomanometer (tensimeter)

    Cara Kerja: a. Cara Duke:

    1. Tindakan asepsis anak daun telinga dengan kapas / swab alcohol 70%, biarkan mengering.

    2. Tusuk pinggiran anak daun telinga tersebut dengan lanset sedalam 3 mm. 3. Ketika titik darah mulai keluar, jalankanlah stopwatch. 4. Sentuh tetes darah yang keluar itu setiap 30 detik memakai sepotong kertas saring

    tanpa menekan kulit. 5. Hentikan stopwatch ketika darah tidak tampak lagi di kertas saring dan catatlah

    waktunya (hasil pemeriksaan).

  • 21 BPM Modul Laboratory Skill III, 2015

    Pembacaan hasil dan interpretasi: Normal adalah 1-3 menit (cara Duke dipakai pada bayi dan anak kecil, sedangkan pada orang dewasa sebaiknya dengan cara Ivy). b. Cara Ivy:

    1. Tindakan asepsis bagian voler lengan bawah dengan kapas / swab alcohol 70% dan biarkan mongering.

    2. Pasang manset sfigmomanometer (tensimeter) pada lengan atas dan pompa sampai tekanan 40 mmHg. Selama pemeriksaan berlangsung tekanan harus tetap setinggi itu.

    3. Regangkan kulit bagian voler lengan bawah dengan satu tangan, lalu tusuk pada suatu tempat yang telah dibersihkan tadi, kira-kira 3 jari di bawah lipat siku menggunakan lanset sedalam 3 mm.

    4. Ketika terlihar darah mulai keluar jalankanlah stopwatch. 5. Hisap tetes darah yang keluar itu setiap 30 detik memakai sepotong kertas saring

    tanpa menekan kulit. 6. Hentikan stopwatch ketika darah tidak tampak lagi di kertas saring dan catatlah

    waktunya (hasil pemeriksaan).

    Pembacaan hasil dan interpretasi: Normal adalah 1-6 menit (perdarahan yang berlangsung lebih dari 10 menit menunjukkan ada suatu kelainan hemostasis yang perlu dicari lebih lanjut dengan uji lainnya).

  • 22 BPM Modul Laboratory Skill III, 2015

    B. Masa Pembekuan (Clotting Time)

    Tujuan: Menguji peran total faktor pembekuan intravaskuler (dalam darah) agar darah membeku. Prinsip: Menentukan lamanya waktu yang diperlukan darah untuk membeku. Alat dan Bahan:

    Kapas Alkohol 70% Disposible spuit injection 5 ml steril 4 buah tabung (diameter 7-8 mm) dan rak tabung Stopwatch

    Cara Kerja (modifikasi cara Lee dan White) menggunakan tabung: 1. Sediakan dalam rak 4 buah tabung berdiameter 7-8 mm 2. Lakukan pungsi vena dengan semprit 5 atau 10 ml, pada saat darah kelihatan masuk

    ke dalam semprit jalankan stopwatch. Hisaplah 5 ml darah. 3. Angkatlah jarum dari semprit dan alirkan perlahan-lahan 1 ml darah ke dalam setiap

    tabung yang dimiringkan sewaktu darah mengalir pada dinding tabung.

    4. Tiap 30 detik tabung pertama diangkat dari rak dan dimiringkan untuk diamati apakah telah terjadi pembekuan. Ketika mengamati tabung pertama tersebut, JAGALAH jangan sampai tabung lainnya tergoyang.

    5. Setelah darah dalam tabung pertama membeku (CATAT WAKTU-nya), kemudian periksa tabung kedua tiap 30 detik seperti di atas, dan seterusnya untuk tabung ketiga, lalu keempat.

    6. Masa pembekuan darah (CT) adalah waktu/masa pembekuan rata-rata dari tabung kedua, ketiga, dan keempat, yang dilaporkan dengan dibulatkan sampai menit atau 30 detik (misalnya hasil tabung I: 660, tabung II: 730, tabung III: 90, tabung IV: 1030). Maka CT = 730 + 90 + 1030 = 90 3

    Pembacaan hasil dan interpretasi: Normal adalah 9-15 menit (bila masa pembekuan melebihi 20 menit pasti abnormal, sedangkan masa pembekuan yang lebih pendek dari 9 menit tidak mempunyai arti apa-apa

  • 23 BPM Modul Laboratory Skill III, 2015

    yang mungkin dikarenakan kesalahan teknik seperti tabung kotor atau menggoyang-goyang tabung yang sedang diperiksa, atau diameter tabung yang terlampau kecil). 3. PEMERIKSAAN GOLONGAN DARAH Tujuan: Menetapkan golongan darah dengan cara menentukan jenis antigen atau aglutinogen yang dikandung eritrosit atau Forward Grouping. (Bila yang ditetapkan adalah antibodi (aglutinin) di dalam serum, maka cara ini disebut Serum Grouping, atau Reverse Grouping. Sebaiknya kedua cara penetapan tersebut dilakukan bersama, disebut Confirmation Grouping). Prinsip: Prinsip tes adalah reaksi aglutinasi antara antibody (serum) dan antigen (eritrosit). Golongan darah A berarti eritrositnya mengandung antigen (aglutinogen) A, sedangkan serumnya mengandung antibodi (aglutinin) anti-B. Golongan darah B berarti eritrositnya mengandung antigen (aglutinogen) B, sedangkan serumnya mengandung antibodi (aglutinin) anti-A. Golongan darah AB berarti eritrositnya mengandung antigen (aglutinogen) A dan B, sedangkan serumnya tidak mengandung antibodi (aglutinin) anti-A dan anti-B. Golongan darah O berarti eritrositnya tidak mengandung antigen (aglutinogen) A maupun B, sedangkan serumnya mengandung antibodi (aglutinin) anti-B dan anti-B. Alat dan Bahan: Alat:

    Pipet Pasteur Batang pengaduk / pencampur Shaker Slide card (komersial) Mikroskop

    Bahan:

    darah EDTA atau tetesan darah antibodi monoclonal / reagen (komersial) terdiri dari:

    1. anti-A (penutup botol-pipet berwarna biru) 2. anti-B (penutup botol-pipet berwarna kuning) 3. anti-AB (penutup botol-pipet tidak berwarna) 4. anti-D (Rhesus)

  • 24 BPM Modul Laboratory Skill III, 2015

    Cara Kerja:

    1. Siapkan slide card, letakkan di atas meja dengan empat lingkaran menghadap ke atas.

    2. Ambil setetes kecil reagen anti-A, anti-B, anti-AB, dan anti-D, letakkan masing-masing tetesan tersebut ke dalam lingkaran pertama, kedua, ketiga, dan keempat.

    3. Tambahkan ke dalam masing-masing lingkaran setetes kecil suspensi eritrosit (darah EDTA) tanpa menyentuh reagen yang telah ada disitu.

    4. Setiap lingkaran yang mengandung reagen dan suspensi darah dicampur dengan satu batang pengaduk yang berlainan. Goyang dengan membuat arah melingkar dengan kedua tangan atau letakkan di atas shaker selama 2-3 menit.

    5. Pengamatan adanya aglutinasi dengan mata belaka atau mikroskop.

    CONTOH:

    Hasil pemeriksaan penetapan golongan darah ABO dan Rhesus: Nama: Anti-A Anti-B Anti-AB Anti-D (Rhesus) Golongan Darah 1 - - - + O, Rhesus (+) 2 + - + + A, Rhesus (+) 3 - + + + B, Rhesus (+) 4 + + + - AB, Rhesus (-) Keterangan: (+) = terjadi aglutinasi (-) = tidak terjadi aglutinasi

  • 25 BPM Modul Laboratory Skill III, 2015

  • 26 BPM Modul Laboratory Skill III, 2015

  • 27 BPM Modul Laboratory Skill III, 2015

    BAB V

    STRATEGI PENGAJARAN A. Strategi Pengajaran

    Mahasiswa terlebih dahulu mempelajari buku pegangan/panduan yang diberikan Penjelasan disertai peragaan oleh instruktur Praktik mandiri dibimbing oleh instruktur serta pemberian umpan balik kepada

    mahasiswa

    B. Metode Pengajaran 1. Orientasi

    Ini merupakan tahap untuk mendapatkan ilmu mengenai ruang lingkup keterampilan pemeriksaan laboratorium sesuai modul ini. Peserta didik diharapkan lebih dahulu mempelajari buku pegangan yang telah diberikan.

    2. Pelatihan/Peragaan Para instruktur akan menjelaskan dan memperagakan teknik keterampilan pemeriksaan laboratorium yang telah ditentukan, kemudian mahasiswa melakukan sendiri keterampilan yang dilatih. Instruktur mengawasi dan mengoreksi apabila ada kekeliruan yang dilakukan oleh mahasiswa tersebut.

    3. Umpan balik langsung diberikan oleh instruktur mengenai performa peserta didik pada waktu peserta melaksanakan latihan keterampilan ini.

    C. Tugas Mahasiswa 1. Mengikuti penjelasan oleh tim penyusun modul. 2. Mengikuti kegiatan skills lab didampingi instruktur. 3. Melakukan sendiri keterampilan yang telah ditentukan. 4. Membuat laporan tentang kegiatan skills lab yang dilakukan.

  • 28 BPM Modul Laboratory Skill III, 2015

    D. Sumber Daya

    Nama-nama Instruktur Skill Lab III:

    Instruktur Cadangan DAFTAR REFERENSI BUKU BACAAN WAJIB 1. Mongan AE. Buku Penuntun dan Laporan Praktikum Patologi Klinik. Manado: Bagian

    Patologi Klinik Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi; 2008. hal. 25-62. 2. Gandasoebrata. Penuntun Laboratorium Klinik. Jakarta: Dian Rakyat; 2004. 3. Hemostasis dan Trombosis. Balai Penerbit FKUI; 2009. 4. Atlas Hematologi.

  • 29 BPM Modul Laboratory Skill III, 2015

    BAB V

    SARANA DAN PRASARANA PENUNJANG

    a. Sarana o Buku Pegangan Mahasiswa o Buku Pegangan Instruktur o Alat dan bahan untuk pemeriksaan masa perdarahan (bleeding time) o Alat dan bahan untuk pemeriksaan masa pembekuan (clotting time) o Alat dan bahan untuk pembuatan Sediaan Hapus Darah Tepi (SHDT) dan

    pemeriksaan morfologi sel darah o Alat dan bahan untuk pemeriksaan golongan darah

    b. Prasarana

    o 18 ruangan skills lab dengan kapasitas @ 20 mahasiswa

  • 30 BPM Modul Laboratory Skill III, 2015

    BAB VI

    EVALUASI Metode Penilaian

    1. Penilaian Formatif Instruktur menilai keterampilan klinik yang dilakukan berdasarkan check-list atau penuntun latihan keterampilan yang disediakan serta memberikan umpan balik kepada peserta didik.

    2. Penilaian Sumatif Ujian OSCE yang akan dilaksanakan pada akhir semester. Untuk dapat mengikuti ujian ini, peserta harus memenuhi persyaratan yaitu, mengikuti kegiatan dengan jumlah kehadiran 100 %.

  • 31 BPM Modul Laboratory Skill III, 2015

    Jadwal Kegiatan LABORATORY SKILL III Minggu I :

    Hari/Tanggal Ruang/Kelompok Kegiatan Senin / 2 Maret 15

    Instruktur Briefing Instruktur

    Selasa/ 3 Maret15

    Seluruh Ruang/kelompok Penjelasan dan Persiapan Mahasiswa

    Rabu / 4 Maret15

    Skills Lab Gelombang I (Ruang 1-6)

    Pembuatan dan Analisa Sediaan Hapus Darah Tepi (SHDT)

    Kamis / 5 Maret15 Skills Lab Gelombang II

    (Ruang 7-12) Pembuatan dan Analisa Sediaan Hapus Darah Tepi (SHDT)

    Jumat / 6 Maret15

    Skills Lab Gelombang III (Ruang 13-18)

    Pembuatan dan Analisa Sediaan Hapus Darah Tepi (SHDT)

    Minggu II :

    Hari/Tanggal Ruang/Kelompok Kegiatan Senin / 9 Maret15

    Seluruh Ruang/kelompok Penjelasan dan Persiapan Mahasiswa

    Selasa / 10 Maret15

    Skills Lab Gelombang I (Ruang 1-6)

    1. Pemeriksaan masa perdarahan (Bleeding Time, BT) 2. Pemeriksaan masa pembekuan (Clotting Time, CT) 3. Pemeriksaan golongan darah

    Rabu / 11 Maret15

    Skills Lab Gelombang II (Ruang 7-12)

    1. Pemeriksaan masa perdarahan (Bleeding Time, BT) 2. Pemeriksaan masa pembekuan (Clotting Time, CT) 3. Pemeriksaan golongan darah

    Kamis / 12 Maret 15

    Skills Lab Gelombang III (Ruang 13-18)

    1. Pemeriksaan masa perdarahan (Bleeding Time, BT) 2. Pemeriksaan masa pembekuan (Clotting Time, CT) 3. Pemeriksaan golongan darah

    Jumat/13Mar15

    Tambahan

  • 32 BPM Modul Laboratory Skill III, 2015

    PERSEDIAAN DAN PERSIAPAN Bahan-bahan yang harus disediakan: Keterangan

    1. Zat warna Giemsa (tiap Gelombang 1 botol) 2. Methanol (tiap Gelombang 1 botol) 3. Set Reagen golongan darah (tiap Gelombang 1 set reagen)

    Disediakan oleh tiap Gelombang: Gelombang I (Ruang 1-6) Gelombang II (Ruang 7-12). Gelombang III ( Ruang 13-18)

    1. Kaca objek (@ ruang 10 buah) 2. Lancet (@ ruang 3 buah) 3. Semprit 5 mL (@ ruang 2 buah) 4. Tabung EDTA(@ ruang 1 tabung) 5. Kartu golongan darah (@ ruang minimal 3 kartu ,

    > 3 lebih baik ) 6. Kapas seperlunya 7. Tissue seperlunya 8. Akohol (@ ruang 1 botol kecil)

    Disediakan oleh masing-masing ruang (Ruang 1-18)

    BAB IBAB IIBAB IIIBAB IVCONTOH:BAB VBAB VBAB VI