skenario 3 rifka

28
Rifka Hanifa Huwaida 1102011234 1 1. Anatomi Kulit 1.1. Makroskopik Kulit adalah lapisan atau jaringan yang menutupi seluruh tubuh dan melindungi tubuh dari bahaya yang datang dari luar. Kulit disebut juga integumen/ kutis yang tumbuh dari dua macam jaringan yaitu jaringan epitel yang menumbuhkan lapisan epidermis dan jaringan pengikat (penunjang) yang menumbuhkan lapisan dermis (kulit dalam). Kulit adalah organ tubuh terluas yang menutupi otot dan mempunyai fungsi sebagai pelindung tubuh dan berbagai trauma ataupun masuknya bakteri, kulit juga mempunyai fungsi utama reseptor yaitu untuk mengindera suhu, perasaan nyeri, sentuhan ringan dan tekanan, pada bagian stratum korneum mempunyai kemampuan menyerap air sehingga dengan demikian mencegah kehilangan air serta elektrolit yang berlebihan dan mempertahankan kelembaban dalam jaringan subkutan. Tubuh secara terus menerus akan menghasilkan panas sebagai hasil metabolisme makanan yang memproduksi energi, panas ini akan hilang melalui kulit, selain itu kulit yang terpapar sinar ultraviolet dapat mengubah substansi yang diperlukan untuk mensintesis vitamin D. a. Lapisan Epidermis Epidermis sering disebut sebagai kulit luar. Epidermis merupakan lapisan teratas pada kulit manusia, dan memiliki tebal yang berbeda-beda : 400- 600 μm untuk kulit tebal (kulit pada telapak tangan dan kaki) dan 75-150 μm untuk kulit tipis (kulit selain telapak tangan dan kaki, memiliki rambut). Selain sel-sel epitel, epidermis juga tersusun atas lapisan: a) Melanosit, yaitu sel yang menghasilkan melanin melalui proses melanogenesis. Melanosit (sel pigmen) terdapat di bagian dasar epidermis. Melanosit mensintesis dan mengeluarkan melanin sebagai respons terhadap rangsangan hormon hipofisis anterior, hormon perangsang melanosit (melanocyte stimulating hormone, MSH). Melanosit merupakan sel-sel khusus epidermis yang terutama terlibat dalam produksi pigmen melanin yang mewarnai kulit dan rambut. Semakin banyak melanin, semakin gelap warnanya. Sebagian besar orang yang berkulit gelap dan bagian-bagian kulit yang berwarna gelap pada orang yang berkulit cerah (misal puting susu) mengandung pigmen ini dalam jumlah yang lebih banyak. Warna kulit yang normal bergantung pada ras dan

Upload: azando

Post on 24-Dec-2015

52 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

pbl

TRANSCRIPT

Rifka Hanifa Huwaida1102011234

1

1. Anatomi Kulit1.1. Makroskopik

Kulit adalah lapisan atau jaringan yang menutupi seluruh tubuh dan melindungi tubuh dari bahaya yang datang dari luar. Kulit disebut juga integumen/ kutis yang tumbuh dari dua macam jaringan yaitu jaringan epitel yang menumbuhkan lapisan epidermis dan jaringan pengikat (penunjang) yang menumbuhkan lapisan dermis (kulit dalam).

Kulit adalah organ tubuh terluas yang menutupi otot dan mempunyai fungsi sebagai pelindung tubuh dan berbagai trauma ataupun masuknya bakteri, kulit juga mempunyai fungsi utama reseptor yaitu untuk mengindera suhu, perasaan nyeri, sentuhan ringan dan tekanan, pada bagian stratum korneum mempunyai kemampuan menyerap air sehingga dengan demikian mencegah kehilangan air serta elektrolit yang berlebihan dan mempertahankan kelembaban dalam jaringan subkutan. Tubuh secara terus menerus akan menghasilkan panas sebagai hasil metabolisme makanan yang memproduksi energi, panas ini akan hilang melalui kulit, selain itu kulit yang terpapar sinar ultraviolet dapat mengubah substansi yang diperlukan untuk mensintesis vitamin D.

a. Lapisan Epidermis

Epidermis sering disebut sebagai kulit luar. Epidermis merupakan lapisan teratas pada kulit manusia, dan memiliki tebal yang berbeda-beda : 400-600 μm untuk kulit tebal (kulit pada telapak tangan dan kaki) dan 75-150 μm untuk kulit tipis (kulit selain telapak tangan dan kaki, memiliki rambut). Selain sel-sel epitel, epidermis juga tersusun atas lapisan:a) Melanosit, yaitu sel yang menghasilkan melanin melalui proses melanogenesis. Melanosit (sel pigmen)

terdapat di bagian dasar epidermis. Melanosit mensintesis dan mengeluarkan melanin sebagai respons terhadap rangsangan hormon hipofisis anterior, hormon perangsang melanosit (melanocyte stimulating hormone, MSH). Melanosit merupakan sel-sel khusus epidermis yang terutama terlibat dalam produksi pigmen melanin yang mewarnai kulit dan rambut. Semakin banyak melanin, semakin gelap warnanya. Sebagian besar orang yang berkulit gelap dan bagian-bagian kulit yang berwarna gelap pada orang yang berkulit cerah (misal puting susu) mengandung pigmen ini dalam jumlah yang lebih banyak. Warna kulit yang normal bergantung pada ras dan bervariasi dari merah muda yang cerah hingga cokelat. Penyakit sistemik juga akan memengaruhi warna kulit . Sebagai contoh, kulit akan tampak kebiruan bila terjadi inflamasi atau demam. Melanin diyakini dapat menyerap cahaya ultraviolet dan demikian akan melindungi seseorang terhadap efek pancaran cahaya ultraviolet dalam sinar matahari yang berbahaya.

b) Sel Langerhans, yaitu sel yang merupakan makrofag turunan sumsum tulang, yang merangsang sel Limfosit T, mengikat, mengolah, dan merepresentasikan antigen kepada sel Limfosit T. Dengan demikian, sel Langerhans berperan penting dalam imunologi kulit.Sel-sel imun yang disebut sel Langerhans terdapat di seluruh epidermis. Sel Langerhans mengenali partikel asing atau mikroorganisme yang masuk ke kulit dan membangkitkan suatu serangan imun. Sel Langerhans mungkin bertanggungjawab mengenal dan menyingkirkan sel-sel kulit displastik dan neoplastik. Sel Langerhans secara fisik berhubungan dengan saraf-sarah simpatis , yang mengisyaratkan adanya hubungan antara sistem saraf dan kemampuan kulit melawan infeksi atau mencegah kanker kulit. Stres dapat memengaruhi fungsi sel Langerhans dengan

Rifka Hanifa Huwaida1102011234

2

meningkatkan rangsang simpatis. Radiasi ultraviolet dapat merusak sel Langerhans, mengurangi kemampuannya mencegah kanker.

c) Sel Merkel, yaitu sel yang berfungsi sebagai mekanoreseptor sensoris dan berhubungan fungsi dengan sistem neuroendokrin difus.

d) Keratinosit, yang secara bersusun dari lapisan paling luar hingga paling dalam

Fungsi Epidermis : a) Proteksi barier.b) Organisasi sel.c) Sintesis vitamin D dan sitokin.d) Pembelahan dan mobilisasi sel.e) Pigmentasi (melanosit) dan pengenalan alergen (sel Lengerhans).

b. Lapisan DermisLapisan yang terletak dibawah lapisan epidermis adalah lapisan dermis yang jauh lebih tebal daripada

epidermis. Dasar lapisan ini terdiri atas cairan kental asam hialuronat dan kondroitin sulfat, di bagian ini terdapat pula fibroblast, membentuk ikatan yang mengandung hidrksiprolin dan hidroksisilin. Dermis mempunyai banyak jaringan pembuluh darah. Dermis juga mengandung beberapa derivat epidermis yaitu folikel rambut, kelenjar sebasea dan kelenjar keringat. Kualitas kulit tergantung banyak tidaknya derivat epidermis di dalam dermis.Fungsi dermis :a) Struktur penunjang cmechanical strength.b) Suplai nutrisi.c) Menahan shering forces.d) Respon inflamasi.

c. Lapisan Subkutis (Hipodermis)Jaringan Subkutan atau hipodermis merupakan lapisan kulit yang paling dalam. Lapisan ini terutama

berupa jaringan adiposa yang memberikan bantalan antara lapisan kulit dan struktur internal seperti otot dan tulang. Banyak mengandung pembuluh darah, pembuluh limfe dan syaraf juga terdapat gulungan kelenjar keringat dan dasar dari folikel rambut. Jaringan ini memungkinkan mobilitas kulit, perubahan kontur tubuh dan penyekatan panas tubuh (Holbrook,1991). Lemak atau gajih akan bertumpuk dan tersebar menurut jenis kelamin seseorang, dan secara parsial menyebabkan perbedaan bentuk tubuh laki-laki dengan perempuan. Makan yang berlebihan akan meningkatkan penimbunan lemak di bawah kulit. Jaringan subkutan dan jumlah lemak yang tertimbun merupakan faktor penting dalam pengaturan suhu tubuh. Tidak seperti epidermis dan dermis, batas dermis dengan lapisan ini tidak jelas.

Pada bagian yang banyak bergerak jaringan hipodermis kurang, pada bagian yan melapisi otot atau tulang mengandung anyaman serabut yang kuat. Pada area tertentu yng berfungsi sebagai bantalan (payudara dan tumit) terdapat lapisan sel-sel lemak yang tipis. Distribusi lemak pada lapisan ini banyak berperan dalam pembentukan bentuk tubuh terutama pada wanita.Fungsi Subkutis/hipodermis :a) Melekat ke struktur dasar.b) Isolasi panas.c) Cadangan kalori.d) Kontrol bentuk tubuh. e) Kontrol mekanik shock absorber.

http://assova.blogspot.com/2013/10/anatomi-kulit.html

VaskularisasiVaskularisasi di kulit diatur oleh 2 pleksus, yaitu pleksus yang terletak di bagian atas dermis (pleksus superficial) dan yang terletak di subkutis (pleksus profunda). Pleksus yang di dermis bagian atas mengadakan anastomosis di papil dermis, pleksus yang di subkutis dan di pars retikulare juga mengadakan anastomosis, di bagian ini pembuluh darah berukuran lebih besar. Bergandengan dengan pembuluh darah teedapat saluran getah bening.

Rifka Hanifa Huwaida1102011234

3

1.2. Mikroskopik

a. Lapisan EpidermisPada epidermis dibedakan atas lima lapisan kulit, yaitu :a) Lapisan tanduk (stratum corneum), merupakan

lapisan epidermis paling atas, dan menutupi semua lapisan epiderma lebih ke dalam. Lapisan tanduk terdiri atas beberapa lapis sel pipih, tidak memiliki inti, tidak mengalami proses metabolisme, tidak berwarna dan sangat sedikit mengandung air. Lapisan tanduk sebagian besar terdiri atas keratin yaitu sejenis protein yang tidak larut dalam air dan sangat resisten terhadap bahan-bahan kimia, dikenal dengan lapisan horny. Lapisan horny, terdiri dari milyaran sel pipih yang mudah terlepas dan digantikan sel baru

setiap 4 minggu, karena usia setiap sel biasanya 28 hari. Pada saat terlepas, kondisi kulit terasa sedikit kasar. Proses pembaruan lapisan tanduk, terus berlangsung sepanjang hidup, menjadikan kulit ari memiliki self repairing capacity atau kemampuan memperbaiki diri. Dengan bertambahnya usia, proses keratinisasi berjalan lebih lambat. Ketika usia mencapai sekitar 60-tahunan, proses keratinisasi membutuhkan waktu sekitar 45-50 hari, akibatnya lapisan tanduk yang sudah menjadi kasar, lebih kering, lebih tebal, timbul bercak putih karena melanosit lambat bekerjanya dan penyebaran melanin tidak lagi merata serta tidak lagi cepat digantikan oleh lapisan tanduk baru. Daya elastisitas kulit pada lapisan ini sangat kecil, dan lapisan ini sangat efektif untuk mencegah terjadinya penguapan air dari lapis-lapis kulit lebih dalam sehingga mampu memelihara tonus dan turgor kulit. Lapisan tanduk memiliki daya serap air yang cukup besar.

b) Lapisan bening (stratum lucidum) disebut juga lapisan barrier, terletak tepat di bawah lapisan tanduk, dan dianggap sebagai penyambung lapisan tanduk dengan lapisan berbutir. Lapisan bening terdiri dari protoplasma sel-sel jernih yang kecil-kecil, tipis dan bersifat translusen sehingga dapat dilewati sinar (tembus cahaya). Lapisan ini sangat tampak jelas pada telapak tangan dan telapak kaki. Proses keratinisasi bermula dari lapisan bening.

c) Lapisan berbutir (stratum granulosum) tersusun oleh sel-sel keratinosit berbentuk kumparan yang mengandung butir-butir dalam protoplasmanya, berbutir kasa dan berinti mengkerut. Lapisan ini paling jelas pada kulit telapak tangan dan kaki.

d) Lapisan bertaju (stratum spinosum) disebut juga lapisan malphigi terdiri atas sel-sel yang saling berhubungan dengan perantaraan jembatan-jembatan protoplasma berbentuk kubus. Jika sel-sel lapisan saling berlepasan, maka seakan-akan selnya bertaju. Setiap sel berisi filamen-filamen kecil yang terdiri atas serabut protein. Sel-sel pada lapisan taju normal, tersusun menjadi beberapa baris. Bentuk sel berkisar antara bulat ke bersudut banyak (polygonal), dan makin ke arah permukaan kulit makin besar ukurannya. Di antara sel-sel taju terdapat celah antar sel halus yang berguna untuk peredaran cairan jaringan ekstraseluler dan pengantaran butir-butir

Rifka Hanifa Huwaida1102011234

4

melanin. Sel-sel di bagian lapis taju yang lebih dalam, banyak yang berada dalam salah satu tahap mitosis. Kesatuan-kesatuan lapisan taju mempunyai susunan kimiawi yang khas; inti-inti sel dalam bagian basal lapis taju mengandung kolesterol, asam amino dan glutation.

e) Lapisan benih (stratum germinativum atau stratum basale) merupakan lapisan terbawah epidermis, dibentuk oleh satu baris sel torak (silinder) dengan kedudukan tegak lurus terhadap permukaan dermis. Alas sel-sel torak ini bergerigi dan bersatu dengan lamina basalis di bawahnya. Lamina basalis yaitu struktur halus yang membatasi epidermis dengan dermis. Pengaruh lamina basalis cukup besar terhadap pengaturan metabolisme demoepidermal dan fungsi-fungsi vital kulit. Di dalam lapisan ini sel-sel epidermis bertambah banyak melalui mitosis dan sel-sel tadi bergeser ke lapisan-lapisan lebih atas, akhirnya menjadi sel tanduk. Di dalam lapisan benih terdapat pula sel-sel bening (clear cells, melanoblas atau melanosit) pembuat pigmen melanin kulit.

b. Lapisan Dermis

Kulit jangat atau dermis menjadi tempat ujung saraf perasa, tempat keberadaan kandung rambut, kelenjar keringat, kelenjar-kelenjar palit atau kelenjar minyak, pembuluh-pembuluh darah dan getah bening, dan otot penegak rambut (muskulus arektor pili). Sel-sel umbi rambut yang berada di dasar kandung rambut, terus-menerus membelah dalam membentuk batang rambut. Kelenjar palit yang menempel di saluran kandung rambut, menghasilkan minyak yang mencapai permukaan kulit melalui muara kandung rambut. Kulit jangat sering disebut kulit sebenarnya dan 95 % kulit jangat membentuk ketebalan kulit. Ketebalan rata-rata kulit jangat diperkirakan antara 1-2 mm dan yang paling tipis terdapat di kelopak mata serta yang paling tebal terdapat di telapak tangan dan telapak kaki. Susunan dasar kulit jangat dibentuk oleh serat-serat, matriks interfibrilar yang menyerupai selai dan sel-sel.

Di dalam lapisan kulit jangat terdapat dua macam kelenjar yaitu kelenjar keringat dan kelenjar palit.a) Kelenjar keringat,

Kelenjar keringat terdiri dari fundus (bagian yang melingkar) dan duet yaitu saluran semacam pipa yang bermuara pada permukaan kulit, membentuk pori-pori keringat. Semua bagian tubuh dilengkapi dengan kelenjar keringat dan lebih banyak terdapat di permukaan telapak tangan, telapak kaki, kening dan di bawah ketiak. Kelenjar keringat mengatur suhu badan dan membantu membuang sisa-sisa pencernaan dari tubuh. Kegiatannya terutama dirangsang oleh panas, latihan jasmani, emosi dan obat-obat tertentu. Ada dua jenis kelenjar keringat yaitu : Kelenjar keringat ekrin, kelenjar keringat ini mensekresi cairan jernih, yaitu keringat yang mengandung 95

– 97 % air dan mengandung beberapa mineral, seperti garam, sodium klorida, granula minyak, glusida dan sampingan dari metabolisma seluler. Kelenjar keringat ini terdapat di seluruh kulit, mulai dari telapak tangan dan telapak kaki sampai ke kulit kepala. Jumlahnya di seluruh badan sekitar dua juta dan menghasilkan 14 liter keringat dalam waktu 24 jam pada orang dewasa. Bentuk kelenjar keringat ekrin langsing, bergulung-gulung dan salurannya bermuara langsung pada permukaan kulit yang tidak ada rambutnya.

Kelenjar keringat apokrin, yang hanya terdapat di daerah ketiak, putting susu, pusar, daerah kelamin dan daerah sekitar dubur (anogenital) menghasilkan cairan yang agak kental, berwarna keputih-putihan serta berbau khas pada setiap orang Sel kelenjar ini mudah rusak dan sifatnya alkali sehingga dapat

Rifka Hanifa Huwaida1102011234

5

menimbulkan bau. Muaranya berdekatan dengan muara kelenjar sebasea pada saluran folikel rambut. Kelenjar keringat apokrin jumlahnya tidak terlalu banyak dan hanya sedikit cairan yang disekresikan dari kelenjar ini. Kelenjar apokrin mulai aktif setelah usia akil baligh dan aktivitasnya dipengaruhi oleh hormon.

b) Kelenjar palit,Kelenjar palit terletak pada bagian atas kulit jangat berdekatan dengan kandung rambut terdiri dari

gelembung-gelembung kecil yang bermuara ke dalam kandung rambut (folikel). Folikel rambut mengeluarkan lemak yang meminyaki kulit dan menjaga kelunakan rambut. Kelenjar palit membentuk sebum atau urap kulit. Terkecuali pada telapak tangan dan telapak kaki, kelenjar palit terdapat di semua bagian tubuh terutama pada bagian muka. Pada umumnya, satu batang rambut hanya mempunyai satu kelenjar palit atau kelenjar sebasea yang bermuara pada saluran folikel rambut. Pada kulit kepala, kelenjar palit menghasilkan minyak untuk melumasi rambut dan kulit kepala. Pada kebotakan orang dewasa, ditemukan bahwa kelenjar palit atau kelenjar sebasea membesar sedangkan folikel rambut mengecil. Pada kulit badan termasuk pada bagian wajah, jika produksi minyak dari kelenjar palit atau kelenjar sebasea berlebihan, maka kulit akan lebih berminyak sehingga memudahkan timbulnya jerawat.

c. Lapisan Subkutis (Hipodermis)

Lapisan subkutis adalah kelanjutan dermis yang terdiri atas jaringan ikat longgar berisi sel-sel lemak di dalamnya. Sel-sel lemak merupakan sel bulat, besar, dengan inti terdesak ke pinggir sitoplasma lemak yang bertambah. Sel-sel ini membentuk kelompok yang dipisahkan satu dengan yang lain oleh trabekula yang fibrosa. Lapisan sel-sel lemak disebut panikulus adipose, berfungsi sebagai cadangan makanan. Di lapisan ini terdapat ujung-ujung saraf tepi, pembuluh darah, dan getah bening. Tebal tipisnya jaringan lemak tidak sama bergantung pada lokasinya. Di abdomen dapat mencapai ketebalan 3 cm, di daerah kelopak mata dan penis sangat sedikit. Lapisan lemak ini juga merupakan bantalan.

d. Rambut

Terdapat diseluruh kulit kecuali telapak tangan dan bagian dorsal dari falang distal jari tangan, kaki, penis, labia minora dan bibir.

Rifka Hanifa Huwaida1102011234

6

Terdapat 2 jenis rambut :- Rambut terminal (dapat panjang dan pendek)- Rambut velus (pendek, halus dan lembut)

Fungsi rambuta) melindungi kulit dari pengaruh buruk:Alis mata melindungi mata dari keringat agar tidak mengalir ke mata,

bulu hidung (vibrissae)b) menyarig udara.c) serta berfungsi sebagai pengatur suhu,d) pendorong penguapan kerngat dane) indera peraba yang sensitive.

Rambut terdiri dari akar ( sel tanpa keratin) dan batang ( terdiri sel keratin ). Bagian dermis yang masuk dalam kandung rambut disebut papil. Terdapat 2 fase :- Fase Pertumbuhan (Anagen)

Kecepatan pertumbuhan bervariasi ambut janggut tercepat diikuti kulit kepela. Berlangsung sampai dengan usia 6 tahun. 90 % dari 100.000 folikel rambut kulit kepala normal mengalami fase pertumbuhan pada satu saat.

- Fase Istirahat (Telogen)Berlangsung lebih dari 4 bulan, rambut mengalami kerontokan 50-100 lembar rambut rontok dalam tiap harinya. Gerak merinding jika terjadi trauma, stress, disebut Piloereksi. Waran rambut ditentukan oleh jumlah melanin. Pertumbuhan rambut pada daerah tertentu dikontrol oleh hormon seks (rambut wajah, janggut, kumis, dada, punggung, di kontrol oleh H. Androgen. Kuantitas dan kualitas distribusi rambut ditetukan oleh kondisi Endrokin. Hisure (pertumbuhan rambut yang berlebihan pada S. Cushing (wanita).

2. Fisiologi Kulit2.1. Pertahanan Kulit

Kulit adalah pertahanan tubuh pertama terhadap bahaya yang mengancam. Oleh karena itu, kulit memiliki kemampuan untuk mencegah kerusakan dari serangan fisik dengan sifat lentur dan lunaknya. Sel epidermis yang membentuk lapisan kulit paling luar terikat sangat rapat, tapi dapat melentur sampai batas tertentu. Sel-selnya hampir seluruhnya terisi protein kuat keratin, yang menangkal serangan dari berbagai jenis zat kimia. Sekresi alami sebum dari jutaan kelenjar sebasea, masing-masing menyertai sebuah folikel rambut, bersifat seperti minyak pada suhu tubuh dan menyebar dengan mudah. Sebum menyediakan zat yang bersifat penghalau air dan antibiotik pada kulit, mencegah pertumbuhan mikroorganisme tertentu, dan mencegah rambut kering.

Mekanisme pertahanan kulit adalah melindungi kulit dari jasad renik, ada macam-macam antara lain :a) Keasaman kulit

Keasaman kulit pada pH 4-6 dapat mengurangi/melindungi mengendalikan perkembangbiakan jasad renik.b) Pengelupasan kulit

Rifka Hanifa Huwaida1102011234

7

Pergantian sel kulit secara terus menerus dari sel biasa ke sel tanduk dapat melepas jasad renik yang menempel pada kulit.

c) Daya Anti BakteriAsam lemak yang mengalami pemecahan berubah menjadi asam lemak yang tidak jenuh yang bersifat bakteriostatik dan bakterisid.

d) Kekeringan Sel KeratinSel keratin yang kering yaitu kadar airnya <15% adalah tidak baik untuk pertumbuhan jamur dan berbagai pertumbuhan bakteri.

e) Daya Pertahanan Lapisan DermisLapisan dermis yang berisi banyak pembuluh darah bekerja secara imonologis melawan jasad renik.

Mekanisme Absorbsi Kosmetika Mekanisme adsorbs kosmetika adalah yang terjadi melalui kulit karena tak mempunyai celah anatomis yang menjadi jalan masuk ke dalam kulit bagi zat-zat yang ada di atasnya, lapisan tanduk yang paling susah di tembus.Celah tersebut antara lain :a) Celah antar sel epidermis b) Celah antar sel kelenjar keringatc) Celah kelenjar polikel rambut

Adsobsi kosmetika ada yang melalui proses kimia dan fisika : Melalui fisika masuk ke dalam kulit Melalui kimia secara difusi osmosis dan ionisasi elektrolit.

2.2. PerabaanIndra peraba merupakan indera yang sederhana, umumnya tersebar pada kulit mamalia dan sedikit sekali pada vertebrata rendah. Kepekaan peraba pada manusia sangat besar, terutama di ujung jari dan bibir.

Klasifikasi reseptor antara lain:Berdasarkan tipe energi khusus atau kepekaan terhadap modalitas tertentua) Termoreseptor (peka terhadap perubahan suhu).b) Mekanoreseptor (peka terhadap sentuhan dan tekanan).c) Kemoreseptor (peka terhadap perubahan kimiawi).d) Osmoreseptor (peka terhadap perubahan tekanan osmotik).

Berdasarkan sumber rangsangan

a) Ekteroreseptor, terletak pada permukaan tubuh dan berespons terhadap rangsangan eksterna atau luar.b) Proprioreseptor, berespons terhadap perubahan posisi dan pergerakan terutama berhubungan dengan sistem

muskuloskeletal.c) Interoreseptor, terletak pada visera/ alat dalam dan pembuluh darah.

Berdasarkan morfologi

a) Badan terakhir yang bebas/ terbuka (tanpa kapsul) yang tak berhubungan dengan tipe sel lainnya.b) Badan akhir yang berkapsul (korpuskular) yang mengandung unsur bukan saraf di samping saraf badan akhir saraf.

Reseptor-reseptor yang terletak di alat indera peraba antara lain :

a) Ujung Saraf BebasSerat saraf sensorik aferen berakhir sebagai ujung akhir saraf bebas pada banyak jaringan tubuh dan

merupakan reseptor sensorik utama dalam kulit. Serat akhir saraf bebas ini merupakan serat saraf yang tak bermielin, atau serat saraf bermielin berdiameter kecil, yang semua telah kehilangan pembungkusnya sebelum berakhir, dilanjutkan serat saraf terbuka yang berjalan di antara sel epidermis. Sebuah serat saraf seringkali

Rifka Hanifa Huwaida1102011234

8

bercabang-cabang banyak dan mungkin berjalan ke permukaan, sehingga hampir mencapai stratum korneum. Serat yang berbeda mungkin menerima perasaan raba, nyeri dan suhu. Sehubungan dengan folikel rambut, banyak cabang serat saraf yang berjalan longitudinal dan melingkari folikel rambut dalam dermis.

Beberapa saraf berhubungan dengan jaringan epitel khusus. Pada epidermis berhubungan dengan sel folikel rambut dan mukosa oral, akhir saraf membentuk badan akhir seperti lempengan (diskus atau korpuskel merkel). Badan ini merupakan sel yang berwarna gelap dengan banyak juluran sitoplasma. Seperti mekanoreseptor badan ini mendeteksi pergerakan antara keratinosit dan kemungkinan juga gerakan epidermis sehubungan dengan jaringan ikat di bawahnya. Telah dibuktikan bahwa beberapa diskus merkel merespon rangsangan getaran dan juga resepor terhadap dingin.

b) Korpuskulus Peraba (Meissner)Korpuskulus peraba (Meissner) terletak pada papila dermis, khususnya pada ujung jari, bibir, puting dan

genetalia. Bentuknya silindris, sumbu panjangnya tagak lurus permukaan kulit dan berukuran sekitar 80 mikron dan lebarnya sekitar 40 mikron. Sebuah kapsul jaringan ikat tipis menyatu dengan perinerium saraf yang menyuplai setiap korpuskel. Pada bagian tengah korpuskel terdapat setumpuk sel gepeng yang tersusun transversal. Beberapa sel saraf menyuplai setiap korpuskel dan serat saraf ini mempunyai banyak cabang mulai dari yang mengandung mielin maupun yang tak mangandung mielin. Korpuskulus ini peka terhadap sentuhan dan memungkinkan diskriminasi/ pembedaan dua titik (mampu membedakan rangsang dua titik yang letaknya berdekatan).

c) Korpuskulus Berlamel (Vater Pacini)Korpuskulus berlamel (vater pacini) ditemukan di jaringan subkutan pada telapak tangan, telapak kaki, jari,

puting, periosteum, mesenterium, tendo, ligamen dan genetalia eksterna. Bentuknya bundar atau lonjong, dan besar (panjang 2 mm, dan diameter 0,5 – 1 mm). Bentuk yang paling besar dapat dilihat dengan mata telanjang, karena bentuknya mirip bawang.

Setiap korpuskulus disuplai oleh sebuah serat bermielin yang besar dan juga telah kehilangan sarung sel schwannya pada tepi korpuskulus. Akson saraf banyak mengandung mitokondria. Akson ini dikelilingi oleh 60 lamela yang tersusun rapat (terdiri dari sel gepeng). Sel gepeng ini tersusun bilateral dengan dua alur longitudinal pada sisinya.

Korpuskulus ini berfungsi untuk menerima rangsangan tekanan yang dalam.d) Korpuskulus Gelembung (Krause)

Korpuskulus gelembung (krause) ditemukan di daerah mukokutis (bibir dan genetalia eksterna), pada dermis dan berhubungan dengan rambut. Korpuskel ini berbentuk bundar (sferis) dengan diameter sekitar 50 mikron. Mempunyai sebuah kapsula tebal yang menyatu dengan endoneurium. Di dalam korpuskulus, serat bermielin kehilangan mielin dan cabangnya tetapi tetap diselubungi dengan sel schwann. Seratnya mungkin bercabang atau berjalan spiral dan berakhir sebagai akhir saraf yang menggelembung sebagai gada. Korpuskel ini jumlahnya semakin berkurang dengan bertambahnya usia.

Korpuskulus ini berguna sebagai mekanoreseptor yang peka terhadap dingin.e) Korpuskulus Ruffini

Korpuskulus ini ditemukan pada jaringan ikat termasuk dermis dan kapsula sendi. Mempunyai sebuah kapsula jaringan ikat tipis yang mengandung ujung akhir saraf yang menggelembung. Korpuskulus ini merupakan mekanoreseptor, karena mirip dengan organ tendo golgi.

Korpuskulus ini terdiri dari berkas kecil serat tendo (fasikuli intrafusal) yang terbungkus dalam kapsula berlamela. Akhir saraf tak bermielin yang bebas, bercabang disekitar berkas tendonya. Korpuskulus ini terangsang oleh regangan atau kontraksi otot yang bersangkutan juga untuk menerima rangsangan panas.

f) Spindel Neuromuskular

Rifka Hanifa Huwaida1102011234

9

http://fisiologi-tubuh-manusia-1989.blogspot.com/2011/11/fisiologi-sistem-peraba-pada-manusia.html

2.3. Kulit sebagai Panca InderaKulit mempunyai berbagai fungsi yaitu sebagai berikut :

a) Pelindung atau proteksiEpidermis terutama lapisan tanduk berguna untuk menutupi jaringan-jaringan tubuh di sebelah dalam dan melindungi tubuh dari pengaruh-pengaruh luar seperti luka dan serangan kuman. - Masuknya benda- benda dari luar(benda asing ,invasi bacteri.)- Melindungi dari trauma yang terus menerus.- Mencegah keluarnya cairan yang berlebihan dari tubuh.- Menyerap berbagai senyawa lipid vit. A dan D yang larut lemak.- Memproduksi melanin mencegah kerusakan kulit dari sinar UV.

b) Penerima rangsangKulit sangat peka terhadap berbagai rangsang sensorik yang berhubungan dengan sakit, suhu panas atau dingin, tekanan, rabaan, dan getaran. Kulit sebagai alat perasa dirasakan melalui ujung-ujung saraf sensasi.

c) Pengatur panas atau thermoregulasi Kulit mengatur suhu tubuh melalui dilatasi dan konstruksi pembuluh kapiler serta melalui respirasi yang keduanya dipengaruhi saraf otonom. Tubuh yang sehat memiliki suhu tetap kira-kira 98,6 derajat Farenheit atau sekitar 36,50 C. Ketika terjadi perubahan pada suhu luar, darah dan kelenjar keringat kulit mengadakan penyesuaian seperlunya dalam fungsinya masing-masing. Pengatur panas adalah salah satu fungsi kulit sebagai organ antara tubuh dan lingkungan. Panas akan hilang dengan penguapan keringat. Vasokonstriksi pada suhu dingin dan dilatasi pada kondisi panas peredaran darah meningkat terjadi penguapan keringat.

3 proses hilangnya panas dari tubuh:- Radiasi: pemindahan panas ke benda lain yang suhunya lebih rendah.- Konduksi : pemindahan panas dari ubuh ke benda lain yang lebih dingin yang bersentuhan dengan tubuh.- Evaporasi : membentuk hilangnya panas lewat konduksi- Kecepatan hilangnya panas dipengaruhi oleh suhu permukaan kulit yang ditentukan oleh peredaran darah

kekulit.(total aliran darah N: 450 ml / menit.)http://feryanggri.blogspot.com/2012/04/anatomi-fisiologi-kulit.html

d) Pengeluaran (ekskresi)Kulit mengeluarkan zat-zat tertentu yaitu keringat dari kelenjar-kelenjar keringat yang dikeluarkan melalui pori-pori keringat dengan membawa garam, yodium dan zat kimia lainnya. Air yang dikeluarkan melalui kulit tidak saja disalurkan melalui keringat tetapi juga melalui penguapan air transepidermis sebagai pembentukan keringat yang tidak disadari.

e) PenyimpananKulit dapat menyimpan lemak di dalam kelenjar lemak.

Rifka Hanifa Huwaida1102011234

10

f) Penyerapan terbatas Kulit dapat menyerap zat-zat tertentu, terutama zat-zat yang larut dalam lemak dapat diserap ke dalam kulit. Hormon yang terdapat pada krim muka dapat masuk melalui kulit dan mempengaruhi lapisan kulit pada tingkatan yang sangat tipis. Penyerapan terjadi melalui muara kandung rambut dan masuk ke dalam saluran kelenjar palit, merembes melalui dinding pembuluh darah ke dalam peredaran darah kemudian ke berbagai organ tubuh lainnya.

g) Penunjang penampilanFungsi yang terkait dengan kecantikan yaitu keadaan kulit yang tampakt halus, putih dan bersih akan dapat menunjang penampilan.

Fungsi lain dari kulit yaitu kulit dapat mengekspresikan emosi seseorang seperti kulit memerah, pucat maupun konstraksi otot penegak rambut.

3. Mikosis3.1. Definisi

Mikosis superfisialis adalah infeksi jamur superfisial yang disebabkan oleh kolonisasi jamur atau ragi. Penyakit yang termasuk mikosis superfisialis adalah dermatofitosis, pitiriasis versikolor, dan kandidiasis superfisialis.

Mikosis kutan disebabkan oleh jamur yang hanya menginvasi jaringan superfisialis yang terkeratinisasi (kulit, rambut dan kuku) dan tidak ke jaringan yang lebih dalam. Bentuk yang paling penting adalah dermatofita, suatu kelompok jamur serumpun yang diklasifikasika menjadi 3 genus Epidennophyton, Microsporum danTrychopyton. Pada jaringan keratin yang tidak hidup, bentuk-bentuk ini adalah bila dan artrokonidia.

3.2. EtiologiNon dermatofitosisa. Piedra Beigeli (Trikosporon beigeli) terutama terdapat didaerah subtropis, daerah dingin, (di Indonesia belum

ditemukan). b. Piedra hortal merupakan jamur penyebab piedra hitam (infeksi pada rambut berupa benjolan yang melekat erat

pada rambut, berwarna hitam). Askospora berbentuk seperti pisang. Askospora tersebut dibentuk dalam suatu kantung yang disebut askus. Askus-askus bersama dengan anyaman hifa yang padat membentuk benjolan hitam yang keras dibagian luar rambut. Dari rambut yang ada benjolan, tampak hifa endotrik (dalam rambut) sampai ektotrik (diluar rambut) yang besarnya 4-8 um berwarna tengguli dan ditemukan spora yang besarnya 1-2 um.

c. Penyebab otomikosis biasanya jamur kontaminasi yaitu Aspergillus, sp Mukor dan Penisilium.d. Penyebab tinea nigra adalah Kladosporium wemeki dan jamur ini banyak menyerang anak-anak dengan higiene

kurang baik dan orang-orang yang banyak berkeringat.

Dermatofitosis disebabkan jamur golongan dermatofita yang terdiri dari tiga genus yaitu genus: Mikrosporon, Trikofiton dan Epidermofiton. Dari 41 spesies dermafito yang sudah dikenal hanya 23 spesies yang dapat menyebabkan penyakit pada manusia dan binatang yang terdiri dari 15 spesies Trikofiton, 7 spesies Mikrosporon dan 1 spesies Epidermafiton.- Geofilik : jamur yg berada di tanah bs menginfeksi manusia kontak lngsg dgn tanah (disebarkan oleh spora

dan dpt bertahan setahun dalam alat alat rumah tangga)- Zoofilik : ditmukan di binantang tp dpt menginfeksi manusia transmisi dpt scr lgsg (kontak dgn spesies)/ tdk lgsg

(rambut hewan terinfeksi terbawa) kepala, jenggot, wajah, tangan mrpkn tempat favorite- Antropofilik : spesies yg tlh beradaptasi dgn manusia sbg hosts transmisi dgn kontak langsung

3.3. EpidemiologiPenyakit ini ditemukan diseluruh dunia (kosmopolit) terutama di daerah beriklim panas. Di Indonesia frekuensinya tinggi. Penularan panu terjadi bila ada kontakdengan jamur penyebab oleh karena itu kebersihan prinadi sangat penting.

3.4. KlasifikasiAda dua golongan jamur yang menyebabkan mikosis superfisialis yaitu non dermatofita dan dermatofita.

NON –DERMATOFITOSIS

Rifka Hanifa Huwaida1102011234

11

Infeksi non-dermatofitosis pada kulit biasanya terjadi pada kulit yang paling luar. Hal ini disebabkan jenis jamur ini tidak dapat mengeluarkan zat yang dapat mencerna keratin kulit dan tetap hanya menyerang lapisan kulit yang paling luar. Yang masuk ke dalam golongan ini adalah.1) PITYRIASIS VERSICOLOR/TINEA VERSICOLOR

Tinea versikolor/Pityriasis versikolor adalah infeksi ringan yang sering terjadi disebabkan oleh Malasezia furfur. Penyakit jamur kulit ini adalah penyakit yang kronik dan asimtomatik ditandai oleh bercak putih sampai coklat yang bersisik. Kelainan ini umumnya menyerang badan dan kadang- kadang terlihat di ketiak, sela paha,tungkai atas, leher, muka dan kulit kepala.

2) PIEDRADapat dikelompokan menjadi 2 yaitu White Piedra disebabkan oleh Trichosporon Beigelli dan Black Piedra diakibatkan oleh Piedraia hortae. Klinis terbentuknya nodul hitam keras di sekitar rambut kepala (Black piedra) terbentuk nodul yang lebih halus pada rambut ketiak, kemaluan, janggut. - Piedra Hitam (piedra hortal) merupakan infeksi jamur pada rambut kepala yang disebabkan oleh Piedraia

hortai. Infeksi terjadi karena rambut kontak dengan spora jamur. Rambut yang terinfeksi mengalami kelainan berupa benjolan yang keras pada rambut yang berwarna coklat kehitaman. Benjolan sulit dilepaskan jika dipaksakan rambut akan patah. Penderita tidak mengalami gangguan hanya pada saat menyisir rambut mengalami kesulitan.

- Piedra Putih (piedra beigeli) merupakan infeksi jamur pada rambut yang disebabkan oleh Trichosporon cutaneum. Infeksi terjadi karena rambut kontak dengan spora jamur. Rambut yang terifeksi mengalami kelainan berupa benjolan yang tidak berwarna.

http://amybiologi.blogspot.com/2012/03/mikosis.htmlMelnick. Jawetz. 1996. Mikrobiologi Kedokteran. Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta.

3) OTOMIKOSISOtomikosis adalah infeksi jamur pada liang telinga bagian luar. Jamur dapat masuk ke dalam liang telinga melalui alat-alat yang dipakai untuk mengorek-ngorek telinga yang terkontaminasi atau melalui udara atau air. Penderita akan mengeluh merasa gatal atau sakit di dalam liang telinga. Pada liang telinga akan tampak berwarna merah, ditutupi oleh skuama, dan kelainan ini ke bagian luar akan dapat meluas sampai muara liang telinga dan daun telinga sebelah dalam. Tempat yang terinfeksi menjadi merah dan ditutupi skuama halus. Bila meluas sampai ke dalam, sampai ke membrana timpani, maka daerah ini menjadi merah, berskuama, mengeluarkan cairan srousanguinos. Penderita akan mengalami gangguan pendengaran. Bila ada infeksi sekunder dapat terjadi otitis ekstema. Penyebab biasanya jamur kontaminasi yaitu Aspergillus, sp Mukor dan Penisilium.

4) TINEA NIGRATinea nigra ialah infeksi jamur superfisialis yang biasanya menyerang kulit telapak kaki dan tangan dengan

memberikan warna hitam sampai coklat pada kulit yang terserang. Makula yang terjadi tidak menonjol pada permukaan kulit, tidak terasa sakit dan tidak ada tanda-tanda radang. Kadang-kadang makula ini dapat meluas sampai ke punggung, kaki dan punggung tangan, bahkan dapat menyebar sampai dileher, dada dan muka.Gambaran efloresensi ini dapat berupa polosiklis, arsiner dengan warna hitam atau coklat hampir sama seperti setetes nitras argenti yang diteteskan pada kulit. Penyebabnya adalah Kladosporium wemeki dan jamur ini banyak menyerang anak-anak dengan higiene kurang baik dan orang-orang yang banyak berkeringat.

DERMATOFITOSISPenyakit yang disebabkan oleh golongan jamur dermatofit disebut " Dermatofitosis ". Golongan jamur ini dapat mencerna keratin kulit oleh karena mempunyai daya tarik kepada keratin (keratinofilik) sehingga infeksi jamur ini dapat menyerang lapisan-lapisan kulit mulai dari stratum korneurm sampai dengan stratum basalis.

Secara etiologis dermatofitosis disebabkan oleh tiga genus dan penyakit yang ditimbulkan sesuai dengan penyebabnya. Diagnosis etiologi ini sangat sukar oleh karena harus menunggu hasil biakan jamur dan ini memerlukan waktu yang agak lama dan tidak praktis. Disamping itu sering satu gambaran klinik dapat disebabkan oleh beberapa jenis spesies jamur, dan kadang-kadang satu gambaran klinis dapat disebabkan oleh beberapa spesies dematofita sesuai dengan lokalisasi tubuh yang diserang.

Istilah Tinea dipakai untuk semua infeksi oleh dermatofita dengan dibubuhi tempat bagian tubuh yang terkena infeksi, sehingga diperoleh pembagian dermatofitosis sebagai berikut :a. Tinea kapitis : bila menyerang kulit kepala clan rambutb. Tinea korporis : bila menyerang kulit tubuh yang berambut (globrous skin).

Rifka Hanifa Huwaida1102011234

12

c. Tinea kruris : bila menyerang kulit lipat paha, perineum, sekitar anus dapat meluas sampai ke daerah gluteus, perot bagian bawah dan ketiak atau aksila

d. Tinea manus dan tinea pedis : Bila menyerang daerah kaki dan tangan, terutama telapak tangan dan kaki serta sela-selajari.

e. Tinea Unguium : bila menyerang kukuf. Tinea Barbae : bila menyerang daerah dagu, jenggot, jambang dan kumis.g. Tinea Imbrikata : bila menyerang seluruh tubuh dengan memberi gambaran klinik yang khas.

TINEA KAPITIS (Scalp ring worm ;Tinea Tonsurans)Biasanya penyakit ini banyak menyerang anak-anak dan sering ditularkan melalui binatang- binatang peliharaan seperti kucing, anjing dan sebagainya.Berdasarkan bentuk yangkhas Tinea Kapitis dibagi dalam 4 bentuk :1. Gray pacth ring worm

Penyakit ini dimulai dengan papel merah kecil yang melebar ke sekitarnya dan membentuk bercak yang berwarna pucat dan bersisik. Warna rambut jadi abu-abu dan tidak mengkilat lagi, serta mudah patah dan terlepas dari akarnya, sehingga menimbulkan alopesia setempat. Dengan pemeriksaan sinar wood tampak flourisensi kekuning-kuningan pada rambut yang sakit melalui batas "Grey pacth" tersebut. Jenis ini biasanya disebabkan spesies mikrosporon dan trikofiton.

2. Black dot ring wormTerutama disebabkan oleh Trikofiton Tonsurans, T. violaseum, mentagrofites. infeksi jamur terjadi di dalam rambut (endotrik) atau luar rambut (ektotrik) yang menyebabkan rambut putus tepat pada permukaan kulit kepala. Ujung rambut tampak sebagai titik-titik hitam diatas permukaan ulit, yang berwarna kelabu sehingga tarnpak sebagai gambaran ” back dot". Biasanya bentuk ini terdapat pada orang dewasa dan lebih sering pada wanita. Rambut sekitar lesi juga jadi tidak bercahaya lagi disebabkan kemungkinan sudah terkena infeksi penyebab utama adalah Trikofiton tonsusurans dan T.violaseum.

3. KerionBentuk ini adalah yang serius, karena disertai dengan radang yang hebat yang bersifat lokal, sehingga pada kulit kepala tampak bisul-bisul kecil yang berkelompok dan kadang-kadang ditutupi sisik-sisik tebal. Rambut di daerah ini putus-putus dan mudah dicabut. Bila kerion ini pecah akan meninggalkan suatu daerah yang botak permanen oleh karena terjadi sikatrik. Bentuk ini terutama disebabkan oleh Mikosporon kanis, M.gipseum , T.tonsurans dan T. Violaseum.

4. Tinea favosaKelainan di kepala dimulai dengan bintik-bintik kecil di bawah kulit yang berwarna merah kekuningan dan berkembang menjadi krusta yang berbentuk cawan (skutula), serta memberi bau busuk seperti bau tikus "moussy odor". Rambut di atas skutula putus-putus dan mudah lepas dan tidak mengkilat lagi. Bila menyembuh akan meninggalkan jaringan parut dan alopesia yang permanen. Penyebab utamanya adalah Trikofiton schoenleini, T. violasum dan T. gipsum. Oleh karena Tinea kapitis ini sering menyerupai penyakit-penyakit kulit yang menyerang daerah kepala, maka penyakit ini harus dibedakan dengan penyakit-penyakit bukan oleh jamur seperti: Psoriasis vulgaris dan Dermatitis seboroika.

TINEA KORPORIS (Tinea circinata=Tinea glabrosa)Penyakit ini banyak diderita oleh orang-orang yang kurang mengerti kebersihan dan banyak bekerja ditempat

panas, yang banyak berkeringat serta kelembaban kulit yang lebih tinggi. Predileksi biasanya terdapat dimuka, anggota gerak atas, dada, punggung dan anggota gerak bawah.

Bentuk yang klasik dimulai dengan lesi-lesi yang bulat atau lonjong dengan tepi yang aktif. Dengan perkembangan ke arah luar maka bercak-bercak bisa melebar dan akhirnya dapat memberi gambaran yang polisiklis, arsiner, atau sinsiner. Pada bagian tepi tampak aktif dengan tanda-tanda eritema, adanya papel-papel dan vesikel, sedangkan pada bagian tengah lesi relatif lebih tenang. Bila tinea korporis ini menahun tanda-tanda aktif jadi menghilang selanjutnya hanya meningggalkan daerah-daerah yang hiperpigmentasi saja. Kelainan-kelainan ini dapat terjadi bersama-sama dengan Tinea kruris. Penyebab utamanya adalah : T.violaseum, T.rubrum, T.metagrofites. Mikrosporon gipseum, M.kanis, M.audolini. penyakit ini sering menyerupai :a) Pitiriasis roseab) Psoriasis vulgarisc) Morbus hansen tipe tuberkuloid

Rifka Hanifa Huwaida1102011234

13

d) Lues stadium II bentuk makulo-papular.

TINEA KRURIS (Eczema marginatum."Dhobi itch", "Jockey itch")Penyakit ini memberikan keluhan perasaan gatal yang menahun, bertambah hebat bila disertai dengan keluarnya

keringat. Kelainan yang timbul dapat bersifat akut atau menahun. Kelainan yang akut memberikan gambaran yang berupa makula yang eritematous dengan erosi dan kadang-kadang terjadi ekskoriasis. Pinggir kelainan kulit tampak tegas dan aktif.

Apabila kelainan menjadi menahun maka efloresensi yang nampak hanya macula yang hiperpigmentasi disertai skuamasi dan likenifikasi. Gambaran yang khas adalah lokalisasi kelainan, yakni daerah lipat paha sebelah dalam, daerah perineum dan sekitar anus. Kadang-kadang dapat meluas sampai ke gluteus, perot bagian bawah dan bahkan dapat sampai ke aksila. Penyebab utama adalah Epidermofiton flokkosum, Trikofiton rubrum dan T.mentografites.Diferensial Diagnosa :a) Kandidiasis inguinalisb) Eritrasmac) Psoriasis vulgarisd) Pitiriasis rosea

TINEA MANUS DAN TINEA PEDISTinea pedis disebut juga Athlete's foot = "Ring worm of the foot". Penyakit ini sering menyerang orang-orang

dewasa yang banyak bekerja di tempat basah seperti tukang cuci, pekerja-pekerja di sawah atau orang-orang yang setiap hari harus memakai sepatu yang tertutup seperti anggota tentara. Keluhan subjektif bervariasi mulai dari tanpa keluhan sampai rasa gatal yang hebat dan nyeri bila ada infeksi sekunder.Ada 3 bentuk Tinea pedis1. Bentuk intertriginosa

keluhan yang tampak berupa maserasi, skuamasi serta erosi, di celah-celah jari terutama jari IV dan jari V. Hal ini terjadi disebabkan kelembaban di celah-ceIah jari tersebut membuat jamur-jamur hidup lebih subur. Bila menahun dapat terjadi fisura yang nyeri bila kena sentuh. Bila terjadi infeksi dapat menimbulkan selulitis atau erisipelas disertai gejala-gejala umum.

2. Bentuk hyperkeratosisDisini lebih jelas tampak ialah terjadi penebalan kulit disertai sisik terutama ditelapak kaki, tepi kaki dan punggung kaki. Bila hiperkeratosisnya hebat dapat terjadi fisura-fisura yang dalam pada bagian lateral telapak kaki

3. Bentuk vesikuler subakutKelainan-kelainan yang timbul di mulai pada daerah sekitar antar jari, kemudian meluas ke punggung kaki atau telapak kaki. Tampak ada vesikel dan bula yang terletak agak dalam di bawah kulit, diserta perasaan gatal yang hebat. Bila vesikel-vesikel ini memecah akan meninggalkan skuama melingkar yang disebut Collorette. Bila terjadi infeksi akan memperhebat dan memperberat keadaan sehingga dapat terjadi erisipelas. Semua bentuk yang terdapat pada Tinea pedis, dapat terjadi pada Tinea manus, yaitu dermatofitosis yang menyerang tangan.Penyebab utamanya ialah : T .rubrum, T .mentagrofites, dan Epidermofiton flokosum. Tinea manus dan Tinea pedis harus dibedakan dengan :a) Dermatitis kontak akut alergisb) Skabiasisc) Psoriasispustulosa

TINEA UNGUIUM (Onikomikosis = ring worm of the nails)Penyakit ini dapat dibedakan dalam 3 bentuk tergantung jamur penyebab dan permulaan dari dekstruksi kuku. Subinguinal proksimal bila dimulai dari pangkal kuku, Subinguinal distal bila di mulai dari tepi ujung dan Leukonikia trikofita bila dimulai dari bawah kuku. Permukaan kuku tampak suram tidak mengkilat lagi, rapuh dan disertai oleh subungual hiperkeratosis. Dibawah kuku tampak adanya detritus yang banyak mengandung elemen jamur.Onikomikosis ini merupakan penyakit jamur yang kronik sekali, penderita minta pertolongan dokter setelah menderita penyakit ini setelah beberapa lama, karena penyakit ini tidak memberikan keluhan subjektif, tidak gatal, dan tidak sakit. Kadang-kadang penderita baru datang berobat setelah seluruh kukunya sudah terkena penyakit. Penyebab utama adalah : T.rubrum, T.metagrofitesDiagnosis banding:a) Kandidiasis kuku

Rifka Hanifa Huwaida1102011234

14

b) Psoriasis yang menyerang kukuc) Akrodermatitis persisten

TINEA BARBAEPenderita Tinea barbae ini biasanya mengeluh rasa gatal di daerah jenggot, jambang dan kumis, disertai rambut-

rambut di daerah itu menjadi putus.Ada 2 bentuk yaitu superfisialis dan keriona) SUPERFISIALIS. Kelainan-kelainan berupa gejala eritem, papel dan skuama yang mula-mula kecil selanjutnya

meluas ke arab luar dan memberi gambaran polisiklik, dengan bagian tepi yang aktif. Biasanya gambaran seperti ini menyerupai tinea korporis.

b) KERION. Bentuk ini membentuk lesi-lesi yang eritematous dengan ditutupi krusta atau abses kecil dengan permukaan membasah oleh karena erosi.

Tinea barbae ini didiagnosa banding dengan :a) Sikosis barbae (folikulitis oleh karena piokokus)b) Karbunkelc) Mikosis dalam

TINEA IMBRIKATAPenyakit ini adalah bentuk yang khas dari Tinea korporis yang disebabkan oleh Trikofiton konsentrikum. Gambaran

klinik berupa makula yang eritematous dengan skuama yang melingkar. Apabila diraba terasa jelas skuamanya menghadap ke dalam. Pada umumnya pada bagian tengah dari lesi tidak menunjukkan daerah yang lebih tenang, tetapi seluruh makula ditutupi oleh skuama yang melingkar. Penyakit ini sering menyerang seluruh permukaan tubuh sehingga menyerupai :a) Eritrodemiab) Pempigus foliaseusc) Iktiosis yang sudah menahun

3.5. PatofisiologiNON DERMATOFITOSISMallasezia furfur, merupakan organisme saprofit pada kulit normal. Bagaimana perubahan dari i saprofit menjadi patogen belum diketahui. Organisme ini merupakan "lipid dependent yeast". Timbulnya penyakit ini juga dipengaruhi oleh faktor hormonal, ras, matahari,peradangan kulit dan efek primer pytorosporum terhadap melanosit.

DERMATOFITOSISCara penularan jamur dapat secara langsung dan secara tidak langsung. Penularan langsung dapat secara fomitis, epitel, rambut-rambut yang mengandung jamur baik dari manusia, binatang atau dari tanah. Penularan tak langsung dapat melalui tanaman, kayu yang dihinggapi jamur, barang-barang atau pakaian, debu atau air. Disamping cara penularan tersebut diatas, untuk timbulnya kelainan-kelainan di kulit tergantung dari beberapa faktor :a. Faktor virulensi dari dermatofita

Virulensi ini tergantung pada afinitas jamur itu, apakah jamur Antropofilik, Zoofilik atau Geofilik. Selain afinitas ini masing-masing jenis jamur ini berbeda pula satu dengan yang lain dalam afinitas terhadap manusia maupun bagian-bagian dari tubuh Misalnya : Trikofiton rubrum jarang menyerang rambut, Epidermatofiton flokosum paling sering menyerang lipat pada bagian dalam.

b. Faktor trauma, Kulit yang utuh tanpa lesi-lesi kecil, lebih susah untuk terserang jamur.c. Faktor-suhu dan kelembaban

Kedua faktor ini sangat jelas berpengaruh terhadap infeksi jamur, tampak pada lokalisasi atau lokal, di mana banyak keringat seperti lipat paha dan sela-sela jari paling sering terserang penyakit jamur ini.

d. Keadaan sosial serta kurangnya kebersihanFaktor ini memegang peranan penting pada infeksi jamur di mana terlihat insiden penyakit jamur pada golongan sosial dan ekonomi yang lebih rendah, penyakit ini lebih sering ditemukan dibanding golongan sosial dan ekonomi yang lebih baik.

e. Faktor umur dan jenis kelaminPenyakit Tinea kapitis lebih sering ditemukan pada anak-anak dibandingkan orang dewasa, dan pada wanita lebih sering ditemukan infeksi jamur di sela-sela jari dibanding pria dan hal ini banyak berhubungan dengan pekerjaan.

Rifka Hanifa Huwaida1102011234

15

Di samping faktor-faktor tadi masih ada faktor-faktor lain seperti faktor perlindungan tubuh (topi, sepatu dan sebagainya) , faktor transpirasi serta pemakaian pakaian yang serba nilan, dapat mempermudah penyakit jamur ini.

Patogenesis dermatofita memiliki 3 stepa) Adherence/ pengikatan. Fungi selalu mempunyai hambatan dalam proses infeksinya, fungi harus resisten terhadap

sinar UV, tahan terhadap berbagai temperature dan kelembaban, kompetisi dengan flora normal kulit, spingosine yang di hasilkan oleh keratinosit. Asam lemak yg di produksi oleh glandula sebasea bersifat fungistatik (menghambat pertumbuhan jamur). Mulainya di produksi asam lemak pada anak anak post-pubertas mungkin menerangkan menurunnya kejadian tinea kapitis secara drastis.

b) Penetration setelah fase adherence, spora akan tumbuh dan memasuki stratum korneum dengan kecepatan yang lebih cepat dari waktu deskuamasi epidermis. Penetrasi juga di dukung dengan keluarnya ensim proteinase, lipase dan musinolitik yang juga membantu dalam pembuatan nutrisi fungi. Trauma dan maserasi merupakan faktor penting dalam memudahkan penetrasi fungi terutama pada kasus tinea pedis. Fungal mannans yang ada di dinding sel dermatofita juga dapat menurunkan poliferasi sel keratinosit. Pertahanan terbaru pada lapisan epidermis yang lebih dapat tercapai diantaranya berkompetisi dengan besi dan juga penghambatan pertumbuhan jamur oleh progesteron.

c) Development a host response/ respon host. Proses inflamasi yang terjadi sangat tergantung dari sistem imun host dan juga oleh jenis organisme. Beberapa fungi dapat menghasilkan faktor kemotaktik dengan berat melekul rendah seperti yang dihasilkan bakteri. Antibodi tidak terlihat pada infeksi dermatofita, tetapi hanya menggunakan jalur reaksi hipersensitivitas tipe IV. Infeksi yang sangat ringan sering hanya menimbulkan inflamasi yang ringan juga, pertama muncul berupa eritema dan scale / skuama yang menandakan terjadinya peningkatan pergantian keratinosite (keratinocyte turnover). Antigen dermatofit di proses oleh sel langerhans epidermis dan di presentasikan di nodus limpa lokal menuju ke limfosit T. Kemudian limfosit T mengalami poliferasi dan bermigrasi ke lokasi untuk membunuh jamur dan pada waktu ini lesi menjadi mendadak inflamasi. Oleh sebab ini barier epidermal menjadi permeable terhadap transferin dan migrasi sel. http://dokterolifvia.blogspot.com/2011/05/infeksi-jamur.html

3.6. Manifestasi KlinisNON DERMATOFITOSISTimbul bercak putih atau kecoklatan yang kadang-kadang gatal bila,berkeringat. Bisa pula tanpa keluhan gatal sama sekali, tetapi penderita mengeluh karena malu oleh adanya bercak tersebut. Pada orang kulit berwarna, lesi yang terjadi tampak sebagai bercak hipopigmentasi, tetapi pada orang yang berkulit pucat maka lesi bisa berwarna kecoklatan ataupun kemerahan. Di atas lesi terdapat sisik halus.

FolikulitisMerupakan bentuk klinis yang lebih berat, Malasezia furfur dapat tumbuh dalam jumlah banyak pada folikel rambut dan kelenjar sebasea. Pada pemeriksaan histologis organisme tersebut terlihat dilobang folikel bagian infudibulum saluran sebasea dan sering disekitar dermis. Folikel berdilatasi akibat sumbatan dan terdiri dari debris keratin. Secara klinis lesi terlihat eritem, papula folikular atau pustula dengan ukuran 2-4 mm, distribusinya dipunggung, dada kadang-kadang dibahu, dengan leher dan rusuk. Bentuknya yang lebih berat disebut Acneifonn folliculitis.

Dacriosis obstructifMalasezia furfur dapat membentuk koloni pada kelenjar lakrimalis, menyebabkan pembengkakan dan obstruksi. Pada beberapa kasus terbentuk dakriolit, terjadi inflamasi dan mengganggu produksi air mata.

DERMATOFITOSISUmumnya gejala-gejala klinik yang ditimbulkan oleh golongan geofilik pada mausia bersifat akut dan sedang dan

lebih mudah sembuh. Dermatofita yang antropofilik terutama menyerang manusia, karena memilih manusia sebagai hospes tetapnya. Golongan jamur ini dapat menyebabkan perjalanan penyakit menjadi menahun dan residif , karena reaksi penolakan tubuh yang sangat ringan. Contoh jamur yang antropofilik ialah: Mikrosporon audoinii Trikofiton rubrum.

Rifka Hanifa Huwaida1102011234

16

Umumnya dermatofitosis pada kulit memberikan morfologi yang khas yaitu bercak-bercak yang berbatas tegas disertai efloresensi-efloresensi yang lain, sehingga memberikan kelainan-kelainan yang polimorf, dengan bagian tepi yang aktif serta berbatas tegas sedang bagian tengah tampak tenang.

Gejala objektif ini selalu disertai dengan perasaan gatal, bila kulit yang gatal ini digaruk maka papel-papel atau vesikel-vesikel akan pecah sehingga menimbulkan daerah yang erosit dan bila mengering jadi krusta dan skuama. Kadang-kadang bentuknya menyerupai dermatitis (ekzema marginatum) , tetapi kadang-kadang hanya berupa makula yang berpigmentasi saja (Tinea korporis) dan bila ada infeksi sekunder menyerupai gejala-gejala pioderma (impetigenisasi).

3.7. Diagnosis dan Diagnosis DiferensialPITYRIASIS VERSICOLOR/TINEA VERSICOLORSelain mengenal kelainan-kelainan yang khas yang disebabkan oleh Melasezi fulfur diagnosa pitiriasis versikolor harus dibantu dengan pemeriksaan-pemeriksaan sebagai berikut :- Pemeriksaan langsung dengan KOH 10%. Bahan-bahan kerokan kulit di ambil dengan cara mengerok bagian kulit

yang mengalami lesi. Sebelumnya kulit dibersihkan dengan kapas alkohol 70%, lalu dikerok dengan skalpel steril dan jatuhannya ditampung dalam lempeng-lempeng steril pula. Sebagian dari bahan tersebut diperiksa langsung dengan KOH% yang diberi tinta Parker Biru Hitam, Dipanaskan sebentar, ditutup dengan gelas penutup dan diperiksa di bawah mikroskop. Bila penyebabnya memang jamur, maka kelihatan garis yang memiliki indeks bias lain dari sekitarnya dan jarak-jarak tertentu dipisahkan oleh sekat-sekat atau seperti butir-butiir yang bersambung seperti kalung. Pada pitiriasis versikolor hifa tampak pendek-pendek, lurus atau bengkok dengan disana sini banyak butiran-butiran kecil bergerombol.

- Pembiakan. Organisme penyebab Tinea versikolor belum dapat dibiakkan pada media buatan.- Pemeriksaan dengan sinar wood,dapat memberikan perubahan warna pada seluruh daerah lesi sehingga batas lesi

lebih mudah dilihat. Daerah yang terkena infeksi akan memperlihatkan fluoresensi warna emas sampai orange.

PIEDRA BEIGELIDiagnosa ditegakkan atas dasar :- gejala kllinis- pemeriksaan laboratorium dengan KOH dan kultur pada agar Sabauroud.

PIEDRA HORTALDiagnosis ditegakkan atas dasar :a) Gejala klinis : Objektif rambut lebih suram, benjolan bila disisir terasa seperti logam kasar.b) Laboratorium

- Langsung dengan KOH 10-20% dari rambut yang ada benjolan tampak hifa endotrik (dalam rambut pada lapisan kortek) sampai ektotrik (di luar rambut) yang besar 4-8 mu berwarna tengguli dan ditemukan spora yang besarnya 1-2 u

- Kultur ram but dalam media Saboutound tampak koloni mula-mula tumbuh sebagai ragi yang berwarna kilning, kemudian dalam 2-4 hari akan berubah menjadi koloni filamen.

OTOMIKOSISa) Gejala klinik : Yang khas, terasa gatal atau sakit diliang telinga dan daun telinga menjadi merah, skuamous dan

dapat meluas ke dalam liang telinga sampai 2/3 bagian luar.b) Pemeriksaan Laboratorium

- Preparat langsung: Skuama dari kerokan kulit Jiang telinga diperiksa dengan KOH 10% akan tampak hifa-hifa lebar, berseptum dan kadang-kadang dapat ditemukan spora-spora kecil dengan diameter 2-3 u.

- Pembiakan: Skuama dibiak pada media Sabauroud dekst ditemukan dekstrosa agar dan dikeram pada temperatur kamar. Koloni akan tumbuh dalam satu minggu berupa koloni filamen berwarna putih. Dengan mikroskop tampak hifa-hifa lebar dan pada ujung-ujung hifa dapat ditemukan sterigma dan spora berjejer melekat pada permukaannya.

TINEA NIGRAa) Gejala klinis yang khasb) Pemeriksaan laboratorium

Rifka Hanifa Huwaida1102011234

17

- Preparat langsung : kerokan kulit dengan KOH 10% akan menunjukkan adanya hifa dan spora yang tersebar di dalam gel-gel epitel, besar hifa berkisar 3-5 u dan spora berkisar 1-2u.

- Pembiakan : Pembiakan skuama pada media Sabauroud glukosa agar (SGA), dikeram pada temperatur kamar. Dalam 1-2 minggu akan tumbuh koloni menyerupai ragi, berwarna hijau dan pada bagian tepinya tumbuh daerah yang filamentous berwarna coklat. Pada pemerikasaan mikroskopis tampak hifa halus bercabang, mengkilat dan spora-spora yang lonjong.

DERMATOFITOSISCara penentuan dermatofitosis terlihat pada bagan dan garnbar (dibawah ini). Selain sifat keratinofilik ini, setiap spesies dermatofita m empunyai afinitas terhadap hospes tertentu. Dermatofita yang zoofilik terutama menyerang binatang, dan kadang-kadang menyerang manusia. Misalnya : Mirosporon canis dan Trikofiton verukosum. Dermatofita yang geofilik adalah jamur yang hidup di tanah dan dapat menimbulkan radang yang moderat pada manusia, misalnya Mikrosporon gipsium.Diagnosis klinik dermatofitosis dapat dikonfirmasi dengan pemeriksaan mikroskopik dan atau kultur. Walaupun dengan beberapa menit saja pemeriksaan mikroskopik dapat membuat bukti infeksi jamur tapi kadang tidak selalu spesifik untuk golongan jamur tertentu dan kadang sering muncul hasil negatif palsu. - Pemeriksaan mikroskopik. Rambut, Pemeriksaan langsung menggunakan wood lamp pada lesi sering

menunjukkan flurosense pada pteridine patogens tertentu. Sangat perlu diketahui jika golongan patogens ektotrix sering memberikan flourosensi positif, yaitu dari golongan M. Canis dan M. Audouinii sedangkan untuk patogen endotrix menunjukkan flourosensi negatif. Ketika ingin dilakukan pengecatan, rambut harus di cabut dan jangan di potong, taruh di slide/ gelas objeks mikroskop dan ditetesi dengan potassium Hydroxide (KOH) 10-20 % 1-2 tetes. Setelah itu dipanaskan dengan tujuan untuk melarutkan dan diamati dari perbesaran lemah 10 x 10 dilanjutkan dengan 10 x 45 tetapi tidak diperlukan mencapai 10 x 100 perbesaran dan akan tampak gambaran khas berupa ektotrix atau endotrix. Ektotix (artroconidia mengelilingi batang rambut) dan endotrix (antrokonidia didalam batang rambut). Kulit dapat didapatkan dari kerokan kulit dengan sisi tumpul skapel pada tepi lesi yang aktif. Kuku termasuk potongan potongan dari bagian distrofik kuku, seperti mulai bagian proximal ke bagian distal. Pada sediaan kulit dan kuku sering dapat di lihat gambaran hifa sejajar dengan adanya sekat dan kadang terlihat spora pada infeksi yang lama dan atau sudah diobati.

- Kultur test. Agar sabouroud’s merupakan media yang sering digunakan untuk membiakkan jamur. Walaupun demikian dapat juga tumbuh organisme saprofit yang akan me- masking organisme yang sesungguhnya. Biasanya di butuhkan cycloheximide (0,5 g/L) dan chlorampenicol (0,05 g/L) untuk membuat media agar sangat selektif hanya pada dermatofita. Media kultur disimpan dalam ruangan suhu 26 C selama 4 minggu.

Diagnosis DiferensialTINEA VESIKOLORPenyakit ini harus dibedakan dari dermatitis seboroik, sifilis stadium tua, pitiriasis rosea vitiligo, morbus hansen dan hipopigmentasi pasca peradangan.

OTOMIKOSISOtitis eksterna atau kontak dermatitis pada liang telinga sering memberi gejala-gejala yang sama.

TINEA NIGRALesi-lesi hitam pada kulit seperti pada sifilis stadium kedua pada telapak tangan, harus dipikirkan. Melanoma memberikan gambaran klinis yang rnirip. Tinea versikolorpun memberikan gambaran yang hampir sama.

3.8. TatalaksanaTINEA VERSIKOLOR

Tinea versikolor dapat diobati dengan berbagai obat yang manjur pakaian, kain sprei, handuk harus dicuci dengan air panas. Kebanyakan pengobatan akan menghilangkan bukti infeksi aktif (skuama) dalam waktu beberapa hari, tetapi untuk menjamin pengobatan yang tuntas pengobatan ketat ini harus dilanjutkan beberapa minggu.

Perubahan pigmen lebih lambat hilangnya. Daerah hipopigmentasi belum akan tampak normal sampai daerah itu menjadi coklat kembali. Sesudah terkena sinar matahari lebih lama daerah-daerah yang hipopigmentasi akan coklat kembali. Meskipun terapi nampak sudah cukup, bila kambuh atau kena infeksi lagi merupakan hal biasa, tetapi selalu

Rifka Hanifa Huwaida1102011234

18

ada respon terhadap pengobatan kembali. Tinea versikolor tidak memberi respon yang baikterhadap pengobatan dengan griseofulvin. Obat-obat anti jamur yang dapat menolong misalnya salep whitfield, salep salisil sulfur (salep 2/4), salisil spiritus, tiosulfatnatrikus (25%). Obat-obat baru seperti selenium sulfida 2% dalam shampo, derivatimidasol seperti ketokonasol, isokonasol, toksilat dalam bentuk krim atau larutan dengan konsentrasi 1-2% sangat berkhasiat baik.

PIEDRA BEIGELIRambut dicukur atau dikeramas dengan sublimat 1/2000 (5 %0) dalam spiritus dilutus.

PIEDRA HORTALSebaiknya rambut dicukur, dapat juga dikeramas dalam larutan sublimat : 1/2000 dalam alkohol dilutus (spiritus 70%) hasil pengobatan akan tampak dalam 1 minggu.

OTOMIKOSISPengobatan ditujukan menjaga agar liang telinga tetap kering jangan lembab dan jangan mengorek-ngorek telinga dengan barang-barang yang kotor seperti korek api, garukan telinga atau kapas. Kotoran- kotoran telinga harus selalu dibersihkan. Larutan timol 2% dalam spiritus dilutus (alkohol 70%) atau meneteskan larutan burowi 5% satu atau dua tetes dan selanjutnya dibersihkan dengan desinfektan biasanya memberi hasil pengobatan yang memuaskan. Neosporin dan larutan gentien violet 1-2% juga dapat menolong.

TINEA NIGRAPengobatan dengan obat-obat anti jamur banyak menolong. Salep whitfield I dan II atau salep sulfursalisil juga dapat menolong. Obat-obat anti jamur, preparat-preparat imidazol seperti isokotonasol, bifonasol, klotrirnasol juga berkhasiat baik.

DERMATOFITOSISTerapi lokal :Infeksi pada badan dan lipat paha dan lesi-lesi superfisialis, di daerah jenggot,telapak tangan dan kaki, biasanya dapat diobati dengan pengobatan topikal saja.1. Lesi-lesi yang meradang akut yang acta vesikula dan acta eksudat harus dirawat dengan kompres basah secara

terbuka, dengan berselang-selang atau terus menerus. Vesikel harus dikempeskan tetapi kulitnya harus tetap utuh.

2. Toksilat, haloprogin, tolnaftate dan derivat imidazol seperti mikonasol, ekonaol, bifonasol, kotrimasol dalam bentuk larutan atau krem dengan konsentrasi 1-2% dioleskan 2 x sehari akan menghasilkan penyembuhan dalam waktu 1-3 minggu.

3. Lesi hiperkeratosis yang tebal, seperti pada telapak tangan atau kaki memerlukan terapi lokal dengan obat-obatan yang mengandung bahan keratolitik seperti asam salisilat 3-6%. Obat ini akan menyebabkan kulit menjadi lunak dan mengelupas. Obat-obat keratolotik dapat mengadakan sensitasi kulit sehingga perlu hati-hati kalau menggunakannya.

4. Pengobatan infeksi jamur pada kuku, jarang atau sukar untuk mencapai kesembuhan total. Kuku yang menebal dapat ditipiskan secara mekanis misalnya dengan kertas amplas, untuk mengurangi keluhan-keluhan kosmetika. Pemakaian haloprogin lokal atau larutan derivat asol bisa menolong. Pencabutan kuku jari kaki dengan operasi, bersamaan dengan terapi griseofulvin sistemik, merupakan satu-satunya pengobatan yang bisa diandalkan terhadap onikomikosis jari kaki.

Terapi sistemikPengobatan sistemik pada umumnya mempergunakan griseofulvin. Griseofulvin adalah suatu antibiotika fungisidal

yang dibuat dari biakan spesies penisillium. Obat ini sangat manjur terhadap segala jamur dermatofitosis. Griseofulvin diserap lebih cepat oleh saluran pencernaan apabila diberi bersama-sama dengan makanan yang banyak mengandung lemak, tetapi absorpsi total setelah 24 jam tetap dan tidak dipengaruhi apakah griseofulvin diminum bersamaan waktu makan atau diantara waktu makan.

Dosis rata-rata orang dewasa 500 mg per hari. Pemberian pengobatan dilakukan 4 x sehari , 2 x sehari atau sekali sehari. Untuk anak-anak dianjurkan 5 mg per kg berat badan dan lamanya pemberian adalah 10 hari. Salep ketokonasol dapat diberikan 2 x sehari dalam waktu 14 hari.

Rifka Hanifa Huwaida1102011234

19

3.9. Komplikasi

3.10. Pencegahana) Perkembangan infeksi jamur diperberat oleh panas, basah dan maserasi. Jika faktor-faktor lingkungan ini tidak

diobati, kemungkinan penyembuhan akan lambat. Daerah intertrigo atau daerah antara jari-jari sesudah mandi harus dikeringkan betul dan diberi bedak pengering atau bedak anti jamur

b) Alas kaki harus pas betul dan tidak terlalu ketat.c) Pasien dengan hiperhidrosis dianjurkan agar memakai kaos dari bahan katun yang menyerap keringat, jangan

memakai bahan yang terbuat dari wool atau bahan sintetis.d) Pakaian dan handuk agar sering diganti dan dicuci bersih-bersih dengan air panas.

3.11. PrognosisUmumnya baik bila faktor-faktor predisposisi dapat dieliminer dengan baik. (non dermatofitosis)Perkembangan penyakit dermatofitosis dipengaruhi oleh bentuk klinik dan penyebab penyakitnya disamping faktor-faktor yang memperberat atau memperingan penyakit. Apabila faktor-faktor yang memperberat penyakit dapat dihilangkan, umumnya penyakit ini dapat hilang sempurna.Budi mulja, U : Mikosis. Dalam ilmu penyakit kulit dan kelamin, Jakarta FK UI. 1987: 84-88Jawetz, Melnick & Adelberg : Mikrobiologi Kedokteran. Edisi 20, EGC Jakarta 1996.

4. Cara Memelihara dan Menjaga Kesehatan Kulit menurut Ajaran IslamDengan ber-istisnaq (menghirup air dalam hidung) misalnya kita dapat mencegah timbulnya penyakit dalam

hidung. Dengan mencuci kedua tangan ,kita dapat menjaga kebersihan tangan. Kita juga bisa menjaga kebersihan kulit wajah bila kita rajin berwudhu. Selain itu,kita juga bisa menjaga kebersihan daun telinga dan telapak kaki kita, artinya dengan sering berwudhu kita dapat menjaga kesehatan tubuh kita.

pakar kesehatan di dunia senantiasa menganjurkan agar kita mencuci kaki mulut dan muka sebelum tidur. Bahkan ,sejumlah pakar kecantikan memproduki alat kecantikan agar dapat menjaga kesehatan kulit muka.

Di samping itu tentunya anjuran untuk berwudhu juga mengandung nilai ibadah yang tinggi. Sebab ketika seseorang dalam keadaan suci. Jika seseorang berada dalam keadaan suci,berarti ai dekat dengan Allah. Karena Allah akan dekat dan cinta kepada orang-orang yang berada dalam keadaan suci.

Rasulullah SAW bersabda: “Barangsiapa tidur dimalam hari dalam keadaan suci (berwudhu’) maka Malaikat akan tetap mengikuti, lalu ketika ia bangun niscaya Malaikat itu akan berucap ‘Ya Allah ampunilah hamba mu si fulan, kerana ia tidur di malam hari dalam keadaan selalu suci’”. (HR Ibnu Hibban dari Ibnu Umar r.a.)

Hal ini juga ditulis dalam kitab tanqih al-Qand al-Hatsis karangan syekh muhamad bin umar an-nawawi al-mantany. Dari umar bin harits bahwa nabi bersabda :“barangsiapa tidur dalam keadaan berwudhu ,maka apabila mati disaat tidur maka matinya dalam keadaan syahid disisi allah.

Manfaat Wudhu Sebelum Tidur Pertama, merilekskan otot-otot sebelum beristirahat. Mungkin tidak terlalu banyak penjelasan. Bisa dibuktikan

dalam ilmu kedokteran bahwa percikan air yang dikarenakan umat muslim melakukan wudhu itu merupakan suatu metode atau cara mengendorkan otot-otot yang kaku karna lelahnya dalam beraktifitas. Sangat diambil dampak positifnya bahwa jika seseorang itu telah melakukan wudhu, maka pikiran kita akan terasa rileks. Badan tidak akan terasa capek.

Kedua, mencerahkan kulit wajah. Wudhu dapat mencerahkan kulit wajah karena kinerja wudhu ini menghilangkan noda yang membandel dalam kulit. Kotoran-kotoran yang menempel pada kulit wajah kita akan senantiasa hilang dan tentunya wajah kita menjadi cerah dan bersih.

Ketiga, didoakan malaikat. Dalam sabda Beliau yang disinggung pada bagian atas, malaikat akan senantiasa memberikan do’a perlindungan kepada umat muslim yang senantiasa wudhu sebelum tidur. Padahal malaikat adalah makhluk yang senantiasa berdzikir kepada Allah. niscaya do’anya akan senantiasa dikabulkan pula oleh Allah. Oleh karena itu, senantiasa berwudhu itu adalah hal yang wajib kita lakukan.

http://www.arrahmah.com/kajian-islam/manfaat-wudhu-sebelum-tidur.html#sthash.yfAllEpD.dpuf

Cara mempercantik diri menurut ajaran islam.

Rifka Hanifa Huwaida1102011234

20

Mempercantik diri menurut ajaran islam adalah yang halal dan berkah. Dan bertujuan untuk menyenangkan hati suami dan mahramnya, bukan untuk tujuan lainnya misalnya untuk dipuji orang lain selain suaminya. karena dijaman sekarang sudah salah kaprah, biasanya seorang wanita akan berdandan secantik mungkin bila akan keluar rumah. Sedangkan bila dirumah berdandan seadanya saja, padahal hal itu tidak benar dan terbalik. Untuk itu kita akan membahas cara mempercantik diri menurut ajaran islam.

Mempercantik diri menurut ajaran islam adalah dilakukan dengan cara yang halal, tanpa mengubah ciptaan Allah SWT, dan tentu saja dengan menggunakan bahan-bahan yang halal. Itu artinya tidak dengan operasi plastik dan ataupun membuat tato pada tubuh kita agar terlihat cantik, tidak pula membiarkan diri dirias dan disentuh oleh lelaki bukan mahram, dan tidak memakai alat dan kosmetik yang haram, seperti kuas bedak dari bulu babi atau cairan parfum dengan alkohol.

Pertama-tama perhatikan dahulu kebersihan wajah, karena bagaimanapun kebersihan wajah seseorang mencerminkan kebersihan diri seseorang. Asalkan wajah sudah bersih, maka tanpa dioles make up pun akan tetap terlihat cantik. Karena kita tau bahwa wajah adalah bagian tubuh yang paling kelihatan dan paling sensitif. Apalagi proses regenerasi sel kulit mulai melambat seiring dengan bertambahnya usia. Disis lain, kondisi lingkungan dapat memperburuk keadaan kulit wajah. Seperti sinar matahari, angin dan polusi udara. Berikut beberapa cara mempercantik diri/wajah supaya berseri menurut ajaran islam, yaitu : Berwudhu sambil sedikit memijat-mijat wajah adalah cara efektif untuk membersihkan wajah dengan air, hal ini

sama dengan meremajakan sel-sel kulit wajah. Semakin sering berwudhu, semakin cerah pula wajah Anda. Sebelumnya kenali dahulu jenis kulit Anda. Apakah kulit normal, kering, berminyak, sensitif atau kulit kombinasi?

Untuk Mengetahuinya, sentuhlah kulit wajah Anda dengan jari telunjuk. bila kulit terasa halus dan tidak berminyak maka kulit Anda normal. Atau jika kulit wajah terasa lembab berminyak berarti jenis kulit Anda berminyak.

Tahap selanjutnya adalah memilih produk pembersihan dan penyegar wajar yang sesuai dengan jenis kulit Anda dan pilihlah produk yang halal. Bagi Anda yang kulitnya berminyak harus ekstra hati-hati dalam merawat wajah. Karena kulit berminyak cenderung lebih mudah berjerawat. Namun, kandungan minyak yang berlebihan membuat kulit wajah tidak mudah keriput.

Segala yang berlebihan tentulah tidak baik. Demikian juga dengan urusan membersihkan wajah. Bagi Anda yang yang mempunyai kulit berminyak, membersihkanwajah juga harus hati-hati. Mencuci wajah apalagi sampai melakukan scrubbing terlau sering akan menyebabkan kulit wajah menjadi kering, Keadaan ini mendorong mekanisme pertahanan kelenjar minyak di kulit memproduksi minyak secara berlebihan agar kulit tidak kering. kelebihan minyak ini dapat menimbulkan jerawat.

Jangan malas membersihkan wajah terutama setelah memakai kosmetik. Kalau tidak, wajah jadi mudah berjerawat. Membersihkan wajah secara rutin menjadi keharusan, bila Anda terbiasa menggunakan rias wajah sebelum tidur. Tujuannya supaya wajah bersih dan memberikan kesempatan pada pori-pori kulit untuk bernafas.

Facial massaging atau pijat wajah adalah cara terbaik untuk mengencangkan dan menguatkan otot wajah, serta meningkatkan sirkulasi darah diwajah.

Setelah wajah dibersihkan, jangan lupa gunakan pelembab wajah. Meskipun Anda tidak keluar rumah, tetap gunakan pelembab. Sebab kulit wajah yang kering, kalau tidak sering-sering diberi pelembab dapat mempercepat munculnya keriput.http://dloepiq.blogspot.com/2013/11/cara-mempercantik-diri-menurut-ajaran.html#sthash.BiVYcrON.dpuf