skenario 1 pancaindra

43
Kelompok B-3 Ketua : Rezki Ramadhan 1102013247 Sekretaris : Nourma Kusuma Winawan 1102013214 Anggota : Muhammad Adiguna Said 1102010174 Santi Dwi Rahmawati 1102013262 Rizky Caranggono 1102013257 Ranty Rizky Puspadewi 1102012226 Yolanda Intan Farellina 1102013312 Muthia Farah Ashma 1102013187 Nurul Habibah 1102013221 Satya Kesumawardani 1102013268 Nadya Muthia Risky 1102013203

Upload: nurmawinawan

Post on 13-Jul-2016

226 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

ppt skenario 1 kelompok b3 pancaindra 2013

TRANSCRIPT

Kelompok B-3 Ketua : Rezki Ramadhan 1102013247Sekretaris : Nourma Kusuma Winawan 1102013214Anggota : Muhammad Adiguna Said 1102010174

Santi Dwi Rahmawati 1102013262 Rizky Caranggono 1102013257 Ranty Rizky Puspadewi 1102012226 Yolanda Intan Farellina 1102013312 Muthia Farah Ashma 1102013187 Nurul Habibah 1102013221 Satya Kesumawardani 1102013268 Nadya Muthia Risky 1102013203

MATA MERAHSeorang anak laki-laki berusia 8 tahun datang ke poliklinik diantar ibunya

dengan keluhan kedua matanya merah sejak 2 hari yag lalu setelah bermain sepak bola. Keluhan disertai dengan keluar banyak air mata dan gatal. Pengelihatan tidak mengalami gangguan. Pasien pernah menderita penyakit seperti ini 6 bulan yang lalu.Pada pemeriksaan oftalmologis :VOD : 6/6, VOS:6/6Segmen anterior ODS : palpebra edema (-), lakrimasi (+), konjungtiva tarsalis superio : giant papil (+) (cobble stone appearance), konjungtiva bulbi : injeksi konjungtiva (+), limbus kornea : infiltrat (+)Lain lain tidak ada kelainanPasien sudah mencoba mengobati dengan obat warung tapi tidak ada perubahan.Setelah medapatkan terapi pasien diminta untuk kontrol rutin untuk menjaga serta memeliara kesehatan mata sesuai tuntutan ajaran islam.

SASARAN BELAJAR• LI.1 Memahami dan Menjelaskan Anatomi MataLO.1.1 Memahami dan Menjelaskan Makroskopik Mata & Vaskularisasi MataLO 1.2 Memahami dan Menjelaskan Mikroskopik Mata• LI.2 Memahami dan Menjelaskan Fisiologi

Penglihatan• LI.3 Memahami dan Menjelaskan Mata MerahLO.3.1 Memahami dan Menjelaskan Mata Merah Visus NormalLO.3.2 Memahami dan Menjelaskan Mata Merah Visus Turun• LI.4 Memahami dan Menjelaskan KonjungtivitisLO.4.1 Memahami dan Menjelaskan Definisi KonjungtivitisLO.4.2 Memahami dan Menjelaskan Etiologi dan Klasifikasi KonjungtivitisLO.4.3 Memahami dan Menjelaskan Epidemiologi

KonjungtivitisLO.4.4 Memahami dan Menjelaskan Manifestasi Klinis KonjungtivitisLO.4.5 Memahami dan Menjelaskan Patofisiologi KonjungtivitisLO.4.6 Memahami dan Menjelaskan Diagnosis dan Diagnosis Banding KonjungtivitisLO.4.7 Memahami dan Menjelaskan Tatalaksana KonjungtivitisLO.4.8 Memahami dan Menjelaskan Pencegahan KonjungtivitisLO.4.9 Memahami dan Menjelaskan Komplikasi KonjungtivitisLO.4.10 Memahami dan Menjelaskan Prognosis Konjungtivitis• LI.5 Memahami dan Menjelaskan Menjaga

Kesehatan Mata Sesuai Ajaran Islam

LO.1.1 Memahami dan Menjelaskan Makroskopik Mata & Vaskularisasi Mata

LO 1.2 Memahami dan Menjelaskan Mikroskopik MataLAPISAN MATA : 1. TUNICA FIBROSA2. TUNICA VASKULOSA3. TUNCA RETINA

TUNICA FIBROSA• SKLERA• KORNEA, Terdiri dari 4 lapis1. Epitel kornea2. Substansia propria3. Lamina limitans4. Endotel • LIMBUS, batas antara sklera dan kornea • CANAL SCHLEMM, yang berhubungan dengan vena

TUNICA VASKULOSA• Koroid, terdiri 4 lapisan1. Lapisan koriokapiler2. Membrana Bruch3. Diskus optikus 4. Lamina suprakoroidal

• Korpus siliaris• Prosesus siliaris• Iris

TUNICA RETINA• Retina pars optika terdiri atas:1. retinal pigment epithelium.2. lapisan sel batang (rods) dan sel kerucut (cones).3. membrane limitans eksterna.4. lapisan inti luar.5. lapisan fleksiform luar.6. lapisan inti dalam.7. lapisan fleksiform dalam.8. lapisan sel ganglion.9. lapisan serat saraf.10. membrana limitans interna.

LI.2 Memahami dan Menjelaskan Fisiologi Penglihatan

1. Cahaya memasuki mata dan lensa memfokuskan cahaya pada retina

2. Fotoreseptor retina mentransduksi energi cahaya menjadi listrik

3. Jaras saraf dari retina ke otak mengolaah sinyal listrik menjadi citra visual

Cahaya memasuki mata dan lensa memfokuskan cahaya pada retina

Fotoreseptor retina mentransduksi energi cahaya menjadi listrik

LO.3.1 Memahami dan Menjelaskan Mata Merah Visus Normal

• PTERIGIUM • PSEUDOPTERIGIUM• PINGUEKULA• HEMATOMA SUBKONJUNGTIVA• EPISKLERITIS – SKLERITIS• KONJUNGTIVITIS

PTERIGIUM

• penebalan lipatan konjungtiva bulbi yang berbentuk segitiga dengan banyak pembuluh darah.

PSEUDOPTERIGIUM

merupakan perlekatan konjungtiva dengan kornea yang cacat PTERIGIUM PSEUDOPTERIGIUM

1. Lokasi Selalu di fisura palpebra Sembarang lokasi

2.Progresifitas Bisa progresif atau stasioner

Selalu stasioner

3.Riwayat peny.

Ulkus kornea (-) Ulkus kornea (+)

4.Tes sondase Negatif Positif

PINGUEKULA

Benjolan pada konjungtiva bulbi yang merupakan degenerasi hialin jaringan submukosa konjungtiva

HEMATOMA SUBKONJUNGTIVAEtiologi :- pembuluh darah rapuh (umur, hipertensi, arteiosklerosis,

konjungtivitis hemorraghik, pemakaian antikoagulan, batuk rejan).- trauma langsung atau tidak langsung

EPISKLERITISreaksi radang jaringan ikat vaskular yang terletak antara konjungtiva dan permukaan sklera

SKLERITIS

reaksi radang yang mempengaruhi bagian luar berwarna putih yang melapisi mata.

LO.3.2 Memahami dan Menjelaskan Mata Merah Visus Turun

• KERATITIS DAN ULKUS KORNEA• UVEITIS• GLAUKOMA AKUT

Mata Merah Visus TurunGEJALA KERATITIS AKUT UVEITIS AKUT GLAUKOMA AKUT

INJEKSI SILIAR + ++ +++

INJEKSI KONJUNGTIVA ++ ++ ++

KEKERUHAN KORNEA +++ - +/+++

KELAINAN PUPIL Midriasis non reaktif Miosis ireguler Normal/miosis

KEDALAMAN BMD Dangkal Normal Normal

TEKANAN INTRAOKULAR Tinggi Rendah Normal

SEKRET - - -

KELENJAR PREAURIKULAR - - -

KERATITISKERATITIS SUPERFICIALIS KERATITIS PROFUNDA

KERATITIS HERPES ZOSTER KERATITIS INTERSTISIAL LUETIK ATAU KERATITIS SIFILIS KONGENITAL

KERATITIS HERPES SIMPLEKS KERATITIS SKLEROTIKANS

KERATITIS VAKSINIA

KERATITIS FLIKTEN

KERATITIS SIKA

KERATITIS LEPRA

KERATITIS NUMMULARIS

KERATITIS SUPERFICIALISDEFINISI ETIOLOGI GEJALA KLINIS GAMBARAN

KHASPENGOBATAN

KERATITIS HERPES ZOSTER

bintik-bintik putih pada permukaan kornea

Virus varicella-zoster

- lakrimasi, mata yang silau dan sakit

- bintik-bintik putih kecil di epitel kornea

tetes metil selulose, siklopegia, Kontraindikasi : kortikosteroid oral dan topikal

KERATITIS HERPES SIMPLEKS

bintik-bintik putih pada permukaan kornea

Virus Herpes Simpleks

- Konjungtivitis folikulasris akut

- blefaritis vesikuler yang ulseratif,

- pembengkakan kelenjar limfa regional

- Gambaran pada kornea adalah lesi disiformis

- keratitis meta-herpetika.

obat anti virus seperti IDU

Kortikosteroid merupakan kontraindikasi

KERATITIS VAKSINIA

komplikasi dari imunisasi terhadap variola.

DEFINISI ETIOLOGI GEJALA KLINIS GAMBARAN KHAS

PENGOBATAN

KERATITIS FLIKTEN

benjolan berwarna putih kekuningan berdiameter 2-3 mm pada limbus

alergi terhadap tuberkulo-protein

- hiperemia konjungtiva

- mata berair, silau, sakit dan

- penglihatan kabur.

papula atau pustula pada kornea atau konjungtiva

tetes mata steroid Kontraindikasi : Steroid oral bila terdapat penyakit TBC yang mendasari

KERATITIS SIKA kurangnya sekresi kelenjar lakrimal dan atau sel globet

- Sindrom Syogren- blefaritis

menahun- Sindrom Stevens

Johnson dsb

- sukar menggerakan kelopak mata

- erosi kornea- keratitis

filamentosa

air mata tiruan (bila komponen air kurang)lensa kontak (bila komponen miyak kurang)

KERATITIS LEPRA keratitis yang diakibatkan oleh gangguan trofik saraf

mikobakterium lepra - Bengkak merah pada palpebra

- keratitis avaskuler

- lesi pungtata berwarna putih

Pembengkakan saraf kornea disertai bead on a string

dapsone dan rifampisin

KERATITIS NUMMULARIS

Bercak putih berbentuk bulat pada permukaan kornea

- Silau- injeksi siliar- Lakrimasi- Infiltrat multipel

bundar di lapisan kornea superfisial

kortikosteroid lokal

KERATITIS PROFUNDAKERATITIS INTERSTISIAL LUETIK

• Peradangan berupa edema, infiltrasi limfosit, dan vasularisasi pada stroma. • manifestasi lanjut dari sifilis

kongenital

KERATITIS SKLEROTIKANS

• peradangan skelra dan kornea• Unilateral• onfiltrasi sel radang menahun

pada sebagian sklera dan kornea

ULKUS KORNEAUlserasi kornea dapat meluas ke dua arah yaitu melebar dan mendalam

UVEITIS- Efek langsung suatu infeksi atau merupakan fenomena alergi terhadap

antigen dari luar atau antigen dari dalam- Unilateral

GLAUKOMA AKUTTekanan intraokular yang meningkat mendadak

LI.4 Memahami dan Menjelaskan Konjungtivitis

Konjungtivitis Merupakan peradangan pada konjungtiva (lapisan luar mata dan

lapisan dalam kelopak mata) yang disebabkan oleh mikro-organisme (virus, bakteri, jamur, chlamidia), alergi, iritasi bahan-bahan kimia

Terjadi di seluruh dunia dan dapat diderita oleh seluruh masyarakat tanpa dipengaruhi usia.

KLASIFIKASI KONJUNGTIVITIS• Konjungtivitis Bakterial• Konjungtivitis Klamidia• Konjungtivitis Virus• Konjungtivitis Rickettsia• Konjungtivitis Jamur• Konjuntivitis Alergi• Konjungtivitis Ringan Sekunder Terhadap Blefaritis Kontak.• Konjungtivitis Akibat Penyakit Autoimun• Defisiensi Vitamin A• Konjungtivitis Kimia Atau Iritatif• Konjungtivitis Yang Tidak Diketahui Penyebabnya• Konjungtivitis Yang Berhubungan Dengan Penyakit Sistemik

MANIFESTASI KLINIS KONJUNGTIVITIS

• hiperemi konjungtiva bulbi (injeksi konjungtiva), • lakrimasi, • eksudat dengan sekret yang lebih nyata di pagi hari,• pseodoptosis akibat kelopak membengkak, • kemosis,• hipertrofi papil,• folikel,• membrane,• pseudomembran,• granulasi,• flikten,• mata merasa seperti ada benda asing, • adenopati preaurikular

Patofisiologi Konjungtivitis

Alur Diagnosis Konjungtivitis

Diagnosis banding

Konjungtivitis Keratitis/ Tukak Kornea

Iritis akut Glaukoma akut

Kornea Jernih Fluoresein +++/- Presipitat EdemaPenglihatan N <N <N <NSekret (+) (-) (-) (-)Fler - -/+ ++ -/+Pupil N <N <N >NTekanan N N <N> N+++Vaskularisasi a.konjungtiva

posteriorSiliar Pleksus Siliar Episkleral

Injeksi Konjungtival Siliar Siliar EpiskleralPengobatan Antibiotic Antibiotika

sikloplegik

bedah

Steroid sikloplegik

Miotika diamox +

Uji Bakteri Sensibilitas Infeksi local Tonometri

Diagnosis bandingVIRUS BAKTERI FUNGUS DAN

PARASITALERGI

PURULEN NON PURULEN

SEKRET Sedikit Banyak Sedikit Sedikit Sedikit

AIR MATA Banyak Sedang Sedang Sedikit Sedang

GATAL Sedikit Sedikit - - Hebat

INFEKSI Umum Umum Lokal Lokal Umum

NODUL PREAURIKULAR

Sering Jarang Sering Sering -

PEWARNAANUSAPAN

Monosit Bakteri Bakteri

Limfosit PMN PMN

SAKIT TENGGOROKAN DAN DEMAM

Kadang Kadang - - -

TRAKOMA KONJUNGTIVITS FOLIKULARIS

KONJUNGTIVITIS VERNAL

GAMBARAN LESI Papula kecil atau bercak merah bertaburan dengan bintik putih-kuning pada konjungtiva tarsalGranula dan parut

Penonjolan merah pucat tersusun spt deratan “beads”

Cobblestone pada konjungtiva tarsal, di selimuti lapisan susu

UKURAN LESI Besar Kecil Besar

LOKASI LESI Konjungtiva tarsal atas, lipatan retrotarsal kornea-panus

Konjungtiva tarsal bawah, forniks bawah

Konjungtiva, tarsus, bulbi

TIPE SEKRESI Kotorab air berbusa “frothy” pada stadium lanjut

Mukoid atau purulen Bergerak, bertali seperti susu

PULASAN Eksfolasi, proliferasi dan inklusi seluler

Koch weeks, morax axenfeld Eusinofil

PENYULIT Kornea :Panus, kekeruhan mata, xerosis, kornea konjungtivaKonjungtiva :SimblefaronPalpebra :ektropion

Kornea :Ulkus korneaPalpebra :BlefantisEktropion

Kornea :Infiltrasi korneaPalpebra :pseudoptosis

Tatalaksana Konjungtivitis KONJUNGTIVITIS BAKTERI KONJNGTIVITIS VIRUS ALERGITERAPI EMPIRIS :- Polytrim dalam bentuk topical

(entamisin, tobramisin, aureomisin, kloramfenikol)

- Pengobatan antibiotik spektrum luas dengan deksametason atau hidrokortison

- Prednisolone 0,5% 4x1 pada konjungtivitis psuedomembranosa atau membranosa

- infeksi varicella zoster, Acyclovir oral dosis tinggi (800 mg 5x sehari selama 10 hari) diberikan jika progresi memburuk.

- keratitis herpetik dapat diberikan acyclovir 3% salep 5x/hari, selama 10 hari, atau dengan acyclovir oral, 400 mg 5x/hari selama 7 hari.

- Artificial tears 4xsehari- Kompres hangat atau dingin- Insisi/pengankatan jaringan

pseudomembran atau membrane

- vasokonstriktor-- antihistamin topikal,- kompres dingin untuk mengurangi

gatal, - antihistamin oral- steroid topikal untuk mengurangi

infeksi

Pencegahan • sesudah membersihkan atau mengoleskan obat, penderita harus

mencuci tangannya bersih-bersih.• tidak menyentuh mata yang sehat sesudah menangani mata yang

sakit• Jangan menggunakan handuk atau lap bersama • Gunakan lensa kontak sesuai dengan petunjuk dari dokter • Mengganti sarung bantal dan handuk dengan yang bersih setiap hari.

LI.5 Memahami dan Menjelaskan Menjaga Kesehatan Mata Sesuai Ajaran Islam

• Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman dalam Al-Qur`an:“Katakanlah kepada laki-laki yang beriman (kaum mukminin): “Hendaklah mereka menundukkan sebagian dari pandangan mereka dan hendaklah mereka menjaga kemaluan mereka….” (An-Nur: 30)

• Sekalipun wanita itu terbuka wajahnya, tidaklah berarti boleh memandang wajahnya. Karena terdapat perintah untuk menundukkan pandangan. Laki-laki menundukkan pandangannya dari melihat wanita. Demikian pula sebaliknya, wanita diperintahkan menundukkan pandangannya dari melihat laki-laki.