skenario 1 blok geriatri fk uki

67
Skenario 23.1 Geriatri Kelompok Tutorial 02B

Upload: syscha-lumempouw-kaine-agape

Post on 03-Dec-2015

274 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

Definisi dan Kategori LansiaFisiologi GeriatriPerubahan Anatomi,Fisiologi dan dampaknyaFaktor yang mempercepat dan memperlambat penuaan FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA

TRANSCRIPT

Page 1: Skenario 1 Blok Geriatri FK UKI

Skenario 23.1Geriatri

Kelompok Tutorial 02B

Page 2: Skenario 1 Blok Geriatri FK UKI

Tujuan Pembelajaran

1. Definisi dan Kategori Lansia2. Fisiologi Geriatri3. Perubahan Anatomi,Fisiologi dan dampaknya4. Faktor yang mempercepat dan

memperlambat penuaan

Page 3: Skenario 1 Blok Geriatri FK UKI

Definisi & Klasifikasi

Page 4: Skenario 1 Blok Geriatri FK UKI

Definisi Lansia

• WHO (2010) : Lansia adalah mereka yang berusia di atas 65 tahun ke atas untuk Amerika Serikat dan Eropa Barat. Sedangkan di negara – negara Asia lansia adalah mereka yang berusia 60 tahun ke atas yang menunjukkan proses menua yang berlangsung secara nyata

Page 5: Skenario 1 Blok Geriatri FK UKI

Definisi Lansia

• UU No 4 tahun 1965 yang memberikan pengertian bahwa lansia (lanjut usia) adalah seseorang yang mencapai umur 55 tahun, tidak berdaya mencari nafkah sendiri untuk keperluan hidupnya sehari-hari dan menerima nafkah dari orang lain.

Page 6: Skenario 1 Blok Geriatri FK UKI

Definisi Lansia

• Menurut UU Nomor 13 tahun 1998 tentang Kesejahteraan Lansia. Lansia adalah seseorang yang mencapai usia 60 tahun keatas (ayat 2).

• 29 MEI : Hari Lansia Nasional

Page 7: Skenario 1 Blok Geriatri FK UKI

Kategori Lansia

• Lanjut usia potential (ayat 3). Lanjut usia yang masih mampu melakukan pekerjaan dan/atau kegiatan yang dapat menghasilkan barang dan/atau jasa

• Lanjut usia tidak potensial (ayat 4). Lanjut usia yang tidak berdaya mencari nafkah sehingga hidupnya bergantung pada bantuan orang lain.

Page 8: Skenario 1 Blok Geriatri FK UKI

Batasan Umur Lansia Menurut WHO

Berdasarkan usia kronologisUsia pertengahan : usia 45 – 59 tahunLansia : antara 60 – 74 tahunLansia tua : antara 75 – 90 tahunUsia sangat tua : > 90 tahun

Page 9: Skenario 1 Blok Geriatri FK UKI

Batasan Umur Lansia Menurut DepKes (2011)

Pra lansia kelompok usia 45 – 59 tahunLansia antara 60 – 69 tahunLansia beresiko kelompok usia > 70 tahun

Page 10: Skenario 1 Blok Geriatri FK UKI
Page 11: Skenario 1 Blok Geriatri FK UKI
Page 12: Skenario 1 Blok Geriatri FK UKI

Menua

• Menua = menjadi tua = aging• Suatu proses menghilangnya secara perlahan-

lahan kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri/mengganti diri dan mempertahankan struktur dan fungsi normalnya sehingga tidak dapat bertahan terhadap jejas (termasuk infeksi) dan memperbaiki kerusakan yang diderita

Page 13: Skenario 1 Blok Geriatri FK UKI

Referensi

• Gambaran Kesehatan Lanjut Usia di Indonesia http://www.bkkbn.go.id/ViewArtikel.aspx?ArtikelID=123 diunduh Kamis, 15 Okt 2015

• Situasi dan Analisis Lanjut Usia http://www.depkes.go.id/resources/download/pusdatin/infodatin/infodatin-lansia.pdf diakses Kamis, 15 Okt 2015

• Martono,Hadi.Pranarka,Kris.2014.Buku Ajar Boedhi-Darmojo Geriatri (Ilmu Kesehatan Usia Lanjut).Jakarta:Badan Penerbit FKUI.

• Penduduk Lanjut di Indonesia dan Masalah Kesejahteraannya http://www.kemsos.go.id/modules.php?name=News&file=article&sid=522 diakses Kamis, 15 Okt 2015

Page 14: Skenario 1 Blok Geriatri FK UKI

Kelainan pada lansia(sistem kardiovaskuler)

Page 15: Skenario 1 Blok Geriatri FK UKI

Jantung• Akibat proses menua :-Elastisitas dinding aorta↓→Isolated

aortic incompetence dan terdengar murmur pada apex cordis.

• Proses degeneratif kelainan pada jantung ex : bising jantung

• Pada miokardium terjadi brown atrophy disertai akumulasi lipofusin (aging pigment) pada serat-serat miokardium.

• Terjadi iskemia subendokardial dan “fibrosis jaringan interstisial. Ini disebabkan karena menurunnya perfusi jaringan akibat tekanan diastolik menurun.

Page 16: Skenario 1 Blok Geriatri FK UKI

• Terjadi penebalan dari dinding jantung, yang membuat kinerja jantung menurun

• Terdapat penurunan daya kerja dari nodus sino-atrial yang merupakan pengatur irama jantung. Sel-sel dari nodus SA juga akan berkurang sebanyak 50%-75% sejak manusia berusia 50 tahun.

• Jumlah sel dari nodus AV tidak berkurang, tapi akan terjadi fibrosis. Sedangkan pada berkas His juga akan ditemukan kehilangan pada tingkat selular. ini akan mengakibatkan penurunan denyut jantung.

Page 17: Skenario 1 Blok Geriatri FK UKI

Pada sistemik/sirkuler• Hilangnya elastisitas dari aorta dan arteri-arteri besar lainnya. Ini

menyebabkan meningkatnya resistensi ketika ventrikel kiri memompa sehingga tekanan sistolik dan afterload meningkat. Selain itu akan terjadi juga penurunan dalam tekanan diastolik.Hipertensi

• Menurunnya respons jantung terhadap stimulasi reseptor ß-adrenergik. Selain itu reaksi terhadap perubahan-perubahan baroreseptor dan kemoreseptor juga menurun. Perubahan respons terhadap baroreseptor dapat menjelaskan terjadinya Hipotensi Ortostatik pada lansia.

• Dinding kapiler menebal sehingga pertukaran nutrisi dan pembuangan melambat

Page 18: Skenario 1 Blok Geriatri FK UKI

Darah

• Terdapat penurunan dari Total Body Water sehingga volume darah pun menurun.

• Jumlah Sel Darah Merah (Hemoglobin dan Hematokrit) menurun. Juga terjadi penurunan jumlah Leukosit yang sangat penting untuk menjaga imunitas tubuh. Hal ini menyebabkan resistensi tubuh terhadap infeksi menurun.

Page 19: Skenario 1 Blok Geriatri FK UKI

Kelainan pada lansia(reproduksi)

• selaput lendir vagina menurun/kering.• menciutnya ovarium dan uterus.• atropi payudara.• Berkurangnya kemampuan ereksi• Libido ↓• Mudah letih, lesu, lemah• Penurunan fungsi reproduksi akibat penurunan

hormon testosteron, androgen dan growth hormone

Page 20: Skenario 1 Blok Geriatri FK UKI

Panca Indra

Page 21: Skenario 1 Blok Geriatri FK UKI

Mata

• Perubahan Morfologik :- Lemak peri-orbital menghilang- Stenosis Kel. Lakrimalis- Perubahan degeneratif di otot akomodasi, iris,

vitreus, retina, dan koroid- Deposit lipid di kornea konjungtivitis, ruang

depan mendangkal, hilangnya elastisitas dan sklerosis nukleus di lensa

Page 22: Skenario 1 Blok Geriatri FK UKI

• Perubahan Fungsional :- Mata tampak cekung, kelopak mata

melengkung- Kornea keruh, tekanan intra okuler meningkat- Presbiopia, pupil mengecil, refleks melambat,

penurunan lapangan pangang, pandangan atas warna rusak

Page 23: Skenario 1 Blok Geriatri FK UKI

• Dampak Patologis :- Trikiasis, abses lakrimalis, katarak- Glaukoma

Page 24: Skenario 1 Blok Geriatri FK UKI

Telinga

• Perubahan Morfologik :- Degenerasi organ korti (hilangnya sel rambut)- Vibrasi membran basiler terpengaruh oleh

gangguan elastisitas- Akumulasi serumen berlebihan

Page 25: Skenario 1 Blok Geriatri FK UKI

• Perubahan Fungsional :Presbiakusis :- Sensitivitas nada tinggi - Persepsi (bila ada latar belakang bising)- Lokalisasi suara

Page 26: Skenario 1 Blok Geriatri FK UKI

• Dampak Patologis :- Tuli konduktif- Efek psikologik ketulian :Menjadi terisolasi, mudah curiga, dan depresi

Page 27: Skenario 1 Blok Geriatri FK UKI

Hidung, Tenggorok, dan Lidah

• Perubahan Morfologik :- Atrofi dan hilangnya elastisitas otot dan tulang

rawan laring

Page 28: Skenario 1 Blok Geriatri FK UKI

• Perubahan Fungsional :- Gangguan rasa mengecap dan membau- Hilangnya tanggapan terhadap refleks batuk

dan menelan- Lipatan suara menghilang, suara gemetar,

nada meninggi

Page 29: Skenario 1 Blok Geriatri FK UKI

• Dampak Patologis :- Risiko keracunan gas/makanan meningkat;

anoreksia- Tersedak, malnutrisi, avitaminosis- Ca laring(pria), dan Post-Cricoid (wanita)

Page 30: Skenario 1 Blok Geriatri FK UKI

Sistem Otot

• Perubahan Morfologik :- Terjadi atrofi pada otot, baik dalam jumlah atau ukurannya disebabkan oleh gangguan metabolik dan denervasi fungsional

Page 31: Skenario 1 Blok Geriatri FK UKI

Sistem Otot

• Perubahan Fungsional :- Massa otot menghilang- Hilangnya berkas otot- Penurunan kekuatan fisik (disabilitas,

keterbatasan jangkauan dan kecepatan gerak, kaku sendi)

Page 32: Skenario 1 Blok Geriatri FK UKI

Sistem Otot

• Dampak Patologik :- Pengecilan otot terutama ekstremitas atas- Kelemahan patologik :Metabolisme : defisiensi Ca, K, dan vit D

Page 33: Skenario 1 Blok Geriatri FK UKI

PERUBAHAN GIT &

REPRODUKSI PADA

GERIATRI

Page 34: Skenario 1 Blok Geriatri FK UKI

Sistem /Organ Perubahan Morfologik

Perubahan Fisiologik

Keadaan Patologik

Lidah, laring - Perubahan atrofik mukosa

- Degenerasi neuronal

- Atrofi dan elastisitas menurun pada otot dan tulan rawan laring

- Gangguan rasa pengecapan

- Hilangnya refleks batuk dan menelan

- Resiko keracunan makanan

- Anoreksia- Tersedak- malnutrisi

GIT, gigi, dan rahang

- Karies gigi dan resesi gingggiva

- Perubahan atrofik rahang

- Kesulitan adaptasi gigi palsu dan kesesuaian gigi untuk menggigit

- Sisa karies tertinggal

- Sepsis dental- Ulkus oral- Resiko

parotitis

Page 35: Skenario 1 Blok Geriatri FK UKI

Sistem / Organ

Perubahan Morfologik

Perubahan Fisiologik

Keadaan patologik

Esophagus sampai Anus

- Atrofi mukosa, kelenjar, dan otot2 intestinal

- Aliran darah dan produksi enzim di usus dan hati menurun

- Perubahan nafsu makan

- Perubahan sekresi, motolitas, dan absorbsi

- Produksi asam menurun

- Stimulasi histamin menurun

- Sindrom malabsorbsi meningkat

- Ulkus peptikum meningkat

- Anoreksia- Disfagia- Refluks

esofagus- Intoksisitas

makanan dan obat meningkat

- Anemia meningkat

Page 36: Skenario 1 Blok Geriatri FK UKI

Reproduksi - Tersosteron menurun perlahan

- Gonadotropin meningkat

- Konversi androgen menjadi estrogen di kulit menurun

- Estrogen post menopause menurun

- Norepinefrin menurun

- Vasopresin menurun

Penampilan seksualitas dan

fertilitas menurun

( payudara tidak elastis,

vagina mengering, disfungsi

ereksi, vagina atrofi)

Page 37: Skenario 1 Blok Geriatri FK UKI

Sistem saraf

• Berat otak menurun 10-20%

• Degenerasi pigmen substansia nigra dan

kusutnya neurofibriler

• Resiko demensia vaskular meningkat

• Resiko stroke

Page 38: Skenario 1 Blok Geriatri FK UKI

Sistem saraf

• Gangguan Gerak Langkah

• Pada keadaan ini gerak langah jadi pendek dengan jarak

kaki lebar, rotasi pinggul menurun dan gerak lebih lambat.

• Biasanya keluhan lansia berupa nyeri kaki, lutut, paha ,

pergelangan kaki.

• Sering dibarengi dengan artritis, deformitas sendi atau

gangguan intergrasi SSP

Page 39: Skenario 1 Blok Geriatri FK UKI

• Parkinson

• 3 gejala utama yaitu hipokinesia, tremor atau

rigiditas

• Beberapa pencetus seperti infeksi ensefalitis

atau obat obatan seperti fenosiatin dan

butirofenon.

Page 40: Skenario 1 Blok Geriatri FK UKI

Sistem Endokrin

• Defisiensi Growth Hormon yang ditandai

dengan penurunan body mass dan bone mass

serta kenaikan presentase lemak tubuh

Page 41: Skenario 1 Blok Geriatri FK UKI

• Obesitas lansia

Selain dampak negatif obesitas terdapat dampak

positif yaitu resiko fraktur tulang menurun

karena meningkatnya massa tubuh untuk

meningkatkan kekuatan dari tubuh

Page 42: Skenario 1 Blok Geriatri FK UKI

Dalam sistem endokrin, ada hormon yang

diproduksi dalam jumlah besar pada saat stress

guna mengatasi reaksi stress. Karena

kemunduran produksi hormon yang membuat

lansia kurang mampu hadapi stress

Page 43: Skenario 1 Blok Geriatri FK UKI

• Misalnya pada hormon tiroid menyebabkan

lansia tampak lesu dan kurang bergairah

• Kemunduran fungsi kelenjar endokrin lainnya

dalah menopause pada wanita dan penurunan

kelenjar testis pada pria

Page 44: Skenario 1 Blok Geriatri FK UKI

Perubahan Pada Geriatri dalam Sistem Imunologi & Integumen

Page 45: Skenario 1 Blok Geriatri FK UKI

Sistem Imunologi

Page 46: Skenario 1 Blok Geriatri FK UKI

ASAL SEL-SEL SISTEM IMUN

Gambar 4.1 Perkembangan berbagai jenis limfosit asal sel induk yang pluripoten dalam sumsum tulang

Page 47: Skenario 1 Blok Geriatri FK UKI

Gambar 4.2 Berbagai faktor yang telibat pada homeostatis hematopoiesisBuku Imunologi Dasar. FKUI. Edisi X. Jakrta: 2012

Page 48: Skenario 1 Blok Geriatri FK UKI

Defisiensi imun spesifik secara fisiologik, terjadi pada:1. Kehamilan2. Usia tahun pertama3. Usia lanjut (Lansia)

Buku Imunologi Dasar. FKUI. Edisi X. Jakrta: 2012

Page 49: Skenario 1 Blok Geriatri FK UKI

Aktifitas Sel Imun pada Lansia

Gambar 17.7 Hubungan parameter imunologis dengan usiaBuku Imunologi Dasar. FKUI. Edisi X. Jakrta: 2012

Page 50: Skenario 1 Blok Geriatri FK UKI

Dampak Penurunan Sistem Imun Pada Lansia:

1. Peningkatan kepekaan infeksi mis: tuberkulosis, Herpes Zoster

2. Fenomena penyakit autoimun3. Gangguan penyembuhan

infeksi

Buku Imunologi Dasar. FKUI. Edisi X. Jakrta: 2012

Page 51: Skenario 1 Blok Geriatri FK UKI

Proses Penuaan Kulit

Sistem Integumen

Page 52: Skenario 1 Blok Geriatri FK UKI

Gambaran Klinis Penuaan Kulit:

pe↓ fungsi dan aktifitas

Kelenjar minyak

Kelenjar keringat

Hormon estrogen

KULIT KERING Penguapan air yang berlebihan

Page 53: Skenario 1 Blok Geriatri FK UKI

Faktor yang mempercepat penuaan

Page 54: Skenario 1 Blok Geriatri FK UKI

Faktor Lingkungan

• Pencemaran linkungan yang berwujud bahan-bahan polutan dan kimia sebagai hasil pembakaran pabrik, otomotif, dan rumah tangga akan mempercepat penuaan.

• Pencemaran lingkungan berwujud suara bising. Dari berbagai penelitian ternyata suara bising akan mampu meningkatkan kadar hormon prolaktin dan mampu menyebabkan apoptosis di berbagai jaringan tubuh.

Page 55: Skenario 1 Blok Geriatri FK UKI

• Kondisi lingkungan hidup kumuh serta kurangnya penyediaan air bersih akan meningkatkan pemakaian energi tubuh untuk meningkatkan kekebalan.

• Pemakaian obat-obat/jamu yang tidak terkontrol pemakaiannnya sehingga menyebabkan turunnya hormon tubuh secara langsung atau tidak langsung melalui mekanisme umpan balik (hormonal feedback mechanism).

• Sinar matahari secara langsung yang dapat mempercepat penuaan kulit dengan hilangnya elastisitas dan rusaknya kolagen kulit.

Page 56: Skenario 1 Blok Geriatri FK UKI

Faktor Makanan

• Makanan yang dimasak pada suhu tinggi dapat menghasilkan senyawa yang meningkatkan peradangan, yang merusak sel-sel tubuh dan meningkatkan resiko akan timbulnya penyakit, seperti kanker.

• Zat beracun dalam makanan dapat menimbulkan kerusakan berbagai organ tubuh, antara lain organ hati.

Page 57: Skenario 1 Blok Geriatri FK UKI

Faktor Genetik

• Genetik seseorang sangat ditentukan oleh genetik orang tuanya. Tetapi faktor genetik ternyata dapat berubah karena infeksi virus, radiasi, dan zat racun dalam makanan/minuman/kulit yang diserap oleh tubuh.

• Faktor genetik mempengaruhi saat mulai terjadi proses menua pada seseorang seperti pada orang yang memiliki jenis kulit kering cenderung mengalami proses penuaan kulit lebih awal.

Page 58: Skenario 1 Blok Geriatri FK UKI

Faktor Endogen

• Keadaan tubuh: Kadar lemak dalam tubuh meningkat akibat penurunan aktivitas fisik dan kurang makanan berserat.

• Pencernaan: Gangguan pada gigi dan perubahan bentuk rahang mengakibatkan sulitnya mengunyah makanan. Daya penciuman dan perasa menurun, hal ini menyebabkan turunnya selera makan yang berakibat kekurangan gizi.

• Kekebalan tubuh: Akibat berkurangnya kemampuan tubuh memproduksi antibodi pada masa lansia, sistem kekebalan tubuhpun menurun.

• Jantung: Daya pompa jantung menurun karena elastisitas pembuluh arteri melemah, semua ini akibat perubahan kolagen dan elastin dalam dinding arteri.

Page 59: Skenario 1 Blok Geriatri FK UKI

Faktor Organik• Secara umum, faktor organik adalah : rendahnya kebugaran/fitness,

pola makan kurang sehat, penurunan GH dan IGF-I, penurunan testosteron, penurunan melatonin secara konstan setelah usia 30 tahun dan menyebabkan gangguan circandian clock (ritme harian) selanjutnya kulit dan rambut akan berkurang pigmentasinya.

• Dan terjadi pula gangguan tidur, peningkatan prolaktin yang sejalan dengan perubahan emosi dan stress, perubahan Follicle Stimulating Hormone (FSH) dan Luteinizing Hormone (LH).

Page 60: Skenario 1 Blok Geriatri FK UKI

Kelainan proses kreatinisasi

Perubahan ukuran dan bentuk sel lapisan tanduk

Lapisan tanduk mudah terlepas

Sel-sel mati bertumpuk dan

saling melekat di permukaan kulit

KULIT KASAR, TIPIS, BERSISIK

&

Page 61: Skenario 1 Blok Geriatri FK UKI

Sel pembentuk kolagen <<

Serat elastin mengeras dan

menebal

Kontraksi otot mimik tidak diikuti kontraksi

kulit

Regenerasi sel melambat

Daya kenyal kulit <<

KULIT KENDUR, DAN TAMPAK KERIPUT(WRINKLES)

Page 62: Skenario 1 Blok Geriatri FK UKI

Djawad, Khairuddin. Problema Dermatologik pada Usia Lanjut. Palembang:2006.pdf

Page 63: Skenario 1 Blok Geriatri FK UKI

FAKOR MEMPERLAMBA

T PENUAAN

Page 64: Skenario 1 Blok Geriatri FK UKI

APAKAH PROSES MENUA DAPAT DIPERLAMBAT?

Berikut ini beberapa konsep dan penelitian yang telah dilakukan untuk mencoba menjawab pertanyaan di atas.

Restriksi Kalori

Pemanjangan Telomer

1

2

Page 65: Skenario 1 Blok Geriatri FK UKI

RESTRIKSI KALORI Energi tubuh mebantu atau memperbaiki regenerasi

sel yang tua atau rusak

Fungsi : mengurangi produksi radikal bebas, memperbaiki kerusakan sel, menekan ekspresi gen penuan (prolla et al, 2001)

Page 66: Skenario 1 Blok Geriatri FK UKI

TELOMERFungsi utama : pemelihara stabilitas kromosom dengan

melindungi ujung kromosom dari rekombinasi, fusi dan degradasi.

Adanya perubahan pada telomer berhubungan dengan proses menua

Pada manusia panjang telomer memendek secara profesional sesuai dengan umur.

Page 67: Skenario 1 Blok Geriatri FK UKI

•jauhi merokok•Olahraga teratur•Mengatur pola makan •Terpenuhinya kebutuhan anti oksidan •Jangan cemas dan bergembiralah