skema hibah

4
Untuk memudahkan pembaca dalam memahami konsep dana hibah yang ada di program nasional pemberdayaan masyarakat mandiri pedesaan, maka dibuat skema tentang alur transaksi dana hibah program nasional pemberdayaan masyarakat mandiri pedesaan: 1 2 Dari skema tersebut dapat difahami bahwa yang dimaksud dana hibah disini adalah: 1. Dana yang diberikan pemerintah pusat kepada daerah (kecamatan). Dana hibah tersebut terdiri dari dua macam, yang pertama adalah dana hibah yang berbentuk Bantuan Langsung untuk Masyarakat (BLM) yang diperuntukkan untuk membangun sarana/prasarana penunjang produktivitas desa, atau kegiatan sosial seperti kesehatan dan pendidikan. Kemudian yang kedua adalah dana hibah berupa pinjaman Pemerintah pusat Masyarakat Pemerintah daerah (kecamatan)

Upload: ach-nafilul-huda

Post on 16-Sep-2015

10 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

perpaduan

TRANSCRIPT

Untuk memudahkan pembaca dalam memahami konsep dana hibah yang ada di program nasional pemberdayaan masyarakat mandiri pedesaan, maka dibuat skema tentang alur transaksi dana hibah program nasional pemberdayaan masyarakat mandiri pedesaan:Pemerintah daerah (kecamatan)MasyarakatPemerintah pusat

1

2

Dari skema tersebut dapat difahami bahwa yang dimaksud dana hibah disini adalah:1. Dana yang diberikan pemerintah pusat kepada daerah (kecamatan). Dana hibah tersebut terdiri dari dua macam, yang pertama adalah dana hibah yang berbentuk Bantuan Langsung untuk Masyarakat (BLM) yang diperuntukkan untuk membangun sarana/prasarana penunjang produktivitas desa, atau kegiatan sosial seperti kesehatan dan pendidikan. Kemudian yang kedua adalah dana hibah berupa pinjaman bagi kelompok ekonomi masyarakat untuk modal usaha, atau bisa disebut sebagai dana perguliran, sasaran dari program dana perguliran ini adalah RTM. Proses yang pertama inilah yang bisa dikategorikan sebagai akad hibah, karena hal tersebut sesuai dengan pasal 694 Kompilasi Hukum Ekonomi Syariah yang menyatakan transaksi hibah juga dapat terjadi dengan suatu tindakan seperti seseorang penghibah memberikan sesuatu dan di terima oleh penerima hibah. Dalam transaksi tersebut tidak menuntut pemerintah daerah untuk mengembalikan dana hibah kepada pemerintah pusat, hanya saja terdapat ketentuan bahwa dana perguliran harus dipergunakan untuk kegiatan Usaha ekonomi produktif (UEP), dan simpan pinjam keompok perempuan (SPP).2. Dikarenakan dana hibah tersebut sudah diberikan oleh pemerintah pusat kepada daerah (kecamatan) maka pemerintah daerah berhak untuk mengelola dana tersebut sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Pemerintah daerah (kecamatan) menyalurkan dana hibah tersebut kepada masyarakat dalam bentuk kelompok pemanfaat/kelompok usaha dengan cara memberi pinjaman, dan masyarakat berkewajiban untuk mengembalikan pokok pinjaman ditambah jasa pinjaman dengan cara mengangsurnya, karena hal tersebut termasuk dalam bentuk pelestarian dana perguliran. Hal tersebut sesuai dengan pasal 725 Kompilasi Hukum Ekonomi Syariah yang menyatakan Jika orang yang menerima hibah memanfaatkan kepemilikannya dengan cara menjual hibah itu atau membuat hibah lain dari hibah itu dan memberikannya kepada orang lain, maka penghibah tidak mempunyai hak untuk menarik kembali hibahnya .Dari penjelasan tersebut dapat difahami yang termasuk dalam akad hibah adalah transaksi antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah (kecamatan), sedangkan transaksi antara pemerintah daerah (kecamatan) dengan masyarakat (kelompok pemanfaat/kelompok usaha) tidah dapat dikatakan hibah karena terdapat ketentuan bahwa kelompok berkewajiban untuk mengembalikan dana yang telah mereka dapatkan dengan cara mengangsurnya, sehingga transaksi tersebut lebih tepat disebut dengan perjanjian kredit, dan hal tersebut temasuk hak yang dimiliki oleh penerima hibah yakni memanfaatkan kepemilikannya dan penghibah tidak mempunyai hak untuk memintanya kembali. Berdasar praktek tanggung renteng dalam simpan pinjam dana hibah program nasional pemberdayaan masyarakat mandiri pedesaan yang telah di paparkan di sub bab sebelumnya, yaitu simpan pinjam yang menggunakan sistem tanggung renteng sebagai bentuk pelestarian dana perguliran, dan dalam prakteknya sebelum kelompok mendapatkan dana pinjaman dari dana hibah atau bisa disebut dengan dana perguliran, terlebih dahulu dia menyetorkan proposal usulan yang di dalamnya terdapat berbagai macam surat pernyataan yang menandakan bahwa kelompok tersebut menyetujui bahwa dana hibah yang diberikan tadi wajib dikembalikan oleh kelompok usaha/kelompok pemanfaat kepada pihak UPK, maka penarikan kembali dana hibah PNPM-MPd tersebut apabila ditinjau dari hukum islam secara umum maka,