sk1pediatri fisio neonatus
DESCRIPTION
skenarioTRANSCRIPT
Fisiologi Neonatus
1. PernapasanKeadaan asfiksi ringan proses kelahiran ; kedaan hipoksik & hiperkapnik ; pendinginan kulit tiba-tiba (akibat pemaparan terhadap dunia luar)
Stimulus pusat pernapasan
Tekanan negatif >25 mmHg (inspirasi normal pertama sangat kuat)
Membuka paru
Tekanan positif +/- 40 cm air
Mengempiskan paru (ekspirasi)
Bernapas dengan irama normal kurang dari 1 menit setelah lahir
2. Sirkulasi Darah- Aliran darah adekuat ke paru (menurunkan resistensi vaskular paru) dan
hepar.- Hilangnya aliran darah melalui plasenta (meningkatkan resistensi
pembuluh sistemik).- Tekanan atrium kanan turun ; tekanan atrium kiri meningkat
Darah mengalir dari atrium kiri ke kanan
Penutupan foramen ovale
- Tekanan aorta meningkat ; tekanan arteri pulmonalis menurun
Darah mengalir dari aorta ke arteri pulmonalis
Kontraksi dinding otot duktus arteriosus & pertumbuhan jaringan fibrosa kedalam duktus arteriosus
Duktus arteriosus tertutup
- Kontraksi dinding otot duktus venosus
Tekanan vena porta meningkat
Aliran darah vena porta terdorong ke sinus-sinus hepar
Duktus venosus tertutup
3. Nutrisi- Hilangnya asupan glukosa dari ibu.- Simpanan glikogen otot dan hati hanya untuk beberapa jam awal
kehidupan saja sehingga kadar glukosa darah neonatus cenderung turun pada 2-3 hari awal kehidupan. Selama ASI belum diproduksi, neonatus akan memakai simpanan lemak dan protein untuk metabolisme.
- Kecepatan pertukaran cairan 7x lebih cepat dari orang dewasa menyebabkan berat badan neonatus hari-hari pertama kehidupan menurun akibat kehilangan cairan tubuh.
- Kecepatan metabolisme 2x lebih cepat dari orang dewasa sehingga pembentukkan asam juga lebih cepat, meningkatkan risiko asidosis.
4. Perkembangan fungsional ginjal belum sempurna hingga akhir bulan pertama kehidupan. Sebelum sempurna, ginjal neonatus hanya mampu memekatkan urin 1,5x osmolalitas plasma.
5. Fungsi hepar dalam hari-hari pertama kehidupan pasca lahir belum maksimal, diantaranya :1. Konjugasi bilirubin dengan asam glukuronat menurun, sehingga
kemampuan eksresi bilirubin oleh hepar belum maksimal2. Defisiensi pembentukkan protein plasma3. Menurunnya fungsi glukoneogenesis4. Pembentukkan faktor-faktor koagulasi darah masih rendah
6. Fungsi pencernaan neonatus sudah hampir sama dengan fungsi pencernaan anak yang lebih tua, kecuali dalam 3 hal :1. Sekresi amilase pankreas masih kurang2. Absorbsi lemak masih rendah
3. Fungsi hati belum maksimal sehingga konsentrasi glukosa darah tidak stabil (cenderung renda
Neonatus mampu mensintesis dan menyimpan protein dari 90% asam amino yang dicerna.
7. Mekanisme pengaturan suhu tubuh belum bekerja maksimal sehingga penyimpangan suhu tubuh yang nyata dapat terjadi (mudah turun dan dipengaruhi lingkungan).
8. Neonatus memperoleh imunitas dari warisan ibunya ketika antibodi protein berdifusi melalui plasenta, dan mampu memberikan perlindungan pada bayi hingga +/- 6 bulan terhadap infeksi utama pada neonatus (difteri, campak dan polio). Pada akhir bulan pertama, kadar gamma globulin menurun sehingga terjadi penurunan imunitas bayi. Konsentrasi gamma globulin kembali normal pada usia 12-20 bulan dan sistem imunitas bayi sudah mampu membentuk antibodi.
Sumber :
Guyton, Arthur C. et Hall, John E. 2007. Fisiologi Fetus dan Neonatus dalam Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi 11. Jakarta : EGC.