situasi kesehatan indonesia 2015-2019

29
SITUASI KESEHATAN INDONESIA 2015-2019 Siswanto Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kemenkes RI Disampaiakan pada Rakerkesnas Kementerian Kesehatan, Jakarta, Rabu, 19 Februari 2020 1

Upload: others

Post on 16-Oct-2021

8 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: SITUASI KESEHATAN INDONESIA 2015-2019

SITUASI KESEHATAN INDONESIA 2015-2019

SiswantoKepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan

Kemenkes RI

Disampaiakan pada Rakerkesnas Kementerian Kesehatan, Jakarta, Rabu, 19 Februari 2020

1

Page 2: SITUASI KESEHATAN INDONESIA 2015-2019

Struktural(Instrumental)

Prosesual Kultural

• Komitmen politis

• Regulasi (RPJMN, RENSTRA)

• Organisasi/ metoda(Perpres, Inpres, PMK)

• Pendanaan (DIPA Pusat, DAK, APBD)

• Implementasi di lapangan

• Inovasi daerah(Frontier) “delivered to people”

• Perubahan perilaku masyarakat(diukur di masyarakat)

• Perubahan perilaku providerkesehatan (diukur di organisasi)

MANAJEMEN SISTEM KESEHATAN

1. Menurunnya AKI dari 346 per 100.000 KH 306 per 100.000 KH

2. Menurunnya AKB dari 32 menjadi 24 per 1.000 KH

3. Meningkatnya upayapeningkatan promosi kesehatandan pemberdayaan masyarakat, serta pembiayaan kegiatanpromotive dan preventif.

4. Meningkatnya upayapeningkatan PHBS (GERMAS)

PENDEKATAN SOSIOLOGI PEMBANGUNAN KESEHATAN

Perubahan di masyarakat

2

Page 3: SITUASI KESEHATAN INDONESIA 2015-2019

3

Pelayanan Kesehatan

Tenaga Kesehatan

Sistem Informasi

Obat, Vaksin, Alkes dan Teknologi Kesehatan

Pembiayaan Kesehatan

Tata kelola Pemerintahan

Peningkatan Derajat kesehatan

Responsiveness

Perlindungan social dan finansial

Peningkatan efisiensi

Peningkatanakses

Kualitaskeamanan

Manajemen Enam Batu Bangun Sistem Kesehatan

Page 4: SITUASI KESEHATAN INDONESIA 2015-2019

INPUT PROSES SASARAN STRATEGIS TUJUAN GOAL

1. Meningkatnyastatus kesehatanmasyarakat (HALE, DALY Lost)

2. Meningkatnyadaya tanggap(responsiveness) dan perlindunganmasyarakatterhadap risikososial dan finansialdi bidangkesehatan.

1. Menurunnya AKI dari 346 per 100.000 KH 306 per 100.000 KH

2. Menurunnya AKB dari 32 menjadi 24 per 1.000 KH

3. Meningkatnyaupaya peningkatanpromosi kesehatandan pemberdayaanmasyarakat, sertapembiayaankegiatan promotive dan preventif.

4. Meningkatnyaupaya peningkatanPHBS

1. Meningkatnya KesehatanMasyarakat

2. Meningkatnya PengendalianPenyakit

3. Meningkatnya Akses dan MutuFasilitas Pelayanan Kesehatan

4. Meningkatnya akses, kemandirian, dan mutu sediaan farmasi dan alat kesehatan

5. Meningkatnya Jumlah, Jenis, Kualitas dan Pemerataan Tenaga Kesehatan

6. Meningkatnya sinergitas antar Kementerian/Lembaga

7. Meningkatnya daya guna kemitraan dalam dan luar negeri

8. Meningkatnya integrasiperencanaan, bimbingan teknisdan pemantauan-evaluasi

9. Meningkatnya efektivitaspenelitian dan pengembangankesehatan

10.Meningkatnya tata kelolakepemerintahan yang baik dan bersih

11.Meningkatnya kompetensi dan kinerja aparatur Kementerian Kesehatan

12.Meningkatkan sistem informasikesehatan integrasi

STRUKTUR RENSTRA KEMENKES 2015-2019

1. Program dan KegiatanDitjen Kesmas 2015-2019

2. Program dan KegiatanDitjen P2P 2015-2019

3. Program dan KegiatanDitjen Yankes 2015-2020

4. Program dan KegiatanDitjen Farmalkes

5. Program dan KegiatanBadan PPSDM 2015-2019

6. Program dan KegiatanKesesjenan 2015-2019

7. Program dan KegiatanBalitbangkes 2015-2019

8. Program dan KegiatanPengawasan (Itjen) 2025-2019

1. Dokumen Kebijakan(RPJMN, Renstra)

2. Regulasi (UU, Perpres, Inpres, PMK)

3. Regulasi untukPedoman (InpresKetahanan KesehatanNasional, InpresGermas, PMK PIS-PK, Nusantara Sehat, PMK SPM, PMK AkreditasiPuskesmas, PMK Akreditasi RS, PMK Peta Jalan KemandirianFarmalkes, dll)

4. Struktur OrganisasiKemkes Pusat, Provinsi, Kab/Kota

5. DIPA Pusat

6. DAK Fisik dan DAK Non Fisik

7. APBD

4

Page 5: SITUASI KESEHATAN INDONESIA 2015-2019

LE (UHH) DAN HALE DI ASIA TENGGARA

74,2268,46 66,17 65,97 65,77 62,65 60,99 60,74 59,9 59,48

10,57

9,659,18 8,25 8,76

8,83 8,74 9,14 8,6 8,1

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

Singapore Thailand Brunei Malaysia Vietnam Indonesia Philipina Kamboja Myanmar Laos

HALE ∆ (LE ─ HALE)

5

84,79

78,1175,35 74,72 74,53

71,48 69,73 69,88 68,50 67,58

Page 6: SITUASI KESEHATAN INDONESIA 2015-2019

Measles

Neonatal Disorders

Lower Respiratory Infect

Diarrheal disease

Tuberculosis

Stroke

Road Injury

Congenital defect

Ischemic Heart Disease

Cirrhosis COPD

Stroke

Ischemic Heart Disease

Neonatal disorders

Diabetes

Tuberculosis

Cirrhosis

Diarrheal disease

Road Injury

Low Back Pain

32,1%

93,4%

113,9%

157,1%

-52,5%

-45,1%

17,3%

-63,4%

84,1%

76,8%

01

02

03

04

05

06

07

08

09

10

01

02

03

04

05

06

07

08

09

10

10 Peringkat teratas DALY’s Loss Tahun 1990 dan 2017 di Indonesia

1990 2017

Page 7: SITUASI KESEHATAN INDONESIA 2015-2019

Persentase Penyebab Kematian berdasar

Faktor Risiko:

1. Metabolik,2. Perilaku,

3. Lingkungan

1. Promotif dan preventif (edukasi, skrining)

2. Pemberdayaanmasyarakat(UKBM)

3. Multisektoral

Page 8: SITUASI KESEHATAN INDONESIA 2015-2019

Proyeksi Angka Kematian Ibu sampai 2030

346

212

131

305

68

0

50

100

150

200

250

300

350

400

2010 2012 2014 2016 2018 2020 2022 2024 2026 2028 2030

ARR = 2,4% ARR = 5,5% ARR = 9,5%

ARR 2,4%: sesuai dengan tren penurunan angka kematian ibu berdasarkan angka SP 2010 dan SUPAS 2015ARR 5,5%: Kesepakatan globalARR 9,5%: Upaya untuk mencapai target SDGS

Page 9: SITUASI KESEHATAN INDONESIA 2015-2019

Tren AKN, AKB & AKBA

2019 19

15

SDKI 2002-03 SDKI 2007 SDKI2012 SDKI2017

Lower AKN

Upper

4644

40

32

Lower

AKBA

Upper

Tren Angka Kematian Anak (AKN, AKB dan AKBA)

Kematian per 1000 kelahiran hidup periode 5 tahun sebelum survei, CI 95%

3534

32

24

Lower

AKB

Upper

Page 10: SITUASI KESEHATAN INDONESIA 2015-2019

Diferensial AKB dan AKBA - SDKI 2017

Ibu dengan pendidikan rendah (tidak sekolah/tidak tamat SD) dari rumah tangga termiskin merupakan kelompok pendudukan yang

tidak beruntung. Hal ini terlihat sebagai kelompok populasi dengan AKB dan AKBA paling tinggi dibanding kelompok yang lain.

82

58

36 31 28 27

52

33 29 3124

32

Tid

ak s

ekola

h

Tid

ak tam

at S

D

Tam

at

SD

Tid

ak tam

at S

LT

A

Tam

at

SL

TA

Perg

uru

an t

ing

gi

Term

iskin

Mene

ng

ah

ba

wah

Mene

ng

ah

Mene

ng

ah

ata

s

Terk

aya

IND

ON

ES

IA

Pendidikan ibu Kuintil kekayaan .

Angka Kematian Bali ta (AKBA) per 1000 kelahiran hidup periode 10 tahunsebelum survei menurut karakterist ik

49 46

27 26 22 23

4026 23 24 20 24

Tid

ak s

eko

lah

Tid

ak t

amat

SD

Tam

at S

D

Tid

ak t

amat

SLT

A

Tam

at S

LTA

Per

guru

an t

ingg

i

Term

iski

n

Me

nen

gah

baw

ah

Me

nen

gah

Me

nen

gah

ata

s

Terk

aya

IND

ON

ESIA

Pendidikan ibu Kuintil kekayaan .

Angka Kematian Bayi (AKB) per 1000 kelahiran hidup periode 10 tahun sebelum

survei menurut karakteristik

Page 11: SITUASI KESEHATAN INDONESIA 2015-2019

EKUITAS AKSES RAWAT INAP(Disertasi Wahyu Nugraheni)

0.2

.4.6

.81

Raw

at In

ap (R

S Pe

mer

inta

h at

au R

S S

was

ta)

0 .2 .4 .6 .8 1

Distribusi kumulatif konsumsi perkapita

2007

2014

Garis equality

JKN

SAMPEL ≥ 40 TAHUN UMUR SAMPEL UMUR ≥ 15 TAHUN

Page 12: SITUASI KESEHATAN INDONESIA 2015-2019

12

Persentase Responsiveness 2017 VS Riskesdas 2007Pelayanan Rawat Jalan

86,8

90,4

87,2

86,1

87,5

86

85,1

82,4

92

88,3

91,7

90,2

88,3

89,2

76

78

80

82

84

86

88

90

92

94

PA DIG COM AUT CI CH ENV

Tahun 2007 Tahun 2017

60

64

68

72

76

80

84

88

92

96

100

PA

DIG

COM

AUTCI

CH

ENV

Rawat Jalan Tahun 2007

Rawat Jalan Tahun 2017

PA = PROMPT ATTENTION(Kecepatan pelayanan)

DIG = DIGNITY(Sikap Sopan & ramah )

COM = COMMUNICATION(Komunikasi petugas)

AUT = AUTONOMY(Kemandirian)

CI = CONFIDENTIALITY(Kerahasiaan)

CH = CHOICE OF PROVIDER (Pemilihan)

ENV = ENVIRONMENT(Kualitas lingkungan)

Page 13: SITUASI KESEHATAN INDONESIA 2015-2019

Persentase Responsiveness 2017 VS Riskesdas 2007Pelayanan Rawat Inap

84,8

87

85,484,8

86,1

84,5

82,9

87,5

82,2

92,6

87

90,8

94

88,7 88,6

95,4

75

80

85

90

95

100

PA DIG COM AUT CI CH ENV SS

Rawat Inap Tahun 2007 Rawat Inap Tahun 2017

60

64

68

72

76

80

84

88

92

96PA

DIG

COM

AUT

CI

CH

ENV

SS

Rawat Inap Tahun 2007 Rawat Inap Tahun 2017

PA = PROMPT ATTENTION(Kecepatan pelayanan)

DIG = DIGNITY(Sikap Sopan & ramah )

COM = COMMUNICATION(Komunikasi petugas)

AUT = AUTONOMY(Kemandirian)

CI = CONFIDENTIALITY(Kerahasiaan)

CH = CHOICE OF PROVIDER (Pemilihan)

ENV = ENVIRONMENT(Kualitas lingkungan)

SS = Sosial support(Dukungan sosial)

13

Page 14: SITUASI KESEHATAN INDONESIA 2015-2019

Rincian Belanja Preventif Promotif, NHA 2016

Intervensipromotif

preventif padapenyakit apa yang

dibutuhkan?

Kuratif Rawat Inap38%

Kuratif Rawat Jalan35%

Layanan Rehabilitatif0%

Layanan Penunjang0%

Barang Medis

8%

Tata Kelola Administrasi,

Sistem, & Pembiayaan Kesehatan

3%

Investasi6%

Preventif (BOK)4%

Pemantauan Kondisi

Kesehatan3%

Surveilans Epid & Pengendalian Risiko

& Penyakit2%

Komunikasi, Informasi, Edukasi (KIE)

1%Program Imunisasi

0%

Layanan Promotif Preventif

10%

Page 15: SITUASI KESEHATAN INDONESIA 2015-2019

0,7325 0,7470

0,54040,6087

0,2169

0,3469

0,0000

0,1000

0,2000

0,3000

0,4000

0,5000

0,6000

0,7000

0,8000

0,9000

1,0000

IPKM 2007 IPKM 2013 modellama

IPKM 2013 modelbaru

IPKM 2018

Maksimum Indonesia Minimum Linear (Maksimum) Linear (Minimum)

24 indikatorPenentuan nilai

standar min & max (2007)

KESENJANGAN IPKM KAB/KOTA 2007-2013-2018

24 indikatorPenentuan nilai

standar min & max (2013)

30 indikator7 sub indeks

Nilai standar min &

max (2013)

30 indikator7 sub indeks

Penentuan nilai standar

min & max (2013)

Page 16: SITUASI KESEHATAN INDONESIA 2015-2019

NILAI IPKM 2018 MENURUT PERINGKAT PROVINSI

0,4888

0,6889

0,0000

0,1000

0,2000

0,3000

0,4000

0,5000

0,6000

0,7000

0,8000

0,9000

1,0000

Pa

pu

a

Pa

pu

a B

ara

t

Malu

ku

Kali

ma

nta

n B

ara

t

Ka

lim

an

tan

Te

ng

ah

Su

law

es

i T

en

ga

h

Malu

ku

Uta

ra

Go

ron

talo

Nu

sa

Te

ng

ga

ra T

imu

r

Su

law

es

i T

en

gg

ara

Ka

lim

an

tan

Se

lata

n

Su

law

es

i B

ara

t

Ace

h

Su

ma

tera

Se

lata

n

Su

ma

tera

Uta

ra

Ria

u

Ben

gk

ulu

Su

law

es

i U

tara

Su

law

es

i S

ela

tan

Ban

ten

Kali

ma

nta

n U

tara

Ja

mb

i

Su

ma

tera

Ba

rat

Nu

sa

Te

ng

ga

ra B

ara

t

Lam

pu

ng

Kali

ma

nta

n T

imu

r

Ke

p.B

an

gk

a B

eli

tun

g

Ja

wa B

ara

t

Ja

wa T

imu

r

Ja

wa T

en

gah

DK

I J

aka

rta

Kep

ula

ua

n R

iau

DI Y

og

ya

ka

rta

Bali

Provinsi Maksimum Minimum

9

Page 17: SITUASI KESEHATAN INDONESIA 2015-2019

NILAI IPKM MENURUT PERINGKAT PROVINSI TAHUN 2018

Provinsi IPKM

2018

Peringkat

2018

IPKM

2013

Peringkat

2013

Bali 0.6889 1 0.6503 1

D.I. Yogyakarta 0.6797 2 0.5733 4

Kepulauan Riau 0.6633 3 0.6081 3

DKI Jakarta 0.6618 4 0.6085 2

Jawa Tengah 0.6433 5 0.5631 7

Jawa Timur 0.6302 6 0.5411 12

Jawa Barat 0.6249 7 0.5458 9

Kepulauan Bangka Belitung 0.6234 8 0.5363 17

Kalimantan Timur 0.6217 9 0.5757 5

Lampung 0.6213 10 0.5449 11

Nusa Tenggara Barat 0.6190 11 0.5236 19

Sumatera Barat 0.6177 12 0.5462 13

Jambi 0.6162 13 0.5343 15

Kalimantan Utara 0.6125 14

Banten 0.6125 15 0.5682 6

Sulawesi Selatan 0.6103 16 0.5244 20

INDONESIA 0.6087 0.5404 17

Provinsi IPKM

2018

Peringkat

2018

IPKM

2013

Peringkat

2013

Sulawesi Utara 0.6064 17 0.5427 14

Bengkulu 0.6063 18 0.5328 16

Riau 0.6021 19 0.5535 8

Sumatera Utara 0.5956 20 0.5415 10

Sumatera Selatan 0.5939 21 0.5301 18

Aceh 0.5924 22 0.5051 24

Sulawesi Barat 0.5891 23 0.4985 26

Kalimantan Selatan 0.5879 24 0.4857 31

Sulawesi Tenggara 0.5787 25 0.5161 22

Nusa Tenggara Timur 0.5770 26 0.4622 32

Gorontalo 0.5714 27 0.5108 21

Maluku Utara 0.5705 28 0.4960 28

Sulawesi Tengah 0.5613 29 0.4889 30

Kalimantan Tengah 0.5580 30 0.5053 25

Kalimantan Barat 0.5502 31 0.5145 23

Maluku 0.5502 32 0.4937 29

Papua Barat 0.5491 33 0.4966 27

Papua 0.4888 34 0.4387 33

Page 18: SITUASI KESEHATAN INDONESIA 2015-2019

Penurunan kesenjangan: terjadi peningkatan

kesiapan layanan puskesmas di seluruh wilayah,

namun kapasitas di wilayah timur Indonesia masih

relatif lebih rendah

10

temuan

201

1

2019

Page 19: SITUASI KESEHATAN INDONESIA 2015-2019

15

findin

gs

Kesiapan layanan yang berkaitan dengan kesehatan maternal

......beberapa komponen layanan persalinan di

Puskesmas masih perlu ditingkatkan

Kesiapan pelayanan persalinan

Layanan Kesehatan reproduksi dan kesehatan ibu

0%

20%

40%

60%

80%

100%

Guidance fordelivery

Training

Sterilizer

Examination light

Delivery pack

Blood pressureapparatus

Neonatal bag andmask

Disposable latexgloves

Antibiotics Eyeointment

Oxytocin(injectable)

Injectablesantibiotics

Magnesiumsulphate…

Rifaskes 2011 Rifaskes 2019

Keluarga

Berencana

Pemeriksaan

kehamilanPersalinan

79% 64% 67%

Perdesaan 81% 66% 68%

Perkotaan 82% 66% 68%

Terpencil 73% 60% 63%

Tanpa SK 77% 60% 64%

Non Rawat Inap 78% 62% 60%

Rawat Inap 80% 66% 73%

Belum Akreditasi 73% 57% 59%

Dasar 80% 64% 68%

Madya 81% 67% 69%

Paripurna 83% 67% 77%

Utama 83% 68% 72%

Tidak maksimum 79% 64% 66%

Kapitasi maksimum 81% 66% 70%

Unclear 78% 64% 65%

Jenis Fasilitas

Puskesmas

Wilayah

Rawat inap

Status

akreditasi

Menerima

maksimum

kapitasi

Page 20: SITUASI KESEHATAN INDONESIA 2015-2019

CAPAIAN INDIKATOR SASARAN STRATEGIS KEMENTERIAN KESEHATAN 2015-2019

Page 21: SITUASI KESEHATAN INDONESIA 2015-2019

RENSTRA KEMENKES 2025-2019 (KEPMENKES NOMOR HK.01.07/MENKES/422/2017

No Unit Utama

Indikator KinerjaProgram

Indikator KinerjaKegiatan

Jumlah Persen Jumlah Persen

1 Sekretariat Jenderal 3 10,7 35 18,6

2 Inspektorat Jenderal 1 3,6 35 18,6

3 Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat 3 10,7 28 14,9

4 Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit 9 32,1 23 12,2

5 Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan 2 7,1 20 10,6

6 Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan 4 14,3 14 7,4

7 Badan PPSDM Kesehatan 3 10,7 15 8,0

8 Badan Litbang Kesehatan 3 10.7 18 9,6

TOTAL 28 100 188 100

Sumber: Evaluasi paruh waktu (Mid Term Review) Rencana Strategis Kementerian Kesehatan tahun 2015- 2019 dalam Draft Report Background Study Kementerian Kesehatan tahun 2019

Page 22: SITUASI KESEHATAN INDONESIA 2015-2019

INDIKATOR TARGET PENCAPAIAN HASIL

Persentase persalinan di fasilitas pelayanankesehatan

85% 91,83 %Riskesdas 2018 : 79,3%

95% CI: 78,8%-79,7%

Persentase ibu hamil kurang energi kronik 18,2% 9,9%Riskesdas 2018: 17,3%95% CI: 16,1% – 18,5%

Persentase kab/kota yang memenuhi kualitas kesehatan lingkungan

40% 78,2%

Persentase cakupan keberhasilan pengobatan pasien TB/Succes Rate (SR)

90% 90,78%

Prevalensi HIV < 0,5% 0,32%

Jumlah kabupaten/kota mencapai eliminasi malaria 100 kab. 100 kab

Jumlah kabupaten/kota dengan eliminasi filariasis 35 kab. 56 kab

Penurunan kasus Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I) tertentu

40% 42,8%

Page 23: SITUASI KESEHATAN INDONESIA 2015-2019

INDIKATOR TARGET PENCAPAIAN HASIL

Kab/Kota yang mampu melaksanakan kesiapsiagaan dalam penanggulangan kedaruratan kesehatan masyarakat yang berpotensi wabah

100 100

Persentase kabupaten/kota yang melaksanakan kebijakan Kawasan Tanpa Rokok (KTR) minimal 50%

50% 50,2%

Jumlah kabupaten/kota yang memiliki Puskesmas yang menyelenggarakan upaya kesehatan jiwa

280 407

Jumlah kecamatan yang memiliki minimal 1 Puskesmas yang terakreditasi

5600 6212

Jumlah kabupaten/kota yang memiliki minimal 1 RSUD yang terakreditasi

481 486

Persentase Puskesmas dengan ketersediaan obat dan vaksinesensial

95% 96,34%

Jumlah bahan baku sediaan farmasi yang siap diproduksi di dalam negeri

45% 50%

jenis/varian alat kesehatan yang diproduksi di dalam negeri (kumulatif)

28 28

Page 24: SITUASI KESEHATAN INDONESIA 2015-2019

INDIKATOR TARGET PENCAPAIAN HASIL

Persentase produk alat kesehatan dan PKRT di peredaran yang memenuhi syarat

90% 95,67%

Persentase RS kabupaten/kota kelas C yang memiliki 4 dokter spesialis dasar dan 3 dokter spesialis penunjang

60% 62%

Jumlah SDM Kesehatan yang ditingkatkan kompetensinya 56.910 110.120

Jumlah kementerian lain yang mendukung pembangunan kesehatan

50% 53%

Jumlah provinsi dan kabupaten/kota yang menyampaikan laporancapaian SPM

494 458

Jumlah dunia usaha yang memanfaatkan CSR untuk program kesehatan

20 21

Jumlah organisasi kemasyarakatan yang memanfaatkan sumber dayanya untuk mendukung kesehatan

15 17

Jumlah kesepakatan kerjasama luar negeri di bidang kesehatan yang diimplementasikan

8 8

Page 25: SITUASI KESEHATAN INDONESIA 2015-2019

INDIKATOR TARGET PENCAPAIAN HASIL

Jumlah provinsi yang memiliki rencana lima tahun dan anggaran kesehatan terintegrasi dari berbagai sumber

34 34

Jumlah rekomendasi monitoring evaluasi terpadu 34 34

Jumlah hasil Riset Kesehatan Nasional (Riskesnas) bidang kesehatan dan gizi masyarakat

1 1

Jumlah rekomendasi dan kebijakan berbasis penelitian dan pengembangan kesehatan yang diadvokasikan ke pengelola program kesehatan dan atau pemangku kepentingan

24 24

Jumlah hasil penelitian yang didaftarkan HKI 4 25

Persentase satuan kerja yang dilakukan audit memiliki temuan kerugian negara ≤1%

100 99

Persentase Pejabat Pimpinan Tinggi, Administrator dan Pengawasdi lingkungan Kementerian Kesehatan yang kompetensinya sesuaipersyaratan jabatan

90% 91,18%

Persentase pegawai Kementerian Kesehatan dengan nilai kinerjaminimal

94% 99,81%

Page 26: SITUASI KESEHATAN INDONESIA 2015-2019

INDIKATOR TARGET PENCAPAIAN HASIL

Jumlah kabupaten/kota yang melaporkan data kesehatan prioritas secara lengkap

463 413

Jumlah kabupaten/kota dengan jaringan komunikasi data untuk pelaksanaan e-kesehatan

257 258

Jumlah kabupaten/kota yang melaksanakan pemetaan keluargasehat

514 502

Jumlah provinsi dengan eliminasi kusta 34 26

Jumlah Puskesmas yang minimal memiliki 5 jenis tenaga kesehatan

560 4485

Page 27: SITUASI KESEHATAN INDONESIA 2015-2019

TINJAUN KRITIS TERKAIT PEMBUATAN INDIKATOR SASARAN STRATEGIS

• Leveling Indikator SS dibuat bukan pada outcome atau output, tetapi pada proses

• Target bukan terhadap total populasi (sasaran intervensi), tetapidibuat angka absolut

• Dibuat dengan kurang memperdulikan Goals dan Tujuan Strategis(TS) (Karena cenderung berangkat dari Tupoksi Struktur Organisasi)

• Beberapa Capaian Indikator Sasaran Strategis sulit menjawab“Apakah Intervensi Pembangunan Sudah Delivered to People?”

• Ke depan harus dipikirkan Leveling Indikator Sasaran Strategis haruspada Outcome atau setidaknya Output

27

Page 28: SITUASI KESEHATAN INDONESIA 2015-2019

KESIMPULAN

• Hasil pembangunan kesehatan dilihat dari Impact dan Outcome secaraumum membaik (HALE, IPKM)

• Ekuiti pelayanan kesehatan membaik dengan adanya program JKN

• Responsiveness rawat jalan dan rawat inap membaik, kecuali waktutunggu

• Pembiayaan kesehatan masih tersedot ke kuratif dan rehabilitatif, promotif-preventif masih tertinggal jauh

• Capaian Indikator Sasaran Strategis Renstra 2015-2019 secara umum on the track, kecuali beberapa indikator belum tercapai

• Ke depan (Renstra 2020-2024), Leveling Indikator Sasaran Strategisdidorong ke arah Outcome/ Output (mendorong intervensi delivered to people)

28

Page 29: SITUASI KESEHATAN INDONESIA 2015-2019

29