salihinbp16.files.wordpress.comsecure site salihinbp16.files.wordpress.com/2017/10/... · web...

60
1 SMK Negeri 1 Banua Lawas BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ikan tambakan (Helostoma temminckii) adalah salah satu jenis ikan air tawar yang berasal dari wilayah tropis, tepatnya Asia Tenggara. Ikan ini pada awalnya berasal dari Thailand hingga Indonesia sebelum akhirnya diintroduksi ke seluruh dunia. Ikan ini juga dikenal dengan nama gurami pencium karena kebiasaannya "mencium" saat mengambil makanan dari permukaan benda padat maupun saat berduel antara sesama pejantan. Di Indonesia sendiri, ikan ini memiliki banyak nama seperti bawan, biawan, hingga ikan Samarinda. Ikan tambakan (Helostoma temminckii) di beberapa daerah dikenal sebagai ikan terbakan (Jawa Barat), tambakan (Jawa Tengah), tambakalang (Jambi), ikan sapil (Sumsel) dan biawan (Kalimantan) merupakan ikan sungai atau rawa yang cocok dipelihara di kolam yang sirkulasi airnya kurang lancar atau miskin Oksigen. Di Indonesia ikan tambakan termasuk ikan ekonomis penting yang harganya cukup tinggi terutama di pulau Sumatera, Jawa dan Kalimantan. Untuk Provinsi Jambi saja misalnya harga ikan Praktik Kerja lapangan di BBI Kambitin

Upload: others

Post on 22-Nov-2020

0 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: salihinbp16.files.wordpress.comSecure Site salihinbp16.files.wordpress.com/2017/10/... · Web viewJika ikan ini di budidaya dan dijual ke daerah yang sedikit terdapat diperairannya,

1

SMK Negeri 1 Banua Lawas

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Ikan tambakan (Helostoma temminckii) adalah salah satu jenis ikan air

tawar yang berasal dari wilayah tropis, tepatnya Asia Tenggara. Ikan ini

pada awalnya berasal dari Thailand hingga Indonesia sebelum akhirnya

diintroduksi ke seluruh dunia.

Ikan ini juga dikenal dengan nama gurami pencium karena

kebiasaannya "mencium" saat mengambil makanan dari permukaan benda

padat maupun saat berduel antara sesama pejantan. Di Indonesia sendiri,

ikan ini memiliki banyak nama seperti bawan, biawan, hingga ikan

Samarinda.

Ikan tambakan (Helostoma temminckii) di beberapa daerah dikenal

sebagai ikan terbakan (Jawa Barat), tambakan (Jawa Tengah), tambakalang

(Jambi), ikan sapil (Sumsel) dan biawan (Kalimantan) merupakan ikan

sungai atau rawa yang cocok dipelihara di kolam yang sirkulasi airnya

kurang lancar atau miskin Oksigen.

Di Indonesia ikan tambakan termasuk ikan ekonomis penting yang

harganya cukup tinggi terutama di pulau Sumatera, Jawa dan Kalimantan.

Untuk Provinsi Jambi saja misalnya harga ikan tambakan dapat mencapai

Rp 18.000/Kg, ini masih tergolong rendah, karena ikan ini masih banyak

terdapat di perairan Jambi. Jika ikan ini di budidaya dan dijual ke daerah

yang sedikit terdapat diperairannya, harga ikan ini bisa melonjak hingga Rp.

30.000 - 40.000/kg untuk ukuran 100 gram atau 10 ekor/kg dengan

permintaan pasar mencapai 7000 kg/tahun untuk tahun 2009 untuk dalam

negeri. Berarti ikan tambakan menghendaki tempat yang hangat, yang

biasanya berada pada ketinggian antara 150 - 750 m dari permukaan air laut.

Suhu air optimum yang memberikan hasil yang baik bagi pemeliharaan ikan

ini antara 27 – 30 0C.

Praktik Kerja lapangan di BBI Kambitin

Page 2: salihinbp16.files.wordpress.comSecure Site salihinbp16.files.wordpress.com/2017/10/... · Web viewJika ikan ini di budidaya dan dijual ke daerah yang sedikit terdapat diperairannya,

2

SMK Negeri 1 Banua Lawas

Keberhasilan usaha budidaya ikan sangat ditentukan oleh ketersedian

benih yang cukup jumlahnya dan bermutu baik. Ketersediaan benih yang

cukup digunakan untuk kegiatan budidaya dan juga digunakan untuk

cadangan diperairan umum, sehingga keberadaan ikan tersebut tetap lestari.

Oleh karena itu, perlu diupayakan usaha pembenihannya.

Komoditas ikan tambakan (Helostoma temminckii) tidak semua UPT

mengerjakannya. Balai Benih Ikan Lokal Kambitin merupakan salah satu

lembaga dibawah Departemen Perikanan dan Kelautan yang berperan dalam

pengembangan teknologi pembenihan ikan air tawar, termasuk ikan

tambakan, sehinggga pada kesempatan ini penulis memilih tempat di Balai

Benih Ikan Lokal Kambitin, sebagai tempat melaksanakan praktek kerja

lapangan komoditas air tawar.

1.2 Tujuan

Adapun tujuan dari praktek kerja lapangan ini adalah :

1. Untuk mengetahui teknik pembenihan dan budidaya ikan tambakan

serta sistem usahanya di BBI Kambitin.

2. Mengikuti dan terjun langsung dalam kegiatan pembenihan ikan

tambakan. Agar mampu mengaplikasikan ilmu yang didapatkan

selama praktik kerja lapangan dalam kegiatan pembenihan ikan

tambakan.

3. Untuk peningkatan ilmu pengetahuan dan dapat menerapkan ilmu

serta belajar memasuki dunia kerja sehingga memperoleh pengalaman

dan keterampilan.

1.3    Manfaat

Adapun manfaat dari kegiatan praktik kerja industri ini adalah untuk

mengembangkan dan meningkatkan wawasan dan pikiran yang ilmiah

dalam mengantisipasi permasalahan yang akan ditemui di lapangan.

Sebagai sumber informasi yang layak bagi pihak-pihak yang memerlukan

informasi mengenai bagaimana cara pemijahan ikan tambakan (Helostoma

temmickii) secara semi buatan (Induced spewning).

Praktik Kerja lapangan di BBI Kambitin

Page 3: salihinbp16.files.wordpress.comSecure Site salihinbp16.files.wordpress.com/2017/10/... · Web viewJika ikan ini di budidaya dan dijual ke daerah yang sedikit terdapat diperairannya,

3

SMK Negeri 1 Banua Lawas

Diharapkan dengan dilakukannya kegiatan praktek kerja lapangan ini,

di harapkan siswa/siswi dapat memadukan teori yang diperoleh selama

berada di bangku sekolah dengan keadaan yang sebenarnya di lapangan.

Hasil dari laporan PKL yang saya buat ini diharapkan dapat memberi

informasi dan pengetahuan yang dapat menunjang penelitian lebih lanjut

bagi pengembangan usaha pembenihan, khususnya budidaya ikan tambakan

(Helostoma temminckii).

Praktik Kerja lapangan di BBI Kambitin

Page 4: salihinbp16.files.wordpress.comSecure Site salihinbp16.files.wordpress.com/2017/10/... · Web viewJika ikan ini di budidaya dan dijual ke daerah yang sedikit terdapat diperairannya,

4

SMK Negeri 1 Banua Lawas

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

2.1 Klasifikasi

Menurut Heru Susanto tahun 1999 ikan tambakan diklasifikasikan

dalam :

Filum : Chordata

Kelas : Actinopterygii

Ordo : Perciformes

Upaordo : Anabantoidei

Famili : Helostomatidae

Genus : Helostoma

Spesies : Helostoma temminckii

Nama Lokal : Ikan Tambakan

2.2 Morfologi

Ikan tambakan memiliki tubuh berbentuk pipih vertikal. Sirip

punggung dan sirip analnya memiliki bentuk dan ukuran yang hampir

serupa. Sirip ekornya sendiri berbentuk nyaris bundar atau mengarah

cembung ke luar, sementara sirip dadanya yang berjumlah sepasang juga

berbentuk bundar. Di kedua sisi tubuhnya terdapat gurat sisi, pola berupa

garis tipis yang berawal dari pangkal celah insangnya sampai pangkal sirip

ekornya. Kurang lebih ada sekitar 43 - 48 sisik yang menyusun gurat sisi

tersebut. Ikan tambakan diketahui bisa tumbuh hingga ukuran 30 cm (Heru

Susanto. 1999).

Salah satu ciri khas dari ikan tambakan adalah mulutnya yang

memanjang. Karakteristik mulutnya yang menjulur ke depan membantunya

mengambil makanan misal lumut dari tempatnya melekat. Bibirnya

diselimuti oleh semacam gigi bertanduk, namun gigi-gigi tersebut tidak

ditemukan di bagian mulut lain seperti faring, premaksila, dentary dan

langit-langit mulut. Ikan tambakan juga memiliki tapis insang (gill raker)

Praktik Kerja lapangan di BBI Kambitin

Page 5: salihinbp16.files.wordpress.comSecure Site salihinbp16.files.wordpress.com/2017/10/... · Web viewJika ikan ini di budidaya dan dijual ke daerah yang sedikit terdapat diperairannya,

5

SMK Negeri 1 Banua Lawas

yang membantunya menyaring partikel-partikel makanan yang masuk

bersama dengan air (Heru Susanto. 1999).

Ada dua jenis ikan tambakan berdasarkan warnanya, namun mereka

masih termasuk dalam spesies yang sama: ikan tambakan berwarna hijau

dan ikan tambakan berwarna pucat atau merah muda. Belakangan ini ada

juga jenis ikan tambakan yang ukurannya lebih kecil dari ikan tambakan

kebanyakan dan bentuknya bundar menyerupai balon. Variasi genetis ikan

tersebut biasa dikenal dengan nama "gurami pencium kerdil" atau "balon

merah muda" (Mashudi, Ediwarman dan Maskur. 2001).

2.3 Habitat dan Penyebaran

Ikan tambakan merupakan ikan air tawar yang bersifat bentopelagik

(hidup di antara permukaan dan wilayah dalam perairan). Wilayah asli

tempatnya tinggal umumnya adalah wilayah perairan tropis yang dangkal,

berarus tenang dan banyak terdapat tanaman air. Pada awalnya ikan

tambakan hanya ditemukan di perairan air tawar Asia Tenggara, namun

belakangan ini mereka meny

ebar ke seluruh wilayah beriklim hangat sebagai binatang introduksi

(EVY, R. 2001).

2.4 Pakan dan Kebiasaan Makan

Ikan tambakan adalah ikan omnivora yang mau memakan hampir

segala jenis makanan. Makanannya bervariasi, mulai dari lumut, tanaman

air, zooplankton dan serangga air. Bibirnya yang dilengkapi gigi-gigi kecil

membantunya mengambil makanan dari permukaan benda padat misal batu.

Ikan tambakan juga memiliki tapis insang (gill raker) yang membantunya

menyaring partikel plankton dari air. Saat sedang mencabut makanan yang

menempel di permukaan benda padat memakai mulutnya itulah, ikan ini

bagi manusia terlihat seolah-olah sedang "mencium" benda tersebut

(Mashudi, Ediwarman dan Maskur. 2001).

Praktik Kerja lapangan di BBI Kambitin

Page 6: salihinbp16.files.wordpress.comSecure Site salihinbp16.files.wordpress.com/2017/10/... · Web viewJika ikan ini di budidaya dan dijual ke daerah yang sedikit terdapat diperairannya,

6

SMK Negeri 1 Banua Lawas

2.5 Reproduksi dan Perkembangbiakan

Ikan tambakan termasuk ikan yang mudah berkembang biak. Di alam

liar, dalam waktu kurang dari 15 bulan, populasi minimum mereka sudah

bisa bertambah hingga dua kali lipat populasi awalnya. Reproduksi ikan

tambakan sendiri terjadi ketika periode musim kawinnya sudah tiba. Di

Thailand misalnya, musim kawin ikan tambakan terjadi antara bulan Mei

hingga Oktober perkawinan antara kedua ikan tambakan yang berbeda jenis

kelamin terjadi di bawah tanaman air yang mengapung. Ikan tambakan

betina selanjutnya akan melepaskan telur-telurnya yang kemudian akan

mengapung di antara tanaman air. Tidak seperti anggota subordo

Anabantoidei lainnya, ikan tambakan tidak membuat sarang maupun

menjaga anak-anaknya sehingga anak ikan tambakan yang baru menetas

sudah harus mandiri. Sehari setelah pertama kali dilepaskan ke air, telur-

telur tersebut akan menetas dan setelah sekitar dua hari, anak-anak ikan

tambakan sudah bisa berenang bebas (Mashudi, Ediwarman dan Maskur.

2001).

Praktik Kerja lapangan di BBI Kambitin

Page 7: salihinbp16.files.wordpress.comSecure Site salihinbp16.files.wordpress.com/2017/10/... · Web viewJika ikan ini di budidaya dan dijual ke daerah yang sedikit terdapat diperairannya,

7

SMK Negeri 1 Banua Lawas

BAB IIIMETODOLOGI

3.1 Waktu dan Tempat

Pelaksanaan Praktik Kerja Industri (PRAKERIN) ini dilaksanakan

selama 3 (tiga) bulan, yaitu dari tanggal 19 Januari 2015 sampai dengan 23

April 2015 yang bertempat di Balai Benih Ikan Lokal Kambitin Kabupaten

Tabalong Provinsi Kalimantan Selatan.

Profil BBI Kambitin

Balai Benih Ikan Lokal (BBI) Kambitin adalah sarana milik

Pemerintah Kabupaten Tabalong yang bertugas melaksanakan, penerapan,

teknik pembenihan ikan. Sarana untuk menghasilkan induk ikan, benih yang

bemutu, dapat menjamin jumlah serta mutu benih yang dihasilkan oleh

BBIL Kambitin dibangun diatas tanah 5 Ha yang terletak di Desa Kambitin

Kabupaten Tabalong.

Tujuan utama pembangunan Balai Benih Ikan (BBI) Kambitin :

a. Menyediakan benih ikan yang unggul dan berkualitas.

b. Adaptasi teknologi budidaya yang terus menerus berkembang.

c. Sebagai tempat pelaksanaan penilitian atau adaptasi teknik pemberian

benih yang baik.

d. Meningkatkan produksi perikanan dan dapat berpatisipasi dalam

meningkatkan pembangunan daerah Kabupaten Tabalong melalui

pendapatan asli daerah (PAD)

BBI Kambitin dibangun sebagai antisipasi perkembangan budidaya

perikanan di Kalimantan Selatan yang tentu kebutuhan benih juga terus-

menerus meningkat. Sarana dan prasarana balai benih ikan (BBI) Kambitin

saat ini dapat dilihat pada tabel 1.1

Praktik Kerja lapangan di BBI Kambitin

Page 8: salihinbp16.files.wordpress.comSecure Site salihinbp16.files.wordpress.com/2017/10/... · Web viewJika ikan ini di budidaya dan dijual ke daerah yang sedikit terdapat diperairannya,

8

SMK Negeri 1 Banua Lawas

Tabel 1.1 Fasilitas yang ada di (BBIL) Kambitin

No. Fasilitas Yang Ada Jumlah

1 Kolam permanen 70 buah

2 Kolam semi permanen 2 buah

3 Kantor 1 buah

4 Aula (Gedung Serbaguna) 1 buah

5 Ruang Pakan 1 buah

6 Gudang Peralatan 1 buah

7 Indoor 1 buah

8 Outdor 1 buah

9 Laboratoriom Praktik 1 buah

10 Rumah Karyawan 5 buah

11 Ruang Genset 1 buah

12 Mobil 1 buah

13 Motor 4 buah

Didalam laboratorium praktek terdapat ± 125 aquarium, 13 buah bak

fiber dan masih banyak peralatan lainnya yang mendukung kegiatan

pembenihan. Adapun perkolaman yang ada di BBIL Kambitin terdiri dari :

Praktik Kerja lapangan di BBI Kambitin

Page 9: salihinbp16.files.wordpress.comSecure Site salihinbp16.files.wordpress.com/2017/10/... · Web viewJika ikan ini di budidaya dan dijual ke daerah yang sedikit terdapat diperairannya,

9

SMK Negeri 1 Banua Lawas

Tabel 1.2 Kolam yang ada di (BBIL) Kambitin

N

o.

Jenis

Komuditas

Ikan

Kolam

Pemelihar

aan Induk

Kolam

Pendede

ran

Juml

ah

1 Ikan Papuyu 4 buah 6 buah 10

buah

2 Ikan Gurame 2 buah 2 buah 4

buah

3 Ikan Patin

Siam

4 buah 4 buah 8

buah

4 Ikan Mas Koi 1 buah _ 1

buah

5 Ikan

Tambakan/Bia

wan

1 buah 3 buah 4

buah

6 Ikan Sapat

Siam

1 buah _ 1

buah

7 Ikan Lele 3 buah 3 buah 6

buah

8 Ikan Nila 4 buah _ 4

buah

9 Ikan Mas 2 buah _ 2

buah

1

0

Ikan Baung 1 buah _ 1

buah

1

1

Total kolam

yang aktif

_ _ 41

buah

1

2

Total kolam

yang tidak

aktif

_ _ 31

buah

Praktik Kerja lapangan di BBI Kambitin

Page 10: salihinbp16.files.wordpress.comSecure Site salihinbp16.files.wordpress.com/2017/10/... · Web viewJika ikan ini di budidaya dan dijual ke daerah yang sedikit terdapat diperairannya,

10

SMK Negeri 1 Banua Lawas

Adapun komintas yang ada di BBIL Kambitin antara lain yaitu :

Tabel 1.3 Komuditas yang ada di (BBIL) Kambitin

No

.

Jenis Ikan Asal Usul

1 Ikan Papuyu (betok) Mandiangin

2 Ikan Gurame Banjar Baru

3 Ikan Patin Siam Mandiangin

4 Ikan Mas Koi Banjar Baru

5 Ikan Lele Mandiangin

6 Ikan Nila Mandiangin

7 Ikan Mas Banjar Baru

8 Ikan Baung Daerah Sekitar

Tabalong

9 Ikan Sapat Siam Daerah Sekitar

Tabalong

10 Ikan Tambakan (biawan) Daerah Sekitar

Tabalong

Letak geografis

Secara geografis, Balai Benih Ikan (BBI) Lokal Kambitin berada

disaluan irigasi (Check Dam) dari air pegunungan. BBI Kambitin berada di

Desa Kambitin Kecamatan Tanjung Kabupaten Tabalong Provinsi

Kalimantan Selatan dengan letak geografis :

Bujur Timur : 115o91-115o471

Lintang Selatan : 1o181-2o 251

Sementara Batas Wilayahnya :

Sebelah Utara : Provinsi Kalimantan Timur

Sebelah Selatan : Kelurahan-Hikun

Sebelah Barat : Kelurahan- Jangkung

Praktik Kerja lapangan di BBI Kambitin

Page 11: salihinbp16.files.wordpress.comSecure Site salihinbp16.files.wordpress.com/2017/10/... · Web viewJika ikan ini di budidaya dan dijual ke daerah yang sedikit terdapat diperairannya,

11

SMK Negeri 1 Banua Lawas

Sebelah Timur : Desa Kambitin Raya

STRUKTUR ORGANISASI BBIL KAMBITIN

Secara struktural Balai Benih Ikan (BBI) Kambitin dipimpin oleh

seorang kepala UPT, sedangkan tenaga administrasi tergabung dalam bagian

petugas tata usaha, sedangkan tenaga teknis tergabung dalam jabatan

fungsional, struktur organisasi Balai Benih Ikan (BBI) Kabitin dapat dilihat

pada bagian beriku :

Gambar 1. Struktur Organisasi

3.2 Alat dan Bahan

3.2.1 Alat

Adapun alat yang digunakan sebagai berikut :

Spuit/injeksi

Genset

Timbangan

Sisiran atau hapa

Aerasi

Blower

Serok

Praktik Kerja lapangan di BBI Kambitin

Sub Bagian Tata Usaha

Agustian Rizani, S.Pi

KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL

SamlaniSarpaniNormanMuslih

Samiran

Akhmad JayadiM. Rezkan F

M.RusdiNuriadi

Wahyuni, S.PiMarliyaniWahyudi

Kepala UPT

Elzan Fiqri, S.Pi

Page 12: salihinbp16.files.wordpress.comSecure Site salihinbp16.files.wordpress.com/2017/10/... · Web viewJika ikan ini di budidaya dan dijual ke daerah yang sedikit terdapat diperairannya,

12

SMK Negeri 1 Banua Lawas

Akuarium untuk pemijahan

Corong penetasan artemia

Handuk

Baskom untuk menampung indukan

Rangsang

Ember

Cangkul

Kolam pendederan

Batu aerasi

3.2.2 Bahan

Adapun bahan yang digunakan sebagai berikut :

Gambar 2. alat dan bahan

1. Induk jantan dan betina yang telah matang gonad dan sehat untuk

dipijahkan induk betina dengan jumlah 25 ekor memiliki berat

diatas 2,5 kg dan induk jantan memiliki berat diatas 1,5 kg dan

berumur 1 tahun.

2. Air sebagai media hidup

3. Ovaprim

4. Pupuk kandang

5. Larutan NaCl/aquabidets

6. Artemia

7. Garam

Praktik Kerja lapangan di BBI Kambitin

Page 13: salihinbp16.files.wordpress.comSecure Site salihinbp16.files.wordpress.com/2017/10/... · Web viewJika ikan ini di budidaya dan dijual ke daerah yang sedikit terdapat diperairannya,

13

SMK Negeri 1 Banua Lawas

3.3 Rancangan Pelaksanaan Praktik

Adapun kegiatan-kegiatan praktik yang dilaksanakan selama

melakukan praktik kerja industri adalah sebagai berikut :

1. Persiapan wadah, baik pemijahan ataupun pendederan

2. Seleksi induk

3. Penyiapan penyuntikan dengan hormon ovaprim

4. Pemijahan

5. Perawatan telur dan larva

3.4 Metode Pelaksanaan Praktik

Adapun metode yang digunakan dalam praktik kerja industri adalah :

1. Metode Partisifatif

Dalam metode ini siswa langsung turun kelapangan untuk melakukan

semua kegiatan pembenihaan dengan bantuan pembimbing lapangan yang

memberikan arahan sehingga dapat meningkatkan wawasan dan

keterampilan siswa dalam menerapkan ilmu yang didapat dibangku sekolah.

2. Metode Studi Pustaka

Metode pustaka ini dengan cara membaca literatur-literatur yang

berhubungan bengan pembenihan ikan tambakan.

Praktik Kerja lapangan di BBI Kambitin

Page 14: salihinbp16.files.wordpress.comSecure Site salihinbp16.files.wordpress.com/2017/10/... · Web viewJika ikan ini di budidaya dan dijual ke daerah yang sedikit terdapat diperairannya,

14

SMK Negeri 1 Banua Lawas

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. HASIL

4.1 Persiapan Kolam Pemeliharaan Induk

Persiapan wadah pada pemeliharaan induk dimulai dengan

menyurutkan air sampai habis dengan cara membuka pintu saluran outlet

dan menutup pintu saluran inlet dengan menggunakan karung, kayu dan besi

lempengan. Adapun pengertian Inlet adalah saluran pemasukan air dan

Outlet adalah saluran pengeluaran air. Setelah air surut dilakukan

pembersihan kolam dari kotoran dan hama. Hama pada ikan biasanya

berupa keong dan ikan-ikan kecil, termasuk ikan gabus.

Pembersihan kolam dengan menggunakan sekop atau cangkul. Pada

pemeliharaan induk ini dilakukan pengapuran tapi pemupukan tidak

dilakukan karena pada kolam induk masih ada unsur-unsur hara yang

dibutuhkan buat menumbuhkan pakan alami. Pengapuran bertujuan untuk

membunuh hama-hama pengganggu pada induk tambakan. Tanah dasar

kolam induk diolah dengan cara membalikkan tanah menggunakan sekop

yang ditarik secara merata. Pengisian air dilakukan setelah selama satu hari

dikeringkan. Ketinggian air untuk kolam pemeliharaan induk yang

berkedalaman 100 cm diisi air setinggi 80 cm dengan ukuran kolam 25 x 10

m yang berbentuk persegi.

Gambar 3 kolam pemeliharaan induk ikan tambakan

Praktik Kerja lapangan di BBI Kambitin

Page 15: salihinbp16.files.wordpress.comSecure Site salihinbp16.files.wordpress.com/2017/10/... · Web viewJika ikan ini di budidaya dan dijual ke daerah yang sedikit terdapat diperairannya,

15

SMK Negeri 1 Banua Lawas

4.2 Penebaran Induk

Calon induk diambil dari alam yang lokasi induknya berada di daerah

sekitar Kabupaten Tabalong. Kemudian induknya dipelihara di kolam

pemeliharaan induk yang telah disiapkan. Calon induk dipelihara pada

kolam air tenang yang kadar oksigennya rendah, ikan tambakan masih dapat

hidup karena ikan tambakan mempunyai alat pernapasan tambahan yang

berupa labirynth. Induk jantan dan induk betina dipelihara dalam satu

kolam. Induk yang dipelihara pada kolam pemeliharaan induk hanya

menggunakan satu kolam, dengan luas 250 m2. Dengan frekuensi 100 ekor

induk jantan dan 100 ekor induk betina.

4.3 Pemberian Pakan

Pakan yang diberikan adalah pakan buatan yang berupa pellet. Jenis

pellet yang diberikan adalah pellet jenis tenggelam dengan merk ‘CPP 888-

3 SM’. Pellet tersebut dibuat di pabrik pakan yang berada di daerah

Karawang. Kandungan nutrisi pellet ‘CPP 888-3 SM’ Dapat dilihat pada

tabel 1.4

Tabel 1.4 Kandungan Nutrisi Pakan Ikan

No Kandungan Nutrisi Kadar (%)

1. Protein 30-32

2. Lemak 3-5

3. Serat 4-6

4. Abu 5-8

5. Kadar Air 11-13

Kandungan protein pada pakan ikan 30 - 32% diberikan sebanyak 3%

dari bobot tubuh ikan perhari. Dengan frekuensi pemberian pakan 2 kali

sehari atau 3 kg perhari dan pemberian pakan dilakukan pada pagi hari jam

07.00 WIB dan sore hari diberikan jam 16.00 WIB. Pemberian pakan yang

cukup dapat merangsang pematangan gonad pada induk. Pakan diberikan

Praktik Kerja lapangan di BBI Kambitin

Page 16: salihinbp16.files.wordpress.comSecure Site salihinbp16.files.wordpress.com/2017/10/... · Web viewJika ikan ini di budidaya dan dijual ke daerah yang sedikit terdapat diperairannya,

16

SMK Negeri 1 Banua Lawas

dengan cara ditebar di satu tempat saja atau tidak boleh memencar. Untuk

membuat induk ikan datang dan mengumpul di satu tempat maka dipasang

hapa dengan ukuran 50 cm x 50 cm dengan mengunakan kayu yang lurus

kemudian dididirikan dengan hapa yang membentuk setengah lingkaran.

Kemudian pemberian paakan dilakukan denagan cara melimpar pakan

ketempat yang telah disediakan.

Gambar 4 pemberian pakan induk ikan tambakan

4.4 Pengelolaan Kualitas Air

Kondisi lingkungan terutama kondisi perairan sangat mempengaruhi

keberhasilan budidaya. Pengelolaan air pada pemeliharaan induk dilakukan

dengan pergantian air secara overflow atau secara terus-menerus yaitu air

yang keluar sebanding dengan air yang masuk. Pergantian air dilakukan

dengan membuka pipa saluran inlet dan mengisi air sampai penuh atau

sampai batas pipa outlet. Pipa outlet tersebut ditutup dengan saringan atau

kain. Tujuannya agar ikan yang ada di kolam tidak akan keluar walaupun

airnya penuh sampai batas pipa outlet.

Pipa saluran inlet perlu dipasang saringan karena air yang masuk

kedalam kolam belom tentu bersih dari sampah dan kotoran. Kualitas air

pada kolam pemeliharaan induk dapat dilihat pada tabel 1.5.

Praktik Kerja lapangan di BBI Kambitin

Page 17: salihinbp16.files.wordpress.comSecure Site salihinbp16.files.wordpress.com/2017/10/... · Web viewJika ikan ini di budidaya dan dijual ke daerah yang sedikit terdapat diperairannya,

17

SMK Negeri 1 Banua Lawas

Tabel 1.5 Kualitas Air Kolam Pemeliharaan Induk Tambakan

No Parameter Nilai

1. Suhu (0c) 25-30 0C

2. Ph 7,55

3. DO (mg/l) 5,0

4. Kecerahan (cm) 20

5. Warna Perairan Kuning kehijau-hijauan

Jadi ikan tambakan dapat hidup walaupun warna perairannnya coklat

kemerahan (keruh). Alat untuk mengukur kualitas air adalah sebagai

berikut:

1. pH meter dan Termometer

2. DO meter

3. Seichi disk

Cara kerja pH meter dengan cara pH meter dicelupkan kedalam air,

kemudian dicatat berapa pH yang ada didalam kolam. Termometer dengan

cara dicelupkan kedalam air, yang cara penggunaannya hampir sama dengan

pH meter. Kemudian dicatat berapa suhu yang ada di kolam tersebut. DO

meter dengan cara DO meter dimasukkan kedalam perairan tersebut dan

biarkan sampai angka yang ditunjukkkan baru berhenti, kemudian angka

yang telah berhenti tersebut dicatat. Sedangkan untuk Seichi disk cara

kerjanya adalah dengan cara seichi disk dimasukkan kedalam kolam

tersebut dan diamati sampai kedalaman berapa seichi disk tidak akan terlihat

lagi, kemudian dicatat berapa kecerahannya. Untuk pengukuran kualitas air

ini dilakukan tiap sepuluh hari sekali yaitu hanya pada pagi hari hanya

untuk kolam induk.

Praktik Kerja lapangan di BBI Kambitin

Page 18: salihinbp16.files.wordpress.comSecure Site salihinbp16.files.wordpress.com/2017/10/... · Web viewJika ikan ini di budidaya dan dijual ke daerah yang sedikit terdapat diperairannya,

18

SMK Negeri 1 Banua Lawas

Gambar 5 pengukuran kualitas air pada kolam pemeliharaan induk ikan

tambakan

4.5 Persiapan Wadah Pemijahan

Pemijahan ikan tambakan dilakukan pada akuarium yang terkontrol

dengan volume air akuarium sekitar 23 liter. Akuarium yang disiapkan

sebanyak 25 buah akuarium, kemudian akuarium dibersihkan Setelah itu

akuarium yang digunakan dibilas dengan air bersih. Kemudian akuarium

yang telah dibersihkan dikeringkan selama satu hari agar kuman-kuman dan

bibit penyakit mati. Keesokan harinya isi akuarium dengan volume 23 liter

air. Adapun persiapan akuarium ini dilakukan di hatchery satu yang

tertutup.

Setelah akuarium dikeringkan selama satu hari, kemudian air diisi

kedalam akuarium tersebut dengan volume 23 liter air. Kemudian aerasi

dipasang kemasing-masing akuarium sebanyak satu buah selang aerasi

untuk satu buah akuarium dan aerasi harus di cek setiap hari.

4.6 Pemberokan

Pemberokan adalah tidak memberi makan ikan ketika ingin dipijahkan

(dipuasakan). Pemberokan dilakukan agar dapat mengetahui apakah yang

ada didalam perut induk betina itu telur atau pakan. Pemberokan dilakukan

selama 1 hari sebelom seleksi induk, pemberokan ini dilakukan di kolam

pematangan gonad.

Praktik Kerja lapangan di BBI Kambitin

Page 19: salihinbp16.files.wordpress.comSecure Site salihinbp16.files.wordpress.com/2017/10/... · Web viewJika ikan ini di budidaya dan dijual ke daerah yang sedikit terdapat diperairannya,

19

SMK Negeri 1 Banua Lawas

4.7 Seleksi Kematangan Gonad

Sebelum induk dipijahkan terlebih dahulu diberok dengan tujuan

untuk mengosongkan perut ikan dari kotorannya (feces). Sebelum ikan

dipijahkan dilakukan penangkapan induk dengan menggunakan jaring/hapa

(penangkapan induk bisa juga dilakukan dengan melakukan pengeringan air

kolam). Ukuran mata jaring yang digunakan untuk menangkap induk jantan

dan betina dengan diameter jaring 1 cm. Kemudian ikan digiring dengan

cara mempersempit ruang gerak ikan didalam air, penggiringan disini

memerlukan 8 - 10 orang.

Gambar 6 penangkapan induk yang akan diseleksi

Adapun ciri-ciri induk yang matang godad antara lain :

- Induk yang akan dipijahkan harus diseleksi terlebih dahulu karena

proses seleksi induk akan menentukan keberhasilan dalam proses

pemijahan. Induk yang dipilih adalah induk yang sehat, anggota

tubuhnya tidak cacat dan gerakannya aktif.

- Sedangkan untuk seleksi kematangan gonad dilakukan dengan

pengecekan induk. Kemudian induk tambakan ditimbang bobotnya

dan diukur panjang total ikan. Seleksi induk yang akan dipijahkan

dilakukan pada pagi hari untuk menghindari ikan mengalami stress

karena pengaruh suhu. Seleksi dilakukan dengan menangkap induk

dari kolam pemeliharaan induk dan ditempatkan didalam ember besar

untuk dipindahkan kedalam akuarium untuk dipijahkan.

Praktik Kerja lapangan di BBI Kambitin

Page 20: salihinbp16.files.wordpress.comSecure Site salihinbp16.files.wordpress.com/2017/10/... · Web viewJika ikan ini di budidaya dan dijual ke daerah yang sedikit terdapat diperairannya,

20

SMK Negeri 1 Banua Lawas

- Ukuran induk tambakan yang sudah siap memijah berumur 12 - 18

bulan dengan panjang 20 - 24 cm dan berat 150 - 300 Gram/ekor.

Jumlah telur yang dihasilkan 73.073 butir/ekor induk. Induk yang

telah matang kelamin dapat dilihat ciri-cirinya sebagai berikut :

Betina badannya relatif tebal agak membulat, jinak.

Sisiknya terutama mulai dari dagu keperut lebih putih bersih dari

pada jantan.

Perut mengembang dengan pangkal sirip dada berwarna kemerah-

merahan.

Sedangkan induk jantan memiliki ciri-ciri sebagai berikut :

Jantan badannya relatif lebih tipis, memanjang dan kelihatan liar.

Warnanya mulai dari dagu keperut lebih gelap dari pada ikan

betina.

Jika perutnya dicoba ditekan maka akan keluar cairan putih yang

tidak lain adalah sperma.

Pada punggung dan pipi sampai dagu terdapat banyak sisik yang

berwarna kehitam-hitaman.

- Secara rata-rata panjang ikan jantan 19,67 cm dengan bobot 106,53

gram. Sedangkan untuk panjang rata-rata ikan betina 22,75 cm dan

bobot total ikan betina 188,27 gram.

Gambar 7 ciri- ciri induk betina ikan tambakan

Praktik Kerja lapangan di BBI Kambitin

Page 21: salihinbp16.files.wordpress.comSecure Site salihinbp16.files.wordpress.com/2017/10/... · Web viewJika ikan ini di budidaya dan dijual ke daerah yang sedikit terdapat diperairannya,

21

SMK Negeri 1 Banua Lawas

Gambar 8 ciri-ciri induk jantan ikan tambakan

4.8 Pemijahan dan Penyuntikan

Pemijahan dilakukan didalam akuarium dengan ketinggian air 20 - 25

cm, dengan perbandingan jantan dan betina 1 : 1. Pemijahan ikan tambakan

yang kami lakukan adalah secara semi buatan yaitu dengan cara

memberikan hormon perangsang (ovaprim) dengan cara menyuntikan ke

bagian 5 sisik kebelakang dan 3 sisisk ke bawah dan dengan dosis 1 ml/kg

induk. Pemijahan ikan tambakan dilakukan dengan cara menyuntik induk

betina dan induk jantan. Jumlah induk yang ditangkap sebanyak 25 jantan

dan 25 betina. Pemijahan ini dilakukan secara massal dengan teknik

pemijahan secara semi buatan. Pemijahan ini tidak menggunakan substrat

pemijahan, karena telur bersifat melayang/mengapung di permukaan air.

Induk dipijahkan pada waktu pagi hari. Proses pemijahan berlangsung pada

sore hari, apabila induk telah memijah akan ditandai dengan bau amis pada

wadah pemijahan dan adanya minyak pada permukaan air. Apabila dalam

24 jam induk belum memijah maka tunggu hingga 48 jam. Hingga 48 jam

induk belum memijah maka angkat induk dan dikembalikan pada kolam

pemeliharaan induk.

Berikut langkah-langkah Penyuntikan induk ikan tambakan yang kami

lakukan :

- Induk betina dan jantan yang telah ditampung didalam baskom secara

terpisah ditangkap menggunakan serok kemudian dipasangkan handuk

guna mempermudah kita dalam penyuntikan nanti.

Praktik Kerja lapangan di BBI Kambitin

Page 22: salihinbp16.files.wordpress.comSecure Site salihinbp16.files.wordpress.com/2017/10/... · Web viewJika ikan ini di budidaya dan dijual ke daerah yang sedikit terdapat diperairannya,

22

SMK Negeri 1 Banua Lawas

- Sebelum dilakukan penyuntikan maka dilakukan pengambilan sample

pada induk yang akan dipijahkan. Untuk 25 ekor induk betina

ditimbang dengan menggunakan timbangan dengan berat 2,5 kg jadi

untuk 1 ekor induk betina dengan berat rata-rata 100 gram/ekor.

Sedengkan untuk 25 ekor induk jantan dengan berat 1,5 kg, jadi untuk 1

ekor induk betina dengan berat rata-rata 50 gram/ekor. Hal ini

dilakukan untuk mempermudah dalam pengambilan dosis.

- Induk betina disuntik dengan campuran ovaprim dan aquabidets/

larutan NaCl sebanyak 0,1 ml/ekor. Adapun cara mengetahui dosis

tersebut maka dilkukan penghitungan dengan rumus :

- Tampung induk betina di dalam akuarium yang telah disediakan

- Induk jantan ditangkap dan kemudian disuntik dengan campuran

ovaprim dan aquabidest sebanyak 0,05 ml/ekor. Adapun cara

mengetahui dosis tersebut maka dilakukan penghitungan dengan rumus

sebagai berikut :

Praktik Kerja lapangan di BBI Kambitin

Rumus ketentuan : Berat induk × dosis ovaprim (0,5ml/kg)

Berat induk betina untuk satu ekor : 100 gram/ekor

: 0,1 kg/ekor

Ovaprim yang digunakan : 0,1 kg/ekor × 0,5 ml/kg

: 0,05 ml/kg

Dicampur dengan larutan NaCl : dosis ovaprim yang sudah diambil+ dosis aquabidets sama dengan dosis ovaprim

: 0,05 ml/kg (avaprim) + 0,05 ml/kg (larutan aquabidets)

: 0,1 ml/ekor

Jadi ∑ dosis Penyuntikan : 0,1 ml/ekor

Page 23: salihinbp16.files.wordpress.comSecure Site salihinbp16.files.wordpress.com/2017/10/... · Web viewJika ikan ini di budidaya dan dijual ke daerah yang sedikit terdapat diperairannya,

23

SMK Negeri 1 Banua Lawas

- Tampung (campurkan) induk jantan dengan induk betina yang sudah

ada di akuarium dan biarkan memijah sendiri.

- Setelah ikan jantan dan betina digabung kemudian suhu air di cek

dengan menggunakan pH meter, Termometer dan DO meter. Adapun

suhu untuk pemijahan ikan tambakan berkisar 26,8 0C, pH nya 6,99

ppm, DO nya 5,1. Kemudian selang aerasi di pasang kedalam

aquarium tersebut.

- Tutup semua akuarium menggunakan trifleks guna menghindari ikan

keluar dari akuarium.

- Keesokan harinya biasanya induk ikan tambakan sudah mulai memijah.

Induk betina mengeluarkan telur dan kemudian diikuti oleh induk

jantan membuahi sel telur dengan mengeluarkan sperma. Proses

pemijahannya terjadi diluar tubuh ikan (eksternal). Pagi harinya sekitar

pukul 07.00 WIB biasanya proses pemijahan telah selesai dan telur

telah dibuahi sepenuhnya. Kemudian pindahkan induk ke dalam kolam

pemeliharaan induk yang telah disediakan menggunakan serok.

Praktik Kerja lapangan di BBI Kambitin

Rumus ketentuan : Berat induk × dosis ovaprim (0,5 ml/kg)

Berat induk jantan untuk satu ekor : 50 gram/ekor

: 0,05 kg/ekor

Ovaprim yang digunakan : 0,05 kg/ekor × 0,5 ml/kg

: 0,025 ml/kg

Dicampur dengan larutan NaCl : dosis ovaprim yang sudah diambil + dosis larutan NaCl sama dengan dosis ovaprim

: 0,025 ml/kg (avaprim) + 0,025 ml/kg (larutan NaCl)

: 0,05 ml/ekor

Jadi ∑ dosis Penyuntikan : 0,05 ml/ekor

Page 24: salihinbp16.files.wordpress.comSecure Site salihinbp16.files.wordpress.com/2017/10/... · Web viewJika ikan ini di budidaya dan dijual ke daerah yang sedikit terdapat diperairannya,

24

SMK Negeri 1 Banua Lawas

Gambar 9 penyuntikan induk ikan tambakan yang akan dipijahkan

Adapun tingkah laku pemijahannya adalah sebagai berikut, ikan

jantan akan mengejar-ngejar ikan yang betina. Kemudian warna air akan

berubah menjadi keruh dan airnya bau amis dan kelihatan ada gelembung-

gelembung kecil di air tersebut kemudian ikan jantan akan memutar-

mutarkan badannya dan membelitkannya kepada betina. Ikan betina yang

sudah memijah akan terlihat bekas luka akibat gigitan dari ikan jantan yang

cukup keras. Kemudian akan mulai memijah dan melakukan ovulasi pada

pagi hari yaitu pada pukul 06.35 WIB telur akan mulai banyak yang keluar

dan terbuahi. Kemudian induk jantan dan betina akan selesai memijah dan

setelah itu induk dikembalikan ke kolam pemeliharaan induk pada pukul

delapan pagi.

Ciri-ciri telur yang dibuahi dan yang tidak dibuahi adalah sebagai

berikut: Telur yang dibuahi berwarna kuning dan bening transparan,

sedangkan telur yang tidak dibuahi berwarna putih dan jika dibiarin terlalu

lama akan ada jamur yang tumbuh. Telur tersebut bersifat melayang di

permukaan air. Untuk mengetahui derajat pembuahan (Fertilization Rate)

maka dilakukan penghitungan telur dengan cara mengangkat aerasi

kemudian didiamkan beberapa saat untuk mempermudah dalam

penghitungan. Di BBI Kambitin penghitungan FR untuk satu buah wadah

penetasan telur dengan meggunakan rumus di bawah ini.

Praktik Kerja lapangan di BBI Kambitin

Page 25: salihinbp16.files.wordpress.comSecure Site salihinbp16.files.wordpress.com/2017/10/... · Web viewJika ikan ini di budidaya dan dijual ke daerah yang sedikit terdapat diperairannya,

25

SMK Negeri 1 Banua Lawas

Keterangan :

FR : Derajat pembuahan

JD : jumlah telur yang dibuahi

JK : jumlah telur keseluruhan

4.9 Penetasan Telur

Setelah induk ikan dipisahkan lakukan pengontrolan kualitas air.

Adapun hasil pengontrolan dari praktik kerja industri yang saya lakukan

antara lain : Suhu dari ke 25 akuarium tersebut adalah 27,37 0C, sedangkan

untuk ph 7,13 dan DO nya 6,98 ppm. Telur yang dibuahi kemudian diukur

diameternya dengan menggunakan mikroskop. Adapun alat dan bahan yang

digunakan untuk mengukur diameter telur adalah sebagai berikut:

Mikroskop elektron, cawan petrik, gelas objek, tissue, jarum pentul, wadah

plastic. Kemudian telur diambil sebanyak 50 butir, diameter telur diukur

setelah dua jam telur keluar pada pukul 08:45 – 09:15 WIB. Jadi jumlah

diameter rata-rata telur yang telah diukur adalah 0,99 mm.

Telur yang telah terbuahi mulai menetas berkisar antara 16 - 20 jam,

pada kegiatan yang saya lakukan telur akan menetas pada pukul 21.30 WIB.

Di karenakan suhu penetasan pada telur sangat bagus sehingga telur akan

cepat menetas.

Telur dihitung dengan mengambil tiga kali ulangan, tiap ulangan diisi

telur sebanyak ± 200 butir telur. Kemudian telur dimasukkan ke tiga

saringan. Adapun cara penghitungan derajat pembuahan telur dengan

rumus dibawah ini.

Praktik Kerja lapangan di BBI Kambitin

FR = JD/JK × 100%

= 71.353/73073 × 100%

= 97,6%

Page 26: salihinbp16.files.wordpress.comSecure Site salihinbp16.files.wordpress.com/2017/10/... · Web viewJika ikan ini di budidaya dan dijual ke daerah yang sedikit terdapat diperairannya,

26

SMK Negeri 1 Banua Lawas

Keterangan :

HR : Derajat penetasan (%)

PT : Jumlah telur yang menetas

PO : Jumlah telur yang dibuahi

Derajat penetasan dihitung dengan cara menghitung satu-satu jumlah

larva yang menetas. Untuk jumlah telur, derajat penetasan HR adalah 95,5

%, FR 97,6% dan suhu air yang bagus buat pemijahan 27 - 30 0C sedangkan

SR nya 77,6 %.

Gambar 10 telur ikan tambakan

4.10 Pemeliharaan Larva

Pada saat kegiatan praktik kerja industri proses pemeliharaan larva

dilakukan dengan menggunakan akuarium dengan ukuran 60 x 40 x 45 cm

yang diisi air dengan ketinggian 35 – 40 cm. Dengan kepadatan 25 ekor

larva/liter. Setelah larva ikan tambakan berumur 2 hari setelah menetas

maka dilakukan kultur artemia. Adapun wadah kultur artemia yang

dibutuhkan sebanyak 3 buah corong penetasan artemia. Kemudian

bersihkan wadah penetasan artemia sampai sekiranya bersih. Setelah itu

Praktik Kerja lapangan di BBI Kambitin

HR (%) = PT/PO × 100%

= 68173/71353 × 100%

= 95,5%

Page 27: salihinbp16.files.wordpress.comSecure Site salihinbp16.files.wordpress.com/2017/10/... · Web viewJika ikan ini di budidaya dan dijual ke daerah yang sedikit terdapat diperairannya,

27

SMK Negeri 1 Banua Lawas

larutkan garam yang dimasukkan kedalam saringan kemudian dilarutkan

dengan menggunakan air yang bersih kedalam wadah corong penetasan

artemia dengan volume 30 liter air. Di BBI Kambitin untuk satu buah

corong penetasan artemia dengan bobot garam sebanyak 1 kg/buah corong

penetasan artemia. Setelah garam tersebut larut kedalam air tunggu sekitar

4 - 5 menit guna untuk mengumpulkan butiran-butiran pasir yang terdapat

pada garam yang telah dilarutkan. Kemudian sipon pasir yang terkumpul

pada dasar corong penetasan artemia. Setelah itu masukkan cest artemia

yang sudah ditakar kedalam corong penetasan artemia yang dilengkapi

dengan aerasi dan heater. Telur artemia akan menetas berkisar antara 24 -

30 jam pada kadar garam 30 ppm.

Setelah larva ikan tambakan menetas, air akuarium diganti sebanyak

setengah dan telur yang tidak menetas disipon. Pergantian air dan

penyiponan dilakukan 2 hari sekali selama 7 hari pemeliharaan. Pergantian

air dilakukan bersamaan dengan penyiponan dilakukan dengan cara

mengunakan sifonan agar menghilangkan kotoran yang ada dalam

aquarium. Kemudian air yang telah berkurang diisi kembali dengan air

yang baru. Selama pemeliharaan larva didalam akuarium lakukan

pengontrolan kualitas air pada pagi dan sore hari.

Adapun larva tambakan yang masih berumur satu hari belum dapat

berenang didalam perairan. Larva baru dapat berenang didalam perairan

setelah larva berumur 3 hari. Larva bersifat tenang dan tidak mau bergerak,

tapi ada sebagian larva yang sudah langsung bergerak bebas dan berenang

didalam perairan. Larva yang baru menetas akan terapung dengan perut

diatas dan ukuran larva yang baru menetas berukuran 2,5 mm. Larva yang

baru menetas tidak diberi pakan terlebih dahulu karena didalam tubuhnya

masih memiliki makanan cadangan berupa kuning telur. Kuning telur larva

tambakan akan habis setelah larva tambakan berumur 3 hari. Dalam masa

pemeliharan larva diberi pakan alami berupa naupli artemia, dimulai pada

hari ke empat dengan dosis 20 % dari berat biomas, pemberian pakan pada

larva dilakukan dengan cara adlibitum (sekenyang-kenyagnya). Frekuensi

Praktik Kerja lapangan di BBI Kambitin

Page 28: salihinbp16.files.wordpress.comSecure Site salihinbp16.files.wordpress.com/2017/10/... · Web viewJika ikan ini di budidaya dan dijual ke daerah yang sedikit terdapat diperairannya,

28

SMK Negeri 1 Banua Lawas

pemberian pakan dilakukan sebanyak 3 kali sehari yaitu : pada jam 06.00

pagi, 12.00 siang dan 18.00 sore sebanyak 12 gram/hari sampai umur 3 hari

dan 20 gram/hari sampai umur 7 hari.

Gambar 11 pemanenan cest artemia dan pemberian pakan larva ikan

artemia

4.11 Pemanenan Larva Tambakan

Pemanenan larva dilakukan dilakukan pada saat larva berumur 7 hari,

pemanenan larva dilakukan dengan cara mengurangi air akuarium ¼ bagian.

Setelah itu angkat akuarium kemudian larva yang ada diakuarium

dimasukkan didalam baskom yang diletakkan dilantai.

Sebelom dilakukan pendederan larva ikan tambakan dihitung dengan

menggunakan sendok takar 5 ml. Dalam satu senduk takar tersebut terdapat

± 3680 ekor larva ikan tambakan. sebelumnya larva ikan telah dihitung

berapa takar larva yang didapat dalam satu sendok takar. Kemudian

panjang larva tambakan diukur dengan menggunakan mikroskop proyektor.

4.12 Pendederan Larva Tambakan

Sebelom larva didederkan terlebuh dahulu wadah pemeliharaan

(kolam beton) dipersiapkan terlebih dahulu. Adapun persiapan kolam

pemeliharaan larva dilkukan 7 hari sebelom dilkukannya pendederan.

Adapun hal yang harus diperhatikan dalam melakukan persiapan wadah

pemeliharaan.

Praktik Kerja lapangan di BBI Kambitin

Page 29: salihinbp16.files.wordpress.comSecure Site salihinbp16.files.wordpress.com/2017/10/... · Web viewJika ikan ini di budidaya dan dijual ke daerah yang sedikit terdapat diperairannya,

29

SMK Negeri 1 Banua Lawas

Persiapan wadah pada pemeliharaan larva dimulai dengan

menyurutkan air sampai habis dengan cara membuka pintu saluran outlet

dan menutup pintu saluran inlet dengan menggunakan karung, kayu dan besi

lempengan. Adapun pengertian Inlet adalah saluran pemasukan air dan

Outlet adalah saluran pengeluaran air. Setelah air surut dilakukan

pembersihan kolam dari kotoran dan hama. Hama pada ikan biasanya

berupa keong dan ikan-ikan kecil, termasuk ikan gabus.

Pembersihan kolam dengan menggunakan sekop atau cangkul. Pada

kolam ini dilakukan pemupukan karena pada kolam pendederan masih ada

unsur-unsur hara yang dibutuhkan buat menumbuhkan pakan alami. Tanah

dasar kolam induk diolah dengan cara membalikkan tanah menggunakan

sekop yang ditarik secara merata. Pengisian air dilakukan setelah selama

satu hari dikeringkan. Ketinggian air untuk kolam pemeliharaan larva yang

telah didederkan berkedalaman 100 cm diisi air setinggi 40 cm dengan

ukuran kolam 31 x 16 m berbentuk persegi dan ukuran kolam yang luasnya

4500 m2 berbentuk segitiga.

Larva tambakan ditebar di kolam beton yang telah disiapkan dan

yang telah tumbuh pakan alaminya buat pakan larva tambakan. Setelah

umur larva tambakan 8 hari larva akan mulai memakan pakan alami yang

ada di kolam beton berupa Plankton.

Pada kolam pendederan I penebaran larva dilakukan pada pukul 08:00

- 09:300 WIB dengan cara larva diserok dengan menggunakan serokan kain.

Kemudian larva di takar dengan menggunakan sendok takar 5 ml dan

dimasukkan kedalam baskom. Kolam I diisi 158 takar (581.440) dan kolam

II diisi 200 takar (736.000) dengan kapasitas air 5000 liter. Tiap satu takar

sendok ukuran 5 ml berjumlah ± 3.680 ekor larva. Jadi jumlah larva yang

menetas keseluruhannya 1.322.440 Pakan yang diberikan pada pendederan

I berupa tepung pellet, selain itu larva makan pakan alami yang tumbuh di

kolam beton.

Praktik Kerja lapangan di BBI Kambitin

Page 30: salihinbp16.files.wordpress.comSecure Site salihinbp16.files.wordpress.com/2017/10/... · Web viewJika ikan ini di budidaya dan dijual ke daerah yang sedikit terdapat diperairannya,

30

SMK Negeri 1 Banua Lawas

Gambar 12 kolam pendederan 1 dan kolam pendederan II larva ikan

tambakan

Adapun cara penghitungan SR nya sebagai berikut :

Keterangan :

SR : Tingkat kelangsungan hidup

NT : Jumlah ikan diakhir pemeliharaan

NO : Jumlah ikan diawal pemeliharaan

4.13 Pemberian Pakan Larva Tambakan

Ketersediaan pakan alami merupakan salah satu faktor yang sangat

menentukan keberhasilan pemeliharaan larva ikan tambakan. Jenis, mutu,

dosis dan frekuensi pemberian pakan yang tepat sangat berpengaruh

terhadap hasil salinitas larva ikan tambakan sampai ukuran panen.

Pakan yang dipersiapkan untuk larva tambakan terdiri dari cest

artemia, pakan fermentasi dan pakan buatan atau biasa disebut pelet.

Ukuran larva yang sangat kecil memerlukan pakan yang sesuai dengan

bukaan mulutnya

Praktik Kerja lapangan di BBI Kambitin

SR = NT/NO × 100%

= 1.322.440/1.704.325 × 100%

= 77,6%

Page 31: salihinbp16.files.wordpress.comSecure Site salihinbp16.files.wordpress.com/2017/10/... · Web viewJika ikan ini di budidaya dan dijual ke daerah yang sedikit terdapat diperairannya,

31

SMK Negeri 1 Banua Lawas

Selain plankton larva tambakan dapat diberikan pellet yang lebih

halus buat larva tambakan. Tetapi pellet dapat diberikan setelah semua

larva dapat bergerak dan berenang bebas dan kuning telur telah habis

sebagai pakan cadangan. Pemberian pakan dilakukan setelah larva berumur

8 - 30 hari dengan cara menebarkan pakan diatas permukaan air.

Frekuensi pemberian pakan dilakukan 2 kali sehari sebanyak 30

gram/hari sampai umur 15 hari dan 50 gram/hari sampai umur 30 hari

(panen dilakukan). Untuk pemberian pakan dengan cara Micro diet

dilakukan dengan cara dilarutkan kedalam air kemudian di tebar ke

permukaan air.

4.14 Pengelolaan Kualitas Air

Pengelolaan kualitas air dikolam yaitu dengan mengalirkan air masuk

secara terus menerus ke dalam kolam. Selain itu, pengelolaan pakan sesuai

dosis dan frekuensi yang tepat dapat mencegah turunnya kualitas air di

media pemeliharaan ikan tambakan.

4.15 Pengendalian Hama dan Penyakit

Faktor lain yang sering menimbulkan kematian selama proses

pemeliharaan ikan tambakan dari larva sampai menjadi benih atau ukuran

konsumsi adalah adanya hama dan penyakit. Hama yang biasa menyerang

ikan tambakan bersifat predator yaitu pemangsa larva atau benih ikan

tambakan. Sedangkan penyakit yang menyerang ikan tambakan berupa

parasit dan non parasit.

Praktik Kerja lapangan di BBI Kambitin

Page 32: salihinbp16.files.wordpress.comSecure Site salihinbp16.files.wordpress.com/2017/10/... · Web viewJika ikan ini di budidaya dan dijual ke daerah yang sedikit terdapat diperairannya,

32

SMK Negeri 1 Banua Lawas

1. Hama

Hama yang biasa menyerang ikan tambakan pada pemeliharaan di

kolam adalah katak dan serangga air seperti ucrit, notonecta dan kini-kini.

Tindakan untuk menanggulangi serangan hama dengan cara memasang

saringan di pintu pemasukan air, tidak membuka karung pupuk, mengurangi

padat tebar dan menyiramkan minyak tanah ke permukaan air kolam

mengurangi benda atau tanaman air yang digunakan sebagai media bertelur

serangga air.

2. Penyakit

Beberapa jenis penyakit yang sering menyerang ikan tambakan berupa

parasit, jamur, bakteri dan cacing. Dalam pemeliharaan larva ikan

tambakan dari kegiatan pembenihan dan pembesaran di kolam, dijumpai

penyakit sebagai berikut :

3. Jamur

Jamur merupakan salah satu organisme yang dapat menimbulkan

penyakit infeksi pada ikan tambakan. Penyakit ini biasa terjadi karena

adanya luka pada tubuh ikan akibat goresan atau gesekan kulit. Jenis jamur

yang menyerang adalah Saprolegnia sp. Ikan yang terserang jamur dapat

diketahui dengan mudah yaitu pada bagian organ luar ikan ditumbuhi

benang-benang halus seperti kapas, biasanya di bagian kepala, tutup insang

dan sirip atau kulit yang telah terluka.

Tindakan pencegahan yang dapat dilakukan dengan menjaga kualitas

air dalam kondisi baik dan melakukan penanganan saat panen/sampling

dengan hati-hati agar tubuh ikan tidak terluka. Untuk pengobatan dapat

dilakukan dengan perendaman NaCl dosis 20 ppm selama 1 jam atau 5 %

selama 1 – 2 detik. Obat lain yang dapat digunakan adalah Methylene Blue

Praktik Kerja lapangan di BBI Kambitin

Page 33: salihinbp16.files.wordpress.comSecure Site salihinbp16.files.wordpress.com/2017/10/... · Web viewJika ikan ini di budidaya dan dijual ke daerah yang sedikit terdapat diperairannya,

33

SMK Negeri 1 Banua Lawas

dengan cara melarutkan 2 – 4 ml larutan baku (1 %) ke dalam 4 liter air dan

merendam ikan yang sakit selama 24 jam. Pengoatan ini dilakukan

berulang-ulang sebanyak 3 – 5 kali ulangan sampai ikan benar-benar

sembuh.

4. Bakteri

Penyakit bakteri yang menyerang ikan tambakan adalah bakteri

Aeromonas dan bakteri perusak sirip yaitu Pseudomonas sp. Serangan baru

terlihat apabila ketahanan tubuh ikan menurun akibat stress yang

ditimbulkan oleh penurunan kualitas air, kekurangan pakan atau penanganan

ikan yang kurang baik.

Ikan yang terserang terlihat berwarna gelap, mata ikan rusak dan

menonjol, kemampuan berenang menurun, sirip dan insang menjadi rusak,

perut ikan kembung, timbul pendarahan dan luka di tubuh. Karena penyakit

ini menular maka ikan yang terkena dan keadaannya cukup parah harus

dibuang atau dimusnahkan.

Pengobatan dapat dilakukan dengan perendaman atau dicampur

dengan pakan. Perendaman dilakukan dalam larutan PK (Kalium

Permanganat) dosis 10 – 20 ppm selama 30 – 60 menit, oxytetracycline 5

ppm selama 24 jam. Sedangkan pemberian pakan yang dicampur

oxytetracycline 50 mg/kg pakan yang diberikan setiap hari selama 7 – 10

hari berturut-turut. Ikan yang diobati dengan antibiotik baru dapat

dikonsumsi 2 minggu setelah pengobatan.

5. Parasit

Parasit yang menyerang ikan tambakan adalah Dactylogirus dan

Trichodina. Dactylogirus menyerang pada insang ikan dengan gejala ikan

terlihat kurus , kulit pucat, produksi lendir tidak normal, kesulian dalam

bernafas, sering muncul di permukaan air atau berenang mendekati

pemasukan air dan menggosokkan badan ke dasar kolam. Trichodina

menyerang kulit dan sirip ikan yang menimbulkan luka pada organ yang

diserang dengan disertai infeksi sekunder. Penanggulangan penyakit ini

Praktik Kerja lapangan di BBI Kambitin

Page 34: salihinbp16.files.wordpress.comSecure Site salihinbp16.files.wordpress.com/2017/10/... · Web viewJika ikan ini di budidaya dan dijual ke daerah yang sedikit terdapat diperairannya,

34

SMK Negeri 1 Banua Lawas

dengan pemberian pakan yang cukup, memindahkan ikan ke kolam yang

lain, mengeringkan dan mengapur kolam. Pengobatan dilakukan dengan

perendaman dalam larutan garam NaCl dosis 12,5 – 13 g/m3 selama 24 – 36

jam atau Methylene Blue dosis 3 g/m3 selama 24 jam.

4.16 Pemanenan Benih dan Pengepakan (Packing)

Sebelum melakukan pemanenan benih tambakan, benih dipuasakan

terlebih dahulu selama satu hari (diberok) gunanya untuk mengosongkan

perut dan mengurangi amoniak pada ikan sewaktu dikirim. Pemanenan bisa

dilakukan dengan menggunakan jaring, di BBI Kambitin pemanenan benih

dilakukan dengan cara membuka saluran pembuangan air yang disaring

dengan menggunakan saringan (keranjang) yang ditutupi dengan hapa guna

menghindari benih ikan tambakan keluar mengikuti saluran pembuangan

air. Benih ditangkap dengan menggunakan bendungan kemudian benih

yang telah ditangkap ditampung didalam hapa.

Sebelum benih tambakan dikirim, larva tambakan ditampung didalam

hapa, yang telah dipasang sebelumnya didekat kolam benih. Selanjutnya

lakukan seleksi benih (grading) dengan menggunakan surtiran dengan

ukuran 4 × 6 cm. Benih yang telah disortir dipisahkan sesuai ukuran dan

pemeliharaan didalam hapa penampungan. Kemudian lakukan pengemasan

benih (packing) dengan air sebanyak ½ volume kantong plastic dari 2/3

volume untuk oksigen. Selanjutnya lakukan pendistribusian sesuai

kebutuhan konsumen.

B. PEMBAHASAN

Fekunditas adalah jumlah telur yang dihasilkan satu induk betina atau

jumlah telur per bobot ikan, teknis yang dilaksanakan dalam perhitungan

fekunditas ini adalah dimulai dengan pengambilan sampel.

Derajat kelangsungan hidup adalah presentasi jumlah telur yang

menetas menjadi larva dari jumlah telur yang di buahi. Untuk mengetahui

Praktik Kerja lapangan di BBI Kambitin

Page 35: salihinbp16.files.wordpress.comSecure Site salihinbp16.files.wordpress.com/2017/10/... · Web viewJika ikan ini di budidaya dan dijual ke daerah yang sedikit terdapat diperairannya,

35

SMK Negeri 1 Banua Lawas

telur yang menetas dilakukan dengan cara menghitung jumlah larva yang

ada pada akuarium sampel baik yang hidup atau mati setelah semua telur

yang dibuahi menetas.

Faktor-faktor penyebab telur tidak menetas antara lain :

Kualitas air yang kurang baik

Kualitas air yang kurang baik dikarenakan air yang digunakan dalam

akuarium tidak ditampung atau diendapkan terlebih dahulu serta pada saat

pengisian akuarium, air yang masuk tidak disaring terlebih dahulu sehingga

menyebabkan adanya kotoran yang masuk ke dalam akuarium.

Aerator yang tidak kencang

Aerator yang tidak kencang sehingga membuat telur tidak melayang dan

tidak bisa menyuplay DO secara terus menerus selama penetasan

berlangsung dikarenakan kurangnya ketelitian selama penetesan tersebut

berlangsung.

Keterlambatan Pengangkatan Induk

Pemijahan induk betina dan jantan yang diperkirakan akan berlangsung 8 –

12 jam setelah penyuntikan ternyata lebih cepat dari perkiraan tersebut

sehingga telur ikan tambakan yang sifatnya melayang/ mengapung ternyata

menumpuk pada dinding wadah pemijahan.

Listrik Mati

Kematian listrik dapat membuat aerasi tidak dapat berfungsi, sehingga tidak

adanya DO yang masuk kedalam air dan menyebabkan telur tidak bisa

melayang-layang di air dan menyebabkan telur tersebut mengendap didasar

akuarium.

Survival Rate (Derajat Kelangsungan Hidup)

Selama di pelihara 7 hari untuk tingkat kelangsungan hidup larva (SR)

sebanyak 1.322.440 larva dari 1.704.325 larva yang menetas, jadi derajat

kelangsungan hidup larva 77,6 %.

Praktik Kerja lapangan di BBI Kambitin

Page 36: salihinbp16.files.wordpress.comSecure Site salihinbp16.files.wordpress.com/2017/10/... · Web viewJika ikan ini di budidaya dan dijual ke daerah yang sedikit terdapat diperairannya,

36

SMK Negeri 1 Banua Lawas

Penyebab larva tidak dapat melanjutkan kelangsungan hidupnya

kemungkinan di pengaruhi oleh saat di aquarium aerasinya mati, pH, suhu

dan pemberian pakan terlambat.

Penetasan Telur dan Perawatan Larva

Wadah yang digunakan untuk penetasan telur adalah akuarium dengan

ukuran 60 x 40 x 45 cm.

Sebelum melakukan pemijahan didalam akuarium, akuarium harus

dibersihkan terlebih dahulu dengan cara menyikat kerak-kerak yang ada

diakurium. Kemudian akuarium dikeringkan guna menghilangkan bibit

penyakit, kemudian akuarium diisi air dengan ketinggian 30 cm yang

dilengkapi dengan aerasi pada suhu 27,37 0C dengan kepadatan 73.073 per

akuarium. Telur akan menetas dalam waktu 16 - 20 jam.

Dua hari setelah telur menetas, barulah pergantian air kami lakukan

sekaligus untuk menghitung derajat penetasannya. Hal itu dikarenakan

larva ikan tambakan masih dapat bertahan pada keadaan air seperti itu..

Pada saat pemeliharaan larva hal yang dilakukan adalah menjaga

kondisi kualitas air agar tetap baik diantaranya yang dilakukan adalah

menyipon kotoran organik yang terdapat didalam air. Selama kami berada

di Balai Benih Ikan Lokal (BBIL) Kambitin kami melakukan penyiponan

sebanyak dua kali saja, yaitu pada pagi hari mulai jam 08.00 sampai selesai.

Selain itu hal yang kami lakukan adalah memberikan pakan larva ikan

tambakan berupa artemia. Pemberian pakan yang kami lakukan 3x sehari

yaitu pagi (06.00), siang (12.00) dan sore (18.00).

Praktik Kerja lapangan di BBI Kambitin

Page 37: salihinbp16.files.wordpress.comSecure Site salihinbp16.files.wordpress.com/2017/10/... · Web viewJika ikan ini di budidaya dan dijual ke daerah yang sedikit terdapat diperairannya,

37

SMK Negeri 1 Banua Lawas

BAB VPENUTUP

A. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari hasil kegiatan praktik kerja industri (PRAKERIN) Di Balai

Benih Ikan Lokal (BBIL) Kambitin Kecamatan Tanjung Kabupaten

Tabalong pembenihan ikan tambakan dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Pemijahan ikan tambakan(Helostoma temminckii) dilakukan secara semi

buatan diperlukan keterampilan dan kecermatan dalam kegiatan tersebut.

2. Penetasan telur ikan tambakan di lakukan dalam akuarium lama penetasan

16 – 20 jam .

3. Pemberian pakan berupa artemia untuk larva dilakukan 3 kali sehari yaitu

pagi, siang dan sore hari.

4. Untuk mencapai ukuran 4 × 6 cm diperlukan waktu sekitar 30 hari yaitu

dari tingkat larva sampai siap panen didalam kolam pedederan.

5. Tujuan dalam pemijahan adalah untuk menghasilkan benih yang

berkuantitas dan berkualitas yang tinggi.

6. Tujuan dalam seleksi induk adalah untuk memperoleh induk ikan

tambakan yang dapat menghasilkan benih ikan tambakan dengan

kuantitas dan kualitas yang baik.

Dari kegiatan pemijahan ikan tambakan di aquarium dapat

disimpulkan bahwa derajat pembuahan (FR) pada aquarium 97,6% dan

jumlah telur yang menetas (HR) 95,5 % dan suhu air yang bagus buat

pemijahan 27-30 0C sedangkan SR nya 77,6%.

Keberhasilan dari kegiatan perekayasaan ini dapat memberikan

pengetahuan guna mempercepat proses ahli teknologi pemeliharaan ikan

tambakan dan untuk dikembangkan melalui usaha perikanan yang akhirnya

akan dapat menjadikan usaha ekonomis yang menguntungkan.

Praktik Kerja lapangan di BBI Kambitin

Page 38: salihinbp16.files.wordpress.comSecure Site salihinbp16.files.wordpress.com/2017/10/... · Web viewJika ikan ini di budidaya dan dijual ke daerah yang sedikit terdapat diperairannya,

38

SMK Negeri 1 Banua Lawas

5.2 Saran

Dari hasil praktik kerja lapang maka saran yang dapat diambil yaitu :

Agar aktivitas kegiatan pembudidayaan ikan menjadi semakin maju

perlu diadakan alih teknologi kepada masyarakat dengan tujuan untuk

menarik perhatian masyarakat mengenai budidaya ikan yang baik.

Dalam pemijahan ikan tambakan, induk harus ditangani secara hati –

hati agar induk yang hendak dipijahkan tidak mengalami stres sehingga

kegagalan dapat dihindari.

Perlu dilakukan pemisahan terhadap induk tambakan yang telah selesai

dipijahkan dengan yang belum matang gonad.

Sebaiknya pada saat melakukan pendederan larva ikan tambakan jangan

di pindahkan di bak beton luar Hatchery, tetapi biarkan saja dulu larva

tersebut masih tetap di dederkan di dalam baskom. Karena larva masih

rentan terhadap suhu dingin.

Perlu dilakukan pengkulturan pakan alami yang cukup bagi larva dan

benih tambakan.

Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dalam teknologi pemeliharaan

benih, pendederan dan pembesaran supaya tingkat kelangsungan

hidupan ikan tambakan tinggi, sehingga usaha pembenihan ikan

tambakan dapat efektif.

Praktik Kerja lapangan di BBI Kambitin

Page 39: salihinbp16.files.wordpress.comSecure Site salihinbp16.files.wordpress.com/2017/10/... · Web viewJika ikan ini di budidaya dan dijual ke daerah yang sedikit terdapat diperairannya,

39

SMK Negeri 1 Banua Lawas

DAFTAR PUSTAKA

Heru Susanto. 1999. Budidaya Ikan di Pekarangan. Penebar Swadaya, Jakarta.

Mashudi, Ediwarman dan Maskur. 2001. Pemijahan ikan tambakan (Helostoma temmincki). Balai Budidaya Air Tawar Jambi. Jambi.

EVY, R. 2001. Usaha perikanan di Indonesia. Mutiara Sumber Widya, Jakarta.

Praktik Kerja lapangan di BBI Kambitin

Page 40: salihinbp16.files.wordpress.comSecure Site salihinbp16.files.wordpress.com/2017/10/... · Web viewJika ikan ini di budidaya dan dijual ke daerah yang sedikit terdapat diperairannya,

40

SMK Negeri 1 Banua Lawas

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Gambar 1. Wadah pemijahan Gambar 2. Membersihkan wadah pemijahan

Gambar 3. Pengisisan air Gambar 4. Seleksi induk

Gambar 5. Seleksi induk betina

Praktik Kerja lapangan di BBI Kambitin

Page 41: salihinbp16.files.wordpress.comSecure Site salihinbp16.files.wordpress.com/2017/10/... · Web viewJika ikan ini di budidaya dan dijual ke daerah yang sedikit terdapat diperairannya,

41

SMK Negeri 1 Banua Lawas

Gamabar 7. Penyuntikan induk Gambar 8. Memasukkan induk kedalam

aquarium

Gambar 9. Pengembalian induk Gambar 10. Telur ikan tambakan

Gambar 11. Kultur artemia

Praktik Kerja lapangan di BBI Kambitin

Page 42: salihinbp16.files.wordpress.comSecure Site salihinbp16.files.wordpress.com/2017/10/... · Web viewJika ikan ini di budidaya dan dijual ke daerah yang sedikit terdapat diperairannya,

42

SMK Negeri 1 Banua Lawas

Gambar 14. Pengulahan dasar tanah, penjemuran dan pengisian air kolam

pendederan larva tambakan

Gambar 15. Pengukuran kualitas air Gambar 16. Pendederan larva tambakan

Praktik Kerja lapangan di BBI Kambitin

Page 43: salihinbp16.files.wordpress.comSecure Site salihinbp16.files.wordpress.com/2017/10/... · Web viewJika ikan ini di budidaya dan dijual ke daerah yang sedikit terdapat diperairannya,

43

SMK Negeri 1 Banua Lawas

Gambar 17. Pemanenan larva tambakan

Praktik Kerja lapangan di BBI Kambitin