sistematika penulisan paper

9
Sistematika yang benar: A. Pendahuluan Sebagian besar mata kuliah dalam ilmu filsafat mensyaratkan mahasiswa untuk menulis paper. Karena itu mengetahui seperti apa paper akademik dalam ilmu filsafat adalah sangat penting. Kebanyakan paper filsafat adalah paper kepustakaan. Ini berarti bahwa paper yang ditulis mahasiswa harus mengikuti tata cara pengutipan yang benar dan memiliki daftar pustaka yang tersusun dengan baik. Jika sebuah paper, teknik pengutipan dan susunan daftar pustaka tidak mengikuti aturan atau format yang ditentukan maka hasilnya akan bisa mengurangi nilai dari paper itu. Jangan pernah ragu-ragu untuk menghubungi dosen atau pembimbing akademik jika anda merasa tidak mengetahui paper atau tugas-tugas penulisan akademik yang lain yang diminta dari anda oleh seorang dosen. B. Memilih Topik untuk Paper Dalam sebagian kasus, dosen akan memberikan daftar topik yang dapat dipilih untuk ditulis oleh mahasiswa. Dalam kasus yang lain, mahasiswa mungkin diijinkan memilih topik sesuai dengan pilihannya dalam ruang lingkup sebuah mata kuliah. Dalam semua kasus itu, topik yang ditulis oleh mahasiswa harus dielaborasi dan dibatasi secara jelas. Topik tidak boleh terlalu luas, dan juga tidak boleh terlalu sempit. Pelajari kembali bagaimana cara memilih dan menentukan topik seperti yang sudah didiskusikan dalam bab sebelumnya. Cara terbaik untuk mendapatkan sebuah topik adalah dengan pergi ke perpustakaan dan mempelajari sebuah buku yang berhubungan dengan tema yang akan ditulis (misanya tentang ’Keadaan Alamiah’) dan kemudian lihat apakah anda dapat menemukan topik dengan cara membatasinya, misalnya, berdasarkan pikiran tokoh dengan membandingkan keadaan alamiah (state of nature) menurut Thomas Hobbes dan John Locke. Cara lain untuk menemukan topik adalah dengan mengamati literatur dari sebuah mata kuliah atau bibliografi dari salah satu buku atau artikel yang dipergunakan dalam sebuah mata kuliah. Dosen mungkin meminta mahasiswa mengumpulkan usulan berbentuk outline yang berisi rencana paper yang akan ditulis dan pertanyaan yang akan dijawab dalam paper. Cobalah untuk memastikan bahwa usulan tersebut sudah cukup spesifik. Membuat outline sebelum menulis paper yang sesungguhnya jelas merupakan sebuah langkah yang baik. Semakin baik dan semakin elaboratif usulan berupa outline paper itu, maka semakin mudah pula proses dalam menulis paper tersebut.

Upload: dhidik-cho-um

Post on 23-Oct-2015

31 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

ducumen

TRANSCRIPT

Page 1: Sistematika Penulisan Paper

Sistematika yang benar:

A. Pendahuluan

Sebagian besar mata kuliah dalam ilmu filsafat mensyaratkan mahasiswa untuk menulis paper.

Karena itu mengetahui seperti apa paper akademik dalam ilmu filsafat adalah sangat penting.

Kebanyakan paper filsafat adalah paper kepustakaan. Ini berarti bahwa paper yang ditulis mahasiswa

harus mengikuti tata cara pengutipan yang benar dan memiliki daftar pustaka yang tersusun dengan

baik. Jika sebuah paper, teknik pengutipan dan susunan daftar pustaka tidak mengikuti aturan atau

format yang ditentukan maka hasilnya akan bisa mengurangi nilai dari paper itu.

Jangan pernah ragu-ragu untuk menghubungi dosen atau pembimbing akademik jika anda merasa

tidak mengetahui paper atau tugas-tugas penulisan akademik yang lain yang diminta dari anda oleh

seorang dosen.

B.  Memilih Topik untuk Paper

Dalam sebagian kasus, dosen akan memberikan daftar topik yang dapat dipilih untuk ditulis oleh

mahasiswa. Dalam kasus yang lain, mahasiswa mungkin diijinkan memilih topik sesuai dengan

pilihannya dalam ruang lingkup sebuah mata kuliah. Dalam semua kasus itu, topik yang ditulis oleh

mahasiswa harus dielaborasi dan dibatasi secara jelas. Topik tidak boleh terlalu luas, dan juga tidak

boleh terlalu sempit. Pelajari kembali bagaimana cara memilih dan menentukan topik seperti yang

sudah didiskusikan dalam bab sebelumnya. Cara terbaik untuk mendapatkan sebuah topik adalah

dengan pergi ke perpustakaan dan mempelajari sebuah buku yang berhubungan dengan tema yang

akan ditulis (misanya tentang ’Keadaan Alamiah’) dan kemudian lihat apakah anda dapat

menemukan topik dengan cara membatasinya, misalnya, berdasarkan pikiran tokoh dengan

membandingkan keadaan alamiah (state of nature) menurut Thomas Hobbes dan John Locke. Cara

lain untuk menemukan topik adalah dengan mengamati literatur dari sebuah mata kuliah atau

bibliografi dari salah satu buku atau artikel yang dipergunakan dalam sebuah mata kuliah.

Dosen mungkin meminta mahasiswa mengumpulkan usulan berbentuk outline yang berisi rencana

paper yang akan ditulis dan pertanyaan yang akan dijawab dalam paper. Cobalah untuk memastikan

bahwa usulan tersebut sudah cukup spesifik. Membuat outline sebelum menulis paper yang

sesungguhnya jelas merupakan sebuah langkah yang baik. Semakin baik dan semakin elaboratif

usulan berupa outline paper itu, maka semakin mudah pula proses dalam menulis paper tersebut.

C. Rumusan Masalah atau Pertanyaan Riset

Jika anda sudah memilih sebuah topik, maka anda harus merumuskan pertanyaan riset yang akan

didiskusikan dan dijawab dalam paper (betapapun sempitnya ruang lingkup dari topik yang anda

pilih). Jika anda, misalnya, memutuskan untuk menulis sebuah paper tentang ’perbandingan state of

nature dalam filsafat politik Thomas Hobbes dan John Locke’, anda barangkali dapat merumuskan

pertanyaan sebagai berikut: ”apakah John Locke sungguh-sungguh memiliki penalaran yang berbeda

Page 2: Sistematika Penulisan Paper

dengan Thomas Hobbes dalam hal pergerakan manusia dari state of nature ke masyarakat sipil?”

Cara yang lain, anda dapat merumuskan sebuah hipotesis, misalnya, ”meskipun John Locke

sungguh-sungguh mencoba membedakan dirinya dengan pengertian Hobbes tentang ’manusia yang

mementingkan diri sendiri’ dalam sebuah keadaan perang yang abadi, percobaan ini gagal dilakukan

dan bahkan dapat dikatakan secara implisit (bukan eksplisit) Locke mengembangkan penalaran yang

dipergunakan Hobbes dalam membela pergerakan manusia dari state of nature ke masyarakat sipil”

(lihat, contoh paper mahasiswa, Michael P. Greeson, dikutip dalam Graybosch et al., 1998,  283).

Jadi sebuah paper harus memiliki dengan jelas masalah atau pertanyaan yang ingin dijawab, apa

argumennya, dan kesimpulan atau jawaban apa yang diberikan pada pembaca.

D.  Paper seperti Apa yang Diharapkan?

Tulisan akademik kefilsafatan pada umumnya akan meminta anda menulis paper argumentatif.

Bentuk paper argumentatif dibedakan dari paper paparan (expository). Paper ekspositori adalah

paper yang menyajikan atau menjelaskan argumen atau sekelompok gagasan tanpa evaluasi kritis.

Paper argumentatif harus memiliki argumen, yaitu premis atau alasan yang disajikan guna

mendukung atau memberi dasar dalam mempercayai sebuah kesimpulan. Mahasiswa dapat

menyebutkan satu atau lebih argumen dalam papernya. Argumen dalam sebuah paper adalah klaim

yang dianggap benar, dan karena itu, harus ada sejumlah alasan yang baik untuk mempercayai

kebenarannya.

E. Pernyataan Tesis

Pernyataan tesis (thesis statement) dikembangkan dari satu atau lebih gagasan pokok (controlling

idea). Tesis adalah bentuk spefisik dari gagasan pokok, yaitu klaim utama atau klaim keseluruhan

untuk menyatakan kepercayaan yang ingin dipertahankan.

Ketika mahasiswa membaca teks atau bahan bacaan, mahasiswa akan selalu menemukan satu atau

beberapa gagasan pokok dari teks atau bahan bacaan (misalnya, artikel jurnal, atau buku-buku teks)

itu. Memang, dari sumber-sumber seperti ini gagasan pokok biasanya ditemui dan juga mengambil

bentuk berupa tesis yang mencerminkan interpretasi si pengarang sendiri tentang informasi faktual.

Tesis adalah gagasan pokok yang membatasi atau memprediksi jenis-jenis informasi yang

kemungkinan dapat dikembangkan lebih jauh. Tetapi, berbeda dengan gagasan pokok, tesis

menambahkan elemen lain: sebuah interpretasi atau penilaian berkenaan dengan informasi yang

didiskusikan, sebuah  penilaian yang mungkin tidak akan selalu disetujui semua orang. Jadi,

disamping membatasi dan memprediksi informasi yang mungkin akan berkembang, membuat kalimat

tesis berarti membuat pernyataan tentang topik atau pokok gagasan yang akan anda dukung

(sebagai penulis) dengan memberikan bukti-bukti ‘kebenaran’ dari pernyataan.  Informasi dalam

pengertian akademik mungkin mengambil berbagai bentuk:

1. Pernyataan enumeratif, misalnya,

Page 3: Sistematika Penulisan Paper

terdapat tiga bentuk dasar dari motivasi manusia

kecelakaan lalu lintas terjadi karena beberapa sebab

ada banyak jenis rintangan yang menghambat komunikasi diantara orang

1. Informasi deskriptif atau statistik, misalnya,

terjadi ribuan kecelakaan lalu lintas di Indonesia setiap bulan

banyak mahasiswa luar daerah belajar di UGM dewasa ini daripada tigapuluh tahun yang

lalu.

1. Fakta-fakta sejarah, misalnya,

Graham Bell bertanggungjawab untuk penemuan telepon

John Rawls dianggap adalah filsuf politik abad 20 dari Amerika Serikat.

Semua informasi di atas tidak satupun yang memenuhi syarat sebagai pernyataan tesis (thesis

statement) yang dapat diterima, meskipun informasi itu merupakan gagasan pokok dari sebuah teks

atau bahan bacaan. Pantas dicatat bahwa sebuah tesis mengidentifikasi hubungan-hubungan

pemikiran yang penting, mengatakan sebab-sebab dan akibat-akibatnya, atau menyarankan

perbedaan dan persamaan yang penting. Contoh informasi di atas tidak memberikan evaluasi

apapun, tidak memberikan sesuatu argumen.

Tesis yang berhubungan dengan topik tentang ”hambatan dalam komunikasi yang baik”, yang

berbeda dari sekadar gagasan pokok untuk topik yang sama, akan lebih dari sekadar menyajikan hal-

hal yang jelas dengan sendirinya atau informasi yang umum diketahui berkenaan dengan topik ini.

Tesis membuat penilaian tentang sejumlah aspek tertentu—sebuah penilaian yang tidak dengan

sendirinya jelas dan yang karena itu harus dibuktikan kepada pembaca. Sebuah contoh (yang diambil

dari ilmu psikologi) perbandingan ’gagasan pokok’ dan ’tesisnya’ adalah sebagai berikut:

[gagasan pokok]: Ada tiga jenis hambatan yang menghalangi komunikasi yang baik: fisik, manusia

dan semantik

[tesis]: Dari ketiga jenis hambatan untuk komunikasi—fisik, manusia, dan semantik—yang paling sulit

disembuhkan barangkali  adalah rintangan keterbatasan manusia.

Berbeda dengan kalimat tesis dalam paper ekspositori, tesis dalam paper argumentatif harus

menyatakan secara jelas posisi yang [akan] anda dukung dalam perdebatan tentang isu tertentu.

Jadi, dalam topik paper tentang etika aristoteles misalnya, contoh berikut inilah yang diharapkan dari

kalimat tesis: ‘saya akan berargumen bahwa teori moral Aristoteles gagal karena tidak memberikan

penilaian yang memadai tentang tindakan moral tertentu’.  Contoh kalimat tesis yang lain, misalnya,

‘hipotesis kaum fisikawan tidak memadai sebagai penjelasan tentang kesadaran’ barangkali tepat

untuk paper dalam topik psikologi kesadaran.

Page 4: Sistematika Penulisan Paper

Jika paper mahasiswa hanya merupakan paper ekspositori, maka mahasiswa hanya menyatakan

tujuan ekspositori dari papernya itu, misalnya, ‘Aristoles mendukung teori kebaikan dalam moralitas’.

Ini merupakan contoh kalimat tesis dari paper ekspositori  yang mungkin dibuat mahasiswa ketika

diminta menyajikan atau menjelaskan teori etika Aristoteles (sebagai topik paper).

F. Format Paper Akademik

Paper akademik harus diketik, tulisan tangan tidak diperkenankan

Gunakan jenis huruf, dan tata letak (layout) yang jelas, konsisten, dan mudah dibaca;

kebanyakan mahasiswa menggunakan Times New Roman, Arial, Tahoma, atau Garamond

11 pt.

Gunakan 1,5 spasi. Gunakan spasi rangkap untuk:

Kutipan yang lebih dari tiga baris. Kedua margin harus lebih luas untuk kutipan lebih dari tiga

baris.

Catatan kaki (footnotes) dan cacatan akhir (endnotes).

Cantumkan nomer halaman

Lihat dan teliti ulang paper anda agar tidak mengandung kesalahan ejaan, tata bahasa,

dantanda baca sebelum dikumpulkan. Terlalu banyak kesalahan tata bahasa dan ejaan akan

memberi kesan paper anda tidak serius dan jelas dapat mengurangi nilai paper itu.

Pastikan bahwa anda menggunakan bagian atau paragraf yang berbeda untuk memperbaiki

struktur paper anda. Pastikan juga bahwa tata-letak berkenaan dengan heading paragraf dan

bagian-bagian dalam paper sudah konsisten.

Paper harus memiliki halaman judul (menyebutkan judul, nama pengarang dan nomer

mahasiswa, mata kuliah dan nama dosen serta tanggal dikumpulkan).

Tulislah paper dengan tujuan untuk dibaca oleh orang lain. Ketika menulis paper anda harus

mengingat bahwa tulisan anda akan diperhatikan oleh orang lain dan bahwa anda

bertanggungjawab dengan pengalaman orang lain dalam membaca paper yang anda tulis.

Cobalah untuk menulis pikiran anda sejelas mungkin dan hindari kesalahan gaya penulisan,

tata bahasa dan ejaan. Hindari menggunakan kalimat yang lebih panjang dari tiga baris.

G. Struktur Paper Akademik

judul paper

daftar isi (tidak harus ada untuk paper yang pendek, tetapi mungkin harus ada untuk paper

yang panjang)

pengantar (tidak harus ada)

pendahuluan

konstruksi argumen (bab atau bagian yang sesungguhnya)

kesimpulan

footnotes/endnotes (anda juga bisa menggunakannya dalam teks)

peta dan gambar (tidak harus)

Page 5: Sistematika Penulisan Paper

tabel dan grafik (tidak harus)

apendik (tidak harus)

bibliografi

G.1. Pendahuluan

Tunjukkan topik yang dipilih dengan mengatakan ’konteks’ yang memperkenalkan kepada pembaca

pokok masalah dan lingkup isi pembicaraan, sehingga menggambarkan fokus lebih jauh dari pokok

masalah atau lingkup isi yang akan membantu pembaca menyesuaikan diri dengan arah

pembicaraan.

Kemukakan secara ringkas masalah (hipotesis) yang akan didiskuskan dalam paper (lihat uraian di

atas tentang rumusan masalah dan pertanyaan riset). Dengan kata lain, jelaskan tesis yang akan

anda pertahankan dan uraikan secara ringkas argumen yang akan mendukung tesis, diskusikan

posisi yang disajikan atau masalah-masalah yang akan didiskusikan dalam paper.

Uraikan rencana (organisasi) tulisan. Jadi, dalam pendahuluan, anda juga memberikan outlinetentang

rencana yang akan anda tulis dalam paper.

G.2.  Konstruksi Argumen.

Jika pokok masalah dan gagasan pokok atau tesis dalam pendahuluan sudah diungkapkan, maka

mahasiswa kemudian harus mengarahkan paper akademiknya untuk mencapai tujuan dengan

memberikan informasi yang mendukung gagasan pokok atau membuktikan tesis. Biasanya

mahasiswa akan mengkombinasikan informasi yang bersifat mendukung dari dua atau lebih bahan

bacaan sehingga pembaca dapat mengikuti argumen yang dijelaskan. Informasi yang dipilih sebagai

dukungan atau bukti hendaknya memenuhi tiga kriteria:

Informasi hendaknya relevan dengan pokok masalah (point) yang dibuat. Anda harus

mengabaikan banyak informasi dari bahan bacaan yang tidak berhubungan langsung dengan

tujuan paper anda. Jika ada fakta sebagai pendukung argumen yang ingin anda sebutkan

tetapi terlalu menyimpang dari masalah yang sedang anda diskusikan dalam teks utama,

maka anda dapat memasukkannya dalam catatan kaki (footnotes) atau catatan akhir

(endnotes).

Informasi yang anda pilih hendaknya meyakinkan (convincing) dimata pembaca. Cara terbaik

untuk meyakinkan pembaca bahwa tesis anda benar adalah dengan menggunakan bahan

bukti penelitian yang menunjukkan validitas tesis anda. Cara yang lain adalah dengan

mengutip pendapat ahli dalam bidangnya.

Bukti-bukti atau dukungan yang anda berikan hendaknya bersifat khusus (specific). Hasil

penelitian yang anda pilih sebagai bahan bukti dan terutama contoh-contoh yang anda

pergunakan untuk mengilustrasikan pokok masalah harus berbicara langsung dengan pokok

masalah yang anda buat.

Page 6: Sistematika Penulisan Paper

Mahasiswa harus selalu mencoba untuk mengembangkan argumen secara sistematis. Rumusan

masalah, tinjauan pustaka, hasil-hasil teori dan/atau empirik harus dapat dipahami dan berhubungan

satu sama lain. Sebuah paper harus mengandung garis argumen yang jelas dan lurus dengan

’langkah pemikiran’ yang dinyatakan secara eksplisit dan dengan transisi yang logis dan jelas dari

satu paragraf atau bagian/bab ke paragraf atau bagian/bab yang lain.

Jadi, secara ringkas, tergantung pada bentuk paper yang ditulis, mahasiswa dapat menjelaskan

sejumlah argumen berkenaan dengan topik yang dinyatakan dalam bagian pendahuluan, dukunglah

semua sumber informasi dengan kutipan (langsung atau tidak langsung), atau dengan teknik

parafrase. Uraikan setiap tahap argumen sejelas mungkin sebelum akhirnya anda menguraikan

masalah-masalah dengan argumen yang telah anda tetapkan. Jelaskan dan dukung pernyataan anda

dengan bahan-bahan rujukan.

G.3.  Kesimpulan

Tujuan dari kesimpulan yang baik adalah membantu pembaca memiliki perasaan nyaman bahwa

paper sempurna. Ini berarti bahwa tidak ada kemungkinan bahwa pembaca akan melupakan

pendapat yang anda berikan. Kesimpulan tidak boleh menyajikan fakta atau argumen baru. Namun

terkadang kesimpulan yang dibuat mahasiswa tidak menambahkan sesuatu terutama jika hanya

berisi rangkuman pengulangan dari apa yang telah dikatakan. Memang, ada berbagai bentuk

kesimpulan sesuai dengan banyaknya jumlah penulis, tetapi sejumlah metode dapat diberikan:

nyatakan kembali atau buat rangkuman tesis yang anda buat.

jelaskan implikasi-implikasi lebih jauh, misalnya, kemungkinan aplikasi teori, prediksi untuk

masa depan, kesementaraan atau keterbatasan dari kesimpulan atau gagasan pokok anda,

rujukan pada penelitian yang sedang berlangsung berkenaan dengan sesuatu topik

Pembaca yang mengetahui masalahnya (yaitu, sesama mahasiswa yang mengambil mata kuliah

yang sama) harus dapat memahami topik, garis argumen, dan fokus paper yang anda tulis hanya

dengan membaca pendahuluan dan kesimpulan. Sangat disarankan bahwa mahasiswa membaca

kembali dan menuliskan ulang sekali lagi pendahuluan yang ditulisnya setelah menyelesaikan draf

paper untuk mengecek apakah mahasiswa sudah menyelesaikan apa yang direncakan dalam

penulisan paper.

Bagaimanapun, yang harus dilakukan dalam kesimpulan adalah bahwa anda dengan

pastimenyimpulkannya,  jangan sekali-kali menyatakan implikasi sedemikian rupa sehingga justru

bertentangan dengan tesis anda atau justru membuka munculnya wilayah baru dari pokok

masalahnya sebab ini akan membingungkan pembaca. Dengan kata lain, kesimpulan harus tidak

membawa masalah baru, kritik baru atau komentar yang berbeda yang seharusnya dibahas dalam

tubuh tulisan. Jadi kesimpulan sebaiknya memang menegaskan pencapaian utama dari paper.

H.  Plagiarisme, Format Kutipan Dan Sistem Referensi

Page 7: Sistematika Penulisan Paper

Sedikit penjelasan tentang plagiarisme: plagiarisme atau plagiat adalah menggunakan karya, kata-

kata atau gagasan orang lain tanpa memberikan penghargaan terhadap orang lain itu. Plagiarisme

adalah masalah serius dalam dunia akademik, maka pastikan bahwa anda memberikan penghargaan

yang selayaknya terhadap sumber atau bahan rujukan yang anda pergunakan.

Mahasiswa boleh menggunakan kutipan langsung (direct quotation) atau kutipan tidak

langsung(indirect quotation) dan perhatikan tata caranya: jika kutipan langsung lebih dari tiga baris

buatlah alenia tersendiri dan dengan spasi rangkap; jika kutipan langsung kurang dari tiga baris atau

jika mahasiswa menggunakan kutipan tidak langsung (paraphrase) mahasiswa boleh menyisipkan

dalam tubuh alenia. Tetapi untuk semua itu mahasiswa harus menyebut sumbernya (nama, dan

tahun, dan juga halaman jika ada).

Format kutipan pada umunya bebas, jadi mahasiswa boleh menggunakan sistem kutipan yang

disukainya asalkan dipergunakan secara konsisten dan benar. Sebagian mahasiswa mungkin

menggunakan footnote atau endnote untuk kutipan (sistem Chichago) tetapi boleh juga

menggunakan sistem Harvard. Hal yang sama juga berlaku untuk aturan referensi (bibliografi);

mahasiswa boleh menggunakan sistem referensi yang disukainya sejauh rincian bibliografi (nama

pengarang, judul, penerbit dan kota terbitan serta tahun) dicantumkan. Berkenaan dengan sumber

internet, sebutkan judul, nama file dan sumbernya, misalnya: Peter Davosin-Galle, “Realistic Truth

Relativism: Frameworks of Believe dan Conceptual Schemes“, [http://www.phil.indiana.edu/ejap] [date

last update: January 20, 2003], [data last access: August 20, 2004]. Uraian lebih lengkap tentang

bagaimana penggunaan sumber internet lihat diskusi tentang Dokumentasi dan Cara Mengutip dalam

buku ini.

I. Kriteria Penilaian untuk Paper

Yang pokok dalam paper bukanlah apa pendapat yang dipertahankan mahasiswa, dan apa bentuk

pandangan mahasiswa, tetapi bagaimana mahasiswa menjelaskan dan mempertahankan

pandangannya; bagaimana mahasiswa melihat dan mempertimbangkan pandangan yang berbeda;

sejauhmana mahasiswa memberikan penilaian terhadap keunggulan dan kelemahan alasan,  dan

bagaimana memberikan dukungan terhadap klaim yang dibuat. Tidak ada yang perlu dikhawatirkan

jika ternyata mahasiswa tidak sampai pada pandangan yang ‘benar’; yang penting adalah bagaimana

cara anda sampai pada pandangan tersebut.

Lakukan pemeriksaan ulang terhadap kalimat atau kata sebelum paper dikumpulkan. Banyak

mahasiswa, karena menggunakan program wordsprocessor dari MSwords, mengumpulkan paper

dengan banyak kesalahan ejaan dan susunan kata di dalamnya, terutama menggunakan kata-kata

inggris dalam paper berbahasa Indonesia. Misalnya, system (mestinya sistem), atau criteria (mestinya

kriteria).

Apa ’kriteria paper yang bagus’? Baik dan buruknya sebuah paper bisa diukur dari sejumlah item atau

variable seperti kebaharuan gagasan (novelty of ideas), kekuatan argumen (strenght of arguments),

Page 8: Sistematika Penulisan Paper

organisasi tulisan (organization of writing), dan kerapian laporan (sloppiness). Sejumlah pertanyaan

dapat diajukan untuk mengukurnya (lihat Mathias Risse):

Apakah mahasiswa sudah menyatakan dengan jelas apa yang dicoba dicapai dengan

papernya? Apakah pembaca dapat menangkap tesis utama paper dengan jelas.

Apakah mahasiswa memberikan argumen yang dapat mendukung kebenaran klaim yang

dibuat? Apakah argumen yang dibuat cukup jelas bagi pembaca?

Apakah struktur tulisan cukup jelas? Apakah mahasiswa dapat memperlihatkan mana bagian

dari papernya yang merupakan paparan (ekspositori) dan bagian mana yang mengandung

diskusi kritis?

Apakah diskusi yang dilakukan dalam paper mahasiswa mengatasi (go beyond) apa yang

sudah didiskusikan di ruang kelas atau tutorial? Ini tidak berarti bahwa paper mahasiswa

harus benar-benar meretas teori baru, akan tetapi mahasiswa memang harus

mengembangkan argumen sendiri, cara sendiri mengelaborasi, mengkritik atau

mempertahankan sejumlah argumen yang dibicarakan dalam kelas. Jangan hanya

menceritakan ulang apa yang dikatakan orang lain.

Apakah tulisan mahasiswa mudah dibaca dan mudah dipahami?

Apakah mahasiswa menyajikan pandangan penulis lain secara akurat?