sistem urinaria

Upload: achmad-inot

Post on 02-Mar-2016

134 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

laporan praktikum

TRANSCRIPT

SISTEM URINARIASistem urinaria yaitu suatu sistem dimana terjadinya proses penyaringan darah, sehingga darah bebas dari zat-zat yang tidak dipergunakan oleh tubuh dan menyerap zat-zat yang masih dipergunakan oleh tubuh. Zat-zat yang tidak dikeluarkan berupa urin (air kemih). Susunan sistem urinaria ini yaitu : Ginjal ureter vesica urinaria ureter urine (Syaifuddin, 1997).Analisis urin secara fisik meliputi pengamatan warna urin, berat jenis cairan urin dan pH serta suhu urin. Sedangkan analisis kimiawi dapat meliputi analisis glukosa, analisis protein dan analisis pigmen empedu. Untuk analisis kandungan protein ada banyak sekali metode yang ditawarkan, mulai dari metode uji millon sampai kuprisulfa dan sodium basa. Yang terakhir adalah analisis secara mikroskopik, sampel urin secara langsung diamati dibawah mikroskop sehingga akan diketahui zat-zat apa saja yang terkandung di dalam urin tersebut, misalnya kalsium phospat, serat tanaman, bahkan bakteri (Ali, 2008).Warna kuning dalam urine berasal dari pigmen warna yang disebut urochorme. Warna urine yang normal adalah kuning hingga kuning pucat. Warna urine kuning gelap merupakan tanda tubuh kekurangan air. Sebaliknya, warna urine yang terlalu bening bisa menjadi tanda Anda terlalu banyak minum air atau sedang mengonsumsi obat diuretik (penyerap air yang membuat volume urine bertambah) (Muttaqin,2011).Warna urine juga bisa berubah-ubah sesuai dengan makanan yang kita asup. Misalnya, makan wortel bisa membuat warna urine menjadi agak oranye, sedangkan obat-obatan juga bisa mengubah warna urine. Yang perlu diwaspadai adalah jika warna urine menjadi agak kemerahan karena itu bisa menjadi tanda ada darah dalam urine. Bila Anda melihat ada darah dan warna urine agak gelap, itu bisa menjadi tanda adanya infeksi, kata Smith (Muttaqin,2011).Normalnya, urine tidak punya bau yang kuat. Bila Anda mendapati bau yang tajam, bisa jadi Anda terkena infeksi atau batu ginjal yang sering menimbulkan bau amonia. Adapun bau manis yang menguap dari urine bisa menjadi tanda penyakit diabetes (Muttaqin,2011).Jika kita melakukan analisi urin dengan memakai urin kumpulan sepanjang 24 jam pada seseorang, ternyata susunan urin itu tidak banyak berbeda dari susunan urin 24 jam berikutnya akan tetap, Jika kita mengadakan pemeriksaan dengan sampel-sampel urin pada saat-saat yang tidak menentu di waktu siang atau malam, akan terlihat bahwa sampel urin dapat berbeda jauh dari sampel lain. Oleh karena itu, penting sekali untuk memilih sampel urin sesuai dengan tujuan pemeriksaan (Sakinah, 2009).Djuanda (1980) menyatakan bahwa memang urine orang sehat mengandung sedimen organik (seperti : eritrosit, leukosit, berbentuk silinder, dan sel epitel). Dan pada urin orang sakit ditemukan sedimen an-organik (sperti : kristal)Menurut yatim (1984), jenis zat buangan pada manusia adalah amoniak yang diubah menjadi urea. Selain pada manusia juga dieksresikan pada hewan-hewan darat lainnya seperti jenis mamalia yang lain, terurtama yang berhubungan dengan air.Eksreksi urin diperlukan untuk membuang molekul-molekul sisa dalam darah yang disaring oleh ginjal dan untuk menjaga homeostasis cairan tubuh. Dalam mempertahankan homeostasis tubuh peranan urin sangat penting, karena sebagian pembuangan cairan oleh tubuh adalah melalui sekresi urin. Selain urin juga terdapat mekanisme berkeringat dan juga rasa haus yang kesemuanya bekerja sama dalam mempertahankan homeostasis ini (Ganong,2000).Urine dihasilkan daalam proses penyaringan darah dan ginjal. Kandungan urine bergantung keadaan kesehatan daan makanan sehari-hari yang dikonsumsi oleh masing-masing individu. Individu normal meempunyai pH antara 5 sampai 7. Banyak faktor yang memperngaruhi pH urine seseorang adalah makanan sehari-hari, tempoh selepas pengutipan sampei, infeksi saluran urinary dan ketidakseimbangan hormonal. Warna urine dalah kuning keemasan yang dianggap berasal dari emas. Ciri-ciri warna urine yang tidak sehat yaitu:1. Merah muda, merah atau kecoklatan, hal ini karena terdapat darah dalam air seni yang diakibatkan infeksi, peradangan atau suatu pertumbuhan pada saluran kemih, serta bahan pewarna makanan juga bisa menyebabkan warna air seni lebih pekat dari biasanya. 2) Kuning gelap atau oranye, hal ini disebbakan jika kekurangan air minum dan kekurangan cairan karena diare, muntah atau banyak keringat. 3) Coklat bening dan gelap, hal ini terjadi karena penyakit kuning akibat gangguan pada hati atau empedu (Hepatitis). 4) Hijau atau biru, disebabkan sebagian besar akibat bahan pewarna makanan atau obat yang dikonsumsi, tetapi jika konsumsi terhadap makanan atu obat tersebut dikurangi, maka warna urine bisa kembali normal (Ganong,2000).Fungsi utama urin adalah untuk membuang zat sisa seperti racun atau obat-obatan dari dalam tubuh. Anggapan umum menganggap urin sebagai zat yang kotor. Hal ini berkaitan dengan kemungkinan urin tersebut berasal dari ginjal atau saluran kencing yang terinfeksi, sehingga urinnyapun akan mengandung bakteri. Namun jika urin berasal dari ginjal dan saluran kencing yang sehat, secara medis urin sebenarnya cukup steril dan hampir tidak berbau ketika keluar dari tubuh. Hanya saja, beberapa saat setelah meninggalkan tubuh, bakteri akan mengkontaminasi urin dan mengubah zat-zat di dalam urin dan menghasilkan bau yang khas, terutama bau amonia yang dihasilkan dari urea (Ganong,2000).Pada orang dewasa normal, 1 liter darah difiltrasi tiap menit oleh kerja sama 2 juta nefron kedua ginjal, dan 120 ml/menit filtrat glomerulus dibentuk pada kapsul bowman. Laju filtrasi glomerulus pada orang dewasa oleh karena itu adalah sekilar 120 ml/menit. Secara kimia, filtrat glomerulus pada hakekatnya adalah cairan ekstra selyang bebas protein atau filtrat seluruh darah yang bebas protein dan sel (Fajar, 2010).

DAFTAR PUSTAKAAli, I. 2008. http://iqbalali.com/2008/02/10/urinalisis-analisis-kemih/. Diakses tanggal 10 juni 2013Djuanda, T. 1980. Pengantar Anatomi Perbandingan Vertebrata. Armico: Bandung.Fajar. 2010. http://fajarsmartblogs.blogspot.com/2010/05/uji-urine.html. Diakses tanggal 04 Oktober 2011.Ganong, W. F,200. Fisiologi Kedokteran edisi 14, Penerbit buku kedokteran, EGC.Muttaqin,ainil. 2011. http:// Intip Kesehatan dari Warna Urine Amuttaqins Blog.html. Diakses tanggal 10 juni 2013Sakinah ,Wazirotus. 2009. http://barbienetter.blogspot.com/2010/01/laporan-biokimia-analisis-urine.html. Diakses tanggal 11 juni 2013Syaifuddin. 1997. Anatomi Fisiologi. ECG.Yatim, W. 1982. Biologi Modren. Tarsito: Bandung.Analisis urin secara fisik meliputi pengamatan warna urin, berat jenis cairan urin dan pH serta suhu urin. Sedangkan analisis kimiawi dapat meliputi analisis glukosa, analisis protein dan analisis pigmen empedu. Untuk analisis kandungan protein ada banyak sekali metode yang ditawarkan, mulai dari metode uji millon sampai kuprisulfa dan sodium basa. Yang terakhir adalah analisis secara mikroskopik, sampel urin secara langsung diamati dibawah mikroskop sehingga akan diketahui zat-zat apa saja yang terkandung di dalam urin tersebut, misalnya kalsium phospat, serat tanaman, bahkan bakteri.. Pada percobaan yang pertama, dilakukan uji pH terhadap urine. Uji pH bisa dilakukan dengan menggunakan kertas pH, kertas indicator universal atau dengan fenolftalein. Namun dalam praktikum digunakan kertas pH. Pada uji terhadap sample urine normal, skala kertas pH menunjukkan pH 5. Hal ini menunjukkan bahwa urine probandus adalah normal, sesuai dengan teori bahwa urine normal memiliki derajat keasaman 5 7.Percobaan keempat adalah uji gula (glukosa) dalam urine. Uji saringan gluksa dalam urine aadalah petanda sseorang individu itu mempunyai penyakit, misalnya diabetes melitus. Adanya glukosa dalam urine individu yang normal biasanya pada individu yang mempunyai ambang glukosa rendah (glukosurid). Uji glukosa dilakukan dengan menambahkan 3 ml reagent benedict pada dua tabung reaksi dan menambahkan 10 tetes pada setiap sampel urine (orang normal dan orang hamil) pada tabung reaksi, kemudian meletakkan pada penangas air mendidih. Pada urine orang normal, setelah pencampuran dengan reagen benedict dan dilakukan pemanasan, urine berwarna hijau bening dan tidak ada endapan. Tetapi pada urine wanita hamil berwarna coklat dan terdapat endapan. Hasil pengamatan pada sampel urine wanita hamil menujukkan adanya kandungan glukosa dalam urine. Pereaksi Benedict yang mengandung kuprisulfat dalam suasana basa akan tereduksi oleh gula yang menpunyai gugus aldehid atau keton bebas (misal oleh glukosa), yang dibuktikan dengan terbentuknya kuprooksida berwarna merah atau coklat. Uji glukosa ini sering tidak valid jika reagen yang digunakan telah kedaluawarsa atau terbuka terlalu lama di udara dan bercampur dengan air.Percobaan terakhir dari analisis urine adalah uji albumin dalam urine. Albumin merupakan suatu protein yang memiliki ukuran molekulnya cukup besar. Urine yang mengandung Albumin menandakan bahwa filtrasi yang dilakukan oleh ginjal tidak sempurna. Indikator adanya Albumin dalam urine ditandai dengan terdapatnya cincin putih diantara Asam nitrit pekat dan Urine. Albumin merupakan salah satu protein utama dalam plasma manusia dan menyusun sekitar 60% dari total protein plasma. Kadar albumin normal dalam urine berkisar antara 0-0,04 gr/L/hari. Keberadaan albumin dalam urin dengan jumlah yang melebihi batas normal, dapat mengindikasikan terjadinya gangguan dalam proses metabolisme tubuh. Uji ini dilakukan dengan memanaskan terlebih dahulu sampel urine yang akan digunakan. Sebelum dipanaskan urine berwarna kuning bening dan setelah dipanaskan, warna urine tetap putih bening meskipun telah ditambahkan asam asetat. Hal ini menunjukkan bahwa dalam urine keduanya, baik pada orang normal maupun orang hamil tidak mengandung albumin. Ini berarti kinerja ginjal kedua orang tersebut masih berfungsi dengan baik dan bisa menfiltrat protein yang masuk ke dalam ginjal.

Biasanya urin segar pada orang normal jernih. Kekeruhan ringan disebut nubeculayangterdiri dari lendir, sel epitel dan leukosit yang lambat laun mengendap. Dapat pula disebabkan oleh urat amorf, fosfat amorf yang mengendap.. Urin yang telah keruh pada waktu dikeluarkan dapat disebabkan oleh sedimen seperti epitel, leukosit dan eritrosit dalam jumlah banyak. Kristal asam urat, kalsium oksalat, triple fosfat dan bahan amorf merupakan kristal yang sering ditemukan dalam sedimen dan tidak mempunyai arti, karena kristal-kristal itu merupakan hasil metabolisme yang normal (Anonymous, 2011). Pada urine normal juga dapat dilihat kristal-kristal seperti amorf dan asam urat. Hal ini sesuai dengan pendapat diatas. Sel epitel mempunyai nilai normal sekitar 10 sel per lapang pandang besar, berbentuk skuamosa. Sel epitel yang lebih daripada jumlah normal berkaitan dengan infeksi saluran kemih dan glomerulonefritis. Sedangkan bentuk sel epitel abnormal dikaitkan dengan keganasan setempat (Scanlon, 2000).Silinder adalah endapan protein yang terbentuk didalam tubulus ginjal, mempunyai matrix berupa glikoprotein (protein Tamm Horsfall) dan kadang-kadang dipermukaannya terdapat leukosit, eritrosit dan epitel. Pembentukan silinder dipengaruhi oleh berbagai faktor antara lain osmolalitas, volume, pH dan adanya glikoprotein yang disekresi oleh tubuli ginjal. Dikenal bermacam-macam silinder yang berhubungan dengan berat ringannya penyakit ginjal. Banyak peneliti setuju bahwa dalam keadaan normal bisa didapatkan sedikit eritrosit, lekosit dan silinder hialin. Terdapatnya silinder seluler seperti silinder lekosit, silinder eritrosit, silinder epitel dan sunder berbutir selalu menunjukkan penyakit yang serius. Pada pielonefritis dapat dijumpai silinder lekosit dan pada glomerulonefritis akut dapat ditemukan silinder eritrosit. Sedangkan pada penyakit ginjal yang berjalan lanjut didapat silinder berbutir dan silinder lilin (Wulangi, 1979).Kristal dalam urin tidak ada hubungan langsung dengan batu didalam saluran kemih. Kristal asam urat, kalsium oksalat, triple fosfat dan bahan amorf merupakan kristal yang sering ditemukan dalam sedimen dan tidak mempunyai arti, karena kristal-kristal itu merupakan hasil metabolisme yang normal. Terdapatnya unsur tersebut tergantung dari jenis makanan, banyak makanan, kecepatan metabolisme dan kepekatan urin. Disamping itu mungkin didapatkan kristal lain yang berasal dari obat-obatan atau kristal-kristal lain seperti kristal tirosin, kristal leucin (Anonymous, 2011)Menurut Wilson (1979), urine normal akan mengandung Leucine dan Kristal lena. Namun pada praktikum yang terlihat hanya lapisan sareat tumbuhan dan sel epitel, sedangkan didalam urine yang diduga sakit akan mengandung Kalsium Oksalat, Dialomen, lapisan mukosa, serta leukosit dan Kristal posfat.Anonimous, 2011. Tes Analisis Urine. http.tes_analisiurine /kedokteran. Anonimous, 2011. Tes Analisis Urine. http.tes_analisiurine /kedokteran. 01 Oktober 20011Scanlon, Valerie C. dan Tina Sanders. 2000. Buku Ajar Anatomi dan Fisiologi. Penerbit Buku Kedokteran EGC: JakartaWulangi, K. 1979. Prinsip-Prinsip Fisiologi Hewan. Jakarta : Erlangga PEMERIKSAAN MIKROSKOPIKYang dimaksud dengan pemeriksaan mikroskopik urin yaitu pemeriksaan sedimen urin. Ini panting untuk mengetahui adanya kelainan pada ginjal dan saluran kemih serta berat ringannya penyakit. Urin yang dipakai ialah urin sewaktu yang segar atau urin yang dikumpulkan dengan pengawet formalin. Pemeriksaan sedimen dilakukan dengan memakai lensa objektif kecil (10X) yang dinamakan lapangan penglihatan kecil atau LPK. Selain itu dipakai lensa objektif besar (40X) yang dinamakan lapangan penglihatan besar atau LPB. Jumlah unsur sedimen bermakna dilaporkan secara semi kuantitatif, yaitu jumlah rata-rata per LPK untuk silinder dan per LPB untuk eritrosit dan leukosit. Unsur sedimen yang kurang bermakna seperti epitel atau kristal cukup dilaporkan dengan +(ada), ++ (banyak) dan +++ (banyak sekali). Lazimnya unsur sedimen dibagi atas dua golongan yaitu unsur organik dan tak organik. Unsur organik berasal dari sesuatu organ atau jaringan antara lain epitel, eritrosit, leukosit, silinder, potongan jaringan, sperma, bakteri, parasit dan yang tak organik tidak berasal dari sesuatu organ atau jaringan .seperti urat amorf dan kristal

Eritrosit atau leukosit didalam sedimen urin mungkin terdapat dalam urin wanita yang haid atau berasal dari saluran kernih. Dalam keadaan normal tidak dijumpai eritrosit dalam sedimen urin, sedangkan leukosit hanya terdapat 0 -- 5/LPK dan pada wanita dapat pula karena kontaminasi dari genitalia. Adanya eritrosit dalam urin disebut hematuria. Hematuria dapat disebabkan oleh perdarahan dalam saluran kemih, seperti infark ginjal, nephrolithiasis, infeksi saluran kemih dan pada penyakit dengan diatesa hemoragik. Terdapatnya leukosit dalam jumlah banyak di urin disebut piuria. Keadaan ini sering dijumpai pada infeksi saluran kemih atau kontaminasi dengan sekret vagina pada penderita dengan fluor lobus.

Silinder adalah endapan protein yang terbentuk didalam tubulus ginjal, mempunyai matrix berupa glikoprotein (protein Tamm Horsfall) dan kadang-kadang dipermukaannya terdapat leukosit, eritrosit dan epitel. Pembentukan silinder dipengaruhi oleh berbagai faktor antara lain osmolalitas, volume,pH dan adanya glikoprotein yang disekresi oleh tubuli ginjal. Dikenal bermacam-macam silinder yang berhubungan denganberat ringannya penyakit ginjal. Banyak peneliti setuju bahwa dalam keadaan normal bisa didapatkan sedikit eritrosit, lekosit dan silinder hialin. Terdapatnya silinder seluler seperti silinder lekosit, silinder eritrosit, silinder epitel dan sunder berbutir selalu menunjukkan penyakit yang serius. Pada pielonefritis dapat dijumpai silinder lekosit dan pada glomerulonefritis akut dapat ditemukan silinder eritrosit. Sedangkan pada penyakit ginjalyang berjalan lanjut didapat silinder berbutir dan silinder lilin.

Kristal dalam urin tidak ada hubunganlangsung dengan batu didalam saluran kemih. Kristal asam urat, kalsium oksalat, triple fosfat dan bahan amorf merupakan kristal yang sering ditemukan dalam sedimen dan tidak mempunyai arti, karena kristal-kristal itu merupakan hasil metabolisme yang normal. Terdapatnya unsur tersebut tergantung dari jenis makanan, banyak makanan,kecepatan metabolisme dan kepekatan urin. Disamping itu mungkin didapatkan kristal lain yang berasal dari obat-obatanatau kristal-kristal lain seperti kristal tirosin, kristal leucin.

Epitel merupakan unsur sedimen organik yang dalam keadaan normal didapatkan dalam sedimen urin. Dalam keadaan patologik jumlah epitel ini dapat meningkat, seperti pada infeksi, radang dan batu dalam saluran kemih. Pada sindroma nefrotikdidalam sedimen urin mungkin didapatkan oval fat bodies. Ini merupakan epitel tubuli ginjal yangtelah mengalami degenerasi lemak, dapat dilihat dengan memakai zat warna Sudan III/IV atau diperiksa dengan menggunakan mikroskop polarisasi.Fatoni, Dwi Krisna.2008 makroskopik-mikroskopik-urin. http://task-list.blogspot.com/2008/11/makroskopik-mikroskopik-urin.html 11 juni 2013

Sedimen yang terdapat pada urine penderita diabetes lebih bayak daripada urine normal. Menurut Wilson (1979), urine normal akan mengandung Leucine dan Kristal lena. Namun pada praktikum yang terlihat hanya lapisan sareat tumbuhan, sedangkan didalam urine yang diduga sakit akan mengandung Kalsium Oksalat, Dialomen, lapisan mukosa, serta leukosit dan Kristal posfat.Pada urin orang normal terdapat bentuk benang lendir, phosfat amorf dan urin amorf. Hal ini disebabkan oleh sekresi tubular, selain mereabsorpsi zat-zat dalam jumlah besar dari filtrat plasma, tubulus ini juga dapat mensekresikan zat-zat tertentu kedalam cairan tubular (Wulangi, 1990).Kristal dalam urine tidak selalu berhubungan dengan adanya batu di saluran kemih, kristal merupakan hasil metabolisme normal dari tubuh. Jenis makanan, kecepatan metabolisme dan kepekatan urin serta banyaknya makanan yang dikonsumsi akan mempengaruhi adanya kristal dalam urine. Epitel ibarat batu bata di dinding saluran kemih kita, jumlahnya akan meningkat apabila didapatkan adanya infeksi,radang dan batu saluran kemih. Bahan terakhir yang diperiksa dari urine lengkap ini adalah adanya benda-benda keton (keton bodies). Benda ini terdiri dari aseton,asam asetoasetat dan asam 13-hidroksibutirat. Puasa yang lama,diabetes mellitus (kencing manis) dan gangguan metabolisme lemak akan meningkatkan jumlah benda keton dalam urine (Anonimous, 2011).Anonimous. 2011. Gudanginspirasi.wordpress.com/2011//membaca-tes-urine-lengkap. Diakses tanggal 11 JUNI 2013Wulangi, Kartolo. 1990. Prinsip-prinsip Fisiologi Hewan. ITB: BandungWilson, J. A. 1979. Prinsiple of Animal Physiology. Collier Mc Millan. S Publisher:London About these ads