sistem urinaria

14
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tubuh manusia merupakan suatu sistem yang dapat berubah-ubah kinerjanya. Kemampuan berbagai organ didalam tubuh serta pengendalian setiap organ secara terkoordinasi dalam suatu sistem, salah satu misalnya sistem urinaria yang sangat penting untuk kelangsungan hidup manusia. Kelangsungan hidup secara normal tergantung pada pemeliharaan konsentrasi garam,asam dan elektrolit lain di lingkungan cairan internal dan pengeluaran zat sisa metabolisme tubuh. Untuk mempertahankan homeostatis ekskresi air dan elektrolit sesuai dengan asupan. Melebihi ekskresi jumlah zat dalam tubuh akan mengikat. Jika asupan kurang dari ekskresi jumlah zat dalam tubuh akan berkurang. Kapasitas ginjal untuk mengubah ekskresi natrium sebagai respons terhadap perubahan asupan natrium sangat besar. Ini menunjukkan bahwa pada manusia normal natrium dapat ditingkatkan. Hal ini sesuai untuk air dan kebanyakan

Upload: hafidzfdl

Post on 05-Jan-2016

21 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

Anfisman

TRANSCRIPT

Page 1: Sistem Urinaria

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tubuh manusia merupakan suatu sistem yang dapat berubah-ubah kinerjanya.

Kemampuan berbagai organ didalam tubuh serta pengendalian setiap organ secara

terkoordinasi dalam suatu sistem, salah satu misalnya sistem urinaria yang sangat

penting untuk kelangsungan hidup manusia.

Kelangsungan hidup secara normal tergantung pada pemeliharaan konsentrasi

garam,asam dan elektrolit lain di lingkungan cairan internal dan pengeluaran zat sisa

metabolisme tubuh. Untuk mempertahankan homeostatis ekskresi air dan elektrolit

sesuai dengan asupan. Melebihi ekskresi jumlah zat dalam tubuh akan mengikat. Jika

asupan kurang dari ekskresi jumlah zat dalam tubuh akan berkurang. Kapasitas ginjal

untuk mengubah ekskresi natrium sebagai respons terhadap perubahan asupan natrium

sangat besar. Ini menunjukkan bahwa pada manusia normal natrium dapat ditingkatkan.

Hal ini sesuai untuk air dan kebanyakan elektrolit lainnya, seperti klorida, kalium,

kalsium, hidrogen, magnesium dan fosfat.

Secara anatomi, ginjal berbentuk seperti kacang, berjumlah sepasang dengan warna

merah kecoklatan. Kedua ginjal terlitak diposterior dari rongga abdomen, disebelah

lateral kolumna vertebralis, retroperitoneal, diselubungi oleh jaringan lemak dan

jaringan ikat kendor. Ginjal kiri terletak lebih tinggi dari ginjal sebelah kanan.

Perbedaan ini disebabkan karena hepar diatas ginjal kanan sehingga ginjal dekstra lebih

Page 2: Sistem Urinaria

rendah. Bagian bagian permukaan ginjal antara lain yaitu fascies anteriir, fascies

posterior, margo lateralis, margo medialis, polus kranialis dan polus kandialis.

Secara fisiologis ginjal berfungsi untuk mempertahankan keseimbangan asam basa

didalam darah dengan jalan membuang metabolit dan bahan bahan yang tidak berguna

lagi dalam darah. Mula-mula penyaringan dari darah dilakukan pada glomerulus

kemudian diulangi di Tubulus Proksimalis sehinggga terdapat keseimbangan garam-

garam dalam darah. Hasil ahkir penyaringan tersebut adalah urine yang keluar dari

ureter.

1.1 Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam praktikum ini apakah ada pengaruh minum terhadap

pembentukan urin, perubahan warna dan pH urine manusia.

1.2 Tujuan Penelitian

1. Untuk mempelajari anatomi system urinaria pada manusia.

2. Untuk mempelajari pengaruh minum terhadap penbentukan urine (diuresis) dan

perubahan warna dan pH urine manusia.

1.3 Manfaat Penelitian

Untuk memberikan informasi kepada para praktikan dan pembaca laporan ini

bahwa sistem urinaria merupakan juga sistem paling penting bagi manusia karena

system urinaria ini yang membuang zat metabolit yang tidak dibutuhkan lagi oleh tubuh.

Page 3: Sistem Urinaria

1.4 Hipotesis Penelitian

Hipotesis dalam penelitian ini adalah adanya pengaruh minum terhadap

pembentukan urine (diuresis) dan perubahan warna dan pH urine manusia.

1.5 Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini mengkaji bidang anatomi dan fisiologi manusia

khususnya sistem urinaria pada manusia.

1.6 Definisi Istilah

a. Urinaria adalah zat metabolit yang tidak dibutuhkan lagi oleh tubuh yang akan

dikeluarkan dari tubuh manusia.

Page 4: Sistem Urinaria

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Sistem perkemihan merupakan suatu sistem dimana terjadinya proses

penyaringan darah sehingga darah bebas dari zat-zat yang yang tidak dipergunakan oleh

tubuh dan menyerap zat-zat yang masih dipergunakan oleh tubuh. Zat-zat yang tidak

dipergunakan lagi oleh tubuh larut dalam air dan dikeluarkan berupa urin (air kemih).

Susunan sistem perkemihan terdiri dari: a) dua ginjal (ren) yang menghasilkan urin, b)

dua ureter yang membawa urin dari ginjal ke vesika urinaria (kandung kemih), c) satu

vesika urinaria (VU), tempat urin dikumpulkan, dan d) satu urethra, urin dikeluarkan

dari vesika urinaria (Scanlon, 2006: 64).

Urin yang keluar dari kandungan kemih mempunyai komposisi utama yang sama

dengan cairan yang keluar dari duktus koligentes; tidak ada perubahan yang berarti pada

komposisi urin tersebut sejak mengalir melalui kaliks renalis dan ureter sampai kandung

kemih. Urin mengalir dari duktus koligentes masuk ke kaliks renalis, meregangkan

kaliks renalis dan meningkatkan aktivitas pacemakernya, yang kemudian mencetuskan

kontraksi peristaltik yang menyebar ke pelvis renalis dan kemudian turun sepanjang

ureter dangan demikian mendorong urin dari pelvis renalis ke arah kandung kemih.

Dinding ureter terdiri dari otot polos dan dipersafari oleh saraf simpatis dan parasimpatis

seperti juga neuron-neuron pada pleksus intramular dan serat-saraf yang meluas

diseluruh panjang ureter. Seperti hanya otot polos pada organ viscera yang lain,

kontraksi perislaltik pada ureter ditingkatkan oleh perangsangan parasimpatis dan

dihambat oleh perangsangan simpatis (Sander, 2004: 81).

Page 5: Sistem Urinaria

Ginjal adalah organ yang memiliki kemampuan yang luar biasa, diantaranya

sebagai penyaring zat-zat yang telah tidak terpakai (zat buangan atau sampah) yang

merupakan sisa metabolisme tubuh. Setiap harinya ginjal akan memproses sekitar 200

liter darah untuk menyaring atau menghasilkan sekitar 2 liter ‘sampah’ dan ekstra

(kelebihan) air. Sampah dan esktra air ini akan menjadi urin, yang mengalir ke kandung

kemih melalui saluran yang dikenal sebagai ureter. Urin akan disimpan di dalam

kandung kemih ini sebelum dikeluarkan pada saat berkemih. Zat-zat yang sudah tidak

terpakai lagi atau sampah tersebut diperoleh dari proses normal pemecahan otot dan dari

makanan yang dikonsumsi. Tubuh akan memakai makanan tersebut sebagai energi dan

untuk perbaikan jaringan. Setelah tubuh mengambil secukupnya dari makanan, sisanya

akan dikirim ke dalam darah untuk kemudian disaring di ginjal. Jika fungsi ginjal

terganggu maka kemampuan menyaring zat sisa ini dapat terganggu pula dan terjadi

penumpukan dalam darah sehingga dapat menimbulkan berbagai manifestasi gangguan

terhadap tubuh (Budiyono, 2011: 15).

Sistem urinaria adalah suatu sistem tempat terjadinya proses penyaringan darah

sehingga darah bebas dari zat-zat yang tidak dipergunakan oleh tubuh dan menyerap zat-

zat yang masih dipergunakan oleh tubuh. Fungsi ginjal memegang peranan yang sangat

penting. Zat-zat yang tidak dipergunakan oleh tubuh larut dalam air dan dikeluarkan

berupa urine (air kemih). Vesika urinaria (kandung kemih) dapat mengembang dan

mengempis seperti balon karet (Gibson, 2003: 41).

Page 6: Sistem Urinaria

Ginjal terbungkus oleh kapsula renalis yang terdiri dari jaringan fibrus berwarna

ungu tua, lapisan luar terdapat lapisan korteks, dan lapisan sebelah dalam bagian

medulal berbentuk kerucut yang disebut renal piramid, yang terdiri dari lubang-lubang

kecil disebut papila renalis. Garis-garis yang terlihat pada piramid disebut tubulus.

Nefron yang terdiri dari; Glomerulus, Tubulus proksimal, Gelung handle, Tubulus distal

dan Tubulus urinarius (Pearce, 2011: 53).

Page 7: Sistem Urinaria

BAB III METODE PENELITIAN

2.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian

Pendekatan dalam penelitian ini yaitu pendekatan kuantitatif yang dituntut

banyak sekali menggunakan angka-angka dan rumus statistic. Sedangkan jenis

penelitian merupakan jenis penelitian eksperimen.

2.2 Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan setelah melakukan percobaan dan kemudian

selanjutnya data dianalisis menggunakna rumus.

2.3 Peralatan dan Bahan Penelitian

2.3.1 Alat

Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah manusia percobaan dan gelas

beker.

2.3.2 Bahan

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah air dan NaCl.

2.4 Pelaksanaan Penelitian

1. Mahasiswa memperhatikan torso atau gambar system urinaria manusia, dan

menggambarkan pada tabel pengamatan disertai keterangan dan fungsinya.

2. Mahasiswa dibagi 2 kelompok

Page 8: Sistem Urinaria

Sebelum percobaan dimulai, mahasiswa mengeluarjkan urine sampai kandung kemih

kosong. Urine ditampung dan diukur pH dan dicatan warna urine. Cara mengukur

pH urine: dicelupkan indicator universal (kertas lakmus) kedalam masing-masing

gelas kimia yang berisi irune, ditunggu ± 5 menit. Dicocokkan perubahan warna

indicator universal (kertas lakmus) dengan warna standar pH.

3. Kemudian setiap kelompok mahasiswa minum

- Kelompok 1 : 500cc air

- Kelompok 2 : 500cc air + 5 gram NaCl Kristal.

4. Selanjutnya urin dikumpulkan tiap 15 menit sampai jangka waktu 45 menit.

5. Setiap sampel ditentukan pH dan warna urine.

6. Digambarkan grafik hasil pengamatan.

7. Dilakukan analisis data dengan menggunakan uji t.

2.5 Teknik Analisis Data

Data yang telah terkumpul ditabulasikan dalam bentuk tabel, hal ini dilakukan

untuk memudahkan dalam pembacaan tabel dan proses analisis data.

Data yang sudah terkumpul, kemudian dioalah untuk menguji hipotesis yang

telah dirumuskan dengan menggunakan analisis uji t.

Page 9: Sistem Urinaria

DAFTAR PUSTAKA

Budiyono, S . 2011. Anatomi Tubuh Manusia. Jawa Barat: Laskar Aksara

Scanlon,V. C . 2006. Buku Ajar Anatomi & Fisiologi. Jakarta: EGC.

Sander , M. A . 2004. Patologi Anatomi. Jakarta: Rajawali Pers.

Gibson J. 2003. Fisiologi dan Anatomi Modern untuk Perawat. Jakarta: EGC.

Pearce, E. C. 2011. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. Jakarta: PT Gramedia

Pustaka Utama.