sistem sosial pengembangan wisata alam di … pemandian air panas lokapurna berada dibawah...

24
23 BAB IV PERKEMBANGAN WISATA ALAM DI KAWASAN GUNUNG SALAK ENDAH Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 1994 menyebutkan bahwa wisata alam adalah kegiatan perjalanan atau sebagian dari kegiatan tersebut yang dilakukan secara sukarela serta bersifat sementara untuk menikmati gejala keunikan dan keindahan alam, di taman nasional, taman hutan raya dan taman wisata alam. Sedangkan pariwisata alam adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan wisata alam, termasuk pengusahaan obyek dan daya tarik wisata alam serta usaha-usaha yang terkait di bidang tersebut. Kawasan Gunung Salak awalnya merupakan kawasan hutan yang berstatus hutan lindung dikenal dengan nama Hutan Lindung Gunung Salak (HL-GS) yang merupakan gabungan dari lima kelompok hutan yaitu hutan Gunung Salak Utara, Gunung Salak selatan, Gunung Salak Nanggung, Gunung Kendang Kulon, dan Ciampea. Masing-masing kawasan tersebut telah memperoleh pengesahan tata batas pada tanggal 3 Mei 1941, 5 November 1906, 7 November 1934, 8 Juni 1916 dan Surat Keputusan Menteri Pertanian No. 92/Kpts/Um/8/1945 Tanggal 31 Agustus 1954. Kawasan ini dikelola oleh Perum Perhutani Unit III Jawa Barat dan Banten (Utami 2002). Sebagian besar hutan lindung yang dikelola Perum Perhutani termasuk dalam Desa Gunung Sari dan Desa Gunung Bunder 2 dan memiliki potensi wisata yang cukup besar, diantaranya keunikan alam berupa air terjun sebagai hulu berbagai sungai besar, kawah, sumber mata air panas dan pemandangan alam khas pegunungan. Melalui saran dan usulan masyarakat yang diprakarsai tokoh masyarakat kepada pihak pemerintah daerah, maka kawasan wisata GSE secara resmi dibuka pada tahun 1987 oleh Bupati Bogor yang menjabat waktu itu (Ajat Sudrajat). GSE dikenal dengan ”Kawasan Wisata Alam Terbuka Gunung Salak Endah.” Pembangunan sarana dan prasarana umum serta infrastruktur dilakukan secara intensif pada tahun 1990-an yang melibatkan berbagai dinas terkait. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata melakukan kegiatan rencana penataan kawasan GSE, dengan potensi wisata diantaranya Curug (Air terjun) Cigamea, Curug Ngumpet, Curug Seribu, Permandian air panas, dan Kawah Ratu. Lima objek tersebut saat

Upload: lamkien

Post on 02-Mar-2019

222 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Sistem Sosial Pengembangan Wisata Alam Di … Pemandian Air Panas Lokapurna berada dibawah pengelolaan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bogor. Harga tiket masuk yang diberlakukan

23

BAB IV

PERKEMBANGAN WISATA ALAM

DI KAWASAN GUNUNG SALAK ENDAH

Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 1994 menyebutkan bahwa wisata

alam adalah kegiatan perjalanan atau sebagian dari kegiatan tersebut yang

dilakukan secara sukarela serta bersifat sementara untuk menikmati gejala

keunikan dan keindahan alam, di taman nasional, taman hutan raya dan taman

wisata alam. Sedangkan pariwisata alam adalah segala sesuatu yang berhubungan

dengan wisata alam, termasuk pengusahaan obyek dan daya tarik wisata alam

serta usaha-usaha yang terkait di bidang tersebut.

Kawasan Gunung Salak awalnya merupakan kawasan hutan yang berstatus

hutan lindung dikenal dengan nama Hutan Lindung Gunung Salak (HL-GS) yang

merupakan gabungan dari lima kelompok hutan yaitu hutan Gunung Salak Utara,

Gunung Salak selatan, Gunung Salak Nanggung, Gunung Kendang Kulon, dan

Ciampea. Masing-masing kawasan tersebut telah memperoleh pengesahan tata

batas pada tanggal 3 Mei 1941, 5 November 1906, 7 November 1934, 8 Juni 1916

dan Surat Keputusan Menteri Pertanian No. 92/Kpts/Um/8/1945 Tanggal 31

Agustus 1954. Kawasan ini dikelola oleh Perum Perhutani Unit III Jawa Barat

dan Banten (Utami 2002).

Sebagian besar hutan lindung yang dikelola Perum Perhutani termasuk

dalam Desa Gunung Sari dan Desa Gunung Bunder 2 dan memiliki potensi wisata

yang cukup besar, diantaranya keunikan alam berupa air terjun sebagai hulu

berbagai sungai besar, kawah, sumber mata air panas dan pemandangan alam khas

pegunungan. Melalui saran dan usulan masyarakat yang diprakarsai tokoh

masyarakat kepada pihak pemerintah daerah, maka kawasan wisata GSE secara

resmi dibuka pada tahun 1987 oleh Bupati Bogor yang menjabat waktu itu (Ajat

Sudrajat). GSE dikenal dengan ”Kawasan Wisata Alam Terbuka Gunung Salak

Endah.” Pembangunan sarana dan prasarana umum serta infrastruktur dilakukan

secara intensif pada tahun 1990-an yang melibatkan berbagai dinas terkait. Dinas

Kebudayaan dan Pariwisata melakukan kegiatan rencana penataan kawasan GSE,

dengan potensi wisata diantaranya Curug (Air terjun) Cigamea, Curug Ngumpet,

Curug Seribu, Permandian air panas, dan Kawah Ratu. Lima objek tersebut saat

Page 2: Sistem Sosial Pengembangan Wisata Alam Di … Pemandian Air Panas Lokapurna berada dibawah pengelolaan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bogor. Harga tiket masuk yang diberlakukan

24

ini pengelolaannya dilakukan oleh pemerintah daerah yakni Dinas Kebudayaan

dan Pariwisata Kabupaten Bogor.

Perum Perhutani sebagai pengelola hutan di RPH Gunung Bunder, BKPH

Leuwiliang KPH Bogor, melakukan pengembangan dan pengelolaan di sekitar

Gunung Bunder di bidang pariwisata dan hasil hutan bukan kayu. Pada tahun

1998 mulai dibuka lokasi perkemahan, dikenal dengan nama Wana Wisata

Gunung Bunder (WWGB), objek wisata yang dikembangkan diantaranya Bumi

Perkemahan Gunung Bunder, Curug Cihurang, Curug Ciampea, Curug Ngumpet

2, dan Curug Cipatat dan mengembangkan pula Wana Wisata Kawah Ratu

dengan objek Kawah Mati I dan II serta Situ Hyang. Karcis tanda masuk obyek

wisata mulai diberlakukan pada tahun 2000, karcis tersebut telah disahkan dan

dikenai pajak pemerintah daerah Kabupaten Bogor. Pengelolaan WWGB masih

terintegrasi dengan kegiatan pengelolaan hutan yang ditangani oleh RPH Gunung

Bunder serta selanjutnya mengembangkan program Pengelolaan Hutan Bersama

Masyarakat (PHBM) di bidang wisata.

Tahun 2003, kawasan Gunung Salak masuk ke dalam wilayah perluasan

Taman Nasional Gunung Halimun dari 40.000 Ha menjadi 113.357 Ha

berdasarkan SK Menteri Kehutanan No.175/Kpts-II/2003 Tanggal 10 Juni 2003.

Saat ini dikenal dengan nama Taman Nasional Gunung Halimun-Salak (TNGHS)

dan pengelolaan kawasan dilakukan oleh unit pengelola yakni Balai TNGHS.

Perubahan status kawasan berpengaruh pula pada status pengelolaan yang selama

ini dikelola oleh Perhutani maupun oleh Pemda. Batas dan luas definitif TNGHS

ditentukan setelah diadakan pengukuran dan penataan batas di lapangan.

Pengelolaan obyek – obyek wisata di kawasan GSE dilakukan oleh

beberapa pihak, antara lain Taman Nasional Gunung Halimun Salak, Perum

Perhutani KPH Bogor dan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bogor.

Obyek-obyek wisata yang terdapat di Kawasan Gunung Salak Endah antara lain

Bumi Perkemahan Gunung Bunder, Curug Cihurang, Curug Ngumpet 1, Kawah

Ratu, Curug Ngumpet 2, Curug Seribu, Curug Cigamea, dan Pemandian Air

Panas Lokapurna (Gambar 3).

Obyek-obyek wisata Pemandian Air Panas, Curug Cigamea, Curug Seribu,

Curug Ngumpet 2 dan Kawah Ratu, secara administratif termasuk kedalam

Page 3: Sistem Sosial Pengembangan Wisata Alam Di … Pemandian Air Panas Lokapurna berada dibawah pengelolaan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bogor. Harga tiket masuk yang diberlakukan

25

wilayah Desa Gunung Sari, terutama di Kampung Lokapurna. Sedangkan

Kawasan Wisata Gunung Bunder dan Curug Ngumpet 1 termasuk kedalam

wilayah Desa Gunung Bunder 2. Sebelum memasuki Kawasan Gunung Salak

Endah, terutama Kampung Lokapurna, pengunjung harus membayar karcis

seharga Rp 7500/orang di gerbang utama. Pembagian harga tiket tersebut yaitu

Rp 5000 untuk Perhutani dan Rp 2.500 untuk Taman Nasional Gunung Halimun

Salak. Hal ini dikarenakan, sebenarnya, lahan di kawasan Kampung Lokapurna

tersebut merupakan milik Departemen Kehutanan yang diberikan hak garapnya

kepada kelompok masyarakat veteran.

Gambar 3 Peta Obyek Wisata di Kawasan Gunung Salak Endah

4.1. Obyek – Obyek Wisata di Kawasan Gunung Salak Endah

4.1.1. Pemandian Air Panas Lokapurna

Aksesibilitas

Pemandian Air Panas dapat ditempuh melalui: Bogor – Cibatok – Gunung

Sari – Lokapurna – Air Panas GSE, atau dari: Bogor – Cemplang – Sukamaju -

Pasarean- Pamijahan – Air Panas GSE, atau melalui: Bogor- Taman Sari-

Gunung Bunder II- Lokapurna – Air Panas GSE. Akses menuju pemandian air

panas tersebut berupa jalan setapak yang terbuat susunan anak tangga berbatu

yang tertata rapi (Gambar 4).

Page 4: Sistem Sosial Pengembangan Wisata Alam Di … Pemandian Air Panas Lokapurna berada dibawah pengelolaan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bogor. Harga tiket masuk yang diberlakukan

26

(a) (b)

Gambar 4 Pintu Gerbang (a) dan Kondisi Jalan Menuju Pemandian Air Panas

Lokapurna (b)

Sarana dan Prasarana

Pemandian air panas Lokapurna terletak di sebuah lembah berbatasan

langsung dengan sungai Cikuluwung. Jaraknya 300 m dari pintu gerbang objek.

Air panas yang dialirkan dari sumbernya melalui pancuran-pancuran dan ke

kolam-kolam berendam (3 buah) dan kolam renang (2 buah) (Gambar 5)

dilengkapi dengan fasilitas shelter, toilet, mushola, serta pelayanan pengobatan

cara tradisional. Fasilitas lain yang ada adalah warung-warung kecil yang

menyediakan makanan dan minuman serta tempat duduk atau beristirahat yang

disewakan pada pengunjung. Areal parkir yang tersedia bagi kendaraan roda

empat sangat terbatas hanya mampu menampung sekitar 4 kendaraan bermotor

roda empat. Selain fasilitas-fasilitas tersebut diatas, di areal pemandian air panas

tersebut juga terdapat sebuah cottage yang merupakan milik perseorangan yang

menawarkan beberapa fasilitas diantaranya tempat pertemuan berkapasitas 40

orang, fasilitas olahraga tenis meja, dan fasilitas outbond.

Topografi

Pemandian Air Panas GSE sebagian besar memiliki kelerengan relatif

datar sampai terjal (0 – 70%) dengan ketinggian 712 – 800 meter dpl (Disbudpar

2003).

Page 5: Sistem Sosial Pengembangan Wisata Alam Di … Pemandian Air Panas Lokapurna berada dibawah pengelolaan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bogor. Harga tiket masuk yang diberlakukan

27

(a) (b)

Gambar 5 Fasilitas Pancuran (a) dan Kolam Renang Air Panas (b)

Hidrologi

Pemandian Air Panas merupakan sumber mata air yang mengandung belerang,

sebagai bagian dari aktivitas vulkanik Gunung Salak. Di bawahnya mengalir Sub

DAS Cianten tepatnya Sungai Ci Kuluwung Hulu. Mata Air GSE tersebar di

dinding tebing yang berada di sekitarnya (DISPARSENIBUD 2003).

Pengunjung

Jumlah pengunjung di Pemandian Air Panas GSE paling banyak terjadi

pada hari Sabtu dan Minggu. Karakteristik pengunjung yang datang dilihat dari

segi umur berkisar dari umur 6 – 60 tahun. Asal pengunjung antara lain dari

Kota dan Kabupaten Bogor, Jakarta, Bekasi, Tangerang, Cikarang, Cianjur dan

Sukabumi. Kegiatan yang dilakukan para pengunjung antara lain berjalan-jalan di

sekeliling kawasan, mandi air panas, mandi air dingin kali Ci Kuluwung, dan

melakukan penelitian. Para pengunjung tersebut sebagian besar datang

berombongan, baik bersama teman maupun keluarga. Ada juga yang perorangan

atau hanya berdua. Sebagian besar pengunjung mengetahui keberadaan kawasan

berdasarkan informasi dari teman.

Tabel 15 Jumlah Pengunjung Pemandian Air Panas Tahun 2001 – 2006

No. Asal

Wisatawan

Tahun

2001 2002 2003 2004 2005 2006

Domestik 2.689 2.689 8.005 5.994 6.598 12.100

Luar Negeri - - - 35 39 -

Total 2.689 2.689 8.005 6.029 6.637 12.100 Sumber : Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, Kabupaten Bogor 2008

Page 6: Sistem Sosial Pengembangan Wisata Alam Di … Pemandian Air Panas Lokapurna berada dibawah pengelolaan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bogor. Harga tiket masuk yang diberlakukan

28

Pengelolaan

Kawasan Pemandian Air Panas Lokapurna berada dibawah pengelolaan

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bogor. Harga tiket masuk yang

diberlakukan adalah Rp 4000/orang dan tiket parkir Rp 2000/kendaraan. Untuk

pelaksanaan pengelolaan harian di dalam areal pemandian seperti pengelolaan

kolam, kebersihan, keamanan dan lain sebagainya diserahkan pada KOMPEPAR

yang berasal dari masyarakat Kampung Lokapurna. Pegawai Disbudpar hanya

bertugas di siang hari, itupun hanya menjadi penjaga pintu gerbang (tiketing).

4.1.2. Curug Cigamea

Curug Cigamea terletak di kawasan wisata Gunung Salak Endah, tepatnya

di Kampung Lokapurna, Desa Gunung Sari. Letaknya hanya ± 0,5 km dari jalan

yang menuju ke Kawah Ratu dan Curug Seribu. Pemandangan curug ini sangat

indah walaupun tinggi air terjunnya tidak melebihi 50 m, alamnya yang asli dan

udaranya yang segar menjadi daya tarik tersendiri (Gambar 6).

Gambar 6. Curug Cigamea

Aksesibilitas

Curug Cigamea dapat ditempuh melaui Bogor – Cibatok – Gunung Sari –

Lokapurna – Curug Cigamea, atau dari: Bogor – Cemplang –Sukamaju -

Pasarean- Pamijahan – Curug Cigamea. Untuk menuju lokasi, pengunjung harus

menyusuri jalan setapak yang kondisinya telah diperbaiki, sejauh 800 m.

Sarana dan Prasarana

Sarana prasarana yang terdapat di Curug Cigamea antara lain loket karcis,

warung makan (Gambar 7) yang terdapat di luar gerbang dan didekat obyek

wisata, tempat parkir motor dan mobil yang luas, toilet, musholla dan

shelter/gazebo.

Page 7: Sistem Sosial Pengembangan Wisata Alam Di … Pemandian Air Panas Lokapurna berada dibawah pengelolaan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bogor. Harga tiket masuk yang diberlakukan

29

(a) (b)

Gambar 7 Fasilitas yang terdapat di Curug Cigamea : (a) Pintu Gerbang dan

Tempat Parkir Motor, (b) Warung Makanan yang Terdapat di Sekitar

Obyek Wisata

Topografi

Curug Cigamea memiliki kelerengan dari landai sampai terjal (0-70%),

dengan ketinggian 825 - 900 meter dpl.

Hidrologi

Curug Cigamea merupakan obyek yang terletak pada Sungai Cigamea yang

mengalir pada Sub DAS Cianten dengan kondisi air yang besar pada musim

penghujan dan mengecil pada musim kemarau, hal tersebut dikarenakan tingginya

instensitas penggunaan tanah di bagian hulu Sungai Ci Gamea dan kurangnya

penghijauan di daerah hulu tersebut.

Pengunjung

Curug Cigamea merupakan obyek wisata di RPKW GSE yang paling

digemari oleh pengunjung saat ini. Jumlah kunjungannya hampir selalu

mengalami peningkatan (Tabel 17). Hal tersebut dikarenakan lokasinya mudah

dicapai, pintu gerbang berada tepat di pinggir Jalan Pamijahan dan

pemandangannya indah. Hampir setiap hari obyek wisata Curug Cigamea

dikunjungi wisatawan, dengan puncak kunjungan pada hari-hari libur nasional

serta hari Sabtu dan Minggu. Sebagian besar pengunjung yang datang hanya

berada di kawasan Curug Cigamea sekitar 2 jam. Hanya sebagian kecil yang

tinggal lebih dari 1 hari yaitu pengunjung yang berkemah. Selanjutnya

pengunjung pergi ke obyek wisata lain di sekitar kawasan GSE.

Page 8: Sistem Sosial Pengembangan Wisata Alam Di … Pemandian Air Panas Lokapurna berada dibawah pengelolaan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bogor. Harga tiket masuk yang diberlakukan

30

Sebagian besar pengunjung berasal dari Kota dan Kabupaten Bogor,

kemudian DKI Jakarta, Bekasi, Tangerang, Cianjur dan Sukabumi. Pengunjung

datang umumnya secara rombongan, baik bersama teman maupun keluarga.

Sebagian besar pengunjung datang ke kawasan dengan menggunakan kendaraan

bermotor. Kegiatan yang dilakukan pengunjung selama berada di dalam kawasan

antara lain berjalan-jalan, melakukan penelitian, bermain air (mandi di air terjun),

berkemah dan piknik dengan menggelar tikar dalam kelompok kecil dan besar

sambil menikmati alam sekitar dan makan dari bekal yang sudah disiapkan atau

membeli di warung yang ada di sekitar curug.

Tabel 16 Jumlah Pengunjung Curug Cigamea Tahun 2001 – 2006

No. Asal

Wisatawan

Tahun

2001 2002 2003 2004 2005 2006

Domestik 4.042 4.061 10.151 9.365 10.395 17.300

Luar Negeri 9 8 9 33 37 17.300

Total 4.051 4.069 10.160 9.398 10.432 17.300 Sumber : Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, Kabupaten Bogor 2008

Pengelolaan

Objek wisata alam ini dikelola oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata

Kabupaten Bogor dan masyarakat setempat yang tergabung dalam KOMPEPAR.

Disbudpar bertugas untuk memungut karcis, sedangkan KOMPEPAR bertugas

untuk menjaga kebersihan dan kemanan kawasan serta menjaga tempat parkir.

Lahan yang menjadi lokasi parkir merupakan milik perseorangan yang

pengelolaannya diserahkan pada KOMPEPAR dengan sistem bagi hasil. Tiket

masuk ke objek wisata ini adalah Rp. 4000,00/orang ditambah dengan biaya

parkir sebesar Rp 2.000/kendaraan.

Lahan yang berada di sekitar pintu masuk Curug Cigamea, selain dijadikan

sebagai lokasi parkir, sebagiannya dijadikan tempat untuk mendirikan warung-

warung makanan. Pada awalnya, pemilik lahan lama memberikan kebebasan

kepada penduduk setempat untuk mendirikan warung dan tidak ada pemungutan

sewa, dengan syarat yang mendirikan warung haruslah penduduk setempat.

Tetapi setelah terjadi pergantian kepemilikan lahan, para pemilik warung tersebut

diharuskan membayar uang sewa kepada pemilik lahan dan penduduk yang

berasal dari luar desa diijinkan untuk mendirikan warung di lahan tersebut. Hal

Page 9: Sistem Sosial Pengembangan Wisata Alam Di … Pemandian Air Panas Lokapurna berada dibawah pengelolaan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bogor. Harga tiket masuk yang diberlakukan

31

ini cukup memberatkan para pemilik warung lama. Karena dengan bertambahnya

jumlah warung di sekitar lokasi cukup mengurangi pendapatan mereka per

harinya. Sebelum terjadi penambahan warung, mereka bisa mendapatkan untung

sekitar Rp 20.000 pada hari biasa dan sekitar Rp 100.000 pada hari libur. Akan

tetapi saat ini, mereka sering tidak mendapatkan uang sama sekali walaupun

pengunjung sedang banyak. Selain karena jumlah warung yang semakin banyak,

posisi penempatan warung baru juga menyebabkan terjadinya penurunan

pendapatan tersebut. Pada saat perpindahan kepemilikan, lokasi pintu masuk ke

Curug Cigamea dipindahkan dan warung-warung baru dibangun didekat lokasi

pintu masuk tersebut sehingga banyak dilalui oleh para pengunjung. Lokasi

warung lama terletak cukup jauh dari pintu masuk sehingga pengunjung jarang

melaluinya. Hal ini pernah dikomunikasikan oleh para pemilik warung lama

kepada KOMPEPAR, akan tetapi tidak ada tindak lanjutnya. Yang terjadi adalah

penahanan terhadap pemilik warung yang melakukan protes tersebut. Sejak saat

itu tidak ada pemilik warung yang memiliki keberanian untuk menyampaikan

keinginan dan pendapatnya karena takut masuk penjara.

4.1.3. Curug Seribu

Curug Seribu terletak di Desa Gunung Sari, Kecamatan Pamijahan,

Kabupaten Bogor, dan berada di bawah pengelolaan Dinas Kebudayaan dan

Pariwisata Kabupaten Bogor. Curug Seribu merupakan curug yang paling tinggi

(+ 100m di Kawasan GSE. Curug ini terletak ± 7 km dari Lokapurna. Dalam

perjalanan menuju ke arah Curug Seribu, wisatawan dapat melihat pemandangan

alam yang indah dan alami.

Aksesibilitas

Curug Seribu dapat ditempuh melalui: Bogor – Cibatok – Gunung Sari –

Lokapurna – Curug Seribu Ci Gamea, atau dari: Bogor – Cemplang – Sukamaju -

Pasarean- Pamijahan – Curug Cigamea. Jarak dari Kota Bogor menuju Curug

Seribu ± 45 Km. Kondisi akses masuk (500 meter dari Jalan Pamijahan menuju

pintu gerbang) masih sangat buruk dengan kondisi jalan berbatu dan lebar jalan

sekitar 3 meter.

Page 10: Sistem Sosial Pengembangan Wisata Alam Di … Pemandian Air Panas Lokapurna berada dibawah pengelolaan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bogor. Harga tiket masuk yang diberlakukan

32

Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana yang terdapat di Curug Seribu antara lain tempat

parkir, bumi perkemahan dengan kapasitas 400 orang, wc umum, shelter, dan 4

buah warung. Di areal camping ground terdapat penyewaan tenda, petromak,

generator, terpal, tambang, dan perlengkapan camping lainya.

(a) (b)

Gambar 8 Kondisi Jalan Menuju Obyek Curug Seribu(a), dan Fasilitas Tempat

Parkir yang tersedia di Lokasi Obyek Curug Seribu (b)

Topografi

Curug seribu didominasi oleh kondisi lereng dari agak terjal sampai terjal

sekali, dengan ketinggian 850 – 1025 meter dpl. 200 meter dari pintu gerbang

didominasi kelerenganan landai sekali (0 –3)% sampai landai (5 – 10) %, 200 –

1000 meter dari pintu gerbang didominasi kelerengan agak terjal ( 15- 30) %,

terjal (30 – 70) % dan sangat terjal (>70 %), 1000 –1200 meter dari pintu gerbang

didominasi kelerengan agak terjal (15 – 30 ) %.

Hidrologi

Curug Seribu merupakan bagian Hulu dari Sub DAS Cianten tepatnya

merupakan bagian dari sungai Ci Kuluwung Hulu dengan pola aliran dendritik

(tulang daun). Dengan debit air yang besar, sehingga Obyek Curug Seribu airnya

selalu besar walaupun pada saat-saat musim kemarau, karena terletak di kawasan

konservasi dengan hutan di sekelilingnya.

Page 11: Sistem Sosial Pengembangan Wisata Alam Di … Pemandian Air Panas Lokapurna berada dibawah pengelolaan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bogor. Harga tiket masuk yang diberlakukan

33

Pengunjung

Pengunjung di Curug Seribu berasal dari berbagai daerah diantaranya

Sukabumi, Bogor, Bandung, Yogyakarta, Tangerang dan Jakarta. Pengunjung

sebagian besar adalah masyarakat umum, selain itu juga ada dosen, peneliti,

mahasiswa serta siswa yang datang untuk rekreasi dan camping. Warga sekitar

sering melintasi Curug Seribu untuk melakukan aktivitas berkebun. Peneliti

datang untuk mengetahui sumberdaya yang terkandung di dalamnya. Wartawan

dan pengunjung lainnya juga pernah berkunjung Curug Seribu.

Apabila dilihat dari pola kunjungan, kunjungan mahasiswa biasanya bersifat

rutin, misalnya setahun sekali dalam rangka program orientasi. Sedangkan

masyarakat umum dari berbagai daerah biasanya hanya datang sekali-sekali saja.

Masyarakat yang tinggal di dekat Curug Seribu biasanya datang untuk olahraga

atau berjualan yang rutin dilakukan setiap minggu atau setiap hari.

Tabel 17 Jumlah Pengunjung Curug Seribu Tahun 2001 – 2006

No. Asal

Wisatawan

Tahun

2001 2002 2003 2004 2005 2006

Domestik 1.256 356 3.897 4.554 5.055 6.400

Luar Negeri 26 10 3 25 28 -

Total 1.282 366 3.900 4.579 5.083 6.400 Sumber : Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, Kabupaten Bogor 2008

4.1.4. Kawah Ratu

Obyek Wisata Kawah Ratu terletak pada ketinggian ± 1.338 m dpl, dengan

suhu berkisar 100-20

0C dan dikelola oleh Balai Taman Nasional Gunung

Halimun-Salak. Secara administratif Obyek Wisata Kawah Ratu termasuk ke

dalam Kampung Pasir Reungit, Desa Gunung Sari, Kecamatan Pamijahan, dengan

luas ± 30 Ha. Kawah Ratu sangat cocok untuk wisata petualangan alam terbuka.

Di lokasi ini terdapat Kawah Mati I yang berjarak sekitar 1.330 m dpl dan terletak

di sebelah Utara Kawah Ratu, dan Kawah Mati II yang berjarak 1.335 m dpl.

Kawah Ratu memiliki daya tarik berupa aktivitas gunung apinya. Sepanjang hari

air di kawah ini selalu mendidih dan mengeluarkan gas asam sulfat (H2S), dengan

baunya yang khas, dan kadang mengeluarkan suara gemuruh sebagai akibat

semburan uap air panas yang membentuk kabut.

Page 12: Sistem Sosial Pengembangan Wisata Alam Di … Pemandian Air Panas Lokapurna berada dibawah pengelolaan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bogor. Harga tiket masuk yang diberlakukan

34

Kawah Mati I dan Kawah Mati II merupakan gerbang untuk masuk ke

Kawah Ratu. Keajaiban kawah ini adalah apabila binatang hutan yang bukan

peliharaan manusia, baik yang hidup di darat maupun di udara, kalau melewati

kawah ini akan mati. Setibanya di kawah ratu yang berada di ketinggian 1200 m

pengunjung akan melihat suatu pemandangan yang sangat menakjubkan.

Pemandangan tersebut berupa gumpalan asap belerang dengan baunya yang

menyengat, hamparan batuan pasir putih serta desiran uap air panas yang keluar

dari celah bebatuan. Yang membedakan dengan obyek wisata lainnya adalah

jenis obyeknya yang bukan berupa air terjun namun berupa kawah dan hutan.

(a) (b)

Gambar 9 Pemandangan di Kawah Ratu (a), dan Sarana di Kawah Ratu (b)

Sarana dan Prasarana

Sarana prasarana yang disediakan bagi wisatawan adalah areal berkemah,

jogging track, pintu gerbang, toilet, dan tempat parkir. Pengunjung dikenakan tarif

masuk Rp. 2.500/orang. Untuk berkemah dikenakan tarif Rp. 2.500/orang/hari.

Sebelum memasuki obyek wisata Kawah Ratu, pengunjung yang akan berkemah

harus mengajukan surat ijin ke pihak Balai Taman Nasional Gunung Halimun.

Aksesibilitas

Kawah Ratu dapat ditempuh melalui:

a. Bogor – Cibatok – Gunung Sari – Lokapurna – Curug Seribu-Kawah Ratu

b. Bogor – Cemplang – Sukamaju - Pasarean- Pamijahan – GSE – Gunung

Bunder – Kawah Ratu.

c. Bogor –Taman Sari – Gunung Bunder – Kawah Ratu

d. Sukabumi – Cidahu – Kawah Ratu.

Page 13: Sistem Sosial Pengembangan Wisata Alam Di … Pemandian Air Panas Lokapurna berada dibawah pengelolaan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bogor. Harga tiket masuk yang diberlakukan

35

Obyek wisata Kawah Ratu dapat dicapai dengan berjalan kaki selama +2

jam dengan jarak +4 km dari pintu gerbang.

Topografi

Obyek Wisata Kawah Ratu didominasi kelerengan dari landai sampai agak

terjal dengan ketinggian 1025 – 1365 meter dpl. Kelerengan 100 meter dari pintu

gerbang didominasi oleh kelerengan agak landai (5 – 10)%, 100 – 1000 meter dari

pintu gerbang didominasi oleh kelerengan agak terjal (15 – 30 ) %, 1000 – 3000

meter dari pintu gerbang didominasi oleh kelerengan agak landai (5 – 10) %, 3000

– 4000 meter dari pintu gerbang didominasi kelerengan agak landai (10 – 15)%.

Hidrologi

Direktorat Vulkanologi mengklasifikasikan Gunung Salak sebagai gunung

api tipe A. Kawahnya merupakan bukit yang di sebelah utara dan sebelah

selatannya dibatasi anak sungai yang bermuara di sungai Ci Kuluwung.

Tembusan-tembusan solfatar dan fumarol terdapat mulai dari tepi anak sungai

sampai ke puncak bukitnya. Di dekat puncak bukit terdapat terdapat dua tembusan

fumarol yang menyemprotkan air sangat kuat.

Pengunjung

Pada umumnya kondisi pengunjung di Obyek Wisata Kawah Ratu sama

dengan obyek-obyek lain di GSE dengan puncak kunjungan terjadi pada hari-hari

libur sekolah dan hari libur nasional. Jenis kegiatan yang dapat dilaksanakan di

Obyek Kawah Ratu antara lain hiking atau adventure. Di beberapa lokasi jalur

menuju Kawah Ratu ini dapat dimanfaatkan untuk mendirikan kemah, menginap,

dan berolah raga. Selama perjalanan dengan melewati hutan, pengunjung dapat

sambil melakukan aktvifitas pengamatan terhadap keanekaragaman jenis flora dan

fauna hutan.

Pengunjung yang datang ke obyek wisata ini berasal dari Kabupaten dan

Kota Bogor, Depok, DKI Jakarta, Bekasi, Tangerang dan Sukabumi. Asal

pengunjung dari daerah Sukabumi cukup banyak karena obyek ini juga dapat

dicapai melalui jalur Cidahu, Kab. Sukabumi. Pengunjung datang biasanya secara

berkelompok. Sangat sedikit pengunjung yang datang sendiri sendiri atau berdua

(berpasangan). Jumlah pengunjung dari tahun ketahun cenderung stabil (Tabel

18). Catatan pengunjung yang datang ke Kawah Ratu baru ada mulai tahun 2004.

Page 14: Sistem Sosial Pengembangan Wisata Alam Di … Pemandian Air Panas Lokapurna berada dibawah pengelolaan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bogor. Harga tiket masuk yang diberlakukan

36

Sebelum tahun 2004, pengunjung yang datang ke Kawah Ratu tidak tercatat, karena

pintu gerbangnya bersatu dengan (saat itu) Bumi Perkemahan Gunung Bunder.

Tabel 18 Jumlah Pengunjung Kawah Ratu Tahun 2001 – 2006

No. Asal

Wisatawan

Tahun

2001 2002 2003 2004 2005 2006

Domestik - - - 6.211 6.894 5.193

Luar Negeri - - - 33 37 -

Total - - - 6.244 6.931 5.193 Sumber : Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, Kabupaten Bogor 2008

Pengelolaan

Pada awalnya pengelolaannya obyek wisata Kawah Ratu dilakukan oleh

Perum Perhutani Unit III KPH Bogor. Pada tahun 2004, pengelolaan dilakukan

oleh Kesatuan Bisnis Mandiri (KBM) Perum Perhutani Unit III Jawa Barat

dengan kebijakan memisahkan pintu gerbang Buper Gunung Bunder dan Kawah

Ratu karena melihat potensi Kawah Ratu yang cukup menjanjikan. Mulai

pertengahan tahun 2009, dengan berubahnya status kawasan menjadi taman

nasional, obyek wisata Kawah Ratu berada dibawah pengelolaan Balai Taman

Nasional Gunung Halimun Salak. Untuk membantu pelaksanaan pengelolaan di

lapangan, pihak TNGHS membentuk kelompok volunteer yang berasa dari

masyarakat Desa Gunung Bunder 2. Jumlah anggota volunteer yang ada sekitar

10 orang. Mereka bertugas sebagai pemandu wisata bagi pengunjung yang

datang, menjadi penjaga keamanan dan kebersihan serta untuk membantu menata

obyek wisata.

4.1.5. Curug Ngumpet 1

Salah satu objek wisata yang berlokasi di Desa Gunungsari, Gunung Salak

Endah adalah Curug Ngumpet, dengan panorama alam yang indah dengan

keasrian alamnya berupa air terjun yang mampu menarik banyak wisatawan.

Kawasan ini mulai dikelola oleh Pemda Kabupaten Bogor sejak tahun 1991.

Sebelah utara Curug Ngumpet berbatasan dengan Curug Cihurang, sebelah barat

berbatasan dengan Curug Seribu, sebelah selatan berbatasan dengan Kawah Ratu,

dan sebelah Timur berbatasan dengan Kota Bogor. Curug Ngumpet berada ± 38

km dengan jarak tempuh ± 45 menit dari arah Bogor-Cibatok. Jika dari Desa

Gunung Sari, curug ini berjarak ± 9 km, lalu dilanjutkan dengan jalan setapak ±

300 m. Ketinggian air terjun ini ± 45 m.

Page 15: Sistem Sosial Pengembangan Wisata Alam Di … Pemandian Air Panas Lokapurna berada dibawah pengelolaan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bogor. Harga tiket masuk yang diberlakukan

37

(a) (b) (c)

Gambar 10. (a) Kondisi akses menuju Curug Ngumpet, (b) Curug ngumpet,

dan (c) Kondisi sarana prasarana didalam kawasan Curug ngumpet.

Aksesibilitas

Curug Seribu dapat ditempuh melalui: Bogor – Cibatok – Gunung Sari –

Lokapurna – Curug Ngumpet, atau dari: Bogor – Cibadak – Sukamaju -

Pasarean- Pamijahan – Curug Ngumpet, dan dari timur : Bogor – Taman Sari –

Gunung Bunder – Curug Ngumpet.

Kondisi aksesibilitas Curug Ngumpet secara umum cukup baik. Pintu

gerbang berada persis di jalan utama Pamijahan, dan jalan menuju obyek

merupakan jalan berbatu dengan jarak sekitar 300 meter.

Sarana dan Prasarana

Fasilitas yang terdapat di objek wisata ini yaitu warung makanan dan

minuman, tempat parkir, toilet, musholla (yang kondisinya sudah rusak dan akan

diperbaiki), shelter, dan papan penunjuk/signage.

Topografi

Obyek Curug Ngumpet didominasi kelerengan agak landai sampai agak

terjal, dengan ketinggian 950 –1000 meter dpl. 100 meter dari pintu gerbang

didominasi oleh kelerengan sangat landai (5 – 10)%, 100 – 250 meter dari pintu

gerbang didominasi oleh kelerengan agak terjal (15 – 30)%.

Hidrologi

Curug Ngumpet terletak di bagian hulu sungai Cigamea, dengan pola aliran

radial yang bermuara di Sub Das Cianten.

Page 16: Sistem Sosial Pengembangan Wisata Alam Di … Pemandian Air Panas Lokapurna berada dibawah pengelolaan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bogor. Harga tiket masuk yang diberlakukan

38

Pengunjung

Jumlah pengunjung yang datang ke Curug Ngumpet tidak seramai obyek –

obyek wisata lain di GSE (Tabel 20). Luas area lokasi obyek wisata Curug

Ngumpet adalah sekitar 0,5 ha, paling kecil bila dibandingkan dengan obyek

wisata lainnya di GSE. Puncak kunjungan terjadi pada musim liburan sekolah dan

hari libur nasional atau hari-hari libur lain seperti hari Sabtu dan hari Minggu.

Daerah asal pengunjung yang datang ke Curug Ngumpet antara lain dari

Kabupaten dan Kota Bogor, Depok, DKI Jakarta, Bekasi, Tangerang, dan

Sukabumi. Aktifitas yang dilakukan pengunjung selama berada di lokasi antara

lain berjalan-jalan, melakukan penelitian, pelatihan (teater, baca puisi,

LDK/Latihan Dasar Kepemimpinan), berkemah, piknik dan mandi di aliran

sungai Ci Gamea atau di cekungan air terjun.

Tabel 19 Jumlah Pengunjung Curug Ngumpet Tahun 2001 – 2006

No. Asal

Wisatawan

Tahun

2001 2002 2003 2004 2005 2006

Domestik 2.468 604 4.916 5.044 5.599 7.400

Luar Negeri 6 19 - 30 33 -

Total 2.474 623 4.916 5.074 5.623 7.400 Sumber : Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, Kabupaten Bogor 2008

Pengelolaan

Curug Ngumpet 1 berada dibawah pengelolaan Dinas Kebudayaan dan

Pariwisata Kabupaten Bogor. Petugas yang berada di lokasi ini berasal dari

masyarakat setempat yang diangkat menjadi tenaga honorer di Dinas Kebudayaan

dan Pariwisata. Jumlah petugas hanya 1 orang, dan fungsinya adalah untuk

memungut tiket masuk. Harga tiket masuk Rp 4000/orang dan parkir kendaraan

Rp 2.000/kendaraan. Kegiatan wisata yang dapat dilakukan di objek wisata ini

yaitu foto-foto, menikmati pemandangan, dan sebagainya.

Masyarakat setempat ikut membantu dalam pengelolaan, salah satunya

dengan menjaga toilet. Adapun jumlah tenaga kerja yang bekerja di tempat ini

yakni sebanyak 3 orang. Permasalahan yang ditemui dalam objek wisata ini yaitu

sarana yang kurang baik (terutama toilet dan musholla) serta premanisme.

Rencana ke depan (tahun 2010) yaitu melakukan pembangunan jalur paving block

menuju curug.

Page 17: Sistem Sosial Pengembangan Wisata Alam Di … Pemandian Air Panas Lokapurna berada dibawah pengelolaan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bogor. Harga tiket masuk yang diberlakukan

39

4.1.6. Curug Ngumpet 2

Objek wisata yang terletak paling dekat dengan jalan raya (100 m). Tinggi

curug 15 m, belum terdapat fasilitas yang memadai, masih alami karena belum

ada penataan. Pada saat ini, Curug Ngumpet 2 berada dibawah pengelolaan Balai

Taman Nasional Gunung Halimun Salak dan sedang dalam tahap pengembangan.

Jumlah pengunjung yang datang ke Curug Ngumpet belum tercatat karena pintu

gerbangnya masih tergabung dengan Bumi Perkemahan Gunung Bunder.

4.1.7. Curug Cihurang

Curug Cihurang berada di Desa Gunung Bunder II, Kecamatan Pamijahan,

dikelola oleh Perhutani KPH Bogor. Terletak di areal Buper Gunung Bunder di

jalan menuju Pasir Reungit, (15 menit dengan jalan kaki). Curug Cihurang adalah

sebuah air terjun dengan tinggi 10 m dan terdapat kolam kubangan seluas 10 m x

7,5 m. Untuk mencapai curug ini, pengunjung harus berjalan dari pintu gerbang

Gunung Bunder dengan menyusuri jalan aspal yang berjarak ± 1,5 km.

Sarana dan Prasarana

Sarana yang disediakan oleh pengelola adalah areal berkemah, jalur

tracking, pintu gerbang, shelter, toilet, kamar ganti, tempat parkir, musholla,

permainan anak-anak dan warung wisata.

Pengunjung

Jumlah pengunjung Curug Cihurang pada tahun 2006 tercatat sebanyak

6.332 orang. Asal pengunjung antara lain Kabupaten dan Kota Bogor, Jakarta,

Cianjur, dan Sukabumi. Aktivitas yang dapat dilakukan pengunjung di objek

wisata ini yakni menikmati pemandangan, mandi, dan menikmati jagung bakar

yang dijajakan di sekitar curug oleh penjual jagung bakar.

Pengelolaan

Pada awalnya, Curug Cihurang dikelola oleh KPH Bogor, Perum Perhutani

Unit III Jawa Barat dan merupakan bagian dari Kawasan Bumi Perkemahan

Gunung Bunder. Pintu gerbang menuju Curug Cihurang dibangun sekitar tahun

2005 dan mulai 2006 pengunjung yang datang ke Curug Cihurang harus

membayar tiket masuk. Awalnya harga tiket masuk yang diberlakukan sebesar

Rp 1000/orang, kemudian meningkat menjadi Rp 3.500/orang. Pengelola objek

wisata ini menawarkan paket wisata pendakian dengan ditemani oleh guide.

Page 18: Sistem Sosial Pengembangan Wisata Alam Di … Pemandian Air Panas Lokapurna berada dibawah pengelolaan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bogor. Harga tiket masuk yang diberlakukan

40

4.1.8. Bumi Perkemahan Gunung Bunder

Bumi Perkemahan Gunung Bunder adalah objek wisata seluas + 30 ha ini

terletak di lereng Gunung Salak, pada ketinggian 830 mdpl dengan temperatur

udara 18-230C. Sebagian besar kawasannya merupakan hutan produksi milik

Perhutani yang ditanami pohon pinus. Kawasan ini mempunyai curah hujan 4.000

mm/tahun. Bumi Perkemahan Gunung Bunder diresmikan pada tahun 1982, oleh

Menteri Kehutanan yang menjabat pada saat itu.

Daya tarik utama yang ditawarkan yaitu curug dan bumi perkemahan.

Potensi yang dimiliki wana wisata Gunung Bunder diantaranya udara yang sejuk

dengan pemandangan alam yang indah. Lokasi kawasan wisata ini berada di

kawasan hutan pinus dan rasamala yang telah berumur puluhan tahun. Di sekitar

hutan Gunung Bunder terdapat beberapa buah air terjun yang menarik seperti air

terjun Cigamea, air terjun Sewu, dan sumber air panas yang dapat dicapai melalui

jalan setapak.

Obyek wisata lain yang terdapat di dalam kawasan Bumi Perkemahan

Gunung Bunder adalah Curug Ciampea dan Curug Cipatat.

1) Curug Ciampea adalah air terjun dengan bentuk air terjun bertingkat-tingkat,

masih alami, tinggi curug 25 m dengan luas kubangan 20 x 7,5 m. Jarak dari

Buper 2,1 km dapat ditempuh selama 45 menit dengan jalan kaki. Pada saat

ini obyek wisata ini berada dibawah pengelolaan Perum Perhutani dan

KOMPEPAR Desa Gunung Bunder 2.

2) Curug Cipatat, terletak 90 m dari Curug Ciampea, dengan tinggi air terjun 25

m dengan bentuk kubangan melingkar. Obyek wisata ini berada dibawah

pengelolaan Perum Perhutani dan KOMPEPAR Desa Gunung Bunder 2.

Aksesibilitas

Jarak tempuh menuju lokasi ini ± 32 km dari pusat Kota Bogor menuju

Desa Gunung Bunder, Kecamatan Pamijahan, dengan kondisi jalan beraspal

hingga pintu gerbang objek wisata. Obyek wisata ini dapat dicapai dari

Kecamatan Cibungbulang (15 km), Ciampea (14 km), Cibinong (33 km), dan 60

km dari Rangkas Bitung. Untuk mencapainya dapat menggunakan kendaraan roda

dua maupun roda empat, karena kondisi jalan umumnya baik.

Page 19: Sistem Sosial Pengembangan Wisata Alam Di … Pemandian Air Panas Lokapurna berada dibawah pengelolaan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bogor. Harga tiket masuk yang diberlakukan

41

Sarana dan Prasarana

Fasilitas untuk memenuhi kebutuhan pengunjung diantaranya ruang

informasi, papan petunjuk, pondok kerja, musholla, MCK, aula, shelter, area

parkir, jogging track/hiking track, area berkemah, sarana off road, sarana

outbound training, warung wisata, kolam pemancingan, dan fasilitas lainnya.

Pengunjung

Pengunjung yang datang ke objek wisata ini berasal dari berbagai usia dan

status sosial. Pengunjung yang datang biasanya berasal dari dalam kota seperti

wilayah Bogor dan dari luar kota seperti Jakarta, Depok, Tangerang, dan Bekasi.

Karakteristik perjalanan yang dilakukan adalah untuk kegiatan rekreasi, berkemah,

olah raga, outbound, lintas alam, serta sebagai tempat pelantikan pramuka. Para

pengunjung yang datang ke objek wisata dikenakan tarif masuk sebesar Rp.

3.000,00/orang (termasuk asuransi jiwa Rp. 300,00 yang disediakan oleh PT.

Jasaraharja Putera), dan untuk berkemah dikenakan tarif sebesar Rp. 2.500,00/orang/hari.

Program-program yang diadakan yaitu aktivitas camping, outbound, dan

pendakian. Untuk kegiatan berkemah, tersedia satu kompleks perkemahan dengan

kapasitas tampung keseluruhan 30 unit kemah (400 orang). Pengunjung umumnya

adalah anak sekolah dan mahasiswa, yang datang pada musim libur sekolah dan

liburan akhir tahun. Masyarakat setempat berjualan dengan menyediakan

makanan dan minuman.

Pengelolaan

Kawasan WWGB mulai dibuka sebagai objek wisata pada tahun 1998

dengan objek berupa perkemahan, sungai, air terjun dan lokasi untuk olahraga

hiking menuju Kawah Ratu. Pengelolaan WWGB dilakukan dengan

mengembangkan program Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat (PHBM) dan

direalisasikan dengan membentuk Kelompok Penggerak Pariwisata

(KOMPEPAR) Gunung Bunder 2 serta bekerjasama dengan pemerintah Desa

Gunung Bunder 2. Sampai dengan tahun 2005 pengelolaan WWGB masih berada

di bawah pengelolaan RPH Gunung Bunder, BKPH Leuwiliang dan

bertanggungjawab kepada KPH Bogor, namun pada akhir tahun 2005, Perhutani

membentuk institusi baru yakni Kesatuan Bisnis Mandiri Wisata Benih dan Usaha

lain (KBM – WBU), merupakan satuan unit organisasi yang bertanggung jawab

Page 20: Sistem Sosial Pengembangan Wisata Alam Di … Pemandian Air Panas Lokapurna berada dibawah pengelolaan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bogor. Harga tiket masuk yang diberlakukan

42

pada penyelenggaraan pengelolaan usaha bisnis secara mandiri di wilayah kerja

Unit III, sehingga pengelolaan WWGB secara khusus ditangani langsung oleh

KBM-WBU yang berpusat di Bandung.

Akhir tahun 2009 Obyek Wisata Bumi Perkemahan Gunung Bunder

dikembalikan pengelolaannya pada KPH Bogor, Perum Perhutani Unit III Jawa

Barat. Kawasan ini di bawah pengawasan Resort Pengelolaan Taman Nasional

Wilayah Gunung Salak 2. Sedangkan secara administratif, Obyek Wisata Gunung

Bunder termasuk dalam wilayah desa Gunung Bunder II, Gunung Picung, Gunung

Sari, Ciasmara dan Ciasihan, Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor.

Pada saat ini, pihak Perum Perhutani KPH Bogor sedang mengusakan IPPA

(Ijin Pengusahaan Pariwisata Alam) untuk Bumi Perkemahan Gunung Bunder ini

kepada pihak BTNGHS. Harga tiket masuk yang diberlakukan adalah Rp

7500/orang dengan rincian pembagian Rp 2.500 untuk pihak taman nasional

(BPNP), Rp 500 untuk pmerintah desa Gunung Bunder 2, Rp 100 untuk

FORMAT Gunung Bunder 2, Rp 400 untuk KOMPEPAR Gunung Bunder 2, dan

sisanya untuk Perum Perhutani KPH Bogor. Selain obyek wisata yang dikelola

oleh pemerintah (Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bogor, Perum

Perhutani KPH Bogor dan Taman Nasional Gunung Halimun Salak), di wilayah

Kampung Lokapurna Desa Gunung Sari juga terdapat banyak obyek wisata yang

dikelola oleh masyarakat setempat, baik secara bersama atau perseorangan.

Obyek-obyek wisata tersebut antara lain:

1) The Michael Resort

The Michael Resort ini merupakan suatu resort milik seorang pengusaha

yang berasal dari Jakarta.s Resort ini berdiri di areal seluas 2,7 ha. Resort

yang dapat dicapai dengan mudah dari Jakarta, hanya menempuh waktu

sekitar 3 jam.

Area bangunan The Michael Resorts hanya menggunakan 20-30 persen

dari keseluruhan luas tanah. Resort ini tidak hanya menawarkan kenikmatan

menginap di kamar-kamar berfasilitas hotel yang modern dan mewah, tetapi

sekaligus untuk menikmati sebuah area pelestarian tanaman asli Indonesia.

The Michael Resorts memiliki misi membudidayakan dan melestarikan

tanaman-tanaman langka Indonesia. Berbagai jenis bunga dan tanaman asli

Page 21: Sistem Sosial Pengembangan Wisata Alam Di … Pemandian Air Panas Lokapurna berada dibawah pengelolaan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bogor. Harga tiket masuk yang diberlakukan

43

Indonesia yang langka ini ditanam kembali di The Michael Resorts, seperti

berbagai jenis anggrek dan berbagai jenis bunga mawar asli Indonesia.

Beberapa koleksi tanaman yang ada antara lain mawar keriting dan mawar

rampai, atau mawar matador yang juga sudah jarang ditemukan. Selain itu

ada bunga melati Gambir asli Betawi, bunga Kantong Semar asli Kalimantan,

bunga Clavia dari Kebun Raya Cibodas, bunga Puspa, pohon Sampur Irian,

pohon Kayu Manis, pohon Sirih Merah, dan pohon Arun dari Loknga, (Aceh).

Sarana dan Prasarana

The Michael Resorts memiliki 13 buah villa cantik yang dapat menampung

70 orang: Villa Kemuning, Villa Meni’i, Villa Bambu, Villa Damar, Villa

Eboni, Villa Kayu Manis, Villa Tanjung, Villa Anggrek Bulan, Villa Pinus,

Villa Okaria, Villa Cemara, Villa Kenari dan Villa Puspa. Selain itu terdapat

juga fasilitas ruang meeting yang berkapasitas 80-100 orang cafe dengan

konsep open space, kolam renang dengan airnya berasal langsung dari gunung,

fasilitas outbnd, paint ball dll. Kegiatan-kegiatan yang bisa dilakukan di The

Michael Resort diantaranya hiking, outbond, berenang, dan menikmati

pemandangan. The Michael Resort juga menawarkan paket foto pre-wedding.

Pengelolaan

The Michael Resort merupakan tempat wisata milik perseorangan.

Hampir seluruh pegawai yang bekerja di resort tersebut berasal dari luar

Kampung Lokapurna. Resort ini merupakan suatu obyek yang tertutup, baik

bagi pengunjung maupun masyarakat sekitar. Apabila pengunjung ingin

masuk ke resort tersebut maka harus melakukan reservasi dulu sebelumnya.

Harga yang ditawarkan berkisar antara USD 30 – USD 100.

2) Kolam Renang Tirta Indah

Kolam renang Tirta Indah terdapat di Kampung Lokapurna, Desa Gunung

Sari. Harga tiket masuknya Rp 8.000/orang. Kolam renang ini dibangun

oleh salah seorang penduduk Kampung Lokapurna dan dikelola oleh

masyarakat setempat. Pengunjung yang datang cukup banyak, terutama di

hari minggu. Pengunjung yang datang pada sebagian besar berasal dari desa-

desa di sekitar Kampung Lokapurna tersebut.

Page 22: Sistem Sosial Pengembangan Wisata Alam Di … Pemandian Air Panas Lokapurna berada dibawah pengelolaan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bogor. Harga tiket masuk yang diberlakukan

44

3) Wahana Outbond Avatar “Adventure Circle”

Wahana Outbond ini adalah suatu lokasi yang menawarkan program

outbond baik bagi anak-anak maupun orang dewasa. Sarana prasarana yang

ada diantaranya fying fox, kolam rintang, paket paint ball, dan penginapan.

Pengelolaannya dilakukan oleh masyarakat Kampung Lokapurna. Sampai

saat ini sudah cukup banyak pengunjung yang datang untuk menikmati

permainan di lokasi ini. Harga yang ditawarkan berkisar antara Rp 50000 –

150000, tergantung dari program-program outbond yang dipilih.

Potensi objek wisata lain yang belum dikembangkan secara optimal

contohnya di Curug Geblug dan Curug Sawer yang belum ditata oleh pihak

pengelola maupun instansi pemerintah yang berwenang dan hanya ditangani

oleh masyarakat sekitar kawasan yang ada di dua desa utama, yakni Gunung

Sari dan Gunung Bunder 2.

4.2. Sistem Pengelolaan Wisata

Obyek – obyek wisata yang terdapat di Kawasan Gunung Salak Endah

termasuk kedalam kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak. Secara

administratif, obyek-obyek wisata tersebut sebagian besar berada di wilayah Desa

Gunung Sari, khususnya di Kampung Lokapurna, dan Desa Gunung Bunder 2.

Pengelolaan obyek – obyek wisata dilakukan oleh Balai Taman Nasional Gunung

Halimun – Salak, Perum Perhutani KPH Bogor dan Dinas Kebudayaan dan

Pariwisata, Kabupaten Bogor. Untuk membantu pelaksanaan pengelolaan obyek-

obyek wisata di lapangan, setiap instansi pemerintah membentuk organisasi yang

anggota-anggotanya berasal dari masyarakat setempat (Gambar 11). Dalam

pelaksanaan pengelolaan wisatanya, instansi-instansi tersebut tidak melakukan

koordinasi secara langsung dengan pihak pemerintah desa. Bentuk koordinasi

yang dilakukan masih sebatas pembuatan MOU (Memorandum of Understanding)

mengenai keberadaan kawasan taman nasional di wilayah desa tersebut. Instansi-

instansi tersebut memberikan sebagian dari pendapatan tiketnya untuk kas desa.

Balai Taman Nasional merekrut masyarakat Desa Gunung Bunder 2

menjadi volunteer untuk membantu pengelolaan obyek wisata Kawah Ratu. Para

volunteer tersebut bertugas menjadi pemandu bagi para pengunjung yang ingin

berkunjung ke Kawah Ratu, kemudian menjadi penjaga pintu gerbang (ticket

Page 23: Sistem Sosial Pengembangan Wisata Alam Di … Pemandian Air Panas Lokapurna berada dibawah pengelolaan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bogor. Harga tiket masuk yang diberlakukan

45

Gambar 11 Sistem Pengelolaan Wisata di Kawasan Gunung Salak Endah

Perum

Perhutani

Balai Taman Nasional

Gunung Halimun-Salak

Disbudpar

Kab. Bogor

KSM GSE KOMPEPAR Paguyuban

Villa BLVRI

Kampung Lokapurna, Desa Gunung Sari

Volunteer KOMPEPAR FORMAT

Desa Gunung Bunder 2

Pemerintah Desa

(Administratif)

Pemerintah Desa

(Administratif)

Page 24: Sistem Sosial Pengembangan Wisata Alam Di … Pemandian Air Panas Lokapurna berada dibawah pengelolaan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bogor. Harga tiket masuk yang diberlakukan

46

collector), serta menjaga kebersihan dan keamanan kawasan. Pihak taman

nasional tidak memberikan gaji khusus untuk para volunteer tersebut. Mereka

mendapatkan penghasilan dari para pengunjung yang dilayaninya. Selain itu,

mereka juga diperbolehkan untuk membuka usaha misalnya warung-warung

makanan, menyewakan peralatan berkemah, dan sebagainya.

Perum Perhutani KPH Bogor merekrut masyarakat Desa Gunung Bunder 2

yang dulunya sering mengganggu keamanan kawasan. Tujuan perekrutan ini

adalah untuk mengurangi gangguan terhadap kawasan dan sekaligus membantu

pengelolaan obyek wisata di lapangan. Kelompok masyarakat ini dinamakan

Kelompok Penggerak Pariwisata (KOMPEPAR) Gunung Bunder 2. Tugas para

anggota KOMPEPAR tersebut antara lain menjadi penjaga pintu gerbang (ticket

collector), menjaga kebersihan dan keamanan kawasan, menjadi pemandu wisata,

dan lain sebagainya. Obyek wisata yang dikelola oleh KOMPEPAR Gunung

Bunder 2 adalah Bumi Perkemahan Gunung Bunder.

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bogor membentuk

KOMPEPAR di Desa Gunung Sari yang bertugas untuk membantu pelaksanaan

pengelolaan obyek-obyek wisata di lapangan. KOMPEPAR Gunung Sari telah

memiliki panduan (petunjuk pelaksana) untuk dapat dijadikan sebagai pedoman

penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi KOMPEPAR, sehingga dapat

terselenggara secara lebih tertib dan terarah, untuk selanjutnya secara efektif dan

efisien dapat mencapai tujuan dan sasaran kegiatannya. Akan tetapi pada

kenyataan di lapangan, petunjuk pelaksanaan itu tidak dimanfaatkan dengan baik.

Hampir sebagian besar anggota KOMPEPAR tidak mengetahui adanya petunjuk

pelaksana ini.