sistem periodik unsur
TRANSCRIPT
Sistem Periodik Unsur
Kelompok 13
Muh Waldi GanieroNurmala MujahidAndi Hanggini PradaniErika Asriyanti
Tabel periodik?Tabel periodik adalah tampilan unsur-unsur kimia dalam bentuk tabel. Unsur-unsur tersebut diatur berdasarkan struktur elektronnya sehingga sifat kimia unsur-unsur tersebut berbeda pada setiap tabelnya tetapi tetap terurut teratur sepanjang tabel.
Sejarah Tabel Periodik
Triad Dobereiner(JOHANN WOLFGANG DOBERINER)
Pada 1829, ia mengelompokkan unsur-unsur kimia ke dalam suatu kelompok yang terdiri atas 3 unsur yang sifatnya
sama. Massa atom maupun sifat-sifat unsur yang kedua merupakan rata-rata dari massa atom unsur pertama dan ketiga.
Triade A r Rata-rata Ar Unsur Pertama dan Ketiga
Wujud
Klorin 35,5 (35,5 + 127) / 2 = 81,2
Gas
Bromin 79,9
Cair
Iodin 127 Padat
Triade 1 Triade 2 Triade 3 Triade 4 Triade 5
Li Ca S Cl Mn
Na Sr Se Br Cr
K Ba Te I Fe
Contoh:
Daftar Unsur Triade Dobereiner
Hk. Oktaf Newlands(JOHN ALEXANDER REINA NEWLANDS)
Pengelompokkan unsur-unsur berdasarkan massa atom.Unsur-unsur disusun dalam kelompok berisi tujuh unsur. Sifat-sifat unsur akan berulang pada unsur kedelapan (oktaf). Dengan demikian, unsur ke-8 akan mempunyai sifat yang sama dengan unsur ke-1.
Daftar Unsur yang Disusun oleh Newlands
Daftar Mendeleev(DIMITRI MENDELEEV)
Ia menata unsur-unsur menurut kenaikan massa atom, lalu muncul pengakuan tentang unsur-unsur baru yang belum diketahui pada massa ia menemukan tabel periodik tersebut seperti galium, germanium, dan skandium. Ia menyediakan ruang untuk unsur-unsur itu dan bahkan telah memperkirakan berapa massa atom dan bagaimana sifat-sifat kimianya nanti.
Kelemahan susunan berkala Mendeleev: beberapa urutan unsur terbalik jika ditinjau dari bertambahnya massa atom.
William OdlingMengemukakan daftar unsur secara matematis dan tersusun dengan kemiripan sifat kimia
Dalam sistem periodik modern, unsur-unsur disusun menurut kenaikan nomor atom, bukan nomor massanya dan disusun ke dalam periode dan golongan.
Disusun berdasarkan konfigurasi elektron dari atom unsur-unsur. Sistem periodic modern disusun menjadi suatu baris-baris (dari kiri ke kanan) dan kolom-kolom (dari atas kebawah). Baris disebut perioda, sedangkan kolom disebut golongan.
Sistem Periodik Modern
Sifat Fisika dan Kimia Unsur
Jari Jari Atom
Jari-jari atom secara lazim ditentukan dengan mengukur jarak dua inti atom yang identik yang terikat secara kovalen. Pada penentuan jari-jari atom ini, jari- jari kovalen adalah setengah jarak antara inti dua atom identik yang terikat secara kovalen.
Energi Ionisasi Energi minimum yang dibutuhkan untuk melepas elektron atom netral dalam wujud gas pada kulit terluar dan terikat paling lemah.
Afinitas Elektron
Energi yang dilepaskan atau diserap oleh atom netral dalam bentuk gas apabila terjadi penangkapan satu elektron yang ditempatkan pada kulit terluarnya dan atom menjadi ion negatif.
Keelektronegatifan
Merupakan skala yang dapat menjelaskan kecenderungan atom suatu unsur untuk menarik elektron menuju kepadanya dalam suatu ikatan.
Keelektronegatifan skala Pauling
KATAGORI UNSUR
1. LOGAM
2. NON LOGAM
3. METALOID
L O G A MHanya memiliki sejumlah kecil elektron pada
orbital s dan p dari kulit atom dengan bilangan kuantum utama tertinggi
Sifat kimia mudah melepaskan satu atau lebih elektron
membentuk ion positifSifat fisika
mampu menghantarkan listrik & panasdapat dibentuk (ductility)dapat ditempa (meleability)
N O N L O G A M
Unsur yang dapat memperoleh konfigurasi elektron seperti Gas Mulia dengan cara menerima sejumlah kecil elektron
METALOID Menunjukkan sifat-sifat logam dan non logam
Pada diagonal antara golongan logam transisi dan non logam
B (IIIA) Si (IVA) As (VA) Te (VIA) At
(VIIA)
METALOID
GOLONGAN (VERTIKAL)
Berisi unsur-unsur sejenisTerbagi menjadi empat blok :
unsur blok s ns1…2
unsur blok p ns2np1…6
unsur blok d ns2(n-1)d1…10
unsur blok f (n-2)f1…14(n-1)d10ns2
Unsur Golongan I ALogam alkali mempunyai energi resonisasi
rendah dan kecenderungannya kuat melepaskan elektron valensi tunggalnya. Logam Alkali ini mempunyai titik lebur yang rendah dan massa jenis yang rendah pula.Unsur-unsur golongan I A adalah H, Li, Na, K, Rb, Cs, Fr.
Unsur Golongan II ALogam alkali tanah atau unsur golongan II A terdiri dari 6 yaitu : Berilium (Be), Magnesium (Mg), Calcium (Ca), Stronsium (Sr), Barium (Ba), dan Radium (Ra). Alkali tanah mudah mengalami oksidasi, termasuk zat pereduksi kuat ( memiliki 2 buah elektron)
Golongan III AUnsur-unsur golongan III A adalah : B, Al, Ga,
IN, dan Tl. Kelompok unsur golongan III A memiliki kecenderungan melepaskan elektron terluarnya membentuk M3+ suatu ion tripositif, namun kecenderungan ini menurun dari atas ke bawah dalam golongannya.
Golongan IV AAnggota golongan IV A adalah C, Si, Ge, Sn,
dan Pb. Golongan ini membentuk senyawa yang menggunakan bilangan oksidasi +2 atau +4 tergantung kestabilan bilangan oksidasinya. Kestabilan bilangan oksidasi +4 dari atas ke bawah semakin kecil sebaliknya kestabilan bilangan oksidasi +2 dari atas ke bawah semakin besar, sehingga Pb lebih stabil berbentuk Pb2+ (contoh senyawa PbO) daripada Pb4+.
Golongan V AGolongan V A memiliki kelompok unsur yaitu :
N, P, As, Sb, dan Bi. Unsur golongan V A memiliki kecenderungan menerima tiga elektron untuk mencapai konfigurasi gas mulia yang stabil. Nitrogen dapat bereaksi dengan logam membentuk senyawa nitride (N3-) yang isoelektronik dengan gas mulia Neon, di antara senyawa nitride yang dikenal adalah Li3N, Na3N, Mg3N2, dan lain-lain. Nitrogen dan Posfor dapat berbentuk molekuler karena unsur tersebut adalah non-logam yaitu N2 dan P4.
Golongan VI AGolongan Kelompok VI A yaitu : O, S, Se, Te,
dan Po. Dalam mencapai struktur yang stabil unsur-unsur golongan VI A cenderung menerima dua elektron. Oksigen dapat dengan mudah menerima dua elektron membentuk O2- namun oksigen dapat juga bereaksi dengan unsur lain dalam bentuk peroksida (O-) dan juga dalam bentuk superoksida (O2-) dan semua senyawa oksida, peroksida, dan superoksida yang dihasilkan berbentuk ionik.
Golongan VII AGolongan Kelompok VII A yaitu : F, Cl, Br, I, dan
At adalah non logam dan disebut juga sebagai golongan halogen. Dalam satu golongan, semakin ke atas, akan semakin mudah menangkap elektron (mudah mengalami reduksi). Karena itu, unsur halogen merupakan oksidator yang kuat. Halogen memiliki energi ionisasi dan afinitas elektronegatif yang cukup besar, sehingga sangat besar kemungkinannya untuk menerima elektron membentuk anion yang meiliki kesamaan dengan konfigurasi gas mulia yang stabil.
Golongan VIII AKelompok unsur ini adalah He, Ne, Ar, Kr,
Xe, dan Rn yang disebut juga dengan kelompok unsur gas mulia. Helium adalah gas mulia yang paling tinggi energi ionisasinya dibanding unsur gas mulia yang lain, karena elektron terluarnya langsung berinteraksi dengan inti. Gas mulia dianggap stabil karena memiliki konfigurasi elektron yang terisi penuh.
P E R I O D EMenunjukkan bilangan kuantum utama terbesar
yang dapat dimiliki oleh unsur yang terdapat dalam periode tersebut
Hubungan antara periode dengan pengisian orbital
Periode Orbital yang terisi e-
1 s2 s p3 s p4 s p d5 s p d6 s p d f7 s p d f
Prinsip Aufbau
Perbandingan IA dan IB
Kerapatan, titik leleh, dan titik didih
Logam transisiTinggi. Hal ini dikarenakan ikatan logamnya yang lebih kuat karena memiliki lebih banyak electron-elektron dari subkulit ns dan (n-1)d yang terlibat dalam ikatan logamnya.
Logam utamaRelative lebih rendah. Hal ini dikarenakan ikatan logamnya hanya melibatkan electron-elektron di subkulit ns sehingga sedikit sekali electron yang terlibat dalam membentuk ikatan logam.
Tingkat oksidasi/biloks
Logam transisiMemiliki berbagai bilangan oksidasi, karena dapat melepas electron baik di subkulit ns maupun di subkulit (n-1)d
Logam utamaMemiliki bilangan oksidasi yang terbatas, karena hanya dapat melepas electron di subkulit ns saja.
Kereaktifan
Logam transisiBersifat kurang reaktif. Karena elektron di subkulit ns dan(n-1)d nya yang lebih banyak dibanding logam utama. Akibatnya lebih besar energy yang dibutuhkan untuk melepas electron-elektron blok d dibanding blok s pada periode yang sama.
Logam utamaBersifat sangat reaktif karena jumlah elektronnya lebih sedikit, sehingga nilai energy ionisasinya lebih rendah.
Warna
Logam transisiCenderung membentuk senyawa berwarna. Karena eksitasi elektron melibatkan energi yang setara dengan energy cahaya tampak, yakni antara 170 - 290 kJ/mol atau setara dengan panjang gelombang = 700 - 400 nm.
Logam utamaCenderung tidak berwarna. Karenakan eksitasi elektron yang terjadi melibatkan subkulit s dan p di mana perbedaan tingkat energinya lebih besar dari energy cahaya tampak dan setara dengan energy sinar UV.
Ion kompleks
Logam transisiCenderung membentuk berbagai ion kompleks, karena muatan positif intinya yang lebih besar sehingga cenderung menarik spesi-spesi yang kaya akan electron.
Logam utamaHanya membentuk beberapa ion kompleks, karena muatan intinya lebih kecil.
41