sistem penjaminan mutu internal sekolah tinggi penyuluhan pertanian … · 2020. 8. 31. · sekolah...

82
STANDAR MUTU SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN MEDAN (STPP MEDAN) SPMI-STPP MEDAN SM 01 01 MEDAN 2014

Upload: others

Post on 28-Sep-2020

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN … · 2020. 8. 31. · SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN MEDAN Disetujui oleh: Ketua Revisi Ke-1 Tanggal -01-2014

STANDAR MUTU SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL

SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN MEDAN (STPP MEDAN)

SPMI-STPP MEDAN SM 01 01

MEDAN 2014

Page 2: SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN … · 2020. 8. 31. · SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN MEDAN Disetujui oleh: Ketua Revisi Ke-1 Tanggal -01-2014

STANDAR ISI SISTEM PENJAMINAN MUTU

INTERNAL

SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN MEDAN

Disetujui oleh:

Ketua

Revisi Ke-

1

Tanggal

-01-2014 SPMI-STPPMEDAN/SM/01/02

SPMI-STPPMEDAN/SM/01/02 Halaman 2 dari 8

STANDAR MUTU

SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN MEDAN

(STPP MEDAN)

Revisi ke : 1 (satu)

Tanggal : Januari 2014

Dikaji ulang oleh : Pembantu Ketua I

Dikendalikan oleh : Unit Jaminan Mutu

Disetujui oleh : Ketua STPP Medan

STPP MEDAN STANDAR MUTU

SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL Disetujui oleh

Ketua

Dr. ir. Widi Hardjono, M.Sc

Revisi ke-1

Tanggal -01-2014

SPMI-STPPMEDAN/SM/01/01

Page 3: SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN … · 2020. 8. 31. · SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN MEDAN Disetujui oleh: Ketua Revisi Ke-1 Tanggal -01-2014

STANDAR ISI SISTEM PENJAMINAN MUTU

INTERNAL

SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN MEDAN

Disetujui oleh:

Ketua

Revisi Ke-

1

Tanggal

-01-2014 SPMI-STPPMEDAN/SM/01/02

SPMI-STPPMEDAN/SM/01/02 Halaman 3 dari 8

A. VISI DAN MISI STPP MEDAN

1. Visi STPP Medan

STPP Medan Terpercaya dalam menghasilkan tenaga fungsional Rumpun Ilmu

Hayat Pertanian

2. Misi STPP Medan

a. Menyiapkan persyaratan penataan kelembagaan. b. Meningkatkan mutu penyelenggaraan Tri Dharma Perguruan Tinggi c. Meningkatkan profesionalisme tenaga pendidik, tenaga kependidikan, dan peserta

didik d. Mengembangkan sarana dan prasarana pendidikan e. Meningkatkan mutu penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan fungsional RIHP

yang professional f. Meningkatkan kerjasama teknis pendidikan dengan Stakeholder dibidang

pertanian B. RASIONAL

Era globalisasi menyebabkan arus informasi dan dinamika berkehidupan bermasyarakat serta berbangsa terus berkembang (berubah) baik dalam skala lokal, regional maupun internasional. Oleh karena itu, diperlukan penyesuaian peningkatan kualitas dalam sistem pendidikan tinggi secara berkesinambungan yang dimulai dari Visi, Misi serta Tujuan STPP Medan.

Pencapaian Visi, Misi dan Tujuan STPP Medan sebagai bagian dari bidang akademik yang berkualitas, standar isi yang mampu, pengguna lulusan ataupun masyarakat umum. Untuk mengatasi dinamika kebutuhan dunia pendidikan, maka standar isi ini perlu dilakukan evaluasi, pengembangan secara periodik guna peningkatan kualitas berdasarkan permintaan stakeholders. Pengembangan standar isi tidak hanya bertujuan untuk memenuhi kebutuhan stakeholder akan tetapi harus mampu

memenuhi visi ilmiah (scientific visions) dalam rangka mempersiapkan lulusan dalam menciptakan lapangan kerja ataupun studi lanjut.

Oleh karenanya, STPP Medan melalui Unit Jaminan Mutu menetapkan standar isi yang akan menjadi tolok ukur bagi pimpinan STPP Medan, jurusan/program studi maupun dosen yang bertanggung jawab dalam perannya sebagai perancang, penilai, dan pembaharu atau pengembang standar isi.

Standar isi dokumen mutu STPP Medan memuat: 1. Kurikulum 2. Beban belajar 3. Kalender akademik 4. Evaluasi dan pengembangan kurikulum

C. SUBJEK/PIHAK YANG BERTANGGUNG JAWAB UNTUK MENCAPAI STANDAR

1. Pimpinan STPP Medan 2. Ketua Program Studi 3. Dosen

Page 4: SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN … · 2020. 8. 31. · SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN MEDAN Disetujui oleh: Ketua Revisi Ke-1 Tanggal -01-2014

STANDAR ISI SISTEM PENJAMINAN MUTU

INTERNAL

SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN MEDAN

Disetujui oleh:

Ketua

Revisi Ke-

1

Tanggal

-01-2014 SPMI-STPPMEDAN/SM/01/02

SPMI-STPPMEDAN/SM/01/02 Halaman 4 dari 8

D. DEFENISI ISTILAH

1. Merancang standar adalah olah pikir untuk menghasilkan standar tentang hal yang dibutuhkan dalam Sistem Penjaminan Mutu Internal STPP Medan (SPMI-STPP Medan).

2. Menetapkan standar adalah tindakan berupa persetujuan dan pengesahan standar sehingga standar dinyatakan berlaku.

3. Studi Pelacakan adalah studi untuk mendapatkan data yang diperlukan dari pemangku kepentingan internal dan/atau eksternal sebagai bahan acuan untuk menentukan/ membuat draf standar.

4. Uji Publik merupakan proses pengujian atau sosialisasi kepada pemangku kepentingan internal dan/atau eksternal dari draf standar sebelum ditetapkan sebagai standar.

5. Standar isi berdasarkan PP nomor 19 tahun 2005 bab I pasal 1 ayat (5) adalah ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi yang dituangkan dalam kriteria tentang kompetensi tamatan, kompetensi bahan kajian, kompetensi mata pelajaran, dan silabus pembelajaran yang harus dipenuhi oleh peserta didik pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu.

6. Standar isi berdasarkan PP nomor 19 tahun 2005 bab III pasal 5 ayat (2) memuat kerangka dasar dan struktur kurikulum, beban belajar, kurikulum tingkat satuan pendidikan, dan kalender akademik.

7. Kerangka Dasar dan Struktur kurikulum merupakan pola dan susunan mata kuliah yang harus ditempuh oleh mahasiswa dalam kegiatan pembelajaran.

8. Kurikulum sebagaimana tercantum pada PP nomor 17 tahun 2010 pasal 27 adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tinggi.

9. Kompetensi hasil didik suatu program studi berdasarkan PP nomor 17 tahun 2010 pasal 2 ayat (1) terdiri atas: (a) Kompetensi utama, (b) Kompetensi pendukung, (c) Kompetensi lain yang bersifat khusus dan gayut dengan kompetensi utama.

10. Kompetensi adalah seperangkat tindakan cerdas, penuh tanggung jawab yang dimiliki seseorang sebagai syarat untuk dianggap mampu oleh masyarakat dalam melaksanakan tugas-tugas di bidang pekerjaan tertentu.

11. Kurikulum pendidikan tinggi yang menjadi dasar penyelenggaraan program studi terdiri atas (kepmendiknas 232/U/2000 pasal 7 ayat (1)): (a) Kurikulum inti, dan (b) kurikulum institusional.

12. Kurikulum inti merupakan penciri dari kompetensi utama (kepmendiknas 045/U/2002 pasal 3 ayat (1)).

13. Kurikulum institusional merupakan sejumlah bahan kajian dan pelajaran yang merupakan bagian kurikulum pendidikan tinggi, terdiri atas tambahan dari kelompok ilmu dalam kurikulum inti yang disusun dengan memperhatikan keadaan dan kebutuhan lingkungan serta ciri khas perguruan tinggi.

14. Kurikulum institusional didalamnya terumuskan kompetensi pendukung dan kompetensi lainnya, yang bersifat khusus dan gayut dengan kompetensi utama suatu program studi dan ditetapkan oleh institusi penyelenggara program studi.

Page 5: SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN … · 2020. 8. 31. · SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN MEDAN Disetujui oleh: Ketua Revisi Ke-1 Tanggal -01-2014

STANDAR ISI SISTEM PENJAMINAN MUTU

INTERNAL

SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN MEDAN

Disetujui oleh:

Ketua

Revisi Ke-

1

Tanggal

-01-2014 SPMI-STPPMEDAN/SM/01/02

SPMI-STPPMEDAN/SM/01/02 Halaman 5 dari 8

15. Kompetensi pendukung sebesar 20% sampai dengan 40% dari keseluruhan beban studi.

16. Kompetensi lainnya sebesar 0% sampai dengan 30 dari keseluruhan beban studi. 17. Sistem Kredit Semester adalah suatu sistem penyelenggaraan pendidikan dengan

menggunakan satuan kredit semester (sks) untuk menyatakan beban studi mahasiswa, beban kerja dosen, pengalaman belajar dan beban penyelenggaraan program.

18. Semester adalah satuan waktu kegiatan yang terdiri atas minimal 16 (enam belas) minggu.

19. Satu satuan kredit semester, selanjutnya disebut 1 (satu) sks adalah takaran penghargaan terhadap pengalaman belajar yang diperoleh selama 1 (satu) semester melalui 3 (tiga) kegiatan per minggu meliputi 50 (lima puluh) menit tatap muka terjadwal (perkuliahan), 60 (enam puluh) menit kegiatan terstruktur dan 60 (enam puluh) menit kegiatan mandiri, atau 100 (seratus)menit praktikum, atau 240 (dua ratus empat puluh) menit kerja lapangan.

20. Student Centered Learning (SCL) adalah sistem pembelajaran dengan menempatkan mahasiswa sebagai pelaku utama dalam proses pembelajaran dan dosen berfungsi sebagai fasilitator.

E. PERNYATAAN STANDAR

1. Pembantu Ketua I, Ketua Program Studi dan tim kurikulum dalam menyusun kurikulum Jurusan/ Program Studi dikembangkan dan dilaksanakan berbasis kompetensi sebagaimana yang diamanatkan pada PP Nomor 17 tahun 2010 pasal 97 ayat (1).

2. Kompetensi hasil didik suatu program studi (berdasarkan Kepmendiknas nomor 045 /U tahun 2002 tentang Kurikulum Inti Pendidikan Tinggi pasal 2 ayat (1)) terdiri atas: (a) Kompetensi utama; (b) Kompetensi pendukung, dan (c) Kompetensi lain yang bersifat khusus dan gayut dengan kompetensi utama

3. Pembantu Ketua I, Ketua Program Studi dan tim kurikulum bersama masyarakat profesi dan pengguna lulusan menetapkan kurikulum inti Program Studi atau Jurusan sebagaimana amanat Kepmendiknas nomor 045/U/2002 pasal 6 ayat (2).

4. Kurikulum inti (kepmendiknas nomor 045/U/2002 pasal 3 ayat (2)) suatu program studi bersifat: a. Dasar untuk mencapai kompetensi lulusan; b. Acuan baku minimal mutu penyelenggaraan program studi; c. Berlaku secara nasional dan internasional; d. Lentur dan akomodatif terhadap perubahan yang sangat cepat di masa datang; e. Kesepakatan bersama antara kalangan perguruan tinggi, masyarakat profesi dan

pengguna lulusan. 5. Kompetensi berdasarkan pada SK Mendiknas nomor 045/U/2002 yang diperkuat

pada PP nomor 17 tahun 2010 pasal 97 ayat (3) paling sedikit memenuhi elemen kurikulum sebagai berikut: a. Landasan kepribadian; b. Penguasaan ilmu pengetahuan, teknologi, seni dan/ atau olah raga; c. Kemampuan dan ketrampilan berkarya;

Page 6: SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN … · 2020. 8. 31. · SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN MEDAN Disetujui oleh: Ketua Revisi Ke-1 Tanggal -01-2014

STANDAR ISI SISTEM PENJAMINAN MUTU

INTERNAL

SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN MEDAN

Disetujui oleh:

Ketua

Revisi Ke-

1

Tanggal

-01-2014 SPMI-STPPMEDAN/SM/01/02

SPMI-STPPMEDAN/SM/01/02 Halaman 6 dari 8

d. Sikap dan perilaku dalam berkarya menurut tingkat keahlian berdasarkan ilmu dan keterampilan yang dikuasai;

e. Penguasaan kaidah berkehidupan bermasyarakat sesuai dengan pilhan keahlian dalam berkarya.

6. Pembantu Ketua, Ketua Jurusan/Program Studi dan tim kurikulum dalam menyusun kompetensi utama atau kurikulum inti sekurang-kurangnya 40% dari kurikulum program diploma (Kepmendiknas 232/U/2000 pasal 8 ayat (2) dan (3)).

7. Pembantu Ketua I, Ketua Jurusan/Program Studi dan tim kurikulum dalam menyusun kerangka dasar dan struktur kurikulum wajib memuat mata kuliah Pendidikan Agama, Pendidikan Kewarganegaraan, dan Bahasa selama dalam periode pendidikan (UU no. 20 Sisdiknas 2003 pasal 37 ayat (2)). Selain itu, kurikulum yang disusun wajib memuat mata kuliah yang bermuatan kepribadian, kebudayaan, serta mata kuliah Statistika, dan/atau Matematika.

8. Pembantu Ketua I, Ketua Jurusan/Program Studi dan tim kurikulum dalam menyusun beban studi kurikulum 144 (seratus empat puluh empat) sks, dengan waktu tempuh studi 8 (delapan) semester.

9. Pembantu Ketua I, Ketua Jurusan/Program Studi dalam menyusun penyelenggaraan pendidikan setiap tahun akademik dibagi dalam dua semester yang masing-masing terdiri atas 16 (enam belas) minggu yang dilaksanakan sesuai dengan kalender akademik STPP Medan.

10. Dosen dalam menyelenggarakan kegiatan proses pembelajaran diutamakan dengan sistem Student Centered Learning (SCL).

11. Pembantu Ketua I, Ketua Jurusan/Program Studi dan tim kurikulum perlu melaksanakan evaluasi dan pengembangan kurikulum agar tercapai tujuan kurikulum dalam kurun waktu maksimal 5 (lima) tahun; Unsur-unsur yang harus dievaluasi dalam kegiatan evaluasi kurikulum minimal adalah: tujuan kurikulum (relevansi dengan stakeholders), isi kurikulum, proses pembelajaran, dan cara evaluasi hasil pembelajaran.

F. STRATEGI 1. Pembantu Ketua I dan Ketua Jurusan/Program Studi perlu membina hubungan

dengan organisasi profesi, alumni, pemerintah, dan dunia usaha. 2. Koordinasi kepada Pusat Pendidikan dan Standarisasi Profesi (Pusdikdarkasi) dan

badan SDM Pertanian guna menyelaraskan program pengembangan STPP 3. Memfasilitasi pelatihan yang berkaitan dengan proses pembelajaran untuk

profesionalisme dosen.

G. INDIKATOR Keterserapan alumni STPP Medan di dunia kerja

H. REFERENSI 1. Kepmendiknas Nomor 232/U/2000 tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum

Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa 2. Kepmendiknas Nomor 045/U/2002 tentang Kurikulum inti Pendidikan Tinggi. 3. Undang-undang Republik Indonesia nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional

Page 7: SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN … · 2020. 8. 31. · SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN MEDAN Disetujui oleh: Ketua Revisi Ke-1 Tanggal -01-2014

STANDAR ISI SISTEM PENJAMINAN MUTU

INTERNAL

SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN MEDAN

Disetujui oleh:

Ketua

Revisi Ke-

1

Tanggal

-01-2014 SPMI-STPPMEDAN/SM/01/02

SPMI-STPPMEDAN/SM/01/02 Halaman 7 dari 8

4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan

5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 17 tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan

6. Tim Pengembangan SPMI-PT, “Sistem Penjaminan Mutu Internal Perguruan Tinggi”, Bahan Pelatihan, Dirjen Dikti , 2010.

I. LAMPIRAN

STANDAR AKADEMIK : KURIKULUM PROGRAM STUDI A. Isi

1. Kurikulum harus merupakan seperangkat rencana dan pengaturan berdasarkan standar pendidikan tentang: a. Materi dan bahan kajian, b. Wahana dan pengalaman belajar untuk mencapai kompetensi, c. Penilaian yang berbasis pada potensi dan kondisi peserta didik.

2. Kurikulum harus mengandung: a. Seperangkat mata kuliah sebagai materi (content). b. Tujuan instruksional/kompetensi yang dirumuskan secara baik untuk mengukur

terjadinya perubahan perilaku mahasiswa. c. Pengalaman belajar yang dirancang untuk mencapai tujuan instruksional/

kompetensi. d. Pemanfaatan berbagai jenis dan cara mengajar yang mendukung terciptanya

suasana akademik yang tinggi dengan memanfaatkan “student centered approach”.

e. Upaya tercapainya tingkat kompetensi yang paling tinggi (belajar mandiri dan sepanjang hayat), ketrampilan wirausaha, akses terhadap informasi dan derajat kesehatan yang tinggi.

B. Kompetensi 1. Kurikulum harus berfungsi sebagai pedoman untuk menjamin mutu/kompetensi

sesuai dengan program studi yang ditempuh. Kompetensi adalah seperangkat tindakan cerdas, penuh tanggung jawab yang dimiliki seseorang sebagai syarat untuk dianggap mampu oleh masyarakat dalam melaksanakan tugas-tugas di bidangpekerjaan tertentu. Tindakan cerdas meliputi: a. Kemampuan di bidang tertentu (doing), b. Kemampuan memelihara kelangsungan hidup (earning), c. Kemampuan hidup bermasyarakat (living together), d. Kemampuan belajar lanjut (learning).

2. Kurikulum harus dirancang secara efektif untuk memenuhi kebutuhan mahasiswa, dengan menyediakan kesempatan untuk memilih mata kuliah keminatan dengan akses pada sumber-sumber yang tersedia di lingkungan STPP Medan.

3. Kurikulum harus mengacu pada Sistem Kredit Semester (SKS). 4. Kurikulum harus berbasis kompetensi, yaitu program pendidikan dan atau

pelatihan yang dirancang secara sistemik untuk memfasilitasi mahasiswa menguasai kompetensi yang dipersyaratkan untuk bidang dan jenjang tertentu.

Page 8: SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN … · 2020. 8. 31. · SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN MEDAN Disetujui oleh: Ketua Revisi Ke-1 Tanggal -01-2014

STANDAR ISI SISTEM PENJAMINAN MUTU

INTERNAL

SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN MEDAN

Disetujui oleh:

Ketua

Revisi Ke-

1

Tanggal

-01-2014 SPMI-STPPMEDAN/SM/01/02

SPMI-STPPMEDAN/SM/01/02 Halaman 8 dari 8

5. Pembelajaran harus berbasis kompetensi, yaitu menekankan interaksi antara mahasiswa dengan lingkungan belajar yang dikembangkan untuk mencapai kompetensi yang dipersyaratkan.

6. Beberapa mata kuliah seharusnya memiliki keterkaitan dengan mata kuliah lain dalam bentuk prasyarat dan semi prasyarat.

7. Kurikulum harus memuat mata kuliah wajib, mata kuliah pilihan dan praktikum 8. Setiap mata kuliah dalam kurikulum harus dilengkapi dengan GBPP, silabus, SAP

dan bahan ajar 9. Rencana pelaksanaan kurikulum harus tertuang dalam kalender akademik

C. Evaluasi Kurikulum

1. Evaluasi kurikulum seharusnya dilaksanakan untuk : a. Merespon perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi b. Merespon perubahan sosial di luar sistem pendidikan c. Memenuhi kebutuhan mahasiswa d. Merespon perubahan sistem pendidikan

2. Evaluasi kurikulum harus dilaksanakan secara berkala dengan melibatkan berbagai pihak (stakeholders) seperti pemakai lulusan, alumni, pihak yang berminat dan masyarakat pada umumnya.

3. Evaluasi kurikulum seharusnya dapat dilaksanakan secara integratif maupun monolitik Integratif adalah perubahan/pengembangan materi tidak secara menyeluruh (parsial). Monolitik adalah perubahan pada tingkat mata kuliah

.

Page 9: SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN … · 2020. 8. 31. · SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN MEDAN Disetujui oleh: Ketua Revisi Ke-1 Tanggal -01-2014

STANDAR MUTU SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL

SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN MEDAN (STPP MEDAN)

SPMI-STPP MEDAN SM 02 02

MEDAN 2014

Page 10: SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN … · 2020. 8. 31. · SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN MEDAN Disetujui oleh: Ketua Revisi Ke-1 Tanggal -01-2014

STANDAR PROSES SISTEM PENJAMINAN MUTU

INTERNAL

SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN MEDAN

Disetujui oleh: Ketua STPP Medan

Revisi Ke-

1

Tanggal

01-2014 SPMI-STPPMEDAN/SM/02/02

SPMI-STPPMEDAN/SM/02/02 Halaman 2 dari 8

STANDAR MUTU

SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN MEDAN

(STPP MEDAN)

Revisi ke : 1 (satu)

Tanggal : Januari 2014

Dikaji ulang oleh : Pembantu Ketua I

Dikendalikan oleh : Unit Jaminan Mutu

Disetujui oleh : Ketua STPP Medan

STPP MEDAN STANDAR MUTU

SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL Disetujui oleh

Ketua

Dr. Ir. Widi Hardjono, M.Sc

Revisi ke-1

Tanggal -01-2014

SPMI-STPPMEDAN/SM/01/02

Page 11: SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN … · 2020. 8. 31. · SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN MEDAN Disetujui oleh: Ketua Revisi Ke-1 Tanggal -01-2014

STANDAR PROSES SISTEM PENJAMINAN MUTU

INTERNAL

SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN MEDAN

Disetujui oleh: Ketua STPP Medan

Revisi Ke-

1

Tanggal

01-2014 SPMI-STPPMEDAN/SM/02/02

SPMI-STPPMEDAN/SM/02/02 Halaman 3 dari 8

A. VISI DAN MISI STPP MEDAN

1. Visi STPP Medan

STPP Medan Terpercaya dalam menghasilkan tenaga fungsional Rumpun Ilmu

Hayat Pertanian

2. Misi STPP Medan

a. Menyiapkan persyaratan penataan kelembagaan b. Meningkatkan mutu penyelenggaraan Tri Dharma Perguruan Tinggi c. Meningkatkan profesionalisme tenaga pendidik, tenaga kependidikan, dan peserta

didik d. Mengembangkan sarana dan prasarana pendidikan e. Meningkatkan mutu penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan fungsional RIHP

yang professional f. Meningkatkan kerjasama teknis pendidikan dengan Stakeholder dibidang

pertanian B. RASIONAL

Dalam meningkatkan Sistem Penjaminan Mutu Perguruan Tinggi, pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pendidikan Nasional telah melakukan berbagai upaya, diantaranya dengan melakukan pembenahan system pengelolaan perguruan tinggi, melakukan berbagai lokakarya maupun menerbitkan berbagai buku atau dokumen yang terkait. Adapun pada saat ini setidaknya terdapat 3 kegiatan yang telah dilakukan oleh KEMENDIKNAS, tentunya terkait dalam meningkatkan mutu penyelenggaraan pendidikan tinggi, yaitu : 1) Evaluasi Program Studi Berbasis Evaluasi Diri (EPSBED) dan Pangkalan Data. 2) Akreditasi Perguruan Tinggi. 3) Penjaminan Mutu (Quality Assurance).

Demikian pula di STPP Medan, pada tahun 2011 telah dicanangkan Sistem Penjaminan Mutu, selama kurun waktu ini telah dilakukan sosialisasi, berbagai pelatihan-pelatihan maupun telah dilakukan audit internal mutu akademik, hal itu untuk mewujudkan visi, misi maupun tujuan yang hendak dicapai.

Guna peningkatan kualitas dan kemajuan kampus STPP Medan diperlukan komitmen dari para pengelolanya, namun dalam hal ini untuk kemajuan suatu kampus tidak hanya tergantung pada pengelolanya tetapi juga diperlukan usaha dan kreatifitas dari segenap civitas akademika, karena keberhasilan suatu sistem juga dapat tergantung pada aspek Input, atau Proses di dalamnya.

Dalam pemenuhan standar nasional pendidikan (SNP), STPP Medan telah menyiapkan berbagai dokumen yang terkait SNP, diantaranya dibuatlah dokumen Standar Proses Pembelajaran. Di dalam dokumen standar proses pembelajaran ini perlu ditetapkan standar mutunya, yaitu : 1) Standar Perencanaan Proses Pembelajaran; 2) Standar Pelaksanaan Proses Pembelajaran; 3) Standar Pengawasan Proses Pembelajaran.

Page 12: SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN … · 2020. 8. 31. · SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN MEDAN Disetujui oleh: Ketua Revisi Ke-1 Tanggal -01-2014

STANDAR PROSES SISTEM PENJAMINAN MUTU

INTERNAL

SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN MEDAN

Disetujui oleh: Ketua STPP Medan

Revisi Ke-

1

Tanggal

01-2014 SPMI-STPPMEDAN/SM/02/02

SPMI-STPPMEDAN/SM/02/02 Halaman 4 dari 8

C. SUBJEK/PIHAK YANG BERTANGGUNG JAWAB UNTUK MENCAPAI STANDAR 1. Ketua sebagai Pimpinan STPP Medan 2. Pembantu Ketua I Bidang Akademik 3. Ketua Jurusan/Program Studi sebagai pimpinan Jurusan/Program Studi 4. Dosen

D. DEFENISI ISTILAH

1. Student Centered Learning (SCL) adalah sistem pembelajaran dengan menempatkan mahasiswa sebagai pelaku utama dalam proses pembelajaran dan dosen berfungsi sebagai fasilitator.

2. Proses perubahan yang dialami mahasiswa dalam pembelajaran : a. Ranah kognitif (learning to know): kemampuan yang yang berkenaan dengan

pengetahuan, penalaran, atau pikiran, b. Ranah afektif (learning to be): kemampuan yang mengutamakan perasaan,

emosi dan reaksi-reaksi yang berbeda berdasarkan penalaran, c. Ranah psikomotorik (learning to do): kemampuan yang mengutamakan

ketrampilan jasmani, d. Ranah kooperatif (learning to live together): kemampuan untuk bekerjasama.

3. Silabus adalah matrik perencanaan pembelajaran setiap mata kuliah dalam satu semester, yang memuat tujuan, materi, metode, sumber belajar, alokasi waktu dan rencana penilaian.

4. Satuan Acara Perkuliahan (SAP) : berupa rencana pelaksanaan perkuliahan dalam satu kali tatap muka/praktium atau lebih (tergantung luasan pokok bahasan) yang memuat tujuan, materi, metode, alokasi waktu, alat dan media dan bentuk penilaian.

5. Stakeholder (pengguna lulusan), adalah dari sektor industri atau produksi, masyarakat luas, pemerintah maupun kalangan perguruan tinggi sendiri.

E. PERNYATAAN STANDAR

1. Perumusan standar perencanaan proses pembelajaran. a. Silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran b. Jadual dan tempat kuliah c. Jadual perwalian akademik d. Dosen harus merupakan perancang utama pembelajaran. Rancangan

pembelajaran harus memuat nama institusi, tahun akademik, semester, nama mata kuliah, kode mata kuliah, jumlah sks, pengampu, diskripsi singkat mata kuliah, tujuan pembelajaran, outcome pembelajaran, jadwal kegiatan, monitoring proses dan evaluasi hasil belajar, serta referensi.

2. Perumusan standar pelaksanaan proses pembelajaran. a. Beban mengajar maksimal per dosen c. Rasio maksimal buku pelajaran per mahasiswa d. Rasio maksimal jumlah mahasiswa untuk setiap dosen e. Prasarana dan sarana perkuliahan.

3. Perumusan standar pengawasan proses pembelajaran. Perlu adanya Standar Mutu Pengawasan Proses Pembelajaran, yang mengatur tentang : a. Pemantauan b. Supervisi c. Evaluasi

Page 13: SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN … · 2020. 8. 31. · SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN MEDAN Disetujui oleh: Ketua Revisi Ke-1 Tanggal -01-2014

STANDAR PROSES SISTEM PENJAMINAN MUTU

INTERNAL

SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN MEDAN

Disetujui oleh: Ketua STPP Medan

Revisi Ke-

1

Tanggal

01-2014 SPMI-STPPMEDAN/SM/02/02

SPMI-STPPMEDAN/SM/02/02 Halaman 5 dari 8

d. Pelaporan e. Tindak lanjut

F. STRATEGI

1. Ketua, Pembantu Ketua I, Ketua Jurusan/ Program Studi dan atau Pimpinan Unit lainnya melakukan sosialisasi standar, mengawasi, dan mengevaluasi tahapan : a. perencanaan proses pembelajaran b. pelaksanaan proses pembelajaran c. pengawasan proses pembelajaran

2. Menerapkan reward and punishment yang jelas

G. INDIKATOR

1. Proses pembelajaran berjalan sesuai dengan rencana, dibuktikan dengan tingkat kehadiran mahasiswa maupun dosen yang tinggi, kesesuaian rencana dan proses pembelajaran,

2. Kelengkapan dokumen (borang) dan pengisian yang tertib serta teratur atau tersusun rapi.

3. Rata-rata indeks prestasi kelulusan (IPK) meningkat, dan terpenuhinya kompetensi lulusan seperti yang diharapkan.

4. Evaluasi proses belajar dan mengajar secara rutin dan

H. DOKUMEN TERKAIT 1. Standar Dosen dan Tenaga Kependidikan, 2. Standar Kemahasiswaan, 3. Standar Isi (Kurikulum), 4. Standar Suasana Akademik, 5. Standar Penilaian, 6. Standar Kompetensi Lulusan, 7. Standar Prasarana dan Sarana,

I. REFERENSI 1. Kepmendiknas Nomor 232/U/2000 tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum

Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa 2. Kepmendiknas Nomor 045/U/2002 tentang Kurikulum inti Pendidikan Tinggi. 3. Undang-undang Republik Indonesia nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional 4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar

Nasional Pendidikan 5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 17 tahun 2010 tentang

Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan 6. Tim Pengembangan SPMI-PT, “Sistem Penjaminan Mutu Internal Perguruan Tinggi”,

Bahan Pelatihan, Dirjen Dikti , 2010.

Page 14: SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN … · 2020. 8. 31. · SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN MEDAN Disetujui oleh: Ketua Revisi Ke-1 Tanggal -01-2014

STANDAR PROSES SISTEM PENJAMINAN MUTU

INTERNAL

SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN MEDAN

Disetujui oleh: Ketua STPP Medan

Revisi Ke-

1

Tanggal

01-2014 SPMI-STPPMEDAN/SM/02/02

SPMI-STPPMEDAN/SM/02/02 Halaman 6 dari 8

J. LAMPIRAN

STANDAR AKADEMIK : PROSES PEMBELAJARAN 1. Tujuan Instruksional

a. Proses pembelajaran harus merupakan proses yang sadar tujuan, baik domain kognitif, psikomotorik, maupun afektif.

b. Harus dilakukan analisis kebutuhan (need analysis ) untuk merumuskan tujuan instruksional.

c. Analisis kebutuhan harus dilakukan bersamaan dengan fihak yang berkepentingan (stake holders) antara lain mahasiswa, orang tua mahasiswa, pemakai lulusan (users), pemerintah, organisasi profesi, alumni, dsb.

d. Peningkatan kualitas pembelajaran harus dilaksanakan dengan meningkatkan tingkat kompetensi (level of competence) secara bertahap untuk semua domain.

e. Tujuan pembelajaran (tujuan instruksional) harus dijabarkan sampai pada dataran operasional melalui analisis instruksional.

2. Tahapan Pembelajaran

a. Proses pembelajaran harus dimulai dengan tahap pendahuluan yang mencakup deskripsi ringkas materi kuliah, penjelasan tujuan instruksional dan relevansi bahan ajar.

b. Proses pembelajaran harus diakhiri dengan tes formatif, umpan balik dan tindak lanjut yang penting untuk meningkatkan motivasi mahasiswa.

c. Proses pembelajaran harus menyediakan pengalaman belajar yang memungkinkan mahasiswa bertanggung jawab.

d. Proses pembelajaran harus merancang dan memberikan kegiatan yang merangsang keinginan tahu (curiosity) mahasiswa.

e. Proses pembelajaran seharusnya memberi umpan balik positif dengan segera atas keberhasilan dan respon yang benar dari mahasiswa.

3. Komponen Pembelajaran

a. Tiga (3) komponen pembelajaran yaitu komponen rutin , komponen pengkayaan dan komponen motivasi harus dilaksanakan secara proporsional.

b. Komponen rutin harus terdiri dari: 1) Uraian penjelasan baik konsep, prinsip maupun prosedur. 2) Memberi contoh-contoh yang aktual relevan dan menarik, termasuk yang

bukan contoh (non-example). 3) Merancang/melaksanakan latihan (practice) untuk mahasiswa.

c. Komponen pengkayaan (enrichment) seharusnya dilaksanakan dengan menyusun diagram, skema, flow-chart, gambar, peta, kurva, dan sebagainya.

d. Komponen motivasi harus dilaksanakan dalam wujud munculnya perhatian, relevansi bahan ajar, menimbulkan percaya diri dan kepuasan di pihak mahasiswa.

e. Proses pembelajaran seharusnya diperkaya melalui lintas kurikulum, hasil hasil penelitian dan penerapannya.

4. Partisipasi Mahasiswa dalam Pembelajaran a. Mahasiswa harus dibuat aktif untuk memberi respon melalui metode diskusi,

simulasi, bermain peran (role playing) dan penggunaan media slide, kaset audio, mimbar, dan benda sebenarnya, dsb.

Page 15: SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN … · 2020. 8. 31. · SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN MEDAN Disetujui oleh: Ketua Revisi Ke-1 Tanggal -01-2014

STANDAR PROSES SISTEM PENJAMINAN MUTU

INTERNAL

SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN MEDAN

Disetujui oleh: Ketua STPP Medan

Revisi Ke-

1

Tanggal

01-2014 SPMI-STPPMEDAN/SM/02/02

SPMI-STPPMEDAN/SM/02/02 Halaman 7 dari 8

b. Penyampaian kegiatan belajar mengajar harus dilakukan dengan mengunakan metoda yang bervariasi seperti diskusi, brainstorming, studi kasus, role playing, demonstrasi, dsb.

c. Penyampaian kegiatan belajar mengajar seharusnya menggunakan berbagai media (transparansi, film, videotape, LCD, dsb.)

d. Fakultas/Jurusan/Program studi harus menetapkan jumlah optimal mahasiswa per kelas per mata kuliah.

5. Materi Pembelajaran

a. Materi kuliah harus dirinci dalam bagian-bagian kecil mulai dari mata kuliah, pokok bahasan, sub-pokok bahasan, dsb.

b. Penguasaan materi kuliah harus merupakan prasyarat sebelum mempelajari materi lanjutan dengan menggunakan cara belajar tuntas (mastery learning).

6. Ketrampilan Pembelajaran a. Kegiatan belajar mengajar harus memahami pendidikan berwawasan diffable

(different abilities), sehingga ada perbedaan perlakuan melalui bimbingan dalam kelas, pemberian tugas, metode instruksional yang tepat, dsb.

b. Proses pembelajaran harus dilengkapi dengan ketrampilan bertanya dasar, meliputi: pemberian acuan, pemindahan giliran, penyebaran pertanyaan ke seluruh kelas, pemberian tuntunan.

c. Proses pembelajaran harus perlu ketrampilan bertanya lanjut antara penguatan tuntutan kognitif, afektif, dan psikomotorik; pemberian pertanyaan pelacak dan mendorong terjadinya interaksi.

d. Ketrampilan pemberian penguatan (reinforcement) harus melalui penguatan verbal, penguatan non-verbal, hangat, antusias dan bermakna

e. Proses pembelajaran adalah interaksi sejumlah sistem yaitu tujuan kondisi awal mahasiswa, bahan, metode, dosen, dan evaluasi. Proses pembelajaran harus direncanakan dalam bentuk: 1) Rumusan tujuan instruksional, 2) Garis Besar Program Perkuliahan (GBPP), 3) Satuan Acara Perkuliahan (SAP), 4) Kontrak Perkuliahan. 5) Buku Ajar

7. Penilaian Pembelajaran a. Satuan Kredit Semester (sks) harus dilaksanakan sepenuhnya, baik unsur tatap

Muka, tugas terstruktur maupun tugas mandiri. b. Proses pembelajaran harus dievaluasi untuk meningkatkan kualitasnya. c. Komponen dan bobot (weight) penilaian untuk memperoleh nilai akhir (final

grade) harus diberitahukan kepada mahasiswa pada kuliah pertama tiap semester.

d. Semua tes sumatif harus mengacu pada tujuan instruksional. e. Tingkat kompetensi (level of competence) harus ditingkatkan dengan bantuan

kisi-kisi soal. f. Semua catatan tentang semua tes sumatif harus disusun rapi agar dapat

memberi penjelasan kepada mahasiswa yang memerlukan. g. Semua tes kecil, ujian tengah semester, makalah, tugas-tugas, ujian akhir

semester harus diberitahukan penilaian dan komentarnya kepada mahasiswa. h. Penilaian sumatif harus menggunakan pendekatan kombinasi PAP dan PAN.

Page 16: SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN … · 2020. 8. 31. · SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN MEDAN Disetujui oleh: Ketua Revisi Ke-1 Tanggal -01-2014

STANDAR PROSES SISTEM PENJAMINAN MUTU

INTERNAL

SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN MEDAN

Disetujui oleh: Ketua STPP Medan

Revisi Ke-

1

Tanggal

01-2014 SPMI-STPPMEDAN/SM/02/02

SPMI-STPPMEDAN/SM/02/02 Halaman 8 dari 8

i. Fakultas/jurusan/program studi harus mempunyai suatu kebijakan yang adil, bertanggung jawab dan berkesinambungan tentang evaluasi hasil studi

j. Kebijakan tentang evaluasi hasil studi seharusnya ditinjau secara periodik, didasarkan pada data keberhasilan dan kegagalan/kendala selama pengimplementasian kebijakan sebelumnya dalam rangka mendapatkan kebijakan baru yang lebih adil dan bertanggung jawab.

k. Jurusan/program studi harus mempunyai program pembimbingan akademik dan konseling untuk mahasiswa.

l. Jurusan/program studi harus mempunyai prosedur yang mengatur tentang mekanisme penyamapaian ketidakpuasan mahasiswa

Page 17: SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN … · 2020. 8. 31. · SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN MEDAN Disetujui oleh: Ketua Revisi Ke-1 Tanggal -01-2014

STANDAR MUTU SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL

SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN MEDAN (STPP MEDAN)

SPMI-STPP MEDAN SM 01 03

MEDAN 2014

Page 18: SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN … · 2020. 8. 31. · SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN MEDAN Disetujui oleh: Ketua Revisi Ke-1 Tanggal -01-2014

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN

SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL

SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN MEDAN

Disetujui oleh: Ketua

Revisi Ke- Tanggal

-01-2014 SPMI-STPPMEDAN/SM/01/03

SPMI-STPPMEDAN/SM/01/03 Halaman 2 dari 5

STANDAR MUTU

SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN MEDAN

(STPP MEDAN)

Revisi ke : 1

Tanggal : Januari 2014

Dikaji ulang oleh : Pembantu Ketua I

Dikendalikan oleh : Unit Jaminan Mutu

Disetujui oleh : Ketua STPP Medan

STPP MEDAN STANDAR MUTU

SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL Disetujui oleh

Ketua

Dr. Ir. Widi Hardjono, M.Sc

Revisi ke-1

Tanggal -01-2014

SPMI-STPPMEDAN/SM/01/03

Page 19: SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN … · 2020. 8. 31. · SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN MEDAN Disetujui oleh: Ketua Revisi Ke-1 Tanggal -01-2014

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN

SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL

SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN MEDAN

Disetujui oleh: Ketua

Revisi Ke- Tanggal

-01-2014 SPMI-STPPMEDAN/SM/01/03

SPMI-STPPMEDAN/SM/01/03 Halaman 3 dari 5

A. VISI DAN MISI STPP MEDAN

1. Visi STPP Medan

STPP Medan Terpercaya dalam menghasilkan tenaga fungsional Rumpun Ilmu

Hayat Pertanian

2. Misi STPP Medan

a. Menyiapkan persyaratan penataan kelembagaan b. Meningkatkan mutu penyelenggaraan Tri Dharma Perguruan Tinggi c. Meningkatkan profesionalisme tenaga pendidik, tenaga kependidikan, dan peserta

didik d. Mengembangkan sarana dan prasarana pendidikan e. Meningkatkan mutu penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan fungsional RIHP

yang professional f. Meningkatkan kerjasama teknis pendidikan dengan Stakeholder dibidang

pertanian B. RASIONAL

Visi, misi, dan tujuan STPP dapat terwujud dengan menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan professional dibidang manajemen penyuluhan pertanian (mulai dari perencanaan sampai evaluasi penyuluhan pertanian) dan teknologi pertanian. Agar mahasiswa mampu memenuhi kriteria tersebut dibutuhkan ukuran atau standar minimum tentang kompetensi lulusan yang digunakan sebagai pedoman penilaian dalam penentun kelulusan mahasiswa dari satuan pendidikan, oleh karena itu perlu ditetapkan standar kompetensi lulusan.

Standar kompettensi lulusan pada jenjang pendidikan tinggi sebagaimana amanah pada pasal 26 ayat (4) PP No. 19 tahun 2005 bertujuan untuk mempersiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang berakhlak mulia, memiliki pengetahuan, keterampilan, dan sikap untuk menemukan, mengembangkan serta menerapkan ilmu, teknologi, dan seni, yang bermanfaat bagi kemanusiaan.

C. SUBJEK/PIHAK YANG BERTANGGUNG JAWAB UNTUK MENCAPAI STANDAR

1. Ketua sebagai Pimpinan STPP Medan 2. Pembantu Ketua Bidang Akademik 3. Ketua Jurusan/Program Studi sebagai pimpinan Jurusan/Program Studi 4. Dosen 5. Bagian Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan

D. DEFENISI ISTILAH

1. Merancang standar adalah olah pikir untuk menghasilkan standar tentang hal yang dibutuhkan dalam Sistem Penjaminan Mutu Internal STPP Medan (SPMI-STPP Medan).

2. Menetapkan standar adalah tindakan berupa persetujuan dan pengesahan standar sehingga standar dinyatakan berlaku.

3. Standar Kompetensi Lulusan adalah kualifikasi kemampuan yang mencakup sikap, pengetahuan dan keterampilan (PP No. 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, pasal 1 ayat 4)

Page 20: SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN … · 2020. 8. 31. · SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN MEDAN Disetujui oleh: Ketua Revisi Ke-1 Tanggal -01-2014

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN

SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL

SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN MEDAN

Disetujui oleh: Ketua

Revisi Ke- Tanggal

-01-2014 SPMI-STPPMEDAN/SM/01/03

SPMI-STPPMEDAN/SM/01/03 Halaman 4 dari 5

4. Studi Pelacakan adalah studi untuk mendapatkan data yang diperlukan dari pemangku kepentingan internal dan/atau eksternal sebagai bahan acuan untuk menentukan/ membuat draf standar.

5. Uji Publik merupakan proses pengujian atau sosialisasi kepada pemangku kepentingan internal dan/atau eksternal dari draf standar sebelum ditetapkan sebagai standar.

6. Kompetensi adalah seperangkat tindakan cerdas, penuh tanggung jawab yang dimiliki seseorang sebagai syarat untuk dianggap mampu oleh masyarakat dalam melaksanakan tugas-tugas di bidang pekerjaan tertentu.

7. Lulusan adalah peserta didik yang telah menyelesaikan pendidikannya dengan memenuhi syarat dan dianggap cakap sesuai kompetensi yang dicapai dalam akhir pendidikan.

E. PERNYATAAN STANDAR

1. Dekan, Ketua Jurusan, Ketua Program Studi dan tim kurikulum dalam menyusun kurikulum Jurusan/ Program Studi dikembangkan dan dilaksanakan berbasis kompetensi sebagaimana yang diamanatkan pada PP Nomor 17 tahun 2010 pasal 97 ayat (1).

2. Ketua jurusan atau program studi dalam menetapkan kompetensi jurusan atau program studi (berdasarkan Kepmendiknas nomor 045 /U tahun 2002 tentang Kurikulum Inti Pendidikan Tinggi pasal 2 ayat (1)) terdiri atas: a. Kompetensi utama; b. Kompetensi pendukung; c. Kompetensi lain yang bersifat khusus dan gayut dengan kompetensi utama.

3. Ketua jurusan atau program studi bersama tim atas nama Pembantu Ketua I dalam menyusun kompetensi utama merupakan kompetensi yang harus dimiliki lulusan prodi yang membedakan dengan lulusan prodi lain.

4. Standar kompetensi lulusan yang disusun oleh ketua jurusan atau ketua prodi beserta tim digunakan sebagai pedoman penilaian dalam penentuan kelulusan mahasiswa STPP Medan.

5. Standar kompetensi lulusan yang disusun oleh ketua jurusan atau ketua prodi beserta tim harus menetapkan kualifikasi kompetensi lulusan yang meliputi pengetahuan, keterampilan, dan sikap.

6. Ketua jurusan atau ketua prodi beserta tim dalam menyusun kulifikasi kompetensi lulusannya harus melibatkan dosen dan pemangku kepentingan (stakeholders) yang relevan.

7. Ketua jurusan atau prodi bertanggungjawab perlu melakukan berbagai upaya dalam rangka pemenuhan standar kompetensi.

F. STRATEGI 1. STPP Medan perlunya membina hubungan dengan organisasi profesi, alumni,

pemerintah, dan dunia usaha. 2. Menyelenggarakan pelatihan yang berkaitan dengan proses pembelajaran untuk

meningkatkan kompetensi serta profesionalime dosen. 3. Pemenuhan sarana, prasarana dan pembiayaan 4. Meningkatkan suasana akademik

Page 21: SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN … · 2020. 8. 31. · SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN MEDAN Disetujui oleh: Ketua Revisi Ke-1 Tanggal -01-2014

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN

SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL

SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN MEDAN

Disetujui oleh: Ketua

Revisi Ke- Tanggal

-01-2014 SPMI-STPPMEDAN/SM/01/03

SPMI-STPPMEDAN/SM/01/03 Halaman 5 dari 5

G. INDIKATOR

1. Lulusan memiliki integritas (etika dan moral, profesionalisme, kemampuan bahasa, penggunaan teknologi informasi, komunikasi, kerjasama tim dan pegembangan diri ) yang baik

H. DOKUMEN TERKAIT Standar ini harus dilengkapi dengan form penyusunan kompetensi lulusan

I. REFERENSI 1. Undang-undang Republik Indonesia nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional 2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar

Nasional Pendidikan 3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 17 tahun 2010 tentang

Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan 4. Kepmendiknas Nomor 232/U/2000 tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum

Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa 5. Kepmendiknas Nomor 045/U/2002 tentang Kurikulum inti Pendidikan Tinggi. 6. Tim Pengembangan SPMI-PT, “Sistem Penjaminan Mutu Internal Perguruan Tinggi”,

Bahan Pelatihan, Dirjen Dikti , 2010.

Page 22: SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN … · 2020. 8. 31. · SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN MEDAN Disetujui oleh: Ketua Revisi Ke-1 Tanggal -01-2014

STANDAR MUTU SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL

SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN MEDAN (STPP MEDAN)

SPMI-STPP MEDAN SM 01 04

MEDAN 2014

Page 23: SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN … · 2020. 8. 31. · SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN MEDAN Disetujui oleh: Ketua Revisi Ke-1 Tanggal -01-2014

STANDAR DOSEN DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL

SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN MEDAN

Disetujui oleh: Ketua STPP Medan

Revisi Ke-

1

Tanggal

-01-2014 SPMI-STPPMEDAN/SM/01/04

SPMI-STPPMEDAN/SM/01/04 Halaman 2 dari 7

STANDAR MUTU

SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN MEDAN

(STPP MEDAN)

Revisi ke : 1 (satu)

Tanggal : Januari 2014

Dikaji ulang oleh : Pembantu Ketua I

Dikendalikan oleh : Unit Jaminan Mutu

Disetujui oleh : Ketua STPP Medan

STPP MEDAN STANDAR MUTU

SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL Disetujui oleh

Ketua

Dr. Ir. Widi Hardjono, M.Sc

Revisi ke-1

Tanggal -01-2014

SPMI-STPPMEDAN/SM/01/04

Page 24: SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN … · 2020. 8. 31. · SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN MEDAN Disetujui oleh: Ketua Revisi Ke-1 Tanggal -01-2014

STANDAR DOSEN DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL

SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN MEDAN

Disetujui oleh: Ketua STPP Medan

Revisi Ke-

1

Tanggal

-01-2014 SPMI-STPPMEDAN/SM/01/04

SPMI-STPPMEDAN/SM/01/04 Halaman 3 dari 7

A. VISI DAN MISI STPP MEDAN

1. Visi STPP Medan

STPP Medan Terpercaya dalam menghasilkan tenaga fungsional Rumpun Ilmu

Hayat Pertanian

2. Misi STPP Medan

a. Menyiapkan persyaratan penataan kelembagaan b. Meningkatkan mutu penyelenggaraan Tri Dharma Perguruan Tinggi c. Meningkatkan professionalisme tenaga pendidik, tenaga kependidikan, dan

peserta didik d. Mengembangkan sarana dan prasarana pendidikan e. Meningkatkan mutu penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan fungsional RIHP

yang profesional f. Meningkatkan kerjasama teknis pendidikan dengan Stakeholder dibidang

pertanian B. RASIONAL

Untuk mewujudkan visi, misi dan tujuan pendidikan di STPP Medan diperlukan keunggulan mutu sumberdaya manusia yang handal dan mampu menjamin mutu penyelenggaraan program studi, melalui program akademik yang sesuai. Program studi harus mendayagunakan sumberdaya manusia yang meliputi dosen sebagai tenaga kependidikan yang layak, kompeten, relevan, kompeten dan handal guna memberikan pelayanan pendidikan yang bermutu, berkarakter dan kompetitif.

Menurut Undang Undang nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, dalam pasal 38 disebutkan bahwa tenaga kependidikan bertugas melaksanakan administrasi, pengelolaan, pengembangan, pengawasan, dan pelayanan teknis untuk menunjang proses pendidikan pada satuan pendidikan. Sedangkan pendidik merupakan tenaga profesional yang bertugas merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran melakukan pembimbingan dan pelatihan, serta melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, terutama bagi pendidik pada perguruan tinggi. Lebih lanjut dalam Undang Undang nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, secara tegas menggunakan istilah dosen untuk merujuk pada pengertian pendidik pada jenjang pendidikan tinggi. Sedangkan tugas utama dosen adalah mentransformasikan, mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni melalui pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Dalam konteks hubungan input-proses-output pada sistem pendidikan tinggi, dosen dan tenaga kependidikan merupakan sumberdaya manusia yang penting tugas dan perannya dalam menjalankan proses pada sistem tersebut. Agar dosen dan tenaga kependidikan dapat melaksanakan tugas dengan baik diperlukan standar dosen dan tenaga kependidikan yang semakin baik.

Dengan pertimbangan tersebut maka STPP Medan melalui Unit Jaminan Mutu (UJM) menetapkan standar dosen dan tenaga kependidikan yang akan menjadi pedoman dan tolok ukur bagi pimpinan STPP Medan, pimpinan jurusan / program studi maupun pimpinan unit atau lembaga yang bertanggung jawab dalam merencanakan, mengelola dan mengembangkan sumberdaya manusia di lingkungan STPP Medan.

Page 25: SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN … · 2020. 8. 31. · SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN MEDAN Disetujui oleh: Ketua Revisi Ke-1 Tanggal -01-2014

STANDAR DOSEN DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL

SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN MEDAN

Disetujui oleh: Ketua STPP Medan

Revisi Ke-

1

Tanggal

-01-2014 SPMI-STPPMEDAN/SM/01/04

SPMI-STPPMEDAN/SM/01/04 Halaman 4 dari 7

C. SUBJEK/PIHAK YANG BERTANGGUNG JAWAB UNTUK MENCAPAI STANDAR

1. Ketua sebagai Pimpinan STPP Medan 2. Pembantu Ketua I 3. Ketua Jurusan/Program Studi sebagai pimpinan Jurusan/Program Studi 4. Kepala BAAK 5. unit/bagian lain 6. Dosen dan tenaga kependidikan

D. DEFENISI ISTILAH

1. Dosen : pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas utama mentransformasikan, mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat (UU 14/2005 Pasal 1 butir 2)

2. Kompetensi dosen : seperangkat pengetahuan, keterampilan dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dikuasai dan diwujudkan oleh dosen dalam melaksanakan tugas profesionalnya meliputi : a. Kompetensi pedagogik b. Kompetensi profesional

c. Kompetensi kepribadian d. Kompetensi sosial

3. Tenaga kependidikan : Tenaga kependidikan meliputi tenaga administrasi dan tenaga penunjang pendidikan/akademik (pustakawan, teknisi laboratorium, teknisi kebun, teknisi kandang, teknisi perbengkelan)

E. PERNYATAAN STANDAR

1. Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian Medan melalui jurusan/program studi menjamin hak dosen dan tenaga kependidikan atas: (a) penghasilan dan jaminan sosial yang pantas dan memadai, (b) penghargaan sesuai tugas dan prestasi kerja, (c) pembinaan karier, (d) perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas dan hak atas kekayaan intelektual, (e) kesempatan menggunakan sarana, prasarana dan fasilitas pendidikan.

2. Dalam menjalankan tugas keprofesionalan, dosen berhak: (a) memperoleh kesempatan untuk: meningkatkan kompetensi, akses sumber belajar dan sarana prasarana pembelajaran, penelitian dan pengabdian masysrakat, (b) memiliki kebebasan akademik, mimbar akademik dan otonomi keilmuan, (c) memiliki kebebasan dalam memberikan penilaian dan menentukan kelulusan peserta didik, (d) memiliki kebebasan untuk berserikat dalam organisasi profesi/keilmuan

3. Dosen dan tenaga kependidikan harus mampu : (a) menciptakan suasana pendidikan yang bermakna, menyenangkan, kreatif, dinamis, dan dialogis, (b) mempunyai komitmen professional untuk meningkatkan mutu pendidikan, (c) memberi teladan dan menjaga nama baik lembaga, profesi dan kedudukan sesuai dengan kepercayaan yang diberikan

4. Dalam menjalankan tugas keprofessionalan, dosen harus mampu : (a) melaksanakan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat, (b) merencanakan, melaksanakan pembelajaran serta menilai dan mengevaluasi hasil pembelajaran, (c) meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi dan kompetensi akademik, (d) bertindak obyektif dan tidak diskriminatif dalam pembelajaran, (e)

Page 26: SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN … · 2020. 8. 31. · SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN MEDAN Disetujui oleh: Ketua Revisi Ke-1 Tanggal -01-2014

STANDAR DOSEN DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL

SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN MEDAN

Disetujui oleh: Ketua STPP Medan

Revisi Ke-

1

Tanggal

-01-2014 SPMI-STPPMEDAN/SM/01/04

SPMI-STPPMEDAN/SM/01/04 Halaman 5 dari 7

menjunjung tinggi peraturan perundang-undangan, hukum, kode etik, nilai-nilai agama, dan etika

5. Jurusan memiliki mekanisme monitoring dan evaluasi kinerja dosen dibidang tridharma perguruan tinggi dan mendokumentasikan rekam jejak yang mampu ditelusuri

6. Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian Medan menetapkan kualifikasi minimum dosen lulusan proram magister untuk program diploma atau program sarjana

7. Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian Medan menetapkan lebih dari 80 persen dosen tetap bergelar minimal magister dan lebih dari 35 persen dosen tetap bergelar doktor.

8. Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian Medan menetapkan beban kerja dosen sekurang-kurangnya sepadan 12 satuan kredit semester dan sebanyak-banyaknya 16 satuan kredit semester.

9. Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian Medan melalui jurusan/program studi menetapkan rasio jumlah dosen tetap dan jumlah mahasiswa adalah 1 : 15

10. Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian Medan mengajukan usulan kepada Kementerian Pertanian dalam rekrutmen dosen dengan menggunakan kualifikasi akademik, kompetensi dan pengalaman sebagai dasar rekrutmen.

11. Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian Medan melalui jurusan/program studi memiliki program untuk mengundang tenaga pakar/ahli sebagai pembicara pada pelatihan, seminar, atau sebagai dosen tamu.

F. STRATEGI

1. Mendorong dan membuka kesempatan seluas-luasnya bagi dosen dan tenaga kependidikan untuk melanjutkan pendidikan hingga jenjang doktor melalui program beasiswa internal maupun eksternal.

2. Membuat blue print pembinaan karier dosen dan tenaga kependidikan dalam jangka panjang.

3. Menyelenggarakan pelatihan, magang secara periodik bagi dosen dan tenaga kependidikan untuk peningkatan kompetensi yang dibutuhkan.

4. Memfasilitasi dosen dalam mengembangkan profesionalisme dan sertifikasi 5. Studi banding benchmarking 6. Dosen di sesuaikan dengan bidang ilmunya.

G. INDIKATOR 1. Tercapainya rasio dosen – mahasiswa = 1 : 15 2. Lebih dari 80 persen dosen tetap bergelar magister dan lebih dari 35 persen dosen

tetap bergelar doktor 3. Lebih dari 50 % dosen tetap memiliki jabatan lektor kepala 4. Sistem rekruitment dosen dan tenaga kependidikan sesuai dengan aturan dan

pedoman yang berlaku 5. Lebih dari tiga puluh persen dosen tetap menjadi anggota masyarakat bidang ilmu

(akademik dan profesi) ditingkat nasional 6. Tingkat kehadiran dosen tetap dalam mengajar minimal 95 persen 7. Jumlah tenaga ahli/pakar sebagai pembicara seminar/pelatihan, pembicara tamu,

dosen tamu, dsb di luar STPP Medan minimal 8 orang per tahun

Page 27: SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN … · 2020. 8. 31. · SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN MEDAN Disetujui oleh: Ketua Revisi Ke-1 Tanggal -01-2014

STANDAR DOSEN DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL

SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN MEDAN

Disetujui oleh: Ketua STPP Medan

Revisi Ke-

1

Tanggal

-01-2014 SPMI-STPPMEDAN/SM/01/04

SPMI-STPPMEDAN/SM/01/04 Halaman 6 dari 7

8. Adanya tenaga pustakawan dengan pendidikan formal, dan sarjana pustaka yang kompeten sesuai kualifikasi yang dibutuhkan di setiap laboratorium serta tenaga administrasi yang kompeten/kualifikasi sesuai minimal 2 orang.

H. DOKUMEN TERKAIT

1. Standar dosen dan tenaga kependidikan ini harus diselaraskan dengan dokumen standar mutu yang lain, misalnya berkaitan dengan standar pembiayaan dan standar sarana dan prasarana

2. Manual prosedur, borang atau formulir kerja yang terkait dengan dosen dan tenaga kependidikan

I. REFERENSI

1. Undang-undang Republik Indonesia nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan

3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 17 tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan

4. Kepmendiknas Nomor 232/U/2000 tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa

5. Kepmendiknas Nomor 045/U/2002 tentang Kurikulum inti Pendidikan Tinggi. 6. Tim Pengembangan SPMI-PT, “Sistem Penjaminan Mutu Internal Perguruan Tinggi”,

Bahan Pelatihan, Dirjen Dikti , 2010.

J. LAMPIRAN STANDAR AKADEMIK : SUMBER DAYA MANUSIA (DOSEN DAN TENAGA KEPENDIDIKAN) 1. Rekruitmen dosen dan tenaga kependidikan harus mengacu pada kebutuhan

penyelenggaraan kurikulum, yang dalam proses rekruitmen melibatkan masukan dari Jurusan/ Program Studi dan diajukan ke Kementerian Pertanian.

2. Komposisi dosen dan tenaga kependidikan harus sesuai dengan kebutuhan kurikulum dalam hal kualifikasi staf, pengalaman, bakat, umur, status, tinggi badan, bidang ilmu dan sebagainya.

3. Promosi dosen harus dilakukan berdasarkan asas kemanfaatan dan kepatutan yang meliputi aspek pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat.

4. Pengembangan dosen dan tenaga kependidikan harus diidentifikasi secara sistematis sesuai dengan aspirasi individu, kebutuhan kurikulum, dan kelembagaan.

5. Pengembangan dosen harus memperhatikan rasio dosen : mahasiswa. 6. Manajemen waktu dan sistem insentif harus dikaitkan dengan kualitas pengajaran

dan pembelajaran. 7. Evaluasi kinerja dosen dan tenaga kependidikan seharusnya dilakukan secara

periodik sesuai dengan indikator yang ditetapkan. 8. Dosen dan tenaga kependidikan harus diberi kesempatan untuk melakukan aktivitas

di luar kegiatan pengajaran dan penelitian guna pengembangan diri secara akademis dan intelektual

Page 28: SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN … · 2020. 8. 31. · SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN MEDAN Disetujui oleh: Ketua Revisi Ke-1 Tanggal -01-2014

STANDAR DOSEN DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL

SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN MEDAN

Disetujui oleh: Ketua STPP Medan

Revisi Ke-

1

Tanggal

-01-2014 SPMI-STPPMEDAN/SM/01/04

SPMI-STPPMEDAN/SM/01/04 Halaman 7 dari 7

9. Dosen harus didorong dan dimotivasi untuk mencapai gelar pendidikan tertinggi (doktor) sesuai bidang keahliannya.

10. Jumlah dosen di Fakultas/Prodi seharusnya memiliki rasio dosen mahasiswa 1 : 30 untuk bidang ilmu sosial dan 1 : 20 untuk bidang ilmu eksakta

11. Dosen dan tenaga kependidikan harus dimanfaatkan secara efektif 12. Beban dosen persemester untuk kegiatan tridharma pergurun tinggi seharusnya

sekurang kurangnya 12 sks dan sebanyak banyaknya 16 sks. 13. Sekolah tinggi harus memiliki sistem sanksi dan penghargaan dalam kaitannya

dengan pelaksanaan tridharma perguruan tinggi. 15. Dosen harus mampu merancang dan melaksanakan program pembelajaran yang

rasional, sesuai dengan tuntutan kebutuhan lokal, nasional, regional, dan internasional.

16. Dosen harus mampu menggunakan berbagai metode pengajaran dan pembelajaran dan memilih yang paling cocok untuk mencapai keluaran (out come) pembelajaran yang dikehendaki.

17. Dosen harus mampu mengembangkan dan menggunakan berbagai macam media untuk pembelajaran.

18. Dosen harus mampu memonitor dan mengevaluasi program pembelajaran yang dilakukan.

Page 29: SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN … · 2020. 8. 31. · SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN MEDAN Disetujui oleh: Ketua Revisi Ke-1 Tanggal -01-2014

STANDAR MUTU SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL

SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN MEDAN (STPP MEDAN)

SPMI-STPP MEDAN SM 01 05

MEDAN 2014

Page 30: SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN … · 2020. 8. 31. · SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN MEDAN Disetujui oleh: Ketua Revisi Ke-1 Tanggal -01-2014

STANDAR SARANA DAN PRASARANA

SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL

SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN MEDAN

Disetujui oleh: Ketua

STPP Medan

Revisi

Ke-1

Tanggal

-01-2014 SPMI-STPPMEDAN/SM/01/05

SPMI-STPPMEDAN/SM/01/05 Halaman 2 dari 7

STANDAR MUTU

SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN MEDAN

(STPP MEDAN)

Revisi ke : 1 (satu)

Tanggal : Januari 2014

Dikaji ulang oleh : Pembantu Ketua I

Dikendalikan oleh : Unit Jaminan Mutu

Disetujui oleh : Ketua STPP Medan

STPP MEDAN STANDAR MUTU

SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL Disetujui oleh

Ketua

Dr. ir. Widi Hardjono, M.Sc

Revisi ke-1

Tanggal -01-2014

SPMI-STPPMEDAN/SM/01/05

Page 31: SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN … · 2020. 8. 31. · SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN MEDAN Disetujui oleh: Ketua Revisi Ke-1 Tanggal -01-2014

STANDAR SARANA DAN PRASARANA

SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL

SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN MEDAN

Disetujui oleh: Ketua

STPP Medan

Revisi

Ke-1

Tanggal

-01-2014 SPMI-STPPMEDAN/SM/01/05

SPMI-STPPMEDAN/SM/01/05 Halaman 3 dari 7

A. VISI DAN MISI STPP MEDAN

1. Visi STPP Medan

STPP Medan terpercaya dalam menghasilkan tenaga fungsional Rumpun Ilmu

Hayat Pertanian

2. Misi STPP Medan

a. Menyiapkan persyaratan penataan kelembagaan b. Meningkatkan mutu penyelenggaraan Tri Dharma Perguruan Tinggi c. Meningkatkan profesionalisme tenaga pendidik, tenaga kependidikan, dan

peserta didik d. Mengembangkan sarana dan prasarana pendidikan e. Meningkatkan mutu penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan fungsional

RIHP yang professional f. Meningkatkan kerjasama teknis pendidikan dengan Stakeholder dibidang

pertanian B. RASIONAL

Peraturan pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP) telah memberikan arahan tentang pentingnya peningkatan mutu yang berkelanjutan. Penjaminan mutu seyogyanya meliputi semua proses dalam pendidikan, termasuk di dalamnya sarana dan prasarana yang dibutuhkan untuk mendukung proses pendidikan. Sarana prasarana pendidikan menurut pasal 42-48 meliputi tentang : (1) sarana pendidikan, yaitu perabot, peralatan pendidikan, media pendidikan, buku dan sumber belajar, bahan habis pakai; (2) prasarana meliputi: lahan, ruang kelas, ruang pimpinan, ruang pendidik, ruang tata usaha, ruang perpustakaan, ruang laboratorium, ruang bengkel kerja, ruang unit produksi, ruang kantin, instalasi daya listrik, ruang olah raga, tempat ibadah, tempat bermain, tempat rekreasi; (3) keragaman jenis dan jumlah peralatan laboratorium, (4) jenis dan jumlah buku perpustakaan, (5) jumlah buku teks, (6) rasio ruang kelas per-mahasiswa, (7) rasio luas bangunan per-mahasiswa, (8) rasio luas lahan per-mahasiswa, (9) luas dan letak lahan, (10) akses khusus ke sarana dan prasarana untuk mahasiswa yang berkebutuhan khusus, dan (11) pemeliharaan.

Sarana dan prasarana mendukung penyelenggaraan program akademik harus memenuhi kelayakan, baik dari sisi jenis, jumlah, luas, waktu, tempat, legal, guna maupun mutu. Pengelolaan sarana dan prasarana memenuhi kecukupan, kesesuaian, aksesabilitas, pemeliharaan dan perbaikan, pengantian dan pemuktahiran, kejelasan peraturan dan efisiensi penggunaanya. Oleh karena itu, diperlukan standar sarana dan prasarana untuk menjamin kecukupan terhadap kebutuhan sehingga proses pendidikan berjalan secara efisien, efektif dan berkelanjutan.

Berdasarkan pertimbangan tersebut maka STPP Medan melalui UJM menetapkan standar sarana dan prasarana pendidikan yang akan menjadi pedoman dan tolok ukur bagi pimpinan universitas, pimpinan fakultas, pimpinan jurusan, dan ketua program studi .

Page 32: SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN … · 2020. 8. 31. · SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN MEDAN Disetujui oleh: Ketua Revisi Ke-1 Tanggal -01-2014

STANDAR SARANA DAN PRASARANA

SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL

SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN MEDAN

Disetujui oleh: Ketua

STPP Medan

Revisi

Ke-1

Tanggal

-01-2014 SPMI-STPPMEDAN/SM/01/05

SPMI-STPPMEDAN/SM/01/05 Halaman 4 dari 7

C. SUBJEK/PIHAK YANG BERTANGGUNG JAWAB UNTUK MENCAPAI STANDAR 1. Ketua sebagai Pimpinan STPP Medan 2. Pembantu Ketua II Bidang Umum 3. Kepala BAU 4. Ketua Jurusan/Program Studi sebagai pimpinan Jurusan/Program Studi 5. Kepala unit/bagian lain yang terkait 6. Senat STPP Medan

D. DEFENISI ISTILAH

1. Sarana adalah seluruh perangkat alat, bahan, dan perabot yang secara langsung

digunakan dalam proses pendidikan.

2. Prasarana adalah segala sesuatu yang merupakan penunjang utama

terselenggaranya produksi.

3. Jurusan merupakan

E. Program Studi

F. PERNYATAAN STANDAR 1. Jurusan/program studi harus memiliki sarana yang meliputi perabot, peralatan

pendidikan, media pendidikan, buku dan sumber belajar lainnya, bahan habis pakai, serta perlengkapan lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan.

2. Setiap Jurusan/program studi harus memiliki prasarana yang meliputi lahan, ruang kelas, ruang pimpinan satuan pendidikan, ruang pendidik, ruang laboratorium, ruang bengkel kerja, ruang unit produksi, ruang kantin, instalasi daya dan jasa, tempat berolahraga, tempat beribadah, tempat bermain, tempat berkreasi, dan ruang/tempat lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan.

3. Jurusan/program studi harus memiliki keragaman jenis peralatan laboratorium dasar, laboratorium bahasa, laboratorium komputer, dan peralatan pembelajaran lain melebihi daftar jenis minimal peralatan yang harus tersedia

4. Jurusan/program studi harus memiliki jumlah peralatan yang memadai dibandingkan dengan rasio minimal jumlah mahasiswa.

5. Unit perpustakaan harus memiliki jumlah judul dan jenis buku yang mencukupi kebutuhan.

6. Jumlah buku teks untuk setiap mata kuliah di perpustakaan harus melebihi rasio 1:10 dengan jumlah mahasiswa.

7. Standar sumber belajar lainnya untuk setiap satuan pendidikan dinyatakan dalam rasio jumlah sumber belajar terhadap peserta didik sesuai dengan jenis sumber belajar dan karakteristik satuan pendidikan.

8. Sekolah tinggi, Jurusan/program studi harus memiliki lahan untuk bangunan, lahan untuk praktek, lahan untuk prasarana penunjang, dan lahan untuk pertamanan yang secara ekologis nyaman dan sehat.

9. Sekolah tinggi, Jurusan/program studi harus memiliki lahan untuk bangunan, lahan untuk praktek, lahan untuk prasarana penunjang, dan lahan untuk pertamanan dengan rasio luas per mahasiswa sebesar 10 m2

Page 33: SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN … · 2020. 8. 31. · SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN MEDAN Disetujui oleh: Ketua Revisi Ke-1 Tanggal -01-2014

STANDAR SARANA DAN PRASARANA

SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL

SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN MEDAN

Disetujui oleh: Ketua

STPP Medan

Revisi

Ke-1

Tanggal

-01-2014 SPMI-STPPMEDAN/SM/01/05

SPMI-STPPMEDAN/SM/01/05 Halaman 5 dari 7

10. Jurusan/ program studi harus memiliki bangunan dengan rasio luas dan jumlah mahasiswa sesuai dengan standar BSNP

11. Jurusan/ program studi harus memiliki bangunan dengan rasio luas dan jumlah mahasiswa sesuai dengan standar BSNP

12. sekolah tinggi, Jurusan/ program studi harus menyediakan atau melengkapi fasilitas akses khusus ke sarana dan prasarana bagi mahasiswa, dosen, dan/atau tenaga kependidikan yang memerlukan layanan khusus.

13. Sekolah tinggi, Jurusan/ program studi harus melaksanakan pemeliharaan secara berkala dan berkesinambungan terhadap sarana dan prasarana pendidikan yang dimilikinya, sehingga dapat berfungsi secara maksimal sesuai dengan masa pakai.

G. STRATEGI

1. Pimpinan STPP Medan menyelenggarakan koordinasi dengan para Puket dan Kabag secara berkala

2. Pimpinan STPP Medan membentuk tim pengelola aset untuk ditugasi merancang, membangun dan memelihara sarana dan prasarana sesuai dengan standar yang ditentukan.

3. Pimpinan STPP Medan bekerjasama dengan intansi yang terkait dalam penyediaan sarana dan prasarana yang kebutuhannya mendesak dan belum teralokasi anggaran dari pemerintah.

H. INDIKATOR

1. Bangunan memenuhi persyaratan teknis dan keamanan, serta jumlah mencukupi

2. Ruang kerja pimpinan minimal 15 m2 per orang

3. Ruang administrasi kantor minimal 4 m2 per orang

4. Ruang kerja setiap dosen minimal 4 m2 per dosen

5. Ruang kelas/aula minimal 2 m2 per mahasiswa

6. Ruang ujian sidang sarjana 16 m2 per mahasiswa

7. Ruang perpustakaan 1,6 m2 per orang

8. Jumlah koleksi teksbook yang sesuai bidang ilmu > 400 (dalam tiga tahun terakhir)

9. Jumlah koleksi KIPA > 200 (dalam tiga tahun terakhir)

10. Jumlah jurnal ilmiah terakreditasi dikti yang sesuai bidang > 3 judul dengan nomor lengkap dalam tiga tahun terakhir).

11. Jumlah jurnal ilmiah internasional yang sesuai bidang > 2 judul dengan nomor lengkap (dalam tiga tahun terakhir)

12. Jumlah prosiding seminar yang sesuai bidang . 9 judul (dalam tiga tahun terakhir)

13. Jurusan memiliki akses yang mudah ke perpustakaan di luar perguruan tinggi (termasuk akses secara online)

14. Luasan untuk laboratorium /bengkel/studio/ruang simulasi/lapang minimal

Page 34: SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN … · 2020. 8. 31. · SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN MEDAN Disetujui oleh: Ketua Revisi Ke-1 Tanggal -01-2014

STANDAR SARANA DAN PRASARANA

SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL

SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN MEDAN

Disetujui oleh: Ketua

STPP Medan

Revisi

Ke-1

Tanggal

-01-2014 SPMI-STPPMEDAN/SM/01/05

SPMI-STPPMEDAN/SM/01/05 Halaman 6 dari 7

15. Laboratorium dilengkapi dengan peralatan laboratorium dan bahan habis dengan jumlah yang memadai dan bermutu baik

16. Setiap kelas yang digunakan untuk kegiatan perkuliahan dilengkapi dengan sarana belajar yang mencukupi (kursi, meja, papan tulis, spidol, penghapus, LCD, desktop, laptop, AC/kipas angin, sound system, dan internet/wifi), serta dapat digunakan setiap hari (minimal 20 jam/minggu)

17. Setiap ruangan yang digunakan untuk kegiatan praktikum/penelitian tugas akhir dilengkapi dengan sarana praktikum (kursi, mejakerja, papan tulis, spidol, peralatan praktikum, sound syatem)

I. DOKUMEN TERKAIT 1. Standar dosen dan tenaga kependidikan ini harus diselaraskan dengan dokumen

standar mutu yang lain, misalnya berkaitan dengan standar pembiayaan 2. Manual prosedur, borang atau formulir kerja yang terkait dengan sarana dan

prasarana

J. REFERENSI 1. Kepmendiknas Nomor 232/U/2000 tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum

Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa 2. Kepmendiknas Nomor 045/U/2002 tentang Kurikulum inti Pendidikan Tinggi. 3. Undang-undang Republik Indonesia nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional 4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar

Nasional Pendidikan 5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 17 tahun 2010 tentang

Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan 6. Tim Pengembangan SPMI-PT, “Sistem Penjaminan Mutu Internal Perguruan

Tinggi”, Bahan Pelatihan, Dirjen Dikti , 2010.

K. LAMPIRAN STANDAR AKADEMIK : SARANA DAN PRASARANA 1. Sarana dan prasarana pengajaran dan pembelajaran harus direncanakan secara

sistematis agar selaras dan sejalan dengan rencana pengembangan kegiatan akademik dan atau kurikulum serta dituangkan dalam master plan sarana dan prasarana.

2. Infrastuktur STPP Medan harus memenuhi persyaratan teknis dan peraturan bangunan serta standar keamanan dan kesehatan lingkungan dengan memperhatikan akses penyandang cacat.

3. Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian Medan harus memiliki standar fasilitas pembelajaran secara umum.

4. Setiap Program Studi harus memiliki rancangan fasilitas dengan mengacu standar pembelajaran yang berlaku untuk program studi tersebut.

5. Setiap Program Studi harus menyusun prioritas pengembangan fasilitas sesuai dengan tujuan pendidikan dan kurikulum masing-masing.

Page 35: SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN … · 2020. 8. 31. · SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN MEDAN Disetujui oleh: Ketua Revisi Ke-1 Tanggal -01-2014

STANDAR SARANA DAN PRASARANA

SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL

SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN MEDAN

Disetujui oleh: Ketua

STPP Medan

Revisi

Ke-1

Tanggal

-01-2014 SPMI-STPPMEDAN/SM/01/05

SPMI-STPPMEDAN/SM/01/05 Halaman 7 dari 7

6. Ruang kuliah minimal harus dilengkapi dengan papan tulis, OHP, pengeras suara, LCD dan AC

7. Kebutuhan ruang dan peralatan laboratorium seharusnya sejalan dengan tuntutan dan perkembangan IPTEK.

8. Manual penggunaan peralatan di laboratorium harus disediakan untuk memandu dan menghindari terjadinya kerusakan alat akibat penggunaan yang salah.

9. Perpustakaan STPP Medan harus menyediakan minimal buku referensi yang menunjang ilmu dasar keahlian dan selalu diperbarui sesuai dengan tuntutan dan perkembangan IPTEK, dalam bentuk buku-buku, jurnal-jurnal.

10. Perpustakaan STPP Medan seharusnya dilengkapi dengan fasilitas untuk memudahkan penelusuran judul dan pengarang buku serta kemudahan untuk peminjaman antar perpustakaan, baik internal maupun eksternal (digital library).

11. Perpustakaan STPP Medan seharusnya bisa diakses dari seluruh perpustakaan baik internal maupun eksternal.

12. Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian Medan harus memiliki pusat komputer yang dilengkapi dengan sarana mutakhir dan terhubung dalam satu jaringan yang bisa saling mengakses.

13. Unit komputer STPP Medan seharusnya memberi pelayanan kepada sivitas akademika dalam bentuk pelatihan dan konsultasi.

14. Fasilitas fisik untuk aktivitas ekstra kurikuler mahasiswa seharusnya diselenggarakan sesuai dengan perkembangan kegiatan mahasiswa.

15. Semua fasilitas fisik dan peralatan harus dipelihara secara teratur. 16. Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian Medan seharusnya menyediakan

prasarana : olah raga, ibadah, kantin, poliklinik dan lainnya

Page 36: SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN … · 2020. 8. 31. · SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN MEDAN Disetujui oleh: Ketua Revisi Ke-1 Tanggal -01-2014

STANDAR MUTU SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL

SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN MEDAN (STPP MEDAN)

SPMI-STPP MEDAN SM 01 06

MEDAN 2014

Page 37: SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN … · 2020. 8. 31. · SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN MEDAN Disetujui oleh: Ketua Revisi Ke-1 Tanggal -01-2014

STANDAR PENGELOLAAN

SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL

SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN MEDAN

Disetujui oleh: Ketua

STPP Medan

Revisi Ke-

1

Tanggal

-01-2014 SPMI-STPPMEDAN/SM/01/06

SPMI-STPPMEDAN/SM/01/06 Halaman 2 dari 7

STANDAR MUTU

SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN MEDAN

(STPP MEDAN)

Revisi ke : 1 (satu)

Tanggal : Januari 2014

Dikaji ulang oleh : Pembantu Ketua I

Dikendalikan oleh : Unit Jaminan Mutu

Disetujui oleh : Ketua STPP Medan

STPP MEDAN STANDAR MUTU

SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL Disetujui oleh

Ketua

Dr. Ir. Widi Hardjono, M.Sc

Revisi ke-1

Tanggal -01-2014

SPMI-STPPMEDAN/SM/01/06

Page 38: SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN … · 2020. 8. 31. · SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN MEDAN Disetujui oleh: Ketua Revisi Ke-1 Tanggal -01-2014

STANDAR PENGELOLAAN

SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL

SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN MEDAN

Disetujui oleh: Ketua

STPP Medan

Revisi Ke-

1

Tanggal

-01-2014 SPMI-STPPMEDAN/SM/01/06

SPMI-STPPMEDAN/SM/01/06 Halaman 3 dari 7

A. VISI DAN MISI STPP MEDAN

1. Visi STPP Medan

STPP Medan Terpercaya dalam menghasilkan tenaga fungsional Rumpun Ilmu

Hayat Pertanian

2. Misi STPP Medan

a. Menyiapkan persyaratan penataan kelembagaan b. Meningkatkan mutu penyelenggaraan Tri Dharma Perguruan Tinggi c. Meningkatkan profesionalisme tenaga pendidik, tenaga kependidikan, dan

peserta didik d. Mengembangkan sarana dan prasarana pendidikan e. Meningkatkan mutu penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan fungsional

RIHP yang professional f. Meningkatkan kerjasama teknis pendidikan dengan Stakeholder dibidang

pertanian B. RASIONAL

Peraturan pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP) telah memberikan arahan tentang pentingnya peningkatan mutu yang berkelanjutan melalui system penjaminan mutu. Sistem penjaminan mutu harus mencerminkan pelaksanaan continuous quality improvement pada semua rangakaian system manajemen mutu dalam rangka memuaaskan pelangan.

Upaya peningkatan mutu merupakan sebuah kegiatan yang melibatkan banyak unsur kepemimpinan yang masing-masing memiliki tugas pokok dan fungsi sendiri-sendiri, namun demikian dituntut saling bekerja sama untuk menghasilkan multi output secara bersama-sama. Di satu sisi output dari satu unit bisa jadi merupakan input untuk unit yang lain yang harus dihasilkan secara simultan; di sisi lain, beberapa unit bisa jadi memiliki peran masing-masing. Di dalam memberikan kontribusi untuk menghasilkan satu output.

Pengelolaan institusi harus mencerminkan pelaksanaan good governance dan mengakomodasi seluruh nilai , nroma, struktur, peran, fungsi, dan aspirasi pemangku kepentingan. System pengelolaan harus secara efektif dan efisien melaksanakan fungsi-fungsi perencanaan, pengorganisasian, pengembangan staf, pengarahan, dan pengawasan yang tercermin pada lima criteria yaitu kredibilitas, transparansi, akuntabillitas, tanggungjawab dan fairness. Berdasarkan kondisi di atas, maka masing-masing unsur kepemimpinan dalam organisasi STPP Medan membutuhkan sebuah pedoman standar untuk masing-masing langkah dalam mengelola masing-masing unit yang dipimpinannya untuk menjamin integritas lembaga dan memenuhi pertanggungjawaban daalam pengembangan kebijakan dan sumber daya yang konsisten dengan visi dan misi STPP Medan.

C. SUBJEK/PIHAK YANG BERTANGGUNG JAWAB UNTUK MENCAPAI STANDAR

1. Ketua sebagai Pimpinan STPP Medan 2. Ketua Jurusan/Program Studi sebagai pimpinan Jurusan/Program Studi 3. Ketua unit/bagian lain yang terkait

Page 39: SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN … · 2020. 8. 31. · SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN MEDAN Disetujui oleh: Ketua Revisi Ke-1 Tanggal -01-2014

STANDAR PENGELOLAAN

SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL

SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN MEDAN

Disetujui oleh: Ketua

STPP Medan

Revisi Ke-

1

Tanggal

-01-2014 SPMI-STPPMEDAN/SM/01/06

SPMI-STPPMEDAN/SM/01/06 Halaman 4 dari 7

D. DEFENISI ISTILAH

Tidak ada istilah khusus yang digunakan dalam standar ini

E. PERNYATAAN STANDAR 1. STPP Medan harus memiliki pedoman yang mengatur tentang:

a. Kurikulum tingkat satuan pendidikan dan silabus; b. Kalender akademik yang menunjukkan seluruh kategori aktivitas satuan

pendidikan selama satu tahun dan dirinci secara semesteran, bulanan, dan mingguan;

c. Struktur organisasi satuan pendidikan; d. Pembagian tugas di antara dosen; e. Pembagian tugas di antara tenaga kependidikan; f. Peraturan akademik; g. Tata tertib satuan pendidikan, yang minimal meliputi tata tertib pendidik,

tenaga kependidikan dan peserta didik, serta penggunaan dan pemeliharaan sarana dan prasarana;

h. Kode etik hubungan antara sesama warga di dalam lingkungan satuan pendidikan dan hubungan antara warga satuan pendidikan dengan masyarakat;

i. Biaya operasional satuan pendidikan. 2. Program studi dikelola atas dasar rencana kerja tahunan yang merupakan

penjabaran rinci dari rencana kerja jangka menengah satuan pendidikan yang meliputi masa 4 (empat) tahun yang meliputi: a. Kalender pendidikan/akademik yang meliputi jadwal pembelajaran, ulangan,

ujian, kegiatan ekstrakurikuler, dan hari libur; b. Jadwal penyusunan kurikulum tingkat satuan pendidikan untuk tahun ajaran

berikutnya; c. Mata pelajaran atau mata kuliah yang ditawarkan pada semester gasal,

semester genap; d. Penugasan pendidik pada mata pelajaran atau mata kuliah dan kegiatan

lainnya; e. Jadwal penggunaan dan pemeliharaan sarana dan prasarana pembelajaran; f. Pengadaan, penggunaan, dan persediaan minimal bahan habis pakai; g. Program peningkatan mutu pendidik dan tenaga kependidikan yang meliputi

sekurang-kurangnya jenis, durasi, peserta, dan penyelenggara program; h. Jadwal rapat Senat Akademik; i. Rencana anggaran pendapatan dan belanja program studi untuk masa kerja

satu tahun; j. Jadwal penyusunan laporan akuntabilitas dan kinerja program studi untuk

satu tahun terakhir. 3. Jurusan/program studi harus dilaksanakan secara mandiri, efisien, efektif, dan

akuntabel dan memiliki struktur organisasi, perangkat pendukung kebijakan, peraturan dan kode etik yang terintegrasi dengan institusi.

Page 40: SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN … · 2020. 8. 31. · SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN MEDAN Disetujui oleh: Ketua Revisi Ke-1 Tanggal -01-2014

STANDAR PENGELOLAAN

SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL

SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN MEDAN

Disetujui oleh: Ketua

STPP Medan

Revisi Ke-

1

Tanggal

-01-2014 SPMI-STPPMEDAN/SM/01/06

SPMI-STPPMEDAN/SM/01/06 Halaman 5 dari 7

4. Pelaksanaan pengelolaan jurusan/program studi yang tidak sesuai dengan rencana kerja tahunan harus mendapat persetujuan dari pimpinan satu jenjang di atasnya

5. Pelaksanaan pengelolaan pendidikan harus dipertanggungjawabkan oleh ketua program studi kepada Pembantu ketua I dan Ketua secara berjenjang.

6. Jurusan/Program studi memiliki gugus penjamin mutu dengan tugas dan tanggung jawab yang jelas dalam pengendalian mutu akademik di program studi.

7. Pimpinan universitas, fakultas,dan jurusan harus melakukan pengawasan secara berjenjang terhadap pelaksanaan program pendidikan, meliputi pemantauan, supervisi, evaluasi, pelaporan, dan tindak lanjut hasil pengawasan demi pencapaian sasaran mutu yang ditetapkan.

8. Institusi melaksanakan penjaringanumpan balik melalui mekanisme tracer study dan lokakarya untuk perbaikan kurikulum dan proses pembelajaran. Penjaringan umpan balik dari mahasiswa dilakukan melalui evalusi proses belajar mengajar setiap semester.

9. Institusi memiliki program yang dapat meningkatkan animo calon mahasiswa , program peningkatan mutu manajemen, program peningkatan mutu lulusan, dan program untuk pelaksanaan dan hasil kerjasama kemitraan.

F. STRATEGI

1. Pimpinan STPP Medan menyelenggarakan koordinasi dengan pimpinan unit di bawahnya secara berkala untuk menjamin bahwa semua kegiatan berjalan sesuai dengan standar yang ditentukan.

2. Pimpinan STPP Medan menyelenggarakan pelatihan, penyegaran untuk menjaga kesetiakawanan, kerjasama dan toleransi diantara unsure-unsur pimpinan di STPP Medan.

G. INDIKATOR

1. Animo calon mahasiswa meningkat dari tahun ke tahunnya 2. Efisiensi pelaksanaan program pendidikan meningkat

H. DOKUMEN TERKAIT

Formulir kerja

I. REFERENSI 1. Kepmendiknas Nomor 232/U/2000 tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum

Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa 2. Kepmendiknas Nomor 045/U/2002 tentang Kurikulum inti Pendidikan Tinggi. 3. Undang-undang Republik Indonesia nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional 4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar

Nasional Pendidikan 5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 17 tahun 2010 tentang

Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan

Page 41: SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN … · 2020. 8. 31. · SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN MEDAN Disetujui oleh: Ketua Revisi Ke-1 Tanggal -01-2014

STANDAR PENGELOLAAN

SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL

SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN MEDAN

Disetujui oleh: Ketua

STPP Medan

Revisi Ke-

1

Tanggal

-01-2014 SPMI-STPPMEDAN/SM/01/06

SPMI-STPPMEDAN/SM/01/06 Halaman 6 dari 7

6. Tim Pengembangan SPMI-PT, “Sistem Penjaminan Mutu Internal Perguruan Tinggi”, Bahan Pelatihan, Dirjen Dikti , 2010.

J. LAMPIRAN

STANDAR AKADEMIK: MENAJEMEN LEMBAGA 1. Kepemimpinan

a. Kepemimpinan Institusi/Jurusan/Program Studi harus merumuskan visi, misi, program, tujuan, sasaran serta kegiatan tahunan yang bersifat operasional dan terukur, dengan mempertimbangkan baik lingkungan luar maupun dalam.

b. Kepemimpinan Intitusi/Jurusan/Program Studi seharusnya lebih bersifat chairpersonship (ketua), dengan menginspirasi, mendukung dan menghargai kontribusi sivitas akademika dan stakeholders lainnya serta menumbuhkan kesalingpercayaan dan kebebasan dalam berkarya dengan penuh tanggungjawab.

2. Komitmen a. Komitmen pimpinan harus ada dalam upaya pencapaian visi, misi, program,

tujuan, sasaran serta kegiatan tahunan. b. Komitmen sivitas akademika terhadap peningkatan mutu akademik harus

ditunjukkan dengan implementasinya melalui pengukuran, pemantauan, analisis, dan peningkatan kinerja secara terus-menerus.

c. Komitmen mahasiswa terhadap upaya peningkatan mutu proses pembelajaran seharusnya diberi saluran yang luas.

3. Manajemen Proses a. Proses-proses pokok harus terdefinisikan dengan jelas dan tersedia indikator

untuk menilai kinerjanya. b. Setiap proses pokok harus jelas penanggung jawab dan pelaksananya. c. Proses-proses pokok harus didukung dengan ketersediaan sumber daya yang

memadai. d. Keterkaitan antara proses-proses pokok dengan misi program studi, fakultas,

dan universitas seharusnya teridentifikasi dan terumuskan dengan baik. e. Upaya penyederhanaan (simlpifikasi) tata kerja harus dilakukan untuk

menjamin upaya peningkatan mutu pendidikan secara berkelanjutan. b. Pada tahap pelaksanaan proses seharusnya menerapkan manajemen

partisipatif dengan memanfaatkan: 1) Kepemimpinan demokratik 2) Komunikasi dua arah 3) Pengelolaan konflik 4) Partisipasi bawahan 5) Motivasi intrinsik 6) Perbedaan persepsi

4. Evaluasi Diri

a. Universitas dan fakultas harus melaksanakan audit akademik secara periodik. b. Evaluasi diri universitas/fakultas/jurusan dan program studi harus dilakukan

secara periodik.

Page 42: SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN … · 2020. 8. 31. · SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN MEDAN Disetujui oleh: Ketua Revisi Ke-1 Tanggal -01-2014

STANDAR PENGELOLAAN

SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL

SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN MEDAN

Disetujui oleh: Ketua

STPP Medan

Revisi Ke-

1

Tanggal

-01-2014 SPMI-STPPMEDAN/SM/01/06

SPMI-STPPMEDAN/SM/01/06 Halaman 7 dari 7

c. Evaluasi diri program studi harus dilakukan setiap tahun berdasarkan data dan informasi yang akurat.

d. Program Pengendalian Mutu seharusnya meliputi semua butir mutu sebagai berikut: 1) Visi, misi 2) Kurikulum 3) Sumber daya manusia 4) Mahasiswa 5) Proses pembelajaran 6) Prasarana dan sarananya 7) Suasana akademik 8) Keuangan 9) Penelitian, publikasi dan pengabdian kepada masyarakat 10) Tata pamong (governance) 11) Manajemen lembaga 12) Sistem informasi 13) Kerjamasama dalam dan luar negeri

e. Pengawasan melekat harus dilakukan oleh setiap pimpinan unit organisasi berdasarkan kebijakan program, prosedur dan standar lain yang telah disepakati, dan temuan tersebut dijadikan dasar untuk pengambilan tindakan koreksi.

f. Tiap unit organisasi seharusnya melakukan pendekatan sistem terhadap semua kegiatan yang menjadi lingkup tugasnya.

g. Hasil analisis pendekatan sistem seharusnya digunakan untuk meningkatkan kinerja unit organisasi secara terus menerus (continuous improvement).

5. Perencanaan a. Perencanaan pengembangan program studi harus mempertimbangkan misi

universitas, fakultas, program studi dan jurusan/bagian. b. Perencanaan harus mencakup aspek teknis dan aspiratif yang didasarkan

pada evaluasi diri. c. Perencanaan seharusnya dituangkan dalam dokumen yang mudah dibaca

dan dimengerti oleh pihak-pihak yang terkait

Page 43: SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN … · 2020. 8. 31. · SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN MEDAN Disetujui oleh: Ketua Revisi Ke-1 Tanggal -01-2014

STANDAR MUTU SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL

SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN MEDAN (STPP MEDAN)

SPMI-STPP MEDAN SM 01 07

MEDAN 2014

Page 44: SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN … · 2020. 8. 31. · SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN MEDAN Disetujui oleh: Ketua Revisi Ke-1 Tanggal -01-2014

STANDAR PEMBIAYAAN

SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL

SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN MEDAN

Disetujui oleh: Ketua

STPP Medan

Revisi Ke-

1

Tanggal

-01-2014 SPMI-STPPMEDAN/SM/01-07

SPMI-STPPMEDAN/SM/01/07 Halaman 2 dari 6

STANDAR MUTU

SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN MEDAN

(STPP MEDAN)

Revisi ke : 1 (satu)

Tanggal : Januari 2014

Dikaji ulang oleh : Pembantu Ketua I

Dikendalikan oleh : Unit Jaminan Mutu

Disetujui oleh : Ketua STPP Medan

STPP MEDAN STANDAR MUTU

SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL Disetujui oleh

Ketua

Dr. Ir. Widi Hardjono, M.Sc

Revisi ke-1

Tanggal -01-2014

SPMI-STPPMEDAN/SM/01/07

Page 45: SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN … · 2020. 8. 31. · SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN MEDAN Disetujui oleh: Ketua Revisi Ke-1 Tanggal -01-2014

STANDAR PEMBIAYAAN

SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL

SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN MEDAN

Disetujui oleh: Ketua

STPP Medan

Revisi Ke-

1

Tanggal

-01-2014 SPMI-STPPMEDAN/SM/01-07

SPMI-STPPMEDAN/SM/01/07 Halaman 3 dari 6

A. VISI DAN MISI STPP MEDAN

1. Visi STPP Medan

STPP Medan Terpercaya dalam menghasilkan tenaga fungsional Rumpun Ilmu

Hayat Pertanian

2. Misi STPP Medan

a. Menyiapkan persyaratan penataan kelembagaan b. Meningkatkan mutu penyelenggaraan Tri Dharma Perguruan Tinggi c. Meningkatkan profesionalisme tenaga pendidik, tenaga kependidikan, dan

peserta didik d. Mengembangkan sarana dan prasarana pendidikan e. Meningkatkan mutu penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan fungsional

RIHP yang professional f. Meningkatkan kerjasama teknis pendidikan dengan Stakeholder dibidang

pertanian B. RASIONAL

Dalam penyelenggaraan kegiatan di perguruan tinggi, unsur pembiayaan merupakan salah satu unsur utama demi kelancaran dan keberhasilan penyelenggar raan seluruh kegiatan yang dilakukan oleh perguruan tinggi tersebut. Pembiayaan pada perguruan tinggi tidak hanya diperuntukkan bagi kegiatan pendidikan saja, melainkan juga untuk kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat; serta untuk menunjang kegiatan mahasiswa, kesejahteraan dosen, dan tenaga kependidikan. Agar seluruh penyelenggaraan kegiatan suatu perguruan tinggi dapat berjalan dengan baik diperlukan tolok ukur atau standar pembiayaan.

Peraturan pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP) pasal 26 menyatakan bahwa substansi standar pembiayaan pada setiap perguruan tinggi setidaknya mengatur atau menetapkan pembiayaan pendidikan yang terdiri atas biaya investasi, biaya operasi, dan biaya personal. Dengan pertimbangan hal-hal tersebut maka STPP Medan melalui UJM menetapkan standar pembiayaan yang akan menjadi pedoman dan tolok ukur bagi pimpinan universitas, pimpinan fakultas, ketua jurusan, ketua program studi, dan ketua lembaga atau unit-unit lainnya yang bertanggung jawab dalam perannya sebagai pengguna anggaran (PA) atau kuasa pengguna anggaran (KPA).

C. SUBJEK/PIHAK YANG BERTANGGUNG JAWAB UNTUK MENCAPAI STANDAR

1. Ketua sebagai Pimpinan STPP Medan 2. Ketua Jurusan/Program Studi sebagai pimpinan Jurusan/Program Studi 3. Kepala BAU

D. DEFENISI ISTILAH

1. Biaya investasi meliputi biaya penyediaan sarana dan prasarana, biaya pengembangan sumberdaya manusia dan modal kerja tetap

2. Biaya operasi meliputi: (a) gaji dosen dan tenaga kependidikan serta segala tunjangan yang melekat pada gaji; (b) bahan atau peralatan habis pakai; dan (c)

Page 46: SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN … · 2020. 8. 31. · SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN MEDAN Disetujui oleh: Ketua Revisi Ke-1 Tanggal -01-2014

STANDAR PEMBIAYAAN

SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL

SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN MEDAN

Disetujui oleh: Ketua

STPP Medan

Revisi Ke-

1

Tanggal

-01-2014 SPMI-STPPMEDAN/SM/01-07

SPMI-STPPMEDAN/SM/01/07 Halaman 4 dari 6

biaya operasi pendidikan tak langsung berupa daya, air, jasa telekomunikasi, pemeliharaan sarana dan prasarana, uang lembur, transportasi, konsumsi, pajak, asuransi, dan lain sebagainya.

3. Biaya personal meliputi biaya pendidikan yang harus dikeluarkan oleh peserta didik untuk bisa mengikuti proses pembelajaran secara teratur dan berkelanjutan.

E. PERNYATAAN STANDAR

1. Ketua STPP Medan sebagai pejabat pengguna anggaran atau pejabat kuasa pengguna anggaran dalam kebijakan pengelolaan keuangan harus berdasarkan karakteristik: partisipatif, taat hukum, transparan, efisien dan efektif, dan akuntabel.

2. Untuk menjamin kebijakan pengelolaan keuangan agar berjalan sesuai dengan yang direncanakan, maka rektor harus membentuk badan pengawas internal universitas bidang keuangan atau disebut dengan Satuan Pengawas Internal (SPI).

3. Ketua, pembantu ketua, ketua jurusan/ketua program studi, Kepala BAAK, kepala BAU atau unit-unit lainnya dalam proses pengelolaan keuangan harus berdasarkan pada: Rencana Strategik (Renstra), Rencana Operasional (Renop), Rencana Kegiatan Anggaran Tahunan (RKAT), Rencana Kinerja Tahunan (RKT), Rencana Bisnis Anggaran (RBA), dan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP).

4. Sumber dan jumlah dana yang dikelola oleh Institusi harus disosialisasikan kepada sivitas akademika STPP Medan untuk menjamin adanya pengelolaan dana yang akuntabel.

5. Penentuan alokasi anggaran untuk masing-masing unit kerja harus mengacu pada program-program yang telah ditentukan pada Rapat Kerja Tahunan (RAKERTA) STPP Medan .

6. Institusi harus mempunyai prosedur dalam penyusunan anggaran yang memperhatikan masukan dari bagian, jurusan/program studi, unit-unit sehingga memungkinkan adanya subsidi silang dalam pengembangan bagian, jurusan, program studi di lingkungan STPP Medan.

7. Institusi harus mempunyai prosedur pencairan anggaran yang mampu mendukung kelancaran pelaksanaan setiap kegiatan yang telah direncanakan secara baik dan berkualitas.

8. Institusi harus menetapkan alokasi biaya investasi dari total anggaran tahunan 9. Institusi harus menetapkan alokasi biaya operasi dari total anggaran tahunan 10. Institusi harus menetapkan alokasi biaya personal dari total anggaran tahunan

F. STRATEGI 1. Ketua STPP Medan menyelenggarakan koordinasi yang baik dengan seluruh

fakultas, lembaga dan unit-unit yang ada dalam hal perencanaan, pengelolaan dan pertanggung jawaban seluruh penerimaan dan pengeluaran dana yang ada.

2. Ketua STPP Medan melalui satuan pengawas internal (SPI) secara periodik dan berkelanjutan melakukan fungsi pengawasan dan audit internal keuangan.

Page 47: SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN … · 2020. 8. 31. · SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN MEDAN Disetujui oleh: Ketua Revisi Ke-1 Tanggal -01-2014

STANDAR PEMBIAYAAN

SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL

SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN MEDAN

Disetujui oleh: Ketua

STPP Medan

Revisi Ke-

1

Tanggal

-01-2014 SPMI-STPPMEDAN/SM/01-07

SPMI-STPPMEDAN/SM/01/07 Halaman 5 dari 6

3. Dalam rangka pemenuhan standar pembiayaan, diperlukan langkah efisiensi pengeluaran dan optimalisasi penerimaan.

G. INDIKATOR

1. Institusi memiliki perencanaan, sasaran mutu, perencanaan kegiatan/kerja dan perencanaan/alokasi dan pengelolaan dana sesuai prosedur /mekanisme yang berlaku di STPP dan terdokumentasi secara baik tertelusur.

2. Rata-rata dana operasional (pendidikan, penelitian, pengabdian pada masyarakat, termasuk gaji dan upah) lebih dari 18 juta per mahasiswa per tahun

3. Rata-rata dana penelitian dosen lebih dari 3 juta per dosen tetap per tahun 4. Rata-rata dana yang diperoleh dalam rangka pelayanan/pengabdian kepada

masyarakat: lebih dari Rp. 1.5 juta per dosen tetap per tahun 5. Rata-rata jumlah dana kegiatan kepakaran dengan pemerintah di lingkungan

departemen: minimal satu kegiatan per dosen tetap per tahun dengan dana minimal Rp. 1 juta per dosen tetap per tahun

6. Penggunaan dana PPM (pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat) dari total pemasukan dana lebih dari 10 %

7. Dana yang dikelola lebih dari Rp. 70 juta per tahun per dosen tetap per tahun (mencakup gaji, tunjangan fungsional, biaya PPM, insentif kinerja dosen, kepakaran, tunjangan sertifikasi dosen, dan RKAT bisnis dan kerjasama

H. DOKUMEN TERKAIT

Standar pembiayaan ini harus diselaraskan dengan dokumen standar mutu yang lain, khususnya yang berkaitan dengan aspek pembiayaannya. Manual prosedur, borang atau formulir kerja yang terkait dengan pembiayaan.

I. REFERENSI 1. Kepmendiknas Nomor 232/U/2000 tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum

Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa 2. Kepmendiknas Nomor 045/U/2002 tentang Kurikulum inti Pendidikan Tinggi. 3. Undang-undang Republik Indonesia nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional 4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar

Nasional Pendidikan 5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 17 tahun 2010 tentang

Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan 6. Tim Pengembangan SPMI-PT, “Sistem Penjaminan Mutu Internal Perguruan

Tinggi”, Bahan Pelatihan, Dirjen Dikti , 2010.

J. LAMPIRAN STANDAR AKADEMIK : KEUANGAN 1. Sumber dan jumlah dana yang dikelola oleh institusi harus disosialisasikan

kepada sivitas akademika STPP Medan untuk menjamin adanya pengelolaan dana yang akuntabel.

Page 48: SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN … · 2020. 8. 31. · SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN MEDAN Disetujui oleh: Ketua Revisi Ke-1 Tanggal -01-2014

STANDAR PEMBIAYAAN

SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL

SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN MEDAN

Disetujui oleh: Ketua

STPP Medan

Revisi Ke-

1

Tanggal

-01-2014 SPMI-STPPMEDAN/SM/01-07

SPMI-STPPMEDAN/SM/01/07 Halaman 6 dari 6

2. Penentuan alokasi dana institusi harus mengacu pada program-program yang telah ditentukan pada Rapat Kerja Tahunan (RAKERTA) STPP Medan.

3. Institusi harus mempunyai prosedur dalam penyusunan anggaran yang memperhatikan masukan dari tingkat Bagian, Program Studi/Jurusan, dan unit-unit lain, sehingga memungkinkan adanya subsidi silang dalam pengembangan institusi.

4. Institusi harus mempunyai prosedur pencairan anggaran yang mampu mendukung lancarnya pelaksanaan kegiatan akademik secara baik dan berkualitas.

5. Institusi harus berupaya untuk dapat menggalang dana di luar dana rutin, sehingga mampu melakukan pengembangan SDM dan sarana prasarana guna meningkatkan kualitas proses pembelajaran di STPP Medan .

Page 49: SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN … · 2020. 8. 31. · SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN MEDAN Disetujui oleh: Ketua Revisi Ke-1 Tanggal -01-2014

STANDAR MUTU SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL

SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN MEDAN (STPP MEDAN)

SPMI-STPP MEDAN SM 01 08

MEDAN 2014

Page 50: SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN … · 2020. 8. 31. · SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN MEDAN Disetujui oleh: Ketua Revisi Ke-1 Tanggal -01-2014

STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN

SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL

SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN MEDAN

Disetujui oleh: Ketua

STPP Medan

Revisi Ke-

1

Tanggal

-01-2014 SPMI-STPPMEDAN/SM/01/08

SPMI-STPPMEDAN/SM/01/08 Halaman 2 dari 6

STANDAR MUTU

SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN MEDAN

(STPP MEDAN)

Revisi ke : 1 (satu)

Tanggal : Januari 2014

Dikaji ulang oleh : Pembantu Ketua I

Dikendalikan oleh : Unit Jaminan Mutu

Disetujui oleh : Ketua STPP Medan

STPP MEDAN STANDAR MUTU

SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL Disetujui oleh

Ketua

Dr. ir. Widi Hardjono, M.Sc

Revisi ke-1

Tanggal -01-2014

SPMI-STPPMEDAN/SM/01/01

Page 51: SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN … · 2020. 8. 31. · SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN MEDAN Disetujui oleh: Ketua Revisi Ke-1 Tanggal -01-2014

STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN

SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL

SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN MEDAN

Disetujui oleh: Ketua

STPP Medan

Revisi Ke-

1

Tanggal

-01-2014 SPMI-STPPMEDAN/SM/01/08

SPMI-STPPMEDAN/SM/01/08 Halaman 3 dari 6

A. VISI DAN MISI STPP MEDAN

1. Visi STPP Medan

STPP Medan Terpercaya dalam menghasilkan tenaga fungsional Rumpun Ilmu

Hayat Pertanian

2. Misi STPP Medan

a. Menyiapkan persyaratan penataan kelembagaan(?) b. Meningkatkan mutu penyelenggaraan Tri Dharma Perguruan Tinggi c. Meningkatkan profesionalisme tenaga pendidik, tenaga kependidikan, dan

peserta didik d. Mengembangkan sarana dan prasarana pendidikan e. Meningkatkan mutu penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan fungsional

RIHP yang professional f. Meningkatkan kerjasama teknis pendidikan dengan Stakeholder dibidang

pertanian B. RASIONAL

Peraturan pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP) telah memberikan arahan tentang pentingnya peningkatan mutu yang berkelanjutan. Penjaminan mutu seyogyanya meliputi semua proses dalam pendidikan, salah satu proses tersebut adalah penilaian pendidikan. Penilaian pendidikan pada jenjang pendidikan tinggi terdiri atas: (i) penilaian hasil belajar oleh pendidik (dosen), dan (ii) penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan tinggi. Lebih lanjut, Peraturan Pemerintah tersebut juga menetapkan bahwa sistem penilaian dan penjaminan standar mutu ditetapkan oleh masing masing perguruan tinggi.

Sementara itu yang dimaksud dengan Standar Penilaian Pendidikan adalah standar yang berkaitan dengan mekanisme, prosedur dan instrumen penilaian hasil belajar peserta didik (mahasiswa). Sedangkan standar penilaian pendidikan oleh perguruan tinggi diartikan sebagai tolok ukur minimum yang ditetapkan oleh perguruan tinggi untuk mengukur hasil belajar mahasiswa, berupa hasil belajar setiap mata kuliah, setiap semester, dan pada setiap tahap studi hingga tahap studi terakhir yaitu kelulusan mahasiswa dari program studi yang bersangkutan.

Dengan pertimbangan hal-hal tersebut maka STPP Medan melalui UJM menetapkan standar penilaian pendidikan yang akan menjadi pedoman dan tolok ukur bagi pimpinan institusi, ketua jurusan, ketua program studi, dan dosen yang bertanggung jawab dalam perannya sebagai penilai proses pembelajaran dan hasil belajar.

C. SUBJEK/PIHAK YANG BERTANGGUNG JAWAB UNTUK MENCAPAI STANDAR

1. Ketua sebagai Pimpinan STPP Medan 2. Ketua Jurusan/Program Studi sebagai pimpinan Jurusan/Program Studi 3. Ketua unit/bagian lain yang terkait

Page 52: SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN … · 2020. 8. 31. · SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN MEDAN Disetujui oleh: Ketua Revisi Ke-1 Tanggal -01-2014

STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN

SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL

SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN MEDAN

Disetujui oleh: Ketua

STPP Medan

Revisi Ke-

1

Tanggal

-01-2014 SPMI-STPPMEDAN/SM/01/08

SPMI-STPPMEDAN/SM/01/08 Halaman 4 dari 6

D. DEFENISI ISTILAH 1. Dosen adalah tenaga pendidik pada perguruan tinggi yang khusus diangkat

dengan tugas utama melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Dosen terdiri atas dosen tetap dan dosen tidak tetap

2. Mahasiswa adalah peserta didik yang terdaftar dan belajar di STPP Medan 3. Sistem Kredit Semester (SKS) adalah suatu sistem penyelenggaraan pendidikan

dengan menggunakan satuan kredit semester (sks) untuk menyatakan beban studi mahasiswa, beban kerja dosen, pengalaman belajar, dan beban penyelenggaraan program.

4. Semester adalah satuan waktu kegiatan yang terdiri atas minimal 16 (enam belas) minggu.

5. Satu satuan kredit semester, selanjutnya disebut 1 (satu) sks adalah takaran penghargaan terhadap pengalaman belajar yang diperoleh selama 1 (satu) semester melalui 3 (tiga) kegiatan per minggu meliputi 50 (lima puluh) menit tatap muka terjadwal (perkuliahan), 60 (enam puluh) menit kegiatan terstruktur dan 60 (enam puluh) menit kegiatan mandiri, atau 100 (seratus) menit praktikum, atau 240 (dua ratus empat puluh) menit kerja lapangan.

6. Indeks Prestasi (IP) adalah ukuran kemampuan mahasiswa yang dapat dihitung berdasarkan jumlah sks mata kuliah yang diambil dikalikan dengan nilai bobot masing masing mata kuliah dibagi dengan jumlah seluruh sks mata kuliah yang diambil pada semester tersebut

7. Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) adalah ukuran kemampuan mahasiswa sampai pada periode waktu tertentu yang dapat dihitung berdasarkan jumlah sks mata kuliah yang diambil sampai pada periode waktu tertentu dikalikan dengan nilai bobot masing masing mata kuliah dibagi dengan seluruh sks mata kuliah yang diambil

8. Evaluasi kemajuan studi mahasiswa adalah kriteria penilaian yang dilakukan secara bertahap terhadap pencapaian IPK untuk menentukan mahasiswa akan mampu melanjutkan studi atau dihentikan statusnya sebagai mahasiswa

E. PERNYATAAN STANDAR

1. Pembantu Ketua I, ketua jurusan/ketua program studi, dan dosen dalam menyelenggarakan kegiatan penilaian pendidikan atau kemajuan belajar mahasiswa dapat dilakukan secara terjadwal maupun secara tidak terjadwal. Apabila dilakukan secara terjadwal, harus tercantum dalam kalender akademik.

2. Pembantu Ketua I, ketua jurusan/ketua program studi, dan dosen dalam menyelenggarakan kegiatan penilaian pendidikan atau kemajuan belajar mahasiswa atau penilaian hasil belajar mahasiswa harus mematuhi Peraturan Akademik yang berlaku

3. Pembantu Ketua I, ketua jurusan/ketua program studi, dan dosen dalam menyelenggarakan kegiatan penilaian pendidikan atau kemajuan belajar mahasiswa harus mencakup kemampuan dalam ranah kognitif, psikomotorik, dan afektif

4. Pembantu Ketua I, ketua jurusan/ketua program studi, dan dosen dalam menyelenggarakan kegiatan penilaian pendidikan atau kemajuan belajar

Page 53: SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN … · 2020. 8. 31. · SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN MEDAN Disetujui oleh: Ketua Revisi Ke-1 Tanggal -01-2014

STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN

SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL

SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN MEDAN

Disetujui oleh: Ketua

STPP Medan

Revisi Ke-

1

Tanggal

-01-2014 SPMI-STPPMEDAN/SM/01/08

SPMI-STPPMEDAN/SM/01/08 Halaman 5 dari 6

mahasiswa harus menetapkan: (a) metode dan mekanisme penilaian, (b) prosedur penilaian, dan (c) instrumen penilaian.

5. Dalam penetapan metode dan mekanisme penilaian, harus diperhatikan beberapa hal sebagai berikut: (a) metode dan mekanisme penilaian yang dipilih harus sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ditetapkan, (b) metode dan mekanisme penilaian yang dipilih diusahakan mampu memberi umpan balik kepada mahasiswa untuk mengetahui sejauh mana kemampuan mereka, (c) sebaiknya menggunakan lebih dari satu metode penilaian untuk mengukur suatu tujuan pembelajaran

6. Dalam penetapan prosedur penilaian, harus diperhatikan beberapa hal sebagai berikut: (a) penyelarasan antara tujuan penilaian dengan tujuan pembelajaran, (b) pemilihan metode penilaian yang sesuai dan dapat menjawab tujuan penilaian, (c) cek dan cek ulang terhadap ranah kompetensi yang diukur (kognitif, psikomotorik,dan afektif), (d) penyusunan kisi-kisi penilaian yang merujuk pada tujuan dan cakupan penilaian.

7. Dalam penetapan instrumen penilaian, harus diperhatikan beberapa hal sebagai berikut: (a) penetapan instrumen penilaian harus sesuai dengan tujuan pembelajaran, (b) pemilihan instrumen penilaian harus dikaitkan dengan apa dan siapa yang menjadi sasaran penilaian, (c) pemilihan instrumen penilaian harus mampu untuk menangkap pengalaman pembelajaran mahasiswa, (d) penetapan instrumen penilaian harus dapat mengakomodasi lingkup materi pembelajaran, (e) penetapan instrumen penilaian harus mempertimbangkan ketersediaan media pembelajaran yang ada..

F. STRATEGI 1. Pimpinan STPP Medan menyelenggarakan koordinasi dengan pimpinan unit di

bawahnya secara berkala untuk menjamin bahwa semua kegiatan berjalan sesuai dengan standar yang ditentukan.

2. Institusi menyelenggarakan sosialisasi dan pelatihan untuk dosen yang berkaitan dengan metode dan mekanisme penilaian, prosedur penilaian, dan instrumen penilaian.

3. Mengintegrasikan data hasil penilaian kedalam Sistem Informasi Akademik. G. INDIKATOR

1. Persentase mata kuliah yang menerapkan penentuan nilaio akhirnya dengan memasukan komponen tugas lebih dari 50 %

2. Rata-rata IPK lulusan lebih dari 3,00 3. IPK mahasiswa menunjukkan kompetensi yang diharapkan

H. DOKUMEN TERKAIT Standar ini harus dilengkapi dengan Peraturan Akademik Manual Prosedur, borang atau formulir kerja yang terkait dengan penilaian pendidikan

I. REFERENSI 1. Kepmendiknas Nomor 232/U/2000 tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum

Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa 2. Kepmendiknas Nomor 045/U/2002 tentang Kurikulum inti Pendidikan Tinggi.

Page 54: SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN … · 2020. 8. 31. · SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN MEDAN Disetujui oleh: Ketua Revisi Ke-1 Tanggal -01-2014

STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN

SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL

SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN MEDAN

Disetujui oleh: Ketua

STPP Medan

Revisi Ke-

1

Tanggal

-01-2014 SPMI-STPPMEDAN/SM/01/08

SPMI-STPPMEDAN/SM/01/08 Halaman 6 dari 6

3. Undang-undang Republik Indonesia nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan

5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 17 tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan

6. Tim Pengembangan SPMI-PT, “Sistem Penjaminan Mutu Internal Perguruan Tinggi”, Bahan Pelatihan, Dirjen Dikti , 2010.

J. LAMPIRAN

STANDAR AKADEMIK: PENILAIAN PEMBELAJARAN 1. Satuan Kredit Semester (sks) harus dilaksanakan sepenuhnya, baik unsur tatap

muka, tugas terstruktur maupun tugas mandiri. 2. Proses pembelajaran harus dievaluasi untuk meningkatkan kualitasnya. 3. Komponen dan bobot (weight) penilaian untuk memperoleh nilai akhir (final grade)

harus diberitahukan kepada mahasiswa pada kuliah pertama tiap semester (Kontrak kuliah).

4. Semua tes sumatif harus mengacu pada tujuan instruksional. 5. Tingkat kompetensi (level of competence) harus ditingkatkan dengan bantuan

kisi-kisi soal. 6. Semua catatan tentang semua tes sumatif harus disusun rapi agar dapat memberi

penjelasan kepada mahasiswa yang memerlukan. 7. Semua tes kecil, ujian tengah semester, makalah, tugas-tugas, ujian akhir

semester harus diberitahukan penilaian dan komentarnya kepada mahasiswa. 8. Penilaian sumatif harus menggunakan pendekatan kombinasi PAP dan PAN. 9. Jurusan/program studi harus mempunyai suatu kebijakan yang adil, bertanggung

jawab dan berkesinambungan teantang evaluasi hasil studi 10. Kebijakan tentang evaluasi hasil studi seharusnya ditinjau secara periodik,

didasarkan pada data keberhasilan dan kegagalan/kendala selama pengimplementasian kebijakan sebelumnya dalam rangka mendapatkan kebijakan baru yang lebih adil dan bertanggung jawab.

11. Jurusan/program studi harus mempunyai program pembimbingan akademik dan konseling untuk mahasiswa.

12. Jurusan/program studi harus mempunyai prosedur yang mengatur tentang mekanisme penyampaian ketidakpuasan mahasiswa.

Page 55: SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN … · 2020. 8. 31. · SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN MEDAN Disetujui oleh: Ketua Revisi Ke-1 Tanggal -01-2014

STANDAR MUTU SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL

SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN MEDAN (STPP MEDAN)

SPMI-STPP MEDAN SM 01 09

MEDAN 2014

Page 56: SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN … · 2020. 8. 31. · SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN MEDAN Disetujui oleh: Ketua Revisi Ke-1 Tanggal -01-2014

STANDAR PENELITIAN DAN PENGABDIAN MASYARAKAT SISTEM PENJAMINAN MUTU

INTERNAL

SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN MEDAN

Disetujui oleh: Ketua

STPP Medan

Revisi Ke-

1

Tanggal

-01-2014 SPMI-STPPMEDAN/SM/01/09

SPMI-STPPMEDAN/SM/01/09 Halaman 2 dari 6

STANDAR MUTU

SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN MEDAN

(STPP MEDAN)

Revisi ke : 1 (satu)

Tanggal : Januari 2014

Dikaji ulang oleh : Pembantu Ketua I

Dikendalikan oleh : Unit Jaminan Mutu

Disetujui oleh : Ketua STPP Medan

STPP MEDAN STANDAR MUTU

SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL Disetujui oleh

Ketua

Dr. ir. Widi Hardjono, M.Sc

Revisi ke-1

Tanggal -01-2014

SPMI-STPPMEDAN/SM/01/09

Page 57: SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN … · 2020. 8. 31. · SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN MEDAN Disetujui oleh: Ketua Revisi Ke-1 Tanggal -01-2014

STANDAR PENELITIAN DAN PENGABDIAN MASYARAKAT SISTEM PENJAMINAN MUTU

INTERNAL

SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN MEDAN

Disetujui oleh: Ketua

STPP Medan

Revisi Ke-

1

Tanggal

-01-2014 SPMI-STPPMEDAN/SM/01/09

SPMI-STPPMEDAN/SM/01/09 Halaman 3 dari 6

A. VISI DAN MISI STPP MEDAN

1. Visi STPP Medan

STPP Medan Terpercaya dalam menghasilkan tenaga fungsional Rumpun Ilmu

Hayat Pertanian

2. Misi STPP Medan

a. Menyiapkan persyaratan penataan kelembagaan(?) b. Meningkatkan mutu penyelenggaraan Tri Dharma Perguruan Tinggi c. Meningkatkan profesionalisme tenaga pendidik, tenaga kependidikan, dan

peserta didik d. Mengembangkan sarana dan prasarana pendidikan e. Meningkatkan mutu penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan fungsional

RIHP yang professional f. Meningkatkan kerjasama teknis pendidikan dengan Stakeholder dibidang

pertanian B. RASIONAL

Keberhasilan penjaminan mutu sangat dipengaruhi oleh perencanaannya. Sistem pengelolaan pendidikan, penelitian, pelayanan/pengabdian masysrakat harus terintegrasi dengan penjaminan mutu untuk mendukung terwujudnya visi, terselenggaranya misi, tercapainya tujuan dan keberhasilan strategi STPP Medan.

Visi dan Misi STPP Medan, dapat tercapai dengan meningkatkan kualitas dan kuantitas penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, yang dikelola, dikoordinasikan, difasilitasi oleh Unit Penelitian dan Pengabdian Masysrakat (UPPM). Untuk mengetahui adanya peningkatan kualitas maupun kuantitas penelitian dan pengabddian kepada masyarakat diperlukan standar tertentu sebagai patokan atau pijakan evaluasi maupun pengembangan lebih lanjut. Dengan pertimbangan hal-hal tersebut maka STPP Medan melalui UJM menetapkan standar penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang akan menjadi pedoman dan tolok ukur bagi pimpinan institusi, ketua jurusan, ketua program studi, dan dosen serta mahasiswa yang semuanya bertanggung jawab dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.

C. SUBJEK/PIHAK YANG BERTANGGUNG JAWAB UNTUK MENCAPAI STANDAR

1. Ketua sebagai Pimpinan STPP Medan 2. Ketua Jurusan/Program Studi sebagai pimpinan Jurusan/Program Studi 3. Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (UPPM)sebagai koordinator

D. DEFENISI ISTILAH

1. Penelitian adalah kegiatan yang dilakukan menurut kaidah dan metode ilmiah secara sistimatis untuk memperoleh informasi, data dan keterangan yang berkaitan dengan pemahaman dan pembuktian kebenaran atau ketidakbenaran suatu asumsi dan/atau hipotesis di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi.

2. Pengabdian kepada Masyarakat diartikan sebagai pengamalan Ipteks yang dilakukan oleh perguruan tinggi secara melembaga melalui metode ilmiah

Page 58: SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN … · 2020. 8. 31. · SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN MEDAN Disetujui oleh: Ketua Revisi Ke-1 Tanggal -01-2014

STANDAR PENELITIAN DAN PENGABDIAN MASYARAKAT SISTEM PENJAMINAN MUTU

INTERNAL

SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN MEDAN

Disetujui oleh: Ketua

STPP Medan

Revisi Ke-

1

Tanggal

-01-2014 SPMI-STPPMEDAN/SM/01/09

SPMI-STPPMEDAN/SM/01/09 Halaman 4 dari 6

langsung kepada masyarakat yang membutuhkannya, dalam upaya menyukseskan pembangunan dan mengembangkan manusia pembangunan.

E. PERNYATAAN STANDAR

1. Penelitian harus dilakukan dalam rangka pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi terapan.

2. Strategi, kebijakan, dan prioritas penelitian harus ditetapkan sesuai dengan misi dan tujuan STPP Medan.

3. Penelitian seharusnya dilakukan sesuai dengan baku mutu yang telah ditentukan oleh Lembaga Penelitian dengan mengacu pada baku mutu penelitian nasional maupun internasional, serta sesuai dengan kaidah-kaidah keilmuan dan etika dalam bidangnya masing-masing.

4. Hasil penelitian harus disebarluaskan dan dipublikasikan dalam media-media yang mudah diakses oleh masyarakat luas.

5. Penelitian harus melibatkan peran serta mahasiswa. 6. Penelitian meliputi penelitian terapan. 7. Penelitian harus memberikan masukan untuk kegiatan pendidikan, pengajaran,

dan pengabdian kepada masyarakat. 8. Institusi harus dapat menciptakan hubungan kerjasama penelitian dengan

institusi dalam dan luar negeri untuk meningkatkan kualitas hasil peneitian dan kuantitas kegiatan penulis dan hasil penelitian.

9. Institusi harus dapat menjalin hubungan kerjasama dengan dunia industri melalui program CSR sebagai landasan kerjasama secara proaktif untuk menjalin penelitian kemitraan.

10. Institusi seharusnya mendukung dana untuk diseminasi hasil penelitian para peneliti, baik di tingkat nasional maupun internasional.

11. Institusi harus mendukung dalam mempublikasikan hasil penelitian para peneliti dalam jurnal ilmiah nasional terakreditasi dan jurnal internasional, maupun majalah.

12. Institusi seharusnya mendukung peningkatan akreditasi jurnal ilmiah yang ada di lingkungan STPP Medan.

13. Institusi seharusnya mengadakan pelatihan, seminar, lokakarya, serta transformasi ke instansi atau perguruan tinggi lain baik di dalam maupun luar negeri guna meningkatkan kemampuan dan kualitas penelitian.

14. Institusi seharusnya dapat mengembangkan paten hasil penelitian dengan membangun kerjasama dengan industri untuk memperoleh sumber dana penelitian lebih lanjut.

15. Pengabdian kepada masyarakat harus dilakukan dalam rangka penerapan dan pendayagunaan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk pelaku utama dan pelaku usaha.

16. Strategi, kebijakan, dan prioritas pengabdian kepada masyarakat harus ditetapkan sesuai dengan misi dan tujuan STPP Medan.

17. Pengabdian kepada masyarakat harus dilakukan sesuai dengan tandar/peraturan yang telah ditentukan oleh UPPM

Page 59: SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN … · 2020. 8. 31. · SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN MEDAN Disetujui oleh: Ketua Revisi Ke-1 Tanggal -01-2014

STANDAR PENELITIAN DAN PENGABDIAN MASYARAKAT SISTEM PENJAMINAN MUTU

INTERNAL

SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN MEDAN

Disetujui oleh: Ketua

STPP Medan

Revisi Ke-

1

Tanggal

-01-2014 SPMI-STPPMEDAN/SM/01/09

SPMI-STPPMEDAN/SM/01/09 Halaman 5 dari 6

18. Pengabdian kepada masyarakat harus dilakukan sesuai atau merujuk pada kebutuhan nyata dalam masyarakat.

19. Pengabdian kepada masyarakat harus melibatkan peran serta mahasiswa. 20. Pengabdian kepada masyarakat seharusnya memberikan pencerahan atau

peningkatan kesejahteraan masyarakat. 21. Pengabdian kepada masyarakat seharusnya memberikan masukan untuk

kegiatan pendidikan maupun penelitian. 22. Institusi harus dapat menjalin hubungan kerjasama dengan dunia industri/swasta

dan pemerintah daerah, sebagai landasan kerjasama secara proaktif dalam meningkatkan kinerja dan manajemen pengabdian kepada masyarakat.

23. Institusi harus dapat merangsang sivitas akademika pada semua tingkat untuk melakukan pengabdian kepada masyarakat untuk mentransfer pengetahuan, inovasi serta memfasilitasi proses pengembangan sumberdaya manusia.

24. Institusi harus memberikan dukungan sumberdaya kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.

25. Institusi harus menciptakan pola insentif dan disinsentif bagi para peneliti dan pelaksana pengabdian kepada masyarakat

F. STRATEGI

1. Pimpinan STPP mengupayakan tersedianya sarana dan prasarana pendukung kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat ditingkat universitas .

2. Pembantu Ketua I, UPPM, ketua jurusan/ketua program studi menyelenggarakan koordinasi dengan dosen dan perwakilan mahasiswa untuk perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat ditingkat Fakultas, jurusan dan program studi.

G. INDIKATOR

1. Seleksi mahasiswa baru sebagai masukan dalam proses pendidikan menjadi semakin selektif

2. Jumlah penelitian dosen yang sesuai bidang atas biaya sendiri atau dibiayai dari dalam atau luar negeri (sebagai ketua atau anggota) minimal 1 judul penelitian per dosen per tahun

3. Persentase keterlibatan mahasiswa program pendidikan sarjana yang melakukan tugas akhir per angkatan dalam penelitian dosen minimal 25 %

4. Jumlah tulisan ilmiah dosen yang dipublikasikan dalam bentuk buku, prosiding seminar, atau jurnal ilmiah nasional/internasioanl (sebagai penulis utama atau anggota) miniml 1 tulisan per dosen per tahun

5. Jumlah paten yang diregistrasi minimal 1 buah HAKI per tahun per jurusan 6. jumlah kegiatan pengabdian pada masysrakat yang sesuai bidang yang

dilasanakan oleh dosen (atas biaya sendiri/luar negeri/dalam negeri) minimal 1 kegiatan per dosen per tahun

7. Jumlah kegiatan pengabdian pada masyarakat yang diselenggarakan dengan melibatkan mahasiswa secara penuh dan diberi tanggung jawab : minimal 1 kegiatan per 2 tahun per program studi

Page 60: SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN … · 2020. 8. 31. · SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN MEDAN Disetujui oleh: Ketua Revisi Ke-1 Tanggal -01-2014

STANDAR PENELITIAN DAN PENGABDIAN MASYARAKAT SISTEM PENJAMINAN MUTU

INTERNAL

SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN MEDAN

Disetujui oleh: Ketua

STPP Medan

Revisi Ke-

1

Tanggal

-01-2014 SPMI-STPPMEDAN/SM/01/09

SPMI-STPPMEDAN/SM/01/09 Halaman 6 dari 6

8. Persentase jumlah kerjasama kegiatan tridarma (pendidikan atau pengabdian pada masyarakat ) dengan instansi di dalam negeri minimal 50 % dari jumlah dosen tetap

9. Persentase jumlah kerjasama kegiatan tridarma (pendidkan, penelitian atau pengabdian pada masyarakat ) dengan instansi di luar negeri minimal 10 % dari jumlah dosen tetap

H. DOKUMEN TERKAIT Standar ini harus dilengkapi dengan peraturan, manual prosedur, borang atau formulir kerja yang terkait dengan penelitian dan pengabdian

I. REFERENSI 1. Kepmendiknas Nomor 232/U/2000 tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum

Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa 2. Kepmendiknas Nomor 045/U/2002 tentang Kurikulum inti Pendidikan Tinggi. 3. Undang-undang Republik Indonesia nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional 4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar

Nasional Pendidikan 5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 17 tahun 2010 tentang

Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan 6. Tim Pengembangan SPMI-PT, “Sistem Penjaminan Mutu Internal Perguruan

Tinggi”, Bahan Pelatihan, Dirjen Dikti , 2010.

Page 61: SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN … · 2020. 8. 31. · SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN MEDAN Disetujui oleh: Ketua Revisi Ke-1 Tanggal -01-2014

STANDAR MUTU SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL

SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN MEDAN (STPP MEDAN)

SPMI-STPP MEDAN SM 01 10

MEDAN 2014

Page 62: SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN … · 2020. 8. 31. · SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN MEDAN Disetujui oleh: Ketua Revisi Ke-1 Tanggal -01-2014

STANDAR MAHASISWA

SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL

SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN MEDAN

Disetujui oleh: Ketua

STPP Medan

Revisi

Ke-1

Tanggal

-01-2014 SPMI-STPPMEDAN/SM/01-10

SPMI-STPPMEDAN/SM/01/10 Halaman 2 dari 6

STANDAR MUTU

SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN MEDAN

(STPP MEDAN)

Revisi ke : 1 (satu)

Tanggal : Januari 2014

Dikaji ulang oleh : Pembantu Ketua I

Dikendalikan oleh : Unit Jaminan Mutu

Disetujui oleh : Ketua STPP Medan

STPP MEDAN STANDAR MUTU

SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL Disetujui oleh

Ketua

Dr. Ir. Widi Hardjono, M.Sc

Revisi ke-1

Tanggal -01-2014

SPMI-STPPMEDAN/SM/01/10

Page 63: SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN … · 2020. 8. 31. · SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN MEDAN Disetujui oleh: Ketua Revisi Ke-1 Tanggal -01-2014

STANDAR MAHASISWA

SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL

SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN MEDAN

Disetujui oleh: Ketua

STPP Medan

Revisi

Ke-1

Tanggal

-01-2014 SPMI-STPPMEDAN/SM/01-10

SPMI-STPPMEDAN/SM/01/10 Halaman 3 dari 6

A. VISI DAN MISI STPP MEDAN

1. Visi STPP Medan

STPP Medan Terpercaya dalam menghasilkan tenaga fungsional Rumpun Ilmu

Hayat Pertanian

2. Misi STPP Medan

a. Menyiapkan persyaratan penataan kelembagaan b. Meningkatkan mutu penyelenggaraan Tri Dharma Perguruan Tinggi c. Meningkatkan profesionalisme tenaga pendidik, tenaga kependidikan, dan

peserta didik d. Mengembangkan sarana dan prasarana pendidikan e. Meningkatkan mutu penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan fungsional

RIHP yang professional f. Meningkatkan kerjasama teknis pendidikan dengan Stakeholder dibidang

pertanian B. RASIONAL

Peraturan pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP) telah memberikan arahan tentang pentingnya peningkatan mutu yang berkelanjutan. Oleh karea itu, institusi harus memberikan jaminan mutu, kelayakan kebijakan serta implementasi sistem reKruitment dan seleksi calon mahasiswa sebagai satu kesatuan yang terintegrasi. Mahasiswa sebagai salah satu komponen institusi harus ditempatkan sebagai pemangku kepentingan utama sekaligus sebagai pelaku proses nilai tambah dalam penyelenggaraan kegiatan akademik untuk mewujudkan visi, melaksanakan misi, mencapai tujuan melakui strategi-strategi yang dikembangkan oleh institusi.

Mahasiswa selaku pemanngku kepentingan utama internal dan sekaligus sebagai pelaku proses nilai tambah dalam penyelenggaraan proses pendidikan perlu mendapatkan pelayanan dalam kegiatan akademik dan kegiatan non akademik. Kegiatan kemahasiswaan dikelompokkan dalam empat bidang yaitu : bidang penalaran, bidang minat bakat dan kegemaran, bidang organisasi serta bidang kesejahteraan dan bakti sosial. Untuk memperoleh hasil atau luaran yang baik maka mulai dari masukan serta prosesnya juga harus baik. Dengan pertimbangan hal-hal tersebut maka STPP Medan melalui UJM menetapkan standar mahasiswa yang akan menjadi pedoman dan tolok ukur bagi pimpinan intitusi ketua jurusan/ketua program studi, dan dosen yang bertanggung jawab dalam perannya sebagai pendidik dan pembimbing.

C. SUBJEK/PIHAK YANG BERTANGGUNG JAWAB UNTUK MENCAPAI STANDAR

1. Ketua sebagai Pimpinan STPP Medan 2. Ketua Jurusan/Program Studi sebagai pimpinan Jurusan/Program Studi 3. Kepala BAAK 4. Kepala unit/bagian lain yang terkait

Page 64: SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN … · 2020. 8. 31. · SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN MEDAN Disetujui oleh: Ketua Revisi Ke-1 Tanggal -01-2014

STANDAR MAHASISWA

SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL

SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN MEDAN

Disetujui oleh: Ketua

STPP Medan

Revisi

Ke-1

Tanggal

-01-2014 SPMI-STPPMEDAN/SM/01-10

SPMI-STPPMEDAN/SM/01/10 Halaman 4 dari 6

D. DEFENISI ISTILAH

1. Dosen adalah tenaga pendidik pada perguruan tinggi yang khusus diangkat dengan tugas utama melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Dosen terdiri atas dosen tetap dan dosen tidak tetap

2. Mahasiswa adalah peserta didik yang terdaftar dan belajar di STPP Medan

E. PERNYATAAN STANDAR 1. STPP Medan harus mempunyai kebijakan tentang penerimaan mahasiswa baru

berdasarkan kesempatan yang sama. 2. institusi harus mempunyai persyaratan tertentu yang memastikan bahwa calon

mahasiswa memenuhi syarat-syarat spesifik yang ditentukan. 3. Institusi harus menentukan jumlah mahasiswa baru yang dapat diterima

disesuaikan dengan kapasitas yang ada. 4. Kebijakan tentang penerimaan mahasiswa baru harus terus-menerus direvisi

secara reguler agar sesuai dengan kepentingan stakeholders dan kebutuhan masyarakat.

6. Institusi harus mempunyai program pembimbingan akademik dan konseling untuk mahasiswa.

7. Institusi harus mempunyai kebijakan tentang perwakilan dan partisipasi mahasiswa dalam mendisain, mengelola dan mengevaluasi kurikulum serta hal-hal lain yang berhubungan dengan mahasiswa.

8. Institusi harus mendorong mahasiswa untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan ekstrakurikular dan organisasi mahasiswa.

9. Institusi harus memfasilitasi mahasiswa mendapatkan beasiswa dan fasilitas kesehatan yang memadai.

F. STRATEGI

1. Ketua STPP menyelenggarakan koordinasi dengan pembantu dekan bidang kemahasiswaan secara berkala.

2. Pembantu ketua III, ketua jurusan/ketua program studi menyelenggarakan koordinasi dengan perwakilan mahasiswa untuk perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi kegiatan kegiatan mahasiswa.

3. Mengaktifkan fungsi bimtan dan dosen wali G. INDIKATOR

1. Seleksi mahasiswa baru sebagai masukan dalam proses pendidikan menjadi semakin selektif

2. Rasio keketatan calon mahasiswa program pendidikan diploma yang ikut seleksi terhadap daya tampung 1:5

3. Mahasiswa memiliki akses ke layanan bimbingan dan konseling di Institusi 4. Mahasiswa memiliki akses pada pembimbingan untuk penegembangan minat dan

bakat (ekstra-kurikuler), dan pembinaan kecakapan hidup 5. Persentase jumlah mahasiswa menerima beasiswa di program studi pertahun

minimal 35 persen

Page 65: SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN … · 2020. 8. 31. · SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN MEDAN Disetujui oleh: Ketua Revisi Ke-1 Tanggal -01-2014

STANDAR MAHASISWA

SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL

SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN MEDAN

Disetujui oleh: Ketua

STPP Medan

Revisi

Ke-1

Tanggal

-01-2014 SPMI-STPPMEDAN/SM/01-10

SPMI-STPPMEDAN/SM/01/10 Halaman 5 dari 6

6. Mahasiswa memiliki akses terhadap fasilitas kesehatan, termasuk layanan asuransi kesehatan

H. DOKUMEN TERKAIT Standar ini harus dilengkapi dengan Peraturan Akademik Manual Prosedur, borang atau formulir kerja yang terkait dengan mahasiswa

I. REFERENSI 1. Undang-undang Republik Indonesia nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional 2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar

Nasional Pendidikan 3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 17 tahun 2010 tentang

Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan 4. Kepmendiknas Nomor 232/U/2000 tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum

Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa 5. Kepmendiknas Nomor 045/U/2002 tentang Kurikulum inti Pendidikan Tinggi. 6. Tim Pengembangan SPMI-PT, “Sistem Penjaminan Mutu Internal Perguruan

Tinggi”, Bahan Pelatihan, Dirjen Dikti , 2010.

J. LAMPIRAN

Page 66: SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN … · 2020. 8. 31. · SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN MEDAN Disetujui oleh: Ketua Revisi Ke-1 Tanggal -01-2014

STANDAR MAHASISWA

SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL

SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN MEDAN

Disetujui oleh: Ketua

STPP Medan

Revisi

Ke-1

Tanggal

-01-2014 SPMI-STPPMEDAN/SM/01-10

SPMI-STPPMEDAN/SM/01/10 Halaman 6 dari 6

Page 67: SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN … · 2020. 8. 31. · SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN MEDAN Disetujui oleh: Ketua Revisi Ke-1 Tanggal -01-2014

STANDAR MUTU

SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN MEDAN

(STPP MEDAN)

SPMI-STPP MEDAN SM 01 11

MEDAN 2014

Page 68: SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN … · 2020. 8. 31. · SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN MEDAN Disetujui oleh: Ketua Revisi Ke-1 Tanggal -01-2014

STANDAR SUASANA AKADEMIK

SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL

SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN MEDAN

Disetujui oleh: Ketua

STPP Medan

Revisi

Ke-1

Tanggal

-01-2014 SPMI-STPPMEDAN/SM/01-11

SPMI-STPPMEDAN/SM/01/11 Halaman 2 dari 5

STANDAR MUTU

SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN MEDAN

(STPP MEDAN)

Revisi ke : 1 (satu)

Tanggal : Januari 2014

Dikaji ulang oleh : Pembantu Ketua I

Dikendalikan oleh : Unit Jaminan Mutu

Disetujui oleh : Ketua STPP Medan

STPP MEDAN STANDAR MUTU

SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL Disetujui oleh

Ketua

Dr. ir. Widi Hardjono, M.Sc

Revisi ke-1

Tanggal -01-2014

SPMI-STPPMEDAN/SM/01/11

Page 69: SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN … · 2020. 8. 31. · SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN MEDAN Disetujui oleh: Ketua Revisi Ke-1 Tanggal -01-2014

STANDAR SUASANA AKADEMIK

SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL

SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN MEDAN

Disetujui oleh: Ketua

STPP Medan

Revisi

Ke-1

Tanggal

-01-2014 SPMI-STPPMEDAN/SM/01-11

SPMI-STPPMEDAN/SM/01/11 Halaman 3 dari 5

A. VISI DAN MISI STPP MEDAN

1. Visi STPP Medan

STPP Medan Terpercaya dalam menghasilkan tenaga fungsional Rumpun Ilmu

Hayat Pertanian

2. Misi STPP Medan

a. Menyiapkan persyaratan penataan kelembagaan b. Meningkatkan mutu penyelenggaraan Tri Dharma Perguruan Tinggi c. Meningkatkan profesionalisme tenaga pendidik, tenaga kependidikan, dan

peserta didik d. Mengembangkan sarana dan prasarana pendidikan e. Meningkatkan mutu penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan fungsional

RIHP yang professional f. Meningkatkan kerjasama teknis pendidikan dengan Stakeholder dibidang

pertanian B. RASIONAL

Suasana akademik, seperti halnya komponen masukan dan proses lainnya, merupakan salah satu komponen yang akan memberikan pengaruh signifikan didalam menghasilkan kualitas keluaran (lulusan dan lainnya). Suasana akademik memang bukan sebuah komponen fisik yang memiliki dimensi yang bisa diukur dengan suatu tolok ukur yang jelas, namun suasana akademik yang berkualitas akan mampu dikenali dan dirasakan. Suasana akademik menciptakan iklim yang kondusif bagi kegiatan akademik, interaksi antara dosen dan mahasiswa, antara sesama mahasiswa maupun sesama dosen. Suasana akademik juga harus menunjang pembelajaran dalam meraih kompetensi yang diharapkan.

Suasana akademik adalah kondisi yang dibangun untuk menumbuhkembangkan semangat dan interaksi akademik antar mahasiswa-dosen-tenaga kependidikan, maupun dengan pihak luar untuk meningkatkan mutu kegiatan akademik, di dalam maupun di luar kelas. Suasana akademik yang baik ditunjukan dengan perilaku yang mengutamakan kebenaran ilmiah, profesionalisme, kebebasan akademik, dan kebebasan mimbar akademik, dan penerapan etika akademik secara konsisten.

Untuk mengoptimalkan proses pembelajaran. Dengan pertimbangan hal-hal tersebut maka STPP Medan melalui UJM menetapkan standar suasana akademik yang akan menjadi pedoman dan tolok ukur bagi pimpinan, ketua jurusan/ketua program studi, dan dosen yang semuanya bertanggung jawab dalam menciptakan suasana akademik yang kondusif.

C. SUBJEK/PIHAK YANG BERTANGGUNG JAWAB UNTUK MENCAPAI STANDAR

1. Ketua sebagai Pimpinan STPP Medan 2. Ketua Jurusan/Program Studi sebagai pimpinan Jurusan/Program Studi 3. Ketua unit/bagian lain yang terkait 4. Dosen

Page 70: SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN … · 2020. 8. 31. · SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN MEDAN Disetujui oleh: Ketua Revisi Ke-1 Tanggal -01-2014

STANDAR SUASANA AKADEMIK

SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL

SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN MEDAN

Disetujui oleh: Ketua

STPP Medan

Revisi

Ke-1

Tanggal

-01-2014 SPMI-STPPMEDAN/SM/01-11

SPMI-STPPMEDAN/SM/01/11 Halaman 4 dari 5

D. DEFENISI ISTILAH

Suasana akademik adalah suasana yang mampu menciptakan iklim yang kondusif bagi kegiatan akademik, interaksi antara dosen dan mahasiswa, antara sesama mahasiswa, maupun antara sesama dosen untuk mengoptimalkan proses pembelajaran.

E. PERNYATAAN STANDAR 1. Dosen dan tenaga kependidikan harus berusaha maksimal untuk menciptakan

lingkungan sosial yang kondusif untuk terciptanya atmosfer akademik yang efisien.

2. Dosen dan tenaga kependidikan harus berusaha maksimal untuk memberikan lingkungan psikologis kepada mahasiswa, sehingga mendukung proses pembelajaran.

3. Dosen harus berusaha maksimal untuk mengembangkan intelektualitas, sikap, dan perilaku mahasiswa.

4. Kegiatan penelitian yang dilakukan dosen harus melibatkan mahasiswa. 5. Mahasiswa seharusnya diberi kesempatan untuk mempublikasikan karya ilmiah

melalui media ilmiah. 6. Mahasiswa seharusnya diberi kemudahan untuk mendapatkan informasi tentang

perkembangan ilmu pengetahuan, baik melalui perpustakaan (jumlah buku dan judul yang memadai, jam pelayanan yang cukup, sistem penelusuran judul elektronik) maupun melalui media elektronik (internet).

7. Mahasiswa seharusnya diberi kesempatan untuk melaksanakan kegiatan ekstra kurikuler (kunjungan lapangan) yang mampu meningkatkan pemahaman terhadap materi perkuliahan yang diberikan (khususnya untuk mata kuliah keahlian) dan mendorong mereka untuk menghasilkan karya ilmiah.

8. Kegiatan seminar, diskusi kelompok harus dilakukan secara berkala bagi dosen maupun mahasiswa.

F. STRATEGI

1. Pimpinan STPP Medan menyelenggarakan koordinasi dengan pimpinan unit di bawahnya secara berkala untuk menjamin bahwa semua kegiatan berjalan sesuai dengan standar yang ditentukan.

2. Institusi menyelenggarakan sosialisasi dan pelatihan untuk dosen yang berkaitan dengan metode dan mekanisme penilaian, prosedur penilaian, dan instrumen penilaian.

3. Mengintegrasikan data hasil penilaian kedalam Sistem Informasi Akademik. G. INDIKATOR

1. Jumlah karya ilmiah dosen dan mahasiswa meningkat 2. Jumlah kegiatan seminar, simposium, lokakarya, bedah buku meningkat 3. Jumlah kegiatan dan jumlah mahasiswa yang terlibat dalam penelitian maupun

pengabdian semakin meningkat. 4. Sarana prasarana pedukung meningkat

Page 71: SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN … · 2020. 8. 31. · SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN MEDAN Disetujui oleh: Ketua Revisi Ke-1 Tanggal -01-2014

STANDAR SUASANA AKADEMIK

SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL

SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN MEDAN

Disetujui oleh: Ketua

STPP Medan

Revisi

Ke-1

Tanggal

-01-2014 SPMI-STPPMEDAN/SM/01-11

SPMI-STPPMEDAN/SM/01/11 Halaman 5 dari 5

H. DOKUMEN TERKAIT

Standar ini harus dilengkapi dengan peraturan-peraturan yang mendukung, manual prosedur, borang atau formulir kerja yang terkait dengan penilaian pendidikan

I. REFERENSI

1. Kepmendiknas Nomor 232/U/2000 tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa

2. Kepmendiknas Nomor 045/U/2002 tentang Kurikulum inti Pendidikan Tinggi. 3. Undang-undang Republik Indonesia nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional 4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar

Nasional Pendidikan 5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 17 tahun 2010 tentang

Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan 6. Tim Pengembangan SPMI-PT, “Sistem Penjaminan Mutu Internal Perguruan

Tinggi”, Bahan Pelatihan, Dirjen Dikti , 2010.

J. LAMPIRAN

Tidak ada lampiran

Page 72: SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN … · 2020. 8. 31. · SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN MEDAN Disetujui oleh: Ketua Revisi Ke-1 Tanggal -01-2014

STANDAR MUTU SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL

SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN MEDAN (STPP MEDAN)

SPMI-STPP MEDAN SM 01 12

MEDAN 2014

Page 73: SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN … · 2020. 8. 31. · SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN MEDAN Disetujui oleh: Ketua Revisi Ke-1 Tanggal -01-2014

STANDAR SUASANA AKADEMIK

SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL

SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN MEDAN

Disetujui oleh: Ketua

STPP Medan

Revisi Ke-

1

Tanggal

-01-2014 SPMI-STPPMEDAN/SM/01-12

SPMI-STPPMEDAN/SM/01/12 Halaman 2 dari 6

STANDAR MUTU

SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN MEDAN

(STPP MEDAN)

Revisi ke : 1 (satu)

Tanggal : Januari 2014

Dikaji ulang oleh : Pembantu Ketua I

Dikendalikan oleh : Unit Jaminan Mutu

Disetujui oleh : Ketua STPP Medan

STPP MEDAN STANDAR MUTU

SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL Disetujui oleh

Ketua

Dr. ir. Widi Hardjono, M.Sc

Revisi ke-1

Tanggal -01-2014

SPMI-STPPMEDAN/SM/01/12

Page 74: SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN … · 2020. 8. 31. · SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN MEDAN Disetujui oleh: Ketua Revisi Ke-1 Tanggal -01-2014

STANDAR SUASANA AKADEMIK

SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL

SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN MEDAN

Disetujui oleh: Ketua

STPP Medan

Revisi Ke-

1

Tanggal

-01-2014 SPMI-STPPMEDAN/SM/01-12

SPMI-STPPMEDAN/SM/01/12 Halaman 3 dari 6

A. VISI DAN MISI STPP MEDAN 1. Visi STPP Medan

STPP Medan Terpercaya dalam menghasilkan tenaga fungsional Rumpun Ilmu

Hayat Pertanian

2. Misi STPP Medan

a. Menyiapkan persyaratan penataan kelembagaan b. Meningkatkan mutu penyelenggaraan Tri Dharma Perguruan Tinggi c. Meningkatkan profesionalisme tenaga pendidik, tenaga kependidikan, dan

peserta didik d. Mengembangkan sarana dan prasarana pendidikan e. Meningkatkan mutu penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan fungsional

RIHP yang professional f. Meningkatkan kerjasama teknis pendidikan dengan Stakeholder dibidang

pertanian B. RASIONAL

Sistem informasi merupakan elemen penting dalam penjaminan mutu akreditasi yang merefleksikan kapasistas institusi dan program studi didalam memperoleh, merencanakan, mengelola, dan meningkatkan mutu penyelenggaraan tridharma perguruan tinggi. Jaminan akses dan pendayagunaan sistem manajemen dan teknologi informasi sangat diperlukan guna mendukung pengelolaan, dan penyelenggaraan program akademik, kegiatan operasional, dan pegembangan program studi. Sistem manajemen informasi secara efektif dapat didayagunakan guna mendukung proses pengumpulan data, analisis, penyimpanan, pengunduhan, presentasi data dan informasi, dan komunikasi dengan pihak berkepentingan.

Tingkat kelayakan dan kecukupan sistem informasi yang dapat diakses sekurang-kurangnya harus memenuhi standar kelayakan minimal. Oleh karena itu STPP Medan menetapkan standar sistem informasi.

C. SUBJEK/PIHAK YANG BERTANGGUNG JAWAB UNTUK MENCAPAI STANDAR

1. Ketua sebagai Pimpinan STPP Medan 2. Pembantu Ketua Bidang Akademik 3. Ketua Jurusan/Program Studi sebagai pimpinan Jurusan/Program Studi

D. DEFENISI ISTILAH

Sistem Informasi Manajemen (SIM) perguruan tinggi antara lain adalah : SIA, SIMPEG, SABMN, SIMPUS

E. PERNYATAAN STANDAR 1. Proses belajar dan mengajar didukung oleh sistem pengelolaan data dan

informasi tentang penyelenggaraan program akademik di institusi yamg mudah diakses

2. Institusi harus memiliki dan menerapkan sistem informasi untuk semua bidang yang efektif dan efisien.

Page 75: SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN … · 2020. 8. 31. · SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN MEDAN Disetujui oleh: Ketua Revisi Ke-1 Tanggal -01-2014

STANDAR SUASANA AKADEMIK

SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL

SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN MEDAN

Disetujui oleh: Ketua

STPP Medan

Revisi Ke-

1

Tanggal

-01-2014 SPMI-STPPMEDAN/SM/01-12

SPMI-STPPMEDAN/SM/01/12 Halaman 4 dari 6

3. institusi harus memiliki dan menerapkan jaringan lokal (Local Area Network-LAN).

4. Institusi harus memiliki dan menerapkan jaringan internet (Wide Area Network). 5. Institusi harus menyediakan fasilitas informasi yang memadai dan mudah

diakses. 6. Semua Unit di lingkungan STPP Medan harus memelihara sistem informasi

yang dimiliki .

F. STRATEGI 1. Pimpinan STPP Medan menyelenggarakan tersedianya sarana dan prasarana

sistem informasi di tingkat institusi dan bagian/unit, jurusan/prodi 2. Institusi memfasilitasi pelatihan-pelatihan dalam rangka meningkatkan

kompetensi SDM pengelola sistem informasi 3. Optimalisasi website STPP Medan sebagai sumber informasi dan data

G. INDIKATOR

1. Tersedia komputer dan perangkat lunak yang lengkap dan canggih 2. Sistem teknologi informasi selalu ditata dan dimuktahirkan minimal 1 tahun sekali 3. Akses untuk dosen, mahasiswa dan pegawai lainnya terhadap fasilitas komputer

minimal 8 jam per hari 4. Adanya kebijakan pemeliharaan dan modernisasi komputer serta didukung dana

yang memadai 5. Komputer dihubungkan dengan jaringan lokal dan internet (kapasitas akses

internet 1 kbps per mahasiswa) 6. Rasio jumlah computer per mahasiswa minimal 1 :10 7. Ruang computer minimal 1 m2 per mahasiswa 8. Ketersediaan sarana e-learning yang didukung oleh piranti keras, piranti lunak

dan manual yang memadai dan dapat dioperasikan, serta dipelihara secara rutin 9. Pengelolaan data akademik di program studi didukung oleh sistem informasi yang

tertelusur, ditangani dengan komputer, dan dapat diakses melalui jaringan luas/WAN

10. Institusi memiliki situs yang menyediakan informasi akademik dan non akademik bagi pemangku kepentingan, dan datanya selalu dimuktahirkan secara regular (minimal 1 kali/minggu)

H. DOKUMEN TERKAIT Standar ini harus dilengkapi dengan Peraturan-peraturan yang mendukung, manual prosedur, borang atau formulir kerja yang terkait dengan sistem informasi.

I. REFERENSI 1. Kepmendiknas Nomor 232/U/2000 tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum

Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa 2. Kepmendiknas Nomor 045/U/2002 tentang Kurikulum inti Pendidikan Tinggi.

Page 76: SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN … · 2020. 8. 31. · SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN MEDAN Disetujui oleh: Ketua Revisi Ke-1 Tanggal -01-2014

STANDAR SUASANA AKADEMIK

SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL

SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN MEDAN

Disetujui oleh: Ketua

STPP Medan

Revisi Ke-

1

Tanggal

-01-2014 SPMI-STPPMEDAN/SM/01-12

SPMI-STPPMEDAN/SM/01/12 Halaman 5 dari 6

3. Undang-undang Republik Indonesia nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan

5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 17 tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan

J. LAMPIRAN

Tidak ada lampiran

Page 77: SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN … · 2020. 8. 31. · SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN MEDAN Disetujui oleh: Ketua Revisi Ke-1 Tanggal -01-2014

STANDAR SUASANA AKADEMIK

SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL

SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN MEDAN

Disetujui oleh: Ketua

STPP Medan

Revisi Ke-

1

Tanggal

-01-2014 SPMI-STPPMEDAN/SM/01-12

SPMI-STPPMEDAN/SM/01/12 Halaman 6 dari 6

Page 78: SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN … · 2020. 8. 31. · SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN MEDAN Disetujui oleh: Ketua Revisi Ke-1 Tanggal -01-2014

STANDAR MUTU SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL

SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN MEDAN (STPP MEDAN)

SPMI-STPP MEDAN SM 01 13

MEDAN 2014

Page 79: SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN … · 2020. 8. 31. · SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN MEDAN Disetujui oleh: Ketua Revisi Ke-1 Tanggal -01-2014

STANDAR KERJASAMA

SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL

SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN MEDAN

Disetujui oleh: Ketua

STPP Medan

Revisi Ke-

1

Tanggal

-01-2014 SPMI-STPPMEDAN/SM/01-13

SPMI-STPPMEDAN/SM/01/13 Halaman 2 dari 5

STANDAR MUTU

SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN MEDAN

(STPP MEDAN)

Revisi ke : 1 (satu)

Tanggal : Januari 2014

Dikaji ulang oleh : Pembantu Ketua I

Dikendalikan oleh : Unit Jaminan Mutu

Disetujui oleh : Ketua STPP Medan

STPP MEDAN STANDAR MUTU

SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL Disetujui oleh

Ketua

Dr. ir. Widi Hardjono, M.Sc

Revisi ke-1

Tanggal -01-2014

SPMI-STPPMEDAN/SM/01/05

Page 80: SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN … · 2020. 8. 31. · SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN MEDAN Disetujui oleh: Ketua Revisi Ke-1 Tanggal -01-2014

STANDAR KERJASAMA

SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL

SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN MEDAN

Disetujui oleh: Ketua

STPP Medan

Revisi Ke-

1

Tanggal

-01-2014 SPMI-STPPMEDAN/SM/01-13

SPMI-STPPMEDAN/SM/01/13 Halaman 3 dari 5

A. VISI DAN MISI STPP MEDAN

1. Visi STPP Medan

STPP Medan Terpercaya dalam menghasilkan tenaga fungsional Rumpun Ilmu

Hayat Pertanian

2. Misi STPP Medan

a. Menyiapkan persyaratan penataan kelembagaan b. Meningkatkan mutu penyelenggaraan Tri Dharma Perguruan Tinggi c. Meningkatkan profesionalisme tenaga pendidik, tenaga kependidikan, dan

peserta didik d. Mengembangkan sarana dan prasarana pendidikan e. Meningkatkan mutu penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan fungsional

RIHP yang professional f. Meningkatkan kerjasama teknis pendidikan dengan Stakeholder dibidang

pertanian B. RASIONAL

Kerjasama merupakan upaya bersama yang dilakukan dengan sadar dengan saling mendukung dan saling menguatkan sehingga dicapai sinergi yang baik. Adanya sinergi ini dapat ditengarai dengan adanya hasil yang lebih baik bila dibandingkan kalau bekerja sendiri. Kerjasama yang baik adalah kerjasama yang mutualistik atau saling menguntungkan. Kerjasama dengan intitusi lain baik di dalam maupun di luar negeri merupakan salah satu upaya memanfaatkan kepakaran dosen dan mahasiswa serta sumberdaya lain yang dimiliki secara salaing menguntungkan .

Agar kerjasama dalam berbagai bidang yang dilakukan perguruan ting ggi dengan berbagai pihak baik di dalam ma aupun di luar negeri dapat terlaksana tanpa m melanggar peraturan perundang-undangan yang berlaku serta selaras dengan visi dan misi perguruan tinggi yang bersangkutan, maka perlu adanya standar tentang kerjasama dalam dan luar negeri.

C. SUBJEK/PIHAK YANG BERTANGGUNG JAWAB UNTUK MENCAPAI STANDAR

1. Ketua sebagai Pimpinan STPP Medan 2. Pembantu Ketua I Bidang Akademik 3. Ketua Jurusan/Program Studi sebagai pimpinan Jurusan/Program Studi

D. DEFENISI ISTILAH

Kerjasama dapat dilakukan secara kelembagaan oleh pimpinan perguruan tinggi berdasarkan prinsip kesetaraan, saling menghormati, saling menguntungkan, memperhatikan peraturan yang berlaku, tidak mengganggu kebijakan pembangunan bangsa, pertahanan dan keamanan nasional.

E. PERNYATAAN STANDAR 1. institusi harus menyelenggarakan kerjasama dengan sektor swasta maupun

lembaga pemerintah baik skala nasional maupun internasional. 2. Penyelenggaraan kerjasama harus dikoordinasikan di STPP.

Page 81: SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN … · 2020. 8. 31. · SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN MEDAN Disetujui oleh: Ketua Revisi Ke-1 Tanggal -01-2014

STANDAR KERJASAMA

SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL

SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN MEDAN

Disetujui oleh: Ketua

STPP Medan

Revisi Ke-

1

Tanggal

-01-2014 SPMI-STPPMEDAN/SM/01-13

SPMI-STPPMEDAN/SM/01/13 Halaman 4 dari 5

3. Pelaksanaan kerjasama harus dilakukan oleh Institusi/ lembaga/ UPT. 4. Kerjasama harus dilaksanakan untuk :

a. Mendayagunakan sumberdaya yang dimiliki oleh STPP. b. Meningkatkan kinerja institusi/ lembaga/ UPT. c. Menyediakan akses bagi tenaga dosen untuk dapat mengembangkan diri. d. Mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi. e. Mengembangkan citra STPP.

5. Kerjasama seharusnya dilaksanakan untuk: a. Menyediakan akses bagi mahasiswa untuk berlatih/praktik. b. Menciptakan revenue generating activity.

6. Kerjasama seharusnya dapat dilaksanakan dalam bentuk kegiatan: a. Kontrak manajemen, c. Penelitian, d. Pengabdian kepada masyarakat, e. Tukar menukar dosen dan/ atau mahasiswa dalam penyelenggaraan kegiatan

akademik, f. Pemanfaatan bersama sumber daya dalam pelaksanaan kegiatan akademik, g. Program pemindahan kredit (transfer of credits), h. Penerbitan bersama karya ilmiah, i. Penyelenggaraan bersama pertemuan ilmiah atau kegiatan ilmiah lain, j. Lain-lain yang dianggap perlu.

F. STRATEGI 1. Pimpinan STPP merencanakan, memutuskan dan menyepakati kerjasama

dalam dan luar negeri dalam bentuk dokumen nota kesepahaman (memorandum of understanding)

2. Pimpinan program studi, atau unit yang terkait melaksanakan operasionalisasi kerjasama sesuai nota kesepahaman yang telah disepakati

G. INDIKATOR

1. Persentase jumlah kerjasama kegiatan tridharma perguruan tinggi dengan instansi dalam negeri minimal 50 persen dari jumlah dosen tetap

2. Pihak terkait yang terlibat dalam realisasi dan implementasi kerjasama dalam dan luar negeri semakin banyak dan semakin variatif

H. DOKUMEN TERKAIT

Standar ini harus dilengkapi dengan peraturan-peraturan yang mendukung, manual prosedur, borang atau formulir kerja yang terkait dengan kerjasama

I. REFERENSI

1. Kepmendiknas Nomor 232/U/2000 tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa

2. Kepmendiknas Nomor 045/U/2002 tentang Kurikulum inti Pendidikan Tinggi. 3. Undang-undang Republik Indonesia nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional

Page 82: SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN … · 2020. 8. 31. · SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN MEDAN Disetujui oleh: Ketua Revisi Ke-1 Tanggal -01-2014

STANDAR KERJASAMA

SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL

SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN MEDAN

Disetujui oleh: Ketua

STPP Medan

Revisi Ke-

1

Tanggal

-01-2014 SPMI-STPPMEDAN/SM/01-13

SPMI-STPPMEDAN/SM/01/13 Halaman 5 dari 5

4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan

5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 17 tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan

6. Tim Pengembangan SPMI-PT, “Sistem Penjaminan Mutu Internal Perguruan Tinggi”, Bahan Pelatihan, Dirjen Dikti , 2010.

J. LAMPIRAN

Tidak ada lampiran