sistem pengelolaan zakat nasional disampaikan dalam rapat kerja baitul mal se-aceh 11 des 2012
DESCRIPTION
tata kerja zakat nasionalTRANSCRIPT
1
Sistem Pengelolaan Zakat Nasional
Oleh : Didin Hafidhuddin
Disampaikan pada Rapat Kerja Baitul Mal Se-AcehSelasa , 27 Muharram 1434 H/ 11 Desember 2012 M
الرحمن الله بسمالرحيم
Setiap undang-undang dan peraturan pelaksanaannyamemuat ketentuan-ketentuan tentang sesuatu sebagaisatu-kesatuan sebuah sistem.
UU No 23 Tahun 2011 SISTEM PENGELOLAAN ZAKAT NASIONAL
SISTEM Ibarat Bangunan PONDASI
TIANG/DINDING
ATAP22
33
RUKUN IMAN PONDASI
ISLAM BANGUNAN RUKUN ISLAM TIANG/DINDING
AHLAQ ATAP
44
55
TIANG/DINDING
BAZNASLAZ
UPZ (BAZNAS & LAZ)
Tercermin dari Pengelola Zakat
FUNGSI DAN TUGAS PENGELOLA ZAKAT : perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, pelaporan, dan pertanggungjawaban atas pengumpulan, pendistribusian, dan pendayagunaan zakat
UU No 23/2011 tidak mengambil atau mengurangi kewenangan pengaturan pengelolaan zakat di dalam UU No 11/2006 tentang Pemerintahan Aceh. UU Pengelolaan Zakat mengakomodir di dalam penjelasan Pasal 15 bahwa di Provinsi Aceh, penyebutan BAZNAS Provinsi atau BAZNAS Kabupaten/Kota dapat menggunakan istilah Baitul Mal.Hanya saja diperlukan koordinasi dan sinergi dengan BAZNAS, sehingga Baitul Mal pun menjadi subsistem dari sistem pengelolaan zakat secara nasional.
77
PONDASI
ASAS
Syariat Islam, amanah, kemanfaatan, keadilan, kepastian hukum, terintegrasi, dan akuntabilitas.
88
Asas: Syariat Islam; Amanah; Kemanfaatan;
Keadilan; Kepastian hukum; Terintegrasi; Akuntabilitas.
Perencanaan
Pelaksanaan
Pengendalian
Pelaporan
Pertanggungjawaban
Pengumpulan
Pendistribusisan
Pendayagunaan
Meningkatkan efektivitas dan efisiensi pelayanan dalam pengelolaan zakat & manfaat zakat untukmewujudkan kesejahteraan masyarakat
dan penanggulangan kemiskinan.
Z
A
K
A
T
BAZNAS
LAZ
99
TUJUAN PENGELOLAAN ZAKAT
Pengelolaan Zakat Pengumpulan dan PenyaluranSOSIALISASI – EDUKASI HINDARI Promosi Kompetisi Bisnis
Hikmah Zakat Cara Membayar Zakat Zakat Melalui Amil Kaitan Zakat dengan Pajak
Pengelolaan Zakat Khusus Penyaluran BERHASIL Manfaat dirasakan
masyarakat banyak (Q.S. At-Taubah : 60 Q.S. At-Taubah : 103) Penyaluran Pengumpulan
Asas Pengelolaan Zakat
• Syariat Islam• Amanah• Kemanfaatan• Keadilan• Kepastian hukum• Terintegrasi• Akuntabilitas
10
Asas ini diperkuat pula oleh UU No 11/2006 tentang Pemerintahan Aceh, yang menegaskan bahwa:1) Setiap pemeluk agama Islam di Aceh wajib menaati dan mengamalkan syariat Islam.2) Setiap orang yang bertempat tinggal atau berada di Aceh wajib menghormati pelaksanaan syariat Islam. (Pasal 126).
Makna :1. Pengelolaan zakat harus dipahami dan diniatkan sebagai penegakan rukun
Islam dan pelaksanaan ibadah (Q.S.9 : 5 dan 11) 2. Zakat sebagai kewajiban harta yang harus diambil (dipungut) memerlukan peran
Negara (Q.S.9 : 103, Sikap Abu Bakar/Khalifah)3. Pengelola zakat (amil) adalah perantara muzaki dengan mustahik dan bukan
pemilik harta zakat. Pemenuhan kebutuhan amil tidak boleh melebihi hak amil apalagi mengorbankan hak mustahik
4. Amil harus dapat dipercaya sebagai bukti ia amanah, dan memiliki pengetahuan Manajemen dan Fiqh Zakat yang komprehensip.
5. Penyaluran zakat harus memberikan sebesar-besarnya manfaat buat mustahik dan dilakukan secara adil
BAZ/LAZ Memiliki database mustahik yang lengkap dan terintegrasi PROGRAM Memperhatikan kebutuhan mustahik STANDAR PELAYANAN kepada mustahik Harus Sama setiap Amil Zakat
6. Dalam pengelolaan zakat harus terdapat jaminan kepastian hukum bagi mustahik dan muzaki Dicatat Disalurkan Tepat sasaran Sesuai Syariah7. Pengelolaan zakat dilaksanakan secara hierarkis dalam upaya meningkatkan
pengumpulan, pendistribusian, dan pendayagunaan zakat Terutama dalam Pelaporan
8. Pengelolaan zakat harus dapat dipertanggungjawabkan dan diakses oleh masyarakat
Memiliki SOP Jelas Tertulis Membuat Laporan Keuangan Diaudit dan mendapat opini syariah Kinerja Laporan Dipublikasikan secara luas TERBUKA
Organisasi dan Fungsi Amil ZakatAmil zakat bukan orang perseorangan melainkan badan atau lembaga, yakni BAZNAS atau LAZ. BAZNAS dan LAZ lah sebagai pelaku utama yang mendapat amanah mewujudkan Tujuan Pengelolaan Zakat.
Kaitannya dengan UPZ BAZNAS yang berasal dari Kementerian, BUMN, Masjid, dan Lembaga Pendidikan memiliki peran yang sama bahkan menjadi ujung tombak BAZNAS dan LAZ.
BAZNAS dan LAZ menyelenggarakan fungsi perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, pelaporan, dan pertanggungjawaban atas pengumpulan, pendistribusian, dan pendayagunaan atas zakat sesuai posisi masing-masing. Kewajiban BAZNAS dan LAZ untuk melaksanakan fungsi tersebut dengan dijiwai Asas Pengelolaan Zakat dan menerapkan kaidah-kaidah manajemen yang efektif dan efisien sehingga terwujud Tujuan Pengelolaan Zakat.
Penutup
والله أعلم بالصواب