sistem pendukung keputusan untuk kenaikan pangkat pada kantor dprd luwu timur
TRANSCRIPT
Jurnal ILKOM, ISSN:2087-1716, Volume 2, Nomor 3, Desember 2010
183
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK KENAIKAN
PANGKAT PADA KANTOR DPRD LUWU TIMUR
Muhammad Diah Yusuf *)
Abstract : This research intent design spontaneous supporting system that can help
DPRD Luwu especially in preferments spontaneous supporting DPRD Luwu's clerk.
Trick that is done in this research is do associate data collecting preferments
spontaneous system, making system modelling with figures it to utilize system
flowing charts and data flow diagram (DAD), design one application which utilize
programming languages Visual Basic 6. 0 and database the utilizes Office Acces's
Microsoft 2003, and system implementation. Observational result that doing to point
out that system computerizes with berbasiskan database can help data processing
activity on DPRD Luwu's office, Godwilling with spontaneous supporting System
already been designed writer can help deep spontaneous supporting process
preferment. Key word: application, information system, spontaneous supporting system, clerk.
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Persoalan pengambilan
keputusan pada dasarnya adalah
bentuk pemilihan dari berbagai
alternatif tindakan yang mungkin
dipilih yang prosesnya melalui
mekanisme tertentu, dengan
harapan akan menghasilkan
sebuah keputusan yang terbaik.
Penyusunan model keputusan
adalah suatu cara untuk
mengembangkan hubungan-
hubungan yang logis yang
mendasari persoalan keputusan ke
dalam suatu model matematis,
yang mencerminkan hubungan
yang terjadi di antara faktor-faktor
yang terlibat, sehingga proses
keputusan harus diambil melalui
proses yang bertahap, sistematik,
konsisten dan diusahakan dalam
setiap langkah mulai dari awal
telah mengikutsertakan
stakeholders dan
mempertimbangkan berbagai
faktor.
Kolaborasi antara
pembuatan keputusan dengan
pemanfaatan kemajuan teknologi
informasi berupa sistem
pendukung keputusan berbasis
komputer (Computer Based
Decision Support System)
merupakan pilihan yang paling
tepat untuk menghasilkan sistem
pengambilan keputusan yang
benar-benar lebih baik
Jurnal ILKOM, ISSN:2087-1716, Volume 2, Nomor 3, Desember 2010
184
dibandingkan dengan hanya
memanfaatkan intuisi dan
peraturan-peraturan normatif
belaka.
Kantor DPRD Luwu
Timur yang merupakan salah satu
instansi pemerintah, juga tak
terlepas dari persoalan-persoalan
pengambilan keputusan yang bisa
memuaskan semua pihak yang
berada didalam instansi tersebut.
Pada Kantor DPRD Luwu Timur
masalah kenaikan pangkat
pegawai merupakan masalah yang
agak kompleks dimana kenaikan
pangkat pegawai memerlukan
analisa yang tepat untuk kenaikan
pangkat pegawai Kantor DPRD
Luwu Timur. Oleh karena itu,
sering timbul permasalahan-
permasalahan antara lain :
1) Pengangkatan pegawai yang
terjadi pada Kantor DPRD
Luwu Timur tidak sesuai
dengan syarat-syarat kenaikan
pangkat pegawai Kantor
DPRD Luwu Timur.
2) Tidak adanya sistem yang
mengatur kenaikan pangkat
pegawai sebagai pendukung
keputusan dari pimpinan
Kantor DPRD Luwu Timur.
Dengan dasar latar belakang
diatas maka penulis mengangkat
sebuah judul “Sistem Pendukung
Keputusan Untuk Kenaikan
Pangkat Pegawai pada Kantor
DPRD Luwu Timur”.
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalahnya adalah
bagaimana merancang sebuah Sistem
Pendukung Keputusan untuk Kenaikan
pangkat pada kantor DPRD Luwu
Timur.
1.3 Tujuan Penelitian
a. Merancang Sistem Informasi
pendukung keputusan kenaikan
pangkat pada kantor DPRD Luwu
Timur.
b. Membuat program aplikasi
pendukung keputusan kenaikan
pangkat pada kantor DPRD Luwu
Timur.
1.4 Manfaat Penelitian
1. Manfaat bagi peneliti, penelitian
di harapkan dapat memperdalam
pengetahuan dan banyak
memperoleh pembelajaran,
pengalaman dan wawasan dalam
mengembangkan perancangan
sederhana sistem informasi bagi
suatu instansi / perusahaan.
2. Manfaat penelitian bagi kantor
DPRD Luwu Timur ialah agar
aplikasi yang penulis buat dapat
digunakan pada kantor DPRD
Luwu Timur.
3. Bagi civitas akademik penelitian
ini dapat dijadikan pedoman atau
referensi untuk pengembangan
selanjutnya sehingga
menghasilkan sistem informasi
yang lebih baik dari sistem yang
ada.
1.5 Batasan Masalah
Sesuai latar belakang masalah
tersebut diatas, dan keterbatasan
penulis dalam merancang sistem
informasi ini maka penulis berusaha
membatasi ruang lingkup
Jurnal ILKOM, ISSN:2087-1716, Volume 2, Nomor 3, Desember 2010
185
permasalahan pada pendukung
keputusan kenaikan pangkat pada
kantor DPRD Luwu Timur.
1.6 Metodologi Penelitian
1.6.1. Lokasi Penelitian
Penelitian dilaksanakan
pada kantor DPRD Luwu
Timur.
1.6.2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan
selama 2 bulan.
II LANDASAN TEORI
2.1 Definisi Decision Support
System Decision Support System dapat
dikatakan sebagai sistem
komputer yang mengolah data
menjadi informasi untuk
mengambil keputusan dari
masalah semi-terstruktur yang
spesifik.
2.2 Tujuan Decision Support
System Tujuan dari Decision Support
System (DSS) antara lain adalah:
membantu manajer membuat
keputusan untuk memecahkan
masalah semi struktur
mendukung penilaian manajer
bukan mencoba
menggantikannya
meningkatkan efektifitas
pengambilan keputusan
seorang manajer dari pada
efisiensinya.
2.3 Tahap-tahap Decision Support
System Tahap-tahap dalam pengambilan
keputusan antara lain adalah :
kegiatan intelijen,
kegiatan merancang,
kegiatan memilih dan
menelaah.
Kegiatan intelijen ini merupakan
kegiatan mengamati lingkungan
untuk mengetahui kondisi-
kondisi yang perlu diperbaiki.
Kegiatan ini merupakan tahapan
dalam perkembangan cara
berfikir. Untuk melakukan
kegiatan intelijen ini diperlukan
sebuah sistem informasi, dimana
informasi yang diperlukan ini
didapatkan dari kondisi internal
maupun eksternal sehingga
seorang manajer dapat
mengambil sebuah keputusan
dengan tepat.
Kegiatan merancang merupakan
sebuah kegiatan untuk
menemukan, mengembangkan
dan menganalisis berbagai
alternatif tindakan yang mungkin
untuk dilakukan. Tahap
perancangan ini meliputi
pengembangan dan
mengevaluasi serangkaian
kegiatan alternatif.
Pertimbangan-pertimbangan
utama telah diperkenalkan oleh
Simon untuk melakukan tahapan
ini, apakah situasi keputusan ini
Jurnal ILKOM, ISSN:2087-1716, Volume 2, Nomor 3, Desember 2010
186
terprogram atau tidak.
Sedangkan kegiatan memilih dan
menelaah ini digunakan untuk
memilih satu rangkaian tindakan
tertentu dari beberapa yang
tersedia dan melakukan penilaian
terhadap tindakan yang telah
dipilih.
2.4 Jenis - Jenis DSS Decision
Support System Jenis-jenis DSS menurut tingkat
kerumitan dan tingkat dukungan
pemecahan masalahnya adalah
sebagai berikut:
Mengambil elemen-elemen
informasi.
Menaganalisis seluruh file.
Menyiapkan laporan dari
berbagai file.
Memperkirakan dari akibat
keputusan.
Mengusulkan keputusan.
Membuat keputusan.
2.5 Model Decision Support System Model DSS terdiri dari:
1. Model matematika.
2. Database.
3. Perangkat lunak.
Perangkat lunak DSS sering
disebut juga dengan DSS generator.
DSS generator ini berisi modul-modul
untuk database, model dan dialog
manajemen. Modul database ini
menyediakan beberapa hal, seperti:
creation, interrogation dan
maintenance untuk DSS database. DSS
database memiliki kemampuan untuk
menemukan sistem database yang
telah disimpan. Sedangkan modul
model digunakan untuk menyajikan
kemampuan membuat, menjaga dan
memanipulasi ke dalam bentuk model
matematika. Model dasar ini
menampilkan electronic spreadsheet.
Model dialog digunakan untuk
menarik perhatian para pengguna
untuk berhubungan langsung antara
pengguna dengan komputer dalam
mencari solusi.
2.6 Penerapan DSS Dalam Suatu
Instansi
DSS digunakan dalam suatu
perusahaan karena beberapa
faktor yaitu :
Perusahaan beroperasi pada
ekonomi yang tidak stabil.
Perusahaan dihadapkan pada
kompetisi dalam dan luar
negeri yang meningkat.
Perusahaan menghadapi
peningkatan kesulitan dalam
hal melacak jumlah operasi-
operasi bisnis.
Sistem komputer perusahaan
tidak mendukung
peningkatan tujuan
perusahaan dalam hal
efisiensi, profitabilitas dan
mencari jalan masuk di
pasar yang benar-benar
menguntungkan.
2.7 Dampak Pemanfaatan DSS
Dampak dari pemanfaatan
Decision Support System (DSS)
antara lain :
Masalah-masalah semi
struktur dapat dipecahkan.
Jurnal ILKOM, ISSN:2087-1716, Volume 2, Nomor 3, Desember 2010
187
Problem yang kompleks
dapat diselesaikan.
Sistem dapat berinteraksi
dengan pemakainya.
Dibandingkan dengan
pengambilan keputusan
secara intuisi, pengambilan
keputusan dengan DSS
dinilai lebih cepat dan
hasilnya lebih baik.
Menghasilkan acuan data
untuk menyelesaikan
masalah yang dihadapi oleh
manajer yang kurang
berpengalaman.
Untuk masalah yang
berulang, DSS dapat
memberi keputusan yang
lebih efektif.
Fasilitas untuk mengambil
data dapat memberikan
kesempatan bagi beberapa
manajer untuk
berkomunikasi dengan lebih
baik.
Meningkatkan produktivitas
dan kontrol dari manajer.
2.8 Faktor Pendukung DSS
Pengambilan keputusan
dipengaruhi oleh :
Faktor teknologi
Faktor kompleksitas
struktural
Faktor pasar internasional
Faktor stabilitas politik
Faktor konsumerisme
Faktor intervensi pemerintah
Faktor informasi yang
berkaitan dengan masalah
tersebut,
Faktor gaya pengambilan
keputusan dan
Faktor kemampuan
(intelegensi ,persepsi, dan
falsafah) serta
Pertimbangan pengambil
keputusan. Pengambilan
keputusan selalu berkaitan
dengan ketidakpastian dari
hasil keputusan yang
diambil. Untuk mengurangi
faktor ketidakpastian
tersebut, keputusan
membutuhkan informasi
yang sahih mengenai
kondisi yang telah, dan
mungkin akan terjadi,
kemudian mengolah
informasi tersebut menjadi
beberapa alternatif
pemecahan masalah sebagai
bahan pertimbangannya
dalam memutuskan langkah
yang akan dilaksanakannya,
sehingga keputusan yang
diambil diharapkan dapat
menrberikan keuntungan
yang maksimal.
Menggunakan aplikasi
Computer Base Information
System (CBIS) untuk
lingkungan kelompok,
seperti: Electronic Meeting
System (EMS) dan Group
Decision Support System
(GDSS). Sistem Pendukung
Jurnal ILKOM, ISSN:2087-1716, Volume 2, Nomor 3, Desember 2010
188
Keputusan Kelompok
(group decision support
system), atau GDSS adalah
suatu sistem berbasis
komputer yang mendukung
kelompok-kelompok orang
yang terlibat dalam suatu
tugas (tujuan) bersama dan
yang menyediakan interface
bagi suatu lingkungan yang
digunakan bersama.
2.9 Penerapan DSS pada Kantor
DPRD Luwu Timur. Menurut Simon dalam buku komputerisasi
pengambilan keputusan (Daihani, 2001)
proses pengambilan keputusan melalui
tahapan :
1. Tahap Penelusuran ( Intelligence)
Dari penelitian yang dilakukan
melahirkan rumusan masalah
penelitian berupa Sistem Pendukung
Pengambilan Keputusan Kenaikan
Pangkat Pegawai Berdasarkan
Kinerja dari Pegawai tersebut.
2. Tahap Perancangan ( Design)
Setelah perumusan masalah,
dilanjutkan dengan pencarian data-
data dan informasi berupa sistem dan
prosedur kenaikan pangkat yang telah
dipakai, data-data pegawai, data-data
pangkat. Pencarian dan pengumpulan
data didominasi melalui wawancara
dengan staf yang mengetahui proses
kenaikan pangkat pada kantor DPRD
Luwu Timur. Dari kesemua informasi
yang diperoleh, kemudian dapat
dibuat penetapan kriteria-kriteria
evaluasi untuk calon pegawai yang
diutamakan kenaikan pangkatnya
melalui pertimbangan kelengkapan
berkas, sikap kerja dan masa kerja.
3) Tahap Pemilihan (Choice).
Dengan mengacu pada kriteria-
kriteria penilaian yang telah
ditetapkan, dibuat model-model
penilaian secara matematis.
4) Tahap Implementasi (Implementation)
Struktur Sistem Pendukung
Keputusan diimplementasikan
dengan bahasa pemrograman Visual
Basic 6.0 dengan Microsoft Access
sebagai databasenya. Sedangkan
komponen-komponen Sistem
Pendukung Keputusan yang
digunakan adalah :
a. Subsistem manajemen data,
menyediakan data bagi sistem
yang berasal dari data internal dan
data eksternal.
b. Subsistem manajemen model,
berfungsi sebagai pengelola
berbagai model.
c. Subsistem antar muka pengguna,
merupakan fasilitas yang mampu
mengintegrasikan sistem
terpasang dengan pengguna secara
interaktif.
Perancangan basis data sistem
pendukung keputusan yang akan
memberikan pemahaman secara
keseluruhan berupa hubungan antar objek
data, aliran informasi dan transformasi
dari data input menjadi output yang
digambarkan secara grafik berupa Entitas
Relationship Diagram dan Data Flow
Diagram. Secara keseluruhan Sistem
Pendukung Keputusan yang akan
Jurnal ILKOM, ISSN:2087-1716, Volume 2, Nomor 3, Desember 2010
189
dibangun, memperhatikan kriteria-kriteria
dengan bobot tertentu.
2.10 Model dan Bobot Penilaian SPK
Kenaikan Pangkat Pegawai
Kantor DPRD Luwu Timur. Model Sistem Pendukung
Keputusan Kenaikan Pangkat Pegawai
Kantor DPRD Luwu Timur berdasarkan
Kinerja Pegawai yang bersangkutan,
dibuat dalam 3 jenis penilaian, yaitu
Model Penilaian Kelengkapan Berkas,
Model Penilaian Sikap Kerja, dan Model
Penilaian Masa Kerja. Dimana masing-
masing unsur tersebut memiliki beberapa
elemen penilaian yang akan menentukan
hasil akhir sistem pendukung keputusan
yang akan digunakan oleh para pengguna
dalam menentukan suatu keputusan.
Setiap elemen berbobot penilaian yang
berbeda-beda tergantung dari hasil
penilaian kriteria yang ada. Batasan
penilaian dimulai dari angka 5 sebagai
yang terendah sampai dengan nilai 100
sebagai yang tertinggi. Sedangkan bobot
penilaiannya sudah ditentukan
berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan
oleh si peneliti dengan bersumber pada
hasil penelitian, namun hal ini untuk
seterusnya bisa diadakan perubahan-
perubahan searah dengan tuntutan
kebutuhan. Bahwa sistem ini proses
penilaiannya mengacu kepada pemenuhan
kriteria-kriteria yang telah ditetapkan serta
mengacu pada beberapa kasus yang telah
terjadi, sehingga benar-benar mempunyai
tolak ukur yang baik.
2.10.1. Model Penilaian
Kelengkapan Berkas.
Pada element ini dilakukan
pemeriksaan kelengkapan
berkas dari pegawai yang
bersangkutan, berkasnya ada
10 macan dan masing masing
bernilai 10, apabila berkasnya
telah lengkap maka
kelengkapan berkasnya
bernilai 100 dan pegawai
yang bersangkutan telah
mendapatkan nilai 40%.
2.10.2. Model Penilaian Sikap
Kerja.
Pada element ini pegawai
dilihat kerajinan, dan prestasi
kerjanya apabila sikap
kerjanya baik maka diberikan
nilai 100, dan pegawai
tersebut telah mendapatkan
nilai tambahan 30%. Untuk
model penilaian sikap kerja
dapat dilihat dari tabel berikut
:
Tabel 1. Model Penilaian
Sikap Kerja
Sikap Nilai
Baik 100
Cukup Baik 60
Kurang Baik 40
Buruk 10
Buruk Sekali 5
2.10.3. Model Penilaian Masa
Kerja.
Pada element ini pegawai
dilihat dari lama bekerja pada
Jurnal ILKOM, ISSN:2087-1716, Volume 2, Nomor 3, Desember 2010
190
intansinya, apabila pegawai
tersebut telah bekerja selama
3 atau lebih maka pegawai
tersebut mendapat nilai 100
dan pegawai yang
bersangkutan mendapatkan
nilai tambahan 30%, model
penilaian masa kerja dapat
dilihat pada tabel berikut :
Tabel 2. Model Penilaian
Masa Kerja
Masa Kerja Nilai
Di bawah 1
Tahun
10
Antara 1-3
Tahun
60
3 Tahun atau
lebih
100
III. PERANCANGAN SISTEM
3.1 Analisis Sistem Berjalan
Proses pengambilan keputusan
untuk kenaikan pangkat pegawai pada
kantor DPRD Luwu Timur adalah dimulai
dari pemeriksaan berkas pegawai
bersangkutan kemudian pemeriksaan
sikap pegawai kemudian pemeriksaan
terhadap lama bekerja pada kantor DPRD
Luwu Timur.
Apabila hasil dari sistem
menunjukan angka di atas 70 % maka
pegawai bersangkutan dapat
dipertimbangkan untuk kenaikan pangkat,
apabila sistem memberikan hasil diantara
70% dan 50% berarti pegawai tersebut
belum memenuhi syarat untuk kenaikan
pangkat akan tetapi dapat
dipertimbangkan kembali, apabila hasil
dari sistem adalah di bawah 50% maka
pegawai tersebut tidak dapat
dipertimbangkan untuk kenaikan pangkat.
Rancangan ERD (Entry
Relationship Diagram) dapat dilihat pada
gambar di bawah ini :
Admin Menginput Data Pegawai
M 1
Data Nilai Sikap Kerja
Data Nilai Masa Kerja
Data Nilai Analisa sistem
Menginput
Menginput
Menginput
Data Update Pangkat
Lap. Pegawai
Mengupdat
e
Mencetak
M
M
M
M
M
1
1
1
1
1
Mencetak
1 Daftar Nama Pegawai hasil
analisa sistem dan nilanya
M
Jurnal ILKOM, ISSN:2087-1716, Volume 2, Nomor 3, Desember 2010
191
Input Data Pegawai Input Data Golongan
Input Data Nilai Sikap
Input Data Nilai lama kerja
Input Data SPK
Update pangkat pegawai
Keputusan Lap. Data pegawai pengusulan pangkat Lap. Data Pegawai
Hasil Keputusan
Rancangan diagram arus data
Adapun diagram arus data dari sistem pendukung keputusan kenaikan pangkat
pegawai kantor DPRD Luwu Timur adalah sebagai berikut :
Diagram arus data Level 0 ini
menjelaskan sistem pendukung keputusan
pegawai kantor DPRD Luwu Timur yang
terdiri atas tiga bagian yaitu: Entry data,
penilaian kenaikan pangkat pegawai, dan
cetak laporan
IV. ALGORITMA DAN
IMPLEMENTASI
4.1 Algoritma Sistem
Algoritma sistem merupakan alur
dari program yang mengalir dari sistem
secara terstruktur. Adapun algoritma
sistem pendukung keputusan pegawai
kantor DPRD Luwu Timur adalah sebagai
berikut :
1. Bagan alir menu utama.
Adapun alir menu utama merupakan
alur dari menu utama yang terdiri dari
entry data, analisa sistem dan
pelaporan bagan alinya adalah sebagai
berikut :
C Pegawai
Sistem pendukung keputusan kenaikan
pangkat
0 A Admin
B Pimpinan
Jurnal ILKOM, ISSN:2087-1716, Volume 2, Nomor 3, Desember 2010
192
Dalam form entry data
golongan/pangkat dimulai dengan
admin menginputkan kode golongan
dan golongan / pangkat misalnya
kodenya 01 dan golongannya III A
Dalam form entry data nilai sikap
dimulai dengan admin menginputkan
sikap kerja dan nilainya misalnya
sikapnya baik berarti nilainya 100 dan
form ini berfungsi untuk memberikan
nilai sikap setiap pegawai untuk analisa
sistem kenaikan pangkat pegawai
tersebut
Dalam form entry data nilai masa
kerja dimulai dengan admin
menginputkan masa / lama kerja dan
nilainya misalnya masa/lama kerjanya
diatas 3 tahun berarti nilainya 100 dan
form ini berfungsi untuk memberikan
nilai masa kerja setiap pegawai untuk
analisa sistem kenaikan pangkat
pegawai tersebut
Form update pangkat pegawai
berfungsi untuk merubah pangkat
pegawai yang telah diintruksikan oleh
pimpinan setelah pimpinan tersebut
menganalisa kinerja dari pegawai
tersebut, adapun tampilnannya sebagai
berikut :
Implementasi Form Analisa Sistem
Form analisa sistem berfungsi
untuk menganalisa setiap pegawai
yang mengusulkan untuk kenaikan
pangkat, analisa dimulai dengan
melihat kelengkapan berkas yang
kemudian diinputkan ke dalam sistem
untuk diberikan nilai setelah itu
melihat sikap dan masa kerja dan
diinputkan kedalam sistem untuk
diberikan nilai kemudian nilai
tersebut dijumlahkan untuk dilihat
nilainya kenudian dapat
dipertimbangkan untuk kenaikan
pangkat pegawai, adapun
tampilannya sebagai berikut :
V. KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil analisis sistem yang
berjalan dan proses perancangan
Komputerisasi Sistem pendukung
T
B.1
Menu Utama
A
E
X
IT
Mulai
Entry
Data
Analisa
sistem
Laporan
Keluar
Y
Y
Y
T
T
T
M
C
Form Analisa
Kenaikan
Pangkat
Y
Jurnal ILKOM, ISSN:2087-1716, Volume 2, Nomor 3, Desember 2010
193
keputusan pegawai kantor DPRD Luwu
Timur, maka penulis dapat menyimpulkan
dan memberikan beberapa saran berikut:
5.1. Kesimpulan
1. Dengan perancangan Sistem
pendukung keputusan pegawai
kantor DPRD Luwu Timur, dapat
membantu dalam proses
pendukung keputusan pegawai
kantor DPRD Luwu Timur.
2. Perancangan Sistem pendukung
keputusan pegawai kantor DPRD
Luwu Timur, merupakan sebuah
sistem informasi yang telan
dirancang oleh penulis yang dapat
mengatasi masalah penentuan
keputusan kenaikan pangkat
pegawai pada kantor DPRD Luwu
Timur.
5.2 Saran
1. Diharapkan Perancangan Sistem
pendukung keputusan pegawai
kantor DPRD Luwu Timur dapat
diterapkan pada kantor DPRD
Luwu Timur
2. Untuk perbaikan-perbaikan
kedepan penulis mengharapakan
masukan dari para pembaca guna
pembuatan sistem informasi yang
lebih baik dan bermanfaat.
DAFTAR PUSTAKA
Hendra. Sistem Pendukung Keputusan
Kenaikan Pangkat Dengan
Metode Pembobotan: Makassar,
2010.
Jogiyanto. Analisis & Desain Sistem
Informasi : Pendekatan
Terstruktur Teori dan Praktek
Aplikasi Bisnis : Yogyakarta.
Andi, 2005.
MADCOMS, Aplikasi Database Visual
Basic 6.0 dengan Crystal Report
: Jl. Letjen Haryono. Madiun-
63139, 2003.
MADCOMS, Microsoft Visual Basic 6.0
Untuk Pemula : Madiun-63139,
2008.
Marlinda, Linda. Sistem Basis Data.
Yogyakarta : Andi Ofset , 2004.
McLeod, Raymond Jr. Sistem Informasi
Manajemen : Studi Sistem
Informasi Berbasis Komputer.
Jakarta : PT. Prenhallindo, 1995.
Pohan, Husni Iskandar, dan Kusnasriyanto
Saiful Bahri. Pengantar
Perancangan Sistem. Jakarta :
Erlangga, 1997.
Suhata, VB sebagai Pusat Kendali
Peralatan Rumah Elektronik,
Jakarta : PT. Elex Media
Komputindo, 2005
Yuswanto, Pemograman Client Server
Microsoft Visual Basic 6.0 Jilid
I, Jakarta : Prestasi Pustakarya,
2004.
*) Dosen Tetap FTI UMI Makassar