sistem pendukung keputusan rekomendasi promosi …lib.unnes.ac.id/32376/1/4611412014.pdf · dan...

41
i SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN REKOMENDASI PROMOSI KENAIKAN JABATAN STRUKTURAL PEGAWAI NEGERI SIPIL MENGGUNAKAN FUZZY UMANO skripsi disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Komputer Program Studi Teknik Informatika Oleh Odi Anggreawan Widodo 4611412014 JURUSAN ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2017

Upload: trinhnhi

Post on 25-Aug-2019

233 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

i

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN REKOMENDASI

PROMOSI KENAIKAN JABATAN STRUKTURAL

PEGAWAI NEGERI SIPIL MENGGUNAKAN FUZZY

UMANO

skripsi

disusun sebagai salah satu syarat

untuk memperoleh gelar Sarjana Komputer

Program Studi Teknik Informatika

Oleh

Odi Anggreawan Widodo

4611412014

JURUSAN ILMU KOMPUTER

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2017

ii

PERNYATAAN Saya menyatakan bahwa skripsi ini bebas plagiat, kecuali yang secara tertulis

dirujuk dalam skripsi ini dan disebutkan dalam daftar pustaka. Apabila dikemudian

hari terbukti terdapat plagiat dalam skripsi ini, maka saya bersedia menerima sanksi

sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

Semarang,

Odi Anggreawan Widodo

4611412014

iii

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Nama : Odi Anggreawan Widodo

Nim : 4611412014

Program Studi : S-1 Teknik Informatika

Judul Skripsi : Sistem Pendukung Keputusan Rekomendasi Promosi Kenaikan

Jabatan Struktural Pegawai Negeri Sipil Menggunakan Fuzzy

Umano

Skripsi ini telah disetujui oleh pembimbing untuk diajukan ke sidang panitia ujian

skripsi Program Studi Teknik Informatika FMIPA UNNES.

Semarang,

Pembimbing I Pembimbing II

Alamsyah, S.Si., M.Kom. Much Aziz Muslim, S.Kom., M.Kom. NIP. 197405172006041001 NIP. 197404202008121001

iv

PENGESAHAN Skripsi yang berjudul

Sistem Pendukung Keputusan Rekomendasi Promosi Kenaikan Jabatan

Struktural Pegawai Negeri Sipil Menggunakan Fuzzy Umano Disusun oleh

Odi Anggreawan Widodo

4611412014 Telah dipertahankan di hadapan sidang Panitia Ujian Skripsi FMIPA UNNES pada

tanggal

Panitia Ketua Sekretaris Prof. Dr. Zaenuri, S.E., M.Si., Akt Endang Sugiharti, S.Si., M.Kom NIP. 196412231988031001 NIP. 197401071999032001

Ketua Penguji Isa Akhlis, S.Si., M.Si NIP. 197001021999031002

Pembimbing I Pembimbing II

Alamsyah, S.Si., M.Kom Much Aziz Muslim, S.Kom., M.Kom. NIP. 197405172006041001 NIP. 197404202008121001

v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO

Man Jadda Wa Jadda

“Siapa yang bersungguh-sungguh akan berhasil”

Man Shabara Zhafira

“Siapa yang Bersabar akan Beruntung”

Man Saara Ala Darbi Washala

“Barang siapa yang bersabar, dia akan beruntung”

PERSEMBAHAN

Skripsi ini aku persembahkan kepada :

1. Kedua orang tuaku, Bapak dan Ibu tercinta,

untuk kasih sayang dan do’a yang senantiasa

setia mengiringi langkahku.

2. Bapak dan ibu dosen yang telah

membimbing sehingga skripsi ini dapat

terselesaikan.

3. Saudara-saudaraku saya tercinta, yang tak

henti memberikan semangatnya.

4. Sahabat-sahabat terdekat, khususnya

Teman-teman Ilkom 2012.

5. Jurusan Ilmu Komputer, Fakultas

Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

dan Universitas Negeri Semarang.

vi

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan segala rakhmat dan hidayah-Nya dalam penyusunan skripsi, sehingga

penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Sistem Pendukung Keputusan

Rekomendasi Promosi Kenaikan Jabatan Struktural Pegawai Negeri Sipil

Menggunakan Fuzzy Umano”.

Skripsi ini dapat diselesaikan karena adanya kerjasama, bantuan dan

motivasi dari berbagai pihak. Ucapan terima kasih ini penulis tujukan kepada yang

terhormat:

1. Prof. Dr. Fathur Rokhman, M.Hum., Rektor Universitas Negeri Semarang,

yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk menyelesaikan Studi

Strata 1 di Jurusan Ilmu Komputer Program Studi Teknik Informatika FMIPA

Universitas Negeri Semarang;

2. Prof. Dr. Zaenuri, S.E., M.Si, Akt. Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu

Pengetahuan Alam Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan ijin

kepada penulis untuk menyusun skripsi;

3. Endang Sugiharti, S.Si., M.Kom. Ketua Jurusan Ilmu Komputer yang telah

memberikan ijin kepada penulis untuk menyusun skripsi;

4. Isa Akhlis, S.Si., M.Si. Selaku ketua penguji, yang telah memberikan banyak

masukan, kritik dan saran dalam penyelesaian skripsi ini;

5. Alamsyah, S.Si., M.Kom. Dosen Pembimbing I yang telah meluangkan waktu

untuk memberikan bimbingan pada penulis dalam menyelesaikan skripsi;

6. Much Aziz Muslim, S.Kom., M.Kom. Dosen Pembimbing II yang telah

vii

meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan pada penulis dalam

menyelesaikan skripsi;

7. Bapak dan Ibu saya tercinta, yang selalu memberikan harapan, pelajaran hidup,

motivasi, semangat dan doanya dalam penyelesaian skripsi ini;

8. Dosen-dosen Jurusan Ilmu Komputer, yang telah memberikan motivasi dan

bantuan selama penyelesaian skripsi;

9. Sahabat-sahabat seperjuangan untuk suka dan duka selama penyelesaian

skripsi ini;

10. Semua teman-teman ILKOM angkatan 2012, yang telah memberikan motivasi

dan bantuan selama penyelesaian skripsi ini;

11. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu disini, terima

kasih atas bantuan dan dorongannya.

Semoga bantuan yang telah diberikan kepada penulis mendapatkan imbalan

dari Allah Yang Maha Pengasih.

Semarang, Agustus 2017

Odi Anggreawan Widodo

viii

ABSTRAK

Widodo, Odi Anggreawan. 2017. Sistem Pendukung Keputusan Rekomendasi Promosi Kenaikan Jabatan Struktural Pegawai Negeri Sipil Menggunakan Fuzzy Umano. Skripsi, Jurusan Ilmu Komputer Fakultas Matematika dan Ilmu

Pengetahuan Alam Universitas Negeri Semarang. Pembimbing Utama Alamsyah,

S.Si., M.Kom. dan Pembimbing Pendukung Much Aziz Muslim, S.Kom., M.Kom.

Kata kunci: Fuzzy Umano, Jabatan Struktural, Sistem Pendukung Keputusan.

Promosi kenaikan jabatan struktural merupakan kegiatan untuk meningkatkan

kinerja, produktifitas, dan profesionalisme pegawai dalam bekerja. Jabatan

struktural merupakan posisi yang berhubungan dengan tugas, wewenang, dan

tanggung jawab pada suatu instansi pemerintahan. Sebagai upaya untuk

mewujudkan instansi pemerintahan yang berkualitas, setiap 4 tahun sekali Biro

Umum Hukum dan Kepegawaian Universitas Negeri Semarang mengadakan

kegiatan promosi kenaikan jabatan struktural. Mekanisme memilih kriteria pegawai

yang diinginkan, terkadang pimpinan BUHK UNNES kurang mengetahui nilai

kompetensi pegawai yang sebenarnya. Hal ini menimbulkan kesamaran oleh

berbagai macam informasi pegawai dari data-data yang bersifat ambigu. Untuk

mengatasi masalah tersebut, perlu menerapkan teknik fuzzy database. Fuzzy

database yang digunakan untuk mengolah data-data ambigu adalah Fuzzy Umano.

Fuzzy Umano digunakan untuk mencari nilai posibilitas dari data yang bersifat

ambigu dengan mengekspresikan menggunakan distribusi posibilitas. Tujuan

penelitian ini adalah merancang dan menerapkan metode Fuzzy Umano pada sistem

pendukung keputusan rekomendasi promosi kenaikan jabatan struktural pegawai

negeri sipil, dan mengetahui hasil implementasi metode Fuzzy Umano. Hasil yang

diperoleh adalah sebuah sistem pendukung keputusan dengan inputan kategori

sesuai keinginan yang mempunyai keluaran sebuah rekomendasi Pegawai Negeri

Sipil yang layak dipromosikan dengan nilai fire strenght. Pegawai Negeri Sipil

dengan nilai fire strength di atas 3 yang akan direkomendasikan untuk promosi

kenaikan jabatan struktural.

ix

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i

PERNYATAAN ................................................................................................. ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING ...................................................................... iii

PENGESAHAN ................................................................................................. iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ..................................................................... v

KATA PENGANTAR ....................................................................................... vi

ABSTRAK ........................................................................................................ viii

DAFTAR ISI ...................................................................................................... ix

DAFTAR TABEL ............................................................................................. xii

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xiii

DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xiv

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang ...................................................................................... 1

1.2. Rumusan Masalah .................................................................................. 5

1.3. Batasan Masalah ................................................................................... 5

1.4. Tujuan Penelitian .................................................................................. 6

1.5. Manfaat Penlitian .................................................................................. 6

1.6. Sistematika Penulisan Skripsi ................................................................ 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Sistem pendukung Keputusan ............................................................... 9

x

2.1.1. Karakteristik dan Kemampuan SPK .................................................... 10

2.1.2. Tujuan Sistem Pendukung Keputusan ................................................. 14

2.1.3. Komponen Sistem Pendukung Keputusan ........................................... 14

2.1.4. Tahapan Sistem Pendukung Keputusan ............................................... 16

2.1.5. Keuntungan Sistem Pendukung Keputusan ......................................... 18

2.2. Teori Himpunan Fuzzy ........................................................................ 18

2.3. Fuzzy Umano ....................................................................................... 19

2.4. Penelitian Terkait ............................................................................... 21

BAB III METODE PENEITIAN

3.1 Studi Pendahuluan ............................................................................... 24

3.1.1 Tempat dan Objek Penelitian ............................................................... 24

3.1.2 Variabel Penelitian ............................................................................... 25

3.2 Pengumpulan Data ................................................................................ 25

3.2.1 Studi Pustaka ........................................................................................ 25

3.2.2 Observasi .............................................................................................. 25

3.2.3 Wawancara ........................................................................................... 25

3.3 Tahap Analisis Data .............................................................................. 26

3.3.1 Analisis Kebutuhan .............................................................................. 26

3.3.2 Perancangan (Design) .......................................................................... 31

3.3.2.1 Flowchart Sistem .................................................................................. 31

3.3.2.2 Entity Relationalship Diagram (ERD).................................................. 32

3.3.2.1 Data Flow Diagram (DFD) ................................................................. 33

3.3.2.3 Skema basis data .................................................................................. 34

xi

3.3.2.4 Struktur Tabel Basis Data .................................................................... 35

3.3.3 Pengkodean .......................................................................................... 37

3.3.4 Penarikan Kesimpulan ......................................................................... 38

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian .................................................................................... 39

4.1.1 Analisa Konsep Fuzzy Umano ............................................................. 42

4.1.2 Perhitungan Fungsi Keanggotaan ........................................................ 43

4.1.3 Perhitungan Fire Strength .................................................................... 53

4.2 Implementasi Sistem ............................................................................ 46

4.3 Pembahasan .......................................................................................... 49

BAB V PENUTUP

5.1 Simpulan ............................................................................................... 53

5.2 Saran .................................................................................................... 54

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 55

LAMPIRAN ..................................................................................................... 57

xii

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

2.1 Representasi Fuzzy Umano .......................................................................... 21

3.1 Perencanaan Query Fuzzy ............................................................................. 30

3.2 Tabel Pengguna ............................................................................................. 36

3.3 Tabel History ................................................................................................. 36

3.4 Tabel Kriteria ................................................................................................ 37

3.5 Tabel Alternatif ............................................................................................. 37

4.1 Data Pegawai Negeri Sipil ............................................................................ 39

4.2 Hasil Mengekspresikan Menggunakan Distribusi Posibilitas ...................... 40

4.3 Derajat Keanggotaan Variabel Umur ............................................................ 42

4.4 Derajat Keanggotaan Variabel Kompetensi ................................................. 42

4.5 Algoritma Fuzzy Umano .............................................................................. 51

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Karakteristik Sistem Pendukung Keputusan ................................................. 11

2.2 Desain Konseptual Sistem Pendukung Keputusan ...................................... 16

3.1 Tampilan Grafik Variabel Umur .................................................................. 28

3.2 Tampilan Grafik Variabel Kompetensi ........................................................ 29

3.3 Flowchart Sistem ......................................................................................... 31

3.4 ERD .............................................................................................................. 32

3.5 DFD ............................................................................................................... 33

3.6 Skema Basis Data Sistem .............................................................................. 34

4.1 Form Login .................................................................................................. 44

4.2 Menu Home ................................................................................................... 45

4.3 Menu Kriteria ................................................................................................ 45

4.4 Menu Himpunan Fuzzy ................................................................................. 46

4.5 Menu Data Alternatif .................................................................................... 47

4.6 Menu Hak Akses ........................................................................................... 47

4.7 Menu Query Database .................................................................................. 48

4.8 Menu History Query .................................................................................... 49

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1 Data Pegawai Negeri Sipil BUHK UNNES .................................................... 56

2 Perhitungan Derajat Keanggotaan Variabel Umur .......................................... 58

3 Perhitungan Derajat Keanggotaan Variabel Kompetensi ................................ 59

4 Codding Fuzzy Umano ................................................................................... 60

5 Perhitungan Derajat Keanggotaan Variabel Pendidikan .................................. 64

6 Perhitungan Derajat Keanggotaan Variabel Golongan .................................... 65

7 Perhitungan Perhitungan Fire Strength ............................................................ 66

8 Surat Pemberian Izin Observasi BUHK UNNES ............................................ 68

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Promosi kenaikan jabatan struktural merupakan kegiatan untuk

meningkatkan kinerja, produktifitas, dan profesionalisme pegawai dalam bekerja.

Jabatan struktural merupakan posisi yang berhubungan dengan jabatan, tugas,

wewenang, dan tanggung jawab pada suatu instansi pemerintahan. Jabatan

struktural adalah posisi yang berhubungan dengan tugas, wewenang, dan tanggung

jawab pada suatu instansi pemerintahan. Jabatan struktural merupakan posisi

manajerial dalam struktur organisasi yang ranking jabatannya ditentukan oleh

tingkat eselon (Wijayanto, 2009).

Bedasarkan observasi dan wawancara dengan Kasubag Kepegawaian Biro

Umum Hukum Dan Kepegawaian Universitas Negeri Semarang proses promosi

kenaikan jabatan struktural Pegawai Negeri Sipil di lingkungannya pada dasarnya

merupakan peningkatan jabatan. Peningkatan jabatan dapat memotivasi Pegawai

Negeri Sipil untuk lebih meningkatkan kemampuan dan prestasi kerjanya. Promosi

kenaikan jabatan struktural dapat didasarkan atas empat pertimbangan. Pertama

kecakapan yang penilaian pegawai dilakukan melalui pengamatan oleh atasan yang

bersangkutan dan dengan cara menguji pada saat tertentu, sehingga diperoleh nilai

kompetensi yang bisa menjadi pertimbangan dalam menentukan promosi. Kedua

pegawai memiliki kualifikasi pendidikan minimal S1/Sarjana. Ketiga pegawai yang

2

menduduki jabatan struktural minimal Eselon 4 dengan Golongan Ruang III/d, dan

keempat yaitu usia, dan masa kerja (senioritas) yaitu makin lama masa kerja

pegawai menjadi pertimbangan dalam menentukan promosi karena makin makin

banyak pengalaman kerja yang dimiliki. Tetapi senioritas itu tidak bisa menjamin

obyektivitas dan kualitasnya maka perlu adanya syarat yang harus dipenuhi untuk

dapat dipromosikan.

Sebagai upaya untuk mewujudkan instansi pemerintahan yang berkualitas,

setiap 4 tahun sekali Biro Umum Hukum dan Kepegawaian Universitas Negeri

Semarang mengadakan promosi kenaikan jabatan struktural Pegawai Negeri Sipil.

Biro Umum Hukum dan Kepegawaian Universitas Negeri Semarang telah berupaya

memberikan keputusan terbaik dalam promosi kenaikan jabatan struktural Pegawai

Negeri Sipil sesuai kriteria yang ditentukan. Mekanisme pengambilan keputusan

kegiatan promosi kenaikan jabatan struktural di lingkungan Biro Umum Hukum

dan Kepegawaian pada umumnya dilakukan dengan pertimbangan dari kriteria-

kriteria pegawai yang sesuai sebelum menentukan rekomendasi promosi kenaikan

jabatan struktural. Dalam memilih kriteria pegawai yang diinginkan, terkadang

pimpinan BUHK UNNES kurang mengetahui nilai kompetensi pegawai yang

sebenarnya. Kesamaran dan ketidaktepatan dari pertimbangan kriteria oleh

pimpinan BUHK UNNES tersebut dapat dituangkan dalam konsep logika fuzzy

dengan menggunakan database yang mampu menangani kriteria-kriteria yang

bersifat samar. Pada fuzzy database terdapat 2 macam model, yaitu model Tahani

dan Umano. Pada basisdata fuzzy Model Umano, data-data yang ambiguous

diekspresikan dengan menggunakan distribrusi posibilitas. Distribusi posibilitas

3

merupakan nilai atribut dari suatu model relasi (Kusumadewi, 2010: 241). Penilaian

kinerja ini sudah menjadi hal yang umum yang dilakukan oleh berbagai instansi,

baik swasta maupun negeri. Walaupun demikian, penilaian kinerja tetap menjadi

hal yang penting mengingat melalui hasil penilaian kinerja pegawai dapat diketahui

informasi-informasi yang dapat digunakan dalam proses pengembangan pegawai

(Alamsyah, 2016). Sistem diperlukan untuk mengatasi masalah data-data ambigu,

ketidaktepatan, dan kesamaran yang dapat membantu pihak pelaksana memberikan

pertimbangan pengambilan keputusan secara tepat dan sesuai.

Penelitian yang dilakukan oleh Umano (1995: 35-36) mengemukakan

bahwa untuk merepresentasikan ketidaktepatan (imprecision) dan kesamaran

(vagueness) data fuzzy diperlukan himpunan fuzzy, di mana data fuzzy mewakili

hubungan fuzzy yang nilai keanggotaan dan nilai atributnya dapat menjadi

distribusi posibilitas, dimana ketidakjelasan nilai atribut ditunjukkan oleh distribusi

posibilitas dan hubungannya dengan tingkat keanggotaan. Kedua himpunan fuzzy

dan distribusi posibilitas didefinisikan sebagai pemetaan dari semesta ditulis ke

interval satuan [0, 1]. Namun, semantik dari [0, 1] mungkin berbeda di antara

keduanya (Umano, 1994). Menurut Umano (1995: 7-27) yang dapat mewakili data

hirarkis yang nilai atributnya bisa menjadi distribusi posibilitas dengan faktor

kepastian dan berhadapan dengan tingkat hubungan distribusi posibilitas.

Sistem Pendukung Keputusan (Decision Support System) merupakan

pengambilan keputusan sebagai sebuah proses memilih tindakan (diantara berbagai

alternatif) untuk mencapai suatu tujuan atau beberapa tujuan yang telah ditetapkan.

Pengambilan keputusan ini dilakukan dengan pendekatan sistematis terhadap

4

permasalahan melalui proses pengumpulan data menjadi informasi serta ditambah

dengan faktor-faktor yang perlu di pertimbangkan. Sistem pendukung keputusan

merupakan sistem informasi interaktif yang menyediakan informasi, pemodelan

dan manipulasi data (Rukmana, 2016). Ada juga definisi yang menyatakan bahwa

sistem pendukung keputusan sebagai sebuah sistem berbasis computer yang terdiri

atas komponen-komponen antara lain komponen sistem bahasa (language),

komponen sistem pengetahuan (knowledge) dan komponen sistem pemrosesan

masalah (problem processing) yang saling berinteraksi satu dengan yang lainnya

(Turban, 2005). Sistem pendukung keputusan sebagai sebuah sistem yang mungkin

mendukung kinerja seorang manajer atau sekelompok manajer dalam memecahkan

masalah semi-terstruktur dengan memberikan informasi atau rekomendasi terhadap

tertentu (Putri, 2016). Penerapan sistem pendukung keputusan banyak digunakan

di berbagai bidang karena dibangun untuk mendukung solusi untuk masalah dan

mengevaluasi kesempatan (Josaputri, 2016).

Berdasarkan permasalahan tersebut diperlukan sistem pendukung keputusan

promosi kenaikan jabatan struktural Pegawai Negeri Sipil yang menerapkan teknik

fuzzy database. Teknik fuzzy database yang digunakan untuk mengolah data-data

ambigu adalah Fuzzy Umano. Fuzzy Umano digunakan untuk mencari nilai

posibilitas dari data yang bersifat ambigu dengan mengekspresikannya

menggunakan distribusi posibilitas. Ekspresi pada distribusi posibilitas ada

beberapa bagian yaitu jika data ambugi memiliki nilai yang belum pasti berapa

nilainya seperti halnya tidak tahu maka nilai tersebut diekspresikan menjadi

unknown, jika data ambigu pasti tidak memiliki nilai atau kosong maka

5

diekspresikan menjadi undefined, dan jika data ambigu memiliki nilai lebih dari

satu nilai maka dirumuskan dengan ekspresi posibilitas, contoh Taro memiliki

umur {36,38}p yang menunjukkan bahwa taro memiliki umur 36 atau 38. Setelah

diperoleh nilai posibilitas, kemudian dilakukan pencarian yang menghasilkan

Pegawai Negeri Sipil dengan nilai yang paling direkomendasikan yaitu yang

paling besar nilainya.

Berdasarkan uraian di atas, maka perlu dirancang suatu sistem pendukung

keputusan dengan menggunakan Fuzzy Umano yang diharapkan dapat memberikan

solusi yang tepat sehingga pengambilan keputusan promosi kenaikan jabatan

struktural Pegawai Negeri Sipil sesuai kriteria yang ditentukan. Hal ini juga yang

menjadi latar belakang peneliti dalam melakukan penelitian pada skripsi yang

berjudul “Sistem Pendukung Keputusan Rekomendasi Promosi Kenaikan

Jabatan Struktural Pegawai Negeri Sipil Menggunakan Fuzzy Umano”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah dalam penelitian ini

adalah bagaimana merancang dan implementasi metode Fuzzy Umano pada sistem

pendukung keputusan promosi kenaikan jabatan struktural Pegawai Negeri Sipil di

BUHK UNNES.

1.3 Batasan Masalah

Pada penelitian ini diperlukan batasan-batasan agar tujuan penelitian dapat

tercapai. Adapun batasan masalah yang dibahas pada penelitian ini adalah:

1. Kriteria yang digunakan dalam pengambilan keputusan adalah pendidikan,

Golongan Ruang/Pangkat, Kompetensi, dan Usia.

6

2. Fokus penelitian ini dititik beratkan hanya pada promosi kenaikan jabatan

struktural Pegawai Negeri Sipil di Biro Umum Hukum Dan Kepegawaian

Universitas Negeri Semarang.

3. Sistem pendukung keputusan yang dibuat adalah sistem pendukung keputusan

yang hanya memberikan keputusan alternatif rekomendasi promosi kenaikan

jabatan struktural Pegawai Negeri Sipil di Biro Umum Hukum Dan

Kepegawaian Universitas Negeri Semarang.

4. Pembuatan sistem ini menggunakan bahasa pemrograman PHP (Hypertext

Preprocessor) dan Database Management System (DBMS) MySql secara

offline.

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk merancang dan mengimplementasi metode

Fuzzy Umano pada sistem pendukung keputusan promosi kenaikan jabatan

struktural Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Biro Umum Hukum Dan

Kepegawaian Universitas Negeri Semarang yang hasilnya menunjukkan Pegawai

Negeri Sipil yang layak untuk dipromosikan kenaikan jabatan strukturalnya dengan

hasil keseluruhan kriteria yang telah dinputkan.

1.5 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Sebagai bahan studi kasus bagi pembaca dan acuan bagi mahasiswa, terutama

bagi yang ingin melakukan penelitian sejenis, juga menambah khasanah

perpustakaan yang akan berguna bagi pembaca.

7

2. Sebagai bahan pertimbangan untuk membantu memberikan rekomendasi

promosi kenaikan jabatan struktural Pegawai Negeri Sipil dan memberikan

keputusan yang tepat serta memberikan informasi alternatif dalam penentuan

pemberian promosi kenaikan jabatan struktural Pegawai Negeri Sipil.

1.6 Sistematika Penulisan Skripsi

Sistematika penulisan untuk memudahkan dalam memahami alur pemikiran

secara keseluruhan skripsi. Penulisan skripsi ini secara garis besar dibagi menjadi

tiga bagian yaitu sebagai berikut.

1. Bagian Awal Skripsi

Bagian awal skripsi terdiri dari halaman judul, halaman pengesahan, halaman

pernyataan, halaman motto dan persembahan, abstrak, kata pengantar, daftar isi,

daftar gambar, daftar tabel dan daftar lampiran.

2. Bagian Isi Skripsi

Bagian isi skripsi terdiri dari lima bab yaitu sebagai berikut:

BAB I : PENDAHULUAN

Terdiri dari latar belakang, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat

penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini membahas berbagai konsep dasar dan teori-teori yang berkaitan

dengan topik penelitian yang dilakukan dan hal-hal yang berguna dalam

proses analisis permasalahan serta tinjauan terhadap penelitian.

8

BAB III : METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini terdiri atas objek, waktu dan lokasi penelitian, sumber data, dan

penerapan serta analisa metode terhadap data.

BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab ini menjelaskan tentang hasil perancangan keseluruhan beserta

penjelasan dan penggunaan program yang telah dibuat.

BAB V : PENUTUP

Bab ini merupakan bab penutup yang berisi tentang kesimpulan dari

rangkuman hasil penelitian dan saran- saran yang perlu diperhatikan bagi

pengembangan sistem kedepannya.

3. Bagian Akhir Skripsi

Bagian akhir skripsi berisi daftar pustaka yang merupakan informasi

mengenai buku-buku, sumber-sumber dan referensi yang digunakan penulis serta

lampiran-lampiran yang mendukung dalam penulisan skripsi ini.

9

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Sistem Pendukung Keputusan

Salah satu aspek dalam Sistem Pendukung Keputusan (SPK) adalah

keputusan itu sendiri. Keputusan merupakan suatu pilihan dari berbagai macam

alternatif yang diambil berdasarkan kriteria dan alasan yang rasional. Proses

pengambilan keputusan sering disebut juga sebagai penyelesaian suatu masalah.

Kusrini (2007: 15) menyatakan bahwa Sistem Pendukung Keputusan

merupakan sistem informasi interaktif yang menyediakan informasi, pemodelan,

dan pemanipulasian data. Sistem tersebut digunakan untuk membantu pengambilan

keputusan dalam situasi yang semi terstruktur dan situasi tidak terstruktur, dimana

tak seorangpun tahu secara pasti bagaimana keputusan seharusnya dibuat.

Sistem pendukung keputusan adalah sebuah sistem yang mampu memberikan

kemampuan pemecahan masalah maupun kemampuan pengkomunikasian untuk

masalah dengan kondisi semi terstruktur dan tak terstruktur. Sistem ini digunakan

untuk membantu pengambilan keputusan dalam situasi semi terstruktur dan situasi

yang tidak terstruktur, dimana tak seorangpun tahu secara pasti bagaimana

keputusan seharusnya dibuat. Sistem pendukung keputusan juga merupakan sistem

informasi berbasis komputer untuk manajemen pengambilan keputusan yang

menangani masalah-masalah semi terstruktur (Turban, 2005).

10

2.1.1 Karakteristik dan Kemampuan SPK

Sistem pendukung keputusan dirancang secara khusus untuk mendukung

seseorang yang harus mengambil keputusan-keputusan tertentu. Karakteristik dan

Kemampuan dari SPK memungkinkan para pengambil keputusan untuk membuat

keputusan yang lebih baik dan lebih konsisten dalam satu cara yang dibatasi

(Kusrini, 2007). Berikut ini beberapa karakteristik sistem pendukung keputusan :

1) Interaktif

Memiliki user interface yang komunikatif sehingga pemakai dapat melakukan

akses secara cepat ke data dan memperoleh informasi yang dibutuhkan.

2) Fleksibel

Memiliki sebanyak mungkin variabel masukkan, kemampuan untuk

mengolah dan memberikan keluaran yang menyajikan alternatif-alternatif

keputusan kepada pemakai.

3) Data kualitas

Memiliki kemampuan menerima data kualitas yang dikuantitaskan yang

sifatnya subyektif dari pemakainya, sebagai data masukkan untuk pengolahan data.

Misalnya: penilaian terhadap kecantikan yang bersifatkualitas, dapat dikuantitaskan

dengan pemberian bobot nilai seperti 75 atau 90.

4) Prosedur Pakar

Mengandung suatu prosedur yang dirancang berdasarkan rumusan formalatau

juga beberapa prosedur kepakaran seseorang atau kelompok dalamm enyelesaikan

suatu bidang masalah dengan fenomena tertentu. Karakteristik dan kemampuan

ideal dari suatu SPK dapat dilihat pada Gambar 2.1.

11

Gambar 2.1 Karakteristik Sistem Pendukung Keputusan (Subakti, 2002)

Berikut merupakan penjelasan dari karaktieristik sistem pendukung keputusan:

1) Sistem pendukung keputusan menyediakan dukungan bagi pengambil

keputusan utamanya pada situasi semi-terstruktur dan tidak terstrukutur

dengan memadukan pertimbangan manusia dan informasi terkomputerisasi.

Berbagai masalah tidak dapat diselesaikan (atau tidak dapat diselesaikan

secara memuaskan) oleh sistem komputerisasi lain, seperti EDP (Electronic

Dua Processing) atau MIS (Management Information System), tidak juga

dengan metode atau tool kuantitatif standar.

2) Dukungan disediakan untuk berbagai level manajerial yang berbeda, mulai

dari pimpinan puncak sampai manajer lapangan.

12

3) Dukungan disediakan bagi individu dan juga bagi grup. Berbagai masalah

organisasional melibatkan pengambil keputusan dari orang dalam grup.

Untuk masalah yang strukturnya lebih sedikit seringkali hanya membutuhkan

keterlibatan beberapa individu dari departemen dan level organisasi yang

berbeda.

4) SPK menyediakan dukungan ke berbagai keputusan yang berurutan atau

saling berkaitan.

5) SPK mendukung berbagai fase proses pengambilan keputusan: intelegence,

design, choice dan implementation.

6) SPK mendukung berbagai proses pengambilan dan style yang berbeda-beda;

ada kesesuaian diantara SPK dan atribut pengambilan keputusan individu

(contohnya vocabulary dan style keputusan).

7) SPK selalu bisa beradaptasi sepanjang masa. Pengambil keputusan harus

reaktif, mampu mengatasi perubahan ini. SPK adalah fleksibel, sehingga user

dapat menambahkan, menghapus, mengkombinasikan, mengubah, atau

mengatur kembali elemen-elemen dasar (menyediakan respon cepat pada

situasi yang tak diharapkan). Kemampuan ini memberikan analisis yang tepat

waktu dan cepat setiap saat.

8) SPK mudah digunakan. User harus merasa nyaman dengan sistem ini. User-

friedlies, fleksibel, dukungan grafis terbaik, dan antarmuka bahasa yang

sesuai dengan bahasa manusia dapat meningkatkan efektivitas SPK.

Kemudahan penggunaan ini diimplikasikan pada mode interaktif.

13

9) SPK mencoba untuk meningkatkan efektivitas dari pengambilan keputusan

(akurasi, jangka waktu, kualitas), lebih daripada efisiensi yang bisa diperoleh

(biaya membuat keputusan, termasuk biaya penggunaan komputer).

10) Pengambil keputusan memiliki kontrol menyeluruh terhadap semua langkah

proses pengambilan keputusan dalam menyelesaikan masalah. SPK secara

khusus ditujukan untuk mendukung dan tidak menggantikan pengambil

keputusan. Pengambil keputusan dapat menindaklanjuti rekomendasi

komputer sembarang waktu dalam proses dengan tambahan pendapat pribadi

ataupun tidak.

11) SPK mengarah pada pembelajaran, yaitu mengarah pada kebutuhan baru dan

penyempurnaan sistem, yang mengarah pada pembelajaran tambahan, dan

begitu selanjutnya dalam proses pengembangan dan peningkatan SPK secara

berkelanjutan.

12) User harus mampu menyusun sendiri sistem yang sederhana. Sistem yang

lebih besar dapat dibangun dalam organisasi user tadi dengan melibatkan

sedikit saja bantuan dari spesialis di bidang Information Systems (IS).

13) SPK biasanya mendayagunakan berbagai model (standar atau sesuai

keinginan user) dalam menganalisis berbagai keputusan. Kemampuan

pemodelan ini menjadikan percobaan yang dilakukan dapat dilakukan pada

berbagai konfigurasi yang berbeda. Berbagai percobaan tersebut lebih lanjut

akan memberikan pandangan dan pembelajaran baru.

14) SPK dalam tingkat lanjut dilengkapi dengan komponen knowledge yang bisa

memberikan solusi yang efisien dan efektif dari berbagai masalah yang pelik.

14

2.1.2 Tujuan Sistem Pendukung Keputusan

Berdasarkan hasil kutipan Turban dalam Kusrini (2007: 16) tujuan dari

sistem pendukung keputusan adalah sebagai berikut:

1) Membantu manajer dalam pengambilan keputusan atas masalah semi

terstruktur.

2) Meningkatkan efektivitas keputusan yang diambil manajer lebih daripada

perbaikan efisiensinya.

3) Peningkatan produktivitas. Pendukung terkomputerisasi bisa mengurangi

ukuran kelompok dan memungkinkan para anggotanya untuk berasal dari

berbagai lokasi yang berbeda-beda (menghemat biaya perjalanan).

4) Kecepatan komputasi.

5) Peningkatan produktivitas. Sistem bisa meningkatkan kualitas mahasiswa

yang dipilih lebih unggul atau lebih baik dari siswa yang lainnya dalam satu

kelompok pemilihan.

6) Pendukung kualitas.

7) Berdaya asing.

8) Mengatasi keterbatasan kognitif dalam pemrosesan dan penyimpanan.

2.1.3 Komponen Sistem Pendukung Keputusan

Berdasarkan definisi, sistem pendukung keputusan harus mencakup tiga

komponen utama dari DBMS (Database Management Systems), MBMS

(Multimedia Broadcast Multicast Service), dan antarmuka pengguna. Subsistem

manajemen berbasis pengetahuan adalah opsional, tetapi bisa memberikan banyak

15

manfaat karena memberikan intelegensi bagi ketiga komponen utama tersebut

(Kusrini, 2007: 26).

Menurut Subakti (2002: 21) sistem pendukung keputusan memiliki 4

komponen yaitu:

1) Data Management. Termasuk database, yang mengandung data yang

relevan untuk berbagai situasi dan diatur oleh software yang disebut

Database Management Systems (DBMS).

2) Model Management. Melibatkan model finansial, statistikal, management

science, atau berbagai model kuantitatif lainnya, sehingga dapat memberikan

ke sistem suatu kemampuan analitis, dan manajemen software yang

diperlukan.

3) Communication (dialog subsystem). User dapat berkomunikasi dan

memberikan perintah pada SPK melalui subsistem ini. Ini berarti

menyediakan antarmuka.

4) Knowledge Management. Subsistem optional ini dapat mendukung

subsistem lain atau bertindak sebagai komponen yang berdiri sendiri.

Model konseptual dari sistem pendukung keputusan ditunjukkan dalam

Gambar 2.2.

16

Gambar 2.2 Desain Konseptual Sistem Pendukung Keputusan

2.1.4 Tahapan Sistem Pendukung Keputusan

Menurut (Turban, 2005), Ada 4 tahapan dalam pengambilan keputusan dalam

merancang sistem pendukung keputusan, yaitu:

1) Fase Inteligensi

Intelegensi dalam pengambilan keputusan meliputi scanning (Pemindaian)

lingkungan, entah secara intermiten ataupun terus-menerus. Inteligensi mencakup

berbagai aktivitas yang menekankan identifikasi situasi atau peluang-peluang

masalah. Tahapan dalam fase intelegensi antara lain identifikasi masalas (peluang),

klasifikasi masalah, dan kepemilikan masalah.

2) Fase Desain

Fase desain meliputi penemuan atau mengembangkan dan menganalisis

tindakan yang mungkin untuk dilakukan. Hal ini meliputi pemahaman terhadap

masalah dan menguji solusi yang layak. Tahapan dalam fase intelegensi antara lain

17

memilih sebuah prinsip pilihan, mengembangkan (menghasilkan) alternatif-

alternatif, dan mengukur hasil akhir.

3) Fase Pilihan

Pilihan merupakan tindakan pengambilan keputusan yang kritis. Fase pilihan

adalah fase di mana dibuat suatu keputusan yang nyata dan diambil suatu komitmen

untuk mengikuti suatu tindakan tertentu. Batas antara fase pilihan dan desain sering

tidak jelas karena aktivitas tertentu dapat dilakukan selama kedua fase tersebut dank

arena orang dapat sering kembali dari aktivitas pilihan ke aktivitas desain. Sebagai

contoh, seseorang dapat menghasilkan alternatif baru selagi mengevaluasi alternatif

yang ada. Fase pilihan meliputi pencarian, evaluasi, dan rekomendasi terhadap

suatu solusi yang tepat untuk model. Sebuha solusi untuk sebuah model adalah

sekumpulan nilai spesifik untuk variabel-variabel keputusan dalam suatu alternatif

yang telah dipilih.

4) Fase Implementasi

Pada hakikatnya implementasi suatu solusi yang diusulkan untuk suatu

masalah adalah inisiasi terhadap hal baru, atau pengenalan terhadap perubahan.

Definisi implementasi sedikit rumit karena implementasi merupakan sebuah proses

yang panjang dan melibatkan batasa-batasan yang tidak jelas. Pendek kata,

implementasi berarti membuat suatu solusi yang direkomendasikan bisa bekerja,

tidak memerlukan implementasi suatu sistem komputer.

18

2.1.5 Keuntungan Sistem Pendukung Keputusan

Sistem pendukung keputusan dapat memberikan beberapa keuntungan-

keuntungan bagi pemakainya. Menurut Subakti (2002: 21) keuntungan-keuntungan

tersebut meliputi:

1) Mampu mendukung pencarian solusi dari masalah yang kompleks.

2) Respon cepat pada situasi yang tak diharapkan dalam kondisi yang berubah-

ubah.

3) Mampu untuk menerapkan berbagai strategi yang berbeda pada konfigurasi

berbeda secara cepat dan tepat.

4) Pandangan dan pembelajaran baru.

5) Memfasilitasi komunikasi.

6) Meningkatkan kontrol manajemen dan kinerja.

7) Menghemat biaya.

8) Keputusannya lebih tepat.

9) Meningkatkan efektivitas manajerial, menjadikan manajer dapat bekerja lebih

singkat dan dengan sedikit usaha,

10) Meningkatkan produktivitas analisis.

2.2 Teori Himpunan Fuzzy

Teori himpunan fuzzy pertama diperkenalkan oleh Lotfi A. Zadeh dari

Departemen Teknik Elektro University of California di Berkeley pada tahun 1965

dan berkembang pesat di tahun 1980-an. Zadeh merupakan orang Iran yang

menamatkan pendidikan sarjananya di Universitas Teheran, kemudian melanjutkan

studi magister di Massachusets Institut of Technology serta mendapatkan gelar

19

doktor di University of Columbia. Publikasi Zadeh yang pertama mengenai teori

himpunan fuzzy adalah "Fuzzy Sets" yang dimuat dalam Information and Control,

1965 [Azwir (1996)]. Himpunan fuzzy (fuzzy set) merupakan suatu konsep yang

digunakan untuk merepresentasikan ketidaktepatan (imprecision) dan kesamaran

(vagueness). Teori himpunan fuzzy dapat memodelkan suatu sistem yang kompleks

dengan cara yang lebih sederhana dibandingkan dengan metode konvensional tanpa

mengurangi kemampuannya untuk mewakili karakteristik sistem. Himpunan fuzzy

memperkenalkan kesamaran yang bertujuan mengurangi kompleksitas dengan

mengeliminasi batas kaku (sharp boundary) yang membagi anggota dan non

anggota dari suatu kelas. Hal ini berbeda dengan konsep himpunan yang biasa

dikenal dalam matematika klasik yaitu himpunan crisp (crisp set). Dalam himpunan

crisp suatu objek adalah anggota atau bukan anggota dari suatu himpunan dan batas

keanggotaan bersifat jelas atau tegas.

2.3 Fuzzy Umano

Penelitian ini memanfaatkan distribusi posibilitas untuk memodelkan

pengetahuan informasi. Dalam model ini, menurut Galindo (2006) informasi yang

tidak dapat diterapkan dapat dimodelkan oleh posibilitas distribusi tentang domain

tertentu, di mana setiap nilai domain memiliki posibilitas sama dengan 0. Artinya,

jika D adalah wacana semesta A (x), dan πA(x ) (D) menunjukkan posibilitas bahwa

A (x) mengambil nilai d U, maka untuk nilai yang tidak diketahui dan yang

berlaku representasi berikut:

Unknown = π A(x) (d) = 1 d D

20

Nilai yang tidak dapat diterapkan memiliki kasus distribusi posibilitas khusus yang

tidak terdefinisi, yang digambarkan sebagai:

Undefined = pA (x) (d) = 0 d D

Selain itu, setiap jarak dari relasi dalam model ini memiliki posibilitas

distribusi yang terkait dengannya dalam interval [0, 1], yang mengindikasikan

tingkat keanggotaan dari instance tertentu terhadap relasi semacam itu. Dengan kata

lain, relasi fuzzy R, dengan atribut m, didefinisikan sebagai fungsi keanggotaan

berikut:

µR: P (U1) × P (U2) × ... × P (Um) → P ([0, 1])

Dimana simbol x menunjukkan produk Cartesian, P (Uj) dengan j = 1, 2, ...,

m adalah kumpulan semua posibilitas distribusi di wacana semesta Uj dari atribut

j-th R. Fungsi mR Mengaitkan nilai P ([0, 1]) ke setiap instance dari relasi R, yang

sesuai dengan semua posibilitas distribusi dalam interval [0, 1]; Ini akan dianggap

sebagai tingkat keanggotaan R dari suatu contoh. Akhirnya, dalam proses query,

yang diekspresikan dengan istilah fuzzy atau istilah yang tepat, model memecahkan

masalah query dengan membagi sekumpulan instance yang terlibat dalam relasi

menjadi tiga subset, di mana subset pertama berisi contoh yang benar-benar

memuaskan kueri, subset kedua Kelompokkan kasus yang mungkin memenuhi

kueri, dan subset ketiga terdiri dari contoh yang tidak memenuhi kueri. Informasi

dan representasi dari model ini ditunjukkan pada Tabel 2.1.

21

Tabel 2.1. Representasi Fuzzy Umano

Informasi Fuzzy Umano

Data yang diketahui dan ini

merupakan crisp: c π A(x) (d) = {1/c}

Tidak diketahui tapi berlaku Unknown (Persamaan 2.2)

Tidak diketahui sama sekali Undefined (Persamaan 2.3)

Total ketidaktahuan Null (Persamaan 2.4)

Range [m,n] π A(x) (d) = 1 if d [m, n] D

π A(x) (d) = 0 dalam kasus lain

Informasi yang tersedia merupakan

distribusi posibilitas

π A(x) (d) = µ a (d) d D

posibilitas bahwa hal itu mungkin

tidak berlaku adalah λ dan, jika

memungkinkan, data tersebut adalah

μ

Tanpa representasi

2.3 Penelitian Terkait

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Umano et al., (1995a: 35-36) yang

berjudul “Fuzzy Database Systems”, menjelaskan bahwa database digunakan untuk

menyimpan banyak data dan mengambil data yang dibutuhkan dari data secara

efisien. Dalam database dari dunia nyata, namun, kami menemukan beberapa jenis

ketidakjelasan, yaitu, data diri, misalnya "Taro muda," hubungan antara data,

misalnya, "Taro muda lebih PL kurang benar" dan kata-kata dalam permintaan,

misalnya, "Dapatkan nama orang yang masih muda dan kaya." Kami menunjukkan

sistem database fuzzy possibility model distribusi fuzzy relasional yang diusulkan

oleh penulis yang meliputi tiga jenis dari ketidakjelasan. Dan kami menunjukkan

dua bahasa manipulasi data berdasarkan pada aljabar relasional fuzzy dan SQL

22

(Structured Query Language), yang standar dalam sistem database biasa untuk

masalah teoritis dan praktis digunakan, masing-masing.

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Umano et al., (1995b: 1344-1349) yang

berjudul “Implementation of SQL-type Data Manipulation Language for Fuzzy

Object-Oriented Databases”, bahwa telah merancang dan mengimplementasikan

SQL-type data manipulation language versi FOODB pada beberapa contoh data

manipulasi.

Umano et al., (2000: 1062-1067) yang berjudul “Extraction of Quantified

Fuzzy Rules from Numerical Data” dalam jurnal ini, telah diusulkan sebuah metode

untuk mengekstrak quantified fuzzy rules dari data numerik. Dengan menggunakan

metode fuzzy IDS-based untuk menghasilkan fuzzy decision tree untuk kelas

tertentu dan dikstrak berdasarkan aturan quantified fuzzy rule dengan mengevaluasi

yang tidak dimengerti dan kekurangan informasi. Kami menerapkan metode data

iris mata oleh Fisher dan diagnosis data gas dalam minyak.

Umano & Fukami (1994: 7-27) yang berjudul “Fuzzy Relational Algebra for

Possibility-Distribution-Fuzzy-Relational Model of Fuzzy Data” telah ditemukan

possibility-distribution-fuzzy-relational model sebagai model untuk mewakili dan

memanipulasi data ambigu dan informasi yang mencakup dua jenis ambiguitas;

salah satunya adalah nilai itu sendiri dan yang lain berada di kumpulan nilai-nilai.

Digambarkan operasi formulasi di aljabar relasional untuk fuzzy database tersebut

yang dapat digunakan sebagai alat yang baik untuk representasi fuzzy data yang

jauh lebih kompleks.

23

Jinsai & Umano (2014: 1180-1185) yang berjudul “Privacy Preserving

Extraction of Fuzzy Rules from Distributed Data with Different Attributes” Dalam

jurnal ini, telah diusulkan sebuah metode untuk mengekstrak fuzzy rules dari data

terdistribusi dengan atribut yang berbeda. Pilih klien dan atribut untuk mengekstrak

fuzzy rules dan menyimpulkan data yang hilang menggunakan fuzzy rules privacy-

preserving diekstraksi dalam cara menjaga privasi. Kemudian ekstrak aturan fuzzy

rules dari data didistribusikan dengan semua atribut dalam privacy-preserving.

53

BAB 5

PENUTUP

5.1 Simpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa

dalam implementasi Fuzzy Umano pada sistem pendukung keputusan rekomendasi

promosi kenaikan jabatan struktural Pegawai Negeri Sipil berdasarkan usia,

pendidikan, golongan ruang, dan kompetensi dapat digunakan untuk menganalisa

dan mengubah data ambigu untuk dapat menghasilkan suatu rekomendasi. Hasil

sistem ini adalah seberapa layakkah Pegawai Negeri Sipil direkomedasikan promosi

berdasarkan empat kriteria antara lain usia, pendidikan, kompetensi, dan Golongan

Ruangan dengan menggunakan nilai fire strenth. Dari 30 data Pegawai Negeri Sipil

diambil 3 terbaik dengan nilai fire strength tertinggi. Setiap query dengan inputan

yang berbeda akan menghasilkan keluaran yang berbeda. Standart inputan query

yang telah ditetapkan adalah Pegawai Negeri Sipil yang memiliki usia tua,

pendidikan S1, nilai kompetensi baik, dan Golongan Ruang III/d. Pegawai Negeri

Sipil dengan kategori ini yang layak untuk direkomendasikan. Pegawai Negeri Sipil

dengan kode pegawai P0007 dengan nilai Fire Strength 0,866666667, P0015

dengan nilai Fire Strength 0,75, dan P0002 dengan nilai Fire Strength 0,7 yang layak

untuk direkomendasikan promosi kenaikan jabatan struktural di lingkungan BUHK

UNNES.

54

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan saran

sebagai berikut sistem ini hanya terfokus pada promosi kenaikan jabatan struktural

Pegawai Negeri Sipil, sehingga diharapkan dalam pengembangan lebih lanjut,

sistem ini dapat menangani objek lain selain promosi keniakan jabatan struktural

PNS di lingkungan BUHK UNNES. Metode Fuzzy Umano hanya dapat diterapkan

apabila terdapat permasalahan dengan data ambigu. Sistem dapat dikembangkan

menggunakan bahasa pemrograman yang lain.

55

DAFTAR PUSTAKA

Alamsyah, A., & I. Muna. H. 2016. Metode Fuzzy Inference System untuk

Penilaian Kinerja Pegawai Perpustakaan dan Pustakawan. Scientific Journal of Informatics, 3(1): 88-98.

Galindo, J., M. Urrutia, & M. Piattini. 2006. Fuzzy Databases : Modeling, Design and Implementation. United Kingdom: Idea Group Inc.

Jiang, J., & M. Umano. 2014. Privacy preserving extraction of fuzzy rules from

distributed data with different attributes. In Soft Computing and Intelligent Systems (SCIS), 2014 Joint 7th International Conference on and Advanced Intelligent Systems (ISIS), 15th International Symposium on, 1180-1185.

Josaputri, C.A., E. Sugiharti, & R. Arifudin. 2016. Decision Support Systems for

The Determination of Cattle with Superior Seeds using AHP and SAW

Method. Scientific Journal of Informatics, 2(3): 21.

Kristanto, A. 2008. Perancangan Sistem Informasi dan Aplikasinya, Edisi Revisi. Yogyakarta: Gava Media.

Kusrini. 2007. Konsep Dan Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan. Yogyakarta:

Andi.

Kusumadewi S., & H. Purnomo. 2010. Aplikasi Logika Fuzzy Untuk Pendukung Keputusan Edisi ke-2. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Pressman, R.S. 2001. Software Engineering: A Practitioner’s Approach, 5th Edition. Singapore: McGraw-Hill,Inc.

Putri, T.R., & P.H.P. Rosa. 2016. Decision Support System to Choose Digital Single

Lens Camera with Simple Additive Weighting Method. Scientific Journal of Informatics, 2(3): 70.

Rukmana, S.H., M.A. Muslim. 2017. Sistem Pendukung Keputusan Tender Proyek

Menggunakan Metode Benefit Cost Ratio. Jurnal Sains dan Teknologi, 5(2):

855.

Subakti, I. 2002. Sistem Pendukung Keputusan (Decision Support System). Diktat

Tidak Terpublikasi. Surabaya: Institut Teknologi Sepuluh November.

Suharto, G. & Miryanti. 2004. Perekayasaan Metodologi Penelitian. Yogyakarta:

Andi Offset.

Turban, E. 2005. Decision Support System and Intelligent System. Yogyakarta:

Andi Offset.

Umano, M., I. Hatono, & H. Tamura. 1995. Fuzzy Database Systems. 10th Fuzzy System Symposium, 35-36.

56

Umano, M., & S. Fukami. 1994. Fuzzy relational algebra for possibility-

distribution-fuzzy-relational model of fuzzy data. Journal of Intelligent Information Systems, 3(1): 7-27.

Umano, M., T. Hada, I. Hatono, & H. Tamura. 1995. Implementation of SQL-type

Data Manipulation Language for Fuzzy Object-Oriented Databases. Sizth International Fuzzy Systems Association World Congress, 1344-1349.

Umano, M., T. Okada, I. Hatono, & H. Tamura. 2000. Extraction of quantified

fuzzy rules from numerical data. In Fuzzy Systems, 2000. FUZZ IEEE 2000. The Ninth IEEE International Conference on, 1(2): 1062-1067.

Wijayanto. 2009. Korupsi Mengorupsi Indonesia: Sebab, Akibat, dan Prospek Pemberantsan. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Zadeh, L.A. 1965. Fuzzy sets. Information and control, 8(3): 338-353.