sistem pencernaan pada manusia

20

Click here to load reader

Upload: kevinasuwandi

Post on 28-Nov-2015

38 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: Sistem Pencernaan Pada Manusia

Sistem Pencernaan pada Manusia

Kevina Suwandi

102012001/A3

Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana

Jalan Arjuna Utara nomor 6

Jakarta 11510

[email protected]

Pendahuluan

Pada dasarnya setiap manusia membutuhkan makanan untuk memenuhi

kehidupannya. Setiap makanan yang dimakan oleh manusia harus dicerna melalui saluran

pencernaan. Saluran pencernaan itu adalah mulut,oesofagus,lambung,usus,anus. Masing-

masing organ memiliki fungsi tertentu. Pada mulut, akan mencerna karbohidrat dengan

bantuan enzim amilase yang terdapat pada air liur. Setelah itu makanan akan masuk ke

lambung melalui oesofagus. Pada lambung terdapat HCL,renin dan pepsinogen,. HCL dapat

membunuh mikrooranisme pada makanan bersama lisozim. Renin akan menggumpalkan

protein susu sehingga dapat dicerna lebih lanjut. Pepsinogen diaktifkan oleh HCL menjadi

pepsin untuk mengubah protein menjadi pepton. Lalu setelah itu,makanan akan masuk ke

usus halus. Pada usus halus, jika terdapat lemak pada usus halus, hormon CCK akan

merangsang pengeluaran cairan empedu yang membantu mengubah lemak menjadi sesuatu

yang lebih kecil sehingga dapat dicerna lebih lanjut. Lalu ke usus besar dan dikeluarkan

melalui anus. Jika terdapat kelainan pada organ-organ pencernaan tersebut dapat

menyebabkan makanan tidak dapat dicerna dengan sempurna.

1

Page 2: Sistem Pencernaan Pada Manusia

Istilah yang Tidak Diketahui

- Tidak ada

Rumusan Masalah

1. Seorang perempuan berusia 30 tahun mengeluh mual, kembung, sembelit dan buang

air besar berwarna putih

Analisis Masalah

Hipotesis

1. Adanya gangguan saluran empedu mengakibatkan mual,kembung,sembelit dan buang

air besar berwarna putih

2

Mual, Kembung, sembelit dan buang air besar berwarna putih

Mekanisme Pencernaan

Enzim

Organ yang Terkait Struktur dan fungsi

Makro Mikro

Page 3: Sistem Pencernaan Pada Manusia

Lambung

Lambung adalah rongga seperti kantung berbentuk huruf J yang terletak antara

oesophagus dan duodenum. Organ ini dibagi tiga bagian sebagai berikut. Fundus, bagian

lambung yang terletak di atas lubang oesophagus. Corpus, bagian tengah atau utama

lambung. Lapisan otot polos di fundus dan korpus relatif tipis tetapi bagian bawah, antrum,

memiliki otot yang lebih tebal.1

Gambar 1.1 Lambung1

Sekelompok sel pemacu yang ada di regio fundus / atas lambung menghasilkan

potensial gelombang lambat yang menyapu ke bawah sepanjang lambung menuju sphincter

pilorus dengan frekuensi tiga kali per menit. Pola ritmik depolarisasi spontan ini dinamakan

irama listrik dasar (BER) terjadi terus-menerus dan biasanya disertai kontraksi lapisan otot

polos sirkular. Lapisan otot ini dapat mencapai ambang oleh aliran arus dan mengalami

potensial aksi, tergantung pada eksitabilitas lapisan tersebut, sehingga menimbulkan

gelombang peristaltik yang menyapu ke seluruh lambung seiring BER dengan frekuensi tiga

kali per menit.1

Jenis-jenis kelenjar dan sekresi lambung adalah sebagai berikut.2

- Kelenjar fundus terdiri atas 3 jenis sel.

a. Sel chief (Zymogenik) mensekresi pepsinogen, precursor enzim pepsin. Kelenjar ini

mensekresi rennin pada bayi untuk menggumpalkan susu dan lipase dalam jumlah

sedikit.

b. Sel parietal mensekresi HCl dan faktor intrinsik.

c. Neck cell pada mukosa ditemukan pada bagian leher semua kelenjar lambung. Sel ini

mensekresi barrier mukus setebal 1 mm dan melindungi lapisan lambung terhadap

kerusakan oleh HCl atau autodigesti.

3

Page 4: Sistem Pencernaan Pada Manusia

- Kelenjar pylorus terletak pada regio antrum pylorus. Kelenjar ini mensekresi mukus dan

gastrin, suatu hormon peptida yang berpengaruh besar dalam proses sekresi lambung.

Sebenarnya HCl tidak mencerna apapun (tidak menguraikan ikatan kimiawi nutrient),

namun zat ini melakukan fungsi-fungsi spesifik yang membantu pencernaan sebagai berikut.1

1. Mengaktifkan prekursor enzim pepsinogen menjadi enzim aktif, pepsin, dan membentuk

medium asam yang optimal bagi aktivasi pepsin.

2. Membantu memecahkan jaringan ikat dan serat otot, mengurangi ukuran partikel

makanan besar menjadi lebih kecil.

3. Menyebabkan denaturasi protein, yaitu menguraikan bentuk final protein yang berupa

gulungan (pelipatan) sehingga ikatan peptida lebih terpajan ke enzim.

4. Bersama lisozim liur, mematikan sebagian besar mikroorganisme yang tertelan bersama

makanan, meskipun sebagian tetap lolos dan berkembang biak di usus besar.

Konstituen pencernaan utama sekresi lambung adalah pepsinogen, suatu molekul

enzim inaktif yang diproduksi oleh chief cell. Pepsinogen disimpan di sitoplasma chief cell di

dalam vesikel sekretorik yang dikenal sebagai granula zymogen. Dari granula ini enzim

tersebut dibebaskan secara eksositosis dengan stimulasi yang sesuai. Ketika pepsinogen

disekresi ke lumen lambung, HCl memutuskan sebagian kecil molekul, mengubahnya

menjadi bentuk aktifnya, pepsin. Setelah terbentuk, pepsin bekerja pada molekul pepsinogen

lain untuk menghasilkan lebih banyak pepsin. Mekanisme di mana bentuk aktif suatu enzim

mengaktifkan molekul enzim yang sama, disebut proses otokalalitis.1

Pepsin memulai pencernaan protein dengan memutuskan ikatan-ikatan asam amino

tertentu untuk menghasilkan ikatan-ikatan asam amino tertentu untuk menghasilkan fragmen-

fragmen peptida (rantai pendek asam amino). Enzim ini bekerja paling efektif dalam

linkungan asam yang diakibatkan HCl. Karena dapat mencerna protein maka pepsin harus

disimpan dan disekresikan dalam bentuk inaktif sehingga zat ini tidak mencerna protein-

protein sel di tempatnya terbentuk. Karena itu pepsin dipertahankan dalam bentuk inaktif

sampai zat ini mencapai lumen lambung, tempat ia diaktifkan oleh HCl yang disekresikan ke

dalam lumen oleh jenis sel lain.1

Sekresi lambung ada 3 tahap di mana faktor saraf dan hormon terlibat.1.2

a. Tahap sefalik terjadi sebelum makanan mencapai lambung. Masuknya makanan ke dalam

mulut maupun tampilan, bau, atau pikiran tentang makanan dapat merangsang sekresi

lambung.

4

Page 5: Sistem Pencernaan Pada Manusia

b. Tahap lambung terjadi saat makanan mencapai lambung dan berlangsung selama

makanan masih ada.

- Peregangan dinding lambung merangsang reseptor saraf dalam mukosa lambung dan

memicu refleks lambung. Serabut aferen menjalar ke medulla melalui Saraf Vagus.

Serabut eferen parasimpatis menjalar menuju kelenjar lambung untuk mensekresi

HCl, enzim-enzim pencernaan, dan gastrin.

- Asam amino dan protein dalam makanan yang separuh tercerna dan zat kimia

(alkohol dan kafein) juga merangsang sekresi lambung melalui refleks lokal.

- Gastrin merangsang sekresi lambung, meningkatkan motilitas usus dan lambung,

mengkostriksi sphincter esophagus bawah dan merelaksasi sphincter pylorus, serta

stimulasi pankreas dan peningkatan motilitas usus seperti fungsi gastrin.

- Pengaturan pelepasan gastrin terjadi melalui peanghambatan umpan balik yang

didasarkan pada pH isi lambung. Jika tidak ada makanan dalam lambung antara jam

makan, pH lambung rendah dan sekresi lambung terbatas. Makanan yang masuk ke

lambung memiliki efek pendaparan (buffering) yang mengakibatkan peningkatan pH

dan peningkatan sekresi lambung.

c. Tahap usus terjadi setelah kimus meninggalkan lambung dan memasuki usus halus yang

memicu faktor saraf dan hormon.

Hepar

Hepar / liver adalah organ pencernaan terbesar dengan berat antara 1,2-1,8 kg atau

lebih 25% berat badan orang dewasa dan merupakan pusat metabolisme tubuh dengan fungsi

sangat kompleks yang menempati sebagian besar kuadran kanan atas abdomen. Batas atas

hati berada sejajar dengan ruangan interkostal V kanan dan batas bawah menyerong ke atas

dari iga IX kanan ke iga VIII kiri. Permukaan posterior hati berbentuk cekung dan terdapat

celah transversal sepanjang 5 cm dari sistem porta hepatis. Omentum minor terdapat mulai

dari sistem porta yang mengandung arteri hepatica, vena porta dan duktus choledocus. Sistem

porta terletak di depan vena kava dan dibalik kandung empedu. Permukaan anterior yang

cembung dibagi menjadi 2 lobus oleh adanya perlekatan ligamentum falsiform yaitu lobus

kiri dan lobus kanan yang berukuran kira-kira 2 kali lobus kiri. Hati terbagi 8 segmen dengan

fungsi yang berbeda. Pada dasarnya, garis cantlie yang terdapat mulai dari vena cava sampai

kandung empedu telah membagi hati menjadi 2 lobus fungsional, dan dengan adanya daerah

dengan vaskularisasi relatif sedikit, kadang-kadang dijadikan batas reseksi. Secara

5

Page 6: Sistem Pencernaan Pada Manusia

mikroskopis didalam hati manusia terdapat 50.000-100.000 lobuli, setiap lobulus berbentuk

heksagonal yang terdiri atas sel hati berbentuk kubus yang tersusun radial mengelilingi vena

sentralis.2-4

Empedu dihasilkan dalam hati dan mengandung garam-garam empedu, air, kolesterol,

bilirubin suatu produk penguraian metabolisme sel darah merah dan elektrolit. Empedu

secara kontinyu dikeluarkan dari hati tetapi disimpan dan dipekatkan di kandung empedu.

Empedu dikeluarkan dari kandung empedu sebagai respons terhadap CCK, dan sebagai

respons terhadap adanya lemak di usus halus.1

Empedu penting untuk pencernaan trigliserida (juga disebut lemak). Empedu tidak

mengandung enzim-enzim pencernaan tetapi mengandung garam-garam empedu yang

berfungsi untuk mengemulsifikasi lemak. Garam empedu bekerja sebagai deterjen untuk

menguraikan lemak menjadi butiran-butiran yang sangat halus. Hanya dalam bentuk butiran-

butiran halus inilah lemak dapat dicerna oleh enzim-enzim pencernaan.1

Setelah menyalurkan asam lemak dan monogliserida ke vilus, garam-garam empedu

mengalir kembali ke kimus (chyme) untuk mengambil kembali lebih banyak molekul dan

mengulangi proses tersebut. Sebagian besar garam empedu akhirnya diserap kembali di ujung

usus halus dan didaur ulang ke hali melalui vena portal untuk digunakan kembali. Proses ini

disebut sirkulasi enterohepatik.

Usus

Usus halus panjangnya sekitar 6 m dan terdiri dari duodenum, jejunum, dan ileum.

Usus halus menggantung dari dinding posterior abdomen ditahan oleh mesenterium yang

mengandung a.v. mesenterica superior, pembuluh limfe dan saraf otonom. Mesenterium

memiliki panjang sekitar 15 cm dan berjalan dari fleksura duodenojejunalis sampai

articulation sacroiliaca dekstra. Batas distalnya memiliki panjang yang jelas sama dengan

panjang usus.3 Ada 3 spesialisasi struktural yang memperluas permukaan absorbtif usus halus

sampai kurang lebih 600 kali.2-4

a. Plica circulares adalah lipatan sirkuler membran mukosa yang permanen dan besar.

Lipatan ini hampir secara keseluruhan mengitari lumen.

6

Page 7: Sistem Pencernaan Pada Manusia

b. Vili adalah jutaan tonjolan menyerupai jari (tingginya 0,2 mm sampai 1,0 mm) yang

memanjang ke lumen dari permukaan mukosa. Vili hanya ditemukan pada usus halus,

setiap vilus memiliki jaring-jaring kapiler dan pembuluh limfe yang disebut lakteal.

c. Mikrovili adalah lipatan-lipatan menonjol kecil pada membran sel yang muncul pada tepi

yang berhadapan dengan sel-sel epitel.

Dinding-dinding usus halus terdiri atas 4 lapisan.

- Dinding mukosa, disusun berupa kerutan tetap seperti jala, yang disebut valvulae

koniventes, yang memberi kesan anyaman halus. Lipatan ini menambah luas permukaan

sekresi dan absorbsi. Lipatan ini juga mengurangi kecepatan makanan melewati usus agar

memberi kesempatan lebih lama pada getah pencerna untuk bekerja pada makanan.

Lapisan mukosa ini terdiri atas banyak lipatan Liberkun yang bermuara di atas permukaan

di tengah-tengah vili. Lipatan Liberkuhn ini berupa kelenjar sederhana yang diselaputi

epitelium silender. Epitelium ini bersambung dengan pembungkus vili.

- Dinding submukosa terdapat di antara otot sirkuler dan lapisan terdalam yang merpakan

pembatasnya. Dinding submukosa ini terdiri atas jaringan alveolar dan berisi banyak

pembuluh darah, saluran limfe, kelenjar, dan plexus saraf yang disebut plexus Meissner.

Dalam duodenum ada beberapa kelenjar khas yaitu kelenjar Brunner, kelenjar tandan

yang mengeluarkan sekret cairan kental alkali yang bekerja melindungi isi duodenum dari

isi lambung yang asam.

- Muskularis, terdiri atas 2 lapis serabut saja, lapisan luar serabut longitudinal, lapisan

dalam yang tebal berupa sirkuler. Di antara kedua serabut berotot ini terdapat pembuluh

darah, pembuluh limfe, dan plexus saraf.

- Membran serosa , yaitu peritoneum yang membalut usus dengan erat.

Di permukaan luminal sel-sel epitel usus halus terdapat tonjolan-tonjolan khusus

seperti rambut, mikrovilus, yang membentuk brush border. Kelenjar-kelenjar usus (Krypta

Liberkuhn) tertanam di dalam mukosa dan membuka di antara basis-basis vili. Kelenjar ini

mensekresi hormon dan enzim sebagai berikut.2

- Enzim-enzim usus melengkapi proses pencernaan kimus sehingga produk tersebut dapat

langsung mudah diserap. Enzim-enzim tersebut antara lain sebagai berikut.2

a. Enterokinase mengaktivasi tripsinogen pankreas menjadi tripsin, yang kemudian

mengurai protein dan peptida menjadi peptida yang lebih kecil.

b. Aminopeptidase, tetrapeptidase, tripeptidase dan dipeptidase mengurai peptida jadi

asam amino bebas.

7

Page 8: Sistem Pencernaan Pada Manusia

c. Amilase usus menghidrolisis zat tepung menjadi disakarida (maltosa, sukrosa, dan

laktosa).

d. Maltase, isomaltase, laktase, dan sukrase memecah disakarida (maltosa, sukrosa, dan

laktosa) menjadi monosakarida (gula sederhana).

e. Lipase usus memecah monogliserida menjadi asam lemak dan gliserol.

- Hormon-hormon yang mempengaruhi sekresi dan motilitas saluran pencernaan meliputi

a. Sekretin, CCK, dan GIP untuk menghalangi sekresi kelenjar lambung.

b. Peptida usus vasoaktif memiliki efek vasodilatator dan efek relaksasi otot polos.

c. Substansi P akan mempengaruhi aktivitas motorik otot polos.

d. Somatostatin menghambat sekresi HCl dan gastrin.

- Kelenjar penghasil mukus

a. Sel Goblet, terletak dalam epitelium di sepanjang usus halus. Sel ini akan memproduksi

mukus pelindung.

b. Kelenjar Brunner, terletak dalam submukosa duodenum. Kelenjar ini juga memproduksi

mukus untuk melindungi mukosa duodenum dari kimus asam dan cairan lambung yang

masuk lewat pylorus lambung.

- Kelenjar enteroendokrin menghasilkan hormon-hormon gastrointestinal.

Pergerakan usus halus berfungsi agar proses digesti dan absorbsi bahan-bahan makanandapat

berlangsung secara maksimal. Pergerakan pada usus halus terdiri dari:

1. Pergerakan Segmentasi atau mencampur (mixing)

Pergerakan mencampur (mixing) atau pergerakan segmentasi yang mencampur

makanan dengan enzim-enzim pencernaan agar mudah untuk dicerna dan diabsorbsi.

Otot yang berperan sebagai faktor utama pada kontraksi segmentasi untuk mencampur

makanan

adalah otot longitudinal. Bila bagian mengalami distensi oleh makanan, dinding usus

halus akan berkontraksi secara lokal. Tiap kontraksi ini melibatkan segmen usus halus

sekitar 1-4 cm. Pada saat satu segmen usus halus yang berkontraksi mengalami

relaksasi, segmen lainnya segera akan memulai kontraksi, demikian seterusnya. Bila

usus halus berelaksasi, makanan akankembali keposisisnya semula. Gerakan ini

berulang terus sehingga makanan akan bercampur dengan enzim pencernaan dan

mengadakan hubungan dengan mukosa usus halus dan selanjutnyaterjadi absorbsi.

Kontraksi segmentasi berlangsung oleh karena adanya gelombang lambat

yangmerupakan Basic Electrical Rhytm (BER) dari otot polos saluran cerna. Proses

8

Page 9: Sistem Pencernaan Pada Manusia

kontraksisegmentasi berlangsung 8 sampai 12 kali/menit pada duodenum, 9 kali/menit,

dan sekitar 7 kali/menit pada ileum, dan setiap kontraksi berlangsung 5 sampai 6 detik.

2. Pergerakan Peristaltik atau Propulsif.

Pergerakan profulsif atau gerakan peristaltik yang mendorong makanan ke arah

usus besar (colon). Pembagian pergerakan ini sebenarnya sulit dibedakan oleh kareana

sebagian besar  pergerakan usus halus merupakan kombinasi dari kedua gerakan

tersebut di atas. Gerakan peristaltik pada usus halus mendorong makanan menuju ke

arah kolon dengan kecepatan 0,5sampai 2 cm/detik, dimana pada bagian proksimal

lebih cepat dibandingkan pada bagian distal. Gerakan peristaltik ini sangat lemah dan

biasanya menghilang setelah berlangsung sekitar 3 sampai 5 cm, dan jarang lebih dari

10 cm. rata-rata pergerakan makanan pada usus halus hanya 1cm/menit. Ini berarti pada

keadaan normal , makanan dari pylorus akan tiba di ileocaecal junction dalam waktu 3-

5 jam.1

Absorbsi dalam usus halus

Semakin banyak makanan yang dikonsumsi, semakin banyak yang dicerna dan

diserap. Sebagian besar penyerapan terjadi di duodenum dan jejunum, hanya sedikit yang

terjadi di ileum, karena sebagian besar penyerapan dilakukan sebelum isi usus mencapai

ileum. Usus halus memiliki kapasitas absorbtif cadangan yang besar.2 Produk-produk digesti

(monosakarida, asam amino, asam lemak, dan gliserol) juga air, elektrolit, vitamin, dan cairan

pencernaan diabsorbsi menembus membran sel epitel duodenum dan jejunum. Hanya sedikit

absorbsi yang berlangsung dalam ileum kecuali untuk garam-garam empedu dan vitamin

B12.2

Makanan yang telah dicernakan akan mencapai akhir usus kecil dalam kira-kira 4

jam. Sebuah vilus berisi pembuluh darah, lakteal, epitelium, dan jaringan otot yang diikat

bersama oleh jaringan limfoid. Semua makanan yang telah dicernakan masuk ke dalam

pembuluh kapiler darah di vili, dan oleh vena portal dibawa ke hepar untuk detoksifikasi.

Berikut sumber makanan, hasil pemecahan, dan organ absorbsinya.2

Baik protein yang dicerna (dari makanan) maupun protein endogen (di dalam tubuh)

yang masuk ke lumen saluran cerna dari 3 sumber berikut dicerna dan diserap oleh: 1

1. Enzim pencernaan, yang semuanya adalah protein, yang disekresikan ke dalam lumen.

2. Protein di dalam sel yang terdorong hingga lepas dari vilus ke dalam lumen selama proses

pertukaran mukosa.

9

Page 10: Sistem Pencernaan Pada Manusia

3. Sejumlah kecil protein plasma yang normalnya bocor dari kapiler ke dalam lumen saluran

cerna.

Sekitar 20-40 g protein endogen masuk ke lumen setiap hari dari ketiga sumber

tersebut. Jumlah ini dapat berjumlah lebih dari jumlah protein yang berasal dari makanan.

Semua protein endogen harus dicerna dan diserap bersama dengan protein makanan untuk

mencegah terkurasnya simpanan protein tubuh. Asam-asam amino yang diserap dari protein

makanan dan endogen tertentu digunakan untuk membentuk protein baru di tubuh. Protein

dipecah oleh pepsin dan HCl menjadi pepton dan polipeptida, akan dipecah lagi menjadi

peptida-peptida yang lebih sederhana oleh kerja tripsin, peptida akan dipecah lagi jadi asam

amino oleh aminopeptidase dan sukus enterikus, diabsorbsi dari epitelium menembus sel usus

oleh transport aktif sekunder, berlangsung bersamaan dengan transport aktif Na+, dengan

sistem carrier yang terpisah untuk asam amino berbeda. Peptida kecil memperoleh jalan

masuk melalui pembawa yang berbeda dan diuraikan menjadi asam-asam amino

konstituennya oleh aminopeptidase di membran brush border atau oleh peptidase intrasel

masuk anyaman kapiler di dalam vilus. 1,2,4

Jika terdapat lemak pada usus halus, hormon CCK akan merangsang pengeluaran

cairan empedu .Lemak tersebut akan dipecah oleh enzim lipase dan garam empedu menjadi

monogliserida dan asam lemak, untuk diabsorbsi dari epitelium vili masuk lakteal dan aliran

limfe. Misel adalah partikel larut air yang dapat mengangkut produk-produk akhir pencernaan

lemak di dalam interiornya yang larut lemak. Setelah misel mencapai membran luminal sel

epitel, monogliserida dan asam lemak bebas secara pasif berdifusi dari misel menembus

komponen lemak membran sel epitel untuk masuk ke interior sel ini. Setelah produk-produk

lemak meninggalkan misel dan diserap menembus membran sel epitel, misel dapat menyerap

monogliserida dan asam lemak bebas lain, yang telah dihasilkan dari pencernaan molekul-

molekul trigliserida lain dalam emulsi lemak. Garam-garam empedu secara terus-menerus

mengulangi fungsi melarutkan lemak di sepanjang usus halus sampai semua lemak terserap.

Lalu garam-garam empedu itu sendiri direabsorbsi di ileum terminal oleh transpor aktif

khusus. Garam empedu dalam jumlah relatif sedikit sudah dapat mempermudah pencernaan

dan penyerapan lemak dalam jumlah besar, dengan setiap garam empedu melakukan fungsi

pengangkutnya berulang-ulang sebelum akhirnya direabsobsi. Setelah di interior sel epitel,

monogliserida dan asam lemak bebas diresintesis menjadi trigliserida. Trigliserida-trigliserida

ini menyatu menjadi butiran-butiran lalu dibungkus oleh suatu lapisan lipoprotein (disintesis

oleh RE sel epitel), yang menyebabkan butiran lemak tersebut larut air. Butiran lemak besar

yang telah dibingkus ini, dikenal sebagai kilomikron, dikeluarkan oleh eksositosis dari sel

10

Page 11: Sistem Pencernaan Pada Manusia

epitel ke dalam cairan interstitium di dalam vilus. Kilomikron lalu masuk ke lakteal sentral

dan bukan ke kapiler karena perbedaan struktural antara kedua pembuluh ini. Kapiler

memiliki membran basal (suatu lapisan luar polisakarida) yang mencegah kilomikron masuk,

tetapi pembuluh limfe tidak memiliki penghalang ini. Karena itu lemak dapat diserap ke

dalam pembuluh limfe tetapi tidak dapat langsung ke dalam darah.1,2,4

Karbohidrat makanan dicerna di usus halus untuk diserap terutama dalam bentuk

disakarida maltosa (produk pencernaan polisakarida), sukrosa, dan laktosa. Disakaridase yang

terletak di brush border sel epitel usus meneruskan penguraian disakarida ini menjadi unit-

unit monosakarida yang dapat diserap, yaitu glukosa, galaktosa dan fruktosaagar dapat

diabsorbsi dari epitelium dan dinding pembuluh darah masuk aliran darah. Glukosa dan

galaktosa diserap oleh transport aktif sekunder, di mana pembawa kotranspor di membran

luminal memindahkan monosakarida dan Na+ dari lumen ke dalam interior sel usus.

Bekerjanya pembawa kotranspor ini, yang secara tidak langsung menggunakan energi,

bergantung pada gradien konsentrasi Na+ yang tercipta oleh pompa Na-K basolateral yang

menggunakan energi. Glukosa (atau galaktosa), setelah dipekatkan di sel oleh pembawa

kotranspor, meninggalkan sel menuruni gradien konsentrasi melalui pembawa pasif di

membran basolateral untuk masuk ke darah di dalam vilus. Selain terjadi penyerapan glukosa

melalui sel oleh pembawa kotranspor, terdapat bukti bahwa cukup banyak glukosa yang

bocor di antara sel-sel epitel. Fruktosa diserap ke dalam darah transpor melalui difusi

terfasilitasi (transport pasif yang diperantarai oleh pembawa / kapiler). Monosakarida lain

dapat diabsorbsi melalui difusi sederhana. 1,2,4

Secara klinis, malabsorbsi (gangguan penyerapan) dapat disebabkan oleh kerusakan

atau pengurangan luas permukaan usus halus. Salah satu penyebab yang umum adalah

enteropati gluten, yang dikenal juga sebagai celiac disease. Pada penyakit ini, usus halus

pasien sangat peka terhadap gluten, suatu konstituen protein pada gandum, barley, dan rye.

Produk padi-padian ini banyak terdapat di makanan olahan. Penyakit ini adalah suatu

gangguan imunologik kompleks di mana pajanan ke gluten merangsang secara abnormal

pengaktidan respons sel T yang merusak vilus berkurang, mukosa menjadi datarm dan brush

broder menjadi pendek dan tumpul. Karena lenyapnya vilus ini mengurangi luas permukaan

yang tersedia untuk penyerapan, maka penyerapan semua nutrient terganggu. Penyakit ini

ditutupi dengan eliminasi gluten dari diet.1

Tabel 2.1 Enzim pada Saluran Pencernaan5

11

Page 12: Sistem Pencernaan Pada Manusia

Saluran Pencernaa

n

Nama enzim dan fungsinya

Mulut (Kelenjar Ludah / Saliva)

Enzim Ptialin (Amilase) berfungsi Memecah pati menjadi Maltosa

Lambung (Kelenjar Lambung)

Enzim Renin berfungsi mengubah kaseinogen menjadi kaseinEnzim Pepsin berfungsi mengubah protein menjadi proteosa, pepton dan polipeptida

Pankreas (Saluran Pankreas)

Enzim Karbohidrase Pankreas berfungsi untuk mencerna amilum menjadi maltosa atau disakarida lainnya.Enzim Lipase Pankreas berfungsi mengubah emulsi lemak menjadi asam lemak dan gliserol.Enzim Tripsi berfungsi untuk mengubah protein menjadi polipeptida

Usus (Kelenjar Usus)

Enzim Enterokinase (enzim khusus) berfungsi untuk mengubah Tripsinogen menjadiTripsin yang digunakan dalam saluran pangkreasEnzim Maltase berfungsi untuk mengubah Maltosa menjadi GlukosaEnzim Laktase berfungsi untuk mengubah Laktosa menjadi Glukosa dan GalaktosaEnzim Sukrase berfungsi untuk mengubah Sukrosa menjadi Glukosa dan FruktosaEnzim Paptidase berfungsi untuk mengubah polipeptida menjadi asam aminoEnzim Lipase berfungsi untuk mengubah Lemak menjadi asam lemak dan Gliserol

Kesimpulan

Setiap makanan yang dimakan oleh manusia akan dicerna dalam saluran pencernaan.

Setiap organ pencernaan memiliki fungsinya masing-masing. Pada skenario seorang

perempuan yang buang air besar berwarna putih,itu dapat disebabkan karena adanya

sumbatan pada saluran empedu dimana cairan empedu tidak dapat ke duodenum. Seharusnya

ketika terdapat lemak pada usus halus, hormon CCK merangsang pengeluaran cairan empedu

dan cairan empedu ke usus halus untuk mengubah lemak menjadi sesuatu yang lebih kecil

agar dapat dicerna, namun karena adanya sumbatan, cairan empedu tidak dapat ke usus halus

sehingga lemak tidak dapat dicerna dan tidak terdapat pigmen empedu, jadi warna feses

menjadi putih seperti dempul yang didapatkan dari warna lemak yang tidak dapat dicerna.

Salah satu penyebab penyumbatan saluran tersebut karena adanya batu empedu. Sumbatan

tersebut dapat menyebabkan mual,kembung.

Jadi hipotesis yang telah dibuat yaitu adanya gangguan saluran empedu mengakibatkan

mual,kembung,sembelit dan buang air besar berwarna putih terbukti.

12

Page 13: Sistem Pencernaan Pada Manusia

Daftar Pustaka

1. Sherwood L. Human physiology: from cells to systems. 7th ed. Canada: Cengage

Learning, Illustrated Physiology; 2010. p. 678-82.

2. Sloane E. Anatomi dan fisiologi untuk pemula. Jakarta: EGC; 2003. p. 290, 292-3.

3. Faiz O, Moffat D. At a glance anatomy. Jakarta: Erlangga Medical Series; 2004. p. 37.

4. Pearce EC. Anatomi dan fisiologi untuk paramedis. Jakarta: PT Gramedia; 2005. p.

188-93.

5. Sumardjo D. Pengantar Kimia untuk mahasiswa kedokteran. Jakarta: Penerbit Buku

Kedokteran EGC; 2009. p. 223.

13