sistem pakar trouble shooting komptuer

Upload: supriyadi

Post on 12-Jul-2015

625 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSIS KERUSAKAN PADA KOMPONEN KOMPUTER YANG GAGAL DALAM MENJALANKAN FUNGSI

TUGAS AKHIR

Diajukan untuk menempuh ujian akhir program Diploma III Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia

INDRA HERMAWAN 10701094

PROGRAM STUDI DIPLOMA III JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA BANDUNG 2004

LEMBAR PENGESAHAN

SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSIS KERUSAKAN PADA KOMPONEN KOMPUTER YANG GAGAL DALAM MENJALANKAN FUNGSI

Penyusun: Indra Hermawan NIM: 10701094

Pembimbing

Tati Harihayati, S. Si NIP. 41277006006

Mengetahui, Ketua Jurusan Teknik Informatika

Budhi Irawan, S. Si NIP. 41277006003

LEMBAR PENGESAHAN

SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSIS KERUSAKAN PADA KOMPONEN KOMPUTER YANG GAGAL DALAM MENJALANKAN FUNGSI

Penyusun: Indra Hermawan NIM: 10701094

Penguji I

Penguji II

Tati Harihayati, S. Si NIP. 41277006006

Riffa Haviani, S. Kom NIP. 41277006002

ABSTRAK

Banyak berbagai permasalahan yang sering dikeluhkan oleh para pengguna komputer, terkadang mereka langsung membawa komputer ke teknisi tanpa merasa perlu untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi pada komputer tersebut. Sebagian dari pada pemakai komputer menganggap bahwa pekerjaan penelusuran kesalahan pada komputer terlalu rumit untuk dilakukan. Sebenarnya tidaklah demikian jika kita mengetahui teknik-teknik penelusuran kesalahan tersebut dengan benar. Dengan ilmu pengetahuan dan teknologi dapat diterapkan suatu teknik kecerdasan buatan (Artificial Intelegence) dalam mengidentifikasikan

permasalahan terhadap komponen komputer yang mengalami kegagalan dalam menjalankan fungsinya sekaligus dapat diketahui solusi penanggulangannya. Sistem Pakar (Expert System) merupakan salah satu aplikasi teknik kecerdasan buatan yang dapat diterapkan dalam berbagai bidang.

KATA PENGANTAR Alhamdulillaahirobbilalamiin Dengan segala kerendahan dan ketulusan hati penulis panjatkan puji syukur kehadirat Allah Swt. atas berkat rahmat serta hidayah-Nya akhirnya penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini dengan sebaik-baiknya. Penulis mengambil judul tugas akhir Sistem Pakar untuk Mendiagnosis Kerusakan pada Komponen Komputer yang Gagal dalam Menjalankan Fungsi, yang disusun sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Diploma III pada Fakultas Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM) Bandung. Dalam penyusunan tugas akhir ini penulis memiliki banyak kekurangan baik dari segi bahasa maupun penulisannya, hal ini disebabkan karena keterbatasan kemampuan penulis. Oleh karena itu, dengan senang hati penulis menerima saran ataupun kritik yang bersifat membangun guna untuk kesempurnaan pembuatan Tugas Akhir dimasa mendatang. Dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada orang tuaku tercinta yang selama ini telah memberikan dorongan doa materi maupun spirituil serta semua keluargaku yang mengharapkan kelulusan pada tahun ini Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih dengan hati yang tulus kepada: 1. Bapak Ir. Eddy Suryanto Soegoto, M.Sc., selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia

2. Bapak Budhi Irawan , S.Si , selaku Ketua Jurusan Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia. 3. Ibu Rimba W.C, S.Si , selaku Dosen Wali yang telah memberikan dorongan dan saran serta membantu segala sesuatu yang berhubungan dengan penulis. 4. Ibu Tatihariati, S.Si , selaku dosen pembimbing yang telah meluangkan waktu serta memberikan berbagai masukan dan dorongan semangat sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan Tugas Akhir ini. 5. Seluruh Staff pengajar dilingkungan Program Studi Teknik Informatika UNIKOM, yang telah membantu dalam pengurusan hal-hal mengenai Tugas Akhir. 6. Teman karibku Dado yang selalu mengajaku berjalan-jalan diwaktu stres. 7. Temanku Mur, Agus, Ridha, Sri, Ika serta yang sama-sama sedang melaksanakan tugas akhir yang saling memberikan masukan dalam penyusunan tugas akhir ini. Dan Teman-teman seperjuangan Kelas IF-9 angkatan 2001 yang telah memberikan dukungan, semoga kalian dapat menyelesaikan perkuliahan secepatnya. 8. Semua pihak yang penulis tidak dapat sebutkan satu persatu Semoga seluruh bantuan dan kebaikan yang diberikan dapat diterima sebagai amal sholeh di sisi Nya dan insya Allah tidak akan penulis lupakan. Amin. Bandung, Juli 2004 Penulis

DAFTAR ISI ABSTRAK KATA PENGANTAR .. DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Identifikasi Masalah 1.3 Batasan Masalah . 1.4 Maksud dan Tujuan 1.4.1 Maksud 1.4.2 Tujuan .. 1.5 Metodologi Penelitian 1.6 Sistematika Penulisan BAB II LANDASAN TEORI .. 2.1 Pengenalan Kecerdasan Buatan (Artificial Intelegence) 2.1.1 Pengertian Kecerdasan Buatan .. 2.1.2 Aplikasi Kecerdasan Buatan . 2.2 Sistem Pakar . 2.2.1 Pengertian dan Tujuan Sistem Pakar . 2.2.2 Komponen Dasar Sistem Pakar . 2.2.3 Tahapan Pengembangan Sistem Pakar . 2.3 Pengantar Visual Basic 6.0 . i iii v 1 1 2 2 3 3 3 4 4 5 5 5 7 9 9 13 19 22

BAB III

PERANCANGAN SISTEM . 3.1 Tahapan Identifikasi 3.1.1 Identifikasi Permasalahan 3.1. 2 Representasi Pengetahuan .. 3.2 Pohon Keputusan 3.3 Kaidah Produksi . 3.4 Perancangan Antarmuka 3.5 Perancangan Menu 3.5.1 Struktur Menu . 3.5.2 Menu Title . 3.5.3 Menu Konsultasi Gejala . 3.5.4 Menu Solusi ..

23 23 23 37 38 52 71 72 72 72 72 73 74 74 74 77 82 82 82

BAB IV

IMPLEMENTASI SISTEM 4.1 Implementasi 4.2 Antar Muka Pemakai .. 4.3 Petunjuk Pengoperasian Program Aplikasi (User Guide)

BAB V

KESIMPULAN .. 5.1 Kesimpulan .. 5.2 Saran

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Gambar 2.2 Gambar 2.3 Gambar 2.4 Gambar 2.5 Gambar 3.2a-d Gambar 3.2e-j Gambar 3.2k-m Gambar 3.3 Gambar 4.1/4.7 Gambar 4.2/4.8 Gambar 4.3/4.9

Daerah Utama Aplikasi Artificial Intelegence Struktur Bagan Sistem Pakar Penelusuran Data dengan Dept First Search Penelusuran Data dengan BreadthFirst Search Fase Pengembangan Sistem Pakar ...... Pohon Keputusan Kerusakan pada Piranti Input Pohon Keputusan Kerusakan pada Piranti Output . Pohon Keputusan Kerusakan pada Piranti Penyimpan Struktur Menu . Menu Utama Menu Konsultasi Piranti . Menu Konsultasi Jenis Piranti

7 14 17 18 21 39-42 43-48 49-51 72 75/78 75/79 76/80 76/80 77/81 77 81

Gambar 4.4/4.10 Menu Konsultasi Gejala . Gambar 4.5/4.11 Menu Solusi Gambar 4.6 Gambar 4.12 Menu Login Tampilan jika Tidak Menampilkan Solusi .

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi hardware dewasa ini semakin meningkat seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dibidang komputer. Perangkat keras (hardware) merupakan perangkat penting dalam sebuah kinerja komputer. Oleh karena itu, untuk menjaga agar perangkat komputer tersebut dapat berjalan sesuai fungsinya, maka diperlukan diagnosis dan pengecakan kesalahan dalam sistem komputer terhadap komponen komputer yang mnegalami kegagalan dalam menjalankan fungsinya atau dapat disebut dengan istilah troubleshooting. Banyak berbagai permasalahan yang sering dikeluhkan oleh para pengguna komputer, terkadang mereka langsung membawa komputer ke teknisi tanpa merasa perlu untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi pada komputer tersebut. Sebagian dari pada pemakai komputer menganggap bahwa pekerjaan penelusuran kesalahan pada komputer terlalu rumit untuk dilakukan. Sebenarnya tidaklah demikian jika kita mengetahui teknik-teknik penelusuran kesalahan tersebut dengan benar. Dengan ilmu pengetahuan dan teknologi dapat diterapkan suatu teknik kecerdasan buatan (Artificial Intelegence) dalam mengidentifikasikan

permasalahan terhadap komponen komputer yang mengalami kegagalan dalam menjalankan fungsinya sekaligus dapat diketahui solusi penanggulangannya. Sistem Pakar (Expert System) merupakan salah satu aplikasi teknik kecerdasan buatan yang dapat diterapkan dalam berbagai bidang. Berdasarkan latar belakang

masalah tersebut, maka penulis mengambil judul tugas akhir yaitu Sistem Pakar untuk Mendiagnosis Kerusakan pada Komponen Komputer yang Gagal dalam Menjalankan Fungsi, yang mudah-mudahan dapat membantu para pengguna komputer yang mengalami permasalahan dengan komputernya.

1.2 Identifikasi Masalah Dari latar belakang masalah di atas, penulis mengidentifikasikan masalah yang timbul, antara lain: Kurangnya pengetahuan para pengguna komputer yang awam terhadap komponen komputer, sehingga penanganan komputer yang bermasalah terasa rumit untuk dilakukan. Kurangnya pengetahuan para pengguna komputer tentang teknik-teknik dasar untuk menangani permasalahan pada komponen komputer yang mengalami kegagalan dalam menjalankan fungsinya.

1.3 Batasan Masalah Karena permasalahan yang akan dibahas terlalu luas, maka penulis hanya mengembangkan sistem pakar untuk mendiagnosis kerusakan komponen komputer pada: a. Piranti Input, seperti: Keyboard Mouse Scanner

b. Piranti Output, seperti: Monitor Printer Multimedia

c. Piranti Penyimpanan Harddisk Floppy Disk CD ROM

1.4 Maksud dan Tujuan

1.4.1

Maksud Maksud dari tugas akhir ini adalah membuat suatu program aplikasi yang

mampu mendiagnosis kerusakan pada komponen komputer yang mengalami kegagalan dalam menjalankan fungsinya.

1.4.2

Tujuan Tujuan dari pembuatan program aplikasi ini adalah:

1. Memberikan pengetahuan bagaimana menangani suatu permasalahan yang timbul akibat dari komponen komputer yang mengalami kegagalan dalam menjalankan fungsinya. 2. Dapat mengimplementasikannya, setelah mengetahui teknik-teknik untuk menangani masalah yang dihadapi.

1.5 Metodologi Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah studi kepustakaan, yaitu teknik pengumpulan data dengan cara mengumpulkan literatur atau buku-buku ilmiah yang berhubungan dengan objek permasalahan.

1.6 Sistematika Penulisan BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan tentang hal-hal yang berhubungan dengan pelaksanaan tugas akhir yang berisi uraian mengenai: Latar Belakang, Identifikasi Masalah, Batasan Masalah, Maksud dan Tujuan, Metodologi Penelitian serta Sistematika Penulisan. BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini berisi tentang teori-teori yang menunjang dalam pembuatan Tugas Akhir. BAB III PERANCANGAN SISTEM

Pada bab ini membahas tentang perancangan program aplikasi dengan pengembangan sistem pakar untuk mendiagnosis kerusakan pada komponen komputer serta diberikan solusi untuk menanggulanginya. BAB IV IMPLEMENTASI

Bab ini menjelaskan tentang implementasi dari sebuah program yang telah dibuat dan sebagai gambaran bagaiman cara mengoperasikannya BAB V KESIMPULAN

Bab ini berisi kesimpulan dari pembahasan, serta saran-saran.

BAB II LANDASAN TEORI

Pengenalan Kecerdasan Buatan (Artificial Intelegence) Artificial Intellegence merupakan sub-bidang pengetahuan komputer yang khusus ditujukan untuk membuat software dan hardware yang sepenuhnya bisa menirukan beberapa fungsi otak manusia. Dengan demikian diharapkan komputer bisa membantu manusia di dalam memecahkan berbagai masalah yang lebih rumit.

Pengertian Kecerdasan Buatan Intelligence atau Intelegensia artinya adalah seseorang yang pandai melaksanakan pengetahuan yang dimilikinya. Inteligensia juga dapat diartikan sebagai kemampuan manusia untuk memperoleh pengetahuan dan pandai melaksanakannya dalam praktek. Hal ini berarti kemampuan berfikir dan menalar pada batas-batas tertentu artificial intelegensia memungkinkan komputer bisa menerima pengetahuan melalui input manusia dan menggunakan pengetahuannya itu melalui simulasi proses penalaran dan berfikir manusia untuk memecahkan berbagai masalah [4]. Bagian utama aplikasi artificial intelligence adalah pengetahuan (knowledge), suatu pengertian tentang beberapa wilayah subjek yang diperoleh melalui pendidikan dan pengalaman. Walaupun komputer tidak mungkin mendapat pengalaman atau belajar dan meneliti seperti manusia, tapi ia dapat memperoleh

pengetahuan yang dibutuhkannya itu melalui upaya yang diberikan oleh seorang pakar manusia. Pengetahuan terdiri dari fakta, pemikiran, teori, prosedur dan hubungannya satu sama lain. Pengetahuan juga merupakan informasi terorganisasi dan teranalisis agar bisa lebih mudah dimengerti dan bisa diterapkan pada pemecahan masalah dan pengambilan keputusan. Hampir semua pangkalan keputusan (knowledge base) sangat terbatas dalam arti terfokuskan kepada suatu masalah khusus. Pada saat pangkalan pengetahuan itu sudah terbentuk, maka teknik artificial inteligence bisa digunakan untuk memberi, menalar, dan membuat inferensi (mengambil keputusan berdasarkan pengalaman) dan membuat pertimbangan-pertimbangan yang didasarkan kepada fakta dan hubungan-hubungannya yang terkandung dalam pangkalan pengetahuan itu. Dengan pangkalan dan kemampuan untuk menarik kesimpulan melalui pengalaman (inferensi), komputer dapat disejajarkan sebagai alat bantu yang bisa digunakan secara praktis dalam memecahkan masalah. Tujuan dari Artificial Intelligence (AI) adalah untuk bisa memahami intelegensia manusia. Dengan menerapkan model intelegensia manusia pada komputer, kita dipaksa untuk belajar bagaimana cara kita menyimpan pengetahuan dalam otak kita dan bagaimana cara kita mengaplikasikannya. Terlebih dahulu kita harus mengerti betul tentang pola berfikir kita sendiri, bagaimana teknik penalarannya, dan bagaimana teknik pendekatannya dalam memecahkan suatu masalah.

Aplikasi Kecerdasan Buatan Berkat perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang begitu pesat, software kecerdasan buatan tidak hanya terbatas pada komputer besar saja melainkan juga bisa diaplikasikan pada mini komputer bahkan mikro komputer atau komputer pribadi pribadi (PC). Aplikasi AI pertama-tama diterapkan dalam memecahkan permasalahan

permainan (games) dan memecahkan masalah teka-teki. Selain aplikasi pada bidang permainan, AI dapat dikembangkan untuk kepentingan yang lebih luas yaitu aplikasi pemecahan masalah (problem solving), sistem pakar (expert system), pengolahan bahasa alami (natural language processing), computer vision, robot dan pendidikan. Semua itu dapat dilihat dalam Gambar 2.1. Dalam memecahkan masalah atau membantu membuat keputusan dalam suatu domain tertentu, semua aplikasi tersebut di atas sudah menggunakan pangkalan pengetahuan dan teknik inferensi.

ARTIFICIAL INTELLEGENCE

GENERAL PROBLEM SOLVING

EXPERT SYSTEMS

NATURAL LANGUAGE PROCESSING

COMPUTER VISION

ROBOTICS

EDUCATION

Gambar 2.1 Daerah Utama Aplikasi Artificial Intellegence

1. General Problem Solving Pemecahan masalah secara umum merupakan suatu masalah yang dikerjakan AI dengan sangat baik. Kemampuan ini bisa diterapkan pada objek yang sangat luas. Pemecahan masalah umum ini dapat dilakukan dengan cara melacak dan mengkombinasikan berbagai cara atau metoda sehingga menghasilkan solusi terbaik ditinjau dari aspek prioritas dan kepentingan. 2. Expert Systems Penggunaan teknik AI ini, pada umumnya dilakukan untuk membuat software Expert System, yaitu suatu program yang bertindak sebagai penasihat atau konsultan pintar. Dengan mengambil pengetahuan yang disimpan dalam domain tertentu, seorang pemakai yang tidak berpengalaman sekalipun bisa memecahkan suatu masalah yang bagaimanapun rumitnya dan bisa mengambil keputusan yang tepat dan akurat seperti yang selalu dilakukan seorang pakar. 3. Natural Language Processing Program pengolahan bahasa alami (Natural Language Processing)

menggunakan teknik AI dalam analisis input bahasa yang dimasukan melalui papan tombol komputer (keyboard). Program tersebut berusaha

mengidentifikasikan syntak, semantik dan konteks yang terkandung dalam satu kalimat agar ia bisa sampai pada kesimpulan untuk bisa memberikan jawaban. 4. Komputer Vision Komputer vision adalah aplikasi lain dalam artificial intellegence. Komputer visi merupakan alat analisis dan evaluasi informasi visual dengan menggunakan

komputer. Teknik AI memungkinkan komputer bisa menguji sebuah gambar atau adegan nyata dengan mengidentifikasikan obyek, ciri-cirinya atau pola-polanya. 5. Robotics Robotics adalah suatu bidang rekayasa yang mencurahkan perhatiannya kebidang duplikasi kemampuan phisik manusia, yaitu suatu komponen alami dalam bidang AI yang berusaha menirukan kemampuan mental manusia. 6. Education Dengan menggunakan metode AI, software bentuk baru yaitu ComputerBased-Training (CBT) bisa dibuat, yang hasilnya bisa merubah komputer menjadi tutor yang pintar.

Sistem Pakar Dalam ilmu komputer, banyak ahli yang berkonsentrasi pada pengembangan kecerdasan buatan atau Artificial Intellegence (AI). AI adalah suatu studi kasus dimana tujuannya adalah membuat komputer berfikir dan bertindak seperti manusia. Penggunaa teknik AI ini, pada umumnya dilakukan untuk membuat software Expert Systems, yaitu suatu program yang bertindak sebagai penasihat atau konsultan pintar.

Pengertian dan Tujuan Sistem Pakar Sistem pakar merupakan program Artificial Intellegence (AI) yang memiliki basis pengetahuan untuk domain tertentu dan menggunakan penalaran interferensi menyerupai seorang pakar atau sebagai penasihat untuk memecahkan suatu masalah [1]. Sistem pakar dapat mengumpulkan dan menyimpan pengetahuan

seorang pakar atau beberapa orang pakar ke dalam komputer. Pengetahuan tersebut kemudian digunakan oleh siapa saja yang memerlukannya. Sistem pakar merupakan salah satu contoh pengembangan kecerdasan buatan yang menggabungkan pengetahuan dan penelusuran data untuk memecahkan yang secara normal memerlukan keahlian manusia. Tujuan pengembangan sistem pakar sebenarnya bukan untuk menggantikan peran manusia, tetapi untuk mensubtitusikan pengetahuan manusia ke dalam bentuk sistem, sehingga dapat dilakukan oleh orang banyak. Ada banyak manfaat yang dapat diperoleh dengan mengembangkan sistem pakar, antara lain: 1. Masyarakat awam non-pakar dapat memanfaatkan keahlian di dalam bidang tertentu tanpa kehadiran langsung seorang pakar. 2. Meningkatkan produktivitas kerja, yaitu bertambah efisiensal pekerjaan tertentu serta hasil solusi kerja. 3. penghematan waktu dalam menyelesaikan masalah yang kompleks. 4. Memberikan penyederhanaan solusi untuk kasus-kasus yang kompleks dan berulang-ulang. 5. Pengetahuan dari seorang pakar dapat didokumentasikan tanpa ada batas waktu. 6. Memungkinkan penggabungan berbagai bidang pengetahuan dari berbagai pakar untuk dikombinasikan. Selain banyak manfaat yang diperoleh, ada juga kelemahan sistem pakar, yaitu:

1. Daya kerja dan produktivitas manusia menjadi berkurang karena semuanya dilakukan secara otomatis oleh sistem. 2. Pengembangan perangkat lunak sistem pakar lebih sulit dibandingkan dengan perangkat lunak konvensional. Ada berbagai ciri dan karakteristik yang membedakan sistem pakar dengan sistem lain. Ciri dan karakteristik ini menjadi pedoman utama dalam pengembangan sistem pakar. Ciri dan karakteristik yang dimaksud adalah sebagai berikut: 1. Pengetahuan sistem pakar merupakan suatu konsep, bukan berbentuk numeris. 2. Informasi dalam sistem pakar tidak selalu tetap, subyektif, tidak konsisten, subyek terus bertambah dan tergantung pada kondisi lingkungan, sehingga keputusan yang diambil bersifat tidak pasti dan tidak mutlak Ya atau Tidak akan tetapi menurut ukuran kebenaran tertentu. 3. Kemungkinan solusi sistem pakar terhadap suatu permasalahan adalah bervariasi dan mempunyai banyak pilihan jawaban yang dapat diterima, semua faktor yang ditelusuri memiliki ruang masalah yang luas. 4. perubahan suatu pengembangan pengetahuan dalam sistem pakar dapat terjadi setiap saat bahkan sepanjang waktu sehingga diperlukan kemudian dalam modifikasi sistem untuk menampung jumlah pengetahuan yang semakin besar dan semakin bervariasi. 5. Pandangan dan pendapat setiap sistem pakar tidaklah selalu sama, yang oleh karena itu tidak ada jaminan bahwa solusi sistem pakar merupakan jawaban yang pasti benar.

6. Sistem pakar harus memberikan solusi yang akurat berdasarkan masukan pengetahuan sekalipun solusinya sulit sehingga fasilitas informasi sistem harus selalu diperhatikan. Tiap daerah kerja AI memiliki potensi dalam memecahkan masalah, tetapi keungulan utama ada dalam bentuk pengetahuan dari pakar manusia secara heurustik dalam sistem pakar. Heuristika dalam sistem pakar tidak menjamin hasil mutlak sistem kecerdasan buatan lainnya, tetapi menawarkan nasihat kepada pemakai dan menemukan solusi terhadap berbagai permasalahan yang spesifik. Ada berbagai kategori pengembangan sistem pakar, antara lain: 1. Kontrol. Contoh pengembangan banyak ditemukan dalam kasus pasien di rumah sakit, dimana dengan kemampuan sistem pakar dapat dilakukan kontrol terhadap cara pengobatan dan perawatan melalui sensor data atau kode alarm dan memberikan solusi terapi pengobatan yang tepat bagi si pasien yang sakit. 2. Design. Contoh sistem pakar dibidang ini adalah PEACE yang dibuat aleh Dincabas pada tahun 1980 untuk membantu design pengembangan sirkuit elektronik. Contoh lain adalah sistem pakar untuk membantu design komputer dengan komponen-komponennya. 3. Diagnosis. Pengembangan sistem pakar terbesar adalah dibidang diagnosis penyakit, diagnosis kerusakan mesin kendaraan bermotor, diagnosis kerusakan komponen komputer, dan lain-lain. 4. Instruksi. Instruksi merupakan pengembangan sistem pakar yang sangat berguna dalam bidang ilmu pengetahuan dan pendidikan, dimana sistem pakar

dapat

memberikan

instruksi

dan

pengajaran

terhadap

suatu

topik

permasalahan. 5. Interpretasi. Sistem pakar yang dikembangkan dengan melakukan proses pemahaman akan suatu situasi dari beberapa informasi yang direkam. 6. Monitor. Sistem pakar dibidang ini banyak digunakan militer, yaitu menggunakan sensor radar kemudian menganalisisnya dan menentukan posisi obyek berdasarkan posisi radar tersebut. 7. Perencanaan. Perencanaan banyak digunakan dalam bidang keuangan suatu proyek. 8. Prediksi. Sistem pakar ini mampu memprediksi kejadian masa mendatang berdasarkan informasi dan model permasalahan yang dihadapi. 9. Seleksi. Sistem pakar dengan seleksi mengidentifikasikan pilihan baik dari beberapa daftar pilihan kemungkinan seleksi. 10. Simulasi. Sistem ini memproses operasi dari beberapa variasi kondisi yang ada dan menampilkannya dalam bentuk simulasi.

Komponen Dasar Sistem Pakar Suatu sistem disebut sebagai sistem pakar jika mempunyai ciri dan karakteristik tertentu. Hal ini juga harus didukung oleh komponen-komponen sistem pakar yang mampu menggambarkan tentang ciri dan karakteristik tersebut. Komponen sistem pakar dapat digambarkan pada Gambar 2.2

PakarFakta dan Aturan Fakta dan AturanBasis Pengetahuan Dan Basis Aturan

Pemakai

Fasilitas Akuisisi Pengetahuan

Fakta dan Aturan

Mekanisme Inferensi

Fakta yang Disimpan

Fakta Baru

Fasilitas Belajar Mandiri

Gambar 2.2 Struktur Bagan Sistem Pakar Penjelasan dari struktur bagan sistem pakar di atas, dapat disimpulkan bahwa ada tiga unsur penting dari pengembangan sistem pakar, yatiu adanya pakar, pemakai dan sistem. Pakar adalah orang yang mempunyai pengalaman khusus akan suatu masalah. Dalam sistem, pengalaman tersebut disimpan sebagai basis aturan. Sedangkan pemakai adalah seorang yang ingin berkonsultasi dengan pakar lewat sistem. Sistem sendiri yang menyediakan berbagai fasilitas untuk m enghubungkan pakar dan pemakai [3]. Komponen-komponen dari sistem pakar yaitu fasilitas akuisisi pengetahuan, basis pengetahuan dan basis aturan, mekanisme inferensi, fasilitas penjelasan sistem dan antar muka pemakai. Berikut adalah penjelasan sistem masing-masing komponen. 1. Fasilitas Akuisisi Pengetahuan Fasilitas ini merupakan suatu proses untuk mengumpulkan data-data pengetahuan akan suatu masalah dari pakar. Bahan pengetahuan dapat ditempuh

Fasilitas Penjelasan Sistem

dengan beberapa cara, misalnya mendapatkan cara, misalnya mendapatkan pengetahuan dari buku, jurnal ilmiah, para pakar dibidangnya, laporan, literatur, dan seterusnya. Sumber pengetahuan tersebut dijadikan dokumentasi untuk dipelajari, diolah dan diorganisasikan secara terstruktur menjadi pengetahuan. Contoh akuisisi pengetahuan adalah diagnosis kerusakan mesin sepeda motor yang dimulai dengan mengumpulkan data tentang macam-macam kerusakan, penyebab kerusakan, ciri-ciri kerusakan sampai pada solusinya. Data tentang kerusakan mesin ini dapat diperoleh langsung dari pakar dibidangnya. 2. Basis Pengetahuan dan Basis Aturan Setelah proses akuisisi pengetahuan selesai dilakukan, maka pengetahuan tersebut harus dipresentasikan menjadi basis pengetahuan dan basis aturan yang selanjutnya dikumpulkan, dikodekan, diorganisasikan dan digambarkan dalam bentuk rancangan lain menjadi bentuk yang sistematis. Dalam pemrograman non-visual, basis aturan sering diimplementasikan dalam bentuk IF THEN. Teknik demikian memerlukan aturan yang sangat banyak dan sulit untuk dikembangkan karena bersifat statis. Apabila ditemukan pengetahuan baru yang harus diinputkan atau diedit, maka keseluruhan listing program harus diubah dan memerlukan banyak waktu untuk menelusuri kembali listing perlisting. Untuk memecahkan masalah yang tidak fleksibel, maka pemrograman visual umumnya menyediakan sarana untuk mengembangkan tabel-tabel penyimpanan data yang terangkum dalam sebuah database. Tujuannya adalah untuk basis

memudahkan proses mekanisme inferensi dalam penelusuran dan memanipulasi data. 3. Mekanisme Inferensi Mekanisme inferensi adalah bagian dari sistem pakar yang melakukan penalaran dengan menggunakan isi daftar aturan berdasarkan urutan dan pola tertentu. Selama proses konsultasi antar sistem dan pemakai, mekanisme inferensi menguji aturan satu demi persatu sampai kondisi aturan itu benar. Secara umum ada dua teknik utama yang digunakan dalam mekanisme

inferensi untuk pengujian aturan, yaitu penalaran maju (forward chaining) dan penalaran mundur (backward chaining). a. Penalaran Maju (Foreward Chaining) Penalaran maju merupakan penalaran dari keadaan awal menuju keadaan tujuan. Proses pelacakan maju dimaksudkan untuk menjadi pendorong data. b. Penalaran Mundur (Backward Chaining) Merupakan penalaran dari noda tujuan dan bergerak ke belakang menuju keadaan awal. Dalam penalaran kebebelakang prosesnya disebut terarah.

Selain teknik penalaran, diperlukan juga teknik data dalam bentuk network atau jaringan yang terdiri atas node-node berbentuk tree atau pohon. Ada 3 teknik yang digunakan dalam proses penelusuran data, yatiu Depth First Search, Breadth First Search, dan Best First Search.

1) Depth First Search Dept First Search adalah teknik penelusuran data pada node-node secara vertikal dan sudah didefinisikan, misalnya dari kiri ke kanan. Keuntungan pencarian dengan teknik ini adalah bahwa penelusuran masalah dapat digali secara mendalam sampai ditemukannya solusi yang optimal. Kekurangan teknik penelusuran ini adalah membutuhkan waktu yang sangat lama untuk ruang lingkup masalah yang besar.

Gambar 2.3 Penelusuran Data dengan Dept First Search

2) Breadth First Search Breadth First Search adalah teknik penelusuran data pada semua node dalam satu level atau satu tingkatan sebelum ke level atau tingkatan dibawahnya. Keuntungan pencarian dengan teknik ini adalah sama dengan depth first search, hanya saja penelusuran dengan teknik ini mempunyai nilai tambah, dimana semua node akan dicek secara menyeluruh pada setiap tingkatan node. Kekurangan teknik penelusuran ini terletak pada waktu yang dibutuhkan yang sangat lama apanila solusi berada pada node terakhir sehingga menjadi tidak efisien.

Gambar 2.4 Penelusuran Data dengan Breadth First Search

3) Best First Search Penelusuran Best First Search adalah penelusuran yang menggunakan pengetahuan akan suatu masalah untuk melakukan panduan pencarian ke arah node tempat dimana solusi berada. Pencarian jenis ini dikenal juga sebagai heuristik. Pendekatan yang dilakukan adalah mencari solusi yang terbaik berdasarkan pengetahuan yang dimiliki sehingga penelusuran dapat ditentukan harus dimulai dari mana dan bagaimana menggunakan proses terbaik untuk mencari solusi. Keuntungan penelusuran jenis ini adalah mengurangi beban komputasi karena hanya yang memberikan harapan saja yang diuji dan akan berhenti apabila solusi sudah mendekati yang terbaik. Ini merupakan model yang menyerupai cara manusia mengambil solusi, hanya saja yang diambil bisa saja salah dan tidak ada jaminan bahwa solusi yang dihasilkan merupakan solusi yang mutlak benar.

Tahapan Pengembangan Sistem Pakar Terdapat 6 tahap atau fase dalam pengembangan sistem pakar seperti digambarkan pada Gambar 2.5. Penjelasan berikut merupakan penjelasan secara garis besar tentang fase-fase pengembangan tersebut. 1. Identifikasi Tahap ini merupakan tahap penentuan hal-hal penting sebagai dasar dari permasalahan yang akan dianalisi. Tahap ini merupakan tahap untuk mengkaji dan membatasi masalah yang akan diimplementasikan dalam sistem. Setiap masalah yang diidentifikasikan harus dicari solusinya, fasilitas yang akan

dikembangkan, penentuan jenis bahasa pemrograman dan tujuan yang ingin dicapai dari proses pengembangan tersebut. Apabila proses identifikasi masalah dilakukan dengan benar maka akan dicapai hasil yang optimal. 2. Konseptualisasi Hasil dari identifikasi masalah dikonseptualisasikan dalam bnetuk relasi antar data, hubungan antar pengetahuan dan konsep-konsep penting dan ideal yang akan diterapkan dalam sistem. Konseptualisasi juga menganalisis data-data penting yang harus didalami bersama dengan pakar dibidang permasalahan tersebut. 3. Formalisasi Apabila tahap konseptualisasi selesai dilakukan, maka tahap formalisasi konsep-konsep tersebut diimplementasikan secara formal, misalnya

memberikan kategori sistem yang akan dibangun, mempertimbangkan beberapa faktor pengambilan keputusan seperti keahlian manusia, kesulitan dan tingkat kesulitan yang mungkin terjadi, dokumentasi kerja, dan sebagainya. 4. Implementasi Apabila pengetahuan sudah diformalisasikan secara lengkap, maka tahap implementasi dapat dimulai dengan membuat garis besar masalah kemudian memecahkan masalah ke dalam modul-modul. 5. Evaluasi Sistem pakar yang selesai dibangun, perlu untuk dievaluasi untuk menguji dan menentukan kesalahannya. Hal ini merupakan hal yang umum dilakukan

karena suatu sistem belum tentu sempurna setelah selesai pembuatannya sehingga proses evaluasi diperlukan untuk penyempurnaannya. 6. Pengembangan Sistem Pengembangan sistem diperlukan sehingga sistem yang dibangun tidak menjadi usang dan investasi sistem tidak sia-sia. Hal pengembangan sistem yang paling berguna adalah proses dokumentasi sistem dimana di dalamnya tersimpan semua hal penting yang menjadi tolok ukur pengembangan sistem di masa mendatang termasuk di dalamnya adalah kamus pengetahuan masalah yang diselesaikan [2].Fase I Inisialisasi Kamus Definisi Masalah Kebutuhan Sistem Evaluasi Solusi Alternatif Verifikasi Pendekatan Sistem Penyesuaian Pengaturan Masukan

Fase II Analisis dan Design Sistem

Konseptualisasi Rancangan dan Design Strategi Pengembangan Materi Pengetahuan Komputasi Materi Kemudahan Pengenalan Analisis Efisiensi

Fase III Prototype Dasar Kasus

Membangun Prototype Pengujian dan Pengembangan Demonstrasi dan Kemudahan Analisis Penyelesaian Design

Fase IV Pengembangan Sistem

Membangun Basis Pengetahuan Pengujian, Evaluasi dan Pengembangan Basis Pengetahuan Perencanaan Integrasi Sistem

Fase V Implementasi Sistem

Proses Inputan Pemakai Instalasi, Demonstrasi dan Penerapan Sistem Orientasi dan Latihan Keamanan Dokumentasi Integrasi dan Pengujian Kamus

Fase VI Implementasi Tahap Lanjut

Operasional Perawatan dan Pengembangan Sistem Evaluasi Sistem Secara Periodik

Gambar 2.5 Fase Pengembangan Sistem Pakar

Pengantar Visual Basic 6.0 Ada banyak fasilitas dalam VB yang sangat berguna dalam mengembangkan berbagai program, termasuk didalamnya mengembangkan Sistem Pakar. Kelebihan dari VB adalah kemampuannya untuk mengkompilasi dalam program dalam bentuk Native Code, yaitu optimasi pada saat processor mengkompilasi dan menjalankan program tersebut. Di dalam VB juga menyediakan fasilitas antarmuka penulisan kode program yang lebih mudah dimengerti dan dipakai sehingga berbagai tipe program dapat dikembangkan di dalamnya, misalnya EXE, DLL, dan OCX, bahkan program yang berbasis Internet. Semua fasilitas VB dapat ditampilkan dalam bentuk Integrated Development Environment (IDE). Beberapa kelebihan IDE VB adalah sebagai berikut: 1. Dapat mengembangkan beberapa project sekaligus. 2. Mampu memanajemen project dalam bentuk form, module dan class. 3. Fasilitas informasi yang lengkap, antara lain daftar properti, informasi dan tip singkat. 4. Editor kode program dengan fasilitas klik kanan untuk melengkapi kode program yang ditulis sehingga memperkecil kemungkinan terjadinya kesalahan dalam penulisan kode program.

BAB III PERANCANGAN SISTEM

Bab ini menjelaskan mengenai langkah-langkah yang dilakukan untuk menganalisis fungsi komponen komputer yang mengalami kerusakan, sebagai langkah pertama pengumpulan data kerusakan komponen komputer yang mengalami kegagalan dalam menjalankan fungsinya. Langkah kedua yaitu menganalisis dengan menggunakan metode penalaran maju (forward chaining) dan teknik penelusuran data menggunakan (Depth First Search).

3.1 Tahapan Identifikasi Langkah awal yang dilakukan dalam pengembangan sistem pakar ini adalah dengan mengidentifikasikan permasalahan yang akan dikaji dan membatasi masalah yang akan diimplementasikan dalam sistem. Setiap masalah yang diidentifikasikan dicarikan suatu solusinya. 3.1.2 Identifikasi Permasalahan A. Piranti Input 1. Keyboard a. Koneksi port keyboard ke port motherboard tidak benar Masalah: Kabel tidak terhubung dengan baik Solusi: Shotdown dan matikan komputer, lepaskan port keyboard kemudian tancapkan koneksinya sudah tepat. b. Update ulang driver keyboard lagi port keyboard tersebut agar yakin bahwa

Masalah: Driver keyboard rusak Solusi: Lakukan pendeteksian ulang driver secara otomatis dengan Windows. Lakukan langkah sebagai berikut: 1) Klik kanan short cut My Computer pada desktop windows kemudian pilih Properties. 2) Pada kotak dialog System Properties, pilih tab Device Manager. Pada kotak View Device, pilih Keyboard dan klik tanda (+) kemudian klik nama driver mouse yang terdaftar. 3) Hapus driver Keyboard yang lama dengan menggunakan tombol Remove. 4) Setelah memilih tombol Remove, klik tombol Refresh. Pendeteksian ulang driver akan dilakukan secara otomatis. c. Port I/O pada keyboard bengkok Masalah: Port I/O keyboard tidak bagus Solusi: Shutdown dan matikan komputer, lepaskan port keyboard lalu lihat apakah pin dari port keyboard ada yang bengkok, jika ada luruskan. 2. Mouse a. Koneksi port mouse ke port matherboard tidak benar Masalah: Kabel tidak terhubung dengan baik Solusi: Shotdown dan matikan komputer, lepaskan port mouse kemudian tancapkan lagi port mouse tersebut agar yakin bahwa koneksinya sudah tepat. b. Update ulang driver mouse

Masalah: Driver mouse rusak Solusi: Lakukan pendeteksian ulang driver secara otomatis dengan Windows. Lakukan langkah sebagai berikut: 1) Klik kanan short cut My Computer pada desktop windows kemudian pilih Properties. 2) Pada kotak dialog System Properties, pilih tab Device Manager. Pada kotak View Device, pilih Mouse dan klik tanda (+) kemudian klik nama driver mouse yang terdaftar. 3) Hapus driver mouse yang lama dengan menggunakan tombol Remove. 4) Setelah memilih tombol Remove, klik tombol Refresh Pendeteksian ulang driver akan dilakukan secara otomatis. c. Port I/O pada mouse bengkok Masalah: Port I/O mouse tidak bagus Solusi: Shutdown dan matikan komputer, lepaskan port mouse lalu lihat apakah pin dari port mouse ada yang bengkok, jika ada luruskan. 3. Scanner 3.1 Proses Scan Gagal a. Hubungan antara scanner dan card terganggu Masalah: Card SCSI Interface tidak terpasang dengan benar Solusi: Shutdown dan matikan komputer, koneksikan kabel SCSI sampai benar-benar terhubung dengan baik. b. Scanner tidak terdeteksi pada saat proses booting Masalah: Komputer dinyalakan terlebih dahulu daripada scanner

Solusi: Shutdown dan matikan komputer. Nyalakan scanner terlebih dahulu kemudian nyalakan komputer. c. Sisa ruang hard disk sudah sangat kecil Masalah: Proses tiba-tiba berhenti dan muncul pesan kesalahan Not enough memory Solusi: Untuk menambah sisa ruang tersebut coba gunakan Disk Utility. Atau coba dengan menscan gambar dengan tingkat dpi lebih rendah. 3.2 Gambar hasil scan tidak sempurna a. Kaca scanner berjamur Masalah: Gambar hasil scan kotor atau bercak-bercak Solusi: Bersihkan kaca bagian dalam dan luarnya secara rutin dengan cairan pembersih. b. Resolusi gambar rendah Masalah: Gambar hasil scan terlihat pecah-pecah Solusi: Naikan resolusi gambar dari angka sebelumnya c. Scanner terlalu lama dinyalakan (scanner panas) Masalah: Gambar hasil scan belah sebelah dan tidak rata Solusi: Matikan dulu scanner dan tunggu beberapa saat. Jika sudah dingin, nyalakan kembali. Catatan: bahwa scanner sering kepanasan akan memperpendek usia penggunaan. d. Resolusi scan lebih tinggi dari pada monitor Masalah: Gambar hasil scan tampak lebih besar di layar

Solusi: Ketika resolusi scan tampak lebih tinggi dari pada monitor, maka saat ditampilkan di layar muncul gambar dengan ukuran yang lebih besar dari ukuran sebenarnya. Hal ini dapat diatasi dengan program aplikasi pengolahan image seperti Adobe Photoshop, Corel Photopaint dan sebagainya untuk menyesuaikan ukuran gambar. B. Piranti Output 1. Monitor 1.1 Layar tidak menampilkan gambar (monitor tidak dapat dihidupkan) a. Periksa Hubungan kabel power dan stop kontak Masalah: Kabel power tidak terhubung dengan baik Solusi: Periksa hubungan kabel power dan stop kontak. Pastikan hubungan antara kabel power dan stop kontak telah benar. b. Hubungan kabel sinyal tidak baik Masalah: No Connection, Check Signal Cable pada layar Solusi: Periksa hubungan kabel sinyal. Lepaskan kabel sinyal di CPU kemudian tancapkan lagi sampai benar-benar tepat. c. Monitor pada PowerSaver Mode Masalah: Tidak ada tampilan pada layar dan indikator power di monitor berkedip setiap satu detik Solusi: Monitor dalam keadaan PowerSave Mode. Tekan keyboard atau gerakan mouse untuk mengaktifasi monitor dan menampilkan kembali gambar pada layar.

1.2 Gambar pada layar bergoyang a. Jauhkan dari benda yang mengandung magnet Masalah: Disekitar monitor terdapat produk-produk yang mengandung magnet Solusi: Pindahkan/jauhkan monitor dari benda-benda yang mengandung magnetik kuat. b. Gunakan Stabilizer/Stavol Masalah: Voltase listrik tidak stabil Solusi: Untuk menstabilkan voltase listrik dapat digunakan

stabilizer/stavol (gunakan stavol yang baik). 1.3 Layar menampilkan warna tidak lazim atau hanya hitam-putih a. Periksa kabel sinyal dan cek video card pada slotnya Masalah: Layar hanya menampilkan satu warna Solusi: Periksa hubungan kabel sinyal. Buka casing, dan pastikan video card telah dimasukan dengan baik pada slotnya. b. Start ulang komputer Masalah: Warna layar menjadi tidak lazim setelah menjalankan program atau crash antar aplikasi Solusi: Start ulang komputer c. Set video card Masalah: Video card belum diset dengan benar Solusi: Set video card dengan mengacu pada video card manual. Lakukan langkah sebagai berikut:

1) Klik kanan short cut My Computer pada desktop windows kemudian pilih Properties. 2) Pada kotak dialog System Properties, pilih tab Device Manager. Pada kotak View Device, pilih Display adapters dan klik tanda (+) kemudian klik nama driver Video Card yang terdaftar. 3) Klik Properties pilih tab Driver 4) Klik Update Driver 1.4 Layar hanya menampilakan 16 warna a. Set Warna dengan benar Masalah: Warna Windows tidak diset dengan benar Solusi: Pada Windows set warna dengan benar pada Control Panel , Display, Setting. b. Set video card Masalah: Video card tidak diset dengan benar Solusi: Set video card dengan mengacu pada video card manual. 2. Printer a. Lakukan prosedur cleaning/tinta sudah habis Masalah: Printer mau mencetak, tapi hasil cetakan makin lama makin hilang/buram Solusi: 1. Lakukan prosedur cleaning, dengan mengikuti langkah-langkah sebagai berikut: Start Setting lalu pilih Printers

-

Klik kanan pada printer yang Anda gunakan lalu pilih Properties.

-

Dalam tab Maintenance, klik tombol Cleaning. hasil cetakan makin lama

Apabila pada procedur cleaning

makin hilang/buram maka lakukan langkah selanjutnya. 2. Cek catridge apakah tinta masih penuh, jika tidak isi lagi lagi catridge dengan tinta. b. Kualitas kertas tidak bagus Masalah: Cetakan yang dihasilkan berupa karakter-karakter yang pecahpecah/blur Solusi: Media kertas yang dihasilkan mempunyai kualitas serat yang tidak halus. Ganti dengan kertas yang mempunyai serat halus dan mempunyai berat 60-80 gr. c. Roda penarik sudah licin Masalah: Printer gagal menarik kertas Solusi: Roda penarik sudah licin, sehingga tidak bisa memegang dan menarik kertas. Hamplas bagian roda penariknya dengan hati-hati. Pada printer jenis tertentu, printer tidak bisa menarik kertas jika tintanya habis. d. Tumpukan kertas tebal/jenis kertas yang mudah menempel Masalah: Kertas pada printer macet Solusi: 1. Batasi tumpukan kertas yang terlalu tebal, sesuaikan dengan kapasitas pada printer

2. Kibas-kibaskan tumpukan kertas terlebih dahulu agar kertas tidak saling menempel 3. Multimedia a. Koneksikan kabel dari speaker ke CPU dengan benar Masalah: Kabel speaker tidak terhubung dengan baik Solusi: Hubungkan kabel-kabel, baik kabel catu daya ataupun kabel audio dengan baik dan hubungkan pula kabel speaker dengan konektor out dari sound card. b. Konflik resource pada multimedia Masalah: Software pemutar musik rusak Solusi: 1. Klik kanan pada icon My Computer di desktop 2. Pilih Properties sehingga muncul kotak dialog System Properties 3. Pilih tabulasi Device Manager 4. Pilih resource yang akan diatur pada kolom View Device by Type 5. Klik (+) pada sound, video, and game controller, jika ada resource yang bermasalah maka harus dibetulkan dengan cara mengupdate drivernya. C. Piranti Penyimpanan 1. Harddisk a. Chek pada setup BIOS Masalah: Harddisk tidak terdeteksi pada saat proses booting

Solusi: Chek pada setup BIOS, apakah masih dapat mendeteksi hardisk. Pada beberapa motherboard, setup BIOS dapat ditampilkan dengan menekan tombol DEL pada saat booting. Setelah BIOS muncul, pilih opsi Auto Detect Disk Drive jika ada. Jika tidak ada, chek dikonfigurasi utama pasti ada prosedur untuk mengenali harddisk. b. Chek sambungan kabel harddisk Masalah: Koneksi kabel harddisk tidak benar Solusi: Chek sambungan kabel harddisk yang ada di dalam casing jika ada kabel harddisk yang longgar/tidak menancap dengan benar, betulkan sampai benar-benar menancap. c. Chek setting jumper Harddisk Masalah: Setting Jumper CD Drive salah Solusi: Perhatikan setting jumper yang harus dipasang. Lihat pada buku manual. d. Partisi ulang harddisk Masalah: Pada saat proses booting muncul pesan kesalahan Invalid Partition Table. Setelah itu booting gagal dan sistem tidak bisa diaktifkan Solusi: Invalid Partition Table, berarti bahwa hardisk telah kehilangan partisinya. Yang harus dilakukan adalah dengan mempartisi ulang harddisk. Untuk mempartisi ulang harddisk lakukan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Lakukan booting dengan disket start up. Pastikan bahwa di dalam disket tersebut berisi file sistem yang dilengkapi dengan file-file perintah, seperti: format.com dan fdisk.exe 2. Setelah disket start up dimasukan, tekan tombol power dan tunggu sampai muncul promt A atau A:\> 3. Setelah promt A muncul, jalankan program fdisk.exe dengan cara mengetikan fdisk lalu enter 4. akan muncul tampilan sebagai berikut: Fdisk Option Current Fix disk drive Choose one of the following 1. Create DOS Partition or Logical DOS Drive 2. Set Active Partition 3. Delete Partition 4. Display Partition 5. Change Current Fixed Disk Partition 5. Jika harddisk belum dipartisi sebelumnya maka pilihan Create DOS Partition or Logical DOS Drive. Kemudian dari sub menu yang muncul, pilih Create Primary DOS Partition. Akan muncul pertanyaan Anda akan menggunakan seluruh dari kapasitas harddisk untuk Primary atau ingin membaginya. Jika Anda ingin membagi harddisk menjadi dua drive (Drive C dan Drive D), maka jawab pertanyaan tersebut dengan N

6. Masukan ukuran Primary DOS partition dalam ukuran MB atau prosentase. Nantinya partisi yang ini akan menjadi Drive C dan sisanya akan menjadi Drive D 7. Buatlah partisi tersebut aktif agar bisa digunakan untuk booting komputer. Untuk mengaktifkannya, pilih angka 2 pada sub menu utama (Set active partition) 8. Langkah selanjutnyabuatlah partisi kedua. Pilih angka 1 pada menu utama dan pilih angka 2 pada sub menunya. Maka akan muncul pertanyaan yang menanyakan ukuran partisi. Masukan ukuran yang diinginkan dan tekan enter hingga muncul pesan extended DOS partition was created. 9. Proses harddisk partisi selesai dan restart kembali komputer. e. Harddisk kehilangan system Masalah: Pada saat booting muncul pesan kesalahan Error Loading Operating System dan Missing Operating System Solusi: Missing Operating System, berarti harddisk kehilangan system untuk boot. Lakukan langkah memformat harddisk Anda dan mengisinya dengan system sebagai berikut: 1. Lakukan booting menggunakan disket sistem, tinggi sampai A promtnya muncul. Selanjutnya ketikkan perintah pemformatan drive sebagai berikut: Format C:/S (enter) 2. Setelah diketikan perintah tersebut muncul pesan sebagai berikut:

Warning: All Data on Non removable Disk Drive C Will be Lost Proceed with Format ? (Y/N) 3. Tekan Y jika Anda ingin melakukan pemformatan. Akan muncul proses format dan tunggu sampai 100 % complete. Setelah proses format selesai, maka akan muncul pesan: Format Complete System Transferred Volume label (11 character, Enter for none) ? 4. Ketikan nama label yang diinginkan maksimal 11 karakter. Kemudian tekan enter dan proses format selesai. 5. Jika Anda mempartisi harddisk menjadi 2. untuk memformat Drive D, cukup dengan perintah: Format D: (enter). 2. Floppy Drive a. Setting ulang floppy drive di BIOS Masalah: Floppy Drive tidak terdeteksi pada saat proses booting Solusi: Chek pada setup BIOS. Pada beberapa motherboard, setup BIOS dapat ditampilkan dengan menekan tombol DEL pada saat booting. Setelah masuk ke BIOS setting floppy drive sampai benar. Lihat kapasitas floppy yang terpasang beserta ukurannya dan pastikan bahwa nama drive untuk floppy yaitu Drive A. b. Chek sambungan kabel floppy drive Masalah: Koneksi kabel floppy drive tidak benar

Solusi: Chek sambungan-sambungan kabel floppy drive yang ada di dalam casing. Jika ada yang longgar atau tidak menancap dengan benar pada konektornya betulkan sampai tertancap dengan benar. 3. CD ROM a. Chek pada setup BIOS Masalah: CD ROM tidak terdeteksi pada saat proses booting Solusi: Chek pada setup BIOS, apakah masih dapat mendeteksi CD ROM. Pada beberapa motherboard, setup BIOS dapat ditampilkan dengan menekan tombol DEL pada saat booting. Setelah BIOS muncul, pilih opsi Auto Detect Disk Drive jika ada. Jika tidak ada, chek dikonfigurasi utama pasti ada prosedur untuk mengenali CD ROM. b. Update ulang Driver CD Masalah: Driver CD Rusak Solusi: Hapus driver lama untuk CD Drive dan menggantinya dengan driver yang baru dengan menggunakan Device Manager. Langkah-langkah: 1. Klik Start pada taskbar Windows kemudian pilih Setting dan Control Panel 2. Double klik icon System 3. Pilih tabulasi Device Manager 4. Dari daftar device yang muncul pilih CDROM 5. Pilih tombol Remove untuk menghapus driver yang aktif.

6. Kemudian lakukan booting ulang komputer agar Windows mendeteksi kembali secara otomatis CD ROM yang ada. c. Cek sambungan CD ROM dengan benar Masalah: Kabel-kabel yang terhubung ke CD Drive tidak terpasang dengan benar Solusi: Bongkar casing dan cek kabel-kabel yang terpasang pada CD Drive. Ada tiga buah kabel yang menancap pada CD Drive yaitu kabel power, kabel data dan kabel audio. Chek juga tancapan kabel-kabel tersebut pada motherboard. Jangan sampai ada yang longgar dan tidak tertancap dengan benar. d. Chek setting jumper CD Drive Masalah: Setting Jumper CD Drive salah Solusi: Perhatikan setting jumper yang harus dipasang. Lihat pada buku manual.

3.1.2 Representasi Pengetahuan Representasi yang digunakan dalam pembuatan sistem pakar ini yaitu dengan pohon keputusan (decission tree) yang kemudian diubah kekaidah produksi, dalam bentuk jika-maka (if then). Untuk merubah pohon keputusan kekaidah produksi dilakukan dengan cara mengikuti setiap alur yang menuju kekesimpulan (forward chaining), kemudian diset ke dalam aturan IF-THEN setiap rule akan menghasilkan satu kesimpulan.

3.2 Pohon Keputusan Pohon keputusan merupakan salah satu bentuk semantik, yaitu metoda untuk mempresentasikan pengetahuan yang berupa gambaran dari suatu pengetahuan yang memperlihatkan hubungan dari objek-objek. Objek tersebut dipresentasikan dalam bentuk node dan hubungan antar objek dinyatakan dengan garis penghubung. Setiap kerusakan dibuat pohon keputusan yang terpisah untuk memindahkan dan membuat aturan-aturannya (rules). Dalam penulisan ini, kerusakan komponen komputer yang gagal dalam menjalankan fungsinya yang akan dibahas hanya terbagi kedalam tiga bagian, yaitu:

1. Piranti input, meliputi: keyboard, mouse, scanner 2. Piranti output, meliputi: monitor, printer, multimedia 3. Piranti penyimpanan, meliputi: harddisk, floppydisk, CD ROM

Berikut gambar kaidah pohon sintaks: 1. Piranti InputMULAI

Apakah ada kerusakan dengan piranti komputer Anda?

T

Sistem tidak dapat mendiagnosis

YApakah kerusakan pada piranti input?

T

A

YApakah keyboard tak dikenal komputer?

T

B

YApakah kabel terhubung dengan baik?

T

YApakah driver keyboard bagus?

T

Koneksi port keyboard tidak benar

YApakah port I/O bagus? [5]

T

Update ulang driver keyboard

YSistem tidak dapat mendiagnosis

Port I/O pada keyboard bengkok

Gambar 3.2a Pohon Keputusan Kerusakan pada Piranti Input

B

Apakah mouse tak dikenal komputer?

T

B1

YApakah kabel terhubung dengan baik?

T

YApakah driver mouse bagus?

T T

Koneksi port mouse tidak benar

YApakah port I/O bagus?

Update ulang driver mouse

T

YPort I/O pada mouse bengkok

Sistem tidak dapat mendiagnosis

Gambar 3.2b Pohon Keputusan Kerusakan pada Piranti Input

B1

Apakah proses scan gagal dan muncul pesan Scanner access failed atau Scanner not found?

T

B2

YApakah Card SCSI-Interface terpasang dengan benar?

T

YApakah scanner dinyalakan terlebih dahulu daripada komputer?

Hubungan antara scanner & Card terganggu

TScanner tidak terdeteksi pada saat booting

YApakah pada saat proses scan tiba-tiba berhenti dan muncul pesan kesalahan Not Enough Memory?

T

YSisa ruang harddisk sangat kecil

Sistem tidak dapat mendiagnosis

Gambar 3.2c Pohon Keputusan Kerusakan pada Piranti Input

B2

Apakah gambar hasil scan tidak sempurna?

T

YApakah gambar hasil scan kotor / bercakbercak

Sistem tidak dapat mendiagnosis

Y

TApakah gambar hasil scan terlihat pecahpecah?

Kaca scanner berjamur

YResolusi gambar rendah

TApakah gambar hasil scan belang sebelah dan tidak rata?

Y

TApakah gambar hasil scan tampak lebih besar dilayar?

Scanner terlalu lama dinyalakan (scanner panas)

Y

TSistem tidak dapat mendiagnosis

Resolusi scan lebih tinggi dari pada monitor

Gambar 3.2d Pohon Keputusan Kerusakan pada Piranti Input

2. Piranti Output A

YApakah kerusakan pada piranti output?

T

C

YApakah ada masalah pada monitor?

T

D

YApakah layar tidak menampilkan gambar (monitor tidak dapat dihidupkan)?

T

E

YApakah kabel power terhubung dengan baik?

T

YApakah pada layar muncul pesan kesalahan No Connection, Check Signal Cable?

T

Periksa hubungan kabel dan stop kontak

Y YHubungan kabel sinyal tidak baik Apakah pada layar tidak ada tampilan dan lampu indikator power di monitor berkedip setiap satu detik?

TMonitor pada PowerSaver Mode Sistem tidak dapat mendiagnosis

Gambar 3.2e Pohon Keputusan Kerusakan pada Piranti Output

E

Apakah gambar pada layar bergoyang?

T

E1

YApakah disekitar monitor terdapat produkproduk yang mengandung magnet?

T

Y YJauhkan dari benda yang mengandung magnet Apakah voltase listrik stabil?

TSistem tidak dapat mendiagnosis Gunakan stabilizer/stavolt

Gambar 3.2f Pohon Keputusan Kerusakan pada Piranti Output

E1

Apakah layar menampilkan warna tidak lazim atau hanya hitam putih?

T

E2

YApakah layar hanya menampilkan satu warna?

T

Y YPeriksa kabel sinyal & cek video card pada slotnya Apakah warna layar menjadi tidak lazim setelah menjalankan program atau crash antar aplikasi?

TRestart ulang komputer Sistem tidak dapat mendiagnosis

Gambar 3.2g Pohon Keputusan Kerusakan pada Piranti Output

E2

Apakah layar hanya menampilkan 16 warna?

T

Sistem tidak dapat mendiagnosis

YApakah warna windows diset dengan benar?

Y

T TSet warna dengan benar Apakah video card diset dengan benar?

YSet video card

Sistem tidak dapat mendiagnosis

Gambar 3.2h Pohon Keputusan Kerusakan pada Piranti Output

Apakah ada masalah pada printer?

T

D

D1

YApakah hasil cetakan printer makin lama makin hilang/buram?

Y

TApakah cetakan yang dihasilkan berupa karakter-karakter yang pecah-pecah/blur?

Lakukan prosedur cleaning/tinta sudah habis

YKualitas kertas tidak bagus

TApakah printer gagal menarik kertas?

Y

TApakah kertas pada printer macet?

Roda penarik sudah licin

Y

TSistem tidak dapat mendiagnosis

Tumpukan kertas tebal/jenis kertas yg mudah menempel

Gambar 3.2i Pohon Keputusan Kerusakan pada Piranti Output

D1

Apakah ada masalah pada multimedia?

YApakah kabel speaker terhubung dengan baik?

Sistem tidak dapat mendiagnosis

T

YApakah software pemutar musik rusak?

Koneksikan kabel dari speaker ke CPU dengan benar

TSistem tidak dapat mendiagnosa

YKonflik resource pada multimedia

Gambar 3.2j Pohon Keputusan Kerusakan pada Piranti Output

3. Piranti Penyimpanan C

Apakah kerusakan pada piranti penyimpanan?

TSistem tidak dapat mendiagnosis

YApakah ada masalah pada harddisk?

T

FYApakah harddisk terdeteksi pada saat proses booting?

T

YApakah kabel harddisk sudah terkoneksi dengan benar?

Chek pada setup BIOS

T

YApakah setting jumper Harddisk sudah benar? Chek sambungan kabel harddisk

Apakah pada saat booting muncul pesan kesalahan Invalid partition table, booting gagal dan sistem tidak bisa diaktifkan

T

Chek setting jumper Harddisk dengan benar

Y YPartisi ulang harddisk Apakah pada saat booting muncul pesan kesalahan Error Loading Operating System dan Missing Operating System?

THarddisk kehilangan system Sistem tidak dapat mendiagnosis

Gambar 3.2k Pohon Keputusan Kerusakan pada Piranti Penyimpanan

F

Apakah ada masalah pada Floppy Drive?

T

F1

YApakah Floppy Drive terdeteksi pada saat proses booting?

T

YApakah koneksi kabel Floppy Drive sudah benar?

Setting ulang Floppy Drive di BIOS

TChek sambungan kabel Floppy Drive

Y

Sistem tidak dapat mendiagnosis

Gambar 3.2l Pohon Keputusan Kerusakan pada Piranti Penyimpanan

T

F1

Apakah ada masalah pada CD ROM?

YApakah CD ROM terdeteksi pada saat proses booting?

Sistem tidak dapat mendiagnosis

Chek pada setup BIOS Apakah driver CD bagus ?

T

YApakah koneksi kabel ke CD Drive terpasang dengan benar?

Update ulang driver CD

TChek sambungan kabel CD ROM

Y

Apakah setting jumper CD Drive sudah benar?

TChek setting jumper CD dengan benar

YSistem tidak dapat mendiagnosis

Gambar 3.2m Pohon Keputusan Kerusakan pada Piranti Penyimpanan

Kaidah Produksi Kaidah produksi biasanya dituliskan dalam bentuk jika-maka (IF-THEN). Kaidah ini dapat dikatakan sebagai hubungan implikasi dua bagian yaitu bagian premise (jika) dan bagian konklusi (maka). Apabila bagian premise dipenuhi maka bagian konklusi juga akan bernilai benar. Sebuah kaidahterdiri dari klausa-klausa. Sebuah klausa mirip sebuah kalimat subyek, kata kerja dan obyek yang menyatakan suatu fakta. Ada sebuah klausa premise dan klausa konklusi pada suatu kaidah. Suatu kaidah juga dapat terdiri atas beberapa premis dan lebih dari satu konklusi. Antara premise dan konklusi dapat berhubungan dengan OR atau AND. Berikut kaidah-kaidah produksi dalam menganalisis kerusakan terhadap komponen komputer yang gagal dalam menjalankan fungsinya:

RULE Koneksi port keyboard tidak benar IF Ada kerusakan dengan piranti komputer Is Ya AND Kerusakan pada piranti input Is Ya AND Keyboard tak dikenal komputer Is Ya AND Kabel terhubung dengan baik Is Tidak THEN Koneksi port keyboard tidak benar

RULE Update ulang driver keyboard IF Ada kerusakan dengan piranti komputer Is Ya AND Kerusakan pada piranti input Is Ya

AND Keyboard tak dikenal komputer Is Ya AND Kabel terhubung dengan baik Is Ya AND Driver keyboard bagus Is Tidak THEN Update ulang driver keyboard

RULE Port I/O pada keyboard bengkok IF Ada kerusakan dengan piranti komputer Is Ya AND Kerusakan pada piranti input Is Ya AND Keyboard tak dikenal komputer Is Ya AND Kabel terhubung dengan baik Is Ya AND Driver mouse bagus Is Ya AND Port I/O bagus Is Tidak THEN Port I/O pada keyboard bengkok

RULE Koneksi port mouse tidak benar IF Ada kerusakan dengan piranti komputer Is Ya AND Kerusakan pada piranti input Is Ya AND Keyboard tak dikenal komputer Is Tidak AND Mouse tak dikenal komputer Is Ya AND Kabel terhubung dengan baik Is Tidak THEN Koneksi port mouse tidak benar

RULE Update ulang driver mouse IF Ada kerusakan dengan piranti komputer Is Ya AND Kerusakan pada piranti input Is Ya AND Keyboard tak dikenal komputer Is Tidak AND Mouse tak dikenal komputer Is Ya AND Kabel terhubung dengan baik Is Ya AND Driver mouse bagus Is Tidak THEN Update ulang driver mouse

RULE Port I/O pada mouse bengkok IF Ada kerusakan dengan piranti komputer Is Ya AND Kerusakan pada piranti input Is Ya AND Keyboard tak dikenal komputer Is Tidak AND Mouse tak dikenal komputer Is Ya AND Kabel terhubung dengan baik Is Ya AND Driver mouse bagus Is Ya AND Port I/O bagus Is Tidak THEN Port I/O pada mouse bengkok

RULE Hubungan antara scanner & card terganggu IF Ada kerusakan dengan piranti komputer Is Ya AND Kerusakan pada piranti input Is Ya AND Keyboard tak dikenal komputer Is Tidak

AND Mouse tak dikenal komputer Is Tidak AND Proses scan gagal dan muncul pesan Scanner access failed atau Scanner not found Is Ya AND Card SCSI-Interface terpasang dengan benar Is Tidak THEN Hubungan antara scanner dan card terganggu

RULE Scanner tidak terdeteksi pada saat booting IF Ada kerusakan dengan piranti komputer Is Ya AND Kerusakan pada piranti input Is Ya AND Keyboard tak dikenal komputer Is Tidak AND Mouse tak dikenal komputer Is Tidak AND Proses scan gagal dan muncul pesan Scanner access failed atau Scanner not found Is Ya AND Card SCSI-Interface terpasang dengan benar Is Ya AND Scanner dinyalakan terlebih dahulu dari pada komputer Is Tidak THEN Scanner tidak terdeteksi pada saat booting

RULE Sisa ruang harddisk sangat kecil IF Ada kerusakan dengan piranti komputer Is Ya AND Kerusakan pada piranti input Is Ya AND Keyboard tak dikenal komputer Is Tidak AND Mouse tak dikenal komputer Is Tidak

AND Proses scan gagal dan muncul pesan Scanner access failed atau Scanner not found Is Ya AND Card SCSI-Interface terpasang dengan benar Is Ya AND Scanner dinyalakan terlebih dahulu daripada komputer Is Ya AND Proses scan tiba-tiba berhenti dan muncul pesan kesalahan Not Enough Memory Is Ya THEN Sisa ruang harddisk sangat kecil

RULE Kaca scanner berjamur IF Ada kerusakan dengan piranti komputer Is Ya AND Kerusakan pada piranti input Is Ya AND Keyboard tak dikenal komputer Is Tidak AND Mouse tak dikenal komputer Is Tidak AND Proses scan gagal dan muncul pesan Scanner access failed atau Scanner not found Is Tidak AND Gambar hasil scan tidak sempurna Is Ya AND Gambar hasil scan kotor/bercak-bercak Is Ya THEN Kaca scanner berjamur

RULE Resolusi gambar rendah IF Ada kerusakan dengan piranti komputer Is Ya AND Kerusakan pada piranti input Is Ya AND Keyboard tak dikenal komputer Is Tidak

AND Mouse tak dikenal komputer Is Tidak AND Proses scan gagal dan muncul pesan Scanner access failed atau Scanner not found Is Tidak AND Gambar hasil scan tidak sempurna Is Ya AND Gambar hasil scan kotor/bercak-bercak Is Tidak AND Gambar hasil scan terlihat pecah-pecah Is Ya THEN Resolusi gambar rendah

RULE Scanner terlalu lama dinyalakan (Scanner panas) IF Ada kerusakan dengan piranti komputer Is Ya AND Kerusakan pada piranti input Is Ya AND Keyboard tak dikenal komputer Is Tidak AND Mouse tak dikenal komputer Is Tidak AND Proses scan gagal dan muncul pesan Scanner access failed atau Scanner not found Is Tidak AND Gambar hasil scan tidak sempurna Is Ya AND Gambar hasil scan kotor/bercak-bercak Is Tidak AND Gambar hasil scan terlihat pecah-pecah Is Tidak AND Gambar hasil scan belang sebelah dan tidak rata Is Ya THEN Scanner terlalu lama dinyalakan (Scanner panas)

RULE Resolusi scan lebih tinggi dari pada monitor IF Ada kerusakan dengan piranti komputer Is Ya

AND Kerusakan pada piranti input Is Ya AND Keyboard tak dikenal komputer Is Tidak AND Mouse tak dikenal komputer Is Tidak AND Proses scan gagal dan muncul pesan Scanner access failed atau Scanner not found Is Tidak AND Gambar hasil scan tidak sempurna Is Ya AND Gambar hasil scan kotor/bercak-bercak Is Tidak AND Gambar hasil scan terlihat pecah-pecah Is Tidak AND Gambar hasil scan belang sebelah dan tidak rata Is Tidak AND Gambar hasil scan tampak lebih besar dilayar Is Ya THEN Resolusi scan lebih tinggi dari pada monitor

RULE Periksa hubungan kabel dan stop kontak IF Ada kerusakan dengan piranti komputer Is Ya AND Kerusakan pada piranti input Is Tidak AND Kerusakan pada piranti output Is Ya AND Ada masalah pada monitor Is Ya AND Layar tidak menampilkan gambar (monitor tidak dpt dihidupkan) Is Ya AND Kabel power terbunung dengan baik Is Tidak THEN Periksa hubungan kabel dan stop kontak

RULE Hubungan kabel sinyal tidak baik IF Ada kerusakan dengan piranti komputer Is Ya

AND Kerusakan pada piranti input Is Tidak AND Kerusakan pada piranti output Is Ya AND Ada masalah pada monitor Is Ya AND Layar tidak menampilkan gambar (monitor tidak dpt dihidupkan) Is Ya AND Kabel power terhubung dengan baik Is Ya AND Pada layar muncul pesan kesalahan No Connection, Check Signal Cable Is Ya THEN Hubungan kabel sinyal tidak baik

RULE Monitor pada PowerSaver Mode IF Ada kerusakan dengan piranti komputer Is Ya AND Kerusakan pada piranti input Is Tidak AND Kerusakan pada piranti output Is Ya AND Ada masalah pada monitor Is Ya AND Layar tidak menampilkan gambar (monitor tidak dpt dihidupkan) Is Ya AND Kabel power terhubung dengan baik Is Ya AND Pada layar muncul pesan kesalahan No Connection, Check Signal Cable Is Tidak AND Pada layar tidak ada tampilan dan lampu indikator power di monitor berkedip setiap satu detik Is Ya THEN Monitor pada PowerSaver Mode

RULE Jauhkan dari benda yang mengandung magnet IF Ada kerusakan dengan piranti komputer Is Ya AND Kerusakan pada piranti input Is Tidak AND Kerusakan pada piranti output Is Ya AND Ada masalah pada monitor Is Ya AND Layar tidak menampilkan gambar (monitor tidak dpt dihidupkan) Is Tidak AND Gambar pada layar bergoyang Is Ya AND Disekitar monitor terdapat produk-produk yg mengandung magnet Is Ya THEN Jauhkan dari benda yang mengandung magnet

RULE Gunakan Stabilizer/Stavolt IF Ada kerusakan dengan piranti komputer Is Ya AND Kerusakan pada piranti input Is Tidak AND Kerusakan pada piranti output Is Ya AND Ada masalah pada monitor Is Ya AND Layar tidak menampilkan gambar (monitor tidak dpt dihidupkan) Is Tidak AND Gambar pada layar bergoyang Is Ya AND Disekitar monitor terdapat produk-produk yang mengandung magnet Is Tidak AND Voltase listrik stabil Is Tidak THEN Gunakan Stabilizer/Stavolt

RULE Periksa kabel sinyal dan cek video card pada slotnya IF Ada kerusakan dengan piranti komputer Is Ya AND Kerusakan pada piranti input Is Tidak AND Kerusakan pada piranti output Is Ya AND Ada masalah pada monitor Is Ya AND Layar tidak menampilkan gambar (monitor tidak dpt dihidupkan) Is Tidak AND Gambar pada layar bergoyang Is Tidak AND Layar menampilkan warna tidak lazim atau hanya hitam putih Is Ya AND Layar hanya menampilkan satu warna Is Ya THEN Periksa kabel sinyal dan cek video card pada slotnya

RULE Restart ulang komputer IF Ada kerusakan dengan piranti komputer Is Ya AND Kerusakan pada piranti input Is Tidak AND Kerusakan pada piranti output Is Ya AND Ada masalah pada monitor Is Ya AND Layar tidak menampilkan gambar (monitor tidak dpt dihidupkan) Is Tidak AND Gambar pada layar bergoyang Is Tidak AND Layar menampilkan warna tidak lazim atau hanya hitam putih Is Ya AND Layar hanya menampilkan satu warna Is Tidak

AND Warna layar menjadi tidak lazim setelah menjalankan program atau crash antar aplikasi Is Ya THEN Restart ulang komputer

RULE Set warna dengan benar IF Ada kerusakan dengan piranti komputer Is Ya AND Kerusakan pada piranti input Is Tidak AND Kerusakan pada piranti output Is Ya AND Ada masalah pada monitor Is Ya AND Layar tidak menampilkan gambar (monitor tidak dpt dihidupkan) Is Tidak AND Gambar pada layar bergoyang Is Tidak AND Layar menampilkan warna tidak lazim atau hanya hitam putih Is Tidak AND Layar hanya menampilkan 16 warna Is Ya AND Warna windows diset dengan benar Is Tidak THEN Set warna dengan benar

RULE Set video card IF Ada kerusakan dengan piranti komputer Is Ya AND Kerusakan pada piranti input Is Tidak AND Kerusakan pada piranti output Is Ya AND Ada masalah pada monitor Is Ya

AND Layar tidak menampilkan gambar (monitor tidak dpt dihidupkan) Is Tidak AND Gambar pada layar bergoyang Is Tidak AND Layar menampilkan warna tidak lazim atau hanya hitam putih Is Tidak AND Layar hanya menampilkan 16 warna Is Ya AND Warna windows diset dengan benar Is Ya AND Video card diset dengan benar Is Tidak THEN Set video card

RULE Lakukan prosedur cleaning/tinta sudah habis IF Ada kerusakan dengan piranti komputer Is Ya AND Kerusakan pada piranti input Is Tidak AND Kerusakan pada piranti output Is Ya AND Ada masalah pada monitor Is Tidak AND Ada masalah pada printer Is Ya AND Hasil cetakan printer makin lama makin hilang/buram Is Ya THEN Lakukan prosedur cleaning/tinta sudah habis

RULE Kualitas kertas tidak bagus IF Ada kerusakan dengan piranti komputer Is Ya AND Kerusakan pada piranti input Is Tidak AND Kerusakan pada piranti output Is Ya AND Ada masalah pada monitor Is Tidak

AND Ada masalah pada printer Is Ya AND Hasil cetakan printer makin lama makin hilang/buram Is Tidak AND Cetakan yang dihasilkan berupa karakter-karakter yang pecahpecah/blur Is Ya THEN Kualitas kertas tidak bagus

RULE Roda penarik sudah licin IF Ada kerusakan dengan piranti komputer Is Ya AND Kerusakan pada piranti input Is Tidak AND Kerusakan pada piranti output Is Ya AND Ada masalah pada monitor Is Tidak AND Ada masalah pada printer Is Ya AND Hasil cetakan printer makin lama makin hilang/buram Is Tidak AND Cetakan yang dihasilkan berupa karakter-karakter yang pecahpecah/blur Is Tidak AND Printer gagal menarik kertas THEN Roda penarik sudah licin

RULE Tumpukan kertas tebal/jenis kertas yang mudah menempel IF Ada kerusakan dengan piranti komputer Is Ya AND Kerusakan pada piranti input Is Tidak AND Kerusakan pada piranti output Is Ya AND Ada masalah pada monitor Is Tidak

AND Ada masalah pada printer Is Ya AND Hasil cetakan printer makin lama makin hilang/buram Is Tidak AND Cetakan yang dihasilkan berupa karakter-karakter yang pecahpecah/blur Is Tidak AND Kertas pada printer macet Is Ya THEN Tumpukan kertas tebal/jenis kertas yang mudah menempel

RULE Koneksikan kabel dari speaker ke CPU dengan benar IF Ada kerusakan dengan piranti komputer Is Ya AND Kerusakan pada piranti input Is Tidak AND Kerusakan pada piranti output Is Ya AND Ada masalah pada monitor Is Tidak AND Ada masalah pada printer Is Tidak AND Ada masalah pada multimedia Is Ya AND Kabel speaker terhubung dengan benar Is Tidak THEN Koneksikan kabel dari speaker ke CPU dengan benar

RULE Konflik resource pada multimedia IF Ada kerusakan dengan piranti komputer Is Ya AND Kerusakan pada piranti input Is Tidak AND Kerusakan pada piranti output Is Ya AND Ada masalah pada monitor Is Tidak AND Ada masalah pada printer Is Tidak

AND Ada masalah pada multimedia Is Ya AND Kabel speaker terhubung dengan benar Is Ya AND Software pemutar music rusak Is Ya THEN Konflik resource pada multimedia

RULE Chek pada setup BIOS IF Ada kerusakan dengan piranti komputer Is Ya AND Kerusakan pada piranti input Is Tidak AND Kerusakan pada piranti output Is Tidak AND Kerusakan pada piranti peyimpanan Is Ya AND Ada masalah pada harddisk Is Ya AND Harddisk terdeteksi pada saat proses booting Is Tidak THEN Chek pada setup BIOS

RULE Chek sambungan kabel harddisk IF Ada kerusakan dengan piranti komputer Is Ya AND Kerusakan pada piranti input Is Tidak AND Kerusakan pada piranti output Is Tidak AND Kerusakan pada piranti peyimpanan Is Ya AND Ada masalah pada harddisk Is Ya AND Harddisk terdeteksi pada saat proses booting Is Ya AND Kabel harddisk sudah terkoneksi dengan benar Is Tidak THEN Chek sambungan kabel harddisk

RULE Chek setting jumper Harddisk dengan benar IF Ada kerusakan dengan piranti komputer Is Ya AND Kerusakan pada piranti input Is Tidak AND Kerusakan pada piranti output Is Tidak AND Kerusakan pada piranti peyimpanan Is Ya AND Ada masalah pada harddisk Is Ya AND Harddisk terdeteksi pada saat proses booting Is Ya AND Kabel harddisk sudah terkoneksi dengan benar Is Ya AND Setting jumpur harddisk sudah benar Is Tidak THEN Chek setting jumper Harddisk dengan benar

RULE Partisi ulang harddisk IF Ada kerusakan dengan piranti komputer Is Ya AND Kerusakan pada piranti input Is Tidak AND Kerusakan pada piranti output Is Tidak AND Kerusakan pada piranti peyimpanan Is Ya AND Ada masalah pada harddisk Is Ya AND Harddisk terdeteksi pada saat proses booting Is Ya AND Kabel harddisk sudah terkoneksi dengan benar Is Ya AND Pada saat booting muncul pesan kesalahan Invalid partition table, booting gagal dan sistem tidak bisa diaktifkan Is Ya THEN Partisi ulang harddisk

RULE Harddisk kehilangan system IF Ada kerusakan dengan piranti komputer Is Ya AND Kerusakan pada piranti input Is Tidak AND Kerusakan pada piranti output Is Tidak AND Kerusakan pada piranti peyimpanan Is Ya AND Ada masalah pada harddisk Is Ya AND Harddisk terdeteksi pada saat proses booting Is Ya AND Kabel harddisk sudah terkoneksi dengan benar Is Ya AND Pada saat booting muncul pesan kesalahan Invalid partition table, booting gagal dan sistem tidak bisa diaktifkan Is Tidak AND Pada saat booting muncul pesan kesalahan Error Loading Operating System dan Missing Operating System Is Ya THEN Harddisk kehilangan system RULE Setting ulang Floppy Drive di BIOS IF Ada kerusakan dengan piranti komputer Is Ya AND Kerusakan pada piranti input Is Tidak AND Kerusakan pada piranti output Is Tidak AND Kerusakan pada piranti peyimpanan Is Ya AND Ada masalah pada harddisk Is Tidak AND Ada masalah pada Floppy Drive Is Ya AND Floppy Drive terdeteksi pada proses booting Is Tidak THEN Setting ulang Floppy Drive di BIOS

RULE Chek sambungan kabel Floppy Drive IF Ada kerusakan dengan piranti komputer Is Ya AND Kerusakan pada piranti input Is Tidak AND Kerusakan pada piranti output Is Tidak AND Kerusakan pada piranti peyimpanan Is Ya AND Ada masalah pada harddisk Is Tidak AND Ada masalah pada Floppy Drive Is Ya AND Floppy Drive terdeteksi pada proses booting Is Ya AND Koneksi kabel Floppy Drive sudah benar Is Tidak THEN Chek sambungan kabel Floppy Drive

RULE Chek pada setup BIOS IF Ada kerusakan dengan piranti komputer Is Ya AND Kerusakan pada piranti input Is Tidak AND Kerusakan pada piranti output Is Tidak AND Kerusakan pada piranti peyimpanan Is Ya AND Ada masalah pada harddisk Is Tidak AND Ada masalah pada Floppy Drive Is Tidak AND Ada masalah pada CD ROM Is Ya AND CD ROM terdeteksi pada saat proses booting Is Tidak THEN Chek pada setup BIOS

RULE Update ulang driver CD IF Ada kerusakan dengan piranti komputer Is Ya AND Kerusakan pada piranti input Is Tidak AND Kerusakan pada piranti output Is Tidak AND Kerusakan pada piranti peyimpanan Is Ya AND Ada masalah pada harddisk Is Tidak AND Ada masalah pada Floppy Drive Is Tidak AND Ada masalah pada CD ROM Is Ya AND Driver CD bagus Is Tidak THEN Update ulang driver CD

RULE Chek sambungan kabel CD ROM IF Ada kerusakan dengan piranti komputer Is Ya AND Kerusakan pada piranti input Is Tidak AND Kerusakan pada piranti output Is Tidak AND Kerusakan pada piranti peyimpanan Is Ya AND Ada masalah pada harddisk Is Tidak AND Ada masalah pada Floppy Drive Is Tidak AND Ada masalah pada CD ROM Is Ya AND Driver CD bagus Is Ya AND Koneksi kabel ke CD Drive sudah benar Is Tidak THEN Chek sambungan kabel CD ROM

RULE Chek setting jumper CD dengan benar IF Ada kerusakan dengan piranti komputer Is Ya AND Kerusakan pada piranti input Is Tidak AND Kerusakan pada piranti output Is Tidak AND Kerusakan pada piranti peyimpanan Is Ya AND Ada masalah pada harddisk Is Tidak AND Ada masalah pada Floppy Drive Is Tidak AND Ada masalah pada CD ROM Is Ya AND Driver CD bagus Is Ya AND Koneksi kabel ke CD Drive sudah benar Is Ya AND Setting jumper CD Drive sudah benar Is Tidak THEN Chek setting jumper CD dengan benar

Perancangan Antarmuka Perancangan antarmuka merupakan tahapan dalam memenuhi kebutuhan pengguna (user) dalam berkonsultasi dengan komputer. Pada tahapan

perancangan ini dibuat sebuah software sistem pakar yang menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk. Fasilitas antarmuka yang baik sangat membantu pemakai dalam memahami proses yang sedang dilakukan sistem diagnosis dan dapat meningkatkan performasi sistem. Pada perancangan antarmuka ini memiliki tiga tahap rancangan, yaitu: Perancangan Pemasukan, Perancangan Proses dan Perancangan Keluaran.

Perancangan Menu Dalam perancangan menu ini akan menampilkan menu dialog bagi pengguna (user) dalam berkonsultasi dengan komputer selama program dijalankan. Untuk itu akan dijelaskan sebagai berikut: Struktur Menu Struktur menu utama dibuat untuk memudahkan pemakai dalam menggunakan program.

MENU UTAMA

File

Deteksi

About

Penelusuran Penjelasan Sistem Keluar

Mulai

Gambar 3.3 Struktur Menu

Menu Title Menu title akan menampilkan judul dari program yang dibuat, dan untuk menjalankan proses dapat menekan tombol lanjutan. Menu Konsultasi Gejala Dalam menu ini akan ditampilkan sesi konsultasi apakah ada gejala-gejala kerusakan pada piranti komputer atau tidak. Pada menu konsultasi disini akan diberikan gejala-gejala kerusakan pada piranti komputer dan diberi dua pilihan

YA dan TIDAK, kemudian tekan tombol proses untuk melanjutkan tahap selanjutnya. Apabila kerusakan tidak terdiagnosis, maka tekan tombol OK untuk kembali ke pertanyaan awal. Jika pada awal pertanyaan awal menekan tombol TIDAK maka sistem secara otomatis akan keluar dari pertanyaan dan akan kembali kemenu utama. Menu Solusi Menu ini akan menampilkan suatu solusi mengenai kerusakan piranti komputer yang dialami oleh pengguna (user).

BAB IV IMPLEMENTASI SISTEM

4.1 Implementasi Implementasi adalah mewujudkan hasil rancangan menjadi sebuah program aplikasi yang dapat dioperasikan untuk mencapai hasil yang sesuai dengan rancangan. Dalam mengimplementasikan program sistem pakar yang akan dibuat penulis menggunakan perangkat keras (hardware) dengan spesifikasi sebagai berikut: 1. Processor minimal Pentium133 Mhz 2. Memory minimal 8 MB 3. Harddisk 500 MB 4. Monitor VGA, SVGA 5. Software (perangkat lunak) yang diperlukan adalah: Sistem Operasi minimal Windows 95

4.2 Antar Muka Pemakai Antar muka pemakai merupakan bagian yang menyediakan sarana untuk pemakai agar bisa berkomunikasi dengan sistem dalam bentuk program aplikasi. Antar muka pemakai akan mengajukan beberapa pertanyaan untuk informasi awal dalam pencarian suatu solusi yang akan dilakukan.

Gambar 4.1 Menu Utama

Gambar 4.2 Menu Konsultasi Piranti

Gambar 4.3 Menu Konsultasi Jenis Piranti

Gambar 4.4 Menu Konsultasi Gejala

Gambar 4.5 Menu Solusi

4.3 Petunjuk Pengoperasian Program Aplikasi (User Guide) Berikut adalah uraian mengenai petunjuk cara penggunaan program aplikasi sistem pakar: 1. Pada saat program dijalankan akan tampil form Login. Klik pada kotak untuk memulai masuk ke menu utama.

Gambar 4.6 Menu Login

2. Dari awal tampilan Menu Utama klik

Deteksi yang akan menampilkan

tampilan menu pertanyaan pertama. Untuk langsung menanyakan ke jenis piranti yang rusak dapat dilakukan dengan mengklik tombol File lalu pilih Penelusuran lalu pilih jenis piranti yang bermasalah. Atau dapat juga dengan mengklik kanan pada mouse.

Gambar 4.7 Menu Utama

3. Pada pertanyaan pertama yaitu dengan pertanyaan pilihan Ya atau Tidak. Jika memilih Ya maka akan ditampilkan kepertanyaan selanjutnya. Dan jika dipilih Tidak maka sistem akan kembali ke Menu Utama.

4. Apabila pada pertanyaan pertama memilih Ya maka akan ditampilkan menu konsultasi piranti, yaitu pertanyaan tentang kerusakan piranti komputer. Pada pertanyaan ini menampilkan sebuah pertanyaan pilihan. Pada pertanyaan ini telah disediakan beberapa pilihan piranti komputer. Apabila telah dipilih kemudian tekan tombol proses untuk melanjutkan kepertanyaan selanjutnya.

Gambar 4.8 Menu Konsultasi Piranti

5. Jika telah dipilih kemudian menekan tombol proses, maka menu konsultasi jenis piranti akan ditampilkan.

Gambar 4.9 Menu Konsultasi Jenis Piranti 6. Jika salah satu jenis piranti dipilih kemudian tekan tombol proses untuk melanjutkan ke menu konsultasi gejala. Pada menu konsultasi ini menampilkan pertanyaan pilihan Ya atau Tidak. Menu konsultasi berikutnya akan ditampilkan tergantung dari pertanyaan yang diajukan.

Gambar 4.10 Menu Konsultasi

7. Sebagai contoh pada menu konsultasi gejala di atas dipilih Ya maka akan menampilkan sebuah solusi..

Gambar 4.11 Menu Solusi 8. Jika solusi tidak ditemukan maka akan menampilkan sebuah pernyataan.

Gambar 4.12 Tampilan jika Tidak Menampilkan Solusi

9. Untuk mengakhiri program, klik menu File lalu klik sub menu Keluar.

BAB V KESIMPULAN

5.1 Kesimpulan Dari seluruh uraian laporan Tugas Akhir ini, maka penulis menyimpulkan sebagai berikut: 1. Sistem Pakar yang dibuat, hanya untuk mendiagnosis sebatas kerusakan komponen komputer yang gagal dalam menjalankan fungsinya. 2. Sistem Pakar yang dibuat ini ditujukan bagi para pengguna yang masih awam terhadap komputer. 3. Sistem Pakar untuk mendiagnosis kerusakan pada komputer yang gagal dalam menjalankan fungsinya ini menghasilkan 55 pertanyaan dan 38 solusi. 4. Masalah yang diambil program ini merupakan masalah yang umum dijumpai.

5.2 Saran Hasil dari Sistem Pakar untuk mendiagnosis kerusakan pada komponen komputer yang mengalami kegagalan dalam menjalankan fungsi ini masih jauh dari yang diharapkan untuk mendukung proses diagnosis. Oleh sebab itu, bagi siapa saja yang hendak melanjutkan dan mengembangkan Tugas Akhir ini penulis menyarankan beberapa hal: 1. Jenis dari piranti komputer yang terdapat pada program aplikasi ini jumlahnya dapat ditambahkan lebih banyak lagi.

2. Program aplikasi yang telah dibuat dapat dikembangkan lagi tidak sebatas mendeteksi kerusakan komponen komputer yang gagal dalam menjalankan fungsinya saja.

DAFTAR PUSTAKA

1. Azis, MF. Belajar Sendiri Pemrograman Sistem Pakar. PT Elexmedia Komputindo. Jakarta. 1994. 2. Divisi Penelitian dan Pengembangan LPKBM MADCOMS. Seri Panduan Pemrograman Microsoft Visual Basic 6.0. Andi Offset. Yogyakarta. 2004. 3. Pengembangan Sistem Pakar Menggunakan Visual Basic. Andi. Yogyakarta. 2003. 4. Suparman. Mengenal Artificial Intellegence. Andi Offset. Yogyakarta. 1991. 5. Tip & Trik Pemrograman Visual Basic 6.0. Wahana Komputer dan Andi Offset. Semarang-Yogyakarta. 2001. 6. Teguh Wahyono. PC TroubleShooting Plus. Gava Media. Yogyakarta. 2003.

LAMPIRAN

FrmMDIUtama Private Sub MDIForm_Load() Me.ImgIkon.ListImages.Remove "Penelusuran" Me.ImgIkon.ListImages.Remove "Mulai" Me.ImgIkon.ListImages.Remove "about" Me.ImgIkon.ListImages.Clear Me.ImgIkon.ListImages.Add , "Penelusuran", LoadPicture(App.Path & "\penelusuran.ico") Me.ImgIkon.ListImages.Add , "Mulai", LoadPicture(App.Path & "\mulai.ico") Me.ImgIkon.ListImages.Add , "about", LoadPicture(App.Path & "\about.ico") End Sub Private Sub MDIForm_MouseUp(Button As Integer, Shift As Integer, X As Single, Y As Single) If Button = 2 Then PopupMenu mnuFile End If End Sub Private Sub mnuAbout_Click() FrmAbout.Show End Sub Private Sub mnuInput_Click() Load FrmPirantiInput FrmPirantiInput.SetFocus End Sub Private Sub mnuKeluar_Click() End End Sub Private Sub mnuMulai_Click() Load FrmTanyaAwal FrmTanyaAwal.SetFocus End Sub Private Sub mnuOutput_Click() Load FrmPirantiOutput FrmPirantiOutput.SetFocus End Sub Private Sub mnuPenjelasan_Click() FrmPenjelasan.Show End Sub Private Sub mnuPenyimpanan_Click() Load FrmPenyimpanan FrmPenyimpanan.SetFocus End Sub Private Sub Toolbar1_ButtonClick(ByVal Button As MSComctlLib.Button) Select Case Button.Key Case "mulai" Call mnuMulai_Click Case "about"

Call mnuAbout_Click End Select End Sub Private Sub Toolbar1_ButtonMenuClick(ByVal ButtonMenu As MSComctlLib.ButtonMenu) Select Case ButtonMenu.Key Case "Input" Call mnuInput_Click Case "Output" Call mnuOutput_Click Case "Penyimpanan" Call mnuPenyimpanan_Click End Select End Sub FrmAbout Private Sub Command1_Click() Unload Me End Sub Private Sub Command1_MouseMove(Button As Integer, Shift As Integer, X As Single, Y As Single) sysControlHighLight Command1, X, Y, vbBlack, vbRed End Sub Private Sub Form_MouseMove(Button As Integer, Shift As Integer, X As Single, Y As Single) Line1.X1 = X Line1.X2 = X Line2.Y1 = Y Line2.Y2 = Y End Sub Public Sub sysControlHighLight(ctl As Control, X As Single, Y As Single, OriginalBackColor As Long, NewBackColor As Long) Dim HitTest As Long On Error Resume Next HitTest = ctl.hwnd If Err.Number 0 Then Exit Sub With ctl If (X < 0) Or (Y < 0) Or (X > .Width) Or (Y > .Height) Then ReleaseCapture .BackColor = OriginalBackColor Else SetCapture .hwnd .BackColor = NewBackColor End If End With On Error GoTo 0 End Sub FrmLoad Private Sub Timer1_Timer() If ProgressBar1.Value < 50 Then ProgressBar1.Value = ProgressBar1.Value + 1 End If

If ProgressBar1.Value = 50 Then Unload Me MDIUtama.Show End If End Sub FrmLogin Private Sub Command1_Click() FrmLoad.Show Unload Me End Sub Private Sub Command1_MouseMove(Button As Integer, Shift As Integer, X As Single, Y As Single) sysControlHighLight Command1, X, Y, vbBlack, vbGreen End Sub Private Sub Form_Load() Dim lReturn As Long FrmLogin.Show lReturn = SetWindowRgn(hwnd, CreateEllipticRgn(30, 40, 230, 260), True) End Sub Public Sub sysControlHighLight(ctl As Control, X As Single, Y As Single, OriginalBackColor As Long, NewBackColor As Long) Dim HitTest As Long On Error Resume Next HitTest = ctl.hwnd If Err.Number 0 Then Exit Sub With ctl If (X < 0) Or (Y < 0) Or (X > .Width) Or (Y > .Height) Then ReleaseCapture .BackColor = OriginalBackColor Else SetCapture .hwnd .BackColor = NewBackColor End If End With On Error GoTo 0 End Sub FrmPenjelasan Private Sub Command1_Click() Unload Me End Sub Private Sub Form_Load() Me.rtfPenjelasan.LoadFile App.Path & "\penjelasan.rtf" End Sub Private Sub Timer1_Timer() Me.lblPenjelasan.Caption = Mid(Me.lblPenjelasan.Caption, 1, 17) If Me.lblPenjelasan.ForeColor = vbWindowText Then Me.lblPenjelasan.ForeColor = vbHighlightText Else Me.lblPenjelasan.ForeColor = vbWindowText

End If End Sub FrmPenyimpanan Private Sub Combo1_Change() If Combo1.ListIndex = 0 Then Image2.Picture = LoadPicture("D:/Program Files/Microsoft Visual Studio/VB98/Program Tugas Akhir/ClipTA/harddisk.jpg") ElseIf Combo1.ListIndex = 1 Then Image2.Picture = LoadPicture("D:/Program Files/Microsoft Visual Studio/VB98/Program Tugas Akhir/ClipTA/floppy.gif") ElseIf Combo1.ListIndex = 2 Then Image2.Picture = LoadPicture("D:/Program Files/Microsoft Visual Studio/VB98/Program Tugas Akhir/ClipTA/2.JPG") End If End Sub Private Sub Combo1_Click() If Combo1.ListIndex = 0 Then Image1.Picture = LoadPicture(App.Path & "\harddisk.jpg") ElseIf Combo1.ListIndex = 1 Then Image1.Picture = LoadPicture(App.Path & "\floppy.gif") ElseIf Combo1.ListIndex = 2 Then Image1.Picture = LoadPicture(App.Path & "\2.JPG") End If End Sub Private Sub Command1_Click() If Combo1.ListIndex = 0 Then FrmTanyaDeteksiHarddisk.Show Unload Me ElseIf Combo1.ListIndex = 1 Then FrmTanyaDeteksiFloppy.Show Unload Me ElseIf Combo1.ListIndex = 2 Then FrmTanyaDeteksiCdrom.Show Unload Me End If End Sub FrmPiranti Private Sub cmdProses_Click() If Option1(0).Value = True Then FrmPirantiInput.Show Unload Me ElseIf Option1(1).Value = True Then FrmPirantiOutput.Show Unload Me ElseIf Option1(2).Value = True Then FrmPenyimpanan.Show Unload Me ElseIf Option1(0).Value = False And Option1(1).Value = False And Option1(2).Value = False Then MsgBox "Maaf, Anda belum menentukan pilihan", 256 + 48, "Keterangan"

End If End Sub FrmPirantiInput Private Sub Option1_Click(Index As Integer) If Option1(0).Value = True Then Picture1.Picture = LoadPicture(App.Path & "\PirantiInput.Bmp") ElseIf Option1(1).Value = True Then Picture1.Picture = LoadPicture(App.Path & "\PirantiOutput.Bmp") ElseIf Option1(2).Value = True Then Picture1.Picture = LoadPicture(App.Path & "\penyimpanan.bmp") End If End Sub Private Sub Combo1_Click() If Combo1.ListIndex = 0 Then Picture1.Picture = LoadPicture(App.Path & "\keyboard.gif") ElseIf Combo1.ListIndex = 1 Then Picture1.Picture = LoadPicture(App.Path & "\mouse.jpg") ElseIf Combo1.ListIndex = 2 Then Picture1.Picture = LoadPicture(App.Path & "\Scanner.jpg") End If End Sub Private Sub Command1_Click() If Combo1.ListIndex = 0 Then FrmTanyaKblKeyboard.Show Unload Me ElseIf Combo1.ListIndex = 1 Then FrmTanyaKblMouse.Show Unload Me ElseIf Combo1.ListIndex = 2 Then FrmTanyaProsesScan.Show Unload Me End If End Sub FrmPirantiOutput Private Sub Combo1_Click() If Combo1.ListIndex = 0 Then Picture1.Picture = LoadPicture(App.Path & "\monitor.jpg") ElseIf Combo1.ListIndex = 1 Then Picture1.Picture = LoadPicture(App.Path & "\printer.gif") ElseIf Combo1.ListIndex = 2 Then Picture1.Picture = LoadPicture(App.Path & "\multimedia.gif") End If End Sub Private Sub Command1_Click() If Combo1.ListIndex = 0 Then FrmTanyaMonitorTampil.Show Unload Me ElseIf Combo1.ListIndex = 1 Then FrmTanyaHasilPrinter.Show Unload Me

ElseIf Combo1.ListIndex = 2 Then FrmTanyaKblSpeaker.Show Unload Me End If End Sub FrmTanyaKblKeyboard If Option1.Value = True Then FrmTanyaDriverKey.Show Unload Me ElseIf Option1.Value = False Then FrmTanyaKblKeyboard.Height = 7200 Command2.SetFocus End If End Sub Private Sub Command2_Click() Unload FrmTanyaKblKeyboard Unload FrmTanyaAwal End Sub Private Sub Command3_Click() Load FrmPiranti Unload Me End Sub Private Sub Form_Load() FrmTanyaKblKeyboard.Height = 3000 End Sub FrmTanyaDriverKeyboard Private Sub Command1_Click() If Option1.Value = True Then FrmTanyaPortKey.Show Unload Me ElseIf Option1.Value = False And Option2.Value = True Then FrmTanyaDriverKey.Height = 7500 Command2.SetFocus End If End Sub Private Sub Command2_Click() Unload Me End Sub Private Sub Form_Load() FrmTanyaDriverKey.Height = 3200 End Sub FrmTanyaPortKey Private Sub Command1_Click() If Option1.Value = True Then MsgBox "Maaf Sistem tidak dapat mendiagnosis kerusakan", 256 + 48, "Konfirmasi" Unload Me ElseIf Option1.Value = False Then

FrmTanyaPortKey.Height = 7200 Command2.SetFocus End If End Sub

Private Sub Command2_Click() Unload Me End Sub Private Sub Form_Load() FrmTanyaPortKey.Height = 3000 End Sub FrmTanyaKblMouse Private Sub Command1_Click() If Option1.Value = True Then FrmTanyaDriverMouse.Show Unload Me ElseIf Option1.Value = False Then FrmTanyaKblMouse.Height = 7200 Command2.SetFocus End If End Sub Private Sub Command2_Click() Unload Me End Sub Private Sub Form_Load() FrmTanyaKblMouse.Height = 3000 End Sub FrmTanyaDriverMouse Private Sub Command1_Click() If Option1.Value = True Then FrmTanyaPortMouse.Show Unload Me ElseIf Option1.Value = False Then FrmTanyaDriverMouse.Height = 7200 Command2.SetFocus End If End Sub Private Sub Command2_Click() Unload Me End Sub Private Sub Form_Load() FrmTanyaDriverMouse.Height = 3100 End Sub FrmTanyaPortMouse Private Sub Command1_C