sistem operasi jaringan 2
TRANSCRIPT
Sistem operasi jaringan (Inggris: network operating system) adalah sebuah jenis sistem
operasi yang ditujukan untuk menangani jaringan. Umumnya, sistem operasi ini terdiri atas
banyak layanan atau service yang ditujukan untuk melayani pengguna, seperti layanan berbagi
berkas, layanan berbagi alat pencetak (printer), DNS Service, HTTP Service, dan lain
sebagainya. Istilah ini populer pada akhir dekade 1980-an hingga awal dekade 1990-an. By Putu
Purnawan
Beberapa sistem operasi jaringan yang umum dijumpai adalah sebagai berikut:
Microsoft MS-NET
Microsoft LAN Manager
Novell NetWare
Microsoft Windows NT Server
GNU/Linux
Banyan VINES
Beberapa varian UNIX, seperti SCO OpenServer, Novell UnixWare, atau Solaris
Disingkat dengan NOS. Sistem operasi yang diperuntukkan untuk jaringan komputer.
NOS mengelola interaksi antara komputer pribadi, LAN, dan server, yang memungkinkan
PCmengakses informasi, transaksi, dan koordinasi komunikasi, dan dipakai bersama.
Pengertian Sistem Operasi
Sistem operasi (Operating System atau OS) adalah perangkat lunak sistem yang bertugas
untuk melakukan kontrol dan manajemen perangkat keras serta operasi-operasi dasar sistem,
termasuk menjalankan software aplikasi seperti program-program pengolah kata dan browser
web . Secara umum, Sistem Operasi adalah software pada lapisan pertama yang ditaruh
pada memori komputer pada saat komputer dinyalakan. Sedangkan software-software lainnya
dijalankan setelah Sistem Operasi berjalan, dan Sistem Operasi akan melakukan layanan inti
umum untuk software-software itu. Layanan inti umum tersebut seperti akses ke disk,
manajemen memori, skeduling task, dan antar-muka user. Sehingga masing-masing software
tidak perlu lagi melakukan tugas-tugas inti umum tersebut, karena dapat dilayani dan dilakukan
oleh Sistem Operasi. Bagian kode yang melakukan tugas-tugas inti dan umum tersebut
dinamakan dengan “kernel ” suatu Sistem Operasi.
Sistem Operasi secara umum terdiri dari beberapa bagian:
1. Mekanisme Boot, yaitu meletakkan kernel ke dalam memory
2. Kernel, yaitu inti dari sebuah Sistem Operasi
3. Command Interpreter atau shell, yang bertugas membaca input dari pengguna
4. Pustaka-pustaka, yaitu yang menyediakan kumpulan fungsi dasar dan standar yang dapat
dipanggil oleh aplikasi lain
5. Driver untuk berinteraksi dengan hardware eksternal, sekaligus untuk mengontrol mereka.
Komponen Sistem Operasi
Komponen sistem operasi terdiri dari:
A. Manajemen Proses
Proses adalah keadaan ketika sebuah program sedang di eksekusi. Sebuah proses
membutuhkan beberapa sumber daya untuk menyelesaikan tugasnya. sumber daya tersebut
dapat berupa CPU time, memori, berkas-berkas, dan perangkat-perangkat I/O. Sistem operasi
bertanggung jawab atas aktivitas-aktivitas yang berkaitan dengan manajemen proses seperti:
• Pembuatan dan penghapusan proses pengguna dan sistem proses.
• Menunda atau melanjutkan proses.
• Menyediakan mekanisme untuk proses sinkronisasi.
• Menyediakan mekanisme untuk proses komunikasi.
• Menyediakan mekanisme untuk penanganan deadlock.
B. Manajemen Memori Utama
Memori utama atau lebih dikenal sebagai memori adalah sebuah array yang besar
dariword atau byte, yang ukurannya mencapai ratusan, ribuan, atau bahkan jutaan.
Setiap word atau byte mempunyai alamat tersendiri. Memori Utama berfungsi sebagai tempat
penyimpanan yang akses datanya digunakan oleh CPU atau perangkat I/O. Memori utama
termasuk tempat penyimpanan data yang sementara (volatile), artinya data dapat hilang
begitu sistem dimatikan.
Sistem operasi bertanggung jawab atas aktivitas-aktivitas yang berkaitan dengan manajemen
memori seperti:
• Menjaga track dari memori yang sedang digunakan dan siapa yang menggunakannya.
• Memilih program yang akan di-load ke memori.
• Mengalokasikan dan meng-dealokasikan ruang memori sesuai kebutuhan.
C. Manajemen Berkas
Berkas adalah kumpulan informasi yang berhubungan sesuai dengan tujuan pembuat
berkas tersebut. Berkas dapat mempunyai struktur yang bersifat hirarkis (direktori, volume,
dll.). Sistem operasi bertanggung-jawab:
• Pembuatan dan penghapusan berkas.
• Pembuatan dan penghapusan direktori.
• Mendukung manipulasi berkas dan direktori.
• Memetakan berkas ke secondary storage.
• Mem-backup berkas ke media penyimpanan yang permanen (non-volatile)
D. Manajemen Sistem I/O
Sering disebut device manager. Menyediakan “device driver” yang umum sehingga
operasi I/O dapat seragam (membuka, membaca, menulis, menutup). Contoh: pengguna
menggunakan operasi yang sama untuk membaca berkas pada hard-disk, CD-ROM
dan floppy disk.
Komponen Sistem Operasi untuk sistem I/O:
• Buffer: menampung sementara data dari/ ke perangkat I/O.
• Spooling: melakukan penjadualan pemakaian I/O sistem supaya lebih efisien (antrian
dsb.).
• Menyediakan driver untuk dapat melakukan operasi “rinci” untuk perangkat keras I/O
tertentu.
E. Manajemen Penyimpanan Sekunder
Data yang disimpan dalam memori utama bersifat sementara dan jumlahnya sangat kecil.
Oleh karena itu, untuk meyimpan keseluruhan data dan program komputer
dibutuhkan secondary-storage yang bersifat permanen dan mampu menampung banyak data.
Contoh dari secondary-storage adalah harddisk, disket, dll. Sistem operasi bertanggung-
jawab atas aktivitas-aktivitas yang berkaitan dengan disk-management seperti: free-space
management, alokasi penyimpanan, penjadualan disk.
F. Sistem Proteksi
Proteksi mengacu pada mekanisme untuk mengontrol akses yang dilakukan oleh
program, prosesor, atau pengguna ke sistem sumber daya.
Mekanisme proteksi harus:
• membedakan antara penggunaan yang sudah diberi izin dan yang belum.
• specify the controls to be imposed.
• provide a means of enforcement.
G. Command-Interpreter System
Sistem Operasi menunggu instruksi dari pengguna (command driven). Program yang
membaca instruksi dan mengartikan control statements umumnya disebut: control-card
interpreter, command-line interpreter, dan UNIX shell. Command-Interpreter System sangat
bervariasi dari satu sistem operasi ke sistem operasi yang lain dan disesuaikan dengan tujuan
dan teknologi I/O devices yang ada. Contohnya: CLI,Windows, Pen-based (touch), dan lain-
lain.
H. Jaringan
Sistem terdistribusi adalah sekumpulan prosesor yang tidak berbagi memori atauclock.
Tiap prosesor mempunyai memori sendiri. Prosesor-prosesor tersebut terhubung melalui
jaringan komunikasi Sistem terdistribusi menyediakan akses pengguna ke bermacam sumber-
daya sistem.
• Increased data availability.
• Enhanced reliability.
• Computation speed-up.
• Increased data availability.
• Enhanced reliability.
4.2. Sistem Operasi Terdistribusi
Pengertian Sistem Operasi Terdistribusi
Sistem operasi terdistribusi adalah salah satu implementasi dari sistem terdistribusi, di
mana sekumpulan komputer dan prosesor yang heterogen terhubung dalam satu jaringan.
Koleksi-koleksi dari objek-objek ini secara tertutup bekerja secara bersama-sama untuk
melakukan suatu tugas atau pekerjaan tertentu. Tujuan utamanya adalah untuk memberikan hasil
secara lebih, terutama dalam:
– file system
– name space
– Waktu pengolahan
– Keamanan
– Akses ke seluruh resources, seperti prosesor, memori, penyimpanan sekunder, dan
perangakat keras.
Sistem operasi terdistribusi bertindak sebagai sebuah infrastruktur/rangka dasar
untuk network-transparent resource management. Infrastruktur mengatur low-level
resources (seperti Processor, memory, network interface dan peripheral device yang lain) untuk
menyediakan sebuah platform untuk pembentukan/penyusunan higher-level resources(seperti
Spreadsheet, electronic mail messages, windows).
Sistem Operasi Jaringan Versus Sistem Operasi Terdistribusi
Suatu sistem operasi terdistribusi yang sejati adalah yang berjalan pada beberapa buah
mesin, yang tidak melakukan sharing memori, tetapi terlihat bagi user sebagai satu buah
komputer single. Contoh dari sistem seperti ini adalah Amoeba.
Sistem operasi terdistribusi berbeda dengan sistem operasi jaringan. Untuk
dapat membedakannya, sistem operasi jaringan memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
a. Tiap komputer memiliki sistem operasi sendiri
b. Tiap personal komputer memiliki sistem file sendiri, di mana data-data disimpan
c. Sistem operasi tiap komputer dapat berbeda-beda atau heterogen
d. Pengguna harus memikirkan keberadaan komputer lain yang terhubung, dan harus
mengakses, biasanya menggunakan remote login (telnet)
e. File system dapat digunakan dengan dukungan NFS
Manfaat Sistem Operasi Terdistribusi
Sistem operasi terdistribusi memiliki manfaat dalam banyak sistem dan dunia komputasi
yang luas. Manfaat-manfaat ini termasuk dalam sharing resource, waktu komputasi dan
komunikasi.
1. Shared Resource
Walaupun perangkat sekarang sudah memiliki kemampuan yang cepat dalam proses-proses
komputasi, atau misal dalam mengakses data, tetapi pengguna masih saja
menginginkan sistem berjalan dengan lebih cepat. Apabila hardwareterbatas, kecepatan
yang diinginkan user dapat di atasi dengan menggabung perangkat yang ada dengan
sistem DOS.
2. Manfaat Komputasi
Salah satu keunggulan sistem operasi terdistribusi ini adalah bahwa komputasi berjalan
dalam keadaan paralel. Proses komputasi ini dipecah dalam banyak titik, yang mungkin
berupa komputer pribadi, prosesor tersendiri, dan kemungkinan perangkat prosesor-
prosesor yang lain. Sistem operasi terdistribusi ini bekerja baik dalam memecah
komputasi ini dan baik pula dalam mengambil kembali hasil komputasi dari titik-
titik cluster untuk ditampilkan hasilnya.
3. Reliabilitas
Fitur unik yang dimiliki oleh DOS ini adalah reliabilitas. Berdasarkan design dan
implementasi dari design sistem ini, maka hilangnya satu node tidak akan berdampak
terhadap integritas sistem. Hal ini berbeda dengan PC, apabila ada salah
satu hardware yang mengalami kerusakan, maka sistem akan berjalan tidak seimbang,
bahkan sistem bisa tidak dapat berjalan atau mati.
4. Komunikasi
Sistem operasi terdistribusi biasanya berjalan dalam jaringan dan biasanya melayani
koneksi jaringan. Sistem ini biasanya digunakan user untuk proses networking.Uses
dapat saling bertukar data, atau saling berkomunikasi antara titik baik secara LAN
maupun WAN.
Hardware Sistem Operasi Terdistribusi
Sistem operasi terdistribusi, yang saat ini akan dibahas sebagai titik tolak adalah Amoeba,
yang saat ini banyak digunakan sebagai salah satu implementasi dari sistem operasi terdistribusi
itu sendiri. Sistem Amoeba ini tumbuh dari bawah hingga akhirnya tumbuh menjadi sistem
operasi terdistribusi.
Sistem operasi terdistribusi pada umumnya memerlukan hardware secara spesifik.
Komponen utama dalam sistem ini adalah : workstation, LAN, gateway, dan processor pool,
seperti yang diilustrasikan pada gambar di atas. Workstation atau komputer personal
mengeksekusi proses yang memerlukan interaksi dari user seperti text editor atau manager
berbasis window. Server khusus memiliki fungsi untuk melakukan tugas yang spesifik. Server ini
mengambil alih proses yang memerlukan I/O yang khusus dari larikan disk. Gateway berfungsi
untuk mengambil alih tugas untuk terhubung ke jaringan WAN.
Prosesor pool mengambil alih semua proses yang lain. Tiap unit ini biasanya terdiri dari
prosesor, memori lokal, dan koneksi jaringan. Tiap prosesor mengerjakan satu buah proses
sampai prosesor yang tidak digunakan habis. Untuk selanjutnya proses yang lain berada dalam
antrian menunggu proses yang lain selesai. Inilah keunggulan sistem operasi terdistribusi dalam
hal reliabilitas. Apabila ada satu unit pemroses yang mati, maka proses yang dialokasikan harus
di restart, tetapi integritas sistem tidak akan terganggu, apabila proses deteksi berjalan dengan
baik. Desain sistem ini memungkinkan untuk 10 sampai 100 prosesor. Spesifikasi perangkat
keras yang harus disediakan pada tiap cluster minimalnya adalah :
File server: 16 MB RAM, 300MB HD, Ethernet card.
Workstation: 8 MB RAM, monitor, keyboard, mouse
Pool processor: 4 MB RAM, 3.5” floppy drive
Gambar Design Sistem Operasi Amoeba
Arsitektur Software
Sistem operasi terdistribusi sejati memiliki arsiitektur software yang unik. Arsitektur
software ini dikarakterkan dalam objek di dalam hubungan antara klien dan server. Proses-proses
yang terjadi di klien menggunakan remote procedure yang memanggil dan mengirimkan request
ke server untuk memproses data atau objek yang dibawa. Tiap objek yang dibawa memiliki
karakteristik yang disebut sebagai kapabilitas. Kapabilitas ini besarnya adalah 128 bits. 48 bits
pertama menunjukkan servis mana yang memiliki objek tersebut. 24 bits berikutnya adalah
nomor dari objek. 8 bits berikutnyamenampilkan operasi yang diijinkan terhadap objek yang
bersangkutan. Dan 48 bits terakhir merupakan “check field” yang merupakan field yang telah
terenkripsi agar tidak dapat dimodifikasi oleh proses yang lain.
Operasi diselesaikan oleh RPC (remote procedure calls) yang dibuat oleh klien di dalam
proses yang kecil dan ringan. Proses dengan tipe seperti ini memiliki bidang alamat sendiri, dan
bisa saja memiliki satu atau lebih hubungan. Hubungan ini ketika berjalan memiliki program
counter dan stack sendiri, tetapi dapat saling berbagi kode dan dataantara hubungan lain di dalam
proses. Ada 3 macam basis panggilan sistem yang dapat digunakan dalam proses yang dimiliki
user, yaitu do_operation, get_request, dan send_reply. Bagian yang pertama mengirimkan pesan
ke server, setelah proses memblok sampai server mengirimkan balasan.
Server menggunakan panggilan sistem ke dua untuk mengindikasikan bahwa server akan
menerima pesan pada port tertentu. Server juga menggunakan panggilan sistem ke tiga untuk
mengirimkan kembali informasi ke proses yang dipanggil. Dengan dibangun dari perintah sistem
yang primitif, maka sistem ini menjadi antarmuka untuk program aplikasi. Hal ini diselesaikan
oleh tingkat dari pengarahan yang mengijinkan pengguna untuk berfikir terhadap struktur ini
sebagai objek dan operasi-operasi terhadap objek ini. Berhubungan dengan objek-objek
adalah class. Kelas dapat berisi kelas yang lain dan juga hierarki secara alami. Pewarisan
membuat antarmuka objek untuk implementasi manipulasi objek seperti menghapus, membaca,
menulis, dan sebagainya.
Jenis Sistem Operasi Terdistribusi
Ada berbagai macam sistem operasi terdistribusi yang saat ini beredar dan banyak
digunakan. Keanekaragaman sistem ini dikarenakan semakin banyaknya sistem yang bersifat
opensource sehingga banyak yang membangun OS sendiri sesuai dengan kebutuhan masing-
masing, yang merupakan pengembangan dari OS opensource yang sudah ada. Beberapa contoh
dari sistem operasi terdistribusi ini diantaranya :
Amoeba (Vrije Universiteit). Amoeba adalah sistem berbasis mikro-kernel yang tangguh
yang menjadikan banyak workstation personal menjadi satu sistem terdistribusi secara
transparan. Sistem ini sudah banyak digunakan di kalangan akademik, industri, dan
pemerintah selama sekitar 5 tahun.
Angel (City University of London). Angel didesain sebagai sistem operasi terdistribusiyang
pararel, walaupun sekarang ditargetkan untuk PC dengan jaringan berkecepatan tinggi.
Model komputasi ini memiliki manfaal ganda, yaitu memiliki biaya awal yang cukup
murah dan juga biaya incremental yang rendah. Dengan memproses titik-titik di jaringan
sebagai mesin single yang bersifat shared memory, menggunakan teknik distributed
virtual shared memory (DVSM), sistem ini ditujukan baik bagi yang ingin meningkatkan
performa dan menyediakan sistem yang portabel dan memiliki kegunaan yang tinggi pada
setiap platform aplikasi.
Chorus (Sun Microsystems). CHORUS merupakan keluarga dari sistem operasi berbasis
mikro-kernel untuk mengatasi kebutuhan komputasi terdistribusi tingkat tinggi di dalam
bidang telekomunikasi, internetworking, sistem tambahan, realtime,
sistemUNIX, supercomputing, dan kegunaan yang tinggi. Multiserver CHORUS/MiX
merupakan implementasi dari UNIX yang memberi kebebasan untuk secara dinamis
mengintegrasikan bagian-bagian dari fungsi standar di UNIX dan juga service dan
aplikasi-aplikasi di dalamnya.
GLUnix (University of California, Berkeley). Sampai saat ini, workstation dengan modem
tidak memberikan hasil yang baik untuk membuat eksekusi suatu sistem operasi
terdistribusi dalam lingkungan yang shared dengan aplikasi yang berurutan. Hasil dari
penelitian ini adalah untuk menempatkan resource untuk performa yang lebih baik baik
untuk aplikasi pararel maupun yang seri/berurutan. Untuk merealisasikan hal ini, maka
sistem operasi harus menjadwalkan pencabangan dari program pararel,
mengidentifikasi idle resource di jaringan,mengijinkan migrasi proses untuk mendukung
keseimbangan loading, dan menghasilkan tumpuan untuk antar proses komunikasi
LAN Manager
LAN Manager adalah sebuah sistem operasi jaringan yang dikembangkan oleh Microsoft
Corporation bersama-sama dengan 3Com Corporation. LAN Manager didesain sebagai
penerusperangkat lunak server jaringan 3+Share yang berjalan di atas sistem operasi MS-DOS.
LAN Manager dibuat berbasiskan IBM OS/2 dan protokol NetBEUI, sama seperti halnya
pendahulunya MS-NET untuk MS-DOS dan Xenix-NET untuk Xenix. Selain itu, terdapat juga
LAN Manager/X (LMX) yang ditujukan untuk sistem operasi UNIX.
Pada tahun 1990, Microsoft meluncurkan LAN Manager 2.0 yang menawarkan banyak
keunggulan. Versi terakhir LAN Manager, versi 2.2 yang dimasukkan ke dalam OS/2 1.31
menjadi sistem operasi server Microsoft, sebelum digantikan oleh Windows NT Server pada
tahun 1994.
Beberapa vendor menjual versi LAN Manager, yakni:
3Com 3+Open
HP LAN Manager/X
IBM LAN Server
Tapestry Torus
Novell NetWare
Novell NetWare adalah sebuah sistem operasi jaringan yang umum digunakan dalam
komputer IBM PC atau kompatibelnya. Sistem operasi ini dikembangkan oleh Novell, dan dibuat
berbasiskan tumpukan protokol jaringan Xerox XNS.
NetWare telah digantkan oleh Open Enterprise Server (OES). Versi terakhir dari NetWare
hingga April 2007 adalah versi 6.5 Support Pack 6, yang identik dengan OES-NetWare Kernel,
Support Pack 2.
Windows NT
Windows NT merupakan sebuah sistem operasi 32-bit dari Microsoft yang menjadi leluhur
sistem operasi Windows 2000, Windows XP, Windows Server 2003, dan Windows Vista. Sistem
operasi tersebut pada awalnya mendukung beberapa platform mikroprosesor, dimulai dari Intel
80x86 (hingga sekarang), MIPS R4x00 (dihentikan pada versi Windows NT 4.0), Digital
Equipment Corporation Alpha AXP (dihentikan pada versi Windows 2000 Beta 3), IBM
PowerPC (dimulai dari versi Windows NT 3.51 dan dihentikan pada versi Windows NT 4.0),
serta beberapa platform lainnya, seperti Clipper dan SPARC (tidak dirilis untuk umum, karena
dibuat oleh pihak ketiga, Intergraph). Saat ini, sistem operasi berbasis Windows NT hanya
mendukung platform Intel 80x86, Intel IA64 dan AMD64 (atau x64), sementara platform lainnya
tidak didukung lagi, mengingat kurangnya dukungan dari pihak ketiga untuk prosessor tersebut.
Sejarah Windows NT
Windows NT sebenarnya dibangun dari puing-puing sisa pengembangan dari sistem
operasi IBM OS/2 versi 3.0, di mana dalam pengembangan sistem operasi tersebut Microsoft dan
IBM melakukan pengembangan secara bersama-sama. Beberapa saat sebelum sistem operasi
tersebut rampung, Microsoft dan IBM mengakhiri hubungan mereka, dan akhirnya proyek IBM
OS/2 pun terbengkalai. Hal ini diakibatkan oleh kesuksesan sistem operasi grafis yang berjalan
di atas MS-DOS, Microsoft Windows versi 3.0, yang terjual lebih dari sejuta salinan dalam
waktu kurang dari sebulan. Sistem operasi IBM OS/2 versi 3.0 ini memiliki nama kode NTOS/2.
Dan akhirnya, Microsoft mengembangkan Windows NT sendirian, tanpa dibantu oleh IBM.
Selanjutnya, Microsoft merekrut beberapa orang pengembang sistem operasi dari Digital
Equipment Corporation (DEC), yang keluar dari perusahaan lama akibat kurang puas karena
proyek yang sedang dikerjakannya dihentikan secara paksa. Tim pengembang tersebut dikepalai
oleh David Neil Cutler, Sr, yang juga terkenal dengan sistem operasi VMS dan RSX/11M dari
DEC. Akhirnya, proyek NTOS/2 pun diubah namanya menjadi WNT.
Selama tiga tahun pengembangan, Windows NT pun akhirnya menjadi sistem operasi yang
benar-benar baru. Bebas dari kode 16-bit milik MS-DOS, mendukung operasi 32-bit, dan semua
fitur yang ditawarkan oleh mikroprosesor 32-bit, seperti dapat mengalamati memori hingga 4
Gigabyte, dan mode terproteksi. Selain itu, Windows NT didesain agar kompatibel dengan
sistem operasi terdahulu, seperti MS-DOS (yang dijalankan dengan menggunakan teknik
emulasi), IBM OS/2, dan sistem operasi berbasis POSIX (yang telah diubah kodenya untuk
Windows 32-bit).
Windows NT diluncurkan dalam beberapa edisi, meskipun produk tersebut dibangun dari kode
sumber yang sama, yaitu sebagai berikut:
1. Windows NT Workstation, yang dikhususkan untuk penggunaan
pada workstation jaringan.
2. Windows NT Server, yang dikhususkan untuk penggunaan pada server jaringan.
3. Windows NT Enterprise Server atau Windows NT Advanced Server, yang sama-sama
ditujukan untuk penggunaan pada server jaringan, tetapi menawarkan lebih banyak
fungsi dan fitur daripada Windows NT Server standar.
Linux
Linux (diucapkan ˈlɪnəks atau /ˈlɪnʊks/) adalah nama yang diberikan kepada sistem
operasi komputer bertipe Unix. Linux merupakan salah satu contoh hasil
pengembangan perangkat lunak bebas dan sumber terbuka utama. Seperti perangkat lunak bebas
dan sumber terbuka lainnya pada umumnya, kode sumber Linux dapat dimodifikasi, digunakan
dan didistribusikan kembali secara bebas oleh siapa saja.
Nama "Linux" berasal dari nama pembuatnya, yang diperkenalkan tahun 1991 oleh Linus
Torvalds. Sistemnya, peralatan sistem dan pustakanyaumumnya berasal dari sistem operasi
GNU, yang diumumkan tahun 1983 oleh Richard Stallman. Kontribusi GNU adalah dasar dari
munculnya nama alternatif GNU/Linux.
Linux telah lama dikenal untuk penggunaannya di server, dan didukung oleh perusahaan-
perusahaan komputer ternama seperti Intel, Dell, Hewlett-Packard, IBM, Novell, Oracle
Corporation, Red Hat, dan Sun Microsystems. Linux digunakan sebagai sistem operasi di
berbagai macam jenisperangkat keras komputer, termasuk komputer desktop, superkomputer,
dan sistem benam seperti pembaca buku elektronik, sistem permainan video (PlayStation
2, PlayStation 3 dan XBox[5]), telepon genggam dan router. Para pengamat teknologi informatika
beranggapan kesuksesan Linux dikarenakan Linux tidak bergantung kepada vendor (vendor
independence), biaya operasional yang rendah, dan kompatibilitas yang tinggi dibandingkan
versi UNIX tak bebas, serta faktor keamanan dan kestabilannya yang tinggi dibandingkan
dengan sistem operasi lainnya sepertiMicrosoft Windows. Ciri-ciri ini juga menjadi bukti atas
keunggulan model pengembangan perangkat lunak sumber terbuka (opensource software).
Sistem operasi Linux yang dikenal dengan istilah distribusi Linux (Linux distribution) atau distro
Linux umumnya sudah termasuk perangkat-perangkat lunak pendukung seperti server
web, bahasa pemrograman, basisdata, tampilan desktop (desktop environment)
seperti GNOME,KDE dan Xfce juga memiliki paket aplikasiperkantoran (officesuite)
seperti OpenOffice.org , KOffice, Abiword, Gnumeric dan LibreOffice.
Sejarah
Sistem operasi Unix dikembangkan dan diimplementasikan pada tahun 1960-an dan
pertama kali dirilis pada 1970. Faktor ketersediaannya dan kompatibilitasnya yang tinggi
menyebabkannya dapat digunakan, disalin dan dimodifikasi secara luas oleh institusi-institusi
akademis dan pada pebisnis.
Logo Linux
Logo Linux (Tux) dimulai saat Linus Torvalds sedang berjalan-jalan di taman Perth. Saat
sedang berjalan itu lah Linus Torvalds di patok oleh sekor Pinguin dan demam selama berhari. Ia
berfikir bahwa karakter pinguin cocok untuk menjadi logo dari sistem operasi barunya itu. Maka
diadakan sebuah kompetisi untuk mendesain Logo Linux yang baru, dan kompetisi itu
dimenangkan oleh Larry Ewing yang berhasil menggambarkan seekor pinguin yang sedang
duduk.
Proyek GNU
Proyek GNU yang mulai pada 1984 memiliki tujuan untuk membuat sebuah sistem
operasi yang kompatibel dengan Unix dan lengkap dan secara total terdiri atas perangkat lunak
bebas. Tahun 1985, Richard Stallman mendirikan Yayasan Perangkat Lunak Bebas dan
mengembangkan Lisensi Publik Umum GNU (GNU General Public License atau GNU GPL).
Kebanyakan program yang dibutuhkan oleh sebuah sistem operasi (seperti
pustaka, kompiler, penyunting teks, shell Unix dan sistem jendela) diselesaikan pada awal
tahun 1990-an, walaupun elemen-elemen tingkat rendah seperti device
driver, jurik dan kernel masih belum selesai pada saat itu. Linus Torvalds pernah berkata bahwa
jika kernel GNU sudah tersedia pada saat itu (1991), dia tidak akan memutuskan untuk menulis
versinya sendiri.
Banyan VINES
Banyan VINES (singkatan dari Virtual Integrated Network Service) adalah
sebuah sistem operasi jaringan yang populer pada akhir dekade 1980-an hingga awal dekade
1990-an yang banyak digunakan dalam jaringan-jaringan korporat.
VINES pada awalnya dibuat berdasarkan protokol jaringan yang diturunkan dari Xerox Network
Systems (XNS). VINES sendiri menggunakan arsitektur jaringan terdistribusi klien/server yang
mengizinkan klien-klien agar dapat mengakses sumber daya di dalam server melalui jaringan.
Fitur-fitur yang diusung oleh Banyan VINES antara lain adalah:
Memiliki layanan berbagi berkas (file-sharing)
Memiliki layanan berbagi alat pencetak (print-sharing)
Memiliki layanan direktori terdistribusi yang disebut sebagai StreetTalk untuk melakukan
manajemen jaringan
Dukungan terhadap protokol Transmission Control Protocol/Internet Protocol (TCP/IP)
Menawarkan perangkat bantu administrasi jaringan dengan menggunakan antarmuka grafis
Mendukung manajemen dengan menggunakan protokol Simple Network Management
Protocol (SNMP)
Klien-klien yang didukung oleh VINES antara lain:
MS-DOS
IBM OS/2
Microsoft Windows (mulai dari Windows NT 4.0, komponen klien Banyan VINES telah
ditiadakan)
Macintosh