11_instalasi sistem operasi jaringan rev2

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

LAB SHEET JARINGAN KOMPUTER

Semester 2 Instalasi Sistem Operasi 4 x 50 menit Pertemuan 11 Revisi : 01 Tgl : 1 Mei 2012 Hal 1 dari 21

Dibuat Oleh :Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen

tanpa izin tertulis dari Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta Diperiksa Oleh :

Dr. Eko Marpanaji

A. Tujuan

1. Mampu menginstal sistem operasi untuk kebutuhan server dan client dalam jaringan

komputer.

2. Mampu mengkonfigurasi berbagai sistem operasi untuk dapat terkoneksi ke internet.

B. Skenario Praktik

Menginstal sistem operasilinux debian menggunakan VMware

C. Alat dan Bahan

1. File Image / DVD Debian 42. Software VMware Workstation versi 7 atau versi 8

D. Langkah Kerja

1. Masukkan CD/DVD installer Linux Debian ke dalam CDROM, pilih first boot via CDROM

hingga muncul tampilan seperti dibawah ini, kemudian tekan enter.

2. Pilih bahasa yang nantinya akan digunakan sebagai bahasa sistem operasi tersebut.

Disarankan menggunakan bahasa English.






Dr. Eko Marpanaji

3. Setelah itu pilih Negara atau territory area, secara default terisikan United State. Jika

menginginkan Negara Indonesia pilih other dan ikuti langkahnya.






Dr. Eko Marpanaji

4. Kemudian pilih layout keyboard. Secara default terpilih American English. Disarankan untuk

tidak mengganti pilihan tersebut. Tekan enter dan perhatikan langkah selanjutnya.

5. Langkah selanjutnya adalah memberikan nama atau hostname dari komputer server tersebut.

Secara default hostname akan tertulis debian. Boleh diganti sesuai kebutuhan.






Dr. Eko Marpanaji

6. Kemudian diminta untuk mengisikan domain name, secara default tertulis “localdomain”.

Domain name ini diisikan sesuai kebutuhan/permintaan, jika tidak ada isikan default

localdomain tidak masalah, nanti jika dibutuhkan dapat diganti dalam konfigurasi.

7. Disarankan untuk memilih Manual jika terdapat sistem operasi Windows dan data-data

penting yang dibuat menggunakan sistem operasi Windows dalam 1 hardisk teresbut.






Dr. Eko Marpanaji

8. Pilih hardisk mana yang akan digunakan untuk install server. Dalam hal ini kebetulan hanya

terdapat 1 buah hardisk.

9. Pilih <Yes> untuk membuat partisi baru pada hardisk tersebut.






Dr. Eko Marpanaji

10. Pilih hardisk yang akan dijadikan tempat untuk menginstall debian. Kemudian tekan enter.

11. Pilih “Create a new partition” untuk membuat partisi baru pada hardisk. Tidak ada aturan

baku harus membuat partisi apa dulu dalam linux, partisi utama hanya ada 2 yaitu swap area

dan root. Langkah 1 kali ini buat partisi swap dulu. Jika RAM fisiknya kecil, kurang dari 256

MB maka disarankan partisi swap dibuat 2x RAM fisik.






Dr. Eko Marpanaji

12. Tentukan besar dari partisi swap yang akan dibuat. Seperti yang telah dijelaskan diatas.

Besarnya partisi ini tergantung pada kebutuhan server untuk melayani dan kondisi RAM fisik

yang ada.

13. Pilih “Primary”






Dr. Eko Marpanaji

14. Pilih “Beginning”

15. Tekan enter pada pilihan “Use as” untuk mengubah tipe partisi dari Ext3 menjadi swap

(memori virtual).






Dr. Eko Marpanaji

16. Setelah muncul tampilan seperti gambar dibawah ini, pilih “Swap area”

17. Selanjutnya akan muncul tampilan seperti dibawah ini, dimana Use as sudah berganti menjadi

swap area. Langkah pembuatan partisi swap sudah berhasil, selanjutnya pilih “Done setting

up the partition” untuk mempatenkan setting-an yang telah dibuat tadi.






Dr. Eko Marpanaji

18. Partisi swap sudah terbentuk, langkah selanjutnya adalah pilih lagi FREE SPACE untuk

membuat partisi baru yaitu partisi root yang fungsinya sebagai tempat dimana sistem debian

terinstall pada hardisk.

19. Langkahnya sama saat membuat partisi swap, pilih Create a new partition untuk membuat

partisi baru.






Dr. Eko Marpanaji

20. Sesuaikan ukuran partisi root yang akan dibuat. Disarankan minimal 4 GB. Kemudian pilih

continue

21. Pilih “Primary”






Dr. Eko Marpanaji

22. Tampilan default akan muncul seperti gambar dibawah ini. Partisi root membutuhkan filetype

misalnya Ext2, Ext3, atau Ext4 tergantung support system-nya. Tidak perlu mengubah apapun

pada langkah ini.

23. Pastikan tampilan server anda sesuai dengan gambar dibawah ini. Jika ya. Pilih “Done setting

up the partition” untuk mempatenkan partisi tersebut menjadi partisi root.






Dr. Eko Marpanaji

24. Partikan telah terbentuk 2 buah partisi, partisi swap dan partisi root (/) seperti yang terlihat

pada gambar dibawah ini. Jika masih belum silahkan ulangi langkah-langkah sebelumnya.

25. Pilih “Yes” sebagai verifikasi terakhir untuk memformat partisi hardisk menajdi swap dan

ext3, partisi yang dibutuhkan untuk menginstall linux debian pada hardisk tersebut.






Dr. Eko Marpanaji

26. Pilih setting waktu pada server (time zone).

27. Isikan password untuk user root atau user administrator, user tertinggi dalam sistem operasi

linux.






Dr. Eko Marpanaji

28. Isikan kembali password root sama dengan yang diisikan pada langkah 27 diatas.

29. Ada dua user, yang satu user root yang sudah dibuat tadi, yang satu lagi adalah user biasa

untuk akses ke server. Isikan nama lengkah user untuk akses ke server misalnya “Arwan Nur

Ramadhan”






Dr. Eko Marpanaji

30. Isikan nick name atau username untuk login sebagai user Arwan Nur Ramadhan.

31. Memberikan password untuk user awan






Dr. Eko Marpanaji

32. Isikan password yang sama dengan yang diisikan pada langkah ke-31.

33. Konfirmasi terakhir untuk membuat akun bernama lengkap Arwan Nur Ramadhan dan dengan

user login arwan.






Dr. Eko Marpanaji

34. Pertanyaan konfirmasi untuk menambahkan paket pada mirror atau repository secara online.

Pilih “No” kemudian enter.

35. Pilih “Yes” untuk dapat berpartisipasi ke developers sistem.






Dr. Eko Marpanaji

36. Pilh “Standard system” untuk menginstall sistem standar berupa tampilan CLI saja tanpa

graphic interface.

37. Pilih “Yes” untuk menginstall boot loader pada sistem.






Dr. Eko Marpanaji

38. Proses instalasi telah selesai, pilih continue untuk me-restart system.

39. Login ke server dengan user root.

40. Selesai






Dr. Eko Marpanaji

E. Bahan diskusi di Laboratorium

1) Buatlah komputer server yang sudah Anda install tersebut dapat terkoneksi ke jaringan

internet !

2) Jelaskan fungsi network adapter Bridge, NAT, Host Only, dan Custom pada VMware serta

berikan contoh penggunaan masing-masing jenis network adapter tersebut !

3) Jelaskan bagaimana cara membuat dalam 1 komputer dapat terinstal 2 buah sistem operasi

atau lebih !

F. Bahan diskusi di Rumah

4) Buatlah video tutorial instalasi Sistem Operasi Server : GNU/Linux Ubuntu Server LTS,

Debian 5.x atau 6.x, dan Mikrotik 5.x yang disertai penjelasan berupa text tertulis dan

panduan suara pada masing-masing langkahnya.

5) Buatlah video tutorial instalasi Sistem Operasi Client : Windows 98, Windows XP dan

Windows 7 yang disertai penjelasan berupa text tertulis dan panduan suara pada masing-

masing langkahnya.

6) Buatlah video tutorial instalasi Sistem Operasi Server selain yang sudah disebutkan pada

point nomor 1 (sistem operasi bebas tidak ditentukan namun sering difungsikan sebagai

server dalam jaringan komputer), tutorial disertai text tertulis dan panduan suara pada

masing-masing langkah.

G. Kriteria Penilaian

Nilai Ketentuan

65 asal mengumpulkan laporan, content tidak sesuai yang diharapkan dan laporan ada unsur plagiat laporan temannya atau dari labsheet.

70 asal mengumpulkan laporan, content tidak sesuai yang diharapkan, tidak plagiat dan tidak mengerjakan tugas/diskusi kelompok.

75 Hanya mengumpulkan laporan praktikum saja, tugas dikerjakan tetapi tidak lengkap.

80 mengumpulkan laporan, komponen lengkap, layout rapi, indah dan menarik menarik serta content benar.

85 mengumpulkan laporan komponen lengkap, layout rapi, indah dan menarik, content ada unsur kreatifitas dan inovasi berbeda dengan yang lain dan benar.

11_instalasi sistem operasi jaringan rev2

Documents