sistem musculus skeletal

Upload: ade-alfionita

Post on 13-Oct-2015

45 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

AnFis

TRANSCRIPT

BIOLOGI DASAR dan BIOLOGI PERKEMBANGANSISTEM MUSKULUS SKELETAL pada IBU HAMIL

Kelompok 6 :1. Ade Alfionita2. Firdayanti Septya3. Mei Rulitasari4. Nurseptaviani Maghfiroh5. Rini Anggraini

PRODI DIII KEBIDNAN

STIKES WIDYAGAMA HUSADA2013Sistem muskuluskeletal pada Ibu hamilPerubahan tubuh secara gradual dan meningkatnya berat badan pada wanita hamil menyebabkan perubahan postur tubuh dan cara berjalan. Distensi abdomen yang besar menyebabkan fetus miring ke arah depan, menurunnya tonus otot abdomen dan meningkatnya berat badan pada akhir kehamilan memerlukan susunan spinal yang membentuk kurva. Pusat gravitasi pada wanita beralih kearah depan. Peningkatan curva lumbo-sacral yang normal (lordosis) berkembang, dan terjadi kompensasi pada curva area cervicodorsal (fleksi anterior yang berlebihan pada kepala) diperlukan untuk memelihara keseimbangan. Rasa nyeri, mati rasa dan kelemahan ekstremitas bagian atas dapat menjadi akibatnya. Pembesaran payudara dan posisi bahu yang membungkuk akan lebih menonjolkan curva lumbal dan dorsal. Berjalan menjadi lebih sulit, dan cara berjalan yang bergoyang-goyang sering terjadi pada wanita hamil, yang disebut berjalan angkuh kehamilan oleh Shakespeare, dapat dikenali dengan baik struktur otot dan ligamen pada tulang belakang bagian tengah dan bawah mengalami stress. Hal ini berhubungan dengan perubahan-perubahan yang terjadi dan menyebabkan rasa tidak nyaman pada sistem muskuloskeletal.Pada wanita muda,tonus otot yang baik mampu mentoleransi perubahan ini tanpa menimbulkan keluhan. Bagaimanapun, wanita tua dan wanita yang memiliki kelainan pada punggung atau gangguan dan keseimbangan sering mengalami nyeri punggung selama dan setelah kehamilan. Relaksasi dan meningkatnya mobilitas persendian pelvis adalah keadaan yang normal selama kehamilan. Relaksasi sendi pelvik kemungkinan terjadi akibat perubahan hormonal yakni : Estrogen menyebabkan jaringan ikat menjadi lebih lembut, kapsula sendi menjadi lebih relaks, dan sendi pelvis dapat bergerak (Miller & Henretty 1997). Progesteron mempunyai efek relaksasi atau pelemahan ligamen pelvis (Musumeci & Villa 1994) Relaksin yaitu suatu hormon ovarium, mengatur kolagen dan melunakan sendi dan ligamen pelvik sebagai persiapan untuk melahirkan (Kristiansson et al 1996). Adaptasi ini memungkinkan pembesaran dimensi pelvis untuk memfasilitasi persalinan dan kelahiran. Hal ini bersifat sekunder terhadap ekstremitas yang berlebihan dan melunaknya jaringan penyambung dan jaringan colagen yang disebabkan meningkatnya sirkulasi hormon kelamin steroid, khususnya estrogen. Derajat relaksasinya bervariasi, tetapi pertimbangan meregangnya sympisis pubis dan tidak stabilnya persendian sacroiliaka menyebabkan timbulnya rasa nyeri dan kesulitan dalam berjalan. Obesitas dan kehamilan dengan lebih satu fetus meningkatkan viability pelvis.Peregangan otot-otot dinding abdomen pada akhirnya menimbulkan hilangnya tonus otot. Selama trimester ke-3, muskulus rectus abdominalis menjadi terpisah, menyebabkan isi abdomen menonjol pada garis tengahnya. Umbilicus menjadi datar atau bahkan menonjol.

Perubahan sistem muskuloskeletal pada Trimester satu :Pada trimester ini tidak banyak perubahan pada musculoskeletal. Akibat peningkatan kadar hormone estrogen dan progesteron, terjadi relaksasi dari jaringan ikat, kartilago, dan ligament juga meningkatkan tingkat jumlah cairan synovial. Bersamaan dua keadaan tersebut meningkatkan fleksibilitas dan mobilitas persendian. Keseimbangan kadar kalsium selama kehamilan biasanya nomal apabila asupan nutrisinya khususnya produksi susu terpenuhi. Tulang dan gigi biasanya tidak berubah pada kehamilan yang normal. Karena pengaruh hormon estrogen dan progesteron, terjadi relaksasi dari ligament-ligament dalam tubuh menyebabkan peningkatan mobilitas dari sambungan/otot-otot pada pelvic. Bersamaan dangan membesarnya ukuran terus menyebabkan perubahan yang drastis pada kurva tulang belakang yang biasanya menjadi salah satu ciri pada seorang ibu hamil. Perubahan-perubahan tersebut dapat meningkatkan ketidaknyamanan dan rasa sakit pada bagian belakang yang bertambah seiring dengan penambahan umur kehamilan.Perubahan sistem muskoloskeletal pada trimester kedua :Selama trimester kedua mobilitas persendian akan berkurang terutama pada daerah siku dan pergelangan tangan dengan meningkatnya retensi cairan pada jaringan konektif atau jaringan yang berhubungan disekitarnya.Perubahan sistem muskoloskeletal pada Trimeser ketiga :Sendi pelvic pada saat kehamilan sedikit dapat bergerak. Perubahan tubuh secara bertahap dan peningkatan berat wanita hamil menyebabkan postur dan cara berjalan wanita berubah secara menyolok. Peningkatan distensi abdomen yang membuat panggul miring kedepan, penurunan tonus otot perut dan peningkatan berat badan pada ahir kehamilan membutuhkan penyesuaian ulang (redignment) kurvatura spinalis. Pusat gravitasi wanita bergeser kedepan. Kurva lumbo sacrum normal harus semakin melengkung dan didaerah servikodosral harus terbentuk kurvatura (fleksi anterior kepala berlebuhan) untuk mempertahankan keseimbangan. Payudara yang besar dan posisi bahu bungkuk saat berdiri akan semakin membuat kurva punggung dan kurva menonjol. Pergerakan menjadi lebih sulit. Struktur dan otot tulang belakang bagian tengah dan bawah mendapat tekanan berat. Wanita muda yang cukup berbobot dapat mentoleransi perubahan ini tanpa keluhan. Akan tetapi wanita yang tua akan dapat mengalami gangguan punggung atau nyeri punggung yang cukup berat selama dan segera setelah kehamilan.Otot dinding perut meregang dan akhirnya kehilangan sedikit tonus otot. Selama trimester ketiga otot rektus abdominis dapat memisah, menyebabkan isis perut menonjol di garis tengah tubuh. Umbilicus menjadi lebih datar atau menonjol. Setelah melahirkan tonus otot secra bettahap kembali, tetapi pemisahan otot (dilatasi racti abdominis)menetap.Hormone progesteron dan hormon estrogen relaxing menyebabkan relaxasi jaringan ikat dan otot-otot, hal ini masimal terjadi pada satu minggu terahir kehamilan, proses relaksasi ini memeberikan keasempatan pada panggul untukmeningkatkan kapasitasnya sebagai persiapan proses persalinan, tulang public melunakmenyerupai tulang sendipanggul yang tidak stabil, pada ibu hamil hal ini menyebabkan sakit pinggang. Postur tubuh wanita secra bertahap mengalami perubhan karena janin membesar dalam abdomen sehingga untuk mengkonpensai penambahan berat ini, bahu lebih tertarik ke belakang dan tulang lebih melengkung, sendi tulang belakang lebih lentur dan dapat menyebabkan nyeri punggung, sendi pada beberapa wanita.Lordosis progresif merupakan gambaran yang karakteristiknya pada kehamilan normal. Untuk mengkompensasi posisi anterior uterus yang semakin membesar, lordosis menggeser pusat gravitasi ke belakang pada tungkai bawah. Mobilitas sendi sakroiliaka, sakrorksigeal dan sendi pubis bertambah besar dan menyebabkan rasa tidak nyaman di bagian bawah punggung khususnya pada akhir kehamilan. Selama trimester ahir rasa pegal, mati rasa dan lemah dialam oleh anggota badan atas yang disebabkan lordosis yang besar fleksi anterior leher dan merosotnya lingkr bahu yang akan menimbulkan traksi pada nervus ulnaris dan medianus (Crisp dan dr. Francisco, 1964). Ligamen retundum mengalami hipertropi dan dapat tekanan dari uterus yang mengakibatkan rasa nyeri pada ligament tersebut.

Ciri ciri sistem muskuluskeletal pada Ibu hamil : Peningkatan kadar hormon estrogen dan prgesteron akibatkan relaksasi dari jaringan ikat,kartilago,ligamen serta tingkatkan jumlah cairan synovial Tulang dan gigi tidak berubah pada kehamilan normal Bersamaan dengan membesarnya ukuran uterus sebabkan perubahan yang drastis pada kurva tulang belakang (ciri khas ibu hamil) Perubahan tersebut membuat ketidaknyamanan dan rasa sakit pada bagian belakang yang bertambah seiring penambahan umur kehamilan

Gangguan sistem musculusceletal pada masa kehamilan :1. Nyeri Punggung bawahNyeri punggung merupakan gejala pasca partum jangka panjang yang sering terjadi. Hal ini di sebabkan adanya ketegangan postural pada sistem musculusceletal akibat posisi pada saat persalinan. Penanganannya dengan cara dirujuk pada fisioterapi untuk mendapat perawatan.2. Sakit kepala dan nyeri leher.Pada minggu pertama dan tiga bulan setelah melahirkan, sakit kepala dan migrain bisa terjadi. Gejala ini dapat mempengaruhi aktifitas dan ketidaknyamanan pada ibu post partum. Sakit kepala dan nyeri leher yang jangka panjang dapat timbul akibat setelah pemberian anestasi umum.3. Nyeri peluis posterior Nyeri pelvis posterior ditunjukan untuk rasa nyeri dan disfungsi area sendi sakroiliaka.Gejala ini timbul sebelum nyeri punggung bawah dan disfungsi simfisis pubis. Nyeri ini dapat menyebar ke bokong dan paha posterior. Penanganannya pemakaian ikat sakraoliaka penyokong dapat membantu untuk mengistirahatkan pelvis.4. Difungsi simpisis pubisMerupakan istilah yang menggambarkan gangguan fungsi sendi simpisis pubis dan nyeri yang dirasakan di sekitar area sendi. Fungsi sendi simpisis pubis menyempurnakan cincin tulang pelvis dan memindahkan berat badan pada posisi tegak. Penanganannya dengan cara tirah baring selama mungkin, pemberian pereda nyeri, perawatan ibu dan anak, latihan peningkatan sirkulasi. 5. Diaktasi RektiDiastasis rekti adalah pemisahan otot rektus abdominis lebih dari 2,5 cm pada tempat setinggi umbilikus. Sebagai akibat pengaruh hormon terhadap linea alaba serta akibat perenggangan mekanis dinding abdomen. Kasus ini sering terjadi pada multi paritas, bayi besar poli hidromion, kelemahan otot abdomen dan postur yang salah. Penanganannya dengan cara melakukan pemeriksaan rektus untuk mengkaji lebar antara otot rektus, memasang penyangga tubigrip, latihan tranversus dan pelvis dasar.6. Osteoporosis akibat kehamilan.Osteoporosis timbul pada trimester ketiga atau pasca natal. Gejala ini ditandai dengan nyeri, fraktur tulang belakang dan panggul, serta adanya hendaya (tidak dapat berjalan), ketidakmampuan mengangkat atau menyusui bayi pasca natal, berkurangnya tinggi badan, postur tubuh yang buruk.7. Disfungsi dasar panggul, meliputi :a. Inkontinensia urin.Inkontinesia urin merupakan keluhan rembesan urin yang tidak disadari. Masalah berkemih yang paling umum dalam kehamilan dan pasca partum adalah inkontinesia stres. Penangannya selama masa antenatal, ibi harus diberi pendidikan dan dianjurkan mempratikkan latihan otot dasar panggul transverus sesering mungkin, memfiksasi otot ini serta otot transverus selama melakukan aktivitas yang berat. Ibu yang menderita penyakit ini disarankan dirujuk ke ahli fisioterapi.

b. Inkontinensia alvi.Inkontenensia alvi disebabkan oleh robeknya atau meregangya sfingter anal atau pada suplai saraf dasar panggul selama persalinan. Penanganannya dengan cara rujuk ke ahli fisioterapi untuk mendapatkan perawatan khusus.c. ProlapsProlaps genetelia dikaitkan dengan persalinan per vagina yang dapat menyebabkan peregangan dan kerusakan pada fasia dan persarafabn pelvis. Prolaps uterus merupakan penurunan uterus. Gejalanya yaitu merasakan ada sesuatu yang turun ke bawah (saat berdiri).

DAFTAR PUSTAKAhttp://jurnalbidandiah.blogspot.com/2012/11/perubahan-anatomi-pada-ibu-hamil-tiap_2825.html#ixzz2MjQzABai

http://jurnalbidandiah.blogspot.com/2012/11/perubahan-anatomi-pada-ibu-hamil-tiap_2825.html#ixzz2MjRETmSw