sistem kenaikan jabatan fungsionalis akademik (jafa ......2 sistem kenaikan jabatan fungsionalis...
TRANSCRIPT
Sistem Kenaikan Jabatan Fungsionalis Akademik (JAFA)
Lembaga Penjaminan Mutu Audit dan Internal (LPMAI)
Dengan Metode Tagging Berbasis Web
Artikel Ilmiah
Diajukan kepada
Fakultas Teknologi Informasi
Untuk Meraih Gelar Sarjana Komputer
Peneliti:
Nicholas Danu Pradipta (672013060)
Dr. Sri Yulianto J.P,S.Si.,M.Kom.
Program Studi Teknik Informatika
Fakultas Teknologi Informasi
Universitas Kristen Satya Wacana
Salatiga
2
Sistem Kenaikan Jabatan Fungsionalis Akademik (JAFA)
Lembaga Penjaminan Mutu Audit dan Internal (LPMAI)
Dengan Metode Tagging Berbasis Web
1)Nicholas Danu Pradipta, 2) Sri Yulianto Joko Prasetyo
Fakultas Teknologi Informasi
Universitas Kristen Satya Wacana
Jl. Diponegoro 52-60, Salatiga 50711, Indonesia
Email: 1)[email protected] 2)[email protected]
Abstrak
Lembaga Penjaminan Mutu Audit Internal (LPMAI) mempunyai tanggung jawab untuk
melakukan menjamin pelaksanaan sistim manajemen mutu, menyusun sistim manajemen
mutu, melakukan evaluasi serta memberikan kenaikan jabatan fungsionalis akademik. Untuk
memudahkan kinerja LPMAI dalam mengurus kenaikkan jabatan fungsionalis akademik
maka penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan Sistem Kenaikan Jabatan Fungsionalis
Akademik (JAFA) dengan metode tagging berbasis web. Sistem ini memiliki user interface
sehingga user dan admin dapat saling berinteraksi antara manusia dan komputer agar semua
data yang ada dapat tersusun dengan rapi serta memberikan efektifitas pada sumber daya
manusia yang ada di LPMAI. Sistem ini juga berfungsi untuk memonitor staf atau karyawan
yang berada dalam Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW).
Abstract
Lembaga Penjaminan Mutu Audit Internal (LPMAI), an internal auditing institution, is
responsible in supervising and composing the quality management system, evaluating, and
giving a promotion of academic functional positions. In order to ease LPMAI in dealing with
the promotion, this study aims to develop a system called Sistem Kenaikan Jabatan
Fungsional Akademik (JAFA) employing web based tagging method. The system has a user
interface that allows user and administrator to have human-computer interaction. The
interaction leads to a well organized data and the effectiveness of the human resources in
LPMAI. This system functions also in monitoring the staffs in Universitas Kristen Satya
Wacana’s (UKSW) surroundings.
3
1. Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Sistem Kenaikan Jabatan Fungsionalis Akademik merupakan sistem yang berguna
sebagai kepengurusan kenaikan pangkat dosen yang berada pada setiap universitas.
Fungsi dari sistem ini agar dalam menaikan jabatan dosen lebih tertata dan transparan
dalam mengolah data.
Sumber Daya Manusia (SDM) menjadi salah satu faktor penting dalam melakukan
semua kegiatan, salah satu kegitan tersebut adalah pembuatan sistem kenaikan jabatan
fungsionalis. Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) mempunyai satu lembaga yang
bergerak untuk menjaga mutu dan audit internal pada UKSW.
Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) mempunyai sebuah lembaga yang
bergerak untuk menjaga mutu dan audit internal pada UKSW. Salah satu tugas Lembaga
Penjaminan Mutu Audit dan Internal (LPMAI) adalah mengelola kenaikan jabatan
fungsionalis akademik (JAFA). Pada Lembaga Penjaminan Mutu Audit dan Internal
(LPMAI) masih secara manual melakukan perubahan pada kenaikan jabatan dosen.
Dengan teknologi website serta menyatukan kenaikan jabatan fungsionalis akademik
dapat meringankan pekerjaan pada lembaga tersebut.
Pada sistem ini digunakan metode tagging system, tagging system merupakan
penggolongan beberapa data untuk dilakukan konfirmasi pada satu halaman atau satu
tabel pada sistem kenaikan jabatan fungsionalis akademik. Tagging system akan memilih
dan menggolongkan staff UKSW yang akan naik jabatan sesuai dengan waktu yang
tepat.
1.2 Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk :
- Membangun Sistem Kenaikan Jabatan Fungsional Akademik pada Lembaga
Penjaminan Mutu Audit Internal (LPMAI) dengan Metode Tagging.
- Membantu kinerja pengelompokan kenaikan jabatan fungsional sesuai dengan angka
dan tahun yang ditentukan.
- memberikan informasi tentang kenaikan jabatan kepada karyawan yang bekerja di
Universitas Kristen Satya Wacana.
1.3 Batasan Masalah
Beberapa batasan masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut :
- Luas lingkup dari sistem ini hanya informasi seputar kenaikan jabatan fungsional
para karyawan yang berada di UKSW.
- Sistem ini menggunakan metode tagging merupakan metode pengelompokan
beberapa data dari hasil searching pada halaman tertentu.
- Sistem kenaikan jabatan fungsionalis di implementasikan dalam bentuk website.
- Data yang disajikan merupakan data – data yang dikumpulkan dari setiap staf
pengajar yang berada pada UKSW.
4
2. Tinjauan Pustaka
Banyak penelitian tentang sistem pemberian tag telah dilakukan untuk mengembangkan
penandaan atau rekomendasi yang efisien skema dengan menggunakan data folksonomy.
Penelitian terkait bisa jadi ditemukan di FolkRank [1] .
Menurut situs kamus-internasional.com Folksonomy adalah praktek dan metode
kolaboratif menciptakan dan mengelola tag untuk membubuhi keterangan dan
mengkategorikan konten. Penilitian berjudul Collective Collaborative Tagging System,
tagging sistem adalah sistem bookmark yang memungkinkan penggunanya berbagi
bookmark dengan orang lain dan menyediakan layanan pencarian dan rekomendasi hasil
personalisasi berdasarkan analisis pengguna bookmark yang dikumpulkan [2].
Gambar 1. Semantic Tagging System [3]
Dalam penelitian berjudul Semkey: A Semantic Collaborative Design yaitu menganalisa
sistem penandaan (bookmark) yang ada dapat menunjukkan beberapa kelemahan fitur .
Secara khusus, dapat teridentifikasi penyebab utama kelemahan berikut ini untuk
berbagai cara menggunakan kata kunci:
- Polisemi : kata yang sama bisa mengacu pada konsep yang berbeda (kata 'lapangan'
bisa merujuk pada sebidang tanah dibersihkan dari pohon dan biasanya tertutup, tapi
juga untuk cabang ilmu pengetahuan).
- Sinonim: konsep yang sama dapat ditunjukkan menggunakan kata-kata yang berbeda
('auto', 'mobil', 'mesin' adalah tiga kata-kata berbeda yang mengacu pada konsep yang
sama dengan :`kendaraan roda empat`).
- Bentuk leksikal yang berbeda: konsep yang sama dapat terjadi disebut dengan bentuk
kata benda yang berbeda, misalnya jamak kata benda ('car' / 'cars'), konjugasi kata
kerja yang berbeda ('buy' /'buying'), nama-kata sifat pasangan ('energy' / 'energetic'),
beberapa kata ('pc' / 'personal computer') dan sebagainya.
- Kesalahan salah mengeja atau ejaan alternatif: mengetik kesalahan yang terjadi saat
kita menulis sebuah kata ('statiun' masuk tempat 'stasiun') atau kemungkinan ejaan
yang berbeda dari kata yang sama ('color' / 'colour').
- Tingkat presisi yang berbeda: spesifikasi dari kata yang dipilih untuk memberi tag
sumber daya ('jazz' lebih spesifik daripada 'musik').
- Berbagai jenis asosiasi tag-to-resource:
Jenis hubungan implisit yang menghubungkan tag dengan yang spesifik dengan
sumber
5
daya ('menarik' mengungkapkan opini tentang sumber daya,'Mobil' mengungkapkan
topik sumber dan sebagainya) [3].
Dalam pembangunan sistem kenaikan jabatan fungsionalis akademik ini menekankan
dua dasar pemrograman yaitu Server Side Scripting dan Client Side Scripting.
Server Side Scripting disebut juga pemrograman dari sisi server adalah membuat kode
kode program yang hanya dieksekusi oleh server dan dikirim dalam bentuk tag HTML ke
klien. Tag tersebut akan diterjemahkan oleh browser, tetapi tag tidak akan mucul di
halaman klien. Contoh bahasa pemrograman web ini adalah PHP, JSP, ASP.
Client Side Scripting disebut juga pemrograman sisi klien adalah dengan membuat kode
kode program yang dieksekusi untuk halaman browser. Kode program ini bisa dilihat
oleh klien. Contoh bahasa pemrograman web ini adalah HTML, Javascript, Bootstrap
[4].
Pendekatan pemberian tag dapat diklasifikasikan sebagai sederhana dan penandaan
kolaboratif. Ketika galeri Foto dan Flickr diluncurkan software ini menggunakan sistem
penandaan sederhana. Software tersebut menggunakan resource asli saja. Gambar 2
merupakan representasi dari tag sederhana. Di mana pengguna membubuhi keterangan
sumber daya menggunakan tag yang berbeda (tag i). Dimana i menunjukan nomor tag.
Gambar 2. Simple Tagging [4]
pengguna akhir memiliki koleksi tag sendiri untuk sumber daya dan tag tertentu dari semua
pengguna yang dikelompokkan untuk memberikan tampilan gabungan. Itulah alasannya
menyebut model ini sebagai model pemberian tag kolaborasi. Gambar 3 menunjukkan model
ini. Setiap sumber daya adalah dianotasikan dengan tag ij. Tagger (user) adalah
dilambangkan dengan j dan i adalah jumlah tag. Lebih dari satu pengguna menambahkan
catatan resource yang sama, tertimbang koleksi tag yang ada untuk setiap resource yang
diwakili setiap dokumen.
6
Gambar 3.Collaborative Tagging [4]
Metode ini menekankan pada gaya desain dan tujuan, pilihan solusi dan teknologi yang
relevan untuk dua aplikasi kolaboratif yang termasuk tags, resources dan user. Serta
menggabungkan browsing dan searching. Bagian 2 dan Bagian 3 menguraikan masalah
desain, analisis komparatif solusi yang tersedia terkait dengan tag, sumber daya, dan
pengguna manajemen, dan komponen browsing dan pencarian aplikasi penandaan
kolaboratif. Bagian 4 menyoroti studi banding tentang teknologi yang tersedia. Terakhir,
bagian 5 menyajikan kesimpulan yang dijelaskan pada gambar 4.
Gambar 4.Framework [4]
Arsitektur metode ini mencakup analisis semua desain abstrak pilihan yang membutuhkan
perhatian saat mengembangkan penandaan aplikasi[5].
Sistem Kenaikan Jabatan
7
Sistem Kenaikan Jabatan merupakan perangkat lunak yang membantu untuk pengambilan
keputusan yang dianalisis berdasarkan kriteria – kriteria penilaian untuk SDM dari lembaga
yang berhak dalam mengambil keputusan . Departemen SDM akan melakukan pengolahan
data dan memberi perintah pada sistem untuk mengolah data sesuai model yang digunakan
dan meminta sistem memberikan alternatif solusi setelah dimasukan beberapa kriteria dan
bobot yang diperhitungkan[6]. Promosi jabatan biasanya mencakup jabatan baru, kenaikan
gaji dan peningkatan tanggung jawab. Promosi kenaikan jabatan didasarkan pada kinerja
sumber daya manusia atau masa jabatan. Kemajuan seorang karyawan ditentukan dari posisi
di perusahaan atau tugas pekerjaan. Kenaikan jabatan mungkin hasil dari karyawan yang
mengejar keaktifan profesional untuk jabatan yang lebih tinggi atau hadiah dari pemberi
pekerjaan untuk performa kerja yang baik[7].
3. Metode Penelitian dan Perancangan Sistem
Tahapan penelitian yang akan diterapkan dalam Perancangan Manajemen Dokumen
AIPT yaitu :
Gambar 5. Diagram Metode Penelitian
Tahap pertama yaitu pengumpulan data dengan wawancara staff LPMAI yang
khususnya bergerak di bidang kenaikan jabatan fungsionalis, langkah ini dilakukan
untuk mendapatkan komponen data yang diperlukan dalam membangun sebuah
sistem, seperti data dosen ,data fakultas, data progdi, data golongan, data JAFA, data
KUM-JAFA dan data validasi.
8
Tahap kedua Perancangan Sistem, pada perancangan sistem dilakukan perancangan
alur proses sistem kenaikan jabatan fungsionalis akademik dengan hapmemakai
Unified Modelling Language (UML). UML yang digunakan meliputi use case
diagram, class diagram dan activity diagram. Kemudian membuat perancangan
database yaitu membuat tabel master dan membuat tabel relasi.
Tahap ketiga perancangan program. Tahap ini membangun sistem yang dibutuhkan
user maupun admin sesuai dengan tahap sebelumnya. Seperti membuat Graphical
User Inteface (GUI) beserta fungsi halaman sistem pada user maupun admin.
Tahap keempat yaitu pengujian sistem dan implementasi, setelah sistem selesai maka
dilakukan pengujian dan implementasi sistem, setelah itu dilakukan analisis, jika
terjadi kesalahan maka dilakukan lagi tahap ketiga untuk perbaikan pada sistem,
Tahap kelima penulisan laporan, penulisan laporan dilakukan dengan cara membuat
artikel ilmiah. Artikel ilmiah dilakukan setelah semua proses pada tahapan penelitian
selesai dirancang.
Dalam tahap perancangan sistem terdapat dua jenis halaman yang dipakai dalam
sistem kenaikan jabatan fungsionalis akademik.
Gambar 1. Waterfall Model [8]
Tahapan metode waterfall adalah sebagai berikut:
Tahap Requirement Analysis. Pengumpulan data dalam tahap ini bisa melakukan
sebuah penelitian dan wawancara. Pengembang akan menggali informasi sebanyak
mungkin dari klien agar tercipta sebuah sistem yang bisa melakukan tugas-tugas yang
diinginkan oleh user.
9
Tahap System Design. Proses desain akan menerjemahkan syarat kebutuhan kesebuah
perancangan perancangan lunak sebelum melakukan koding. Contohnya seperti :
struktur data dan prosedural program.
Tahap Implementation. Dalam tahap implementasi pengembangan akan melakukan
koding dari tahap sebelumnya untuk diterjemahkan menjadi bahasa yang bisa dikenali
oleh komputer. Tahap ini akan banyak memakai komputer secara maksimal.
Tahap Testing. Setelah koding selesai maka dilakukan testing. Testing merupakan
langkah untuk menemukan kesalahan-kesalahan terhadap sistem dan dilakukan
perbaikan pada sistem.
Tahap Deployment. Sistem mulai di install dan dipublikasikan ke banyak user yaitu
staf pengajar pada Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW).
Tahap Maintenance. Sistem yang sudah dipublikasikan ke user pasti akan mengalami
perubahan. Perubahan yang terjadi bisa terjadi karena kesalahan karena sistem akan
menyesuaikan hardware atau sistem operasi baru.
Gambar 3.3 Use Case Diagram Admin
Pada sistem kenaikan jabatan fungsional akademik (JAFA) admin memiliki kontrol
penuh untuk mengatur isi dari setiap tabel mulai dari input data, ubah data dan hapus
data pada kelola data dosen, data fakultas, data KUM –JAFA, data JAFA, data
TMT, data pengumuman.
10
Gambar 3.4 Use Case Diagram User
Pada sistem kenaikan jabatan fungsional akademik (JAFA) admin memiliki kontrol
penuh untuk mengatur isi dari setiap tabel mulai dari input data, ubah data dan hapus
data. User hanya bisa melihat data dan mendapat email dari admin.
Gambar 3.7 Class Diagram
Class diagram diatas menjelaskan bahwa mulai dari tabel dosen, fakultas, golongan,
jafa, kum jafa, tmt saling berelasi karena setiap staff pengajar harus mempunyai data
diri yang lengkap serta point kenaikan jabatan sekarang yang nanti akan di akumulasi
kan di dalam tabel kum jafa, setelah itu dicocokan ke tabel golongan dan jafa. Setiap
staff pengajar diberikan waktu khusus untuk memperbaharui status jabatan
sebelumnya yaitu dari pihak Lembaga Penjaminan Mutu dan Audit Internal (LPMAI)
setiap 2 tahun sekali. User akan diberitahu lewat tabel pengumuman di sistem ini.
Salah satu tabel yang tidak berelasi di sini adalah tabel pengumuman karena di tabel
ini admin akan memberikan berita pengumuman terbaru yang disampaikan melalui
sistem ini.
11
Gambar 3.7 Activity Diagram
Activity diagram pada metode tagging ini menjelaskan cara kerja admin pada sistem
kenaikan jabatan fungsionalis akademik yang terhubung dengan cara kerja sistem kenaikan
berbasis web. Dalam metode tagging memfokuskan searching pada setiap tabel yaitu pada
tabel (Biodata, KUM-JAFA, TMT) kemudian dilakukan konfirmasi, konfirmasi pertama
dilakukan di tiap tabel untuk memasukan tiga tabel kedalam satu tabel sesuai dengan tahun
kenaikan setelah itu pada konfirmasi kedua dilakukan untuk menampilkan ke halaman user
supaya user dapat melihat dan segera mengurus proses kenaikan jabatan.
12
Gambar 6. Algoritma tagging
Pada gambar 6 menjelaskan algoritma metode tagging ini berjalan. Langkah awal sistem
admin akan mencari data yang sesuai dan menghasilkan sebuah data yang muncul di ketiga
tabel mulai dari data dosen (M1), kenaikan JAFA (M2) dan kenaikan golongan (M3)
setelah data ini terkumpul maka dilakukan validasi di setiap halaman untuk melanjutkan ke
halaman Validasi (M4) jika data belum lengkap atau tidak melakukan validasi maka
kembali ke halaman semula. Setelah semua data terkumpul maka admin akan memvalidasi
ulang data untuk di publish atau ditampilkan ke halaman user sesuai dengan tahun kenaikan
setiap staf pengajar yang berada di UKSW
13
4. Hasil Dan Pembahasan
Berikut merupakan hasil dan pembahasan dari sistem kenaikan jabatan fungsionalis akademik
yang diterapkan dalam web. Beberapa gambar dibawah menjelaskan halaman halaman yang
berada dalam sistem kenaikan jabatan fungsionalis.
Gambar 7. Tampilan User
Gambar 7 merupakan tampilan awal Sistem Kenaikan Jabatan Fungsionalis Akademik
(JAFA) terdapat beberapa menu yaitu check JAFA, pengumuman, contact, dan login halaman
ini juga dapat diakses oleh staff atau karyawan yang ingin mengetahui informasi terbaru dari
sistem.
Gambar 8. Login
Pada tampilan login terdapat dua kolom. Kolom pertama digunakan untuk pengisian
username dan kolom kedua untuk pengisian password. Tampilan login ditujukan untuk staf
yang berada di LPMAI agar dapat masuk ke halaman admin.
14
Gambar 9. Halaman admin
Gambar 9 menunjukan halaman admin yang berguna untuk mengoperasikan dan mengatur
proses kenaikan jabatan fungsionalis pada beberapa staf yang ada di UKSW. Ada dua tabel
untuk menu yaitu tabel database dan tabel operasi, tabel database adalah tabel yang
menyimpan data inti yang nanti digunakan dalam tabel operasi. Tabel database terdiri dari
beberapa menu yaitu dosen, fakultas, progdi, golongan, kum-jafa, jafa. Tabel operasi berguna
untuk memberikan operasi kenaikan jabatan seperti menghitung poin sesuai dengan golongan
jabatan dan menyesuaikan tanggal untuk melaporkan kenaikan jabatan ke user. Tabel operasi
terdiri dari beberapa menu yaitu check JAFA, kenaikan golongan, kenaikan JAFA dan
validasi.
Gambar 10. Halaman Dosen
Pada Gambar 10 menunjukan halaman dosen yang berguna untuk menyimpan biodata staf
pengajar yang berada dalam UKSW. Ada beberapa tabel yang terdapat pada halaman dosen
seperti NIDN, kode fakultas, kode progdi, kode dosen, nama dosen, jenis kelamin, tempat
15
lahir, tanggal lahir, bidang ilmu, rumpun ilmu, pendidikan terakhir, nama fakultas, nama
progdi. Halaman dosen juga menyediakan empat button yaitu button tambah untuk
menambah biodata staf pengajar button edit data untuk mengubah biodata staf pengajar,
button hapus untuk menghapus biodata dan button validasi.
Gambar 11. Halaman Fakultas
Gambar 11 merupakan halaman fakultas yang berguna untuk menyimpan data – data fakultas
yang ada di UKSW. Pada halaman fakultas terdapat tiga tabel yaitu kode fakultas, nama
fakultas dan gedung fakultas, halaman fakultas memiliki tiga button yang berguna untuk
menambah data fakultas, mengubah data fakultas dan menghapus data fakultas. Halaman
progdi juga mempunyai fungsi yang sama seperti halaman fakultas. Halaman progdi
berfungsi untuk menyimpan data progdi dari tiap masing – masing fakultas terdiri dari
beberapa menu seperti kode progdi, kode fakultas, nama progdi dan nama fakultas. Halaman
progdi dapat dilihat pada Gambar 12.
16
Gambar 12. Halaman Progdi
Gambar 13. Halaman Golongan
Gambar 13 merupakan tampilan halaman golongan yang berfungsi sebagai acuan poin untuk
kenaikan jabatan sesuai dengan golongan staf pengajar UKSW, terdiri dari dua tabel nama
golongan dan poin. Pada halaman golongan admin hanya dapat mengubah data golongan.
17
Gambar 14. Halaman JAFA
Gambar 14 merupakan halaman JAFA berfungsi sebagai acuan jabatan fungsionalis mulai
dari pangkat Asisten Ahli (AA) hingga Guru Besar (GB). Halaman JAFA mempunyai dua
tabel yaitu nama golongan dan JAFA.
Gambar 15. Halaman KUM – JAFA
Gambar 15 merupakan halaman kum-jafa berfungsi sebagai pengaturan kenaikan jabatan
yang dihitung dengan poin atau angka yang digunakan oleh staf pengajar beserta tanggal
yang sudah disesuaikan untuk kenaikan jabatan. Pada halaman kum-jafa terdapat beberapa
tabel yaitu NIDN , tabel angka (angka – angka4) , tabel dipakai (dipakai – dipakai4), tabel
lebihan (lebihan – lebihan4), tanggal input (tanggal input – tanggal input 4). Tabel angka
18
(angka – angka 4) merupakan poin yang sudah dikumpulkan oleh staf pengajar, tabel dipakai
(dipakai – dipakai 4) merupakan poin yang sudah dipakai oleh staf pengajar, tabel lebihan
(lebihan – lebihan 4) merupakan poin lebihan dari hasil poin yang sudah digunakan oleh staf
pengajar dan tabel tanggal input (tanggal input – tanggal input 4).
Gambar 16. Halaman Check Jafa
Halaman check jafa pada gambar 16 berfungsi untuk melihat kenaikan jabatan fungsionalis
tabel ini hanya berguna untuk membaca hasil dari penggabungan antara tabel dosen dan tabel
kum jafa.
Gambar 17. Halaman Kenaikan Golongan
Pada gambar 17 menunjukan halaman kenaikan golongan terdapat tabel NIDN sebagai acuan
untuk menyamakan kenaikan para staf pengajar. Tabel angka yaitu angka yang sudah
diperoleh atau dikumpulkan oleh staf pengajar, tabel dipakai dan tabel nama golongan adalah
angka yang dipakai untuk kenaikan jabatan dan beserta nama golongan yang sudah
didapatkan oleh staf pengajar serta tabel tanggal input yaitu tanggal dimana admin sudah
19
mengatur waktu yang ditentukan untuk mengelola kenaikan jabatan. Terdapat pula button
validasi untuk mengirimkan data kenaikan golongan ke halaman validasi.
Gambar 18. Halaman Kenaikan JAFA
Pada gambar 18 merupakan halaman kenaikan JAFA terdapat tabel NIDN, tabel angka dan
tabel tanggal input yang membedakan tabel ini adalah tabel nama JAFA yang terdiri dari
simbol AA (Asisten Ahli) sampai dengan simbol GB (Guru Besar).
Proses tagging / validasi
Pada awal proses tagging dimulai dari halaman dosen pada tabel database bagian dari admin.
Halaman dosen memuat data - data yang diperoleh dari setiap dosen atau staf pengajar. Setiap
satu baris data dosen harus di konfirmasi agar masuk ke halaman validasi ketika kenaikan
jabatan akan dilihat oleh user. Halaman dosen ditunjukan pada gambar 19
20
Gambar 19. Halaman Dosen
Setelah user menekan tombol validasi maka terdapat halaman untuk menambah data ke
halaman konfirmasi. Halaman konfirmasi dapat dilihat pada gambar 20
Gambar 20. Halaman Konfirmasi
Halaman kenaikan golongan berisi status golongan yang diperoleh dari staf pengajar dan
diperoleh dari tabel database golongan. Yang menjadi acuan pada halaman kenaikan
golongan adalah NIDN yang diberikan pada setiap staf pengajar. Data yang terdapat kolom
21
NIDN akan secara otomatis menambah data pada kolom halaman konfirmasi ketika admin
menekan tombol validasi. Halaman kenaikan golongan dapat dilihat pada gambar 20.
Gambar 20. Halaman Kenaikan Golongan
Halaman kenaikan jafa diperoleh dari tabel database pada halaman kum-jafa yang sudah
melalui proses perhitungan dan terdapat nama jafa yang menjadi status jabatan dari staf
pengajar. Halaman kenaikan jafa ditunjukan pada gambar 21
Gambar 21. Halaman Kenaikan JAFA
22
Proses tagging ini meliputi tiga halaman yaitu halaman dosen, halaman kenaikan jafa dan
tabel halaman golongan dimana setiap tabel ini mempunyai button validasi setiap data yang
tervalidasi akan dikirimkan ke halaman validasi. Setelah menekan button validasi makan
akan menampilkan halaman untuk konfirmasi ke halaman validasi yang ditunjukan pada
gambar 20 yang salah satunya diambil dari contoh halaman kenaikan golongan.
Gambar 20. Halaman Konfirmasi
Setelah dilakukan konfirmasi ketiga halaman yaitu pada halaman dosen, halaman kenaikan
golongan dan halaman kenaikan JAFA maka akan tergabung menjadi satu di halaman
validasi dan data tersebut akan masuk ke dalam database. Pada halaman validasi terdapat
tombol untuk hapus data dan publish data. Publish data berfungsi untuk mengirim data ke
Halaman user. Halaman validasi dapat dilihat pada gambar 20.
23
Gambar 20. Halaman Validasi
Untuk menggabungkan tiga tabel tersebut diperlukan script PHP dan mysql untuk button
konfirmasi pada tiap halaman. Berikut script konfirmasi yang digunakan untuk halaman
kenaikan golongan
Script Konfirmasi
1. <?php 2. //mulai proses update data 3. //cek dahulu, jika tombol konfirmasi di klik 4. if(isset($_POST['konfirmasi'])){ 5. // memasukkan file koneksi ke database 6. include('koneksi.php'); 7. //jika tombol tambah benar di klik maka lanjut prosesnya 8. $NIDN = $_POST['NIDN'];
9. $angka = $_POST['angka']; 10. $pakawal = $_POST['pakawal'];
11. $namaglngan = $_POST['namaglngan']; 12. //melakukan query dengan perintah UPDATE untuk mengubah dan menambah data ke
database
13. $input = mysql_query("UPDATE validasi, 14. kumjafa SET validasi.angka = kumjafa.angka, validasi.pakawal =
kumjafa.pakawal , validasi.namaglngan = kumjafa.namaglngan
15. WHERE validasi.NIDN = kumjafa.NIDN ") or die(mysql_error()); 16. //jika query input sukses 17. if($input){ 18. header ('location: ValidasiJAFA.php'); //membuat Link untuk menuju ke
halaman Validasi
19. }else{ 20. //Pesan jika proses tambah gagal
24
21. echo 'Gagal';
22. //membuat Link untuk kembali ke halaman validasi
23. } 24. }else{ //jika tidak terdeteksi tombol konfirmasi di klik 25. //dikembalikan ke halaman kenaikan golongan 26. echo '<script>window.history.back()</script>'; 27. } 28. ?>
5. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan, Pada perancangan sistem Kenaikan Jabatan
Fungsionalis Akademik (JAFA) Lembaga Penjaminan Mutu Audit dan Internal (LPMAI)
dengan detode tagging berbasis web. Dapat disimpulkan bahwa sistem ini dapat membantu
kinerja para staf yang berada di LPMAI untuk memudahkan dalam mengelola kenaikan
jabatan pada setiap staf pengajar di UKSW, memberikan informasi dari operasi kenaikan
jabatan ke staf pengajar serta melakukan interaksi antara user dan admin. Pada penelitian ini
masih diperlukan beberapa maintenance pada sistem dan beberapa teori lain untuk
mengembangkan dan menyempurnakan metode tagging pada sistem Kenaikan Jabatan
Fungsionalis Akademik (JAFA).
25
Pustaka
[1] A. Hotho, R. Jaschke, C. Schmitz, and G. Stumme (2006). Information
Retrieval in Folksonomies: Search and Ranking. lecture notes
in computer science, vol. 4011.
[2] Jong Y. Choi, Joshua Rosen, Siddharth Maini, Marlon E. Pierce,Geoffrey C.
Fox(2008). Collective Collaborative Tagging System.Community Grids Laboratory
Indiana University, Bloomington, IN 47404, USA.
[3] Andrea Marchetti, Maurizio Tesconi, Francesco Ronzano, Marco Rossella and
Salvatore Minotulli (2007). Semkey : A Semantic Collaborative Tagging System.
[4] Fouzia Jabeen and Shah Khusro (2013). Core Architecture and Design Issues of
Collaborative Tagging Applications.
[5] Coloma Anthony D, John Bernard A, Marc Byron L.2009.Promotion System. New
York,USA. http://www.academia.edu/10373259/Promotion_System. (Diakses pada
tanggal 4 Mei 2018).
[6] Lestari Endang.2009. Jurnal Sistem Informasi: Analisa Sistem Pendukung Keputusan
Untuk Proses Kenaikan Jabatan Pada PT.X. Universitas Sriwijaya,Kota Palembang,
Sumatera Selatan.
https://www.academia.edu/9216828/analisa_sistem_pendukung_keputusan_untuk_pr
oses_kenaikan_jabatan_pada_pt._x. (Diakses pada tanggal 4 Mei 2018).
[7] Armstrong, Michael, Performance Management, Tugu Publisher, Yogyakarta, 2004.
Handojo, Andreas. 2003. Pembuatan Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan untuk
Proses Kenaikan Jabatan dan Perencanaan karir pada PT X. Journal Informatika, 4,
98106
[8] https://www.tutorialspoint.com/sdlc/sdlc_waterfall_model.htm