sistem irigasi dan klasifikasi jaringan pert 5

37
SISTEM IRIGASI DAN KLASIFIKASI JARINGAN IRIGASI Sistem Irigasi ada 3 tipe yaitu 1. Irigasi Sistem Gravitasi 2. Irigasi Sistem Pompa 3. Irigasi Pasang Surut

Upload: munsy-afandi

Post on 20-Nov-2014

5.655 views

Category:

Education


13 download

DESCRIPTION

materi irigasi untuk teknik sipil http://munsypedia.blogspot.com/ @munsyafandi

TRANSCRIPT

Page 1: Sistem irigasi dan klasifikasi jaringan pert 5

SISTEM IRIGASI DAN KLASIFIKASI JARINGAN IRIGASI

Sistem Irigasi ada 3 tipe yaitu1. Irigasi Sistem Gravitasi2. Irigasi Sistem Pompa3. Irigasi Pasang Surut

Page 2: Sistem irigasi dan klasifikasi jaringan pert 5

Irigasi Sistem Gravitasi

Irigasi gravitasi merupakan system irigasi yang telah lama dikenal dan diterapkan dalam kegiatan usaha tani. Dalam system irigasi ini, sumber air diambil dari air yang ada dipermukaan bumi yaitu dari sungai, waduk dan danau di dataran tinggi. Pengaturan dan pembagian air irigasi menuju ke petak-petak yang membutuhkan, dilakukan secara gravitasi.

Page 3: Sistem irigasi dan klasifikasi jaringan pert 5

Irigasi Sistem Pompa

Sistem irigasi dengan pompa bisa dipertimbangkan, apabila pengambilan secara gravitasi ternyata tidak layak dari segi ekonomi maupun teknik. Cara ini membutuhkan modal kecil, namun memerlukan biaya eksploitasi yang besar. Sumber air yang dapat dipompa untuk keperluan irigasi dapat diambil dari sungai, misalnya stasiun pompa Gambarsari dan Pesanggrahan (sebelum ada Bendung gerak Serayu), atau dari air tanah, seperti pompa air suplesi di DI.Simo, kabupaten Gunung Kidul, Yogyakarta.

Page 4: Sistem irigasi dan klasifikasi jaringan pert 5

Irigasi Pasang Surut

Yang dimaksud dengan system Irigasi Pasang Surut adalah suatu tipe irigasi yang memanfaatkan pengempangan air sungai akibat peristiwa pasang surut air laut. Areal yang direncanakan untuk tipe irigasi ini adalah areal yang mendapat pengaruh langsung dari peristiwa pasang surut air laut. Untuk daerah Kalimantan misalnya, daerah ini bisa mencapai panjang 30 - 50 km memanjang pantai dan 10 – 15 km masuk ke darat. Air genangan yang berupa air tawar dari sungai akan menekan dan mencuci kandungan tanah sulfat masam dan akan dibuang pada saat air laut surut.

Page 5: Sistem irigasi dan klasifikasi jaringan pert 5

Berdasarkan cara pengaturan,pengukuran, serta kelengkapan fasilitas, jaringan irigasi ada 3 (tiga) jenis, yaitu

1. Jaringan irigasi sederhana2. Jaringan Irigasi Semi Teknis 3. Jaringan irigasi teknis

Page 6: Sistem irigasi dan klasifikasi jaringan pert 5

Jaringan irigasi sederhanaJaringan irigasi sederhana biasanya diusahakan secara mandiri oleh suatu kelompok petani pemakai air, sehingga kelengkapan maupun kemampuan dalam mengukur dan mengatur masih sangat terbatas. Ketersediaan air biasanya melimpah dan mempunyai kemiringan yang sedang sampai curam, sehingga mudah untuk mengalirkan dan membagi air. Jaringan irigasi sederhana mudah diorganisasikan karena menyangkut pemakai air dari latar belakang sosial yang sama.

Namun jaringan ini masih memiliki beberapa kelemahan antara lain, • Terjadi pemborosan air karena banyak air yang terbuang, • Air yang terbuang tidak selalu mencapai lahan di sebelah bawah

yang lebih subur, dan • Bangunan penyadap bersifat sementara, sehingga tidak mampu

bertahan lama.

Page 7: Sistem irigasi dan klasifikasi jaringan pert 5

Jaringan Irigasi Semi Teknis

Jaringan irigasi semi teknis memiliki bangunan sadap yang permanen ataupun semi permanen. Bangunan sadap pada umumnya sudah dilengkapi dengan bangunan pengambil dan pengukur. Jaringan saluran sudah terdapat beberapa bangunan permanen, namun sistem pembagiannya belum sepenuhnya mampu mengatur dan mengukur. Karena belum mampu mengatur dan mengukur dengan baik, sistem pengorganisasian biasanya lebih rumit.

Page 8: Sistem irigasi dan klasifikasi jaringan pert 5

Jaringan irigasi teknisJaringan irigasi teknis mempunyai bangunan sadap yang permanen. Bangunan sadap serta bangunan bagi mampu mengatur dan mengukur. Disamping itu terdapat pemisahan antara saluran pemberi dan pembuang. Pengaturan dan pengukuran dilakukan dari bangunan penyadap sampai ke petak tersier. Untuk memudahkan sistem pelayanan irigasi kepada lahan pertanian, disusun suatu organisasi petak yang terdiri dari petak primer, petak sekunder, petak tersier, petak kuarter dan petak sawah sebagai satuan terkecil.

Page 9: Sistem irigasi dan klasifikasi jaringan pert 5

Klasifikasi Jaringan Irigasi Klasifikasi Jaringan Irigasi

Teknis Semi Teknis Sederhana 1 2 3 4 5 6

Bangunan Utama Kemampuan bangunan dalam mengukur dan mengatur debit Jaringan saluran Petak tersier Efisiensi secara keseluruhan Ukuran

Bangunan permanen Baik Saluran pernberi Dan Pembuang terpisah Dikembangkan sepenuhnya 50-60% Tak ada batasan

Bangunan permanen atau semi permanen Sedang Saluran pemberi dan Pembuang tidak sepenuhnya terpisah Belum dikembangkan Atau identitas bangunan tersier jarang 40-50% < 2000 hektar

Bangunan sementara tidak mampu menga-tur/ mengukur Saluran pernberi dan pembuang menjadi satu belum ada jaringan terpisah yang dikembangkan <40% < 500 hektar

Sumber : Standar Perencanaan Irigasi KP - 01

Page 10: Sistem irigasi dan klasifikasi jaringan pert 5

Gambar 1 : Jaringan Irigasi Sederhana

Page 11: Sistem irigasi dan klasifikasi jaringan pert 5

Gambar 2 : Jaringan Irigasi Semi Teknis

Page 12: Sistem irigasi dan klasifikasi jaringan pert 5

Gambar 3 : Jaringan Irigasi Teknis

Page 13: Sistem irigasi dan klasifikasi jaringan pert 5

- Sederhana - Semi Teknis -Teknis

Page 14: Sistem irigasi dan klasifikasi jaringan pert 5

SISTEM PEMBERI (PEMBAWA) DAN SISTEM PEMBUANG

• Sistem Pemberi/Pembawa:1. Bangunan pada sistem pemberi2. Saluran pada sistem pemberi

• Sistem Pembuang• Pengaturan & Pengukuran Aliran Air

Irigasi. (Bangunan ukur)

Page 15: Sistem irigasi dan klasifikasi jaringan pert 5

1. Bangunan pada sistem pemberiBerfungsi membawa air irigasi dari sumbernya menuju ke daerah-daerah irigasi yang memerlukan.

Bangunan pada sistem pemberi meliputi :• Bangunan utama : Bendung, intake, free intake, rumah

pompa, dsb• Bangunan bagi dan sadap: Yang berfungsi mengatur

pemberian dan penyadapan air• Bangunan pematah energi: bangunan terjun, gotmiring• Bangunan silang : talang, siphon, gorong-gorong• Bangunan pengaman : pelimpah, pelindung tebing, tangga

cuci, dll.• Bangunan untuk eksploitasi : jembatan, jalan inspeksi,

rumah petugas dsb.

Page 16: Sistem irigasi dan klasifikasi jaringan pert 5

2. Saluran pada sistem pemberi

terdiri atas :• Saluran induk (primer)• Saluran sekunder• Saluran tersier• Saluran kwarter• Saluran suplesi : yaitu saluran yang berfungsi

menambahkan air kepada suatu jaringan irigasi dari sumber lain

Page 17: Sistem irigasi dan klasifikasi jaringan pert 5

SISTEM PEMBUANG

Adalah Sistim yang berfungsi membuang air kelebihan pada sawah.Sistem pembuangan disarankan memakai :• Sistem pembuangan permukaan alam disebut

surface drainage• Memanfaatkan sistem pembuangan alam yang

ada yaitu sungai• Kapasitas sistem pembuangan : kriteria dalam

waktu 3 - 5 hari dapat membuang air hujan 3hari berturut-turut dengan masa ulang 5tahun (sekali dalam 5 tahun dilampaui).

Page 18: Sistem irigasi dan klasifikasi jaringan pert 5

Pengaturan Dan Pengukuran Aliran Air Irigasi

Pada bangunan yang bertugas membagi atau menyadap aliran air irigasi harus dilengkapi dengan alat-alat yang mempunyai fungsi :

• Mengatur elevasi muka air : balok sekat, pintu-pintu agar air irigasi dapat mencapai seluruh daerah irigasi

• Mengukur besarnya air irigasi : bangunan ukurPenggunaan bangunan ukur mutlak diperlukan

untuk mengukur besar debit yang disadap untuk saluran tersier.

Page 19: Sistem irigasi dan klasifikasi jaringan pert 5

BANGUNAN-BANGUNAN PADA DAERAH IRIGASI

1. Bangunan Penangkap air• Ditempatkan pada sungai untuk menangkap air

dari sungai dimasukkan ke saluran irigasi. Bangunan ini kadang-kadang hanya terdiri dari bagian yang menyalurkan/menangkap saja bila tinggi muka air cukup yang disebut Pengambilan Bebas.

• Bila tinggi air kurang dipakai bangunan peninggi taraf muka air (biasa disebut Bendung).

Page 20: Sistem irigasi dan klasifikasi jaringan pert 5

Bangunan Penangkap Air

• Bangunan Penangkap Air

Page 21: Sistem irigasi dan klasifikasi jaringan pert 5

2. Bangunan BagiDitempatkan pada saluran induk/primer Berfungsi

membagi air ke saluran-saluran sekunder sedang selebihnya diteruskan ke saluran primer bagian dua.

Pada bagian arah yang menerus dipasang pintu ulir, agar dapat mengatur elevasi muka air yang dibutuhkan.

3. Bangunan Bagi SadapDitempatkan pada saluran induk/primer.

Berfungsi selain membagi air ke saluran sekunder juga menyadap air untuk saluran tersier dari saluran primer.

Page 22: Sistem irigasi dan klasifikasi jaringan pert 5

4. Bangunan SadapDitempatkan pada saluran primer atau

saluran sekunder. Berfungsi untuk menyadap air dari saluran primer/sekunder untuk saluran tersier.

Page 23: Sistem irigasi dan klasifikasi jaringan pert 5

Bangunan Bagi, Bagi Sadap dan Sadap

• Bangunan

Page 24: Sistem irigasi dan klasifikasi jaringan pert 5

5. Bangunan Bantu/Pertolongan/PerlintasanBerfungsi untuk mengatasi rintangan agar air

dapat diteruskan ke bagian saluran yang di seberang.Rintangan ini bisa berupa jalan Kereta Api, jalan raya, saluran, kali/sungai dan lain-lain.Macam-macam bangunan bantu :• Talang (Aquaduct)• Gorong-gorong• Siphon• Siphon jembatan

Page 25: Sistem irigasi dan klasifikasi jaringan pert 5

Bangunan Bantu/Pertolongan/Perlintasan

• Bangunan

Page 26: Sistem irigasi dan klasifikasi jaringan pert 5

Bangunan bantu yang berfungsi untuk mengatasi kemiringan medan yaitu :

1. Bangunan terjun/terjunan

2. Got miring/Saluran peluncurPada got miring perlu ada kolam olak untuk

mematahkan energi.

Page 27: Sistem irigasi dan klasifikasi jaringan pert 5

6. Bangunan Ukur

Adalah bangunan untuk mengukur debit yang lewat pada saluran.Macam-macam bangunan ukur :• Cipoletti • Thomson• Romyn• Vlughter• Drempel• Pharshall

Page 28: Sistem irigasi dan klasifikasi jaringan pert 5

SALURAN

Menurut fungsinya saluran irigasi dapat dibedakan :• Saluran Pembawa

• Saluran pembuang

Page 29: Sistem irigasi dan klasifikasi jaringan pert 5

Saluran Pembawa dan Saluran Pembuang

• Bangunan

Page 30: Sistem irigasi dan klasifikasi jaringan pert 5

Dari cara mengalirnya terhadap medan, saluran pembawa dapat dibedakan :

• Saluran garis tinggi, yaitu saluran yang mengalirnya searah atau mengikuti garis tinggi medan.

• Saluran punggung, yaitu saluran yang mengalir pada punggung medan.

• Saluran mengalir ke samping, yaitu saluran yang menyerong dari punggung akan tetapi tidak mengikuti garis tinggi maupun searah.

Page 31: Sistem irigasi dan klasifikasi jaringan pert 5

Keterangan• Dari titik 1 - 2 - 6 = Saluran garis tinggi• Dari titik 2 - 3 - 4 = Saluran punggung• Dari titik 3 - 5 = Saluran mengalir ke samping

Page 32: Sistem irigasi dan klasifikasi jaringan pert 5

SALURAN GARIS TINGGI• Kemiringan saluran dapat dibuat sesuai dengan

kemiringan yang diinginkan.• Kesulitannya adalah banyak rintangan yang dijumpai

misalnya adanya alur-alur atau kali-kali kecil yang memotong garis tinggi yang terpaksa harus dilintasi dengan bangunan pertolongan.

• Air pematusan dari daerah di atas saluran garis tinggi tidak boleh masuk atau tercampur dengan air pada saluran irigasi.

• Untuk mengatasi hal ini, mengiringi saluran irigasi dibuat saluran kecil di atasnya untuk menerima air pematusan yang terjadi pada musim hujan.

Page 33: Sistem irigasi dan klasifikasi jaringan pert 5

• Gambar

• Pelimpah samping bertujuan agar kelebihan debit terbuang sehingga tidak terjadi overflow melewati tanggul saluran.

Page 34: Sistem irigasi dan klasifikasi jaringan pert 5

SALURAN PUNGGUNG

• Ada kesulitan mengikuti miring dasar saluran yang diinginkan sesuai rencana terhadap miring medan yang ada.

• Miring dasar saluran biasanya direncanakan pada batasan kecepatan air saluran antara batas dinding tidak tergerus dan batas tidak terjadi endapan pada saluran.

• Sering terjadi miring medan relatif lebih besar dari miring dasar yang direncanakan sehingga perlu bangunan pertolongan/bantu untuk mengatasi medan.

Page 35: Sistem irigasi dan klasifikasi jaringan pert 5

Dalam pembuatannya, sehubungan dengan elevasi yang dibutuhkan untuk dasar saluran dan elevasi muka tanah pada medan saluran yang akan dibuat, maka tubuh saluran dapat terletak pada :1. Dalam galian2. Di atas timbunan3. Sebagian dalam timbunan dan galian

Page 36: Sistem irigasi dan klasifikasi jaringan pert 5

• Gambar

Page 37: Sistem irigasi dan klasifikasi jaringan pert 5

TINGGI JAGAAN (free board)

Pada tiap saluran perlu diperhatikan tentang adanya tinggi jagaan (free board) agar tidak terjadi luapan air pada tanggul karena gelombang atau golakan air.Macam-macam rumus tinggi jagaan antara lain :

Lacey : F = 0,20+0,15Q1/3

USBR : F = Dengan :

F : Tinggi JagaanQ : Debit yang dialirkanC : Konstanta 0,46-0,76D : Kedalaman hidraulis